Re: [budaya_tionghua] Re: IDE PAKAR TIONGKOK
Bener pak hingga kini kelayakannya masih diuji uji terus. RGDS.TG --- On Wed, 9/1/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote: From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Subject: [budaya_tionghua] Re: IDE PAKAR TIONGKOK To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, September 1, 2010, 12:58 PM pak, kalu gak salah itu bus ngangkang lage diuji coba proyeknya http://dunia.vivanews.com/news/read/168850-bus--mengangkang---solusi-anti-macet-china http://dunia.vivanews.com/news/read/168891-ini-video-bus--bolong--anti-macet-china --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... wrote: Dear member, Ya memang banyak kendalanya, hingga kini PRC belum kasih izin . Perlu focus study tentang kelayakan dari bus terowongan ini. RGDS.TG --- On Mon, 8/30/10, Made S made_...@... wrote: From: Made S made_...@... Subject: Re: [budaya_tionghua] IDE PAKAR TIONGKOK To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, August 30, 2010, 2:07 PM  Wah ide yg hebat tuh! Kalau di Denpasar punya bus seperti itu mungkin jalan Seminyak tidak macet total. Cuma karena jalannya sempit mesti dimodifikasi busnya boleh tinggi tapi sempit he..he..he... Kalau di Jakarta repot juga kalau musim hujan bisa bisa ratusan motor ngumpul di kolong bus tidak mau keluar he...he...sampai hujan reda baru rombongan motor ngibrit. --- On Thu, 8/26/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... wrote: From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... Subject: [budaya_tionghua] IDE PAKAR TIONGKOK To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, August 26, 2010, 7:35 AM  Dear member, Saya dapat kiriman dari milis kawan tentang Bus Terowongan yang bakal dipakai di PRC untuk mengatasi kemacetan jalan. Busnya tinggi dan besar di bawahnya berupa terowongan untuk melintasnya kendaraan. Bus ini berjalan sendiri (auto pilot) pakai garis putih sebagai rel maya Di samping itu bus ini pakai tenaga dari solar cell dan tidak pakai pantograph karena tidak pakai kabel listrik karena di atap bus sudah ada kabel statis. Oleh karena bus raksasa ini tidak perlu rel besi, tidak perlu tarik kabel listrik, tidak butuh pembebasan lahan dan pake tenaga surya maka biaya pengadaan prasarana sangat murah dan cepat juga biaya operasionalnya murah karena sebagian pakai tenaga solar cell. Dalam satu tahun ibu kota Beijing dapat disulap full bus terowongan kalau pemerintah PRC mengizinkan. Ini sungguh ide pakar Tiongkok yang orisinal. dan briliant. RGDS.TG. Keterangan lebih lanjut silahkan lihat http://www.youtube.com/watch?v=Hv8_W2PA0rQfeature=email click utk memperbesar
Re: [budaya_tionghua] IDE PAKAR TIONGKOK
Dear member, Ya memang banyak kendalanya, hingga kini PRC belum kasih izin . Perlu focus study tentang kelayakan dari bus terowongan ini. RGDS.TG --- On Mon, 8/30/10, Made S made_...@yahoo.com wrote: From: Made S made_...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] IDE PAKAR TIONGKOK To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, August 30, 2010, 2:07 PM Wah ide yg hebat tuh! Kalau di Denpasar punya bus seperti itu mungkin jalan Seminyak tidak macet total. Cuma karena jalannya sempit mesti dimodifikasi busnya boleh tinggi tapi sempit he..he..he... Kalau di Jakarta repot juga kalau musim hujan bisa bisa ratusan motor ngumpul di kolong bus tidak mau keluar he...he...sampai hujan reda baru rombongan motor ngibrit. --- On Thu, 8/26/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com wrote: From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] IDE PAKAR TIONGKOK To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, August 26, 2010, 7:35 AM Dear member, Saya dapat kiriman dari milis kawan tentang Bus Terowongan yang bakal dipakai di PRC untuk mengatasi kemacetan jalan. Busnya tinggi dan besar di bawahnya berupa terowongan untuk melintasnya kendaraan. Bus ini berjalan sendiri (auto pilot) pakai garis putih sebagai rel maya Di samping itu bus ini pakai tenaga dari solar cell dan tidak pakai pantograph karena tidak pakai kabel listrik karena di atap bus sudah ada kabel statis. Oleh karena bus raksasa ini tidak perlu rel besi, tidak perlu tarik kabel listrik, tidak butuh pembebasan lahan dan pake tenaga surya maka biaya pengadaan prasarana sangat murah dan cepat juga biaya operasionalnya murah karena sebagian pakai tenaga solar cell. Dalam satu tahun ibu kota Beijing dapat disulap full bus terowongan kalau pemerintah PRC mengizinkan. Ini sungguh ide pakar Tiongkok yang orisinal. dan briliant. RGDS.TG. Keterangan lebih lanjut silahkan lihat http://www.youtube.com/watch?v=Hv8_W2PA0rQfeature=email click utk memperbesar
[budaya_tionghua] Manufacturing Fake Chinese Eggs [10 Attachments]
--- Yth member Saya dapat kiriman berita yang mungkin layak kita ketahui bersama. RGDS.TG Manufacturing Fake Chinese Eggs In China there are fake schools and classes that teach a variety of blatant fraud technology, even eggs can be modulated by chemical materials, but also be able to fry cook, is currently the most popular False course. Step 1 modulation of raw materials Using 7 kinds of chemical materials, see pic below (Embedded image moved to file: pic19169.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs Fake egg was made from calcium carbonate, starch, resin, gelatin, alum and other chemical products. Step 2 egg production Raw egg into the mold to 2 / 3 full, put calcium chloride, colouring die, the egg appears on the film been announced. (Embedded image moved to file: pic15724.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs Step 3 fake egg shape In the mold into 1 / 3 raw egg white, like the first package, like dumplings into the egg yolk, egg white into another, into the magic water, a shell eggs will come slowly. Naked egg shape to 1 hour to dry after washing with water, at shells ready. The 'yolk' is shaped in the round mould. 'Magic water' containing calcium chloride is used. (Embedded image moved to file: pic11478.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs By adding a yellow pigment and become raw egg yolk.. Step 4. Sewing lines through the use of eggs, immersed in paraffin wax, calcium carbonate, such as modulation of the eggshell into a solution, repeated several times until the shell a little dry, immersion in cold water pumping line shape, this point, the egg has been put on a false cloak , You're done. (Embedded image moved to file: pic29358.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs Hard shells are formed by soaking in paraffin wax onto the egg, which are then left to dry. (Embedded image moved to file: pic26962.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs (Embedded image moved to file: pic24464.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs Oh yeah The Egg is ready. The artificial egg shell is very fragile and break easily but who cares!! Look so real (Embedded image moved to file: pic05705.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs Many small bubbles is formed during frying the egg but not many people can tell the difference. The egg look exactly the same, and the eggs taste better than real but you are adding to the statistic of food poisoning person. (Embedded image moved to file: pic28145.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs (Embedded image moved to file: pic23281.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs (Embedded image moved to file: pic16827.jpg)Beware of Fake Chinese Eggs Why make fake eggs ? Because of money. The cost of fake egg is only 0.55 Yuan/kg, while the true eggs market price is 5.6 Yuan/kg. Cases of problem foods and food poisoning are widely reported in Mainland China over the last few years.. In 2001, there were 185 cases of food poisoning, affecting about 15,715 people and causing 146 deaths. The cases doubled in 2002. In 2003, the number of reported cases was ten times more than that in 2001, and the number of people suffered was as high as 29,660, including 262 deaths Now In Sept 2008 Nearly 53,000 Chinese children sick from contaminated milk; 4 have died
Re: [budaya_tionghua] Re: Contohlah Kwee Tek Hoay
Mungkin betul kalau ketiga agama itu telah dipakai secara bersama sama di Tiongkok. Tapi di tanah Jawa baru pada tanggal 2 Agustus 1931 diadakan konferensi di Solo untuk pembentukan Sam Kauw Hwee secara resmi oleh Kwee Tek Hoay dkk. Analogi dengan Islam abangan yg telah lama ada di tanah Jawa tetapi baru dipopulerkan oleh pa Harto di dekade 80 an dengan sebutan agama kepercayaan. RGDS.TG --- On Wed, 8/4/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote: From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Subject: [budaya_tionghua] Re: Contohlah Kwee Tek Hoay To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, August 4, 2010, 11:14 AM Kwee Tek Hoay gaklah menyatukan 3 agama tapi memang 3 agama itu dah lama bersatu di Tiongkok sana. Gagasan2 penyatuan atau kalu pake bahasa laen toleransi 3 ajaran itu sudah ada sejak jaman dinasti Jin yg kurang lebih taon 300an s/d 400an Masehi. Lagipula gagasan2 toleransi itu didukung dgn filsafat2 atau jg pemikiran2 org Tionghoa jaman dulu kalau semua ajaran adalah baik adanya, gak ada agama atau ajaran yg lebih unggul. Prinsipnya sederhana, Jalan Langit or Jalan Tuhan selalu dekat kepada mereka yang bajik. Ditambah pula sesama penganut jalan suci dilarang saling melecehkan. Itulah nilai2 luhur org Tionghoa yg mestinya dipahami dan itu nilai luhur ada di Taoism, Ruism ama Buddhism Tiongkok yg disinifikasi. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... wrote: Mungkin sebagian dari anggota milis ini tahu tentang Kwee Tek Hoay. Dia adalah seorang budayawan yang serba bisa mulai dari pengarang buah kalam, penerbit buku / majalah, membuka sekolah, hingga pencetus agama. Buah kalamnya banyak yang diterbitkan dan disandiwarakan antara lain yang terkenal seperti Bunga Ros Dari Cikembang, Drama dari Merapi, Drama di Boven Digul,, Nonton Capgomeh, Korbannya Kong Ek, hingga Pendekar dari Chapei. Dia seorang yang berani dan tegas. Pada karyanya Korbannya Kong Ek, Tek Hoay secara gamblang membuka aib para hartawan Tionghoa yang lebih suka plesir (main kartu, main perempuan, dan sebagainya) katimbang rapat mengurus perkumpulan THHK. (sekolah Tionghoa). Yang jadi korban Sim Tek Beng, sekretaris THHK yang bekerja rajin dan jujur tapi terlalu polos. Pada novel lain Pendekar dari Chapei menceritakan tentang cinta segitiga antara seorang dokter pendidikan barat yakni dr.Tan, seorang idealis pembela Tiongkok bernama Khe Kiang, dan seorang gadis cantik bernama Liep Nio. Pada awalanya Liep Nio tertarik pada Khe Kiang yg begitu gencar berpidato untuk membela tanah leluhur Tiongkok dari serbuan Jepang, tapi belakangan Liep Nio jatuh hati pada dr Tan, setelah tahu bahwa Khe Kiang yang konon sedang bertempur membela tanah leluhur dari serbuan Jepang di Chapei ternyata ngumpet di desa kecil pulau Jawa. Malah yang membela Tiongkok sesungguhnya adalah dr Tan yang berpendidikan barat !! Novel karangan Tek Hoay yang lain adalah Drama Boven Digul isinya sarat dengan angan angan terbentuknya negara masa depan Indonesia padahal novel ini dikarang pada tahun 1929 !! Mengenai asimilasi Tek Hoay melukiskannya secara penuh romantis pada novelnya Bunga Ros Dari Cikembang, di mana ada seorang perjaka Tionghoa menikahi seorang gadis Sunda tanpa ada paksaan, tanpa ada hambatan agama, semua terjadi secara natur - almiah - indah sekali. Tek Hoay juga konsern dengan dunia pendidikan, dia buka sekolah yang terbuka bagi orang kaya maupun miskin, lengkap dengan asrama. Murid muridnya tidak hanya diajarkan pelajaran eksakta tetapi juga etika bagaimana makan pakai sendok-garpu, pakai sumpit, bahkan pakai tangan !! Tek Hoay ingin merangkum budaya barat, timur, dan lokal supaya mereka mampu beradaptasi di manapun mereka tinggal. Soal agama, Tek Hoay tidak memusuhi Islam, tidak memusihi Katolik, juga tidak Kristen. Beliau hanya bilang kalau mau bersaing dengan agama tersebut, jangan melecehkankannya, tapi bagaimana cara membuat agama Tionghoa lebih kuat, lebih mapan sehingga bisa setara. Maka oleh Beliau disatukannyalah agama Khong Kauw (Kong Hu Cu), Hoed Kauw (Budha), dan Too Kauw (Tao) menjadi Sam Kauw atau Tridharma sehingga jauh lebih kuat dari pada berdiri sendiri sendiri. Sungguh saya salut pada Kwee Tek Hoay yang mampu mengangkat harkat masyarakat Tionghoa tanpa lupa menghargai pluraisme. RGDS.TG
Re: [budaya_tionghua] Dampak Latihan Perang AS-Korea
Bung Made, Saya kira antara PRC dan ROC tidak ingin perang. Buat apa perang? Toh mereka saling memerlukan. PRC butuh ROC sebagai investor, RD sedang ROC butuh PRC sebagai pabrikan dan tenaga kerja. Kalau mereka perang tak ada yang diuntungkan, paling paling AS dan Rusia yg jual senjata. RGDS.TG --- On Thu, 7/29/10, Made S made_...@yahoo.com wrote: From: Made S made_...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Dampak Latihan Perang AS-Korea To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, July 29, 2010, 4:40 PM Saya baca di koran, sejak Senin lalu, Korea Selatan dan Amerika memulai latihan perang di laut sebelah timur Jepang untuk nakut nakutin Korut. Dikhawatirkan latihan perang AS-Korea berdampak negatif. Taiwan yang selama ini merasa tertekan oleh Tiongkok seakan mendapat angin segar. Mungkin saja besok atau lusa Taiwan dan AS mengadakan latihan perang bersama yang membuat Tiongkok gerah dan memancing perang di kemudian hari.
[budaya_tionghua] SIAPA TAKUT?
Sehari setelah TVRI menayangkan kunjungan para konglomerat ke Tapos (1992 kalau tidak salah) - saya bertemu dengan bung Sofyan Wanandi di CSIS, Tanah Abang. Maka tak pelak lagi saya tanya soal kunjungan ke Tapos tersebut. Saya bilang bahwa saya sempat takjub melihat Om Liem berbantahan dengan pak Harto di layar TV soal dana sumbangan yang 10% (kalau ndak salah) dari income per tahun untuk rakyat jelata. Menurut Om Liem nilai 10% terlalu besar, paling layak cuma 5% doang. Sejek bujek saya lihat di layar TV semua pejabat pada manut pada ucapan pak Harto, tapi Om Liem nggak! Kok berani ya? tanya saya pada bung Sofyan. Menurut bung Sofyan kalau acara itu nggak diedit malah lebih parah lagi, kita semua yang biasa diundang pak Harto bebas aja bicara, kenapa harus takut kalau benar? ujar bung Sofyan. Sebetulnya di antara kita tidak ada ganjalan rasialis, kita ketawa bersama, ngeledek bersama he..he.. Tapi gua sempet kaget juga ketika Om Liem mendadak keluarin kalkulator lalu menghitung langsung soal dana sumbangan yang diminta pak Harto, kata bung Sofyan. Lalu dia bilang nilainya kegedean! He..he..kacau juga om Liem, tapi gua suka, lanjutnya. RGDS.TG
Re: 回覆: Bls: [budaya_tionghua] Event Buda ya Tionghoa
Ada rumor yang menyatakan Suharto masih keturunan Tionghoa. Secara fisik mungkin saja. Pernah ada pembawa acara TV Kanada yang bertanya pada kedutaan Indonesia, apakah Suharto masih keturunan China? Pada tahun 1992 (kalau tak salah) Suharto mengumpulkan para konglomerat di Tapos yang tujuannya untuk mengajak para konglomerat memberikan dukungan bagi program presiden untuk bantuan rakyat jelata. Katanya, kita wajib menolong mereka (rakyat jelata) supaya tidak menjadi api dalam sekam. Kalau sampai 'meledak' kita sendiri yang rugi. Dalam posisi ini kelihatan Suharto berusaha memproteksi orang Tionghoa supaya tidak terjadi huru hara. Namun kita tidak tahu riwayat hidup Suharto sewaktu masih anak anak - mengapa pada awalnya dia benci pada segala sesuatu yg berbau china? Mungkinkah kakek atau ayahnya adalah orang Tionghoa yang meninggalkan dia dan ibunya sewaktu masih balita? Ingat Hitler dan Ahmedinejed yang paling anti Yahudi ternyata setelah diselidiki masih berdarah Yahudi yang mengalami trauma sewaktu masih kecil. RGDS.TG --- On Tue, 7/20/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: 回覆: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, July 20, 2010, 10:39 PM Sudah pasti mereka tidak mungkin menganjurkan asimilasi agama, mengganti agama orang tionghoa menjadi Islam. Karena yg aktif mendorong pemusnahkan tradisi leluhur justru beragama nasrani, bukan islam. Salah satu sasaran mereka adalah menggiring orang tionghoa yg sdh kehilangan tradisi leluhur menganut kepercayaan nasrani! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: ChanCT sa...@netvigator. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tue, 20 Jul 2010 21:18:43 +0800 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: 回覆: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa  Benar sekali, bung Zhou! Ditahun 60 LPKB sudah dibentuk, ... saat itu mereka sudah cukup keras menyerukan konsep asimilasinya, menyerukan agar Tionghoa ganti-nama, kawin campur, hanya saja saat itu belum sampai menyerukan juga ganti Agama menjadi Islam saja. Tapi, kenyataan sampai awal tahun 66, boleh dikatakan gak jalan seruan mereka untuk jalankan asimilasi, bahkan yang mau ganti nama saja juga tidak berapa, sangat sedikit sekali, untuk tidak mengatakan tidak ada orang mau ganti nama. Baru setelah tahun 66 bukan saja direstui Soeharto, bahkan diambil oper sebagai kebijaksanaan Pemerintah Orba, gerakan asimilasi yang dimulai dengan ganti-nama bisa dikatakan berlangsung. Berusaha menghilangkan segala yang berbau TIonghoa, dengan keluarkan ketentuan-ketentuan , Mudah-mudahan saja mereka-mereka yang saat itu berkeras ingin menghilangkan segala yang berbau Tionghoa pada dirinya, tidak lebih lanjut berusaha untuk paksakan juga pada orang lain, agar semua TIonghoa di Indonesia menghilangkan segala yang berbau TIonghoa pada dirinya. Persatuan dan keharmonisan hidup bermasyarakat majemuk, tidak harus menghilangkan setiap perbedaan yang ada, lebih-lebih perbedaan biologis yang hanya bisa dilebur menjadi sesuatu yang baru setelah bergenerasi turun-temurun, ratusan bahkan ribuan tahun. Persatuan dan keharmonisan hidup bermasyarakat akan lebih mudah dicapai dengan jalan kesadaran untuk saling menerima dan menghormati segala perbedaan yang ada. Setiap manusia yang hidup dalam masyarakat itu harus bisa menerima dan menghormati sesama manusia dengan segala perbedaan yang ada, ya beda ras, beda suku, beda etnis, beda Agama bahkan beda pandangan politik-ideologi. BHINEKA TUNGGAL IKA itulah yang harus diwujudkan dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat di Nusantara ini. Bisakah dibayangkan, kalau usaha asimilasi dilangsungkan dengan menghilangkan yang berbau TIonghoa, menghilangkan yang Batak, menghilangkan yang Makasar, ... yang berarti semua yang minoritas meleburkan diri menjadi suku Jawa yang mayoritas?! Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: zho...@yahoo. com 收件者: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 傳é€�日期: 2010å¹´7月20æ—¥ 15:39 主旨: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa Orang mau punya lain keyakinan sih sah2 saja, dia mau anti sama budaya leluhur ya silahkan. Yg paling menyakitkan: cina2 itu sampai hati meminjam tangan penguasa untuk melakukan penindasan! Menurut saya, dosa pertama tetap suharto, karena dia yg punya kuasa. Orang2 anti nenek moyang itu sejak dulu sudah ada, tapi mereka toh tidak bisa berbuat macam2. Tapi Begitu suharto dan orde baru berkuasa, mereka tiba2 naik daun menjadi otak sekaligus antek suharto dlm membantai budaya leluhur! Sampai hari ini, orang2 semacam ini masih malang melintang di forum umum, hanya saja rapi membungkus diri. Bila situasi berbalik, mereka bisa menikam kembali! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: David dkh...@yahoo. com
[budaya_tionghua] UFO MENGINTAI TIONGKOK
UFO (Undentified Flying Object) sungguh ada. Sewaktu Amerika Serikat menjadi negara adiluhung (mulai 1930 hingga kini), UFO berterbangan di banyak negara bagian Amerika Serikat - sejumlah penduduk 'diculik' sewaktu mereka lelap tidur. Malah di gurun Nevada ada satu daerah yang namanya Area 55. Di daerah ini penduduk bahkan wartawan dilarang masuk. Konon di sana ada hangar UFO yang tertawan dan menjadi objek riset dept pertahanan udara AS. Kalau Amerika Serikat berhasil menemukan teknologi anti gravitasi, maka negara ini mampu membuat pesawat terbang yang bisa melesat maju-mundur-kiri-kanan, tanpa perlu manuver lagi - langsung berubah arahnya Rupanya UFO juga sadar kalau Tiongkok mendadak menjadi negara adiluhung, makanya mulai bulan Juni, hampir saban malam UFO terlihat di langit Beijing sehingga penerbangan Beijing turut terganggu. Diprediksi UFO ini akan mengambil sampel atau mengorek informasi dari kemajuan Tiongkok dengan cara 'menculik' warga yang sedang tidur.. Jelasnya UFO itu memiliki misi dan visi yang tidak sembarang muncul. Khabarnya UFO jarang muncul di Afrika karena benua ini lambat berkembang. RGDS.TG
Re: [budaya_tionghua] Re: Rawon Pucung Berkeluak Juga. (Was: Ayam Keluak)
Twakim saya tinggal di Bogor (Jl. Perniagaan) - sekarang sudah meninggal, eh resepnya ikut dibawa. RGDS.TG --- On Thu, 7/15/10, Dipo dipod...@yahoo.com wrote: From: Dipo dipod...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Rawon Pucung Berkeluak Juga. (Was: Ayam Keluak) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, July 15, 2010, 6:02 PM Ophoeng, ko David, pak Tjandra dan lainnya, Saya pertama kali mencicipi ayam keluak di Singapuara, dan selama ini mengira hidangan itu khas Peranakan semenanjung Melayu. Memang seperti rawon, kuahnya hitam begitu. Baru tahu kalau masakan itu juga dikenal di Jawa Barat setelah membaca buku Peranakan Tionghoa Indonesia, Sebuah Perjalanan Budaya. Ternyata ko David pak Tjandra sudah pernah mencicipi masakan itu disini. Malah ternyata ada sapi gabus keluak juga. Twakim pak Tjandra dulu tinggal di daerah mana ya ? Kalau masak sendiri saya takut, karena konon keluak itu mengandung racun. Lha saya bikin masakan dari bahan yang tidak beracun saja bisa sakit perut :D Jadi sepertinya saya musti tunggu hidangan ini keluar di Mirah Delima. Salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... wrote: Sebetulnya ayam keluak sama seperti sapi keluak atau gabus keluak, cuma bahan dagingnya yg beda. Saya pernah makan pepes pucung di rumah saya punya twakim, rasanya tuh pepesan eunak tenan, gurih dan wangi. Tapi setelah beliau berpulang - saya jadi kehilangan pepes pucung. Ada yg tau di mana bisa beli pepes pucung? Soalnya dari penelusuran saya se Jabar, nggak ada yang jual tuh. RGDS.TG --- On Wed, 7/14/10, Ophoeng opho...@... wrote: From: Ophoeng opho...@... Subject: [budaya_tionghua] Rawon Pucung Berkeluak Juga. (Was: Ayam Keluak) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 14, 2010, 11:06 PM  Bung Andipo dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Saya belum pernah makan ayam keluak, juga ndak tahu di mana mesti cari menu ini di Jakarta, sorry. Tapi kalau lihat resep dan cara masaknya, kayaknya sih itu versi ayam untuk rawon daging sapi (Surabayan), atau pucung untuk gabus (Betawian). Ketiga-tiga menu tsb memakai keluak sebagai bumbu utama, berkuah. Hanya saja beda di BBU - Bahan Baku Utama-nya, yakni ayam, sapi dan ikan gabus. Dugaan saya, ayam keluak gak gitu populer di mari untuk dimasak 'rawon', karena jaman dulu ayam-nya masih ayam kampung tak berlemak, kurus-kering, jadi kurang sedep-mantep kalau dimasak rawon. Lebih sedep juga kalau dimasak opor yang pake santen. Bandingkan dengan rawon pakai daging sapi yang dipilih bagian berlemak - panas-panas makan gawon - sega rawon (nasi rawon) yang dikondimeni asinan telur bebek dan langunya si pendekar (pendek kekar) kecambah mentah dan sambel terasi yang ditumis dulu pake minyak jelantah wah. mending anda ajak mertua bareng makannya, daripada ntar beliau dicuekin ajah ketika lewat, jeh! Beda ama sekarang, ayam-mya panm ayam negeri yang montok tak banyak gerak berlemak, mestinya sih akan enak juga dimasak rawon begitu. Seperti halnya sekarang, kayaknya ada kedai yang menawarkan variasi rawon dengan memakai tulang iga sapi sebagai BBU-nya. Kalau anda mau, coba ajah pakai resep rawon untuk masak ayam keluak. Pilih ayam-nya yang gemuk bergajih, biar setara sedep-mantep gurihnya karena ada lemak itu. Atau lihat saja resep-nya di link berikut: http://www.asianonlinerecipes.com/nyonya/ayam-buah-keluak.php http://original-javanese-recipes.blogspot.com/2007/03/sop-rawon-east-java-traditional-beef.html http://masakkue.blogspot.com/2008/10/gabus-pucung-pedas-makanan-indonesia.html Ketiga resep itu semuanya memakai buah keluak sebagai bumbu utamanya. Hasilnya tentu saja kurang lebih sama. Begitulah saja kira-kira ya. Mong-omong, itu buku ttg Peranakan Indonesia di Indonesia atau di Malaysia? Salam makan enak dan sehat, Ophoeng --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dipo dipodipo@ wrote: Rekan semua, Sewaktu membaca buku Peranakan Indonesia Tionghoa semalam, dibagian makanan (bagian pertama yang saya baca) disinggung tentang Ayam Keluak. Menurut buku itu, hidangan ini juga bisa didapatkan di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Buat saya ini informasi baru, sebelumnya saya mengira masakan ini khas Malaysia / Singapura. Apakah ada rekan2 yang tahu dimana bisa mendapatkan masakan ini ? Salam
Re: [budaya_tionghua] Rawon Pucung Berkeluak Juga. (Was: Ayam Keluak)
Sebetulnya ayam keluak sama seperti sapi keluak atau gabus keluak, cuma bahan dagingnya yg beda. Saya pernah makan pepes pucung di rumah saya punya twakim, rasanya tuh pepesan eunak tenan, gurih dan wangi. Tapi setelah beliau berpulang - saya jadi kehilangan pepes pucung. Ada yg tau di mana bisa beli pepes pucung? Soalnya dari penelusuran saya se Jabar, nggak ada yang jual tuh. RGDS.TG --- On Wed, 7/14/10, Ophoeng opho...@yahoo.com wrote: From: Ophoeng opho...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Rawon Pucung Berkeluak Juga. (Was: Ayam Keluak) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 14, 2010, 11:06 PM Bung Andipo dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Saya belum pernah makan ayam keluak, juga ndak tahu di mana mesti cari menu ini di Jakarta, sorry. Tapi kalau lihat resep dan cara masaknya, kayaknya sih itu versi ayam untuk rawon daging sapi (Surabayan), atau pucung untuk gabus (Betawian). Ketiga-tiga menu tsb memakai keluak sebagai bumbu utama, berkuah. Hanya saja beda di BBU - Bahan Baku Utama-nya, yakni ayam, sapi dan ikan gabus. Dugaan saya, ayam keluak gak gitu populer di mari untuk dimasak 'rawon', karena jaman dulu ayam-nya masih ayam kampung tak berlemak, kurus-kering, jadi kurang sedep-mantep kalau dimasak rawon. Lebih sedep juga kalau dimasak opor yang pake santen. Bandingkan dengan rawon pakai daging sapi yang dipilih bagian berlemak - panas-panas makan gawon - sega rawon (nasi rawon) yang dikondimeni asinan telur bebek dan langunya si pendekar (pendek kekar) kecambah mentah dan sambel terasi yang ditumis dulu pake minyak jelantah wah. mending anda ajak mertua bareng makannya, daripada ntar beliau dicuekin ajah ketika lewat, jeh! Beda ama sekarang, ayam-mya panm ayam negeri yang montok tak banyak gerak berlemak, mestinya sih akan enak juga dimasak rawon begitu. Seperti halnya sekarang, kayaknya ada kedai yang menawarkan variasi rawon dengan memakai tulang iga sapi sebagai BBU-nya. Kalau anda mau, coba ajah pakai resep rawon untuk masak ayam keluak. Pilih ayam-nya yang gemuk bergajih, biar setara sedep-mantep gurihnya karena ada lemak itu. Atau lihat saja resep-nya di link berikut: http://www.asianonlinerecipes.com/nyonya/ayam-buah-keluak.php http://original-javanese-recipes.blogspot.com/2007/03/sop-rawon-east-java-traditional-beef.html http://masakkue.blogspot.com/2008/10/gabus-pucung-pedas-makanan-indonesia.html Ketiga resep itu semuanya memakai buah keluak sebagai bumbu utamanya. Hasilnya tentu saja kurang lebih sama. Begitulah saja kira-kira ya. Mong-omong, itu buku ttg Peranakan Indonesia di Indonesia atau di Malaysia? Salam makan enak dan sehat, Ophoeng --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dipo dipod...@... wrote: Rekan semua, Sewaktu membaca buku Peranakan Indonesia Tionghoa semalam, dibagian makanan (bagian pertama yang saya baca) disinggung tentang Ayam Keluak. Menurut buku itu, hidangan ini juga bisa didapatkan di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Buat saya ini informasi baru, sebelumnya saya mengira masakan ini khas Malaysia / Singapura. Apakah ada rekan2 yang tahu dimana bisa mendapatkan masakan ini ? Salam
Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa
Tiongkok tidak merasa dijajah oleh bangsa Manchu (Dinastti Ching) atau bangsa Mongol (Dinasti Yuan), karena baik Manchu dan Mongol - dua duanya ethnis Tiongkok yang membentuk PRC, kecuali Jepang yg menjajah sebagian Tiongkok From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, July 5, 2010 4:59:17 PM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa yup tuh kuncir lambang penaklukan org han thdp org man. so gak selalu org2 tionggoan dikuncirlar, soale itu tionggoan adalah nama wilayah yg dalemnya ada suku2 selaen han getu lho. kalu pelecehan2 seh masih belon apa2, ini banyak yg berbahasa inggris ria dicampur bahasa indoesia lho. apa biar dianggep intelek en modern kalu cas cis cus diselipin basa inggris ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Maria Claudia claudia_maria_...@... wrote: Ngomong-ngomong soal budaya, saya kira orang Indonesia ini lagi pada mabok. Coba lihat acara-acara komedi di TV. Mana ada yang merepresentasikan budaya Indonesia yang katanyha adiluhung itu kecuali pakaiannya? Jaman sekarang ini jaman budaya pelecehan. Setiap acara lucu-lucuan di TV pasti ada orang cebolnya (Ucok misalnya), yang gendutnya (Pretty Asmara), yang bancinya (Aming), yang gagap (lupa namanya), yang latah (mpok Ati) atau saling ejek (seperti di Demo crazy). Memangnya kalau tidak mengexploitasi kekurangan fisik itu ga bisa melucu apa? Padahal setahu saya orang Indonesia itu adalah orang yang sopan dan ramah. Saya secara pribadi sih tersinggung kalau ada komedi yang menggambarkan encek-encek yang pelo, terus rambutnya dikepang. Engkong saya juga datang dari China tapi rambutnya ga dikepang tuh dan papa saya ga pelo tuh Malahan saudara-saudara saya yang ngerti sejarah China bilang bahwa orang Chinese dikepang itu adalah suatu penghinaan terhadap orang Tionggoan, karena itu menandakan penjajahan wangsa Ching terhadap orang Tionggoan. Kok orang-orang INTI ga ada yang protes ya? Atau saudara-saudara saya yang salah? From: d_kencanaw...@... d_kencanaw...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sat, July 3, 2010 8:27:12 AM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa Saya gak tau midnight sale kayak apa, saya gak tau ada apa saja di mal. 90% belanja bulanan saya di Alfamidi/Indomaret, dari sprei sampai gelas minum saya bermotif batik dari berbagai daerah di Indonesia. Kalo saya tanyain bazar di acara ini lebih karena hobby saya koleksi barang khas dari 2 budaya, Indonesia dan Tionghoa,tok. Nah yg Tionghoa ini yg masih kurang. Klo budaya Indonesia itu anda bilang konsumtif, konsumtif itu kembali ke pribadi orang masing2 dibelahan dunia manapun not even Indonesia. Kenapa orang Indonesia konsumtif? Klo menurut saya sih karna udah turunan feodalnya kali, jd gengsi aja ama gaya yg digedein. Kebanyakannya gitu...kaleee. ... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Erik rsn...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sat, 03 Jul 2010 14:45:10 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa Azura Mazda mempertanyakan ada tidaknya KEBUDAYAAN INDONESIA. Menurut beliau yang ada hanyalah kebudayaan Sunda, Jawa, dll. Tidak pernah ada yang namanya Kebudayaan Indonesia. Oleh Agung Setiawan dijawab bahwa KEBUDAYAAN INDONESIA adalah sebutan untuk keseluruhan kebudayaan-kebudaya an yang ada di Indonesia, termasuk kebudayaan Sunda, Jawa dll yang disebut Azura Masda. Tapi, rupanya posting dari Kencanawati ini telah menjawab pertanyaan Azura Mazda. Ternyata yang namanya KEBUDAYAAN INDONESIA itu memang ada, yakni Bazar, Shopping. Itulah Budaya Pop Indonesia. Mengunjungi pusat pembelanjaan, jalan-jalan di Mall, ngeborong di bazar. Itulah kebiasaan orang Indonesia yang kini telah membudaya dan menjadi Kebudayaan khas Indonesia. Salam, Erik - - - - - - - -- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ::KaNia:: d_kencanawati@ ... wrote: Ada bazarnya gak? Kalau ada aku mw datang nih...shopping. ..shopping. .. ;p 'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not sure about the universe.' - Albert Einstein? ?This is the final test of a gentleman: his respect for those who can be of no possible value to him - William Lyon Phelps
Re: [budaya_tionghua] EVENT BUDAYA TIONGHUA
Bung Made, Terima kasih atas masukannya. Yang layak menjawab usul bung Made adalah pak Ardian - monggo pak. RGDS.TG From: Made S made_...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, July 5, 2010 1:45:58 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] EVENT BUDAYA TIONGHUA Yth pak Chandra, Ide bagus tuh. Kalau milis Budaya Tionghua adakan lagi seminar di VOC - muat undangannya jauh jauh hari. --- On Fri, 7/2/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com wrote: From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] EVENT BUDAYA TIONGHUA To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Friday, July 2, 2010, 4:17 AM Dear member, Sewaktu seminar Peh Cun tempo hari - ibu Susilowati sempat curhat pada saya kalau beliau ingin jadikan VOC Galangan sebagai tempat event Budaya Tionghua. Semisal diadakannya Seminar Pagelaran Kebaya dan Sarung Ncim, Seminar Festival Masakan Peranakan dan lain lain. Kerja sama ini bisa dibicarakan supaya saling menguntungkan. Kebetulan penerbitan saya satu grup dengan Indonesia Tatler (Pinpoint Group) - saya usahakan even even ini bisa dimuat di penerbitan tsb. Dan kalau mj POST terbit kembali maka iklan dan ulasannya bisa dimuat di sana. Bagaimana tanggapan member milis ini? RGDS.TG
[budaya_tionghua] PRC dan ROC Akur Akur Aja
Dear member, Sebetulnya baik PRC maupun ROC ogah perang. Kalo pakai sipoah nggak ada untungnya. Coba aja sekarang liat - apa sih bedanya antara Taiwan sekarang dengan Taiwan kalo nanti jadi provinsi? Nggak ada! Lha pengusaha Taiwan boleh buka pabrik en punya rumah di daratan bahkan kawinin amoy daratan welcome banget. Orang daratan juga sudah bisa pigi jalan jalan ke Taiwan . Di deket Shanghai ada daerah Taiwan, sekolah Taiwan, klub Taiwan nggak apa apa tuh. Sekarang saban minggu sudah ada puluhan pelintasan kapal laut dan pesawat terbang - nggak seperti dulu lagi. Tahun depan udah jadi terowongan bawah laut dan jembatan penyeberangan yg hubungi daratan dan Taiwan, KA cepat dari Taiwan nanti bisa melanglang daratan juga sebaliknya. Taiwan butuh daratan sebagai pabrik mereka. Daratan juga butuh Taiwan sebagai RD mereka. Seperti suami isteri karena saling butuh maka ada ikatan. Yang bahaya kalo mereka nggak saling butuh - nah perang deh. Jadi menurut owe, PRC cuman bilang Taiwan jangan proklamasi , karena itu melanggar kedaulatannya. Selama Taiwan nggak proklamasi - mau dagang sama negara luar mau ikut acara olah raga luar boleh boleh aja tuh. Malah sewaktu marak maraknya bajak laut Somalia. Angkatan laut PRC mengawal seluruh maskapai kapal PRC dan juga ROC tanpa pungut biaya. Sebab Taiwan dianggap provinsinya jadi setiap kepentingan Taiwan pasti dibela PRC. Eh, ramalan cuaca CCTV tiap malam pasti liput juga cuaca Taiwan seperti provinsi laennya. Tempo hari ada siklon angin ribut malah yang paling repot PRC - kirim bantuan bolak balik pake kapal laut. Memang seh dimana mana juga ada orang yg suka en nggak suka - tapi kayaknya yg suka damai lebih banyak dari pada yg suka perang. Itu kira kira owe punya pendapet. RGDS.TG --- On Thu, 6/17/10, Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com wrote: From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, June 17, 2010, 2:31 AM Salah satu hal yang menarik perhatian adalah seolah-olah adanya 2 negara China, yaitu PRC ( People Republic of China ) dan R.O.C ( Republic of China )/Taiwan..kenapa jadi begini yah. Kalau kita perhatikan, ini bukan sekedar nama, tetapi memang menujrus kepada perbedaan ideologi yang sangat tajam. Taiwan tidak merasa bagian dari PRC, sebaliknya PRC mengatakan bahwa Taiwan hanya salah satu propinsi PRC. Walaupun tidak terjadi peperangan, kadang menakutkan juga kalau sewaktu-waktu rudal jarak jauh/menengah diluncurkan dari daratan Tiongkok ke Pulau Formosasambil merinding... :(. Apalagi PRC sudah berulangkali memperingatkan Taiwan. Didalam benak saya ada dua tanda tanya : 1.PRC mengkaim bahwa Taiwan adalah salah satu provinsi PRC. Apa iya? Dasarnya apa? 2.R.O.C mengklaim bahwa Taiwan bukan merupakan bagian dari PRC, apa iya? dasarnya apa ? Tentu saja diantara 2 pihak itu hanya 1 yang benar. Menurut teman2 BT ( Budaya Tionghoa ) pihak mana yang harus kita ikuti dan mana yang benar ? Sebagai catatan, menurut pengamatan saya dari dulu, mayoritas keturunan Tionghoa di Indonesia ( saya gak tau kalau di Singapore, Malaysia dan lain-lainnya ) baik yang totok ataupun yang babah seolah-olah hanya memihak pada PRC, kenapa bisa begitu yah? Sebagai info bagi yang belum pernah ke Taiwan, bahwa Taiwan sudah punya bendera sendiri , punya bentuk pemerintahan sendiri dan mata uang sendiri. Nah lho..!! Ada yang bisa memberikan pencerahan.. ?
[budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS
Jadi pekerja masal di PRC (seperti di pabrik) memang berat. Saya pernah diundang ke pabrik Konka di Shenzhen. Dulu mereka kerja 6 x 12 jam - ini termasuk perusahaan yang manusiawi di banding perusahaan lain. Oleh karena mereka berasal dari desa yang jauh maka dibuatkan mess bertingkat khusus pegawai. Dalam satu kamar bisa diisi antara 3 sampai 6 orang. Nah kendalanya memang bahasa. Mereka bergaul akrab di antara orang sedesa, bahkan mereka tidak bisa bercakap dengan orang lain desa! Bayangkan kalau kita sudah kerja 12 jam sehari, lalu pulang ke mess malah dicuekin karena tidak punya teman sedesa - besoknya kita kerja lagi dari pagi sampe menjelang malam - jalan kaki di kompleks pabrik ke mess yang ngebosanin, sesampe di mess malah tambah be-te. Makanan kantin lama lama juga bosan, mau jajan di luar pasti bakal defisit. Makanya nggak heran kalau di Foxconn ampir saban minggu ada pegawai yang bunuh diri dari lantai tinggi. Udah dibacain mantera (siapa tau ada kuasa gelap) tetap saja tubuh tubuh berjatuhan bag big bug seperti musim duren. Memang untuk urus negara sebesar Tiongkok bukan perkara gampang - walau bagaimana PRC layak diacungi jempol karena sudah bikin infrastruktur negara maju pesat. Ya memang negara yg punya rakyat melimpah ruah, suka dikerja paksakan. Stadion Yan Oh (sarang burung) dan bendungan raksasa juga dibangun pake kerja paksa. Dulu kalau kaisar Sin Chi Ong tidak pake tangan besi mungkin tembok raksasa yg sekarang jadi kebanggaan Tiongkok - tempat kita foto sana foto sini bakal nggak ada. Sama kayak di Mesir kalau nggak ada kerja paksa ya nggak ada piramid. Jadi memang kudu begitu kayaknya. RGDS.TG .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: MARKETPLACE Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now. Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog Cat Answers Center. Hobbies Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests. Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use .
Re: [budaya_tionghua] GATHERING MILIST BUDAYA TIONGHOA
Yth bung Ardian, Saya ikutan nyumbang majalah POST Media -- supaya member milis tau kayak apa tampilannya sewaktu masih terbit. Cukup 50 expl? Nah acara seperti ini selayaknya diliput oleh media (sayang POST dah tutup) dan dikenalkan ke warga Tionghoa supaya budaya Tionghoa tetap diminati oleh generasi muda - generasi penerus kita. RGDS.Tjandra G --- On Thu, 6/3/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote: From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Subject: [budaya_tionghua] GATHERING MILIST BUDAYA TIONGHOA To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, June 3, 2010, 2:31 PM Teman2 sekalian, kita bakalan ngadain gathering milist Budaya Tionghoa yg akan diadakan pada tanggal : 20 Juni 2010 jam : 13:00-17.00 tempat : Galangan VOC ( VERY OLD CAFE ) alamat : jl.Kakap no.1-3 kelurahan Penjaringan Jakarta Utara Seperti biasanya, setiap gathering milist Budaya Tionghoa selalu diikuti diskusi budaya dan bbrp peragaan. Jadi susunan acaranya kurang lebih antara lain ramah tamah sesama member, makan bacang bersama, diskusi tentang Peh Cun bersama Suma Miharja. Beberapa acara lain sedang dirundingin, tapi pada gathering kali ini porsi ramah tamah sesama member akan menjadi prioritas utama. BTW ini semua acara masih sementara, moga2 ada tambahan acara laen. Biaya makan bacang gratis, trims atas sumbangan ko Erik, Yuli dan teman-temen laen yg mau sumbang bakcang. Plus kita terimakasih banget ama ibu Susi sebagai owner yg nyediain tempat buat kita gathering ini. Diluar itu seperti minum kopi, juice, makan kue or makanan laen di VOC ya harap kesadaran tanggung masing2 ya hehehehe. Ya kalu aer teh gratislar. Untuk pendaftaran bisa daftar pada mbak Yuli by sms di 08119693277 or Nah ini petanya kalu yg pada bingung itu galangan VOC dimana. Or bisa melalui moderartor di budaya_tionghoa-ow...@yahoogrops.com Ini map buat cari lokasinya http://maps.google.com/maps?f=qsource=s_qhl=zh-CNgeocode=q=Jalan+Kakap+-+Penjaringan,+Jakarta,+Indonesiasll=-6.300796,106.832643sspn=0.009427,0.019248ie=UTF8hq=hnear=Jalan+Kakap+-+Penjaringan,+Penjaringan,+Jakarta+14440,+%E5%8D%B0%E5%BA%A6%E5%B0%BC%E8%A5%BF%E4%BA%9Az=16 http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/bangunan-cagar-budaya/177-jakarta-utara/712-restocafe-galangan-voc
Re: [budaya_tionghua] TATAP MUKA POST BUTIONG
Usulan bagus. Misi majalah POST Butiong adalah untuk menyiarkan budaya Tionghoa melalui media cetak. Untuk memajukan Budaya Tionghua memang dibutuhkan majalah yang selain beredar di kalangan member (dengan discount khusus) juga beredar di kalangan umum. Dengan cara ini jumlah member Butiong bisa bertambah dan wawasan Butiong juga bertambah luas. Bagi mereka yg berminat sharing bisa menghubungi e-mail saya. Terima kasih. Salam, TG --- On Thu, 5/6/10, Made S made_...@yahoo.com wrote: From: Made S made_...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] TATAP MUKA POST BUTIONG To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, May 6, 2010, 12:12 PM Barangkali sharing saham di go public aja di kalangan anggota budaya tionghoa. Siapa tahu ada yang mau? --- On Mon, 5/3/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com wrote: From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] TATAP MUKA POST BUTIONG [1 Attachment] To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Monday, May 3, 2010, 6:56 AM Dear member, Pekan silam kami mengadakan acara tatap muka di resto Sari Kuring Kelapa Gading. Yang hadir bung Ardian, bung Hendri, bung Robby, dan ibu Yanthi (teman teman bung Ardian) serta saya dan bung Yanto. Topiknya mencari titik temu apakah antara majalah POST dan Butiong bisa terjalin kerja sama. Dari pertemuan tersebut diresume bahwa Butiong memiliki penulis penulis handal yang bisa membantu membuat artikel untuk majalah POST terutama yang menyangkut Budaya Tionghoa bahkan tanpa pamrih (wah!). Soal ikut saham belum bisa diputuskan karena Butiong punya beberapa pengurus jadi harus dirapatkan secara matang. Demikian berita perkembangan rencana penerbitan majalah Post-Butiong. RGDS.TG
Re: [budaya_tionghua] Re: TATAP MUKA POST BUTIONG
Bung BH Jo, Udah bagus tuh, pake cara lama aja oke. RGDS.TG --- On Tue, 5/4/10, B.H. Jo b...@yahoo.com wrote: From: B.H. Jo b...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: TATAP MUKA POST BUTIONG To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, May 4, 2010, 9:20 PM Sdr. Ghozalli yb, Terima kasih utk. penerangannya tetapi saya masih tidak mengerti ttg.: buka news, dimana? Bisa terangkan step by step? Saya mempunyai cara lain yaitu copy foto dari foto file, kemudian pergi ke Post, kemudian ke Compose your message to Text-Rich Editor, kemudian paste spt. test dibawah ini. Regards, BH Jo --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Yth sdr BH Jo, Untuk attachment, mula mula foto didown load ke PC lalu kasih nama file. Kemudian buka news setelah kita isi surat news lalu kita attach foto yg sudah kita file. Untuk attach kita mesti sabar, kalau lagi crowded bisa lama. Begitu saja caranya. RGDS.TG --- On Tue, 5/4/10, B.H. Jo b...@... wrote: From: B.H. Jo b...@... Subject: [budaya_tionghua] Re: TATAP MUKA POST BUTIONG To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, May 4, 2010, 6:06 AM  Sdr. Ghozalli dan member lain, Ini posting ini ada foto attachment-nya. Bagaimana caranya menambah foto attachment kalau posting sesuatu? Terima kasih, BH Jo --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Dear member, Pekan silam kami mengadakan acara tatap muka di resto Sari Kuring Kelapa Gading. Yang hadir bung Ardian, bung Hendri, bung Robby, dan ibu Yanthi (teman teman bung Ardian) serta saya dan bung Yanto. Topiknya mencari titik temu apakah antara majalah POST dan Butiong bisa terjalin kerja sama. Dari pertemuan tersebut diresume bahwa Butiong memiliki penulis penulis handal yang bisa membantu membuat artikel untuk majalah POST terutama yang menyangkut Budaya Tionghoa bahkan tanpa pamrih (wah!). Soal ikut saham belum bisa diputuskan karena Butiong punya beberapa pengurus jadi harus dirapatkan secara matang. Demikian berita perkembangan rencana penerbitan majalah Post-Butiong. RGDS.TG
[budaya_tionghua] TATAP MUKA POST BUTIONG [1 Attachment]
Dear member, Pekan silam kami mengadakan acara tatap muka di resto Sari Kuring Kelapa Gading. Yang hadir bung Ardian, bung Hendri, bung Robby, dan ibu Yanthi (teman teman bung Ardian) serta saya dan bung Yanto. Topiknya mencari titik temu apakah antara majalah POST dan Butiong bisa terjalin kerja sama. Dari pertemuan tersebut diresume bahwa Butiong memiliki penulis penulis handal yang bisa membantu membuat artikel untuk majalah POST terutama yang menyangkut Budaya Tionghoa bahkan tanpa pamrih (wah!). Soal ikut saham belum bisa diputuskan karena Butiong punya beberapa pengurus jadi harus dirapatkan secara matang. Demikian berita perkembangan rencana penerbitan majalah Post-Butiong. RGDS.TG
Re: [budaya_tionghua] Re: TATAP MUKA POST BUTIONG
Yth sdr BH Jo, Untuk attachment, mula mula foto didown load ke PC lalu kasih nama file. Kemudian buka news setelah kita isi surat news lalu kita attach foto yg sudah kita file. Untuk attach kita mesti sabar, kalau lagi crowded bisa lama. Begitu saja caranya. RGDS.TG --- On Tue, 5/4/10, B.H. Jo b...@yahoo.com wrote: From: B.H. Jo b...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: TATAP MUKA POST BUTIONG To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, May 4, 2010, 6:06 AM Sdr. Ghozalli dan member lain, Ini posting ini ada foto attachment-nya. Bagaimana caranya menambah foto attachment kalau posting sesuatu? Terima kasih, BH Jo --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Dear member, Pekan silam kami mengadakan acara tatap muka di resto Sari Kuring Kelapa Gading. Yang hadir bung Ardian, bung Hendri, bung Robby, dan ibu Yanthi (teman teman bung Ardian) serta saya dan bung Yanto. Topiknya mencari titik temu apakah antara majalah POST dan Butiong bisa terjalin kerja sama. Dari pertemuan tersebut diresume bahwa Butiong memiliki penulis penulis handal yang bisa membantu membuat artikel untuk majalah POST terutama yang menyangkut Budaya Tionghoa bahkan tanpa pamrih (wah!). Soal ikut saham belum bisa diputuskan karena Butiong punya beberapa pengurus jadi harus dirapatkan secara matang. Demikian berita perkembangan rencana penerbitan majalah Post-Butiong. RGDS.TG
Re: [budaya_tionghua] POST BUTIONG BAKAL TERBIT
Dear member, Terima kasih atas masukan para member baik melalui milis ini atau langsung ke owe punya e-mail yang pada prinsipnya mendukung lahirnya POST Butiong. Untuk soal gathering owe serahkan ke butiong owner grup untuk menatanya. Sekali lagi terima kasih kepada para sianseng sekalian dan kepada butiong owner grup yang mau menjembatani gathering tsb. RGDS.TG --- On Thu, 4/15/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com wrote: From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] POST BUTIONG BAKAL TERBIT To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, April 15, 2010, 12:52 PM Dear member, Owe kepikiran untuk menerbitkan majalah bulanan dengan nama POST Butiong. Setiap komunitas termasuk milis perlu media cetak, sebaliknya setiap majalah perlu komunitas. Sehubungan dengan hal tersebut, owe dengan rendah hati mengajak para sianseng untuk turut urun rembug baik dalam hal kepemilikan saham, kepengurusan perusahaan maupun kepengurusan redaksi POST Butiong. Artikel yang bakal dimuat antara lain: 1. Kisah Nyata (Misteri / Keluarga / Percintaan), 2. Seputar Budaya Tionghoa, 3. Profil Tokoh Tionghoa, 4. Cerita Klasik Tionghoa, 5. Opini Warga Tionghoa, 6. Wisata (kunjungan ke Tiongkok, seperti ke Shanghai Expo atau mancanegara) , 7. Mangkal Asyik (kongkow soal makanan di restoran Tionghoa), 8. Cerita Silat, 9. Politik Warga Tionghoa, 10. Lifestyle keluarga Tionghoa, 11. Liputan Perusahaan Tionghoa, 12. Cergam Si Tik Wan (gantinya Put On), 13. Fauna Flora trend warga Tionghoa, 14. Aneka Peristiwa (cuplikan beragam kegiatan perkumpulan Tionghoa) 15. Cerpen Warga Tionghoa, 16. Artikel Motivasi pemacu semangat, 17. Fengshui dan Hoki, 18. Jagad Unik (foto foto kejadian unik), 19. Tempo Doeloe (cerita tentang kapiten atau mayor Chinese atau peristiwa menarik tempo dulu), 20. Cergam Oey Tambahsia. Nah kira kira begitulah isi majalah POST Butiong. Sehubungan dengan itu owe kepingin mengundang para sesepuh Butiong seperti bung David Kwa, bung Ophoeng, bung Budiman, bung Didi, Bung Agus, bung Erik, bung Suma Mihardja, bung HS.Han, bung Zhoufy, dan bung bung lainnya yang owe tida sebut untuk bertemu darat. Lokasi pertemuan di resto/cafe VOC Galangan sehubungan dengan itu owe pingin dapat masukan: 1. Kapan diadakan (tgl dan jam) pertemuan yang cocok utk para sianseng?, 2. Lokasi VOC Galangan ok? Kalau tidak di mana? 3. Nama para sianseng yang bersedia datang. Boleh jawab melalui milis Butiong atawa ke owe punya e-mail. Terima kasih atas perhatian para sianseng, mohon maaf jika ada salah kata. Soja dari owe, Tjandra Ghozalli
[budaya_tionghua] POST BUTIONG BAKAL TERBIT
Dear member, Owe kepikiran untuk menerbitkan majalah bulanan dengan nama POST Butiong. Setiap komunitas termasuk milis perlu media cetak, sebaliknya setiap majalah perlu komunitas. Sehubungan dengan hal tersebut, owe dengan rendah hati mengajak para sianseng untuk turut urun rembug baik dalam hal kepemilikan saham, kepengurusan perusahaan maupun kepengurusan redaksi POST Butiong. Artikel yang bakal dimuat antara lain: 1. Kisah Nyata (Misteri / Keluarga / Percintaan), 2. Seputar Budaya Tionghoa, 3. Profil Tokoh Tionghoa, 4. Cerita Klasik Tionghoa, 5. Opini Warga Tionghoa, 6. Wisata (kunjungan ke Tiongkok, seperti ke Shanghai Expo atau mancanegara), 7. Mangkal Asyik (kongkow soal makanan di restoran Tionghoa), 8. Cerita Silat, 9. Politik Warga Tionghoa, 10. Lifestyle keluarga Tionghoa, 11. Liputan Perusahaan Tionghoa, 12. Cergam Si Tik Wan (gantinya Put On), 13. Fauna Flora trend warga Tionghoa, 14. Aneka Peristiwa (cuplikan beragam kegiatan perkumpulan Tionghoa) 15. Cerpen Warga Tionghoa, 16. Artikel Motivasi pemacu semangat, 17. Fengshui dan Hoki, 18. Jagad Unik (foto foto kejadian unik), 19. Tempo Doeloe (cerita tentang kapiten atau mayor Chinese atau peristiwa menarik tempo dulu), 20. Cergam Oey Tambahsia. Nah kira kira begitulah isi majalah POST Butiong. Sehubungan dengan itu owe kepingin mengundang para sesepuh Butiong seperti bung David Kwa, bung Ophoeng, bung Budiman, bung Didi, Bung Agus, bung Erik, bung Suma Mihardja, bung HS.Han, bung Zhoufy, dan bung bung lainnya yang owe tida sebut untuk bertemu darat. Lokasi pertemuan di resto/cafe VOC Galangan sehubungan dengan itu owe pingin dapat masukan: 1. Kapan diadakan (tgl dan jam) pertemuan yang cocok utk para sianseng?, 2. Lokasi VOC Galangan ok? Kalau tidak di mana? 3. Nama para sianseng yang bersedia datang. Boleh jawab melalui milis Butiong atawa ke owe punya e-mail. Terima kasih atas perhatian para sianseng, mohon maaf jika ada salah kata. Soja dari owe, Tjandra Ghozalli
[budaya_tionghua] Membedah Kota Terlarang [5 Attachments]
Dear member, Berikut ini saya lampirkan kenang-kenangan perjalanan saya ke Beijing tempo hari. Semoga bisa menambah wawasan pembacanya. Terima kasih. RGDS.TG MEMBEDAH KOTA TERLARANG. Bulan silam kami berkesempatan mengunjungi Kota Terlarang (Forbidden City) di Beijing. Kota terlarang ini berhadapan dengan lapangan Tien An Men. Kota Terlarang menjadi istana dan pusat pemerintahan selama 5 abad mulai dari dinasti Ming (1368 – 1644) sampai dinasti Ching (1644 – 1911). Ada 14 kaisar dinasti Ming berkuasa di sana, mulai dari kaisar Chengzu (1368) hingga kaisar Sizong (1644) disambung oleh 10 kaisar dinasti Ching, mulai dari kaisar Shizu (1644) hingga kaisar Xiantong (1911). Dinamakan Kota Terlarang, karena kompleks perkotaan ini terlarang bagi masyarakat awam, hanya pejabat tinggi yang boleh memasukinya untuk bertemu dengan “putra langit” alias kaisar. Kota Terlarang ini berupa kota kecil seukuran 960 meter dari utara ke selatan dan 750 meter dari barat ke timur atau seluas 720.000 m2 yang dibatasi oleh tembok benteng mengitarinya dari depan ke belakang. Kota Terlarang terbagi dalam dua area; area dalam dan area luar. Area luar adalah tempat di mana kaisar dinasti Ming atau Ching menjalankan roda pemerintahan bersama para menterinya. Di area luar berdiri tiga hall yakni Hall of Supreme Harmony, Hall of Perfect Harmony, dan Hall of Preservation of Harmony yang dibatasi dengan Hall of Literary Glory, dan Hall of Military Eminence. Sedang area dalam berupa tempat dimana kaisar bersama keluarganya bercengkrama juga terdiri dari tiga hall: Hall of Heavenly Purity, Hall of Union and Peace, dan Hall of Earthly Tranquility, di samping hall lainnya seperti Hall of Peaceful Longevity, Hall of Peacefull Tranquility, hall of Mental Cultivation. Di bagian kiri kanan ada bangunan tambahan berupa enam istana barat dan enam istana timur , ini adalah istana tempat para selir raja tinggal. Selain itu ada lima istana timur dan lima istana barat tempat tinggal para pangeran dan putri kaisar tinggal. Kota Terlarang ini dipenuhi pula oleh ribuan bangunan untuk para pejabat dan ratusan area terbuka untuk tempat hiburan atau latihan petugas keamanan. Berlapis-Lapis Bangunan di Kota Terlarang berlapis lapis, sengaja dibuat demikian agar musuh sulit memasuki tempat tinggal kaisar. Ada empat belas bangunan besar yang letaknya melintang jalan masuk. Semakin ke dalam letak bangunan, akan semakin sakral dan tinggi jabatan yang disandang oleh bangunan tersebut. Untuk menjelajahi seluruh bangunan yang ada di Kota Terlarang dibutuhkan dua hari kunjungan (2 x 8 jam) yang menunjukkan betapa besar dan luasnya pelosok Kota Terlarang. Para penghuni Kota Terlarang tidak diperbolehkan keluar masuk pintu kota tanpa izin kaisar, semua kebutuhan sandang pangan telah tercukupi dari para suplaier yang umumnya berasal dari luar kota terlarang. Tur Bareng Demikianlah, penulis dan rombongan (semua ada 7 orang) mengadakan private tour ke Kota Terlarang ini. Bangunan yang pertama kami kunjungi adalah Meridian Gate. Untuk mencapai bangunan kita harus naik tangga seribu. Di dalam bangunan ini ada foto dan benda peninggalan era dinasti Ming dan Ching. Di tembok bangunan Meridian Gate ada gambar utuh kaisar Kangxi (1654 – 1722) yang sedang duduk dengan jubah kebesaran yang berwarna kuning keemasan. Boleh percaya boleh tidak, bila anda berfoto bersama gambar kaisar Kangxi, maka wajah anda selalu terlihat serius, bahkan bila saat difoto anda berusaha tersenyum lebar, toh hasilnya terlihat anda tengah serius, sedikitpun tanpa senyum!! Di pelataran antara bangunan berjejer kiosk kiosk yang menjajagakan benda suvenir – umumnya mereka pasang harga resmi yang tak dapat ditawar. Tapi bila anda ingin yang lebih murah (bisa 25% dari harga resmi) anda bisa berbelanja di luar Kota Terlarang, asal anda bisa menawarnya dan “tahan nafsu”. Di bangunan The Palace of Heavenly Purity ada pelakat bertuliskan “Keadilan dan Kehormatan”. Biasanya para kaisar menuliskan nama calon penggantinya di secarik kertas lalu disimpan di kotak besi dan ditaruh di belakang papan pelakat ini. Apabila kaisar mangkat maka kotak besi dibuka dan dibacakan nama kaisar pengganti yang baru. Empat Sekaligus Sudah jadi rahasia umum kalau para kaisar punya ratusan selir yang disimpan di istana barat dan timur. Sebagai hasilnya, putra dan putri kaisar juga berjumlah ratusan - mereka tinggal di istana pangeran dan istana putri. Untuk menjaga para gundik dan putri, dipakai ribuan orang kebiri (kasim). Di Palace of Earthly Transquility ada satu kamar yang berisi empat ranjang pengantin. Konon setiap tiga bulan kaisar menikahi empat gundik sekaligus!! Asyik tenan.satu malam bisa pindah sana pindah sini. Jamban Kaisar Yang paling sulit difoto adalah jamban kaisar. Di ratusan istana yang besar megah kita tidak menjumpai kamar mandi dan toilet kaisar, toilet gundik atau toilet petinggi lainnya. Di mana mereka buang hajat? Diperkirakan
[budaya_tionghua] SEMINAR IMAN KATHOLIK THD BUDAYA TIONGHUA
Dear member, Agama Katholik adalah agama yang paling toleran terhadap budaya tempat berpijak. Bila Anda ingin tahu pandangan agama Katholik terhadap budaya Tionghoa ikutilah seminar ini: SEMINAR PANDANGAN IMAN KATHOLIK TERHADAP TRADISI ADAT ISTIADAT TIONGHOA Dibawakan oleh: -Pastur Yandhie Buntoro, CDD - Edwardus Kristofani Mengupas tentang: - Apa itu hoe, kwepang boleh dilakukan oleh umat Katholik? - Apakah sembahyang Ceng Beng, Peh Chun, pegang hio boleh untuk umat Katholik? - Apakah boleh memelihara abu dan sembahyang leluhur? - Apakah boleh makan sajian sembahyang? - Dan beragam topik menarik lainnya. Diadakan: Sabtu, 24 April 2010, pukul 9.30 (pagi) hingga selesai Bertempat di aula Keluarga Nazareth, Gereja Regina Caeli, Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk (masuk dari pintu gerbang air mancur Kuda Laut). Hubungi Sekretariat Regina Caeli, telp (021) 55964379. Biaya Rp 50.000 /orang termasuk snack minuman dan hadiah 10 handphone. Terbuka untuk warga Tionghoa Katholik atau non Katholik. Penyelenggara: Seksi H.A.K Regina Caeli.
[budaya_tionghua] TIONGKOK MENYATUKAN ASIA-EROPA
Dear member, Masih sehubungan dengan kemajuan pesat yang dicapai Tiongkok dalam teknologi kereta api cepat (di atas 200 km/jam). Tiongkok mempunyai ambisi di tahun 2015 Asia dan Eropa disatukan melalui rel KA cepat. Nanti akan ada dua jalur KA cepat Beijing - London. Jalur pertama melalui jalur selatan antara lain Beijing - Guangzhou - Thailand - Burma - India - Turki -Eropa - London, yang memakan waktu perjalanan 2 hari. Sedang jalur utara, melalui Beijing - Herbin - Siberia - Uzbek - Ukraina - Moskow - Norwegia - London yang memakan waktu 3 hari. Kalau itu terjadi maka ramalan Nortadamus yang menyatakan orang kuning bakal menyerbu Eropa benar adanya. Bukan itu saja, juga bakal dibangun jalur selaan yang menghubungi Beijing - Vietnam - Thailand - Malaysia - Singapura - (mungkin nyeberang) ke Jakarta. Di Amerika Serikat, Tiongkok sudah teken kontrak untuk membangun jalur kereta Florida - New York dan jalur kereta Los Angeles - Las Vegas. Tiongkok menggunakan teknologi KA cepat Prancis, Jerman, dan Jepang yang diaduk jadi satu. Tiongkok pintar, sejak tahun 2002 Beijing menyelenggarakan pameran KA cepat dari manca negara. Melalui pameran ini prestasi Tiongkok terangkat sebagai produsen sekaligus kontraktor KA cepat yg handal dan dikenal oleh dunia internasional. Tiongkok juga sudah teken kontrak utk bangun jalur KA cepat di Brasil dan Venesuela. Lihat dalam waktu delapan tahun Tiongkok sudah bisa jualan KA cepat di manca negara - padahal Jepang sudah 44 tahun dan Prancis sudah 20 tahun menguasai KA cepat toh tidak mampu mengekspor produk tersebut ke manca negara dalam skala besar. RGDS.TG
[budaya_tionghua] JANGAN JANGAN OWE NYASAR [5 Attachments]
ASAM DI GUNUNG, GARAM DI LAUT BERTEMU DI CHINA Kalau anda sedang berada di Shenzhen Inter City Station – anda bakal bingung tujuh keliling, apakah sedang berada di Berlin Jerman atau di Roma Italia, atau di Toronto Kanada, atau di Tokyo Jepang? Pasalnya di stasiun kereta api antar kota itu ada kereta super cepat ICE 3 yang biasa galang gulung di Berlin bersebelahan dengan Shinkansen E-2 yang biasa mengobok obok Tokyo. Bukan itu saja, kereta super cepat Pendolino yang biasa bolak balik Roma juga nangkring bersebelahan dengan kereta super cepat Regina yang umum dipakai mondar mandir di Toronto – Amerika. Haiyaa..owe kaga tau di mana ini.jangan jangan owe nyasar. Begitulah sejak tahun2003 pemerintah China memang sedang giat giatnya membangun prasarana jalan kereta api. Konon sepanjang 30.000 km jalur kereta super cepat sedang dikerjakan dan akan rampung di tahun 2010. Jalur ini memenuhi permukaan negara Tiongkok mulai dari barat ke timur, selatan ke utara. Sekarang saja China sudah punya puluhan jalur kereta super cepat (250 km/jam – 300 km/jam) contohnya; Beijing – Baidahe, Beijing – Tianjin, Beijing-Shijazhuang, Shanghai-Kunshan, Sanghai-Hangzhou, Guangzhou-Shenzhen, Wuhan-Zengzhou, Changsha-Nanchang, Xian-Baoji, dan banyak lagi. Gilanya, pemerintah China juga buka pameran kereta api super cepat tiap dua tahun sekali di Beijing yang tahun ini berlangsung di bulan Desember. Di pameran itu anda bisa lihat beraneka jenis kereta api reguler dan kereta api super cepat dari manca negara. Pameran ini diakui sebagai pameran terbesar dan terlengkap yang ada di dunia – sorga bagi mereka penggemar kereta api. China Railway High-speed. CRH atau China Railway High-speed adalah nama kereta api super cepat (di luar kereta Maglev Shanghai – red.) yang beroperasi di daratan China. Dibagi dalam empat model (tipe), CRH-1, CRH-2, CRH-3, dan CRH-5. Lho kok CRH-4 nggak ada? Ya, biasa kalau orang China pamali pakai angka “4”, makanya dilewati. CRH-1 asal mulanya kereta api super cepat buatan Bombardier Regina asal Kanada. Pemerintah China beli 3 set (1 set = 8 gerbong) dari Bambardier, setelah dipelajari lalu mereka beli lagi 97 set tapi berupa produk mentah dan yang asembling adalah Sifang Locomotive (BUMN China). CRH-2 semula adalah Shinkansen E-2 buatan Jepang. Lalu pemerintah China beli 3 set E-2 untuk dipelajari setelah itu mereka pesan lagi 57 set produk mentah dari Jepang. Oleh karena jumlahnya banyak maka pemerintah Jepang buka konsorsium yang terdiri dari Kawasaki Heavy Industry, Mitsubishi Electric Corp, dan Hitachi untuk memenuhi pesanan China dan yang asembling adalah Sifang Locomotive. CRH-3 asalnya Velaro – ICE 3 buatan Siemens, Jerman. Juga pemerintah China pesan built-up 3 set dan setelah dipelajari mereka beli lagi 57 set berupa produk mentah dan yang asembling adalah Tangshan Railway Vehicle. Kemudian CRH-5 asalnya Pendolino – Italia buatan Alstom, seperti biasa pemerintah China beli 3 set untuk dipelajari dan sisa 57 set berupa produk mentah dan yang asembling adalah Tangshan Railway Vehicle. CRH-1, CRH-2, dan CRH-5 berkecepatan maksimal 200 km/jam – 250 km/jam. CRH-2C dan CRH-3 berkecepatan maksimal 300 km/jam – 380 km/jam. Begitulah cara pemerintah China membangun jajaran kereta api super cepatnya, maka jangan heran kalau daratan Tiongkok adalah satu satunya daerah di dunia yang dilintasi oleh beragam kereta api super cepat dari berbagai benua. Karya Anak Bangsa Pemerintah China sejak tahun 2000 sudah memproduk kereta api super cepat karya anak bangsa, produk Zhuzhou Locomotive dan Datong Locomotive, seperti kereta China Star, Blue Arrow, DJJ-1, DJJ-2, NZJ2, dan X-2000 dalam bentuk singel dekker atau double dekker (bertingkat). Namun entah mengapa kereta api super cepat buatan bangsa dewek ini tidak dilanjutkan produksinya. Biasanya hanya berupa purwarupa atau produk baru yang beroperasi hanya setahun dua tahun lalu masuk bengkel. Diperkirakan kegagalan teknis yang membuat produk ini sementara dipeti-eskan. Dari Pada Perang Semenjak kekuasaan pemerintah Taiwan dipegang oleh presiden Ma Ying Jeou yang kelahiran Hongkong, maka sifat antipati Taiwan terhadap Tiongkok teredam. Sekarang antara daratan Tiongkok dan pulau Taiwan bakal dibangun tiga jalan penyeberangan (lewat jembatan dan terowongan bawah laut) untuk kendaraan bermotor termasuk kereta api super cepat. Maka jangan heran kalau tahun 2011 nanti kereta api super cepat Taiwan (asal Shinkansen 700T buatan Kawasaki) yang berwarna kuning – putih bisa nyeberang ke Guangzhou atau Shenzhen di daratan Tiongkok. Atau sebaliknya kereta CRH yang berwarna putih bisa nyeberang masuk Taipei ibu kota Taiwan. Iya lah dari pada perang, lebih baik loe orang kerja sama, cincai sesama saudara jangan pada ribut Dikutip dari POST Media. Foto foto lihat pada attachment
Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
apabila seorang anak berani memakai kata ganti GUA terhadap orangtuanya, di mana seharusnya kata ganti hormat OWÈ lah yang dipakai. Begitulah, kata OWÈ seharusnya dipakai oleh seseorang yang berkedudukan sosial lebih rendah terhadap seseorang yang lebih tinggi (anak terhadap orangtua, adik terhadap koko/cici, bawahan terhadap atasan, dsb). Dalam posisi sebaliknya, termasuk antarsahabat AKRAB, kata ganti GUA lah yang dipakai. Kata GUA juga sering dipakai dalam keadaan marah. Seseorang yang tadinya secara sopan menggunakan kata ganti OWÈ dalam bertutur, bisa saja tiba-tiba beralih ke kata ganti GUA dalam keadaan marah kepada orang kedua. Demikianlah pendapat owè mengenai asal-usul kata ganti OWÈ. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, iskandar effendi iskandar.effendi@ ... wrote: salam hormat , oom Liang, semoga sehat selalu. ingin berbagi sedikit, tentang sebutan owe ini. di daerah Padang, dalam pergaulan sehari hari , kita menyebut diri sendiri kepada yang lebih tua, sebagai we, .. tidak pake o. sedangkan terhadap teman sebaya, ..gua... kepada yang lebih tua umurnya,... memanggil ie--ie,perempuan ...dan ... encek,lelaki kepada yang seumur lu kepada yang lebih muda ...babalelaki. .. nonaperempuan. Salam, ie Pada 20 Maret 2010 12:10, liang u lian...@... menulis: Re: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA? Rekan-rekan, Dulu waktu masih zaman orba, saya lupa majalah Star Weekly atau Pancawarna pernah memuat beberapa artikel yang mendiskusikan dari mana kata owe itu berasal? Kata itu dalam masyarakat Tionghoa Jawa Barat dipergunakan sebagai kata saya untuk laki-laki, tapi dipakai juga sebagai kata ya untuk laki-laki. Kaum Tionghoa totok yang menggunakan bahasa Indonesia juga menggunakan kata owe, tentu tidak kalau ia menggunakan bahasa daerah Tiongkok. Orang Tionghoa non Hokkian jarang menggunakan kata itu, kecuali ia berbicara dengan orang peranakan Hokkian dalam bahasa Indonesia atau Melayu Tionghoa. Sampai sekarang saya tidak dapat menemukan jawaban yang tepat. Menurut perkiraan saya, kata owe yang berarti saya berasal dari kata gua dalam dialek Hokkian. Orang yang berdialek Melayu Jakarta, mengucapkan gua menjadi gUÈ. Kata gUÈ ini yang berubah bunyi menjadi owe. Dalam dialek Hokkian bunyi w itu dari segi linguistik agak beda dengan w Indonesia, tapi lebih dekat ke o. Kata gwan lebih tepat diucapkan goan, jadi owe itu berasal dari o-e, yang bunyinya dekat dengan gUÈ Jakarta. Karena oe zaman Belanda dibaca u, maka o-e tidak ditulis oe tapi ditambah w, menjadi owe. Owe juga digunakan sebagai kaya ya dalam menjawab pertanyaan atau perintah orang. Kalau orang tua memerintah kita: Kau pulang cepat yah. Si anak akan menjawab Owe, Ne! Ne adalah ibu dari dialek Hokkian. Sedang kalau perempuan akan menjawab, Saya, Ne! Baik owe maupun saya di sini berarti ya. Lalu dari mana datangnya owe di sini ? Kita lihat dalam dialek Hokkian kalau diperintah demikian orang akan menjawab: Ho! kadang ho e! Ho berarti baik 好, e adalah akhiran, yang berfungsi seperti lah dalam bahasa Indonesia. Bunyi ho-e ini menjadi owe. Jadi jawaban : owe berarti ya atau baiklah. Dalam bahasa Mandarin dikatakan: 好� atau 好的�. Dalam dialek Hokkian hao adalah ho, de adalah e. Lama-lama terjadilah pembagian kerja, kalau gUÈ atau gua dianggap kasar hanya digunakan terhadap orang yang setingkat atau lebih rendah, owe digunakan kepada orang yang lebih tinggi. Jadi owe halus, sedang gUÈ atau gua kasar. Mengapa untuk perempuan owe diganti saya atau ya? Maaf, saya tak dapat menjawab. Tolong diperhatikan, gua atau gUÈ dianggap kasar kalau bicara dalam bahasa Indonesia atau Melayu Tionghoa, dialek Betawi dll. Tapi gua dianggap tidak kasar sebab berarti saya dalam dialek Hokkian. Saya sendiri kalau ada anak muda yang berkata. Apeq, itu punya gua. Hati langsung agak tersinggung, kasar benar, kalau bicara dalam dialek Hokkian: Hallo, li apeq aq, gua Abeng. merasa tidak apa-apa. Kata yang sama dalam dua bahasa yang berbeda menghasilkan arti yang berbeda, itu tak aneh, yang penting kita tahu di mana dan kapan kita gunakan. Tolong masukan lain atau sanggahan dari teman yang Hokkian native speaker. Kiongchiu - - - - - - From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Fri, March 19, 2010 2:29:49 PM Subject: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA? Dear member, Kata ganti orang pertama OWE yang dipakai warga Tionghoa - ternyata tidak dipakai oleh warga Tionghoa luar pulau Jawa. Kata OWE hanya dipakai oleh warga Tionghoa peranakan (babah) yang lahir di Jawa terutama dari suku Hokkian. Kata OWE hanya untuk laki laki, perempuan tetap pakai kata SAYA. Di Tiongkok tidak dikenal kata OWE. Mohon pencerahan dari para pakar bahasa Tionghoa; sesungguhnya kata OWE berasal dari mana? Dan sejak kapan digunakan secara luas? RGDS.TG
Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
He..he..Bisa aja bung Petrus, bukan tunjuk hidung kaya orang Hongkong, tapi sambil soja seraya bilang OWE, nah gitu lebih pas. RGDS.TG --- On Thu, 3/25/10, Petrus Paryono petruspary...@yahoo.com wrote: From: Petrus Paryono petruspary...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, March 25, 2010, 4:13 PM Dear milis, menarik mengikuti pembicaraan ini. Meskipun rasanya sudah lama sekali tidak mendengar orang menyebut owe dalam pembicaraan. Tapi terhadap ajakan Pak Tjandra saya mau katakan oui yang dalam bahasa Perancis berarti ya Salam dari owe (sambil tunjuk hidung sendiri ... eh koq seperti Jacky Chen ya. ..), Petrus Paryono From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, March 25, 2010 1:07:07 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Dear member, Terima kasih atas segala masukan tentang asal usul kata ganti OWE. Sekarang sudah jelas tentang sumber kata OWE. Mari kita galakkan pemakaian kata OWE sebagai kata ganti orang pertama yang santun. RGDS,.TG --- On Thu, 3/25/10, liang u lian...@yahoo. com wrote: From: liang u lian...@yahoo. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Thursday, March 25, 2010, 12:48 PM Sdr. Zhou, maaf sekali saya keliru, wei yang saya maksud adalah wei 唯 dalam kamus Hokkian karangan Douglas yang dibuat dua abad yang lalu, maupun kamus baru yang diterbitkan belum 5 tahun yang lalu di Tiongkok yang artinya mengiakan, yaitu ya yang cocok dengan owe yang berarti ya dalam kebiasaan orang Tionghoa peranakan. Untuk wei hallo anda yang benar, jadi tak dapat dikaitkan. Maaf atas kesalahan ini. Xiexie Liang U From: zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, March 24, 2010 3:44:26 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Setahu saya, pengganti kata hallo memang Wei, tapi ini tdk hanya untuk yg menjawab, juga untuk yg memanggil. Rasanya cukup jauh dihubungkan dng kata ganti orang pertama. Lagian wei disini tulisannya 喂, bukan 唯。 Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: liang u lian...@yahoo. com Date: Tue, 23 Mar 2010 19:22:20 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Hiantit David Kwa, Keterangan anda benar, oe dalam kamus Douglas berasal dari 唯。Kata wei (Mandarin) adalah kata populer yang dipergunakan setiap orang kalau menelpon di Tiongkok sampai sekarang, mereka tidak pernah memakai kata Hallo, begitu telpon diangkat mereka menyahut wei? Yang aneh, kata ini kata Tionghoa asli, dipakai diseluruth Tiongkok, mengapa di Indonesia yang totok justru tak tahu, tapi yang peranakan yang menggunakannya? Oleh karena itu kesimpulan banyak orang (termasuk saya sendiri) kata owe khas di Indonesia, khususnya Jawa adalah kata khusus kaum peranakan. Mungkinkah karena waktu itu belum banyak telpon, sehingga saya tak pernah mendengar orang totok menggunakan kata owe? Kata wei (Hokkian we), masih dipakai terus di Tiongkok, kecuali yang sudah westernisasi menggunakan kata hallo, adakah teman kita yang sering ke Hokkian atau Taiwan pernah mendengar mereka menjawab telpon dengan kata we? Kalau ada maka pasti owe ini berasal dari we. Tinggal owe yang berarti saya, kata ganti pertama, dapatkah kita tarik bahwa juga berasal dari kata wei? Di kamus tidak disebut apa-apa. Tolong input yang lain, agar kedua arti kata owe ini pasti posisinya, tidak menjadi tanda tanya lagi. Terima kasih atas masukan hiantit David Kwa, saya sendiri punya kamus sejenis itu hanya saja ragu kesimpulannya seperti saya katakan di atas. Hanya sayang saya tak dapat membuka Hanzi dari email anda, apakah huruf 唯 saya sama dengan yang dimaksud anda? Banban kamsia li. Liang U From: David dkh...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, March 23, 2010 2:36:47 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Ngpeq Liang U, pak Ie, dan RRS, Sepengetahuan owè, kata ganti orang pertama tunggal laki-laki bentuk hormat khas Tionghoa Peranakan OWÈ berasal dari kata Hokkian (Selatan) UÈ å¯. Dalam Douglas, Carstairs, Chinese-English Dictionary of the Vernacular or Spoken Language of Amoy, with the Principal Variations of the Chang-chew (i.e. Zhangzhou 漳州) and Chin-chew (i.e. Quanzhou 泉州) Dialects (London: 1873), halaman 350b, ada entri OÈ å¯ (baca: UÈ) yang didefinisikan sebagai “the answer to a call; yes, sir!â€� Jadi, menurut kamus itu, anak orang Hokkian biasanya menjawab panggilan bapanya atau ibunya, atau orang lain yang dihormati, dengan “UÈ å¯!â€� Kata UÈ å¯ ini diadopsi dalam bahasa Melayu Tionghoa, bahasa kaum Peranakan di berbagai kota di seluruh Nusantara, a.l. sampai ke Sumatra Barat, bukan hanya Jawa dari Barat hingga Timur
[budaya_tionghua] Re: (budaya_tionghua) ASAL OWE DARI MANA?
Dear member, Istilah yang berasal dari suku Hokkian memang mempengaruhi bahasa Melayu, sebab suku Hokkian adalah suku Tionghoa yang terbesar (terbanyak) di Indonesia. Selain itu dahulu di negeri ini orang Tionghoa terkatagorikan sbb: Hokkian dikenal sebagai pebisnis, profesional (dokter, insinyur, ahli hukum dsb), penulis dan penerbit. Khe dikenal sebagai pedagang kelontong, Konghu dikenal sebagai pengusaha meubel, Hokcia dikenal sebagai pemilik restoran dan lain sebagainya. Redaksi SinPo, Star Weekly, Pancawarna, Panorama, Liberty, Perniagaan dll dipegang oleh orang Hokkian. Bahkan Si Put On tidak lain penjawantahan orang Hokkian peranakan yang sarat dengan istilah: owe, ne, ngko, nci, nso, ngku, ngkong, thiokong, juga istilah gosu, phoatang, ciacay, captun, gotun. Jadi oleh karena suku Hokkian memegang kendali penerbitan dan penulis novel maka istilah istilah Hokkian mudah mengalir ke masyarakat Tionghoa (termasuk non Hokkian) dan masyarakat non Tionghoa di Indonesia. Demikian penjelasan dari saya mengapa istilah atau penulisan nama bergaya Hokkian dipakai di Indonesia sejak zaman Belanda.. RGDS.TG
[budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA?
Dear member, Kata ganti orang pertama OWE yang dipakai warga Tionghoa - ternyata tidak dipakai oleh warga Tionghoa luar pulau Jawa. Kata OWE hanya dipakai oleh warga Tionghoa peranakan (babah) yang lahir di Jawa terutama dari suku Hokkian. Kata OWE hanya untuk laki laki, perempuan tetap pakai kata SAYA. Di Tiongkok tidak dikenal kata OWE. Mohon pencerahan dari para pakar bahasa Tionghoa; sesungguhnya kata OWE berasal dari mana? Dan sejak kapan digunakan secara luas? RGDS.TG
Re: [budaya_tionghua] Laksamana Sumitro (was: Eddie Lembong: Cina dan China)
Yang saya tau di angkatan laut ada laksamana Sudomo dan di angkatan darat ada jendral Sumitro yang berkumis dan berbadan gemuk. Apakah bukan jendral ini yang bapak maksud? Maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG --- On Fri, 3/12/10, kwartanada kwartan...@yahoo.com wrote: From: kwartanada kwartan...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Laksamana Sumitro (was: Eddie Lembong: Cina dan China) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, March 12, 2010, 11:04 AM Yth Pak Tjandra Menanggapi respons Bapak sbb ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro Mohon maaf jika ada salah persepsi. Yg benar adalah Sumitro. Sudomo malah sudah meraih bintang 4 alias Laksamana. Laksdya Sumitro ini bersimpati dg nasib Tionghoa, maka kemudian bergabung dg PARTI (Partai Reformasi Tionghoa Indonesia) pimpinan Lieus Sungkharisma. Namun sekarang sudah tidak terdengar kiprah beliau lagi. salam, didi --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong; ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote: From: kwartanada kwartanada@ ... Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM  Rekan2 yth, Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam Didi Istilah Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi. 2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China . 3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17. 4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi buruk. Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian. 5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan Goan: Tokoh Pers Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 49). Itulah sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 dll, semua menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina. 6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan alasan Demi memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang dipakai secara umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan warganya, dan terutama menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, sekaligus juga untuk menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri kita. yang dinyatakan oleh wakil panglima AD Panggabean dalam laporan kesimpulan Seminar pada Suharto †pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan Cina) Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. SE.06/Pres.Kab/ 6/1967 tgl 28 Juni 1967. Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya
Re: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah
Di beberapa daerah Kalimantan dan Sumatera - masih banyak warga Tionghoa yang menggunakan tata bahasa kuno. Contoh di Pontianak mereka menyebut Akong dengan Akonga a... dilafalkan secara mengalun dan agak panjang. Nama wanita seperti Emi disebut sebagai Emia...Cuma nama Mei Hwa susah dilafalkan menjadi Mei Hw... RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, March 11, 2010, 2:58 PM China bukan berasal dari nama dinasti Qin, ini adalah kesalah pahaman belaka. Dinasti Qin berkuasanya hanya singkat, belum sempat mempopulerkan istilah Qin Ren spt halnya Tangren atau Hanrendan. Dan dlm bhs tionghoa, juga tdk lazim menambahkan akhiran a, yg ada adalah awalan a, spt a cai, a hok dll. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com Date: Wed, 10 Mar 2010 22:52:27 -0800 (PST) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong; ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartan...@yahoo. com wrote: From: kwartanada kwartan...@yahoo. com Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM Rekan2 yth, Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam Didi Istilah Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi. 2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China . 3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17. 4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi buruk. Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian. 5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan Goan: Tokoh Pers Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 49). Itulah sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 dll, semua menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina. 6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan alasan Demi memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang dipakai secara umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan warganya, dan terutama menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, sekaligus juga untuk menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri kita. yang dinyatakan oleh wakil panglima AD Panggabean dalam laporan kesimpulan Seminar pada Suharto — pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan Cina) Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. SE
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
Setahu saya jl. P. Jayakarta nengalami rob bukan banjir - jadi airnya tidak pernah tandas selamanya tetap ada. Untuk menghidupi sekretariat harus ada dana untuk sekretaris, penjaga gawang. Ini bisa dilakukan melalui iuran atau sponsor. Ada yg berminat jadi sponsor? RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com wrote: From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, March 11, 2010, 9:57 AM Setau g seh, jalan masuknya engga pernah banjir lama, hanya disaat hujan besar aja baru tergenang. Bukan masalah banjir yg jadi masalah tp apa gunanya sekretariat itu? Hanya tempat ngumpul? Atau tmpt operasional yg setiap hari atau minggu harus ada yg hadir disana? Nah org yg disana itu yg jadi masalah karena rata2 punya kesibukan masing2. Soal jalan masuk banjir mah itu urusan no sekian sekian. Dulu waktu rutin tiap minggu latihan tai chi atau seminar kecil2an banjir engga jadi halangan tuh kecuali benar2 hujan deras sekali karena sebagian peserta naek motor jd terhalang hujan.From: east_road east_r...@yahoo. com Date: Thu, 11 Mar 2010 02:18:58 -To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT? Jalan keluar, kayaknya sih tergantung kawan - kwan modie kalo saya pribadi jalan keluarnya pindah :d. Soalnya jalan akses masuknya itu tidak layak banjir ngak pernah surut. airnya berubah jadi air got. dan dalamnya cukup lumayan kira kira 5- 10 cm. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Vheru Prayitno pvh...@... wrote: Apa perlu ya diadakan kumpul di-Pangeran Jaya Karta biar anggota sekalian lihat kondisi sebenarnya utk cr jln keluarnya tempatkan sdh ada netral lagi Makasih --- Pada Rab, 10/3/10, east_road east_r...@. .. menulis: Dari: east_road east_r...@. .. Judul: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT? Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 3:23 AM  Dear Pak Tjandra, Saya berterima kasih atas usulan bapak. Sebenarnya Budaya Tionghoa ada kantornya tapi itu dalam kondisi tidak terawat, Karena moderatornya itu sebagian besar adalah pekerja, sampai sekarang belum adanya Regenerasi moderator baru. Saya sendiri sadar kita sendiri membutuhkan moderator baru yang muda dan juga bisa mengurus seketariat. Sementara tenaga masih kurang, soal markas sebenarnya ada di pangeran jayakarta, tapi dari diliat kondisi dan tempatnya kurang proposional karena sulitnya akses masuk, karena jalan masuknya itu banjir dan kotor. Mungkin agak tertinggal, sebenarnya kantor BT di pang jay atas sumbang sih Orang lain. Seperti Saudara Ardian katakan itu ada benarnya Perlu dibersihkan kembali. Tapi jika ditawarkan tempat proposional mungkin bisa jadi bahan pertimbangan kami. Sekiranya Dari ormas Tionghoa ada yang beberapa menawarkan BT ada dibawah naungan ormas tionghoa, Dan ada yang menawarkan Dibawah Naungan Wihara, Tapi kami berusaha menjaga kenetralan kami agar bisa Diterima oleh semua kalangan. Maka lebih banyak aktif di milis. Terima kasih usulan bapak, mungkin dari kami bisa mendikusikan kembali perlunya seketariat BT yang proposional --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Dear members, Gedung VOC Galangan boleh dibilang sebagai bangunan bersejarah, tempat pertama kebudayaan Tionghoa digelar di Jakarta pada awal tahun 1999 setelah dipeti-eskan oleh pemerintah selama 35 tahun yakni berupa pagelaran barongsai. Anak saya yang waktu itu berusia 12 tahun dan 10 tahun, terheran heran melihat liak liuk tarian barongsai yang seumur-umur belum pernah dilihatnya. Banyak di antara pengunjung warga Tionghoa menitikkan air mata ketika menyaksikan pertunjukkan tersebut. RGDS.TG --- On Tue, 3/9/10, ardian_c ardian_c@ . wrote: From: ardian_c ardian_c@ . Subject: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, March 9, 2010, 8:23 AM  masalahnya khan kalu di voc itu gak isa ampe subuh hehehehehe kalu di sekretariat ya lu mesti nyapu ngepel dulu huehehehehe --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... wrote: Usulan Bagus! Dan bukannya belum pernah. Acara milis Budaya Tionghoa membahas tentang TangYuan sewaktu Desember lalu juga diadakan di VOC Galangan. Sebelumnya acara gathering juga diadakan disana toh? makanya sewaktu milis tatangga kemarin bikin acara, ya kepikiran
Re: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah
Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong; ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartan...@yahoo.com wrote: From: kwartanada kwartan...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM Rekan2 yth, Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam Didi Istilah Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi. 2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China . 3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17. 4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi buruk. Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian. 5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan Goan: Tokoh Pers Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 49). Itulah sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 dll, semua menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina. 6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan alasan Demi memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang dipakai secara umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan warganya, dan terutama menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, sekaligus juga untuk menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri kita. yang dinyatakan oleh wakil panglima AD Panggabean dalam laporan kesimpulan Seminar pada Suharto — pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan Cina) Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. SE.06/Pres.Kab/ 6/1967 tgl 28 Juni 1967. Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya ditujukan/dialamatk an ke Negara RRT dan orang-orang Tionghoa Asing. Sedang untuk WNI keturunan Tionghoa, sebutan keturunan Tionghoa itu tetap dipertahankan, tidak diubah. Tapi karena tingginya emosi/sentimen setelah G30S, menggunakan istilah Cina meluber dan membanjiri kesemua orang-orang, termasuk WNI keturunan Tionghoa. 7.Menarik untuk dicatat/diketahui, bahwa dalam buku KESATRIA BANGSA : Perjalanan Hati dan Karir Seorang Prajurit Laut tulisan Laksamana Madya SUMITRO hal. 135 ada catatan sebagai berikut : Bukankah merupakan perintah Allah SWT pula bahwa janganlah satu kaum mengolok-olok kaum yang lain karena boleh jadi mereka lebih baik, dan jangan pula kamu panggil memanggil dengan gelar yang buruk.. (Al Quran surat Al-Hujuurat- 11). Sepanjang pengetahuan saya tidak ada satu pun perkumpulan atau organisasi kelompok etnis Tionghoa di Indonesia ini menggunakan sebutan Cina, semua menggunakan sebutan Tionghoa. Ini menunjukkan bahwa saudara saya sebangsa dari etnis Tionghoa lebih memilih dan menyukai sebutan Tionghoa. Alangkah naifnya diri saya kalau merasakan dan
Re: [budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah
Mungkin betul kata itu asal dari India. Karena di utara India ada negara Chin walaupun waktu itu Tiongkok masih terdiri dari tujuh negara dan dinasti Chin belum menyatukan Tiongkok. Kemungkinan maksud orang India dengan negara yg jauh adalah negara Chin. RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote: From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Subject: [budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, March 11, 2010, 2:00 PM setau owe kata china bukan asal dari kata org dinasti chin, tapi kata sankrit, ini pernah ditulis disini dari jaman kapan tauk dimilist ini. sebutan syna itu akar kata china, shinni dsbnya. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong; ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote: From: kwartanada kwartanada@ ... Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM  Rekan2 yth, Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam Didi Istilah Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi. 2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China . 3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17. 4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi buruk. Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian. 5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan Goan: Tokoh Pers Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 49). Itulah sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 dll, semua menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina. 6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan alasan Demi memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang dipakai secara umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan warganya, dan terutama menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, sekaligus juga untuk menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri kita. yang dinyatakan oleh wakil panglima AD Panggabean dalam laporan kesimpulan Seminar pada Suharto †pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan Cina) Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. SE.06/Pres.Kab/ 6/1967 tgl 28 Juni 1967. Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya ditujukan/dialamatk an ke Negara RRT dan orang-orang Tionghoa Asing. Sedang untuk WNI keturunan Tionghoa, sebutan keturunan Tionghoa itu tetap dipertahankan, tidak diubah. Tapi karena tingginya emosi
[budaya_tionghua] APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
Dear member, Owe rasa ada baeknya kalu Butiong (milis Budaya Tionghua) punya tempat kongkow kongkow, sebulan sekali atawa dua bulan sekali - boleh dibilang semacem tempat sekretariat walaupun Butiong bukan perkumpulan atawa society. Di ini tempat para member milis boleh saling tatap muka sambil kongkow kongkow ngadepin secangkir kopi dan snack.Tempat yg paling baek yakni Galangan VOC, karena bangunan ini bangunan bersejarah (tertua di Jakarta) dan punya taman terbuka. Sang owner ada satu nyonya yang berhati lembut dan suka pada barang barang seni Tiongkok, namanya ibu Susilowaty - tentu beliau seneng hati kalo VOC diminta jadi tempat pertemuan - kita cuma perlu beli kopi atau snack (mungkin dengan potongan khusus dari galangan VOC). RGDS.TG
Re: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
Dear members, Gedung VOC Galangan boleh dibilang sebagai bangunan bersejarah, tempat pertama kebudayaan Tionghoa digelar di Jakarta pada awal tahun 1999 setelah dipeti-eskan oleh pemerintah selama 35 tahun yakni berupa pagelaran barongsai. Anak saya yang waktu itu berusia 12 tahun dan 10 tahun, terheran heran melihat liak liuk tarian barongsai yang seumur-umur belum pernah dilihatnya. Banyak di antara pengunjung warga Tionghoa menitikkan air mata ketika menyaksikan pertunjukkan tersebut. RGDS.TG --- On Tue, 3/9/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote: From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Subject: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, March 9, 2010, 8:23 AM masalahnya khan kalu di voc itu gak isa ampe subuh hehehehehe kalu di sekretariat ya lu mesti nyapu ngepel dulu huehehehehe --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... wrote: Usulan Bagus! Dan bukannya belum pernah. Acara milis Budaya Tionghoa membahas tentang TangYuan sewaktu Desember lalu juga diadakan di VOC Galangan. Sebelumnya acara gathering juga diadakan disana toh? makanya sewaktu milis tatangga kemarin bikin acara, ya kepikiran tempat disitu juga, hehehe. Kalau tempat untuk sekretariat, bukannya nggak punya toh? Ada. Yang nggak ada tuh sukarelawan untuk pelihara itu tempat, huehehe. Tapi usul yang baik tuh, daripada setiap kali kalau mau ketemuan bingung ketemuan dimana, mendingan dipastikan aja VOC galangan jadi tempat nongkrong, sambil minum kopi dan makan snack. Cuman kalau kesana enakan siang-siang sih. Hari Minggu pagi atau Sabtu pagi begituh. Sayang disana nggak ada dimsum, kalau enggak lebih asyik lagi nongkrong pagi pagi disitu. Kalau malem... r... listrik muahal bo! --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ wrote: Dear member, Owe rasa ada baeknya kalu Butiong (milis Budaya Tionghua) punya tempat kongkow kongkow, sebulan sekali atawa dua bulan sekali - boleh dibilang semacem tempat sekretariat walaupun Butiong bukan perkumpulan atawa society. Di ini tempat para member milis boleh saling tatap muka sambil kongkow kongkow ngadepin secangkir kopi dan snack.Tempat yg paling baek yakni Galangan VOC, karena bangunan ini bangunan bersejarah (tertua di Jakarta) dan punya taman terbuka. Sang owner ada satu nyonya yang berhati lembut dan suka pada barang barang seni Tiongkok, namanya ibu Susilowaty - tentu beliau seneng hati kalo VOC diminta jadi tempat pertemuan -?kita cuma perlu beli kopi atau snack (mungkin dengan potongan khusus dari galangan VOC). RGDS.TG
[budaya_tionghua] BOAN KUI = VAMPIRE? / LIONG = DRAGON?
Dear member, Dalam hubungan internasional yang kian lancar dan kian dekat ada kemungkinan bangsa barat menyamakan liong dengan dragon tanpa ada unsur melecehkan sang liong. Mereka hanya melihat ada kemiripan fisik seperti bisa terbang, punya cakar, suka makan api, dan berbuntut panjang. Di Hongkong juga suka buat film vampire dengan memakai boan kui (setan berpakaian dinasti Ching yang jalannya melompat lompat), padahal boan kui bukan vampire. Boan kui lebih mirip zombie (mayat hidup) tapi tidak menghisap darah manusia. Konon dahulu di Hongkong banyak pekerja migran dari Kwangtung, kalau mereka meninggal karena tanah di Hongkong mahal maka dengan perantara pendeta Tao mayat mayat ini dikumpulkan hingga belasan orang. Lalu pendeta ini memimpin mayat hidup tersebut yg sebelumnya dipasangi hoe di dahinya sehingga bisa jalan dengan cara melompat lompat. Tiap malam, mereka berjalan puluhan kilometer lewat sawah dan hutan menuju desa asal mayat hingga berminggu minggu - anehnya mayat tsb tidak membusuk. Sehingga sampai di desa bersangkutan, maka mayat mayat dimakamkan oleh sanak keluarganya. Kemudian produser film Hongkong membuat boan kui jadi vampire supaya lebih seru ceritanya. Jadi menurut saya sah sah saja kalau di antara timur - barat suka menganalogikan sesuatu yang bentuk fisiknya mirip. Mohon maaf kalau ada kesalahan kata. RGDS.Tjandra G
Re: [budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya?
Dear members, Ya tentu saja Vatican tidak mengizinkan. Saya hanya ingin menyatakan bahwa umat Katholik bebas merayakan Imlek karena Imlek kami anggap adalah hari raya budaya Tionghoa. Bahkan di RRT yang komunis (tidak beragama) toh merayakan pesta musim semi (Imlek) ini menyatakan bahwa Imlek adalah pesta budaya lebih dominan dari pada hari raya agama. RGDS.TG --- On Mon, 3/1/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com wrote: From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, March 1, 2010, 2:10 PM Dear member, Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan sebagai hari raya agama Konghucu. Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa. Sebab tidak mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu, banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga. Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
[budaya_tionghua] SEMINAR MENARIK : KATHOLIK dan BUDAYA TIONGHOA
Dear member, Bila Anda ingin tahu pandangan agama Katholik terhadap budaya Tionghoa ikutilah seminar ini: SEMINAR PANDANGAN IMAN KATHOLIK TERHADAP TRADISI ADAT ISTIADAT TIONGHOA Dibawakan oleh: -Pastur Yandhie Buntoro, CDD - Edwardus Kristofani Mengupas tentang: - Apa itu hoe, kwepang boleh dilakukan oleh umat Katholik? - Apakah sembahyang Ceng Beng, Peh Chun, pegang hio boleh untuk umat Katholik? - Apakah boleh memelihara abu dan sembahyang leluhur? - Apakah boleh makan sajian sembahyang? - Dan beragam topik menarik lainnya. Diadakan: Sabtu, 24 April 2010, pukul 9.30 (pagi) hingga selesai Bertempat di aula Keluarga Nazareth, Gereja Regina Caeli, Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk (masuk dari pintu gerbang air mancur Kuda Laut). Hubungi Sekretariat Regina Caeli, telp (021) 55964379. Biaya Rp 50.000 /orang termasuk snack minuman dan hadiah 10 handphone. Terbuka untuk warga Tionghoa dengan beragam agama. Penyelenggara: Seksi H.A.K Regina Caeli.
[budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya?
Dear member, Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan sebagai hari raya agama Konghucu. Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa. Sebab tidak mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu, banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga. Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Cina tanya Erlangga.
Kita di sini sama seperti minoritas negro di Amrik. Sesama orang item nggak apa apa kalau bilang Whats up niger? Tapi kalu yg ngomong etnis laen bakal phoatang. Kita dirumah biasa biasa aja tuh bilang kue cina, cina loleng luh, dasar cina benteng dan lain lain, karena yg ngomong sesama Tionghoa. RGDS.TG --- On Wed, 2/24/10, kwaih...@ymail.com kwaih...@ymail.com wrote: From: kwaih...@ymail.com kwaih...@ymail.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Buku Cina tanya Erlangga. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, February 24, 2010, 12:46 AM poling tidak perlu, silahkan tengok saja, berapa anggota milis budaya tionghoa ini, lalu tengok berapa anggota milis budaya cina. ternyata orang yg senang pakai istilah cinapun lebih suka jadi member milis ini, jadi sebetulnya orang2 itu cuma ingin keramaian SARA saja. sama halnya orang beragama protestan jadi member milis agama katolik, jelas maunya bikin ramai saja. sojah wushu, Koay Hiap. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dharma Hutauruk dharma.hutauruk@ ... wrote: Bagaimana kalau teman-teman kita buat poling diantara budayawan Tionghua??? Caranya, Silahkan teman-teman untuk mengusulkan apa China dalam Bahasa Indonesia. I. Yang memilih Judul CINA adalah: 1. 2. dstnya II. Yang memilih Judul TIONGKOK adalah : 1. 2. dstnya III. Yang memilih Judul CHINA adalah: 1. 2. dstnya
Re: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man
Anda benar, anda dapat 100!! Silahkan mengambil hadiahnya berupa majalah POST di acara Cap Go Meh Pasar Gambir Kemayoran tgl 26 Feb 2010. RGDS.TG --- On Fri, 2/19/10, adiperdanasam...@yahoo.com adiperdanasam...@yahoo.com wrote: From: adiperdanasam...@yahoo.com adiperdanasam...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, February 19, 2010, 1:03 AM Liu bolin di depan ban tractor sebelah kiri.. Keliatan sepatunya.. Benar? Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com Date: Thu, 18 Feb 2010 02:19:58 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man --- Dear members, Ada seniman ahli lukis Liu Bolin dari Beijing yang bisa 'menghilang'. Caranya dengan melukis baju dan tubuhnya sesuai dengan motif latar belakang. Coba lihat, terutama gambar terakhir di dekat traktor, coba cari dimana Liu Bolin berada? RGDS.Tjandra G --- This guy paints himself, no kidding, no trick photography he just paints himself... Last pic is simply brilliant... ..Couldn' t spot him .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] BUKU CINA
Tadinya saya kira buku ini bagus karena mendapat banyak sambutan anggota millis, ternyata yg dibahas cuma kata CINA. Memang sih seharusnya penerbit menulisnya dengan CHINA seperti halnya dilakukan oleh Kompas dan Metro TV yg menjauhi perkataan tabu tsb. Di Amrik pernah kejadian buku NEGRO ditarik dari peredaran karena kata tsb sangat ditabukan, mereka menyebutnya sebagai BLACK MAN atau BLACK WOMAN. Jangan coba coba bilang negro dihadapan mereka, bisa babak belur!!
[budaya_tionghua] NEW CHINA TOWN
Teruntuk para sianseng terhormat, Owe ingin berbagi pendapat. Selama ini Glodok, Pancoran sering disebut sebagai China Town atau kawasan Pecinan. Tetapi dari owe punya pandangan ini julukan sudah tidak tepat lagi. Karena selain Glodok Pancoran sudah banyak masuk etnis lain yang tinggal dan jualan disana, ada pula yang kawin campur - disana juga sudah sedikit yang bisa berbahasa Tionghoa. Kebanyakan dari keturunan mereka (seperti owe) sehari hari berbahasa Melayu pasar dicampur sedikit Hokkian. Sekarang owe liat, Pluit, Muara Karang, dan Pantai Indah Kapuk malah lebih pecinan dari Glodok. Kebetulan owe tinggal di Pantai Indah Kapuk, waktu maleman Sinciah boleh dibilang owe tidak bisa tidur nyenyak sebab saban menit mereka pasang janhwee daaar, door, daar door terus menerus selama beberapa jam tiada berhenti. Kalu mau lihat pesta kembang api yang bagus menerangi langit di malam Sinciah sebetulnya di tempat inilah, sianseng dapat saksikan. Banyak rumah dihiasi lampion dan pernak pernik hiasan Imlek lainnya di pintu masuk. Waktu harian Sinciah, banyak sekiah berlarian dari rumah ke rumah famili pake baju bagus sambil kantongnya penuh angpao, mereka nampak gumbira sekali. Di depan beberapa rumah di pasang hiolo untuk adakan sembayang samkai, mereka bebas sembayang tanpa merasa risih, sementara lagu lagu Mandarin di setel menyambut tamu. Di gerbang pintu masuk setiap kluster di pasangin lampion lampion. Malah di beberapa kluster, para satpam pake baju twikim dan topi kuncir zaman Boan, mereka wajib kasih ucapan Gong Xie Fat Cay kepada setiap penghuni yang mobilnya keluar masuk kluster seraya bersoja. Kadang para penghuni siapkan angpao buat para satpam tsb. Beberapa tahun lalu barongsai bisa masuk kluster untuk kasih pertunjukkan pada rumah rumah yg berminat, tapi dengan alasan keamanan sekarang dilarang. Kalau sianseng pergi ke Modern Market PIK, kuping sering mendengar orang lalu lalang pake bahasa Hokkian. Para tukang sayur menyapa para ibu dengan I-ie dan para bapak dengan Akoh, mereka menghitung uang pake bahasa hokkian. Sehari sebelum Sinciah, pasar ini diserbu pengunjung. Tukang buah nanas, srikaya laris manis walaupun dibandrol ceban per buah!! Begitu juga tukang ikan (bandeng, kakap) laris manis dan tukang babi repot melayani pembeli yg tiada putus. Di Muara Karang ada pasar terowongan, disini tiap minggu pagi para Akoh sehabis jalan pagi pada duduk ngeriung sambil makan bakmi dan minum susu kedele, bicaranya pada kenceng dan bebas dalam bahasa Hokkian. Sekarang banyak orang Tiongkok (asli) datang berjualan kelontong seperti CD bajakan atau pernak pernik lainnya, mereka berjalan ngider d pasar Muara Karang. Oh ya hampir saban malem minggu tempat makan di sepanjang Muara Karang dikunjungi barongsai, mereka kasih angpao kosong kepada tamu restoran untuk diisi sebagai upah pemain barongsai. Satu hari dan di malam hari menjelang Sinciah di sepanjang Muara Karang berjejer tukang janhwee harganya per kotak cepeceng tapi larisnya bukan main ada yang sekali beli gotiauw! (sayang duit segitu untuk dibakar). Di Pluit, Muara Karang, PIK banyak baliho (papan iklan besar) berisikan ucapan Gong Xie Fat Cay dari pengembang properti di mana tempat lain tidak bisa dijumpai. Pernah ada rencana diadakan Festival Cap Go Meh bolak balik Muara Karang - Pluit tapi sampe sekarang belum kejadian. Itulah menurut owe kawasan Pluit - Muara Karang dan PIK bakal menjadi New China Town menggantikan Glodok - Pancoran. Mohon maaf kalau ada kesalahan kata, soja dari owe Tjandra G
[budaya_tionghua] Tjing-Lie
---Dear members, Saya dapet kiriman dari teman tentang artikel Tjing Lie, saya kirimkan ke milis ini karena isinya cukup bagus. RGDS.TG Tjing-Lie atawa Boedi Atoeran. Satoe soedah bilang pada saja, orang Tionghoa kenal „Tjing-Lie, kenal tjing dan lie, atawa „Boedi dan „Atoeran, tapi orang Europa tjoema kenal „Lie, kenal atoeran, kenal apa jang pantes dan tida pantes zonder pake Consideratie boeat „Tjing. Orang Europa berpikir tjoema menoeroet Lie, tapi orang Tionghoa berpikir menoeroet Tjing dan Lie. Ini pendapetan rasa'nja ada benar. Boeat boektiken bener'nja ia poenja pendapetan, saja poenja sobat bilang, seande'nja itoe kassier, jang soedah 20 taon bekerdja dengen baek pada satoe firma Europa, di satoe hari jang tjilaka bikin tekort, taroh kata 5000 roepia, itoe pekerdjaan jang baek lantas diloepa oleh si Madjikan bangsa Europa, itoe kassier lantas dilepas dan ditoentoet dimoeka pengadilan. Inilah jang dinamaken berpikir pake Lie zonder pake Tjing. Lie jang kakoe bilang, siapa² jang djadi kassier, tida boleh bikin tekort, sebab itoe ada satoe dosa jang dihoekoem oleh wet. Dan itoe Lie jang kakoe tida dibikin djadi sedikit lemas oleh Tjing, jang bilang, itoe orang soedah bekerdja 20 dengen baek dan selama itoe tempo jang tida pendek ia soedah membantoe tida sedikit boeat kemadjoean dan keoentoengan' nja itoe firma, lebih banjak dari itoe djoemlah jang kini di bikin roegi pada pekerdja'an. Dan andeken boeat sebentaran dalem hati'nja si Madjikan Europa ada kedengeran ini soeara dari Tjing, toch itoe soeara di bikin diem oleh soeara'nja „Lie, jang aken mendjawab: Betoel, ia soedah bekerdja begitoe lama dengen baek dan soenggoeh hati, tapi itoe tida lebih dari kemoestian'nja, sebab ia dibajar, ia dikasih penghidoepan boeat ia poenja pekerdjaan jang baek dan soenggoeh hati. Saja bilang, pendapetannja sobat saja itoe ada benar. Saja bisa kasih laen boekti lagi jang menoendjoeken benar'nja itoe pendapetan, jaitoe: Diantara orang Europa djarang sekali kedengeran itoe perkata'an Boetjing (*tida kenal boedi), pendek'nja djaoeh lebih djarang dari bangsa kita (*cor Tionghoa). Dalem anggepan'nja seorang Tionghoa, saja maksoedken rata² orang Tionghoa di sini, bila ia soegoehken segelas aer es atawa sepiring nasi-goreng pada seseorang, ini orang lantas teroetang „tjing, teroetang boedi pada'nja dan ini oetang boedi tida di-loepa oleh si-pengasih hingga achir djaman. Tapi jang aneh'nja dalem perkara begitoe adalah di penerima oetang itoe sendiri terlaloe lekas loepa pada orang poenja kebaekan, lebih besar ada'nja ia terima orang poenja kebaekan, lebih lekas lagi ia loepa!! Saja tida sangkal, orang Tionghoa poenja kesoeka'an pake consideratie boeat Tjing, waktoe memikir dan menimbang perkara memang ada baek'nja. Itoe kesoeka'an pake consideratie boeat „tjing melahirken banjak perhoeboengan kekel jang bisa bikin terharoe hati'nja orang jang liat, antara sobat sama sobat, Madjikan sama pegawe dan sebalik'nja, antara pedagang sama pedagang (*bisa di-liat dari hoeboengan perdagangan sesama Tionghoa di Petjinan di-tiap kota mereka saling pegang artinja Tjing-Lie) Tapi saja rasa, orangpoen moesti mengakoe, banjak pentjidra'an dan perselisihan ketjil antara bangsa kita, sekali mendjadi besar, djoesteroe djoega lantaran terlaloe soeka pikir pake Tjing. Di waktoe perselisihan begitoe segala tetek-bengek, jang diantara orang Europa tida di-inget dan tida diseboet-seboet lagi, di-antara kita orang lantas di-oengkat-oengkat dan djika pihak jang dioengkat moelai boeka djoega ia poenja grootboek dan oendjoeken pihak jang oengkat poenja oetang² „tjing pada'nja, perselisihan jang ketjil lantas djadi besar, loeka² jang ketjil lantas djadi borok jang soesah di obatin. Saja sekarang belon bisa bilang, mana jang lebih baek antara orang Europa jang poenja tjara berpikir dan menimbang perkara. Dan tjara jang di pake orang Tionghoa. Saja pasrah sadja pada pembatja, jang barangkali mempoenjai tempo lebih banjak boeat memikir lebih djaoeh tentang itoe perkara atawa ada mempoenjai keperloean boeat pikirin hal itoe.
Re: [budaya_tionghua] Re: MAU IKUTAN CAP GO MEH?
To Yth Bung Erik, Anda diundang untuk hadiri teknikal meeting Cap Go Meh hari Selasa 16 Februari 2010 pukul 14.00 WIB ruang Bromo, Gedung Niaga Lantai 6 Arena PRJ untuk membicarakan persoalan sumbangan bung Erik, mereka menyambutnya antusias. Keterangan lebih lanjut bisa anda hubungi Ibu Liana 087877132922. Demikian. PS: Bagi mereka yg mau menyumbang acara lainnya, silahkan hadir di pertemuan Selasa nanti. RGDS.TG --- On Tue, 2/9/10, Erik rsn...@yahoo.com wrote: From: Erik rsn...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: MAU IKUTAN CAP GO MEH? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, February 9, 2010, 4:00 PM Dear Pak Tjandra: kalo mau sumbang acara bisa ga? kami ga minta bayaran, cuma ingin partisipasi aja. tapi juga jangan disuruh bayar! saya bisa hadirkan grup musik tradisional Tionghua dan juga tarian tradisional Tionghua, atau bisa juga demo kaligtafi dan Chinese painting. Tinggal diperintah aja pak, kami siap tiap saat! Salam Erik
[budaya_tionghua] UNDANGAN PERTEMUAN CAP GO MEH
To Yth Bung Erik, Anda diundang untuk hadiri teknikal meeting Cap Go Meh hari Selasa 16 Februari 2010 pukul 14.00 WIB ruang Bromo, Gedung Niaga Lantai 6 Arena PRJ untuk membicarakan persoalan sumbangan bung Erik, mereka menyambutnya antusias. Keterangan lebih lanjut bisa anda hubungi Ibu Liana 087877132922. Demikian. PS: Bagi mereka yg mau menyumbang acara lainnya, silahkan hadir di pertemuan Selasa nanti. RGDS.TG
Re: [budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Kepada Yth bung Dr.Irawan, Terima kasih atas masukan dari Anda. Saya sering melihat wajah Anda di MI - saya masih terbilang famili dengan sdr Handy Chung (pengusaha kaca mata di US). Boleh saya tahu berapa lama Anda ada di Jakarta dan mungkin ada no HP yg bisa dihubungi? PS: Saat ini sy masih di luar kota mungkin besok atau lusa balik ke Jakarta RGDS, TG --- On Mon, 2/8/10, Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com wrote: From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com Subject: Re: [budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, February 8, 2010, 1:41 PM Pak Tjandra Ghozali dan kawan2 yb, Omongan anda benar adanya bahwa generasi Tionghoa yang sekarang di Milis BT ini tidak lembek, bahkan terkesan agresif. Baru saja saya pulang dari mengunjungi kawan2 BT di Jakarta , saya merasa bangga , terharu , dan simpatik terhadap para shiang seng2 yang mungkin kalau pada jadul bisa digelar sebagai Shiu Chay. Pokoknya bukan main, nggak nyangka sama sekali. Betul anda harus bertemu dengan mereka, baru bisa merasakan kehebatan mereka. Mereka bahkan haus belajar, kendati buku2 literatur, dvd dan text booknya bukanlah barang yang murah. Saya selaku orang keturunan Tionghoa sangat bangga dan menghormati itu. Kalau misalnya saya disuruh Kui sama mereka saya juga mau dan bersedia dengan hati yang rela , macamnya kalau jadul harus kui jedukin jidat ke tanah seperti menghadapi Hwang Shang, yang mengucap Wan Shuei , Wan Shuei, wan, wan shuei, Owe juga kamguan. Karena apa ? Tidak lain tidak bukan, karena komitmen mereka terhadap preservasi kebudayaan Tionghoa untuk Indonesia. Mereka tidak ada yang paksa atau di-iming2 duit untuk melakukan itu. Saya sendiri masih ingat waktu di SD , kalau tidak ada ancaman rotan, boro2 saya mau menyelesaikan latihan tulis Cung Wen Ze. Padahal saya sekolah di JPP yang WNI dengan pelajaran bahasa mandarinnya sangat minim sekali. Sampai hari ini juga saya masih belum bisa baca dan nulis. Omongan Pak Tjandra juga Pu Chuo, tentang kalau keahlian itu tidak disyer keorang banyak juga sangat sayang sekali. Jadi Pak Tjandra betul, kalau bisa membantu penyiaran keahlian dari para Shiang Seng2 yang pakar ini, dimajalah anda , itu ada baiknya. Kami juga dari Indonesia media sudah melaksanakannya , dan yang terbaru ini adalah Tulisan dari Shiang Seng Ardian C . dari Bogor. yang bisa disimak disini. http://www.indonesi amedia.com/ 2010/02/03/ selamat-tahun- baru-imlek- 2561-atau- 4707/ Semoga berkenan. Maap , kalo ada kata2 owe yang sala. salam, Dr.Irawan 2010/2/7 Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com Dear member, Owe menjadi merasa bersalah gara gara tulisan owe yang terlalu vulgar, sampai sampai para sianseng berpolemik begitu hebat. Owe rasa yang disampaikan oleh sianseng Suma dan sianseng Zhoufy, dua dua ada benarnya. Tiap orang memang memiliki sudut pandang yang berbeda. Namun di balik itu owe gembira ternyata di antara member budaya tionghua punya semangat untuk membela pandangannya dan tak gampang menyerah. Tadinya owe kira di kalangan warga Tionghoa sudah pada lembek, tidak punya ini semangat perjuangan gara gara dibekap oleh rezim orba, selama 35 tahun. Tapi dengan adanya komplein dari sianseng Suma, sianseng Zhoufy, sianseng Dipo, sianseng David Kwa, dan lain lain yang tidak bisa disebut satu persatu, owe jadi bangga kalau warga Tionghoa ternyata tidak lembek. Owe juga bangga melihat di munas PSMTI dan INTI kalau mereka membela daerah dan argumennya dengan sungguh sungguh, malah mau adu jotos segala (jangan ah) - itu artinya warga Tionghoa bukanlah warga yang lembek. Owe lihat pengetahuan para sianseng begitu luas dan hebat, sayang kalau cuma diketahui oleh member milis ini. Owe kepikiran kalau suatu waktu kita bisa duduk semeja - owe berharap pengetahuan sianseng ini dijadikan buah kalam di majalah POST yang pasti berguna bagi warga Tionghoa. Yang satu ahli dalam sejarah Tionghoa, satu lagi ahli dalam bidang musik, satu lagi ahli dalam bidang budaya. Owe bermimpi para sianseng bersedia duduk sebagai jajaran redaksi. Tapi mohon maaf kalau ajakan owe ini dianggap kurang sopan - owe tidak punya maksud apa apa selain menginginkan terjaganya martabat warga kita. Baiklah owe tutup dengan soja Gong Xi Fat Cay waduh owe sampe lupa nih mestinya Sin Chun Kiong Hie Thiam Hok Siu semoga kesalahan kesalahan owe di tahun silam, sianseng maafkan. RGDS. Tjandra G PS: Sepertinya kurang lengkap kalau sianseng Ophung tidak bergabung, beliau ini ahli masakan jadul Tionghua. Juga para sianseng lainnya, pintu terbuka lebar buat anda semua yang hobi tulis menulis.
[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Kepada Yth bung Dr.Irawan, Terima kasih atas masukan dari Anda. Saya sering melihat wajah Anda di MI - saya masih terbilang famili dengan sdr Handy Chung (pengusaha kaca mata di US). Boleh saya tahu berapa lama Anda ada di Jakarta dan mungkin ada no HP yg bisa dihubungi? PS: Saat ini sy masih di luar kota mungkin besok atau lusa balik ke Jakarta RGDS, TG
Re: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Yth bung Dr. Irawan, Benar yang dikatakan Anda, ada kesenjangan antara anak muda dan kita kita ini yg sudah mutua (mulai tua). Anak saya yg sekolah di LA ketik PC nya zonder lihat keyboard, cepet bener. Dia gonta ganti gadget hampir tiap bulan, HP nya isinya aneh2. Suka main game on line sampe malem. Kita belajar BB aja setengah mati - males tinggalin HP Nokia jadul. Saya kalau mau kontak mereka pakai Skype, anak saya yg daftarin dan bayarin - saya tinggal klik namanya langsung terhubung. Cuma tidak bisa kontak ke alamat lain kecuali ke telp dia aja (bener bener pelit dia). Saya diminta pasang kamera tapi sampe sekarang sy belum pasang juga. RGDS.TG --- On Tue, 2/9/10, Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com wrote: From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, February 9, 2010, 2:05 PM Dr. Jo yb, Memang saya lagi kepengen itu. Padahal laptop saya ada kameranya juga, 20 tahun yg lalu saya sudah beli cameranya dan ada programnya saya beli satu untuk di LA satu lagi saya kasih ke Jakarta. Tapi itu tidak pernah terlaksana sampai sekarang. Nah itulah kita yang sering dikatain sama anak2, nafsu besar tenaga kurang. Saya sering tanya sama anak saya, jawabnya hanya mudah saja: Later Dad, I 'll let you know, but now I'm still in final atau apa saja alasannya. Terkadang saya berpikir, kita ini yang sudah mulai manula harus membentuk club sendiri untuk memberdayakan diri dibidang technology, sulit mengandalkan anak2 muda , mereka alasannya sibuk terus. Memang nya kita nggak sibuk cari makan ? yah nggak ? Apakah ada milis khusus untuk club orang yang berumur yang membahasa gadget ? Kalau masuk ke club anak muda kita selalu jadi the looser , di goblog2-in terus. salam putus asa, Dr.Irawan. 2010/2/8 B.H. Jo b...@yahoo.com Dr. Irawan yb, Saya sering berkomunikasi dgn. video call melalui web camera dari laptop saya dari AS atau Kanada ke Belanda dan Jerman tanpa membayar alias gratis apalagi bisa melihat orangnya live waktu berkomunikasi. Barangkali ini cara yg. paling murah utk. berkomunikasi antar negara. Apakah anda atau ada teman semilis ini yg. pernah menggunakan video call ke Indonesia atau dari Indonesia ke LN? Sayangnya, video call yg. saya gunakan adalah melalui Window Live Messenger (MSN Messenger) dimana video-nya cuma bisa digunakan berkomunikasi utk./antar dua orang saja pada suatu waktu tertentu walaupun audio-nya bisa digunakan utk. berkomunikasi lebih dari 2 orang secara simultan. Apakah ada program yg. memungkinkan berkomunikasi dgn. video utk. lebih dari 2 orang secara simultan? Salam, BH Jo --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drira...@... wrote: Pak Tjandra G yb, Saya sudah lama pulang ke LA, saya hanya spent kira2 18 hari disana pada akhir december dan balik lagi ke LA january. Betul Hendy Chung , adalah salah satu pengurus juga di ICAA , yang setiap Bazaar Imlek selalu mengerahkan anak buahnya yang dari Kalbar untuk bervolunteer. Bahkan dia yang bawa Gus Dur berkunjung dan berceramah serta nginap di ICAA dulu. Hendy itu memang pria yang terpuji dan baik hati saya sangat kagum padanya. kalau omongan mandarinnya barangkali Liauw Pu Zhi. Kalau anda mau tilpon saya silahkan (626) 335 2899 , kalau call dari Indonesia silahkan call saat subuh. karena perbedaan jam kita adalah 15 jam. jadi harap maklum. Atau kalau interlocal mahal , biar saya yang call saja ke anda asal kasih tahu nomornya. Semoga majalah anda bisa bermanfaat bagi BT dan vice versa . salam, Dr.Irawan. 2010/2/8 Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... Kepada Yth bung Dr.Irawan, Terima kasih atas masukan dari Anda. Saya sering melihat wajah Anda di MI - saya masih terbilang famili dengan sdr Handy Chung (pengusaha kaca matadi US). Boleh saya tahu berapa lama Anda ada di Jakarta dan mungkin ada no HP yg bisa dihubungi? PS: Saat ini sy masih di luar kota mungkin besok atau lusa balik ke Jakarta RGDS, TG
[budaya_tionghua] MAU IKUTAN CAP GO MEH?
Dear member, Tanggal 26, 27, dan 28 Februari 2010 ada acara Festival Cap Go Meh yang diorganizer oleh JiExpo (penyelenggara PRJ) di venue Pasar Gambir, Kemayoran. Apakah ada di antara sianseng yang mau buka seminar? Misalnya seminar tentang maksud dan tujuan dari acara Cap Go Meh, atau makna dari Imlek. Kalau ada yang berminat, nanti kita rapatkan dengan pihak penyelenggara. Mungkin juga ada usulan inovatif seperti Lomba Lontong Capgomeh terenak dan sebagainya. Soalnya kalau acara Cap Go Meh cuma buka booth (stand) lalu jualan, apa bedanya dari PRJ? RGDS.TG
[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Dear member, Owe menjadi merasa bersalah gara gara tulisan owe yang terlalu vulgar, sampai sampai para sianseng berpolemik begitu hebat. Owe rasa yang disampaikan oleh sianseng Suma dan sianseng Zhoufy, dua dua ada benarnya. Tiap orang memang memiliki sudut pandang yang berbeda. Namun di balik itu owe gembira ternyata di antara member budaya tionghua punya semangat untuk membela pandangannya dan tak gampang menyerah. Tadinya owe kira di kalangan warga Tionghoa sudah pada lembek, tidak punya ini semangat perjuangan gara gara dibekap oleh rezim orba, selama 35 tahun. Tapi dengan adanya komplein dari sianseng Suma, sianseng Zhoufy, sianseng Dipo, sianseng David Kwa, dan lain lain yang tidak bisa disebut satu persatu, owe jadi bangga kalau warga Tionghoa ternyata tidak lembek. Owe juga bangga melihat di munas PSMTI dan INTI kalau mereka membela daerah dan argumennya dengan sungguh sungguh, malah mau adu jotos segala (jangan ah) - itu artinya warga Tionghoa bukanlah warga yang lembek. Owe lihat pengetahuan para sianseng begitu luas dan hebat, sayang kalau cuma diketahui oleh member milis ini. Owe kepikiran kalau suatu waktu kita bisa duduk semeja - owe berharap pengetahuan sianseng ini dijadikan buah kalam di majalah POST yang pasti berguna bagi warga Tionghoa. Yang satu ahli dalam sejarah Tionghoa, satu lagi ahli dalam bidang musik, satu lagi ahli dalam bidang budaya. Owe bermimpi para sianseng bersedia duduk sebagai jajaran redaksi. Tapi mohon maaf kalau ajakan owe ini dianggap kurang sopan - owe tidak punya maksud apa apa selain menginginkan terjaganya martabat warga kita. Baiklah owe tutup dengan soja Gong Xi Fat Cay waduh owe sampe lupa nih mestinya Sin Chun Kiong Hie Thiam Hok Siu semoga kesalahan kesalahan owe di tahun silam, sianseng maafkan. RGDS. Tjandra G PS: Sepertinya kurang lengkap kalau sianseng Ophung tidak bergabung, beliau ini ahli masakan jadul Tionghua. Juga para sianseng lainnya, pintu terbuka lebar buat anda semua yang hobi tulis menulis.
[budaya_tionghua] Tanpa Chin Sie Ong Tiongkok Jadi Eropa
Dear member, Semasa berkuasa kaisar Chin Sie Ong (Qin Shi Huang) dibenci dan dihujat oleh rakyatnya, malah sering kali mau dibunuh namun gagal. Gara gara Chin Sie Ong memerintah dengan tangan besi dan membangun tembok besar yang menelan korban puluhan ribu penduduk. Namun di balik semua itu Chin Sie Ong adalah pahlawan - dia yg mempersatukan daratan Tiongkok. Kerajaan kerajaan Chin, Han, Zhao, Yan, Wei, Chu, Qi, dan puluhan kerajaan kecil lainnya dipersatukan dalam naungan dinasti Chin (dimulai 221 SM). Chin Sie Ong pula yang menyeragamkan uang, ukuran panjang, ukuran berat, dan tulisan. Sekiranya Chin Sie Ong tidak ada kemungkinan Tiongkok jadi seperti Eropa sekarang yang terdiri dari puluhan negara kecil. Apakah Tiongkok versi Eropa lebih maju dari versi kesatuan (RRT)? Tak ada yang bisa menjawabnya. Tapi yang pasti negara besar lebih dihormati dari negara kecil - itu sebabnya Eropa sendiri pingin bersatu di bawah naungan UE. RGDS. Tjandra G
Re: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
kekayaannya (seperti terjadi dalam banyak perkumpulan Tionghoa), atau politisi sekedar karena popularitasnya (seperti jargon kosong dalam pemilu), jangan harap pembenahan itu akan lancar. Saya sendiri juga bukan orang yang NATO dalam masalah ini. Memangnya relatif bebasnya anda berpendapat pada masa sekarang ini karena apa? Saya boleh mengklaim bahwa saya ikut menjadi motor dan pimpinan gerakan reformasi tersebut. Bahwa hasilnya masih jauh dari harapan, saya sendiri juga tahu, tapi setidaknya saya berusaha dan tidak NATO. Sekali lagi saya tegaskan: TBT tidak mampu mewakili namanya (Taman untuk Budaya Tionghoa, apapun alasannya, apakah plan bab 2, bab 3 atau bab penutup) dengan sejumlah alasan: 1. TBT tidak mencerminkan kekhasan budaya Tionghoa, dalam hal ini Tionghoa di Indonesia (lihat ciri bangunannya; merujuk ke mana??? Kalau mau, pilih atau setidaknya padukan model rumah Majoor di Batavia, Semarang atau Surabaya, atau bahkan model Indies dari Tjong A Fie di Medan. Kalau dirasakan mewah, kan ada tipe rumah penduduk Tionghoa pada umumnya di Lasem, Rembang, Jamblang, Makassar, dsb yang tidak kalah mengesankannya dalam kesederhaan yang ditampilkan. Jadi jangan mengambil model yang ciri jejaknya di nusantara justru berbeda jauh). 2. TBT kehilangan roh yang disebut community center, yaitu kelenteng. Sejarah Tionghoa Indonesia adalah sejarah kelenteng dan pasar. Masalahnya memang akibat konversi besar-besaran ke agama resmi negara yang memupus jejak-jejak itu. Tapi, kalau mau disebut TBT, ciri kelenteng ini harus ada. Tinggal cari yang memiliki nuansa netral semisal Maco (bahkan Zheng He [misspell: Cheng Ho] saja memberikan penghormatan khusus kepadanya), Hok tek Cheng Sin (netral bagi tiga aliran), atau Kuan Kong (netral bagi tiga aliran), kan tidak sulit. Bisa juga dengan konsep tuan rumah utama dan para pendamping. Altar utamanya tidak harus besar, yang penting aulanya besar untuk orang berkumpul, kongkow dan berunding. 3. TBT kalau mau disandingkan dengan anjungan lain TMII (sebagai bagian tidak terpisahkan dari TMII) yang berkonsep kekhasan wilayah, harusnya juga berkonsep menyatu dalam perbedaan, tidak harus besar sendiri (konsep memandang). Justru kesan egonya menjadi sangat menonjol dan menimbulkan pertanyaan baru, apa fungsinya bagi Tionghoa Indonesia; pemberi kesan wah atau simbol keangkuhan? 4. dll, termasuk soal deal apa dengan Soeharto, kenapa yang diminta cuma duit tapi sumbang saran selama ini tidak didengar, kenapa yang dibikin pagoda dan danau, kesinambungan data, dsb. Saya sendiri tidak bercita-cita memindahkan CN ke TMII! CN hanya menjadi CN ketika dia berada di lokasinya. CN hanya akan menjadi CN ketika anggota tubuh yang telah diamputasi, dikembalikan kepadanya dan disambungkan kembali. Gedung Arsip yang eks Belanda saja bisa menempuh pemudaan, kenapa CN mengalami nasib yang berbeda? Makanya, kalau cuma bersih-bersih gedung CN yang ketinggalan di kolong apartemen itu, maaf saja. Saya tidak ikutan. Saya lebih prioritas untuk mengusut pelanggaran hukum cagar budayanya. Koq bisa-bisanya gedung yang sudah berstatus cagar budaya dijual-belikan untuk pendirian apartemen-mall atau entah apa itu. Koq bisa-bisanya Pemerintah tidak berdaya (atau ada deal, atau tekanan?) sehingga tidak menghalangi pembongkarannya. Pemerintah itu bukan untuk berwacana seperti yang terjadi pada masa-masa pembongkaran itu, tapi untuk menegakkan aturan yang dibuatnya sendiri. Hal sekecil itu saja tidak bisa dijalankan dengan baik. Apa jejak sejarah Tionghoa akan hapus selain dari sisa-sisa makam SBK atau kelenteng-kelenteng yang dimodernisasi dengan model baru? Apa kata dunia? Seorang yang hendak menggemilangkan kebajikan besar pada umat manusia di dunia, ia lebih dahulu berusaha mengatur negerinya; untuk mengatur negerinya, ia lebih dahulu membereskan rumah tangganya; untuk membereskan rumah tangganya, ia lebih dahulu membina dirinya; untuk membina dirinya, ia lebih dahulu mneluruskan hatinya; untuk meluruskan hatinya, ia lebih dahulu meneguhkan tekadnya; untuk meneguhkan tekadnya ia lebih dahulu mencukupkan pengetahuannya, dan untuk untuk mencukupkan pengetahuannya, ia meneliti hakekat setiap perkara. Suma Mihardja --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Dear member, Susah jadinya kalau para sianseng berpikiran kayak Yahudi. Tiap hari meratap di bangunan ambruk (kuil Salomon) pingin kuil tsb jadi berdiri megah lagi tapi kagak ngapa2in selain meratap!? Apa kita mesti rame rame meratap di CN, supaya bangunan tsb muncul lagi? Atau mesti panggil David Copperfield? Udah jangan balikin ke TMII lagi kan sdh ada plan Bab 2. Nah, jawaban yg masuk akal jangan cuma NATO tapi SEATO alias Selekasnya ambil aksi not talk only - tentu aja mesti survei dulu - kalo langsung kerja nanti dikira maling jemuran, repot kita diudak udak sama ncim yg punya rumah. He..he. . PS: Biar sekalian rame deh
[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Dear member, Susah jadinya kalau para sianseng berpikiran kayak Yahudi. Tiap hari meratap di bangunan ambruk (kuil Salomon) pingin kuil tsb jadi berdiri megah lagi tapi kagak ngapa2in selain meratap!? Apa kita mesti rame rame meratap di CN, supaya bangunan tsb muncul lagi? Atau mesti panggil David Copperfield? Udah jangan balikin ke TMII lagi kan sdh ada plan Bab 2. Nah, jawaban yg masuk akal jangan cuma NATO tapi SEATO alias Selekasnya ambil aksi not talk only - tentu aja mesti survei dulu - kalo langsung kerja nanti dikira maling jemuran, repot kita diudak udak sama ncim yg punya rumah. He..he.. PS: Biar sekalian rame deh millis ini. Polemik itu sehat asal jangan masukin di ati. Owe harap para sianseng maafken owe kalau ada kalimat yg tidak berkenan. Soja dari owe, Tjandra G.
[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Bab. 1 Dear members, Memang soal sumbangan bukan hal mudah. Historisnya dahulu pa Harto menyerahkan lahan TMII kepada pak Tedy hanya 1 ha untuk warga Tionghoa sedang 1 ha lagi utk warga India dan 1 ha lagi utk warga Arab. Tetapi dalam perjalanannya lahan untuk warga India dan Arab dikembalikan ke pa Harto, karena menurut mereka, sulit mendapatkan dana dari warga mereka yang umumnya tidak kompak. Lalu pa Harto serahkan semuanya kepada pa Teddy. Entah kenapa pa Tedy terlalu “PD” mungkin dianggapnya warga Tionghoa yg populasinya no.3 setelah warga Jawa dan Sunda serta terkenal dengan kekompakannya dan suka saling bantu (itu sebabnya ada legenda yg menyatakan orang Tionghoa cepat maju karena di antara mereka suka saling tolong), ditambah lagi banyak warga Tionghoa sudah berhasil dalam bidang usaha - masa sih dalam waktu 6 tahun anjungan tidak jadi? Maka diterima semuanya, bahkan serah terima juga tak lancar karena harus membebaskan lahan tsb dari penduduk ilegal yg suka main keras. Untung pa Tedy juga pensiunan petinggi ABRI dan dibantu oleh beberapa orang donatur maka lahan tsb sekarang terbebaskan. Tapi setelah 6 tahun toh lahan tersebut belum terbangun main buildingnya. Padahal anjungan tetangganya (anjungan Kong Hu Cu) yg jauh lebih muda telah berdiri dgn megah (tentu anda tahu kenapa demikian). Nah sekarang ketua umum PSMTI yg baru yakni pa Rachmat (katanya orang terkaya no.140 di Asia) menyatakan dalam orasi di Munas PSMTI bulan Nopember silam, bahwa kalau dia terpilih jadi ketua umum maka dalam kurun 4 tahun dia akan bangun main building Taman Budaya Tionghoa yg megah (ada pagoda segala dan danau buatan di kelilingi pohon Liang Liu yg indah utk perayaan Peh Chun). Disain ini bukan replika dari rumah kuno para tuan tanah Tionghoa, tetapi sama sekali baru. Selain itu beliau juga minta partisipasi dari warga Tionghoa utk menyukseskannya, karena Taman Budaya Tionghoa Indonesia ini nantinya bukan milik PSMTI namun milik kita semua. Nah, sebaiknya kita lihat saja apakah janji pa Rachmat dapat dipenuhinya? (biasanya calon pemimpin suka lupa janjinya kalau sudah diangkat – mudah2an tidak demikian). Tapi bagi para sianseng yg kebetulan berjiwa sosial serta berkeinginan dan berkemampuan, dipersilahkan ikut menyumbang via Dompet Peduli di majalah POST Media. RGDS. Tjandra G Bab 2 Saya adalah pengamat dari miliser Pecinta Kereta-api Indonesia. Karena hobi saya adalah model kereta api. Di milis Pecinta Kereta-api Indonesia ada kegiatan untuk menyelamatkan lokomotif tua. Pada tahun 2008 silam Pecinta Kereta-api Indonesia telah berhasil menyelamatkan lokomotif diesel BB-200 dan lokomotif listrik “bon-bon” CC-300 yang tadinya sudah mau dikiloin oleh PJKA sebagai besi tua. Selain itu member milis ini juga telah berhasil menghidupkan kembali stasiun Tanjung Priok yg tadinya sudah mau dijual untuk dijadikan Plaza Tanjung Priok. Tetapi berkat perjuangan mereka yg gigih akhirnya wali kota Jakarta Utara setuju untuk memugar stasiun tersebut. Uniknya para member milis ini tak segan segan beli cat, amplas, dan peralatan lainnya dari kocek sendiri, lalu setiap Sabtu dan Minggu mereka pergi ke dipo lokomotif Jatinegara dan Manggarai untuk merenovasi lokomotif tua beramai ramai. Hanya bagian mesin yg dikerjakan oleh PJKA, selebihnya anggota milis Pecinta Kereta-api yang melakukannya. Setelah selesai renovasi (dengan cat baru dan bisa jalan) maka diadakan acara syukuran dan difoto untuk majalah komunitas mereka “Kereta Api”. Saya juga setuju kalau di kalangan miliser Budaya Tionghua mau merenovasi bangunan tua seperti itu – mungkin ada member yang mau menjadi penggerak “swadaya renovasi bangunan tua Tionghoa Indonesia”? Di mana secara beramai ramai dan gotong royong merenovasi peninggalan sejarah tersebut – kami dari majalah POST Media sepenuhnya mendukung kegiatan ini dan kami akan meliputnya mulai dari A hingga Z. Mari kita segera ambil aksi nyata untuk membuktikan bahwa kita peduli terhadap bangunan sejarah warga Tionghoa, seperti halnya Pecinta Kereta-api Indonesia peduli dengan lokomotif tua dan bangunan (stasiun) tua. Sambil menunggu tanggapan dari para sianseng – saya mohon maaf bila ada kesalahan kata. RGDS. Tjandra G
[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN TI
Yth pa Dipo, Memang menyedihkan kalau kita tidak bisa menyelamatkan bangunan bersejarah warga Tionghoa. Tetapi kita juga tidak bisa diam saja merenungi nasib bangunan bersejarah yang sudah dihancurkan (ironisnya oleh pengusaha warga sendiri) toh waktu tida bisa berjalan mundur? Satu satunya cara adalah membangun taman budaya Tionghoa baru yang lokasinya memang diperuntukkan untuk cagar budaya nusantara (bukan di daerah bisnis atau pasar yg gampang diserobot orang). Menurut saya bangunan budaya Tionghoa sangat berguna untuk jati diri warga Tionghoa di kemudian hari (anak cucu kita) menjadi semacam terakota. Mengenai gunanya anjungan TI tentu sama seperti anjungan lain yg ada di TMII yakni memperkenalkan budaya dari etnis / daerah bersangkutan kepada khalayak ramai bukan hanya warga Tionghoa. Semoga apa yang saya tulis ini dapat diterima dan saya pribadi tidak punya urusan bisnis di anjungan tersebut. Salam, TG
Re: [budaya_tionghua] Pelurusan Indonesia Media
Yth Dr.Irawan, Thanks atas pencerahannya. Dalam artikel saya - saya gunakan kata konon karena saya sendiri masih sangsi atas info seorang kawan bahwa majalah Indonesia Media di cetak di Indonesia satu grup dengan koran chinese Harian Indonesia, ternyata tidak demikian. Sekali lagi terima kasih atas pelurusannya. RGDS.TG --- On Thu, 1/28/10, drirawan1 drira...@indonesiamedia.com wrote: From: drirawan1 drira...@indonesiamedia.com Subject: [budaya_tionghua] Pelurusan Indonesia Media To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, January 28, 2010, 3:54 PM Pelurusan Indonesia Media Bapak Tjandra Ghozali dan kawan2 yb, Pertama, terimakasih atas perhatian anda terhadap Indonesia Media, dan aktivitas masyarakat Indonesia di Los Angeles dan sekitarnya. Ada banyak hal yang Bapak beritakan rupanya masih kurang tepat , untuk itu saya rasa sebaiknya diluruskan agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda, dan mengurangi kemungkinan salah kaprah dikemudian hari. Mengenai majalah IM yang terbit dwiminggu bisa diambil gratis ditempat2 yg anda sebut itu betul adanya, hanya majalah yang kami cetak sebanyak 15.000 copies setiap kali terbitnya tidak dicetak di Indonesia. Dari akal sehat hal itu tidak mungkin karena masa proses kami dipercetakan adalah 11 jam paling lama , yang berarti file kami sejak masuk di kamar pengolahan data ke Plat cetak , sampai majalah itu selesai dicetak , di bundel dan di ikat diatas pallet , dan siap diedarkan adalah 11 jam. Sedangkan transportasi tercepat dari Indonesia ke LAX adalah 19 jam . Disamping itu forwarding pesawat dengan cargo 1,8 ton , itu ongkosnya berapa ? Seandainya di Indonesia cetaknya gratis juga tidak mungkin punya, belum lagi ketepatan waktunya . Jadi kalau langganan dari Indonesia itu harusnya murah, jelas tidak mungkin, karena perangkonya memang sudah mahal mendekati $ 4, kalau dikalikan 24 saja jadi $96 , padahal ongkos berlangganannya saja masih $90. Berarti masih di subsidi. Mungkin saja kalau ada majalah yang terbit hanya sebulan sekali dan mencetak dalam jumlah sedikit , itu mungkin lebih ekonomis cetak di Indonesia . Tapi untuk Indonesia Media yang telah terbit tanpa tersendat selama 12 tahun , dari pertama kali terbitnya selalu dicetak di percetakan besar di Amerika. Mengenai kalau dahulu isinya agak miring , tapi sekarang setelah CW pulang ke Indo jadi pujian2 , itu juga tidak benar adanya. Mengapa ?? Karena kami semua memang dulu tidak terbiasa dengan bicara terus terang pada zaman ORBA, jadi sekali ada keluhan mengenai HAM , dan kritik kepada pemerintah, lalu itu dianggap miring. Padahal sekarang lebih banyak lagi kritikan kepada Presiden, dan pembongkaran kasus korupsi. Itu hanya perlu waktu beradaptasi dalam paradigma memandang permasalahan politik dari masayarakat Indonesia . Jadi bukan materi dari publikasi yang berubah tapi secara sublimasi otak kita yang berubah, dan memandang yang dulunya miring sekarang tidak lagi karena sudah terbiasa. Hati2 dalam menyatakan tentang KBRI. pertama di California tidak ada KBRI, yang ada itu KJRI (Konsulat) , sedangkan KBRI adanya di Washington D.C. Dan tidak pernah fasilitas ICAA (Indonesian Chinese American Association) yang di Duarte Inn (bukan El Duardo) , mau menyamakan diri sebagai kantor perwakilan RI. Kami malah ikut membantu KJRI dalam banyak hal untuk pelayanan kepada Masyarakat indonesia. Betul Pemilik hotel Duarte Inn adalah orang yang sosial Namanya DR. Frits Hong , beliau adalah ketua umum ICAA. Tapi beliau tidak mengatur penyebaran dari IM. IM dan ICAA adalah badan hukum yang terdaftar di Amerika secara terpisah , namun saling bersinergi (istilah Tan Swie Ling nya). Kalau rombongan Indonesia dari LA mau tour kenegara bagian lainnya kenapa harus kumpul di KBRI , atau Duarte Inn. Ini terlalu berlebihan agaknya. Bazaar tidak diadakan setiap bulan , melainkan setahun sekali yaitu pada waktu menyambut tahun baru IMLEK . biasanya diadakan di Hacienda Heights , oleh ICAA bekerja sama dengan IM. ICAA mempunyai Food Court yang diadakan setiap hari Sabtu (jadi setiap minggu) dari jam 8:30 pagi sampai jam 2:00 sore, Ada Taichi , dan sekolah bahasa Mandarin Gratis. semua kegiatan ini diadakan di Duarte Inn. Kota Duarte dengan alamat 1200 E. Huntington Drive , Duarte . California 91010. Sedangkan Indonesia Media berkantor di : 505 East . Arrow Highway . Suite C , Glendora, California 91740 Mudah2an kawan2 menjadi maklum adanya dan jangan sampai salah kaprah. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada Bapak Tjandra Ghozali yang telah berusaha menceritakan tentang Indonesia Media dan kegiatan ICAA, saya ucapkan terimakasih. salam, Dr.Irawan Editor In Chief Indonesia Media 2010/1/27 Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com - Show quoted text - Yth members, Saban kali saya jenguk anak yang lagi sekolah di LA, saya suka iseng ambil majalah Indonesia Media yang ditumpuk di pintu masuk restoran Indonesia, Chinese, dan Thailand. Majalah ini
Re: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
seluruh Indonesia sebelum tinggal cerita. Seperti yang dilakukan terhadap bekas Kediaman Mayor Tionghoa Tjong A Fie di Kesawan, Medan. Owe rasa di seluruh Indonesia masih banyak bangunan-bangunan tua Tionghoa, yang bagus-bagus tapi kondisinya memprihatinkan, yang menanti uluran tangan para penyelamat Tionghoa dan non-Tionghoa, seperti, owe dengar, bekas kediaman Kapitan Cina Palembang yang memprihatinkan. Atau orang Tionghoa sama sekali sudah tidak peduli akan aset budayanya sendiri? Yang ada hancurkan saja, yang belum ada bikin baru, begitu!!! Paduli teuing!!! Muhun maap seandeh owe punya kata-kata ada yang sala. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Dear members, Saya percaya banyak member yang belum tahu kalau di Taman Mini Indonesia Indah ada anjungan Budaya Tionghoa Indonesia. Hebatnya anjungan ini luasnya 4,5 ha padahal anjungan lain paling besar 2 ha. Kita sebagai member millis ini patut bangga akan anjungan Budaya Tionghoa Indonesia. Sayangnya di atas tanah tersebut belum dibangun main building yang dibangun baru sub building yang kecil kecil (sumbangan beragam komunitas Tionghoa) mengelilingi main building yg belum dibangun. Seperti yang dikatakan oleh ketua umum PSMTI, pak Rachmat, semua itu terbentur biaya. Agak miris juga kalau di kalangan warga Tionghoa banyak yg jadi konglomerat, malah anjungannya melarat Oleh karena itu saya kepikiran untuk membantu pembangunan anjungan Tionghoa tersebut melalui dompet pedulli Anjungan Budaya Tionghoa Indonesia yang akan dimuat daftar penyumbangnya di majalah POST Media. Untuk dompet peduli, saya dan pak Tedy Yusuf sudah buka account bersama di Bank Mandiri.No. rekening 125-00-0997473- 4 an Tedy Yusuf Tjandra Ghozalli. Diharapkan para member millis ini bersedia membantu pembangunan anjungan kita itu. Perlu diketahui bahwa anjungan tersebut bukan milik PSMTI tetapi milik warga Tionghoa yg diserahkan oleh pak Harto (alm) kepada pak Tedy Yusuf. RGDS.Tjandra G
[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Kepada Yth Sianseng David Kwa, Memang ada benernya sianseng punya pendapet untuk selametin itu bangunan tua. Cumah seperti sianseng Ophoeng bilang, selametin itu bangunan tua tida semudah membalik telapak tangan karena para ahli waris tentu mau itu kehwe jatuh di tangan mereka. Nah yang beli itu rumah kebanyakan para konglomerat yang punya pikiran ada beda sama kita orang pikir. Mereka mau uang yg ditanam sekarang, besok sudah berbuah. Sedangkan di kita punya perkumpulan budaya rata rata orang cuma cinta seni budaya setengah mati tapi kantong ada kempes. Kita juga susah menyalahkan pak Tedy, karena sebagai purnawirawan ABRI, kantong pak Tedy tida bisa gemuk. Para konglomerat juga tida mau nyumbang karena bangunan budaya bukan hal yg bisa dijadikan pahala bila menghadap Giam Koen. Mereka baru timbul sumanget menyumbang cuma untuk bangunan ibadah semacem vihara, kelenteng, gereja, dan masjid. Nah kalu bangunan ibadah mereka ada gesit sekali nyumbang. Mereka (juga kita) pengen hidup kaya raya di dunia dan hidup nyaman di akhirat. Makanya dari pada mikir yg susah susah dan nyalahin orang kiri-kanan, kalau kita punya duit cebantun, silahkan donatur ke Taman Budaya Tionghoa. Diperkirakan ada 20 juta jiwa Tionghoa peranakan di ini kepulauan. Kalu 1% nya aja nyumbang sudah jadi bangunan utamanya. Itu kira kira owe punya pendapet, kalau ada salah kata mohon sianseng maafken. Soja, Tjandra G
[budaya_tionghua] Indonesia Media
Yth members, Saban kali saya jenguk anak yang lagi sekolah di LA, saya suka iseng ambil majalah Indonesia Media yang ditumpuk di pintu masuk restoran Indonesia, Chinese, dan Thailand. Majalah ini boleh ambil zonder bayar. Formatnya mirip Tempo jadul, kertasnya koran, cetakannya campur BW dan color HVS. Isinya sebagian iklan keimigrasian, plumbing, properti, dan bank. Artikelnya menarik ada cerita wisata, politik Indo, politik Amrik, kegiatan KBRI Amrik, dan lain lain. Konon Indonesia Media dicetak di Indo lalu dikirim ke Amrik, semestinya bagi yg mau langganan di sini tidak perlu bayar mahal. Isi artikelnya banyak yang menarik. Dahulu sewaktu Bread Talk lagi puncaknya, ada artikel yang kira kira berbunyi gila cuma roti aja ngantrinya begitu panjang sepertinya di Indo lagi kelaparan. Padahal kejadian yg sesungguhnya nggak begitu. Roti buatan bung Johny ini memang terlalu wangi roombooternya sehingga orang yg lewat pasti 'nyangkut' ikut ngantri. Di Amrik sendiri sy nggak pernah jumpai toko roti yg sewangi itu. Kadang kadang berita Indonesia Media memang 'agak miring' bila memberitakan negeri ini apalagi setelah huruhara - tapi ke belakangnya apalagi setelah bung Christianto Wibisono balik ke Indo, tulisan 'miring' ini berkurang dan berganti jadi pujian akan keberhasilan demokrasi di Indo. Majalah ini perekat warga RI yang ada di Amrik khususnya di negara bagian Kalifornia untuk kangen kangenan. Di LA kita punya KBRI sendiri di hotel El Duardo (kalo nggak salah nyebutnya) disana ada seorang Godfather Tionghoa Indonesia (saya lupa namanya) pemilik hotel tersebut yang berjiwa sosial, beliaulah yg mengatur soal penyebaran majalah ini. Dahulu sewaktu habis huruhara beliau inilah yg banyak menampung pengungsi dari Indo. Kalau rombongan Indonesia dari LA mau tur ke negara bagian lain, pasti ngumpulnya di KBRI bayangan ini. Setiap bulan pasti ada kegiatan entah bazaar, pasar malem dsb di sana dan diliput oleh Indonesia Media Itulah secuplik tulisan dari saya tentang majalah Indonesia Media..
[budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Dear members, Saya percaya banyak member yang belum tahu kalau di Taman Mini Indonesia Indah ada anjungan Budaya Tionghoa Indonesia. Hebatnya anjungan ini luasnya 4,5 ha padahal anjungan lain paling besar 2 ha. Kita sebagai member millis ini patut bangga akan anjungan Budaya Tionghoa Indonesia. Sayangnya di atas tanah tersebut belum dibangun main building yang dibangun baru sub building yang kecil kecil (sumbangan beragam komunitas Tionghoa) mengelilingi main building yg belum dibangun. Seperti yang dikatakan oleh ketua umum PSMTI, pak Rachmat, semua itu terbentur biaya. Agak miris juga kalau di kalangan warga Tionghoa banyak yg jadi konglomerat, malah anjungannya melarat Oleh karena itu saya kepikiran untuk membantu pembangunan anjungan Tionghoa tersebut melalui dompet pedulli Anjungan Budaya Tionghoa Indonesia yang akan dimuat daftar penyumbangnya di majalah POST Media. Untuk dompet peduli, saya dan pak Tedy Yusuf sudah buka account bersama di Bank Mandiri.No. rekening 125-00-0997473-4 an Tedy Yusuf Tjandra Ghozalli. Diharapkan para member millis ini bersedia membantu pembangunan anjungan kita itu. Perlu diketahui bahwa anjungan tersebut bukan milik PSMTI tetapi milik warga Tionghoa yg diserahkan oleh pak Harto (alm) kepada pak Tedy Yusuf. RGDS.Tjandra G
Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 (To Pak Tjandra)
Yth pa Didi, He..he..tebakan anda benar tapi nggak 100%, majalah Post Media tidak mengadopsi Monitornya Arswendo tetapi Star Weeklynya Auwyong Pek Koen (PK Oyong, pendiri Kompas-Gramedia). Seperti diketahui Star Weekly juga bukan majalah Tionghoa 100% tetapi majalah nasional dengan cita rasa Tionghoa peranakan.Sehingga bisa dibaca oleh segala etnis dan golongan (seperti harian Kompas). RGDS.TG --- On Thu, 1/28/10, kwartanada kwartan...@yahoo.com wrote: From: kwartanada kwartan...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 (To Pak Tjandra) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, January 28, 2010, 10:58 AM Yth Pak Tjandra Syukurlah tebakan saya benar haha.. OK pak, nanti awal bulan saya cari POST MEDIA di Gramedia. Oh ya, saya belum cek POST lagi setelah masa promo habis (alias harga sudah harga normal). Sukses salam, didi --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Yth pak Didi, Anda sungguh seorang pemerhati, ide cover lukisan di mjlh POST memang datangnya dari majalah The Saturday Evening Post produk Amrik (ditahun 1958 tirasnya 8 juta copies!!!). Lukisan ala Norman Rockwell yg lucu dan legendaris (sampe sekarang masih bisa pesan copy lukisannya lewat internet) kami adaptasi. Thanks RGDS.Tjandra G PS: Kalau mau beli mjlh jangan lewat tgl 10 nanti kehabisan. Majalah ini belum BEP mungkin 8 nomor lagi. --- On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote: From: kwartanada kwartanada@ ... Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 26, 2010, 5:07 PM  YTh Pak Tjandra Terimakasih infonya Pak. Apakah 50% itu sudah bisa disebut BEP. Tapi saya salut dg keberanian Pak Tjandra menerbitkan POST. Membagi eksemplar gratis mungkin ide baik, krn kayaknya mash blm byk yg tahu ttg Post Kesan saya, majalan ini mengingatkan majalah MOnitornya Arswendo (yg dibredel gara2 angket) tapi covernya ala Saturday Evening Post-nya Norman Rockwell. Cerpen2, komik kartunnya cukup khas peranakan. Saya baru tahu arti Tik Wan hahaha.terimaka sih. Nanti ke Gramedia saya cek lagi Post-nya. sukses utk Post. salam, didi --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Yth pak Didi, Majalah POST dicetak 10.000 expl, rata rata terjual cuma 52% sisa 48% (edisi lampau) akan kita sebar di acara Cap Go Meh di PRJ bulan Februari. Kita akan kasihkan secara free sebagai nomor perkenalan. Di dalamnya ada cerpen warga Tionghoa (cuma ada di POST, mjlh lain ngga ada), ada komik karton Tik Wan (digambar pake komputer, full color) yg nggak kalah lucu dari Put On. Tik Wan kebalikan Put On, Tik Wan artinya mengambil, Put On artinya menaruh. He..he..bisa aja. RGDS.TG   On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote: From: kwartanada kwartanada@ ... Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 26, 2010, 4:50 PM  Yth Pak Tjandra Penggerak utamanya adalah Bp Tan Swie Ling. Namun sayang saya tidak ada kontaknya. Mungkin rekan2 ada yg tahu? Memang sayang satu demi satu media serius Tionghoa dalam bahasa Indonesia berguguran. Inilah kenyataan pahit yg harus diterima, bahwa masyarakat Tionghoa lebih suka membelanjakan uangnya bukan di buku/media. Projek penerbitan ulang karya2 Melayu Tionghoa yg direncanakan 25 jilid, akhirnya juga stop di no.10. Kalau boleh tanya, Pak Tjandra, saya sempat membeli majalah POSTdi edisi2 awal, namun kemudian stop karena jarang ke Gramedia. Sejauh ini bagaimana respons pembaca thd majalah Bapak ini? salam hormat didi kwartanada --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: To member, Ada yang tahu siapa penggerak majalah Sinergi? Saya mau berkenalan, sayang kalau majalah sebagus itu tutup usia. Siapa tahu bisa digabung POST - SINERGI?  RGDS.TG (pemred) --- On Tue, 1/26/10, Dr. Irawan drirawan@ . wrote: From: Dr. Irawan drirawan@ . Subject: Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 26, 2010, 2:08 PM  Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke majalah intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba mengakomodasi hal senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , www.indonesiamedia. com terbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap kalinya . Gratis untuk kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau sumbang tulisan silahkan . salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad. net.id  Majalah Sinergi tutup usia bulan Desember 2009 yang lalu
Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009
To member, Ada yang tahu siapa penggerak majalah Sinergi? Saya mau berkenalan, sayang kalau majalah sebagus itu tutup usia. Siapa tahu bisa digabung POST - SINERGI? RGDS.TG (pemred) --- On Tue, 1/26/10, Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com wrote: From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com Subject: Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, January 26, 2010, 2:08 PM Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke majalah intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba mengakomodasi hal senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , www.indonesiamedia. com terbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap kalinya . Gratis untuk kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau sumbang tulisan silahkan . salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad. net.id Majalah Sinergi tutup usia bulan Desember 2009 yang lalu. Apakah ada rekan yang tahu terbitan majalah apa yang masih muncul teratur dengan isinya mirip , mengenai ke Tionghoa an di Indonesia ? Terima kasih sebelumnya.. From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Dr. Irawan Sent: Tuesday, January 26, 2010 11:55 AM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957 Neng Uly yg manis, Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang jalan kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil (sebelah kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana dimana rumahnya Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk gang adanya disebelah kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari saja mantu nya. Atau anda bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi. semoga dapet, salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_...@yahoo. com.sg Teman temin, numpang tanya, Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957? Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya semua, tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe desember) katanya digunting orang, bolong semua sehingga Apeq tidak punya copy/foto nya. Berhubung soal Komik PUT ON gue inget pernah dibahas disini, maka gue berharap, siapa tah...ada yang bisa bantuin apeq untuk melengkapi koleksinya. Trims sebelum dan sesudahnya. *Uly
[budaya_tionghua] Sin Cun dan Gong Xi Sama2 Kurang Pas.
Yth Sianseng David Kwa Sianseng punya pendapat ada benarnya tapi ada juga kurang klopnya. Kalau kita di tanah nusantara ada ucapin sin cun kiong hie alias selamat musim semi sepertinya kurang klop, pasalnya disini cumah ada musim kemarau dan hujan. Tapi gong xi fat cai juga kurang sedap kedengarannya, sepertinya warga tenglang matre semua - ngeliat duit angpao, matanya lantas ijo semua. Jadi kita kudu ucapin apa? Owe kira member milis ini yang rata rata jago kalimat boleh kasih tunjuk kepunsuannya pada kita orang, kalimat apa yang paling pas untuk warga tenglang di nusantara tercinta ini ucapin selamat tahun baru Imlek? Kalau sudah dapet en diakui oleh milis ini, maka owe rasa boleh sigra kirim itu kalimat ke PSMTI dan INTI untuk disebarluaskan ke seantero penduduk ini kepulauan. Soja dari owe, Tjandra G
[budaya_tionghua] TO PAK OPHOENG PAK BUDIMAN
Kepada Yth pak Ophoeng dan pak Budiman, kalau ada waktu silahkan bertandang ke kantor kami; PTC (Pulogadung Trade Center), RUKO Blok H-21 untuk membicarakan soal rubrik Kuliner di majalah POST yg beda dari lainnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Tjandra G
Re: [budaya_tionghua] Re: caici atau caima (Tidak seluruhnya agama Buddha!!)
Yth members, Dahulu sewaktu masih kecil saya paling takut liat caima yg terdiri dari nenek nenek ompong sambil baca mantera dan pukul tambur - serem.. Tapi belakangan ini saya liat caimanya muda muda semua pipinya kaya porselein (karena ciacay), jadi nggak takut lagi malah asyik juga..he..he.. --- On Mon, 1/25/10, cue fabulous fabulous_...@yahoo.com wrote: From: cue fabulous fabulous_...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: caici atau caima (Tidak seluruhnya agama Buddha!!) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, January 25, 2010, 7:04 PM Haha, dengan viharany dong. Sbenarny ad beberapa hal yang sedikit membingungkan. Tapi kurang enak kalo dibahas disini, gmna klo nanti saya pm pak erick aja ya. Karena sepertiny pak erick cukup mengerti bnyk. Trimakasih ya. On Mon Jan 25th, 2010 6:44 AM EST Erik wrote: Ha ha ha! Veluvana lagi veluvana lagi, Ngebet amat seh dgn veluvana! Anda tertarik pada viharanya ato caicinya? Mau konsultasi or konsultasi ? Sorry guyon dikit ya! Salam Erik In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, cue fabulous fabulous_cue@ ... wrote: Wah boleh tuh Pak Erick dibahas lbh lanjut ttg para caici dan juga ttg vihara para caici seperti vihara veluvana yg kmrn saya tanya. Jadi makin tertarik tentang para caici ini. Thx ya..
Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
Yth pak Didi, Majalah POST dicetak 10.000 expl, rata rata terjual cuma 52% sisa 48% (edisi lampau) akan kita sebar di acara Cap Go Meh di PRJ bulan Februari. Kita akan kasihkan secara free sebagai nomor perkenalan. Di dalamnya ada cerpen warga Tionghoa (cuma ada di POST, mjlh lain ngga ada), ada komik karton Tik Wan (digambar pake komputer, full color) yg nggak kalah lucu dari Put On. Tik Wan kebalikan Put On, Tik Wan artinya mengambil, Put On artinya menaruh. He..he..bisa aja. RGDS.TG On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartan...@yahoo.com wrote: From: kwartanada kwartan...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, January 26, 2010, 4:50 PM Yth Pak Tjandra Penggerak utamanya adalah Bp Tan Swie Ling. Namun sayang saya tidak ada kontaknya. Mungkin rekan2 ada yg tahu? Memang sayang satu demi satu media serius Tionghoa dalam bahasa Indonesia berguguran. Inilah kenyataan pahit yg harus diterima, bahwa masyarakat Tionghoa lebih suka membelanjakan uangnya bukan di buku/media. Projek penerbitan ulang karya2 Melayu Tionghoa yg direncanakan 25 jilid, akhirnya juga stop di no.10. Kalau boleh tanya, Pak Tjandra, saya sempat membeli majalah POSTdi edisi2 awal, namun kemudian stop karena jarang ke Gramedia. Sejauh ini bagaimana respons pembaca thd majalah Bapak ini? salam hormat didi kwartanada --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: To member, Ada yang tahu siapa penggerak majalah Sinergi? Saya mau berkenalan, sayang kalau majalah sebagus itu tutup usia. Siapa tahu bisa digabung POST - SINERGI?  RGDS.TG (pemred) --- On Tue, 1/26/10, Dr. Irawan drira...@.. . wrote: From: Dr. Irawan drira...@.. . Subject: Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 26, 2010, 2:08 PM  Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke majalah intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba mengakomodasi hal senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , www.indonesiamedia. com terbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap kalinya . Gratis untuk kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau sumbang tulisan silahkan . salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad. net.id  Majalah Sinergi tutup usia bulan Desember 2009 yang lalu.  Apakah ada rekan yang tahu terbitan majalah apa yang masih muncul teratur dengan isinya mirip , mengenai ke Tionghoa an di Indonesia ?  Terima kasih sebelumnya..  From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Dr. Irawan Sent: Tuesday, January 26, 2010 11:55 AM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957   Neng Uly yg manis, Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang jalan kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil (sebelah kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana dimana rumahnya Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk gang adanya disebelah kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari saja mantu nya. Atau anda bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi. semoga dapet, salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_me2@ yahoo. com.sg  Teman temin, numpang tanya, Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957? Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya semua, tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe desember) katanya digunting orang, bolong semua sehingga Apeq tidak punya copy/foto nya. Berhubung soal Komik PUT ON gue inget pernah dibahas disini, maka gue berharap, siapa tah...ada yang bisa bantuin apeq untuk melengkapi koleksinya. Trims sebelum dan sesudahnya. *Uly Â
[budaya_tionghua] CASANOVA VAN BATAVIA
Yth members, Menjawab banyak pertanyaan pembaca yang bertanya soal cerbung Casanova Van Batavia yang dimuat di mjl POST, berikut ini jawabannya: 1. Cerita Casanova Van Batavia adalah true story yang diambil dari cerita Oey Tambah Sia. 2. Gambar komik bukan lukisan tapi foto yang diberi efek animasi sehingga mirip lukisan. 3. Cerbung Casanova Van Batavia rencananya 32 episode (hampir 3 tahun tayangan di mjlh bulanan). 4. Ceritanya dimulai dari Oey Tay Lo yang kaya mendadak gara gara layangan hingga Oey Tambah Sia dihukum gantung. 5. Ceritanya menarik namun kami edit sedikit bahasanya supaya sesuai masa kini. Demikian jawaban dari kami. Salam hormat, Tjandra G
Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
Yth pak Didi, Anda sungguh seorang pemerhati, ide cover lukisan di mjlh POST memang datangnya dari majalah The Saturday Evening Post produk Amrik (ditahun 1958 tirasnya 8 juta copies!!!). Lukisan ala Norman Rockwell yg lucu dan legendaris (sampe sekarang masih bisa pesan copy lukisannya lewat internet) kami adaptasi. Thanks RGDS.Tjandra G PS: Kalau mau beli mjlh jangan lewat tgl 10 nanti kehabisan. Majalah ini belum BEP mungkin 8 nomor lagi. --- On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartan...@yahoo.com wrote: From: kwartanada kwartan...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, January 26, 2010, 5:07 PM YTh Pak Tjandra Terimakasih infonya Pak. Apakah 50% itu sudah bisa disebut BEP. Tapi saya salut dg keberanian Pak Tjandra menerbitkan POST. Membagi eksemplar gratis mungkin ide baik, krn kayaknya mash blm byk yg tahu ttg Post Kesan saya, majalan ini mengingatkan majalah MOnitornya Arswendo (yg dibredel gara2 angket) tapi covernya ala Saturday Evening Post-nya Norman Rockwell. Cerpen2, komik kartunnya cukup khas peranakan. Saya baru tahu arti Tik Wan hahaha.terimaka sih. Nanti ke Gramedia saya cek lagi Post-nya. sukses utk Post. salam, didi --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Yth pak Didi, Majalah POST dicetak 10.000 expl, rata rata terjual cuma 52% sisa 48% (edisi lampau) akan kita sebar di acara Cap Go Meh di PRJ bulan Februari. Kita akan kasihkan secara free sebagai nomor perkenalan. Di dalamnya ada cerpen warga Tionghoa (cuma ada di POST, mjlh lain ngga ada), ada komik karton Tik Wan (digambar pake komputer, full color) yg nggak kalah lucu dari Put On. Tik Wan kebalikan Put On, Tik Wan artinya mengambil, Put On artinya menaruh. He..he..bisa aja. RGDS.TG   On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote: From: kwartanada kwartanada@ ... Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 26, 2010, 4:50 PM  Yth Pak Tjandra Penggerak utamanya adalah Bp Tan Swie Ling. Namun sayang saya tidak ada kontaknya. Mungkin rekan2 ada yg tahu? Memang sayang satu demi satu media serius Tionghoa dalam bahasa Indonesia berguguran. Inilah kenyataan pahit yg harus diterima, bahwa masyarakat Tionghoa lebih suka membelanjakan uangnya bukan di buku/media. Projek penerbitan ulang karya2 Melayu Tionghoa yg direncanakan 25 jilid, akhirnya juga stop di no.10. Kalau boleh tanya, Pak Tjandra, saya sempat membeli majalah POSTdi edisi2 awal, namun kemudian stop karena jarang ke Gramedia. Sejauh ini bagaimana respons pembaca thd majalah Bapak ini? salam hormat didi kwartanada --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: To member, Ada yang tahu siapa penggerak majalah Sinergi? Saya mau berkenalan, sayang kalau majalah sebagus itu tutup usia. Siapa tahu bisa digabung POST - SINERGI?  RGDS.TG (pemred) --- On Tue, 1/26/10, Dr. Irawan drirawan@ . wrote: From: Dr. Irawan drirawan@ . Subject: Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 26, 2010, 2:08 PM  Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke majalah intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba mengakomodasi hal senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , www.indonesiamedia. com terbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap kalinya . Gratis untuk kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau sumbang tulisan silahkan . salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad. net.id  Majalah Sinergi tutup usia bulan Desember 2009 yang lalu.  Apakah ada rekan yang tahu terbitan majalah apa yang masih muncul teratur dengan isinya mirip , mengenai ke Tionghoa an di Indonesia ?  Terima kasih sebelumnya..  From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Dr. Irawan Sent: Tuesday, January 26, 2010 11:55 AM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957   Neng Uly yg manis, Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang jalan kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil (sebelah kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana dimana rumahnya Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk gang adanya disebelah kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari saja mantu nya. Atau anda bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi. semoga dapet, salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_me2@ yahoo. com.sg  Teman temin, numpang
Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
To Yth Dik Angusm, Bisa ketemu hari Jumat pk 10 di kantor kami? PTC (Pulogadung Trade Center) Blok H-21, Pulogadung? RGDS.TG --- On Tue, 1/26/10, Angusm agusmoka...@yahoo.com wrote: From: Angusm agusmoka...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 To: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com, budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, January 26, 2010, 5:10 PM Salam, Pak Tjandra Ghozalli, jika perlu tangan2 untuk menyunting sisi kebahasaan di nomor perkenalan POST, saya berminat mengajukan diri sbg editor. Semoga bermanfaat. Salam. * * *** From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com Date: Tue, 26 Jan 2010 02:00:05 -0800 (PST) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 Yth pak Didi, Majalah POST dicetak 10.000 expl, rata rata terjual cuma 52% sisa 48% (edisi lampau) akan kita sebar di acara Cap Go Meh di PRJ bulan Februari. Kita akan kasihkan secara free sebagai nomor perkenalan. Di dalamnya ada cerpen warga Tionghoa (cuma ada di POST, mjlh lain ngga ada), ada komik karton Tik Wan (digambar pake komputer, full color) yg nggak kalah lucu dari Put On. Tik Wan kebalikan Put On, Tik Wan artinya mengambil, Put On artinya menaruh. He..he..bisa aja. RGDS.TG On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartan...@yahoo. com wrote: From: kwartanada kwartan...@yahoo. com Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 26, 2010, 4:50 PM Yth Pak Tjandra Penggerak utamanya adalah Bp Tan Swie Ling. Namun sayang saya tidak ada kontaknya. Mungkin rekan2 ada yg tahu? Memang sayang satu demi satu media serius Tionghoa dalam bahasa Indonesia berguguran. Inilah kenyataan pahit yg harus diterima, bahwa masyarakat Tionghoa lebih suka membelanjakan uangnya bukan di buku/media. Projek penerbitan ulang karya2 Melayu Tionghoa yg direncanakan 25 jilid, akhirnya juga stop di no.10. Kalau boleh tanya, Pak Tjandra, saya sempat membeli majalah POSTdi edisi2 awal, namun kemudian stop karena jarang ke Gramedia. Sejauh ini bagaimana respons pembaca thd majalah Bapak ini? salam hormat didi kwartanada --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: To member, Ada yang tahu siapa penggerak majalah Sinergi? Saya mau berkenalan, sayang kalau majalah sebagus itu tutup usia. Siapa tahu bisa digabung POST - SINERGI?  RGDS.TG (pemred) --- On Tue, 1/26/10, Dr. Irawan drira...@.. . wrote: From: Dr. Irawan drira...@.. . Subject: Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 26, 2010, 2:08 PM  Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke majalah intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba mengakomodasi hal senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , www.indonesiamedia. com terbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap kalinya . Gratis untuk kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau sumbang tulisan silahkan . salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad. net.id  Majalah Sinergi tutup usia bulan Desember 2009 yang lalu.  Apakah ada rekan yang tahu terbitan majalah apa yang masih muncul teratur dengan isinya mirip , mengenai ke Tionghoa an di Indonesia ?  Terima kasih sebelumnya..  From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Dr. Irawan Sent: Tuesday, January 26, 2010 11:55 AM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957   Neng Uly yg manis, Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang jalan kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil (sebelah kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana dimana rumahnya Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk gang adanya disebelah kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari saja mantu nya. Atau anda bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi. semoga dapet, salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_me2@ yahoo. com.sg  Teman temin, numpang tanya, Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957? Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya semua, tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe desember) katanya digunting orang, bolong semua sehingga Apeq tidak punya copy/foto nya. Berhubung soal Komik PUT ON gue inget pernah dibahas disini, maka gue berharap, siapa tah...ada yang bisa bantuin apeq untuk melengkapi koleksinya. Trims sebelum dan sesudahnya. *Uly Â
Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
To Yth dik Elisa, Bisa dibeli di Gramedia Tunjungan Plaza atau toko buku lainnya. RGDS.TG --- On Tue, 1/26/10, elisa_...@yahoo.com elisa_...@yahoo.com wrote: From: elisa_...@yahoo.com elisa_...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, January 26, 2010, 5:37 PM Yth bpk Tjandra Ghozalli Saya jadi tertarik untuk membaca majalah POST. Kl di surabaya,bs beli dimana? Sent from my LuvBerry® .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
RE: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009
Yth dik Sugiri, Tolong berikan alamat anda via e-mail untuk kami hitung ongkos kirimnya. RGDS.TG --- On Tue, 1/26/10, ibcindon ibcin...@rad.net.id wrote: From: ibcindon ibcin...@rad.net.id Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, January 26, 2010, 6:08 PM Yth Pak Tjandra Ghozalli, Bagaimana kalau saya mau berlangganan kepada siapa harus menghubungi , atau alamat nya? Saya tinggal di Bandung. Terima kasih untuk infonya. Salam hormat, Sugiri. From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Tjandra Ghozalli Sent: Tuesday, January 26, 2010 5:24 PM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 Yth pak Didi, Anda sungguh seorang pemerhati, ide cover lukisan di mjlh POST memang datangnya dari majalah The Saturday Evening Post produk Amrik (ditahun 1958 tirasnya 8 juta copies!!!). Lukisan ala Norman Rockwell yg lucu dan legendaris (sampe sekarang masih bisa pesan copy lukisannya lewat internet) kami adaptasi. Thanks RGDS.Tjandra G PS: Kalau mau beli mjlh jangan lewat tgl 10 nanti kehabisan. Majalah ini belum BEP mungkin 8 nomor lagi. --- On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartan...@yahoo. com wrote: From: kwartanada kwartan...@yahoo. com Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 26, 2010, 5:07 PM YTh Pak Tjandra Terimakasih infonya Pak. Apakah 50% itu sudah bisa disebut BEP. Tapi saya salut dg keberanian Pak Tjandra menerbitkan POST. Membagi eksemplar gratis mungkin ide baik, krn kayaknya mash blm byk yg tahu ttg Post Kesan saya, majalan ini mengingatkan majalah MOnitornya Arswendo (yg dibredel gara2 angket) tapi covernya ala Saturday Evening Post-nya Norman Rockwell. Cerpen2, komik kartunnya cukup khas peranakan. Saya baru tahu arti Tik Wan hahaha.terimaka sih. Nanti ke Gramedia saya cek lagi Post-nya. sukses utk Post. salam, didi --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Yth pak Didi, Majalah POST dicetak 10.000 expl, rata rata terjual cuma 52% sisa 48% (edisi lampau) akan kita sebar di acara Cap Go Meh di PRJ bulan Februari. Kita akan kasihkan secara free sebagai nomor perkenalan. Di dalamnya ada cerpen warga Tionghoa (cuma ada di POST, mjlh lain ngga ada), ada komik karton Tik Wan (digambar pake komputer, full color) yg nggak kalah lucu dari Put On. Tik Wan kebalikan Put On, Tik Wan artinya mengambil, Put On artinya menaruh. He..he..bisa aja. RGDS.TG   On Tue, 1/26/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote: From: kwartanada kwartanada@ ... Subject: [budaya_tionghua] Re: SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 26, 2010, 4:50 PM  Yth Pak Tjandra Penggerak utamanya adalah Bp Tan Swie Ling. Namun sayang saya tidak ada kontaknya. Mungkin rekan2 ada yg tahu? Memang sayang satu demi satu media serius Tionghoa dalam bahasa Indonesia berguguran. Inilah kenyataan pahit yg harus diterima, bahwa masyarakat Tionghoa lebih suka membelanjakan uangnya bukan di buku/media. Projek penerbitan ulang karya2 Melayu Tionghoa yg direncanakan 25 jilid, akhirnya juga stop di no.10. Kalau boleh tanya, Pak Tjandra, saya sempat membeli majalah POSTdi edisi2 awal, namun kemudian stop karena jarang ke Gramedia. Sejauh ini bagaimana respons pembaca thd majalah Bapak ini? salam hormat didi kwartanada --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: To member, Ada yang tahu siapa penggerak majalah Sinergi? Saya mau berkenalan, sayang kalau majalah sebagus itu tutup usia. Siapa tahu bisa digabung POST - SINERGI?  RGDS.TG (pemred) --- On Tue, 1/26/10, Dr. Irawan drirawan@ . wrote: From: Dr. Irawan drirawan@ . Subject: Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 26, 2010, 2:08 PM  Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke majalah intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba mengakomodasi hal senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , www.indonesiamedia. com terbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap kalinya . Gratis untuk kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau sumbang tulisan silahkan . salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad. net.id  Majalah Sinergi tutup usia bulan Desember 2009 yang lalu.  Apakah ada rekan yang tahu terbitan majalah apa yang masih muncul teratur dengan isinya mirip , mengenai ke Tionghoa an di Indonesia ?  Terima kasih sebelumnya..  From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com
Re: [budaya_tionghua] Re: Koki Resto Tionghua. (Was: Makan Bareng Rame-rame.)
Kepada Yth rekan2, Pingin juga mencicipi kedai makan Tionghoa jadul. Rencananya di majalah POST mau adakan makan bersama - apakah para sianseng bersedia mendukung acara ini. Nanti kita liput en masukan ke dalam majalah cerita ttg resto dan menu kedai jadul. Mohon tanggapan dari pada sianseng yg mulia. RGDS.Tjandra G --- On Wed, 1/20/10, Lingga ls8...@gmail.com wrote: From: Lingga ls8...@gmail.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Koki Resto Tionghua. (Was: Makan Bareng Rame-rame.) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, January 20, 2010, 9:57 PM Sepertinya menarik sekali tempat2 yg diusulkan. Restoran yg dimaksud acek Phoeng di jl Asemka itu namanya Lie Yen. Udang telor asin nya mantab. Kl mao resto2 jadul, coba aja resto Hari2 di Jl. Pasar Pagi, gedung proyek lantai 2. Yg didepannya jual nasi tim pasar pagi yg tenar itu. Atau resto Abadi di jl. Tiang Bendera. Ko Budi, minta donk resep ayam garamnya. Jd tertarik pengen coba bikin sendiri. Mirip ga hasilnya sm ayam garam resto Angke? :) Salam, Lingga Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: ardian_c ardia...@yahoo. co.id Date: Wed, 20 Jan 2010 02:28:04 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Koki Resto Tionghua. (Was: Makan Bareng Rame-rame.) walah kalu makan2 mah ajak2 owe atuh, mayan neh cari tempat makan yg moi --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Erik rsn...@... wrote: Soal makan bareng ini khan udah lama diusulkan. Semua yang berminat juga Ok-Ok aja seh. Cuma yang susahnya khan sapa yang mau koordinir!! Itu yang belum ok sampai sekarang. Saya dukung abis kalo mau One Day Tour, jadi semacam wisata kuliner gitu! Tapi apa semuanya siap ga?? Enaknya kita tentuin dulu tanggal, hari dan waktunya dulu deh. Tempatnya ko Budiman yang lebih pengalman (atau Ko Phoeng??) salam,. Erik - - - - - -\ --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: Bisa2 diusir tuh, kecuali makannya di depan kakilima. he he he Yang suka makanan Babai, Makan di Tua hau Bandengan juga enak seberangnya Lo Mie Bandengan, Tantono dan Ulysee dah pernah makan disitu, tapi saya makan yang di Tua Hau, Misuanya enak, Lominya enak. Sapi lada hitammya enak, Thannya yang lebih enak yang diseberang ( Lo Mi Bandengan ), Kalau ngak mau berat2 masih ada Bak Kut Teh Pangkal Pinang dekat belakang Hotel Jayakarta, mantap juga kakau dimakan dengan Ca Kue, Lanjut ke Glodok masih ada Sekbak dan Nasi Hainam Apolo, Pik Oh Tim dan Kari Ayam ala medan di Gloria ( Kalau yang PASMO BSD itu rasa Ponti ). Belum lagi ada maskan cepat saji yang ditaruh di panci2, Rasanya macam2, sayur asin, tito, darah, Babi hong, kua merah dll, semuanya mantap ( Yang disamping Pi Tim Medan ), Masih kurang pesan Bak Mie lebar dan sekalian Lo Chu Pan, Masih kurang ada nasi campur, kalau masih kurang lagi makan Sek Bak. masih ngak cukup Tak bawa pergi makan Soto Betawi di Pinggir jalan, Enaknyha sih One Day Tour, Strat dari Bakmie Hokkien yang ada di Warung Tinggi, trus jalan lewati bakmie GM sampai ke Nasi Hainam Apolo, sekalaian sekbaknya mantap, Jalan lagi masuk ke Gloria, disitu terserah deh ada Bakmie, Lo Su Pan, Pie O Tim yang diimport dari Lampung, Kari ayam Medan, aneka masakan rumahan yang rasanya mantap.pulangnya lewati jalan Labu makan Bak Kut Teh, trus ke Mabes Makan Gurami masak Kua, Lindung Cha Fu mak dan Saklon. Masih mau lanjut, balik lagi ke Mabes makan nasi sayur atau Bakmie Tiong Sim atau Gubakwan, Mau lanjut lagi balik ke Gloria makan Kue Thiek Encek santung dan Rujak sanghai, minta ubur2nya dan sungutnya banyakan mantap deh dan kaki juga gempor he he he Salam, Budiman - - - - - -\ - - - --- Ko Erik. Saya sih OK OK saja. tinggal tunggu dari yang lain. Kalau makan disana, Menu utamanya Gurami Kuah, Babat Jarik, Lincung Cha Fumak, Udang Mutiara / Fu Thiek ( Kupu2 ) Lupa namanya mana yang benar. dan Jangan sekali2 pesan Ayam Garam Ala Hakka, Seekornya kena 200 ribu. Padahal ditempat lain yang sampai 100 ribu itu juga dah mahal. Kalau beli dipasar ( Mentah dan Hidup ) cuma 60 ribu he he he. Bikinnya gampang lagi. baru kemarin saya bikin he he he. Salam, Budiman - - - - - -\ - - - - 2010/1/18 Erik rsn_cc@ mailto:rsn_ cc@ Hai, bu Greysia, Ko Phoeng, ko Budiman, Agung, King Hian, Ulysee, Jackson dan TTM lain yang tertarik dan pernah nimbrung soal makan bareng ini. Apa kabar? Sudah makan minum? Sudah tidur? Sudah dapt cuan hari ini?* Sehabis membahas tuntas soal resto-resto dan kepindahan kokinya, lantas kapan realisasinya? ? Tgl. 21 Feb. (seminggu pasca Sincia) sudah tidak mungkin, bagaimana dengan usulan tgl. 26 Feb. (hari
[budaya_tionghua] KISAH NYATA MISTERI
Thanks atas surat jawaban dari para penulis ke email saya yang demikian antusias. Majalah POST Family mengadopsi majalah Star Weekly yg didirikan oleh bpk Oyong PK. Majalah ini berisi cerita kisah nyata, histori, tekno, kesehatan, hukum, dan masalah lain yang dianggap perlu diketahui oleh sebuah keluarga Tionghoa peranakan. Saat ini kami sedang membutuhkan artikel Kisah Nyata yang dikelompokan dalam Kisah Nyata Misteri (macam Kisah Nyata mjl Hidayah), Kisah Nyata Keluarga (macam Oh Mama, Oh Papa mjlh Kartini), dan Kisah Nyata Cinta (macam Kisah Cinta mjl Anita) hanya saja dalam domain keluarga Tionghoa. Kalau di antara Anda ada yang mengalami atau mengetahui kisah nyata demikian - harap kirim artikel ke ghozalli2...@yahoo.com dalam format 3 atau 4 halaman. Honor akan kami kirim sebesar Rp 300.000 hingga Rp 400.000 (tergantung konten dan gaya tulisan) apabila artikel Anda termuat. Demikian berita dari kami. Salam TG
[budaya_tionghua] HANYA UNTUK MODERATOR
Salam kenal, Boleh tau nama moderators? Kalau saya mau kirim majalah kemana (utk moderators)? Apakah saya boleh cantumkan nama milis ini di majalah? Jadi bila ada orang yg ingin bertanya-jawab soal budaya Tionghua tidak sulit mencarinya. Kamsiah. RGDS.Tjandra Ghozalli (POST Family mag).
[budaya_tionghua] SALAM KENAL
Dear members, Perkenalkan saya anggota baru, nama Tjandra Ghozalli - saya tahu ada milis ini dari sdr David Kwa, mungkin agak ketinggalan - semoga kehadiran saya diterima oleh members lainnya. RGDS.TG
[budaya_tionghua] MENCARI PENULIS TIONGHOA
Ternyata mencari uang tidak identik dengan bisnis atau perdagangan semata.. Dahulu di kalangan warga Tionghoa dikenal penulis mahsyur seperti: Kwee Tek Hoay, Thio Tjin Boen, Lie Kim Hok, Thio Ie Soei, Gouw Peng Liang, dan puluhan lagi. Kini jarang ada pemuda pemudi Tionghoa yang berusaha di bidang karya tulis - padahal mencari uang di bidang perdagangan kian sulit. Kami penerbit majalah bulanan POST Family yang berkiblat ke warga Tionghoa membuka peluang bagi Anda para penulis yang bergerak dalam bidang reportase, keuangan, iptek, sosial, cerpen, novel, politik, kesehatan dan sebagainya untuk menjadi kontributor di majalah kami. Bagi yang berminat bisa kirim jawaban via e-mail saya ghozalli2...@yahoo.com. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Salam, Tjandra Ghozalli