Yth Pak Danny nu bageur dan rekan-rekan IAGI, Dengan tambahan penjelasan dari Pak Bandono dan Pak Budi, maka semakin sempurnalah flash back tentang temuan Situs Gua Pawon. Mang Okim sangat beruntung dapat menemani Pak Budi dan Pak Eko pada penggalian eksplorasi perdana di Gua Pawon. Saat itu mang Okim seharusnya menemani ketua Kadin Jabar dan Pak Gubernur Jabar ke Banten tetapi mang Okim batalkan karena dorongan hati lebih kuat ke Pak Budi dan Pak Eko yang konon akan naik angkot ke lokasi Gua Pawon. Alhamdulilah, impian banyak arkeolog dan geolog sejak ratusan tahun yang lalu untuk menemukan jejak manusia pembuat artefak di sekitar danau Bandung akhirnya menjadi kenyataan.
Mengenai hasil carbon dating di G. Padang yang sampai 13.000-an tahun BP, mang Okim pernah mendapat masukan dari rekan arkeolog bahwa carbon dating baru dilakukan kalau ada kaitannya dengan temuan artefaktual, baik berupa peralatan, gerabah, sisa makanan, atau tengkorak / kerangka manusia. Contoh yang aktual adalah carbon dating di lobang ekskavasi Gua Pawon yang dilakukan di level-level dimana telah ditemukan tengkorak / kerangka manusia. Kalau carbon dating dilakukan di section pemboran yang tidak ada kaitannya dengan temuan artefaktual, maka hasilnya tidak mencerminkan umur dari tinggalan prasejarah melainkan umur dari unsur carbon yang mungkin saja dihasilkan dari proses alamiah ( terbakarnya gas metan atau kebakaran lokal yang alamiah ). Dengan demikian maka hipotesis atau asumsi bahwa kalau ada bangunan budaya di bawah titik carbon dating umurnya lebih tua dari hasil carbon dating, hal itu seharusnya patut dipertanyakan / diragukan. Demikian Pak Danny sekedar tambahan dari mang Okim. Semoga masukan dari rekan arkeolog di atas dapat dipertimbangkan juga - - - agar hasil penelitian Tim BKP di masa yad lebih sempurna - - - ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim -----Original Message----- From: Budi Brahmantyo [mailto:bud...@gc.itb.ac.id] Sent: 10 Oktober 2012 14:22 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] IAGI PENGDA KALTIM : CERAMAH GUNUNG PIRAMIDA Kang Danny ysh., Karena ada Gua Pawon, ingin ikut menanggapi. Gua Pawon sdh tercatat dalam literatur Belanda tetapi hanya sebatas fenomena gua saja, setahu saya tdk ada yg melaporkan adanya temuan arkeologis di sana. Tahun 1999 kami KRCB (saat itu Saya, Eko, dan Johan Arif) merintis utk melakukan eksplorasi geoarkeologi dg konsep kalau di Bandung Utara sdh ditemukan artefak 6.000 - 3.000 th yl yg dikumpulkan oleh Von Koenigswald (1935), jangan2 hidupnya di Gua Pawon. Tahun 2000 - 2001 kami melakukan test-pit stlh raangkaian pemetaan geomorfologi gua dan pengukuran geomagnetik. Galian pertama th 2000 oleh saya, Eko dan mang Okim, dan menumpulkan benda2 yg kami yakini sbg artefak (alat tulang, alat batu, pecahan sisa2 makanan, pecahan gerabah, dll). Lalu setelah melalui tahap "diskusi panas" Maret 2003 (begitu aja saya nyebutnya) dg Balai Arkeologi Bdg / BAB (dan difasilitasi IAGI Pengda Jabar), Juli dan Okt 2003 BAB melakukan ekskavasi arkeologis dan mengungkap kerangka Manusia Pawon. Tahun 2005 dalam rangka thesis S2 UI pak Lutfi Yondri, c14 dating dilakukan dg umur antara 5.600 - 9.500 (dari arang yg selapis dg empat sisa-sisa tulang manusia). Dari semua temuan itu, kami menarik kesimpulan sebagaimana susunan prasejarah yg sudah mapan selama ini di Nusantara: mereka adalah kelompok pemburu dan pengumpul hasil hutan pada Zaman Neolitik. Gitu kronologi singkatnya. Silakan interpretasi siapa penemunya... hehehe... Salam, BB > Mang Okim yang baik, > > Sekali lagi kami ungkapkan bahwa penelitian G.Padang berjalan baik-baik > saja, dan akan terus dilanjutkan karena hasil-hasilnya positif dan > bertambah > menarik. Dari awal semua berjalan sesuai UU, diketahui dan diizinkan oleh > Bupati, BP3, Dinas Pariwisata dll, dan juga instansi pusat, BUDPAR > (sekarang > jadi DIKBUD). Sekarang ini kami sedang berkonsentrasi dengan analisa di > Lab termasuk analisa petrografi dan melanjutkan radiocarbon dating. > Hasil > carbon dating (di BATAN) dari unsur carbon pada lapisan pasir di kedalaman > 8-10 meter itu ~13.000-an BP, jadi kalau benar segitu umurnya ya tidak > mungkin lapisan geologi alamiah toh? Di situ kan bukan komplek Gunung Api > Kuarter, tapi Mio-Pliosen. Plus ada segudang data subsurface dan data bor > yang kelihatannya tidak cocok dengan keyakinan Mang Okim dll. Itu. > Walaupun demikian, sekarang kami lakukan uji lab dan carbon dating lagi > sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, siapa tahu sebelumnya ada > kesalahan > analisis. Kali ini carbon dating dilakukan di Beta Analytic, USA yang > bersertifikat internasional. Cukup mahal, tapi perlu dilakukan. Yang > ngomong Situs G.Padang 10x besar Borobudur itu bukan Tim Geologi-nya lho > Mang, tapi Tim Arkeologi UI yang dipimpin DR. Ali Akbar, spesialis > Pra-Sejarah. Tentu ada fakta dan alasannya kenapa mereka bilang begitu, > engga sembarang saja cuap (malu-maluin almamaternya nanti). > > > Temuan Manusia Gua Pawon itu memang sangat langka, menarik dan penting. > Taraf hidup yang kelihatannya primitif di Gua Pawon tidak berarti tidak > ada > peradaban tinggi pada masa itu, apalagi sebelumnya. Umur yang Mang Okim > berikan malah menarik karena itu adalah perioda terakhir-setelah 'banjir > besar' terakhir (Melt Water Pulse 1c) yang terjadi sekitar 11.000-8000 > tahun > BP. Siapa tahu Gua Pawon itu adalah "shelter" dari sisa-sisa orang yang > selamat dari bencana. Akan lebih baik kalau ada studi lebih detil > termasuk > uji ulang carbon dating, tapi sayang katanya fosil kerangka yang ditemukan > seperti di foto Mang Okim itu sekarang sudah hancur jadi debu karena tidak > disimpan dengan baik. Apakah benar demikian? Kemudian, kerangka itu > sebenarnya ditemukan oleh KRCB (khususnya Rekan Eko-Budi-Johan yang > menekuninya sejak awal) atau BALAR sih? Simpang-siur nih di telinga saya. > Waktu heboh Gua Pawon saya masih studi di US sehingga tidak tahu persis > kejadiannya, juga tidak pernah membaca berita-berita Gua pawon di media > massa dulu. Bukan maksud menguak luka lama, tapi kesalahan masa lalu > harus > dijadikan pelajaran, kalau tidak akan di-ulang2 terus. > > > > Wass. > > DHN -------------------------------------------------------------------------------- PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com -------------------------------------------------------------------------------- Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) -------------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------