Maaf referensinya dari mana? Aku punya referensi kan buku tua, semoga aku dapat 
baca juga referensi buku baru.
Setau saya manusia modern: homo sapien sapien. Yang 10 000 BC
Hehehe bisa jadi salah.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Danny Hilman Natawidjaja" <danny.hil...@gmail.com>
Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Sun, 5 May 2013 16:29:39 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG
Homo Sapiens atau manusia modern sudah muncul sejak 190.000 tahun lalu Pak.

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
bandon...@gmail.com
Sent: 05 Mei 2013 9:44
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG

 

Setau aku piramida maya itu dibangun pada masa sejarah. Manusia sdh dpt
mengolah logam, mengenal angka, huruf dsb. Bisa meramal kiamat th 2012
meskipun tdk terjadi.

Manusia modern (homo sapien sapien) kata ahlinya kan baru muncul di 10000
BC. (Apa bener pak Prof Yahdi Zaim? Betulkan bila aku salah)

Naa di tanah Sunda sdh ada peradaban besar yang memakai semen berumur 23000
BC. Kan luar biasa itu. Itu sisi menariknya. 

Salam.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _____  

From: Achmad Luthfi <aluthfi...@gmail.com> 

Sender: <iagi-net@iagi.or.id> 

Date: Sun, 5 May 2013 05:36:27 +0700

To: iagi-net@iagi.or.id <mailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id>
<iagi-net@iagi.or.id>

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG

 

 

Wah terus berlanjut keramaian diskusi Situs G. Padang dari dua kubu.

Kalau dilihat dari korelasi nama Piramid dengan kebiasaan nama orang. Di G.
Padang konon ada yang berpendapat di G. Padang ada situs Piramid, dimana
terminologi Piramid yang merupakan situs purbakala lebih populer di Mesir,
misalnya Piramid Giza. Mungkin saja Piramid bangunan kuno ala Mesir ini
hadir di Jawa Barat G. Padang), karena kalau kita lihat model penamaan orang
di Sunda khususnya sering terjadi perulangan seperti Erly Tjarlia, Ajat
Sudrajat. Di Mesir juga kita jumpai mungkin leluhurnya dari Tanah Sunda,
misalnya mantan Sekjen PBB, Butros Butros Gali.

Ini sekedar intermezo untuk meredakan ketegangan soal situs G. Padang.

 

 

Lam Salam,



On Sunday, May 5, 2013, wrote:

Nampaknya lupa ya pada historical geologi? Manusia modern (homo sapiens) itu
munculnya kapan? Nurut buku historical geology pada waktu "wurm glacial"

"There is evidence of the metals in Chaldea and Egypt about 5000 B.C." Ini
tertulis di hal 647 buku "historical geology" 1933 karangan Moore.R.C.
(Hihihi buku kuno ada dirumaku)
Aku tidak punya buku baru tentang sejarah geologi, Bisa jadi akan terbit
buku baru yang mengubah dunia., dengan kemampuan manusia Sunda yang bikin
cement bercampur besi pada 23000 S.M

Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-----Original Message-----
From: "Danny Hilman Natawidjaja" <danny.hil...@gmail.com>
Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Sat, 4 May 2013 23:24:52
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG
Boleh-boleh saja orang berinterpretasi bahwa 'kerak lempung' yang membungkus
atau diantara kolom andesit itu adalah hasil pelapukan tapi harus didukung
oleh analisa yang lebih detil lagi tidak asal kesimpulan saja.  Mungkin Pak
Tikno dan Mas Pujo harus lihat yang masih segar yang ada di bawah permukaan
supaya lebih baik lagi analisisnya, terus dilanjutkan dengan analisa
petrografi dan kimianya atau pake XRD.
Yang lebih gamblang adalah posisi susunan batu kolom yang sangat rapih (yang
ada semen/kerak lempungnya) di bawah situs yang dianggap sebagai batuan
sumber oleh Arkenas/BALAR.  Posisi kolomnya horisontal padahal lapisan
batuan di bawah situs ini horisontal juga (dari image georadar dan
geolistrik).  Tidak ada intrusi (dyke) vertikal.  Artinya susunan kolom itu
bukan batuan sumber columnar joints alamiah, karena di alam kolom-kolom itu
harus tegak lurus dengan arah perlapisan (permukaan pendinginan).  Kalau
tidak percaya silahkan cek di textbook, atau browsing internet, atau tanya
ke Pa Sutikno atau ke Pak Yatno.

Perihal karbon dating ini adalah pekerjaan saya sehari-hari, dan saya tahu
persis bukan hal yang mudah.  Kita dating semen karena material itu ada
diantara kolom-kolom andesit yang disusun manusia bukan alamiah.
Homo erectus sudah punah sekitar 150.000-an tahun lalu.  23.000-an tahun mah
sudah tidak ada atuh.  Kalo manusia Neanderthal masih ada sampai 30.000-an.

Semoga dibukakan hati supaya tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa
Mahakarya Gunung Padang adalah mis-interpretasi.


-----Original Message-----
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
Sujatmiko
Sent: 04 Mei 2013 10:11
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: MGEI
Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG

Rekan-rekan IAGI yang budiman,



Situs Gunung Padang rupanya memiliki misteri dan pancaran energi yang luar
biasa sehingga mengundang perdebatan dan diskusi multi disiplin yang tak
berkesudahan. Ketika mang Okim berkeliaran di kawasan ini tahun 1970-an
dalam rangka penerbitan Peta Geologi Lembar Cianjur ( 1972 ), tak terlintas
di pikiran mang Okim bahwa batu andesit berserakan di Gunung Padang itu
berkaitan dengan bangunan punden berundak. Di peta geologipun tak muncul
karena dianggap unmapable alias tak terpetakan di peta skala 1:100.000,- .
Nah, 40 tahun kemudian, ketika mang Okim sudah menjadi geolog gaek yang over
petung puluh, muncullah kontroversi Gunung Padang. Sebetulnya kalau mau
jujur, hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dari hipotesis tentang
tersembunyinya bangunan budaya di perut Gunung Padang tersebut  dan juga di
Gunung Lalakon dan Gunung Sadahurip ada di tangan Yayasan Turangga Seta yang
Direkturnya mengaku jebolan MIT ( Menyan Institute of Technology ) .



Puji syukur kepada Tuhan YMK bahwa berkat ketiga gunung piramida tersebut
maka mang Okim dapat berkenalan dengan beberapa arkeolog yang jam terbangnya
puluhan tahun, di antaranya ada yang  doktor dan bahkan profesor. Berkat
para arkeolog tersebutlah maka mang Okim menjadi tertarik dengan
geo-arkeologi sehingga tergerak untuk mengumpulkan  stone tools alias
artefak . Semangat mang Okim dipacu lagi oleh  Bagawan Atlantis Oppenheimer
yang ketika berkunjung ke Pak SBY tahun lalu atas undangan Stafsus Presiden
Bidang Bantuan Sosial dan Bencana  berpesan : Untuk mengetahui kejayaan
manusia pra-sejarah di Indonesia, telitilah stone tools, jangan  piramida di
perut gunung, karena hal itu tidak mudah ! Believe it or not, koleksi
artefak mang Okim yang umumnya dari periode Paleolitik sudah nyampe puluhan
ribu batu, dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Jenis batunya
beragam, demikian juga tipologinya. Dari hasil buka-buka internet dan
baca-baca buku arkeologi, mang Okim menjadi yakin bahwa manusia prasejarah
Indonesia memang lebih maju dari rekan-rekannya di negara lain.



Semen purba berumur 23.000 tahun



Ketika Tim Mandiri Gunung Padang mengumumkan ke seantero dunia bahwa mereka
menemukan semen perekat kolom andesit  berumur 13.000 - 23.000 tahun, mang
Okim kebetulan sedang bersama beberapa Arkeolog dan mendengarkan diskusi
mereka. Mereka bilang bahwa penentuan umur yang demikian nothing to do with
archeology or paleo-culture . Lain halnya kalau semen tersebut bertautan
dengan ob


Kirim email ke