Panjang ceritanya, sebaiknya baca buku yang saya buat saja dulu ("Plato
tidak bohong..."). Dibahas di situ semua poin pentingnya. Cuma sekarang
bukunya belum muncul di Gramedia, kata penerbitnya sih sebentar lagi.  Atau
bisa juga  coba baca langsung naskah aslinya: CRITIAS, tapi agak puyeng baca
Englishnya yang rada-rada amburadul J

Singkatnya, setahu saya rujukan utama Atlantis ya Plato. Baru tahu filsuf
Yunani suka teler pake Jamur, jangan-jangan itu kebudayaan yang dibawa dari
Bali (= "magic mashroom") oleh pasukan Atlantis dulu J ha ha ha maap
becanda.

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Argo
Wuryanto
Sent: 19 Juni 2013 19:25
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] MISTERI YOUNGER DRYAS DAN HANCURNYA ATLANTIS

 

Pak Dhany,

Apakah Plato ini yg selama ini menjadi rujukan utk konsep Hancurnya
Atlantis? Kalo yg saya pernah lihat di History Channel, para filsuf2 Yunani
tersebut, seringkali "teler" dengan menggunakan semacam jamur utk
mendapatkan "pencerahan". Kalo memang benar begitu, seberapa "shahih"nya
kita bisa mempercayai kisah2 Plato tsbt.

Kalo boleh saya katakan cerita karena Plato sendiri hidup kurang lebih
500BC, sedangkan Atlantisnya >10000BC. Boleh jadi plato merupakan
arkeologis/ geologis pioneer yg meneliti kehidupan sebelumnya.

id.m.wikipedia.org/wiki/Atlantis

Salam hormat,
Argo

On 19 Jun 2013 19:45, <bandon...@gmail.com> wrote:

Aku pernah nyelam sampai kedalaman 40 m di kepulauan seribu, sudah megang
dasar samodra, isinya yaa butiran pasir dari terumbuh koral sama lumpur, ada
beberapa bongkah karang.. Memang ada sih yang sampai 70 m dibawah muka air
laut, tapi peralatan scuba dgn udara tidak mengizinkan untuk kedalaman itu. 
Mohon dumana sih letak yang tepat dari atlantis di Paparan Sunda? Biar kalo
punya waktu dan ada sedikit uang aku nyelem deh kesana. Kalau perlu belajar
pakai Nitrox supaya boleh nyelem sampai mentuk di dasar laut jawa. 
Salam.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _____  

From: kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com> 

Sender: <iagi-net@iagi.or.id> 

Date: Wed, 19 Jun 2013 14:41:52 +0700

To: <iagi-net@iagi.or.id>

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net] MISTERI YOUNGER DRYAS DAN HANCURNYA ATLANTIS

 

Pak Danny 

 

Hubungan dengan teori Pak Danny sebelumnya bahwa peradaban atlantis berada
di Indonesia/sundaland  pada saat zaman es sehingga seluruh sundaland
merupakan daratan apakah memang pada masa younger dryas cooling ? 

 

Saya jadi timbul beberapa pertanyaan 

 

1. Berapakah suhu di wilayah asia / sundaland  saat itu kalau di central
greenland ice core sekitar - 47 deg C ?  Apakah saya bisa berasumsi
perbedaan sekitar  65 deg C antara sundaland dengan central greenland ice
core , jadi suhu saat itu di sundaland sekitar 20-an  deg C ? kalau memang
suhu sundaland segitu maka memang masa yang bagus untuk kehidupan/peradaban

 

2. Apakah kepunahan atlantis terjadi pada saat warming at end of younger
dryas ? Kalau saya lihat graphic pada chart yang bapak kirim kemungkinan
masa warming ini berkisar 200 an ( 9600 bc+/- 100 tahun) tahun. Memang
sepertinya sangat cepat dalam waktu geologi tapi dalam peradaban manusia
mungkin tidak. Yang jadi pertanyaan apakah peradaban atlantis itu punah
ataukah sebenarnya mereka cuma berimigrasi/pindah dari dataran rendah ke
dataran tinggi saja (salah satunya gunung padang ?).

 

3. Apakah ditemukan bekas peninggalan bangunan / artefact di area sundaland
yang sekarang menjadi laut jawa / selat karimata ?  Apakah artifact/bangunan
tersebut sekarang tidak terlihat karena endapan lumpur dan sedimen ?

Saya pernah melihat tentang penyelaman untuk meneliti adanya tumpukan batu
batu besar  yang seperti tidak natural di daerah lautan pasific / lepas
pantai jepang, apakah mungkin itu juga bagian dari peradaban atlantis
sebelumnya di sundaland ?

 

Terima kasih untuk ceritanya 

 

Kartiko

2013/6/19 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com>

ATLANTIS HANCUR OLEH BENCANA DI AKHIR MASA "THE YOUNGER DRYAS"
Dari pengetahuan geologi mainstream kita tahu tentang kepunahan massal
("Global extinctions") karena bencana global yang terjadi berkali-kali dalam
selang waktu puluhan - ratusan juta tahun
(https://en.wikipedia.org/wiki/Extinction_event).  Yang paling terkenal
adalah yang terjadi di akhir Zaman Kapur (punahnya Dinasaurus) dan permulaan
Zaman Tersier (C-T Boundary).  Namun pengetahuan tentang kepunahan massal
yang terjadi dalam kurun waktu Zaman Kuarter (sejak 2 Juta tahun lalu) atau
lebih khususnya lagi dalam kurun manusia modern (sejak 200 ribu tahun lalu)
malah sedikit pengetahuannya.  Hal ini berkaitan karena tidak banyak ahli
geologi yang menekuni Zaman Kuarter dan bidang bencana.  Bidang penelitian
ini memang jauh dari gemerlapnya kilauan emas dan minyak.  Yang sudah cukup
banyak dibahas adalah tentang kepunahan massal karena letusan Toba 70-75
ribu tahun lalu.  Sekarang dalam khasanah ilmu kebumian muncul fakta yang
sangat "hot", yaitu kepunahan berbagai spesies dibumi secara besar-besaran
yang berkaitan dengan fenomena  "Younger Dryas".  Younger Dryas (YD) atau
disebut juga "The Big Freeze" adalah suatu masa dingin sekitar 1300-an tahun
dari 12.900 sampai 11.600-an tahun lalu.  YD dimulai dengan anjlognya suhu
yang sedang memanas (=es mencair) sejak puncak Zaman Es (20.000 tahun lalu)
secara tiba-tiba menjadi dingin lagi, bahkan ada yang memperkirakan lebih
dingin dari ketika 20.000 tahun lalu.  Masa YD ini  diakhiri oleh naiknya
lagi suhu bumi juga secara drastis dan tiba-tiba sehingga mencairkan es
besar-besaran.  Akhir YD ini dalam geologi juga dikenal sebagai awal dari
Zaman Holosen.

YD adalah masa geologi yang sangat mematikan.  Keberadaan YD dan kepunahan
berbagai species-nya sudah diakui oleh dunia ilmiah tanpa keraguan bahwa
benar-benar terjadi diseluruh dunia.  Yang masih misteri adalah APA PENYEBAB
TERJADINYA YD ini?   Sampai sekarang masih dicari jawabannya oleh para
ilmuwan kebumian di seluruh dunia.  Hipotesa ilmiah yang paling dominan
adalah kemungkinan adanya tumbukan meteorit/asteroid besar.  Satu tambahan
fakta menarik di Indonesia, manusia Hobbit di Flores yang muncul paling
tidak sejak 95.000 tahun lalu bisa "survive" melewati Letusan Toba
(70-75.000 tahun lalu) tapi anehnya 'menghilang' di akhir masa YD, sekitar
12.000 - 11.500-an tahun lalu (Westaway et al, 2009).  Apakah YD ini lebih
dahsyat dari letusan Toba atau karena ada  faktor lain?
Yang luput dari kacamata para ahli kebumian adalah kenyataan bahwa waktu
dari peristiwa bumi memanas tiba-tiba pada akhir YD tersebut persis sama
dengan waktu terjadinya bencana besar yang menghancurkan peradaban Atlantis,
11.600 tahun lalu, seperti diceritakan dalam CRITIAS-PLATO.  Inilah salah
satu fakta kenapa Plato tidak mungkin membual tapi menceritakan catatan
sejarah.  YD belum dikenal ketika zaman Solon-Plato(400-600 SM).  Bahkan
CRITIAS-PLATO memaparkan bahwa hilangnya 'Benua' Atlantis terjadi secara
perlahan-lahan selama ribuan tahun karena naiknya airlaut yang disertai
banyaknya proses erosi dan sedimentasi, padahal pengetahuan geologi tentang
siklus Zaman Es dan Antar Es pun belum ada waktu itu.  Bagi yang ingin
mengetahui lebih jauh tentang Younger Dryas (YD) silahkan di Googling saja,
banyak sekali referensinya.  Jadi sebenarnya dari kacamata geologi
(mainstream): MENGERTI YOUNGER DRYAS  BERARTI MEMAHAMI KEHANCURAN ATLANTIS
(=peradaban dunia sebelum Zaman Holosen).  Hal ini yang tidak banyak
disadari oleh para ilmuwan kebumian di seluruh dunia.  Atau mereka enggan
bilang atau pura-pura tidak tahu saja karena takut dibilang pseudo-sains
atau lainnya.

Salam
DHN

 

Kirim email ke