CiKEAS> Re: Jimly: Pejabat Negara Jangan Keasyikan Sendiri

2009-03-23 Terurut Topik IrwanK
Quote:
"..JAKARTA, KOMPAS.com â€" Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly
Asshidiqie
yang sekarang menjabat sebagai Ketua Dewan Kode Etik Komisi Pemilihan Umum
(KPU)
meminta para pejabat negara, mulai dari presiden, wakil presiden, hingga
para menteri
tidak keasyikan sendiri dalam euforia kampanye pemilu.
..
*SB:
*“Presiden, wakil presiden, dan pejabat negara lainnya sebaiknya lebih
memerhatikan nasib
rakyat  yang terimbas dampak krisis ekonomi dan terkena bencana banjir
daripada terus
berkampanye.  Serahkan urusan kampanye kepada pengurus partai dibawahnya
saja,”
ujar Soetrisno Bachir  menambahkan.(*)
..*
HR:
Soal kampanye, apakah menteri-menteri sudah minta izin kepada presiden?*
Sudah, izin sudah disampaikan kepada KPU (Komisi Pemilihan Umum). Ada
beberapa menteri, semua
menteri politik sudah mengajukan cuti, kecuali saya dan Pak Bambang Sudibyo
(Mendiknas) yang
tidak (mengajukan cuti kampanye).
.."

Pak Jimly, masih ada koq pejabat negara dan pihak" yang mengedepankan
kepentingan
negara ketimbang kepentingan politik kelompok/pribadi. Sikap
*negarawan *seperti
inilah
yang seharusnya diapresiasi publik/rakyat, bukan sebaliknya pejabat publik
tapi namun
hanya mampu berperilalu sebagai politisi sempit..

CMIIW..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com

Soetrisno Bachir: “ Jangan Mencampuradukkan Kunjungan Daerah dan Kampanye”

Jakarta, 9 Maret 2009 – Menanggapi kampanye terbuka yang akan dilaksanakan
tidak lama lagi,
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Soetrisno Bachir meminta pada
presiden, wakil presiden,
dan para pejabat negara lainnya untuk tidak mencampuradukkan antara agenda
kunjungan kerja resmi
ke daerah-daerah dengan kegiatan kampanye partainya.

“Saya minta kepada presiden, wakil presiden, dan pejabat negara selaku
pejabat publik untuk tidak
memanfaatkan jabatannya untuk berkampanye, apalagi memanfaatkan kunjungan
kerjanya ke daerah.
Jangan mencampuradukkan antara kunjungan kerja dan kampanye,” kata Soetrisno
Bachir ketika
ditemui di Rumah PAN, Senin, (09/03).

Menurutya, para pejabat harus lebih memberikan perhatian yang serius kepada
masyarakat akibat
krisis ekonomi global maupun bencana alam berupa banjir yang saat ini tengah
banyak terjadi
di beberapa wilayah di Indonesia. Soetrisno Bachir menambahkan bahwa untuk
urusan kampanye
partai akan lebih bijak apabila kampanye tersebut dilakukan oleh para
pengurus partai yang lain
yang bukan pejabat publik.

“Presiden, wakil presiden, dan pejabat negara lainnya sebaiknya lebih
memerhatikan nasib rakyat
yang terimbas dampak krisis ekonomi dan terkena bencana banjir daripada
terus berkampanye.
Serahkan urusan kampanye kepada pengurus partai dibawahnya saja,” ujar
Soetrisno Bachir
menambahkan.(*)


http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/03/11/62/200443/hatta-radjasa-bambang-sudibyo-tak-izin-
kampanye
 Hatta Radjasa & Bambang Sudibyo Tak Izin Kampanye Rabu, 11 Maret 2009 -
14:40 wib
 Amirul Hasan - Okezone
(Dok. OKEZONE) ***JAKARTA* - Mendekati hari-H kampanye terbuka, beberapa
menteri yang merupakan kader partai akan berkampanye. Berdasarkan aturan
kampanye, para menteri harus mengajukan izin cuti dan disampaikan ke Komisi
Pemilihan Umum.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Hatta Radjasa mengaku tidak mengajukan
izin cuti berkaitan dengan kampanye terbuka Pemilu Legislatif 2009.
Menteriyang berasal dari Partai Amanat Nasional (
PAN) ini tak sendiri. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang
Sudibyo yang merupakan kader PAN, juga tidak mengajukan izin cuti terkait
kampanye. Berikut petikan wawancara dengan Mensesneg Hatta Radjasa, Selasa
(11/3/2009).

*Soal kampanye, apakah menteri-menteri sudah minta izin kepada presiden?*
Sudah, izin sudah disampaikan kepada KPU (Komisi Pemilihan Umum). Ada
beberapa menteri, semua menteri politik sudah mengajukan cuti, kecuali saya
dan Pak Bambang Sudibyo (Mendiknas) yang tidak (mengajukan cuti kampanye).

*Menteri ekonomi ada yang mengajukan izin kampanye?*
Tidak ada yang mengajukan.

*Apakah (rata-rata) para menteri mengambil semua jatah kampanye?*
Tidak semua.

*Apakah semua izin dari menteri yang akan berkampanye sudah dikabulkan?*
Iya. *Kan* ada catatan, bahwa apabila ada keperluan yang sangat mendesak,
maka Presiden bisa memanggil menteri tersebut. Menteri ya, bukan wapres
(wakil presiden). Kalau Wapres dan Presiden itu mengatur jadwalnya atas
kesepakatan bersama, berbeda dengan menteri.

*Presiden akan kampanye dari 20 Maret - 5 April?*
Presiden hanya mengambil tiga hari saja, setiap hari Jumat saja, tiga hari
dalam tiga minggu.

*Kampanye di 12 provinsi?*
Untuk hari Sabtu dan Minggu itu tidak dikategorikan sebagai cuti, karena itu
hari libur.

*Di provinsi mana akan berkampanye?*
Saya tidak ingat, tapi ada catatannya. Tapi izin itu sudah saya layangkan
sesuai dengan aturan. Aturannya kampanye adalah 12 hari. Para menteri harus
sudah mengajukan kepada Presiden, selambat-lambatnya tujuh hari sebelum
tanggal akan melaksanakan 

CiKEAS> Kebahagiaan Dalam keluarga

2009-03-23 Terurut Topik muhamad agus syafii
Kebahagiaan Dalam keluarga

By: agussyafii

Malam sudah larut, sebelum tidur tadi Hana meminta saya menyanyi. Hampir satu 
jam Hana ketawa cekikikan bercanda bersama Icha sampai mamahnya ikutan ketawa 
melihat Hana ketawa bermain bersama Icha. Begitulah kebahagiaan yang saya alami 
sama seperti halnya kebahagiaan yang anda alami sekarang ini bersama keluarga 
anda yang tercinta.

Keluarga adalah sesuatu yang didambakan oleh setiap manusia. Keluarga juga 
dipandang sakral oleh semua agama. Tetapi hidup berumah tangga itu sendiri 
merupakan misteri dari kebahagiaan. Ada orang yang hidup dengan amat sangat 
sederhana, tetapi mereka merasakan kebahagiaan yang prima dalam kehidupan rumah 
tangganya. Sebaliknya ada orang yang memiliki kelengkapan fasilitas hidup, 
sandang pangan papan, hiburan, kendaraan, uang, perhiasan dan sebagainya, 
tetapi mereka tidak menemukan yang di dambakan, sebaliknya, semua kelengkapan 
materi itu justeru tak bermakna apa-apa.

Pernikahan adalah suci, sunnah Rasul dan ibadah. Oleh karena itu setiap muslim 
seyogyanya menikah secara Islam, berumah tangga secara Islam dan hidup secara 
Islam. Perselisihan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang manusiawi belaka 
dalam al Qur'an menganjurkan untuk selalu memperbaiki diri, dan memilih jalan 
mengutamakan keluarga untuk yang terbaik.


Wassalam,
agussyafii

-
Tulisan ini dibuat dalam rangka program kegiatan "Amalia Cinta Rasul" (ACR), 
Hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009 di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 
Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG. silahkan kirimkan dukungan 
dan komentar anda di 087 8777 12 431, agussya...@yahoo.com atau 
http://agussyafii.blogspot.com


  

CiKEAS> ANGGARAN DPT RP. 3 T DIGUGAT

2009-03-23 Terurut Topik alfaqirilmi
http://dutamasyarakat.com/1/02dm.php?mdl=dtlartikel&id=13689
Selasa, 24 Maret 2009 
 
Anggaran DPT Rp 3 T Digugat 
SBY Minta Dijelaskan, KPU Berkelit 

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali memanggil sejumlah 
menteri di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/3) sore kemarin. Kepala 
Negara ingin memastikan proses penanganan sejumlah masalah terkait Pemilu 9 
April, khususnya kasus daftar pemilih tetap (DPT), berjalan dengan baik. Para 
menteri yang hadir antara lain Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Menko Polhukam 
Widodo AS, Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, Menko Kesra Aburizal 
Bakrie, Mensos Bachtiar Chamsyah, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, 
Jaksa Agung Hendarman Supanji, Mensesneg Hatta Radjasa, Penglima TNI Jenderal 
Djoko Santoso, dan Kepala BIN Syamsir Siregar.

Presiden dalam pengantarnya sebelum memulai rapat yang berlangsung mulai pukul 
16.00 WIB mengatakan ada satu agenda utama dan dua agenda tambahan yang dibahas 
dalam forum tersebut. Untuk bidang politik dan keamanan, Presiden mengatakan 
terkait isu adanya penyusunan DPT pemilu, di mana harus ada langkah proaktif 
dari semua pihak sehingga hal tersebut dapat diselesaikan dengan baik.

�Saya amati perkembangan di masyarakat luas dengan pernyataan beberapa 
tokoh politik seolah ada yang tidak benar dalam DPT ini. Saya ingin pemerintah 
proaktif, dengan segala cara apa yang bisa dibantukan ke KPU agar hal-hal yang 
tidak sepatutnya terjadi tidak terjadi agar pemilu ini berjalan dengan baik dan 
jurdil,� kata Kepala Negara.

Ditambahkan, pemerintah juga ingin mendorong jajaran Bawaslu dan Panwaslu serta 
semua pihak yang berkepentingan langsung dalam penyusunan DPT tersebut dapat 
menjelaskan ke masyarakat. �Jelaskan ke masyarakat duduk masalah yang 
sesungguhnya, jangan sampai pemilu belum diselenggarakan sudah ada keresahan 
yang tidak baik, kemarin saya minta Menko Polhukam dan jajarannya untuk 
membahas langkah apa yang harus kita lakukan dengan perbaikan DPT ini,� 
katanya.

Ngotot Tak Bermasalah

KPU sendiri sudah berkali-kali menjelaskan masalah DPT. Tapi KPU terkesan 
plin-plan, tidak konsisten, dan lepas tanggung jawab, sebab hanya berpatokan 
pada KPU dan jajarannya sendiri. Sedangkan masukan masyarakat dan parpol 
terkesan diabaikan. 

Sebut contoh dalam jumpa pers Senin (23/3) kemarin Ketua KPU Abdul Hafiz 
Anshary lagi-lagi mengatakan, bahwa pihaknya belum pernah menerima DPT 
bermasalah. Padahal Bawaslu dan koalisi sembilan parpol sudah memberi masukan 
pada KPU. �Kami hingga kini tidak memiliki DPT yang bermasalah seperti 
yang dituduhkan,� katanya didampingi Ketua KPU Jawa Timur Nikmatul 
Hidayati, Ketua Bawaslu Nur Hidayat Sardini, dan mantan Ketua Mahkamah 
Konstitusi Jimly Asshiddiqie yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan 
KPU.

Dia memaparkan, bila ada pihak yang mengaku memiliki DPT bermasalah itu akan 
lebih baik bila diberikan kepada KPU. Hal itu, lanjutnya, agar DPT bermasalah 
bisa disandingkan dengan DPT yang dimiliki oleh KPU, sehingga bisa diperbaiki.

Namun, kata dia, DPT yang bermasalah tersebut bila ingin diajukan haruslah 
berasal dari DPT yang benar-benar telah ditandatangani dan distempel oleh PPS. 
�Kalau tidak ada itu, maka akan sulit bagi KPU untuk menentukan 
keabsahan DPT tersebut,� katanya.

Ketua KPU berharap agar jangan sampai menimbulkan dugaan terhadap DPT tanpa 
dilengkapi data yang lengkap. Ia juga menyesalkan terdapat sejumlah 
generalisasi di tengah masyarakat bahwa karena beberapa DPT diduga bermasalah, 
maka disimpulkan seluruh DPT bermasalah. DPT yang kerap diduga bermasalah 
adalah DPT Dapil VII Jawa Timur (Pacitan, Ngawi, Trenggalek, Ponorogo, dan 
Magetan). Padahal, kata dia, proses penetapan DPT termasuk DPT yang 
dipermasalahkan telah diatur melalui mekanisme yang berlaku. Anshary 
mengatakan, KPU tidak ingin menuduh pihak mana pun tapi hanya ingin mencari 
klarifikasi. 

Menurut KPU, jika ada data pemilihan lain selain yang ditandatangani oleh 
penyelenggara pemilu, maka itu merupakan DPT liar yang tidak dapat 
dipertanggungjawabkan. KPU, ujarnya, hanya menggunakan DPT resmi dalam pemilu.

DPT pemilu legislatif tingkat nasional hingga tingkat daerah pemilihan telah 
tersimpan dalam cakram padat yang dibagikan pada partai politik. Menurut Hafiz, 
pihaknya terbuka atas masukan terhadap data tersebut. Jika dalam data tersebut 
ditemukan kejanggalan, maka KPU terbuka untuk melakukan klarifikasi. 

Lebih lanjut Hafiz mengatakan, bila dalam data tersebut terdapat pemilih yang 
berbeda tapi memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sama, pihaknya 
meminta agar ada perbaikan. Mereka tetap memiliki hak untuk memilih dengan 
menunjukkan identitas yang jelas. �Kami tidak mungkin menghilangkan hak 
orang lain untuk menggunakan hak pilihnya karena memiliki NIK yang sama dengan 
orang lain,� katanya. Tapi, bila terbukti terdapat pemilih yang sama dan 
terdaftar di dua tempat berbeda, maka KPU wajib mencoretnya. 

Yang unik, setelah menenga

CiKEAS> Kasus gambar Tuhan Yesus

2009-03-23 Terurut Topik leonardo_rimba


Teman-teman, mari kita rame-rame bikin gerakan meng-HARAM-kan membuat gambar 
TUHAN Yesus.

Ini Tuhan, lho! Bayangin gimana nanti orang-orang akan pada kurang ajar kalo 
melihat bahwa ternyata Tuhan bisa digambar.

Tuhan harusnya tidak boleh digambar karena akan mengurangi wibawa as well as 
auranya.

Moreover, itu yg posting gambar Tuhan Yesus di facebook harus dilaporkan ke 
pemerintah RI. Kita akan minta pemerintah RI untuk blokir facebook dengan 
alesan ada penghinaan terhadap Tuhan Yesus.

Udah gitu kita juga akan berdoa sama Tuhan Yesus supaya orangnya itu dikasih 
pelajaran.

Begini doanya:

"Tuhan Yesus, laporkanlah orang yg memposting gambar-Mu kepada Allah Bapa-Mu, 
dan Santa Maria, Ibu-Mu."

Udah gitu aja doanya.

Semoga doa kita yg disampaikan oleh Tuhan Yesus didengar oleh Allah, bapak kita 
semua, karena kita juga membawa nama dari Santa Maria, ibu dari Tuhan Yesus yg 
masih tetap perawan sampe sekarang.

At this stage, maybe himbauan saya dianggap terlalu serius oleh mereka yg 
sangat mencintai Tuhan Yesus. Kok himbauan biasa saja dianggap serius sih? 
Maybe karena bacanya tidak pake Mata Ketiga. Mata Ketiga is mata batin, adanya 
di jidat dan bukan di dada.

Dan itu melotot terus tanpa harus mengucap atas nama Bapa, dan Putra, dan Roh 
Kudus karena doktrin Trinitas muncul baru 1,600 tahun yang lalu while, the Mata 
Ketiga sudah ada sejak manusia ada di bumi yg, so jelas, tidak ada hubungannya 
dengan Adam and Hawa yg merupakan mitos karangan Musa belaka.

Isa bin Maryam seperti dikenal di Al Quran tidak memiliki bapak secara fisik, 
dan itu mungkin saja. Jaman sekarang juga ada wanita yg melahirkan tanpa 
dibuahi.

Jadi, ketika lahir, the woman sudah mengandung benih janin itu. Dan ketika 
saatnya pas, dia akan melahirkan. Ada istilah kedokterannya juga.

Yesus is Tuhan, sama seperti anda dan saya. Maria juga Tuhan. Yesus, Maria, 
anda, saya, dan siapapun merupakan manusia as well as Tuhan.

Kita ini sekaligus manusia, Tuhan, dan Rohul Quds tanpa harus megalomaniak dan 
menciptakan doktrin aneh-aneh.

Rekan saya Achmad Chodjim berbaik hati dengan memberitahu bahwa istilahnya itu 
PARTENOGENESIS. Kasus di mana seorang wanita akan bisa melahirkan tanpa harus 
dibuahi dahulu oleh seorang pria namanya partenogenesis. 

So, Tuhan Yesus itu merupakan contoh dari partenogenesis, suatu kelainan 
biologis yg natural dan masih terus terjadi bahkan sampai saat ini, walaupun 
jarang.

Partenogenesis merupakan fakta biologis, tetapi pen-Tuhan-an seorang manusia yg 
lahir dari kasus partenogenesis merupakan hal lain lagi, namanya kasus 
penciptaan agama, dalam hal ini agama Nasrani.

So, dikatakan ada Malaikat Jibril yg datang kepada Siti Maryam dan mengatakan 
bahwa the person akan mengandung oleh Rohul Quds. Apakah yg benar datang adalah 
Jibril is another thing, of course, karena bisa saja Siti Maryam itu mengalami 
halusinasi juga. Halusinasi merupakan hal biasa saja, normal saja, yaitu bisa 
mendengar apa yg orang lain tidak dengar, dan melihat apa yg orang lain tidak 
lihat.

Tetapi yg didengar atau dilihat itu merupakan simbol saja, perlambang yg bisa 
diartikan. Jibril adalah perlambang utusan dari Allah, yg lalu muncul di depan 
mata dan berbicara. Pedahal tidak ada yg datang dan tidak ada yg bicara.

Jibril adanya di dalam kesadaran manusia and, in this case, kesadaran Siti 
Maryam yg kemudian akan melahirkan bayi tanpa ayah. Karena tanpa ayah akhirnya 
disebut sebagai Isa bin Maryam. Isa anak Maryam.

Harusnya Isa bin nama ayah, tetapi karena ayahnya tidak ada karena kasus 
partenogenesis, akhirnya Isa diberi nama bin Maryam, anak Maryam who is ibunya.

Apakah Siti Maryam membelah diri? 

Iyalah, kalau anaknya lahir tanpa ML apakah itu namanya kalau bukan membelah 
diri which is a very nice thing, actually.

Banyak wanita sekarang ingin bisa membelah diri juga karena pria-pria itu 
sebagian tidak bertanggung-jawab. Daripada menikah dengan Bang Thoyib yg tiga 
kali puasa tiga kali ramadhan tidak pernah pulang dan tidak pernah mengongkosi 
anaknya, lebih baik the woman membelah diri saja, dan mengongkosi anaknya 
sendiri saja without status sebagai seorang istri.

Saya juga mau membelah diri kalau bisa, sayangnya tidak bisa.

Now back to Yesus sebagai Tuhan. Bagaimana mungkin seorang manusia bisa jadi 
Tuhan? Bisa sajalah. Kita Tuhan-kan saja. Kita sebut saja sebagai Tuhan, maka 
jadilah. Gitu aja kok refot?

Terus kenapa gambar Tuhan boleh diposting di facebook? Karena bisa diposting.

Apa yg bisa digambar, akan bisa digambar. Apa yg bisa diposting, akan bisa 
diposting. Soal halal or haram is another thing. Halal kalau orangnya bilang 
halal, dan haram kalau orangnya bilang haram.

Halal dan haram merupakan urusan orang beragama, dan cuma berlaku bagi orangnya 
sendiri saja. Kalau saya bilang HARAM memposting gambar Tuhan, apakah 
orang-orang lain harus ikut mengharamkan? Tentu saja tidak.

Kalau saya ingin menuntut agar orang lain menghormati kepercayaan saya yg tidak 
masuk akal seperti me

CiKEAS> Parpol Masih Jualan "Kecap"

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
Refleksi : Kebanyakan  kecap yang diobralkan oleh parpol-parpol adalah tidak 
lain daripada  obat bius fatamorgana berkwalitas kelas wahid.

http://www.gatra.com/artikel.php?id=124288


Kampanye Pemilu Legislatif 2009
Parpol Masih Jualan "Kecap"


Jakarta, 23 Maret 2009 17:56
Partai politik (parpol) peserta pemilihan umum (pemilu) 9 April 2009 masih 
menjalankan teknik-teknik kampanye lama yang monoton dan tanpa perbaikan 
subtansi pesan, padahal pola seperti itu sebenarnya tidak cocok lagi.

Demikian penilaian anggota Komisi I DPR Yuddy Chrisnandy kepada pers, di Gedung 
DPR/MPR Jakarta, Senin (23/3), berkaitan dengan seminggu pelaksaan kampanye 
pemilu.

Menurut Yuddy, sebagian besar parpol menyampaikan pesan yang konkret bagi 
penyelesaian persoalan dimasyarakat. "Parpol terjebak tradisi teknik kampanye 
di masa lalu. Semestinya, parpol menawarkan solusi konkret atas persoalan 
kemasyarakatan," katanya.

Kampanye parpol seolah-olah sekadar pawai, konvoi kendaraa, arak-arakan dan 
mobiliasi massa. Mobilisasi massa tidak terhindarkan adanya pelibatan 
anak-anak, ibu hamil yangs ebenarnya dilarang oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 
2008 Tentang Pemilu.

Teknik kampanye seperti itu tidak efektif bagi terwujudnya proses komunikasi 
politik, antara partai dengan masyarakat.

Dalam kampanye, parpol baru lebih sering mengritik kebijakan pemerintah yang 
belum tentu mampu apabila mereka berada di posisi pemerintah. Sedangkan parpol 
lama lebih pada posisi bertahan dan mengklaim keberhasilan. "Semua masih jual 
`kecap` dan mengklaim `kecapnya` nomor satu," katanya.

Dia mengemukakan, semestinya parpol lama yang sudah beberapa kali mengikuti 
pemilu menghadirkan kampanye dengan gagasan yang inonatif. Tetapi parpol lama 
pun terjebak pada gaya kampanye yang monoton. "Itu yang sangat memprihatinkan, 
rakyat hanya diberi janji dan tidak diberi solusi mengenai bagaimana parpol 
menawarkan solusi persoalan, misalnya menyangkut kemiskinan," katanya.

Menurut Yuddy, selain melaksanakan kampanye dengan gaya lama, sampai saat ini 
sedikit sekali parpol yang menawarkan platform pembangunan ekonomi dan 
politiknya. "Sangat sedikit parpol yang memberi gagasan kepada publik mengenai 
plattform pembangunan ekonomi dan politiknya. Ini sebenarnya tanggung jawab 
pimpinan parpol," katanya.

Yuddy mengungkapkan, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) cukup cerdas 
dengan menyampaikan platform pembangunan ekonomi dan politiknya kepada publik. 
"Baru Gerindra yang menawaran gagasan inovatif dengan menyampaikan platform 
ekonomi dan politik. Tetapi Gerindra lupa bagaimana konstruksi pemerintahan ke 
depan," kata Yuddy yang berasal dari Fraksi Partai Golkar. [EL, Ant] 


CiKEAS> Buku Sintong Menyodok Prabowo

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
Refleksi : Apakah biografi Wiranto, Sutiyoso dan SBY akan segera  menyusul?

http://www.gatra.com/artikel.php?id=124276


Biografi
Buku Sintong Menyodok Prabowo


Setidaknya dua kali Prabowo Subianto kena sodokan keras lewat karya buku tokoh 
penting di negeri ini. Yang pertama, lewat buku Detik-detik yang Menentukan 
karya mantan Presiden B.J. Habibie, yang diluncurkan dua setengah tahun silam. 
Habibie, antara lain, menceritakan kedatangan Prabowo ke Istana Merdeka, 22 Mei 
1998, memprotes pencopotannya sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis 
Angkatan Darat (Pangkostrad).

Pada waktu itu, Habibie baru beberapa jam menjabat sebagai Presiden RI, 
menggantikan Soeharto yang lengser. Habibie menulis, ia mencopot Prabowo karena 
mendapat laporan dari Panglima ABRI (Pangab), Jenderal Wiranto, tentang adanya 
pergerakan pasukan Kostrad dari luar kota menuju Jakarta tanpa sepengetahuan 
Pangab.

Buku Habibie itu sontak membuat Prabowo geram. Lewat konferensi pers yang 
digelar sepekan berselang, 29 September 2006, Prabowo membantah tudingan bahwa 
ia ingin melakukan kudeta. Ia juga membantah bahwa "dirinya marah-marah dan 
menyebut Habibie sebagai presiden naif".

Kini sodokan serupa datang lagi lewat biografi Letnan Jenderal (purnawirawan) 
Sintong Panjaitan, berjudul Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, yang 
diluncurkan di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu malam pekan lalu. Bedanya, 
kali ini Prabowo bereaksi relatif kalem. Mungkin dia sengaja sedikit jaim alias 
jaga image.

"Terserah orang mau bicara apa. Ini kan negara demokrasi, setiap orang berhak 
menulis apa saja. Tapi dia tidak berhak mencemarkan nama baik orang lain," kata 
calon presiden dari Partai Gerindra itu usai meluncurkan buku Membangun Kembali 
Indonesia Raya di Jakarta, Kamis pekan lalu, atau sehari setelah peluncuran 
buku Sintong.

Dalam buku biografi setebal 520 halaman yang ditulis wartawan senior Hendro 
Subroto itu, Sintong memblejeti sekaligus menohok sosok Prabowo. Mulai seputar 
upaya Prabowo mengejar posisi KSAD, pencopotan Prabowo dari jabatan 
Pangkostrad, sampai penculikan sejumlah aktivis semasa Prabowo menjadi Danjen 
Kopassus.

Sintong, 68 tahun, juga mengungkap cerita terpendam tentang upaya counter coup 
d'etat ala Prabowo pada 1983. Pendeknya, Prabowo disebutkan beberapa kali 
melawan perintah atasan, melanggar prosedur kemiliteran, dan melakukan 
langkah-langkah yang bukan wewenangnya.

Toh, Prabowo tak terpancing. Ia menyatakan, pada saat ini rakyat sudah pandai 
menilai secara objektif. "Saya penganut falsafah Jawa: sing becik ketitik, sing 
olo ketoro. Artinya, yang baik akan ketahuan, dan yang buruk juga akan 
terlihat," ucap Prabowo.

***

Sintong, mantan Pangdam IX/Udayana yang juga mantan penasihat Presiden Habibie 
bidang hankam, mengisahkan dengan lugas apa yang dialami, didengar, dan 
dilihatnya. Misalnya soal kedatangan Kepala Staf Kostrad, Mayor Jenderal 
(Mayjen) Kivlan Zen, dan Danjen Kopassus, Mayjen Muchdi PR, ke kediaman 
Presiden Habibie di Patra Kuningan, 22 Mei 1998.

Habibie meminta Sintong menemui dua pejabat militer itu. Ternyata Kivlan dan 
Muchdi mendapat tugas dari Pangkostrad, Letnan Jenderal Prabowo, untuk 
menyampaikan surat yang diteken Jenderal Besar (purnawirawan) A.H. Nasution 
kepada Habibie. Surat itu sebenarnya ditulis tangan oleh Kivlan karena Nasution 
sedang sakit. Nasution tinggal meneken.

Surat itu berisi saran agar KSAD Jenderal Subagyo HS diangkat menjadi Pangab, 
sedangkan Pangab Jenderal Wiranto diangkat menjadi Menteri Hankam. Adapun 
Prabowo diusulkan menjadi KSAD. Selain itu, juga disarankan agar diadakan 
pemisahan antara jabatan Pangab dan Menteri Hankam.

Pada hari yang sama, Sintong mengisahkan, Wiranto melaporkan kepada Habibie 
bahwa telah terjadi pergerakan pasukan Kostrad dari luar Jakarta menuju 
Jakarta. Juga adanya konsentrasi pasukan di sekitar kediaman Habibie di Patra 
Kuningan. Semua mobilisasi pasukan itu tanpa sepengetahuan Pangab Wiranto.

Habibie memutuskan bahwa keberadaan pasukan di luar sepengetahuan Pangab itu 
tak dapat dibiarkan karena akan mempengaruhi para komandan lainnya untuk 
bertindak sendiri-sendiri dengan alasan apa saja, tanpa koordinasi lagi dengan 
Pangab. Lantas Habibie memerintahkan, jabatan Pangkostrad harus 
diserahterimakan hari itu juga, sebelum matahari terbenam. Prabowo diberi 
jabatan sebagai Komandan Sesko ABRI.

Sintong mengaku tidak ikut campur dalam masalah pencopotan Prabowo itu. Alumnus 
Akademi Militer Nasional (AMN) 1963 ini malah merasa kaget. Prabowo sendiri 
baru mengetahui dirinya dicopot dari jabatan Pangkostrad ketika berkunjung ke 
kantor Fanny Habibie (adik kandung B.J. Habibie) di kantor Otorita Batam pada 
22 Mei itu, pukul 13.30.

Satu setengah jam kemudian, Prabowo meluncur ke Istana Negara dengan membawa 12 
pengawal, mengendarai tiga mobil Landrover. Sintong mendapat laporan dari 
ajudannya bahwa Prabowo langsung naik lift ke lantai IV, tempat Habibie 
berkantor, tanpa diperiksa dan disterilk

CiKEAS> Cuma Arab Islam Yang Nuduh Israel Penjahat Perang !!!

2009-03-23 Terurut Topik Hafsah Salim
Cuma Arab Islam Yang Nuduh Israel Penjahat Perang !!!
 
Negara2 Arab dan Islam berjuang mati2an untuk membujuk negara2 maju menuduh 
Israel sebagai penjahat perang, tapi dari dulu juga tidak pernah berhasil 
apalagi sekarang 

Memang ada beberapa negara bukan Arab dan bukan Islam yang se-olah2 juga 
ikut2an menuduh Israel, tapi sebenarnya cuma basa basi saja agar jangan 
dimusuhi Arab.  Karena dalam membujuk itu negara2 Arab dan Islam bukan cuma 
asal2 ngomong aja tapi juga ada pemberian2 konsesi2 tertentu agar mau 
mengeluarkan pernyataan seperti itu.

Itulah sebabnya pernyataan atau tuduhan Israel penjahat perang itu bukanlah 
pertama kali, bahkan perang 6 hari yang dimenangkan Israel juga waktu itu 
menuduh Israel penjahat perang.  Wong menang perang koq malah dituduh penjahat, 
apa harus kalah ???  Israel kenyataannya diserang jadi ada UU hak bela diri.

Tuduhan penjahat perang tidak bisa dijatuhkan apabila berperang dengan negara 
yang bukan anggauta PBB, atau berperang dengan negara yang tidak diakui PBB. 
Hamas itu terrorist bahkan status terrorist itu masuk black list UN, jadi mana 
mungkin malah Israel dituduh penjahat perang 

Yaaa..  itu cuma basa basi, sekedar memberi kesempatan orang2 Arab dan 
Islam untuk memuntahkan unek2nya yang penuh kebiadaban, penuh kebohongan, dan 
tidak bisa dipercaya.

"Penjahat perang" itu merupakan vonis dari pengadilan Internasional bukan 
merupakan laporan dari wartawan !!!

Sekali vonis sudah diputuskan, maka yang jadi terdakwa itu langsung dikejar 
diseluruh dunia seperti nasib presiden Sudan sekarang ini sudah resmi merupakan 
buronan Internasional.

Lalu darimana datangnya vonis bahwa Israel itu penjahat perang ???
Penjahat perang itu adalah orangnya bukan negaranya, negara enggak pernah 
dituduh sebagai penjahat perang.  stupid bukan ???

Lalu siapa nama yang bertanggung jawab sebagai penjahat perang dipihak Israel 
???  Jelasnya serangan Israel itu merupakan serangan bela diri ada sebabnya 
bukan asal2an.

Lagipula semua vonis pengadilan Internasional harus disetujui Amerika karena 
Amerika adalah Superpower, atau paling sedikit semua negara pemegang hak veto 
itu setuju.

Lalu mana ada satupun negara pemegang hak veto yang mendukung tuduhan maupun 
vonis yang anda rekayasa sendiri itu 

Ny. Muslim binti Muskitawati.












CiKEAS> Abbas warns Europeans against easing boycott of Hamas

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1073262.html

Last update - 19:38 23/03/2009 
 
 
  Abbas warns Europeans against easing boycott of Hamas  
 
  By Reuters  
 
  Tags: Palestinian Authority   

  Palestinian President Mahmoud Abbas's Western-backed government warned 
European states on Monday against easing a boycott of Hamas Islamists, saying 
it could put unity talks at risk. 

  Foreign Minister Riyad al-Malki said he relayed that message last week to 
European leaders during talks in Brussels. 

  Egyptian efforts to reconcile Abbas's secular Fatah faction, which holds 
sway in the Israeli-occupied West Bank, and Hamas, which controls the Gaza 
Strip, have so far been unsuccessful. 

   
  The talks, held in Cairo, were adjourned last week without agreement on 
the shape or agenda of a proposed unity government that would oversee the 
rebuilding of the Gaza Strip after Israel's offensive, as well as prepare for 
new elections. 

  Negotiations are expected to resume but big differences remain, including 
over demands by Fatah that Hamas agree to abide by interim peace agreements 
signed with Israel. Hamas has refused to make such a commitment. 

  The Islamist group, which beat Fatah in a 2006 Palestinian parliamentary 
election, is shunned by the United States and the European Union as a 
"terrorist" organization for refusing to renounce violence, recognize Israel 
and abide by interim agreements. 

  But some European states have limited contacts with the group and hold 
out the possibility of further engagement if the group, which seized control of 
the Gaza Strip in 2007 after routing Abbas's forces there, softens its stance 
on Israel. 

  Malki said European overtures could undermine the unity talks by giving 
Hamas the impression that "the international community, and especially the 
European Union, is ready to change its position towards Hamas", whether the 
group agrees to abide 
  by interim agreements or not. 

  "There wouldn't be any harm if (European states) talked to Hamas after we 
reach a reconciliation agreement and after Hamas joins the parties committed to 
the agreements," Malki said  
<<0.gif>><>

CiKEAS> 750 Surat Suara Caleg PKS dan Golkar Depok Ditemukan Sudah Tertandai

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
http://pemilu.detiknews.com/read/2009/03/24/005112/1104080/700/750-surat-suara-caleg-pks-dan-golkar-depok-ditemukan-sudah-tertandai

Selasa, 24/03/2009 00:51 WIB 

750 Surat Suara Caleg PKS dan Golkar Depok Ditemukan Sudah Tertandai 
Mega Putra Ratya - detikPemilu


Depok - Sebanyak 750 surat suara di Kecamatan Cimanggis, Depok ditemukan sudah 
tertandai. Tanda tersebut berupa garis tipis dengan warna merah yang terdapat 
pada caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nomor urut tiga atas nama Ma'mur 
Raskaman.

Surat suara yang sudah tertandai itu ditemukan oleh sukarelawan pelipat surat 
suara di kantor Kecamatan Cimanggis, Depok pada Sabtu (21/3/2009). Panitia 
Pemilihan Kecamatan (PPK) Cimanggis sudah menyatakan rusak pada ke 750 surat 
suara tersebut.

"Itu cuma tanda garis tipis saja, jadi bukan kesengajaan," kata Ketua Panitia 
Pemilihan Kecamatan (PPK) Cimanggis Supriyadi kepada wartawan di Kantor Camat 
Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Senin (23/3/2009).

Atas penemuan tersebut pihaknya telah melaporkan surat suara yang rusak itu ke 
Panwaslu dan Kepolisian. "Kita sudah klarifikasi dan tidak ada indikasi 
kesengajaan," pungkasnya.

Sementara Ketua DPD PKS Depok, Mujtahid Rahman Yadi mengatakan bahwa pihaknya 
merasa dirugikan dengan kasus surat suara yang sudah tertandai ini.

"Kita dirugikan seolah-olah PKS yang bikin," jelas Mujtahid saat ditemui 
wartawan di kantor DPD PKS, Jl Margonda Raya, Depok, Senin (23/3/2009).

Mujtahid menambahkan apabila kesalahan muncul dari percetakan, maka pihaknya 
meminta Panwaslu untuk menindaklanjuti.

"Kita akan klarifikasi mengenai permasalahn ini ke Panwaslu dan KPUD Depok," 
tandasnya.

Dari 750 surat suara yang tertandai, 25 surat suara terdapat pada caleg Golkar 
yang dengan tanda warna biru, sedangkan sisanya ada pada caleg PKS  dengan 
tanda warna merah.
( mpr / anw ) 



CiKEAS> Bung Karno Jadi Korban Ganefo dan Conefo Akibat Ditipu Arab

2009-03-23 Terurut Topik Hafsah Salim
Bung Karno Jadi Korban Ganefo dan Conefo Akibat Ditipu Arab

Arab tetap Arab, sejak zaman jahiliah memang mendominasi dunia tipu menipu.  
Tetapi menipu itu bukanlah kepandaian melainkan karena tidak punya kepandaian.

Bung Karno keluar dari PBB karena janji bohong Arab dan Islam, namun terlambat 
menyadarinya, devisa habis, harga diri di-injak2, rakyat dan pendukungnya 
dijagal ber-juta2 dan mayat2nya memenuhi semua sungai2 dan kali2 diseluruh Jawa.

> "tawangalun"  wrote:
> Makane Bung Karna itu walaupun Nasionalist
> dia menolak Israel di Asian Game ke-4 di
> Jakarta.


Bung Karno sudah jelas melakukan kesalahan, dia memang menolak Israel masuk ke 
Asian Games di Jakarta, akibatnya rekor2 Asian Games di Jakarta yang dipecahkan 
oleh Sarengat tidak diakui dunia Internasional.

Sebetulnya bukan maksud Bung Karno ingin menolak Israel, karena Indonesia 
termasuk Bung Karno enggak ada urusan apapun dengan Israel.  Justru penolakan 
terhadap Israel itu sebenarnya strategi politik untuk membujuk negara2 Arab dan 
Islam agar mendukung rencana Bung Karno dalam membubarkan Olympiade.  Caranya 
Bung Karno dibantu Cina waktu itu menghamburkan uang untuk pesta olah raga 
Ganefo yang direncanakan untuk memboikot Olympiade.

Negara2 Arab dan Islam berjanji akan mensukseskan Ganefo dan akan keluar dari 
IOC tapi dengan syarat Bung Karno menolak dan mengisolasi Israel.

Demikian juga dengan Cina, mereka berjanji membantu dana dan fasilitas alat2 
olah raga untuk suksesnya Ganefo, tapi juga dengan Syarat yaitu menolak 
masuknya Taiwan dalam Asian Games.

Karena kemakan janji, atau tertipu janji2 Arab itu, akhirnya Bung Karno yang 
sangat ambisius itu mengikuti permintaan mereka.

Akhirnya Israel dan Taiwan ditolak berpartisipasi dalam Asian Games di Jakarta 
yang mengakibatkan semua prestasi yang dihasilkan dalam Asian Games di Jakarta 
dianulir, tidak diakui sehingga nama Indonesia dalam prestasi Olah raga tidak 
menonjol sama sekali.

Celakanya, janji2 Arab itu ternyata bohong, padahal mereka janji akan memboikot 
Olympiade dan akan mesukseskan Ganefo tapi justru sebaliknya semua negara2 Arab 
dan Islam justru mengirimkan atlit2 mereka yang kelas satu ke Olympic Games, 
dan tidak mengirimkan atlit2 ke Ganefo sehingga bukan Olympiade-nya yang 
diboikot oleh Arab dan Islam ini melainkan Ganefonya yang diboikot sehingga 
arena pertandingan cuma terisi oleh atlit2 Cina dan Indonesia saja dalam 
berbagi Medali2 itu.

Namun negara2 seperti Mesir yang katanya sahabat dengan RI yaitu presiden Gamal 
Abdul Nasser, masih juga mengirimkan atlit2 tingkat juara2 keluarahan disana 
sedangkan atlit2 kelas satu mereka tetap bersaing merebut medali2 di Olympiade.

Bung Karno betul2 kenyang ditipu oleh Arab2 Islam diseluruh dunia, duit habis 
yang tinggal cuma hutang, janji Arab mau bantu dana buat Ganefo tidak pernah 
dikirimkan.  Padahal untuk membujuk negara2 Arab Islam itu saja perlu 
menghabiskan uang rakyat hingga rakyat disuruh mengencangkan ikat pinggang demi 
kebanggaan Ganefo.

Demikianlah Ganefo benar2 memalukan, dan Bung Karno juga benar2 malu.  
Subandrio yang memimpin team Safari untuk membujuk negara2 Afrika dan Arab 
semula yakin kalo mereka akan benar2 setia kepada janji2nya.  Ternyata meskipun 
Indonesia sudah banyak berkorban untuk mereka, justru mereka menghancurkan 
mimpi Bung Karno dengan membebani hutang2 yang tak kuat dibayar rakyat kita 
waktu itu.

Pengkhianatan negara2 Arab bukan cuma di Ganefo, Indonesia waktu itu oleh Bung 
Karno setelah berembuk dengan negara2 Arab semuanya kompak mau keluar dari PBB, 
bubarkan PBB bangun Conefo yaitu Konperensi New Emerging Forces.

Pada hari D, Bung Karno berpidato dimuka rakyat Amerika disidang Dewan Keamanan 
PBB, beliau mengajak semua negara2 Asia, Afrika, dan Amerika latin untuk sama2 
keluar dari PBB dan mendirikan Conefo yang pusatnya di Jakarta.  Tempik sorak 
gemuruh se-olah2 langit di Amerika ambruk.  Semua menyatakan mendukung Bung 
Karno, dan Bung Karno bersumpah serapah dimuka podium Dewan Keamanan PBB 
menyatakan kami negara Republic Indonesia dengan ini menyatakan keluar dari 
United Nation.  Dibawah tempik sorak orang2 Arab dan Islam Bung Karno langsung 
balik kembali ketanah air yang disambut massa PKI dan NU yang semuanya 
mengibar-ngibarkan sang saka dengan penuh kebanggaan se-olah2 kemenangan sudah 
ditangan.

Ternyata apes lagi, Indonesia keluar dari PBB, tapi arab2 itu enggak ada 
satupun yang keluar malah makin lekat dengan PBB hingga detik ini.

Bung Karno betul2 bermuka gedek, dibikin malu habis2an, muka dicuci dengan 
lumpur masih diguyur ketawa ketiwi oleh orang2 Arab diluar negeri.  Setiap 
ketemu orang Indonesia si Arab mengacungkan jempolnya tinggi2, tapi mendadak 
jempolnya dibalikan nukik kebawah sambil ketawa ter-bahak2.

Bagaimana dengan Cina???  Cina memang ditolak untuk jadi anggauta PBB meskipun 
demikian setiap tahun Cina itu masih terus saja mendaftarkan diri, sampai 
akhirnya mereka diterima di PBB sementa

CiKEAS> Raucous Indonesia rolls to the polls

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/KC24Ae01.html

Mar 24, 2009 

Raucous Indonesia rolls to the polls
By Patrick Guntensperger 


JAKARTA - With its crumbling infrastructure, lack of a reliable mass transit 
system, and labyrinthine urban geography, Indonesia's capital of Jakarta was 
already plagued with some of the worst traffic conditions in the world. As 
political parties' roll out their spirited campaigns ahead of next month's 
legislative elections, Jakartans are girding themselves for more gridlock. 

The campaigns are an emerging democratic ritual that seem to assume the greater 
inconvenience inflicted on voters, the more electoral support a candidate will 
win. 

The election campaigns, which are characterized by raucous rallies, corteges of 
motorcyclists bearing party banners and lively speeches given by candidates' 
supporters, are failing to address the nation's substantive policy issues. The 
politics of personality and pomp are among the signs of Indonesia's political 
immaturity, despite nearly a decade of democratic rule and process. 

For the country's 38 national political parties, campaigns are a combination of 
an extended party and an opportunity to make some money. In an effort to 
bolster their apparent grassroots popularity, parties routinely hand out party 
T-shirts along with an envelope containing Rp20,000 (US$17.50) to those who are 
willing to chant the party slogan, brave the ire of frustrated commuters, and 
wave flags in the windscreens of gridlocked vehicles. Savvy campaigners can 
attend several of these events in a single day, if several parties have 
"impromptu" rallies scheduled. 

These events are also the venues where the terms and conditions of traditional 
vote-buying are laid out by campaigners. Election monitors in the past have 
noted that while accepting money to vote for a particular candidate is 
commonplace, vote-buying has had little impact on the actual electoral outcome, 
as voters sometimes accept money from different candidates and trust the 
privacy of the voting booth to cast their ballots as they see fit. 

This year, however, the proliferation of communications technology has added a 
new wrinkle to the process. At certain key polls, vote-buyers are expected to 
provide bribed voters with a cellphone or digital camera to take into the 
polling station and will only pay when the image of a correctly filled out 
ballot is displayed. One political organizer was heard by this correspondent 
lamenting that such steps were necessary "to keep people honest". 

The incumbent President Susilo Bambang Yudhoyono's Democrat Party kicked off 
its campaign on March 20. With nearly 90% of the population adhering to Islam, 
Fridays always generate appalling traffic conditions in Jakarta, as literally 
millions of the faithful attempt to head to mosques for afternoon prayers. This 
past Friday, the Democrat Party held its first major rally at Bung Karno 
Stadium in Senayan in Central Jakarta, adding to the human crush. 

The rally, at which several of the country's most popular bands performed and 
attracted a crowd estimated at over 100,000 people, plunged the surrounding 
area into complete gridlock and chaos. This was despite the fact Yudhoyono, who 
has cut two albums of saccharine love songs, failed to croon on stage. The 
Democrat Party was not restricted to the stadium, however. At other key traffic 
bottlenecks, groups of several dozen motorcyclists, often two or three per 
vehicle, blitzed the stationary cars - their tiny motors revving - waving 
banners and chanting "SBY", as the president is popularly known. 

His rallies were not the only ones. The Prosperous Justice Party (PKS), lacking 
the campaign resources of the Democrat party, aimed to maximize its impact on 
Friday by staging five smaller rallies scattered at strategic locations 
throughout the capital city, rather than at one big-bang venue. 

Although little of substance was said at any of the rallies this correspondent 
attended, the theater was not contained to the usual musical acts, dangdut 
performances and traditional dancing. PKS legislator Rama Pratama, recently 
accused of receiving bribes in a case involving the construction of 
infrastructure projects in Eastern Indonesia, was quoted saying, "The PKS 
lawyers and I will fight for our party's dignity. Corrupt officials do not like 
the PKS because our party is clean!" 

Both the chaos and entertainment value of the campaigns are expected to 
snowball over the next few months, as other big parties and their potential 
presidential leaders bring their respective road shows from the hinterlands 
toward Jakarta, the brass ring of Indonesian politics. As they do, the traffic 
situation in the capital and party's environmental credentials are both 
expected to deteriorate as the presidential election season kicks into full 
gear. 

Bung Karno Stadium, where the Democrat Party's first major rally was held, was 
left with the detri

CiKEAS> Sriwijaya Air Mendarat Darurat di Batam

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
http://www.gatra.com/artikel.php?id=124245


Sriwijaya Air Mendarat Darurat di Batam

Batam, 23 Maret 2009 10:20
Pesawat Boeing 737-200 Sriwijaya Air SJ-039 berpenumpang 116 orang, mendarat 
darurat di Bandara Hang Nadim, Batam, Senin, sekitar pukul 07.58 WIB.

Salah seorang penumpang, Dian Nusa, mengatakan, pesawat berangkat dari 
Tanjungpinang, ibukota Kepulauan Riau ke Jakarta, pukul 07.31, tetapi setelah 
sekitar delapan menit di udara terdengar seperti suara ledakan.

Para penumpang pesawat yang dikemudikan Kapten Pilot Terry itu, sampai pukul 
10.00 masih menunggu kepastian, apakah penerbangan dilanjutkan hari ini juga 
atau dibatalkan.

Petugas makapai penerbangan maupun pilot pesawat itu belum dapat dikonfirmasi 
mengenai penyebab pendaratan darurat. Tetapi beberapa sumber menyebutkan ada 
kerusakan pada mesin sebelah kiri. [TMA, Ant] 

CiKEAS> Seminggu Kampanye Terbuka, Obral Janji Masih Mendominasi

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
http://pemilu.detiknews.com/read/2009/03/24/044145/1104094/700/seminggu-kampanye-terbuka-obral-janji-masih-mendominasi

Selasa, 24/03/2009 04:41 WIB 


Seminggu Kampanye Terbuka, Obral Janji Masih Mendominasi 
Anwar Khumaini - detikPemilu


Jakarta - Kampanye rapat umum sudah berlangsung dari 16 Maret lalu. Selama 
sepekan, partai politik (parpol) berlomba-lomba mencari simpati calon pemilih 
dengan cara konvensional: mengobral janji-janji.

Janji-janji yang tidak disertai dengan penyelesaian yang konkret dianggap tidak 
akan berhasil. Apalagi janji yang diucapkan hanya bersifat untuk menyerang 
pihak lawan. 

"Janji-janji yang mereka ucapkan tidak mengena. Oleh karena janji-janji itu 
tidak memenuhi harapan rakyat. Tidak disertai dengan cara-cara pencapaian," 
ujar pengamat politik Arbi Sanit kepada detikcom, Senin (23/3/2009) malam.

Seharusnya dalam berkampanye, kata Arbi Sanit, para caleg atau pun petinggi 
parpol harus memberikan sulusi cerdas bagaimana cara mencapai janji itu. Jadi 
tidak asal janji sana janji sini. "Harus ada cara mewujudkan," pinta Arbi.

Pria yang sering menguncir rambutnya ini juga menyoroti janji parpol dalam 
kampanye terbuka seminggu ini tidak memiliki mandat. Ini disebabkan karena 
mereka yang mengobral janji tersebut bukan mayoritas, dan hanya memiliki suara 
kecil. Jadi mustahil janji-janji mereka akan terwujud nantinya.

"Artinya janji itu diberikan oleh partai-partai yang jumlah pemilihnya kecil. 
Tidak ada mayoritas, tidak didukung oleh partai mayoritas. Oleh karena itu dia 
tidak punya mandat," jelas Arbi. 

"Jadi kampanye selama ini tidak punya substansi yang jelas, hanya hiasan-hiasan 
dan wacana saja. Hiasan demokrasi saja," pungkas Arbi.
( anw / did ) 




CiKEAS> Earth is running dry and Istanbul water consensus aims to stop it

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=4§ion=0&article=120631&d=23&m=3&y=2009

Monday 23 March 2009 (27 Rabi` al-Awwal 1430)
   
 

  Earth is running dry and Istanbul water consensus aims to stop it
  Richard Ingham I AFP
 

  ISTANBUL: A seven-day meeting on the world's water crunch ended yesterday 
with a pledge by more than 100 countries to strive for clean water and 
sanitation for billions in need and fight drought and flood.

  The declaration, coinciding with World Water Day, was issued at the end 
of a three-day ministerial meeting, climaxing the biggest-ever conference on 
the planet's freshwater crisis.

  "The world is facing rapid and unprecedented global changes, including 
population growth, migration, urbanization, climate change, desertification, 
drought, degradation and land use, economic and diet changes," the statement 
said.

  It set out a roster of nonbinding recommendations, including greater 
cooperation to ease disputes over water, measures to address floods and water 
scarcity, better management of resources and curbing pollution of rivers, lakes 
and aquifers.

  Some countries tried to beef up the statement so that it recognized 
access to safe drinking water and sanitation as "a basic human right," rather 
than a "basic human need," which was the final text.

  Around 20 dissenting countries signed on to a separate statement to spell 
out their position after the conference's close. A Venezuelan delegate said 
they included Bangladesh, South Africa and Spain.

  The textual difference, which has political and legal ramifications, is 
being debated under the UN Convention on Human Rights. Numerous countries, led 
by Latin America, have already enshrined access to water as a right in their 
constitution. The World Water Forum is held every three years, and has gained 
in importance as a meeting place for debating the globe's amplifying problems 
of freshwater.

  At least 25,000 policymakers, water specialists and grassroots workers 
took part in this year's event, a record attendance.

  Campaigners representing the rural poor, the environment and organized 
labor on Saturday attacked the forum as a vehicle for water privatization. "We 
demand that the allocation of water be decided in an open, transparent and 
democratic forum rather than in a trade show for the world's large 
corporations," said Maude Barlow, senior adviser to the president of the UN 
General Assembly.

  The forum is staged by the World Water Council, a French-based 
organization whose funding comes in large part from the water industry.

  Providing access to drinking water and sewerage, conserving resources and 
building reservoirs and dikes to cope with water stress and water excess would 
cost rich countries alone around $200 billion per year, according to estimates.

  "Mobilizing the resources ... is likely to be one of the greatest 
challenges we face," said US delegate Alonzo Fulgham.

  The ministers said they would "promote effective use of financial 
resources from all sources" but did not state a preference for whether water 
should be in public or private hands.

  This is a thorny issue, because campaign groups say utilities that are in 
private hands ramp up tariffs, hitting the poor especially.

  However, the ministers said they "acknowledge" that the costs of 
recovering water investment had to be "fair, equitable and sustainable." Around 
880 million people do not have access to decent sources of drinking water, 
while 2.5 billion people do not have access to proper sanitation, the 
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) said in its latest 
report.

  By 2030, the number of people living under severe water stress is 
expected to rise to 3.9 billion, a tally that does not include the impacts of 
global warming, according to the OECD report.

  The world's current population of more than 6.5 billion is growing at the 
rate of 80 million a year. By 2050, there is expected to be nine billion people.

  Feeding them - and growing crops for biofuels - will spur even greater 
demands from agriculture, which already takes up 70 percent of available 
freshwater.
 



CiKEAS> American Capitalism Besieged

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2009/03/22/AR2009032201507.html?wpisrc=newsletter&wpisrc=newsletter&wpisrc=newsletter

American Capitalism Besieged
By Robert J. Samuelson
Monday, March 23, 2009; Page A15 

"Can capitalism survive? No. I do not think it can." -- Joseph Schumpeter, 1942 

The story of American capitalism is, among other things, a love-hate 
relationship. We go through cycles of self-congratulation, revulsion and 
revision. Just when the latest onset of revulsion and revision began is 
unclear. Was it when Lehman Brothers collapsed? Or when General Motors pleaded 
for federal subsidies? Or now, when AIG's bonuses stir outrage? No matter. 
Capitalism is under siege, its future unclear. 

Schumpeter, one of the 20th century's eminent economists, believed that 
capitalism sowed the seeds of its own destruction. Its chief virtue was 
long-term -- the capacity to increase wealth and living standards. But 
short-term politics would fixate on its flaws -- instability, unemployment, 
inequality. Capitalist prosperity also created an oppositional class of 
"intellectuals" who would nurture popular discontents and disparage values 
(self-enrichment, risk-taking) necessary for economic success. 

Almost everything about Schumpeter's diagnosis rings true, with the glaring 
exception of his conclusion. American capitalism has flourished despite being 
subjected to repeated restrictions by disgruntled legislators. Consider the 
transformation. In 1889, there was no antitrust law (1890), no corporate income 
tax (1909), no Securities and Exchange Commission (1934) and no Environmental 
Protection Agency (1970). 

We have subordinated unrestrained profit-seeking to other values. "We've 
gradually taken into account the external effects (of business) and brought 
them under control," says economist Robert Frank of Cornell University. 
External costs include: worker injuries from industrial accidents; monopoly 
power; financial manipulation; pollution. 

Great reform waves often proceed from scandals and hard times. The first 
discredits business; the second raises a clamor for action. Parallels with the 
past are eerie. "No one in 1928 thought that the head of the New York Stock 
Exchange would end up in Sing Sing (prison) in 1938," says historian Richard 
Tedlow of the Harvard Business School. That was Richard Whitney, convicted of 
defrauding his clients. Flash forward: Bernie Madoff, once head of Nasdaq and a 
member of the financial establishment, goes to the slammer, a confessed 
swindler. 

Some guesses about capitalism's evolution seem plausible. The financial 
industry -- banks, investment banks, hedge funds -- will shrink in 
significance. Regulation will tighten; required capital will rise. 
Profitability will fall. (Until recently, finance represented 30 percent or 
more of corporate profits, up from about 20 percent in the late 1970s.) More of 
the best and brightest will go elsewhere. 

But Schumpeter's question remains. Will capitalism lose its vitality? 
Successful capitalism presupposes three conditions: first, the legitimacy of 
the profit motive -- the ability to do well, even fabulously; second, 
widespread markets that mediate success and failure; and finally, a legal and 
political system that, aside from establishing property and contractual rights, 
also creates public acceptance. Note that the last condition modifies the first 
two, because government can -- through taxes, laws and regulations -- weaken 
the profit motive and interfere with markets. 

The central reason Schumpeter's prophecy remains unfulfilled is that U.S. 
capitalism -- not just companies, but a broader political process -- is 
enormously adaptable. It adjusts to evolving public values while maintaining 
adequate private incentives. Meanwhile, the striving character of American 
society supports an entrepreneurial culture and work ethic -- capitalism's 
building blocks. As for new regulations, many don't depress profitability 
because costs are passed along to consumers in higher prices. 

It's also wrong to pit government as always oppressing business. Just the 
opposite often holds. Government boosts business. 

Some New Deal reforms helped "by making risk more manageable," says Stanford 
historian David Kennedy. Deposit insurance ended old-fashioned bank panics. 
Mortgage guarantees aided a post-World War II housing boom. Homeownership rates 
skyrocketed from 44 percent in 1940 to 62 percent in 1960. Earlier, the federal 
government distributed 131 million acres of land grants from 1850 to 1872 to 
encourage railroads. Land, as well as bank charters and government contracts, 
often went to the well connected. Cronyism is sometimes capitalism's first 
cousin. 

Still, the present populist backlash may not end well. The parade of big 
companies to Washington for rescues, as well as the high-profile examples of 
unvarnished greed, has spawned understandable anger that could v,eer into 
destructiv

CiKEAS> Why Righties and Lefties? Scientists Have Hands Full.

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2009/03/22/AR2009032201663.html?wpisrc=newsletter

Why Righties and Lefties? Scientists Have Hands Full.
By David Brown
Washington Post Staff Writer 
Monday, March 23, 2009; Page A07 

Five of the last seven presidents have been left-handed. Ford, Reagan, Bush the 
elder, Clinton and now Obama (but not Carter or Bush the younger). 

This Story
  a.. Why Righties and Lefties? Scientists Have Hands Full.
  b.. The Lefty Advantage
So what does this mean in a world where only one out of every 10 people, 
roughly speaking, is a lefty? 

The answer is . . . nobody knows. It may be a fluke. But even if it isn't, 
exactly what left-handedness has to do with political skill, intelligence, 
popularity, family connections, wealth and luck -- all at play in our selection 
of national leaders -- is almost certainly a matter of subtle advantage, not 
one of dramatic benefit. 

What is clear is that "handedness" runs all through the animal world. 

Once thought to be uniquely human, some version of this attribute has been seen 
in chimpanzees, marmosets, cats, chickens, toads, mice, rats and almost 
certainly thousands of other species. It is present in animals that don't have 
hands (fish) and in some that don't have backbones (honeybees). 

In biology, this phenomenon is known as "lateralization." It is the preference 
for doing or perceiving things more with one side of the body than the other. 
It appears to be an important -- although perhaps not necessary -- consequence 
of having a brain. 

Like many structures in the body, the brain is "bilaterally symmetrical." It is 
made up of two halves -- called "hemispheres" -- divided by a plane that makes 
one the mirror image of the other. 

Lateralization saves space and, therefore, working capacity, by not requiring 
that both hemispheres do the same thing. It diminishes the chance of 
interference and confusion, which might arise if each side of the brain 
independently analyzed the same input from the environment and came up with its 
own decisions about what to do about it. It also allows the brain to sometimes 
do two things at once. 

"Any brain seems to lateralize if it can," said Lesley J. Rogers, a longtime 
researcher in the field who is an emerita professor at the University of New 
England in Australia. 

The brain's asymmetry is primarily in function, not structure (although careful 
measurement shows that certain regions are bigger on one side than the other in 
nearly everyone). The most dramatic example involves language. 

The ability to produce and comprehend language emanates from the left side of 
the brain in more than 95 percent of right-handed people and in about 70 
percent of left-handed ones. That difference is a big clue that the neural 
wiring -- and perhaps more subtle things -- may be different in lefties. 

Curiously, there is no anatomical "home" for handedness the way there is for 
language. For most voluntary movement, however, each side of the brain controls 
the opposite side of the body. A part of the right side of the brain drives the 
left arm and leg, and vice versa. Similarly, sensation, including vision, that 
is perceived on one side of the body is projected to the opposite side of the 
brain for processing. 

What determines whether a person is right- or left-handed is not really known, 
although it seems to be a combination of genes, environment and culture. 

About 27 percent of sons of left-handed parents are left-handed, compared with 
10 percent of sons of right-handed parents. However, about 20 percent of 
identical twins have different handedness. So genes count for something but not 
everything. 

Because left-handedness is more common in men than in women, many scientists 
have speculated that testosterone has something to do with it. Lots of research 
has been done (and more is underway) testing this hypothesis. 

The best evidence at the moment supports the idea that testosterone may "prune 
back" some of the fibers in the corpus callosum, the huge bundle of nerves that 
connects the right and left halves of the brain across the midline. That, in 
turn, may diminish traffic between the two hemispheres, enhancing 
lateralization of function. 

"The effect seems to be on the strength of lateralization, not on the 
direction," said Ton G.G. Groothuis, who is researching this effect at the 
University of Groningen in the Netherlands. He hastened to add that, as with 
all differences in lateralization, "the size of this effect is not very large." 

Prenatal effects are much clearer in chickens, where lateralization is largely 
determined by which eye is exposed to light coming through the shell during 
incubation. 

In most chick embryos, it's the right eye. That produces adult birds that are 
better at identifying food and prey using the right eye (with the information 
processed on the left side of the brain), and better at detecting predators and 
sexual advances us

CiKEAS> This Novena

2009-03-23 Terurut Topik Awal Anugerah





You  were chosen to receive this novena. 
      
       The moment you receive it,
   say : 
      
       Our  Father who art in heaven, hallowed be Thy  name, Thy kingdom come, 
Thy  will be done, on earth as it is in  heaven, give us this day our daily 
bread and forgive us our trespasses as we forgive those who trespass against us 
and lead us not into temptation, but deliver us from evil.  Amen.  
      
       GOD WANTED ME TO TELL YOU, It shall be well with you this coming year. 
      
       No matter how much your enemies try this year, they will not succeed. 
      
       You have been destined to make it and you shall surely achieve all your 
goals this year.  
      
   For all of 2009, all your agonies=20 will be diverted and victory and 
prosperity will be incoming in abundance. Today God has confirmed the end of 
your sufferings, sorrows and pain because HE that sits on the throne has 
remembered you. He has taken away the hardships and given you JOY. He will 
never let you down.  
   I knocked at heaven's door this morning, God asked me.. My child! What 
can I do for you? And I said,  
      
        ' Father, please protect and bless the person reading this message 
'  
      
       This is a Novena from Mother Theresa that started in 1952. 
       
       It has never been broken. Within 48 hours send 20 copies (Or as many as 
you can - God does know if you don't have 20 people to send it to.  It's the 
effort and intent that counts.) to family and friends. 
      
       This is a powerful Novena.  Couldn't hurt.  Can only help. 
      
       Please do not break it


FirmanMU itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah 
dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum hukumMU yang adil (Mazmur 
119:105 -106)
 
Your word is a lamp to my feet and a light for my path. I have taken an oath 
and confirmed it, that I will follow your righteous laws (Psalm 119: 105 - 106)


  

CiKEAS> Ketulusan

2009-03-23 Terurut Topik muhamad agus syafii

Ketulusan

By: agussyafii

Ada seorang kawan mulanya dia tidak percaya dengan orang berbuat baik dengan 
ketulusan, katanya itu hanya ada di reality show TV. Pandangan itu berubah 
disaat putra keduanya yang masih balita meninggal dua di Rumah sakit umum. 
Katanya, Disaat saya menggendong jenazah anak saya disamping kiri istri 
menangis terus sementara uang sudah habis nggak tau bagaimana mesti pulangnya.

Sampai kemudian dipintu gerbang rumah sakit ada seorang laki-laki muda 
memanggil-mangil saya, bapak ibu silahkan naik taxi. Pemuda itu mengantarkan 
kami sampai ke rumah bahkan ikut mensholatkan dan ikut mengantarkan ke 
pemakaman. Semua begitu berlalu dengan cepat sampai saya tersadar, .siapa nama 
lelaki muda itu? dan dimana tinggalnya? saya lupa mengucapkan terima kasih.

---
'Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu 
dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang 
zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki' QS. Ibrahim (14) : 27

Wassalam,
agussyafii

-
Kegiatan 'Amalia Cinta Rasul Bertempat di Rumah Amalia Jl. Subagyo Blok ii 1, 
no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG akan dilaksanakan 
pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009, Dari jam 8 pagi s.d 3 sore- Susunan 
Acara Amalia Cinta Rasul (ACR) sebagai berikut:
1. Ta'aruf (jam 8.00-9.00)
2. Aku Cinta Rasul (jam 9.00-10.00)
3. Meneladani Sifat Rasul (jam 10.00-12.00)
4. Istirahat-Sholat-Makan Siang (Jam 12.00-13.00)
5. Rasul Idolaku (Jam 13-15.00).




  


Re: CiKEAS> Menyembunyikan Kejahatan Dalam Mesjid Dianggap Bukan Jahat !!!

2009-03-23 Terurut Topik IrwanK
Sudah fitnah panjang lebar pula..
Gendeng koq gak sembuh", mus.. :-p

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com

Pada 23 Maret 2009 17:56, Hafsah Salim  menulis:

>   Menyembunyikan Kejahatan Dalam Mesjid Dianggap Bukan Jahat !!!
>
> Menyembunyikan hasil curian maupun barang2 terlarang didalam mesjid yang
> suci oleh pelakunya dirasakan paling aman. Akibatnya tidak bisa disalahkan
> kalo akhirnya mesjid ini digerebek polisi ataupun pasukan tentara yang
> mengejar pelaku kejahatan yang justru sering dilindungi dan berlindung
> didalam mesjid.
>
> Bolehlah dikatakan bukan salah mesjidnya tapi salah orangnya, namun polisi
> atau tentara yang menggerebeknya itu juga tidak bisa disalahkan karena
> memang tugasnya untuk mengamankan yang kadang2 terpaksa menembak para
> pelakunya maupun para pelindungnya, termasuk juga mereka yang meng-halang2i
> dengan alasan menjaga kesucian mesjid yang ternyata tidak suci ini.
>
> > "Sunny"  wrote:
> > Senin, 23 Maret 2009 , 12:21:00
> > Mengaku untuk membayar utang seorang
> > pria paruh baya, BS, 46, warga
> > Siantan nekat mencuri, mengaku
> > mengikuti Jamaah Tabligh sejak 2005
> > Celakanya, barang bukti hasil
> > kejahatannya malah ia simpan di
> > Masjid Pontianak. Pencuri Ditangkap
> > Korbannya ketika sedang mengambil
> > air wudu.
>


CiKEAS> Menyembunyikan Kejahatan Dalam Mesjid Dianggap Bukan Jahat !!!

2009-03-23 Terurut Topik Hafsah Salim
Menyembunyikan Kejahatan Dalam Mesjid Dianggap Bukan Jahat !!!
   
Menyembunyikan hasil curian maupun barang2 terlarang didalam mesjid yang suci 
oleh pelakunya dirasakan paling aman.  Akibatnya tidak bisa disalahkan kalo 
akhirnya mesjid ini digerebek polisi ataupun pasukan tentara yang mengejar 
pelaku kejahatan yang justru sering dilindungi dan berlindung didalam mesjid.

Bolehlah dikatakan bukan salah mesjidnya tapi salah orangnya, namun polisi atau 
tentara yang menggerebeknya itu juga tidak bisa disalahkan karena memang 
tugasnya untuk mengamankan yang kadang2 terpaksa menembak para pelakunya maupun 
para pelindungnya, termasuk juga mereka yang meng-halang2i dengan alasan 
menjaga kesucian mesjid yang ternyata tidak suci ini.


> "Sunny"  wrote:
> Senin, 23 Maret 2009 , 12:21:00
> Mengaku untuk membayar utang seorang
> pria paruh baya, BS, 46, warga
> Siantan nekat mencuri, mengaku
> mengikuti Jamaah Tabligh sejak 2005
> Celakanya, barang bukti hasil
> kejahatannya malah ia simpan di
> Masjid Pontianak. Pencuri Ditangkap
> Korbannya ketika sedang mengambil
> air wudu. 

http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=8829

Barang curian disimpan dimesjid, di Gaza malahan bomb dan roket disimpan 
dimesjid.  Kejadian begini bukan pertama kali, bukan hal yang luar biasa, jadi 
wajar2 saja kalo tentara Israel tidak bisa disalahkan, juga tidak bisa dilarang 
untuk menggeledah mesjid2, dan mereka yang melawan atau protes enggak salah 
kalo ditembak mati ditempat.  Dan korban2 yang mati ini memang korban2 sipil 
tapi memang seharusnya mati ditembak karena kalo tidak malah tentara Israel 
itulah yang mati ketembak.

Demikianlah, korban2 Gaza itu 99% mereka yang berpartisipasi menyimpan barang 
curian, berpartisipasi menyimpan senjata api, berpartisipasi menyimpan roket2, 
berpartisipasi menyimpan bomb2 dan diantara mereka justru banyak anak2 dan 
wanita2.

Mereka ditembak mati bukan karena mereka Islam, bukan karena mereka anak2, 
bukan karena mereka wanita, bukan juga karena mereka sipil tetapi karena mereka 
memang merupakan bagian dari pasukan terror yang menterror kedaulatan Israel.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






CiKEAS> Re: Pencuri Ditangkap Korbannya - BB disimpan di Masjid

2009-03-23 Terurut Topik Hafsah Salim
> "Sunny"  wrote:
> Senin, 23 Maret 2009 , 12:21:00
> Mengaku untuk membayar utang seorang
> pria paruh baya, BS, 46, warga
> Siantan nekat mencuri, mengaku
> mengikuti Jamaah Tabligh sejak 2005
> Celakanya, barang bukti hasil
> kejahatannya malah ia simpan di
> Masjid Pontianak. Pencuri Ditangkap
> Korbannya ketika sedang mengambil
> air wudu. 

http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=8829

Barang curian disimpan dimesjid, di Gaza malahan bomb dan roket disimpan 
dimesjid.  Kejadian begini bukan pertama kali, bukan hal yang luar biasa, jadi 
wajar2 saja kalo tentara Israel tidak bisa disalahkan, juga tidak bisa dilarang 
untuk menggeledah mesjid2, dan mereka yang melawan atau protes enggak salah 
kalo ditembak mati ditempat.  Dan korban2 yang mati ini memang korban2 sipil 
tapi memang seharusnya mati ditembak karena kalo tidak malah tentara Israel 
itulah yang mati ketembak.

Demikianlah, korban2 Gaza itu 99% mereka yang berpartisipasi menyimpan barang 
curian, berpartisipasi menyimpan senjata api, berpartisipasi menyimpan roket2, 
berpartisipasi menyimpan bomb2 dan diantara mereka justru banyak anak2 dan 
wanita2.

Mereka ditembak mati bukan karena mereka Islam, bukan karena mereka anak2, 
bukan karena mereka wanita, bukan juga karena mereka sipil tetapi karena mereka 
memang merupakan bagian dari pasukan terror yang menterror kedaulatan Israel.

Ny. Muslim binti Muskitawati.












--- In CIKEAS@yahoogroups.com, "Sunny"  wrote:
>
> http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=8829
> 
> Senin, 23 Maret 2009 , 12:21:00
> 
> 
> Pencuri Ditangkap Korbannya - BB disimpan di Masjid
> 
> 
> Pontianak, Mengaku untuk membayar utang seorang pria paruh baya, BS, 46, 
> warga Siantan nekat mencuri. Celakanya, barang bukti hasil kejahatannya malah 
> ia simpan di Masjid. Alhasil BS, pun kemudian ditangkap korbannya sendiri, 
> Solihin, 45, warga Paris II. BS, ditangkap Solihin, Minggu (22/3) sekitar 
> pukul 10.00 di Masjid Kuba Paris II ketika sedang mengambil air wudu. Melihat 
> pelaku, korban pun langsung menghampiri dan sempat memarahi BS. 
> 
> Tak mau lama ribut di masjid, akhirnya Solihin menggelandang tersangka ke 
> Mapolsekta Pontianak Selatan. "Saya sudah bilang ke pak haji (korban, red) 
> saya minta maaf. Tapi belum saya jelaskan dia marah-marah dan langsung 
> mengajak saya ke polisi, jadi saya pun ikut," kata BS. Dikatakan BS, puluhan 
> potong pakaian itu ia ambil dari toko pakaian milik Solihin, Sabtu (21/3) 
> sekitar pukul 11.00. Ia mengaku ketika itu tak seorangpun di dalam toko 
> sehingga dengan leluasa BS, mencuri baju koko. Ia mengaku rencannya pakain 
> tersebut akan ia jual ke teman-temannya yang lain. Pria yang mengaku 
> mengikuti Jamaah Tabligh sejak 2005 tersebut mengaku baru pertama kali 
> mencuri. "Pak Haji waktu itu sedang pergi, jadi yang tinggal hanya 
> karyawannya saja. 
> 
> Tapi saat saya masuk karyawannya juga ndak ada.," akunya. BS, juga mengaku 
> telah lama mengenal korban. Ketika ditangkap ia juga sempat meminta maaf 
> kepada Solihin dan bersedia mengganti kerugian korban. Tapi tampaknya korban 
> enggan dan nekat mempolisikannya. "Rencananya kalau ikan saya yang di tambak 
> laku, saya mau bayar. Saya juga menyesal telah mencuri," ungkapnya. Dari 
> laporan yang dibuat korban di Mapolsekta Pontianak Selatan, ternyata BS, 
> bukan hanya mencuri pakaian, tapi juga uang dan barang-barang lainnya. 
> Berdasarkan laporan korban, BS, telah mencuri baju koko 40 lembar, celana 40 
> lembar, buku, minyak wangi dan uang Rp 2,5 juta. Diperkirakan korban merugi 
> sekitar Rp 10 juta. (KiA
>




CiKEAS> Re: Pencuri Ditangkap Korbannya - BB disimpan di Masjid

2009-03-23 Terurut Topik Hafsah Salim
Barang curian disimpan dimesjid, di Gaza malahan bomb dan roket disimpan 
dimesjid.  Kejadian begini bukan pertama kali, bukan hal yang luar biasa, jadi 
wajar2 saja kalo tentara Israel tidak bisa disalahkan, juga tidak bisa dilarang 
untuk menggeledah mesjid2, dan mereka yang melawan atau protes enggak salah 
kalo ditembak mati ditempat.  Dan korban2 yang mati ini memang korban2 sipil 
tapi memang seharusnya mati ditembak karena kalo tidak malah tentara Israel 
itulah yang mati ketembak.

Demikianlah, korban2 Gaza itu 99% mereka yang berpartisipasi menyimpan barang 
curian, berpartisipasi menyimpan senjata api, berpartisipasi menyimpan roket2, 
berpartisipasi menyimpan bomb2 dan diantara mereka justru banyak anak2 dan 
wanita2.

Mereka ditembak mati bukan karena mereka Islam, bukan karena mereka anak2, 
bukan karena mereka wanita, bukan juga karena mereka sipil tetapi karena mereka 
memang merupakan bagian dari pasukan terror yang menterror kedaulatan Israel.

Ny. Muslim binti Muskitawati.












--- In CIKEAS@yahoogroups.com, "Sunny"  wrote:
>
> http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=8829
> 
> Senin, 23 Maret 2009 , 12:21:00
> 
> 
> Pencuri Ditangkap Korbannya - BB disimpan di Masjid
> 
> 
> Pontianak, Mengaku untuk membayar utang seorang pria paruh baya, BS, 46, 
> warga Siantan nekat mencuri. Celakanya, barang bukti hasil kejahatannya malah 
> ia simpan di Masjid. Alhasil BS, pun kemudian ditangkap korbannya sendiri, 
> Solihin, 45, warga Paris II. BS, ditangkap Solihin, Minggu (22/3) sekitar 
> pukul 10.00 di Masjid Kuba Paris II ketika sedang mengambil air wudu. Melihat 
> pelaku, korban pun langsung menghampiri dan sempat memarahi BS. 
> 
> Tak mau lama ribut di masjid, akhirnya Solihin menggelandang tersangka ke 
> Mapolsekta Pontianak Selatan. "Saya sudah bilang ke pak haji (korban, red) 
> saya minta maaf. Tapi belum saya jelaskan dia marah-marah dan langsung 
> mengajak saya ke polisi, jadi saya pun ikut," kata BS. Dikatakan BS, puluhan 
> potong pakaian itu ia ambil dari toko pakaian milik Solihin, Sabtu (21/3) 
> sekitar pukul 11.00. Ia mengaku ketika itu tak seorangpun di dalam toko 
> sehingga dengan leluasa BS, mencuri baju koko. Ia mengaku rencannya pakain 
> tersebut akan ia jual ke teman-temannya yang lain. Pria yang mengaku 
> mengikuti Jamaah Tabligh sejak 2005 tersebut mengaku baru pertama kali 
> mencuri. "Pak Haji waktu itu sedang pergi, jadi yang tinggal hanya 
> karyawannya saja. 
> 
> Tapi saat saya masuk karyawannya juga ndak ada.," akunya. BS, juga mengaku 
> telah lama mengenal korban. Ketika ditangkap ia juga sempat meminta maaf 
> kepada Solihin dan bersedia mengganti kerugian korban. Tapi tampaknya korban 
> enggan dan nekat mempolisikannya. "Rencananya kalau ikan saya yang di tambak 
> laku, saya mau bayar. Saya juga menyesal telah mencuri," ungkapnya. Dari 
> laporan yang dibuat korban di Mapolsekta Pontianak Selatan, ternyata BS, 
> bukan hanya mencuri pakaian, tapi juga uang dan barang-barang lainnya. 
> Berdasarkan laporan korban, BS, telah mencuri baju koko 40 lembar, celana 40 
> lembar, buku, minyak wangi dan uang Rp 2,5 juta. Diperkirakan korban merugi 
> sekitar Rp 10 juta. (KiA
>




CiKEAS> Re: Stop `global warming`, jangan biarkan Indonesia `tenggelam`

2009-03-23 Terurut Topik Hafsah Salim
Resiko akibat Global Warming kemungkinan besar lebih dulu dialami oleh negara2 
Arab karena adanya rongga2 dibawah tanah akibat disedotnya minyak2 dalam jumlah 
yang besar dalam waktu ratusan tahun.

Rongga2 dibawah kerak bumi inilah yang akan anjlok dan kemudian air laut 
menggantikan mengisinya.

Dalam hal ini, negara2 maju sudah memprediksi dan mempersiapkan penanganannya. 
Karena kebanyakan negara2 minyak ini adalah negara2 Islam, kemungkinan besar 
mereka akan di evakuasi ke Indonesia.  Meskipun Indonesia juga menderita akibat 
Global Warming namun tidak separah negara2 di Timur Tengah.

Penduduk negara2 Islam ini sangat dibatasi untuk masuk ke negara2 maju karena 
mereka tidak bisa beradaptasi dengan dunia yang bukan Islam.

Meskipun mereka di evakuasi ke sesama negara Islam, bukanlah berarti bebas dari 
bencana kemanusiaan karena sudah diketahui umum bahwa sesama Islampun mereka 
akan saling membunuh.  Namun masalah ini bukan lagi tanggung jawab negara2 maju 
karena pertikaian internal itu bukan kewajiban negara2 maju untuk mengatasinya. 
 Negara2 maju hanya mencegah mereka untuk bermigrasi keluar dari wilayah yang 
sudah ditetapkan untuk mereka untuk mencegah terjadinya komplikasi dengan umat 
agama lainnya dibagian dunia luar dunia Islam.

Ny. Muslim binti Muskitawati.









--- In CIKEAS@yahoogroups.com, "Sunny"  wrote:
>
> Refleksi :  Rakyat  telah ditenggelamkan dalam kemiskinan dengan beban hutang 
> luarnegeri tujuh turunan oleh penguasa kleptokratik, kalau ditambah lagi 
> tengelam  alamiah  karena kuasa Illahi, apa yang bisa dibuat?  
> 
> http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=64123
> 
> 
> Stop `global warming`, jangan biarkan Indonesia `tenggelam`
>   Tanggal :  18 Mar 2009 
>   Sumber :  Harian Terbit 
> 
> 
> Oleh Tety Polmasari
> 
> 
> SAYA  terhenyak  saat Sesmenko Kesra,  Bapak  Indroyono  Soesilo, menegaskan  
> jika pada 2030 sekitar 2000 pulau di  Indonesia  akan tenggelam  gara-gara  
> global warming. Parahnya  lagi,  pada  2050 wilayah  Tanjung Priok, Ancol, 
> dan Pantai Indah Kapuk, juga  akan tenggelam gara-gara pemanasan global. 
> Ini masih 'lebih baik' karena Indonesia sebagai negara masih tetap ada, tapi 
> negara seperti Saint Lucia, Fiji dan negara- negara Bahama, akan hilang 
> gara-gara perubahan iklim yang banyak diakibatkan tangan-tangan manusia yang 
> tak bertanggung jawab. 
> 
> Saat ini saja pulau yang dimiliki Indonesia sekitar 17.480 pulau dari 17.504 
> pulau akibat naiknya air laut dan usaha penambangan. Ini berdasarkan data 
> yang dikeluarkan Departemen Kelautan dan Perikanan pimpinan Freddy Numberi. 
> 
> Membayangkan hal ini saja sudah membuat saya gemetar.  Bagaimana nasib anak 
> cucu penerus negeri berpenghuni 250 juta jiwa ini? Pemanasan global yang 
> mengakibatkan naiknya muka laut - yang bermuara pada perubahan iklim 
> khususnya di negara Indonesia, sungguh memiliki dampak yang sangat serius. 
> 
> Berdasarkan data, kenaikan suhu Bumi periode 1990 - 2005 antara 0.15 - 0.13 
> derajat Celcius, jika kondisi ini dibiarkan diprediksikan periode 2050 - 2070 
> suhu Bumi akan naik pada kisaran 4,2 derajat Celcius. Padahal Emil Salim, 
> pakar lingkungan kita, pernah menegaskan jika naik 2 derajat Celcius saja 
> maka kehidupan di Bumi akan bubar. 
> 
> Di saat atmosfer menghangat lapisan permukaan lautan juga akan menghangat 
> sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tingkat permukaan laut. Perlu 
> diketahui peningkatan tinggi muka air laut sekitar 30 perse berasal dari 
> pencairan es dan sisanya berasal dari pemuaian air akibat peningkatan 
> temperatur. 
> 
> Dampak yang dirasakan Indonesia jika tanpa ada upaya pencegahan maka akan 
> kehilangan 2.000 pulau karena air laut akan naik pada ketinggian 90 cm, 
> seperti yang diungkapkan Sesmenko Kesra, Indroyono Soesilo. (Di Jakarta saja 
> kenaikan permukaan air laut mencapai 5 - 8 milimeter tiap tahunnya). 
> 
> Kerusakan lingkungan, terutama akibat penambangan pasir laut dan abrasi 
> dianggap sebagai biang keladi lenyapnya secara fisik 26 pulau itu. Hilangnya 
> pulau-pulau ini sudah terasa sejak 8 tahun lalu, saat penambangan pasir laut 
> semakin marak. Adanya pemanasan global memunculkan kekhawatiran jumlah pulau 
> yang hilang diperkirakan semakin menjadi dengan adanya perubahan iklim. 
> 
> Efek rumah kaca juga menjadi penyumbang terjadinya pemanasan global. Jika 
> tidak diantisipasi, peneliti lingkungan hidup di Indonesia memperkirakan 
> naiknya permukaan air laut setinggi 60 cm pada 2070. Membuat penduduk pesisir 
> akan kehilangan tempat tinggalnya, dan hilangnya potensi industri pariwisata 
> bahari kita, bahkan punahnya keanekaragaman hayati dunia. 
> 
> "Ini jelas menjadi masalah serius bagi masa depan bangsa. 
> 
> Dalam 25 tahun ke depan, lebih dari 2000 pulau yang akan tenggelam. 
> Kehilangan asset 2.000 pulau akan luar biasa dampaknya yang berujung pada 
> penyempitan wilayah kedaulatan RI dan ini berarti menyimpang dari Konsep 
> Wawasan Nu

CiKEAS> Pencuri Ditangkap Korbannya - BB disimpan di Masjid

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=8829

Senin, 23 Maret 2009 , 12:21:00


Pencuri Ditangkap Korbannya - BB disimpan di Masjid


Pontianak, Mengaku untuk membayar utang seorang pria paruh baya, BS, 46, warga 
Siantan nekat mencuri. Celakanya, barang bukti hasil kejahatannya malah ia 
simpan di Masjid. Alhasil BS, pun kemudian ditangkap korbannya sendiri, 
Solihin, 45, warga Paris II. BS, ditangkap Solihin, Minggu (22/3) sekitar pukul 
10.00 di Masjid Kuba Paris II ketika sedang mengambil air wudu. Melihat pelaku, 
korban pun langsung menghampiri dan sempat memarahi BS. 

Tak mau lama ribut di masjid, akhirnya Solihin menggelandang tersangka ke 
Mapolsekta Pontianak Selatan. "Saya sudah bilang ke pak haji (korban, red) saya 
minta maaf. Tapi belum saya jelaskan dia marah-marah dan langsung mengajak saya 
ke polisi, jadi saya pun ikut," kata BS. Dikatakan BS, puluhan potong pakaian 
itu ia ambil dari toko pakaian milik Solihin, Sabtu (21/3) sekitar pukul 11.00. 
Ia mengaku ketika itu tak seorangpun di dalam toko sehingga dengan leluasa BS, 
mencuri baju koko. Ia mengaku rencannya pakain tersebut akan ia jual ke 
teman-temannya yang lain. Pria yang mengaku mengikuti Jamaah Tabligh sejak 2005 
tersebut mengaku baru pertama kali mencuri. "Pak Haji waktu itu sedang pergi, 
jadi yang tinggal hanya karyawannya saja. 

Tapi saat saya masuk karyawannya juga ndak ada.," akunya. BS, juga mengaku 
telah lama mengenal korban. Ketika ditangkap ia juga sempat meminta maaf kepada 
Solihin dan bersedia mengganti kerugian korban. Tapi tampaknya korban enggan 
dan nekat mempolisikannya. "Rencananya kalau ikan saya yang di tambak laku, 
saya mau bayar. Saya juga menyesal telah mencuri," ungkapnya. Dari laporan yang 
dibuat korban di Mapolsekta Pontianak Selatan, ternyata BS, bukan hanya mencuri 
pakaian, tapi juga uang dan barang-barang lainnya. Berdasarkan laporan korban, 
BS, telah mencuri baju koko 40 lembar, celana 40 lembar, buku, minyak wangi dan 
uang Rp 2,5 juta. Diperkirakan korban merugi sekitar Rp 10 juta. (KiA

CiKEAS> Stop `global warming`, jangan biarkan Indonesia `tenggelam`

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
Refleksi :  Rakyat  telah ditenggelamkan dalam kemiskinan dengan beban hutang 
luarnegeri tujuh turunan oleh penguasa kleptokratik, kalau ditambah lagi 
tengelam  alamiah  karena kuasa Illahi, apa yang bisa dibuat?  

http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=64123


Stop `global warming`, jangan biarkan Indonesia `tenggelam`
  Tanggal :  18 Mar 2009 
  Sumber :  Harian Terbit 


Oleh Tety Polmasari


SAYA  terhenyak  saat Sesmenko Kesra,  Bapak  Indroyono  Soesilo, menegaskan  
jika pada 2030 sekitar 2000 pulau di  Indonesia  akan tenggelam  gara-gara  
global warming. Parahnya  lagi,  pada  2050 wilayah  Tanjung Priok, Ancol, dan 
Pantai Indah Kapuk, juga  akan tenggelam gara-gara pemanasan global. 
Ini masih 'lebih baik' karena Indonesia sebagai negara masih tetap ada, tapi 
negara seperti Saint Lucia, Fiji dan negara- negara Bahama, akan hilang 
gara-gara perubahan iklim yang banyak diakibatkan tangan-tangan manusia yang 
tak bertanggung jawab. 

Saat ini saja pulau yang dimiliki Indonesia sekitar 17.480 pulau dari 17.504 
pulau akibat naiknya air laut dan usaha penambangan. Ini berdasarkan data yang 
dikeluarkan Departemen Kelautan dan Perikanan pimpinan Freddy Numberi. 

Membayangkan hal ini saja sudah membuat saya gemetar.  Bagaimana nasib anak 
cucu penerus negeri berpenghuni 250 juta jiwa ini? Pemanasan global yang 
mengakibatkan naiknya muka laut - yang bermuara pada perubahan iklim khususnya 
di negara Indonesia, sungguh memiliki dampak yang sangat serius. 

Berdasarkan data, kenaikan suhu Bumi periode 1990 - 2005 antara 0.15 - 0.13 
derajat Celcius, jika kondisi ini dibiarkan diprediksikan periode 2050 - 2070 
suhu Bumi akan naik pada kisaran 4,2 derajat Celcius. Padahal Emil Salim, pakar 
lingkungan kita, pernah menegaskan jika naik 2 derajat Celcius saja maka 
kehidupan di Bumi akan bubar. 

Di saat atmosfer menghangat lapisan permukaan lautan juga akan menghangat 
sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tingkat permukaan laut. Perlu 
diketahui peningkatan tinggi muka air laut sekitar 30 perse berasal dari 
pencairan es dan sisanya berasal dari pemuaian air akibat peningkatan 
temperatur. 

Dampak yang dirasakan Indonesia jika tanpa ada upaya pencegahan maka akan 
kehilangan 2.000 pulau karena air laut akan naik pada ketinggian 90 cm, seperti 
yang diungkapkan Sesmenko Kesra, Indroyono Soesilo. (Di Jakarta saja kenaikan 
permukaan air laut mencapai 5 - 8 milimeter tiap tahunnya). 

Kerusakan lingkungan, terutama akibat penambangan pasir laut dan abrasi 
dianggap sebagai biang keladi lenyapnya secara fisik 26 pulau itu. Hilangnya 
pulau-pulau ini sudah terasa sejak 8 tahun lalu, saat penambangan pasir laut 
semakin marak. Adanya pemanasan global memunculkan kekhawatiran jumlah pulau 
yang hilang diperkirakan semakin menjadi dengan adanya perubahan iklim. 

Efek rumah kaca juga menjadi penyumbang terjadinya pemanasan global. Jika tidak 
diantisipasi, peneliti lingkungan hidup di Indonesia memperkirakan naiknya 
permukaan air laut setinggi 60 cm pada 2070. Membuat penduduk pesisir akan 
kehilangan tempat tinggalnya, dan hilangnya potensi industri pariwisata bahari 
kita, bahkan punahnya keanekaragaman hayati dunia. 

"Ini jelas menjadi masalah serius bagi masa depan bangsa. 

Dalam 25 tahun ke depan, lebih dari 2000 pulau yang akan tenggelam. Kehilangan 
asset 2.000 pulau akan luar biasa dampaknya yang berujung pada penyempitan 
wilayah kedaulatan RI dan ini berarti menyimpang dari Konsep Wawasan 
Nusantara," tandasnya, saat memaparkan rencana menggelar World Ocean Conference 
(WOC) 2009 di Menada pada Mei 2009 sebagai upaya mempertegas kembali Indonesia 
sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. 

Pemanasan global yang membuat permukaan air laut naik juga akan menurunkan pH 
air laut. Setiap kenaikan 14 - 43 cm maka pH air laut akan turun dari 8,2 
menjadi 7,8. Keadaan ini akan berdampak serius karena dapat menghambat 
pertumbuhan yang akhirnya mematikan biota dan terumbu karang. Tentunya dampak 
ekonomisnya akan terasa sekali mengingat terjadinya pola perubahan habitat, 
migrasi dan populasi ikan serta hasil laut lainnya. Ini akan menjadi pukulan 
telak bagi perekonomian Indonesia! 

Perubahan Iklim juga dapat membuat satu miliar orang menjadi tuna wisma. Komisi 
PBB untuk Pengungsi (UNHCR) memperingatkan para ilmuwan dan politisi bahwa 
naiknya suhu udara, air laut, dan harga pangan digabungkan dengan berkurangnya 
air tawar, hasil panen, dan tanah subur bisa membawa malapetaka. Migrasi 
besar-besaran hingga satu miliar orang akan terpaksa dilakukan oleh mereka yang 
rumahnya terendam air, atau mereka yang tidak lagi memiliki makanan. Belum lagi 
merebaknya berbagai penyakit akibat global warming. 

Lantas apa yang harus kita perbuat untuk menyelamatkan negara kita (dan bumi) 
dari ancaman yang cukup 'mengerikan' itu? 

Departemen Kelautan dan Perikanan menyatakan perlindungan laut juga merupakan 
faktor penting dalam memperlambat perubahan iklim. Apalagi, te

CiKEAS> Kursus Menulis Narasi - Pantau (Angkatan VII)

2009-03-23 Terurut Topik Siti Nurrofiqoh

Dh,
Moderator, maaf numpang posting info. Terima kasih.

Kursus Menulis Narasi - Pantau

Angkatan VII

20 Mei – 12 Agustus 2009





”Kursus ini seperti pesawat antariksa
bagi saya, selalu membolak-balik antara 

kenyataan
dan penciptaan. Satu sisi, seorang penulis menciptakan sebuah karya seni, sisi
lain ada disiplin verifikasi yg terus menerus dibangun. Sungguh, ini seperti
sebuah energi candu yg menggairahkan dan saya menikmati dalam tiap
ketegangannya.” 

Danu Primanto, penulis & fotografer
lepas bermukim di Yogyakarta, peserta Kursus
Narasi Agustus 2008. 



 

“Salah
satu kelebihan dari Kursus Narasi Pantau adalah sebuah komunitas dan    
pertemanan
yang selalu menghidupkan motivasi untuk terus menulis. Kehadiran pengajar tamu
dari berbagai macam background
juga memberikan inspirasi tersendiri dan membuat saya kembali berfikir,
"Untuk apa saya menulis?" 

Sri Dewi
Sushanty
Konsultan junior bidang komunikasi, peserta kursus November 2008  

   

Kelas narasi ini juga telah menghadirkan
tokoh-tokoh penulis seperti Arief Budiman,
Bre Redana, Daoed Joesoef, Donald K Emmerson, Fadjroel Rahman, Jean Jacques
Kusni, Julia Suryakusuma, Putu Oka Sukanta, Riri Riza dan Samuel Mulia. 

   

KURSUS ini dirancang untuk orang yang ingin
belajar menulis panjang yang memikat sekaligus mendalam. Ia juga diperuntukkan 
bagi
mereka yang berminat menulis esai atau narasi. 





Ia mengedepankan
dasar-dasar etika jurnalisme serta belajar memahami mekanisme verifikasi, teknik
wawancara, riset, menganalisis struktur bacaan, bahasa,
penelusuran data serta editing. Ia menjadi landasan penting dalam belajar
menulis yang baik, mulai tulisan feature hingga narasi.

   

Pantau mulai menawarkan pengajaran genre ini pada media tahun 2001, setiap
semester sekali, selama dua minggu. Peserta maksimal 16 orang. Jumlah ini
dianggap optimal untuk sebuah metode pelatihan, yang berlangsung selama 12
hingga 16 sesi. Setiap sesi 90-menit diformat serius namun santai. Peserta bisa
berdiskusi langsung. Total, Pantau sudah mengadakan 16 kali kursus ini. Peserta
datang dari berbagai kota, dari Banda Aceh hingga
Jayapura, dari Pontianak hingga Kucing, dari Ende hingga Kupang. Alumninya, 
kini mulai
bermunculan. Ada yang menulis buku. Ada yang jadi pemimpin redaksi. Ada yang
sekolah lanjut.  

   

Pada 2006, paket semesteran tersebut ditambah
dengan paket empat bulan (lima bulan bila terpotong hari libur nasional). 
Kursus ini berlangsung di
Jakarta, mulai setiap Mei dan November. Pantau telah menyelenggarakan enam kali
kursus dengan total peserta 108 orang.  

   

Kursus juga terkadang diadakan di luar Jakarta berdasarkan permintaan. Di
Jakarta, kursus ini diikuti berbagai kalangan. Baik itu aktivis, pengacara,
dokter, dosen, mahasiswa, arsitek, pekerja pertambangan, NGO dan lain-lain.  

   



 Harapannya, merangsang peserta membuat tulisan yang dalam, memikat dan
analitis, enak dibaca dan mengalir. Cerita yang analitis dibutuhkan masyarakat
untuk mengambil sikap terhadap pokok masalah.



Kursus diadakan sebanyak 18 sesi dengan frekuensi pertemuan mingguan, setiap
Rabu malam pukul 19.00-21.00. Ini sengaja dibuat agar peserta punya waktu
mengendapkan materi belajar, membaca dan mengerjakan tugas.  Kelas ditekankan 
pada banyak latihan. Kelas
ini juga akan membicarakan karya-karya klasik nonfiksi Joseph Mitchell, Truman
Capote, John Hersey, Gay Talese dan Ryszard Kapuscinski serta Pham Xuan An dari
Saigon. 

Tugas akhir setiap peserta menulis sebuah narasi sekitar 5.000 kata. 


INSTRUKTUR

Andreas Harsono -- Wartawan Jakarta, anggota International Consortium of
Investigative Journalists. Pada 1999 mendapatkan Nieman Fellowship di
Universitas Harvard. Menyunting buku "Jurnalisme Sastrawi: Antologi
Liputan Mendalam dan Memikat." Kini menyelesaikan buku "From Sabang to Merauke: 
Debunking the Myth of Indonesian
Nationalism," yang membahas hubungan media dengan kekerasan etnik, agama
dan nasionalisme di Indonesia 
dan Timor Lorosae.

Budi Setiyono -- wartawan Jakarta , pernah
bekerja untuk Suara Merdeka (Semarang ) dan majalah Pantau ( Jakarta ). Dia 
co-editor
buku "Revolusi Belum Selesai" yang berisi kumpulan pidato politik
Presiden Soekarno serta "Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam
dan Memikat." Kini menyelesaikan buku soal penyair A.S. Dharta dari
Lembaga Kebudayaan Rakyat.


INSTRUKTUR TAMU

Martin Aleida -- seorang wartawan dan sastrawan, pernah menjadi wartawan
di beberapa media di antaranya majalah kebudayaan Zaman Baru (1963), Harian
Rakyat (1965), Majalah Tempo
(1971 – 1984) dan NHK Jepang (1984 –
1985). Ia juga menulis karya di antaranya, Malam Kelabu, Ilyana dan Aku, 1998
(kumpulan cerpen), Layang-layang Itu Tak Lagi Mengepak Tinggi-tinggi, 1998
(novelette), Leointin Dewangga, 2003 (kumpulan cerpen), Jamangilak Tak Pernah
Menangis, 2003 (novel). Ia mendapat penghargaan dari Pusat
Bahasa untuk kumpulan cerpen Leontin Dewangga, 2004 dan Do Karim, Aceh,
2005.

Maria Hartiningsih -- wartawan senior Harian Kompas, peraih ”Yap

CiKEAS> Mengubah Bencimu Menjadi Cinta

2009-03-23 Terurut Topik muhamad agus syafii
Mengubah Bencimu Menjadi Cinta 

By: agussyafii

Berteman dengan siapapun buat saya adalah sesuatu yang menggembirakan. Banyak 
mutiara hikmah yang berserakan dimanapun justru yang muncul dari orang-orang 
yang sederhana. Salah satunya penjual sate ayam. Awalnya saya mengenalnya 
dibulan suci ramadhan beberapa tahun yang lalu. Orang Madura ini baik dan 
ramah. Itulah yang membuat dagangan satenya menjadi ramai.

Pada suatu hari dia bertutur bahwa pada saat bulan tertentu seperti bulan 
ramadhan dirinya bisa kuwalahan melayani pembeli. Sampai dia mengajak sanak 
saudaranya ikut membantunya berjualan, termasuk bapaknya sendiri. Katanya, pada 
satu sore para sudah banyak pembeli yang mengantri. Bapak dan saudara-saudara 
sibuk melayani sementara dirinya pulang untuk mengambil lontong dan sate ayam
 dirumah.

Sekembali
 ke warung dan pembeli sudah mulai berkurang. Adzan maghrib berkumandang. Sang 
bapak menghampiri dirinya dan mengatakan kalau kotak uang penjualan hari ini 
telah hilang diambil orang. Sebagai gantinya bapaknya bersedia bekerja selama 
ramadhan tidak usah
digaji.

Hari telah berlalu, seminggu kemudian. Abis jelang adzan maghrib ada seorang 
pemuda pesan sate ayam beserta lontong. Bapaknya langsung melayaninya. Orang 
itu dilayani dengan istimewa, membuat anaknya menjadi heran, kenapa bapak 
memperlakukan dia sangat istimewa. Mulai dari membakarkan sate, menyiapkan 
lontongnya, teh hangatnya dengan sangat ramahnya.

"Bapak, siapakah dia? Kenapa bapak melayani dengan sangat istimewa?
Apa dia pejabat kelurahan?" Katanya penuh keheranan.

"Bukan. Dia adalah yang mengambil kotak uangmu tempo hari." Jawab bapaknya.

Mendengar jawaban bapak seperti itu rasanya darah saya mendidih. Pengen rasanya 
saya luapkan amarah saya pada orang
 itu.

Tapi bapak saya mencegahnya dengan mengatakan. "Jangan kamu luapkan amarahmu. 
Dia adalah guru sejatimu sebab dari dialah, dirimu bisa belajar mengubah 
bencimu menjadi Cinta."

Saya dibuat tertegun mendengar tutur katanya. Sayapun sempat bertanya dalam 
hati, Mengubah benci menjadi cinta? Apakah mungkin?
Bagaimana menurut anda?

---
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi 
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, 
sedang kamu tidak Mengetahui' QS. Al Baqarah : 216


Wassalam,
agussyafii

-
Kegiatan 'Amalia Cinta Rasul Bertempat di Rumah Amalia Jl. Subagyo Blok ii 1, 
no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG akan dilaksanakan 
pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009, Dari jam 8 pagi s.d 3 sore- Susunan 
Acara Amalia Cinta Rasul (ACR) sebagai berikut:
1. Ta'aruf (jam 8.00-9.00)
2. Aku Cinta Rasul (jam
 9.00-10.00)
3. Meneladani Sifat Rasul (jam 10.00-12.00)
4. Istirahat-Sholat-Makan Siang (Jam 12.00-13.00)
5. Rasul Idolaku (Jam 13-15.00).



  

CiKEAS> Panggilan Jiwa

2009-03-23 Terurut Topik muhamad agus syafii
Panggilan Jiwa

By: agussyafii

Jumat Malam saya kedatangan tamu Mas Agus Purwanto dan pada hari minggu saya 
kedatangan tamu lagi yaitu mas Nurul Yakin. Kami diskusi tentang dunia 
pendidikan dan bagaimana konsep mendidik anak yang baik.

bagi sebagian orang, guru adalah profesi namun saya menyakini bahwa guru adalah 
panggilan jiwa. dimanapun kita berada jika guru merupakan paggilan jiwa maka 
dimanapun juga akan ada proses belajar mengajar.

Seorang pembimbing/guru yang baik akan tahu bagaimana cara mengkondisikan emosi 
entah naik atau turun bagi orang-orang yang sedang belajar agar tumbuh yang 
disebut 'willing to learn." karena prinsip pendidikan menumbuhkan keinginan 
untuk senantiasa belajar menjadi lebih baik, itulah yang utama. Sikap atau 
attitude akan terbentuk setelah para pembelajar dipersiapkan untuk belajar 
dengan konsep hadap masalah.

Konsep hadap masalah ini tentunya terjadi benturan, konflik, masalah, intrik 
yang terkadang membuat para pembelajar sakit hati, marah, dendam namun ini 
merupakan satu-satunya cara yang paling effektif untuk menumbuhkan penguatan 
didalam diri atau disebut 'soft power'. 'Soft power' yaitu sikap tegas dalam 
kelembutan. Kelembutan dalam ketegasan.

Penguatan didalam diri inilah haruslah dikondisikan, dibentuk dan dilakukan 
secara sengaja agar para pembelajar berani menghadapi realitas kehidupan yang 
terkadang pahit dan tidak selalu sesuai dengan harapannya, juga agar tidak 
terbuai atau di nina bobokkan oleh kenyamanan dalam hidup seolah  tidak perlu 
belajar. Kalo orang sudah tidak ingin belajar, hidup sudah tidak berarti lagi. 

Lantas untuk apa kita hidup?

--
Wal Ashr, Innal insyanalafi khusrin illa, illaladzi na amanu wa’amilu sholihati 
wa tawa saubil haqi wa tawa shoubil sobr.

--
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. kecuali 
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati 
supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya dalam kesabaran.(QS. 
al-Ashr (103) : 1-3)


Wassalam,
agussyafii

-
Kegiatan 'Amalia Cinta Rasul Bertempat di Rumah Amalia Jl. Subagyo Blok ii 1, 
no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG akan dilaksanakan 
pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009, Dari jam 8 pagi s.d 3 sore- Susunan 
Acara Amalia Cinta Rasul (ACR) sebagai berikut:
1. Ta'aruf (jam 8.00-9.00)
2. Aku Cinta Rasul (jam 9.00-10.00)
3. Meneladani Sifat Rasul (jam 10.00-12.00)
4. Istirahat-Sholat-Makan Siang (Jam 12.00-13.00)
5. Rasul Idolaku (Jam 13-15.00).



  

CiKEAS> Perusahaan Pengirim TKI Jadi ATM Sejumlah Instansi

2009-03-23 Terurut Topik Sunny

http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=53712&ik=6


Perusahaan Pengirim TKI Jadi ATM Sejumlah Instansi 


Minggu 22 Maret 2009, Jam: 19:03:00 
JAKARTA (Pos Kota) - Surat edaran Departemen Kesehatan Direktorat Jenderal Bina 
Pelayanan Medik tentang penggunaan sistem sidik jari dan foto biometrik 
diprotes banyak pihak. 

Protes datang dari kalangan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta 
(PPTKIS) karena biaya kesehatan dinaikkan dari Rp300.000 menjadi Rp350.000 

Bahkan, menurut Ketua Umum Himpunan Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia 
(Himsataki), Yunus M. Yamani, untuk penempatan TKI ke Arab Saudi, Gamca (Gulf 
Country Comitte Approved Centre Assosiation) meminta tambahan biaya kesehatan 
10,50 dolar AS untuk setiap CTKI. 

Yunus menyatakan selama ini PPTKIS menjadi anjungan tunai mandiri (ATM) bagi 
semua instansi yang terkait dengan penempatan dan perlindungan TKI, baik di 
dalam negeri maupun di luar negeri. 

Sebelumnya, dalam surat yang ditandatangani oleh Dirjen Bina Pelayanan Medik 
Depkes Farid W. Husain itu disebutkan untuk menghindari pemalsuan dokumen hasil 
pemeriksaan kesehatan diharapkan kepada seluruh sarana kesehatan mempergunakan 
sistem sidik jari (finger print) dan foto biometrik. 

Menurut Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) 
Rusdi Basalamah, yang menjadi pertanyaan PPTKIS adalah pelaksanaan kedua sistem 
tersebut dilakukan oleh sarana kesehatan, yakni klinik medika. 

"Seharusnya, pemerintah yang menyediakan sistem sidik jari dan foto biometrik 
dan bersifat gratis sehingga tidak banyak dana yang dikeluarkan," tukasnya. 

CiKEAS> Buku Letjen (Pur) Sintong Panjaitan yang membikin heboh

2009-03-23 Terurut Topik Umar Said
Tulisan ini juga disajikan dalam website http://kontak.club.fr/index.htm

Catatan A. Umar Said


Buku Letjen (Pur) Sintong Panjaitan

yang membikin heboh



Diterbitkannya buku “Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando” tentang
berbagai pengalaman Letjen (Pur) Sintong Panjaitan,yang diluncurkan 11 Maret
2009, merupakan peristiwa yang menarik sekali dalam sejarah kemiliteran di
Indonesia pada khususnya dan  sejarah bangsa pada umumnya.

(Letjen Sintong Panjaitan adalah mantan Panglima Kodam Udayana, yang sesudah
dicopot oleh presiden Suharto sekitar tahun 1991 kemudian menjadi penasehat
militer di staf khusus Presiden Habibi).   Buku setebal 520 halaman yang
ditulis oleh wartawan senior Hendro Subroto bukan merupakan biografi Sintong
Panjaitan, dan juga bukan otobiografi. Melainkan serangkaian pengungkapan
berbagai masalah yang terjadi di kalangan TNI, khususnya Angkatan Darat,
yang berkaitan dengan  sejumlah peristiwa politik penting di negeri kita.



Dari berbagai reaksi publik (lewat pers atau Internet) setelah terbitnya
buku ini maka nampak dengan jelas bahwa munculnya buku ini di masyarakat
merupakan peristiwa yang “shocking” (mengejutkan), yang buntutnya bisa
panjang dan mempunyai dampak yang tidak kecil  di kalangan militer pada
khususnya.



Sebab, buku ini bukan saja telah membeberkan sebagian dari kekeliruan atau
pelanggaran berat yang telah dilakukan kalangan militer di masa Orde Baru,
tetapi juga sebagian dari tindakan-tindakan atau posisi mantan Komandan
Jenderal Kopassus Letjen (Pur) Prabowo Subianto, antara lain  sekitar
keterlibatan Tim Mawar yang telah melakukan penculikan dan penghilangan
(dalam tahun 1997-98) terhadap sejumlah aktivis-aktis PRD, kasus penembakan
besar-besaran terhadap demonstran-demonstran di makam Santa Cruz (Dili,
Timor Timur), tragedi  Mei 1998 di Jakarta yang mengakibatkan banyak korban
di kalangan Tionghoa.



Apa yang dikemukakan oleh Letjen (Pur) Sintong Panjaitan dalam buku ini
mengenai berbagai kasus Prabowo menjadi makin menarik, dihubungkan dengan
pencalonan diri Prabowo sebagai presiden RI dalam pemilihan yang akan
datang.  Apa sajakah dampak terbitnya buku ini  terhadap diri Prabowo,
marilah sama-sama kita ikuti perkembangan selanjutnya.



Selama 32 tahun hanya sedikit dibongkar kesalahan ABRI


Buku yang berisi pandangan-pandangan kritis Sintong Panjaitan tentang
berbagai masalah Angkatan Darat, menunjukkan adanya perkembangan yang
menarik di kalangan pensiunan petinggi militer. Sebab, kita semua ingat
bahwa selama ini tidak banyak, atau belum banyak,  tokoh-tokoh di kalangan
militer sendiri (baik yang sudah pensiun maupun yang masih aktif) yang
berani atau bisa menyuarakan  --secara tegas dan terang-terangan -- hal-hal
yang kritis tentang kesalahan, pelanggaran, atau peyalahgunaan kekuasaan
oleh kalangan petinggi militer rejim Orde Baru  (dan sesudahnya).



Padahal, seperti yang dialami sendiri oleh banyak orang, selama 32 tahun
rejim Orde Baru telah terjadi banyak sekali kejahatan besar atau pelanggaran
serius di bidang politik, ekonomi, sosial, Ham, termasuk korupsi yang
merajalela di kalangan militer, yang kebanyakan dilakukan di bawah naungan
Dwifungsi ABRI. Namun,  selama 32 tahun itu (dan ini jangka waktu yang lama
sekali, sekitar separoh dari umur Republik kita !), hanya sedikit sekali di
antaranya yang dapat dibongkar atau diselesaikan secara hukum dan keadilan.
Rejim militer telah berusaha  -- dengan segala daya dan cara  -- untuk
menutupi, atau menyembunyikan, atau melindungi segala kebobrokan di kalangan
militer. Dan ini berlangsung sampai Suharto dipaksa turun dari jabatannya.



Mengingat besarnya dosa-dosa para petinggi militer dan luasnya
kejahatan-kejahatan atau pelanggaran serius yang dilakukan selama puluhan
tahun itu,maka apa yang diungkapkan Letjen (Pur) Sintong Panjaitan dalam
buku ““Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando” adalah sumbangan yang
sangat penting dan berharga sekali dalam menegakkan kebenaran mengenai
sejumlah peristiwa-peristiwa dalam sejarah kemiliteran Indonesia.
Setidak-tidaknya, ungkapan-ungkapannya itu bisa merupakan pelengkap untuk
menilai berbagai persoalannya dari sudut pandang yang berbeda-beda.



Militer dibikin Suharto menjadi musuh rakyat



Bagi kita semua adalah amat penting dan sangat perlu untuk bisa melihat
persoalan militer Indonesia dengan kacamata yang jernih dan pandangan yang
luas dalam rangka sejarah bangsa dan demi kepentingan anak cucu kita. Sebab,
adalah hal yang patut diprihatinkan atau disedihkan oleh kita semua bahwa
militer Indonesia pernah dijadikan oleh Suharto beserta para jenderalnya
musuh bagi rakyat Indonesia selama 32 tahun. Dengan pengkhianatan
besar-besaran dan terang-terangan terhadap Bung Karno, tokoh besar
anti-imperialis yang jarang tandingannya di dunia,  Suharto beserta para
jenderalnya telah memisahkan kalangan militer dari ajaran-ajaran
revolusioner Bung Karno, bahkan memusuhinya. Dan adalah jelas sekali bahwa
memusuhi ajaran-ajaran revolu

CiKEAS> Obama Kirim 15000 Pasukan ke Afghanistant

2009-03-23 Terurut Topik Hafsah Salim
Obama Kirim 15000 Pasukan ke Afghanistant
  
Janji Obama untuk menarik pasukan dari Iraq bukanlah asal2an tanpa perhitungan. 
 Memang kenyataannya jendral Amerika di Irak berhasil mencapai tingkat keamanan 
tertentu yang mampu dilanjutkan oleh tentara dan Polisi Irak sendiri yang 
berhasil dilatih oleh pasukan Amerika.  Wajar kalo tentara Amerika yang biaya 
operasinya lebih mahal digantikan oleh tentara Irak yang jauh lebih murah 
biayanya.

Namun, pasukan Amerika yang sudah sukses di Irak ini, sekarang berjuang lagi 
untuk menunjukkan kesuksesannya di Afghanistant.  Ternyata Afghanistant menjadi 
bertambah banyak kemasukan terrorist2 Jihad dari Pakistant.  Dulu memang 
Afghanistant juga sudah berhasil diamankan, seharusnya pihak Pakistant itu 
mampu menahan para terrorist dinegaranya, nyatanya malah digebah tentara 
Pakistant para terrorist itu kembali menyusup ke Afghanistant.

Oleh karena itu Obama mengubah strateginya, kalo dulu presiden Bush masih 
percaya kepada tentara Pakistant, maka presiden Obama sebaliknya sudah tidak 
mempercayai pasukan2 Pakistant sehingga pengiriman pasukan ke Afghanistant 
tidak akan terbatas hanya di Afghanistant, Obama malah menjanjikan kalo terjadi 
bentrok dengan terrorist, diperbolehkan mengejar hingga masuk ke wilayah 
Pakistant.

Akibat masuknya pasukan baru Amerika ke Afghanistant, gempuran2 hebat terhadap 
para terrorist telah menjatuhkan banyak korban2, tetapi memang hasilnya cukup 
cemerlang, para terrorist berkurang dan pengejaran terus dilakukan.

Ny. Muslim binti Muskitawati.








CiKEAS> NUANSA: Bahasa Inlander

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009032306240876

  Senin, 23 Maret 2009 
 

  OPINI 
 
 
 

NUANSA: Bahasa Inlander 


  NASIB negara-bangsa Indonesia memang mengenaskan. Jauh sebelum merdeka, 
kita dengan bangga berkata... menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia 
(satu dari tiga butir Sumpah Pemuda). Karena sumpah itu, dalam perkembangan 
selanjutnya, bahasa Indonesia kita pun melesat maju menjadi bahasa resmi, 
bahasa persatuan, bahasa budaya, bahasa sains yang dipakai dalam pengajaran di 
sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi.

  Malaysia pun iri dengan bahasa Indonesia. Kita bisa berdialog, 
berdiskusi, dan berdebat dengan bahasa Indonesia. Berbeda dengan orang Malaysia 
harus berbahasa Inggris ketika harus berdiskusi karena merasa ada hambatan 
ketika berdiskusi dengan bahasa Melayu. Orang Malaysia pun berkata, "Bahasa 
Indonesia itu indah. Orang Indonesia seperti berpuisi ketika berbicara."

  Pengakuan betapa bahasa Indonesia (bahasa Melayu modern) bukan hanya dari 
negara tetangga kita. Peneliti-peneliti lingustik pun mengakui bahwa bahasa 
Melayu (bahasa Indonesia) adalah salah satu dari bahasa di dunia yang indah.

  Wajar saja kalau Indonesia banyak penyair, cerpenis, novelis, dan 
sastrawan. Teks Sumpah Pemuda saja ditulis dengan puisi berbahasa Indonesia. 
Pembukaan UUD 1945 saja dirumuskan dengan bahasa Indonesia yang baik, 
sistematis, dan tentu saja nyeni.

  Tapi, kebanyakan kita, terutama para pemimpin negeri ini (mungkin tidak 
semua) masih tidak percaya diri dengan kemampuan bahasa Indonesia menjadi 
bahasa yang terhormat, menjadi bahasa kebudayaan, menjadi bahasa ilmu 
pengetahuan dan teknologi.

  Sebuah pendapat mengemuka: untuk menguasai sains (ilmu pengetahuan dan 
teknologi), orang harus mengusai bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. 
Orang-orang tidak percaya sains bisa diajarkan dengan bahasa Indonesia. Maka, 
sekolah-sekolah mengubah bahasa pengantarnya dari bahasa Indonesia ke bahasa 
Inggris. Biar lebih mudah belajarnya!

  Benarkah? Ternyata, hasil penelitian menunjukkan gara-gara pengajarannya 
menggunakan bahasa Inggris, minat pelajar Malaysia kepada sains terutama IPA 
(Ilmu Pengetahuan Alam) dan Matematika menurun.

  Direktur Eksekutif Pembina (Permuafakatan Badan Ilmiah Nasional) 
Malaysia, Abdul Raof Hussin, mengatakan suatu kajian yang dilakukan Pembina, 
penyampaian bahasa Inggris dalam pelajaran IPA dan Matematika sejak 2003 hanya 
mampu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris sebesar empat persen saja.

  Ternyata... masalahnya, kita tidak pede saja dengan yang kita punya. 
Padahal orang lain malah cemburu dengan kita. Sobron Aidit dalam Melawan dengan 
Restoran (2007), bertutur ternyata bule atau tamu non-Indonesia yang 
mengunjungi Restorant Indonesia di Paris, Prancis, banyak yang bisa berbahasa 
Indonesia dengan baik. Bahasa Indonesia dipelajari, paling tidak di 73 negara.

  Ah, kaum inlander, ternyata kita lebih banyak mindernya. Itu baru dari 
soal bahasa. Belum lagi dalam soal lain. n ZULKARNAIN ZUBAIRI
 

<>

CiKEAS> Meragukan Legitimasi Pemilu 2009

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009032306240874

  Senin, 23 Maret 2009 
 
  OPINI 
 
 
 
Meragukan Legitimasi Pemilu 2009 

  Oyos Saroso H.N.

  Mantan santri Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Jakarta

  Begitu membuka facebook, para kolega saya di Lampung maupun di Jakarta 
mencecar dengan berondongan pertanyaan: "Hai, bagaimana itu ceritanya KPU 
Lampung? Ente kan yang ikut menyeleksi? Jangan-jangan elu juga ikut terlibat?"

  Ketika saya pasang kabar kasus yang melilit KPU Lampung itu di status 
facebook, tanggapan dan keingintahuan muncul juga dari beberapa orang, antara 
lain dari Maspriel Aries (jurnalis di Palembang), Juri Ardiantoro (Ketua KPU 
DKI Jakarta), dan Andi Arief (Komisaris PT Pos Indonesia).

  Dialog lewat dunia maya itu muncul setelah Lampung Post memberitakan 
Ketua KPU Lampung Edwin Hanibal dan anggota KPU Pattimura diusulkan Bawaslu 
untuk dicopot. Selain mereka, anggota KPU Nanang Trenggono dan Sholihin 
diusulkan diperiksa.

  Saya sangat prihatin; bukan karena para komisioner itu secara pribadi 
kawan lama yang juga teman-teman baik saya. Mereka terpilih bukan karena saya 
mengenalnya secara pribadi, melainkan karena merekalah yang menurut KPU Pusat 
dianggap paling layak menjadi tim penyelenggara pemilu di Lampung.

  Meski dengan nada prihatin, saya menanggapi semua pertanyaan itu dengan 
enteng. Saya katakan tugas saya dan Tim Seleksi sudah selesai ketika 
menyerahkan 10 nama calon anggota KPU Lampung. Ketika itu tidak ada protes 
berarti.

  Kini, ketika para anggota KPUD Lampung tersandung masalah, secara pribadi 
saya merasa berdosa. Berdosa karena kalau kasus itu benar, pilihan saya dan Tim 
Seleksi lain ternyata salah. Kalau isu bahwa mereka terlibat desain besar 
bekerja untuk kekuatan tertentu adalah benar, mereka tidak hanya membohongi Tim 
Seleksi, tetapi mengingkari sumpah jabatan.

  Saya agak ragu soal desain itu. Yang paling mungkin, barangkali, adalah 
soal KKN. Hal itu bisa dilacak dari alur hubungan para anggota KPUD di tujuh 
kota/kabupaten dengan para anggota KPU Lampung. Baik itu hubungan kekerabatan 
maupun hubungan atas dasar sentimen lembaga. Untuk membuktikan itu perlu kerja 
keras.

  Namun, saya tidak mau masuk wilayah isu dan hukum. Biarlah hukum dan alam 
yang akan membuktikan apakah para anggota KPU itu benar atau salah.

  Yang menjadi pertanyaan mendasar: Pemilu 2009 sudah sangat dekat. 
Bagaimana legitimasi pemilu di tangan anggota KPU yang sedang dirundung 
masalah? Pertanyaan ini tidak hanya tertuju pada kasus KPU Lampung dan 7 KPU di 
kabupaten/kota di Lampung, tetapi bagi KPU Pusat dan seluruh KPU di Indonesia.

  Untuk menjawab itu, sebuah logika sederhana bisa diajukan: Yakinkah 
perjalanan kita menuju Krui akan sampai dengan selamat jika sopir bus yang 
membawa kita diragukan keahlian dan moralitasnya? Si sopir mungkin sudah punya 
surat izin mengemudi (SIM); memiliki legitimasi atau wewenang menjalankan 
mobil. Namun, apa gunanya kalau itu "SIM tembak"? Lebih parah lagi, sudah "SIM 
tembak", si sopir gemar mabuk pula. Ini pengandaian saja.

  Dalam buku wajib berjudul Etika Politik: Prinsip-Prinsip Dasar Kenegaraan 
Modern (Pustaka Utama Gramedia, 1994), Franz Magnis-Suseno menjelaskan ada tiga 
kemungkinan kriteria legitimasi: Legitimasi sosiologis, legalitas, dan 
legitimasi etis. Dalam legitimasi sosiologis, yang dipertanyakan sejauh mana 
kita sebagai anggota masyarakat meyakini wewenang pada seseorang, kelompok atau 
penguasa adalah wajar dan patut kita hormati?

  Di sinilah pertanyaan saya dalam kaitannya dengan kasus KPU Lampung 
mendapatkan korelasinya. Ketika ditemukan dugaan kasus di KPU Lampung dan KPU 7 
kota/kabupaten di Lampung, amat wajar kalau publik juga tidak bisa menghormati 
wewenang menyelenggarakan pemilu yang dimiliki KPU. Logika sederhananya: Kalau 
rekrutmen saja sudah banyak masalah, mungkinkah mereka bisa bekerja 
profesional? Kalau masyarakat sudah meragukan legitimasi penyelenggara pemilu, 
nilai legitimasi hasil pemilu menjadi berkurang. Atau lebih konkret lagi: 
Pemilu yang diselenggarakan lembaga yang diragukan kredibilitasnya, hasilnya 
pun layak diragukan legitimasinya.

  Kaitannya dengan legalitas, menurut Magnis, hal yang mendasar suatu 
tindakan dikatakan legal jika dilakukan sesuai dengan hukum atau peraturan yang 
berlaku. Legalitas, dengan begitu, menuntut wewenang dijalankan sesuai dengan 
hukum yang berlaku.

  Namun, legalitas bukanlah tolok ukur paling fundamental bagi keabsahan 
wewenang politis. Artinya, meskipun dari sisi legalitas KPU Lampung bisa 
menyelenggarakan pemilu dan tetap dianggap legal, bobot nilai keabsahannya bisa 
jadi bukan 100 persen lagi. Sebab, legalitas yang mereka miliki tidak bisa 
dijadikan ukuran satu-satunya untuk mengatakan pemilu yang mereka selenggarakan 
menjadi sah secara politik.

  Dengan dasar ini, tidak bisa seorang komisioner di KPU Pusat m

CiKEAS> Moral, Etika, dan Estetika Politik!

2009-03-23 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009032306010017

  Senin, 23 Maret 2009 
 
  BURAS 
 
 
 
Moral, Etika, dan Estetika Politik! 

   
  H. Bambang Eka Wijaya



  "SETIAP bicara perilaku politik selalu Kakek kaitkan dengan moral dan 
etika para aktornya! Bukankah moral dan etika itu isinya sama?" ujar cucu. 
"Lalu Kakek juga mengatakan di atas hierarki moral dan etika itu ada estetika! 
Kenapa pula estetika menempati hierarki lebih tinggi?"

  "Dilihat dari luar, praktek moral dan etika dalam perilaku memang bisa 
terlihat serupa--sama-sama tak melanggar hukum, yang haram, atau tidak 
berperilaku tercela! Bedanya pada penyikapan dalam bertindak pada sang aktor!" 
jawab kakek.

  "Di persimpangan lampu merah, misalnya, dua pengendara sama-sama 
berhenti! Yang satu berhenti karena takut ada polisi berlindung di seberang 
lampu merah, dia bisa kena tilang! Orang ini mengamalkan moral, menaati aturan 
karena takut ancaman hukuman atau sanksi-sanksinya! Orang mengamalkan etika, 
ketika ia berhenti bukan takut polisi atau sanksi hukum, melainkan karena sadar 
saat itu ada orang dari arah lain sedang diberi hak melintas! Hingga, berdasar 
etika ia berhenti untuk menghormati hak orang lain!"

  "Implementasi berpolitik dengan moral berarti, politisi tidak melanggar 
aturan karena takut di-PAW atau terjebak KPK! Sedang politisi yang terbukti 
diseret KPK dan dijebloskan hakim ke penjara, berarti tak mengamalkan moral 
dalam berpolitik!" timpal cucu.

  "Yang tak menghormati hak dan kepentingan orang lain, tapi main tabrak 
atau bahkan asal serobot hak dan kepentingan orang lain, berpolitik tanpa 
etika! Lalu, bagaimana definisi estetika?"

  "Sikap yang berorientasi pada estetika itu beyond, tidak sekadar bersikap 
lepas rodi atau pas-pasan pada tuntutan moral dan etika, tapi berbuat lebih 
jauh lagi dari sekadar kewajiban yang ada untuk itu! Beyond, berusaha mencapai 
kesempurnaan yang maksimal sesuai dengan batas kemampuan manusia dalam 
perbuatannya!" tegas kakek.

  "Contohnya seorang anak yang diwajibkan orang tuanya setiap malam membaca 
Alquran dan maknanya setidaknya satu ayat, ia bukan hanya membaca lebih banyak 
ayat dan meresapi maknanya setiap malam, malah melakukannya dengan tajwid yang 
benar baik bunyi dan intonasi setiap hurufnya, maupun panjang pendek bacaannya! 
Tepatnya ia membaca dengan estetika yang maksimal, hingga yang terdengar bacaan 
merdu yang syahdu--mengaktualkan indahnya Alquran ciptaan Sang Khalik--estetika 
yang Illahiah!"

  "Wow! Betapa indahnya kehidupan bernegara-bangsa kalau para politisi 
beyond, berpolitik dengan estetika, berusaha agar pengabdiannya sempurna 
semaksimal bisa dicapai manusia!" timpal cucu. "Malang nian rakyat, ketika yang 
hadir cuma politisi penebar janji palsu, tak jelas juntrungnya setelah mendapat 
kekuasaan!" 
 
<><>