Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal

2009-12-02 Terurut Topik Santo Putra
Setahu saya di Pontianak-Kalimantan Barat banyak yang bermarga Tan, juga ada 
perkumpulan khusus marga Tan, kalau anda bisa tahu tentang silsilah kakek buyut 
anda, saya yakin anda pasti bisa menemukan asal usul keluarga anda. Dimilis ini 
ada juga yang bermarga Tan dari Pontianak, mungkin bisa membantu. 
Pada umumnya marga Tan di Pontianak adalah suku Tio-Ciu dan Kek.
Kebetulan Bapak angkat saya juga bermarga Tan dan berasal dari Shan-Tou  suku 
Tio Ciu.
Demikian informasinya, semoga bisa membantu.



From: agung maulana agungek...@yahoo.co.id
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 2, 2009 10:33:06 AM
Subject: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal

  
Halo, salam kenal saudara Denny Tan, senang sekali di milis ini saya bisa 
bertemu dengan Anda. Kakek buyut saya yg saat ini saya ketahui bernama kong Dul 
(tapi maaf saya belum dapat nama aslinya) beliau 4 bersaudara (2 ke arab saudi, 
1 di china) dan beliau datang ke pulau jawa, tepatnya di betawi sekira tahun 
1860an, memiliki anak(kakek saya) dari isteri (WNI, maaf saya jg belum dapat 
nama isterinya/ nenek buyut saya) bernama Muhammad Said Zaelani, dan ayah saya 
bernama Dede Maulana..
tetapi entah mengapa ayah saya dan keluarga besarnya semua tidak mau (enggan) 
memberitahukan lebih lanjut mengenai silsilah keluarganya, dan mereka 
dibiasakan untuk menggunakan nama muslimnya (i'm lost with their real 
name)..jadi saya harus mencari-cari sendiri..bertanya2. .tapi yah demi 
mengetahuinya. .malu bertanya sesat dijalan..lebih baik malu dari pada tidak 
tahu..hehehe  





Dari: Denny Tan dennyta...@yahoo. com
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Terkirim: Sel, 1 Desember, 2009 21:41:39
Judul: Re: [budaya_tionghua] salam kenal

  
Salam kenal saudara Agung Maulana, saya Denny Tan, agama muslim, asal muasal di 
Tiong Kok nya dari mana, saya sendiri tidak tahu. Tapi saya memiliki buku 
silsilah dari tahun 1200 sampai sekarang dan memiliki sebilah pedang warisan 
yang berukir naga dan berumur sekitar 1000 tahun an. Jika tahu nama lengkap 
engkong ato kongco nya, nanti saya bantu cari. 





From: agoeng_set@ yahoo.com agoeng_...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, December 1, 2009 2:26:01 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] salam kenal

  
Disini ada member tionghoa muslim yg bermarga tan juga, mungkin masih 
bersaudara. Mungkin asal keluarga ( diindonesia) bakal sedikit membantu karena 
biasanya asalnya sama. 


From: agung maulana agungek...@yahoo. co.id 
Date: Tue, 1 Dec 2009 14:22:17 +0800 (SGT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] salam kenal
  
salam kenal buat temen2 milis budaya tionghoa ini..
sebenarnya saya lumayan lama cari2 milis kayak gini
ada yang bisa bantu saya nggak dengan asal muasal saya..
nama saya agung maulana, agama saya muslim, kakek buyut saya (alm) kakek dari 
ayah, berasal dari china, menurut ayah saya lokasinya yg berdekatan
dengan arab saudi, sehingga beliau beragamakan islam, bermargakan Tan..
tetapi saya kehilangan jejak mengenai asal muasal darah tionghoa saya..ada yang 
bisa bantu meluruskan?
terimakasih sebelumnya..


Lebih aman saat online. 
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! 


Akses email lebih cepat. 
Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang 
dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! (Gratis) 



  

Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: Percaya ga Percaya: baru ngobrol dengan cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta

2009-12-02 Terurut Topik Karang Terjal
*Kapan ada kopdar, kalau ada kasi kabar, coba Christ coba 'culik' si mongol
ini buat diinterogasi (just kidding)
*

Christ,

Saran gue, kalo jadi kopi darat, make sure bahwa teman BT mu yang diajak itu
tidak mempermalukan teman mongolmu, kalo perlu di saring dulu, supaya yg
diajak itu tidak berdarah panas dan cukup berbudaya untuk  berdiskusi
dengan sikap dan perilaku yang baik.



2009/12/1 save_mynit save_my...@yahoo.com



 Salam kenal Pak Mihardja, saya Christ

 Tetangga sekaligus teman baru saya ini, selalu minum 4 gelas es teh manis.
 Karena katanya, kalau di mongol, orang minum pakai Gayung bukan pake gelas.
 Jadi gelas itu terlalu sedikit. Selebihnya saya ga perhatiin. Hal ini saya
 dapat sesaat sebelum kenalan dengan dia.

 Bukti peninggalan kerajaan, katanya ada. Dan ada beberapa barang giok yang
 memang ada di peninggalan milik neneknya. Ada juga tongkat (ga jelas tongkat
 apa) yang waktu kecil suka dia colong untuk gali2 tanah ..

 Kapan ada kopdar, kalau ada kasi kabar, coba Christ coba 'culik' si mongol
 ini buat diinterogasi (just kidding)

 Salam
 Abdi Christ


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 ANDREAS MIHARDJA mihar...@... wrote:

  Saya menemukan sebagian daftar dari keluarga mereka - silahkan baca
 sendiri. Saya kira jikalau dia betul² ket. emperor dia paling sedikitnya ada
 bukti²nya. Memang sewaktu empire jatuh banyak harta dicolong dari forbidden
 city jadi banyak yg mempunyainya harta palace, tetapi jikalau betul²
 keturunan pasti ada buktinya yg specific.  Lagi tidak mungkin ket. Qing
 adalah seorang Mongol. Dan jikalau dia betul² orang Mongol cari tahu cara
 makannya. Keluarga saya ada yg ket suku dari Heilungchiang dan tradisi
 makannya 180 degrees berlainan dgn chinese Han.
  Andreas
 

  



[budaya_tionghua] OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-02 Terurut Topik save_mynit
Selamat malam teman2

Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di 
milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang 
sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu bahwa 
Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang melakukan 
penyelidikan dan mengemukakan kembali.

Ketika saya tanya bukti:

1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu 
sendiri sudah patah. 

2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa tetap 
sah, bila ada cincin (cincin ludah) 

3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan

4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada 
mutiara-nya) asli.

5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya

6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman 
saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia 
sayang: Selir bermarga Chen.

7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan 
saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis.

8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu.

9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin 
keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah 
sesuai dengan kebenaran. 

10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok.

11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, mati 
di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya ceritakan 
di atas.

12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya kuning. 
Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi sama tetapi 
berbeda:

- Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini
- Wong  Huang yg artinya kuning
- Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang
- Bong

Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis)
nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah 
saya minta tulis di kertas)

13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang 
meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus 
memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya keturunan 
laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang XU mempunyai 
marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 

14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan marga 
Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan baginya 
untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit hatinya 
kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule khusus 
dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika berada 
di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap menurunkan marga 
Wang pada anak laki2 dan cucunya ini.

14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada 
beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia 
bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak  sepenuhnya objektif karena 
dipengaruhi oleh dendam.

15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di media 
baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri.

16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja.

17. Ching Pertama ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. 

18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk bertemu 
dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam komunitas kecil 
di milis ini.

19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan penyalinan buku harian 
anak perempuan sulung dari Selir Chen ke milis ini. Tentunya dengan bahasa 
indonesia yang ejaan lama (yang saya juga susah ngertinya). 

20. Bila teman2 sudah bertemu langsung dengan teman saya, biar dia yang 
menceritakan sendiri. Saya senang bertemu dengan teman khusus ini yang punya 
banyak pengetahuan dan latar belakang yang unik. Sekarang dia tidak lagi 
berfokus pada dendam (sebagaimana diindoktrinasi oleh sang nenek) kepada pihak2 
yang memburu habis keluarga Guang Xu (Xici dan Kuo Min Tang dan Mao Tse Tung 
pun semangat untuk mengejar dan menghabisi mereka, menurut penuturan teman 
saya. Tanyanya: Kenapa)

Salam
Abdi Christ
Boleh SMS ke no.HP saya: 
0813-1559-7037 
pada jam 19-21 malam.



[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-02 Terurut Topik henyung
Kaisar masa Guangxu bermarga Wang ?
Ching Pertama buyut Cixi asli mongol ?

Yang saya pelajari dari catatan sejarah adalah:

* Keluarga kekaisaran Qing bermarga Aishin Gioro / Aixin Juelo, di masa modern 
ini banyak yang merubah menjadi marga Jin, diambil dari dinasti Jurchen 
sebelumnya, kurang lebih sejaman dengan Song, Liao, XiXia, XiLiao, Yuan.

* Ching Pertama mungkin maksudnya Nurhaci adalah  murni suku Jurchen/Nvzhen, 
asal muasal Jurchen ini memang bersinggungan dengan suku-suku Mongolia (Qirat 
cs dll), namun Jurchen memiliki identitas tersendiri dengan ciri spesifik bukan 
nomaden murni melainkan agraris-nomaden.

* Kalau buyut Cixi dari klan Yehonara / Yehenala ini juga Jurchen/Nvzhen asli.

Di catatan sejarah, Mongolia dan suku-suku Mongol itu TAKLUKAN/JAJAHAN Jurchen. 
Mana mau Jurchen/Man merendahkan diri menyamakan status dengan suku-suku 
Mongolia. Adanya juga perempuan Mongolia diambil jadi istri/selir oleh para 
pangeran Jurchen. Elit Jurchen/Man sangat menjaga kemurnian darah Jurchen/Man. 
Contoh perempuan Mongolia yang berhasil tampil adalah Xiaozhuang Tai 
Huangtaihou yang jadi rebutan Dorgon dan Huang Taiji.

Pembagian militer 8 bendera saja, antara Mongolia dan Man terdapat perbedaan 
tingkat yang jelas.

Maaf ya, saya rasanya sungguh skeptis dengan klaim keturunan kekaisaran ini. 
Mungkin ada salah ingat atau salah nyatat ?


Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, save_mynit save_my...@... wrote:

 Selamat malam teman2
 
 Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di 
 milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang 
 sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu 
 bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang 
 melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali.
 
 Ketika saya tanya bukti:
 
 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu 
 sendiri sudah patah. 
 
 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa 
 tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 
 
 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan
 
 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada 
 mutiara-nya) asli.
 
 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya
 
 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman 
 saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia 
 sayang: Selir bermarga Chen.
 
 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan 
 saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis.
 
 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu.
 
 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin 
 keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah 
 sesuai dengan kebenaran. 
 
 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok.
 
 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, 
 mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya 
 ceritakan di atas.
 
 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya 
 kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi 
 sama tetapi berbeda:
 
 - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini
 - Wong  Huang yg artinya kuning
 - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang
 - Bong
 
 Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis)
 nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah 
 saya minta tulis di kertas)
 
 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang 
 meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus 
 memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya 
 keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang 
 XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 
 
 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan 
 marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan 
 baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit 
 hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule 
 khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika 
 berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap 
 menurunkan marga Wang pada anak laki2 dan cucunya ini.
 
 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada 
 beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia 
 bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak  sepenuhnya objektif 
 karena dipengaruhi oleh dendam.
 
 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di 
 media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri.
 
 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja.
 
 17. Ching Pertama ada buyut dari 

[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan -- kopdar yuk

2009-12-02 Terurut Topik toyota_man
Bro Yung de,

Saya juga skeptis. Pada awalnya.

Tapi saya tau org ini bukan mau cari sensasi. Juga tidak tepat disebut klaim. 
Karena ybs tidak mengumumkan apa2. Sayalah yg membawa cerita dan penuturannya 
dalam milis.

Menurut saran saya, bro dan teman2 milis yg penasaran silahkan membuat kopdar. 
Itulah yg terbaik, karena lama2 ogut bisa bosen juga jadi bulan2an :p 

M
ending temui langsung, karena dia juga ga gitu fasih internet, tapi dia ingin 
berkomunikasi dengan teman2 juga.

Jadi apakah tanggal 18 desember (hari libur kalo ga salah) teman2 mau kopdar di 
Mangga Dua Square Jakarta? Posisi tepat silahkan rundingan tapi biaya tanggung 
sendiri:)

Salam
Abdi Christ

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote:

 Kaisar masa Guangxu bermarga Wang ?
 Ching Pertama buyut Cixi asli mongol ?
 
 Yang saya pelajari dari catatan sejarah adalah:
 
 * Keluarga kekaisaran Qing bermarga Aishin Gioro / Aixin Juelo, di masa 
 modern ini banyak yang merubah menjadi marga Jin, diambil dari dinasti 
 Jurchen sebelumnya, kurang lebih sejaman dengan Song, Liao, XiXia, XiLiao, 
 Yuan.
 
 * Ching Pertama mungkin maksudnya Nurhaci adalah  murni suku 
 Jurchen/Nvzhen, asal muasal Jurchen ini memang bersinggungan dengan suku-suku 
 Mongolia (Qirat cs dll), namun Jurchen memiliki identitas tersendiri dengan 
 ciri spesifik bukan nomaden murni melainkan agraris-nomaden.
 
 * Kalau buyut Cixi dari klan Yehonara / Yehenala ini juga Jurchen/Nvzhen asli.
 
 Di catatan sejarah, Mongolia dan suku-suku Mongol itu TAKLUKAN/JAJAHAN 
 Jurchen. Mana mau Jurchen/Man merendahkan diri menyamakan status dengan 
 suku-suku Mongolia. Adanya juga perempuan Mongolia diambil jadi istri/selir 
 oleh para pangeran Jurchen. Elit Jurchen/Man sangat menjaga kemurnian darah 
 Jurchen/Man. Contoh perempuan Mongolia yang berhasil tampil adalah Xiaozhuang 
 Tai Huangtaihou yang jadi rebutan Dorgon dan Huang Taiji.
 
 Pembagian militer 8 bendera saja, antara Mongolia dan Man terdapat perbedaan 
 tingkat yang jelas.
 
 Maaf ya, saya rasanya sungguh skeptis dengan klaim keturunan kekaisaran ini. 
 Mungkin ada salah ingat atau salah nyatat ?
 
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, save_mynit save_mynit@ wrote:
 
  Selamat malam teman2
  
  Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di 
  milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang 
  sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu 
  bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang 
  melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali.
  
  Ketika saya tanya bukti:
  
  1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu 
  sendiri sudah patah. 
  
  2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa 
  tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 
  
  3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan
  
  4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang 
  ada mutiara-nya) asli.
  
  5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya
  
  6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek 
  teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang 
  paling dia sayang: Selir bermarga Chen.
  
  7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan 
  saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis.
  
  8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu.
  
  9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin 
  keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah 
  sesuai dengan kebenaran. 
  
  10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan 
  Tiongkok.
  
  11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, 
  mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya 
  ceritakan di atas.
  
  12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya 
  kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi 
  sama tetapi berbeda:
  
  - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini
  - Wong  Huang yg artinya kuning
  - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang
  - Bong
  
  Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis)
  nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah 
  saya minta tulis di kertas)
  
  13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang 
  meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus 
  memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya 
  keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan 
  Guang XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus 
  marga. 
  
  14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan 
  marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan 
  

Re: [budaya_tionghua] OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-02 Terurut Topik zhoufy
Lebih baik lagi jika bisa minta buku harian asli dalam bhs mandarin! Karena 
agak aneh jika neneknya yg asli datang dr sana bisa lancar menulis langsung dlm 
bhs indonesia.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: save_mynit save_my...@yahoo.com
Date: Wed, 02 Dec 2009 17:26:47 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan 
tipuan

Selamat malam teman2

Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di 
milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang 
sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu bahwa 
Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang melakukan 
penyelidikan dan mengemukakan kembali.

Ketika saya tanya bukti:

1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu 
sendiri sudah patah. 

2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa tetap 
sah, bila ada cincin (cincin ludah) 

3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan

4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada 
mutiara-nya) asli.

5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya

6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman 
saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia 
sayang: Selir bermarga Chen.

7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan 
saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis.

8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu.

9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin 
keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah 
sesuai dengan kebenaran. 

10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok.

11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, mati 
di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya ceritakan 
di atas.

12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya kuning. 
Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi sama tetapi 
berbeda:

- Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini
- Wong  Huang yg artinya kuning
- Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang
- Bong

Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis)
nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah 
saya minta tulis di kertas)

13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang 
meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus 
memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya keturunan 
laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang XU mempunyai 
marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 

14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan marga 
Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan baginya 
untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit hatinya 
kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule khusus 
dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika berada 
di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap menurunkan marga 
Wang pada anak laki2 dan cucunya ini.

14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada 
beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia 
bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak  sepenuhnya objektif karena 
dipengaruhi oleh dendam.

15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di media 
baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri.

16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja.

17. Ching Pertama ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. 

18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk bertemu 
dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam komunitas kecil 
di milis ini.

19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan penyalinan buku harian 
anak perempuan sulung dari Selir Chen ke milis ini. Tentunya dengan bahasa 
indonesia yang ejaan lama (yang saya juga susah ngertinya). 

20. Bila teman2 sudah bertemu langsung dengan teman saya, biar dia yang 
menceritakan sendiri. Saya senang bertemu dengan teman khusus ini yang punya 
banyak pengetahuan dan latar belakang yang unik. Sekarang dia tidak lagi 
berfokus pada dendam (sebagaimana diindoktrinasi oleh sang nenek) kepada pihak2 
yang memburu habis keluarga Guang Xu (Xici dan Kuo Min Tang dan Mao Tse Tung 
pun semangat untuk mengejar dan menghabisi mereka, menurut penuturan teman 
saya. Tanyanya: Kenapa)

Salam
Abdi Christ
Boleh SMS ke no.HP saya: 
0813-1559-7037 
pada jam 19-21 malam.




RE: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan -- kopdar yuk

2009-12-02 Terurut Topik keshaandrea
Buat bro Abdi salam kenal, penemuan anda ini sangat menarik untuk di
ketahui, apalagi bila memang terbukti benar.

Sandainya salah juga saya mengucapkan terimakasih atas usaha anda.

Biar bagaimanapun latar belakang yg terjadi, jika benar, sangat menarik
untuk melihat sosok turunan dari kaisar cina dan berkenalan dengan beliau,
hal yg tidak terbayangkan oleh nenek moyang kita di china daratan jaman
dahulu bukan?.

Apalagi banyak jejak sejarah yang memang berawal dari isu2 dan ada yg benar
dan tidak benar.

 

Keep update ya bro, jangan putus ada dan jangan merasa jadi bulan2an, info
ini tetap menarik.

 

-  Rusma

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of toyota_man
Sent: Thursday, December 03, 2009 1:28 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu
bukan tipuan -- kopdar yuk

 

  

Bro Yung de,

Saya juga skeptis. Pada awalnya.

Tapi saya tau org ini bukan mau cari sensasi. Juga tidak tepat disebut
klaim. Karena ybs tidak mengumumkan apa2. Sayalah yg membawa cerita dan
penuturannya dalam milis.

Menurut saran saya, bro dan teman2 milis yg penasaran silahkan membuat
kopdar. Itulah yg terbaik, karena lama2 ogut bisa bosen juga jadi bulan2an
:p 

M
ending temui langsung, karena dia juga ga gitu fasih internet, tapi dia
ingin berkomunikasi dengan teman2 juga.

Jadi apakah tanggal 18 desember (hari libur kalo ga salah) teman2 mau kopdar
di Mangga Dua Square Jakarta? Posisi tepat silahkan rundingan tapi biaya
tanggung sendiri:)

Salam
Abdi Christ

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , henyung heny...@... wrote:

 Kaisar masa Guangxu bermarga Wang ?
 Ching Pertama buyut Cixi asli mongol ?
 
 Yang saya pelajari dari catatan sejarah adalah:
 
 * Keluarga kekaisaran Qing bermarga Aishin Gioro / Aixin Juelo, di masa
modern ini banyak yang merubah menjadi marga Jin, diambil dari dinasti
Jurchen sebelumnya, kurang lebih sejaman dengan Song, Liao, XiXia, XiLiao,
Yuan.
 
 * Ching Pertama mungkin maksudnya Nurhaci adalah murni suku
Jurchen/Nvzhen, asal muasal Jurchen ini memang bersinggungan dengan
suku-suku Mongolia (Qirat cs dll), namun Jurchen memiliki identitas
tersendiri dengan ciri spesifik bukan nomaden murni melainkan
agraris-nomaden.
 
 * Kalau buyut Cixi dari klan Yehonara / Yehenala ini juga Jurchen/Nvzhen
asli.
 
 Di catatan sejarah, Mongolia dan suku-suku Mongol itu TAKLUKAN/JAJAHAN
Jurchen. Mana mau Jurchen/Man merendahkan diri menyamakan status dengan
suku-suku Mongolia. Adanya juga perempuan Mongolia diambil jadi istri/selir
oleh para pangeran Jurchen. Elit Jurchen/Man sangat menjaga kemurnian darah
Jurchen/Man. Contoh perempuan Mongolia yang berhasil tampil adalah
Xiaozhuang Tai Huangtaihou yang jadi rebutan Dorgon dan Huang Taiji.
 
 Pembagian militer 8 bendera saja, antara Mongolia dan Man terdapat
perbedaan tingkat yang jelas.
 
 Maaf ya, saya rasanya sungguh skeptis dengan klaim keturunan kekaisaran
ini. Mungkin ada salah ingat atau salah nyatat ?
 
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , save_mynit save_mynit@
wrote:
 
  Selamat malam teman2
  
  Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis
di milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah.
Yang sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak
tahu bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang
melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali.
  
  Ketika saya tanya bukti:
  
  1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang
xu sendiri sudah patah. 
  
  2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut
bisa tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 
  
  3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan
  
  4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak
yang ada mutiara-nya) asli.
  
  5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya
  
  6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek
teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang
paling dia sayang: Selir bermarga Chen.
  
  7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama,
dan saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis.
  
  8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu.
  
  9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia
ingin keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali
sejarah sesuai dengan kebenaran. 
  
  10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan
Tiongkok.
  
  11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling
bungsu, mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah
saya ceritakan di atas.
  
  12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya
kuning. Dia menjabarkan sebagai 

[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-02 Terurut Topik ardian_c
walah walah kok terlalu merendahkan daya nalar sejarahwan tiongkok ya ?
semua jg dah pada curiga waktu guangxu mati itu mati diracun ama cixi, plus jg 
cixi mati ada kemungkinan diracun ama yuan shikai bang.
jg dah ada cerita kalu zhenfei mate disuruh bunuh diri diumur 24 taon.

plus catatan sejarah dinasti Qing itu Zhen fei gak ada keturunan bang, gak ada 
anak laki atau jg perempuan.
getu aja dah 

mahkota ape pake bulu merak seh ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, save_mynit save_my...@... wrote:

 Selamat malam teman2
 
 Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di 
 milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang 
 sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu 
 bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang 
 melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali.
 
 Ketika saya tanya bukti:
 
 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu 
 sendiri sudah patah. 
 
 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa 
 tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 
 
 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan
 
 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada 
 mutiara-nya) asli.
 
 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya
 
 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman 
 saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia 
 sayang: Selir bermarga Chen.
 
 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan 
 saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis.
 
 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu.
 
 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin 
 keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah 
 sesuai dengan kebenaran. 
 
 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok.
 
 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, 
 mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya 
 ceritakan di atas.
 
 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya 
 kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi 
 sama tetapi berbeda:
 
 - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini
 - Wong  Huang yg artinya kuning
 - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang
 - Bong
 
 Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis)
 nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah 
 saya minta tulis di kertas)
 
 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang 
 meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus 
 memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya 
 keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang 
 XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 
 
 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan 
 marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan 
 baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit 
 hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule 
 khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika 
 berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap 
 menurunkan marga Wang pada anak laki2 dan cucunya ini.
 
 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada 
 beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia 
 bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak  sepenuhnya objektif 
 karena dipengaruhi oleh dendam.
 
 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di 
 media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri.
 
 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja.
 
 17. Ching Pertama ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. 
 
 18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk bertemu 
 dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam komunitas 
 kecil di milis ini.
 
 19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan penyalinan buku 
 harian anak perempuan sulung dari Selir Chen ke milis ini. Tentunya dengan 
 bahasa indonesia yang ejaan lama (yang saya juga susah ngertinya). 
 
 20. Bila teman2 sudah bertemu langsung dengan teman saya, biar dia yang 
 menceritakan sendiri. Saya senang bertemu dengan teman khusus ini yang punya 
 banyak pengetahuan dan latar belakang yang unik. Sekarang dia tidak lagi 
 berfokus pada dendam (sebagaimana diindoktrinasi oleh sang nenek) kepada 
 pihak2 yang memburu habis keluarga Guang Xu (Xici dan Kuo Min Tang dan Mao 
 Tse Tung pun semangat untuk mengejar dan menghabisi mereka, menurut penuturan 
 teman saya. Tanyanya: Kenapa)
 
 Salam
 Abdi Christ
 Boleh SMS 

[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan -- kopdar yuk

2009-12-02 Terurut Topik ardian_c
boleh2 aja itung2 kita ngopi ama ngerokok bareng, btw di m2 square boleh 
ngerokok gak ya ?


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, toyota_man save_my...@... wrote:

 Bro Yung de,
 
 Saya juga skeptis. Pada awalnya.
 
 Tapi saya tau org ini bukan mau cari sensasi. Juga tidak tepat disebut klaim. 
 Karena ybs tidak mengumumkan apa2. Sayalah yg membawa cerita dan penuturannya 
 dalam milis.
 
 Menurut saran saya, bro dan teman2 milis yg penasaran silahkan membuat 
 kopdar. Itulah yg terbaik, karena lama2 ogut bisa bosen juga jadi bulan2an :p 
 
 M
 ending temui langsung, karena dia juga ga gitu fasih internet, tapi dia ingin 
 berkomunikasi dengan teman2 juga.
 
 Jadi apakah tanggal 18 desember (hari libur kalo ga salah) teman2 mau kopdar 
 di Mangga Dua Square Jakarta? Posisi tepat silahkan rundingan tapi biaya 
 tanggung sendiri:)
 
 Salam
 Abdi Christ
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote:
 
  Kaisar masa Guangxu bermarga Wang ?
  Ching Pertama buyut Cixi asli mongol ?
  
  Yang saya pelajari dari catatan sejarah adalah:
  
  * Keluarga kekaisaran Qing bermarga Aishin Gioro / Aixin Juelo, di masa 
  modern ini banyak yang merubah menjadi marga Jin, diambil dari dinasti 
  Jurchen sebelumnya, kurang lebih sejaman dengan Song, Liao, XiXia, XiLiao, 
  Yuan.
  
  * Ching Pertama mungkin maksudnya Nurhaci adalah  murni suku 
  Jurchen/Nvzhen, asal muasal Jurchen ini memang bersinggungan dengan 
  suku-suku Mongolia (Qirat cs dll), namun Jurchen memiliki identitas 
  tersendiri dengan ciri spesifik bukan nomaden murni melainkan 
  agraris-nomaden.
  
  * Kalau buyut Cixi dari klan Yehonara / Yehenala ini juga Jurchen/Nvzhen 
  asli.
  
  Di catatan sejarah, Mongolia dan suku-suku Mongol itu TAKLUKAN/JAJAHAN 
  Jurchen. Mana mau Jurchen/Man merendahkan diri menyamakan status dengan 
  suku-suku Mongolia. Adanya juga perempuan Mongolia diambil jadi istri/selir 
  oleh para pangeran Jurchen. Elit Jurchen/Man sangat menjaga kemurnian darah 
  Jurchen/Man. Contoh perempuan Mongolia yang berhasil tampil adalah 
  Xiaozhuang Tai Huangtaihou yang jadi rebutan Dorgon dan Huang Taiji.
  
  Pembagian militer 8 bendera saja, antara Mongolia dan Man terdapat 
  perbedaan tingkat yang jelas.
  
  Maaf ya, saya rasanya sungguh skeptis dengan klaim keturunan kekaisaran 
  ini. Mungkin ada salah ingat atau salah nyatat ?
  
  
  Hormat saya,
  
  Yongde
  




[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-02 Terurut Topik henyung
Zhou xiong,

Sepertinya anda melewatkan satu poin. Kalau benar keluarga kekaisaran, maka 
hal-hal pribadi, penting dan rahasia akan ditulis dalam bahasa Manzhu, bukan 
bahasa Han. Ini sudah menjadi aturan tidak tertulis di keluarga kekaisaran Man 
Qing.

Memang benar mereka sudah ter-sinifikasi. Tetapi bahasa Manzhu tetap menjadi 
bahasa elit yang tidak dilupakan.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Lebih baik lagi jika bisa minta buku harian asli dalam bhs mandarin! Karena 
 agak aneh jika neneknya yg asli datang dr sana bisa lancar menulis langsung 
 dlm bhs indonesia.
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 




[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-02 Terurut Topik ardian_c
ini yg gw inget sepanjang gw inget.


 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman 
 saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia 
 sayang: Selir bermarga Chen.
 

selir Zhen TIDAK MEMILIKI KETURUNAN. Aturan dinasti Qing en dinati sebeloinnya 
, kalu kaisar maen, mesti ditulis kapan maen, gak isa lu lantes dateng 
seenaknya maen seenaknya kayak org biasa.
Trus abis maen suka ditanya dan pasti ditanya, itu bibit naga mau disimpen apa 
dibuang.
kalu dibuang ditulis kapan dibuangnya, disimpen kapan maennya.
Kalu selir telat mens, dicatet telatnya kapan plus langsung bawa tabib istana 
dicek kondisi si selir itu.

 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan 
 saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis.
 
 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu.
 
 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin 
 keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah 
 sesuai dengan kebenaran. 
 
 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok.
 

Dalam catatan sejarah TIONGKOK tidak ada anak selir Zhen, gini selir Zhen masuk 
istana itu seinget gw umur 12 or 14 ya , mati umur 24 taon.
Jadi tiap taon brojol 1 ? h kalu itu ditangan Cixi mampus itu semua 
anak2nya huehehehehehe.
Lagian kejadian gini penting bakalan dicatet ama para abdi dalem jg biar 
mulutnya disegel tetep bocor keluar kalu zhen fei punya anak 8.
Lagian jg diperkirain si Guang Xu itu MANDUL.

 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, 
 mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya 
 ceritakan di atas.
 
 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya 
 kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi 
 sama tetapi berbeda:
 
 - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini
 - Wong  Huang yg artinya kuning
 - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang
 - Bong
 
 Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis)
 nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah 
 saya minta tulis di kertas)
 
Hehehehehehe ini masalah marga dah dijelasin ama si Henyung.

 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang 
 meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus 
 memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya 
 keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang 
 XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 


Kaisar GuangXu marganya AiXin Jueluo. Dan itu bukan nama dinasti.
 
 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan 
 marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan 
 baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit 
 hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule 
 khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika 
 berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap 
 menurunkan marga Wang pada anak laki2 dan cucunya ini.
 
 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada 
 beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia 
 bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak  sepenuhnya objektif 
 karena dipengaruhi oleh dendam.
 
 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di 
 media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri.
 

huahahahahahaha 1 ratu 2 selir akang , itu semua org yg belajar sejarah jg tau. 
Ratunya itu marganya Yehonala.
Selirnya ini 2 bersaudara anak dari pejabat istana.

 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja.
 
 17. Ching Pertama ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. 
 

Yehonala alias marga Cixi itu BOEKAN MONGOLIA asli tapi MANCHURIA asli.

 18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk bertemu 
 dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam komunitas 
 kecil di milis ini.
 
 19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan penyalinan buku 
 harian anak perempuan sulung dari Selir Chen ke milis ini. Tentunya dengan 
 bahasa indonesia yang ejaan lama (yang saya juga susah ngertinya). 
 
 20. Bila teman2 sudah bertemu langsung dengan teman saya, biar dia yang 
 menceritakan sendiri. Saya senang bertemu dengan teman khusus ini yang punya 
 banyak pengetahuan dan latar belakang yang unik. Sekarang dia tidak lagi 
 berfokus pada dendam (sebagaimana diindoktrinasi oleh sang nenek) kepada 
 pihak2 yang memburu habis keluarga Guang Xu (Xici dan Kuo Min Tang dan Mao 
 Tse Tung pun semangat untuk mengejar dan menghabisi mereka, menurut penuturan 
 teman saya. Tanyanya: Kenapa)
 

Cixi memburu mereka ?hmm, Cixi mati beda 2 hari ama matinya Guangxu, jadi 
gimana 

[budaya_tionghua] Keturunan Keluarga Kekaisaran Qing Marga Wang ?

2009-12-02 Terurut Topik henyung
Kemungkinannya kecil karena:

Wang (tiga garis datar + 1 garis tegak) kedudukannya di bawah kaisar. Wang 
merujuk ke raja kecil atau pangeran atau bangsawan.

Contoh: Wu Sangui, gelar resminya adalah Ping Xi Wang, pangeran yang 
menentramkan daerah barat.

Itu sebabnya keturunan kekaisaran Qing seharusnya tidak memakai marga Wang. 
Kecuali hanya kerabat jauh atau keturunan pejabat yang marganya bukan Aishin 
Gioro.

Hormat saya,

Yongde



[budaya_tionghua] Re: Keturunan Keluarga Kekaisaran Qing Marga Wang ?

2009-12-02 Terurut Topik ardian_c
ya gw tambahin lage, gongqin wang.
ada yg mau tambahin lage ?
misalnye feng xifan getu yg 

btw banyak yg dikasih gelar qinwang utk mrk yg gak menjadi kaisar kale yong. 
but itu bukan marga kale itu qinwang tapi status.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote:

 Kemungkinannya kecil karena:
 
 Wang (tiga garis datar + 1 garis tegak) kedudukannya di bawah kaisar. Wang 
 merujuk ke raja kecil atau pangeran atau bangsawan.
 
 Contoh: Wu Sangui, gelar resminya adalah Ping Xi Wang, pangeran yang 
 menentramkan daerah barat.
 
 Itu sebabnya keturunan kekaisaran Qing seharusnya tidak memakai marga Wang. 
 Kecuali hanya kerabat jauh atau keturunan pejabat yang marganya bukan Aishin 
 Gioro.
 
 Hormat saya,
 
 Yongde





Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-02 Terurut Topik zhoufy
Bhs mancu punya huruf tersendiri tdk? Kalau ya, kita boleh minta dong catatan 
harian yg asli tsb!  

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: henyung heny...@yahoo.com
Date: Thu, 03 Dec 2009 02:43:27 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu 
bukan tipuan

Zhou xiong,

Sepertinya anda melewatkan satu poin. Kalau benar keluarga kekaisaran, maka 
hal-hal pribadi, penting dan rahasia akan ditulis dalam bahasa Manzhu, bukan 
bahasa Han. Ini sudah menjadi aturan tidak tertulis di keluarga kekaisaran Man 
Qing.

Memang benar mereka sudah ter-sinifikasi. Tetapi bahasa Manzhu tetap menjadi 
bahasa elit yang tidak dilupakan.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Lebih baik lagi jika bisa minta buku harian asli dalam bhs mandarin! Karena 
 agak aneh jika neneknya yg asli datang dr sana bisa lancar menulis langsung 
 dlm bhs indonesia.
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 





[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-02 Terurut Topik henyung
Bahasa Man ada huruf tersendiri, meminjam aksara Mongol yang disesuaikan.

Di Gu Gong banyak tuh contohnya. Tanya om gugel aja juga banyak contoh huruf 
Man.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Bhs mancu punya huruf tersendiri tdk? Kalau ya, kita boleh minta dong catatan 
 harian yg asli tsb!  
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: henyung heny...@...
 Date: Thu, 03 Dec 2009 02:43:27 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu 
 bukan tipuan
 
 Zhou xiong,
 
 Sepertinya anda melewatkan satu poin. Kalau benar keluarga kekaisaran, maka 
 hal-hal pribadi, penting dan rahasia akan ditulis dalam bahasa Manzhu, bukan 
 bahasa Han. Ini sudah menjadi aturan tidak tertulis di keluarga kekaisaran 
 Man Qing.
 
 Memang benar mereka sudah ter-sinifikasi. Tetapi bahasa Manzhu tetap menjadi 
 bahasa elit yang tidak dilupakan.
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  Lebih baik lagi jika bisa minta buku harian asli dalam bhs mandarin! Karena 
  agak aneh jika neneknya yg asli datang dr sana bisa lancar menulis langsung 
  dlm bhs indonesia.
  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 





[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-02 Terurut Topik ardian_c
lha jelas punya dong, itu yg bener2 mirip cacing, liat aja di istana terlarang, 
bisa liat tuh tulisan man.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Bhs mancu punya huruf tersendiri tdk? Kalau ya, kita boleh minta dong catatan 
 harian yg asli tsb!  
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: henyung heny...@...
 Date: Thu, 03 Dec 2009 02:43:27 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu 
 bukan tipuan
 
 Zhou xiong,
 
 Sepertinya anda melewatkan satu poin. Kalau benar keluarga kekaisaran, maka 
 hal-hal pribadi, penting dan rahasia akan ditulis dalam bahasa Manzhu, bukan 
 bahasa Han. Ini sudah menjadi aturan tidak tertulis di keluarga kekaisaran 
 Man Qing.
 
 Memang benar mereka sudah ter-sinifikasi. Tetapi bahasa Manzhu tetap menjadi 
 bahasa elit yang tidak dilupakan.
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  Lebih baik lagi jika bisa minta buku harian asli dalam bhs mandarin! Karena 
  agak aneh jika neneknya yg asli datang dr sana bisa lancar menulis langsung 
  dlm bhs indonesia.
  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 





Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal

2009-12-02 Terurut Topik Benianto Thanjoyo
Salam kenal buat seluruh anggota milis budaya tionghua, semoga
semuanya dalam keadaan baik-baik saja.
Pertama-tama saya sangat senang dengan adanya milis ini karena
walaupun tidak saling kenal kita bisa saling berbagi informasi di
milis ini.
Kedua sebagai warga keturunan yang sering mendapat perlakuan
diskriminasi dari oknum pejabat/pegawai pemerintahan, kita bisa
saling mencurahkan unek-unek di milis ini.
Ketiga, saya mohon bantuan dari teman-teman milis untuk
menginformasikan asal-usul dari keluarga saya sebagai berikut:
Kakek buyut saya datang dari Tiongkok (kemungkinan daerah Amoy) dan
tinggal di daerah Cirebon tepatnya di Jamblang bernama Tan Tjeng Lok
(kata papa saya alm. dia adalah seorang sinshe), kakek buyut saya ini
punya anak laki-laki 2 orang bernama Tan Tjong Siang  dan Tan Tjong
Liat dan ada anak perempuan katanya kembali ke Tiongkok tapi sudah
putus hubungan.
Tan Tjong Liat punya anak laki-laki 4 orang bernama Tan Kek Tjiang,
Tan Kek Im, Tan Kek An dan Tan Kek Ho. Tan Kek Ho ini punya 11 orang
anak salah satunya papah saya alm. Jadi dari kakek buyut saya Tan
Tjeng Lok sampai saya sudah lima generasi.
Saya ingin sekali mengetahui daerah asal usul kakek buyut saya dari
pihak papah alm. Satu pertanda awal mungkin bacaan di bongpay kakek
saya Tan Kek Tjiang dalam huruf kanji, saya sudah konsultasi di
kelenteng daerah Glodok Jakarta Barat katanya bunyi Hok Kiannya
sebagai berikut:
Hiang Koh Kek Tjiang Tan Hu Kun Ci Bong dan Hiang Pie Wie Poen Leng
Tan Bun Yo Sie Bong kemudian di sisi kiri ada tulisan Tong dan di
sisi kanan ada tulisan Wan.
Kemudian saya tanya ke apek-apek di kelenteng situ apakah Tong Wan itu
nama suatu daerah di Tiongkok, jawabannya iya, tapi tepatnya tidak
tahu.
Nah bagi warga milis yang mengetahui tolong informasinya ...
Sebelumnya diucapkan banyak-banyak terimakasih.

Salam hangat
Beni Than


On 12/2/09, Santo Putra santopu...@ymail.com wrote:
 Setahu saya di Pontianak-Kalimantan Barat banyak yang bermarga Tan, juga ada
 perkumpulan khusus marga Tan, kalau anda bisa tahu tentang silsilah kakek
 buyut anda, saya yakin anda pasti bisa menemukan asal usul keluarga
 anda. Dimilis ini ada juga yang bermarga Tan dari Pontianak, mungkin bisa
 membantu.
 Pada umumnya marga Tan di Pontianak adalah suku Tio-Ciu dan Kek.
 Kebetulan Bapak angkat saya juga bermarga Tan dan berasal dari Shan-Tou
 suku Tio Ciu.
 Demikian informasinya, semoga bisa membantu.


 
 From: agung maulana agungek...@yahoo.co.id
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Wed, December 2, 2009 10:33:06 AM
 Subject: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal


 Halo, salam kenal saudara Denny Tan, senang sekali di milis ini saya bisa
 bertemu dengan Anda. Kakek buyut saya yg saat ini saya ketahui bernama kong
 Dul (tapi maaf saya belum dapat nama aslinya) beliau 4 bersaudara (2 ke arab
 saudi, 1 di china) dan beliau datang ke pulau jawa, tepatnya di betawi
 sekira tahun 1860an, memiliki anak(kakek saya) dari isteri (WNI, maaf saya
 jg belum dapat nama isterinya/ nenek buyut saya) bernama Muhammad Said
 Zaelani, dan ayah saya bernama Dede Maulana..
 tetapi entah mengapa ayah saya dan keluarga besarnya semua tidak mau
 (enggan) memberitahukan lebih lanjut mengenai silsilah keluarganya, dan
 mereka dibiasakan untuk menggunakan nama muslimnya (i'm lost with their real
 name)..jadi saya harus mencari-cari sendiri..bertanya2. .tapi yah demi
 mengetahuinya. .malu bertanya sesat dijalan..lebih baik malu dari pada tidak
 tahu..hehehe




 
 Dari: Denny Tan dennyta...@yahoo. com
 Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Terkirim: Sel, 1 Desember, 2009 21:41:39
 Judul: Re: [budaya_tionghua] salam kenal


 Salam kenal saudara Agung Maulana, saya Denny Tan, agama muslim, asal muasal
 di Tiong Kok nya dari mana, saya sendiri tidak tahu. Tapi saya memiliki buku
 silsilah dari tahun 1200 sampai sekarang dan memiliki sebilah pedang warisan
 yang berukir naga dan berumur sekitar 1000 tahun an. Jika tahu nama lengkap
 engkong ato kongco nya, nanti saya bantu cari.




 
 From: agoeng_set@ yahoo.com agoeng_...@yahoo. com
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Sent: Tue, December 1, 2009 2:26:01 PM
 Subject: Re: [budaya_tionghua] salam kenal


 Disini ada member tionghoa muslim yg bermarga tan juga, mungkin masih
 bersaudara. Mungkin asal keluarga ( diindonesia) bakal sedikit membantu
 karena biasanya asalnya sama.
 

 From: agung maulana agungek...@yahoo. co.id
 Date: Tue, 1 Dec 2009 14:22:17 +0800 (SGT)
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] salam kenal

 salam kenal buat temen2 milis budaya tionghoa ini..
 sebenarnya saya lumayan lama cari2 milis kayak gini
 ada yang bisa bantu saya nggak dengan asal muasal saya..
 nama saya agung maulana, agama saya muslim, kakek buyut saya (alm) kakek
 dari ayah, berasal dari china, menurut ayah saya lokasinya yg berdekatan
 dengan arab saudi, 

Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal

2009-12-02 Terurut Topik King Hian
Sdr. Benianto,
Lebih baik foto bongpai kakek anda itu dikirim ke milis, biar bisa dibaca dari 
huruf Tionghoanya.

Kalau membaca keterangan anda, saya duga nama tempa asal kakek ada adalah: 
Tong'an  (同安), dalam bhs Hokkian dibaca: Tang Wna (wna dibaca wa dengan bunyi 
sengau). 
Dulu TangWna termasuk karesidenan Quanzhou. Sekarang Tang Wna adalah salah satu 
distrik di kota Xiamen.

Tulisan bongpai kakek dan nenek anda, dalam bhs Hokkian mungkin seperti ini:

Hian Kho Kek Tjiang Tan Hu Kun Ci Bong
顯考 [Kek Tjiang] 陳府君之墓   - huruf Kek Tjiang tdk tahu, krn bisa ada banyak 
kemungkinan

Hian Pi Hui Pun Ling Tan Bun Yno Si Bong
顯妣諱 [Pun Ling] 陳門楊氏墓 - huruf Pun Ling/Leng juga bisa banyak kemungkinannya


kiongchiu,
KH





From: Benianto Thanjoyo benianto...@gmail.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, December 3, 2009 10:39:29 AM
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal

  
Salam kenal buat seluruh anggota milis budaya tionghua, semoga
semuanya dalam keadaan baik-baik saja.
Pertama-tama saya sangat senang dengan adanya milis ini karena
walaupun tidak saling kenal kita bisa saling berbagi informasi di
milis ini.
Kedua sebagai warga keturunan yang sering mendapat perlakuan
diskriminasi dari oknum pejabat/pegawai pemerintahan, kita bisa
saling mencurahkan unek-unek di milis ini.
Ketiga, saya mohon bantuan dari teman-teman milis untuk
menginformasikan asal-usul dari keluarga saya sebagai berikut:
Kakek buyut saya datang dari Tiongkok (kemungkinan daerah Amoy) dan
tinggal di daerah Cirebon tepatnya di Jamblang bernama Tan Tjeng Lok
(kata papa saya alm. dia adalah seorang sinshe), kakek buyut saya ini
punya anak laki-laki 2 orang bernama Tan Tjong Siang  dan Tan Tjong
Liat dan ada anak perempuan katanya kembali ke Tiongkok tapi sudah
putus hubungan.
Tan Tjong Liat punya anak laki-laki 4 orang bernama Tan Kek Tjiang,
Tan Kek Im, Tan Kek An dan Tan Kek Ho. Tan Kek Ho ini punya 11 orang
anak salah satunya papah saya alm. Jadi dari kakek buyut saya Tan
Tjeng Lok sampai saya sudah lima generasi.
Saya ingin sekali mengetahui daerah asal usul kakek buyut saya dari
pihak papah alm. Satu pertanda awal mungkin bacaan di bongpay kakek
saya Tan Kek Tjiang dalam huruf kanji, saya sudah konsultasi di
kelenteng daerah Glodok Jakarta Barat katanya bunyi Hok Kiannya
sebagai berikut:
Hiang Koh Kek Tjiang Tan Hu Kun Ci Bong dan Hiang Pie Wie Poen Leng
Tan Bun Yo Sie Bong kemudian di sisi kiri ada tulisan Tong dan di
sisi kanan ada tulisan Wan.
Kemudian saya tanya ke apek-apek di kelenteng situ apakah Tong Wan itu
nama suatu daerah di Tiongkok, jawabannya iya, tapi tepatnya tidak
tahu.
Nah bagi warga milis yang mengetahui tolong informasinya ...
Sebelumnya diucapkan banyak-banyak terimakasih.

Salam hangat
Beni Than

On 12/2/09, Santo Putra santopu...@ymail. com wrote:
 Setahu saya di Pontianak-Kalimanta n Barat banyak yang bermarga Tan, juga ada
 perkumpulan khusus marga Tan, kalau anda bisa tahu tentang silsilah kakek
 buyut anda, saya yakin anda pasti bisa menemukan asal usul keluarga
 anda. Dimilis ini ada juga yang bermarga Tan dari Pontianak, mungkin bisa
 membantu.
 Pada umumnya marga Tan di Pontianak adalah suku Tio-Ciu dan Kek.
 Kebetulan Bapak angkat saya juga bermarga Tan dan berasal dari Shan-Tou
 suku Tio Ciu.
 Demikian informasinya, semoga bisa membantu.


  _ _ __
 From: agung maulana agungek...@yahoo. co.id
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Sent: Wed, December 2, 2009 10:33:06 AM
 Subject: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal


 Halo, salam kenal saudara Denny Tan, senang sekali di milis ini saya bisa
 bertemu dengan Anda. Kakek buyut saya yg saat ini saya ketahui bernama kong
 Dul (tapi maaf saya belum dapat nama aslinya) beliau 4 bersaudara (2 ke arab
 saudi, 1 di china) dan beliau datang ke pulau jawa, tepatnya di betawi
 sekira tahun 1860an, memiliki anak(kakek saya) dari isteri (WNI, maaf saya
 jg belum dapat nama isterinya/ nenek buyut saya) bernama Muhammad Said
 Zaelani, dan ayah saya bernama Dede Maulana..
 tetapi entah mengapa ayah saya dan keluarga besarnya semua tidak mau
 (enggan) memberitahukan lebih lanjut mengenai silsilah keluarganya, dan
 mereka dibiasakan untuk menggunakan nama muslimnya (i'm lost with their real
 name)..jadi saya harus mencari-cari sendiri..bertanya2. .tapi yah demi
 mengetahuinya. .malu bertanya sesat dijalan..lebih baik malu dari pada tidak
 tahu..hehehe




  _ _ __
 Dari: Denny Tan dennytan14@ yahoo. com
 Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Terkirim: Sel, 1 Desember, 2009 21:41:39
 Judul: Re: [budaya_tionghua] salam kenal


 Salam kenal saudara Agung Maulana, saya Denny Tan, agama muslim, asal muasal
 di Tiong Kok nya dari mana, saya sendiri tidak tahu. Tapi saya memiliki buku
 silsilah dari tahun 1200 sampai sekarang dan memiliki sebilah pedang warisan
 yang berukir naga dan berumur sekitar 1000 tahun an. Jika tahu nama lengkap
 engkong ato kongco nya, nanti saya 

Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta

2009-12-02 Terurut Topik liang u
   Pernah saya baca dan lihat potretnya tentang Aixinjioro Pujie, adiknya the 
last emperor Aixinjioro Puyi.
a Puyi. Ia pakai pakaian kerajaan. Hanya lupa di kota mana juga lupa nama 
Han-nya apa?
    Adopsi nama Han oleh etnis Mancu maupun etinis Xianbei zaman dulu, adalah 
inisiatif pribadi jadi bukan melalui undang-undang. Makanya setiap orang 
memilih sendiri sne (marga) Han-nya masing-masing jadi tidak seragam. Mirip 
kita di Indonesia, Wjijaya lazimnya sne Ui (Oey), tapi saya menemukan juga 
Wijaya yang asalnya Tan. 
    Salam
   Liang U
  




From: henyung heny...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 2, 2009 12:09:41 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta

  
Yang saya tahu keturunan kaisar Qing rata-rata pakai marga Jin (emas). Mengacu 
ke nama dinasti nenek moyang mereka, dinasti Jin.

Kalau marga Huang (Oei) atau Wang (raja/pangeran) sepertinya lebih jarang. 

Tahun 2000an lalu ada berita seorang turunan kaisar di daerah selatan, lupa 
apakah di Guangdong atau Guangxi. Beliau itu pakai longpao / jubah naga 
kekaisaran jalan-jalan di tempat umum. Menurut dia karena sekarang di sono 
lebih bebas, dia sah-sah saja pakai baju gituan, karena memang dia turunan 
kaisar. 

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ ... 
wrote:

 menurut saya sih ,
 
 walau salah secara kronologis dan historis , bisa saja cicit itu memang
 keturunannya
 tapi dah tidak efek yah klo benar2 keturunan kaisar , pu yi saja sudah jadi
 rakyat jelata
 





  

[budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan)

2009-12-02 Terurut Topik liang u
Saya baru menonton film Mulan beberapa hari yang lalu, film ini cukup 
mengharukan, dan pengunjung cukup banyak, meskipun ulasan di koran Singapore 
mengatakan, siapa yang mau menonton cerita yang sudah diketahui semua orang? 
Ternyata tidak demikian, film ini bukan saja menampilkan peperangan tapi juga 
menampilkan segi lain dari peperangan, segi manusiawi, sehingga cukup 
mengharukan.

Dulu kita pernah berdebat, ada yang mengatakan Mulan zaman dinasti Tang 
(618-907), ada yang mengatakan zaman Dinasti Utara Wei (386-534). Saya 
cenderung mengatakan Zaman Dinasti Utara Wei, alasannya dalam Sajak Mulan Ci 
ada kalimat yang mengatakan Khan merikrut tentara secara besar-besaran。 Sebutan 
Khan bukan Huangdi (HongTe) menunjukkan zaman itu yang berkuasa adalah suku 
dari utara non-Han. Dalam film ini jelas disebutkan negara yang dibela Mulan 
adalah Wei.  Seorang putra khan  dalam cerita diberi nama Tuoba Hong atau 
Tokpuat Hong. Tuoba adalah sne (marga) keluarga kerajaan zaman itu,  etnis 
Xianbei . Etnis Xianbei adalah etnis yang kuat secara militer pada zaman dulu. 
Tapi pada zaman Dinasti Utara ini kaisar Tuoba Jun, menjadi pelopor asilimilasi 
etnis Tuoba dan etnis Han. Sne Tuoba dari keluarga khan diganti menjadi sne 
Yuan. Mulailah etnis Xianbei terintergrasi ke dalam etnis Han. 

Di barat etnis Qiang yang salah satu cabangnya suku Dangxiang pernah mendirikan 
negara Xi Xia ( He barat atau Se He) , adalah contoh lain dari minoritas yang 
sangat kuat pada zaman dulu.

Pendiri dinasti pertama di Tiongkok yaitu dinasti Xia (He) bernama Yu (Ie), 
sering disebut Xia Yu, dan karena terkenal dengan jasanya membuat saluran 
pengairan ia disebut juga Da Yu ( Ie yang Agung) adalah etnis Qiang.  Etnis ini 
juga sebagian besar sudah terasimilasi menjadi etnis Han, meskipun tidak habis, 
sekarang pusat mereka adalah di kabupaten Beichuan, Sichuan. Kabupaten yang 
terparah dilanda gempa tahun lalu. 

Sekedar tambahan








  

[budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta

2009-12-02 Terurut Topik ardian_c
Apeq, yg saya tau itu org2 Man yg marga aixinjueluo rata2 pake marga Jin 
soalnya arti kata aixin jueluo jg emas getu dan jg itu dah jadi aturan kerajaan 
dinasti qing kalu raja2 mrk pake marga han itu marga jin kecuali ngkale 
qianlong or kangxi owe lupa.

Nah abis revolusi xinhai, org2 man kena sasaran terus, kerja susah, diembat 
disana sini, jadi mrk banyak yg ganti marga, marga jin, wang dan zhao.
Khusus yg marga aixin ini lebih banyak yg pake marga jin é‡` ama zhao 肇 nah 
katanya yg zhao ini tulisannya mirip ama tulisan org man.
Ada jg yg pake marga 黄 kuning soalnya, huang taiji itu pemimpin panji kuning 
utama 正黄旗.

Yg laennya ada yg pake Luo, Xin, Ai dsbny.

Ya mbuh dah soal bener apa kagaknya itu cerita keturunan Guangxu, soalnya yg 
saya tahu itu Guangxu gak ada keturunan alias diperkirain mandul or dibikin 
mandul ama Cixi pake obat.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u lian...@... wrote:

    Pernah saya baca dan lihat potretnya tentang Aixinjioro Pujie, adiknya 
 the last emperor Aixinjioro Puyi.
 a Puyi. Ia pakai pakaian kerajaan. Hanya lupa di kota mana juga lupa nama 
 Han-nya apa?
     Adopsi nama Han oleh etnis Mancu maupun etinis Xianbei zaman dulu, 
 adalah inisiatif pribadi jadi bukan melalui undang-undang. Makanya setiap 
 orang memilih sendiri sne (marga) Han-nya masing-masing jadi tidak seragam. 
 Mirip kita di Indonesia, Wjijaya lazimnya sne Ui (Oey), tapi saya menemukan 
 juga Wijaya yang asalnya Tan. 
     Salam
    Liang U
   
 
 
 
 
 From: henyung heny...@...
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Wed, December 2, 2009 12:09:41 PM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta
 
   
 Yang saya tahu keturunan kaisar Qing rata-rata pakai marga Jin (emas). 
 Mengacu ke nama dinasti nenek moyang mereka, dinasti Jin.
 
 Kalau marga Huang (Oei) atau Wang (raja/pangeran) sepertinya lebih jarang. 
 
 Tahun 2000an lalu ada berita seorang turunan kaisar di daerah selatan, lupa 
 apakah di Guangdong atau Guangxi. Beliau itu pakai longpao / jubah naga 
 kekaisaran jalan-jalan di tempat umum. Menurut dia karena sekarang di sono 
 lebih bebas, dia sah-sah saja pakai baju gituan, karena memang dia turunan 
 kaisar. 
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ 
 ... wrote:
 
  menurut saya sih ,
  
  walau salah secara kronologis dan historis , bisa saja cicit itu memang
  keturunannya
  tapi dah tidak efek yah klo benar2 keturunan kaisar , pu yi saja sudah jadi
  rakyat jelata
 





[budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan)

2009-12-02 Terurut Topik ardian_c
yoi, dulu ngkong xt jg prenah bilang hal yg sama kalu mulan itu etnis xianbei 
yg diambil dari mulan ci.
tapi ada yg ngotot huehehehehe yg penting beda kale waktu ngototnya tuh.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u lian...@... wrote:

 Saya baru menonton film Mulan beberapa hari yang lalu, film ini cukup 
 mengharukan, dan pengunjung cukup banyak, meskipun ulasan di koran Singapore 
 mengatakan, siapa yang mau menonton cerita yang sudah diketahui semua orang? 
 Ternyata tidak demikian, film ini bukan saja menampilkan peperangan tapi juga 
 menampilkan segi lain dari peperangan, segi manusiawi, sehingga cukup 
 mengharukan.

 Dulu kita pernah berdebat, ada yang mengatakan Mulan zaman dinasti Tang 
 (618-907), ada yang mengatakan zaman Dinasti Utara Wei (386-534). Saya 
 cenderung mengatakan Zaman Dinasti Utara Wei, alasannya dalam Sajak Mulan Ci 
 ada kalimat yang mengatakan Khan merikrut tentara secara besar-besaran。 
 Sebutan Khan bukan Huangdi (HongTe) menunjukkan zaman itu yang berkuasa 
 adalah suku dari utara non-Han. Dalam film ini jelas disebutkan negara yang 
 dibela Mulan adalah Wei.  Seorang putra khan  dalam cerita diberi nama 
 Tuoba Hong atau Tokpuat Hong. Tuoba adalah sne (marga) keluarga kerajaan 
 zaman itu,  etnis Xianbei . Etnis Xianbei adalah etnis yang kuat secara 
 militer pada zaman dulu. Tapi pada zaman Dinasti Utara ini kaisar Tuoba Jun, 
 menjadi pelopor asilimilasi etnis Tuoba dan etnis Han. Sne Tuoba dari 
 keluarga khan diganti menjadi sne Yuan. Mulailah etnis Xianbei terintergrasi 
 ke dalam etnis Han.

 Di barat etnis Qiang yang salah satu cabangnya suku Dangxiang pernah 
 mendirikan negara Xi Xia ( He barat atau Se He) , adalah contoh lain dari 
 minoritas yang sangat kuat pada zaman dulu.

 Pendiri dinasti pertama di Tiongkok yaitu dinasti Xia (He) bernama Yu (Ie), 
 sering disebut Xia Yu, dan karena terkenal dengan jasanya membuat saluran 
 pengairan ia disebut juga Da Yu ( Ie yang Agung) adalah etnis Qiang.  Etnis 
 ini juga sebagian besar sudah terasimilasi menjadi etnis Han, meskipun tidak 
 habis, sekarang pusat mereka adalah di kabupaten Beichuan, Sichuan. Kabupaten 
 yang terparah dilanda gempa tahun lalu.

 Sekedar tambahan




 





Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal

2009-12-02 Terurut Topik David Kwa
Encoding: Unicode (UTF-8)

Pak Beni Tan yth,

Pertama-tama perkenankanlah owe mengoreksi penggunaan istilah usang zaman orde 
babe “warga keturunan” vs “pribumi”. Istilah berbau diskriminatif 
itu―memangnya siapa seh yang bukan “keturunan”, dan lagian kita ini 
“keturunan” apa?―sekarang sepertinya sudah ditinggalkan deh; yang ada 
tinggal istilah “Tionghoa/Tionghua” vs “non-Tionghoa/ Tionghua”…

Kedua, ada baiknya foto bongpay yang dimaksud disertakan sebagai lampiran 
sehingga teman-teman dan owe bisa membaca tulisan Tionghoanya. Namun, dari 
penuturan Anda tentang bongpay Tan Kek Tjiang, sekilas owe bisa memperkirakan 
bahwa kongcou (kakek buyut) Anda Tan Tjeng Lok berasal dari Kabupaten Tang-wna 
同安 (Man. Tong’an), di dekat Emui 廈門 (Man. Xiamen). Memang, dalam 
dialek Hokkian selatan, dialek yang dibawa kakek-moyang mayoritas orang 
Tionghoa di Jawa, aksara 同安 bisa dilafalkan Tang-wna dan Tong-an, namun 
sebagai nama tempat lebih sering Tang-wna (baca: tang dan ua dengan bunyi 
sengau). Dan ema Anda sne (marga) Yo 楊 (Man. Yang).

Tanpa melihat huruf Tionghoanya, bongpay ngkong Anda Tan Kek Tjiang kira-kira 
bertulisan: 
Kanan (kuburan ngkong, dalam ejaan lama): Hian Kho Kek Tjiang Tan Hoe Koen Tjie 
Bong 顯考□□陳夫君之å¢, artinya ‘Kuburan almarhumah ayah kami Tuan 
Tan Kek Tjiang’.
Kiri (kuburan ema, dalam ejaan lama): Hian Pie Wie Poen Leng Tan Boen Yo Sie 
Bong 顯妣□□□陳門楊氏之å¢, artinya ‘Kuburan almarhumah ibu kami 
Nyonya Tan Kek Tjiang, terlahir Yo xxx xxx. 

□ dan xxx menyatakan huruf Tionghoa yang harus dilihat dari foto di bongpay.

Mungkin Acek Liang U, King Hian-te mau menambahkan? Sumangga pisan…

Kiongchiu,
DK


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Benianto Thanjoyo benianto...@... 
wrote:

Salam kenal buat seluruh anggota milis budaya tionghua, semoga semuanya dalam 
keadaan baik-baik saja.
Pertama-tama saya sangat senang dengan adanya milis ini karena walaupun tidak 
saling kenal kita bisa saling berbagi informasi di milis ini.
Kedua sebagai warga keturunan yang sering mendapat perlakuan diskriminasi 
dari oknum pejabat/pegawai pemerintahan, kita bisa saling mencurahkan 
unek-unek di milis ini.
Ketiga, saya mohon bantuan dari teman-teman milis untuk menginformasikan 
asal-usul dari keluarga saya sebagai berikut:
Kakek buyut saya datang dari Tiongkok (kemungkinan daerah Amoy) dan tinggal di 
daerah Cirebon tepatnya di Jamblang bernama Tan Tjeng Lok (kata papa saya alm. 
dia adalah seorang sinshe), kakek buyut saya ini punya anak laki-laki 2 orang 
bernama Tan Tjong Siang dan Tan Tjong Liat dan ada anak perempuan katanya 
kembali ke Tiongkok tapi sudah putus hubungan.
Tan Tjong Liat punya anak laki-laki 4 orang bernama Tan Kek Tjiang, Tan Kek Im, 
Tan Kek An dan Tan Kek Ho. Tan Kek Ho ini punya 11 orang anak salah satunya 
papah saya alm. Jadi dari kakek buyut saya Tan Tjeng Lok sampai saya sudah lima 
generasi.
Saya ingin sekali mengetahui daerah asal usul kakek buyut saya dari pihak papah 
alm. Satu pertanda awal mungkin bacaan di bongpay kakek saya Tan Kek Tjiang 
dalam huruf kanji, saya sudah konsultasi di kelenteng daerah Glodok Jakarta 
Barat katanya bunyi Hok Kiannya sebagai berikut:
Hiang Koh Kek Tjiang Tan Hu Kun Ci Bong dan Hiang Pie Wie Poen Leng Tan Bun Yo 
Sie Bong kemudian di sisi kiri ada tulisan Tong dan di sisi kanan ada 
tulisan Wan.
Kemudian saya tanya ke apek-apek di kelenteng situ apakah Tong Wan itu nama 
suatu daerah di Tiongkok, jawabannya iya, tapi tepatnya tidak tahu.
Nah bagi warga milis yang mengetahui tolong informasinya ... Sebelumnya 
diucapkan banyak-banyak terimakasih.

Salam hangat
Beni Than




Re: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan)

2009-12-02 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: liang u 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, December 03, 2009 11:45 AM
Subject: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua 
Bok Lan)

  Sebutan Khan bukan Huangdi (HongTe) 

Maaf, alih-alih Hong Te, apa bukannya Oey Te?

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

 suku Dangxiang pernah mendirikan
 negara Xi Xia ( He barat atau Se He)

Sementara orang mengatakan yang dimaksud dengan Se He itu negeri India.
Apa untuk India itu, huruf He-nya beda ya?

Wasalam.

=
 

- Original Message - 
From: liang u 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, December 03, 2009 11:45 AM
Subject: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua 
Bok Lan)

Saya baru menonton film Mulan beberapa hari yang lalu, film ini cukup 
mengharukan, dan pengunjung cukup banyak, meskipun ulasan di koran Singapore 
mengatakan, siapa yang mau menonton cerita yang sudah diketahui semua orang? 
Ternyata tidak demikian, film ini bukan saja menampilkan peperangan tapi juga 
menampilkan segi lain dari peperangan, segi manusiawi, sehingga cukup 
mengharukan.

Dulu kita pernah berdebat, ada yang mengatakan Mulan zaman dinasti Tang 
(618-907), ada yang mengatakan zaman Dinasti Utara Wei (386-534). Saya 
cenderung mengatakan Zaman Dinasti Utara Wei, alasannya dalam Sajak Mulan Ci 
ada kalimat yang mengatakan Khan merikrut tentara secara besar-besaran。 Sebutan 
Khan bukan Huangdi (HongTe) menunjukkan zaman itu yang berkuasa adalah suku 
dari utara non-Han. Dalam film ini jelas disebutkan negara yang dibela Mulan 
adalah Wei.  Seorang putra khan  dalam cerita diberi nama Tuoba Hong atau 
Tokpuat Hong. Tuoba adalah sne (marga) keluarga kerajaan zaman itu,  etnis 
Xianbei . Etnis Xianbei adalah etnis yang kuat secara militer pada zaman dulu. 
Tapi pada zaman Dinasti Utara ini kaisar Tuoba Jun, menjadi pelopor asilimilasi 
etnis Tuoba dan etnis Han. Sne Tuoba dari keluarga khan diganti menjadi sne 
Yuan. Mulailah etnis Xianbei terintergrasi ke dalam etnis Han. 

Di barat etnis Qiang yang salah satu cabangnya suku Dangxiang pernah mendirikan 
negara Xi Xia ( He barat atau Se He) , adalah contoh lain dari minoritas yang 
sangat kuat pada zaman dulu.

Pendiri dinasti pertama di Tiongkok yaitu dinasti Xia (He) bernama Yu (Ie), 
sering disebut Xia Yu, dan karena terkenal dengan jasanya membuat saluran 
pengairan ia disebut juga Da Yu ( Ie yang Agung) adalah etnis Qiang.  Etnis ini 
juga sebagian besar sudah terasimilasi menjadi etnis Han, meskipun tidak habis, 
sekarang pusat mereka adalah di kabupaten Beichuan, Sichuan. Kabupaten yang 
terparah dilanda gempa tahun lalu. 

Sekedar tambahan


Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta

2009-12-02 Terurut Topik liang u
Dik Ardian, 
  Terima kasih atas masukannya. Saya usul agar catatan hariannya baik dalam 
bahasa Mancu atau Han atau Indonesia bisa di copy, saya kenal seorang mahasiswa 
reset di Wuhan, bisa melalui dia disampaikan kepada ahlinya. Siapa tahu bisa 
menambah data dinasti Qing yang belum tercakup dalam buku-buku sekarang. 
  
    Salam
Liang U

 


From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, December 3, 2009 12:44:34 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta

  
Apeq, yg saya tau itu org2 Man yg marga aixinjueluo rata2 pake marga Jin 
soalnya arti kata aixin jueluo jg emas getu dan jg itu dah jadi aturan kerajaan 
dinasti qing kalu raja2 mrk pake marga han itu marga jin kecuali ngkale 
qianlong or kangxi owe lupa.

Nah abis revolusi xinhai, org2 man kena sasaran terus, kerja susah, diembat 
disana sini, jadi mrk banyak yg ganti marga, marga jin, wang dan zhao.
Khusus yg marga aixin ini lebih banyak yg pake marga jin é‡` ama zhao 肇 nah 
katanya yg zhao ini tulisannya mirip ama tulisan org man.
Ada jg yg pake marga 黄 kuning soalnya, huang taiji itu pemimpin panji kuning 
utama 正黄旗.

Yg laennya ada yg pake Luo, Xin, Ai dsbny.

Ya mbuh dah soal bener apa kagaknya itu cerita keturunan Guangxu, soalnya yg 
saya tahu itu Guangxu gak ada keturunan alias diperkirain mandul or dibikin 
mandul ama Cixi pake obat.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u lian...@...  wrote:

    Pernah saya baca dan lihat potretnya tentang Aixinjioro Pujie, adiknya 
 the last emperor Aixinjioro Puyi.
 a Puyi. Ia pakai pakaian kerajaan. Hanya lupa di kota mana juga lupa nama 
 Han-nya apa?
     Adopsi nama Han oleh etnis Mancu maupun etinis Xianbei zaman dulu, 
 adalah inisiatif pribadi jadi bukan melalui undang-undang. Makanya setiap 
 orang memilih sendiri sne (marga) Han-nya masing-masing jadi tidak seragam. 
 Mirip kita di Indonesia, Wjijaya lazimnya sne Ui (Oey), tapi saya menemukan 
 juga Wijaya yang asalnya Tan. 
     Salam
    Liang U
   
 
 
 
  _ _ __
 From: henyung heny...@... 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Sent: Wed, December 2, 2009 12:09:41 PM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta
 
   
 Yang saya tahu keturunan kaisar Qing rata-rata pakai marga Jin (emas). 
 Mengacu ke nama dinasti nenek moyang mereka, dinasti Jin.
 
 Kalau marga Huang (Oei) atau Wang (raja/pangeran) sepertinya lebih jarang. 
 
 Tahun 2000an lalu ada berita seorang turunan kaisar di daerah selatan, lupa 
 apakah di Guangdong atau Guangxi. Beliau itu pakai longpao / jubah naga 
 kekaisaran jalan-jalan di tempat umum. Menurut dia karena sekarang di sono 
 lebih bebas, dia sah-sah saja pakai baju gituan, karena memang dia turunan 
 kaisar. 
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ 
 ... wrote:
 
  menurut saya sih ,
  
  walau salah secara kronologis dan historis , bisa saja cicit itu memang
  keturunannya
  tapi dah tidak efek yah klo benar2 keturunan kaisar , pu yi saja sudah jadi
  rakyat jelata
 






  

[budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan)

2009-12-02 Terurut Topik David Kwa
Bukan, aksaranya laen.

Hongtee 皇帝 artinya ‘kaisar’, sementara Oey Tee 黃帝 artinya ‘Kaisar 
Kuning’, kakek-moyang orang Tionghoa. Dalam konteks ini tentu Hongteelah yang 
dimaksud.

Memang, dalam dialek Mandarin keduanya sama-sama dilafalkan Huangdi dan Huang 
Di.

Kiongtjhioe,
DK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh absa...@... 
wrote:

 - Original Message - 
 From: liang u 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
 Sent: Thursday, December 03, 2009 11:45 AM
 Subject: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua 
 Bok Lan)
 
   Sebutan Khan bukan Huangdi (HongTe) 
 
 Maaf, alih-alih Hong Te, apa bukannya Oey Te?
 
 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
 
  suku Dangxiang pernah mendirikan
  negara Xi Xia ( He barat atau Se He)
 
 Sementara orang mengatakan yang dimaksud dengan Se He itu negeri India.
 Apa untuk India itu, huruf He-nya beda ya?
 
 Wasalam.
 
 =
  
 
 - Original Message - 
 From: liang u 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
 Sent: Thursday, December 03, 2009 11:45 AM
 Subject: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua 
 Bok Lan)
 
 Saya baru menonton film Mulan beberapa hari yang lalu, film ini cukup 
 mengharukan, dan pengunjung cukup banyak, meskipun ulasan di koran Singapore 
 mengatakan, siapa yang mau menonton cerita yang sudah diketahui semua orang? 
 Ternyata tidak demikian, film ini bukan saja menampilkan peperangan tapi juga 
 menampilkan segi lain dari peperangan, segi manusiawi, sehingga cukup 
 mengharukan.
 
 Dulu kita pernah berdebat, ada yang mengatakan Mulan zaman dinasti Tang 
 (618-907), ada yang mengatakan zaman Dinasti Utara Wei (386-534). Saya 
 cenderung mengatakan Zaman Dinasti Utara Wei, alasannya dalam Sajak Mulan Ci 
 ada kalimat yang mengatakan Khan merikrut tentara secara besar-besaran。 
 Sebutan Khan bukan Huangdi (HongTe) menunjukkan zaman itu yang berkuasa 
 adalah suku dari utara non-Han. Dalam film ini jelas disebutkan negara yang 
 dibela Mulan adalah Wei.  Seorang putra khan  dalam cerita diberi nama Tuoba 
 Hong atau Tokpuat Hong. Tuoba adalah sne (marga) keluarga kerajaan zaman itu, 
  etnis Xianbei . Etnis Xianbei adalah etnis yang kuat secara militer pada 
 zaman dulu. Tapi pada zaman Dinasti Utara ini kaisar Tuoba Jun, menjadi 
 pelopor asilimilasi etnis Tuoba dan etnis Han. Sne Tuoba dari keluarga khan 
 diganti menjadi sne Yuan. Mulailah etnis Xianbei terintergrasi ke dalam etnis 
 Han. 
 
 Di barat etnis Qiang yang salah satu cabangnya suku Dangxiang pernah 
 mendirikan negara Xi Xia ( He barat atau Se He) , adalah contoh lain dari 
 minoritas yang sangat kuat pada zaman dulu.
 
 Pendiri dinasti pertama di Tiongkok yaitu dinasti Xia (He) bernama Yu (Ie), 
 sering disebut Xia Yu, dan karena terkenal dengan jasanya membuat saluran 
 pengairan ia disebut juga Da Yu ( Ie yang Agung) adalah etnis Qiang.  Etnis 
 ini juga sebagian besar sudah terasimilasi menjadi etnis Han, meskipun tidak 
 habis, sekarang pusat mereka adalah di kabupaten Beichuan, Sichuan. Kabupaten 
 yang terparah dilanda gempa tahun lalu. 
 
 Sekedar tambahan





Re: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan)

2009-12-02 Terurut Topik liang u
Pak Ahmad,
   Maaf hongte di sini yang saya maksud adalah 皇帝atau Hongsiang  皇上 Huangshang 
yaitu kaisar. Sedang Oeij Te yang dianggap leluhur orang Tuionghoa itu Huangdi 
黄帝 atau Kaisar Kuning. Huruf hong-nya beda, bunyinya sama.
   Kalau Se He yang dimaksud India itu , saya lupa juga menulisnya bagaimana? 
Maaf nanti dicari dulu. Rasanya sih memang sama. 
   Yang dulu saya salah informasikan adalah Zhang Yimou, salah ingat saya, Yi  
nya bukan yi -= ek, tapi Yi yang berarti seni , yi  = gee. Seni dari sini bela 
diri = boegee. Jadi Zhang Yimou yang benar adalah Zhang Yimou 张艺谋, dalam ejaan 
Hokkian lama adalah Thio Gee Bouw, bukan Thio Ek Bouw. 
   Sudah lama mau saya koreksi tapi lupa melulu, sampai hari ini, mohon maaf.
   Salam
   Liang U 





From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, December 3, 2009 1:17:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= 
Hua Bok Lan)

  
 
- Original Message - 
From: liang u
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Thursday, December 03, 2009 11:45 AM
Subject: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua 
Bok Lan)
 
 Sebutan Khan bukan Huangdi (HongTe) 
 
Maaf, alih-alih Hong Te, apa bukannya Oey Te?
 
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
 
 suku Dangxiang pernah mendirikan
 negara Xi Xia ( He barat atau Se He)
 
Sementara orang mengatakan yang dimaksud dengan Se He itu negeri India.
Apa untuk India itu, huruf He-nya beda ya?
 
Wasalam.
 
 = = ===


- Original Message - 
From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Thursday, December 03, 2009 11:45 AM
Subject: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua 
Bok Lan)

Saya baru menonton film Mulan beberapa hari yang lalu, film ini cukup 
mengharukan, dan pengunjung cukup banyak, meskipun ulasan di koran Singapore 
mengatakan, siapa yang mau menonton cerita yang sudah diketahui semua orang? 
Ternyata tidak demikian, film ini bukan saja menampilkan peperangan tapi juga 
menampilkan segi lain dari peperangan, segi manusiawi, sehingga cukup 
mengharukan.

Dulu kita pernah berdebat, ada yang mengatakan Mulan zaman dinasti Tang 
(618-907), ada yang mengatakan zaman Dinasti Utara Wei (386-534). Saya 
cenderung mengatakan Zaman Dinasti Utara Wei, alasannya dalam Sajak Mulan Ci 
ada kalimat yang mengatakan Khan merikrut tentara secara besar-besaran。 Sebutan 
Khan bukan Huangdi (HongTe) menunjukkan zaman itu yang berkuasa adalah suku 
dari utara non-Han. Dalam film ini jelas disebutkan negara yang dibela Mulan 
adalah Wei.  Seorang putra khan  dalam cerita diberi nama Tuoba Hong atau 
Tokpuat Hong. Tuoba adalah sne (marga) keluarga kerajaan zaman itu,  etnis 
Xianbei . Etnis Xianbei adalah etnis yang kuat secara militer pada zaman dulu. 
Tapi pada zaman Dinasti Utara ini kaisar Tuoba Jun, menjadi pelopor asilimilasi 
etnis Tuoba dan etnis Han. Sne Tuoba dari keluarga khan diganti menjadi sne 
Yuan. Mulailah etnis Xianbei terintergrasi ke dalam etnis Han. 

Di barat etnis Qiang yang salah satu cabangnya suku Dangxiang pernah mendirikan 
negara Xi Xia ( He barat atau Se He) , adalah contoh lain dari minoritas yang 
sangat kuat pada zaman dulu.

Pendiri dinasti pertama di Tiongkok yaitu dinasti Xia (He) bernama Yu (Ie), 
sering disebut Xia Yu, dan karena terkenal dengan jasanya membuat saluran 
pengairan ia disebut juga Da Yu ( Ie yang Agung) adalah etnis Qiang.  Etnis ini 
juga sebagian besar sudah terasimilasi menjadi etnis Han, meskipun tidak habis, 
sekarang pusat mereka adalah di kabupaten Beichuan, Sichuan. Kabupaten yang 
terparah dilanda gempa tahun lalu. 

Sekedar tambahan



  

Re: [budaya_tionghua] OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-02 Terurut Topik King Hian
quote:
12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya
kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya
bunyi sama tetapi berbeda:
- Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini
- Wong  Huang yg artinya kuning
- Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang
- Bong
Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis)
nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah 
saya minta tulis di kertas)

 KH:
1. Dari penjelasan 5 sne (marga) di atas, kelihatannya semuanya mengacu ke 
2 sne yaitu HUANG(黃) dan WANG (王).
2. Dalam bhs Hakka dan Konghu, keduanya dibaca WONG. 
3. Ada bbrp dialek bhs Hakka (diantaranya dialek Hoiliuk dan Hopho) yang 
membaca keduanya menjadi BONG
4. Sne WANG (王) ditulis dengan 3 garis datar dan 1 garis vertikal, dibaca ONG 
dalam bhs Hokkian (sedangkan sne Huang dibaca Ng atau Wni/Oei/Oey). 
5. Sne WANG/ONG (王) termasuk sne yang terbesar di Tiongkok, dan bisa dipastikan 
sebagian besar orang yang bersne WANG/ONG bukanlah pedagang

kiongchiu,
KH






From: save_mynit save_my...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, December 3, 2009 12:26:47 AM
Subject: [budaya_tionghua] OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan 
tipuan

  
Selamat malam teman2

Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di 
milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang 
sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu bahwa 
Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang melakukan 
penyelidikan dan mengemukakan kembali.

Ketika saya tanya bukti:

1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu 
sendiri sudah patah. 

2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa tetap 
sah, bila ada cincin (cincin ludah) 

3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan

4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada 
mutiara-nya) asli.

5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya

6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman 
saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia 
sayang: Selir bermarga Chen.

7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan 
saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis.

8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu.

9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin 
keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah 
sesuai dengan kebenaran. 

10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok.

11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, mati 
di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya ceritakan 
di atas.

12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya kuning. 
Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi sama tetapi 
berbeda:

- Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini
- Wong  Huang yg artinya kuning
- Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang
- Bong

Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis)
nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah 
saya minta tulis di kertas)

13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang 
meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus 
memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya keturunan 
laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang XU mempunyai 
marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 

14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan marga 
Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan baginya 
untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit hatinya 
kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule khusus 
dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika berada 
di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap menurunkan marga 
Wang pada anak laki2 dan cucunya ini.

14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada 
beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia 
bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak  sepenuhnya objektif karena 
dipengaruhi oleh dendam.

15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di media 
baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri.

16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja.

17. Ching Pertama ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. 

18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk bertemu 
dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam komunitas kecil 
di milis ini.

19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan 

Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal

2009-12-02 Terurut Topik adiperdanasamuel
Hai lam kenal sy samuel.
Papaku dulu pny pertimbangan saat kasih sy nama. Akhirnya ia mengurungkan 
niatnya untk memberi nama tionghoa pd sy dan saudara2 saya akhirnya memberi 
nama indonesia tp berbau kristen spt samuel adi, anton budi, yesyurun adi, 
camalia fitri karena lahir saat idul fitri.. Alasannya spy anak2nya mudah 
mendapat pelayanan publik di negeri ini. Kenyataannya tidak seperti yg 
dibayangkan. Mau kuliah di univ kristen yg myortas tionghoa aja saya diminta 
srt ganti nama papa dan saat sy urus paspor.. Sy jengkel dng situasi ini tp 
lama kemaan saya kebal dan sering menjadikan hal diskriminasi ini sbg 
tantangan... Lama kelamaan saya tdk lagi persoalkan apa sy didiskriminasi atau 
tdk, krn dalam pengalaman sy tdk semua pejabat pemerintah yg pikiran sempitn 
paling dimintaain duit. Selama wajar kasih aja. Kehidupan keseharian kita yg 
saling menghargai, mengenal dan saling bantu lebih penting. Menyadari 
kemanusiaan kita dan menyadarkan orang lain tentang kemanusiaannya adalah lebih 
utama lebih luhur.. Sy berjuang disisi ini. Masalah sebutan cina saat orde 
baru, atau tionghoa setelah orde baru tak masalah.. Dibilang keturunan jg gak 
masalah.. Apa arti semua itu? Pernah teman menyusuri silsilahnya sampai ke RRC, 
tapi sampe di sana dia sudah digolongkan orang ciausen (peranakan). Salam.  
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: David Kwa david_kwa2...@yahoo.com
Date: Thu, 03 Dec 2009 04:59:22 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal

Encoding: Unicode (UTF-8)

Pak Beni Tan yth,

Pertama-tama perkenankanlah owe mengoreksi penggunaan istilah usang zaman orde 
babe “warga keturunan� vs “pribumi�. Istilah berbau diskriminatif 
itu―memangnya siapa seh yang bukan “keturunan�, dan lagian kita ini 
“keturunan� apa?―sekarang sepertinya sudah ditinggalkan deh; yang ada 
tinggal istilah “Tionghoa/Tionghua� vs “non-Tionghoa/ Tionghua�…

Kedua, ada baiknya foto bongpay yang dimaksud disertakan sebagai lampiran 
sehingga teman-teman dan owe bisa membaca tulisan Tionghoanya. Namun, dari 
penuturan Anda tentang bongpay Tan Kek Tjiang, sekilas owe bisa memperkirakan 
bahwa kongcou (kakek buyut) Anda Tan Tjeng Lok berasal dari Kabupaten Tang-wna 
�安 (Man. Tong’an), di dekat Emui 廈門 (Man. Xiamen). Memang, dalam 
dialek Hokkian selatan, dialek yang dibawa kakek-moyang mayoritas orang 
Tionghoa di Jawa, aksara �安 bisa dilafalkan Tang-wna dan Tong-an, namun 
sebagai nama tempat lebih sering Tang-wna (baca: tang dan ua dengan bunyi 
sengau). Dan ema Anda sne (marga) Yo 楊 (Man. Yang).

Tanpa melihat huruf Tionghoanya, bongpay ngkong Anda Tan Kek Tjiang kira-kira 
bertulisan: 
Kanan (kuburan ngkong, dalam ejaan lama): Hian Kho Kek Tjiang Tan Hoe Koen Tjie 
Bong 顯考□□陳夫å�›ä¹‹å¢, artinya ‘Kuburan almarhumah ayah kami Tuan 
Tan Kek Tjiang’.
Kiri (kuburan ema, dalam ejaan lama): Hian Pie Wie Poen Leng Tan Boen Yo Sie 
Bong 顯妣□□□陳門楊æ°�之å¢, artinya ‘Kuburan almarhumah ibu kami 
Nyonya Tan Kek Tjiang, terlahir Yo xxx xxx. 

â–¡ dan xxx menyatakan huruf Tionghoa yang harus dilihat dari foto di bongpay.

Mungkin Acek Liang U, King Hian-te mau menambahkan? Sumangga pisan…

Kiongchiu,
DK


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Benianto Thanjoyo benianto...@... 
wrote:

Salam kenal buat seluruh anggota milis budaya tionghua, semoga semuanya dalam 
keadaan baik-baik saja.
Pertama-tama saya sangat senang dengan adanya milis ini karena walaupun tidak 
saling kenal kita bisa saling berbagi informasi di milis ini.
Kedua sebagai warga keturunan yang sering mendapat perlakuan diskriminasi 
dari oknum pejabat/pegawai pemerintahan, kita bisa saling mencurahkan 
unek-unek di milis ini.
Ketiga, saya mohon bantuan dari teman-teman milis untuk menginformasikan 
asal-usul dari keluarga saya sebagai berikut:
Kakek buyut saya datang dari Tiongkok (kemungkinan daerah Amoy) dan tinggal di 
daerah Cirebon tepatnya di Jamblang bernama Tan Tjeng Lok (kata papa saya alm. 
dia adalah seorang sinshe), kakek buyut saya ini punya anak laki-laki 2 orang 
bernama Tan Tjong Siang dan Tan Tjong Liat dan ada anak perempuan katanya 
kembali ke Tiongkok tapi sudah putus hubungan.
Tan Tjong Liat punya anak laki-laki 4 orang bernama Tan Kek Tjiang, Tan Kek Im, 
Tan Kek An dan Tan Kek Ho. Tan Kek Ho ini punya 11 orang anak salah satunya 
papah saya alm. Jadi dari kakek buyut saya Tan Tjeng Lok sampai saya sudah lima 
generasi.
Saya ingin sekali mengetahui daerah asal usul kakek buyut saya dari pihak papah 
alm. Satu pertanda awal mungkin bacaan di bongpay kakek saya Tan Kek Tjiang 
dalam huruf kanji, saya sudah konsultasi di kelenteng daerah Glodok Jakarta 
Barat katanya bunyi Hok Kiannya sebagai berikut:
Hiang Koh Kek Tjiang Tan Hu Kun Ci Bong dan Hiang Pie Wie Poen Leng Tan Bun Yo 
Sie Bong kemudian di sisi kiri ada tulisan Tong dan di sisi kanan ada 
tulisan Wan.
Kemudian saya