Good point Sunny, Malay ini apa mau nya ya? sampai hal2 seperti ini pun 
dijadikan bahan persengketaan, gimana mau buktiin orang dari lirik nya aja udah 
ketauan itu bukan bhs malay, lah malay sendiri gimana ngebuktiin nya bahwa itu 
lagu "rasa sayange" hak cipta malay? apa mrk gak mampu bikin lagu simpel utk 
promosi wisata nya? udah kenyang alias sick and tired with these bastards ! 
sudah bisa dirasakan bahwa malay memang merasa mampu mengencingi kita, ini 
masalah keangkuhan saja, mereka meremehkan kita krn ribuan bangsa kita numpang 
hidup disana, jadi babu mereka ! betapa ironik nya !.
  Bangsa malay, bukan lah bangsa serumpun, bukan saudara bukan juga teman, 
kalau saja kita mampu menarik balik semua TKI dari sana, kita bisa tutup pintu, 
jgn biarkan artist malay cari duit di Indo, jangan mengunjungi malay utk 
liburan, jangan berobat kerumah sakit malay, jgn ada lelaki malay yg ingin 
menikahi wanita indo yg jauh lebih cantik dari ncik2 disana, persetan dengan 
mereka ini.
  Tapi sialnya, kita belum bisa melakukan semua impian itu, kita msh tergantung 
sama malay, selama kita msh tergantung dengan mereka, selama itu pula lah malay 
sialan ini akan terus menerus mempermainkan emosi kita.
   
   
   
   
   
   
   
   
   
  

Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
              refleksi:  Kalau ada arkif musik, mungkin bisa dibuktikan dengan 
piring hitam  musik hawaian Rudy Wairata atau lain yang dibuat pada tahun 
1950-1960an. Tiap anak atau orang di Maluku pasti bisa menyanyi lagu tsb. 
Apakah di Malaysia juga demikian.
   
   
  HARIAN ANALISA
  Edisi Kamis, 4 Oktober 2007
   
    Malaysia Minta Bukti ‘Rasa Sayange’ Lagu Milik Indonesia   Jakarta, 
(Analisa)   Mendbudpar Jero Wacik mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri 
Kebudayaan Malaysia tentang lagu Rasa Sayange.   “Mereka bilang, kalau 
Indonesia bisa membuktikan, mereka akan melakukan sesuai kewajibannya,” ujar 
Jero Wacik kepada wartawan sebelum menghadiri rapat kabinet di Kantor Presiden, 
Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (3/10).   Sebelumnya Menteri 
Kebudayaan dan Menteri Pariwisata Malaysia menyatakan bahwa lagu yang di negeri 
jiran bernama Rasa Sayang itu adalah lagu rakyat yang biasa terdengar di 
Kepulauan Nusantara (Melayu) yang merupakan warisan leluhur. Jadi bukan milik 
Indonesia semata.   Jero menuturkan, menggugat kepemilikan lagu tersebut bukan 
perkara mudah. Apalagi Indonesia tidak punya bukti. “Kepedulian kita pada hukum 
(hak cipta) masih rendah,” kata Jero.   Jero mengaku dirinya telah mengecek 
lagu Rasa Sayange yang digunakan Malaysia sebagai tema kampanye
 pariwisata Truly Asia.   “Saya cek no name. Kalau didengarkan lagu ini memang 
seperti lagu Ambon, Manado, Melayu, karena budayanya mirip-mirip,” ujarnya.   
“Sekarang bagaimana kita buktikan kalau itu karya kita. Kita masih mengumpulkan 
data,” ujarnya.   Jero menyatakan puluhan ribu karya budaya belum didaftarkan 
hak ciptanya. “Saya berkali-kali minta para seniman kalau punya karya budaya 
cepat didaftarkan agar tidak mudah diklaim. Dan kalau diklaim, kita mudah 
menuntutnya,” paparnya.   “Saya minta para seniman Ambon, beri saya bukti. 
Kalau ada, agar bisa kita gunakan. Tanpa bukti kita akan sulit,” demikian Jero



 

       
---------------------------------
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

Kirim email ke