Koreksi. Alamat email baru bung Andiko: andi.ko...@gmail.com.

Sent from my iPad

> On 5 Jan 2014, at 20.48, "Dr. Saafroedin Bahar" 
> <saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
> 
> Pak Mochtar, ada alamat email baru bung Andiko, yaitu andiko...@gmail.com
> 
> Sent from my iPad
> 
>> On 5 Jan 2014, at 16.12, "Dr. Saafroedin Bahar" 
>> <saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>> 
>> Janangnyo bung Andiko Sutan Mancayo. Iko alamat email baliau: 
>> and...@huma.or.id. Silakan.
>> Wassalam, 
>> SB, 77, Sby. 
>> 
>> Sent from my iPad
>> 
>>> On 5 Jan 2014, at 15.55, Mochtar Naim <mochtarn...@yahoo.com> wrote:
>>> 
>>> Pak Saf,
>>> 
>>> Tolonglah usahokan agar ambo bisa hadir nan di Pdg tgl 7 Jan tu. Ambo ndak 
>>> tau baa dan sia nan ka dihubungi.
>>> 
>>> MN
>>> 
>>> 
>>> 
>>> On Sunday, January 5, 2014 3:33 PM, Dr. Saafroedin Bahar 
>>> <saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>>> Pak Mochtar, kelihatannya selain pak Mochtar belum membaca UU Desa tersebut 
>>> dengan cermat, juga belum tahu adanya RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak 
>>> Masyarakat Hukum Adat. Tanggal 7 Januari ini akan ada diskusi ttg UU Desa 
>>> ini di Padang. Sekiranya pak Mochtar ada di Padang, saya sarankan untuk 
>>> hadir. Sekiranya pak Mochtar ada di Jakarta, silakan hubungi Baleg DPR RI.
>>> Wassalam,
>>> SB, 77, Sby.,
>>> 
>>> Sent from my iPad
>>> 
>>>> On 5 Jan 2014, at 14.08, Mochtar Naim <mochtarn...@yahoo.com> wrote:
>>>> 
>>>>  
>>>> NASIBNYA NAGARI DI SUMBAR
>>>> Mochtar Naim
>>>> 5 Januari 2014
>>>>  
>>>> D
>>>> ENGAN telah diratifikasinya RUU Pemerintahan Desa oleh DPR RI menjadi UU, 
>>>> tgl 18 Des 2013 yl, maka nasib Nagari di Minangkabau dan Sumatera Barat 
>>>> khususnya dalam konteks NKRI sekarang ini jelas sudah. Karena NKRI 
>>>> dasarnya adalah unitarisme, satu kesatuan sistem administrasi pemerintahan 
>>>> yang seragam dari atas sampai ke bawah untuk seluruh Indonesia, Nagari 
>>>> tidak punya pilihan lain kecuali melebur diri kembali menjadi Desa seperti 
>>>> di Jawa, sesuai dengan UU Desa yang baru itu.  
>>>>             Makanya ceritanya pun berulang kembali sejak masa Orde Baru yl 
>>>> ketika Nagari dan semua sistem Desa yang beragam di Nusantara ini 
>>>> diwajibkan untuk mengikuti cara di Desa di Jawa.  Kecuali kalau rakyat dan 
>>>> masyarakat serta unsur pemerintahan yang berfungsi di Sumatera Barat mau 
>>>> menerapkan peluang yang diberikan oleh Pasal 18 B ayat (2) dari UUD1945, 
>>>> seperti yang sekarang diikuti di Aceh dan Papua selain DIY.
>>>>             Masyarakat dan rakyat Sumbar sekarang dalam keadaan renyuh dan 
>>>> linglung, mau kembali ke Desa lagi setelah beralih kembali ke Nagari di 
>>>> masa Reformasi ini, atau secara kesatriya mengajukan tuntutan untuk 
>>>> mendapatkan hak khusus sebagai Daerah Istimewa Sumatera Barat atau 
>>>> Minangkabau, sesuai dengan bunyi Pasal 18 B ayat (2) UUD1945 itu, yakni 
>>>> bahwa “Negara mengakui dan menghormati kesatuan2 masyarakat hukum adat 
>>>> beserta hak2 tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan 
>>>> perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI, yang diatur dengan undang2.”
>>>>             Kelihatannya yang akan dipilih oleh rakyat Sumbar adalah 
>>>> melakukan pengajuan untuk menerapkan Pasal 18 B ayat (2) dari UUD1945 itu, 
>>>> yaitu dengan tetap menjadikan Nagari sebagai unit kesatuan administratif 
>>>> pemerintahan terendah di bawah Kabupaten dan Kecamatan yang sekaligus 
>>>> berfungsi sebagai kesatuan masyarakat hukum adat. Karena ini berlaku untuk 
>>>> seluruh wilayah administratif Provinsi Sumbar, maka yang dituntut adalah 
>>>> Daerah Istimewa Sumbar ataupun Minangkabau seperti yang juga berlaku di DI 
>>>> Aceh Darussalam, Papua dan DIY.
>>>>             Dengan Nagari tetap dipertahankan sebagai unit kesatuan 
>>>> administratif pemerintahan terendah setingkat Desa di Jawa di bawah 
>>>> naungan Daerah Istimewa Provinsi Sumbar,  maka Nagari di Sumbar memiliki 
>>>> Empat Fungsi utama: Satu, Nagari sebagai unit kesatuan administratif 
>>>> pemerinthan terendah setingkat Desa seperti di Jawa. Dua, Nagari sebagai 
>>>> unit kesatuan keamanan dan pengamanan di bawah komando Wali Nagari dengan 
>>>> Dubalangnya dalam menggerakkan Pemuda berfungsi sebagai Parik-Paga Nagari. 
>>>> Kesatuan Polisi di Kecamatan baru turun ke Nagari jika tenaga mereka 
>>>> memang diperlukan dan diminta.
>>>>             Tiga, Nagari sebagai unit kesatuan usaha ekonomi kerakyatan 
>>>> yang sifatnya kolektif-korporatif, dengan prinsip koperasi syariah. Dengan 
>>>> Nagari memiliki tanah ulayat Nagari, di samping hak2 ulayat lainnya, 
>>>> seperti perkampungan, perhutanan, perkebunan, air, sungai, pantai, dsb, 
>>>> hak2 guna usaha (HGU) yang selama ini diberikan kepada unit2 usaha ekonomi 
>>>> swasta yang dalam praktek diborong habis oleh perusahaan2 swasta 
>>>> konglomerat non-pri yang  dalam praktek juga menguasai ekonomi Nusantara 
>>>> ini, dari hulu sampai ke muara, di darat, laut dan udara, sekarang di 
>>>> Sumbar perlu direkonstruksi kembali. Dengan kembalinya tanah2 ulayat 
>>>> Nagari ke tangan rakyat semula, usaha bersama yang bersifat saling 
>>>> menguntungkan (joint-mutually profitable enterprise), seperti yang biasa 
>>>> berlaku di RRC, Jepang dan Korea, dan belakangan, Vietnam, Thailand dan 
>>>> Malaysia, dibukakan, sementara usaha ekonomi kerakyatan yang sifatnya 
>>>> kolektif-korporatif atas dasar koperasi syariah itu digalakkan. Intinya 
>>>> adalah bahwa ekonomi dibangun untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
>>>>             Empat, Nagari sebagai unit kesatuan adat, sosial-budaya dan 
>>>> agama. Dasar filosofi yang dipakai dan mendasari adalah prinsip ajaran 
>>>> “ABS-SBK” – Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah. Minangkabau 
>>>> adalah Negeri Beradat dan Beragama. Adatnya adalah adat matrilineal 
>>>> Minangkabau yang dasarnya adalah egaliter-demokratis. Dan Agamanya adalah 
>>>> Islam dengan Kitabnya adalah Al Qur’an Kitabullah. Dengan itu masyarakat 
>>>> dan kebudayaan Minangkabau menerapkan prinsip Sila Pertama Pancasila: 
>>>> “Ketuhanan YME” dalam artian konkret, konsekuen dan fundamental. Agama2 
>>>> apapun yang tidak berdasar kepada Ketuhanan YME tidak diterima sebagai 
>>>> pegangan hidup. Satu2nya adalah Islam yang berketuhanan YME itu. Sikap 
>>>> terhadap agama dan penganut agama lain2nya adalah sama dengan sikap yang 
>>>> diperlihatkan oleh Islam kepada agama dan penganut agama yang lain2nya 
>>>> itu.  Keistimewaan Sumbar sebagai Daerah Istimewa adalah karena penerapan 
>>>> konsep Islam dalam arti yang konsekuen dan konsisten itu, baik secara 
>>>> konseptual-teoretis maupun praktikal-empiris.
>>>>             Masalah2 terkait, seperti adanya kelompok etnik minoritas yang 
>>>> non-Minangkabau yang juga menempati wilayah DI Sumbar, seperti suku 
>>>> Mentawai, transmigran Jawa, etnik non-pri Cina, dsb, bisa tentunya 
>>>> dicarikan solusinya dengan Sumbar menjadi DI itu. Bukankah hal yang senada 
>>>> di mana2 seperti di Aceh, Papua dan DIY itu juga bersua.
>>>>             Dengan gerakan kembali ke Nagari itu maka rakyat dan 
>>>> masyarakatnya sendiri diharapkan juga terselamatkan. ***
>>>> -- 
>>>> .
>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>>>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>> ===========================================================
>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>> * DILARANG:
>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>>>> 3. Email One Liner.
>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>>>> mengirimkan biodata!
>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>>>> mengganti subjeknya.
>>>> ===========================================================
>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>>>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>>> --- 
>>>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari 
>>>> Grup Google.
>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
>>>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>>>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>> 
>>> -- 
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===========================================================
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===========================================================
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> --- 
>>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
>>> Google.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
>>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>> 
>>> 
>>> -- 
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===========================================================
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===========================================================
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> --- 
>>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
>>> Google.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
>>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke