Catatan: nama saya Jusfiq Hadjar; utusan.allah adalah (salah satu)
account saya di yahoo.uk.co.

Penyerahan Hindia Belanda oleh penjajah Belanda kepada penjajah Jepang
tidak berarti bahwa penjajahan Belanda telah berakhir, karena perang
masih terus berlangsung.

Dan Jepang kemudian kalah.

Artinya Hindia Belanda, dengan sendirinya, kembali kepada penjajah
Belanda.

Perundingan dan Perjanjian Linggarjadi sendiri adalah pengakuan
Republik Indonesia bahwa penjajahan itu belum (sama sekali) berakhir
dan dalam proses diakhiri.

Ada satu propaganda nasaionalis di Indonesia yang kudu disadari dan
diruntuhkan, dan karena itulah saya balas tulisan heri latief: Belanda
tidak ingin menjajah Indonesia kembali; Hindia Belanda lepas dari
Holland telah dijanjikan ratu Wilhelmina. 

Yang sebenarnya terjadi antara tahun 1945 dan 1949 itu, menurut saya,
 adalah perebutan kekuasaan antara dua (pendukung) konsep: 

* disatu pihak konsep van Mook - Indonesia untuk semua penduduk Hindia
Belanda (jangan lupa van Mook adalah salah seorang orang yang pertama
- dari tahun 1917 - memakai kata Indonesia). 

* dilain pihak konsep nationalo-racist yang berpendapat Indonesia itu
milik orang berkulit sawo matang doang. 

Sungguh tidak kebetulan bila tahun 1958 orang berkulit putih diusir
dari Indonesia oleh Soekarno; lalu pedagang yang berkulit kuning
(Tionghoa) diusir dari kota kecil.

Semua ini tidak membantah kenyataan bahwa kedua aksi polisionil itu
adalah kesalaha moral, kesalahan politik dan kejahatan pemerintah
Belanda, dimana crime against humanity telah dilakukan.

Sambil lalu: saya hargai usaha dan kegigihan anda untuk membawa
masaalah Rawa Gede. Dan jelas ada "Rawa Gede" lain yang perlu diungkit
pula. 
 
Dan saya harapkan agar usaha anda itu diikuti dengan usaha untuk
membongkar kejahatan dan kebiadaban yang dilakukan orang Indonesia 
sendiri terhadap orang Indonesia. Antara tahun 1945-1949; selama
pemberontakan PPRI Permesta; selama perang di Aceh, di Papua dan,
tentu saja, di tahun 1965-1966 dan selama Orde Baru. (Saya selalu
teringat dengan cerita mendiang Siauw Giok Tjhan bahwa ada desa di
Jawa Timur dimana seluruh penduduk laki-lakinya, termasuk bayi dan
orang tua dibunuh oleh serdadu Indonesia).


--- In proletar@yahoogroups.com, "batara44rh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sdr. Utusan Allah yang budiman,
> menurut pendapat saya, penjajahan Belanda di Bumi Nusantara telah 
> berakhir pada 9 Maret 1942, yaitu ketika Panglima Tertinggi Belanda 
> Jenderal Hein Ter Poorten menandatangani Dokumen Menyerah Tanpa 
> Syarat kepada balatentara Jepang, di Kalijati, dekat Subang.
> Di atas sepotong kertas, Belanda telah "menyerahkan" seluruh 
> jajahannya kepada Jepang. Dengan demikian, pada hari itu Belanda 
> telah kehilangan hak sejarahnya, dan penjajahan Belanda SECARA RESMI 
> BERAKHIR.
> Jepang sendiri menyatakan menyerah tanpa syarat kepada SEKUTU pada 
> 15 Agustus 1945. Namun Dokumen Menyerah Tanpa Syarat bari 
> ditandatangani pada 2 September 1945, di Tokyo Bay, dan penyerahan 
> Asia Tenggara kepada Admiral Lord Louis Mountbatten baru 
> dilaksanakan pada 12 September 1945 di Singapura.
> Dengan demikian antara tanggal 15 Agstus 1945 sampai 2 1945 terdapat 
> VAKUUM OF POWER DI SELURUH ASIA TENGGARA, di wilayah penduduka 
> Jepang, termasuk di wilayah bekas jajahan Belanda.
> Di masa vakuum of power tersebut, para pemimpin bangsa Indonesia 
> menyatakan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, dan kemudian 
> membentuk pemerintahan.
> Dengan demikian tiga syarat pembentukan suatu negara telah 
> terpenuhi, yaitu:
> 1. Adanya wilayah,
> 2 Adanya penduduk,
> 3. Adanya pemerintahan.
> Kemudian tahun 1946, beberapa negara mereka telah memberikan 
> pengauannya terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia, 
> a.l. Liga Arab, Mesir dan kemudian disusul oleh India.
> Jadi dengan adanya pengakuan internasional, maka lengkaplah 
> kedaulatan RI.
> Oleh karena itu, ketika Belanda tahun 1946 mengerahkan kekuatan 
> bersenjata untuk berusaha menjajah kembali RI, dengan bantuan 3 
> Divisi tentara Inggris di bawah komando Letnan Jenderal Sir Philip 
> Christison, dan 2 Divisi tentara Australia di bawah komando Letnan 
> jenderal Leslie Morsehead, dalam konteks hkum internasional, mereka 
> telah melakukan agresi militer terhadap satu negara merdeka dan 
> berdaulat.
> Hal ini diakui oleh Menlu Belanda (waktu itu) dalam pidatonya di 
> Jakarta pada 16 Agustus 2005, yaitu:
> "...In retrospect, it is clear that its large-scale deployment of 
> military forces in 1947 put the Netherlands on the wrong side of 
> history. The fact that military action was taken and that many 
> people on both sides lost their lives or were wounded is a harsh and 
> bitter reality especially for you, the people of the Republic of 
> Indonesia. A large number of your people are estimated to have died 
> as a result of the action taken by the Netherlands. On behalf of the 
> Dutch government, I wish to express my profound regret for all that 
> suffering..."
> 
> Demikian pendapat saya mengenai hal-hal yang Anda kemukakan.
> 
> Wassalam,
> 
> Batara Hutagalung
> 
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, "utusan.allah" <utusan.allah@> 
> wrote:
> >
> > 
> > Perundingan itu sendiri telah mengakui adanya pemerintah Republik
> > Indonesia, artinya (mulai) berakhirnya penjajahan...
> > 
> > Dan jangan kita lupa: prinsip Indonesia lepas dari Holland itu juga
> > telah disampaikan oleh ratu Wilelmina sebelumnya...
> > 
> > Agar anda ingat, postign saya yang anda komentari itu menjawab 
> omong
> > kosong "heri latief" yang bilang "kerna jaman perangitu 45-49  aja 
> > adalah perang ilegal dari pihak belanda yang mau balik jadi 
> penjajah
> > lagi. "
> > 
> >  
> > 
> > --- In proletar@yahoogroups.com, "batara44rh" <batara44rh@> wrote:
> > >
> > > Sdr. Utusan Allah yang budiman,
> > > pada Persetujuan Linggajati, belanda bukan menyetujui 
> kemerdekaan 
> > > Republik Indonesia, melainkan hanya MENGAKUI DE FACTO, Republik 
> > > Indonesia dengan wilayah Sumatera, Jawa dan Madura.
> > > Pada Persetujuan Renville, wilayah itu menjadi lebih kecil lagi, 
> dan 
> > > sebagai hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), belanda "melimpahkan 
> > > kewenangan" (soevereniteitsoverdracht) kepada Republik Indonesia 
> > > Serikat (RIS), di mana Republik Indonesia hanya merupakan SATU 
> dari 
> > > 15 Negara bagian.
> > > RIS dibubarkan pada 16 Agustus 1950, dan pada 17 Agustus 1950, 
> > > Soekarno menyatakan berdirinya kembali Negara Kesatuan RI.
> > > Hingga hari ii, pemerintah belandtetap tidak mau mengakui DE 
> IURE 
> > > kemerdekaan RI adalah 17.8.1945.
> > > Bagi pemerintah belanda, kemerdekaan RI adalah 27 Desember 1949.
> > > Hal ini ditegaskan oleh Menlu Belanda (waktu itu) Ben Bot, dalam 
> > > pidatonya di Denhaag, 15 agustus 2005, pada 16 Agustus 2005 di 
> > > Jakarta, dan dipertegas dalam wawancaranya di MTERO TV pada 18 
> > > Agustus 2005.
> > > Semoga informasi ii dapat menjehubungan RI dengan belanda.
> > > 
> > > Jepang juga masih mempunyai "Utang Sejarah" kepada 
> > > Indonesia,karenaada beberapa masalah yang belum selesai, a.l  
> > > masalah Wanita Penghibur (Jugun Yanfu), Romusha, pembantaia 
> ribu8an 
> > > intelektual Indonesia di Kecamatan mandor, Kalimantan Barat, 
> tahun 
> > > 1943.
> > > 
> > > Wassalam,
> > > 
> > > Batara R Hutagalung
> > > 
> > > PS>; Bila Anda berminat membaca tulisan-tulisan sejarah, silakan 
> > > kunjungi weblos saya:
> > > http://batarahutagalung.blogspot.com
> > > http://indonesiadutch.blogspot.com,
> > > http://10november1945.blogspot.com
> > > 
> > > --- In proletar@yahoogroups.com, "utusan.allah" <utusan.allah@> 
> > > wrote:
> > > >
> > > > Ni orang dungu kayak kebo satu lagi...
> > > > 
> > > > Ngomong asal memamah biak propaganda nasionalis tukang jilat 
> pantat
> > > > Jepang.
> > > > 
> > > > Pernjanjian Linggarjati telah menyetujui kemerdekaaan 
> Indonesia.
> > > > 
> > > > 
> > > > --- In proletar@yahoogroups.com, heri latief <herilatief@> 
> wrote:
> > > > >
> > > > > belanda mulai maju selangkah utk membersihkan darah 
> sejarahnya.
> > > > jaman kolonial kita diperas dan ditindas. jaman sekarang makin 
> > > terbuka
> > > > semuanya: praktik kekejaman belanda terhadap rakyat jajahannya.
> > > > > 
> > > > > kawan saya sabai nan aluih pernah bilang: "belanda minta 
> tanah 
> > > kita
> > > > udah tau praktiknya, tapi belanda minta maap dan menyesali
> > > > kekejamannya belum pernah terjadi".
> > > > > 
> > > > > kayaknya kawan saya itu agak pesimis, kerna jaman perang 45-
> 49 
> > > aja
> > > > adalah perang ilegal dari pihak belanda yang mau balik jadi 
> > > penjajah
> > > > lagi. kalo belanda mengaku salah, ada kompensasinya, nah itu 
> dia
> > > > persoalannya, yg bikin 49% anggota parlemen belanda gak mau 
> ngakuin
> > > > sejarah berdarah kolonialnya di indonesia.
> > > > > 
> > > > > harry van bommel dengan partai sosialisnya telah berani 
> membuka 
> > > arah
> > > > jalan setapak  "pengakuan sejarah". jadi ada jalan setapak 
> menuju
> > > > pencerahan sejarah bagi kedua belah pihak.
> > > > > 
> > > > > salam, heri latief
> > > > > 
> > > > > --- On Fri, 11/21/08, Batara Hutagalung <batara44rh@> wrote:
> > > > > From: Batara Hutagalung <batara44rh@>
> > > > > Subject: [ExHamburg] Re: Parlemen Belanda: Dubes Belanda 
> harus 
> > > hadir
> > > > di Rawagede 9 Desember 2008
> > > > > 
> > > > > Date: Friday, November 21, 2008, 11:34 PM
>



------------------------------------

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to