[daarut-tauhiid] Kewajiban Menyusui Bayi Bagi Seorang Ibu

2011-11-13 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb

Kewajiban Menyusui Bayi Bagi Seorang Ibu
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi 
yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan 
pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan 
menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan 
karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban 
demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan 
keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu 
ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu 
memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan 
ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [Al Baqarah 233]

Dalam surat Al Baqarah ayat 233, Allah memerintahkan para ibu untuk menyusui 
anaknya selama 2 tahun penuh. Jika ingin menyapih sebelum 2 tahun, harus 
bermusyawarah dulu dan harus saling rela.

Meski zaman dulu sudah ada susu sapi, susu onta, dan juga susu kambing, namun 
dalam Islam bayi manusia itu harus disusui oleh manusia. Bukan oleh binatang 
seperti Sapi. Karenanya jika seorang ibu tak mampu menyusui anaknya, dia harus 
mencari ibu susu untuk menyusui anaknya. Jadi anaknya tetap bisa minum ASI atau 
air susu manusia.


Hukuman bagi ibu yang tidak mau menyusui anaknya padahal dia mampu sangat 
berat. Yaitu disiksa di neraka:
Rasulullah SAW bersabda, “Tiba-tiba aku melihat para wanita yang 
payudara-payudara mereka dicabik-cabik ular yang ganas. Maka aku bertanya: 
‘Kenapa mereka?’ Malaikat menjawab: ‘Mereka adalah para wanita yang tidak mau 
menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syar’i)’. ” (HR Al-Hakim) – Asy-Syaikh 
Muqbil rahimahullaah dalam Al-Jami’ush Shahih berkata: “Ini hadits shahih dari 
Abu Umamah Al-Bahili”.


Tips Agar ASI Lancar dan Banyak
Umumnya ibu bisa menyusui anaknya dengan ASI tanpa harus bantuan susu 
kaleng/susu sapi. Tentu saja ada cara yang harus dilakukan.


1. Segeralah susui bayi anda dengan ASI. 5-10 menit setelah bayi dilahirkan, 
bayi bisa segera disusui setelah dibersihkan. Adik saya di satu RS 
alhamdulillah bisa seperti itu sehingga tangis bayinya cuma sebentar karena 
diam setelah disusui. Susu yang pertama ini sangat baik karena mengandung 
Kolostrum. Oleh karena itu jika ada Rumah Bersalin yang memberi susu kaleng, 
itu tindakan yang keliru.


2. Susui bayi anda setiap 1-2 jam. Jika anda tidak menyusui sampai 5 jam lebih 
misalnya karena bekerja, maka ASI anda produksinya akan menyusut dan akhirnya 
berhenti. Ada baiknya cuti dulu meski tanpa gaji selama minimal 1 tahun.
Beberapa peneliti menyatakan bahwa ibu yang tidak menyusui anaknya selama 1 
tahun penuh kemungkinan mendapat kanker payudara sangat besar. Selain itu bayi 
yang kurang mendapat ASI (kurang dari 6 bulan) meski kelihatan gemuk/montok, 
mudah terserang penyakit karena kekebalan tubuhnya kurang.
Bagaimana pun juga susu manusia adalah yang terbaik bagi manusia. Bukan susu 
sapi atau yang lainnya.


3. Pikiran ibu harus tenang. Banyak penyakit yang timbul dari pikiran. Demikian 
pula produksi ASI juga bisa terhenti jika si ibu stress. Oleh karena itu ibu 
harus tenang dan sabar. Hindari sangka buruk/su’u zhon, jengkel, apalagi 
marah-marah. Sebaiknya senantiasa bersabar, berbaik sangka/husnu zhon, dan 
tenang.


4. Makanan/gizi harus cukup. Sayur seperti Sayur Katuk, Bayam, dan pare sangat 
baik untuk meningkatkan ASI. Demikian juga buah pepaya, korma, kacang, kacang 
hijau, dan sebagainya. Sebaiknya tambah juga dengan minum madu dan susu.


5. Jangan memberi bayi susu formula. Biasanya jika bayi diberi susu formula, 
bayi akhirnya jadi malas menetek ASI pada ibunya. Ini selain karena susu 
formula rasanya lebih enak meski gizinya jauh di bawah ASI, tapi juga dot susu 
lebih mudah mengeluarkan susu ketimbang puting susu ibu.


6. Jangan memberi bayi Dot Empeng (Pacifier). Karena meski membuat bayi jadi 
tenang dan tidak menangis, akhirnya si bayi jadi tidak menyusu. Lama kelamaan 
selain badan bayi jadi kurus, produksi ASI juga menurun bahkan bisa terhenti 
jika bayi jarang menyusui. Susuilah bayi setiap 1-2 jam. Jadi memang saat 
menyusui, ibu sebaiknya tidak bekerja atau mengambil cuti panjang.


7. Ibu harus banyak beristirahat agar ASInya tetap banyak. Sering bayi bangun 
di malam hari dan tidur di siang hari. Ibu bisa mencoba membangunkan bayinya di 
siang hari hingga bisa tidur di malam hari. Tapi selama bayi tersebut bangun di 
malam hari dan tidur di siang hari, mau tidak mau ibu tersebut harus ikut 
bangun di malam hari dan tidur di siang hari agar istirahatnya cukup. Yang 
penting ibadah dan pekerjaan rumah tidak terlewatkan.

Sumber:
http://media-islam.or.id/2011/11/08/kewajiban-menyusui-bayi-bagi-seorang-ibu/

Silahkan baca juga tulisan-tulisan Islam lainnya di:
http://media-islam.or.id/category/keluarga-islam

.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di 

[daarut-tauhiid] Salahkah Pejabat Bermewah-mewahan di Tengah Kemiskinan Rakyat?

2011-11-24 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Dari berbagai ayat Al Qur'an dan Hadits di bawah, sesungguhnya Allah melarang 
kita hidup boros/mewah bahkan Allah menyebut pemboros sebagai saudaranya setan. 
Kita dilarang juga untuk riya'/pamer atau menyombongkan harta. Dan Allah 
memerintahkan kita untuk memberi harta kita untuk fakir miskin dan orang-orang 
yang memerlukan.

Secara nalar juga tidak pantas para pejabat hidup bermewah-mewahan sementara 
14,5 juta rakyatnya kelaparan. Apalagi Indonesia termasuk salah satu negara 
terkorup di dunia. Bahkan ada anggota DPR yang disebut punya mobil mewah 
seperti Ferrari, Bentley, Mercy, Alphard dsb adalah pengacara kasus koruptor 
yang bisa jadi menerima uang haram dari koruptor. Ada juga yang dituduh 
terlibat kasus korupsi oleh bekas rekan sesama partainya.

Foto dan video bisa dilihat di:
http://media-islam.or.id/2011/11/21/salahkah-pejabat-bermewah-mewahan-di-tengah-kemiskinan-rakyat/


Salahkah Pejabat Bermewah-mewahan di Tengah Kemiskinan Rakyat?

Ironis. Para pejabat bermewah-mewahan sementara jutaan rakyatnya hidup dalam 
kemiskinan dan kelaparan…
Apa salahnya kami hidup mewah punya mobil hingga 7 milyar rupiah? Dalih 
beberapa pejabat dan anggota DPR. Toh kami mendapatnya dgn cara yang halal.


Jawabnya: Salah!


Allah bukan cuma melihat dari mana harta itu didapat. Tapi juga ke mana harta 
itu dihabiskan.

”Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?
Itulah orang yang menghardik anak yatim,
dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, yaitu orang-orang yang lalai 
dari salatnya, orang-orang yang berbuat ria.
Dan enggan menolong dengan barang berguna.” [Al Maa’uun:1-7]


”Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya 
lapar padahal dia mengetahui hal itu.” (HR. Al Bazzaar)


”Berikanlah hartamu kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada 
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu 
menghambur-hamburkan hartamu secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu 
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]


Saat Nabi memimpin ummatnya, 2 negara Adi Kuasa saat itu: Kerajaan Romawi dan 
Persia nyaris jatuh di tangannya. Jika mau, beliau bisa hidup mewah.


Namun beliau memilih hidup sederhana. Sebaliknya sebagian besar harta beliau 
sumbangkan untuk kaumnya. Jika pagi beliau mendapat rezeki, maka sore hari 
sudah nyaris tidak tersisa lagi sekedar untuk bisa makan saja.
Nabi tidur di atas pelepah kurma. Rumahnya yang luasnya sekitar 100 m2, nyaris 
tidak ada perabotan yang berharga. 

Beliau sering mengganjal perutnya dengan 3 batu karena menahan lapar. Itulah 
gaya hidup Nabi.
Sementara para sahabat yang kaya seperti Usman menyumbang 1/3 hartanya untuk 
Allah. Umar 1/2, sementara Abu Bakar seluruh hartanya beliau sumbangkan.


Jadi beda sekali dengan banyak ummat Islam sekarang yang hidup bermewah-mewahan 
sementara jutaan rakyat kelaparan.


Ada orang yang berkata tidak apa hidup mewah asal tidak korupsi.
Itu keliru.


Qarun meski mendapat harta dengan cara halal dan tidak korupsi, Allah tetap 
murka dengannya. Allah murka bukan karena Qarun korupsi. Tapi karena Qarun 
sombong dengan bermewah-mewahan:
“Karun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada 
padaku.” Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah 
membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak 
mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa 
itu, tentang dosa-dosa mereka.” [Al Qashash 78]


“Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang 
yang menghendaki kehidupan dunia: “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa 
yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai 
keberuntungan yang besar.” [Al Qashash 79]


“Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada 
baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia 
termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” [Al Qashash 81]


Orang kaya yang bermewah-mewahan biasanya memang sombong dan sengaja 
riya’/pamer dengan membeli rumah dan mobil mewah agar orang-orang tahu kalau 
mereka kaya.


“Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk 
bermain-main” [Asy Syu'araa' 128]
Bahkan ada seorang anggota DPR dengan sombong berkata, saya dari lahir ini 
sudah kaya. Mana orang yang lebih kaya daripada saya? Begitu katanya.  Padahal 
semua kekayaan yang dia dapat itu milik Allah. Saat lahir, dia telanjang bulat 
tidak punya apa-apa. Saat meninggal pun nanti begitu. Segala macam rumah, 
mobil, dan uang yang dia miliki, sudah bukan milik dia lagi. Tapi berpindah ke 
ahli warisnya. Demikian seterusnya. Sementara dia cuma jadi tulang belulang dan 
makanan serangga dan binatang tanah.
Lihat bagaimana Allah menjanjikan siksa neraka kepada orang-orang yang 
bermegah-megahan d

[daarut-tauhiid] MengIslamkan Orang Kafir. Bukan Mengkafirkan Orang Islam

2011-12-08 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Sunnah Nabi adalah mengIslamkan orang Kafir.
Mengajak orang menyembah Allah semata.
Bukan mengkafirkan orang Islam. Menjauhkan orang dari Islam (kecuali jika 
mereka jelas2 sengaja melanggar 6 rukun Iman dan 5 rukun Islam).
Dakwah dilakukan dgn cara yg lembut dan sebaik2nya sehingga Umar yg dulu kafir 
pun akhirnya jadi sahabat Nabi yg utama.
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik 
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik..." [An Nahl 125] 
"...Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang 
yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman 
yang sangat setia." [Fushshila 34] 
Mohon dibaca: 
http://media-islam.or.id/2007/09/06/tauhid-%E2%80%93-mengesakan-allah

Wassalam
 
.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id


[daarut-tauhiid] Keajaiban Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Modern

2011-12-08 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Keajaiban Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Benar kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, 
ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di mana ilmu 
pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu rata dan matahari 
mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-baru ini 
ditemukan oleh manusia.
Sebagai contoh ayat di bawah:
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi 
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara 
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah 
mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]
Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. 
Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang dan teori ilmiyah 
lainnya menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. 
Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini.
Kemudian ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu 
pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu 
indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. 
Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an.
Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa 
masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. 
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur’an, 
21:33)
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi 
bergerak dalam garis edar tertentu:
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha 
Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)
Langit yang mengembang (Expanding Universe)
Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih 
terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami 
benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)
Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang 
dicapai ilmu pengetahuan masa kini.
Menurut Stephen Hawkings dengan teori Big Bang, sejak terjadinya peristiwa Big 
Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha 
dahsyat. Teori lain seperti Inflationary juga berpendapat jagad raya terus 
berkembang. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan 
permukaan balon yang sedang ditiup.
Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia 
ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak 
dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan 
yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta 
sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi 
Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam 
semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. 
Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom 
Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling 
menjauhi.
Gunung yang Bergerak
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal 
ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]
14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun 
dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.
Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka 
berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih 
rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang 
ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada 
permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke 
arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.
Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, 
yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener 
dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu 
seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan 
yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.
Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang 
masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua 
raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan 
India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika 
Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana 
dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.
Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya 

[daarut-tauhiid] Sejukkan Bumi dengan Pohon-pohon yang Rindang

2011-12-13 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Foto2 bisa dilihat di:
http://agusnizami.com/2011/12/12/sejukkan-bumi-dengan-pohon-pohon-yang-rindang/

Sejukkan Bumi dengan Pohon-pohon yang Rindang
Saat ini banyak orang mengeluh akan Pemanasan Global (Global Warming). Suhu 
bumi meningkat. Sehingga di Puncak yang seharusnya dingin pun seperti di Taman 
Bunga Nusantara jadi terasa panas.


Padahal solusinya mudah. Tanamlah pohon yang rindang di sepanjang jalan dan di 
depan rumah serta kantor anda. Naungan pepohonan yang rindang bisa menurunkan 
suhu hingga 20 derajad celsius (dari 50 derajad jadi 30 derajad celsius). Ini 
karena teriknya sinar matahari bisa ditahan oleh daun-daun pohon yang tidak 
menghantarkan panas. Suhu kota Mekkah dan Madinah bisa mencapai 52 derajad 
celsius sementara tempat lain yang lokasi geografis dan ketinggiannya sama 
hanya 30 derajad celsius menunjukkan bahwa keberadaan pohon bisa mengubah 
temperatur suhu.



Jika tidak ada pohon yang rindang, niscaya meski di pegunungan pun akan terasa 
panas karena tubuh kita terkena sinar matahari secara langsung. Bunga-bunga 
atau pepohonan yang rendah (lebih rendah dari tinggi manusia) tidak akan 
memberi naungan yang sejuk bagi kita. Tak heran jika di Taman Bunga Nusantara, 
kita tetap merasa kepanasan di siang hari jika terkena sinar matahari yang 
panas.
Lihat bagaimana teduhnya bumi dengan naungan pepohonan yang rindang:


Dalam memilih pohon yang rindang juga harus hati-hati. Tidak boleh sembarang 
pilih agar tidak berbahaya.

Sebagai contoh, pohon Angsana meski besar dan rindang, namun batangnya rapuh 
dan kropos. Sehingga berbahaya bagi pengguna jalan atau pun penghuni rumah 
karena mudah patah dan roboh/tumbang. Pohon Angsana yang rimbun yang daunnya 
digemari binatang ternak seperti kambing hanya cocok di daerah perkebunan yang 
jauh dari jalan atau perumahan.
Pemerintah Penjajah Belanda sangat cerdas dalam memilih pohon yang tepat di 
pinggir jalan. Selain besar dan rimbun, pohon yang mereka pilih sangat kuat 
sehingga tidak mudah patah atau tumbang. Contohnya pohon Mahoni mereka tanam di 
kiri-kanan Jalan Raya Bogor dari Jakarta menuju Bogor sehingga jalanan jadi 
rimbun dan sejuk. Pohon-pohon lain yang biasa mereka tanam adalah pohon Asem 
dan juga pohon Pete.
Dari segi kerimbunannya, mungkin pohon Beringin sangat nyaman untuk berteduh. 
Namun karena amat besar, cocoknya ditanam di tengah-tengah Taman yang lapang. 
Bukan di pinggir jalan karena pohon beringin memiliki akar-akar gantung yang 
menjulur ke bawah.

Allah menggambarkan suasana teduhnya naungan di bawah pohon sehingga tidak kena 
sinar matahari yang panas sebagai suasana surga. Jika kita bisa merasakan itu 
di dunia, maka kita sudah merasakan “Surga Dunia”.
“di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di 
dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. 

Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan 
memetiknya semudah-mudahnya.” [Al Insaan 13-14] 

.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id


Paket Umrah 2011 mulai US$ 1.400/orang 
di http://media-islam.or.id/2011/01/24/paket-umroh-2011-mulai-us-1-400


Promosi Tahun Baru Hijriyah Pembuatan Website (All in) 1 Dinar (Rp 2,3 
juta): http://media-islam.or.id/2010/07/22/pembuatan-website-seharga-2-dinar
Milis Syiar Islam: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com


[daarut-tauhiid] Jangan Mencari2 dan Membicarakan Aib Sesama Muslim (Tajassus dan Ghibah)

2011-12-15 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan 
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. 
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi 
yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan 
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan 
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, 
maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), 
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari 
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang 
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka 
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. 
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 
11-12]
“Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran” 
(Bukhari no.46,48, muslim no. .64,97, Tirmidzi no.1906,2558, Nasa’I no.4036, 
4037, Ibnu Majah no.68, Ahmad no.3465,3708)
Allah mengharamkan seorang Muslim untuk mencari2 keburukan sesama Muslim. 
Apalagi membicarakannya/ghibah. Kadang banyak orang mengaku ulama/mujahid, 
namun thd sesama Muslim mereka seperti itu. Kadang kalau ditanya kenapa, mereka 
bilang oh yg dighibah itu bukan Muslim. 

Bahkan ada yg menuding Qaddafi yg sudah meninggal sebagai thoghut/musuh Allah 
meski Nabi melarang membicarakan keburukan orang yg sudah meninggal. Padahal 
Qaddafi itu shalat, mengIslamkan ratusan kepala suku, dan membantu pembangunan 
banyak masjid seperti di Sentul. Secara tak sadar mereka membantu kafir Harbi 
seperti AS dan sekutunya untuk menghancurkan sesama Muslim 

http://media-islam.or.id/2011/03/13/ummat-islam-itu-satu-dan-jangan-berpecah-belah

 
Terhadap berita yang menjelek-jelekkan sesama Muslim juga kita harus hati2. 
Sebab bisa jadi yang menyebar berita itu fasik meski mengaku Muslim, Ulama, 
atau pun Mujahid:
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu 
berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah 
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal 
atas perbuatanmu itu.” [Al Hujuraat:6]

http://media-islam.or.id/2009/09/07/mewaspadai-berita-orang-fasik-dan-adu-domba/

.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id


Paket Umrah 2011 mulai US$ 1.400/orang di 
http://media-islam.or.id/2011/01/24/paket-umroh-2011-mulai-us-1-400


Promosi Tahun Baru Hijriyah Pembuatan Website (All in) 1 Dinar (Rp 2,3 juta): 
http://media-islam.or.id/2010/07/22/pembuatan-website-seharga-2-dinar
Milis Syiar Islam: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com


[daarut-tauhiid] SIAPAKAH TUHAN KITA?

2011-12-15 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Siapa Tuhan Kita?
Tidak dapat dipungkiri, bahwa sesungguhnya Tuhan itu hanya satu. Meski 
demikian, banyak orang yang menyembah Tuhan yang berbeda-beda. Ada yang 
menyembah matahari sebagai Tuhannya. Ada yang menyembah Tuhan Bapak, Tuhan 
Anak, dan sebagainya. Ada juga yang hanya menyembah Allah semata.
Lalu, manakah Tuhan yang benar menurut Islam? Bagaimana ciri-cirinya? 
Sesungguhnya, kita tidak mengetahui sedikit pun tentang Tuhan, meski demikian, 
dalam Al Qur’an, Tuhan menjelaskan sifat-sifatnya.
Menurut ajaran Islam, Tuhan adalah pencipta segalanya:
“Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) 
sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah”. Lalu 
jadilah ia.” [Al Baqoroh:117]
“Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah seperti 
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman 
kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.” [Ali Imran:59]
”Katakanlah: “Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai 
penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” 
katakanlah: “Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya 
(menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah 
yang selain Allah)?” [Yunus:34]
Tuhan juga memiliki semua yang ada, baik di bumi, langit, mau pun yang ada di 
antara keduanya:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu 
ialah Al Masih putera Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat 
menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera 
Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi 
semuanya?” Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara 
keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas 
segala sesuatu.” [Al Maaidah:17]
Tuhan juga telah ada sebelum segala sesuatu ada (awal). Tuhan juga akan tetap 
ada, ketika yang lain telah musnah (akhir):
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha 
Mengetahui segala sesuatu.” [Al Hadiid:3]
Oleh karena itu, tidak mungkin Tuhan lahir, ketika makhluk lain sudah ada, atau 
pun meninggal, ketika makhluk lain masih ada. Jika ada, itu tidak lain hanyalah 
makhluk ciptaan Tuhan belaka.
Hanya ada satu Tuhan, yaitu: Allah.
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah 
satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak 
disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang 
mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa 
siksaan yang pedih.” [Al Maa-idah:73]
Allah tidak punya sekutu.
“Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah.” Katakanlah: 
“Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal 
mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri 
mereka sendiri?”. Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, 
atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan 
beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga 
kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah 
Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. [Ar 
Ra’d:16]
“Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak 
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan 
penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” [Al 
Israa:111]
Maha Suci Allah dari mempunyai anak dan sekutu.
“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang 
lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan 
membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan 
mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan 
itu,” [Al Mu’minuun 91]
“dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:4]
Allah Maha Mengetahui, baik yang zahir mau pun yang ghaib.
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang 
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan 
di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya 
(pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu 
yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh 
Mahfuzh).” [Al An’aam:59]
Allah Maha Kuasa. Sering kita terpukau akan kegagahan/keperkasaan seseorang. 
Namun mereka semua tidak ada yang kekal. Orang-orang yang besar dan ditakuti 
seperti Jengis Khan, Hitler, Roosevelt, semua musnah di tangan Allah yang Maha 
Kuasa dan Maha Mematikan.
“Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu wahai manusia, dan Dia 
datangkan umat yang lain (sebagai penggantimu). Dan adalah Allah Maha Kuasa 
berbuat demikian.”

[daarut-tauhiid] Tauhid – Mengesakan Allah - Tuhan itu Satu!

2011-12-15 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Tauhid – Mengesakan Allah - Tuhan itu Satu!
Sesungguhnya, Nabi Muhammad SAW diutus Allah dengan misi menyampaikan kalimat 
Tauhid,yaitu agar manusia menyembah Allah semata dan tidak menyembah sembahan 
lainnya selain Allah.
Seorang Muslim wajib beriman atau mempercayai bahwa Tuhan itu ada. Sebagaimana 
TV, Mobil, Kulkas, dan lain-lain yang tidak mungkin terjadi dengan sendirinya 
tanpa ada pembuatnya, begitu pula langit, bumi, bintang, matahari, manusia, dan 
lain-lain. Tentu ada yang membuatnya, yaitu Allah!
“Kawannya (yang mu’min) berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya: 
“Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian 
dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang 
sempurna?” [Al Kahfi:37]
“Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak. Sesungguhnya pada yang demikian 
itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang mu’min.” [Al 
‘Ankabuut:44]
Setelah mempercayai keberadaan Tuhan, ummat Islam wajib beriman bahwa Tuhan itu 
satu.
Sesungguhnya, Nabi Muhammad SAW diutus Allah dengan misi menyampaikan kalimat 
Tauhid,yaitu agar manusia menyembah Allah semata dan tidak menyembah sembahan 
lainnya selain Allah:
“Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang 
diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa”.
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan 
amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat 
kepada Tuhannya”.” [Al Kahfi:110]
Nabi-nabi sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim juga mengajarkan tauhid kepada 
ummatnya, yaitu agar hanya menyembah satu Tuhan, yaitu: Allah, dan tidak 
mempersekutukan Allah dengan yang lain:
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi 
patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang 
yang mempersekutukan (Tuhan),” [An Nahl:120]
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang 
yang hanif.” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” 
[An Nahl:123]
Luqman yang saleh pun dalam Al Qur’an diceritakan menasehati agar anaknya tidak 
mempersekutukan Allah dengan yang lain:
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi 
pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) 
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.” 
[Luqman:13]
Seharusnya setiap orang tua mencontoh Luqman untuk menanamkan ajaran Tauhid 
kepada setiap anaknya.
Dalam Islam, mengesakan Allah adalah rukun yang pertama. Jika seorang masuk 
Islam, dia harus menyatakan bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad 
adalah utusannya:
“Hadis Ibnu Umar r.a: Nabi s.a.w telah bersabda: Islam ditegakkan di atas lima 
perkara yaitu mengesakan Allah, mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, 
berpuasa pada bulan Ramadan dan mengerjakan Haji “ [HR Bukhori-Muslim]
Sesungguhnya Allah adalah Tuhan yang Maha Pencipta:
“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan 
bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk 
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” [Al An’aam:79]
“Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan 
gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan 
Tuhan mereka.” [Al An’aam:1]
Jika ada orang yang menyembah Tuhan selain Allah, misalnya berhala-berhala itu 
adalah perbuatan yang sia-sia, karena berhala itu bukanlah Tuhan yang Maha 
Pencipta. Justru berhala itulah yang dibuat oleh manusia:
“Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat 
menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.” 
[Al A’raaf:191]
“Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak 
dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfa`at?” Dan 
Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Al Maa-idah:76]
Menyembah Yesus atau Isa sebagai Tuhan adalah dosa yang amat besar. Tuhan 
adalah Pencipta alam semesta, sedang Yesus atau Isa bukanlah pencipta alam 
semesta. Yesus atau Isa adalah seorang manusia yang dilahirkan dari rahim 
ibunya, Siti Maryam:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah 
adalah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani 
Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang 
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya 
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu 
seorang penolongpun.” [Al Maa-idah:72]
Sesungguhnya, kafirlah orang yang mengatakan bahwa Tuhan itu bisa beranak dan 
dilahirkan layaknya manusia, sehingga ada lebih dari 1 Tuhan seperti Tuhan Bapa 
dan Tuhan Anak. Bagaimana Allah bisa punya anak, padahal dia tidak punya istri? 
Adakah (na’udzubillah min 

[daarut-tauhiid] Lagi Perempuan Diperkosa Dalam Angkot di Depok

2011-12-18 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Inilah akibat Hukum Allah tidak dijalankan. Kejahatan seperti perkosaan 
merajalela karena hukuman buatan manusia untuk perkosaan amat ringan dan bisa 
ditawar hingga 6 bulan saja.
Kalau menurut Hukum Allah, bagi pemerkosa hukumannya adalah mati.


Dalam Al Qur’an kita dilarang untuk mengikuti hawa nafsu manusia:
”Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, 
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) 
dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara 
mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu 
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk 
tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. 
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), 
tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka 
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu 
semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang 
diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan 
berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari 
sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling 
(dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya 
Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian 
dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang 
fasik.” [Al Maa-idah:48-49]

„Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih 
baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” [Al Maa-idah:50] 


[daarut-tauhiid] Doa untuk Ibu Bapak / Orang Tua

2011-12-22 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,


Doa untuk Ibu Bapak / Orang Tua
Ibu dan Anaknya
Sesungguhnya jasa orang tua kita tidak terhitung banyaknya. Ibu kita mengandung 
selama 9 bulan kemudian melahirkan kita dengan resiko nyawa melayang. Ketika 
kita masih bayi tak berdaya, mereka beri kita minum dan makanan. Ketika kita 
buang air, tanpa jijik mereka membersihkan kita dengan penuh cinta. Kita diberi 
pakaian dan juga pendidikan.
Mereka sabar menghadapi kemarahan kita, rengekan, kenakalan, bahkan mungkin 
ketika kita masih kecil/balita pernah memukul mereka. Mereka tetap mencintai 
kita. Jadi jika kita merasa kesal dengan mereka, apalagi jika mereka begitu tua 
sehingga kelakuannya kembali seperti anak-anak, ingatlah kesabaran mereka dulu 
ketika menghadapi kita. Bagi yang sudah memiliki anak tentu paham tentang 
kerewelan anak-anak yang butuh kesabaran yang sangat dari orang tua.
Adakah kita mampu membalasnya? Bahkan seandainya orang tua kita tak berdaya 
sehingga untuk buang air kita yang membersihkannya, itu tidak akan sama. Orang 
tua membersihkan kita dengan penuh cinta dan harapan agar kita selamat dan 
panjang umur. Sementara si anak ketika melakukan hal yang sama mungkin akan 
merengut dan bertanya kapan “ujian” itu akan berakhir.
Begitulah. Seperti kata pepatah, “Kasih anak sepanjang badan, kasih ibu 
sepanjang jalan” Tidak bisa dibandingkan.
Oleh karena itu hendaknya kita berbakti pada orang tua kita. Minimal kita 
mendoakan mereka:
Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga yaitu sodaqoh jariyah, 
pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak 
yang mendoakannya. (HR. Muslim)
Jika kita tidak berdoa untuk orang tua kita, maka putuslah rezeki kita:
Apabila seorang meninggalkan do’a bagi kedua orang tuanya maka akan terputus 
rezekinya. (HR. Ad-Dailami)
Oleh karena itu sebagai anak yang berbakti hendaknya kita senantiasa berdoa 
untuk ibu bapak kita. Di antara doa-doa untuk orang tua yang tercantum dalam Al 
Qur’an adalah sebagai berikut:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan 
ucapkanlah:
 
 
Robbirhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah 
mendidik aku waktu kecil.” [Al Israa’:24]
Robbanaghfir lii wa lii waalidayya wa lilmu’miniina yawma yaquumul hisaab
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang 
mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” [Ibrahim:41]
 
Robbighfir lii wa li waalidayya wa li man dakhola baytiya mu’minan wa 
lilmu’miniina wal mu’minaati wa laa tazidizh zhoolimiina illa tabaaro
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan 
beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah 
Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.” [Nuh:28]
Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, 
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
Baca selengkapnya di:
http://media-islam.or.id/2008/03/06/doa-untuk-ibu-bapak-orang-tua/ 
.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id


[daarut-tauhiid] Bantahan Atas Fatwa Halal Mengucapkan Selamat Natal Yusuf Al Qaradhawi

2011-12-22 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Bantahan Atas Fatwa Halal Mengucapkan Selamat Natal Yusuf Al Qaradhawi
Prof. Dr. Yusuf Al Qaradhawi memfatwakan bahwa mengucapkan Selamat Natal itu 
Halal. Ini jelas bertentangan dengan Firman Allah, Sunnah Nabi dan para 
Sahabat, dan juga para Imam Madzhab.
Mengingat beliau punya banyak pengikut, tentu hal ini perlu diluruskan agar 
pengikutnya tidak tersesat.
Di antara dalil yang dipakai Al Qaradhawi untuk menghalalkan Ucapan Selamat 
Natal adalah:
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap 
orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu 
dari negerimu…” (QS. Al-Mumtahanah: 
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah 
penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah 
penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan 
segala sesuatu.” (QS. An Nisaa : 86)
Penggunaan Dalil di atas tidak tepat untuk menghalalkan Selamat Natal. Sebab 
Nabi dan Para Sahabat serta Imam Madzhab tak pernah menggunakan itu untuk 
mengucapkan Selamat Natal kepada orang-orang Nasrani.
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap 
orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu 
dari negerimu…” (QS. Al-Mumtahanah: 
Firman Allah tersebut mengenai berbuat baik seperti memberi makan atau 
menyantuni Non Muslim atau bergaul dengan orang tua yang Non Muslim. Bukan 
untuk berbuat dosa seperti Syirik dengan mengucapkan Selamat Natal kepada ummat 
Kristen yang merayakan kelahiran Tuhan mereka.
Sebab turunnya ayat Al Qur’an di atas adalah sebagai berikut:
Imam Bukhari membawakan Bab dalam kitab Shahihnya “Menjalin hubungan dengan 
orang tua yang musyrik”. Kemudian beliau membawakan riwayat berikut:
Asma’ mengatakan,
“Ibuku mendatangiku dan ia sangat ingin aku menyambung hubungan dengannya4. 
Kemudian aku menanyakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bolehkah aku 
tetap menjalin hubungan dengannya? Beliau pun menjawab, “Iya boleh”.” Sufyan 
bin ‘Uyainah mengatakan bahwa setelah itu Allah menurunkan firman-Nya (yang 
artinya), “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil 
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama.” (QS. Al Mumtahanah 
[60] : 8)” [5]
Kalau “Tolong-Menolong” dalam perbuatan dosa seperti Syirik dengan turut 
merayakan atau memberi ucapan selamat atas kelahiran Tuhan Anak/Yesus itu 
justru dosa:
“…Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan 
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran..” [Al Maa-idah 2]
Menolong orang Musyrik yang tengah berbuat dosa syirik dengan memberi ucapan 
selamat justru mendapat murka Allah dan siksa neraka yang kekal:
“Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang 
kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri 
mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam 
siksaan.” [Al Maa-idah 80]
Syirik itu adalah dosa terbesar dan tidak diampuni oleh Allah. Bagaimana 
mungkin kita terhadap orang yang sedang berbuat dosa Syirik justru memberikan 
ucapan “Selamat Natal”? Ini sama halnya ketika ada orang yang sedang berbuat 
dosa misalnya sedang mencuri atau berzina, kemudian kita justru memberi mereka 
ucapan Selamat. Wajarkah itu?
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, 
dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. 
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia 
telah tersesat sejauh-jauhnya.” [An Nisaa' 116]
Mungkin ada yang merasa tak enak seandainya anaknya Muslim dan orang tuanya 
beragama Kristen yang merayakan Natal. Nanti tidak enak dong kalau tidak 
mengucapkan Selamat Natal.
Sesungguhnya berbuat baik selama tidak maksiyat kepada Allah tidak mengapa 
misalnya setiap hari mencium tangan orang tua, ngobrol dengannya, dan 
merawatnya jika sakit. Itu lebih bermakna dan bermanfaat daripada mengucapkan 
“Selamat Natal” setahun sekali tapi tidak melakukan itu. Jika pun ditanya 
mengapa tidak mau mengucapkan “Selamat Natal”, itulah kesempatan kita 
menyelamatkan mereka agar tidak terjerembab ke api neraka dan bisa masuk surga 
bersama kita.
Katakan bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah. Allah tidak beranak dan 
diperanakkan. Dan menyekutukan Allah dengan yang lain itu dosa besar yang tidak 
terampuni. Coba Bapak marah tidak jika mama kawin lagi? Tentu marah bukan. Nah 
Allah lebih cemburu lagi. Allah tidak mau ada Tuhan lain yang disembah selain 
Dia.
Mungkin ada yang berkata, “Masak mengucapkan Selamat Natal saja haram?” Menurut 
kita mungkin kecil. Tapi di sisi Allah ucapan yang sesat itu besar dosanya. 
Coba lihat:
“Mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak.”
Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, 
hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung 
runtuh”

[daarut-tauhiid] Video Sifat 20: Penjelasan Sifat-sifat Tuhan yang Sejati

2011-12-25 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Ini adalah Video Sifat 20 dari Kitab yang disusun oleh Imam Abu Hasan Al 
Asy'ari. Berisi penjelasan sifat-sifat yang hanya ada pada Tuhan yang sejati. 
Jika ada "Tuhan" atau sesembahan yang tidak memiliki sifat itu, maka dia bukan 
Tuhan yang asli.
Misalnya Sifat-sifat Tuhan itu: Maha Esa/Satu, Maha Hidup, Maha Kuasa, Tidak 
serupa dengan makhlukNya, Terdahulu, dsb. Maka jika ada Tuhan yang 3, bisa 
mati/wafat, lemah, mirip manusia, baru lahir setelah makhluk lain ada, maka dia 
bukan Tuhan.

Anda bisa melihat videonya di:
http://media-islam.or.id/2011/12/22/video-sifat-20-penjelasan-sifat-sifat-tuhan-yang-sejati/ 


Dari sifat-sifat yang kita pelajari ini, kita akan yakin hanya Allah tuhan yang 
sejati.
Sederhana bukan?
Mohon disebarkan ke yang lain.
Silahkan lihat juga video-video lainnya di:
http://media-islam.or.id/category/mitv

Wassalam
 
.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id



[daarut-tauhiid] Seruan untuk Ahli Kitab: Sembahlah Allah dan Tak Ada Tuhan Selain Allah

2011-12-27 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Inilah ucapan yang diperintahkan Allah kepada kita guna disampaikan kepada Ahli 
Kitab. Bukan justru memberikan "Selamat Natal":

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah 
kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa 
putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya 
yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka 
berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: 
"(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. 
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, 
segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi 
Pemelihara. 
Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula 
enggan) malaikat-malaikat yang terdekat kepada Allah. Barangsiapa yang enggan 
dari menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan 
mereka semua kepada-Nya." [An Nisaa' 171-172] 

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat 
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita 
sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan 
tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain 
Allah." Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, 
bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." [Ali 'Imran 
64]


.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id



[daarut-tauhiid] NERAKA BAGI ORANG YANG SUKA MENGADU-DOMBA SESAMA MANUSIA

2012-01-10 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Neraka adalah tempat bagi orang yg suka mengadu-domba sehingga manusia saling 
perang/bunuh. Para pengadu-domba ini gemar memfitnah dan menyebar kabar bohong 
untuk mengadu-domba manusia.

Allah Ta'ala berfirman: "Jangan pula engkau mematuhi orang yang suka mencela, 
berjalan membuat adu domba." (al-Qalam: 11) 

Dari Hudzaifah r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak dapat masuk 
syurga seorang yang gemar mengadu domba." (Muttafaq 'alaih) 

Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. berjalan 
melalui dua buah kubur, lalu bersabda: "Sesungguhnya kedua orang yang mati ini 
disiksa, tetapi tidaklah mereka disiksa karena kesalahan besar. Ya, tetapi 
sebenarnya besar juga -bila dilakukan secara terus menerus-. Adapun yang 
seorang diantara keduanya itu dahulunya -ketika di dunia- suka berjalan dengan 
melakukan adu domba, sedang yang lainnya, maka ia tidak suka menghabiskan sama 
sekali dari kencingnya -yakni di waktu kencing kurang memperdulikan kebersihan 
serta kesucian dari najis-." Muttafaq 'alaih. Ini adalah lafaz dari salah satu 
riwayat Imam Bukhari. Para ulama berkata bahwa maknanya: "Tidaklah mereka itu 
disiksa karena melakukan kesalahan yang besar," yakni bukan kesalahan besar 
menurut anggapan kedua orang tersebut. Ada yang mengatakan bahwa itu merupakan 
hal besar -berat- baginya untuk meninggalkannya.

Dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Tahukah engkau semua, 
apakah kedustaan besar itu? Yaitu Namimah atau banyak bicara adu domba antara 
para manusia." (Riwayat Muslim) Al'adhha dengan fathahnya 'ain muhmalah dan 
sukunnya dhad mu'jamah dan dengan ha' menurut wazan Alwajhu. Ada yang 
mengatakan Al'idhatu dengan kasrahnya 'ain dan fathahnya dhad mu'jamah menurut 
wazan Al'idatu, artinya ialah kedustaan serta kebohongan besar. Menurut riwayat 
pertama, maka al'adhhu adalah mashdar, dikatakan: 'adhahahu 'adhhan artinya 
melemparnya dengan kedustaan atau pengadu-dombaan.

Baca selengkapnya di:
http://syiarislam.wordpress.com/2012/01/09/neraka-bagi-orang-yang-suka-mengadu-domba-manusia/ 



 


[daarut-tauhiid] Haram Mengkafirkan Sesama Muslim

2012-01-12 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Untuk Menentukan Apakah Seseorang itu Muslim atau Kafir ini daftar periksanya:
Iman:
1. Apakah dia beriman kepada Allah?
2. Apakah dia beriman kepada Malaikat Allah?
3. Apakah dia beriman kepada Kitab Allah?
4. Apakah dia beriman kepada Rasul Allah?
5. Apakah dia beriman kepada Hari Akhir?
6. Apakah dia beriman kepada Qadla dan Qadar?

Islam:
1. Apakah dia mengucapkan 2 kalimat Syahadah?
2. Apakah dia sholat wajib 5 waktu?
3. Apakah dia membayar zakat jika mencapai nishab dan haul?
4. Apakah dia berpuasa di bulan Ramadhan?
5. Apakah dia berhaji jika mampu?

Jika dia melakukan itu semua, haram bagi kita untuk mengkafirkannya. Jika 
ternyata dia tidak kafir, kitalah yang kafir. Jadi resikonya berat. Tidak 
main-main.

Dari Abu Zar r.a. bahwasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: 
"Barangsiapa yang memanggil orang lain dengan sebutan kekafiran atau berkata 
bahwa orang itu musuh Allah, padahal yang dikatakan sedemikian itu sebenarnya 
tidak, melainkan kekafiran itu kembalilah pada dirinya sendiri." (Muttafaq 
'alaih)

Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: 
"Apabila ada seseorang berkata kepada saudaranya -sesama Muslimnya-: "Hai 
orang kafir," maka salah seorang dari keduanya -yakni yang berkata atau 
dikatakan- kembali dengan membawa kekafiran itu. Jikalau yang dikatakan itu 
benar-benar sebagaimana yang orang itu mengucapkan, maka dalam orang itulah 
adanya kekafiran, tetapi jikalau tidak, maka kekafiran itu kembali kepada orang 
yang mengucapkannya sendiri." (Muttafaq 'alaih) 


Wa'alaikum salam wr wb
 
.
===


[daarut-tauhiid] Ciri Khawarij: Tak Mengamalkan Al Qur'an dan Membunuh Muslim

2012-01-19 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang 
membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang 
Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak 
panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan 
bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)
Satu dari ciri kaum Khawarij menurut Nabi Muhammad adalah mereka membaca Al 
Qur'an dan Hadits, namun tidak diamalkan. Ucapannya tidak melampaui 
kerongkongan mereka. Hanya di mulut saja.
Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang 
muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah 
berasal dari manusia yang terbaik. Mereka membaca Alquran, tetapi tidak 
melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah 
meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah 
mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. 
(Shahih Muslim No.1771)
Berbagai ayat Al Qur'an dan Hadits mereka pakai, namun kesimpulan lain yang 
mereka dapat dan amalkan. Berbagai caci-maki terhadap sesama Muslim seperti 
Ahlul Bid'ah, Sesat, Kafir dan sebagainya terlontar dari mulut mereka.
Kelompok Khawarij ini tak segan-segan menista ummat Islam yang berbeda pendapat 
dengan mereka dengan berbagai sebutan yang mereka sendiri tidak suka. Padahal 
itu dilarang oleh Allah SWT:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan 
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. 
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi 
yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan 
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan 
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, 
maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), 
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari 
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang 
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka 
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. 
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 
11-12]
“Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran” 
(Bukhari no.46,48, muslim no. .64,97, Tirmidzi no.1906,2558, Nasa’I no.4036, 
4037, Ibnu Majah no.68, Ahmad no.3465,3708)
Ayat Al Qur'an dan hadits di atas sering mereka ucapkan. Namun sering pula 
mereka langgar sehingga mereka mengumpat dan bersangka buruk terhadap sesama 
Muslim.
Jika diingatkan dengan enteng mereka berdalih: "Ah mereka bukan Muslim!"
Tidak pantas bagi seorang Muslim untuk mudah menganggap sesat atau mengkafirkan 
sesama Muslim yang masih sholat dan mengucapkan 2 kalimat syahadah. Jika 
begitu, maka mereka itu lemah imannya atau mungkin justru tidak punya iman:
Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan 
“Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya 
dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak 
Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal 
tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang 
adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)
Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada 
kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan 
berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
Di saat Usamah, sahabat Rasulullah saw, membunuh orang yang sedang mengucapkan, 
“Laa ilaaha illallaah, ” Nabi menyalahkannya dengan sabdanya, “Engkau bunuh 
dia, setelah dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah.” Usamah lalu berkata, “Dia 
mengucapkan Laa ilaaha illallaah karena takut mati.” Kemudian Rasulullah saw. 
bersabda, “Apakah kamu mengetahui isi hatinya?” [HR Bukhari dan Muslim]
Lihat hadits di atas saat Usamah berkilah: "Ah dia berpura2" Ah dia taqiyah! Ah 
dia berbohong. Tidak pantas kita berdalih seperti itu karena kita manusia tidak 
tahu isi hati mereka. Kita hanya bisa menilai zahir lisan, tulisan, dan 
perbuatan mereka.
Meski mengkafirkan sesama Muslim itu resikonya sangat berat, kaum Khawarij 
selalu menemukan cara untuk itu.
Dari Abu Zar r.a. bahwasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: 
“Barangsiapa yang memanggil orang lain dengan sebutan kekafiran atau berkata 
bahwa orang itu musuh Allah, padahal yang dikatakan sedemikian itu sebenarnya 
tidak, melainkan kekafiran itu kembalilah pada dirinya sendiri.” (Muttafaq 
‘alaih)
Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: 
“Apabila ada seseorang berkata kep

[daarut-tauhiid] Ummat Islam itu Satu dan Jangan Berpecah-belah

2012-01-25 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Ummat Islam itu Satu dan Jangan Berpecah-belah

Sesungguhnya ummat Islam yang beriman itu bersaudara:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا 
اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah 
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, 
supaya kamu mendapat rahmat.” [Al Hujuraat 10]
Orang-orang yang beriman itu ibarat satu tubuh. Jika satu bagian sakit, yang 
lain ikut merasakan sakit:
Hadis riwayat Nukman bin Basyir ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling 
kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah seperti sebuah tubuh, jika 
salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut 
merasakan sulit tidur dan demam. (Shahih Muslim No.4685)
Ummat Islam itu saling menguatkan satu sama lain:
Hadis riwayat Abu Musa ra. dia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah 
seperti sebuah bangunan di mana bagiannya saling menguatkan bagian yang lain. 
(Shahih Muslim No.4684)
Allah melarang ummat Islam untuk bercerai-berai:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu 
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu 
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu 
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu 
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. 
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat 
petunjuk.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, 
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah 
orang-orang yang beruntung.
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih 
sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang 
yang mendapat siksa yang berat,” [Ali ‘Imran 103-105]
Terkadang ada kelompok khawarij yang berusaha memecah-belah persatuan ummat 
Islam dengan sengaja fokus membahas masalah Khilafiyah dan Furu’iyah. Berbagai 
masalah yang cuma tercantum di hadits sengaja diperdebatkan panjang lebar meski 
pihak lain di luar kelompoknya punya hujjah hadits yang kuat dan sahih juga. 
Ujung-ujungnya, mereka menista ummat Islam di luar kelompoknya sebagai sesat, 
bid’ah, dan sebagainya.
Padahal jangankan Hadits, ayat Al Qur’an pun jika mutasyabihaat (tidak jelas 
artinya) dilarang untuk dicari maknanya sehingga menimbulkan perdebatan dan 
perpecahan. Silahkan baca:
“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara isi nya ada 
ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur’an dan yang lain 
(ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong 
kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang 
mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari 
ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan 
orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang 
mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil 
pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.” [Ali ‘Imran 7]
Kelompok Khawarij ini tak segan-segan menista ummat Islam yang berbeda pendapat 
dengan mereka dengan berbagai sebutan yang mereka sendiri tidak suka. Padahal 
itu dilarang oleh Allah SWT:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan 
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. 
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi 
yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan 
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan 
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, 
maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), 
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari 
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang 
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka 
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. 
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 
11-12]
“Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran” 
(Bukhari no.46,48, muslim no. .64,97, Tirmidzi no.1906,2558, Nasa’I no.4036, 
4037, Ibnu Majah no.68, Ahmad no.3465,3708)
Agar tidak berpecah-belah, hendaknya kita berpegang pada Al Qur’an dan Hadits.
Sabda Rasulullah Saw: “Aku tinggalkan padamu dua hal, yang tidak akan sesat 
kamu selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan sunnah 
Nabi-Nya.”(HR Ibnu ‘Abdilbarri)
Kemudian ikuti juga ijma’ (kesepakatan) 

[daarut-tauhiid] 3 Amal yang Pahalanya Tidak Terputus

2012-01-26 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ 
جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga 
perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang 
sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Allah memberi ganjaran sekecil apa pun amal yang kita perbuat. Meski hanya 
sebesar dzarrah atau debu:
"Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan 
jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan 
memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar" [An Nisaa' 40]
Setiap kebaikan yang kita lakukan mulai dari kewajiban seperti sholat, puasa, 
zakat hingga amal yang sunnah insya Allah akan dibalas Allah pahala yang 
berlipat ganda.
Bahkan ada orang yang karena mampu setiap tahun pergi berhaji atau umrah dengan 
berharap mendapat pahala yang besar. Sesungguhnya itu baik. Namun sayangnya 
saat kita meninggal, kita tidak akan mendapat pahala itu lagi. Saat kita mati, 
terputus amal kita selain 3 amal yang di atas.
Oleh karena itu agar pahala kita terus mengalir meski kita telah tiada, 
hendaknya kita berusaha mengerjakan 3 amal yang di atas. Bagaimana pun kita 
tidak tahu berapa banyak dosa atau maksiyat yang telah kita perbuat. Berapa 
banyak orang yang kita sakiti. Jadi kalau pahalanya pas-pasan, bisa jadi 
akhirnya kita terjerembab ke neraka jahannam.
Sedekah Jariyah
Menurut Imam al-Suyuti (911 H) ada 10 amal yang pahalanya terus menerus 
mengalir, yaitu: 1) ilmu yang bermanfaat, 2) doa anak sholeh, 3) sedekah 
jariyah (wakaf), 4) menanam pohon kurma atau pohon-pohon yang buahnya bisa 
dimanfaatkan, 5) mewakafkan buku, kitab atau Al Qur’an, 6) berjuang dan membela 
tanah air, 7) membuat sumur, 8) membuat irigasi, 9) membangun tempat penginapan 
bagi para musafir, 10) membangun tempat ibadah dan belajar.
Itu hanya contoh kecil saja. Tentu saja sedekah jariyah tidak terbatas pada hal 
yang di atas. Segala hal yang bermanfaat yang bisa dinikmati masyarakat umum 
seperti membangun jalan, jembatan, website atau TV yang bermanfaat insya Allah 
pahalanya akan terus mengalir kepada kita selama yang kita bangun itu masih 
memberikan manfaat.
Menanam pohon mangga atau pohon kurma sehingga buahnya bisa dinikmati atau pun 
pohon yang rindang seperti pohon Beringin sehingga orang bisa berteduh pun bisa 
mendapatkan pahala.
Membangun masjid pun pahalanya amat besar dan tetap akan mengalir selama masih 
ada orang yang memakainya untuk beribadah:
Hadits riwayat Usman bin Affan ra: ”Barang siapa yang membangun sebuah masjid 
karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun untuknya 
sebuah rumah di surga. (H.R Bukhari dan Muslim)
Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu akan bermanfaat jika kita sendiri terlebih dahulu mengamalkannya. Kemudian 
kita ajarkan ke orang lain. Jika orang yang kita ajarkan itu juga mengamalkan 
ilmunya, insya Allah kita akan mendapat pahala meski kita telah tiada.
Kita bisa menjadi guru, dosen, atau mendirikan sekolah/pesantren sehingga ilmu 
yang bermanfaat bisa diajarkan ke orang banyak.
Di zaman sekarang ini kita bisa mengajarkan ilmu ke banyak orang sekaligus. 
Dengan membuat buku yang bermanfaat, kita dapat membayangkan bagaimana kalau 
ada 1 juta orang yang membaca buku tersebut dan mengamalkannya.
Dengan membuat website yang berisi ilmu yang bermanfaat misalnya website Islam 
sehingga puluhan ribu orang bisa membaca dan mengamalkan ilmunya, insya Allah 
juga akan mendapat pahala. Jika ada orang yang meng-copy-paste tulisan anda, 
jangan sedih. Justru mereka membantu menyebarkan ilmu anda sehingga jika 
website anda tutup karena anda tidak membayar sewa domain atau hosting, ilmu 
anda tetap tersebar dan dinikmati orang lain.
Mendirikan TV Islam atau TV Komunitas yang bisa memberikan ilmu yang bermanfaat 
pun insya Allah akan mendapat pahala.
Bagaimana jika kita bukan orang yang pintar atau ilmu kita cetek? Jangan sedih. 
Dengan membantu ulama sehingga ilmunya tersebar, membantu penerbitan buku yang 
bermanfaat, membantu pembuatan dan pemeliharaan website atau TV Islam juga bisa 
membuat anda ikut mendapat pahala. Karena Allah menghitung setiap amal yang 
kita lakukan sekecil apa pun amal itu!
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan 
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu 
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [Al Maa-idah 2]
Rasulullah saw. bersabda:
عن أبي موسى الأشعري ـ رضي الله عنه ـ عن النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ قال : ” 
المؤمن للمؤمن كالبنيان ، يشد بعضه بعضاً ، ثم شبك بين أصابعه ، وكان النبي ـ صلى 
الله عليه وسلم ـ جالساً ، إذ جاء رجل يسأل ، أو طالب حاجة أقبل علينا بوجهه ، 
فقال : اشفعوا تؤجروا ، ويقضي الله على لسان نبيه ما شاء ” . رواه البخاري ، ومسلم 
، والنسائي
Dari Abu Musa Al Asy’ari ra. dari Nabi Muhammad saw bersabda:
“Orang mukmin itu bagi mukmin lainnya seperti bangunan, sebagiannya m

[daarut-tauhiid] Ajaran Sifat 20 Imam Abu Hasan Al Asy’ari Tidak Sesat

2012-01-30 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Ajaran Sifat 20 Imam Abu Hasan Al Asy’ari Tidak Sesat
Terlalu gegabah jika menganggap Sifat 20 dari Abu Hasan Al Asy’ari sesat hanya 
karena Abu Hasan wafat tahun 324 H.

Sifat 20 seperti Allah itu Ada, Allah itu Satu, Allah itu Maha Hidup, Allah 
Maha Kuasa itu semua ada dalilnya dalam Al Qur’an.
Jika begitu dianggap sesat, berarti Tauhid Uluhiyah dan Rububiyah yg diajarkan 
Muhammad bin Abdul Wahab lebih sesat lagi karena dia meninggal di tahun 1206 H. 
Saat kegelapan Islam. Kalau Imam Asy’ari masih di 7 abad pertama jayanya 
Islam.Mungkin ada yang protes jika Sifat 20 itu wajib dipelajari bagi setiap 
Muslim. Bukankah yang berwenang menentukan wajib itu hanya Allah? Sebetulnya 
jika kita kaji bukan begitu maksudnya. Sifat 20 itu wajib ada pada Tuhan yang 
sejati. Artinya jika “Tuhan” itu tidak punya sifat seperti Esa (misalnya ada 
3), Hidup (misalnya dia mati), atau Kuasa (misalnya lemah), maka itu bukan 
Tuhan yang asli. Itu maksudnya.
Tuduhan bahwa Sifat 20 itu sesat karena membatasi sifat Tuhan juga keliru. 
Memang sifat Allah tidak terhingga. Namun mengajarkan hanya 20 Sifat itu tidak 
berarti sesat. Allah sendiri kadang hanya mengajarkan beberapa sifat saja 
kepada manusia. Misalnya pada Syahadah Laa ilaaha illallahu, hanya ada Sifat 
Allah itu Ada dan Allah itu Esa. Hanya 2 sifat.
Pada surat Al Ikhlas yang disatu hadits disebut nilainya 1/3 Al Qur’an juga 
disebut hanya 5 sifat: Allah itu Esa, Allah tempat bergantung, Tidak 
melahirkan, Tidak dilahirkan, dan Tidak ada satu pun yang setara denganNya. 
Jadi keliru jika mengatakan mengajarkan 20 sifat itu sesat berdasar dalil di 
atas.
Justru dengan pengajaran Sifat 20 yang sederhana itulah maka ummat Islam jadi 
kenal sifat-sifat Allah secara baik. Aqidahnya jadi mantap. Pengajaran 
Sifat-sifat Allah seperti: Wujud (Ada), Wahdaniyah (Satu), Hayat (Hidup), ‘Ilmu 
(Maha Mengetahui), Qudrat (Kuasa), dan sebagainya begitu mudah dipahami. Dan 
semua Sifat itu ada dalilnya di Al Qur’an. Silahkan baca:
http://media-islam.or.id/2009/11/08/sifat-20-allah-yang-penting-dan-wajib-kita-ketahui
Ini beda dengan Tauhid susunan Muhammad bin Abdul Wahab seperti Uluhiyah, 
Rububiyah, dan Asma’ wa Shifat yang justru sukar dipahami oleh awam.
Lalu kenapa kita tidak mengajar Asma’ul Husna yang terdiri dari 99 nama? 
Asma’ul Husna tetap diajarkan. Anda bisa mempelajarinya di:
http://media-islam.or.id/2007/09/14/asma%E2%80%99ul-husna/
Meski demikian, 99 nama itu jangankan untuk dipahami. Dihafal semuanya saja 
sulit. Dari 10 Muslim, paling hanya 1 yang hafal. Saya bahkan belum pernah 
menemukan website yang menjelaskan 99 nama tersebut secara rinci.
Tuduhan Fahaman Asy’ari Sesat, Benarkah?
Sebagian ummat Islam tidak mengerti tentang madzhab Asy’ari, siapa orang-orang 
yang mengikuti imam Asy’ari, dan tidak mengerti manhaj mereka dalam masalah 
aqidah. Sebagian di antara mereka ada yang menisbatkan kesesatan kepada para 
pengikut Asy’ari atau menuduhnya keluar dari agama serta melenceng jauh dalam 
menyifati Allah.
 
Ketidak-tahuan inilah penyebab utama tercabik-cabiknya dan terpecah-belahnya 
golongan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Sehingga sebagian di antara orang=orang yang 
tidak tahu itu mengklaim bahwa para pengikut Asy’ari itu termasuk kelompok 
sesat. Saya tidak tahu bagaimana mereka membandingkan antara kelompok yang 
beriman dan kelompok yang sesat?
Para pengikut Asy’ari (asya’irah) adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. 
Mereka adalah ahlus sunnah yang menentang kezhaliman mu’tazilah. Mereka adalah 
seperti yang disampakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah, “Ulama adalah 
penolong ilmu agama, sedangkan para pengikut Asy’ari adalah penolong-penolong 
pokok agama (ushuluddin/aqidah).” (Al-Fatawa Juz IV)
Di antara Asya’irah adalah ulama ahli hadits, fiqih dan tafzir. Di antara 
mereka adalah:
1. Ahmad bin Hajar al-Atsqalani, seorang syaikh muhadditin, pengarang kitab 
Fathul Bari, suatu Syarah Shahih Bukhari, beliau seorang ulama bermadzhab 
Asy’ari, di mana kitabnya selalu dibutuhkan para ulama.
2. Imam an-Nawawi, pengarang kitab Syarah Shahih Muslim dan pengarang 
kitab-kitab yang populer yang bermadzhab Asy’ari.
3. Imam al-Qurthubi, pengarang kitab al-Jami’ li Ahkamil Qur`an yang bermadzhab 
Asy’ari.
4. syaikhul Islam Ibnu Hajar al-Haitami, pengarang kitab a-Zawajir an Iqtiraf 
al-Kaba-ir yang bermadzhab Asy’ari.
5. Syaikhul Fiqh dan hadits Zakariya al-Anshori yang bermadzhab Asy’ari.
6. Imam Abu Bakr al-Baqillani.
7. Imam an-Nasafi.
8. Imam Syarbini.
9. Imam Ibnul Jauzi, pengarang kitab at-Tashil fi Ulumit Tanzil.
Mereka semua adalah para ulama yang bermadzhab Asy’ari. Sekiranya kita ingin 
menghitung ulama-ulama pakar hadits, fiqih, dan tafsir dari kalangan Asy’ari, 
niscaya kita mendapat kesulitan dan kita memerlukan berjilid-jilid kitab mereka 
untuk menjelaskan mereka semua. Sesungguhnya merupakan keharusan bagi kita 
untuk mengembalikan kebaikan kepada para pemiliknya, mengetahui keutamaan 
pemilik ilmu dan keutamaan para ulama y

[daarut-tauhiid] Cara Memakai Busana Muslimah / Jilbab yang Baik

2012-02-07 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb, 
Ini ada 2 tulisan saya tentang dalil kewajiban menutup aurat dan cara memakai 
busana Muslim yg benar. Soalnya ada juga yang pakai jilbab tapi pakai kaos dan 
celana ketat karena kurang paham. 
Silahkan 
baca: http://media-islam.or.id/2007/09/14/menutup-aurat-%E2%80%93-mereka-tidak-mencium-bau-surga/ 
dan http://media-islam.or.id/2009/12/10/cara-memakai-busana-muslimahjilbab-yang-baik 

Rasululloh SAW bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum 
pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip 
ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun 
telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. 
Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal 
sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. 
Muslim)
Dari hadits di atas jelas bahwa tidak akan mencium bau surga orang yang suka 
memukul dan wanita-wanita yang mengumbar aurat atau berpakaian seksi. 
Bayangkan, menciumnya saja tidak bisa apalagi masuk surga. Padahal bau surga 
itu bisa tercium dari jarak yang sangat jauh.
Oleh karena itu kasihan sekali dengan wanita-wanita Muslim yang senang 
berpakaian seksi dan tidak mau memakai jilbab. Padahal itu diperintahkan Allah 
dalam Al Qur’an:
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan 
istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke 
seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk 
dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan ALLAH SWT Maha Pengampun 
lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).
Dalam berpakaian, bukan hanya memakai jilbab. Tapi juga menghindari pakaian 
yang tipis atau ketat yang memamerkan bentuk tubuh: Selain itu yang berlebihan 
seperti terlalu longgar atau pun yang mewah sehingga riya/pamer juga tidak 
diperkenankan.

Hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai 
Rasululloh SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh SAW berpaling 
darinya dan berkata:“Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai 
usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil 
beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, 
dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang 
(biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung 
kedadanya..”[An Nuur:31]
Ada foto2 cara memakai jilbab yang benar dan yang salah di link di atas.
Semoga bermanfaat.
Wassalam

 


[daarut-tauhiid] Larangan Mencaci dan Membunuh Sesama Muslim

2012-02-08 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Saat ini ada sebagian kecil Muslim yang "berjihad" membunuh sesama Muslim 
lainnya. Sekedar mengingatkan:
Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim itu bersaudara terhadap muslim 
lainnya, ia tidak boleh menganiaya dan menghinanya. Seseorang cukup dianggap 
berlaku jahat karena ia menghina saudaranya sesama muslim.”(HR.Muslim)
Termasuk perbuatan mencaci muslim di antaranya adalah menyakiti, mencela, 
mengadu domba serta senang menyebarkan gosip yang tidak benar, mencemarkan nama 
baik sehingga bisa merusak keluhuran martabat saudaranya, dan membuka rahasia 
pribadi yang tidak patut diketahui orang lain.
Allah SWT berfirman, “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin 
laki-laki atau perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya 
mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. AlAhzab:58)
Apa pun dalihnya, sesungguhnya haram mencaci dan membunuh sesama Muslim. 
Kecuali betul-betul ada pengadilan di bawah Khalifah Islam yang membuktikan 
bahwa orang itu memang harus dihukum mati.
Namun kalau cuma kelompok seperti firqoh atau golongan tak boleh melakukan itu. 
Minimal harus ada Ijma'/Kesepakatan Ulama agar tidak jadi golongan Khawarij 
yang mudah mengkafirkan dan membunuh sesama Muslim.
“Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah 
kekufuran” (Bukhari no.46,48, muslim no. .64,97, Tirmidzi no.1906,2558, Nasa’I 
no.4036, 4037, Ibnu Majah no.68, Ahmad no.3465,3708)
Ayat Al Qur’an dan hadits di atas sering mereka ucapkan. Namun sering pula 
mereka langgar sehingga mereka mengumpat dan bersangka buruk terhadap sesama 
Muslim.
Jika diingatkan dengan enteng mereka berdalih: “Ah mereka bukan Muslim!”
Tidak pantas bagi seorang Muslim untuk mudah menganggap sesat atau mengkafirkan 
sesama Muslim yang masih sholat dan mengucapkan 2 kalimat syahadah. Jika 
begitu, maka mereka itu lemah imannya atau mungkin justru tidak punya iman:
Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan 
“Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya 
dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak 
Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal 
tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang 
adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)
Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada 
kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan 
berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
Di saat Usamah, sahabat Rasulullah saw, membunuh orang yang sedang mengucapkan, 
“Laa ilaaha illallaah, ” Nabi menyalahkannya dengan sabdanya, “Engkau bunuh 
dia, setelah dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah.” Usamah lalu berkata, “Dia 
mengucapkan Laa ilaaha illallaah karena takut mati.” Kemudian Rasulullah saw. 
bersabda, “Apakah kamu mengetahui isi hatinya?” [HR Bukhari dan Muslim]
Lihat hadits di atas saat Usamah berkilah: “Ah dia berpura2″ Ah dia taqiyah! Ah 
dia berbohong. Tidak pantas kita berdalih seperti itu karena kita manusia tidak 
tahu isi hati mereka. Kita hanya bisa menilai zahir lisan, tulisan, dan 
perbuatan mereka.
Kafirnya Khawarij bukan karena aqidahnya sesat atau karena ibadahnya penuh 
bid’ah. Aqidah dan ibadahnya bersih. Namun sikap mereka yang mengkafirkan 
Muslim lain itulah yang mengakibatkan mereka jadi kafir. Keluar dari Islam. 
Khawarij artinya orang-orang yang keluar (dari Islam).
Kelompok Khawarij ini tak segan-segan menista ummat Islam yang berbeda pendapat 
dengan mereka dengan berbagai sebutan yang mereka sendiri tidak suka. Padahal 
itu dilarang oleh Allah SWT:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan 
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. 
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi 
yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan 
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan 
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, 
maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), 
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari 
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang 
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka 
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. 
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 
11-12]
Allah Ta’ala berfirman: “Jangan pula engkau mematuhi orang yang suka mencela, 
berjalan membuat adu domba.” (al-Qalam: 11)
Dari Ibnu Mas'ud ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tidak halal darah seorang 
muslim yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah Utusan 
Allah, kecuali salah satu dari tiga or

[daarut-tauhiid] HARAM MERAYAKAN HARI SAINT VALENTINE!

2012-02-09 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Kalau ada ummat Islam yang merayakan Hari Saint Valentine, kata Bang Rhoma: 
"Therlaaluuu...!!!"
Muslim kok merayakan Hari Pendeta Nasrani?
Kok merayakannya dengan pacarnya?
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” 
(HR. Ahmad dan Abu Dawud.)

Dengan merayakan Valentine bersama pacar yang bukan muhrimnya, itu sama dengan 
mendekati zina:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu 
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)

Jangankan berzinah, sekedar menyentuh atau berpegangan tangan dengan wanita 
yang bukan muhrimnya saja siksanya melebihi daripada ditusuk dengan jarum besi 
kepalanya:

“Seorang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi adalah lebih baik ketimbang 
menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani, no. 16880, 
16881)
Baca selengkapnya di:
http://media-islam.or.id/2011/02/14/merayakan-hari-saint-valentine-itu-haram
Wassalam

 
.
===


[daarut-tauhiid] KHAWARIJ: PALING NYUNNAH TAPI MENGKAFIRKAN MUSLIM LAINNYA

2012-02-12 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Khawarij itu paling nyunnah. Mereka dianggap kafir karena 1 kesalahan: 
Mengkafirkan Muslim di luar kelompok mereka, mencaci dan bahkan membunuhnya. 
Ini ciri Khawarij: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada 
orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. 
Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar 
dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku 
mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. 
(Shahih Muslim No.1762)

Satu dari ciri kaum Khawarij menurut Nabi Muhammad adalah mereka membaca Al 
Qur’an dan Hadits, namun tidak diamalkan. Ucapannya tidak melampaui 
kerongkongan mereka. Hanya di mulut saja.

Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang 
muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah 
berasal dari manusia yang terbaik. Mereka membaca Alquran, tetapi tidak 
melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah 
meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah 
mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. 
(Shahih Muslim No.1771)

سيخرج في آخر الزمان قوم أحدث الأسنان سفهاء الأحلام
“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, 
mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak 
sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) 
sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

يخرج قوم من أمتي يقرئون القرآن يحسبون لهم وهو عليهم لاتجاوز صلاتهم تراقيهم
“Suatu kaum dari umatku akan keluar membaca Al Qur’an, mereka mengira bacaan 
Al-Qur’an itu menolong dirinya padahal justru membahayakan dirinya. Shalat 
mereka tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka.” (HR. Muslim)

يحسنون القيل ويسيئون الفعل يدعون إلى كتاب الله وليسوا منه في شيء
“Mereka baik dalam berkata tapi jelek dalam berbuat, mengajak untuk mengamalkan 
kitab Allah padahal mereka tidak menjalankannya sedikitpun.” (HR. Al-Hakim)

Berbagai ayat Al Qur’an dan Hadits mereka pakai, namun kesimpulan lain yang 
mereka dapat dan amalkan. Berbagai caci-maki terhadap sesama Muslim seperti 
Ahlul Bid’ah, Sesat, Kafir dan sebagainya terlontar dari mulut mereka. 
Jangankan ulama, Nabi saja mereka anggap sesat. Bahkan Khalifah Ali mereka 
bunuh karena mereka anggap kafir.

Kafirnya Khawarij bukan karena aqidahnya sesat atau karena ibadahnya penuh 
bid’ah. Aqidah dan ibadahnya bersih. Namun sikap mereka yang mengkafirkan 
Muslim lain itulah yang mengakibatkan mereka jadi kafir. Keluar dari Islam. 
Khawarij artinya orang-orang yang keluar (dari Islam).

Kelompok Khawarij ini tak segan-segan menista ummat Islam yang berbeda pendapat 
dengan mereka dengan berbagai sebutan yang mereka sendiri tidak suka. Padahal 
itu dilarang oleh Allah SWT:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan 
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. 
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi 
yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan 
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan 
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, 
maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), 
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari 
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang 
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka 
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. 
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 
11-12]

“Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran” 
(Bukhari no.46,48, muslim no. .64,97, Tirmidzi no.1906,2558, Nasa’I no.4036, 
4037, Ibnu Majah no.68, Ahmad no.3465,3708)

Ayat Al Qur’an dan hadits di atas sering mereka ucapkan. Namun sering pula 
mereka langgar sehingga mereka mengumpat dan bersangka buruk terhadap sesama 
Muslim.

Jika diingatkan dengan enteng mereka berdalih: “Ah mereka bukan Muslim!”

Tidak pantas bagi seorang Muslim untuk mudah menganggap sesat atau mengkafirkan 
sesama Muslim yang masih sholat dan mengucapkan 2 kalimat syahadah. Jika 
begitu, maka mereka itu lemah imannya atau mungkin justru tidak punya iman:

Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan 
“Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya 
dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak 
Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal 
tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan

[daarut-tauhiid] Cara Nabi Menghadapi Perbedaan

2012-02-17 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Saat ini kadang dalam hal khilafiyyah/furu’iyah, meski masing-masing pihak 
punya pegangan Al Qur’an dan Hadits, pihak yang lain mencaci yang lainnya. Dari 
membid’ahkan pihak yang lain, hingga mengkafirkan. Berbagai caci-maki bahkan 
fitnah dan kebohongan pun dilontarkan. Sungguh jauh dari ajaran Islam.
Sesungguhnya perbedaan pendapat itu hal yang biasa. Di antara Suami-Istri, 
Kakak-Adik, para Ulama Mazhab seperti Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’ie, 
dan Imam Hambali saja biasa terjadi perbedaan pendapat. Bahkan para Nabi pun 
seperti Nabi Daud dan Nabi Sulayman dijelaskan Allah dalam Surat Al Anbiyaa’ 
ayat 78 dan 79 berbeda pendapat. Jika kita saling menghormati, niscaya 
perbedaan pendapat itu jadi rahmat. Kita bisa hidup rukun dan damai. Tapi jika 
tidak bisa menerima bahkan mencaci-maki pihak lain, yang jadi adalah 
pertengkaran, perceraian, bahkan peperangan.
Bagaimana cara Nabi menghadapi perbedaan?
Kecuali menyangkut masalah prinsip akidah dan hal-hal yang sudah qoth’i, Islam 
dikenal sangat menghargai perbedaan. Nabi Muhammad mencontohkan dengan dengan 
sangat indah kepada kita semua.
Dalam Shahih al-Bukhari, Volume 6, hadits no.514, diceritakan bahwa Umar ibn 
Khattab pernah memarahi Hisyam ibn Hakim yang membaca Surat Al-Furqan dengan 
bacaan berbeda dari yang diajarkan Rasulullah s.a.w. kepada Umar. Setelah 
Hisyam menerangkan bahwa Rasulullah sendiri yang mengajarkan bacaan itu, mereka 
berdua menghadap Rasulullah untuk meminta konfirmasi. Rasulullah membenarkan 
kedua sahabat beliau itu dan menjelaskan bahwa Al-Qur’an memang diturunkan 
Allah SWT dengan beberapa variasi bacaan (7 bacaan). “Faqra’uu maa tayassara 
minhu,” sabda Rasulullah s.a.w, “maka bacalah mana yang engkau anggap mudah 
daripadanya.”
Lihat bagaimana Nabi tidak menyalahkan 2 pihak yang berbeda.
Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar 
radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda 
pada peristiwa Ahzab:
لاَ يُصَلِّيَنَّ أَحَدٌ الْعَصْرَ إِلاَّ فِي بَنِي قُرَيْظَةَ. فَأَدْرَكَ 
بَعْضُهُمُ الْعَصْرَ فِي الطَّرِيْقِ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ: لاَ نُصَلِّي حَتَّى 
نَأْتِيَهَا. وَقَالَ بَعْضُهُمْ: بَلْ نُصَلِّي، لَمْ يُرِدْ مِنَّا ذَلِكَ. 
فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يُعَنِّفْ 
وَاحِدًا مِنْهُمْ
“
Janganlah ada satupun yang shalat ‘Ashar kecuali di perkampungan Bani 
Quraizhah.” Lalu ada di antara mereka mendapati waktu ‘Ashar di tengah jalan, 
maka berkatalah sebagian mereka: “Kita tidak shalat sampai tiba di sana.” Yang 
lain mengatakan: “Bahkan kita shalat saat ini juga. Bukan itu yang beliau 
inginkan dari kita.” Kemudian hal itu disampaikan kepada Rasulullah SAW namun 
beliau tidak mencela salah satunya.”
Sekali lagi Nabi tidak mencela salah satu pihak yang berlawanan pendapat itu 
dengan kata-kata bid’ah, sesat, kafir, dan sebagainya. Beliau bahkan tidak 
mencela salah satunya. Masing-masing pihak punya argumen. Yang shalat Ashar di 
tengah jalan bukan ingkar kepada Nabi. Namun mereka mencoba sholat di awal 
waktu sebagaimana diperintahkan Allah dan RasulNya. Yang shalat belakangan di 
perkampungan Bani Quraizah juga bukan melanggar perintah sholat di awal waktu. 
Namun mereka mengikuti perintah Nabi di atas.
Dari Sa’id bin Musayyab, ia berkata, “Suatu ketika Umar berjalan kemudian 
bertemu dengan Hassan bin Tsabit yang sedang melantunkan syair di masjid. Umar 
menegur Hassan, namun Hassan menjawab, ‘aku telah melantunkan syair di masjid 
yang di dalamnya ada seorang yang lebih mulia darimu (Nabi Muhammad).’ Kemudian 
ia menoleh kepada Abu Hurairah. Hassan melanjutkan perkataannya. ‘Bukankah 
engkau telah mendengarkan sabda Rasulullah SAW, jawablah pertanyaanku, ya Allah 
mudah-mudahan Engkau menguatkannya dengan Ruh al-Qudus.’ Abu Hurairah lalu 
menjawab, ‘Ya Allah, benar (aku telah medengarnya).’ ” (HR. Abu Dawud [4360] 
an-Nasa’i [709] dan Ahmad [20928]).
Lihat saat Hassan Bin Tsabit sang penyair tengah melantunkan syair yang 
memuji-muji Allah dan RasulNya di Masjid sebelum waktu sholat, Nabi Muhammad 
tidak melarang atau mencelanya. Beliau bahkan diam mendengarkannya.
Beda bukan dengan sekelompok orang yang memvonis bid’ah orang-orang yang 
berdzikir atau bersholawat sebelum waktu sholat dengan dalih Nabi Muhammad 
tidak pernah melakukannya. Memangnya apa yang diperbuat Hassan Bin Tsabit, 
yaitu bersyair di Masjid sebelum waktu sholat itu pernah dilakukan oleh Nabi? 
Meski Nabi tidak melakukannya, namun beliau tidak mencaci dengan kata-kata 
buruk seperti Bid’ah, sesat, dan sebagainya. Bersyair saja dibolehkan oleh 
Nabi, apalagi kalau berdzikir atau bersholawat!
Saat berbeda pun dalam berpuasa di perjalanan para sahabat tidak saling cela. 
Ada yang berbuka, ada pula yang tetap berpuasa:
Anas bin Maalik berkata: “Kami sedang bermusafir bersama dengan Rasulullah 
Shallallahu ‘alaihi wasallam semasa Ramadhan dan di kalangan kami ada yang 
berpuasa, ada yang tidak berpuasa. Golongan yang berpua

[daarut-tauhiid] Surat Ar Ruum (Romawi): Prioritas Keberpihakan Ummat Islam Terhadap Kaum Kafir

2012-02-20 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

غُلِبَتِ ٱلرُّومُ
Telah dikalahkan bangsa Rumawi
فِىٓ أَدْنَى ٱلْأَرْضِ وَهُم مِّنۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ
di negeri yang terdekat (Suriah dan Palestina) dan mereka sesudah dikalahkan 
itu akan menang
فِى بِضْعِ سِنِينَ ۗ لِلَّهِ ٱلْأَمْرُ مِن قَبْلُ وَمِنۢ بَعْدُ ۚ وَيَوْمَئِذٍۢ 
يَفْرَحُ ٱلْمُؤْمِنُونَ
dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka 
menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang 
yang beriman, 
بِنَصْرِ ٱللَّهِ ۚ يَنصُرُ مَن يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. Dan Dialah 
Maha Perkasa lagi Penyayang. " [Ar Ruum 2-5]

Asbabun Nuzul Surat Ar Ruum (Romawi) berkaitan dengan kesedihan ummat Islam 
karena kaum Ruum meski aqidah berbeda (kafir karena mempertuhankan Yesus), 
namun memiliki kesamaan lebih banyak terhadap Islam ketimbang Persia yang saat 
itu menyembah berhala.
Ini menunjukkan bahwa Islam itu bukanlah agama yang penuh kebencian terhadap 
setiap agama yang aqidahnya berbeda/kafir. Tapi masih ada prioritas 
keberpihakan terhadap kaum kafir yang parah (Penyembah Berhala) dengan kaum 
kafir yang "mendingan" (Masih sama2 Ahli Kitab).

Ada pepatah, "Of two Evils, Choose The Less". Di antara 2 setan, pilih yang 
kurang mudlaratnya.

Bangsa Rumawi adalah satu bangsa yang beragama Nasrani yang mempunyai Kitab 
Suci sedang Bangsa Persia adalah beragama Majusi, menyembah api dan berhala 
(musyrik). Kedua bangsa itu saling perang memerangi. Ketika tersiar berita 
kekalahan bangsa Rumawi oleh bangsa Persia, maka kaum musyrik Mekah 
menyambutnya dengan gembira karena berpihak kepada orang musyrikin Persia. 
Sedang kaum muslimin berduka cita karenanya. Kemudian turunlah ayat ini dan 
ayat yang berikutnya menerangkan bahwa bangsa Rumawi sesudah kalah itu akan 
mendapat kemenangan dalam masa beberapa tahun saja. Hal itu benar-benar 
terjadi. Beberapa tahun sesudah itu menanglah bangsa Rumawi dan kalahlah bangsa 
Persia. Dengan kejadian yang demikian nyatalah kebenaran Nabi Muhammad s.a.w. 
sebagai Nabi dan Rasul dan kebenaran Al Quran sebagai firman Allah. 

 


[daarut-tauhiid] Siapa Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang Sebenarnya?

2012-02-22 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Siapa Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang sebenarnya?
Banyak yang mengaku Aswaja, namun ternyata cuma sempalan yang ekstrim yg Su'u 
Zhon/bersangka buruk thd mayoritas Muslim sebagai Ahlul Bid'ah, Musyrik, Kafir, 
dsb dan melakukan ghibah serta fitnah.

Kalau kita lihat arti Ahlus Sunnah itu artinya mengikuti Nabi. Nabi menyayangi 
sesama Muslim dan keras thd orang kafir. Jadi kalau thd sesama Muslim keras dan 
memaki dgn Ahlul Bid'ah, Musyrik, Kafir, Sesat, dsb, maka dia bukan Ahlus 
Sunnah. 
Dalilnya: “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan 
dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama 
mereka” [Al Fath 29]

Arti Jama'ah itu adalah KELOMPOK TERBESAR. Kalau cuma kelompok kecil, itu bukan 
Jama'ah. Tapi Firqoh atau SEMPALAN. Jadi kalau kelompoknya cuma kecil dan 
ekstrim, itu bukan JAMA'AH. Dalilnya: 
"Tetaplah kalian bersama jamaah maka sesungguhnya Allah tidak menghimpun umat 
Muhammad di atas kesesatan" [HR Thabrani] "Sesungguhnya, umatku tidak akan 
sepakat di atas kesesatan." [HR Ibnu Majah dan Al Hakim]
 
http://media-islam.or.id/2011/11/30/haram-berteman-dengan-kafir-harbi-dan-membunuh-sesama-muslim/ 

.


[daarut-tauhiid] Harga BBM Naik? Nasionalisasi Saja Kompeni2 Minyak Asing!

2012-02-22 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Jihad bukan cuma perang. Tapi juga ekonomi. Jangan biarkan sepeser pun uang, 
minyak, dsb jatuh ke tangan kafir harbi seperti AS dan Israel:
Harga BBM naik lagi mengikuti harga New York?
Nasionalisasi saja perusahaan2 migas asing seperti Chevron, Exxon, dsb agar 
rakyat Indonesia makmur!
Arab Saudi sebelumnya diporoti perusahaan minyak AS: Aramco (Arabian American 
Oil Company). Namun Raja Faisal menasionalisasinya di tahun 1974. Saudi pun 
makmur. Namun tahun 1975 Raja Faisal ditembak. Tapi minyak Arab dipakai untuk 
mendanai gerakan Wahabi di seluruh dunia dan saat AS menginvasi Iraq jg 
sebagian dipakai untuk membantu AS.

Soal uang, karena kita punya migas ya punyalah. Tinggal jual saja. Contoh 
produksi kita 1 juta BPH (Sebetulnya bisa 4x lipat jika tak ditipu). Setahun 
360 juta BPH. 1 Brl=US$100, maka setahun Indonesia dapat US$ US$ 36 milyar cuma 
dari minyak. Belum gas. Total bisa US$ 70 milyar PER TAHUN. Jika produksi 
sendiri dan tak ditipu, bisa lebih antara US$ 140-280 milyar/tahun. Contohnya 
saat KSA menasionalisasi perusahaan minyaknya, mereka langsung kaya. Padahal 
sebelumnya miskin.

Exxon cuma menuntut US$ 12 milyar untuk ganti asetnya di Venezuela. Ternyata 
Arbitrase Internasional menaksir hanya US$ 907 juta. Kurang dari 1/13. Jadi 
mereka memang biasa menipu. Silahkan baca: 
http://internasional.kompas.com/read/2012/01/04/07205958/Venezuela.Menang.Lawan.ExxonMobil
 Kalau migas dan kekayaan alam Indonesia dikuasai Kompeni, Rakyat Indonesia 
akan melarat terus seperti tikus yang kelaparan di lumbung padi.

Silahkan baca:
http://infoindonesia.wordpress.com/2009/06/30/selama-kekayaan-alam-dirampok-asing-indonesia-akan-terus-miskin/
 
.


[daarut-tauhiid] Jangan Mudah Menuduh Bid'ah Hingga Bergelimang Dosa 'Su'u Zhon, Ghibah, dan Fitnah

2012-02-22 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Ada yang bertanya:
mengapa orang-orang yang mengaku ahlussunnah senang bermain rebana didalam 
mesjid dan menyanyikan lagu-lagu arab yang menurut mereka adalah shalawat. 
bukankah mesjid tempat ibadah dan berzikir, lalu kenapa ibadah sering dilakukan 
dengan kegaduhan salah satunya dengan rebana.?

Jawab:
Saran saya sebelum kita mencela sesuatu itu bid’ah atau bukan, hendaknya kita 
belajar kepada banyak guru. Sehingga pemahaman kita jadi luas. Sebagai contoh, 
Imam Malik berguru kepada 900 guru.

Jangankan menyanyikan lagu2 Arab dengan Rebana yang insya Allah memuji Allah 
dan RasulNya, bersyair di masjid bahkan bermain tombak saja dibolehkan oleh 
Nabi selama tidak mengganggu orang yang sedang shalat berjama’ah. Silahkan 
pelajari hadits di bawah dari Sahih Bukhari. Kalau sering su'u zhon dan mencela 
sesama Muslim, bisa2 malah kita yang celaka. Kalau banyak Muslim yang dicela 
bid'ah apalagi sampai Ahlul Bid'ah padahal menurut mayoritas Ulama itu bukan 
bid'ah, kan kita yang berdosa. Sebab menuduh sesama Muslim itu bid'ah sama saja 
menyebut mereka sesat dan masuk neraka berdasarkan 1 hadits Nabi.


“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela” [Al Humazah 1]

Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf mendengar Hassan bin Tsabit al Anshari 
meminta kesaksian kepada Abu Hurairah r.a. (dan dari jalan Said ibnul Musayyab, 
berkata, “Umar lewat di masjid dan Hasan sedang bersenandung. Hassan berkata 
(kepada Umar yang memelototinya), ‘Aku pernah bersenandung (bersyair) di 
dalamnya, sedangkan di sana ada orang yang lebih baik daripada engkau.’ Hassan 
lalu menoleh kepada Abu Hurairah seraya berkata, 4/79), ['Hai Abu Hurairah, 
7/109], aku meminta
kepadamu dengan nama Allah, apakah kamu mendengar Rasulullah saw. bersabda, 
‘Wahai Hassan, jawablah dari Rasulullah saw (dalam satu riwayat: jawablah 
dariku).
‘Wahai Allah, kuatkanlah ia dengan ruh suci (Jibril).’ Abu Hurairah menjawab, 
‘Ya.’”

Aisyah radhiallahu anha berkata:
“Demi Allah, saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri di 
pintu kamarku, sementara orang-orang Habasyah sedang bermain tombak di dalam 
masjid Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau menutupiku dengan 
kainnya agar aku dapat melihat permainan mereka. Kemudian beliau berdiri (agar 
aku lebih leluasa melihat), sampai saya sendiri yang berhenti (setelah bosan) 
melihatnya. Karena itu, berilah keleluasaan kepada anak-anak wanita untuk 
bermain.” (HR. Al-Bukhari no. 549 dan Muslim no. 1481) 


Jangan sampai kita "bersih" dari dosa Bid'ah, tapi justru bergelimang dosa Su'u 
Zhon (Buruk Sangka), Ghibah (membicarakan aib Muslim), Fitnah, dsb padahal itu 
juga besar dosanya. Semakin sering kita lakukan, semakin banyak pula dosa yang 
kita dapat jika ternyata tuduhan bid'ah yang kita lontarkan ternyata tidak 
benar karena mereka punya hujjah yang kuat.

Sebagai contoh, Ghibah itu dosanya sama besarnya dengan memakan daging 
saudaranya sendiri:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan 
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. 
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi 
yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan 
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan 
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, 
maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), 
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari 
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang 
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka 
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. 
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 
11-12]


Silahkan baca:
http://media-islam.or.id/2012/02/07/larangan-mencaci-dan-membunuh-sesama-muslim/ 


Wassalam 
.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id


Paket Umrah 2011 mulai US$ 1.400/orang di 
http://media-islam.or.id/2011/01/24/paket-umroh-2011-mulai-us-1-400


Promosi Tahun Baru Hijriyah Pembuatan Website (All in) 1 Dinar (Rp 2,3 juta): 
http://media-islam.or.id/2010/07/22/pembuatan-website-seharga-2-dinar
Milis Syiar Islam: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com


[daarut-tauhiid] Prioritas Dakwah: Amar Ma'ruf Nahi Munkar yg Ada di Al Qur'an. Bukan Masalah Furu'iyah dan Khilafiyyah.

2012-02-22 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Anak umur 13 tahun mencuri dan menusuk temannya.
Sekelompok anak umur 11-12 tahun memperkosa Balita.
Kejahatan merajalela akibat pengaruh TV, Game Online, Internet, dsb.
Harusnya ummat Islam melakukan Amar Ma'ruf Nahi Munkar sesuai dengan yang ada 
di Al Qur'an.
Bukan cuma ribut berdebat masalah Furu'iyah, Khilafiyah (termasuk Bid'ah oleh 
sekelompok kecil/firqoh ekstrim yang ternyata menurut jumhur Ulama justru buka 
Bid'ah), dsb

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu 
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” [Al Israa' 32]
Laptop dan HP canggih serta video game bisa jadi sarana penyebaran video porno 
di kalangan anak2. Begitu pula DVD/VCD porno yang banyak dijual di pasar-pasar. 
Acara-acara Sinetron di TV Swasta seperti Indosiar, RCTI, SCTV, MNC, dan 
sebagainya juga banyak berisi pendidikan “Pacaran” dan Perzinahan. Acara-acara 
dewasa macam itu masuk dengan bebas ke rumah kita dan bisa ditonton oleh 
anak-anak kita jika kita tidak waspada menyensornya.
Warung-warung internet yang merebak serta rental game online yang bisa 
dinikmati anak-anak kecil hingga kalangan bawah juga bisa jadi penyebaran 
pornografi. Jadi patut disayangkan juga jika ada pihak tertentu yang menentang 
kebijakan antipornografi yang dicanangkan Menkominfo. Satu perang terhadap 
kemaksiatan harus didukung siapa pun pelakunya.
Padahal sifat meniru anak2 sangat besar sehingga ada anak SD yg meniru adegan 
sex dgn teman perempuannya sehingga anak SD tsb tidak perawan lagi. 
Memprihatinkan juga jika upaya sensor Pornografi oleh Menkominfo bukannya 
didukung malah diserang berbagai kalangan.
Tindakan Uda (12 tahun) yang memperkosa Yig dan Nib (bocah perempuan berusia di 
bawah 5 tahun) tidak bisa dimaafkan hanya dengan alasan masih anak-anak.
Baca selengkapnya di:
http://kabarislam.wordpress.com/2011/04/21/6-anak-usia-11-12-tahun-pesta-seks-dan-memperkosa-bocah-perempuan-balita-di-palembang


.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id


Paket Umrah 2011 mulai US$ 1.400/orang 
di http://media-islam.or.id/2011/01/24/paket-umroh-2011-mulai-us-1-400


Promosi Tahun Baru Hijriyah Pembuatan Website (All in) 1 Dinar (Rp 2,3 
juta): http://media-islam.or.id/2010/07/22/pembuatan-website-seharga-2-dinar
Milis Syiar Islam: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com  



[daarut-tauhiid] Bagaimana Nabi Menghadapi Perbedaan?

2012-03-01 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Bagaimana cara Nabi menghadapi perbedaan?

Kecuali menyangkut masalah prinsip akidah dan hal-hal yang sudah qoth’i, Islam 
dikenal sangat menghargai perbedaan. Nabi Muhammad mencontohkan dengan dengan 
sangat indah kepada kita semua.

Dalam Shahih al-Bukhari, Volume 6, hadits no.514, diceritakan bahwa Umar ibn 
Khattab pernah memarahi Hisyam ibn Hakim yang membaca Surat Al-Furqan dengan 
bacaan berbeda dari yang diajarkan Rasulullah s.a.w. kepada Umar. Setelah 
Hisyam menerangkan bahwa Rasulullah sendiri yang mengajarkan bacaan itu, mereka 
berdua menghadap Rasulullah untuk meminta konfirmasi. Rasulullah membenarkan 
kedua sahabat beliau itu dan menjelaskan bahwa Al-Qur’an memang diturunkan 
Allah SWT dengan beberapa variasi bacaan (7 bacaan). “Faqra’uu maa tayassara 
minhu,” sabda Rasulullah s.a.w, “maka bacalah mana yang engkau anggap mudah 
daripadanya.”

Lihat bagaimana Nabi tidak menyalahkan 2 pihak yang berbeda.

Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar 
radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda 
pada peristiwa Ahzab:

لاَ يُصَلِّيَنَّ أَحَدٌ الْعَصْرَ إِلاَّ فِي بَنِي قُرَيْظَةَ. فَأَدْرَكَ 
بَعْضُهُمُ الْعَصْرَ فِي الطَّرِيْقِ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ: لاَ نُصَلِّي حَتَّى 
نَأْتِيَهَا. وَقَالَ بَعْضُهُمْ: بَلْ نُصَلِّي، لَمْ يُرِدْ مِنَّا ذَلِكَ. 
فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يُعَنِّفْ 
وَاحِدًا مِنْهُمْ
“
Janganlah ada satupun yang shalat ‘Ashar kecuali di perkampungan Bani 
Quraizhah.” Lalu ada di antara mereka mendapati waktu ‘Ashar di tengah jalan, 
maka berkatalah sebagian mereka: “Kita tidak shalat sampai tiba di sana.” Yang 
lain mengatakan: “Bahkan kita shalat saat ini juga. Bukan itu yang beliau 
inginkan dari kita.” Kemudian hal itu disampaikan kepada Rasulullah SAW namun 
beliau tidak mencela salah satunya.”

Sekali lagi Nabi tidak mencela salah satu pihak yang berlawanan pendapat itu 
dengan kata-kata bid’ah, sesat, kafir, dan sebagainya. Beliau bahkan tidak 
mencela salah satunya. Masing-masing pihak punya argumen. Yang shalat Ashar di 
tengah jalan bukan ingkar kepada Nabi. Namun mereka mencoba sholat di awal 
waktu sebagaimana diperintahkan Allah dan RasulNya. Yang shalat belakangan di 
perkampungan Bani Quraizah juga bukan melanggar perintah sholat di awal waktu. 
Namun mereka mengikuti perintah Nabi di atas.

Dari Sa’id bin Musayyab, ia berkata, “Suatu ketika Umar berjalan kemudian 
bertemu dengan Hassan bin Tsabit yang sedang melantunkan syair di masjid. Umar 
menegur Hassan, namun Hassan menjawab, ‘aku telah melantunkan syair di masjid 
yang di dalamnya ada seorang yang lebih mulia darimu (Nabi Muhammad).’ Kemudian 
ia menoleh kepada Abu Hurairah. Hassan melanjutkan perkataannya. ‘Bukankah 
engkau telah mendengarkan sabda Rasulullah SAW, jawablah pertanyaanku, ya Allah 
mudah-mudahan Engkau menguatkannya dengan Ruh al-Qudus.’ Abu Hurairah lalu 
menjawab, ‘Ya Allah, benar (aku telah medengarnya).’ ” (HR. Abu Dawud [4360] 
an-Nasa’i [709] dan Ahmad [20928]).

Lihat saat Hassan Bin Tsabit sang penyair tengah melantunkan syair yang 
memuji-muji Allah dan RasulNya di Masjid sebelum waktu sholat, Nabi Muhammad 
tidak melarang atau mencelanya. Beliau bahkan diam mendengarkannya.

Saat berbeda pun dalam berpuasa di perjalanan para sahabat tidak saling cela. 
Ada yang berbuka, ada pula yang tetap berpuasa:

Anas bin Maalik berkata: “Kami sedang bermusafir bersama dengan Rasulullah 
Shallallahu ‘alaihi wasallam semasa Ramadhan dan di kalangan kami ada yang 
berpuasa, ada yang tidak berpuasa. Golongan yang berpuasa tidak menyalahkan 
orang yang tidak berpuasa dan golongan yang tidak berpuasa tidak menyalahkan 
orang yang berpuasa. [ hadist riwayat Bukhari and Muslim]

Begitulah Nabi. Saat ada perbedaan, beliau tidak menyalahkan satu pun dari 
mereka sehingga mereka semua tidak merasa terhina. Tidak ada perbantahan atau 
perdebatan. Ukhuwah Islamiyah tetap terjaga. Itulah Sunnah Nabi yang harus kita 
jaga dan murnikan!

Baca selengkapnya di:
http://media-islam.or.id/2012/02/16/cara-nabi-menghadapi-perbedaan/
 
.
===


[daarut-tauhiid] Nabi Muhammad: Kaya tapi Sederhana

2012-03-01 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Inilah Nabi Muhammad SAW. 2 Super Power dunia saat itu, Romawi dan Persia, 
sudah nyaris jatuh ke tangannya.
Namun beliau tetap sederhana meski sempat berpisah 1 bulan dgn istri-istrinya 
yang ingin hidup agak enakan. Beliau beri pilihan tetap sederhana atau berpisah 
dgn beliau:
Kisah Umar ra: Aku (Umar) lalu segera masuk menemui Rasulullah saw. yang sedang 
berbaring di atas sebuah tikar. Aku duduk di dekatnya lalu beliau menurunkan 
kain sarungnya dan tidak ada sesuatu lain yang menutupi beliau selain kain itu. 
Terlihatlah tikar telah meninggalkan bekas di tubuh beliau. Kemudian aku 
melayangkan pandangan ke sekitar kamar beliau. Tiba-tiba aku melihat segenggam 
gandum kira-kira seberat satu sha‘ dan daun penyamak kulit di salah satu sudut 
kamar serta sehelai kulit binatang yang belum sempurna disamak. Seketika kedua 
mataku meneteskan air mata tanpa dapat kutahan. Rasulullah bertanya: Apakah 
yang membuatmu menangis, wahai putra Khathab? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, 
bagaimana aku tidak menangis, tikar itu telah membekas di pinggangmu dan tempat 
ini aku tidak melihat yang lain dari apa yang telah aku lihat. Sementara kaisar 
(raja Romawi) dan kisra (raja Persia) bergelimang buah-buahan dan sungai-sungai 
sedangkan engkau adalah
 utusan Allah dan hamba pilihan-Nya hanya berada dalam sebuah kamar pengasingan 
seperti ini. Rasulullah saw. lalu bersabda: Wahai putra Khathab, apakah kamu 
tidak rela, jika akhirat menjadi bagian kita dan dunia menjadi bagian mereka? 
[Muslim]

‘Aisyah melaporkan: Tidak pernah keluarga Muhammad (SAW) makan sampai kenyang 
dengan roti gandum untuk tiga malam berturut-turut sejak kedatangan mereka di 
Medina hingga wafatnya” [Muslim]

”Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang 
miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan 
(hartamu) secara boros.

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu 
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]



[daarut-tauhiid] Mencintai Allah dan RasulNya Melebihi Diri Sendiri

2012-03-06 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ
"...Orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah.” (QS. Al 
Baqarah [2] : 165)
Ciri orang yang beriman adalah mencintai Allah dan RasulNya melebihi bapak, 
anak, saudara, istri, keluarga, kekayaan, bisnis, dan rumah mereka:
قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَٰنُكُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ 
وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَٰلٌ ٱقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٌۭ تَخْشَوْنَ 
كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ ٱللَّهِ 
وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍۢ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ 
بِأَمْرِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ
"Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum 
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri 
kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari 
Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah 
mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada 
orang-orang yang fasik. " [At Taubah 9:24]
Orang yang beriman rela mengorbankan harta dan nyawa mereka demi Allah dan 
RasulNya:
مَا كَانَ لِأَهْلِ ٱلْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُم مِّنَ ٱلْأَعْرَابِ أَن 
يَتَخَلَّفُوا۟ عَن رَّسُولِ ٱللَّهِ وَلَا يَرْغَبُوا۟ بِأَنفُسِهِمْ عَن 
نَّفْسِهِۦ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ لَا يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌۭ وَلَا نَصَبٌۭ وَلَا 
مَخْمَصَةٌۭ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَطَـُٔونَ مَوْطِئًۭا يَغِيظُ ٱلْكُفَّارَ 
وَلَا يَنَالُونَ مِنْ عَدُوٍّۢ نَّيْلًا إِلَّا كُتِبَ لَهُم بِهِۦ عَمَلٌۭ 
صَٰلِحٌ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُحْسِنِينَ
"Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badwi yang 
berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (berperang) dan 
tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai 
diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, 
kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu 
tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan 
sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang 
demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala 
orang-orang yang berbuat baik" [At Taubah 9:120]
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَسَوْفَ 
يَأْتِى ٱللَّهُ بِقَوْمٍۢ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى 
ٱلْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ 
وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَآئِمٍۢ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن 
يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari 
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai 
mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang 
yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad 
dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. 
Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan 
Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui." [Al Maa-idah 5:54]
Imam Bukhori meriwayatkan dari Anas bahwa seorang laki-laki dari penduduk 
kampung datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Wahai 
Rasulullah, kapankah hari Kiamat akan terjadi?" beliau menjawab: "Celaka kamu, 
apa yang telah kau persiapkan?" laki-laki itu berkata; "Aku belum mempersiapkan 
bekal kecuali aku hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya." Beliau bersabda: "Kalau 
begitu, kamu bersama dengan orang yang kamu cintai."
Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Ada tiga hal yang barang siapa mengamalkannya, maka ia 
dapat menemukan manisnya iman, yaitu orang yang lebih mencintai Allah dan 
Rasul-Nya daripada yang lain, mencintai orang lain hanya karena Allah, tidak 
suka kembali ke dalam kekufuran (setelah Allah menyelamatkannya) sebagaimana ia 
tidak suka dilemparkan ke dalam neraka. (Shahih Muslim No.60)
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Seorang hamba (dalam hadis Abdul Warits, seorang laki-laki) 
tidak beriman sebelum aku lebih dicintainya dari keluarganya, hartanya dan 
semua orang. (Shahih Muslim No.62)
ٱلنَّبِىُّ أَوْلَىٰ بِٱلْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ ۖ وَأَزْوَٰجُهُۥٓ 
أُمَّهَٰتُهُمْ
"Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka 
sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka..." [Al Ahzab 33:6]
Pada akhirnya kecintaan kepada Allah dan RasulNya membuat kita mencintai yang 
lainnya seperti Ibu, Bapak, Guru, orang-orang yang beriman, bahkan terhadap 
sesama makhluk hidup.
Cinta kepada Allah dan RasulNya di atas yang lain membuat kita bisa pergi 
berperang dengan mengorbankan harta dan jiwa kita.
Sebaliknya, jika ada orang yang dengan alasan mencintai Allah dan RasulNya di 
atas yang lain, lalu terhadap sesama manusia dia tidak sayang bahkan terhadap 
ibu dan anak-anaknya, maka itu juga keliru.
Ha

[daarut-tauhiid] Download Presentasi Ucapan-ucapan Islami untuk Anak-Anak

2012-03-06 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Dalam Islam diajarkan ucapan-ucapan yang Islami yang disunnahkan untuk 
diucapkan saat kita ingin melakukan sesuatu atau dalam kondisi tertentu.

Misalnya jika ingin memulai sesuatu, kita diwajibkan membaca Bismillah (Dengan 
Nama Allah) agar kita mendapat pahala dari apa yang kita kerjakan.

Selesai makan, kita mengucapkan “Alhamdulillah” (Segala Puji bagi Allah).

Saat bertemu saudara/teman kita disunnahkan mengucapkan “Assalamu’alaikum” 
(Semoga Allah memberi keselamatan untuk mu). Sementara yang mendengar itu wajib 
menjawab dengan “Wa ‘alaikum salam” (Semoga Allah juga memberimu keselamatan). 
Lebih baik lagi dengan tambahan “Wa rohmatullahi wa barokatuhu” (dan rahmat 
serta berkahNya).
Anda bisa mendownload presentasi untuk anak2 tentang ucapan-ucapan Islami di 
sini:
http://media-islam.or.id/2010/08/15/download-presentasi-ucapan-ucapan-islami-untuk-anak-anak

Wassalam
 


[daarut-tauhiid] Haram Membunuh Sesama Muslim

2012-03-08 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Hadis riwayat Jarir ra., ia berkata:
Ketika haji wada, Nabi saw. bersabda kepadaku: Suruhlah orang-orang diam. 
Setelah orang-orang diam, beliau bersabda: Janganlah sesudah kutinggalkan, 
kalian kembali menjadi orang-orang kafir, di mana sebagian membunuh sebagian 
yang lain. (Shahih Muslim No.98)

Hadis riwayat Abu Musa ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Barang siapa menghunus pedang kepada kami, maka ia 
bukanlah dari golongan kami. (Shahih Muslim No.145)

Ummat Islam itu berkasih sayang terhadap sesama, namun keras terhadap 
orang-orang kafir:

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia 
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama 
mereka...” [Al Fath 29]

“... suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang 
bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap 
orang-orang kafir...” [Al Maa-idah 54]

Jika terjadi saling membunuh antara dua orang muslim maka yang membunuh dan 
yang terbunuh keduanya masuk neraka. Para sahabat bertanya, “Itu untuk si 
pembunuh, lalu bagaimana tentang yang terbunuh?” Nabi Saw menjawab, “Yang 
terbunuh juga berusaha membunuh kawannya.” (HR. Bukhari) 



[daarut-tauhiid] Muslim yg Baik Mendamaikan Manusia. Bukan Mengadu-domba Manusia

2012-03-12 Thread A Nizami
Assaalamu'alaikum wr wb,

Muslim yang baik harusnya mengadakan perdamaian di antara manusia. Sebab kata 
Islam sendiri seakar dengan "Damai":
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali 
bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau 
berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa 
yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi 
kepadanya pahala yang besar." [An Nisaa' 114]
Sayang ada sebagian Muslim yang gemar mengadu-domba manusia bahkan sesama 
Muslim. Padahal neraka balasannya. Semoga kita terhindar dari itu!
Neraka adalah tempat bagi orang yg suka mengadu-domba sehingga manusia saling 
perang/bunuh. Para pengadu-domba ini gemar memfitnah dan menyebar kabar bohong 
untuk mengadu-domba manusia.
Allah Ta'ala berfirman: "Jangan pula engkau mematuhi orang yang suka mencela, 
berjalan membuat adu domba." (al-Qalam: 11)

Dari Hudzaifah r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak dapat masuk 
syurga seorang yang gemar mengadu domba." (Muttafaq 'alaih)

Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. berjalan 
melalui dua buah kubur, lalu bersabda: "Sesungguhnya kedua orang yang mati ini 
disiksa, tetapi tidaklah mereka disiksa karena kesalahan besar. Ya, tetapi 
sebenarnya besar juga -bila dilakukan secara terus menerus-. Adapun yang 
seorang diantara keduanya itu dahulunya -ketika di dunia- suka berjalan dengan 
melakukan adu domba, sedang yang lainnya, maka ia tidak suka menghabiskan sama 
sekali dari kencingnya -yakni di waktu kencing kurang memperdulikan kebersihan 
serta kesucian dari najis-." Muttafaq 'alaih. 

Ini adalah lafaz dari salah satu riwayat Imam Bukhari. Para ulama berkata bahwa 
maknanya: "Tidaklah mereka itu disiksa karena melakukan kesalahan yang besar," 
yakni bukan kesalahan besar menurut anggapan kedua orang tersebut. Ada yang 
mengatakan bahwa itu merupakan hal besar -berat- baginya untuk meninggalkannya.

Dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Tahukah engkau semua, 
apakah kedustaan besar itu? Yaitu Namimah atau banyak bicara adu domba antara 
para manusia." (Riwayat Muslim) Al'adhha dengan fathahnya 'ain muhmalah dan 
sukunnya dhad mu'jamah dan dengan ha' menurut wazan Alwajhu. Ada yang 
mengatakan Al'idhatu dengan kasrahnya 'ain dan fathahnya dhad mu'jamah menurut 
wazan Al'idatu, artinya ialah kedustaan serta kebohongan besar. Menurut riwayat 
pertama, maka al'adhhu adalah mashdar, dikatakan: 'adhahahu 'adhhan artinya 
melemparnya dengan kedustaan atau pengadu-dombaan. 

Saat seorang Yahudi mengadu-domba Suku Khazraj dengan Bani 'Aus dengan 
mengungkit-ungkit permusuhan dan peperangan kedua suku tersebut di masa lalu, 
nyaris terjadi Perang. Namun Nabi marah dan mendamaikan mereka. Jadi 
mendamaikan manusia apalagi sesama Muslim adalah sunnah Nabi. Sedang 
mengadu-domba manusia apalagi sesama Muslim, sebetulnya itu sunnah Yahudi 
la'natullah.

Sumber:
http://syiarislam.wordpress.com/2012/01/09/neraka-bagi-orang-yang-suka-mengadu-domba-manusia/ 


.


[daarut-tauhiid] BERPEGANG PADA ULAMA SALAF ASLI: PARA IMAM MAZHAB

2012-03-20 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Para Imam Mazhab seperti Imam Hanafi, Malik, Syafi'ie, dan Hambali. Kitab Fiqih 
mereka saat ini masih asli. Sahabat tentu lebih baik, tapi boleh dikata tulisan 
mereka yg lengkap tentang Fiqih tak kita temukan. Kalau kita berusaha menggali 
langsung dari Al Qur'an dan Hadits, pada dasarnya kita sdh membuat Mazhab 
sendiri. Para Imam Mazhab itu hafal Al Qur'an pada usia anak2 dan menguasai 
hingga 1 juta hadits yg saat itu masih murni bahkan Imam Malik melihat langsung 
praktek ibadah dari anak2 sahabat di Madinah. Sedang kita, selain hadits2 sudah 
banyak yg tak murni, banyak aliran sesat, tidak hafal Al Qur'an, dan kita 
adalah Khalaf. Bukan Salaf.

Ilmu agama itu makin lama makin berkurang sejalan dgn wafatnya ulama. Jadi 
tetaplah berpegang pada ulama Salaf seperti Imam Mazhab. Bukan ulama Khalaf yg 
kontroversial. 

Sebetulnya salaf yg asli itu ya para Imam Madzhab. Imam Malik “tidak memakai” 
Hadits Bukhari, Muslim, dsb karena beliau lahir 100 tahun lebih dulu dari para 
Imam Hadits seperti Bukhari. Imam Malik lahir di Madinah pada tahun 714 (93 H), 
dan meninggal pada tahun 800 (179 H). Sementara Imam Bukhari (Lahir 196 H/810 M 
– Wafat 256 H/870 M) di kota Bukhara, Uzbekistan. Ribuan km dari Madinah tempat 
Nabi dan banyak sahabat tinggal.


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang sesudah 
mereka (tabi’in), kemudian orang-orang sesudah mereka (tabi’ut tabi’in).”
dalam lafazh lain disebutkan bahwa,
“Sebaik-baik zaman adalah zamanku (zaman para sahabat), kemudian yang 
setelahnya (zaman tabi’in), kemudian yang setelahnya (zaman tabi’ut tabi’in).”
(HR. Bukhari no. 6429 dan Muslim no. 2533 hadits ini adalah Mutawatir)


Imam Malik adalah dari golongan Tabi’it Tabi’in yang menurut sabda Nabi adalah 
satu dari golongan yang terbaik. Guru-guru Imam Malik berasal dari Tabi’in 
(anak para sahabat Nabi) dan Tabi’it Tabi’in (cucu dari sahabat Nabi). 
Sementara Imam Bukhari mau pun ahli hadits lainnya seperti Muslim sudah bukan 
tergolong kelompok Tabi’it Tabi’in. 
http://agusnizami.wordpress.com/2011/11/18/berpegang-kepada-ulama-salaf-yang-asli/




[daarut-tauhiid] Mencintai Allah dan RasulNya Melebihi Diri Sendiri

2012-04-01 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Mencintai Allah dan RasulNya Melebihi Diri Sendiri

“…Orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah.” (QS. Al Baqarah 
[2] : 165)
Ciri orang yang beriman adalah mencintai Allah dan RasulNya melebihi bapak, 
anak, saudara, istri, keluarga, kekayaan, bisnis, dan rumah mereka:

“Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum 
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri 
kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari 
Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah 
mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada 
orang-orang yang fasik. ” [At Taubah 9:24]
Orang yang beriman rela mengorbankan harta dan nyawa mereka demi Allah dan 
RasulNya:

“Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badwi yang 
berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (berperang) dan 
tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai 
diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, 
kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu 
tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan 
sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang 
demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala 
orang-orang yang berbuat baik” [At Taubah 9:120]

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari 
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai 
mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang 
yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad 
dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. 
Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan 
Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” [Al Maa-idah 5:54]
Imam Bukhori meriwayatkan dari Anas bahwa seorang laki-laki dari penduduk 
kampung datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata; “Wahai 
Rasulullah, kapankah hari Kiamat akan terjadi?” beliau menjawab: “Celaka kamu, 
apa yang telah kau persiapkan?” laki-laki itu berkata; “Aku belum mempersiapkan 
bekal kecuali aku hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Beliau bersabda: “Kalau 
begitu, kamu bersama dengan orang yang kamu cintai.”
Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Ada tiga hal yang barang siapa mengamalkannya, maka ia 
dapat menemukan manisnya iman, yaitu orang yang lebih mencintai Allah dan 
Rasul-Nya daripada yang lain, mencintai orang lain hanya karena Allah, tidak 
suka kembali ke dalam kekufuran (setelah Allah menyelamatkannya) sebagaimana ia 
tidak suka dilemparkan ke dalam neraka. (Shahih Muslim No.60)
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Seorang hamba (dalam hadis Abdul Warits, seorang laki-laki) 
tidak beriman sebelum aku lebih dicintainya dari keluarganya, hartanya dan 
semua orang. (Shahih Muslim No.62)

“Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka 
sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka…” [Al Ahzab 33:6]
Pada akhirnya kecintaan kepada Allah dan RasulNya membuat kita mencintai yang 
lainnya seperti Ibu, Bapak, Guru, orang-orang yang beriman, bahkan terhadap 
sesama makhluk hidup.
Cinta kepada Allah dan RasulNya di atas yang lain membuat kita bisa pergi 
berperang dengan mengorbankan harta dan jiwa kita.
Sebaliknya, jika ada orang yang dengan alasan mencintai Allah dan RasulNya di 
atas yang lain, lalu terhadap sesama manusia dia tidak sayang bahkan terhadap 
ibu dan anak-anaknya, maka itu juga keliru.
Hadis riwayat Jarir bin Abdullah ra. dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: 
Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya. 
(Shahih Muslim No.4283)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Aqra` bin Habis pernah melihat Nabi saw. 
sedang mencium Hasan. Dia (Aqra` bin Habis) lalu berkata: Sesungguhnya aku 
mempunyai sepuluh orang anak namun aku tidak pernah mencium satupun dari 
mereka. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya barang siapa yang tidak 
menyayangi maka dia tidak akan disayangi. (Shahih Muslim No.4282)
Sewaktu masih kecil Husain cucu Rasulullah Saw. bertaya kepada ayahnya, 
Sayidina Ali ra: “Apakah ayah mencintai Allah?” Ali ra menjawab, “Ya”. Lalu 
Husain bertanya lagi: “Apakah ayah mencintai kakek dari Ibu?” Ali ra kembali 
menjawab, “Ya”. Husain bertanya lagi: “Apakah ayah mencintai Ibuku?” Lagi-lagi 
Ali menjawab,”Ya”. Husain kecil kembali bertanya: “Apakah ayah mencintaiku?” 
Ali menjawab, “Ya”. Terakhir Si Husain yang masih polos itu bertanya, “Ayahku, 
bagaimana engkau menyatukan begitu banyak cinta di hatimu?” Kemudian Sayidina 
Ali menjelaskan: “Anakku, pertanyaanmu sungguh hebat! Cintaku pada kekek dari 
ibumu (Nabi Saw.), ibumu (Fatimah ra) d

[daarut-tauhiid] Keajaiban Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan

2012-04-05 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Keajaiban Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Benar kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, 
ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di mana ilmu 
pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu rata dan matahari 
mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-baru ini 
ditemukan oleh manusia.

Sebagai contoh ayat di bawah:

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi 
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara 
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah 
mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]


Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. 
Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang dan teori ilmiyah 
lainnya menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. 
Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini.

Kemudian ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu 
pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu 
indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. 
Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an.

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa 
masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. 
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur’an, 
21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi 
bergerak dalam garis edar tertentu:

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha 
Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)

Langit yang mengembang (Expanding Universe)

Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih 
terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami 
benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)

Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang 
dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Menurut Stephen Hawkings dengan teori Big Bang, sejak terjadinya peristiwa Big 
Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha 
dahsyat. Teori lain seperti Inflationary juga berpendapat jagad raya terus 
berkembang. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan 
permukaan balon yang sedang ditiup.

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia 
ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak 
dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan 
yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta 
sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi 
Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam 
semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. 
Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom 
Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling 
menjauhi.

Gunung yang Bergerak

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal 
ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]

14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun 
dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.

Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka 
berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih 
rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang 
ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada 
permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke 
arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.



Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, 
yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener 
dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu 
seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan 
yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang 
masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua 
raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan 
India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika 
Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana 
dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua yang terben

[daarut-tauhiid] Download Hadits Digital Berbahasa Indonesia Gratis

2012-04-17 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Bagi yang ingin download Hadits Digital berbahasa Indonesia bisa download di 
sini:
http://media-islam.or.id/2008/01/02/download-hadits-digital-bahasa-indonesia-gratis
Silahkan disebarkan 

.


[daarut-tauhiid] Kedudukan Wanita Dalam Islam

2012-04-17 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Saat kita membaca biografi ibu Kartini mungkin kita beranggapan seolah-olah 
Islam melarang wanita menuntut ilmu setinggi mungkin. Toh akhirnya ke dapur 
juga tempatnya. Itu adalah pandangan adat. Bukan Islam.

Dalam Islam, baik lelaki mau pun perempuan mempunyai kewajiban menuntut ilmu.

“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim (Muslim lelaki dan Muslim 
perempuan).” (HR. Ibnu Majah)

Dalam Islam, banyak pula wanita yang menjadi alim ulama (Ilmuwan) seperti Siti 
‘Aisyah yang meriwayatkan ribuan hadits dan juga Hafshah, Hindun, Maimunah, dsb 
yang jadi referensi bagi para penyusun kitab Hadits seperti Imam Bukhari dan 
Muslim.

Di zaman Nabi bahkan ada beberapa wanita yang ikut berperang meski umumnya 
adalam membantu memberi makan dan minum serta mengobati prajurit yang terluka. 
Oleh karena itu saat Barat mengelu-elukan Florence Nightingale (lahir di 
Florence, Italia, 12 Mei 1820), yang jadi perawat mengobati tentara yang 
terluka, ternyata Islam telah lebih dulu melakukannya. Islam melakukannya 1100 
tahun lebih awal!

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah berperang bersama Ummu Sulaim serta beberapa orang kaum 
wanita Ansar. Ketika beliau sedang bertempur, mereka membantu memberi minum 
serta mengobati para prajurit yang terluka. (Shahih Muslim No.3375)

Bahkan ada pula wanita yang terjun langsung berperang melawan musuh seperti 
Ummu ‘Umarah di dalam perang Uhud. Ummu Hakim bahkan membunuh tujuh orang 
Romawi dengan tiang kemah di jembatan yang hingga sekarang dinamakan jembatan 
Ummu Hakim di dalam perang Ajnadin.


[daarut-tauhiid] Allah Sebaik-baik Penolong dan Pelindung

2012-04-26 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Kita harus meyakini bahwa Allah adalah sebaik-baik penolong dan pelindung.

نِعْمَ ٱلْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ ٱلنَّصِيرُ
وَإِن تَوَلَّوْا۟ فَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَوْلَىٰكُمْ ۚ نِعْمَ ٱلْمَوْلَىٰ 
وَنِعْمَ ٱلنَّصِيرُ
“Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia 
adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. ” [Al Anfaal 40]

Jika ummat Islam di zaman Nabi yang harus berjihad dengan harta dan nyawanya 
dengan resiko leher terpenggal saja jadi tegar dengan meyakini Allah sebagai 
sebaik-baik pelindung dan penolong, mengapa kita tidak? Padahal ujian kita 
lebih remeh dari itu.

“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia 
telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama 
suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah 
menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam 
(Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu 
semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, 
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah 
Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik- baik Penolong.” [Al 
Hajj 78]

“Tetapi (ikutilah Allah), Allahlah Pelindungmu, dan Dia-lah sebaik-baik 
Penolong.” [Ali 'Imran 150]
Baca selengkapnya di:
http://media-islam.or.id/2012/04/22/allah-sebaik-baik-penolong-dan-pelindung 

 
.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id



[daarut-tauhiid] Keutamaan Ilmu

2012-04-26 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Keutamaan Ilmu
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim, begitu Nabi bersabda.
“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim (Muslim lelaki dan Muslim 
perempuan).” (HR. Ibnu Majah)
Ilmu membuat seseorang jadi mulia, baik di hadapan manusia juga di hadapan 
Allah:
” ….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang 
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa 
yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujaadilah [58] : 11)
Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang 
tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima 
pelajaran. Az-Zumar [39]: 9).
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah 
ulama”. (TQS.Fathir [35]: 28)
„Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak 
mengetahui? (Az-Zumar:9)
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang 
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadilah:11)
Dalam Kitab Ihya ‚Uluumuddiin susunan Imam Al Ghazali disebut bahwa Nabi 
berkata: „Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. 
Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama!“ Nabi juga berkata bahwa 
meninggalnya 1 kabilah (penduduk 1 kampung) lebih ringan daripada meninggalnya 
seorang ulama.
Itulah kemulian orang yang berilmu!
Menuntut ilmu itu pahalanya begitu besar:
“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah 
mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan 
sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat. (Dari 
hadits yang panjang riwayat Muslim)
“Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada 
dalam sabilillah hingga kembali.” (HR. Tirmidzi, hasan)
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya 
jalan menuju surga.” (HR.Muslim)
“Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia 
dalam (masalah) dien (agama).” (HR.Bukhari)
Dalam hadits lainnya dijelaskan bahwa ilmu yang wajib dituntut adalah ilmu yang 
bermanfaat. Yang bukan hanya benar, tapi juga dapat mendekatkan diri kita 
kepada Allah SWT dan dapat memberi kebahagiaan bagi kita, keluarga, dan 
masyarakat baik di dunia mau pun di akhirat.
Rasulullah saw bersabda: “Apabila anak cucu adam itu wafat, maka terputuslah 
amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak 
sholih yang mendoakan orangtuanya.” (HR.Muslim, dari Abu Hurairah ra)
Allah berfirman, “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut 
(menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, 
niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat (ilmu dan hikmah) Allah. 
Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS Lukman [31] : 27)
Ilmu itu begitu luas, dari yang bermanfaat hingga yang tidak bermanfaat. Contoh 
ilmu yang bermanfaat adalah ilmu agama, ilmu fisika, ilmu komputer, dsb. Contoh 
ilmu yang tidak bermanfaat bahkan terlarang adalah ilmu sihir, ilmu 
meramal/astrologi, dsb. Begitu banyak ilmu namun waktu kita begitu sedikit. 
Oleh karena itu hendaknya dipakai untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW pernah memohon dalam doanya, “Allaahumma inni 
a’uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’u”. ‘Ya, Allah, aku berlindung kepada-Mu dari 
ilmu yang tidak bermanfaat.’
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Allah SWT Memberi wahyu kepada Nabi Dawud 
a.s. Firman-Nya, “Wahai, Dawud. Pelajarilah olehmu ilmu yang bermanfaat.”
“Ya, Rabbi. apakah ilmu yang bermanfaat itu ? ” tanya Nabi Daud.
“Ialah ilmu yang bertujuan untuk mengetahui keluhuran, keagungan, kebesaran, 
dan kesempurnaan kekuasaan-Ku atas segala sesuatu.Inilah yang mendekatkan 
engkau kepada-Ku.”
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Ar Rabi-i’, Rasulullah SAW bersabda, 
“Tuntutlah ilmu. Sesungguhnya, menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada 
Allah Azza wa Jalla, sedangkan Mengajarkannya kepada orang yang tidak 
mengetahuinya adalah shadaqah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan adalah keindahan 
bagi ahlinya didunia dan akhirat.”
Ternyata ilmu yang bermanfaat itu adalah ilmu yang menyebabkan kita semakin 
dapat mengenal Allah, yang dapat kita amalkan, yang membuat kita rendah hati 
serta terhindar dari sifat takabur..
Ilmu selain diyakini kebenarannya juga harus diamalkan. Sebab ilmu tanpa amal, 
seperti pohon yang tidak berbuah.
“Barangsiapa mengamalkan apa-apa yang ia ketahui, maka Allah akan mewariskan 
kepadanya ilmu yang belum diketahuinya, dan Allah akan menolong dia dalam 
amalan nya sehingga ia mendapatkan surga. Dan barangsiapa yang tidak 
mengamalkan ilmunya maka ia tersesat oleh ilmunya itu. Dan Allah tidak menolong 
dia dalam amalannya sehingga ia akan mendapatkan neraka “. (hadits)
Tidak pantas bagi orang Islam/Ulama mengajarkan orang melakukan sesuatu 
sementara dia sendiri tidak melaksanakannya:
“Wahai orang-orang yan

[daarut-tauhiid] Nabi Senang Mendamaikan. Bukan Mengadu-Domba dan Menghindari Peperangan

2012-04-26 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Nabi Senang Mendamaikan. Bukan Mengadu-Domba dan Menghindari Peperangan
Ridho Allah lebih penting daripada ridho (segelintir) manusia.
Nabi lemah lembut dgn sesama Muslim dan keras thd orang kafir.
Nabi senang mendamaikan sesama Muslim. Bukan justru mengadu-domba mereka karena 
tidak akan masuk surga orang yang gemar mengadu-domba.
“Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak dapat masuk surga seorang yang gemar 
mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaih)
Saat Bani ‘Aus dan Khazraj nyaris perang karena adu domba Yahudi yg mengungkit2 
peperangan mereka tempo dulu, Nabi mendamaikannya. Nabi berhasil mendamaikan 2 
suku yang biasa bermusuhan menjadi bersaudara di dalam Islam:
“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu 
membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat 
mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. 
Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.” [Al Anfaal 63]
Saat Abu Bakar ra marah kepada saudaranya yang menyebar fitnah bahwa anaknya 
Siti ‘Aisyah berzina dan bersumpah tidak akan memberinya sedekah lagi, Nabi 
justru memintanya memaafkan. Kita mungkin akan mengkafirkan orang yang telah 
memfitnah Siti ‘Aisyah dengan tuduhan terkeji: Zina. Nabi pun harusnya sangat 
tersinggung sebab tuduhan apalagi yang lebih keji daripada zina terhadap 
seorang istri?
Namun Islam mengajarkan dakwah itu dilakukan dengan cara yang baik. Menyadarkan 
ummat islam. Bukan justru mengkafirkan mereka dan mengeluarkan mereka dari 
Islam:
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara 
kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum 
kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan 
Allah, dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak 
ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha 
Penyayang” [An Nuur 22]
Saat ini banyak orang yang gemar berdusta untuk mengadu-domba sesama manusia. 
Tanpa meneliti kebenaran berita, mereka sebarkan dusta itu agar kita membenci 
satu kaum. Padahal itu dosa besar:
Nabi s.a.w. bersabda: “Tahukah engkau semua, apakah kedustaan besar itu? Yaitu 
Namimah atau banyak bicara adu domba antara para manusia.” (Riwayat Muslim)
Pada akhirnya Islam itu akan tergambar kepada kemuliaan akhlak:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik 
bagimu…” [Al Ahzab 21]
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap 
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka 
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah 
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu…” [Ali 
'Imran 159]
Saat para sahabat disiksa di Mekkah dan Nabi juga dihina seperti dilempari tahi 
unta bahkan hendak dibunuh, Nabi tidak meminta para sahabat memerangi mereka. 
Karena Nabi menghindari pertumpahan darah. Nabi memilih hijrah ke Madinah dan 
menghindari peperangan.
Saat diserang kaum kafir Quraisy di Madinah pun Nabi memilih bertahan membela 
diri pada perang Badar, perang Uhud, dan Perang Khandaq. Saat musuh kalah dan 
mundur, beliau tidak mengejar dan menghabisi mereka. Tapi membiarkan mereka 
lari menyelamatkan diri.
Setelah itu, baru Nabi menaklukkan kota Mekkah dengan Futuh Mekkah. Itu pun 
tidak dengan peperangan. Dan nyaris tidak ada korban jiwa. Ini karena Nabi 
bukanlah orang yang kejam dan haus darah.
Abu Sofyan dedengkot orang kafir yang jadi musuh bebuyutannya beliau hormati 
dan dijadikan sahabat. Hindun yang membunuh paman Nabi, Sayyidina Hamzah, 
dengan keji hingga tidak berbentuk lagi serta memakan jantungnya beliau 
maafkan. Padahal bisa saja beliau jadikan dia sebagai penjahat perang yang 
dihukum mati karena telah bertindak kejam melampaui batas. Nabi juga memaafkan 
Wahsyi yang membunuh paman beliau. Sehingga Wahsyi bisa jadi Muslim yang baik 
dan kelak tombaknya membunuh satu Musuh Islam yang mengaku sebagai Nabi, yaitu 
Musailamah Al Kazzab.
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara 
yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada 
permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang 
sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai 
keuntungan yang besar.” [Fushshilat 34-35]
Saat Romawi membunuh seorang utusan Muslim pun Nabi sangat murka. Tapi Nabi 
tidak menyerang dan membantai orang-orang Romawi. Beliau hanya memimpin 30 ribu 
tentara Muslim ke Tabuk yang ada di perbatasan antara Romawi dan Islam. Beliau 
tunggu pasukan Romawi selama 20 hari di sana. Saat tentara Romawi tidak berani 
muncul, beliau pun pulang kembali ke Madinah. Jadi meski Nabi amat kuat dan 
ditakuti oleh para pemimpin kafir Quraisy, Yahudi, Romawi, dan Persia, namun 
beliau tidak semena-mena membabi-but

[daarut-tauhiid] Download Al Qur'an Digital dan Terjemah Indonesia Gratis

2012-04-27 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Bagi yang ingin mendownload program Al Qur’an digital gratis silahkan klik link 
di bawah.
http://media-islam.or.id/2008/01/03/download-software-al-qur%E2%80%99an-digital-gratis
Al Qur’an digital ini berisi indeks Al Qur’an berdasarkan nomor surat dan ayat, 
pengelompokkan berdasarkan topik, dan fasilitas pencarian (search) dengan kata 
kunci tertentu. Misalnya dengan mengisi kata kunci dengan puasa, anda akan 
menemukan berbagai ayat tentang puasa.  


 
.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id



[daarut-tauhiid] Ciri-ciri Aliran Sesat dan Cara Menghindarinya

2012-04-30 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Ciri-ciri Aliran Sesat dan Cara Menghindarinya
Saat ini banyak muncul aliran sesat. Di antara ciri-ciri aliran sesat adalah 
pimpinannya mengaku sebagai Nabi atau Rasul (biasanya mengaku sebagai Nabi Isa) 
agar pengikutnya lebih setia dan membawa ajaran baru yang bertentangan dengan 
Al Qur’an dan Hadits. Misalnya ada yang menyatakan tidak perlu sholat dan puasa 
atau sholat cukup hanya 1 kali saja. Ada pula yang berhaji tidak ke Mekkah, 
tapi di tempat lain.
Jika kita mempelajari Al Qur’an dan Hadits niscaya kita akan tahu mereka sesat. 
Sebagai contoh dalam satu hadits disebut mengenai rukun Iman dan rukun Islam. 
Pada rukun Iman disebut iman kepada Allah, MalaikatNya, kitab-kitabNya, para 
RasulNya, hari akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk. 
Iman pada Rasul berarti meyakini Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir 
sebagaimana disebut dalam surat Al Ahzab:40.
”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara 
kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah 
Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Al Ahzab:40]
Jadi kalau ada yang mengaku Nabi sesudah Nabi Muhammad dan membawa ajaran baru 
jelas dia pembohong karena ajaran Islam pada zaman Nabi Muhammad sudah 
disempurnakan Allah:
”Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan 
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” [Al 
Maa-idah:3]
Karena itu jika ada yang bilang bahwa tak perlu sholat dan puasa karena 
perintahnya belum turun, itu adalah sesat karena bertentangan dengan Al Qur’an 
dan Hadits.
”Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan 
dirikanlah shalat. Sesungguhnya” [Al ’Ankabuut:45]
Bahkan Nabi Isa yang nanti turun ke dunia (baca hadits Bukhari dan Muslim) 
tidak membawa ajaran baru. Ketika sholat dia menjadi makmum Imam Mahdi yang 
merupakan keturunan Nabi Muhammad. Dari hadits disebut bahwa Imam Mahdi dan 
Nabi Isa bahu-membahu perang melawan Dajjal hingga Dajjal tewas. Nabi Isa 
mematahkan salib dan semua ummat beriman ke dalam Islam. Ada pun Dajjal disebut 
berjalan keliling dunia menyebarkan kesesatan dan dapat menghidupkan orang yang 
mati. Kira-kira apa kondisi kita saat ini seperti itu? Jika tidak, berarti Nabi 
Isa belum kembali.
Agar tidak sesat, kita harus mempelajari Al Qur’an dan Hadits dan tidak 
membeo/taqlid kepada guru.
“Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. Kitab Allah dan sunnahku, kamu 
tidak akan sesat selama berpegang padanya. (Riwayat Tirmidzi)
“Aku tinggalkan kepadamu dua perkara. Selama kalian tetap berpegang pada 
keduanya sepeninggalku, maka kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabulloh dan 
Sunnahku.” [Muwatta Imam Malik, hlm. 899 Hadits no.1395]
”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan 
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang 
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), 
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu 
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” [An Nisaa’:59]
Dengan membaca Al Qur’an, niscaya kita akan tahu bahwa perintah sholat, zakat, 
puasa, haji yang ada dalam rukun Islam itu merupakan kewajiban dari Allah SWT:
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orang-orang yang 
ruku” [Al Baqoroh:43]
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana 
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” [Al Baqoroh:183]
Jika kita kaji Al Qur’an dan hadits maka akan nyata bahwa sholat wajib itu ada 
5 waktu (Subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya). Jadi begitu ada yang 
menyatakan tidak perlu sholat 5 waktu dan tidak perlu puasa, kita tahu orang 
itu sesat.
Banyak orang meski intelek atau mahasiswa, namun jarang mempelajari Al Qur’an 
dan Hadits. Sehingga begitu bertemu dengan orang yang sesat yang menafsirkan Al 
Qur’an dan Hadits sesuai dengan pikirannya sendiri, dia pun ikut tersesat.
Ciri khas dari aliran sesat adalah memisahkan diri dari jama’ah Islam 
(mayoritas Islam). Mereka hanya mau berguru dan mau berimaman hanya dengan 
kelompok mereka sendiri: Mereka memiliki masjid sendiri dan tidak mau sholat di 
masjid di luar kelompok mereka.
“Sesungguhnya ummatku berpecah-belah menjadi 73 golongan. Satu golongan di 
dalam surga dan 72 golongan di dalam neraka.” Ditanyakan kepada beliau: 
“Siapakah mereka (yang 1 golongan) itu ya Rosululloh?” Beliau menjawab: “Al 
Jama’ah”. [HR. Ibnu Majah, no.3992; Ibnu Abi ‘Ashim, no.63; dan Al Laikai, 
1/101]
Jama’ah artinya kumpulan terbesar. Meski hanya satu, tapi itulah kumpulan yang 
terbesar. Sementara kelompok sesat meski terbagi dalam 72 kelompok, tapi mereka 
terbagi dalam kelompok keci-kecil. Oleh karena itu umumnya kelompok sesat dari 
1,2 milyar ummat Islam jumlahnya rata-rata kurang dari 10 juta orang.
“Ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk an-Nar, hanya 
1 yang ma

[daarut-tauhiid] Keutamaan Ilmu dan Ulama

2012-04-30 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Keutamaan Ilmu


Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim, begitu Nabi bersabda.

“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim (Muslim lelaki dan Muslim 
perempuan).” (HR. Ibnu Majah)

Ilmu membuat seseorang jadi mulia, baik di hadapan manusia juga di hadapan 
Allah:

” ….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang 
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa 
yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujaadilah [58] : 11)

Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang 
tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima 
pelajaran. Az-Zumar [39]: 9).

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah 
ulama”. (TQS.Fathir [35]: 28)

„Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak 
mengetahui? (Az-Zumar:9)

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang 
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadilah:11)

Pada surat Ali ‘Imran: 18 Allah SWT bahkan memulai dengan dirinya, lalu dengan 
malaikatnya, dan kemudian dengan orang-orang yang berilmu. Jelas kalau Allah 
menghargai orang-orang yang berilmu.

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan 
keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang 
demikian itu)” (Ali Imran:18)

Allah juga menyatakan bahwa hanya dengan ilmu orang bisa memahami perumpamaan 
yang diberikan Allah untuk manusia.

“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada 
memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu” (Al ‘Ankabut:43)

Tuhan juga menegaskan hanya dengan ilmulah orang bisa mendapat petunjuk Al 
Qur’an.

“Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat2 yang nyata di dalam dada orang-orang 
yang diberi ilmu” (Al Ankabut:49)

Dalam Kitab Ihya ‚Uluumuddiin susunan Imam Al Ghazali disebut bahwa Nabi 
berkata: „Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. 
Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama!“

Nabi Muhammad SAW juga sangat menghargai orang yang berilmu. “Ulama adalah 
pewaris para Nabi” Begitu sabdanya seperti yang dimuat di HR Abu Dawud.

Bahkan Nabi tidak tanggung2 lebih menghargai seorang ilmuwan daripada satu 
kabilah. “Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya 
seorang ‘alim.” (HR Thabrani)

Seorang ‘alim juga lebih tinggi dari pada seorang ahli ibadah yang sewaktu2 
bisa tersesat karena kurangnya ilmu. “Keutamaan orang ‘alim atas orang ahli 
ibadah adalah seperti keutamaan diriku atas orang yang paling rendah dari 
sahabatku.” (HR At Tirmidzi).

Itulah kemulian orang yang berilmu!

Menuntut ilmu itu pahalanya begitu besar:

“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah 
mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan 
sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat. (Dari 
hadits yang panjang riwayat Muslim)

“Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada 
dalam sabilillah hingga kembali.” (HR. Tirmidzi, hasan)

“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya 
jalan menuju surga.” (HR.Muslim)

“Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia 
dalam (masalah) dien (agama).” (HR.Bukhari)

Dalam hadits lainnya dijelaskan bahwa ilmu yang wajib dituntut adalah ilmu yang 
bermanfaat. Yang bukan hanya benar, tapi juga dapat mendekatkan diri kita 
kepada Allah SWT dan dapat memberi kebahagiaan bagi kita, keluarga, dan 
masyarakat baik di dunia mau pun di akhirat.

Rasulullah saw bersabda: “Apabila anak cucu adam itu wafat, maka terputuslah 
amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak 
sholih yang mendoakan orangtuanya.” (HR.Muslim, dari Abu Hurairah ra)

Allah berfirman, “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut 
(menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, 
niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat (ilmu dan hikmah) Allah. 
Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS Lukman [31] : 27)

Ilmu itu begitu luas, dari yang bermanfaat hingga yang tidak bermanfaat. Contoh 
ilmu yang bermanfaat adalah ilmu agama, ilmu fisika, ilmu komputer, dsb. Contoh 
ilmu yang tidak bermanfaat bahkan terlarang adalah ilmu sihir, ilmu 
meramal/astrologi, dsb. Begitu banyak ilmu namun waktu kita begitu sedikit. 
Oleh karena itu hendaknya dipakai untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW pernah memohon dalam doanya, “Allaahumma inni 
a’uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’u”. ‘Ya, Allah, aku berlindung kepada-Mu dari 
ilmu yang tidak bermanfaat.’

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Allah SWT Memberi wahyu kepada Nabi Dawud 
a.s. Firman-Nya, “Wahai, Dawud. Pelajarilah olehmu ilmu yang bermanfaat.”

“Ya, Rabbi. apakah ilmu yang bermanfaat itu ? ” tanya Nabi Daud.

“Ia

[daarut-tauhiid] Jangan Tolong-Menolong Dalam Kejahatan

2012-05-07 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Sebaiknya kita menghindari mencela/memfitnah sesama Muslim apalagi sampai 
membunuhnya. Itu dosa besar.

Allah melarang keras tolong-menolong dalam hal kejahatan.
Hadits Nabi di bawah menunjukkan bahwa siapa pun yang terlibat dalam 
kejahatan/dosa, semuanya berdosa. Dikutuk Allah. Sebagai contoh, dalam hal 
minuman keras/khamar, yang berdosa bukan Cuma orang yang minum minuman keras. 
Tapi juga yang memeras anggur, yang minta diperas, penjualnya, pembelinya, 
pengantar minuman, dan sebagainya:

“Rasulullah s.a.w. melaknat tentang arak, sepuluh golongan: (1) yang 
memerasnya, (2) yang minta diperaskannya, (3) yang meminumnya, (4) yang 
membawanya, (5) yang minta dihantarinya, (6) yang menuangkannya, (7) yang 
menjualnya, (8) yang makan harganya, (9) yang membelinya, (10) yang minta 
dibelikannya.” (Riwayat Tarmizi dan Ibnu Majah)

Begitu pula dalam hal riba, yang dikutuk bukan cuma pemberi Riba, tapi juga 
pencatat/notaries, serta saksi-saksinya:

Dari Jabir ra bahwasanya Rasulullah SAW melaknat para pemakan riba, yang 
memberikannya, para pencatatnya dan saksi-saksinya.” Kemudian beliau bersabda, 
“Mereka semua adalah sama”. (HR. Muslim).

Ibnu Mas’ud meriwayatkan:
“Rasulullah saw. melaknat orang yang makan riba dan yang memberi makan dari 
hasil riba, dua orang saksinya, dan penulisnya.” (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu 
Majah, dan Tirmidzi)

Demikian juga terhadap praktek suap-menyuap:
“Rasulullah saw. melaknat orang yang menyuap, yang menerima suap, dan yang 
menjadi perantaranya.” (HR Ibnu Hibban dan Hakim)

Di dalam hukum pun jika ada satu pihak yang membantu penjahat dalam melakukan 
kejahatan, dia juga bersalah. Oleh karena itu hendaknya kita jangan sampai 
terlibat/membantu satu kejahatan/dosa.

Baca selengkapnya di:
http://media-islam.or.id/2010/12/15/tolong-menolonglah-dalam-kebaikan-bukan-kejahatandosa
 
.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id


[daarut-tauhiid] Download Hadits Digital Bahasa Indonesia dan Al Qur'an Gratis

2012-05-07 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Download Hadits Digital Bahasa Indonesia Gratis


Sumber ajaran Islam ada 2: Al Qur’an dan Hadits.Itulah pedoman bagi ummat Islam 
agar tidak tersesat. Nabi berkata: “Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. 
Kitab Allah dan sunnahku, kamu tidak akan sesat selama berpegang padanya. 
(Riwayat Tirmidzi)

Bagi yang ingin mendownload software Hadits Digital Bahasa Indonesia Gratis 
silahkan klik:
http://media-islam.or.id/2008/01/02/download-hadits-digital-bahasa-indonesia-gratis/

Isinya:
* Al Qur’an Digital
* Sahih Bukhari
* Sahih Muslim
* Bulughul Marom
* Syarah Arbain Nawawi
* Tokoh Hadits
* Sekilas Ilmu Hadits
Software ini formatnya CHM (Compiled HTML). Ada fasilitas index berdasarkan 
topik. Ada juga fasilitas untuk mencari topik/kata-kata tertentu seperti puasa 
sehingga bisa mencari hadits dengan mudah. Silahkan klik gambar di atas untuk 
memperbesar sehingga jelas sedikit features dari Hadits Digital ini.
Hadits ini dibuat oleh saudara Sofyan Efendi. Semoga ini bisa jadi ilmu yang 
bermanfaat bagi kita semua.
 
.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id


[daarut-tauhiid] Daftar Dosa-dosa Besar yang Harus Dijauhi

2012-05-07 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Inilah daftar dosa-dosa besar yang harus dihindari.
Dosa kecil pun, kalau sering juga harus dihindari sebab lama-lama bisa jadi 
bukit:
Janganlah memandang kecil kesalahan (dosa) tetapi pandanglah kepada siapa yang 
kamu durhakai (Allah). (HR. Aththusi)
http://media-islam.or.id/2009/02/01/dosa-dosa-besarharam-yang-harus-dijauhi 


“Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti 
taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang 
naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang 
bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.” [Ar 
Ra’d:35]
Allah telah menjanjikan surga bagi orang yang takwa. Yaitu orang yang 
mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Oleh karena itu 
hendaklah kita mempelajari apa saja larangan atau hal-hal yang diharamkan oleh 
Allah SWT agar kita tahu dan tidak mengerjakannya.
Pertama-tama kita harus tahu bahwa dosa itu adalah hal-hal yang membuat kita 
gelisah/tidak tenang dan malu jika diketahui orang lain:
Dari Nawas bin Sam’an ra bahwa Nabi SAW bersabda, “Kebajikan itu adalah budi 
pekerti yang baik, dan dosa itu adalah segala sesuatu yang menggelisahkan 
perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain.” (HR. Muslim)
Dan dari Wabishah bin Ma’bad ra dia berkata: Aku datang kepada Rasulullah SAW, 
beliau bersabda, “Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan?” Aku 
berkata,” Ya.” Beliau bersabda, “Bertanyalah kepada hatimu. Kebajikan adalah 
apa yang menjadikan tenang jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah apa yang 
menggelisahkan jiwa dan menimbulkan keraguan dalam hati, meskipun orang-orang 
terus membenarkanmu.” (Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Ad-Darimi)
Janganlah memandang kecil kesalahan (dosa) tetapi pandanglah kepada siapa yang 
kamu durhakai (Allah). (HR. Aththusi)
Syirik Dosa yang Terbesar dan Tidak Diampuni Allah SWT
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, 
dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. 
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia 
telah tersesat sejauh-jauhnya.” [An Nisaa’:116]
Contoh Syirik adalah menyembah adanya Tuhan lain selain Allah seperti Tuhan 
Yesus, Roh Kudus, Dewa Matahari, Brahma, Syiwa, Wisnu, dan sebagainya.
Yang sering dilakukan ummat Islam adalah syirik kecil seperti pergi ke Dukun 
atau Orang ”Pintar”, memakai jimat (cincin, kalung, dsb), mempercayai ramalan, 
dan sebagainya.
Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu 
(lalu mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh malam tidak akan 
diterima. (HR. Muslim)
Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia 
telah mengkufuri apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. (Abu Dawud)
Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan 
guna-guna adalah syirik. (HR. Ibnu Majah)
Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur-sial maka dia 
telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, “Apakah penebusannya, ya 
Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah: “Ya Allah, tiada kebaikan kecuali 
kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah 
(tuhan / yang disembah) kecuali Engkau.” (HR. Ahmad)
Durhaka kepada Ibu dan Bapak (Orang Tua)
Termasuk dosa besar seorang yang mencaci-maki ibu-bapaknya. Mereka bertanya, 
“Bagaimana (mungkin) seorang yang mencaci-maki ayah dan ibunya sendiri?” Nabi 
Saw menjawab, “Dia mencaci-maki ayah orang lain lalu orang itu (membalas) 
mencaci-maki ayahnya dan dia mencaci-maki ibu orang lain lalu orang lain itupun 
(membalas) mencaci-maki ibunya. (Mutafaq’alaih)
Aku beritahukan yang terbesar dari dosa-dosa besar. (Rasulullah Saw 
mengulangnya hingga tiga kali). Pertama, mempersekutukan Allah. Kedua, durhaka 
terhadap orang tua, dan ketiga, bersaksi palsu atau berucap palsu. (Ketika itu 
beliau sedang berbaring kemudian duduk dan mengulangi ucapannya tiga kali, 
sedang kami mengharap beliau berhenti mengucapkannya). (Mutafaq’alaih)
Tidak Mengerjakan Shalat
Tidak mengerjakan shalat adalah dosa besar. Demikian pula meninggalkan 
kewajiban lainnya dalam rukun Islam seperti puasa, zakat dan Haji (bagi yang 
mampu).
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?”
Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak mengerjakan shalat” [Al Muddatstsir:42-43]
Membunuh Manusia yang Tidak Berdosa
Orang yang membunuh manusia secara zhalim (tidak dalam rangka beladiri) dihukum 
qishash (bunuh) [Al Israa’:33].
”Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya 
ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan 
mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” [An Nisaa’:93]
Bunuh Diri
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu 
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan 
s

[daarut-tauhiid] Asma’ul Husna – 99 Nama Allah yang Baik

2012-05-07 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Asma’ul Husna – 99 Nama Allah yang Baik
Asma’ul Husna artinya Nama-nama yang baik. Dalam Islam disebutkan Allah 
memiliki 99 nama yang baik yang tertulis di dalam Al Qur’an.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi s.a.w bersabda:

“Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, yaitu 100 kurang satu. Siapa yang 
menghafalnya akan masuk syurga.” Sahih Bukhari.

“Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia 
mempunyai asma’ul husna (nama-nama yang baik).” – (Thaa-Haa:8)

Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja 
kamu seru, Dia mempunyai al asmaa’ul husna (nama-nama yang terbaik) dan 
janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula 
merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu” – (Al Israa’: 110)


“Allah memiliki Asma’ ulHusna, maka memohonlah kepadaNya dengan menyebut 
nama-nama yang baik itu…” – (QS. Al A’raaf : 180)

Anda bisa melihat dan mendengar video Asma’ul Husna di sini:



Asma’ul Husna dengan tulisan Arab bisa didownload di sini.

Download Asma’ul Husna

No.     Nama     Arab     Indonesia
Allah         الله
1     Ar Rahman     الرحمن     Maha Pemurah
2     Ar Rahiim     الرحيم     Maha Penyayang
3     Al Malik     الملك     Maha Merajai/Memerintah
4     Al Quddus     القدوس     Maha Suci
5     As Salaam     السلام     Maha Memberi Kesejahteraan
6     Al Mu`min     المؤمن     Maha Memberi Keamanan
7     Al Muhaimin     المهيمن     Maha Pemelihara
8     Al `Aziiz     العزيز     Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
9     Al Jabbar     الجبار     Maha Perkasa
10     Al Mutakabbir     المتكبر     Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran
11     Al Khaliq     الخالق     Maha Pencipta
12     Al Baari`     البارئ     Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, 
Menyeimbangkan)
13     Al Mushawwir     المصور     Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
14     Al Ghaffaar     الغفار     Maha Pengampun
15     Al Qahhaar     القهار     Maha Memaksa
16     Al Wahhaab     الوهاب     Maha Pemberi Karunia
17     Ar Razzaaq     الرزاق     Maha Pemberi Rejeki
18     Al Fattaah     الفتاح     Maha Pembuka Rahmat
19     Al `Aliim     العليم     Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
20     Al Qaabidh     القابض     Maha Menyempitkan (makhluknya)
21     Al Baasith     الباسط     Maha Melapangkan (makhluknya)
22     Al Khaafidh     الخافض     Maha Merendahkan (makhluknya)
23     Ar Raafi`     الرافع     Maha Meninggikan (makhluknya)
24     Al Mu`izz     المعز     Maha Memuliakan (makhluknya)
25     Al Mudzil     المذل     Maha Menghinakan (makhluknya)
26     Al Samii`     السميع     Maha Mendengar
27     Al Bashiir     البصير     Maha Melihat
28     Al Hakam     الحكم     Maha Menetapkan
29     Al `Adl       العدل     Maha Adil
30     Al Lathiif     اللطيف     Maha Lembut
31     Al Khabiir     الخبير     Maha Mengetahui Rahasia
32     Al Haliim     الحليم     Maha Penyantun
33     Al `Azhiim     العظيم     Maha Agung
34     Al Ghafuur     الغفور     Maha Pengampun
35     As Syakuur     الشكور     Maha Pembalas Budi (Menghargai)
36     Al `Aliy      العلى     Maha Tinggi
37     Al Kabiir     الكبير     Maha Besar
38     Al Hafizh     الحفيظ     Maha Menjaga
39     Al Muqiit     المقيت     Maha Pemberi Kecukupan
40     Al Hasiib     الحسيب     Maha Membuat Perhitungan
41     Al Jaliil      الجليل     Maha Agung
42     Al Kariim     الكريم     Maha Mulia
43     Ar Raqiib     الرقيب     Maha Mengawasi
44     Al Mujiib     المجيب     Maha Mengabulkan
45     Al Waasi`     الواسع     Maha Luas
46     Al Hakiim     الحكيم     Maha Bijaksana
47     Al Waduud     الودود     Maha Pencinta
48     Al Majiid     المجيد     Maha Mulia
49     Al Baa`its     الباعث     Maha Membangkitkan
50     As Syahiid     الشهيد     Maha Menyaksikan
51     Al Haqq     الحق     Maha Benar
52     Al Wakiil     الوكيل     Maha Memelihara
53     Al Qawiyyu     القوى     Maha Kuat
54     Al Matiin     المتين     Maha Kokoh
55     Al Waliyy     الولى     Maha Melindungi
56     Al Hamiid     الحميد     Maha Terpuji
57     Al Mushii     المحصى     Maha Mengkalkulasi
58     Al Mubdi`     المبدئ     Maha Memulai
59     Al Mu`iid     المعيد     Maha Mengembalikan Kehidupan
60     Al Muhyii     المحيى     Maha Menghidupkan
61     Al Mumiitu     المميت     Maha Mematikan
62     Al Hayyu     الحي     Maha Hidup
63     Al Qayyuum     القيوم     Maha Mandiri
64     Al Waajid     الواجد     Maha Penemu
65     Al Maajid     الماجد     Maha Mulia
66     Al Wahiid     الواحد     Maha Tunggal
67     Al `Ahad     الاحد     Maha Esa
68     As Shamad     الصمد     Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
69     Al Qaadir     القادر     Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70     Al Muqtadir     المقتدر     Maha Berkuasa
71     Al Muqaddim     المقدم     Maha Mendahulukan
72     Al Mu`akkhir     المؤخر     Maha Mengakhirkan
73     Al Awwal     الأول     Maha Awal
74     Al Aakhir     الأخر     Maha Akhir
75     Az Zhaahir     الظاهر     Maha Nyata
76     Al Baathin     الباطن     Maha Ghaib
77     Al Waal

[daarut-tauhiid] HOMOSEKS ITU HARAM!

2012-05-10 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Dalam Islam, Homoseks (hubungan seks antara pria dengan sesama pria) merupakan 
satu dosa yang besar. Lebih besar ketimbang zina antara lelaki dengan 
perempuan. Begitu pula dengan lesbian (zina antara wanita dengan sesama wanita).

Dalam Al Qur’an Allah melaknat kaum Luth yang melakukan homoseks dan lesbian 
sehingga menyiksa mereka.

“Dan Kami mengutus Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada 
mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah 
dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?”
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (Homoseks), bukan 
kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. ” [Al A'raaf 
81-82]

“Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu 
mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?”
“Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk memenuhi nafsumu (homoseks), bukan 
(mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat 
perbuatanmu).”
Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan: “Usirlah Luth beserta 
keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang 
(menda’wakan dirinya) bersih.”
Maka Kami selamatkan dia beserta keluarganya, kecuali isterinya. Kami telah 
mentakdirkan dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). ” [An Naml 
54-57]
Hadits riwayat Ibn Abbas : “Siapa saja yang engkau dapatkan mengerjakan 
perbuatan homoseksual maka bunuhlah kedua pelakunya”. [ditakhrij oleh Abu Dawud 
4/158 , Ibn Majah 2/856 , At Turmuzi 4/57 dan Darru Quthni 3/124].

Hadits Ibnu Abbas: “Allah melaknat siapa saja yang melakukan perbuatan kaum 
Luth, (beliau mengulanginya sebanyak tiga kali)” [HR Nasa’i dalam As-Sunan 
Al-Kubra IV/322 No. 7337]

Jadi tindakan Ketua Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla yang mengundang tokoh 
Lesbian Irshad Manji untuk mempromosikan Homoseks dan Lesbian di Indonesia 
selain bertentangan dengan budaya Indonesia juga melanggar ajaran Islam.

Silahkan baca selengkapnya di:
http://media-islam.or.id/2011/08/14/homoseks-liwath-satu-dosa-besar-menurut-islam 


 
.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id



[daarut-tauhiid] Memberi Nama Bayi / Anak Secara Islami

2012-05-13 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Memberi Nama Bayi / Anak Secara Islami
Meski sastrawan Inggris, Shakespeare, berkata “What’s in a name?” Apalah arti 
sebuah nama? Namun dalam Islam, nama itu penting.
Seorang teman ada yang dinamakan orang tuanya nama yang kurang bagus, namun 
karena malu begitu SMP namanya dirubah jadi lebih baik. Ada pula yang dinamakan 
Letoy (lemas). Anak bisa malu atau rendah diri jika namanya buruk dan 
teman-temannya memanggilnya dengan namanya yang buruk.
Untuk itu Nabi memerintahkan agar para orang tua memberi nama anaknya dengan 
nama yang baik:
Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, ” Ya Rasulullah, apa hak anakku 
ini?” Nabi Saw menjawab, “Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, 
dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu).” (HR. Aththusi).
Nabi pernah merubah nama yang artinya buruk, Barrah, menjadi Zainab:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
Semula nama Zainab adalah Barrah. Orang mengatakan, ia membersihkan dirinya. 
Lalu Rasulullah saw. memberinya nama Zainab. (Shahih Muslim No.3990)
Hendaknya memberi nama (tasmiyah) dilakukan pada saat aqiqah, yaitu menyembelih 
2 ekor kambing untuk anak lelaki dan seekor kambing untuk anak perempuan:
Setiap anak tergadai dengan (tebusan) akikahnya (seekor atau dua ekor kambing) 
yang disembelih pada umur tujuh hari dan dicukur rambut kepalanya (sebagian 
atau seluruhnya) dan diberi nama. (HR. An-Nasaa’i)
Nabi melarang ummatnya untuk memberi nama dengan gelarnya: Abu Qosim:
Dari Anas bin Malik ra., ia berkata:
>Seseorang menyapa temannya di Baqi: Hai Abul Qasim! Rasulullah saw. berpaling 
>kepada si penyapa. Orang itu segera berkata: Ya Rasulullah saw, aku tidak 
>bermaksud memanggilmu. Yang kupanggil adalah si Fulan. Rasulullah saw. 
>bersabda: Kalian boleh memberi nama dengan namaku, tapi jangan memberikan 
>julukan dengan julukanku. (Shahih Muslim No.3974)
Sebaliknya, Nabi menganjurkan agar kita memberi nama anak kita dengan nama 
Nabi, yaitu: Muhammad:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
Abul Qasim, Rasulullah saw. bersabda: Berikanlah nama dengan namaku, tetapi 
jangan memberikan julukan dengan julukanku. (Shahih Muslim No.3981)
Dari Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Seseorang di antara kami mempunyai anak. Ia menamainya dengan nama Muhammad. 
Orang-orang berkata kepadanya: Kami tidak akan membiarkanmu memberi nama 
Rasulullah saw. Orang itu berangkat membawa anaknya yang ia gendong di atas 
punggungnya untuk menemui Rasulullah saw. Setelah sampai di hadapan Rasulullah 
saw. ia berkata: Ya Rasulullah! Anakku ini lahir lalu aku memberinya nama 
Muhammad. Tetapi, orang-orang berkata kepadaku: Kami tidak akan membiarkanmu 
memberi nama dengan nama Rasulullah saw. Rasulullah saw. bersabda: Kalian boleh 
memberikan nama dengan namaku, tetapi jangan memberi julukan dengan julukanku. 
Karena, akulah Qasim, aku membagi di antara kalian. (Shahih Muslim No.3976)
Haram menamakan anak dengan nama Allah seperti Malikul Amlak dan Malikul Mulk 
(Raja Segala Raja) karena itu adalah nama Allah. Jangan memberi nama anak 
dengan nama-nama Allah:
Dari Ibnu Umar ra, Nabi bersabda: Nama yang paling disukai Allah adalah 
Abdullah (Hamba Allah) dan Abdurrahman (Hamba Yang Maha Pengasih) [HR Muslim]
Dari Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Nama yang paling jelek di sisi Allah adalah 
seorang yang bernama Malikul Muluk. Ibnu Abu Syaibah menambahkan dalam 
riwayatnya: Tidak ada malik (raja) kecuali Allah Taala.. (Shahih Muslim No.3993)
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut 
asmaa-ul husna” [Al A’raaf:180]
“Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia 
mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik)” [Thaahaa:8]
Sebaliknya Nabi memberi nama-nama Nabi seperti Ibrahim kepada seorang anak.
Dari Abu Musa ra., ia berkata:
Anakku lahir, lalu aku membawanya kepada Nabi saw., beliau memberinya nama 
Ibrahim dan mentahniknya (mengolesi mulutnya) dengan kurma. (Shahih Muslim 
No.3997)
Sebaiknya nama adalah Abdul (Hamba) dengan Asma’ul Husna (99 Nama Allah yang 
baik) seperti Abdullah (Hamba Allah), Abdurrahman (Hamba Maha Pengasih), Abdul 
Hakim, Abdul Hadi, dan sebagainya:
Dari Aisyah ra., ia berkata:
Asma binti Abu Bakar ra. keluar pada waktu hijrah saat ia sedang mengandung 
Abdullah bin Zubair. Ketika sampai di Quba’, ia melahirkan Abdullah di Quba’. 
Setelah melahirkan, ia keluar menemui Rasulullah saw. agar beliau mentahnik si 
bayi. Rasulullah saw. mengambil si bayi darinya dan beliau meletakkannya di 
pangkuan beliau. Kemudian beliau meminta kurma. Aisyah ra. berkata: Kami harus 
mencari sebentar sebelum mendapatkannya. Beliau mengunyah kurma itu lalu 
memberikannya ke mulut bayi sehingga yang pertama-tama masuk ke perutnya adalah 
kunyahan Rasulullah saw. Selanjutnya Asma berkata: Kemudian Rasulullah saw. 
mengusap bayi, mendoakan dan memberinya nama Abdullah. Tatkala anak itu berumur 
tujuh atau delapan tahun, ia datang untuk berbaiat kepada Rasulullah saw. 
Ayahn

[daarut-tauhiid] Makanan yang Halal dan Baik (Halalan Thoyyiban)

2012-05-15 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Foto2 dan video bisa dilihat di:
http://media-islam.or.id/2012/05/14/makanan-yang-halal-dan-baik-halalan-thoyyiban/ 


Makanan yang Halal dan Baik (Halalan Thoyyiban)
Allah memerintahkan kita untuk memakan makanan yang halal dan baik / Halalan 
Thoyyiban
Al Qur’an, Surat Al Maidah : 88 yang artinya:
“dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah 
dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman 
kepada-Nya”
Allah memerintahkan kita untuk memakan makanan yang bukan cuma halal, tapi juga 
baik (Halalan Thoyyiban) agar tidak membahayakan tubuh kita. Bahkan perintah 
ini disejajarkan dengan bertaqwa kepada Allah, sebagai sebuah perintah yang 
sangat tegas dan jelas. Perintah ini juga ditegaskan dalam ayat yang lain, 
seperti yang terdapat pada Surat Al Baqarah : 168 yang artinya:
“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat 
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan; karena 
sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu”  
Pertama kita ketahui, halal itu bukan sekedar halal makanannya, tapi juga dari 
sumber bagaimana mendapatkannya pun harus halal. Kalau sumbernya haram seperti 
korupsi, mencuri, merampok, menggusur tanah rakyat dengan harga yang rendah, 
maka makanan yang dimakan pun meski sebetulnya halal, tetap haram. Dan akan 
membuat si pemakannya disiksa di api neraka. Nabi berkata:
Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka lebih utama 
membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)
Sesungguhnya Allah baik dan tidak menerima kecuali yang baik-baik. Allah 
menyuruh orang mukmin sebagaimana Dia menyuruh kepada para rasul, seperti 
firmanNya dalam surat Al Mukminun ayat 52: “Hai rasul-rasul, makanlah dari 
makanan-makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shaleh.” Allah juga 
berfirman dalam surat Al Baqarah 172: “Hai orang-orang yang beriman makanlah di 
antara rezeki yang baik-baik.” Kemudian Rasulullah menyebut seorang yang 
melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan wajahnya kotor penuh debu 
menadahkan tangannya ke langit seraya berseru: “Ya Robbku, Ya Robbku”, 
sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia diberi 
makan dari yang haram pula. Jika begitu bagaimana Allah akan mengabulkan 
doanya? (HR. Muslim)
Semua yang berasal dari laut adalah halal untuk dimakan, sebagaimana ayat 
berikut ini:
    “Dihalalkan bagimu (ikan) yang ditangkap di laut dan makanan yang 
berasal dari laut”
QS Al Maidah : 94 
Beberapa ayat berikut ini menyebutkan bahwa dalam Al-Qur’an hanya sedikit yang 
tidak halal. Namun dengan perkembangan teknologi, yang sedikit itu bisa menjadi 
banyak karena masuk ke dalam makanan olahan secara tidak terduga sebelumnya. 
Beberapa larangan yang terkait dengan makanan haram tersebut adalah:

QS Al Maidah : 3
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang 
disembelih atas nama selain Allah, yang tecekik, yang dipukul, yang jatuh 
ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali kamu sempat 
menyembelihnya.”QS Al Baqarah : 173
“Sesungguhnya Allah yang mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan 
yang disembelih dengan nama selain Allah.”QS Al Maidah : 4
“Dan makanlah binatang yang ditangkap dalam buruan itu untukmu dan sebutlan 
nama Allah ketika melepaskan hewan(anjing) pemburunya.”QS Al An’ am : 121
“Dan janganlah kamu makan sembelihan yang tidak menyebut nama Allah dan 
sesungguhnya yang demikian itu fasik.”
QS An Nahl : 67
“Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rizki 
yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda 
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan.”
QS Al Baqarah : 219
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi; Katakanlah : “Pada keduanya 
itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih 
besar daripada manfaatnya.”
QS An Nisa : 43
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan 
mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan.”
Dari serangkaian ayat di atas, beberapa yang diharamkan adalah:
1. Bangkai
2. Darah
3. Babi
4. Binatang yang disembelih selain menyebut nama Allah
5. Khamer atau minuman yang memabukkan
Selain itu dilarang memakan binatang buas yang bertaring seperti anjing, 
kucing, harimau, dan sebagainya:
Hadis riwayat Abu Tsa`labah ra., ia berkata:
Nabi saw. melarang memakan binatang buas yang bertaring. (Shahih Muslim No.3570)
Haram juga memakan keledai:
Bahwa Rasulullah saw. melarang makan daging keledai piaraan. (Shahih Muslim 
No.3583)
Kelima hewan ini haram dimakan, berdasarkan hadits Abu Hurairah -radhiallahu 
‘anhu-, beliau berkata:
نَهَى رسول الله صلى الله عليه وسلم عَنْ قَتْلِ الصُّرَدِ وَالضِّفْدَعِ 
وَالنَّمْلَةِ وَالْهُدْهُدِ
“Rasulullah SAW melarang membunuh shurad, kodok, semut, dan hud-hud. (HR. Ibnu 
Majah dengan sanad yang shohih).
Nabi pernah bersabda “Lim

[daarut-tauhiid] Sedekah di Jalan Allah

2012-05-25 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Sedekah di Jalan Allah
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah:
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu 
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena 
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al Baqarah 195]
Allah menjanjikan jalan yang mudah/surga bagi orang yang memberikan hartanya di 
jalan Allah:
“Allah  Ta’ala berfirman, ”Adapun orang yang memberikan hartanya  di  jalan 
Allah dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik  syurga  maka  
Kami  kelak  akan menyiapkan baginya jalan yang mudah “. [Al Lail  5-8]
Sesungguhnya orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah mendapat balasan 
berlipat ganda:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan 
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan 
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) 
lagi Maha Mengetahui.” [Al Baqarah 261]
“Dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang 
besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal 
saleh pula) karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang lebih baik 
dari apa yang telah mereka kerjakan.” [At Taubah 121]
Orang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya lebih tinggi derajadnya daripada 
orang yang duduk/diam saja:
“Yaitu kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah 
dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” 
[Ash Shaff 11]
“Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak 
mempunyai ‘uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta 
mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan 
jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka 
Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang 
yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar” [An Nisaa' 95]
Dalam surat Al Maa’uun, Allah menyebut orang yang tidak mau sedekah untuk 
membantu fakir miskin sebagai pendusta agama meski mereka rajin shalat.
Tanpa bersedekah, kita tidak akan mendapat pahala:
“Kamu sekalian tidak akan memperoleh kebaikan (pahala), kecuali menafkahkan 
(memberikan) apa yang kalian cintai” [Ali Imran 92]
”Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai 
setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” ” [Al 
Baqarah 276]
Di antara rahasia dan keutamaan orang yang rajin bersedekah, yaitu sebagaimana 
disebutkan dalam sebuah hadis,
“Orang yang pemurah itu dekat dari Allah, dekat dari manusia, dekat dari surga 
dan jauh dari neraka. Adapun orang yang kikir, maka jauh dari Allah, jauh dari 
manusia, jauh dari surga dan dekat kepada neraka (siksaan Allah). ” (H.R. 
Tirmidzi clan Baihaqi)
“Sesungguhnya shadaqah itu dapat memadamkan murka Allah dan dapat menolak cara 
mati yang buruk. ” (H.R. Tirmidzi, lbnu Hibban, lbnu ‘Adi, clan Baihaqi)
Hadits di atas cukup jelas menggambarkan keutamaan sedekah. Jika kita tidak 
sedekah, Allah bisa murka kepada kita dan kita bisa mati dalam keadaan su’ul 
khotimah atau masuk neraka. Padahal kita ingin mati dalam keadaan husnul 
khotimah bukan?
Dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw bersabda, “setiap hari, dua malaikat 
turun ke bumi. salah seorang dari mereka berkata, ‘ya Allah, gantilah harta 
orang yang bersedekah di jalan-Mu’. sedangkan yang satunya lagi berkata, ‘ya 
Allah, binasakanlah harta orang yang menahan hartanya untuk disedekahkan’.”
Rajinlah bersedekah sehingga di akhirat tidak termasuk orang yang menyesal 
karena dimasukkan ke neraka akibat tidak bersedekah:
“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka 
mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka 
secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada 
bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan” [Ibrahim 31]
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah di jalan Allah sebagian dari rezki 
yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak 
ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah 
orang-orang yang zalim.” [Al Baqarah 254]
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum 
datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, Ya 
Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang 
dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang 
shaleh?” [Al-Munafiqun 10]
Hendaknya kita bersedekah dengan harta yang kita cintai. Bukan yang memang 
tidak kita ingini:
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan allah sebagian dari hasil 
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi 
untuk k

[daarut-tauhiid] Video Cara Sholat Subuh, Dzuhur, dan Maghrib

2012-05-31 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Video Cara Sholat Subuh, Dzuhur, dan Maghrib bisa dilihat di:
http://media-islam.or.id/2012/05/30/cara-sholat-subuh-dzuhur-dan-maghrib/ 

Inilah video cara Sholat Subuh, Dzuhur, dan Maghrib berdasarkan Madzhab Imam 
Syafi’ie. Imam Syafi’ie yang lahir pada tahun 150 Hijriyah adalah murid dari 
Imam Malik (lahir 93 H) dan merupakan guru dari Imam Hambali (lahir 164 H). 
Merupakan satu dari 4 Imam Madzhab yang hafal Al Qur’an pada saat berusia 7 
tahun dan hafal kitab Hadits Al Muwaththo pada umur 10 tahun. Beliau merupakan 
satu ulama yang diakui di zamannya:
Video ini adalah sekedar panduan. Lebih baik anda belajar sholat pada ulama 
yang lurus dan terpercaya di masjid-masjid terdekat.
Panduan Sholat Maghrib bersama Ustad Jefrey Bukhori:

Yang patut diperhatikan:
Saat ruku, punggung harus lurus mendatar sedang kaki lurus tegak. Tangan pun 
lurus bertumpu pada lutut. Silahkan lihat gambar
Saat sujud, tangan jangan dikepalkan. Tapi telapak tangan menyentuh lantai.
Saat pergerakan, jangan ada gerakan yang tidak perlu. Misalnya tangan jangan 
berayun-ayun seperti bandul jam
Sholat Zuhur dan sholat Ashar dikerjakan dengan suara perlahan. Orang lain 
tidak bisa mendengar suara kita. Cukup kita sendiri yang mendengar suara kita. 
Pada roka’at ke 3 dan roka’at ke 4 pada sholat Maghrib (3 roka’at) dan Isya (4 
roka’at) juga suaranya harus sir/perlahan.
Sebaliknya pada sholat Subuh dan 2 roka’at pertama sholat Maghrib dan Isya, 
saat berdiri membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya harus dibaca secara 
keras/jahr (tapi jangan sampai berisik mengganggu orang).
Sholat Subuh terdiri dari 2 roka’at dan dilakukan di waktu Subuh. Sholat Zuhur, 
Ashar, dan Isya 4 roka’at. Ada pun sholat Maghrib 3 roka’at.
Sholat wajib ini untuk lelaki sebaiknya dikerjakan berjama’ah di masjid.
Panduan Sholat Zuhur:

 
.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id


[daarut-tauhiid] Mempelajari dan Mengamalkan Al Qur’an dan Hadits

2012-06-07 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Mempelajari dan Mengamalkan Al Qur’an dan Hadits
Agama Islam merupakan agama yang mengajarkan ummatnya agar hidup bahagia di 
dunia dan akhirat.
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) 
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) 
duniawi …” [Al Qashash:77]
Sayangnya, banyak ummat Islam yang tidak mempelajari sumber ajaran Islam dan 
mengamalkannya, sehingga timbul berbagai macam bid’ah, aliran sesat, kerusakan 
akhlak dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, kita sering melihat orang yang beragama Islam, tapi dia tidak 
sholat, berjudi, berzinah, korupsi, dan sebagainya. Ada juga ummat Islam yang 
terjerumus ke dalam kelompok sesat seperti Inkar Sunnah yang tidak mengakui dan 
tidak mau mengikuti sunnah Nabi, atau kelompok Ahmadiyyah yang tidak mengakui 
Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir dan lain sebagainya. Hal ini jelas selain 
sesat juga menimbulkan kemunduran di kalangan ummat Islam.
Oleh karena itu, ummat Islam perlu mempelajari ajaran Islam berdasarkan sumber 
yang sahih, bukan dari sumber yang tak jelas agar tidak tersesat. Sumber ajaran 
agama Islam ada 2, yaitu Al Qur’an dan Hadits/Sunnah.
Sabda Rasulullah Saw: “Aku tinggalkan padamu dua hal, yang tidak akan sesat 
kamu selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan sunnah 
Nabi-Nya.”(HR Ibnu ‘Abdilbarri)
Al-Qur’an adalah kumpulan firman-firman Allah swt yang disampaikan kepada Nabi, 
yang isinya dan redaksinya berasal dari Allah SWT, dan diperintahkan oleh Nabi 
untuk ditulis oleh para penulis wahyu. Sedang Hadits atau Sunnah adalah segala 
perkataan Nabi (juga perbuatan dan izinnya) dalam mendidik ummatnya sesuai 
dengan bimbingan wahyu dari Allah SWT.
AL QUR’AN
Al Qur’an sebagai petunjuk sudah tidak diragukan lagi:
“Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang 
bertakwa,” [Al Baqoroh:2]
Sebagai seorang Muslim, kita diperintahkan Allah untuk membaca Al Qur’an, agar 
bisa mendapatkan petunjuk yang terkandung di dalamnya:
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an)…” [Al 
Ankabuut:45]
Al Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, karena itu untuk mengetahui artinya, 
hendaknya kita mengartikannya sesuai dengan aturan bahasa Arab yang baku, bukan 
dengan tafsiran kita pribadi:
“Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami 
(nya).” [Az Zukhruf:3]
Jika kita tak paham bahasa Arab, hendaknya kita baca terjemahannya juga 
(misalnya dari Depag/Kerajaan Arab Saudi). Kita harus hati-hati membeli kitab 
Terjemah Al Qur’an agar jangan sampai yang kita beli adalah terjemahan dari 
kaum yang sesat/Yahudi yang justru memelintir maknanya.
Jangan sampai kita khatam Al Qur’an berkali-kali tapi tidak mengerti artinya 
sama sekali. Sehingga tidak bisa mengamalkan/mempraktekkan petunjuk Allah yang 
ada di dalam Al Qur’an. Orang seperti itu disebut Allah seperti keledai:
“Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka 
tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. 
Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan 
Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. ” [Al Jumu'ah 5]
Terkadang banyak terjadi perbedaan penafsiran, dari yang kecil, hingga yang 
tidak bisa ditolerir lagi.
Misalnya, ada sebagian orang yang meski ayatnya sudah demikian jelas, namun 
mentafsirkannya sedemikian rupa, sehingga bertentangan dengan makna aslinya. 
Contohnya ada orang yang dengan alasan kesetaraan gender, berusaha merubah 
hukum waris yang ada dalam Al Qur’an serta menolak ayat An Nisaa:34 yang 
menyatakan bahwa pria adalah pemimpin bagi kaum wanita. Hal ini jelas 
bertentangan dengan Al Qur’an:
“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu. Di antara (isi) nya 
ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur’an dan yang lain 
(ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong 
kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat 
untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada 
yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam 
ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu 
dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) 
melainkan orang-orang yang berakal.” [Ali Imron:7]
Jika setiap ayat Al Qur’an ditafsirkan secara berbeda-beda, bahkan berlawanan 
dengan makna aslinya, bagaimana kita bisa mengamalkan Al Qur’an secara benar? 
Ayat Al Qur’an yang Muhkamaat (jelas) tidak perlu ditafsirkan lagi, tapi 
hendaknya diamalkan, sedang ayat yang mutasyabihat hendaknya kita imani, bukan 
diperdebatkan sehingga menimbulkan fitnah.
Jika kita telah membaca dan memahami Al Qur’an, hendaklah kita mengikuti 
perintah-perintah Allah SWT yang ada di dalam Al Qur’an dan mengamalkannya 
dalam kehidupan sehari-hari:
“Dan Al Qur’an itu adalah kitab yang

[daarut-tauhiid] Nabi Muhammad Manusia Paling Sempurna di Dunia

2012-06-07 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Nabi Muhammad Manusia Paling Sempurna di Dunia
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada suri teladan yang baik bagimu yang 
mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan banyak menyebut Allah.” 
[Al Ahzab:21]
Itulah firman Allah yang menyatakan kemuliaan Nabi Muhammad. Bahkan non Muslim 
seperti Sir George Bernard Shaw dalam buku ‘The Genuine Islam,’ Vol. 1, No. 8, 
1936 menyatakan bahwa jika ada agama yang akan menguasai Inggris atau Eropa 
dalam abad mendatang mungkin itu adalah Islam. Muhammad adalah orang yang 
mengagumkan dan pantas disebut Penyelamat Manusia (the Savior of 
Humanity). Begitu katanya.
Mahatma Gandhi, dalam pernyataan yang diterbitkan di ‘Young India,’1924 
menyatakan bahwa bukanlah pedang yang menyebarkan Islam. Tapi kepedulian, 
keberanian, dan keimanan Nabi kepada Tuhan yang menyebabkan itu. Ketika saya 
menutup buku jilid kedua dari Kisah Nabi Muhammad, saya menyesal karena tidak 
ada lagi yang dapat dibaca.
Dan memang Muhammad yang kala itu pengikutnya hanya istri dan keponakannya, 
Ali, tidaklah mungkin bisa menyebarkan Islam dengan pedang. Karena 
kepribadiannya dan kebenaran Islamlah maka orang-orang berbondong memeluk 
Islam. Jika pun ada perang, maka itu tak lebih dari membela diri sebagaimana 
diketahui bahwa 3 perang besar pertama seperti perang Badar, Uhud, dan Khandaq 
terjadi di kota tempat tinggal ummat Islam di Madinah. Begitu pula perang 
Mu’tah terjadi di tanah Arab ketika tentara Romawi yang beragama Kristen 
menyerang untuk menghancurkan Islam.
Michael H Hart dalam buku ‘The 100, A Ranking of the Most Influential Persons 
In History,’ New York, 1978 menempatkan Nabi Muhammad dalam urutan pertama 100 
orang paling berpengaruh di dunia mengalahkan Isaac Newton, Paulus, dan Yesus.
Menurut Michael H Hart, kebanyakan dari orang-orang besar yang ada dalam 
bukunya menjadi besar karena kebetulan lahir di negara-negara maju yang jadi 
pusat peradaban dunia. Bahkan tanpa ada mereka pun tetap saja negara-negara 
tersebut akan maju dan akan ada banyak orang yang akan menggantikannya untuk 
memimpin kemajuan tersebut.
Sebagai contoh Napoleon Bonaparte yang memimpin Perancis untuk menguasai Eropa 
itu terjadi karena Perancis adalah memang negara Eropa yang besar dan 
kuat. Napoleon tidak bisa melakukan itu jika Perancis adalah negara yang kecil 
dan lemah. Dan pada akhirnya, Napoleon pun gagal dan meninggal dalam 
pengasingan.
Amerika Latin pun tetap akan merdeka dari penjajahan Spanyol meski Simon 
Bolivar tidak ada. Akan banyak pejuang lain yang bisa menggantikan posisinya.
Yesus pun meski merupakan penyebar agama Kristen yang pertama, namun dia 
ditangkap dan disalib oleh tentara Romawi. Jumlah pengikutnya saat Yesus 
meninggal tidak banyak. Paulus lah yang berhasil mengembangkan agama Kristen 
sehingga diterima bangsa Eropa.
Sebaliknya, Nabi Muhammad lahir di kawasan yang terbelakang. Mekkah kota 
kelahiran Nabi adalah kota kecil di pinggiran yang jauh dari pusat perdagangan, 
seni, dan ilmu pengetahuan. Saat itu yang jadi negara besar dalah Romawi dan 
Persia. Ada pun bangsa Arab adalah bangsa jajahan yang terbelakang dengan 
jumlah penduduk yang hingga sekarang pun tidak banyak serta terpecah menjadi 
berbagai suku yang saling perang satu sama lain.
Pada saat Nabi lahir, kebanyakan bangsa Arab menyembah berhala. Selama 3 tahun 
pertama Nabi Muhammad menyeru Islam pada keluarga dan teman dekatnya. Baru pada 
tahun 613 Nabi menyiarkan Islam secara terbuka sehingga Islam mulai menyebar. 
Penguasa Mekkah yang kafir pun menganggap Nabi Muhammad sebagai bahaya dan 
ingin membunuhnya sehingga Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Setelah 3 kali 
serangan kaum kafir Mekkah dalam perang Badar, Uhud, dan Khandaq gagal, Nabi 
Muhammad dan pengikutnya menaklukkan kota Mekkah tahun 630. Pada saat meninggal 
tahun 632 Nabi Muhammad yang bertahun-tahun pada masa awal kenabiannya 
ditentang penduduk kafir Quraisy dalam tempo 23 tahun sanggup menyatukan bangsa 
Arab di dalam Islam.
Bangsa Arab bukan hanya sanggup menahan serangan tentara Romawi dan Persia, 
bahkan sanggup menaklukkannya. Hingga saat ini ibukota Romawi, Constantinople, 
di bawah kepemimpinan negara Islam dan berganti nama jadi Istambul (Turki). 
Begitu pula Baghdad yang sebelumnya jadi ibukota Persia ada di negara Islam 
Iraq.
Yang harus diingat adalah bahwa peperangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad 
bukanlah peperangan yang penuh darah seperti yang dilakukan tentara Salib yang 
membantai semua ummat Islam yang mereka taklukkan seperti dalam film ”Kingdom 
of Heaven.” Peperangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad seperti pada perang 
Badar, Uhud, Khandaq, dan Tabuk terjadi karena mereka membela diri dari 
serangan kaum kafir. Peperangan terhadap kerajaan Romawi dan Persia justru 
membebaskan daerah jajahan kerajaan tersebut sehingga mereka lepas dari 
penindasan kerajaan Romawi dan Persia. Pada saat penaklukan kota Mekkah 
misalnya boleh dikata tidak ada peperangan yang penuh darah. Tapi penyera

[daarut-tauhiid] Islam Agama yang Diridhai Allah SWT

2012-06-09 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Islam Agama yang Diridhai Allah SWT
Islam adalah agama orang-orang yang berserah diri kepada Allah dan tidak 
menyembah tuhan selain Allah:
“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat 
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita 
sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan 
tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain 
Allah.” Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, 
bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” [Ali Imran:64]
Sesungguhnya Islam sudah ada sejak zaman Nabi Adam dan Nabi Ibrahim:
“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia 
telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama 
suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah 
menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam 
(Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu 
semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, 
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah 
Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik- baik Penolong.” [Al 
Hajj:78]
Sesungguhnya Ibrahim dan Nabi-nabi lainnya beragama Islam. Bukan orang yang 
musyrik:
“Dan mereka berkata: “Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau 
Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk.” Katakanlah : “Tidak, melainkan (kami 
mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan 
orang musyrik.” [Al Baqarah:135]
“ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, 
Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau 
Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah 
yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang 
ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu 
kerjakan.“ [Al Baqarah:140]
“Katakanlah: “Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang 
lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu 
bukanlah termasuk orang-orang musyrik.” [Al An’aam:161]
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang 
yang hanif” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” 
[An Nahl:123]
Bahkan Ibrahim mewasiatkan keturunannya agar tidak mati kecuali dalam agama 
Islam:
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula 
Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih 
agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” 
[Al Baqarah:132]
Agama yang diridhai Allah hanya Islam:
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada 
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang 
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. 
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat 
cepat hisab-Nya.” [Ali Imran:19]
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan 
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan 
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang 
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang 
telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) 
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap 
menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan 
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah 
orang-orang yang fasik.” [An Nuur:55]
“…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan 
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…” [Ali 
Maa-idah:3]
Tidak diterima agama selain Islam:
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan 
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang 
rugi.” [Ali Imran:85]
Hanya Islam agama yang bersih dari kemusyrikan. Islam hanya menyembah satu 
Tuhan yaitu Allah. Hanya mengabdi pada Allah. Segala kebaikan kepada makhluk 
lain tak lepas karena cinta kepada Allah.
Baca selengkapnya di:
http://media-islam.or.id/2007/09/11/islam-agama-yang-diridhai-allah-swt

 
.


[daarut-tauhiid] Tauhid: Tuhan itu Satu!

2012-06-09 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Tauhid – Mengesakan Allah – Tuhan itu Satu!
Sesungguhnya, Nabi Muhammad SAW diutus Allah dengan misi menyampaikan kalimat 
Tauhid,yaitu agar manusia menyembah Allah semata dan tidak menyembah sembahan 
lainnya selain Allah.
Seorang Muslim wajib beriman atau mempercayai bahwa Tuhan itu ada. Sebagaimana 
TV, Mobil, Kulkas, dan lain-lain yang tidak mungkin terjadi dengan sendirinya 
tanpa ada pembuatnya, begitu pula langit, bumi, bintang, matahari, manusia, dan 
lain-lain. Tentu ada yang membuatnya, yaitu Allah!
“Kawannya (yang mu’min) berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya: 
“Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian 
dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang 
sempurna?” [Al Kahfi:37]
“Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak. Sesungguhnya pada yang demikian 
itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang mu’min.” [Al 
‘Ankabuut:44]
Setelah mempercayai keberadaan Tuhan, ummat Islam wajib beriman bahwa Tuhan itu 
satu.
Sesungguhnya, Nabi Muhammad SAW diutus Allah dengan misi menyampaikan kalimat 
Tauhid,yaitu agar manusia menyembah Allah semata dan tidak menyembah sembahan 
lainnya selain Allah:
“Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang 
diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa”.
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan 
amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat 
kepada Tuhannya”.” [Al Kahfi:110]
Nabi-nabi sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim juga mengajarkan tauhid kepada 
ummatnya, yaitu agar hanya menyembah satu Tuhan, yaitu: Allah, dan tidak 
mempersekutukan Allah dengan yang lain:
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi 
patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang 
yang mempersekutukan (Tuhan),” [An Nahl:120]
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang 
yang hanif.” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” 
[An Nahl:123]
Luqman yang saleh pun dalam Al Qur’an diceritakan menasehati agar anaknya tidak 
mempersekutukan Allah dengan yang lain:
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi 
pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) 
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.” 
[Luqman:13]
Seharusnya setiap orang tua mencontoh Luqman untuk menanamkan ajaran Tauhid 
kepada setiap anaknya.
Dalam Islam, mengesakan Allah adalah rukun yang pertama. Jika seorang masuk 
Islam, dia harus menyatakan bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad 
adalah utusannya:
“Hadis Ibnu Umar r.a: Nabi s.a.w telah bersabda: Islam ditegakkan di atas lima 
perkara yaitu mengesakan Allah, mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, 
berpuasa pada bulan Ramadan dan mengerjakan Haji “ [HR Bukhori-Muslim]
Sesungguhnya Allah adalah Tuhan yang Maha Pencipta:
“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan 
bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk 
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” [Al An’aam:79]
“Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan 
gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan 
Tuhan mereka.” [Al An’aam:1]
Jika ada orang yang menyembah Tuhan selain Allah, misalnya berhala-berhala itu 
adalah perbuatan yang sia-sia, karena berhala itu bukanlah Tuhan yang Maha 
Pencipta. Justru berhala itulah yang dibuat oleh manusia:
“Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat 
menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.” 
[Al A’raaf:191]
“Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak 
dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfa`at?” Dan 
Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Al Maa-idah:76]
Menyembah Yesus atau Isa sebagai Tuhan adalah dosa yang amat besar. Tuhan 
adalah Pencipta alam semesta, sedang Yesus atau Isa bukanlah pencipta alam 
semesta. Yesus atau Isa adalah seorang manusia yang dilahirkan dari rahim 
ibunya, Siti Maryam:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah 
adalah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani 
Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang 
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya 
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu 
seorang penolongpun.” [Al Maa-idah:72]
Sesungguhnya, kafirlah orang yang mengatakan bahwa Tuhan itu bisa beranak dan 
dilahirkan layaknya manusia, sehingga ada lebih dari 1 Tuhan seperti Tuhan Bapa 
dan Tuhan Anak. Bagaimana Allah bisa punya anak, padahal dia tidak punya istri? 
Adakah (na’udzubillah min d

[daarut-tauhiid] Jadikan Mati Sebagai Penasehat

2012-06-16 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Angan-angan manusia begitu panjang. Ada yang ingin hidup seribu tahun lagi. Ada 
yang ingin punya banyak uang, mobil mewah, rumah mewah, dan sebagainya. 
Kematian adalah garis pendek yang memotong garis angan-angan manusia yang 
sangat panjang:

Dari Anas r.a., katanya: “Nabi s.a.w. menggariskan beberapa garis, lalu beliau 
bersabda: “Ini adalah angan-angan manusia sedang ini adalah ajalnya. 
Kemudian di waktu orang itu sedang dalam keadaan sedemikian -yakni 
angan-angannya masih tetap panjang dan membubung tinggi-, tiba-tiba datanglah 
garis yang terpendek -yakni garis yang memotongnya yaitu kematian-.” (Riwayat 
Bukhari)

Saat kita mati, tidaklah bermanfaat segala macam uang, mobil mewah, rumah 
mewah, dan sebagainya:

Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: 
“Perbanyaklah olehmu semua akan mengingat-ingat kepada sesuatu yang melenyapkan 
segala macam kelezatan -yaitu kematian-.” [HR Imam Tirmidzi] 

Tempat yang dipakai oleh mayit itu paling 1×2 meter. Bahkan jika keluarganya 
menyediakan kuburan yang luas misalnya 1 hektar, tidaklah bisa mayit tersebut 
memakainya untuk berjalan-jalan. Dia hanya tergeletak diam di satu tempat.


[daarut-tauhiid] Salahkah Hidup Mewah di Tengah Kemiskinan Rakyat?

2012-06-16 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Biar kata Muslim pun jika bermewah2an di tengah rakyat yg mayoritas miskin, 
bisa masuk neraka. “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” [At Takaatsur 1]
“Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim” [At Takaatsur 6] 

“Hingga apabila Kami timpakan azab, kepada orang-orang yang hidup mewah di 
antara mereka, dengan serta merta mereka memekik minta tolong.” [Al Mu'minuun 
64] 

”Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?

Itulah orang yang menghardik anak yatim,
dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, yaitu orang-orang yang lalai 
dari salatnya, orang-orang yang berbuat ria.

Dan enggan menolong dengan barang berguna.” [Al Maa’uun:1-7]

”Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya 
lapar padahal dia mengetahui hal itu.” (HR. Al Bazzaar)

”Berikanlah hartamu kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada 
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu 
menghambur-hamburkan hartamu secara boros.

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu 
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27] 

Meski 2 Negara Super Power dunia (Romawi dan Persia) nyaris jatuh ke tangannya, 
Nabi tidak mau hidup mewah. Beliau buang cincin emas yg beliau pakai (padahal 
harganya paling mahal Rp 5 juta) dan beliau ganti dgn cincin perak. Itu pun 
gunanya sebagai stempel surat negara. Para sahabat pun beliau larang pakai baju 
sutera yang mahal dan melambangkan kemewahan. Itulah sunnah Nabi yang saat ini 
dilupakan oleh banyak orang. Hidup mewah. Tahu2nya dari hasil korupsi lagi. 


[daarut-tauhiid] Niat: Awal dan Penentu Semua Amal Shaleh

2012-06-28 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Niat: Awal dan Penentu Semua Amal Shaleh
Niat merupakan rukun pertama dari semua amal shaleh (perbuatan baik) yang kita 
lakukan. Tanpa niat segala amal ibadah kita sia-sia. Shalat, Puasa, Zakat, Haji 
kita batal jika tidak ada niat. Tidak ada pahalanya.
”Sesungguhnya amal-amal perbuatan tergantung niatnya, dan bagi tiap orang apa 
yang diniatinya. Barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya maka 
hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya untuk meraih 
kesenangan dunia atau menikahi wanita, maka hijrahnya adalah kepada apa yang ia 
hijrahi” (HR Bukhari)
”Niat seorang mukmin lebih baik dari amalnya” (HR Al-Baihaqi dan Ar-Rabii’)
”Manusia dibangkitkan kembali kelak sesuai dengan niat-niat mereka” (HR Muslim)
Sebagaimana hadits di atas, niat bermacam-macam. Ada yang niat mengerjakan 
sesuatu untuk Allah, ada pula untuk yang lain seperti kesenangan dunia seperti 
pamer, harta, jabatan atau wanita.
a.Niat yang Baik untuk Mendapat Ridha Allah SWT
Niat yang bagus adalah niat untuk mendapat ridho Allah SWT. Atau untuk 
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
”Di antara orang-orang Arab Badwi ada orang yang beriman kepada Allah dan hari 
kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya di jalan Allah untuk 
mendekatkannya kepada Allah dan untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, 
sesungguhnya nafkah itu untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kelak Allah akan 
memasukan mereka kedalam rahmat (surga)Nya; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun 
lagi Maha Penyayang.” [At Taubah:99]
Orang yang berbuat kebaikan hanya untuk mendapat ridho Allah akan mendapat 
pahala berlipat ganda:
”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan 
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan 
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) 
lagi Maha Mengetahui.” [Al Baqarah:261]
”Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari 
keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang 
terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu 
menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka 
hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat” [Al 
Baqarah:265]
Niat kita harus benar-benar tulus hanya untuk Allah. Bukan dengan lainnya:
Allah berfirman “Aku adalah yang paling tidak butuh kepada syarikat, maka 
barangsiapa yang beramal suatu amalan untuku lantas ia mensyerikatkan amalannya 
tersebut (juga) kepada selainku maka Aku berlepas diri darinya dan ia untuk 
yang dia syarikatkan” (HR. Ibnu Majah 2/1405 no. 4202,adapun lafal Imam Muslim 
(4/2289 no 2985) adalah, “aku tinggalkan dia dan kesyirikannya”).
Jadi tidak boleh kita melakukan sesuatu demi selain Allah misalnya demi 
kekasih, partai, golongan, dan sebagainya. Itu sudah termasuk syirik.
b.Tidak Boleh Niat karena Riya atau Pamer
Sering orang melakukan suatu kebaikan hanya karena riya. Ingin dilihat orang 
sehingga orang mengatakan bahwa dia adalah dermawan, pahlawan, dan sebagainya. 
Meski dia tidak mengharapkan imbalan apa-apa kecuali dikenal orang sebagai 
orang yang baik, dermawan atau philanthropist, Allah mengatakan orang seperti 
itu sebagai teman setan dan memberikan neraka sebagai balasannya:
”Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada 
manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari 
kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan 
itu adalah teman yang seburuk-buruknya” [An Nisaa’:38]
Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ ’Uluumuddiin menggambarkan orang yang riya 
sebagai berikut. Jika ada orang yang melihatnya, baru dia shalat atau berbuat 
kebaikan lainnya. Tapi jika tidak ada orang yang melihat, dia tidak 
mengerjakannya.
Orang seperti itu seperti orang yang shalat hanya jika ada budak yang 
melihatnya di samping rajanya. Tapi begitu budak itu tidak ada, yang tinggal 
hanya raja, dia bermalas-malasan. Begitulah sikap orang yang riya terhadap 
Allah Raja Diraja, Tuhan Semesta alam. Orang riya macam ini hanya membuat gemas 
orang saja….
Orang yang menyebut kebaikan yang diperbuatnya, apalagi sampai menyinggung hati 
orang yang menerima kebaikannya, pahalanya hilang tidak berbekas:
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu 
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima, seperti orang 
yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman 
kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin 
yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu jadilah 
dia bersih tidak bertanah. Mereka tidak mendapat apa-apa dari yang mereka 
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” [Al 
Baqarah:264]
c.Jangat Niatkan Amal untuk Mendapatkan Dunia atau Harta
Banyak or

[daarut-tauhiid] Panduan Puasa Ramadhan menurut Ayat Qur’an dan Hadits

2012-07-19 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Panduan Puasa Ramadhan menurut Ayat Qur’an dan Hadits
Kewajiban berpuasa dalam Al Qur’an
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah 
diwajibkan bagi orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa” [Al Baqarah:183]
Pada bulan Ramadhan, setiap Muslim wajib berpuasa kecuali orang yang sakit, 
dalam perjalanan, haidh, atau pun belum balligh:
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai 
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan 
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara 
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia 
berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia 
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya 
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak 
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan 
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, 
supaya kamu bersyukur.” [Al Baqarah 185]
Keutamaan berpuasa:
“Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: 
Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang 
yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada Hari Kiamat kelak. Tidak 
boleh masuk seorangpun kecuali mereka. Kelak akan ada pengumuman: Di manakah 
orang yang berpuasa? Mereka lalu berduyun-duyun masuk melalui pintu tersebut. 
Setelah orang yang terakhir dari mereka telah masuk, pintu tadi ditutup 
kembali. Tiada lagi orang lain yang akan memasukinya” [Bukhari-Muslim]
Orang yang berpuasa termasuk golongan yang mendapat ampunan dan pahala besar 
dari Allah:
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang 
mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan 
perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan 
perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan 
perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, 
laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah 
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” [Al Ahzab 35]
“Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: 
Setiap hamba yang berpuasa di jalan Allah, Allah akan menjauhkannya dari api 
Neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun” [Bukhari-Muslim]
Keutamaan bulan Ramadan
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba 
bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan 
setan-setan dibelenggu Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1793
Wajib berpuasa Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti puasa jika 
melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil 
mengangkat kedua tangannya dan bersabda: Janganlah engkau memulai puasa sebelum 
engkau melihat hilal awal bulan Ramadan dan janganlah berhenti puasa sebelum 
engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah 
(30 hari)
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1795
Larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum bulan
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah engkau berpuasa satu atau dua hari sebelum 
Ramadan, kecuali bagi seorang yang biasa berpuasa, maka baginya silakan berpuasa
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1812
Dilarang puasa pada hari raya
“Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Aku pernah mendengar 
Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak boleh berpuasa pada dua hari tertentu, iaitu 
Hari Raya Korban (Aidiladha) dan hari berbuka dari bulan Ramadan (Aidilfitri)” 
[Bukhari-Muslim]
Niat Puasa Ramadhan
Sesungguhnya amal itu tergantung dari niat [Bukhari-Muslim]
Dari Hafshah Ummul Mukminin bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa 
tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” [Imam Lima]
Bersahur (makan sebelum Subuh) itu sunnah Nabi
“Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Hendaklah 
kamu bersahur karena dalam bersahur itu ada keberkatannya” [Bukhari-Muslim]
Tips agar kuat berpuasa: minumlah 2 sendok makan madu dan 3 butir korma saat 
sahur. Sunnah melambatkan sahur.
Dari Zaid bin Tsabit ra., ia berkata:  Kami pernah makan sahur bersama 
Rasulullah saw. Kemudian kami melaksanakan salat. Kemudian saya bertanya: 
Berapa lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)? 
Rasulullah saw. menjawab: Selama bacaan 50 ayat (sekitar 5 menit). (Shahih 
Muslim No.1837)
Menyegerakan Berbuka Puasa di waktu maghrib
“Diriwayatkan daripada Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: 
Apabila datang malam, berlalulah siang dan tenggelamlah matahari. Orang yang 
berpuasa pun bolehlah berbuka” [Bukhari-M

[daarut-tauhiid] Antara Dakwah Islam dan Mematikan Syiar Islam

2012-07-19 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Bukan cuma dalam bisnis.
Dalam dakwah Islam pun kadang terjadi persaingan yang bukan sekedar fastabiqul 
khoirot, tapi juga saling mematikan.
Masing-masing pihak merasa hanya kelompoknya yang masuk 1 golongan yang lurus 
dari 73 aliran Islam yang ada. Sementara ummat Islam yang lain dianggap sesat 
atau kafir. Mereka merasa hanya kelompok mereka saja yang termasuk orang-orang 
yang beriman.
Walhasil, banyak yang tidak mau mengaji di masjid2 dekat rumah mereka. 
Sementara mengaji dgn ustad yang sekelompok malas karena jauh. Sehingga mereka 
dan juga anak2 mereka tidak paham cara membaca Al Qur'an (makhroj dan tajwid) 
yang benar. Tak paham cara sholat yang benar, dsb.

Sesungguhnya ummat Islam yang beriman itu bersaudara:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا 
اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah 
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, 
supaya kamu mendapat rahmat.” [Al Hujuraat 10]

Orang-orang yang beriman itu ibarat satu tubuh. Jika satu bagian sakit, yang 
lain ikut merasakan sakit:

Hadis riwayat Nukman bin Basyir ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling 
kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah seperti sebuah tubuh, jika 
salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut 
merasakan sulit tidur dan demam. (Shahih Muslim No.4685)

Ummat Islam itu saling menguatkan satu sama lain:

Hadis riwayat Abu Musa ra. dia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah 
seperti sebuah bangunan di mana bagiannya saling menguatkan bagian yang lain. 
(Shahih Muslim No.4684)

Allah melarang ummat Islam untuk bercerai-berai:

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu 
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu 
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu 
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu 
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. 
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat 
petunjuk.

Janganlah kita berpecah-belah dan menganggap hanya kelompok kita yang paling 
benar. Apa pun alasannya!

Allah sudah mengingatkan kita dan melarang kita melakukan hal itu:
“Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa 
golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan 
mereka.” [Ar Ruum:32]

“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi 
bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya 
urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan 
memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” [Al An’aam:159]

http://media-islam.or.id/2011/03/13/ummat-islam-itu-satu-dan-jangan-berpecah-belah 

 
.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id


Paket Umrah 2013 mulai US$ 1.600/orang di 
http://media-islam.or.id/2011/01/24/paket-umroh-2011-mulai-us-1-400


Promosi Tahun Baru Hijriyah Pembuatan Website (All in) 1 Dinar (Rp 2,3 juta): 
http://media-islam.or.id/2010/07/22/pembuatan-website-seharga-2-dinar
Milis Syiar Islam: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com


[daarut-tauhiid] Bukti Tuhan itu Ada

2012-07-20 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Jika bermanfaat, mohon sebarkan ke yang lain:

Beriman bahwa Tuhan itu ada adalah iman yang paling utama. Jika seseorang sudah 
tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, maka sesungguhnya orang itu dalam kesesatan 
yang nyata.

Benarkah Tuhan itu ada? Kita tidak pernah melihat Tuhan. Kita juga tidak pernah 
bercakap-cakap dengan Tuhan. Karena itu, tidak heran jika orang-orang atheist 
menganggap Tuhan itu tidak ada. Cuma khayalan orang belaka.


Ada kisah zaman dulu tentang orang atheist yang tidak percaya dengan Tuhan. Dia 
mengajak berdebat seorang alim mengenai ada atau tidak adanya Tuhan. Di antara 
pertanyaannya adalah: “Benarkah Tuhan itu ada” dan “Jika ada, di manakah Tuhan 
itu?”

Ketika orang atheist itu menunggu bersama para penduduk di kampung tersebut, 
orang alim itu belum juga datang. Ketika orang atheist dan para penduduk 
berpikir bahwa orang alim itu tidak akan datang, barulah muncul orang alim 
tersebut.

“Maaf jika kalian menunggu lama. Karena hujan turun deras, maka sungai menjadi 
banjir, sehingga jembatannya hanyut dan saya tak bisa menyeberang. 
Alhamdulillah tiba-tiba ada sebatang pohon yang tumbang. Kemudian, pohon 
tersebut terpotong-potong ranting dan dahannya dengan sendirinya, sehingga jadi 
satu batang yang lurus, hingga akhirnya menjadi perahu. Setelah itu, baru saya 
bisa menyeberangi sungai dengan perahu tersebut.” Begitu orang alim itu berkata.

Si Atheist dan juga para penduduk kampung tertawa terbahak-bahak. Dia berkata 
kepada orang banyak, “Orang alim ini sudah gila rupanya. Masak pohon bisa jadi 
perahu dengan sendirinya. Mana bisa perahu jadi dengan sendirinya tanpa ada 
yang membuatnya!” Orang banyak pun tertawa riuh.

Setelah tawa agak reda, orang alim pun berkata, “Jika kalian percaya bahwa 
perahu tak mungkin ada tanpa ada pembuatnya, kenapa kalian percaya bahwa bumi, 
langit, dan seisinya bisa ada tanpa penciptanya? Mana yang lebih sulit, membuat 
perahu, atau menciptakan bumi, langit, dan seisinya ini?”

Mendengar perkataan orang alim tersebut, akhirnya mereka sadar bahwa mereka 
telah terjebak oleh pernyataan mereka sendiri.

“Kalau begitu, jawab pertanyaanku yang kedua,” kata si Atheist. “Jika Tuhan itu 
ada, mengapa dia tidak kelihatan. Di mana Tuhan itu berada?” Orang atheist itu 
berpendapat, karena dia tidak pernah melihat Tuhan, maka Tuhan itu tidak ada.

Orang alim itu kemudian menampar pipi si atheist dengan keras, sehingga si 
atheist merasa kesakitan.

“Kenapa anda memukul saya? Sakit sekali.” Begitu si Atheist mengaduh.

Si Alim bertanya, “Ah mana ada sakit. Saya tidak melihat sakit. Di mana 
sakitnya?”

“Ini sakitnya di sini,” si Atheist menunjuk-nunjuk pipinya.

“Tidak, saya tidak melihat sakit. Apakah para hadirin melihat sakitnya?” Si 
Alim bertanya ke orang banyak.

Orang banyak berkata, “Tidak!”

“Nah, meski kita tidak bisa melihat sakit, bukan berarti sakit itu tidak ada. 
Begitu juga Tuhan. Karena kita tidak bisa melihat Tuhan, bukan berarti Tuhan 
itu tidak ada. Tuhan ada. Meski kita tidak bisa melihatNya, tapi kita bisa 
merasakan ciptaannya.” Demikian si Alim berkata.

Sederhana memang pembuktian orang alim tersebut. Tapi pernyataan bahwa Tuhan 
itu tidak ada hanya karena panca indera manusia tidak bisa mengetahui 
keberadaan Tuhan adalah pernyataan yang keliru.

Berapa banyak benda yang tidak bisa dilihat atau didengar manusia, tapi pada 
kenyataannya benda itu ada?

Betapa banyak benda langit yang jaraknya milyaran, bahkan mungkin trilyunan 
cahaya yang tidak pernah dilihat manusia, tapi benda itu sebenarnya ada?

Berapa banyak zakat berukuran molekul, bahkan nukleus (rambut dibelah 1 juta), 
sehingga manusia tak bisa melihatnya, ternyata benda itu ada? (manusia baru 
bisa melihatnya jika meletakan benda tersebut ke bawah mikroskop yang amat 
kuat).

Berapa banyak gelombang (entah radio, elektromagnetik. Listrik, dan lain-lain) 
yang tak bisa dilihat, tapi ternyata hal itu ada.

Benda itu ada, tapi panca indera manusia lah yang terbatas, sehingga tidak 
mengetahui keberadaannya.

Kemampuan manusia untuk melihat warna hanya terbatas pada beberapa frekuensi 
tertentu, demikian pula suara. Terkadang sinar yang amat menyilaukan bukan saja 
tak dapat dilihat, tapi dapat membutakan manusia. Demikian pula suara dengan 
frekuensi dan kekerasan tertentu selain ada yang tak bisa didengar juga ada 
yang mampu menghancurkan pendengaran manusia. Jika untuk mengetahui keberadaan 
ciptaan Allah saja manusia sudah mengalami kesulitan, apalagi untuk mengetahui 
keberadaan Sang Maha Pencipta!

Memang sulit membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Tapi jika kita melihat pesawat 
terbang, mobil, TV, dan lain-lain, sangat tidak masuk akal jika kita berkata 
semua itu terjadi dengan sendirinya. Pasti ada pembuatnya.

Jika benda-benda yang sederhana seperti korek api saja ada pembuatnya, apalagi 
dunia yang jauh lebih kompleks.

Bumi yang sekarang didiami oleh sekitar 8 milyar manusia, keliling lingkarannya 
sekitar 40 ribu kilometer panjangnya. Mata

[daarut-tauhiid] Perbedaan Idul Fitri: Hisab, Ru’yah Lokal, dan Ru’yah Global

2012-07-20 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Terlepas dengan adanya perbedaan, selama selisih masih 1 hari (bukan 2 hari 
atau lebih) masih bisa dimaklumi karena semua memiliki dalil masing2. Meski 
demikian ukhuwah Islamiyyah harus dijaga dan jangan bercerai-berai agar ummat 
Islam tidak menjadi lemah.

Perbedaan hari raya Idul Fitri yang terjadi selama ini sehingga ada yang 
merayakan di hari Jum’at dan ada yang di hari Sabtu (beda 28 jam) tak lepas 
dari perbedaan sistem penghitungan hari raya. Sebagai contoh, Arab Saudi dan 
negara-negara Arab yang kiblatnya adalah Ka’bah di Mekkah dan juga Malaysia 
serta Jepang hari Selasa ini sudah merayakan Hari Raya Idul Fitri pada tanggal 
30 Agustus 2011. Sementara Indonesia baru merayakannya hari Rabu tanggal 31 
Agustus 2011.

Ada yang memakai Hisab dengan perhitungan astronomi yang rumit, ada pula yang 
memakai Ru’yah atau melihat bulan / hilal. Jika bulan terlihat, itulah saat 
mulai berpuasa atau berbuka puasa (idul Fitri).



Dari hadits Nabi, yang dipakai sebenarnya adalah melihat bulan. Ummat zaman 
Nabi bukanlah astronomer atau ahli Falaq yang canggih. Mereka sederhana saja. 
Melihat bulan langsung.

”Dari Amir Mekkah, Al Harits Ibnu Hatib. Dia berkata, „Rasulullah SAW telah 
memerintahkan kami supaya puasa dengan melihat bulan. Jika kami tidak dapat 
melihat bulan itu, supaya kami puasa dengan kesaksian dua orang yang adil (yang 
melihat bulan).” (Riwayat Abu Daud dan Daruqutni).

Ada pun yang memakai sistem Hisab berpendapat mereka melihat bulan dengan 
memakai ilmu. Pegangan ummat Islam adalah Al Qur’an dan Hadits, jadi silahkan 
pilih mana yang mengikuti hadits dan mana yang berdasarkan pikiran sendiri. 
Hisab bisa dipakai sebagai alat bantu.

Ada pun sistem Ru’yah atau melihat bulan/hilal terbagi dua, Ru’yah Lokal dan 
Ru’yah Global.

Pada Ru’yah Lokal, tiap penduduk melihat bulan sendiri-sendiri, sehingga tiap 
kota atau tiap negara merayakan hari Idul Fitri sendiri-sendiri bisa berbeda 
satu negara dengan negara yang lain bahkan satu kota dengan kota yang lain. 
Mereka mengambil hadits gharib (asing yang diriwayatkan oleh hanya 1 orang) 
dari Kuraib. yang mengatakan bahwa dia dikirim oleh Ummul Fadli ke Syam 
(Damaskus) dan melihat bulan (awal Ramadan) pada malam Jum’at. Dia kembali ke 
Madinah pada akhir Ramadan. Ibnu Abbas mengatakan bahwa mereka harus melihat 
bulan (Ru’yah 1 Syawal) karena Ru’yah penduduk Syam (1ramadan) tidak cukup bagi 
penduduk Madinah begitu yang dikatakan Nabi.

Ada pun yang memakai Ru’yah Global begitu ada minimal 2 orang saksi yang 
dipercaya melihat bulan, maka itulah awal Ramadhan atau awal Syawal. Haditsnya 
adalah sebagai berikut:

Ibnu Umar telah melihat bulan. Maka diberitahukannya hal itu kepada Rasulullah 
SAW. Lalu Rasulullah SAW berpuasa dan beliau menyuruh orang-orang agar berpuasa 
pula” (Riwayat Abu Daud)

“Dari Amir Mekkah, Al Harits Ibnu Hatib. Dia berkata, Rasulullah SAW telah 
memerintahkan kami supaya puasa dengan melihat bulan. Jika kami tidak dapat 
melihat bulan itu, supaya kami puasa dengan kesaksian dua orang yang adil (yang 
melihat bulan).” (Riwayat Abu Daud dan Daruqutni).

Berpuasalah kamu sewaktu melihat bulan (di bulan Ramadan) dan berbukalah kamu 
sewaktu melihat bulan (di bulan Syawal). Maka jika ada yang menghalangi 
(mendung) sehingga bulan tidak kelihatan, hendaklah kamu sempurnakan bulan 
Sya’ban tiga puluh hari.” (Bukhari)

Jadi jangankan jika ada penduduk 1 negara berhari raya Idul Fitri, ada 2 orang 
saksi yang adil saja mereka juga turut merayakan Idul Fitri. Menurut paham 
Ru’yah Global tidak wajar jika ada penduduk 1 negara sudah merayakan hari raya 
Idul Fitri sementara yang lain masih berpuasa.

“Abu Said Al Khudri ra berkata: “Bahwasanya Rasulullah SAW melarang puasa dua 
hari, yaitu pada hari raya Idul Fitri dan Hari raya Idul Adha”(Bukhari-Muslim).

Di hadits yang lain ditambahkan bahwa barang siapa puasa pada Idul Fitri/Idul 
Adha berarti dia telah mendurhakai Nabi.

Dalam Ibadah Islam dikenal Miqat Makani (Tempat) dan Miqat ZAMANI (Waktu). 
Puasa pada hari Raya itu HARAM. Begitu pula saat Wuquf di Arafah (9 
Dzulhijjah), harusnya di tempat lain orang-orang disunnahkan berpuasa. Jadi 
kalau dia berpuasa di tanggal 10 Dzulhijjah waktu Arafah, puasanya tidak sah. 
Oleh sebab itu penentuan tanggal tidak boleh asal-asalan.

Ada baiknya pemerintah Indonesia mengirim sebagian ulamanya untuk melihat 
Ru’yah di Mekkah. Bukan cuma dari Sabang sampai Merauke. Ka’bah adalah kiblat 
kita. Harusnya waktu Mekkah juga bisa jadi Kiblat penentuan tanggal Hijriyah di 
Indonesia. Meski waktunya tetap beda 4 jam, tapi tidak sampai 28 jam.

Umumnya Tim Ru’yah di Indonesia gagal melihat Hilal (bulan muda) karena memang 
langit berawan sehingga bulan muda sering tertutup awan. Selain itu Jawa yang 
merupakan pulau terpadat di dunia begitu terang oleh cahaya lampu-lampu gedung 
dan rumah-rumah sehingga langit juga terlihat lebih terang termasuk di Boscha. 
Akibatnya sinar-sinar bintang dan bulan terganggu dan terliha

[daarut-tauhiid] Siapa Tuhan Kita?

2012-07-24 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Siapa Tuhan Kita?
Tidak dapat dipungkiri, bahwa sesungguhnya Tuhan itu hanya satu. Meski 
demikian, banyak orang yang menyembah Tuhan yang berbeda-beda. Ada yang 
menyembah matahari sebagai Tuhannya. Ada yang menyembah Tuhan Bapak, Tuhan 
Anak, dan sebagainya. Ada juga yang hanya menyembah Allah semata.

Lalu, manakah Tuhan yang benar menurut Islam? Bagaimana ciri-cirinya? 
Sesungguhnya, kita tidak mengetahui sedikit pun tentang Tuhan, meski demikian, 
dalam Al Qur’an, Tuhan menjelaskan sifat-sifatnya.

Menurut ajaran Islam, Tuhan adalah pencipta segalanya:

“Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) 
sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah”. Lalu 
jadilah ia.” [Al Baqoroh:117]

“Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah seperti 
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman 
kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.” [Ali Imran:59]

”Katakanlah: “Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai 
penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” 
katakanlah: “Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya 
(menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah 
yang selain Allah)?” [Yunus:34]

Tuhan juga memiliki semua yang ada, baik di bumi, langit, mau pun yang ada di 
antara keduanya:

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu 
ialah Al Masih putera Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat 
menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera 
Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi 
semuanya?” Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara 
keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas 
segala sesuatu.” [Al Maaidah:17]

Tuhan juga telah ada sebelum segala sesuatu ada (awal). Tuhan juga akan tetap 
ada, ketika yang lain telah musnah (akhir):

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha 
Mengetahui segala sesuatu.” [Al Hadiid:3]

Oleh karena itu, tidak mungkin Tuhan lahir, ketika makhluk lain sudah ada, atau 
pun meninggal, ketika makhluk lain masih ada. Jika ada, itu tidak lain hanyalah 
makhluk ciptaan Tuhan belaka.

Hanya ada satu Tuhan, yaitu: Allah.

“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah 
satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak 
disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang 
mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa 
siksaan yang pedih.” [Al Maa-idah:73]

Allah tidak punya sekutu.

“Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah.” Katakanlah: 
“Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal 
mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri 
mereka sendiri?”. Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, 
atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan 
beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga 
kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah 
Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. [Ar 
Ra’d:16]

“Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak 
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan 
penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” [Al 
Israa:111]

Maha Suci Allah dari mempunyai anak dan sekutu.

“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang 
lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan 
membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan 
mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan 
itu,” [Al Mu’minuun 91]

“dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:4]

Allah Maha Mengetahui, baik yang zahir mau pun yang ghaib.

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang 
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan 
di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya 
(pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu 
yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh 
Mahfuzh).” [Al An’aam:59]

Allah Maha Kuasa. Sering kita terpukau akan kegagahan/keperkasaan seseorang. 
Namun mereka semua tidak ada yang kekal. Orang-orang yang besar dan ditakuti 
seperti Jengis Khan, Hitler, Roosevelt, semua musnah di tangan Allah yang Maha 
Kuasa dan Maha Mematikan.

“Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu wahai manusia, dan Dia 
datangkan umat yang lain (sebagai penggantimu). Dan adalah Allah Maha Kua

[daarut-tauhiid] Tips Agar Kuat Berpuasa di Bulan Ramadhan

2012-07-24 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Tips Agar Kuat Berpuasa di Bulan Ramadhan
Agar kuat berpuasa sehari penuh di bulan Ramadhan, ada caranya.

Mengakhirkan Sahur dan Menyegerakan Berbuka

Pertama hendaklah kita mengakhirkan waktu sahur dan menyegerakan waktu berbuka.

Rasulullah saw. bersabda: Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu 
terdapat keberkahan. (Shahih Muslim No.1835)

Hadis riwayat Zaid bin Tsabit ra., ia berkata:  Kami pernah makan sahur bersama 
Rasulullah saw. Kemudian kami melaksanakan salat. Kemudian saya bertanya: 
Berapa lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)? 
Rasulullah saw. menjawab: Selama bacaan lima puluh ayat. (Shahih Muslim No.1837)

Dari Sahal Ibnu Sa’ad ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Orang-orang akan tetap 
dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” Muttafaq Alaihi.

Menurut riwayat Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah ra bahwa Nabi SAW bersabda: 
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Hamba-hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah 
mereka yang paling menyegerakan berbuka.”

Sebagai contoh, jika adzan Subuh jam 4.30 dan adzan Maghrib jam 6.00, maka 
berhenti makan sahur atau pun buka puasa jangan lebih dari 50 ayat (sekitar 5 
menit) sehingga anda cuma menahan lapar dan haus selama 13 jam 40 menit saja. 
Biasanya kalau adzan Subur ham 4:30, kami makan sahur jam 4:00 dan bangun untuk 
mempersiapkan makan pada jam 3:00.

Tetapi jika anda sudah berhenti makan dan minum sejak jam 3:00 dan berbuka jam 
18:30, berarti anda menahan lapar dan haus selama 15 ½ jam lebih. Ini bisa 
membuat tubuh anda jadi lemah dan juga menyalahi sunnah Nabi.

Makanlah Kurma dan Madu Saat Sahur dan Berbuka

Agar kuat berpuasa, coba makan 3 butir kurma dan 2 sendok makan madu setelah 
makan sahur (setelah makan nasi dan lauk tentunya). Begitu pula ketika berbuka 
puasa. Minum juga air secukupnya (minimal 3 gelas) agar anda tidak dehidrasi.

Dari Sulaiman Ibnu Amir Al-Dlobby bahwa Nabi SAW bersabda: “Apabila seseorang 
di antara kamu berbuka, hendaknya ia berbuka dengan kurma, jika tidak 
mendapatkannya, hendaknya ia berbuka dengan air karena air itu suci.” Riwayat 
Imam Lima. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim.

Kurma dan Madu kandungan kalorinya cukup tinggi dan bisa memberi anda energi 
yang cukup untuk beraktifitas. Selain itu makanan 4 sehat dan 5 sempurna 
seperti buah-buahan juga jangan dilupakan:

“Kemudian makanlah dari tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang 
telah dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu ke luar minuman madu yang 
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi 
manusia.” [An Nahl:69]

Tetap Berolahraga

Untuk menjaga kondisi badan, tetaplah berolahraga meski intensitasnya agak 
dikurangi. Jalan kaki atau lari pagi selama 30 menit tidak masalah. Meski anda 
berkeringat, lelah, dan haus, setelah mandi pagi atau mandi sore insya Allah 
badan anda segar kembali. Kebersihan adalah sebagian dari iman. Oleh karena itu 
meski berpuasa, kita tetap boleh mandi pada waktu pagi dan petang selama tidak 
berlebihan.

Ibnu Mas’ud berkata, “Jika salah seorang di antara kamu berpuasa, maka 
hendaklah pada pagi harinya ia dalam keadaan berharum-haruman serta rambut yang 
tersisir rapi.”[HR Bukhari]

Anas berkata, “Saya mempunyai telaga dan saya suka menceburkan diri di 
dalamnya, sedang saya saat itu sedang berpuasa.”[HR Bukhari]

Disebutkan dari Nabi saw. bahwa beliau menggosok giginya dengan siwak, 
sedangkan beliau pada saat itu berpuasa.[HR Bukhari]

Ibnu Umar berkata, “Orang yang berpuasa boleh bersiwak pada permulaan hari dan 
akhir hari (yakni pada pagi hari dan sore hari) dan tidak boleh menelan 
ludahnya.”[HR Bukhari]

Lakukanlah shalat Tarawih, karena selain sunnah Nabi, juga memberi ketenangan 
hati dan juga kesehatan:

Allah ‘Azza wajalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunahkan shalat malam 
harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala 
(keridhoan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru 
dilahirkan oleh ibunya. (HR. Ahmad)

Pertimbangkan juga untuk berolahraga 1-2 jam setelah shalat Tarawih, witir, dan 
membaca Al Qur’an. Jadi jika anda haus, anda bisa minum langsung.

Terakhir agar anda kuat berpuasa, anda harus berniat puasa di bulan Ramadhan 
demi Allah ta’ala di dalam hati. Niat ini selain membuat anda lebih kuat juga 
merupakan syarat agar puasa anda diterima Allah.

Meski puasa Ramadhan itu wajib, namun untuk orang-orang yang sakit, orang yang 
bepergian, atau pun orang yang lanjut usia ada keringanan untuk tidak 
mengerjakannya.

“…Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia 
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu 
pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya 
(jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang 
miskin…” [Al Baqarah:184]

Meski demikian, jangan terlalu khawatir. Sebagai contoh, saat Ramad

[daarut-tauhiid] Tauhid – Mengesakan Allah – Tuhan itu Satu!

2012-07-24 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Tauhid – Mengesakan Allah – Tuhan itu Satu!
Sesungguhnya, Nabi Muhammad SAW diutus Allah dengan misi menyampaikan kalimat 
Tauhid,yaitu agar manusia menyembah Allah semata dan tidak menyembah sembahan 
lainnya selain Allah.
Seorang Muslim wajib beriman atau mempercayai bahwa Tuhan itu ada. Sebagaimana 
TV, Mobil, Kulkas, dan lain-lain yang tidak mungkin terjadi dengan sendirinya 
tanpa ada pembuatnya, begitu pula langit, bumi, bintang, matahari, manusia, dan 
lain-lain. Tentu ada yang membuatnya, yaitu Allah!
“Kawannya (yang mu’min) berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya: 
“Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian 
dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang 
sempurna?” [Al Kahfi:37]
“Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak. Sesungguhnya pada yang demikian 
itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang mu’min.” [Al 
‘Ankabuut:44]
Setelah mempercayai keberadaan Tuhan, ummat Islam wajib beriman bahwa Tuhan itu 
satu.
Sesungguhnya, Nabi Muhammad SAW diutus Allah dengan misi menyampaikan kalimat 
Tauhid,yaitu agar manusia menyembah Allah semata dan tidak menyembah sembahan 
lainnya selain Allah:
“Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang 
diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa”.
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan 
amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat 
kepada Tuhannya”.” [Al Kahfi:110]
Nabi-nabi sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim juga mengajarkan tauhid kepada 
ummatnya, yaitu agar hanya menyembah satu Tuhan, yaitu: Allah, dan tidak 
mempersekutukan Allah dengan yang lain:
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi 
patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang 
yang mempersekutukan (Tuhan),” [An Nahl:120]
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang 
yang hanif.” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” 
[An Nahl:123]
Luqman yang saleh pun dalam Al Qur’an diceritakan menasehati agar anaknya tidak 
mempersekutukan Allah dengan yang lain:
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi 
pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) 
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.” 
[Luqman:13]
Seharusnya setiap orang tua mencontoh Luqman untuk menanamkan ajaran Tauhid 
kepada setiap anaknya.
Dalam Islam, mengesakan Allah adalah rukun yang pertama. Jika seorang masuk 
Islam, dia harus menyatakan bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad 
adalah utusannya:
“Hadis Ibnu Umar r.a: Nabi s.a.w telah bersabda: Islam ditegakkan di atas lima 
perkara yaitu mengesakan Allah, mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, 
berpuasa pada bulan Ramadan dan mengerjakan Haji “ [HR Bukhori-Muslim]
Sesungguhnya Allah adalah Tuhan yang Maha Pencipta:
“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan 
bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk 
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” [Al An’aam:79]
“Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan 
gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan 
Tuhan mereka.” [Al An’aam:1]
Jika ada orang yang menyembah Tuhan selain Allah, misalnya berhala-berhala itu 
adalah perbuatan yang sia-sia, karena berhala itu bukanlah Tuhan yang Maha 
Pencipta. Justru berhala itulah yang dibuat oleh manusia:
“Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat 
menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.” 
[Al A’raaf:191]
“Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak 
dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfa`at?” Dan 
Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Al Maa-idah:76]
Menyembah Yesus atau Isa sebagai Tuhan adalah dosa yang amat besar. Tuhan 
adalah Pencipta alam semesta, sedang Yesus atau Isa bukanlah pencipta alam 
semesta. Yesus atau Isa adalah seorang manusia yang dilahirkan dari rahim 
ibunya, Siti Maryam:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah 
adalah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani 
Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang 
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya 
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu 
seorang penolongpun.” [Al Maa-idah:72]
Sesungguhnya, kafirlah orang yang mengatakan bahwa Tuhan itu bisa beranak dan 
dilahirkan layaknya manusia, sehingga ada lebih dari 1 Tuhan seperti Tuhan Bapa 
dan Tuhan Anak. Bagaimana Allah bisa punya anak, padahal dia tidak punya istri? 
Adakah (na’udzubillah min 

[daarut-tauhiid] Hikmah Puasa yang Harus Kita Amalkan

2012-07-24 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Hikmah Puasa yang Harus Kita Amalkan
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana 
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” [Al Baqarah:183]
Dari ayat di atas kita ketahui bahwa tujuan berpuasa itu bukan sekedar menahan 
lapar dan haus. Tapi agar kita jadi manusia yang bertakwa. Takwa itu artinya 
menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi semua larangannya.
Puasa itu sekedar latihan agar kita bisa menjalankan nilai-nilai/hikmah puasa 
di bulan-bulan lainnya. Di antaranya adalah.
Menahan Diri dari Mengambil Barang yang Bukan Miliknya
Jika kita ketika puasa tidak mau memakan makanan milik sendiri dan tidak mau 
meminum minuman kita sendiri, maka hendaknya kita senantiasa menjaga diri kita 
agar tidak mengambil milik orang lain. Jika ada yang tetap mencuri, korupsi, 
mengambil komisi yang tidak wajar/suap, berarti dia belum menjalankan hikmah 
puasa. Dia belum jadi manusia yang bertakwa.
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara 
kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu 
kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang 
lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” [Al Baqarah:188]
Menjauhi Zina dan Perselingkuhan
Saat puasa kita diharuskan untuk tidak melakukan hubungan intim dengan 
istri/suami kita sendiri. Pelajaran yang kita dapat dan harus praktekkan adalah 
jika dengan istri/suami kita sendiri kita bisa menahan nafsu, apalagi dengan 
istri/suami orang lain. Orang yang puasanya benar tidak akan melakukan 
selingkuh/zina dengan orang yang bukan suami/istrinya.
Tundukan pandangan dari hal-hal yang mendekatkan kita kepada zina.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu 
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” [Al Israa’:32]
Tidak Berbohong dan Berbuat Buruk
Salah satu tujuan puasa adalah untuk mendidik ummat Islam agar tidak berkata 
bohong/dusta. Jika itu dilakukan, maka puasanya sia-sia. Kita juga harus 
berusaha agar hikmah puasa ini bisa kita terapkan dalam kehidupan kita 
sehari-hari di bulan-bulan lainnya. Selain itu kita harus menghindari perbuatan 
buruk lainnya.
Abu Hurairah r.a. berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa yang tidak 
meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak memerlukan 
ia meninggalkan makan dan minunmya.’ [HR Bukhari]
Tidak Suka Mencaci dan Menzhalimi Orang Lain
Satu hikmah puasa adalah melatih kita untuk tidak menyakiti orang lain baik 
secara lisan atau pun fisik. Bahkan jika ada orang lain mengajak kita 
bertengkar/berkelahi, sebaiknya kita menghindari dengan mengucapkan: “Aku 
berpuasa.”
Tidak sepantasnya seorang Muslim yang telah berpuasa, tapi lisan/tangannya 
tetap menyakiti orang lain:
Abu Hurairah r.a, berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Allah berfirman, “Setiap amal 
anak Adam itu untuknya sendiri selain puasa, sesungguhnya puasa itu untuk Ku, 
dan Aku yang membalasnya. Puasa itu perisai. Apabila ada seseorang di antaramu 
berpuasa pada suatu hari, maka janganlah berkata kotor dan jangan 
berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci makinya atau memeranginya 
(mengajaknya bertengkar), maka hendaklah ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya 
sedang berpuasa.’ Demi Zat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, 
sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah adalah lebih harum daripada 
bau kasturi. Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan yang dirasakannya. 
Yaitu, apabila berbuka, ia bergembira; dan apabila ia bertemu dengan Tuhannya, 
ia bergembira karena puasanya itu.” [HR Bukhari]
Merasakan Penderitaan Fakir/Miskin dan Menolong Mereka
Satu hikmah dari puasa adalah kita berusaha turut merasakan lapar dan hausnya 
orang miskin sehingga kita mempunyai kepedulian terhadap mereka. Yang harus 
kita ingat adalah jika kita puasa kita bisa Sahur sebelum Subuh dan berbuka 
ketika Maghrib, maka orang miskin bisa jadi tidak sahur, tidak buka, dan 
akhirnya mati kelaparan seperti beberapa saudara kita di Aceh, NTT, dan juga 
Papua.
Untuk itulah sebelum shalat ‘Ied kita diwajibkan untuk membayar zakat Fitrah 
agar seluruh ummat Islam baik kaya dan miskin bisa bergembira bersama.
Tidaklah beriman orang yang tidur dengan perut kenyang sementara tetangganya 
kelaparan:
Nabi SAW: Tiada beriman kepadaku orang yang tidur dengan perut kenyang 
sementara tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu. [HR. Al Bazzaar]
Sesungguhnya satu kebaikan itu adalah memberikan harta yang kita cintai kepada 
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir, orang yang 
meminta-minta, dan sebagainya:
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan 
tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, 
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya 
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang 
memerlukan pertolongan) d

[daarut-tauhiid] Memberi Nama Bayi / Anak Secara Islami

2012-07-24 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Memberi Nama Bayi / Anak Secara Islami
Meski sastrawan Inggris, Shakespeare, berkata “What’s in a name?” Apalah arti 
sebuah nama? Namun dalam Islam, nama itu penting.
Seorang teman ada yang dinamakan orang tuanya nama yang kurang bagus, namun 
karena malu begitu SMP namanya dirubah jadi lebih baik. Ada pula yang dinamakan 
Letoy (lemas). Anak bisa malu atau rendah diri jika namanya buruk dan 
teman-temannya memanggilnya dengan namanya yang buruk.
Untuk itu Nabi memerintahkan agar para orang tua memberi nama anaknya dengan 
nama yang baik:
Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, ” Ya Rasulullah, apa hak anakku 
ini?” Nabi Saw menjawab, “Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, 
dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu).” (HR. Aththusi).
Nabi pernah merubah nama yang artinya buruk, Barrah, menjadi Zainab:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
Semula nama Zainab adalah Barrah. Orang mengatakan, ia membersihkan dirinya. 
Lalu Rasulullah saw. memberinya nama Zainab. (Shahih Muslim No.3990)
Hendaknya memberi nama (tasmiyah) dilakukan pada saat aqiqah, yaitu menyembelih 
2 ekor kambing untuk anak lelaki dan seekor kambing untuk anak perempuan:
Setiap anak tergadai dengan (tebusan) akikahnya (seekor atau dua ekor kambing) 
yang disembelih pada umur tujuh hari dan dicukur rambut kepalanya (sebagian 
atau seluruhnya) dan diberi nama. (HR. An-Nasaa’i)
Nabi melarang ummatnya untuk memberi nama dengan gelarnya: Abu Qosim:
Dari Anas bin Malik ra., ia berkata:
>Seseorang menyapa temannya di Baqi: Hai Abul Qasim! Rasulullah saw. berpaling 
>kepada si penyapa. Orang itu segera berkata: Ya Rasulullah saw, aku tidak 
>bermaksud memanggilmu. Yang kupanggil adalah si Fulan. Rasulullah saw. 
>bersabda: Kalian boleh memberi nama dengan namaku, tapi jangan memberikan 
>julukan dengan julukanku. (Shahih Muslim No.3974)
Sebaliknya, Nabi menganjurkan agar kita memberi nama anak kita dengan nama 
Nabi, yaitu: Muhammad:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
Abul Qasim, Rasulullah saw. bersabda: Berikanlah nama dengan namaku, tetapi 
jangan memberikan julukan dengan julukanku. (Shahih Muslim No.3981)
Dari Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Seseorang di antara kami mempunyai anak. Ia menamainya dengan nama Muhammad. 
Orang-orang berkata kepadanya: Kami tidak akan membiarkanmu memberi nama 
Rasulullah saw. Orang itu berangkat membawa anaknya yang ia gendong di atas 
punggungnya untuk menemui Rasulullah saw. Setelah sampai di hadapan Rasulullah 
saw. ia berkata: Ya Rasulullah! Anakku ini lahir lalu aku memberinya nama 
Muhammad. Tetapi, orang-orang berkata kepadaku: Kami tidak akan membiarkanmu 
memberi nama dengan nama Rasulullah saw. Rasulullah saw. bersabda: Kalian boleh 
memberikan nama dengan namaku, tetapi jangan memberi julukan dengan julukanku. 
Karena, akulah Qasim, aku membagi di antara kalian. (Shahih Muslim No.3976)
Haram menamakan anak dengan nama Allah seperti Malikul Amlak dan Malikul Mulk 
(Raja Segala Raja) karena itu adalah nama Allah. Jangan memberi nama anak 
dengan nama-nama Allah:
Dari Ibnu Umar ra, Nabi bersabda: Nama yang paling disukai Allah adalah 
Abdullah (Hamba Allah) dan Abdurrahman (Hamba Yang Maha Pengasih) [HR Muslim]
Dari Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Nama yang paling jelek di sisi Allah adalah 
seorang yang bernama Malikul Muluk. Ibnu Abu Syaibah menambahkan dalam 
riwayatnya: Tidak ada malik (raja) kecuali Allah Taala.. (Shahih Muslim No.3993)
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut 
asmaa-ul husna” [Al A’raaf:180]
“Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia 
mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik)” [Thaahaa:8]
Sebaliknya Nabi memberi nama-nama Nabi seperti Ibrahim kepada seorang anak.
Dari Abu Musa ra., ia berkata:
Anakku lahir, lalu aku membawanya kepada Nabi saw., beliau memberinya nama 
Ibrahim dan mentahniknya (mengolesi mulutnya) dengan kurma. (Shahih Muslim 
No.3997)
Sebaiknya nama adalah Abdul (Hamba) dengan Asma’ul Husna (99 Nama Allah yang 
baik) seperti Abdullah (Hamba Allah), Abdurrahman (Hamba Maha Pengasih), Abdul 
Hakim, Abdul Hadi, dan sebagainya:
Dari Aisyah ra., ia berkata:
Asma binti Abu Bakar ra. keluar pada waktu hijrah saat ia sedang mengandung 
Abdullah bin Zubair. Ketika sampai di Quba’, ia melahirkan Abdullah di Quba’. 
Setelah melahirkan, ia keluar menemui Rasulullah saw. agar beliau mentahnik si 
bayi. Rasulullah saw. mengambil si bayi darinya dan beliau meletakkannya di 
pangkuan beliau. Kemudian beliau meminta kurma. Aisyah ra. berkata: Kami harus 
mencari sebentar sebelum mendapatkannya. Beliau mengunyah kurma itu lalu 
memberikannya ke mulut bayi sehingga yang pertama-tama masuk ke perutnya adalah 
kunyahan Rasulullah saw. Selanjutnya Asma berkata: Kemudian Rasulullah saw. 
mengusap bayi, mendoakan dan memberinya nama Abdullah. Tatkala anak itu berumur 
tujuh atau delapan tahun, ia datang untuk berbaiat kepada Rasulullah saw. 
Ayahn

[daarut-tauhiid] Keajaiban Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Modern

2012-07-26 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Jika bermanfaat, mohon sebarkan ke yang lain.

Keajaiban Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Modern
Benar kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, 
ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di mana ilmu 
pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu rata dan matahari 
mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-baru ini 
ditemukan oleh manusia.
Sebagai contoh ayat di bawah:
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi 
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara 
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah 
mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]
Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. 
Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang dan teori ilmiyah 
lainnya menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. 
Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini.
Kemudian ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu 
pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu 
indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. 
Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an.
Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa 
masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. 
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur’an, 
21:33)
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi 
bergerak dalam garis edar tertentu:
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha 
Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)
Langit yang mengembang (Expanding Universe)
Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih 
terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami 
benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)
Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang 
dicapai ilmu pengetahuan masa kini.
Menurut Stephen Hawkings dengan teori Big Bang, sejak terjadinya peristiwa Big 
Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha 
dahsyat. Teori lain seperti Inflationary juga berpendapat jagad raya terus 
berkembang. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan 
permukaan balon yang sedang ditiup.
Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia 
ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak 
dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan 
yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta 
sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi 
Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam 
semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. 
Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom 
Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling 
menjauhi.
Gunung yang Bergerak
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal 
ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]
14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun 
dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.
Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka 
berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih 
rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang 
ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada 
permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke 
arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.
Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, 
yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener 
dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu 
seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan 
yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.
Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang 
masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua 
raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan 
India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika 
Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana 
dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih ke

[daarut-tauhiid] Download Al Qur'an Digital dan Terjemahannya Gratis

2012-07-26 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Jika bermanfaat, mohon sebarkan ke yang lain.

Download Software Al Qur’an Digital Gratis Versi 2.1

Bagi yang ingin mendownload program Al Qur’an digital gratis silahkan klik link 
di bawah.
Al Qur’an digital ini berisi indeks Al Qur’an berdasarkan nomor surat dan ayat, 
pengelompokkan berdasarkan topik, dan fasilitas pencarian (search) dengan kata 
kunci tertentu. Misalnya dengan mengisi kata kunci dengan puasa, anda akan 
menemukan berbagai ayat tentang puasa.
 
Jika anda ingin mendowloadnya silahkan klik:
http://media-islam.or.id/2008/01/03/download-software-al-qur%E2%80%99an-digital-gratis/ 


 
.


[daarut-tauhiid] Tuhan Ummat Islam adalah Batu?

2012-07-26 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Seorang Kristen mengira bahwa Tuhan ummat Islam adalah Batu. Banyak juga orang2 
Kristen yang menulis demikian. Padahal Tuhan ummat Islam adalah Allah yang Maha 
Esa. Allah itu tak dapat dilihat (jadi bukan batu yg terlihat), Maha Hidup, 
Maha Besar, Kekal, dan Tidak Mati. 
Berikut pertanyaan dan jawabannya. Alhamdulillah. Meski 
website www.media-islam.or.id belakangan ini menurun rangkingnya di Google 
sehingga saat mencari dgn keyword: Bukti Tuhan itu Ada yg muncul justru website 
Kristen yg mengajak orang menyembah Yesus, namun tetap ada orang2 Islam dan 
juga Kristen meski tak banyak membacanya.
Semoga bermanfaat:


Dijawab langsung.
keep smiling (Nama Gadungan):
1. saya mau tanya kenapa islam nyembah batu? apa gak haram tuh?

Jawab:
Ummat Islam tidak menyembah batu. Tapi Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah.
Allah itu Maha Esa. Tidak bisa dilihat oleh manusia (jadi bukan Batu). Allah 
itu Maha Besar. Maha Hidup dan tidak mungkin mati seperti Yesus. Allah itu juga 
kekal dan Maha Kuasa. Tidak mungkin bisa dikalahkan manusia seperti Tuhannya 
ummat Kristen yang dikalahkan oleh Yakub.
Bukannya di Gereja banyak dipasang patung2 batu Yesus atau Bunda Maria? Haram 
tidak itu?
Kalau ada yang bilan Tuhan ummat Islam adalah batu, itu adalah Pendusta meski 
itu adalah pendeta anda.
Silahkan baca:
Siapa Tuhan Kita?
http://media-islam.or.id/2007/09/06/siapakah-tuhan-kita

Tauhid – Mengesakan Allah – Tuhan itu Satu!
http://media-islam.or.id/2007/09/06/tauhid-%E2%80%93-mengesakan-allah

Sifat 20 Allah yang penting untuk kita ketahui
http://media-islam.or.id/2009/11/08/sifat-20-allah-yang-penting-dan-wajib-kita-ketahui
http://media-islam.or.id/2008/03/17/perbandingan-agama-yahudi-kristen-dan-islam
Kalau pun ada batu hitam atau ka’bah, itu sama sekali bukan Tuhan. Sama saja 
dgn adanya Patung Batu Yesus atau Bunda Maria dan anda berdoa menghadapnya, apa 
berarti Tuhan anda adalah patung batu itu?
Jika ingin belajar Islam yang asli, belajar langsung kepada orang Islam. Bukan 
kepada pendeta anda yang bisa jadi memang membenci Islam dan tidak tahu apa2 
tentang Islam

keep smiling:
2. setau saya pakaian kayak jilbab itu kan awalnya diciptain buat menutupi 
sinar matahari yang panas (arab kan panas) dan yg kedua setau saya di arab sana 
dulunya sering ada pemerkosaan makanya pada pake baju tertutup biar gak jadi 
korban, kenapa malah jadi pakaian islam?

Jawab:
Sayangnya anda tidak tahu. Dulu wanita2 di Arab pakaiannya terbuka bahkan ada 
yang telanjang meski di sana panas. Setelah Islam muncul disyiarkan oleh Nabi 
Muhammad, baru para wanita diperintahkan menutup aurat mereka dengan jilbab.
Islam memang beda dengan Kristen yang membolehkan ummatnya pakai baju You Can 
See (Pamer Ketek) atau Rok Mini (Pamer Paha) ke Gereja.

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan 
isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh 
tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, 
karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha 
Penyayang.” [Al Ahzab 59]

keep smiling:
6. kenapa indonesia gak maju? klo saya pikir sih karena pemerintah dan anggota 
DPR’nya orang islam semua, apalagi yg korupsi biasanya orang islam… bagaimana 
menurut anda?

Jawab:
Indonesia itu mayoritas Muslim. Jadi wajar jika kalau ada korupsi, mayoritas 
koruptor juga Muslim. Tapi yang Kristen juga ada kok. Contohnya Miranda Gultom 
atau para pengemplang BLBI/KLBI.
Lihat propinsi di Indonesia. Bukankah yang paling miskin dan terbelakang adalah 
propinsi Papua yang mayoritasnya Kristen? Para koruptornya pun di sana 
mayoritas Kristen.
Di negara2 yang mayoritas Kristen seperti Filipina, Timor Leste, Papua Nugini, 
dan negara2 Afrika seperti Kongo, Ethiopia, Niger, Mali, dsb mereka jauh lebih 
korup, miskin, dan terbelakang dibanding Indonesia.
Bahkan 5 NEGARA TERMISKIN DI DUNIA (DAN TERKORUP) ternyata mayoritas 
penduduknya adalah Kristen. Bukan Islam. Negara2 itu adalah: Kongo, Liberia, 
Zimbabwe, Burundi, Eritria. Silahkan baca:
http://www.therichest.org/world/poorest-countries-in-the-world/

Di Afrika negara2 yang paling banyak penderita AIDS/HIV-nya pun rata2 adalah 
negara2 yang mayoritasnya Kristen.
Maaf sisanya tidak dijawab karena pertanyaannya (maaf) kurang bermutu dan 
panjang sekali. Cuma berdasarkan prasangka. Bukan fakta. 3 Pertanyaan saja 
sudah cukup jadi wakil dari jawaban ini.
Saran saya belajarlah, belajarlah, belajarlah. Jika ingin belajar Islam, 
belajar langsung kepada orang Islam.
.

===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id


[daarut-tauhiid] Keutamaan Menuntut Ilmu

2012-07-26 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Jika bermanfaat, mohon sebarkan ke yang lain:
Keutamaan Ilmu
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim, begitu Nabi bersabda.
“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim (Muslim lelaki dan Muslim 
perempuan).” (HR. Ibnu Majah)
Kita harus mempelajari ilmu sebelum kita berbicara dan beramal tentang itu:
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain 
Allah…” [Muhammad 19]
Dalam menyampaikan ilmu, Nabi biasanya mengulang hingga 3x:
“Anas r.a. mengatakan bahwa apabila Nabi saw. mengatakan suatu perkataan beliau 
mengulanginya tiga kali sehingga dimengerti. Apabila beliau datang pada suatu 
kaum, maka beliau memberi salam kepada mereka tiga kali.” [HR Bukhari]
Ilmu membuat seseorang jadi mulia, baik di hadapan manusia juga di hadapan 
Allah:
” ….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang 
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa 
yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujaadilah [58] : 11)
Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang 
tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima 
pelajaran. Az-Zumar [39]: 9).
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah 
ulama”. (TQS.Fathir [35]: 28)
„Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak 
mengetahui? (Az-Zumar:9)
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang 
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadilah:11)
Pada surat Ali ‘Imran: 18 Allah SWT bahkan memulai dengan dirinya, lalu dengan 
malaikatnya, dan kemudian dengan orang-orang yang berilmu. Jelas kalau Allah 
menghargai orang-orang yang berilmu.
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan 
keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang 
demikian itu)” (Ali Imran:18)
Allah juga menyatakan bahwa hanya dengan ilmu orang bisa memahami perumpamaan 
yang diberikan Allah untuk manusia.
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada 
memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu” (Al ‘Ankabut:43)
Hendaknya kita berdoa agar ilmu kita senantiasa ditambah:
“Dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmuku.” (Thaha: 114)
Tuhan juga menegaskan hanya dengan ilmulah orang bisa mendapat petunjuk Al 
Qur’an.
“Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat2 yang nyata di dalam dada orang-orang 
yang diberi ilmu” (Al Ankabut:49)
Dalam Kitab Ihya ‚Uluumuddiin susunan Imam Al Ghazali disebut bahwa Nabi 
berkata: „Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. 
Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama!“
Nabi Muhammad SAW juga sangat menghargai orang yang berilmu. “Ulama adalah 
pewaris para Nabi” Begitu sabdanya seperti yang dimuat di HR Abu Dawud.
Bahkan Nabi tidak tanggung2 lebih menghargai seorang ilmuwan daripada satu 
kabilah. “Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya 
seorang ‘alim.” (HR Thabrani)
Seorang ‘alim juga lebih tinggi dari pada seorang ahli ibadah yang sewaktu2 
bisa tersesat karena kurangnya ilmu. “Keutamaan orang ‘alim atas orang ahli 
ibadah adalah seperti keutamaan diriku atas orang yang paling rendah dari 
sahabatku.” (HR At Tirmidzi).
Itulah kemulian orang yang berilmu!
Menuntut ilmu itu pahalanya begitu besar:
“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah 
mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan 
sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat. (Dari 
hadits yang panjang riwayat Muslim)
“Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada 
dalam sabilillah hingga kembali.” (HR. Tirmidzi, hasan)
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya 
jalan menuju surga.” (HR.Muslim)
“Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia 
dalam (masalah) dien (agama).” (HR.Bukhari)
Menuntut ilmu itu wajib selama kita masih hidup:
اطلبوا العلم من المهد إلى اللحد.
“Carilah ilmu semenjak dari ayunan sampai liang lahat” [HR Bukhari]
Dalam hadits lainnya dijelaskan bahwa ilmu yang wajib dituntut adalah ilmu yang 
bermanfaat. Yang bukan hanya benar, tapi juga dapat mendekatkan diri kita 
kepada Allah SWT dan dapat memberi kebahagiaan bagi kita, keluarga, dan 
masyarakat baik di dunia mau pun di akhirat.
Rasulullah saw bersabda: “Apabila anak cucu adam itu wafat, maka terputuslah 
amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak 
sholih yang mendoakan orangtuanya.” (HR.Muslim, dari Abu Hurairah ra)
Allah berfirman, “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut 
(menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, 
niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat (ilmu dan hikmah) Allah. 
Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS Lukman [31] : 27)
Ilmu itu begitu luas, dari yang bermanf

[daarut-tauhiid] Keutamaan Malam Lailatul Qadar, Tanda-tanda, dan Waktunya

2012-07-26 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,


Keutamaan Malam Lailatul Qadar, Tanda-tanda, dan Waktunya
Malam Lailatul Qadr
Malam Lailatul Qadar adalah malam mulia yang nilainya lebih baik daripada 1.000 
bulan (30.000x malam biasa):
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya 
untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” [QS Al Qadar: 1 - 5]
Asbabun Nuzul (Sebab-sebab turunnya ayat Al Qur’an) di atas adalah:
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. pernah menyebut-nyebut 
seorang Bani Israil yang berjuang fisabilillah menggunakan senjatanya selama 
seribu bulan terus menerus. Kaum muslimin mengagumi perjuangan orang tersebut. 
Maka Allah menurunkan ayat ini (QS. Al Qadr: 1-3) yang menegaskan bahwa satu 
malam lailatul qadr lebih baik daripada perjuangan Bani Israil selama seribu 
bulan itu.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Al Wahidi, yang bersumber dari Mujahid)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa di kalangan Bani Israil terdapat seorang 
laki-laki yang suka beribadah malam hari hingga pagi dan berjuang memerangi 
musuh pada siang harinya. Perbuatan itu dilakukannya selama seribu bulan. Maka 
Allah menurunkan ayat ini (QS. Al Qadr : 1-3) yang menegaskan bahwa satu malam 
lailatul qadr lebih baik daripada amal seribu bulan yang dilakukan oleh seorang 
laki-laki dari Bani Israil tersebut.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid).
Para sahabat kagum dan iri karena lelaki Bani Israel tersebut selama 1.000 
bulan (83 tahun 4 bulan) selalu beribadah dan berjihad kepada Allah karena 
sejak lahir dia sudah berada di atas agama yang lurus. Sedang para sahabat 
karena ajaran Islam baru disyiarkan Nabi, banyak yang masuk Islam pada umur 40 
tahun atau lebih. Sehingga sisa waktu mereka hanya 20-30 tahun saja. Tak bisa 
menandingi ibadah lelaki dari Bani Israel tersebut.
Karena itulah turun ayat di atas. Jika ummat islam beribadah pada malam 
tersebut, niscaya pahalanya sama dengan pahala 1000 bulan. Karena itu 
perbanyaklah shalat, dzikir, doa, membaca Al Qur’an, bersedekah, dan berjihad 
di jalan Allah pada malam Lailatul Qadar.
Kapan Malam Lailatul Qadar itu Terjadi?
Malam Lailatul Qadar terjadi pada 1 malam ganjil pada 10 malam terakhir di 
bulan Ramadhan (malam ke 21, 23, 25, 27, atau 29):
Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadr itu pada 10 malam 
terakhir bulan Ramadhan:
Aisyah r.a. berkata, “Rasulullah ber’itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan 
Ramadhan, dan beliau bersabda, ‘Carilah malam qadar pada malam ganjil dari 
sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” [HR Bukhari dan HR Muslim]
Jika berat mencari pada 10 malam terakhir, coba cari pada 7 malam terakhir:
Dari Ibnu Umar ra bahwa beberapa shahabat Nabi SAW melihat lailatul qadr dalam 
mimpi tujuh malam terakhir, maka barangsiapa mencarinya hendaknya ia mencari 
pada tujuh malam terakhir.” Muttafaq Alaihi.
Kenapa mencari malam Lailatul Qadar pada 10 atau 7 hari terakhir 
(ganjil/genap)? Kenapa tidak 5 hari ganjil yang terakhir saja? Saat ini banyak 
kelompok masih berbeda penetapan 1 Ramadhan. Ada yang misalnya tanggal 1 bulan 
X Masehi. Ada pula yang tanggal 2. Jadi tidak jelas mana yang ganjil dan yang 
genap. Lebih aman kita tetap giat di 10 malam terakhir entah itu ganjil/genap.
Dari Muawiyah Ibnu Abu Sufyan ra bahwa Nabi SAW bersabda tentang lailatul 
qadar: “Malam dua puluh tujuh.” [Abu Daud]
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, “Carilah Lailatul Qadar 
pada malam sepuluh yang terakhir dari (bulan) Ramadhan. Lailatul Qadar itu pada 
sembilan hari yang masih tersisa, tujuh yang masih tersisa, dan lima yang masih 
tersisa.” [HR Bukhari]
Apa Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar?
Dari Ubay ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), “Pagi hari 
malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana 
hingga meninggi.” (HR Muslim 762).
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda (yang artinya), “Siapa 
di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan, seperti syiqi jafnah (setengah 
bejana).” (HR Muslim 1170)
Dan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang 
artinya), “(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas 
dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah 
kemerah-merahan.” (HR Thayalisi (349), Ibnu Khuzaimah (3/231), Bazzar (1/486), 
sanadnya hasan).
dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah SAW:
“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada 
awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada 
malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam 
al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasa

[daarut-tauhiid] Download Hadits Digital Bahasa Indonesia Gratis

2012-07-26 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Download Hadits Digital Bahasa Indonesia Gratis


Sumber ajaran Islam ada 2: Al Qur’an dan Hadits.Itulah pedoman bagi ummat Islam 
agar tidak tersesat. Nabi berkata: “Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. 
Kitab Allah dan sunnahku, kamu tidak akan sesat selama berpegang padanya. 
(Riwayat Tirmidzi)
Bagi yang ingin mendownload software Hadits Digital Bahasa Indonesia Gratis 
silahkan klik:
http://media-islam.or.id/2008/01/02/download-hadits-digital-bahasa-indonesia-gratis/ 

Isinya:

* Al Qur’an Digital
* Sahih Bukhari
* Sahih Muslim
* Bulughul Marom
* Syarah Arbain Nawawi
* Tokoh Hadits
* Sekilas Ilmu Hadits
Software ini formatnya CHM (Compiled HTML). Ada fasilitas index berdasarkan 
topik. Ada juga fasilitas untuk mencari topik/kata-kata tertentu seperti puasa 
sehingga bisa mencari hadits dengan mudah. Silahkan klik gambar di atas untuk 
memperbesar sehingga jelas sedikit features dari Hadits Digital ini.
Hadits ini dibuat oleh saudara Sofyan Efendi. Semoga ini bisa jadi ilmu yang 
bermanfaat bagi kita semua.

 
.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id



[daarut-tauhiid] Mempelajari dan Mengamalkan Al Qur’an dan Hadits

2012-07-28 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Mempelajari dan Mengamalkan Al Qur’an dan Hadits
Agama Islam merupakan agama yang mengajarkan ummatnya agar hidup bahagia di 
dunia dan akhirat.
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) 
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) 
duniawi …” [Al Qashash:77]
Sayangnya, banyak ummat Islam yang tidak mempelajari sumber ajaran Islam dan 
mengamalkannya, sehingga timbul berbagai macam bid’ah, aliran sesat, kerusakan 
akhlak dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, kita sering melihat orang yang beragama Islam, tapi dia tidak 
sholat, berjudi, berzinah, korupsi, dan sebagainya. Ada juga ummat Islam yang 
terjerumus ke dalam kelompok sesat seperti Inkar Sunnah yang tidak mengakui dan 
tidak mau mengikuti sunnah Nabi, atau kelompok Ahmadiyyah yang tidak mengakui 
Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir dan lain sebagainya. Hal ini jelas selain 
sesat juga menimbulkan kemunduran di kalangan ummat Islam.
Oleh karena itu, ummat Islam perlu mempelajari ajaran Islam berdasarkan sumber 
yang sahih, bukan dari sumber yang tak jelas agar tidak tersesat. Sumber ajaran 
agama Islam ada 2, yaitu Al Qur’an dan Hadits/Sunnah.
Sabda Rasulullah Saw: “Aku tinggalkan padamu dua hal, yang tidak akan sesat 
kamu selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan sunnah 
Nabi-Nya.”(HR Ibnu ‘Abdilbarri)
Al-Qur’an adalah kumpulan firman-firman Allah swt yang disampaikan kepada Nabi, 
yang isinya dan redaksinya berasal dari Allah SWT, dan diperintahkan oleh Nabi 
untuk ditulis oleh para penulis wahyu. Sedang Hadits atau Sunnah adalah segala 
perkataan Nabi (juga perbuatan dan izinnya) dalam mendidik ummatnya sesuai 
dengan bimbingan wahyu dari Allah SWT.
AL QUR’AN
Al Qur’an sebagai petunjuk sudah tidak diragukan lagi:
“Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang 
bertakwa,” [Al Baqoroh:2]
Sebagai seorang Muslim, kita diperintahkan Allah untuk membaca Al Qur’an, agar 
bisa mendapatkan petunjuk yang terkandung di dalamnya:
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an)…” [Al 
Ankabuut:45]
Al Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, karena itu untuk mengetahui artinya, 
hendaknya kita mengartikannya sesuai dengan aturan bahasa Arab yang baku, bukan 
dengan tafsiran kita pribadi:
“Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami 
(nya).” [Az Zukhruf:3]
Jika kita tak paham bahasa Arab, hendaknya kita baca terjemahannya juga 
(misalnya dari Depag/Kerajaan Arab Saudi). Kita harus hati-hati membeli kitab 
Terjemah Al Qur’an agar jangan sampai yang kita beli adalah terjemahan dari 
kaum yang sesat/Yahudi yang justru memelintir maknanya.
Jangan sampai kita khatam Al Qur’an berkali-kali tapi tidak mengerti artinya 
sama sekali. Sehingga tidak bisa mengamalkan/mempraktekkan petunjuk Allah yang 
ada di dalam Al Qur’an. Orang seperti itu disebut Allah seperti keledai:
“Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka 
tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. 
Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan 
Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. ” [Al Jumu'ah 5]
Terkadang banyak terjadi perbedaan penafsiran, dari yang kecil, hingga yang 
tidak bisa ditolerir lagi.
Misalnya, ada sebagian orang yang meski ayatnya sudah demikian jelas, namun 
mentafsirkannya sedemikian rupa, sehingga bertentangan dengan makna aslinya. 
Contohnya ada orang yang dengan alasan kesetaraan gender, berusaha merubah 
hukum waris yang ada dalam Al Qur’an serta menolak ayat An Nisaa:34 yang 
menyatakan bahwa pria adalah pemimpin bagi kaum wanita. Hal ini jelas 
bertentangan dengan Al Qur’an:
“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu. Di antara (isi) nya 
ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur’an dan yang lain 
(ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong 
kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat 
untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada 
yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam 
ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu 
dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) 
melainkan orang-orang yang berakal.” [Ali Imron:7]
Jika setiap ayat Al Qur’an ditafsirkan secara berbeda-beda, bahkan berlawanan 
dengan makna aslinya, bagaimana kita bisa mengamalkan Al Qur’an secara benar? 
Ayat Al Qur’an yang Muhkamaat (jelas) tidak perlu ditafsirkan lagi, tapi 
hendaknya diamalkan, sedang ayat yang mutasyabihat hendaknya kita imani, bukan 
diperdebatkan sehingga menimbulkan fitnah.
Jika kita telah membaca dan memahami Al Qur’an, hendaklah kita mengikuti 
perintah-perintah Allah SWT yang ada di dalam Al Qur’an dan mengamalkannya 
dalam kehidupan sehari-hari:
“Dan Al Qur’an itu adalah kitab yang 

[daarut-tauhiid] Seberapa Besarkah Bumi Kita? Allah Maha Besar!

2012-07-28 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Foto2 dan Video yang menggambarkan besarnya alam semesta bisa dilihat di sini:
http://media-islam.or.id/2010/03/11/seberapa-besarkah-bumi-kita-allah-maha-besar/ 

Seberapa Besarkah Bumi Kita? Allah Maha Besar!
Rasanya Bumi yang kelilingnya 40.000 km ini sangat besar bagi kita. Untuk pergi 
ke Amerika atau Afrika saja jauh sekali. Apalagi jika sampai harus ke Antartika.
Tapi coba kita lihat besar Bumi kita dengan ciptaan Allah lainnya. Ternyata 
tidak ada apa-apanya. Bahkan bintang yang terbesar pun hanya satu titik 
dibanding Galaksi, Cluster, Super Cluster, Jagad Raya.
Tapi di atas semua itu kita harus yakin bahwa Allah pencipta Semesta Alam jauh 
lebih besar dari semua itu. Allah Maha Besar!
Ukuran Bumi dibanding Planet Jupiter
Ukuran Bumi dibanding Matahari. Diameter (lebar) matahari 1.391.980 km. Jika 
bumi “dimasukkan” ke matahari, ada 1,3 juta bumi yang bisa masuk.
Ukuran Matahari dibanding Bintang Arcturus
Ukuran Matahari dibanding Bintang Antares. Saat ini bumi sudah tidak bisa 
dilihat lagi. Diameter Antares 804.672.000 km.
Kalau anda menganggap Antares sudah sangat besar, ternyata bintang itu masih 
belum apa-apa dibanding dengan galaksi seperti Galaksi Bimasakti yang terdiri 
dari ratusan milyar bintang dengan lebar hingga 100 ribu tahun cahaya (1 detik 
cahaya=300.000 km).
Galaksi itu pun tidak seberapa jika dibanding dengan Cluster (Kumpulan) Galaksi 
yang terdiri dari ribuan Galaksi.
Tapi di atas Cluster masih ada Super Cluster yang terdiri dari ribuan Cluster. 
Ribuan Super Cluster akhirnya membentuk jagad raya.
Saat ini diperkirakan Jagad Raya (Universe) lebarnya 30 milyar tahun cahaya. 
Tapi ini cuma angka sementara mengingat teleskop tercanggih saat ini “cuma” 
bisa mencapai jarak 15 milyar tahun cahaya!
Ini baru langit ke 1. Belum langit ke 2, langit ke 3, hingga langit ke 7 di 
mana saat Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad sampai hingga ke sana.
Jika dunia ini begitu luas, maka Allah menegaskan bahwa akhirat itu lebih baik 
dan lebih kekal. Jauh lebih luas lagi dari dunia!
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal 
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. 
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at 
di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka 
dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah 
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan 
Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha 
Besar.” [Al Baqarah 255]

 
.


[daarut-tauhiid] Nabi Muhammad Manusia Paling Sempurna di Dunia

2012-07-30 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Mohon sebarkan ke yang lain.
Nabi Muhammad Manusia Paling Sempurna di Dunia
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada suri teladan yang baik bagimu yang 
mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan banyak menyebut Allah.” 
[Al Ahzab:21]
Itulah firman Allah yang menyatakan kemuliaan Nabi Muhammad. Bahkan non Muslim 
seperti Sir George Bernard Shaw dalam buku ‘The Genuine Islam,’ Vol. 1, No. 8, 
1936 menyatakan bahwa jika ada agama yang akan menguasai Inggris atau Eropa 
dalam abad mendatang mungkin itu adalah Islam. Muhammad adalah orang yang 
mengagumkan dan pantas disebut Penyelamat Manusia (the Savior of 
Humanity). Begitu katanya.
Mahatma Gandhi, dalam pernyataan yang diterbitkan di ‘Young India,’1924 
menyatakan bahwa bukanlah pedang yang menyebarkan Islam. Tapi kepedulian, 
keberanian, dan keimanan Nabi kepada Tuhan yang menyebabkan itu. Ketika saya 
menutup buku jilid kedua dari Kisah Nabi Muhammad, saya menyesal karena tidak 
ada lagi yang dapat dibaca.
Dan memang Muhammad yang kala itu pengikutnya hanya istri dan keponakannya, 
Ali, tidaklah mungkin bisa menyebarkan Islam dengan pedang. Karena 
kepribadiannya dan kebenaran Islamlah maka orang-orang berbondong memeluk 
Islam. Jika pun ada perang, maka itu tak lebih dari membela diri sebagaimana 
diketahui bahwa 3 perang besar pertama seperti perang Badar, Uhud, dan Khandaq 
terjadi di kota tempat tinggal ummat Islam di Madinah. Begitu pula perang 
Mu’tah terjadi di tanah Arab ketika tentara Romawi yang beragama Kristen 
menyerang untuk menghancurkan Islam.
Michael H Hart dalam buku ‘The 100, A Ranking of the Most Influential Persons 
In History,’ New York, 1978 menempatkan Nabi Muhammad dalam urutan pertama 100 
orang paling berpengaruh di dunia mengalahkan Isaac Newton, Paulus, dan Yesus.
Menurut Michael H Hart, kebanyakan dari orang-orang besar yang ada dalam 
bukunya menjadi besar karena kebetulan lahir di negara-negara maju yang jadi 
pusat peradaban dunia. Bahkan tanpa ada mereka pun tetap saja negara-negara 
tersebut akan maju dan akan ada banyak orang yang akan menggantikannya untuk 
memimpin kemajuan tersebut.
Sebagai contoh Napoleon Bonaparte yang memimpin Perancis untuk menguasai Eropa 
itu terjadi karena Perancis adalah memang negara Eropa yang besar dan 
kuat. Napoleon tidak bisa melakukan itu jika Perancis adalah negara yang kecil 
dan lemah. Dan pada akhirnya, Napoleon pun gagal dan meninggal dalam 
pengasingan.
Amerika Latin pun tetap akan merdeka dari penjajahan Spanyol meski Simon 
Bolivar tidak ada. Akan banyak pejuang lain yang bisa menggantikan posisinya.
Yesus pun meski merupakan penyebar agama Kristen yang pertama, namun dia 
ditangkap dan disalib oleh tentara Romawi. Jumlah pengikutnya saat Yesus 
meninggal tidak banyak. Paulus lah yang berhasil mengembangkan agama Kristen 
sehingga diterima bangsa Eropa.
Sebaliknya, Nabi Muhammad lahir di kawasan yang terbelakang. Mekkah kota 
kelahiran Nabi adalah kota kecil di pinggiran yang jauh dari pusat perdagangan, 
seni, dan ilmu pengetahuan. Saat itu yang jadi negara besar dalah Romawi dan 
Persia. Ada pun bangsa Arab adalah bangsa jajahan yang terbelakang dengan 
jumlah penduduk yang hingga sekarang pun tidak banyak serta terpecah menjadi 
berbagai suku yang saling perang satu sama lain.
Pada saat Nabi lahir, kebanyakan bangsa Arab menyembah berhala. Selama 3 tahun 
pertama Nabi Muhammad menyeru Islam pada keluarga dan teman dekatnya. Baru pada 
tahun 613 Nabi menyiarkan Islam secara terbuka sehingga Islam mulai menyebar. 
Penguasa Mekkah yang kafir pun menganggap Nabi Muhammad sebagai bahaya dan 
ingin membunuhnya sehingga Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Setelah 3 kali 
serangan kaum kafir Mekkah dalam perang Badar, Uhud, dan Khandaq gagal, Nabi 
Muhammad dan pengikutnya menaklukkan kota Mekkah tahun 630. Pada saat meninggal 
tahun 632 Nabi Muhammad yang bertahun-tahun pada masa awal kenabiannya 
ditentang penduduk kafir Quraisy dalam tempo 23 tahun sanggup menyatukan bangsa 
Arab di dalam Islam.
Bangsa Arab bukan hanya sanggup menahan serangan tentara Romawi dan Persia, 
bahkan sanggup menaklukkannya. Hingga saat ini ibukota Romawi, Constantinople, 
di bawah kepemimpinan negara Islam dan berganti nama jadi Istambul (Turki). 
Begitu pula Baghdad yang sebelumnya jadi ibukota Persia ada di negara Islam 
Iraq.
Yang harus diingat adalah bahwa peperangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad 
bukanlah peperangan yang penuh darah seperti yang dilakukan tentara Salib yang 
membantai semua ummat Islam yang mereka taklukkan seperti dalam film ”Kingdom 
of Heaven.” Peperangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad seperti pada perang 
Badar, Uhud, Khandaq, dan Tabuk terjadi karena mereka membela diri dari 
serangan kaum kafir. Peperangan terhadap kerajaan Romawi dan Persia justru 
membebaskan daerah jajahan kerajaan tersebut sehingga mereka lepas dari 
penindasan kerajaan Romawi dan Persia. Pada saat penaklukan kota Mekkah 
misalnya boleh dikata tidak ada peperangan ya

[daarut-tauhiid] Tanda-tanda Hari Kiamat Kecil

2012-08-01 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Mohon sebarkan ke yang lain.
Tanda-tanda Hari Kiamat Kecil
Hari Kiamat adalah hari kehancuran alam semesta ini di mana semua manusia dan 
makhluk lainnya akan mati. Hari Kiamat adalah awal di mana manusia yang jahat, 
korup, suka membunuh akan mendapat balasan berupa siksa neraka dan orang-orang 
yang baik akan mendapat ganjaran surga.
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat 
itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).” [Al Hajj 1]
Tidak ada manusia yang mengetahui kapan terjadinya hari Kiamat. Tidak juga 
Nabi. Hanya Allah yang mengetahuinya.
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Kapan terjadinya?” Katakanlah: 
“Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak 
seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu 
amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu 
tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya 
kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya 
pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan 
manusia tidak mengetahui.” [Al A’raaf 187]
Meski demikian, Nabi menceritakan tanda-tanda Hari Kiamat. Tanda-tanda Hari 
Kiamat ada 2, yaitu Tanda-tanda Kiamat Kecil dan Tanda-tanda Kiamat Besar. 
Tanda-tanda Kiamat Kecil, yaitu meski sudah dekat, namun waktunya masih cukup 
lama. Ada pun tanda-tanda Kiamat besar, jika semuanya sudah terjadi, maka 
Kiamat pun segera tiba.
Saat ini tanda-tanda kecil hari kiamat sudah dan tengah terjadi dimulai dengan 
diutusnya Nabi Muhammad SAW.
Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah:
1. Diutusnya Rasulullah saw
Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Aku mendengar Nabi saw. bersabda sambil memberikan isyarat dengan jari telunjuk 
dan jari tengah: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah 
seperti ini (mengisyaratkan dekatnya waktu kiamat). (Shahih Muslim No.5244)
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari 
kiamat adalah seperti jarak antara kedua jari ini. (Shahih Muslim No.5245)
Jabir r.a. berkata, ”Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah 
matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, 
beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau 
melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.’ Rasulullah saw. 
mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)
2. Disia-siakannya Amanat
Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang 
berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, “Kapan 
terjadi Kiamat ?” Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian 
sahabat berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak 
menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain, “Rasul saw. tidak 
mendengar.” Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau 
bertanya, “Mana yang bertanya tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, 
wahai Rasulullah saw.” Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka 
tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw. 
Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah 
kiamat.” (HR Bukhari)
3. Penggembala Menjadi Kaya
Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau 
menjawab, “Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang 
yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang 
berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan.” (HR Muslim)
Saat ini orang berlomba-lomba membangun gedung tinggi. Saat ini Dubai bahkan 
membangun gedung Burj Khalifa / Burj Dubai yang tingginya mencapai 828 meter 
meski untuk itu mereka mengalami kesulitan keuangan.
4. Sungai Efrat Berubah Menjadi Emas
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai 
Euphrat menyingkap gunung emas, sehingga manusia saling membunuh (berperang) 
untuk mendapatkannya. Lalu terbunuhlah dari setiap seratus orang sebanyak 
sembilan puluh sembilan dan setiap orang dari mereka berkata: Semoga akulah 
orang yang selamat. (Shahih Muslim No.5152)
5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam
”Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya 
Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah 
yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia 
seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan 
setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).
6. Banyak terjadi pembunuhan
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan terjadi 
kiamat, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya 
Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan, pembunu

[daarut-tauhiid] Dalil Nabi Muhammad Nabi Terakhir

2012-08-01 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Mohon sebarkan ke yang lain.

Dalil Nabi Muhammad Nabi Terakhir
Di bawah adalah dalil Nabi Muhammad Nabi dan Rasul terakhir dan tidak ada Nabi 
sesudahnya. Ini adalah dalil-dalil dari Al Qur’an dan Hadits yang mematahkan 
argumen kelompok Ahmadiyah yang menyatakan Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi.
Ketika disodorkan ayat: QS AL AHZAB 40: ” Bukanlah Muhammad itu bapak salah 
seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup 
Nabi-nabi”. ada yang berargumen bahwa Nabi Muhammad hanya Nabi terakhir. Bukan 
Rasul terakhir. Namun hadits di bawah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad bukan 
hanya Nabi terakhir, tapi juga Rasul terakhir:
Rasulullah SAW menegaskan: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada 
akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi, 
Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).
Date: Fri, 13 Dec 1996 15:36:34 MET
From: M. Nurhuda 
To: hik...@isnet.org
Assalamu’ alaikum Wr. Wb,
Inilah 17 dalil tak ada Nabi baru setelah Muhammad.
TAK ADA NABI BARU LAGI SETELAH RASULULLAH
—–
1. QS AL AHZAB 40: ” Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki di 
antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi”
2. Imam Muslim dan yang lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi 
Muhammad SAW bersabda:
“Perumpamaan saya dan para Nabi sebelum saya seperti orang yang membangun satu 
bangunan lalu dia membaguskan dan membuat indah bangunan itu kecuali tempat 
batu yang ada di salah satu sudut. Kemudian orang-orang mengelilinginya dan 
mereka ta’juk lalu berkata: ‘kenapa kamu tidak taruh batu ini.?’ Nabi menjawab 
: Sayalah batu itu dan saya penutup Nabi-nabi”
3. Imam Muslim juga meriwayatkan dari Jubair bin Mut’im RA bahwa Nabi SAW 
bersabda:
“Sesungguhnya saya mempunyai nama-nama, saya Muhammad, saya Ahmad, saya 
Al-Mahi, yang mana Allah menghapuskan kekafiran karena saya, saya Al-Hasyir 
yang mana manusia berkumpul di kaki saya, saya Al-Aqib yang tidak ada Nabi 
setelahnya”
4. Abu Daud dan yang lain dalam hadist Thauban Al-Thawil, bersabda Nabi 
Muhammad SAW:
“Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para 
Nabi dan tidak ada nabi setelahku”
5. Khutbah terakhir Rasulullah …
” …Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku dan 
tidak ada agama baru yang akan lahir.Karena itu, wahai manusia, berpikirlah 
dengan baik dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan 
dua hal: Al Quran dan Sunnah, contoh-contoh dariku; dan jika kamu ikuti 
keduanya kamu tidak akan pernah tersesat …”
6. Rasulullah SAW menjelaskan: “Suku Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika 
seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada 
nabi yang akan datang sesudahku; hanya para kalifah yang akan menjadi penerusku 
(Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).
7. Rasulullah SAW menegaskan: “Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang 
datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki 
mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan keindahan yang agung, tetapi 
dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat sebuah batu yang belum 
dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan tersebut dan mengagumi 
keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang hilang dari 
lubang tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah yang terakhir 
dalam jajaran Nabi-nabi”. (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).
8. Rasulullah SAW menyatakan: “Allah telah memberkati aku dengan enam macam 
kebaikan yang tidak dinikmati Nabi-nabi terdahulu: – Aku dikaruniai keahlian 
berbicara yang efektif dan sempurna. – Aku diberi kemenangan karena musuh 
gentar menghadapiku – Harta rampasan perang dihalalkan bagiku. -Seluruh bumi 
telah dijadikan tempatku beribadah dan juga telah menjadi alat pensuci bagiku. 
Dengan kata lain, dalam agamaku, melakukan shalat tidak harus di suatu tempat 
ibadah tertentu. Shalat dapat dilakukan di manapun di atas bumi. Dan jika air 
tidak tersedia, ummatku diizinkan untuk berwudhu dengan tanah (Tayammum) dan 
membersihkan dirinya dengan tanah jika air untuk mandi langka. – Aku diutus 
Allah untuk menyampaikan pesan suciNYA bagi seluruh dunia. – Dan jajaran 
Kenabian telah mencapai akhirnya padaku (Riwayat Muslim, Tirmidhi, Ibnu Majah)
9. Rasulullah SAW menegaskan: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada 
akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi, 
Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).
10. Rasulullah SAW menjelaskan: ‘Saya Muhammad, Saya Ahmad, Saya Pembersih dan 
kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus berkumpul 
pada hari kiamat yang datang sesudahku. (Dengan kata lain, Kiamat adalah 
satu-satunya yang akan datang sesudahku); dan saya adalah Yang Terakhir dalam 
arti tidak ada nabi yang datang sesudahku”. (Bukhari dan Muslim, 
Kitab-ul-Fada’il, Bab Asmaun-Nabi; Tirmidhi, Kitab-

[daarut-tauhiid] Doa untuk Ibu Bapak / Orang Tua

2012-08-01 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Mohon sebarkan ke yang lain.
Doa untuk Ibu Bapak / Orang Tua
Ibu dan Anaknya
Sesungguhnya jasa orang tua kita tidak terhitung banyaknya. Ibu kita mengandung 
selama 9 bulan kemudian melahirkan kita dengan resiko nyawa melayang. Ketika 
kita masih bayi tak berdaya, mereka beri kita minum dan makanan. Ketika kita 
buang air, tanpa jijik mereka membersihkan kita dengan penuh cinta. Kita diberi 
pakaian dan juga pendidikan.
Mereka sabar menghadapi kemarahan kita, rengekan, kenakalan, bahkan mungkin 
ketika kita masih kecil/balita pernah memukul mereka. Mereka tetap mencintai 
kita. Jadi jika kita merasa kesal dengan mereka, apalagi jika mereka begitu tua 
sehingga kelakuannya kembali seperti anak-anak, ingatlah kesabaran mereka dulu 
ketika menghadapi kita. Bagi yang sudah memiliki anak tentu paham tentang 
kerewelan anak-anak yang butuh kesabaran yang sangat dari orang tua.
Adakah kita mampu membalasnya? Bahkan seandainya orang tua kita tak berdaya 
sehingga untuk buang air kita yang membersihkannya, itu tidak akan sama. Orang 
tua membersihkan kita dengan penuh cinta dan harapan agar kita selamat dan 
panjang umur. Sementara si anak ketika melakukan hal yang sama mungkin akan 
merengut dan bertanya kapan “ujian” itu akan berakhir.
Begitulah. Seperti kata pepatah, “Kasih anak sepanjang badan, kasih ibu 
sepanjang jalan” Tidak bisa dibandingkan.
Oleh karena itu hendaknya kita berbakti pada orang tua kita. Minimal kita 
mendoakan mereka:
Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga yaitu sodaqoh jariyah, 
pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak 
yang mendoakannya. (HR. Muslim)
Jika kita tidak berdoa untuk orang tua kita, maka putuslah rezeki kita:
Apabila seorang meninggalkan do’a bagi kedua orang tuanya maka akan terputus 
rezekinya. (HR. Ad-Dailami)
Oleh karena itu sebagai anak yang berbakti hendaknya kita senantiasa berdoa 
untuk ibu bapak kita. Di antara doa-doa untuk orang tua yang tercantum dalam Al 
Qur’an adalah sebagai berikut:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan 
ucapkanlah:
 
 
Robbirhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah 
mendidik aku waktu kecil.” [Al Israa’:24]
Robbanaghfir lii wa lii waalidayya wa lilmu’miniina yawma yaquumul hisaab
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang 
mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” [Ibrahim:41]
 
Robbighfir lii wa li waalidayya wa li man dakhola baytiya mu’minan wa 
lilmu’miniina wal mu’minaati wa laa tazidizh zhoolimiina illa tabaaro
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan 
beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah 
Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.” [Nuh:28]
Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, 
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”


[daarut-tauhiid] Video Cara Sholat Subuh, Dzuhur, dan Maghrib

2012-08-03 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Sudah benarkah sholat kita?
Mudah2an video ini bisa jadi perbandingan apakah sholat yang kita lakukan sudah 
benar atau belum.
Mohon sebarkan ke yang lain.
Cara Sholat Subuh, Dzuhur, dan Maghrib
Inilah video cara Sholat Subuh, Dzuhur, dan Maghrib berdasarkan Madzhab Imam 
Syafi’ie. Imam Syafi’ie yang lahir pada tahun 150 Hijriyah adalah murid dari 
Imam Malik (lahir 93 H) dan merupakan guru dari Imam Hambali (lahir 164 H). 
Merupakan satu dari 4 Imam Madzhab yang hafal Al Qur’an pada saat berusia 7 
tahun dan hafal kitab Hadits Al Muwaththo pada umur 10 tahun. Beliau merupakan 
satu ulama yang diakui di zamannya:
Video ini adalah sekedar panduan. Lebih baik anda belajar sholat pada ulama 
yang lurus dan terpercaya di masjid-masjid terdekat.
Panduan Sholat Maghrib bersama Ustad Jefrey Bukhori:

Yang patut diperhatikan:
Saat ruku, punggung harus lurus mendatar sedang kaki lurus tegak. Tangan pun 
lurus bertumpu pada lutut. Silahkan lihat gambar
Saat sujud, tangan jangan dikepalkan. Tapi telapak tangan menyentuh lantai.
Saat pergerakan, jangan ada gerakan yang tidak perlu. Misalnya tangan jangan 
berayun-ayun seperti bandul jam
Sholat Zuhur dan sholat Ashar dikerjakan dengan suara perlahan. Orang lain 
tidak bisa mendengar suara kita. Cukup kita sendiri yang mendengar suara kita. 
Pada roka’at ke 3 dan roka’at ke 4 pada sholat Maghrib (3 roka’at) dan Isya (4 
roka’at) juga suaranya harus sir/perlahan.
Sebaliknya pada sholat Subuh dan 2 roka’at pertama sholat Maghrib dan Isya, 
saat berdiri membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya harus dibaca secara 
keras/jahr (tapi jangan sampai berisik mengganggu orang).
Sholat Subuh terdiri dari 2 roka’at dan dilakukan di waktu Subuh. Sholat Zuhur, 
Ashar, dan Isya 4 roka’at. Ada pun sholat Maghrib 3 roka’at.
Sholat wajib ini untuk lelaki sebaiknya dikerjakan berjama’ah di masjid.
Video bisa dilihat di sini:
http://media-islam.or.id/2012/05/30/cara-sholat-subuh-dzuhur-dan-maghrib/ 


 
.


[daarut-tauhiid] Allah Sebaik-baik Penolong dan Pelindung!

2012-08-03 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Mohon sebarkan ke yang lain. Moga jadi ilmu yang manfaat.
Allah Sebaik-baik Penolong dan Pelindung!
ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ 
فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًۭا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ 
ٱلْوَكِيلُ
“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada 
orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan 
untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu 
menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong 
kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” [Ali 'Imran 173]
حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ
Itulah ucapan orang-orang yang beriman. Mereka mendapat nikmat dan karunia yang 
besar dari Allah dan terhindar dari segala bencana:
“Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka 
tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah 
mempunyai karunia yang besar” [Ali 'Imran 174]

Kita harus meyakini bahwa Allah adalah sebaik-baik penolong dan pelindung.
نِعْمَ ٱلْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ ٱلنَّصِيرُ
وَإِن تَوَلَّوْا۟ فَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَوْلَىٰكُمْ ۚ نِعْمَ ٱلْمَوْلَىٰ 
وَنِعْمَ ٱلنَّصِيرُ
“Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia 
adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. ” [Al Anfaal 40]
Jika ummat Islam di zaman Nabi yang harus berjihad dengan harta dan nyawanya 
dengan resiko leher terpenggal saja jadi tegar dengan meyakini Allah sebagai 
sebaik-baik pelindung dan penolong, mengapa kita tidak? Padahal ujian kita 
lebih remeh dari itu.
“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia 
telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama 
suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah 
menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam 
(Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu 
semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, 
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah 
Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik- baik Penolong.” [Al 
Hajj 78]
“Tetapi (ikutilah Allah), Allahlah Pelindungmu, dan Dia-lah sebaik-baik 
Penolong.” [Ali 'Imran 150]
 Ada baiknya kita sering mengucapkan kalimat di bawah dan meyakininya:
حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ
نِعْمَ ٱلْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ ٱلنَّصِيرُ
Cukuplah bagi kami Allah dan dia sebaik-baik pelindung
Sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong
Mintalah tolong kepada Allah, maka kita akan mulia (Al Ikhlas).
Tapi jika kita minta tolong kepada manusia, niscaya kita akan hina. Jaga diri 
dari meminta-minta meski kita butuh.
Sebaliknya bagi orang yang berkelebihan hendaklah menolong sesama yang 
membutuhkan dengan barang-barang yang berguna agar tidak dicap Allah sebagai 
“Pendusta Agama” sebagaimana di surat Al Maa’uun.
Baca selengkapnya di:
http://media-islam.or.id/2012/04/22/allah-sebaik-baik-penolong-dan-pelindung/

 
.


[daarut-tauhiid] Allah Maha Besar

2012-08-05 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Allah Maha Besar. Manusia Lemah Tak Berdaya

Sering kita terpana dan kagum kepada kehebatan, kekuasaan, atau kekayaan 
seseorang. Di saat yang sama kita nyaris tidak ingat akan kebesaran Allah. 
Padahal sesungguhnya sehebat-hebat manusia, mereka tetap fana. Tetap akan mati.


Kita lihat bagaimana para pemimpin/raja-raja yang hebat seperti Fir’aun, 
Iskandar Agung, Julius Cesar, Jengis Khan, Hitler, dan sebagainya sudah tiada. 
Tergeletak dalam kubur sebagai tulang-belulang yang tidak berdaya. Sebelum 
lahir mereka tiada. Saat lahir, mereka bayi yang tidak berdaya yang tidak akan 
hidup jika tidak diberi makan oleh orang tuanya. Saat tua mereka jadi lemah dan 
kemudian mati tak berdaya. Kerajaan mereka sudah dimiliki orang lain.



Raja Fir'aun yang Dulu Ditakuti Sekarang Terbaring Tak Berdaya
Sedang Allah Maha Kekal. Allah adalah Raja dari Segala Raja:



يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ 
الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ


“Ketika mereka keluar dari kubur; tiada suatupun dari keadaan mereka yang 
tersembunyi bagi Allah. Lalu Allah berfirman: “Kepunyaan siapakah kerajaan pada 
hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.” [Al Mu’min 16]



Kita tahu jika bumi dan langit ini milik Allah. Namun sering kita lupa:

قُلْ لِمَنِ الأرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلا تَذَكَّرُونَ
“Katakanlah: “Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika 
kamu mengetahui?”

Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak 
ingat?” [Al Mu'minuun 84-85]



Hingga saat shalat kita sering malas-malasan. Sholat Dzuhur sering dikerjakan 
jam 14:00 lewat. Sementara Shalat Ashar jam 17:00 lewat. Padahal saat Shalat 
kita menghadap Allah Sang Maha Raja dari Segala Raja. Padahal jika diundang 
menghadap Presiden, sering seminggu sebelumnya kita sudah memikirkan apa yang 
akan dipakai, naik apa menghadap, dan sudah hadir 30 menit sebelum waktu 
pertemuan.



Kita juga sering terkagum-kagum pada orang “Terkaya” di dunia seperti Carlos 
Slim dan Bill Gates dengan jumlah lebih dari US$ 50 Milyar (Rp 450 trilyun 
lebih). Padahal kekayaan itu cuma dititipkan sementara kepada mereka. Saat 
mereka lahir, mereka telanjang tanpa punya apa-apa. Begitu pula saat mereka 
meninggal, mereka juga tidak akan membawa apa-apa selain apa yang melekat di 
badan. Itu pun akan membusuk dan pupus ditelan waktu.



Langit dan Bumi berikut isinya adalah ciptaan Allah. Milik Allah. Bukan milik 
mereka!



قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ أَمْ مَنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ 
وَالأبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ 
مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الأمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلا 
تَتَّقُونَ
“Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau 
siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah 
yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari 
yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan 
menjawab: “Allah.” Maka katakanlah “Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya” 
[Yunus 31]

Allah Maha Besar. Sedang manusia amat lemah.

“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit 
dan bumi dengan hak? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan 
mengganti(mu) dengan makhluk yang baru, dan yang demikian itu sekali-kali tidak 
sukar bagi Allah.” [Ibrahim 19-20]

Lihat bagaimana Allah dengan mudah menurunkan Tsunami yang menewaskan 200 ribu 
jiwa rakyat aceh beserta penduduk lainnya di Malaysia, Thailand, Burma, dan 
sebagainya. Lihat video Tsunami dan Gempa di Jepang dengan 8,9 skala Richter 
yang menewaskan ribuan orang di Jepang meski mereka sudah sungguh-sungguh 
membangun Tembok Laut (Sea Wall) dan Tembok Hijau (Green Wall) dari pepohonan 
untuk menangkal Tsunami:




Bagaimanakah nasib manusia seandainya Allah “menjatuhkan” bulan atau matahari 
ke bumi?

Allah Maha Kaya:



لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ الْغَنِيُّ 
الْحَمِيدُ
“Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Dan 
sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” [Al Hajj 64]



Oleh karena itu hendaklah kita menghormati Allah melebihi dari makhluk lainnya 
entah itu presiden, jutawan, dan sebagainya. Karena semua makhluk itu akan mati 
dan punah. Hanya Allah yang Maha Besar dan Maha Kekal.



Baca selengkapnya berikut foto dan video di sini:

http://media-islam.or.id/2011/03/08/allah-maha-besar-manusia-lemah-tak-berdaya/


.


[daarut-tauhiid] Bertobat Kepada Allah

2012-08-07 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Bertobat dan Mohon Ampun Kepada Allah
Sesungguhnya sifat manusia itu adalah salah dan lupa. Kita banyak berbuat 
salah/dosa baik yang disengaja atau pun yang tidak disengaja. Setiap dosa yang 
kita kerjakan akan terus menumpuk. Balasan dosa adalah siksa dari Allah. 
Semakin banyak dosa yang kita kerjakan, semakin besar pula siksa yang akan kita 
terima.
Untuk mengurangi/menghapus dosa, maka kita harus bertaubat. Memohon ampun 
kepada Allah:
Allah Ta’ala berfirman: “Dan bertaubatlah engkau semua kepada Allah, hai 
sekalian orang Mu’min, supaya engkau semua memperoleh kebahagiaan.” (an-Nur: 31)
“Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.” [An 
Naml 46]
Allah Ta’ala berfirman lagi: “Mohon ampunlah kepada Tuhanmu semua dan 
bertaubatlah kepadaNya.” (Hud: 3)
Jangankan kita yang banyak berbuat dosa. Nabi Muhammad SAW yang maksum dan 
dijamin Allah masuk surga saja bertaubat kepada Allah 100 x setiap hari:
Dari Aghar bin Yasar al-Muzani r.a. katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Hai 
sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mohonlah pengampunan 
daripadaNya, karena sesungguhnya saya ini bertaubat dalam sehari seratus kali.” 
(Riwayat Muslim)
Jangan takut Allah menolak tobat kita. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan 
Maha Penerima Taubat:
Dalam riwayat Muslim disebutkan demikian: “Sesungguhnya Allah itu lebih gembira 
dengan taubat hambaNya ketika ia bertaubat kepadaNya daripada gembiranya 
seorang dari engkau semua yang berada di atas kendaraannya -yang dimaksud ialah 
untanya- dan berada di suatu tanah yang luas, kemudian kehilangan kendaraannya 
itu dari dirinya, sedangkan di situ ada makanan dan minumannya. Orang tadi lalu 
berputus-asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon terus tidur berbaring di 
bawah naungannya, sedang hatinya sudah berputus-asa sama sekali dari 
kendaraannya tersebut. Tiba-tiba di kala ia berkeadaan sebagaimana di atas itu, 
kendaraannya itu tampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Oleh 
sebab sangat gembiranya maka ia berkata: “Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan 
aku adalah TuhanMu”. Ia menjadi salah ucapannya karena amat gembiranya.”
Jadi kegembiraan Allah Ta’ala di kala mengetahui ada hambaNya yang bertaubat 
itu adalah lebih sangat dari kegembiraan orang yang tersebut dalam cerita di 
atas itu.
Taubat akan diterima sebelum orang itu sekarat atau hari kiamat:
Dari Abu Musa Abdullah bin Qais al-Asy’ari r.a., dari Nabi s.a.w., sabdanya: 
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu membeberkan tanganNya -yakni kerahmatanNya- di 
waktu malam untuk menerima taubatnya orang yang berbuat kesalahan di waktu 
siang dan juga membeberkan tanganNya di waktu siang untuk menerima taubatnya 
orang yang berbuat kesalahan di waktu malam. Demikian ini terus menerus sampai 
terbitnya matahari dari arah barat -yakni di saat hampir tibanya hari kiamat, 
karena setelah ini terjadi, tidak diterima lagi taubatnya seorang.” (Riwayat 
Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa 
bertaubat sebelum matahari terbit dari arah barat, maka Allah menerima 
taubatnya orang itu.” (Riwayat Muslim)
“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan 
kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, 
(barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” Dan tidak 
(pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. 
Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” [An Nisaa’ 18]
Dari Abu Abdur Rahman yaitu Abdullah bin Umar bin al-Khaththab radhiallahu 
‘anhuma dari Nabi s.a.w., sabdanya: “Sesungguhnya Allah ‘Azzawajalla itu 
menerima taubatnya seorang hamba selama ruhnya belum sampai di kerongkongannya 
-yakni ketika akan meninggal dunia.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia 
mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.
Sesungguhnya Allah menerima taubat orang yang bertobat termasuk pelaku dosa 
besar seperti zina apalagi jika dia rela menerima hukum rajam sebagai hukuman 
bagi pezina:
Dari Abu Nujaid (dengan dhammahnya nun dan fathahnya jim) yaitu Imran bin 
Hushain al-Khuza’i radhiallahu ‘anhuma bahwasanya ada seorang wanita dari suku 
Juhainah mendatangi Rasulullah s.a.w. dan ia sedang dalam keadaan hamil karena 
perbuatan zina. Kemudian ia berkata: “Ya Rasulullah, saya telah melakukan 
sesuatu perbuatan yang harus dikenakan had -hukuman- maka tegakkanlah had itu 
atas diriku.” Nabiyullah s.a.w. lalu memanggil wali wanita itu lalu bersabda: 
“Berbuat baiklah kepada wanita ini dan apabila telah melahirkan -kandungannya, 
maka datanglah padaku dengan membawanya.” Wali tersebut melakukan apa yang 
diperintahkan. Setelah bayinya lahir -lalu beliau s.a.w. memerintahkan untuk 
memberi hukuman, wanita itu diikatlah pada pakaiannya, kemudian dirajamlah. 
Selanjutnya beliau s.a.w. menyembahyangi jenazahnya. Umar berkata pada beliau: 
“Apakah Tuan menyembahyangi jenazahnya, ya Rasulullah, sedangkan ia telah 
berzina?” Beliau s.a.w

[daarut-tauhiid] Jangan Putus Asa!

2012-08-07 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Mohon sebarkan ke yang lain.
Jangan Putus Asa!
Di media massa diberitakan beberapa ibu membunuh anaknya (kemudian bunuh diri) 
hanya karena khawatir tidak bisa membahagiakan anaknya.
Di AS ada seorang bapak yang dikenal baik kemudian membunuh 2 putri kembarnya. 
Seorang psikolog di acara Oprah Winfrey mengatakan bahwa itu terjadi karena 
bapak tersebut menderita depresi. Diperkirakan 20% penduduk AS pernah menderita 
depresi. Yang paling berbahaya adalah jika penderita depresi sudah kehilangan 
harapan (hope) atau putus asa. Orang seperti ini bukan hanya bisa bunuh diri 
tapi juga bisa membunuh orang yang dia cintai.
Dalam Islam kita dilarang putus asa dan harus beriman kepada takdir. Kita 
menerima semua ujian karena yakin itu semua sudah ditetapkan oleh Allah.
Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, 
kecuali orang-orang yang sesat.” [Al Hijr:56]
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka 
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah 
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi 
Maha Penyayang.” [Az Zumar:53]
Ustad Agung menyatakan sebab putus asa itu ada 2: 1. Tidak tahu tujuan hidup 
itu apa, 2. Tidak tahu cara mencapainya. Nah tujuan hidup kita sebenarnya 
adalah mencari ridho Allah. Jika Allah sudah ridho dengan kita, insya Allah 
seluruh keinginan kita akan dikabulkan oleh Allah. Cara mendapatkan ridho Allah 
bisa kita ketahui dengan mempelajari Al Qur’an dan Hadits.
Allah tidak menginginkan kita jadi dokter, kaya raya, atau yang lainnya. Yang 
dinginkan Allah dari kita hanya takwa. Yaitu mematuhi aturannya dan menjauhi 
larangannya. Toh ketika manusia mati, segala harta, jabatan, dan istri yang 
cantik sudah tidak bermanfaat lagi baginya.
Kita jangan takut dan sedih jika ditimpa musibah berupa ketakutan, kelaparan, 
kemiskinan, dan kematian. Itu adalah cobaan. Ucapkanlah bahwa kita semua adalah 
milik atau ciptaan Allah dan kepada Allah kita kembali.
Jika kita sabar, itu akan menambah pahala kita dan mengurangi dosa kita dan 
surga adalah imbalannya.
”Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, 
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita 
gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa 
lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan 
mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [Al 
Baqarah:155-157]
”…Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa 
dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” [Yusuf :87]
Kita harus yakin bahwa dibalik kesulitan yang menimpa kita, insya Allah akan 
ada kemudahan. Percayalah karena ini adalah janji Allah yang Maha Benar!
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” [Alam Nasyrah:5-6]
”…Siapakah yang dapat menghalangi kehendak Allah jika Dia menghendaki 
kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. Sebenarnya Allah 
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Al Fath:11]
Allah tidak Membebani Cobaan di luar Kemampuan Kita
Yakinlah bahwa Allah tidak akan membebani kita cobaan di luar kemampuan kita. 
Segala macam cobaan insya Allah bisa kita atasi selama kita dekat dengan Allah 
SWT.
”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia 
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari 
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah 
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah 
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada 
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami 
apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan 
rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum 
yang kafir.” [Al Baqarah:286]
”Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya…” [Al 
Mu'minuun:62]
“Bertakwalah kepada Allah sesuai dengan kemampuanmu” [At Taghabun:16]
Berusaha Mencari Karunia Allah
Meski kita beriman kepada Takdir Allah, tidak berarti kita jadi fatalis dan 
tidak berusaha melakukan apa-apa.
”Jika telah shalat, bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah 
dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” [Al Jumu'ah:10]
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) 
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) 
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat 
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. 
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” [Al 
Qashash:77]
Ada beberapa pengamen yang meski masih sangat muda beg

[daarut-tauhiid] Sedekah di Jalan Allah

2012-08-07 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Mohon sebarkan ke yang lain.
Sedekah di Jalan Allah
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah:
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu 
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena 
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al Baqarah 195]
Allah menjanjikan jalan yang mudah/surga bagi orang yang memberikan hartanya di 
jalan Allah:
“Allah  Ta’ala berfirman, ”Adapun orang yang memberikan hartanya  di  jalan 
Allah dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik  syurga  maka  
Kami  kelak  akan menyiapkan baginya jalan yang mudah “. [Al Lail  5-8]
Sesungguhnya orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah mendapat balasan 
berlipat ganda:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan 
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan 
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) 
lagi Maha Mengetahui.” [Al Baqarah 261]
“Dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang 
besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal 
saleh pula) karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang lebih baik 
dari apa yang telah mereka kerjakan.” [At Taubah 121]
Orang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya lebih tinggi derajadnya daripada 
orang yang duduk/diam saja:
“Yaitu kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah 
dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” 
[Ash Shaff 11]
“Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak 
mempunyai ‘uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta 
mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan 
jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka 
Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang 
yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar” [An Nisaa' 95]
Dalam surat Al Maa’uun, Allah menyebut orang yang tidak mau sedekah untuk 
membantu fakir miskin sebagai pendusta agama meski mereka rajin shalat.
Tanpa bersedekah, kita tidak akan mendapat pahala:
“Kamu sekalian tidak akan memperoleh kebaikan (pahala), kecuali menafkahkan 
(memberikan) apa yang kalian cintai” [Ali Imran 92]
”Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai 
setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” ” [Al 
Baqarah 276]
Di antara rahasia dan keutamaan orang yang rajin bersedekah, yaitu sebagaimana 
disebutkan dalam sebuah hadis,
“Orang yang pemurah itu dekat dari Allah, dekat dari manusia, dekat dari surga 
dan jauh dari neraka. Adapun orang yang kikir, maka jauh dari Allah, jauh dari 
manusia, jauh dari surga dan dekat kepada neraka (siksaan Allah). ” (H.R. 
Tirmidzi clan Baihaqi)
“Sesungguhnya shadaqah itu dapat memadamkan murka Allah dan dapat menolak cara 
mati yang buruk. ” (H.R. Tirmidzi, lbnu Hibban, lbnu ‘Adi, clan Baihaqi)
Hadits di atas cukup jelas menggambarkan keutamaan sedekah. Jika kita tidak 
sedekah, Allah bisa murka kepada kita dan kita bisa mati dalam keadaan su’ul 
khotimah atau masuk neraka. Padahal kita ingin mati dalam keadaan husnul 
khotimah bukan?
Dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw bersabda, “setiap hari, dua malaikat 
turun ke bumi. salah seorang dari mereka berkata, ‘ya Allah, gantilah harta 
orang yang bersedekah di jalan-Mu’. sedangkan yang satunya lagi berkata, ‘ya 
Allah, binasakanlah harta orang yang menahan hartanya untuk disedekahkan’.”
Rajinlah bersedekah sehingga di akhirat tidak termasuk orang yang menyesal 
karena dimasukkan ke neraka akibat tidak bersedekah:
“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka 
mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka 
secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada 
bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan” [Ibrahim 31]
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah di jalan Allah sebagian dari rezki 
yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak 
ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah 
orang-orang yang zalim.” [Al Baqarah 254]
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum 
datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, Ya 
Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang 
dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang 
shaleh?” [Al-Munafiqun 10]
Hendaknya kita bersedekah dengan harta yang kita cintai. Bukan yang memang 
tidak kita ingini:
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan allah sebagian dari hasil 
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami 

[daarut-tauhiid] Jangan Mudah Mengkafirkan Sesama Muslim

2012-08-11 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Jangan Mudah Mengkafirkan Sesama Muslim
Sesungguhnya ada 6 Rukun Iman (Allah, Malaikat, Kitab Suci, Nabi, Hari Akhir, 
dan Qadla serta Qadar) dan 5 Rukun Islam (Mengucapkan 2 kalimat Syahadah, 
Shalat 5 waktu, Puasa di bulan Ramadhan, Zakat, dan Haji jika mampu). Jika 
mengingkari salah satunya, misalnya tidak mau shalat, baru kita bisa mengatakan 
orang itu kafir. Atau mengaku ada Nabi setelah Nabi Muhammad.

Namun jika tidak, kita harus hati-hati dalam mengkafirkan seseorang. Karena 
dosanya besar. Jika yang dituduh tidak kafir, maka kitalah yang kafir.


Tuduhan KAFIR adalah tuduhan yang amat berat. Jika seorang suami dinyatakan 
kafir, maka dia harus diceraikan dari istrinya yang Muslim. Hubungan waris 
dengan keluarganya yang Muslim putus. Saat meninggal, tidak boleh disholatkan 
dan tidak boleh didoakan. Jadi tuduhan kafir bukan tuduhan yang main-main.

Ada kelompok Khawarij yang begitu mudah mengkafirkan seorang Muslim bahkan 
menghalalkan darahnya untuk dibunuh. Mereka menganggap hanya kelompok mereka 
saja yang paling benar. Para ulama sepakat bahwa kelompok Khawarij ini sudah 
keluar dari Islam. Semoga kita tidak terjebak dalam kelompok ini.

Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan 
“Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya 
dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak 
Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal 
tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang 
adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)


Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada 
kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan 
berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)

Dari Abu Musa r.a., katanya: “Saya berkata: “Ya Rasulullah, manakah kaum 
Muslimin itu yang lebih utama?” Beliau s.a.w. menjawab: “Yaitu yang orang-orang 
Islam lainnya merasa selamat daripada gangguan lisannya -yakni pembicaraannya- 
serta dari tangannya.” (Muttafaq ‘alaih)

Di saat Usamah, sahabat Rasulullah saw, membunuh orang yang sedang mengucapkan, 
“Laa ilaaha illallaah, ” Nabi menyalahkannya dengan sabdanya, “Engkau bunuh 
dia, setelah dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah.” Usamah lalu berkata, “Dia 
mengucapkan Laa ilaaha illallaah karena takut mati.” Kemudian Rasulullah saw. 
bersabda, “Apakah kamu mengetahui isi hatinya?” [HR Bukhari dan Muslim]

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan 
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. 
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi 
yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu 
sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. 
Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan 
barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” 
[Al Hujuraat 11]

[1409]. Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesama 
mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh.

[1410]. Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang 
digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan 
seperti: hai fasik, hai kafir dan sebagainya.

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), 
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari 
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang 
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka 
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. 
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 12]

Dari ayat di atas, sering orang suka mencari-cari kesalahan orang lain. Padahal 
kalau dia introspeksi, bisa jadi kesalahannya lebih banyak daripada orang yang 
dia cari.

Ash-Shahih (Shahih al-Bukhari), dari Tsabit bin adh-Dhahhak, dari Rasulullah 
Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:

“… Dan melaknat seorang Mukmin seperti membunuhnya. Siapa saja yang menuduh 
seorang Mukmin dengan kekafiran, maka ia seperti membunuhnya”.

“Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya “hai kafir”, maka ucapan itu akan 
mengenai salah seorang dari keduanya.” [HR Bukhari]

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa 
sallam bersabda:

“Bila seseorang mengkafirkan saudaranya (yang Muslim), maka pasti seseorang 
dari keduanya mendapatkan kekafiran itu. Dalam riwayat lain: Jika seperti apa 
yang dikatakan. Namun jika tidak, kekafiran itu kembali kepada dirinya 
sendiri”.[HR Muslim]

Dari Abu Dzarr Radhiyallahu ‘anhu , Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa memanggil seseorang dengan kafir atau mengatak

[daarut-tauhiid] Allah Maha Pengasih (الرَّحْمَنِ / Ar Rahman)

2012-08-11 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Allah Maha Pengasih (الرَّحْمَنِ / Ar Rahman)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Begitulah di  setiap 
surat Al Qur’an (kecuali surat At Taubah) dituliskan kalimat Basmallah.

Allah Maha Pengasih.

Kelihatannya begitu ringan. Namun mari kita dalami maknanya.

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui 
sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu 
bersyukur.” (QS. An Nahl: 78)

“Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan 
dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur” [Al Mu’minuun 78]

“Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau 
siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah 
yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari 
yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan 
menjawab: “Allah.” Maka katakanlah “Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?” 
[Yunus 31]

Coba kita renungi diri kita. Siapakah yang telah menciptakan kedua mata kita? 
Kedua telinga kita? Mulut kita? Kaki dan tangan kita? Allah bukan? Mengapakah 
kita tidak mau bersyukur?

Allah yang menurunkan air sehingga kita bisa memakainya untuk minum, mandi, 
mencuci, dan sebagainya:
“Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang 
menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?” [Al Waqi'ah 68-69]

Setiap hari kita minum sekitar 8 gelas sehari. Jika kita beli Aqua gelas, 
berarti Rp 4 ribu/hari habis untuk minum. Dalam 60 tahun, sebesar Rp 87,6 juta 
(40 ribu dinar) kita habiskan untuk air minum. Jika air PAM per bulannya Rp 240 
ribu, berarti dalam 60 tahun kita menghabiskan Rp 174 juta lebih untuk air PAM. 
Jika tak bayar, anda tak bisa minum dan saluran PAM diputus.

Sedang Allah memberi kita air secara cuma-cuma. Tidakkah Allah itu Maha 
Pengasih?

Allah juga yang menciptakan tanam-tanaman yang kita makan seperti padi, gandum, 
kurma, dan sebagainya:

“Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam? Kamukah yang 
menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya?” [Al Waqi'ah 63-64]

Bayangkan jika Allah tidak menciptakan tanaman yang menjadi makanan kita 
seperti padi. Bagaimana nasib kita? Masihkan kita meragukan sifat Pengasih 
Allah?

Allah yang menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang ada di situ:
“Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) -Nya ialah menciptakan langit 
dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan 
Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.” [Asy Syura' 29]

Sebagian binatang itu bisa kita makan seperti sapi, kambing, ayam, ikan, dan 
sebagainya. Sebagian lain seperti unta dan kuda bisa kita tunggangi. Dan banyak 
lagi yang lainnya.

Allah memberikan segalanya untuk kita. Mulai dari bumi, langit, tubuh kita, 
makanan, harta, orang tua, pasangan hidup, dan juga anak cucu. Jika kita coba 
hitung nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, niscaya kita tidak akan 
sanggup!

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu 
mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu 
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari 
(nikmat Allah).” [Ibrahim 34]


“Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak. Maha Tinggi Allah daripada apa 
yang mereka persekutukan.
Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang 
nyata.
Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang 
menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan.
Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya 
kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan.
Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai 
kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. 
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya 
dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak 
mengetahuinya.
Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan 
ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu 
semuanya (kepada jalan yang benar).
Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya 
menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada 
(tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, 
anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu 
benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan 
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguh

[daarut-tauhiid] Allah Al Qawiyyu القوى Maha Kuat

2012-08-11 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Allah Al Qawiyyu القوى Maha Kuat
Satu dari 99 Nama Allah yang baik (Asma’ul Husna) adalah
Al Qawiyyu     القوى     Maha Kuat
Banyak orang, terutama kaum pria, ingin menjadi kuat. Tak jarang mereka 
habiskan berjam-jam waktunya (hingga 8 jam lebih) untuk latihan fisik di 
gym/fitness center agar bisa menjadi kuat. Bahkan ada yang minum 
doping/anabolic steroid agar jadi sangat kuat. Mereka bangga jika disebut orang 
kuat.
Namun sekuat-kuatnya manusia, tidak ada yang melebihi kekuatan Allah yang Maha 
Kuat.
Saat lahir, manusia merupakan bayi lemah yang tidak berdaya. Jangankan 
mengangkat barbel. Duduk pun dia tak sanggup. Saat tidur pun manusia lemah dan 
tidak berdaya. Begitu pula saat mati dan jadi tulang-belulang berserakan, 
manusia itu tak mampu berbuat apa-apa. Manusia itu amat lemah. Hanya Allah yang 
Maha Kuat!
Allah mampu menciptakan jagat raya yang lebarnya 30 milyar tahun cahaya (ini 
baru perkiraan saat ini).
Sebagai contoh, bumi yang kelilingnya 40 ribu km ini cuma 0,13 detik cahaya 
kelilingnya. Lebar jagat raya 7 juta trilyun kali lebih panjang daripada 
keliling bumi. Jadi bisa kita bayangkan luasnya jagat raya. Itu baru langit ke 
1. Belum langit ke 2, ke 3, hingga langit ke 7. Dan surga jauh lebih luas 
daripada dunia.
Jadi bisa kita bayangkan kekuasaan/kekuatan Allah yang mampu menciptakan 
semuanya dalam sekejap hanya dengan berkata: “Kun!” (Jadilah!). Allah mampu 
mengangkat/memelihara jagat raya yang amat luas dan teramat berat ini dengan 
mudahnya hingga tidak jatuh berserakan.
Bahkan petinju terbesar di dunia, Muhammad Ali, yang dulu sesumbar sebagai “The 
Greatest” setelah masuk Islam sadar dia bukan yang terbesar. Tetapi yang 
benar-benar terbesar adalah: Allah! Allahu Akbar! Allah Maha Besar!
Muhammad Ali sendiri sekarang sudah tua dan melemah dan terkena penyakit 
Parkinson. Namun beliau beruntung sadar dan hidup sebagai seorang Muslim.


[daarut-tauhiid] Download File Presentasi “Aliran Sesat dan Cara Menghindarinya” Gratis

2012-08-11 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Download File Presentasi “Aliran Sesat dan Cara Menghindarinya” Gratis
Saat ini begitu marak aliran sesat bermunculan. Banyak orang-orang yang awam 
dalam masalah agama tersesat. Untuk itu saya membuat file presentasi yang 
berjudul ”Aliran Sesat dan Cara Menghindarinya” dengan memakai 10 Kriteria 
Aliran Sesat dari MUI sebagai referensi. File ini bebas untuk diperbaiki dan 
disebarluaskan.


Di antara isinya adalah:


Baca dan Pelajari Al Qur’an dan Hadits


“Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang 
bertaqwa” [Al Baqarah:2]


”Hai orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya, dan ulil amri di 
antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah ia pada 
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada 
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik.” 
[An Nisaa’:59]


“Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. Kitab Allah dan sunnahku, kamu tidak 
akan sesat selama berpegang padanya. (Riwayat Tirmidzi)


Untuk mendownload silahkan klik:

http://media-islam.or.id/2008/01/01/download-file-presentasi-aliran-sesat-dan-cara-menghindarinya/

Tips agar tidak tersesat:

Baca dan Pelajari Al Qur’an dan Hadits
Untuk terjemah Al Qur’an cari yang versi Depag/M Yunus
Hadits sahih dan terkenal ada 6 (Kutuubus Sittah), yaitu: Sahih Bukhari, Sahih 
Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Tirmizi, Sunan Ahmad, dan Sunan Ibnu Majah
Bulughul Marom: Hadits kumpulan Ibnu Hajar yang sistematis menjelaskan hukum 
Islam
Mengajilah di masjid jami’ yang biasa dipakai shalat jum’at. Biasanya di situ 
guru-guru mengaji sudah dipilih oleh pengurus masjid.
Bergurulah dengan banyak guru yang lurus sehingga ada perbandingan.
Ikuti sunnah Nabi dan jangan berpisah dari jama’ah Islam terbesar (Ahlus Sunnah 
wal Jama’ah)



MUI: 10 (Sepuluh) Kriteria Aliran Sesat
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan 10 kriteria aliran sesat. 
Apabila ada satu ajaran yang terindikasi punya salah satu dari kesepuluh 
kriterai itu, bisa dijadikan dasar untuk masuk ke dalam kelompok aliran sesat


1. Mengingkari rukun iman (Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab Suci, Rasul, Hari 
Akhir, Qadla dan Qadar) dan rukun Islam (Mengucapkan 2 kalimat syahadah, sholat 
5 waktu, puasa, zakat, dan Haji)

2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar`i (Alquran 
dan as-sunah),

3. Meyakini turunnya wahyu setelah Alquran

4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Alquran

5. Melakukan penafsiran Alquran yang tidak berdasarkan kaidah tafsir

6. Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam

7. Melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul

8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir

9. Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah

10. Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar’i

http://media-islam.or.id/2007/11/09/mui-sepuluh-kriteria-aliran-sesat/ 



[daarut-tauhiid] Jangan Dekati Zina

2012-08-12 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Jangan Dekati Zina
Zina/zinah adalah satu dosa besar. Sehingga jangankan berzina, mendekati zina 
pun sudah dilarang oleh Allah:

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu 
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” [Al Israa’ 32]

Mendekati zina itu artinya melakukan perbuatan yang dapat menyebabkan kita 
berzina seperti kegiatan yang membangkitkan nafsu syahwat (membaca buku-buku 
porno, melihat gambar-gambar porno, atau menonton video-video porno. Begitu 
pula dengan menatap wanita yang bukan muhrimnya sehingga nafsunya bangkit atau 
pergi ke tempat disko atau dugem di night club/klub malam di mana para pria dan 
wanita yang bukan muhrim bercampur bersama.

Dalam hadits lain dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنْ الزِّنَا مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ 
فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَاْلأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ 
وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ 
زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ 
وَيُكَذِّبُهُ

“Ditetapkan atas anak cucu Adam bagiannya dari zina akan diperoleh hal itu 
tidak mustahil. Kedua mata zinanya adalah memandang (yang haram). Kedua telinga 
zinanya adalah mendengarkan (yang haram). Lisan zinanya adalah berbicara (yang 
haram). Tangan zinanya adalah memegang (yang haram). Kaki zinanya adalah 
melangkah (kepada yang diharamkan). Sementara hati berkeinginan dan 
berangan-angan, sedang kemaluan yang membenarkan semua itu atau 
mendustakannya.” (HR. Muslim no. 2657)

“Seorang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi adalah lebih baik ketimbang 
menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani, no. 16880, 
16881)

Banyak pemuda yang sengaja duduk-duduk di pinggir jalan dan melihat serta 
menggoda wanita cantik yang lewat. Padahal itu dosa besar. Allah memerintahkan 
ummat Islam untuk menahan pandangan macam itu:

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan 
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci 
bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” [An 
Nuur 30]

Sebaliknya wanita yang beriman tidak pantas berpakaian ketat yang mengumbar 
aurat:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, 
dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang 
(biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung 
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, 
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau 
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau 
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan 
mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau 
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau 
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka 
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan 
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya 
kamu beruntung.” [An Nuur 31]

Pria dan wanita yang bukan muhrim jangan hanya berduaan saja, karena jika 
begitu, yang ketiga adalah setan. Begitu sabda Nabi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memperingatkan dalam haditsnya 
yang agung:

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ

“Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya 
adalah setan.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)

Meski pun itu adalah ipar:
`Jangan kamu masuk ke tempat wanita.` Mereka (sahabat) bertanya, `Bagaimana 
dengan ipar wanita.` Beliau menjawab, `Ipar wanita itu membahayakan.` (HR 
Bukhari)

Jika nafsu syahwat sudah menggelora, hendaklah segera menikah. Sebab nikah itu 
ibadah. Sementara zina itu dosa besar:

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang 
layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu 
yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan 
kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [An Nuur 
32]

Beratnya dosa zina terbukti dengan ditulisnya dosa zina berdampingan dengan 
dosa pembunuhan. Untuk pria dan wanita yang belum menikah saja hukumannya 
adalah cambuk 100 kali:

“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap 
seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada 
keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman 
kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka 
disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” [An Nuur 2]

Ada pun pria dan wanita yang sudah menikah, maka hukumannya jika berzinah 
adalah mati:

Ibnu M

[daarut-tauhiid] 3 Amal yang Pahalanya Tidak Terputus

2012-08-15 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Ada sepasang suami istri yang alhamdulillah sangat kaya dan juga shaleh. Mereka 
berulangkali berhaji. Setiap tahun juga mereka melakukan umrah. Berapa banyak 
harta yang mereka habiskan untuk Haji dan Umrah.
Seorang ulama berkata bahwa amal mereka itu bagus dan mendapat pahala. Hanya 
saja, jika mereka sudah meninggal, tentu mereka tak bisa melakukan Haji dan 
Umrah lagi. Pahalanya sudah berhenti mengalir. 
Nah, maukah saya beritahu amal-amal yang pahalanya akan terus mengalir meski 
bapak ibu sudah meninggal dunia?
Inilah dia:

3 Amal yang Pahalanya Tidak Terputus
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ 
جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga 
perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang 
sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Allah memberi ganjaran sekecil apa pun amal yang kita perbuat. Meski hanya 
sebesar dzarrah atau debu:

“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan 
jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan 
memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar” [An Nisaa' 40]

Setiap kebaikan yang kita lakukan mulai dari kewajiban seperti sholat, puasa, 
zakat hingga amal yang sunnah insya Allah akan dibalas Allah pahala yang 
berlipat ganda.

Bahkan ada orang yang karena mampu setiap tahun pergi berhaji atau umrah dengan 
berharap mendapat pahala yang besar. Sesungguhnya itu baik. Namun sayangnya 
saat kita meninggal, kita tidak akan mendapat pahala itu lagi. Saat kita mati, 
terputus amal kita selain 3 amal yang di atas.

Oleh karena itu agar pahala kita terus mengalir meski kita telah tiada, 
hendaknya kita berusaha mengerjakan 3 amal yang di atas. Bagaimana pun kita 
tidak tahu berapa banyak dosa atau maksiyat yang telah kita perbuat. Berapa 
banyak orang yang kita sakiti. Jadi kalau pahalanya pas-pasan, bisa jadi 
akhirnya kita terjerembab ke neraka jahannam.

Sedekah Jariyah
Menurut Imam al-Suyuti (911 H) ada 10 amal yang pahalanya terus menerus 
mengalir, yaitu: 1) ilmu yang bermanfaat, 2) doa anak sholeh, 3) sedekah 
jariyah (wakaf), 4) menanam pohon kurma atau pohon-pohon yang buahnya bisa 
dimanfaatkan, 5) mewakafkan buku, kitab atau Al Qur’an, 6) berjuang dan membela 
tanah air, 7) membuat sumur, 8) membuat irigasi, 9) membangun tempat penginapan 
bagi para musafir, 10) membangun tempat ibadah dan belajar.

Itu hanya contoh kecil saja. Tentu saja sedekah jariyah tidak terbatas pada hal 
yang di atas. Segala hal yang bermanfaat yang bisa dinikmati masyarakat umum 
seperti membangun jalan, jembatan, website atau TV yang bermanfaat insya Allah 
pahalanya akan terus mengalir kepada kita selama yang kita bangun itu masih 
memberikan manfaat.

Menanam pohon mangga atau pohon kurma sehingga buahnya bisa dinikmati atau pun 
pohon yang rindang seperti pohon Beringin sehingga orang bisa berteduh pun bisa 
mendapatkan pahala.

Membangun masjid pun pahalanya amat besar dan tetap akan mengalir selama masih 
ada orang yang memakainya untuk beribadah:

Hadits riwayat Usman bin Affan ra: ”Barang siapa yang membangun sebuah masjid 
karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun untuknya 
sebuah rumah di surga. (H.R Bukhari dan Muslim)

Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu akan bermanfaat jika kita sendiri terlebih dahulu mengamalkannya. Kemudian 
kita ajarkan ke orang lain. Jika orang yang kita ajarkan itu juga mengamalkan 
ilmunya, insya Allah kita akan mendapat pahala meski kita telah tiada.

Kita bisa menjadi guru, dosen, atau mendirikan sekolah/pesantren sehingga ilmu 
yang bermanfaat bisa diajarkan ke orang banyak.

Di zaman sekarang ini kita bisa mengajarkan ilmu ke banyak orang sekaligus. 
Dengan membuat buku yang bermanfaat, kita dapat membayangkan bagaimana kalau 
ada 1 juta orang yang membaca buku tersebut dan mengamalkannya.

Dengan membuat website yang berisi ilmu yang bermanfaat misalnya website Islam 
sehingga puluhan ribu orang bisa membaca dan mengamalkan ilmunya, insya Allah 
juga akan mendapat pahala. Jika ada orang yang meng-copy-paste tulisan anda, 
jangan sedih. Justru mereka membantu menyebarkan ilmu anda sehingga jika 
website anda tutup karena anda tidak membayar sewa domain atau hosting, ilmu 
anda tetap tersebar dan dinikmati orang lain.

Mendirikan TV Islam atau TV Komunitas yang bisa memberikan ilmu yang bermanfaat 
pun insya Allah akan mendapat pahala.

Bagaimana jika kita bukan orang yang pintar atau ilmu kita cetek? Jangan sedih. 
Dengan membantu ulama sehingga ilmunya tersebar, membantu penerbitan buku yang 
bermanfaat, membantu pembuatan dan pemeliharaan website atau TV Islam juga bisa 
membuat anda ikut mendapat pahala. Karena Allah menghitung setiap amal yang 
kita lakukan sekecil apa pun amal itu!

“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan 
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan 

[daarut-tauhiid] Jangan Ngebut : Tergesa-gesa Adalah Perbuatan Setan

2012-08-17 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Karena jutaan Muslim akan mudik lebaran, mudah-mudahan ini bermanfaat.
Jangan Ngebut : Tergesa-gesa Adalah Perbuatan Setan


Alon alon asal kelakon, kata orang Jawa dulu. Biar lambat asal selamat.

“Tergesa-gesa adalah termasuk perbuatan setan,” begitu kata Nabi (HR Tirmidzi)

Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak sesuai kandungan 
hatinya. Ketenangan (sabar dan berhati-hati) adalah dari Allah dan tergesa-gesa 
(terburu-buru) adalah dari setan. (HR. Asysyihaab)

Sering orang naik motor atau mobil dengan ngebut. Padahal bedanya paling cuma 
15 menit lebih cepat dibanding dengan mengemudi biasa sambil hati-hati. Namun 
ngebut tersebut bukannya mempercepat, tapi justru bisa menimbulkan masalah. 
Bisa tabrakan, bisa mati, atau paling tidak lecet.

Saat saya jalan pagi, ada pengendara sepeda motor bukannya memperlambat 
motornya karena berada di pertigaan, tapi justru menggas dan mempercepat jalan 
motornya. Tidak sampai 50 meter, ternyata di balik pertigaan muncul mobil 
kijang. Motor itu pun menabrak mobil tersebut.

Bukannya sampai di tujuan lebih cepat, pengemudi motor tersebut dimaki-maki 
pengendara mobil yang ditabraknya. Pengemudi mobil mengambil kunci motornya. 
Bukannya lebih cepat sampai (paling cuma 15 menit lebih cepat), paling tidak 
pengendara motor tersebut justru kehilangan waktu beberapa jam hingga hari 
untuk mendapatkan kunci motornya kembali.

Ada pula pengemudi motor yang mengebut. Mobil yang mau berbelok ke kanan untuk 
masuk ke rumahnya, justru berusaha disusul lewat sebelah kanan sehingga memakan 
jalur lalu lintas di sebelahnya. Akibatnya motor pun menabrak mobil tersebut 
sehingga mobil tersebut penyok berat di sisi pintu sopirnya.

Seorang wanita yang membonceng di motor tersebut terjatuh ke aspal dan 
berteriak-teriak kesakitan tidak bisa berdiri atau berjalan. Terpaksa 
dimasukkan ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.

Itulah beberapa contoh akibat tergesa-gesa atau ngebut. Bukannya cepat, malah 
celaka dan boros waktu. Jangan tergesa-gesa. Jangan ngebut. Biasa saja dan 
tenang.

Dalam beribadah juga begitu. Tidak boleh tergesa-gesa atau terburu-buru. Karena 
itu tidak akan membuat kita jadi khusyuk. Tetaplah tenang meski sudah iqomah.

Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, “Apabila kamu mendengar 
iqamah, maka pergilah shalat (berjamaah). Hendaklah kamu bersikap tenang dan 
tenteram, jangan tergesa-gesa. Apa yang kamu dapati, shalatlah kamu bersama 
mereka; dan apa yang terlewatkan (ketinggalan), maka sempurnakanlah.” [HR 
Bukhari]

Shalat hendaknya dilakukan dengan tenang agar khusyuk. Ada tuma’ninah atau 
berhenti sebentar di tiap gerakan. Tidak tergesa-gesa.

Abu Qatadah berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Apabila shalat didirikan, maka 
janganlah kamu berdiri sehingga kamu melihatku (dan hendaklah kamu bersikap 
tenang).’” [HR Bukhari]

Bahkan saat makan pun tidak boleh terburu-buru:

Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Apabila telah dihidangkan 
makan malam, maka mulailah sebelum kamu shalat magrib. Janganlah kamu 
tergesa-gesa terhadap makan malammu.” [HR Bukhari]

Ibnu Umar berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Apabila makan malam telah dihidangkan 
dan iqamah untuk shalat telah diucapkan, maka dahulukanlah makan malam dan 
jangan terburu-buru hingga kamu selesai makan.” (Dan dalam satu riwayat: hingga 
ia menyelesaikan keperluannya). [HR Bukhari]

Jika terburu-buru, selain bisa keselek juga makanan tidak tercerna dengan baik 
dan bisa menimbulkan berbagai macam penyakit bagi tubuh kita.

Dalam membaca Al Qur’an juga tidak boleh tergesa-gesa.

“Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu 
tergesa-gesa membaca Al qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, 
dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” [Thaahaa 
114]

Manusia bersifat tergesa-gesa:

“Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan 
kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku 
mendatangkannya dengan segera.” [Al Anbiyaa' 37]

Jika terburu-buru, sering kita zhalim kepada orang lain misalnya menyerobot 
antrian bahkan menabrak orang lain hingga tewas. Lampu Kuning yang harusnya 
merupakan tanda/isyarat bahaya agar berhenti, justru diterobos. Laju kendaraan 
justru dipercepat. Itu semua tak lepas dari pengaruh setan dalam diri kita.

Semoga kita semua bisa terhindar dari sifat tergesa-gesa dan bisa jadi orang 
yang tenang dan sabar. Karena Allah bersama orang-orang yang sabar.


[daarut-tauhiid] Peta Mudik Jawa, Sumatera, Kalimantan, dsb serta Tips dan Do'a Perjalangan Agar Selamat

2012-08-17 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Semoga bermanfaat.

Peta Mudik Jawa, Sumatera, Kalimantan, dsb
Inilah Peta Mudik Jawa, Sumatera, Kalimantan, dsb.

Lihat Peta Lebih Besar
Foto bisa di-zoom-in (dibesarkan) atau di-zoom-out (dikecilkan). Dizoom sampai 
rumah anda kelihatan juga bisa…Selain itu juga bisa dikeret sehingga peta lain 
seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, bahkan Amerika Serikat juga bisa 
dilihat.

Anda juga bisa melihat Peta GIS dari Dephub yang dengan sistem GPS (Global 
Positioning System) bisa mendeteksi lokasi anda dan jalan yang ada di 
sekeliling anda:

http://gis.dephub.go.id/Googlemap/Rutemudik.Htm

Di bawah peta khusus pulau Jawa:
http://www.ziddu.com/download/16144983/peta-mudik-2008.jpg.html

Sekedar tip bagi pemudik:
- di Pom Bensin biasanya tersedia tempat buang air besar (BAB) yang bersih dan 
juga musholla. Di masjid di sepanjang jalan (mis: pantura) memang ada juga 
tempat buang air namun umumnya jorok (bau pesing/kotor). Mudah-mudahan para 
pengurus masjid atau para pemudik ada yang mau memperbaikinya.
- Jika ingin makan, cari tempat makan yang ramai dikunjungi orang. Tempat makan 
yang sepi biasanya karena 2 hal: tidak enak atau mahal.

- Ikhtiar dengan memeriksa kendaraan. Ganti ban yang gundul. Usahakan ban yg 
lebih baik ada di depan. Periksa rem apakah pakem, dsb

- Jangan ngebut hingga melebihi 100 km/jam. Usahakan ada navigator di samping 
supir yang memberi tahu jika ada bahaya

- Berdoalah sebelum perjalanan ditambah doa agar terhindar bahaya di Subur dan 
Ashar seperti “A’uudzu bi kalimatillahi taammaah min syarry ma kholaq” 3x (Aku 
berlindung dgn kalimat Allah yg sempurna dari kejahatan makhluknya) serta minta 
perlindungan dan pertolongan dari Allah:

http://media-islam.or.id/2012/04/22/allah-sebaik-baik-penolong-dan-pelindung/

- Jika perjalanan anda jauh (lebih dari 86 km) anda bisa menjamak (menggabung) 
2 sholat di 1 waktu, yaitu zuhur dgn ashar dan maghrib dgn isya. Anda juga bisa 
mengqashar (memendekkan) jumlah sholat yang 4 roka'at (zuhur, ashar, dan isya) 
jadi 2 roka'at sebagai seorang musafir. 

Baca selengkapnya di sini:
http://media-islam.or.id/2011/08/22/peta-mudik-jawa-sumatera-kalimantan-dsb/ 

.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id

Paket Umrah 2013 mulai US$ 1.600/orang di 
http://media-islam.or.id/2011/01/24/paket-umroh-2011-mulai-us-1-400


Bagi yg ingin turut membantu perpanjangan DOMAIN www.media-islam.or.id DSB, 
bisa transfer mulai rp 5 ribu ke : Rekening BCA No 0061947069 a/n Agus Nizami 
dan konfirmasi. Mudah2an bisa jadi sedekah kita sbg ilmu yg bermanfaat.
Milis Syiar Islam: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Pendidikan Akhlaq Dalam Surat Al Hujuraat (Larangan Su'u Zhon, Ghibah, dsb)

2012-09-03 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Kalau ummat Islam mau memahami dan mengamalkan surat Al Hujuraat sehingga 
berpegang pada Al Qur'an dan Hadits, memeriksa berita langsung pada kaum yg 
dituduh, tidak su'u zhon/buruk sangka, tidak mencari2 aib/kesalahan sesama 
muslim, tidak ghibah apalagi fitnah, mendamaikan mukmin yg bertikai, bukan 
malah mengompori/mengadu domba, mau berjihad di jalan Allah dengan HARTA DAN 
NYAWA MEREKA, insya Allah Islam akan bersatu dan jaya kembali. 
Tapi jika tidak, seperti mudah percaya fitnah, suka menyebar aib, suka ghibah 
dan fitnah, suka mengadu-domba, enggan berjihad, maka ummat Islam akan loyo dan 
terpuruk. 
Jangan sampai karena meributkan masalah Sunnah yang Furu'iyyah dan Khilafiyyah 
hanya karena ingin 100% sama dengan Nabi, kita malah menginjak-injak Al Qur'an 
yang merupakan Firman Allah. Padahal beriman kepada Kitab Allah seperti Al 
Qur'an adalah rukun Iman yang ke 3. Dan akhlak Nabi adalah Al Qur'an. Tidak 
mungkin Nabi bertentangan dengan Al Qur'an.
Semoga kita bisa mempelajari Surat Al Hujuraat sbb:

Pendidikan Akhlak dalam Surat Al Hujuraat
Surat Al Hujuraat yang terdiri dari 18 ayat ternyata banyak berisi pendidikan 
akhlak. Baik Akhlak terhadap Allah dan RasulNya, juga terhadap sesama muslim 
atau manusia.

Pertama hendaknya kita mengutamakan petunjuk yang diberikan Allah dan Rasulnya. 
Bukan pendapat kita sendiri:

[49.1] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan 
Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi 
Maha Mengetahui.

Untuk itu selain Al Qur’an, hendaknya kita juga membaca kitab Hadits seperti 
Bukhari, Muslim, Abu Daud, dsb. Begitu pula kitab-kitab seperti Al Umm susunan 
Imam Syafi’ie yang syarat dengan hadits dengan pemahaman ulama Salaf yang asli 
serta kitab Al Muwaththo.

Dalam bersuara juga kita tidak boleh berteriak-teriak:

[49.2] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih 
dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras 
sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, 
supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari. [49.3] 
Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka 
itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi 
mereka ampunan dan pahala yang besar.

[49.4] Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar (mu) 
kebanyakan mereka tidak mengerti.

[49.5] Dan kalau sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar menemui mereka 
sesungguhnya itu adalah lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun lagi 
Maha Penyayang.

Kalau bertemu teman, jangan berteriak-teriak dari jauh seperti preman/orang 
gila. Coba dekati dan ngobrol dengan suara lembut.

Dalam menerima berita juga kita harus hati-hati meski dari orang yang kita 
percaya. Tabayyun/periksa langsung kebenaran beritanya pada orang yang dituduh:

[49.6] Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa 
suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu 
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu 
menyesal atas perbuatanmu itu.

Asbabun Nuzul ayat di atas adalah saat Walid bin Uqbah diutus Nabi untuk 
mengambil zakat dari kaum Harits namun tidak berangkat karena khawatir dibunuh 
oleh Harits. Akhirnya dia membuat laporan palsu bahwa Harits dan kaumnya ingin 
membunuhnya. Untungnya Nabi tidak mempercayai berita itu begitu saja. Dikirim 
utusan yang lain dan ternyata Harits tidak ingin membunuh Walid. Bahkan 
menunggu Walid agar bisa membayar zakat [HR Ahmad, Thabrani, dsb]. Jika orang 
tidak cek dan ricek berita tersebut, tentu akan timbul perang bukan?

Hendaknya kita senantiasa mentaati Rasulullah. Bukan hawa nafsu atau keinginan 
kita sendiri. Sekarang yang kita taati hendaknya Al Qur’an dan Hadits:

[49.7] Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia 
menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat 
kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan 
iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, 
kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang 
lurus,

[49.8] sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi 
Maha Bijaksana.

Jika ada 2 golongan Mukmin berperang/bertikai, hendaknya kita damaikan. Bukan 
justru kita adu-domba:

[49.9] Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka 
damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat 
aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya 
itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu 
telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan 
adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku 
adil.

[49.10] Sesungguhnya orang-or

[daarut-tauhiid] Waspadi Adu Domba / Namimah yang Membuat Muslim Saling Hina/Bunuh

2012-09-06 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Saat ini tengah musim adu domba dengan kedok dakwah Islam yang membuat sesama 
Muslim atau manusia saling hina bahkan saling bunuh. Padahal pengadu domba itu 
sial nasibnya:
“Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak dapat masuk surga seorang yang gemar 
mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaih)

Nabi itu senang mendamaikan. Nabi membuat kaum Bani Aus dan suku Khazraj yang 
dulu saling hina dan saling bunuh jadi bersahabat di dalam Islam. Nabi bisa 
mengkoreksi dan mendamaikan Khalid bin Walid (yg masuk Islam menjelang Futuh 
Mekkah) yang menghina sahabatnya Abdurrahman bin 'Auf dgn bijak sehingga 
penghinaan terhenti, sementara penghinanya Khalid bin Walid tidak dikafirkan 
dan jadi pahlawan Islam. Nabi juga menegur dan memaafkan sebagian sahabat yang 
terlibat dalam fitnah terhadap Siti 'Aisyah sehingga fitnah terhenti dan 
pemfitnah sadar dan tetap jadi Muslim yang baik. Allah dan RasulNya meminta Abu 
Bakar yang marah dan bersumpah tidak akan memberi sedekah lagi kepada orang 
yang turut menyebar fitnah bahwa Siti 'Aisyah berzina. Tuduhan mana yang lebih 
keji dari ini?

Namun Islam mengajarkan dakwah itu dilakukan dengan cara yang baik. Menyadarkan 
ummat islam. Bukan justru mengkafirkan mereka dan mengeluarkan mereka dari 
Islam:

“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara 
kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum 
kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan 
Allah, dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak 
ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha 
Penyayang” [An Nuur 22]

Itulah Sunnah Nabi. Menjadi Rahmat bagi semesta alam. Membawa perbaikan. Dakwah 
dilakukan dengan Maw-izhotul Hasanah dan Bil Hikmah. Bukan dengan fitnah dan 
adu domba.
http://media-islam.or.id/2012/04/24/nabi-senang-mendamaikan-bukan-mengadu-domba-dan-menghindari-peperangan/

Asbabun Nuzul surat Ali ‘Imran ayat 103:

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu 
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa 
Jahiliyah bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah 
kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di 
tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya…” [Ali 
‘Imran:103]

Saat Bani Aus dan Suku Khazraj larut dalam semangat ashobiyyah mereka lupa 
bahwa mereka sesama muslim. Yang Aus merasa Aus dan yang Khazraj merasa 
Khazraj. Dalam puncak emosi perang itu mereka akhirnya berteriak-teriak 
histeris : ”Senjata-senjata!”.

Dalam situasi kritis itulah, Rasulullah datang bersama pasukan kaum muslimin 
untuk melerai mereka. Rasulullah SAW bersabda:

“Wahai kaum muslimin, apakah karena seruan jahiliyah ini (kalian hendak 
berperang) padahal aku ada di tengah-tengah kalian. Setelah Allah memberikan 
hidayah Islam kepada kalian. Dan dengan Islam itu Allah muliakan kalian dan 
dengan Islam Allah putuskan urusan kalian pada masa jahiliyyah. Dan dengan 
Islam itu Allah selamatkan kalian dari kekufuran. Dan dengan Islam itu Allah 
pertautkan hati-hati kalian. Maka kaum Anshar itu segera menyadari bahwa 
perpecahan mereka itu adalah dari syaithan dan tipuan kaum kafir sehingga 
mereka menangis dan berpelukan satu sama lain. Lalu mereka berpaling kepada 
Rasulullah SAW. dengan senantiasa siap mendengar dan taat…” (Sirah Ibnu Hisyam 
Juz 1/555).
http://media-islam.or.id/2009/09/07/mewaspadai-berita-orang-fasik-dan-adu-domba/

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali 
bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau 
berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa 
yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi 
kepadanya pahala yang besar.” [An Nisaa' 114]

Jadilah Muslim yang baik yang suka membuat perdamaian. Bukan jadi tukang adu 
domba karena tidak akan masuk surga. Lakukan dakwah Islam dengan cara yang baik 
dan bijak sebagaimana Nabi yang mampu membuat orang-orang yang semula kafir 
menjadi Muslim bahkan menjadi sahabatnya 


Kenapa Israel yang jumlah penduduknya cuma 7 juta sanggup membantai ummat Islam 
di Palestina berulang-kali padahal ada 1,3 milyar (1.300 juta) Muslim di dunia? 
Ini karena Israel (Yahudi) berhasil mengadu-domba ummat Islam agar saling hina 
dan saling bunuh sehingga ummat Islam jadi lemah.

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, 
yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu…” [Al Anfaal 46] 



[daarut-tauhiid] Bersyukur Kepada Allah atas Segala NikmatNya

2012-09-13 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Sekedar udara/oksigen saja, jika kita harus beli kepada manusia seumur hidup, 
kita harus bayar lebih dari 5 milyar.
Belum lagi air yang bisa ratusan juta rupiah.
Belum mata, telinga, jantung, hati, ginjal, dan sebagainya.
Itu semua diberikan Allah cuma-cuma kepada kita.
Kita cuma diminta meluangkan waktu kurang dari 1 jam setiap hari untuk 
beribadah kepada Allah.
Maukah kita bersyukur kepada Allah?

“Dan tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami 
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka 
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”  [Ibrahim 7]

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui 
sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu 
bersyukur.” (QS. An Nahl: 78)

“Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan 
dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur” [Al Mu’minuun 78]

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat 
menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha 
Penyayang.” [An Nahl 18]

Baca selengkapnya di:

http://media-islam.or.id/2011/03/29/bersyukur-kepada-allah/

Konsul Dokter
Renungan malam: Sobat tahukah berapa harga harga Oksigen di apotik / rumah 
sakit ? harganya jika sobat belum tahu berkisar antara Rp 25rb/liter.

Pernahkah kita menanyakan harga Nitrogen di apotik ? Jika blm tau berkisar 
antara Rp 9.950/ltr

Tahukah sobat bahwa :
Dlm sehari manusia menghirup 2880 liter Oksigen & 11.376 iter Nitrogen untuk 
berlangsungnya kehidupannya & jika hrs dihargai dg Rupiah, maka Oksigen & 
Nitrogen yg kita hirup akan mencapai Rp.170 Jutaan/ hari / manusia

Jika kita hitung kebutuhan kita sehari Rp.170 jt, maka sebulan Rp.5,1M/org

Org yg paling KAYA pun tdk akan sanggup melunasi biaya nafas hidupnya &
Tuhan memberikan kpd kita secara GRATIS !

Salah satu cara menghargai kesehatan anugerah hidup kita adalah mencegahnya 
agar tidak jatuh dlm kebinasaan dengan memilih pola makan sehat, berolahraga, 
jauhi rokok dan alkohol, menghindari stress, cegah polusi, serta menjaga 
lingkungan agar tetap lestari sehingga dpt menyediakan oxygen yg cukup untuk 
kita.

Masihkah kita belum mau BERSYUKUR?!! Dari sini kita bisa belajar bagaimana kita 
seharusnya menghargai kehidupan, alam, dan bersyukur pada Tuhan karna kita 
dapatkan itu semua gratis sbgai bukti kasih sayangNya. Silahkan bagikan/share 
kabar ini pada saudara2 kita agar mereka lbh bersyukur atas nikmat setiap 
hembusan nafas kita.

Ada pertanyaan/konsultasi langsung aja kirim pesan inbox admin dr. Wahyu 
Triasmara (Dokter Sahabat Anda)
.


  1   2   3   4   5   >