Sejarah buruk ahli geologist
 
Ini hasil para geolog yang expert
"menafsirkan" bawah
permukaan yang selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan 
tercatat dalam sejarah sebagai sejarah
buruk ahli geologi, sampai sampai ada yang berusaha membelokkan ke sisi 
(mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan akan terpengaruh oleh itu dan 
memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup mereka. 
 
Masyarakat internasional tidak
sama dengan kita dan bahkan masyarakat tidak percaya geolog, tidak butuh
geolog, rakyat tidak butuh timun emas, rakyat tidak butuh cerita kontoversi
penyebab keluarnya lumpur. YANG MEREKA
PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS.
 
Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang
tidak sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan
menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini
 Inikah
yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain



________________________________
 From: Ariadi Subandrio <ariadisuband...@yahoo.com>
To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
 

Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." :
1. Pemerintah Pusat (ESDM)
2. BPMigas
3. ESDM Provinsi
4. Pelaku Migas (KKKS)

5. Rakyat Indonesia
6. Rakyat setempat.

Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN",
- tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah

- tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari perut 
bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat.


MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca.


salam,
ariadi subandrio-




________________________________
 From: amien widodo <amienwid...@yahoo.com>
To: Itsnet ITS <its...@milis.its.ac.id> 
Cc: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM
Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
 

Sebuah Dilema
 
Sementara
produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru untuk
mendukung pembangunan Indonesia ,
sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita 
Jawa pos pagi ini). 
Masyarakat
Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di Sidoarjo
yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan
lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut 
malah
menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan
lumpur akan  ”dibencana alamkan”. Padahal
apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka
tidak akan keluar semburan lumpur’. 
Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang
dihentikan 
2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT
Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman
5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. 
 
Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang
potensial di  Indonesia,
agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk 
mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi 
profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak.
 
AW

Kirim email ke