iagi sudah dikomandani orang yang pro pemboran. wamen esdm juga pro
pemboran. tinggal dilihat saja akan ada kah secercah harapan agar bisa
terbuka tabir kebenaran.
On Jun 14, 2012 7:31 AM, "amien widodo" <amienwid...@yahoo.com> wrote:

> *Sejarah buruk ahli geologist*
> ** **
> Ini hasil para geolog yang expert "*menafsirkan*" bawah permukaan yang
> selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan *tercatat dalam
> sejarah sebagai sejarah buruk* ahli geologi, sampai sampai ada yang
> berusaha membelokkan ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan
> akan terpengaruh oleh itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup
> mereka. ****
> ** **
> Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat
> tidak percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas,
> rakyat tidak butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. *YANG
> MEREKA PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS*.****
> ** **
> Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak
> sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan
> menurunkan invetasi migas di ****Indonesia**** yang lagi butuh ini****
> ** **
> Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain
>
>   ------------------------------
> *From:* Ariadi Subandrio <ariadisuband...@yahoo.com>
> *To:* "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>
> *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
>
> Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." :
> 1. Pemerintah Pusat (ESDM)
> 2. BPMigas
> 3. ESDM Provinsi
> 4. Pelaku Migas (KKKS)
> 5. Rakyat Indonesia
> 6. Rakyat setempat.
>
> Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN",
> - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah
> - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari
> perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat.
>
>
> MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca.
>
>
> salam,
> ariadi subandrio-
>
>
>   ------------------------------
> *From:* amien widodo <amienwid...@yahoo.com>
> *To:* Itsnet ITS <its...@milis.its.ac.id>
> *Cc:* "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>
> *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM
> *Subject:* [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
>
> Sebuah Dilema
>
> Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan
> migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat
> Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi
> ini).
> Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan
> lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang
> membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan
> semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang
> lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan  ”dibencana
> alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan
> eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’.
> Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
> 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan
> 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng
> (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan
> warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
>
> Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di
> Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan *kearifan*semua 
> pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan
> tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkan semua
> pihak.
>
> AW
>
>
>
>
>

Kirim email ke