Pak Gunawan dan rekan netters yth.,

Anak saya pernah kena diare saat usianya 6 bl dan 11 bl, buang-buang air
sampai 12 kali dalam sehari.  Menurut Dokter SPA langganan kami, anak saya
terserang kuman pada ususnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, mungkin
peralatan makan dan minum bayi yang nggak bersih atau mungkin karena
cuaca/wabah. Oleh Dokter SPA, anak saya diberi cairan seperti air putih
(Pedialyte) sebagai pengganti cairan yang hilang, Smecta/ bubuk seperti
oralit dan racikan/ puyer. Saya juga mencoba resep dari ortu yaitu teh
kental/pahit dan untuk sementara susunya saya ganti dengan yang rendah
lactosa (kebetulan produk Nutricia/Nutrilon ada yang rendah lactosa).
Hasilnya, syukurlah dalam kurun waktu +/- 1, 5 hari setelah obat dan teh
kental dimunum  buang airnya sedikit demi sedikit berkurang dan akhirnya
mampet. 
Bisa dibayangkan, bayi seusia tsb harus pup berkali-kali dan akibat
seringnya dia mengejan, dubur(maaf) sampai merah/lecet. Oleh karenanya,
setiap habis pup saya olesi dengan minyak goreng.

Demikian pak Gunawan sedikit pengalaman yang dapat saya bagikan, semoga bisa
bermanfaat. 
Sampai saat ini saya selalu menyediakan +/- 2 botol Pedialyte dan
smecta/oralit dirumah, untuk berjaga-jaga bila si kecil terkena diare.



Salam,
Dewi


        -----Original Message-----
        From:   Gunawan Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
        Sent:   Monday, April 19, 1999 5:38 PM
        To:     '[EMAIL PROTECTED]'
        Subject:        [balita-anda] Anak Diare

        Dear Miliser balita anda, saya punya bayi 6 bulan, sekarang ini dia
sedang
        kena diare,  dalam sehari sudah 8 kali dia buang air, karena hari
sabtu saya
        bawa ke UGD karena dokter bayi  tidak ada, oleh dokter UGD diberi
obat
        kaopectate untuk menahan faecesnya, memang menurut dokter,
recoverinya agak
        lama, satu hari kemudian, minggu masih keluar diarenya, agak kental
tetapi
        ada cairan merah jambu (seperti darah), karaena khawatir saya bawa
lagi ke
        UGD dengan dokter yang berbeda diberi obat untuk mengganti cairan
yang
        hilang (pedialyte) dan menurut diagnosa lab, ada amuba, atau
        bakteri..kemudian diberi obat flogyl untuk menghilangkan amoebanya..
        kalau rekan-rekan miliser ada yang punya pengalaman sama mohon share
sama
        saya, karena semua tempat makannya sudah di steril.. (menurut orang
rumah
        lho..) bagaimana amuba ini dapat menyebar.. dan berapa lama proses
        penyembuhannya?, oiya kakak saya juga punya bayi yang sama selama
dua minggu
        tidak dilakukan terapi apapun tetapi sembuh? 



        Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik:
        http://www.mail-archive.com/balita-anda%40indoglobal.com/

        
--------------------------------------------------------------------------
        "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
        Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
        Berhenti berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
        http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di
Internet

        

Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik:
http://www.mail-archive.com/balita-anda%40indoglobal.com/

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet


Kirim email ke