Re: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia?
Saya boleh tambah sedikit disini. DiCalifornia tempat saya tinggal dikota San Francisco [舊金山] diantara community chinese selalu dipergunakan nama chinesenya. Juga nama jalan dikota Chinatownnya disamping nama ingerisnya kita selalu mempergunakan nama chinesenya. Secara resmi oleh pemerintah kota nama ingerisnya dan nama chinesenya dgn aksara chinesenya diperlihatkan dijalan tsb. Untuk penduduk chinatown maka inilah umum dan utk sejarah kota ini dilindungi undang². Andreas --- On Wed, 8/19/09, Erik wrote: From: Erik Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, August 19, 2009, 1:18 AM Mohon maaf, kalau saya nimbrung sedikit telat. Soalnya dah lama gak masuk ke milis BT, jadi agak sedikit BT juga jadinya. Soal terjemahan nama kota dan tokoh Indonesia ke dalam bahasa Tionghoa yang sudah ada dari dulu dan sudah diterima luas, saya kira jangan gegabah mengotak-atiknya dengan menjudge semua itu sudah ketinggalan zaman dll. Terjemahan-terjemahan itu memiliki latar belakang historisnya masing-masing yang sangat bermanfaat untuk menelusuri sejarah kedatangan orang Tionghoa ke Indonesia. Nama-nama kota Medan, Tegal dan Bandung misalnya yang diterjemahkan menjadi Mianlan (ÃÞÀ¼), Zhige (Ö±¸ð) dan Wanlong (Íò¡) memang janggal bila dilafal secara Mandarin. Tapi itu sangat memudahkan kita untuk mereka-reka suku Tionghoa manakah yang pertama kali menginjakkan kakinya di kota-kota itu. Misalnya, kota Tegal yang diterjemahkan menjadi Zhige (Ö±¸ð),dalam lafal Minnan bunyi Ö±¸ð itu adalah Ti Ga. Ini sangat membantu kita untuk membuat asumsi bahwa suku Tionghoa yang pertama datang ke kota Tegal adalah suku Minnan dari propoinsi Fujian (Hokkian). Demikian juga kota Bandung yang diterjemahkan menjadi Wanlong (Íò¡), dalam dialak Minnan huruf itu dilafal Ban Lung. Menjadi sangat jelas khan? Berkaitan dengan yang di atas, izinkan saya membuat sedikit koreksi, bahwa terjemahan nama Indonesia itu bukan ke dalam huruf Mandarin, tetapi ke dalam huruf Hanzi (kanji)yang bisa dilafal berbeda-beda oleh pelbagai suku Han yang ada. Tidak pernah ada huruf Mandarin, yang ada hanya huruf Hanzi. Salam, Erik .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia?
Mohon maaf, kalau saya nimbrung sedikit telat. Soalnya dah lama gak masuk ke milis BT, jadi agak sedikit BT juga jadinya. Soal terjemahan nama kota dan tokoh Indonesia ke dalam bahasa Tionghoa yang sudah ada dari dulu dan sudah diterima luas, saya kira jangan gegabah mengotak-atiknya dengan menjudge semua itu sudah ketinggalan zaman dll. Terjemahan-terjemahan itu memiliki latar belakang historisnya masing-masing yang sangat bermanfaat untuk menelusuri sejarah kedatangan orang Tionghoa ke Indonesia. Nama-nama kota Medan, Tegal dan Bandung misalnya yang diterjemahkan menjadi Mianlan (ÃÞÀ¼), Zhige (Ö±¸ð) dan Wanlong (Íò¡) memang janggal bila dilafal secara Mandarin. Tapi itu sangat memudahkan kita untuk mereka-reka suku Tionghoa manakah yang pertama kali menginjakkan kakinya di kota-kota itu. Misalnya, kota Tegal yang diterjemahkan menjadi Zhige (Ö±¸ð),dalam lafal Minnan bunyi Ö±¸ð itu adalah Ti Ga. Ini sangat membantu kita untuk membuat asumsi bahwa suku Tionghoa yang pertama datang ke kota Tegal adalah suku Minnan dari propoinsi Fujian (Hokkian). Demikian juga kota Bandung yang diterjemahkan menjadi Wanlong (Íò¡), dalam dialak Minnan huruf itu dilafal Ban Lung. Menjadi sangat jelas khan? Berkaitan dengan yang di atas, izinkan saya membuat sedikit koreksi, bahwa terjemahan nama Indonesia itu bukan ke dalam huruf Mandarin, tetapi ke dalam huruf Hanzi (kanji)yang bisa dilafal berbeda-beda oleh pelbagai suku Han yang ada. Tidak pernah ada huruf Mandarin, yang ada hanya huruf Hanzi. Salam, Erik
AW: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia?
masih belum terbaca. thx Eddy --- ivan_taniputera schrieb am Mi, 5.8.2009: Von: ivan_taniputera Betreff: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia? An: budaya_tionghua@yahoogroups.com Datum: Mittwoch, 5. August 2009, 15:41 Baik Pak. Saya pastekan lagi: æ¼Ó ÍÁÔ' ĸ°¡À ¼ÓÀÇ Mungkin sekarang bisa terbaca. Salam, Ivan T. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ibc" wrote: > > Pak Ivan, > > Wah maaf huruf karakter Tionghoa yang Anda tulis tidak muncul di computer > saya. > > Padahal kalau terima email tawaran business dari RRT kayanya selalu bisa > muncul. ( meskipun saya enga bisa baca huruf Tionghoa :-)) ) . > > Padahal saya sudah aktivasi program penulisan huruf Tionghoa dari Microsoft > Word saya. > > Salam erat. > > Sugiri. > > > > -Original Message- > From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of ivan_taniputera > Sent: Wednesday, August 05, 2009 8:10 PM > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > Menulis Bahasa Indonesia? > > Salam, > > BAgaimana kalau: > > Mangga Dua = > m¨¢ng ji¨¡ t¨³ hu¨¤ (mangjia tuhua) > æ ¼Ó ÍÁ ? > > Muara Karang: > > m¨³ a l¨¡ ji¨¡ l¨¤ng (muala jialang) > ĸ °¡ À ¼Ó ÀË > > Ini hanya sekedar usulan. > > Salam damai, > > IT. > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zhoufy@ wrote: > > > > Untuk nama tempat, saya kira jangan fanatik harus pakai terjemahan bunyi. > Terjemahan arti juga sah dipakai, terutama utk nama tempat yg masih > bermakna. Kalau semua mengacu pada bunyi aslinya, bisa2 membuat orang yg tak > familiar dng bhs asing mabok. Misalnya nama Grand canyon, saltlake city dlm > bhs mandarin diterjemahkan mengacu ke artinya. Demikian juga mangga dua dan > muara karang, coba bayangkan begitu susahnya jika istilah2 diatas > diterjemahkan ke bhs mandarin sesuai bunyinya, siapa yg bisa ingat? > > Nama tempat yg diterjemahkan mengacu pada arti punya keuntungan > tersendiri, selain mudah diingat, juga memberi kesan lebih dalam, itulah > maka Xihu diterjemahkan menjadi West Lake, Chibi menjadi Red Clift. Begitu > menyebut org langsung bisa berasosiasi. > > > > Sent from my BlackBerry»É > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > > -Original Message- > > From: "ibc" > > > > Date: Wed, 5 Aug 2009 19:13:05 > > To: > > Subject: [budaya_tionghua] Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > Menulis Bahasa Indonesia? > > > > > > Rekan milis, > > > > Maaf, Sedikit pertanyaan, kalu percobaan ini mencapai kata sepakat di > milis. > > Bagaimana caranya agar "phrase" kata yang mirip bunyinya dengan nama > tempat > > ini bisa dipakai oleh khalayak umum. Dalam tulisan dan percakapan?? > > Mengingat bahasa haruslah dipakai oleh masyarakat dan tidak hanya > terbatas > > beberapa anggota milis saja yang sepaham ?? Maaf bukan membuat kecil > hati, > > tapi sekedar brain storming untuk manfaat dan kepraktisan apa yang akan > > didiskusikan disini. > > > > Salam erat, > > > > Sugiri. > > > > -Original Message- > > From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of ivan_taniputera > > Sent: Wednesday, August 05, 2009 6:44 PM > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > > Menulis Bahasa Indonesia? > > > > Benar saya setuju, > > > > Penamaan Sanbaolong mungkin sudah ketinggalan zaman dan perlu disesuaikan > > dengan zaman sekarang. Contoh lain adalah Wanlong (Bandung), yang bisa > > ditulis Pantong. > > Mengenai bunyi "ra" bisa dipergunakan "la" (pedas). Ide ini sebenarnya > sudah > > lama. Pernah dirintis oleh seorang laoshi (pengajar) Mandarin dari > Semarang > > waktu saya masih SMP. > > Mengenai fonem r dapat digunakan er. > > Demikian sedikit tambahan dari saya. > > > > Salam damai, > > > > IT. > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, dewa mabuk wrote: > > > > > > Ivan?heng, > > > ?> Apabila tujuannya adalah untuk membantu pengucapan yang tepat, > > seharusnya untuk sebagian bisa. > > > Misalnya: Semarang bukannya ditulis atau dilafalkan sebagai "San Bao > > Long"?tapi ditulis sebagai "Shi Ma Rang"? "Rang" dari "rang -hou".? > > > ?>
RE: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia?
-Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ivan_taniputera Sent: Wednesday, August 05, 2009 8:42 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia? Baik Pak. Saya pastekan lagi: Pak Ivan, Masih belum muncul juga, Cuma kode-kode alphabet dan tanda baca. Terima kasih untuk usahanya dengan mengirimm ulang. Udah jangan jadi pikiran. Biar saja mungkin computer saya settingnya kurang tepat :-)) Terima kasih untuk perhatiannya. Salam, Sugiri. æ¼Ó ÍÁÔ' ĸ°¡À ¼ÓÀÇ Mungkin sekarang bisa terbaca. Salam, Ivan T. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ibc" wrote: > > Pak Ivan, > > Wah maaf huruf karakter Tionghoa yang Anda tulis tidak muncul di computer > saya. > > Padahal kalau terima email tawaran business dari RRT kayanya selalu bisa > muncul. ( meskipun saya enga bisa baca huruf Tionghoa :-)) ) . > > Padahal saya sudah aktivasi program penulisan huruf Tionghoa dari Microsoft > Word saya. > > Salam erat. > > Sugiri. > > > > -Original Message- > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ivan_taniputera > Sent: Wednesday, August 05, 2009 8:10 PM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > Menulis Bahasa Indonesia? > > Salam, > > BAgaimana kalau: > > Mangga Dua = > m¨¢ng ji¨¡t¨³ hu¨¤ (mangjia tuhua) > æ¼Ó ÍÁ ? > > Muara Karang: > > m¨³ a l¨¡ ji¨¡l¨¤ng (muala jialang) > ĸ°¡ À ¼Ó ÀË > > Ini hanya sekedar usulan. > > Salam damai, > > IT. > >
Re: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia?
mau diterjemahkan sedekat mungkin dng bunyi aslinya secara teknis mungkin saja, tapi apakah hasil terjemahan ini mudah diingat shg cepat diserap orang Tionghoa yg sama sekali tak paham bhs Indo? Ingat, istilah2 mandarin ini yg pakai terutama adalah org asing, bukan kita2 orang indo yg kebetulan paham bahasa mandarin! Bisa dibayangkan tdk? Jika dlm membaca novel indo yg diterjemahkan dlm bhs mandarin penuh dng nama2 tempat yg bunyinya asing, berpanjang2 dan tak memiliki makna, apakah pembaca akan tahan? Jika anda membaca terjemahan impian loteng merah dlm bhs inggris, pasti akan menemui nama2 tokoh yg sdh diinggriskan, mengapa? Karena memang sulit bagi orang barat yg tak paham bhs mandarin mengingat nama Tionghoa! Itulah mengapa petugas hotel2 di China semua juga pakai embel2 nama barat. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "ivan_taniputera" Date: Wed, 05 Aug 2009 13:09:54 To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia? Salam, BAgaimana kalau: Mangga Dua = m¨¢ng ji¨¡t¨³ hu¨¤ (mangjia tuhua) æ ¼Ó ÍÁ Ô' Muara Karang: m¨³ a l¨¡ ji¨¡l¨¤ng (muala jialang) ĸ °¡ À ¼Ó ÀË Ini hanya sekedar usulan. Salam damai, IT. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: > > Untuk nama tempat, saya kira jangan fanatik harus pakai terjemahan bunyi. > Terjemahan arti juga sah dipakai, terutama utk nama tempat yg masih bermakna. > Kalau semua mengacu pada bunyi aslinya, bisa2 membuat orang yg tak familiar > dng bhs asing mabok. Misalnya nama Grand canyon, saltlake city dlm bhs > mandarin diterjemahkan mengacu ke artinya. Demikian juga mangga dua dan muara > karang, coba bayangkan begitu susahnya jika istilah2 diatas diterjemahkan ke > bhs mandarin sesuai bunyinya, siapa yg bisa ingat? > Nama tempat yg diterjemahkan mengacu pada arti punya keuntungan tersendiri, > selain mudah diingat, juga memberi kesan lebih dalam, itulah maka Xihu > diterjemahkan menjadi West Lake, Chibi menjadi Red Clift. Begitu menyebut org > langsung bisa berasosiasi. > > Sent from my BlackBerry»É > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "ibc" > > Date: Wed, 5 Aug 2009 19:13:05 > To: > Subject: [budaya_tionghua] Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > Menulis Bahasa Indonesia? > > > Rekan milis, > > Maaf, Sedikit pertanyaan, kalu percobaan ini mencapai kata sepakat di milis. > Bagaimana caranya agar "phrase" kata yang mirip bunyinya dengan nama tempat > ini bisa dipakai oleh khalayak umum. Dalam tulisan dan percakapan?? > Mengingat bahasa haruslah dipakai oleh masyarakat dan tidak hanya terbatas > beberapa anggota milis saja yang sepaham ?? Maaf bukan membuat kecil hati, > tapi sekedar brain storming untuk manfaat dan kepraktisan apa yang akan > didiskusikan disini. > > Salam erat, > > Sugiri. > > -Original Message- > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ivan_taniputera > Sent: Wednesday, August 05, 2009 6:44 PM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > Menulis Bahasa Indonesia? > > Benar saya setuju, > > Penamaan Sanbaolong mungkin sudah ketinggalan zaman dan perlu disesuaikan > dengan zaman sekarang. Contoh lain adalah Wanlong (Bandung), yang bisa > ditulis Pantong. > Mengenai bunyi "ra" bisa dipergunakan "la" (pedas). Ide ini sebenarnya sudah > lama. Pernah dirintis oleh seorang laoshi (pengajar) Mandarin dari Semarang > waktu saya masih SMP. > Mengenai fonem r dapat digunakan er. > Demikian sedikit tambahan dari saya. > > Salam damai, > > IT. > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dewa mabuk wrote: > > > > Ivan?heng, > > ?> Apabila tujuannya adalah untuk membantu pengucapan yang tepat, > seharusnya untuk sebagian bisa. > > Misalnya: Semarang bukannya ditulis atau dilafalkan sebagai "San Bao > Long"?tapi ditulis sebagai "Shi Ma Rang"? "Rang" dari "rang -hou".? > > ?> Meskipun demikian, tidak semua?ucapan dapat diwakili, masih banyak yang > tidak terakomodir; misalnya?vonem "r" pada tengah atau akhir kata seperti > "jakarta", "gemar", ?dan bunyi "re" pada "remaja", "ra"?pada "gembira". > > ?> Salam, > > Tjoei Sian > > ?> > > ?> > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. > > .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. > > Yahoo! Groups Links >
[budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia?
Baik Pak. Saya pastekan lagi: æ¼Ó ÍÁÔ' ĸ°¡À ¼ÓÀÇ Mungkin sekarang bisa terbaca. Salam, Ivan T. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ibc" wrote: > > Pak Ivan, > > Wah maaf huruf karakter Tionghoa yang Anda tulis tidak muncul di computer > saya. > > Padahal kalau terima email tawaran business dari RRT kayanya selalu bisa > muncul. ( meskipun saya enga bisa baca huruf Tionghoa :-)) ) . > > Padahal saya sudah aktivasi program penulisan huruf Tionghoa dari Microsoft > Word saya. > > Salam erat. > > Sugiri. > > > > -Original Message- > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ivan_taniputera > Sent: Wednesday, August 05, 2009 8:10 PM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > Menulis Bahasa Indonesia? > > Salam, > > BAgaimana kalau: > > Mangga Dua = > m¨¢ng ji¨¡t¨³ hu¨¤ (mangjia tuhua) > æ¼Ó ÍÁ ? > > Muara Karang: > > m¨³ a l¨¡ ji¨¡l¨¤ng (muala jialang) > ĸ°¡ À ¼Ó ÀË > > Ini hanya sekedar usulan. > > Salam damai, > > IT. > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: > > > > Untuk nama tempat, saya kira jangan fanatik harus pakai terjemahan bunyi. > Terjemahan arti juga sah dipakai, terutama utk nama tempat yg masih > bermakna. Kalau semua mengacu pada bunyi aslinya, bisa2 membuat orang yg tak > familiar dng bhs asing mabok. Misalnya nama Grand canyon, saltlake city dlm > bhs mandarin diterjemahkan mengacu ke artinya. Demikian juga mangga dua dan > muara karang, coba bayangkan begitu susahnya jika istilah2 diatas > diterjemahkan ke bhs mandarin sesuai bunyinya, siapa yg bisa ingat? > > Nama tempat yg diterjemahkan mengacu pada arti punya keuntungan > tersendiri, selain mudah diingat, juga memberi kesan lebih dalam, itulah > maka Xihu diterjemahkan menjadi West Lake, Chibi menjadi Red Clift. Begitu > menyebut org langsung bisa berasosiasi. > > > > Sent from my BlackBerry»É > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > > -Original Message- > > From: "ibc" > > > > Date: Wed, 5 Aug 2009 19:13:05 > > To: > > Subject: [budaya_tionghua] Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > Menulis Bahasa Indonesia? > > > > > > Rekan milis, > > > > Maaf, Sedikit pertanyaan, kalu percobaan ini mencapai kata sepakat di > milis. > > Bagaimana caranya agar "phrase" kata yang mirip bunyinya dengan nama > tempat > > ini bisa dipakai oleh khalayak umum. Dalam tulisan dan percakapan?? > > Mengingat bahasa haruslah dipakai oleh masyarakat dan tidak hanya > terbatas > > beberapa anggota milis saja yang sepaham ?? Maaf bukan membuat kecil > hati, > > tapi sekedar brain storming untuk manfaat dan kepraktisan apa yang akan > > didiskusikan disini. > > > > Salam erat, > > > > Sugiri. > > > > -Original Message- > > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > > [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ivan_taniputera > > Sent: Wednesday, August 05, 2009 6:44 PM > > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > > Menulis Bahasa Indonesia? > > > > Benar saya setuju, > > > > Penamaan Sanbaolong mungkin sudah ketinggalan zaman dan perlu disesuaikan > > dengan zaman sekarang. Contoh lain adalah Wanlong (Bandung), yang bisa > > ditulis Pantong. > > Mengenai bunyi "ra" bisa dipergunakan "la" (pedas). Ide ini sebenarnya > sudah > > lama. Pernah dirintis oleh seorang laoshi (pengajar) Mandarin dari > Semarang > > waktu saya masih SMP. > > Mengenai fonem r dapat digunakan er. > > Demikian sedikit tambahan dari saya. > > > > Salam damai, > > > > IT. > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dewa mabuk wrote: > > > > > > Ivan?heng, > > > ?> Apabila tujuannya adalah untuk membantu pengucapan yang tepat, > > seharusnya untuk sebagian bisa. > > > Misalnya: Semarang bukannya ditulis atau dilafalkan sebagai "San Bao > > Long"?tapi ditulis sebagai "Shi Ma Rang"? "Rang" dari "rang -hou".? > > > ?> Meskipun demikian, tidak semua?ucapan dapat diwakili, masih banyak > yang > > tidak terakomodir; misalnya?vonem "r" pada tengah atau akhir kata seperti > > "jakarta", "gemar", ?dan bunyi "re"
RE: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia?
Pak Ivan, Wah maaf huruf karakter Tionghoa yang Anda tulis tidak muncul di computer saya. Padahal kalau terima email tawaran business dari RRT kayanya selalu bisa muncul. ( meskipun saya enga bisa baca huruf Tionghoa :-)) ) . Padahal saya sudah aktivasi program penulisan huruf Tionghoa dari Microsoft Word saya. Salam erat. Sugiri. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ivan_taniputera Sent: Wednesday, August 05, 2009 8:10 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia? Salam, BAgaimana kalau: Mangga Dua = m¨¢ng ji¨¡t¨³ hu¨¤ (mangjia tuhua) æ ¼Ó ÍÁ Ô' Muara Karang: m¨³ a l¨¡ ji¨¡l¨¤ng (muala jialang) ĸ °¡ À ¼Ó ÀË Ini hanya sekedar usulan. Salam damai, IT. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: > > Untuk nama tempat, saya kira jangan fanatik harus pakai terjemahan bunyi. Terjemahan arti juga sah dipakai, terutama utk nama tempat yg masih bermakna. Kalau semua mengacu pada bunyi aslinya, bisa2 membuat orang yg tak familiar dng bhs asing mabok. Misalnya nama Grand canyon, saltlake city dlm bhs mandarin diterjemahkan mengacu ke artinya. Demikian juga mangga dua dan muara karang, coba bayangkan begitu susahnya jika istilah2 diatas diterjemahkan ke bhs mandarin sesuai bunyinya, siapa yg bisa ingat? > Nama tempat yg diterjemahkan mengacu pada arti punya keuntungan tersendiri, selain mudah diingat, juga memberi kesan lebih dalam, itulah maka Xihu diterjemahkan menjadi West Lake, Chibi menjadi Red Clift. Begitu menyebut org langsung bisa berasosiasi. > > Sent from my BlackBerry»É > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "ibc" > > Date: Wed, 5 Aug 2009 19:13:05 > To: > Subject: [budaya_tionghua] Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia? > > > Rekan milis, > > Maaf, Sedikit pertanyaan, kalu percobaan ini mencapai kata sepakat di milis. > Bagaimana caranya agar "phrase" kata yang mirip bunyinya dengan nama tempat > ini bisa dipakai oleh khalayak umum. Dalam tulisan dan percakapan?? > Mengingat bahasa haruslah dipakai oleh masyarakat dan tidak hanya terbatas > beberapa anggota milis saja yang sepaham ?? Maaf bukan membuat kecil hati, > tapi sekedar brain storming untuk manfaat dan kepraktisan apa yang akan > didiskusikan disini. > > Salam erat, > > Sugiri. > > -Original Message- > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ivan_taniputera > Sent: Wednesday, August 05, 2009 6:44 PM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > Menulis Bahasa Indonesia? > > Benar saya setuju, > > Penamaan Sanbaolong mungkin sudah ketinggalan zaman dan perlu disesuaikan > dengan zaman sekarang. Contoh lain adalah Wanlong (Bandung), yang bisa > ditulis Pantong. > Mengenai bunyi "ra" bisa dipergunakan "la" (pedas). Ide ini sebenarnya sudah > lama. Pernah dirintis oleh seorang laoshi (pengajar) Mandarin dari Semarang > waktu saya masih SMP. > Mengenai fonem r dapat digunakan er. > Demikian sedikit tambahan dari saya. > > Salam damai, > > IT. > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dewa mabuk wrote: > > > > Ivan?heng, > > ?> Apabila tujuannya adalah untuk membantu pengucapan yang tepat, > seharusnya untuk sebagian bisa. > > Misalnya: Semarang bukannya ditulis atau dilafalkan sebagai "San Bao > Long"?tapi ditulis sebagai "Shi Ma Rang"? "Rang" dari "rang -hou".? > > ?> Meskipun demikian, tidak semua?ucapan dapat diwakili, masih banyak yang > tidak terakomodir; misalnya?vonem "r" pada tengah atau akhir kata seperti > "jakarta", "gemar", ?dan bunyi "re" pada "remaja", "ra"?pada "gembira". > > ?> Salam, > > Tjoei Sian > > ?> > > ?> > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. > > .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. > > Yahoo! Groups Links > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia?
Salam, BAgaimana kalau: Mangga Dua = m¨¢ng ji¨¡t¨³ hu¨¤ (mangjia tuhua) æ ¼Ó ÍÁ Ô' Muara Karang: m¨³ a l¨¡ ji¨¡l¨¤ng (muala jialang) ĸ °¡ À ¼Ó ÀË Ini hanya sekedar usulan. Salam damai, IT. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: > > Untuk nama tempat, saya kira jangan fanatik harus pakai terjemahan bunyi. > Terjemahan arti juga sah dipakai, terutama utk nama tempat yg masih bermakna. > Kalau semua mengacu pada bunyi aslinya, bisa2 membuat orang yg tak familiar > dng bhs asing mabok. Misalnya nama Grand canyon, saltlake city dlm bhs > mandarin diterjemahkan mengacu ke artinya. Demikian juga mangga dua dan muara > karang, coba bayangkan begitu susahnya jika istilah2 diatas diterjemahkan ke > bhs mandarin sesuai bunyinya, siapa yg bisa ingat? > Nama tempat yg diterjemahkan mengacu pada arti punya keuntungan tersendiri, > selain mudah diingat, juga memberi kesan lebih dalam, itulah maka Xihu > diterjemahkan menjadi West Lake, Chibi menjadi Red Clift. Begitu menyebut org > langsung bisa berasosiasi. > > Sent from my BlackBerry»É > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "ibc" > > Date: Wed, 5 Aug 2009 19:13:05 > To: > Subject: [budaya_tionghua] Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > Menulis Bahasa Indonesia? > > > Rekan milis, > > Maaf, Sedikit pertanyaan, kalu percobaan ini mencapai kata sepakat di milis. > Bagaimana caranya agar "phrase" kata yang mirip bunyinya dengan nama tempat > ini bisa dipakai oleh khalayak umum. Dalam tulisan dan percakapan?? > Mengingat bahasa haruslah dipakai oleh masyarakat dan tidak hanya terbatas > beberapa anggota milis saja yang sepaham ?? Maaf bukan membuat kecil hati, > tapi sekedar brain storming untuk manfaat dan kepraktisan apa yang akan > didiskusikan disini. > > Salam erat, > > Sugiri. > > -Original Message- > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ivan_taniputera > Sent: Wednesday, August 05, 2009 6:44 PM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > Menulis Bahasa Indonesia? > > Benar saya setuju, > > Penamaan Sanbaolong mungkin sudah ketinggalan zaman dan perlu disesuaikan > dengan zaman sekarang. Contoh lain adalah Wanlong (Bandung), yang bisa > ditulis Pantong. > Mengenai bunyi "ra" bisa dipergunakan "la" (pedas). Ide ini sebenarnya sudah > lama. Pernah dirintis oleh seorang laoshi (pengajar) Mandarin dari Semarang > waktu saya masih SMP. > Mengenai fonem r dapat digunakan er. > Demikian sedikit tambahan dari saya. > > Salam damai, > > IT. > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dewa mabuk wrote: > > > > Ivan?heng, > > ?> Apabila tujuannya adalah untuk membantu pengucapan yang tepat, > seharusnya untuk sebagian bisa. > > Misalnya: Semarang bukannya ditulis atau dilafalkan sebagai "San Bao > Long"?tapi ditulis sebagai "Shi Ma Rang"? "Rang" dari "rang -hou".? > > ?> Meskipun demikian, tidak semua?ucapan dapat diwakili, masih banyak yang > tidak terakomodir; misalnya?vonem "r" pada tengah atau akhir kata seperti > "jakarta", "gemar", ?dan bunyi "re" pada "remaja", "ra"?pada "gembira". > > ?> Salam, > > Tjoei Sian > > ?> > > ?> > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. > > .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. > > Yahoo! Groups Links >
[budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia?
Salam, Kita dapat menjadi pelopornya dalam penggunaan ini. Dengan kata lain, kita menjadi trendsetternya. Berdasarkan sejarah, suatu trend biasanya dimulai dari kelompok kecil dahulu dan baru setelah itu meluas penggunaannya. Pertama-tama dalam kelompok kecil kita ini, segala ide dimatangkan dahulu. Baru setelah itu saya yakin bila masyarakat merasakan manfaatnya, akan tersebar dengan sendirinya. Apabila kita sanggup menjadi trend setter, maka BT ini akan semakin dikenal luas dan dianggap sebagai sumber rujukan yang aktual bagi berbagai kajian. Salam damai, IT. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ibc" wrote: > > Rekan milis, > > Maaf, Sedikit pertanyaan, kalu percobaan ini mencapai kata sepakat di milis. > Bagaimana caranya agar "phrase" kata yang mirip bunyinya dengan nama tempat > ini bisa dipakai oleh khalayak umum. Dalam tulisan dan percakapan?? > Mengingat bahasa haruslah dipakai oleh masyarakat dan tidak hanya terbatas > beberapa anggota milis saja yang sepaham ?? Maaf bukan membuat kecil hati, > tapi sekedar brain storming untuk manfaat dan kepraktisan apa yang akan > didiskusikan disini. > > Salam erat, > > Sugiri. > > -Original Message- > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ivan_taniputera > Sent: Wednesday, August 05, 2009 6:44 PM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > Menulis Bahasa Indonesia? > > Benar saya setuju, > > Penamaan Sanbaolong mungkin sudah ketinggalan zaman dan perlu disesuaikan > dengan zaman sekarang. Contoh lain adalah Wanlong (Bandung), yang bisa > ditulis Pantong. > Mengenai bunyi "ra" bisa dipergunakan "la" (pedas). Ide ini sebenarnya sudah > lama. Pernah dirintis oleh seorang laoshi (pengajar) Mandarin dari Semarang > waktu saya masih SMP. > Mengenai fonem r dapat digunakan er. > Demikian sedikit tambahan dari saya. > > Salam damai, > > IT. > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dewa mabuk wrote: > > > > Ivan?heng, > > ?> Apabila tujuannya adalah untuk membantu pengucapan yang tepat, > seharusnya untuk sebagian bisa. > > Misalnya: Semarang bukannya ditulis atau dilafalkan sebagai "San Bao > Long"?tapi ditulis sebagai "Shi Ma Rang"? "Rang" dari "rang -hou".? > > ?> Meskipun demikian, tidak semua ucapan dapat diwakili, masih banyak yang > tidak terakomodir; misalnya?vonem "r" pada tengah atau akhir kata seperti > "jakarta", "gemar", dan bunyi "re" pada "remaja", "ra" pada "gembira". > > ?> Salam, > > Tjoei Sian > > ?> > > ?> > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. > > .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. > > Yahoo! Groups Links >
[budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia?
Salam, Kita dapat menjadi pelopornya dalam penggunaan ini. Dengan kata lain, kita menjadi trendsetternya. Berdasarkan sejarah, suatu trend biasanya dimulai dari kelompok kecil dahulu dan baru setelah itu meluas penggunaannya. Pertama-tama dalam kelompok kecil kita ini, segala ide dimatangkan dahulu. Baru setelah itu saya yakin bila masyarakat merasakan manfaatnya, akan tersebar dengan sendirinya. Apabila kita sanggup menjadi trend setter, maka BT ini akan semakin dikenal luas dan dianggap sebagai sumber rujukan yang aktual bagi berbagai kajian. Salam damai, IT. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ibc" wrote: > > Rekan milis, > > Maaf, Sedikit pertanyaan, kalu percobaan ini mencapai kata sepakat di milis. > Bagaimana caranya agar "phrase" kata yang mirip bunyinya dengan nama tempat > ini bisa dipakai oleh khalayak umum. Dalam tulisan dan percakapan?? > Mengingat bahasa haruslah dipakai oleh masyarakat dan tidak hanya terbatas > beberapa anggota milis saja yang sepaham ?? Maaf bukan membuat kecil hati, > tapi sekedar brain storming untuk manfaat dan kepraktisan apa yang akan > didiskusikan disini. > > Salam erat, > > Sugiri. > > -Original Message- > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ivan_taniputera > Sent: Wednesday, August 05, 2009 6:44 PM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk > Menulis Bahasa Indonesia? > > Benar saya setuju, > > Penamaan Sanbaolong mungkin sudah ketinggalan zaman dan perlu disesuaikan > dengan zaman sekarang. Contoh lain adalah Wanlong (Bandung), yang bisa > ditulis Pantong. > Mengenai bunyi "ra" bisa dipergunakan "la" (pedas). Ide ini sebenarnya sudah > lama. Pernah dirintis oleh seorang laoshi (pengajar) Mandarin dari Semarang > waktu saya masih SMP. > Mengenai fonem r dapat digunakan er. > Demikian sedikit tambahan dari saya. > > Salam damai, > > IT. > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dewa mabuk wrote: > > > > Ivan?heng, > > ?> Apabila tujuannya adalah untuk membantu pengucapan yang tepat, > seharusnya untuk sebagian bisa. > > Misalnya: Semarang bukannya ditulis atau dilafalkan sebagai "San Bao > Long"?tapi ditulis sebagai "Shi Ma Rang"? "Rang" dari "rang -hou".? > > ?> Meskipun demikian, tidak semua ucapan dapat diwakili, masih banyak yang > tidak terakomodir; misalnya?vonem "r" pada tengah atau akhir kata seperti > "jakarta", "gemar", dan bunyi "re" pada "remaja", "ra" pada "gembira". > > ?> Salam, > > Tjoei Sian > > ?> > > ?> > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. > > .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. > > Yahoo! Groups Links >
[budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk Menulis Bahasa Indonesia?
Benar saya setuju, Penamaan Sanbaolong mungkin sudah ketinggalan zaman dan perlu disesuaikan dengan zaman sekarang. Contoh lain adalah Wanlong (Bandung), yang bisa ditulis Pantong. Mengenai bunyi "ra" bisa dipergunakan "la" (pedas). Ide ini sebenarnya sudah lama. Pernah dirintis oleh seorang laoshi (pengajar) Mandarin dari Semarang waktu saya masih SMP. Mengenai fonem r dapat digunakan er. Demikian sedikit tambahan dari saya. Salam damai, IT. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dewa mabuk wrote: > > Ivan?heng, > ?> Apabila tujuannya adalah untuk membantu pengucapan yang tepat, seharusnya > untuk sebagian bisa. > Misalnya: Semarang bukannya ditulis atau dilafalkan sebagai "San Bao > Long"?tapi ditulis sebagai "Shi Ma Rang"? "Rang" dari "rang -hou".? > ?> Meskipun demikian, tidak semua ucapan dapat diwakili, masih banyak yang > tidak terakomodir; misalnya?vonem "r" pada tengah atau akhir kata seperti > "jakarta", "gemar", dan bunyi "re" pada "remaja", "ra" pada "gembira". > ?> Salam, > Tjoei Sian > ?> > ?>