Oh jadi bedanya jokowi dan paus fransiskus adalah: jokowi tidak berani ambil 
resiko dan munafik. Kalau paus gimana? Paus memenuhi janji pemilu dan tidak 
munafik? 

Sudah saya tulis sebelumnya kedua orang itu berbeda. Sikon negaranya juga beda. 
Bung seneng krn paus kiri. Ini personal. Bung tidak suka Jokowi krn kanan. Ini 
yg ada diotak bung. Ini yg ingin saya katakan salah itu. 

 

Ketika saya katakan paus juga kapitalis, bung lari ke Jokowi tidak berani ambil 
resiko dan munafik. Bung kan gak mau melabel paus kan bahwa dia tidak bisa 
mengganti bank Vatican dan bagi2 duit dibank itu kerakyat? Alasan yg bung pakai 
adalah: paus dikelilingi oleh uskup2 kanan. Memangnya Jokowi tidak? saya pikir 
Jokowi lebih parah. Paus itu hebat loh. Malahan ada yg menganggap dia itu 
utusan Tuhan. Jokowi siapa? Kurus kering gak punya duit dan tidak punya basis 
kekuasaan lagi. Ini arti lemahnya Jeffrey winters.

 

Kalau bung pengin tahu Jeffrey winters bilang Jokowi itu bukan oligarkhi.

 

Masalah perbedaan ideologi kita? Bung belum kenal saya. Sama seperti saya tidak 
mengenal bung. Tetapi masih bisa berdiskusi kan? Bung tidak mau berdiskusi. 
Bung maunya mempertahankan pendapat bung. Apalah artinya perbedaan ideologi 
itu. Bagi saya sama saja orang berbeda agama, beda selera makan, beda kultur, 
beda keinginan dan hasrat dll. Bukankan semua manusia itu berbeda? Memangnya 
kalau sama2 ideologinya sudah pasti akur dan sama pendapatnya? Kan tidak. Ini 
yg saya sayangkan keras kepalanya bung. Yg lain tidak. Bela orang miskin itu 
bagus tetapi jangan pikir bela orang miskin itu hanyalah milik orang kiri saja. 

 

Jangan pikir kalau orang kiri itu semuanya baik dan orang kanan itu selalu 
jahat. Paus yg bung suka itu kanan loh agamanya.

Ini yg ingin saya sampaikan selama ini bahwa paus itu melihatnya dari humanism 
bukan ideologi kiri kanan. Orang jahat baik itu moralnya bukan ideologinya. 
Orang salah dan benar itu standardnya hukum. 

 

Saya merasakan bung itu orangnya baik. Hanya sayangnya bung itu radikal. Kenapa 
saya sayang? Karena radikalisme bung dapat menyamarkan dan menciptakan hal2 yg 
buruk terutama dalam tindakan/attitude. Banyak orang baik berbuat jahat.

 

Ketika tempo hari bung mempertanyakan para komunis seperti polpot, lenin, 
stalin, mao dll dan tidak menerima mereka2 ini membunuh orang, itu jelas bukti 
radikalisme bung. It clouds your judgment. Saya sayangkan kalau bung yang baik 
itu hanya melihat dan menimbang sesuatu dari kacamata ideologi. Itu salah. 
Seharusnya diukur dari kacamata moral/etika dan hukum.

 

Nesare

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Sunday, February 26, 2017 1:46 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com; nesa...@yahoo.com
Subject: Re: [GELORA45] Megawati Hadiri Peresmian RPTRA Kalijodo

 

  

Jokowi tidak berani ambil resiko untuk memenuhi janji-janji selama Pemilu, 
misalnya soal penuntasan pelanggaran HAM berat. Maka itu saya bilang Jokowi 
juga orang yang munafik. Di satu pihak omong soal ribuan hektar tanah yang 
dimiliki seseorang dan petani yang tidak punya tanah. Solusinya: reforma 
agraria palsu yang sudah ditentang oleh ormas=ormas tani. Omong kosong bicara 
soal landreform kalau tidak ditangani soal perampasan tanah, penyusutan lahan 
pertanian dan monopoli tanah oleh tuan tanah besar dan kaum pengusaha 
konglomerat. Uskup Fransiskus tidak pernah bikin janji supaya dia dipilih jadi 
Paus. Dia ambil tindakan yang bisa dia lakukan dalam kedudukan dan kekuasaannya 
sebagai Paus.

 

Memang kita berbeda dalam ideologi dan pandangan dunia. Kalau anda berpendapat 
Tkk sekarang masih diilhami oleh Marxisme, nah itu sudah bertolak belakang 
dengan pendapat saya. Dan tidak perlu diskusi panjang-panjang karena pasti anda 
sudah tahu jalan pikiran saya karena itu jelas tercermin dalam perdebatan saya 
dengan Chan. Saya sudah bilang berkali-kali titik tolak pandangan kita berbeda. 
Anda punya teori dan konsep sendiri yang saya sama sekali tidak tertarik untuk 
mendiskusikannya.

 

On Sunday, February 26, 2017 7:13 PM, "nesare1@yahoocom [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote:

 

  

Jadi bedanya apa antara paus dan Jokowi?

Paus masih menjalankan bank Vatican yg menggunakan capital/modal dan Jokowi 
masih menggunakan capital/modal juga untuk membangun NKRI.

 

Bagi yang mengikuti teologi pembebasan di Amerika Latin tahu persis bahwa 
teologi pembebasan itu sering bertentangan dengan vatikan. Teologi itu dogma. 
Kiri, tengah dan kanan itu ideology. Kedua hal ini berbeda. Paus fransiskus 
konservatif teologinya tetapi pandangan sosial dan ekonominya mungkin 
moderat/liberal.

 

Teologi pembebasan menghasilkan pastur copot jubah, angkat senjata dan naik 
gunung perang bersama rakyat melawan penindasan. Mereka copot jubah dan angkat 
senjata itu pilihan karena mereka tidak boleh berjubah sambil angkat senjata.

 

Figur paus itu adalah sosok yang paradoksikal. Sulit memisahkan perannya 
sebagai pemimpin suatu negara Vatican, pemimpin tahta suci dengan pemimpin 
gereja universal.

 

Kita tidak akan dapat memahami perannya sebagai pemimpin negara vatican jika 
tidak melihat adanya satu sumber yang sama dari pemahaman dan penghayatannya 
sebagai pemimpin gereja universal. Sumber tersebut adalah iman dan keyakinannya 
akan peran penyelamatan Yesus di dalam seluruh aspek hidup manusia di dunia ini 
(mulai dari moralitas pribadi hingga sistem dan struktur politik, ekonomi, 
sosial, dan kultural). Teologinya yang dianggap konservatif dengan kebijakan 
politik, ekonomi, dan sosialnya yang dianggap progresif tidaklah kontradiktif 
di mata paus ini. 

 

Bung telah berulang kali mengatakan ideologi yang membedakan kita. Saya 
tekankan bahwa dalam melihat seseorang seperti paus ini, persepsinya orang yang 
melihatnya bisa berbeda. Bung suka sama paus ini karena dia kiri dimata bung 
Tetapi orang lain ditengah atau kanan lihatnya lain.

 

Yang ingin saya katakan setiap orang absah dan berhak memakai perspektif dengan 
ideologinya masing-masing. Hanya perlu berhati-hati untuk tidak begitu saja 
membaca dan menerimanya sebagai kebenaran. Seperti yang dikatakan oleh orang, 
"Truth is in the eye of the beholder".   

 

Sekarang jelas amerika, RRT, kanada, jepang, jerman dll tetap berusaha keras 
menguasai dunia. Menguasai sumber alam, menguasai pasar, mengontrol masyarakat 
di seluruh dunia. Seperti dalam gerakan kebangsaan tahun 20-an sampai 40-an, 
dalam gerakan Asia-Afrika tahun 50-an dulu, sekarang ini marxisme juga masih 
mengilhami perjuangan melawan hegemoni amerika, melawan kapitalisme global, 
melawan dominasi konglomerat global, dst. Konsep civil society, yang 
dikembangkan oleh Gramsci (ketua Partai Komunis Italia) mengilhami banyak 
orang. Participatory democracy yang sudah dicoba di brasil dan venezuela, itu 
juga diilhami oleh marxisme, oleh pengalaman bangsa kuba, dst…dst….

 

Penduduk RRC itu 1/4 penduduk bumi, masyarakatnya ditata dengan diilhami juga 
oleh marxisme. Teologi pembebasan Katholik (dan versi yang mirip di kalangan 
Islam, Kristen, dst) itu mengilhami 1 miliar umat Katolik, dan teologi itu 
antara lain juga diilhami oleh marxisme. Gerakan lingkungan yang sekarang sudah 
mendunia, begitu juga gerakan perempuan, gerakan buruh, dsb, itu sebagian juga 
diilhami oleh marxisme. Tentu saja para aktifis memilihnya dengan selektif. 
dari ilmu sosial yang sudah berumur 2 abad itu mereka cuma pakai mana yang 
cocok dengan masyarakatnya, dengan situasi global, dst….dst…

 

Begitu juga kenyataan bahwa semua negara atau manusia sekarang ini sudah 
menggunakan capital/modal. Pandai2lah mengambil keputusan. Itu saja.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Sunday, February 26, 2017 8:22 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> ; 
nesa...@yahoo.com <mailto:nesa...@yahoo.com> 
Subject: Re: [GELORA45] Megawati Hadiri Peresmian RPTRA Kalijodo

 

  

Betul! Memang Vatican juga mempraktekkan kapitalisme dengan banknya. Itu dia 
warisi dari seluruh struktur Vatikan, bukan? bisakah dia seorang diri 
menghancurkan seluruh struktur jahat itu? Tidak bisa! Dia juga dikelilingi oleh 
uskup-uskup yang kanan dan reaksioner!! Apa yang dikerjakan sekarang adalah 
pekerjaan propaganda untuk menyadarkan umat dan publik pada umumnya... Itu 
sudah sangat jauh lebih baik dan bertentangan dengan apa yang dilakukan 
Paus-Paus  yang sebelumnya yang justru menentang gerakan rakyat dan membela 
statusquo dan sistem kapitalis dengan penghisapannya!!! Paus Fransiskus 
memberikan senjata moral kepada umatnya yang jujur dan mendorong mereka supaya 
mau ikut dalam gerakan rakyat....

Sikap dan sepak terjang yang diambil Paus Fransiskus ini bukannya tidak 
mengandung resiko. Dapat dipastikan banyak uskup-uskup yang menyesal memilih 
Fransiskus sebagai Paus. Banyak yang tidak mengira Fransiskus melakukan koreksi 
kepada sikapnya dulu yang berkolaborasi dengan rejim fasis Videla dan akhirnya 
mengambil sikap politik yang jauh lebih revolusioner dari pada sementara orang 
yang menyandang nama "komunis". Saya tidak akan heran atau terkejut kalau suatu 
hari akan terjadi pembunuhan terhadap dirinya!!! Uskup Romero membayar 
komitmennya kepada perjuangan rakyat jelata di San salvador dengan jiwanya!!

 

On Sunday, February 26, 2017 10:05 AM, "nesa...@yahoo.com [GELORA45] 
<mailto:nesa...@yahoo.com%20[GELORA45]> " <GELORA45@yahoogroups.com 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote:

 

  

Tatiana: Tapi tak pernah dia komentar soal kapitalisme biadap yang semakin 
sering dibelejeti Paus.

Nesare: betul paus sangat kritis terhadap kapitalisme. Tapi dia tidak bisa 
begitu saja secara sembrono marah2, caci maki, tutup2, hantam kromo atau 
menghancurkan kapitalisme dengan begitu saja. buktinya paus yang adalah 
pemimpin suatu negara masih punya Bank Vatican yang “unik” itu? Bank Vatican 
itu symbol kapitalisme loh.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Sunday, February 26, 2017 12:56 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> ; 
jonathango...@yahoo.com <mailto:jonathango...@yahoo.com> 
Cc: Lusi.D <lus...@rantar.de <mailto:lus...@rantar.de> >
Subject: Re: [GELORA45] Megawati Hadiri Peresmian RPTRA Kalijodo

 

  

Pokoknya kalau orang sudah kultus pada kapitalisme dan penghisapan manusia atas 
manusia lainnya dan oleh karena itu menganggap itulah satu-satunya jalan bagi 
umat manusia , sesuai dengan sikon dan realitas sekarang (itulah juga alasan 
yang dipakai mereka yang meremehkan dan mencemooh berbagai gerakan rakyat), 
tidak ada argumentasi yang mempan dan bisa menjangkau kesadaran dan logika 
orang-orang seperti Chan. Dia sih tidak perduli cara konglomerat mendapatkan 
kekayaannya, mau bakar hutan kek, mau merampas tanah kaum tani kek, mau 
membunuh tani yang mempertahankan tanahnya kek, yang penting kemudian 
"menyumbang"!!!! Itulah tanda konglomerat yang "baik budi" dan "murah hati"  
dan sebagainya..Dan si Chan maunya kita mendukung konglomerat yang baik hati 
itu, jangan seperti nenek dement yang selalu ganyang semuanya  (kalau ada 
konglomerat yang mendapatkan kekayaannya tanpa penghisapan, mau saya mendukung 
konglomerat yang begitu!). Yang dikomentari dari pernyataan Paus hanya yang 
bersangkutan dengan atheis,  dia merasa senang, karena dia atheis, Tapi tak 
pernah dia komentar soal kapitalisme biadap yang semakin sering dibelejeti 
Paus. Dan tak juga kedengaran komentarnya tentang dorongan Paus supaya orang 
terjun dalam gerakan rakyat...Paus percaya pada gerakan rakyat...Paus tidak 
minta orang supaya menggantungkan harapannya kepada kaum penguasa, mengemis 
sedekah kepada para konglomerat atau para pemilik transnasional yang menguasai 
ekonomi dunia .... Perubahan tergantung pada keterlibatan dan partisipasi massa 
rakyat sendiri!!!

 

On Saturday, February 25, 2017 7:58 PM, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 
<mailto:jonathango...@yahoo.com%20[GELORA45]> " <GELORA45@yahoogroups.com 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote:

 

  

 

Saya rasa ini kok seperti quadruple wins situation, menurut bloomberg kekayaan 
Eka Tjipta Widjaja dan keluarga sekitar USD$7 billion jadi lebih kaya dari 
Donald Trump, dgn kekayaan sebesar itu mengeluarkan Rp 10 milyar atau $750 ribu 
khan cuman kayak keluarga menengah beli sebungkus rokok, dgn sumbangan Taman 
Kalijodo itu mendapat kesan yg baik dan terkesan sangat dermawan; bagi sang 
gubernur akan meninggalkan legacy yg baik sekali menyediakan taman yg 
sedemikian indahnya tanpa dana APBD; bagi masyarakat akan mendapat tempat 
rekreasi yg sedemikian meriah dan gratis di kota yang serba mahal; bagi Jakarta 
mempunyai tempat yg bisa dibanggakan tidak lagi kalah dgn Surabaya dgn Taman 
Bungkul-nya. 

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <SADAR@.. 
<mailto:SADAR@..> > wrote :

Jalan pikiran saya sederhana saja dalam menghadapi konglomerat, taipan siapapun 
dia, yang baik diterima dengan tangan terbuka, dilawan saja yang jelek, yang 
jahat dan apalagi yang kejam, ... tuntutlah pada pemerintah untuk menindak 
tegas dan menjatuhi sanksi HUKUM yang berlaku! Jadi, TERIMALAH sumbangan/derma 
yang dikucurkan berapapun besaran yang bisa diberikan mereka, tentu TANPA 
SYARAT! Dan saya yakin ada konglomerat/taipan yang berjiwa sosial, bersedia 
mengembalikan keuntungan besar yang didapat untuk membantu rakyat miskin 
disekitarnya, ... 

 

Kalau saja terjadi persekongkolan antara pejabat dan penguasa, “SUMBANGAN” 
sosial yang diberikan itu ternyata merupakan “SUAP” untuk mendapatkan proyek 
usaha yang lebih gede, ... bongkar saja! Yaa, jangan dibiarkan terjadi yang 
MERUGIKAN RAKYAT banyak itu, ajukan pada KPK untuk ditindak hukum 
sebaik-baiknya, ...! Sebaliknya, pelanggaran-pelanggaran ketentuan HUKUM dalam 
menjalankan usaha yang mereka lakukan belejetilah habis-habisan, TUNTUT 
Pemerintah bertindak TEGAS tegakkan HUKUM sebaik-baiknya, .. 

 

Tentu termasuk penggunaan buruh-asing liar! Hanya saja berita konom-konon 
menggunakan BURUH-ASING hanya untuk aduk semen juga gunakan buruh-asing, 
sungguh tidak masuk akal! Kecuali buruh asing itu dari negara lebih miskin dari 
Indonesia, ... dimana tenaga buruh kasar lebih murah dari buruh lokal! Kalaupun 
terjadi, jangan hanya tangkap dan deportasi buruh-asingnya saja, kenapa tidak 
diganjar denda yg sangat besar pada pengusaha nya yang berani gunakan 
buruh/pekerja gelap? 

 

Lalu, kalau saja benar, Sinarmas Grup itu merupakan peminjam terbesar 
“pinjaman” dari RRT, ... dimana salahnya? Karena pinjaman itu dari RRT? Sedang 
kalau dari AS dan Jepang tidak jadi soal, ...? Kalau saja masalah perkebunan 
kelapa sawit terlalu besar/luas, yaa desak saja Pemerintah untuk mkemberikan 
batasan IJIN maksimum berapa luas perkebunan sawit, kelebihannya jangan 
diperpanjang kontrak penggunaan lahan. Kalau mereka ambil jalan pintas dengan 
membakar ladang sawit untuk tanam yang baru, tangkap saja pengusahanya! Kan 
sudah ada ketentuan pengusaha perkebunan berkewajiban menjaga jangan sampai 
terjadi kebakaran, apalagi dengan sengaja membakar!

 

Salam,

ChanCT

 

 

From: ajeg ajegilelu@.. [GELORA45]

Sent: Saturday, February 25, 2017 6:15 PM

To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> 

Subject: Re: [GELORA45] Megawati Hadiri Peresmian RPTRA Kalijodo

 

 

Eka Tjipta Widjaja, pemilik Sinarmas Grup itu, dikenal sebagai pelopor 

kuli impor saat membangun pabrik kertas Indah Kiat di Tangerang dan 

proyek lain di Purwakarta. Konon, sampai tukang aduk semen pun harus 

didatangkan dari luarnegeri. Dia juga dikenal sebagai salahsatu pengemplang

pajak yang disimpan di Singapura dll - entah berapa jumlah yang sudah 

dia repatriasi melalui pengampunan pajak yang hampir habis masa berlakunya.

 

Belakangan, Sinarmas Grup disebut-sebut sebagai peminjam terbesar dari 

"pinjaman" RRC ke 3 bank BUMN (BNI, Mandiri, BRI).

 

--- lusi_d@.. wrote:

 

Saya kira itu yang dikategorikan taipan raksasa. Derma itu bagi
golongan semacam itu seperti umpan pancing. Dilepas untuk
mendapatkan yang lebih gedé Ilmu gaibnya mulus sekali. Melancarkan
sistim penghisapan malah dipuji-puji setinggi langit.

Am Thu, 23 Feb 2017 20:09:29
+0000 (UTC) schrieb Tatiana Lukman :

> Apa"Sinar Mas Land" itu  termasuk anak-anak konglomerat terbesar
> "SinarMas Group"???? Reza, seorang jurnalis, menggunakan buku
> "IndonesiakuTergadai" oleh Taliwang, M. Hatta, dkk sebagai salah satu
> bahan referensi.Dari situ ia menulis:" Secara faktual, 191 juta
> hektar luas daratan Indonesia, 175 jutahektar di antaranya dikuasai
> modal besar dan sebagian besar adalah modal asing Sisa 35,1 juta
> hektarnya (yakni berupa kawasan hutan) dikuasai olehberbagai
> perusahaan,terutama perusahaan borjuasi komprador Sinar Mas group
> pemegang HakPenguasaan Hutan, 15 juta hektar melalui Hak Guna Usaha
> (HGU), dan 8,8 jutahektar melalui Hak Pengelolaan Hutan Tanaman
> Industri (HPHTI).
> 
> 
> Ingat kebakaran hutan akhir tahun 2015? Dalam tulisan :” Pemerintah
> Umumkan 23 Perusahaan yang Terlibat PembakaranHutan”, saya temukan
> ini:
> 
> 
> Kepolisian tangani 301 kasushukum
> 
> Perusahaan yang melakukan pembakaran untuk pembukaan lahantersebut
> ada yang merupakan perusahaan Indonesia namun ada juga yang
> sahamnyadimiliki oleh Malaysia, Australia dan China, demikian
> dikatakan seorang pejabatyang tidak mau disebutkan namanya
> 
> Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) WillemRampangilei
> membenarkan salah satu perusahaan yang dibekukan izinnya, PT BMH
> adalah anak perusahaanSinarmas yang beroperasi di Sumatera Selatan.
> Sinar Mas adalah salah satukonglomerat terbesar di Indonesia…..
> 
> Apa arti 10 M bagi anak-anakkonglomerat terbesar di Indonesia????
> Oooo namanya jadi begitu harum!!!! Danorang merasa sudah patut kalau
> kita “kowtow” kepada  mereka yang sudah begitu bermurah
> hatimenyumbang demi kepentingan umum!!!!!!Berkurangkah kekayaan
> mereka dengan “mencipratkan”10 M itu???  
> 
> Bagus kan kerja sama antara pejabat dengan konglomerat???? Sebuah
> bahan pendiidikan guna meningkatkan kesadaran rakyat.
> 
> 
> On Thursday, February 23, 2017 7:34 PM, 
> lusi_d@... wrote:

 


> 
>   Bahwa seseorang menjadi dermawan itu baik sekali, tapi itu ada
> syaratnya. Apa syaratnya itu? Yaitu punya sesuatu properti yang akan
> didermakan. 
> Nah masalahnya sekarang yalah bagaimana menciptakan sistim dalam suatu
> masyarakat yang mampu melahirkan seseorang menjadi para dermawan pada
> umumnya.
> 
> Am Thu, 23 Feb 2017
> 21:27:59 +0800 schrieb Chan CT :
> 
> > Tambahan informasi, ternyata RPTRA Kalijodo ini merupakan SUMBANGAN
> > dari “Sinar Mas Land” dengan menghabiskan lebih 10M, dan nama “Sinar
> > Mas Land” terpajang ditaman itu sebagai penyumbang. Begitu
> > penjelasan Ahok diupacara peresmian RPTRA Kalijodo yang saya baca
> > di Harian Hua Yin, bhs Tionghoa. Entah mengapa di harian bhs.
> > Indonesia tidak dinyatakan?
> >

 

 

 

 



Kirim email ke