Saya menolak. 1. Munas APJII tinggal 1 bulan lagi. Mengapa saya harus berembug dengan pengurus lama yang mungkin akan diganti? Tidak ada kepastian. Percuma. Lebih baik saya menunggu kepengurusan yang baru saja jika memang akan ada pertemuan.

Baiklah, itu hak anda...
selaku Sekjen di APJII periode sekarang ini, apalagi timing saya tingga sesaat lagi, saya harus berbuat sesuatu...
saya beranggapan telah mengusahakan secara maksimal apa yg saya bisa perbuat...


2. Hal seperti apa yang kurang bijak dengan melibatkan publik?
   Apa bagusnya memang kita kasak-kusuk berdua saja?

apa enaknya sich Bud buat saya berkasak-kusuk cuman berdua dg anda? (sepertinya anda tidak menangkap inti persoalan) mbok pergunakan kalimat yg agak enak "dibaca" oleh hati...

Saya tidak ingin melibatkan APJII dalam proses ini karena pengalaman
yang sudah-sudah (bukan hanya sekali dua kali) kami merasa selalu
ditipu. Maaf, kata-kata saya agak keras, tapi demikian perasaan kami.

(huh... saya pingin "geleng-geleng kepala" membaca kalimat anda ini)
Seolah anda pingin bilang ke semua orang:
bahwa APJII (dimana sekjen-nya skr adalah saya) adalah tukang tipu, gitu !?)
Saya juga pingin bilang ke semua orang:
demi hukum formal,
demi hukum moral,
demi bumi dan langit,
saya tidak pernah merasa menipu seseorang yg namanya budi rahardjo,
kalau ini pernah terjadi, mungkin saya tidak paham itu terjadi, mohon saya minta buki-nya...
APJII tidak pernah lalai men-transfer 50% setiap dana yg berasal dari pendapatan domain ke rekeneing pribadi anda selama lebih dari 6 tahun,
dan kalau ada yg kurang, itu bukan karena sebuah niat salah, tapi memang belum tertagih...


mohon saya dikoreksi kalau ada salah pemahaman,
beberapa orang yg selama ini erat bekerjasama dengan anda dalam pengelolaan domain adalah orang2 yg (paling tidak) pernah di industri ISP,
sebut saja Indra KH yg di-utus oleh Access.Net (pada waktu itu),
Bob Hardian yg memang dari Pusilkom UI, tapi juga merupakan boss salah satu ISP pada waktu itu,
Sanjaya adalah Sekjen APJII periode sebelum saya...


Kami sudah tidak percaya lagi dan tidak ingin bekerjasama dengan APJII.
Kami akan bekerjasama langsung dengan para ISP/webhosting/perusahaan2
saja.

Inilah point-nya, saya kira....
tapi tolong bersikaplah arif...
anda tidak suka pada APJII, atau pada seseorang yg kebetulan sekarang ada di APJII ??


Mengenai format badan hukum pengelola domain, itu tetap akan kami
perbaiki. Sebagai contoh, usulan perbaikan AD/ART yang dilemparkan oleh
pak Sanjaya dan sudah disambut oleh Bule merupakan salah satu contoh
itikad baik dari kami. Jika memang ada usulan perbaikan, silahkan.
Kami terbuka kok.

sekedar itikad baik belum cukup, karena itikad baik seseorang itu bersifat subyektif,



[Maaf, di bagian awal anda tidak ingin melibatkan publik. Tapi di bagian
ini anda ingin melibatkan publik. Saya jadi bingung.]

saya masih tidak ingin melibatkan publik untuk hal2 yg membosankan seperti ini,
tapi mohon maaf kalau saya jadi reaktif karena sebuah aksi yg anda lakukan...


Catatan lain, jika domain dikatakan menjadi public property, bukankah IP
demikian juga? Mengapa format dari IP allocation tidak melibatkan publik
juga? Jika melibatkan publik, bukankah ISOC merupakan tempat yang lebih
cocok? Saya tidak ingin mendiskusikan IP allocation. Saya hanya ingin
membuat analogi. Saya tidak melihat konsistensi argumen di sini.

Pengelolaan IP, asal-muasalnya berbeda dengan pengelolaan domain,
Bukan anda sendirian yg merintis pengelolaan domain, dimulai sekitar 7 tahun lalu...
mungkin anda boleh saja klaim bahwa apa yg anda kerjakan lah yg paling ber-arti, meski itu akan menimbulkan perdebatan lebih panjang lagi


Untuk informasi, sekarang ini pun APJII sedang menggodok sebuah rancangan pengelolaan IP yg melibatkan public,
memerlukan pengesahan MUNAS untuk itu, makanya baru bisa dilakukan sekarang ini
saya memastikan itu, pada era saya di APJII surat pengesahan formal soal pengelolaan IP itu baru turun,
dan jika dalam kepengurusan mendatang belum dijadikan "public domain", saya akan "teriak" sekencang mungkin...



Perlu rekan-rekan tahu, pada mulanya *tidak ada* yang concern dengan
pengelolaan domain ini sehingga saya harus kelola ini semua secara
pribadi dengan meminta bantuan domain admin-domain admin yang ada saat

ini. Saya berterima kasih kepada dukungan dan kerja keras yang telah
mereka lakukan. Kalau dilihat dari sejarahnya, itulah sebabnya mengapa
transfer dana dilakukan ke rekening pribadi (rekening pisah yang
dipantau oleh accountan). Seperti sudah pernah saya singgung sedikit
bahwa semua ini kami kerjakan karena rasa tanggung jawab saja. Kalau
saya ceritakan pengorbanan kami semua (waktu, tenaga, uang) saya malah
malu sendiri. Karena kok berkesan riya gitu. But, yes, it is heroism.

huaduh.... ampoun dech....
anda boleh "bertepuk dada" dengan jerih payah selama ini...
kalau tidak ada anda, pengelolaan domain memang belum akan seperti sekarang ini,
tapi kalau anda klaim ini adalah hasil kerja pribadi semata, ya tidak begitu-begitu amat lah...
Heroism ?? hehehehehe..... jangan gitu-gitu amat dong bung!
(ternyata bener apa kata temen saya tentang istilah "jagoan" tersebut ??)


Sayangnya kebanyakan orang Indonesia memang tidak tahu berterima kasih.
Setelah dibenahi, rame-rame ingin mengambil bagian dari itu semua.

Bud,
saya ini cuman salah satu dari bangsa indonesia yg kebetulan merangkap sebagai orang kecil,
demi tuhan saya yang semoga juga sama dg tuhan anda & juga tuhan semua orang
saya tidak berminat ambil bagian dari yang anda buat itu...
anda pasti percaya, saya tidak ngiler (sumpah! tidak setetes pun) dengan "materi" yg anda maksudkan...


Terima kasih. Maaf, tawaran anda, saya tolak.

silahkan, itu pilihan anda...

Maaf, saya tidak mengerti "menuai problem serius" yang anda maksudkan di
sini.
Apakah ini maksudnya mengancam atau bagaimana?
(Nampaknya memang APJII terbiasa dalam ancam/mengancam. Lihat di bawah.)
Ataukah problem teknis atau bagaimana? Mohon info yang lebih detail.

Saya sudah sarankan kepada teman2 untuk membuat sebuah konsepsi (secara tertulis) untuk bisa dibicarakan kepada anda, entah itu untuk sekarang atau nanti,
karena anda tidak bersedia melalui dialog secara formal
karena persoalannya saat ini sudah melebar dengan melibatkan persoalan perpajakan, dari pada APJII menghadapi persoalan ini sendirian, maka saya telah menyarankan kepada rekan2 untuk melibatkan lembaga peradilan negara.
Persoalan lain yg akan ada, kalau registar domain kemudian hanya dilakukan oleh beberapa ISP, akan ada problem persaingan usaha di industri ISP secara keseluruhan
dan masih banyak persoalan lain yg mungkin belum terpikir oleh anda


Catatan: saya masih ingat ketika ada masalah VoIP, 2.4GHz, dsb. pernah
ada usulan dari APJII/atau anda untuk memblokir domain go.id.
Masih ingat itu? Tentu saja kami menolak. Hal-hal semacam ini yang
membuat kami tidak ingin keterlibatan APJII yang memiliki kepentingan
sendiri yang seringkali melakukan ancam-mengancam. Misal ini.
APJII mengancam blokir IIX?
http://www.sp18.com/berita-it/mogok_internet_tiga_hari_batal-225.html

Maaf, bagaimana kami bisa mempercayai APJII dengan pengalaman2 seperti itu?
Tanggung jawab kami jelas, kestabilan nama domain. Itu saja. Kami tidak
ingin mempolitisir situasi.

Waduh,
mbok jangan melebar kemana-mana dulu dong,
kalau harus kita bahas, silahkan buka topik baru untuk memperdebatkan persoalan macam ginian...



Selama ini kami sudah dapat mengelola domain dengan baik. Apa lagi jika
nanti dibantu dengan para registrar. Mudah-mudahan kerjasama dengan
mereka bisa memberi tingkat layanan yang lebih baik lagi dari yang
sudah-sudah (karena kami percaya bahwa registrar lebih mampu dari kami
dalam melayani pengguna domain).


persoalannya bukan ini Bud, pls melihat dan memahami persoalan secara arief.... paling tidak, please dengan kepala dingin...

-hn-




Kirim email ke