On Mon, Apr 25, 2005 at 05:02:48PM +0700, Heru Nugroho wrote:
> Seolah anda pingin bilang ke semua orang:
> bahwa APJII (dimana sekjen-nya skr adalah saya) adalah tukang tipu, gitu !?)
> Saya juga pingin bilang ke semua orang:
> demi hukum formal,
> demi hukum moral,
> demi bumi dan langit,
> saya tidak pernah merasa menipu seseorang yg namanya budi rahardjo,
> kalau ini pernah terjadi, mungkin saya tidak paham itu terjadi, mohon saya 
> minta buki-nya...
> APJII tidak pernah lalai men-transfer 50% setiap dana yg berasal dari 
> pendapatan domain ke rekeneing pribadi anda selama lebih dari 6 tahun,
> dan kalau ada yg kurang, itu bukan karena sebuah niat salah, tapi memang 
> belum tertagih...

Pak Heru, anda salah tangkap. Saya bukan berkata tipu dalam hal uang.
Saya *sangat yakin* APJII *tidak* melakukan penipuan dalam hal keuangan.
Saya tidak mempersoalkan itu. Sudahlah yang itu ... (gak bakalan bisa
tertagih). Kita jadikan catatan sejarah saja. Seperti kata the Corrs,
forgiven but not forgotten.

Yang saya rasakan adalah merasa ditipu dalam hal janji-janji.
Misalnya, dalam pertemuan bilangnya begini, akan tetapi kemudian
besoknya membuat langkah begitu. Yang bertolak belakang. Itulah yang
membuat saya merasa ditipu. Gentlemen agreement seolah tidak bunyi.

Pak Heru mau tahu satu lagi yang terakhir?
Setelah kasus ini, saya banyak ngobrol2 dengan kawan-kawan yang ada di
APJII (toh dunia Internet Indonesia kecil). Waktu itu ada pertanyaan,
kalau APJII submit proposal akan diterima atau nggak? Jawaban saya, ya
akan diterima dong. Sama seperti yang lain. Regardless perbedaan pendapat,
proposal akan saya terima. Banyak personel APJII yang janji akan mengirimkan 
proposal. (Apa perlu saya sebutkan namanya?)
Tapi sampai penutupan, tidak ada proposal dari APJII. :( Sayang sekali. 
[Dalam bayangan saya, jika APJII menjadi salah satu registrar, maka ISP
bisa menjadi sub-registrar di APJII dengan menggunakan sistem APJII.
Problem di APJII solved.]

Tentu saja saya tidak bisa menyalahkan rekan-rekan yang di APJII tersebut
karena mereka pun mungkin tidak pada posisi untuk menentukan.
Lagi-lagi, harus menunggu munas. Itulah sebabnya saya mau tunggu munas
APJII saja lah. Tapi dalam hati, ini menambah lagi poin janji yang tidak
ditepati. Begitu pak Heru. Hal-hal seperti itu yang saya sebut "tipu".
(Bukan tipu finansial.)

Coba pak Heru merenung *sejenak* saja. Kalau pak Heru dalam posisi saya,
apa yang akan dilakukan mengingat langkah-langkah yang diambil oleh APJII.
Bayangkan kalau pak Heru sebagai pengelola domain. Coba deh.
Sebentaaaaaar saja.
(Misal: pak Heru jadi pengelola domain, kemudian wakil dari APJII ...
siapa ya? Ambil deh seorang siapa gitu. Kemudian pak Heru renungkan.
Malam-malam pak Heru sendirian + rokok saja deh. Orat-aret deh.
Nanti hasilnya kasih tahu ke kami.)


-- budi

Kirim email ke