Yth. Pak Gunawan,
Anak saya (Adit) waktu usia 4 bulan juga terkena disentri amuba.  Persis
seperti yang  Pak Gunawan ceritakan, faeces-nya ada gumpalan yang berwarna
merah jambu.  Saya langsung bawa ke dokter anak dan setelah faecesnya
diperiksa di lab, positif anak saya  terkena amuba.   Dokter kemudian
mengganti susu Adit ke susu Free Lactose atau soya, air untuk membuat susu
dari Pedyalite, dan diberi obat : racikan, kaopectate,  flagyl.  Kami
diminta tunggu 3 hari kalau belum membaik (masih diare dan ada warna merah
jambunya) maka Adit harus rawat inap.

Setelah 3 hari belum ada perubahan, Adit harus opname.  Diinfus.
Dokter yang merawat waktu itu : Dokter Utami Roesli di RS. Carolus
menyayangkan bahwa anak usia 4 bulan sudah terkena amuba.  Virus amuba
berasal dari faeces manusia yg dibawa oleh lalat.  Anak pada usia itu
memang sering memasukkan tangannya ke mulut.   Disamping itu ada
kemungkinan makanan-nya dihinggapi lalat atau dot susunya.  Saya adalah ibu
yg bekerja, jadi saya meminta pengasuh anak saya untuk sangat hati-hati
mengenai kebersihan peralatan makan-minum, mainan, juga kebersihan badan
bayi saya.  Tapi ... tetap saja saya kecolongan.

Dokter memberitahu bahwa disentri amuba adalah penyakit yang bandel.
Maksudnya, pengobatannya membutuhkan ketelatenan (kerajinan).  Anak saya
kurang-lebih 3 bulan rawat jalan dan kalau ada salah makan atau minum
sedikit saja bisa kambuh lagi (faecesnya berwarna merah jambu).  Sembuh
total dalam arti bisa makan makanan bayi pada umumnya 6 bulan kemudian.

Salam,
Renny






Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik:
http://www.mail-archive.com/balita-anda%40indoglobal.com/

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet


Kirim email ke