Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia

2010-06-17 Terurut Topik BJD. Gayatri
mudah kata diucap, lihat muka tak punya malu
tak malu mengakui budaya orang lain sebagai milik sendiri
barik cap jelas-jelas tertulis dari Pekalongan, .. diaku buatan malaysia
dasar MalingSialan

tak malu berucap kita saudara dan sayang saudara seperantauan
lihat apa tingkah laku pemerintah MalingSialan dan warga MalingSialan terhadap 
para pekerja dari Indonesia
tidak maulu membayar upah murah, tidak malu melanggar HAM
itulah ciri budaya warga jiran MalingSialan
t-i-d-a-k p-u-n-y-a M-A-L-U

Tabik
-G-,


--- On Fri, 11/6/10, bambang purwanto  wrote:
Subject: Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Date: Friday, 11 June, 2010, 23:18







 



  



  
  
  Tampaknya semakin kacau perbincangan ini.  Masalah utama yang 
diperbincangkan menjadi tidak jelas,"Tindakan Mengaku-aku atau Merampas Hak 
Budaya orang lain" sepertinya diarahkan menjadi sesuatu yang boleh dilakukan 
atau halal.
Tampaknya ini merupakan sikap perilaku manusia jaman sekarang, yang sudah tidak 
mempunyai urat malu.
Maaf kalau saya terlalu langsung.

From: francis yaman 
To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com
Sent: Friday, June 11, 2010 12:32:45
Subject: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia


 






  

Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia

2010-06-08 Terurut Topik BJD. Gayatri
 seorang ahli Mahabharata 
dan sansekerta di University of British Columbia, Profesor Emeritus Mandakranta 
Bose (yang aslinya berasal dari India/ Colkotta), juga sudah mengakui 
keberadaan Mahabharata versi Jawa itu.  
Beda memang, jika terdapat sejumlah fakta/bukti ilmiah, dengan yang serampangan 
saja, seperti yang telah dilakukan oleh oknum-oknum dari negara MalingSialan, 
yang mengambil secara 'plek-plekan'.  Kalau langsung mengambil 'plek-plekan; 
macam gitu,.. yaa apa lagi kalau bukan teuteup:   "Malaysia Trully 
Indonesia wannabe"  <<<<<<<<<



Salam,



--- In artculture-indonesia@yahoogroups.com, "BJD. Gayatri"  
wrote:

>

> Negara Jiran Maling-Sialan itu bilang; pavilyun mereka di Shanghai Expo 
> adalah cerminan gaya hidup "malaysia" yang sebenarnya. ehem!!!

> Coba Tengok

> Rumah Melayu gaya Rumah Gadang Minangkabau. Kayaknya bangsa Indonesia yang 
> terdiri dari lebih 300 etnis bisa membedakan ya,... suku Melayu tidak 
> berRumah Gadang, 

> seperti juga, suku Melayu juga bukan bertradisi batik, namun bertradisi Tenun 
> Ikat atau Songket.

> Jangan-jangan tarian yang disajikan adalah reog ponorogo dan tari 
> bali,kalleee...

> 

> Beda iklan pariwisata, beda pavilyun nya. Tampaknya, pavilyun ini tidak 

> menunjukkan slogan iklannya.

> Menambah keyakinan saya: Malaysia Trully Indonesia wannabe-lah. heuheu

> 

> http://www.bernama.com/bernama/v5/newsgeneral.php?id=499255

>






 





 



  






  

[ac-i] Klarifikasi dari Arahmaiani

2010-05-22 Terurut Topik BJD. Gayatri
Yth. Para Pembaca

Hari Rabu pagi pada pk. 09.48 WIB, seseorang telah menggunakan alamat imel 
Arahmaiani yang menyatakan seolah Iani berada di London dan membutuhkan uang.
Hal tersebut tidak benar, karena Iani berada di Indonesia dan dalam keadaan 
baik-baik saja dan tidak meminta kiriman uang.  saya kira modus seperti telah 
banyak terjadi dan mudah-mudahan kawan-kawan tidak ada yang tetipu

Saya juga diminta melalui imel ini, bahwa iani telah kehilangan seluruh alamat 
imel dalam buku alamat yang ada pada alamat imel Iani yang lama, sehingga dia 
perlu mengganti dengan alamat imel yang baru, yang bisa dilihat pada kolom Cc 
diatas.

Bagi kawan-kawan Iani, dipersilahkan untuk menghubungi dia melalui alamat imel 
yang baru tersebut.  Juga untuk moderator milis ACI ini untuk dapat mengubah 
alamat imel Iani agar dia dapat menerima postingan milis seperti sedia kala 
atau kontak dengan kawan-kawan yang lainnya di alamat imel yang baru

Terima kasih untuk kerja samanya
Tabik
Gayatri


 



  






  

Re: [ac-i] Jangan Lupa, 22 Juni Pakai Baju Koko dan Kebaya Encim

2010-05-22 Terurut Topik BJD. Gayatri
banyak karyawati gubernuran jakarta yang pulang naik motor.  kebaya encim menjadi tidak praktis dan akan menyulitkan,... untung kalau bisa ganti baju untuk naik motordan mungkin,... pantesan aja, untuk beberapa jenis kerja di Indonesia masih dikenal pembagian kerja secara seksualkalau saja, pekerjaan seperti: supir, tukang lampu/tukang kebon/tukang batu atau semacam tehnisi ... diisi oleh wanita, seperti yang bisa terlihat di negara seperti Canada atau A.S. tempat kabari berada,... negara yang sudah memberlakukan kesetaraan gender dengan plus-dan-minusnya,... pastilah .. kebijakan pakai kebaya encim ini akan mendatangkan protes."untung"nya,.. masih banyak perempuan Indonesia, khususnya yang bekerja di kantor gubernuran,... masih merasa senang dengan pembagian kerja secara seksual, ... dan (baik laki-laki dan perempuannya) masih sangat
 percaya dan menjunjung mitos tentang "kodrat" yang absurd itu.TabikGayatri--- On Tue, 18/5/10, John Oei  wrote:Subject: [ac-i] Jangan Lupa, 22 Juni Pakai Baju Koko dan Kebaya EncimDate: Tuesday, 18 May, 2010, 14:46





 




  
  
    http://www.KabariNe ws.com/?34939Jakarta, KabariNews.com
- Menyambut Hari Ulang Tahun Kota Jakarta ke-488 yang jatuh pada
tanggal 22 Juni mendatang, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menghimbau
agar warga Jakarta mengenakan pakaian adat Betawi, yakni baju koko
untuk pria, dan kebaya encim untuk perempuannya."Sebagai rasa
memiliki terhadap Kota Jakarta, tidak ada salahnya kalau kita pakai
baju koko dan kebaya encim. Untuk PNS DKI diwajibkan pakai, tetapi
untuk warga Jakarta sifatnya himbauan saja," tegas Fauzi Bowo.Seperti
biasanya, perayaan ulang tahun Jakarta selalu digelar bersamaan
kegiatan-kegiatan lainnya selama satu bulan penuh, diantaranya adalah
event akbar Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang dilaksanakan mulai tanggal 22 Juni hingga 22 Juli.Selain
itu, perayaan HUT Jakarta kali ini juga akan diisi dengan berbagai
kegiatan yang bersifat mengundang partisipasi masyarakat. Bahkan Foke
(sapaan akrab Gubernur DKI Jakarta) menjelaskan bahwa pada perayaan HUT
Kota Jakarta tahun ini rencananya akan diadakan perlombaan lari sejauh
10 kilometer dan lomba renang antarpulau di Kepulauan Seribu.




  

[ac-i] Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia

2010-05-22 Terurut Topik BJD. Gayatri
Negara Jiran Maling-Sialan itu bilang; pavilyun mereka di Shanghai Expo adalah 
cerminan gaya hidup "malaysia" yang sebenarnya. ehem!!!
Coba Tengok
Rumah Melayu gaya Rumah Gadang Minangkabau. Kayaknya bangsa Indonesia yang 
terdiri dari lebih 300 etnis bisa membedakan ya,... suku Melayu tidak berRumah 
Gadang, 
seperti juga, suku Melayu juga bukan bertradisi batik, namun bertradisi Tenun 
Ikat atau Songket.
Jangan-jangan tarian yang disajikan adalah reog ponorogo dan tari 
bali,kalleee...

Beda iklan pariwisata, beda pavilyun nya. Tampaknya, pavilyun ini tidak 
menunjukkan slogan iklannya.
Menambah keyakinan saya: Malaysia Trully Indonesia wannabe-lah. heuheu

http://www.bernama.com/bernama/v5/newsgeneral.php?id=499255




  

[ac-i] Malaysia: Trully INDONESIA

2010-05-15 Terurut Topik BJD. Gayatri
Inilah, .. yang menunjukkan bahwa Malaysia: Trully Indonesia

http://malaysia-today.net/index.php?option=com_content&view=article&id=31640:blowing-your-own-horn&catid=18:letterssurat&Itemid=100129



  

Re: [ac-i] Penggalan Hidup Kamadjaja, Tokoh Panggung Sandiwara Indonesia

2010-04-04 Terurut Topik BJD. Gayatri
?
tampaknya, sungguh-sungguh terpengal
???
BG,-

--- On Mon, 15/3/10, Indonesia Seni  wrote:

From: Indonesia Seni 
Subject: [ac-i] Penggalan Hidup Kamadjaja, Tokoh Panggung Sandiwara Indonesia
To: "Milis ACI" 
Date: Monday, 15 March, 2010, 3:51







 



  



  
  
  


 





 



  






  

Re: [ac-i] Cerpen Soe Tjen

2009-12-16 Terurut Topik BJD. Gayatri
di komputer saya baik-baik saja kok, ... tidak kena virusmungkin komputernya 
cap jangkrik, ... atau pake program bajakan, kali...yang biasanya mudah 
terserang virus
Salam Nyanteee..BG,-

--- On Sun, 13/12/09, BISAI  wrote:Subject: Re: [ac-i] 
Cerpen Soe Tjen
Date: Sunday, 13 December, 2009, 17:49















 
 



  



  
  
  


POSTING INI BIKIN MACET KOMPUTER 
(MENGANDUNG VIRUS) !!!
 
 

  - Original Message - 
  From: 
  Soe Tjen 
  Marching 
  To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com 
  
  Sent: Saturday, December 12, 2009 5:28 
  AM
  Subject: [ac-i] Cerpen Soe Tjen
  
  
  
  
  


  


--- On Tue, 
11/25/08, Hudan Hidayat  wrote:
From: 
Hudan Hidayat 
tapi soe tjen juga 
menulis cerita pendek dan beberapa aku pernah membacanya
dalam versi 
inggrisnya. ayo soe tjen, posting ke sini cerpen 
kamu
hudanfamilies, for the world and for each other  
  

  

  
  Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use 




 



  











  

sisi Hukum... Re: [ac-i] event: seminar nasional rescuing our culture 8 Desember 2009

2009-12-08 Terurut Topik BJD. Gayatri
sesungguhnya pencurian hasil kebudayaan Indonesia,
bukan hanya kali ini saja.
Beberapa tahun yang lalu, Jepang sudah lebih dulu meng-HAK Cipatakan-- beberapa 
jejamuan Indonesia,... dan kita malah diam saja.

Apa yang pemerintah Malaysia melalui iklan pariwisatanya yang "Mencuri" 
kebudayaan Indonesia, sesungguhnya bisa dilakukan, jika kita memang sudah 
memiliki HAK Cipta atau Intellectual Property Rights.

Nah masalahnya, dalam segi hukum ini, Indonesia SANGAT LEMAH.
Dalam perjanjian dagang pun demikian.
Sayang sekali, seminar tersebut dibawah, melihat budaya dalam artian sempit
Mungkin tipikal mahasiswa,... pikirnya dia sudah berpikir,.. padahal masih 
sangat sempit dan dangkal.

Jika saja, aspek hukum bisa dibahas,... kita akan melihat.. bagaimana 
"produk-produk" budaya kita dicuri bangsa asing, tanpa kita berdaya 
mempertahankannya.
Apalagi jika kita mengkaitkan dengna konteks perdagangan Global.
"Harta" kita ternyata sedang mulai dikuras.

Tabik Budaya
Gayatri


--- On Mon, 7/12/09, Dimas Prasetyo Muharam  wrote:
Subject: [ac-i] event: seminar nasional rescuing our culture 8 Desember 2009
Date: Monday, 7 December, 2009, 5:02







 



  



  
  
  


Departemen Kajian Budaya BEM FIB UI mengundang anda 
sekalian untuk menghadiri seminar nasional Rescuing Our Culture dan launching 
Jurnal Budaya Kohesi. Pada Selasa, 8 Desember 2009 pukul 10:30 s.d 17:30 wib di 
Auditorium Gedung IX Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia 
Kampus baru Depok. Free entry & certificate. info lihat di http://www.kohesi. 
org
 
Deskripsi
 
Masih lekang dalam benak tindakan klaim sepihak 
Malaysia terhadap beberapa kekayaan intelektualitas bangsa Indonesia. Reog 
Ponorogo yang di sana disebut Barongan, Batik, dan yang terakhir ini Tari 
Pendet 
tak luput dari daftar kekayaan budaya Indonesia yang diklaim oleh negara 
tetangga serumpun itu. Ketika tindakan klaimisasi itu terjadi, serentak rakyat 
bereaksi. Mengecam, mengutuk, dan mengungkit-ungkit jasa bangsa Indonesia yang 
telah diberikan kepada Malaysia dulu. Akan tetapi, perlahan kasus ini mendingin 
dan tak ada tindak lanjut yang berarti, baik yang dilakukan oleh pemerintah 
ataupun masyarakat yang notabene-nya adalah subjek dalam mempertahankan budaya 
Indonesia.
 
Jika kita melihat fenomena ini lebih jauh, siapakah 
yang bertanggung jawab? Apakah Malaysia mengemban kesalahan sepenuhnya karena 
sudah mengklaim beberapa hasil kebudayaan Indonesia? Atau sebaliknya, kesalahan 
terletak pada bangsa Indonesia yang tidak menjaga hasil kekayaan 
intelektualitasnya, sehingga demikian mudahnya “dicuri” oleh bangsa lain? Semua 
pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab secara sporadis. Perlu sebuah kajian 
mendalam dan sistematis hingga kita bisa memastikan bahwa kita adalah pemilik 
sah kebudayaan itu atau sebaliknya.
 
Mahasiswa sebagai motor penggerak intelektualitas 
sudah seharusnya memberikan kontribusi nyata dalam menyelamatkan budaya yang 
menjadi identitas peradaban bangsa. Kajian dan pemikiran kritis mahasiswa 
adalah 
bentuk konkrit dalam membuka pemahaman masyarakat akan pentingnya budaya.  
Tidak ada waktu untuk menunda, terlebih berleha-leha dan terlena begitu saja 
dengan fasilitas dan kemudahan hidup yang tersedia di depan mata. Budaya kita 
dalam bahaya, dan dapat “diambil” oleh siapapun kapan saja.
 
Oleh karena itu, Departemen Kajian Budaya Badan 
Eksekutif Mahasiswa FIB UI 2009 sebagai departemen yang memfokuskan diri pada 
hal-hal yang berkenaan dengan budaya mengundang anda sekalian untuk hadir dalam 
seminar nasional Rescuing Our Culture dan Launching Jurnal Budaya Kohesi volume 
1 sebagai manifestasi atas akumulasi kesadaran untuk memperkuat ketahanan 
nasional melalui kajian dan telaah ilmiah.
 
Adapun acara ini akan diselenggarakan 
pada
 
Hari/tanggal: Selasa, 8 Desember 2009
Waktu : 
10:30 s.d 17:30 WIB
tempat : Auditorium Gedung IX Fakultas Ilmu Pengetahuan 
Budaya, Universitas Indonesia kampus baru Depok.
 
Dalam seminar ini akan ada dua sesi dengan 
masing-masing topik:
 
1. Persoalan Paten Budaya dan Implikasinya bagi 
Keutuhan Nasional.
 
pembicara:
- Hokky Situngkir (Presiden Bandung 
FE Institute)
- Hartojo Wignjowijoto (Chairman Lembaga Studi Kapasitas 
Nasional).
- Dr. Bachtiar Alam (Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian 
Masyarakat Universitas Indonesia).
 
2. Prospek Pendidikan Bermuatan Lokal dalam Menjaga 
Budaya Bangsa.
 
pembicara:
- Prof.DR. Fasli Jalal (Dirjen Dikti 
Departemen Pendidikan Nasional)
- Prof. Arief Rachman (Pakar Pendidikan)
- 
Dr. Bambang Wibawarta (Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas 
Indonesia)
- Dr. Lucia Mursitolaksmi Royanto (Pengajar Fakultas Psikologi 
Universitas Indonesia).
 
Selanjutnya rangkaian acara seminar akan ditutup 
dengan launching Jurnal Budaya Kohesi volume pertama yang merupakan jurnal 
mahasiswa pertama di FIB UI. Serta akan dilakukan pula pembagian penghargaan 
terhadap 12 orang kontributor tulisan dalam penyusunan jurnal yang berasal dari 
mahasis

Re: [ac-i] Seminar Gajah Mada

2009-12-06 Terurut Topik BJD. Gayatri
Namanya juga 'Maling-Siak', ... what do you expect???
paling-paling juga bisanya,.. "Maling teriak 'Maling'!"
Tabik
Gayatri

--- On Wed, 2/12/09, ::KaNia::  wrote:
Subject: Re: [ac-i] Seminar Gajah Mada
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Wednesday, 2 December, 2009, 11:28







 



  



  
  
  
Gak sekalian ajah si Malon ini nge-klaim KONDE asalnya dari diawkwkwkwkw. ..
Kasian yah..
 
'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not sure 
about the universe.'
- Albert Einstein 

 





  

Re: [ac-i] UCAPAN SELAMAT

2009-11-15 Terurut Topik BJD. Gayatri
Konon
Pramoedya A. Toer duluu.. di sekitar awal tahun 90-an nyaris mendapat Nobel
tidak jadi dapat Nobel,.. dapat "hiburan" Magsasay

Kalau Putu Oka Sukanta cs sungguh dapat Nobel,...
itu sejarah untuk Indonesia.
Tapi, .. yang dibuatnya dan diluncurkan saat ini, juga merupakan catatan 
sejarah,
seperti kita semua, sesungguhnya, BISA melakukannya dan berbuat hal tersebut.

Tabik
BJD. Gayatri


--- On Thu, 12/11/09, ASAHAN  wrote:
Subject: [ac-i] UCAPAN SELAMAT
Date: Thursday, 12 November, 2009, 22:40






 



  



  
  
  


Selamat atas sukses agung super star, top celebrity Putu Oka Sukanta 
  dan para kroni-kroninya. Hadiah Nobel hanya tinggal soal 
  waktu.
Salam 
  segunung kekaguman,
  
  asahan.
  
    



  

u/ Francis Yaman ... Re: [ac-i] Malaysia Übe r Alles

2009-09-25 Terurut Topik BJD. Gayatri
amlah pemerintah Malaysia, karena itu ulah para pengusahanya 
sendiri di negeri seberang.

Kalaupun Malaysia mau melarang lagu Indonesia masuk ke negeri itu, lha wong 
konser-konser besar lagu-lagu pop orang Melayu memang didominasi oleh 
konser-konser penyanyi pop Indonesia.  3-Diva, Adie MS, Hetty Koes Endang, 
dlsb,... konsernya selalu sukses di Malaysia.  Itu artinya apa?  Jangankan mau 
budaya high-art, lha wong budaya pop aja (baca: kekayaan kreativitas) Malaysia 
kalah dari Indonesia, kok mau sok-sok'an nge-klaim Malaysia berbudaya besar.  
Omong kosong (baca: sambil jari jempol saya dimasukkan ke dalam
 mulut seperti gaya F. Totti kalau usai memasukkan bola ke gawang lawan).  
Tambahan lagi, Kawan-kawan saya orang Malaysia, kalau pergi ke Jakarta juga 
kerjaannya memborong CD-CD pop Indonesia.

Kalau mau perang secara militer.  Jelas sudah, Malaysia kalah, baik dari 
persenjataan juga dari segi tenaga manusia (baca: jumlah tentara dan jumlah 
mobilisasi relawan perang).  Seluruh jumlah penduduk Malaysia tidak sampai 
separuh jumlah penduduk pulau Jawa.  Jadi, Malaysia tidak usah belagu mau sok 
perang dengan Indonesia dan memang sudah sebaiknya warga negara Malaysia 
manapun akan mencoba menghentikan sok adu okol ini.  Bagi banyak orang 
Indonesia saat ini, citra bahwa malaysia adalah pengekspor para teroris, itu 
adalah fakta yang lain lagi.

Sehingga, saya maklum .. kalau oknum-oknum tertentu di Malaysia perlu 
meng-klaim bahwa Malaysia adalah bangsa yang punya budaya tinggi.  Meskipun itu 
merupakan hasil dari isapan
 jempol bangsa yang sesungguhnya minder-wardig terhadap bangsa dari negara 
tetangganya yang meskipun miskin karena GDP-nya dibawah Malaysia, namun pada 
kenyataannya, dalam berbagai aspek kehidupannya dan kebudayaannya memang 
benar-benar lebih KAYA.
Uang, --memang-- tidak dapat membeli segalanya bangsa Maling-Sia

Tabik
BJD. Gayatri,
sekadar penikmat sejarah, yang kebetulan sering main-main ke Puslit-Arkenas dan 
berkawan dengan para peneliti EFEO, sehingga melihat sejarah berdasarkan 
bukti-bukti sejarah yang dapat dipertanggung-jawabkan, bukan sekadar dari 
cerita nenek moyang, yang saya tidak pernah berjumpa itu, karena cuma berjumpa 
dengan nenek saya saja.



--- On Tue, 15/9/09, francis yaman  wrote:
Subject: Re: [ac-i] Malaysia Über Alles
Date: Tuesday, 15 September, 2009, 12:50
 PM






 





  Saya mohon maaf, mas, kerna saya ini bukan sejarahwan. Akan 
tetapi saya harus meminta mas buat penyelidikan yang cukup mantap sebelum mas 
buat konklusi tentang beberapa negara di Tenggara ini, iaitu seperti Negara 
Brunei Darussalam. Negara tersebut adalah antara kerajaan yang paling tua dan 
masih utuh di Tenggara ini. Ia mengecil kerana kebanyakan jajahannya sudah 
menjadi negara lain, seperti Sarawak dan Sabah di Kalimantan/Borneo (Malaysia), 
Kampuchea, Vietnam, Pilipinas, dan lain-lain. Yang kita lihat sebagai Negara 
Brunei Darussalam sekarang hanyalah kota kerajaannya pada dahulu kala.  Mohon 
mas teliti sejarah dari teks di Musium-musium di Belanda, Inggeris, Portugis 
dan lain-lain negara yang pernah berdagang di Tenggara ini pada abad-abad yang 
lalu, dan jaangan hanya menyingkap untuk
 mengeluarkan satu pendapat yang bisa meruncingkan silatulrahmi antara 
negara-negara yang tidak bersengketa. ..

Mohon maaf kerana saya pakar sejarah tetapi orang yang mengenali sejarah 
melalui cetera-cetera nenek moyang saya. 

From: winwannur 
To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com
Sent: Thursday, September 10, 2009 9:49:48
Subject: [ac-i] Malaysia Über Alles







 


  Dalam beberapa tahun belakangan, orang Indonesia tampak mudah 
sekali tersinggung oleh sikap Malaysia. Orang Indonesia sering merasa 
dilecehkan dan diprovokasi.

 

















  

yang juga.... Re: [ac-i] [HALAMAN GANJIL] Salah Eja atau Salah Pikir?

2009-05-25 Terurut Topik BJD. Gayatri
yang juga sering salah,
baik diucapkan oleh para pembaca berita, maupun
di banyak tulisan, termasuk media cetak dan buku-buku

yaitu kata: "negosiasi"

sering salah diucapkan/ditulis sebagai:
"negoisasi"

dan kata yang terakhir, nampaknya dianggap kata yang benar
hehehe...

Tabik
Gayatri

--- On Sat, 23/5/09, Anwar Holid  wrote:
Subject: [ac-i] [HALAMAN GANJIL] Salah Eja atau Salah Pikir?
Date: Saturday, 23 May, 2009, 5:21 AM















[HALAMAN GANJIL]



Salah Eja atau Salah Pikir?

---Anwar Holid



Coba ucapkan "frustrasi" dengan lantang. Dengar baik-baik. Apa ia terdengar 
sebagai "frustasi"? Kalau ragu, mintalah beberapa teman Anda mengucapkannya 
dengan keras. Mana yang lebih sering mereka ucapkan: "frustasi" atau 
"frustrasi"?



Saya cek di Google, ternyata orang jauh lebih banyak menulis "frustasi" 
daripada "frustrasi." Kurang-lebih setengahnya. Betapa massal kebiasaan salah 
eja itu. Saya mengecek di arsip-arsip milis, ternyata para membernya pun, 
sekalipun banyak di antara mereka ialah penulis profesional dan wartawan, 
melakukan kesalahan serupa. Barangkali saya pun pernah melakukannya.



Baru-baru ini saya baca Our Iceberg is Melting (Elex Media Komputindo, 2007), 
karya John Kotter dan Holger Rathgeber. Di buku itu saya menemukan kira-kira 
enam kali kata frustrasi; sekali dieja sebagai f-r-u-s-t-r- a-s-i, sisanya 
dieja sebagai f-r-u-s-t-a- s-i. Hal serupa saya jumpai di 50 Self-Help Classics 
(Tom Butler-Bowdon) terbitan BIP.



Pada tahun 2007 lalu Ufuk Press menerbitkan novel karya Mark Robert Bowden, 
berjudul Joey, Si Frustasi yang Beruntung. Saya memberi tahu, bahwa ejaan yang 
benar itu ialah "frustrasi." Di dunia musik, band Tipe-X dan Ebiet G. Ade 
sama-sama menciptakan lagu berjudul "Frustasi." Di Bandung, ada sebuah band 
bernama The Frustaters. Saya yakin mereka pasti gagal bila diminta mengucapkan 
"frustrasi."



Salah eja seperti itu betul-betul bikin saya frustrasi. Melakukan kesalahan 
umum ternyata begitu mudah. Alangkah sulit menulis sesuatu sebagaimana 
mestinya. Apa kata itu terlalu sulit untuk kita eja? Kalau mengeja frustrasi 
saja susah, bagaimana lagi bila kita harus menulis: Csikszentmihalyi atau 
Nietzsche misalnya? Nama akhir saya yang sangat biasa saja kerap salah ditulis 
sebagai Cholid atau Kholid.



Apa yang kira-kira terjadi pada kita? Apa tangan dan lidah kita secara 
fisiologi, gen, serta budaya selalu selip dalam mengeja dan menyerap kata 
frustrasi atau justru pikiran kita yang menganggap bahwa yang benar ialah 
frustasi?[]

 

















  

[ac-i] Abstrak Diskusi: "China on Screen: Nation Building & Cultural Identity"

2009-05-25 Terurut Topik BJD. Gayatri

Abstrak Diskusi



Prof Sherry J. Mou (De Pauw University, Indianna)

Senin, 25 Mei, 13.00 – 16.00

Diawali dengan pemutaran film Feng Xiaogong’s A World Without Thieves”

Ruang 4101, FIBUI, Depok




China dalam Film:
Pembangunan Bangsa dan Identitas Budaya



Meskipun
film adalah suatu seni yang diimpor dari luar, sutradara Cina dari
berbagai generasi telah memakai puitika Cina – seperti yang terlihat
dalam puisi, lukisan dan drama – dalam memproduksi film-film mereka. 
Dengan membaca film sebagai teks ( yakni, dengan melihat bagaimana
unsur sastra seperti tema, simbol, metaphor, latar, penokohan dan plot
disampaikan), kita dapat mempelajari bagaimana sutradara film Cina
memproyeksikan apa yang mereka bayangkan – sebagai masyarakat dan
bangsa – ke dalam film.  Konstruksi sinematis tentang gender,
kebangsaan dan identitas Cina tersebut akan membantu kita untuk
memahami zaman ketika film tersebut diproduksi.



Dengan
memakai film World Without Thieves sebagai contoh, saya akan
memfokuskan pencitraan perempuan yang terlihat dalam sinema Cina masa
kini: yakni seorang perempuan kesatria yang keibuan.  Menurut saya
pencitraan ini adalah kombinasi dari dua perwujudan sinematis
sebelumnya, yakni kesatria perempuan dan ibu sang ratu rumah tangga.
Percepatan ekonomi pasarlah yang menggabungkan dua imaji itu menjadi
satu.



Salam

Melani Budianta

 

















  

[ac-i] UNDANGAN Diskusi: "China on Screen: Nation Building & Cultural Identity"

2009-05-19 Terurut Topik BJD. Gayatri
Seorang sobat meminta bantuan saya untuk posting

Undangan MENARIK ini

Tabik - Gayatri

==




Departemen Ilmu Susatra - FIB UI

mengundang anda untuk menonton film

"A World without Thieves"

sutrdr: Feng Xiaogong)



dilanjutkan dengan DISKUSI:


"CHINA ON SCREEN: NATION BUILDING AND CULTURAL IDENTITY"



dengan pembicara pakar film dan feminis

Prof. Dr. Sherry J. Mou



Senin, 25 Mei 2009

pk. 13.00-16.00



FIB-UI, Depok - Ruang 4101



GRATIS - Terbuka untuk Umum

*Pro Bono Publico*
sila disebarkan



Pengundang

Prof. Dr. Melani Budianta


  

[ac-i] UNDANGAN: Seminar Ariel Heriyanto

2009-05-11 Terurut Topik BJD. Gayatri
saya diminta seorang kawan untuk
menyampaikan undangan ini
Moga berguna bagi yang berminat

Tabik - BJD. Gayatri

===
UNDANGAN: Seminar Ariel Heriyanto

Ariel Heriyanto akan memberikan seminar
tentang:
"Indonesian Popular country
in the Perspective of Southeast Asia"

Rabu, 13 Mei 2009
Pk. 10.00-12.00
Gedung M - FISIP UI
Kampus DEPOK

Terbuka untuk umum, tanpa dipungut bayaran
* Pro Bono - Publico *




 

















  

Selamat!! & minta dokumnetasinya ... Re: [ac-i] Pentas keliling Sum:Cerita Dari Rantau, B Verry Handayani, Teater Garasi

2009-05-10 Terurut Topik BJD. Gayatri
Wah, bagus sekali ini
pementasan dari desa ke desa, tepat di jantung sasaran "daerah asal" baik buruh 
migran legal maupun buruh migran korban trafficking.

Sukses untuk Teater Garasi beserta seluruh teman-teman yang memungkinkan 
pertunjukkan ini terjadi.  Salut saya!!! Selamat!!!
Selamat juga untuk Verry

Kalau ada dokumentasinya, mauu dooong.
Agar bisa semakin disaksikan oleh semakin banyak komunitas "kantong-kantong" 
burung migran dan korban trafficking.
Kan bikin pementasan nggak murah.  Kalau nonton DVD bisa lebih murah dan bisa 
menjangkau banyak lagi.

Tabik
Gayatri


--- On Sat, 9/5/09, abdul malik  wrote:
Subject: [ac-i] Pentas keliling Sum:Cerita Dari Rantau, B Verry Handayani, 
Teater Garasi
Date: Saturday, 9 May, 2009, 5:49 PM















  
  

26 April - 10 Mei 2009. Pertunjukan 'Sum:
Cerita dari Rantau' oleh B. Verry Handayani 

'Sum; Cerita dari Rantau' adalah sebuah pertunjukan yang bercerita tentang
problema Tenaga Kerja Wanita (TKW). Bermula dari sebuah riset kecil selama
seminggu yang dilakukannya di Indramayu dan di Terminal III Bandara Soekarno
Hatta, Verry kemudian tertarik untuk membuat sebuah pertunjukan berangkat dari
kisah hidup beberapa orang TKW yang ditemuinya.

Teks 'Sum; Cerita dari Rantau' yang kemudian ditulis oleh Andri Nur Latif,
berdasarkan data dan cerita yand diperoleh Verry, memaparkan kisah tentang
kesedihan, ketidakberdayaan, kekerasan dan juga kisah sukses dan kegembiraan
para TKW. 

Pada tahun 2008, Sum; Cerita dari Rantau pernah dipentaskan di Kab.
Kulonprogo, Kab. Sleman, Sekretariat Koalisi Perempuan Indonesia dan
Studio Teater Garasi Yogyakarta. 

Kali ini, Sum; Cerita dari Rantau kembali akan dipentaskan di beberapa
tempat yaitu: 





26 April 2009 di Kampung Lipursari, Leksono, Kab. Wonosobo, Jawa
Tengah

3 Mei 2009 di Dusun NGlaran, Desa Cakul, Kab. Trenggalek, Jawa Timur

6 Mei 2009 di Sekretariat Yayasan Paricara, Tulungagung, Jawa TImur

9 Mei 2009 pukul 19.00 wib di aula SMAN 1 Jombang Jl.Diponegoro 8
Jombang, Jawa Timur 

Sarasehan budaya penghapusan trafficking. Kerja sama Teater
Garasi, Disporabudpar Jombang, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kabupaten Jombang, Sapa Budaya Management, SMAN 1 Jombang.Gratis. Info
081 331 235 113
 

















  

hukum budaya-pop .... Re: [ac-i] Poster film Ayat-Ayat Cinta menyontek film India

2009-05-08 Terurut Topik BJD. Gayatri
dalam salah satu wacana yang disodorkan oleh Gerakan Seni Rupa Baru
dalam sebuah pameran akbarnya di TIM, lebih dari 25 tahun lalu
yang bertajuk "Pasaraya Dunia Fantasi", adalah: 
"seni sehari-hari" sebagai bagian dari budaya pop kita

dan yang menarik bagi saya pribadi, pada saat itu, adalah
kesan yang begitu kuat bahwa budaya pop kita adalah budaya "Copy Cat"

sepertinya,
hal tersebut menjadi hukum yang dianggap sahih
hingga saat ini

jadi, jangankan kok hanya sebuah poster,
bahkan film pop kita, seperti serinya Warkop, pun
sampai yang sudah disinetronkan, juga
merupakan hasil dari budaya "Copy Cat" tersebut
dan masyarakat luas kita, menerima saja
termasuk kreatornya tetap menganggap tidak masalah tidak punya kreatifitas

apa boleh buat

Tabik Budaya
Gayatri

 

















  

[ac-i] 1st "V-Film Festival 2009", 21-26 april 2006

2009-04-15 Terurut Topik BJD. Gayatri

1stV FILM FESTIVAL 2009  INTERNATIONAL WOMEN FILM FESTIVAL JAKARTA 21 – 26 April

  

  



Kartini Asia Network, Kalyana Shira Foundation, Salihara Art Center, 
Yayasan Jurnal Perempuan, mempersembahkan:     1st V FILM FESTIVAL 2009   
INTERNATIONAL WOMEN FILM FESTIVAL JAKARTA  21 – 26 April 2009     Pemutaran film
 karya sutradara perempuan, diskusi, dan workshop dengan perspektif feminis.    
 21 – 26 April 2009 @ Salihara Art  Center  Jl. Salihara no. 16  Pasar Minggu   
  OPENING EVENT, 21 April 2009, jam 4pm-selesai  Peluncuran Komik Cerita si 
Lala karyaSheila Roswita    Pertunjukan Menggambar oleh Tita Larasati  
Penampilan musik akustik Mian Tiara  Penayangan film Water Lilies (Khusus 
undangan)     FILM SCREENING, 22-26 April 2009  Informasi Tiket: Asty @ 
Salihara 0817-999 5057     FRINGE EVENTS  Diskusi Youth & Sexuality
Jumat, 24 April 2009, 2.30pm-5pm  Pemateri: Ukke Kosasih, Afra Ramadhan, 
Kamilia Manaf     Diskusi Feminist Film TheorySabtu 25 April 2009, 9.30am-4pm  
Pembicara: Thamrin Amal Tomagola, Sita
 Aripurnami, BJD Gayatri, Debra Yatim, Nan T. Achnas, Veronika Kusuma
     Workshop Produksi Film dengan Perspektif Gender, Minggu 26 April 2009, 
10am-4pm   Pemateri: Nia Dinata, Myra Diarsi, Abduh Aziz     Fringe Events 
terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya     Untuk informasi dan jadwal 
penayangan film: 
 http://festivalfilm .multiply. com
 facebook: V FILM FESTIVAL



  

Re: [ac-i] Untuk Pemerhati Sejarah Nusantara

2009-04-15 Terurut Topik BJD. Gayatri
Selamat Malam Bp. Sumar Sastrowardoyo

Salam Sejahtera
Saya juga hanya dikirimi alamat web-site tersebut dari seorang kawan, karena 
tahu saya hobby membaca sejarah dan budaya.
Wah, sayang sekali anda tidak bisa buka dari Amrik sana.
Saya sudah sertakan alamat imel kawan saya ini kepada anda.
Mungkin bisa menyampaikan keinginan untuk menjadi anggota kepada sdr. Gunawan 
tersebut.  Mudah-mudahan membantu

Imel ini juga untuk yang lain yang berminat dengan "Wacana Nusantara" tersebut.

Tabik
BJD. Gayatri

p.s.: mas Gun, mohon dibantu ya. Matur Kesuwun


--- On Tue, 14/4/09, Sumar Sastrowardoyo  wrote:
Subject: Re: [ac-i] Untuk Pemerhati Sejarah Nusantara
Date: Tuesday, 14 April, 2009, 4:12 AM















  
  


Selamat sore, Ibu BJD Gayatri, yth,
 
Saya tertarik dengan Wacana Nusantara, dapatkah 
saya minta tolong untuk dicatat sebagai anggota milis?
 
Alamat e-mail saya ada pada artculture-indonesi a, 
atau bisa dibaca di e-mail saya ini.
 
Sayang saya tidak dapat membuka http://wacananusant ara.org/, oleh karena 
itu belum saya baca.
 
Atas segala perhatian Ibu saya haturkan diperbanyak 
terima kasih sebelum maupun sesudahnya.
 
Salam hormat saya,
Sumar Sastrowardoyo,
penyiswa sejarah (a student of 
history),
Centereach, Long Island, New York,USA.



  - Original Message - 
  From: 
  BJD. 
  Gayatri 
  To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com 
  
  Sent: Sunday, April 12, 2009 4:02 
PM
  Subject: [ac-i] Untuk Pemerhati Sejarah 
  Nusantara
  

  
  
  


  Untuk para Pemerhati dan Pengkaji Sejarah 
Nusantara
silahkan klik ini:
http://wacananusant ara.org/
Menarik 
sebagai referensi.  Moga berguna

Tabik
BJD. 
    Gayatri
_

 

  



 

















  

[ac-i] Untuk Pemerhati Sejarah Nusantara

2009-04-12 Terurut Topik BJD. Gayatri
Untuk para Pemerhati dan Pengkaji Sejarah Nusantara
silahkan klik ini:
http://wacananusantara.org/
Menarik sebagai referensi.  Moga berguna

Tabik
BJD. Gayatri



  

[ac-i] Bantuan untuk Banjir Bandang Situ Gintung

2009-03-27 Terurut Topik BJD. Gayatri
Kawan-kawan sekalian,

Mungkin bisa meneruskan informasi atau memberikan bantuannya,
kepada imel di bawah ini.

Tabik
BJD. Gayatri


--- On Fri, 27/3/09, margaretha soetrisno  
wrote:
Subject: 
Date: Friday, 27 March, 2009, 11:54 AM

Dear all,
margaretha membuka posko bantuan banjir bandang situ gintung,
Jl. Bunga Sepatu No. 14, depan pompa bensin sandratex rempoa.
telpon 7430870, 7442954, HP. 081519028699. 

kerusakan sangat parah dan banyak korban. Posko kami di garis
belakang, memasak dan membungkusi bantuan. 
Bantuan diberikan ke posko-posko di garis depan.
 
Perlu bantuan makanan, pakaian, selimut, sarung, dll.. 
Bagi yang tergerak dapat mengirim langsung bantuan, ke alamat
tsb. atau mengetuk saudara lainnya. Jika percaya bisa
ke no rek. 2370081452 a/n. margaretha

Terimakasih.



  

Setujuu... Re: [ac-i] FW: Undangan Seminar Hak-Hak PenganutKepercayaan thd Tuhan YME

2009-03-20 Terurut Topik BJD. Gayatri
Mohon hasil atau oleh-oleh atau notulensinya, bisa dimuat disini
agar kawan-kawan yang tidak sempat hadir, tetap dapat mengikuti perkembangan
 
Tabik dan Rahayu
Gayatri


--- On Wed, 18/3/09, amongs...@yahoo.com  wrote:

From: amongs...@yahoo.com 
Subject: Re: [ac-i]  FW: Undangan Seminar Hak-Hak PenganutKepercayaan thd Tuhan 
YME
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Wednesday, 18 March, 2009, 9:37 AM






Saya sangat tertarik untuk ikutan tapi mepet waktu. Mohon ole-ole darii yg ikut 
seminar. Terima kasih sebelumnya
 

From: Budi Daya 
Date: Tue, 17 Mar 2009 03:12:56 +
To: budaya lulu
Subject: [ac-i] FW: [jurnalis_jakarta] FW: Undangan Seminar Hak-Hak Penganut 
Kepercayaan thd Tuhan YME



Salam, saya meneruskan undangan dialog yang berkaitan dengan salah satu aspek 
perlakuan diskiriminatif terhadap para Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan 
Yang Maha Esa. Mereka, para penghayat, yang masih meneruskan ajaran budaya 
spiritual leluhurnya, ternyata masih terpinggirkan. Sila mampir jika ada waktu. 
aa
 FW: Undangan Seminar Hak-Hak Penganut Kepercayaan thd Tuhan YME


















Nomor : 096 /SK/ILRC/II/ 2009 

Lampiran  : Susunan Acara 
Hal   : Undangan 
Kepada 
Yth. Bapak/Ibu/Sdr/ i 
Rekan-Rekan  
di- 
Jakarta 
  
Dengan hormat, 
Di Indonesia sebelum agama Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, 
Buddha, Konghucu masuk ke Indonesia, di setiap daerah telah ada agama-agama 
atau kepercayaan asli. Data Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata pada tahun 
2003 mengungkapkan, dari 245 aliran kepercayaan yang terdaftar, sementara 
keseluruhan penghayat mencapai 400 ribu jiwa lebih. Namun hingga kini, tak satu 
pun agama-agama dan kepercayaan asli Nusantara yang diakui di Indonesia sebagai 
agama, sehingga para penganutnya mengalami diskriminasi dalam pemenuhan 
hak-haknya. 
Sebagai salah satu bentuk diseminasi informasi, ILRC bekerjasama dengan 
Himpunan Penghayat Kepercayaan Tehadap Tuhan Yang Maha Esa (HPK) akan 
menyelenggarakan seminar sehari tentang ”Pemenuhan Hak-Hak Penghayat 
Kepercayaan di Indonesia”. Untuk itu kami mengundang Bapak/Ibu/Sdr/ i untuk 
hadir sebagai peserta seminar yang akan dilaksanakan pada : 
Hari/tanggal  : Rabu, 18 Maret 2009 
Waktu  : Pkl. 09.00 – 16.00 WIB 
Tempat     : Jakarta Media Center (JMC)
  Gedung Dewan Pers Lantai 1 
      Jl. Kebon Sirih 32 - 34
  Jakarta - Pusat

Dalam seminar tersebut, turut dimeriahkan dengan pameran buku, kecapi suling 
dan door prize dengan hadiah souvenir berupa buku. Untuk informasi lebih lanjut 
Bapak/Ibu dapat menghubungi Saudara Fultoni (081314031073) , atau Siti Aminah 
(081908174177) . Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatiaan dan 
kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. 
Jakarta , 10 Maret 2009
The Indonesian Legal Resource Center (ILRC)   
Uli Parulian Sihombing 
Direktur Eksekutif 
Siti Aminah

The Indonesian Legal Resource Center (ILRC)
Jl.Tebet Timur I No.4, Tebet - Jakarta Selatan INDONESIA
Telp/Fax : ?62 21 9382 1173/  ?62 21 835 6641
Email :Indonesia_lrc@ yahoo.com



Apa dia selingkuh? 
Temukan ! Answers!







Recent Activity


 7
New MembersVisit Your Group 



Give Back
Yahoo! for Good
Get inspired
by a good cause.

Y! Toolbar
Get it Free!
easy 1-click access
to your groups.

Yahoo! Groups
Start a group
in 3 easy steps.
Connect with others.
. 














  

Berbagi hasil diskusi... Re: [ac-i] Undangan

2009-03-17 Terurut Topik BJD. Gayatri
Barangkali baik juga untuk berbagi hasil diskusi dalam milis ini,
agar yang jauh dari jangkauan tempat, dapat tetap mengikuti hasil-hasildari 
sarasehan ini.
Saya kira, inilah salah fungsi milis dan dunia maya, agar yang berjauhan secara 
geografis, dapat tetap berbagi pengetahuan dna kepedulian.
 
Tabik
Gayatri


--- On Mon, 16/3/09, amongs...@yahoo.com  wrote:

Subject: [ac-i] Undangan
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Monday, 16 March, 2009, 12:53 AM


Sarasehan Kebangsaan dng tema "Pancasila Rumah kita Bersama" pada hari Jumat 
tgl 20 Maret 2009 Pkl. 19.30 di TMII Sasono Adi Roso. Nara Sumber : Bambang 
Noorsena SH.MA.MH. Penanggap: Prof.Dr. Damardjati Supadjar. BAWANA (Bangun Jiwa 
Nusantara) Rahayu


  

Selamat!!... Re: [ac-i] Sekolah Gamelan dimulai

2009-03-13 Terurut Topik BJD. Gayatri
Senang mendengar bahwa sekolah gamelan ini teryata MASIH diminati
SELAMAT ya!! ..dan SUKSES senantiasa 
 
Tabik
Gayatri

--- On Fri, 13/3/09, Ahmad Jalidu  wrote:

Subject: [ac-i] Sekolah Gamelan dimulai
To: a...@harianjogja.com, "Annisa Andriani" , "Seni 
BUdaya" , "rumah cabaca" 
, "Kiki Dian" , "Majalah Gong 
Seni" , "IACI" , "Hasta 
Indriyana" , "Ismet" , "media jogja" 
, "Management Radio Anak Jogja" 
, "Kompas Jogja" , "HARIAN 
JOGJA" , "Jayadi Kastari" , 
"Olivia Lewi" , "Benni" , "JOGJA 
MEDIANET" , "Suara Merdeka" 
, "BONARI NABONENAR" , "Bhanu Sri 
Nugraha" , "fg pandhuagie" , 
"Idha Saraswati" , "Sari" , 
"Koran Sindo"
 , "Majalah Skana" , 
"Salahudin` SM" , "pojok teater" 
, "Ngobrolin Teater" 
, "Koran Tempo" , "Puji 
Utami" , woroworosenik...@yahoogroups.com, "Acicis 
Yogyakarta" 
Date: Friday, 13 March, 2009, 1:49 PM











SEKOLAH GAMELAN Yogyakarta
Komunitas SLEnK


Komunitas Suka Lelangen Edining Kabudayan (SLEnK) membuka program pengalaman 
belajar gamelan dengan nama SEKOLAH GAMELAN YOGYAKARTA. Program ini akan 
dimulai hari ini jam 15.30 WIB di Gg Sandel no 19, Jl. AM Sangaji, Nandan, 
Yogyakarta (belakang kantor AIG LIFE).

Saat ini telah mendaftar sebagai peserta, 12 orang yang rata-rata berusia 
mahasiswa dan beberapa di antaranya bukan warga asli Jogja. Ini tidak melenceng 
jauh dari target semula yaitu 14 peserta berusia di atas 17 tahun. SLEnK sangat 
berterima kasih kepada Mas Jayadi dan mas Chaidir (Harian Kedaulatan Rakyat),  
juga Sholahudin Al Ahmed (Suara Merdeka), serta Kiki Dian (Joglosemar) yang 
berkenan turut memberitakan pendaftaran Sekolah Gamelan.

12 peserta ini akan didampingi instruktur karawitan Sugito HS melalui metode 
sederhana dan mudah. Metode ini memang dirancang untuk pembelajaran pemula. 
Para peserta nanti akan mempelajari gendhing-gendhing dasar sehingga diharapkan 
mampu mengikuti iringan macam-macam gendhing ketika mereka nanti bergabung 
dengan komunitas karawitan atau lainnya. 

Namun demikian, Sekolah Gamelan ini tidak ditujukan untuk mencetak 
pengrawit-pengrawit baru, meski tidak menutup kemungkinan untuk itu. Bagi 
SLEnK, Sekolah Gamelan adalah sebuah wadah untuk mempromosikan semangat 
mengenal dan memahami jati diri budaya bangsa, serta menimba pengalaman batin 
dalam mengolah kepekaan diri melalui seni budaya tradisi. Gamelan sangat bisa 
disikapi sebagai suatu aspek budaya yang lebih luas dan dapat dijadikan cermin 
atau simbol bahwa kehidupan mesti punya keragaman dan harmoni... 

Sekolah Gamelan akan berjalan dalam 8 pertemuan yakni
13 Maret di Nandan
16 Maret di Nandan
18 Maret di Nandan
20 Maret di Nandan
23 Maret di Nandan
25 Maret di tempat lain
27 Maret di tempat lain
30 Maret di tempat lain

* Sekolah berjalan setiap pukul 15.30 - 17.00 WIB
* 3 pertemuan terkahir kemungkinan besar berpindah tempat karena faktor 
kelengkapan alat. 

Kami sangat terbuka bagi kunjungan rekan-rekan dari media baik media cetak, 
elektronik maupun virtual. Bagi yang membutuhkan info lebih lanjut, silakan 
menghubungi kami.


Salam Hangat

Didik Adi Sukmoko
Koordinator Program SLEnK

masj...@yahoo. com - 08562856610
paguyubanslenk. blogspot. com



 | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe 



Recent Activity


 8
New MembersVisit Your Group 



Group Charity
Loans that
change lives
Kiva.org

Yahoo! Groups
Join people over 40
who are finding ways
to stay in shape.

Yahoo! Groups
Dog Lovers Group
Connect and share with
dog owners like you
. 
















  

Re: [ac-i] Re: Bahasa Ibu, Siapa Peduli?

2009-02-28 Terurut Topik BJD. Gayatri
Lebih tepatnya, berbahasa Indonesia gaya Jakarta masa kini
 
beberapa waktu lalu saya lunya pengalaman
menemani caleg "sosialisasi" ke hadapan publik calon pemilihnya
dia sekolah di Jawa Tengah, dan selesai kuliah di UGM
tapi bahasa Jawanya juga kacau
 
Malah, moderatornya yang orang desa dan cuma lulus SMA
berbahasa Jawa halus (Madio) sangat baik
 
 
saya kira, hal ini juga terjadi dengan umumnya masyarakat kita
yang berbahasa indonesia dengan agak kacau,
apakah dicampur-campur dengan bahasa asing,
atau berbahasa indonesia dengan bahasa pergaulan sehari-hari.
saya sering kali "gatal" (lebih tepatnya "keri"/tergelitik telinganya)
karena mendengar pembaca-warta kita di TV
ataukah menggunakan kata yang tidak baku,
"...sebuah mobil kecebur di kali Ciliwung Jakarta"
ataukah pengucapannya yang sering salah "feminim" ketimbang "feminin",
atau yang paling sering diucapkan salah hingga kini "negoisasi" ketimbang 
"negosiasi"
 
saya bisa paham jika sulit untuk mempelajari bahasa jawa
jika tidak digunakan sehari-hari, karena ada beberapa jenis tingkatan
dengan masing-masing diksi di tiap tingkatan
tapi berbahasa indonesia? ... apalagi untuk kaliber pembaca warta???
 
"Bahasa Ibu" saya adalah bahasa Indonesia
dan saya peduli untuk menggunakan secara baik dan benar
termasuk menggunakan secara tepat, pada waktu dan tempatnya
baik bahasa Indonesia yang baik dan benar hingga bahasa slank
 
Tabik
Gayatri

--- On Tue, 24/2/09, Teguh Ostenrik  wrote:


Subject: Re: [ac-i] Re: Bahasa Ibu, Siapa Peduli?
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 24 February, 2009, 4:08 PM
 
Masalahnya ya BUNG, KALAU ANDA KE Solo dan Yogja, masuk ke toko, dan berusaha 
bersikap sopan. Dengan menggunakan basa jawa madio atau bahkan kromo.
Mereka selalu menjawab deng bahasa indonesia.
Saya dengar anak2nya sultan, se hari2 juga menggunakan bahasa indonesia. Sdh 
“tidak” bisa berbahasa jawa.














  

Re: [ac-i] Re: Wayang Orang Sriwedari

2009-02-28 Terurut Topik BJD. Gayatri
Kalau anda memerlukan daftar tontotan baik wayang orang maupun wayang kulit 
yang pernah saya tonton, 
Termasuk tari-tari Jawa Tradisional dan Kontemporer
saya bisa kirimkan Japri. lh
 
Tabik
BJD. Gayatri (nama sebenar-benarnya)


--- On Mon, 23/2/09, bulan kertas  wrote:

Subject: Re: [ac-i] Re: Wayang Orang Sriwedari
Date: Monday, 23 February, 2009, 11:08 AM










lha yang pada merespon email ini, udah pernah nonton wayang orang belum?

ria

--- On Sun, 2/22/09, BJD. Gayatri  wrote:

From: BJD. Gayatri 
Subject: Re: [ac-i] Re: Wayang Orang Sriwedari
To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com
Date: Sunday, February 22, 2009, 11:16 AM









Bukankah dulu wayang orang hanya dinikmati dan dimainkan oleh kalangan terbatas 
juga?
kesenian rakyatnya adalah ketoprak, yang lebih nge-pop dijamannya?


Tabik
Gayatri

 



Recent Activity


 12
New Members

 10
New PhotosVisit Your Group 



Y! Messenger
Want a quick chat?
Chat over IM with
group members.

Ads on Yahoo!
Learn more now.
Reach customers
searching for you.

Group Charity
Loans that
change lives
Kiva.org
. 
















  

Re: [ac-i] SEKOLAH GAMELAN

2009-02-22 Terurut Topik BJD. Gayatri
Sayang,
tidak ditulis, Sekolahan Gamelan ini ada dimana
saya hanya berasumsi bahwa sekolahan ini ada di Yogyakarta.

saya kira, tidak benar juga jika gamelan tidak disukai oleh masyarakat 
indonesia secara meluas.  Tapi mungkin jumlah kenaikan penyuka gamelan hanya 
mengikuti deret ukur jika dibandingkan dengan penyuka jenis musik yang lain 
yang mengikuti deret hitung.

saya kira, mungkin perlu dikaji, kenapa generasi muda dan khususnya yang di 
kota besar macam jakarta, tidak menyukai atau tidak akrab dengan gamelan, 
apalagi dengan wayang.

saya pernah menyaksikan pagelaran "International Wayang Festival" di Taman Mini 
Indonesia Indah di tahun 2000-an.
yang seperti biasa, dihadiri oleh pencinta wayang sejati seperti Bp. Franky 
Welirang dan beberapa pejabat teras pencinta wayang.
bukan hanya para pengrawitnya saja yang ada berkulit putih, namun para 
dalangnya juga banyak yang berkulit putih, klulit hitam, dlsb.
Namun sebagian besar penonton yang hadir adalah mereka yang berasal dari 
kalangan menengah- ke bawah.

saya sendiri jadi bertanya-tanya, mengapa kelompok masyarakat Indonesia (baca 
juga: Jawa) kelas menengah keatas, menjadi jauh dari akar budaya sendiri, 
khususnya dalam hal ini budaya Jawa.
Jadi, boro-boro belajar gamelan, lha wong mendengarkan musik Jawa aja tidak 
akrab, kok.

Sehingga saya salut pada penyelenggara kursus gamelan ini.
Sayang aja, kalau peminatnya ternyata membludak tapi dibatasi hanya 14 orang.
Hambok nggak usah dibatasi, biar tambah banyak yang belajar gamelan.

Tabik
Gayatri

--- On Sat, 21/2/09, Ahmad Jalidu  wrote:
From: Ahmad Jalidu 
Subject: [ac-i] SEKOLAH GAMELAN
Date: Saturday, 21 February, 2009, 2:17 PM













Ayo BELAJAR GAMELAN...

Konon... lebih dari 250 set gamelan telah dipesan oleh Jepang sejak 20 tahun 
terakhir...
Konon... beberapa SD di Jerman memiliki kegiatan Ekstrakurikuler Gamelan, 
demikian juga di Amerika, Belanda, Australia, New Zeland dan sebagainya..

Sungguh Membanggakan...

Tetapi... kebanggaan ini akan lenyap jika ternyata yang di luar sana jauh lebih 
bisa daripada kita yang ada di sini...

JANGAN SAMPAI KETINGGALAN. ..!!! 

Ikuti SEKOLAH GAMELAN
bersama Komunitas Suka Lelangen Edining Kabudayan (SLEnK)

SEKOLAH GAMELAN
Kursus dasar mengenal gamelan...
mulai 13 Maret 2009
Biaya Rp 80.000.00 (dibayar setelah kursus berjalan)
8 kali pertemuan...
Instruktur : Sugito Hadi Supadma  (Kertua SLEnK, praktisi karawitan)

Peserta akan mendapatkan T-SHirt dan Sertifikat.. .

PENDAFTARAN :
- Kirim BIodata, Foto dan uraian mengenai motivasi Anda belajar Gamelan. kirim 
via email ke komunitas_slenk@ yahoo.co. id

Pendaftaran ditutup 10 MARET 2009 atau Jika peserta telah mencapai 14 Orang. 

baca keterangannya di
 http://paguyuban_ slenk.blogspot. com  
atau hubungi 08562856610 (Jali)

 

















  

Re: [ac-i] Re: Wayang Orang Sriwedari

2009-02-22 Terurut Topik BJD. Gayatri
Bukankah dulu wayang orang hanya dinikmati dan dimainkan oleh kalangan terbatas 
juga?
kesenian rakyatnya adalah ketoprak, yang lebih nge-pop dijamannya?

sama seperti, siapa yang bisa nonton Opera Ida, yang dimainkan di panggung 
Pyramida Giza?... kan hanya orang-orang tertentu, habis tiketnya saja mahal
kalau wayang orang mau dikemas seperti "La Galigo" ala Bob Wilson, bisa juga 
meledak dengan harga tiket melangit.
Tapi, apakah mereka yang datang sungguh bisa meng-apresiasi?
alih-alih menikmati, mereka yang beli tiket dengan harga melangit (ketika "La 
Galigo"), malah ngorok di bangku VIP
materi bisa "dibeli", tapi apresiasi tidak

masalahnya,
kalau pun tiket murah, apakah yang datang sungguh apresiatif atau tidak
fenomena Wayang Orang Bharata di JAkarta, yang bias masuk Gedung Kesian 
Jakarta, mungki bisa jadi bagian strategi, karena
di GKJ orang bisa duduk dengan nyaman dan pertunjukkan dikemas dalam seri 2-3 
jam, tidak semalam suntuk

wayang dahulu adalah untuk masyarakat agraris
wayang sekarang kalau mau hidup, kudu dikemas ala masyarakat industri
kalau mau ada strategi kebudayaan lh...

eeeh seperti,... tapi Nano Riantirano dengan Republik Petruk nya mampu memaku 
penonton duduk di kursi penonton selama 4 jam.  itu seni tinggi (high art) apa 
seni rendah (low art) ya?


Tabik
Gayatri


--- On Fri, 20/2/09, BDG KUSUMO  wrote:
From: BDG KUSUMO 
Subject: [ac-i] Re:  Wayang Orang Sriwedari
Date: Friday, 20 February, 2009, 2:24 PM















Saya kira di Indonesia, 
seperti di Eropa, akan terjadi
pemisahan yang jelas antara 
seni canggih klasik dengan
seni hiburan massal. Juga 
makin jelas perbedaan
selera 
peminatnya.
Sukar untuk menyajikan 
sekaligus misalnya opera Verdi dan 
ballet klasik Bolshoi Theater 
dengan show Madonna. Atau 
adegan wayang yang penuh dengan falsafah berat 
adiluhung 
bersama dangdut dan atau musik campursari ria. 

Keduanya punya peminat 
tertentu, aneh bila dicampur 
dalam 
kemasan 
bersama.
 
Salam, Bismo DG 

(mencoba jadi 
konsumen karya seni)
 

  - Original Message - 
  From: 
  awind 
  
  To: nasional-list@ yahoogroups. com 
  
  Sent: Friday, February 20, 2009 12:52 
  AM
  Subject: [nasional-list] Wayang Orang 
  Sriwedari
  

  
  
   
   
   
  http://www.ranesi. nl/arsipaktua/ indonesia060905/ 2sriwedari200902 19
   
  
  Wayang Orang Sriwedari
  Hanya Ramai Pada Hari Libur
  
  KBR 68H 
  19-02-2009
  
   Laporan KBR 68H 

  
  Wayang orang merupakan warisan budaya Kraton Surakarta. Sejak zaman 
  Pakubuwono X, yang memerintah sampai tahun 1939, pertunjukan wayang orang 
  bukan lagi milik istana, tapi bisa dinikmati masyarakat umum. Pertunjukan 
yang 
  nyaris berumur seabad itu kini seakan tertidur lelap, tak terdengar lagi 
  kabarnya. Berikut laporan tentang pertunjukan wayang orang yang masih 
bertahan 
  di tengah terpaan zaman modern. 
  Tiga raksasa 
  menjadi pembuka pertunjukan wayang orang di gedung Sriwedari, Solo, Jawa 
  Tengah. Lakon malam itu 'Sakuntala' dari Mahabharata dengan pesan moral 
  kesetiaan. Tepuk tangan penonton tak juga mengusir kesunyian pertunjukan yang 
  berlangsung Jumat malam itu. Bukan karena kota Solo seharian diguyur hujan, 
  tapi dari 500 kursi yang tersedia, hanya 20an yang terisi penonton. Suasana 
  pun tampak lengang, meski lakon raksasa, lenggak-lenggok penari dan banyolan 
  Petruk menghibur penonton. 
  Sepi Penonton 
  Meski sepi, setiap hari selalu disajikan lakon baru. Salah satu 
  sutradaranya adalah Dewoso yang sudah bergabung dengan Wayang Orang Sriwedari 
  sejak 2000. 
  Dewoso: Kami punya program dalam satu tahun tidak ada cerita yang sama. 
  Menyiapkan paling tidak 365 cerita, mempunyai pegangan buku yang sutradara 
tua 
  referensi bukunya hanya di Sriwedari, tetapi yang sutradara muda, itu saya 
  kasih beberapa referensi baik Mahabarata yang asli dari India. Serat-serat 
  Pusnoporojo atau serat-serat yang berkaitan dengan wayang yang ada Museum 
  Surakarta harap dibaca. 
  Penonton hanya perlu mengeluarkan Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah) bagi 
  pertunjukan selama tiga jam, dari pukul delapan hingga sebelas malam. Penjaga 
  karcis Puji Maharani tampak santai mencorat-coret kertas kosong menunggu 
  penonton di loket. Hingga sepuluh menit menjelang pertunjukan baru terjual 
  tigabelas tiket. 
  Puji Maharani: Wah hari ini 11 mas, 13 sama yang dua tadi. Biasanya 
  sampai 20-25 hari biasa. Kalau hari Minggu lebih dari 100. Hari Minggu saja 
  raménya. Ada 500 kursi, bawah atas. Tiap hari rata-rata 25, banyak yang 
  kosong. Kalau malam Minggu aja sama hari libur sekolah yang ramé sekali. 
Kalau 
  hari-hari biasa, apalagi ini hujan, sepi. Tadi malam cuma 14. 
  Budaya Negeri 
  Gedung wayang orang Sriwedari terletak sekitar dua kilometer dari Keraton 
  Kasunanan Surakarta. Di depan gedung seluas 600 meter itu terdapat patung 
  Gatotkaca dan Srikandi. Ada juga spanduk bertuliskan "Cintailah Budaya Negeri 
  Kita". 
  Sayangnya, gedung kesenian tua itu tampak tak teraw

Re: [ac-i] Undangan Dialog Manifes Kebudayaan dan Lekra di TUK

2009-02-22 Terurut Topik BJD. Gayatri
Saya jadi agak heran dengan imel beberapa orang ini, yang mempersoalkan nama 
"MGR".
apa jadinya jika yang menjelaskan adalah orang "tanpa nama", tidak seperti nama 
kondang "Asvi Warman Adam".

Sesungguhnya lagi, bagi kawan-kawan yang sejak awal advokasi RUU-APP (waktu itu 
namanya masih RUU-Anti Pornoaksi dan Pornografi) di tahun 2005-an, sudah akrab 
dengan inisial "MGR" bagi nama Guntur.
Dan lagi, Guntur juga sudah memberi salam dengan menyebutkan nama aslinya.
Juga, saya kira, isi suratnya bukan maki-makian seperti yang dipermasalahkan.

Kiranya akan lebih tepat untuk mempermasalahkan nama yang lainnya, seperti: 
"penyair Dunggu Dunggu" yang nggak ketahuan nama aslinya.
Atau nama-nama nggak jelas yang lain yang ada di milis ini, yang memang isi 
imelnya serign hanya berupa makian saja.

Ya, buat Guntur,
meski kamu sudah jadi korban kekerasan FPI dan sudah sering masuk TV, ternyata
itu semua tidak menjamin kamu ternyata cukup dikenal orang.
eeh.. malah dicurigai,..kasien dw

Tabik
BJD. Gayatri
(nama asli beneran niy)


--- On Sat, 21/2/09, flu...@rad.net.id  wrote:
Subject: Re: [ac-i] Undangan Dialog Manifes Kebudayaan dan Lekra di TUK
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Cc: artculture-indonesia@yahoogroups.com, salih...@yahoogroups.com
Date: Saturday, 21 February, 2009, 9:38 PM












Terima kasih Pak Asvi atas penjelasannya. Saya mungkin salah karena
seperti Pak Bambang ketika membaca undangan itu mengira adanya pemakaian
nama pengirim yang tidak mau secara jelas dan terbuka menyatakan dirinya
dengan menggunakan nama tersamar. Karena terus terang memang banyak pesan
disampaikan orang dengan nama samaran yang bunyinya aneh-aneh. Entah
mungkin karena kurang PD atau pesannya cuma unek-enek atau penghujatan
ungkapan kekesalan saja atau apa, saya kurang tahu. Tentunya saya sangat
gamang kalau di zaman seperti sekarang orang masih enggan atau belum mau
berdiskusi secara terbuka. Tetapi syukurlah kalau memang dugaan saya itu
salah.
Sayang saya tidak menghadiri diskusi yang menurut saya cukup
penting itu. Tetapi saya membaca dari milis kita dialog atau upaya
rekonsiliasi kelompok Manikebu (diwakili Taufik Ismail) dan kelompok Lekra
(diwakilki oleh JJ Kusni) yang menurut saya baik dan perlu dilakukan ini
demi perjalanan kita kedepan ditentang dan dihujat cukup keras oleh
beberapa orang dengan alasan mereka tentunya. Tentunya ini sangat
merisaukan saya. Saya kira Pak Asvi juga membacanya.
Salam,
Firman    


 Pak Bambang Hidayat dan Pak
Firman Lubis,
>  
> Saya kira tidak ada yang
salah dari undangan Dialog Manikebu vs Lekra di
> Teater Utan Kayu
itu. Saya hadir dalam acara itu yang tampaknya kurang
> dilaporkan oleh pers (saya lihat ada crew TV ONe, Nama dan
Peristiwa).
>  
> Undangan ini dikirim oleh
Mohammad Guntur Ramli (MGR) yang menjadi
> koordinator
dari kegiatan dialog tersebut. MGR adalah nama asli bukan
> samaran, ia menjadi korban dalam aksi brutal di Monas ketika
terjadi heboh
> UU Pornografi beberapa waktu lalu.
> Ia
juga menjadi Redaktur Pelaksana majalah Jurnal Perempuan. 
> Salihara itu nama komunitas (perluasan dari Teater Utan Kayu) yang
berada
> di Pejaten. Di Salihara diselenggarakan
berbagai kegiatan budaya.  
> Salam,
> Asvi Warman Adam
>  
>  
> 
> --- Pada Rab, 18/2/09, flu...@rad.net. id
 menulis:
> 
> Dari:
flu...@rad.net. id 
> Topik: Re: [ac-i]
Undangan Dialog Manifes Kebudayaan dan Lekra di TUK
> Kepada:
artculture-indonesi a...@yahoogroups. com
> Cc:
salih...@yahoogroup s.com, artculture-indonesi a...@yahoogroups. com
>
Tanggal: Rabu, 18 Februari, 2009, 9:10 AM
> 
> 
> 
> Saya mendukung usul dari Pak
Bambang ini. Saya kira sudah zamannya kita
> berani berbicara apa
saja secara terbuka dan menyampaikan nama diri kita.
> Sebab saya
agak risih juga kalau menerima pesan yang sifatnya seperti
> surat
kaleng. Atau lempar batu sembunyi tangan. Saya harap milis kita bisa
> lebih merupakan ajang diskusi dan pertukaran pendapat serta pikiran
yang
> mencerdaskan dan mencerahkan.
> 
>
Salam,
> Firman
> 
> 
>
 Rekan-rekan yang saya hormati,
>>
>>
Kalau boleh saya mengusulkan agar dalam komunikasi ini--untuk menjaga,
>> menjamin dan meneguhkan keterbukaan, kita semua mempergunakan
nama diri
>> masing-masing. Dengan cara itu penerima mail(s)
sewaktu sebelum, apalagi
>> setelah, membuka surat dapat
mengetahui dengan siapa dia
>> berkorespondensi,
>>
bertukar pikiran akal dan nalar. Dengan adanya nama aneh-aneh, mungkin
>> eksotis dan humorous, masih terasa adanya benang merah yang
tersembunyi
>> atau sesuatu yang tersembunyi.
>>
>> Terima kasih untuk semua perhatian anda. Selamat bekerja dan
selamat
>> melanjutkan komunikasi dalam dunia maya--yang maya
hanya 
>> medianya--tetapi
>> manusianya
tidak.
>

Rabbit Proof Fence - resensi.... Re: [ac-i] Australian Film Festival & Art Exhibition- Blit Megaplex

2009-01-19 Terurut Topik BJD. Gayatri
Menarik sekali, Autralia menampilkan Festival filmnya kali ini
film-film yang umumnya meruapakan pengungkapan fakta dan realitas sosial
bahkan boleh dibilang sebuah sejarah gelap "pendudukan" (kolonialisasi)
benua Australia oleh orang-orang kulit putih, yang selama ini ditutup-tutupi.
Dan oleh kebijakan pemerintahan yang baru, dibawah partai buruh
justru pengungkapan fakta dan realitas ini dibuka.
Pemerintah baru partai buruh Australia, juga telah melakukan
permintaan maaf terhadap penduduk asli, atas sejarah hitam tersebut.
Tentu, ini langkah luar biasa dari penegakan Hak Asasi Manusia, khususnya
hak untuk penduduk asli benua Australia.

Film Rabbit Proof Fence ini, merupakan salah satu film yang
mengungkapkan sejarah kelam dan pedih bagi penduduk asli tersebut.
Dimana mereka (khususnya anak-anak penduduk asli) diburu dan dimasukkan semacam 
kamp konsentrasi untuk pendidikan.
Dididik secara "kulit putih" dan tidak boleh berbahasa bahasa asli mereka.
Menghapuskan sebuah trasisi budaya lisan, kisah-kisah sejarah penduduk asli
Membuat mereka, secara kognitif juga secara mental, merasa bahwa
mereka adalah "orang-orang kulit putih lain"
Ini yang oleh Paulo Freire dan kawan-kawan disebut sebagai
"menusukkan kesadaran (conscience) semu" jati diri sebuah bangsa atau 
sekelompok masyarakat, dan
hal ini sesungguhnya merupakan sebuah kejahatan mental/ kejahatan kognitif.
Setara kejahatan "brain-washing" alias cuci otak.

Mirip dengan logika komunikasa massa yang digunakan semasa rejim Hitler juga
mirip seperti apa yang terjadi semasa Orde Baru, misalnya

Bagi kawan-kawan yang peduli untuk isyu-isyu kemanusiaan dan HAM, 
film-film yang disajikan ini memang layak tonton,
karena dengan bentuk dan cara yang lain, hal semacam ini terjadi dimana-mana

Selamat Menonton.  Selamat Hari Australia 26 Januari
Tabik Solidaritas
BJD. Gayatri
(juga) pengamat film, salah satu pendiri Komunitas Bola Salju

--- On Sat, 17/1/09, lydia poetrie  wrote:
From: lydia poetrie 
Subject: [ac-i] Australian Film Festival & Art Exhibition- Blit Megaplex
Date: Saturday, 17 January, 2009, 5:33 PM










Dear all,
INVITATION
  
Celebrate Australia Day 2009 with an extraordinary Film Festival and Art 
Exhibition “Dreaming Stories - Australian Indigenous Cultural Festival”
  
Date  :  22- 26 January 2009 
Place :  Blitz Megaplex Grand Indonesia Shopping Centre 
 
Film –  Screening of award winning Australia movies 
Visual Arts –  Exhibition of Contemporary Aboriginal Art from the Balgo 
Hills,    Western Australia , with presentations by the artists 
Free Admission – for tickets call the Dreaming Stories Festival 
hotline,    021- 2550.5400 
  
FILM SCHEDULE 
Thursday, 22 Jan 09   :   19.00    Australian Rules ( by invitation only ) 
Friday, 23 Jan 09    :   19.30   Ten Canoes ( by  invitation only ) 
Saturday, 24 Jan 09    :   14.45   Australian Rules 
 17.00   The Tracker 
 19.00   Rabbit Proof Fence 
Sunday, 25 Jan 09 :    14.45   The Tracker 
    17.00   Razzle Dazzley 
        19.00   Yolngu Boy 
Monday, 26 Jan 09   :    14.45   Rabbit Proof Fence 
    17.00   Ten Canoes 
    19.00   Australian Rules
 
Thanx & Welcome to the Festivals
( LP ) 


 

















  

www.PetitionOnline.com .... Re: [ac-i] Trowulan

2009-01-19 Terurut Topik BJD. Gayatri
untuk kawan-kawan yang sedang advokasi untuk situs Trowulan,
sila buka www.PetitionOnline.com
caranya sangat mudah kok,
dan kita semua bisa ikutan tanda tangan
agar petisi itu semakin kuat didukung oleh masyarakat lain secara meluas
yang ikut prihatin, peduli dan (mungkin) geram,
karena perbuatan-perbuatan bodoh pengrusakan tersebut

ditunggu yaaa

Tabik Solidaritas
BJD. Gayatri

--- On Fri, 16/1/09, karta pustaka  wrote:
Subject: Re: buka partisipasi publik Re: [ac-i] Trowulan
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Friday, 16 January, 2009, 11:00 AM













Ide yang bagus mbak Gayatri. Sayapun sangat 
mendukung itu. Statement itu segera dibuat sebagai press release karena 
keprihatinan bersama dan dikirim secara tertulis melalui faksimili ke media2 
cetak. Memang tidak banyak media yg segera merespon, bahkan ada media 
yang membiarkan saja. 
 
Bahwa pernyataan sikap seperti itu akan lebih 
optimal jika di-on line-kan tentu akan sangat disambut baik oleh para 
penyusun statement Triwulang untuk Trowulan. Kalau ada kawan2 yg bisa 
membantu membuatkan petisi on line, monggo saja. Sayapun akan ikut mengisi 
petisi tersebut.
 
Salam hangat,
anggi minarni
 

  - Original Message - 
  From: 
  BJD. 
  Gayatri 
  To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com 
  
  Sent: Thursday, January 15, 2009 9:53 
  PM
  Subject: buka partisipasi publik Re: 
  [ac-i] Trowulan
  

  
  
  


  sebaiknya,
petisi atau surat pernyataan keprihatinan 
semacam ini
dibuka juga untuk partisipasi publik yang lebih 
luas,
selaku individu masyarakat sipil (member of civil 
society)
yang juga peduli dan prihatin dengan terjadinya pengrusakan 
tersebut,
seperti yang selalu dilakukan oleh kawan-kawan
yang 
memperjuangkan HAM/Hak Asasi Manusia
atau 
pelanggaran- pelanggaran hukum oleh negara atau oknum 
tertentu
atas nama "demi pembangunan" yang tidak pada tempatnya 
(developmentalist ideology)

agar,
pemerintah yang dalam hal 
ini bertindak atas nama negara
TAHU,
bahwa rakyat yang sedang 
dipimpinnya, ternyata
tidak berkenan atas sepak-terjangnya yang tidak 
aspiratif
dan justru merusak sendi-sendi pokok sebuah 
bangsa.

ada juga fasilitas petisi on-line misalnya,
yang dapat 
dimanfaatkan.

saya kira, banyak dari antara anggota milis ini, 
sebagai publik
hendak turut berpartisipasi dalam memberkan 
namanya
sebagai anggota masyarakat sipil yang peduli 
tersebut.

Tabik
Gayatri
 
 

















  

buka partisipasi publik.... Re: [ac-i] Trowulan

2009-01-15 Terurut Topik BJD. Gayatri
sebaiknya,
petisi atau surat pernyataan keprihatinan semacam ini
dibuka juga untuk partisipasi publik yang lebih luas,
selaku individu masyarakat sipil (member of civil society)
yang juga peduli dan prihatin dengan terjadinya pengrusakan tersebut,
seperti yang selalu dilakukan oleh kawan-kawan
yang memperjuangkan HAM/Hak Asasi Manusia
atau pelanggaran-pelanggaran hukum oleh negara atau oknum tertentu
atas nama "demi pembangunan" yang tidak pada tempatnya (developmentalist 
ideology)

agar,
pemerintah yang dalam hal ini bertindak atas nama negara
TAHU,
bahwa rakyat yang sedang dipimpinnya, ternyata
tidak berkenan atas sepak-terjangnya yang tidak aspiratif
dan justru merusak sendi-sendi pokok sebuah bangsa.

ada juga fasilitas petisi on-line misalnya,
yang dapat dimanfaatkan.

saya kira, banyak dari antara anggota milis ini, sebagai publik
hendak turut berpartisipasi dalam memberkan namanya
sebagai anggota masyarakat sipil yang peduli tersebut.

Tabik
Gayatri


--- On Thu, 15/1/09, karta pustaka  wrote:
From: karta pustaka 
Subject: [ac-i] Trowulan
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com, media-jo...@yahoogroups.com, "Tembi 
Rumah Budaya" 
Cc: "Kunci Newsletter" , kinoki-jo...@googlegroups.com
Date: Thursday, 15 January, 2009, 12:02 PM














Dear Moderator, 
 

Mohon ijin menyampaikan seruan ini demi menyelamatkan aset pusaka budaya 
bangsa. Terima kasih. 
   
   
   
TRI 
WULANG UNTUK TROWULAN 
   
Pernyataan sikap dan tuntutan Petro Majapahit 
 
untuk pelestarian Situs Trowulan 
   
1.  
Bahwa 
Situs Trowulan adalah situs yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan dan 
kebudayaan, serta sejarah bangsa 
 Indonesia . Oleh karena itu Situs Trowulan harus dilestarikan dengan cara-cara 
yang benar sesuai dengan prinsip-prinsip pelestarian.
2.  
Bahwa 
setiap bentuk perusakan tidak dibenarkan, baik yang dilakukan oleh individu 
maupun lembaga, lebih-lebih pemerintah, sebagaimana disebutkan dalam UU RI No.5 
Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya dan peraturan perundang-undangan yang 
mengikutinya.
3.  
Bahwa 
setiap pengembangan dan pengelolaan Benda Cagar Budaya dan Kawasan Cagar Budaya 
harus melibatkan sebanyak mungkin pemangku kepentingan (stakeholders) 
dan masyarakat sekitar. 
   
Berkenaan dengan telah terjadinya perusakan Situs Trowulan, maka kami menuntut:
1.  
Pemerintah, dalam hal ini Menteri Kebudayaan dan Pariwisata beserta seluruh 
jajaran di bawahnya, harus segera menjelaskan secara terbuka tentang proyek 
Majapahit 
 Park kepada 
publik dengan rinci.
2.  
Pemerintah harus menghentikan proyek 
Majapahit 
 Park , dan 
proyek-proyek pengembangan 
Kawasan Cagar Budaya lainnya yang menggunakan modus serupa.
3.  
Pemerintah harus mengembalikan seperti semula (rehabilitasi) kondisi situs yang 
rusak akibat pengembangan Majapahit 
 Park .
   
Kesalahan dalam pelaksanaan pembangunan 
Majapahit 
Park sangat fatal karena telah menghancurkan aset pusaka budaya bangsa sehingga 
telah melukai hati bangsa Indonesia, 
dan menginjak-injak prinsip pelestarian yang seharusnya diteladankan oleh 
pemerintah sebagai pemegang mandat seluruh rakyat Indonesia. Bukan sebaliknya, 
pemerintah justru memberi contoh buruk dengan merusaknya.
   
Jika pemerintah tidak mengindahkan seruan ini, maka rakyat 
Indonesia 
berhak melakukan class action, 
menuntut pertanggungjawaban 
pemerintah melalui jalur hukum.
   
Sebagai rakyat 
Indonesia, 
kami yang menyampaikan seruan ini bersedia duduk bersama dan ikut memberikan 
sumbangan pemikiran demi tercapainya tujuan pelestarian pusaka budaya 
Indonesia 
yang berkelanjutan.
   
Yogyakarta , 
9 Januari 2009
   
Petro Majapahit (Peduli Trowulan - Masyarakat Jogjakarta 
Pemerhati Pelestarian Situs Budaya)
   
1. Forum Pelestarian Lingkungan Budaya 
 Yogyakarta (Forum Jogja)
2. Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya 
 Yogyakarta (DP2WB)
3. Jogja Heritage 
Society
4. Center for Heritage Conservation, Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, 
Fakultas Teknik Univ. Gadjah Mada
5. Green Map 
 Indonesia 
6. Kerupuk (Komunitas Peduli Ruang Publik 
 Kota ) 
 Yogyakarta 
7. Senthir, the 
Youth Spirit of Jogja Heritage 
Society
8. Bonang 
Foundation
9. Yayasan Kanthil Kotagede
   
   
   
   
   
   
Anggi Minarni    Dharma 
Gupta
Sekretaris Forum 
Jogja  
Ketua Forum Jogja 

   

  




 

















  

Re: [ac-i] nenek moyang ku seorang pelaut

2009-01-13 Terurut Topik BJD. Gayatri
ada!!

sesungguhnya bukan hanya nenek moyang kita saja yang pelaut.
sampai sekarang pun, sebagian bangsa indonesia, terutama dari belahan timur 
Indonesia,
merupakan bangsa pelaut.
Mereka melaut dengan kapal kecil kira-kira ukuran 3 meter x 18 meter,
hingga Hong Kong bahkan semenanjung Korea.

Saya pernah jumpa pelaut-pelaut Indonesia yang gagah berani,
yang pernah mengalami sapuan ombak besar di laut cina selatan
dan salah satu pahanya habis dimakan ikan hiu
bercerita, bagaimana berada di laut, antara hidup dan mati.
mereka berasal dari daerah WaKaToBi
(khususnya yang saya temui berasal dari kota Wanci / Wangi-wangi)

Padahal, mereka sekedar berjualan rempah dan komoditi lain dari Sulawesi 
Tenggara
lalu bertukar dengan benda-benda elektronik untuk dijual di daerah WaKaToBi 
tersebut.

Barangkali, kawan-kawan masih ingat, kerusuhan di Ambon
sebagian warga Ambon yang keturunan pulau Buton, segera dapat melarikan diri,
karena,..--untungnya-.. mereka tidak pernah melupakan budaya bahari mereka.
Sehingga, mereka tidak silap untuk hendak memiliki mobil atau sepeda motor.
Ukuran transportasi bagi suku-suku seperti Bugis atau Buton adalah
seberapa besar kapal atau seberapa banyak kapal mereka punya,
sehingga, ketika pecah kerusuhan, sebagian dari mereka dapat langsung
mengungsi ke pulau asal mereka di P. Buton, misalnya
P. Buton saat itu merupakan daerah penampungan pengungsi (IDP) yang cukup besar.

Saya kira, lagu itu bukan cuma mitos, bahwa nenek moyangku pelaut.

Namun hingga sekarang, sebagian bangsa Indonesia adalah pelaut.

Sayangnya, karena Jawanisasi yang dilakukan Orde Baru itu,

maka budaya laut yang kita punya, tidak pernah tampil ke permukaan.

Moga informasi ini berguna
Tabik
Gayatri


--- On Tue, 13/1/09, ketua_iblis  wrote:
Subject: [ac-i] nenek moyang ku seorang pelaut
Date: Tuesday, 13 January, 2009, 12:50 PM











ada yg maungomentarin ga nenek moyangku seorang pelaut



  

Re: Bls: [ac-i] Gus Dur: "Nenek moyang saya orang tionghoa asli,...

2009-01-13 Terurut Topik BJD. Gayatri
Menjawab Iani dan Dadang punya komentar
 
Saya kira,
justru itulah Gus Dur di jaman dia berkuasa, perlu mengemukakan bahwa dirinya 
adalah peranakan atau keturunan Cina,
untuk menghapuskan dikotomi yang telah dibuat di masa Orde Baru yang
selain represif juga menebarkan paham Jawanisasi kemana-mana,
yang justru berbahaya dan secara psikologi sosial "sakit".
 
dan kita bangsa Indonesia sudah perlu menyadari bahwa
kita ini, sebagai bangsa/ras, adalah percampuran dari beberapa ras yang ada
sehingga perlu meniadakan istilah pribumi dan non-pribumi
dan hidup dalam alam kebhinekaan itu
 
Tabik
Gayatri


--- On Tue, 13/1/09, dadang christanto  wrote:

Date: Tuesday, 13 January, 2009, 7:52 AM






Hehehe...
Tanya sama Orde Baru, mereka yang paling tahu, 
karena bisa membedakan mana yang Pribumi dan Nonpribmi.

dc

--- On Tue, 13/1/09, iani arahmaiani  wrote:

> From: iani arahmaiani 
> Received: Tuesday, 13 January, 2009, 12:49 AM

> Mungkin cerita itu betul adanya - tapi kalau diumumkan
> kepublik tentu
> ada arti dan maksudnya. Saya kira begitulah cara penguasa
> di Jawa atau
> mungkin dimanapun untuk melegitimasi posisi kuasa. Tapi
> yang paling
> penting adalah kualitas manusianya - dan tidak selalu
> keturunan putri
> atau pangeran atau ratu dan raja itu pandai dan bagus
> perangainya -
> tapi kadang2 ya ada.
> 
> Salam
> Arahmaiani
> 
> On 1/12/09, BJD. Gayatri 
> wrote:
> >
> > Keturunan negrito asli mungkin sudah bercampur juga.
> > Namun, setidaknya kita masih bisa melihat kepada
> saudara kita di Papua.
> > Dimana sebagian, menurut beberapa buku, menyebrang
> hingga ke Australia.
> > Sementara untuk yang di Maluku dan NTT, misalnya,
> semakin kentara
> > percampuran antar-bangsa/ ras tersebut.
> > Tabik
> > Gayatri
> >
> > --- On Sat, 10/1/09, flu...@rad.net. id
>  wrote:

> > Date: Saturday, 10 January, 2009, 9:28 PM
> >
> >
> > Terima kasih Bung Rushdy. Saya kira soal keturunan
> Cina ini bukanlah sesuatu
> > yang luar biasa. Kalau penduduk Indonesia di test
> DNAnya, saya yakin banyak
> > yang mempunyai darah keturunan Cina, India, Arab,
> Belanda, Portugis,
> > Inggeris dll., selain proto-Melayu. Sebab sejak jaman
> dahulu kala, daerah
> > Nusantara adalah tempat persinggahan dan persentuhan
> berbagai macam ras dan
> > etnik. Penduduk "asli" Nusantara tergolong
> ras negrito yang berkulit hitam
> > dan rambut keriting. Boleh dibilang keturunannya yang
> masih asli sudah
> > hampir tidak ada lagi.
> > Salam,
> > Firman
> >
.


  

Re: Bls: [ac-i] Gus Dur: "Nenek moyang saya orang tionghoa asli,...

2009-01-12 Terurut Topik BJD. Gayatri
Keturunan negrito asli mungkin sudah bercampur juga.
Namun, setidaknya kita masih bisa melihat kepada saudara kita di Papua.  Dimana 
sebagian, menurut beberapa buku, menyebrang hingga ke Australia.
Sementara untuk yang di Maluku dan NTT, misalnya, semakin kentara percampuran 
antar-bangsa/ras tersebut.
Tabik
Gayatri

--- On Sat, 10/1/09, flu...@rad.net.id  wrote:
From: flu...@rad.net.id 
Subject: Re: Bls: [ac-i] Gus Dur: "Nenek moyang saya orang tionghoa asli, Date: 
Saturday, 10 January, 2009, 9:28 PM











Terima kasih Bung Rushdy. Saya kira soal keturunan Cina ini bukanlah
sesuatu yang luar biasa. Kalau penduduk Indonesia di test DNAnya, saya
yakin banyak yang mempunyai darah keturunan Cina, India, Arab,
Belanda, Portugis, Inggeris dll.,  selain proto-Melayu.
Sebab sejak jaman dahulu kala, daerah Nusantara adalah tempat persinggahan
dan persentuhan berbagai macam ras dan etnik. Penduduk "asli"
Nusantara tergolong ras negrito yang berkulit hitam dan rambut
keriting. Boleh dibilang keturunannya yang masih asli sudah hampir tidak
ada lagi.
Salam,
Firman



  

Re: Bls: [ac-i] OOT-DICARI: A'ak / Abdullah al Kudus

2008-12-09 Terurut Topik BJD. Gayatri
Terima Kasih Sdr. Henri Nurcahyo,
tapi alamat imel itu mental balik, beberapa kali.  Sudah saya coba.
Tabik- Gayatri

--- On Mon, 8/12/08, henri nurcahyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Subject: Bls: [ac-i] OOT-DICARI: A'ak / Abdullah al Kudus
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Monday, 8 December, 2008, 4:47 AM

















  

[ac-i] OOT-DICARI: A'ak / Abdullah al Kudus

2008-12-07 Terurut Topik BJD. Gayatri
Maaf,
saya kehilangan kontak Abdullah al Kudus asal desa Klakah
ada yang punya alamat imel-nya?

Terima Kasih untuk bantuan dan perhatiannya
Tabik
Gayatri