Sebenarnya tergantung perlakuan orang yang paling tua terhadap anak muda.
Jika orang yang paling tua memperlakukan orang muda dengan baik sehingga menimbulkan rasa respek anak muda. Maka anak muda akan hormat dengan sendirinya pada orang yang lebih tua. Jika orang yang paling tua memperlakukan anak muda dengan seenaknya terkesan "saya benar karena saya orang paling tua." Maka anak muda memberontak, mau disuruh apapun kalau bisa mengelak dengan seribu alasan. Jika orang lain melihat hubungan kekerabatan suatu keluarga bagus, maka orang lain bisa menilai orang yang paling tua tahu bagaimana menjadi orang tua :-) _____ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of Saskia UBAIDI Sent: Monday, September 07, 2009 9:50 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Sembayangan di Bulan Tujuh Imlek Wah menarik ceritanya, saya seperti baca cerita pendek . Yang penting khan nilai kekerabatannya...susah lho gini hari ngumpulin yang tua sd yang cucu. Nurut lagi ...ngikut acara keluarga. Salam Saskia Sent from my JaliBathiR http://aaristoteles.blogspot.com// http://pustakaaristoteles.blogspot.com// _____ From: "ulysee_me2" <ulysee_...@yahoo.com.sg> Date: Mon, 07 Sep 2009 01:28:08 -0000 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: [budaya_tionghua] Sembayangan di Bulan Tujuh Imlek Sorry yah, orang laen udah bahas kue bulan, gue sih masih nyangkut di urusan Hantu Lapar, Hungry Ghost Festival. Minggu lalu, keluarga gue sembayang leluhur. Enggak leluhur banget sih, lebih kepada kerabat-anak cucu Kongco yang sudah meninggal. Tiga belas arwah yang diundang, meja altar udah penuuuhhhhh sama makanan. Makanannya rata rata makanan peranakan, dan enggak tentu makanan cina. Makanan ala barat juga ada, sebab sembayangan kali ini, makanannya lebih ke apa yang disukai selama hidup. Jadi nggak heran kalau diantara buah-buahan di altar tuh selain nanas yang di pejeng bersama dengan daun mahkotanya, pisang raja, juga ada buah strawberry, dan kiwi segala. Terus makanannya, selain 13 mangkok nasi, satu ekor peh cam keh, masakan kaki babi, ada nyempil macaroni schotel, Diantara kue kue manis, bersanding jajanan pasar tradisional, cente manis, naga sari, dengan kue moho dan bakpao. Kali ini kita nggak pake samseng, jadi cuman ada Ayam aja yang utuh. Soalnya kalau pake samseng minumnya harus arak, kalau enggak samseng minumnya teh. Berhubung dari yang meninggal, yang doyan arak cuman Kongco doank, mendingan siap teh aje deh, samseng dan arak mah ntar aja kalau imlek dan cengbeng. Sembayang kali ini juga enggak pake bakar bakar rumah2an, mobil2an, baju, handphone de el el. Enggak seseru Cengbeng. Kita cuman sembayang, lalu rame rame bikin uang uangan, yang digulung membentuk emas emasan jaman jadul- sambil ngerumpi. Yang dirumpiin mulai dari gossip keluarga sampai ke urusan KDI-Anang. Ada yang sempet tanya, Kong, nape kok sembayangnya sebelon tanggal 15 bulan tujuh? Tanggal 15 bulan tujuh khan masih kamis besok? Pintu neraka belon terbuka donk nih, nyampe nggak makanan sama duit yang kita kirim nih? Kong nyante aja, bilang, "Justeru, kalau yang punya keluarga itu mah sembayangnya harus sebelon tanggal 15. Sebelon pintu neraka terbuka harus udah kenyang, itu bedanya leluhur yang masih punya anak cucu yang urus mereka di bumi, sama hantu lapar yang udah nggak ada yang urus lagi. Kita pun manggut manggut. Dan ketika hari Rabu kemaren gempa bumi melanda jakarta, gue dapet sms dari Kong " Kayaknya ada yang dobrak pintu neraka nih, terbuka sehari sebelum waktunya. Setannya pada kabur jadi gempa, noh. Ati ati di jalan" Ada ada aje engkong, menghubung hubungkan kepercayaan tionghoa dengan fenomena gempa. Emangnya pintu neraka adanya di tengah laut tasikmalaya yang jadi pusat gempa ntu? hehehehe. Sorenya gue mendengar Adzan maghrib. Lalu terpikir lagi, kalau kepercayaan tionghoa, tanggal 15 bulan tujuh imlek, itu pintu neraka dibuka, setan dan hantu gentayangan cari makan, padahal sekarang lagi bulan Ramadhan, kepercayaan muslim khan katanya setan dan hantu di penjara nggak bisa ganggu manusia. Lhah itu gimana donk khan jadi kontradiktip. Apakah setan dan hantu itu juga diperlakukan sesuai dengan agama dan kepercayaan mereka masing-masing semasa hidupnya kali ya? Apakah ada dibagi ini setan dan hantu tionghoa, ini setan dan hantu kristen, ini setan dan hantu muslim, ini setan dan hantu buddhis, begitu? Weleh, kalau dipikirin malah jadi bingung. So Be IT aja lah.......