Pak Danny Hubungan dengan teori Pak Danny sebelumnya bahwa peradaban atlantis berada di Indonesia/sundaland pada saat zaman es sehingga seluruh sundaland merupakan daratan apakah memang pada masa younger dryas cooling ?
Saya jadi timbul beberapa pertanyaan 1. Berapakah suhu di wilayah asia / sundaland saat itu kalau di central greenland ice core sekitar - 47 deg C ? Apakah saya bisa berasumsi perbedaan sekitar 65 deg C antara sundaland dengan central greenland ice core , jadi suhu saat itu di sundaland sekitar 20-an deg C ? kalau memang suhu sundaland segitu maka memang masa yang bagus untuk kehidupan/peradaban 2. Apakah kepunahan atlantis terjadi pada saat warming at end of younger dryas ? Kalau saya lihat graphic pada chart yang bapak kirim kemungkinan masa warming ini berkisar 200 an ( 9600 bc+/- 100 tahun) tahun. Memang sepertinya sangat cepat dalam waktu geologi tapi dalam peradaban manusia mungkin tidak. Yang jadi pertanyaan apakah peradaban atlantis itu punah ataukah sebenarnya mereka cuma berimigrasi/pindah dari dataran rendah ke dataran tinggi saja (salah satunya gunung padang ?). 3. Apakah ditemukan bekas peninggalan bangunan / artefact di area sundaland yang sekarang menjadi laut jawa / selat karimata ? Apakah artifact/bangunan tersebut sekarang tidak terlihat karena endapan lumpur dan sedimen ? Saya pernah melihat tentang penyelaman untuk meneliti adanya tumpukan batu batu besar yang seperti tidak natural di daerah lautan pasific / lepas pantai jepang, apakah mungkin itu juga bagian dari peradaban atlantis sebelumnya di sundaland ? Terima kasih untuk ceritanya Kartiko 2013/6/19 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com> > ATLANTIS HANCUR OLEH BENCANA DI AKHIR MASA "THE YOUNGER DRYAS" > Dari pengetahuan geologi mainstream kita tahu tentang kepunahan massal > ("Global extinctions") karena bencana global yang terjadi berkali-kali > dalam > selang waktu puluhan - ratusan juta tahun > (https://en.wikipedia.org/wiki/Extinction_event). Yang paling terkenal > adalah yang terjadi di akhir Zaman Kapur (punahnya Dinasaurus) dan > permulaan > Zaman Tersier (C-T Boundary). Namun pengetahuan tentang kepunahan massal > yang terjadi dalam kurun waktu Zaman Kuarter (sejak 2 Juta tahun lalu) atau > lebih khususnya lagi dalam kurun manusia modern (sejak 200 ribu tahun lalu) > malah sedikit pengetahuannya. Hal ini berkaitan karena tidak banyak ahli > geologi yang menekuni Zaman Kuarter dan bidang bencana. Bidang penelitian > ini memang jauh dari gemerlapnya kilauan emas dan minyak. Yang sudah cukup > banyak dibahas adalah tentang kepunahan massal karena letusan Toba 70-75 > ribu tahun lalu. Sekarang dalam khasanah ilmu kebumian muncul fakta yang > sangat "hot", yaitu kepunahan berbagai spesies dibumi secara besar-besaran > yang berkaitan dengan fenomena "Younger Dryas". Younger Dryas (YD) atau > disebut juga "The Big Freeze" adalah suatu masa dingin sekitar 1300-an > tahun > dari 12.900 sampai 11.600-an tahun lalu. YD dimulai dengan anjlognya suhu > yang sedang memanas (=es mencair) sejak puncak Zaman Es (20.000 tahun lalu) > secara tiba-tiba menjadi dingin lagi, bahkan ada yang memperkirakan lebih > dingin dari ketika 20.000 tahun lalu. Masa YD ini diakhiri oleh naiknya > lagi suhu bumi juga secara drastis dan tiba-tiba sehingga mencairkan es > besar-besaran. Akhir YD ini dalam geologi juga dikenal sebagai awal dari > Zaman Holosen. > > YD adalah masa geologi yang sangat mematikan. Keberadaan YD dan kepunahan > berbagai species-nya sudah diakui oleh dunia ilmiah tanpa keraguan bahwa > benar-benar terjadi diseluruh dunia. Yang masih misteri adalah APA > PENYEBAB > TERJADINYA YD ini? Sampai sekarang masih dicari jawabannya oleh para > ilmuwan kebumian di seluruh dunia. Hipotesa ilmiah yang paling dominan > adalah kemungkinan adanya tumbukan meteorit/asteroid besar. Satu tambahan > fakta menarik di Indonesia, manusia Hobbit di Flores yang muncul paling > tidak sejak 95.000 tahun lalu bisa "survive" melewati Letusan Toba > (70-75.000 tahun lalu) tapi anehnya 'menghilang' di akhir masa YD, sekitar > 12.000 - 11.500-an tahun lalu (Westaway et al, 2009). Apakah YD ini lebih > dahsyat dari letusan Toba atau karena ada faktor lain? > Yang luput dari kacamata para ahli kebumian adalah kenyataan bahwa waktu > dari peristiwa bumi memanas tiba-tiba pada akhir YD tersebut persis sama > dengan waktu terjadinya bencana besar yang menghancurkan peradaban > Atlantis, > 11.600 tahun lalu, seperti diceritakan dalam CRITIAS-PLATO. Inilah salah > satu fakta kenapa Plato tidak mungkin membual tapi menceritakan catatan > sejarah. YD belum dikenal ketika zaman Solon-Plato(400-600 SM). Bahkan > CRITIAS-PLATO memaparkan bahwa hilangnya 'Benua' Atlantis terjadi secara > perlahan-lahan selama ribuan tahun karena naiknya airlaut yang disertai > banyaknya proses erosi dan sedimentasi, padahal pengetahuan geologi tentang > siklus Zaman Es dan Antar Es pun belum ada waktu itu. Bagi yang ingin > mengetahui lebih jauh tentang Younger Dryas (YD) silahkan di Googling saja, > banyak sekali referensinya. Jadi sebenarnya dari kacamata geologi > (mainstream): MENGERTI YOUNGER DRYAS BERARTI MEMAHAMI KEHANCURAN ATLANTIS > (=peradaban dunia sebelum Zaman Holosen). Hal ini yang tidak banyak > disadari oleh para ilmuwan kebumian di seluruh dunia. Atau mereka enggan > bilang atau pura-pura tidak tahu saja karena takut dibilang pseudo-sains > atau lainnya. > > Salam > DHN >