[daarut-tauhiid] Awliya Knowledge

2009-01-28 Terurut Topik arief ludiantoro
Awliya Knowledge
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
Thursday, Mar 01, 2007 | Oakland, CA US
SufiLive.com

A`udhu billahi min ash-shaytan ir-rajeem
Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Raheem

Ati` Allah wa ati` ar-rasula wa uli ’l-amri minkum -
Obey Allah, obey the Prohet and obey those in
authority among you. [4:59]

In the previous session we made an introduction and
speaking awliyaullah and about how Allah swt gave
awliyaullah what he did not give others and prepared
them so that they can guide the Ummah towards the Last
Days and through the Last Days to reach Judgment Day
in the best way, taking from what the Prophet (s) has
given them through the knowledge of realities, which
is knowledge of dhaahir and knowledge of the hidden.

When Abdul Wahhaab ash-Sha`rani was asked about ilm
al-baatin, he said that to us there is only one `ilm,
`ilm adh-dhaahir, because for us everything is not
hidden. For us is the knowledge of realties; already
these discoveries have been made so we know what has
been hidden. According to the level of the wali, what
is hidden from them he might know it. So to them,
there are not two different kinds of knowledge. There
is knowledge always appearing to them and this is the
knowledge of realities. We explained about that -
about the importance of awliyaullah. The session
yesterday was different… you were asking about the
essence, so it was the session before.

Awliyaullah: what is there job? What Grandshaykh said
has a very, very deep meaning. He said it in a way
that I feel shy to say it but we have to be more
polite, because a wali can say about himself whatever
he likes but a student cannot repeat as he says it; we
have to try to put it in a way that is acceptable to
us.

That awliyaullah …what am I going to say? Awliyaullah
are people who are cleaners; they clean what we make
dirty. They have been carrying that responsibility
which is a heavy responsibility. La yukallifullahu
nafsa illa wu`saha. According to their levels,
awliyaullah carry the dirtiness of their followers
(put in a polite way; he used another word). We dump
our dirtiness on them. That is why it is said that on
the Day of Judgment, from Allah’s infinite mercy or
love to His servant, for ummat an-Nabi, that they
believed in him and didn’t associate anyone with him,
Allah swt sends His mercy on them and because of that
we will be feeling shy and sweating because we were
running away and throwing our dirtiness everywhere and
in return Allah swt is sending His mercy on us.

Awliyaullah are inheriting from Muhammadun Rasulullah
the manifestation from the verse, “wa ma arsalanaaka
illa rahmatan lil-`alameen. - We have sent you not
except as a mercy to humanity.” And how do we explain
that mercy? It is impossible to give the explanation
of that meaning in full; whatever we say, it falls
short.

When we say that Allah swt has mercy on me and my
family it means we have a good life; we’re not sick,
we have healthy children, we have good parents, we are
eating well, we are breathing well; we are living
well, we are not in a difficulty. It means anything
that you can explain as a favor is a mercy that Allah
swt favored you with. Breathing is a mercy. If that
breathing stops, y’Allah swt goes away. So every
action, even the smallest one, is a mercy. And who is
that mercy? - It is Muhammad (s). Allah swt said, “We
sent you not except as mercy.” So it means all these
mercies we are receiving are coming to us through the
Prophet (s).

It is not shirk. The Prophet (s) said, “ana
al-Haashir, wa ana al-Maahi, wa ana Abu'l-Qaasim, wa
ana Taha wa Yasin.” – ‘I am the one taking sins away
and on resurrection the one to whom all people run on
Judgment Day. And I am Taha and Yasin. And I am Abul
–Qaasim. Allah swt gave me the responsibility of
dividing that mercy on humanity.’

So that heavy burden that is on awliyaullah, from what
they inherit of the mercy of the Prophet (s) , they
carry our dirtiness. As we were explaining two
sessions before, Grandshaykh said, “The Prophet (s)
said to me in my seclusions, your job” (he said to
Grandshaykh, Shaykh Abdullah al-Faiz ad-Daghestani,
Sultan al-Awliya) “is that you have to carry the
dirtiness of everyone and you have to be able to take
responsibility for what they have done. You have to
purify them and clean them and you have to present
them to me and I present them to the Divine Presence.”

That is big. That is two lines but it makes you
stunned. It makes us look into it carefully: that the
Prophet (s) is saying “your job” - it means he has
been assigned a job. It means he has been assigned an
authority from the Prophet (s) meaning from the
Prophet (s) to him and from Allah swt to the Prophet
(s) that he has to carry from everyone.

What does carry from someone mean? It means he has to
be in everyone’s [all human beings] lives. He has to
be with everyone in every moment of his or her life or
how will he carry from everyone? How will he know what
they are doing? He has to carry them and carry their

[daarut-tauhiid] Gerhana, suatu Tanda Kekuasaan Allah swt

2009-01-27 Terurut Topik arief ludiantoro
Gerhana, suatu Tanda Kekuasaan Allah swt
Mawlana Syekh Muhammad Nazhim al-Haqqani #1602;
Sohbet, 28 Maret 2006
 
 
Bismillahi r-Rahmani r-Rahiim
 
Besok akan terjadi gerhana matahari.  Orang Arab
menggunakan kata yang berbeda untuk menyebut Gerhana
Matahari dan Gerhana Bulan. Sedangkan orang Turki
menyebutnya 'tutulmasi' – baik untuk gerhana matahari
maupun gerhana bulan, demikian mudah...
 
Segala sesuatu yang wujud tak dapat melakukan apa pun
dengan atau oleh dirinya sendiri.  Semua yang wujud
berada di bawah Kerajaan Langit.  (Kerajaan atau Mulk
lebih daripada Malakut.  Allah adalah Muhaymin ‘ala
l-Mulk wa-l Malakuut ).  Karena itu, peristiwa gerhana
adalah suatu kejadian besar di langit, di ruang
angkasa, bahwa matahari akan kehilangan cahayanya
sebagian atau keseluruhan dan orang-orang pun
mengatakan berbagai hal tentangnya.
 
Dan Penutup para Nabi, Sayyidina Muhammad Salallahu
alayhi wasalam, beliau memberikan sedikit informasi
tentang gerhana matahari atau gerhana bulan, tetapi
beliau tidak akan memberikan ta’rif atau ta’bir,
deskripsi atau definisi lengkap tentang peristiwa
tersebut, karena Nabi Muhammad saw – Sayyidina
Rasulullah saw – beliau tidaklah diperintah atau
diizinkan oleh Allah swt untuk menjelaskan segala
sesuatunya yang akan terjadi secara detail, tidak. 
Beliau tak pernah diberi izin untuk memberikan
deskripsi lengkap atau pun informasi tentang bagaimana
peristiwa gerhana matahari atau gerhana bulan tersebut
terjadi.
 
Dan kepentingan beliau, kepentingan Nabi saw adalah
untuk menyeru manusia menuju pada penghambaan pada
Tuhan mereka.  Sebagaimana seseorang yang menjaga dan
mengurus Istana sang Sultan, Mudir Tashifaat wa
t-ta’limaat, jika ia mesti membawa seseorang ke suatu
titik atau tempat penting di Istana tersebut, ia pun
hanya membawanya ke tempat tersebut sambil mengatakan,
“Inilah kepentinganmu,” ia tidak akan berdiri dan
berkata menjelaskan, “Bangunan ini adalah seperti ini,
bangunan itu seperti itu,...” Tidak... tak pernah ia
menjelaskan detail-detail istana tersebut.  Apa yang
mesti dilakukan orang tersebut, hanyalah memberikan
detail akan tempat tertentu [yang penting] bagi orang
yang dibawanya, ia tak akan memberikan deskripsi
lengkap tentang keseluruhan Istana, tidak.
 
Kini, Nabi Muhammad saw -- beliau telah diperintahkan
untuk menyeru manusia pada penghambaan kepada Tuhan
mereka, dan bagi seseorang yang telah diberikan
kepentingan tersebut, yang telah diminta untuk
melakukan (sesuatu tersebut), adalah tak benar untuk
meninggalkan hal tersebut serta melihat-melihat ke hal
lain dan meminta pemahaman.  Allah mengatakan: Tujuh
Langit dan Tujuh Bumi.  Kita akan mengetahui hal ini,
Timur dan Barat, Negara-negara Barat, Negara-negara
Timur. Dan Setan tengah membuat orang melupakan
kepentingan mereka – melupakan apa yang mereka telah
diseru untuk melakukannya.  Seperti seorang pelayan
yang tengah membersihkan lantai, kemudian ia melihat
sesuatu di lantai tersebut, maka kemudian ia
melemparkan sapunya, dan ia pun terkesima melihat
barang itu sambil berkata, “Ohhh, lihat!”  Tidak,
tidaklah benar untuk melakukan seperti ini!
 
Karena itu, Nabi saw mengetahui segala sesuatunya
berkenaan dengan makhluk ciptaan – lebih tahu dari
siapa pun (ciptaan) yang lain; mungkin setiap makhluk
yang lain mengambil informasi yang sejati dari beliau.
Hakikat segala sesuatu dari ciptaan, beliau
mengetahuinya.  

Beliau saw bersabda, “Ada gerhana matahari dan ada
gerhana untuk bulan”, tetapi beliau tak pernah
memberikan penjelasan lengkap tentangnya, karena hal
itu tidaklah diperlukan.  Beliau hanya boleh
mengatakan, “Hal itu adalah suatu peristiwa yang hanya
Allah mengetahui bagaimana ia terjadi, suatu gerhana
menimpa matahari atau suatu gerhana menimpa bulan.” 
Beliau tidaklah mengatakan bahwa suatu bayangan dari
bumi menimpa bulan atau bayangan dari bulan menimpa
matahari dan kemudian terjadilah peristiwa itu di
ruang angkasa, (untuk menjelaskan) suatu gerhana. 
Tidak, beliau tidak mengatakan detail
peristiwa-peristiwa tersebut.  

Beliau saw hanya menginformasikan bahwa gerhana
matahari maupun gerhana bulan adalah di antara
Tanda-tanda (Aayaat) Allah dari Atribut Kekuasaan-Nya,
suatu tanda besar bahwa hanya Diri-Nyalah yang mampu
melakukan hal ini di seluruh ruang angkasa: untuk
menimpakan kegelapan atas cahaya selama beberapa saat
dan kemudian membawa pergi kegelapan itu, hingga
cahaya pun tiba kembali.
 
Dan beliau mengatakan bahwa, “Saat kegelapan tiba, ke
manakah perginya cahaya?” Atau beliau mengatakan,
“Saat cahaya tiba, ke manakah kegelapan pergi?”  Hanya
Ia yang Mengetahuinya, Allah swt”, dan Ia memberikan
pengetahuan khusus tentang ciptaan pada hamba-Nya
tercinta Sayyidina Muhammad saw – beliau hanya
mengatakan, “Ini ‘min aayaati-llah’, ini adalah tanda
Kebesaran Allah  serta Sifat Keagungan-Nya yang tak
seorang pun mampu menghentikannya atau tak seorang pun
mampu menggerakkannya.”  Beliau hanya mengatakan hal
ini dan ini sudah lebih dari cukup bagi para hamba!
 
Kalian mesti mengetahui 

[daarut-tauhiid] Women's Priority Over Men

2008-03-05 Terurut Topik arief ludiantoro
Women's Priority Over Men 
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani ar-Rabbani qs
Wednesday, Feb 27, 2008 , Oakland Zawiya 

 
A`udhu billahi min ash-shaytaan ir-rajeem Bismillahi
'r-Rahmani 'r-Raheem 
Nawaytu'l-arba` een, nawaytu'l-`itikaaf,
nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaada,
nawaytu's-salook, nawaytu'l-`uzlah lillahi ta`ala fee
hadha'l-masjid 
Ati` Allah wa ati` ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum 
 
Allah swt sent Sayyidina Muhammad (s), `alayhi afdal
as-salaat was-salam to humanity in order to bring them
to the shore of safety. And Prophet was dressed with
all kinds of tools that he can use for people to be
saved. If we read the verse of Holy Qur'an wa ma
arsalnaaka illah rahmatan lil alameen, we have sent
you mercy to humanity and if as Allah swt said, sent
him as a mercy, He must have given him all kinds of
necessary equipment. 
We see today, armies; generals that have under them
hundreds of thousands of soldiers, they don’t go for
any battlefield without having every kind of tools
necessary in order that they win. Because they don’t
want to lose. And they try their best not to let one
of their army go prisoner in the hands of tyrants or
aggressors. 
 
So you cannot send a general in to the desert with no
tools and say, “O sorry. Find your way out with your
army.” What is possible is that they have to send all
kinds of necessary equipment in order that they stop
the aggression of the enemy against peaceful people.
If that is for us what do you think of the One who
created us? The one who wants all the best for
everyone as human beings. So what is there to be done?
He said, wa rahmatee wasi`at kulla shay – My mercy
encompassed all things.” And he said, “I sent Muhammad
(s) as mercy for everyone.” 
 
So it means the Prophet has been equipped with every
tool needed to fight Shaytan and stop the aggression
of Shaytan. And these tools are not necessarily all of
them can be seen. Because you don’t show you enemy all
the tools that you have. Like the army might hide
their weapons. They might use camouflage to hid their
weapon. Show a few but hide the most. So what do you
think of the one that created us? So Allah swt gave
Sayyidina Muhammad (s) physical weapons we can see and
hidden weapons we cannot see. And these are in the
hands of his inheritors they are holding in their hand
in order to fight the aggression of shaytan against
human beings. 
 
That is why Awliyaullah are not normal human beings.
They are generals and admirals hiding all their tools
camouflaging them in order they can win over devils
and evil power. Don’t underestimate their power. You
remember in the Afghanistan war, Haroun, there were
planes throwing bombs over that area Tora Bora, were
they not? And then they begin to use big rockets and
they say first time they are using them and they weigh
tons and tons. That is a huge one and they never used
it before and they want to reach a place that cannot
be reached. 
 
What do you think about Awliyaullah? Allah gave his
Prophet spiritual weapons that can reach like laser it
reaches Satan and his followers and hits them hard,
wherever they are. 
That is why people run to Awliyaullah . find and
search for a wali and stuck with him. Find and search
for a wali and be guide by him. Because they know the
tricks of shaytaan and they use form the equipment
they have what is necessary for shaytan. 
 
I cannot go through what Mawlana shaykh may Allah give
him long life and Grandshaykh, may Allah bless his
soul. There are thing that can be spoken and things
that cannot. You cannot give all your papers as they
say. They know that Allah’s mercy is so huge, He has
sent that mercy that cannot be described to have from
hands of shaytan. And Awliyaullah are expressing in
bringing out a secret that it is important for us to
know and might be some people like it and some people
don’t like it. But here it is not what we like.
Awliyaullah have a relit they have to speak it out and
with it they can turn the arrow against shaytan. 
 
Sometimes you see in children’s movies, someone throw
arrows like that and they put their hand and the arrow
turns back against the other ones. What kind of movie
is that? Cartoons? They show you things and they show
you it is coming on you back. Because you are trying
to hit good people they show it coming back on you.
You see it in all these movies. If these actors and
producers and directors can do that what do you think
about Awliyaullah. 
 
Don’t you see in movies, like harry potter movie, they
have all this kind of magic, if these have magic,
Awliyaullah have reality. With reality they can reach
and throw shaytaan in his heart and split him in half.
And one of these important matters. Is that shaytan
has been dressed, he dressed himself with pride and
selfishness. That is why he has been thrown away. So
anyone who has been dressed with pride and selfishness
it means he is happy and imitating shaytan. And the
Prophet (s), Allah dressed him with humbleness. It
means anyone how is imitating 

[daarut-tauhiid] Afflictions are a Favor of Allah (swt)

2008-03-05 Terurut Topik arief ludiantoro
Afflictions are a Favor of Allah (swt) 
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani ar-Rabbani
Tuesday, February 26, 2008 | Oakland , CA US  
 
Oakland Zawiya 
 
Allahuma salli ala Muhammadin wa ala ali muhammadin wa
sallam 
A`udhu billahi min ash-shaytaan ir-rajeem Bismillahi
'r-Rahmani 'r-Raheem 
Nawaytu'l-arba` een, nawaytu'l-`itikaaf,
nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaada,
nawaytu's-salook, nawaytu'l-`uzlah lillahi ta`ala fee
hadha'l-masjid 
 
Ati` Allah wa ati` ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum 
 
We continue from the previous session that every
moment Allah swt is sending His favors on us. In every
moment Allah swt is sending His mercy on us. Why? And
how can we know that? How can we know that Allah is
honoring us with His favors? 
Allah honoring us with continuous favors… He just came
in; it is a favor. We were waiting for him to begin.
We were just being, you didn’t miss anything. 
 
So how do we know that these favors are coming on us
is that Allah did not stop us from breathing. When
someone stops breathing what does that mean? He is
dead. That is a big honor and a big favor that Allah
swt is sending that air that we are able to inhale and
exhale. If that stops then we are finished. 
 
What stops first; the inhale or the exhale? [inhale]
Exhale because when it goes out it stops and doesn’t
come in. So the first sign is when the breath will go
out but the new one doesn’t come in. So that is ni`mat
from Allah swt on us that He is blessing us with it.
So how much… it is very small [amount of] air that
goes in and when it goes in you take the oxygen and
you leave the rest. How does the body knows this is
the oxygen and the rest is not oxygen? 
 
Today if they want to determine the air and check it,
it is a big process to determine where is the oxygen,
the helium, the hydrogen and all the different gases.
SubhanAllah, Allah gave us the ability to know what is
right for us and what is bad for us. If the body knows
what is good for you and the oxygen is good for you
and the oxygen goes to the heart to take the blood to
the brain and to the whole body do you think then we
don’t know what is good and what is evil? If our body
knows which gas is good for us, the oxygen and not the
rest, does not Allah know to give to us [awareness of]
what is evil and what is not evil. 
 
Why then do we follow evil? If we know and our body
knows and our soul knows why then we don’t stop
ourselves form falling in the trap of Shaytan? That is
why as we said previously - you weren’t here - that
Allah swt likes His servant to always be asking as a
student is asking from a teacher. Grandshaykh said,
“don’t make yourself a scholar, but make yourself a
student.” 
 
There is no scholar. Every scholar is a student to the
scholar who is above him, in every field. In every
field there are the scholars and they are students to
the scholars that are above them but the ego doesn’t
let you to do that. The ego is what makes us fall into
the problem of everything. “Allah,” Grandshaykh said,
may Allah bless his soul, that “difficulties,
afflictions, Allah changed them when we receive them
as afflictions, they are difficulties that we are in
but in reality they become ni`mat later.” 
 
And this is a big … it has a big meaning that we have
to understand, how an affliction becomes a ni`mat. How
an affliction becomes a favor. How a difficulty
becomes a favor. How a sickness becomes a favor, a
ni`mat. People when they have a sickness what do they
say? They don’t say it is a ni’mat, favor. They say it
is a difficulty and a problem and they are seeking a
way to get out of it. So any affliction or difficulty
that comes on us Grandshaykh said, “it is a ni’mat.” 
 
What does he mean? He means that because it is an
affliction, since you got that affliction and it came
on you, because of that Allah will clean you of your
sins and change them to rewards. 
 
ÅöáøóÇ ãóä ÊóÇÈó æóÂãóäó æóÚóãöáó ÚóãóáðÇ ÕóÇáöÍðÇ
ÝóÃõæúáóÆößó íõÈóÏøöáõ Çááøóåõ ÓóíøöÆóÇÊöåöãú
ÍóÓóäóÇÊò æóßóÇäó Çááøóåõ ÛóÝõæÑðÇ ÑøóÍöíãðÇ 
Excepted, however, shall be they who repent and attain
to faith and do righteous deeds: for it is they whose
[erstwhile] bad deeds God will transform into good
ones - seeing that God is indeed much-forgiving, a
dispenser of grace. [25:70] 
 
Because you were patient on that affliction or
difficulty Allah will change those sins to hasanaat.
So how many of Ummat an-Nabi doesn’t have difficulty.
Do you have difficulties? Sometimes. Of course. You
have difficulties? All of us do. So Allah cleans you
with it. Look the.. you now Khan, Ikramullah Khan, the
one with the beard there, with clothes well-ironed.
You see he is very handsome, very well-ironed. 
 
All of us we sit at the mirror every day or we… I
don’t shout, but might be you shout. How many times
you shout at your wife, how many times you say, “You
didn’t iron my clothes!” You shout? You shout also?
You also. He is more patient than you. You are French.
So you shout at her, “Why didn’t you iron my clothes?”
In 

[daarut-tauhiid] Selamat Tahun Baru darý Lefke Cyprus Turky (1)

2008-01-14 Terurut Topik arief ludiantoro
Selamat Tahun Baru darý Lefke Cyprus Turky

Assalamu alaykum wr wb
786

Selamat tahun baru kepada teman-teman dý Indonesýa.
Saat ýný saya berada dýsebuah desa kecýl Lefke dý
Cyprus Turky. Desa yang sangat tentram dan penuh
barakah, kedýaman Guru darý Mursyýd kamý Mawlana
Syaýkh Hýsham ar-Rabbaný yaýtu Sulthanul Awlýya
Mawlana Syaýkh Nazým Adýl al Haqqani qs. Belýau saat
ýný berusýa 87 tahun. Belýau berbýcara dalam bhs
ýnggrýs arab turky dan banyak bahasa laýn belýau
kuasaý. Belýau adalah Syaýkhul Islam, Syaýkhul Hadýst
dan pemýmpýn sufý yang sangat berpengaruh dýdunýa saat
ýný.

Saat ýný udara sangat dýngýn sehýngga kamý harus
menghýdupkan pemanas dan memakaý baju hýngga 3 lapýs.
Demýkýan juga ketýka kamý mengambýl wudhu aýrnya
sedýngýn aýr es. Saat ýný musým jeruk dýmana setýap
rumah banyak yg memýlýký kebun jeruk sunkýst yg luas.
Hampýr setýap harý  kamý mýnum jus jeruk langsung darý
kebun Mawlana Syaýkh Nazým qs Darý ketýnggýan dýdepan
cafe ýnternet ýný kamý dapat memandang laut lepas býru
memýkat.

Kamý berangkat tgl 27 Desember darý Jakarta -
Sýngapore - Dubaý - Istanbul - Ercan Lefke Cyprus.
Tahun baru dý sebuah desa kecýl menjadý pengalaman
yang menakjubkan. Kamý bertemu teman2 Naqshbandý
Haqqaný Sufi darý beberapa negara dýlýma benua. Mereka
mengýnap dý Dergah Syaýkh Nazým qs atau dý Guest House
dýsekýtar kedýaman belýau. 

Setýap harý 100 orang bergantýan datang darý berbagaý
negara, sepertý Canada, USA. Afrýka Selatan, Spanyol,
Indonesýa, Kamboja. Pakýstan. Maurýtýus. Tahýtý.
Jepang Peru. Argentýna Perancýs Belan dan belgýa
German dan sangat banyak orang berbagaý ras berbagaý
bahasa berbagaý kebudayaan bertemu dýsýný untuk
berdzýkýr dan Hadrah ( Standýng Dzýkýr Dance) dan juga
dýsertaý whýrlýng dervýshes Rumý. 

Harý ýný adalah harý ke 9 kamý berada d kedýaman
belýau. Býla umat budhýst mengenal Dalaý Lama maka
kamý dýdunýa Sufý mengenal Sulthanul Awlýya Mawlana
Syaýkh Nazým Adýl al Haqqaný an-Naqshbandý sebagaý
Pemýmpýn Sufý seluruh dunýa yang berdakwah keberbagaý
negara barat dan týmur dý seluruh dunýa. Subhanallah
dýsýnýlah kamý mengertý persaudaraan sufý yang
sebenarnya.

Kamý bertemu teman darý Montreal yang sebelumnya
seorang Yahudý Hasan dan Huseýn kakak beradýk, mereka
memýlýký kafe rumý dý Montreal dan kamý berdýskusý dan
membuat workshop kecýl mengenaý Rabbaný Whýrlýng
Dervýshes Indonesýa. Kamý týdak menyangka bahwa
Rabbaný Whýrlýng Dervýshes of Indonesýa sangat dýkenal
dý Canada, USA. UK. Germany, Turky, Spaýn dan banyak
negara barat laýnnya berkat dakwah Mawlana Syaýkh
Hýsham Kabbaný ar Rabbaný yg týnggal dý Mýchýgan USA.
( lýhat dý [EMAIL PROTECTED] frýendster atau
multýply)

Begýtu banyak orang2 nasraný yahudý budha datang darý
berbagaý negara dan mengenal ýslam melaluý jalan sufý
yang sangat lembut dan penuh toleran. Mereka mengenal
darý websýte www.naqshbandi.org atau
www.nurmuhammad.com ataupun darý websýte kamý
www.mevlanasufi.blogspot.com  mereka juga mengenal
kamý melaluý tarýan  Rumý kemudýan mengenal Syaýkh
Hýsyam qs dan Syaýkh Nazým qs dýberbagaý negara
dýdunýa. 

Mereka masýh sangat muda darý berbagaý level
masyarakat. saya bertemu teman darý australýa Habýb
Hasyým yang dahulunya adalah Jamaah Tablýgh kemudýan
menekuný sufý dýbawah býmbýngan Mawlana Syaýkh Nazým
qs. Tom dan ýstrýnya darý Montreal. Kemudýan Ibu Sara
seorang dosen aslý UK yg berkerja dý UK sebagaý dosen
lýnguýstýk beserta dua anak kecýlnya berusýa 3 dan 4
th yg sangat cantýk dan lucu. Suamý belýau juga
seorang dosen.

Dýsýnýlah kamý mengenal persaudaraan ýslam yang sangat
kuat melaluý sufýsme. Bertemu teman2 yg menyenangkan
dalam perjalanan ruhaný untuk mensucýkan jýwa.
bermedýtasý bersama mawlana syaýkh nazým dan berzýkýr
yang penuh pesona dýmalam tahun baru menghabýskan
waktu dgn solat dzýkýr dan mengenal cýnta ýlahýyah yg
sangat lembut.

Insya Allah tgl 8 january merupakan penutup tahun baru
ýslam dan kýta melangklah ke 1429 H tahun baru ýslam
yg akan jatuh tgl 9 january dý lefke turky. Syaýkh
Nazým qs mengatakan kýta akan berpuasa pada tgl 8-9
january. mengadakan doa tutup tahun pd tgl 8 jan dan
doa pembuka tahun baru. Insya Allah kýta semua
menunggu kedatangan Sayyýdýna Mahdý as dan Nabý Isa as
( Jesus Chrýst as) untuk pencerahan mýlenýum kedua
membawa zaman baru yang penuh kedamaýan dan
persaudaraan.


salam from lefke wýth love
arýef hamdaný
www.mevlanasufi.blogspot.com

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[daarut-tauhiid] Malaikat Menjelajah (Roaming)

2007-12-25 Terurut Topik arief ludiantoro
Malaikat Menjelajah (Roaming)
Khutbat al-Jumuah 21 Maret 2007
Masjid al-Iman, Oakland, California
Mawlana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani
www.mevlanasufi.blogspot.com
 
 
Alhamdulillah alladhee hadana li-hadha wa ma kunna
li-nahtadee law la an hadana-Allah.
 
Wahai orang-orang beriman, Allah Swt telah memberi
kita karunia dengan bimbingan. Dia memberi kita
karunia dengan kecerdasan. Dia mengaruniai kita otak.
Dia mengaruniai kita sebuah tubuh yang dapat melihat
dan mendengar. Dia mengaruniai kita semua kasih-Nya.
Dia menghormati kita dan Dia memberi kita karunia
serta Dia mengirimkan kepada kita manusia yang
sempurna, Sayyidina Muhammad Salallahu alayhi wasalam
dengan pesan Islam. Pesan pertanggungjawaban. Pesan
yang membuat batasan dari apa yang dapat kau lakukan
dan apa yang tidak boleh kau lakukan. Pesan yang
menyelamatkanmu agar mempunyai kehidupan yang baik
dalam hidup didunia ini dan di Akhirat.
 
Dia mengutus beliau saw dibulan Rabi ul-Awwal, bulan
yang Barakah; bulan yang berkah. Disebut Rabi dalam
bahasa Arab, meskipun kau tahu pada penanggalan Arab
berbeda adanya. Waktu berubah pada penanggalan
matahari. Ramadhan dapat terjadi dimusim panas, di
musim semi, dimusim gugur atau dimusim dingin
–kapanpun dan bulan berubah. Pada penanggalan matahari
kita tahu musim semi adalah musim semi, itu tidak
berubah.

Bagaimanapun, pada penanggalan matahari itu berubah.
Bulan yang sama tidak selalu pada musim semi atau
musim dingin atau musim gugur. Allah (swt) telah
memastikan bahwa Dia membuat Nabi-Nya (saw) lahir
dibulan Rabi, yang artinya musim semi dalam bahasa
Arab. Itu ketika segala sesuatu bermekaran,
bunga-bunga tumbuh lebih tinggi dan lebih tinggi
memberikan wangi semerbak dan segala sesuatu kembali
memberi kehidupan setelah musim dingin. Segala sesuatu
yang telah mati dan dimusim semi segala sesuatu hidup.
 
Pada zaman jahiliyyah, sang Nabi Salallahu alayhi
wasalam datang ke sebuah gurun dimana segala
sesuatunya mati; disana tidak ada tata karma, tidak
ada batasan-batasan, dan tidak ada hukum-hukum. Segala
sesuatu seperti sebuah hutan rimba: yang terkuat dapat
hidup dan yang terlemah dapat mati dan selalu cara itu
yang diperlihatkan bahwa kaum laki-laki kuat dan kaum
wanita lemah. Saat seseorang mempunyai seorang anak
perempuan mereka biasa membunuhnya dan segera
menguburnya setelah dia dilahirkan. Sang Nabi Muhammad
Salallahu alayhi wasalam datang dan menghentikan semua
kejahiliyahan tersebut: Ini musim semi, kau tidak
bisa membunuh. 
 
Sang Nabi (saw) men-set nilai-nilai untuk semuanya.
Kini kita hidup di abad 21 dan masih melupakan
nilai-nilai kita. Kita lupa apa yang Allah (swt)
kehendaki untuk kita rasakan dalam kehidupan ini:
mencintai-Nya dan mencintai manusia dan cinta
mengingat-Nya dalam tiap kesempatan dalam kehidupan
kita.
 
Hari ini, kita tidak mengingat kecuali pada hari
Jum'at, dimana saat solat Jumat sebagian orang datang
dan sebagian lagi tidak datang; sebagian mungkin
shalat dan sebagian lagi tidak; tidak ada
prinsip-prinsip, tidak ada nilai-nilai dan sebagian
besar mengejar hasrat-hasrat liar mereka. Tidak
seorang pun mempunyai hasrat bersama batasan-batasan
dan hukum-hukumnya yang telah Allah (swt) tetapkan.
Semua orang bertingkah laku berdasarkan pemikirannya
sendiri. Allah (swt) tidak menciptakan manusia untuk
menghukumnya Dia menciptakan kita untuk menyelamatkan
kita. 
 
Salah satunya pertolongan Allah adalah pada bulan
Kelahiran Nabi saw, 12 Rabi ul-Awwal tahun ini jatuh
pada tanggal 30 atau 31 Maret, saat bunga-bunga
bermekaran dimusim semi. Dengan banyak mengingat hari
kelahiran atau Mawlid Nabi Muhammad saw, itu dan
merayakannya diseluruh dunia. Sebagian manusia sepakat
dengan perayaan Mawlid Nabi saw dan sebagian lagi
tidak. Kita tidak akan mendiskusikan hal itu sekarang.
Kita sepakat dengan itu. Kita tidak akan mendiskusikan
mengapa itu terjadi sekarang.
 
Saya ingin mendiskusikan isu bahwa Allah (swt) ingin
menyelamatkan kita dan Allah (swt) mengutus sang Nabi
(saw) sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta,
rahmatan lil-'alamiin, bukan sebagai sebuah rahmat
kepada kelompok ini atau kelompok itu. 
 
Semua orang tahu bahwa kau tidak bisa menjadi seorang
Muslim jika kau tidak percaya kepada Nabi Isa as
(Yesus as) dan kau tidak bisa menjadi Muslim jika kau
tidak percaya kepada Nabi Musa as. Allah (swt) ingin
menyelamatkan kita dengan berbagai cara dan salah satu
cara adalah dengan mengingat-Nya. 
 
Saya akan menyebutkan satu dari hadits yang ada dalam
Bukhari, karena mereka menerima apa yang tertera dalam
Bukhari. Jika tidak, lalu mereka tidak menerima
apapun, seakan-akan mereka adalah ulama-ulama besar.
Otak mereka sudah dicuci bahwa jika ada dalam Bukhari,
maka hal itu dapat diterima. Dan jika tidak ada
didalamnya maka diragukan. Ada 10 orang ulama seperti
Imam Bukhari. Mereka juga hanya mengumpulkan 4.000
hadits dalam al-Jami' as-Sahih, lebih dari ratusan
ribu hadits yang telah diterima. Dalam hal ini, kita
tidak akan menelaah hal ini tapi hadist ini dari
Bukhari dan ini 

[daarut-tauhiid] Terhubung dengan Server Utama Nabi Muhammad SAW

2007-12-25 Terurut Topik arief ludiantoro
Terhubung dengan Server Utama Nabi Muhammad SAW
Maulana Syeh Muhammad Hisham Kabbani
Al-Quran Library and Centre, Vancouver, Canada
May 18, 2005
Mawlana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani ar-Rabbani
www.mevlanasufi.blogspot.com
 
Bismillah hiRohman niRohim 

Kita harus berterima kasih kepada pihak yang telah
mengatur acara ini. Kami menyampaikan rasa terima
kasih dan penghargaan kami kepada Dr. Tahir al-Qadri,
yang merupakan pemilik tempat ini, dalam usahanya
menjunjung tinggi nama Nabi Muhammad (saw).

MC tadi telah mengatakan bahwa tempat ini akan menjadi
perpustakaan yang memberikan manfaat bagi kaum muslim
maupun non-muslim. Dan ia menerangkan bahwa mereka
memiliki 5000 perkuliahan dan 5000 buku yang berbeda -
dan saya bertanya apakah 5000 perkuliahan tersebut
sudah diberikan? 

Suatu waktu dalam tahun-tahun ini atau 10 tahun, 20
tahun mendatang maka bagaimana dengan 100,000
perkuliahan, 1 juta perkuliahan, 5 juta perkuliahan?
Bagaimana dengan setiap manusia di atas bumi ini
memberikan satu kuliah dalam satu hari, sementara kita
punya sekitar 6 atau 7 milyar perkuliahan.

Yang ingin saya katakan bahwa para ulama dan Para Wali
(Saints), mereka berupaya sebaik-baiknya dalam
menyampaikan kuliah atau memberikan nasihat.
Memberikan nasihat kepada semua orang walaupun
demikian sebenarnya semua orang saling memberi
nasihat, maka akan ada 6 milyar nasihat.

Tapi semua nasihat tersebut berasal dari satu titik.
Semua nasihat, walaupun dari sudut pandang yang
berbeda, mereka selalu menunjuk kepada satu
permasalahan, tidak lebih. Mereka menunjuk pada
keEsaan Allah (SWT), kebesarana Allah (SWT). Tidak
lain. Walaupun hanya seorang anak kecil, orang tua,
seorang ulama, Rasul, Sahabat, Wali yang berbicara
titik temunya adalah Allah (SWT). Jadi mengingat
situasinya seperti ini, maka marilah kita berpikir apa
yang kita sedang lakukan untuk Allah (SWT).

Apa yang kita lakukan untuk diri kita sendiri, untuk
Allah agar puas dengan kita? Itulah masalah yang
paling penting bahwa Allah mengirimkan semua Nabi dan
Rasul, mereka semua jumlahnya 124,000 Nabi, 313 di
antara mereka adalah Rasul dan sisanya terdiri atas 2
jenis: Nabi dan Rasul. Seorang Rasul pasti adalah Nabi
tapi seorang Nabi belum tentu seorang Rasul.

Seorang Rasul bisa menjadi seorang Nabi dan rasul,
tapi nabi tidak memiliki pesan untuk disampaikan. Lima
Rasul terbesar, ulil 'adham min al-anbiya, Sayidina
Nuh as, Sayidina Ibrahim as, Sayidina Musa as,
Sayidina Isa (as), dan Sayidina Muhammad Salallahu
alayhi - mereka semua dari permulaan dunia ini sampai
akhirnya hanya menuju pada arah tertentu, satu arah,
tidak ke mana-mana lagi. Itulah Allah dan tak
seorangpun bisa mengangkat kepalanya dan berkata,
Saya ada. Tak seorangpun ada, kita semua akan pergi.
Kamu hanya ada dalam keberadaan Allah bila Dia ingin
kamu ada, maka muncullah kamu. Mereka yang hadir dalam
hidup ini, telah hadir pada Hari yang Dijanjikan,
ketika Allah menciptakan ruh semua manusia dan membuat
mereka saksi atas diri mereka sendiri, dan mereka
berkata Engkau adalah Tuhan kami. Dia mengirimkan
kita agar hadir dari sana ke sini di dunia, dalam
bentuk fisik kita. Di situlah kita akan pergi dan dari
mana kita berasal. 

Sekarang ini setiap orang melakukan perjalanan dengan
membawa sebuah muatan. Tak ada yang puas untuk membawa
koper. mereka harus membawa muatan untuk
memperlihatkan bahwa mereka penting. Ini sudah cukup
termasuk perbuatan buruk, amal buruk, dalam koper
kamu. Semua muatan berisi koper-koper kotor dari
perbuatan-perbuatan kamu, amal-amal kamu. Tinggalkan
muatanmu, ketika Dia sedang memanggil kita dalam
KehadiratNya. Biarkan kargo yang keluar adalah kargo
yang baik.

Bila kamu melakukan perjalanan dari satu negara ke
negara yang lain dan kamu pergi untuk mengunjungi
keluarga, apa yang kamu berikan keluarga kamu -
permen, coklat. Apakah kita membeli permen, apakah
kita membawa permen ketika Allah akan memanggil kita?
Apa yang akan kita katakan, Kita membawakan permen
kepadaMu, Ya Rabbi. Permen tersebut merupakan amal
baik kita.

Ini termasuk amal yang baik, sebuah perpustakaan,
sesuatu yang bermanfaat bagi setiap orang. Inilah yang
disukai Allah, sesuatu yang berguna untuk
hamba-hambaNya. Dan apapun yang kita bawa
menguntungkan hamba-hamba, semuanya akan datang
bersama-sama di satu titik, realitas Keesaan Allah.
Jadi bila kita mengambil semua yang kita lihat di
sini, dan ini sebuah contoh, dan kita tutup semua toko
buku, di seluruh dunia, untuk mengucapkan laa ilaha
ilallah muhammadurrasulullah.

Itulah pesan dari setiap perkuliahan dan setiap buku.
Mengapa? Apakah kita menyembah diri sendiri? Bila
Muhammad seorang nabi, mengapa kita tidak mengikuti
pesan-pesannya? Lihatlah betapa banyak, bila kalian
berpikir sedikit saja, pembawa acara menyebutkan
tentang Rijaullah (hamba-hamba suci Allah); mereka
Nuqaba, Awtad, Budala, Nujaba, yang ia sebutkan ada
empat dan saya akan menambahkan group yang lain,
al-Akhyar.

Merekalah aulia yang tersembunyi. Namun, ada aulia
yang tidak tersembunyi di 

[daarut-tauhiid] PERCAYA ( Believe )

2007-12-11 Terurut Topik arief ludiantoro
PERCAYA ( Believe )
Mawlana Syaikh Hisham Kabbani ar-Rabbani
www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah hirRohman nirRohim

Kita sedang berusaha di sini bukan untuk mengajar,
tapi untuk meyakini. Inilah perbedaan antara tempat
ini dan sekolah lain. Kita sedang mengasuh untuk
membuat orang yakin, karena siapa saja yang yakin akan
menjaga perintah.

Rasulullah (saw) berada di Mekah selama tiga belas
tahun, mencoba membuat orang yakin. Hanya setelahnya
mereka dikirimkan ke Madinah, karena hanya orang-orang
yang beriman bisa menjaga perintah. Jutaan orang
mengetahui hadits ini, tapi apa manfaatnya; mereka
tidak menjaganya!

Hal yang penting ialah membuat orang percaya. Sekarang
ini, ada jutaan kaum Muslim, tapi kamu tidak bisa
menemukan banyak orang beriman di antara mereka. Para
Sahabat (ra) Rasulullah (saw) hanya beberapa ribu,
tapi tidak satupun yang tidak beriman di antara
mereka. Karena keyakinan mereka, kemenangan bersama
mereka. Tiga belas tahun yang dihabiskan di Mekah
membentuk sebuah dasar keyakinan untuk membangun
sebuah agama di atasnya. Hanya ketika mereka beriman
sungguh-sungguh, maka Allah memerintahkan Hijrah.

Kita harus mengambil contoh dari Rasulullah (saw).
Kamu harus berbuat sebaik yang kamu bisa untuk membuat
orang yakin kepadamu, bahkan bila hanya satu orang.
Maka, kamu akan di samping Rasulullah pada Hari
Kiamat! Kamu harus dapat dipercaya; karena bila
seseorang percaya padamu, dia akan melakukan apapun
yang kamu sarankan.

Kamu harus mengikuti orang sembilan puluh sembilan
langkah, supaya dia bisa ikut denganmu satu langkah.
Bahkan bila orang itu bertindak haram, jangan abaikan
dia! Bila kamu melihat seseorang tenggelam dalam
sungai yang kotor, apakah kamu akan berdiri di pinggir
dan menolak untuk meloncat ke dalam dan menyalamatkan
dia karena airnya kotor? Bila kamu bisa berenang, kamu
harus menolongnya. Sebesar kekuatan kita mengizinkan,
kita harus berusaha sebaik-baik kita; sembilan puluh
sembilan Tidak demi satu YA. Sembilan puluh
sembilan langkah demi persahabatan, ini merupakan
pedang yang kuat.

wa min Allah at Tawfiq

wasalam, arief hamdani
Rabbani Sufi Institute Indonesia

We are trying here not to teach, but to be believing.
That is the difference between this place and other
schools. We are taking care to make people believe,
for whoever believes will keep orders.

The Prophet of Allah (peace be upon him) was in Mecca
for thirteen years, trying to make people believe. It
was only afterwards that they were sent to Medina,
because only the believers could keep the orders.
Millions of people know this hadith, but what is the
benefit; they don't keep it!

The important point is to make people believe.
Nowadays, there are millions of Muslims, but you can't
find many believers among them. The Sahabat (may Allah
be pleased with them) of the Prophet (peace be upon
him) were only a few thousand, but there was not one
unbeliever among them. Because of their belief,
victory was with them. The thirteen years spent in
Mecca formed a foundation of belief to build a
religion upon. Only when they believed exactly did
Allah order the Hijra.

We must take an example from the Prophet (peace be
upon him). You must do your best to make people
believe in you, even if it is only one person. Then,
you will be beside Prophets on the Judgment Day! You
must be trustworthy; for if a man believes in you, he
will do whatever you advise.

You must follow a man ninety-nine steps, so that he
may come with you one step. Even if that man is going
to haram, don't abandon him! If you saw a man drowning
in a dirty river, would you stand on the bank and
refuse to jump in and save him because the water was
dirty? If you can swim, you must save him. As our
power allows, we must do our best; niney-nine No's
for one YES. Ninety-nine steps for friendship, it is
a strong sword.

in Your Light, i learn how to love
in Your Beauty, how to make poems
You dance inside my chest
where no one sees YOU
-Jalaluddin Rumi-


The Teachings of Grandshaykh Abdullah Faiz
ad-Daghestani by Maulana Shaykh Nazim al-Haqqani

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[daarut-tauhiid] Beautiful Video Indonesian Hadrah Sufi Dance, London, Montreal, Germany, Holland, Turky, USA

2007-11-23 Terurut Topik arief ludiantoro
HADRAH  WHIRLING DERVISHES NAQSHBANDI HAQQANI
 
Naqshbandi Haqqani Hadrah, London March 2007,
With Mawlana Syaikh Hisham ar-Rabbani (USA)
http://www.youtube.com/watch?v=umPlmEWqZSo
 
Cyprus Turki 2007, With Sulthanul Awliya Mawlana
Syaikh Nazim Adil al-Haqqani qs  Mawlana Syaikh
Hisham Kabbani ar-Rabbani qs
http://www.youtube.com/watch?v=wnqPbv3cT1U
 
Holland Hadrah with Mawlana Syaikh Hisham Kabbani
ar-Rabbani qs
http://www.youtube.com/watch?v=UjLx_M4M8Rs
 
Germany Hadrah with Shaykh Hisham Kabbani
http://www.youtube.com/watch?v=r_YYpDRknjU
 
The Naqshbandi Sufi Whirling Dervishes of Montreal
http://www.youtube.com/watch?v=62dyZYZ7haE
 
Sufi Muslim Interfaith- Haqqani Hadrah with UK Police,
April 2007
http://www.youtube.com/watch?v=ySCgk8PGyl8
 
Naqshbandi Ladies Zikir In Cyprus
http://www.youtube.com/watch?v=HsQkuO9RSig
 
Qasida Burda - Naqshbandi Haqqani, London UK
A very lively recitation of the Qasida Burda shariff
by sidi Ali Elsyed in the presence of Shaykh Hisham
Kabbani in London 2007. Also including the whirling
dervishes.
http://www.youtube.com/watch?v=PAqfGGF4btI
 
Mawlid and Hadrah Celebrating Shaikh Nazim Al-Haqqani
http://www.youtube.com/watch?v=8MR-6cR3rA8
 
Hadrah with Shaykh Hisham qs and Shaykh Adnan Kabbani 
http://www.youtube.com/watch?v=1QU4kRDZZsI
 
Naqshbandi Haqqani Burdah Song
http://www.youtube.com/watch?v=Fz7poAmRykA
 
Somali Hadra/Mawlid in Lefke with Shaykh Nazim
Al-Haqqani qs  Shaykh Hisham qs
http://www.youtube.com/watch?v=ncQi1FGYL9U
 
salam, arief hamdani
Rabbani Sufi Institute of Indonesia
www.mevlanasufi.blogspot.com
www.rumisuficafe.blogspot.com


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[daarut-tauhiid] Beautiful Video Indonesian Rabbani Whirling Dervishes Rumi

2007-11-23 Terurut Topik arief ludiantoro
Beautiful Video Indonesian Rabbani Whirling Dervishes
Rumi, Stekpi Jakarta 2 September 2007


Dear Teman2 DT, bagi teman2 yang ingin menyaksikan
ataupun ingin joint dengan Tarian Rumi Whirling
Dervishes Indonesia silahkan melihat film yang sangat
menarik ini, kontak kami di 0888 133 5003 ( Arief )
 
Whirling The Naqshbandi Haqqani Rabbani Whirling
Dervishes of Indonesia
Stekpi, Jakarta  2 September 2007
http://www.youtube.com/watch?v=EqKwrusqbTc
 
Beautiful Indonesian Children Whirling Dervishes with
Mawlana Syaikh Hisham ar-Rabbani ( USA ) Stekpi,
Jakarta  2 September 2007 
http://www.youtube. com/watch? v=vgnGw0mwvQ0
 
Beautiful Indonesian Whirling Dervishes with Mawlana
Syaikh Hisham ar-Rabbani ( USA )
Stekpi, Jakarta  2 September 2007
http://www.youtube. com/watch? v=PD2TF3r5MHk
 
Sufi Festival Rabbani Band 10 September 2006 with
Mawlana Syaikh Hisham ar-Rabbani ( USA )  The
Naqshbandi Haqqani Rabbani Whirling Dervishes of
Indonesia
http://www.youtube.com/watch?v=m9G0E_fIFm0
 
The Sweet Ecstacy of Loving Muhammad - Rabbani 
Syaikh Ali Nasheed and Hadrah
STEKPI, Jakarta 2 September 2007 with Mawlana Syaikh
Hisham ar-Rabbani ( USA )
http://www.youtube.com/watch?v=qPQOIpMElAg

Royal Reception for Shaykh Hisham Kabbani in Zawiyah
Rabbani Indonesia
Jakarta , 2 September 2007
http://www.youtube.com/watch?v=oDfkzKf3qq0
 
Hadrah of Islam - Hadrah Rabbani at STEKPI JAKARTA 2
September 2007
Sufis Seeking the Presence of Muhammad with Mawlana
Syaikh Hisham ar-Rabbani ( USA )
http://www.youtube.com/watch?v=tAOH-vanfcY
 
1 New Naqshbandi Murids (Students) in Indonesia
take Bayat Naqshbandi Haqqani
Ciledug, 3 September 2007
http://www.youtube.com/watch?v=r54syEa-O3w
 
Sufi - The Living Master of all the Saints of this Age
http://www.youtube.com/watch?v=TAeoMbXs8wM
 
salam, arief hamdani
Rabbani Sufi Institute of Indonesia
www.mevlanasufi.blogspot.com
www.rumisuficafe.blogspot.com


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[daarut-tauhiid] Kedatangan Imam Mahdi as

2007-11-09 Terurut Topik arief ludiantoro
Kedatangan Sayyidina Imam Mahdi as 
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar Rabbani
Mursyid Tariqah Naqshbandi Haqqani
The Approaching to Armagedoon ( Kiamat Mendekat )
Dari www.mevlanasufi. blogspot. com Archieve May 2005


Bismillah hirRohmanniRohim

Al-Mahdî alaihi salam

Pada zaman sekarang, banyak orang yang tidak percaya
dengan kedatangan Sayyidina al-Mahdî al-Muntazhar
(Juru Selamat yang Dinanti) di akhir zaman.
Bagaimanapun, Nabi saw telah memprediksi kemunculan
Sayyidina al-Mahdî, alayhi salam,  dan menekankan
kepastian kedatangannya kepada para sahabat. Karena
ketidaktahuan mereka, sementara orang menegaskan bahwa
al-Mahdî adalah konsep kaum Syiah, dan bukan bagian
dari konsep keyakinan tradisional Suni ( Ahlus Sunnah
wal Jamaah )

Padahal, kedatangan al-Mahdî merupakan doktrin mapan
dalam tradisi Sunni dan Syiah, juga sebetulnya semua
manusia. Menurut teks-teks keagamaan yang ada, ia
adalah pemimpin masa depan bagi orang-orang beriman
dan orang-orang baik di seluruh bangsa di dunia.
Kedatangan al-Mahdî ditegaskan oleh banyak hadis
sahih. Jadi, kaum muslim tak perlu ragu apakah
al-Mahdî akan turun atau tidak, tetapi hendaklah
menanti dan bersiap-siap menyongsong kedatangannya. 

Karena tidak memiliki pendidikan agama yang memadai,
banyak orang Islam dewasa ini yang tidak tahu banyak
atau tidak tahu sama sekali tentang Imam al-Mahdî as.
Ia orang yang memiliki kekuatan sangat besar, yang
muncul menjelang Hari Kiamat. Nabi Muhammad salallahu
alayhi wasalam berkata tentang Sayidina Mahdî alayhi
salam, Kalau umur dunia ini hanya tinggal satu hari,
Allah akan memperpanjangnya hingga orang itu datang.
Ia berasal dari keluargaku, namanya seperti namaku
(Muhammad), dan nama ayahnya juga seperti nama ayahku
(‘Abd Allâh). Ia akan memenuhi dunia dengan kesetaraan
dan keadilan, yang sebelumnya dipenuhi dengan
ketidakadilan dan penindasan.” 

Hadis sangat sahih sehingga Ibn Taymiyyah dan
al-Albânî sekalipun menerimanya. Nabi saw. bersabda
bahwa seandainya umur dunia tinggal sehari, Allah akan
memperpanjang nya untuk menunggu kedatangan Sayyidina
al-Mahdî. Imam Mahdî as datang untuk membasmi
kejahatan dan menebar kedamaian di seluruh dunia.
Orang-orang Islam dan Kristen akan mengetahui hal itu
dan bersiap-siap menyambut kembalinya Nabi Îsâ alayhi
salam ( Jesus Christ as), tetapi banyak orang Islam
yang tidak menyangka bahwa kedatangannya sudah dekat.
Orang-orang Yahudi sedang menantikan Juru Selamat,
orang-orang Kristen sedang menantikan Nabi ‘Îsâ as (
Jesus Christ ), sementara orang-orang Islam sedang
menantikan Imam Mahdî as dan Nabi ‘Îsâ as.

Semua agama menggambarkan mereka sebagai manusia
penyelamat dunia. Allah berfirman: Dan katakanlah,
“Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.”
Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti
lenyap. (Q 17:81). Mereka tidak akan menggunakan
senapan atau senjata, tetapi akan melancarkan gerakan
spiritual dan semua orang beriman akan mengikuti
mereka. Pada masa itu, orang-orang kafir akan
bersekutu dengan Dajal (Anti Christ) dan membentuk
pasukan setan. Sayyidina Al-Mahdî adalah seorang
khalifah bagi semua orang Islam. 

Dewasa ini, banyak orang yang menyerukan pembentukan
kekhalifahan; Nabi Muhammad salallahu alayhi wasalam.
juga memperingatkan bahwa sebelum kedatangan al-Mahdî,
akan muncul 40 Nabi/ Khalifah palsu. Secara teoretis,
setiap orang yang menyerukan kekhalifahan memang
benar. Tetapi, kebanyakan tidak memahami makna
sebenarnya dari “kekhalifahan” dan memandangnya
sebagai gerakan politik atau “modernisasi” Islam. 

Kekhalifahan tidak lain adalah bagi Sayyidina Imam
al-Mahdî as, yang merupakan salah satu keturunan Nabi
Muhammad salallahu alayhi wasalam dan mendapat
dukungan Allah swt. Ummu Salamah ra meriwayatkan bahwa
Nabi saw. bersabda: Al-Mahdî berasal dari keluargaku,
dari keturunan Fâthimah. ‘Alî ibn Abî Thâlib
meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Al-Mahdî
berasal dari ahlul bait. Allah akan mempersiapkannya
dalam satu malam. Ia akan datang dengan tiba-tiba pada
akhir zaman.

‘Abd Allâh ibn Mas‘ûd ra diriwayatkan pernah berkata,
“Suatu hari kami sedang bersama Rasulullah salallahu
alayhi wasalam, ketika beberapa pemuda dari Bani
Hasyim menghampiri beliau. Ketika beliau melihat
mereka, matanya basah dengan air mata, dan warna
matanya berubah. Aku katakan, ‘Kami terus menyaksikan
di wajahmu sesuatu yang tidak engkau sukai.’ Beliau
berkata, ‘Sesungguhnya kami adalah ahlul bait, dan
Allah telah memilihkan bagi kami kehidupan akhirat.
Keluargaku akan tertimpa musibah besar, pengusiran dan
penyerangan, setelah kepergianku (wafatnya Nabi
Muhammad salallahu alayhi wasalam ). Hingga datang
sekelompok orang dari arah timur dengan membawa
bendera hitam. Mereka menuntut keadilan, tetapi tidak
ada yang menanggapinya. Kemudian mereka berperang dan
mereka akan menang. 

Lalu tuntutan mereka dipenuhi. Tetapi, mereka tidak
mau menerimanya hingga hak itu diserahkan kepada
seorang laki-laki dari kalangan keluargaku yang akan
memenuhi dunia dengan keadilan, yang 

[daarut-tauhiid] Depresi adalah Sebuah Masalah Spiritual

2007-11-07 Terurut Topik arief ludiantoro
Depresi adalah Sebuah Masalah Spiritual 
Lefke Cyprus, Senin, 22 October 2007 
Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil Al
Qubrusi Al Haqqani (q.s)


As-salamu 'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh! Audzu
bi-llahi mina syaitani rajim, Bismillahir Rahmanir
Rahim, la haula wa la quwatta illa bi-llahi-l 'Aliyu-l
'Azhim! Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Kuasa,
Maha Pengasih, Maha Pemurah dan Maha Mulia! Selamat
datang! 

(Syaikh melakukan zikir pendek:) Allah ya Daim…Allah
ya Jalil…Allah Dzul Jalal…Subhan Allah, Sultan
Allah…Subhan Sensin, Sultan Sensin, Masya Allah!Masya
Allah!

Setiap kali kalian melakukan zikir, maka hal ini
bagaikan sebuah pohon: ketika pohon kering dan kalian
menyiramnya dengan air , maka demikian juga hati
kalian, ketika kering dan kita menyiraminya dengan
dzikir, maka  tiap kali kita melakukan zikir, Hujan
surgawi menghujani diri kita menjadikan diri kita
cukup kuat untuk melakukan segalanya, untuk menghadapi
setiap serangan setan! Oleh karenanya jangan kalian
lupakan! Lidah kalian harus senantiasa basah dengan
zikrullah! 

Selamat datang! Ada yang ingin kau katakan, Syaikh
Abdul? Dia pernah dihutan bersama Ahmad, ketika mereka
berzikir dan seekor binatang buas muncul dihadapan
mereka -seperti seekor kucing yang sedang duduk
didepan mereka- seperti ini…paham?... seekor singa
menghampiri ketika mereka melakukan zikir dalam hutan,
menghampiri dan duduk… mengamati… mencium tangannya!…
Dimana Ahmad saat ini ? Di Dubai?

Ya Rabbi, Syukur! Selamat datang! Selamat datang bagi
mereka yang memohon agar mendapat sambutan dari Surga.
Kalian datang ke sebuah pertemuan, ya pertemuan ini
satu-satunya bagi akhir zaman… Inilah pertemuan bagi
Allah. Kalian datang dari lokasi yang jauh untuk
menggapai spiritualitas, karena spiritualitas
menjadikanmu bangkit dan mampu melakukan sesuatu bagi
Allah. Ini tidak mudah bagi seseorang untuk melakukan
Layanan surgawi tanpa mengikuti pertemuan-pertemuan
spiritual seperti ini. 

Mungkin tamu kita hanya 1, 2, lebih atau kurang dari
ini tetapi mereka semua memohon Kesenangan Allah Yang
Maha Kuasa. Barang siapa memohon Kesenangan Allah Yang
Maha Kuasa, maka akan bangkit dan bepergian dengan
senang.  Al jazau min jinsi-l amal. Kalian berusaha
menjadikan Tuhan-mu Allah yang Maha Kuasa ridho
kepadamu, kalian berusaha mengirim keridhoan ke
Hadirat Ilahiah-Nya dan Allah yang Maha Kuasa
mengembalikan apa yang kalian kirimkan. 

Kalian mengirim berdasarkan kemampuanmu dan Allah Maha
Kuasa tidak mempunyai ukuran! Siapa yang akan berada
dari keabadian ke keabadian, bagaimana kau meminta
tentang sebuah ukuran bagi Dia!- audzu bi-llah! Ini
tidaklah mungkin. Kalian mengirim berdasarkan ukuranmu
untuk sebuah kesenangan dan keridhoan Allah, kalian
berusaha membuat Pencipta-mu senang, Tuhan-mu, Tuhan
Langit dan Bumi, Tuhan yang Menciptakan, kau berusaha
mengirimkan kesenangan. 

Apa yang dibutuhkan oleh orang yang kehausan? Tapi…
seekor semut, jika berlari ke orang yang kehausan dan
berkata: Aku hanya lari untuk membuat orang yang
kehausan itu bebas dari kehausan dan untuk menggapai
sebuah kesenangan dan menjadikannya bahagia karena dia
begitu kehausan, aku harus menngapainya!  Apa yang
digapai, apa semut itu dapat membawa air buatmu, untuk
mengobati kehausanmu? 

Jika satu milyar semut membawa air, bisa jadi itu
hanya seukuran satu milyar ' zarrah', atom, atau lebih
atau kurang, dan jika kalian mengumpulkan air dari
satu milyar semut dimulutmu, apa kau pikir orang yang
kehausan itu akan merasa puas? Tidaklah mungkin, tapi
dia akan diberi ganjaran atas niat dan usaha yang
dilakukannya dengan berlari untuk menyelamatkan orang
yang kehausan. 

Dan kita juga berbuat berdasarkan ukuran kita
masing-masing, apa yang kita dapat kirimkan ke Hadirat
ilahiah dari usaha yang kita lakukan? Hanya niat untuk
menjadikan Tuhan kita ridho kepada kita! Dan Allah
yang Maha Kuasa memberikan pahala dan bersabda:
Anugerahilah, wahai para malaikat-Ku, kepada para
hamba-Ku yang memohon untuk menjadikan-Ku ridho dan
mereka mengirimkan kesenangan mereka kepada-Ku,
jadikan mereka hidup dalam kebahagiaan, dalam damai,
dalam kesenangan, dalam kepuasan, dalam kehormatan!
Itulah keridhoan Allah swt.

Kini apa yang kita lakukan, apa yang dapat kita
kirimkan? Nol, dibawah nol! Tapi Tuhan Langit dan Bumi
akan senang dengan kita, ridho dengan kita, dan yang
paling penting bagi seseorang dalam hidupnya adalah
berusaha mengirimkan kesenangan yang lebih dari
dirinya, dari mereka ke Hadirat ilahiah sehingga Allah
yang Maha Kuasa bersabda:  Oh! Makhluk-Ku baru
mengirimi-Ku, semampu mereka untuk menyenangkan Aku! 

Manusia kini hidup seperti dalam api Neraka, tanpa
kesenangan. Mungkin mereka mempunyai milyaran atau
trilyunan Dolar atau Euro atau Poundsterling, tapi
ternyata hal itu tidak bisa membawa kesenangan kepada
seseorang. Mungkin saja uang itu ternyata akan membuat
mereka semakin banyak kesedihan. Tanpa kesenangan, ya
karena mereka selalu berpikir: Apa yang akan terjadi
esok hari? Mungkin banjir 

[daarut-tauhiid] Kehormatan Menjadi Hamba Allah

2007-10-01 Terurut Topik arief ludiantoro
Kehormatan Menjadi Hamba Allah 
Cyprus, Turky 22 July 2007
Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al Haqqani Al
Qubrusi (q.s)


As-salamu 'alaikum!...Mintalah ampunan kepada Allah
yang Maha Kuasa!...A'udzu bi-llahi mina syaitani
rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim, la haula wa la
quwatta illa bi-llahi-l 'Aliyu-l 'Azhim!

Wahai manusia! Wahai manusia, cukup sudah berada
dijalan yang salah-Madad, ya Sultanu-l Awliya, Madad,
ya Rijalallah- sudah cukuplah kalau kau tetapp
bersikeras berada dijalan yang salah…

Aku meminta Sheikh Hisham Efendi Hazretleri untuk
menuntunmu, tapi dia menolak; malah dia berkata:  Ya
Shaykh Nazim bicaralah! Orang-orang memahami yang saya
kami bicarakan 'bi-l aks' (dengan cara berlawanan)
... Hahaha... Dia berkata kepadaku: Wahai Sheikh,
bicaralah! Apa yang kami bicarakan?. Hal itu
tidaklah penting. Jika kau berbicara jujur, maka
mereka menanggapinya salah, jika kau bicara bohong
mereka mengatakan: 'Itu benar'…

Oleh karena Kesucian-Nya… Yang Mulia Sheikh Hisham
Effendi Hazretleri memerintahkan itu: Wahai Sheikh
Nazim, kau mengerti bahasa mereka, bicaralah dengan
mereka, dan aku berkata: Ya, Pak, jika kau
memerintahkannya, aku akan melaksanakan…  Marhaban,
Sheikh!... Dia seorang yang sangat serius, tidak
pernah tersenyum…seperti saya, saya juga orang yang
sangat serius, tapi kalian semua membuatku tidak
terlalu serius…Kalian semua juga orang-orang bodoh,
gila, kalian datang padaku dan aku harus menyukai
kalian, maka jangan menjadi serius…

Sheikh Hisham Efendi, beliau memberiku ijin dan aku
bicara…dibawah bumi, melampaui langit. Semoga Allah
memberikan Berkah-berkah- Nya kepadamu! Kami memohon
pengampunan. Ini pertemuan yang rendah hati,
orang-orang datang dari seluruh dunia kesini, dari
Timur, dari Barat…Segala sesuatu yang aku bicarakan,
kalian memahaminya berbeda, jika segala sesuatu yang
aku bicarakan tidak benar, kalian meyakininya itu
benar. Itulah posisi kita sekarang ini- Allah
mengampuni kita, demi kehormatan hamba Allah Maha
Kuasa yang paling terhormat dan mulia, Sayyidina
Muhammad salallahu alayhi wasalam.

Ya. Grandsheikh, sang pilar, pilar utama Thariqah
Naqsybandi, Shah Bahaudin Naqshband, beliau berkata
bahwa: Pilar Thariqah kita adalah memberikan
orang-orang sesuatu yang dapat mereka pahami dan mudah
bagi mereka. Semua Awliya / Saints mencari jalan yang
mudah bagi orang-orang, karena kau belum mancapai
posisi patuh atau taat. Kita masih belum mencapai
tingkat penghambaan dan penghambaan ini sangat
bermakna dimuka bumi ini. 

Karena penghambaan mempunyai beberapa tingkatan, di
satu waktu kau dapat patuh/taat, dari satu tingkat ke
tingkat lain kau dapat memberikan penghormatan tinggi
kepada Allah yang Maha Kuasa. Penghormatan yang tinggi
adalah sebuah kalimat yang dapat kau pahami.
Penghormatan yang tinggi adalah memuji Nama Allah, dan
memuji adalah sesuatu yang maha dahsyat.. karena jika
kalian tidak memberikan seluruh kekuatanmu untuk
melakukannya, maka kalian tidak bisa mencapai
tujuanmu. 

Tingkatan memuji Allah tidaklah terhitung, tidak
dibatasi. Dan kini kita dimuka bumi ini dan seluruh
Nabi diutus untuk mengajari manusia bagaimana
seharusnya mereka memuji Tuhan yang Maha Kuasa, Allah
swt. Tapi tingkatan memuji ini tidak akan pernah
berakhir, tak terhitung, atau tidak terbatas.

Aku tidak berkata bahwa kita berada di tingkat awal
memuji Tuhan kita, memuji Tuhan Penguasa Surga, karena
kita belum mencapai tingkat itu; kita masih berada
ditingkat patuh/taat bahkan di tingkat terendah dari
kepatuhan dan ketaatan. Kepatuhan yang telah
diperintahkan kepada kita adalah hanya untuk menjadi
hamba, menjadi hamba-hamba Tuhan Alam Semesta, Tuhan
yang menciptakan semua mahkluk, dan hal ini adalah
pokok mendasar yang tidak bisa berubah bagi semua
manusia, posisi yang tidak dapat berubah bagi manusia
adalah penghambaan. 

Seluruh manusia- harus tahu bahwa itulah tingkat awal
kita dan kalian harus menjaganya dari awal hingga
akhir, misi kita adalah penghambaan. Kalian harus
berusaha mengajari dirimu sendiri seperti juga kau
mengajari generasimu. Pengetahuan pertama yang harus
kau ajarkan kepada anak-anakmu –generasimu- adalah
bahwa mereka hamba bagi Sang Pencipta dan bahwa Tuhan
Penguasa Surga-lah yang memberikan kepada mereka,
mengenakan mereka dengan pakaian penghambaan. Tidak
ada posisi lain bagimu!

Tetapi saat  ini kalian telah ditipu oleh syetan.
Syetan, tidak menyukai penghambaan, itu adalah titik
yang telah dibuang oleh setan dan pengikutnya, apakah
alasannya mereka berbuat itu? Alasannya adalah setan
meminta tingkat melebihi penghambaan. Setan Azazil
lebih terpelajar di Surga, bahkan dia mengajari para
Malaikat dan pengetahuannya juga sangat tinggi.  Tapi
setan tidak senang berada ditingkat penghambaan. Dia
meminta tingkat diatas tingkat yang lainnya. Dia tahu
begitu banyak hal, tapi dia hanya bodoh pada satu hal,
yaitu dia berada ditingkat penghambaan, tapi dia minta
lebih dari tingkat penghambaan ke tingkat lainnya. Hal
itulah yang membuatnya terperosok.

Penghambaan 

[daarut-tauhiid] Allah SWT Sang Pencipta, Azhimat Ramadhan

2007-09-16 Terurut Topik arief ludiantoro
 ( terdiri dari 10
lagu Shalawat Rabbani, dengan genre music salawat yang
sangat memikat )

1. Azan
2. Khatam Kwajagan
3. Dzikrullah
4. Thola'a badru
5. Thola'a Asqu Ghoromi
6. Astaghfirullah
7. Marhaban Ya Mawlana
8. Ya Mawlana
9. Laysa lahu ilahuu
10. Allah Hu Allah

Format : DVD, Dilengkapi RUMI Whirling Dervishes The
Naqsbandi Haqqani Rabbani Whirling Dervishes di 
berbagai Penampilan di berbagai stasiun TV, GKJ,
STEKPI, Mall dll
Harga : Rp. 50.000 ,-

Format CD : Harga Rp. 50.000

Dalam kemasan booklet sampul yang sangat mewah,
terdiri dari Foto2 MSH, MSN, dan Penampilan Haqqani
Rabbani Band  Whirling Dervishes. Pemesanan segera
limited edition ke email [EMAIL PROTECTED] com, SMS HP.
08881335003, 0816830748. 

Buku Baru : Kunci-Kunci Menuju Kerajaan Ilahi

Telah terbit buku baru terjemahan dari The Keys to
Divine Kingdom, Kunci2 Menuju Kerajaan Ilahi, Rabbani
Sufi Institut Indonesia. Harga Rp. 20.000. Tebal 156
Halaman. 

Daftar isi :
Kunci Menuju Kerajaan Ilahi ( Keys to the Divine
Kingdom )

Bagian 1 - ORIENTALIS 

1.Pengetahuan Melalui Buku-buku dan Pengetahuan Rasa
2.Keangkuhan Setan 
3.Pengetahuan manusia seperti setetes air di samudra
4.Jubah Petunjuk 
5.Orientalis bertemu Grandshyaikh 
6.Benih 
7.Seberkas Cahaya yang Terfokus 
8.Sebutir Telur
9.Kandungan / Rahim 
10.Imam Ghazzali dan Lalat 
11.Pengetahuan Kertas  Pengetahuan Rasa 

Bagian II - Derajat tingkat Kedekatan 33
12.Siapa Mengenal Dirinya, Mengenal Tuhannya 
13.Satu Jam Perenungan 
14.Meditasi Pernafasan 
15.Niat Yang Baik 
16.Terjaga diwaktu malam 
17.Mereka Yang Mengingat Allah 
18.Menunggu dan Bersalawat 
19.Pengetahuan Rasa 
20.Mengapa Nabi saw Menangis 
21.Racun Tubuh 
22.Dampak Iri Hati 
23.Pembuat Damai yang Dirahmati 
24.Menerima Kesulitan-kesulitan 
25.Dzikir dan Titik-titik Energi
26.Mereka yang Merenungi Ciptaan Tuhan
27.Cermin  Gambaran 
28.Khusyuk dalam Sholat 
29.Ketika Allah mengirim kasih sayang-Nya 

Bagian III - ORANG-ORANG SALEH DAN PARA SYAIKH 

30.Para wali melindungi dan mengawasi setiap orang
31.Presentasi sebuah table diagram 
32.Karakteristik Para Wali 
33.Menghampiri Syaikh dengan “Sepotong Kain” 
34.Helium, Menjadi Cahaya dan Rumi qs 
35.Bintang-bintang dikegelapan malam 
36.Pesan Kode Rahasia, ENCRYPTED 
37.Rahasia energi satu dan delapan 
38.Komunikasi antara para wali 
39.Kategori para wali 
40.Bagaimana para wali membawa beban manusia 
41.Dia dihukum mati dengan dilempari batu 
42.Melampaui batas keberadaan,memasuki Realitas 

BAGIAN IV - 
ILMU PENGETAHUAN DAN DUNIA YANG TERSEMBUNYI 

43.Keajaiban Matahari 
44.Dua jenis energi 
45.Sifat ilmiah dan spiritual ciptaan 
46.Komposisi DNA 
47.Pengetahuan yang diungkapkan pada Nabi SAW 
48.Yang Esa telah mengajari manusia Melalui Kalam 
50.Keajaiban Bulan 
51.Seluk beluk tak terbatas dari ciptaan 
52.Tanda-tanda di Horison 
53.Teknologi Surgawi merupakan 
54.Teknologi Orisinil 
55.Realitas Tiruan 
56.Apa yang Terjadi pada Benih? 
57.Layar Besar 
58.Rahasia Kehidupan Sel-sel 

BAGIAN V - Memoles  Menyemir Hati 

59.Kebaikan seberat atom 
60.Api dari Sebatang Pohon Hijau 
61.Rumah segala macam penyakit 
62.Para ahli gizi untuk hati 
63.Emigrasi / Perpindahan 
64.Kerendahan hati 
65.Selubung–selubung realitas 
66.Selubung- selubung yang tersingkap 
67.Memoles  Menyemir Hati 
68.Penghapusan : Sebuah syair Ali Ra 
69.Ilmu pengetahuan tidak pernah berakhir 

Pemesanan, cantumkan alamat, nama, HP, Pembayaran
melalui Rek BCA Melawai atas nama R. Arief Ludiantoro
H No Rek 0701009834. Setelah diterima buku dikirim.
Tersedia buku baru Mawlana Syaikh Hisyam qs, kunjungi
www.mevlanasufi.blogspot.com Baru terbit Kumpulan
Sohbet Ramadhan, Lailatul Qadar.

 
wasalam, arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com
www.rumisuficafe.blogspot.com
Rabbani Sufi Institut Indonesia
Hp. 08881335003, 0816830748

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[daarut-tauhiid] UNDANGAN, THE TEACHING OF SUFI MASTER

2007-08-28 Terurut Topik arief ludiantoro
UNDANGAN, THE TEACHING OF SUFI MASTER 

Bagaimana Mengetahui Guru Ruhani Sejati
Maulana Shaikh Nazim Adil Al-Haqqani

Bismillah hirRohman nirRohim

Tanda bahwa seseorang adalah Guru / Mursyid Spiritual
yang sejati adalah bahwa kalian dapat mempercayainya.
Kalbu kalian memberikan sinyal akan hal itu, dan kalbu
tak pernah salah. Ketika seseorang duduk bersama
seorang Mursyid sejati, ia akan merasakan kedamaian,
ketenangan dan kepuasan, serta amat bahagia.

Inilah tandanya. Orang itu akan melupakan seluruh
masalah-masalahnya dalam hadirat Sang Mursyid, dan
merasa bagaikan seekor ikan di dalam samudera. Mengapa
orang-orang pergi ke pantai tepi lautan? Karena ketika
mereka memasuki air, mereka menemukan ketenangan dan
kenikmatan. Ruh pun menginginkan suatu samudera
baginya. Dalam kehidupan kita ini, kita membutuhkan
seseorang yang bagai sebuah samudera, sehingga
kalbu-kalbu kita dapat merasakan kenikmatan dan puas
dengan orang tersebut.

Kita memiliki begitu banyak sifat-sifat tercela. Kita
membutuhkan seseorang untuk memberikan pada kita
sifat-sifat mulia; dan sifat-sifat mulia ini tak dapat
muncul hanya melalui membaca buku-buku, melainkan akan
muncul lewat sahabat atau teman seseorang. Dengan
melihat siapa teman seseorang tertentu, kita akan tahu
karakter orang tersebut. 

Sifat yang buruk adalah menular, seperti suatu
penyakit. Karena itulah, Allah Ta'ala mengutus para
Nabi-Nya sebagai obat. Para Nabi -semoga kedamaian
atas mereka- bukanlah Malaikat; mereka manusia juga,
dan mengetahui segala sesuatu akan sifat dasar
manusia. Siapa saja yang duduk bersama mereka akan
menyerap sifat-sifat dan akhlaq yang mulia.

Syaikh #8216;Abdullah Faiz ad Daghestani bertutur
tentang ciri-ciri seorang Mursyid, seorang yang
membimbing manusia ke jalan yang benar dan merupakan
penerus Rasulullah saw. Dalam bahasa Arab, Mursyid
juga berarti seorang kapten yang memimpin kapalnya
menuju pelabuhan yang tak dikenal sebelumnya. Setiap
orang mempunyai tujuannya masing-masing, tidak ada dua
orang yang benar-benar sama dan berpikir mengenai
suatu hal yang sama.

Setiap orang yang tidak mengetahui cara melangkah
menuju tujuannya membutuhkan seorang pembimbing. Masa
depan adalah sesuatu yang tidak kita ketahui, tetapi
pengetahuan tentang hal itu telah diberikan kepada
Rasulullah saw dan Awliya. Kita semua berada dalam
kegelapan dan membutuhkan cahaya, yaitu cahaya
Rasulullah saw yang dapat memberi informasi kepada
kita apa yang akan kita jumpai dan juga cahaya Awliya
untuk membimbing kita menuju tujuan kita
masing-masing.

Salah satu ciri seorang Mursyid adalah dapat
dipercaya. Dan ini hanya dapat dirasakan oleh hati
kita, bukan diukur dengan penggaris atau skala. Hati
kita akan memberi tanda dan dia tidak akan pernah
membuat kesalahan. Jika seseorang duduk bersama
seorang Mursyid sejati, dia akan merasakan kedamaian,
ketenangan dan kepuasan batin. Dengan kata lain kita
akan merasa sangat berbahagia, inilah tandanya. 

Kita dapat melupakan segala masalah karena kita berada
dalam samudra. Sekarang banyak orang yang pergi ke
tepi laut, untuk apa? Karena ketika mereka menyelam ke
dalam air, mereka akan menemukan ketenangan dan
merasakan kenikmatan. Pada saat tubuh kita merasa
lelah, jiwa akan meminta pergi ke laut. Demikian pula
dalam hidup ini kita membutuhkan orang yang bisa
menyerupai samudra sehingga hati kita dapat menikmati
dan mendapat kepuasan dari orang itu.

Mursyid mengajarkan bagaimana kita menjalani hidup
ini. Kita hidup dalam lingkungan yang sedemikian rupa
sehingga kita banyak menjumpai hal-hal yang tidak kita
sukai. Tidak ada orang yang berkata, #8220;Segalanya
berjalan sesuai yang aku inginkan,#8221; bahkan bagi
seorang Carter atau Brezhnev (mantan presiden Amerika
dan pemimpin Uni Soviet#8212;red) sekalipun. Setiap
hari
kita menghadapi hal-hal yang tidak kita sukai, tetapi
kita harus melewatinya untuk mencapai tujuan kita.
Seperti kapal yang berjuang menembus gelombang besar
dalam samudra, dan kapten kapal dengan tangan yang
kokoh mengendalikan kemudinya, kita pun harus jalan
terus tanpa berbelok ke sana ke mari.

Semua hal tadi hanya dapat terjadi atas kehendak
Allah. Segala kejadian berlangsung seperti yang Dia
inginkan. Jika kita mengetahui hal ini, kita akan
mencapai taslima, pasrah, dan damai. Bila kita mampu
meniadakan perlawanan maka kehendak-Nya-lah yang akan
membimbing kita dengan mudah menuju tujuan kita
masing-masing. Oleh sebab itu perilaku terbaik adalah
pasrah atau berserah diri. 

Seseorang yang berjuang keras agar tidak tenggelam di
laut malah tenggelam, kemudian tubuhnya akan muncul ke
permukaan dengan mudah. Seorang hamba yang tidak
melakukan perlawanan akan mencapai tujuannya tanpa
kesulitan atau kelelahan. Rasulullah dan Awliya
seperti itu. Mereka menemukan surga di dunia ini.
Kadang-kadang Saya berkata dalam hati,
#8220;Alhamdulillah keinginanku tidak tercapai,
kehendak-Nya adalah yang terbaik.#8221; 

Wa min Allah at Tawfiq


THE TEACHING OF SUFI MASTER

Bismillaahir rahmaanir rahiim
Alhamdulillahi 

[daarut-tauhiid] Kata Mutiara

2007-07-10 Terurut Topik arief ludiantoro
Kata Mutiara
Mawlana Syaikh Nazim Adil


Yang lebih penting daripada ilmu ialah  pemindahan
ilmu tersebut dari hati ke hati  

Kita tidak minta untuk dikenali dan menjadi sesuatu,
karena selagi kita menginginkannya, maka kita masih
belum lagi sempurna 

KedaulatanNya adalah Melalui KekekalanNya 

Perjumpaan dengan para awliya meringankan beban kita 
dan kita akan merasa ringan dan gembira , Adalah
mustahil untuk kita memahami diri kita.
Sekurang-kurangnya kita perlu melihat cermin,  karena
tiada siapapun yang dapat mengenali kepincangan di
dalam dirinya  

Saya tidak berkata, “Ikut saya,” karena saya tahu
siapa yang akan ikut bersama saya di Mahsyar kelak 

Keikhlasan dan Politik tidaklah serasi sebagaimana
Iman dan Penipuan  

“Sudah menjadi suatu aturan yang disepakati di antara
Rijal-Allah, Para Kekasih Allah, bahwa keragaman jalan
ini adalah  diperuntukkan bagi mereka yang belum
terhubungkan  dan mereka yang belum mencapai akhir
perjalanan, dan  belum mendapatkan ‘amanat’-nya,
sementara mereka yang telah mawsul (“sampai”) semua
berada  pada satu jalan dan dalam satu lingkaran dan
mereka  saling mengetahui dan mencintai satu sama
lain”.

“ Mereka akan berada di mimbar-mimbar cahaya di Hari
Kebangkitan.  Karena itu, kita, para Murid dari
jalan-jalan  Tariqah mestilah pula saling mengetahui,
mengenal dan mencintai satu sama lain demi keridhaan
Allah dan Nabi-Nya serta para Kekasih-Nya agar diri
kita mampu memasuki cahaya penuh barakah tersebut dan
masuk dalam lingkaran tertinggi dari suhbah
persahabatan dan jama’ah, jauh dari furqa (perpecahan)
dan keangkuhan”.

“Kita telah diperintahkan untuk mencintai orang-orang
suci. Mereka adalah para Nabi, dan setelah para Nabi,
adalah para pewaris mereka, Awliya’. Kita telah
diperintahkan untuk beriman pada para Nabi, dan iman
memberikan pada diri kita Cinta”. 

“Cinta membuat manusia untuk mengikuti ia yang
dicintai. Ittiba’ bermakna untuk mencintai dan
mengikuti, sementara Ittaat’ bermakna [hanya] untuk
mengikuti”. “Seseorang yang taat mungkin saja mereka
taat karena paksaan atau karena cinta, tapi tidaklah
selalu karena cinta.”

“ Allah Ta’ala menginginkan hamba-hamba-Nya untuk
mencintai-Nya. Dan para hamba tidaklah mampu menggapai
secara langsung cinta atas Tuhan mereka.  Karena
itulah, Allah Ta’ala mengutus,  sebagai utusan dari
Diri-Nya, para Nabi yang mewakili-Nya di antara para
hamba-Nya.  “Dan setiap orang yang mencintai Para
Nabi, melalui AwliyaNya maka mereka akan menggapai
cinta para Nabi. Dan melalui cinta para Nabi, kalian
akan menggapai cinta Allah Ta’ala.”

“Karena itu, tanpa cinta, seseorang tak mungkin dapat
menjadi orang yang dicintai dalam Hadirat Ilahi. Jika
kalian tak memberikan cinta kalian, bagaimana Allah
Ta’ala akan mencintai kalian?” “Namun manusia kini
sudah seperti kayu kering, mereka menyangkal cinta.
Mereka adalah orang-orang yang kering  tak ada
kehidupan!  Suatu pohon, dengan cinta, bersemi dan
berbunga di kala musim semi”. 

“Tetapi kayu yang telah kering, bahkan seandainya
tujuh puluh kali musim semi mendatanginya, mereka tak
akan pernah berbunga. Cinta membuat alam ini terbuka
dan memberikan buah-buahannya, memberikan keindahannya
bagi manusia. Tanpa cinta, ia tak akan pernah terbuka,
tak akan pernah berbunga, tak akan pernah memberikan
buahnya.”

“Jadi Cinta adalah pilar utama paling penting dari
Iman. Tanpa Cinta, tak akan ada Iman. Saya dapat
berbicara tentang hal ini hingga tahun depan, tapi
kalian harus mengerti, dari setetes, sebuah samudera!”

arief hamdani
www.rumisuficafe.blogspot.com


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[daarut-tauhiid] Mengikuti Guru Ruhani Sejati

2007-07-05 Terurut Topik arief ludiantoro
Mengikuti Guru Ruhani Sejati
Shaykh Muhammad Hisham Kabbani 
London, 28 Juni 2007  
Haqqani Priory, London
 

Bismillah hirRohman nirRohim
Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri
di antara kamu.. [An Nisaa' (4):59]. Semoga Allah swt
membimbing kita dan memperlihatkan jalan dari syaikh
kita Mawlana Shaykh Muhammad (s) Nazim Adil
al-Haqqani, semoga Allah mengaruniai beliau umur yang
panjang. 

Aku ingin memulai dengan sesuatu yang penting
khususnya pada hari-hari terakhir ini. Ini disebut
dalam hadist Islam dengan al-ittiba`, yang artinya
untuk diikuti.

Jika kalian ingin membeli sebuah TV, atau kau ingin
untuk membeli mobil atau kau ingin membeli sebuah
mesin cuci, bahkan jika kau ingin membeli sebuah kamre
video yang kecil, itu, mereka akan memberimu sebuah
manual, kau menyebutnya begitu kan? Buku berisi
instruksi. Instruksi artinya kau harus mengikuti
mereka. Kau tidak bias berkata kepada kamera, jika
mereka berkata tekanlah angka 1 dan masukkan software
(perangkat lunak/aplikasi) ini ke dalamnya agar kau
dapat melihat gambar-gambarnya, kau tidak dapat
mengucap tidak. 

Dan orang-orang saat ini, ada yang menggunakan 100
atau 1000 software yang dipakai agar sebuah komputer
dapat bekerja  dan sebuah program yang dapat memuaskan
apa kebutuhanmu yang mungkin bisa dikerjakan oleh 1000
orang dan 1000 teknisi untuk menuliskan software itu
dan lalu kau harus mengikuti instruksi agar membuat
semuanya berguna. 

Jika kau tidak mengikuti instruksinya kau akan
menghabiskan berjam-jam dan berhar-hari untuk mencari
permasalahan. Jadi apa yang kau lakukan? Kau memanggil
technical support. Kau lakukan itu? Kau memanggil
technical support supaya bisa mengatakan apa yang
harus kau lakukan untuk memperbaikinya. Ini untuk
sebuah program kecil. Apa yang kita pikirkan tentang
sebuah pesan surgawi yang sudah menavigasi kita dalam
hidup kita, dari a hingga z, dari hari kita lahir
hingga hari kita meninggal dunia? 

Dalam setiap kesempatan dalam hidup, kita harus
dinavigasi untuk melewati kehidupan yang teramat besar
ini yang telah Allah berikan kepada kita, hidup kita
lebih besar daripada alam semesta ini. Untuk memahami
semesta ini mungkin lebih mudah daripada memahami diri
manusia. Ini lebih sukar.

Ilmu pengobatan sekarang ini atau para peneliti mereka
memahami tentang tubuh manusia tapi mereka tidak bisa
memahami tentang cara kerja spiritual dan jiwa. Jika
semua universitas kedokteran diseluruh dunia ini
meluluskan jutaan mahasiswa setiap tahunnya hanya
untuk memberimu harapan bagi tubuhmu dalam hidup,
apakah kita membutuhkan dokter spiritual yang dapat
memberi kita pengobatan bagi jiwa dan ruh kita? Ini
lebih sukar karena tersembunyi. Tidak bisa dilihat.
Tapi kau merasakannya melalui indera keenam yang Allah
telah berikan kepada kita. 

Kau kini ada disana, pendengaran ada disana,
penglihatan ada disana, indera ada disana. ,... kau
merasakannya. Jadi, instruksi yang harus kita ikuti
dan itulah yang kita ucapkan dalam bahasa Arab. Ini
sangatlah penting sebagaimana Allah sebutkan dalam
Qur'an Suci, : Qul ya Muhammad, serukan kepada
manusia, in kuntum tuhibuunallah fatabi`uunii, jika
kau benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku.

Bagaimana caranya mengikuti, itulah pertanyaannya. In
kuntum tuhibuunallah fatabi`uunii, yuhbibkum-ullah –
Jika kau benar-benar ingin Allah mencintaimu ikutilah
instruksi-instruksi ku, kemudian Allah akan
mencintaimu.  Jadi pertanyaannya adalah apakah kita
mengikuti instruksi atau apakah kita tidak mengikuti
instruksi dan dimanakah itu instruksi dapat ditemukan;
dimanakah buku manualnya, dokumen tertulis yang harus
kita baca dan ikuti? 

Allah swt menyebutkan kepada Nabi-Nya Muhammad (saw)
yang diwahyukan kepada beliau, dan itu sebuah hadist
suci muttafaqun 'alaih, diterima oleh Bukhari dan
Muslim, disebutkan oleh mereka bahwa lillahi
malaikatun yatufun fee at-turuqaat. Yatalamasuna bi
ahla dh-dhikr. Bahwa Allah mempunyai para malaikat
karena malaikat-malaikat ini ingin memberikan
instruksi tapi siapakah orang-orang yang
diinstruksikan untuk menerima instruksi- instruksi
ini? Mereka tidak akan memberikan berlian kepada
anak-anak yang tidak mengetahui nilai berlian. Mereka
ingin memberikan berlian kepada orang yang mengetahui
nilai berlian. Kepada anak-anak kau dapat memberikan
permen saja dan mereka akan lebih bahagia dibanding
jika diberikan berlian. 

Jadi Allah berkata kepada sang Nabi salallahu alayhi
wasalam bahwa Allah mempunyai malaikat, menciptakan
malaikat yang yatufuuna fii at-turuqaat apa itu
yatufuuna, yatufuuna adalah ketika kau melaksanakan
haji ke Mekkah dan mengelilingi Ka'bah, thawaaf.
Yatufoona fii at-turuqat mereka mengelilingi, mereka
bergerak berputar. Perhatikanlah kebesaran Allah swt.
Teknologi surgawi. Kini ada teknologi manusia, mereka
bertanya kepadamu apakah anda mempunyai telpon? Kau
punya sebuah telpon? [n`am sayyidii] Jadi, dia
mempunyai sebuah telpon, Shaykh Abdul Hamiid. 

Dia bertelpon dengan itu. Jadi ketika kau pergi ke
Siprus apa yang terjadi 

[daarut-tauhiid] PENYEMBUHAN DENGAN ENERGI ILAHIAH

2007-06-08 Terurut Topik arief ludiantoro
PENYEMBUHAN DENGAN ENERGI ILAHIAH
Mawlana Syaikh Hisyam kabbani ar-Rabbani
Dari Buku The Healing Power of Meditasi Sufi


Bismillah hirRohman nirRohim

Penyembuhan spiritual sama sekali bukan sebuah proses
yang misterius, namun  sebenarnya amat terang,
walaupun tehnik yang digunakan mungkin sangat rumit.
Penyembuhan spiritual adalah dengan menyalurkan medan
energi yang ada disekitar kita. Seperti telah kita
ketahui, setiap orang memiliki medan energi
elektromagnetik, atau aura,  yang mengelilingi dan
saling menekan tubuh mereka. Medan energi ini erat
hubungannya dengan kesehatan seseorang. Cara paling
efektif dalam menangani kelainan kesehatan adalah
dengan menggarap medan ini secara langsung.  Dalam
penyembuhan spiritual, energi ilahiah digunakan untuk
memainkan pola-pola energi ini di dalam dan di sekitar
tubuh manusia. 

Kekuatan air terjun dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan listrik dan cahaya. Inilah penalaran bagi
jalannya energi Ilahiah digunakan dalam penyembuhan
spiritual. Energi yang mengalir dalam tubuh kita, jika
di salurkan melalui sebuah sistem yang benar dalam
keseimbangan – mampu dimanfaatkan untuk memerangi
penyakit, menguatkan organ-organ yang lemah, dan
menjaga kesehatan tubuh. Meningkatkan aliran energi
ilahiah melalui tubuh menimbulkan vitalitas dan
membuat tubuh lebih mampu untuk menjaga kesehatannya
sendiri. Seringkali, penyembuhan spiritual
memungkinkan energi ilahiah didalam tubuh menjadi
meluas dengan cepat dan terfokus untuk menyembuhkan
derita di bagian yang terasa sakit, ada penyakit atau
gangguan yang lain.  Begitu proses penyembuhan telah
dimulai, energi terpendam dalam tubuh  mampu
ditingkatkan untuk mengembalikan  keseimbangan dan
kesehatan tubuh. 

Fenomena yang sama terlihat dalam reaksi  atom, dimana
kekuatan yang dahsyat dikeluarkan dengan mengubah
sejumlah kecil massa fisika kedalam sebuah energi yang
besar sehubungan dengan rumus : E=MC2 . Energi ini
menghasilkan peningkatan pangkat ketika di aktifkan,
menguatkan perluasan energi atom di sekelilingnya,
menyebarkan sebuah reaksi berantai  dari pelepasan
energi tersebut. Penyembuh spiritual menggunakan
prinsip yang sama untuk memanfaatkan energi ilahiah
dan mengaktifkan kekuatan kehidupan di dalam tubuh
pasien. Mereka juga menyalurkan energi ilahiah untuk
wilayah  yang membutuhkan kekuatan penyembuhan. 

TIGA FASE PENYEMBUHAN SPIRITUAL

Dalam penyembuhan spiritual, pertama-tama Energi
Ilahiah di salurkan pada cerebral cortex, yaitu tempat
singgahnya pikiran dalam otak manusia. Dari sana,
energi di fokuskan secara intens  dan di salurkan
dalam nuclei of brain stem cells, yang diaktikan dan
dirangsang oleh energi yang telah terfokuskan ini.
Hasilnya, impuls-impuls dikirim menuju sistem saraf
otonom, yang mengatur fungsi tubuh, mengembalikan
keseimbangannya, dan menyebabkannya mengeluarkan  pain
blocking peptides pada otak. Konsentrasi energi ini di
dalam otak melambangkan fase pertama penyembuhan
spiritual. 

Proses ini pada saatnya merangsang syaraf vagus,  yang
mengirimkan impuls listrik menuju sistem conduction
heart, sinoatrical node, melalui internodal tracts,
menuju atrioventricular node, turun  dalam the bundle
of His, diluar Purkinje fibers dan menuju dinding
myocardial untuk memulai systole.  

Perpindahan energi, yang memenuhi jantung, adalah fase
kedua dari penyembuhan spiritual. 

Kondisi seperti kejang-kejang, 
Congestive heart failure, 
Cardiomyopathy, dan
Hipertensi, sebagai tambahan atas banyaknya hal-hal
lain terkait penyakit jantung, dapat disembuhkan
melalui proses ini.  

Yang ketiga sekaligus fase terakhir dari penyembuhan,
Energi Ilahiah di pompa dengan darah keluar dari
jantung  menuju sistem pembuluh darah dan di sebarkan
ke seluruh tubuh. Fokus utama dalam fase tiga ini
adalah batang nadi, yang mengatur gelombang
penyembuhan dari energi yang dibawa oleh darah.  

Begitu darah  mengalir dari jantung, pertama
disalurkan  kembali ke jantung  melalui pembuluh darah
jantung dalam sebuah reaksi berantai yang menopang dan
meningkatkan energi di jantung itu sendiri, dengan
cara yang sama ketika matahari meningkatkan sinarnya
melalui reaksi nuklir dalam dirinya. Siklus ini 
menghasilkan energi yang terus meningkat, yang
disebarkan  pada sistem pembuluh darah  dengan foci
dalam pembuluh utama, menyuplai otak lewat pembuluh
carotid. 

Ia juga mengalir melalui pembuluh subclavian menuju
tubuh bagian atas, melalui sirkulasi splanchnic menuju
perut, melalui pembuluh renal menuju ginjal, dan
melalui organ penyambung menuju tubuh bagian bawah.
Melalui proses ini, energi penyembuh di bawa ke setiap
sel di seluruh tubuh. Seperti sebuah sungai mengairi
tanaman dan minuman bagi hewan yang hidup di
sekitarnya, demikian pula aliran ini menumbuhkan dan
menghidupkan sel-sel yang menariknya. 

Jantung yang sehat akan menopang tubuh yang lemah,
namun bila jantung lemah dan berpenyakit – walaupun
pada anak muda – tubuh tidak akan sehat atau berumur
panjang. Jadi, menjaga jantung adalah prioritas utama
bagi penyembuh 

[daarut-tauhiid] ASAL MUASAL PENYEMBUHAN CARA ISLAM

2007-06-08 Terurut Topik arief ludiantoro
ASAL MUASAL PENYEMBUHAN CARA ISLAM
Mawlana Syaikh Hisyam kabbani ar-Rabbani
Dari Buku The Healing Power of Meditasi Sufi


Bismillah hirRohman nirRohim

Para Nabi utusan Tuhan mengajarkan pengikutnya
beberapa metode penyembuhan. Cara-cara ini di wariskan
dari generasi ke generasi  dan membentuk dasar bagi
sebagian besar praktik pengobatan tradisionil. Dalam
tradisi Islam, para penyembuh mengandalkan sarana
fisik dan spiritual, yang keduanya membentuk ilmu yang
dikenal sebagai pengobatan cara Nabi. 

Pengobatan cara Nabi didasarkan atas prinsip-prinsip
ilmu yang kuat, banyak diantaranya hanya dikenal di
negara Barat saat ini. Pada tingkat spiritual,
pengobatan cara Nabi mengikut sertakan  tehnik yang
menggunakan Energi Ilahiah yang membutuhkan  bacaan,
doa-doa, ibadah dan meditasi, yang semuanya diajarkan
oleh para Nabi, Rasul dan awliya.  Namun pengobatan
cara Nabi tidak mengabaikan obat-obatan alamiah. 
Namun, inilah cara-cara suci yang dirangkai untuk
menyembuhkan penyakit dan bagi kesehatan fisik maupun
rohani. 

Setelah menyembuhkan pasien melalui cara spiritual,
Nabi Muhammad pernah ditanya apakah obat-obatan juga
bisa digunakan bagi para penyembuh. “Ya,” jawab
beliau, “ Kalian harus mencari kesembuhan dari
obat-obatan, karena apapun penyakit yang Tuhan
ciptakan di dunia ini, Dia menciptakan obatnya pula –
kecuali satu penyakit tanpa ada obatnya, yaitu tua.” 

Setiap ayat Quran tertentu memiliki kandungan
penyembuhan yang unik dan berbeda-beda tiap ayatnya.
Berikut adalah beberapa contoh  ayat-ayat yang
digunakan dalam penyembuhan spiritual : 

ENAM AYAT QURAN UNTUK PENYEMBUHAN: AYAT AL-SHIFA

“Dan Allah akan melegakan hati orang-orang yang
beriman” ( 9 : 14 ) 
( wa yansurkum ‘alayhim wa yashfi suduura qawmin
muminiina ) 

“Hai Manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu
pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk
serta rahmat  bagi orang-orang yang beriman.” ( 10 :
57 ) 
( Yaa ayyuha an-naasu qad ja’atkum maw’ithatun min
rabbikum wa shifaun limaa fee as-sudoori wa hudan wa
rahmatun lil muminiin) 

“Dari perut lebah itu keluar minuman ( madu ) yang
bermacam-macam warnanya di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia.”  ( 16 : 69 ) 
( yakhruju min butuuniha sharaabun mukhtalifun
alwaanuhu fiihi shifaun lin-naas )

“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”  (
17 : 82 ) 
(wa nunazzilu mina al-qurani ma huwa shifaun wa
rahmatun lil-muminiin)

“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.”
( 26 : 80 ) 
(Waitha maridtu fahuwa yashfeeni)
Doa Nabi Ibrahim

“Dan katakanlah ( wahai Muhammad ) bahwa (Quran) itu
adalah petunjuk dan menyembuhkan bagi orang-orang yang
beriman.” ( 41:44 )   
(qul huwa lil-ladhiina amanuu hudan wa shifaun)


PERSIAPAN UNTUK PENYEMBUHAN

Sebelum Anda menjadi seorang penyembuh yang baik,
pertama-tama Anda harus mengumumkan perang terhadap
ego. Ketika Anda melawan ego dan bertarung melawan
nafsu-nafsunya, Anda melatih kekuatan spiritual Anda.
Penggunaan kekuatan spiritual  untuk melawan  dan
memeriksa ego mengakibatkan kekuatan spiritual itu
meningkat. 

Prinsip yang sama saat seseorang menggunakannya dalam
latihan-latihan kebugaran. Para atlit melakukan
latihan-latihan melawan nafsu untuk menguatkan tubuh.
Dengan menjaga berat badan, mereka meningkatkan
kekuatan tubuh. Dengan cara yang sama, kita
meningkatkan kekuatan spiritual kita dengan usaha
keras melawan ego. 

Seringkali, ketika kita membuat kemajuan dalam usaha
keras ini, kita menolak energi negatif yang
dibangkitkan oleh ego-ego dan nafsu keinginan buruk
kita. Ketika energi negatif ini berkurang, energi
positif di sekitar kitapun meningkat. 

BAB DUA :  RAHASIA KESUFIAN UNTUK KESEHATAN

Sebelum Anda menguasai seni penyembuhan, pertama Anda
harus paham akan sumber-sumber penyakit dan arti dari
menjaga kesehatan yang baik. Meskipun cara-cara
lengkap dari pengobatan kenabian ini melampaui bahasan
teks, namun penting untuk menimbang penggunaan
prinsip-prinsip kunci dari filsafat medis yang islami.


PENTINGNYA DIET

Makan makanan halal adalah bagian penting  untuk
menjaga kemurnian darah seseorang. Halal secara
harfiah berarti  “diijinkan” atau “sah” -  lawan kata 
dari haram, dilarang, namun dalam konteks diet berarti
meninjau  aturan ketat dari Hukum Suci Islam ( Syariah
) dalam memilih dan menyembelih daging.  Yakinlah
bahwa hanya makan makanan halal penting bagi kemajuan
spiritual. Tentu saja, susah untuk merasa yakin akan
kehalalan di setiap potong daging yang kita makan di
jaman sekarang. Jika hal itu berat bagi Anda, maka
makanlah sesuka Anda. Namun jika Anda mengambil jalur
makan sesuka hati ini, jangan heran jika hal itu
menghambat kemajuan spiritual Anda. 

Mereka yang berharap maju dengan cepat pada jalur ini
harus benar-benar berhati-hati atas makanannya. Bagi
mereka, tidak cukup untuk mencari kepastian akan
kehalalan makanannya; mereka juga harus menimbang
siapa yang menyiapkan 

[daarut-tauhiid] PENYEMBUHAN SPIRITUAL

2007-06-08 Terurut Topik arief ludiantoro
PENYEMBUHAN SPIRITUAL

BAGIAN SATU : PENGENALAN PENYEMBUHAN SPIRITUAL

Penguasaan meditasi Sufi adalah langkah awal
mengembangkan kemampuan seseorang dalam menyembuhkan.
Inilah dasar yang diperlukan saat mengerjakan semua
latihan tingkat lanjut. Setelah seseorang menguasai
meditasi Sufi, mereka baik wanita maupun pria memiliki
akses pada kekuatan – kekuatan fisik dan spiritual 
yang diperlukan untuk menyembuhkan penyakit berat dan
ringan di dalam rohani maupun fisik seseorang. Metode
untuk menggunakan energi-energi  ini didiskusikan
dalam bab ini. Jadi, penting bagi para murid untuk
mengokohkan keahlian dalam berbagai bentuk meditasi
sebelum maju ke praktik pemyembuhan. 

ILMU PENYEMBUHAN SPIRITUAL

Proses penyembuhan spiritual meremajakan kembali
kekuatan badan serta menguatkannya melalui beberapa
titik-titik penting yang terletak di sekujur tubuh.
Pada tingkat biologis, latihan-latihan spiritual
menghasilkan sebuah efek saraf kejiwaan-mengakibatkan
susunan saraf sentral mengeluarkan  sebuah reaksi
kelenjar endokrin yang dapat mengurangi rasa sakit,
menyembuhkan penyakit di bagian yang terserang, dan
menyeimbangkan seluruh tubuh. Pada tingkat spiritual,
efeknya bahkan lebih besar. 

Para dokter dan ilmuwan  telah diperkenalkan dengan
kekuatan yang tak terbilang  ini, namun mereka tak
mampu berinteraksi dengannya secara langsung kecuali
melalui sarananya, yaitu tubuh manusia. Dengan alasan
itu, ahli-ahli berfokus pada dunia fisik serta tehnik
dan prosedur yang di buat untuk menjaga tubuh dalam
keadaan homeostasis, berusaha menjaga kekuatan vital
tubuh sekeras mungkin dan menjaga tubuh agar bebas
dari  rasa sakit. 

Karena itu, dokter jaman sekarang mempunyai perhatian
utama pada tubuh fisik dan yang kedua pada aspek
kejiwaan manusia. Terapi penyakit kebanyakan secara
fisik, bisa dalam bentuk pengobatan, pertolongan
dengan pembedahan atau semacamnya. Penyembuh
spiritual, dengan cara lain, menggunakan pendekatan
dari dalam, dengan melakukan tehnik-tehnik dan metode
spiritual untuk menyembuhkan tubuh pada tingkatan
energi. Perbedaannya adalah penyembuh spiritual
menyembuhkan dari dalam keluar, sedang dokter
menyembuhkan dari luar ke dalam. Masing-masing baik
bagi pasien, dan keduanya sama-sama demi penyembuhan
dan mengurangi derita rasa sakit. 

Penyembuhan Spiritual dihasilkan melalui penggunaan
energi Ilahiah. Melalui praktik meditasi Sufi,
seseorang belajar bagaimana menggunakan energi ini.
Saat menyembuhkan, seseorang menyalurkan energi ini
dan mengelolanya demi tujuan penyembuhan dan terapi.
Peralatan utama bagi penyembuh spiritual bukanlah
semprotan atau pisau bedah,  namun menggunakan tangan
- karena lewat tanganlah kekuatan surgawi dikumpulkan,
difokuskan serta dikeluarkan. 

Energi juga dikeluarkan lewat kaki, namun ini terbatas
penggunaannya untuk penyembuhan. Kaki hanya dipakai
untuk menangani masalah punggung, namun disini akan
menjadi alat yang penting jika digunakan bagi mereka
yang memiliki pemahaman. Mereka yang termasuk
keturunan Nabi mampu efektif dalam penyembuhan
masalah-masalah  punggung  menggunakan sarana kaki
mereka, untuk ini diperlukan pelatihan yang benar. 

Pada umumnya, penyembuhan dilakukan dengan tangan. Ada
posisi tertentu bagi jari jemari dan cara
menyentuhnya, merasakan, sehingga si penyembuh mampu
memberi efek kesembuhan. Penyembuh harus tahu
bagaimana membuka tangan dengan cara tertentu,
bagaimana mengumpulkan, mengatur, dan mengeluarkan
energi yang telah mereka konsentrasikan, kemudian
mengarahkannya pada sumber rasa sakit. 

Inilah prinsip pokok dalam ilmu penyembuhan Islami.
Kita dapat melihatnya digunakan bagi mereka yang juga
meniru ajaran ini, seperti tradisi  spiritual
ketimuran. 

Dalam ajaran Budha, sebagai contoh, kita tahu tangan
digunakan sebagai sarana mengeluarkan energi  dari
tubuh. Para praktisinya mengumpulkan energi pada tubuh
mereka dengan cara sama seperti sebuah piringan
parabola mengumpulkan energi dari satelit. Melalui
gerakan-gerakan yang berbeda dan latihan fisik yang
keras, para umat Budha mulai mendapatkan energi
semacam itu, mengumpulkannya lalu melepasnya melalui
tangan ke dalam tubuh si pasien. Mereka menggunakan
tehnik ini tanpa menyadari bahwa itu adalah
rahasia-rahasia dari agama Islam. 

Ini bukan praktik-praktik tahyul, namun mereka dapat
menghasilkan efek. Energi seperti itu, yang
tersalurkan dan terfokus dengan baik, mampu
menyembuhkan – seperti sebuah laser yang dapat
dimanfaatkan oleh tangan-tangan dokter jaman sekarang
untuk menyembuhkan. Saat ini, sebagai contoh, laser
sering digunakan untuk menyembuhkan penyakit mata,
bahkan menyembuhkan kebutaan. Dokter-dokter tidak lagi
menggunakan pisau atau jarum dalam prosedur semacam
ini. Namun, mereka menggunakan energi dalam bentuk
sinar laser. 

Wa min Allah at Tawfiq

wasalam, arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[daarut-tauhiid] Ego Kita adalah Wakil Setan yang Bersama Kita

2007-05-24 Terurut Topik arief ludiantoro
Ego Kita adalah Wakil Setan yang Bersama Kita

Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al Qubrusi Al
Haqqani

Lefke, Cyprus 13 May 2007





As-salamu 'alaikum! Syukr, ya Rabbi, Syukr, ya Rabbi,
Syukr, Alhamdulillah,

Tauba, ya Rabbi, Tauba, ya Rabbi, Tauba,
Astaghfirullah! Audzu bi-llahi mina syaitani rajim,
Bismillahir Rahmanir Rahim, La haula wa la quwatta
illa bi-llahi-l 'Aliyu-l 'Azim!

Madad, ya Sultanu-l Awliya! Madad, ya Rijalallah!
Aiduna bi madadikum!



Selamat datang lagi kepada kalian! Kita berharap
mendapat salam dari para malaikat pada Hari Kiamat
dengan sapaan: Selamat datang, wahai hamba yang
baik! Setiap orang adalah hamba; setan juga hamba.
Tidak mungkin –setiap orang adalah hamba- tapi setan
adalah hamba yang buruk. Barang siapa yang mengikuti
Perintah-perintah surgawi, mengikuti para Nabi, mereka
mencoba menjadi hamba-hamba yang baik. Tapi hambayang
buruk itu -setan- dia meminta (kepada Allah) agar
dapat menggoda manusia, semua manusia, menjadi
hamba-hamba yang buruk. Dan setan masih terus berusaha
sejak zaman Nabi Adam (as) sampai hari ini; berusaha,
tidak pernah lelah, tidak pernah pensiun, tidak pernah
tidur, tidak pernah istirahat, dan kepentingannya
adalah menjadikan manusia hamba-hamba yang buruk.
Siapakah yang membantu setan? Ego kalian! Ego kalian
adalah asisten setan! Setan berkata: Ohhh, aku punya
banyak asisten, aku memperalat mereka!

 

Ummat manusia, mereka berpikir bahwa mereka adalah
sesuatu seperti Fir'aun

yang pernah berkata: *Ana Rabbukum 'ala*! Fir'aun
pernah berkata: Wahai manusia, akulah Tuhan kalian
dan akulah Tuhan terpenting bagi kalian, tempat kalian
berdo'a dan diikuti, karena bangsa Mesir mempunyai
sangat banyak tuhan imajinasi. Sangat banyak! Mereka
berdo'a kepada tuhan imajinasi, berlutut, dan
memberikan kehormatan tertinggi

kepadanya, bahkan mereka menjadikan tuhan-tuhan
imajinasi itu menjadi berhala, benar! Fir'aun berkata:
Bukan, aku tidak seperti tuhan yang biasa yang
kepadanya kalian berlutut- aku melebihi mereka, akulah
tuhan tertinggi bagi kalian! Karakteristik sama yang
ditemui pada setiap orang!

 

Setiap orang mempunyai ego, nafs, melalui diri mereka
sendiri yang memerintahkan mereka untuk mematuhi ego,
nafs. Itu tidak berada diluar tubuh, amatilah diri
kalian, bukan, berhala kalian sedang duduk diqalbu dan
memperalat kalian! Kini, seperti komputer atau
internet, mempermainkan manusia. Setan membuat ego
kalian menjadi berhala kalian, seperti komputernya
atau internet yang menyebar luaskan setan-setan
internet melalui Timur dan Barat. Seperti telepon. Ini
dikendalikan oleh seseorang! Kalian tahu siapa? Tidak!
Kalian menggunakannya, tapi kalian tidak berpikir
bahwa ini dikendalikan oleh seseorang! Segala sesuatu
yang kalian pinta, akan dijawab, karena

kalian berada dibawah kendalinya!

 

Jangan berkata: Bagaimana bisa? Satu-satunya yang kau
katakan adalah setan

mengendalikan seluruh ummat manusia? Dan saya
berkata: Mengapa kalian bertanya sebuah pertanyaan
bodoh seperti itu? Hanya karena kalian membuat sebuah
instrumen, kini disebut telepon, dan seluruh dunia
dibawah kendali benda itu!

 

Ada sebuah komputer besar- mereka berkata, melampaui
bumi. Dari sana (perintah-perintah berasal) datang
kepada kalian dan telepon berdering dan kalian
menjawab dengan cepat: Hello, siapakah disana?
George Bush! Bagaimana bisa? Aku ingin bicara
dengan Paus! Tidak, apa yang kami bukakan buatmu,
kau harus bicara kepada orang itu.  Tapi aku minta
bicara dengan orang lain! Tunggu sebentar! Tutup
teleponnya dan aku sedang melakukan pembicaraan,
sebuah hubungan bagimu kepada Paus! Kemudian: Ya,
Pak!

 

Just a moment! Shut down and I am making (a) speaking,
a line for you to (the) Pope!. Then: Yes, Sir!
Siapakah ini yang bicara? Kau tidak tahu siapa
aku? Tidak pernah. Akulah yang mengendalikan seluruh
dunia pembicaraan atau perbincangan melalui diri
mereka sendiri. Aku melampauimu, akulah sang
pengendali!

 

Benar! Seorang laki-laki membuat sebuah instrumen, dan
mengendalikan seluruh ummat manusia kini adalah setan.
Setan lebih kuat dibanding ego kita dan setan bisa
berada dimana saja! Dan tanpa menyentuh dia dapat
meraih kalian sebaik menyentuh setiap orang dari ummat
manusia! Setan mempunyai sebuah otoritas/kekuasaan
karena memang hal itu diberikan padanya; sejak awal
Tuhan Penguasa Surga memberikan kuasa kepadanya, Dia
berkata: Sesukamulah, untuk membuat hamba-hamba-Ku
tidak menjadi hamba-hamba-Ku, kau bebas melakukannya.
Barang siapa yang mengikutimu,

biarlah mereka mengikutimu- kau dan mereka semua, Aku
mengirim kalian semua ke Neraka! Pergilah, setan!

 

Dari surga 'hitab', suara surgawi datang: Jangan kau
pikir bahwa Tuhan-mu tidak pernah menang! Tuhan-mu
selalu muncul sebagai pemenang! Kamu berpikir kalau
kamu sanggup membawa seluruh ummat manusia mengikutimu
masuk Neraka, tapi Aku-lah Tuhan ummat manusia
-seperti juga halnya bagi seluruh makhluk- kau tidak
bisa melakukan apa-apa! Kau seharusnya lelah, kau
tidak akan bisa istirahat, mengejar setiap orang 

[daarut-tauhiid] Rahasia Kalimat Bismillahir Rahmanir Rahim

2007-05-24 Terurut Topik arief ludiantoro
Rahasia Kalimat Bismillahir Rahmanir Rahim
Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al Qubrusi Al
Haqqani
Lefke, Cyprus, Sohbet  6.May 2007


Bismillahir Rahmanir Rahim- Kunci Pemecahan Untuk
Seluruh Masalah. As-salamu 'alaikum! As-salam qabla-l
kalam*! Rasulullah saw, Nabi paling terhormat, paling
dicintai, paling terpuji, berkata: Sebelum kalian
bicara, ucapkanlah Salam!

Oleh karena itu, Salam berasal dari Sunnah, dari Jalan
suci yang membimbing manusia menuju Surga, untuk
memelihara anjuran dari Rasulullah saw dan kami
mengucap 'As-salamu 'alaikum'!  Dan kalian harus
mengucapnya, kalian harus memohon dukungan dari
orang-orang suci yang memerintah sesuatu disini di
muka bumi dan langit. Kita harus tahu bahwa kita
adalah orang-orang yang lemah dan membutuhkan
pertolongan!

Dan kalian harus mengucap 'Audzu bi-llahi mina
syaitani rajim; kita harus tahu siapa yang memotong
jalan-jalan kita untuk mencapai Surga! Manusia harus
tahu siapa musuh mereka, siapa yang memotong jalur
mereka mencapai Tuhan mereka, Pencipta mereka Allah
yang Maha Kuasa! Oleh karenanya kita harus mengucap
*Audzu bi-llahi mina syaitani rajim*. Ya Tuhan kami,
kami berlari menuju-Mu dari setan, dialah makhluk
pertama yang membangkang, berkata dalam Hadirat
Illahiah: Aku tidak mau menerima, aku tidak peduli
apa yang Kau perintah kepadaku untuk dilakukan!

Yang pertama membangkang di Surga adalah Setan dan
kalian harus berkata: *Audzu bi-llahi mina syaitani
rajim*, Ya Tuhan kami, kami berlari menuju-Mu dari
setan yang telah melakukan hal buruk di Hadirat
Illahi-Mu!  Yang pertama; tidak ada yang pernah
mengatakan Tidak' dalam Hadirat Illahi, tidak mungkin!
Siapa dia yang berargumen dengan Tuhan-nya, dengan
Pencipta-nya? Bagaimana itu bisa terjadi? Pastilah dia
yang terburuk yang berargumentasi dengan Sang Pencipta
atau Pencipta-nya, apa itu? 

Bagaimana mungkin makhluq berdiri dan berkata: Ya
Pencipta-ku, apa yang Kau perintahkan kepadaku
tidaklah benar, itu salah! Bagaimana mungkin Kau dapat
memberikan perintah kepadaku untuk melakukan *Sajdah*
(sujud) terhadap dia dan aku sudah diciptakan sebelum
makhluk baru ini dan aku telah ratusan dan ratusan
tahun selalu memuliakan-Mu dan beribadah kepada-Mu?
Dan aku berpikir kalau ketaatanku diterima melalui
Hadirat Illahiah-Mu dan aku berpikir atau aku berharap
bahwa Kau seharusnya menerima apa yang sudah aku
lakukan bagi-Mu dan aku berharap kepada-Mu akan
pahala-Mu kepadaku! Tapi kini, aku memperhatikan kalau
Kau mencipatakan sebuah makhluk yang belum pernah
melakukan apapun bagi-Mu, tidak pernah melakukan satu
*Sajdah* (sujud), aku memenuhi bumi dan Surga dengan
*Sajdah*-ku (sujud) kepada-Mu dan kini Kau berkata
kepadaku kalau aku aku berharap sebuah pahala dari-Mu,
sebaliknya bukan pahala yang Kau berikan malah
perintah: 'Larilah, bersujud kepada Adam!' 

Pengumuman Surgawa datang: Siapakah engkau yang
berkata seperti di Hadirat Illahiah-Ku? Siapakah
engkau yang berargumentasi bersama Pencipta-mu? Setan!
Pergilah! Siapakah kau yang berani melakukan
argumentasi? Cepatlah menyingkir, keluar dari Hadirat
Illahiah-Ku! Aku sudah menganugerahimu berada di
Hadirat Illahiah-Ku dan kini kau berkata seperti ini
dihadapan-Ku, Sang Penguasa Surgawi, Sang Maha Esa
yang menciptakan segala sesuatu termasuk kau, berkata
kepada-Ku: 'Aku tidak akan melakukan *Sajdah*, aku
tidak akan bersujud kepada dia'? Setan! Pergilah!

Setan, dialah makhluk terburuk dan dialah
seburuk-buruknya makhluk dan dia tidak peduli apa yang
Tuhan Penguasa Surgawi, Sang Pencipta seluruh
Keberadaan termasuk keberadaannya juga. Setan berkata
tidak peduli dan berkata kepada Pencipta-nya: Aku
tidak akan bersujud! Inilah pelajaran pertama bagi
Anak Adam: untuk mengetahui bahwa makhluk itu setan
adalah makhluk terburuk yang pernah diciptakan. Dan
setan meninggalkan Sang Pencipta kemudian berpaling
dan menghampiri Adam as dan Hawa dan generasi mereka,
anak-anak mereka dengan berkata: Aku memberikan
sumpahku, seperti Kau membuat berada dalam posisi itu
untuk semua makhluk ini, aku memohon agar Kau
memberikan aku waktu, sebuah periode untuk mengejar
orang-orang yang telah diberikan kehormatan oleh
Diri-Mu, untuk menjadikan mereka sama sepertiku, tidak
mendengarkan-Mu, tidak patuh kepada-Mu, tidak bersujud
kepada-Mu! 

Aku akan melakukan yang terburuk –bukan
terbaik!-kepada seluruh ummat manusia, bahwa Kau
tidak akan menemukan seorang pun dari mereka, generasi
dari Adam dan Hawa, taat kepada-Mu. Aku akan berusaha,
sebisa mungkin untuk membawa mereka ke jalan-jalan
sesat dan menjadikam mereka melakukan argumentasi
kepada-Mu, berargumentasi tentang tujuan-tujuan
mereka. Aku akan melakukan segalanya, setiap hal buruk
kepada mereka, agar tidak menjadi hamba-hambah yang
patuh kepada-Mu dan ketika mereka menjadi hamba-hamba
yang tidak patuh, mereka tidak akan pernah mencapai
kehormatan sejati yang Kau anugerahkan kepada mereka,
bukan kepadaku!

Oleh karena itu, wahai manusia, kalian harus
memikirkannya, kalian harus berusaha untuk mengetahui
siapakah musuh 

[daarut-tauhiid] ORIENTALIS

2007-05-20 Terurut Topik arief ludiantoro
ORIENTALIS
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani
Dari Buku The Key to Divine Kingdom
www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah hirRohman nirRohim

Seorang Orientalis datang menemui Grandshaykh Abdullah
dan berkata, “Aku telah mempertimbangkan semua
agama-agama – Budha, Hindu, Yahudi, Kristen, bahkan
Islam. Dan apapun juga aku tanyakan mengenai suatu
agama untuk mencukupi minatku, namun yang aku dapatkan
hanyalah perasaan hampa. 

Tidak ada apapun yang memuaskanku. Aku telah menempuh
perjalanan keliling dunia untuk menemukan jawaban. Dan
siapapun aku tanya, tapi aku pikir aku mengetahui
lebih banyak dari orang yang aku tanya itu. Dimasa
kecil aku melakukan segala macam pelanggaran yang bisa
kamu bayangkan, tetapi aku kemudian merasa rindu akan
suatu kebenaran, maka akupun menjadi seorang yang
tulus hati dan saleh”. 

Tak ada seorangpun yang bisa memuaskan rasa ingin
tahunya, karena dia adalah seorang sarjana /
cendikiawan. Akhirnya, dia berkata, “Kini untuk yang
terakhir kalinya, aku akan mencoba Islam, untuk
melihat apakah aku bisa lepas dari ini semua”. Maka
diapun memulai perjalanannya dari satu negara ke
negara lainnya – Pakistan, India, Negara-negara Timur
Tengah, dan seluruh Negara Eropa, menanyakan apa yang
harus dia lakukan untuk menjadi orang Islam. Mereka
menceritakan kepadanya hanyalah kewajiban secara
fisik, lima tiang agama yaitu mengucapkan shahadat
(deklarasi telah beriman), sholat, berpuasa sepanjang
bulan Ramadhan, membayar zakat dan menunaikan ibadah
haji. Dan diatas semua itu adalah sunat!

Dia berkata, “Islam meminta terlalu banyak! Di agama
Kristen, mereka hanyak memintaku untuk berdoa pada
hari Minggu! Sedangkan kamu memintaku untuk sholat
lima kali dalam satu hari. Juga, ketika aku memiliki
uang berjuta-juta dollar didalam rekening bankku, aku
diminta untuk membayar 2.5% dari uang itu? Apa ini?”

Dia telah mempelajari Islam secara mendalam, dan
akhirnya menjadi seorang ahli tentang agama Islam,
namun tetap saja dia tidak yakin akan Islam. Dia
berkata, “Aku masih memegang udara – bukannya memegang
tali untuk memanjat – aku butuh sebuah tali”.

Sekarang pertimbangkan ayat Al Quran yang mengatakan,
“Berpegangteguhlah pada tali Allah SWT.” 2 Pada hukum
Islam (fiqh), “perpanjangan tali” adalah Muhammad SAW.
Beliau adalah nabi yang membawa kalian ke Hadirat
Allah.

Pada akhirnya, seseorang menceritakan kepadanya
tentang Grandsyaikh Abdullah dan Mawlana Syaikh Nazim.
Lalu dia pergi mencari mereka dengan menempuh
perjalanan menuju tempat dimana mereka tinggal. Ketika
dia tiba, dia memanggil mereka, “Ya Sayyidi ….” Itu
adalah wujud dari rasa hormatnya kepada mereka.

Islam mengajarkan rasa hormat. Dia telah mempelajari
disiplin atau adab Islam sebagai seorang Orientalis.
Sayangnya orang-orang kita – para Muslim sekarang ini
– tidak mengetahui adab. Mereka tidak akan memanggil
kalian, “Pak!” Lalu, mereka memanggil kalian apa?
“Saudara”. Itu adalah cara Wahhabi. Atau “Teman.”
Perkataan, “Sesungguhnya orang-orang Islam itu
bersaudara.” Ya, Tuhan telah berfirman, Orang-orang
Islam adalah bersaudara”, itu benar.  

Tetapi ada tingkatan yang berbeda dalam persaudaraan.
Sekarang ini, jika seseorang berusia 15 tahun datang
ke mesjid dan bertemu dengan orang yang lebih tua 70,
80, atau 90 tahun, dia tetap akan menyapa orang tua
itu, “Hallo, saudara” atau “As-salaamualakum,
saudara.” Ini bukanlah adab ataupun rasa hormat.
Seharusnya dia menyapa dengan “Assalamu 'alaykum wahai
Orangtuaku”, “Assalamu alaykum Bapak”.

Orientalis bertemu Grandshyaikh Abdullah Faiz ( alm )

Lalu orientalis itu mendekati Grandsyaikh dan berkata,
“Kini aku datang menemuimu karena aku telah mendengar
cerita tentangmu.” Kedua-duanya Grandsyaikh Abdullah
dan Mawlana Syaikh Nazim ada disana. Mawlana Syaikh
Nazim menunggu dan Grandsyaikh bertanya, “Apa
pertanyaanmu?”

Orientalis berkata, “Aku tidak puas. Aku tidak bisa
menemukan jati diriku. Aku ingin suatu kebenaran. Aku
telah belajar semua agama, termasuk Islam. Aku
bertanya pada setiap cendikiawan, aku merasa bahwa aku
mengetahui lebih banyak daripada mereka – bahkan
secara lebih terinci mengenai agama. Tetapi aku tidak
merasa puas. Aku bisa memberi ceramah tentang Islam,
namun aku tidak merasakan bahwa aku sedang memegang
sesuatu apapun kecuali udara.”

Grandsyaikh berkata, “Oh anakku. Kamu harus mengetahui
tiga hal untuk mampu memahami kenyataan ini, dengan
demikian kamu dapat dipandu menuju kepuasan dan
kebahagiaanmu.”

Benih

“Pertama, jika kamu mengambil satu benih dari satu
pohon buah-buahan dan ditaruh pada sebuah rak, dan
didiamkan di rak itu selama bertahun-tahun tanpa
kehidupan. Benih tersebut tetap akan berada disana.
Itu berarti, apapun yang kamu lakukan dikehidupanmu –
apapun yang terjadi dan kemanapun kamu pergi – kamu
tetap masih sama – terikat dengan dunia ini. Tetap
memiliki satu benih namun tanpa sebuah perubahan.

Tetapi ketika tiba waktunya untuk menanam benih itu,
kamu mengambilnya dan menanamnya dibawah tanah,
memutuskan sepenuhnya dari dunia luar. Kamu 

[daarut-tauhiid] Allah Sangat Suka Mendengar: `La ilaha ill-Allah!'

2007-05-16 Terurut Topik arief ludiantoro
Allah Sangat Suka Mendengar: `La ilaha ill-Allah!' 
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi
Lefke, Cyprus 15 April 2007


Bismillah hirRohman nirRohim

Semoga Allah menghabisi teknologi ini! Teknologi
menjadi bala yang membawa duka  dan menjadi hukuman
bagi bangsa! La haula wa la quwatta illa bi-llahi-l
`Aliyi-l `Azim.. Allah Allah, Allah Allah...

As-salamu `alaikum!  As-salamu alayna wa `ala
`ibadi-llahi shalihin! Destur, ya Sayyidi, ya
Sultanu-l Awliya, Meded!  Audzu bi-llahi mina syaitani
rajim Bismillahir Rahmanir Rahim! Allahumma alhimna
rushdana wa a'idhana min syururi anfusina!

Wahai manusia, kita semua berada ditingkatan yang
sama. Satu tingkat = tubuh fisik kita, satu tingkat =
tingkat spiritual. Tingkat fisik=tubuh fisik kita.
Kita semua tinggal dimuka bumi ini. Inilah tubuh fisik
kita. Benar? Tidak ada tingkatan lain bagi diri kita;
dengan gravitasi membuat semua manusia dibumi berada
disini. 

Tingkat kedua - Tidur? Lapar? Marah? -Tingkat kedua-
bahwa semua dari kita termasuk para Nabi -semoga
kedamaian atas mereka, termasuk seluruh awliya,
shalihin, mu'minin, kemudian munkirin, kafirin,
zalimin, orang-orang atheis - seluruhnya berada
ditingkat penghambaan. Kita semua adalah hamba! Tidak
seorang pun dapat melampaui penghambaan, tidak, hanya
ditingkat inilah kalian dapat mencari hamba-hamba yang
baik, mencari hamba-hamba yang buruk, orang-orang
beriman, orang-orang musyrik - tapi mereka berada
ditingkat yang sama, tingkat penghambaan. 

Nabi Terakhir Muhammad sallaLlahu alayhi wa sallam -
semoga kedamaian atas beliau dan atas seluruh Nabi, 
mereka berkata: Kami adalah hamba! Tidak seorang pun
dari mereka yang mengakui lebih dari ini. Oleh karena
itu Sang Nabi Terakhir -semoga damai atas mereka,
Sayyidina Muhammad -sallaLlahu alayhi wa sallam:
Asyadu an la ilaha ill-Allah, wa asyadu anni
Muhammadun `abduhu wa rasuluh! Beliau berkata kepada
dirinya sendiri: Aku mendeklarasikan bahwa:  La
ilaha ill-Allah Tiada tuhan selain Allah; Dia-lah
Pencipta kita dan hanya Dia-lah satu-satunya Tuhan,
Sang Pencipta segalanya! (Inilah) deklarasi seluruh
Nabi dan Nabi Terakhir -sallaLlahu alayhi wa sallam
juga berkata: Aku mendeklarasikan Ke-Esa-an dan Hayyu
(Hidup) dari Tuhan kita, yaitu Allah: La ilaha
ill-Allah, la ilaha ill-Allah 

Disini Syeikh Effendi memulai sebuah dzikir singkat,
pengulangan: La ilaha ill-Allah selama beberapa
menit dan diakhiri dengan La ilaha ill-Allah, la
ilaha ill-Allah, la ilaha ill-Allah, Muhammad
Rasulullah, alayhi salatullah wa salamuh! 

Oleh karena itu Tuhan Penguasa Surga, Sang Pencipta,
Tuhan kita, Pencipta kita.  Dia mendeklarasikan kepada
para Nabi-Nya berfirman seperti itu dan para Nabi
menerjemahkan kepada kita dari Kata-kata Suci Tuhan
kita - Dia berfirman dan Nabi berkata: Afdalu ma
takallama bihi al-`abdu: La ilaha ill-Allah! Yang
paling dicintai dan paling berharga, paling bernilai,
paling indah untuk dikatakan oleh ummat manusia, Tuhan
mengucapkan agar berkata La ilaha ill-Allah! 

Berbicara apa? Allah mengkaruniai kita lidah untuk
berbicara dan kita berbicara apa saja, tapi melalui
semua itu Allah yang Maha Kuasa bahagia jika mendengar
dari hamba-hamba- Nya berkata: La ilaha ill-Allah
Allah Allah! Berusahalah Allah yang Maha Kuasa ridho
kepadamu. 

Oleh karena itu, bahkan jika seseorang pada saat-saat
terakhir kehidupannya jika dia bisa berbicara, kata
terakhir dari lidahnya: La ilaha ill-Allah hal itu
akan membuat Tuhan Penguasa Surga bahagia dan ridho
dengan hamba tersebut dan memerintahkan para malaikat:
Bawalah dia yang mengakui Ke-Esa-an-Ku dengan
mengucap La ilaha ill-Allah, bawalah dia ke Jalan
Surga! Sangat penting! Sangat penting, dan setan
bersikeras, terutama membohongi dunia Kristiani; semua
berkata: Tiga - ha ha - trinitas.?  Apa itu
trinitas? 

Kami berkata: Satu sama dengan tiga, tiga sama dengan
satu. Cara berpikir macam apa ini? Satu sama dengan
tiga, tiga sama dengan satu, trinitas?

Trinitas, itu tidak pernah bisa diterima dengan cara
berpikir, dengan mengatakan: Satu sama dengan tiga,
atau tiga sama dengan satu?, tapi setanlah yang
mengajarinya. Jika kalian bertanya: Mengapa kalian
berkata hal seperti ini? Kami memelihara kitab-kitab
tradisional kami; apa yang tertulis didalamnya, tanpa
melakukan diskusi, kami menerimanya! Jika kalian
bertanya: Ini berlawanan dengan cara berpikir,
mengapa? Kami tidak mendiskusikannya!

Suatu kali 3 orang uskup atau 3 orang terpelajar dari
pemeluk Kristiani berangkat ke China dan mereka
meminta melakukan sebuah wawancara kepada Kaisar
China. Dan sang Kaisar berkata: Biarkan mereka
menghadap. Mereka datang menghadap Kaisar. Kaisar
berkata, Katakan, dari manakah kalian berasal? 
Kami datang dari dunia Kristen, dari negara-negara
Barat. Apakah misi kalian? Kami meminta ijin untuk
mengajari kau tentang agama kami dan menyerukan untuk
beriman seperti kami yang telah beriman. 

Baiklah, Kaisar menjawab - Wahai Allah kirimkan
kepada kami seorang China, sehingga ketika aku berkata
sesuatu, dia dapat 

[daarut-tauhiid] Salawat Memohon Berkah untuk Rasulullah saw

2007-03-26 Terurut Topik arief ludiantoro
Salawat Memohon Berkah untuk Rasulullah saw 
Maulana Syaikh Muhammad Hisham Kabbani 
dalam Encyclopedia of Islamic Doctrine volume 2


Sakhawi berkata, “Abd Allah bin Amr bin al-As berkata
bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda, ‘Bila kamu
mendengar suara muadzdzin, ulangilah kata-kata yang
diucapkannya, lalu bershalawatlah untukku. Siapa yang
bershalawat untukku sekali, Allah akan memberi berkah
kepadanya 10 kali. Lalu mintalah agar Allah I memberi
wasila kepadaku. Itu adalah suatu maqam di Surga yang
hanya akan diberikan kepada seorang hamba Allah, dan
Aku sangat mengharapkan bahwa Akulah yang menjadi
hamba Allah itu. Siapa pun yang memohon agar Allah
memberikan wasila kepadaku, maka Aku akan memberikan
perantaraanku kepadanya.” (Sakhawi, al-Qawl al-badi
(hal.179), bab tentang Shalawat setelah adzan. Dia
melanjutkan, “Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dan
yang Empat (Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Nasai)
kecuali Ibnu Majah, dan juga oleh Bayhaqi, Ibnu
Zanjawayh, dan yang lainnya.”)

Di bagian lain telah dijelaskan secara terperinci
bahwa tidak ada hal yang lebih penting daripada banyak
melakukan shalawat untuk Rasulullah . Bukti-bukti lain
mengenai topik ini disebutkan di sini hanya sebagai
pengingat. Abu Hurayra meriwayatkan bahwa Rasulullah e
bersabda, “Debu adalah untuk muka orang yang telah
kusebutkan sebelumnya, dan dia tidak memohon berkah
untukku (shalawat).” (hadits lisan yang diriwayatkan
oleh Tirmidzi (hasan gharib) dan al-Hakim). Abu
Hurayra juga menyatakan bahwa Rasulullah bersabda,
“Jika orang-orang berkumpul dalam suatu majelis di
mana mereka tidak mengingat Allah dan tidak
bershalawat untuk Rasulullah , maka itu akan menjadi
penyebab kesedihannya di Hari Pembalasan.”
(diriwayatkan oleh Tirmidzi yang menilainya hasan)

Penulis kitab Fath al-allam berkata, “Hadits ini
membuktikan bahwa seseorang mempunyai kewajiban untuk
mengingat Allah dan memohon berkah untuk Rasulullah
ketika duduk dalam suatu majelis, di mana kata-kata,
“penyebab untuk kesedihannya” adalah untuk menunjukkan
api neraka atau bentuk siksaan lain yang merupakan
hukuman karena melalaikan kewajibannya, atau melakukan
hal-hal yang terlarang. Di sini baik dzikir maupun
shalawat, keduanya jelas diwajibkan.” Ibnu Rajab
al-Hanbali berkata dalam bukunya mengenai cinta kepada
Allah dan cinta kepada Rasulullah , “Cinta kepada
Rasulullah ada 2 tingkat, yang pertama adalah suatu
kewajiban. Ini adalah cinta yang mengharuskan
seseorang menerima semua yang dibawa oleh Rasulullah
dari Allah dengan perasaan cinta, senang, sopan, dan
pasrah, tanpa perlu mencari bimbingan dari sumber yang
lain, apa pun bentuknya… Tingkat kedua adalah cinta
yang superior. Jenis cinta ini mengharuskan orang
untuk mengikuti suri teladan beliau dengan jalan yang
sempurna dan mengikuti sunnahnya dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk sikap, tingkah laku, amal,
ibadah-ibadah sunnah, makan, minum, berpakaian,
bergaul dengan istri-istrinya dengan cara yang baik
dan aspek-apek kehidupan lain yang sempurna dan murni.
Cinta ini juga termasuk mempelajari kehidupan beliau,
hatinya bergetar ketika menyebutkan namanya, sering
mengucapkan shalawat untuknya, menghargai dan
menghormatinya. Termasuk cinta untuk mendengar
kata-katanya dan lebih menyukainya dibanding kata-kata
dari seluruh ciptaan-Nya yang lain. Dan salah satu
aspek terbesar dari cinta ini adalah untuk
mengikutinya dalam ketidakhadirannya di dunia ini,
hidup dengan sederhana dan lebih menginginkan dan
mengharapkan kehidupan di Hari Kemudian.” (Ibnu Rajab
al-Hanbali, Istinsyaq nasim al-uns min nafahat riyat
al-quds)

Berikut ini sekali lagi akan diuraikan manfaat utama
yang diperoleh dengan melakukan shalawat sebagaimana
yang dikompilasi oleh hafiz al-Sakhawi dalam buku
do’anya mengenai topik ini. Ganjaran bagi orang yang
mengucapkan shalawat untuk Rasulullah adalah sebagai
berikut:

1. Shalawat (berkah) Allah, malaikat dan Rasulullah
diberikan kepadanya,
2. Segala kesalahannya dihapuskan, Pekerjaannya
disucikan,
3. Derajatnya ditinggikan, Dosa-dosanya diampuni,
4. Shalawatnya sendiri menjadi permohonan ampun
baginya,
5. Diberikan pahala yang sangat melimpah seperti
gunung Uhud,
6. Jika dia mencurahkan seluruh shalatnya untuk
memohon berkah bagi Rasulullah e maka ini akan menjadi
kebahagiaan dunia dan akhiratnya,

7. Kesalahannya akan dihapuskan lebih banyak daripada
yang didapat dari membebaskan seorang budak,
Penderitaannya akan dihilangkan,
8.Bisa menyaksikan Rasulullah sendiri,Jaminan atas
perantaraan Rasulullah kepadanya,
9. Ridha Allah, Rahmat, dan keamanan dari
kemurkaan-Nya,
10.Izin untuk memasuki bayangan Singgasana
untuknya,Timbangan amal yang lebih berat,
11. Izin untuk minum air dari kolam Rasulullah, 
12. Aman dari dahaga dan lepas dari api neraka,
13. Kemampuan untuk menyebrangi sirath (jembatan)
dengan mudah
14. Bisa melihat tempat duduknya sendiri di surga
sebelum dia meninggal,

15. Mendapatkan bidadari yang banyak di surga,
16. Shalatnya lebih berharga dibandingkan dengan 20
penaklukan 

[daarut-tauhiid] DZIKIR AKBAR NAQSHBANDI HAQQANI RABBANI SOLO PERKENALAN WHIRLING DERVISHES RUMI

2007-03-16 Terurut Topik arief ludiantoro
DZIKIR AKBAR NAQSHBANDI HAQQANI RABBANI SOLO 
PERKENALAN WHIRLING DERVISHES RUMI

ASSALAMU ALAIKUM WR WB

Insya Allah kami akan mengadakan Dzikir Besar
Naqshbandi Haqqani Rabbani pada :

Hari/Tgl  : Sabtu, 17 Maret 2007, Bada Isya, Jam 19.00
Tempat : Sedah Romo Lor No. 2 - RT. 02/ RW 07,
Kartosuro. Solo. Telp Bp. Mashuri 0271 - 282 866, HP.
0812 2651 333
Acara : 
- Dzikir Khatam Kawajagan dipimpin Syaikh Barkah, Jkt
- Ceramah Tasawuf oleh Syaikh Barkah
- Perkenalan Whirling Dervishes  Hadrah oleh Arief
Hamdani, President Rabbani Sufi Institute of Indonesia
- Bay'at Tariqah Naqshbandi Haqqani Rabbani oleh
Syaikh Barkah
- Doa Penutup  Ramah Tamah

Kami harapkan kehadiran teman-teman semua di Wilayah
Solo dan wilayah lainnya sekitar Solo. Insya Allah
kami berdua ( Barkah, Arief ) akan berada di Solo
sampai hari Minggu 18 Maret 2007 sore, kemudian
kembali ke Jakarta.

wasalam, arief hamdani
Presiden Rabbani Sufi Institute of Indonesia
HP. 0816 830 748, 0888 133 5003

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[daarut-tauhiid] Mengapa Perlu BerTasawuf dan Memiliki Mursid/Guru Ruhani sejati.

2007-02-26 Terurut Topik arief ludiantoro
Mengapa Perlu  BerTasawuf dan Memiliki Mursid/Guru
Ruhani sejati.

Assalamu 'alaikum wr wb
Bismillah hirRohman nirRohim

Tasawuf pada masa Rasulullah saw, adalah realita tanpa
nama, tasawuf saat ini, adalah nama tanpa realita,
kecuali hanya sedikit yang menjalankan realitanya
dalam bimbingan Mursyid Hakiki. Tasawuf bukan membaca
buku2 Tasawuf dan mengkaji dari berbagai teori tasawuf
seperti Ibnu Arabi, Syadzili, Qodiri, Mevlevi Rumi
seperti banyak kajian tasawuf diberbagai Masjid saat
ini. Itu hanya baru mempelajari mengenal tasawuf bukan
bertasawuf. Sangat berbeda jauh antara bertasawuf dan
mempelajari buku atau hadir dalam ceramah tasawuf
jauh, dampak dan pemahamannya bagai setetes air
dibanding samudera. Bertasawuf adalah melaksanakan
dzikir dan mengambil Mursyid dengan berbayat. Bila ia
mendengarkan ceramah dari Mursyid tasawuf yang Wali
Allah, maka ia akan mendapatkan ilmu sekaligus Hikmah.


Ilmu seperti pesawat terbang yang indah bentuknya.
Hikmah seperti Bahan Bakarnya. Begitu banyak orang
yang bangga dengan keindahan ilmunya, tetapi tanpa
bahan bakar hikmah ia tetap didarat tak dapat terbang.
Hikmah didapatkan dari mendengarkan langsung dan
bersama Wali Allah, sementara ilmu dari ulama biasa
kadnag membebani. Himah tak dapat terlupa dan
mengatkan, sementara ilmu ketika kita sudah tua, maka
yang menghancurkan ilmu adalah LUPA ( Hadist Nabi
saw). Hikmah adalah langsung mendengar dan bertemu,
karena ada dua macam ilmu. Ilmu Awroq ( tulisan) dan
Ilmu Azwaq (Rasa). Ketika kita mendengar seorang
Kekasih Allah/Wali Allah bicara, maka ilmu rasa yang
ditransfer langsung kedalam kalbu kita. Ketika kita
menulis dari ceramah Wali Allah, maka yang semula kita
terima dalam bentuk Hikmah, berubah menjadi Ilmu.
HImah adalah RASA, peretmuan langsung dengan Para Wali
Allah. Berjamaah dengan wali Allah, bagaikan iabadah
70 tahun, maka carilah para Wali Allah.

Itulah sebabnya Umar ra ketika berencana membunuh Nabi
saw dan ketika berhadapan langsung dengan Nabi saw,
maka ia masuk islam. Inilah ilmu Rasa yang ditransfer
melalui tatapan mata, melalui pertemuan langsung, ilmu
para Nabi dan Kekasih Allah, yang merubah benci
menjadi cinta. Ada dua macam ilmu, Ilmu yang darei
ucapan ulama biasa dan Ilmu yang sejati ditransfer
dengan langsung bicara dan kemudian ditransfer dari
hati ke hati. Ilmu Ulama yang bukan Wali Allah, ketika
kalian mendengarnya kadang ego menolak, karena berasal
dari luar. Tetapi Ilmu Wali Allah bekerja dengan dua
cara , dari luar dan dari dalam, dari luar berupa
ucapan, dari dalam berupa ilham ilahiah yg dimasukkan
kehati setiap muridnya. Dan ketika muridnya
melakukannya ia mersakan hal itu dari inspirasinya
sendiri sehingga ia ihklas melakukannya tanpa beban
sedikitpun. Itulah cara kerja Wali Allah dalam
membersihkan dan membenahi para muridnya.

Seorang siswa kedokteran ahli bedah, tidak bisa
menjadi ahli bedah hanya dengan membaca buku2 tentang
ilmu bedah. Seperti orang yang menulis tentang mabuk
tetapi ia sendiri belum pernah merasakan mabuk.
Seorang ahli bedah haruslah telah menjalani praktek
bedah, latihan dengan langsung membedah dibawah
bimbingan dokter ahli bedah yang ahli yg telah
berkali2 membedah manusia.

Demikian pula tasawuf, ada banyak profesor, DR
mendalami tasawuf dan mengajar tasawuf, tetapi ketika
ditanya siapa Mursyidnya, mereka mengatakan tidak
memiliki mursid. Artinya bagaimana seorang penulis
tentang jantung bicara tentang membedah jantung
padahal dia bukan dokter ahli jantung, padahal dia
belum pernah melakukan pembedahan? Bagaimana seorang
yang belum pernah memiliki mursyid bicara tentang
tasawuf padahal dia belum bertasawuf? Tasawuf adalah
pengalaman rasa, bukan ilmu tulisan. Tasawuf adalah
Ilmu Azwaq ( Ilmu Rasa) bukan ilmu Awroq, Ilmu
tulisan. Tasawuf adalah mengambil bay'at dari Mursyid
hakiki dan melaksanakan dzikir yang telah ditetapkan
sesuai tariqahnya, dan menjalankan amalan hanya dengan
perintah Syaikh/Mursyid yang Hakiki.

Ada begitu banyak sufi palsu, ada begitu banyak Guru
sufi palsu yang hanya menjelekkan citra sufi. Secara
syariah mereka tidak mengerjakan, secara sunah mereka
menjauhi sunah. Tak ada tariqah tanpa syariah, karena
seumpama syariah adalah lilin penerang untuk menjalani
jalan tariqah agar tak tersesat dan menuju hakikat.
Imam Malik, Imam Mazhab Maliki mengatakan Syariat
tanpa tasawuf adalah zindik, dan tasawuf tanpa syariat
adalah sesat. Jadi muslim sejati harus memiliki
keduanya, untuk mencapai maqam mukmin (memiliki iman
yg sejati) dan mencapai maqam muhsin ( ihsan, dimana
ketika solat seolah berhadapan dgn Allah, Allah selalu
melihat kita)

Setiap orang perlu pembimbing ruhani sejati, hanya
124.000 wali disetiap masa yang merupakan pembimbing
sejati. Berdoalah,Ya Allah kirimkanlah para KekasihMU
untuk membimbing hamba yang lemah ini. Siapa berdoa,
maka ia akan medapat jawabannya. Siapa yg mencari
Mursyid sejati, maka ia akan menemukannya. Tetapi saat
ini setiap orang bangga dengan dirinya, mereka
mengatakan gurunya cukup dengan buku. Padahal 

[daarut-tauhiid] Teknologi yang Tak Berguna

2007-02-19 Terurut Topik arief ludiantoro
Teknologi yang Tak Berguna 
Mawlana Syekh Nazhim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi qs
Dari buku The Path to Spiritual Excellence
www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah hirRohman nirRohim

Abad kedua puluh merupakan tempat yang subur untuk
menanam apa saja, termasuk ide baik dan ide buruk. 
Dan pada awalanya, apapun yang keluar dari permukaan
(tanah) semua terlihat sama, tak seorang pun tahu jika
tanaman itu hanya rumput atau sebuah pohon. Tetapi
kedatangan abad kedua puluh satu, semua ide palsu,
semua ajaran setan mulai mengering dan mati, seperti
rumput yang terkena panas matahari di musim panas,
sementara pepohonan tetap berdiri tegak dengan
kebesarannya dan terus tumbuh. Oleh sebab itu,
sekarang mereka menipu orang dengan berbagai ide bodoh
yang terlihat sama seperti yang lain.  Tetapi jangan
biarkan mereka menguasai kalian.  Tunggu dan lihatlah,
apa yang akan terjadi.  

Kita sekarang khawatir tentang apa yang akan terjadi,
dan itu akan menjadi suatu perubahan yang besar,
karena semua bangsa, umat manusia, keturunan Adam,
percaya dan bergantung pada teknologi.  Bagi mereka,
teknologi seperti pilar utama yang menyangga atap
rumah mereka.  Pilar utama dari seluruh dunia adalah
teknologi, dan pilar itu akan hancur, kolaps, dan atap
dari seluruh gedung akan hancur. 

Hal ini penting untuk diketahui.  Dan kalian dapat
membayangkan bahwa apa yang akan terjadi ketika
teknologi berakhir.  Itu artinya adalah bahwa apa yang
sekarang kalian sebut peradaban akan berakhir. 
Seluruh peradaban dari negri barat yang begitu bangga
dengan teknologi mereka akan hancur lebur ketika
teknologi mereka mati, ketika pilar itu, yang menjaga
peradaban mereka kini hancur. Kalian tidak akan
sanggup untuk bergerak satu langkah di luar rumah
kalian untuk membawa sesuatu atau mengambil sesuatu,
kalian tidak dapat menggunakan listrik, kalian tidak
dapat menggunakan air.

Dan gedung-gedung tinggi ini... siapa yang dapat
terbang ke lantai enam, lantai sepuluh, dua puluh,
delapan puluh, lantai seratus?  Kalian harus mulai di
pagi hari untuk sampai ke sana di sore hari.  Dan
kemudian akan menjadi gelap, kalian tidak dapat
melihat siapa yang berhadapan dengan kalian di tangga.
 Tidak ada satpam, tidak ada keamanan.  Kekacauan yang
timbul setelah teknologi yang tak berakal itu sangat
mengerikan. 

Jutaan orang akan meninggal.  Ke mana mereka dapat
pergi?  Itu berada dalam pertengahan musin dingin,
semua tempat membeku, dan tak seorang pun dapat pergi
dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah.  Ke mana
kalian akan pergi?  Apa yang akan kalian lakukan?  Tak
ada air, tak ada listrik, dan tidak ada api.  

Saya berpikir bahwa di sini, di Cyprus, Turki
rumah-rumah kami begitu sederhana, tak perlu elevator.
 Tetapi, dengan bodoh, di kota mereka mulai membangun
gedung-gedung tinggi, dari beton, seperti tinggal
didalam oven di musim panas dan udara di musim dingin
seperti didalam kulkas.  Bagaimana kalian dapat hidup
seperti itu?  Dan orang-orang tidak dapat bergerak
tiga langkah tanpa mobil mereka, tetapi mobil-mobil
tidak akan dapat bergerak, bagaimana mereka bisa pergi
dari satu tempat ke tempat lain?  

Orang-orang saat ini tidak  terbiasa untuk hidup
dengan menekan tombol.  Dan air, itu berasal dari tiga
ratus hingga empat ratus kaki di bawah, bagaimana ia
bisa naik ke permukaan?  Tak ada listrik.  Oleh sebab
itu, Saya mencari tempat untuk  pindah, di mana air
akan mudah di dapat untuk digunakan dan diminum. 
Daerah pedesaan di mana pun akan lebih aman dan
bersih.   

Wa min Allah at Tawfiq

Wassalam, arief hamdani
HP. 0816 830 748, 0888 133 5003

Note : dapatkan Ceramah Mawlana Syaikh Hisham Kabbani
dalam bentuk DVD, VCD, CD dan buku-buku Best Seller di
www.mevlanasufi.blogspot.com  


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[daarut-tauhiid] Mengenai HIJRAH dan Meditasi (al-Hijrah wal Muraqabah)

2007-01-29 Terurut Topik arief ludiantoro
Mengenai HIJRAH dan Meditasi (al-Hijrah wal Muraqabah)
Mawlana Syekh Hisyam Kabbani ar-Rabbani qs
www.nurmuhammad. com
www.rabbani- sufi.blogspot. com

Bismillah hirRohman nirRohim

Patuhi Allah, patuhi Rasul saw dan mereka yang
mempunyai otoritas [4:59]

Apakah makna sebenarnya dari hijrah atau migrasi? 
Apakah makna sebenarnya hanyalah pindah dari suatu
kota ke kota lain atau antar negara atau mendapatkan
kewarganegaraan yang baru? Itu adalah arti secara
fisik: meninggalkan suatu tempat menuju tempat lain. 
Kini dunia telah menjadi sebuah kampung yang global. 
Pada praktiknya, kalian bisa berada di mana saja pada
waktu yang sama. Di mana pun kalian berada -- di
bulan, atau di gunung -- kalian bisa berhubungan
dengan bagian mana pun dari dunia ini dengan
menggunakan teknologi. 

Bahkan kalian dapat menjalankan bisnis dari Puncak
Himalaya jika kalian mempunyai sebuah komputer dan
dapat terhubung lewat satelit. Dunia ini sudah
menjadi sedemikian kecilnya sehingga orang berusaha
mencari cara untuk memperluas wilayahnya. Itulah
sebabnya mereka mencoba agar sampai di Mars karena
mereka membayangkan bahwa mereka bisa pergi ke sana –
bahkan hidup di sana . Bisa jadi itu adalah migrasi
yang sebenarnya, karena siapa yang pergi ke sana , dia
tidak pernah kembali. Migrasi berarti kalian
meninggalkan suatu tempat tetapi tidak kembali. Jika
kalian masih kembali, maka itu bukan migrasi yang
sebenarnya. 

Migrasi spiritual yang sebenarnya—hijrah- -adalah apa
yang diberikan oleh Nabi saw kepada para sahabatnya. 
Itu adalah ajaran beliau. Ajaran beliau berisi
pemahaman tertinggi mengenai migrasi, beliau
mengajarkan kita prinsip-prinsip migrasi dalam
kesempurnaan. Jika kita melaksanakannya, mematuhinya,
mengalaminya dan bertingkah laku berdasarkan
prinsip-prinsip tersebut, kita akan mencapai migrasi
yang sebenarnya yang sangat diidam-idamkan oleh setiap
orang. Bukannya migrasi dari Bumi ke Mars, atau dari
Bumi ke Bulan. Migrasi semacam itu masih dalam
batasan dunia ini, karena “dunia ini” termasuk semua
bintang yang dapat kalian lihat, planet dan
galaksi-galaksi di luar angkasa. Apa yang diberikan
Nabi saw kepada kita adalah migrasi karakter, dari
korupsi menuju kemurnian, dari keburukan menuju
keberkahan, dari kegelapan menuju cahaya. Beliau
mengajarkan kita untuk memahami nilai-nilai moral, dan
dengan mencapai kesempurnaan dalam karakter, kita
dapat meraih ridha-ullah, kepuasan Allah terhadap diri
kita. 

Ketika kalian melakukan migrasi dari hasrat dan
karakteristik yang buruk menuju perilaku dan
karakteristik yang baik, ketika kalian meraih
nilai-nilai moral terbaik, kalian akan meraih kekuatan
dari kenaikan spiritual (mi’raj) dan realisasi diri. 
Pada saat itu ego kalian berdiri pada batas-batasnya,
tidak melewati batas-batas moral dan perilaku. Pada
saat itu keajaiban akan dibukakan bagi kalian. Namun
ketika kalian telah mencapai level itu, jangan
berpura-pura bahwa kekuatan itu atau penglihatan itu
adalah milik kalian; pada realitasnya, itu berasal
dari Tuhan. Pandanglah segala sesuatu kembali pada
sumbernya, yaitu Nama dan Atribut Allah. 

Pada saat itu, migrasi yang sebenarnya—level tertinggi
dari suatu pemahaman—akan dibukakan bagi kalian
melalui meditasi, muraqabah. Orang-orang sangat
merindukan level ini dan mereka berusaha mencapainya
dengan melakukan meditasi dengan berbagai macam cara
yang mungkin. Beberapa orang berpikir bahwa mereka
telah mencapai level tertinggi melalui meditasinya,
karena mereka telah sampai pada apapun itu, yang
mereka coba raih. Tetapi lebih dari itu masih banyak
level yang lebih tinggi lagi untuk diraih. 

Orang-orang mengatakan, “Kami bermeditasi,” tetapi
pada apa mereka bermeditasi? Mereka berkata, “Kami
berusaha untuk berhubungan dengan energi universal
tertinggi, dengan kosmos. Kami berusaha untuk
mencapai Hadirat Ilahi.”

Meditasi (muraqabah) bukanlah sesuatu yang kalian
pegang. Dia seperti doa, suatu bentuk permohonan. 
Pada hakikatnya, meditasi tidak mempunyai struktur,
tidak berbentuk. Meditasi adalah universal. Setiap
orang berpikir; dan meditasi adalah suatu pemikiran. 
Dia tidak lebih dari suatu pemikiran. Bisa saja
pikiran itu datang pada kalian, untuk menjadi seorang
insinyur. Itulah meditasi. Mempelajari ilmu
kedokteran adalah meditasi. Mempelajari ilmu tukang
kayu adalah meditasi. Mempelajari filosofi adalah
meditasi. Mempelajari spiritualitas juga adalah
meditasi. Meditasi bukanlah sesuatu yang telah kalian
dapatkan, tetapi lebih merupakan suatu jalan untuk
memperoleh sesuatu. Ketika kalian telah mendapatkan
apa yang kalian pikirkan, maka itu bukan lagi
meditasi, itu hal lain. Meditasi hanyalah suatu jalan
untuk meraih sesuatu, langkah demi langkah. Dia
seperti sebuah tangga. Jika tangga itu hilang ketika
kalian sedang naik (ke atap), kalian akan jatuh. 
Tetapi jika kalian sudah sampai di atap, tangga itu
tidak dibutuhkan lagi, karena kalian sudah sampai pada
tujuan kalian. 

Itulah sebabnya mengapa Nabi saw bersabda, “Tafakarru
sa`atin khayrun min `ibadati sabaiin 

[daarut-tauhiid] Makanan Halal Haram,

2007-01-22 Terurut Topik arief ludiantoro
Makanan Halal  Haram, 
Kesatuan dari Samudra-Samudra Keberuntungan 
Mawlana Shaykh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani
Lefke, Desember 2006
 

Bismillah hirRohman nirRohim

Wahai manusia, mintalah pada Allah swt untuk
memberikan kalian rezeki yang halal.  Itu adalah
penting, karena kalian harus meminta pada Allah untuk
memberikan kalian rezeki yang halal, rezeki yang murni
yang akan memberi kalian kekuatan untuk beribadah.  

Hal-hal yang kotor membuat hati kita tertutup, dan
membuat organ tubuh kita malas dan tidak mampu
melakukan sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah
swt. Oleh sebab itu kalian harus berusaha untuk
mendapatkan rezeki yang halal, yang bersih, agar kita
dapat berdiri melakukan badah. Karena jika makanan
kalian tidak bersih, kalian tidak dapat berdiri untuk
melaksanakan perintah Allah.  Jika seseorang tidak
memakan makanan yang bersih, kekuatannya akan
digunakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan setani. 


Kini orang-orang tidak bertanya apakah itu halal atau
haram.  Mereka makan apa saja, segala sesuatu yang
tidak diketahuinya.  Tetapi bagi mukmin, orang yang
beriman, mereka harus melihat apa yang mereka makan. 
Jika itu bersih, murni, itu akan memberi kalian
cahaya, nur.  Nur atau cahaya surgawi, yang membuat
kalian bergerak, dan memiliki kekuatan untuk berdiri
melaksanakan ibadah di Hadirat Ilahi.  Jika tidak,
maka dilarang bagi orang itu untuk memasuki Hadirat
Ilahi dan untuk melakukan sesuatu yang membuatnya
lebih dekat ke Hadirat Ilahi.  

Oleh sebab itu, `Awliya ( Wali-Wali Allah) mereka
mengatakan, Yang terpenting bagi murid-murid adalah
berusaha untuk memakan makanan yang bersih, yang
halal.  Jika tidak, maka mereka tidak dapat bergerak,
mereka tidak dapat berdiri untuk beribadah.  Mereka
akan sangat malas untuk salat, tetapi sangat cepat
untuk melakukan hal-hal yang terlarang. Jika mereka
tidak memakan makanan yang halal, ego mereka akan
mengambil lebih banyak energi untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang terlarang, perbuatan yang
tidak halal.  

Oleh sebab itu `Awliya, mengatakan bahwa salat
tergantung pada makanan yang halal.  Barangkali bila
ibadah itu ada sepuluh bagian, mungkin diperlukan satu
bagian saja dari segala sesuatu yang memberikan
kekuatan bagi kita untuk melakukan ibadah itu. 
Sembilan dari sepuluh, itu berasal dari makanan yang
halal, makanan yang bersih.  Dan (kalian) harus sangat
hati-hati dengan makanan yang kalian makan.  

Sekarang, orang-orang… kita mempunyai sebuah ungkapan,
“halal, haram wa Allahum kuru namaz wa Allah haq ...“ 
  Ada sebuah ungkapan dalam bahasa Turki bahwa
orang-orang tua berkata dan mengeluh terhadap
orang-orang yang lalai, tetapi mereka tidak pernah
bertanya ketika mereka makan sesuatu, apakah itu halal
atau haram.  Segala sesuatu datang di hadapan mereka,
lantas langsung mereka makan dan minum.  Dan mereka
berkata, “Wahai Tuhan kami, sekarang kami adalah
hamba-hambaMU, tetapi mereka akan menjadi sangat lalai
di mana mereka tidak pernah bertanya apakah yang
mereka makan atau minum itu bersih, murni. 

Segala sesuatu yang mereka pikir halal, mereka
memakannya.”  Dan jika sepotong makanan atau minuman
yang tidak halal itu dapat membuat kalian untuk salat,
maka setan membuat salatnya gagal.  Satu bagian, atau
hanya sepersepuluh membuat orang menjadi gagal.  Maka
mereka tidak akan mampu bangkit menuju surga.  Mereka
membuat spiritualitas mereka pada posisi yang sangat
sulit, karena sekarang spiritualitas terbelenggu dalam
tubuh fisik kita, dan ketika tubuh fisik kita menurun,
spiritualitas kita juga ikut menurun.   Oleh sebab itu
kita memerlukan—apa yang kita makan, apa yang kita
minum, (harus) bersih, halal.  Halal.

Oleh sebab itu ada sebuah munajaat, doa:
Allahumarzuqna thayyiban w 'asta`malna shaalihan—Wahai
Tuhan kami, berikanlah kepada kami dari Rezeki-Mu yang
bersih, dan kami juga meminta dari-Mu bahwa kami makan
dan mendapatkan kekuatan untuk digunakan demi
kepatuhan kepada-Mu, apa yang kami makan—dari makanan
itu timbul kekuatan bagi organ tubuh kami untuk
membuat organ-organ tersebut bangkit menuju surga.

Itu adalah doa yang baik, meminta kepada Allah makanan
yang bersih, makanan yang halal, sehingga bila
seseorang memakan yang halal, ia tidak akan melakukan
sesuatu yang haram.  Tidak, karena pintu haram menjadi
tertutup bagi orang yang memakan makanan yang halal.  

Seseorang dapat menggunakan kekuatan yang datang
kepada mereka untuk ibadah dan kebaikan dari makanan
yang halal— kekauatan dari makanan yang halal tidak
akan bisa digunakan untuk aspek-aspek setani.  Tidak,
oleh sebab itu, kita harus berusaha untuk memberi
makan tubuh fisik kita dengan makanan yang halal, yang
akan membuat diri kita bahagia, ringan, dan memberi
kita kekuatan, energi, himma, himmatul ‘aliya,
aspirasi—yang dapat membuat diri kita bangkit menuju
surga. Semoga Allah mengampuni kita.

Wa min Allah at tawfiq

wassalam, arief hamdani
www.rabbani-sufi.blogspot.com
HP. 0816 830 748
HP. 0888 133 5003


UNDANGAN DZIKIR AKBAR HAQQANI DI MASJID KUBAH 

[daarut-tauhiid] Mistikus Cinta Illahi, Mawlana Rumi, Whirling Dervishes Workshop

2006-12-29 Terurut Topik arief ludiantoro
Mistikus Cinta Illahi, Mawlana Rumi, Whirling
Dervishes Workshop

Mawlana Jalaludin Rumi
Oleh Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
( Grandson of Mawlana Rumi )
 
“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilih
jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiap
orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasih
yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, dia
begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang
tidak pernah sekarat.  Dia adalah dia dan dia dan
mereka adalah dia.  Ini adalah sebuah rahasia, jika
kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.  
 
( Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazhim Adil
al-Haqqani   - Cucu dari Mawlana Rumi, Lefke, Cyprus
Turki, September 1998)
 
Rumi memang bukan sekadar penyair, tetapi juga seorang
tokoh sufi yang berpengaruh di zamannya. Rumi adalah
guru nomor satu Thariqat Maulawiah, sebuah thariqat
yang berpusat di Turki dan berkembang di daerah
sekitarnya. Thariqat Maulawiah pernah berpengaruh
besar dalam lingkungan Istana Turki Utsmani dan
kalangan seniman sekitar tahun l648. 
 
Sebagai tokoh sufi, Rumi sangat menentang pendewaan
akal dan indera dalam menentukan kebenaran. Di
zamannya, ummat Islam memang sedang dilanda penyakit
itu. Bagi mereka kebenaran baru dianggap benar bila
mampu digapai oleh indera dan akal.  Segala sesuatu
yang tidak dapat diraba oleh indera dan akal, dengan
cepat mereka ingkari dan tidak diakui. 
 
Padahal menurut Rumi, justru pemikiran semacam itulah
yang dapat melemahkan Iman kepada sesuatu yang ghaib.
Dan karena pengaruh pemikiran seperti itu pula,
kepercayaan kepada segala hakekat yang tidak kasat
mata, yang diajarkan berbagai syariat dan beragam
agama samawi, bisa menjadi goyah. 
 
Rumi mengatakan, Orientasi kepada indera dalam
menetapkan segala hakekat keagamaan adalah gagasan
yang dipelopori kelompok Mu'tazilah. Mereka merupakan
para budak yang tunduk patuh kepada panca indera.
Mereka menyangka dirinya termasuk Ahlussunnah.
Padahal, sesungguhnya Ahlussunnah sama sekali tidak
terikat kepada indera-indera, dan tidak mau pula
memanjakannya. 
 
Bagi Rumi, tidak layak meniadakan sesuatu hanya karena
tidak pernah melihatnya dengan mata kepala atau belum
pernah meraba dengan indera. Sesungguhnya, batin akan
selalu tersembunyi di balik yang lahir, seperti faedah
penyembuhan yang terkandung dalam obat. Padahal, yang
lahir itu senantiasa menunjukkan adanya sesuatu yang
tersimpan, yang tersembunyi di balik dirinya. Bukankah
Anda mengenal obat yang bermanfaat? Bukankah
kegunaannya tersembunyi di dalamnya? tegas Rumi. 
 
PENGARUH TABRIZ
 
Fariduddin Attar, salah seorang ulama dan tokoh sufi,
ketika berjumpa dengan Rumi yang baru berusia 5 tahun
pernah meramalkan bahwa si kecil itu kelak akan
menjadi tokoh spiritual besar. Sejarah kemudian
mencatat, ramalan Fariduddin Attar itu tidak meleset. 
 
Rumi, Lahir di Balkh, Afghanistan pada 604 H atau 30
September 1207. Mawlana Rumi menyandang nama lengkap
Jalaluddin Muhammad bin Muhammad al-Balkhi al-Qunuwi.
Adapun panggilan Rumi karena sebagian besar hidupnya
dihabiskan di Konya (kini Turki), yang dahulu dikenal
sebagai daerah Rum (Roma). 
 
Ayahnya, Bahauddin Walad Muhammad bin Husein, adalah
seorang ulama besar bermadzhab Hanafi. Dan karena
kharisma dan tingginya penguasaan ilmu agamanya, ia
digelari Sulthanul Ulama. Namun rupanya gelar itu
menimbulkan rasa iri pada sebagian ulama lain. Dan
mereka pun melancarkan fitnah dan mengadukan Bahauddin
ke penguasa. Celakanya sang penguasa terpengaruh
hingga Bahauddin harus meninggalkan Balkh, termasuk
keluarganya.   Ketika itu Rumi baru berusia lima
tahun. Sejak itu Bahauddin bersama keluarganya hidup
berpindah- pindah dari suatu negara ke negara lain.
Mereka pernah tinggal di Sinabur (Iran timur laut).
Dari Sinabur pindah ke Baghdad, Makkah, Malattya
(Turki), Laranda (Iran tenggara) dan terakhir menetap
di Konya, Turki. Raja Konya Alauddin Kaiqubad,
mengangkat ayah Rumi sebagai penasihatnya, dan juga
mengangkatnya sebagai pimpinan sebuah perguruan agama
yang didirikan di ibukota tersebut. Di kota ini pula
ayah Rumi wafat ketika Rumi berusia 24 tahun. 
 
Di samping kepada ayahnya, Rumi juga berguru kepada
Burhanuddin Muhaqqiq at-Turmudzi, sahabat dan
pengganti ayahnya memimpin perguruan. Rumi juga
menimba ilmu di Syam (Suriah) atas saran gurunya itu.
Beliau baru kembali ke Konya pada 634 H, dan ikut
mengajar di perguruan tersebut. 
 
Setelah Burhanuddin wafat, Rumi menggantikannya
sebagai guru di Konya. Dengan pengetahuan agamanya
yang luas, di samping sebagai guru, beliau juga
menjadi da'i dan ahli hukum Islam.  Ketika itu banyak
tokoh ulama yang berkumpul di Konya. Tak heran jika
Konya kemudian menjadi pusat ilmu dan tempat berkumpul
para ulama dari berbagai penjuru dunia. 
 
 
Kesufian dan kepenyairan Rumi dimulai ketika beliau
sudah berumur cukup tua, 48 tahun.  Sebelumnya, Rumi
adalah seorang ulama 

[daarut-tauhiid] Maulana Jalaluddin Rumi, Menari di Depan Tuhan

2006-12-24 Terurut Topik arief ludiantoro
Maulana Jalaluddin Rumi, Menari di Depan Tuhan
 
AKAN tiba saatnya, ketika Konya menjadi semarak, dan
makam kita tegak di jantung kota. Gelombang demi
gelombang khalayak menjenguk mousoleum kita,
menggemakan ucapan-ucapan kita.  Itulah ucapan
Jalaluddin Rumi pada putranya, Sultan Walad, di suatu
pagi. Dan waktu kemudian berlayar, melintasi tahun dan
abad. Konya seakan terlelap dalam debu sejarah.
Tetapi, kota Anatolia Tengah ini tetap berdiri
sebagai saksi kebenaran ucapan Rumi, tulis Talat Said
Halman, peneliti karya-karya mistik Rumi.

Kenyataannya memang demikian. Lebih dari 7 abad, Rumi
bak bayangan yang abadi mengawal Konya, terutama untuk
pada pengikutnya, the whirling dervishes, para darwis
yang menari. Setiap tahun, dari tanggal 2-17 Desember,
jutaan peziarah menyemut menuju Konya. Dari delapan
penjuru angin mereka berarak untuk memperingati
kematian Rumi, 727 tahun silam.

Siapakah sesungguhnya makhluk ini, yang telah
menegakkan sebuah pilar di tengah khazanah keagamaan
Islam dan silang sengketa paham? Dialah penyair
mistik terbesar sepanjang zaman, kata orientalis
Inggris Reynold A Nicholson. Ia bukan nabi, tetapi ia
mampu menulis kitab suci, seru Jami, penyair Persia
Klasik, tentang karya Rumi,Matsnawi.

Gandhi pernah mengutip kata-katanya. Rembrandt
mengabadikannya dikanvas, Muhammad Iqbal, filsuf dan
penyair Pakistan, sekali waktu pernah berdendang,
Maulana mengubah tanah menjadi madu Aku mabuk
oleh anggurnya; aku hidup dari napasnya. Bahkan, Paus
Yohanes XXIII, pada 1958 menuliskan pesan khusus:
Atas nama dunia Katolik, saya menundukkan kepala
penuh hormat mengenang Rumi.

Besar dalam kembara

Jalaluddin dilahirkan 30 September 1207 di Balkh, kini
wilayah Afganistan. Ia Putra Bahauddin Walad, ulama
dan mistikus termasyhur, yang diusir dari kota Balkh
tatkala ia berumur 12 tahun. Pengusiran itu buntut
perbedaan pendapat antara Sultan dan Walad.

Keluarga ini kemudian tinggal di Aleppo (Damaskus),
dan di situ kebeliaan Jalaluddin diisi oleh guru-guru
bahasa Arab yang tersohor. Tak lama di Damakus,
keluarga ini pindah ke Laranda, kota di Anatolia
Tengah, atas permintaan Sultan Seljuk Alauddin
Kaykobad. 

Konon, Kaykobad membujuk dalam sebuah surat kepada
Walad, Kendati saya tak pernah menundukkan kepala
kepada seorang pun, saya siap menjadi pelayan dan
pengikut setia Anda. Di kota ini ibu Jalaluddin,
Mu'min Khatum, meninggal dunia. Tak lama kemudian,
dalam usia 18 tahun, Jalaluddin menikah. 1226, putra 
pertama Jalaluddin, Sultan Walad, lahir. Setahun
kemudian, keluarga ini pindah ke Konya, 100 Km dari
Laranda. Di sini, Bahauddin Walad mengajar di
madrasah. 1229, anak kedua Jalaluddin, Alauddin,
lahir. Dua tahun kemudian, dalam usia 82 tahun,
Bahaudin Walad meninggal dunia. 

Era baru pun dialami Jalaluddin. Dia menggantikan
Walad, dan mengajarkan ilmu-ilmu ketuhanan
tradisional, tanpa menyentuh mistik. Setahun setelah
kematian ayahnya, suatu pagi, madrasahnya kedatangan
tamu, Burhannuddin Muhaqiq, yang ternyata murid
terkasih Walad. Dan ketika menyadari sang guru telah
tiada, Muhaqiq mewariskan ilmunya pada Jalaluddin.
Burhanuddin pun menggembleng muridnya dengan latihan
tasawuf yang telah dimatangkan selama 4 abad terakhir
oleh para sufi, dan beberapa kali meminta dia ke
Damakus untuk menambah lmu. 8 tahun menggembleng,
1240, Burhanuddin kembali ke Kayseri. Jalaluddin Rumi
pun menggembleng diri sendiri.

Cinta adalah menari 

Tahun 1244, saat berusia 37 tahun, Jalaluddin sudah
berada di atas semua ulama di Konya. Ilmu yang dia
timba dari kitab-kitab Persia, Arab, Turki, Yunani dan
Ibrani, membuat dia nyaris ensiklopedis. Gelar Maulana
Rumi (Guru bangsa Rum) pun dia raih. Tapi, di sebuah
senja Oktober, sehabis pulang dari madrasah,   
seseorang yang tak dia kenal, menjegat langkahnya, dan
menanyakan satu hal. Mendengar pertanyaan itu, Rumi
langsung pingsan!
   
Pertanyaan mistikus Syamsuddin Tabriz itu mengubah
hidup Rumi. Dia kemudian tak lagi terpisahkan dari
Syams. Dan di bawah pengaruh Syams, ia menjalani
periode mistik yang nyala, penuh gairah, tanpa batas,
dan kini, mulai menyukai musik. Mereka menghabiskan
hari bersama-sama, dan menurut riwayat, selama
berbulan-bulan mereka dapat bertahan hidup tanpa
kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, khusuk  menuju
Cinta Ilahiah. 

Tapi hal ini tak lama. Kecemburuan warga Konya,
membuat Syams pergi. Dan saat Syams kembali, warga
membunuhnya. Rumi kehilangan, kehilangan terbesar yang
dia gambarkan seperti kehidupan kehilangan
mentari.Tapi, suatu pagi, seorang pandai besi membuat
Jalaluddin menari. Pukulan penempa besi itu,
Shalahuddin, membuat dia ekstase, dan tanpa sadar
mengucapkan puisi-puisi mistis, yang berisi ketakjuban
pada pengalaman syatahat. Rumi pun kemudian bersabahat
dengan Shalahuddin, yang kemudian menggantikan posisi
Syams. Dan era menari pun dimulai Rumi, menari sambil
memadahkan syair-syair cinta Ilahi. Tarian para
darwis itulah yang kemudian menjadi semacam bentuk
ratapan Rumi atas kehilangan Syams, jelas 

[daarut-tauhiid] Pengasingan Diri (Khalwat Uzla)

2006-11-28 Terurut Topik arief ludiantoro
Pengasingan Diri (Khalwat  Uzla)
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar Rabbani
www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah hirrohman nirRohim

Zikir dalam hati merupakan salah satu bentuk
pengasingan diri bagi seorang hamba. Abu Said
al-Khudri ra meriwayatkan,  “Seorang Baduy datang
kepada Rasulullah dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah saw!
Siapakah manusia terbaik?  Rasulullah  sallallahu
alaihi wasalam menjawab, ‘Orang yang berjuang di jalan
Allah dengan hidup dan kekayaannya, serta orang yang
hidupnya menyendiri di sebuah jalur pegunungan di
antara jalur-jalur lain untuk menyembah Tuhannya dan
mencegah orang dari keburukan dirinya (jaa arabiyyun
ila al-Nabi faqala ya Rasulullahi ayyu khayru al-nas? 
Qala rajulun jahidun bi nafsihi wa malih…)” (Bukhari
dalam Bahasa Inggris, Volume 8, Buku 76, Nomor 501)

Abu Saiid al-Khudri berkata, “Aku mendengar Rasulullah
berkata, ‘Akan tiba saatnya di mana harta terbaik bagi
seorang laki-laki Muslim adalah biri-birinya, yang
akan di bawa ke puncak gunung dan ke tempat di mana
turun hujan untuk melarikan diri dengan agamanya jauh
dari ancaman (yati ala al nasi zamanun khayru mali
al-rajuli al-muslim…) (Bukhari dalam Bahasa Inggris,
Volume 8, Buku 76, Nomor 502)

Malik meriwayatkan, “Humayd bin Malik bin Khuthaym ra
sedang duduk dengan Abu Hurayra  ra di tanahnya di
al-Aqiq ketika sekelompok orang Madinah mendekatinya. 
Mereka turun dari kudanya dan mendatangi mereka.
Humayd berkata, ‘Abu Hurayra berkata kepadaku,
Pergilah ke Ibuku dan katakan padanya, Anakmu
mengirimkan salamnya dan memintamu mengirimkan sedikit
makanan.”  Aku pergi dan dia memberiku 3 potong roti
dan sedikit minyak zaitun dan garam. 

Aku membawakannya kepada mereka.  Ketika Aku letakkan
di depan mereka, Abu Hurayra berkata, Allahu akbar,
segala puji bagi Allah yang telah mengenyangkan kita
dengan roti setelah masa-masa di mana makanan kita
hanya 2 benda hitam, air dan kurma.” Orang-orang
memakan semua yang tersedia dan ketika mereka
berangkat, dia berkata, “Anak dari saudaraku,
perlakukan ternakmu dengan baik, bersihkan lendir dari
mereka, tingkatkan makanan mereka, dan shalatlah di
sekitar mereka, karena mereka semua adalah hewan
surga.  Demi Allah yang jiwaku berada dalam
genggaman-Nya, akan segera datang suatu masa di mana
sekelompok ternak lebih sayang kepada pemiliknya
dibandingkan anak-anak Marwan.’” (Malik, Muwatta)

Muslim dan Tirmidzi meriwayatkan, “Abu Hurayra
berkata, ‘Dalam perjalanan ke Makkah, Rasulullah saw
melewati puncak sebuah gunung yang dinamakan Jumdan
(membeku di tempatnya), pada saat itu beliau berkata,
‘Bergeraklah (siru)!  Ini adalah Gunung Jumdan, dan
orang yang berpikiran tunggal (al-mufarridun) adalah
yang paling utama.’  Mereka bertanya, ‘Siapa yang
berpikiran tunggal, wahai Rasulullah?’  Beliau
berkata, ‘Pria dan wanita yang mengingat Allah tanpa
henti (al-dzakirun allah katsiran wa al-dzakirat).”  

Versi Tirmidzi berbunyi, “Rasulullah saw berkata, 
‘Orang yang berpikiran tunggal (al-mufarridun) adalah
yang paling utama.’  Mereka bertanya, ‘Siapa yang
berpikiran tunggal?’  Beliau berkata, ‘Mereka yang
memusatkan pikirannya dengan mengingat Allah dan
dianggap hina (oleh orang lain) karena melakukannya
(al-mustahtirun bi dzikr Allah) dan yang bebannya
hilang karena berzikir (yadau anhum al-dzikru
atsqalahum), sehingga mereka mendatangi Allah dengan
berdebar-debar (fa yatun Allaha khifaqan).”  

Al-Mundziri berkata, “Mereka adalah orang-orang yang
terbakar karena mengingat Allah #61513; (al-muwallaun
bi dzikr Allah)” (al-Mundziri, al-Tharghib wa
al-tarhib)

Nawawi menulis, “Beberapa orang melafalkannya mufridun
(=mereka yang mengisolasikan diri mereka)… Ibnu
Qutayba dan yang lain berkata, ‘Arti yang asli dari
kata ini adalah orang-orang yang sanak keluarganya
telah meninggal sehingga dia menjadi sendirian (di
dunia ini) dan mereka terus mengingat Allah.’  Riwayat
yang lain adalah, ‘Mereka yang bergerak ketika
menyebut atau mengingat Nama Allah (hum al-ladzina
ihtazzu fi dzikr Allah), yaitu, mereka dengan
sungguh-sungguh dalam berdoa kepada Allah dan hatinya
terikat kepada-Nya.  Ibnu al-Arabi berkata,
‘Disebutkan bahwa seorang laki-laki menjadi sendiri
(single, farada al-rajul) ketika dia menjadi
terpelajar, menyendiri, dan memusatkan dirinya dalam
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya.’” (Nawawi, Syarh Sahih Muslim, Bk.48,
Ch.1, Hadits 4)

Zikir dalam isolasi atau pengasingan diri (khalwah)
berhubungan dengan hadits dalam Bukhari, yang dimulai
dengan, “Tujuh orang akan dinaungi oleh Allah,” orang
ketujuh adalah, “Orang yang mengingat Allah dalam
pengasingannya (dzakara Allaha khaliyan) dan matanya
dibanjiri dengan air mata.” 

Menurut Tirmidzi, “Aisyah ra menyatakan, ‘Di awal masa
keNabian Rasulullah, pada saat Allah ingin memberi
kemuliaan kepadanya dan kasih sayang kepada semua
hambanya melalui Rasulullah, seluruh pandangan beliau
datang bagaikan terbitnya matahari.  Hal ini
berlangsung terus selama yang Allah kehendaki. Yang
paling dicintai beliau adalah 

[daarut-tauhiid] Memperkuat Zikir dengan Asma “Allah”

2006-11-28 Terurut Topik arief ludiantoro
Memperkuat Zikir dengan Asma “Allah”
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar Rabbani
www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah hirrohman nirRohim

Allah swt berfirman dalam kitabnya, Sebutlah nama
Tuhanmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh
ketekunan (73:8).  

Qadi Thanaullah Panipati berkata, “Ketahuilah bahwa
ayat ini merujuk pada pengulangan nama yang pokok (ism
al-dzat),” yaitu “Allah.” (Qadi Thanaullah Panipati,
Tafsir Mazhari (10:111)).  Arti yang sama secara
mendalam juga terdapat pada bagian akhir ayat 6:91,
Surah al-Anam, “Katakanlah Allah. Kemudian biarkan
mereka bermain dengan kesesatannya.”

Rasulullah sallallahu alaihi wasalam bersabda, “Waktu
tidak akan berjalan bila “Allah Allah” tidak
disebutkan lagi di bumi.” Menurut sanad yang lain,
beliau bersabda, “Waktu tidak akan berjalan pada
seseorang yang mengucapkan “Allah, Allah.” (Keduanya
diriwayatkan oleh Muslim dalam Sahih-nya, buku
mengenai Iman, bab 66 yang berjudul dzahab al-iman
akhir al-zaman, “Hilangnya iman di akhir zaman.”)

Imam Nawawi dalam komentarnya terhadap bab ini
berkata, “Ketahuilah bahwa riwayat kedua versi hadits
ini sangat banyak dalam hal pengulangan nama Allah dan
begitulah adanya seperti yang ditemukan di semua
sumber yang berwenang.” (Nawawi, Syarh sahih Muslim,
Dar al-Qalam, Beirut ed. Vol. ½ hal 537).

Imam Muslim menempatkan hadits ini dalam kepala bab,
hilangnya iman di akhir zaman, meskipun dalam hadits
tersebut tidak disebutkan masalah iman. Hal ini
menunjukkan bahwa mengucapkan, “Allah, Allah”
menunjukkan keimanan.  Mereka yang mengucapkannya
menunjukkan keimanan mereka, dan sebaliknya mereka
yang tidak mengucapkannya tidak menunjukkan keimanan
mereka.  Oleh sebab itu mereka yang memerangi orang
yang mengucapkannya sebenarnya lebih buruk dari mereka
yang imannya lemah dan tidak mengucapkan “Allah,
Allah”.

Nawawi menyoroti keaslian dari pengulangan ini untuk
membuktikan bahwa pengulangan kata, “Allah, Allah”
adalah sunna matsura, atau praktik yang diwariskan
oleh Rasulullah saw dan para Sahabat.  Tetapi Ibnu
Taymiyya mendesak agar kata itu tidak berdiri sendiri,
melainkan harus tersusun, misalnya dalam bentuk seruan
(yakni, “Ya Allah”) sehingga kontradiksi dengan
sunnah.

Perlu dicatat bahwa translasi Shiddiqi terhadap Sahih
Muslim mengandung kesalahan translasi dari riwayat
pertama yang dinyatakan di atas sebagai, “Waktu
(Berbangkit) tidak akan datang selama Allah masih
diagungkan di dunia,” dan yang kedua sebagai, “Waktu
(Berbangkit) tidak akan datang kepada seseorang selama
dia berdoa kepada Allah.”  Sebagian translasi ini
adalah salah, tetapi sebagai komentar dapat diterima
karena mengucapkan “Allah, Allah”#61472;berarti
berdoa kepada-Nya.  Hal ini berlaku bagi semua ibadah,
sesuai dengan sabda Rasulullah, “Berdoa—itulah arti
ibadah.” (riwayat Tirmidzi dan lainnya).  Namun untuk
mengakuratkan translasinya, bentuk kata yang disorot
oleh Nawawi harus dipertahankan dalam segala
penjelasan mengenai hadits ini. Bukan sekedar “berdoa
kepada Allah #61513;” tetapi dikatakan “Allah,
Allah,”  munurut kata-kata diucapkan oleh Rasulullah
sendiri.  

Orang yang mengetahui bahwa zikir, “Allah, Allah”
telah disebutkan oleh Rasulullah saw sendiri tidak
leluasa untuk memikirkan lebih dalam apakah zikir itu
digunakan oleh para Sahabat atau tidak, dengan maksud
untuk menyelidiki validitasnya. Validitasnya cukup
dibuktikan dengan pernyataan bahwa Rasulullah
mengatakannya.  Tambahan lagi, Bilal ra biasa
berzikir, ”Ahad, Ahad” ketika dia disiksa.  Ibnu
Hisham berkata dalam Sira-nya,

“Ibnu Ishaq meriwayatkan [dengan sanad transmisinya]
bahwa, ‘Bilal ra adalah seorang Muslim yang imannya
kuat, hatinya suci… Umayya bin Khalaf biasa
menyiksanya dengan menjemurnya di panas matahari,
menelantangkan tubuhnya dan meletakkan sebuah batu
besar di dadanya.  Kemudian dia berkata, “Kamu tinggal
di sini sampai mati atau mau menyangkal Muhammad  saw
dan menyembah al-Latta dan al-Uzza.”  Selama menjalani
siksaan ini, Bilal  ra biasa mengucapkan, “Ahad,
Ahad”—“Satu, Satu!” (Ibnu Hajar menyatakannya dalam
al-Isaba (1:171 #732). 

Wa min Allah at Tawfiq

wasalam, arief hamdani
www.rabbani-sufi.blogspot.com
www.mevlanasufi.blogspot.com

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[daarut-tauhiid] Makna Zikir

2006-11-24 Terurut Topik arief ludiantoro
Makna Zikir
Mawlana Syaikh Hisham Kabbani ar Rabbani


Bismillah hirRohman nirRohim

Kata zikir mempunyai makna yang beragam.  Kata itu
bisa merujuk kepada Kitab Allah dan pembacaannya,
shalat, belajar, dan mengajar.  Penulis Fiqh al-sunna
berkata dalam bab mengenai zikir bahwa Said bin Jubayr
#61561;#61472;berkata, “Seseorang yang patuh kepada
Allah pada kenyataannya juga sedang berzikir.“ 
Beberapa ulama dari periode awal mengaitkannya dengan
suatu bentuk (ibadah) yang lebih spesifik. 

Aata berkata bahwa, “Majelis zikir adalah perkumpulan
di mana di dalamnya dibicarakan hal-hal yang baik dan
yang terlarang, (sebagai contoh: jual-beli, shalat,
puasa, pernikahan, perceraian, dan haji).”

Qurtubi berkata, “Majelis zikir adalah suatu
perkumpulan untuk ilmu pengetahuan dan nasihat di mana
firman Allah, sunnah Rasulullah saw, nasihat para
pendahulu yang saleh, dan ucapan para ulama yang baik,
dipelajari dan dipraktikkan tanpa ada penambahan atau
inovasi (bid’ah), serta tanpa motif terselubung dan
keserakahan.”  

Berdoa kepada Allah dapat dilakukan dengan lidah,
mengikuti salah satu formula yang diajarkan oleh
Rasulullah, atau suatu formula yang lain, atau
mengingat Allah dalam hati, atau kedua-duanya, melalui
hati dan lidah.

Tulisan berikut berhubungan dengan dua arti yang
terakhir:  bahwa menyebutkan nama Allah, sebagaimana
yang diterangkan dalam ayat, “Orang-orang yang beriman
adalah mereka yang ketika disebut nama Allah, hati
mereka bergetar“ (8:2); dan sabda Rasulullah, “Zikir
terbaik adalah la ilaha illallah.” (dari Jubayr kepada
Tirmidzi dan Ibnu Majah).  Rasulullah saw tidak
berkata, “Zikir terbaik adalah dengan memberi
ceramah,” atau “memberi nasihat,” atau “mengumpulkan
dana.” Berikutnya yang menerangkan tentang zikir yang
dilakukan dalam hati, sebagaimana ditegaskan dengan
ayat, “Laki-laki dan wanita yang mengingat Allah dalam
jumlah yang banyak” (33:35).  

Rasulullah memuji dan menerangkan ayat itu dengan
ucapan, “yang berhati tunggal adalah yang paling
utama” (Riwayat Muslim).  Ketika beliau ditanya, “Ya
Rasulullah, siapakah yang dimaksud dengan yang berhati
tunggal?”  Beliau menjawab, “Laki-laki dan perempuan
yang mengingat Allah dalam jumlah yang banyak.” Lebih
lanjut Rasulullah mengklarifikasi peranan hati dalam
mengingat Allah ketika beliau berkata kepada Abu
Hurayra ra, “Pergilah dengan kedua sandalku ini dan
siapapun yang kau temui di balik dinding ini yang
menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah dengan
keyakinan dalam hatinya, berikanlah kabar gembira
bahwa dia akan masuk surga.” (hadits riwayat Muslim).

Zikir kadang-kadang bisa berarti mengingat secara
internal dan menyebutkan secara eksternal, sebagaimana
yang dijelaskan dalam ayat, “Ingatlah Aku, maka Aku
akan mengingatmu” (2:152), ketika diterangkan dengan
jelas dalam hadits qudsi:

Mereka yang mengingat-Ku dalam hatinya, maka Aku
mengingatnya dalam hati-Ku, dan mereka yang
mengingat-Ku dalam suatu majelis (yang berzikir
menyebut nama-Ku), Aku mengingat mereka (dengan
menyebutkan mereka) dalam suatu majelis yang lebih
baik dari majelis mereka.

Hadits yang sangat penting ini akan dijelaskan lebih
jauh di bawah ini.  Cukuplah dikatakan bahwa secara
umum ada 3 tipe zikir, yaitu : yang dilakukan dalam
hati, yang diucapkan dengan lidah, dan melakukan
keduanya secara bersama-sama.  

Ibnu Hajar menerangkan bahwa, menurut cerita Abu
al-Darda ra mengenai kelebihan zikir atas jihad, yang
dimaksud zikir di sini adalah zikir yang disertai
dengan kesadaran akan kebesaran Allah sehingga
misalnya, seseorang dapat menjadi lebih baik, daripada
mereka yang memerangi orang kafir tanpa ingatan
semacam itu.

Dalam hadits lain yang diceritakan oleh Bukhari,
Rasulullah saw bersabda bahwa mereka yang melakukan
zikir hidup, sedangkan yang tidak melakukannya
bagaikan mayat.  Beliau berkata, matsalu al-ladzi
yadzkuru rabbahu wa al-ladzi la yadzkuru rabbahu
matsalu al-hayyi wa al-mayyit.   (Kitab daawat bab 66
tentang, “Keutamaan zikir Allah”).  Ibnu Hajar
mengomentari, 

Yang dimaksud dengan zikir di sini adalah ucapan atas
ekspresi yang telah dianjurkan bagi kita, dan
diucapkan dengan jumlah yang melimpah, seperti halnya
amal saleh yang abadi—al-baqiyat al-salihat—mereka
adalah: subhan Allah, al-hamdu lillah, la ilaha
illallah, allahu akbar dan semua yang berhubungan
dengannya, seperti: hawqalah (la hawla wa la quwwata
illa billah), basmalah (bis-millah al-rahman
al-rahim), hasbalah (hasbunal-lahu wa nima al-wakil),
istighfar, dan lainnya seperti doa memohon kebahagiaan
di dunia dan di akhirat.

Zikir juga diterapkan sebagai ketekunan dalam
menjalankan kewajiban atau segala tindakan beribadah,
seperti membaca al-Quran, membaca hadits, mempelajari
ilmu-ilmu Islam (al-ilm), dan shalat-shalat sunnah.

Zikir dapat dilakukan dengan lidah, di mana orang yang
membacanya akan mendapat pahala.  Tidak perlu baginya
untuk mengerti dan menghayati artinya dalam syarat dia
tidak mempunyai maksud lain dengan mengucapkannya, dan
jika, sebagai tambahan terhadap 

[daarut-tauhiid] Zikir adalah Kewajiban Terbesar Manusia

2006-11-24 Terurut Topik arief ludiantoro
Zikir adalah Kewajiban Terbesar Manusia 
dan Merupakan Perintah Ilahi
Mawlana Syaikh Hisyam kabbani ar-Rabbani


Bismillah hirRohman nirRohim

Zikir adalah tindakan seorang hamba yang paling
sempurna, dan ditekankan ratusan kali di dalam
al-Quran.  Itu merupakan praktik penyembahan untuk
mendapatkan ridha Allah, senjata yang paling ampuh
untuk mengatasi musuh, dan perbuatan yang patut
mendapat ganjaran.  Zikir merupakan bendera Islam,
semir hati, inti dari ilmu tentang Iman, imunisasi
terhadap kemunafikan, ibadah terpenting, dan kunci
dari segala kesuksesan.

Tidak ada batasan yang menyangkut metode, frekwensi
atau waktu untuk berzikir atau apapun mengenainya. 
Beberapa batasan dalam metode berzikir menyinggung
kewajiban khusus tertentu yang tidak dibicarakan di
sini, misalnya dalam shalat yang telah ditentukan.
Syari’ah sangat jelas dan setiap orang telah
mengetahui kewajiban ini.  Rasulullah saw bersabda
bahwa penghuni Surga hanya akan menyesali satu hal,
tidak cukup mengingat Allah swt di dunia ini!  

Allah berfirman dalam al-Quran, “Wahai orang-orang
yang beriman, perbanyaklah zikir!”  (33:41).  Dia
berfirman bahwa hamba-Nya adalah, “Mereka yang
mengingat Tuhannya dalam keadaan berdiri, duduk dan
berbaring,” (3:191); dengan kata lain, mereka yang
mengingat Allah setiap saat baik siang maupun malam. 
Allah berfirman, Penciptaan langit dan bumi dan
pergantian malam dan siang adalah tanda-tanda bagi
orang yang mengerti, mereka yang mengingat (dan
mengucapkan dan menyebut) Allah dalam keadaan berdiri,
duduk, dan berbaring (3:190-191)

Aisyah  ra berkata, sebagaimana yang diceritakan oleh
Muslim, bahwa Rasulullah saw mengingat Allah setiap
saat baik siang maupun malam. Rasulullah bersabda,
“Jika hati kalian selalu dalam keadaan mengingat
Allah, para Malaikat akan mendatangi kalian sampai ke
titik di mana mereka akan memberi salam kepada kalian
di tengah perjalanannya.” (riwayat Muslim). 

Imam Nawawi mengomentari hadits ini dengan mengatakan,
“Panorama semacam ini akan terlihat pada orang yang
terus-menerus melakukan meditasi (muraqaba), refleksi
(fikr), dan antisipasi (iqbal) terhadap alam
berikutnya.” (Nawawi, Syarh sahih Muslim)

Muadz bin Jabal berkata bahwa Rasulullah juga
bersabda, “Para penghuni surga tidak akan menyesal
kecuali satu hal, waktu yang telah dilewati mereka
tanpa mengingat Allah.”  (diriwayatkan oleh Bayhaqi
dalam Syuab al-iman (1:392 #512-513) dan oleh
Tabarani). Haythami dalam Majma al-zawaid (110:74)
berkata bahwa semua naratornya dapat dipercaya
(thiqat), sementara Sayuti dalam Jami al-saghir
(#7701) menyatakan bahwa hadits itu (hasan).

Allah menempatkan zikir mempunyai nilai yang lebih
dari pada shalat dengan menjadikan shalat sebagai cara
atau alat dan zikir sebagai sasarannya.  Dia
berfirman, Perhatikanlah!  Shalat itu mencegah
perbuatan keji dan munkar, tetapi sesungguhnya,
mengingat Allah lebih besar manfaatnya, dan lebih
penting (29:45). Beruntunglah orang yang mensucikan
dirinya, dan mengingat nama Tuhannya, dan mengerjakan
shalat (87:14-15)

Maka dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku (20:14)

Qadi Abu Bakar bin al-Arabi menerangkan bahwa tidak
ada amal yang sah tanpa mengingat Allah (zikir). 
Siapapun yang tidak mengingat Allah dalam hatinya
ketika memberi shadaqa atau berpuasa, contohnya,
berarti amalnya tidak lengkap. Oleh sebab itu zikir
bisa dipandang sebagai amal yang paling baik
(dinyatakan oleh Ibnu Hajar dalam Fath al-bari (1989
ed. 11:251).

Zikir adalah sesuatu yang sangat penting. Abu Hurayra
ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Bumi dan
segala isinya dikutuk kecuali mereka yang melakukan
zikir, guru-guru dan semua muridnya.” (Tirmidzi
menyatakan hadits ini hasan, begitu pula Ibnu Majah,
Bayhaqi dan lainnya.  Suyuti menyebutkannya dalam
al-Jami al-saghir dari pernyataan al-Bazzar yang
serupa dengan narasi Ibnu Masud dan beliau mengatakan
sahih.  Tabarani juga menyatakannya dalam al-Awsat
dari Abu al-Darda).  

Dengan menyebut kata “bumi dan segala isinya,”
Rasulullah merujuk pada semua yang menyatakan status
atau eksistensinya terpisah dengan Allah, bukannya
menyatu dengan-Nya. Kenyataannya seluruh makhluk
berzikir kepada Allah, karena Allah berfirman bahwa
semua ciptaan-Nya bertasbih kepada-Nya, dan tasbih
adalah salah satu jenis zikir. Allah berfirman
mengenai Nabi Yunus as, ketika seekor ikan paus
menelannya, “Jika dia bukan termasuk orang-orang yang
bertasbih kepada-Ku (musabbihin), dia akan tinggal
dalam perut paus itu hingga Hari Pembalasan
(37:143-144).

Hadits Rasulullah yang baru saja disebutkan juga
menekankan pentingnya mengikuti seorang guru yang
mempunyai pengetahuan, karena tidak ada yang bisa
mencegah datangnya kutukan selain berkah. Inilah yang
dimaksud oleh Abu Yazid al-Bistami ketika beliau
berkata, “Siapapun yang tidak memiliki Syaikh,
Syaikhnya adalah setan.”  Hal ini diperkuat dengan dua
hadits Rasulullah saw.

Abu Bakar ra berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw
bersabda, ‘Jadilah orang yang terpelajar (alim) atau
murid (mutaallim), 

[daarut-tauhiid] Spiritual Power of Tariqah

2006-11-18 Terurut Topik arief ludiantoro
 KELAPA

PRICE : Rp. 25.000,-
CONTENT : Dzikir Akbar Naqshbandi Haqani Indonesia di
Masjid Sunda Kelapa, yang dipimpin oleh KH. Zamhuri
al-Hafidz, Imam Masjid Besar Baiturrahman Aceh,
Ceramah KH. Ahmad Syahid, Pesantren Qori Al-Falah,
Nagrek Bandung

SERIA DVD SUFI MEDITATION 

TITLE : SUFI MEDITATION 1
Harga DVD : Rp. 25.000,-
Isi DVD : Hakikat Tawasul, Submission of Body, Mind
and Soul 

TITLE : SUFI MEDITATION 2
Harga DVD : Rp. 25.000,-
Isi DVD : Meditasi Sufi, Submission of Body, Mind and
Soul dan Whirling Dervishes di TIM

TITLE : DVD MUROQOBAH, LATAIF 
Harga DVD : Rp. 25.000
Isi DVD : Lataif dan Muroqobah ( Meditasi Sufi )

TYPE : BUKU
Judul Buku : MELAWAN EGO, The Teaching of Sufi Master
Penerbit : Rabbani Sufi Institute of Indonesia 
Halaman : 177 Halaman, Harga : Rp. 30.000,-

CARA PEMESANAN :
Kirimkan email ke [EMAIL PROTECTED] com Alamat ANDA,
Alamat Lengkap, Nama dan No Telp/HP. Sebutkan Buku/DVD
yang dipesan, Jumlah masing2 pesanan. Pembayaran via
ATM BCA atau Transfer BCA Melawai No Rek 070 100 9834
atas nama R. Arief Ludiantoro H. Atau bisa juga
melalui Alamat Pemesanan : Jl. Nipah IX No. 8,
Kebayoran Baru, Jakarta 12170. Tel (021) 7255508, Atau
melalui SMS di HP. 0816 830 748. Buku akan dikirim
melalui TIKI. 

wasalam, arief hamdani
www.rabbansi- sufi.blogspot. com
www.mevlanasufi. blogspot. com
HP. 0816 830 748


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 



[daarut-tauhiid] Rasulullah Salallahu alaihi wassalam, the Hand of Heavens to Save Mankind

2006-11-18 Terurut Topik arief ludiantoro
 atau Ilmu rasa, Ilmu Hakikat. 
 
DVD TITLE : MONITORING MURID ACTIVITIES
PRICE : Rp. 25.000,-
CONTENT : Ceramah Pengawasan Mursyid terhadap Murid,
Dzikir Khatam Kwajagan 

TITLE DVD : NAQSHBANDI HAQQANI RABBANI WHIRLING
DERVISHES, TOMANG ZAWIYAH
PRICE : Rp. 50.000 ( ISI 2 DVD )

WHIRLING DERVISHES DI LEFKE, CYPRUS TURKI, KEDIAMAN
SULTHANUL AWLIYA MAWLANA SYAIKH NAZIM ADIL AL-HAQQANI

TITLE : SYAIKH NAZIM HOUSE  WHIRLING DERVISHES
ISI : Kegiatan sehari-hari Mawlana Syaikh Nazim,
Dzikir dan Whirling Dervishes. Rumah beliau, Ceramah,
Sholat dan tanya jawab murid dan Mursyid. PRICE : Rp.
25.000,-

DVD TITLE : SUFI FESTIVAL, DEWA, RATU  RABBANI BAND
CERAMAH HEAVENLY MUSIC by Mawlana Syaikh Hisham
PRICE : Rp. 25.000,- 

TITLE : DVD TSUNAMI DAN HAKIKAT ILMU AWLIYA
PRICE : Rp. 25.000,-
CONTENT : Tsunami di Aceh dan Hakikat Samudera Ilmu
Awliya di Masjid Bank Indonesia

TITLE : DVD KEUTAMAAN BERSALAWAT
PRICE : Rp. 25.000,-
CONTENT : SATU SHALAWAT AKAN MENYELAMATKAN DARI API
NERAKA

TITLE : DVD BE HUMBLE  NISFU SYABAN
PRICE : Rp. 25.000,-
CONTENT : Ceramnah Mawlana Sayikh Hisyam di Masjid
at-Taqwa Jakarta dengan tema menjadi rendah hati dan
CXermah di Masjid Al-Bina tentang Nisfu Syaban, Doa
Nisfu Syaban dan Dzikir Khatam kawajagan.

TYPE : DVD
TITLE : DZIKIR KHATAM KAWAJAGAN DI MASJID SUNDA KELAPA

PRICE : Rp. 25.000,-
CONTENT : Dzikir Akbar Naqshbandi Haqani Indonesia di
Masjid Sunda Kelapa, yang dipimpin oleh KH. Zamhuri
al-Hafidz, Imam Masjid Besar Baiturrahman Aceh,
Ceramah KH. Ahmad Syahid, Pesantren Qori Al-Falah,
Nagrek Bandung

SERIA DVD SUFI MEDITATION 

TITLE : SUFI MEDITATION 1
Harga DVD : Rp. 25.000,-
Isi DVD : Hakikat Tawasul, Submission of Body, Mind
and Soul 

TITLE : SUFI MEDITATION 2
Harga DVD : Rp. 25.000,-
Isi DVD : Meditasi Sufi, Submission of Body, Mind and
Soul dan Whirling Dervishes di TIM

TITLE : DVD MUROQOBAH, LATAIF 
Harga DVD : Rp. 25.000
Isi DVD : Lataif dan Muroqobah ( Meditasi Sufi )

TYPE : BUKU
Judul Buku : MELAWAN EGO, The Teaching of Sufi Master
Penerbit : Rabbani Sufi Institute of Indonesia 
Halaman : 177 Halaman, Harga : Rp. 30.000,-

CARA PEMESANAN :
Kirimkan email ke [EMAIL PROTECTED] com Alamat ANDA,
Alamat Lengkap, Nama dan No Telp/HP. Sebutkan Buku/DVD
yang dipesan, Jumlah masing2 pesanan. Pembayaran via
ATM BCA atau Transfer BCA Melawai No Rek 070 100 9834
atas nama R. Arief Ludiantoro H. Atau bisa juga
melalui Alamat Pemesanan : Jl. Nipah IX No. 8,
Kebayoran Baru, Jakarta 12170. Tel (021) 7255508, Atau
melalui SMS di HP. 0816 830 748. Buku akan dikirim
melalui TIKI. 

wasalam, arief hamdani
www.rabbansi- sufi.blogspot. com
www.mevlanasufi. blogspot. com
HP. 0816 830 748

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 



[daarut-tauhiid] Samudera Pengetahuan Nabi Salallahu 'alaihi wasalam

2006-11-04 Terurut Topik arief ludiantoro
Samudera Pengetahuan Nabi Salallahu 'alaihi wasalam
Shaykh Muhammad Hisham Kabbani
Suhbat 24 Agustus 2006*

A`udzu billahi min asy-shaitaan ir-rajiim  Bismillahi
'r-Rahmani 'r-Rahiim 
Nawaytu'l-arba` iin, nawaytu'l-`itikaaf,
nawaytu'l-khalwah,nawaytu'l-riyaada, nawaytu's-suluuk,
nawaytu'l-`uzlah lillahi ta`ala fii hadza'l-masjid 

Pada sesi sebelumnya dikemukakan tentang tidak ada
satupun yang bisa mengerti tentang Peningkatan
Samudera Pengtahuan Nabi salallahu alaihi wasalam. Dan
peningkatan beliau ini tidak terhitung, kalian tidak
dapat menghitungnya. Karena dalam setiap kesempatan
peningkatan beliau merupakan kenaikan berganda dari
yang sebelumnya.  

Ini tidak berarti bahwa dalam setiap kenaikan beliau
mencapai jarak yang lebih pendek dari sebelumnya,
namun beliau menempuh jarak 2 kali dari sebelumnya.
Yang selanjutnya akan menjadi 4x dari sebelumnya lalu
16x dari sebelumnya dan seterusnya. Inilah bagaimana
Nabi (saw) mengalami kenaikan dalam setiap waktu 2x
dari kenaikan pertama. Dan awliyaullah bahkan tidak
dapat mengerti pengetahuan dan realitas yang Allah swt
pakaikan kepada kekasihNya Muhammad saw dari satu
kenaikan ke kenaikan lain. Mereka mungkin mengambil
setetes dari samudera dan satu tetes itu cukup membuat
mereka terlena dan mabuk.

Kebesaran yang Allah swt berikan kepada Sayyidina
Muhammad (saw) tidak dapat dijelaskan dan karena
itulah Allah berfirman dalam kitab suci Al Qur'an:
Laqad ja`akum rasulun min anfusikum…. Bil muminiina
raufun rahiim fa in tawallaw, fa qul hasbiyAllahu La
ilaha ill-Allah. Allah swt telah mengirimkan kepada
kalian. *Laqad ja`akum min anfusikum rasulun min
anfusikum* –dari diri kalian sendiri. Artinya bahwa
dari dalam diri setiap orang memiliki koneksi kepada
Nabi (saw). Bila diandaikan jika Nabi (saw) adalah
sumber utama energi lalu setiap orang terhubung
kesana. Di setiap rumah kalian memiliki energi listrik
yang dialirkan dari sumber utama, itulah mengapa kita
mengatakan listrik ini (energi) datang dari listrik
itu (sumber energi listrik .pet). Di rumah listrik
datang dari sumber yang sama. Itulah sebabnya juga
kami mengatakan kamu berasal dari kamu.

Allah telah mengirimkan ke tengah-tengah kamu seorang
pembawa amanat. Itulah arti literalnya. Namun dalam
arti hakikatnya adalah Allah swt telah mengirimkan
seorang pembawa amanat bagi semua manusia, dari sisi
manapun orang itu telah mewarisi dan memiliki koneksi
kepada para Nabi dan hanya Allah mengetahui yang
terbaik. Dari setiap ke-aku-an dari kita ada sebuah
koneksi/koneksi kepada para nabi. Artinya bahwa setiap
individu memiliki sebuah hubungan. Dan para nabi dapat
meraih kita melalui dengan melacak koneksi yang menuju
ke-aku-an dalam diri setiap manusia.
Laqad ja`akum rasulun min anfusikum – datang dari
dirimu sendiri.

Tidak datang dari … artinya beliau (Nabi (saw))
laksana sebuah sumber energi utama dan setiap orang
terhubung dengan beliau. Ketika seseorang sangat dekat
dengan kalian, ketika seseorang terhubung dengan
kalian, (maka) kalian terhubung kepada Nabi saw,
itulah mengapa *ummat an-Nabi* berada dalam pelukan'
Nabi saw, antara 'sayap-sayap' dan lengan-lengan
beliau, dibawah 'sayap-sayap' dan lengan-lengan
beliau, mereka (ummat an-Nabi) tidak dapat keluar. 

Itulah alasan mengapa dia 'bersama kalian'. Kalian
berada dalam pengaruh Nabi (saw). Ketika kalian berada
dibawah 'sayap' dan lengannya, beliau sangat
memperhatikan kalian, itulah kenapa beliau bersabda
*Hariisun alaykum*. Beliau tidak memberikan kesempatan
bagi setan untuk menarik kalian keluar. Dan juga
itulah alasan mengapa hal ini menjadi berkesinambungan
dalam penjelasan sebelumnya yang dipaparkan oleh
Grandsyekh, bahwa *la`an-Allah al kafiriin,
la`an-Allah al-musyrikiin, la`an-Allah al-munaafiqiin*
, kutukan itu datang dari karakter-karatkter buruk. 

Saat kutukan datang kepada mereka, kutukan ini seperti
mesin cuci. Saat pakaian dimasukkan ke dalam mesin
cuci apa yang terjadi? Mesin itu akan membersihkan
pakaian. Begitu pula dengan halnya dengan
karakter-karakter ini, dalam Kehadirat Illahi akan
dibersihkan. Itulah alasannya beliau sangat
memperhatikan kalian, *wa bil muminiina raufun rahiim*
untuk kelompok kalian, *muminiina*… beliau
memperhatikan kita karena 'steker' kita adalah steker
yang bagus, sehingga kita menjadi Muslim. Dan dengan
sebagian orang yang *raufun rahiim* apa artinya Rauf?
Lemah lembut. 

Memiliki belas kasihan. Dan *rahiim* – penyayang.
Bukan hanya pengasih. *Rahman* memiliki arti pengasih.
*Rahiim* adalah rasa pengasih untuk mengampuni kalian.
Artinya jika kalian berada dilingkup dikasihi dan
kalian dibawah lingkup belas kasihan, artinya
dimanapun (tingkat) Nabi (saw), beliau akan bersama
kalian, kalian berada dalam tingkatan yang bergerak.
Meskipun kalian tidak mengerti setetes dari
pengetahuan ini tapi Nabi (saw) tidak akan membiarkan
kalian keluar dari lengan dan sayap beliau. Itulah
mengapa semua Ummah 'bergelantungan' dengan Nabi (saw)
dan tidak ada satupun yang akan tertinggal. 

Setiap orang akan berada dalam 

[daarut-tauhiid] MAWLANA JALALUDIN RUMI

2006-11-04 Terurut Topik arief ludiantoro
MAWLANA JALALUDIN RUMI
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Dari Buku Mercy Oceans


Mari Kemari, Datang..Datanglah
Mari kemari datanglah siapapun dirimu.
Pengelana, Peragu, dan Pecinta mari..kemari datanglah
Tak penting kau percaya atau tidak..
Mari, kemari … datanglah

Kami bukanlah caravan yang patah hati ...
atau pintu-pintu dari keputus asa-an, 
Mari kemari datanglah... 
Meski kau telah jatuh ribuan kali, 
Meski kau telah patahkan ribuan janji, 
Mari kemari…datang... datanglah sekali lagi…

( Mawlana Jalaludin Rumi )


Mawlana Jalaludin Rumi

“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilih
jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiap
orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasih
yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, dia
begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang
tidak pernah sekarat.  Dia adalah dia dan dia dan
mereka adalah dia.  Ini adalah sebuah rahasia, jika
kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya. 
Maulana memahaminya, bagi yang lain ini adalah suatu
hal yang terlarang.”

( Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazhim Adil
al-Haqqani - Cucu dari Mawlana Rumi, Lefke, Cyprus
Turki, September 1998)

Rumi memang bukan sekadar penyair, tetapi juga seorang
tokoh sufi yang berpengaruh di zamannya. Rumi adalah
guru nomor satu Thariqat Maulawiah, sebuah thariqat
yang berpusat di Turki dan berkembang di daerah
sekitarnya. Thariqat Maulawiah pernah berpengaruh
besar dalam lingkungan Istana Turki Utsmani dan
kalangan seniman sekitar tahun l648. 

Sebagai tokoh sufi, Rumi sangat menentang pendewaan
akal dan indera dalam menentukan kebenaran. Di
zamannya, ummat Islam memang sedang dilanda penyakit
itu. Bagi mereka kebenaran baru dianggap benar bila
mampu digapai oleh indera dan akal.  Segala sesuatu
yang tidak dapat diraba oleh indera dan akal, dengan
cepat mereka ingkari dan tidak diakui. 

Padahal menurut Rumi, justru pemikiran semacam itulah
yang dapat melemahkan Iman kepada sesuatu yang ghaib.
Dan karena pengaruh pemikiran seperti itu pula,
kepercayaan kepada segala hakekat yang tidak kasat
mata, yang diajarkan berbagai syariat dan beragam
agama samawi, bisa menjadi goyah. 

Rumi mengatakan, Orientasi kepada indera dalam
menetapkan segala hakekat keagamaan adalah gagasan
yang dipelopori kelompok Mu'tazilah. Mereka merupakan
para budak yang tunduk patuh kepada panca indera.
Mereka menyangka dirinya termasuk Ahlussunnah.
Padahal, sesungguhnya Ahlussunnah sama sekali tidak
terikat kepada indera-indera, dan tidak mau pula
memanjakannya. 

Bagi Rumi, tidak layak meniadakan sesuatu hanya karena
tidak pernah melihatnya dengan mata kepala atau belum
pernah meraba dengan indera. Sesungguhnya, batin akan
selalu tersembunyi di balik yang lahir, seperti faedah
penyembuhan yang terkandung dalam obat. Padahal, yang
lahir itu senantiasa menunjukkan adanya sesuatu yang
tersimpan, yang tersembunyi di balik dirinya. Bukankah
Anda mengenal obat yang bermanfaat? Bukankah
kegunaannya tersembunyi di dalamnya? tegas Rumi. 

PENGARUH TABRIZ

Fariduddin Attar, salah seorang ulama dan tokoh sufi,
ketika berjumpa dengan Rumi yang baru berusia 5 tahun
pernah meramalkan bahwa si kecil itu kelak akan
menjadi tokoh spiritual besar. Sejarah kemudian
mencatat, ramalan Fariduddin Attar itu tidak meleset. 

Rumi, Lahir di Balkh, Afghanistan pada 604 H atau 30
September 1207. Mawlana Rumi menyandang nama lengkap
Jalaluddin Muhammad bin Muhammad al-Balkhi al-Qunuwi.
Adapun panggilan Rumi karena sebagian besar hidupnya
dihabiskan di Konya (kini Turki), yang dahulu dikenal
sebagai daerah Rum (Roma). 

Ayahnya, Bahauddin Walad Muhammad bin Husein, adalah
seorang ulama besar bermadzhab Hanafi. Dan karena
kharisma dan tingginya penguasaan ilmu agamanya, ia
digelari Sulthanul Ulama. Namun rupanya gelar itu
menimbulkan rasa iri pada sebagian ulama lain. Dan
mereka pun melancarkan fitnah dan mengadukan Bahauddin
ke penguasa. Celakanya sang penguasa terpengaruh
hingga Bahauddin harus meninggalkan Balkh, termasuk
keluarganya.   Ketika itu Rumi baru berusia lima
tahun. Sejak itu Bahauddin bersama keluarganya hidup
berpindah- pindah dari suatu negara ke negara lain.
Mereka pernah tinggal di Sinabur (Iran timur laut).
Dari Sinabur pindah ke Baghdad, Makkah, Malattya
(Turki), Laranda (Iran tenggara) dan terakhir menetap
di Konya, Turki. Raja Konya Alauddin Kaiqubad,
mengangkat ayah Rumi sebagai penasihatnya, dan juga
mengangkatnya sebagai pimpinan sebuah perguruan agama
yang didirikan di ibukota tersebut. Di kota ini pula
ayah Rumi wafat ketika Rumi berusia 24 tahun. 

Di samping kepada ayahnya, Rumi juga berguru kepada
Burhanuddin Muhaqqiq at-Turmudzi, sahabat dan
pengganti ayahnya memimpin perguruan. Rumi juga
menimba ilmu di Syam (Suriah) atas saran gurunya itu.
Beliau baru kembali ke Konya pada 634 H, dan ikut
mengajar di perguruan tersebut. 

Setelah Burhanuddin wafat, Rumi menggantikannya
sebagai guru di 

[daarut-tauhiid] Tempuhlah Jalan Surgawi dan Carilah Para Awliya

2006-11-01 Terurut Topik Arief Ludiantoro
Khutbah 'Iedul Fitri 
Tempuhlah Jalan Surgawi dan Carilah Para Awliya
Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani an Naqshbandi
Senin 23 Oktober 2006, 1 Syawwal 1427H


Bismillahir Rahmanir Rahim

Tempuhlah Jalan Surgawi dan carilah para Awliya', Orang-orang yang Suci!
Wahai manusia, waktunya singkat untuk berbicara... saya mencoba untuk 
mengatakan sesuatu yang dapat membuat kalian bangun, karena manusia saat ini 
tertidur atau dalam keadaan mabuk, terlalu banyak minum, bahkan tak dapat lagi 
membedakan tangan kanan mereka dari tangan kiri mereka!

Misi kami adalah untuk mengatakan, Wahai manusia, kalian tengah berada di 
jalan yang salah! Jangan berada di jalur ini! Jika (kalian) tak berjalan pada 
jalan yang benar, kalian akan terjatuh ke Neraka. Bangunlah! Bangunlah, dan 
tempuhlah Jalan Surgawi! Karena itulah perlu adanya (seorang) penasihat yang 
menasihati manusia untuk menempuh jalan itu.

Saya mendengar bahwa sang Paus berbicara sesuatu tentang Islam. Mengapakah ia 
berbicara sesuatu yang menentang Islam? Apakah sebenarnya yang diseru oleh 
Islam? Adakah Islam menunjukkan pada manusia jalan yang buruk? Kemankah Islam 
menyeru manusia? menuju ke Neraka ataukah ke Surga? 

Mengapakah Paus, tidak menyerukan ummatmu untuk menerima Utusan terakhir dan 
pesan terakhir yang ia bawa? Dan sebaliknya Paus malah mengatakan bahwa Islam 
adalah seperti ini, seperti itu! (Ia) yang membawa Islam, ia adalah orang 
seperti itu (sebagaimana yang kau katakan)? Apa itu? 
Kini mereka telah kehilangan arahnya bahkan mereka yang mengatakan tentang 
diri mereka, Kami adalah orang-orang yang religius. Mereka hanya orang-orang 
yang religius, tapi kita tidaklah meminta orang-orang yang religius belaka, 
melainkan kita meminta dan mencari orang-orang suci, Kekasih-kekasih Tuhan!

Suatu saat saya pernah melewati Switzerland, negara Swiss; di sana terdapat 
makam St. Nicolaus, dengan biaranya (Engl: monastery, red.). Orang itu (St. 
Nicolaus adalah benar-benar seseorang yang mempercayai pula Nabi terakhir, tapi 
ia menyembunyikan dirinya sendiri, dan tidak mau bertemu dengan manusia lain, 
serta berdiam diri di pondoknya. Suatu saat, saya datang dan melihat ke pondok 
kecilnya. St. Nicolaus pernah tinggal di situ, tanpa menemui orang lain siapa 
pun. Ia berkata, Aku hanyalah bagi Allah! Setiap saat saya datang ke daerah 
itu, spiritualitasnya (ruhaniahnya) selalu memanggil saya, Datang dan 
kunjungilah diriku! Dan setiap kali saya melewati daerah itu, saya pun datang 
dan berkunjung ke makamnya.

Suatu kali saya lewat dan mengunjunginya. Seseorang datang dan berpakaian hitam 
dan di bagian lehernya terdapat tanda bahwa ia adalah seorang pendeta. Saya 
menyapanya, Tuan yang suci menjaga dan memelihara tempat ini? Ia pun 
menjawab, Wahai Syaikh, saya bukanlah seorang yang suci, jangan memanggil saya 
dengan 'yang suci'. Saya bertanya, Bahkan Paus pun tidak suci? Bahkan sang 
Paus pun bukan orang suci. Ia hanyalah seseorang yang official, yang resmi. 
demikian katanya.

Kesucian adalah sesuatu yang dikaruniakan dari Langit bagi manusia, kesucian 
adalah suatu busana dan atribut dari Langit, kalian tak dapat memberikan gelar 
suci bagi seseorang sembarangan, bahkan seandainya seluruh manusia mengatakan, 
X. adalah seorang yang suci...

Kita tidak membutuhkan orang-oranga religius, kita membutuhkan orang-orang 
Suci! Kekasih-kekasih Allah! Kalian mesti memahaminya, wahai manusia, atau 
kalian akan terjerumus ke lembah-lembah Neraka... dan dimulai sekarang!... Hari 
demi hari akan bermunculan lebih banyak masalah, dan kutukan tengah datang ke 
bumi, karena manusia tidak mencari, tidak meminta (bertemu) orang-orang suci!

Saya pun dengan menyesal mengatakan bahwa saat ini Muslim pun menyangkal 
keberadaan orang-orang Suci, mereka menyangkal dan tidak mau menerima Awliya'! 
Mereka mendatangi dan menghancurkan tempat-tempat suci Awliya'. Seseorang yang 
suci dan siapa pun di sekelilingnya mendapatkan barakah Allah Ta'ala - siapa 
pun yang datang dan menghancurkan tempat-tempat suci (maqam) mereka, orang 
tersebut akan tidak bahagia!

Saya berkata, Wahai orang-orang Iraq! Mengapa kalian membunuhi diri kalian 
sendiri, saling berbunuh satu sama lain? Mereka menjawab, Karena orang-orang 
Amerika atau Inggris, atau Jerman atau negara lain datang ke negeri kami, dan 
kami memerangi mereka! Kalian tidak berperang, kalian tidak dapat melakukan 
apa pun! Kenapa kalian tidak pergi mendatangai Jaylani Sultan (Maqam Sultan 
Abdul Qadir al-Jaylani di Baghdad, red.) dan mengatakan pada beliau, Wahai 
Syaikh Abdul Qadir, engkau adalah seseorang yang besar, seseorang yang berada 
di Hadirat Ilahi! 

Mohonkan ampunan bagi diri kami dan mohonkanlah barakah Tuhan kami bagi diri 
kami untuk menyelamatkan diri kami dari orang-orang itu? Karena, Allah-lah 
yang mengirimkan mereka pada orang-orang Iraq! Orang-orang Amerika itu tak akan 
mendatangi jarak 20.000 km dan menembaki mereka. Kenapa mereka mesti 
melakukannya? Siapa yang membuat 

[daarut-tauhiid] Tak Ada Kesedihan di Surga!

2006-10-31 Terurut Topik Arief Ludiantoro
Tak Ada Kesedihan di Surga!
Sulthanul Awliya' Mawlana Syaikh Nazim
hari Ahad, 22 Oktober 2006, 30 Ramadan 1427H

 
As-salamu alaikum! Audhu bi-llahi mina shaitani rajim
Bismillahir Rahmanir Rahim, La haula wa la quwatta illa bi-llahi-l 'Aliyu-l 
'Adhim

Selamat datang pada kalian semua, wahai hamba-hamba dari Tuhan kami, 
hamba-hamba Allah Ta'ala! Madad, Yaa Sulthanu l-Awliya'! Bulan suci ini adalah 
bulan paling suci - untuk apakah? Untuk membersihkan! Untuk pembersihan, karena 
manusia makin bertambah kotor setiap harinya, setiap jamnya, dan setiap 
saatnya.. Mengapa? Karena mereka mengikuti Syaithan dan mengejar Dunya. Itulah 
yang membuat manusia makin kotor. Dan Allah Ta'ala menjadikan bulan Ramadan ini 
untuk pembersihan, untuk mensucikan hamba-hamba-Nya. Karena kebersihan serta 
kesucian adalah hal-hal utama yang diminta dari manusia.

Adam 'alayhissalam, mengapa ia sampai terusir dari Surga? Karena Surga adalah 
tempat bagi orang-orang yang bersih! Orang-orang yang kotor tak dapat 
memasukinya; mereka harus dikeluarkan darinya! Dan kekotoran apakah yang dapat 
membuat diri kita terlempar dari Hadirat Ilahi? Mereka pernah berada di Hadirat 
Ilahi, di Surga, saat itu mereka bersih dan suci, sehingga mereka berada di 
Hadirat Ilahi, (tetapi) saat mereka kehilangan kebersihan dirinya, turunlah 
perintah: Keluar!

Tempat ini, adalah sebuah masjid, sebuah Jami' - kalian tak dapat memasukinya, 
jika kalian kotor. Kalian harus bersih terlebih dahulu, dan barulah kalian 
dapat memasukinya. Ini hanyalah suatu tempat kecil, sebuah masjid, Jami', Haram 
as-Syarif - tak seorang pun dapat memasukinya (dalam keadaan kotor), tidak, 
tidak! Harus bersih terlebih dahulu, baru dapat masuk. (Jadi) bagaimana dengan 
ia yang menginginkan untuk masuk ke Hadirat Ilahi? Bagaimana pendapat kalian? - 
bahwa kalian dapat masuk ke dalamnya dalam keadaan kotor? Tentu saja tidak!

Saat mereka melakukan sesuatu, mereka pun menjadi kotor di Hadirat Ilahiah 
Allah, dan Perintah Suci pun turun: Keluar! Keluar, wahai Adam! Kau tidak 
menjaga Aturan suci-Ku, ini membuatmu kotor, dan karena itu kau tidak bisa 
berada di sini! Siapa yang tidak mengindahkan aturan-aturan-Ku, siapa yang 
tidak mematuhinya dan tidak mau menjadi hamba yang patuh, tak boleh berada di 
Hadirat Ilahiah-Ku. Haram! Terlarang!

(Prinsip) Ini adalah sesuatu yang sederhana. Di semua agama, prinsipnya adalah 
sama; semua kitab-kitab suci mengatakan bahwa Adam melakukan sesuatu yang 
membuatnya keluar dari Surga, karena Surga adalah tempat bagi mereka yang 
bersih. Apakah kekotoran itu, sebenarnya? Hal apakah yang menjadikan Adam tak 
patut berada di Surga, sehingga ia mesti terusir darinya?

Ketakpatuhan! Ketakpatuhan adalah kekotoran! Jika seseorang bersikap tak patuh, 
menjadi seseorang yang durhaka dan tak patuh, ia pun menjadi seseorang yang 
kotor, siapa pun juga, bahkan Adam - 'alayhi s-salat wa s-salam wa 'alan 
nabiyyi salat wa salam! Allah tak pernah menerima; tak pernah Ia membiarkan 
kekotoran di dalam Surga-Nya. Allah tak pernah menyukai seseorang yang tak 
patuh berada dalam Surga-Nya, hingga Ia memerintahkan: Ambil orang itu, 
keluarkan! 
 
Injil, Taurah, Zabur, Al-Quran, Quran Suci mengatakan, sebagaimana  Perjanjian 
lama dan Perjanjian Baru serta Psalms, semua menyatakan dan seluruh Nabi-nabi 
pun mengatakan kepada manusia, Wahai manusia! Kalian tak dapat memasukinya, 
kalian tak dapat berada di Surga, jika kalian tidak menjadi orang yang bersih! 
Apa yang dimaksud dengan kekotoran? Mereka menjawab: Ketakpatuhan!

Adakah yang tidak kalian pahami? Sangat sederhana! Kalian sudah tahu akan hal 
ini! Seluruh Kitab suci dan seluruh Nabi menasihati manusia untuk mengindahkan 
hal itu: Jadilah Bersih! Siapa yang bersih, pintu-pintu Surga pun terbuka 
baginya. Dari pintu mana pun ia meminta untuk masuk, ia diperbolehkan untuk 
masuk, karena bersih! Ada 40 pintu Baitullah, rumah Allah. Dan seseorang yang 
bersih - mereka dapat memasuki Surga dari pintu masuk mana pun yang ia suka, 
karena ia bersih - bagi orang-orang yang bersih, 40 pintu masuk terbuka lebar 
bagi mereka.

Surga, aslinya hanya memiliki 8 pintu masuk utama. Tapi, melalui pintu-pintu 
utama itu terdapat pintu-pintu masuk yang tak terhitung jumlahnya yang dapat 
dimasuki mereka yang bersih, sebagai jalan masuk mereka menuju Surga mereka. 
Orang-orang yang akan memasukinya - Mu'min dan orang-orang yang beriman - 
berada di depan Surga. Mereka adalah orang-orang yang bersih, akan berada dalam 
satu baris. Saat Sayyiduna Muhammad -sallalLahu álayhi wasallam - tiba, 
pertama-tama beliau akan mengetuk pintu surga, dan Sang Penjaga Surga, 
Sayyiduna Ridwan - alayhissalam - bertanya, Siapa itu yang mengetuk pintu? 
Kemudian seorang Malaikat akan menjawabnya mewakili Nabi (saw), mengatakan, 
Wahai Ridwan, Penjaga Surga-surga, yang barusan mengetuk pintu agar ia 
terbuka, adalah Penutup dan Stempel (Khatm) para Nabi, hamba Allah Ta'ala yang 
paling terpuji dan wakil-Nya dari zaman pra-azali hingga 

[daarut-tauhiid] Menggapai Langit Dengan Bahan Bakar Dzikir

2006-10-29 Terurut Topik arief ludiantoro
Menggapai Langit Dengan Bahan Bakar Dzikir
(Menyongsong The Night of Power)
Mawlana Shaykh Muhammad Nazim Haqqani (qs)


Bismillah hirRohman nirRohim

Dalam Cinta ada Kepercayaan
Dalam Kepercayaan ada Keyakinan
Dalam Keyakinan ada Kekuatan

Rosulullah Saw mengatakan bahwa seharusnya kalian
berkata kepada masyarakat umum sesuatu yang dapat
dimengerti oleh mereka. Jika mereka tidak dapat
mengerti, maka apa yang kamu katakan adalah
Kesia-siaan. Kemubaziran adalah teman syetan.  Haji
Ismail menanyakan pada saya tentang Ruh (Soul), dan
meminta saya untuk menjawab dengan sesuatu yang mudah
dimengerti dan mudah diingat. Ini juga berarti sebuah
pertanyaan pengetahuan ((As sualu nisful ilm). Jika
seseorang tidak mengetahui sesuatu, seseorang tidak
akan membuat pertanyaan tentang suatu hal. 

Jika seseorang ingin memiliki pengetahuan tentang
sesuatu hal, dia harus sudah memiliki pengetahuan
dasar tentang hal tersebut dan kemudian bisa membuat
pertanyaan tentang hal tersebut untuk menghilangkan
keraguan dan menjadikan pengetahuannya meningkat
menjadi sebuah keyakinan/kepastian (knowledge of
certainty). Ada banyak tingkatan dalam kepastian /
keyakinan . Jangan berfikir bahwa kalian akan mencapai
“Keyakinan yang Sempurna” hanya dalam satu langkah.
Kalian bisa menggapai “Keyakinan Sempurna”  secara
gradual, setahap demi setahap.

Suatu ketika seorang Muadzin  melakukan panggilan 
sholat dan meneriakkan “Allahu Akbar (ALLAH is The
Greatest)”, Mansoor al-Hallaj (Semoga Allah
Memberkatinya) berteriak “Oh pembohong”. Masyarakat
yang mendengar menangkapnya dan membawanya ke
pengadilan dan melaporkan kepada hakim bahwa dia
(Mansoor al-Hallaj) meneriaki muadzin sebagai
pembohong ketika sang muadzin meneriakkan “Allahu
Akbar”. Al-Hallaj menjawab, “ Ya…, saya panggil dia
seorang pembohong”. Hakim berkata, “ Apa maksudmu ?,
bagaimana kamu tahu kalau dia seorang pembohong”. 

Mansoor al-Hallaj menjawab, “ Datanglah padaku, kalian
semua yang ada disini”. Mereka semua mengikutinya
menuju suatu tempat pandai besi dimana ada sebuah besi
besar disana. Al-Hallaj kemudian berdiri diatas besi
tersebut dan berteriak “Allahu Akbar”. Besi tersebut
mulai mencair dan mengalir seperti air, kemudian
al-Hallaj berkata, “Jika dia dengan sungguh2
meneriakkannya (Takbir), menara masjid itu akan
runtuh, karena itu saya panggil dia seorang pembohong.
Dia tidak mengucapkannya dengan Keyakinan/Certainty ,
Jika dia melakukannya dengan keyakinan, segala sesuatu
yang tidak hidup akan mengerti dan akan mencair
seperti air.

Karena itu Keyakinan (Certainty) adalah sangat penting
bagi orang2 yang beriman. Kalian tidak akan mencapai
keyakinan dengan hanya melalui membaca buku. Saat ini
begitu banyak orang pinter/ulama/ scholar dan begitu
banyak Doktor hasil dari buku2 (Doctors of letters)
melebihi era-era sebelumnya, tetapi tidak ada
Keyakinan dalam pengetahuan/ ilmu2 mereka. Mereka tahu
hanya melalui lidah mereka tetapi tidak dari hati
mereka. Sedangkan Keyakinan itu melalui hati dan
membuat seseorang akan terus berproses memperbaiki
dirinya untuk menggapai stasiun-statiun langit. Jika
tidak ada keyakinan tingkatan kalian akan selalu di
level bawah.

Terkait perihal “Ruh”, ini adalah sebuah samudera
rahasia. Kalian tidak bisa memasukkan rahasia samudera
ke dalam segelas cangkir. Bahkan jika kalian mencoba
melakukannya, itu akan sia-sia. Ya…, kapasitas kita
memang terbatas. Hanya setetes kecil saja dari
samudera itu akan mencukupi untuk dibagikan kepada
semua manusia, bahkan mungkin berlebih. Selama ini ruh
terpenjara dengan tubuh fisik kita, walaupun hanya
sedikit telah memberikan banyak hal pada manusia.
Hanya dengan setetes kecil, dapat diterima dan terbagi
pada setiap orang. Dari setetes kecil itu telah
membuat kalian bisa melihat, mendengar, mencium,
mengecap, berbicara, menyentuh, memegang, berjalan,
merasakan dan akhirnya dapat memahami. Bagaimana itu
terjadi kalian bisa melihat, mendengar, mencium,
merasakan, berbicara dan memahami? Kalian bisa
mengangkat tangan dan menurunkannya kembali, kalian
bisa menangkap sesuatu tetapi tidak tahu bagaimana itu
terjadi. Kalian berjalan, tetapi tidak tahu bagaimana
kalian dapat berjalan.

Lihatlah dalam dirimu, dan kalian akan menemukan
keseimbangan yang sempurna. Ada 360 organ (inner and
outer) yang masing2 memiliki fungsinya sendiri2.
Ketika salah satu dari mereka bekerja, itu tidak akan
mencegah yang lainnya untuk bekerja. Bagaimana mungkin
bagi kalian untuk mengerti perihal “Ruh” melebihi ini
? Mungkin ketika Ruh kalian meninggalkan tubuh kalian
dan kembali, mungkin kalian akan mengetahui batasan2
lautan tanpa akhir itu.

Kalian akan mendapatkan banyak dan banyak lagi
kebahagiaan yang tanpa akhir. Semakin banyak kalian
menggapainya, semakin banyak yang kalian inginkan yang
tidak akan pernah putus. Namun demikian, kalian akan
selalu merasa puas ketika kalian meminta lebih. Kalian
akan selalu merasa haus, tetapi bukanlah kehausan
seperti yang sering kalian alami selama ini. Ini
adalah sebuah kehausan dengan 

[daarut-tauhiid] Ta'ati Allah, Ta'ati Rasul, Ta'ati Ulil Amri

2006-10-13 Terurut Topik arief ludiantoro
Ta'ati Allah, Ta'ati Rasul, Ta'ati Ulil Amri 
Shaykh Muhammad Hisham Kabbani
Michigan, USA , 4 Ramadan  1427, September 26, 2006


A`udzu billahi min ash-shaytaan ir-rajiim. Bismillahi
'r-Rahmani 'r-Rahiim. Nawaytu'l-arba` iin,
nawaytu'l-`itikaaf, nawaytu'l-khalwah,
nawaytu'l-riyaadah, nawaytu's-suluuk, nawaytu'l-`uzlah
lillahi ta`ala fii hadha'l-masjid

Ati` Allah wa ati` ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum

Pada sesi sebelumnya telah disinggung mengenai Ati`
Allah wa ati` ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum seperti
3 buah pohon yang memiliki banyak dahan dan daun. Dan
kesemuanya saling berhubungan sehingga kalian dapat
memperoleh tempat berteduh dari bayang-bayang pohon
tersebut.

Uli'l-amr, Allah swt memerintahkan kita untuk mematuhi
Uli'l-amr dan kita telah mengetahui dua diantaranya,
yaitu mereka yang memiliki otoritas terhadap kita,
contohnya seluruh negara dan mereka yang memiliki
otoritas terhadap kepemilikan kita; seperti negara
kita, yang saya maksudkan adalah mereka yang memiliki
tanggung jawab terhadap semua warga negara, mereka
mengurus negara beserta keamanannya sehingga warga
negaranya merasa aman didalamnya.

Dan yang satunya adalah mereka yang menjaga negara
kita. Setiap orang memiliki negara. Tubuh dan sukma
adalah negaranya dan Awliyaullah / Para Wali 
memelihara keselamatan setiap negara. setiap individu
dari musuh yang diinginkan dan yang tidak diinginkan.
Ada dua jenis musuh, yaitu 2 yang bersama kitra dan 2
tidak bersama kita. Kesemuanya memiliki 4 tingkat
karakter yang berbeda, yaitu tingkat nafs, dunya, hawa
dan setan. Ego – ego yang buruk, dunya - kekayaan,
keinginan-keinginan buruk dan setan. 

Jadi, Awliyaullah seperti perbatasan dalam suatu
negara, mereka selalu mempunyai tentara yang
melindungi perbatasan tersebut. Tetapi hal tersebut
tidak berarti tidak ada orang jahat dalam negara
tersebut. Jadi, Awliyaullah selalu berusaha melindungi
bagian luar dari musuh dan juga berusaha untuk
melindungi pula dari siapapun yang 'memukul' kalian
dari dalam. Dan mereka mengawasi tubuh dan sukma kita
disetiap kesempatan.

Grandshaykh Abdullah Faiz Daghestani menjelaskannya
dengan sebuah cerita mengenai Sultan Abdul Hamid.
Sultan Abdul Hamid adalah seorang raja yang sangat
baik dan jujur yang mengikuti cara Sayyidina Umar,
yaitu menyamar pada malam hari untuk mengetahui
keadaan rakyatnya dan memberikan pertolongan bila
dibutuhkan ataupun memperhatikan apa yang dilakukan
mereka pada malam hari. 

Sultan Abdul Hamid mengganti pakaian kebesarannya
dengan pakaian sederhana untuk melakukan penyamaran
ini. Ini menunjukkan bahwa otoritas tersebut baik
secara fisik maupun otoritas para Wali tidak pernah
tidur. Mereka mengorbankan waktu istirahat mereka demi
kepentingan kita. Dan itulah kenapa kalian harus
mendengarkan dan mematuhi awliyaullah dan tidak
menolak mereka karena merekalah yang memelihara
kalian. Jika kalian berargumentasi dengan awliyaullah
lalu mereka meninggalkan kalian, maka kalian akan
menemukan bahwa diri kalian 'tercerai berai'.

Bukan kepandaian kalian yang membuat segala sesuatu
berjalan dengan baik. Jika awliyaullah menarik
tangannya, kalian akan jatuh.  Sayyidina Adam (as),
Allah swt memerintahkan agar tidak memakan buah pohon
itu (khuldi). Setan datang dan membujuk untuk
memakannya. Beliau menuruti dan kemudian memakannya.
Allah membiarkan beliau untuk memperlihatkan bahwa
jika beliau tidak didukung, maka beliau akan jatuh dan
berlumuran dosa. Jadi, otoritas berlaku bagi semuanya.

Otoritas spiritual berlaku bagi para murid
awliyaullah. Awliyaullah tidak tidur. Jika mereka
menarik tangan mereka, maka para muridnya berada dalam
masalah. Jika mereka melihat bahwa seorang murid
terlalu banyak berargumentasi dan meragukan sang guru,
maka mereka akan menarik tangan kemudian si murid akan
terjatuh dan belajar dari pengalaman ini.

Kembali ke cerita sultan Abdul Hamid, beliau melihat 3
orang sedang bermain kumar, saling berjudi dan salah
satu dari mereka berkata, Oh, andai saja saya menantu
sang raja. Saya berharap menjadi menantu raja.
Langsung saja sultan Abdul Hamid berkata kepada
pengawalnya, Tulis alamat dan namanya.

Dan Mawlana berkata jangan berpikir, tidak ada
kecerdasan disekitar kalian. Apa yang manusia lakukan
selalu diawasi. Jangan berpikir tidak ada polisi yang
mengawasi. Bukan polisi yang mengawasi kalian. Jadi
berlaku baiklah kalian. 

Allah swt adalah al-`Afuw. Jika kalian berbuat dosa,
Allah akan mengampuni kalian sebagaimana banyak
disebutkan dalam Kitab Suci Al Qur'an bahwa Dia akan
mengampuni yang bertobat. Begitu pula dengan Nabi
(saw), Allah memberikan karunia kepada beliau kekuatan
untuk mengampuni. Jika seseorang menentang Nabi (saw)
–itulah mengapa kita berbicara tentang 3 pohon
sekarang -Ati-Allah. 

Nabi (saw) bersabda, shafa`aii li ahli'l-kaba' ir min
Umattii.  Dan Allah berfirman, laa taqnatuu min
rahmatillah, inna Allah yaghfir adz-dzunuuba jami`yyan
. Jangan kehilangan harapan akan diterimanya tobat
oleh Allah, bertobatlah.  Tapi uli'l-amr, mereka yang

[daarut-tauhiid] Menasehati dengan Cinta

2006-10-08 Terurut Topik arief ludiantoro
Menasehati dengan Cinta 
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar Rabbani
Michigan, USA


Assalamu alaikum wr wb
Bismillah hirRohman nirRohim
 
Pertama, nasihat apa pun yang diberikan harus dengan
niat yang benar. Tidak diragukan lagi bahwa nasihat
yang tulus tidak muncul dari niat untuk mempermalukan
orang yang berbuat salah. Artinya, memperbaiki
kesalahan tidak muncul dari sikap merasa benar
sendiri. 

Alasannya sederhana. Jika sebuah nasihat muncul dari
sikap merasa benar sendiri, maka nasihat itu tidak
lagi tulus. Ibadah yang tulus adalah ibadah yang
semata-mata sebagai pengabdian yang ikhlas karena
Allah, bukan karena niat lain. Ketika seseorang merasa
lebih baik dari seseorang yang berbuat salah, maka
ketulusan pengabdian seseorang menjadi sirna, karena
nasihatnya kepada orang lain hanya ditujukan untuk
memuaskan rasa lebih unggul secara moral ketimbang
orang lain, bukan karena Allah semata. 

Ketika nasihat tersebut diberikan secara tulus, siapa
pun yang dinasihati akan mudah menerimanya dan
menggunakannya untuk memperbaiki diri. Pasalnya,
ketulusan selalu mengiringi cinta, dan cinta hampir
selalu menghasilkan kepatuhan. Ini hukum dalam dunia
spiritual. Oleh karena itu, ketika seseorang yang
dicintai memberikan nasihat, nasihat tersebut akan
mudah diterima dan diikuti.  Cinta membuat orang ingin
mengikuti apa yang dinasihatkan, entah nasihat itu
diminta atau tidak. Hanya dalam suasana penuh cinta,
perbaikan akan benar-benar diperhatikan. Hanya dalam
lingkungan penuh cinta, perintah kepada kebaikan dan
larangan terhadap kejahatan bisa efektif.
 
Di sini kita mulai memahami rahasia mengapa para
sahabat bisa segera meninggalkan kebiasaan dan
perilaku buruk mereka setelah mendengar perintah Nabi.
Rahasianya adalah kecintaan mereka kepada Rasulullah
dan kepercayaan mereka kepadanya. Cinta kepada Nabi
saw. membuat hal itu bisa terjadi sehingga sikap moral
mereka mengalami perbaikan.  Nabi saw. mengilhami
kecintaan yang begitu besar kepada para pengikutnya,
sehingga perintah beliau bisa bertahan sepanjang
generasi, bahkan jauh melampaui generasi sahabat,
tabiin, dan tabiit tabiin. Generasi mereka merupakan
tiga generasi yang digambarkan Nabi saw. sebagai
generasi-generasi terbaik. 
 
Jadi, ketika Nabi saw. bersabda, “Suruhlah orang
kepada kebaikan dan laranglah orang dari kejahatan,”
cinta dan iman menjadi kunci yang membuka hati orang
untuk mengubah perilakunya dan mengikuti perintah
Tuhan. Cinta, iman, dan rasa hormat harus tertanam
dalam diri seseorang, jika kita menghendaki sebuah
nasihat yang efektif. Ketika tidak ada rasa cinta
dalam hati, semua upaya untuk memerintahkan kebaikan
dan melarang keburukan tidak akan berhasil.
 
Nabi saw. memberikan syarat kedua yang membatasi upaya
memerintahkan kebaikan dan mencegah kejahatan dengan
perkataannya, “hingga kamu menyaksikan orang jahat
dipatuhi, hawa nafsu diikuti, dan dunia diutamakan.”
“Orang jahat” adalah terjemahan dari kata “syuhh” yang
berarti orang yang sangat jahat (fusûq) dan
menyimpang, dan oleh sebab itu, menurut kategorisasi
Alquran termasuk dalam kelompok “orang yang
disesatkan”. 

Orang semacam itu tidak percaya kepada Tuhan, dan
tidak tunduk kepada hukum Tuhan, atau hukum Islam,
yaitu syariat. Ketika orang jahat itu menjadi panutan,
masyarakat benar-benar telah terjerumus ke dalam
kehidupan yang menyimpang. Dalam kondisi semacam itu,
nasihat apa pun tak akan dihiraukan. Jadi, perintah
dalam hadis untuk “menyuruh kepada kebaikan dan
mencegah kejahatan” ada batasnya. Menurut Nabi saw.,
ayat Alquran tersebut menunjukkan apa yang harus
dilakukan oleh orang beriman pada saat seperti masa
kita sekarang. 

Jagalah Dirimu!

Hai orang-orang beriman, jagalah dirimu. Tiadalah
orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu
jika kamu telah mendapat petunjuk. (Q 5:105)
 
Karena tidak mengerti dengan maksud ayat tersebut,
seorang sahabat, Abû Umayyah al-Sya‘bânî, bertanya
kepada Abû Tsa‘labah al-Khasynî, “Apa yang harus aku
perbuat dengan ayat ini?” Lalu Abû Tsa‘labah
mengunjungi Nabi saw. untuk meminta penjelasan tentang
penafsiran ayat itu. Nabi saw. menjelaskan: Suruhlah
orang kepada kebaikan dan larang mereka dari
kejahatan, hingga engkau menyaksikan orang jahat
dipatuhi, hawa nafsu diikuti, dan dunia diutamakan.
(Ketika itu terjadi) setiap orang akan bangga dengan
pendapatnya masing-masing dan tidak suka diperintah
orang lain. Pada saat itu, engkau harus menjaga dirimu
sendiri dan mengabaikan masyarakat banyak dan yang
mengikuti mereka. 

Karena sesungguhnya, pada hari-hari selanjutnya akan
datang suatu masa yang menuntut keteguhan hati. Pada
saat itu, siapa yang kokoh dalam kesabaran layaknya
orang yang menggenggam bara api. Balasan mereka saat
itu sebanding dengan balasan 50 orang yang melakukan
hal serupa (saat ini).[1]
 
Ketika menafsirkan ayat di muka, Nabi memberikan
nasihat penting untuk masa kita sekarang ini. Beliau
mengingatkan kita untuk menjaga keselamatan diri
sendiri. Inilah tanggung jawab yang telah ditetapkan
Allah kepada kita. Ayat 

[daarut-tauhiid] Melawan Ego dengan Menjadi Rendah Hati

2006-09-29 Terurut Topik arief ludiantoro
 mereka. Siapa pun dia, kalian boleh
mengikutinya. Jika tidak, maka kalian akan mengikuti
langkah Setan dan siapa pun yang mengikuti Setan, dia
akhirnya akan sampai ke Neraka.

Wa min Allah at Tawfiq

PEMESANAN BUKU “ MELAWAN EGO”

The Teaching of Sufi Master Mawlana Syaikh Hisyam
Kabbani ar-Rabbani dan Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh
Nazim Adil al-Haqqani

Judul Buku : MELAWAN EGO, The Teaching of Sufi Master
Penerbit   : Rabbani Sufi Institute of Indonesia 
Penulis: Arief Hamdani
Halaman: 177  Halaman
Harga  : Rp. 30.000,-

Alamat Pemesanan  :  Jl. Nipah IX No. 8, Kebayoran
Baru, Jakarta 12170. Tel (021) 7255508, HP. 0816 830
748. Email [EMAIL PROTECTED]

CARA PEMESANAN :

Email ke [EMAIL PROTECTED] atau sms ke Arief 
HP 0816 830 748 :

1. Nama dan Alamat Lengkap dan No Tel, No. HP.
2. Pembayaran via Transfer atau antar Rek BCA ke No
Rek
   070 100 9834, atas nama R. Arief Ludiantoro H.
3. Jumlah Transfer adalah Harga Buku dan Ongkos Kirim
   Jakarta : Rp. 30.000 + Rp 5000,- = Rp. 35.000
   Bandung : Rp. 30.000 + Rp. 8000 = Rp. 38.000
   Semarang : Rp. 30.000 + Rp. 11.500 = Rp. 41.500
   Surabaya : Rp. 30.000 + Rp. 12.000 = Rp. 42.000

4. Setelah transfer biaya kirim  sms ke 0816 830 748 
   arief untuk segera dikirim buku via TIKI (3 hari)

wassalam, arief hamdani
Rabbani Sufi Institute of Indonesia
www.mevlanasufi.blogspot.com
HP. 0816 830 748

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 





===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[daarut-tauhiid] Islam Bermakna Menyerahkan Diri kepada Penguasa Surga

2006-08-08 Terurut Topik Arief Ludiantoro
Islam Bermakna Menyerahkan Diri kepada Penguasa Surga 
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi
Lefke, Cyprus 9 Juli 2006 
Dari www.mevlanasufi.blogspot.com http://www.mevlanasufi.blogspot.com/ 
 
 
Bismillah hirRohman nirRohim
 
Subhanallahi-l 'Aliyu-l 'Azim!Destur, ya Sayyidi, ya Sultanu-l Anbiya, Meded, 
ya Rijalallah! 
Audzu bi-llahi mina syaitani rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim.
 
Setiap gerakan, setiap perbuatan harus untuk kehormatan Tuhan kita Allah yang 
Maha Kuasa! Ini adalah pertemuan -bagi siapa kami datang dan berkumpul disini? 
Saya tidak berpikir kalau pertemuan ini bagi kepentingan Dunya, tidak! Di 
setiap tempat kalian dapat menemukan banyak pertemuan; pertemuan artinya 
perkumpulan orang. Dan pertemuan kita ini untuk Allah swt semata.
 
Semoga Allah mengampuni kita! Kita berusaha bekerja untuk Allah yang Maha Kuasa 
'Meded, ya Sultanu-l Awliya'. Separuh dari manusia duduk didepan kotak computer 
dengan perbuatan setan, pasar uang, money market,   lihatlah 
aku!...Darimanakah kau datang dan membuatku teriak...Saya juga berkata tentang 
satu hal yang sangat penting sekarang, tapi baru saja saya kehilangan itu. Dua 
kali aku coba menghubungimu, untuk apa? Sekarang aku kehilangan? Separuh Dunya 
terpaku dengan pasar uang,  jual beli uang? Baru saja aku mengumpulkan 
danmenang satu juta, sekarang sudah hilang dan kalah lagi! Darimanakah kalian 
datang? Manusia setan!
 
Bagaimana kabarmu, tamu kami? Saya harap mereka tidak salah mengantarkan kalian 
kepadaku karena kebenaran merupakan kehormatan menguntungkan dan orang-orang 
terpercaya akan dipakaikan kehormatan pakaian surga? Apakah engkau 
mengerti?..Semuanya?...Itu urusan kita. Saat ini semua manusia menjadi 
pebisnis. Setiap orang berhasrat sebagai pebisnis, setiap orang berlomba 
mengejar sesuatu yang tidak pernah bisa menjadi miliknya. Ini benarkah atau 
salahkah?...
 
Saat ini kita duduk bersama; Penguasa Surga membuat kita menjalani pertemuan 
ini. Saya tidak berpikir bahwa orang-orang datang untuk mendengarkan atau untuk 
mempelajari sesuatu tentang urusan mereka. Tidak!!. Saya tidak merasa bahwa 
siapapun yang datang ke sini untuk menghasilkan uang, tidak. Tetapi orang-orang 
berdatangan dari jauh, mereka datang ke sini, karena jiwa kita begitu haus dan 
lapar; jiwa kalian menginginkan sesuatu. Seperti seorang yang sedang melakukan 
perjalanan melalui padang pasir berharap bisa menemukan oasis. Jika dia 
menemukan sebuah oasis, dia akan selamat dari dehidrasi dan berharap bisa 
menyelamatkan dirinya.
 
Kadangkala manusia melakukan perjalanan melalui padang pasir, tapi 
kadang-kadang mereka dibajak dan ditipu oleh penyamun padang pasir: mereka 
berpikir bahwa ada oasis, atau air disana, sebuah mata air disana, karena 
berada jauh dari manapun maka mereka melihat sesuatu yang seperti gelombang air 
dan ternyata hanya fatamorgana dan mereka berlarian dan menghampiri tapi tidak 
menemukan apa-apa.
Manusia telah dianugerahi sebuah kehormatan dari Sang Pencipta, Tuhan dari 
seluruh Ciptaan: mereka dianugerahi sebuah keinginan, kekuatan dari keinginan? 
Ada kata lain yang artinya sama dengan keinginan tapi seperti seseorang yang 
kehilangan sesuatu dan mencari harta terpendam itu, berlian yang hilang, ruby 
yang hilang, atau zamrud yang hilang dan dia mencari disekitarnya. Ini 
dianugerahkan kepada setiap orang dari Tuhan kita Allah yang Maha Kuasa; 
manusia selalu meminta sesuatu. Tapi sesungguhnya mereka tidak mengerti apa 
yang mereka pinta. 
 
Dan kemudian setan selalu datang didepan mereka dan berkata : Ikuti aku, ikuti 
aku, ikuti aku! Aku akan membimbing kamu untuk menemukan 'harta terpendam'! 
Akulah si pencari harta bagimu, ikutilah aku dan aku akan membawa kalian kepada 
harta berharga yang menjadi milikmu sebelumnya dan kamu kehilangannya. Ikuti 
aku, ikuti aku!  Setiap orang melakukan sesuatu; hanya target mereka berubah 
haluan dan setan yang mengubah haluan mereka ke arah yang salah, tidak untuk 
mencari 'harta karun ilahiah' mereka. Tapi ini satu anugerah bagi setiap orang. 
Setiap orang menginginkan sesuatu dan setan membuat mereka berpikir bahwa 
apapun yang kalian inginkan adalah aspek materi. Seluruh dunia penuh denganya 
bukan?
 
Disuatu masa tersebutlah Harun ar Rashid -dia salah satu Khalifah mulia, 
Pemimpin, Penguasa dan Sultan bagi Dunia Islam bahkan kaum non-muslim pun 
mengagumi beliau- seseorang yang mulia, punya pengaruh, dan didukung pula oleh 
Dukungan Surga, tapi sebenarnya beliau tidak pernah menyiapkan diri untuk 
mencapai Dukungan Surga. Suatu hari beliau ingin ke Hijaz, untuk melakukan 
ibadah haji dan beliau telah keluar dari Baghdad. Baghdad adalah ibukota 
terpenting dibumi saat itu-
Dahulu Baghdad dikelilingi oleh dinding, sur dan Khalifah tersebut dalam 
perjalanan menuju Hijaz, untuk berhaji. Baru saja beliau keluar dari kota dan 
keluar dari sur, disebelah luar dinding, anak-anak sedang bermain di daerah 
kosong. 
 
Dan ketika beliau keluar dan mengamati sekeliling, beliau melihat 

[daarut-tauhiid] Manusia Membutuhkan Pengobatan Surgawi

2006-08-03 Terurut Topik Arief Ludiantoro
Manusia Membutuhkan Pengobatan Surgawi
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi 
Lefke, Cyprus 30 April 2006 
Dari www.mevlanasufi.blogspot.com http://www.mevlanasufi.blogspot.com/  dan 
www.sheiknazim2.com http://www.sheiknazim2.com/ 
 
 
As-salamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuh!.
Destur, ya Sultanu-l Anbiya Meded, ya Rijalallah!.
Ya Rabbana laka-l hamd, hamdan daiman ma' khuludik!
 
Wahai Tuhanku, seluruh do'a, hormat, dan syukur kami hanya bagiMu! Engkau 
menciptakan semuanya, Engkau menciptakan dunia ini, Adam dan Hawa, dan dari 
satu pasangan itu Engkau ciptakan milyaran manusia. Kaulah Tuhan kami, 
satu-satunya Sang Pencipta, Engkau memberikan kehidupan dan mengambilnya 
kembali, Engkau dapat melakukan segalanya. 
 
Dan kita mengucap: Destur, ya Rijalallah, untuk meminta dukungan orang suci. 
Kita mengucap:  Audzu bi-llahi mina syaitani rajim, untuk mengusir setan dan 
meminta dukungan dari Allah. Musuh paling berbahaya bagi manusia adalah setan 
dan Allah yang Maha Kuasa telah memerintahkan kita untuk menjauhi setan dan 
meminta perlindungan kepada Allah yang Maha Kuasa. Dan kita mengucap:  
Bismillahir Rahmanir Rahim, kita lari dari setan dan meminta perlindungan dan 
ketika kita mengucap: Bismillahir Rahmanir Rahim , Dia memberikan kita 
Perlindungan Surga.
 
Kita manusia adalah makhluk paling lemah dan hidup kita tergantung dari 2 
hembusan nafas: kita bernafas karena PerintahNya; dengan Perintah Allah yang 
Maha Kuasa kita bernafas, dan jika Dia tidak memberikan ijin, kalian tidak 
dapar bernafas!  Dia memerintahkan untuk bernafas, dan ketika udara memasuki 
tubuh kita, Dia memerintahkan untuk mengeluarkan nafas. Semuanya adalah 
perintahNya, baik menarik nafas maupun mengeluarkan nafas. 
 
Dia, Sang Pencipta, Dia dapat melakukan dan sanggup apapun. Dia bisa saja 
menciptakan manusia tanpa perlu bernafas. Tapi Allah yang Maha Kuasa ingin 
menunjukkan bagaimana lemahnya manusia. Dalam satu atau setengah kesempatan 
tanpa bernafas dapat mengalahkan manusia terkuat sekalipun bahkan sampai tewas. 
Tapi manusia yang tak tahu diri berpikir,Kami sangat kuat! Mana kekuatan 
kalian? Satu kesempatan sudah cukup untuk mengambil kekuatannya dan tewaslah 
dia. Dia, Allah yang Maha Kuasa meminta kepada hamba-hambaNya agar menyadari 
kelemahan diri mereka, bukan sebagai makhluk yang kuat, tapi manusia begitu tak 
tahu diri. 
 
Khususnya dimasa sekarang, manusia sangat tidak peduli karena mereka menemukan 
banyak instrumen, mereka sangat bangga dengan adanya komputer mereka 
berkata,Itulah puncak teknologi. Mereka sangat bangga dan lupa bahwa mereka 
sebenarnya lemah. Kalian dapat melakukan banyak hal dengan komputer tapi 
komputer tidak pernah mengantarkan kalian menjadi makhluk yang kuat, tidak 
pernah. Komputer semacam instrumen, tapi kalian tetap saja makhluk yang lemah! 
 
Kadangkala manusia jatuh sakit dan dibawa ke rumah sakit dan ditangani secara 
intensif oleh mesin  infus diletakkan dimana-mana. Apakah yang dapat diberikan 
mesin-mesin itu kepada jiwa kalian? 
Mereka pikir mesin teknologi mutakhir ini dapat mendukung kalian, memberikan 
kalian sesuatu. Tidak, tidak ada yang diberikan kepada kalian, tetapi hanya 
memberikan kalian penderitaan lebih banyak! Orang tersebut semakin menderita 
dengan infus yang menmpel pada seluruh tubuhnya. Mereka mengurusnya dengan 
perawatan khusus. Mereka pikir jika meletakkan orang tersebut di ICU dengan 
menyambungkannya dengan berbagai mesin dan benda itu, dia dapat beristirahat. 
Mereka bohong! 
 
Jika tidak menggantungkan  mesin-mesin peralatan pengobatan itu kepadanya, 
pastinya hidupnya akan lebih mudah, tapi mereka menyambungkan dia dengan banyak 
mesin, membuatnya makin kesakitan tapi dia tak dapat bicara! Tidak bisa bicara, 
tidak bisa berkata, tidak bisa bergerak, tidak bisa memberi tanda,Saya dalam 
masalah, kalian memberikan lebih banyak masalah dan penderitaan! Cabut semua 
benda ini dariku, saya tidak suka! Tidak bisa berkata, tapi dokter 
berkata,Jangan, kami telah menyiapkan untukmu ruang perawatan khusus! 
 
Sebelum kalian tiba di pemakaman, mereka menyiapkan tempat ini bagi kalian, 
menyambungkan banyak benda ke badan kalian, agar bahagia, agar dapat hidup. Ya 
Hu! Orang itu berkata,Masa saya telah selesai, saya tidak suka ini tapi dia 
tidak bisa berkata! Mesin Peralatan Teknologi memberikan lebih banyak masalah 
kepada manusia. Teknologi tidak dikenali atau teknologi bukan benda yang 
bersahabat bagi manusia karena teknologi milik materi dan manusia butuh 
spiritualitas! 
 
Dimasa lalu jika seseorang semakin lemah dan merasa mendekati ajalnya, maka 
saudara dan kerabatnya memanggil ulama, orang suci atau ulama spiritual yang 
mengerti agama, dengan nafas suci mereka meredakan penderitaan jadi dia dapat 
beristirahat dan merasa damai. Tapi mesin-mesin pengobatan memberikan lebih 
banyak penderitaan terhadap orang itu. Dia tidak dapat menangis, teriak, bahkan 
tidak bisa memberikan satu kodepun bagi orang lain. Allah yang Maha Kuasa 

[daarut-tauhiid] Tsunami yang Lebih Besar Akan Terjadi

2006-07-21 Terurut Topik arief ludiantoro
Tsunami yang Lebih Besar Akan Terjadi
Maulana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani
Suhbat 06-01-2005, Zawiyah Michigan, USA
Diambil dari http://mevlanasufi.blogspot.com


A'uudzu billahi minasy syaithanirrajiim
Bismillaahirrahmanirrahiim, Nawaytul Arba'in
Nawaytul I'tikaf, Nawaytul Khalwah,Nawaytul 'Uzlah
Nawaytur Riyadah,Nawaytus Suluuk, Lillahi ta'alaa
Athi'ullaaha wa athi'urrasuula wa ulil amri minkum 
(QS : An Nisa' 4: 59).

Allah SWT memerintahkan pada kita untuk mematuhi-Nya,
untuk mematuhi Nabi saw atau Rasulullah sall-Allahu
‘alayhi wasallam, dan untuk mematuhi pemimpin kita,
atau mereka yang memiliki otoritas (wewenang). Allah
SWT tak suka bila kita tak patuh.

Allah berfirman: Innaa Nahnu nazzalna dz-dzikraa wa
innaa lahuu lahaafizhuun” (QS. Al-Hijr 15:9)
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz Dzikr
(Peringatan), dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya. (Kami menyimpannya)”. Dzikr
(Peringatan) itu diwahyukan hanya pada Nabi suci
Muhammad sall-Allahu ‘alaihi wasallam, tidak kepada
siapa pun lainnya. Diwahyukan pada beliau melalui
Malaikat Utama Sayyidina Jibril ‘alaihissalam.

Makna umum dari Adz-Dzikr adalah Quran Suci. Itu
berarti segala sesuatu yang ada dalam Quran Suci. Itu
berarti segala sesuatu yang diciptakan, seluruh
makhluq, karena Allah berfirman: “Wa laa rothbin wa
laa yaabisin illaa fii kitaabin mubiin” (QS. Al An’aam
6:59) “dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering,
melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Quran
Suci)”. Hidup atau tak-hidup semua ada dalam Al Quran
yang Suci.

Al Quran Suci adalah Pengetahuan Ilahiah yang Allah
SWT karuniakan dan berikan pada Nabi sall-Allahu
alaihi wasallam tentang seluruh makhluk ciptaan, baik
yang ada sebelum masa hidup Nabi sall-Allahu ‘alaihi
wasallam maupun yang hidup setelah masa hidup Nabi
sall-Allahu ‘alaihi wasallam. Karena itulah, Quran
Suci memuat cerita-cerita tentang ummat-ummat
terdahulu, dan juga pengetahuan-pengetahuan ilmiah
masa depan. Juga, Hadits Nabi sall-Allahu ‘alaihi
wasallam adalah pula wahyu. Allah telah menyebutkan
dalam Quran Suci: “Wa maa yanthiqu ‘anil hawa’, in
huwa illaa wahyuy yuuhaa” (QS. An-Najm 53:3-4) “dan
tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya),”.

‘Ulama Sejati (yaitu Awliya-ullah – para kekasih
Allah) mampu untuk mengambil makna atau rahasia dari
huruf-huruf, kata-kata, dan kalimat-kalimat dalam
Quran Suci. Ulama biasa hanya mendapatkan ilmunya
dengan belajar ke sana ke mari (untuk mengetahui apa
yang sudah dibicarakan atau sudah ditulis dalam
buku-buku). Nabi sall-Allahu ‘alayhi wasallam
dikaruniai Ilmu oleh Allah, yang kemudian oleh Nabi
sall-Allahu ‘alaihi wasallam dibagi-bagikan
pengetahuan itu pada para Sahabat beliau.

Setiap orang dari sahabat beliau adalah bagai sebuah
bintang, seorang pembimbing atau pemandu (bagi
kemanusiaan) yang membawa Hadits-hadits yang berbeda
yang telah diberikan Nabi sall-Allahu ‘alaihi wasallam
padan masing-masing dari mereka. Dan para pewaris dari
sahabat ini, yaitu Awliya’ullah pun membawa pula Ilmu
tersebut.

[Seperti apa yang telah disebutkan dalam ceramah
sebelumnya pada tanggal 1 Januari 2005]. Orang-orang
tak berdosa turut mati bersama mereka yang berdosa.
Kedua golongan ini berada dalam naungan tajalli
(manifestasi) dari Nama-Nama Allah. Mereka yang tak
berdosa tersebut pergi (mati) bersama mereka yang
berdosa. Mengapa? Ingatlah akan kisah Sayyidina Musa
‘alaihissalam (yang diceritakan pada suhbat
sebelumnya) ketika beliau bertanya akan Keadilan
Allah. Allah kemudian menyuruh beliau menunggu di
hutan. Lalu ratusan semut merayap di kaki beliau.
Ketika, satu saja dari semut itu menggigit beliau,
beliau segera saja memukul seluruh kelompok semut
tersebut hingga ribuan semuat ikut mati.

Kita harus belajar dari kisah ini: Kematian datang
tanpa pemberitahuan awal, ia datang kapan saja, di
mana saja, pada kesempatan apa saja. Saat ‘ajal
(kematian) menjelang, tak seorang pun mampu lari
darinya. Tapi, jika ‘ajal belum tertulis, bahkan bila
seseorang berada di tengah suatu ledakan, di tengah
suatu gempa bumi, di tengah suatu samudera, ia pun
tetap akan selamat. Allah mengambil siapa yang Ia
kehendaki. Kita tak tahu mengapa, dan kita pun tak
dapat bertanya mengapa.

Allah berfirman (dalam ayat yang ditulis di atas),
“Kami memelihara Kitab Suci itu hingga Hari
Penghakiman (Kiyamat), dan (termasuk) rahasia-rahasia
di dalamnya, akan tersimpan. Tersimpan’ berarti untuk
dituangkan pada wadah seseorang yang mampu menampung
nya dan menyimpannya sampai saatnya ketika (rahasia)
itu mesti muncul.

Seperti di zaman sekarang, ketika kita ingin menyimpan
suatu (data) ke dalam komputer-komputer kita, kita
menekan suatu tombol ‘save’ (‘simpan’). Jika kita
tidak melakukannya, data kita pun akan hilang.
Menyimpan’ di situ berarti untuk menyimpannya sebagai
bentuk frekuensi vibrasi (getaran) yang berbeda.

Teknologi yang tersedia di zaman sekarang, sudah
pernah disebutkan oleh Quran Suci pada 

[daarut-tauhiid] Gempa Bumi Di Indonesia

2006-07-14 Terurut Topik arief ludiantoro
Gempa Bumi Di Indonesia
( Kehidupan Abadi Hanya Diperuntukkan Bagi Pembela
Kebenaran! )
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani an Naqshbandi
Lefke Cyprus, 28 Mei 2006


As-salamu alaikum!  Audzu bi-llahi mina shaytani rajim
Bismillahir Rahmanir Rahim la haula wa la quwatta illa
bi-llahi-l Aliyu-l 'Azim.

Selamat dating semuanya, terutama yang datang dari
tempat yang jauh (Indonesia), datanglah kepada Allah!
Datang kepada Allah! Kami tidak meraih (untuk datang
kepada Allah. Penerj) semua orang, karena hal tersebut
mustahil. Banyak manusia hanya meminta untuk pelesir
dan menikmati kehidupan fisik semata. Mereka tidak
berpikir tentang kebutuhan spiritual. Mereka tidak
pernah tertarik dengan itu. 

Manusia dalam kehidupan ini (hatinya) mengeras seperti
batu, tidak berperasaan. Mereka hanya juga hanya
memikirkan diri mereka sendiri: Kami juga laksana
batu dan kami muncul dari suatu kehidupan yang keras,
lalu suatu hari kami pergi dan (kehidupan kami)
selesai. Mereka tidak pernah tertarik tentang
bagaimana awal dan akhir keberadaan mereka, mereka
tidak pernah tertarik. Kami datang dan kemudian pergi
/ menghilang – beranggapan seperti itu tidak apa-apa.
Tapi mereka tidak pernah bertanya. Mereka mengetahui
bahwa mereka ada dan akan tiada, hal itu begitu
jelasnya, tapi mereka tidak pernah bertanya: dari mana
kami datang dan akan kemana kami setelah kehidupan
didunia ini berakhir? 

Setiap orang tahu darimana kita datang. Kita datang
ratusan tahun yang lalu dan saya rasa bahwa tidak ada
satupun dari kalian ada pada saat itu. Ya, dan saya
piker bahwa setelah satu abad tidak ada satu orangpun
dari kelompok ini tetap hidup, tidak. Teti mereka
tidak pernah bertanya: darimana kami datang, bagaimana
caranya kami datang dan bagaimana caranya kami pergi
dan hendak kemana kami pergi? 

Kita melihat setiap hari beberapa orang teman-teman
kita berpulang (ke Rahmatullah .penerj) dan kita
berkata (contohnya) : Benarkah Bapak Peter meninggal
dunia? Atau mungkin mereka berkata: Monsieur Chirac
meninggal dunia. Monsieur Chirac juga meninggal dunia?
Saya minta maaf berkata seperti itu, bahkan bila dia
memiliki kekuatan, maafkan saya tadi berkata bahwa
Monsieur Chirac meninggal dunia. Apakah ini berita
yang sesungguhnya dari surat kabar? Benar?

Dokter datang dan berkata,Dia telah meninggal dunia,
dia benar-benar telah tiada. Tapi- siapakah yang
meninggal dunia dan siapakah yang ada didepan saya.
Kemudian doctor datang dan berkata,Tidak mungkin!
Chirac meninggal dunia? O Chirac, Chirac. Apa
jabatannya? Tuan Presiden, apakah anda tertidur?
Beliau tidak pernah terlihat tidur. 

Taubat, Astaghfirullah al-Azim. Dia baru saja
meninggal dunia. Tapi- siapakah yang meninggal dunia
dan siapakah yang ada didepan saya. Kemudian doctor
datang dan berkata,Siapakah engkau? Apakah anda
benar-benar Chirac atau..? O Tuan Presiden! Tolong
panggilkan seseorang. Aku turut jatuh karena presiden
jatuh. Aku harus meninggalkan dia sendirian dan aku
harus keluar, karena aku takut mungkin akan terjatuh
diatasnya- tidak, tidak, tidak!? 

Manusia melihat banyak hal setiap hari, tapi mereka
tidak pernah peduli, mereka tidak pernah mengerti dan
memikirkannya, karena manusia sedang mabuk- orang yang
mabuk tidak bisa mengerti apapun. Dan saat ini karena
manusia seperti orang yang mabuk, maka tidak bisa
mengerti apapun! 

Dan (berdasarkan dari) Pengetahuan Illahi yang juga
telah dicapai olehku, memberitahukan bahwa Nabi
Penghabisan (saw), yang paling dicintai dan yang
paling banyak dido'akan dalam Kehadirat Illahi,
Sayyiduna Muhammad - sallaLlahu ´alayhi wasallam –
beliau bersabda,Yang seorang beriman cari pasti ada
alasannya; sehingga dia dapat memperoleh kebijakan.
Dan ketika dia berbicara, dia harus berbicara dengan
bijaksana dan ketika dia melakukan sesuatu, dia akan
melakukan yang terbaik! 

Itulah kesimpulan dari semua agama, semua agama datang
untuk menyiapkan manusia atau untuk melatih manusia
agar mendapat cara terbaik, sehingga ketika mereka
'mencari', mereka menemukan alam kebijaksanaan. Hal
tersebutlah yang dianugerahi dari Surga; jika tidak
diberikan dari Surga, maka tidak ada yang dapat
melihat dan menemukan satupun kebijakan melalui pohon,
melalui pria, melalui sungai, melalui pegunungan,
melalui burung-burung, melalui flu burung. Ada flu
burung!

Saya mendengar bahwa di Indonesia terdapat flu burung.
Sebuah surat kabar ternama menuliskan: Baru
diketemukan di Indonesia flu burung dan 5 orang
meninggal dunia karenanya. Subhanallah! Indonesia
adalah salah satu negara Islam terbesar didunia; dan
jumlah penduduknya hamper mendekati 300 juta orang dan
(berita disurat kabar) menuliskan: lima orang? Dan
kalian memerintahkan: bunuh semua burung. Di Turki
untuk hanya untuk sepuluh orang –yang tidak dimengerti
mereka jika itu memang flu burung ataupun hal lainnya-
mereka membunuh 25 juta burung, itik, ayam. Untuk apa?
Untuk 10 orang! 

Orang-orang yang seperti ini, apakah Allah memberikan
berkah kepada mereka? Tidak akan! Tidak akan! Tidak
akan! Tapi manusia 

[daarut-tauhiid] The Bigness of Man and the Greatness of the Creator

2006-07-11 Terurut Topik arief ludiantoro
The Bigness of Man and the Greatness of the Creator
Sulthanul Awliya Mawlana Shaykh Nazim Adil al-Haqqani 
Lefke, Cyprus, Sohbet 2 Juli 2006,
Dari www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah hirRohman nirRohim
 
As-salamu alaikum! Audhu bi-llahi mina shaitani rajim
Bismillahir Rahmanir Rahim La haula wa la quwatta illa
billahi-l ‘Aliyu-l ‘Azim. By the Name of Allah
Almighty, most Merciful, most Beneficent and most 
Magnificent. May Allah forgive me and bless you!... O
people, ask forgiveness from Allah Almighty and ask
(Him) to look after you with His blessings!
 
We are humble people; physically we are so small.
Sometimes (the) sun (is) shining, there are rays
coming and in it you are looking small pieces lying in
it that may be much more bigger than ourselves by
comparing (ourselves) with the universe. Physically we
are so small; through (the) universe you can’t be seen
(and) even our (whole) solar system (is) going to
disappear. And our world, (the) planet that we have
been landed on it, it is going to be also
disappearing. 

And through (the) bigness of this planet our physical
being (is) nothing, but… The Lord of Heavens created
ourselves and we were not in existence; we are created
ones and He is (the) Creator (and) every created one
(is) going to be nothing, as much as you can imagine a
bigness for this universe. You may say: “(What about)
billion times such a universe? What do you think, o
Sheikh?” But I am saying: “Nothing.” “What do you
think if we (may) have a bigger universe than our
universe trillion times? What do you think?” I am 
saying: “Nothing.” 

You may say:  “O Sheikh, if we are making that
universe bigger and bigger and bigger and saying
quatrillion times on it quatrillion times power - what
do you think (about) that bigness?” I am still saying:
“Nothing.” Creatures, as much as your imagination (is)
going and (you are) thinking (they may be) bigger and
bigger and bigger, but (yet) we are on the level of
creation and created; never, you can’t 
make a comparison between creation’s bigness and (the)
Creator’s Greatness!
 
We may say ‘Allah the Great’, but we can’t say ‘Big
Allah’. He is big one? (No), He is Great One.
Greatness that is absolute, (has) not an 
end; absolute Greatness for our Lord Almighty Allah.
But everything that He created and run through your
imagination, you may say bigger, bigger, bigger, but -
that is big, but Allah is the Great. Allah is Great. 
(For) everything in creation you may say (for it)
little’, ‘small one’, ‘big one’, ‘bigger one, biggest
one’, but by comparison with the Greatness (of Allah
Almighty) it is nothing. And we have been granted from

Allah Almighty not greatness, but to be big ones; (we
may say) big stars, big worlds, big galaxies, big
universes, but you can’t say ‘great galaxy’, no!
You must understand this; new knowledge this (is)!
 
‘Big ones’ (you may say) for those that their
existence (has) just (been) granted from (the) Great
Lord, the Lord of Creation. But, Subhanallah - through
our physical being our bigness is nothing, (but,) 
Subhanallah, we have been granted something that your
imagination can’t reach to understand it, no, you
can’t understand. What is that? (It is) how Allah
Almighty through His Greatness (is) addressing to you,
saying: “O my servants”, and that means (that) He
granted us something that it is not belonging to our
physical being and our material universe.

It is never going to belong to that ones, never
granted from universes and galaxies and worlds and
Heavenly beings; (they are) never granted such a thing
that the Lord of Heavens granted to mankind and He is
saying: “You (are) My successor on earth!” And what is
earth? What is (the) real earth and what is (the) real
addressing? To whom the Lord of Heavens was addressing
that we said: Through your material being (that) just 
disappeared, no more, and His addressing no more can
carry our physical being that addressing.
 
As Sayyidina Musa was asking: “O my Lord, let me to
look You, to look to You!” (And Allah Almighty was)
saying: “Come!” He (Sayyidina Musa) was asking to see,
to look to his Creator and Allah Almighty was saying: 
“You can’t see. With your material dressing and with
your physical sifat, characteristics (attributes), you
can’t see!” You can’t see, as long as you are dressed
(a) material being; it is so small, that (even) if 
we may give it a bigness, to our physical being, (so
that it) may be (big like) such a universe, yet the
addressing of Allah Almighty should be (the same and
He will say): “You can’t see Me. 

As long as you are in your material being, you can’t
see Me, but I may take (you) (when) you may be
isolated from your physical body. You can’t, as long
as you are through (a) physical form, you can’t see.”
And (He Almighty was) giving an example to know Moses
and everyone: He Almighty (was) sending one ray 
(on a huge mountain) - that you can’t imagine (a)
lessness for that appearance - (and) this huge
mountain… U…. (it) just finished!

[daarut-tauhiid] Memohon Ampunan dan Pasrah dengan Ketentuan Allah SWT

2006-07-08 Terurut Topik arief ludiantoro
Memohon Ampunan dan Pasrah dengan Ketentuan Allah 
Sulthanul Awliya Mawlana Shaykh Nazim Adil al-Haqqani
Lefke, Cyprus, Sohbet 04 Juni 2006,
Dari www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah hirRohman nirRohim
Allah, Allah/Allah, Allah/Allah, Allah/ AzizAllah
Allah, Allah/Allah, Allah/Allah, Allah/KarimAllah
Allah, Allah/Allah, Allah/Allah, Allah/SubhanAllah
Allah, Allah/Allah, Allah/Allah, Allah/SultanAllah

Allahuma Sayyidina Muhammad wa ali ala Sayyidina
Muhammad wa barik wa sallim, As salaam alaykum

Hanya Dialah, yang dapat melakukan apapun yang Dia
Kehendaki. Seluruh kekuatan milikNya, Allah Maha
Kuasa. Kita bukan siapa-siapa. Tapi Dia mendandani
kalian, oh anak Adam, mendandani dengan kehambaan. Dan
itulah tingkatan tertinggi, atau kehormatan tertinggi
bagi kalian, anak Adam, perintah dari Allah Maha
Kuasa, Maha Penyayang, Maha Pengasih, Maha Mulia, Maha
Kuasa Allah, dengan segala sesuatu ada melalui
TanganNya.

Audzubillahimina shaytanirajim, dan kita berlari dari
setan kepada Allah. Kalian tidak bisa berbuat apapun
untuk setan. Dan kita mengucap bismillahiRahmanirahim
dan meminta tawwaju. Laksana sinar matahari sampai
ke bumi, dan Allah Maha Kuasa memberi pakaian yang
berbeda-beda kepada hamba-hambaNya, sehingga Cahaya
Illahi dapat bersinar dalam hati kalian. Jika (tidak
karena pakaian tersebut), maka tidak ada Kekuatan
Suci, tidak ada satupun dapat meraih Cahaya Surga,
Cahaya Surga tidak bisa diraih. Karenanya, tidak ada
yang memohon kepada Allah Maha Kuasa untuk memberikan
pengampunanNya. O, Tuan kami, ampunilah kami!

Mereka berkata, Mengapa kami memerlukan pengampunan?
Memang apa yang kami lakukan? Kami tidak melakukan
hal-hal yang buruk. Mereka berkata,Kami orang yang
tak berdosa. Itu pernyataan yang bodoh. Pembual, jika
berkata,Mengapa kita berbuat hal yang salah?,
kemudian memohon pengampunan dari Allah?! Mereka
berpikir apapun yang mereka lakukan benar adanya.
Mereka berpikir mereka tanpa berdosa. Mereka bahkan
berpikir tidak pernah berbuat dosa dengan berkata,Oh
Tuanku, ampunilah kami. Itulah ide setan. 

Setan berkata,Aku tidak melakukan perbuatan dosa,
mengapa aku harus memohon pengampunan dari Allah? Aku
tidak berbuat apa-apa. Bahkan setiap orang memohon
pengampunan akan berkata,Mengapa memohon pengampunan,
apa yang telah aku lakukan? Aku telah berbuat yang
terbaik! Kami tidak melakukan hal yang salah. Semuanya
baik-baik saja. Setidaknya hal yang membuat mereka
memohon pengampunan menandakan mereka tidak melupakan
Allah yang Maha Kuasa. 

Do'a yang dipanjatkan Nabi sallallahu alaihi
wasalam,Oh Tuanku, jangan biarkan aku melupakan
Engkau, ketika aku melupakan Engkau, aku terjerembab
dalam kegelapan. Dosa terbesar adalah melupakan
Pencipta kita. Bagaimana mungkin kalian dapat
melupakan Dia dalam setiap hembus nafas kalian? Setan
berbuat sesuatu tanpa berpikir. astaghfirullah.
Melupakan Dia merupakan dosa terbesar.

Apabila kalian melupakan Tuhanmu Allah yang Maha Kuasa
artinya kalian hanya tinggal bersama egomu, Tidak ada
Tuhan bagimu, melupakan Dia berarti meninggalkanNya,
melupakan Tuanmu berarti pula menerima bahwa tidak ada
Sang Pencipta,Kau bukan lagi yang mengendalikan aku.
Begitu pula halnya dengan ilmuwan, bahkan sebuah kartu
ATM kita katakan sebagai benda terkecil yang pernah
ada. Siapa yang menciptakan atom? Dia! Dia yang
mengendalikan! Bagaimana dengan dirimu sendiri?
Berpikir bahwa kamu tidak dikendalikan?

Jika kalian mengklaim bahwa kalian tidak dikendalikan,
lalu kalian sama seperti lembu melintasi padang rumput
tanpa berpikir bahwa dirinya dikendalikan. Karena
pengertian tersebut bukan tingkatan lembu. Tapi lembu
memiliki pengertian/pengetahuan lain, lembu mengerti
bahwa keberadaaan mereka karena seseorang. Lembu tidak
pernah berkata kita ada dengan sendirinya, seperti
manusia-manusia bodoh yang berkata, Kami ada karena
diri kami (dilahirkan dari manusia .Red), itulah
ketidak pedulian terbesar. Tidak ada yang mengerti
disini, manusia bodoh! Seperti penghuni padang rumput,
berikan perhatian kalian padaKu!

Ketidakpedulian terbesar bagi manusia abad 21 adalah
tidak menerima adanya kendali yang mengendalikan
mereka. Tetapi mereka menerima atom, bahwa atom pasti
dikendalikan. Tanpa kendali, bagaimana mungkin atom
menjadi ada? Apakah atom ada dengan sendirinya? Atom
diatur keberadaaannya tanpa satupun kendali dari luar?
Siapakan yang membuat titik tengah atom? Siapakah yang
membuat elektron yang mengitari atom? Siapakah yang
memberikan kecepatan cahaya?

Namun manusia tidak memikirkannya dan tetap
berkata,Tidak ada yang mengendalikan. Tapi tidak
mungkin atom tidak ada yang mengendalikan, jadi
bagaimana dengan diri kita sendiri? Kalian mungkin
merupakan suatu kumpulan atom, mungkin trilyun,
quatrilion, dewasalah dalam berpikir, bagaimana
mungkin (kumpulan atom) tidak dikendalikan? Manusia
sedang mabuk sekarang dengan mengatakan, Tidak ada
Tuhan. Bagaimana bisa mereka mengatakan hal tersebut?


Dan mereka pun mencegah Allah diucapkan
disekolah-sekolah! Kebodohan macam apa itu! 

[daarut-tauhiid] Traveling, The Way of All Prophets

2006-06-19 Terurut Topik arief ludiantoro
Traveling, The Way of All Prophets
Mevlana Sheykh Nazim Adil al-Hakkani
Lefke, Cyprus 2004
Taken from Mercy Oceans, Book Two
www.mwvlanasufi.blogspot.com


BismillahirRahmanirRahim

Our Grandsheik is speaking about traveling. The
Prophet, peace be upon him, urged people to travel. It
is sunnah, the famous way of all Prophets, because
they were ordered to teach people and train them. So
many people can't find a reason to go to Prophets,
their egos preventing them. But if a Prophet comes to
them they may believe. Anyone looking to or speaking
with, sitting with, respecting, helping, or giving
something to them must come to happiness, faith and
Islam. If anyone gives a simple thing, a little
helping to a Prophet, it is enough to be in protection
with him on the last day. Therefore Prophets traveled
among people. 

Do you know how difficult it is for Prophets to go
around mixing with people? Can you name one Prophet
not mixing with people? Can you? They were going to
their meetings and calling them, and those were very
hard people. Allah Almighty says, Go out and show
yourself and call them and be patient with them. For
every saint on the steps of the Prophet, it is wajib,
mandatory to travel.  They are hunters for people, to
bring them from an untrue way to the true way. For 40
years I have been traveling, for the sake of sunnah,
and by the order of my Grandsheikh, and coming into
relations with people, that they may help us, respect
us or look on us. Indeed one look may be forgotten,
but this shape, face will be drawn on his heart,
coming back to him in his last moment. 

Such a person as our Grandsheikh, his light is not
going to be lost. When traveling, you must keep
yourself suitable to all people, not quarreling or
showing bad character. The difficulties of travel
change ego's bad characters into good characters. A
man may find rest and peace in his home doing as he
likes, but in a foreign country, he can't find
everything as he likes or everyone respecting him as
his countrymen. You find in traveling medicine for
ego's badness and come back home softer, wiser and
giving value for everything.  

Traveling is good for bodies and spirits, from two
sides gaining. The Prophet says: Travel, you will
find health and provision. Subhanallah, now American
and European people are using this hadith saving money
to travel on holidays. They are keeping the order of
the Prophet without knowing it. Anyone keeping a
hadith of the Prophet is hooked. He will be in Divine
Presence on the Last Day, saying, Oh my Lord, these
people followed me, traveling once a year. I ask
intercession for them. For the honor of the Prophet,
his intercession is accepted. Bihurmati Habib, Fatihah

Wa min Allah at Tawfiq

wassalam, arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com ( Update News )
HP. 0816 830 748





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/vbOolB/TM
~- 

===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] Why We Are in Need of Allah Forgiveness

2006-06-13 Terurut Topik arief ludiantoro
Why We Are in Need of Allah Forgiveness
Mawlana Shaykh Nazim Adil al-Haqqani an Naqshbandi 
Lefke Cyprus, suhbat from 04 June 06


Allah, Allah, Allah, Allah, Allah, Allah, Aziz Allah
Allah, Allah, Allah, Allah, Allah, Allah, KarimAllah
Allah, Allah, Allah, Allah, Allah, Allah, SubhanAllah
Allah, Allah, Allah, Allah, Allah, Allah, SultanAllah

Allahumma salli ´ala Sayyidina Muhammad wa ´ala ali
Sayyidina Muhammad wa barik wa sallim. As-salamu
alaykum. 

He is Only One, who is going to do everything as He
likes. Whole Power with Him, Almighty Allah. We are
nothing. But He dressed you, O children of Adam,
dressings of servanthood. And it is highest level, or
highest honor for you, children of Adam, by the decree
of Allah Almighty, Most Merciful, Most Beneficient,
Most Magnificent. Almighty Allah, everything through
His hands.
 
Audhubillahimina shaytani rajim - and we are running
from shaytan to Allah! You can’t do for shaytan
anything. And we are saying: Bismillahi r-Rahmani
r-Rahim and we are asking tawwaju. From (the) sun
rays (are) coming on(to) earth, and Allah Almighty
(is) dressing his distinguished servants, from them,
Divinely shines may shine on your heart. If (there) is
no such a Holy, no one can reach anything from
Heavenly shining, Heavenly honor never reaching. 

Therefore, no one asking from Allah Almighty to grant
us from His forgiveness - O our Lord, forgive us! They
are saying, (Why) we are in need of forgiveness? What
we are doing? People (are) asking, We are not doing
so bad things? Saying, we are clean people. That is
(a) foolish declaration. Nonsense thinkings, to say
what we are making a wrong thing to ask forgiveness
from Allah? They are thinking that they are doing
everything good. 

People think that they are sinless. They think that
they are never doing sins, to say O our Lord, forgive
us. That is shaytanic idea. (shaytan says, you) must
say, I did nothing wrong, why I must ask forgiveness
from Allah? I did nothing wrong. Therefore everyone
(is) saying (when told to) to ask forgiveness, why
(should I be) asking forgiveness? What (did) I do? I
am doing my best! We are doing nothing wrong.
Everything (is) okay. 

At least that making a people to ask forgiveness,
(not) to forget He Almighty. That is Prophets dua, he
is asking, O our lord, don’t do me to forget You -
when Im forgetting You, I am falling in darkness. .
That is biggest sin, to forget your Creator. How you
can forget Him, that through your breathing? shaytan
making something to do without nonsense thing, or
what is? astaghfirullah. To forget Him, biggest sin.
 
That you are forgetting your Lord Almighty Allah, that
means you are only with your ego. No God for you, to
forget means to take him away, to forget your Lord,
that means to accept that no any Creator, there’s not
anyone who (is) controlling me. And even, (scientist)
people, even one atom, that we are saying is smallest
thing through existence, can’t be without control. Who
created that atom? He created! He is controlling! What
about yourself? Thinking that you are without control?

If you are claiming that you are (without control),
then you are like cattle through meadows, never
thinking themselves under control. Because it is not
their level. But they have another understanding, they
know their existence through someone. They (are) never
saying we came through ourselves, like foolish people.
We are coming through ourselves, that is biggest
ignorance.
 
No one (is) understanding here, foolish people! Going
to be like meadow people, give your attention to me!
Biggest ignorance for 21st century people, not
accepting control to themselves. But they accept
(that) atoms must be under control. Without control,
how atom can be in existence? (An) atom can be by
itself? It is arranged its existence without any
control from outside? Who making center of atom? Who
making around center of atom running electrons? Who
giving speed of light? But people never thinking on
it, saying no control. But if atom no control it is
impossible, what about yourself? You may be a
collection of atoms, maybe be trillions, quatrillions,
going up, how can be without control?

But people are drunk now, saying no god. How they
are saying this? And they are preventing through
schools to say Allah! What is that foolishness? How
can you claim no control of sun, seas, through
continents? And they are making this, it is positive
knowledge. That is positive? That apes may laugh to
them. Donkey saying, O professor, I know that I am in
control, and I know that my control through the hands
of mankind, now you say no control, you are lower than
donkey. Finish. Because mankind rubbish, to dustbin.

Therefore awliya (are) saying (there) should be storms
of death, (a) flood of blood. Not flood of water,
flood of blood. Because they are saying, no control.
At least say we are controlled, He is Controller!
Anyone else can be Controller? 21st century, top of
being ignorant. Therefore (they are) beginning to eat

[daarut-tauhiid] You Need The Real Spiritual Teacher in Islam

2006-05-15 Terurut Topik Arief Ludiantoro



Khutbat al-Jumu`ah
Mawlana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani ar-Rabbani
ASIM, Burton-Michigan, 12 May 2006
Taken from www.mevlanasufi.blogspot.com
 
 
Bismillah hirRohman nirRohim 
Ayyuhal muminoon al-hadiroon, ittaqullah wa ati`ooh.
 
Oo.. Muslims, Alhamdulillah, that Allah is providing us with health, with everything that we need and that we ask for. Alhamdulillah that Allah swt swt making you not to sleep hungry. If you look around the world today, and you will find how many people are dying from hunger, how many people are dying from thirstiness, how many people are dying from different Diseases we have to say Alhamdulillah ya Rabbi shukhran. We have to thank Allah swt for what he honored us and gave us.
 
Sayyidina Muhammad sallallahu alaihi wassalam used to wrap his stomach with stones because of hunger not to feel the hunger. Sayyidina `Umar ra, all of you know that famous story, when he was khalifa of Muslims, when he was given baya that he is amir al-mumineen he used to go at night to
different districts of the city to see who is in need. One day he passed by a house and heard children inside crying asking their mother for food. And he was listening to the conversation going on, and she said, wait til the food is cooked, and she was cooking with a pot on the fire. Then after some hours, he
stood listening and the children slept without eating. He knocked on the door, and asked the woman why she let the children sleep without eating. She said, W'allahi, I don't have anything to feed them.
What are you cooking then? I put stones in the water and boiled it to let the children think that I am cooking something. In that way they fell asleep.
 
Sayyidina `Umar (r) then went and brought many provisions for that lady and her children. His
assistant asked him let me carry them. He said, No you cannot carry my responsibility and my sins on Judgment Day. He carried all of those provisions, and took to that lady one month's worth of provisions. We are alhamdulillah with Prophet's grace, Allah swt sent him mercy to humanity. With that love to Sayyidina Muhammad He swt is giving us and honoring us. Look today how many people are writing seeking help and how many are suffering in not getting help. That is why we have to thank Allah swt and we have to remember that Allah swt said in holy Quran, If you worship Me and be sincere, I will provide you don't worry about provision.
 
The problem is that today, Muslims are not today relying on what Allah swt said in holy Quran. Ma khalaqta al-jinna wal ins illa li-yabudoon. I did not create jinn and ins except to worship Me. I don't want from provision nor do I need them to feed Me. It means: I don't want them to think about their provision. If they are really worshipping Me, I will provide them, I will send them from nowhere. And Allah swt is providing them. If people are suffering the responsibility falls on the leaders of those countries who are responsible. And those who are suffering and dying, Allah swt will send them where? He will send them to Paradise.
 
But those tyrants who are leaders of Muslims today will suffer on Judgment Day. So it is better not to be a leader. If you are a leader you are responsible. Those who are running to be leaders around the world are going to be responsible. Even prophets. On Judgment Day all of their people and nations are going to run to them and they are not going to find a way to come out of the resurrection day to be questioned, prophets and their nations. As it is mentioned in hadith that all come to the Prophet
Muhammad (s). All, from Adam (as) up to Prophet (saw) `Isa, as Prophet saw said, Adam wa man dunahu tahta liwaee yawm al-qiyamat. Adam and whoever is other than him will be under my flag on the Day of Rising.
 
And it is mentioned in hadith that all prophets, all the nations go to their prophets. The People of Nuh go
to Sayyidina Nuh; the people of Ibrahim go to Sayyidina Ibrahim; the people of Sayyidina Musa (as)
go to Sayyidina Musa (as) and all the prophets in between, their people will go to their prophet and all
of them will say, we have nothing to offer. Let us go to Muhammad. It means, Let us go to the
master whom Allah swt made the seal of the messengers. And Prophet Muhammad (s) will say ana
laha, ana laha, I am for it! I am for it!
 
All prophets come to Prophet (s) asking for the shafa` and the Prophet goes into sajda/ sujud [and makes du`a that is inspired to his heart, du`a never before opened] saying, Ya Rabbee, and Allah swt says, s'al, tu`ta, washfa` tushafa` - ask and you will be given, intercede and it will be granted! and the Prophet (s) asks and Allah swt gives. That is Sayyidina Muhammad between prophets and these prophets are needing his help. 
 
What do you think about tyrants? If Prophets with their nations need to go to Prophet Muhammad (s), with their nations, and these prophets are all ma`sum, they are all protected. They have no sins ma`sum. Even if they did something they are still 

[daarut-tauhiid] Hancurkan Dinding Ego Kalian

2006-05-15 Terurut Topik Arief Ludiantoro



Hancurkan Dinding Ego Kalian
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Damascus, 2005
Diambil dari www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah hirRohman nirRohim

Armageddon akan terjadi, bukan karena Allah SWT; tetapi karena ego kalian, yang tidak pernah puas. Satu kata dari Rasulullah sallAllahu alaihi wassalam memperjelas semua situasi sekarang yang kita hadapi, Aku berlindung kepada Allah dari pengetahuan yang tidak membawa manfaat kepada orang yang bersangkutan, atau bagi kemanusiaan. Aku juga berlindung kepada Allah dari kejahatan ego yang hanya menginginkan kesenangan dan kenikmatan fisik, tidak ada yang lain. Semoga Allah mengampuni kita. Kata-kata doa ini adalah sesuatu yang penting. 

Oleh sebab itu, Rasulullah saw bersabda, Aku datang untuk menghilangkan karakteristik buruk ego manusia. Aku datang untuk menyandangkan kalian dengan kualitas terbaik, nilai terbaik, pakaian terbaik kalian, sehingga kalian akan berada di Hadirat Ilahi dengan Pakaian Ilahi yang terbaik dan paling berharga. 

Nilai-nilai tersebut adalah pakaian terbaik bagi kalian. Jika kalian tidak mengenakan pakaian itu, kalian akan diusir, karena ego kalian tidak pernah merasa cukup. Dan Neraka juga akan berkata, Wahai Tuhanku, jika ada lebih banyak lagi, Aku mohon agar mereka dikirimkan kepadaku. Kirimkanlah padaku orang-orang dengan keinginan egonya, mereka akan temukan bahwa apa yang mereka inginkan ada pada levelku. 

Setelah Revolusi Perancis, tembok besar yang mencegah orang untuk bersikap patuh menjadi hancur. Jangan dikira bahwa itu semua terjadi demikian-bahwa mereka mendobrak pintu Bastille. Itu adalah peristiwa simbolik bahwa Setan membuka penjara Bastille untuk mengeluarkan semua orang yang tidak patuh, yang tidak pernah menundukkan dirinya kepada Allah Azza wa Jalla. Dan Kerajaan ini mewakili Kerajaan Allah di bumi. 

Dan sebagaimana disebutkan dalam semua Kitab Suci, bahwa setiap bangsa sejak awal hingga 1789 masing-masing mempunyai seorang Raja, orang-orang menundukkan kepala kepada mereka, bukannya mengangkat kepalanya, dan menunduk kepada Raja berarti secara tidak langsung patuh terhadap Tuhan Pemilik Surga. Tetapi ketika dinding pemisah antara rakyat dan Raja dihancurkan, semua orang yang tidak patuh, para pemberontak, kalajengking dan naga, semua orang liar yang telah dipenjara keluar. 

Juga beberapa filsuf, dan scientist yang bodoh, yang Atheis dan tidak percaya kepada adanya Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka menulis banyak buku yang mendorong orang agar orang tidak patuh kepada siapa saja. Apa yang mereka katakan adalah seperti ketika Allah swt menciptakan ego kita. Ketika Ego ditanya oleh Allah, siapakah engkau, maka Ego menjawab,Engkau adalah engkau, dan Aku adalah aku, begitu kata ego. 

Ego tidak pernah mau menunduk kepada Tuhannya dan berkata, Aku adalah hamba-Mu, dan Engkau adalah Penciptaku, Tuhan Pemilik Surga. Dia tidak pernah mau menundukkan kepalanya di Hadirat Ilahi, sampai Allah swr memerintahkannya untuk dikurung dalam api Neraka yang panas Selma 1000 tahun. Tetapi dia tetap tidak datang dan menunduk. Kemudian dia dipindahkan kedalam Neraka yang dingin selama 1000 tahun pula, tetapi ego tetap masih belum mau menunduk kepada Tuhannya. Sampai ego itu ditempatkan di lembah kelaparan selama 1000 tahun, barulah kemudian dia keluar dan berkata, Aku adalah hamba-Mu yang lemah dan Engkau adalah Tuhanku. Itulah karakteristik utama dari ego kita-tidak mau menundukkan kepala di hadapan orang lain. 

Jika dia tidak menundukkan kepalanya di hadapan Allah swt, bagaimana dia manu menundukkan kepala dihadapan mahluk yang lain. Tidak akan!
Demikianlah karena manusia sekarang tidak menghargai satu sama lain sebagai ciptaan-ciptaan Tuhan mereka yang unik dan terkasih, maka merekapun tak mampu untuk bersikap toleran satu sama lain, apalagi untuk mampu menghargai mereka atau menjadi lebih akrab dengan mereka. 

Dunia ini tak cukup besar untuk menampung kita berdua, kata salah seorang kepada yang lainnya, apalagi satu bangsa atau negara kepada bangsa dan negara lainnya. Setiap orang berteriak lantang akan dirinya masing-masing demikian kerasnya untuk menekan eksistensi yang lain. Dan perilaku semacam ini membuat orang menjadi demikian berat pula, hingga bumipun hampir-hampir tak mampu lagi menampung keseluruhan ras manusia, bukan karena jumlah mereka tapi karena sikap dan perilaku mereka.

Kita telah mencegah diri kita sendiri dari sikap menghargai orang lain dan mencari keakraban dengan mereka. Kita melihat mereka tidak sebagai wakil-wakil Tuhan kita yang tercinta di muka bumi ini, tapi sebagai ancaman-ancaman bagi diri kita sendiri. Dan merekapun, sebagai gantinya, melihat kita sebagai orang-orang yang berbahaya, dan menarik keakraban mereka dari diri kita. Karena itulah, sikap liar dan buas tengah berjangkit dan tumbuh secara cepat pada manusia, dan dari sifat liar inilah muncul kebekuan, kebencian dan kedengkian di antara manusia. 

Ego dan nafsu rendah kita telah membangun dinding-dinding di sekeliling kita. Dinding dan 

[daarut-tauhiid] Menu Makanan Cara Rasulullah sallallahu 'alaihi wassalam

2006-05-11 Terurut Topik Arief Ludiantoro



Menu Makanan Cara Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasalam
 
* JENIS MAKANAN 
Rupanya tanpa kita sadari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari, kita tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain2 penyakit. 

Diet Rasullulah SAW menyebabkan beliau Rasullulah saw tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet Rasullullah ini, anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makanan. 
 
Jangan makan SUSU bersama DAGING 
Jangan makan DAGING bersama IKAN 
Jangan makan IKAN bersama SUSU 
Jangan makan AYAM bersama SUSU 
Jangan makan IKAN bersama TELUR 
Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD 
Jangan makan SUSU bersama CUKA 
Jangan makan BUAH bersama SUSU CTH :- KOKTEL 
 
* CARA MAKAN 
 
* JANGAN MAKAN BUAH SETELAH MAKAN NASI , SEBALIKNYA MAKANLAH BUAH TERLEBIH DAHULU, BARU MAKAN NASI. 
* TIDUR 1 JAM SETELAH MAKAN TENGAH HARI. 
* JANGAN SESEKALI TINGGAL UNTUK MAKAN MALAM . BARANG SIAPA YG TINGGAL UNTUK MAKAN MALAM DIA AKAN DIMAKAN USIA DAN KOLESTEROL DALAM BADAN AKAN BERGANDA. (maksudnya, jangan makan malam)


* Dalam kitab juga melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut. Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama susu. karena akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion+ sedangkan dalam ikan mengandung ion-, jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita. 
 
Al-Quran Juga mengajarkan kita menjaga kesehatan spt membuat
amalan antara lain: 
* Mandi Pagi sebelum subuh, sekurang kurangnya sejam sebelum matahari terbit. Air sejuk yang meresap kedalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak. Kita boleh saksikan orang yang mandi pagi kebanyakan badan tak gemuk. 
* Rasulullah saw mengamalkan minum segelas air sejuk (bukan air es) setiap pagi. Mujarabnya Insya Allah jauh dari penyakit (susah mendapat sakit). 
* Waktu sembahyang subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu sujud sekurang kurangnya semenit setelah membaca doa). Tafakur sesaat seperti 70 tahun ibadah nilainya.
* Kita akan terhindar dari sakit kepala atau migrain. Ini terbukti oleh para ilmuwan yang membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud. Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yg tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir keruang tersebut. 
* Nabi saw juga mengajar kita makan dengan tangan dan bila habis hendaklah menjilat jari. Begitu juga ahli saintis telah menemukan bahwa enzyme banyak terkandung di celah jari jari, yaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur. (enzyme sejenis alat percerna makanan) 
* SUNAH CARA MAKAN MENURUT NABI SAW :
1. Makan garam secuil sebelum makan untuk menolak 70 macam penyakit, dan ambil lagi secuil dengan jari manis tangan kanan setelah makan. Makanlah dengan tangan kanan tanpa sendok. Sebaiknya kita yang menunggu makanan dan bukan makanan yang menunggu.
2. Berdoa sebelum dan setelah makan. Cuci tangan. Dan minum dengan memegang gelas dengan tangan kanan, meskipun tangan tersebut bekas kuah.
3. Duduk dibawah, bukan di bangku dan dimulai dari pinggir dan terakhir ketengah. Baik sekali makan berjamaah bersama keluarga, maupun teman. Seperti ketika haji atau buka puasa bersama di Masjid dalam satu nampan bisa untuk empat orang.
4. Jangan sisakan sebutir nasipun, karena nasi ini berdzikir. 


 Wassalam, arief hamdani
 HP . 0816 830 748
 www.mevalanasufi.blogspot.com 
 










===
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Bali indonesia hotel
  
  
Bali indonesia
  
  
Indonesia hotel
  
  


Bali indonesia vacation
  
  
Bali indonesia travel
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "daarut-tauhiid" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[daarut-tauhiid] Melawan Ego dan Servanthood / Penghambaan ( FIGHTING EGO 2)

2006-05-01 Terurut Topik arief ludiantoro



Melawan Ego dan Servanthood / Penghambaan 
(Serial Fighting Against The Ego 2)
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Damascus, London, Lefke Cyprus 2004
Diambil dari www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah hirRohman nirRohim

Tanpa kecuali, segala sesuatu yang baik maupun buruk
adalah ujian bagi umat manusia karena mereka telah
terpilih sebagai hamba-hamba Tuhan. Seorang astronot
tidak dapat terbang mengangkasa tanpa ujian yang sulit
dan harus melewati pendidikan terlebih dahulu. 
Apalagi untuk mencapai surga. 

Bila kalian ingin meninggalkan level binatang, kalian
harus diuji hingga kalian diterima oleh Awliya /
saints, lalu oleh Rasulullah sallallahu alaihi
wassalam, dan kemudian oleh Allah swt. Kemudian Dia
menjadikan kalian sebagai seorang hamba Tuhan. 

Perhatikan diri kalian. Tinggalkan level binatang,
lalu raihlah surga. Allah mengingatkan
hamba-hamba-Nya, “Dengarkan Aku dan Nabi terakhir-Ku
yang diutus untuk menyempurnakan dan mempersiapkan
kalian untuk pengabdian ilahiah kepada-Ku.E Apakah
kalian menyadari hal itu?! Semua tercipta dengan
tujuan tertentu. Keledai untuk membawa beban kalian. 
Anjing untuk menjaga kalian. Domba untuk makanan dan
minuman kalian. Lalu untuk apa kita diciptakan? Tak
lain untuk pengabdian ilahiah!

Islam datang untuk membersihkan manusia. Bila kalian
memohon untuk menjadi orang yang bersih, maka
katakanlah pada Allah, “Aku budak-Mu.E Tetapi Yang
Mahakuasa tidak menginginkan kita menjadi
budak-budak-Nya. Dia berfirman, “Aku memberi kalian
kehormatan agar menjadi hamba-Ku bagi Keberadaan-Ku.E
(Jadi kalian harus bangga dengan hal ini, seperti
halnya kalian bekerja untuk seorang raja). 

Dia berseru pada kalian, “Datanglah dan ambil bagian
dalam penghambaan yang suci, wahai hamba-Ku. Ke mana
kalian berlari? (Menuju suatu kehidupan yang kotor,
ego yang kotor, dan mengikuti Setan). Mengapa kalian
menolak. Jangan menolak! Orang-orang telah kehilangan
akal mereka, atau mereka tidak menggunakan pikirannya
hingga membiarkan mereka dihancurkan. (Manusia
mungkin hanya menggunakan 10% dari akalnya).

Kalian telah diciptakan dan dianugerahi akal agar
dapat digunakan seluruhnya. Mengapa tidak digunakan?
(Karena 10% sudah cukup untuk memenuhi keinginan fisik
kalian. Selesai!) Dan mengapa kita diberikan yang
90% itu? Porsi yang besar, yang tidak kita gunakan
ini dimaksudkan untuk penghambaan ilahiah. Bagian
terbesar dari akal kita adalah untuk mempersiapkan
diri kita, perasaan, raga dan jiwa kita untuk menjadi
hamba yang sempurna di Hadirat Ilahi. Tetapi kita
tidak memeliharanya dan malah meninggalkannya.

Manusia meninggal dan paling tidak dua pertiga dari
akal mereka tidak pernah dipakai. Kita pastilah hanya
menghamba pada Keagungan-Nya sebentar saja. Mohonlah
kekuatan yang lebih dari-Nya, untuk bersedia bagi-Nya,
dan bukan untuk dunia. Bila kalian mengucapkan, “Laa
ilaha illallaah, Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh,Edan
kalian menerima Nabi Muhammad saw sebagai hamba
Tuhanmu, kalian juga harus mengucapkan, “Wahai Tuhan
kami, Aku juga hamba-Mu.E Kalau tidak, maka tak ada
persaksian. Tidak. Tidak diterima.

Adalah suatu kearifan dari thariqat sufi ini untuk
mengucapkan kata-kata tersebut. Untuk mengucapkan,
Aku juga hamba-Mu.E (Penghambaan kepada Nabi Muhammad
saw bukanlah masalah). Ego kita memberontak seperti
binatang dan tidak rela menjadi hamba. Ambillah
hanya yang perlu dari kehidupan ini dan tinggalkan
sisanya untuk melayani Allah swt.

Ego kalian meminta sesuatu yang tidak mungkin dengan
mengatakan “Mengapa?EDia sendirilah yang tahu
mengapa. Kalian tidak dapat bertanya. Kalian adalah
hamba-hamba-Nya dan Dia adalah Tuhan. Menerima
Kehendak-Nya dan tidak mempertanyakannya adalah
langkah pertama menuju akhlak terpuji. Jangan pernah
melupakan tanggung jawab dan kedudukan kalian sebagai
seorang hamba.

Didalam Al-Quran disebutkan, “Setiap hari Dia berbuat
dan bertugasE EKulla yawmin huwa fii sya`ninE Kita
harus membiarkan apa yang menjadi milik Tuhan Yang
Mahakuasa dan tidak berkata, “Mengapa begini?Eatau
“Aku tidak setuju dengan itu.EKata-kata seperti
“mengapaEatau “tidakEmerupakan sifat Setan yang
berasal dari ego. 

Kita berusaha untuk menjadi seperti yang Dia
kehendaki. Seperti ketika seorang tentara berkata
pada atasannya, “Siap Pak.E Tetapi kita tidak sepatuh
itu kepada Yang Mahakuasa. Tidak! Kita selalu
memberontak, keberatan, melawan dan tidak setuju
dengan-Nya. 

Menurut adab yang baik, kita harus mengatakan, Seperti
yang Engkau kehendaki,Ewalaupun terjadi sesuatu yang
tidak menyenangkan bagi kalian. Pada hakikatnya,
kalian tidak dapat berbuat apa-apa; jadi menentangnya
pun menjadi sia-sia saja. Menentang Kehendak Tuhan
kalian adalah tak masuk akal, dan sekalipun kita telah
mengetahui hal tersebut, tetap saja kita tidak pernah
meninggalkan kebiasaan buruk dan ego yang buruk ini. 


Hamba yang beradab adalah hamba yang tidak pernah
mengatakan, “Tidak!Edan tak pernah bertanya, Mengapa
ini harus terjadi?E Kalian boleh saja mengucapkan
kata-kata seperti itu, 

[daarut-tauhiid] Berusahalah untuk Memiliki Nilai di Hadirat Ilahi!

2006-04-20 Terurut Topik arief ludiantoro



Berusahalah untuk Memiliki Nilai di Hadirat Ilahi!
Mawlana Shaykh Muhammad Nazim ‘Adil Al-Haqqani
Lefke, Cyprus, Sohbet 26 Maret 2006
Diambil dari www.mevlanasufi.blogspot.com


Assalamu ‘alaykum! A’uudzu billahi minasy syaithanir
rajiim Bismillaahir Rahmanir Rahiim Laa hawla wa laa
quwwata illaa bi-llahi-l ‘Aliyyi-l ‘Adziim
 
Wahai Manusia! Kita memohon ampunan dari Allah ta’ala.
Diri kita bukanlah sesuatu wujud yang demikian
penting, diri kita tak begitu berharga (tidak
sebagaimana yang kita pikir tentang diri kita);
demikianlah di antara kita sendiri, (kita adalah)
orang-orang yang tak penting. Tapi,di Hadirat Ilahi,
demikian berharganya (diri kita)! Tak seorang pun
mampu berbicara tentang hal itu, yaitu tentang
kehormatan dan ketinggian nilai yang telah
dikaruniakan (pada kita) oleh Pencipta kita. 

Di Hadirat Ilahiah-Nya, manusia adalah sosok paling
berharga di antara seluruh ciptaan. Namun, di antara
diri kita sendiri, kita tidaklah berada pada level
tersebut atau pada pemahaman tersebut, atau untuk
bertanya dan belajar akan makna pentingnya
kemanusiaan. Inilah hal terpenting untuk diajarkan di
muka bumi ini, tapi kita tak pernah peduli untuk
berbicara tentangnya. Tidak, kita hanya menyibukkan
diri kita dengan segala sesuatu yang menyelimuti wujud
fisik diri kita.
 
Kalian dapat melihat ke seluruh Timur dan Barat Ebegitu banyak tempat-tempat pengajaran di mana-mana,
yang mengajari anak-anak. Begitu telitinya dan
tekunnya mereka dalam melakukan pengajaran tersebut
hingga orang-orang pun kini berusaha mendaftarkan
anak-anak mereka ke tempat-tempat tersebut (sekalipun
anak-anak mereka itu masih berada di dalam kandungan
ibu mereka)... Mereka berpikir, jika seorang wanita
hamil, ia dan suaminya pun mulai berpikir, “Kini akan
segera lahir anak bagi diri kita, dan saat ini begitu
banyak universitas dan tempat-tempat pengajaran di
mana-mana. 

Bagaimana menurutmu, sayangku, bagaimana dengan anak
kita, ke mana kita mesti mendaftarkannya? Saat
permulaan adalah saat yang amat penting! Karena kita
mesti berusaha menjadikan anak kita mencapai titik
tertinggi di antara manusia. Karena itu, menurutku,
kita mesti memikirkannya! Bagaimana pendapatmu, jika
kita mulai menaruh ‘kabelEini ke janinmu untuk
mempersiapkannya? Kita dapat berbicara (melaluinya)
dan bayi kita, yang akan lahir itu, mungkin akan dapat
mengerti sesuatu (darinya), (dan) saat ia lahir keluar
nanti, kita pun mendaftarkan namanya. Karena ia
mungkin dapat belajar begitu banyak hal dalam rahimmu.
Bagaimana pendapatmu tentang hal ini?E 
Orang-orang kini menjadi tergila-gila untuk mengajari
dan mengajari dan mengajariE “Kami mengajarimu.
Setidaknya, wahai sayangku, kita dapat mengajari bayi
kita tersebut ABCE alfa, beta, gamma, delta, atau a,
b, c, atau alif, baE taE..(tapi) mereka tidak
tertarik untuk mengajari hal-hal tentang huruf bahasa
ArabEMereka begitu tekun mengikuti trend untuk
mengajari anak-anak mereka lewat ribuan, dan puluhan
ribu institusi-institusi pendidikan. Tujuan utama
mereka hanyalah: mendapatkan uang, lebih banyak uang,
untuk menyimpan lebih banyak uang... (dan) orang-orang
pun berusaha mengajak yang lain untuk belajar.
 
Belajar apa mereka? Kalian tahu apa yang mereka
ajarkan?! Mereka mengajari hal-hal omong kosong yang
sama sekali tak memberikan manfaat, tidak sama sekali.
Sebagian besar... begitu banyak ratusan buku mereka
tulis untuk mengajari orang-orang dan mereka berusaha
meraih target yang tak mungkin untuk diraih; dan untuk
setiap tingkatan yang mereka ajarkan, saat anak-anak
mereka naik ke tingkatan tersebut, mereka pun mulai
lupa atas apa yang mereka pelajari di saat-saat
permulaannya [di tingkatan sebelumnya, red.].
 
Dan semua Einilah point yang saya mesti katakan Esemua yang mereka ajarkan pada anak-anak mereka, dan
pada generasi muda mereka dengan mengatakan: “Kalian
mesti belajar!E (saat) saya bertanya pada seseorang:
Apa yang kau pelajari?E(dan) dengan terkejut ia
menjawab, “Wahai Shaikh, saya tak mempelajari
apa-apa.E“Lalu untuk apa kau buang-buang waktumu?E

“Karena, wahai Shaikh-ku, mereka menawarkan ada kami
untuk mempelajari ratusan hal, tak mungkin bagi
kapasitas fisik kami untuk memahaminya atau untuk
mengingatnya.EItulah yang saat ini menjadi sistem
pengajaran yang digunakan pemerintahan-pemerintahan
yang ada bagi rakyat mereka!
 
Pemerintah-pemerintah kini berlomba-lomba pada hal-hal
seperti itu. Untuk apa? Untuk menyibukkan kaum muda
mereka dengan pembelajaran untuk membiarkan mereka
melakukan segala sesuatunya agar mereka [para
pemerintah tsb] dapat berada pada kedudukan atau
kursi-kursi mereka atau pada pusat kekuasaan selama
mungkin.
 
(Tapi) ESubhanallah ETuhan Semesta Alam ini telah
membuat batasan bagi segala sesuatunya. Saat batas itu
tercapai, kalian tak dapat mendorongnya lebih jauh,
tak dapat pula kalian menariknya, tidak! Subhanallah Edalam seminggu ini atau lebih, saya mendengar bahwa di
Perancis, para mahasiswa meninggalkan sekolah-sekolah
mereka, meninggalkan 

[daarut-tauhiid] Largest Mawlid Parade in UK - Syaikh Hisyam Kabbani

2006-04-20 Terurut Topik arief ludiantoro



Largest Mawlid Parade in UK - Syaikh Hisyam Kabbani
 
Bismillah ir rahmanir rahim
 
Subhanallah for the first time Milad an-Nabi,
sall’Allahu `alayhi wa sallam took place with the
largest number ever participating in the UK, held in
Blackburn. 

The Naqshbandi silsila held a parade marking the
beginning of the Mawlid month of the Prophet
sall’Allahu `alayhi wa sallam, and the parade was more
than 3 miles in length in heavy rain. People came from
around England and despite the downpour insisted to
walk for love of the Prophet sall’Allahu `alayhi wa
sallam. The parade was escorted by police who
organized and escorted it very professionally
throughout the six hours of the event. 

When the leaders of the parade reached the mosque
there were still people at the start of the parade
beginning the march. All the time walking in this
heavy rain with everyone praising the Prophet Muhammad
sall’Allahu `alayhi wa sallam, and it is said that
this is the biggest parade in honour of the Prophet in
Europe.

During the majlis, held in a hall for 3000, but in
fact with so many people perhaps twice that number
were present, plus another hall next door and the
mosque as well, nothing was mentioned of politics.
Rather the focus was on love of the Prophet, the
Greatness of the Prophet, the Beauty of the Prophet
and how Prophet Muhammad sall’Allahu `alayhi wa sallam
is the light that Allah created first before all
things. 

This is as the hadith of Jabir, in Abdur Razzaq’s
Musannaf mentions, which today some are trying to say
that hadith is weak. The main focus of Shaykh
Kabbani’s talk was on that subject. He explained that
Shaykh `Isa al-Mani of Dubai, who recently called
Shaykh Kabbani by phone to locate the “lostEfirst
volume of the Abdur Razzaq's Musannaf in which the
hadith of Jabir is mentioned in different libraries in
the west which might have a manuscript of an ancient
edition that contain that hadith. 

Later he told a group of us that in the discussion
with Dr. `Isa, he informed Shaykh Hisham that they
found a manuscript in India and they have published
and copied it and now they are looking for another
manuscript to back up that proof.

The Shaykh mentioned miracle after miracle, including
the lion that is making dhikrullah. You can pull this
up on the website, (be sure the watch the whole mpg)
and see the lion first making ablution, then making
dhikrullah by lafdhz “Allah, AllahE which is one of
the Naqshbandi Dhikrs. Also there is the fish that has
on one side the is the name of Allah and the other
side the name of the Prophet. 

These students of Shaykh Nazim al-Haqqani and Shaykh
Hisham have posted it on a website fishfromallah.com.

Check out pictures of the parade and the majlis that
followed at: 

http://www.yanabi.com/forum/messageview.cfm?STARTPAGE=1catid=85threadid=15403forumid=1#105605

wassalam, arief hamdani
Note : Teman2 daarut tauhid silahkan buka web tsb
diatas dan banyak foto2 yang sangat menarik ketika
Syaikh Hisyam berceramah dihadapan ribuan peserta
Mawlid terbesar di UK.

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 









===
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "daarut-tauhiid" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[daarut-tauhiid] Dunia Ibarat WC

2006-04-07 Terurut Topik Arief Ludiantoro
Dunia Ibarat WC

Sulthanul Awliya Mawlana Shaykh Nazim Al-Haqqani An-Naqshbandi

Lefke, Northern Cyprus - June 17, 2002 Monday
Diambil dari www.mevlanasufi.blogspot.com 
http://www.mevlanasufi.blogspot.com/ 
 
 
Bismillahir rohman nirRohim
 
Permintaan kalian yang bermacam-macam dan terus menerus pada Allah Swt - ibarat 
permintaan semut pada manusia -  semua hanya sebatas tingkat kemanusiaan 
mereka. Namun dengan Kemurahan-Nya, jika kalian memohon sebuah samudra, 
Samudra-Samudra Ilahiah-Nya , maka hal itu hanya ibarat satu titik kecil bagi 
Allah swt. Inilah kesenangan bagi umat manusia. Kalian telah diciptakan untuk 
hal itu. Bukan untuk kehidupan kotor. 
 
Di titik mana saat ini  kalian telah sampai ? Hal ini yang aku tanyakan ketika 
ada beberapa orang  Inggris datang.  Apa yang kalian lakukan ?  -  Kami 
berbisnis. -  Apakah kalian telah sampai pada titik dimana kalian mampu 
membeli seluruh London ?  -  Bertahun-tahun bekerja, kami hanya mempunyai 
sebuah rumah sederhana, selama 40 tahun kami harus mencicil, itupun belum 
selesai juga. Hentikan itu ! jika niat kalian untuk memiliki seluruh London, 
atau Mesir atau Jerman. Maka apakah kalian kira Istambul hanya khusus untuk 
kalian saja ? 
 
Dalam sekejap, manusia bisa jatuh mati. Lalu menuju kemana berbagai usaha keras 
dan bekerja tak kenal istirahat itu?.  Kita diciptakan bukan untuk Dunya. Dunya 
bukan khusus untuk seseorang, namun Dunya adalah untuk  semua orang ! Inilah 
contoh yang sederhana ; ada WC (Water Closet / Toilet) untuk umum. Apakah 
kalian kira setiap orang yang memasukinya akan tinggal menetap di sana? Ataukah 
khusus diperuntukkan untuk kalian saja -  begitukah yang kalian kira ? cepat 
keluar ! walaupun kalian betah dan ingin menetap di dalam sana,  tetap kalian 
harus keluar. Hanya orang gila dari Rumah Sakit Jiwa yang berpikiran seperti 
itu. 
 
Siapapun yang ingin masuk WC, harus cepat keluar - karena dia tahu, fasilitas 
itu bukan hanya untuk dia saja. Gunakan bila perlu, lalu cepat selesaikan. Ada 
yang tidak betah di dalam sana, tapi karena butuh, maka dia akan cepat-cepat 
menyelesaikan dan bergegas keluar. Tapi manusia sekarang malah ingin 
cepat-cepat memasukinya,  mereka pikir ini pasti tempat yang sangat 
bagus..bagaimana bisa ? 
 
Telah tertulis dalam kitab-kitab suci bahwa itulah kenyataan akan dunia ini. 
Adam dan Hawa - mereka diciptakan dan menetap di surga sebagai tempat tinggal 
mereka. Mereka diijinkan makan apa saja, dari pohon apapun, tidak masalah. 
Mereka tidak memerlukan WC. Hanya ketika mereka makan dari pohon yang 
terlarang, lalu perut mereka mulai berputar-putar, maka mereka merasa harus 
pergi ke suatu tempat. Padahal surga adalah tempat yang bersih dan tak ada WC. 
Ketika mereka bertanya tentang WC, maka malaikat-malaikat memintanya untuk 
turun, karena WC adanya di Bumi. Di setiap tempat, dari barat sampai timur, 
utara sampai selatan penuh dengan WC. Manusia saling iri dengki, untuk alasan 
apa ? Hanya untuk ke WC !
 
Identitas kalian di bumi telah tertulis dengan huruf-huruf besar. WC. Jika 
manusia memahami dunia ini dengan menggunakan pikiran mereka, maka tak akan ada 
pertikaian, kedengkian, kejahatan, kebencian. Manusia telah kehilangan 
pengamatan yang benar. Setan mengelabui mereka dengan membuat dunia terlihat 
indah untuk sementara. Kita sedang berbicara pada tingkat terendah bagi mereka 
yang ada disana. Yang selalu berniat jahat dan berprasangka buruk pada yang 
lain. Yang miskin marah pada yang kaya, karena yang kaya dianugerahi segala 
macam. Padahal mereka hanya diberi WC, WC yang lebih besar. 
 
Generasi baru sekarang, di akhir abad 20 an - mereka membuat WC di dalam kamar 
tidur atau ruang-ruang lain.  Di rumah-rumah baru, mereka bahkan membangun 
kamar tidur di sekeliling WC, karena para arsitek menyarankannya. Setiap kamar 
ada satu WC, tidak ada kamar tidur yang terpisah dengan WC. Sekarang kalian 
tidak lagi menyebut WC tapi disebut dengan : ruang istirahat ( rest room ). 
Kalian bahagia tinggal di Dunya ? baiklahsemoga Allah memberkahi kalian dan 
mengampuni aku. Demi kehormatan hamba Allah swt yang paling terhormat - 
Sayidina Muhammad sallallahu alaihi wa sallam -  Fatiha !
 
Wa min Allah at Tawfiq
 
TENTATIVE SCHEDULE MAWLANA SYAIKH NURJAN MIRAHMADI
SOUTH EAST ASIA TOUR : SUFI MEDITATION OF BODY MIND  SOUL, THE HEALING POWER, 
THE NAQSYBANDI HAQQANI WHIRLING DERVISHES WORKSHOP


29 Maret 2006 : Magrib berjamaah di Jl. Vila Terusan 16, Villa Cinere Mas. 
Whirling, Dzikir, Meditasi 
30 Maret 2006 : Magrib Jamaah di Jl. Brawijaya 1A No.16, Dzikir dan Workshop 
Meditasi Sufi ( Dibelakang RSKO/Apotik Darmawangsa)
31 Maret 2006 : Workshop Whirling Dervishes, Jl Kelapa Dua Raya 1A Kebun Jeruk, 
Bada Isya ( Disamping Toko Roti Seger)
01 April  2006 :  Acara ke bandung Dzikir Khatam di Cacangkorah
02 April  2006 :  Dzikir Kawajagan Pesantren Al-Falah Bandung, jam 09.00 pagi 
Nagrek KM 28, Cicalengka, Bandung
03 April  2006 : Whirling, Meditasi di Padepokan Thoha.Jl.Suryo No.2 

[daarut-tauhiid] Dzikir, Sistem Keamanan Bagi Hati Kita

2006-04-06 Terurut Topik arief ludiantoro
Dzikir, Sistem Keamanan Bagi Hati Kita 
Mawlana Syaikh Nazim Adil al Haqqani
Disadur dari Secret Desires
Diambil dari www.mevlanasufi.blogspot.com
 

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim, Allaahumma shalli 'alaa
Sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihi wa Shahbihi
ajma'iin 
   
Kita bersyukur, memuliakan, dan berdo'a kepada Allah
swt, karena Dia telah menciptakan kita sebagai
manusia. Kita dikelilingi oleh makhluk lain yang tak
terhitung banyaknya dibumi ini, didalam lautan dan
juga diangkasa, tapi hanya kita yang dianugerahi
kehormatan. Keledai bahagia menjadi keledai. Apakah
kalian pikir keledai cemburu kepada anjing? Apakah
sapi tidak bahagia karena tidak menjadi kuda? 

Hanya manusia yang tidak bahagia dengan penciptaannya.
Jika kalian dapat mendengarkan banyaknya keluhan yang
diungkapkan manusia, saya mendengarnya setiap hari!
Keluhan manusia yang tak berkesudahanEDimanakah tata
karma kalian? Tundukkan kepala kalian untuk bersujud!
Jikalau kalian bersujud dari pagi hingga malam pun
tidak akan cukup untuk mengungkapkan rasa bersyukur
kepadaNya, DIA Allah yang Maha Kuasa. 

Pada masa sekarang ini, banyak manusia tidak peduli.
Allah mengajarkan kita dalam Kitab Suci Al Qur'an,
bahwa siapapun yang menerima Muhammad sallaLlahu
´alayhi wa sallam dan menerima bahwa tidak ada nabi
setelahnya. Nabi Isa (Yesus) ´alayhis sallam akan
datang, tetapi beliau tidak akan mengajarkan hal baru.
Beliau sebagai seorang pengikut Nabi saw, bukan yang
diikuti. Hukum Suci Nabi Musa ´alayhis sallam, yang
Yesus ´alayhis sallam ikuti juga akan berakhir.
Shariat atau hukum kristiani akan berakhir, seperti
juga dengan agamanya. Semua akan selesai.

Manusia terkadang menjadi lebih terhormat ketika dia
meninggal, beberapa malah mengabadikannya dalam bentuk
patung. Tapi apakah kalian tidak berpikirkalau
patung-patung itu tidak dapat dibandingkan dengan yang
telah meninggal? Tidak! Kristiani dan Yahudi berusaha
memperkenalkan agama mereka sebagai sesuatu yang
hidup. Tetapi Agama mereka telah mati! Tidak akan
memberi dampak kepada mereka. Bahkan mereka memberi
banyak nama gereja, tapi itu semua hanya ada dalam
imajinasi mereka. 

Agama yang hidup adalah Islam. Dalam Kitab Suci Al
Qur'an disebutkan:Oh, suku Daud ´alayhis sallam,
bersyukurlah, berikan rasa syukurmu. Kitab Suci tidak
hanya menyuruh kalian mengucapkan syukur tapi juga
memberi rasa syukur. Syukur yang dikeluarkan dari
lidah, organ dan hati kalian. Siapapun yang ingin
bersyukur kepada Tuhan, pertama kali harus
mengucapkannya, memberikan syukur kepada lidah.
Lalu tubuh kalian harus bersyukur juga. 

Berarti; jagalah mata kalian dari pandangan yang
buruk, jaga telinga kalian dari mendengar sesuatu yang
buruk, jangan biarkan lidah kalian berucap kata-kata
buruk, jangan pula biarkan tangan kalian mencuri atau
mengapai yang dilarang, jangan biarkan kaki kalian
melangkah ke tempat-tempat terlarang, jangan biarkan
perut kalian dari kemasukkan makanan terlarang, jangan
biarkan hati kalian tidak bersyukur dan jangan biarkan
apapun hidup didalamnya kecuali Tuhanmu. Hati kalian
milik Allah. 

Itulah kesempurnaan Islam, karena Islam datang dari
Surga: jangan memikirkan hal-hal buruk, jangan
mempunyai ide buruk atau maksud jelek, jangan buka
hati kalian terhadap setan. Jagalah hati kalian!
Dengan cara bagaimanakah kalian menjaga hati? 
Bahkan gedung bertingkatpun mempunyai sistem keamanan.
Jadi, bagaimana dengan hati kalian? Proteksi bagi hati
kalian adalah dzikir. Namun, banyak sekali manusia
yang menolak kekuatan dzikir, mereka menentang Ahlil
Sunna wa Jamaat . Bila kalian menyingkirkan dzikir
dari Islam, maka tidak ada yang tertinggal. Seperti
menyingkirkan semua bagian tubuh dan yang tertinggal
Cuma tulang belulang. Apakah itu berguna bagi kalian? 

Dapatkah kalian tidur dengan sebongkah tulang?
Dapatkah itu membuat kalian senang? Jika kalian
menyingkirkan dzikir dari Islam, tidak ada yang
tersisa. Tetapi, manusia yang berotak udang itu
menyuruh kita tidak ber-dzikir, walau Allah telah
memerintahkan. Hati kita pun berdzikir. Kita mempunyai
lidah, mata dan telinga. Hati kita juga dapat
mendengar, melihat dan berbicara. Semua perasaan kita
ada disana. Jika hati tidak bekerja, manusia akan
mati. Kita punya sebuah lidah dihati kita yang selalu
ber -dzikir. Dzikir yang dilakukan hati adalah,
Allah, Allah, Allah, Setiap hembusan nafas kita
pun berucap, Hu, Hu, Hu,... Dzikir adalah proteksi
yang kita miliki untuk hati. Ini sistem keamanan kita.


Setan memiliki sebuah tonggak. Kapanpun hati seseorang
tidak berdzikir, setan akan menusuk tonggaknya ke hati
dan berbisik. Jika seorang hamba berkata,Allah,
setan akan langsung mengangkat tonggak. Kalian harus
berhati-hati dengan setan agar tidak memasuki pikiran,
perhatian dan hati. Jika kalian tidak peduli, setan
akan membawa kalian serta bersamanya. Kemanapun setan
pergi, kamu akan ikut. 

Apakah kalian pikir setan akan menuju surga? Setan
akan pergi ke neraka! Apabila hati kalian condong
kepada setan, jika 

[daarut-tauhiid] Nur Muhammad sallaLlahu �alayhi wa sallam, Satu Sholawat akan Menyelamatkanmu

2006-03-31 Terurut Topik arief ludiantoro
Nur Muhammad sallaLlahu ´alayhi wa sallam, 
Satu Shalawat Akan Menyelamatkanmu 
Mawlana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani
8 Februari 2006, Oakland, USA

 
A`udzu billahi min ash-shaytaan ir-rajim 
Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahim . Nawaytu'l-arba`in,
nawaytu'l-`itikaaf, nawaytu'l-khalwah,
nawaytu'l-riyaada, nawaytu's-suluk, nawaytu'l-`uzlah
lillahi ta`ala fu hadha'l-masjid Ati` Allah wa ati`
ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum 

Patuhi Allah, patuhi Nabi dan patuhi mereka yang
memiliki otoritas adalah topik dalam setiap nasehat
karena kita selalu berada dalam pengawasan. Karena
kita berada dalam pengawasan, kita harus selalu patuh.
Pengawasan ini bukan hanya dari Negara, tetapi kita
berada di level pengawasan tertinggi. Allah swt selalu
mengawasi kita dan Allah swt memerintahkan para
malaikat untuk menulis apakah yang kita berbuat baik
atau buruk. Dan tidak hanya menuliskan saja, tetapi
seperti yang kita tahu dalam teknologi terbaru mereka
memiliki perekaman video. Dan perekaman video
mempunyai gambar dan suara. 

Lalu tanyalah pada diri kita sendiri, apakah
videotape, kamera dan audio tape dapat menulis? Karena
disebutkan dalam Kitab Suci Al Qur'an bahwa yang
menuliskan tingkah laku kita adalah malaikat. Tingkah
laku baik dan buruk kita. Dalam bahasa apa mereka
menuliskannya? Apakah mereka menulis menggunakan
tangan? Apabila seseorang di Hari Perhitungan
berkata,Saya tidak melakukan itu, jika dengan
tulisan setiap orang dapat berkelit dengan mengatakan
Saya tidak melakukan itu. Namun dengan audio, akan
lebih baik. Ini cara lain dalam penulisan dengan
menggunakan energi panjang gelombang. 

Dalam perekaman audio, sebagian orang mungkin bisa
mengatakan bahwa itu bukan suara saya. Itulah mengapa
di pengadilan tidak menerima perekaman audio.
Perekaman video berbeda. Perekaman dilakukan dengan
sebuah penjang gelombang yang dapat memperlihatkan
gambar juga. Jadi, saat gambar dan suara kalian ada
tampak. Dapatkan kalian berkata,Tidak, itu bukan
saya? Saat teknologi semakin berkembang, mereka dapat
membuat mulut saya berbicara senyata surat, bukan?
Kemungkinan itu ada. Berarti tidak ada kemungkinan
perekaman video dan audio palsu. 

Jadi, apa jenis penulisan yang dilakukan oleh para
malaikat? Apakah jenis teknologi yang dimiliki
malaikat? Kita harus bertanya ke Profesor apakah ada
teknologi yang lebih tinggi dimana tak satupun yang
dapat memanipulasi hasil perekaman? Apakah ada cara
agar manusia tidak dapat mengubahnya? Kita tidak tahu.
Mungkin saja setiap datang teknologi baru mereka juga
mempunyai teknologi lain yang dapat digunakan untuk
memanipulasinya. Tapi tidak ada yang dapat mengubah
apa yang telah malaikat tuliskan. 

Malaikat memiliki bahasa tersendiri. Malaikat
mempunyai teknologi sendiri yang Allah SWT telah
berikan kepada mereka dan hal itu tidak dapat
dijelaskan. Malaikat dapat membawa kalian kembali ke
suatu masa dalam hidup kalian, seperti sebuah teater,
dengan memperlihatkan hasil rekaman perbuatan kalian
dan itu adalah benar adanya. Apa saja yang kalian
perbuat pada masa itu, apakah itu baik atau buruk dan
semuanya akan diperlihatkan. Apabila kalian berlaku
buruk akan diperlihatkan seperti berada dalam suatu
pertunjukkan teater dan semua orang melihat. 

Begitu pula bila kalian berlaku baik. Tidak berkurang
sedikitpun. Semuanya diperlihatkan dengan sangat detil
dan malaikat sebagai saksi, 2 malaikat, satu dikanan
dan satu dikiri yang melihat semua perbuatan kita.
Malaikat tersebut tidak hanya merekam semuanya namun
mereka pun melihat semuanya. Allah membuat mereka
memiliki kemampuan seperti itu. 

Merekalah notarisnya. Mereka seperti notaris umum yang
mencatat semua yang mereka rekam. Jadi, apakah jenis
bahasa yang Allah berikan kepada malaikat sehingga
hasil rekaman tidak dapat berubah dan di Hari
Perhitungan rekaman tersebut akan dibawa dihadapan
semua manusia? Berarti itu adalah pengamatan tingkat
tinggi, tidak seperti pengamatan Negara, yang
mengamati kemana kalian pergi dan datang. Itulah
tingkat pengamatan yang sangat tinggi dari para
malaikat. 

Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam bersabda,Aku
mengamati setiap perbuatan Umatku. Artinya, Aku
mengamati dan melihat apa yang mereka lakukan dan
merekamnya. Renungkan kebesaran Rasulullah ketika
beliau berkata,Bila perbuatan umatku baik, Aku akan
berdo'a kepada Allah dan bila perbuatan umatku buruk
Aku akan memohon pengampunan bagi mereka. Berarti
Aku akan menghapus apapun yang malaikat
tuliskan/rekam. 

Teknologi surga yang telah Allah berikan padaku lebih
tinggi daripada yang dimiliki malaikat dimana tidak
akan melupakan walaupun hanya satu koma atau satu poin
dari yang malaikat rekam. Rasulullah sallaLlahu
´alayhi wa sallam dengan teknologi beliau punya akan
mampu menghapus apapun yang malaikat akan rekam. Itu
berarti bahwa teknologi Rasulullah jauh lebih canggih
dari teknologi malaikat manapun.

Itulah mengapa beliau berkata,Ana sayyidi waladi Adam
´alayhis sallam was la fakhr –Akulah guru dari anak
Adam ´alayhis sallam dan Aku mengatakan hal 

[daarut-tauhiid] Setan Musuh Terbesar Manusia

2006-03-27 Terurut Topik arief ludiantoro
Setan Musuh Terbesar Manusia
Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Lefke, Cyprus 5 Maret 2006


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim,
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Allaahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa
aalihi wa Shahbihi ajma'iin

As-salamu alaikum! Tidak ada Salaam bagi musuh!
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Kuasa, Maha
Pengampun, Maha Pengasih, dan Maha Mulia. Semoga Allah
mengampuni kita semua!

Kita hidup berbangsa-bangsa didunia ini; periode kita
adalah periode terburuk yang akan berlalu. Begitu
banyak abad telah berlalu. Saya  tidak mengatakan
bahwa ada suatu periode yang selalu baik, tidak, itu
tidak mungkin. Apabila kita malaikat, maka dunia akan
selalu berada dalam kedamaian, tapi kita bukan
malaikat, kita memiliki tabiat manusia dan  dari jenis
manusia.

Jika tidak ada setan diantara kita dan generasinya,
maka kita bisa saja berkata bahwa Dunya ini adalah
Dunya yang damai. Namun, setan  berseliweran disekitar
kita dan setanlah yang pertama kali membuat bencana.
Pembuat  onar pertama, bila saya bertanya kepada anda,
X,Siapakah pembuat onar pertama? Setanlah pembuat
onar pertama kali! Ketika Allah yang Maha Besar
memerintahkan malaikat bersujud kepada Adam, setan
menolak seraya berkata,'Tidak!' Saat itulah setan
menjadi makhluk pertama pembuat  onar.

Seluruh malaikat sangat menyesal, sangat bersedih,
sangat malu;  bagaimana mungkin setan berkata seperti
itu kepada Allah:Saya tidak mau  bersujud!
Siapakah kamu yang berani berkata seperti itu? Seluruh
malaikat di Surga merasa malu dan mereka berkata:Oh,
andai saja kami tak ada untuk  mendengar perkataan
makhluk yang menembus Hadirat Illahi: Saya tidak akan
menuruti perintahMu, saya tidak mau bersujud dan saya
tidak akan bersujud! Seluruh malaikat merasakan malu
dan mereka sangat ketakutan akan murka Allah(setan
dahulunya adalah Malaikat),  sebab apabila Kemarahan
Ilahi jatuh maka hancur dan hilanglah mereka. 
Malaikat gemetaran! La haula wa la quwatta illa
bi-llahi-l 'Aliyu-l 'Azim!

Saya menyesal, sangat menyesal dan berduka cita untuk
umat manusia yang kini mendiami planet ini; mereka
makan dan minum dari Kemurahan Surgawi  untuk
Tuhannya dan mereka tidak mengurusi satu point yang
sangat penting,  yaitu mengajari anak-anak mereka; dan
pemerintah pun tidak mengurusi sistem pendidikan untuk
menyebutkan soal pembuat onar pertama dan dampaknya 
bagi umat manusia dan makhluk lainnya.

Tidak mudah untuk menentang Penguasa Surga saat berada
dalam Hadirat  Illahi dan berkata,Kamu tidak dapat
memerintahku!. Artinya, Kamu salah -
Astaghfirullah!- memerintahku untuk bersujud
dihadapan Adam, Adam diciptakan hanya dari lumpur dan
saya dari nyala api. Dan saya telah  menjaga
penghambaanku kepadaMu selama ribuan dan ribuan tahun
sedangkan Adam, Kau baru saja menciptakannya, dan dia
belum pernah menyentuhkan keningnya diatas sajadah dan
Kau memintaku untuk menyembahnya, bersujud
dihadapannya!  Itu - Astaghfirullah- perintah yang
keliru, saya tidak akan mematuhi! Tidak, saya tidak
akan bersujud padanya!

Dan berkatalah Penguasa Surga,Iblis! Keluar, kamu
adalah setan yang  berani menentangku dan menuduhKu,
Perintah SuciKu, dan kamu menyuruhKu, menuduh Aku
telah berbuat salah dan kau benar? Apa itu! O
Malaikat, tendanglah  dia! Karena itulah setiap
malaikat menendang setan. Bila aku berada disana, saya
akan menendang setan juga dan semua orang yang tidak
melakukan sujud, akan saya tendang punggungnya!
Karenanya –siapapun yang tidak bersujud, posisinya
sama dengan setan yang menolak bersujud, level mereka
sama dengan level setan.

Apakah yang kamu pikirkan sekarang tentang 6 milyar
umat manusia? Berapa banyak yang bersujud kepada
Tuhannya? Mereka tidak bersujud dihadapan Tuhannya,
tapi bersujud kepada setan. Hal yang tidak mau setan
ajarkan! Mereka tidak suka mengajari muridnya
bersujud, karena mereka tidak bersujud kepada Allah;
bahkan dalam lingkup muslim, mayoritasnya pun tidak
bersujud kepada Tuhannya dan posisi mereka sebenarnya
sama dengan posisi setan.  Bagi yang tidak pernah
bersujud setiap hari bahkan hanya sekali kepada 
Tuhannya, maka posisi mereka sama dengan setan dan
posisi setan adalah posisi terendah. Kamu tidak akan
menemukan level terendah lagi, tidak! Dosa terbesar,
setan melakukannya, dan dia dibuang.

Ada pengetahuan dari buku-buku lama yang sampai juga
kepadaku; yang dituliskan melalui Kitab Suci dan
berbicara atas nama Nabi Terakhir, hamba kesayangan
Penguasa Surga, Sayyidina Muhammad - sallaLlahu alayhi
wa-sallam. Melalui Pengetahuan Illahi yang menyentuh
aku, Allah yang  Maha Kuasa memerintahkan setan untuk
masuk ke dalam api dan Allah  memerintah kan malaikat
untuk memasukkan setan ke neraka.-Allah mengampuni
kita, agar tidak jatuh kedalam api! 

Kamu tidak dapat berkata tentang deskripsi neraka!
Apabila deskripsi tentang neraka diketahui manusia,
maka tidak ada satupun yang dapat hidup, manusia akan
tewas bergelimpangan karena takut akan api neraka!-
Setiap berlalu satu juta tahun, Penguasa Surga

[daarut-tauhiid] Siapakah Saya ?. Saya adalah HambaNya!

2006-03-23 Terurut Topik Arief Ludiantoro
Siapakah Saya ?... Saya adalah HambaNya!

Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Lefke, Cyprus 26 Februari 2006
Diambil dari http://mevlanasufi.blogspot.com http://mevlanasufi.blogspot.com/ 
 
 
A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Allaahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihi wa Shahbihi 
ajma'iin
 
Destur, ya Sayyidi, ya Sultanu-l Awliya!
Bismillahi r-Rahmâni r-RahûŠ
 
Ini adalah sebuah perkumpulan. Semoga Allah mengampuni kita! Apabila kita 
diberikan pengampunan, maka keridhaan Allahpun datang, jika Allah tidak 
mengampuni, maka Allah tidak memberikan ridhaNya. Dan kita memohon pengampunan 
Allah : O, Tuhanku, ampunilah hambaMu yang lemah ini. 
 
Kita sama seperti manusia yang lain sebagai hamba, itulah alasan penciptaan 
kita. Kita diciptakan untukNya, untuk menyembah, menjadi hambaNya! 
Subhannallah, Maha Suci Allah - Dia menciptakan manusia dan mengirimnya dari 
Surga ke bumi dan Dialah yang menciptakan semuanya, tak ada Pencipta yang lain. 
 Kewajiban pertama yang harus kita tahu adalah, kita harus belajar dan 
bertingkah laku, itulah penghambaan kepadaNya. 
 
Pertama kita harus mengajari anak-anak kita, dengan bertanya : Siapakah kamu? 
Jika kamu bertanya kepada keledai: Siapakah kamu? Keledai mungkin akan 
menjawab: Saya seekor keledai. Dan apakah tugasmu, untuk apa kamu 
diciptakan, apa yang kamu tahu tentang itu? Keledai mungkin akan menjawab: 
Ya, saya diciptakan untuk bekerja, memberikan layanan kepada manusia. Saya 
adalah hamba dan pelayan bagi manusia. 
 
Kemarilah kamu! Siapakah namamu?
Nama saya fulan atau fulani.
Siapakah kamu?
Dia mungkin akan menjawab: Saya adalah saya.
Siapakah kamu?
Saya adalah seseorang, yang hanya tinggal dibumi, saya adalah makhluk.
 
Apakah tugasmu, untuk apa kamu diciptakan?
Ooo..Saya tidak pernah menduga akan diajukan pertanyaan seperti itu. Tidak 
pernah ada yang bertanya untuk tujuan apa saya diciptakan dan bahkan saya 
sendiri tidak pernah mencari tahu alasan untuk bertanya pada diri sendiri untuk 
apa saya diciptakan!. 
 
Artinya keledai lebih mengetahui tugasnya sebagai hamba dan pelayan bagi 
manusia; anjing, kucing, sapi, rubah, kerbau, unta, domba dan kambing 
mengetahui bahwa mereka diciptakan untuk manusia. Tetapi ketika kita bertanya 
kepada manusia: Untuk apakah kamu diciptakan? Manusia mungkin menjawab: Saya 
tidak pernah ditanya seperti itu, tidak ada seorang pun pernah bertanya dan 
saya tidak menemukan alasan ataupun jawaban atau saya tidak pernah berpikir 
untuk bertanya pada diri sendiri: untuk apa saya ada?. 
 
Itu berarti level hewan diatas level manusia, karena hewan mengetahui tujuan 
mengapa mereka diciptakan, tapi manusia berkata :Saya tidak tahu. Saya tidak 
pernah memikirkan hal itu. 
 
Yang kita bahas sekarang adalah ma'rifat, itulah yang kita tanyakan pada diri 
kita. Sebelum semuanya, sebelum semua diketahui, kamu hatus mengerti tentang 
dirimu sendiri: Siapakh saya? Itulah ma'rifat - untuk mengetahui diri 
sendiri. Siapa mengetahui dirinya mengenal Tuhannya. 
 
Ketika kamu telah mengetahuinya, kamu akan menanyakan pertanyaan lain: Apabila 
saya makhluk, diciptakan dan ada diplanet ini, siapakah Yang Satu yang telah 
menyiapkan bumi ini sebagai tempat tinggal saya? Siapakah yang menyiapkan? 
Siapa yang mengirim saya? Dari milyaran atau jutaan milyar dan ratusan milyar 
sistem, galaksi, bagaimana saya dapat berada diplanet ini? 
 
Jawabannya bukan sesuatu yang dapat kamu pelajari melalui kapasitas kamu, 
tidak. Apabila kita dapat mempelajari semua melalui kapasitas kita yang ada, 
maka sudah tidak dibutuhkan sekolah, menyiapkan pendidikan tinggi atau 
mendirikan pesantren dan sebagainya. Untuk apa? Tidak perlu! Jika dapat 
menjawab pertanyaan ini: Siapakah aku?, jika pertanyaan tersebut dapat 
dijawab oleh diri kita sendiri, maka tidak ada alasana atau keuntungan 
mengirimkan seseorang seperti para Nabi as. 
 
Dapatkah kamu belajar sendiri? Melalu keakuanmu, apakah kamu mengetahui alasan 
keberadaanmu? Bila dapat, maka tidak dibutuhkan seseorang untuk berkata: 
Datang dan dengarlah, saya berbicara bagi kamu, sesuatu yang kamu belum pernah 
dengar sebelumnya bahkan berpikir tentangnya!. 
 
Tetapi manusia sekarang seperi Nimrod; Nimrod tidak pernah berkata: Saya 
adalah makhluk atau saya diciptakan, tidak, yang dia katakan :Saya Tuhanmu, 
dan kamu hambaku. Saya adalah Tuhan di bumi ini!. Ketika SayyidunENabi 
Ibrahim as datang dan berkata: O Nimrod, datang dan katakan 'O Tuhanku bahwa 
Kaulah yang menciptakanku dan mendandani aku sebagai seorang raja yang menjadi 
hambaMu' . Nimrod tidak memandang dirinya dan berkata: Saya hanya manusia 
biasa, tidak, dia menjawab kepada SayyidunEIbrahim: Oh! Yang anda maksud 
adalah Raja Surga, Tuhanmu, yang menyuruhku menjadi hambaNya dan sayalah raja 
dunia, sayalah raja. 
 
Bila kamu berkata kepada manusia sekarang,Datang dan sembahlah, datang dan 
lakukan penghambaan! Mereka akan berkata,Untuk siapa? Dan mereka akan 
berkata. 

[daarut-tauhiid] Shaytan Number One Enemy

2006-03-16 Terurut Topik Arief Ludiantoro
Shaytan Number One Enemy!
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Lefke, 5 Maret 2006



Bismillahir Rohman nirRohim, 
As-salamu alaikum! No Salaam for the enemy!
By the Name of Allah Almighty all-Merciful, most Beneficent, and most 
Magnificent. May Allah forgive us!

We are living nations on this world; our period is the worst period that just 
passed away. So many centuries passed away. I am not saying that there was a 
period that all of them were good ones, no, can't be. If we were angels, it was 
going to be a peaceful world, but we are not angels, we are of human nature and 
we are from mankind. If there was not among ourselves Shaytan and its 
generations, then we were able to say that this Dunya is a peaceful Dunya. But 
Shaytan (is) around ourselves running and Shaytan is the first one who was 
making troubles. 
 
The first trouble-maker, if I am asking to you, X., Who is that one? Shaytan 
First trouble-maker! When Allah Almighty (was) ordering (the) angels to bow to 
Adam, he said: 'No!' He is (the) beginner of trouble-makers.

Whole angels were very sorry, very sad, very ashamed; how that one may say to 
Allah: I am not bowing! ?Who are you to say this?? Whole angels, all angels 
through Heavens were ashaming and they were asking: Oh, if we were not in 
existence to hear such a creature to say through his Lords Divine Presence: I 
am not obeying to Your Order, I am not making Sajda, I am not bowing!? All 
angels were ashamed and they were very fearful, because maybe Heavenly Anger 
may fall on all of them and take them all away. They were trembling! La haula 
wa la quwatta illa bi-llahi-l 'Aliyu-l 'Azim!

I am sorry, deeply sorry and sorrowful for mankind that is living now on this 
planet; and they are eating and drinking from Heavenly Favours for their Lord 
and they are not taking care for such a very important point, to teach their 
children; and governments they are never taking any care through their 
education system to mention the first trouble-maker and what was its cost for 
mankind and for all creation.

It is not easy to stand up in the Lord of Heavens Divinely Presence and to say: 
You can't order me such an Order! That means: You are wrong- 
Astaghfirullah!- to order me to bow to Adam that that Adam (was) just created 
from mud and I am created from the flames of fire. And I was keeping Your 
servanthood thousands and thousands of years and that one, You created it only 
now, and yet he never put his forehead to sajda and You are saying to me to 
make sajda to him, to bow to him! That is- Astaghfirullah- a very wrong 
order, I am not going to obey! No, never I am going to bow to that one!

And saying the Lord of Heavens: Devil! Get out, you are Shaytan Who are you to 
stand up and to accuse Me, My Holy Command, and you are asking to Me, asking 
that I am doing wrong and you are right? What is that! O angels, kick that one 
down! Therefore each angel (was) making (like this)?(kicking him)... If I was 
there, I was also kicking Shaytan And everyone, who (is) not making sajda, I am 
kicking his back down! Therefore - who is not making sajda, his position is 
(the) position of Shaytan Not bowing and not making sajda people, their levels 
(is the) level of Shaytan

What do you think now about the 6 billions of mankind? How many of them are 
bowing to their Lord? They are not bowing to their Lord, but bowing to Shaytan 
Such things they are not teaching! They don't like to teach students this, 
because they are not bowing to Allah; even in the Muslim world, the majority , 
they are not bowing to their Lord and their real position is just the position 
of Shaytan Who is never bowing daily even once to their Lord, they are on the 
same level with Shaytan and Shaytan level is the lowest level. You can't find 
any level under Shaytan level, no! The biggest sin, Shaytan did it, and he was 
thrown away.

There is some knowledge from old books that reached to me also; it is written 
through holy Books and just spoke on it the Seal of Prophets, (the) most 
beloved servant of the Lord of Heavens, Sayyidina Muhammad - sallaLlahu 'alayhi 
wa-sallam. Through that Heavenly Knowledge that reached to me, Allah Almighty 
was ordering Shaytan to be in fire and He was ordering (the) angels to take him 
to Hells.- Allah forgives us, not to fall in fire! You can't say for the 
description of hells! If a real description of hells (is) coming to people, no 
one can be able to live, (people) may fall down dead from  fear of (the) fire 
of hells! - Every one thousand years passing, the Lord of Heavens (is) asking 
for Shaytan (He is) sending (the) angels to bring him to (the) entrance of 
Paradise. And they are bringing Shaytan in front of (the) entrance of Paradise 
and (they are also) calling Sayyidina Adam to come from inside and (then) they 
are face by face.

The Holy Command is asking to the angels: Tell that one- Allah Almighty is 
never making Shaytan this? He is never addressing to him. After that 

[daarut-tauhiid] Oppose Your Ego

2006-03-12 Terurut Topik arief ludiantoro
Oppose Your Ego
Mawlana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani ar Rabbani


A disciple (murid) of Sayyidina Khalid al-Baghdadi a
saint of the Golden Chain who passed away some 200
years ago and is buried in Damascus was sent to Hajj
by his Shaykh.  His Shaykh told him to look for
something specific, but he did not find it when he was
there.  However, he heard that there was an unbeliever
in Bombay who had miraculous powers and could do
everything that you asked him to do. 

The disciple was upset:  he had been with his Shaykh
dozens of years and he could not do any anything
miraculous.  How did that unbeliever, who was neither
following the Way nor even following Isl¨¡m, have
miraculous powers? I am going back to my Shaykh to
tell him, O my Shaykh, you sent me to look for a
saint, and I found an unbeliever who has miraculous
powers, while we cannot do anything! What is this
teaching?¡± This is reality for us:  we come and sit
with Mawl¨¡n¨¡ Shaykh N¨¡zim for hours and hours, and
we are not benefiting for a reason which is coming
presently.

The disciple went and told his Shaykh about his
doubts.  Sayyidina Khalid answered, O my son, dont get
the wrong impression.  You would be making a mistake. 
I shall give you the answer tomorrow.  That night,
Sayyidina Khalid was in India in one second by saying
In name of God, The Merciful, The Compassionate -
Bismillahi'r-Rahmani 'r-Rahim.  

That is another power which Mawlana Shaykh Nazim is
not using.  The shaykhs have freed their spiritual
powers from the cage of their bodies.  Now the spirit
can take the body with it, whereas before, the spirit
went only where the body took it.  They move by
putting their body inside their spirit, not
vice-versa:  thus travel is possible in one second,
wherever the spirit goes.  As he came to the door of
that person in India, he again put back his spirit
into his physical body, and thus appeared there.
The man from Bombay was waiting at his door.

He was a monk of another faith.  He said:  O my
Shaykh, I knew that you were coming through my power,
and I ordered a Muslim lady to prepare a meal for you
as I know that you do not eat of our food.  They sat
opposite each other.  Before saying anything to him,
Sayyidina Khalid al-Baghdadi said to him Recite the
Testification of Faith, the shahadah, now.

The monk sat in silence concentrating on his heart for
half an hour, in meditation, while Sayyidina Khalid
al-Baghdadi did not say anything.  After half an hour,
the monk raised his head. He then said, ¡°Ashhadu an
la ilaaha illallah wa ashhadu anna
Muhammadur-Rasulullah.  Beforethis he possessed all
sorts of worldly miraculous powers; as soon as he
recited the Testification of Faith, he received
miraculous heavenly powers.

Sayyidina Khalid asked him, Why did you wait half an
hour in unbelief when you knew that belief was
Reality. He said:  O my Shaykh, I am very sorry, but
for twenty-five years I have not done anything without
asking my Shaykh. Who is your Shaykh?
He said, My Shaykh is my ego. For every matter, I
have to ask my ego and see what it will tell me.
Whatever it tells me, I do the opposite, for I know
the ego is only seeking destruction of the soul. After
I got an answer from my ego, I recited the
Testification of Faith.

O my Shaykh, for 25 years, whatever my ego told me to
do when I asked for its advice, I did the opposite. 
Now, when I asked it what I should do, whether I
should take the Testification of Faith, or not, my ego
told me: ' 'Are you crazy? Are you going to go down to
the bottom step and climb all the way up again? You
are crazy! Be aware of this! Never give the
Testification of Faith!' And I was fighting with my
ego whether to say or not.  Since my ego insisted not
to say it, I decided to say it.

Sayyidina Khalid said: When you said it, you received
heavenly powers.  We do not depend on wordly powers. 
Wordly power is for Satan.  When you see non-Muslims
or Muslims who are not keeping Islam, that can perform
miraculous feats, you must know that this is worldly
power.  Satan and devils can do this easily:  walking
on water, going through fires, walking on nails,
penetrating through walls.  This is not dependable. 
We need heavenly powers, and they come from the light
of the heart.

We need to love everyone as we love ourself.  That is
what we need truly.  We need to respect everyone.  We
need to be helpful with everyone, humble towards
everyone.  Be aware of this, and you will find that
heavenly powers are open in front of you.

The next day, Sayyidina Khalid went back to his
association of hundreds of scholars, disciples and
students in Damascus, and he said to them: I have been
teaching you for forty or fifty years, and no one is
doing something to tame his ego.  That unbeliever was
able to gain miraculous powers wordly powers because
he was doing something against his ego.  You I have
told to fight your ego, to kill your ego, to be good
servants, and you are not accepting.  For that reason
heavenly powers are 

[daarut-tauhiid] Ego And The Pull Of Gravity

2006-03-12 Terurut Topik arief ludiantoro
Ego And The Pull Of Gravity
Shaykh Muhammad Hisham Kabbani
Zawiyah Michigan USA, 2006


Every category of animal lives together.  There is no
mixing of different ones Eall must be the same within
each species.  They say that human beings are perfect
speaking animals.  God has created us in perfection
and honored us as he said in His Holy Book:  “We have
honored human beingsE(Al-IsraE70).  Unfortunately, I
am afraid to say that we are less than animals yet. 
Every category of animals can live with each other. 
We, either men or women, are also a category of
creation Eand yet no humans can live with each other
without fighting. 

Do you see lions, elephants, and all kinds of animals
perpetually fighting with each other? They don’t fight
but are raised all together.  Here, two of us will be
fighting in the space of only one month.
There must be some secret there to make you fight with
each other.  Go to any center in the human community Echurches, synagogues, 
mosques, S#363;f#299; centers,
and you will see them fighting.  

Because there is something hidden in themselves, which
is pride.  Everyone wants to be “he-himself,Ethe one
whose ideas, whose opinions, whose leadership must
work, either in his house, his job, his group, or
anywhere.  Wives want to fight husbands, husbands want
to fight wives for the slightest mistake.  At work, no
one accepts someone else’s opinion.  In a group, one’s
opinion must be the first.  

This is never-ending.  Why? because God imposed over
human beings their ego.  When God puts that ego there,
it will not accept anything.  That is the meaning of
the ayat:  “We have offered the heavens, the earth,
and the mountains Our Trust to carry, but they were
unable to carry it and were afraid; and when We asked
human beings, quickly they ran to do itE(al-Ahz#257;b 72), because they want 
to possess
everything.  If you gave someone all of Montreal, he
will not be happy and will look over to Ontario to see
if he can have it.  You can never make a human being
satisfied of anything.  If you give him gold, he wants
diamonds.  If you give him diamonds, he wants your
neck.

Because man is so greedy, God made him so that nothing
can satisfy his eyes except sand.  Why? Because when
he is passing away, even if you bring him all the
treasures of this world, he does not want them. 
Finished Ehe just wants to go to the grave and be
surrounded by sand.  It does not mean that he does not
feel anything.  He feels everything.  But when he sees
how merciful God is with him, and how he was running
away from his Lord, if you give him at that time the
most beautiful lady or the pleasures of this life, he
will be running after his Lord, because he is seeing
the reality at the time that he is given birth. 

That is why the Prophet (s)
said,#1575;#1604;#1606;#1575;#1587;
#1606;#1610;#1575;#1605;
#1601;#1573;#1584;#1575;
#1605;#1575;#1578;#1608;#1575;
#1571;#1606;#1576;#1578;#1607;#1608;#1575; -
Human beings are sleeping; nothing awakes them except
deathE If this is the case, why are we fighting? We
are of the same family.  Everyone loves his sons and
his daughters.  Aren’t we all the children of Adam ¡
and Eve? All of you in your hearts are now saying,
yes, the Shaykh is right.  I can hear this.  But as
soon as you go out of this door, everything is
forgotten.  It might be that some men and women who
came here will begin to fight even as they come down
the stairs Enot even waiting to reach home.

These elements which God created for men are trying to
pull us back to their origin.  What is their origin?
Earth.  Gravity is pulling you because the rule of
everything is earthly gravity.  As a circle has a
center, with an infinite number of radii that all come
from one point, the center, so human beings also all
refer back to one point through gravity, the earth. 
In the opposite direction, your spirit, which is
coming from God’s ocean of power, through his
attribute Al-Q#257;dir, the Powerful, is pulling you
up to that second origin.

In some games, they bring a big rope and tell this
party to pull this side, and that party to pull that
side, to see which side will win.  Any side that pulls
more, the other side must go with it and no one
remains on that side.  One must be catching the other,
not just winning but bringing the other over.  This is
the conflict between spirituality and egoism, or the
physical part of man.  Whichever one wins pulls the
other to it.  That is why you see all people losing. 
They are all falling towards gravity, towards this
earth.  Only saints raise themselves up and they can
raise their group.

Now they are sending Columbia into outer space.  There
is no gravity there anymore.  You can see them
floating in the spaceship, without gravity.  When
Sayyidin#257; Jalaluddun R#363;m#299; whirled with
his group of dervishes, he used to rise from earth and
levitate.  There is nothing pulling him down.  His
good side is more than his bad side.  His bad side
cannot pull him down 

[daarut-tauhiid] Pikirkan Apa yang Sedang Terjadi, yang Akan Terjadi dan yang Telah Terjadi

2006-03-05 Terurut Topik arief ludiantoro
Pikirkan Apa yang Sedang Terjadi, yang Akan Terjadi
dan yang Telah Terjadi  
Mawlana Syaikh  Nazim Al-Qubrusi Al-Haqqani
Lefke, Februari 2001
 

Bismillahirohman nirrohim

Kita semua butuh bantuan Ilahiah. Kita telah sampai
pada waktu dimana manusia seharusnya berpikir apa yang
telah, sedang dan yang akan terjadi. Ada sebuah lagu
dalam bahasa Turki : “Ey yolcu biraz dinle beni,
kervan geciyor, sen kalma geri”. “Wahai para pencari,
dengarkan aku. Kafilah segera lewat, jangan sampai
ketinggalan”.

Lagu ini dibuat dengan  rasa akan surgawi. Ada
lagu-lagu yang bertemakan duniawi dan ada pula yang
bertemakan spiritual.  Kalian bisa lihat sekarang ini,
bahwa 100% lagu atau paling tidak 99% lagu-lagu 
bertemakan materialisme dan mereka semua menikmati
nya. Kaum muda saat ini hanya tertarik dengan Musik
pop, yang bertemakan tubuh-tubuh fisik saja, tak ada
yang lain. Tema yang kedua adalah tentang rohani
spiritual dan mungkin hanya 1% atau kurang, atau hanya
seperempat persen kita jumpai orang-orang yang
tertarik akan lagu-lagu ruhani dan spiritualitas.  

Bagi semua agama, dari Adam as hingga Nabi Muhammad
saw, dari awal sampai akhir, musik untuk kepentingan
fisik dan materi adalah hal terlarang, tak diragukan
lagi. Kenapa ? Karena lagu-lagu materialisme mencabut
diri kita dari spiritualitas dan menenggelamkan kita
pada kegelapan. Musik-musik seperti itu dilarang,
bagaimanapun juga. Segala sesuatu yang menarik manusia
dari spiritualitas adalah terlarang. Itulah aturan
pokoknya, alasan nyata dari segala sesuatu yang
dilarang adalah karena hal itu mencabut diri kita dari
Tuhan. Dan hal itu tidak akan pernah berubah dari
manusia pertama, dari nabi pertama sampai terakhir. 

Rasulullah saw bersabda : 'Ad-dunya ma'ulatun', “Dunia
itu dilaknat”. Kenapa ? Karena dunia memenuhi pikiran
hamba-hamba Tuhan dan menjauhkan mereka dari
pengabdian pada Ilahi dan memperbudaknya. Itulah poin
utama yang harus diketahui, tidak boleh ada keberatan
sekarang, sebelum dan setelahnya. Dari timur sampai
barat, Kristen, Yahudi dan Muslimin. Jika Nabi saw
mengatakan bahwa dunia itu dikutuk, maka semua yang
ada didalamnya juga dikutuk, karena dunia menjauhkan
hamba-hamba dari tujuan utama mereka dalam menuju
eksistensiNya. 

Wahai Manusia tujuan utama Allah swt menciptakan
kalian, adalah untuk pengabdian, pelayanan Ilahiah.
Jika kalian menjauhi hal itu, maka kutukan akan
menimpa kalian.  Lewat segala aktifitas dan perilaku
manusia, ada yang diridhoi dan ada yang dikutuk – tak
ada kemungkinan yang lain. Keseimbangan itu tidak
pernah berubah. Bahkan Seratus Paus Roma dan seribu
uskup tak bisa berkata-kata. 

Mereka harus berpikir tentang misi Nabi Muhammad saw.
Apa tugas beliau saw? Mereka harusnya berpikir seperti
ini, kemanakah Nabi saw mengajak umatnya ? Quranul
Karim adalah saksinya, dikatakan : 'Wa Allahu jadau
ila Dar-us-Salaam.' Nabi Penutup mengajak orang-orang
menuju surga yang abadi, menuju Allah. Tidak ada agama
asli yang berdiri melawan Islam, Islam yang asli yang
dibawa oleh Nabi saw. Beliau bersabda : “Aku
memanggilmu untuk kembali pada Allah.” – beliau saw
juga mengatakan : “Dunya itu dilaknat.”  Dunya tak
akan pernah membiarkan manusia dalam pelayanan pada 

Tuhannya, dunia selalu meminta manusia untuk menjadi
hambanya dan bahkan budaknya, budak dunia. Manusia
seharusnya menjadi hamba Tuhan, karena penghambaan
kepadaNya, memberi kehormatan pada manusia. Tuhan
tidak pernah mengatakan : budak-Ku, karena budak
bukanlah status yang terhormat. Dari dahulu hingga
kini, budak tidak punya nilai dalam suatu masyarakat,
bisa di jual ataupun di bunuh. Tak ada penghormatan
bagi budak walaupun hanya satu persen saja, budak
adalah tingkatan terendah bagi manusia. Namun Allah
swt mengehandaki manusia menjadi hambaNYA.  

Penting bagi kita untuk berpikir akan hal ini : Apa
yang sedang saya lakukan? Siapa saya ini? Ada dua
bendera yang berkibar ; satu bendera suci milik Tuhan
Surgawi, dan yang kedua milik kerajaan setan. Kalian 
dipersilakan memilih antara dua bendera itu, dibawah
bendera yang manakah saya sekarang ini berada?  

Wahai manusia, awalnya saya memulai dengan pidato
bertema lain namun mereka membawaku ke tema ini, dan
ini amat penting. Sangat penting untuk dikenal oleh
berbagai bangsa, sebagaimana misi utama umat manusia
di bumi ini adalah untuk menjadi sangat terkenal.
Laki-laki dan wanita pertama yang mendarat di bumi ini
juga punya misi utama, begitu pula setan yang mendarat
di bumi. Nabi Adam as telah diampuni dan diberkahi
namun setan tidak memohon ampun, sehingga dia di
kutuk. Setan turun ke bumi bersamaan dengan Adam as,
namun setan membawa sifat-sifat buruknya.  

Sekarang sudah tiba bagi peperangan melawan
agama-agama, perang antara kerajaan setan dan kerajaan
surgawi. Dan kita telah diminta untuk mendukung
kerajaan surgawi. Yang pasti Allah swt akan mendukung
mereka yang mendukung kerajaan surgawi. Bahkan bila
hamba-hamba kerajaan surgawi tidak punya bekal apapun.
Sebaliknya pendukung kerajaan setan memiliki segala

[daarut-tauhiid] STORY OF THE TITANIC ( Sufi Lecturer )

2006-02-27 Terurut Topik arief ludiantoro
STORY OF THE TITANIC
Sohbet given by Sheykh Abdul Kerim el-Hakkani
el-Kibrisi, Tuesday 22 Muharram, 1427, February 21,
2006
Osmanli Naks-i'bendi Hakkani Dergah, Siddiki Center,
New York.

 
Medet Ya Syyidi Ya Sultanul Awliya, Medet. 

When Sheykh Mevlana Nazim came to this country, we
were circling around everywhere with him. I was
standing next to him all the time. Anywhere we went, I
have never heard Sheykh Mevlana saying one curse word
or cursing those people someway somehow. He is always
putting blessings and he is always asking Allah on
their behalf. For instance, one time we were passing
through a bridge. In Michigan there is the Michigan
Lake and there is a long bridge. We were passing
through that. 

We were passing through, I was driving and Sheykh
Mevlana was sitting next to me. And there were other
people behind in the car. He opened his hands and he
started praying. He prayed and prayed, he finished and
he started talking about the history of the bridge.
(Later we checked and confirmed the history of that
bridge). He said to us that this bridge was build at
such and such a time and this many people worked for
this bridge. 

And he said that the building of the bridge started in
the 1900's. And he said, When the people were
building the bridge, a hundred people fell down from
this bridge, they drowned and they died in that sea.
He said, Allah made all those people to work and
today we are passing through that bridge and I am
praying on their behalf so that they may be safe and
they may reach to Paradise. 

The next morning he came and said, The prayers are
accepted. All those people who worked on that bridge
are in safety. Hmm. This is a saint, an Awliya Allah
speaking. 

Also, one morning there at that time, we were living
in the hotel and where we brought Sheykh Mevlana for a
week was like a retreat, escaping from everyone's
hands, making him to rest there and the island that we
were in, no car can enter to that island. It's only
the carriage and the horse. It's only UPS entering,
nobody else. UPS is coming with a ship, entering the
island, dropping things and then the carriages are
carrying things in the whole island. 

So, one morning I was coming to Sheykh Mevlana's door
because we had a very special place in the hotel. As
soon as they saw Sheykh Mevlana Nazim Adil al-Haqqani
and we said to them that we want to pray in the
morning time, they opened a special place for us free
of charge saying, You can pray here, everyone
together. Why did people have to do that?

It's money that we were supposed to pay. They didn't
take it. We didn't pay. They loved Sheykh Mevlana
Nazim , because he went in there, he smiled at them,
he greeted them and he joked with them and everyone
was saying, Who is this man? To some of them I said,
Jesus. They said, Well, he doesn't look so much
like him but he acts like him. I am accepting him
as Jesus. So many people said like that, We accept
him as Jesus. We accept him as the savior. I said,
You are saved already. 

So, one morning I came to the door, waiting and
waiting for Sheykh Mevlana. I know that he gets up
early to go to prayer. I know that everyone is up
there waiting. We have to walk a little bit too and I
was not hearing any sound from the inside so I said to
myself, Let me just knock on the door. I knocked on
the door for the first time.

Never did I knock on the door of Sheykh Mevlana. So
many times that I spent time with him, early in the
morning waiting in front of the door, he is always
opening the door exactly on time or before and coming
out. No one ever bothered him. He always got up,
preparing, making wudu, praying inside, later coming
outside and going to the prayers. In a short time I
saw Sheykh Mevlana opening the door. 

He was wearing his white pajamas and white tekkes, his
eyes completely red and he said, What happened, my
son? I said, Sheykh Mevlana, it's Fajr, it's
morning. He said, Morning? Quickly I am coming! 
He quickly went inside and in two minutes time he
prepared and said, We quickly go to the prayer now
and I will tell you what happened on the way back. 

We went to the prayer and we finished. On the way back
I was bringing him back and he said to me, Last night
after you left me to the room at night, your Hajje
Anna was sitting, I sat to make a little tesbih and
Grandsheykh came to me. He said to me, `Open the
television.' Grandsheykh appeared to him spiritually
and said, Open the television. He said, I opened
the television and he said to me, `Now watch this
program and pray for these people.' He said, The
program on it was about the ship called Titanic. 

They made a documentary about that ship at that time.
It was a whole two hours program about what had
happened. They went all the way down, they were also
taking pictures with cameras and they were taking
pictures of the skeletons of the people still left in
certain areas. 

Sheykh Mevlana said to me, The mercy of Grandsheykh
reached to them, my son. That's why he said to me,