Tambahan dan himbau an.

Aku tinggal di Bogor dan tidak terlalu jauh dengan areal pemakaman Gunung 
Gadung, dimana di tahun 90-an luas nya sekitar 15 HA dan menjadi sekitar 100 
Ha di tahun 2000-an.

Tidak sedikit keluarga yang memakamkan sanak kerabatnya kena tipu oleh para 
biong yang sebenarnya lebih mengetahui tata cara pemakaman ala Tionghoa, dan 
akibatnya terjadi kongkalikong antara ahli Fengshui dengan pemilik tanah 
makam.

Karena ini adalah bisnis murni yang ROE nya paling menggiurkan mengakibatkan 
pemakaian tanah menjadi amburadul, pokoknya posisi dan letak secara Fengshui 
kurang bagus menjadi bisa bagus karena kolaborasi antar ahli fengshui dengan 
pemilik tanah, dan harganya pun selain cash keras mahalnya minta ampun, 
untuk ukuran 4 X 4 M² minimal siap siap sampai 100 juta....

Memang Tionghoa Indonesia rada rada unik, untuk membuktikan kebaikannya 
kepada almarhum tidak sungkan sungkan memakai tanah sampai ada yang ribuan 
M², untuk kelas yang ratusan M² boleh dibilang tidak sedikit.
Akibatnya........keluarga semodel aku bila ada yang meninggal terpaksa harus 
di kremasi, karena sungguh menyakitkan tingkah pola dari pemilik uang yang 
kurang peka didalam ber sosialisasi.

Untuk di ketahui juga, bahwa daerah dekat kuburan fengshui nya tidak bagus 
untuk tempat tinggal, itu sebabnya areal Gunung Gadung menjadi sarang preman 
di waktu malam, dan.....masyarakatnya pun menjadi masyarakat berbeda dengan 
masyarakat lainnya..

Dan tambahan informasi, peruntukan tanah makam sebenarnya sudah ada undang 
undangnya dimana tidak boleh lebih 2 X1 M², sedang untuk pekuburan Tionghoa 
bisa menjadi berbeda dikarena peruntukannya memang bukan untuk makam, 
melainkan untuk perumahan dengan sistim hak guna pakai.

Juga bila makam tidak di datang i dalam kurun tertentu ( bisa 5 tahun ), 
dianggap ahli waris sudah tidak peduli, maka makam di kosong kan.

Sewaktu terjadi krisis ekonomi 98, tidak sedikit peti mati di lempar ke kali 
Cisadane setelah isi peti di kuras.

Untuk ini aku hanya bisa menghimbau...........gunakanlah sewajarnya.

Maaf dan ............:o)

sur ( aku mah sudah bilang disaat mati lempar ajah ke Cisadane juga gak apa 
apa....)
----- Original Message ----- 
From: "liang.tjoa" <[EMAIL PROTECTED]> 

Kirim email ke