Tantono xiong,

tulisan saya ini bukanlah mau meributkan masalah akidah atau
keyakinan, tapi selayaknya anda meneliti bahwa Alkitab sendiri isinya
berkembang dari jaman ke jaman, lihat saja kitab Ulangan dan bisa
anda bandingkan dengan hukum cinta kasih yang utama.
Hukuman yang setimpal tetap harus ada, dan itu ada di Alkitab
sekalipun dan budaya apapun di dunia ini.

Terimakasih, disini saya juga tidak mau menimbulkan masalah akidah, dan
kalau saya cerita tentang apa yang kami lakukan adalah karena sdr Danardono
menanyakan, saya ingin belajar dan bukan ingin membandingkan, jadi walaupun
saya tidak setuju tentang apa yang Xuan Tong xiong tentang Alkitab tidak
akan saya bantah disini.  Saya berpendapat bahwa hukuman yang setimpal itu
adalah hak Tuhan dan bukan hak manusia, dan itu saya yakini dengan benar dan
saya coba terapkan walaupun dalam skala yang sangat kecil di sekeliling
saya.  Saya berpendapat lupakan saja kesalahan orang lain dan melangkahlah
maju, karena penyimpanan dendam akan merusak diri sendiri.  Terus terangnya
saya melakukan itu bukan karena takut neraka atau ingin surga (yang bagi
saya merupkan hak mutlak Tuhan) , tetapi karena bermanfaat bagi saya
sendiri.  Lebih jauh bilamana ada mohon diberikan ujar-ujar Mo Zi atau Kong
Zi tentang memaafkan orang lain.  Sojah, Tan Lookay

Kirim email ke