Mas Djatmiko,
 
Salam kenal, saya Mufti, saya pernah ketemu mas Djatmiko 25 th lalu, tapi cuma sepintas di IAGI Yogya 81?.
Saya juga senang batu mulia, tapi sayang pengetahuan sangat terbatas dan dana untuk itu juga belum memadai. Bagi saya batu mulia sesuatu yang susah ditera kwalitasnya secara megaskopis, tergantung feeling yang dibentuk dari jam terbang pergulatan dengan batu mulia masing2 orang. Juga tergantung selera masing2, maksud saya ada yang secara kwalitas (kekerasan, karat, warna, kilap, cutting dll) jelek, tapi kalau sudah senang mau diapa.
 
Sebetulnya kalau pas lewat saya pingin main2 ke Pajajaran tapi belum ada keberanian (krn belum tentu membeli), juga kelihatannya rumah tertutup terus cuma banyak batu2 besar (silicified wood?). Insyaallah, kapan2 bisa mampir.
 
Saya pingin tanya mas apa kira2 ada semacam kursus mengenai batumulia, atau ada semacam field trip ke tempat2 yang kaya batu mulia. Kalau ada mohon informasinya, kali2 saya bisa turut berpartisipasi. Juga mas, apa ada tulisan mas Miko tentang batu mulia dan penyebarannya di Indonesia, dimana bisa didapatkan.
 
Nuwun & Salam,
 
Mufti
 
 
 
 
-------Original Message-------
 
From: miko
Date: 11/15/05 09:51:12
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi
 
Pak Priyatna Ahmad, salam batumulia,
Rebu nuhun atas reaksi Anda tentang kehadiran kembali mang Okim. Nanti tahun
2006-2007 mang Okim bakalan sering menghilang lagi  karena selama setahun
full, insyaallah sudah harus muter-muter keliling Indonesia dalam rangka
koordinasi Rotary...... kegiatan sosial lho , bukan neror-neroran ).
Anda nanya kegunaan loupe 10 X ? Ah, yang bener niih, ngetes 'kali ya.
Whatever, ada pengalaman serem sewaktu mang Okim memetakan lembar Makale,
Sulsel , tahun 1972 . Ketika nyusurin satu sungai, ada beberapa penduduk
setempat yang diem-diem memata-matai pergerakan mang Okim dan rombongan.
Nah, ketika ketemu satu boulder breksi yang cukup gede, kami sengaja
berlama-lama di lokasi tersebut . Palu geologi mulai main, sample dikeker
dengan loupe 10 kali , dan mulai ngoceh tentang adanya kandungan emas di
batuan tersebut. Ketika sore hari pulang dan melewati sungai yang sama,
bouldernya sudah hancur lebur digarap oleh penduduk. Tadinya gembira, tapi
lama-lama ngeri juga  mengingat kemungkinan pembalasan dari penduduk yang
tak kunjung menemukan emasnya ( semoga Allah mengampuni kenakalan remaja ini
! ). Di bidang batumulia, senter khusus dan loupe 10 X absolut harus
dimiliki. Selain untuk melihat inklusi , loupe tersebut dapat juga
menunjukkan  kepadatan batu dan  hasil goresan atau streak kalau kita sedang
ngetes  kekerasan relatif batu ( skala Mohs ). Batu yang berpori tentunya
tak punya kualitas batumulia, dan hasil polesannya akan buram. Untuk
amethysts, entah dari Brazil, India, Pangkalan Bun / Manis Mata, Alahan
Panjang, dll., Anda harus membedakan inklusi gelembung udara ( bundar
sempurna ) atau inklusi fluida ( tak beraturan ), atau cleavage/ belahan
yang sering mengikuti pola tertentu. Dan kalau Anda  belanja batumulia di
Pasar Kebun Sayur Balikpapan, Pasar Martapura, atau Pasar Malabar
Banjarmasin, maka Anda wajib bawa loupe 10 X dan senter. Kalau sudah ketemu
kecubung ungu yang harganya 20.000 RP satu set, maka Anda sudah harus
curiga. Dengan loupe Anda, gelembungnya akan terlihat indah, mencirikan
kecanggihan arsitek penciptanya. Semoga jelas, salam batumulia, mang Okim.
 
----- Original Message -----
From: "Priatna Ahmad" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, November 14, 2005 4:20 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi
 
 
> Hore mang okim hadir lagi...
>
> Mang okim, apa saja sih yang bisa dilakukan dengan 'senjata' loupe 10 x
> selain
> melihat inklusi. (Sebagai indikasi batu 'masakan'). Terutama dalam
> menyelidiki batu
> alam.
>
> Amethyst (kecubung) brazil sering sekali kelihatan ada inklusinya juga.
>
> Thanks mang okim,
> PA
>
> -----Original Message-----
> Sent: Monday, November 14, 2005 3:20 PM
> To: Sugeng Hartono
> Cc: IAGI
> Subject: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> ---------------------------------------------------------------------
>
 
 
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------
 
 
Add FUN to your email - CLICK HERE!

Kirim email ke