Perundingan itu sendiri telah mengakui adanya pemerintah Republik
Indonesia, artinya (mulai) berakhirnya penjajahan...

Dan jangan kita lupa: prinsip Indonesia lepas dari Holland itu juga
telah disampaikan oleh ratu Wilelmina sebelumnya...

Agar anda ingat, postign saya yang anda komentari itu menjawab omong
kosong "heri latief" yang bilang "kerna jaman perangitu 45-49  aja 
adalah perang ilegal dari pihak belanda yang mau balik jadi penjajah
lagi. "

 

--- In proletar@yahoogroups.com, "batara44rh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sdr. Utusan Allah yang budiman,
> pada Persetujuan Linggajati, belanda bukan menyetujui kemerdekaan 
> Republik Indonesia, melainkan hanya MENGAKUI DE FACTO, Republik 
> Indonesia dengan wilayah Sumatera, Jawa dan Madura.
> Pada Persetujuan Renville, wilayah itu menjadi lebih kecil lagi, dan 
> sebagai hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), belanda "melimpahkan 
> kewenangan" (soevereniteitsoverdracht) kepada Republik Indonesia 
> Serikat (RIS), di mana Republik Indonesia hanya merupakan SATU dari 
> 15 Negara bagian.
> RIS dibubarkan pada 16 Agustus 1950, dan pada 17 Agustus 1950, 
> Soekarno menyatakan berdirinya kembali Negara Kesatuan RI.
> Hingga hari ii, pemerintah belandtetap tidak mau mengakui DE IURE 
> kemerdekaan RI adalah 17.8.1945.
> Bagi pemerintah belanda, kemerdekaan RI adalah 27 Desember 1949.
> Hal ini ditegaskan oleh Menlu Belanda (waktu itu) Ben Bot, dalam 
> pidatonya di Denhaag, 15 agustus 2005, pada 16 Agustus 2005 di 
> Jakarta, dan dipertegas dalam wawancaranya di MTERO TV pada 18 
> Agustus 2005.
> Semoga informasi ii dapat menjehubungan RI dengan belanda.
> 
> Jepang juga masih mempunyai "Utang Sejarah" kepada 
> Indonesia,karenaada beberapa masalah yang belum selesai, a.l  
> masalah Wanita Penghibur (Jugun Yanfu), Romusha, pembantaia ribu8an 
> intelektual Indonesia di Kecamatan mandor, Kalimantan Barat, tahun 
> 1943.
> 
> Wassalam,
> 
> Batara R Hutagalung
> 
> PS>; Bila Anda berminat membaca tulisan-tulisan sejarah, silakan 
> kunjungi weblos saya:
> http://batarahutagalung.blogspot.com
> http://indonesiadutch.blogspot.com,
> http://10november1945.blogspot.com
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, "utusan.allah" <utusan.allah@> 
> wrote:
> >
> > Ni orang dungu kayak kebo satu lagi...
> > 
> > Ngomong asal memamah biak propaganda nasionalis tukang jilat pantat
> > Jepang.
> > 
> > Pernjanjian Linggarjati telah menyetujui kemerdekaaan Indonesia.
> > 
> > 
> > --- In proletar@yahoogroups.com, heri latief <herilatief@> wrote:
> > >
> > > belanda mulai maju selangkah utk membersihkan darah sejarahnya.
> > jaman kolonial kita diperas dan ditindas. jaman sekarang makin 
> terbuka
> > semuanya: praktik kekejaman belanda terhadap rakyat jajahannya.
> > > 
> > > kawan saya sabai nan aluih pernah bilang: "belanda minta tanah 
> kita
> > udah tau praktiknya, tapi belanda minta maap dan menyesali
> > kekejamannya belum pernah terjadi".
> > > 
> > > kayaknya kawan saya itu agak pesimis, kerna jaman perang 45-49 
> aja
> > adalah perang ilegal dari pihak belanda yang mau balik jadi 
> penjajah
> > lagi. kalo belanda mengaku salah, ada kompensasinya, nah itu dia
> > persoalannya, yg bikin 49% anggota parlemen belanda gak mau ngakuin
> > sejarah berdarah kolonialnya di indonesia.
> > > 
> > > harry van bommel dengan partai sosialisnya telah berani membuka 
> arah
> > jalan setapak  "pengakuan sejarah". jadi ada jalan setapak menuju
> > pencerahan sejarah bagi kedua belah pihak.
> > > 
> > > salam, heri latief
> > > 
> > > --- On Fri, 11/21/08, Batara Hutagalung <batara44rh@> wrote:
> > > From: Batara Hutagalung <batara44rh@>
> > > Subject: [ExHamburg] Re: Parlemen Belanda: Dubes Belanda harus 
> hadir
> > di Rawagede 9 Desember 2008
> > > 
> > > Date: Friday, November 21, 2008, 11:34 PM
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >     
> > >             Parlemen Belanda: Dubes Belanda harus hadir di acara
> > Peringatan di Rawagede 9 Desember 2008. 
> > > Dua hari yang lalu, pada pukul 23.30 saya menerima telepon dari
> > Harry van Bommel dari Belanda. Harry van Bommel, anggota parlemen 
> dari
> > Partai Sosialis, bersama Joël Voordewind dari Partai Uni Kristen 
> dan
> > Harm Waalkens dari Partai Buruh (PvdA) di Hotel JW Marriott, 
> Jakarta,
> > pada 19 Oktober 2008 telah bertemu dengan dua janda korban 
> pembantaian
> > di Rawagede,  Ibu Wanti, 84 tahun, Ibu Wisah, 81 tahun dan Pak 
> Sa'ih
> > (86 tahun), korban selamat yang terakhir yang masih hidup. 
> > > Harry van Bommel menyampaikan informasi mengenai MOSI yang
> > dimajukannya di Parlemen Belanda pada 18 November yang lalu. Dalam
> > mosi tersebut dia mengusulkan agar Duta Besar Kerajaan Belanda
> > menghadiri Peringatan Peristiwa Pembantaian di Rawagede yang akan
> > diselenggarakan di Monumen Rawagede pada 9 Desember 2008 yad 
> (lihat di
> > bawah ini). 
> > > Mayoritas di parlemen Belanda akhirnya menerima mosi Harry van
> > Bommel sebagai keputusan parlemen. 
> > > Selain itu, Harry van Bommel juga menyampaikan jawaban Menteri 
> Luar
> > Negeri Belanda, Drs. M.J.M. Verhagen atas surat yang dikirimkannya
> > bersama Joël Voordewind dan Harm Waalkens 
> > > Di bawah ini saya lampirkan email Harry van Bommel tertanggal 25
> > Oktober 2008. 
> > > Bagi yang ingin mengetahui mengenai hal-hal yang sehubungan 
> dengan
> > masalah Indonesia-Belanda, dapat membaca di weblog:
> > http://indonesiadut ch.blogspot. com 
> > > Mengenai pembantaian di Rawagede dan perisitiwa sejarah lain,
> > silakan kunjungi weblog: http://batarahutaga lung.blogspot. com 
> > > Salam, 
> > > Batara R Hutagalung 
> > >   
> > > ============ ========= ========= ========= ========= ==
> > >   
> > > http://www.sp. nl/wereld/ nieuwsberichten/ 6208/081118- 
> ambassadeur_
> > naar_herdenking_ bloedbad_ in_rawagadeh. html
> > > Ambassadeur naar herdenking bloedbad in Rawagadeh 
> > > 18-11-2008 • Een meerderheid van de Tweede Kamer heeft ingestemd 
> met
> > het voorstel van SP-Kamerlid Van Bommel om de Nederlandse 
> ambassadeur
> > naar de herdenking van de massamoord in het Indonesische plaatsje
> > Rawagadeh te sturen. Van Bommel: "Ik ben heel blij dat de Kamer wil
> > dat de hoogste vertegenwoordiger van de Nederlandse regering in
> > Indonesië de herdenking bezoekt. Dit kan het langverwachte begin 
> zijn
> > van de erkenning van de misdaden die toen door Nederlandse 
> militairen
> > zijn gepleegd."  
> > > De herdenking in Rawagedeh, een klein plaatsje op Java, vindt 
> plaats
> > op 9 december. Op die dag in 1947 vermoordden Nederlandse troepen 
> daar
> > ruim vierhonderd mensen uit wraak omdat zij een Indonesische 
> strijder
> > niet konden vinden in het dorp. Op dit moment is nog een kleine 
> groep
> > nabestaanden van slachtoffers en één overlevende van het drama in
> > leven. Ze vragen om erkenning van de misdaden van toen en om
> > verzoening nu. Zij hebben aangedrongen op aanwezigheid van een hoge
> > vertegenwoordiger uit Nederland op hun herdenking en zien dit als
> > belangrijke stap in het proces van verzoening. De Nederlandse 
> regering
> > is in dit proces zeer terughoudend geweest tot nu toe. Pas in 2007,
> > zestig jaar na de feiten, werd een laaggeplaatste ambtenaar naar de
> > bijeenkomst gestuurd.  
> > > Van Bommel hoopt dat naast de ambassadeur ook de Nederlandse
> > veteranen, die toentertijd verplicht waren in Indonesië te 
> vechten, de
> > uitgestoken hand van de bevolking aannemen en dat sommigen van hen
> > naar de herdenking in Rawagadeh gaan. "Ik zal het goede nieuws over
> > het bezoek van de ambassadeur persoonlijk aan de vertegenwoordigers
> > van de bevolking van Rawagadeh overbrengen", aldus Van Bommel. 
> > > ============ ========= ========= === 
> > > Terjemahannya (Oleh Sarah Sayekti): 
> > > Sebagian besar (lihat catatan di bawah) anggota parlemen Belanda
> > sepakat dengan usulan anggota parlemen dari partai Sosialis (SP), 
> van
> > Bommel untuk mengutus Duta Besar Kerajaan Belanda ke peringatan
> > peristiwa pembantaian massal di Rawagede. Van Bommel: "Saya sangat
> > gembira karena parlemen menginginkan agar perwakilan tertinggi
> > pemerintah Belanda di Indonesia menghadiri peringatan tersebut. Hal
> > ini dapat menjadi awal yang telah lama dinantikan, dari pengakuan 
> atas
> > kejahatan-kejahatan yang dilakukan militer Belanda pada saat 
> itu."  
> > > Peringatan di Rawagede, sebuah tempat kecil di pulau Jawa, akan
> > dilaksanakan pada tanggal 9 Desember. Di hari itu pada tahun 1947
> > pasukan Belanda membunuh sekitar empat ratus orang sebagai balas
> > dendam karena mereka tidak dapat menemukan seorang pejuang 
> Indonesia
> > di desa itu. Saat ini hanya ada sekelompok kecil ahli waris dari 
> para
> > korban dan seorang saksi hidup dari peristiwa tersebut yang masih
> > hidup. Mereka menuntut pengakuan atas berbagai tindakan kejahatan 
> dari
> > masa lalu dan perdamaian untuk saat ini. Mereka mendesak perwakilan
> > tertinggi Belanda untuk hadir dalam peringatan dan memandang hal 
> ini
> > sebagai langkah penting dalam proses perdamaian. Pemerintah Belanda
> > sangat tertutup dalam proses ini hingga saat ini. Pada tahun 2007,
> > enam puluh tahun setelah peristiwa, seorang pegawai rendahan diutus
> > untuk menghadiri
> > >  pertemuan tersebut.  
> > > Van Bommel berharap bahwa selain Duta Besar, anggota veteran 
> Belanda
> > yang pada saat itu sebagai wajib militer ikut berperang di 
> Indonesia,
> > akan menerima uluran tangan masyarakat dan bahwa sebagian dari 
> mereka
> > akan datang ke peringatan di Rawagede. "Saya akan menyampaikan 
> kabar
> > baik tentang kunjungan Duta Besar tersebut secara pribadi kepada
> > perwakilan dan masyarakat Rawagede. " 
> > > Catatan: 
> > > Harry van Bommel memberi keterangan mengenai partai yang 
> mendukung
> > dan yang tidak mendukung mosi yang disampaikannya di parlemen 
> sebagai
> > berikut: 
> > > Yang mendukung mosi adalah: 
> > > Partai van de Arbeid (PvdA)/Partai Buruh, partai koalisi di
> > pemerintah – 33 kursi 
> > > Christen Unie (CU), Partai koalisi di pemerintah – 6 kursi 
> > > Socialistische Partij (SP), oposisi – 25 kursi 
> > > Groen Links (GL)/Hijau-Kiri, oposisi – 7 kursi 
> > > Democraten 66 (D66) oposisi – 3 kursi 
> > > Partij voor de dieren (PvdD)/Partai Penyayang Hewan – oposisi – 
> 2 kursi 
> > > Jumlah: 76 kursi 
> > >   
> > > Yang tidak mendukung mosi adalah: 
> > > Christen Democratisch Appel (CDA) partai koalisi di pemerintah - 
> 41
> > kursi 
> > > Volkspartij voor Vrijheid en Democratie (VVD), oposisi – 21 
> kursi 
> > > Partij voor de Vrijheid (PVV), oposisi – 9 kursi 
> > > Staatkundig Gereformeerde Partij, oposisi – 2 kursi 
> > > Verdonk, oposisi – 1 kursi 
> > > Jumlah: 74 kursi 
> > >   
> > > http://www.tweedeka mer.nl/images/ 18-11-2008_ tcm118-176070. pdf
> > > TWEEDE KAMER DER STATEN-GENERAAL 
> > > STEMMINGSUITSLAGEN 
> > > Dit bestand bevat de stemmingsuitslagen van de stemmingen in de
> > Tweede Kamer. Onder elke 
> > > pagina is een legenda opgenomen met een verklaring van de 
> gebruikte
> > afkortingen. Bij 
> > > amendementen die uit meer onderdelen bestaan is de uitslag alleen
> > bij het eerste onderdeel vermeld. 
> > > Indien de stemmen staken komt dit tot uiting door het opnemen 
> van de
> > in dat geval geconstateerde 
> > > stemverhouding. 
> > > 18 november 2008
> > > 31 700-V, nr. 31 -de motie-Van Bommel over de aanwezigheid van de
> > Nederlandse 
> > > ambassadeur op de herdenking in Rawagade  A (A = Aangenomen) 
> > >   
> > > ============ ========= ========= ======== 
> > > Pada 24 Oktober 2008, sekembalinya dari Jakarta tiga anggota
> > parlemen Belanda, Harry van Bommel (Partai Sosialis), Joël 
> Voordewind
> > (Partai Uni Kristen) dan Harm Waalkens (Partai Buruh) mengirim 
> surat
> > kepada PM Balkenende (disampaikan pada 28 Oktober 2008). 
> > > Di bawah ini email dari Harry van Bommel, dan jawaban dari 
> Menteri
> > Luar Negeri Belanda, Drs. M.J.M. Verhagen, atas surat ketiga 
> anggota
> > parlemen Belanda tersebut. 
> > > RE: Follow up of the meeting in Marriott hotel 
> > > Saturday, October 25, 2008 2:27 PM 
> > > From: "Bommel van H." <[EMAIL PROTECTED] er.nl> 
> > > To: [EMAIL PROTECTED] com 
> > > Hello Batara,  
> > > Yesterday the colleagues that attended the meeting and I filed
> > questions to the prime minister in order to stimulate that veterans
> > can go. We want our government to help the veterans in going there 
> by
> > assisting them in the trip and in the airfare.  
> > > As you can see; we are working on it.  
> > > Harry 
> > > ------------ --------- --------- --------- 
> > > Jawaban Menlu Verhagen atas surat dari Harry van Bommel, Joël
> > Voordewind dan Harm Waalkens: 
> > >   
> > > Aan de Voorzitter van de Tweede Kamer der Staten-Generaal  
> > > Binnenhof 4  
> > > Den Haag Directie Azië en Oceanië  
> > > Bezuidenhoutseweg 67  
> > > Postbus 20061  
> > > 2500 EB Den Haag 
> > > Datum 19 november 2008 Behandeld Lucille Merks  
> > > Kenmerk DAO 744/2008 Telefoon 070 348 62 14  
> > > Blad 1/1 Fax  
> > > Bijlage(n) lucille.merks@ minbuza.nl  
> > > Betreft Beantwoording vragen van de leden Van Bommel, Voordewind 
> en
> > Waalkens over  
> > > massamoord in Rawagedeh in 1947  
> > >    
> > > Naar aanleiding van de schriftelijke vragen van de leden Van 
> Bommel,
> > Voordewind en Waalkens  
> > > over massamoord in Rawagedeh in 1947, met kenmerk
> > 2008Z05220/2080903820, die werden  
> > > ingezonden op 28 oktober 2008, wil ik u meedelen, mede namens de
> > minister-president en de  
> > > minister van Defensie, dat het niet mogelijk is deze vragen 
> binnen
> > de gestelde termijn te  
> > > beantwoorden.  
> > > De reden hiervoor is dat de kamervragen samenhangen met een claim
> > van de nabestaanden van  
> > > Rawagedeh op de Nederlandse Staat.  
> > > Deze claim is thans in behandeling bij de Landsadvocaat, die over
> > deze kwestie met alle  
> > > betrokken departementen (Algemene Zaken, Buitenlandse Zaken,
> > Defensie en Justitie) overleg  
> > > voert.  
> > > Zodra de benodigde informatie beschikbaar is,wordt de 
> beantwoording
> > u onverwijld aangeboden.  
> > > De minister van Buitenlandse Zaken,  
> > > Drs. M.J.M. Verhagen  
> > >    
> > > Terjemahannya (Oleh Sarah Sayekti): 
> > > Sebagai tanggapan atas permohonan tertulis anggota-anggota anda, 
> Van
> > Bommel, Voordewind dan Waalkens berkenaan pembantaian massal di
> > Rawagede pada tahun 1947, dengan nomor registrasi 
> 2008Z05220/20809038
> > 20, yang dikirimkan pada 28 Oktober 2008, kami sampaikan, juga atas
> > nama Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, bahwa tidak mungkin 
> bagi
> > kami untuk menjawab permohonan ini dalam termin yang diajukan.  
> > > Alasan untuk hal ini adalah bahwa permohonan parlemen berhubungan
> > dengan tuntutan ahli waris dari peristiwa Rawagede terhadap 
> pemerintah
> > Belanda. Tuntutan ini saat ini sedang diproses oleh pengacara
> > nasional, yang sedang membicarakan hal ini dengan semua departemen
> > terkait (urusan umum, luar negeri, pertahanan dan hukum). Segera
> > begitu informasi yang diperlukan tersedia, jawaban akan segera kami
> > berikan kepada anda.  
> > > Menteri Luar Negeri, 
> > > Drs. M.J.M. Verhagen   
> > > 
> > > 
> > >       
> > >       
> > > 
> > >     
> > >     
> > >   
> > >    
> > >   
> > >   
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >   
> > > 
> > > 
> > >   
> > >   
> > > 
> > > 
> > >       
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>



------------------------------------

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to