Re: [budaya_tionghua] Re: IDE PAKAR TIONGKOK

2010-09-01 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Bener pak hingga kini kelayakannya masih diuji uji terus.  RGDS.TG

--- On Wed, 9/1/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote:


From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
Subject: [budaya_tionghua] Re: IDE PAKAR TIONGKOK
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, September 1, 2010, 12:58 PM


  



pak, kalu gak salah itu bus ngangkang lage diuji coba proyeknya

http://dunia.vivanews.com/news/read/168850-bus--mengangkang---solusi-anti-macet-china

http://dunia.vivanews.com/news/read/168891-ini-video-bus--bolong--anti-macet-china

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... 
wrote:

 Dear member,
 Ya memang banyak kendalanya, hingga kini PRC belum kasih izin . Perlu focus 
 study tentang kelayakan dari bus terowongan ini.  RGDS.TG
 
 --- On Mon, 8/30/10, Made S made_...@... wrote:
 
 
 From: Made S made_...@...
 Subject: Re: [budaya_tionghua] IDE PAKAR TIONGKOK
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Monday, August 30, 2010, 2:07 PM
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 Wah ide yg hebat tuh!  Kalau di Denpasar punya bus seperti itu mungkin jalan 
 Seminyak tidak macet total. Cuma karena jalannya sempit mesti dimodifikasi 
 busnya boleh tinggi tapi sempit he..he..he...  Kalau di Jakarta repot juga 
 kalau musim hujan bisa bisa ratusan motor ngumpul di kolong bus tidak mau 
 keluar he...he...sampai hujan reda baru rombongan motor ngibrit.  
 
 --- On Thu, 8/26/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... wrote:
 
 
 From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@...
 Subject: [budaya_tionghua] IDE PAKAR TIONGKOK
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Thursday, August 26, 2010, 7:35 AM
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Dear member,
 Saya dapat kiriman dari milis kawan tentang Bus Terowongan yang bakal dipakai 
 di PRC untuk mengatasi kemacetan jalan.  Busnya tinggi dan besar di bawahnya 
 berupa terowongan untuk melintasnya kendaraan.  Bus ini berjalan sendiri 
 (auto pilot) pakai garis putih sebagai rel maya  Di samping itu bus ini 
 pakai tenaga dari solar cell dan tidak pakai pantograph karena tidak pakai 
 kabel listrik karena di atap bus sudah ada kabel statis.  Oleh karena bus 
 raksasa ini tidak perlu rel besi, tidak perlu tarik kabel listrik, tidak 
 butuh pembebasan lahan dan pake tenaga surya maka biaya pengadaan prasarana 
 sangat murah dan cepat juga biaya operasionalnya murah karena sebagian pakai 
 tenaga solar cell.  Dalam satu tahun ibu kota Beijing dapat disulap full bus 
 terowongan kalau pemerintah PRC mengizinkan. Ini sungguh ide pakar Tiongkok 
 yang orisinal. dan briliant.  RGDS.TG.  Keterangan lebih lanjut silahkan 
 lihat
 http://www.youtube.com/watch?v=Hv8_W2PA0rQfeature=email
 
 click utk memperbesar










  

Re: [budaya_tionghua] IDE PAKAR TIONGKOK

2010-08-31 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Ya memang banyak kendalanya, hingga kini PRC belum kasih izin . Perlu focus 
study tentang kelayakan dari bus terowongan ini.  RGDS.TG

--- On Mon, 8/30/10, Made S made_...@yahoo.com wrote:


From: Made S made_...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] IDE PAKAR TIONGKOK
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, August 30, 2010, 2:07 PM


  







Wah ide yg hebat tuh!  Kalau di Denpasar punya bus seperti itu mungkin jalan 
Seminyak tidak macet total. Cuma karena jalannya sempit mesti dimodifikasi 
busnya boleh tinggi tapi sempit he..he..he...  Kalau di Jakarta repot juga 
kalau musim hujan bisa bisa ratusan motor ngumpul di kolong bus tidak mau 
keluar he...he...sampai hujan reda baru rombongan motor ngibrit.  

--- On Thu, 8/26/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com wrote:


From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] IDE PAKAR TIONGKOK
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 26, 2010, 7:35 AM


  











Dear member,
Saya dapat kiriman dari milis kawan tentang Bus Terowongan yang bakal dipakai 
di PRC untuk mengatasi kemacetan jalan.  Busnya tinggi dan besar di bawahnya 
berupa terowongan untuk melintasnya kendaraan.  Bus ini berjalan sendiri (auto 
pilot) pakai garis putih sebagai rel maya  Di samping itu bus ini pakai 
tenaga dari solar cell dan tidak pakai pantograph karena tidak pakai kabel 
listrik karena di atap bus sudah ada kabel statis.  Oleh karena bus raksasa ini 
tidak perlu rel besi, tidak perlu tarik kabel listrik, tidak butuh pembebasan 
lahan dan pake tenaga surya maka biaya pengadaan prasarana sangat murah dan 
cepat juga biaya operasionalnya murah karena sebagian pakai tenaga solar cell.  
Dalam satu tahun ibu kota Beijing dapat disulap full bus terowongan kalau 
pemerintah PRC mengizinkan. Ini sungguh ide pakar Tiongkok yang orisinal. dan 
briliant.  RGDS.TG.  Keterangan lebih lanjut silahkan lihat
 http://www.youtube.com/watch?v=Hv8_W2PA0rQfeature=email

click utk memperbesar










  

[budaya_tionghua] Manufacturing Fake Chinese Eggs [10 Attachments]

2010-08-13 Terurut Topik Tjandra Ghozalli


---





Yth member
Saya dapat kiriman berita yang mungkin layak kita ketahui bersama.
RGDS.TG


Manufacturing Fake Chinese Eggs


In China there are fake schools and classes that teach a variety of
blatant fraud technology, even eggs can be modulated by chemical
materials, but also be able to fry cook, is currently the most popular
False course.





Step 1 modulation of raw materials


Using 7 kinds of chemical materials, see pic below


(Embedded image moved to file: pic19169.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs





Fake egg was made from calcium carbonate, starch, resin, gelatin, alum
and other chemical products.


Step 2 egg production


Raw egg into the mold to 2 / 3 full, put calcium chloride, colouring
die, the egg appears on the film been announced.


(Embedded image moved to file: pic15724.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs





Step 3 fake egg shape


In the mold into 1 / 3 raw egg white, like the first package, like
dumplings into the egg yolk, egg white into another, into the magic
water, a shell eggs will come slowly. Naked egg shape to 1 hour to dry
after washing with water, at shells ready.


The 'yolk' is shaped in the round mould. 'Magic water' containing
calcium chloride is used.
(Embedded image moved to file: pic11478.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs



By adding a yellow pigment and become raw egg yolk..


Step 4.


Sewing lines through the use of eggs, immersed in paraffin wax, calcium
carbonate, such as modulation of the eggshell into a solution, repeated
several times until the shell a little dry, immersion in cold water
pumping line shape, this point, the egg has been put on a false cloak ,
You're done.


(Embedded image moved to file: pic29358.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs




Hard shells are formed by soaking in paraffin wax onto the egg, which
are then left to dry.

(Embedded image moved to file: pic26962.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs




(Embedded image moved to file: pic24464.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs





Oh yeah The Egg is ready. The artificial egg shell is very fragile and
break easily but who cares!!

Look so real

(Embedded image moved to file: pic05705.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs




Many small bubbles is formed during frying the egg but not many people
can tell the difference.

The egg look exactly the same, and the eggs taste better than real but
you are adding to the

statistic of food poisoning person.

(Embedded image moved to file: pic28145.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs




(Embedded image moved to file: pic23281.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs




(Embedded image moved to file: pic16827.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs




Why make fake eggs ?

Because of money.


The cost of fake egg is only 0.55 Yuan/kg, while the true eggs market
price is 5.6 Yuan/kg.

Cases of problem foods and food poisoning are widely reported in
Mainland China over the last few years.. In 2001, there were 185 cases
of food poisoning, affecting about 15,715 people and causing 146 deaths.
The cases doubled in 2002. In 2003, the number of reported cases was ten
times more than that in 2001, and the number of people suffered was as
high as 29,660, including 262 deaths Now In Sept 2008 Nearly 53,000
Chinese children sick from contaminated milk; 4 have died




  

Re: [budaya_tionghua] Re: Contohlah Kwee Tek Hoay

2010-08-05 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Mungkin betul kalau ketiga agama itu telah dipakai secara bersama sama  di 
Tiongkok.  Tapi di tanah Jawa baru pada tanggal 2 Agustus 1931 diadakan 
konferensi di Solo untuk pembentukan Sam Kauw Hwee secara resmi oleh Kwee Tek 
Hoay dkk. Analogi dengan Islam abangan yg telah lama ada di tanah Jawa tetapi 
baru dipopulerkan oleh pa Harto di dekade 80 an dengan sebutan agama 
kepercayaan.  RGDS.TG

--- On Wed, 8/4/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote:


From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
Subject: [budaya_tionghua] Re: Contohlah Kwee Tek Hoay
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, August 4, 2010, 11:14 AM


  



Kwee Tek Hoay gaklah menyatukan 3 agama tapi memang 3 agama itu dah lama 
bersatu di Tiongkok sana.

Gagasan2 penyatuan atau kalu pake bahasa laen toleransi 3 ajaran itu sudah ada 
sejak jaman dinasti Jin yg kurang lebih taon 300an s/d 400an Masehi.

Lagipula gagasan2 toleransi itu didukung dgn filsafat2 atau jg pemikiran2 org 
Tionghoa jaman dulu kalau semua ajaran adalah baik adanya, gak ada agama atau 
ajaran yg lebih unggul.

Prinsipnya sederhana, Jalan Langit or Jalan Tuhan selalu dekat kepada mereka 
yang bajik.
Ditambah pula sesama penganut jalan suci dilarang saling melecehkan.

Itulah nilai2 luhur org Tionghoa yg mestinya dipahami dan itu nilai luhur ada 
di Taoism, Ruism ama Buddhism Tiongkok yg disinifikasi.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... 
wrote:

 
 
 
 
 
 Mungkin sebagian dari anggota milis ini tahu tentang Kwee Tek Hoay.  Dia 
 adalah seorang budayawan yang serba bisa mulai dari pengarang buah kalam, 
 penerbit buku / majalah,  membuka sekolah, hingga pencetus agama. Buah 
 kalamnya banyak yang diterbitkan dan disandiwarakan antara lain yang terkenal 
 seperti Bunga Ros Dari Cikembang, Drama dari Merapi, Drama di Boven Digul,, 
 Nonton Capgomeh, Korbannya Kong Ek, hingga Pendekar dari Chapei. Dia seorang 
 yang berani dan tegas. Pada karyanya Korbannya Kong Ek, Tek Hoay secara 
 gamblang membuka aib para hartawan Tionghoa yang lebih suka plesir (main 
 kartu, main perempuan, dan sebagainya) katimbang rapat mengurus perkumpulan 
 THHK. (sekolah Tionghoa). Yang jadi korban Sim Tek Beng, sekretaris THHK yang 
 bekerja rajin dan jujur tapi terlalu polos.  Pada novel lain Pendekar dari 
 Chapei menceritakan tentang cinta segitiga antara seorang dokter pendidikan 
 barat yakni dr.Tan, seorang idealis pembela Tiongkok
 bernama Khe Kiang, dan seorang gadis cantik bernama Liep Nio.  Pada awalanya 
 Liep Nio tertarik pada Khe Kiang yg begitu gencar berpidato untuk membela 
 tanah leluhur Tiongkok dari serbuan Jepang, tapi belakangan Liep Nio jatuh 
 hati pada dr Tan, setelah tahu bahwa Khe Kiang yang konon sedang bertempur 
 membela tanah leluhur dari serbuan Jepang di Chapei ternyata ngumpet di desa 
 kecil pulau Jawa.  Malah yang membela Tiongkok sesungguhnya adalah dr Tan 
 yang berpendidikan barat !!  Novel karangan Tek Hoay yang lain adalah Drama 
 Boven Digul isinya sarat dengan angan angan terbentuknya negara masa depan 
 Indonesia padahal novel ini dikarang pada tahun 1929 !! Mengenai asimilasi 
 Tek Hoay melukiskannya secara penuh romantis pada novelnya Bunga Ros Dari 
 Cikembang, di mana ada seorang perjaka Tionghoa menikahi seorang gadis Sunda 
 tanpa ada paksaan, tanpa ada hambatan agama, semua terjadi secara natur - 
 almiah - indah sekali. Tek Hoay juga konsern
 dengan dunia pendidikan, dia buka sekolah yang terbuka bagi orang kaya maupun 
 miskin, lengkap dengan asrama.  Murid muridnya tidak hanya diajarkan 
 pelajaran eksakta tetapi juga etika bagaimana makan pakai sendok-garpu, pakai 
 sumpit, bahkan pakai tangan !!  Tek Hoay ingin merangkum budaya barat, timur, 
 dan lokal supaya mereka mampu beradaptasi di manapun mereka tinggal.  Soal 
 agama, Tek Hoay tidak memusuhi Islam, tidak memusihi Katolik, juga tidak 
 Kristen. Beliau hanya bilang kalau mau bersaing dengan agama tersebut, jangan 
 melecehkankannya, tapi bagaimana cara membuat agama Tionghoa lebih kuat, 
 lebih mapan sehingga bisa setara.  Maka oleh Beliau disatukannyalah agama 
 Khong Kauw (Kong Hu Cu), Hoed Kauw (Budha), dan Too Kauw (Tao) menjadi Sam 
 Kauw atau Tridharma sehingga jauh lebih kuat dari pada berdiri sendiri 
 sendiri.  Sungguh saya salut pada Kwee Tek Hoay yang mampu mengangkat harkat 
 masyarakat Tionghoa tanpa lupa menghargai pluraisme.
 RGDS.TG










  

Re: [budaya_tionghua] Dampak Latihan Perang AS-Korea

2010-07-30 Terurut Topik Tjandra Ghozalli





Bung Made,
Saya kira antara PRC dan ROC tidak ingin perang.  Buat apa perang? Toh mereka 
saling memerlukan. PRC butuh ROC sebagai investor, RD sedang ROC butuh PRC 
sebagai pabrikan dan tenaga kerja. Kalau mereka perang tak ada yang 
diuntungkan, paling paling AS dan Rusia yg jual senjata. RGDS.TG

--- On Thu, 7/29/10, Made S made_...@yahoo.com wrote:


From: Made S made_...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Dampak Latihan Perang AS-Korea
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 29, 2010, 4:40 PM


  







Saya baca di koran, sejak Senin lalu, Korea Selatan dan Amerika memulai latihan 
perang di laut sebelah timur Jepang untuk nakut nakutin Korut.  Dikhawatirkan 
latihan perang AS-Korea berdampak negatif. Taiwan yang selama ini merasa 
tertekan oleh Tiongkok seakan mendapat angin segar. Mungkin saja besok atau 
lusa Taiwan dan AS mengadakan latihan perang bersama yang membuat Tiongkok 
gerah dan memancing perang di kemudian hari.








  

[budaya_tionghua] SIAPA TAKUT?

2010-07-22 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Sehari setelah TVRI menayangkan kunjungan para konglomerat ke Tapos (1992 kalau 
tidak salah) - saya bertemu dengan bung Sofyan Wanandi di CSIS, Tanah Abang.
Maka tak pelak lagi saya tanya soal kunjungan ke Tapos tersebut.  Saya bilang 
bahwa saya sempat takjub melihat Om Liem berbantahan dengan pak Harto di layar 
TV soal dana sumbangan yang 10% (kalau ndak salah) dari income per tahun untuk 
rakyat jelata.  Menurut Om Liem nilai 10% terlalu besar, paling layak cuma 5% 
doang. Sejek bujek saya lihat di layar TV semua pejabat pada manut pada ucapan 
pak Harto, tapi Om Liem nggak!  Kok berani ya? tanya saya pada bung Sofyan.  
Menurut bung Sofyan kalau acara itu nggak diedit malah lebih parah lagi, kita 
semua yang biasa diundang pak Harto bebas aja bicara, kenapa harus takut kalau 
benar? ujar bung Sofyan.  Sebetulnya di antara kita tidak ada ganjalan 
rasialis, kita ketawa bersama, ngeledek bersama he..he.. Tapi gua sempet kaget 
juga ketika Om Liem mendadak keluarin kalkulator lalu menghitung langsung soal 
dana sumbangan yang diminta pak Harto, kata bung Sofyan. Lalu dia bilang 
nilainya kegedean! He..he..kacau
 juga om Liem, tapi gua suka, lanjutnya.  RGDS.TG


  

Re: 回覆: Bls: [budaya_tionghua] Event Buda ya Tionghoa

2010-07-21 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Ada rumor yang menyatakan Suharto masih keturunan Tionghoa. Secara fisik 
mungkin saja. Pernah ada pembawa acara TV Kanada yang bertanya pada kedutaan 
Indonesia, apakah Suharto masih keturunan China?  Pada tahun 1992 (kalau tak 
salah) Suharto mengumpulkan para konglomerat di Tapos yang tujuannya untuk 
mengajak para konglomerat memberikan dukungan bagi program presiden untuk 
bantuan rakyat jelata.  Katanya, kita wajib menolong mereka (rakyat 
jelata) supaya tidak menjadi api dalam sekam.  Kalau sampai 'meledak' kita 
sendiri yang rugi.  Dalam posisi ini kelihatan Suharto berusaha memproteksi 
orang Tionghoa supaya tidak terjadi huru hara.  Namun kita tidak tahu riwayat 
hidup Suharto sewaktu masih anak anak - mengapa pada awalnya dia benci pada 
segala sesuatu yg berbau china? Mungkinkah kakek atau ayahnya adalah orang 
Tionghoa yang meninggalkan dia dan ibunya sewaktu masih balita?  Ingat Hitler 
dan Ahmedinejed yang paling anti Yahudi ternyata
 setelah diselidiki masih berdarah Yahudi yang mengalami trauma sewaktu masih 
kecil. RGDS.TG

--- On Tue, 7/20/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:


From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: 回覆: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 20, 2010, 10:39 PM


  



Sudah pasti mereka tidak mungkin menganjurkan asimilasi agama, mengganti agama 
orang tionghoa menjadi Islam. Karena yg aktif mendorong pemusnahkan tradisi 
leluhur justru beragama nasrani, bukan islam. Salah satu sasaran mereka adalah 
menggiring orang tionghoa yg sdh kehilangan tradisi leluhur menganut 
kepercayaan nasrani!


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ChanCT sa...@netvigator. com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 20 Jul 2010 21:18:43 +0800
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: 回覆: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa

  

 
Benar sekali, bung Zhou! Ditahun 60 LPKB sudah dibentuk, ... saat itu mereka 
sudah cukup keras menyerukan konsep asimilasinya, menyerukan agar Tionghoa 
ganti-nama, kawin campur, hanya saja saat itu belum sampai menyerukan juga 
ganti Agama menjadi Islam saja. Tapi, kenyataan sampai awal tahun 66, boleh 
dikatakan gak jalan seruan mereka untuk jalankan asimilasi, bahkan yang mau 
ganti nama saja juga tidak berapa, sangat sedikit sekali, untuk tidak 
mengatakan tidak ada orang mau ganti nama. Baru setelah tahun 66 bukan saja 
direstui Soeharto, bahkan diambil oper sebagai kebijaksanaan Pemerintah Orba, 
gerakan asimilasi yang dimulai dengan ganti-nama bisa dikatakan berlangsung. 
Berusaha menghilangkan segala yang berbau TIonghoa, dengan keluarkan 
ketentuan-ketentuan , 
 
Mudah-mudahan saja mereka-mereka yang saat itu berkeras ingin menghilangkan 
segala yang berbau Tionghoa pada dirinya, tidak lebih lanjut berusaha untuk 
paksakan juga pada orang lain, agar semua TIonghoa di Indonesia menghilangkan 
segala yang berbau TIonghoa pada dirinya. Persatuan dan keharmonisan hidup 
bermasyarakat majemuk, tidak harus menghilangkan setiap perbedaan yang ada, 
lebih-lebih perbedaan biologis yang hanya bisa dilebur menjadi sesuatu yang 
baru setelah bergenerasi turun-temurun, ratusan bahkan ribuan tahun. Persatuan 
dan keharmonisan hidup bermasyarakat akan lebih mudah dicapai dengan jalan 
kesadaran untuk saling menerima dan menghormati segala perbedaan yang ada. 
Setiap manusia yang hidup dalam masyarakat itu harus bisa menerima dan 
menghormati sesama manusia dengan segala perbedaan yang ada, ya beda ras, beda 
suku, beda etnis, beda Agama bahkan beda pandangan politik-ideologi. BHINEKA 
TUNGGAL IKA itulah yang harus diwujudkan dalam
 kenyataan kehidupan bermasyarakat di Nusantara ini. Bisakah dibayangkan, kalau 
usaha asimilasi dilangsungkan dengan menghilangkan yang berbau TIonghoa, 
menghilangkan yang Batak, menghilangkan yang Makasar, ... yang berarti semua 
yang minoritas meleburkan diri menjadi suku Jawa yang mayoritas?! 
 
Salam,
ChanCT
 
 
 
 

- 原始郵件- 
寄件者: zho...@yahoo. com 
收件者: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
傳�日期: 2010年7月20日 15:39
主旨: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa

Orang mau punya lain keyakinan sih sah2 saja, dia mau anti sama budaya leluhur 
ya silahkan. Yg paling menyakitkan: cina2 itu sampai hati meminjam tangan 
penguasa untuk melakukan penindasan!

Menurut saya, dosa pertama tetap suharto, karena dia yg punya kuasa. Orang2 
anti nenek moyang itu sejak dulu sudah ada, tapi mereka toh tidak bisa berbuat 
macam2. Tapi Begitu suharto dan orde baru berkuasa, mereka tiba2 naik daun 
menjadi otak sekaligus antek suharto dlm membantai budaya leluhur!

Sampai hari ini, orang2 semacam ini masih malang melintang di forum umum, hanya 
saja rapi membungkus diri. Bila situasi berbalik, mereka bisa menikam kembali!


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: David dkh...@yahoo. com 

[budaya_tionghua] UFO MENGINTAI TIONGKOK

2010-07-16 Terurut Topik Tjandra Ghozalli

UFO (Undentified Flying Object) sungguh ada. Sewaktu Amerika Serikat menjadi 
negara adiluhung (mulai 1930 hingga kini), UFO berterbangan di banyak negara 
bagian Amerika Serikat - sejumlah penduduk 'diculik' sewaktu mereka lelap 
tidur.  Malah di gurun Nevada ada satu daerah yang namanya Area 55. Di daerah 
ini penduduk bahkan wartawan dilarang masuk.  Konon di sana ada hangar UFO yang 
tertawan dan menjadi objek riset dept pertahanan udara AS. Kalau Amerika 
Serikat berhasil menemukan teknologi anti gravitasi, maka negara ini mampu 
membuat pesawat terbang yang bisa melesat maju-mundur-kiri-kanan, tanpa perlu 
manuver lagi - langsung berubah arahnya  Rupanya UFO juga sadar kalau Tiongkok 
mendadak menjadi negara adiluhung, makanya mulai bulan Juni, hampir saban malam 
UFO terlihat di langit Beijing sehingga penerbangan Beijing turut terganggu.  
Diprediksi UFO ini akan mengambil sampel atau mengorek informasi dari kemajuan 
Tiongkok dengan cara 'menculik'
 warga yang sedang tidur.. Jelasnya UFO itu memiliki misi dan visi yang tidak 
sembarang muncul.  Khabarnya UFO jarang muncul di Afrika karena benua 
ini lambat berkembang. RGDS.TG


  

Re: [budaya_tionghua] Re: Rawon Pucung Berkeluak Juga. (Was: Ayam Keluak)

2010-07-16 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Twakim saya tinggal di Bogor (Jl. Perniagaan) - sekarang sudah meninggal, eh 
resepnya ikut dibawa. RGDS.TG

--- On Thu, 7/15/10, Dipo dipod...@yahoo.com wrote:


From: Dipo dipod...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Rawon  Pucung Berkeluak Juga. (Was: Ayam Keluak)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 15, 2010, 6:02 PM


  



Ophoeng, ko David, pak Tjandra dan lainnya,

Saya pertama kali mencicipi ayam keluak di Singapuara, dan selama ini mengira 
hidangan itu khas Peranakan semenanjung Melayu. Memang seperti rawon, kuahnya 
hitam begitu. Baru tahu kalau masakan itu juga dikenal di Jawa Barat setelah 
membaca buku Peranakan Tionghoa Indonesia, Sebuah Perjalanan Budaya.

Ternyata ko David  pak Tjandra sudah pernah mencicipi masakan itu disini. 
Malah ternyata ada sapi  gabus keluak juga. Twakim pak Tjandra dulu tinggal di 
daerah mana ya ? 

Kalau masak sendiri saya takut, karena konon keluak itu mengandung racun. Lha 
saya bikin masakan dari bahan yang tidak beracun saja bisa sakit perut :D

Jadi sepertinya saya musti tunggu hidangan ini keluar di Mirah Delima.

Salam

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... 
wrote:

 Sebetulnya ayam keluak sama seperti sapi keluak atau gabus keluak, cuma bahan 
 dagingnya yg beda. Saya pernah makan pepes pucung di rumah saya punya twakim, 
 rasanya tuh pepesan eunak tenan, gurih dan wangi. Tapi setelah beliau 
 berpulang - saya jadi kehilangan pepes pucung.  Ada yg tau di mana bisa beli 
 pepes pucung? Soalnya dari penelusuran saya se Jabar, nggak ada yang jual 
 tuh.  RGDS.TG
 
 --- On Wed, 7/14/10, Ophoeng opho...@... wrote:
 
 From: Ophoeng opho...@...
 Subject: [budaya_tionghua] Rawon  Pucung Berkeluak Juga. (Was: Ayam Keluak)
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, July 14, 2010, 11:06 PM
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Bung Andipo dan TTM semuah,
 
 
 
 Hai, apakabar? Sudah makan?
 
 
 
 Saya belum pernah makan ayam keluak, juga ndak tahu di mana mesti cari menu 
 ini di Jakarta, sorry. Tapi kalau lihat resep dan cara masaknya, kayaknya sih 
 itu versi ayam untuk rawon daging sapi (Surabayan), atau pucung untuk gabus 
 (Betawian).
 
 
 
 Ketiga-tiga menu tsb memakai keluak sebagai bumbu utama, berkuah. Hanya saja 
 beda di BBU - Bahan Baku Utama-nya, yakni ayam, sapi dan ikan gabus.
 
 
 
 Dugaan saya, ayam keluak gak gitu populer di mari untuk dimasak 'rawon', 
 karena jaman dulu ayam-nya masih ayam kampung tak berlemak, kurus-kering, 
 jadi kurang sedep-mantep kalau dimasak rawon. Lebih sedep juga kalau dimasak 
 opor yang pake santen. 
 
 
 
 Bandingkan dengan rawon pakai daging sapi yang dipilih bagian berlemak - 
 panas-panas makan gawon - sega rawon (nasi rawon) yang dikondimeni asinan 
 telur bebek dan langunya si pendekar (pendek kekar) kecambah mentah dan 
 sambel terasi yang ditumis dulu pake minyak jelantah wah. mending 
 anda ajak mertua bareng makannya, daripada ntar beliau dicuekin ajah ketika 
 lewat, jeh!
 
 
 
 Beda ama sekarang, ayam-mya panm ayam negeri yang montok tak banyak gerak 
 berlemak, mestinya sih akan enak juga dimasak rawon begitu. Seperti halnya 
 sekarang, kayaknya ada kedai yang menawarkan variasi rawon dengan memakai 
 tulang iga sapi sebagai BBU-nya.
 
 
 
 Kalau anda mau, coba ajah pakai resep rawon untuk masak ayam keluak. Pilih 
 ayam-nya yang gemuk bergajih, biar setara sedep-mantep gurihnya karena ada 
 lemak itu. Atau lihat saja resep-nya di link berikut:
 
 
 
 http://www.asianonlinerecipes.com/nyonya/ayam-buah-keluak.php
 
 http://original-javanese-recipes.blogspot.com/2007/03/sop-rawon-east-java-traditional-beef.html
 
 http://masakkue.blogspot.com/2008/10/gabus-pucung-pedas-makanan-indonesia.html
 
 
 
 Ketiga resep itu semuanya memakai buah keluak sebagai bumbu utamanya. 
 Hasilnya tentu saja kurang lebih sama.
 
 
 
 Begitulah saja kira-kira ya.
 
 
 
 Mong-omong, itu buku ttg Peranakan Indonesia di Indonesia atau di Malaysia?
 
 
 
 Salam makan enak dan sehat,
 
 Ophoeng
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dipo dipodipo@ wrote:
 
 
 
 Rekan semua,
 
 
 
 Sewaktu membaca buku Peranakan Indonesia Tionghoa semalam, dibagian makanan 
 (bagian pertama yang saya baca) disinggung tentang Ayam Keluak. Menurut buku 
 itu, hidangan ini juga bisa didapatkan di Indonesia, khususnya Jawa Barat. 
 Buat saya ini informasi baru, sebelumnya saya mengira masakan ini khas 
 Malaysia / Singapura. Apakah ada rekan2 yang tahu dimana bisa mendapatkan 
 masakan ini ? 
 
 
 
 Salam










  

Re: [budaya_tionghua] Rawon Pucung Berkeluak Juga. (Was: Ayam Keluak)

2010-07-15 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Sebetulnya ayam keluak sama seperti sapi keluak atau gabus keluak, cuma bahan 
dagingnya yg beda. Saya pernah makan pepes pucung di rumah saya punya twakim, 
rasanya tuh pepesan eunak tenan, gurih dan wangi. Tapi setelah beliau berpulang 
- saya jadi kehilangan pepes pucung.  Ada yg tau di mana bisa beli pepes 
pucung? Soalnya dari penelusuran saya se Jabar, nggak ada yang jual tuh.  
RGDS.TG

--- On Wed, 7/14/10, Ophoeng opho...@yahoo.com wrote:

From: Ophoeng opho...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Rawon  Pucung Berkeluak Juga. (Was: Ayam Keluak)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 14, 2010, 11:06 PM







 



  



  
  
  Bung Andipo dan TTM semuah,



Hai, apakabar? Sudah makan?



Saya belum pernah makan ayam keluak, juga ndak tahu di mana mesti cari menu ini 
di Jakarta, sorry. Tapi kalau lihat resep dan cara masaknya, kayaknya sih itu 
versi ayam untuk rawon daging sapi (Surabayan), atau pucung untuk gabus 
(Betawian).



Ketiga-tiga menu tsb memakai keluak sebagai bumbu utama, berkuah. Hanya saja 
beda di BBU - Bahan Baku Utama-nya, yakni ayam, sapi dan ikan gabus.



Dugaan saya, ayam keluak gak gitu populer di mari untuk dimasak 'rawon', karena 
jaman dulu ayam-nya masih ayam kampung tak berlemak, kurus-kering, jadi kurang 
sedep-mantep kalau dimasak rawon. Lebih sedep juga kalau dimasak opor yang pake 
santen. 



Bandingkan dengan rawon pakai daging sapi yang dipilih bagian berlemak - 
panas-panas makan gawon - sega rawon (nasi rawon) yang dikondimeni asinan telur 
bebek dan langunya si pendekar (pendek kekar) kecambah mentah dan sambel terasi 
yang ditumis dulu pake minyak jelantah wah. mending anda ajak mertua 
bareng makannya, daripada ntar beliau dicuekin ajah ketika lewat, jeh!



Beda ama sekarang, ayam-mya panm ayam negeri yang montok tak banyak gerak 
berlemak, mestinya sih akan enak juga dimasak rawon begitu. Seperti halnya 
sekarang, kayaknya ada kedai yang menawarkan variasi rawon dengan memakai 
tulang iga sapi sebagai BBU-nya.



Kalau anda mau, coba ajah pakai resep rawon untuk masak ayam keluak. Pilih 
ayam-nya yang gemuk bergajih, biar setara sedep-mantep gurihnya karena ada 
lemak itu. Atau lihat saja resep-nya di link berikut:



http://www.asianonlinerecipes.com/nyonya/ayam-buah-keluak.php

http://original-javanese-recipes.blogspot.com/2007/03/sop-rawon-east-java-traditional-beef.html

http://masakkue.blogspot.com/2008/10/gabus-pucung-pedas-makanan-indonesia.html



Ketiga resep itu semuanya memakai buah keluak sebagai bumbu utamanya. Hasilnya 
tentu saja kurang lebih sama.



Begitulah saja kira-kira ya.



Mong-omong, itu buku ttg Peranakan Indonesia di Indonesia atau di Malaysia?



Salam makan enak dan sehat,

Ophoeng



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dipo dipod...@... wrote:



Rekan semua,

 

Sewaktu membaca buku Peranakan Indonesia Tionghoa semalam, dibagian  makanan 
(bagian pertama yang saya baca) disinggung tentang Ayam Keluak. Menurut buku 
itu, hidangan ini juga bisa didapatkan di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Buat 
saya ini informasi baru, sebelumnya saya mengira masakan ini khas Malaysia / 
Singapura. Apakah ada rekan2 yang tahu dimana bisa mendapatkan masakan ini ? 

 

Salam






 





 



  






  

Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa

2010-07-05 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Tiongkok tidak merasa dijajah oleh bangsa Manchu (Dinastti Ching) atau bangsa 
Mongol (Dinasti Yuan), karena baik Manchu dan Mongol - dua duanya ethnis 
Tiongkok yang membentuk PRC, kecuali Jepang yg menjajah sebagian Tiongkok





From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, July 5, 2010 4:59:17 PM
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa

  
yup tuh kuncir lambang penaklukan org han thdp org man. so gak selalu org2 
tionggoan dikuncirlar, soale itu tionggoan adalah nama wilayah yg dalemnya ada 
suku2 selaen han getu lho.

kalu pelecehan2 seh masih belon apa2, ini banyak yg berbahasa inggris ria 
dicampur bahasa indoesia lho. apa biar dianggep intelek en modern kalu cas cis 
cus diselipin basa inggris ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Maria Claudia claudia_maria_...@... 
wrote:

 Ngomong-ngomong soal budaya, saya kira orang Indonesia ini lagi pada mabok. 
Coba lihat acara-acara komedi di TV. Mana ada yang merepresentasikan budaya 
Indonesia yang katanyha adiluhung itu kecuali pakaiannya? Jaman sekarang ini 
jaman budaya pelecehan. Setiap acara lucu-lucuan di TV pasti ada orang 
cebolnya 
(Ucok misalnya), yang gendutnya (Pretty Asmara), yang bancinya (Aming), yang 
gagap (lupa namanya), yang latah (mpok Ati) atau saling ejek (seperti di Demo 
crazy). Memangnya kalau tidak mengexploitasi kekurangan fisik itu ga bisa 
melucu 
apa? Padahal setahu saya orang Indonesia itu adalah orang yang sopan dan 
ramah. 
Saya secara pribadi sih tersinggung kalau ada komedi yang menggambarkan 
encek-encek yang pelo, terus rambutnya dikepang. Engkong saya juga datang dari 
China tapi rambutnya ga dikepang tuh dan papa saya ga pelo tuh  
Malahan saudara-saudara saya yang ngerti sejarah China bilang bahwa orang 
Chinese dikepang itu adalah suatu
 penghinaan terhadap orang Tionggoan, karena itu menandakan penjajahan wangsa 
Ching terhadap orang Tionggoan. Kok orang-orang INTI ga ada yang protes ya? 
Atau 
saudara-saudara saya yang salah?
 
 
 
 
 
 
 From: d_kencanaw...@... d_kencanaw...@...
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Sat, July 3, 2010 8:27:12 AM
 Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa
 
 
 Saya gak tau midnight sale kayak apa, saya gak tau ada apa saja di mal. 90% 
belanja bulanan saya di Alfamidi/Indomaret, dari sprei sampai gelas minum saya 
bermotif batik dari berbagai daerah di Indonesia. 

 Kalo saya tanyain bazar di acara ini lebih karena hobby saya koleksi barang 
khas dari 2 budaya, Indonesia dan Tionghoa,tok. Nah yg Tionghoa ini yg masih 
kurang. 

 Klo budaya Indonesia itu anda bilang konsumtif, konsumtif itu kembali ke 
pribadi orang masing2 dibelahan dunia manapun not even Indonesia. 

 Kenapa orang Indonesia konsumtif? Klo menurut saya sih karna udah turunan 
feodalnya kali, jd gengsi aja ama gaya yg digedein. Kebanyakannya 
gitu...kaleee. 
...
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 
 From: Erik rsn...@yahoo. com 
 Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
 Date: Sat, 03 Jul 2010 14:45:10 -
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
 Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa
 
 Azura Mazda mempertanyakan ada tidaknya KEBUDAYAAN INDONESIA. Menurut beliau 
yang ada hanyalah kebudayaan Sunda, Jawa, dll. Tidak pernah ada yang namanya 
Kebudayaan Indonesia.
 Oleh Agung Setiawan dijawab bahwa KEBUDAYAAN INDONESIA adalah sebutan untuk 
keseluruhan kebudayaan-kebudaya an yang ada di Indonesia, termasuk kebudayaan 
Sunda, Jawa dll yang disebut Azura Masda.
 Tapi, rupanya posting dari Kencanawati ini telah menjawab pertanyaan Azura 
Mazda. Ternyata yang namanya KEBUDAYAAN INDONESIA itu memang ada, yakni Bazar, 
Shopping. Itulah Budaya Pop Indonesia. 

 Mengunjungi pusat pembelanjaan, jalan-jalan di Mall, ngeborong di bazar. 
 Itulah 
kebiasaan orang Indonesia yang kini telah membudaya dan menjadi Kebudayaan 
khas 
Indonesia.
 Salam,
 
 Erik
  - - - - - - 
- --
 In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ::KaNia:: d_kencanawati@ ... wrote:
 
  Ada bazarnya gak? Kalau ada aku mw datang nih...shopping. ..shopping. .. ;p
  
  'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not 
  sure 
about the universe.'
  - Albert Einstein?
  ?This is the final test of a gentleman: his respect for those who can be 
  of 
no possible value to him 

  - William Lyon Phelps






  

Re: [budaya_tionghua] EVENT BUDAYA TIONGHUA

2010-07-05 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Bung Made,
Terima kasih atas masukannya. Yang layak menjawab usul bung Made adalah pak 
Ardian - monggo pak.
RGDS.TG





From: Made S made_...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, July 5, 2010 1:45:58 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] EVENT BUDAYA TIONGHUA

  
Yth pak Chandra,
Ide bagus tuh. Kalau milis Budaya Tionghua adakan lagi seminar di VOC - muat 
undangannya jauh jauh hari.  


--- On Fri, 7/2/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com wrote:


From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] EVENT BUDAYA TIONGHUA
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Friday, July 2, 2010, 4:17 AM


  
Dear member,
Sewaktu seminar Peh Cun tempo hari - ibu Susilowati sempat curhat pada 
saya kalau beliau ingin jadikan VOC Galangan sebagai tempat event Budaya 
Tionghua. Semisal diadakannya Seminar  Pagelaran Kebaya dan Sarung Ncim, 
Seminar  Festival Masakan Peranakan dan lain lain. Kerja sama ini bisa 
dibicarakan supaya saling menguntungkan. Kebetulan penerbitan saya satu grup 
dengan Indonesia Tatler (Pinpoint Group) - saya usahakan even even ini bisa 
dimuat di penerbitan tsb. Dan kalau mj POST terbit kembali maka iklan dan 
ulasannya bisa dimuat di sana. Bagaimana tanggapan member milis ini?  RGDS.TG
 
 




  

[budaya_tionghua] PRC dan ROC Akur Akur Aja

2010-06-18 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Sebetulnya baik PRC maupun ROC ogah perang.  Kalo pakai sipoah nggak ada 
untungnya.  Coba aja sekarang liat - apa sih bedanya antara Taiwan sekarang 
dengan Taiwan kalo nanti jadi provinsi? Nggak ada! Lha pengusaha Taiwan boleh 
buka pabrik en punya rumah di daratan bahkan kawinin amoy daratan welcome 
banget. Orang daratan juga sudah bisa pigi jalan jalan ke Taiwan .  Di deket 
Shanghai ada daerah Taiwan, sekolah Taiwan, klub Taiwan nggak apa apa tuh. 
Sekarang saban minggu sudah ada puluhan pelintasan kapal laut dan pesawat 
terbang - nggak seperti dulu lagi. Tahun depan udah jadi terowongan bawah laut 
dan jembatan penyeberangan yg hubungi daratan dan Taiwan, KA cepat dari Taiwan 
nanti bisa melanglang daratan juga sebaliknya. Taiwan butuh daratan sebagai 
pabrik mereka. Daratan juga butuh Taiwan sebagai RD mereka. Seperti suami 
isteri karena saling butuh maka ada ikatan. Yang bahaya kalo mereka nggak 
saling butuh - nah perang deh. Jadi menurut owe, PRC 
 cuman bilang Taiwan jangan proklamasi , karena itu melanggar kedaulatannya. 
Selama Taiwan nggak proklamasi - mau dagang sama negara luar mau ikut acara 
olah raga luar boleh boleh aja tuh.  Malah sewaktu marak maraknya bajak laut 
Somalia.  Angkatan laut PRC mengawal seluruh maskapai kapal PRC dan juga ROC 
tanpa pungut biaya. Sebab Taiwan dianggap provinsinya jadi setiap kepentingan 
Taiwan pasti dibela PRC.  Eh, ramalan cuaca CCTV tiap malam pasti liput juga 
cuaca Taiwan seperti provinsi laennya. Tempo hari ada siklon angin ribut malah 
yang paling repot PRC - kirim bantuan bolak balik pake kapal laut.  Memang seh 
dimana mana juga ada orang yg suka en nggak suka - tapi kayaknya yg suka damai 
lebih banyak dari pada yg suka perang. Itu kira kira owe punya pendapet. RGDS.TG

--- On Thu, 6/17/10, Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com wrote:

From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana 
yah?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 17, 2010, 2:31 AM







 



  



  
  
  Salah satu hal yang menarik perhatian adalah seolah-olah adanya 2 negara 
China, yaitu PRC ( People Republic of China ) dan R.O.C ( Republic of China 
)/Taiwan..kenapa jadi begini yah. Kalau kita perhatikan, ini bukan sekedar 
nama, tetapi memang menujrus kepada perbedaan ideologi yang sangat tajam. 
Taiwan tidak merasa bagian dari PRC, sebaliknya PRC mengatakan bahwa Taiwan 
hanya salah satu propinsi PRC. Walaupun tidak terjadi peperangan, kadang 
menakutkan juga kalau sewaktu-waktu rudal jarak jauh/menengah diluncurkan dari 
daratan Tiongkok ke Pulau Formosasambil merinding... :(. Apalagi PRC sudah 
berulangkali memperingatkan Taiwan. Didalam benak saya ada dua tanda tanya :
 
1.PRC mengkaim bahwa Taiwan adalah salah satu provinsi PRC. Apa iya? Dasarnya 
apa?
 
2.R.O.C mengklaim bahwa Taiwan bukan merupakan bagian dari PRC, apa iya? 
dasarnya apa ? 
 
Tentu saja diantara 2 pihak itu hanya 1 yang benar. Menurut teman2 BT ( Budaya 
Tionghoa ) pihak mana yang harus kita ikuti dan mana yang benar ? Sebagai 
catatan, menurut pengamatan saya dari dulu, mayoritas keturunan Tionghoa 
di Indonesia ( saya gak tau kalau di Singapore, Malaysia dan lain-lainnya 
) baik yang totok ataupun yang babah seolah-olah hanya memihak pada PRC, kenapa 
bisa begitu yah? 
Sebagai info bagi yang belum pernah ke Taiwan, bahwa Taiwan sudah punya bendera 
sendiri , punya bentuk pemerintahan sendiri dan mata uang sendiri. Nah lho..!!
Ada yang bisa memberikan pencerahan.. ?
 
 


  


 





 



  






  

[budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS

2010-06-14 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Jadi pekerja masal di PRC (seperti di pabrik) memang berat. Saya pernah 
diundang ke pabrik Konka di Shenzhen. Dulu mereka kerja 6 x 12 jam - ini 
termasuk perusahaan yang manusiawi di banding perusahaan lain. Oleh karena 
mereka berasal dari desa yang jauh maka dibuatkan mess bertingkat khusus 
pegawai.  Dalam satu kamar bisa diisi antara 3 sampai 6 orang. Nah kendalanya 
memang bahasa.  Mereka bergaul akrab di antara orang sedesa, bahkan 
mereka tidak bisa bercakap dengan orang lain desa!  Bayangkan kalau kita sudah 
kerja 12 jam sehari, lalu pulang ke mess malah dicuekin karena tidak punya 
teman sedesa - besoknya kita kerja lagi dari pagi sampe menjelang malam - jalan 
kaki di kompleks pabrik ke mess yang ngebosanin, sesampe di mess malah tambah 
be-te. Makanan kantin lama lama juga bosan, mau jajan di luar pasti bakal 
defisit.  Makanya nggak heran kalau di Foxconn ampir saban minggu ada pegawai 
yang bunuh diri dari lantai tinggi. Udah dibacain
 mantera (siapa tau ada kuasa gelap) tetap saja tubuh tubuh berjatuhan bag big 
bug  seperti musim duren. Memang untuk urus negara sebesar Tiongkok bukan 
perkara gampang - walau bagaimana PRC layak diacungi jempol karena sudah 
bikin infrastruktur negara maju pesat. Ya memang negara yg punya 
rakyat melimpah ruah, suka dikerja paksakan. Stadion Yan Oh (sarang burung) dan 
bendungan raksasa juga dibangun pake kerja paksa. Dulu kalau kaisar Sin Chi Ong 
tidak pake tangan besi mungkin tembok raksasa yg sekarang jadi kebanggaan 
Tiongkok - tempat kita foto sana foto sini bakal nggak ada. Sama kayak di Mesir 
kalau nggak ada kerja paksa ya nggak ada piramid. Jadi memang kudu begitu 
kayaknya. RGDS.TG

 





 
.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: 

MARKETPLACE


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the 
Yahoo! Toolbar now.



Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog  Cat Answers Center.



Hobbies  Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new 
interests.
 
Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use


. 








  

Re: [budaya_tionghua] GATHERING MILIST BUDAYA TIONGHOA

2010-06-09 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yth bung Ardian, 
Saya ikutan nyumbang majalah POST Media  -- supaya member milis tau kayak apa 
tampilannya sewaktu masih terbit. Cukup 50 expl?  Nah acara seperti ini 
selayaknya diliput oleh media (sayang POST dah tutup) dan dikenalkan ke warga 
Tionghoa supaya budaya Tionghoa tetap diminati oleh generasi muda - generasi 
penerus kita.  RGDS.Tjandra G

--- On Thu, 6/3/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote:


From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
Subject: [budaya_tionghua] GATHERING MILIST BUDAYA TIONGHOA
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 3, 2010, 2:31 PM


  



Teman2 sekalian,

kita bakalan ngadain gathering milist Budaya Tionghoa yg akan diadakan pada 
tanggal : 20 Juni 2010
jam : 13:00-17.00
tempat : Galangan VOC ( VERY OLD CAFE ) 
alamat : jl.Kakap no.1-3 kelurahan Penjaringan Jakarta Utara 

Seperti biasanya, setiap gathering milist Budaya Tionghoa selalu diikuti 
diskusi budaya dan bbrp peragaan. Jadi susunan acaranya kurang lebih antara 
lain ramah tamah sesama member, makan bacang bersama, diskusi tentang Peh Cun 
bersama Suma Miharja. Beberapa acara lain sedang dirundingin, tapi pada 
gathering kali ini porsi ramah tamah sesama member akan menjadi prioritas 
utama. BTW ini semua acara masih sementara, moga2 ada tambahan acara laen.

Biaya makan bacang gratis, trims atas sumbangan ko Erik, Yuli dan teman-temen 
laen yg mau sumbang bakcang. Plus kita terimakasih banget ama ibu Susi sebagai 
owner yg nyediain tempat buat kita gathering ini.
Diluar itu seperti minum kopi, juice, makan kue or makanan laen di VOC ya harap 
kesadaran tanggung masing2 ya hehehehe. Ya kalu aer teh gratislar.

Untuk pendaftaran bisa daftar pada mbak Yuli by sms di 08119693277 or 
Nah ini petanya kalu yg pada bingung itu galangan VOC dimana. Or bisa melalui 
moderartor di budaya_tionghoa-ow...@yahoogrops.com

Ini map buat cari lokasinya

http://maps.google.com/maps?f=qsource=s_qhl=zh-CNgeocode=q=Jalan+Kakap+-+Penjaringan,+Jakarta,+Indonesiasll=-6.300796,106.832643sspn=0.009427,0.019248ie=UTF8hq=hnear=Jalan+Kakap+-+Penjaringan,+Penjaringan,+Jakarta+14440,+%E5%8D%B0%E5%BA%A6%E5%B0%BC%E8%A5%BF%E4%BA%9Az=16

http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/bangunan-cagar-budaya/177-jakarta-utara/712-restocafe-galangan-voc









  

Re: [budaya_tionghua] TATAP MUKA POST BUTIONG

2010-05-10 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Usulan bagus. Misi majalah POST Butiong adalah untuk menyiarkan budaya Tionghoa 
melalui media cetak. Untuk memajukan Budaya Tionghua memang dibutuhkan majalah 
yang selain beredar di kalangan member (dengan discount khusus) juga beredar di 
kalangan umum.  Dengan cara ini jumlah member Butiong bisa bertambah dan 
wawasan Butiong juga bertambah luas.  Bagi mereka yg berminat sharing bisa 
menghubungi e-mail saya. Terima kasih. Salam, TG
 

--- On Thu, 5/6/10, Made S made_...@yahoo.com wrote:


From: Made S made_...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] TATAP MUKA POST BUTIONG
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, May 6, 2010, 12:12 PM


  








Barangkali sharing saham di go public aja di kalangan anggota budaya tionghoa. 
Siapa tahu ada yang mau?

--- On Mon, 5/3/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com wrote:


From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] TATAP MUKA POST BUTIONG [1 Attachment]
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Monday, May 3, 2010, 6:56 AM


  








Dear member,
Pekan silam kami mengadakan acara tatap muka di resto Sari Kuring Kelapa 
Gading. Yang hadir bung Ardian, bung Hendri, bung Robby, dan ibu Yanthi (teman 
teman bung Ardian) serta saya dan bung Yanto.  Topiknya mencari titik temu 
apakah antara majalah POST dan Butiong bisa terjalin kerja sama. Dari pertemuan 
tersebut diresume bahwa Butiong memiliki penulis penulis handal yang bisa 
membantu membuat artikel untuk majalah POST terutama yang menyangkut Budaya 
Tionghoa bahkan tanpa pamrih (wah!). Soal ikut saham belum bisa diputuskan 
karena Butiong punya beberapa pengurus jadi harus dirapatkan secara matang. 
Demikian berita perkembangan rencana penerbitan majalah Post-Butiong. RGDS.TG









  

Re: [budaya_tionghua] Re: TATAP MUKA POST BUTIONG

2010-05-04 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Bung BH Jo,
Udah bagus tuh, pake cara lama aja oke.
RGDS.TG

--- On Tue, 5/4/10, B.H. Jo b...@yahoo.com wrote:


From: B.H. Jo b...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: TATAP MUKA POST BUTIONG
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, May 4, 2010, 9:20 PM


  




Sdr. Ghozalli yb,
Terima kasih utk.  penerangannya tetapi saya masih tidak mengerti ttg.:
 buka news, dimana? Bisa terangkan step by step?
Saya mempunyai cara lain yaitu copy foto dari foto file, kemudian pergi ke 
Post, kemudian ke Compose your message to Text-Rich Editor, kemudian paste 
spt. test dibawah ini.

Regards,
BH Jo
 

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... 
wrote:

 Yth sdr BH Jo,
 Untuk attachment, mula mula foto didown load ke PC lalu kasih nama file. 
 Kemudian buka news setelah kita isi surat news lalu kita attach foto yg sudah 
 kita file. Untuk attach kita mesti sabar, kalau lagi crowded bisa lama. 
 Begitu saja caranya. RGDS.TG
 
 --- On Tue, 5/4/10, B.H. Jo b...@... wrote:
 
 
 From: B.H. Jo b...@...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: TATAP MUKA POST BUTIONG
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Tuesday, May 4, 2010, 6:06 AM
 
 
   
 
 
 
 Sdr. Ghozalli dan member lain,
 
 Ini posting ini ada foto attachment-nya. Bagaimana caranya menambah foto 
 attachment kalau posting sesuatu?
 
 Terima kasih,
 BH Jo
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
 ... wrote:
 
  
  
  Dear member,
  Pekan silam kami mengadakan acara tatap muka di resto Sari Kuring Kelapa 
  Gading. Yang hadir bung Ardian, bung Hendri, bung Robby, dan ibu Yanthi 
  (teman teman bung Ardian) serta saya dan bung Yanto.  Topiknya mencari 
  titik temu apakah antara majalah POST dan Butiong bisa terjalin kerja sama. 
  Dari pertemuan tersebut diresume bahwa Butiong memiliki penulis penulis 
  handal yang bisa membantu membuat artikel untuk majalah POST terutama yang 
  menyangkut Budaya Tionghoa bahkan tanpa pamrih (wah!). Soal ikut saham 
  belum bisa diputuskan karena Butiong punya beberapa pengurus jadi harus 
  dirapatkan secara matang. Demikian berita perkembangan rencana penerbitan 
  majalah Post-Butiong. RGDS.TG
 









  

[budaya_tionghua] TATAP MUKA POST BUTIONG [1 Attachment]

2010-05-03 Terurut Topik Tjandra Ghozalli


Dear member,
Pekan silam kami mengadakan acara tatap muka di resto Sari Kuring Kelapa 
Gading. Yang hadir bung Ardian, bung Hendri, bung Robby, dan ibu Yanthi (teman 
teman bung Ardian) serta saya dan bung Yanto.  Topiknya mencari titik temu 
apakah antara majalah POST dan Butiong bisa terjalin kerja sama. Dari pertemuan 
tersebut diresume bahwa Butiong memiliki penulis penulis handal yang bisa 
membantu membuat artikel untuk majalah POST terutama yang menyangkut Budaya 
Tionghoa bahkan tanpa pamrih (wah!). Soal ikut saham belum bisa diputuskan 
karena Butiong punya beberapa pengurus jadi harus dirapatkan secara matang. 
Demikian berita perkembangan rencana penerbitan majalah Post-Butiong. RGDS.TG


  

Re: [budaya_tionghua] Re: TATAP MUKA POST BUTIONG

2010-05-03 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yth sdr BH Jo,
Untuk attachment, mula mula foto didown load ke PC lalu kasih nama file. 
Kemudian buka news setelah kita isi surat news lalu kita attach foto yg sudah 
kita file. Untuk attach kita mesti sabar, kalau lagi crowded bisa lama. Begitu 
saja caranya. RGDS.TG

--- On Tue, 5/4/10, B.H. Jo b...@yahoo.com wrote:


From: B.H. Jo b...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: TATAP MUKA POST BUTIONG
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, May 4, 2010, 6:06 AM


  



Sdr. Ghozalli dan member lain,

Ini posting ini ada foto attachment-nya. Bagaimana caranya menambah foto 
attachment kalau posting sesuatu?

Terima kasih,
BH Jo

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... 
wrote:

 
 
 Dear member,
 Pekan silam kami mengadakan acara tatap muka di resto Sari Kuring Kelapa 
 Gading. Yang hadir bung Ardian, bung Hendri, bung Robby, dan ibu Yanthi 
 (teman teman bung Ardian) serta saya dan bung Yanto.  Topiknya mencari titik 
 temu apakah antara majalah POST dan Butiong bisa terjalin kerja sama. Dari 
 pertemuan tersebut diresume bahwa Butiong memiliki penulis penulis handal 
 yang bisa membantu membuat artikel untuk majalah POST terutama yang 
 menyangkut Budaya Tionghoa bahkan tanpa pamrih (wah!). Soal ikut saham belum 
 bisa diputuskan karena Butiong punya beberapa pengurus jadi harus dirapatkan 
 secara matang. Demikian berita perkembangan rencana penerbitan majalah 
 Post-Butiong. RGDS.TG










  

Re: [budaya_tionghua] POST BUTIONG BAKAL TERBIT

2010-04-15 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Terima kasih atas masukan para member baik melalui milis ini atau langsung ke 
owe punya e-mail yang pada prinsipnya mendukung lahirnya POST Butiong.  Untuk 
soal gathering owe serahkan ke butiong owner grup untuk menatanya. Sekali lagi 
terima kasih kepada para sianseng sekalian dan kepada butiong owner grup yang 
mau menjembatani gathering tsb. RGDS.TG

--- On Thu, 4/15/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com wrote:


From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] POST BUTIONG BAKAL TERBIT
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, April 15, 2010, 12:52 PM


  











Dear member,
Owe kepikiran untuk menerbitkan majalah bulanan dengan nama POST Butiong. 
Setiap komunitas termasuk milis perlu media cetak, sebaliknya setiap majalah 
perlu komunitas.  Sehubungan dengan hal tersebut, owe dengan rendah hati 
mengajak para sianseng untuk turut urun rembug baik dalam hal kepemilikan 
saham, kepengurusan perusahaan maupun kepengurusan redaksi POST Butiong.  
Artikel yang bakal dimuat antara lain: 1. Kisah Nyata (Misteri / Keluarga / 
Percintaan), 2. Seputar Budaya Tionghoa, 3. Profil Tokoh Tionghoa, 4. Cerita 
Klasik Tionghoa, 5. Opini Warga Tionghoa, 6. Wisata (kunjungan ke Tiongkok, 
seperti ke Shanghai Expo atau mancanegara) , 7. Mangkal Asyik (kongkow soal 
makanan di restoran Tionghoa), 8. Cerita Silat, 9. Politik Warga Tionghoa, 10. 
Lifestyle keluarga Tionghoa, 11. Liputan Perusahaan Tionghoa, 12. Cergam Si Tik 
Wan (gantinya Put On), 13. Fauna  Flora trend warga Tionghoa, 14. Aneka 
Peristiwa (cuplikan beragam kegiatan perkumpulan
 Tionghoa) 15. Cerpen Warga Tionghoa, 16. Artikel Motivasi pemacu semangat, 17. 
Fengshui dan Hoki, 18. Jagad Unik (foto foto kejadian unik), 19. Tempo Doeloe 
(cerita tentang kapiten atau mayor Chinese atau peristiwa menarik tempo dulu), 
20. Cergam Oey Tambahsia. Nah kira kira begitulah isi majalah POST Butiong.  
Sehubungan dengan itu owe kepingin mengundang para sesepuh Butiong seperti bung 
David Kwa, bung Ophoeng, bung  Budiman, bung Didi, Bung Agus, bung Erik, bung 
Suma Mihardja, bung HS.Han, bung Zhoufy, dan bung bung lainnya yang owe tida 
sebut untuk bertemu darat.  Lokasi pertemuan di resto/cafe VOC Galangan 
sehubungan dengan itu owe pingin dapat masukan: 1. Kapan diadakan (tgl dan jam) 
pertemuan yang cocok utk para sianseng?, 2. Lokasi VOC Galangan ok? Kalau tidak 
di mana? 3. Nama para sianseng yang bersedia datang. Boleh jawab melalui milis 
Butiong atawa ke owe punya e-mail. Terima kasih atas perhatian para sianseng, 
mohon maaf jika ada salah
 kata.
Soja dari owe, Tjandra Ghozalli









  

[budaya_tionghua] POST BUTIONG BAKAL TERBIT

2010-04-14 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Owe kepikiran untuk menerbitkan majalah bulanan dengan nama POST Butiong. 
Setiap komunitas termasuk milis perlu media cetak, sebaliknya setiap majalah 
perlu komunitas.  Sehubungan dengan hal tersebut, owe dengan rendah hati 
mengajak para sianseng untuk turut urun rembug baik dalam hal kepemilikan 
saham, kepengurusan perusahaan maupun kepengurusan redaksi POST Butiong.  
Artikel yang bakal dimuat antara lain: 1. Kisah Nyata (Misteri / Keluarga / 
Percintaan), 2. Seputar Budaya Tionghoa, 3. Profil Tokoh Tionghoa, 4. Cerita 
Klasik Tionghoa, 5. Opini Warga Tionghoa, 6. Wisata (kunjungan ke Tiongkok, 
seperti ke Shanghai Expo atau mancanegara), 7. Mangkal Asyik (kongkow soal 
makanan di restoran
 Tionghoa), 8. Cerita Silat, 9.
 Politik Warga Tionghoa, 10. Lifestyle keluarga Tionghoa, 11. Liputan 
Perusahaan Tionghoa, 12.
 Cergam Si Tik Wan
 (gantinya Put On), 13. Fauna  Flora trend warga Tionghoa, 14. Aneka Peristiwa 
(cuplikan beragam kegiatan perkumpulan Tionghoa) 15. Cerpen Warga Tionghoa, 16. 
Artikel Motivasi pemacu semangat, 17. Fengshui dan Hoki, 18. Jagad Unik (foto 
foto kejadian unik), 19. Tempo Doeloe (cerita tentang kapiten atau mayor 
Chinese atau peristiwa menarik tempo dulu), 20. Cergam Oey Tambahsia. Nah kira 
kira begitulah isi majalah POST Butiong.  Sehubungan dengan itu owe kepingin 
mengundang para sesepuh Butiong seperti bung David Kwa, bung Ophoeng, bung  
Budiman, bung Didi, Bung Agus, bung Erik, bung Suma Mihardja, bung HS.Han, bung 
Zhoufy, dan bung bung lainnya yang owe tida sebut untuk bertemu darat.  Lokasi 
pertemuan di resto/cafe VOC Galangan sehubungan dengan itu owe pingin dapat 
masukan: 1. Kapan diadakan (tgl dan jam) pertemuan yang cocok utk para 
sianseng?, 2. Lokasi VOC Galangan ok? Kalau tidak di mana? 3. Nama para 
sianseng yang bersedia
 datang. Boleh jawab melalui
 milis Butiong atawa ke owe punya e-mail. Terima kasih atas perhatian para 
sianseng, mohon maaf jika ada salah kata.
Soja dari owe, Tjandra Ghozalli



  

[budaya_tionghua] Membedah Kota Terlarang [5 Attachments]

2010-04-08 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Berikut ini saya lampirkan kenang-kenangan perjalanan saya ke Beijing tempo 
hari. Semoga bisa menambah wawasan pembacanya. Terima kasih. RGDS.TG
 
MEMBEDAH KOTA TERLARANG.


Bulan silam kami berkesempatan mengunjungi Kota Terlarang (Forbidden City) di 
Beijing. Kota terlarang ini berhadapan dengan lapangan Tien An Men. Kota 
Terlarang menjadi istana dan pusat pemerintahan selama 5 abad mulai dari 
dinasti Ming (1368 – 1644) sampai dinasti Ching (1644 – 1911). Ada 14 kaisar 
dinasti Ming berkuasa di sana, mulai dari kaisar Chengzu (1368) hingga kaisar 
Sizong (1644) disambung oleh 10 kaisar dinasti Ching, mulai dari kaisar Shizu 
(1644) hingga kaisar Xiantong (1911). Dinamakan Kota Terlarang, karena kompleks 
perkotaan ini terlarang bagi masyarakat awam, hanya pejabat tinggi yang boleh 
memasukinya untuk bertemu dengan “putra langit” alias kaisar.


Kota Terlarang ini berupa kota kecil seukuran 960 meter dari utara ke selatan 
dan 750 meter dari barat ke timur atau seluas 720.000 m2 yang dibatasi oleh 
tembok benteng mengitarinya dari depan ke belakang. Kota Terlarang terbagi 
dalam dua area; area dalam dan area luar. Area luar adalah tempat di mana 
kaisar dinasti Ming atau Ching menjalankan roda pemerintahan bersama para 
menterinya. Di area luar berdiri tiga hall yakni Hall of Supreme Harmony, Hall 
of Perfect Harmony, dan Hall of Preservation of Harmony yang dibatasi dengan 
Hall of Literary Glory, dan Hall of Military Eminence. Sedang area dalam berupa 
tempat dimana kaisar bersama keluarganya bercengkrama juga terdiri dari tiga 
hall: Hall of Heavenly Purity, Hall of Union and Peace, dan Hall of Earthly 
Tranquility, di samping hall lainnya seperti Hall of Peaceful Longevity, Hall 
of Peacefull Tranquility, hall of Mental Cultivation. Di bagian kiri kanan ada 
bangunan tambahan berupa enam istana barat
 dan enam istana timur , ini adalah istana tempat para selir raja tinggal. 
Selain itu ada lima istana timur dan lima istana barat tempat tinggal para 
pangeran dan putri kaisar tinggal. Kota Terlarang ini dipenuhi pula oleh ribuan 
bangunan untuk para pejabat dan ratusan area terbuka untuk tempat hiburan atau 
latihan petugas keamanan. 


Berlapis-Lapis
Bangunan di Kota Terlarang berlapis lapis, sengaja dibuat demikian agar musuh 
sulit memasuki tempat tinggal kaisar. Ada empat belas bangunan besar yang 
letaknya melintang jalan masuk. Semakin ke dalam letak bangunan, akan semakin 
sakral dan tinggi jabatan yang disandang oleh bangunan tersebut. Untuk 
menjelajahi seluruh bangunan yang ada di Kota Terlarang dibutuhkan dua hari 
kunjungan (2 x 8 jam) yang menunjukkan betapa besar dan luasnya pelosok Kota 
Terlarang. Para penghuni Kota Terlarang tidak diperbolehkan keluar masuk pintu 
kota tanpa izin kaisar, semua kebutuhan sandang pangan telah tercukupi dari 
para suplaier yang umumnya berasal dari luar kota terlarang.


Tur Bareng
Demikianlah, penulis dan rombongan (semua ada 7 orang) mengadakan private tour 
ke Kota Terlarang ini. Bangunan yang pertama kami kunjungi adalah Meridian 
Gate. Untuk mencapai bangunan kita harus naik tangga seribu. Di dalam bangunan 
ini ada foto dan benda peninggalan era dinasti Ming dan Ching. Di tembok 
bangunan Meridian Gate ada gambar utuh kaisar Kangxi (1654 – 1722) yang sedang 
duduk dengan jubah kebesaran yang berwarna kuning keemasan. Boleh percaya boleh 
tidak, bila anda berfoto bersama gambar kaisar Kangxi, maka wajah anda selalu 
terlihat serius, bahkan bila saat difoto anda berusaha tersenyum lebar, toh 
hasilnya terlihat anda tengah serius, sedikitpun tanpa senyum!! Di pelataran 
antara bangunan berjejer kiosk kiosk yang menjajagakan benda suvenir – umumnya 
mereka pasang harga resmi yang tak dapat ditawar. Tapi bila anda ingin yang 
lebih murah (bisa 25% dari harga resmi) anda bisa berbelanja di luar Kota 
Terlarang, asal anda bisa menawarnya
 dan “tahan nafsu”. Di bangunan The Palace of Heavenly Purity ada pelakat 
bertuliskan “Keadilan dan Kehormatan”. Biasanya para kaisar menuliskan nama 
calon penggantinya di secarik kertas lalu disimpan di kotak besi dan ditaruh di 
belakang papan pelakat ini. Apabila kaisar mangkat maka kotak besi dibuka dan 
dibacakan nama kaisar pengganti yang baru.


Empat Sekaligus
Sudah jadi rahasia umum kalau para kaisar punya ratusan selir yang disimpan di 
istana barat dan timur. Sebagai hasilnya, putra dan putri kaisar juga berjumlah 
ratusan - mereka tinggal di istana pangeran dan istana putri. Untuk menjaga 
para gundik dan putri, dipakai ribuan orang kebiri (kasim). Di Palace of 
Earthly Transquility ada satu kamar yang berisi empat ranjang pengantin. Konon 
setiap tiga bulan kaisar menikahi empat gundik sekaligus!! Asyik tenan.satu 
malam bisa pindah sana pindah sini.


Jamban Kaisar
Yang paling sulit difoto adalah jamban kaisar. Di ratusan istana yang besar 
megah kita tidak menjumpai kamar mandi dan toilet kaisar, toilet gundik atau 
toilet petinggi lainnya. Di mana mereka buang hajat? Diperkirakan 

[budaya_tionghua] SEMINAR IMAN KATHOLIK THD BUDAYA TIONGHUA

2010-04-06 Terurut Topik Tjandra Ghozalli




Dear member,
Agama Katholik adalah agama yang paling toleran terhadap budaya tempat 
berpijak. Bila Anda ingin tahu pandangan agama Katholik terhadap budaya 
Tionghoa ikutilah seminar ini: 

SEMINAR PANDANGAN IMAN KATHOLIK TERHADAP TRADISI  ADAT ISTIADAT TIONGHOA

Dibawakan oleh: -Pastur Yandhie Buntoro, CDD
     - Edwardus Kristofani

Mengupas tentang:
 - Apa itu hoe, kwepang boleh dilakukan oleh umat Katholik?
 - Apakah sembahyang Ceng Beng, Peh Chun, pegang hio boleh untuk  umat Katholik?
 - Apakah boleh memelihara abu dan sembahyang leluhur?
 - Apakah boleh makan sajian sembahyang?
 - Dan beragam topik menarik lainnya.

Diadakan: Sabtu, 24 April 2010, pukul 9.30 (pagi) hingga selesai
Bertempat di aula Keluarga Nazareth, Gereja Regina Caeli, 
Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk (masuk dari pintu gerbang air mancur 
Kuda Laut). Hubungi Sekretariat Regina Caeli, telp (021) 55964379. 
Biaya Rp 50.000 /orang termasuk snack  minuman dan hadiah 10 handphone.
Terbuka untuk warga Tionghoa Katholik atau non Katholik.
Penyelenggara: Seksi H.A.K Regina Caeli.




  

[budaya_tionghua] TIONGKOK MENYATUKAN ASIA-EROPA

2010-04-05 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Masih sehubungan dengan kemajuan pesat yang dicapai Tiongkok dalam teknologi 
kereta api cepat (di atas 200 km/jam).  Tiongkok mempunyai ambisi di tahun 2015 
Asia dan Eropa disatukan melalui rel KA cepat.  Nanti akan ada dua jalur KA 
cepat Beijing - London. Jalur pertama melalui jalur selatan  antara lain 
Beijing - Guangzhou - Thailand - Burma - India - Turki -Eropa - London, yang 
memakan waktu perjalanan 2 hari. Sedang jalur utara, melalui Beijing - Herbin - 
Siberia - Uzbek - Ukraina - Moskow - Norwegia - London yang memakan waktu 3 
hari. Kalau itu terjadi maka ramalan Nortadamus yang menyatakan orang kuning 
bakal menyerbu Eropa benar adanya. Bukan itu saja, juga bakal dibangun jalur 
selaan yang menghubungi Beijing - Vietnam - Thailand - Malaysia - Singapura - 
(mungkin nyeberang) ke
 Jakarta.   Di Amerika Serikat, Tiongkok sudah teken kontrak untuk membangun 
jalur kereta Florida - New York dan jalur kereta Los Angeles - Las Vegas. 
Tiongkok menggunakan teknologi KA cepat Prancis, Jerman, dan Jepang yang diaduk 
jadi satu. Tiongkok pintar, sejak tahun 2002 Beijing menyelenggarakan pameran 
KA cepat dari manca negara. Melalui pameran ini prestasi Tiongkok terangkat 
sebagai produsen sekaligus kontraktor KA cepat yg handal dan dikenal oleh dunia 
internasional.
Tiongkok juga sudah teken kontrak utk bangun jalur KA cepat di Brasil dan 
Venesuela.
Lihat dalam waktu delapan tahun Tiongkok sudah bisa jualan KA cepat di manca 
negara - padahal Jepang sudah 44 tahun dan Prancis sudah 20 tahun menguasai KA 
cepat toh tidak mampu mengekspor produk tersebut ke manca negara dalam skala 
besar. RGDS.TG



  

[budaya_tionghua] JANGAN JANGAN OWE NYASAR [5 Attachments]

2010-03-31 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
  


ASAM DI GUNUNG, GARAM DI LAUT BERTEMU DI CHINA


Kalau anda sedang berada di Shenzhen Inter City Station – anda bakal bingung 
tujuh keliling, apakah sedang berada di Berlin Jerman atau di Roma Italia, atau 
di Toronto Kanada, atau di Tokyo Jepang? Pasalnya di stasiun kereta api antar 
kota itu ada kereta super cepat ICE 3 yang biasa galang gulung di Berlin 
bersebelahan dengan Shinkansen E-2 yang biasa mengobok obok Tokyo. Bukan itu 
saja, kereta super cepat Pendolino yang biasa bolak balik Roma juga nangkring 
bersebelahan dengan kereta super cepat Regina yang umum dipakai mondar mandir 
di Toronto – Amerika. Haiyaa..owe kaga tau di mana ini.jangan jangan owe 
nyasar.


Begitulah sejak tahun2003 pemerintah China memang sedang giat giatnya membangun 
prasarana jalan kereta api. Konon sepanjang 30.000 km jalur kereta super cepat 
sedang dikerjakan dan akan rampung di tahun 2010. Jalur ini memenuhi permukaan 
negara Tiongkok mulai dari barat ke timur, selatan ke utara. Sekarang saja 
China sudah punya puluhan jalur kereta super cepat (250 km/jam – 300 km/jam) 
contohnya; Beijing – Baidahe, Beijing – Tianjin, Beijing-Shijazhuang, 
Shanghai-Kunshan, Sanghai-Hangzhou, Guangzhou-Shenzhen, Wuhan-Zengzhou, 
Changsha-Nanchang, Xian-Baoji, dan banyak lagi. Gilanya, pemerintah China juga 
buka pameran kereta api super cepat tiap dua tahun sekali di Beijing yang tahun 
ini berlangsung di bulan Desember. Di pameran itu anda bisa lihat beraneka 
jenis kereta api reguler dan kereta api super cepat dari manca negara. Pameran 
ini diakui sebagai pameran terbesar dan terlengkap yang ada di dunia – sorga 
bagi mereka penggemar kereta api.


China Railway High-speed.
CRH atau China Railway High-speed adalah nama kereta api super cepat (di luar 
kereta Maglev Shanghai – red.) yang beroperasi di daratan China. Dibagi dalam 
empat model (tipe), CRH-1, CRH-2, CRH-3, dan CRH-5. Lho kok CRH-4 nggak ada? 
Ya, biasa kalau orang China pamali pakai angka “4”, makanya dilewati. CRH-1 
asal mulanya kereta api super cepat buatan Bombardier Regina asal Kanada. 
Pemerintah China beli 3 set (1 set = 8 gerbong) dari Bambardier, setelah 
dipelajari lalu mereka beli lagi 97 set tapi berupa produk mentah dan yang 
asembling adalah Sifang Locomotive (BUMN China). CRH-2 semula adalah Shinkansen 
E-2 buatan Jepang. Lalu pemerintah China beli 3 set E-2 untuk dipelajari 
setelah itu mereka pesan lagi 57 set produk mentah dari Jepang. Oleh karena 
jumlahnya banyak maka pemerintah Jepang buka konsorsium yang terdiri dari 
Kawasaki Heavy Industry, Mitsubishi Electric Corp, dan Hitachi untuk memenuhi 
pesanan China dan yang asembling adalah Sifang
 Locomotive. CRH-3 asalnya Velaro – ICE 3 buatan Siemens, Jerman. Juga 
pemerintah China pesan built-up 3 set dan setelah dipelajari mereka beli lagi 
57 set berupa produk mentah dan yang asembling adalah Tangshan Railway Vehicle. 
Kemudian CRH-5 asalnya Pendolino – Italia buatan Alstom, seperti biasa 
pemerintah China beli 3 set untuk dipelajari dan sisa 57 set berupa produk 
mentah dan yang asembling adalah Tangshan Railway Vehicle. CRH-1, CRH-2, dan 
CRH-5 berkecepatan maksimal 200 km/jam – 250 km/jam. CRH-2C dan CRH-3 
berkecepatan maksimal 300 km/jam – 380 km/jam. Begitulah cara pemerintah China 
membangun jajaran kereta api super cepatnya, maka jangan heran kalau daratan 
Tiongkok adalah satu satunya daerah di dunia yang dilintasi oleh beragam kereta 
api super cepat dari berbagai benua.


Karya Anak Bangsa
Pemerintah China sejak tahun 2000 sudah memproduk kereta api super cepat karya 
anak bangsa, produk Zhuzhou Locomotive dan Datong Locomotive, seperti kereta 
China Star, Blue Arrow, DJJ-1, DJJ-2, NZJ2, dan X-2000 dalam bentuk singel 
dekker atau double dekker (bertingkat). Namun entah mengapa kereta api super 
cepat buatan bangsa dewek ini tidak dilanjutkan produksinya. Biasanya hanya 
berupa purwarupa atau produk baru yang beroperasi hanya setahun dua tahun lalu 
masuk bengkel. Diperkirakan kegagalan teknis yang membuat produk ini sementara 
dipeti-eskan. 


Dari Pada Perang
Semenjak kekuasaan pemerintah Taiwan dipegang oleh presiden Ma Ying Jeou yang 
kelahiran Hongkong, maka sifat antipati Taiwan terhadap Tiongkok teredam. 
Sekarang antara daratan Tiongkok dan pulau Taiwan bakal dibangun tiga jalan 
penyeberangan (lewat jembatan dan terowongan bawah laut) untuk kendaraan 
bermotor termasuk kereta api super cepat. Maka jangan heran kalau tahun 2011 
nanti kereta api super cepat Taiwan (asal Shinkansen 700T buatan Kawasaki) yang 
berwarna kuning – putih bisa nyeberang ke Guangzhou atau Shenzhen di daratan 
Tiongkok. Atau sebaliknya kereta CRH yang berwarna putih bisa nyeberang masuk 
Taipei ibu kota Taiwan. Iya lah dari pada perang, lebih baik loe orang kerja 
sama, cincai sesama saudara jangan pada ribut Dikutip dari POST Media. Foto 
foto lihat pada attachment




  

Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

2010-03-25 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
 apabila seorang anak berani 
memakai kata ganti GUA terhadap orangtuanya, di mana seharusnya kata ganti 
hormat OWÈ lah yang dipakai.

Begitulah, kata OWÈ seharusnya dipakai oleh seseorang yang berkedudukan sosial 
lebih rendah terhadap seseorang yang lebih tinggi (anak terhadap orangtua, adik 
terhadap koko/cici, bawahan terhadap atasan, dsb). Dalam posisi sebaliknya, 
termasuk antarsahabat AKRAB, kata ganti GUA lah yang dipakai. 

Kata GUA juga sering dipakai dalam keadaan marah. Seseorang yang tadinya secara 
sopan menggunakan kata ganti OWÈ dalam bertutur, bisa saja tiba-tiba beralih 
ke kata ganti GUA dalam keadaan marah kepada orang kedua.

Demikianlah pendapat owè mengenai asal-usul kata ganti OWÈ.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, iskandar effendi iskandar.effendi@ 
... wrote:

salam hormat , oom Liang, semoga sehat selalu.
ingin berbagi sedikit, tentang sebutan owe ini.

di daerah Padang, dalam pergaulan sehari hari , kita menyebut diri sendiri 
kepada yang lebih tua, sebagai we, .. tidak pake o.
sedangkan terhadap teman sebaya, ..gua...
kepada yang lebih tua umurnya,... memanggil  ie--ie,perempuan ...dan ... 
encek,lelaki
kepada yang seumur lu
kepada yang lebih muda ...babalelaki. .. nonaperempuan.

Salam,
ie

Pada 20 Maret 2010 12:10, liang u lian...@...  menulis:

Re: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA? 

Rekan-rekan, 
Dulu waktu masih zaman orba, saya lupa majalah Star Weekly atau Pancawarna 
pernah memuat beberapa artikel yang mendiskusikan dari mana kata owe itu 
berasal? Kata itu dalam masyarakat Tionghoa Jawa Barat dipergunakan sebagai 
kata saya untuk laki-laki, tapi dipakai juga sebagai kata ya untuk 
laki-laki. Kaum Tionghoa totok yang menggunakan bahasa Indonesia juga 
menggunakan kata owe, tentu tidak kalau ia menggunakan bahasa daerah Tiongkok. 
Orang Tionghoa non Hokkian jarang menggunakan kata itu, kecuali ia berbicara 
dengan orang peranakan Hokkian dalam bahasa Indonesia atau Melayu Tionghoa. 
Sampai sekarang saya tidak dapat menemukan jawaban yang tepat. Menurut 
perkiraan saya, kata owe yang berarti saya berasal dari kata gua dalam dialek 
Hokkian. Orang yang berdialek Melayu Jakarta, mengucapkan gua menjadi gUÈ. 
Kata gUÈ ini yang berubah bunyi menjadi owe. Dalam dialek Hokkian bunyi w itu 
dari segi linguistik agak beda dengan w Indonesia, tapi lebih dekat ke o. Kata 
gwan lebih tepat diucapkan goan, jadi owe itu berasal dari o-e, yang bunyinya 
dekat dengan gUÈ Jakarta. Karena oe zaman Belanda dibaca u, maka o-e tidak 
ditulis oe tapi ditambah w, menjadi owe. 

Owe juga digunakan sebagai kaya ya dalam menjawab pertanyaan atau perintah 
orang. Kalau orang tua memerintah kita: Kau pulang cepat yah. Si anak akan 
menjawab Owe, Ne! Ne adalah ibu dari dialek Hokkian. Sedang kalau perempuan 
akan menjawab, Saya, Ne! Baik owe maupun saya di sini berarti ya. Lalu dari 
mana datangnya owe di sini ? Kita lihat dalam dialek Hokkian kalau diperintah 
demikian orang akan menjawab: Ho! kadang ho e!

Ho berarti baik 好, e adalah akhiran, yang berfungsi seperti lah dalam bahasa 
Indonesia. Bunyi ho-e ini menjadi owe. Jadi jawaban : owe berarti ya atau 
baiklah. Dalam bahasa Mandarin dikatakan: 好� atau 好的�. Dalam 
dialek Hokkian hao adalah ho, de adalah e. 

Lama-lama terjadilah pembagian kerja, kalau gUÈ atau gua dianggap kasar hanya 
digunakan terhadap orang yang setingkat atau lebih rendah, owe digunakan kepada 
orang yang lebih tinggi. Jadi owe halus, sedang gUÈ atau gua kasar. Mengapa 
untuk perempuan owe diganti saya atau ya? Maaf, saya tak dapat menjawab.

Tolong diperhatikan, gua atau gUÈ dianggap kasar kalau bicara dalam bahasa 
Indonesia atau Melayu Tionghoa, dialek Betawi dll. Tapi gua dianggap tidak 
kasar sebab berarti saya dalam dialek Hokkian. Saya sendiri kalau ada anak muda 
yang berkata. Apeq, itu punya gua. Hati langsung agak tersinggung, kasar 
benar, kalau bicara dalam dialek Hokkian: Hallo, li apeq aq, gua Abeng. 
merasa tidak apa-apa. Kata yang sama dalam dua bahasa yang berbeda menghasilkan 
arti yang berbeda, itu tak aneh, yang penting kita tahu di mana dan kapan kita 
gunakan. 

Tolong masukan lain atau sanggahan dari teman yang Hokkian native speaker.

Kiongchiu

 - - - - - -
From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ...
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Fri, March 19, 2010 2:29:49 PM
Subject: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA?

Dear member,
Kata ganti orang pertama OWE yang dipakai warga Tionghoa - ternyata tidak 
dipakai oleh warga Tionghoa luar pulau Jawa. Kata OWE hanya dipakai oleh 
warga Tionghoa peranakan (babah) yang lahir di Jawa terutama dari suku Hokkian. 
Kata OWE hanya untuk laki laki, perempuan tetap pakai kata SAYA. Di 
Tiongkok tidak dikenal kata OWE. Mohon pencerahan dari para pakar bahasa 
Tionghoa; sesungguhnya kata OWE berasal dari mana? Dan sejak kapan digunakan 
secara luas? RGDS.TG












  

Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

2010-03-25 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
He..he..Bisa aja bung Petrus, bukan tunjuk hidung kaya orang Hongkong, tapi 
sambil soja seraya bilang OWE, nah gitu lebih pas. RGDS.TG

--- On Thu, 3/25/10, Petrus Paryono petruspary...@yahoo.com wrote:


From: Petrus Paryono petruspary...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, March 25, 2010, 4:13 PM


  





Dear milis,


menarik mengikuti pembicaraan ini. Meskipun rasanya sudah lama sekali tidak 
mendengar orang menyebut owe dalam pembicaraan. Tapi terhadap ajakan Pak 
Tjandra saya mau katakan oui yang dalam bahasa Perancis berarti ya


Salam dari owe (sambil tunjuk hidung sendiri ... eh koq seperti Jacky Chen ya. 
..),
Petrus Paryono







From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, March 25, 2010 1:07:07 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  






Dear member,
Terima kasih atas segala masukan tentang asal usul kata ganti OWE.  Sekarang 
sudah jelas tentang sumber kata OWE.  Mari kita galakkan pemakaian kata OWE 
sebagai kata ganti orang pertama yang santun. RGDS,.TG

--- On Thu, 3/25/10, liang u lian...@yahoo. com wrote:


From: liang u lian...@yahoo. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Thursday, March 25, 2010, 12:48 PM


  



Sdr. Zhou, maaf sekali saya keliru, wei yang saya maksud adalah wei 唯 dalam 
kamus Hokkian karangan Douglas yang dibuat dua abad yang lalu, maupun kamus 
baru yang diterbitkan belum 5 tahun yang lalu di Tiongkok yang artinya 
mengiakan, yaitu ya yang cocok dengan owe yang berarti ya dalam kebiasaan 
orang Tionghoa peranakan. 
Untuk wei hallo anda yang benar, jadi tak dapat dikaitkan. Maaf atas kesalahan 
ini.
Xiexie
Liang U





From: zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, March 24, 2010 3:44:26 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  

Setahu saya, pengganti kata hallo memang Wei, tapi ini tdk hanya untuk yg 
menjawab, juga untuk yg memanggil. Rasanya cukup jauh dihubungkan dng kata 
ganti orang pertama. Lagian wei disini tulisannya 喂, bukan 唯。

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: liang u lian...@yahoo. com 
Date: Tue, 23 Mar 2010 19:22:20 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  



Hiantit David Kwa, 
    Keterangan anda benar, oe dalam kamus Douglas berasal dari 唯。Kata wei 
(Mandarin) adalah kata populer yang dipergunakan setiap orang kalau menelpon di 
Tiongkok sampai sekarang, mereka tidak pernah memakai kata Hallo, begitu telpon 
diangkat mereka menyahut wei?
    Yang aneh, kata ini kata Tionghoa asli, dipakai diseluruth Tiongkok, 
mengapa di Indonesia yang totok justru tak tahu, tapi yang peranakan yang 
menggunakannya?  Oleh karena itu kesimpulan banyak orang (termasuk saya 
sendiri) kata owe khas di Indonesia, khususnya Jawa adalah kata khusus kaum 
peranakan. Mungkinkah karena waktu itu belum banyak telpon, sehingga saya tak 
pernah mendengar orang totok menggunakan kata owe? Kata wei (Hokkian we), masih 
dipakai terus di Tiongkok, kecuali yang sudah westernisasi menggunakan kata 
hallo, adakah teman kita yang sering ke Hokkian atau Taiwan pernah mendengar 
mereka menjawab telpon dengan kata we? Kalau ada maka pasti owe ini berasal 
dari we. Tinggal owe yang berarti saya, kata ganti pertama, dapatkah kita tarik 
bahwa juga berasal dari kata wei? Di kamus tidak disebut apa-apa. 
    Tolong input yang lain, agar kedua arti kata owe ini pasti posisinya, tidak 
menjadi tanda tanya lagi.
Terima kasih atas masukan hiantit David Kwa, saya sendiri punya kamus 
sejenis itu hanya saja ragu kesimpulannya seperti saya katakan di atas.
Hanya sayang saya tak dapat membuka Hanzi dari email  anda, apakah huruf  唯 
saya sama dengan yang dimaksud anda?
Banban kamsia li. 
    Liang U




From: David dkh...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, March 23, 2010 2:36:47 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  

Ngpeq Liang U, pak Ie, dan RRS,

Sepengetahuan owè, kata ganti orang pertama tunggal laki-laki bentuk hormat 
khas Tionghoa Peranakan OWÈ berasal dari kata Hokkian (Selatan) UÈ å¯. Dalam 
Douglas, Carstairs, Chinese-English Dictionary of the Vernacular or Spoken 
Language of Amoy, with the Principal Variations of the Chang-chew (i.e. 
Zhangzhou 漳州) and Chin-chew (i.e. Quanzhou 泉州) Dialects (London: 1873), 
halaman 350b, ada entri OÈ å¯ (baca: UÈ) yang didefinisikan sebagai “the 
answer to a call; yes, sir!� Jadi, menurut kamus itu, anak orang Hokkian 
biasanya menjawab panggilan bapanya atau ibunya, atau orang lain yang 
dihormati, dengan “UÈ å¯!â€�

Kata UÈ å¯ ini diadopsi dalam bahasa Melayu Tionghoa, bahasa kaum Peranakan 
di berbagai kota di seluruh Nusantara, a.l. sampai ke Sumatra Barat, bukan 
hanya Jawa dari Barat hingga Timur

[budaya_tionghua] Re: (budaya_tionghua) ASAL OWE DARI MANA?

2010-03-25 Terurut Topik Tjandra Ghozalli

Dear member,
Istilah yang berasal dari suku Hokkian memang mempengaruhi bahasa Melayu, sebab 
suku Hokkian adalah suku Tionghoa yang terbesar (terbanyak) di Indonesia. 
Selain itu dahulu di negeri ini orang Tionghoa terkatagorikan sbb: Hokkian 
dikenal sebagai pebisnis, profesional (dokter, insinyur, ahli hukum dsb), 
penulis dan penerbit. Khe dikenal sebagai pedagang kelontong, Konghu dikenal 
sebagai pengusaha meubel, Hokcia dikenal sebagai pemilik restoran dan lain 
sebagainya. Redaksi SinPo, Star Weekly, Pancawarna, Panorama, Liberty, 
Perniagaan dll dipegang oleh orang Hokkian. Bahkan Si Put On tidak lain 
penjawantahan orang Hokkian peranakan yang sarat dengan istilah: owe, ne, ngko, 
nci, nso, ngku, ngkong, thiokong, juga istilah gosu, phoatang, ciacay, captun, 
gotun. Jadi oleh karena suku Hokkian memegang kendali penerbitan dan penulis 
novel maka istilah istilah Hokkian mudah mengalir ke masyarakat Tionghoa 
(termasuk non Hokkian) dan masyarakat non Tionghoa di
 Indonesia. Demikian penjelasan dari saya mengapa istilah atau penulisan nama 
bergaya Hokkian dipakai di Indonesia sejak zaman Belanda..  RGDS.TG


  

[budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA?

2010-03-19 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Kata ganti orang pertama OWE yang dipakai warga Tionghoa - ternyata tidak 
dipakai oleh warga Tionghoa luar pulau Jawa.  Kata OWE hanya dipakai oleh 
warga Tionghoa peranakan (babah) yang lahir di Jawa terutama dari suku Hokkian. 
Kata OWE hanya untuk laki laki, perempuan tetap pakai kata SAYA.  Di 
Tiongkok tidak dikenal kata OWE.  Mohon pencerahan dari para pakar bahasa 
Tionghoa; sesungguhnya kata OWE berasal dari mana? Dan sejak kapan digunakan 
secara luas?  RGDS.TG


  

Re: [budaya_tionghua] Laksamana Sumitro (was: Eddie Lembong: Cina dan China)

2010-03-12 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yang saya tau di angkatan laut ada laksamana Sudomo dan di angkatan darat ada 
jendral Sumitro yang berkumis dan berbadan gemuk. Apakah bukan jendral ini yang 
bapak maksud? Maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG

--- On Fri, 3/12/10, kwartanada kwartan...@yahoo.com wrote:


From: kwartanada kwartan...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Laksamana Sumitro (was: Eddie Lembong: Cina dan 
China)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, March 12, 2010, 11:04 AM


  



Yth Pak Tjandra

Menanggapi respons Bapak sbb

 ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro
 Mohon maaf jika ada salah persepsi.

Yg benar adalah Sumitro. Sudomo malah sudah meraih bintang 4 alias Laksamana. 
Laksdya Sumitro ini bersimpati dg nasib Tionghoa, maka kemudian bergabung dg 
PARTI (Partai Reformasi Tionghoa Indonesia) pimpinan Lieus Sungkharisma. Namun 
sekarang sudah tidak terdengar kiprah beliau lagi.

salam,
didi

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... 
wrote:

 Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong;
 ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa 
 dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir 
 kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang 
 (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong 
 ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro
 Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG
 
 --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote:
 
 
 From: kwartanada kwartanada@ ...
 Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan 
 Historis dan Masalah
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM
 
 
   
 
 
 
 Rekan2 yth,
 
 Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih 
 menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie 
 Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai 
 jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan 
 juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam
 Didi
 
 Istilah Cina dan China: 
 Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini
 
 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 
 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan 
 bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : 
 Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang 
 berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku 
 Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi.
 
 2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang 
 lalu, yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri 
 tidak mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China .
 
 3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh 
 Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17.
 
 4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi 
 buruk.
 Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh 
 kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu 
 baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina 
 sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian.
 
 5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah 
 INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat 
 Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para 
 pemuka Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, 
 untuk tidak lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa 
 kebencian itu, dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan 
 Goan: Tokoh Pers Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 
 49). Itulah sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 
 dll, semua menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina.
 
 6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 
 30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 
 Agustus 1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan 
 alasan Demi memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang 
 dipakai secara umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan 
 warganya, dan terutama menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, 
 sekaligus juga untuk menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri 
 kita. yang dinyatakan oleh wakil panglima AD Panggabean dalam laporan 
 kesimpulan Seminar pada Suharto †pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi 
 (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan Cina)
 
 Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. 
 SE.06/Pres.Kab/ 6/1967 tgl 28 Juni 1967.
 Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya

Re: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah

2010-03-11 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Di beberapa daerah Kalimantan dan Sumatera - masih banyak warga Tionghoa yang 
menggunakan tata bahasa kuno. Contoh di Pontianak mereka menyebut Akong dengan 
Akonga a... dilafalkan secara mengalun dan agak panjang. Nama wanita 
seperti Emi disebut sebagai Emia...Cuma nama Mei Hwa susah dilafalkan menjadi 
Mei Hw...
RGDS.TG 

--- On Thu, 3/11/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:


From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan 
Historis dan Masalah
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, March 11, 2010, 2:58 PM


  



China bukan berasal dari nama dinasti Qin, ini adalah kesalah pahaman belaka. 
Dinasti Qin berkuasanya hanya singkat, belum sempat mempopulerkan istilah Qin 
Ren spt halnya Tangren atau Hanrendan. Dan dlm bhs tionghoa, juga tdk lazim 
menambahkan akhiran a, yg ada adalah awalan a, spt a cai, a hok dll.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com 
Date: Wed, 10 Mar 2010 22:52:27 -0800 (PST)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan 
Historis dan Masalah

  






Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong;
ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa 
dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir kata 
nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) 
atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong 
ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro
Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG

--- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartan...@yahoo. com wrote:


From: kwartanada kwartan...@yahoo. com
Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis 
dan Masalah
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM


  

Rekan2 yth,

Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih 
menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie 
Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai 
jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga 
dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam
Didi

Istilah Cina dan China: 
Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini

1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, 
Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa 
kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : 
Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti 
Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata 
sekitar 1400 th sebelum Masehi.

2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, 
yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak 
mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China .

3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh 
Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17.

4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi 
buruk.
Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh 
kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu 
baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina 
sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian.

5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah 
INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat 
Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka 
Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak 
lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, 
dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan Goan: Tokoh Pers 
Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 49). Itulah 
sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 dll, semua 
menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina.

6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 
30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 
1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan alasan Demi 
memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang dipakai secara 
umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan warganya, dan terutama 
menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, sekaligus juga untuk 
menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri kita. yang dinyatakan oleh 
wakil panglima AD Panggabean dalam laporan kesimpulan Seminar pada Suharto — 
pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan 
Cina)

Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. 
SE

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

2010-03-10 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Setahu saya jl. P. Jayakarta nengalami rob bukan banjir - jadi airnya tidak 
pernah tandas selamanya tetap ada.  Untuk menghidupi sekretariat harus ada dana 
untuk sekretaris, penjaga gawang. Ini bisa dilakukan melalui iuran atau 
sponsor. Ada yg berminat jadi sponsor? RGDS.TG

--- On Thu, 3/11/10, agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com wrote:

From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, March 11, 2010, 9:57 AM







 



  



  
  
  












Setau g seh, jalan masuknya engga pernah banjir lama, hanya disaat hujan besar 
aja baru tergenang. Bukan masalah banjir yg jadi masalah tp apa gunanya 
sekretariat itu? Hanya tempat ngumpul? Atau tmpt operasional yg setiap hari 
atau minggu harus ada yg hadir disana? Nah org yg disana itu yg jadi masalah 
karena rata2 punya kesibukan masing2. Soal jalan masuk banjir mah itu urusan no 
sekian sekian. Dulu waktu rutin tiap minggu latihan tai chi atau seminar 
kecil2an banjir engga jadi halangan tuh kecuali benar2 hujan deras sekali 
karena sebagian peserta naek motor jd terhalang hujan.From:  east_road 
east_r...@yahoo. com
Date: Thu, 11 Mar 2010 02:18:58 -To: budaya_tionghua@ yahoogroups. 
comSubject: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

 




  
  
  Jalan keluar, kayaknya sih tergantung kawan - kwan modie kalo saya 
pribadi jalan keluarnya pindah :d. Soalnya jalan akses masuknya itu tidak layak 
banjir ngak pernah surut. airnya berubah jadi air got. dan dalamnya cukup 
lumayan kira kira 5- 10 cm.



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Vheru Prayitno pvh...@... wrote:



 Apa perlu ya diadakan kumpul di-Pangeran Jaya Karta biar anggota sekalian 
 lihat kondisi sebenarnya utk cr jln keluarnya tempatkan  sdh ada netral lagi

 

 Makasih

 

 --- Pada Rab, 10/3/10, east_road east_r...@. .. menulis:

 

 Dari: east_road east_r...@. ..

 Judul: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

 Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

 Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 3:23 AM

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

   

 

 

 

   

   

   Dear Pak Tjandra,

 

 

 

 Saya berterima kasih atas usulan bapak.

 

 

 

 Sebenarnya Budaya Tionghoa ada kantornya tapi itu dalam kondisi tidak 
 terawat, Karena moderatornya itu sebagian besar adalah pekerja, sampai

 

 sekarang belum adanya Regenerasi moderator baru. Saya sendiri sadar kita 
 sendiri membutuhkan moderator baru yang muda dan juga bisa mengurus 
 seketariat. 

 

 

 

 Sementara tenaga masih kurang, soal markas sebenarnya ada di pangeran 
 jayakarta, tapi dari diliat kondisi dan tempatnya kurang proposional karena 
 sulitnya akses masuk, karena jalan masuknya itu banjir dan kotor. Mungkin 
 agak tertinggal, sebenarnya kantor BT di pang jay atas sumbang sih Orang 
 lain. Seperti Saudara Ardian katakan itu ada benarnya Perlu dibersihkan 
 kembali. Tapi jika ditawarkan tempat proposional mungkin bisa jadi bahan 
 pertimbangan kami.

 

 

 

 Sekiranya Dari ormas Tionghoa ada yang beberapa menawarkan BT ada dibawah 
 naungan ormas tionghoa, Dan ada yang menawarkan Dibawah Naungan Wihara, Tapi 
 kami berusaha menjaga kenetralan kami agar bisa 

 

 Diterima oleh semua kalangan. Maka lebih banyak aktif di milis.

 

 Terima kasih usulan bapak, mungkin dari kami bisa mendikusikan kembali 
 perlunya seketariat BT yang proposional

 

 

 

 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
 ... wrote:

 

 

 

  Dear members,

 

  Gedung VOC Galangan boleh dibilang sebagai bangunan bersejarah, tempat 
  pertama kebudayaan Tionghoa digelar di Jakarta pada awal tahun 1999 
  setelah dipeti-eskan oleh pemerintah selama 35 tahun yakni berupa 
  pagelaran barongsai.  Anak saya yang waktu itu berusia 12 tahun dan 10 
  tahun, terheran heran melihat liak liuk tarian barongsai yang seumur-umur 
  belum pernah dilihatnya. Banyak di antara pengunjung warga Tionghoa 
  menitikkan air mata ketika menyaksikan pertunjukkan tersebut.  RGDS.TG

 

  

 

  --- On Tue, 3/9/10, ardian_c ardian_c@ . wrote:

 

  

 

  

 

  From: ardian_c ardian_c@ .

 

  Subject: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

 

  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

 

  Date: Tuesday, March 9, 2010, 8:23 AM

 

  

 

  

 

    

 

  

 

  

 

  

 

  masalahnya khan kalu di voc itu gak isa ampe subuh hehehehehe

 

  kalu di sekretariat ya lu mesti nyapu ngepel dulu huehehehehe

 

  

 

  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... 
  wrote:

 

  

 

   Usulan Bagus! Dan bukannya belum pernah.

 

   

 

   Acara milis Budaya Tionghoa membahas tentang TangYuan sewaktu Desember 
   lalu juga diadakan di VOC Galangan. Sebelumnya acara gathering juga 
   diadakan disana toh? makanya sewaktu milis tatangga kemarin bikin acara, 
   ya kepikiran

Re: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah

2010-03-10 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong;
ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa 
dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir kata 
nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) 
atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong 
ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro
Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG

--- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartan...@yahoo.com wrote:


From: kwartanada kwartan...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis 
dan Masalah
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM


  



Rekan2 yth,

Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih 
menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie 
Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai 
jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga 
dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam
Didi

Istilah Cina dan China: 
Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini

1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, 
Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa 
kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : 
Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti 
Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata 
sekitar 1400 th sebelum Masehi.

2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, 
yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak 
mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China .

3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh 
Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17.

4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi 
buruk.
Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh 
kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu 
baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina 
sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian.

5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah 
INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat 
Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka 
Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak 
lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, 
dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan Goan: Tokoh Pers 
Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 49). Itulah 
sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 dll, semua 
menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina.

6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 
30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 
1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan alasan Demi 
memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang dipakai secara 
umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan warganya, dan terutama 
menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, sekaligus juga untuk 
menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri kita. yang dinyatakan oleh 
wakil panglima AD Panggabean dalam laporan kesimpulan Seminar pada Suharto — 
pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan 
Cina)

Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. 
SE.06/Pres.Kab/ 6/1967 tgl 28 Juni 1967.
Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya 
ditujukan/dialamatk an ke Negara RRT dan orang-orang Tionghoa Asing. Sedang 
untuk WNI keturunan Tionghoa, sebutan keturunan Tionghoa itu tetap 
dipertahankan, tidak diubah. Tapi karena tingginya emosi/sentimen setelah G30S, 
menggunakan istilah Cina meluber dan membanjiri kesemua orang-orang, termasuk 
WNI keturunan Tionghoa.

7.Menarik untuk dicatat/diketahui, bahwa dalam buku KESATRIA BANGSA : 
Perjalanan Hati dan Karir Seorang Prajurit Laut tulisan Laksamana Madya 
SUMITRO hal. 135 ada catatan sebagai berikut :

Bukankah merupakan perintah Allah SWT pula bahwa janganlah satu kaum 
mengolok-olok kaum yang lain karena boleh jadi mereka lebih baik, dan jangan 
pula kamu panggil memanggil dengan gelar yang buruk.. (Al Quran surat 
Al-Hujuurat- 11). Sepanjang pengetahuan saya tidak ada satu pun perkumpulan 
atau organisasi kelompok etnis Tionghoa di Indonesia ini menggunakan sebutan 
Cina, semua menggunakan sebutan Tionghoa. Ini menunjukkan bahwa saudara saya 
sebangsa dari etnis Tionghoa lebih memilih dan menyukai sebutan Tionghoa. 
Alangkah naifnya diri saya kalau merasakan dan 

Re: [budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah

2010-03-10 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Mungkin betul kata itu asal dari India. Karena di utara India ada negara Chin 
walaupun waktu itu Tiongkok masih terdiri dari tujuh negara dan dinasti Chin 
belum menyatukan Tiongkok. Kemungkinan maksud orang India dengan negara yg 
jauh adalah negara Chin. RGDS.TG

--- On Thu, 3/11/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote:


From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
Subject: [budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan 
Historis dan Masalah
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, March 11, 2010, 2:00 PM


  



setau owe kata china bukan asal dari kata org dinasti chin, tapi kata sankrit, 
ini pernah ditulis disini dari jaman kapan tauk dimilist ini.
sebutan syna itu akar kata china, shinni dsbnya.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... 
wrote:

 Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong;
 ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa 
 dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir 
 kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang 
 (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong 
 ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro
 Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG
 
 --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote:
 
 
 From: kwartanada kwartanada@ ...
 Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan 
 Historis dan Masalah
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM
 
 
   
 
 
 
 Rekan2 yth,
 
 Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih 
 menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie 
 Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai 
 jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan 
 juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam
 Didi
 
 Istilah Cina dan China: 
 Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini
 
 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 
 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan 
 bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : 
 Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang 
 berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku 
 Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi.
 
 2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang 
 lalu, yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri 
 tidak mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China .
 
 3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh 
 Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17.
 
 4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi 
 buruk.
 Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh 
 kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu 
 baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina 
 sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian.
 
 5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah 
 INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat 
 Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para 
 pemuka Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, 
 untuk tidak lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa 
 kebencian itu, dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan 
 Goan: Tokoh Pers Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 
 49). Itulah sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 
 dll, semua menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina.
 
 6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 
 30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 
 Agustus 1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan 
 alasan Demi memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang 
 dipakai secara umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan 
 warganya, dan terutama menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, 
 sekaligus juga untuk menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri 
 kita. yang dinyatakan oleh wakil panglima AD Panggabean dalam laporan 
 kesimpulan Seminar pada Suharto †pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi 
 (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan Cina)
 
 Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. 
 SE.06/Pres.Kab/ 6/1967 tgl 28 Juni 1967.
 Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya 
 ditujukan/dialamatk an ke Negara RRT dan orang-orang Tionghoa Asing. Sedang 
 untuk WNI keturunan Tionghoa, sebutan keturunan Tionghoa itu tetap 
 dipertahankan, tidak diubah. Tapi karena tingginya emosi

[budaya_tionghua] APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

2010-03-08 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Owe rasa ada baeknya kalu Butiong (milis Budaya Tionghua) punya tempat kongkow 
kongkow, sebulan sekali atawa dua bulan sekali - boleh dibilang semacem tempat 
sekretariat walaupun Butiong bukan perkumpulan atawa society. Di ini 
tempat para member milis boleh saling tatap muka sambil kongkow kongkow 
ngadepin secangkir kopi dan snack.Tempat yg paling baek yakni Galangan VOC, 
karena bangunan ini bangunan bersejarah (tertua di Jakarta) dan punya taman 
terbuka. Sang owner ada satu nyonya yang berhati lembut dan suka pada barang 
barang seni Tiongkok, namanya ibu Susilowaty - tentu beliau seneng hati kalo 
VOC diminta jadi tempat pertemuan -  kita cuma perlu beli kopi atau snack 
(mungkin dengan potongan khusus dari galangan VOC). RGDS.TG


  

Re: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

2010-03-08 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear members,
Gedung VOC Galangan boleh dibilang sebagai bangunan bersejarah, tempat pertama 
kebudayaan Tionghoa digelar di Jakarta pada awal tahun 1999 setelah 
dipeti-eskan oleh pemerintah selama 35 tahun yakni berupa pagelaran barongsai.  
Anak saya yang waktu itu berusia 12 tahun dan 10 tahun, terheran heran melihat 
liak liuk tarian barongsai yang seumur-umur belum pernah dilihatnya. Banyak di 
antara pengunjung warga Tionghoa menitikkan air mata ketika menyaksikan 
pertunjukkan tersebut.  RGDS.TG

--- On Tue, 3/9/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote:


From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
Subject: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, March 9, 2010, 8:23 AM


  



masalahnya khan kalu di voc itu gak isa ampe subuh hehehehehe
kalu di sekretariat ya lu mesti nyapu ngepel dulu huehehehehe

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... wrote:

 Usulan Bagus! Dan bukannya belum pernah.
 
 Acara milis Budaya Tionghoa membahas tentang TangYuan sewaktu Desember lalu 
 juga diadakan di VOC Galangan. Sebelumnya acara gathering juga diadakan 
 disana toh? makanya sewaktu milis tatangga kemarin bikin acara, ya kepikiran 
 tempat disitu juga, hehehe. 
 
 Kalau tempat untuk sekretariat, bukannya nggak punya toh? Ada. 
 Yang nggak ada tuh sukarelawan untuk pelihara itu tempat, huehehe. 
 
 Tapi usul yang baik tuh, daripada setiap kali kalau mau ketemuan bingung 
 ketemuan dimana, mendingan dipastikan aja VOC galangan jadi tempat nongkrong, 
 sambil minum kopi dan makan snack. 
 
 Cuman kalau kesana enakan siang-siang sih. 
 Hari Minggu pagi atau Sabtu pagi begituh. Sayang disana nggak ada dimsum, 
 kalau enggak lebih asyik lagi nongkrong pagi pagi disitu.
 
 Kalau malem... r... listrik muahal bo! 
 
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@  
 wrote:
 
  Dear member,
  Owe rasa ada baeknya kalu Butiong (milis Budaya Tionghua) punya tempat 
  kongkow kongkow, sebulan sekali atawa dua bulan sekali - boleh dibilang 
  semacem tempat sekretariat walaupun Butiong bukan perkumpulan atawa 
  society. Di ini tempat para member milis boleh saling tatap muka sambil 
  kongkow kongkow ngadepin secangkir kopi dan snack.Tempat yg paling baek 
  yakni Galangan VOC, karena bangunan ini bangunan bersejarah (tertua di 
  Jakarta) dan punya taman terbuka. Sang owner ada satu nyonya yang berhati 
  lembut dan suka pada barang barang seni Tiongkok, namanya ibu Susilowaty - 
  tentu beliau seneng hati kalo VOC diminta jadi tempat pertemuan -?kita cuma 
  perlu beli kopi atau snack (mungkin dengan potongan khusus dari galangan 
  VOC). RGDS.TG
 










  

[budaya_tionghua] BOAN KUI = VAMPIRE? / LIONG = DRAGON?

2010-03-04 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Dalam hubungan internasional yang kian lancar dan kian dekat ada kemungkinan 
bangsa barat menyamakan liong dengan dragon tanpa ada unsur melecehkan sang 
liong. Mereka hanya melihat ada kemiripan fisik seperti bisa terbang, punya 
cakar, suka makan api, dan berbuntut panjang. Di Hongkong juga suka buat film 
vampire dengan memakai boan kui (setan berpakaian dinasti Ching yang jalannya 
melompat lompat), padahal boan kui bukan vampire. Boan kui lebih mirip zombie 
(mayat hidup) tapi tidak menghisap darah manusia. Konon dahulu di Hongkong 
banyak pekerja migran dari Kwangtung, kalau mereka meninggal karena tanah di 
Hongkong mahal maka dengan perantara pendeta Tao mayat mayat ini dikumpulkan 
hingga belasan orang.  Lalu pendeta ini memimpin mayat hidup tersebut yg 
sebelumnya dipasangi hoe di dahinya sehingga bisa jalan dengan cara melompat 
lompat.  Tiap malam, mereka berjalan puluhan kilometer lewat sawah dan hutan 
menuju desa asal mayat hingga berminggu
 minggu - anehnya mayat tsb tidak membusuk.  Sehingga sampai di desa 
bersangkutan, maka mayat mayat dimakamkan oleh sanak keluarganya. Kemudian 
produser film Hongkong membuat boan kui jadi vampire supaya lebih seru 
ceritanya. Jadi menurut saya sah sah saja kalau di antara timur - barat suka 
menganalogikan sesuatu yang bentuk fisiknya mirip. Mohon maaf kalau ada 
kesalahan kata. RGDS.Tjandra G


  

Re: [budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-01 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear members,
Ya tentu saja Vatican tidak mengizinkan. Saya hanya ingin menyatakan bahwa umat 
Katholik bebas merayakan Imlek karena Imlek kami anggap adalah hari raya budaya 
Tionghoa. Bahkan di RRT yang komunis (tidak beragama) toh merayakan pesta musim 
semi (Imlek) ini menyatakan bahwa Imlek adalah pesta budaya lebih dominan dari 
pada hari raya agama. RGDS.TG

--- On Mon, 3/1/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com wrote:


From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, March 1, 2010, 2:10 PM


  








Dear member,
Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan 
sebagai hari raya agama Konghucu.  Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa 
mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa.  Sebab tidak mungkin 
suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di Indonesia ada 
ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, celakalah kita yang 
setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat Katholik, kami 
menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab itu gereja 
Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk yang 
telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala oriental, bahkan dahulu 
barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami (Regina 
Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu, banyak umat yang datang 
pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga.  Kalau saja Vatican kasih izin 
Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur kami
 berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG









  

[budaya_tionghua] SEMINAR MENARIK : KATHOLIK dan BUDAYA TIONGHOA

2010-02-28 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Bila Anda ingin tahu pandangan agama Katholik terhadap budaya Tionghoa ikutilah 
seminar ini: 

SEMINAR PANDANGAN IMAN KATHOLIK TERHADAP TRADISI  ADAT ISTIADAT TIONGHOA

Dibawakan oleh: -Pastur Yandhie Buntoro, CDD
    - Edwardus Kristofani

Mengupas tentang:
 - Apa itu hoe, kwepang boleh dilakukan oleh umat Katholik?
 - Apakah sembahyang Ceng Beng, Peh Chun, pegang hio boleh untuk  umat Katholik?
 - Apakah boleh memelihara abu dan sembahyang leluhur?
 - Apakah boleh makan sajian sembahyang?
 - Dan beragam topik menarik lainnya.

Diadakan: Sabtu, 24 April 2010, pukul
 9.30 (pagi) hingga selesai
Bertempat di aula Keluarga Nazareth, Gereja Regina Caeli, 
Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk (masuk dari pintu gerbang air mancur 
Kuda Laut). Hubungi Sekretariat Regina Caeli, telp (021) 55964379. 
Biaya Rp 50.000 /orang termasuk snack  minuman dan hadiah 10 handphone.
Terbuka untuk warga Tionghoa dengan beragam agama.
Penyelenggara: Seksi H.A.K Regina Caeli.



  

[budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya?

2010-02-28 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan 
sebagai hari raya agama Konghucu.  Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa 
mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa.  Sebab tidak mungkin 
suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di Indonesia ada 
ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, celakalah kita yang 
setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat Katholik, kami 
menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab itu gereja 
Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk yang 
telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala oriental, bahkan dahulu 
barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami (Regina 
Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu,
 banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga.  Kalau 
saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur kami 
berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG



  

Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Cina tanya Erlangga.

2010-02-23 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Kita di sini sama seperti minoritas negro di Amrik. Sesama orang item nggak apa 
apa kalau bilang Whats up niger? Tapi kalu yg ngomong etnis laen bakal 
phoatang.
Kita dirumah biasa biasa aja tuh bilang kue cina, cina loleng luh, dasar 
cina benteng dan lain lain, karena yg ngomong sesama Tionghoa. RGDS.TG

--- On Wed, 2/24/10, kwaih...@ymail.com kwaih...@ymail.com wrote:


From: kwaih...@ymail.com kwaih...@ymail.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Buku Cina tanya Erlangga.
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, February 24, 2010, 12:46 AM


  



poling tidak perlu, silahkan tengok saja, berapa anggota milis budaya tionghoa 
ini,
lalu tengok berapa anggota milis budaya cina.
ternyata orang yg senang pakai istilah cinapun lebih suka jadi member milis 
ini, jadi sebetulnya orang2 itu cuma ingin keramaian SARA saja.
sama halnya orang beragama protestan jadi member milis agama katolik, jelas 
maunya bikin ramai saja.
sojah wushu,
Koay Hiap.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dharma Hutauruk dharma.hutauruk@ 
... wrote:


 Bagaimana kalau teman-teman kita buat poling diantara budayawan Tionghua???
 Caranya,
 Silahkan teman-teman untuk mengusulkan apa China dalam Bahasa Indonesia.
 I. Yang memilih Judul CINA adalah:
 1.
 2.
 dstnya
 
 II. Yang memilih Judul TIONGKOK adalah :
 1.
 2.
 dstnya
 
 III. Yang memilih Judul CHINA adalah:
 1.
 2.
 dstnya
 









  

Re: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man

2010-02-18 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Anda benar, anda dapat 100!! Silahkan mengambil hadiahnya berupa majalah POST 
di acara Cap Go Meh Pasar Gambir Kemayoran tgl 26 Feb 2010.
RGDS.TG

--- On Fri, 2/19/10, adiperdanasam...@yahoo.com adiperdanasam...@yahoo.com 
wrote:

From: adiperdanasam...@yahoo.com adiperdanasam...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, February 19, 2010, 1:03 AM

Liu bolin di depan ban tractor sebelah kiri.. Keliatan sepatunya.. Benar?
Sam

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com
Date: Thu, 18 Feb 2010 02:19:58 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man



--- Dear members,
Ada seniman ahli lukis Liu Bolin dari Beijing yang bisa 'menghilang'. Caranya 
dengan melukis baju dan tubuhnya sesuai dengan motif latar belakang. Coba 
lihat, terutama gambar terakhir di dekat traktor, coba cari dimana Liu Bolin 
berada? RGDS.Tjandra G







--- 



















This guy paints himself, no kidding, 





no trick photography he just paints himself...
 
Last pic is simply brilliant... ..Couldn' t spot him






























      




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links






  

[budaya_tionghua] BUKU CINA

2010-02-16 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Tadinya saya kira buku ini bagus karena mendapat banyak sambutan anggota 
millis, ternyata yg dibahas cuma kata CINA. Memang sih seharusnya penerbit 
menulisnya dengan CHINA seperti halnya dilakukan oleh Kompas dan Metro TV yg 
menjauhi perkataan tabu tsb. Di Amrik pernah kejadian buku NEGRO ditarik dari 
peredaran karena kata tsb sangat ditabukan, mereka menyebutnya sebagai BLACK 
MAN atau BLACK WOMAN. Jangan coba coba bilang negro dihadapan mereka, bisa 
babak belur!!


  

[budaya_tionghua] NEW CHINA TOWN

2010-02-16 Terurut Topik Tjandra Ghozalli

Teruntuk para sianseng terhormat,
Owe ingin berbagi pendapat.  Selama ini Glodok, Pancoran sering disebut sebagai 
China Town atau kawasan Pecinan. Tetapi dari owe punya pandangan ini julukan 
sudah tidak tepat lagi. Karena selain Glodok Pancoran sudah banyak masuk etnis 
lain yang tinggal dan jualan disana, ada pula yang kawin campur - disana juga 
sudah sedikit yang bisa berbahasa Tionghoa. Kebanyakan dari keturunan mereka 
(seperti owe) sehari hari berbahasa Melayu pasar dicampur sedikit Hokkian.  
Sekarang owe liat, Pluit, Muara Karang, dan Pantai Indah Kapuk malah lebih 
pecinan dari Glodok. Kebetulan owe tinggal di Pantai Indah Kapuk, waktu maleman 
Sinciah boleh dibilang owe tidak bisa tidur nyenyak sebab saban menit mereka 
pasang janhwee daaar, door, daar door terus menerus selama beberapa jam tiada 
berhenti.  Kalu mau lihat pesta kembang api yang bagus menerangi langit di 
malam Sinciah sebetulnya di tempat inilah, sianseng dapat saksikan. Banyak 
rumah dihiasi lampion dan pernak
 pernik hiasan Imlek lainnya di pintu masuk. Waktu harian Sinciah, banyak 
sekiah berlarian dari rumah ke rumah famili pake baju bagus sambil kantongnya 
penuh angpao, mereka nampak gumbira sekali. Di depan beberapa rumah di pasang 
hiolo untuk adakan sembayang samkai, mereka bebas sembayang tanpa merasa risih, 
sementara lagu lagu Mandarin di setel menyambut tamu.
Di gerbang pintu masuk setiap kluster di pasangin lampion lampion. Malah di 
beberapa kluster, para satpam pake baju twikim dan topi kuncir zaman Boan, 
mereka wajib kasih ucapan Gong Xie Fat Cay kepada setiap penghuni yang mobilnya 
keluar masuk kluster seraya bersoja. Kadang para penghuni siapkan angpao buat 
para satpam tsb.  Beberapa tahun lalu barongsai bisa masuk kluster untuk kasih 
pertunjukkan pada rumah rumah yg berminat, tapi dengan alasan keamanan sekarang 
dilarang. Kalau sianseng pergi ke Modern Market PIK, kuping sering mendengar 
orang lalu lalang pake bahasa Hokkian. Para tukang sayur menyapa para ibu 
dengan I-ie dan para bapak dengan Akoh, mereka menghitung uang pake bahasa 
hokkian. Sehari sebelum Sinciah, pasar ini diserbu pengunjung. Tukang buah 
nanas, srikaya laris manis walaupun dibandrol ceban per buah!! Begitu juga 
tukang ikan (bandeng, kakap) laris manis dan tukang babi repot melayani pembeli 
yg tiada putus.  Di Muara Karang
 ada pasar terowongan, disini tiap minggu pagi para Akoh sehabis jalan pagi 
pada duduk ngeriung sambil makan bakmi dan minum susu kedele, bicaranya pada 
kenceng dan bebas dalam bahasa Hokkian.  Sekarang banyak orang Tiongkok (asli) 
datang berjualan kelontong seperti  CD bajakan atau pernak pernik lainnya, 
mereka berjalan ngider d pasar Muara Karang. Oh ya hampir saban malem minggu 
tempat makan di sepanjang Muara Karang dikunjungi barongsai, mereka kasih 
angpao kosong kepada tamu restoran untuk diisi sebagai upah pemain 
barongsai. Satu hari dan di malam hari menjelang Sinciah di sepanjang Muara 
Karang berjejer tukang janhwee harganya per kotak cepeceng tapi larisnya bukan 
main ada yang sekali beli gotiauw! (sayang duit segitu untuk dibakar).  Di 
Pluit, Muara Karang, PIK banyak baliho (papan iklan besar) berisikan ucapan 
Gong Xie Fat Cay dari pengembang properti di mana tempat lain tidak bisa 
dijumpai. Pernah ada rencana diadakan Festival Cap Go
 Meh bolak balik Muara Karang - Pluit tapi sampe sekarang belum kejadian.  
Itulah menurut owe kawasan Pluit - Muara Karang dan PIK bakal menjadi New China 
Town menggantikan Glodok - Pancoran.  Mohon maaf kalau ada kesalahan kata, soja 
dari owe Tjandra G


  

[budaya_tionghua] Tjing-Lie

2010-02-11 Terurut Topik Tjandra Ghozalli


---Dear members,
Saya dapet kiriman dari teman tentang artikel Tjing Lie, saya kirimkan ke milis 
ini karena isinya cukup bagus. RGDS.TG







 



  



  
  
  





















   





   



Tjing-Lie
atawa Boedi Atoeran. 

Satoe soedah bilang pada saja, orang Tionghoa kenal „Tjing-Lie,
kenal tjing dan lie, atawa „Boedi dan „Atoeran, tapi orang Europa
tjoema kenal „Lie, kenal atoeran, kenal apa jang pantes dan tida pantes
zonder pake Consideratie boeat „Tjing. Orang Europa berpikir tjoema
menoeroet Lie, tapi orang Tionghoa berpikir menoeroet Tjing dan Lie. 

Ini pendapetan rasa'nja ada benar. Boeat boektiken bener'nja ia
poenja pendapetan, saja poenja sobat bilang, seande'nja itoe kassier, jang
soedah 20 taon bekerdja dengen baek pada satoe firma Europa, di satoe hari jang
tjilaka bikin tekort, taroh kata 5000 roepia, itoe pekerdjaan jang baek lantas
diloepa oleh si Madjikan bangsa Europa, itoe kassier lantas dilepas dan
ditoentoet dimoeka pengadilan. 

Inilah jang dinamaken berpikir pake Lie zonder pake Tjing. 

Lie jang kakoe bilang, siapa² jang djadi kassier, tida boleh bikin
tekort, sebab itoe ada satoe dosa jang dihoekoem oleh wet. Dan itoe Lie jang
kakoe tida dibikin djadi sedikit lemas oleh Tjing, jang bilang, itoe orang
soedah bekerdja 20 dengen baek dan selama itoe tempo jang tida pendek ia soedah
membantoe tida sedikit boeat kemadjoean dan keoentoengan' nja itoe firma, lebih
banjak dari itoe djoemlah jang kini di bikin roegi pada pekerdja'an. 

Dan andeken boeat sebentaran dalem hati'nja si Madjikan Europa ada
kedengeran ini soeara dari Tjing, toch itoe soeara di bikin diem oleh
soeara'nja „Lie, jang aken mendjawab:  

Betoel, ia soedah bekerdja begitoe lama dengen baek dan soenggoeh
hati, tapi itoe tida lebih dari kemoestian'nja, sebab ia dibajar, ia dikasih 
penghidoepan
boeat ia poenja pekerdjaan jang baek dan soenggoeh hati. 

Saja bilang, pendapetannja sobat saja itoe ada benar. Saja bisa
kasih laen boekti lagi jang menoendjoeken benar'nja itoe pendapetan, jaitoe:  

Diantara orang Europa djarang sekali kedengeran itoe perkata'an
Boetjing (*tida kenal
boedi), pendek'nja djaoeh lebih djarang dari bangsa kita (*cor Tionghoa). 

Dalem anggepan'nja seorang Tionghoa, saja maksoedken rata² orang
Tionghoa di sini, bila ia soegoehken segelas aer es atawa sepiring nasi-goreng
pada seseorang, ini orang lantas teroetang „tjing, teroetang boedi
pada'nja dan ini oetang boedi tida di-loepa oleh si-pengasih hingga achir
djaman. 

Tapi jang aneh'nja dalem perkara begitoe adalah di penerima oetang
itoe sendiri terlaloe
lekas loepa pada orang poenja kebaekan, lebih besar ada'nja ia terima
orang poenja kebaekan, lebih lekas lagi ia loepa!! 

Saja tida sangkal, orang Tionghoa poenja kesoeka'an pake
consideratie boeat Tjing, waktoe memikir dan menimbang perkara memang ada 
baek'nja.
Itoe kesoeka'an pake consideratie boeat „tjing melahirken banjak
perhoeboengan kekel jang bisa bikin terharoe hati'nja orang jang liat, antara
sobat sama sobat, Madjikan sama pegawe dan sebalik'nja, antara pedagang sama
pedagang (*bisa di-liat dari hoeboengan
perdagangan sesama Tionghoa di Petjinan di-tiap kota mereka saling pegang
artinja Tjing-Lie)  

Tapi saja rasa, orangpoen moesti mengakoe, banjak
pentjidra'an dan perselisihan ketjil antara bangsa kita, sekali mendjadi besar,
djoesteroe djoega lantaran terlaloe soeka pikir pake Tjing. 

Di waktoe perselisihan begitoe segala tetek-bengek, jang diantara
orang Europa tida di-inget dan tida diseboet-seboet lagi, di-antara kita orang
lantas di-oengkat-oengkat dan djika pihak jang dioengkat moelai boeka djoega ia
poenja grootboek dan
oendjoeken pihak jang oengkat poenja oetang² „tjing
pada'nja, perselisihan jang ketjil lantas djadi besar, loeka² jang ketjil
lantas djadi borok jang soesah di obatin. 

Saja sekarang belon bisa bilang, mana jang lebih baek antara
orang Europa jang poenja tjara berpikir dan menimbang perkara. Dan tjara jang
di pake orang Tionghoa. 

Saja pasrah sadja pada pembatja, jang barangkali mempoenjai tempo
lebih banjak boeat memikir lebih djaoeh tentang itoe perkara atawa ada
mempoenjai keperloean boeat pikirin hal itoe.    

  





   



   







 













   









 





 



  






  

Re: [budaya_tionghua] Re: MAU IKUTAN CAP GO MEH?

2010-02-10 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
To Yth Bung Erik,
Anda diundang untuk hadiri teknikal meeting Cap Go Meh hari Selasa 16 Februari 
2010 pukul 14.00 WIB ruang Bromo, Gedung Niaga Lantai 6 Arena PRJ untuk 
membicarakan persoalan sumbangan bung Erik, mereka menyambutnya antusias. 
Keterangan lebih lanjut bisa anda hubungi Ibu Liana 087877132922. Demikian.  
PS: Bagi mereka yg mau menyumbang acara lainnya, silahkan hadir di pertemuan 
Selasa nanti.  RGDS.TG

--- On Tue, 2/9/10, Erik rsn...@yahoo.com wrote:


From: Erik rsn...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: MAU IKUTAN CAP GO MEH?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, February 9, 2010, 4:00 PM


  





Dear Pak Tjandra:
kalo mau sumbang acara bisa ga? kami ga minta bayaran, cuma ingin partisipasi 
aja. tapi juga jangan disuruh bayar! 
saya bisa hadirkan grup musik tradisional Tionghua dan juga tarian tradisional 
Tionghua, atau bisa juga demo kaligtafi dan Chinese painting.
Tinggal diperintah aja pak, kami siap tiap saat!

Salam

Erik









  

[budaya_tionghua] UNDANGAN PERTEMUAN CAP GO MEH

2010-02-10 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
To Yth Bung Erik,
Anda diundang untuk hadiri teknikal meeting Cap Go Meh hari Selasa 16 Februari 
2010 pukul 14.00 WIB ruang Bromo, Gedung Niaga Lantai 6 Arena PRJ untuk 
membicarakan persoalan sumbangan bung Erik, mereka menyambutnya antusias. 
Keterangan lebih lanjut bisa anda hubungi Ibu Liana 087877132922. Demikian.  
PS: Bagi mereka yg mau menyumbang acara lainnya, silahkan hadir di pertemuan 
Selasa nanti.  RGDS.TG




  

Re: [budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-02-08 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Kepada Yth bung Dr.Irawan,
Terima kasih atas masukan dari Anda. Saya sering melihat wajah Anda di MI - 
saya masih terbilang famili dengan sdr Handy Chung (pengusaha kaca mata di US). 
Boleh saya tahu berapa lama Anda ada di Jakarta dan mungkin ada no HP yg bisa 
dihubungi?
PS: Saat ini sy masih di luar kota mungkin besok atau lusa balik ke Jakarta
RGDS, TG

--- On Mon, 2/8/10, Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com wrote:


From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, February 8, 2010, 1:41 PM


  



Pak Tjandra Ghozali dan kawan2 yb,

Omongan anda benar adanya bahwa generasi Tionghoa yang sekarang di Milis BT ini 
tidak lembek, bahkan terkesan agresif. 
Baru saja saya pulang dari mengunjungi kawan2 BT di Jakarta , saya merasa 
bangga , terharu , dan simpatik terhadap para shiang seng2 yang mungkin kalau 
pada jadul bisa digelar sebagai Shiu Chay. Pokoknya bukan main, nggak nyangka 
sama sekali. Betul anda harus bertemu dengan mereka, baru bisa merasakan 
kehebatan mereka. 

Mereka bahkan haus belajar, kendati buku2 literatur, dvd dan text booknya 
bukanlah barang yang murah. Saya selaku orang keturunan Tionghoa sangat bangga 
dan menghormati itu. Kalau misalnya saya disuruh Kui sama mereka saya juga mau 
dan bersedia dengan hati yang rela , macamnya kalau jadul harus kui jedukin 
jidat ke tanah seperti menghadapi Hwang Shang, yang mengucap Wan Shuei , Wan 
Shuei, wan, wan shuei,  Owe juga kamguan. 

Karena apa ? Tidak lain tidak bukan, karena komitmen mereka terhadap preservasi 
kebudayaan Tionghoa untuk Indonesia. Mereka tidak ada yang paksa atau di-iming2 
duit untuk melakukan itu. Saya sendiri masih ingat waktu di SD , kalau tidak 
ada ancaman rotan, boro2 saya mau menyelesaikan latihan tulis Cung Wen Ze. 
Padahal saya sekolah di JPP yang WNI dengan pelajaran bahasa mandarinnya sangat 
minim sekali. Sampai hari ini juga saya masih belum bisa baca dan nulis.

Omongan  Pak Tjandra juga Pu Chuo, tentang kalau keahlian itu tidak disyer 
keorang banyak juga sangat sayang sekali. Jadi Pak Tjandra betul, kalau bisa 
membantu penyiaran keahlian dari para Shiang Seng2 yang pakar ini, dimajalah 
anda , itu ada baiknya. 

Kami juga dari Indonesia media sudah melaksanakannya , dan yang terbaru ini 
adalah 
Tulisan dari Shiang Seng Ardian C . dari Bogor. yang bisa disimak disini.
http://www.indonesi amedia.com/ 2010/02/03/ selamat-tahun- baru-imlek- 
2561-atau- 4707/
Semoga berkenan. Maap , kalo ada kata2 owe yang sala.
salam,
Dr.Irawan


2010/2/7 Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com


  








Dear member,
Owe menjadi merasa bersalah gara gara tulisan owe yang terlalu vulgar, sampai 
sampai para sianseng berpolemik begitu hebat. Owe rasa yang disampaikan oleh 
sianseng Suma dan sianseng Zhoufy, dua dua ada benarnya.  Tiap orang memang 
memiliki sudut pandang yang berbeda. Namun di balik itu owe gembira ternyata di 
antara member budaya tionghua punya semangat untuk membela pandangannya dan tak 
gampang menyerah. Tadinya owe kira di kalangan warga Tionghoa sudah pada 
lembek, tidak punya ini semangat perjuangan gara gara dibekap oleh rezim orba, 
selama 35 tahun. Tapi dengan adanya komplein dari sianseng Suma, sianseng 
Zhoufy, sianseng Dipo, sianseng David Kwa, dan lain lain yang tidak bisa 
disebut satu persatu, owe jadi bangga kalau warga Tionghoa ternyata tidak 
lembek.  Owe juga bangga melihat di munas PSMTI dan INTI kalau mereka membela 
daerah dan argumennya dengan sungguh sungguh, malah mau adu jotos segala 
(jangan ah) - itu artinya warga Tionghoa bukanlah
 warga yang lembek.  Owe lihat pengetahuan para sianseng begitu luas dan hebat, 
sayang kalau cuma diketahui oleh member milis ini. Owe kepikiran kalau suatu 
waktu kita bisa duduk semeja - owe berharap pengetahuan sianseng ini dijadikan 
buah kalam di majalah POST yang pasti berguna bagi warga Tionghoa. Yang satu 
ahli dalam sejarah Tionghoa, satu lagi ahli dalam bidang musik, satu lagi ahli 
dalam bidang budaya. Owe bermimpi para sianseng bersedia duduk sebagai jajaran 
redaksi.  Tapi mohon maaf kalau ajakan owe ini dianggap kurang sopan - owe 
tidak punya maksud apa apa selain menginginkan terjaganya martabat warga kita.  
Baiklah owe tutup dengan soja Gong Xi Fat Cay waduh owe sampe lupa nih 
mestinya Sin Chun Kiong Hie Thiam Hok Siu semoga kesalahan kesalahan owe di 
tahun silam, sianseng maafkan. RGDS. Tjandra G
PS: Sepertinya kurang lengkap kalau sianseng Ophung tidak bergabung, beliau ini 
ahli masakan jadul Tionghua. Juga para sianseng lainnya, pintu terbuka lebar 
buat anda semua yang hobi tulis menulis.











  

[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-02-08 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Kepada Yth bung Dr.Irawan,
Terima kasih atas masukan dari Anda. Saya sering melihat wajah Anda di MI - 
saya masih terbilang famili dengan sdr Handy Chung (pengusaha kaca mata di US). 
Boleh saya tahu berapa lama Anda ada di Jakarta dan mungkin ada no HP yg bisa 
dihubungi?
PS: Saat ini sy masih di luar kota mungkin besok atau lusa balik ke Jakarta
RGDS, TG



  

Re: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-02-08 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yth bung Dr. Irawan,
Benar yang dikatakan Anda, ada kesenjangan antara anak muda dan kita kita ini 
yg sudah mutua (mulai tua). Anak saya yg sekolah di LA ketik PC nya zonder 
lihat keyboard, cepet bener.  Dia gonta ganti gadget hampir tiap bulan, HP nya 
isinya aneh2. Suka main game on line sampe malem. Kita belajar BB aja setengah 
mati - males tinggalin HP Nokia jadul.  Saya kalau mau kontak mereka pakai 
Skype, anak saya yg daftarin dan bayarin - saya tinggal klik namanya langsung 
terhubung. Cuma tidak bisa kontak ke alamat lain kecuali ke telp dia aja (bener 
bener pelit dia).  Saya diminta pasang kamera tapi sampe sekarang sy belum 
pasang juga.  RGDS.TG

--- On Tue, 2/9/10, Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com wrote:


From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, February 9, 2010, 2:05 PM


  



Dr. Jo yb,

Memang saya lagi kepengen itu. Padahal laptop saya ada kameranya juga, 20 tahun 
yg lalu saya sudah beli cameranya dan ada programnya saya beli satu untuk di LA 
satu lagi saya kasih ke Jakarta. Tapi itu tidak pernah terlaksana sampai 
sekarang. Nah itulah kita yang sering dikatain sama anak2, nafsu besar tenaga 
kurang. 
Saya sering tanya sama anak saya, jawabnya hanya mudah saja:  Later Dad, I 'll 
let you know, but now I'm still in final atau apa saja alasannya. Terkadang 
saya berpikir, kita ini yang sudah mulai manula harus membentuk club sendiri 
untuk memberdayakan diri dibidang technology, sulit mengandalkan anak2 muda , 
mereka alasannya sibuk terus. Memang nya kita nggak sibuk cari makan ? yah 
nggak ? 
Apakah ada milis khusus untuk club orang yang berumur yang membahasa gadget ? 
Kalau masuk ke club anak muda kita selalu jadi the looser , di goblog2-in terus.

salam putus asa,
Dr.Irawan.


2010/2/8 B.H. Jo b...@yahoo.com


  



Dr. Irawan yb,

Saya sering berkomunikasi dgn. video call melalui web camera dari laptop saya 
dari AS atau Kanada ke Belanda dan Jerman tanpa membayar alias gratis apalagi 
bisa melihat orangnya live waktu berkomunikasi. Barangkali ini cara yg. 
paling murah utk. berkomunikasi antar negara. Apakah anda atau ada teman 
semilis ini yg. pernah menggunakan video call ke Indonesia atau dari Indonesia 
ke LN? 

Sayangnya, video call yg. saya gunakan adalah melalui Window Live Messenger 
(MSN Messenger) dimana video-nya cuma bisa digunakan berkomunikasi utk./antar 
dua orang saja pada suatu waktu tertentu walaupun audio-nya bisa digunakan 
utk. berkomunikasi lebih dari 2 orang secara simultan. Apakah ada program yg. 
memungkinkan berkomunikasi dgn. video utk. lebih dari 2 orang secara simultan?

Salam,
BH Jo


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drira...@... wrote:

 Pak Tjandra G yb,
 
 Saya sudah lama pulang ke LA, saya hanya spent kira2 18 hari disana pada
 akhir december dan balik lagi ke LA january. Betul Hendy Chung , adalah
 salah satu pengurus juga di ICAA , yang setiap Bazaar Imlek selalu
 mengerahkan anak buahnya yang dari Kalbar untuk bervolunteer. Bahkan dia
 yang bawa Gus Dur berkunjung dan berceramah serta nginap di ICAA dulu. Hendy
 itu memang pria yang terpuji dan baik hati saya sangat kagum padanya. kalau
 omongan mandarinnya barangkali Liauw Pu Zhi.
 
 Kalau anda mau tilpon saya silahkan (626) 335 2899 , kalau call dari
 Indonesia silahkan call saat subuh. karena perbedaan jam kita adalah 15 jam.
 jadi harap maklum.
 Atau kalau interlocal mahal , biar saya yang call saja ke anda asal kasih
 tahu nomornya.
 Semoga majalah anda bisa bermanfaat bagi BT dan vice versa .
 
 salam,
 Dr.Irawan.
 
 
 
 2010/2/8 Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ...

 
 
 
  Kepada Yth bung Dr.Irawan,
  Terima kasih atas masukan dari Anda. Saya sering melihat wajah Anda di MI
  - saya masih terbilang famili dengan sdr Handy Chung (pengusaha kaca matadi 
  US). Boleh saya tahu berapa lama Anda ada di Jakarta dan mungkin ada no

  HP yg bisa dihubungi?
  PS: Saat ini sy masih di luar kota mungkin besok atau lusa balik ke Jakarta
  RGDS, TG
 
  
 












  

[budaya_tionghua] MAU IKUTAN CAP GO MEH?

2010-02-08 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member, 
Tanggal 26, 27, dan 28 Februari 2010 ada acara Festival Cap Go Meh yang 
diorganizer oleh JiExpo (penyelenggara PRJ) di venue Pasar Gambir, Kemayoran.  
Apakah ada di antara sianseng yang mau buka seminar? Misalnya seminar tentang 
maksud dan tujuan dari acara Cap Go Meh, atau makna dari Imlek. Kalau ada yang 
berminat, nanti kita rapatkan dengan pihak penyelenggara. Mungkin juga ada 
usulan inovatif seperti Lomba Lontong Capgomeh terenak dan sebagainya. Soalnya 
kalau acara Cap Go Meh cuma buka booth (stand) lalu jualan, apa bedanya dari 
PRJ?  RGDS.TG


  

[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-02-07 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Owe menjadi merasa bersalah gara gara tulisan owe yang terlalu vulgar, sampai 
sampai para sianseng berpolemik begitu hebat. Owe rasa yang disampaikan oleh 
sianseng Suma dan sianseng Zhoufy, dua dua ada benarnya.  Tiap orang memang 
memiliki sudut pandang yang berbeda. Namun di balik itu owe gembira ternyata di 
antara member budaya tionghua punya semangat untuk membela pandangannya dan tak 
gampang menyerah. Tadinya owe kira di kalangan warga Tionghoa sudah pada 
lembek, tidak punya ini semangat perjuangan gara gara dibekap oleh rezim orba, 
selama 35 tahun. Tapi dengan adanya komplein dari sianseng Suma, sianseng 
Zhoufy, sianseng Dipo, sianseng David Kwa, dan lain lain yang tidak bisa 
disebut satu persatu, owe jadi bangga kalau warga Tionghoa ternyata tidak 
lembek.  Owe juga bangga melihat di munas PSMTI dan INTI kalau mereka membela 
daerah dan argumennya dengan sungguh sungguh, malah mau adu jotos segala 
(jangan ah) - itu artinya warga Tionghoa bukanlah
 warga yang lembek.  Owe lihat pengetahuan para sianseng begitu luas dan hebat, 
sayang kalau cuma diketahui oleh member milis ini. Owe kepikiran kalau suatu 
waktu kita bisa duduk semeja - owe berharap pengetahuan sianseng ini dijadikan 
buah kalam di majalah POST yang pasti berguna bagi warga Tionghoa. Yang satu 
ahli dalam sejarah Tionghoa, satu lagi ahli dalam bidang musik, satu lagi ahli 
dalam bidang budaya. Owe bermimpi para sianseng bersedia duduk sebagai jajaran 
redaksi.  Tapi mohon maaf kalau ajakan owe ini dianggap kurang sopan - owe 
tidak punya maksud apa apa selain menginginkan terjaganya martabat warga kita.  
Baiklah owe tutup dengan soja Gong Xi Fat Cay waduh owe sampe lupa nih 
mestinya Sin Chun Kiong Hie Thiam Hok Siu semoga kesalahan kesalahan owe di 
tahun silam, sianseng maafkan. RGDS. Tjandra G
PS: Sepertinya kurang lengkap kalau sianseng Ophung tidak bergabung, beliau ini 
ahli masakan jadul Tionghua. Juga para sianseng lainnya, pintu terbuka lebar 
buat anda semua yang hobi tulis menulis.



  

[budaya_tionghua] Tanpa Chin Sie Ong Tiongkok Jadi Eropa

2010-02-04 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Semasa berkuasa kaisar Chin Sie Ong (Qin Shi Huang) dibenci dan dihujat oleh 
rakyatnya, malah sering kali mau dibunuh namun gagal. Gara gara Chin Sie Ong 
memerintah dengan tangan besi dan membangun tembok besar yang menelan korban 
puluhan ribu penduduk.  Namun di balik semua itu Chin Sie Ong adalah pahlawan - 
dia yg mempersatukan daratan Tiongkok.  Kerajaan kerajaan Chin, Han, Zhao, Yan, 
Wei, Chu, Qi, dan puluhan kerajaan kecil lainnya dipersatukan dalam naungan 
dinasti Chin (dimulai 221 SM).  Chin Sie Ong pula yang menyeragamkan uang, 
ukuran panjang, ukuran berat, dan tulisan. Sekiranya Chin Sie Ong tidak ada 
kemungkinan Tiongkok jadi seperti Eropa sekarang yang terdiri dari puluhan 
negara kecil.  Apakah Tiongkok versi Eropa lebih maju dari versi kesatuan 
(RRT)? Tak ada yang bisa menjawabnya. Tapi yang pasti negara besar lebih 
dihormati dari negara kecil - itu sebabnya Eropa sendiri pingin bersatu di 
bawah naungan UE. RGDS. Tjandra G



  

Re: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-02-03 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
 kekayaannya (seperti terjadi dalam banyak perkumpulan Tionghoa), 
atau politisi sekedar karena popularitasnya (seperti jargon kosong dalam 
pemilu), jangan harap pembenahan itu akan lancar. Saya sendiri juga bukan orang 
yang NATO dalam masalah ini. Memangnya relatif bebasnya anda berpendapat pada 
masa sekarang ini karena apa? Saya boleh mengklaim bahwa saya ikut menjadi 
motor dan pimpinan gerakan reformasi tersebut. Bahwa hasilnya masih jauh dari 
harapan, saya sendiri juga tahu, tapi setidaknya saya berusaha dan tidak NATO.



Sekali lagi saya tegaskan: TBT tidak mampu mewakili namanya (Taman untuk 
Budaya Tionghoa, apapun alasannya, apakah plan bab 2, bab 3 atau bab penutup) 
dengan sejumlah alasan:

1. TBT tidak mencerminkan kekhasan budaya Tionghoa, dalam hal ini Tionghoa di 
Indonesia (lihat ciri bangunannya; merujuk ke mana??? Kalau mau, pilih atau 
setidaknya padukan model rumah Majoor di Batavia, Semarang atau Surabaya, atau 
bahkan model Indies dari Tjong A Fie di Medan. Kalau dirasakan mewah, kan ada 
tipe rumah penduduk Tionghoa pada umumnya di Lasem, Rembang, Jamblang, 
Makassar, dsb yang tidak kalah mengesankannya dalam kesederhaan yang 
ditampilkan. Jadi jangan mengambil model yang ciri jejaknya di nusantara justru 
berbeda jauh).

2. TBT kehilangan roh yang disebut community center, yaitu kelenteng. Sejarah 
Tionghoa Indonesia adalah sejarah kelenteng dan pasar. Masalahnya memang akibat 
konversi besar-besaran ke agama resmi negara yang memupus jejak-jejak itu. 
Tapi, kalau mau disebut TBT, ciri kelenteng ini harus ada. Tinggal cari yang 
memiliki nuansa netral semisal Maco (bahkan Zheng He [misspell: Cheng Ho] saja 
memberikan penghormatan khusus kepadanya), Hok tek Cheng Sin (netral bagi tiga 
aliran), atau Kuan Kong (netral bagi tiga aliran), kan tidak sulit. Bisa juga 
dengan konsep tuan rumah utama dan para pendamping. Altar utamanya tidak harus 
besar, yang penting aulanya besar untuk orang berkumpul, kongkow dan berunding.

3. TBT kalau mau disandingkan dengan anjungan lain TMII (sebagai bagian tidak 
terpisahkan dari TMII) yang berkonsep kekhasan wilayah, harusnya juga berkonsep 
menyatu dalam perbedaan, tidak harus besar sendiri (konsep memandang). Justru 
kesan egonya menjadi sangat menonjol dan menimbulkan pertanyaan baru, apa 
fungsinya bagi Tionghoa Indonesia; pemberi kesan wah atau simbol keangkuhan?

4. dll, termasuk soal deal apa dengan Soeharto, kenapa yang diminta cuma duit 
tapi sumbang saran selama ini tidak didengar, kenapa yang dibikin pagoda dan 
danau, kesinambungan data, dsb.



Saya sendiri tidak bercita-cita memindahkan CN ke TMII! CN hanya menjadi CN 
ketika dia berada di lokasinya. CN hanya akan menjadi CN ketika anggota tubuh 
yang telah diamputasi, dikembalikan kepadanya dan disambungkan kembali. Gedung 
Arsip yang eks Belanda saja bisa menempuh pemudaan, kenapa CN mengalami nasib 
yang berbeda? 

Makanya, kalau cuma bersih-bersih gedung CN yang ketinggalan di kolong 
apartemen itu, maaf saja. Saya tidak ikutan. 



Saya lebih prioritas untuk mengusut pelanggaran hukum cagar budayanya. Koq 
bisa-bisanya gedung yang sudah berstatus cagar budaya dijual-belikan untuk 
pendirian apartemen-mall atau entah apa itu. Koq bisa-bisanya Pemerintah tidak 
berdaya (atau ada deal, atau tekanan?) sehingga tidak menghalangi 
pembongkarannya. Pemerintah itu bukan untuk berwacana seperti yang terjadi pada 
masa-masa pembongkaran itu, tapi untuk menegakkan aturan yang dibuatnya 
sendiri. Hal sekecil itu saja tidak bisa dijalankan dengan baik. Apa jejak 
sejarah Tionghoa akan hapus selain dari sisa-sisa makam SBK atau 
kelenteng-kelenteng yang dimodernisasi dengan model baru? Apa kata dunia? 



Seorang yang hendak menggemilangkan kebajikan besar pada umat manusia di dunia, 
ia lebih dahulu berusaha mengatur negerinya; untuk mengatur negerinya, ia lebih 
dahulu membereskan rumah tangganya; untuk membereskan rumah tangganya, ia lebih 
dahulu membina dirinya; untuk membina dirinya, ia lebih dahulu mneluruskan 
hatinya; untuk meluruskan hatinya, ia lebih dahulu meneguhkan tekadnya; untuk 
meneguhkan tekadnya ia lebih dahulu mencukupkan pengetahuannya, dan untuk untuk 
mencukupkan pengetahuannya, ia meneliti hakekat setiap perkara.



Suma Mihardja



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... 
wrote:



 Dear member,

 Susah jadinya kalau para sianseng berpikiran kayak Yahudi. Tiap hari meratap 
 di bangunan ambruk (kuil Salomon) pingin kuil tsb jadi berdiri megah lagi 
 tapi kagak ngapa2in selain meratap!? Apa kita mesti rame rame meratap di CN, 
 supaya bangunan tsb muncul lagi? Atau mesti panggil David Copperfield? Udah 
 jangan balikin ke TMII lagi kan sdh ada plan Bab 2. Nah, jawaban yg masuk 
 akal jangan cuma NATO tapi SEATO alias Selekasnya ambil aksi not talk only - 
 tentu aja mesti survei dulu - kalo langsung kerja nanti dikira maling 
 jemuran, repot kita diudak udak sama ncim yg punya rumah. He..he. .

 

 PS: Biar sekalian rame deh

[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-02-02 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Susah jadinya kalau para sianseng berpikiran kayak Yahudi. Tiap hari meratap di 
bangunan ambruk (kuil Salomon) pingin kuil tsb jadi berdiri megah lagi tapi 
kagak ngapa2in selain meratap!? Apa kita mesti rame rame meratap di CN, supaya 
bangunan tsb muncul lagi? Atau mesti panggil David Copperfield? Udah jangan 
balikin ke TMII lagi kan sdh ada plan Bab 2. Nah, jawaban yg masuk akal jangan 
cuma NATO tapi SEATO alias Selekasnya ambil aksi not talk only - tentu aja 
mesti survei dulu - kalo langsung kerja nanti dikira maling jemuran, repot kita 
diudak udak sama ncim yg punya rumah. He..he..

PS: Biar sekalian rame deh millis ini. Polemik itu sehat asal jangan masukin di 
ati. 
Owe harap para sianseng maafken owe kalau ada kalimat yg tidak berkenan. 
Soja dari owe, Tjandra G.



  

[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-01-31 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
 
Bab. 1
Dear members,
Memang soal sumbangan bukan hal mudah. Historisnya dahulu pa Harto menyerahkan 
lahan TMII kepada pak Tedy hanya 1 ha untuk warga Tionghoa sedang 1 ha lagi utk 
warga India dan 1 ha lagi utk warga Arab. Tetapi dalam perjalanannya lahan 
untuk warga India dan Arab dikembalikan ke pa Harto, karena menurut mereka, 
sulit mendapatkan dana dari warga mereka yang umumnya tidak kompak. Lalu pa 
Harto serahkan semuanya kepada pa Teddy. Entah kenapa pa Tedy terlalu “PD” 
mungkin dianggapnya warga Tionghoa yg populasinya no.3 setelah warga Jawa dan 
Sunda serta terkenal dengan kekompakannya dan suka saling bantu (itu sebabnya 
ada legenda yg menyatakan orang Tionghoa cepat maju karena di antara mereka 
suka saling tolong), ditambah lagi banyak warga Tionghoa sudah berhasil dalam 
bidang usaha - masa sih dalam waktu 6 tahun anjungan tidak jadi? Maka diterima 
semuanya, bahkan serah terima juga tak lancar karena harus membebaskan lahan 
tsb dari penduduk ilegal yg suka main
 keras. Untung pa Tedy juga pensiunan petinggi ABRI dan dibantu oleh beberapa 
orang donatur maka lahan tsb sekarang terbebaskan. Tapi setelah 6 tahun toh 
lahan tersebut belum terbangun main buildingnya. Padahal anjungan tetangganya 
(anjungan Kong Hu Cu) yg jauh lebih muda telah berdiri dgn megah (tentu anda 
tahu kenapa demikian). Nah sekarang ketua umum PSMTI yg baru yakni pa Rachmat 
(katanya orang terkaya no.140 di Asia) menyatakan dalam orasi di Munas PSMTI 
bulan Nopember silam, bahwa kalau dia terpilih jadi ketua umum maka dalam kurun 
4 tahun dia akan bangun main building Taman Budaya Tionghoa yg megah (ada 
pagoda segala dan danau buatan di kelilingi pohon Liang Liu yg indah utk 
perayaan Peh Chun). Disain ini bukan replika dari rumah kuno para tuan tanah 
Tionghoa, tetapi sama sekali baru. Selain itu beliau juga minta partisipasi 
dari warga Tionghoa utk menyukseskannya, karena Taman Budaya Tionghoa Indonesia 
ini nantinya bukan milik PSMTI namun milik
 kita semua. Nah, sebaiknya kita lihat saja apakah janji pa Rachmat dapat 
dipenuhinya? (biasanya calon pemimpin suka lupa janjinya kalau sudah diangkat – 
mudah2an tidak demikian). Tapi bagi para sianseng yg kebetulan berjiwa sosial 
serta berkeinginan dan berkemampuan, dipersilahkan ikut menyumbang via Dompet 
Peduli di majalah POST Media. RGDS. Tjandra G


Bab 2
Saya adalah pengamat dari miliser Pecinta Kereta-api Indonesia. Karena hobi 
saya adalah model kereta api. Di milis Pecinta Kereta-api Indonesia ada 
kegiatan untuk menyelamatkan lokomotif tua. Pada tahun 2008 silam Pecinta 
Kereta-api Indonesia telah berhasil menyelamatkan lokomotif diesel BB-200 dan 
lokomotif listrik “bon-bon” CC-300 yang tadinya sudah mau dikiloin oleh PJKA 
sebagai besi tua. Selain itu member milis ini juga telah berhasil menghidupkan 
kembali stasiun Tanjung Priok yg tadinya sudah mau dijual untuk dijadikan Plaza 
Tanjung Priok. Tetapi berkat perjuangan mereka yg gigih akhirnya wali kota 
Jakarta Utara setuju untuk memugar stasiun tersebut. Uniknya para member milis 
ini tak segan segan beli cat, amplas, dan peralatan lainnya dari kocek sendiri, 
lalu setiap Sabtu dan Minggu mereka pergi ke dipo lokomotif Jatinegara dan 
Manggarai untuk merenovasi lokomotif tua beramai ramai. Hanya bagian mesin yg 
dikerjakan oleh PJKA, selebihnya anggota
 milis Pecinta Kereta-api yang melakukannya. Setelah selesai renovasi (dengan 
cat baru dan bisa jalan) maka diadakan acara syukuran dan difoto untuk majalah 
komunitas mereka “Kereta Api”. Saya juga setuju kalau di kalangan miliser 
Budaya Tionghua mau merenovasi bangunan tua seperti itu – mungkin ada member 
yang mau menjadi penggerak “swadaya renovasi bangunan tua Tionghoa Indonesia”? 
Di mana secara beramai ramai dan gotong royong merenovasi peninggalan sejarah 
tersebut – kami dari majalah POST Media sepenuhnya mendukung kegiatan ini dan 
kami akan meliputnya mulai dari A hingga Z. Mari kita segera ambil aksi nyata 
untuk membuktikan bahwa kita peduli terhadap bangunan sejarah warga Tionghoa, 
seperti halnya Pecinta Kereta-api Indonesia peduli dengan lokomotif tua dan 
bangunan (stasiun) tua. Sambil menunggu tanggapan dari para sianseng – saya 
mohon maaf bila ada kesalahan kata. RGDS. Tjandra G


  

[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN TI

2010-01-29 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yth pa Dipo,
Memang menyedihkan kalau kita tidak bisa menyelamatkan bangunan bersejarah 
warga Tionghoa. Tetapi kita juga tidak bisa diam saja merenungi nasib bangunan 
bersejarah yang sudah dihancurkan (ironisnya oleh pengusaha warga sendiri) toh 
waktu tida bisa berjalan mundur?  Satu satunya cara adalah membangun taman 
budaya Tionghoa baru yang lokasinya memang diperuntukkan untuk cagar budaya 
nusantara (bukan di daerah bisnis atau pasar yg gampang diserobot orang). 
Menurut saya bangunan budaya Tionghoa sangat berguna untuk jati diri warga 
Tionghoa di kemudian hari (anak cucu kita) menjadi semacam terakota.  Mengenai 
gunanya anjungan TI tentu sama seperti anjungan lain yg ada di TMII yakni 
memperkenalkan budaya dari etnis / daerah bersangkutan kepada khalayak ramai 
bukan hanya warga Tionghoa. Semoga apa yang saya tulis ini dapat diterima dan 
saya pribadi tidak punya urusan bisnis di anjungan tersebut. Salam, TG


  

Re: [budaya_tionghua] Pelurusan Indonesia Media

2010-01-28 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yth Dr.Irawan,
Thanks atas pencerahannya. Dalam artikel saya - saya gunakan kata konon 
karena saya sendiri masih sangsi atas info seorang kawan bahwa majalah 
Indonesia Media di cetak di Indonesia satu grup dengan koran chinese Harian 
Indonesia, ternyata tidak demikian.  Sekali lagi terima kasih atas 
pelurusannya.  RGDS.TG  

--- On Thu, 1/28/10, drirawan1 drira...@indonesiamedia.com wrote:


From: drirawan1 drira...@indonesiamedia.com
Subject: [budaya_tionghua] Pelurusan Indonesia Media
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, January 28, 2010, 3:54 PM


  



Pelurusan Indonesia Media

Bapak Tjandra Ghozali dan kawan2 yb,

Pertama, terimakasih atas perhatian anda terhadap Indonesia Media, dan 
aktivitas masyarakat Indonesia di Los Angeles dan sekitarnya.

Ada banyak hal yang Bapak beritakan rupanya masih kurang tepat , untuk itu saya 
rasa sebaiknya diluruskan agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda, dan 
mengurangi kemungkinan salah kaprah dikemudian hari.

Mengenai majalah IM yang terbit dwiminggu bisa diambil gratis ditempat2 yg anda 
sebut itu betul adanya, hanya majalah yang kami cetak sebanyak 15.000 copies 
setiap kali terbitnya tidak dicetak di Indonesia. Dari akal sehat hal itu tidak 
mungkin karena masa proses kami dipercetakan adalah 11 jam paling lama , yang 
berarti file kami sejak masuk di kamar pengolahan data ke Plat cetak , sampai 
majalah itu selesai dicetak , di bundel dan di ikat diatas pallet , dan siap 
diedarkan adalah 11 jam.
Sedangkan transportasi tercepat dari Indonesia ke LAX adalah 19 jam . Disamping 
itu forwarding pesawat dengan cargo 1,8 ton , itu ongkosnya berapa ? Seandainya 
di Indonesia cetaknya gratis juga tidak mungkin punya, belum lagi ketepatan 
waktunya .

Jadi kalau langganan dari Indonesia itu harusnya murah, jelas tidak mungkin, 
karena perangkonya memang sudah mahal mendekati $ 4, kalau dikalikan 24 saja 
jadi $96 , padahal ongkos berlangganannya saja masih $90. Berarti masih di 
subsidi.
Mungkin saja kalau ada majalah yang terbit hanya sebulan sekali dan mencetak 
dalam jumlah sedikit , itu mungkin lebih ekonomis cetak di Indonesia . Tapi 
untuk Indonesia Media yang telah terbit tanpa tersendat selama 12 tahun , dari 
pertama kali terbitnya selalu dicetak di percetakan besar di Amerika.

Mengenai kalau dahulu isinya agak miring , tapi sekarang setelah CW pulang ke 
Indo jadi pujian2 , itu juga tidak benar adanya. Mengapa ?? Karena kami semua 
memang dulu tidak terbiasa dengan bicara terus terang pada zaman ORBA, jadi 
sekali ada keluhan mengenai HAM , dan kritik kepada pemerintah, lalu itu 
dianggap miring. Padahal sekarang lebih banyak lagi kritikan kepada Presiden, 
dan pembongkaran kasus korupsi. Itu hanya perlu waktu beradaptasi dalam 
paradigma memandang permasalahan politik dari masayarakat Indonesia . Jadi 
bukan materi dari publikasi yang berubah tapi secara sublimasi otak kita yang 
berubah, dan memandang yang dulunya miring sekarang tidak lagi karena sudah 
terbiasa.

Hati2 dalam menyatakan tentang KBRI. pertama di California tidak ada KBRI, yang 
ada itu KJRI (Konsulat) , sedangkan KBRI adanya di Washington D.C. Dan tidak 
pernah fasilitas ICAA (Indonesian Chinese American Association) yang di Duarte 
Inn (bukan El Duardo) , mau menyamakan diri sebagai kantor perwakilan RI. Kami 
malah ikut membantu KJRI dalam banyak hal untuk pelayanan kepada Masyarakat 
indonesia.

Betul Pemilik hotel Duarte Inn adalah orang yang sosial Namanya DR. Frits Hong 
, beliau adalah ketua umum ICAA. Tapi beliau tidak mengatur penyebaran dari IM. 
IM dan ICAA adalah badan hukum yang terdaftar di Amerika secara terpisah , 
namun saling bersinergi (istilah Tan Swie Ling nya).

Kalau rombongan Indonesia dari LA mau tour kenegara bagian lainnya kenapa harus 
kumpul di KBRI , atau Duarte Inn. Ini terlalu berlebihan agaknya.

Bazaar tidak diadakan setiap bulan , melainkan setahun sekali yaitu pada waktu 
menyambut tahun baru IMLEK . biasanya diadakan di Hacienda Heights , oleh ICAA 
bekerja sama dengan IM.

ICAA mempunyai Food Court yang diadakan setiap hari Sabtu (jadi setiap minggu) 
dari jam 8:30 pagi sampai jam 2:00 sore, Ada Taichi , dan sekolah bahasa 
Mandarin Gratis. semua kegiatan ini diadakan di Duarte Inn. Kota Duarte dengan 
alamat 1200 E. Huntington Drive , Duarte . California 91010.

Sedangkan Indonesia Media berkantor di : 505 East . Arrow Highway . Suite C , 
Glendora, California 91740

Mudah2an kawan2 menjadi maklum adanya dan jangan sampai salah kaprah.

Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada Bapak Tjandra Ghozali yang 
telah berusaha menceritakan tentang Indonesia Media dan kegiatan ICAA, saya 
ucapkan terimakasih. 

salam,
Dr.Irawan
Editor In Chief
Indonesia Media


2010/1/27 Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com
- Show quoted text -

Yth members,
Saban kali saya jenguk anak yang lagi sekolah di LA, saya suka iseng ambil 
majalah Indonesia Media yang ditumpuk di pintu masuk restoran Indonesia, 
Chinese, dan Thailand. Majalah ini

Re: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-01-28 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
 seluruh Indonesia 
sebelum tinggal cerita. Seperti yang dilakukan terhadap bekas Kediaman Mayor 
Tionghoa Tjong A Fie di Kesawan, Medan. Owe rasa di seluruh Indonesia masih 
banyak bangunan-bangunan tua Tionghoa, yang bagus-bagus tapi kondisinya 
memprihatinkan, yang menanti uluran tangan para penyelamat Tionghoa dan 
non-Tionghoa, seperti, owe dengar, bekas kediaman Kapitan Cina Palembang yang 
memprihatinkan. Atau orang Tionghoa sama sekali sudah tidak peduli akan aset 
budayanya sendiri? Yang ada hancurkan saja, yang belum ada bikin baru, 
begitu!!! Paduli teuing!!!



Muhun maap seandeh owe punya kata-kata ada yang sala.



Kiongchiu,

DK



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... 
wrote:



Dear members,

Saya percaya banyak member yang belum tahu kalau di Taman Mini Indonesia Indah 
ada anjungan Budaya Tionghoa Indonesia.  Hebatnya anjungan ini luasnya 4,5 ha 
padahal anjungan lain paling besar 2 ha.  Kita sebagai member millis ini patut 
bangga akan anjungan Budaya Tionghoa Indonesia.  Sayangnya di atas tanah 
tersebut belum dibangun main building yang dibangun baru sub building yang 
kecil kecil (sumbangan beragam komunitas Tionghoa) mengelilingi main building 
yg belum dibangun.  Seperti yang dikatakan oleh ketua umum PSMTI, pak Rachmat, 
semua itu terbentur biaya. Agak miris juga kalau di kalangan warga Tionghoa 
banyak yg jadi konglomerat, malah anjungannya melarat  Oleh karena itu saya 
kepikiran untuk membantu pembangunan anjungan Tionghoa tersebut melalui dompet 
pedulli Anjungan Budaya Tionghoa Indonesia yang akan dimuat daftar 
penyumbangnya di majalah POST Media.  Untuk dompet peduli, saya dan pak Tedy 
Yusuf sudah buka account bersama di Bank
 Mandiri.No. rekening 125-00-0997473- 4 an Tedy Yusuf  Tjandra Ghozalli.  
Diharapkan para member millis ini bersedia membantu pembangunan anjungan kita 
itu.  Perlu diketahui bahwa anjungan tersebut bukan milik PSMTI tetapi milik 
warga Tionghoa yg diserahkan oleh pak Harto (alm) kepada pak Tedy Yusuf.  
RGDS.Tjandra G 






 





 



  






  

[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-01-28 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Kepada Yth
Sianseng David Kwa,
Memang ada benernya sianseng punya pendapet untuk selametin itu bangunan tua. 
Cumah seperti sianseng Ophoeng bilang, selametin itu bangunan tua tida semudah 
membalik telapak tangan karena para ahli waris tentu mau itu kehwe jatuh di 
tangan mereka. Nah yang beli itu rumah kebanyakan para konglomerat yang punya 
pikiran ada beda sama kita orang pikir. Mereka mau uang yg ditanam sekarang, 
besok sudah berbuah.  Sedangkan di kita punya perkumpulan budaya rata rata 
orang cuma cinta seni budaya setengah mati tapi kantong ada kempes. Kita juga 
susah menyalahkan pak Tedy, karena sebagai purnawirawan ABRI, kantong pak Tedy 
tida bisa gemuk. Para konglomerat juga tida mau nyumbang karena bangunan budaya 
bukan hal yg bisa dijadikan pahala bila menghadap Giam Koen.  Mereka baru 
timbul sumanget menyumbang cuma untuk bangunan ibadah semacem vihara, 
kelenteng, gereja, dan masjid. Nah kalu bangunan ibadah mereka ada gesit sekali 
nyumbang. Mereka (juga kita) pengen hidup
 kaya raya di dunia dan hidup nyaman di akhirat.  Makanya dari pada mikir yg 
susah susah dan nyalahin orang kiri-kanan, kalau kita punya duit cebantun, 
silahkan donatur ke Taman Budaya Tionghoa. Diperkirakan ada 20 juta jiwa 
Tionghoa peranakan di ini kepulauan. Kalu 1% nya aja nyumbang sudah jadi 
bangunan utamanya. Itu kira kira owe punya pendapet, kalau ada salah kata mohon 
sianseng maafken. Soja, Tjandra G




  

[budaya_tionghua] Indonesia Media

2010-01-27 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yth members,
Saban kali saya jenguk anak yang lagi sekolah di LA, saya suka iseng ambil 
majalah Indonesia Media yang ditumpuk di pintu masuk restoran Indonesia, 
Chinese, dan Thailand. Majalah ini boleh ambil zonder bayar. Formatnya mirip 
Tempo jadul, kertasnya koran, cetakannya campur BW dan color HVS.  Isinya 
sebagian iklan keimigrasian, plumbing, properti, dan bank. Artikelnya menarik 
ada cerita wisata, politik Indo, politik Amrik, kegiatan KBRI Amrik, dan lain 
lain. Konon Indonesia Media dicetak di Indo lalu dikirim ke Amrik, semestinya 
bagi yg mau langganan di sini tidak perlu bayar mahal. Isi artikelnya banyak 
yang menarik. Dahulu sewaktu Bread Talk lagi puncaknya, ada artikel yang kira 
kira berbunyi gila cuma roti aja ngantrinya begitu panjang sepertinya di Indo 
lagi kelaparan.  Padahal kejadian yg sesungguhnya nggak begitu. Roti buatan 
bung Johny ini memang terlalu wangi roombooternya sehingga orang yg lewat pasti 
'nyangkut' ikut ngantri. Di Amrik
 sendiri sy nggak pernah jumpai toko roti yg sewangi itu. Kadang kadang berita 
Indonesia Media memang 'agak miring' bila memberitakan negeri ini apalagi 
setelah huruhara - tapi ke belakangnya apalagi setelah bung Christianto 
Wibisono balik ke Indo, tulisan 'miring' ini berkurang dan berganti jadi pujian 
akan keberhasilan demokrasi di Indo. Majalah ini perekat warga RI yang ada di 
Amrik khususnya di negara bagian Kalifornia untuk kangen kangenan. Di LA kita 
punya KBRI sendiri di hotel El Duardo (kalo nggak salah nyebutnya) disana ada 
seorang Godfather Tionghoa Indonesia (saya lupa namanya) pemilik hotel tersebut 
yang berjiwa sosial, beliaulah yg mengatur soal penyebaran majalah ini. Dahulu 
sewaktu habis huruhara beliau inilah yg banyak menampung pengungsi dari 
Indo. Kalau rombongan Indonesia dari LA mau tur ke negara bagian lain, pasti 
ngumpulnya di KBRI bayangan ini. Setiap bulan pasti ada kegiatan entah 
bazaar, pasar malem dsb di sana dan
 diliput oleh Indonesia Media
Itulah secuplik tulisan dari saya tentang majalah Indonesia Media..


  

[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-01-27 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear members,
Saya percaya banyak member yang belum tahu kalau di Taman Mini Indonesia Indah 
ada anjungan Budaya Tionghoa Indonesia.  Hebatnya anjungan ini luasnya 4,5 ha 
padahal anjungan lain paling besar 2 ha.  Kita sebagai member millis ini patut 
bangga akan anjungan Budaya Tionghoa Indonesia.  Sayangnya di atas tanah 
tersebut belum dibangun main building yang dibangun baru sub building yang 
kecil kecil (sumbangan beragam komunitas Tionghoa) mengelilingi main building 
yg belum dibangun.  Seperti yang dikatakan oleh ketua umum PSMTI, pak Rachmat, 
semua itu terbentur biaya. Agak miris juga kalau di kalangan warga Tionghoa 
banyak yg jadi konglomerat, malah anjungannya melarat  Oleh karena itu saya 
kepikiran untuk membantu pembangunan anjungan Tionghoa tersebut melalui dompet 
pedulli Anjungan Budaya Tionghoa Indonesia yang akan dimuat daftar 
penyumbangnya di majalah POST Media.  Untuk dompet peduli, saya dan pak Tedy 
Yusuf sudah buka account bersama di
 Bank Mandiri.No. rekening 125-00-0997473-4 an Tedy Yusuf  Tjandra Ghozalli.  
Diharapkan para member millis ini bersedia membantu pembangunan anjungan kita 
itu.  Perlu diketahui bahwa anjungan tersebut bukan milik PSMTI tetapi milik 
warga Tionghoa yg diserahkan oleh pak Harto (alm) kepada pak Tedy Yusuf.  
RGDS.Tjandra G


  

Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 (To Pak Tjandra)

2010-01-27 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yth pa Didi,
He..he..tebakan anda benar tapi nggak 100%, majalah Post Media tidak mengadopsi 
Monitornya Arswendo tetapi Star Weeklynya Auwyong Pek Koen (PK Oyong, pendiri 
Kompas-Gramedia). Seperti diketahui Star Weekly juga bukan majalah Tionghoa 
100% tetapi majalah nasional dengan cita rasa Tionghoa peranakan.Sehingga bisa 
dibaca oleh segala etnis dan golongan (seperti harian Kompas). RGDS.TG

--- On Thu, 1/28/10, kwartanada kwartan...@yahoo.com wrote:


From: kwartanada kwartan...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 (To Pak Tjandra)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, January 28, 2010, 10:58 AM


  



Yth Pak Tjandra

Syukurlah tebakan saya benar haha..
OK pak, nanti awal bulan saya cari POST MEDIA di Gramedia.
Oh ya, saya belum cek POST lagi setelah masa promo habis (alias harga sudah 
harga normal).

Sukses  salam,
didi

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... 
wrote:

 Yth pak Didi,
 Anda sungguh seorang pemerhati, ide cover lukisan di mjlh POST memang 
 datangnya dari majalah The Saturday Evening Post produk Amrik (ditahun 1958 
 tirasnya 8 juta copies!!!). Lukisan ala Norman Rockwell yg lucu dan 
 legendaris (sampe sekarang masih bisa pesan copy lukisannya lewat internet) 
 kami adaptasi. Thanks RGDS.Tjandra G
 PS: Kalau mau beli mjlh jangan lewat tgl 10 nanti kehabisan. Majalah ini 
 belum BEP mungkin 8 nomor lagi.
 
 --- On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote:
 
 
 From: kwartanada kwartanada@ ...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Tuesday, January 26, 2010, 5:07 PM
 
 
   
 
 
 
 YTh Pak Tjandra
 
 Terimakasih infonya Pak. Apakah 50% itu sudah bisa disebut BEP.
 Tapi saya salut dg keberanian Pak Tjandra menerbitkan POST.
 Membagi eksemplar gratis mungkin ide baik, krn kayaknya mash blm byk yg tahu 
 ttg Post
 Kesan saya, majalan ini mengingatkan majalah MOnitornya Arswendo (yg dibredel 
 gara2 angket) tapi covernya ala Saturday Evening Post-nya Norman Rockwell. 
 Cerpen2, komik  kartunnya cukup khas peranakan.
 Saya baru tahu arti Tik Wan hahaha.terimaka sih. 
 
 Nanti ke Gramedia saya cek lagi Post-nya. sukses utk Post. 
 
 salam,
 didi
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
 ... wrote:
 
  Yth pak Didi,
  Majalah POST dicetak 10.000 expl, rata rata terjual cuma 52% sisa 48% 
  (edisi lampau) akan kita sebar di acara Cap Go Meh di PRJ bulan Februari. 
  Kita akan kasihkan secara free sebagai nomor perkenalan. Di dalamnya ada 
  cerpen warga Tionghoa (cuma ada di POST, mjlh lain ngga ada), ada komik 
  karton Tik Wan (digambar pake komputer, full color) yg nggak kalah lucu 
  dari Put On. Tik Wan kebalikan Put On, Tik Wan artinya mengambil, Put On 
  artinya menaruh. He..he..bisa aja. RGDS.TG
   
   On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote:
  
  
  From: kwartanada kwartanada@ ...
  Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Date: Tuesday, January 26, 2010, 4:50 PM
  
  
    
  
  
  
  Yth Pak Tjandra
  
  Penggerak utamanya adalah Bp Tan Swie Ling. Namun sayang saya tidak ada 
  kontaknya. Mungkin rekan2 ada yg tahu? 
  
  Memang sayang satu demi satu media serius Tionghoa dalam bahasa Indonesia 
  berguguran. Inilah kenyataan pahit yg harus diterima, bahwa masyarakat 
  Tionghoa lebih suka membelanjakan uangnya bukan di buku/media. Projek 
  penerbitan ulang karya2 Melayu Tionghoa yg direncanakan 25 jilid, akhirnya 
  juga stop di no.10.
  
  Kalau boleh tanya, Pak Tjandra, saya sempat membeli majalah POSTdi edisi2 
  awal, namun kemudian stop karena jarang ke Gramedia. Sejauh ini bagaimana 
  respons pembaca thd majalah Bapak ini?
  
  salam hormat
  didi kwartanada
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
  ... wrote:
  
   To member,
   Ada yang tahu siapa penggerak majalah Sinergi? Saya mau berkenalan, 
   sayang kalau majalah sebagus itu tutup usia. Siapa tahu bisa digabung 
   POST - SINERGI?  RGDS.TG (pemred)
   
   --- On Tue, 1/26/10, Dr. Irawan drirawan@ . wrote:
   
   
   From: Dr. Irawan drirawan@ .
   Subject: Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009
   To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
   Date: Tuesday, January 26, 2010, 2:08 PM
   
   
     
   
   
   
   Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke 
   majalah intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba 
   mengakomodasi hal senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , 
   www.indonesiamedia. com terbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 
   setiap kalinya . Gratis untuk kantong2 komunitas indonesia di Amrik. 
   Kalau mau sumbang tulisan silahkan . 
   salam,
   Dr.Irawan.
   
   
   2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad. net.id
   
   
     
   
   
   
   
   
   Majalah Sinergi tutup usia  bulan Desember 2009 yang lalu

Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009

2010-01-26 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
To member,
Ada yang tahu siapa penggerak majalah Sinergi? Saya mau berkenalan, sayang 
kalau majalah sebagus itu tutup usia. Siapa tahu bisa digabung POST - SINERGI?  
RGDS.TG (pemred)

--- On Tue, 1/26/10, Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com wrote:


From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, January 26, 2010, 2:08 PM


  



Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke majalah 
intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba mengakomodasi hal 
senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , www.indonesiamedia. com terbit 
di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap kalinya . Gratis untuk kantong2 
komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau sumbang tulisan silahkan . 
salam,
Dr.Irawan.


2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad. net.id


  





Majalah Sinergi tutup usia  bulan Desember 2009 yang lalu.
 
Apakah ada rekan yang tahu  terbitan majalah apa yang masih muncul teratur  
dengan  isinya mirip ,  mengenai ke Tionghoa an di Indonesia ?
 
Terima kasih sebelumnya..
 


From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. 
com] On Behalf Of Dr. Irawan
Sent: Tuesday, January 26, 2010 11:55 AM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957
 
  



Neng Uly yg manis,

Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang jalan 
kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil (sebelah 
kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana dimana rumahnya 
Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk gang adanya disebelah 
kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari saja mantu nya. Atau anda 
bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi. 

semoga dapet,
salam,
Dr.Irawan.  



2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_...@yahoo. com.sg

  



Teman temin, numpang tanya, 
Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957?

Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya semua, 
tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe desember) 
katanya digunting orang, bolong semua sehingga Apeq tidak punya copy/foto nya. 

Berhubung soal Komik PUT ON gue inget pernah dibahas disini, maka gue berharap, 
siapa tah...ada yang bisa bantuin apeq untuk melengkapi koleksinya. 

Trims sebelum dan sesudahnya. 

*Uly
 











  

[budaya_tionghua] Sin Cun dan Gong Xi Sama2 Kurang Pas.

2010-01-26 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yth Sianseng David Kwa
Sianseng punya pendapat ada benarnya tapi ada juga kurang klopnya.  Kalau kita 
di tanah nusantara ada  ucapin sin cun kiong hie alias selamat musim semi 
sepertinya kurang klop, pasalnya disini cumah ada musim kemarau dan hujan. Tapi 
gong xi fat cai juga kurang sedap kedengarannya, sepertinya warga tenglang 
matre semua - ngeliat duit angpao, matanya lantas ijo semua. Jadi kita kudu 
ucapin apa? Owe kira member milis ini yang rata rata jago kalimat boleh kasih 
tunjuk kepunsuannya pada kita orang, kalimat apa yang paling pas untuk warga 
tenglang di nusantara tercinta ini ucapin selamat tahun baru Imlek? Kalau sudah 
dapet en diakui oleh milis ini, maka owe rasa boleh sigra kirim itu kalimat ke 
PSMTI dan INTI untuk disebarluaskan ke seantero penduduk ini kepulauan.
Soja dari owe, Tjandra G



 


  

[budaya_tionghua] TO PAK OPHOENG PAK BUDIMAN

2010-01-26 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Kepada Yth pak Ophoeng dan pak Budiman, kalau ada waktu silahkan bertandang ke 
kantor kami; PTC (Pulogadung Trade Center), RUKO Blok H-21 untuk membicarakan 
soal rubrik Kuliner di majalah POST yg beda dari lainnya. Atas perhatiannya 
saya ucapkan terima kasih. Tjandra G


  

Re: [budaya_tionghua] Re: caici atau caima (Tidak seluruhnya agama Buddha!!)

2010-01-26 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yth members,
Dahulu sewaktu masih kecil saya paling takut liat caima yg terdiri dari nenek 
nenek ompong sambil baca mantera dan pukul tambur - serem..
Tapi belakangan ini saya liat caimanya muda muda semua pipinya kaya porselein 
(karena ciacay), jadi nggak takut lagi malah asyik juga..he..he.. 

--- On Mon, 1/25/10, cue fabulous fabulous_...@yahoo.com wrote:


From: cue fabulous fabulous_...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: caici atau caima (Tidak seluruhnya agama 
Buddha!!)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, January 25, 2010, 7:04 PM


  



Haha, dengan viharany dong. Sbenarny ad beberapa hal yang sedikit 
membingungkan. Tapi kurang enak kalo dibahas disini, gmna klo nanti saya pm pak 
erick aja ya. Karena sepertiny pak erick cukup mengerti bnyk. Trimakasih ya.

On Mon Jan 25th, 2010 6:44 AM EST Erik wrote:



Ha ha ha! Veluvana lagi veluvana lagi, Ngebet amat seh dgn veluvana! Anda 
tertarik pada viharanya ato caicinya? Mau konsultasi or konsultasi ?
Sorry guyon dikit ya!


Salam




Erik


In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, cue fabulous fabulous_cue@ ... wrote:
Wah boleh tuh Pak Erick dibahas lbh lanjut ttg para caici dan juga ttg vihara 
para caici seperti vihara veluvana yg kmrn saya tanya. Jadi makin tertarik 
tentang para caici ini. Thx ya..










  

Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009

2010-01-26 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yth pak Didi,
Majalah POST dicetak 10.000 expl, rata rata terjual cuma 52% sisa 48% (edisi 
lampau) akan kita sebar di acara Cap Go Meh di PRJ bulan Februari. Kita akan 
kasihkan secara free sebagai nomor perkenalan. Di dalamnya ada cerpen warga 
Tionghoa (cuma ada di POST, mjlh lain ngga ada), ada komik karton Tik Wan 
(digambar pake komputer, full color) yg nggak kalah lucu dari Put On. Tik Wan 
kebalikan Put On, Tik Wan artinya mengambil, Put On artinya menaruh. 
He..he..bisa aja. RGDS.TG
 
 On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartan...@yahoo.com wrote:


From: kwartanada kwartan...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, January 26, 2010, 4:50 PM


  



Yth Pak Tjandra

Penggerak utamanya adalah Bp Tan Swie Ling. Namun sayang saya tidak ada 
kontaknya. Mungkin rekan2 ada yg tahu? 

Memang sayang satu demi satu media serius Tionghoa dalam bahasa Indonesia 
berguguran. Inilah kenyataan pahit yg harus diterima, bahwa masyarakat Tionghoa 
lebih suka membelanjakan uangnya bukan di buku/media. Projek penerbitan ulang 
karya2 Melayu Tionghoa yg direncanakan 25 jilid, akhirnya juga stop di no.10.

Kalau boleh tanya, Pak Tjandra, saya sempat membeli majalah POSTdi edisi2 awal, 
namun kemudian stop karena jarang ke Gramedia. Sejauh ini bagaimana respons 
pembaca thd majalah Bapak ini?

salam hormat
didi kwartanada

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... 
wrote:

 To member,
 Ada yang tahu siapa penggerak majalah Sinergi? Saya mau berkenalan, sayang 
 kalau majalah sebagus itu tutup usia. Siapa tahu bisa digabung POST - 
 SINERGI?  RGDS.TG (pemred)
 
 --- On Tue, 1/26/10, Dr. Irawan drira...@.. . wrote:
 
 
 From: Dr. Irawan drira...@.. .
 Subject: Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Tuesday, January 26, 2010, 2:08 PM
 
 
   
 
 
 
 Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke majalah 
 intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba mengakomodasi hal 
 senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , www.indonesiamedia. com 
 terbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap kalinya . Gratis untuk 
 kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau sumbang tulisan silahkan . 
 salam,
 Dr.Irawan.
 
 
 2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad. net.id
 
 
   
 
 
 
 
 
 Majalah Sinergi tutup usia  bulan Desember 2009 yang lalu.
  
 Apakah ada rekan yang tahu  terbitan majalah apa yang masih muncul teratur  
 dengan  isinya mirip ,  mengenai ke Tionghoa an di Indonesia ?
  
 Terima kasih sebelumnya..
  
 
 
 From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ 
 yahoogroups. com] On Behalf Of Dr. Irawan
 Sent: Tuesday, January 26, 2010 11:55 AM
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957
  
   
 
 
 
 Neng Uly yg manis,
 
 Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang jalan 
 kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil (sebelah 
 kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana dimana 
 rumahnya Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk gang adanya 
 disebelah kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari saja mantu 
 nya. Atau anda bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi. 
 
 semoga dapet,
 salam,
 Dr.Irawan.  
 
 
 
 2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_me2@ yahoo. com.sg
 
   
 
 
 
 Teman temin, numpang tanya, 
 Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957?
 
 Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya semua, 
 tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe 
 desember) katanya digunting orang, bolong semua sehingga Apeq tidak punya 
 copy/foto nya. 
 
 Berhubung soal Komik PUT ON gue inget pernah dibahas disini, maka gue 
 berharap, siapa tah...ada yang bisa bantuin apeq untuk melengkapi 
 koleksinya. 
 
 Trims sebelum dan sesudahnya. 
 
 *Uly
  










  

[budaya_tionghua] CASANOVA VAN BATAVIA

2010-01-26 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yth members,
Menjawab banyak pertanyaan pembaca yang bertanya soal cerbung Casanova Van 
Batavia yang dimuat di mjl POST, berikut ini jawabannya:
1. Cerita Casanova Van Batavia adalah true story yang diambil dari cerita Oey 
Tambah Sia. 2. Gambar komik bukan lukisan tapi foto yang diberi efek animasi 
sehingga mirip lukisan.  3. Cerbung Casanova Van Batavia rencananya 32 episode 
(hampir 3 tahun tayangan di mjlh bulanan). 4. Ceritanya dimulai dari Oey Tay Lo 
yang kaya mendadak gara gara layangan hingga Oey Tambah Sia dihukum gantung. 5. 
Ceritanya menarik namun kami edit sedikit bahasanya supaya sesuai masa kini. 
Demikian jawaban dari kami. Salam hormat, Tjandra G


  

Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009

2010-01-26 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yth pak Didi,
Anda sungguh seorang pemerhati, ide cover lukisan di mjlh POST memang datangnya 
dari majalah The Saturday Evening Post produk Amrik (ditahun 1958 tirasnya 8 
juta copies!!!). Lukisan ala Norman Rockwell yg lucu dan legendaris (sampe 
sekarang masih bisa pesan copy lukisannya lewat internet) kami adaptasi. Thanks 
RGDS.Tjandra G
PS: Kalau mau beli mjlh jangan lewat tgl 10 nanti kehabisan. Majalah ini belum 
BEP mungkin 8 nomor lagi.

--- On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartan...@yahoo.com wrote:


From: kwartanada kwartan...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, January 26, 2010, 5:07 PM


  



YTh Pak Tjandra

Terimakasih infonya Pak. Apakah 50% itu sudah bisa disebut BEP.
Tapi saya salut dg keberanian Pak Tjandra menerbitkan POST.
Membagi eksemplar gratis mungkin ide baik, krn kayaknya mash blm byk yg tahu 
ttg Post
Kesan saya, majalan ini mengingatkan majalah MOnitornya Arswendo (yg dibredel 
gara2 angket) tapi covernya ala Saturday Evening Post-nya Norman Rockwell. 
Cerpen2, komik  kartunnya cukup khas peranakan.
Saya baru tahu arti Tik Wan hahaha.terimaka sih. 

Nanti ke Gramedia saya cek lagi Post-nya. sukses utk Post. 

salam,
didi

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... 
wrote:

 Yth pak Didi,
 Majalah POST dicetak 10.000 expl, rata rata terjual cuma 52% sisa 48% (edisi 
 lampau) akan kita sebar di acara Cap Go Meh di PRJ bulan Februari. Kita akan 
 kasihkan secara free sebagai nomor perkenalan. Di dalamnya ada cerpen warga 
 Tionghoa (cuma ada di POST, mjlh lain ngga ada), ada komik karton Tik Wan 
 (digambar pake komputer, full color) yg nggak kalah lucu dari Put On. Tik Wan 
 kebalikan Put On, Tik Wan artinya mengambil, Put On artinya menaruh. 
 He..he..bisa aja. RGDS.TG
  
  On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote:
 
 
 From: kwartanada kwartanada@ ...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Tuesday, January 26, 2010, 4:50 PM
 
 
   
 
 
 
 Yth Pak Tjandra
 
 Penggerak utamanya adalah Bp Tan Swie Ling. Namun sayang saya tidak ada 
 kontaknya. Mungkin rekan2 ada yg tahu? 
 
 Memang sayang satu demi satu media serius Tionghoa dalam bahasa Indonesia 
 berguguran. Inilah kenyataan pahit yg harus diterima, bahwa masyarakat 
 Tionghoa lebih suka membelanjakan uangnya bukan di buku/media. Projek 
 penerbitan ulang karya2 Melayu Tionghoa yg direncanakan 25 jilid, akhirnya 
 juga stop di no.10.
 
 Kalau boleh tanya, Pak Tjandra, saya sempat membeli majalah POSTdi edisi2 
 awal, namun kemudian stop karena jarang ke Gramedia. Sejauh ini bagaimana 
 respons pembaca thd majalah Bapak ini?
 
 salam hormat
 didi kwartanada
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
 ... wrote:
 
  To member,
  Ada yang tahu siapa penggerak majalah Sinergi? Saya mau berkenalan, sayang 
  kalau majalah sebagus itu tutup usia. Siapa tahu bisa digabung POST - 
  SINERGI?  RGDS.TG (pemred)
  
  --- On Tue, 1/26/10, Dr. Irawan drirawan@ . wrote:
  
  
  From: Dr. Irawan drirawan@ .
  Subject: Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Date: Tuesday, January 26, 2010, 2:08 PM
  
  
    
  
  
  
  Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke 
  majalah intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba 
  mengakomodasi hal senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , 
  www.indonesiamedia. com terbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap 
  kalinya . Gratis untuk kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau 
  sumbang tulisan silahkan . 
  salam,
  Dr.Irawan.
  
  
  2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad. net.id
  
  
    
  
  
  
  
  
  Majalah Sinergi tutup usia  bulan Desember 2009 yang lalu.
   
  Apakah ada rekan yang tahu  terbitan majalah apa yang masih muncul 
  teratur  dengan  isinya mirip ,  mengenai ke Tionghoa an di 
  Indonesia ?
   
  Terima kasih sebelumnya..
   
  
  
  From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ 
  yahoogroups. com] On Behalf Of Dr. Irawan
  Sent: Tuesday, January 26, 2010 11:55 AM
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957
   
    
  
  
  
  Neng Uly yg manis,
  
  Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang 
  jalan kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil 
  (sebelah kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana 
  dimana rumahnya Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk 
  gang adanya disebelah kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari 
  saja mantu nya. Atau anda bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi. 
  
  semoga dapet,
  salam,
  Dr.Irawan.  
  
  
  
  2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_me2@ yahoo. com.sg
  
    
  
  
  
  Teman temin, numpang

Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009

2010-01-26 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
To Yth Dik Angusm,
Bisa ketemu hari Jumat pk 10 di kantor kami? PTC (Pulogadung Trade Center) Blok 
H-21, Pulogadung?  RGDS.TG

--- On Tue, 1/26/10, Angusm agusmoka...@yahoo.com wrote:


From: Angusm agusmoka...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
To: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com, budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, January 26, 2010, 5:10 PM


  



Salam,

Pak Tjandra Ghozalli, jika perlu tangan2 untuk menyunting sisi kebahasaan di 
nomor perkenalan POST, saya berminat mengajukan diri sbg editor. Semoga 
bermanfaat.

Salam.
 * * ***


From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com 
Date: Tue, 26 Jan 2010 02:00:05 -0800 (PST)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009

  






Yth pak Didi,
Majalah POST dicetak 10.000 expl, rata rata terjual cuma 52% sisa 48% (edisi 
lampau) akan kita sebar di acara Cap Go Meh di PRJ bulan Februari. Kita akan 
kasihkan secara free sebagai nomor perkenalan. Di dalamnya ada cerpen warga 
Tionghoa (cuma ada di POST, mjlh lain ngga ada), ada komik karton Tik Wan 
(digambar pake komputer, full color) yg nggak kalah lucu dari Put On. Tik Wan 
kebalikan Put On, Tik Wan artinya mengambil, Put On artinya menaruh. 
He..he..bisa aja. RGDS.TG
 
 On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartan...@yahoo. com wrote:


From: kwartanada kwartan...@yahoo. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, January 26, 2010, 4:50 PM


  

Yth Pak Tjandra

Penggerak utamanya adalah Bp Tan Swie Ling. Namun sayang saya tidak ada 
kontaknya. Mungkin rekan2 ada yg tahu? 

Memang sayang satu demi satu media serius Tionghoa dalam bahasa Indonesia 
berguguran. Inilah kenyataan pahit yg harus diterima, bahwa masyarakat Tionghoa 
lebih suka membelanjakan uangnya bukan di buku/media. Projek penerbitan ulang 
karya2 Melayu Tionghoa yg direncanakan 25 jilid, akhirnya juga stop di no.10.

Kalau boleh tanya, Pak Tjandra, saya sempat membeli majalah POSTdi edisi2 awal, 
namun kemudian stop karena jarang ke Gramedia. Sejauh ini bagaimana respons 
pembaca thd majalah Bapak ini?

salam hormat
didi kwartanada

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... 
wrote:

 To member,
 Ada yang tahu siapa penggerak majalah Sinergi? Saya mau berkenalan, sayang 
 kalau majalah sebagus itu tutup usia. Siapa tahu bisa digabung POST - 
 SINERGI?  RGDS.TG (pemred)
 
 --- On Tue, 1/26/10, Dr. Irawan drira...@.. . wrote:
 
 
 From: Dr. Irawan drira...@.. .
 Subject: Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Tuesday, January 26, 2010, 2:08 PM
 
 
   
 
 
 
 Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke majalah 
 intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba mengakomodasi hal 
 senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , www.indonesiamedia. com 
 terbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap kalinya . Gratis untuk 
 kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau sumbang tulisan silahkan . 
 salam,
 Dr.Irawan.
 
 
 2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad. net.id
 
 
   
 
 
 
 
 
 Majalah Sinergi tutup usia  bulan Desember 2009 yang lalu.
  
 Apakah ada rekan yang tahu  terbitan majalah apa yang masih muncul teratur  
 dengan  isinya mirip ,  mengenai ke Tionghoa an di Indonesia ?
  
 Terima kasih sebelumnya..
  
 
 
 From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ 
 yahoogroups. com] On Behalf Of Dr. Irawan
 Sent: Tuesday, January 26, 2010 11:55 AM
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957
  
   
 
 
 
 Neng Uly yg manis,
 
 Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang jalan 
 kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil (sebelah 
 kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana dimana 
 rumahnya Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk gang adanya 
 disebelah kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari saja mantu 
 nya. Atau anda bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi. 
 
 semoga dapet,
 salam,
 Dr.Irawan.  
 
 
 
 2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_me2@ yahoo. com.sg
 
   
 
 
 
 Teman temin, numpang tanya, 
 Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957?
 
 Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya semua, 
 tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe 
 desember) katanya digunting orang, bolong semua sehingga Apeq tidak punya 
 copy/foto nya. 
 
 Berhubung soal Komik PUT ON gue inget pernah dibahas disini, maka gue 
 berharap, siapa tah...ada yang bisa bantuin apeq untuk melengkapi 
 koleksinya. 
 
 Trims sebelum dan sesudahnya. 
 
 *Uly
  











  

Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009

2010-01-26 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
To Yth dik Elisa,
Bisa dibeli di Gramedia Tunjungan Plaza atau toko buku lainnya.
RGDS.TG

--- On Tue, 1/26/10, elisa_...@yahoo.com elisa_...@yahoo.com wrote:


From: elisa_...@yahoo.com elisa_...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, January 26, 2010, 5:37 PM


Yth bpk Tjandra Ghozalli

Saya jadi tertarik untuk membaca majalah POST.
Kl di surabaya,bs beli dimana?

Sent from my LuvBerry®



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links






  

RE: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009

2010-01-26 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Yth dik Sugiri,
Tolong berikan alamat anda via e-mail untuk kami hitung ongkos kirimnya.
RGDS.TG

--- On Tue, 1/26/10, ibcindon ibcin...@rad.net.id wrote:


From: ibcindon ibcin...@rad.net.id
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, January 26, 2010, 6:08 PM


  





Yth Pak Tjandra Ghozalli,
 
Bagaimana kalau saya mau berlangganan kepada siapa harus menghubungi , atau 
alamat  nya?  Saya tinggal di Bandung.
 
Terima   kasih untuk infonya.
 
Salam hormat,
 
Sugiri.
 


From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. 
com] On Behalf Of Tjandra Ghozalli
Sent: Tuesday, January 26, 2010 5:24 PM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
 
  








Yth pak Didi,

Anda sungguh seorang pemerhati, ide cover lukisan di mjlh POST memang datangnya 
dari majalah The Saturday Evening Post produk Amrik (ditahun 1958 tirasnya 8 
juta copies!!!). Lukisan ala Norman Rockwell yg lucu dan legendaris (sampe 
sekarang masih bisa pesan copy lukisannya lewat internet) kami adaptasi. Thanks 
RGDS.Tjandra G

PS: Kalau mau beli mjlh jangan lewat tgl 10 nanti kehabisan. Majalah ini belum 
BEP mungkin 8 nomor lagi.

--- On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartan...@yahoo. com wrote:


From: kwartanada kwartan...@yahoo. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, January 26, 2010, 5:07 PM

  


YTh Pak Tjandra

Terimakasih infonya Pak. Apakah 50% itu sudah bisa disebut BEP.
Tapi saya salut dg keberanian Pak Tjandra menerbitkan POST.
Membagi eksemplar gratis mungkin ide baik, krn kayaknya mash blm byk yg tahu 
ttg Post
Kesan saya, majalan ini mengingatkan majalah MOnitornya Arswendo (yg dibredel 
gara2 angket) tapi covernya ala Saturday Evening Post-nya Norman Rockwell. 
Cerpen2, komik  kartunnya cukup khas peranakan.
Saya baru tahu arti Tik Wan hahaha.terimaka sih. 

Nanti ke Gramedia saya cek lagi Post-nya. sukses utk Post. 

salam,
didi

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... 
wrote:

 Yth pak Didi,
 Majalah POST dicetak 10.000 expl, rata rata terjual cuma 52% sisa 48% (edisi 
 lampau) akan kita sebar di acara Cap Go Meh di PRJ bulan Februari. Kita akan 
 kasihkan secara free sebagai nomor perkenalan. Di dalamnya ada cerpen warga 
 Tionghoa (cuma ada di POST, mjlh lain ngga ada), ada komik karton Tik Wan 
 (digambar pake komputer, full color) yg nggak kalah lucu dari Put On. Tik Wan 
 kebalikan Put On, Tik Wan artinya mengambil, Put On artinya menaruh. 
 He..he..bisa aja. RGDS.TG
  
  On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote:
 
 
 From: kwartanada kwartanada@ ...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Tuesday, January 26, 2010, 4:50 PM
 
 
   
 
 
 
 Yth Pak Tjandra
 
 Penggerak utamanya adalah Bp Tan Swie Ling. Namun sayang saya tidak ada 
 kontaknya. Mungkin rekan2 ada yg tahu? 
 
 Memang sayang satu demi satu media serius Tionghoa dalam bahasa Indonesia 
 berguguran. Inilah kenyataan pahit yg harus diterima, bahwa masyarakat 
 Tionghoa lebih suka membelanjakan uangnya bukan di buku/media. Projek 
 penerbitan ulang karya2 Melayu Tionghoa yg direncanakan 25 jilid, akhirnya 
 juga stop di no.10.
 
 Kalau boleh tanya, Pak Tjandra, saya sempat membeli majalah POSTdi edisi2 
 awal, namun kemudian stop karena jarang ke Gramedia. Sejauh ini bagaimana 
 respons pembaca thd majalah Bapak ini?
 
 salam hormat
 didi kwartanada
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
 ... wrote:
 
  To member,
  Ada yang tahu siapa penggerak majalah Sinergi? Saya mau berkenalan, sayang 
  kalau majalah sebagus itu tutup usia. Siapa tahu bisa digabung POST - 
  SINERGI?  RGDS.TG (pemred)
  
  --- On Tue, 1/26/10, Dr. Irawan drirawan@ . wrote:
  
  
  From: Dr. Irawan drirawan@ .
  Subject: Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Date: Tuesday, January 26, 2010, 2:08 PM
  
  
    
  
  
  
  Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke 
  majalah intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba 
  mengakomodasi hal senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , 
  www.indonesiamedia. com terbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap 
  kalinya . Gratis untuk kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau 
  sumbang tulisan silahkan . 
  salam,
  Dr.Irawan.
  
  
  2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad. net.id
  
  
    
  
  
  
  
  
  Majalah Sinergi tutup usia  bulan Desember 2009 yang lalu.
   
  Apakah ada rekan yang tahu  terbitan majalah apa yang masih muncul 
  teratur  dengan  isinya mirip ,  mengenai ke Tionghoa an di 
  Indonesia ?
   
  Terima kasih sebelumnya..
   
  
  
  From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ 
  yahoogroups. com

Re: [budaya_tionghua] Re: Koki Resto Tionghua. (Was: Makan Bareng Rame-rame.)

2010-01-21 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Kepada Yth rekan2,
Pingin juga mencicipi kedai makan Tionghoa jadul. Rencananya di majalah POST 
mau adakan makan bersama - apakah para sianseng bersedia mendukung acara ini. 
Nanti kita liput en masukan ke dalam majalah cerita ttg resto dan menu kedai 
jadul. Mohon tanggapan dari pada sianseng yg mulia.  RGDS.Tjandra G

--- On Wed, 1/20/10, Lingga ls8...@gmail.com wrote:


From: Lingga ls8...@gmail.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Koki Resto Tionghua. (Was: Makan Bareng 
Rame-rame.)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, January 20, 2010, 9:57 PM


  



Sepertinya menarik sekali tempat2 yg diusulkan. 
Restoran yg dimaksud acek Phoeng di jl Asemka itu namanya Lie Yen. Udang telor 
asin nya mantab. Kl mao resto2 jadul, coba aja resto Hari2 di Jl. Pasar Pagi, 
gedung proyek lantai 2. Yg didepannya jual nasi tim pasar pagi yg tenar itu. 
Atau resto Abadi di jl. Tiang Bendera. 
Ko Budi, minta donk resep ayam garamnya. Jd tertarik pengen coba bikin sendiri. 
Mirip ga hasilnya sm ayam garam resto Angke? :)

Salam,
Lingga

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: ardian_c ardia...@yahoo. co.id 
Date: Wed, 20 Jan 2010 02:28:04 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Koki Resto Tionghua. (Was: Makan Bareng 
Rame-rame.)

  


walah kalu makan2 mah ajak2 owe atuh, mayan neh cari tempat makan yg 
moi

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Erik rsn...@... wrote:

 Soal makan bareng ini khan udah lama diusulkan. Semua yang berminat juga
 Ok-Ok aja seh. Cuma yang susahnya khan sapa yang mau koordinir!! Itu
 yang belum ok sampai sekarang.
 Saya dukung abis kalo mau One Day Tour, jadi semacam wisata kuliner
 gitu! Tapi apa semuanya siap ga?? Enaknya kita tentuin dulu tanggal,
 hari dan waktunya dulu deh. Tempatnya ko Budiman yang lebih pengalman
 (atau Ko Phoeng??)
 
 salam,.
 
 Erik
  - - - - - -\
  ---
 In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, BUD'S 1 bsugih2007@  wrote:
 Bisa2 diusir tuh, kecuali makannya di depan kakilima. he he he Yang suka
 makanan Babai, Makan di Tua hau Bandengan juga enak seberangnya Lo Mie
 Bandengan, Tantono dan Ulysee dah pernah makan disitu, tapi saya makan
 yang di Tua Hau, Misuanya enak, Lominya enak.
 Sapi lada hitammya enak, Thannya yang lebih enak yang diseberang ( Lo Mi
 Bandengan ), Kalau ngak mau berat2 masih ada Bak Kut Teh Pangkal Pinang
 dekat belakang Hotel Jayakarta, mantap juga kakau dimakan dengan Ca Kue,
 Lanjut ke Glodok masih ada Sekbak dan Nasi Hainam Apolo, Pik Oh Tim dan
 Kari Ayam ala medan di Gloria ( Kalau yang PASMO BSD itu rasa Ponti ).
 Belum lagi ada maskan cepat saji yang ditaruh di panci2, Rasanya
 macam2, sayur asin, tito, darah, Babi hong, kua merah dll, semuanya
 mantap ( Yang disamping Pi Tim Medan ), Masih kurang pesan Bak Mie lebar
 dan sekalian Lo Chu Pan, Masih kurang ada nasi campur, kalau masih
 kurang lagi makan Sek Bak. masih ngak cukup Tak bawa pergi makan Soto
 Betawi di Pinggir jalan,
 
 Enaknyha sih One Day Tour, Strat dari Bakmie Hokkien yang ada di Warung
 Tinggi, trus jalan lewati bakmie GM sampai ke Nasi Hainam Apolo,
 sekalaian sekbaknya mantap, Jalan lagi masuk ke Gloria, disitu terserah
 deh ada Bakmie, Lo Su Pan, Pie O Tim yang diimport dari Lampung, Kari
 ayam Medan, aneka masakan rumahan yang rasanya mantap.pulangnya lewati
 jalan Labu makan Bak Kut Teh, trus ke Mabes Makan Gurami masak Kua,
 Lindung Cha Fu mak dan Saklon. Masih mau lanjut, balik lagi ke Mabes
 makan nasi sayur atau Bakmie Tiong Sim atau Gubakwan, Mau lanjut lagi
 balik ke Gloria makan Kue Thiek Encek santung dan Rujak sanghai, minta 
 ubur2nya dan sungutnya banyakan mantap deh dan kaki juga gempor he he he
 
 Salam,
 Budiman
  - - - - - -\
  - - - ---
 Ko Erik.
 Saya sih OK OK saja. tinggal tunggu dari yang lain. Kalau makan disana,
 Menu utamanya Gurami Kuah, Babat Jarik, Lincung Cha Fumak, Udang Mutiara
 / Fu Thiek ( Kupu2 ) Lupa namanya mana yang benar. dan Jangan sekali2
 pesan Ayam Garam Ala Hakka, Seekornya kena 200 ribu. Padahal ditempat
 lain yang sampai 100 ribu itu juga dah mahal. Kalau beli dipasar (
 Mentah dan Hidup ) cuma 60 ribu he he he.
 Bikinnya gampang lagi. baru kemarin saya bikin he he he.
 
 Salam,
 Budiman
  - - - - - -\
  - - - -
 2010/1/18 Erik rsn_cc@ mailto:rsn_ cc@
 Hai, bu Greysia, Ko Phoeng, ko Budiman, Agung, King Hian, Ulysee,
 Jackson dan TTM lain yang tertarik dan pernah nimbrung soal makan bareng
 ini. Apa kabar? Sudah makan minum? Sudah tidur? Sudah dapt cuan hari
 ini?*
 Sehabis membahas tuntas soal resto-resto dan kepindahan kokinya, lantas
 kapan realisasinya? ? Tgl. 21 Feb. (seminggu pasca Sincia) sudah tidak
 mungkin, bagaimana dengan usulan tgl. 26 Feb. (hari 

[budaya_tionghua] KISAH NYATA MISTERI

2010-01-19 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Thanks atas surat jawaban dari para penulis ke email saya yang demikian 
antusias. Majalah POST Family mengadopsi majalah Star Weekly yg didirikan oleh 
bpk Oyong PK. Majalah ini berisi cerita kisah nyata, histori, tekno, kesehatan, 
hukum, dan masalah lain yang dianggap perlu diketahui oleh sebuah keluarga 
Tionghoa peranakan. Saat ini kami sedang membutuhkan artikel Kisah Nyata yang 
dikelompokan dalam Kisah Nyata Misteri (macam Kisah Nyata mjl Hidayah), Kisah 
Nyata Keluarga (macam Oh Mama, Oh Papa mjlh Kartini), dan Kisah Nyata Cinta 
(macam Kisah Cinta mjl Anita) hanya saja dalam domain keluarga Tionghoa.  Kalau 
di antara Anda ada yang mengalami atau mengetahui kisah nyata demikian - harap 
kirim artikel ke ghozalli2...@yahoo.com dalam format 3 atau 4 halaman.  Honor 
akan kami kirim sebesar Rp 300.000 hingga Rp 400.000 (tergantung konten dan 
gaya tulisan) apabila artikel Anda termuat. Demikian berita dari kami.  Salam TG


  

[budaya_tionghua] HANYA UNTUK MODERATOR

2010-01-19 Terurut Topik Tjandra Ghozalli




Salam kenal,
Boleh tau nama moderators? Kalau saya mau kirim majalah kemana (utk 
moderators)?  Apakah saya boleh cantumkan nama milis ini di majalah? Jadi bila 
ada orang yg ingin bertanya-jawab soal budaya Tionghua tidak sulit 
mencarinya. Kamsiah.  RGDS.Tjandra Ghozalli (POST Family mag).



  

[budaya_tionghua] SALAM KENAL

2010-01-14 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear members,
Perkenalkan saya anggota baru, nama Tjandra Ghozalli - saya tahu ada milis ini 
dari sdr David Kwa, mungkin agak ketinggalan - semoga kehadiran saya diterima 
oleh members lainnya. RGDS.TG


  

[budaya_tionghua] MENCARI PENULIS TIONGHOA

2010-01-14 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Ternyata
mencari uang tidak identik dengan bisnis atau perdagangan semata..
Dahulu di kalangan warga Tionghoa dikenal penulis mahsyur seperti: Kwee
Tek Hoay, Thio Tjin Boen, Lie Kim Hok, Thio Ie Soei, Gouw Peng Liang,
dan puluhan lagi. Kini jarang ada pemuda pemudi Tionghoa yang berusaha
di bidang karya tulis
- padahal mencari uang di bidang perdagangan kian sulit.  Kami penerbit
majalah bulanan POST Family yang berkiblat ke warga Tionghoa membuka
peluang bagi Anda para penulis yang bergerak dalam bidang reportase,
keuangan, iptek, sosial, cerpen, novel, politik, kesehatan dan
sebagainya untuk menjadi kontributor di majalah kami. Bagi yang
berminat bisa kirim jawaban via e-mail saya ghozalli2...@yahoo.com.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Salam, Tjandra Ghozalli