Mungkin tempat Anda merupakan sarang PKI. Waktu saya SD tidak ada guru kami 
yang menjadi anggota PGRI Non-vak-sentral(?) dan hanya 3 guru SMP (saat 
meletusnya G30S) yang terlibat. Guru-guru kami ini tidak melakukan seperti yang 
diceritakan ayah Anda.

Waktu itu bukan hanya antara Anshor dan PKI yang saling-gesek, tetapi hampir 
semua ormas/orpol saling-gesek demi memperebutkan apa saja yang menjadi sumber 
penghidupan (bongkar-muat, lahan pertanian, dsb.)

Masalah penyerobotan lahan bukan saja dilakukan oleh PKI, lihat tu berita TV 
yang menayangkan penyerobotan lahan milik perusahaan perkebunan di Sumut dan 
tempat-tempat lain.

Ketika PKI lemah kemudian dibantai, terus apa beda pembantai PKI dengan PKI itu 
sendiri? Dikemanakan hadits Nabi yang melarang orang yang sudah bersahadat 
sekalipun di mulut saja? Mengapa "keyakinan" PKI tidak diterima tanah yang 
dikoar-koarkan?
Kasihan orang-orang yang dangkal pengetahuan agamanya yang telah terprovokasi 
untuk membangkaikan manusia.

Zul

--- On Sat, 1/30/10, Taufik Hidayat <ddinas...@yahoo.es> wrote:

From: Taufik Hidayat <ddinas...@yahoo.es>
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur  
PahlawanNasional,Suharto Penjahat Nasional!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Saturday, January 30, 2010, 9:23 AM







 









      Kalau mau fair dalam menilai, baiknya anda sekalian bertanya: kenapa kok 
nasib para simpatisan PKI bisa sedemikian menyedihkan?

 

- Apakah TNI AD dibawah komando HMS memang kejam?

- Apakah para pemimpin agama sedemikian tak berperikemanusiaan?

- Dan apakah hal itu terjadi karena selama ini simpatisan PKI begitu meresahkan 
bangsa Indonesia yg non PKI.

 

Alamarhum ayah saya pernah cerita; beliau mantan Anshor waktu itu, pembantaian 
thd para simpatisan/ aktifis PKI tsb adalah bentuk pembalasan atas semua ulah 
yg dibuat oleh para aktifis PKI, mereka meneror para agamawan, memusuhi para 
tuan tanah dan mengancam akan membagi-bagi tanah mereka bila PKI menang dalam 
revolusi. Bahkan disejumlah tempat sudah banyak korban kekejaman PKI, di daerah 
Magetan, misalnya, banyak keluarga kyai yg jadi korban pembantaian PKI.

 

Masih menurut cerita almarhum ayah saya; pernah aktifis PKI memasuki suro 
(masjid kecil) dgn tanpa sopan santun, menginjak-injak la qur'an dan lalu 
membantai sang guru ngaji.

 

Sementara di sekolah-sekolah, para guru mencoba meng-atheiskan para murid dgn 
cara yg vulgar dan rendah, misalnya; sanga murid disuruh berdoa, doanya 'aneh", 
semisal "Ya alloh beri aku permen", sambil berdoa para murid disuruh mengangkat 
tangan sbg isyarat 'meminta' dan disuruh menutup mata mereka.

 

Kemudian si guru bertanya: coba buka mata kalian? adakah permen di tangan 
kalian? tidak ada bukan? sekarang coba pejamkan mata lagi dan minta sama bu 
guru permen;

 

Dgn polosnya sang bocah2 ingusan melakukan perintah gurunya;

 

kemudian: kalau kalian minta pada Tuhan, kalian nggak diberi permen, artinya 
tuhan memang tidak pernah ada, sedangkan kalau minta sama bu guru, kalian 
mendapatkannya, artinya bu guru memang benar2 ada.

 

dan masih banyak lagi ulah mereka yg meresahkan.

 

memang, para pentolan PKI macam DN Aidid belum tentu jahat, namun para 
simpatisan di bawah yg pengetahuan mereka sangat minim soal komunisme-sosialism 
e, mereka rentan dgn salah tafsir arti komunis, makanya begitu mereka merasa 
kuat, mereka sangat anti sama orang/ partai agama.

 

kata ayah saya, sering simpatisan PKI mengobrak kegiatan peribadatan karena 
beragama menurut mereka sangat bodoh dan beracun, they want to be free.

 

Jadi, sebelum memebrikan justifikasi, ada baiknya anda melihat sebab-akibat, 
juga asal mula KENAPA pembantaian itu sampai terjadi.

 

jelas, membantai sekian banyak manusia terkesan sadis dan biadab, namun anda 
juga musti menimbang; siapa yg mereka bantai dan siapa yg membantai mereka.

 

Lalu tanya lagi; buat apa dan kenapa pembantaian itu MUSTI ada?

 

sometime we have no other choice, I kill you or I have to let you to kill me.

 

bukankah kita makhluk yg rasional?

 

Reply via email to