CiKEAS> Re: Jimly: Pejabat Negara Jangan Keasyikan Sendiri
Quote: "..JAKARTA, KOMPAS.com â€" Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshidiqie yang sekarang menjabat sebagai Ketua Dewan Kode Etik Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta para pejabat negara, mulai dari presiden, wakil presiden, hingga para menteri tidak keasyikan sendiri dalam euforia kampanye pemilu. .. *SB: *“Presiden, wakil presiden, dan pejabat negara lainnya sebaiknya lebih memerhatikan nasib rakyat yang terimbas dampak krisis ekonomi dan terkena bencana banjir daripada terus berkampanye. Serahkan urusan kampanye kepada pengurus partai dibawahnya saja,” ujar Soetrisno Bachir menambahkan.(*) ..* HR: Soal kampanye, apakah menteri-menteri sudah minta izin kepada presiden?* Sudah, izin sudah disampaikan kepada KPU (Komisi Pemilihan Umum). Ada beberapa menteri, semua menteri politik sudah mengajukan cuti, kecuali saya dan Pak Bambang Sudibyo (Mendiknas) yang tidak (mengajukan cuti kampanye). .." Pak Jimly, masih ada koq pejabat negara dan pihak" yang mengedepankan kepentingan negara ketimbang kepentingan politik kelompok/pribadi. Sikap *negarawan *seperti inilah yang seharusnya diapresiasi publik/rakyat, bukan sebaliknya pejabat publik tapi namun hanya mampu berperilalu sebagai politisi sempit.. CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K "Better team works could lead us to better results" http://irwank.blogspot.com Soetrisno Bachir: “ Jangan Mencampuradukkan Kunjungan Daerah dan Kampanye” Jakarta, 9 Maret 2009 – Menanggapi kampanye terbuka yang akan dilaksanakan tidak lama lagi, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Soetrisno Bachir meminta pada presiden, wakil presiden, dan para pejabat negara lainnya untuk tidak mencampuradukkan antara agenda kunjungan kerja resmi ke daerah-daerah dengan kegiatan kampanye partainya. “Saya minta kepada presiden, wakil presiden, dan pejabat negara selaku pejabat publik untuk tidak memanfaatkan jabatannya untuk berkampanye, apalagi memanfaatkan kunjungan kerjanya ke daerah. Jangan mencampuradukkan antara kunjungan kerja dan kampanye,” kata Soetrisno Bachir ketika ditemui di Rumah PAN, Senin, (09/03). Menurutya, para pejabat harus lebih memberikan perhatian yang serius kepada masyarakat akibat krisis ekonomi global maupun bencana alam berupa banjir yang saat ini tengah banyak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Soetrisno Bachir menambahkan bahwa untuk urusan kampanye partai akan lebih bijak apabila kampanye tersebut dilakukan oleh para pengurus partai yang lain yang bukan pejabat publik. “Presiden, wakil presiden, dan pejabat negara lainnya sebaiknya lebih memerhatikan nasib rakyat yang terimbas dampak krisis ekonomi dan terkena bencana banjir daripada terus berkampanye. Serahkan urusan kampanye kepada pengurus partai dibawahnya saja,” ujar Soetrisno Bachir menambahkan.(*) http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/03/11/62/200443/hatta-radjasa-bambang-sudibyo-tak-izin- kampanye Hatta Radjasa & Bambang Sudibyo Tak Izin Kampanye Rabu, 11 Maret 2009 - 14:40 wib Amirul Hasan - Okezone (Dok. OKEZONE) ***JAKARTA* - Mendekati hari-H kampanye terbuka, beberapa menteri yang merupakan kader partai akan berkampanye. Berdasarkan aturan kampanye, para menteri harus mengajukan izin cuti dan disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Hatta Radjasa mengaku tidak mengajukan izin cuti berkaitan dengan kampanye terbuka Pemilu Legislatif 2009. Menteriyang berasal dari Partai Amanat Nasional ( PAN) ini tak sendiri. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo yang merupakan kader PAN, juga tidak mengajukan izin cuti terkait kampanye. Berikut petikan wawancara dengan Mensesneg Hatta Radjasa, Selasa (11/3/2009). *Soal kampanye, apakah menteri-menteri sudah minta izin kepada presiden?* Sudah, izin sudah disampaikan kepada KPU (Komisi Pemilihan Umum). Ada beberapa menteri, semua menteri politik sudah mengajukan cuti, kecuali saya dan Pak Bambang Sudibyo (Mendiknas) yang tidak (mengajukan cuti kampanye). *Menteri ekonomi ada yang mengajukan izin kampanye?* Tidak ada yang mengajukan. *Apakah (rata-rata) para menteri mengambil semua jatah kampanye?* Tidak semua. *Apakah semua izin dari menteri yang akan berkampanye sudah dikabulkan?* Iya. *Kan* ada catatan, bahwa apabila ada keperluan yang sangat mendesak, maka Presiden bisa memanggil menteri tersebut. Menteri ya, bukan wapres (wakil presiden). Kalau Wapres dan Presiden itu mengatur jadwalnya atas kesepakatan bersama, berbeda dengan menteri. *Presiden akan kampanye dari 20 Maret - 5 April?* Presiden hanya mengambil tiga hari saja, setiap hari Jumat saja, tiga hari dalam tiga minggu. *Kampanye di 12 provinsi?* Untuk hari Sabtu dan Minggu itu tidak dikategorikan sebagai cuti, karena itu hari libur. *Di provinsi mana akan berkampanye?* Saya tidak ingat, tapi ada catatannya. Tapi izin itu sudah saya layangkan sesuai dengan aturan. Aturannya kampanye adalah 12 hari. Para menteri harus sudah mengajukan kepada Presiden, selambat-lambatnya tujuh hari sebelum tanggal akan melaksanakan
CiKEAS> Kebahagiaan Dalam keluarga
Kebahagiaan Dalam keluarga By: agussyafii Malam sudah larut, sebelum tidur tadi Hana meminta saya menyanyi. Hampir satu jam Hana ketawa cekikikan bercanda bersama Icha sampai mamahnya ikutan ketawa melihat Hana ketawa bermain bersama Icha. Begitulah kebahagiaan yang saya alami sama seperti halnya kebahagiaan yang anda alami sekarang ini bersama keluarga anda yang tercinta. Keluarga adalah sesuatu yang didambakan oleh setiap manusia. Keluarga juga dipandang sakral oleh semua agama. Tetapi hidup berumah tangga itu sendiri merupakan misteri dari kebahagiaan. Ada orang yang hidup dengan amat sangat sederhana, tetapi mereka merasakan kebahagiaan yang prima dalam kehidupan rumah tangganya. Sebaliknya ada orang yang memiliki kelengkapan fasilitas hidup, sandang pangan papan, hiburan, kendaraan, uang, perhiasan dan sebagainya, tetapi mereka tidak menemukan yang di dambakan, sebaliknya, semua kelengkapan materi itu justeru tak bermakna apa-apa. Pernikahan adalah suci, sunnah Rasul dan ibadah. Oleh karena itu setiap muslim seyogyanya menikah secara Islam, berumah tangga secara Islam dan hidup secara Islam. Perselisihan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang manusiawi belaka dalam al Qur'an menganjurkan untuk selalu memperbaiki diri, dan memilih jalan mengutamakan keluarga untuk yang terbaik. Wassalam, agussyafii - Tulisan ini dibuat dalam rangka program kegiatan "Amalia Cinta Rasul" (ACR), Hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009 di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG. silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777 12 431, agussya...@yahoo.com atau http://agussyafii.blogspot.com
CiKEAS> ANGGARAN DPT RP. 3 T DIGUGAT
http://dutamasyarakat.com/1/02dm.php?mdl=dtlartikel&id=13689 Selasa, 24 Maret 2009 Anggaran DPT Rp 3 T Digugat SBY Minta Dijelaskan, KPU Berkelit JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali memanggil sejumlah menteri di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/3) sore kemarin. Kepala Negara ingin memastikan proses penanganan sejumlah masalah terkait Pemilu 9 April, khususnya kasus daftar pemilih tetap (DPT), berjalan dengan baik. Para menteri yang hadir antara lain Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Menko Polhukam Widodo AS, Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensos Bachtiar Chamsyah, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supanji, Mensesneg Hatta Radjasa, Penglima TNI Jenderal Djoko Santoso, dan Kepala BIN Syamsir Siregar. Presiden dalam pengantarnya sebelum memulai rapat yang berlangsung mulai pukul 16.00 WIB mengatakan ada satu agenda utama dan dua agenda tambahan yang dibahas dalam forum tersebut. Untuk bidang politik dan keamanan, Presiden mengatakan terkait isu adanya penyusunan DPT pemilu, di mana harus ada langkah proaktif dari semua pihak sehingga hal tersebut dapat diselesaikan dengan baik. �Saya amati perkembangan di masyarakat luas dengan pernyataan beberapa tokoh politik seolah ada yang tidak benar dalam DPT ini. Saya ingin pemerintah proaktif, dengan segala cara apa yang bisa dibantukan ke KPU agar hal-hal yang tidak sepatutnya terjadi tidak terjadi agar pemilu ini berjalan dengan baik dan jurdil,� kata Kepala Negara. Ditambahkan, pemerintah juga ingin mendorong jajaran Bawaslu dan Panwaslu serta semua pihak yang berkepentingan langsung dalam penyusunan DPT tersebut dapat menjelaskan ke masyarakat. �Jelaskan ke masyarakat duduk masalah yang sesungguhnya, jangan sampai pemilu belum diselenggarakan sudah ada keresahan yang tidak baik, kemarin saya minta Menko Polhukam dan jajarannya untuk membahas langkah apa yang harus kita lakukan dengan perbaikan DPT ini,� katanya. Ngotot Tak Bermasalah KPU sendiri sudah berkali-kali menjelaskan masalah DPT. Tapi KPU terkesan plin-plan, tidak konsisten, dan lepas tanggung jawab, sebab hanya berpatokan pada KPU dan jajarannya sendiri. Sedangkan masukan masyarakat dan parpol terkesan diabaikan. Sebut contoh dalam jumpa pers Senin (23/3) kemarin Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary lagi-lagi mengatakan, bahwa pihaknya belum pernah menerima DPT bermasalah. Padahal Bawaslu dan koalisi sembilan parpol sudah memberi masukan pada KPU. �Kami hingga kini tidak memiliki DPT yang bermasalah seperti yang dituduhkan,� katanya didampingi Ketua KPU Jawa Timur Nikmatul Hidayati, Ketua Bawaslu Nur Hidayat Sardini, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan KPU. Dia memaparkan, bila ada pihak yang mengaku memiliki DPT bermasalah itu akan lebih baik bila diberikan kepada KPU. Hal itu, lanjutnya, agar DPT bermasalah bisa disandingkan dengan DPT yang dimiliki oleh KPU, sehingga bisa diperbaiki. Namun, kata dia, DPT yang bermasalah tersebut bila ingin diajukan haruslah berasal dari DPT yang benar-benar telah ditandatangani dan distempel oleh PPS. �Kalau tidak ada itu, maka akan sulit bagi KPU untuk menentukan keabsahan DPT tersebut,� katanya. Ketua KPU berharap agar jangan sampai menimbulkan dugaan terhadap DPT tanpa dilengkapi data yang lengkap. Ia juga menyesalkan terdapat sejumlah generalisasi di tengah masyarakat bahwa karena beberapa DPT diduga bermasalah, maka disimpulkan seluruh DPT bermasalah. DPT yang kerap diduga bermasalah adalah DPT Dapil VII Jawa Timur (Pacitan, Ngawi, Trenggalek, Ponorogo, dan Magetan). Padahal, kata dia, proses penetapan DPT termasuk DPT yang dipermasalahkan telah diatur melalui mekanisme yang berlaku. Anshary mengatakan, KPU tidak ingin menuduh pihak mana pun tapi hanya ingin mencari klarifikasi. Menurut KPU, jika ada data pemilihan lain selain yang ditandatangani oleh penyelenggara pemilu, maka itu merupakan DPT liar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. KPU, ujarnya, hanya menggunakan DPT resmi dalam pemilu. DPT pemilu legislatif tingkat nasional hingga tingkat daerah pemilihan telah tersimpan dalam cakram padat yang dibagikan pada partai politik. Menurut Hafiz, pihaknya terbuka atas masukan terhadap data tersebut. Jika dalam data tersebut ditemukan kejanggalan, maka KPU terbuka untuk melakukan klarifikasi. Lebih lanjut Hafiz mengatakan, bila dalam data tersebut terdapat pemilih yang berbeda tapi memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sama, pihaknya meminta agar ada perbaikan. Mereka tetap memiliki hak untuk memilih dengan menunjukkan identitas yang jelas. �Kami tidak mungkin menghilangkan hak orang lain untuk menggunakan hak pilihnya karena memiliki NIK yang sama dengan orang lain,� katanya. Tapi, bila terbukti terdapat pemilih yang sama dan terdaftar di dua tempat berbeda, maka KPU wajib mencoretnya. Yang unik, setelah menenga
CiKEAS> Kasus gambar Tuhan Yesus
Teman-teman, mari kita rame-rame bikin gerakan meng-HARAM-kan membuat gambar TUHAN Yesus. Ini Tuhan, lho! Bayangin gimana nanti orang-orang akan pada kurang ajar kalo melihat bahwa ternyata Tuhan bisa digambar. Tuhan harusnya tidak boleh digambar karena akan mengurangi wibawa as well as auranya. Moreover, itu yg posting gambar Tuhan Yesus di facebook harus dilaporkan ke pemerintah RI. Kita akan minta pemerintah RI untuk blokir facebook dengan alesan ada penghinaan terhadap Tuhan Yesus. Udah gitu kita juga akan berdoa sama Tuhan Yesus supaya orangnya itu dikasih pelajaran. Begini doanya: "Tuhan Yesus, laporkanlah orang yg memposting gambar-Mu kepada Allah Bapa-Mu, dan Santa Maria, Ibu-Mu." Udah gitu aja doanya. Semoga doa kita yg disampaikan oleh Tuhan Yesus didengar oleh Allah, bapak kita semua, karena kita juga membawa nama dari Santa Maria, ibu dari Tuhan Yesus yg masih tetap perawan sampe sekarang. At this stage, maybe himbauan saya dianggap terlalu serius oleh mereka yg sangat mencintai Tuhan Yesus. Kok himbauan biasa saja dianggap serius sih? Maybe karena bacanya tidak pake Mata Ketiga. Mata Ketiga is mata batin, adanya di jidat dan bukan di dada. Dan itu melotot terus tanpa harus mengucap atas nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus karena doktrin Trinitas muncul baru 1,600 tahun yang lalu while, the Mata Ketiga sudah ada sejak manusia ada di bumi yg, so jelas, tidak ada hubungannya dengan Adam and Hawa yg merupakan mitos karangan Musa belaka. Isa bin Maryam seperti dikenal di Al Quran tidak memiliki bapak secara fisik, dan itu mungkin saja. Jaman sekarang juga ada wanita yg melahirkan tanpa dibuahi. Jadi, ketika lahir, the woman sudah mengandung benih janin itu. Dan ketika saatnya pas, dia akan melahirkan. Ada istilah kedokterannya juga. Yesus is Tuhan, sama seperti anda dan saya. Maria juga Tuhan. Yesus, Maria, anda, saya, dan siapapun merupakan manusia as well as Tuhan. Kita ini sekaligus manusia, Tuhan, dan Rohul Quds tanpa harus megalomaniak dan menciptakan doktrin aneh-aneh. Rekan saya Achmad Chodjim berbaik hati dengan memberitahu bahwa istilahnya itu PARTENOGENESIS. Kasus di mana seorang wanita akan bisa melahirkan tanpa harus dibuahi dahulu oleh seorang pria namanya partenogenesis. So, Tuhan Yesus itu merupakan contoh dari partenogenesis, suatu kelainan biologis yg natural dan masih terus terjadi bahkan sampai saat ini, walaupun jarang. Partenogenesis merupakan fakta biologis, tetapi pen-Tuhan-an seorang manusia yg lahir dari kasus partenogenesis merupakan hal lain lagi, namanya kasus penciptaan agama, dalam hal ini agama Nasrani. So, dikatakan ada Malaikat Jibril yg datang kepada Siti Maryam dan mengatakan bahwa the person akan mengandung oleh Rohul Quds. Apakah yg benar datang adalah Jibril is another thing, of course, karena bisa saja Siti Maryam itu mengalami halusinasi juga. Halusinasi merupakan hal biasa saja, normal saja, yaitu bisa mendengar apa yg orang lain tidak dengar, dan melihat apa yg orang lain tidak lihat. Tetapi yg didengar atau dilihat itu merupakan simbol saja, perlambang yg bisa diartikan. Jibril adalah perlambang utusan dari Allah, yg lalu muncul di depan mata dan berbicara. Pedahal tidak ada yg datang dan tidak ada yg bicara. Jibril adanya di dalam kesadaran manusia and, in this case, kesadaran Siti Maryam yg kemudian akan melahirkan bayi tanpa ayah. Karena tanpa ayah akhirnya disebut sebagai Isa bin Maryam. Isa anak Maryam. Harusnya Isa bin nama ayah, tetapi karena ayahnya tidak ada karena kasus partenogenesis, akhirnya Isa diberi nama bin Maryam, anak Maryam who is ibunya. Apakah Siti Maryam membelah diri? Iyalah, kalau anaknya lahir tanpa ML apakah itu namanya kalau bukan membelah diri which is a very nice thing, actually. Banyak wanita sekarang ingin bisa membelah diri juga karena pria-pria itu sebagian tidak bertanggung-jawab. Daripada menikah dengan Bang Thoyib yg tiga kali puasa tiga kali ramadhan tidak pernah pulang dan tidak pernah mengongkosi anaknya, lebih baik the woman membelah diri saja, dan mengongkosi anaknya sendiri saja without status sebagai seorang istri. Saya juga mau membelah diri kalau bisa, sayangnya tidak bisa. Now back to Yesus sebagai Tuhan. Bagaimana mungkin seorang manusia bisa jadi Tuhan? Bisa sajalah. Kita Tuhan-kan saja. Kita sebut saja sebagai Tuhan, maka jadilah. Gitu aja kok refot? Terus kenapa gambar Tuhan boleh diposting di facebook? Karena bisa diposting. Apa yg bisa digambar, akan bisa digambar. Apa yg bisa diposting, akan bisa diposting. Soal halal or haram is another thing. Halal kalau orangnya bilang halal, dan haram kalau orangnya bilang haram. Halal dan haram merupakan urusan orang beragama, dan cuma berlaku bagi orangnya sendiri saja. Kalau saya bilang HARAM memposting gambar Tuhan, apakah orang-orang lain harus ikut mengharamkan? Tentu saja tidak. Kalau saya ingin menuntut agar orang lain menghormati kepercayaan saya yg tidak masuk akal seperti me
CiKEAS> Parpol Masih Jualan "Kecap"
Refleksi : Kebanyakan kecap yang diobralkan oleh parpol-parpol adalah tidak lain daripada obat bius fatamorgana berkwalitas kelas wahid. http://www.gatra.com/artikel.php?id=124288 Kampanye Pemilu Legislatif 2009 Parpol Masih Jualan "Kecap" Jakarta, 23 Maret 2009 17:56 Partai politik (parpol) peserta pemilihan umum (pemilu) 9 April 2009 masih menjalankan teknik-teknik kampanye lama yang monoton dan tanpa perbaikan subtansi pesan, padahal pola seperti itu sebenarnya tidak cocok lagi. Demikian penilaian anggota Komisi I DPR Yuddy Chrisnandy kepada pers, di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (23/3), berkaitan dengan seminggu pelaksaan kampanye pemilu. Menurut Yuddy, sebagian besar parpol menyampaikan pesan yang konkret bagi penyelesaian persoalan dimasyarakat. "Parpol terjebak tradisi teknik kampanye di masa lalu. Semestinya, parpol menawarkan solusi konkret atas persoalan kemasyarakatan," katanya. Kampanye parpol seolah-olah sekadar pawai, konvoi kendaraa, arak-arakan dan mobiliasi massa. Mobilisasi massa tidak terhindarkan adanya pelibatan anak-anak, ibu hamil yangs ebenarnya dilarang oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilu. Teknik kampanye seperti itu tidak efektif bagi terwujudnya proses komunikasi politik, antara partai dengan masyarakat. Dalam kampanye, parpol baru lebih sering mengritik kebijakan pemerintah yang belum tentu mampu apabila mereka berada di posisi pemerintah. Sedangkan parpol lama lebih pada posisi bertahan dan mengklaim keberhasilan. "Semua masih jual `kecap` dan mengklaim `kecapnya` nomor satu," katanya. Dia mengemukakan, semestinya parpol lama yang sudah beberapa kali mengikuti pemilu menghadirkan kampanye dengan gagasan yang inonatif. Tetapi parpol lama pun terjebak pada gaya kampanye yang monoton. "Itu yang sangat memprihatinkan, rakyat hanya diberi janji dan tidak diberi solusi mengenai bagaimana parpol menawarkan solusi persoalan, misalnya menyangkut kemiskinan," katanya. Menurut Yuddy, selain melaksanakan kampanye dengan gaya lama, sampai saat ini sedikit sekali parpol yang menawarkan platform pembangunan ekonomi dan politiknya. "Sangat sedikit parpol yang memberi gagasan kepada publik mengenai plattform pembangunan ekonomi dan politiknya. Ini sebenarnya tanggung jawab pimpinan parpol," katanya. Yuddy mengungkapkan, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) cukup cerdas dengan menyampaikan platform pembangunan ekonomi dan politiknya kepada publik. "Baru Gerindra yang menawaran gagasan inovatif dengan menyampaikan platform ekonomi dan politik. Tetapi Gerindra lupa bagaimana konstruksi pemerintahan ke depan," kata Yuddy yang berasal dari Fraksi Partai Golkar. [EL, Ant]
CiKEAS> Buku Sintong Menyodok Prabowo
Refleksi : Apakah biografi Wiranto, Sutiyoso dan SBY akan segera menyusul? http://www.gatra.com/artikel.php?id=124276 Biografi Buku Sintong Menyodok Prabowo Setidaknya dua kali Prabowo Subianto kena sodokan keras lewat karya buku tokoh penting di negeri ini. Yang pertama, lewat buku Detik-detik yang Menentukan karya mantan Presiden B.J. Habibie, yang diluncurkan dua setengah tahun silam. Habibie, antara lain, menceritakan kedatangan Prabowo ke Istana Merdeka, 22 Mei 1998, memprotes pencopotannya sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Pada waktu itu, Habibie baru beberapa jam menjabat sebagai Presiden RI, menggantikan Soeharto yang lengser. Habibie menulis, ia mencopot Prabowo karena mendapat laporan dari Panglima ABRI (Pangab), Jenderal Wiranto, tentang adanya pergerakan pasukan Kostrad dari luar kota menuju Jakarta tanpa sepengetahuan Pangab. Buku Habibie itu sontak membuat Prabowo geram. Lewat konferensi pers yang digelar sepekan berselang, 29 September 2006, Prabowo membantah tudingan bahwa ia ingin melakukan kudeta. Ia juga membantah bahwa "dirinya marah-marah dan menyebut Habibie sebagai presiden naif". Kini sodokan serupa datang lagi lewat biografi Letnan Jenderal (purnawirawan) Sintong Panjaitan, berjudul Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, yang diluncurkan di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu malam pekan lalu. Bedanya, kali ini Prabowo bereaksi relatif kalem. Mungkin dia sengaja sedikit jaim alias jaga image. "Terserah orang mau bicara apa. Ini kan negara demokrasi, setiap orang berhak menulis apa saja. Tapi dia tidak berhak mencemarkan nama baik orang lain," kata calon presiden dari Partai Gerindra itu usai meluncurkan buku Membangun Kembali Indonesia Raya di Jakarta, Kamis pekan lalu, atau sehari setelah peluncuran buku Sintong. Dalam buku biografi setebal 520 halaman yang ditulis wartawan senior Hendro Subroto itu, Sintong memblejeti sekaligus menohok sosok Prabowo. Mulai seputar upaya Prabowo mengejar posisi KSAD, pencopotan Prabowo dari jabatan Pangkostrad, sampai penculikan sejumlah aktivis semasa Prabowo menjadi Danjen Kopassus. Sintong, 68 tahun, juga mengungkap cerita terpendam tentang upaya counter coup d'etat ala Prabowo pada 1983. Pendeknya, Prabowo disebutkan beberapa kali melawan perintah atasan, melanggar prosedur kemiliteran, dan melakukan langkah-langkah yang bukan wewenangnya. Toh, Prabowo tak terpancing. Ia menyatakan, pada saat ini rakyat sudah pandai menilai secara objektif. "Saya penganut falsafah Jawa: sing becik ketitik, sing olo ketoro. Artinya, yang baik akan ketahuan, dan yang buruk juga akan terlihat," ucap Prabowo. *** Sintong, mantan Pangdam IX/Udayana yang juga mantan penasihat Presiden Habibie bidang hankam, mengisahkan dengan lugas apa yang dialami, didengar, dan dilihatnya. Misalnya soal kedatangan Kepala Staf Kostrad, Mayor Jenderal (Mayjen) Kivlan Zen, dan Danjen Kopassus, Mayjen Muchdi PR, ke kediaman Presiden Habibie di Patra Kuningan, 22 Mei 1998. Habibie meminta Sintong menemui dua pejabat militer itu. Ternyata Kivlan dan Muchdi mendapat tugas dari Pangkostrad, Letnan Jenderal Prabowo, untuk menyampaikan surat yang diteken Jenderal Besar (purnawirawan) A.H. Nasution kepada Habibie. Surat itu sebenarnya ditulis tangan oleh Kivlan karena Nasution sedang sakit. Nasution tinggal meneken. Surat itu berisi saran agar KSAD Jenderal Subagyo HS diangkat menjadi Pangab, sedangkan Pangab Jenderal Wiranto diangkat menjadi Menteri Hankam. Adapun Prabowo diusulkan menjadi KSAD. Selain itu, juga disarankan agar diadakan pemisahan antara jabatan Pangab dan Menteri Hankam. Pada hari yang sama, Sintong mengisahkan, Wiranto melaporkan kepada Habibie bahwa telah terjadi pergerakan pasukan Kostrad dari luar Jakarta menuju Jakarta. Juga adanya konsentrasi pasukan di sekitar kediaman Habibie di Patra Kuningan. Semua mobilisasi pasukan itu tanpa sepengetahuan Pangab Wiranto. Habibie memutuskan bahwa keberadaan pasukan di luar sepengetahuan Pangab itu tak dapat dibiarkan karena akan mempengaruhi para komandan lainnya untuk bertindak sendiri-sendiri dengan alasan apa saja, tanpa koordinasi lagi dengan Pangab. Lantas Habibie memerintahkan, jabatan Pangkostrad harus diserahterimakan hari itu juga, sebelum matahari terbenam. Prabowo diberi jabatan sebagai Komandan Sesko ABRI. Sintong mengaku tidak ikut campur dalam masalah pencopotan Prabowo itu. Alumnus Akademi Militer Nasional (AMN) 1963 ini malah merasa kaget. Prabowo sendiri baru mengetahui dirinya dicopot dari jabatan Pangkostrad ketika berkunjung ke kantor Fanny Habibie (adik kandung B.J. Habibie) di kantor Otorita Batam pada 22 Mei itu, pukul 13.30. Satu setengah jam kemudian, Prabowo meluncur ke Istana Negara dengan membawa 12 pengawal, mengendarai tiga mobil Landrover. Sintong mendapat laporan dari ajudannya bahwa Prabowo langsung naik lift ke lantai IV, tempat Habibie berkantor, tanpa diperiksa dan disterilk
CiKEAS> Cuma Arab Islam Yang Nuduh Israel Penjahat Perang !!!
Cuma Arab Islam Yang Nuduh Israel Penjahat Perang !!! Negara2 Arab dan Islam berjuang mati2an untuk membujuk negara2 maju menuduh Israel sebagai penjahat perang, tapi dari dulu juga tidak pernah berhasil apalagi sekarang Memang ada beberapa negara bukan Arab dan bukan Islam yang se-olah2 juga ikut2an menuduh Israel, tapi sebenarnya cuma basa basi saja agar jangan dimusuhi Arab. Karena dalam membujuk itu negara2 Arab dan Islam bukan cuma asal2 ngomong aja tapi juga ada pemberian2 konsesi2 tertentu agar mau mengeluarkan pernyataan seperti itu. Itulah sebabnya pernyataan atau tuduhan Israel penjahat perang itu bukanlah pertama kali, bahkan perang 6 hari yang dimenangkan Israel juga waktu itu menuduh Israel penjahat perang. Wong menang perang koq malah dituduh penjahat, apa harus kalah ??? Israel kenyataannya diserang jadi ada UU hak bela diri. Tuduhan penjahat perang tidak bisa dijatuhkan apabila berperang dengan negara yang bukan anggauta PBB, atau berperang dengan negara yang tidak diakui PBB. Hamas itu terrorist bahkan status terrorist itu masuk black list UN, jadi mana mungkin malah Israel dituduh penjahat perang Yaaa.. itu cuma basa basi, sekedar memberi kesempatan orang2 Arab dan Islam untuk memuntahkan unek2nya yang penuh kebiadaban, penuh kebohongan, dan tidak bisa dipercaya. "Penjahat perang" itu merupakan vonis dari pengadilan Internasional bukan merupakan laporan dari wartawan !!! Sekali vonis sudah diputuskan, maka yang jadi terdakwa itu langsung dikejar diseluruh dunia seperti nasib presiden Sudan sekarang ini sudah resmi merupakan buronan Internasional. Lalu darimana datangnya vonis bahwa Israel itu penjahat perang ??? Penjahat perang itu adalah orangnya bukan negaranya, negara enggak pernah dituduh sebagai penjahat perang. stupid bukan ??? Lalu siapa nama yang bertanggung jawab sebagai penjahat perang dipihak Israel ??? Jelasnya serangan Israel itu merupakan serangan bela diri ada sebabnya bukan asal2an. Lagipula semua vonis pengadilan Internasional harus disetujui Amerika karena Amerika adalah Superpower, atau paling sedikit semua negara pemegang hak veto itu setuju. Lalu mana ada satupun negara pemegang hak veto yang mendukung tuduhan maupun vonis yang anda rekayasa sendiri itu Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS> Abbas warns Europeans against easing boycott of Hamas
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1073262.html Last update - 19:38 23/03/2009 Abbas warns Europeans against easing boycott of Hamas By Reuters Tags: Palestinian Authority Palestinian President Mahmoud Abbas's Western-backed government warned European states on Monday against easing a boycott of Hamas Islamists, saying it could put unity talks at risk. Foreign Minister Riyad al-Malki said he relayed that message last week to European leaders during talks in Brussels. Egyptian efforts to reconcile Abbas's secular Fatah faction, which holds sway in the Israeli-occupied West Bank, and Hamas, which controls the Gaza Strip, have so far been unsuccessful. The talks, held in Cairo, were adjourned last week without agreement on the shape or agenda of a proposed unity government that would oversee the rebuilding of the Gaza Strip after Israel's offensive, as well as prepare for new elections. Negotiations are expected to resume but big differences remain, including over demands by Fatah that Hamas agree to abide by interim peace agreements signed with Israel. Hamas has refused to make such a commitment. The Islamist group, which beat Fatah in a 2006 Palestinian parliamentary election, is shunned by the United States and the European Union as a "terrorist" organization for refusing to renounce violence, recognize Israel and abide by interim agreements. But some European states have limited contacts with the group and hold out the possibility of further engagement if the group, which seized control of the Gaza Strip in 2007 after routing Abbas's forces there, softens its stance on Israel. Malki said European overtures could undermine the unity talks by giving Hamas the impression that "the international community, and especially the European Union, is ready to change its position towards Hamas", whether the group agrees to abide by interim agreements or not. "There wouldn't be any harm if (European states) talked to Hamas after we reach a reconciliation agreement and after Hamas joins the parties committed to the agreements," Malki said <<0.gif>><>
CiKEAS> 750 Surat Suara Caleg PKS dan Golkar Depok Ditemukan Sudah Tertandai
http://pemilu.detiknews.com/read/2009/03/24/005112/1104080/700/750-surat-suara-caleg-pks-dan-golkar-depok-ditemukan-sudah-tertandai Selasa, 24/03/2009 00:51 WIB 750 Surat Suara Caleg PKS dan Golkar Depok Ditemukan Sudah Tertandai Mega Putra Ratya - detikPemilu Depok - Sebanyak 750 surat suara di Kecamatan Cimanggis, Depok ditemukan sudah tertandai. Tanda tersebut berupa garis tipis dengan warna merah yang terdapat pada caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nomor urut tiga atas nama Ma'mur Raskaman. Surat suara yang sudah tertandai itu ditemukan oleh sukarelawan pelipat surat suara di kantor Kecamatan Cimanggis, Depok pada Sabtu (21/3/2009). Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cimanggis sudah menyatakan rusak pada ke 750 surat suara tersebut. "Itu cuma tanda garis tipis saja, jadi bukan kesengajaan," kata Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cimanggis Supriyadi kepada wartawan di Kantor Camat Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Senin (23/3/2009). Atas penemuan tersebut pihaknya telah melaporkan surat suara yang rusak itu ke Panwaslu dan Kepolisian. "Kita sudah klarifikasi dan tidak ada indikasi kesengajaan," pungkasnya. Sementara Ketua DPD PKS Depok, Mujtahid Rahman Yadi mengatakan bahwa pihaknya merasa dirugikan dengan kasus surat suara yang sudah tertandai ini. "Kita dirugikan seolah-olah PKS yang bikin," jelas Mujtahid saat ditemui wartawan di kantor DPD PKS, Jl Margonda Raya, Depok, Senin (23/3/2009). Mujtahid menambahkan apabila kesalahan muncul dari percetakan, maka pihaknya meminta Panwaslu untuk menindaklanjuti. "Kita akan klarifikasi mengenai permasalahn ini ke Panwaslu dan KPUD Depok," tandasnya. Dari 750 surat suara yang tertandai, 25 surat suara terdapat pada caleg Golkar yang dengan tanda warna biru, sedangkan sisanya ada pada caleg PKS dengan tanda warna merah. ( mpr / anw )
CiKEAS> Bung Karno Jadi Korban Ganefo dan Conefo Akibat Ditipu Arab
Bung Karno Jadi Korban Ganefo dan Conefo Akibat Ditipu Arab Arab tetap Arab, sejak zaman jahiliah memang mendominasi dunia tipu menipu. Tetapi menipu itu bukanlah kepandaian melainkan karena tidak punya kepandaian. Bung Karno keluar dari PBB karena janji bohong Arab dan Islam, namun terlambat menyadarinya, devisa habis, harga diri di-injak2, rakyat dan pendukungnya dijagal ber-juta2 dan mayat2nya memenuhi semua sungai2 dan kali2 diseluruh Jawa. > "tawangalun" wrote: > Makane Bung Karna itu walaupun Nasionalist > dia menolak Israel di Asian Game ke-4 di > Jakarta. Bung Karno sudah jelas melakukan kesalahan, dia memang menolak Israel masuk ke Asian Games di Jakarta, akibatnya rekor2 Asian Games di Jakarta yang dipecahkan oleh Sarengat tidak diakui dunia Internasional. Sebetulnya bukan maksud Bung Karno ingin menolak Israel, karena Indonesia termasuk Bung Karno enggak ada urusan apapun dengan Israel. Justru penolakan terhadap Israel itu sebenarnya strategi politik untuk membujuk negara2 Arab dan Islam agar mendukung rencana Bung Karno dalam membubarkan Olympiade. Caranya Bung Karno dibantu Cina waktu itu menghamburkan uang untuk pesta olah raga Ganefo yang direncanakan untuk memboikot Olympiade. Negara2 Arab dan Islam berjanji akan mensukseskan Ganefo dan akan keluar dari IOC tapi dengan syarat Bung Karno menolak dan mengisolasi Israel. Demikian juga dengan Cina, mereka berjanji membantu dana dan fasilitas alat2 olah raga untuk suksesnya Ganefo, tapi juga dengan Syarat yaitu menolak masuknya Taiwan dalam Asian Games. Karena kemakan janji, atau tertipu janji2 Arab itu, akhirnya Bung Karno yang sangat ambisius itu mengikuti permintaan mereka. Akhirnya Israel dan Taiwan ditolak berpartisipasi dalam Asian Games di Jakarta yang mengakibatkan semua prestasi yang dihasilkan dalam Asian Games di Jakarta dianulir, tidak diakui sehingga nama Indonesia dalam prestasi Olah raga tidak menonjol sama sekali. Celakanya, janji2 Arab itu ternyata bohong, padahal mereka janji akan memboikot Olympiade dan akan mesukseskan Ganefo tapi justru sebaliknya semua negara2 Arab dan Islam justru mengirimkan atlit2 mereka yang kelas satu ke Olympic Games, dan tidak mengirimkan atlit2 ke Ganefo sehingga bukan Olympiade-nya yang diboikot oleh Arab dan Islam ini melainkan Ganefonya yang diboikot sehingga arena pertandingan cuma terisi oleh atlit2 Cina dan Indonesia saja dalam berbagi Medali2 itu. Namun negara2 seperti Mesir yang katanya sahabat dengan RI yaitu presiden Gamal Abdul Nasser, masih juga mengirimkan atlit2 tingkat juara2 keluarahan disana sedangkan atlit2 kelas satu mereka tetap bersaing merebut medali2 di Olympiade. Bung Karno betul2 kenyang ditipu oleh Arab2 Islam diseluruh dunia, duit habis yang tinggal cuma hutang, janji Arab mau bantu dana buat Ganefo tidak pernah dikirimkan. Padahal untuk membujuk negara2 Arab Islam itu saja perlu menghabiskan uang rakyat hingga rakyat disuruh mengencangkan ikat pinggang demi kebanggaan Ganefo. Demikianlah Ganefo benar2 memalukan, dan Bung Karno juga benar2 malu. Subandrio yang memimpin team Safari untuk membujuk negara2 Afrika dan Arab semula yakin kalo mereka akan benar2 setia kepada janji2nya. Ternyata meskipun Indonesia sudah banyak berkorban untuk mereka, justru mereka menghancurkan mimpi Bung Karno dengan membebani hutang2 yang tak kuat dibayar rakyat kita waktu itu. Pengkhianatan negara2 Arab bukan cuma di Ganefo, Indonesia waktu itu oleh Bung Karno setelah berembuk dengan negara2 Arab semuanya kompak mau keluar dari PBB, bubarkan PBB bangun Conefo yaitu Konperensi New Emerging Forces. Pada hari D, Bung Karno berpidato dimuka rakyat Amerika disidang Dewan Keamanan PBB, beliau mengajak semua negara2 Asia, Afrika, dan Amerika latin untuk sama2 keluar dari PBB dan mendirikan Conefo yang pusatnya di Jakarta. Tempik sorak gemuruh se-olah2 langit di Amerika ambruk. Semua menyatakan mendukung Bung Karno, dan Bung Karno bersumpah serapah dimuka podium Dewan Keamanan PBB menyatakan kami negara Republic Indonesia dengan ini menyatakan keluar dari United Nation. Dibawah tempik sorak orang2 Arab dan Islam Bung Karno langsung balik kembali ketanah air yang disambut massa PKI dan NU yang semuanya mengibar-ngibarkan sang saka dengan penuh kebanggaan se-olah2 kemenangan sudah ditangan. Ternyata apes lagi, Indonesia keluar dari PBB, tapi arab2 itu enggak ada satupun yang keluar malah makin lekat dengan PBB hingga detik ini. Bung Karno betul2 bermuka gedek, dibikin malu habis2an, muka dicuci dengan lumpur masih diguyur ketawa ketiwi oleh orang2 Arab diluar negeri. Setiap ketemu orang Indonesia si Arab mengacungkan jempolnya tinggi2, tapi mendadak jempolnya dibalikan nukik kebawah sambil ketawa ter-bahak2. Bagaimana dengan Cina??? Cina memang ditolak untuk jadi anggauta PBB meskipun demikian setiap tahun Cina itu masih terus saja mendaftarkan diri, sampai akhirnya mereka diterima di PBB sementa
CiKEAS> Raucous Indonesia rolls to the polls
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/KC24Ae01.html Mar 24, 2009 Raucous Indonesia rolls to the polls By Patrick Guntensperger JAKARTA - With its crumbling infrastructure, lack of a reliable mass transit system, and labyrinthine urban geography, Indonesia's capital of Jakarta was already plagued with some of the worst traffic conditions in the world. As political parties' roll out their spirited campaigns ahead of next month's legislative elections, Jakartans are girding themselves for more gridlock. The campaigns are an emerging democratic ritual that seem to assume the greater inconvenience inflicted on voters, the more electoral support a candidate will win. The election campaigns, which are characterized by raucous rallies, corteges of motorcyclists bearing party banners and lively speeches given by candidates' supporters, are failing to address the nation's substantive policy issues. The politics of personality and pomp are among the signs of Indonesia's political immaturity, despite nearly a decade of democratic rule and process. For the country's 38 national political parties, campaigns are a combination of an extended party and an opportunity to make some money. In an effort to bolster their apparent grassroots popularity, parties routinely hand out party T-shirts along with an envelope containing Rp20,000 (US$17.50) to those who are willing to chant the party slogan, brave the ire of frustrated commuters, and wave flags in the windscreens of gridlocked vehicles. Savvy campaigners can attend several of these events in a single day, if several parties have "impromptu" rallies scheduled. These events are also the venues where the terms and conditions of traditional vote-buying are laid out by campaigners. Election monitors in the past have noted that while accepting money to vote for a particular candidate is commonplace, vote-buying has had little impact on the actual electoral outcome, as voters sometimes accept money from different candidates and trust the privacy of the voting booth to cast their ballots as they see fit. This year, however, the proliferation of communications technology has added a new wrinkle to the process. At certain key polls, vote-buyers are expected to provide bribed voters with a cellphone or digital camera to take into the polling station and will only pay when the image of a correctly filled out ballot is displayed. One political organizer was heard by this correspondent lamenting that such steps were necessary "to keep people honest". The incumbent President Susilo Bambang Yudhoyono's Democrat Party kicked off its campaign on March 20. With nearly 90% of the population adhering to Islam, Fridays always generate appalling traffic conditions in Jakarta, as literally millions of the faithful attempt to head to mosques for afternoon prayers. This past Friday, the Democrat Party held its first major rally at Bung Karno Stadium in Senayan in Central Jakarta, adding to the human crush. The rally, at which several of the country's most popular bands performed and attracted a crowd estimated at over 100,000 people, plunged the surrounding area into complete gridlock and chaos. This was despite the fact Yudhoyono, who has cut two albums of saccharine love songs, failed to croon on stage. The Democrat Party was not restricted to the stadium, however. At other key traffic bottlenecks, groups of several dozen motorcyclists, often two or three per vehicle, blitzed the stationary cars - their tiny motors revving - waving banners and chanting "SBY", as the president is popularly known. His rallies were not the only ones. The Prosperous Justice Party (PKS), lacking the campaign resources of the Democrat party, aimed to maximize its impact on Friday by staging five smaller rallies scattered at strategic locations throughout the capital city, rather than at one big-bang venue. Although little of substance was said at any of the rallies this correspondent attended, the theater was not contained to the usual musical acts, dangdut performances and traditional dancing. PKS legislator Rama Pratama, recently accused of receiving bribes in a case involving the construction of infrastructure projects in Eastern Indonesia, was quoted saying, "The PKS lawyers and I will fight for our party's dignity. Corrupt officials do not like the PKS because our party is clean!" Both the chaos and entertainment value of the campaigns are expected to snowball over the next few months, as other big parties and their potential presidential leaders bring their respective road shows from the hinterlands toward Jakarta, the brass ring of Indonesian politics. As they do, the traffic situation in the capital and party's environmental credentials are both expected to deteriorate as the presidential election season kicks into full gear. Bung Karno Stadium, where the Democrat Party's first major rally was held, was left with the detri
CiKEAS> Sriwijaya Air Mendarat Darurat di Batam
http://www.gatra.com/artikel.php?id=124245 Sriwijaya Air Mendarat Darurat di Batam Batam, 23 Maret 2009 10:20 Pesawat Boeing 737-200 Sriwijaya Air SJ-039 berpenumpang 116 orang, mendarat darurat di Bandara Hang Nadim, Batam, Senin, sekitar pukul 07.58 WIB. Salah seorang penumpang, Dian Nusa, mengatakan, pesawat berangkat dari Tanjungpinang, ibukota Kepulauan Riau ke Jakarta, pukul 07.31, tetapi setelah sekitar delapan menit di udara terdengar seperti suara ledakan. Para penumpang pesawat yang dikemudikan Kapten Pilot Terry itu, sampai pukul 10.00 masih menunggu kepastian, apakah penerbangan dilanjutkan hari ini juga atau dibatalkan. Petugas makapai penerbangan maupun pilot pesawat itu belum dapat dikonfirmasi mengenai penyebab pendaratan darurat. Tetapi beberapa sumber menyebutkan ada kerusakan pada mesin sebelah kiri. [TMA, Ant]
CiKEAS> Seminggu Kampanye Terbuka, Obral Janji Masih Mendominasi
http://pemilu.detiknews.com/read/2009/03/24/044145/1104094/700/seminggu-kampanye-terbuka-obral-janji-masih-mendominasi Selasa, 24/03/2009 04:41 WIB Seminggu Kampanye Terbuka, Obral Janji Masih Mendominasi Anwar Khumaini - detikPemilu Jakarta - Kampanye rapat umum sudah berlangsung dari 16 Maret lalu. Selama sepekan, partai politik (parpol) berlomba-lomba mencari simpati calon pemilih dengan cara konvensional: mengobral janji-janji. Janji-janji yang tidak disertai dengan penyelesaian yang konkret dianggap tidak akan berhasil. Apalagi janji yang diucapkan hanya bersifat untuk menyerang pihak lawan. "Janji-janji yang mereka ucapkan tidak mengena. Oleh karena janji-janji itu tidak memenuhi harapan rakyat. Tidak disertai dengan cara-cara pencapaian," ujar pengamat politik Arbi Sanit kepada detikcom, Senin (23/3/2009) malam. Seharusnya dalam berkampanye, kata Arbi Sanit, para caleg atau pun petinggi parpol harus memberikan sulusi cerdas bagaimana cara mencapai janji itu. Jadi tidak asal janji sana janji sini. "Harus ada cara mewujudkan," pinta Arbi. Pria yang sering menguncir rambutnya ini juga menyoroti janji parpol dalam kampanye terbuka seminggu ini tidak memiliki mandat. Ini disebabkan karena mereka yang mengobral janji tersebut bukan mayoritas, dan hanya memiliki suara kecil. Jadi mustahil janji-janji mereka akan terwujud nantinya. "Artinya janji itu diberikan oleh partai-partai yang jumlah pemilihnya kecil. Tidak ada mayoritas, tidak didukung oleh partai mayoritas. Oleh karena itu dia tidak punya mandat," jelas Arbi. "Jadi kampanye selama ini tidak punya substansi yang jelas, hanya hiasan-hiasan dan wacana saja. Hiasan demokrasi saja," pungkas Arbi. ( anw / did )
CiKEAS> Earth is running dry and Istanbul water consensus aims to stop it
http://www.arabnews.com/?page=4§ion=0&article=120631&d=23&m=3&y=2009 Monday 23 March 2009 (27 Rabi` al-Awwal 1430) Earth is running dry and Istanbul water consensus aims to stop it Richard Ingham I AFP ISTANBUL: A seven-day meeting on the world's water crunch ended yesterday with a pledge by more than 100 countries to strive for clean water and sanitation for billions in need and fight drought and flood. The declaration, coinciding with World Water Day, was issued at the end of a three-day ministerial meeting, climaxing the biggest-ever conference on the planet's freshwater crisis. "The world is facing rapid and unprecedented global changes, including population growth, migration, urbanization, climate change, desertification, drought, degradation and land use, economic and diet changes," the statement said. It set out a roster of nonbinding recommendations, including greater cooperation to ease disputes over water, measures to address floods and water scarcity, better management of resources and curbing pollution of rivers, lakes and aquifers. Some countries tried to beef up the statement so that it recognized access to safe drinking water and sanitation as "a basic human right," rather than a "basic human need," which was the final text. Around 20 dissenting countries signed on to a separate statement to spell out their position after the conference's close. A Venezuelan delegate said they included Bangladesh, South Africa and Spain. The textual difference, which has political and legal ramifications, is being debated under the UN Convention on Human Rights. Numerous countries, led by Latin America, have already enshrined access to water as a right in their constitution. The World Water Forum is held every three years, and has gained in importance as a meeting place for debating the globe's amplifying problems of freshwater. At least 25,000 policymakers, water specialists and grassroots workers took part in this year's event, a record attendance. Campaigners representing the rural poor, the environment and organized labor on Saturday attacked the forum as a vehicle for water privatization. "We demand that the allocation of water be decided in an open, transparent and democratic forum rather than in a trade show for the world's large corporations," said Maude Barlow, senior adviser to the president of the UN General Assembly. The forum is staged by the World Water Council, a French-based organization whose funding comes in large part from the water industry. Providing access to drinking water and sewerage, conserving resources and building reservoirs and dikes to cope with water stress and water excess would cost rich countries alone around $200 billion per year, according to estimates. "Mobilizing the resources ... is likely to be one of the greatest challenges we face," said US delegate Alonzo Fulgham. The ministers said they would "promote effective use of financial resources from all sources" but did not state a preference for whether water should be in public or private hands. This is a thorny issue, because campaign groups say utilities that are in private hands ramp up tariffs, hitting the poor especially. However, the ministers said they "acknowledge" that the costs of recovering water investment had to be "fair, equitable and sustainable." Around 880 million people do not have access to decent sources of drinking water, while 2.5 billion people do not have access to proper sanitation, the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) said in its latest report. By 2030, the number of people living under severe water stress is expected to rise to 3.9 billion, a tally that does not include the impacts of global warming, according to the OECD report. The world's current population of more than 6.5 billion is growing at the rate of 80 million a year. By 2050, there is expected to be nine billion people. Feeding them - and growing crops for biofuels - will spur even greater demands from agriculture, which already takes up 70 percent of available freshwater.
CiKEAS> American Capitalism Besieged
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2009/03/22/AR2009032201507.html?wpisrc=newsletter&wpisrc=newsletter&wpisrc=newsletter American Capitalism Besieged By Robert J. Samuelson Monday, March 23, 2009; Page A15 "Can capitalism survive? No. I do not think it can." -- Joseph Schumpeter, 1942 The story of American capitalism is, among other things, a love-hate relationship. We go through cycles of self-congratulation, revulsion and revision. Just when the latest onset of revulsion and revision began is unclear. Was it when Lehman Brothers collapsed? Or when General Motors pleaded for federal subsidies? Or now, when AIG's bonuses stir outrage? No matter. Capitalism is under siege, its future unclear. Schumpeter, one of the 20th century's eminent economists, believed that capitalism sowed the seeds of its own destruction. Its chief virtue was long-term -- the capacity to increase wealth and living standards. But short-term politics would fixate on its flaws -- instability, unemployment, inequality. Capitalist prosperity also created an oppositional class of "intellectuals" who would nurture popular discontents and disparage values (self-enrichment, risk-taking) necessary for economic success. Almost everything about Schumpeter's diagnosis rings true, with the glaring exception of his conclusion. American capitalism has flourished despite being subjected to repeated restrictions by disgruntled legislators. Consider the transformation. In 1889, there was no antitrust law (1890), no corporate income tax (1909), no Securities and Exchange Commission (1934) and no Environmental Protection Agency (1970). We have subordinated unrestrained profit-seeking to other values. "We've gradually taken into account the external effects (of business) and brought them under control," says economist Robert Frank of Cornell University. External costs include: worker injuries from industrial accidents; monopoly power; financial manipulation; pollution. Great reform waves often proceed from scandals and hard times. The first discredits business; the second raises a clamor for action. Parallels with the past are eerie. "No one in 1928 thought that the head of the New York Stock Exchange would end up in Sing Sing (prison) in 1938," says historian Richard Tedlow of the Harvard Business School. That was Richard Whitney, convicted of defrauding his clients. Flash forward: Bernie Madoff, once head of Nasdaq and a member of the financial establishment, goes to the slammer, a confessed swindler. Some guesses about capitalism's evolution seem plausible. The financial industry -- banks, investment banks, hedge funds -- will shrink in significance. Regulation will tighten; required capital will rise. Profitability will fall. (Until recently, finance represented 30 percent or more of corporate profits, up from about 20 percent in the late 1970s.) More of the best and brightest will go elsewhere. But Schumpeter's question remains. Will capitalism lose its vitality? Successful capitalism presupposes three conditions: first, the legitimacy of the profit motive -- the ability to do well, even fabulously; second, widespread markets that mediate success and failure; and finally, a legal and political system that, aside from establishing property and contractual rights, also creates public acceptance. Note that the last condition modifies the first two, because government can -- through taxes, laws and regulations -- weaken the profit motive and interfere with markets. The central reason Schumpeter's prophecy remains unfulfilled is that U.S. capitalism -- not just companies, but a broader political process -- is enormously adaptable. It adjusts to evolving public values while maintaining adequate private incentives. Meanwhile, the striving character of American society supports an entrepreneurial culture and work ethic -- capitalism's building blocks. As for new regulations, many don't depress profitability because costs are passed along to consumers in higher prices. It's also wrong to pit government as always oppressing business. Just the opposite often holds. Government boosts business. Some New Deal reforms helped "by making risk more manageable," says Stanford historian David Kennedy. Deposit insurance ended old-fashioned bank panics. Mortgage guarantees aided a post-World War II housing boom. Homeownership rates skyrocketed from 44 percent in 1940 to 62 percent in 1960. Earlier, the federal government distributed 131 million acres of land grants from 1850 to 1872 to encourage railroads. Land, as well as bank charters and government contracts, often went to the well connected. Cronyism is sometimes capitalism's first cousin. Still, the present populist backlash may not end well. The parade of big companies to Washington for rescues, as well as the high-profile examples of unvarnished greed, has spawned understandable anger that could v,eer into destructiv
CiKEAS> Why Righties and Lefties? Scientists Have Hands Full.
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2009/03/22/AR2009032201663.html?wpisrc=newsletter Why Righties and Lefties? Scientists Have Hands Full. By David Brown Washington Post Staff Writer Monday, March 23, 2009; Page A07 Five of the last seven presidents have been left-handed. Ford, Reagan, Bush the elder, Clinton and now Obama (but not Carter or Bush the younger). This Story a.. Why Righties and Lefties? Scientists Have Hands Full. b.. The Lefty Advantage So what does this mean in a world where only one out of every 10 people, roughly speaking, is a lefty? The answer is . . . nobody knows. It may be a fluke. But even if it isn't, exactly what left-handedness has to do with political skill, intelligence, popularity, family connections, wealth and luck -- all at play in our selection of national leaders -- is almost certainly a matter of subtle advantage, not one of dramatic benefit. What is clear is that "handedness" runs all through the animal world. Once thought to be uniquely human, some version of this attribute has been seen in chimpanzees, marmosets, cats, chickens, toads, mice, rats and almost certainly thousands of other species. It is present in animals that don't have hands (fish) and in some that don't have backbones (honeybees). In biology, this phenomenon is known as "lateralization." It is the preference for doing or perceiving things more with one side of the body than the other. It appears to be an important -- although perhaps not necessary -- consequence of having a brain. Like many structures in the body, the brain is "bilaterally symmetrical." It is made up of two halves -- called "hemispheres" -- divided by a plane that makes one the mirror image of the other. Lateralization saves space and, therefore, working capacity, by not requiring that both hemispheres do the same thing. It diminishes the chance of interference and confusion, which might arise if each side of the brain independently analyzed the same input from the environment and came up with its own decisions about what to do about it. It also allows the brain to sometimes do two things at once. "Any brain seems to lateralize if it can," said Lesley J. Rogers, a longtime researcher in the field who is an emerita professor at the University of New England in Australia. The brain's asymmetry is primarily in function, not structure (although careful measurement shows that certain regions are bigger on one side than the other in nearly everyone). The most dramatic example involves language. The ability to produce and comprehend language emanates from the left side of the brain in more than 95 percent of right-handed people and in about 70 percent of left-handed ones. That difference is a big clue that the neural wiring -- and perhaps more subtle things -- may be different in lefties. Curiously, there is no anatomical "home" for handedness the way there is for language. For most voluntary movement, however, each side of the brain controls the opposite side of the body. A part of the right side of the brain drives the left arm and leg, and vice versa. Similarly, sensation, including vision, that is perceived on one side of the body is projected to the opposite side of the brain for processing. What determines whether a person is right- or left-handed is not really known, although it seems to be a combination of genes, environment and culture. About 27 percent of sons of left-handed parents are left-handed, compared with 10 percent of sons of right-handed parents. However, about 20 percent of identical twins have different handedness. So genes count for something but not everything. Because left-handedness is more common in men than in women, many scientists have speculated that testosterone has something to do with it. Lots of research has been done (and more is underway) testing this hypothesis. The best evidence at the moment supports the idea that testosterone may "prune back" some of the fibers in the corpus callosum, the huge bundle of nerves that connects the right and left halves of the brain across the midline. That, in turn, may diminish traffic between the two hemispheres, enhancing lateralization of function. "The effect seems to be on the strength of lateralization, not on the direction," said Ton G.G. Groothuis, who is researching this effect at the University of Groningen in the Netherlands. He hastened to add that, as with all differences in lateralization, "the size of this effect is not very large." Prenatal effects are much clearer in chickens, where lateralization is largely determined by which eye is exposed to light coming through the shell during incubation. In most chick embryos, it's the right eye. That produces adult birds that are better at identifying food and prey using the right eye (with the information processed on the left side of the brain), and better at detecting predators and sexual advances us
CiKEAS> This Novena
You were chosen to receive this novena. The moment you receive it, say : Our Father who art in heaven, hallowed be Thy name, Thy kingdom come, Thy will be done, on earth as it is in heaven, give us this day our daily bread and forgive us our trespasses as we forgive those who trespass against us and lead us not into temptation, but deliver us from evil. Amen. GOD WANTED ME TO TELL YOU, It shall be well with you this coming year. No matter how much your enemies try this year, they will not succeed. You have been destined to make it and you shall surely achieve all your goals this year. For all of 2009, all your agonies=20 will be diverted and victory and prosperity will be incoming in abundance. Today God has confirmed the end of your sufferings, sorrows and pain because HE that sits on the throne has remembered you. He has taken away the hardships and given you JOY. He will never let you down. I knocked at heaven's door this morning, God asked me.. My child! What can I do for you? And I said, ' Father, please protect and bless the person reading this message ' This is a Novena from Mother Theresa that started in 1952. It has never been broken. Within 48 hours send 20 copies (Or as many as you can - God does know if you don't have 20 people to send it to. It's the effort and intent that counts.) to family and friends. This is a powerful Novena. Couldn't hurt. Can only help. Please do not break it FirmanMU itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum hukumMU yang adil (Mazmur 119:105 -106) Your word is a lamp to my feet and a light for my path. I have taken an oath and confirmed it, that I will follow your righteous laws (Psalm 119: 105 - 106)
CiKEAS> Ketulusan
Ketulusan By: agussyafii Ada seorang kawan mulanya dia tidak percaya dengan orang berbuat baik dengan ketulusan, katanya itu hanya ada di reality show TV. Pandangan itu berubah disaat putra keduanya yang masih balita meninggal dua di Rumah sakit umum. Katanya, Disaat saya menggendong jenazah anak saya disamping kiri istri menangis terus sementara uang sudah habis nggak tau bagaimana mesti pulangnya. Sampai kemudian dipintu gerbang rumah sakit ada seorang laki-laki muda memanggil-mangil saya, bapak ibu silahkan naik taxi. Pemuda itu mengantarkan kami sampai ke rumah bahkan ikut mensholatkan dan ikut mengantarkan ke pemakaman. Semua begitu berlalu dengan cepat sampai saya tersadar, .siapa nama lelaki muda itu? dan dimana tinggalnya? saya lupa mengucapkan terima kasih. --- 'Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki' QS. Ibrahim (14) : 27 Wassalam, agussyafii - Kegiatan 'Amalia Cinta Rasul Bertempat di Rumah Amalia Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009, Dari jam 8 pagi s.d 3 sore- Susunan Acara Amalia Cinta Rasul (ACR) sebagai berikut: 1. Ta'aruf (jam 8.00-9.00) 2. Aku Cinta Rasul (jam 9.00-10.00) 3. Meneladani Sifat Rasul (jam 10.00-12.00) 4. Istirahat-Sholat-Makan Siang (Jam 12.00-13.00) 5. Rasul Idolaku (Jam 13-15.00).
Re: CiKEAS> Menyembunyikan Kejahatan Dalam Mesjid Dianggap Bukan Jahat !!!
Sudah fitnah panjang lebar pula.. Gendeng koq gak sembuh", mus.. :-p -- Wassalam, Irwan.K "Better team works could lead us to better results" http://irwank.blogspot.com Pada 23 Maret 2009 17:56, Hafsah Salim menulis: > Menyembunyikan Kejahatan Dalam Mesjid Dianggap Bukan Jahat !!! > > Menyembunyikan hasil curian maupun barang2 terlarang didalam mesjid yang > suci oleh pelakunya dirasakan paling aman. Akibatnya tidak bisa disalahkan > kalo akhirnya mesjid ini digerebek polisi ataupun pasukan tentara yang > mengejar pelaku kejahatan yang justru sering dilindungi dan berlindung > didalam mesjid. > > Bolehlah dikatakan bukan salah mesjidnya tapi salah orangnya, namun polisi > atau tentara yang menggerebeknya itu juga tidak bisa disalahkan karena > memang tugasnya untuk mengamankan yang kadang2 terpaksa menembak para > pelakunya maupun para pelindungnya, termasuk juga mereka yang meng-halang2i > dengan alasan menjaga kesucian mesjid yang ternyata tidak suci ini. > > > "Sunny" wrote: > > Senin, 23 Maret 2009 , 12:21:00 > > Mengaku untuk membayar utang seorang > > pria paruh baya, BS, 46, warga > > Siantan nekat mencuri, mengaku > > mengikuti Jamaah Tabligh sejak 2005 > > Celakanya, barang bukti hasil > > kejahatannya malah ia simpan di > > Masjid Pontianak. Pencuri Ditangkap > > Korbannya ketika sedang mengambil > > air wudu. >
CiKEAS> Menyembunyikan Kejahatan Dalam Mesjid Dianggap Bukan Jahat !!!
Menyembunyikan Kejahatan Dalam Mesjid Dianggap Bukan Jahat !!! Menyembunyikan hasil curian maupun barang2 terlarang didalam mesjid yang suci oleh pelakunya dirasakan paling aman. Akibatnya tidak bisa disalahkan kalo akhirnya mesjid ini digerebek polisi ataupun pasukan tentara yang mengejar pelaku kejahatan yang justru sering dilindungi dan berlindung didalam mesjid. Bolehlah dikatakan bukan salah mesjidnya tapi salah orangnya, namun polisi atau tentara yang menggerebeknya itu juga tidak bisa disalahkan karena memang tugasnya untuk mengamankan yang kadang2 terpaksa menembak para pelakunya maupun para pelindungnya, termasuk juga mereka yang meng-halang2i dengan alasan menjaga kesucian mesjid yang ternyata tidak suci ini. > "Sunny" wrote: > Senin, 23 Maret 2009 , 12:21:00 > Mengaku untuk membayar utang seorang > pria paruh baya, BS, 46, warga > Siantan nekat mencuri, mengaku > mengikuti Jamaah Tabligh sejak 2005 > Celakanya, barang bukti hasil > kejahatannya malah ia simpan di > Masjid Pontianak. Pencuri Ditangkap > Korbannya ketika sedang mengambil > air wudu. http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=8829 Barang curian disimpan dimesjid, di Gaza malahan bomb dan roket disimpan dimesjid. Kejadian begini bukan pertama kali, bukan hal yang luar biasa, jadi wajar2 saja kalo tentara Israel tidak bisa disalahkan, juga tidak bisa dilarang untuk menggeledah mesjid2, dan mereka yang melawan atau protes enggak salah kalo ditembak mati ditempat. Dan korban2 yang mati ini memang korban2 sipil tapi memang seharusnya mati ditembak karena kalo tidak malah tentara Israel itulah yang mati ketembak. Demikianlah, korban2 Gaza itu 99% mereka yang berpartisipasi menyimpan barang curian, berpartisipasi menyimpan senjata api, berpartisipasi menyimpan roket2, berpartisipasi menyimpan bomb2 dan diantara mereka justru banyak anak2 dan wanita2. Mereka ditembak mati bukan karena mereka Islam, bukan karena mereka anak2, bukan karena mereka wanita, bukan juga karena mereka sipil tetapi karena mereka memang merupakan bagian dari pasukan terror yang menterror kedaulatan Israel. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS> Re: Pencuri Ditangkap Korbannya - BB disimpan di Masjid
> "Sunny" wrote: > Senin, 23 Maret 2009 , 12:21:00 > Mengaku untuk membayar utang seorang > pria paruh baya, BS, 46, warga > Siantan nekat mencuri, mengaku > mengikuti Jamaah Tabligh sejak 2005 > Celakanya, barang bukti hasil > kejahatannya malah ia simpan di > Masjid Pontianak. Pencuri Ditangkap > Korbannya ketika sedang mengambil > air wudu. http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=8829 Barang curian disimpan dimesjid, di Gaza malahan bomb dan roket disimpan dimesjid. Kejadian begini bukan pertama kali, bukan hal yang luar biasa, jadi wajar2 saja kalo tentara Israel tidak bisa disalahkan, juga tidak bisa dilarang untuk menggeledah mesjid2, dan mereka yang melawan atau protes enggak salah kalo ditembak mati ditempat. Dan korban2 yang mati ini memang korban2 sipil tapi memang seharusnya mati ditembak karena kalo tidak malah tentara Israel itulah yang mati ketembak. Demikianlah, korban2 Gaza itu 99% mereka yang berpartisipasi menyimpan barang curian, berpartisipasi menyimpan senjata api, berpartisipasi menyimpan roket2, berpartisipasi menyimpan bomb2 dan diantara mereka justru banyak anak2 dan wanita2. Mereka ditembak mati bukan karena mereka Islam, bukan karena mereka anak2, bukan karena mereka wanita, bukan juga karena mereka sipil tetapi karena mereka memang merupakan bagian dari pasukan terror yang menterror kedaulatan Israel. Ny. Muslim binti Muskitawati. --- In CIKEAS@yahoogroups.com, "Sunny" wrote: > > http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=8829 > > Senin, 23 Maret 2009 , 12:21:00 > > > Pencuri Ditangkap Korbannya - BB disimpan di Masjid > > > Pontianak, Mengaku untuk membayar utang seorang pria paruh baya, BS, 46, > warga Siantan nekat mencuri. Celakanya, barang bukti hasil kejahatannya malah > ia simpan di Masjid. Alhasil BS, pun kemudian ditangkap korbannya sendiri, > Solihin, 45, warga Paris II. BS, ditangkap Solihin, Minggu (22/3) sekitar > pukul 10.00 di Masjid Kuba Paris II ketika sedang mengambil air wudu. Melihat > pelaku, korban pun langsung menghampiri dan sempat memarahi BS. > > Tak mau lama ribut di masjid, akhirnya Solihin menggelandang tersangka ke > Mapolsekta Pontianak Selatan. "Saya sudah bilang ke pak haji (korban, red) > saya minta maaf. Tapi belum saya jelaskan dia marah-marah dan langsung > mengajak saya ke polisi, jadi saya pun ikut," kata BS. Dikatakan BS, puluhan > potong pakaian itu ia ambil dari toko pakaian milik Solihin, Sabtu (21/3) > sekitar pukul 11.00. Ia mengaku ketika itu tak seorangpun di dalam toko > sehingga dengan leluasa BS, mencuri baju koko. Ia mengaku rencannya pakain > tersebut akan ia jual ke teman-temannya yang lain. Pria yang mengaku > mengikuti Jamaah Tabligh sejak 2005 tersebut mengaku baru pertama kali > mencuri. "Pak Haji waktu itu sedang pergi, jadi yang tinggal hanya > karyawannya saja. > > Tapi saat saya masuk karyawannya juga ndak ada.," akunya. BS, juga mengaku > telah lama mengenal korban. Ketika ditangkap ia juga sempat meminta maaf > kepada Solihin dan bersedia mengganti kerugian korban. Tapi tampaknya korban > enggan dan nekat mempolisikannya. "Rencananya kalau ikan saya yang di tambak > laku, saya mau bayar. Saya juga menyesal telah mencuri," ungkapnya. Dari > laporan yang dibuat korban di Mapolsekta Pontianak Selatan, ternyata BS, > bukan hanya mencuri pakaian, tapi juga uang dan barang-barang lainnya. > Berdasarkan laporan korban, BS, telah mencuri baju koko 40 lembar, celana 40 > lembar, buku, minyak wangi dan uang Rp 2,5 juta. Diperkirakan korban merugi > sekitar Rp 10 juta. (KiA >
CiKEAS> Re: Pencuri Ditangkap Korbannya - BB disimpan di Masjid
Barang curian disimpan dimesjid, di Gaza malahan bomb dan roket disimpan dimesjid. Kejadian begini bukan pertama kali, bukan hal yang luar biasa, jadi wajar2 saja kalo tentara Israel tidak bisa disalahkan, juga tidak bisa dilarang untuk menggeledah mesjid2, dan mereka yang melawan atau protes enggak salah kalo ditembak mati ditempat. Dan korban2 yang mati ini memang korban2 sipil tapi memang seharusnya mati ditembak karena kalo tidak malah tentara Israel itulah yang mati ketembak. Demikianlah, korban2 Gaza itu 99% mereka yang berpartisipasi menyimpan barang curian, berpartisipasi menyimpan senjata api, berpartisipasi menyimpan roket2, berpartisipasi menyimpan bomb2 dan diantara mereka justru banyak anak2 dan wanita2. Mereka ditembak mati bukan karena mereka Islam, bukan karena mereka anak2, bukan karena mereka wanita, bukan juga karena mereka sipil tetapi karena mereka memang merupakan bagian dari pasukan terror yang menterror kedaulatan Israel. Ny. Muslim binti Muskitawati. --- In CIKEAS@yahoogroups.com, "Sunny" wrote: > > http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=8829 > > Senin, 23 Maret 2009 , 12:21:00 > > > Pencuri Ditangkap Korbannya - BB disimpan di Masjid > > > Pontianak, Mengaku untuk membayar utang seorang pria paruh baya, BS, 46, > warga Siantan nekat mencuri. Celakanya, barang bukti hasil kejahatannya malah > ia simpan di Masjid. Alhasil BS, pun kemudian ditangkap korbannya sendiri, > Solihin, 45, warga Paris II. BS, ditangkap Solihin, Minggu (22/3) sekitar > pukul 10.00 di Masjid Kuba Paris II ketika sedang mengambil air wudu. Melihat > pelaku, korban pun langsung menghampiri dan sempat memarahi BS. > > Tak mau lama ribut di masjid, akhirnya Solihin menggelandang tersangka ke > Mapolsekta Pontianak Selatan. "Saya sudah bilang ke pak haji (korban, red) > saya minta maaf. Tapi belum saya jelaskan dia marah-marah dan langsung > mengajak saya ke polisi, jadi saya pun ikut," kata BS. Dikatakan BS, puluhan > potong pakaian itu ia ambil dari toko pakaian milik Solihin, Sabtu (21/3) > sekitar pukul 11.00. Ia mengaku ketika itu tak seorangpun di dalam toko > sehingga dengan leluasa BS, mencuri baju koko. Ia mengaku rencannya pakain > tersebut akan ia jual ke teman-temannya yang lain. Pria yang mengaku > mengikuti Jamaah Tabligh sejak 2005 tersebut mengaku baru pertama kali > mencuri. "Pak Haji waktu itu sedang pergi, jadi yang tinggal hanya > karyawannya saja. > > Tapi saat saya masuk karyawannya juga ndak ada.," akunya. BS, juga mengaku > telah lama mengenal korban. Ketika ditangkap ia juga sempat meminta maaf > kepada Solihin dan bersedia mengganti kerugian korban. Tapi tampaknya korban > enggan dan nekat mempolisikannya. "Rencananya kalau ikan saya yang di tambak > laku, saya mau bayar. Saya juga menyesal telah mencuri," ungkapnya. Dari > laporan yang dibuat korban di Mapolsekta Pontianak Selatan, ternyata BS, > bukan hanya mencuri pakaian, tapi juga uang dan barang-barang lainnya. > Berdasarkan laporan korban, BS, telah mencuri baju koko 40 lembar, celana 40 > lembar, buku, minyak wangi dan uang Rp 2,5 juta. Diperkirakan korban merugi > sekitar Rp 10 juta. (KiA >
CiKEAS> Re: Stop `global warming`, jangan biarkan Indonesia `tenggelam`
Resiko akibat Global Warming kemungkinan besar lebih dulu dialami oleh negara2 Arab karena adanya rongga2 dibawah tanah akibat disedotnya minyak2 dalam jumlah yang besar dalam waktu ratusan tahun. Rongga2 dibawah kerak bumi inilah yang akan anjlok dan kemudian air laut menggantikan mengisinya. Dalam hal ini, negara2 maju sudah memprediksi dan mempersiapkan penanganannya. Karena kebanyakan negara2 minyak ini adalah negara2 Islam, kemungkinan besar mereka akan di evakuasi ke Indonesia. Meskipun Indonesia juga menderita akibat Global Warming namun tidak separah negara2 di Timur Tengah. Penduduk negara2 Islam ini sangat dibatasi untuk masuk ke negara2 maju karena mereka tidak bisa beradaptasi dengan dunia yang bukan Islam. Meskipun mereka di evakuasi ke sesama negara Islam, bukanlah berarti bebas dari bencana kemanusiaan karena sudah diketahui umum bahwa sesama Islampun mereka akan saling membunuh. Namun masalah ini bukan lagi tanggung jawab negara2 maju karena pertikaian internal itu bukan kewajiban negara2 maju untuk mengatasinya. Negara2 maju hanya mencegah mereka untuk bermigrasi keluar dari wilayah yang sudah ditetapkan untuk mereka untuk mencegah terjadinya komplikasi dengan umat agama lainnya dibagian dunia luar dunia Islam. Ny. Muslim binti Muskitawati. --- In CIKEAS@yahoogroups.com, "Sunny" wrote: > > Refleksi : Rakyat telah ditenggelamkan dalam kemiskinan dengan beban hutang > luarnegeri tujuh turunan oleh penguasa kleptokratik, kalau ditambah lagi > tengelam alamiah karena kuasa Illahi, apa yang bisa dibuat? > > http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=64123 > > > Stop `global warming`, jangan biarkan Indonesia `tenggelam` > Tanggal : 18 Mar 2009 > Sumber : Harian Terbit > > > Oleh Tety Polmasari > > > SAYA terhenyak saat Sesmenko Kesra, Bapak Indroyono Soesilo, menegaskan > jika pada 2030 sekitar 2000 pulau di Indonesia akan tenggelam gara-gara > global warming. Parahnya lagi, pada 2050 wilayah Tanjung Priok, Ancol, > dan Pantai Indah Kapuk, juga akan tenggelam gara-gara pemanasan global. > Ini masih 'lebih baik' karena Indonesia sebagai negara masih tetap ada, tapi > negara seperti Saint Lucia, Fiji dan negara- negara Bahama, akan hilang > gara-gara perubahan iklim yang banyak diakibatkan tangan-tangan manusia yang > tak bertanggung jawab. > > Saat ini saja pulau yang dimiliki Indonesia sekitar 17.480 pulau dari 17.504 > pulau akibat naiknya air laut dan usaha penambangan. Ini berdasarkan data > yang dikeluarkan Departemen Kelautan dan Perikanan pimpinan Freddy Numberi. > > Membayangkan hal ini saja sudah membuat saya gemetar. Bagaimana nasib anak > cucu penerus negeri berpenghuni 250 juta jiwa ini? Pemanasan global yang > mengakibatkan naiknya muka laut - yang bermuara pada perubahan iklim > khususnya di negara Indonesia, sungguh memiliki dampak yang sangat serius. > > Berdasarkan data, kenaikan suhu Bumi periode 1990 - 2005 antara 0.15 - 0.13 > derajat Celcius, jika kondisi ini dibiarkan diprediksikan periode 2050 - 2070 > suhu Bumi akan naik pada kisaran 4,2 derajat Celcius. Padahal Emil Salim, > pakar lingkungan kita, pernah menegaskan jika naik 2 derajat Celcius saja > maka kehidupan di Bumi akan bubar. > > Di saat atmosfer menghangat lapisan permukaan lautan juga akan menghangat > sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tingkat permukaan laut. Perlu > diketahui peningkatan tinggi muka air laut sekitar 30 perse berasal dari > pencairan es dan sisanya berasal dari pemuaian air akibat peningkatan > temperatur. > > Dampak yang dirasakan Indonesia jika tanpa ada upaya pencegahan maka akan > kehilangan 2.000 pulau karena air laut akan naik pada ketinggian 90 cm, > seperti yang diungkapkan Sesmenko Kesra, Indroyono Soesilo. (Di Jakarta saja > kenaikan permukaan air laut mencapai 5 - 8 milimeter tiap tahunnya). > > Kerusakan lingkungan, terutama akibat penambangan pasir laut dan abrasi > dianggap sebagai biang keladi lenyapnya secara fisik 26 pulau itu. Hilangnya > pulau-pulau ini sudah terasa sejak 8 tahun lalu, saat penambangan pasir laut > semakin marak. Adanya pemanasan global memunculkan kekhawatiran jumlah pulau > yang hilang diperkirakan semakin menjadi dengan adanya perubahan iklim. > > Efek rumah kaca juga menjadi penyumbang terjadinya pemanasan global. Jika > tidak diantisipasi, peneliti lingkungan hidup di Indonesia memperkirakan > naiknya permukaan air laut setinggi 60 cm pada 2070. Membuat penduduk pesisir > akan kehilangan tempat tinggalnya, dan hilangnya potensi industri pariwisata > bahari kita, bahkan punahnya keanekaragaman hayati dunia. > > "Ini jelas menjadi masalah serius bagi masa depan bangsa. > > Dalam 25 tahun ke depan, lebih dari 2000 pulau yang akan tenggelam. > Kehilangan asset 2.000 pulau akan luar biasa dampaknya yang berujung pada > penyempitan wilayah kedaulatan RI dan ini berarti menyimpang dari Konsep > Wawasan Nu
CiKEAS> Pencuri Ditangkap Korbannya - BB disimpan di Masjid
http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=8829 Senin, 23 Maret 2009 , 12:21:00 Pencuri Ditangkap Korbannya - BB disimpan di Masjid Pontianak, Mengaku untuk membayar utang seorang pria paruh baya, BS, 46, warga Siantan nekat mencuri. Celakanya, barang bukti hasil kejahatannya malah ia simpan di Masjid. Alhasil BS, pun kemudian ditangkap korbannya sendiri, Solihin, 45, warga Paris II. BS, ditangkap Solihin, Minggu (22/3) sekitar pukul 10.00 di Masjid Kuba Paris II ketika sedang mengambil air wudu. Melihat pelaku, korban pun langsung menghampiri dan sempat memarahi BS. Tak mau lama ribut di masjid, akhirnya Solihin menggelandang tersangka ke Mapolsekta Pontianak Selatan. "Saya sudah bilang ke pak haji (korban, red) saya minta maaf. Tapi belum saya jelaskan dia marah-marah dan langsung mengajak saya ke polisi, jadi saya pun ikut," kata BS. Dikatakan BS, puluhan potong pakaian itu ia ambil dari toko pakaian milik Solihin, Sabtu (21/3) sekitar pukul 11.00. Ia mengaku ketika itu tak seorangpun di dalam toko sehingga dengan leluasa BS, mencuri baju koko. Ia mengaku rencannya pakain tersebut akan ia jual ke teman-temannya yang lain. Pria yang mengaku mengikuti Jamaah Tabligh sejak 2005 tersebut mengaku baru pertama kali mencuri. "Pak Haji waktu itu sedang pergi, jadi yang tinggal hanya karyawannya saja. Tapi saat saya masuk karyawannya juga ndak ada.," akunya. BS, juga mengaku telah lama mengenal korban. Ketika ditangkap ia juga sempat meminta maaf kepada Solihin dan bersedia mengganti kerugian korban. Tapi tampaknya korban enggan dan nekat mempolisikannya. "Rencananya kalau ikan saya yang di tambak laku, saya mau bayar. Saya juga menyesal telah mencuri," ungkapnya. Dari laporan yang dibuat korban di Mapolsekta Pontianak Selatan, ternyata BS, bukan hanya mencuri pakaian, tapi juga uang dan barang-barang lainnya. Berdasarkan laporan korban, BS, telah mencuri baju koko 40 lembar, celana 40 lembar, buku, minyak wangi dan uang Rp 2,5 juta. Diperkirakan korban merugi sekitar Rp 10 juta. (KiA
CiKEAS> Stop `global warming`, jangan biarkan Indonesia `tenggelam`
Refleksi : Rakyat telah ditenggelamkan dalam kemiskinan dengan beban hutang luarnegeri tujuh turunan oleh penguasa kleptokratik, kalau ditambah lagi tengelam alamiah karena kuasa Illahi, apa yang bisa dibuat? http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=64123 Stop `global warming`, jangan biarkan Indonesia `tenggelam` Tanggal : 18 Mar 2009 Sumber : Harian Terbit Oleh Tety Polmasari SAYA terhenyak saat Sesmenko Kesra, Bapak Indroyono Soesilo, menegaskan jika pada 2030 sekitar 2000 pulau di Indonesia akan tenggelam gara-gara global warming. Parahnya lagi, pada 2050 wilayah Tanjung Priok, Ancol, dan Pantai Indah Kapuk, juga akan tenggelam gara-gara pemanasan global. Ini masih 'lebih baik' karena Indonesia sebagai negara masih tetap ada, tapi negara seperti Saint Lucia, Fiji dan negara- negara Bahama, akan hilang gara-gara perubahan iklim yang banyak diakibatkan tangan-tangan manusia yang tak bertanggung jawab. Saat ini saja pulau yang dimiliki Indonesia sekitar 17.480 pulau dari 17.504 pulau akibat naiknya air laut dan usaha penambangan. Ini berdasarkan data yang dikeluarkan Departemen Kelautan dan Perikanan pimpinan Freddy Numberi. Membayangkan hal ini saja sudah membuat saya gemetar. Bagaimana nasib anak cucu penerus negeri berpenghuni 250 juta jiwa ini? Pemanasan global yang mengakibatkan naiknya muka laut - yang bermuara pada perubahan iklim khususnya di negara Indonesia, sungguh memiliki dampak yang sangat serius. Berdasarkan data, kenaikan suhu Bumi periode 1990 - 2005 antara 0.15 - 0.13 derajat Celcius, jika kondisi ini dibiarkan diprediksikan periode 2050 - 2070 suhu Bumi akan naik pada kisaran 4,2 derajat Celcius. Padahal Emil Salim, pakar lingkungan kita, pernah menegaskan jika naik 2 derajat Celcius saja maka kehidupan di Bumi akan bubar. Di saat atmosfer menghangat lapisan permukaan lautan juga akan menghangat sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tingkat permukaan laut. Perlu diketahui peningkatan tinggi muka air laut sekitar 30 perse berasal dari pencairan es dan sisanya berasal dari pemuaian air akibat peningkatan temperatur. Dampak yang dirasakan Indonesia jika tanpa ada upaya pencegahan maka akan kehilangan 2.000 pulau karena air laut akan naik pada ketinggian 90 cm, seperti yang diungkapkan Sesmenko Kesra, Indroyono Soesilo. (Di Jakarta saja kenaikan permukaan air laut mencapai 5 - 8 milimeter tiap tahunnya). Kerusakan lingkungan, terutama akibat penambangan pasir laut dan abrasi dianggap sebagai biang keladi lenyapnya secara fisik 26 pulau itu. Hilangnya pulau-pulau ini sudah terasa sejak 8 tahun lalu, saat penambangan pasir laut semakin marak. Adanya pemanasan global memunculkan kekhawatiran jumlah pulau yang hilang diperkirakan semakin menjadi dengan adanya perubahan iklim. Efek rumah kaca juga menjadi penyumbang terjadinya pemanasan global. Jika tidak diantisipasi, peneliti lingkungan hidup di Indonesia memperkirakan naiknya permukaan air laut setinggi 60 cm pada 2070. Membuat penduduk pesisir akan kehilangan tempat tinggalnya, dan hilangnya potensi industri pariwisata bahari kita, bahkan punahnya keanekaragaman hayati dunia. "Ini jelas menjadi masalah serius bagi masa depan bangsa. Dalam 25 tahun ke depan, lebih dari 2000 pulau yang akan tenggelam. Kehilangan asset 2.000 pulau akan luar biasa dampaknya yang berujung pada penyempitan wilayah kedaulatan RI dan ini berarti menyimpang dari Konsep Wawasan Nusantara," tandasnya, saat memaparkan rencana menggelar World Ocean Conference (WOC) 2009 di Menada pada Mei 2009 sebagai upaya mempertegas kembali Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Pemanasan global yang membuat permukaan air laut naik juga akan menurunkan pH air laut. Setiap kenaikan 14 - 43 cm maka pH air laut akan turun dari 8,2 menjadi 7,8. Keadaan ini akan berdampak serius karena dapat menghambat pertumbuhan yang akhirnya mematikan biota dan terumbu karang. Tentunya dampak ekonomisnya akan terasa sekali mengingat terjadinya pola perubahan habitat, migrasi dan populasi ikan serta hasil laut lainnya. Ini akan menjadi pukulan telak bagi perekonomian Indonesia! Perubahan Iklim juga dapat membuat satu miliar orang menjadi tuna wisma. Komisi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) memperingatkan para ilmuwan dan politisi bahwa naiknya suhu udara, air laut, dan harga pangan digabungkan dengan berkurangnya air tawar, hasil panen, dan tanah subur bisa membawa malapetaka. Migrasi besar-besaran hingga satu miliar orang akan terpaksa dilakukan oleh mereka yang rumahnya terendam air, atau mereka yang tidak lagi memiliki makanan. Belum lagi merebaknya berbagai penyakit akibat global warming. Lantas apa yang harus kita perbuat untuk menyelamatkan negara kita (dan bumi) dari ancaman yang cukup 'mengerikan' itu? Departemen Kelautan dan Perikanan menyatakan perlindungan laut juga merupakan faktor penting dalam memperlambat perubahan iklim. Apalagi, te
CiKEAS> Kursus Menulis Narasi - Pantau (Angkatan VII)
Dh, Moderator, maaf numpang posting info. Terima kasih. Kursus Menulis Narasi - Pantau Angkatan VII 20 Mei – 12 Agustus 2009 ”Kursus ini seperti pesawat antariksa bagi saya, selalu membolak-balik antara kenyataan dan penciptaan. Satu sisi, seorang penulis menciptakan sebuah karya seni, sisi lain ada disiplin verifikasi yg terus menerus dibangun. Sungguh, ini seperti sebuah energi candu yg menggairahkan dan saya menikmati dalam tiap ketegangannya.” Danu Primanto, penulis & fotografer lepas bermukim di Yogyakarta, peserta Kursus Narasi Agustus 2008. “Salah satu kelebihan dari Kursus Narasi Pantau adalah sebuah komunitas dan pertemanan yang selalu menghidupkan motivasi untuk terus menulis. Kehadiran pengajar tamu dari berbagai macam background juga memberikan inspirasi tersendiri dan membuat saya kembali berfikir, "Untuk apa saya menulis?" Sri Dewi Sushanty Konsultan junior bidang komunikasi, peserta kursus November 2008 Kelas narasi ini juga telah menghadirkan tokoh-tokoh penulis seperti Arief Budiman, Bre Redana, Daoed Joesoef, Donald K Emmerson, Fadjroel Rahman, Jean Jacques Kusni, Julia Suryakusuma, Putu Oka Sukanta, Riri Riza dan Samuel Mulia. KURSUS ini dirancang untuk orang yang ingin belajar menulis panjang yang memikat sekaligus mendalam. Ia juga diperuntukkan bagi mereka yang berminat menulis esai atau narasi. Ia mengedepankan dasar-dasar etika jurnalisme serta belajar memahami mekanisme verifikasi, teknik wawancara, riset, menganalisis struktur bacaan, bahasa, penelusuran data serta editing. Ia menjadi landasan penting dalam belajar menulis yang baik, mulai tulisan feature hingga narasi. Pantau mulai menawarkan pengajaran genre ini pada media tahun 2001, setiap semester sekali, selama dua minggu. Peserta maksimal 16 orang. Jumlah ini dianggap optimal untuk sebuah metode pelatihan, yang berlangsung selama 12 hingga 16 sesi. Setiap sesi 90-menit diformat serius namun santai. Peserta bisa berdiskusi langsung. Total, Pantau sudah mengadakan 16 kali kursus ini. Peserta datang dari berbagai kota, dari Banda Aceh hingga Jayapura, dari Pontianak hingga Kucing, dari Ende hingga Kupang. Alumninya, kini mulai bermunculan. Ada yang menulis buku. Ada yang jadi pemimpin redaksi. Ada yang sekolah lanjut. Pada 2006, paket semesteran tersebut ditambah dengan paket empat bulan (lima bulan bila terpotong hari libur nasional). Kursus ini berlangsung di Jakarta, mulai setiap Mei dan November. Pantau telah menyelenggarakan enam kali kursus dengan total peserta 108 orang. Kursus juga terkadang diadakan di luar Jakarta berdasarkan permintaan. Di Jakarta, kursus ini diikuti berbagai kalangan. Baik itu aktivis, pengacara, dokter, dosen, mahasiswa, arsitek, pekerja pertambangan, NGO dan lain-lain. Harapannya, merangsang peserta membuat tulisan yang dalam, memikat dan analitis, enak dibaca dan mengalir. Cerita yang analitis dibutuhkan masyarakat untuk mengambil sikap terhadap pokok masalah. Kursus diadakan sebanyak 18 sesi dengan frekuensi pertemuan mingguan, setiap Rabu malam pukul 19.00-21.00. Ini sengaja dibuat agar peserta punya waktu mengendapkan materi belajar, membaca dan mengerjakan tugas. Kelas ditekankan pada banyak latihan. Kelas ini juga akan membicarakan karya-karya klasik nonfiksi Joseph Mitchell, Truman Capote, John Hersey, Gay Talese dan Ryszard Kapuscinski serta Pham Xuan An dari Saigon. Tugas akhir setiap peserta menulis sebuah narasi sekitar 5.000 kata. INSTRUKTUR Andreas Harsono -- Wartawan Jakarta, anggota International Consortium of Investigative Journalists. Pada 1999 mendapatkan Nieman Fellowship di Universitas Harvard. Menyunting buku "Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat." Kini menyelesaikan buku "From Sabang to Merauke: Debunking the Myth of Indonesian Nationalism," yang membahas hubungan media dengan kekerasan etnik, agama dan nasionalisme di Indonesia dan Timor Lorosae. Budi Setiyono -- wartawan Jakarta , pernah bekerja untuk Suara Merdeka (Semarang ) dan majalah Pantau ( Jakarta ). Dia co-editor buku "Revolusi Belum Selesai" yang berisi kumpulan pidato politik Presiden Soekarno serta "Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat." Kini menyelesaikan buku soal penyair A.S. Dharta dari Lembaga Kebudayaan Rakyat. INSTRUKTUR TAMU Martin Aleida -- seorang wartawan dan sastrawan, pernah menjadi wartawan di beberapa media di antaranya majalah kebudayaan Zaman Baru (1963), Harian Rakyat (1965), Majalah Tempo (1971 – 1984) dan NHK Jepang (1984 – 1985). Ia juga menulis karya di antaranya, Malam Kelabu, Ilyana dan Aku, 1998 (kumpulan cerpen), Layang-layang Itu Tak Lagi Mengepak Tinggi-tinggi, 1998 (novelette), Leointin Dewangga, 2003 (kumpulan cerpen), Jamangilak Tak Pernah Menangis, 2003 (novel). Ia mendapat penghargaan dari Pusat Bahasa untuk kumpulan cerpen Leontin Dewangga, 2004 dan Do Karim, Aceh, 2005. Maria Hartiningsih -- wartawan senior Harian Kompas, peraih ”Yap
CiKEAS> Mengubah Bencimu Menjadi Cinta
Mengubah Bencimu Menjadi Cinta By: agussyafii Berteman dengan siapapun buat saya adalah sesuatu yang menggembirakan. Banyak mutiara hikmah yang berserakan dimanapun justru yang muncul dari orang-orang yang sederhana. Salah satunya penjual sate ayam. Awalnya saya mengenalnya dibulan suci ramadhan beberapa tahun yang lalu. Orang Madura ini baik dan ramah. Itulah yang membuat dagangan satenya menjadi ramai. Pada suatu hari dia bertutur bahwa pada saat bulan tertentu seperti bulan ramadhan dirinya bisa kuwalahan melayani pembeli. Sampai dia mengajak sanak saudaranya ikut membantunya berjualan, termasuk bapaknya sendiri. Katanya, pada satu sore para sudah banyak pembeli yang mengantri. Bapak dan saudara-saudara sibuk melayani sementara dirinya pulang untuk mengambil lontong dan sate ayam dirumah. Sekembali ke warung dan pembeli sudah mulai berkurang. Adzan maghrib berkumandang. Sang bapak menghampiri dirinya dan mengatakan kalau kotak uang penjualan hari ini telah hilang diambil orang. Sebagai gantinya bapaknya bersedia bekerja selama ramadhan tidak usah digaji. Hari telah berlalu, seminggu kemudian. Abis jelang adzan maghrib ada seorang pemuda pesan sate ayam beserta lontong. Bapaknya langsung melayaninya. Orang itu dilayani dengan istimewa, membuat anaknya menjadi heran, kenapa bapak memperlakukan dia sangat istimewa. Mulai dari membakarkan sate, menyiapkan lontongnya, teh hangatnya dengan sangat ramahnya. "Bapak, siapakah dia? Kenapa bapak melayani dengan sangat istimewa? Apa dia pejabat kelurahan?" Katanya penuh keheranan. "Bukan. Dia adalah yang mengambil kotak uangmu tempo hari." Jawab bapaknya. Mendengar jawaban bapak seperti itu rasanya darah saya mendidih. Pengen rasanya saya luapkan amarah saya pada orang itu. Tapi bapak saya mencegahnya dengan mengatakan. "Jangan kamu luapkan amarahmu. Dia adalah guru sejatimu sebab dari dialah, dirimu bisa belajar mengubah bencimu menjadi Cinta." Saya dibuat tertegun mendengar tutur katanya. Sayapun sempat bertanya dalam hati, Mengubah benci menjadi cinta? Apakah mungkin? Bagaimana menurut anda? --- Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui' QS. Al Baqarah : 216 Wassalam, agussyafii - Kegiatan 'Amalia Cinta Rasul Bertempat di Rumah Amalia Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009, Dari jam 8 pagi s.d 3 sore- Susunan Acara Amalia Cinta Rasul (ACR) sebagai berikut: 1. Ta'aruf (jam 8.00-9.00) 2. Aku Cinta Rasul (jam 9.00-10.00) 3. Meneladani Sifat Rasul (jam 10.00-12.00) 4. Istirahat-Sholat-Makan Siang (Jam 12.00-13.00) 5. Rasul Idolaku (Jam 13-15.00).
CiKEAS> Panggilan Jiwa
Panggilan Jiwa By: agussyafii Jumat Malam saya kedatangan tamu Mas Agus Purwanto dan pada hari minggu saya kedatangan tamu lagi yaitu mas Nurul Yakin. Kami diskusi tentang dunia pendidikan dan bagaimana konsep mendidik anak yang baik. bagi sebagian orang, guru adalah profesi namun saya menyakini bahwa guru adalah panggilan jiwa. dimanapun kita berada jika guru merupakan paggilan jiwa maka dimanapun juga akan ada proses belajar mengajar. Seorang pembimbing/guru yang baik akan tahu bagaimana cara mengkondisikan emosi entah naik atau turun bagi orang-orang yang sedang belajar agar tumbuh yang disebut 'willing to learn." karena prinsip pendidikan menumbuhkan keinginan untuk senantiasa belajar menjadi lebih baik, itulah yang utama. Sikap atau attitude akan terbentuk setelah para pembelajar dipersiapkan untuk belajar dengan konsep hadap masalah. Konsep hadap masalah ini tentunya terjadi benturan, konflik, masalah, intrik yang terkadang membuat para pembelajar sakit hati, marah, dendam namun ini merupakan satu-satunya cara yang paling effektif untuk menumbuhkan penguatan didalam diri atau disebut 'soft power'. 'Soft power' yaitu sikap tegas dalam kelembutan. Kelembutan dalam ketegasan. Penguatan didalam diri inilah haruslah dikondisikan, dibentuk dan dilakukan secara sengaja agar para pembelajar berani menghadapi realitas kehidupan yang terkadang pahit dan tidak selalu sesuai dengan harapannya, juga agar tidak terbuai atau di nina bobokkan oleh kenyamanan dalam hidup seolah tidak perlu belajar. Kalo orang sudah tidak ingin belajar, hidup sudah tidak berarti lagi. Lantas untuk apa kita hidup? -- Wal Ashr, Innal insyanalafi khusrin illa, illaladzi na amanu wa’amilu sholihati wa tawa saubil haqi wa tawa shoubil sobr. -- Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya dalam kesabaran.(QS. al-Ashr (103) : 1-3) Wassalam, agussyafii - Kegiatan 'Amalia Cinta Rasul Bertempat di Rumah Amalia Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009, Dari jam 8 pagi s.d 3 sore- Susunan Acara Amalia Cinta Rasul (ACR) sebagai berikut: 1. Ta'aruf (jam 8.00-9.00) 2. Aku Cinta Rasul (jam 9.00-10.00) 3. Meneladani Sifat Rasul (jam 10.00-12.00) 4. Istirahat-Sholat-Makan Siang (Jam 12.00-13.00) 5. Rasul Idolaku (Jam 13-15.00).
CiKEAS> Perusahaan Pengirim TKI Jadi ATM Sejumlah Instansi
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=53712&ik=6 Perusahaan Pengirim TKI Jadi ATM Sejumlah Instansi Minggu 22 Maret 2009, Jam: 19:03:00 JAKARTA (Pos Kota) - Surat edaran Departemen Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik tentang penggunaan sistem sidik jari dan foto biometrik diprotes banyak pihak. Protes datang dari kalangan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) karena biaya kesehatan dinaikkan dari Rp300.000 menjadi Rp350.000 Bahkan, menurut Ketua Umum Himpunan Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Himsataki), Yunus M. Yamani, untuk penempatan TKI ke Arab Saudi, Gamca (Gulf Country Comitte Approved Centre Assosiation) meminta tambahan biaya kesehatan 10,50 dolar AS untuk setiap CTKI. Yunus menyatakan selama ini PPTKIS menjadi anjungan tunai mandiri (ATM) bagi semua instansi yang terkait dengan penempatan dan perlindungan TKI, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sebelumnya, dalam surat yang ditandatangani oleh Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes Farid W. Husain itu disebutkan untuk menghindari pemalsuan dokumen hasil pemeriksaan kesehatan diharapkan kepada seluruh sarana kesehatan mempergunakan sistem sidik jari (finger print) dan foto biometrik. Menurut Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Rusdi Basalamah, yang menjadi pertanyaan PPTKIS adalah pelaksanaan kedua sistem tersebut dilakukan oleh sarana kesehatan, yakni klinik medika. "Seharusnya, pemerintah yang menyediakan sistem sidik jari dan foto biometrik dan bersifat gratis sehingga tidak banyak dana yang dikeluarkan," tukasnya.
CiKEAS> Buku Letjen (Pur) Sintong Panjaitan yang membikin heboh
Tulisan ini juga disajikan dalam website http://kontak.club.fr/index.htm Catatan A. Umar Said Buku Letjen (Pur) Sintong Panjaitan yang membikin heboh Diterbitkannya buku Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando tentang berbagai pengalaman Letjen (Pur) Sintong Panjaitan,yang diluncurkan 11 Maret 2009, merupakan peristiwa yang menarik sekali dalam sejarah kemiliteran di Indonesia pada khususnya dan sejarah bangsa pada umumnya. (Letjen Sintong Panjaitan adalah mantan Panglima Kodam Udayana, yang sesudah dicopot oleh presiden Suharto sekitar tahun 1991 kemudian menjadi penasehat militer di staf khusus Presiden Habibi). Buku setebal 520 halaman yang ditulis oleh wartawan senior Hendro Subroto bukan merupakan biografi Sintong Panjaitan, dan juga bukan otobiografi. Melainkan serangkaian pengungkapan berbagai masalah yang terjadi di kalangan TNI, khususnya Angkatan Darat, yang berkaitan dengan sejumlah peristiwa politik penting di negeri kita. Dari berbagai reaksi publik (lewat pers atau Internet) setelah terbitnya buku ini maka nampak dengan jelas bahwa munculnya buku ini di masyarakat merupakan peristiwa yang shocking (mengejutkan), yang buntutnya bisa panjang dan mempunyai dampak yang tidak kecil di kalangan militer pada khususnya. Sebab, buku ini bukan saja telah membeberkan sebagian dari kekeliruan atau pelanggaran berat yang telah dilakukan kalangan militer di masa Orde Baru, tetapi juga sebagian dari tindakan-tindakan atau posisi mantan Komandan Jenderal Kopassus Letjen (Pur) Prabowo Subianto, antara lain sekitar keterlibatan Tim Mawar yang telah melakukan penculikan dan penghilangan (dalam tahun 1997-98) terhadap sejumlah aktivis-aktis PRD, kasus penembakan besar-besaran terhadap demonstran-demonstran di makam Santa Cruz (Dili, Timor Timur), tragedi Mei 1998 di Jakarta yang mengakibatkan banyak korban di kalangan Tionghoa. Apa yang dikemukakan oleh Letjen (Pur) Sintong Panjaitan dalam buku ini mengenai berbagai kasus Prabowo menjadi makin menarik, dihubungkan dengan pencalonan diri Prabowo sebagai presiden RI dalam pemilihan yang akan datang. Apa sajakah dampak terbitnya buku ini terhadap diri Prabowo, marilah sama-sama kita ikuti perkembangan selanjutnya. Selama 32 tahun hanya sedikit dibongkar kesalahan ABRI Buku yang berisi pandangan-pandangan kritis Sintong Panjaitan tentang berbagai masalah Angkatan Darat, menunjukkan adanya perkembangan yang menarik di kalangan pensiunan petinggi militer. Sebab, kita semua ingat bahwa selama ini tidak banyak, atau belum banyak, tokoh-tokoh di kalangan militer sendiri (baik yang sudah pensiun maupun yang masih aktif) yang berani atau bisa menyuarakan --secara tegas dan terang-terangan -- hal-hal yang kritis tentang kesalahan, pelanggaran, atau peyalahgunaan kekuasaan oleh kalangan petinggi militer rejim Orde Baru (dan sesudahnya). Padahal, seperti yang dialami sendiri oleh banyak orang, selama 32 tahun rejim Orde Baru telah terjadi banyak sekali kejahatan besar atau pelanggaran serius di bidang politik, ekonomi, sosial, Ham, termasuk korupsi yang merajalela di kalangan militer, yang kebanyakan dilakukan di bawah naungan Dwifungsi ABRI. Namun, selama 32 tahun itu (dan ini jangka waktu yang lama sekali, sekitar separoh dari umur Republik kita !), hanya sedikit sekali di antaranya yang dapat dibongkar atau diselesaikan secara hukum dan keadilan. Rejim militer telah berusaha -- dengan segala daya dan cara -- untuk menutupi, atau menyembunyikan, atau melindungi segala kebobrokan di kalangan militer. Dan ini berlangsung sampai Suharto dipaksa turun dari jabatannya. Mengingat besarnya dosa-dosa para petinggi militer dan luasnya kejahatan-kejahatan atau pelanggaran serius yang dilakukan selama puluhan tahun itu,maka apa yang diungkapkan Letjen (Pur) Sintong Panjaitan dalam buku Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando adalah sumbangan yang sangat penting dan berharga sekali dalam menegakkan kebenaran mengenai sejumlah peristiwa-peristiwa dalam sejarah kemiliteran Indonesia. Setidak-tidaknya, ungkapan-ungkapannya itu bisa merupakan pelengkap untuk menilai berbagai persoalannya dari sudut pandang yang berbeda-beda. Militer dibikin Suharto menjadi musuh rakyat Bagi kita semua adalah amat penting dan sangat perlu untuk bisa melihat persoalan militer Indonesia dengan kacamata yang jernih dan pandangan yang luas dalam rangka sejarah bangsa dan demi kepentingan anak cucu kita. Sebab, adalah hal yang patut diprihatinkan atau disedihkan oleh kita semua bahwa militer Indonesia pernah dijadikan oleh Suharto beserta para jenderalnya musuh bagi rakyat Indonesia selama 32 tahun. Dengan pengkhianatan besar-besaran dan terang-terangan terhadap Bung Karno, tokoh besar anti-imperialis yang jarang tandingannya di dunia, Suharto beserta para jenderalnya telah memisahkan kalangan militer dari ajaran-ajaran revolusioner Bung Karno, bahkan memusuhinya. Dan adalah jelas sekali bahwa memusuhi ajaran-ajaran revolu
CiKEAS> Obama Kirim 15000 Pasukan ke Afghanistant
Obama Kirim 15000 Pasukan ke Afghanistant Janji Obama untuk menarik pasukan dari Iraq bukanlah asal2an tanpa perhitungan. Memang kenyataannya jendral Amerika di Irak berhasil mencapai tingkat keamanan tertentu yang mampu dilanjutkan oleh tentara dan Polisi Irak sendiri yang berhasil dilatih oleh pasukan Amerika. Wajar kalo tentara Amerika yang biaya operasinya lebih mahal digantikan oleh tentara Irak yang jauh lebih murah biayanya. Namun, pasukan Amerika yang sudah sukses di Irak ini, sekarang berjuang lagi untuk menunjukkan kesuksesannya di Afghanistant. Ternyata Afghanistant menjadi bertambah banyak kemasukan terrorist2 Jihad dari Pakistant. Dulu memang Afghanistant juga sudah berhasil diamankan, seharusnya pihak Pakistant itu mampu menahan para terrorist dinegaranya, nyatanya malah digebah tentara Pakistant para terrorist itu kembali menyusup ke Afghanistant. Oleh karena itu Obama mengubah strateginya, kalo dulu presiden Bush masih percaya kepada tentara Pakistant, maka presiden Obama sebaliknya sudah tidak mempercayai pasukan2 Pakistant sehingga pengiriman pasukan ke Afghanistant tidak akan terbatas hanya di Afghanistant, Obama malah menjanjikan kalo terjadi bentrok dengan terrorist, diperbolehkan mengejar hingga masuk ke wilayah Pakistant. Akibat masuknya pasukan baru Amerika ke Afghanistant, gempuran2 hebat terhadap para terrorist telah menjatuhkan banyak korban2, tetapi memang hasilnya cukup cemerlang, para terrorist berkurang dan pengejaran terus dilakukan. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS> NUANSA: Bahasa Inlander
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009032306240876 Senin, 23 Maret 2009 OPINI NUANSA: Bahasa Inlander NASIB negara-bangsa Indonesia memang mengenaskan. Jauh sebelum merdeka, kita dengan bangga berkata... menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia (satu dari tiga butir Sumpah Pemuda). Karena sumpah itu, dalam perkembangan selanjutnya, bahasa Indonesia kita pun melesat maju menjadi bahasa resmi, bahasa persatuan, bahasa budaya, bahasa sains yang dipakai dalam pengajaran di sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi. Malaysia pun iri dengan bahasa Indonesia. Kita bisa berdialog, berdiskusi, dan berdebat dengan bahasa Indonesia. Berbeda dengan orang Malaysia harus berbahasa Inggris ketika harus berdiskusi karena merasa ada hambatan ketika berdiskusi dengan bahasa Melayu. Orang Malaysia pun berkata, "Bahasa Indonesia itu indah. Orang Indonesia seperti berpuisi ketika berbicara." Pengakuan betapa bahasa Indonesia (bahasa Melayu modern) bukan hanya dari negara tetangga kita. Peneliti-peneliti lingustik pun mengakui bahwa bahasa Melayu (bahasa Indonesia) adalah salah satu dari bahasa di dunia yang indah. Wajar saja kalau Indonesia banyak penyair, cerpenis, novelis, dan sastrawan. Teks Sumpah Pemuda saja ditulis dengan puisi berbahasa Indonesia. Pembukaan UUD 1945 saja dirumuskan dengan bahasa Indonesia yang baik, sistematis, dan tentu saja nyeni. Tapi, kebanyakan kita, terutama para pemimpin negeri ini (mungkin tidak semua) masih tidak percaya diri dengan kemampuan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang terhormat, menjadi bahasa kebudayaan, menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebuah pendapat mengemuka: untuk menguasai sains (ilmu pengetahuan dan teknologi), orang harus mengusai bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Orang-orang tidak percaya sains bisa diajarkan dengan bahasa Indonesia. Maka, sekolah-sekolah mengubah bahasa pengantarnya dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Biar lebih mudah belajarnya! Benarkah? Ternyata, hasil penelitian menunjukkan gara-gara pengajarannya menggunakan bahasa Inggris, minat pelajar Malaysia kepada sains terutama IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan Matematika menurun. Direktur Eksekutif Pembina (Permuafakatan Badan Ilmiah Nasional) Malaysia, Abdul Raof Hussin, mengatakan suatu kajian yang dilakukan Pembina, penyampaian bahasa Inggris dalam pelajaran IPA dan Matematika sejak 2003 hanya mampu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris sebesar empat persen saja. Ternyata... masalahnya, kita tidak pede saja dengan yang kita punya. Padahal orang lain malah cemburu dengan kita. Sobron Aidit dalam Melawan dengan Restoran (2007), bertutur ternyata bule atau tamu non-Indonesia yang mengunjungi Restorant Indonesia di Paris, Prancis, banyak yang bisa berbahasa Indonesia dengan baik. Bahasa Indonesia dipelajari, paling tidak di 73 negara. Ah, kaum inlander, ternyata kita lebih banyak mindernya. Itu baru dari soal bahasa. Belum lagi dalam soal lain. n ZULKARNAIN ZUBAIRI <>
CiKEAS> Meragukan Legitimasi Pemilu 2009
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009032306240874 Senin, 23 Maret 2009 OPINI Meragukan Legitimasi Pemilu 2009 Oyos Saroso H.N. Mantan santri Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Jakarta Begitu membuka facebook, para kolega saya di Lampung maupun di Jakarta mencecar dengan berondongan pertanyaan: "Hai, bagaimana itu ceritanya KPU Lampung? Ente kan yang ikut menyeleksi? Jangan-jangan elu juga ikut terlibat?" Ketika saya pasang kabar kasus yang melilit KPU Lampung itu di status facebook, tanggapan dan keingintahuan muncul juga dari beberapa orang, antara lain dari Maspriel Aries (jurnalis di Palembang), Juri Ardiantoro (Ketua KPU DKI Jakarta), dan Andi Arief (Komisaris PT Pos Indonesia). Dialog lewat dunia maya itu muncul setelah Lampung Post memberitakan Ketua KPU Lampung Edwin Hanibal dan anggota KPU Pattimura diusulkan Bawaslu untuk dicopot. Selain mereka, anggota KPU Nanang Trenggono dan Sholihin diusulkan diperiksa. Saya sangat prihatin; bukan karena para komisioner itu secara pribadi kawan lama yang juga teman-teman baik saya. Mereka terpilih bukan karena saya mengenalnya secara pribadi, melainkan karena merekalah yang menurut KPU Pusat dianggap paling layak menjadi tim penyelenggara pemilu di Lampung. Meski dengan nada prihatin, saya menanggapi semua pertanyaan itu dengan enteng. Saya katakan tugas saya dan Tim Seleksi sudah selesai ketika menyerahkan 10 nama calon anggota KPU Lampung. Ketika itu tidak ada protes berarti. Kini, ketika para anggota KPUD Lampung tersandung masalah, secara pribadi saya merasa berdosa. Berdosa karena kalau kasus itu benar, pilihan saya dan Tim Seleksi lain ternyata salah. Kalau isu bahwa mereka terlibat desain besar bekerja untuk kekuatan tertentu adalah benar, mereka tidak hanya membohongi Tim Seleksi, tetapi mengingkari sumpah jabatan. Saya agak ragu soal desain itu. Yang paling mungkin, barangkali, adalah soal KKN. Hal itu bisa dilacak dari alur hubungan para anggota KPUD di tujuh kota/kabupaten dengan para anggota KPU Lampung. Baik itu hubungan kekerabatan maupun hubungan atas dasar sentimen lembaga. Untuk membuktikan itu perlu kerja keras. Namun, saya tidak mau masuk wilayah isu dan hukum. Biarlah hukum dan alam yang akan membuktikan apakah para anggota KPU itu benar atau salah. Yang menjadi pertanyaan mendasar: Pemilu 2009 sudah sangat dekat. Bagaimana legitimasi pemilu di tangan anggota KPU yang sedang dirundung masalah? Pertanyaan ini tidak hanya tertuju pada kasus KPU Lampung dan 7 KPU di kabupaten/kota di Lampung, tetapi bagi KPU Pusat dan seluruh KPU di Indonesia. Untuk menjawab itu, sebuah logika sederhana bisa diajukan: Yakinkah perjalanan kita menuju Krui akan sampai dengan selamat jika sopir bus yang membawa kita diragukan keahlian dan moralitasnya? Si sopir mungkin sudah punya surat izin mengemudi (SIM); memiliki legitimasi atau wewenang menjalankan mobil. Namun, apa gunanya kalau itu "SIM tembak"? Lebih parah lagi, sudah "SIM tembak", si sopir gemar mabuk pula. Ini pengandaian saja. Dalam buku wajib berjudul Etika Politik: Prinsip-Prinsip Dasar Kenegaraan Modern (Pustaka Utama Gramedia, 1994), Franz Magnis-Suseno menjelaskan ada tiga kemungkinan kriteria legitimasi: Legitimasi sosiologis, legalitas, dan legitimasi etis. Dalam legitimasi sosiologis, yang dipertanyakan sejauh mana kita sebagai anggota masyarakat meyakini wewenang pada seseorang, kelompok atau penguasa adalah wajar dan patut kita hormati? Di sinilah pertanyaan saya dalam kaitannya dengan kasus KPU Lampung mendapatkan korelasinya. Ketika ditemukan dugaan kasus di KPU Lampung dan KPU 7 kota/kabupaten di Lampung, amat wajar kalau publik juga tidak bisa menghormati wewenang menyelenggarakan pemilu yang dimiliki KPU. Logika sederhananya: Kalau rekrutmen saja sudah banyak masalah, mungkinkah mereka bisa bekerja profesional? Kalau masyarakat sudah meragukan legitimasi penyelenggara pemilu, nilai legitimasi hasil pemilu menjadi berkurang. Atau lebih konkret lagi: Pemilu yang diselenggarakan lembaga yang diragukan kredibilitasnya, hasilnya pun layak diragukan legitimasinya. Kaitannya dengan legalitas, menurut Magnis, hal yang mendasar suatu tindakan dikatakan legal jika dilakukan sesuai dengan hukum atau peraturan yang berlaku. Legalitas, dengan begitu, menuntut wewenang dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku. Namun, legalitas bukanlah tolok ukur paling fundamental bagi keabsahan wewenang politis. Artinya, meskipun dari sisi legalitas KPU Lampung bisa menyelenggarakan pemilu dan tetap dianggap legal, bobot nilai keabsahannya bisa jadi bukan 100 persen lagi. Sebab, legalitas yang mereka miliki tidak bisa dijadikan ukuran satu-satunya untuk mengatakan pemilu yang mereka selenggarakan menjadi sah secara politik. Dengan dasar ini, tidak bisa seorang komisioner di KPU Pusat m
CiKEAS> Moral, Etika, dan Estetika Politik!
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009032306010017 Senin, 23 Maret 2009 BURAS Moral, Etika, dan Estetika Politik! H. Bambang Eka Wijaya "SETIAP bicara perilaku politik selalu Kakek kaitkan dengan moral dan etika para aktornya! Bukankah moral dan etika itu isinya sama?" ujar cucu. "Lalu Kakek juga mengatakan di atas hierarki moral dan etika itu ada estetika! Kenapa pula estetika menempati hierarki lebih tinggi?" "Dilihat dari luar, praktek moral dan etika dalam perilaku memang bisa terlihat serupa--sama-sama tak melanggar hukum, yang haram, atau tidak berperilaku tercela! Bedanya pada penyikapan dalam bertindak pada sang aktor!" jawab kakek. "Di persimpangan lampu merah, misalnya, dua pengendara sama-sama berhenti! Yang satu berhenti karena takut ada polisi berlindung di seberang lampu merah, dia bisa kena tilang! Orang ini mengamalkan moral, menaati aturan karena takut ancaman hukuman atau sanksi-sanksinya! Orang mengamalkan etika, ketika ia berhenti bukan takut polisi atau sanksi hukum, melainkan karena sadar saat itu ada orang dari arah lain sedang diberi hak melintas! Hingga, berdasar etika ia berhenti untuk menghormati hak orang lain!" "Implementasi berpolitik dengan moral berarti, politisi tidak melanggar aturan karena takut di-PAW atau terjebak KPK! Sedang politisi yang terbukti diseret KPK dan dijebloskan hakim ke penjara, berarti tak mengamalkan moral dalam berpolitik!" timpal cucu. "Yang tak menghormati hak dan kepentingan orang lain, tapi main tabrak atau bahkan asal serobot hak dan kepentingan orang lain, berpolitik tanpa etika! Lalu, bagaimana definisi estetika?" "Sikap yang berorientasi pada estetika itu beyond, tidak sekadar bersikap lepas rodi atau pas-pasan pada tuntutan moral dan etika, tapi berbuat lebih jauh lagi dari sekadar kewajiban yang ada untuk itu! Beyond, berusaha mencapai kesempurnaan yang maksimal sesuai dengan batas kemampuan manusia dalam perbuatannya!" tegas kakek. "Contohnya seorang anak yang diwajibkan orang tuanya setiap malam membaca Alquran dan maknanya setidaknya satu ayat, ia bukan hanya membaca lebih banyak ayat dan meresapi maknanya setiap malam, malah melakukannya dengan tajwid yang benar baik bunyi dan intonasi setiap hurufnya, maupun panjang pendek bacaannya! Tepatnya ia membaca dengan estetika yang maksimal, hingga yang terdengar bacaan merdu yang syahdu--mengaktualkan indahnya Alquran ciptaan Sang Khalik--estetika yang Illahiah!" "Wow! Betapa indahnya kehidupan bernegara-bangsa kalau para politisi beyond, berpolitik dengan estetika, berusaha agar pengabdiannya sempurna semaksimal bisa dicapai manusia!" timpal cucu. "Malang nian rakyat, ketika yang hadir cuma politisi penebar janji palsu, tak jelas juntrungnya setelah mendapat kekuasaan!" <><>