*.......ada juga desakan kepada Bung Karno untuk membuat pemerintahan dari
Jawa Timur. Bung Karno langsung menolak.
*
Mantari Sutan nan ambo hormati
Assalamualaikum Wr.Wb.

Tahun 64/65 ambo baru masuak kuliah di Jogjakarta.
Wakatu itu suasana sangat sangat revolusioner, ganyang kapbir, ganyang nekolim,
ganyang setan desa, ganyang manikebu, ganyang malaysia, ganyang Amerika,
ganyang India/Sondhi dst. di samping itu ado Trikora/Irian Barat,
Dwikora/Malaysia dibawah PBR (Pemimpin Besar Revolusi) Bung Karno.

Kalau tak mau dianggap sebagai musuh revolusi/tidak revolusioner, maka semua
orang (khususnyo pemuda/mahasiswa) terpaksa harus ikuik suasana di *maa bumi
nan dipijak di sinan pulo langik dijunjuang. *
Sekalipun anggota HMI, kami tetap setia kepada PBR di bawah naungan Front
Nasional (kalau tak salah ingek namonyo).

Hampir setiap minggu diadakan pawai unjuk kekuatan ormas ormas
mahasiswa/pemuda yang berafiliasi kepada partai, khususnyo partai yang
tergabung dalam Nasakom (Nasionalis, Agama, Komunis) berbaris/berdrumband
memacetkan jalan Malioboro.

Melihat situasi nan revolusioner itu, *alun diliek alah paham,* bahwa akan
terjadi peristiwa besar dan benar sajo, pagi tanggal 1 Oktober 1965
(Soekarno manyabuiknyo Gestok) Letkol. Untung mengumumkan pembentukan Dewan
Revolusi, dan mengumumkan bahwa PBR dibawah perlindungannya.

Kami kelompok mahasiswa islam segera mengadakan konsolidasi sampai jatuhnya
kekuasan presiden Soekarno. Soekarno tidak begitu saja mau menyerahkan
kekuasaan dan bertahan dengan bermacam strategi.
Diantaranya membentuk Barisan Soekarno yang bersemboyan *pejah gesang nderek
Bung Karno*, mengadu domba angkatan bersenjata (antara KKO dengan RPKAD).

Tidak pernah terdengar isu, bahwa Soekarno diminta membentuk negara Jawa
Timur, lagipulo beliau itu nasionalis sejati. Kok kyai GD, iyo pernah nak
mambuek negara Madura he, he !!

Tentang Mantari (31 th) nan akan mamiliah bapihak ka tantara pusek wakatu
PRRI itu, ambo *raso* karano alun mandapek informasi/*pareso* nan lengkap
tentang perjuangan PRRI.

Satantangan diri ambo, kutiko PRRI malatuih baru baumua 13 th, alun kuat
manarik kokangan Garrand meskipun ingin bana nak jadi TP.

Tapi alhamdulilah wakatu di Jogya niat malawan rejim komunis/jo Soekarno itu
lai kasampaian walau indak manggunokan bazoka atau LMG untuak manembak si
Tole.
**

*Bila malam telah datang
Tentara Pusat tak lagi tenang
Setiap pekan gerilya menyerang
Korban yang luka mengerang erang*

*Inilah suasana yang sangat haru
Ketika tentara terkena peluru
Darah mengalir membasahi baju
Tole berbisik memanggil ibu*

*Dijaga ibu sedari kecil
Kini menggeletak di samping bedil
Tubuh terasa dingin menggigil
Bunda disebut dipangil panggil*

Salam dan maaf

Abraham Ilyas

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke