Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal
Setahu saya di Pontianak-Kalimantan Barat banyak yang bermarga Tan, juga ada perkumpulan khusus marga Tan, kalau anda bisa tahu tentang silsilah kakek buyut anda, saya yakin anda pasti bisa menemukan asal usul keluarga anda. Dimilis ini ada juga yang bermarga Tan dari Pontianak, mungkin bisa membantu. Pada umumnya marga Tan di Pontianak adalah suku Tio-Ciu dan Kek. Kebetulan Bapak angkat saya juga bermarga Tan dan berasal dari Shan-Tou suku Tio Ciu. Demikian informasinya, semoga bisa membantu. From: agung maulana agungek...@yahoo.co.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, December 2, 2009 10:33:06 AM Subject: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal Halo, salam kenal saudara Denny Tan, senang sekali di milis ini saya bisa bertemu dengan Anda. Kakek buyut saya yg saat ini saya ketahui bernama kong Dul (tapi maaf saya belum dapat nama aslinya) beliau 4 bersaudara (2 ke arab saudi, 1 di china) dan beliau datang ke pulau jawa, tepatnya di betawi sekira tahun 1860an, memiliki anak(kakek saya) dari isteri (WNI, maaf saya jg belum dapat nama isterinya/ nenek buyut saya) bernama Muhammad Said Zaelani, dan ayah saya bernama Dede Maulana.. tetapi entah mengapa ayah saya dan keluarga besarnya semua tidak mau (enggan) memberitahukan lebih lanjut mengenai silsilah keluarganya, dan mereka dibiasakan untuk menggunakan nama muslimnya (i'm lost with their real name)..jadi saya harus mencari-cari sendiri..bertanya2. .tapi yah demi mengetahuinya. .malu bertanya sesat dijalan..lebih baik malu dari pada tidak tahu..hehehe Dari: Denny Tan dennyta...@yahoo. com Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Terkirim: Sel, 1 Desember, 2009 21:41:39 Judul: Re: [budaya_tionghua] salam kenal Salam kenal saudara Agung Maulana, saya Denny Tan, agama muslim, asal muasal di Tiong Kok nya dari mana, saya sendiri tidak tahu. Tapi saya memiliki buku silsilah dari tahun 1200 sampai sekarang dan memiliki sebilah pedang warisan yang berukir naga dan berumur sekitar 1000 tahun an. Jika tahu nama lengkap engkong ato kongco nya, nanti saya bantu cari. From: agoeng_set@ yahoo.com agoeng_...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, December 1, 2009 2:26:01 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] salam kenal Disini ada member tionghoa muslim yg bermarga tan juga, mungkin masih bersaudara. Mungkin asal keluarga ( diindonesia) bakal sedikit membantu karena biasanya asalnya sama. From: agung maulana agungek...@yahoo. co.id Date: Tue, 1 Dec 2009 14:22:17 +0800 (SGT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] salam kenal salam kenal buat temen2 milis budaya tionghoa ini.. sebenarnya saya lumayan lama cari2 milis kayak gini ada yang bisa bantu saya nggak dengan asal muasal saya.. nama saya agung maulana, agama saya muslim, kakek buyut saya (alm) kakek dari ayah, berasal dari china, menurut ayah saya lokasinya yg berdekatan dengan arab saudi, sehingga beliau beragamakan islam, bermargakan Tan.. tetapi saya kehilangan jejak mengenai asal muasal darah tionghoa saya..ada yang bisa bantu meluruskan? terimakasih sebelumnya.. Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! (Gratis)
Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: Percaya ga Percaya: baru ngobrol dengan cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta
*Kapan ada kopdar, kalau ada kasi kabar, coba Christ coba 'culik' si mongol ini buat diinterogasi (just kidding) * Christ, Saran gue, kalo jadi kopi darat, make sure bahwa teman BT mu yang diajak itu tidak mempermalukan teman mongolmu, kalo perlu di saring dulu, supaya yg diajak itu tidak berdarah panas dan cukup berbudaya untuk berdiskusi dengan sikap dan perilaku yang baik. 2009/12/1 save_mynit save_my...@yahoo.com Salam kenal Pak Mihardja, saya Christ Tetangga sekaligus teman baru saya ini, selalu minum 4 gelas es teh manis. Karena katanya, kalau di mongol, orang minum pakai Gayung bukan pake gelas. Jadi gelas itu terlalu sedikit. Selebihnya saya ga perhatiin. Hal ini saya dapat sesaat sebelum kenalan dengan dia. Bukti peninggalan kerajaan, katanya ada. Dan ada beberapa barang giok yang memang ada di peninggalan milik neneknya. Ada juga tongkat (ga jelas tongkat apa) yang waktu kecil suka dia colong untuk gali2 tanah .. Kapan ada kopdar, kalau ada kasi kabar, coba Christ coba 'culik' si mongol ini buat diinterogasi (just kidding) Salam Abdi Christ --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA mihar...@... wrote: Saya menemukan sebagian daftar dari keluarga mereka - silahkan baca sendiri. Saya kira jikalau dia betul² ket. emperor dia paling sedikitnya ada bukti²nya. Memang sewaktu empire jatuh banyak harta dicolong dari forbidden city jadi banyak yg mempunyainya harta palace, tetapi jikalau betul² keturunan pasti ada buktinya yg specific. Lagi tidak mungkin ket. Qing adalah seorang Mongol. Dan jikalau dia betul² orang Mongol cari tahu cara makannya. Keluarga saya ada yg ket suku dari Heilungchiang dan tradisi makannya 180 degrees berlainan dgn chinese Han. Andreas
[budaya_tionghua] OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan
Selamat malam teman2 Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali. Ketika saya tanya bukti: 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu sendiri sudah patah. 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada mutiara-nya) asli. 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia sayang: Selir bermarga Chen. 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis. 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu. 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah sesuai dengan kebenaran. 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok. 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya ceritakan di atas. 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi sama tetapi berbeda: - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini - Wong Huang yg artinya kuning - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang - Bong Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis) nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah saya minta tulis di kertas) 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap menurunkan marga Wang pada anak laki2 dan cucunya ini. 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak sepenuhnya objektif karena dipengaruhi oleh dendam. 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri. 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja. 17. Ching Pertama ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. 18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk bertemu dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam komunitas kecil di milis ini. 19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan penyalinan buku harian anak perempuan sulung dari Selir Chen ke milis ini. Tentunya dengan bahasa indonesia yang ejaan lama (yang saya juga susah ngertinya). 20. Bila teman2 sudah bertemu langsung dengan teman saya, biar dia yang menceritakan sendiri. Saya senang bertemu dengan teman khusus ini yang punya banyak pengetahuan dan latar belakang yang unik. Sekarang dia tidak lagi berfokus pada dendam (sebagaimana diindoktrinasi oleh sang nenek) kepada pihak2 yang memburu habis keluarga Guang Xu (Xici dan Kuo Min Tang dan Mao Tse Tung pun semangat untuk mengejar dan menghabisi mereka, menurut penuturan teman saya. Tanyanya: Kenapa) Salam Abdi Christ Boleh SMS ke no.HP saya: 0813-1559-7037 pada jam 19-21 malam.
[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan
Kaisar masa Guangxu bermarga Wang ? Ching Pertama buyut Cixi asli mongol ? Yang saya pelajari dari catatan sejarah adalah: * Keluarga kekaisaran Qing bermarga Aishin Gioro / Aixin Juelo, di masa modern ini banyak yang merubah menjadi marga Jin, diambil dari dinasti Jurchen sebelumnya, kurang lebih sejaman dengan Song, Liao, XiXia, XiLiao, Yuan. * Ching Pertama mungkin maksudnya Nurhaci adalah murni suku Jurchen/Nvzhen, asal muasal Jurchen ini memang bersinggungan dengan suku-suku Mongolia (Qirat cs dll), namun Jurchen memiliki identitas tersendiri dengan ciri spesifik bukan nomaden murni melainkan agraris-nomaden. * Kalau buyut Cixi dari klan Yehonara / Yehenala ini juga Jurchen/Nvzhen asli. Di catatan sejarah, Mongolia dan suku-suku Mongol itu TAKLUKAN/JAJAHAN Jurchen. Mana mau Jurchen/Man merendahkan diri menyamakan status dengan suku-suku Mongolia. Adanya juga perempuan Mongolia diambil jadi istri/selir oleh para pangeran Jurchen. Elit Jurchen/Man sangat menjaga kemurnian darah Jurchen/Man. Contoh perempuan Mongolia yang berhasil tampil adalah Xiaozhuang Tai Huangtaihou yang jadi rebutan Dorgon dan Huang Taiji. Pembagian militer 8 bendera saja, antara Mongolia dan Man terdapat perbedaan tingkat yang jelas. Maaf ya, saya rasanya sungguh skeptis dengan klaim keturunan kekaisaran ini. Mungkin ada salah ingat atau salah nyatat ? Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, save_mynit save_my...@... wrote: Selamat malam teman2 Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali. Ketika saya tanya bukti: 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu sendiri sudah patah. 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada mutiara-nya) asli. 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia sayang: Selir bermarga Chen. 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis. 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu. 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah sesuai dengan kebenaran. 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok. 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya ceritakan di atas. 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi sama tetapi berbeda: - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini - Wong Huang yg artinya kuning - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang - Bong Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis) nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah saya minta tulis di kertas) 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap menurunkan marga Wang pada anak laki2 dan cucunya ini. 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak sepenuhnya objektif karena dipengaruhi oleh dendam. 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri. 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja. 17. Ching Pertama ada buyut dari
[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan -- kopdar yuk
Bro Yung de, Saya juga skeptis. Pada awalnya. Tapi saya tau org ini bukan mau cari sensasi. Juga tidak tepat disebut klaim. Karena ybs tidak mengumumkan apa2. Sayalah yg membawa cerita dan penuturannya dalam milis. Menurut saran saya, bro dan teman2 milis yg penasaran silahkan membuat kopdar. Itulah yg terbaik, karena lama2 ogut bisa bosen juga jadi bulan2an :p M ending temui langsung, karena dia juga ga gitu fasih internet, tapi dia ingin berkomunikasi dengan teman2 juga. Jadi apakah tanggal 18 desember (hari libur kalo ga salah) teman2 mau kopdar di Mangga Dua Square Jakarta? Posisi tepat silahkan rundingan tapi biaya tanggung sendiri:) Salam Abdi Christ --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote: Kaisar masa Guangxu bermarga Wang ? Ching Pertama buyut Cixi asli mongol ? Yang saya pelajari dari catatan sejarah adalah: * Keluarga kekaisaran Qing bermarga Aishin Gioro / Aixin Juelo, di masa modern ini banyak yang merubah menjadi marga Jin, diambil dari dinasti Jurchen sebelumnya, kurang lebih sejaman dengan Song, Liao, XiXia, XiLiao, Yuan. * Ching Pertama mungkin maksudnya Nurhaci adalah murni suku Jurchen/Nvzhen, asal muasal Jurchen ini memang bersinggungan dengan suku-suku Mongolia (Qirat cs dll), namun Jurchen memiliki identitas tersendiri dengan ciri spesifik bukan nomaden murni melainkan agraris-nomaden. * Kalau buyut Cixi dari klan Yehonara / Yehenala ini juga Jurchen/Nvzhen asli. Di catatan sejarah, Mongolia dan suku-suku Mongol itu TAKLUKAN/JAJAHAN Jurchen. Mana mau Jurchen/Man merendahkan diri menyamakan status dengan suku-suku Mongolia. Adanya juga perempuan Mongolia diambil jadi istri/selir oleh para pangeran Jurchen. Elit Jurchen/Man sangat menjaga kemurnian darah Jurchen/Man. Contoh perempuan Mongolia yang berhasil tampil adalah Xiaozhuang Tai Huangtaihou yang jadi rebutan Dorgon dan Huang Taiji. Pembagian militer 8 bendera saja, antara Mongolia dan Man terdapat perbedaan tingkat yang jelas. Maaf ya, saya rasanya sungguh skeptis dengan klaim keturunan kekaisaran ini. Mungkin ada salah ingat atau salah nyatat ? Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, save_mynit save_mynit@ wrote: Selamat malam teman2 Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali. Ketika saya tanya bukti: 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu sendiri sudah patah. 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada mutiara-nya) asli. 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia sayang: Selir bermarga Chen. 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis. 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu. 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah sesuai dengan kebenaran. 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok. 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya ceritakan di atas. 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi sama tetapi berbeda: - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini - Wong Huang yg artinya kuning - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang - Bong Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis) nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah saya minta tulis di kertas) 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan
Re: [budaya_tionghua] OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan
Lebih baik lagi jika bisa minta buku harian asli dalam bhs mandarin! Karena agak aneh jika neneknya yg asli datang dr sana bisa lancar menulis langsung dlm bhs indonesia. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: save_mynit save_my...@yahoo.com Date: Wed, 02 Dec 2009 17:26:47 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan Selamat malam teman2 Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali. Ketika saya tanya bukti: 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu sendiri sudah patah. 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada mutiara-nya) asli. 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia sayang: Selir bermarga Chen. 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis. 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu. 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah sesuai dengan kebenaran. 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok. 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya ceritakan di atas. 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi sama tetapi berbeda: - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini - Wong Huang yg artinya kuning - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang - Bong Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis) nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah saya minta tulis di kertas) 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap menurunkan marga Wang pada anak laki2 dan cucunya ini. 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak sepenuhnya objektif karena dipengaruhi oleh dendam. 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri. 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja. 17. Ching Pertama ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. 18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk bertemu dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam komunitas kecil di milis ini. 19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan penyalinan buku harian anak perempuan sulung dari Selir Chen ke milis ini. Tentunya dengan bahasa indonesia yang ejaan lama (yang saya juga susah ngertinya). 20. Bila teman2 sudah bertemu langsung dengan teman saya, biar dia yang menceritakan sendiri. Saya senang bertemu dengan teman khusus ini yang punya banyak pengetahuan dan latar belakang yang unik. Sekarang dia tidak lagi berfokus pada dendam (sebagaimana diindoktrinasi oleh sang nenek) kepada pihak2 yang memburu habis keluarga Guang Xu (Xici dan Kuo Min Tang dan Mao Tse Tung pun semangat untuk mengejar dan menghabisi mereka, menurut penuturan teman saya. Tanyanya: Kenapa) Salam Abdi Christ Boleh SMS ke no.HP saya: 0813-1559-7037 pada jam 19-21 malam.
RE: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan -- kopdar yuk
Buat bro Abdi salam kenal, penemuan anda ini sangat menarik untuk di ketahui, apalagi bila memang terbukti benar. Sandainya salah juga saya mengucapkan terimakasih atas usaha anda. Biar bagaimanapun latar belakang yg terjadi, jika benar, sangat menarik untuk melihat sosok turunan dari kaisar cina dan berkenalan dengan beliau, hal yg tidak terbayangkan oleh nenek moyang kita di china daratan jaman dahulu bukan?. Apalagi banyak jejak sejarah yang memang berawal dari isu2 dan ada yg benar dan tidak benar. Keep update ya bro, jangan putus ada dan jangan merasa jadi bulan2an, info ini tetap menarik. - Rusma From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of toyota_man Sent: Thursday, December 03, 2009 1:28 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan -- kopdar yuk Bro Yung de, Saya juga skeptis. Pada awalnya. Tapi saya tau org ini bukan mau cari sensasi. Juga tidak tepat disebut klaim. Karena ybs tidak mengumumkan apa2. Sayalah yg membawa cerita dan penuturannya dalam milis. Menurut saran saya, bro dan teman2 milis yg penasaran silahkan membuat kopdar. Itulah yg terbaik, karena lama2 ogut bisa bosen juga jadi bulan2an :p M ending temui langsung, karena dia juga ga gitu fasih internet, tapi dia ingin berkomunikasi dengan teman2 juga. Jadi apakah tanggal 18 desember (hari libur kalo ga salah) teman2 mau kopdar di Mangga Dua Square Jakarta? Posisi tepat silahkan rundingan tapi biaya tanggung sendiri:) Salam Abdi Christ --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , henyung heny...@... wrote: Kaisar masa Guangxu bermarga Wang ? Ching Pertama buyut Cixi asli mongol ? Yang saya pelajari dari catatan sejarah adalah: * Keluarga kekaisaran Qing bermarga Aishin Gioro / Aixin Juelo, di masa modern ini banyak yang merubah menjadi marga Jin, diambil dari dinasti Jurchen sebelumnya, kurang lebih sejaman dengan Song, Liao, XiXia, XiLiao, Yuan. * Ching Pertama mungkin maksudnya Nurhaci adalah murni suku Jurchen/Nvzhen, asal muasal Jurchen ini memang bersinggungan dengan suku-suku Mongolia (Qirat cs dll), namun Jurchen memiliki identitas tersendiri dengan ciri spesifik bukan nomaden murni melainkan agraris-nomaden. * Kalau buyut Cixi dari klan Yehonara / Yehenala ini juga Jurchen/Nvzhen asli. Di catatan sejarah, Mongolia dan suku-suku Mongol itu TAKLUKAN/JAJAHAN Jurchen. Mana mau Jurchen/Man merendahkan diri menyamakan status dengan suku-suku Mongolia. Adanya juga perempuan Mongolia diambil jadi istri/selir oleh para pangeran Jurchen. Elit Jurchen/Man sangat menjaga kemurnian darah Jurchen/Man. Contoh perempuan Mongolia yang berhasil tampil adalah Xiaozhuang Tai Huangtaihou yang jadi rebutan Dorgon dan Huang Taiji. Pembagian militer 8 bendera saja, antara Mongolia dan Man terdapat perbedaan tingkat yang jelas. Maaf ya, saya rasanya sungguh skeptis dengan klaim keturunan kekaisaran ini. Mungkin ada salah ingat atau salah nyatat ? Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , save_mynit save_mynit@ wrote: Selamat malam teman2 Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali. Ketika saya tanya bukti: 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu sendiri sudah patah. 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada mutiara-nya) asli. 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia sayang: Selir bermarga Chen. 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis. 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu. 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah sesuai dengan kebenaran. 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok. 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya ceritakan di atas. 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya kuning. Dia menjabarkan sebagai
[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan
walah walah kok terlalu merendahkan daya nalar sejarahwan tiongkok ya ? semua jg dah pada curiga waktu guangxu mati itu mati diracun ama cixi, plus jg cixi mati ada kemungkinan diracun ama yuan shikai bang. jg dah ada cerita kalu zhenfei mate disuruh bunuh diri diumur 24 taon. plus catatan sejarah dinasti Qing itu Zhen fei gak ada keturunan bang, gak ada anak laki atau jg perempuan. getu aja dah mahkota ape pake bulu merak seh ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, save_mynit save_my...@... wrote: Selamat malam teman2 Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali. Ketika saya tanya bukti: 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu sendiri sudah patah. 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada mutiara-nya) asli. 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia sayang: Selir bermarga Chen. 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis. 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu. 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah sesuai dengan kebenaran. 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok. 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya ceritakan di atas. 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi sama tetapi berbeda: - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini - Wong Huang yg artinya kuning - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang - Bong Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis) nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah saya minta tulis di kertas) 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap menurunkan marga Wang pada anak laki2 dan cucunya ini. 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak sepenuhnya objektif karena dipengaruhi oleh dendam. 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri. 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja. 17. Ching Pertama ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. 18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk bertemu dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam komunitas kecil di milis ini. 19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan penyalinan buku harian anak perempuan sulung dari Selir Chen ke milis ini. Tentunya dengan bahasa indonesia yang ejaan lama (yang saya juga susah ngertinya). 20. Bila teman2 sudah bertemu langsung dengan teman saya, biar dia yang menceritakan sendiri. Saya senang bertemu dengan teman khusus ini yang punya banyak pengetahuan dan latar belakang yang unik. Sekarang dia tidak lagi berfokus pada dendam (sebagaimana diindoktrinasi oleh sang nenek) kepada pihak2 yang memburu habis keluarga Guang Xu (Xici dan Kuo Min Tang dan Mao Tse Tung pun semangat untuk mengejar dan menghabisi mereka, menurut penuturan teman saya. Tanyanya: Kenapa) Salam Abdi Christ Boleh SMS
[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan -- kopdar yuk
boleh2 aja itung2 kita ngopi ama ngerokok bareng, btw di m2 square boleh ngerokok gak ya ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, toyota_man save_my...@... wrote: Bro Yung de, Saya juga skeptis. Pada awalnya. Tapi saya tau org ini bukan mau cari sensasi. Juga tidak tepat disebut klaim. Karena ybs tidak mengumumkan apa2. Sayalah yg membawa cerita dan penuturannya dalam milis. Menurut saran saya, bro dan teman2 milis yg penasaran silahkan membuat kopdar. Itulah yg terbaik, karena lama2 ogut bisa bosen juga jadi bulan2an :p M ending temui langsung, karena dia juga ga gitu fasih internet, tapi dia ingin berkomunikasi dengan teman2 juga. Jadi apakah tanggal 18 desember (hari libur kalo ga salah) teman2 mau kopdar di Mangga Dua Square Jakarta? Posisi tepat silahkan rundingan tapi biaya tanggung sendiri:) Salam Abdi Christ --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote: Kaisar masa Guangxu bermarga Wang ? Ching Pertama buyut Cixi asli mongol ? Yang saya pelajari dari catatan sejarah adalah: * Keluarga kekaisaran Qing bermarga Aishin Gioro / Aixin Juelo, di masa modern ini banyak yang merubah menjadi marga Jin, diambil dari dinasti Jurchen sebelumnya, kurang lebih sejaman dengan Song, Liao, XiXia, XiLiao, Yuan. * Ching Pertama mungkin maksudnya Nurhaci adalah murni suku Jurchen/Nvzhen, asal muasal Jurchen ini memang bersinggungan dengan suku-suku Mongolia (Qirat cs dll), namun Jurchen memiliki identitas tersendiri dengan ciri spesifik bukan nomaden murni melainkan agraris-nomaden. * Kalau buyut Cixi dari klan Yehonara / Yehenala ini juga Jurchen/Nvzhen asli. Di catatan sejarah, Mongolia dan suku-suku Mongol itu TAKLUKAN/JAJAHAN Jurchen. Mana mau Jurchen/Man merendahkan diri menyamakan status dengan suku-suku Mongolia. Adanya juga perempuan Mongolia diambil jadi istri/selir oleh para pangeran Jurchen. Elit Jurchen/Man sangat menjaga kemurnian darah Jurchen/Man. Contoh perempuan Mongolia yang berhasil tampil adalah Xiaozhuang Tai Huangtaihou yang jadi rebutan Dorgon dan Huang Taiji. Pembagian militer 8 bendera saja, antara Mongolia dan Man terdapat perbedaan tingkat yang jelas. Maaf ya, saya rasanya sungguh skeptis dengan klaim keturunan kekaisaran ini. Mungkin ada salah ingat atau salah nyatat ? Hormat saya, Yongde
[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan
Zhou xiong, Sepertinya anda melewatkan satu poin. Kalau benar keluarga kekaisaran, maka hal-hal pribadi, penting dan rahasia akan ditulis dalam bahasa Manzhu, bukan bahasa Han. Ini sudah menjadi aturan tidak tertulis di keluarga kekaisaran Man Qing. Memang benar mereka sudah ter-sinifikasi. Tetapi bahasa Manzhu tetap menjadi bahasa elit yang tidak dilupakan. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Lebih baik lagi jika bisa minta buku harian asli dalam bhs mandarin! Karena agak aneh jika neneknya yg asli datang dr sana bisa lancar menulis langsung dlm bhs indonesia. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan
ini yg gw inget sepanjang gw inget. 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia sayang: Selir bermarga Chen. selir Zhen TIDAK MEMILIKI KETURUNAN. Aturan dinasti Qing en dinati sebeloinnya , kalu kaisar maen, mesti ditulis kapan maen, gak isa lu lantes dateng seenaknya maen seenaknya kayak org biasa. Trus abis maen suka ditanya dan pasti ditanya, itu bibit naga mau disimpen apa dibuang. kalu dibuang ditulis kapan dibuangnya, disimpen kapan maennya. Kalu selir telat mens, dicatet telatnya kapan plus langsung bawa tabib istana dicek kondisi si selir itu. 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis. 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu. 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah sesuai dengan kebenaran. 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok. Dalam catatan sejarah TIONGKOK tidak ada anak selir Zhen, gini selir Zhen masuk istana itu seinget gw umur 12 or 14 ya , mati umur 24 taon. Jadi tiap taon brojol 1 ? h kalu itu ditangan Cixi mampus itu semua anak2nya huehehehehehe. Lagian kejadian gini penting bakalan dicatet ama para abdi dalem jg biar mulutnya disegel tetep bocor keluar kalu zhen fei punya anak 8. Lagian jg diperkirain si Guang Xu itu MANDUL. 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya ceritakan di atas. 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi sama tetapi berbeda: - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini - Wong Huang yg artinya kuning - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang - Bong Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis) nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah saya minta tulis di kertas) Hehehehehehe ini masalah marga dah dijelasin ama si Henyung. 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. Kaisar GuangXu marganya AiXin Jueluo. Dan itu bukan nama dinasti. 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap menurunkan marga Wang pada anak laki2 dan cucunya ini. 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak sepenuhnya objektif karena dipengaruhi oleh dendam. 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri. huahahahahahaha 1 ratu 2 selir akang , itu semua org yg belajar sejarah jg tau. Ratunya itu marganya Yehonala. Selirnya ini 2 bersaudara anak dari pejabat istana. 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja. 17. Ching Pertama ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. Yehonala alias marga Cixi itu BOEKAN MONGOLIA asli tapi MANCHURIA asli. 18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk bertemu dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam komunitas kecil di milis ini. 19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan penyalinan buku harian anak perempuan sulung dari Selir Chen ke milis ini. Tentunya dengan bahasa indonesia yang ejaan lama (yang saya juga susah ngertinya). 20. Bila teman2 sudah bertemu langsung dengan teman saya, biar dia yang menceritakan sendiri. Saya senang bertemu dengan teman khusus ini yang punya banyak pengetahuan dan latar belakang yang unik. Sekarang dia tidak lagi berfokus pada dendam (sebagaimana diindoktrinasi oleh sang nenek) kepada pihak2 yang memburu habis keluarga Guang Xu (Xici dan Kuo Min Tang dan Mao Tse Tung pun semangat untuk mengejar dan menghabisi mereka, menurut penuturan teman saya. Tanyanya: Kenapa) Cixi memburu mereka ?hmm, Cixi mati beda 2 hari ama matinya Guangxu, jadi gimana
[budaya_tionghua] Keturunan Keluarga Kekaisaran Qing Marga Wang ?
Kemungkinannya kecil karena: Wang (tiga garis datar + 1 garis tegak) kedudukannya di bawah kaisar. Wang merujuk ke raja kecil atau pangeran atau bangsawan. Contoh: Wu Sangui, gelar resminya adalah Ping Xi Wang, pangeran yang menentramkan daerah barat. Itu sebabnya keturunan kekaisaran Qing seharusnya tidak memakai marga Wang. Kecuali hanya kerabat jauh atau keturunan pejabat yang marganya bukan Aishin Gioro. Hormat saya, Yongde
[budaya_tionghua] Re: Keturunan Keluarga Kekaisaran Qing Marga Wang ?
ya gw tambahin lage, gongqin wang. ada yg mau tambahin lage ? misalnye feng xifan getu yg btw banyak yg dikasih gelar qinwang utk mrk yg gak menjadi kaisar kale yong. but itu bukan marga kale itu qinwang tapi status. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote: Kemungkinannya kecil karena: Wang (tiga garis datar + 1 garis tegak) kedudukannya di bawah kaisar. Wang merujuk ke raja kecil atau pangeran atau bangsawan. Contoh: Wu Sangui, gelar resminya adalah Ping Xi Wang, pangeran yang menentramkan daerah barat. Itu sebabnya keturunan kekaisaran Qing seharusnya tidak memakai marga Wang. Kecuali hanya kerabat jauh atau keturunan pejabat yang marganya bukan Aishin Gioro. Hormat saya, Yongde
Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan
Bhs mancu punya huruf tersendiri tdk? Kalau ya, kita boleh minta dong catatan harian yg asli tsb! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: henyung heny...@yahoo.com Date: Thu, 03 Dec 2009 02:43:27 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan Zhou xiong, Sepertinya anda melewatkan satu poin. Kalau benar keluarga kekaisaran, maka hal-hal pribadi, penting dan rahasia akan ditulis dalam bahasa Manzhu, bukan bahasa Han. Ini sudah menjadi aturan tidak tertulis di keluarga kekaisaran Man Qing. Memang benar mereka sudah ter-sinifikasi. Tetapi bahasa Manzhu tetap menjadi bahasa elit yang tidak dilupakan. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Lebih baik lagi jika bisa minta buku harian asli dalam bhs mandarin! Karena agak aneh jika neneknya yg asli datang dr sana bisa lancar menulis langsung dlm bhs indonesia. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan
Bahasa Man ada huruf tersendiri, meminjam aksara Mongol yang disesuaikan. Di Gu Gong banyak tuh contohnya. Tanya om gugel aja juga banyak contoh huruf Man. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Bhs mancu punya huruf tersendiri tdk? Kalau ya, kita boleh minta dong catatan harian yg asli tsb! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: henyung heny...@... Date: Thu, 03 Dec 2009 02:43:27 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan Zhou xiong, Sepertinya anda melewatkan satu poin. Kalau benar keluarga kekaisaran, maka hal-hal pribadi, penting dan rahasia akan ditulis dalam bahasa Manzhu, bukan bahasa Han. Ini sudah menjadi aturan tidak tertulis di keluarga kekaisaran Man Qing. Memang benar mereka sudah ter-sinifikasi. Tetapi bahasa Manzhu tetap menjadi bahasa elit yang tidak dilupakan. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Lebih baik lagi jika bisa minta buku harian asli dalam bhs mandarin! Karena agak aneh jika neneknya yg asli datang dr sana bisa lancar menulis langsung dlm bhs indonesia. Sent from my BlackBerryî powered by Sinyal Kuat INDOSAT
[budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan
lha jelas punya dong, itu yg bener2 mirip cacing, liat aja di istana terlarang, bisa liat tuh tulisan man. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Bhs mancu punya huruf tersendiri tdk? Kalau ya, kita boleh minta dong catatan harian yg asli tsb! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: henyung heny...@... Date: Thu, 03 Dec 2009 02:43:27 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan Zhou xiong, Sepertinya anda melewatkan satu poin. Kalau benar keluarga kekaisaran, maka hal-hal pribadi, penting dan rahasia akan ditulis dalam bahasa Manzhu, bukan bahasa Han. Ini sudah menjadi aturan tidak tertulis di keluarga kekaisaran Man Qing. Memang benar mereka sudah ter-sinifikasi. Tetapi bahasa Manzhu tetap menjadi bahasa elit yang tidak dilupakan. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Lebih baik lagi jika bisa minta buku harian asli dalam bhs mandarin! Karena agak aneh jika neneknya yg asli datang dr sana bisa lancar menulis langsung dlm bhs indonesia. Sent from my BlackBerryî powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal
Salam kenal buat seluruh anggota milis budaya tionghua, semoga semuanya dalam keadaan baik-baik saja. Pertama-tama saya sangat senang dengan adanya milis ini karena walaupun tidak saling kenal kita bisa saling berbagi informasi di milis ini. Kedua sebagai warga keturunan yang sering mendapat perlakuan diskriminasi dari oknum pejabat/pegawai pemerintahan, kita bisa saling mencurahkan unek-unek di milis ini. Ketiga, saya mohon bantuan dari teman-teman milis untuk menginformasikan asal-usul dari keluarga saya sebagai berikut: Kakek buyut saya datang dari Tiongkok (kemungkinan daerah Amoy) dan tinggal di daerah Cirebon tepatnya di Jamblang bernama Tan Tjeng Lok (kata papa saya alm. dia adalah seorang sinshe), kakek buyut saya ini punya anak laki-laki 2 orang bernama Tan Tjong Siang dan Tan Tjong Liat dan ada anak perempuan katanya kembali ke Tiongkok tapi sudah putus hubungan. Tan Tjong Liat punya anak laki-laki 4 orang bernama Tan Kek Tjiang, Tan Kek Im, Tan Kek An dan Tan Kek Ho. Tan Kek Ho ini punya 11 orang anak salah satunya papah saya alm. Jadi dari kakek buyut saya Tan Tjeng Lok sampai saya sudah lima generasi. Saya ingin sekali mengetahui daerah asal usul kakek buyut saya dari pihak papah alm. Satu pertanda awal mungkin bacaan di bongpay kakek saya Tan Kek Tjiang dalam huruf kanji, saya sudah konsultasi di kelenteng daerah Glodok Jakarta Barat katanya bunyi Hok Kiannya sebagai berikut: Hiang Koh Kek Tjiang Tan Hu Kun Ci Bong dan Hiang Pie Wie Poen Leng Tan Bun Yo Sie Bong kemudian di sisi kiri ada tulisan Tong dan di sisi kanan ada tulisan Wan. Kemudian saya tanya ke apek-apek di kelenteng situ apakah Tong Wan itu nama suatu daerah di Tiongkok, jawabannya iya, tapi tepatnya tidak tahu. Nah bagi warga milis yang mengetahui tolong informasinya ... Sebelumnya diucapkan banyak-banyak terimakasih. Salam hangat Beni Than On 12/2/09, Santo Putra santopu...@ymail.com wrote: Setahu saya di Pontianak-Kalimantan Barat banyak yang bermarga Tan, juga ada perkumpulan khusus marga Tan, kalau anda bisa tahu tentang silsilah kakek buyut anda, saya yakin anda pasti bisa menemukan asal usul keluarga anda. Dimilis ini ada juga yang bermarga Tan dari Pontianak, mungkin bisa membantu. Pada umumnya marga Tan di Pontianak adalah suku Tio-Ciu dan Kek. Kebetulan Bapak angkat saya juga bermarga Tan dan berasal dari Shan-Tou suku Tio Ciu. Demikian informasinya, semoga bisa membantu. From: agung maulana agungek...@yahoo.co.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, December 2, 2009 10:33:06 AM Subject: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal Halo, salam kenal saudara Denny Tan, senang sekali di milis ini saya bisa bertemu dengan Anda. Kakek buyut saya yg saat ini saya ketahui bernama kong Dul (tapi maaf saya belum dapat nama aslinya) beliau 4 bersaudara (2 ke arab saudi, 1 di china) dan beliau datang ke pulau jawa, tepatnya di betawi sekira tahun 1860an, memiliki anak(kakek saya) dari isteri (WNI, maaf saya jg belum dapat nama isterinya/ nenek buyut saya) bernama Muhammad Said Zaelani, dan ayah saya bernama Dede Maulana.. tetapi entah mengapa ayah saya dan keluarga besarnya semua tidak mau (enggan) memberitahukan lebih lanjut mengenai silsilah keluarganya, dan mereka dibiasakan untuk menggunakan nama muslimnya (i'm lost with their real name)..jadi saya harus mencari-cari sendiri..bertanya2. .tapi yah demi mengetahuinya. .malu bertanya sesat dijalan..lebih baik malu dari pada tidak tahu..hehehe Dari: Denny Tan dennyta...@yahoo. com Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Terkirim: Sel, 1 Desember, 2009 21:41:39 Judul: Re: [budaya_tionghua] salam kenal Salam kenal saudara Agung Maulana, saya Denny Tan, agama muslim, asal muasal di Tiong Kok nya dari mana, saya sendiri tidak tahu. Tapi saya memiliki buku silsilah dari tahun 1200 sampai sekarang dan memiliki sebilah pedang warisan yang berukir naga dan berumur sekitar 1000 tahun an. Jika tahu nama lengkap engkong ato kongco nya, nanti saya bantu cari. From: agoeng_set@ yahoo.com agoeng_...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, December 1, 2009 2:26:01 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] salam kenal Disini ada member tionghoa muslim yg bermarga tan juga, mungkin masih bersaudara. Mungkin asal keluarga ( diindonesia) bakal sedikit membantu karena biasanya asalnya sama. From: agung maulana agungek...@yahoo. co.id Date: Tue, 1 Dec 2009 14:22:17 +0800 (SGT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] salam kenal salam kenal buat temen2 milis budaya tionghoa ini.. sebenarnya saya lumayan lama cari2 milis kayak gini ada yang bisa bantu saya nggak dengan asal muasal saya.. nama saya agung maulana, agama saya muslim, kakek buyut saya (alm) kakek dari ayah, berasal dari china, menurut ayah saya lokasinya yg berdekatan dengan arab saudi,
Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal
Sdr. Benianto, Lebih baik foto bongpai kakek anda itu dikirim ke milis, biar bisa dibaca dari huruf Tionghoanya. Kalau membaca keterangan anda, saya duga nama tempa asal kakek ada adalah: Tong'an (同安), dalam bhs Hokkian dibaca: Tang Wna (wna dibaca wa dengan bunyi sengau). Dulu TangWna termasuk karesidenan Quanzhou. Sekarang Tang Wna adalah salah satu distrik di kota Xiamen. Tulisan bongpai kakek dan nenek anda, dalam bhs Hokkian mungkin seperti ini: Hian Kho Kek Tjiang Tan Hu Kun Ci Bong 顯考 [Kek Tjiang] 陳府君之墓 - huruf Kek Tjiang tdk tahu, krn bisa ada banyak kemungkinan Hian Pi Hui Pun Ling Tan Bun Yno Si Bong 顯妣諱 [Pun Ling] 陳門楊氏墓 - huruf Pun Ling/Leng juga bisa banyak kemungkinannya kiongchiu, KH From: Benianto Thanjoyo benianto...@gmail.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, December 3, 2009 10:39:29 AM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal Salam kenal buat seluruh anggota milis budaya tionghua, semoga semuanya dalam keadaan baik-baik saja. Pertama-tama saya sangat senang dengan adanya milis ini karena walaupun tidak saling kenal kita bisa saling berbagi informasi di milis ini. Kedua sebagai warga keturunan yang sering mendapat perlakuan diskriminasi dari oknum pejabat/pegawai pemerintahan, kita bisa saling mencurahkan unek-unek di milis ini. Ketiga, saya mohon bantuan dari teman-teman milis untuk menginformasikan asal-usul dari keluarga saya sebagai berikut: Kakek buyut saya datang dari Tiongkok (kemungkinan daerah Amoy) dan tinggal di daerah Cirebon tepatnya di Jamblang bernama Tan Tjeng Lok (kata papa saya alm. dia adalah seorang sinshe), kakek buyut saya ini punya anak laki-laki 2 orang bernama Tan Tjong Siang dan Tan Tjong Liat dan ada anak perempuan katanya kembali ke Tiongkok tapi sudah putus hubungan. Tan Tjong Liat punya anak laki-laki 4 orang bernama Tan Kek Tjiang, Tan Kek Im, Tan Kek An dan Tan Kek Ho. Tan Kek Ho ini punya 11 orang anak salah satunya papah saya alm. Jadi dari kakek buyut saya Tan Tjeng Lok sampai saya sudah lima generasi. Saya ingin sekali mengetahui daerah asal usul kakek buyut saya dari pihak papah alm. Satu pertanda awal mungkin bacaan di bongpay kakek saya Tan Kek Tjiang dalam huruf kanji, saya sudah konsultasi di kelenteng daerah Glodok Jakarta Barat katanya bunyi Hok Kiannya sebagai berikut: Hiang Koh Kek Tjiang Tan Hu Kun Ci Bong dan Hiang Pie Wie Poen Leng Tan Bun Yo Sie Bong kemudian di sisi kiri ada tulisan Tong dan di sisi kanan ada tulisan Wan. Kemudian saya tanya ke apek-apek di kelenteng situ apakah Tong Wan itu nama suatu daerah di Tiongkok, jawabannya iya, tapi tepatnya tidak tahu. Nah bagi warga milis yang mengetahui tolong informasinya ... Sebelumnya diucapkan banyak-banyak terimakasih. Salam hangat Beni Than On 12/2/09, Santo Putra santopu...@ymail. com wrote: Setahu saya di Pontianak-Kalimanta n Barat banyak yang bermarga Tan, juga ada perkumpulan khusus marga Tan, kalau anda bisa tahu tentang silsilah kakek buyut anda, saya yakin anda pasti bisa menemukan asal usul keluarga anda. Dimilis ini ada juga yang bermarga Tan dari Pontianak, mungkin bisa membantu. Pada umumnya marga Tan di Pontianak adalah suku Tio-Ciu dan Kek. Kebetulan Bapak angkat saya juga bermarga Tan dan berasal dari Shan-Tou suku Tio Ciu. Demikian informasinya, semoga bisa membantu. _ _ __ From: agung maulana agungek...@yahoo. co.id To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, December 2, 2009 10:33:06 AM Subject: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal Halo, salam kenal saudara Denny Tan, senang sekali di milis ini saya bisa bertemu dengan Anda. Kakek buyut saya yg saat ini saya ketahui bernama kong Dul (tapi maaf saya belum dapat nama aslinya) beliau 4 bersaudara (2 ke arab saudi, 1 di china) dan beliau datang ke pulau jawa, tepatnya di betawi sekira tahun 1860an, memiliki anak(kakek saya) dari isteri (WNI, maaf saya jg belum dapat nama isterinya/ nenek buyut saya) bernama Muhammad Said Zaelani, dan ayah saya bernama Dede Maulana.. tetapi entah mengapa ayah saya dan keluarga besarnya semua tidak mau (enggan) memberitahukan lebih lanjut mengenai silsilah keluarganya, dan mereka dibiasakan untuk menggunakan nama muslimnya (i'm lost with their real name)..jadi saya harus mencari-cari sendiri..bertanya2. .tapi yah demi mengetahuinya. .malu bertanya sesat dijalan..lebih baik malu dari pada tidak tahu..hehehe _ _ __ Dari: Denny Tan dennytan14@ yahoo. com Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Terkirim: Sel, 1 Desember, 2009 21:41:39 Judul: Re: [budaya_tionghua] salam kenal Salam kenal saudara Agung Maulana, saya Denny Tan, agama muslim, asal muasal di Tiong Kok nya dari mana, saya sendiri tidak tahu. Tapi saya memiliki buku silsilah dari tahun 1200 sampai sekarang dan memiliki sebilah pedang warisan yang berukir naga dan berumur sekitar 1000 tahun an. Jika tahu nama lengkap engkong ato kongco nya, nanti saya
Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta
Pernah saya baca dan lihat potretnya tentang Aixinjioro Pujie, adiknya the last emperor Aixinjioro Puyi. a Puyi. Ia pakai pakaian kerajaan. Hanya lupa di kota mana juga lupa nama Han-nya apa? Adopsi nama Han oleh etnis Mancu maupun etinis Xianbei zaman dulu, adalah inisiatif pribadi jadi bukan melalui undang-undang. Makanya setiap orang memilih sendiri sne (marga) Han-nya masing-masing jadi tidak seragam. Mirip kita di Indonesia, Wjijaya lazimnya sne Ui (Oey), tapi saya menemukan juga Wijaya yang asalnya Tan. Salam Liang U From: henyung heny...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, December 2, 2009 12:09:41 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta Yang saya tahu keturunan kaisar Qing rata-rata pakai marga Jin (emas). Mengacu ke nama dinasti nenek moyang mereka, dinasti Jin. Kalau marga Huang (Oei) atau Wang (raja/pangeran) sepertinya lebih jarang. Tahun 2000an lalu ada berita seorang turunan kaisar di daerah selatan, lupa apakah di Guangdong atau Guangxi. Beliau itu pakai longpao / jubah naga kekaisaran jalan-jalan di tempat umum. Menurut dia karena sekarang di sono lebih bebas, dia sah-sah saja pakai baju gituan, karena memang dia turunan kaisar. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ ... wrote: menurut saya sih , walau salah secara kronologis dan historis , bisa saja cicit itu memang keturunannya tapi dah tidak efek yah klo benar2 keturunan kaisar , pu yi saja sudah jadi rakyat jelata
[budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan)
Saya baru menonton film Mulan beberapa hari yang lalu, film ini cukup mengharukan, dan pengunjung cukup banyak, meskipun ulasan di koran Singapore mengatakan, siapa yang mau menonton cerita yang sudah diketahui semua orang? Ternyata tidak demikian, film ini bukan saja menampilkan peperangan tapi juga menampilkan segi lain dari peperangan, segi manusiawi, sehingga cukup mengharukan. Dulu kita pernah berdebat, ada yang mengatakan Mulan zaman dinasti Tang (618-907), ada yang mengatakan zaman Dinasti Utara Wei (386-534). Saya cenderung mengatakan Zaman Dinasti Utara Wei, alasannya dalam Sajak Mulan Ci ada kalimat yang mengatakan Khan merikrut tentara secara besar-besaran。 Sebutan Khan bukan Huangdi (HongTe) menunjukkan zaman itu yang berkuasa adalah suku dari utara non-Han. Dalam film ini jelas disebutkan negara yang dibela Mulan adalah Wei. Seorang putra khan dalam cerita diberi nama Tuoba Hong atau Tokpuat Hong. Tuoba adalah sne (marga) keluarga kerajaan zaman itu, etnis Xianbei . Etnis Xianbei adalah etnis yang kuat secara militer pada zaman dulu. Tapi pada zaman Dinasti Utara ini kaisar Tuoba Jun, menjadi pelopor asilimilasi etnis Tuoba dan etnis Han. Sne Tuoba dari keluarga khan diganti menjadi sne Yuan. Mulailah etnis Xianbei terintergrasi ke dalam etnis Han. Di barat etnis Qiang yang salah satu cabangnya suku Dangxiang pernah mendirikan negara Xi Xia ( He barat atau Se He) , adalah contoh lain dari minoritas yang sangat kuat pada zaman dulu. Pendiri dinasti pertama di Tiongkok yaitu dinasti Xia (He) bernama Yu (Ie), sering disebut Xia Yu, dan karena terkenal dengan jasanya membuat saluran pengairan ia disebut juga Da Yu ( Ie yang Agung) adalah etnis Qiang. Etnis ini juga sebagian besar sudah terasimilasi menjadi etnis Han, meskipun tidak habis, sekarang pusat mereka adalah di kabupaten Beichuan, Sichuan. Kabupaten yang terparah dilanda gempa tahun lalu. Sekedar tambahan
[budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta
Apeq, yg saya tau itu org2 Man yg marga aixinjueluo rata2 pake marga Jin soalnya arti kata aixin jueluo jg emas getu dan jg itu dah jadi aturan kerajaan dinasti qing kalu raja2 mrk pake marga han itu marga jin kecuali ngkale qianlong or kangxi owe lupa. Nah abis revolusi xinhai, org2 man kena sasaran terus, kerja susah, diembat disana sini, jadi mrk banyak yg ganti marga, marga jin, wang dan zhao. Khusus yg marga aixin ini lebih banyak yg pake marga jin é` ama zhao è nah katanya yg zhao ini tulisannya mirip ama tulisan org man. Ada jg yg pake marga é» kuning soalnya, huang taiji itu pemimpin panji kuning utama æ£é»æ. Yg laennya ada yg pake Luo, Xin, Ai dsbny. Ya mbuh dah soal bener apa kagaknya itu cerita keturunan Guangxu, soalnya yg saya tahu itu Guangxu gak ada keturunan alias diperkirain mandul or dibikin mandul ama Cixi pake obat. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u lian...@... wrote:   Pernah saya baca dan lihat potretnya tentang Aixinjioro Pujie, adiknya the last emperor Aixinjioro Puyi. a Puyi. Ia pakai pakaian kerajaan. Hanya lupa di kota mana juga lupa nama Han-nya apa?    Adopsi nama Han oleh etnis Mancu maupun etinis Xianbei zaman dulu, adalah inisiatif pribadi jadi bukan melalui undang-undang. Makanya setiap orang memilih sendiri sne (marga) Han-nya masing-masing jadi tidak seragam. Mirip kita di Indonesia, Wjijaya lazimnya sne Ui (Oey), tapi saya menemukan juga Wijaya yang asalnya Tan.    Salam   Liang U  From: henyung heny...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, December 2, 2009 12:09:41 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta  Yang saya tahu keturunan kaisar Qing rata-rata pakai marga Jin (emas). Mengacu ke nama dinasti nenek moyang mereka, dinasti Jin. Kalau marga Huang (Oei) atau Wang (raja/pangeran) sepertinya lebih jarang. Tahun 2000an lalu ada berita seorang turunan kaisar di daerah selatan, lupa apakah di Guangdong atau Guangxi. Beliau itu pakai longpao / jubah naga kekaisaran jalan-jalan di tempat umum. Menurut dia karena sekarang di sono lebih bebas, dia sah-sah saja pakai baju gituan, karena memang dia turunan kaisar. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ ... wrote: menurut saya sih , walau salah secara kronologis dan historis , bisa saja cicit itu memang keturunannya tapi dah tidak efek yah klo benar2 keturunan kaisar , pu yi saja sudah jadi rakyat jelata
[budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan)
yoi, dulu ngkong xt jg prenah bilang hal yg sama kalu mulan itu etnis xianbei yg diambil dari mulan ci. tapi ada yg ngotot huehehehehe yg penting beda kale waktu ngototnya tuh. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u lian...@... wrote: Saya baru menonton film Mulan beberapa hari yang lalu, film ini cukup mengharukan, dan pengunjung cukup banyak, meskipun ulasan di koran Singapore mengatakan, siapa yang mau menonton cerita yang sudah diketahui semua orang? Ternyata tidak demikian, film ini bukan saja menampilkan peperangan tapi juga menampilkan segi lain dari peperangan, segi manusiawi, sehingga cukup mengharukan. Dulu kita pernah berdebat, ada yang mengatakan Mulan zaman dinasti Tang (618-907), ada yang mengatakan zaman Dinasti Utara Wei (386-534). Saya cenderung mengatakan Zaman Dinasti Utara Wei, alasannya dalam Sajak Mulan Ci ada kalimat yang mengatakan Khan merikrut tentara secara besar-besaranã Sebutan Khan bukan Huangdi (HongTe) menunjukkan zaman itu yang berkuasa adalah suku dari utara non-Han. Dalam film ini jelas disebutkan negara yang dibela Mulan adalah Wei. Seorang putra khan dalam cerita diberi nama Tuoba Hong atau Tokpuat Hong. Tuoba adalah sne (marga) keluarga kerajaan zaman itu, etnis Xianbei . Etnis Xianbei adalah etnis yang kuat secara militer pada zaman dulu. Tapi pada zaman Dinasti Utara ini kaisar Tuoba Jun, menjadi pelopor asilimilasi etnis Tuoba dan etnis Han. Sne Tuoba dari keluarga khan diganti menjadi sne Yuan. Mulailah etnis Xianbei terintergrasi ke dalam etnis Han. Di barat etnis Qiang yang salah satu cabangnya suku Dangxiang pernah mendirikan negara Xi Xia ( He barat atau Se He) , adalah contoh lain dari minoritas yang sangat kuat pada zaman dulu. Pendiri dinasti pertama di Tiongkok yaitu dinasti Xia (He) bernama Yu (Ie), sering disebut Xia Yu, dan karena terkenal dengan jasanya membuat saluran pengairan ia disebut juga Da Yu ( Ie yang Agung) adalah etnis Qiang. Etnis ini juga sebagian besar sudah terasimilasi menjadi etnis Han, meskipun tidak habis, sekarang pusat mereka adalah di kabupaten Beichuan, Sichuan. Kabupaten yang terparah dilanda gempa tahun lalu. Sekedar tambahan
Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal
Encoding: Unicode (UTF-8) Pak Beni Tan yth, Pertama-tama perkenankanlah owe mengoreksi penggunaan istilah usang zaman orde babe âwarga keturunanâ vs âpribumiâ. Istilah berbau diskriminatif ituâmemangnya siapa seh yang bukan âketurunanâ, dan lagian kita ini âketurunanâ apa?âsekarang sepertinya sudah ditinggalkan deh; yang ada tinggal istilah âTionghoa/Tionghuaâ vs ânon-Tionghoa/ Tionghuaâ⦠Kedua, ada baiknya foto bongpay yang dimaksud disertakan sebagai lampiran sehingga teman-teman dan owe bisa membaca tulisan Tionghoanya. Namun, dari penuturan Anda tentang bongpay Tan Kek Tjiang, sekilas owe bisa memperkirakan bahwa kongcou (kakek buyut) Anda Tan Tjeng Lok berasal dari Kabupaten Tang-wna åå® (Man. Tongâan), di dekat Emui å»é (Man. Xiamen). Memang, dalam dialek Hokkian selatan, dialek yang dibawa kakek-moyang mayoritas orang Tionghoa di Jawa, aksara åå® bisa dilafalkan Tang-wna dan Tong-an, namun sebagai nama tempat lebih sering Tang-wna (baca: tang dan ua dengan bunyi sengau). Dan ema Anda sne (marga) Yo æ¥ (Man. Yang). Tanpa melihat huruf Tionghoanya, bongpay ngkong Anda Tan Kek Tjiang kira-kira bertulisan: Kanan (kuburan ngkong, dalam ejaan lama): Hian Kho Kek Tjiang Tan Hoe Koen Tjie Bong 顯èâ¡â¡é³å¤«åä¹å¢, artinya âKuburan almarhumah ayah kami Tuan Tan Kek Tjiangâ. Kiri (kuburan ema, dalam ejaan lama): Hian Pie Wie Poen Leng Tan Boen Yo Sie Bong 顯妣â¡â¡â¡é³éæ¥æ°ä¹å¢, artinya âKuburan almarhumah ibu kami Nyonya Tan Kek Tjiang, terlahir Yo xxx xxx. â¡ dan xxx menyatakan huruf Tionghoa yang harus dilihat dari foto di bongpay. Mungkin Acek Liang U, King Hian-te mau menambahkan? Sumangga pisan⦠Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Benianto Thanjoyo benianto...@... wrote: Salam kenal buat seluruh anggota milis budaya tionghua, semoga semuanya dalam keadaan baik-baik saja. Pertama-tama saya sangat senang dengan adanya milis ini karena walaupun tidak saling kenal kita bisa saling berbagi informasi di milis ini. Kedua sebagai warga keturunan yang sering mendapat perlakuan diskriminasi dari oknum pejabat/pegawai pemerintahan, kita bisa saling mencurahkan unek-unek di milis ini. Ketiga, saya mohon bantuan dari teman-teman milis untuk menginformasikan asal-usul dari keluarga saya sebagai berikut: Kakek buyut saya datang dari Tiongkok (kemungkinan daerah Amoy) dan tinggal di daerah Cirebon tepatnya di Jamblang bernama Tan Tjeng Lok (kata papa saya alm. dia adalah seorang sinshe), kakek buyut saya ini punya anak laki-laki 2 orang bernama Tan Tjong Siang dan Tan Tjong Liat dan ada anak perempuan katanya kembali ke Tiongkok tapi sudah putus hubungan. Tan Tjong Liat punya anak laki-laki 4 orang bernama Tan Kek Tjiang, Tan Kek Im, Tan Kek An dan Tan Kek Ho. Tan Kek Ho ini punya 11 orang anak salah satunya papah saya alm. Jadi dari kakek buyut saya Tan Tjeng Lok sampai saya sudah lima generasi. Saya ingin sekali mengetahui daerah asal usul kakek buyut saya dari pihak papah alm. Satu pertanda awal mungkin bacaan di bongpay kakek saya Tan Kek Tjiang dalam huruf kanji, saya sudah konsultasi di kelenteng daerah Glodok Jakarta Barat katanya bunyi Hok Kiannya sebagai berikut: Hiang Koh Kek Tjiang Tan Hu Kun Ci Bong dan Hiang Pie Wie Poen Leng Tan Bun Yo Sie Bong kemudian di sisi kiri ada tulisan Tong dan di sisi kanan ada tulisan Wan. Kemudian saya tanya ke apek-apek di kelenteng situ apakah Tong Wan itu nama suatu daerah di Tiongkok, jawabannya iya, tapi tepatnya tidak tahu. Nah bagi warga milis yang mengetahui tolong informasinya ... Sebelumnya diucapkan banyak-banyak terimakasih. Salam hangat Beni Than
Re: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan)
- Original Message - From: liang u To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 03, 2009 11:45 AM Subject: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan) Sebutan Khan bukan Huangdi (HongTe) Maaf, alih-alih Hong Te, apa bukannya Oey Te? - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - suku Dangxiang pernah mendirikan negara Xi Xia ( He barat atau Se He) Sementara orang mengatakan yang dimaksud dengan Se He itu negeri India. Apa untuk India itu, huruf He-nya beda ya? Wasalam. = - Original Message - From: liang u To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 03, 2009 11:45 AM Subject: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan) Saya baru menonton film Mulan beberapa hari yang lalu, film ini cukup mengharukan, dan pengunjung cukup banyak, meskipun ulasan di koran Singapore mengatakan, siapa yang mau menonton cerita yang sudah diketahui semua orang? Ternyata tidak demikian, film ini bukan saja menampilkan peperangan tapi juga menampilkan segi lain dari peperangan, segi manusiawi, sehingga cukup mengharukan. Dulu kita pernah berdebat, ada yang mengatakan Mulan zaman dinasti Tang (618-907), ada yang mengatakan zaman Dinasti Utara Wei (386-534). Saya cenderung mengatakan Zaman Dinasti Utara Wei, alasannya dalam Sajak Mulan Ci ada kalimat yang mengatakan Khan merikrut tentara secara besar-besaran。 Sebutan Khan bukan Huangdi (HongTe) menunjukkan zaman itu yang berkuasa adalah suku dari utara non-Han. Dalam film ini jelas disebutkan negara yang dibela Mulan adalah Wei. Seorang putra khan dalam cerita diberi nama Tuoba Hong atau Tokpuat Hong. Tuoba adalah sne (marga) keluarga kerajaan zaman itu, etnis Xianbei . Etnis Xianbei adalah etnis yang kuat secara militer pada zaman dulu. Tapi pada zaman Dinasti Utara ini kaisar Tuoba Jun, menjadi pelopor asilimilasi etnis Tuoba dan etnis Han. Sne Tuoba dari keluarga khan diganti menjadi sne Yuan. Mulailah etnis Xianbei terintergrasi ke dalam etnis Han. Di barat etnis Qiang yang salah satu cabangnya suku Dangxiang pernah mendirikan negara Xi Xia ( He barat atau Se He) , adalah contoh lain dari minoritas yang sangat kuat pada zaman dulu. Pendiri dinasti pertama di Tiongkok yaitu dinasti Xia (He) bernama Yu (Ie), sering disebut Xia Yu, dan karena terkenal dengan jasanya membuat saluran pengairan ia disebut juga Da Yu ( Ie yang Agung) adalah etnis Qiang. Etnis ini juga sebagian besar sudah terasimilasi menjadi etnis Han, meskipun tidak habis, sekarang pusat mereka adalah di kabupaten Beichuan, Sichuan. Kabupaten yang terparah dilanda gempa tahun lalu. Sekedar tambahan
Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta
Dik Ardian, Terima kasih atas masukannya. Saya usul agar catatan hariannya baik dalam bahasa Mancu atau Han atau Indonesia bisa di copy, saya kenal seorang mahasiswa reset di Wuhan, bisa melalui dia disampaikan kepada ahlinya. Siapa tahu bisa menambah data dinasti Qing yang belum tercakup dalam buku-buku sekarang. Salam Liang U From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, December 3, 2009 12:44:34 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta Apeq, yg saya tau itu org2 Man yg marga aixinjueluo rata2 pake marga Jin soalnya arti kata aixin jueluo jg emas getu dan jg itu dah jadi aturan kerajaan dinasti qing kalu raja2 mrk pake marga han itu marga jin kecuali ngkale qianlong or kangxi owe lupa. Nah abis revolusi xinhai, org2 man kena sasaran terus, kerja susah, diembat disana sini, jadi mrk banyak yg ganti marga, marga jin, wang dan zhao. Khusus yg marga aixin ini lebih banyak yg pake marga jin é‡` ama zhao 肇 nah katanya yg zhao ini tulisannya mirip ama tulisan org man. Ada jg yg pake marga 黄 kuning soalnya, huang taiji itu pemimpin panji kuning utama æ£é»„æ——. Yg laennya ada yg pake Luo, Xin, Ai dsbny. Ya mbuh dah soal bener apa kagaknya itu cerita keturunan Guangxu, soalnya yg saya tahu itu Guangxu gak ada keturunan alias diperkirain mandul or dibikin mandul ama Cixi pake obat. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u lian...@... wrote:   Pernah saya baca dan lihat potretnya tentang Aixinjioro Pujie, adiknya the last emperor Aixinjioro Puyi. a Puyi. Ia pakai pakaian kerajaan. Hanya lupa di kota mana juga lupa nama Han-nya apa?    Adopsi nama Han oleh etnis Mancu maupun etinis Xianbei zaman dulu, adalah inisiatif pribadi jadi bukan melalui undang-undang. Makanya setiap orang memilih sendiri sne (marga) Han-nya masing-masing jadi tidak seragam. Mirip kita di Indonesia, Wjijaya lazimnya sne Ui (Oey), tapi saya menemukan juga Wijaya yang asalnya Tan.    Salam   Liang U  _ _ __ From: henyung heny...@... To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, December 2, 2009 12:09:41 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: Fakta cicit Kaisar Guang Xu di Jakarta  Yang saya tahu keturunan kaisar Qing rata-rata pakai marga Jin (emas). Mengacu ke nama dinasti nenek moyang mereka, dinasti Jin. Kalau marga Huang (Oei) atau Wang (raja/pangeran) sepertinya lebih jarang. Tahun 2000an lalu ada berita seorang turunan kaisar di daerah selatan, lupa apakah di Guangdong atau Guangxi. Beliau itu pakai longpao / jubah naga kekaisaran jalan-jalan di tempat umum. Menurut dia karena sekarang di sono lebih bebas, dia sah-sah saja pakai baju gituan, karena memang dia turunan kaisar. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ ... wrote: menurut saya sih , walau salah secara kronologis dan historis , bisa saja cicit itu memang keturunannya tapi dah tidak efek yah klo benar2 keturunan kaisar , pu yi saja sudah jadi rakyat jelata
[budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan)
Bukan, aksaranya laen. Hongtee çå¸ artinya âkaisarâ, sementara Oey Tee é»å¸ artinya âKaisar Kuningâ, kakek-moyang orang Tionghoa. Dalam konteks ini tentu Hongteelah yang dimaksud. Memang, dalam dialek Mandarin keduanya sama-sama dilafalkan Huangdi dan Huang Di. Kiongtjhioe, DK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh absa...@... wrote: - Original Message - From: liang u To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 03, 2009 11:45 AM Subject: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan) Sebutan Khan bukan Huangdi (HongTe) Maaf, alih-alih Hong Te, apa bukannya Oey Te? - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - suku Dangxiang pernah mendirikan negara Xi Xia ( He barat atau Se He) Sementara orang mengatakan yang dimaksud dengan Se He itu negeri India. Apa untuk India itu, huruf He-nya beda ya? Wasalam. = - Original Message - From: liang u To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 03, 2009 11:45 AM Subject: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan) Saya baru menonton film Mulan beberapa hari yang lalu, film ini cukup mengharukan, dan pengunjung cukup banyak, meskipun ulasan di koran Singapore mengatakan, siapa yang mau menonton cerita yang sudah diketahui semua orang? Ternyata tidak demikian, film ini bukan saja menampilkan peperangan tapi juga menampilkan segi lain dari peperangan, segi manusiawi, sehingga cukup mengharukan. Dulu kita pernah berdebat, ada yang mengatakan Mulan zaman dinasti Tang (618-907), ada yang mengatakan zaman Dinasti Utara Wei (386-534). Saya cenderung mengatakan Zaman Dinasti Utara Wei, alasannya dalam Sajak Mulan Ci ada kalimat yang mengatakan Khan merikrut tentara secara besar-besaranã Sebutan Khan bukan Huangdi (HongTe) menunjukkan zaman itu yang berkuasa adalah suku dari utara non-Han. Dalam film ini jelas disebutkan negara yang dibela Mulan adalah Wei. Seorang putra khan dalam cerita diberi nama Tuoba Hong atau Tokpuat Hong. Tuoba adalah sne (marga) keluarga kerajaan zaman itu, etnis Xianbei . Etnis Xianbei adalah etnis yang kuat secara militer pada zaman dulu. Tapi pada zaman Dinasti Utara ini kaisar Tuoba Jun, menjadi pelopor asilimilasi etnis Tuoba dan etnis Han. Sne Tuoba dari keluarga khan diganti menjadi sne Yuan. Mulailah etnis Xianbei terintergrasi ke dalam etnis Han. Di barat etnis Qiang yang salah satu cabangnya suku Dangxiang pernah mendirikan negara Xi Xia ( He barat atau Se He) , adalah contoh lain dari minoritas yang sangat kuat pada zaman dulu. Pendiri dinasti pertama di Tiongkok yaitu dinasti Xia (He) bernama Yu (Ie), sering disebut Xia Yu, dan karena terkenal dengan jasanya membuat saluran pengairan ia disebut juga Da Yu ( Ie yang Agung) adalah etnis Qiang. Etnis ini juga sebagian besar sudah terasimilasi menjadi etnis Han, meskipun tidak habis, sekarang pusat mereka adalah di kabupaten Beichuan, Sichuan. Kabupaten yang terparah dilanda gempa tahun lalu. Sekedar tambahan
Re: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan)
Pak Ahmad, Maaf hongte di sini yang saya maksud adalah 皇帝atau Hongsiang 皇上 Huangshang yaitu kaisar. Sedang Oeij Te yang dianggap leluhur orang Tuionghoa itu Huangdi 黄帝 atau Kaisar Kuning. Huruf hong-nya beda, bunyinya sama. Kalau Se He yang dimaksud India itu , saya lupa juga menulisnya bagaimana? Maaf nanti dicari dulu. Rasanya sih memang sama. Yang dulu saya salah informasikan adalah Zhang Yimou, salah ingat saya, Yi nya bukan yi -= ek, tapi Yi yang berarti seni , yi = gee. Seni dari sini bela diri = boegee. Jadi Zhang Yimou yang benar adalah Zhang Yimou 张艺谋, dalam ejaan Hokkian lama adalah Thio Gee Bouw, bukan Thio Ek Bouw. Sudah lama mau saya koreksi tapi lupa melulu, sampai hari ini, mohon maaf. Salam Liang U From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, December 3, 2009 1:17:14 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan) - Original Message - From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thursday, December 03, 2009 11:45 AM Subject: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan) Sebutan Khan bukan Huangdi (HongTe) Maaf, alih-alih Hong Te, apa bukannya Oey Te? - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - suku Dangxiang pernah mendirikan negara Xi Xia ( He barat atau Se He) Sementara orang mengatakan yang dimaksud dengan Se He itu negeri India. Apa untuk India itu, huruf He-nya beda ya? Wasalam. = = === - Original Message - From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thursday, December 03, 2009 11:45 AM Subject: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok, Film Mulan (Hua Mulan= Hua Bok Lan) Saya baru menonton film Mulan beberapa hari yang lalu, film ini cukup mengharukan, dan pengunjung cukup banyak, meskipun ulasan di koran Singapore mengatakan, siapa yang mau menonton cerita yang sudah diketahui semua orang? Ternyata tidak demikian, film ini bukan saja menampilkan peperangan tapi juga menampilkan segi lain dari peperangan, segi manusiawi, sehingga cukup mengharukan. Dulu kita pernah berdebat, ada yang mengatakan Mulan zaman dinasti Tang (618-907), ada yang mengatakan zaman Dinasti Utara Wei (386-534). Saya cenderung mengatakan Zaman Dinasti Utara Wei, alasannya dalam Sajak Mulan Ci ada kalimat yang mengatakan Khan merikrut tentara secara besar-besaran。 Sebutan Khan bukan Huangdi (HongTe) menunjukkan zaman itu yang berkuasa adalah suku dari utara non-Han. Dalam film ini jelas disebutkan negara yang dibela Mulan adalah Wei. Seorang putra khan dalam cerita diberi nama Tuoba Hong atau Tokpuat Hong. Tuoba adalah sne (marga) keluarga kerajaan zaman itu, etnis Xianbei . Etnis Xianbei adalah etnis yang kuat secara militer pada zaman dulu. Tapi pada zaman Dinasti Utara ini kaisar Tuoba Jun, menjadi pelopor asilimilasi etnis Tuoba dan etnis Han. Sne Tuoba dari keluarga khan diganti menjadi sne Yuan. Mulailah etnis Xianbei terintergrasi ke dalam etnis Han. Di barat etnis Qiang yang salah satu cabangnya suku Dangxiang pernah mendirikan negara Xi Xia ( He barat atau Se He) , adalah contoh lain dari minoritas yang sangat kuat pada zaman dulu. Pendiri dinasti pertama di Tiongkok yaitu dinasti Xia (He) bernama Yu (Ie), sering disebut Xia Yu, dan karena terkenal dengan jasanya membuat saluran pengairan ia disebut juga Da Yu ( Ie yang Agung) adalah etnis Qiang. Etnis ini juga sebagian besar sudah terasimilasi menjadi etnis Han, meskipun tidak habis, sekarang pusat mereka adalah di kabupaten Beichuan, Sichuan. Kabupaten yang terparah dilanda gempa tahun lalu. Sekedar tambahan
Re: [budaya_tionghua] OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan
quote: 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi sama tetapi berbeda: - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini - Wong Huang yg artinya kuning - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang - Bong Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis) nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah saya minta tulis di kertas) KH: 1. Dari penjelasan 5 sne (marga) di atas, kelihatannya semuanya mengacu ke 2 sne yaitu HUANG(黃) dan WANG (王). 2. Dalam bhs Hakka dan Konghu, keduanya dibaca WONG. 3. Ada bbrp dialek bhs Hakka (diantaranya dialek Hoiliuk dan Hopho) yang membaca keduanya menjadi BONG 4. Sne WANG (王) ditulis dengan 3 garis datar dan 1 garis vertikal, dibaca ONG dalam bhs Hokkian (sedangkan sne Huang dibaca Ng atau Wni/Oei/Oey). 5. Sne WANG/ONG (王) termasuk sne yang terbesar di Tiongkok, dan bisa dipastikan sebagian besar orang yang bersne WANG/ONG bukanlah pedagang kiongchiu, KH From: save_mynit save_my...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, December 3, 2009 12:26:47 AM Subject: [budaya_tionghua] OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan Selamat malam teman2 Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali. Ketika saya tanya bukti: 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu sendiri sudah patah. 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada mutiara-nya) asli. 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia sayang: Selir bermarga Chen. 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis. 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu. 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah sesuai dengan kebenaran. 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok. 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya ceritakan di atas. 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi sama tetapi berbeda: - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini - Wong Huang yg artinya kuning - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang - Bong Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis) nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah saya minta tulis di kertas) 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap menurunkan marga Wang pada anak laki2 dan cucunya ini. 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak sepenuhnya objektif karena dipengaruhi oleh dendam. 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri. 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja. 17. Ching Pertama ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. 18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk bertemu dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam komunitas kecil di milis ini. 19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan
Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal
Hai lam kenal sy samuel. Papaku dulu pny pertimbangan saat kasih sy nama. Akhirnya ia mengurungkan niatnya untk memberi nama tionghoa pd sy dan saudara2 saya akhirnya memberi nama indonesia tp berbau kristen spt samuel adi, anton budi, yesyurun adi, camalia fitri karena lahir saat idul fitri.. Alasannya spy anak2nya mudah mendapat pelayanan publik di negeri ini. Kenyataannya tidak seperti yg dibayangkan. Mau kuliah di univ kristen yg myortas tionghoa aja saya diminta srt ganti nama papa dan saat sy urus paspor.. Sy jengkel dng situasi ini tp lama kemaan saya kebal dan sering menjadikan hal diskriminasi ini sbg tantangan... Lama kelamaan saya tdk lagi persoalkan apa sy didiskriminasi atau tdk, krn dalam pengalaman sy tdk semua pejabat pemerintah yg pikiran sempitn paling dimintaain duit. Selama wajar kasih aja. Kehidupan keseharian kita yg saling menghargai, mengenal dan saling bantu lebih penting. Menyadari kemanusiaan kita dan menyadarkan orang lain tentang kemanusiaannya adalah lebih utama lebih luhur.. Sy berjuang disisi ini. Masalah sebutan cina saat orde baru, atau tionghoa setelah orde baru tak masalah.. Dibilang keturunan jg gak masalah.. Apa arti semua itu? Pernah teman menyusuri silsilahnya sampai ke RRC, tapi sampe di sana dia sudah digolongkan orang ciausen (peranakan). Salam. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: David Kwa david_kwa2...@yahoo.com Date: Thu, 03 Dec 2009 04:59:22 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal Encoding: Unicode (UTF-8) Pak Beni Tan yth, Pertama-tama perkenankanlah owe mengoreksi penggunaan istilah usang zaman orde babe “warga keturunanâ€� vs “pribumiâ€�. Istilah berbau diskriminatif itu―memangnya siapa seh yang bukan “keturunanâ€�, dan lagian kita ini “keturunanâ€� apa?―sekarang sepertinya sudah ditinggalkan deh; yang ada tinggal istilah “Tionghoa/Tionghuaâ€� vs “non-Tionghoa/ Tionghuaâ€�… Kedua, ada baiknya foto bongpay yang dimaksud disertakan sebagai lampiran sehingga teman-teman dan owe bisa membaca tulisan Tionghoanya. Namun, dari penuturan Anda tentang bongpay Tan Kek Tjiang, sekilas owe bisa memperkirakan bahwa kongcou (kakek buyut) Anda Tan Tjeng Lok berasal dari Kabupaten Tang-wna å�Œå®‰ (Man. Tong’an), di dekat Emui 廈門 (Man. Xiamen). Memang, dalam dialek Hokkian selatan, dialek yang dibawa kakek-moyang mayoritas orang Tionghoa di Jawa, aksara å�Œå®‰ bisa dilafalkan Tang-wna dan Tong-an, namun sebagai nama tempat lebih sering Tang-wna (baca: tang dan ua dengan bunyi sengau). Dan ema Anda sne (marga) Yo 楊 (Man. Yang). Tanpa melihat huruf Tionghoanya, bongpay ngkong Anda Tan Kek Tjiang kira-kira bertulisan: Kanan (kuburan ngkong, dalam ejaan lama): Hian Kho Kek Tjiang Tan Hoe Koen Tjie Bong 顯考□□陳夫å�›ä¹‹å¢, artinya ‘Kuburan almarhumah ayah kami Tuan Tan Kek Tjiang’. Kiri (kuburan ema, dalam ejaan lama): Hian Pie Wie Poen Leng Tan Boen Yo Sie Bong 顯妣□□□陳門楊æ°�之å¢, artinya ‘Kuburan almarhumah ibu kami Nyonya Tan Kek Tjiang, terlahir Yo xxx xxx. â–¡ dan xxx menyatakan huruf Tionghoa yang harus dilihat dari foto di bongpay. Mungkin Acek Liang U, King Hian-te mau menambahkan? Sumangga pisan… Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Benianto Thanjoyo benianto...@... wrote: Salam kenal buat seluruh anggota milis budaya tionghua, semoga semuanya dalam keadaan baik-baik saja. Pertama-tama saya sangat senang dengan adanya milis ini karena walaupun tidak saling kenal kita bisa saling berbagi informasi di milis ini. Kedua sebagai warga keturunan yang sering mendapat perlakuan diskriminasi dari oknum pejabat/pegawai pemerintahan, kita bisa saling mencurahkan unek-unek di milis ini. Ketiga, saya mohon bantuan dari teman-teman milis untuk menginformasikan asal-usul dari keluarga saya sebagai berikut: Kakek buyut saya datang dari Tiongkok (kemungkinan daerah Amoy) dan tinggal di daerah Cirebon tepatnya di Jamblang bernama Tan Tjeng Lok (kata papa saya alm. dia adalah seorang sinshe), kakek buyut saya ini punya anak laki-laki 2 orang bernama Tan Tjong Siang dan Tan Tjong Liat dan ada anak perempuan katanya kembali ke Tiongkok tapi sudah putus hubungan. Tan Tjong Liat punya anak laki-laki 4 orang bernama Tan Kek Tjiang, Tan Kek Im, Tan Kek An dan Tan Kek Ho. Tan Kek Ho ini punya 11 orang anak salah satunya papah saya alm. Jadi dari kakek buyut saya Tan Tjeng Lok sampai saya sudah lima generasi. Saya ingin sekali mengetahui daerah asal usul kakek buyut saya dari pihak papah alm. Satu pertanda awal mungkin bacaan di bongpay kakek saya Tan Kek Tjiang dalam huruf kanji, saya sudah konsultasi di kelenteng daerah Glodok Jakarta Barat katanya bunyi Hok Kiannya sebagai berikut: Hiang Koh Kek Tjiang Tan Hu Kun Ci Bong dan Hiang Pie Wie Poen Leng Tan Bun Yo Sie Bong kemudian di sisi kiri ada tulisan Tong dan di sisi kanan ada tulisan Wan. Kemudian saya