[budaya_tionghua] Uang , pengakuan, keegoisan .siapa benar siapa salah :)

2008-08-18 Terurut Topik Hung wicaksana


Dari bacaan tentang pengakuan orang china terhadap orang
tionghua Indonesia, ada yg merasa masih diakui, ada yg bilang tidak, ada yg
perlu duit baru diakui, ada yg bilang tidak, semua argumentasi itu benar semua,
tidak ada yg salah, tergantung siapa yang dihadapi, lokasi mana yg dihadapi,
provinsi mana yg dimaksud, pengalaman sebelum saya ke china dan saat tinggal di
china adalah :

Waktu orang tua saya mau operasi mangkok lutut,,di Singapore
punya saudara yang masih berhubungan, pada saat itu mau operasi di Singapore,
akhir nya disarankan ke Fujian/Xiamen karena lebih murah, dan ada saudara di
Tong An (masuk pemerintahan Xiamen), pada saat sampai di xiamen, ternyata semua
sudah diurus, padahal belum pernah kenal, dan belum pernah ketemu, syukur
operasi berhasil, dan biaya hanya 1/12 dari biaya kalau operasi di Singapore.

 

Waktu saya tinggal di china, kemanapun saya pergi, pakaian
apa saja, dimana saja, tidak pernah tuh ada yg cerita yg ngak ngak, malah
sering ditraktir orang china, memang sih, ada yg argumentasi ada maunya , tapi
kalau sampai tahunan tidak mendapat apa apa dari saya, hanya teman,  apa masih 
ada maunya? Malah waktu tahun
kemarin, pas tgl 17 agustus 2007 , gue paksa staff staff ku upacara bendera di
pabrikku, malah di ketawain bahwa sy fisik china, tapi jiwa Indonesia J),
untung ngak ditangkap : Cuma di ledekinJ)

 

Tapi yg saya tahu, di China, biasanya orang masing masing
daerah sangat membanggakan orang daerah nya, dan orang dari daerah lain
dianggap remeh, orang shanghai menganggap orang shanghai paling hebat, orang 
Beijing
menganggap orang Beijing paling hebat, orang utara selalu menganggap orang
selatan terbelakang, demikian sebaliknya.

 

Jadi kalian argumentasi soal uang, pengakuan dll hanya buang
buang waktu, coba lah, yg sudah kelamaan tinggal di utara, sekali kali keliling
yg di timur (shanghai, Guangzhou
dan sekitarnya), demikian sebaliknya dari tempat lain, selatan, utara, barat ,
cobalah liat tingkah laku orang ditempat lain, percuma kalian argumentasi ,
ngak mungkin ada titik temu.

 

Oh ya, saudara saudara yang masih merasa warga Negara Indonesia,
dari pada cuap cuap di mailing list, lebih baik , berbaktilah untuk Indonesia,
jika bisa pulang berbakti untuk Negara sendiri lebih baik dari pada merasa
bangga tinggal di Negara leluhur.

 

Tapi, jika dipikir pikir, memang orang tionghua dimana pun
juga ngak beda sama yg di leluhur, keras kepala dan mau menang sendiri, 
hehehhehehe,
just pendapat pribadi




  

[budaya_tionghua] Re: Kehidupan luks dan dekadensi Tempo Doeloe dan sekarang (bagian kedua)

2008-08-18 Terurut Topik Han Hwie Song
Kehidupan luks dan dekadensi Tempo Doeloe dan sekarang (Bagian kedua)

 

Karena yang tampak keluar kegiatannya, chususnya seperti yang dimaksud dalam
judul cerita ini ialah  mereka yang tergolong menengah atas dan golongan
yang kaya, apalagi kalau kita bicarakan tentang penghidupan luks dan
dekadensi. Maka saya bicarakan mereka yang masuk dalam tingkat social yang
lumayan dan tinggi.

Saya harap dengan tulisan di bab ini bahwa romatik kultur jaman Tempo
Doeloe, yang sudah lewat bisa dihidupkan dan biar dia bicara lagi pada
anda para pembaca,.  Meskipun kekuatan memori saya ini sekarang sudah
melemah karena kesenioranku, operasi yang besar dua kali dan dan banyaknya
pengobatan dengan kemoterapi. Kalau kita jalan-jalan di Supermall, Tunjungan
Plaza etc. Kita lihat banyak nyonya-nyonya, gadis-gadis dengan teman
sejawatnya atau bersama pacarnya berjalan dimall-mall dengan ditangannya
membawa tas-tas plastic dengan nama toko-toko yang elit, luks. Kalau mereka
sudah dapat apa yang mereka mau beli, mereka berhenti duduk beristirahat
dicafetaria-cafetaria makan kuwe basah dengan es cream, atau makan
direstoran-restoran di Mall-mall itu. Mereka ini dengan teman-temannya,
makan minum sambil ketawa dan bercakap-cakap, kelihatan puas, menunjukkan
kebruntungannya (Hok-Gi) bisa beli pakean, sepatu dan sebagainya yang luks
menurut kesenangannya. Mereka bebas berpergian, bebas bicara dan lebih bebas
hubungan antara kedua kelamin, pergi shopping atau nonton bioskop. Apalagi
pada hari saptu atau minggu mall-mall dan restoran-restoran itu penuh dengan
manusia yang datang dan pergi untuk shopping dan makan-makan. Jalan-jalan di
mall-mall pada hari saptu dan minggu adalah biasa bagi orang Indonesia jaman
sekarang, apalagi pemuda-pemudi jaman sekarang, meskipun tidak beli sesuatu,
hanya untuk penggantian keadaan untuk kekeluargaan dan memberi kesegaran
semangat, penghidupan jiwa.

Tempo Doeloe nyonya-nyonya setingkat sosial yang tinggi, dan
anak-anak gadisnya kalau belanja menyuruh pegawainya untuk beli, atau pergi
dengan suaminya dan anak-anaknya. Pakean tidak bisa nyuruh orang beli karena
harus pas dengan badannya, mereka memanggil penjahit datang kerumah mengukur
badannya dan sekalian membawa bahan kainnya. Saya dengar cerita dari orang
yang satu generasi lebih tua dari saya mengatakan bahwa ibunya kalau beli
sarong, toko sarong langgannannya membawa puluhan sarong dan kalau cocok
dengan selera nyonya rumah, bisa beli sampai sepuluh buah atau lebih. Mereka
kalau pesan kebayanya juga bukan hanya satu saja, bisa sampai lima kebaya
atau lebih dicocokkan dengan sarongnya, karena itu si penjahit biasanya
membawah bahan kainnya lebih dari cukup. Demikian juga dengan sepatunya dan
pakean dalamnya seperti beha dan celana dalamnya etc. 

Bukankah ini keterlaluan, menghambur-hamburkan uang, keadaan ini mungkin
over reaksinya atau sifat-sifat yang ekstrim, Saya beranggapan kalau
berkelebihan, saya kira bukan lagi penghidupan yang luks, tetapi dapat
dikatakan dekadensi, kebiasaan, norma-norma, ethik yang menurun, jatuh
kebawah. Cara hidup demikian ini dinamakan dekadensi karena kebiasaan ini
tidak berguna bagi kehidupan bermasyarakat yang baik dan tidak mendidik pada
generasi mudanya. Mereka tidak tahu bagaimana harus melalukan kesepian dan
waktu-waktu yang senggang. Mereka main maciok, domino, rasan-rasan, beli
barang-barang untuk memenuhi keinginannya dan untuk mengisih waktu. Karena
rasan-rasan ini banyak terjadi bertengkaran antar keluarga terutama
disebabkan karena omongan yang berkelebihan yang keluar dari mulut wanita,
atau bertengkaran karena anak-anaknya. Dirumahnya banyak sepatu-sepatu,
pakean-pakean, sarong dan kebaya yang dipakai sekali saja, bahkan belum
pernah dipakai. 

Nyonya dan gadis-gadis Tionghoa jarang keluar sendirian, dan ini dapat
dipikir bahwa bagi nyonya-nyonya dari keluarga demikian tidak tahu bagaimana
mereka harus melalukan waktunya. Umumnya mereka tidak kerja, dirumah cukup
pembantunya. Umumnya mereka saling menamu minum teh kerumah familinya atau
teman baiknya dengan makan kuwe kering atau kuwe basah. Teh disuguhkan
didalam cangkir dengan lepeh seperti biasanya. Cara mereka minum teh yang
panas itu ialah, teh dituang dilepeh dulu agar agak dingin baru diminum.
Mereka bicara-bicara tentang keluarga, penghidupan tetapi umumnya ialah
rasan-rasan tentang orang lain, ini adalah topik yang sangat interesan bagi
mereka. Apalagi mengenai suami orang lain yang berbuat diluar rumah diluar
batas norma-noma moral yang dulu dikatakan orang dengan terminologi hidung
belang atau nyeleweng, punya gundik. Tetapi tidak tahu bahwa sang suami
diluar tahunya juga demikian. Sisuami berkata pada istrinya begitu agar
tidak dicurigai kelakuannya diluar, karena dia membicarakan tentang temannya
yang ethiknya kurang baik. Dari pengalaman jaman doeloe maka diciptakanlah
lagu Terang Bulan yang cocok dengan keadaan jamannyai, lagu ini  berkata:
 Terang bulan, terang bulan dipinggir kali, jangan percaya mulut lelaki,

Re: [budaya_tionghua] Kosakata Hokkian

2008-08-18 Terurut Topik greysia susilo junus
halo temen2,

yang saya masih penasaran itu adalah gendongan bayi... biasanya di rumah 
panggilannya cukin... 
kaen panjang warna merah (biasanya) yang bergambar liong en phoenix. itu bahasa 
hokkian bukan? soalnya saya sendiri kan keluarga khek...

greysia

- Original Message 
From: ibc [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, August 17, 2008 9:05:40 AM
Subject: [budaya_tionghua] Kosakata Hokkian




-Original Message-
From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
[mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of hartantodedy
Sent: 17 Agustus 2008 11:15
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Kosakata Hokkian

Dear all,

Kalau boleh saya ingin mengingat-ingat (nostalgia) perbendaharaan 
kosakata hokkian tempo doeloe.
pangkeng = kamar tidur
loteng = lantai dua
ciakah = telanjang kaki (dulu saya pikir ini bahasa sunda)
kemoceng = pembersih debu dari bulu ayam

Apakah bahasa hokkiannya ketimun (bonteng-sunda) , binatu, tukang gigi 
palsu.

Apakah artinya panglong ( di Medan semua orang pakai kata ini untuk 
menyebut toko material bangunan), toko kelontong ( kalau dipikir-pikir 
kata tokonya juga koq jadi aneh).

Lalu apa sebutannya alat bunyi-bunyian pedagang kain keliling, yang 
terbuat dari kulit ular, ada antingnya dua berbunyi til-tok kalau 
diputar bolak balik. 

# mungkin bunyinya tang-tong  #

## dari ini muncul  asalnya istilah pedagang kelontong ( sunda : kolontong)
, keliling kekampung-kampung bawa macam-macam kain dan alat rumah tangga ##

sekarang orang dari Tasikmalaya yang rajin jualan keliling alat rumah
tangga.

Kelenteng : katnya asalnya dari suara lonceng yang mengiringi ketika rahib /
hwesio berdoa, liam keng.

Pernah dengar :  hun keng,  thiam tang, sim ceh, hio low, tie kong, toa pe
kong, su hu   ?

Salam,

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.4/1616 - Release Date: 16/08/2008
17:12




  

Re: [budaya_tionghua] OOT : PDP: Caleg Suara Terbanyak tak Taat UU

2008-08-18 Terurut Topik greysia susilo junus
Dear para moderator,

Boleh ga protes? Bapak Kukuh ini dari kemarin isinya cuma posting OOT yang ga 
ada hubungannya sama sekali ama budaya tionghoa, nambah pengetahuan juga 
engga... mohon dipertimbangkan lagi isi-isi sampah nya ini... biar kita ga 
cape membuangnya...
Pak Kukuh, disini umumnya tidak tertarik sama politik praktis, segala macam 
iklan agama... silahkan lempar ke forum lain.

greysia



- Original Message 
From: Kukuh Simorangkir [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, August 17, 2008 1:59:26 AM
Subject: [budaya_tionghua] OOT : PDP: Caleg Suara Terbanyak tak Taat UU


17/08/2008 01:35
PDP: Caleg Suara Terbanyak tak Taat UU
M Husni NanangINILAH.COM, Jakarta - Sempitnya waktu penentuan calon legislatif 
oleh KPU yang hanya satu bulan dinilai akan membuat banyak partai politik tidak 
menaati UU Pemilu. 
Tidak taatnya partai politik ini terkait dengan penetapan caleg berdasarkan 
suara terbanyak, bukan lagi mengacu pada nomor urut.
Masalah yang timbul sendiri adalah masalah waktu, bayangkan waktu yang 
mestinya empat bulan dimampatkan menjadi satu bulan. Banyak partai lain yang 
akhirnya tidak taat undang-undang yakni memakai sistem suara terbanyak, kata 
pimpinan Kolektif Nasional
Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Roy BB Janis usai deklarasi Barisan Merah 
Putih (BMP PDP) di kantor Pimpinan Kolektif Nasional PDP, Jakarta, Sabtu (16/8).
Menurut Roy sistem suara terbanyak itu tidak taat UU, namaun kalau dibilang 
melanggar juga tidak.
Sementara itu, dalam menentukan calegnya, PDP tidak memakai sistem suara 
terbanyak, tapi nomor urut dengan Bilangan Pembagi
Pemilih sebesar 30%.
Dengan menaati undang-undang akan memberikan contoh yang baik, karena 
undang-undang
harus ditaati dan dilaksanakan,  ujar Roy.
Ketika ditanya penggunaan sistem suara terbanyak yang menguntungkan caleg dengan
nomor urut 1 yang terkesan tidak berkeringat, Roy menjelaskan bahwa justru 
nomor 1 atau nomor jadi itu mempunyai tanggung jawab yang besar, baik mengolah 
daerah, pemilih dan kemudian memenangkan.
Sedangkan yang di bawah itu menjadi tim sukses, sehingga bisa bekerjasama 
semua, ujarnya.[L2] 



  

[budaya_tionghua] Re: Fenomena diskriminasi media internasional pada penyiaran pembuka

2008-08-18 Terurut Topik thangoubheng
he he he
gw Thangoubheng, bukan perwira alengka.
Cuma yang gw denger dari cerita cerita saat itu 
perwira alengka demi keamanan nyawanya
juga mesti sembunyi di belakang SBY
mainkan role sbg juru bicara seputar paradigma baru TDA
di episode pertama rangkaian reformasi internal TDA
dari Trilogi Security Sector Reform 
yg sampai sekarang masih berlangsung.
Perwira Alengka setau gw tidak berpikir partial, 
model bikin pao an tui begini, tetapi kesisteman, holistic. 
makanya jangan bawa bawa dia dalam debat gak mutu ini
he he he

Dia ikut memikirkan UU Pertahanan, UU TDA 
dan saat ini juga menggodok UU Keamanan Nasional.
Sebagai payung dari seluruh Security Sector Reform yg ada.
Itu ditataran strategic. 
Di tataran operasional, khususnya dlm bidang capasity building HRD
saat ini dia sedang menata Alengkan Defence University
kawah candra dimuka bagi para perwira untuk mengetahui world systems,
world dynamics dlm kaitannya dgn security  studies/ strategic studies

Makanya, in the long run, at strategic level
dari pada berpikir bikin pao an tui _ pao an tui an segala
why not kalian kalian  yang mengaku dekat dengan PRC government
kok tidak mengajak PRC government utk terlibat dalam project ini
minimal sebagai bagian dari penanaman influence
dan pembentukan G to G, Mil to Mil networking 
dimana 7 negara besar ikut serta dgn donasi 20 jt US/ano.
Dan sampai saat ini PRC tidak terlibat sama sekali

Soal jurus ilusimati??? He he he
Elo percaya dengan semua itu???
Elo pikir kita kita ini penganut ilmu sesat 
theory conspiracy dari shao lin cabang see heek??
he he he

Dalam pertemuan dengan anak anak milis sebelah 
gw ketawa waktu mereka tanya itu semua.
Ke mereka gw udah bilangin gak usah terlalu serius soal itu
bahwa itu jurus jurus bayangan, 
the shadow boxing, the shadow government
memang di mainkan dengan kiu im sinkang level sembilan
tujuannya adalah untuk pukul ke timur menyerang ke barat
yang mana yang isi itu kadang kosong yang kosong itu kadang isi.
pukul anak sindir menantu, kerennya
dan semua itu dirancang bukan tidak dengan guna
he he he

PS:
Elo moderator, menentukan kemana arahnya milis ini elo bawa
dulu milis ini mungkin main main, tetapi sekarang punya image
suka tidak suka semua terekam dalam political mapping Section One
kalo elo aja yang kejebur, gak apa apa
tapi kalo semuanya elo bawa tampias, elo dosa besar deh.
Lun Yu tidak pernah mengajarkan kita melawan dengan kekerasan.
Ketika PRC maju saat ini, gunakanlah momentum ini untuk hal yang
positif. Mari bangun negeri ini, dengan ikut dalam sistem yg ada. 
Ikutlah semua even politik di semua sektor pemerintahan yang ada


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Gak usah banyak ngomong deh. Waktu kerusuhan tahun 98 mana batang
 hidung lu2 orang yang katanya perwira alengka. Ngaca dulu situ,
 perwira apaan. Bukannya malah menjaga keamanan, pada ngilang semua.
 Sudah selesai baru pada bermunculan sok-sok pada menimpakan masalah
 dengan segala macam teori ilusimati.
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 




[budaya_tionghua] Re:Kehidupan luks dan dekadensi Tempo Doeloe (satu bagian dari otobiografi saya) bersambug

2008-08-18 Terurut Topik Han Hwie Song
Dr. Tony S. yang budiman,
 
Trimakasih atas tulisan anda yang membangun. 
Memang seperti kita berdua pernah berdiskusi bahwa kita berharap agar etnis
Tionghoa bisa merasakan dirinya sebagai bagian integral rakyat dan bangsa
Indonesia, dan memberikan kontribusinya. 
Maka artikel-artikel saya sebisanya menuju kesana. Memberikan kepercayaan
pada mereka atas kemampuannya, seperti yang pernah dikerjakan oleh leluhur
kita: memberikan kontribusi pada negara yang telah mengadoptir kita.
Dalam bab ini saya menulis romantik dari kultur Hua Yi, kekayaannya juga
segi-segi negatifnya, karena berkat adanya guru-guru berupa THHK, Baperki,
HCTNH, Chung Hua Chung Hui, Chung Hua Hwee, PTI, perkumpulan sport, musik
dan koran-koran merobah, dan membangun kembali semangat mereka dengan
mendidik moral yang baik. Dalam hal ini jangan dilupakan para ilmuwan kita
seperti Mr. Yap Thiam Hien, Mr. Lie Eng Hok, Gouw Giok Siong, prof. Oei Hway
Kiem guru besar fysiologi dan biokimia Airlangga, Dr. Pouw Tek Hie ahli
bedah dosen Airlangga dan ahli-ahli kedokteran lainya. Tetapi ini saya tulis
dalam bab yang lain. Kalau anda atau teman-teman milis yang lain yang bisa
membantu nama-nama Huayi yang telah memberikan kontribusi saya sangat
bertrimakasih atas bantuannya tidak buat saya, tetapi juga buat generasi
muda Hua Ren. Saya juga sudah mengarang panjang dalam ukuran saya ttg.
riwayat orang Tionghoa Tempo Doeloe, tetapi karena sudah diterbitkannya buku
dari teman kita Sdr. Benny, yang begitu komplit dan berkwalitas, maka saya
simpen (bukan otobiografi saya) artikel tsb..
Memang karangan saya ini juga saya kirim ke milis Ureca.
Trimakasih atas dorongan anda, kalau nanti kita bertemu akan saya usahakan
membicarakan dengan anda membuka pintu kerja sama Trisakti dengan
universitas di Hokkian.
 
Trimakasih atas dorongan anda ini,
 
Sampai berjuma lagi,
 
HS. Han
 
 
 
Re: [budaya_tionghua] Re:Kehidupan luks dan dekadensi Tempo Doeloe (satu
bagian dari otobiografi saya) bersambug 


Ts Dr. Han Yth;
Ada baiknya tulisan ini juga dikirim ke URECA - sebab ada baiknya dibaca
oleh kelompok yang lain .  Apalagi kalau mau dijadikan OtoBiografi yang
lebih detail. Tentunya akan jadi Wacana kelompok muda agar tau Masyarakat
Pertengahan sejak dulu BERJUANG dengan TEKUN dan SERIOUS untuk mendapatkan
TEMPAT/ KEDUDUKAN yang lebih tehormat.
Mereka harus tahu SULITnya bersaing ! dan perjuangan sampai Dr.. Han
berhasil !Hal unu tidak diperoleh dalam satu dua tahun !!
Bagaimana anda harus ikut pindah2 sampai akhirnya terdampar di Holland - dan
dapat berbuat positif untuk Holland maupun Tiongkok.
INI yang HRUS ditiru oleh yang lain !! 
Sampai jumpa;
Tony S



[budaya_tionghua] Re: Fenomena diskriminasi media internasional pada penyiaran pembuka

2008-08-18 Terurut Topik Hendri Irawan
Pertama, terima kasih atas kritik, saran dan ancamannya.

Kedua, dari tim moderator tidak ada satupun yang dekat dengan any
government. Entah itu PRC, Tekwan, ataupun One World.

Ketiga, soal neo-Bao An Dui setahu saya tidak ada moderator yang
mendukung ide ini. Bahkan di mana-mana ide Bao An Dui dan Han murni
tetap dicounter. Dan mengenai Bao An Dui ini, anda dan banyak orang
hanya berkutat ke masalah Bao An Dui bersekongkol dengan NICA ataupun
pro-NICA. Sayang sekali sisi kelompok yang terdesak di antara ayam dan
bebek yang lagi berebut sama sekali tidak digubris. Kalau memang baik
ayam dan bebek tidak mengganggu kelompok itu membabi buta memangnya
siapa yang kurang kerjaan tenteng senjata ?

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, thangoubheng
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 he he he
 gw Thangoubheng, bukan perwira alengka.
 Cuma yang gw denger dari cerita cerita saat itu 
 perwira alengka demi keamanan nyawanya
 juga mesti sembunyi di belakang SBY
 mainkan role sbg juru bicara seputar paradigma baru TDA
 di episode pertama rangkaian reformasi internal TDA
 dari Trilogi Security Sector Reform 
 yg sampai sekarang masih berlangsung.
 Perwira Alengka setau gw tidak berpikir partial, 
 model bikin pao an tui begini, tetapi kesisteman, holistic. 
 makanya jangan bawa bawa dia dalam debat gak mutu ini
 he he he
 
 Dia ikut memikirkan UU Pertahanan, UU TDA 
 dan saat ini juga menggodok UU Keamanan Nasional.
 Sebagai payung dari seluruh Security Sector Reform yg ada.
 Itu ditataran strategic. 
 Di tataran operasional, khususnya dlm bidang capasity building HRD
 saat ini dia sedang menata Alengkan Defence University
 kawah candra dimuka bagi para perwira untuk mengetahui world systems,
 world dynamics dlm kaitannya dgn security  studies/ strategic studies
 
 Makanya, in the long run, at strategic level
 dari pada berpikir bikin pao an tui _ pao an tui an segala
 why not kalian kalian  yang mengaku dekat dengan PRC government
 kok tidak mengajak PRC government utk terlibat dalam project ini
 minimal sebagai bagian dari penanaman influence
 dan pembentukan G to G, Mil to Mil networking 
 dimana 7 negara besar ikut serta dgn donasi 20 jt US/ano.
 Dan sampai saat ini PRC tidak terlibat sama sekali
 
 Soal jurus ilusimati??? He he he
 Elo percaya dengan semua itu???
 Elo pikir kita kita ini penganut ilmu sesat 
 theory conspiracy dari shao lin cabang see heek??
 he he he
 
 Dalam pertemuan dengan anak anak milis sebelah 
 gw ketawa waktu mereka tanya itu semua.
 Ke mereka gw udah bilangin gak usah terlalu serius soal itu
 bahwa itu jurus jurus bayangan, 
 the shadow boxing, the shadow government
 memang di mainkan dengan kiu im sinkang level sembilan
 tujuannya adalah untuk pukul ke timur menyerang ke barat
 yang mana yang isi itu kadang kosong yang kosong itu kadang isi.
 pukul anak sindir menantu, kerennya
 dan semua itu dirancang bukan tidak dengan guna
 he he he
 
 PS:
 Elo moderator, menentukan kemana arahnya milis ini elo bawa
 dulu milis ini mungkin main main, tetapi sekarang punya image
 suka tidak suka semua terekam dalam political mapping Section One
 kalo elo aja yang kejebur, gak apa apa
 tapi kalo semuanya elo bawa tampias, elo dosa besar deh.
 Lun Yu tidak pernah mengajarkan kita melawan dengan kekerasan.
 Ketika PRC maju saat ini, gunakanlah momentum ini untuk hal yang
 positif. Mari bangun negeri ini, dengan ikut dalam sistem yg ada. 
 Ikutlah semua even politik di semua sektor pemerintahan yang ada
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan henyung@
 wrote:
 
  Gak usah banyak ngomong deh. Waktu kerusuhan tahun 98 mana batang
  hidung lu2 orang yang katanya perwira alengka. Ngaca dulu situ,
  perwira apaan. Bukannya malah menjaga keamanan, pada ngilang semua.
  Sudah selesai baru pada bermunculan sok-sok pada menimpakan masalah
  dengan segala macam teori ilusimati.
  
  Hormat saya,
  
  Yongde
 





[budaya_tionghua] Re: OOT : PDP: Caleg Suara Terbanyak tak Taat UU

2008-08-18 Terurut Topik Hendri Irawan
Protes diterima.

Yang bersangkutan sudah pernah dikirimi surat cinta karena mengirimkan
artikel provokasi antara agama nasrani dan islam. Kemudian terus
menerus mengirimkan hal-hal yang tidak berhubungan dengan topik milis.

Sekitar 3 jam sebelum posting anda muncul, status yang bersangkutan
sudah diset tidak bisa melakukan posting. Kalau yang bersangkutan
membaca email ini dan mau protes, silakan hubungi tim moderator.

Tapi bingung juga, tadi baru menerima saran (well, di jaman babeh ini
maksudnya perintah) Ikutlah semua even politik di semua sektor
pemerintahan yang ada jadi tidak tahu tuh apakah dengan memblokir
email beginian dianggap menyalahi perintah, eh saran.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, greysia susilo junus
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear para moderator,
 
 Boleh ga protes? Bapak Kukuh ini dari kemarin isinya cuma posting
OOT yang ga ada hubungannya sama sekali ama budaya tionghoa, nambah
pengetahuan juga engga... mohon dipertimbangkan lagi isi-isi sampah
nya ini... biar kita ga cape membuangnya...
 Pak Kukuh, disini umumnya tidak tertarik sama politik praktis,
segala macam iklan agama... silahkan lempar ke forum lain.
 
 greysia
 
 
 
 - Original Message 
 From: Kukuh Simorangkir [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Sunday, August 17, 2008 1:59:26 AM
 Subject: [budaya_tionghua] OOT : PDP: Caleg Suara Terbanyak tak Taat UU
 
 
 17/08/2008 01:35
 PDP: Caleg Suara Terbanyak tak Taat UU
 M Husni NanangINILAH.COM, Jakarta - Sempitnya waktu penentuan calon
legislatif oleh KPU yang hanya satu bulan dinilai akan membuat banyak
partai politik tidak menaati UU Pemilu. 
 Tidak taatnya partai politik ini terkait dengan penetapan caleg
berdasarkan suara terbanyak, bukan lagi mengacu pada nomor urut.
 dipotong 



Re: [budaya_tionghua] Uang , pengakuan, keegoisan .siapa benar siapa salah :)

2008-08-18 Terurut Topik david
Masalahnya bukan tidak mau berbakti ke negara sendiri...di indo kita merasa 
tidak di welcome..mo gmn berbakti..apa pernah liat ada orang keturunan china 
jadi jendral ato posisi penting di pemerintahan..?
Powered by Telkomsel BlackBerry�

-Original Message-
From: Hung wicaksana [EMAIL PROTECTED]

Date: Sun, 17 Aug 2008 22:51:29 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Uang , pengakuan, keegoisan .siapa benar siapa salah 
:)




Dari bacaan tentang pengakuan orang china terhadap orang
tionghua Indonesia, ada yg merasa masih diakui, ada yg bilang tidak, ada yg
perlu duit baru diakui, ada yg bilang tidak, semua argumentasi itu benar semua,
tidak ada yg salah, tergantung siapa yang dihadapi, lokasi mana yg dihadapi,
provinsi mana yg dimaksud, pengalaman sebelum saya ke china dan saat tinggal di
china adalah :

Waktu orang tua saya mau operasi mangkok lutut,,di Singapore
punya saudara yang masih berhubungan, pada saat itu mau operasi di Singapore,
akhir nya disarankan ke Fujian/Xiamen karena lebih murah, dan ada saudara di
Tong An (masuk pemerintahan Xiamen), pada saat sampai di xiamen, ternyata semua
sudah diurus, padahal belum pernah kenal, dan belum pernah ketemu, syukur
operasi berhasil, dan biaya hanya 1/12 dari biaya kalau operasi di Singapore.

�

Waktu saya tinggal di china, kemanapun saya pergi, pakaian
apa saja, dimana saja, tidak pernah tuh ada yg cerita yg ngak ngak, malah
sering ditraktir orang china, memang sih, ada yg argumentasi ada maunya , tapi
kalau sampai tahunan tidak mendapat apa apa dari saya, hanya teman, �apa masih 
ada maunya? Malah waktu tahun
kemarin, pas tgl 17 agustus 2007 , gue paksa staff staff ku upacara bendera di
pabrikku, malah di ketawain bahwa sy fisik china, tapi jiwa Indonesia J),
untung ngak ditangkap : Cuma di ledekinJ)

�

Tapi yg saya tahu, di China, biasanya orang masing masing
daerah sangat membanggakan orang daerah nya, dan orang dari daerah lain
dianggap remeh, orang shanghai menganggap orang shanghai paling hebat, orang 
Beijing
menganggap orang Beijing paling hebat, orang utara selalu menganggap orang
selatan terbelakang, demikian sebaliknya.

�

Jadi kalian argumentasi soal uang, pengakuan dll hanya buang
buang waktu, coba lah, yg sudah kelamaan tinggal di utara, sekali kali keliling
yg di timur (shanghai, Guangzhou
dan sekitarnya), demikian sebaliknya dari tempat lain, selatan, utara, barat ,
cobalah liat tingkah laku orang ditempat lain, percuma kalian argumentasi ,
ngak mungkin ada titik temu.

�

Oh ya, saudara saudara yang masih merasa warga Negara Indonesia,
dari pada cuap cuap di mailing list, lebih baik , berbaktilah untuk Indonesia,
jika bisa pulang berbakti untuk Negara sendiri lebih baik dari pada merasa
bangga tinggal di Negara leluhur.

�

Tapi, jika dipikir pikir, memang orang tionghua dimana pun
juga ngak beda sama yg di leluhur, keras kepala dan mau menang sendiri, 
hehehhehehe,
just pendapat pribadi




  


[budaya_tionghua] Re: Uang , pengakuan, keegoisan .siapa benar siapa salah :)

2008-08-18 Terurut Topik Hendri Irawan
Pak David,

Masih tinggal di Indonesia dan ikutin berita ? Itu Marie Pangestu ?
Teddy Joesoef ? Kwik Kian Gie yang tersingkir ?

Di milis ini ada loh yang jadi tentara juga. Coba anda perhatikan
nama-nama aneh seperti tong sampah, tang obeng, gan tio lie, kunci
pas, kotak pen.  

Denger-denger mereka semua berkedudukan tinggi tuh.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, david [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Masalahnya bukan tidak mau berbakti ke negara sendiri...di indo kita
merasa tidak di welcome..mo gmn berbakti..apa pernah liat ada orang
keturunan china jadi jendral ato posisi penting di pemerintahan..?
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: Hung wicaksana [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Sun, 17 Aug 2008 22:51:29 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Uang , pengakuan, keegoisan .siapa benar
siapa salah :)
 
 
 
 
 Dari bacaan tentang pengakuan orang china terhadap orang
 tionghua Indonesia, ada yg merasa masih diakui, ada yg bilang tidak,
ada yg
 perlu duit baru diakui, ada yg bilang tidak, semua argumentasi itu
benar semua,
 tidak ada yg salah, tergantung siapa yang dihadapi, lokasi mana yg
dihadapi,
 provinsi mana yg dimaksud, pengalaman sebelum saya ke china dan saat
tinggal di
 china adalah :
 




[budaya_tionghua] Re: pipa candu

2008-08-18 Terurut Topik Ray Indra
yang saya tahu di Singapura, tepatnya di Chinatown.
Persis depan Chinatown museum. 



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ini rico! [EMAIL PROTECTED] wrote:

 halo,
 
 numpang tanya, apakah ada yang tahu dimana saya dapat memperoleh
pipa candu jaman dulu? adakah yang menyimpannya?
 
 saudara saya yang sedang menulis tesis mengenai hukum di masyarakat
tionghoa indonesia jaman belanda sangat menginginkannya. saya ingin
memberi pipa itu sebagai kenang2an.. apakah ada yang dapat membantu?
 
 terima kasih sebelumnya..
 
 salam





[budaya_tionghua] Re: Kosakata Hokkian

2008-08-18 Terurut Topik hartantodedy
Buat yang penasaran sama cukin, yang biasanya bau pesing

Ibu-ibu sering menggendong anak yang masih kecil dengan cukin (chiu-
kin). Untuk ikat pinggang dipakai angkin (ang-kin). 
http://15meh.blogspot.com/2008/04/pengaruh-budaya-tionghoa-dalam-
budaya.html

Ngomong punya omong kemana empe punya Liang U

Salam,
Dedy

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, greysia susilo junus 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 halo temen2,
 
 yang saya masih penasaran itu adalah gendongan bayi... biasanya di 
rumah panggilannya cukin... 
 kaen panjang warna merah (biasanya) yang bergambar liong en 
phoenix. itu bahasa hokkian bukan? soalnya saya sendiri kan keluarga 
khek...
 
 greysia
 
 - Original Message 
 From: ibc [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, August 17, 2008 9:05:40 AM
 Subject: [budaya_tionghua] Kosakata Hokkian
 
 
 
 
 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of 
hartantodedy
 Sent: 17 Agustus 2008 11:15
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] Kosakata Hokkian
 
 Dear all,
 
 Kalau boleh saya ingin mengingat-ingat (nostalgia) perbendaharaan 
 kosakata hokkian tempo doeloe.
 pangkeng = kamar tidur
 loteng = lantai dua
 ciakah = telanjang kaki (dulu saya pikir ini bahasa sunda)
 kemoceng = pembersih debu dari bulu ayam
 
 Apakah bahasa hokkiannya ketimun (bonteng-sunda) , binatu, tukang 
gigi 
 palsu.
 
 Apakah artinya panglong ( di Medan semua orang pakai kata ini 
untuk 
 menyebut toko material bangunan), toko kelontong ( kalau dipikir-
pikir 
 kata tokonya juga koq jadi aneh).
 
 Lalu apa sebutannya alat bunyi-bunyian pedagang kain keliling, 
yang 
 terbuat dari kulit ular, ada antingnya dua berbunyi til-tok kalau 
 diputar bolak balik. 
 
 # mungkin bunyinya tang-tong  #
 
 ## dari ini muncul  asalnya istilah pedagang kelontong ( sunda : 
kolontong)
 , keliling kekampung-kampung bawa macam-macam kain dan alat rumah 
tangga ##
 
 sekarang orang dari Tasikmalaya yang rajin jualan keliling alat 
rumah
 tangga.
 
 Kelenteng : katnya asalnya dari suara lonceng yang mengiringi 
ketika rahib /
 hwesio berdoa, liam keng.
 
 Pernah dengar :  hun keng,  thiam tang, sim ceh, hio low, tie 
kong, toa pe
 kong, su hu   ?
 
 Salam,
 
 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG. 
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.4/1616 - Release Date: 
16/08/2008
 17:12





[budaya_tionghua] Re: Fenomena diskriminasi media internasional pada penyiaran pembuka

2008-08-18 Terurut Topik ardian_c
pak Pram,

owe mah boekan locianpwee tapi lo ban tong alias bocah tua nakal
hehehehehehe.

sebenernya yg namanya pao an tui mah udah banyak di Indonesia, ditiap
kota pasti ada itu pao an tui en salah satu tempat penggojlokannya
kalu  gak salah di Mega Mendung trus mesti daftar ke polres setempat.

Gak perlu kaget dan aneh soalnya arti kata bao an dui or pao an tui
itu sebenernya satpam hehehehehehehe

Ngkale yg mau bentuk neo pao an tui itu usahanya di jasa keamanan
pengawalan ya huahahahahhahahaa
Ya lumayan bisa dapet untung seh buka usaha getu.



Ardian
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Prometheus
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wah, baru sebentar tidak membuka milis, topiknya ternyata sudah
bergeser jauh.
 
 Ehm. Kalau saya baca baik-baik, keliatannya dua locianpwee di bawah
ini sama-sama tidak setuju dengan segala macam neo pao an tui yah
(Silakan diklarifikasi bila salah). Tapi kok, kelihatan nya seperti
sedang saling melempar jurus-jurus. Atau ini bagian dari drama-drama
yang sudah di-set ? Atau saya yang terlalu sensitive ? Hehe. 
 
 Anyway, memang benar bahwa system untuk menjamin keamanan dan
keselamatan bagi warganegara perlu terus-menerus diperhatikan dan
ditingkatkan. Tapi, tidak perlu kemudian, dilakukan terpisah-pisah
oleh masing-masing kelompok masyarakat, karena synergy yang seharusnya
bisa dihasilkan malah akan hilang.  
 
 Jadi, memang lebih baik segala resources dikoordinasikan bersama
saja melalui bentuk-bentuk system pertahanan/keamanan negara yang
sudah (dan akan) disepakati. Yang punya uang, silakan ikuti aturan
mainnya untuk ikut ber-kontribusi. Yang punya otot, silakan juga ikut
lewat pintu-pintu yang sudah disediakan. Yang punya pemikiran, silakan
ikut bergabung dengan think-tank. Begitu saja khan ? :) 
 
 So, kalau ada wacana yang ngaco yah tinggal sama-sama dibenerin aja
lah (walaupun mungkin lewat cara yang berbeda. Toch, tidak semua isi
kepala orang itu sama, khan ?) 
 
 
 Prometheus
 
 




[budaya_tionghua] Re: Fenomena diskriminasi media internasional pada penyiaran pembuka

2008-08-18 Terurut Topik ardian_c
ya elah kok gak napsu lage ? lumayan cuannya kalu bisa bikin pao an
tui tuh. lagean yg namanya pao an tui itu daftar ke polres hehehehehehe

gak percaya ada pao an  liat sono bank kek perushaan gede kek
pasti ada pao an tui tuh 

Gimana  Minat buka pao an tui alias SATPAM ?????

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, thangoubheng
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 he he he
 ntar gw latih ilmu ilusimati dong
 mau jurus apa elo tinggal bilang aja.
 he he he
 Wah, kok balik ke Polri.
 Gak jadi dong kita bikin pao an tui.
 padahal dah napsu nih
 he he he
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardian_c@ wrote:
 
  Sekarang ini khan katanya dah merdeka puluhan taon so sewajarnya itu
  tugas POLRI !!
  Kerusuhan Ambon aje bbrp taon yg lampau bisa banyak laskar2 ala
  mereka. Makanya POLRI harus tegas menindas semua gerakan yg
  membahayakan keamanan dan ketentraman bernegara dan TIDAK MEMIHAK.
  Juga jgn maen generalisir melulu ah, ntar kayak Acun Garut tuh.
  Belajarlah MENGHUKUM pribadinya jgn kebiasaan menghukum massal.
  Kalu Polri ada unit anti separatisme yg sifatnya preventif dan
  reaktif, biar mrk yg bertindak dong.Batewai, wacana ya vs wacana aje
 sono.
  Masak tong sampah yg katanya banyak baca buku gak ngerti seh aturan
 gene ? Mesti gw yg masih bego ini cuap2 ?
  
  Yg perlu dibenerin itu otak2 dongo !! En perlu tau kenapa wacana
  itu timbul  Kalu wacana itu ngaco ya benerin aje dong.
  Tapi kayaknya itu mah wacana di internet doang yg berseliweran en
  salah satu pendukungnye itu kalu gak salah fgqj yg digebotin rame2
  dimana2 yg bawa2 KEMURNIAN DARAH HAN huehehehehehehehehehehe.darah
  hantu kale yg murni wekekekekekekekekeke.
  
  Or jgn2 itu gara2 ilusimati ya makanya pao an tui lahir huehehehehe so
  bisa jadi itu semua yg mo bentuk neo pao an tui gara2 pengaruh
  ilusimati ? so gak salah dong, yg salah ya itu ilusimati.
  
  Dah sono baca lagi Remaking Asia , baca sono yg bagian IMF. Or baca
  lagi Currency warsnya sono. Udah punya belon ? Jgn copypaste dari
  internet ya hehehehehehehhehee
  
  baitewai dilatih ape neh ? kongtai kun ? cao kun ? jipan kun ?
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, thongshampah
  thongshampah@ wrote:
  
   he he he
   makanya dirikan lah pao an tui
   bagus kok tuh
   he he he
   ntar gw yang latih.
  
  
  




Re: [budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi media internasional

2008-08-18 Terurut Topik Liquid Yahoo
Yup, emang ga bisa di generalisir, pengalaman tiap orang berbeda, dari 
tanggapan beberapa orang yang pernah singgah ke negri leluhur juga 
berbeda-beda, pengalaman kami itu di daerah DaBu - Moyan (sekarang MeiZhou) 
 BuJi - ShenZhen.

Yang bilang kami Fa Ciau itu ya yang anda bilang orang rendahan itu, 
ojek motor  ojek prahu (kami harus nyebrang pakai prahu di suatu sungai 
yang lebar besar untuk sampai di kampung leluhur)  pemilik toko di pasar 
waktu bli kembang api, kedengaran mereka itu lagi ngobrol dengan temannya 
sambil mencibir, mungkin mereka sangka orang tua saya hanya bisa bahasa 
mandarin sepatah dua patah, tapi kenyataannya orang tua saya bisa mendengar 
bahasa hak ngien.

Andaikan tidak mencibir, mungkin hanya sebutan, tidak bisa dianggap 
konotasi merendahkan

Tapi ada pengalaman beda dengan pelayan restauran kecil di pinggir 
jalan, mereka ramah  banyak bertanya-tanya walaupun mereka tau kami 
perantauan, sayang mereka ga tau Indonesia, tapi lebih tenar Malaysia



- Original Message - 
From: Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, 18 August, 2008 08:14
Subject: [budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi media 
internasional


 Pengalaman saya sendiri jauh berbeda. Dan itu saya dapatkan di
 Shanghai sebuah kota metropolitan.

 Saya tidak bawa uang berlebihan.
 Saya bukan orang kaya.
 Saya tidak bawa angpao.

 Tapi anehnya orang-orang situ tetap ramah, dan malah bilang
 zhongguoren ke saya. Dan kebaliknya kali ini saya yang beritahukan
 bahwa terminologi zhongguoren itu tidak tepat, ganti pakai huaren.

 Jadi ini saya yang aneh atau apa ? Apa karena orang-orang yang saya
 ajak interaksi itu cuma orang rendahan ? Karena memang saya ngobrol
 sama supir taksi, supir bus, pemilik toko kecil, orang-orang tua yang
 lagi maen musik di pinggir jalan. Maklum lah saya kan bukan
 siapa-siapa, jadi jalan-jalan ke situ gak bakalan ketemu tuh sama
 orang kaya, sama profesor, sama orang-orang pintar.

 Menurut saya semua pengalaman ini sifatnya personal. Di PRC ada 1,3
 milyar orang. Tidak semua isi kepala orang itu sama !

 Hormat saya,

 Yongde

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liquid Yahoo [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

 Pengalaman saya sih waktu ke kampung leluhur di katain FaCiau ama
 orang sono  dikatain Fan Kui ama sodara sendiri...

 Tapi emang bener kalo bawa duit banyak, banyak orang yang
 menanyai kita
 terus di runut2 persaudaraannya, kalo ga ada tali persaudaraan kita
 langsung
 di tinggalin, tapi kalo masih ada tali persaudaraan biarpun jauuuh
 bener ya
 kita langsung di rangkul karena ngarepin AngPau (banyak kenalan
 juga yang
 bilang begitu), ude jadi kebiasaan kalo orang rantau sampe bisa
 pulang lagi
 berarti ude sukses  kalo ketemu sodara kudu ngasih AngPau



 - Original Message - 
 From: Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, 17 August, 2008 20:15
 Subject: [budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi
 media
 internasional


  1. Anda itu gaul dengan orang mana saja ? Kalau pebisnis dan orang
  kota tentu saja pikirannya duit. Sudah baca pengalaman apeq Liang U
  tinggal di pedalaman ?
 
  2. Anda yakin kalau cari silsilah cuma buat pamer-pamer saja ? Jangan
  terlalu berlebihan lah. Banyak yang benar-benar menjadi jati dirinya,
  bukan seperti sementara orang yang sudah lupa diri karena banyak hal.
 
  Mungkin saja anda itu merasa bahwa anda itu tinggal di Beijing dan
  punya otoritas memberikan komentar. Tapi jangan lupa dunia ini tidak
  sesempit yang anda duga. Yang anda alami itu bisa jadi adalah kejadian
  personal. Banyak yang punya pengalaman yang jauh berbeda bahkan di
  kota besar sekalipun. Sudah refleksi diri belum ke siapa saja
  interaksi anda dan cara interaksi anda ?
 
  Hormat saya,
 
  Yongde
 
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Eddy Prabowo Witanto
  eddypw@ wrote:
 
  Hahaha ya iya lah, siapa sih Anda, cuman sekedar orang asing yg
 mencoba
  merunut2 --katanya, katanya-- punya garis nenek moyang dari sini.
 Mbok
  Anda sampe jontor mulutnya berbusa2 bilang wo shi zhongguo ren,
  mereka cuman senyum dan sambil menggeleng bilang Anda itu siapa ya?
  Kelemahannya kurang lebih ada 2: Pertama, Anda sudah keturunan
 ke-antah
  berantah, yg mana sudah gak akan dihitung sebagai bagian mereka.
 Kedua,
  Anda orang asing.
  Tapi Anda akan dipeluk2 dan dianggap sebagai saudara, bahkan kayak
  sodara sekandung, kalau you bawa duit minimal 1T. Maka karpet merah
  menanti Anda.
  Hmm..mungkin topik ini harus diulang2 terus ya supaya banyak orang
  sadar untuk tidak lagi terjebak dalam ilusi yg semu (pseudoillution)?
 
  Belakangan ini emang makin banyak aja orang2 yg datang ke beberapa
  provinsi, mencoba menelusuri lagi --katanya-- jejak nenek moyang,
  sambil ke sana bawa buku silsilah. Tapi sih --kalo ketemu-- biasanya
  ujung2nya buat pamer sepulang ke Indonesia, pamer ke tetangga2 dan
  handai 

[budaya_tionghua] Re: Fenomena diskriminasi media internasional pada penyiaran pembuka

2008-08-18 Terurut Topik ardian_c
lengkap sudah penderitaan moderator wakakakakakaka 
yg namanye zombie nuduh modie itu antek2 taiwan sekarang ente nuduh
antek prc, trus org flg ada yg nuduh pro komunis, ada yg nuduh anti
kristen, buddha , tao , islam. Ada yg bilang anti komunis segala.

Ayo apa lage ?

baitewai , org membangun negri itu macem2 caranya , ada yg di sektor
politik, perdagangan en macem2. Olahraga aja itu termasuk membangun
negri gak seh ? PEMBANGUNAN NEGERI ITU DISEGALA SEKTOR dan semua
memiliki bagian masing2 yg tak bisa terpisahkan. Dan itu semua juga
bicara kesempatan yg mereka miliki apa tidak jg apa mau meraihnya.
Jgn selalu dipersempit hanya menjadi satu sektor , itu namanya
penendanganan sektor2 lainnya. Seorang buruh tani di kampung saja
SUDAH MEMBANGUN NEGRI. Membangun negri tidak usah muluk2 terlalu
tinggi, mulailah dari hal yg sederhana, lingkungan terdekatnya
terlebih dahulu, itu seperti yg diajarkan oleh Kong Zi !! Baru
dari situ bisa menuju lingkungan yg lebih luas.

Ente bawa2 lun yu ? hehehehe neh tak tambahin di ddj jg dilarang pake
kekerasan huehehehehehehe

Hu XueYan , seorg pedagang besar jaman Qing pernah ditanya apa
permintaannya atas balas jasanya kpd negara ?
Mintanya sederhana, NEGARA SENTOSA RAKYAT TENTRAM SEHINGGA IA BISA
BERDAGANG DENGAN TENANG. Coba ke pasar2 , mrk jg harepin hal yg sama
biar bisa dagang dgn tenang, para buruh angkut alias kuli, tukang
rokok yg ada dipasar2 jg MENGHARAPKAN HAL YANG SAMA. Apa itu lantas
pengharapan itu SALAH ??

Saat negara kacau, yg bisa kabur ya kabur yg gak isa kabur ya mandah
alias pasrah.
Liat Uganda, Rwanda aja waktu ada kekacauan  Yg berduit pada
angkat kaki kecuali SPEKULAN NEKAT ama org yg gak isa kemana2 alias
pasang badan.
Toh yg pasang badan jg ada yg ngelawan , ada yg pasrah , ada yg ikut
arus, ada yg komat kamit  Alias macem2 reaksinya yg gak isa kabur.

 PS:
 Elo moderator, menentukan kemana arahnya milis ini elo bawa
 dulu milis ini mungkin main main, tetapi sekarang punya image
 suka tidak suka semua terekam dalam political mapping Section One
 kalo elo aja yang kejebur, gak apa apa
 tapi kalo semuanya elo bawa tampias, elo dosa besar deh.
 Lun Yu tidak pernah mengajarkan kita melawan dengan kekerasan.
 Ketika PRC maju saat ini, gunakanlah momentum ini untuk hal yang
 positif. Mari bangun negeri ini, dengan ikut dalam sistem yg ada. 
 Ikutlah semua even politik di semua sektor pemerintahan yang ada
 
 




[budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi media internasional

2008-08-18 Terurut Topik ardian_c
hehehehehe fa ciau ya or huaqiao ?hua qiao seh artinya cine perantauan
tuh or ada arti laen ?

Oentoenk loe gak disebut si kiok sha alias uler kaki 4 yg uler bukan
liong gak jadi.

benernye disebut hua qiao mah gak salah kok kecuali die sebut loe
zhongguoren , nah baru itu salah.

Weleh sama2 hakka nyin ya wakakakakakkakakaka daerah Dabu, satu
kampung ame walikota tionghoa di kalimantan ya ?

kalu taon 80an ampe 90an awal ya lu balik kampung kures duit soalne
lage pada kismin alias miskin. Sekarang mah terbalik kale.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liquid Yahoo [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Yup, emang ga bisa di generalisir, pengalaman tiap orang
berbeda, dari 
 tanggapan beberapa orang yang pernah singgah ke negri leluhur juga 
 berbeda-beda, pengalaman kami itu di daerah DaBu - Moyan (sekarang
MeiZhou) 
  BuJi - ShenZhen.
 
 Yang bilang kami Fa Ciau itu ya yang anda bilang orang
rendahan itu, 
 ojek motor  ojek prahu (kami harus nyebrang pakai prahu di suatu
sungai 
 yang lebar besar untuk sampai di kampung leluhur)  pemilik toko di
pasar 
 waktu bli kembang api, kedengaran mereka itu lagi ngobrol dengan
temannya 
 sambil mencibir, mungkin mereka sangka orang tua saya hanya bisa bahasa 
 mandarin sepatah dua patah, tapi kenyataannya orang tua saya bisa
mendengar 
 bahasa hak ngien.
 
 Andaikan tidak mencibir, mungkin hanya sebutan, tidak bisa dianggap 
 konotasi merendahkan
 
 Tapi ada pengalaman beda dengan pelayan restauran kecil di pinggir 
 jalan, mereka ramah  banyak bertanya-tanya walaupun mereka tau kami 
 perantauan, sayang mereka ga tau Indonesia, tapi lebih tenar
Malaysia
 
 
 
 - Original Message - 
 From: Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Monday, 18 August, 2008 08:14
 Subject: [budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi
media 
 internasional
 
 
  Pengalaman saya sendiri jauh berbeda. Dan itu saya dapatkan di
  Shanghai sebuah kota metropolitan.
 
  Saya tidak bawa uang berlebihan.
  Saya bukan orang kaya.
  Saya tidak bawa angpao.
 
  Tapi anehnya orang-orang situ tetap ramah, dan malah bilang
  zhongguoren ke saya. Dan kebaliknya kali ini saya yang beritahukan
  bahwa terminologi zhongguoren itu tidak tepat, ganti pakai huaren.
 
  Jadi ini saya yang aneh atau apa ? Apa karena orang-orang yang saya
  ajak interaksi itu cuma orang rendahan ? Karena memang saya ngobrol
  sama supir taksi, supir bus, pemilik toko kecil, orang-orang tua yang
  lagi maen musik di pinggir jalan. Maklum lah saya kan bukan
  siapa-siapa, jadi jalan-jalan ke situ gak bakalan ketemu tuh sama
  orang kaya, sama profesor, sama orang-orang pintar.
 
  Menurut saya semua pengalaman ini sifatnya personal. Di PRC ada 1,3
  milyar orang. Tidak semua isi kepala orang itu sama !
 
  Hormat saya,
 
  Yongde
 
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liquid Yahoo liquidha@
  wrote:
 
  Pengalaman saya sih waktu ke kampung leluhur di katain
FaCiau ama
  orang sono  dikatain Fan Kui ama sodara sendiri...
 
  Tapi emang bener kalo bawa duit banyak, banyak orang yang
  menanyai kita
  terus di runut2 persaudaraannya, kalo ga ada tali persaudaraan kita
  langsung
  di tinggalin, tapi kalo masih ada tali persaudaraan biarpun jauuuh
  bener ya
  kita langsung di rangkul karena ngarepin AngPau (banyak kenalan
  juga yang
  bilang begitu), ude jadi kebiasaan kalo orang rantau sampe bisa
  pulang lagi
  berarti ude sukses  kalo ketemu sodara kudu ngasih AngPau
 
 
 
  - Original Message - 
  From: Hendri Irawan henyung@
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Sunday, 17 August, 2008 20:15
  Subject: [budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi
  media
  internasional
 
 
   1. Anda itu gaul dengan orang mana saja ? Kalau pebisnis dan orang
   kota tentu saja pikirannya duit. Sudah baca pengalaman apeq Liang U
   tinggal di pedalaman ?
  
   2. Anda yakin kalau cari silsilah cuma buat pamer-pamer saja ?
Jangan
   terlalu berlebihan lah. Banyak yang benar-benar menjadi jati
dirinya,
   bukan seperti sementara orang yang sudah lupa diri karena
banyak hal.
  
   Mungkin saja anda itu merasa bahwa anda itu tinggal di Beijing dan
   punya otoritas memberikan komentar. Tapi jangan lupa dunia ini
tidak
   sesempit yang anda duga. Yang anda alami itu bisa jadi adalah
kejadian
   personal. Banyak yang punya pengalaman yang jauh berbeda bahkan di
   kota besar sekalipun. Sudah refleksi diri belum ke siapa saja
   interaksi anda dan cara interaksi anda ?
  
   Hormat saya,
  
   Yongde
  
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Eddy Prabowo Witanto
   eddypw@ wrote:
  
   Hahaha ya iya lah, siapa sih Anda, cuman sekedar orang asing yg
  mencoba
   merunut2 --katanya, katanya-- punya garis nenek moyang dari sini.
  Mbok
   Anda sampe jontor mulutnya berbusa2 bilang wo shi zhongguo ren,
   mereka cuman senyum dan sambil menggeleng bilang Anda itu
siapa ya?
   Kelemahannya kurang lebih ada 2: Pertama, Anda sudah 

[budaya_tionghua] Re: Fenomena diskriminasi media internasional pada penyiaran pembuka

2008-08-18 Terurut Topik ardian_c
Pak Tony yb,

saya belum pantas dipanggil pak nih oleh anda yg senior.Jadi malu.

Sebenarnya kita ini sdh terbiasa mencari kambing hitam ya, misalnya
ada saingan dagang yg ramai, dipikirnya pasti main dukun or main tuyul.
Juga terbiasa main hukum massal, misalnya satu org di kampung A
membacok org kampung B, bisa2 satu kampung A vs kampung B.

Bgaimana mau maju kalau begini terus ?

Sekarang ini sering banyak yg teriak membangun negri dgn cara2 yg
mungkin terlalu terbang ke langit. Padahal Kong Zi menekankan
membangun negri itu dimulai dari membangun diri, keluarga , lingkungan
baru negara.
Masuk akal khan ?




Ardian
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tony Setiabudhi
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Ardian dkk; 
 Saya sepakat dgn idee anda; jangan kita cari permasalahan baru atau
cari kambing item.
 Apakah kita RELA utk ikut serta dalam pembangunan SEMESTA - atau
kita memang menginginkan ada NEGARA/ PROPINSI yang dulu pernah digagas
oleh Bung Karno - Siauw Giok Tjhan - kasih dah PROPINSI baru yang akan
di OTONOM kan-pasti bisa maju kayak Singapore !! Kalau ngga salah
dulu ada alternatif Kalmantan Barat - nah ternyata Pemda nya sekarang
khan orang Keturunan ?!
 Salam;
 Tony Setiabudhi
 
 --- On Sun, 17/8/08, ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 From: ardian_c [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Fenomena diskriminasi media
internasional pada penyiaran pembuka
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Sunday, 17 August, 2008, 9:28 PM
 
 
 
 
 
 




Re: [budaya_tionghua] Uang , pengakuan, keegoisan .siapa benar siapa salah :)

2008-08-18 Terurut Topik Liquid Yahoo
Kwik Kian Gie pernah jadi mentri lalu ketua BaPeNas

Kalo Jendral, Jarang sekali saya dengar orang TiongHua mendaftarkan diri 
jadi polisi / TNI. Mungkin karena animo di masyarakat TiongHua kalo TiongHua 
itu ga ada tempat di kedua instansi tersebut

Tapi ada kenalan saya bilang bahwa ada orang TiongHua dengan pangkat Major 
di kepolisian PolWilTaBes Bandung, lalu pernah ada di tv saya liat di PolRes 
Jakarta-barat ada PolWan TiongHua. Saya juga ada kenalan Kopasus (tapi lagi 
sekolah di Menado) seorang TiongHua, kebetulan dia senior saya di sekolahan 
tapi beda angkatan

Kalo mao jadi jendral mungkin susah kali ya, berebutan banyak orang gitu


  - Original Message - 
  From: david 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, 18 August, 2008 15:59
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Uang , pengakuan, keegoisan .siapa benar siapa 
salah :)


  Masalahnya bukan tidak mau berbakti ke negara sendiri...di indo kita merasa 
tidak di welcome..mo gmn berbakti..apa pernah liat ada orang keturunan china 
jadi jendral ato posisi penting di pemerintahan..?
  Powered by Telkomsel BlackBerry�



--
  From: Hung wicaksana [EMAIL PROTECTED]
  Date: Sun, 17 Aug 2008 22:51:29 -0700 (PDT)
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Uang , pengakuan, keegoisan .siapa benar siapa 
salah :)


Dari bacaan tentang pengakuan orang china terhadap orang tionghua 
Indonesia, ada yg merasa masih diakui, ada yg bilang tidak, ada yg perlu duit 
baru diakui, ada yg bilang tidak, semua argumentasi itu benar semua, tidak ada 
yg salah, tergantung siapa yang dihadapi, lokasi mana yg dihadapi, provinsi 
mana yg dimaksud, pengalaman sebelum saya ke china dan saat tinggal di china 
adalah :

Waktu orang tua saya mau operasi mangkok lutut,,di Singapore punya 
saudara yang masih berhubungan, pada saat itu mau operasi di Singapore, akhir 
nya disarankan ke Fujian/Xiamen karena lebih murah, dan ada saudara di Tong An 
(masuk pemerintahan Xiamen), pada saat sampai di xiamen, ternyata semua sudah 
diurus, padahal belum pernah kenal, dan belum pernah ketemu, syukur operasi 
berhasil, dan biaya hanya 1/12 dari biaya kalau operasi di Singapore.



Waktu saya tinggal di china, kemanapun saya pergi, pakaian apa saja, 
dimana saja, tidak pernah tuh ada yg cerita yg ngak ngak, malah sering 
ditraktir orang china, memang sih, ada yg argumentasi ada maunya , tapi kalau 
sampai tahunan tidak mendapat apa apa dari saya, hanya teman,  apa masih ada 
maunya? Malah waktu tahun kemarin, pas tgl 17 agustus 2007 , gue paksa staff 
staff ku upacara bendera di pabrikku, malah di ketawain bahwa sy fisik china, 
tapi jiwa Indonesia J), untung ngak ditangkap : Cuma di ledekinJ)



Tapi yg saya tahu, di China, biasanya orang masing masing daerah sangat 
membanggakan orang daerah nya, dan orang dari daerah lain dianggap remeh, orang 
shanghai menganggap orang shanghai paling hebat, orang Beijing menganggap orang 
Beijing paling hebat, orang utara selalu menganggap orang selatan terbelakang, 
demikian sebaliknya.



Jadi kalian argumentasi soal uang, pengakuan dll hanya buang buang 
waktu, coba lah, yg sudah kelamaan tinggal di utara, sekali kali keliling yg di 
timur (shanghai, Guangzhou dan sekitarnya), demikian sebaliknya dari tempat 
lain, selatan, utara, barat , cobalah liat tingkah laku orang ditempat lain, 
percuma kalian argumentasi , ngak mungkin ada titik temu.



Oh ya, saudara saudara yang masih merasa warga Negara Indonesia, dari 
pada cuap cuap di mailing list, lebih baik , berbaktilah untuk Indonesia, jika 
bisa pulang berbakti untuk Negara sendiri lebih baik dari pada merasa bangga 
tinggal di Negara leluhur.



Tapi, jika dipikir pikir, memang orang tionghua dimana pun juga ngak 
beda sama yg di leluhur, keras kepala dan mau menang sendiri, hehehhehehe, just 
pendapat pribadi
   



   

[budaya_tionghua] Re: pipa candu

2008-08-18 Terurut Topik ini rico!
Halo Pak Ray,

Terima kasih atas infonya.
akan saya coba mencari teman yang ada di singapura, deh..

thx

salam



  Re: pipa candu
Posted by: Ray Indra [EMAIL PROTECTED]   anthonyrayindra
Mon Aug 18, 2008 3:21 am (PDT)
yang saya tahu di Singapura, tepatnya di Chinatown.
Persis depan Chinatown museum.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ini rico! [EMAIL PROTECTED] .. 
wrote:

 halo,

 numpang tanya, apakah ada yang tahu dimana saya dapat memperoleh
pipa candu jaman dulu? adakah yang menyimpannya?

 saudara saya yang sedang menulis tesis mengenai hukum di masyarakat
tionghoa indonesia jaman belanda sangat menginginkannya. saya ingin
memberi pipa itu sebagai kenang2an.. apakah ada yang dapat membantu?

 terima kasih sebelumnya..

 salam



Re: [budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi media internasional

2008-08-18 Terurut Topik Liquid Yahoo
Iye tuh, gue lupa cerita tentang Si Kiok Sa, tetangga di rumah gue (di 
Jakarta) suka nyebut Si Kiok Sa, gue pengen tau banget artinye ape sih, 
thank you ngkong Adrian

Nkong Adrian, Ngai pergi baru taon lalu, di sono anak muda ude abis 
turun gunung ngerantau ke kota, yang ada cuma orang berumur 40 taon lebih 
ama anak2 kecil belasan taon.

Ntah emang rombongan gue yang kebiasaan ngasih angpau, pokoknye oleh2 
dari Jakarta di bawa banyak, tapi yang gue liat sendiri (gue nyusul perginya 
kaga brangkat bareng) ada yang dengan sengaja nyamperin kita terus tanya2 
dari keluarga mana, ya terus ternyata sodara jauh ya di rangkul dah, 
pokoknya begitu kita datang nyalain petasan terus mereka pada dateng

Ada satu lagi pengalaman ade gue di Aussie yang kerja ama orang asli 
dari ZhongGuo, die suka ngeledekin ama ade gue kalo ade gue tuh kaga di akui 
di mane-mane, tapi terus ade gue nyautin bahwa orang ZhongGuo itu sendiri 
keluar negri, berarti nanti lu juga kaga di akuin di mana-mana, dengan kesel 
orang ZhongGuo itu bilang kalo die ke aussie karena di suruh bapaknya buat 
ngelancarin bahasa linggis, huehehehe alibi di tolak

Yang jadi pertanyaan ade gue, knape orang ZhongGuo benci banget ama 
Jepang, pernah sekali waktu die pulang kerja di pamit dengan bozznye 
mengucapkan Sayonara langsung ade gue di ocehin, die bilang, bahwa orang 
Jepang pernah ngebunuh orang ZhongGuo bukan hanya Puluhan Ribu, tapi Jutaan 
penduduk ZhongGuo, kalo ampe terjadi perang antara ZhongGuo dengan Jepang, 
maka bozz ade bakalan ngebunuhin orang Jepang yang ada di Sidney

Juga pertanyaanye, knape orang Korea benci ama orang ZhongGuo? Ada yang 
tau?



- Original Message - 
From: ardian_c [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, 18 August, 2008 18:05
Subject: [budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi media 
internasional


 hehehehehe fa ciau ya or huaqiao ?hua qiao seh artinya cine perantauan
 tuh or ada arti laen ?

 Oentoenk loe gak disebut si kiok sha alias uler kaki 4 yg uler bukan
 liong gak jadi.

 benernye disebut hua qiao mah gak salah kok kecuali die sebut loe
 zhongguoren , nah baru itu salah.

 Weleh sama2 hakka nyin ya wakakakakakkakakaka daerah Dabu, satu
 kampung ame walikota tionghoa di kalimantan ya ?

 kalu taon 80an ampe 90an awal ya lu balik kampung kures duit soalne
 lage pada kismin alias miskin. Sekarang mah terbalik kale.

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liquid Yahoo [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

 Yup, emang ga bisa di generalisir, pengalaman tiap orang
 berbeda, dari
 tanggapan beberapa orang yang pernah singgah ke negri leluhur juga
 berbeda-beda, pengalaman kami itu di daerah DaBu - Moyan (sekarang
 MeiZhou)
  BuJi - ShenZhen.

 Yang bilang kami Fa Ciau itu ya yang anda bilang orang
 rendahan itu,
 ojek motor  ojek prahu (kami harus nyebrang pakai prahu di suatu
 sungai
 yang lebar besar untuk sampai di kampung leluhur)  pemilik toko di
 pasar
 waktu bli kembang api, kedengaran mereka itu lagi ngobrol dengan
 temannya
 sambil mencibir, mungkin mereka sangka orang tua saya hanya bisa bahasa
 mandarin sepatah dua patah, tapi kenyataannya orang tua saya bisa
 mendengar
 bahasa hak ngien.

 Andaikan tidak mencibir, mungkin hanya sebutan, tidak bisa dianggap
 konotasi merendahkan

 Tapi ada pengalaman beda dengan pelayan restauran kecil di pinggir
 jalan, mereka ramah  banyak bertanya-tanya walaupun mereka tau kami
 perantauan, sayang mereka ga tau Indonesia, tapi lebih tenar
 Malaysia



 - Original Message - 
 From: Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Monday, 18 August, 2008 08:14
 Subject: [budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi
 media
 internasional


  Pengalaman saya sendiri jauh berbeda. Dan itu saya dapatkan di
  Shanghai sebuah kota metropolitan.
 
  Saya tidak bawa uang berlebihan.
  Saya bukan orang kaya.
  Saya tidak bawa angpao.
 
  Tapi anehnya orang-orang situ tetap ramah, dan malah bilang
  zhongguoren ke saya. Dan kebaliknya kali ini saya yang beritahukan
  bahwa terminologi zhongguoren itu tidak tepat, ganti pakai huaren.
 
  Jadi ini saya yang aneh atau apa ? Apa karena orang-orang yang saya
  ajak interaksi itu cuma orang rendahan ? Karena memang saya ngobrol
  sama supir taksi, supir bus, pemilik toko kecil, orang-orang tua yang
  lagi maen musik di pinggir jalan. Maklum lah saya kan bukan
  siapa-siapa, jadi jalan-jalan ke situ gak bakalan ketemu tuh sama
  orang kaya, sama profesor, sama orang-orang pintar.
 
  Menurut saya semua pengalaman ini sifatnya personal. Di PRC ada 1,3
  milyar orang. Tidak semua isi kepala orang itu sama !
 
  Hormat saya,
 
  Yongde
 
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liquid Yahoo liquidha@
  wrote:
 
  Pengalaman saya sih waktu ke kampung leluhur di katain
 FaCiau ama
  orang sono  dikatain Fan Kui ama sodara sendiri...
 
  Tapi emang bener kalo bawa duit 

[budaya_tionghua] Generasi Lama Ada (Was: Uang , pengakuan, keegoisan .siapa benar siapa salah :)

2008-08-18 Terurut Topik Ophoeng
Bung David dan teman0teman semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Nimbrung dikit ajah ya...

Kalau generasi lama, yang jadi tentara dan berpengkat ada juga.
Tong Djoe itu kalau tak salah ikut berjuang, entah jadi tentara
secara resmi dan mendapat pangkat atau tidak, saya tidak yakin.

Di ALRI, pernah ada satu (kolonel) orang Tionghua juga. Kalau 
tidak salah John Lie namanya. Saya pernah kenal juga beberapa 
orang Kolonel (kebanyakan 'mentok' sampai kolonel?) yang beker-
ja di Kesdam (Ksehatan Kodam), biasanya sih sudah jadi dokter 
baru pada masuk militer.

Di kepolisian, saya pernah punya twaku yang masuk jadi polisi di
Bandung, lupa pangkatnya, namanya Tan Kim An, kalau ndak salah.

Kalau di pemerintahan, jaman dulu ya cukup banyak. Terutama di
bagian yang ada hubungannya dengan duit, BI, misalnya. Lha, ke-
marin yang urusan aliran dana BI itu ada sne Oey. 

Pada prinsipnya, kalau ada orang Tionghua yang memang berbakat
dan menonjol, mereka, kalangan pemerintahan mau mengakui, dan
memberi kesempatan untuk maju dan ikut dalam pemerintahan koq.
Masalahnya, banyak orang Tionghua generasi muda tidak lagi mau
ikut terjun di bidang politik. Sudah terkondisi untuk terjun
di bidang bisnis saja. Lebih suka menjadi 'mesin uang'?

Generasi tahun 50-an, yang mengalami trauma G-30-S kayaknya me-
mang jadi apatis(?) terhadap politik. Kalau lihat generasi ja-
man Belanda, 1900-an, orang-orang Tionghua-nya aktip berpoli-
tik, punya partai sendiri, punya suratkabar sendiri, duduk di
parlemen. Sila lihat-lihat dokumen lama ttg itu di link berikut:
http://tjamboek28.multiply.com/

Begitu saja kira-kira ya.

Salam,
Ophoeng, BSD City, Tangerang


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, david [EMAIL PROTECTED] wrote:

Masalahnya bukan tidak mau berbakti ke negara sendiri...di indo kita
merasa tidak di welcome..mo gmn berbakti..apa pernah liat ada orang 
keturunan china jadi jendral ato posisi penting di pemerintahan..?

Powered by Telkomsel BlackBerry�




[budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi media internasional

2008-08-18 Terurut Topik ardian_c
gw jadi bingung baca cerita lu, yg awal lu bilang dihina2 sekarang lu
bilang disambut petasan en disambut.
Yg bener yg mana ? Yg bunyinye ngibul yg mana ?

Sorry aje ya, biar gw gak fasih hakfa , tapi baca tulisan lu bilang
bahasa hakngin hehehehehe rasanye lu gak isa hakfa. Itu mah biasa kalu
org khe gak isa bahasa khe sering disebut si kiok sa. En itu rasanya
jg berlaku buat etnis2 laen dibelahan dunia. 

Oke balik ke hal yg serius.

Org2 itu suka ngomong seenaknya, padahal secara jelas budaya tionghoa
itu salah satunya pilar keluarga, so gak aneh sistem kekerabatan mrk
jg termasuk yg lengkap. Bahkan sampai ada buku silsilah keluarga. Jadi
kenapa mesti ribut2 kalu ada yg balik cari silsilah ? Itu secara tidak
sadar terpatri dibenak setiap org mau mencari asal usul dirinya.

Apakah hal itu salah ¡H Jangankan yg jauh merantau ke negara lain,
yang masih dalam satu lingkup wilayah PRC saja mereka yang merantau
tetap kembali ke kampung kelahiran atau juga kampung leluhur mereka.
Ini jg berlaku di Indonesia kok. Lihat saja para perantauan yg ke
pulau Jawa.

Masalah Jepang vs China, ya jelas dan bukan hanya orang PRC saja tapi
orang Korea juga benci orang Jepang. 

Orang Korea benci orang China ? hm itu  bisa jadi gara2
sengketa klaim peninggalan arkeologi. Jaziarah Liao Dong itu bisa
dibilang ada saham dalam pembentukan kerajaan Gu Chao Xian/goseon or
Korea purba nah penggalian arkeologi katanya sih kerajaan itu ada di
wilayah PRC. Nah itu ada bbrp yg chauvinist Korea barangkali tersinggung.
Padahal itu adalah hasil penggalian arekologi. Kalau mau pikiran
jernih, kenapa mesti diributin ? Toh itu hal yg lumrah dalam
penelitian sejarah masa lampau, dimana arkeologi bagian dari ilmu
sejarah khan.
Seingat saya, ada prof.Thambu Anyang yg pernah meneliti keterkaitan
suku Dayak dengan suku Miao di Yunnan. Apa itu membuat seluruh suku
Dayak akan tersinggung ? Atau juga di buku sejarah Indonesia ditulis
bahwa penduduk di Nusantara itu berasal dari Yunnan ? 

Sentimen yg keluar itu sentimen masalah arkeologi, tapi beda soal
sentimen org Korea thdp org Jepang. Kalau masalah perang Korea hehehe,
itu mah warisan perang dingin, dimana PRC perlu bemper atau wilayah
penyangga, sama kayak Tibet.
Kalau mau dipikir2, org Korea saja mengklaim perayaan Duanwu/pehcun
itu sebagai warisan budaya, belum lagi fengshui dan jg lambang Yijing
di benderanya.  Hal begini jg bisa bikin org2 chinese kheqi sama org
Korea hehehehehehe tapi apa sampe membenci org Korea ?

Ini kok bau2nya nada ngetes ya huehehehehehehehehe

Sekedar tips buat ngadepin sebagian org2 PRC yg lage pada ngerasa jago
en suka ngerendahin huaren, itu pernah dilakukan thdp ponakan gw yg
kebetulan skul di beijing.
Bilang tanpa adanya huaren itu xinghai geming gak bakalan jadi. 

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liquid Yahoo [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Iye tuh, gue lupa cerita tentang Si Kiok Sa, tetangga di rumah
gue (di 
 Jakarta) suka nyebut Si Kiok Sa, gue pengen tau banget artinye ape sih, 
 thank you ngkong Adrian
 
 Nkong Adrian, Ngai pergi baru taon lalu, di sono anak muda ude abis 
 turun gunung ngerantau ke kota, yang ada cuma orang berumur 40 taon
lebih 
 ama anak2 kecil belasan taon.
 
 Ntah emang rombongan gue yang kebiasaan ngasih angpau, pokoknye
oleh2 
 dari Jakarta di bawa banyak, tapi yang gue liat sendiri (gue nyusul
perginya 
 kaga brangkat bareng) ada yang dengan sengaja nyamperin kita terus
tanya2 
 dari keluarga mana, ya terus ternyata sodara jauh ya di rangkul dah, 
 pokoknya begitu kita datang nyalain petasan terus mereka pada dateng
 
 Ada satu lagi pengalaman ade gue di Aussie yang kerja ama orang
asli 
 dari ZhongGuo, die suka ngeledekin ama ade gue kalo ade gue tuh kaga
di akui 
 di mane-mane, tapi terus ade gue nyautin bahwa orang ZhongGuo itu
sendiri 
 keluar negri, berarti nanti lu juga kaga di akuin di mana-mana,
dengan kesel 
 orang ZhongGuo itu bilang kalo die ke aussie karena di suruh
bapaknya buat 
 ngelancarin bahasa linggis, huehehehe alibi di tolak
 
 Yang jadi pertanyaan ade gue, knape orang ZhongGuo benci banget ama 
 Jepang, pernah sekali waktu die pulang kerja di pamit dengan bozznye 
 mengucapkan Sayonara langsung ade gue di ocehin, die bilang, bahwa
orang 
 Jepang pernah ngebunuh orang ZhongGuo bukan hanya Puluhan Ribu, tapi
Jutaan 
 penduduk ZhongGuo, kalo ampe terjadi perang antara ZhongGuo dengan
Jepang, 
 maka bozz ade bakalan ngebunuhin orang Jepang yang ada di Sidney
 
 Juga pertanyaanye, knape orang Korea benci ama orang ZhongGuo?
Ada yang 
 tau?
 
 
 




Re: [budaya_tionghua] OOT : PDP: Caleg Suara Terbanyak tak Taat UU

2008-08-18 Terurut Topik nayarana candra
setuju dengan greysia susilo junus,
jangan - jangan dijadikan kampanye?
Untuk moderator mohon di banned saja, yang tidak hubungan dengannya budaya 
tionghoa, semoga menjadi catatan dan perhatian yang lain,
terima kasih
 
supriyanto
 
  

--- On Mon, 8/18/08, greysia susilo junus [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: greysia susilo junus [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [budaya_tionghua] OOT : PDP: Caleg Suara Terbanyak tak Taat UU
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, August 18, 2008, 1:55 AM








Dear para moderator,

Boleh ga protes? Bapak Kukuh ini dari kemarin isinya cuma posting OOT yang ga 
ada hubungannya sama sekali ama budaya tionghoa, nambah pengetahuan juga 
engga... mohon dipertimbangkan lagi isi-isi sampah nya ini... biar kita ga 
cape membuangnya. ..
Pak Kukuh, disini umumnya tidak tertarik sama politik praktis, segala macam 
iklan agama... silahkan lempar ke forum lain.

greysia



- Original Message 
From: Kukuh Simorangkir helbertus_k@ yahoo.com
Sent: Sunday, August 17, 2008 1:59:26 AM
Subject: [budaya_tionghua] OOT : PDP: Caleg Suara Terbanyak tak Taat UU








17/08/2008 01:35
PDP: Caleg Suara Terbanyak tak Taat UU

M Husni NanangINILAH.COM, Jakarta - Sempitnya waktu penentuan calon legislatif 
oleh KPU yang hanya satu bulan dinilai akan membuat banyak partai politik tidak 
menaati UU Pemilu. 



Tidak taatnya partai politik ini terkait dengan penetapan caleg berdasarkan 
suara terbanyak, bukan lagi mengacu pada nomor urut.

Masalah yang timbul sendiri adalah masalah waktu, bayangkan waktu yang 
mestinya empat bulan dimampatkan menjadi satu bulan. Banyak partai lain yang 
akhirnya tidak taat undang-undang yakni memakai sistem suara terbanyak, kata 
pimpinan Kolektif Nasional
Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Roy BB Janis usai deklarasi Barisan Merah 
Putih (BMP PDP) di kantor Pimpinan Kolektif Nasional PDP, Jakarta, Sabtu (16/8).

Menurut Roy sistem suara terbanyak itu tidak taat UU, namaun kalau dibilang 
melanggar juga tidak.

Sementara itu, dalam menentukan calegnya, PDP tidak memakai sistem suara 
terbanyak, tapi nomor urut dengan Bilangan Pembagi
Pemilih sebesar 30%.

Dengan menaati undang-undang akan memberikan contoh yang baik, karena 
undang-undang
harus ditaati dan dilaksanakan,  ujar Roy.

Ketika ditanya penggunaan sistem suara terbanyak yang menguntungkan caleg dengan
nomor urut 1 yang terkesan tidak berkeringat, Roy menjelaskan bahwa justru 
nomor 1 atau nomor jadi itu mempunyai tanggung jawab yang besar, baik mengolah 
daerah, pemilih dan kemudian memenangkan.

Sedangkan yang di bawah itu menjadi tim sukses, sehingga bisa bekerjasama 
semua, ujarnya.[L2]

 














  

Re: [budaya_tionghua] Re: Kosakata Hokkian

2008-08-18 Terurut Topik Smart einstein
Hi temen2 semua

saya miliser baru disini
sebelum gue komen
wa perkenalkan dulu
nama saya Chen Kuang
saya orang Medan, saya suku tio chu

untuk  rekan2 semua mohon petunjuk

bicara tentang bahasa hokkien dan tio chiu memang unik
masing2 kedua bahasa banyak sekali persamaan tetapi banyak perbedaan hanya
pada cara pengucapan

  Chen Kuang

Pada 18 Agustus 2008 17:12, hartantodedy [EMAIL PROTECTED] menulis:

   Buat yang penasaran sama cukin, yang biasanya bau pesing

 Ibu-ibu sering menggendong anak yang masih kecil dengan cukin (chiu-
 kin). Untuk ikat pinggang dipakai angkin (ang-kin).
 http://15meh.blogspot.com/2008/04/pengaruh-budaya-tionghoa-dalam-
 budaya.html

 Ngomong punya omong kemana empe punya Liang U

 Salam,
 Dedy

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 greysia susilo junus
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  halo temen2,
 
  yang saya masih penasaran itu adalah gendongan bayi... biasanya di
 rumah panggilannya cukin...
  kaen panjang warna merah (biasanya) yang bergambar liong en
 phoenix. itu bahasa hokkian bukan? soalnya saya sendiri kan keluarga
 khek...
 
  greysia
 
  - Original Message 
  From: ibc [EMAIL PROTECTED]
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
  Sent: Sunday, August 17, 2008 9:05:40 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Kosakata Hokkian
 
 
 
 
  -Original Message-
  From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of
 hartantodedy
  Sent: 17 Agustus 2008 11:15
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Subject: [budaya_tionghua] Kosakata Hokkian
 
  Dear all,
 
  Kalau boleh saya ingin mengingat-ingat (nostalgia) perbendaharaan
  kosakata hokkian tempo doeloe.
  pangkeng = kamar tidur
  loteng = lantai dua
  ciakah = telanjang kaki (dulu saya pikir ini bahasa sunda)
  kemoceng = pembersih debu dari bulu ayam
 
  Apakah bahasa hokkiannya ketimun (bonteng-sunda) , binatu, tukang
 gigi
  palsu.
 
  Apakah artinya panglong ( di Medan semua orang pakai kata ini
 untuk
  menyebut toko material bangunan), toko kelontong ( kalau dipikir-
 pikir
  kata tokonya juga koq jadi aneh).
 
  Lalu apa sebutannya alat bunyi-bunyian pedagang kain keliling,
 yang
  terbuat dari kulit ular, ada antingnya dua berbunyi til-tok kalau
  diputar bolak balik.
 
  # mungkin bunyinya tang-tong  #
 
  ## dari ini muncul asalnya istilah pedagang kelontong ( sunda :
 kolontong)
  , keliling kekampung-kampung bawa macam-macam kain dan alat rumah
 tangga ##
 
  sekarang orang dari Tasikmalaya yang rajin jualan keliling alat
 rumah
  tangga.
 
  Kelenteng : katnya asalnya dari suara lonceng yang mengiringi
 ketika rahib /
  hwesio berdoa, liam keng.
 
  Pernah dengar : hun keng, thiam tang, sim ceh, hio low, tie
 kong, toa pe
  kong, su hu ?
 
  Salam,
 
  No virus found in this outgoing message.
  Checked by AVG.
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.4/1616 - Release Date:
 16/08/2008
  17:12
 

  



Re: [budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi media internasional

2008-08-18 Terurut Topik Tony Setiabudhi
Untuk semuanya;
Saya setuju agar BINCANG2 kita dapat memperkaya Khazanah Budaya -dan tahu bahwa 
sistem KEKERABATAN yang paling SERASI - adalah sistem yag diatur oleh BUDAYA.
Kalau dayak saja mengaku bahwa leluhurnya adalah dari Yunnan - Arkeologi 
menemukan Korea juga asalnya dari Tiongkok/ Xi An.
Maka sewajarnyalah kita HUA REN/ Hua  Yi; mengerti kelebihan maupun kekurangan 
warga masing2 termasuk kesukuan kita dari SONO nya !!

--- On Mon, 18/8/08, ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: ardian_c [EMAIL PROTECTED]
Subject: [budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi media 
internasional
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, 18 August, 2008, 8:41 PM






gw jadi bingung baca cerita lu, yg awal lu bilang dihina2 sekarang lu
bilang disambut petasan en disambut.
Yg bener yg mana ? Yg bunyinye ngibul yg mana ?

Sorry aje ya, biar gw gak fasih hakfa , tapi baca tulisan lu bilang
bahasa hakngin hehehehehe rasanye lu gak isa hakfa. Itu mah biasa kalu
org khe gak isa bahasa khe sering disebut si kiok sa. En itu rasanya
jg berlaku buat etnis2 laen dibelahan dunia. 

Oke balik ke hal yg serius.

Org2 itu suka ngomong seenaknya, padahal secara jelas budaya tionghoa
itu salah satunya pilar keluarga, so gak aneh sistem kekerabatan mrk
jg termasuk yg lengkap. Bahkan sampai ada buku silsilah keluarga. Jadi
kenapa mesti ribut2 kalu ada yg balik cari silsilah ? Itu secara tidak
sadar terpatri dibenak setiap org mau mencari asal usul dirinya.

Apakah hal itu salah ¡H Jangankan yg jauh merantau ke negara lain,
yang masih dalam satu lingkup wilayah PRC saja mereka yang merantau
tetap kembali ke kampung kelahiran atau juga kampung leluhur mereka.
Ini jg berlaku di Indonesia kok. Lihat saja para perantauan yg ke
pulau Jawa.

Masalah Jepang vs China, ya jelas dan bukan hanya orang PRC saja tapi
orang Korea juga benci orang Jepang. 

Orang Korea benci orang China ? hm itu bisa jadi gara2
sengketa klaim peninggalan arkeologi. Jaziarah Liao Dong itu bisa
dibilang ada saham dalam pembentukan kerajaan Gu Chao Xian/goseon or
Korea purba nah penggalian arkeologi katanya sih kerajaan itu ada di
wilayah PRC. Nah itu ada bbrp yg chauvinist Korea barangkali tersinggung.
Padahal itu adalah hasil penggalian arekologi. Kalau mau pikiran
jernih, kenapa mesti diributin ? Toh itu hal yg lumrah dalam
penelitian sejarah masa lampau, dimana arkeologi bagian dari ilmu
sejarah khan.
Seingat saya, ada prof.Thambu Anyang yg pernah meneliti keterkaitan
suku Dayak dengan suku Miao di Yunnan. Apa itu membuat seluruh suku
Dayak akan tersinggung ? Atau juga di buku sejarah Indonesia ditulis
bahwa penduduk di Nusantara itu berasal dari Yunnan ? 

Sentimen yg keluar itu sentimen masalah arkeologi, tapi beda soal
sentimen org Korea thdp org Jepang. Kalau masalah perang Korea hehehe,
itu mah warisan perang dingin, dimana PRC perlu bemper atau wilayah
penyangga, sama kayak Tibet.
Kalau mau dipikir2, org Korea saja mengklaim perayaan Duanwu/pehcun
itu sebagai warisan budaya, belum lagi fengshui dan jg lambang Yijing
di benderanya. Hal begini jg bisa bikin org2 chinese kheqi sama org
Korea hehehehehehe tapi apa sampe membenci org Korea ?

Ini kok bau2nya nada ngetes ya huehehehehehehehehe

Sekedar tips buat ngadepin sebagian org2 PRC yg lage pada ngerasa jago
en suka ngerendahin huaren, itu pernah dilakukan thdp ponakan gw yg
kebetulan skul di beijing.
Bilang tanpa adanya huaren itu xinghai geming gak bakalan jadi. 

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Liquid Yahoo [EMAIL PROTECTED] .
wrote:

 Iye tuh, gue lupa cerita tentang Si Kiok Sa, tetangga di rumah
gue (di 
 Jakarta) suka nyebut Si Kiok Sa, gue pengen tau banget artinye ape sih, 
 thank you ngkong Adrian
 
 Nkong Adrian, Ngai pergi baru taon lalu, di sono anak muda ude abis 
 turun gunung ngerantau ke kota, yang ada cuma orang berumur 40 taon
lebih 
 ama anak2 kecil belasan taon.
 
 Ntah emang rombongan gue yang kebiasaan ngasih angpau, pokoknye
oleh2 
 dari Jakarta di bawa banyak, tapi yang gue liat sendiri (gue nyusul
perginya 
 kaga brangkat bareng) ada yang dengan sengaja nyamperin kita terus
tanya2 
 dari keluarga mana, ya terus ternyata sodara jauh ya di rangkul dah, 
 pokoknya begitu kita datang nyalain petasan terus mereka pada dateng
 
 Ada satu lagi pengalaman ade gue di Aussie yang kerja ama orang
asli 
 dari ZhongGuo, die suka ngeledekin ama ade gue kalo ade gue tuh kaga
di akui 
 di mane-mane, tapi terus ade gue nyautin bahwa orang ZhongGuo itu
sendiri 
 keluar negri, berarti nanti lu juga kaga di akuin di mana-mana,
dengan kesel 
 orang ZhongGuo itu bilang kalo die ke aussie karena di suruh
bapaknya buat 
 ngelancarin bahasa linggis, huehehehe alibi di tolak
 
 Yang jadi pertanyaan ade gue, knape orang ZhongGuo benci banget ama 
 Jepang, pernah sekali waktu die pulang kerja di pamit dengan bozznye 
 mengucapkan Sayonara langsung ade gue di ocehin, die bilang, bahwa
orang 
 Jepang pernah ngebunuh orang ZhongGuo bukan hanya Puluhan Ribu, 

Re: [budaya_tionghua] Generasi Lama Ada (Was: Uang , pengakuan, keegoisan .siapa benar siapa salah :)

2008-08-18 Terurut Topik david
Iya maksud g zaman lu..skrg?yang ada cuma diskriminasi yang makin parah...
Powered by Telkomsel BlackBerry�

-Original Message-
From: Ophoeng [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 18 Aug 2008 12:57:15 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Generasi Lama Ada (Was: Uang , pengakuan, keegoisan 
.siapa benar siapa salah :)


Bung David dan teman0teman semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Nimbrung dikit ajah ya...

Kalau generasi lama, yang jadi tentara dan berpengkat ada juga.
Tong Djoe itu kalau tak salah ikut berjuang, entah jadi tentara
secara resmi dan mendapat pangkat atau tidak, saya tidak yakin.

Di ALRI, pernah ada satu (kolonel) orang Tionghua juga. Kalau 
tidak salah John Lie namanya. Saya pernah kenal juga beberapa 
orang Kolonel (kebanyakan 'mentok' sampai kolonel?) yang beker-
ja di Kesdam (Ksehatan Kodam), biasanya sih sudah jadi dokter 
baru pada masuk militer.

Di kepolisian, saya pernah punya twaku yang masuk jadi polisi di
Bandung, lupa pangkatnya, namanya Tan Kim An, kalau ndak salah.

Kalau di pemerintahan, jaman dulu ya cukup banyak. Terutama di
bagian yang ada hubungannya dengan duit, BI, misalnya. Lha, ke-
marin yang urusan aliran dana BI itu ada sne Oey. 

Pada prinsipnya, kalau ada orang Tionghua yang memang berbakat
dan menonjol, mereka, kalangan pemerintahan mau mengakui, dan
memberi kesempatan untuk maju dan ikut dalam pemerintahan koq.
Masalahnya, banyak orang Tionghua generasi muda tidak lagi mau
ikut terjun di bidang politik. Sudah terkondisi untuk terjun
di bidang bisnis saja. Lebih suka menjadi 'mesin uang'?

Generasi tahun 50-an, yang mengalami trauma G-30-S kayaknya me-
mang jadi apatis(?) terhadap politik. Kalau lihat generasi ja-
man Belanda, 1900-an, orang-orang Tionghua-nya aktip berpoli-
tik, punya partai sendiri, punya suratkabar sendiri, duduk di
parlemen. Sila lihat-lihat dokumen lama ttg itu di link berikut:
http://tjamboek28.multiply.com/

Begitu saja kira-kira ya.

Salam,
Ophoeng, BSD City, Tangerang


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, david [EMAIL PROTECTED] wrote:

Masalahnya bukan tidak mau berbakti ke negara sendiri...di indo kita
merasa tidak di welcome..mo gmn berbakti..apa pernah liat ada orang 
keturunan china jadi jendral ato posisi penting di pemerintahan..?

Powered by Telkomsel BlackBerry�





[budaya_tionghua] lam kenal...

2008-08-18 Terurut Topik Henry Gn

salam kenal smua...
saya Henry,baru aza gabung.
marga saya Tan






  





















  




 

















  
___
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Re: [budaya_tionghua] Re: Kosakata Hokkian

2008-08-18 Terurut Topik liang u
Hallo, 
Saya Liang U ada di sini, baru buka email sudah anda jawab, cukin pelesetan 
dari chiukin atau 手巾 shoujin dalam Mandarin. 
Terima kasih.
Liang U

--- On Mon, 8/18/08, hartantodedy [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: hartantodedy [EMAIL PROTECTED]
Subject: [budaya_tionghua] Re: Kosakata Hokkian
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, August 18, 2008, 11:12 AM






Buat yang penasaran sama cukin, yang biasanya bau pesing

Ibu-ibu sering menggendong anak yang masih kecil dengan cukin (chiu-
kin). Untuk ikat pinggang dipakai angkin (ang-kin). 
http://15meh. blogspot. com/2008/ 04/pengaruh- budaya-tionghoa- dalam-
budaya.html

Ngomong punya omong kemana empe punya Liang U

Salam,
Dedy

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, greysia susilo junus 
greysiagreysia@ ... wrote:

 halo temen2,
 
 yang saya masih penasaran itu adalah gendongan bayi... biasanya di 
rumah panggilannya cukin... 
 kaen panjang warna merah (biasanya) yang bergambar liong en 
phoenix. itu bahasa hokkian bukan? soalnya saya sendiri kan keluarga 
khek...
 
 greysia
 
 - Original Message 
 From: ibc [EMAIL PROTECTED] .
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Sent: Sunday, August 17, 2008 9:05:40 AM
 Subject: [budaya_tionghua] Kosakata Hokkian
 
 
 
 
 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of 
hartantodedy
 Sent: 17 Agustus 2008 11:15
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] Kosakata Hokkian
 
 Dear all,
 
 Kalau boleh saya ingin mengingat-ingat (nostalgia) perbendaharaan 
 kosakata hokkian tempo doeloe.
 pangkeng = kamar tidur
 loteng = lantai dua
 ciakah = telanjang kaki (dulu saya pikir ini bahasa sunda)
 kemoceng = pembersih debu dari bulu ayam
 
 Apakah bahasa hokkiannya ketimun (bonteng-sunda) , binatu, tukang 
gigi 
 palsu.
 
 Apakah artinya panglong ( di Medan semua orang pakai kata ini 
untuk 
 menyebut toko material bangunan), toko kelontong ( kalau dipikir-
pikir 
 kata tokonya juga koq jadi aneh).
 
 Lalu apa sebutannya alat bunyi-bunyian pedagang kain keliling, 
yang 
 terbuat dari kulit ular, ada antingnya dua berbunyi til-tok kalau 
 diputar bolak balik. 
 
 # mungkin bunyinya tang-tong  #
 
 ## dari ini muncul asalnya istilah pedagang kelontong ( sunda : 
kolontong)
 , keliling kekampung-kampung bawa macam-macam kain dan alat rumah 
tangga ##
 
 sekarang orang dari Tasikmalaya yang rajin jualan keliling alat 
rumah
 tangga.
 
 Kelenteng : katnya asalnya dari suara lonceng yang mengiringi 
ketika rahib /
 hwesio berdoa, liam keng.
 
 Pernah dengar : hun keng, thiam tang, sim ceh, hio low, tie 
kong, toa pe
 kong, su hu ?
 
 Salam,
 
 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG. 
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.4/1616 - Release Date: 
16/08/2008
 17:12


 














  

[budaya_tionghua] Re: Kosakata Hokkian

2008-08-18 Terurut Topik hartantodedy
Hallo Chen Kuang,

Owe pernah di Medan 5 tahun.
Anda generasi ke berapa di Indonesia, apakah sne anda memang pakai 
Chen, bukan Tan dari dulunya?

Apa anda saudaranya (satu generasi) sama Chen Kuang Tai, yang 
katanya sealiran sama Lo Ban Teng (Ngo Co Kun).

Terus apa artinya Panglong?

Salam,
Dedy

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Smart einstein 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hi temen2 semua
 
 saya miliser baru disini
 sebelum gue komen
 wa perkenalkan dulu
 nama saya Chen Kuang
 saya orang Medan, saya suku tio chu
 
 untuk  rekan2 semua mohon petunjuk
 
 bicara tentang bahasa hokkien dan tio chiu memang unik
 masing2 kedua bahasa banyak sekali persamaan tetapi banyak 
perbedaan hanya
 pada cara pengucapan
 
   Chen Kuang
 
 Pada 18 Agustus 2008 17:12, hartantodedy [EMAIL PROTECTED] 
menulis:
 
Buat yang penasaran sama cukin, yang biasanya bau pesing
 
  Ibu-ibu sering menggendong anak yang masih kecil dengan cukin 
(chiu-
  kin). Untuk ikat pinggang dipakai angkin (ang-kin).
  http://15meh.blogspot.com/2008/04/pengaruh-budaya-tionghoa-dalam-
  budaya.html
 
  Ngomong punya omong kemana empe punya Liang U
 
  Salam,
  Dedy
 
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%
40yahoogroups.com,
  greysia susilo junus
  greysiagreysia@ wrote:
  
   halo temen2,
  
   yang saya masih penasaran itu adalah gendongan bayi... 
biasanya di
  rumah panggilannya cukin...
   kaen panjang warna merah (biasanya) yang bergambar liong en
  phoenix. itu bahasa hokkian bukan? soalnya saya sendiri kan 
keluarga
  khek...
  
   greysia
  
   - Original Message 
   From: ibc ibcindon@
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%
40yahoogroups.com
   Sent: Sunday, August 17, 2008 9:05:40 AM
   Subject: [budaya_tionghua] Kosakata Hokkian
  
  
  
  
   -Original Message-
   From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
   [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of
  hartantodedy
   Sent: 17 Agustus 2008 11:15
   To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
   Subject: [budaya_tionghua] Kosakata Hokkian
  
   Dear all,
  
   Kalau boleh saya ingin mengingat-ingat (nostalgia) 
perbendaharaan
   kosakata hokkian tempo doeloe.
   pangkeng = kamar tidur
   loteng = lantai dua
   ciakah = telanjang kaki (dulu saya pikir ini bahasa sunda)
   kemoceng = pembersih debu dari bulu ayam
  
   Apakah bahasa hokkiannya ketimun (bonteng-sunda) , binatu, 
tukang
  gigi
   palsu.
  
   Apakah artinya panglong ( di Medan semua orang pakai kata ini
  untuk
   menyebut toko material bangunan), toko kelontong ( kalau 
dipikir-
  pikir
   kata tokonya juga koq jadi aneh).
  
   Lalu apa sebutannya alat bunyi-bunyian pedagang kain keliling,
  yang
   terbuat dari kulit ular, ada antingnya dua berbunyi til-tok 
kalau
   diputar bolak balik.
  
   # mungkin bunyinya tang-tong  #
  
   ## dari ini muncul asalnya istilah pedagang kelontong ( sunda :
  kolontong)
   , keliling kekampung-kampung bawa macam-macam kain dan alat 
rumah
  tangga ##
  
   sekarang orang dari Tasikmalaya yang rajin jualan keliling alat
  rumah
   tangga.
  
   Kelenteng : katnya asalnya dari suara lonceng yang mengiringi
  ketika rahib /
   hwesio berdoa, liam keng.
  
   Pernah dengar : hun keng, thiam tang, sim ceh, hio low, tie
  kong, toa pe
   kong, su hu ?
  
   Salam,
  
   No virus found in this outgoing message.
   Checked by AVG.
   Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.4/1616 - Release Date:
  16/08/2008
   17:12
  
 
   
 





[budaya_tionghua] Tanya ttg pengucapan bhs Mandarin (critical period)

2008-08-18 Terurut Topik petrus . purwana
Dear millister,

di dunia pengajaran bhs (Inggris), ada istilah Kissinger effect (dari 
Henry Kissinger, bekas Menlu AS) yaitu setelah melewati masa2 kritis 
(critical period), seseorang tdk dpt lagi (atau susah sekali) utk merubah 
pengucapan bhs yg dipelajarinya. Critical period ini terjadi sekitar masa 
puber dari seorang anak. Melewati batas usia itu, seseorang dpt belajar 
bahasa (baca: grammar) secara sempurna, tetapi pengucapannya sdh kental 
dgn bhs ibunya.
Contoh yg paling terkenal adalah Henry Kissinger (makanya diberi nama 
Kissinger effect). Henry Kissinger beserta keluarganya berimigrasi ke US 
sewaktu Henry berumur 13 dan adik laki2nya berumur 11 thn. Hasilnya: Henry 
Kissinger berbicara bhs Inggris dgn aksen Jerman yg kental, sedangkan adik 
laki2nya berbicara tanpa aksen Jerman sama sekali.
Banyak contoh2 lain. Yg ekstrim: 2 penulis terkenal sastra Inggris 
(namanya lupa krn susah) merupakan org Eropa Timur. Mereka tdk pernah mau 
diwawancara langsung krn logat Inggris mereka yg berantakan (tapi grammar 
mereka sempurna, terbukti dari karya2 mereka).

Saat ini banyak sekali org yg sdh melewati umur pubernya mulai belajar bhs 
Mandarin. Saya ingin menanyakan pendapat / pengalaman anda semua mengenai 
pengucapan kalimat dlm bhs Mandarin. Saya ada beberapa pertanyaan: 
- Apakah ada yg mempunyai pengalaman bahwa mempelajari bhs Mandarin 
setelah masa puber berdampak (besar) thd pengucapan?
- Apakah pengucapan yg kurang tepat mengganggu didalam pembicaraan bhs 
Mandarin?
Butir terakhir saya tanyakan krn saya sendiri tdk berbahasa Mandarin. 
Kalau pengucapan / nada seseorang didalam bhs Inggris / beberapa bhs 
lainnya kurang tepat, orang masih bisa mengerti artinya. Tapi saya rasa 
utk bhs Mandarin lain ceritanya. Mohon pencerahannya.

Terima kasih banyak atas sharingnya.

Salam,

Petrus




--
The information contained in this communication is intended solely for the use 
of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to 
receive it.   It may contain confidential or legally privileged information.   
If you are not the intended recipient you are hereby notified that any 
disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the 
contents of this information is strictly prohibited and may be unlawful. If you 
have received this communication in error, please notify us immediately by 
responding to this email and then delete it from your system. Ernst  Young is 
neither liable for the proper and complete transmission of the information 
contained in this communication nor for any delay in its receipt.