Re: CiKEAS Wapres: Ekonomi Nasional Akan Terus Membaik
Ah..yang benar aja pak Wapres..jangan buat statement angin surga terus. Bila kondisi ekonomi tidak ada perubahan signifikan, krisis dunia juga melanda Indonesia. BBM aja ga enggan mau diturunkan, pajak juga tidak turun, pinjaman bank juga tidak turun. Saat ini 3 negara industri Asia, sudah mulai membenahi hal ini. Ekonomi kita koq hanya bersandar pada kondisi negara lain. Berani dong tampil beda..jangan textbook aja itu dewan ekonomi ke-presiden. Sewaktu diluar bicara sektor riel ga jalan, perbankan hanya mengandalkan pinjaman antar bank. Setelah didalam ga ada perubahan juga. Ekonomi malah akan lebih parah...aku sependapat juga dengan analisa pak Ginanjar. Mungkin kita perlu belajar dengan India. hens === --- On Sun, 12/14/08, Sunny am...@tele2.se wrote: From: Sunny am...@tele2.se Subject: CiKEAS Wapres: Ekonomi Nasional Akan Terus Membaik To: undisclosed-recipi...@yahoo.com Date: Sunday, December 14, 2008, 9:48 PM Refleksi: Bersaing dalam tingkat global bidang apa? Untuk bersihkan sungai Citarum saja harus pinjam duit. http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=215921 KRISIS GLOBAL Wapres: Ekonomi Nasional Akan Terus Membaik SILAKNAS ICMI - Wakil Presiden Jusuf Kalla memukul bedug menandai dibukanya Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) 2008, didampingi Ketua Presidium ICMI Hatta Rajasa (ketiga dari kiri), Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI M Nuh (kedua dari kiri), Ketua Dewan Penasihat ICMI Jimly Asshiddiqie (kiri), dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (keempat dari kiri), di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (12/12), Silaknas ICMI akan berlangsung hingga 14 Desember 2008 mendatang. (Ant/Fanny Octavianus) Sabtu, 13 Desember 2008 JAKARTA (Suara Karya): Meski terjadi krisis keuangan global, pertumbuhan ekonomi nasional terus membaik. Atas dasar itu pula, pada tahun 2011 Indonesia dimungkinkan mampu bersaing di tingkat global, khususnya di Asia. Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sekitar enam persen, sementara tahun 2011 diperkirakan delapan persen, kata Wapres Jusuf Kalla ketika membuka Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), di Palembang, Jumat. Dalam acara tersebut hadir Mensesneg Hatta Rajasa yang juga Ketua Presidium ICMI Pusat, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menkominfo Muhammad Nuh, serta Menpera Yusuf Asy'ari dan jajaran pengurus ICMI Pusat. Menurut Wapres, walaupun krisis keuangan global tengah melanda dunia, ekonomi nasional akan terus tumbuh. Untuk itu, pemerintah akan terus membangun berbagai infrastruktur. Dengan itu pula, dalam waktu dekat Indonesia mampu tampil sebagai salah satu negara terdepan di Asia. Apalagi penjualan produk ekspor kita di tengah krisis kapitalisme sekarang ini dalam kondisi baik. Begitu pula cadangan devisa negara juga masih cukup tinggi, serta tingkat keamanan tetap terbaik di Asia, ujar Wapres. Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi nasional yang tetap baik jelas berdampak menurunkan angka kemiskinan. Wapres menekankan, krisis kapitalisme yang sedang melanda negara maju, terutama Amerika Serikat (AS), hanya berdampak negatif terhadap negara-negara yang memiliki budaya konsumtif tinggi. Itu bisa dipahami karena biasanya negara kapitalis amat bergantung pada kredit atau pinjaman. Ketika lembaga yang memfasilitasi pinjaman mengalami kemacetan dan bangkrut, otomatis itu berdampak terhadap semua lini ekonomi negara bersangkutan. Apalagi salah satu modal untuk mendapatkan kredit adalah kepercayaan, sehingga ketika faktor tersebut memudar, maka penyaluran kredit pun jadi seret. Bagi Indonesia sendiri, Wapres yakin bahwa krisis keuangan global sekarang ini tak akan berdampak negatif. Paling-paling sektor ekspor terganggu. Itu pun diprediksi tidak terlalu parah karena produk yang kita ekspor adalah komoditas konsumsi yang pasti dibutuhkan walaupun mereka sedang krisis, katanya. Harga komoditas ekspor Indonesia sendiri relatif lebih murah dibanding produk serupa dari negara lain. Wapres yakin bahwa konsumen di negara-negara yang sedang dilanda krisis keuangan niscaya memilih produk berharga murah. Faktor tersebut juga membuat Indonesia lebih memiliki peluang mampu mempertahankan kehidupan industri. Sementara itu, dalam pidato sambutannya, Ketua Presidium ICMI Pusat Hatta Rajasa menilai pelaksanaan Silaknas ICMI di Palembang ini memiliki arti tersendiri. Karena silaknas ini dilaksanakan di tengah krisis global, di samping akan ada kegiatan besar, yakni pemilu legislatif dan pemilu presiden, katanya. Menurut Hatta, kedua peristiwa besar itu perlu dicermati sehingga upaya agar bangsa Indonesia terlepas dari krisis global bisa dirumuskan. Berbeda dengan Silaknas ICMI 2007 di Pekanbaru yang lebih banyak menyoroti masalah kesejahteraan rakyat, di Silaknas Palembang juga diagendakan pembahasan aspek-aspek lain, termasuk politik. Hatta
CiKEAS Hutang-piutang Picu Bentrok Suku Anak Dalam
http://republika.co.id/berita/20156.html Hutang-piutang Picu Bentrok Suku Anak Dalam By Republika Contributor Minggu, 14 Desember 2008 pukul 15:19:00 JAMBI -- Pertikaian maut antara dua kelompok Suku Kubu atau Suku Anak Dalam (SAD) yang menewaskan tiga warga SAD di Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun, pada Jumat lalu (12/12), segera diselesaikan secara adat. Dalam waktu dekat segera digelar pertemuan adat seluruh Temenggung (pimpinan kelompok SAD) yang ada di Kabupaten Sarolangun untuk menyelesaikan pertikaian kedua kelompok tersebut, kata Kapolres Sarolangun AKBP Irawan Davis Syah melalui Kabid Humas Polda Jambi AKBP Syamsudin Lubis SH, Minggu. Seluruh Temenggung diundang dan diminta hadir pada rapat pertemuan adat yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun dan aparat keamanan dan kepolisian. Rapat adat tersebut digelar untuk mencari jalan keluar dan mendamaikan kedua kelompok yang sedang bertikai sehingga permasalahan itu selesai dan tidak berbuntut panjang. Sejak terjadinya bentrokan yang menewaskan tiga orang SAD dan puluhan lainnya luka-luka akibat perkelahian antar dua kelompok SAD yang dipicu dari hutang-piutang itu, aparat kepolisian setempat masih terus berjaga-jaga di lokasi kejadian. Sejak kemarin ratusan aparat Polres Sarolangun dibantu TNI terus berjaga-jaga di lokasi kejadian di Desa Pematang Kabau Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun, tegas jurubicara Polda Jambi itu. Bentrokan antara kelompok SAD Singosari dengan Kadasung itu bermula dari masalah hutang piutang dalam pemakaian mesin pemotong pohon (chainsaw), dan salah satu kelompok merasa dirugikan oleh kelompok lainnya sehingga terjadi perselisihan. Sebelumnya kedua kelompok yang bertikai tersebut sudah pernah melakukan upaya damai adat, namun keesokan harinya kelompok lainnya menyerang ke desa salah satu kelompok sehingga terjadinya bentrokan pada pada Jumat siang (12/12). Akibat bentrokan maut yang menggunakan senjata tajam dan senjata api rakitan (kecepek) tersebut tiga orang korban warga SAD dari kelompok Singosari tewas di tempat kejadian yakni Nunas (30), Basilang (28) dan Melinting (35), sedangkan puluhan orang lainnya mengalami luka bacokan cukup serius akibat senjata tajam. Bentrokan tersebut dapat diredakan setelah ratusan polisi diturunkan ke tempat kejadian dan sampai saat ini terus berjaga-jaga untuk menghindari terjadinya bentrokan susulan. Sementara itu Direktur Eksekutif Kelompok Peduli Suku Anak Dalam (KOPSAD) Boeddhi V. Jauhari minta kepada Pemkab Sarolangun dan Pemkab Batanghari turut membantu menyelesaikan pertikaian antar dua kelompok SAD itu, karena diduga pertikaian itu juga melibatkan SAD dari Kabupaten Batanghari. Pemkab harus melibatkan para Temenggung untuk menuntaskan kasus tersebut, dan saatnya lebih serius membina SAD agar kehidupan mereka tidak selalu tertinggal, tambahnya. - ant/ah
CiKEAS Anggota DPR Diduga Terima Gratifikasi Depag
Refleksi: Ini namanya kerja sama timbal balik saling menguntungkan. Jemah haji dikeruk oleh sarang penyamun Depag. Sebahagian hasil kerukan diberikan kepada Dewan Penipun Rakyat agar supaya menghipnotis dan mengkaburkan umum di siang hari bolong dengan menghiasi dan mempertahankan Depag sebagai satu-satunya instansi berwewenang menghantar umat ke jalan lurus ke surga. Tau-tau yang namanya jalan lurus ialah fulus yang diincar. Departemen Agama [Depag] adalah instansi parasit masyarakat! Bubarkan Departemen Agama! http://republika.co.id:80/berita/18364.html Anggota DPR Diduga Terima Gratifikasi Depag By Republika Contributor Kamis, 04 Desember 2008 pukul 14:20:00 JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW), menduga ada anggota DPR yang menerima gratifikasi dari Departemen Agama (Depag) terkait dengan pelaksanaan ibadah haji. Kepala Divisi Monitoring dan Pelayanan Publik ICW, Ade Irawan dalam laporannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis, tidak bersedia menyebut nama anggota DPR tersebut. Laporan ICW kepada KPK menyebutkan, gratifikasi tersebut dalam dua bentuk, yaitu insentif pembahasan BPIH tahun 2006 senilai Rp495,4 juta dan biaya perjalanan dinas sebesar 2.845 dolar AS. Biaya perjalanan dinas itu diduga berasal dari dana BPIH Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Departemen Agama. Selain melaporkan dugaan pemberian gratifikasi kepada anggota DPR, ICW melaporkan potensi korupsi dalam pelaksanaan ibadah haji. Ia menjelaskan, monopoli Departemen Agama dalam pelaksanaan ibadah haji merupakan potensi terjadinya tindak pidana korupsi. Depag bisa dengan sesuka hati membuat penganggaran dan manggunakannya, kata Ade. Ade meminta KPK segera mengusut dugaan tindak pidana korupsi di Departemen Agama. Terutama tentang penggunaan Dana Abadi Umat dan dugaan gratifikasi kepada anggota DPR, kata Ade. Laporan tersebut diterima oleh pimpinan KPK. Menurut Ade, pimpinan KPK menyambut baik laporan tersebut. Bahkan, KPK sudah megantongi sejumlah data yang didapat dari masyarakat. - ant/ah
CiKEAS Sindhu, Shintu, Hindu, Indies, Hindia Yoga
Sindhu, Shintu, Hindu, Indies, Hindia Yoga “Ingatlah sejarah, atau kamu akan dilupakan oleh sejarah” — kita telah mendengar kalimat seperti ini beribu kali, tapi kita tetap saja melupakannya. Maka, kita dikutuk untuk mengulangi kesalahan yang sama terus-menerus. Penduduk Malaysia - para politisi dan juga pemuka agamanya — telah melupakan sejarah mereka sendiri, dan akibatnya negara tersebut berada di tepi jurang disintegrasi. Kita harus belajar dari mereka sehingga tidak melakukan kesalahan yang sama. Sepuluh tahun lalu, pemenang Nobel V.S Naipul memperingatkan kita tentang apa yang bisa terjadi di negara-negara seperti kita, di mana budaya asing masuk dan mendesak budaya lokal. Secara khusus, ia menyebutkan 5 negara: Indonesia, Iran, Afganistan, Bangladesh dan Pakistan. Uniknya, kelima negara tersebut merupakan bagian dari peradaban besar di Lembah Sindhu. Al Beruni, Sejarawan kondang Arab dari abad ke-10 SM, yang keliru melafalkan Sindu menjadi Hindu. Kemudian secara kolektif para sejarawan menyebut seluruh daerah dan kepulauan di balik lembah Sindhu dengan nama “Hind”. Ia bukan yang pertama keliru melafalkan kata tersebut. Jauh hari sebelumnya, orang China menyebutnya Shintu. Ada indikasi bahwa penduduk awal Arab mengetahui tentang peradaban ini dari para pedagang China dan beberapa dari suku-suku tersebut menyingkatnya menjadi Shin. Seribu tahun kemudian, magnus opus Al Beruni di India masih dicetak dan tetap menjadi bacaan menarik. Sejarawan besar ini menulis tentang peradaban tersebut dengan semangat yang luar biasa, menterjemahkan beragam karya spiritual dan teks lainnya ke dalam bahasa Arab dan memuliakan masyarakat di sana sebagai penyembah dari “Satu” Tuhan. Hal ini tentu tak diterima oleh Sultan Mahmud, penguasa Ghazna, yang menginginkan landasan agama untuk memporak-porandakan India. Sehingga buku itu dipublikasikan setelah kematian Mahmud. Kemudian, saat dinasti Mogul datang ke India dan menetap di sana, mereka menyebut kerajaan mereka sebagai Hindustan. “Hindu” tak pernah dipakai untuk mengidentifikasikan sebuah agama tertentu, tapi sebagai sebuah peradaban sama seperti wilayah geografis. Orang Portugis melakukan hal serupa ketika mereka mendistosri kata ini lebih lanjut menjadi “Indies”. Lantas, orang Inggris melafalkannya menjadi India. Kita — penduduk Nusantara lama dan Indonesia modern — berasal dari peradaban yang sama seperti masyarakat Iran, Afganistan dan Bharat (saat ini anak benua India). Seperti yang dikatakan Coedes, sejarawan Prancis, penguasa anak benua tersebut tak pernah menjajah kita. Mereka tidak memaksa kita untuk memeluk agama mereka ataupun kepercayaan lainnya. Kita berbagi dengan mereka kepercayaan-kpercayaan tersebut. Orang barat menyebut kita lesser India — sebuah penamaan yang keliru karena faktanya kita berasal dari peradaban yang sama. Kita tidak lebih buruk dalam hal apapun. Bahkan, kepulauan kita dikenal sebagai SvarnaDvipa, pulau penghasil emas. Lautan hanya memisahkan kita. Pemisahan geografis semacam ini tidak memisahkan kita secara budaya. Kita tetap memiliki akar budaya yang sama. Yoga sebagai sebuah ilmu pengetahuan berkembang dari akar budaya semacam itu. Maka, kita dapat menemukan Yoga dalam pelbagai variasinya di seluruh anak benua, dan bahkan di kepulauan kita sendiri. Yoga tak ada hubungannya dengan “Hinduisme” sebagai agama, melainkan dengan “Hindu” sebagai peradaban. “Hinduisme” sebagai agama ialah sebuah fakta yang kita kenali saat ini. Agama dari Hindus modern sebagian besar berasal dari peradaban Sindhu, Shintu atau Hindu, seperti halnya yoga. Tapi itu tak mengurangi yoga menjadi sekedar keyakinan agama atau sistem tertentu. Memang, kata yoga telah dipakai beribu-ribu tahun sebelum kata “Hindu” dipakai secara umum. Jika kita mengacu pada istilah Al beruni, maka kita semua ialah Hindus. Peziarah India yang naik haji di Arabia pun disebut Hindi. Leluhur kita pada umumnya, peradaban Hindu pada masa silam, mengembangkan yoga sebagai sebuah sistem untuk semua orang secara umum, tapi saya ingatkan, kata “Hindu” di sini tak sama dengan penganut Hinduisme sebagai sebuah agama. Kata Hindi di sini ialah Hindi-nya Al Beruni, seseorang yang menjadi bagian dari peradaban lembah Sindhu. Uniknya, jejak yang paling kentara dari peradaban ini justru ditemukan di Republik Islam modern Pakistan. Mengatakan yoga itu Hindu sama halnya mengatakan bahwa hukum gravitasi itu Kristen karena Newton yang menemukannya juga orang Kristen. Atau, teori relativitas itu Yahudi karena Albert Einstein memiliki darah Yahudi yang mengalir di pembuluh nadinya. Bagaimana dengan angka “0″? Orang Arab awalnya mempelajarinya dari masyarakat Sindhu dan kemudian membawanya ke Barat. Apakah aman untuk menggunakan hal serupa? Saya yakin tanpa ragu sedikitpun bahwa perkembangan terkini di negara kita diatur secara sistematis oleh sekelompok orang yang ingin mencerabut kita dari budaya asal. Motif mereka begitu jelas. Mereka mencoba untuk menjajah kita tak hanya secara
CiKEAS Apa Harus Jadi 'Orde Langka'?
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2008121501481212 Senin, 15 Desember 2008 Apa Harus Jadi 'Orde Langka'? PETANI di Lampung mengeluhkan pupuk langka! ujar Umar. Dalam beberapa pekan ini mencari pupuk bersubsidi untuk dibeli bukan main sulitnya! Mereka sampai kesal dan nyeplos spontan, Masih lebih enak zaman Orde Baru! Keluhan terakhir itu terdegar kurang sedap! sambut Amir. Tapi terkait distribusi pupuk, para petani itu benar! Di zaman Orde Baru distribusi pupuk ke petani lancar, harganya juga stabil sesuai dengan ketetapan pemerintah! Soal kelancaran distribusi kebutuhan rakyat pada zaman Orde Baru itu, bukan cuma pupuk! tegas Umar. Hal serupa terjadi pada nyaris semua kebutuhan yang sekarang bergiliran langka, seperti elpiji, minyak tanah, juga bensin saat harga resminya turun malah jadi langka hingga harganya meroket! Tidak aneh, kalau rakyat membandingkan kondisi sekarang lebih buruk dari masa Orde Baru! Tapi semua itu kan atas keinginan rakyat juga! timpal Amir. Rakyat ingin perubahan, pokoknya harus beda dari zaman Orde Baru yang dihujat itu! Jadi kalau pemerintah kini berhasil mengujudkan perbedaan dari masa lampau itu, tidak peduli asal beda saja, justru bukti pemerintah berhasil memenuhi hasrat rakyat terhadap perubahan! Kalau begitu ceritanya, berarti tinggal cari nama orde penguasanya saja karena jelas perlu disesuaikan juga! tukas Umar. Jika dahulu ada Orde Lama, lalu muncul Orde Baru, kemudian masa jabatan Presiden Gus Dur yang diselesaikan Megawati disebut Orde Reformasi, apa masa penguasa sekarang harus diberi nama jadi Orde Langka? Betapa pada priode penguasa terakhir ini berbagai kebutuhan rakyat bergantian langka, selalu saja asal yang sedang amat dibutuhkan tiba-tiba jadi langka, sulit didapatkan! Untuk memberi label terhadap suatu rezim tidak selalu dilakukan pada masa kekuasaan itu berlangsung! Seperti Orde Lama, labelnya dilekatkan setelah zaman tersebut berakhir oleh rezim Orde Baru--untuk membedakan dari rezim berikutnya! sambut Amir. Artinya, label Orde Langka itu bisa disiapkan buat sebutan rezim ini untuk masa mendatang jika dalam sisa masa jabatannya beberapa bulan lagi penguasa sekarang memang betul-betul tidak bisa mengatasi masalah yang timbul silih berganti itu! Seandai dalam sisa waktu akhir rezimnya bisa mengatasi masalah tersebut, kita jadikanlah itu sebagai obat bagi derita rakyat yang telah timbul sepanjang masa kekuasaannya! Sekejap pun, kalau bisa, kita hargai selayaknya! Setuju! timpal Umar. Masak untuk sekejap saja mereka tidak mampu mengakhiri ragam kelangkaan kebutuhan rakyat? Sebaliknya, kalau terbukti memang tidak mampu juga, label itu jadi sangat tepat, buat peringatan kepada penguasa di masa-masa mendatang bahwa ada hal yang dianggap sepele, tapi pernah tidak bisa diatasi sebuah rezim yang justru hasil pilihan langsung rakyat! Sekaligus menjadi peringatan buat rakyat! tegas Amir. Bahwa rakyat juga bisa salah dalam memilih pemimpin! Mengatur distribusi kebutuhan rakyat saja tidak becus! H.Bambang Eka Wijaya bening.gifburas.jpg
CiKEAS PARTAI ISLAM: Din: Terjadi Distorsi Makna Koalisi Partai
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008121501464138 Senin, 15 Desember 2008 PARTAI ISLAM: Din: Terjadi Distorsi Makna Koalisi Partai JAKARTA (Ant/Lampost): Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai telah terjadi distorsi makna atas gagasan koalisi strategis partai-partai Islam menjelang Pemilu 2009. Koalisi strategis bisa disebut sebagai poros tengah tetapi maknanya berbeda dengan poros tengah 2004, ujarnya di Jakarta, kemarin (14-12). Din menjelaskan koalisi strategis partai-partai Islam tidak sekadar koalisi menghadapi pemilihan presiden, tetapi juga dalam menghadapi persoalan strategis kebangsaan. Dia juga menilai partai-partai Islam atau yang berbasis massa Islam terkesan menyatakan diri berbeda satu sama lain padahal sama-sama mengaitkan diri dengan Islam sehingga umat di lapis bawah bingung dan terpecah. Kondisi seperti itu tidak positif bagi citra politik Islam dan konsolidasi demokrasi Indonesia. Gagasan koalisi strategis berjangka panjang adalah merancang pola hubungan antara partai-partai Islam atau berbasis massa Islam tanpa harus melebur eksistensi mereka. Masalah strategis, kata Din, tidak hanya pemilihan presiden yang berjangka pendek. Koalisi strategis ini merupakan realisasi ukhuwah Islamiah (persaudaraan sesama umat Islam) dan silaturahmi dalam kehidupan politik. Itu adalah ajaran Islam. Mereka yang mendasarkan diri kepada Islam perlu mengamalkannya, kata mantan Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia itu. Koalisi strategis itu, kata Din, untuk memudahkan komunikasi antarsesama juga dengan lingkaran politik lain untuk membangun Simpul Lingkaran Kebangsaan Indonesia yang majemuk. Koalisi strategis juga untuk memudahkan pencairan dikotomi politik nasionalis dan Islam yang sudah tercipta sejak dahulu dan masih ada dengan keberadaan partai-partai Islam dewasa ini. Kalau poros umat berhubungan dengan orang perorang tetapi koalisi strategis berhubungan dengan bentuk komunikasi antarpartai, kata tokoh yang bernama lengkap Sirajuddin Syamsuddin itu. Bila dikaitkan dengan pemilihan presiden, koalisi strategis bertujuan meningkatkan political leverage (pengaruh politik) partai Islam agar tidak sekadar menjadi pelengkap penyerta seperti kini lantaran partai-partai Islam masih berjalan sendiri-sendiri. Hanya partai yang tidak mau mengamalkan ajaran ukhuwah dan silaturahmi atau karena egoisme kepartaian yang akan menolak ajakan moral ini, kata dia.n U-2 bening.gif
CiKEAS [Dok.kolektif Info Coup d'etat '65]: Eddy Sartimin: Pelaku Sejarah yang Berujar*; AGENDA ACARA: 19 Desember 2008
Eddy Sartimin: Pelaku Sejarah yang Berujar* ... Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenarnya apa yang saya alami selama ditahan sejak dari tanggal 19 September 1967 hingga dibebaskan pada tanggal 20 Juli 1978 dan dinyatakan Bebas Murni (Gol B) dan KTP/ET/OT tidak bersih lingkungan (anak keturunan), dan dianggap oleh rezim Orde Baru Soeharto sebagai warga negara terendah. Untuk itu saya: Nama : Eddy Sartimin Tempat/tanggal lahir : Medan, 22 Agustus 1936 Umur : 71 tahun Pangkat terakhir : Koptu NRP 330001 Kesatuan : Denma Koanda Sum/Kalbar Pembantu Perbekalan Pekerjaan sekarang tukang foto amatiran. Beralamat sekarang Jalan Kejaksaan Nomor 6 Medan. Menyatakan dengan sesungguh-sungguhnya kejadian yang telah saya alami selama masa tahanan. Ada pun kronologis peristiwa tersebut adalah sebagai berikut... ...Hampir setiap hari ada saja yang diambil oleh SatGas Intel setiap apel pagi. Pada jam, 19.30 WIB datang empat orang dari SatGas Intel yaitu Serma Ukur Gintings, Koptu Permadi, Koptu Tabroni, Kopda Domeri bertamu ke rumah/barak mengajak aku untuk menjumpai DAN YON Para Sum 100. Aku sebagai Pasukan Khusus sudah menjadi tradisi sewaktu diperlukan kembali ke induk pasukan. Sedikit pun tak merasa curiga, aku dibawa mereka ke Jl. M Yamin, SH persimpangan JL. Durian. Setelah turun aku langsung ditodongkan empat pucuk senjata, dipaksa menghadap Kapt M. Mawardi selaku Perwira SatGas Intel. Belum selesai aku menghadap untuk melapor, pukulan popor senjata bertubi-tubi menyerang. Aku coba melawan namun Selanjutnya, silahkan click: http://www.progind.net/modules/smartsection/item.php?itemid=381 *** AGENDA ACARA: Diskusi Publik AMIR SJARIFUDDIN BAPAK BANGSA INDONESIA Komite untuk Sejarah dan Demokrasi bekerjasama dengan Yayasan TIFA Hari/Tanggal/Bulan: Jum'at 19 december 2008 Waktu: 14:00 - 17:00 Lakasi: jakarta Alamat: Jl Menteng Raya 31 Jakarta Pusat - Jakarta, Indonesia Tema Pembahasan: Amir Sjarifuddin adalah tokoh pergerakan nasional, penentang fasisme dan mantan perdana menteri Indonesia dijaman revolusi (1947-1948). Dalam rangka mengenang 60 th wafatnya beliau hadirilah: - Diskusi Publik Pemikiran dan perjuangan Amir sjarifuddin - Launching buku Soemarsono Revolusi Agustus, Hasta Mitra, november 2008 - Pemutaran film dokumenter pendek Saksi Mata Revolusi Info selanjutnya silahkan click: http://www.progind.net/modules/piCal/?smode=Monthlyaction=Viewevent_id=63caldate=2008-12-14 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/
CiKEAS DINAMIKA POLITIK: Jadi Dilema, Bertambahnya Parpol Baru Berbasis Islam
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008121501464143 Senin, 15 Desember 2008 DINAMIKA POLITIK: Jadi Dilema, Bertambahnya Parpol Baru Berbasis Islam JAKARTA (Dtc/Lampost): Makin banyak munculnya partai berbasis Islam membuat dilema. Selain banyak organisasi massa (ormas) yang tertarik menjadi partai, pada bagian lain partai tua mulai gerah. Salah satu ormas yang mulai berniat meningkatkan status menjadi partai politik (parpol) adalah Front Pembela Islam (FPI). Kini ormas itu tengah mengkaji pendirian partai politik. Alasannya, mereka menilai parpol Islam yang ada tidak menyuarakan aspirasi umat dan tidak memperjuangkan syariat Islam. Jika partai-partai Islam tidak berubah dalam gerakannya, masih juga tidak bisa mengayomi aspirasi umat, kalau caranya begini terus, DPP FPI akan mengkaji untuk membuat sebuah parpol, kata Sekjen DPP FPI Ahmad Shobri Lubis saat dihubungi Sabtu (13-12) malam. Menurut Sobri, pengkajian pendirian parpol itu merupakan salah satu rekomendasi Munas II FPI yang digelar di Bogor, 9--11 Desember 2008. Jika jadi didirikan, nantinya partai tersebut berada di bawah kontrol DPP FPI. Program utama partai ini adalah penerapan syariat Islam secara kafah dalam bingkai NKRI. Motif di balik pendirian partai itu, terang Shobri, adalah karena partai-partai Islam yang ada kini dinilai tidak benar-benar memperjuangkan syariat Islam dan mengabaikan aspirasi mayoritas umat Islam. Semua parti Islam belum ada yang menuntut pembubaran Ahmadiyah. Satu pun tidak ada. Padahal mayoritas umat sudah menginginkan pembubaran Ahmadiyah. Tapi partai Islam tidak ada yang peduli itu. Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyerukan umat Islam tidak memilih parpol berbasis Islam yang baru. Alasannya bila memilih partai Islam baru, suara yang terkumpul cenderung mubazir. Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta kiai PKB mengeluarkan seruan ke warga NU tidak memilih partai Islam baru. Kami akan minta fatwa kiai agar warga NU tidak memilih partai Islam baru yang tidak jelas. Suaranya akan mubazir karena akan kurang dari 15 persen, kata Muhaimin usai acara pembukaan Silaturahmi Nasional Alim Ulama NU-PKB di Yogyakarta, Minggu (14-12). Muhaimin biasa yang akrab disapa Cak Imin, mengatakan hal itu perlu dilakukan dalam upaya mendidik masyarakat menjadi bagian seleksi penyederhanaan partai. Sebab, upaya penyederhanaan dosis partai yang dilakukan DPR saat membahas RUU parpol tidak berhasil. Munculnya partai baru menyebabkan destabilisasi politik terutama di parlemen. PKB menginginkan 10--15 partai saja. Kalau partai terlalu banyak akan lamban menghasilkan kemakmuran rakyat. PKB kalah memperjuangkan penyederhanaan partai, kata dia. n K bening.gif
CiKEAS Fatwa Golput, Perlukah?
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=901ik=31 Fatwa Golput, Perlukah? Sabtu 13 Desember 2008, Jam: 9:13:00 Muncul wacana baru untuk memfatwaharamkan golput (sikap tidak menggunakan hak pilih) pada pemilu. Hidayat Nurwahid, politisi Partai Keadilan Sejahtera yang kini memimpin MPR, mengajukan usulan itu kepada majelis ulama Indonesia (MUI). Salah satu alasannya, sikap apatis (tidak mau peduli) di kalangan rakyat terhadap pemilu saat ini cenderung menguat. Kita bersyukur karena MUI kali ini tidak langsung latah untuk ikut masuk ke persoalan yang sangat kental dengan nuansa politis seperti masalah golput. Jangan-jangan nanti ada yang minta MUI menfatwakan angin, kata KH Amidhan, Ketua MUI. Ia bermaksud menggambarkan sikap MUI yang hati-hati dan lebih dulu akan mempelajarinya. Usulan tentang fatwa haram bagi golput tidak dapat dilepaskan dari ajakan mantan presiden Abdurrahman Wahid kepada warga NU untuk tidak usah mencoblos pada pemilu kali ini. Ajakan golput yang disampaikan Gus Dur berulang-ulang itu terkait kekalahannya dalam konflik internal PKB dengan keponakan sendiri, Muhaimin Iskandar. Ajakan semacam itu sangat kita sayangkan. Apalagi disampaikan oleh seorang Gus Dur, tokoh NU yang oleh banyak pihak diharapkan mengambil posisi sebagai bapak bangsa, bukan sekadar politisi. Lebih disayangkan lagi, kemudian sama sekali tidak ada respons dari aparat dan lembaga-lembaga pelaksana pemilu terkait ajakan golput semacam itu. Padahal UU Pemilu mengancamkan pidana kepada mereka yang secara terbuka mengajak masyarakat untuk golput. Apapun alasannya, apalagi bila itu lebih bersifat pribadi. Dalam pandangan kami, sikap golput bisa kita pahami, tetapi mengajak rakyat menjadi golput jelas tidak bijaksana. Dalam konteks demokrasi, pemilu adalah kesempatan bagi setiap warga negara untuk ikut menentukan jalannya pengelolaan negara selama lima tahun ke depan. Artinya, mereka yang golput telah membuang kesempatan itu dan konsekuensinya jangan ikut menuntut pertanggungjawaban pemerintahan. Meskipun demikian, menggunakan otoritas agama seperti MUI untuk mengharamkan golput juga bukan cara yang tepat. Fatwa akan menjadi jalan pintas yang secara substansial tidak mengatasi persoalan. Kewibawaan MUI malah akan jadi taruhan ketika, misalnya, fatwa kemudian tidak dipatuhi. Kita sependapat, apatisme rakyat cenderung meningkat, antara lain tercermin pada tingginya angka golput di banyak pilkada. Pada dasarnya apatisme terhadap politik, termasuk pemilu, mencerminkan akumulasi kekecewaaan rakyat ketika kuasa kehilangan makna karena tak kunjung melahirkan kesejahteraan. Ironisnya, banyak sikap dan perilaku pemangku kepentingan politik, seperti parpol, politisi, pejabat publik yang malah menyakiti atau mengkhianati kepercayaan rakyat. Dalam keadaan seperti ini, kualitas politik termasuk pemilu hanya bisa ditingkatkan melalui koreksi, evaluasi, dan pembenahan diri para pelakunya. Bukan malah melempar tanggungjawab kepada ulama dengan minta fatwa haram golput atau fatwa wajib ikut pemilu.**
CiKEAS Dua Kakek Kerasukan Setan
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1801ik=32 Dua Kakek Kerasukan Setan Minggu 14 Desember 2008, Jam: 9:28:00 Sukurin! Dimintai tolong wanita masuk angin, malah dua kakek ini yang kerasukan setan. Secara bergantian Mbah Kromo, 70, dan Mbah Wongso, 64, menodai Susanti, 19. Untung saja gadis SMA itu bisa membalas sakit hatinya, saat dua kakek ini terkulai sehabis entuk-entukan langsung dibabat sabit hingga luka parah. Edan memang dua kakek dadi Desa Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan (Jateng) ini. Dalam usia bukan lagi muda, masih suka daun muda. Melihat paha mulus perempuan masih ngiyip (doyan). Di kala usia semakin senja mestinya semakin arif dan santun, lalu berlomba-lomba dalam kebajikan. Eh yang terjadi malah berlomba dalam ..kebajingan! Ini mungkin yang disebut Mangkunagoro IV dalam Serat Wedatama sebagai: senajan tuwa pikun, tak bisa mikani rasa, lir sepi asepah samun! (sudah tua tak bisa mengendalikan nafsu, hidupnya percuma saja) Riwayat buruk dua kakek ini dimulai Sabtu (13/12) dulu, ketika seorang gadis pelajar SMA mendadak sakit perut sewaktu lewat naik sepeda depan rumah Mbah Kromo. Gadis bernama Susanti ini lalu minta izin empunya rumah untuk numpang ke WC yang terletak di belakang rumah. Seusai buang hajat, Susanti mengucapkan terima kasih dan hendak berlalu. Tapi ternyata dicegah oleh Mbah Kromo. Sajake kowe masuk angin nduk, nyoh diblonyo minyak angin (rupanya kamu masuh angin, nih dioles minyak angin dulu), kata si kakek penuh kasih sayang. Anak gadis itu pun menurut, minyak angin itu pun dioleskan ke perutnya. Nah, di sinilah musibah itu mengintip. Melihat perut Susanti yang putih, pendulum si duda 3 tahun itu langsung kontak. Dia kini jadi akitif pura-pura membantu mengoleskan si minyak angin. Padahal sejatinya mau nyosor menjurus ke daerah rahasia si gadis. Susanti mencegah, tapi Mbah Kromo makin brutal, bahkan main ancam. Walhasil, pagi itu kegadisan Susanti tanggal dengan paksa. Karena marah dan sakit hati, sebelum pergi Susanti sempat membacok Mbah Kromo yang baru entuk-entukan pakai sabit. Tiba di luar dia lalu ketemu Mbah Wongso kakek yang lain. Susanti bercerita bahwa baru saja diperkosa si jahanam Mbah Kromo. Berlagak empati dan perhatian, sigadis nan mulus itu diajak masuk ke rumahnya, lalu disuruh membuka roknya untuk menunjukkan bukti perkosaan itu. Eh, begitu melihat barang langka, Mbah Wongso ternyata juga ikut kerasukan setan. Susanti langsung ditelentangkan, dan untuk kedua kalinya dia jadi sasaran keberingasan dua kakek. Makin frustrasilah gadis pelajar kelas III SMA di Penawangan ini. Mbah Wongso yang masih tergolek lemah sehabis menjalankan aksi-nya, kembali diberi hadiah bacokan oleh Susanti. Mbah Wongso yang baru saja keenakan itu pun berteriak kesakitan, sehingga mengundang perhatian warga. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, Susanti pun segera menjelaskan apa yang baru saja dialaminya. Penduduk pun jadi marah pada kedua tua bangka itu. Dalam keadaaan berdarah-darah keduanya diserahkan ke Polres Grobogan. Ora nulung, malah melu mlebu sarung (bukannya menolong, malah ikut masuk sarung) kata warga menyesalkan ulah kedua kakek. Asyiknya, dua kakek ini sunatin lagi saja sampai habis!
CiKEAS Wanita Dominasi Buta Aksara
Reflksi: Sesuai sejarah pada tahun 1950-an diadakan kampanye pemberantasan butahuruf besar-besaran, itu zaman Orla yang dibilang tidak laku dan diganti dengan Orba. Tetapi ternyata sekarang korban buta aksara bertambah, teristimewa dikalangan kaum wanita.. Apakah politik pembutaaskaran masyarakat beradab? Masyoallah! Dirgahayu NKRI harga mati! http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detailid=48074 Wanita Dominasi Buta Aksara Senin, 15 Desember 2008 , 00:08:00 KUNINGAN, (PRLM).- Selama empat tahun terakhir buta aksara di Kabupaten Kuningan masih didominasi oleh kaum wanita. Akibatnya, hingga saat ini mereka masih menjadi sasaran warga belajar yang jumlahnya mencapai 5.604 dari jumlah sasaran sebanyak 9.340 orang dalam tahun ini. Sedangkan sasaran warga belajar pria hanya sebanyak 3.736 orang. Sesuai data yang dihimpun dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kab. Kuningan, jumlah buta aksara keseluruhan tahun 2008 mencapai 19.457 orang, terdiri dari 13.151 wanita dan 6.303 pria. Jika dibandingkan dengan tahun 2007 lalu yang mencapai 35.064 orang terjadi penurunan sekitar 15.610 buta aksara. Dengan adanya sasaran warga belajar sebanyak 9.340 orang yang memanfaatkan dana APBN, APBD provinsi PPK-IPM dan APBD provinsi pondok pesantren pada tahun sekarang, insya Alloh sisa buta aksara akan dituntaskan pada tahun 2009 mendatang, kata Kepala Disdik Kab. Kuningan Drs. H. Bambang T. Margono, S.H., M.M., melalui Kabid Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Drs. H. Nana Sunardi, M.Si., Minggu (14/12). Diakui Nana, semula angka buta aksara di Kuningan pada tahun 2005 lalu jumlahnya sangat banyak, yakni mencapai 39.254 orang. Penurunan angka dari tahun ke tahun tersebut, menyusul diimplemntasikannya sembilam strategis terkait dengan buta aksara. Di antaranya, sosialisasi program keaksaraan fungsional (KF) dengan memanfaatkan forum formal dan informal, memanfaatkan mass media, melaksanakan gerkan nasional pemberantasan buta aksara sesuai Inpres Nomor 5 tahun 2006 serta penyuluhan melalui pemuka agama. Selanjutnya, pembentukan kelompok kerja (pokja) pemberantasan buta aksara (PBA) baik pokja PBA tingkat kabupaten maupun tingkat kecamatan. Kerja sama multi steakholders dengan melakukan MoU dengan organisasi kewanitaan seperti PKK, GOW, Aisyiyah dan Muslimat NU, kerjasama dengan PGRI, Forum Komunikasi Pondok Pesantren, PTS dan BKPRMI. Buta aksara mapping melalui sinkronisasi data, pemetaan kantung buta aksara, pengalokasian program dengan proiritas kantung buta aksara. Kemudian, kata Nana, penguatan kelembagaan melalui pembinaan lembaga pendidikan non formal (PNF), pemberian izin satuan PNF dan pemberian stimulan kepada lembaga PNF. Pemberdayaan masyarakat melalui penyediaan sarana dan prasarana, penyediaan bantuan biaya, kesediaan menjadi tutor dan penyediaan tenaga tutor. Akselerasi program pembelajarab KF yang dilakukan dengan cara pemadatan proses pembelajaran dari enam bulan menjadi empat bulan. Program akselerasi tersebut telah dilaksanakan pada penyelenggaraan KF PPK-IPM Kab. Kuningan. Di samping itu, dilakukan pula pemberian voucher KF, implementasi strategi ini dalam bentuk pemberian program lanjutan dari program KF seperti life skill, Taman Bacaan Masyarakat (TMB) dan Kelompok Belajar Usaha (KBU). Strategi terakhir adalah, pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk melihat kegiatan dan tingkat keberhasilannya. Sedangkan pelaporan dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang berguna untuk memcahkan persoalan yang ditemuai, kata Nana, menjelaskan. (A-146/A-26).
CiKEAS Indonesia Bebas Larangan Terbang UE Maret 2009
Suara Merdeka 14/12/2008 23:56 wib - Nasional Aktual Indonesia Bebas Larangan Terbang UE Maret 2009 Jakarta, CyberNews. Pemerintah memperkirakan, Indonesia akan bebas daftar larangan terbang Uni Eropa (UE) mulai Maret 2009, menyusul diundangkannya Rancangan Undang-Undang Penerbangan yang baru mulai akhir tahun ini. RUU Penerbangan dijadwalkan disahkan pada sidang Paripurna DPR 17 Desember bulan ii. UU ini adalah jawaban dari 29 dari total 121 temuan audit ICAO (organisasi penerbangan sipil internasional/ICAO), kata Dirjen Perhubungan Udara, Dephub, Budhi Muliawan Suyitno dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Departemen Perhubungan di Jakarta, Minggu (14/12). Menurut Budhi, dari total temuan itu, sebanyak 69 kasus berhubungan dengan keselamatan. Dari 69 kasus itu, sebanyak 40 kasus adalah masalah teknis dan 29 tersangkut dengan UU Penerbangan yang sekarang sedang direvisi. Dari 40 kasus masalah teknis, sebanyak 35 kasus sudah ditutup, katanya. Melihat perkembangan itu, kata Budhi, Presiden ICAO, Roberto Kobeh Gonzales menyatakan sudah saatnya larangan terbang tersebut dicabut. Kalau yang punya audit sendiri yang bilang begitu, yang ikut numpang masa tak tergerak hatinya. UE kan menumpang saja. Numpang auditnya ICAU, katanya. Budhi menjelaskan, ada 27 negara perwakilan yang tergabung dalam komite penerbangan UE. Namun dalam mekanismenya untuk menjatuhkan larangan terbang cukup dua rekomendasi saja dari dua negara saja. Padahal kalau untuk mencabut harus disetujui 27 negara. Oleh karena itu, Budhi memperkirakan, saat mereka berisidang kembali pada Maret 2009, diharapkan mereka tidak ragu lagi untuk mencabut larangan terbang bagi Indonesia. Dia juga menambahkan, saat ini ada lima negara anggota UE yang siap membantu Indonesia. Sebanyak tiga negara yakni Jerman, Prancis dan Belanda membantu untuk efisiensi safety. Kemudian Swedia untuk studi rute penerbangan Indonesia timur dan Inggris yang membantu di bidang regulasi. Temuan yang paling signifikan pada audit ICAO itu justru jumlah inspektur yang selama ini diragukan UE. Pada tahun 2007 ada 143 inspektur terdiri dari 141 inspektur pesawat yang berkaitan dengan pesawat terbang baik teknis, maupun operasi penerbangan. Ada hanya ada dua inspektur untuk keamanan yaitu dangerous goods atau barang-barang berbahaya. Tahun 2008, telah dicetak tambahan 81 inspektur kerjasama dengan Australia, yaitu 28 untuk tambahan inspektur pesawat terbang, 37 inspektur untuk bandara dan 16 inspektur untuk barang-barang berbahaya. Dengan tambahan 2008 yaitu 81, kemudian tahun 2009 masih ditingkatkan lagi 97 tambahannya, diharapkan Indonesia tidak lagi kekurangan inspektur karena akan tambah terus sampai 2010. 2010 tambahan sekitar 150 lebih. Jadi diharapkan 158 tambahan untuk 2010. Itu tambahan saja. Jadi kita tidak kekurangan, kata Budhi
CiKEAS Perempuan Juga Harus Perkasa
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=22532 13 Desember 2008 09:36:56 Perempuan Juga Harus Perkasa JAKARTA- Lepas gonjang-ganjing perebutan anak dengan mantan suaminya, Teuku Rafly, Tamara Bleszynski seolah tenggelam di tengah derasnya artis-artis pendatang baru. Namun, bukan berarti pemain sinetron sekaligus film itu melepaskan segala atribut keartisannya. Selain masih terlibat produksi sinetron, Tamara sedang asyik menggeluti hobi barunya. Tinju. Memang, tinju bagi sebagian wanita mungkin olahraga yang terlalu maskulin. Namun, tidak demikian bagi ibu Teuku Rassya Islamay Pasya tersebut. Hampir tiga tahun ini dia mendalami olahraga yang identik dengan kekerasan itu. Berkat tinju juga, Tamara menjadi perempuan tegar, tidak emosional, sportif, dan memiliki insting yang tajam. Itu yang saya rasakan setelah berlatih tinju, ujar wanita kelahiran Bandung, 25 Desember 1974, tersebut. Ditemui saat berlatih tinju di kediaman Eny Soekamto, di kawasan Cilandak, Jakarta, Kamis (11/12), Tamara menjelaskan bahwa bertinju tidak boleh emosional. Dengan alasan itu, bintang sinetron yang belakangan vakum dari layar kaca tersebut tak sekadar berlatih fisik saat boxing. Harus asah konsentrasi, menahan emosi, dan peka sekaligus saat latihan, tutur perempuan berdarah Polandia dan Sunda tersebut. Di bawah asuhan pelatih pribadi, Melky Lohy, setiap dua kali dalam seminggu, Tamara mengasah kemampuan jab kiri dan kanannya. Sekali berlatih, dia menghabiskan waktu sekitar satu sampai satu setengah jam. Awalnya, Tamara yang mengaku sejak kecil menggemari Muhammad Ali takut mengawali berlatih tinju. Takut berdarah, takut terkilir, takut bengkak, badan pegal, dan sebagainya. Tapi, ternyata tidak semenyeramkan itu. Kita bisa bertinju untuk melatih otot dan kebugaran, jelasnya. Yang terpenting, Tamara menjelaskan, tahapnya diikuti dengan baik, mulai melakukan pemanasan dengan serius, memahami gerakan, dan mengakhiri latihan dengan gerakan-gerakan yang sudah ditentukan. Sejauh ini Tamara sudah mulai memahami berbagai istilah dan gerakan pada olahraga tinju. Menurut Melky, sampai saat ini yang paling baik dari Tamara adalah pukulan jab dan uppercut. Refleks petinjunya sudah kelihatan sekali, pujinya. Manfaat lain yang didapat Tamara dari olahraga tinju adalah kesehatan. Dia tidak lagi sering terkena flu meski lelah karena rutinitas syuting dan kegiatan lainnya. Sekarang flunya hilang. Terasa lebih bugar dan sehat, ungkap Tamara. Tamara juga merasa lebih percaya diri. Sebab, menurut dia, bagaimanapun setiap orang harus memiliki dasar bela diri. Misalkan kalau malam-malam sendirian naik mobil, sejak boxing, insting kita lebih kuat, adakah bahaya di kanan dan kiri, paparnya yang mengaku belum pernah meninju orang lain itu. Apakah Tamara tidak khawatir hidung patah atau kulit mulusnya rusak gara-gara tinju? Tidak ya, kan tidak harus sparing. Bertinju bisa untuk kebugaran, menguatkan otot-otot. Kalau biru-biru sedikit ya biasa, supaya hidup lebih berwarna, tandasnya. Dia menambahkan, tidak masalah jika perempuan bertinju. Toh, kata Tamara, perempuan juga harus perkasa. Feminin itu harus sehat, itu sudah pasti. Juga, harus tegar. Walaupun sedih, harus tetap positive thinking, jelasnya yang sejak November lalu ditunjuk sebagai Duta Tinju Indonesia oleh Pertina. (gen/tia
CiKEAS Re: [duniaradio] Go GREEN's new collections: GREEN Scale, GREEN Enough?, etc
salam hangat, silakan tengok the new collections: http://indogogreen.blogspot.com/ salam hangat aji http://www.DreamSMARTer.blogspot.com/
CiKEAS Apakah Beragama Islam Bisa Jadi Presiden Amerika ???
Apakah Beragama Islam Bisa Jadi Presiden Amerika ??? Di Amerika untuk menjadi presiden tidak ada persyaratan agamanya, yang penting memenuhi persyaratan sebagai calon. Artinya secara hukum dan UU negara seorang calon Presiden tidak dibedakan atau ditanyakan agamanya. Disini Beda dengan Syariah Islam, dengan jelas dinyatakan bahwa pemimpin tidak boleh beragama bukan Islam. Jadi untuk dicalonkan saja Syariah Islam melarang mereka yang bukan Islam apalagi memilihnya. Sebaliknya di Amerika boleh dicalonkan dan boleh dipilih, masalah menang atau kalah dalam pemilihan bukan keharusan. Persyaratan itu sama sekali tidak ada persyaratan agama seperti halnya dalam Syariah Islam. Jadi kemungkinan presiden Amerika beragama Islam tidak tertutup tetap terbuka. Meskipun kesempatannya terbuka, dengan kenyataan Islam sebagai agama terroris, sebagai agama kebencian, dan sebagai agama yang mewajibkan umatnya memusnahkan umat agama lain, maka kecil sekali masyarakat mau memilihnya. Jangankan korban2 Islam yang tidak mau memilihnya, bahkan sesama Islam dari lain aliran sekalipun tidak akan memilihnya. Jadi pertanyaan apakah orang beragama Islam itu bisa jadi presiden, sama halnya dengan pertanyaan apakah seorang bekas anggauta Mafia itu bisa jadi presiden ??? Jawabnya jelas sama, kesempatannya tetap terbuka namun latar belakang buruk tidak akan mendapatkan dukungan masyarakat. Jadi beda dengan Islam dan Syariah Islamnya, karena ajaran2nya memang betul2 anti manusia yaitu anti-kemanusiaan, jadi mustahil akan didukung masyarakat Amerika yang cinta damai. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Apakah Beragama Islam Bisa Jadi Presiden Amerika ??? Bisa !!!
Apakah Beragama Islam Bisa Jadi Presiden Amerika ??? Bisa !!! Di Amerika untuk menjadi presiden tidak ada persyaratan agamanya, yang penting memenuhi persyaratan sebagai calon. Artinya secara hukum dan UU negara seorang calon Presiden tidak dibedakan atau ditanyakan agamanya. Disini Beda dengan Syariah Islam, dengan jelas dinyatakan bahwa pemimpin tidak boleh beragama bukan Islam. Jadi untuk dicalonkan saja Syariah Islam melarang mereka yang bukan Islam apalagi memilihnya. Sebaliknya di Amerika boleh dicalonkan dan boleh dipilih, masalah menang atau kalah dalam pemilihan bukan keharusan. Persyaratan itu sama sekali tidak ada persyaratan agama seperti halnya dalam Syariah Islam. Jadi kemungkinan presiden Amerika beragama Islam tidak tertutup tetap terbuka. Dalam Syariah Islam semuanya harus Islam, jadi guru juga harus Islam, jadi pegawai negeri juga harus Islam, bahkan jadi warganegara juga harus Islam. Bahkan yang bukan Islam halal dibunuh. Meskipun kesempatannya terbuka, dengan kenyataan Islam sebagai agama terroris, sebagai agama kebencian, dan sebagai agama yang mewajibkan umatnya memusnahkan umat agama lain, maka kecil sekali masyarakat mau memilihnya. Jangankan korban2 Islam yang tidak mau memilihnya, bahkan sesama Islam dari lain aliran sekalipun tidak akan memilihnya. Jadi pertanyaan apakah orang beragama Islam itu bisa jadi presiden, sama halnya dengan pertanyaan apakah seorang bekas anggauta Mafia itu bisa jadi presiden ??? Jawabnya jelas sama, kesempatannya tetap terbuka namun latar belakang buruk tidak akan mendapatkan dukungan masyarakat. Jadi beda dengan Islam dan Syariah Islamnya, karena ajaran2nya memang betul2 anti manusia yaitu anti-kemanusiaan, jadi mustahil akan didukung masyarakat Amerika yang cinta damai. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Adab Memberi Nama
By: agussyafii Seseorang datang kepada Nabi SAW dan bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah hak anakku ini? Nabi s.a.w. menjawab;' Kau memberinya nama yang baik, memberi adab yang baik dan memberinya kedudukan yang baik ( dalam hatimu ) . ( HR At Tuusy )./1100;243/16. Tidak diragukan bahwa memberi nama merupakan sesuatu yang penting dalam setiap masyarakat. Berikut ini adalah beberapa kaidah bagi pemberian nama yang patut diperhatikan. 1. Orang tua sebaiknya tidak menunda pemberian nama pada seorang bayi yang baru lahir. Mereka harus melakukannya sesegera mungkin, lebih afdhal selang tujuh hari dari kelahiran. 2. Jika kedua orang tua bersepakat atas pilihan sebuah nama, itu sangat baik. Tetapi jika tidak, menjadi hak bapak untuk memberi nama pada si bayi. 3. Disunnahkan bagi orang tua untuk memberikan anak nama-nama yang baik, indah dan bermakna. a. Beberapa nama yang terbaik adalah : Abdullah, Abd al-Rahman, dan al-Harith. b. Nama-nama yang tersusun dari dua bagian, yang pertamanya adalah ‘Abd” (hamba) dipadukan dengan salah satu nama-nama Allah dipandang sebagai nama yang indah. c. Anak boleh juga diberi nama seperti nama-nama nabi. d. Nama-nama malaikat, seperti Jibril, sebaiknya dihindari. e. Nama-nama yang menyatakan orang sebagai memiliki karakteristik-karakteristik moral yang utama seperti suci, jujur, patuh atau bijaksana sebaiknya dihindari. f. Nama-nama yang berarti penghambaan pada seseorang selain Allah, seperti Abd al-Husayn (Hamba Husayn) atau Abd al-Nabi (Hamba Nabi) haram dalam Islam. g. Sebaiknya dihindari nama-nama yang mengindikasikan kesedihan, peperangan dan kondisi-kondisi yang serupa seperti Huzn, Harb. h. Elemen-elemen pokok dari nama lengkap adalah nama awal, nama orang tua dan nama keluarga. Setiap anak harus dihubungkan dengan bapaknya dan dipanggil dengan nama keluarga dari bapaknya. Hal ini juga berlaku bagi perempuan yang telah kawin yang ingin tetap menjaga nama keluarganya dan tidak mau melepaskannya untuk memakai nama keluarga suaminya. Itu akan berarti penghinaan baginya dan karenanya harus dihindari. i. Mempunyai atau memberi nama yang baik adalah sangat penting, tidak hanya bagi manusia saja, juga hal itu diperlukan dalam memberi nama jalan, bundaran, kota. j. Merubah nama orang atau tempat, jika perlu tidak sepatutnya ditolak. Bahkan dipandang penting merubah nama-nama yang terlarang. Wassalam, agussyafii - Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi Cinta Ananda Terima kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun memberikan dukungannya, silahkan kunjungi kami di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 87 77 12 431
CiKEAS Kejati Segera Periksa Kadindik Kota Kediri
Kejati Segera Periksa Kadindik Kota Kediri Harian Surya, Sunday, 14 December 2008 Surabaya - Surya-Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim menepis tuduhan kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Kediri Bidang Pendidikan Tahun 2007 senilai Rp 9,25 miliar telah dihentikan penyelidikannya. Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jatim, Sriyono bahkan berjanji a kan membuka kembali kasus tersebut. “Siapa bilang, kasus itu ditutup? Justru saat ini kami sedang menyelesaikan pemberkasan,” kata Sriyono, di Surabaya, Sabtu (13/12). Bahkan dia menjadwalkan akan memeriksa beberapa orang lagi, termasuk Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Kediri, Maki Ali.. “Tersangkanya sudah ada, tapi belum bisa kami sebutkan,” kata mantan Kepala Kejari Blitar itu. Sebelumnya sempat berkembang rumor, kasus itu dihentikan setelah Kasubag Perbendaharaan Bagian Keuangan Pemkot Kediri, Edi Wijanarko, 42, yang merupakan saksi kunci dalam kasus itu ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Jalan Kademangan 34-A Lirboyo, Kediri pada 4 Februari 2008. “Bukan berarti kalau saksinya meninggal, lantas kasusnya dihentikan,” kata Kepala Kejati Jatim, Zulkarnain, menambahkan. Dalam kasus ini, penyidik Kejati Jatim menemukan adanya dugaan penyelewengan dalam pengadaan komputer untuk 37 lembaga SD dan MI di Kota Kediri yang pendanaannya berasal dari DAK bidang pendidikan. Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei lalu, jaksa penyidik Kejati Jatim telah menyita dua unit komputer dari MI Manbaul Ulum, Rejomulyo dan MI Nurul Huda Ngletih, Jumat (2/5) lalu. ant Portal Berita Jatim Kamis, 22/05/2008 18:25 WIB Dugaan Penyelewengan DAK Kejati Jatim Tetapkan Rekanan Dindik Jadi Tersangka Reporter : Arif Fajar A Surabaya - Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menetapkan kontraktor proyek alokasi Dana Alokasi Khusus 2007 Dinas Pendidikan Kediri sebagai tersangka. Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Maki Ali masih belum jadi target tersangka. Sampai saat ini, hanya kontraktornya yang menjadi tersangka, lainnya belum, kata Asisten Pidana Khusus (Apidsus) Kejati Hartadi dikonfirmasi via ponselnya, Kamis (22/5/2008). Disinggung siapa nama kontraktornya, Hartadi enggan membeber. Namun informasi yang berhasil dihimpun di lapangan pengadaan komputer seharusnya disediakan PT Tiga Serangkai. Pada kenyataannya ditangani oleh PT Trisula Solusindo beralamat di Jl. Kupang Raya Timur. Nanti lah sabar dulu. Nanti akan kita sampaikan, elaknya. Dana DAK ini dibagikan pada seluruh SD/MI se Kota Kediri. Dana ini digunakan untuk penyediaan peralatan kantor, perlengkapan maupun bangunan fisik. Diduga ada penyelewengan terutama dalam pengadaan komputer. Seharusnya komputer yang disedikan bermerk Deskjeck tapi kenyataannya merk komputer yang dibagikan adalah Inject. D Lebih lanjut, Hartadi juga menampik merebaknya kabar tentang ditetapkannya status tersangka kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Maki Ali. Saya sendiri belum menerima berita itu, apalagi ditahan saya belum tahu mas, ujarnya. [rif/sit] TERKAIT PENYELEWENGAN DAK REKANAN JADI TERSANGKA (Tuesday, 27 May 2008) - Kontribusi oleh Tim DetiK Kelud Surabaya, DK - Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menetapkan kontraktor proyek alokasi Dana Alokasi Khusus 2007 Dinas Pendidikan Kediri sebagai tersangka. Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Maki Ali masih belum jadi target tersangka. Sampai saat ini, hanya kontraktornya yang menjadi tersangka, lainnya belum, kata Asisten Pidana Khusus (Apidsus) Kejati Hartadi dikonfirmasi dk via ponselnya kemarin. Namun ketika di singgung lebih lanjut mengenai siapa nama kontraktornya, Hartadi enggan membeber.berdasar informasi yang berhasil dihimpun di lapangan pengadaan komputer seharusnya disediakan PT Tiga Serangkai.,namun Pada kenyataannya ditangani oleh PT Trisula Solusindo beralamat di Jl. Kupang Raya Timur. Nanti lah sabar dulu. Nanti akan kita sampaikan, elaknya. Dana DAK ini dibagikan pada seluruh SD/MI se Kota Kediri. Dana ini digunakan untuk penyediaan peralatan kantor,perlengkapan maupun bangunan fisik. Diduga ada penyelewengan terutama dalam pengadaan komputer. Seharusnya komputer yang disedikan bermerk Deskjeck tapi kenyataannya merk komputer yang dibagikan adalah Inject. selain itu, Hartadi juga menampik merebaknya kabar tentang ditetapkannya status tersangka kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Maki Ali.,bahkan dirinya mengaku belum tau dan belum menerima berita ini.Saya sendiri belum menerima berita itu, apalagi ditahan saya belum tahu mas, ungkap hartadi. (dik) HARIAN SURABAYA PAGI 03 May 2008, 0:16 Hardiknas Dikado Penyitaan Kejari Sita Komputer MI Nurul Huda KEDIRI-Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas ) 2008, Jumat (2/05) kemarin, diwarnai dengan penyitaan komputer dan printer oleh pihak Kejaksaan Negeri Kediri. Penyitaan tersebut dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah (MI ) “ Nurul Huda” Ngletih Kota Kediri. Agus Eko Purnomo SH,
CiKEAS Bulu Jin Blue Jean
Bulu Jin Blue Jean By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com/2008/12/bulu-jin-blue-jean.html Masrakat Indonesia sudah lama akrab dengan jin,sama akrabnya dengan celana blue jean..Kalau ada tempat yang dipandang masih angker mereka berkata, itu tempat jin buang anak. Banyak”tokoh” dicurigai mempunyai khadam (pelayan) jin. Di perkotaan bahkan pernah diramaikan adanya transaksi jual beli jin. Benarkah ? Bagi orang Islam setiap hari dianjurkan untuk membaca a`uzu billahi min as syyaithon ar rojim., yang artinya aku berlindung kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk. Dalam al Qur’an surat annas disebutkan bahwa kekuatan kejahatan syaitan itu ada pada jin dan manusia, minal jinnati wan naas. Bahkan satu surat dalam al Qur’an bernama surat aljinn Disebutkan dalam al Qur’an Nabi Adam terusir dari sorga gara-gara jebakan iblis. Nabi (Raja) Sulaiman juga pernah dikecoh oleh jin. Kisah-kisah dalam hadis dan dalam kitab kuning, terutama kitab tasawwuf sarat dengan uraian yang menyebutkan karakteristik jin dan syaitan. Di ”lapangan” banyak sekali kisah yang menyebutkan pergaulan atau interaksi manusia dengan jin dan syaitan. Sesungguhnya bagaimana duduk soalnya ? Tuhan sebagai Sang Pencipta (khaliq) menciptakan alam ini semua yang disebut makhluk (asalnya makhluq). Makhluk ciptaan Tuhan itu bermacam-macam, ada benda mati dan ada benda hidup, yang hiduppun ada yang bernyawa dan ada yang tidak bernyawa. Nah makhluk yang bernyawa ada yang berfisik dan ada makhluk halus. Makhluk bernyawa yang berfisik ada yang berakal (manusia) dan ada yang tidak berakal (hewan). Semua makhluk halus masuk kategori jin, karena jin artinya sesuatu yang tidak nampak atau gelap, maka gelapnya malam disebut junun allail, orang gila yang gelap akal disebut majnun. Nah malaikat itu mahluk halus juga tetapi ia tidak gelap karena diciptakan dari cahaya. Iblis adalah makhluk halus jenis syaitan. Bible menyebutnya satan atau balzebul. Dari segi syari`at, manusia dan jin adalah makhluk yang mukallaf, makhluk yang diamanati tugas oleh Tuhan, dan diberi implikasi punishment atau reward, jika taat masuk surga, jika durhaka masuk neraka. Malaikat tidak mukallaf, mereka hanya bisa menjalankan tugas tanpa pilihan. Syaitan dan iblis sudah mengambil pilihan untuk menjadi oposisi, yaitu menyesatkan manusia dan jin untuk diajak ke neraka. Dari segi kualitas (potensi kejahatan), syaitan bisa berujud manusia bisa juga jin. Manusia sebagai makhluk berfisik tidak bisa menghilang (menjadi jin), tetapi jin,syaitan dan malaikat dalam berkomunikasi dengan mansia bisa mewujudkan dirinya seperti makhluk berfisik sesuai dengan kebutuhan komunikasi, bisa berupa orang cantik untuk menggoda,bisa berbentuk makhluk serem untuk nakut-nakuti. Menurut hadis Nabi, ada tiga kategori jin, pertama yang berujud ular,kala jengking dan sebangsanya. Kedua yang berujud seperti angin, dan ketiga yang berujud seperti manusia dan mukallaf. Karena status jin yang mukalaf itu maka jin ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang mukmin dan ada yang kafir. Sesama makhluk mukallaf, manusia dimungkinkan untuk komunikasi dengan jin, bertukar informasi, dan bekerja sama. Bahkan kita sering dengar ada orang yang punya ajudan (khadam) jin.. Bagi orang yang punya khadam jin maka ia bisa menyuruhnya untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu, jadi satpam dirumah, mengambil atau mengirim sesuatu dari dan ke tempat yang jauh, bisa juga untuk menutupi orang dari penglihatan orang lain (menghilang) dan sebagainya. Pengalaman dengan jin Sewaktu saya kecil di kampung, sudah menjadi keyakinan warga bahwa di masjid kuno milik kakek saya ada jin yang tinggal di masjid. Kata orang yang sudah dewasa waktu itu, jin terkadang ikut makmum di belakang orang yang sedang salat tahajud. Jika ada yang tidur di dalam masjid dan auratnya tersingkap,maka jin akan memindahkan orang itu keluar masjid, terkadang di dekat kolam wudu, terkadang di kuiburan yang berada di sebelah masjid. Sewaktu tahun 1965 saya menjadi merbot masjid di Jl. Sunan Giri Rawamangun (letaknya persis berbatasan dengan kuburan), semula saya tidak peduli kata-kata orang yang mengatakan di masjid itu ada Qorin, yakni nama jin yang sering membuat orang kesurupan. Tetapi pada suatu hari ternyata sayapun digodanya. Ketika itu hati saya sedang gundah gulana karena putus pacar. Karena tidur saya memang di masjid, saya salat malam dan mengadu kepada Tuhan, kenapa setiap gadis yang saya suka mereka menolak, dan setiap gadis yang mendekati saya,saya justeru tidak tertarik. Ketika saya sedang menengadahkan tangan berdoa, tiba-tiba tangan saya ditarik oleh kekuatan gaib. Saya sadar,ini pasti ulah jin’ Untuk menetralisir kekuatan Jin jika ia jin jahat,maka saya terus menerus membaca ayat kursiy. Ternyata saya ditarik oleh tangan sendiri untuk mengelilingi masjid dua kali,kemudian naik ke menara, kemudian ambil celurit, turun kemudian mengggali tanah di
CiKEAS Makna Pengertian Sakinah
Makna Pengertian Sakinah Oleh: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA Penggunaan nama sakinah pasti diambil dari al Qur’an surat 30:21, litaskunu ilaiha, yang artinya bahwa Tuhan menciptakan perjodohan bagi manusia agar yang satu merasa tenteram terhadap yang lain. Dalam bahasa Arab, kata sakinah di dalamnya terkandung arti tenang, terhormat, aman, penuh kasih sayang, mantap dan memperoleh pembelaan. Pengertian ini pula yang dipakai dalam ayat-ayat al Qur’an dan hadis dalam kontek kehidupan manusia. Jadi keluarga sakinah adalah kondisi yang sangat ideal dalam kehidupan keluarga, dan yang ideal biasanya jarang terjadi, oleh karena itu ia tidak terjadi mendadak, tetapi ditopang oleh pilar-pilar yang kokoh, yang memerlukan perjuangan serta butuh waktu serta pengorbanan terlebih dahulu. Keluarga sakinah merupakan subsistem dari sistem sosial menurut al Qur’an, bukan bangunan yang berdiri di atas lahan kosong. 21 item sub tema al Qur’an tersebut diatas merupakan landasan dari terbangunnya keluarga sakinah, dan permasalahan sosial seperti yang tersebut dalam item 22-53 diatas selalu berhubungan timbal balik dengan keluarga, mempengaruhi atau dipengaruhi. Uraian tentang konsep keluarga sakinah menurut al Qur’an pastilah kurang memadai , karena Al Qur’an merupakan sumber yang tak pernah kering, oleh karena itu sesunguhnya perlu kajian yang sangat mendalam, tidak sesingkat seperti ini, apa lagi jika diplot dalam sistem sosial dalam kaitannya membangun bangsa. Oleh karena itu, saya ingin membatasi pada simpul-simpul yang bisa mengantar atau menjadi prasyarat tegaknya keluarga sakinah. Hal-hal yang menyangkut pembangunan masyarakat menurut al Qur’an dibahas dalam bab-bab berikutnya. Diantara simpul-simpul yang dapat mengantar pada keluarga sakinah tersebut adalah : 1. Dalam keluarga itu ada mawaddah dan rahmah (Q/30:21). Mawaddah adalah jenis cinta membara, yang menggebu-gebu dan “nggemesi”, sedangkan rahmah adalah jenis cinta yang lembut, siap berkorban dan siap melindungi kepada yang dicintai. Mawaddah saja kurang menjamin kelangsungan rumah tangga, sebaliknya, rahmah, lama kelamaan menumbuhkan mawaddah. 2. Hubungan antara suami isteri harus atas dasar saling membutuhkan, seperti pakaian dan yang memakainya (hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna, Q/2:187). Fungsi pakaian ada tiga, yaitu (a) menutup aurat, (b) melindungi diri dari panas dingin, dan (c) perhiasan. Suami terhadap isteri dan sebaliknya harus menfungsikan diri dalam tiga hal tersebut. Jika isteri mempunyai suatu kekurangan, suami tidak menceriterakan kepada orang lain, begitu juga sebaliknya. Jika isteri sakit, suami segera mencari obat atau membawa ke dokter, begitu juga sebaliknya. Isteri harus selalu tampil membanggakan suami, suami juga harus tampil membanggakan isteri, jangan terbalik di luaran tampil menarik orang banyak, di rumah “nglombrot” menyebalkan. 3. Suami isteri dalam bergaul memperhatikan hal-hal yang secara sosial dianggap patut (ma`ruf), tidak asal benar dan hak, Wa`a syiruhunna bil ma`ruf (Q/4:19). Besarnya mahar, nafkah, cara bergaul dan sebagainya harus memperhatikan nilai-nilai ma`ruf. Hal ini terutama harus diperhatikan oleh suami isteri yang berasal dari kultur yang menyolok perbedaannya. 4. Menurut hadis Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat (idza aradallohu bi ahli baitin khoiran dst); (a) memiliki kecenderungan kepada agama, (b) yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda, (c) sederhana dalam belanja, (d) santun dalam bergaul dan (e) selalu introspeksi. 5. Menurut hadis Nabi juga, empat hal akan menjadi faktor yang mendatangkan kebahagiaan keluarga (arba`un min sa`adat al mar’i), yakni (a) suami / isteri yang setia (saleh/salehah), (b) anak-anak yang berbakti, (c) lingkungan sosial yang sehat , dan (d) dekat rizkinya. Sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com/ Wassalam, agussyafii
CiKEAS Kemelut Gaza Bukti Islam Membawa Kehancuran Umatnya !!!
Kemelut Gaza Bukti Islam Membawa Kehancuran Umatnya !!! United Nation menutup gudang makanan-nya karena kosong tidak ada kiriman bantuan obat2an dan makanan yang baru dengan alasan truk2nya tidak bisa lewat perbatasan akibat blokade Israel. Israel menutup perbatasannya dengan Gaza akibat serangan2 roket Hamas dan mencegah penyusupan terrorist2 Hamas yang tetap mengancam kota2 besar di Israel. Hamas sendiri melarang semua rakyatnya untuk berangkat haji sehingga rakyatnya dijadikan seperti tahanan ataupun sandra untuk mencegah serangan balasan Israel. Selain itu Hamas ketakutan rakyatnya lari kepihak Abas di Westbank karena untuk bisa keluar negeri harus punya pasport, dan untuk mengurusi pemilikan pasport mereka harus ke Westbank karena Hamas tidak diakui sehingga tak berwenang mengeluarkan pasport yang bisa diterima dunia luar. Pasport untuk Palestina (pengikut Abbas ataupun Hamas) hanya bisa diurus dan dikeluarkan oleh penguasa resmi Abbas di Westbank. Meskipun Abbas dan Hamas keduanya berkeinginan mempersatukan rakyat Arab Palestina ini, namun keduanya mengajukan persyaratan yang saling bertentangan. Abbas resmi diakui dunia dulu dengan bentuk negara Demokratik yang mengayomi semua umat beragama. Sebaliknya Hamas yang kemudian merebut kekuasaan di Gaza memaksakan negara Syariah Islam yang ditolak seluruh dunia. Meskipun disatu pihak Hamas menyatakan ingin menyatukan dan bersedia berunding dengan Abbas, kenyataannya dia membatalkan kesediaannya untuk berdamai dengan Abbas di Kairo baru2 ini. Alasan Hamas dikarenakan 400 tahanan petinggi2 Hamas katanya belum dibebaskan oleh Abbas. Dilain pihak, Abbas menolak klaim Hamas bahwa dia menahan pejabat2 Hamas karena para pejabat Hamas yang ada di Westbank tidak satupun ada yang ditahan, mereka semua melarikan diri meninggalkan Hamas karena Gaza dilanda chaos akibat blokade Internasional sehingga tak ada makanan, obat2an, tidak ada air, tidak ada listrik dll dan semua rakyat di Gaza 100% pengangguran, tidak ada pengusaha, dan tidak ada sekolah. Wajar kalo para pengikut Hamas lari kepihak Abbas, namun maunya Hamas agar Abbas bersedia menangkap mereka dan memulangkannya kepada Hamas. Bagi Israel sendiri tidak ada masalah siapapun yang berkuasa, tetapi yang penting negerinya aman tidak diterror oleh tetangganya. Secara Internasional, dunia hanya mengakui satu Palestina dan tidak ada dua Palestina. Kursi Palestina di united nation dalam status quo karena Hamas tidak diakui sedangkan Abbas meskipun mendapatkan pengakuan formal sebagai presiden tidak diperkenankan mengisi kursi tsb karena tidak mewakili Palestina secara keseluruhan. Abbas bersedia menjamin negaranya akan bertetangga baik dengan Israel, sebaliknya Hamas sudah bertekad bahwa negaranya akan memusnahkan Israel. Akhirnya Hamas dinyatakan dunia sebagai organisasi terroris yang akan diperangi dan di-embargo seluruh dunia. Jadi dari data2 diatas secara ringkas bisa kita semua menyaksikan bersama bagaimana Syariah Islam selalu menimpakan bencana kemanusiaan seperti memusnahkan Israel yang jadi tetangganya, dan kalo berhasil berkuasa mereka akan memusnahkan semua agama yang non-Islam ataupun sesama Islam yang bukan sealiran akidahnya dengan mereka. Apakah masih ada umat yang menolak kenyataan bahwa Syariah Islam merupakan bencana kemanusiaan yang membawa kehancuran kepada umatnya sendiri untuk memerangi manusia lain yang hidup dalam kedamaian? Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Cengho Bukan Islam Tapi Penghancur Semua Kerajaan2 Islam
Cengho Bukan Islam Tapi Penghancur Semua Kerajaan2 Islam Tugas Cengho melakukan ekspedisi ke selatan mengunjungi semua kerajaan2 Islam bertujuan menarik upeti sebagai tanda takluk kerajaan2 Islam tsb kepada kerajaan langit di Cina pusat. Bangkitnya ekonomi Cina disertai kebangkitan teknologinya mendorong umat Islam di Indonesia dan didunia untuk menjagoinya karena dianggapnya bisa diharapkan mengalahkan Amerika. Akibat kegagalan Islam menjadikan Amerika Serikat sebagai negara Islam melalui terror 911, maka umat Islam mengharapkan Cina akan membantu meng Islamkan dunia ini. Mereka lupa bagaimana orang2 keturunan Cina diseluruh dunia dijarah umat Islam, amoy2 mereka diperkosa secara massal di Indonesia, lucunya masih mengharapkan dibantu, didukung, dan bersimpati kepada terrorist Islam membantu memerangi Amerika. Salah satu taktiknya adalah mengusung se-olah2 Cengho beragama Islam. Dilain pihak, negara Cina sekarang berusaha mendominasi ekonominya kesemua negara Islam, gayung bersambut, Cina mendukung anggapan bahwa Cengho beragama Islam, dan sejarah Cina di Cina sendiri sekarang sudah diubah dan dongeng2 tentang Cengho beragama Islam dipopulerkan untuk menembus dominasi Cina di semua negara2 Islam termasuk di Indonesia. Kedua pihak saling memanfaatkan, kalo umat Islam memanfaatkan agar Cina menjadi benteng memerangi Amerika, maka Cina memanfaatkan dongeng2 Cengho ini untuk dominasi ekonomi ke negara2 Islam sementara agama Islam sendiri diperangi didalam negerinya karena berusaha mendirikan negara terpisah dari Cina. Islam didalam negeri Cina sendiri dianggap resmi sebagai agama terrorist yang selalu mendapatkan pengawasan sangat ketat bahkan lebih ketat daripada Dalai Lhama Tibet dimana hal ini bisa dibuktikan dengan ditangkapnya ratusan terrorist Jihad Islam yang menyusup dari Turki untuk mengacaukan Olympiade Bejing baru2 ini. Sudah banyak saya tulis sebelumnya bahwa Cengho bukan beragama Islam melainkan orang kebiri yang mengurus selir2 raja yang berasal dari kerajaan2 Islam yang ditaklukannya. Kerajaan manapun didunia, pegawainya ataupun jenderal2nya harus sama agamanya dengan rajanya. Bahkan semua kerajaan Islam mana ada jendralnya yang beragama bukan Islam Semua kuil2 Sam Po Kong yang didirikan oleh Cengho akhirnya dijadikan mesjid oleh umat Islam melalui pengrusakan patung2nya dan memutar balik sejarah Cengho itu sendiri se-olah2 Cengho beragama Islam. Bahkan ada pesantren yang menceritakan bahwa isteri2 Cengho juga semuanya Islam. Padahal Cengho itu orang kebiri kepercayaan raja, mana mungkin punya isteri. Tidak tanggung2, hampir semua ulama di pesantren2 di Jawa yang terkenal sering berdakwah bahwa dirinya merupakan keturunan Cengho. Bahkan Gus Dur sendiri pernah mengaku bahwa dirinya keturunan Cengho. Bagaimana mungkin Cengho sebagai orang yang dikebiri bisa punya keturunan ??? Yaaah.. begitulah, dalam Islam memang logika bukanlah harus benar dan tidak perlu logis yang penting percaya. Ny. Muslim binti Muskitawati.