Hehe...

Mas Muhammad Rully, 
Anda rupanya sangat perhatian terhadap negeri ini...

PKS, sejauh yang saya tahu sich tidak seperti yang temen-temen di milis 
bicarakan.
saya juga memperhatikan fenomena-fenomena organisasi lainnya ..( yang saya 
tahu, tidak ada yang sempurna )..

dalam Islam yang saya tahu..diajarkan
watawa saubil haq watawa saubis sobr.
(tolong menolong dalam kebaikan dan dalam kesabaran).

Muhammadiyah atau NU  target utamanya tidak didesain untuk hanya besar secara 
organisasi saja, tetapi justru kemaslahatan umatlah yang menjadi tujuan 
utamanya... karena organisasi kan hanya kendaraan sajaa... saya percaya itu.

Ibnu Sudarmono...











  ----- Original Message ----- 
  From: Muhammad Rully 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, February 15, 2007 7:43 PM
  Subject: Re: [mediacare] Re: Masjid NU dan Muhammadiyah Direbut Organisasi 
Lain


  PKS lagi PKS lagi yang kena...

  ayo ada apa ini di tubuh PKS...pada introspeksi lah kalian orang orang PKS...

  apakah ini visi misi kalian kedepan untuk indonesia?
  untuk politik?untuk dakwah?

  atai seperti yang sekarang kalian agung agungkan? koalisi alias musyarokah 
??? 

  politik itu keji..kalau kalian berkoalisi, artinya kalian jadi keji 
sekarang...mau selamat terussssss

  dulu, ada yang jelek kalian demo, sekarang kalian bagian dari yang jelek 
jelek ternyata...

  rugi saya jadi simpatisan kalian. 






  On 2/15/07, Nawarih <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    Setelah membaca postingan tentang grasak grusuk yang terjadi di rumah 
    tua Muhammadiyah dan NU, saya coba kunjungi situs muhammadiyah dan 
    saya temukan sebuah tulisan dari redaksi Suara Muhammadiyah. 

    Quote;
    "Persyarikatan kita sekarang sedang mengalami cobaan karena sedang 
    diacak-acak oleh idelogi politik lain yang kehadirannya seperti lebih 
    berupa sebagai fitnah ketimbang sebagai quwwah"

    Meski tulisannya pendek tapi saya bisa menangkap 'kegerahan' 
    muhammadiyah terhadap aksi serobot aset dan kader yang dilakukan oleh 
    oknum yang dimaksud. Meski tidak menyebutkan nama institusi tapi dari 
    tulisan "Sebab mereka tega dan sanggup melakukan politisasi ajaran 
    agama, politisasi sentimen agama dan politisasi amal kebajikan atas 
    nama agama" he....he...sepertinya ga' jauh - jauh dari temen2-nya 
    bung Wido, bung ibnu dll.

    Muhammadiyah sebuah ormas yang sudah cukup tua dan mengalami berbagai 
    dinamika politik di negeri ini, sepertinya tidak menyangka jika 'anak- 
    anak muda' yang baru terjun dan demam politik itu berani dan tega 
    melakukan manuver politik kotor ke jantung organisasi mereka.
    Kader mereka di partai2 sebelum reformasi dan pasca reformasi sebut 
    saja PG, PPP dan terakhir PAN -partai yang ketuanya juga adalah ketua 
    PP Muh- masih ada rasa sungkan dan tau diri untuk mengacak - acak 
    rumah tua muhammadiyah maupun NU, apalagi sampai melakukan aksi 
    sabotase.

    Well, pak Hasyim dan Pak Din, sepertinya anda harus kerja ekstra 
    keras lagi untuk merangkul / menarik kader dan aset yang 
    telah 'dijarah' tersebut.

    http://www.suara-muhammadiyah.or.id/sm/Majalah/SM02-16-31-Januari-07-
    Genap/Politik-Quwwah-atau-Fitnah-.html

    Politik: Quwwah atau Fitnah? 
    Selasa, 16 Januari 2007 
    Assalamu'alaikum wr wb, 

    Pembaca yang terhormat, kegiatan politik jika dikelola secara benar 
    dan penuh etika sesungguhnya dapat menjadi pilah kekuatan (quwwah) 
    Islam. Artinya dapat memfungsikan ajaran dan kearifan Islam pada 
    ranah publik, domestik dan privat sekaligus. Akan tetapi kalau 
    kegiatan politik dikelola asal-asalan dengan menggunakan semboyan 
    tujuan menghalalkan cara maka kehadirannya dapat menjad fitnah 
    kehidupan. Sebab mereka tega dan sanggup melakukan politisasi ajaran 
    agama, politisasi sentimen agama dan politisasi amal kebajikan atas 
    nama agama. Kegiatan politik tanpa etika ini bisa asal tubruk, asal 
    klaim dan asal jarah suara dan asal untung secara politik walau 
    buntung secara moral. Persyarikatan kita sekarang sedang mengalami 
    cobaan karena sedang diacak-acak oleh idelogi politik lain yang 
    kehadirannya seperti lebih berupa sebagai fitnah ketimbang sebagai 
    quwwah. Oleh karena itu persyarikatan harus kita selamatkan agar 
    steril dari ideologi lain itu. Demikianlah, sampai jumpa edisi 
    mendatang. 

    Wassalamu'alaikum wr wb. (Redaksi). 

    --- In mediacare@yahoogroups.com , manneke <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    >
    > 
    > Salah sendiri kok Muhammadiyah dan NU diem aja waktu mesjid-mesjid 
    mereka "direbut" kelompok lain. Kedua organisasi Islam "terbesar" di 
    Indonesia yang ngaku anggotanya puluhan juta ini ternyata tak berdaya 
    ya menghadapi radikalisme di dalam Islam sendiri? Apalagi yang 
    minoritas. Mana bisa?
    > 
    > manneke






   

Kirim email ke