Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!

2009-09-07 Terurut Topik Lasma siregar
Buku bisa dibakar dan terbakar tapi idea, pendapat, harapan tak akan
pernah bisa hangus jadi debu.

Karena sebuah buku dibakar akibatnya buku dan si pengarang malah jadi
terkenal!
Orang kan ingin tahu apa isi buku dan siapa penulisnya?
Makin dilarang (dibakar) makin dicari orang.

Kita semua bagian dari sejarah jangan biarkan penguasa (yang mau jadi
berkuasa) membuat his story jadi history!
Isi sebuah buku tak akan pernah bisa dibakar atau terbakar karena orang
ingin tahu dan ingin berpendapat (bersuara)!

Salam
Las


--- On Mon, 7/9/09, ChanCT  wrote:


From: ChanCT 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fw: PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!
To: "HKSIS" , "Wahana" 
Received: Monday, 7 September, 2009, 11:45 PM


 



Bung Boni yb,

Isi pernyataan sepenuhnya saya setuju. Tidak seharusnya buku dibakar, apalagi 
isi buku itu sebagai usaha mengungkap fakta sejarah dari sisi lain. Pelajari 
dan ajukanlah fakta-fakta lain untuk coba menyangkal bahwa apa yang diajukan 
Soemarsono itu tidak benar. Dari fakta-fakta yang sepotong-potong dan diajukan 
oleh peserta peristiwa itu, dianalisa secara ilmiah bagaimana jalan peristiwa 
itu sesungguhnya yang lebih mendekati kenyataan. Itulah tugas ahli sejarah, ... 
Jangan karena berbeda dengan suara penguasa yang menang, lalu buku dibakar.

Tapi, kenapa judul PETISI "Kami Menolak Pembakaran Buku", ya? Apa karena diajak 
Front Anti Komunis untuk ikut bakar buku? Kenapa tidak Mengutuk atau Mengecam 
Pembakaran Buku?

Maaf, mungkin hanya karena keterbatasan pengetahuan bahasa Indonesia saya, jadi 
ada salah pengertian? Namun demikian tolong cantumkan nama saya, Chan Chung 
Tak, Pemerhati Indonesia di HK, mendukung PETISI dibawah.

Salam,
ChanCT

- Original Message -
From: Boni Triyana

Subject: [wahana-news] PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!

Dear all,

Yang ingin mendukung petisi ini silahkan sebutkan nama dan institusi.

Thanks,

Bonnnie Triyana

---

PERNYATAAN SIKAP

KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!

Pekan lalu Front Anti Komunis di Surabaya membakar buku Revolusi Agustus: 
Kesaksian Seorang Pelaku Sejarah karya Soemarsono. Guru Besar Ilmu Sejarah 
Prof. Dr. Aminuddin Kasdi ikut dalam pembakaran dan mengatakan bahwa sejarah 
adalah milik pemenang. Mereka membakar buku sebagai reaksi terhadap kolom 
serial wartawan Jawa Pos Dahlan Iskan tentang Soemarsono, Soemarsono, Tokoh 
Kunci dalam Pertempuran Surabaya.

Pembakaran buku kali ini bukan yang pertama. Pada Juli 2007 ribuan buku 
pelajaran sejarah dibakar Kejaksaan Negeri Depok. Pembakaran-pembakar an ini 
membuktikan adanya sekelompok orang yang tidak bisa menerima perbedaan pendapat.

Kami prihatin dengan pembakaran buku itu kendati kami belum tentu sepenuhnya 
setuju dengan isi buku tersebut. Tapi kebebasan berpendapat, baik lisan maupun 
tulisan, dijamin oleh UUD 1945. Pembakaran buku Soemarsono mengulang kembali 
aksi fasisme Nazi yang juga membakar buku-buku karya Sigmund Freud, Albert 
Einstein, Thomas Mann, Jack London, HG Wells serta berbagai cendekiawan lain. 
Nazi menganggap buku sebagai musuh mereka.

Kami prihatin aksi ini dilakukan oleh sekelompok orang, yang memakai nama Islam 
namun melakukan tindakan tercela pada bulan Ramadhan, bulan di mana Allah 
pertama kali menurunkan perintah membaca kepada Nabi Muhammad SAW. Buku 
semestinya dibaca, bukan untuk dibakar.

Kami menyayangkan pernyataan Aminuddin Kasdi. Pernyataan sejarah hanya milik 
pemenang tak sepantasnya dikatakan oleh seorang guru besar ilmu sejarah. 
Penulisan sejarah semestinya mengedepankan keberimbangan fakta dan keberagaman 
versi, bukan monopoli satu versi praktik Orde rezim Baru.

Oleh karena itu, atas dasar akal sehat dan kepercayaan pada demokrasi, kami 
menyatakan:

PERTAMA, mengecam para pelaku pembakaran buku Revolusi Agustus: Kesaksian 
Seorang Pelaku Sejarah karya Soemarsono, dan menganggapnya sebagai tindakan 
fasistis, yang bertentangan dengan kemanusiaan dan upaya mencerdaskan 
masyarakat.

KEDUA, menuntut kepada Presiden Republik Indonesia untuk menjamin kebebasan 
berpendapat dan menindak tegas mereka yang menciderai kebebasan sipil di 
Surabaya.

KETIGA, menuntut dihentikannya tindakan pelarangan buku atas alasan apapun. 
Bila terdapat perbedaan pandangan, yang diwakili sebuah buku, hendaknya dijawab 
dengan menerbitkan buku baru, yang mencerminkan pandangan yang berbeda --bukan 
dengan larangan.

Semoga demokrasi di Indonesia, yang baru ditanam benihnya, bisa berkembang 
sehat.

Kami yang mendukung:

1. Andreas Harsono (wartawan)
2. Bonnie Triyana (sejarawan-cum- wartawan)
3. Goenawan Mohamad (wartawan senior)
4. Wilson (sejarawan)
5. Patra M Zen (Direktur YLBHI)
6. M Abduh Aziz (Dewan Kesenian Jakarta)
7. Sapariah Saturi (wartawan)
(yang ingin turut serta silahkan kirim nama dan institusi kepada saya.





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Kecelakaan Pesawat Indonesia Terparah!

2009-09-07 Terurut Topik wirajhana eka
Lebih baik deklarasikan PERANG ama Malaysia..

terbanglah segera ke Malaysia [ada amunisi ato tidak ngga penting]..jatuhkan
diri [atau kecelakaan diri] di area armada Mayasia.. kaya KAMIKAZE tentara
jepang jaman PD II, gitu deh..
[karena mungkin saja mayasia berpikir, lucu juga nanggepin armanda perang
udara Indon..yang toh bakal jatuh sendiri juga tanpa perlu di serang]

Tindakan ini kan lebih bergengsi..lebih bermanfaat dan bisa ngasih pelajaran
juga pada malaysia...daripada satupersatu pesawat
jatuh+penumpang+pilot..mati sia2 gara2 kecerobohan petingginya dan pengambil
keputusan.

2009/9/8 agushamonangan 

>
>
>
> http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/09/08/0711309/Wah..Kecelakaan.Pesawat.Indonesia.Terparah
>
> JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat kecelakaan udara di Indonesia ternyata
> terparah di Asia Tenggara. Data dari Aviation Safety Network, sesuai dengan
> yang dilansir Bloomberg, menunjukkan, kecelakaan udara di Indonesia sejak
> tahun 1945 telah menewaskan 2.195 orang.
>
> Sementara itu, jumlah korban kecelakaan udara di Filipina, salah satu
> negara berkembang yang bertetangga di Indonesia, cuma setengahnya, yakni
> 1.184 orang.
>
> Bagaimana dengan Malaysia? Data dari situs jaringan keselamatan penerbangan
> tersebut menunjukkan, korban kecelakaan udara di Malaysia hanya berkisar di
> angka 280 jiwa.
>
> Pengamat militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari
> Pramowardhani mengatakan, anggaran pertahanan Malaysia sebenarnya tidak
> terlampau berbeda jauh dengan Indonesia. "Menurut OECD (Organisasi Kerja
> Sama Ekonomi dan Pembangunan), anggaran pertahanan Malaysia pada tahun
> mencapai 2.240 miliar dollar AS," ujar Jaleswari.
>
> Sementara itu, pada periode yang sama, dana anggaran pertahanan Indonesia
> yang terealisasi di Indonesia sekitar Rp 2,2 miliar dollar AS. Jaleswari
> mengatakan, salah satu penyebab tingginya kecelakaan udara tersebut adalah
> ketidakefektifan penggunaan anggaran pertahanan. "Tingkat kebocoran anggaran
> di bidang pertahanan di Indonesia pada tahun 2006 mencapai 38 persen. Hal
> ini, misalnya, bersumber dari proses tender pengadaan barang dan jasa,"
> katanya.
>
> Kecelakaan pesawat intai milik Tentara Nasional Indonesia jenis Nomad ini
> bukanlah kecelakaan udara yang pertama di Tanah Air. Pada tanggal 6 April
> 2009, pesawat Fokker F-27 produksi tahun 1976 jatuh dan meledak di Bandara
> Internasional/Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung. Sebanyak 24
> anggota Pasukan Khas TNI AU tewasn dalam kecelakaan tersebut.
>
> Selang beberapa minggu kemudian, giliran Pesawat C-130 Hercules Alpha jatuh
> di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, 20 April 2009. Sebanyak
> 116 penumpang ditemukan, 101 di antaranya tewas dan 15 lainnya luka parah.
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Kecelakaan Pesawat Indonesia Terparah!

2009-09-07 Terurut Topik Lasma siregar
Buaanyak sekali yang tewas naik pesawat Indonesia, nampaknya cukup
berbahaya.
Di Indonesia ada 2195 penumpang dan crew yang hidupnya berakhir,
sementara Filipina 1184, Malaysia hanya 280 yang mati.

Bagaimana kita bisa menggondol medali emas dalam menewaskan penumpang
di Asia Tenggara ya?
Apakah salah pesawatnya ataukah nasib sudah harus begitu?

Soalnya kalau saat untuk mati tiba ya orang bisa mati naik apa saja!
Jadi tak perlu terlalu takut terbang dengan pesawat kita deh!
Mati ora mati sing penting terbang!
Apakah begitu?

Salam
Las
--- On Tue, 8/9/09, agushamonangan  wrote:


From: agushamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Kecelakaan Pesawat Indonesia Terparah!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Tuesday, 8 September, 2009, 10:53 AM


  



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/09/08/ 0711309/Wah. .Kecelakaan. 
Pesawat.Indonesi a.Terparah

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat kecelakaan udara di Indonesia ternyata terparah 
di Asia Tenggara. Data dari Aviation Safety Network, sesuai dengan yang 
dilansir Bloomberg, menunjukkan, kecelakaan udara di Indonesia sejak tahun 1945 
telah menewaskan 2.195 orang.

Sementara itu, jumlah korban kecelakaan udara di Filipina, salah satu negara 
berkembang yang bertetangga di Indonesia, cuma setengahnya, yakni 1.184 orang.

Bagaimana dengan Malaysia? Data dari situs jaringan keselamatan penerbangan 
tersebut menunjukkan, korban kecelakaan udara di Malaysia hanya berkisar di 
angka 280 jiwa.

Pengamat militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari 
Pramowardhani mengatakan, anggaran pertahanan Malaysia sebenarnya tidak 
terlampau berbeda jauh dengan Indonesia. "Menurut OECD (Organisasi Kerja Sama 
Ekonomi dan Pembangunan) , anggaran pertahanan Malaysia pada tahun mencapai 
2.240 miliar dollar AS," ujar Jaleswari.

Sementara itu, pada periode yang sama, dana anggaran pertahanan Indonesia yang 
terealisasi di Indonesia sekitar Rp 2,2 miliar dollar AS. Jaleswari mengatakan, 
salah satu penyebab tingginya kecelakaan udara tersebut adalah ketidakefektifan 
penggunaan anggaran pertahanan. "Tingkat kebocoran anggaran di bidang 
pertahanan di Indonesia pada tahun 2006 mencapai 38 persen. Hal ini, misalnya, 
bersumber dari proses tender pengadaan barang dan jasa," katanya.

Kecelakaan pesawat intai milik Tentara Nasional Indonesia jenis Nomad ini 
bukanlah kecelakaan udara yang pertama di Tanah Air. Pada tanggal 6 April 2009, 
pesawat Fokker F-27 produksi tahun 1976 jatuh dan meledak di Bandara 
Internasional/ Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung. Sebanyak 24 
anggota Pasukan Khas TNI AU tewasn dalam kecelakaan tersebut.

Selang beberapa minggu kemudian, giliran Pesawat C-130 Hercules Alpha jatuh di 
Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, 20 April 2009. Sebanyak 116 
penumpang ditemukan, 101 di antaranya tewas dan 15 lainnya luka parah.

















  
__
Get more done like never before with Yahoo!7 Mail.
Learn more: http://au.overview.mail.yahoo.com/


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kondom barang terlarang

2009-09-07 Terurut Topik wiji_darkie
Benar-benar tidak habis pikir, apa yang ada di pikiran para pejabat itu? Ambil 
keputusan kok bukannya membenahi situasi tapi malah makin memperburuk... 
Ini salah satu contoh kebijakan negara yang bukannya 
menghormati-melindungi-memenuhi hak atas kesehatan yang adalah HAM. 
Bu Menkes, mbok ya aparat Anda ini dibagi pencerahan...

Salam prihatin,
Wiji





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konfrontasi Lagi?

2009-09-07 Terurut Topik pudimartini
Sengketa itu terjadi karena Malsy memmbangun resort di
Sipadan dan Ligitan yan dulunya koloni Belanda dan  Jkt
tidak peduli karena mungkin menyangkan bahwa  karakter
mereka tidak akan sejahat yang dibayangkan. Maka, ketika
kedua pulau tersebut diklaim Malaysia lalu menjaid sengketa.

Pulau-pulau terluar di selat Malaka juga suda dijual tanahnya
dan kini pada hilang dari permukaan laut.

Masalah adalah VISI NKRI



A Nizami wrote:
>
>
> Sipadan dan Ligitan itu kan dalam sengketa. Bukan murni milik kita.
> Lagi pula Indonesia dan Malaysia sudah pergi ke Mahkamah
> Internasional. Dan pengadilan memutuskan itu milik Malaysia.
>
> Ke depan, harusnya TNI langsung menduduki pulau2 terluar Indonesia
> yang berbatasan dgn negara lain agar tidak terjadi hal seperti itu.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] RUU PERFILMAN dan MONOPOLI

2009-09-07 Terurut Topik msitombuk
Kemarin Menteri Pariwisata dan Budaya Jero Wacik, menyebutkan Industri 
Perfilman sekarang masih dimonopoli oleh Industri film sekarang yang ada. 
Menurut beliau lagi bahwa UU Perfiliman sangat dibutuhkan sebagai payung hukum 
mencegah dan mengatur tentang Perfiliman di Indonesia. Banyak media menyesalkan 
apalagi para sineas muda kita, bila disahkanya UU Perfiliman itu maka akan 
terjadi pengebirian terhadap Film.
Sebenarnya apakah ketakutan itu menjadi kendala? secara prinsipil saya sangat 
setuju bila pemerintah ikut campur dan mencegah praktek monopoli terhadap film, 
bila kita lihat sekarang memang harga tiket menonton bioskop sduah relatif 
murah, namun hanyha menjangkau sedikit masyarakat bila kita melihat statistik 
peminat penontot di Bioskop dengan penonton DVD/VCD, masih lebih murah menonton 
DVD/VCD dibandingkan dengan bioskop, belum lagi adanya penambahan biaya dalam 
hal pembelian snack di Bioskop yang sangat mahal. Para penonton diharuskan 
hanya membeli makanna didalam bioskop, tanpa diberikan pilihan untuk membeli 
makanan riangan dari luar, dan tank segan-segan para sekuriti akan 
mempermalukan para penonton bila membawa makanan dari luar, sikap arogan yang 
ditunjukkan oleh pihak pengelola dengan tidak hanya memonopoli film, akan 
tetapi makanan rinagn pun di monopoli.
Praktek ini sangat tidak baik, dan hendaknya pemerintah juga melihat praktek 
ini untuk diatur dalam UU Perfilman, tidak sekedar hanya hal-hal yang meurut 
saya menjadi menurunkan kreatifitas para pembuat film berkualitas untuk 
bersaing, tidak sekedar menciptakn film hanya jual saja, tanpa ada pertimbangan 
moral bagi masyarakat.
Para Industri Film dan penyedianya seperti Bioskop juga tidak melakukan praktek 
monopoli tersebut dari mulai sekarang. Berharap dengan adanya UU tersebut tidak 
sekedar hanya "kejar tanyanga" saja, tetapi tidak berlaku efektif dan efesien 
di lapangan layakanya UU yang telah terbit dan akhirnya di Judisial Riview lagi 
dan lagi.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pameran Pendidikan Jepang 2009

2009-09-07 Terurut Topik Diana

Pak moderator,
Terima kasih untuk sudah membantu menyebarkan berita Seminar Khusus Bahasa 
Jepang
Mohon bantuannya untuk menyebarkan berita ini juga.
Tks.




  PAMERAN PENDIDIKAN JEPANG 2009

Terbuka untuk UMUM dan GRATIS

Hari / Tanggal :Sabtu, 3 Oktober 2009

Jam : 10:00 - 16:00

Tempat : Lower Lobby Jakarta Convention Center, Balai Sidang Jakarta 
Jl. Gatot Subroto - Jakarta

Hari / Tanggal :Minggu, 4 Oktober 2009

Jam : 11:00 - 17:00

Tempat : Hotel Bumi Surabaya, Jl. Jend. Basuki Rakhmat 106-128, 
Surabaya 60271

Pameran Pendidikan Jepang 2009 akan di ikuti oleh Universitas dan 
Sekolah bahasa dari Jepang, berikut adalah lembaga yang akan hadir baik di 
Jakarta maupun di Surabaya.

JAKARTA

Universitas : Hokkaido University, Yamagata University, The 
University of Tokyo, Japan Advanced Institute of Science and Technology, 
Shizuoka University faculty of Engineering, Nagoya Institute of Technology, 
Kobe University, Nara Women's University, Kumamoto University, Kokushikan 
University, Takushoku University, Chuo University, Teikyo University, Waseda 
University, Kyoto Gakuen University, Ritsumeikan University, Ritsumeikan 
Asia Pacific University, Hakuho Women's College

Lembaga Bahasa Jepang : Ibaraki International Language Institute, 
Kokusho japanese Language School, College of Business and Communication, 
Shinjuku Japanese Language Institute, I.C. NAGOYA, Kyoto Institute of 
Culture and Language, One Purpose International Academy, Yokohama 
International Education Academy, Toyo Language School, Japan Tokyo 
International School, Tokyo Central Japanese Language School

SURABAYA

Universitas : Hokkaido University, Yamagata University, Japan 
Advanced Institute of Science and Technology, Kumamoto University, Nara 
Women's University, Kokushikan University, Takushoku University, Waseda 
University, Ritsumeikan Asia Pacific University, Teikyo University

Lembaga Bahasa Jepang : Shinjuku Japanese Language Institute, I.C. 
NAGOYA, Toyo Language School, Japan Tokyo International School, Yokohama 
International Education Academy, One Purpose International Academy

Selain konsultasi dengan peserta dari Universitas / Lembaga 
Pendidikan Bahasa Jepang, para pengunjung juga dapat berkonsultasi dengan 
JASSO, PERSADA dan Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang di 
Surabaya. Seminar juga akan di selenggarakan di ruangan yang berbeda.

Selain itu, bagi pecinta budaya Jepang, akan ada juga stand 
pengenalan budaya Jepang. Dan masih banyak lagi acara pengenalan budaya 
Jepang yang menarik!

Silahkan datang dan ajak teman, keluarga semua, karena kegiatan 
seperti ini hanya di selenggarakan setahun sekali...Untuk yang mencari 
informasi Beasiswa juga bisa di dapatkan di acara ini...Ditunggu ya 
kedatangannya


note: daftar peserta pameran dapat berubah sewaktu-waktu








Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman yang luas. Coba Y! 
Messenger 9 Indonesia sekarang.

 


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-07 Terurut Topik manneke budiman
Hahaha, indah sekali bahasanya :) Tapi itu tak bisa menutupi sebaran kebodohan 
yanng telah sedang dan masih terjadi akibat posting-posting yang di permukaan 
tampak bermuatan ilmu tapi sesungguhnya cuma berisi ELMU.
 
Bung Rudy dan Bung Satria, kalian mengira Pak VERDI sedang "berdiskusi"? 
Hahaha, ketika semua orang bisa melihat dengan mata kepala sendiri bahwa dia 
sedang menguliahi Rudy Nebeng (dan memang sangat pantes untuk dikuliahi), Anda 
berdua mengira dia sedang mengajak Nebeng diskusi? Wakakak!
 
Lucuu!!!
 
manneke

--- On Mon, 9/7/09, rudyanto_nebeng  wrote:


From: rudyanto_nebeng 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah 
dibuktikan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Monday, September 7, 2009, 7:20 AM


 



Pak Satria,

Terima kasih atas dukungannya.

Saya kira Pak Satria juga sudah lama bergabung dalam FPK, jadi cukup 
mengertilah perangai beberapa orang di sini. Karena saya memahami MB, jadi 
memang tidak perlu ditanggapi dan jangan khawatir saya berkecil hati. Ada 
saatnya ditanggapi, tapi mengingat saat ini anggota-anggota lain sedang 
menjalani puasa, jadi memang belum saatnya ditanggapi. Nanti banyak yang batal 
puasanya :)

Saya menikmati saja diskusi dengan Pak Verdi, supaya bangsa Indonesia tahu apa 
itu RASIONAL :)

Best Regards,
Rudyanto
Sing Waras Ngalah... :)


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Yatinem, Pahlawan Devisa Yang Kini Merana

2009-09-07 Terurut Topik roni_febrianto
Ass Wr Wb,
Sesama buruh turut prihatin atas penderitaan para TKI .Yang pasti 
pemerintah jangan cuma mau dapat devisannya saja .Seorangpun masalah pada TKI 
adalah warganegara Indonesia dan harus diposisikan TKI adalah manusia bukan 
barang dagangan yang bisa diperlakukan semaunya oleh majikan dan diabaikan oleh 
pemerintah .
Bangsa ini akan besar  bila menghargai jasa Pahlawannya,jadi tidak diragukan 
lagi bila Pahlawan Devisa harus dihormati oleh negara.

Wassalam

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, peduli buruh migran 
 wrote:
>
> 
> Yatinem, Pahlawan Devisa Yang Kini Merana
> 
> 
> 
> 
> Tiga
> tahun lalu Yatinem berangkat bekerja ke Malaysia dalam kondisi
> segar-bugar. Selama di Malaysia, ia selalu berkirim kabar ke keluarga
> di rumah, lancar-lancar saja tanpa ada kendala. Dari hari ke hari,
> bulan ke bulan bahkan menginjak tahun kedua, komunikasi masih sering
> dilakukan. Namun setelah tahun kedua, Yatinem jarang berkomunikasi lagi
> dengan pihak keluarga.Read More..
> 
> Silahkan kunjungi website Peduli Buruh Migran:
> peduliburuhmigran.blogspot.com
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout Century .

2009-09-07 Terurut Topik iwan piliang
Wakakakak membavca event kemarin itu.

Semoga Allah tetap membuka hatui sosok macam Yanuar Rizky, yang bisa bicara apa 
adanya soal kausus, ini. Amin

Karena aku tahu dia tak perlu mebeli sandal dan baju lebaran.

Bro, semoga kasus ini terus digelindingkan.

Hai BI, kamu milik siapa? Milik Rakyat Indonesia kan, bukan milik IMF kan?
Atau bukan milik pribadi kan?

So, mari buka kasus Bank Cenjtury ke akar-akarnya!

Wassalam,
iwan piliang

--- On Tue, 9/8/09, Yanuar Rizky  wrote:

From: Yanuar Rizky 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout 
Century .

Date: Tuesday, September 8, 2009, 2:46 AM


  Di blog Kompasiana sudah ada tanggapan saya, klik 
http://public. kompasiana. com/2009/ 09/08/upaya- jinakkan- gelombang- 
protes-kasus- century/# comment-8323



Jam 23 semalam di ANTV, artinya setelah acara 'heboh' ini, saya, mas Tony dan 
Mas Drajad.. Tidak ada yang berubah kan? Saya tetap bilang tegakkan hukum!

-Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky. net) transmitted by tukang pos®[on the 
net: www.elrizky. net]


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes Australia !!!.

2009-09-07 Terurut Topik roni_febrianto
Ass Wr Wb,
Kalo sarana umum diserobot yah harusnya PemDa yang bertindak ,jangan 
cuma bisa razia gepeng dan PKL kasihan mereka miskin karena negara ngak 
ngurusin.Tapi kalo barikadenya dibuat oleh Polisi yah mungkin perlu ditanya 
lagi Polisi mau ngayomi masyarakat atao ngayomi orang asing .Jangan atas nama  
pemberantasan teroris terus kenyamana umum dibikin susah oleh pihak asing .

Wassalam

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, zaini  wrote:
>
> di surabaya konjen amrik mempersempit jalan utama yang sudah sempit,
> nebang beberapa pohon di jalur hijau.
>
> kalau kedaulatan negara di depan hidung aja gak dijaga bagaimana pula
> kedaulatan negara di hutan dan laut sana?
>
> salam


[Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)

2009-09-07 Terurut Topik Achmad Jauzi
Om Asep yang baik.

Sekarang kan mulai terkuak Om, siapa itu yang punya 2T? Ternyata HM Sampoerna 
dan Hartati Murdaya Poo...Jadi terbukti kan kalau dilikuidasi biayanya lebih 
murah daripada bailout? Maknya kalau saya yang memutuskan...Saya likuidasi 
saja, sambil menelusuri fraudnya...Tapi kalau melihat nama-nama beken yang 
mulai muncul dan kira-kira air mengalir sampai jauh (bisa tahulah kira-kira 
kemana)...Saya yakin kasus ini tidak akan terungkap...Kalaupun terungkap 
paling-paling ada satu dua orang direksi century yang dipenjara dianggap 
melakukan kesalahan prosedur...

Belajar decission making process? Wah, saya mah bukan akademisi om jadi udah 
lama gak buka-buka text book, saya juga bukan penguasa yang mesti membuat 
keputusan...Jadi Menteri?Walah, itu baju yang kebesaran bagi saya...

Apalagi bagi-bagi ilmu om, saya cuma orang awam yang juga masih belajar. Hanya 
satu yang bisa saya sampaikan, saya sudah tidak punya harapan ada perbaikan di 
negeri ini, mungkin kondisi ini mirip jaman jahiliyah...

Salam

--- On Mon, 9/7/09, Asep Kurniawan  wrote:

From: Asep Kurniawan 
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, September 7, 2009, 11:16 AM






 





  Ya memang sih.. kalo mau gampang, saya juga bisa dan akan 
berpendapat begitu. Kalo saya sih ingin coba belajar lebih dalam lagi, makanya 
ingin kita berdiskusi kehebohan macam apa yang bisa terjadi bila bank itu 
ditutup? Tidak cuma soal uang, tapi soal2 lain yang sudah saya sampaikan. Coba 
Anda bisa jawab hal-hal itu, itung2 belajar decission making process, siapa tau 
kelak Anda ada peluang jadi menteri ^_^. Saya juga sedang megikuti rentetan 
posting dari Bung Arya, menarik untuk didiskusikan.



Premi yang bank bayarkan ke LPS uang Anda juga? Berarti bisa ditarik lagi dong, 
ya? Tau caranya? Atau Anda menyetarakan kewajiban premi bank ke LPS itu dengan 
pajak? Hmm... bagi2 dong ilmunya, biar saya ngerti.



Salam,



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Gempa Bumi Pers Pekan Ini

2009-09-07 Terurut Topik iwan piliang
Salam,

Kawan-kawan kali ini aku cuma mau info satusku di Facebook pagi ini:

Ini dia: 

,Gempa 
bumi pers pekan ini;Bambang Harymurti, Pimpinan Umum TEMPO, menulis 2 hal 
kolom, 
di majalahnya, intinya, dia mendukung bail out Bank Century. Sblknya Toriq 
Hadad, Pimpinan Redaksi, di Notes Facebook-nya, mengkritisi kasus Bank Century, 
mempertanyakan program itu. TEMPO oh TEMPO. Jk pers, media, jurnalis alpa 
elemen 
jurnalisme, lupa berpihak ke siapa? BHM, ng pernah tahu slt cr kredit, sulit jd 
rakyat, bgtlah!


Wassalam,
IP




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Sentil Kader Demokrat: Jangan Obral Janji dan Jadi Broker

2009-09-07 Terurut Topik rbaik
Saya hanya mengaminkan semua harap an mbak Yuli tsb, wabilkhusus ttg nasib dan 
perjuangan P Guru yg memperjuang kan nasib dia dan para tetangganya, yg karena 
sms Bu SBY sampai berurusan dg densus 88, ngeri nggak tuh...


tabik 
RnB
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yuliati Soebeno 
Date: Mon, 7 Sep 2009 18:00:54 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Sentil Kader Demokrat: Jangan Obral 
Janji dan Jadi Broker

Bagus juga jika Pak SBY tidak suka dengan para broker politik. Tapi jika kita 
melihat dari luar, kok sepertinya Pak SBY ini kebanyakan dalam lingkungan 
broker dan oportunis.
 
Juga baguslah jika tidak ada broker, saya harap pak SBY juga senang jika 
menerima "MASUKAN" dari rakyat kecil biasa, melalui sms, ataupun email. Jadi 
bapak tidak "buta" mata dan hati, karena jika sudah dikelilingi para oportunis, 
maka biasanya pemimpin akan menjadi "buta mata dan hati" karena hana 
mendapatkan "input" dari para oportunis tersebut.
 
Saya berharap jika pak SBY dan Ibu Ani mendapatkan sms dari rakyat, seharusnya 
dicerna dengan hati "LAPANG" dahulu, keluhan rakyat kecil biasanya karena 
ketidak mampuan/ketidak berdayaan (helplessness feeling) mereka dalam membela 
HAK-HAK mereka sendiri untuk mendapatkan perlindungan pemerintah, dalam 
keseharian/kehidupan mereka.
Mudah-mudahan Pak Guru yang di Pandeglang akan mendapatkan "tanggapan" yang 
positif, dari pada "NEGATIVE" dan dimasuk-kan kepenjara.
 
Pemerintah lokal di Inggris sudah pernah dituntut satu keluarga dikarenakan 
kabel-kabel bertegangan tinggi yang melewati rumahnya, sudah membuat anak 
lelaki mereka mendapatkan kanker dari semenjak bayi.
 
Semoga para pemegang jabatan dalam Kabinet SBY nanti, adalah para "PETINGGI" 
yang memikirkan para rakyat "KECIL" diseluruh Indonesia. Karena mereka yang 
dipilih TIDAK MELEWATI BROKER, harusnya sangat amat "ISTIMEWA" bagi masyarakat 
Indonesia.
 
Salam,
Yuli





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes Australia !!!.

2009-09-07 Terurut Topik A Nizami
Bukan masalah tersinggungnya.
Tapi kalau Kedubes tsb sampai membuat macet jalan dengan merampas jalan umum 
dan trotoar, itu sudah kelewatan.

Di berbagai dunia saja Kedubes Indonesia tidak sampai merampas fasilitas umum 
meski mereka pernah didemo dilempari telur dan tomat.

Di AS pun tidak ada Kedubes asing yang merampas fasilitas umum.

===



--- Pada Sen, 7/9/09, Godlip Pasaribu  menulis:

> Dari: Godlip Pasaribu 
> Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes 
> Australia !!!.
> Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 7:38 PM
> Kalau menurut saya apa yang dilakukan
> kedutaan asing tersebut masih wajar, karena keamanan mereka
> memang belum bisa dijamin oleh Pemerintah kita. Buktinya
> pernah terjadi bom di Kedubes Austrsalia dan di Bali yang
> banyak menewaskan warga mereka. Jadi jelas ancamannya begitu
> terang benderang dan nyata. Kenapa kedutaan kita tidak
> dijaga seperti itu di luar negeri, karena memang tidak
> perlu. Ancamannya tidak ada seperti di Indonesia.
>  
> Powered by Telkomsel BlackBerry®


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-07 Terurut Topik rudyanto_nebeng
Halo Bung Adi Taman Kota,

Ternyata level Pak Verdi masih di atas Bung Adi koq :)

Setidaknya Pak Verdi masih bisa MENGHITUNG :)

Saya kutip nih pernyataan pak Verdi:
"Intinya: Temperatur di Bulan itu kan berubah-ubah, saat gelap -180F dan saat 
terang +200F".

Mari kita hitung PERBEDAAN SUHUnya :
5% * (200 -(-180))F = 19F
Karena Emulsi Film itu SENSITIF terhadap fluktuasi suhu, gampang rusak. Jadi 
tidak usah tunggu mencair dulu, baru rusak...

Es batu kok disamakan dengan Emulsi Film, huahahaha...

Atau memang pengetahuannya cuma sebatas TERMOS doang :)

Best Regards,
Rudyanto
Neil Armstrong bawa termos ke Bulan?
Sekalian saja bawa bekal dodol :)

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adiyatmika  wrote:
>
> huahahaha
>
> Sorry gak tahan ikut nimbrung. Lawakannya bung rudy makin lama makin lucu. 
> huahahaha... Moga2 hanya sedikit orang indonesia yang punya pola pemikiran 
> macam gini. Dijelasin gak pernah mudeng, ngambil referensi malah dari film 
> knowing, website ufo, dll... hahahahaha
>
> Masalah temperatur vs kalor, KESALAHAN bung Verdi adalah "over estimate" 
> kemampuan otak bung rudy dengan memberikan banyak analogi. Percuma!! 
> Penjelasan segitu gamblangnya aja gak bisa dipahami oleh bung rudi. Liat dua 
> kalimat ini:
>
> "> Yang dimaksud dengan temperatur bulan adalah SUHU PERMUKAAN BULAN yang 
> menyerap 90 persen dari maksimum 1300 watt per meter per segi energi cahaya 
> Matahari."
>
>
> "> Baju angkasa awak Apollo dilapisi oleh Alumunium -- Alumunium hanya 
> menyerap 5% dari energi panas yang diterima permukaanya. Demikian pula 
> peralatan eksperimen, kamera, dan Lunar Lander."
>
>
> Udah ada dua kalimat yang segitu gamblangnya menerangkan kenapa film nggak 
> kebakar radiasi matahari kok ya masih aja gak paham. hahahaha... saya yakin 
> bung rudy bukannya pura2 nggak paham, tapi memang nggak paham betulan.
>
> Sekali lagi deh, coba bung rudy, kenapa kok es yang dimasukkan ke termos 
> lebih lama mencair dibanding es yang dibiarkan gitu aja di atas meja? kenapa 
> bung rudy? Karena konspirasi penjual termos? hahahahaha... coba cari jawaban 
> di film Knowing kalo ketemu.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout Century .

2009-09-07 Terurut Topik Yanuar Rizky
Di blog Kompasiana sudah ada tanggapan saya, klik 
http://public.kompasiana.com/2009/09/08/upaya-jinakkan-gelombang-protes-kasus-century/#comment-8323

Jam 23 semalam di ANTV, artinya setelah acara 'heboh' ini, saya, mas Tony dan 
Mas Drajad.. Tidak ada yang berubah kan? Saya tetap bilang tegakkan hukum!
-Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky.net) transmitted by tukang pos®[on the 
net: www.elrizky.net]

-Original Message-
From: rifky pradana 
Date: Mon, 7 Sep 2009 15:36:57

Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout Century 
.

BI (Bank Indonesia) rupanya mulai gerah dengan gelindingan bola salju
polemik yang menyeruak pasca terungkapnya kasus bailout bank Century, yang dana
tombokannya sampai menggelembung sebesar Rp. 6,7 Trilyun.

Senin, 7 September 2009,
menurut kabar, pihak BI mengumpulkan para analis dan pengamat politik.
Pertemuan di hotel Nikko itu, tampak hadir antara lain, Iman Sugema, Yanuar
Rizki, Toni Prasentiantono, Prajoto, Fauzi Ichsan, Deputi Gubernur BI.

“Saya dipanggil terkait masalah sistemik Bank Century, jadi BI
menuturkan bailout Century memang harus dilakukan karena jika tidak
berdampak sistemik, tapi saya tidak sependapat”, kata Iman Sugema.

Menurut kabar, para analis dan pengamat yang diundang itu diminta
bergabung di forum
group discussion melakukan sharing session terkait bailout Century.

Ini sesuatu ide yang baik, asalkan ide ini tidak dimanfaatkan
untuk menjinakkan para analis garis keras dalam soal kritik dan beda pendapat
soal penanganan bank Century. Apalagi tentu tak elok jika dimaksudkan untuk
mensetting opini di ranah publiknya, giliran selanjutnya opini akan cukup
kondusif untuk mempeti-eskan kausus ini. Seperti diketahui bersama, kasus
bailout bank Century ini ditengarai banyak pihak, mengandung 
kejanggalan-kejanggalan
dan keanehan dalam alasan yang mendasari pengambilan keputusan bailoutnya.

Pasca pertemuan ini, polemik bailout bank Century akankah menjadi
reda karenanya ?.

Wallahualambishshawab.

*
Referensi Sumber Berita dan Artikel
Terkait :
* ‘BI Kumpulkan Analis Garis Keras, Yakinkan
Soal Bailout Century’, klik disini
* ‘Pemerintah dan BI Tidak Transparan Dalam
Bailout Century’, klik disini
* ‘3 Mantan Petinggi Century Bawa Kabur Rp.11,7 Trilyun’,
klik disini
* ‘BI Mengaku Tak Sadar Bail Out Bank Century
Membengkak’, klik disini
* ‘Bank
Century, Seberapa Sistemis ?’, klik disini
* ‘Apakah Benar Bank Century Merupakan Bank
Gagal yang Berpotensi Sistemik ?’, klik disini
* ‘LPS
: Lembaga Pem-Bailout atau Penjamin Simpanan Nasabah Bank ?’, klik disini
* ‘Dana
Publik LPS Untuk Selamatkan Pengusaha Besar ?’, klik disini
* ‘Deposan
Besar Untung; Negara Buntung’,
klik disini
* ‘Menkeu Belum Mau Bayar Dana Nasabah Bank
Global’, klik disini
* ‘Talangan Bank Century Tidak Adil’, klik disini
* ‘Dana
di LPS : Uang Publik atau Privat ?’, klik disini
* ‘Century Seharusnya Ditutup sejak 2004’, klik disini
* ‘Suntikan Dana Century Tindak Pidana Hukum
dan Politik ?’, klik disini
* ‘Skenario
Politik Dibalik Kasus Century’,
klik disini
* ‘Apakah
BI Penyebab Terjadinya Masalah Bank Century ?’, klik disini
* ‘Penanggungjawab
Kasus Bank Century Boediono, Mana Suaramu Cak Boed ?’, klik disini
* ‘SBY
Terlibat Century ?’, klik disini
* ‘Risiko
Sistemik di Kabinet SBY’,
klik disini
* ‘Kasus Bank Century dan Kesalahan Masa Lalu’, klik disini
* ‘Century Tragedi Nasional’, klik disini
*
Artikel ini dapat dibaca di :
‘Upaya Jinakkan Gelombang Protes Kasus
Century ?’
http://public.kompasiana.com/2009/09/08/upaya-jinakkan-gelombang-protes-kasus-century/
http://politikana.com/baca/2009/09/08/upaya-menjinakkan-gelombang-protes-bank-century.html
*
 Kasus bailout bank Century yang berbuntut kasus ini menimbulkan banyak 
pertanyaan di masyarakat. Diantaranya adalah soal seberapa besar resiko 
sistemis dari bank Century ?. Mengapa dari Rp. 1,3 Trilyun bisa membengkak 
menjadi Rp. 6,7 Trilyun ?. Mengapa harus diBailout ?. Apakah jika tidak 
dibailout maka nasabah bank Century akan kehilangan uangnya ?.

Mengapa BI (Bank Indonesia) sebagai pemberi rekomendasi bailout kok malahan 
terkesan diam saja ?. Mengapa saat memberikan rekomendasi itu pimpinan BI tidak 
menyampaikan adanya fraud di bank Century ?. Apakah itu berarti pimpinan BI 
sengaja akan mengumpankan Menkeu sebagai tumbal dari kasus ini ?. Dan, masih 
banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya yang menyelimuti kasus ini.

Berikut ini adalah copy paste dari sebuah artikel berjudul ‘Risiko Sistemis 
Bank Century’ yang membahas perihal bagaimana sebenarnya indikator-indikator 
teknis yang menjadi alasan untuk memperlakukan Bank Century sebagai bank yang 
memiliki risiko sistemis sehingga perlu diselamatkan itu.

Jika indikator teknisnya tak mendukung alasan penyelamatan bank Century ini, 
maka penyelamatan ini jelas bukan karena bank Centur

[Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 Hari Sebelum Ajal Tiba (Bag. 25 - 30)

2009-09-07 Terurut Topik mangucup88
BUAH KECIL
Hellen A. Keller adalah penulis terkenal diantaranya buku "The World I Live In" 
& "The Story of My Live" yang diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Dalam usia 20 
tahun ia telah mahir berbahasa Perancis, Jerman, Yunani dan Latin. Ia 
mengakhiri masa kuliahnya hanya dalam jangka waktu empat tahun saja dengan 
Magna Cum Laude. Hanya perlu diketahui bahwa Ms Hellen ini buta dan tuli sejak 
usia 19 bulan. Ia pernah mengutarakan, bahwa hal yang terbaik dan terindah 
adalah hal yang dirasakan di dalam hati, sebab hal-hal ini tidak dapat dilihat 
maupun disentuh oleh dunia. 

Ia berkeliling ke 39 negara untuk berbicara dengan para presiden, mengumpulkan 
dana untuk orang-orang buta dan tuli. Ia mendirikan American Foundation for the 
Blind dan American Foundation for the Overseas Blind.

Dengan serba kekurangannya Hellen mengutarakan: "Walaupun saya hanya seorang 
biasa, tetapi saya masih berarti. Saya tidak bisa melakukan segala sesuatu, 
tetapi saya masih mendapatkan kesempatan untuk melakukan sesuatu. Oleh sebab 
itulah karena saya tidak dapat melakukan segala sesuatu, saya tidak akan 
menolak untuk melakukan sesuatu yang mampu saya lakukan."

Cobalah Anda renungkan, kita sebagai manusia yang dilahirkan dalam keadaan 
sehat, hal-hal apa saja yang telah kita lakukan bagi sesama manusia di dalam 
kehidupan ini. Mungkin belum ada ! Walaupun demikian 1001 macam alasan bisa 
kita berikan; mulai dari kekurangan dana, waktu, kesibukan maupun kemampuan. 
Disamping itu problem dunia ini terlalu besar dan juga tidak akan ada akhirnya, 
jadi mana mungkin orang sekecil saya mampu mewariskan sesuatu yang berarti bagi 
dunia ini.

Ketika Anda dilahirkan di dunia ini, Anda menangis dan orang-orang di sekitar 
kita tersenyum bahagia. Yang menjadi pertanyaan apakah Anda akan mampu 
menjalani kehidupan ini, sehingga pada suatu saat nanti Anda, Anda akan mati 
dengan tersenyum puas, dan kebalikannya orang-orang di sekitar Anda yang akan 
menangis, karena kehilangan orang yang mereka kasihi.

Manusia sekecil Anda dan saya sekalipun bisa melakukan sesuatu, walaupun 
sekecil apapun yang akan kita berikan dan lakukan pasti ini akan menjadi 
warisan yang bermakna bagi sesama manusia.

Ada dua hal yang perlu kita ketahui: Pertama - kita harus belajar mensyukuri 
dan menikmati apa yang kita miliki dan atas anugerah sekecil apapun juga yang 
kita dapatkan. Bukannya terus-menerus ngoceh mengeluh tiada hentinya, bahkan 
menuntut agar dapat lebih banyak lagi, karena melihat orang-orang disekitar 
kita yang lebih kaya dan lebih sukses daripada diri kita.

Kedua kita harus belajar memberi dan membagi apa yang kita miliki, sekecil 
apapun bagian yang kita berikan kepada orang yang membutuhkannya ini akan 
menjadi anugerah dan pahala bagi kita.

Kita bisa memulainya dengan memberikan jatah uang jajan kita, misalnya dengan 
mengurangi jajan diluar dan daripada minum juice mungkin kita bisa minum Air 
Aqua yang lebih sehat. Uang jajan ini bisa kita berikan dan sumbangkan kepada 
mereka yang membutuhkannya misalnya kepada para korban gempa di Tasikmalaya 
yang pada saat ini sangat membutuhkan bantuan uluran tangan Anda.

Walaupun mungkin bagi Anda ini tiada nilainya, tetapi percayalah pemberian 
sekecil apapun yang Anda berikan ini bisa merubah dan memberikan dampak besar 
di dalam hati orang yang menerimanya.

Pilot dari SIA Bpk. Budi Soehardi asal Indonesia telah dinobatkan oleh CNN 
sebagai Pahlawan dalam serie CNN Heroes. Walaupun ia bukan seorang konglomerat, 
tetapi ia telah berhasil memelihara dan membiayai 49 anak yatim di Kupang. 
Berita selengkapnya seilahkan klik:
http://edition.cnn.com/2009/WORLD/asiapcf/09/03/cnnheroes.budi.soehardi/index.html

Mang Ucup yakin bahwa di Indonesia ini, masih banyak pahlawan-pahlawan lainnya 
yang mungkin tidak pernah mendapatkan perhatian dari Media, tetapi yang sudah 
pasti mereka akan mendapatkan perhatian khusus dari Sang Pencipta. Dimata dunia 
mungkin mereka itu Mr Nobody, tetapi di mata Sang Pencipta mereka itu adalah 
VVIP Surga.

Maka dari itu ajakan mang Ucup marilah kita memulai hidup ini dengan lebih 
banyak mensyukuri dan lebih banyak memberi daripada menuntut. 

Mang Ucup
Email: mang.ucupgmail.com
Facebook


















Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes Australia !!!.

2009-09-07 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Kalau menurut saya apa yang dilakukan kedutaan asing tersebut masih wajar, 
karena keamanan mereka memang belum bisa dijamin oleh Pemerintah kita. Buktinya 
pernah terjadi bom di Kedubes Austrsalia dan di Bali yang banyak menewaskan 
warga mereka. Jadi jelas ancamannya begitu terang benderang dan nyata. Kenapa 
kedutaan kita tidak dijaga seperti itu di luar negeri, karena memang tidak 
perlu. Ancamannya tidak ada seperti di Indonesia. 
  
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "h_haryo_h" 
Date: Mon, 07 Sep 2009 15:10:15 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes 
Australia !!!.

 Tersinggung kehormatan boleh2 saja, tapi apakah itu bukan cerminan dari 
mayoritas bangsa kita yang memang tidak bisa bersikap sebagai bangsa terhormat? 
 Lihatlah satu contoh nyata berikut ini.  Bendera merah putih dibiarkan 
terpasang kepanasan di siang hari, kedinginan di malam hari; 24 jam penuh, 
lebih dari 3 minggu sejak pertengahan bulan Agustus sampai awal September.  
Kalau ini terjadi di kampung pedalaman mungkin bisa dimengerti, mereka tidak 
tahu aturan menghormati lambang2 negara.  Lha kalau terjadinya di kompleks 
perumahan kota besar, persis di depan rumah pribadi perwira TNI?  Kalau kita 
merasa kurang dihormati orang lain, bagaimana sebelum menyalahkan orang, kita 
mawas diri dulu?  Pantaskah kita menuntut dihormati, sebelum kita bersikap 
sebagai orang/pribadi terhormat?  Kita sendiri yang memulai dengan melecehkan 
lambang2 negara kita!




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kebakaran Lahan di Kalteng Meluas

2009-09-07 Terurut Topik Harno WALHI
http://www.antaranews.com/berita/1252333119/kebakaran-lahan-di-kalteng-meluas
*
Kebakaran Lahan di Kalteng Meluas
*Antara News/08 SEP 09*

Palangkaraya (ANTARA News) *- Kebakaran semak belukar lahan gambut di
wilayah Kalimantan Tengah belakangan kian meluas ditengah cuaca panas musim
kemarau ini.

Hasil pemantauan ANTARA di kawasan Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau,
dan Kota Palangkaraya yang dilintasi jalan trans Kalimantan, Senin, tampak
banyak sekali titik api di wilayah tersebut.

Sebagian besar lahan berupa semak belukar di wilayah tiga kabupaten yang
dilintasi jalan trans Kalimantan tersebut terbakar, titik api terlihat di
mana-mana.

Titik api skala besar ada yang terlihat masih berkobar hebat dengan kepulan
asap tebal ke udara, ada pula titik api skala kecil dan terlihat di kiri dan
kanan jalan.

Lahan-lahan yang bekas terbakar beberapa hari sebelumnya banyak yang
menghitam rata dengan tanah, di bekas kebakaran sebelumnya masih pula banyak
titik-titik api skala kecil yang terus berkobar di lapisan gambut tebal
kawasan itu.

Titik-titik api skala kecil di lapisan gambut tebal kawasan tersebut lahan
menimbulkan bau sangit yang menyengat hidung, sementara asap terus mengepul
ke udara praktis menyelimuti jalan trans Kalimantan yang arus lalu lintasnya
padat.

Pemantauan Senin pagi, sekitar pukul 07.00 waktu setempat kabut tebal
menutup jalan trans itu mulai Kabupaten Pulang Pisau.

Sepanjang kawasan Kabupaten Pulang Pisau semua lampu menyalakan lampu depan,
semua pengendara sepeda motor menggunakan masker penutup mulut dan hidung
disamping helm pengaman.

Kendaraan terpaksa jalan pelan hindari tabrakan, kabut asap kian tebal di
jembatan Tumbang Nusa, di kiri kanan arah ke Kota Palangkaraya di mana-mana
terlihat kebakaran.

Beberapa sopir mengaku kesulitan menjalankan kendarannya lantaran asap yang
tebal itu, kendaraan tak bisa laju. Perjalanan rute Banjarmasin-Palangkaraya
berjarak 180 Km biasanya 3 jam kini hanya bisa dilalui empat.

"Kita tak bisa kencang jalannya mobil, selain pandangan tertutup, napas juga
rasanya sesak, selain mata perih," kata Busri sopir angkutan yang bergabung
travel Anugerah.

Menurutnya, selama kabut asap penumpang angkutan darat sepi, orang malas
bepergian, sehingga mobil paling banter terisi 50 persen, hingga selama
musim ini sering mengalami kerugian.

Beberapa regu pemadam kebakaran Manggala Agni dari Pemprop Kalteng tampak
beroperasi memadamkan api di ruas jalan trans Kalimantan tersebut, agaknya
mereka bekerja siang malam karena ada beberapa kemah milik regu pemadam yang
berada di lokasi tersebut.

Tetapi lantaran begitu luasnya medan kebakaran di mana-mana terlihat titik
api, maka pemadaman agaknya tak membuahkan hasil.

Kabut asap bukan hanya terlihat di pinggiran Kota Palangkaraya, tetapi juga
menyelimuti pusat kota cantik tersebut.

Asap bukan hanya terlihat jalan Trans Kalimantan Poros Selatan arah
Palangkaraya - Banjarmasin tetapi juga di jalan trans Kalimantan
Palangkaraya-Sampit.

Berdasarkan informasi para supir, kabut asap lebih parah lagi melanda trans
Kalimantan Palangkaraya-Sampir yang panjangnya 210 km, di rute ini malah di
beberapa titik jarak pandang hanya sekitar 5 hingga 10 meter saja.

Para pengendara menjalankan kendaraan harus pelan-pelan khususnya di wilayah
yang paling pekat kabut asapnya yaitu kawasan Kabupaten Kasongan.

Berdasarkan catatan di musim kabut asap Kalteng belakangan sudah banyak
dilakukan Pemprop setempat mengurangi kebakaran selain menerjunkan regu
Manggala Agni, juga program hujan buatan, tetapi kabut asap kian pekat saja.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes Australia !!!.

2009-09-07 Terurut Topik arief rahman
Dalam hal ini menurut saya, profesi satpam atau pun petugas security
sejenisnya di Indonesia layaknya robot yang diprogram sama majikannya.
Mereka hanya menjalankan perintah, tanpa ada toleransi. Jadi, walaupun saya
juga pernah mengalami perlakuan tidak menyenangkan, percuma melapiaskan
kekesalan ke mereka. Yang ada kita capek sendiri. BAgaimanapun juga benar
yang dikatakan Bung Fajrian, pemimpin kita sendiri yang ngasih izin. Jadi
kalau masalah kedubes Aus itu mau di angkat secara serius, ya sampaikan saja
ke pemegang otoritas seharusnya


-- 
Muhammad Arief Rahman, S.Pd.
Pengajar Bidang Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
SIS KBRI Singapura
HP : +6582671982
ref_rahmano...@yahoo.com
re...@plasa.com
muhammadariefrah...@lycos.com
mynameis...@hotmail.com




2009/9/7 Dapati Giawa 

>
>
> Nah, simpulan Bung Halim ini kena. Benar-benar tepat. Betapa kita terus
> mengemis untuk dibayar... Pemerintah selalu mengemis. TEtapi telah mulai ada
> perlawanan (walau dari sisi retorika) selama Pemilu Pilpres kemaren.
> Mudah-mudahan muncul kesadaran baru bahwa kita harus mampu mengurus diri
> kita sendiri.
> salam,
> FDg


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Polri: Deddy Corbuzier Bohong

2009-09-07 Terurut Topik sawung
mari kita sediakan lapangan pekerjaan baru buat para pesulap yg mesti pensiun.
juga buat para aktor dan aktris teater.

regards

On 9/7/09, adi himawan  wrote:
> Mesti hati-hati "kita" mulai maklum dengan kebohongan. segera tegakkan panji
> kejujuran. Banyak kasus mulai dari Bank Century hingga sulap master Dedy,
> menunjukkan permakluman terhadap kebohongan.
>
> --- On Sat, 5/9/09, Ida Arimurti  wrote:
>
>
> From: Ida Arimurti 
> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Polri: Deddy Corbuzier Bohong
> To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
> Date: Saturday, 5 September, 2009, 6:21 AM
>
>
>
>
>
>
> Ngomong2 Pak Polisi kadang2 suka bohong jugaa kaan hehehe... Namanya juga
> sulap Pak ya...
> Peace...
>
> Salam,
> Ida Arimurti


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hubungan Indonesia-Malaysia; Tanggapan Kritis Untuk Franz Magnis Suseno

2009-09-07 Terurut Topik agung sukerti
Jika kita melihat kembali ke peristiwa pengklaiman budaya budaya dan tanah 
Indonesia oleh Malaysia, seperti sebuah skenario yang sudah dirancang oleh 
pemerintah dan rakyatnya,
Satu berperan antagonis dan satunya lagi berperan sebaliknya. Rakyatnya 
diperbolehkan oleh pemerintah untuk melakukan tindakan2 pencurian, pemerkosaan, 
pemukulan dan tindakan biadab lainnya dan ketika kita berteriak maka yang maju 
adalah pemerintahnya dengan segala alibi menyembunyikan tindakan rakyatnya, 
hanya dengan permintaan maaf dan peluk cium pada pejabat kita urusan selesai!! 
besok ulangi lagi dg kasus lainnya.

Maka ketika dua tiga kali tindakan malaysia dimaafkan tapi tidak untuk 
dilupakan, saya kira sudah cukup kesabaran kita ketika malaysia bertingkah 
pongah lagi. Harus ada tindakan tegas dari pemerintah dari hanya sekedar 
melayangkan surat klarifikasi, Disamping kita mengambil hikmah atas perilaku 
kurang ajar "saudara serumpun" untuk menjaga budaya dan tanah air dan rakyat 
Indonesia


--- Pada Sen, 7/9/09, Sri Handoko  menulis:

Dari: Sri Handoko 
Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hubungan Indonesia-Malaysia; Tanggapan 
Kritis Untuk Franz Magnis Suseno
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 1:22 PM






 





  Mudah - mudahan tulisan ini di baca oleh orang 
Malaysia...sehingga tidak perlu ada linggis yang melayang...kalaupun toh suatu 
saat ada linggis yang melayang saya anggap wajar...karena orang Malaysia memang 
PANTAS untuk dilinggis !!!



Dan Mudah - mudahan Romo Frans Magnis Suseno juga membaca tulisan ini...Karena 
memang urusan harga diri bangsa dan negara tidak hanya sekedar " memberikan 
pipi kiri untuk ditampar lagi, tatkala pipi kanan ditampar "

Dan jangan sampai salah satu pulau di pipi kiri diberikan ketika salah satu 
pulau di pipi kanan telah di curi...bukan seperti itu esensi meredam harga diri 
yang teraniaya...



salam



Handoko




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)

2009-09-07 Terurut Topik A Nizami
Yang jadi masalah, UANG NASABAH LARI KE MANA?
Kredit Macet? Lihat dulu apakah Kreditnya penuh mark-up seperti penjualan 
apartemen mewah yang harganya selangit dan nyaris tidak ada yang beli hingga 
masuk ke peminjamnya atau tidak.

Atau sekedar masuk ke kantong pemilik Bank?

Pemerintah harus menyelidiki dulu hal ini. Apakah hal itu wajar atau karena 
Bank yang nakal...


===

MIFTA (Muslim IT Association - www.mifta.org)



--- Pada Sen, 7/9/09, sekretariat pshb  menulis:

Dari: sekretariat pshb 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 6:35 PM






 





  LPS harus transparan dalam tangani bank bermasalah. sejak 
awal hanya industri bank yang selalu diselamatkan dg potensi kerugian negara. 
sebaliknya, industri asuransi, dana pensiun, leasing dicuekin 
negara/pemerintah, alhasil bangkrut n rakyat yg sengsara lagi. cobalah 
dipikirkan kembali, kalo pemerintah ingin bantu rakyat & tidak terjadi 
kebangkrutan sistemik.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] MUI Se-Jawa dan Lampung Fatwakan Debus Haram

2009-09-07 Terurut Topik halim hd

dari tetangga sebelah, menarik; mungkin ada 
baiknya di ekspor ke malaysia, hehehe.





 





  
 
MUI Se-Jawa dan Lampung Fatwakan Debus Haram
Rabu, 12 Agustus 2009 15:01 WIB | Peristiwa | Pendidikan/Agama | Dibaca 1007 
kali
Serang (ANTARA News) - Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia se-Jawa dan Lampung 
mengeluarkan fatwa bahwa kesenian tradisional debus dengan menggunakan bantuan 
jin, setan dan mantera-mantera, hukumnya adalah haram karena termasuk kategori 
sihir.


Ketua MUI Provinsi Banten bidang Ormas dan Hubungan Luar Negeri KH Aminuddin 
Ibrahim di Serang, Rabu mengatakan, dalam rakorda MUI se-Jawa dan Lampung 
tersebut dibahas bahwa debus dan atraksi-atraksi sejenisnya dalam pandangan 
Islam ada yang dibolehkan namun ada yang tidak dibolehkan. 


Menurut Aminuddin, diantaranya yang tidak dibolehkan tersebut adalah 
atraksi-atraksi yang menggunakan bantuan tenaga jin, setan atau mantera-mantera 
karena termasuk sihir dan perbuatan syirik termasuk di dalamnya debus yang 
menggunakan kekuatan tersebut maupun dengan ayat-ayat qur`an yang dibolak-balik.


"Tetapi kalau kemampuan itu diperoleh dari latihan keterampilan dan oleh tubuh 
tidak ada masalah asal jangan dicampur-campur juga," katanya usai penutupan 
rakor tersebut.

Aminuddin mengatakan, fatwa tersebut bukan bertujuan menghilangkan nilai seni 
dan budaya dari debus yang selama ini menjadi ciri khas atau ikon suatu daerah 
seperti di Banten, tetapi berlaku untuk di semua daerah mana pun juga, 
sepanjang debus atau atraksi sejenis menggunakan kekuatan-kekuatan setan, jin 
atau mantera-mantera.


Dalam fatwa tersebut, MUI menimbang bahwa debus serta hal-hal lain yang sejenis 
akhir-akhir ini semakin merebak dengan bebas dan tersiar secara luas di 
tengah-tengah masyarakat, baik melalui media cetak dan elektronik, maupun media 
komunikasi modern.


Dengan demikian, dalam kenyataan debus telah menimbulkan berbagai dampak 
negatif bagi umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia umumnya, terutama 
generasi muda pada akidah Islamiyah maupun terhadap sendi-sendi kehidupan 
masyarakat yang beradab dan berilmu pengetahuan.


Selain itu debus sudah menjadi ikon suatu daerah dan sebagian besar umat Islam 
dan bangsa Indonesia, baik masyarakat umum maupun para penyelenggara negara, 
dianggap belum memberikan perhatian maksimal dan belum mengetahui secara tepat 
pandangan Islam terhadap debus serta hal-hal terkait lainnya.


Selain fatwa tentang debus, maka rakor ke VII MUI se-Jawa dan Lampung di Serang 
11-12 Agustus tersebut yang dihadiri sekitar 150 peserta juga mengeluarkan 
fatwa mengenai hipnotis dan hukum khitan bagi perempuan yang masih terdapat 
perbedaan antara wajib dan sunat.  (*)

 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] 5 Kebudayan Unik Khas Indonesia

2009-09-07 Terurut Topik bh_eka

5 Kebudayaan Unik Khas Indonesia

Photo & Text by Barry Kusuma

Untuk melihat Foto dan Artikel lengkapnya silahkan klik link

http://alambudaya.blogspot.com/2009/09/5-kebudayaan-unik-khas-indonesia.\
html




Upacara Tabuik Sumatera Barat.

Berasal dari kata `tabut', dari bahasa Arab yang berarti
mengarak, upacara Tabuik merupakan sebuah tradisi masyarakat di pantai
barat, Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun menurun.
Upacara ini digelar di hari Asura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram,
dalam kalender Islam.

Konon, Tabuik dibawa oleh penganut Syiah dari timur tengah ke Pariaman,
sebagai peringatan perang Karbala. Upacara ini juga sebagai simbol dan
bentuk ekspresi rasa duka yang mendalam dan rasa hormat umat Islam di
Pariaman terhadap cucu Nabi Muhammad SAW itu. Karena kemeriahan dan
keunikan dalam setiap pagelarannya, Pemda setempat pun kemudian
memasukkan upacara Tabuik dalam agenda wisata Sumatera Barat dan digelar
setiap tahun.

Dua minggu menjelang pelaksanaan upacara Tabuik, warga Pariaman sudah
sibuk melakukan berbagai persiapan. Mereka membuat serta aneka penganan,
kue-kue khas dan Tabuik. Dalam masa ini, ada pula warga yang menjalankan
ritual khusus, yakni puasa.

Selain sebagai nama upacara, Tabuik juga disematkan untuk nama benda
yang menjadi komponen penting dalam ritual ini. Tabuik berjumlah dua
buah dan terbuat dari bambu serta kayu. Bentuknya berupa binatang
berbadan kuda, berkepala manusia, yang tegap dan bersayap. Oleh
umatIslam, binatang ini disebut Buraq dan dianggap sebagai binatang
gaib. Di punggung Tabuik, dibuat sebuah tonggak setinggi sekitar 15 m.
Tabuik kemudian dihiasi dengan warna merah dan warna lainnya dan akan di
arak nantinya.



Makepung, Balap Kerbau Masyarakat Bali.





Kalau Madura punya Kerapan Sapi, maka Bali memiliki Makepung. Dua
tradisi yang serupa tapi tak sama, namun menjadi tontonan unik yang
segar sekaligus menghibur. yang dalam bahasa Indonesia berarti
berkejar-kejaran, adalah tradisi berupa lomba pacu kerbau yang telah
lama melekat pada masyarakat Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana.
Tradisi ini awalnya hanyalah permainan para petani yang dilakukan di
sela-sela kegiatan membajak sawah di musim panen. Kala itu, mereka
saling beradu cepat dengan memacu kerbau yang dikaitkan pada sebuah
gerobak dan dikendalikan oleh seorang joki.



Makin lama, kegiatan yang semula iseng itu pun berkembang dan makin
diminati banyak kalangan. Kini, Makepung telah menjadi salah satu
atraksi budaya yang paling menarik dan banyak ditonton oleh wisatawan
termasuk para turis asing. Tak hanya itu, lomba pacu kerbau inipun telah
menjadi agenda tahunan wisata di Bali dan dikelola secara
profesionalSekarang ini, Makepung tidak hanya diikuti oleh kalangan
petani saja. Para pegawai dan pengusaha dari kota pun banyak yang
menjadi peserta maupunsupporter. Apalagi, dalam sebuah pertarungan
besar, Gubernur Cup misalnya, peserta Makepung yang hadir bisa mencapai
sekitar 300 pasang kerbau atau bahkan lebih. Suasana pun menjadi sangat
meriah dengan hadirnya para pemusik jegog(gamelan khas Bali yang terbuat
dari bambu) untuk menyemarakkan suasana lomba.





Atraksi Debus Banten


Atraksi yang sangat berbahaya yang biasa kita kenal dengan sebutan
Debus, Konon kesenian bela diri debus berasal dari daerah al Madad.
Semakin lama seni bela diri ini makin berkembang dan tumbuh besar
disemua kalangan masyarakat banten sebagai seni hiburan untuk
masyarakat. Inti pertunjukan masih sangat kental gerakan silat atau
beladiri dan penggunaan senjata. Kesenian debus banten ini banyak
menggunakan dan memfokuskan di kekebalan seseorang pemain terhadap
serangan benda tajam, dan semacam senjata tajam ini disebut dengan
debus.


Kesenian ini tumbuh dan berkembang sejak ratusan tahun yang lalu,
bersamaan dengan berkembangnya agama islam di Banten. Pada awalna
kesenian ini mempunyai fungsi sebagai penyebaran agama, namun pada masa
penjajahan belanda dan pada saat pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa.
Seni beladiri ini digunakan untuk membangkitkan semangat pejuang dan
rakyat banten melawan penjajahan yang dilakukan belanda. Karena pada
saat itu kekuatan sangat tidak berimbang, belanda yang mempunyai senjata
yang sangat lengkap dan canggih. Terus mendesak pejuang dan rakyat
banten, satu satunya senjata yang mereka punya tidak lain adalah warisan
leluhur yaitu seni beladiri debus.



Karapan sapi Masyarakat Madura Jawa Timur


Karapan sapi yang merupakan perlombaan pacuan sapi yang berasal dari
Madura Jawa Timur, Dalam even karapan sapi para penonton tidak hanya
disuguhi adu cepat sapi dan ketangkasan para jokinya, tetapi sebelum
memulai para pemilik biasanya melakukan ritual arak-arakan sapi
disekelilingi pacuan disertai alat musik seronen perpaduan alat music
khas Madura sehingga membuat acara ini menjadi semakin meriah.


Panjang rute lintasan karapan sapi tersebut antara 180 sampai dengan 200
meter, yang dapat ditempuh da

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Batik Jadi Warisan Budaya Dunia

2009-09-07 Terurut Topik agushamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/08/03192983/batik.jadi..warisan.budaya.dunia


Bogor, Kompas - Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan 
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya 
dunia yang berasal dari Indonesia.

Batik dinilai sebagai ikon budaya yang memiliki keunikan dan filosofi mendalam, 
serta mencakup siklus kehidupan manusia, sehingga ditetapkan sebagai warisan 
budaya tak benda dari kemanusiaan.

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie serta Menteri 
Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menjelaskan hal itu seusai menemui 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 
Senin (7/9).

"Kami melaporkan mengenai diangkatnya batik Indonesia menjadi representasi dari 
budaya tak benda warisan manusia," ujar Aburizal.

Sebelumnya UNESCO menyatakan wayang dan keris sebagai warisan budaya dunia dari 
Indonesia.

"Yang berikutnya sedang dimasukkan sekarang adalah angklung. Kita terus 
memperjuangkan satu per satu karya budaya bangsa kita," ujar Jero Wacik.

Menko Kesra menjelaskan bahwa yang dimaksud budaya tak benda oleh UNESCO 
terdiri dari budaya lisan, cerita, termasuk bahasa, seni pentas, tari, wayang, 
adat istiadat kebudayaan masyarakat, kerajinan tradisional, dan semua benda 
yang terkait dengan lingkungan alam tersebut. Sementara budaya benda terdiri 
dari monumen, candi, pemandangan alam, dan sebagainya.

"Batik merupakan warisan budaya tak benda dari kemanusiaan. Ini penting. Kata 
kemanusiaan saya tekankan karena ini bukan hanya menyangkut Indonesia. Batik 
dianggap sebagai budaya yang asalnya dari Indonesia," ujar Aburizal.

Turun-temurun

Penetapan kain tradisional batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia 
antara lain dengan menimbang batik sebagai kerajinan tradisional turun-temurun 
dari Indonesia yang kaya akan nilai budaya.

Dalam penilaiannya, UNESCO juga meneliti perlindungan yang diberikan Pemerintah 
Indonesia terhadap batik. "Dipertanyakan apakah pemerintah melakukan safeguard 
(perlindungan dalam perdagangan) terhadap batik? Untuk itulah pemerintah 
membuat buku dan panduan pendidikan tentang batik yang disebarkan di 
sekolah-sekolah," kata Aburizal.

UNESCO juga meneliti apakah Indonesia memiliki masyarakat batik, industri 
batik, konsumen pemakai, budaya, serta sejarah batik di Indonesia. Berdasarkan 
hasil penelitian tersebut, UNESCO menyetujui batik sebagai warisan budaya dunia 
asal Indonesia. "Insya Allah peresmiannya akan dilaksanakan pada tanggal 28 
September sampai 2 Oktober di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab," ujar Aburizal lebih 
lanjut.

Kenakan batik

Terkait dengan peresmian batik sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia, 
Presiden Yudhoyono meminta seluruh masyarakat Indonesia pada tanggal 2 Oktober 
2009 mengenakan batik. Menurut Aburizal, hal itu dimaksudkan Presiden sebagai 
bentuk penghargaan masyarakat terhadap batik.

Pada kesempatan yang sama, Jero Wacik mengatakan, pengakuan UNESCO terhadap 
batik akan memperkuat tekad untuk terus membudayakan batik di Indonesia. (DAY)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-07 Terurut Topik rudyanto_nebeng
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, verdi adhanta  
wrote:
>
> Masih belum bisa menalar?
> 
> ==
> OK, berarti bisa menyerap energi, artinya suhunya benar fluktuatif. Kalau 
> EMULSI FILM rentan terhadap fluktuasi suhu, silakan diartikan sendiri...
> Ini energi Matahari lho, bukan energi jagung bakar...
> 
> OK, berarti bisa menyerap energi, artinya suhunya benar fluktuatif. Kalau 
> EMULSI FILM rentan terhadap fluktuasi suhu, silakan diartikan sendiri...
> Ini energi Matahari lho, bukan energi jagung bakar...
> ==
> 
> Yang fluktuatif adalah TEMPERATUR PERMUKAAN. Bukan UDARA. Karena TIDAK ADA 
> UDARA DI BULAN.
> TIDAK ADA UDARA DI BULAN = TIDAK ADA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
> DOH!
> luar biasa dodolnya.
> 
+
Sabar pak, sabar... :)
Jadi kalau TEMPERATUR PERMUKAAN bisa berfluktuasi, TEMPERATUR OBJECT YANG ADA 
DI PERMUKAAN bisa berfluktuasi juga duong :)

Dodol dari Garut kan? Mau pak tapi JANGAN TERLALU LAMA :)
+
> =
> Aha, ada embel-embelnya JANGAN TERLALU LAMA, itu kuncinya. Emulsi Film waktu 
> di bulan memangnya SEBENTAR atau LAMA?
> -
> 
> Jangan terlalu lama dalam eksperimen memasukan tangan dalam oven KARENA MASIH 
> ADA UDARA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
> KALAU DI RUANG VAKUM = TIDAK ADA UDARA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
> masak harus di suapin gini?
> ampun deh.
>
++
Habisnya pilih kasih sih, TEMPERATUR PERMUKAAN bisa berfluktuasi, TEMPERATUR 
OBJECT DI PERMUKAAN BULAN kok tidak bisa? Padahal sama-sama disuapin energi 
matahari...

Best Regards,
rudyanto
Pok Ame-Ame Belalang Kupu-Kupu 
Siang makan nasi kalau malam minum DODOL :)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Untung-Rugi Yudhoyono-Boediono

2009-09-07 Terurut Topik agushamonangan
Oleh EEP SAEFULLOH FATAH
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/08/03121291/untung-rugi.yudhoyono-boediono



Seorang kawan bertanya, "Jika Anda berkesempatan berjumpa Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono, harapan terpokok apa yang hendak Anda ajukan?" Tak perlu 
berpikir panjang, saya sudah punya jawabannya: Yudhoyono yang berbeda!

Harapan ini tak jatuh dari langit. Ia terbangun oleh pelajaran-pelajaran 
penting pemerintahan Yudhoyono-Jusuf Kalla dalam lima tahun yang nyaris lewat. 
Ia juga terbentuk oleh perhitungan mengenai untung dan rugi pasangan 
Yudhoyono-Boediono.

Untung-rugi

Tak semua hal baik selalu datang bersamaan. Begitulah pula hasil pemilu 
presiden lalu. Yudhoyono-Boediono beroleh dukungan mayoritas pemilih. Namun, 
kemenangan telak membawa kabar baik sekaligus buruk.

Pertama, karena Boediono tak berpartai, pemerintahan 2009-2014 akan terhindar 
dari "kohabitasi" yang membikin repot pemerintahan Yudhoyono-Kalla. Kohabitasi 
adalah bergabungnya dua pemimpin dari dua partai berhaluan beda menjadi satu 
unit kepemimpinan negara dan pemerintahan. Kohabitasi biasa kita temui dalam 
semipresidensialisme semacam Perancis atau Finlandia manakala presiden (yang 
dipilih langsung) dan perdana menteri (yang biasanya ditentukan berdasarkan 
hasil pemilu parlemen) berasal dari dua partai berhaluan lain.

Indonesia bukan semipresidensialisme, tetapi mengidap kohabitasi yang khas 
manakala Yudhoyono-Kalla bersanding di tampuk pemerintahan. Kohabitasi ini 
memfasilitasi hubungan cinta dan ketegangan segi empat (Presiden-Wapres-Partai 
Demokrat-Partai Golkar) dan merumitkan kerja pemerintahan.

Lima tahun ke depan tak ada lagi hambatan kohabitasi. Konsolidasi dan kerja 
pemerintahan pun berpotensi dipermudah.

Namun, wakil presiden yang tak berpartai juga berpotensi mendatangkan kerugian. 
Kemarin, selama 2008-2009, di ujung masa pemerintahannya, Yudhoyono tertolong 
oleh sikap tegas Partai Golkar untuk menyelamatkan pemerintahan sampai akhir. 
Nanti, 2013-2014, tak ada lagi "partai kedua", selain Partai Demokrat, yang 
akan bersikap serupa. Jadilah masa ini sebagai masa terkrusial sepanjang termin 
kedua Yudhoyono.

Kedua, mengingat Boediono memainkan peranan penting di bidang ekonomi di bawah 
tiga presiden (BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, dan Yudhoyono), fokus ke 
bidang ekonomi akan sangat tegas. Percepatan pemulihan krisis dan perbaikan 
sektor-sektor ekonomi pun layak diharapkan. Di tengah berlanjutnya ancaman 
krisis finansial global, Indonesia pun berpotensi melakukan akselerasi kinerja 
ekonominya secara bermakna.

Meski demikian, berbeda dengan Yudhoyono-Kalla yang berbeda karakter sehingga 
saling sokong, Yudhoyono-Boediono berkarakter kurang lebih serupa. Keduanya 
lebih hati-hati ketimbang sigap, tak terbiasa menyiasati birokrasi, cenderung 
normatif, serta bukan pengambil risiko. Maka, sekalipun terfokus ke bidang 
ekonomi, keduanya mungkin tak gampang menjadi akselerator mumpuni.

Ketiga, duet Yudhoyono-Boediono berpotensi menghasilkan pemerintahan yang 
berhati-hati dan cermat. Kehati-hatian ini disokong oleh karakter presiden dan 
wapres terpilih yang sama-sama cenderung kaku memegang asas-asas kerja 
birokrasi. Alhasil, pemerintahan yang terlampau hati-hati dan cermat berpotensi 
menjadi lamban, tak sigap, dan konservatif.

Keempat, Yudhoyono menjalani termin terakhir. Maka secara teoretis ia lebih 
leluasa, nothing to lose, dan tak lagi didesak kebutuhan pemeliharaan 
popularitas yang berlebihan. Periode 2009-2014 pun menjadi periode yang leluasa 
untuk membuktikan bahwa Yudhoyono bukanlah sekadar "kampiun pengemasan diri", 
melainkan seorang pemimpin.

Namun, 2009-2014 juga berpotensi menjadi era yang kurang leluasa bagi Yudhoyono 
karena menanggung beban membesarkan Partai Demokrat yang akan harus disapihnya.

Pada 2014, atas nama konstitusi, Yudhoyono tak lagi bisa memainkan peranan itu. 
Maka, sepanjang lima tahun ke depan Yudhoyono akan memanggul beban untuk 
memelihara dan memperbesar dukungan publik bagi partainya. Ini berpotensi 
membuatnya terjebak melayani kepentingan partisan: membesarkan partainya sambil 
mengerdilkan partai-partai lain.

Kelima, Partai Demokrat menguasai kursi terbesar di DPR. Dalam posisi ini, 
Partai Demokrat berpotensi mengambil peranan sebagai pengendali agenda 
legislatif. Jelas ini menguntungkan pemerintahan Yudhoyono-Boediono. Namun, 
dukungan publik yang besar itu berpotensi meningkatkan sensitivitas dan percaya 
diri Yudhoyono secara berlebihan. Sensitivitas dan kepercayaan diri yang 
berlebihan berpotensi memproduksi ucapan dan langkah yang di luar proporsi.

Yang berbeda

 

Rentetan dugaan untung-rugi di atas itulah, antara lain, yang membangunkan 
harapan saya akan "Yudhoyono yang berbeda". Sebagai warga negara, saya justru 
berharap Yudhoyono bisa membuktikan bahwa ia pandai mengambil manfaat dari 
setiap keuntungan sekaligus cerdas berkelit dari potensi kerugian-kerugian di 
atas.

Saya berharap bersua Yudhoyono sebagai sosok yang kuat,

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Cokelat Cadbury Menolak Penawaran Kraft

2009-09-07 Terurut Topik agushamonangan
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/09/08/07281822/Cokelat.Cadbury.Menolak.Penawaran.Kraft



LONDON, KOMPAS.com — Produsen makanan Kraft Foods Inc, Senin (7/9), mengajukan 
pengambilalihan produsen cokelat dan permen Cadbury PLC senilai 16,7 miliar 
dollar AS. Akan tetapi, penawaran itu ditolak Cadbury.

Saham Cadbury naik 41 persen menjadi 803,5 pence atau Rp 133.000 pada 
perdagangan di Bursa Saham London.

Cadbury mengatakan penawaran tersebut di bawah harga wajar. Perusahaan cokelat 
itu juga percaya diri dengan strategi mereka untuk tetap mandiri dan prospek 
pertumbuhan akan tetap baik karena merek yang kuat, kategori unik, dan lingkup 
geografis yang kuat.

Sementara itu, Kraft menyatakan tidak akan menyerah dan terus berupaya 
memperbaiki penawaran sehingga dapat didukung oleh dewan direksi Cadbury.

Kraft, yang antara lain memproduksi merek makanan, seperti Velveeta, keju, dan 
biskuit Oreo, mengatakan telah mengusulkan untuk membayar 300 pence (Rp 50.000) 
secara tunai dan 0,2589 saham baru Kraft Foods untuk setiap saham Cadbury. 
Dengan demikian, saham Cadbury dinilai 745 pence (Rp 123.000) per saham. Nilai 
tersebut setara dengan 31 persen di atas harga saham Cadbury pada penutupan 
perdagangan Jumat lalu, sebesar 568 pence (Rp 94.250).

Pasar besar

Pangsa pasar Cadbury pada industri kembang gula global sebesar 10,3 persen pada 
tahun 2008. Cadbury menempati urutan kedua setelah Mars Inc dengan 14,8 persen. 
Adapun Kraft di urutan kelima dengan pangsa pasar sebesar 4,5 persen.

Cadbury memiliki pangsa pasar 28,4 persen pada pasar permen karet global, 
sedangkan Kraft hanya 0,1 persen. Kraft, yang berpusat di Northfield, Illinois, 
AS, mengatakan, kombinasi dengan Cadbury akan menciptakan kekuatan besar pada 
pasar makanan ringan, permen, dan makanan cepat saji.

Graham Jones, analis pada Panmure Gordon & Co, merekomendasikan para pemegang 
saham menunggu hingga tawaran Kraft naik setidaknya menjadi 800 pence (Rp 
132.750) per saham. "Pertanyaannya, apakah ada tawaran lain yang mungkin akan 
diajukan oleh konsorsium Nestle. Skenario, tampaknya Kraft akan memperbaiki 
penawarannya," ujar Jones.

Jeremy Batstone-Carr pada Charles Stanley & Co malahan mengatakan kemungkinan 
harga penawaran berada di atas 800 pence. (AP/joe)


Sumber : Kompas Cetak 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hidupku di Atas Sepeda Motor

2009-09-07 Terurut Topik agushamonangan
Oleh Neli Triana

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/09/08/08234153/Hidupku.di.Atas.Sepeda.Motor



KOMPAS.com - Jumat (4/9) sekitar pukul 08.00, Ipan (27) baru saja tiba di 
kantornya di kawasan Meruya, Jakarta Barat. "Tadi aku mau tabrakan lagi sama 
motor lain. Kalau enggak dipisahin orang, sudah berantem di jalan kita," 
katanya.

Suasana hati yang "panas" menjadi kebiasaan Ipan begitu berada di atas sepeda 
motornya. Emosinya mudah terpancing ketika terjebak macet, disalip orang, atau 
saat jalannya terhalang kendaraan lain. Menyenggol kaca spion mobil saat 
bermanuver di tengah kepadatan lalu lintas sudah biasa, nyaris diserempet bajaj 
hingga truk lumrah terjadi.

"Saya capek. Tidak ada yang mau mengalah di jalanan. Ya sudah, jalani saja," 
kata Ipan.

Ipan, pemasar produk pembersih lantai ini, setiap hari harus berangkat dari 
rumahnya di Rangkasbitung, Lebak, Banten, sebelum pukul 06.00 menuju kantornya 
di Meruya. Setelah briefing pagi bersama karyawan lain, Ipan melaju di atas 
sepeda motornya menuju beberapa pasar di Kota Bambu, Jakarta Pusat, dan Pasar 
Pagi, Jakarta Barat.

Masih di atas sepeda motor, dengan delapan kardus berisi barang jualan ditimbun 
di jok penumpang, Ipan berkeliling dari pasar-pasar mencoba menggaet pesanan 
dari toko-toko maupun agen. Sore hari sekitar pukul 16.00, ia wajib kembali ke 
kantor menyerahkan uang setoran. Baru selepas shalat maghrib, ia bisa pulang 
dan sampai di rumah pukul 21.00.

Ipan bertahan di atas motornya menempuh 100-150 kilometer perjalanan setiap 
hari, Senin hingga Sabtu. Hanya pada hari Minggu, pantat Ipan terlepas sejenak 
dari jok sepeda motor.

"Pakai motor itu irit dan cepat," timpal Andi Rifai, karyawan kelas menengah di 
sebuah perusahaan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Andi juga sering menerabas lampu merah atau sengaja berbondong-bondong berteduh 
di bawah jembatan layang saat hujan. Polisi atau petugas dinas perhubungan diam 
saja kalau melihat ulah pengendara sepeda motor.

Paling logis

Melewatkan hari dan suka dukanya di atas sepeda motor dilakoni oleh jutaan 
orang di Jakarta dari beragam profesi. Lihat saja jenis sepeda motor yang ada, 
dari yang butut hingga model sport terbaru berharga puluhan juta rupiah tumpah 
ruah di jalanan Ibu Kota.

Ketua Program Studi Doktor Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk 
mengatakan, sepeda motor seharusnya menjadi alat transportasi jarak pendek. 
Tidak aman dan nyaman untuk berkendara jarak jauh berjam-jam.

Namun, di Jakarta yang selalu macet, pendapatan pas-pasan, dan tidak adanya 
angkutan umum memadai menyebabkan sepeda motor muncul sebagai alat transportasi 
yang paling logis bagi sebagian masyarakat.

Keletihan, kata Hamdi, memicu pengendara sepeda motor ingin cepat sampai ke 
tujuan. Di sisi lain, tidak ada aturan yang melindungi mereka. Akibatnya, 
perilaku buruk pengendara sepeda motor menggejala secara massal. Mereka pun 
dituding sebagai pemicu utama kekacauan lalu lintas di Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Tauchid mengatakan, tidak ada cara 
selain menindak tegas pengendara nakal. "Perlu penegakan hukum terus-menerus di 
seluruh kawasan untuk mendidik pengendara agar tertib," kata Tauchid.

Namun, untuk menindak tegas diperlukan banyak tenaga. Ironisnya, jumlah petugas 
dinas perhubungan yang aktif di lapangan hanya 700-1.000 orang dan jumlah 
polisi lalu lintas di Jakarta cuma 4.408 orang.

Jumlah polisi itu dibagi dalam tiga waktu tugas, yaitu 1.600 orang bertugas 
pukul 04.00-14.00 dan 1.600 orang lainnya bertugas pukul 14.00-19.00. Pada 
malam hari disiapkan 300 petugas saja.

Padahal, pada 2007, Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat terdapat 3 juta 
sepeda motor di Jakarta. Dua tahun terakhir, penambahan jumlah kendaraan roda 
dua ini minimal 10-20 persennya. Itu belum termasuk jumlah sepeda motor dari 
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang setiap hari keluar masuk Jakarta.

Jakarta juga makin padat dengan jumlah mobil pribadi yang pada 2007 mencapai 2 
juta unit. Berdasarkan data terkini Polda Metro Jaya, pada jam sibuk pagi dan 
sore hari, ruas jalan di Jakarta sepanjang 5.621,5 kilometer atau sekitar 6,28 
persen dari luas Ibu Kota dipadati lebih dari 9 juta kendaraan, termasuk 
600.000-1 juta kendaraan dari luar Jakarta. Itu artinya rata-rata setiap polisi 
lalu lintas harus mengamankan 6.300 kendaraan, termasuk sepeda motor.

Buah ketidakpedulian

"Tak heran jika kekacauan terus terjadi karena serba kekurangan. Seharusnya 
sebuah metropolitan memiliki panjang jalan 20 persen dari total luas 
kawasannya. Terlebih di Jakarta setiap hari ada rambu yang rusak atau lampu 
lalu lintas tak berfungsi," kata Tulus Abadi dari Yayasan Lembaga Konsumen 
Indonesia.

Sepanjang 2009, Polda Metro Jaya mencatat telah terjadi 6.286 kecelakaan yang 
menewaskan 600 lebih pengendara. Sebanyak 3.606 kecelakaan di antaranya 
melibatkan pengendara sepeda motor.

Hamdi menegaskan, pribadi warga Jakarta tidak bisa disalahkan karena bertingkah 
laku bur

RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kondom barang terlarang

2009-09-07 Terurut Topik Ayesha Wardhani
Saya sangat tidak setuju dengan razia kondom ini. Saya kadang bertanya
kenapa sih barang yang satu ini sangat menjadi taboo di Indonesia? Hal
ini yang kadang membuat kehamilan di luar pernikahan, tingkat aborsi
yang tinggi, dan juga penularan penyakit kelamin. Biar saja lah kondom
terjual bebas asal semua toko mewajibkan ID/ktp jadi anak anak ga bisa
beli kondom. Tapi buat orang dewasa yasudah toh, mereka tahu konsekuensi
nya

Salam,

 



From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wal Suparmo
Sent: Saturday, September 05, 2009 1:52 AM
To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kondom barang terlarang

 

  

Salam,
Menurut berita  Kompas, Kakanwil Kesehatan Jakarta Timur, kemarin
melakukan razzia obat terlarang dan kondom.
Dengan dirampasnya dan dilarangya penjual kondom efeknya lebih jahat
karena  menyebarkan penyakit kelamin dan menentang program KB
pemerintah, dibandingkan menyuburkan pelacuran.Bagaianmana suatu kakawil
bisa melakukan hal seperti ini yang berada diluar wenangnya mengenai
pelarangan penggunaan kondom.

Wasalam,
Wal Suparmo


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kondom barang terlarang

2009-09-07 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Waduh, apa dasarnya Kakanwil Kesehatan Jakarta Timur menyatakan bahwa Kondom 
itu merupakan benda terlarang untuk diperdagangkan secara bebas ???
Sebaiknya Mentri Kesehatan kita turun tangan untuk menyelesaikan kasus ini agar 
masalahnya tidak melebar kemana - mana.
Kalau tidak segera ditangani, bisa - bisa akan ada penangkapan terhadap 
masyarakat yang menggunakan Kondom, Pil KB dan alat kontrasepsi KB lainnya.
 
Bisa runyam negri ini.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


--- Pada Jum, 4/9/09, Wal Suparmo  menulis:


Dari: Wal Suparmo 
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kondom barang terlarang
Kepada: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 4 September, 2009, 6:52 PM


 



Salam,
Menurut berita  Kompas, Kakanwil Kesehatan Jakarta Timur, kemarin melakukan 
razzia obat terlarang dan kondom.
Dengan dirampasnya dan dilarangya penjual kondom efeknya lebih jahat karena  
menyebarkan penyakit kelamin dan menentang program KB pemerintah, dibandingkan 
menyuburkan pelacuran.Bagaianma na suatu kakawil bisa melakukan hal seperti ini 
yang berada diluar wenangnya mengenai pelarangan penggunaan kondom.

Wasalam,
Wal Suparmo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mohon bantuan informasi Aksi Cepat Tanggap

2009-09-07 Terurut Topik agushamonangan
Perkantoran Ciputat Indah Permai
Jl. Ir. H. Juanda No. 50
Blok B-8 Ciputat 15419
Telp. +62 21 741 4482
Fax. +62 21 742 0664
Email : i...@aksicepattanggap.com 


Bank Central Asia
Acc. No. 676 030 3133
(Swift Code: Cenaidja)

Bank Syariah Mandiri
Acc. No. 004 011 

Bank Mandiri
Acc. No. 128 000 4555 808

Bank Muamalat Indonesia
Acc. No. 304 0022 915

Bank Negara Indonesia Syariah
Acc. No. 009 611 0239

Zakat :

Bank Syariah Mandiri
Acc. No. 101 000 9990

Bank Mandiri
Acc. No. 128 000 4793 136

Infaq/Sedekah :

Bank Central Asia
Acc. No. 676 030 0860

Bank Permata Syariah
Acc. No. 0971 001224 




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, yanti malik  wrote:
>
> Mohon bantuan anggota milis apa ada yang mempunyai informasi mengenai no 
> rekening & no. tilp yang dapat dikontak dari ACT (Aksi Cepat Tanggap)? 
> 
> Terima kasih banyak atas bantuannya.
> 
> Yanti MS
> 
> 
>   Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya 
> sekarang! http://id.mail.yahoo.com
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kisah dibalik Dapur Umum PKPU di Desa Jayapura Tasikmalaya

2009-09-07 Terurut Topik kang Cepy

SUMBER : http://www.pkpu.or.id/newsx.php?id=6&no=169 



 
07.09.2009
Kisah dibalik Dapur Umum PKPU di Desa Jayapura Tasikmalaya 
 

PKPU Online TASIKMALAYA − Siti Hartati, begitu ia biasa disapa oleh warga di 
Desa Jayapura. Usianya masih tergolong muda, 33 tahun. Wanita keturunan Jawa 
ini tak pernah membayangkan ternyata menemukan jodohnya di Desa Jayapura, 
Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya. 

Di desa ini pula membawanya pada kejadian yang tidak hanya mengguncang 
Kabupaten Tasikmalaya, tapi juga sampai Jakarta. Gempa berkekuatan 7,3 skala 
richter (SR) pada Rabu (2/9/2009) lalu, mengubah drastis jalan hidup Sri 
Hartati ini.

Ibu dua anak ini terkejut dan panik ketika teriakan tetangganya memberitahukan 
adanya gempa itu. Ingatan langsung ke anaknya yang sedang tidur di sofa saat ia 
tinggalkan keluar paginya. Alhamdulillah sang anak sudah diluar dibantu 
saudaranya yang lain. 

Dalam hitungan detik, rumah yang telah dibangun tahap demi tahap bersama suami 
tercinta, Pak Maman, dalam sekejap hancur dan rata dengan tanah. Dirinya sempat 
terkena runtuhan tembok dan mengenai kepalanya.

Ternyata kejadian ini tidak mengubah karakter asli Sri Hartati. Kesabaran dan 
keikhlasannya menerima segala cobaan tergambar dalam setiap kata yang dia 
tuturkan. Terlebih lagi, hebatnya ibu dari Rista Adelia dan Karisma Dewi ini 
langsung menawarkan diri menjadi relawan PKPU untuk membantu korban lainnya di 
Posko Dapur Umum yang didirikan PKPU. Sungguh luar biasa pengorbanannya.

Seperti tak pernah terjadi sesuatu, semangat dan kesigapannya membantu memasak 
dan menghidangkan makanan berbuka maupun sahur, membuat siapapun yang 
melihatnya merasa kagum. 

Bayangkan, tak hanya rumahnya yang hancur dalam hitungan detik, warung yang 
dirintisnya 3 tahun lalu dengan modal Rp 5 juta, habis dijarah orang tak 
bertanggung jawab ketika dia mengungsi di tenda pengungsian di depan Kecamatan 
Cigalontang. Hal itu pun tak menyurutkan kepeduliannya untuk membantu korban 
lainnya. 

“Kan yang kena gempa ini mah bukan kami sendiri sekeluarga, orang lain juga 
kena, pasti mah juga bersedih, jadi minimal kita menghibur mereka dengan apa 
yang ada pada kita, adanya kurma, kita kasih kurma, adanya biskuit, kita bagi 
juga biscuit,” ucapnya jujur tentang prinsipnya dalam membantu

Alhamdulillah, posko dapur umum PKPU inipun tak pernah sepi dari warga korban 
yang terus berdatangan ketika berbuka puasa dan sahur dengan melayani 100 orang 
setiap harinya. 

Tak hanya ibu Sri Hartati yang membantu di posko dapur umum PKPU ini, hampir 
semua saudaranya juga membantu di posko ini. Mereka pun sama rumahnya hancur 
rata dengan tanah. (Ferry Suranto/Acep/PKPU)

 
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mohon bantuan informasi Aksi Cepat Tanggap

2009-09-07 Terurut Topik yanti malik
Mohon bantuan anggota milis apa ada yang mempunyai informasi mengenai no 
rekening & no. tilp yang dapat dikontak dari ACT (Aksi Cepat Tanggap)? 

Terima kasih banyak atas bantuannya.

Yanti MS


  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)

2009-09-07 Terurut Topik sekretariat pshb
LPS harus transparan dalam tangani bank bermasalah. sejak awal hanya industri 
bank yang selalu diselamatkan dg potensi kerugian negara. sebaliknya, industri 
asuransi, dana pensiun, leasing dicuekin negara/pemerintah, alhasil bangkrut n 
rakyat yg sengsara lagi. cobalah dipikirkan kembali, kalo pemerintah ingin 
bantu rakyat & tidak terjadi kebangkrutan sistemik.

 salam sukses,
Pusat Studi Hukum & Bisnis (PSHB)
riset, kajian, konsultasi, advokasi, mediator & training
www.hukumbisnis.blogspot.com
www.pshbcenter.blogspot.com


"tak tahu hukum kena perkara, tak tahu bisnis kena tipu"



From: Adyanto Aditomo 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Monday, September 7, 2009 7:14:02 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)

   
Bila Bank Century dinyatakan bangkrut, maka deposito milik Group Sampoerna 
sebesar Rp. 1,85 Triliun dan milik Hartati Murdaya sebesar Rp. 325 Milyar pasti 
tidak diganti oleh LPS. Syarat penggantian oleh LPS adalah jumlahnya maksimal 
Rp. 2 Milyar dan bunganya maksimal sama dengan Bunga BI.
Dengan demikian, bila Bank Century dinyatakan bangkrut seperti Bank FIF, maka 
jumlah yang harus ditanggung oleh LPS logikanya jauh lebih kecil dibandingkan 
bila di bailout.
Group Sampurna dan Hatati Murdaya terkenal sebagai pendukung dana bagi SBY 
dalam Pilpres 2009.
Memang akhirnya menjadi pertanyaan: Apakah karena uang LPS itu bukan Milik 
Pemerintah, bukan milik Rakyat dan juga bukan milik para nasabah yang 
mendepositokan uang di bank berarti penyalah gunaan uang LPS tidak bisa 
diajukan ke penbgadilan dengan alasan Tidak ada pihak yang dirugikan???
 
Para pendukung SBY kelihatannya menolak keras pemeriksaan dan pertanggung 
jawaban atas penggunaan uang LPS mengingat uang tersebut Tidak Ada Yang Punya.
Padahal saat ini jumlah uang LPS ada Rp. 18 triliun dan baru terpakai Rp. 6,7 
Triliun untuk Bank Century. Sisanya masih sekitar Rp. 11 Triliun lagi, dimana 
penyalah gunaan uang tersebut tidak bisa dituntut dimuka hakim, hanya karena 
Tidak Ada Pihak Yang Dirugikan.
 
Uenak tenan mengelola uang LPS itu.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fw: Petisi Mengecam Aksi Pembakaran Buku

2009-09-07 Terurut Topik andre andreas






 

Mohon dukungan anda (maaf atas pengiriman ganda)

salam 
andreas


Dear all,

Yang ingin mendukung petisi ini silahkan mengirimkan ke email saya serta 
sebutkan
nama dan institusi anda



 

Thanks,

Bonnnie Triyana

   

alamat email Bonnie :  boni_triyana@ yahoo.com 

atau bisa juga ke alamat email Andreas : 



mataharikus...@yahoo.com

 

PERNYATAAN SIKAP



KAMI MENGECAM AKSI PEMBAKARAN BUKU!! Pekan lalu Front Anti Komunis di Surabaya
membakar buku Revolusi Agustus: Kesaksian Seorang Pelaku Sejarah karya
Soemarsono. Guru Besar Ilmu Sejarah Prof. Dr. Aminuddin Kasdi ikut dalam
pembakaran dan mengatakan bahwa sejarah adalah milik pemenang. Mereka membakar
buku sebagai reaksi terhadap kolom serial wartawan Jawa Pos Dahlan Iskan
tentang Soemarsono, Soemarsono, Tokoh Kunci dalam Pertempuran Surabaya.



Pembakaran buku kali ini bukan yang pertama. Pada Juli 2007 ribuan buku
pelajaran sejarah dibakar Kejaksaan Negeri Depok. Pembakaran-pembakar an ini
membuktikan adanya sekelompok orang yang tidak bisa menerima perbedaan
pendapat.



Kami prihatin dengan pembakaran buku itu kendati kami belum tentu sepenuhnya
setuju dengan isi buku tersebut. Tapi
kebebasan berpendapat, baik lisan maupun tulisan, dijamin oleh UUD 1945.
Pembakaran buku Soemarsono mengulang kembali aksi fasisme Nazi yang juga
membakar buku-buku karya Sigmund Freud, Albert Einstein, Thomas Mann, Jack
London, HG Wells serta berbagai cendekiawan lain. Nazi menganggap buku sebagai
musuh mereka.



Kami prihatin aksi ini dilakukan oleh sekelompok orang, yang memakai nama Islam 
namun melakukan tindakan tercela pada bulan Ramadhan, bulan di mana Allah 
pertama kali
menurunkan perintah membaca kepada Nabi Muhammad SAW. Buku
semestinya dibaca, bukan untuk dibakar.



Kami menyayangkan pernyataan Aminuddin Kasdi. Pernyataan sejarah hanya milik
pemenang tak sepantasnya dikatakan oleh seorang guru besar ilmu sejarah.
Penulisan sejarah semestinya mengedepankan keberimbangan fakta dan keberagaman
versi, bukan monopoli satu versi praktik Orde rezim Baru. 



Oleh karena itu, atas dasar akal sehat dan kepercayaan pada demokrasi, kami
menyatakan:



PERTAMA, mengecam para pelaku pembakaran buku Revolusi Agustus: Kesaksian
Seorang Pelaku Sejarah karya Soemarsono, dan menganggapnya sebagai tindakan
fasistis, yang bertentangan dengan kemanusiaan dan upaya mencerdaskan
masyarakat.



KEDUA, menuntut kepada Presiden Republik Indonesia
untuk menjamin kebebasan berpendapat dan menindak tegas mereka yang menciderai
kebebasan sipil di Surabaya.



KETIGA, menuntut dihentikannya tindakan pelarangan buku atas alasan apapun.
Bila terdapat perbedaan pandangan, yang diwakili sebuah buku, hendaknya dijawab
dengan menerbitkan buku baru, yang mencerminkan pandangan yang berbeda --bukan
dengan larangan.



Semoga demokrasi di Indonesia, yang baru ditanam
benihnya, bisa berkembang sehat. 



Kami yang mendukung:



1.    Andreas Harsono (wartawan)

2.    Bonnie Triyana (sejarawan-cum- wartawan)

3.    Goenawan Mohamad (wartawan
senior)

4.    Wilson (sejarawan)

5.    Patra M Zen (Direktur YLBHI)

6.    M Abduh Aziz (Dewan Kesenian Jakarta)

7.    Sapariah Saturi (wartawan)8.    dst


informasi terkait
silah kunjung 

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/09/pembakaran-buku-revolusi-agustus-di.html
 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Sentil Kader Demokrat: Jangan Obral Janji dan Jadi Broker

2009-09-07 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Bagus juga jika Pak SBY tidak suka dengan para broker politik. Tapi jika kita 
melihat dari luar, kok sepertinya Pak SBY ini kebanyakan dalam lingkungan 
broker dan oportunis.
 
Juga baguslah jika tidak ada broker, saya harap pak SBY juga senang jika 
menerima "MASUKAN" dari rakyat kecil biasa, melalui sms, ataupun email. Jadi 
bapak tidak "buta" mata dan hati, karena jika sudah dikelilingi para oportunis, 
maka biasanya pemimpin akan menjadi "buta mata dan hati" karena hana 
mendapatkan "input" dari para oportunis tersebut.
 
Saya berharap jika pak SBY dan Ibu Ani mendapatkan sms dari rakyat, seharusnya 
dicerna dengan hati "LAPANG" dahulu, keluhan rakyat kecil biasanya karena 
ketidak mampuan/ketidak berdayaan (helplessness feeling) mereka dalam membela 
HAK-HAK mereka sendiri untuk mendapatkan perlindungan pemerintah, dalam 
keseharian/kehidupan mereka.
Mudah-mudahan Pak Guru yang di Pandeglang akan mendapatkan "tanggapan" yang 
positif, dari pada "NEGATIVE" dan dimasuk-kan kepenjara.
 
Pemerintah lokal di Inggris sudah pernah dituntut satu keluarga dikarenakan 
kabel-kabel bertegangan tinggi yang melewati rumahnya, sudah membuat anak 
lelaki mereka mendapatkan kanker dari semenjak bayi.
 
Semoga para pemegang jabatan dalam Kabinet SBY nanti, adalah para "PETINGGI" 
yang memikirkan para rakyat "KECIL" diseluruh Indonesia. Karena mereka yang 
dipilih TIDAK MELEWATI BROKER, harusnya sangat amat "ISTIMEWA" bagi masyarakat 
Indonesia.
 
Salam,
Yuli


--- On Sun, 9/6/09, agushamonangan  wrote:


From: agushamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Sentil Kader Demokrat: Jangan Obral Janji 
dan Jadi Broker
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, September 6, 2009, 5:06 AM


  



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/09/05/ 22163211/ sby.sentil. 
kader.demokrat. jangan.obral. janji.dan. jadi.broker

CIKEAS, KOMPAS.com- Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono memaparkan 
sejumlah kriteria dan hal yang menentukan pilihan bagi figur-figur yang akan 
masuk dalam kabinet mendatang.

"Saya pasti punya alat, kriteria dan parameter seseorang untuk jadi anggota 
kabinet. Ada yang berkaitan dengan integritas, kapasitas, pengalaman, 
pengetahuan, dan acceptabilitas, " kata Yudhoyono saat memberikan sambutan 
dalam buka bersama dengan para kader partai Demokrat, kader organisasi sayap 
partai itu dan tim sukses di Puri Cikeas, Sabtu (5/9) malam.

Ia menjelaskan anggota kabinet yang nanti memiliki kemampuan kerja sama dan 
pemahaman yang baik sehingga bisa saling mengisi karena tantangan kabinet lima 
tahun mendatang tidak mudah. 

"Untuk melaksanakan tugas yang tidak ringan lima tahun mendatang, saya akan 
mengutamakan suksesnya tugas pemerintah dan kabinet," tegasnya.

Yudhoyono mengatakan, selama lima tahun mendatang, anggota kabinet yang 
disebutnya kabinet Indonesia Bersatu II akan terus menerus dievaluasi terkait 
kinerja mereka.

"Dalam pakta integritas dan kontrak kinerja akan ada evaluasi tahun pertama, 
lanjut atau tidak. Dua setengah tahun akan ada evaluasi berikutnya. Saya tidak 
suka melaksanakan reshuffle (perombakan kabinet-Red) , tapi bila perlu mengapa 
tidak," katanya.

Ia menjelaskan, seseorang bisa saja dibebaskan tugasnya sebagai menteri dan 
diberi penugasan lainnya. Hal itu bukan berarti individu itu dianggap tidak 
mampu.

"Banyak yang saya bebaskan jadi menteri saya kasih tugas lain dan berhasil. 
Juga ada keterwakilan partai dalam membangun koalisi dalam batas tertentu tanpa 
mengurangi integritas dan kapasitas seseorang tanpa membedakan jender, tetapi 
tetap tidak meninggalkan kriteria dasar yang disebutkan tadi," katanya.

Yudhoyono meminta saat ini semua pihak tidak terjebak atas desas-desus 
penyusunan kabinet karena baru akan disusun setelah 1 Oktober mendatang. Ia 
meminta agar masing-masing kader partai Demokrat dari pusat hingga daerah tidak 
memberikan komentar terhadap suatu isu yang bukan menjadi kewenangannya.

"Saya minta kita jangan terlalu banyak berkomentar terutama di media massa 
apalagi di luar otoritas dan urusannya, meski niat baik tapi bisa menimbulkan 
kekisruhan politik," katanya.

Dalam kesempatan itu Yudhoyono juga menegaskan jangan ada "broker" politik di 
masa-masa penyusunan awak kabinet.

"Saya berpesan, jangan ada yang jadi broker dan obral janji, dengan segala 
kekurangan saya, saya tidak memerlukan broker politik," paparnya.

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Kecelakaan Pesawat Indonesia Terparah!

2009-09-07 Terurut Topik agushamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/09/08/0711309/Wah..Kecelakaan.Pesawat.Indonesia.Terparah



JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat kecelakaan udara di Indonesia ternyata terparah 
di Asia Tenggara. Data dari Aviation Safety Network, sesuai dengan yang 
dilansir Bloomberg, menunjukkan, kecelakaan udara di Indonesia sejak tahun 1945 
telah menewaskan 2.195 orang.

Sementara itu, jumlah korban kecelakaan udara di Filipina, salah satu negara 
berkembang yang bertetangga di Indonesia, cuma setengahnya, yakni 1.184 orang.

Bagaimana dengan Malaysia? Data dari situs jaringan keselamatan penerbangan 
tersebut menunjukkan, korban kecelakaan udara di Malaysia hanya berkisar di 
angka 280 jiwa.

Pengamat militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari 
Pramowardhani mengatakan, anggaran pertahanan Malaysia sebenarnya tidak 
terlampau berbeda jauh dengan Indonesia. "Menurut OECD (Organisasi Kerja Sama 
Ekonomi dan Pembangunan), anggaran pertahanan Malaysia pada tahun mencapai 
2.240 miliar dollar AS," ujar Jaleswari.

Sementara itu, pada periode yang sama, dana anggaran pertahanan Indonesia yang 
terealisasi di Indonesia sekitar Rp 2,2 miliar dollar AS. Jaleswari mengatakan, 
salah satu penyebab tingginya kecelakaan udara tersebut adalah ketidakefektifan 
penggunaan anggaran pertahanan. "Tingkat kebocoran anggaran di bidang 
pertahanan di Indonesia pada tahun 2006 mencapai 38 persen. Hal ini, misalnya, 
bersumber dari proses tender pengadaan barang dan jasa," katanya.

Kecelakaan pesawat intai milik Tentara Nasional Indonesia jenis Nomad ini 
bukanlah kecelakaan udara yang pertama di Tanah Air. Pada tanggal 6 April 2009, 
pesawat Fokker F-27 produksi tahun 1976 jatuh dan meledak di Bandara 
Internasional/Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung. Sebanyak 24 anggota 
Pasukan Khas TNI AU tewasn dalam kecelakaan tersebut.

Selang beberapa minggu kemudian, giliran Pesawat C-130 Hercules Alpha jatuh di 
Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, 20 April 2009. Sebanyak 116 
penumpang ditemukan, 101 di antaranya tewas dan 15 lainnya luka parah.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden dan 12 Tantangan

2009-09-07 Terurut Topik bakri arbie
Yth Rekan milis,

Terima kasih atas tulisan pak Ary Mochtar Pedju,dari Dewan Pakar PII/Anggota 
AIPI tentang 12 tantangan yang diungkapkan Presiden SBY dalam sambutan beliau 
dalam pembukaan Kongres ke XVII,Persatuan Insinyur Indonesia.

Hal yang senada dan memperkuat pidato Presiden SBY adalah dalam pidato 
kenegaraan di depan DPR RI pada tanggal 14 Agustus 2009.

Dalam pidato kenegaraan disebutkan bahwa tiga pilar utama masa depan Indonesia 
,yakni;
KEMANDIRIAN,DAYA SAING dan PERADABAN YANG UNGGUL.

Kemandirian merupakan kekuatan penting bagi ketahanan,kemampuan bangsa untuk 
terus maju.
Daya saing bangsa yang tinggi didukung  oleh bangsa yang produktif dan 
ionvatif,menguasai iptek, cerdas mengambil peluang dan berani menghadapi 
perubahan.
Peradaban yang unggul didukung oleh etos kerja,nilai jati diri dan karakter 
bangsa yang luhur dan terhormat.

Visi kedepan sudah dicanangkan, maka kita sebagai bangsa harus berjuang untuk 
bisa menembus dan mengatasi tantangan agar visi tersebut bisa dilaksanakan.
Visi merupakan kata-kata abstrak yang akan kita wujudkan menjadi realita.
Sebagai contoh,kalau kita mengatakan dalam desain mobil yang aman,maka hal ini 
berarti, mobil dengan spesifikasi kerangka dan body yang tahan menghadapi 
tumbukan,kekuatan logam dan campuran logam serta tebalnya harus berapa cm,
remnya harus berfungsi sedemikian sehingga bisa response dalam kecepatan 100 km 
per
jam akan bisa berhenti dengan aman dalam jarak 10 meter.
"The devil is in the detail" kata Presiden B.J.Habibie saat beliau menjadi 
Presiden RI.

Itulah contoh kata-kata abstrak yang perlu kita terjemahkan menjadi spesifikasi 
detail teknis, seperti kemandirian,daya saing, kemerdekaan sebagai jembatan 
emas menuju kesejahteraan masyarakat.
Jangan berpikiran bahwa dengan sudah diucapkan atau dipidatokan sebagai 
jembatan emas menuju rakyat sejahtera, maka otomatis cita-cita tersebut akan 
tercapai.

Disini bisa saya kutipkan kembali pidato Churchill disaat perang dunia 
II,yaitu, saya tidak bisa menjanjikan apa-apa kepada anggota kabinet, selain 
blood/darah, toils/kerja superkeras dan cerdas,sweat/keringat dan tears/airmata 
yaitu menuju kemenangan melawan Jerman disaat itu.

Mari kita beri kesempatan kepada Presiden SBY untuk bisa menterjemahkan ketiga 
pilar diatas untuk bisa menjadi spesifikasi detail teknis tentang bagaimana 
caranya mencapai pilar-pilar yang sudah dicanangkan.Sistem Inovasi Nasional 
merupakan salah satu konsep yang telah sukses dijalankan dinegara lain,patut 
untuk menjadi referensi untuk bisa mendetailkan program.
Untuk itu perkenankan saya mengutip definisi Strategy untuk mencapai visi 
nasional diatas.

Strategy is the fusion of policy and action and on plan sets on the mechanisms 
and overall resource levels which are required for implementation.
Jadi suatu usaha besar dan terpadu dari seluruh komponen bangsa diperlukan 
untuk bisa menjalankan grand strategy yang telah dicanangkan.

Karena begitu kita berpaling dari proses penyusunan detail dan terjebak oleh 
politik dan 
nuansa saling menjatuhkan maka bangsa ini akan kembali kepada keterpurukan yang 
tiada akhirnya, dan menurut prediksi saya,kalau .tidak merubah pola 
pikir maka bangsa ini,bisa menjadi kuli bangsa-bangsa didunia dan akan menjadi 
"failed state',negara yang gagal memakmurkan rakyatnya.

Semoga Tuhan senantiasa memberi bimbingan bagi kita semua untuk bisa menjadi 
bangsa yang besar dan kuat sesuai dengan cita-cita Proklamasi 45.

Salam Hormat,
Bakri Arbie.



--- On Wed, 9/2/09, agushamonangan  wrote:

From: agushamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden dan 12 Tantangan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, September 2, 2009, 6:47 PM






 





  Oleh ARY MOCHTAR PEDJU

http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/09/03/ 0254053/presiden 
.dan.12..tantanga n



Pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhir-akhir ini amat 
relevan dengan pesannya kepada insinyur Indonesia. Dalam sambutan pada 
pembukaan Kongres XVII Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Presiden 
mengemukakan 12 tantangan bagi PII.



Ke-12 tantangan itu adalah ketahanan pangan, ketahanan energi, ketahanan air 
bersih, kelestarian lingkungan, bencana alam, pendidikan, kesehatan, 
transportasi, pertanian-industri- jasa, pertahanan, teknologi komunikasi dan 
informasi (ICT), serta good governance.



Kesadaran akan kompleksitas masalah multifaset yang dialami manusia bersama 
planetnya, antara lain 12 tantangan itu, kini telah menyebabkan para ilmuwan 
dan lembaga saintifik seperti universitas tertantang. Bahkan, kemampuan 
mengkaji dan meneliti aneka masalah itu telah menjadi indikator utama 
modernitas sebuah universitas. Hampir seluruh butir 12 tantangan itu ada pusat 
kajian (center)-nya di Institut Teknologi Massachusetts (MIT- AS). Kompleksitas 
bertambah karena center yang satu dengan lainnya bisa terkait. Yang menarik, 
peran ilmu-ilmu dasar (sains) dan teknologi, termasuk aspek etikanya, amat 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Koalisi Tak Jelas

2009-09-07 Terurut Topik pudimartini
Ada banyak di PDIP yang spt Budiman S
dia tidak bakal sendiri



Asep Kurniawan wrote:
>
> Memang dilematis, saya memaklumi kegamangan PDIP. Namun barangkali 
> memang konsep dan strategi oposisi PDIP perlu dievaluasi, sehingga 
> bisa mendapat dukungan lebih kuat, terutama dengan menghitung bahwa 
> tipe lawannya seperti SBY itu. Budiman Sudjatmiko adalah aset berharga 
> bagi PDIP, tetapi apakah ia bisa melakukannya sendiri?
>
> Salam,


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului - U/ wahyu handoyo

2009-09-07 Terurut Topik pudimartini
Kita tidak akan mengubah tapal batas
kalau Malaysia melakukan, tetapi
memaksa utuk mengembalika ke tempat
semula. Kita tidak akan membangun di
pulau Malaysia meskipun mereka membangun
Sipadan dan Ligitan 


halim hd wrote:
>  
>
> sebagai negeri-negeri peng-koloni, yang suka
> menduduki wilayah dan engeri laen dari ratusan
> tahun yang lampau, maka tugas mereka memang
> bukan hanya mengambil. tapi menjarah. menjarah
> adalah mission de sacre. lihat saja museum dan
> galeri mereka. yang mutahir adalah irak yang
> dijarah oleh amrik.
> well, itulah contoh buruk dari masa lampau. namun,
> dalam soal indonesia-malaysia, mungkin kita bisa
> dan mesti jujur, dan bukan mencari kambing hitam
> dari masa lampau dan orang lain.
> jika ada orang lain maling, apakah kita mesti jadi
> maling??


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout Century .

2009-09-07 Terurut Topik rifky pradana
BI (Bank Indonesia) rupanya mulai gerah dengan gelindingan bola salju
polemik yang menyeruak pasca terungkapnya kasus bailout bank Century, yang dana
tombokannya sampai menggelembung sebesar Rp. 6,7 Trilyun. 
 
Senin, 7 September 2009,
menurut kabar, pihak BI mengumpulkan para analis dan pengamat politik.
Pertemuan di hotel Nikko itu, tampak hadir antara lain, Iman Sugema, Yanuar
Rizki, Toni Prasentiantono, Prajoto, Fauzi Ichsan, Deputi Gubernur BI.
 
“Saya dipanggil terkait masalah sistemik Bank Century, jadi BI
menuturkan bailout Century memang harus dilakukan karena jika tidak
berdampak sistemik, tapi saya tidak sependapat”, kata Iman Sugema.  
 
Menurut kabar, para analis dan pengamat yang diundang itu diminta
bergabung di forum
group discussion melakukan sharing session terkait bailout Century. 
 
Ini sesuatu ide yang baik, asalkan ide ini tidak dimanfaatkan
untuk menjinakkan para analis garis keras dalam soal kritik dan beda pendapat
soal penanganan bank Century. Apalagi tentu tak elok jika dimaksudkan untuk
mensetting opini di ranah publiknya, giliran selanjutnya opini akan cukup
kondusif untuk mempeti-eskan kausus ini. Seperti diketahui bersama, kasus
bailout bank Century ini ditengarai banyak pihak, mengandung 
kejanggalan-kejanggalan
dan keanehan dalam alasan yang mendasari pengambilan keputusan bailoutnya.
 
Pasca pertemuan ini, polemik bailout bank Century akankah menjadi
reda karenanya ?.
 
Wallahualambishshawab. 
 
*
Referensi Sumber Berita dan Artikel
Terkait :
* ‘BI Kumpulkan Analis Garis Keras, Yakinkan
Soal Bailout Century’, klik disini
* ‘Pemerintah dan BI Tidak Transparan Dalam
Bailout Century’, klik disini
* ‘3 Mantan Petinggi Century Bawa Kabur Rp.11,7 Trilyun’,
klik disini
* ‘BI Mengaku Tak Sadar Bail Out Bank Century
Membengkak’, klik disini
* ‘Bank
Century, Seberapa Sistemis ?’, klik disini
* ‘Apakah Benar Bank Century Merupakan Bank
Gagal yang Berpotensi Sistemik ?’, klik disini
* ‘LPS
: Lembaga Pem-Bailout atau Penjamin Simpanan Nasabah Bank ?’, klik disini
* ‘Dana
Publik LPS Untuk Selamatkan Pengusaha Besar ?’, klik disini
* ‘Deposan
Besar Untung; Negara Buntung’,
klik disini
* ‘Menkeu Belum Mau Bayar Dana Nasabah Bank
Global’, klik disini
* ‘Talangan Bank Century Tidak Adil’, klik disini
* ‘Dana
di LPS : Uang Publik atau Privat ?’, klik disini
* ‘Century Seharusnya Ditutup sejak 2004’, klik disini
* ‘Suntikan Dana Century Tindak Pidana Hukum
dan Politik ?’, klik disini
* ‘Skenario
Politik Dibalik Kasus Century’,
klik disini
* ‘Apakah
BI Penyebab Terjadinya Masalah Bank Century ?’, klik disini
* ‘Penanggungjawab
Kasus Bank Century Boediono, Mana Suaramu Cak Boed ?’, klik disini
* ‘SBY
Terlibat Century ?’, klik disini
* ‘Risiko
Sistemik di Kabinet SBY’,
klik disini
* ‘Kasus Bank Century dan Kesalahan Masa Lalu’, klik disini
* ‘Century Tragedi Nasional’, klik disini
*
Artikel ini dapat dibaca di :
‘Upaya Jinakkan Gelombang Protes Kasus
Century ?’
http://public.kompasiana.com/2009/09/08/upaya-jinakkan-gelombang-protes-kasus-century/
http://politikana.com/baca/2009/09/08/upaya-menjinakkan-gelombang-protes-bank-century.html
*
 Kasus bailout bank Century yang berbuntut kasus ini menimbulkan banyak 
pertanyaan di masyarakat. Diantaranya adalah soal seberapa besar resiko 
sistemis dari bank Century ?. Mengapa dari Rp. 1,3 Trilyun bisa membengkak 
menjadi Rp. 6,7 Trilyun ?. Mengapa harus diBailout ?. Apakah jika tidak 
dibailout maka nasabah bank Century akan kehilangan uangnya ?.
 
Mengapa BI (Bank Indonesia) sebagai pemberi rekomendasi bailout kok malahan 
terkesan diam saja ?. Mengapa saat memberikan rekomendasi itu pimpinan BI tidak 
menyampaikan adanya fraud di bank Century ?. Apakah itu berarti pimpinan BI 
sengaja akan mengumpankan Menkeu sebagai tumbal dari kasus ini ?. Dan, masih 
banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya yang menyelimuti kasus ini.
 
Berikut ini adalah copy paste dari sebuah artikel berjudul ‘Risiko Sistemis 
Bank Century’ yang membahas perihal bagaimana sebenarnya indikator-indikator 
teknis yang menjadi alasan untuk memperlakukan Bank Century sebagai bank yang 
memiliki risiko sistemis sehingga perlu diselamatkan itu.
 
Jika indikator teknisnya tak mendukung alasan penyelamatan bank Century ini, 
maka penyelamatan ini jelas bukan karena bank Century adalah too big to fail 
tapi karena too important to fail. Untuk kepentingan siapa bank ini 
diselamatkan ?, untuk kepentingan rakyat ?.
 
Untuk itu maka diucapkan selamat membaca !.
 
*
 
Alasan utama pemerintah meminta LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) untuk 
menyelamatkan Bank Century adalah bank tersebut memilikirisiko sistemis.
 
Artinya, kalau saja tidak diselamatkan, justru akan memicu kegagalan di 
bank-bank lainnya secara serial.
 
Yang hendak dikatakan oleh pemerintah adalah bahwa penyuntikan dana senilai Rp 
6,7 triliun ke Century, tidak me

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Laporan Debus Haram?

2009-09-07 Terurut Topik gongmedia cakrawala




TULISAN UDIN DAN HARI AKSARA INTRENATIONAL

 

May pren, ini ada tulisan tentang diskusi "Debus
Haram?" yang diselenggarakan di Rumah Dunia pada Satu (5/9) lalu. Tapi,
sebelum kalian membaca, saya akan mengulasnya sedikit. Yang paling
menggembirakan buat saya bukan tulisannya, tapi siapa yang menulisnya.. Namanya
Miftah Udin (23 th). Saya mengenal dia sebagai remaja kampung yang jualn maknan
kecil dengan bersepeda. Udin biasa mangkal di sekolha-sekolah dasar atau di
perumahan-preumhan. Rumah Dunia bergulir 2001. Rumah Dunia sekittra 50 meter
saja dari Rumah Dunia. Adik-adiknya sudah bergbung di Rumah Dunia; Roy, Dina,
dan Rosa.



Saya memikirkan, bagaimana caranya agar Udin mau bergabung di Rumah Dunia.
Pintu masuknya lewat Gong Media Cakrawala. Saat GMC menerbitkan tabloid KAIBON,
Udin saya ajak ngurusin redaksi. Ketika KAIBON pingsan, sekarat, lalu mati
(hanya setahun, 2007 - 2008), pada 2009 GMC saya pindahkan redaksinya ke Rumah
Dunia yang bagian dalam. Mau tidak mau, Udin ikut juga.GMC mendapat kepercayaan
mengisi berita di BANTEN TV. Jadilan Udin pengantar kaset dari para wartawan
(dari alumni Kelas Menulis Rumah Dunia). Akhirnya, Udin ikut Kelas Menulis.
Sata senang. Sekarang Udin bersemanat sekali menulis. 





Bagi saya, tulisan Udin ini menarik juga dikaitkan dengan HARI AKSARA
INTERNATIONAL. Padahal di Indonesia persoalan membaca (apalagi menulis) masih
saja menjadi isu sentral dan momok menakutkan.  “Di
Indonesia sebanyak 10,16 juta atau sekitar 6,22 persen penduduk
Indonesia berusia 15 tahun ke atas masih mengalami buta aksara,” Menteri
Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo, menyatakan hal itu pada Hari Aksara
Internasional 2008 di Art Center Denpasar, Senin (8/9). Masya Allah! Ironisnya
angka tertinggi tingkat buta aksara ada di pulau Jawa. Yaitu, secara berurutan,
Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah lalu Jawa Barat.  Mendiknas menambahkan
dengan optimis, “Pemerintah mentargetkan pada akhir 2009 jumlah itu akan turun
menjadi hanya tinggal 7,7 juta saja atau 5 % saja.Target ini enam tahun lebih
cepat dibandingkan target negara-negara UNESCO." 



 

Sedangkan di Bantn masih sekitar 500.000,- warganya yang
buta aksara. Yan paling menarik, kehadiran Rumah Dunia bisa membuat Udin
melampaui teman-temannya, yang masih asyik-masyuk dengan yagn disebut Ignas
Kleden sebagai “kelisanan
sekunder

(secondary orality). TEman-teman Udin penikmat televise semuanya! Ya, tulisan
Udin bagi saya adalah sebagai perlawanan dari  “buta aksara’ di negeri ini. 
Bagi saya, buta
aksara tidak sekedar keadaan dimana seseorang tidak dapat membaca dan menulis,
tapi juga kita yang tidak bisa memaknai kehidupan.  Tulisan Udin menarik, karma 
lewat abjad A
hingga Z , Udin sedang belajar memaknai kehidupan di luar kampungnya, Ciloang.
Terlebih-lebih di luar dirinya.  Bacalah:



DISKUSI DEBUS DAN BUKA PUASA
BERSAMA 

Oleh Miftah Udin 

Debus merupakan salah satu kesenian banten. seni ini berkembang sekitar abad
ke-16, namun, akhir-akhir ini imejnya sempat meredup, seiring dimuatnya kabar
yang menyatakan debus mengandung unsur-unsur sirik dan hampir divonis haram.
Tak pelak berita miring ini sempat menimbulkan beragam perdebatan khususnya di
kalangan komunitas debus di Banten. Namun, sebelum masalah ini lebih runyam
lagi, Sabtu (5/9), pukul 15.30 WIB, Lumbung Banten Rumah Dunia menggelar
diskusi “Debus Haram?”.

KH. Aminuddin Ibrahim, Ketua MUI Banten, mengatakan debus di bagi tiga
golongan:

1) Kekuatan itu didapat dari wiridan Alquran atau yang disebut tasawuf,
masih dibolehkan..

2) Debus juga bisa memperagakan olah fisik, salah satu contohnya latihan
pernapasan, alias hiburan semata, ini juga boleh

3) Menggunakan bacaan Alquran dengan mencampur bahasa Sunda kuno, jangjawokan,
Jawa kuno dan animisme atau agama diluar Islam. Ini sirik dan dilarang.

Apa yang diungkapakan oleh ketua MUI tersebut tak senada dengan praktisi
debus Tb. Romli Saif Lajir, pemilik padepokan Manggala, Cilegon. Menurut Romli,
tujuan debus adalah untuk melindungi umat manusia dari pengaruh syetan, jin,
iblis dan selain itu menyatukan umat dengan kasih sayang. Bahkan Romli meminta
kepada Aminuddin Ibrahim dan MUI Banten, untuk mengklarifikasi nama debus-nya.
“Hilangkan debusnya! Pake nama lain!” usulnya.

Menurut Hudaeri MA, dosen IAIN SMH Banten yang juga salah satu peneliti
debus pada tahun 2004, secara antropologi debus dalam sejarah Islam sangat
hebat. Itu terbukti dari awal-awal pendiriannya ketika melawan penjajah, juga
tuntutan pragmatis dan praktek debus jika di pentaskan bisa mendatangkan
materi.

Pada saat sesi tanya jawab, Toto ST Radik mengusulkan agar fatwa debus haram
di cabut. ”Sebelum MUI pusat menyetujui, tolong fatwa debus haram dicabut. Dan
buku hasil penelitian 2004 dibagikan kepada setiap pemilik padepokan, agar
bukti lebih konkret dan jelas,”tandas penyair yang juga pegawai Disporabudpar
Kota Serang ini.

Namun pada akhirnya mereka sepakat, debus yang memanggil atau mengundang
roh-roh,jin, syetan dan lainya haram. 

Turut hadir 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengirim SMS ke Istri Presiden, Seorang Guru Ditangkap Polisi

2009-09-07 Terurut Topik ED
Kalau begini caranya sangat kuat terkesan bahwa pemerintah hanya mau enaknya 
mendapatkan masukan cerita atau perkembangan dari rakyat secara langsung tapi 
tak bersedia memahami keterbatasan keadaan masyarakat.  Orang2 seperti model 
pengirim sms ini tak jarang memiliki rasa sabar yang tidak panjang dan maunya 
apa yg dimintakan langsung terjadi.  Kita bisa lihat jika acara pembodohan 
model klompencapir di era Soeharto yg kini dihidupkan lagi.  Kala mengadu ke 
pembesarnya yg seakan2 membuka hati dan telinga u/menyelesaikan persoalan si 
rakyat maka manusia yg bernama rakyat tsb kuat terkesan ingin persoalannya 
langsung dituntaskan seketika.  
Mari ajarkan rakyat kecil seperti itu u/tidak buang2 waktu dan tenaga mengadu 
ke nomer2 telepon yg dapat menjerat mereka ke penjara kelak!


ED

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Adyanto Aditomo 
Date: Mon, 7 Sep 2009 13:12:57 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengirim SMS ke Istri Presiden, Seorang 
Guru Ditangkap Polisi

Berdasarkan berita di Kompas, Pak guru itu diancam hukuman 12 tahun penjara 
karena tindakannya mengirim SMS ke Ibu SBY telah membuat beliau menjadi sangat 
tidak nyaman.
Maksudnya: Bila masyarakat sudah kirim keluhan via SMS ke Presiden tapi tidak 
ditanggapi, sebaiknya ya terima apa adanya saja: pasrah dan sabar, karena Allah 
SWT menyayangi umatnya yang pasrah dan sabar.
Tapi kalau kemudian jengkel dan sangking jengkelnya karena puluhan SMS nya 
tidak pernah ditanggapi sehingga kemudian kirim SMS kasar yang bisa 
dikategorikan sebagai "ancaman terhadap pihak Penguasa", maka jangan kaget bila 
buntutnya diancam penjara 12 tahun.
 
Jadi yang dilakukan oleh pihak Kepolisian atas laporan SBY dan Ibu SBY 
itu kelihatannya sudah sesuai dengan konstitusi kita: Rakyat diminta tidak 
melakukan tindakan apapun yang bisa membuat para Pemimpin Rakyat pada posisi 
terancam jiwanya atau menjadi tidak nyaman perasaannya.
Bahwa Pak Guru sebagai rakyat juga merasa terancam dan perasaannya tidak nyaman 
akibat kebijakan yang dibuat oleh Negara, tidak membuat pak Guru memiliki hak 
untuk mengirim SMS kasar kepada Ibu Negara dan apalagi kepada Presiden.
Itu namanya cari perkara.
Bahwa Pak Guru tidak ditahan, alasan dari Pihak Krepolisian: karena ada 
permintaan Penangguhan Penahanan dari Keluarganya.
 
Bila tidak ada hal - hal yang meringankan, kelihatannya Pak Guru ini akan 
menghuni penjara minimal diatas 5 tahun.
Itulah yang namanya keadilan bagi Para Pemimpin Rakyat tapi Malapetaka bagi 
rakyat.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menggagas Posisi Hatta Rajasa di Kabinet 2009-2014

2009-09-07 Terurut Topik rifky pradana
Hatta Rajasa merupakan salah satu diantara sedikit tokoh yang hampir sudah
pasti aman posisinya, hampir dapat dipastikan ia akan mendapatkan posisi di 
kabinet
mendatang. 
 
Namun, tentu posisi apa yang akan diberikan kepadanya merupakan faktor
yang cukup penting yang akan dicermati oleh partai PAN sebagai pendukungnya.
 
Posisi Mensesneg memang bukan posisi sembarangan, akan tetapi di masa
sepuluh tahun terakhir ini, pamor dan prestise jabatan ini sudah tidak lagi
seperti pada masa sebelumnya.  
 
Posisi apa yang akan diberikan kepada Hatta Rajasa itu menjadi penting,
mengingat pada waktu menjelang deklarasi Sabuga, pasca keputusan
pencawapresannya Boediono, pernah ada wacana yang merencanakan Hatta Rajasa
akan diplot sebagai Menteri Utama atau Menteri Senior, seperti posisi Lee Kuan
Yew di Singapura. 
 
Konon, dalam konsepnya pak SBY, posisi Menteri Utama itu merupakan
posisi yang tidak kalah terhormat dengan posisi Wakil Presiden. Bahkan posisi
ini memiliki wewenang yang lebih banyak dibandingkan dengan wewenangnya Wakil
Presiden. 

 
Akankah Presiden SBY merelaisasikan rencananya itu ?. 
 
Jika posisi Menteri Utama atau Menteri Senior tidak jadi direalisasikan
oleh Presiden SBY, maka posisi apa yang setara dengan itu ?. 
 
Apakah mungkin akan ditempatkan sebagai salah satu Menteri Koordinator
?. Menko bidang apa ?. Menko Ekuin atau Kesra atau Polhukam ?.
 
Atau akan ada Menko bidang baru diluar ketiga bidang Menko yang sudah
lazim ada ?.
 
Tentu hanya Presiden SBY saja yang tahu jawaban, dan yang mempunyai
wewenang serta kekuasaan untuk memberikan solusinya.
 
Menarik untuk dicermati, solusi apakah yang akan dilakukan oleh
Presiden SBY ?. Lalu, akankah solusi itu mencukupi untuk mengobati rasa
kecewanya pak Amien Rais ?. Atau, saat ini bagi Presiden SBY, rasa kecewa pak
Amien Rais tak lagi merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkannya ?.
 
Wallahualambishshawab. 
 
*
Referensi Sumber
Berita dan Artikel Terkait :
* ‘SBY
Maju Kena Mundur Kena’, klik disini
* ‘Boediono
Cawapres SBY, Hatta Diplot jadi Menteri Utama’, klik disini
* ‘Hatta
Rajasa mempermainkan Amin Rais’, klik disini
* ‘Amin
Rais dan Hidayat Nurwahid Kecewa pada SBY’, klik disini
* ‘Pak
SBY, Tolonglah, Jangan Kecewakan PKS !’, klik disini
* ‘Mereka-reka
Pengisi Kabinet SBY-Boediono’,
klik disini
* ‘Perkiraan
Susunan Kabinet SBY-Boediono’,
klik disini
* ‘Resiko
Sistemik di Kabinet SBY-Boediono’, klik disini
* ‘Presiden,
Wapres, Menteri : Mana yang Penting ?’,
klik disini
* ‘Fit
and Proper Test bagi Calon Menteri’,
klik disini
* ‘Amandemen UUD 1945 dan Revisi UU Pemilu
2014’, klik disini
*
Artikel ini dapat dibaca di :
‘Menggagas Posisi Hatta Rajasa di Kabinet
Mendatang’
http://public.kompasiana.com/2009/09/08/menggagas-posisi-hatta-rajasa-di-kabinet-mendatang/
http://politikana.com/baca/2009/09/08/menggagas-posisi-hatta-rajasa-di-kabinet-mendatang.html
*


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes Australia !!!.

2009-09-07 Terurut Topik zaini
di surabaya konjen amrik mempersempit jalan utama yang sudah sempit, 
nebang beberapa pohon di jalur hijau.

kalau kedaulatan negara di depan hidung aja gak dijaga bagaimana pula 
kedaulatan negara di hutan dan laut sana?

salam

A Nizami wrote:
> Kedubes Inggris sampai menutup jalan. Kedubes Australia menutup trotoar. 
> Padahal Kedubes Indonesia di negara2 tsb tidak pernah melakukan itu meski 
> pernah dilempari telur dan tomat busuk oleh warga Timor Leste dulu.
> 
> Jakarta sudah sangat macet. Harusnya mereka tidak menambah kemacetan Jakarta 
> dgn menutup jalan/trotoar. Jika takut, sebaiknya pindah ke tempat sepi saja 
> seperti di pedesaan di Bogor. Kalau masih takut juga, tutup saja kedubesnya.
> 
> Selain itu hentikan penjajahan di Iraq dan Afghanistan yang selain 
> bertentangan dgn pembukaan UUD 45 juga pasti mengundang aksi perlawanan/teror.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hubungan Indonesia-Malaysia; Tanggapan Kritis Untuk Franz Magnis Suseno

2009-09-07 Terurut Topik Sri Handoko
Mudah - mudahan tulisan ini di baca oleh orang Malaysia...sehingga tidak perlu 
ada linggis yang melayang...kalaupun toh suatu saat ada linggis yang melayang 
saya anggap wajar...karena orang Malaysia memang PANTAS untuk dilinggis !!!

Dan Mudah - mudahan Romo Frans Magnis Suseno juga membaca tulisan ini...Karena 
memang urusan harga diri bangsa dan negara tidak hanya sekedar " memberikan 
pipi kiri untuk ditampar lagi, tatkala pipi kanan ditampar "
Dan jangan sampai salah satu pulau di pipi kiri diberikan ketika salah satu 
pulau di pipi kanan telah di curi...bukan seperti itu esensi meredam harga diri 
yang teraniaya...

salam

Handoko





Dari: winwannur 
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 5 September, 2009 18:31:41
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hubungan Indonesia-Malaysia; Tanggapan Kritis 
Untuk Franz Magnis Suseno

  
Di Kompas kemarin, di halaman opini. Saya membaca sebuah tulisan Franz Magnis 
Suseno, dosen filsafat di STT Driyakara yang membahas tentang ketersinggungan 
orang Indonesia terhadap Malaysia dan bagaimana seharusnya orang Indonesia 
menyikapinya.

Opini yang ditulis Romo Magnis di Kompas edisi 4 September 2009 ini berlawanan 
dengan arus utama opini masyarakat Indonesia saat ini, yang rata-rata 
tersinggung dan terusik rasa nasionalismenya dengan apa yang dilakukan Malaysia 
yang selama ini terus menerus seolah sengaja cari perkara dengan negara ini. 

Jika kebanyakan orang Indonesia termasuk anggota DPR RI ingin pemerintah 
bersikap keras terhadap Malaysia, Romo Magnis sebaliknya. Tawaran Romo Magnis 
sebagai solusi untuk masalah ini adalah solusi khas dari penganut kristen 
tipikal. "Kalau ada orang menampar pipi kanan, solusinya sodorkan pipi kiri". 

Untuk bangsa sebesar Indonesia dengan penduduk nomer 4 terbanyak di dunia. 
Menurut Romo Magnis, marah-marah hanya karena dihina seperti itu sangatlah 
tidaklah layak untuk dilakukan. Sebaliknya Romo Magnis menganjurkan, 
selesaikanlah masalah itu dengan sabar dan kepala dingin. 

Franz Magnis memberi contoh saat Soeharto menjadi presiden. Dia katakan, saat 
itu Indonesia tidak pernah berkata dengan kata keras dan justru dengan sikap 
seperti itu Malaysia hormat. Entah amnesia atau memang sengaja, tampaknya Franz 
Magnis sengaja mengaburkan fakta tentang sosok Soeharto mantan Presiden yang 
paling kejam sepanjang sejarah Indonesia itu. 

Soeharto memang tidak pernah dan tidak perlu berkata keras. Dia hanya perlu 
menebar senyum, karena semua orang tahu di balik senyumnya yang khas itu ada 
kekuatan militer besar yang sangat loyal dan patuh tanpa syarat kepadanya. Dia 
dengan mudah bisa menggerakkan kekuatan itu, semudah anak kecil menggerakkan 
mainan mobil-mobilan dengan remote control di tangan. Bandingkan dengan SBY 
yang jangankan militer, bahkan dalam politik saja pun di negara ini banyak 
musuhnya. SBY baru mau mellibatkan TNI dalam menangani teror saja kecaman sudah 
muncul dari mana-mana. Jadi kalau SBY mau bergaya meniru-niru gaya Soeharto, ya 
diludahi orang.

Well, terlepas dari soal Soeharto, anjuran Romo Magnis memang bisa kita 
terapkan terhadap beberapa kasus dan terbukti manjur. 

Misalnya jika anda yang pendatang kebetulan berkunjung ke Bali, bukan sebagai 
turis. Anda bisa jadi mengalalami pengalaman tidak menyenangkan ditangkap dan 
diperlakukan tidak enak oleh 'Pecalang' (Hansip Adat). Jika mengalami hal 
seperti ini di Bali, saran saya akan sama seperti cara yang disarankan Romo 
Magnis, lebih baik selesaikan masalah itu secara diplaomatis. Hubungi ketua 
pecalangnya atau langsung usahakan berbicara dengan 'klian' adat setempat. 

Meskipun anda mungkin Preman terkenal dan ditakuti di kampung asal anda, tapi 
dalam menghadapi situasi ini. Mengajak konfrontasi 'pecalang Bali, sangat tidak 
saya anjurkan. Kecuali anda punya ilmu tahan pukul dan ilmu kebal atau siap 
mental di'massa' orang 'sebanjar'.

Tapi anjuran seperti tersebut di atas bukanlah obat ajaib yang manjur untuk 
segala kasus, situasi dan kondisi. Untuk kasus yang berbeda, kadang-kadang cara 
seperti yang dianjurkan Romo Magnis ini sama sekali tidak efektif, malah 
menjadi kontra produktif.

Saya secara pribadi pernah mengalami musibah yang tidak perlu karena 
berbaik-baik seperti saran favorit Romo Magnis ini. 

Saat itu saya baru pindah ke kompleks perumahan yang saya tinggali sekarang. 
Untuk menuju ke rumah saya, saya harus melewati sebuah rumah yang memiliki 
seekor anjing buras alias anjing kampung yang selalu mengonggong keras kepada 
siapapun yang melintas di depan rumah majikannya itu.. Kalau orang yang 
digonggong ketakutan kadang anjing kampung berkulit belang ini tidak 
segan-segan mengejar sampai orang yang dikejar berteriak-teriak ketakutan. 
Warga di kompleks tempat saya tinggal sebenarnya cukup resah dengan keberadaan 
anjing itu di kompleks kami. 

Istri dan anak saya sering sangat ketakutan ketika harus melewati rumah itu 
menuju rumah kami. Ketika keluhan itu saya sampaikan ke

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-07 Terurut Topik verdi adhanta
Orbiter India Chandryaan, image situs pendaratan Apollo
http://timesofindia.indiatimes.com/news/india/Chandrayaan-sends-images-of-Apollo-15-landing/articleshow/4964829.cms

Orbiter Jepang, Kaguya, image situs pendaratan Apollo (11, 15, 17)
http://www.jaxa.jp/press/2008/05/20080520_kaguya_e.html
http://wms.selene.jaxa.jp/selene_viewer/en/observation_areas/landing_site/
http://wms.selene.jaxa.jp/selene_viewer/en/observation_mission/tc/tc_011.html
http://wms.selene.jaxa.jp/selene_viewer/en/observation_mission/tc/tc_010.html

Lunar Reconnaissance Orbiter, Apollo landing sites.
http://www.nasa.gov/mission_pages/LRO/multimedia/lroimages/apollosites.html






From: rudyanto_nebeng 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Friday, September 4, 2009 23:37:42
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah  
dibuktikan

  
--- In Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, verdi adhanta  wrote:
>
> Rekan-rekan FPK,
> 
> Terus-terang saya GATEL juga melihat bagaimana orang memanfaatkan 
> ketidak-tahuan dan delusi yang ada di kalangan orang awam untuk membuat 
> sensasi. Jadi saya putuskan untuk buka saja link yang ada di post si Rudy. 
> Ini untuk menjadi pelajaran kita juga, bagaimana orang-orang sering tertipu 
> oleh pseudo-sains (seolah-olah sains, padahal tidak ada hubungannya sama 
> sekali) dan juga segala urusan mitos, tahayul dan sebagainya.
> 
 + + + + +++
GATEL bisa dihilangkan dengan DIGARUK, kalau tetap GATEL jangan salahkan yang 
MENGGARUK dong, memang saatnya mandi :)

Sekali lagi, nampaknya Pak Verdi menempuh jalan sesat dalam memahami sesuatu, 
masih ingat kisah Romeo Juliet? :)
 + + + + +
> Sebelumnya, mohon maaf, bukan bermaksud menggurui, sok, atau semacam itu. Sy 
> yakin banyak rekan di sini yang lebih kompeten, tapi biasanya mereka tak 
> punya waktu untuk mengurus hal macam begini, dan mungkin menganggap ini 
> "nggak penting banget!". Tapi seperti yang sudah kita lihat, ternyata ADA 
> orang yang masih tertipu dengan pseudo-sains. Sy harap juga, kalau ada yang 
> bisa memanfaatkan, adalah ajakan supaya rekan-rekan bisa sedikit meluangkan 
> waktu untuk membawa teman, anak, anak didik, dll, untuk keluar dari delusi 
> dan kekonyolan dalam memahami dunia natural bekerja, sebagaimana mestinya, 
> supaya bangsa kita dapat bersikap rasional dan berpikir dengan baik. 
> 
 + + + + ++
Memang tidak perlu menggurui lah di sini, adu nalar saja lah, supaya bangsa 
kita dapat belajar apa itu RASIONAL.
 + + + + 
> Setelah sy pertimbangkan, sy akan ambil satu saja contoh bagaimana 
> ketidak-tahuan di ekspolitasi menjadi dis-informasi. Pertimbangan mengapa sy 
> pilih DELUSI yang satu ini adalah karena (1) ia jarang dijawab / artikel yang 
> membahasnya tidak saya temukan (2) tidak harus terlalu banyak menaruh link. 
> 
> Ini salah satu "argumen" dari conspiracy theorist yang ada di link tersebut:
> 
>  = = = = = = 
> = = =
> An important factor to take into consideration is the great variations in 
> temperature that the film would have had to endure whilst on the lunar 
> surface. The temperature during the Apollo missions were recorded as being 
> between -180F in the shade to an incredible +200F in full Sunshine. How could 
> the film emulsion have withstood such temperature differences? The astronauts 
> can be seen to move between the shadows of the rocks and then into full 
> sunlight in some shots. Surely the film would have perished under such 
> conditions? If the film used during the Apollo missions had such qualities as 
> to withstand such differences in temperature, why are Kodak not publicly 
> selling them in today's market?
>  = = = = = = 
> = = ==
> 
> Intinya: Temperatur di Bulan itu kan berubah-ubah, saat gelap -180F dan saat 
> terang +200F. Bagaimana film emulsi di kamera yang digunakan bisa bertahan 
> pada perubahan temperatur macam itu?
> 
> Hal ini sangat mudah dijawab hanya dengan basic science yang kita terima 
> waktu SMP tentang termodinamika.
> 
> Para konspiras theorist ini memanfaatkan "Kebingungan" yang ada pada 
> orang-orang, karena banyak orang tidak tahu (atau lupa?) apa BEDA 
> "TEMPERATUR" dan "PANAS". Bagi banyak orang, keduanya sama-saja, Temperatur 
> ya ukuran panas ... 
> 
> Anggapan itu: SALAH.
> 
> Siapapun akan bisa melakukan observasi ini:
> 
> Observasi 1.
> 
> 1) Masuk ke sebuah kamar yang "hangat"
> 2) Tempelkan tangan ke dinding/lantai (telanjang).
> 3) Apakah Dinding terasa LEBIH DINGIN dari UDARA di RUANGAN?
> 
> Observasi 2.
> 
> 1) Panaskan sebuah oven bersuhu tinggi (100-500 derajat C)
> 2) Matikan dan segera buka pintu oven lalu segera masukan tangan pad

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Konfrontasi Lagi?

2009-09-07 Terurut Topik manneke budiman
Dan mari hormati keputusan Mahkamah Internasional.
 
Soal kata "ambil", ini sangat tergantung perspektif. Di mata Indonesia, 
Malayisa "mengambil" kedua pulau itu. Di mata mereka, Indonesia yang 
"mengambil"-nya. Lalu perspektif siapa yang paling benar? Ya serahkan saja pada 
badan arbitrase internasional seperti MI.
 
manneke

--- On Fri, 9/4/09, A Nizami  wrote:


From: A Nizami 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konfrontasi Lagi?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Friday, September 4, 2009, 3:41 AM


 



Sipadan dan Ligitan itu kan dalam sengketa. Bukan murni milik kita.
Lagi pula Indonesia dan Malaysia sudah pergi ke Mahkamah Internasional. Dan 
pengadilan memutuskan itu milik Malaysia.

Ke depan, harusnya TNI langsung menduduki pulau2 terluar Indonesia yang 
berbatasan dgn negara lain agar tidak terjadi hal seperti itu.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pengiriman Dosen ke Malaysia Dihentikan

2009-09-07 Terurut Topik manneke budiman
Ini betul. Sebab yang dikejar alias sasaran finalnya adalah dapet gelar dan 
jabatan profesor, bukan pengabidan dan kara nyatanya bagi akademi.
 
Soalnya kalo punya titel dan jabatan mentereng, modal utama buat melenggang 
jadi anggota DPR dan pengurus Parpol udah di tangan. Dan ini berarti DUIT, Bung.
 
manneke

--- On Fri, 9/4/09, Dharma Hutauruk  wrote:


From: Dharma Hutauruk 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pengiriman Dosen ke Malaysia Dihentikan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Friday, September 4, 2009, 4:14 AM


Apakah kemungkinan Dosen ke Malaysia di kirim karena tidak lulus test di PTN
Papan Atas ?
Terkadang bangsa kita mau mudahnya saja.
karena di Malaysia tidak pakai test, yah Dosen senior kirim ke sana saja.
Maaf saya tidak menuduh siapa siapa.
Seperti yang marak sekarang ini, tiba-tiba saja sudah lulus S2 atau bahkan
S3 padahal kita bersama dengan dia setiap hari.
Atau tiba-tiba sudah jadi professor entah kapan mengajar Perguruan Tinggi.

dh


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-07 Terurut Topik manneke budiman
Yang lebih "dahsyat" lagi, bahkan ketika sudah dibeberkan penjelasan panjang 
lebar masuk akal dan disertai bukti-bukti solid, masih saja ngeyel bertahan 
dengan teori konsiprasinya. Jadi persoalan lebih parah di negeri ini, khususnya 
di kalangan "cerdik pandai"-nya, adalah bahwa ada di antara mereka ini yang 
TIDAK MEMILIKI KAPASITAS UNTUK BELAJAR. Itu sebabnya ketika diberi info yang 
betul, bukannya bilang tengkyu malah maprak-maprak melecehkan yang kasih info.
 
Lanjutkan kegigihan Anda Pak Verdi. Anda adalah salah satu PELITA penting bagi 
milis ini. Biarkan milis ini jadi sumber pelajaran dan penerangan, bukan tempat 
festival kedangkalan pikiran.
 
manneke

--- On Fri, 9/4/09, verdi adhanta  wrote:


From: verdi adhanta 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah 
dibuktikan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Friday, September 4, 2009, 6:41 AM


 



Ha ha. Iya pak, cuma heran aja melihat para conspiracy theorist yang pada 
ge-er, dikiranya kalau apa yang ditulisnya tidak dijawab atau ditanggapi oleh 
pihak institusi yang diserangnya, itu karena institusi tersebut tak mampu 
menjawabnya, padahal cuma NGGAK LEVEL aja. Padahal, tuduhan-tuduhan itu datang 
dari ketidak-tahuan dan sifat penolakan pengetahuan, dan sebenarnya bisa 
dijawab dengan pengetahuan dasar setara SMP/SMA. Lalu mereka bilang para 
ilmuwan itu arogan. Bahkan mereka sendiri nggak pernah SEKALIPUN berusaha 
bertanya pada institusi yang terkait. Nanya saja belum langsung main tuduh. 
Mereka bilang pertanyaannya tidak pernah dijawab. Sy pernah buktikan sendiri, 
dan pernah sy post di forum ini juga, bahwa pertanyaan sy ke NASA dijawab 
dengan cepat dan baik -- bukan cuma mesin penjawab otomatis -- respon mereka 
sangat spesifik dan cukup detil. Jadi siapa yang arogan coba?

Jadinya sy pikir, jangan-jangan begitu banyak dis-informasi yang ada di negara 
ini. Jangan-jangan itu sebabnya banyak hal jadi kacau. Jangan-jangan masyarakat 
umum di negara ini punya banyak masalah komunikasi. Apakah pernah ada buku atau 
penelitian sosial yang fokus dengan masalah ini?

Thx.




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re:Ya...ya...ya... Kualitas Perguruan Tinggi di Malaysia Memang Kurang!

2009-09-07 Terurut Topik manneke budiman
KALAU BISA
 
Ambil magister atau doktor di dalam negeri juga nggak kecil ongkosnya lho bung 
hd. Apalagi kalo Anda juga dosen di tempat Anda kuliah itu. Tugasnya numpuk. 
Udah harus belajar dan riset, masih harus mengajar, kerja admin, ikut panitia 
ini dan itu, dll.
 
Belajar di luar negeri baik kalo ada kesempatan. Jika Anda ditawari beasiswa 
penuh oleh sebuah institusi pendidikan luar negeri dan diberi ongkos hidup 
cukup, tentu edan kalo kesempatan seperti ini dilewatkan hanya DEMI mendukung 
ide studi di dalam negeri.
 
Itung-itung, pada akhirnya lebih murah, lebih cepat dan lebih efisien belajar 
di luar negeri. Apalagi kalo Anda hemat makan Indomie telor tiap hari, Anda 
bisa pulang bawa dolar yang cukup buat start nyicil rumah :)
 
Yang penting bukan di dalam atau di luar negeri. Yang pokok adalah MUTU 
institusi tempat kita belajar dan MUTU proses belajar-mengajarnya.

--- On Fri, 9/4/09, halim hd  wrote:


From: halim hd 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ya...ya...ya... Kualitas Perguruan 
Tinggi di Malaysia Memang Kurang!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Friday, September 4, 2009, 6:19 AM


 



pada taon 2000, diulang lagi, pernyataan
oleh ben anderson, kalou bisa ambil doktor
itu di nusantara saja, gak usah ke mana
mana, katanya, waktu ceramah di graha
sabha ugm.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-07 Terurut Topik verdi adhanta
Pak Satria,

Saya tidak sedang berpendapat.
Semua yang saya post dalam tema teori konspirasi ini hanyalah informasi.
Sama sekali tidak ada pendapat atau pikiran saya di situ.
Seluruhnya adalah temuan dan posisi KOMUNITAS SAINS, yang TIDAK MEMPERDEBATKAN 
pendaratan manusia di Bulan.
Perdebatan pendaratan manusia di Bulan hanya berada di kalangan awam.
Tema ini jadi memanjang karena Rudy memaksakan notion bahwa pendaratan manusia 
di Bulan bukan sains.

Thx.




From: satriadharma2002 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Saturday, September 5, 2009 8:05:49
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah  
dibuktikan

  
Saya berharap Bung Rudi tidak berkecil hati dengan sikap sinis semacam ini. 
Seandainya Anda tidak memberi umpan seperti ini maka saya juga tidak akan bisa 
menikmati penjelasan menarik dari Pak Verdi. Sebuah diskusi justru menarik 
kalau terjadi perbedaan pendapat. Perkara siapa yang benar di antara Anda 
berdua masih bisa diperdebatkan. :-) Tapi saya memang selalu menikmati 
penjelasan ilmiah Pak Verdi. Beliau juga tidak sedang 'menelanjangi' 
whatsoever. Beliau hanya menyatakan pendapatnya sepanjang yang beliau ketahui 
berdasarkan referensi yang dipunyainya.
Jangan pernah berkecil hati, Pak Rudi! 
Salam
Satria


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-07 Terurut Topik rudyanto_nebeng
Pak Satria,

Terima kasih atas dukungannya.

Saya kira Pak Satria juga sudah lama bergabung dalam FPK, jadi cukup 
mengertilah perangai beberapa orang di sini. Karena saya memahami MB, jadi 
memang tidak perlu ditanggapi dan jangan khawatir saya berkecil hati. Ada 
saatnya ditanggapi, tapi mengingat saat ini anggota-anggota lain sedang 
menjalani puasa, jadi memang belum saatnya ditanggapi. Nanti banyak yang batal 
puasanya :)

Saya menikmati saja diskusi dengan Pak Verdi, supaya bangsa Indonesia tahu apa 
itu RASIONAL :)

Best Regards,
Rudyanto
Sing Waras Ngalah... :)

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "satriadharma2002" 
 wrote:
>
> Saya berharap Bung Rudi tidak berkecil hati dengan sikap sinis semacam ini. 
> Seandainya Anda tidak memberi umpan seperti ini maka saya juga tidak akan 
> bisa menikmati penjelasan menarik dari Pak Verdi. Sebuah diskusi justru 
> menarik kalau terjadi perbedaan pendapat. Perkara siapa yang benar di antara 
> Anda berdua masih bisa diperdebatkan. :-) Tapi saya memang selalu menikmati 
> penjelasan ilmiah Pak Verdi. Beliau juga tidak sedang 'menelanjangi' 
> whatsoever. Beliau hanya menyatakan pendapatnya sepanjang yang beliau ketahui 
> berdasarkan referensi yang dipunyainya.
> Jangan pernah berkecil hati, Pak Rudi!
> Salam
> Satria


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-07 Terurut Topik Adiyatmika
huahahaha

Sorry gak tahan ikut nimbrung. Lawakannya bung rudy makin lama makin lucu. 
huahahaha... Moga2 hanya sedikit orang indonesia yang punya pola pemikiran 
macam gini. Dijelasin gak pernah mudeng, ngambil referensi malah dari film 
knowing, website ufo, dll... hahahahaha

Masalah temperatur vs kalor, KESALAHAN bung Verdi adalah "over estimate" 
kemampuan otak bung rudy dengan memberikan banyak analogi. Percuma!! Penjelasan 
segitu gamblangnya aja gak bisa dipahami oleh bung rudi. Liat dua kalimat ini:

"> Yang dimaksud dengan temperatur bulan adalah SUHU PERMUKAAN BULAN yang 
menyerap 90 persen dari maksimum 1300 watt per meter per segi energi cahaya 
Matahari."


"> Baju angkasa awak Apollo dilapisi oleh Alumunium -- Alumunium hanya menyerap 
5% dari energi panas yang diterima permukaanya. Demikian pula peralatan 
eksperimen, kamera, dan Lunar Lander."


Udah ada dua kalimat yang segitu gamblangnya menerangkan kenapa film nggak 
kebakar radiasi matahari kok ya masih aja gak paham. hahahaha... saya yakin 
bung rudy bukannya pura2 nggak paham, tapi memang nggak paham betulan. 

Sekali lagi deh, coba bung rudy, kenapa kok es yang dimasukkan ke termos lebih 
lama mencair dibanding es yang dibiarkan gitu aja di atas meja? kenapa bung 
rudy? Karena konspirasi penjual termos? hahahahaha... coba cari jawaban di film 
Knowing kalo ketemu.








From: rudyanto_nebeng 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Saturday, 5 September 2009 12:37:42
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah  
dibuktikan

  
--- In Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, verdi adhanta  wrote:
>
> Rekan-rekan FPK,
> 
> Terus-terang saya GATEL juga melihat bagaimana orang memanfaatkan 
> ketidak-tahuan dan delusi yang ada di kalangan orang awam untuk membuat 
> sensasi. Jadi saya putuskan untuk buka saja link yang ada di post si Rudy. 
> Ini untuk menjadi pelajaran kita juga, bagaimana orang-orang sering tertipu 
> oleh pseudo-sains (seolah-olah sains, padahal tidak ada hubungannya sama 
> sekali) dan juga segala urusan mitos, tahayul dan sebagainya.
> 
 + + + + +++
GATEL bisa dihilangkan dengan DIGARUK, kalau tetap GATEL jangan salahkan yang 
MENGGARUK dong, memang saatnya mandi :)

Sekali lagi, nampaknya Pak Verdi menempuh jalan sesat dalam memahami sesuatu, 
masih ingat kisah Romeo Juliet? :)
 + + + + +
> Sebelumnya, mohon maaf, bukan bermaksud menggurui, sok, atau semacam itu. Sy 
> yakin banyak rekan di sini yang lebih kompeten, tapi biasanya mereka tak 
> punya waktu untuk mengurus hal macam begini, dan mungkin menganggap ini 
> "nggak penting banget!". Tapi seperti yang sudah kita lihat, ternyata ADA 
> orang yang masih tertipu dengan pseudo-sains. Sy harap juga, kalau ada yang 
> bisa memanfaatkan, adalah ajakan supaya rekan-rekan bisa sedikit meluangkan 
> waktu untuk membawa teman, anak, anak didik, dll, untuk keluar dari delusi 
> dan kekonyolan dalam memahami dunia natural bekerja, sebagaimana mestinya, 
> supaya bangsa kita dapat bersikap rasional dan berpikir dengan baik. 
> 
 + + + + ++
Memang tidak perlu menggurui lah di sini, adu nalar saja lah, supaya bangsa 
kita dapat belajar apa itu RASIONAL.
 + + + + 
> Setelah sy pertimbangkan, sy akan ambil satu saja contoh bagaimana 
> ketidak-tahuan di ekspolitasi menjadi dis-informasi. Pertimbangan mengapa sy 
> pilih DELUSI yang satu ini adalah karena (1) ia jarang dijawab / artikel yang 
> membahasnya tidak saya temukan (2) tidak harus terlalu banyak menaruh link. 
> 
> Ini salah satu "argumen" dari conspiracy theorist yang ada di link tersebut:
> 
>  = = = = = = 
> = = =
> An important factor to take into consideration is the great variations in 
> temperature that the film would have had to endure whilst on the lunar 
> surface. The temperature during the Apollo missions were recorded as being 
> between -180F in the shade to an incredible +200F in full Sunshine. How could 
> the film emulsion have withstood such temperature differences? The astronauts 
> can be seen to move between the shadows of the rocks and then into full 
> sunlight in some shots. Surely the film would have perished under such 
> conditions? If the film used during the Apollo missions had such qualities as 
> to withstand such differences in temperature, why are Kodak not publicly 
> selling them in today's market?
>  = = = = = = 
> = = ==
> 
> Intinya: Temperatur di Bulan itu kan berubah-ubah, saat gelap -180F dan saat 
> terang +200F. Bagaimana film emulsi di kamera yang digunakan bisa bertahan 
> pada perubahan temperatur macam itu?
> 
> Hal ini sangat mudah dijawab hanya dengan bas

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Biar Gemuk Asal Sehat (Kompas, 6 Sept 09)

2009-09-07 Terurut Topik titianaadinda
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/06/03212079/biar.gemuk.asal.sehat



Biar Gemuk asal Sehat
Minggu, 6 September 2009 | 03:21 WIB

Putu Fajar Arcana & Budi Suwarna

Mungkin tagline "Biar gemuk asal sehat" terdengar klise dan zadul (zaman dulu) 
kalau kita ingat kalimat, "Biar lambat asal selamat" yang sering ditulis di 
belakang bak truk. Tetapi, belakangan prinsip "hidup" itu mencuat menjadi 
semacam perlawanan dari kaum pemilik tubuh gemuk.

Ferawati Wibisono (29), pemilik berat badan 88 kilogram, mengaku pernah 
tertekan dan kemudian terpaksa menenggelamkan diri dalam usaha pelangsingan 
tubuh. Selama empat bulan tahun lalu, ia mengikuti program diet, akupunktur, 
dan menjalani injeksi obat penurun berat badan.

"Ketika injeksi untuk keempat kalinya, seluruh tubuh saya bengkak dan memerah. 
Kata dokter alergi," tutur Fera, Selasa (2/9) di Jakarta. Kenyataan memilukan 
itu ditambah pula dengan keadaan Fera yang makin lemah karena diet keras. 
"Sampai-sampai ketika jalan aku nabrak kaca. Kata dokter, aku kekurangan 
nutrisi," tambah perempuan yang selalu tampil berkaus, celana pendek, dan 
sandal jepit ini.

Semua usaha itu terpaksa dijalani Fera karena tekanan yang begitu keras dari 
keluarga. Orang-orang terdekat dalam hidupnya itu justru selalu memojokkannya 
dengan memanggil "kapal selam". "Bahkan, ada yang mengejek, sebentar lagi 
tubuhku enggak bisa masuk ke pintu rumah," ujar Fera.

Tekanan juga dialami Vreda Wuisan, pemilik berat badan 80 kilogram, dan 
penyanyi remaja Tina Toon (16). Vreda pernah melakukan upaya memperoleh tumbuh 
langsing melalui akupunktur, minum obat penahan lapar, diet, dan berolahraga 
secara keras. "Hasilnya enggak seberapa karena dasar tulangku besar ya tetap 
saja kelihatan gemuk," tutur dia.

Tina bahkan pernah sakit gara-gara melakukan diet selama 10 hari. "Aku diet 
diem-diem. Ketat sekali untuk mengejar target turun berat badan," katanya. Diet 
keras dilakukan Tina lantaran keinginan tampil langsing dalam sampul album I 
Love Music. Ia memang berhasil menurunkan berat badan tiga kilogram. "Tetapi, 
habis pemotretan, makan jadi luar biasa, aku juga sakit," tambah Tina yang dulu 
dikenal sebagai penyanyi cilik bertubuh bulat ini.

Titik balik

Sakit umumnya kemudian menjadi titik balik bagi sebagian orang untuk berhenti 
menguruskan badan secara ekstrem. Sejak mengalami sakit tifus sebanyak tiga 
kali akibat olahraga berlebihan serta bengkak-bengkak karena alergi obat tadi, 
Fera mengaku kapok. Ia kini menerima dirinya apa adanya.

"Sekarang aku tetap berolahraga secukupnya, tetapi yang terpenting tetap sehat. 
Itu prinsip," kata Fera sembari menambahkan kesehatan dan kebugaran tubuhnya 
boleh dibandingkan dengan mereka yang bertubuh langsing.

Vreda mengatakan, definisi cantik yang harus selalu langsing dan berkulit putih 
adalah rekayasa industri. Celakanya, itulah kini yang menjadi opini setiap 
orang. "Gemuk tidak berarti tidak cantik, lho. Buatku sih, yang penting sehat 
dan happy," kata dia.

Vreda menuding rekayasa industri itu bahkan sampai pada soal bahan pakaian. 
Industri berkepentingan, kata Vreda, menyediakan bahan baku sedikit, tetapi 
bisa menjual dengan harga tinggi. "Karena kalau mereka membuat pakaian untuk 
orang gemuk, bahannya lebih banyak habis," kata Vreda yang bergelut di bidang 
rumah produksi ini.

Paula Josepha Ratnaningtyas (38) dengan berat badan 92 kilogram dengan tinggi 
tubuh 153 cm mungkin lebih percaya diri dan santai dalam menjalani hidup. Sejak 
kecil, ia mengaku sudah terbiasa mendengar ledekan orang. "Aku dipanggil Sai. 
Sai, jangan salah, bukan sayang, tetapi bonsai. Aku cuek saja," kata dia.

Kendati memiliki tubuh gemuk sejak kecil, Naning, begitu Paula Josepha 
Ratnaningtyas dipanggil, tidak pernah tergoda mengikuti program olahraga, diet, 
apalagi pengobatan untuk memperoleh tubuh ramping. Buat Naning, kecantikan tak 
mesti diterjemahkan dengan ramping dan putih, tetapi pada sikap.

"Sangat bodoh kalau ada orang termakan iklan pelangsing, lalu beli korset Rp 7 
juta. Susah benar hidup, mau langsing saja harus menderita. Kalau dasarnya 
gemuk, ya gemuk saja," kata Naning.

Guna melawan dominasi definisi cantik oleh industri itulah, Naning dan Fera 
kemudian bergabung dengan Xtra-L Big Community yang didirikan Ririe Bogar dan 
Lulu Lustanti tahun 2007. Komunitas ini bahkan berkomunikasi lewat mailing list 
xtra-l_commun...@yahoogroups.com dan belakangan juga menggunakan facebook.

"Dulu, kami pernah mengadakan fashion show sebagai ajang happy-happy, sekarang 
sih komunitas ini buat kumpul-kumpul saja," tutur Naning. Komunitas, tambahnya, 
lebih banyak dimanfaatkan sebagai wahana saling mendukung, berbagi rasa dan 
informasi, serta tentu saja mencari pasangan hidup.

"Fera ketemu jodohnya di komunitas. Sebentar lagi bakal menikah," ungkap 
Naning. Fera tersenyum kecil membenarkan kata-kata sahabatnya itu.

Dalam kredo Xtra-L Big Community, sebagaimana diungkapkan Ririe Bogar kepada 
Kompas (11/11/2007), mereka berkepentinga

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-07 Terurut Topik manneke budiman
Luruskan fakta Anda: umpannya bukan datang dari Rudy Nebeng, tapi dari artikel 
koplo yang terbit di Kompas.
 
Terserah saja kalo situ mau bilang Pak Verdi tidak "menelanjangi" siapa-siapa. 
Kalo saya liat sih, sudah SANGAT ANAT JELAS dalam responsi-responsinya betapa 
kesalnya Pak Verdi dengan Nebeng. Bahkan sampe pernah beebrapa kali reply 
dengan HURUF BESAR semua saking sebelnya. Anda mau menghalus-haluskan itu 
dengan berbagai bumbu pemanis? Tentu saja itu hak Anda. Hehehe. Tapi Anda BUKAN 
Verdi :)
 
manneke

--- On Fri, 9/4/09, satriadharma2002  wrote:


From: satriadharma2002 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah 
dibuktikan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Friday, September 4, 2009, 9:05 PM


 



Saya berharap Bung Rudi tidak berkecil hati dengan sikap sinis semacam ini. 
Seandainya Anda tidak memberi umpan seperti ini maka saya juga tidak akan bisa 
menikmati penjelasan menarik dari Pak Verdi. Sebuah diskusi justru menarik 
kalau terjadi perbedaan pendapat. Perkara siapa yang benar di antara Anda 
berdua masih bisa diperdebatkan. :-) Tapi saya memang selalu menikmati 
penjelasan ilmiah Pak Verdi. Beliau juga tidak sedang 'menelanjangi' 
whatsoever. Beliau hanya menyatakan pendapatnya sepanjang yang beliau ketahui 
berdasarkan referensi yang dipunyainya.
Jangan pernah berkecil hati, Pak Rudi!
Salam
Satria


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-07 Terurut Topik verdi adhanta
Masih belum bisa menalar?

==
OK, berarti bisa menyerap energi, artinya suhunya benar fluktuatif. Kalau 
EMULSI FILM rentan terhadap fluktuasi suhu, silakan diartikan sendiri...
Ini energi Matahari lho, bukan energi jagung bakar...

OK, berarti bisa menyerap energi, artinya suhunya benar fluktuatif. Kalau 
EMULSI FILM rentan terhadap fluktuasi suhu, silakan diartikan sendiri...
Ini energi Matahari lho, bukan energi jagung bakar...
==

Yang fluktuatif adalah TEMPERATUR PERMUKAAN. Bukan UDARA. Karena TIDAK ADA 
UDARA DI BULAN.
TIDAK ADA UDARA DI BULAN = TIDAK ADA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
DOH!
luar biasa dodolnya.

=
Aha, ada embel-embelnya JANGAN TERLALU LAMA, itu kuncinya. Emulsi Film waktu di 
bulan memangnya SEBENTAR atau LAMA?
-

Jangan terlalu lama dalam eksperimen memasukan tangan dalam oven KARENA MASIH 
ADA UDARA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
KALAU DI RUANG VAKUM = TIDAK ADA UDARA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
masak harus di suapin gini?
ampun deh.



From: rudyanto_nebeng 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Friday, September 4, 2009 23:37:42
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah  
dibuktikan

  
--- In Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, verdi adhanta  wrote:
>
> Rekan-rekan FPK,
> 
> Terus-terang saya GATEL juga melihat bagaimana orang memanfaatkan 
> ketidak-tahuan dan delusi yang ada di kalangan orang awam untuk membuat 
> sensasi. Jadi saya putuskan untuk buka saja link yang ada di post si Rudy. 
> Ini untuk menjadi pelajaran kita juga, bagaimana orang-orang sering tertipu 
> oleh pseudo-sains (seolah-olah sains, padahal tidak ada hubungannya sama 
> sekali) dan juga segala urusan mitos, tahayul dan sebagainya.
> 
 + + + + +++
GATEL bisa dihilangkan dengan DIGARUK, kalau tetap GATEL jangan salahkan yang 
MENGGARUK dong, memang saatnya mandi :)

Sekali lagi, nampaknya Pak Verdi menempuh jalan sesat dalam memahami sesuatu, 
masih ingat kisah Romeo Juliet? :)
 + + + + +
> Sebelumnya, mohon maaf, bukan bermaksud menggurui, sok, atau semacam itu. Sy 
> yakin banyak rekan di sini yang lebih kompeten, tapi biasanya mereka tak 
> punya waktu untuk mengurus hal macam begini, dan mungkin menganggap ini 
> "nggak penting banget!". Tapi seperti yang sudah kita lihat, ternyata ADA 
> orang yang masih tertipu dengan pseudo-sains. Sy harap juga, kalau ada yang 
> bisa memanfaatkan, adalah ajakan supaya rekan-rekan bisa sedikit meluangkan 
> waktu untuk membawa teman, anak, anak didik, dll, untuk keluar dari delusi 
> dan kekonyolan dalam memahami dunia natural bekerja, sebagaimana mestinya, 
> supaya bangsa kita dapat bersikap rasional dan berpikir dengan baik. 
> 
 + + + + ++
Memang tidak perlu menggurui lah di sini, adu nalar saja lah, supaya bangsa 
kita dapat belajar apa itu RASIONAL.
 + + + + 
> Setelah sy pertimbangkan, sy akan ambil satu saja contoh bagaimana 
> ketidak-tahuan di ekspolitasi menjadi dis-informasi. Pertimbangan mengapa sy 
> pilih DELUSI yang satu ini adalah karena (1) ia jarang dijawab / artikel yang 
> membahasnya tidak saya temukan (2) tidak harus terlalu banyak menaruh link. 
> 
> Ini salah satu "argumen" dari conspiracy theorist yang ada di link tersebut:
> 
>  = = = = = = 
> = = =
> An important factor to take into consideration is the great variations in 
> temperature that the film would have had to endure whilst on the lunar 
> surface. The temperature during the Apollo missions were recorded as being 
> between -180F in the shade to an incredible +200F in full Sunshine. How could 
> the film emulsion have withstood such temperature differences? The astronauts 
> can be seen to move between the shadows of the rocks and then into full 
> sunlight in some shots. Surely the film would have perished under such 
> conditions? If the film used during the Apollo missions had such qualities as 
> to withstand such differences in temperature, why are Kodak not publicly 
> selling them in today's market?
>  = = = = = = 
> = = ==
> 
> Intinya: Temperatur di Bulan itu kan berubah-ubah, saat gelap -180F dan saat 
> terang +200F. Bagaimana film emulsi di kamera yang digunakan bisa bertahan 
> pada perubahan temperatur macam itu?
> 
> Hal ini sangat mudah dijawab hanya dengan basic science yang kita terima 
> waktu SMP tentang termodinamika.
> 
> Para konspiras theorist ini memanfaatkan "Kebingungan" yang ada pada 
> orang-orang, karena banyak orang tidak tahu (atau lupa?) apa BEDA 
> "TEMPERATUR" dan "PANAS". Bagi banyak orang, keduanya sama-saja, Temperatur 
> ya ukuran panas

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ya...ya...ya... Kualitas Perguruan Tinggi di Malaysia Memang Kurang!

2009-09-07 Terurut Topik manneke budiman
Betul banget Pak Yunis. Makanya dalam situasi menyedihkan seperti ini, mereka 
yang tak bertitel jangan pernah mau dibikin silau oleh titel yang berjejer di 
ujung nama seseorang, dan mereka yang punya titel gak usah besar kepala dengan 
titelnya.
 
Titel zaman ini gampang dibeli dan dijual di mana-mana. Tanpa pakai sekolah pun 
bisa dapet. Jangan-jangan sebentar lagi kambing pun bisa dapat titel :)
 
manneke

--- On Fri, 9/4/09, Tabrani Yunis  wrote:


From: Tabrani Yunis 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ya...ya...ya... Kualitas Perguruan 
Tinggi di Malaysia Memang Kurang!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Friday, September 4, 2009, 12:37 PM


 



Hmmm,
Jadi ada yang banyak kita perbaiki juga dari diri kita. Bukankah begitu pak 
Manneke?
Saya sendiri melihat banyak sekali predator pendidikan di negri kita yang 
ngambil master dan segalanya sekedar dapat titel, termasuk ke luar negeri. Atau 
juga sengaja mencari yang kurang biar lebih mudah ya pak?

Salam

Tabrani Yunis


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Konfrontasi Lagi?

2009-09-07 Terurut Topik manneke budiman
Tentara dan Polisi kita SUDAH berada di Aceh waktu tsunami sebelum pasukan dan 
bantuan asing datang. Mereka juga kehilangan anggota keluarga mereka, tapi di 
tengah situasi duka pun masih kerja siang malam menyelamatkan para korban dan 
mencari yang meninggal.
 
Periksa lagi data Anda yang betul.
 
manneke

--- On Sat, 9/5/09, muslimkristianto  wrote:


From: muslimkristianto 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Konfrontasi Lagi?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Saturday, September 5, 2009, 11:26 PM


 



Yang penting periksa diri dan tahu diri. Jangan telantarkan warga kita. Ingat 
bahwa Angkatan Bersenjata kita tidak bisa sampai ke Aceh waktu Tsunami. Tentara 
degara lain sudah sampai lebih dahulu. Mau perang? Kalau menang gimana yah? 
BANGUN NEGERI KITA. BERHENTI KORUPSI. KERJA KERJA.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Konfrontasi Lagi?

2009-09-07 Terurut Topik manneke budiman
Franz Magnis-Suseno menolak menerima hadiah ratusan juta dari Ahmad Bakrie 
Award sebagai pernyataan protes terhadap ulah Bakrie Inc. di Sidoarjo. 
Sementara para tokoh lainnya menerimanya. FMS berbicara melalui action, bukan 
gembor-gembor doang bikin statement.
 
Mungkin sebaiknya Anda periksa dulu data Anda tentang FMS soal Lapindo sebelum 
mempertanyakan komitmennya. Saya yakin dia lebih komit dalam isu Lapindo 
daripada Anda.
 
Ngemeng-ngemeng, Anda sendiri sudah buat apa yang konkret untuk kasus Lapindo 
ini?
 
manneke

--- On Sun, 9/6/09, pudimartini  wrote:


From: pudimartini 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konfrontasi Lagi?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Sunday, September 6, 2009, 10:07 PM


ternyata salah satu perwira TNI AD yang dikirim Soeharto
ke Malaysia adalah Beni Murdani. Padahal ada 3 perwira
TNI AD, menurut tulisan YB Mangun Widjaya di Kompas
dan menulis bahwa mereka adalah juga pengkhianat terhadap
pemerinta yang sah pada saat itu, ketika menanggapi tudingan
pemerintah terhadap NGO sebagai pengkhianat.

Siapa dua perwira yang lain?

Gambaran besar pergantian rezim Sokarno ke Soeharto by design
dan latar belakangnya semakin terang benderang. Terima kasih
untuk info Soewarto.

Silahkan melihat pula sambutan KKG di ulang tahun NU, semakin
menunjukkan benang merah pergantian rezim itu yang dilandasi oleh
penggrayakan ibu pertiwi yang dampaknya hingga kini.

Saya belum pernah mendengar Frans Magnis berbicara soal Lapindo
dan masyarakat korban yang mengundang Ical menjelang pilihan
Ketum Golkar.





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Getaran Gempa Yogyakarta Meluas

2009-09-07 Terurut Topik agushamonangan
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Getaran gempa yang terjadi di Yogyakarta pada Senin 
(7/9) pukul 23.12 WIB terasa meluas hingga ke Jawa Timur. Sunu, seorang pembaca 
kompas.com di Tulungagung, Jawa Timur, mengatakan getaran gempa juga terasa di 
tempatnya berada.

Sementara, dari situs BMG diperoleh catatan kalau pusat gempa berkekuatan 6,8 
Skala Richter (SR) itu berada di posisi 10.33 LS dan 110.62 BT atau sekitar 263 
kilometer tenggara Yogyakarta. Kedalamannya mencapai 35 kilometer. Gempa 
tersebut tidak berpotensi tsunami.

http://regional.kompas.com/read/xml/2009/09/08/00030584/Getaran.Gempa.Yogyakarta.Meluas



[Forum-Pembaca-KOMPAS] 2 Oktober, Presiden Minta Masyarakat Indonesia Pakai Batik

2009-09-07 Terurut Topik agushamonangan
http://oase.kompas.com/read/xml/2009/09/07/21532610/2.Oktober..Presiden.Minta.Masyarakat.Indonesia.Pakai.Batik



BOGOR, KOMPAS.com — Kabar gembira bagi penikmat ataupun perajin batik. United 
Nations Education Social and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan batik 
sebagai bentuk budaya bukan benda warisan manusia atau UNESCO representative 
list of intangible cultural heritage of humanity.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie 
mengatakan, menurut UNESCO, budaya tak benda meliputi budaya lisan, seperti 
cerita dan bahasa, seni pentas, adat istiadat, pengetahuan tentang semesta,  
dan kerajinan tradisional.

"Batik dianggap sebagai ikon budaya bangsa yang memiliki keunikan sebagai 
simbol dan tradisi dalam masyarakat dengan sebuah filosofi yang mendalam," 
tutur Menko Kesra di Istana Bogor, Senin (7/9).

Menteri yang akrab disapa Ical itu mengatakan, dengan pengakuan UNESCO itu maka 
batik diakui sebagai warisan budaya bukan benda yang berasal dari bangsa 
Indonesia.

Proses peresmian batik sebagai warisan budaya bukan benda itu berlangsung pada 
28 September hingga 2 Oktober di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. "Presiden meminta 
tanggal 2 Oktober nanti masyarakat Indonesia memakai batik sebagai bentuk 
penghargaan terhadap batik," ujar Ical. (Hans Henricu/Kontan)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengawal Keputusan Kongres Kebudayaan

2009-09-07 Terurut Topik manneke budiman
Sebab kebudayaan dijadikan "proyek", bahkan oleh banyak orang yang mengaku atau 
diakui sebagai "budayawan" sendiri. Intinya cuma cari duit buat 
menyelenggarakan konggres, dan berharap ada sisanya buat menambah isi rekening 
bank.
 
manneke

--- On Mon, 9/7/09, halim hd  wrote:


From: halim hd 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengawal Keputusan Kongres Kebudayaan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Monday, September 7, 2009, 6:34 AM


 



dari kongres satu ke kongres lainnya, rasanya
tak cukup banyak berubah. bahkan lebih parah.
numpang nanya: ada apa?


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 85 Persen Wartawan Indonesia Tidak Memahami Kode Etik Jurnalisti

2009-09-07 Terurut Topik sonar sihombing
Nah apa gebrakan PWI? Ayo dong bu...!

--- On Sun, 9/6/09, nuraliem halvaima  wrote:


From: nuraliem halvaima 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 85 Persen Wartawan Indonesia Tidak Memahami 
Kode Etik Jurnalisti
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, September 6, 2009, 5:34 PM


 



Mas, itu masih mending kalau 85 persen wartawan Indonesia tidak memahami kode 
etik jurnalistik. Yang lebih parah lagi, banyak wartawan yang tidak nulis 
berita, apalagi bikin tulisan analisa yg panjang2ng, teks gambar saja masih 
banyak yang tidak bisa. Heran, dulunya itu jadi wartawan melalui siapa sih?
Ini mungkin karena gampangnya orang sekarang ini menerbitkan media, tukang 
tambal dan kondektur bus saja ngaku wartawan. Kan gila? Saya punya fakta di 
lapangan. dan kalau mau diinvestigasi, penerbitan pers bisa didata wartawannya 
yang gak bisa menulis.

Nur Aliem Halvaima
Wartawan Harian Terbit
Ketua PWI Jakarta Timur


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)

2009-09-07 Terurut Topik Asep Kurniawan
Ya memang sih.. kalo mau gampang, saya juga bisa dan akan berpendapat begitu. 
Kalo saya sih ingin coba belajar lebih dalam lagi, makanya ingin kita 
berdiskusi kehebohan macam apa yang bisa terjadi bila bank itu ditutup? Tidak 
cuma soal uang, tapi soal2 lain yang sudah saya sampaikan. Coba Anda bisa jawab 
hal-hal itu, itung2 belajar decission making process, siapa tau kelak Anda ada 
peluang jadi menteri ^_^. Saya juga sedang megikuti rentetan posting dari Bung 
Arya, menarik untuk didiskusikan.

Premi yang bank bayarkan ke LPS uang Anda juga? Berarti bisa ditarik lagi dong, 
ya? Tau caranya? Atau Anda menyetarakan kewajiban premi bank ke LPS itu dengan 
pajak? Hmm... bagi2 dong ilmunya, biar saya ngerti.

Salam,






Dari: Achmad Jauzi 
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 7 September, 2009 13:03:29
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)

  
Kalau saya yang memutuskan ya saya tutup saja, tidak keluar itu uang 6.7 
T...Kemudian telusuri fraudnya, sehingga jumlah yang harus dibayar rakyat lebih 
kecil...Saya yakin tidak akan terjadi masalah sistemik...

Uang LPS bukan punya rakyat??? Terserah anda sih, tapi kalau saya sebagai orang 
yang membayar premi atas semua uang saya di bank, saya merasa itu uang saya 
juga.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes Australia !!!.

2009-09-07 Terurut Topik h_haryo_h
 Tersinggung kehormatan boleh2 saja, tapi apakah itu bukan cerminan dari 
mayoritas bangsa kita yang memang tidak bisa bersikap sebagai bangsa terhormat? 
 Lihatlah satu contoh nyata berikut ini.  Bendera merah putih dibiarkan 
terpasang kepanasan di siang hari, kedinginan di malam hari; 24 jam penuh, 
lebih dari 3 minggu sejak pertengahan bulan Agustus sampai awal September.  
Kalau ini terjadi di kampung pedalaman mungkin bisa dimengerti, mereka tidak 
tahu aturan menghormati lambang2 negara.  Lha kalau terjadinya di kompleks 
perumahan kota besar, persis di depan rumah pribadi perwira TNI?  Kalau kita 
merasa kurang dihormati orang lain, bagaimana sebelum menyalahkan orang, kita 
mawas diri dulu?  Pantaskah kita menuntut dihormati, sebelum kita bersikap 
sebagai orang/pribadi terhormat?  Kita sendiri yang memulai dengan melecehkan 
lambang2 negara kita!


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
 wrote:
>
> Mengapa Para Satpam di Kedubes Australia memperlakukan masyarakat Indonesia 
> dengan cara yang begitu kurang ajar???
> Apakah semua tidakannya tersebut mendapat dukungan sepenuhnya dari Deplu RI 
> dan Aparat Kepolisian RI???
> Kalau tindakan mereka tidak mendapat dukungan dari Deplu RI dan Kepolisian 
> RI, itu namanya betul - betul kurang ajar, karena Indonesia itu Negara 
> Merdeka dan bukan Jajahan Australia.
> Tetapi kalau tindakan ini mendapat dukungan sepenuhnya dari Deplu RI dan 
> Kepolisian RI, ya yang kurang ajar itu justru Pemerintah Indonesia, yang 
> begitu "menjilat dan menghamba" kepada Pemerintah Australia dan begitu 
> relanya melihat masyarakat Indonesia di wilayah Indonesia diperlakukan secara 
> tidak patut.
> Mosok setiap hari Jum'at seluruh masyarakat Indonesia yang lewat di depan 
> Gedung Kedutaan Australia harus digeledah seluruh barang bawaannya???
> Apa hubungannya antara hari Jumat dengan Penggeledahan???
>  
> Sebaiknya kasus ini diklarifikasi oleh Deplu RI dan Kepolisian RI agar tidak 
> ada Kedutaan Asing lain yang menuntut hak yang sama dengan Kedutaan Australia.
> Hal tersebut akan membuat banyak wilayah Indonesia dikuasai Kedutaan Asing, 
> sehingga membuat masyarakat Indonesia tidak bebas bergerak.
>  
> Salam,
>  
> Adyanto Aditomo


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes Australia !!!.

2009-09-07 Terurut Topik Asep Kurniawan
Bung Rifky sudah bertindak benar. Posting beliau ini layak untuk disebarluaskan 
dan tindakannya ditiru. Ingat dulu pasca bom 2004 itu, ketika dilakukan gerakan 
membunyikan klakson di depan Kedubes Australia karena satu jalur kendaraan 
diambil? Cukup efektif mengembalikan hak warga!

Salam,




Dari: Fajrian difa vedder 
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com;
Terkirim: Senin, 7 September, 2009 11:14:44
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes 
Australia !!!.


ya wajar anda digituin..wong pemimpin kita kasih ijin gitu...


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tertarik untuk menjadi Relawan JATAM?

2009-09-07 Terurut Topik ED
Kenapa sih harus pake istilah bhs Inggris sulu baru dibahasaindonesiakan 
u/suatu bentuk kampanye di negeri sendiri?


ED
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Luluk Uliyah 
Date: Fri, 04 Sep 2009 14:33:21 

Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tertarik untuk menjadi Relawan JATAM?

Tertarik untuk menjadi Relawan JATAM?

Tentu bisa dirasakan bagaimana susahnya hidup kita dengan listrik yang
nyala mati/byar pet. Apalagi di kota Jakarta, yang setiap peralatan
sehari-hari, mulai dari menanak nasi, menyetrika, menyalakan air,
menonton TV hingga bekerja dengan komputer,yang semuanya bergantung pada
listrik.

Padahal di tempat lain, seperti di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,
Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah dan lain-laian, byar pet menjadi
bagian dari kehidupan sehari-hari. Hari ini listrik menyala, besok mati.
Begitu seterusnya.

Tapi tahukah kita, bahwa justru sumber energi yang dihasilkan untuk
menyalakan listrik di Jakarta berasal dari Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur dan kawasan kaya batubara lainnya?

Untuk itu, JATAM mengajak kawan-kawan semua menjadi relawan untuk
mengkampanyekan "We Are Connected", Kita Terhubung. Bahwa yang kita
nikmati saat ini, ternayta berasal dari kawasan lain, yang belum tentu
bisa ikut menikmatinya

Dengan menjadi relawan JATAM, kawan-kawan dapat berkontribusi membantu
menyampaikan informasi apa yang terjadi di suatu tempat kepada
masyarakat di tempat yang lain, yang selama ini telah dikeruk
summberdaya alamnya. Baik yang ada di Jakarta, di Sumatera hingga di
bumi Papua.

Caranya, kirimkan biodata anda ke email lu...@jatam.org kemudian kami
akan menghubungi anda setelahnya

Jika ingin tahu apa itu JATAM, silahkan buka www.jatam.org


Dukung perluasan informasi dan kemudahan akses informasi, khususnya 
warga di lokasi-lokasi terpencil yang terancam industri tambang, juga 
pubik secara umum. Dukung WE ARE CONNECTED

Kunjungi terus website JATAM di www.jatam.org agar anda menjadi yang 
pertama yang mengetahui informasi terkait daya rusak pertambangan. Dan 
apabila anda ingin mendapatkan informasi terbaru dari website JATAM 
secara berkala, daftarkan segera email anda di JATAM RSS yang ada di 
website JATAM www.jatam.org
===



[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ] Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-07 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Asep Kurniawan,
 
Bila Moral adalah bagian dari Kompetensi, jadi kesimpulannya apa dong???
Bila dikemudian hari terbukti bahwa keputusan untuk bailout Bank Century itu 
dilakukan bukan untuk kepentingan rakyat tetapi kepentingan Para Deposan Besar 
(Group PT Sampoerna  dengan deposito mencapai Rp. 1,85 Triliun dan Hartati 
Murdaya dengan Deposito Rp. 325 Milyar),  maka masa depan perekonomian 
Indonesia 5 tahun mendatang akan suram, karena Pemegang Peran Utama 
Perekonomian Indonesia 5 tahun mendatang adalah pihak yang terlibat dalam 
bailout Bank Century.
Banyak yang terheran - heran, mengapa ada deposito dalam jumlah yang fantastis 
di bank gurem sekelas Bank Century???
Masalahnya para pemilik Deposito tersebut merupakan donatur SBY dalam Pileg dan 
Pilpres 2009.
 
Semoga saja keinginan SBY untuk berkoalisi dengan PDIP dan Golkar dalam kabinet 
mendatang tidak dilatar belakangi oleh kasus Bank Century, dimana menurut JK 
bila kasus ini diungkapkan ke masyarakat akan merubah peta politik di Indonesia.
Sayang JK menolak menjelaskan apa maksud dari pernyataannya tersebut.
Atas pernyataan JK tersebut, masyarakat jadi menduga - duga:
Apakah Koalisi dalam Kabinet Mendatang untuk berbagi sama rata "kue kekuasaan" 
antar Partai - Partai peserta pendukung Pilpres tidak dilatar belakangi oleh 
terungkapnya kasus bailout Bank Century???
Semoga saja semua "dugaan miring" tersebut akibat pernyataan JK yang kurang 
jelas tidak benar adanya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo
 
--- Pada Sen, 7/9/09, Asep Kurniawan  menulis:


Dari: Asep Kurniawan 
Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ] 
Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 10:10 AM


 



Maaf, menurut saya ini salah satu cermin dari pikiran salah yang masih 
barangkali memang menggejala. Kompetensi itu termasuk moral di dalamnya. Salah 
besar jika memisahkan 'kompetensi' (hanya skill and knowledge?) dari moral, 
apalagi untuk pejabat.

Salam,


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes Australia !!!.

2009-09-07 Terurut Topik Dapati Giawa
Nah, simpulan Bung Halim ini kena. Benar-benar tepat. Betapa kita terus 
mengemis untuk dibayar... Pemerintah selalu mengemis. TEtapi telah mulai ada 
perlawanan (walau dari sisi retorika) selama Pemilu Pilpres kemaren. 
Mudah-mudahan muncul kesadaran baru bahwa kita harus mampu mengurus diri kita 
sendiri.
salam,
FDg

--- Pada Sen, 7/9/09, halim hd  menulis:

Dari: halim hd 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes 
Australia !!!.
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 8:38 AM





  tapi mereka kan digaji oleh kedubes australia.

maka, siapa yang membayar, dialah yang

memerintah; siapa yang dibayar dialah yang

diperintah.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fw: PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!

2009-09-07 Terurut Topik ChanCT
Bung Boni yb,

Isi pernyataan sepenuhnya saya setuju. Tidak seharusnya buku dibakar, apalagi 
isi buku itu sebagai usaha mengungkap fakta sejarah dari sisi lain. Pelajari 
dan ajukanlah fakta-fakta lain untuk coba menyangkal bahwa apa yang diajukan 
Soemarsono itu tidak benar. Dari fakta-fakta yang sepotong-potong dan diajukan 
oleh peserta peristiwa itu, dianalisa secara ilmiah bagaimana jalan peristiwa 
itu sesungguhnya yang lebih mendekati kenyataan. Itulah tugas ahli sejarah, ... 
Jangan karena berbeda dengan suara penguasa yang menang, lalu buku dibakar. 

Tapi, kenapa judul PETISI "Kami Menolak Pembakaran Buku", ya? Apa karena diajak 
Front Anti Komunis untuk ikut bakar buku? Kenapa tidak Mengutuk atau Mengecam 
Pembakaran Buku? 

Maaf, mungkin hanya karena keterbatasan pengetahuan bahasa Indonesia saya, jadi 
ada salah pengertian? Namun demikian tolong cantumkan nama saya, Chan Chung 
Tak, Pemerhati Indonesia di HK, mendukung  PETISI dibawah.

Salam,
ChanCT


- Original Message - 
From: Boni Triyana 

Subject: [wahana-news] PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!


Dear all,

Yang ingin mendukung petisi ini silahkan sebutkan nama dan institusi.

Thanks,

Bonnnie Triyana

---

PERNYATAAN SIKAP

KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!

Pekan lalu Front Anti Komunis di Surabaya membakar buku Revolusi Agustus: 
Kesaksian Seorang Pelaku Sejarah karya Soemarsono. Guru Besar Ilmu Sejarah 
Prof. Dr. Aminuddin Kasdi ikut dalam pembakaran dan mengatakan bahwa sejarah 
adalah milik pemenang. Mereka membakar buku sebagai reaksi terhadap kolom 
serial wartawan Jawa Pos Dahlan Iskan tentang Soemarsono, Soemarsono, Tokoh 
Kunci dalam Pertempuran Surabaya.

Pembakaran buku kali ini bukan yang pertama. Pada Juli 2007 ribuan buku 
pelajaran sejarah dibakar Kejaksaan Negeri Depok. Pembakaran-pembakaran ini 
membuktikan adanya sekelompok orang yang tidak bisa menerima perbedaan pendapat.

Kami prihatin dengan pembakaran buku itu kendati kami belum tentu sepenuhnya 
setuju dengan isi buku tersebut. Tapi kebebasan berpendapat, baik lisan maupun 
tulisan, dijamin oleh UUD 1945. Pembakaran buku Soemarsono mengulang kembali 
aksi fasisme Nazi yang juga membakar buku-buku karya Sigmund Freud, Albert 
Einstein, Thomas Mann, Jack London, HG Wells serta berbagai cendekiawan lain. 
Nazi menganggap buku sebagai musuh mereka.

Kami prihatin aksi ini dilakukan oleh sekelompok orang, yang memakai nama Islam 
namun melakukan tindakan tercela pada bulan Ramadhan, bulan di mana Allah 
pertama kali menurunkan perintah membaca kepada Nabi Muhammad SAW. Buku 
semestinya dibaca, bukan untuk dibakar.

Kami menyayangkan pernyataan Aminuddin Kasdi. Pernyataan sejarah hanya milik 
pemenang tak sepantasnya dikatakan oleh seorang guru besar ilmu sejarah. 
Penulisan sejarah semestinya mengedepankan keberimbangan fakta dan keberagaman 
versi, bukan monopoli satu versi praktik Orde rezim Baru. 

Oleh karena itu, atas dasar akal sehat dan kepercayaan pada demokrasi, kami 
menyatakan:


PERTAMA, mengecam para pelaku pembakaran buku Revolusi Agustus: Kesaksian 
Seorang Pelaku Sejarah karya Soemarsono, dan menganggapnya sebagai tindakan 
fasistis, yang bertentangan dengan kemanusiaan dan upaya mencerdaskan 
masyarakat.

KEDUA, menuntut kepada Presiden Republik Indonesia untuk menjamin kebebasan 
berpendapat dan menindak tegas mereka yang menciderai kebebasan sipil di 
Surabaya.

KETIGA, menuntut dihentikannya tindakan pelarangan buku atas alasan apapun. 
Bila terdapat perbedaan pandangan, yang diwakili sebuah buku, hendaknya dijawab 
dengan menerbitkan buku baru, yang mencerminkan pandangan yang berbeda --bukan 
dengan larangan.


Semoga demokrasi di Indonesia, yang baru ditanam benihnya, bisa berkembang 
sehat. 


Kami yang mendukung:

1. Andreas Harsono (wartawan)
2. Bonnie Triyana (sejarawan-cum-wartawan)
3. Goenawan Mohamad (wartawan senior)
4. Wilson (sejarawan)
5. Patra M Zen (Direktur YLBHI)
6. M Abduh Aziz (Dewan Kesenian Jakarta)
7. Sapariah Saturi (wartawan)
(yang ingin turut serta silahkan kirim nama dan institusi kepada saya.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes Australia !!!.

2009-09-07 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Walaupun para Satpam itu WNI, tetapi tindakan mereka atas nama Kedubes 
Australia.
Tetapi yang aneh kok Polisi yang ikut jaga disitu ok - ok saja masdyarakat 
diperlakukan secara tidak patut./
Apakah Kepolisian kita sudah menjadi antek Asing???
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo




Dari: kuncaraning sari 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes 
Australia !!!.
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 7:47 AM


 



bukannya petugas satpam setiap Kedubes itu adalah orang Indonesia juga?...


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)

2009-09-07 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bila Bank Century dinyatakan bangkrut, maka deposito milik Group Sampoerna 
sebesar Rp. 1,85 Triliun dan milik Hartati Murdaya sebesar Rp. 325 Milyar pasti 
tidak diganti oleh LPS. Syarat penggantian oleh LPS adalah jumlahnya maksimal 
Rp. 2 Milyar dan bunganya maksimal sama dengan Bunga BI.
Dengan demikian, bila Bank Century dinyatakan bangkrut seperti Bank FIF, maka 
jumlah yang harus ditanggung oleh LPS logikanya jauh lebih kecil dibandingkan 
bila di bailout.
Group Sampurna dan Hatati Murdaya terkenal sebagai pendukung dana bagi SBY 
dalam Pilpres 2009.
Memang akhirnya menjadi pertanyaan: Apakah karena uang LPS itu bukan Milik 
Pemerintah, bukan milik Rakyat dan juga bukan milik para nasabah yang 
mendepositokan uang di bank berarti penyalah gunaan uang LPS tidak bisa 
diajukan ke penbgadilan dengan alasan Tidak ada pihak yang dirugikan???
 
Para pendukung SBY kelihatannya menolak keras pemeriksaan dan pertanggung 
jawaban atas penggunaan uang LPS mengingat uang tersebut Tidak Ada Yang Punya.
Padahal saat ini jumlah uang LPS ada Rp. 18 triliun dan baru terpakai Rp. 6,7 
Triliun untuk Bank Century. Sisanya masih sekitar Rp. 11 Triliun lagi, dimana 
penyalah gunaan uang tersebut tidak bisa dituntut dimuka hakim, hanya karena 
Tidak Ada Pihak Yang Dirugikan.
 
Uenak tenan mengelola uang LPS itu.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo




Dari: Achmad Jauzi 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 6:03 AM


 



Kalau saya yang memutuskan ya saya tutup saja, tidak keluar itu uang 6.7 
T...Kemudian telusuri fraudnya, sehingga jumlah yang harus dibayar rakyat lebih 
kecil...Saya yakin tidak akan terjadi masalah sistemik...

Uang LPS bukan punya rakyat??? Terserah anda sih, tapi kalau saya sebagai orang 
yang membayar premi atas semua uang saya di bank, saya merasa itu uang saya 
juga.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului

2009-09-07 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Kalau soal Sinetron Indonesia rasanya kasusnya lain, yaitu kita memang beli 
"Hak Cipta"dari negara tersebut.
Penyebabnya karena produktifitas pembuat naskah Sinetron di Indonesia rendah, 
sedangkan kebutuhannya lumayan banyak. Akhirnya Production House beli naskah 
Sinetron dari India, Korea, Hongkong, Taiwan dan Amerika Latin.
Itu semua legal.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo




Dari: A Nizami 
Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 5:12 AM


 



Dulu Lagu "Di Tepian Sungai Babilon" juga ternyata jiplakan lagu Boney M.
Kemudian banyak puisi kondang Chairil Anwar seperti "Aku" ternyata adalah 
bajakan seperti yang dikatakan Ayip Rosyidi:
http://kemudian. com/node/ 81514

Belum lagi berbagai sinetron Indonesia yang banyak membajak sinetron Korsel, 
Jepang, Hong Kong, dan Taiwan.

Dulu Bung Karno bilang "Ganyang Malaysia". Hasilnya rakyat Indonesia menderita 
dan Soekarno terjatuh. Sekarang apa mau diulang?

Belum apa2 saja harga LPG dan listrik sudah mau naik dan 92 warga Papua mati 
kelaparan.

Kepada media massa khususnya TV Swasta Nasional kalau bikin berita jangan 
terlalu mengadu-domba. Tapi coba cross-check dgn pihak Malaysia sehingga 
kesalah-pahaman bisa hilang. Bukan membuat perang.

Daftar Sinetron Bajakan
http://www.fupei. com/IDForum- viewthread- tid-6324. html

Itu baru satu contoh judul..mau tahu sinetron lainnya:

1. Benci Bilang Cinta (Goong / Princess Hours - korean drama)

2. Benci Jadi Cinta (My Girl - korean drama)

3. Impian Cinderella (Prince Who Turns Into Frogs - taiwan drama)

4. Cowok Impian (It Started With A Kiss - taiwan drama)

5. Putri Kembar (100% Senorita / Twins - taiwan drama)
6. Dua Hati Satu Cinta (Qin Shen Shen Yu Meng Meng / Kabut Cinta - taiwan drama)

7. Sumpeh Gue Sayang Loe (Smile Pasta - taiwan drama)

8. Kau Masih Kekasihku (At The Dolphin Bay - taiwan drama)

9. Pangeran Penggoda (Devil Beside You - taiwan drama)

10. Rahasia Pelangi (Love Apart A Moment - taiwan drama)

11. 2 Hati (Snow Angel - taiwan drama)

12. Berani Tampil Beda (Magicians of Love / Ai Qing Mo Fa Shi - taiwan drama) - 
apparently belon maen

13. Benar-benar cinta (Devil Beside You - taiwan drama)

14. Bukan Diriku (Anything For You - japanese drama)

15. Pengantin Remaja (My Little Bride - korean drama)

16. Bintang (HZGG - taiwan drama)

17. Pacarku Besar Sekali - ftv (My Name is Kim Sam Soon - korean drama)

18. Katakan Kau Mencintaiku (Sad Love Song - korean drama)

19. Cincin (Beautiful Days - korean drama)

20. Liontin (Glass Shoes - korean drama)

21. Wulan (Term of endearment)

22. Intan (Be Strong Geum Soon - korean drama)

23. I love you, Boss! (Bright Girl's Success Story - korean drama)

24. Buku Harian Nayla (1 litre of tears - japanese drama)

25. Janji Jaya (My Name is Kim Sam Soon - korean drama)

26. Cinta Remaja (My Sassy Girl Choon Hyang - korean drama)

27. Darling (My Name is Kim Sam Soon - korean drama)


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemilu berlalu dan harga pun naik

2009-09-07 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Ingat, SBY tidak pernah menjanjikan semua serba murah dan terjangkau.
SBY hanya menjanjikan BLT dan melanjutkan program yang selama ini sudah 
berjalan.
Ternyata mayoritas rakyat Indonesia menyetujui hal tersebut, termasuk 
masyarakat Korban Lumpur Lapindo di Sidoardjo.
Padahal SBY tidak pernah menjanjikan apapun soal keterpurukan nasib mereka 
akibat luapan Lumpur Lapindo.
Semboyannya sederhana saja: Tidak apa rakyat miskin dan menderita asalkan 
Presidennya SBY.
Harapan masyarakat kini sudah terkabul.
Karena itu, jangan lagi berharap macam - macam selama Presidennya SBY.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo




Dari: Fajrian difa vedder 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemilu berlalu dan harga pun naik
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 4:20 AM


 



pak...inget donk yang jadi Prsiden dan wapresnya terpilih siapa? jadi jangan 
berharap banyak...konsekuens i terhadap kebodohan memilih mereka


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konfrontasi Lagi?

2009-09-07 Terurut Topik pudimartini
Maka,
jangan melihat Indonesia hanya
dari Jl Merdeka atau Senayan.

Dengarkan keluhan mereka di
pulau terluar seperti Miangas
yang sudah dimuat Kompas
Padahal ribuan lain seperti itu
dan mungkin lebih parah.
Sadar NKRI ?

L A N J U T K A N  !!!


atriza_...@yahoo.co.id wrote:
> Indonesia luas banget Pak,dengan hambatan geografis yg tidak mudah,pemerintah 
> memang harus introspeksi dan kita dukung itu,tapi sbg warganegara yg pernah 
> bertugas di perifer saya juga menyadari bukan hal yg mudah dan sekejap mata 
> untuk merubah itu semua. Memangnya siapa yg mau tinggal di pulau 
> terpencil?Kita sangat menghargai personil TNI kita yg tugas berbulan2 
> "nongkrong" di pulau2 itu.Mungkin belum semua pulau bisa tercover oleh TNI. 
> Untuk menghadapi kemungkinan berulangnya pelanggaran batas dan penyerobotan 
> wilayah mungkin yg realistis dg menambah jumlah Radar pengawas,begitu 
> terlihat ada pelanggaran kirim pesawat atau kapal patroli untuk mengusir.

> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss...!


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes Australia !!!.

2009-09-07 Terurut Topik Ruslan Chandra
Oknum petugas keamana memperlakukan bangsa kita seharusnya tidak demikian.
Kedutaan yang menjadi simbol perwakilan suatu negara seharusnya berkaca dengan
Istana Negara. Boleh difoto dari jalanan dan boleh berjalan di trotoar yang
telah disediakan.

Pengalaman saya memasuki ruang dalam Kedutaan Besar
Australia dan  Amerika bahkan dirumah
dinas Kedubesnya memang tak senyaman apa yang kita bayangkan sebelumnya. Belum
lagi pada sesi pemeriksaan berlapis. Namun kita harus ingat bahwa mereka
memperlakukan itu karena telah menjadi korban teroris.

Adanya oknum yang kurang menghormati bangsanya sendiri sudah
kita alami sejak zaman VOC dan Nippon. Untuk itu perlu kesadaran dari pihak
keamanan kedutaan  dengan memberikan
training Public Relations bagi pengamanan outdoors-nya. Saling menghargai dan
menghormati.

Salam Indonesia Jaya,

Ruslan Andy Chandra
Sekjen PPWI
www-pewarta-indonesia.com
*Mantan 1. Staff JVA/ACNS US Refugee Program – Galang Island,
Kepri, Indonesia
 2. Staff Bah Bolon Project RMI/AIDAB
Indonesia-Australia
 3.
Staf Ahli DPD RI.

Hp.081584021244
www.facebook.com/ruslanandychandra
ruslanandychan...@gmail.com







Dari: Yuliati Soebeno 
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 7 September, 2009 13:17:28
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes 
Australia !!!.


Memang para petugas keamanan sering terlalu "over acting", karena para "TAOKE" 
yang menggaji akan menyalahkan semua tanggung jawab kepada penjaga. dan sering 
mereka sangat amat "KETAKUTAN" akan kehilangan pekerjaan yang sangat 
"bergengsi" tersebut. Soalnya jika sudah bekerja di  Embassy asing itu bagi 
para satpam adalah suatu tugas yang sangat "agung".
Tapi jangan salah sangka para satpam di apartemen-apartemen juga bisa cukup 
galak. Mereka takut jika ditegur "ketua" satpam yang biasanya polisi dari lokal 
"polsek". Dan mereka bisa sangat kejam kepada anak buah. Saya sudah melihat dan 
bersikeras dengan salah satu satpam, karena cara berbicara dengan anak buahnya 
sangat amat TIDAK SOPAN. Jadi saya katakan bahwa berbicara dengan anak buah 
juga harus sopan, soalnya seseorang akan mendapatkan respect, jika kita juga 
menunjukan sikap sopan santun kepada siapapun, apakah itu atasan ataupun anak 
buah.

Memang menyedihkan karena para satpam tersebut bukan berasal dari kalangan yang 
mendapatkan pelajaran "Kesopan santunan". Mungkin juga tidak tahu apa arti 
"sopan santun"
Jika kita ke luar negri, bukan kawasan Asia. walaupun kita diharapkan mematuhi 
segala aturan-aturan di mereka, tetapi sering cara-cara menjalankan- nya cukup 
sopan. Seperti sewaktu saya harus lewat Heathrow Airport, di London. Walaupun 
kita harus melepaskan "jacket/blazer" kita sebelum melewati "metal detector", 
namun tidak ada yang "kurang sopan". Karean sering dibawah jacket atau blazer 
kita hanya memakai "tank-top" ataupun "spaghetti-strap blouse", namun tidak ada 
petugas yang bermata keranjang ataupun bersikap kurang sopan.
Namun semua alat-alat untuk pemeriksaan sudah canggih, jadi mereka tidak usah 
berteriak-teriak ataupun mendorong-dorong kita untuk melewati pengecek-an, 
asalkan kita mengantre dengan rapi, dan tidak membawa barang-barang yang 
dilarang, maka semua akan berjalan dengan lancar.

Salam,
Yuli


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Yatinem, Pahlawan Devisa Yang Kini Merana

2009-09-07 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Ya itulah salah satu kelemahan Pemerintah Indonesia dalam hal melindungi 
warganya yang bekerja di Malaysia.
Tapi kabarnya mulai akhir th. 2009 ini, hasil perundingan antara Pemerintah 
Indonesia dan Malaysia, pasport para Tenaga Kerja asal Indonesia tidak lagi 
ditahan oleh majikannya.
Semoga saja Pemerintah Indonesia lebih serius dalam melindungi warganya yang 
bekerja di Luar Negri.
Juga semoga tidak terulangnya kasus Menaker yang memerintahkan Para Satpam di 
KBRI Hongkong nggebugi para TKW yang meminta perlindungan di KBRI Hongkong.
Mereka minta perlindungan ke KBRI saat ada kunjungan Menaker ke Hongkong 
beberapa waktu yang lalu.
Maksud para TKW adalah agar Pemerintah Indonesia membantu mendesak pemerintah 
Hongkong untuk memproses tindakan para majikan mereka di Hongkong yang telah 
melanggar perundangan Tenaga Kerja Hongkong dengan cara membayar upah buruh 
lebih rendah dari ketentuan Pemerintah Setempat.
Menaker bukannya membantu para TKW, eh malah memerintahkan Satpam di KBRI 
Hongkong untuk nggebugi para TKW tersebut.
Alasan Menaker saat ditanya wartawan di Jakarta:
Memalukan Bangsa Indonesia.
Sudah berprofesinya cuma sebagai TKW, eh pakai protes pula.
Saat tidak ditanggapi, pakai marah - marah pula.
Siapa yang gak malu???
Memangnya Menaker itu cuma ngurusin TKW.
Mereka bukan digebugi, tetapi diperlakukan dengan tegas agar tidak bikin malu 
pemerintah Indonesia.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sen, 7/9/09, arifin  menulis:


Dari: arifin 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Yatinem, Pahlawan Devisa Yang Kini Merana
Kepada: "Milis forum pembaca kompas" 
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 3:41 AM


 



TKI kita berangkat legal, dengan dokumen paspor dan visa yg sah. Namun yg jadi 
masalah adalah paspor ditahan oleh sponsor di Malaysia, sehingga manakala dia 
kabur jadilah TKI illegal. Padahal sejak dari berangkat sdh bayar ke 
tekong/agen2 penyelur. Gajinya pun dipotong selama beberapa bulan utk biaya ke 
PJTKI dan sponsor di Malaysia.


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kemana korban gempa bumi curhat ?

2009-09-07 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Lha yang menang aja gak perduli, apalagi yang kalah???
Moral para politisi kita memang perlu dipertanyakan.
Akhirnya rakyat juga yang menderita.
 
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo




Dari: edy prayitno 
Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kemana korban gempa bumi curhat ?
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 4:51 AM


 



saya juga melihat keanehan disini.
lihat saat kampanye dulu ...dan ada musibah SITUGINTUNG ...
kita lihat betapa heroiknya para calon2 .sok jadi penderma ...juga bendera 
partai berlomba2 berkibar mendiikan posko.
tetapi sekarang apa ...? setelah mereka kalah ? setelah partainya gak menang ?

sepi 

ih kasian .
ternyata mereka pamrih ..dan dermanya gak iklhas mau menolong
ada udang dibalik rempeyek

salam prihatin
ed



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pengiriman Dosen ke Malaysia Dihentikan

2009-09-07 Terurut Topik pudimartini
Karena gampang, bhs tidak beda jauh,
requirement mudah. Simpel kan ?
Dan, pemerintah juga membiayai




Dharma Hutauruk wrote:
> Apakah kemungkinan Dosen ke Malaysia di kirim karena tidak lulus test di PTN
> Papan Atas ?
> Terkadang bangsa kita mau mudahnya saja.
> karena di Malaysia tidak pakai test, yah Dosen senior kirim ke sana saja.
> Maaf saya tidak menuduh siapa siapa.
> Seperti yang marak sekarang ini, tiba-tiba saja sudah lulus S2 atau bahkan
> S3 padahal kita bersama dengan dia setiap hari.
> Atau tiba-tiba sudah jadi professor entah kapan mengajar Perguruan Tinggi.
>
> dh




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului - U/ wahyu handoyo

2009-09-07 Terurut Topik wahyu handoyo
kalo itu saya setujumaksud saya, jangan sampai ada persepsi bahwa Barat yang
mencipta, asia yang tukang nyuri.


2009/9/7 halim hd 

>
>
> sebagai negeri-negeri peng-koloni, yang suka
> menduduki wilayah dan engeri laen dari ratusan
> tahun yang lampau, maka tugas mereka memang
> bukan hanya mengambil. tapi menjarah. menjarah
> adalah mission de sacre. lihat saja museum dan
> galeri mereka. yang mutahir adalah irak yang
> dijarah oleh amrik.
> well, itulah contoh buruk dari masa lampau. namun,
> dalam soal indonesia-malaysia, mungkin kita bisa
> dan mesti jujur, dan bukan mencari kambing hitam
> dari masa lampau dan orang lain.
> jika ada orang lain maling, apakah kita mesti jadi
> maling??


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sederet pertanyaan dan keprihatinan mengenai kasus Bank Century

2009-09-07 Terurut Topik Arya Gunawan
trims, bung adyanto. memang banyak sekali pertanyaan yang mengusik benak
kita dalam skandal ini. hanya sayang, sebagian besar media kita tak punya
keprihatinan yang sama. entah tersebab apa...
salam,
arya

2009/9/7 Adyanto Aditomo 

>
>
> Bung Arya Gunawan,
>
> Sebetulnya pertanyaan mendasar soal penyuntikan dana sebesar Rp. 6,7
> Triliun ke Bank Century ini adalah:
> 1. Siapakah pemilik uang LPS yang katanya sebesar Rp. 18 Triliun???
> 2. Apakah benar uang tersebut bukan milik Negara dan juga bukan milik
> masyarakat yang memiliki Tabungan Deposito di Bank???
> 3. Apakah karena uang tersebut bukan milik Negara, bukan Milik rakyat dan
> juga bukan milik masyarakat yang mendepositokan uangnya di bank, maka bila
> terjadi penyimpangan terhadap penggunaannya tidak bidsa dituntut secara
> hukum karena tidak ada pihak yang dirugikan???
> 4. Apakah Negara, yang dalam hal ini Pemerintah dan DPR tidak bisa
> mengendalikan dan mengawasi penggunaan dana LPS tersebut???
> 5.Apakah BPK bisa melakukan audit terhadap penggunaan uang LPS???
>
> Salam,
>
> Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 85 Persen Wartawan Indonesia Tidak Memahami Kode Etik Jurnalistik

2009-09-07 Terurut Topik halim hd
pak asep,
organisasi itu yang mesti juga bertanggung jawab
seperti pwi, aji, dan juga dewan pers. tapi montg
ngomong soal kondisi jurnalisme di negeri ini kayak
kondisi perguruan tinggi kita. begitu banyak lulusan,
tapi tak sesuai dengan kualitas; apalagi ditambah
dengan perguruan tinggi "papan nama", asal kasih
ijasah dengan cara mahasiswa membayar "setoran"
uang kuliah.

--- On Fri, 9/4/09, Asep Kurniawan  wrote:

From: Asep Kurniawan 
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 85 Persen Wartawan Indonesia Tidak 
Memahami Kode Etik Jurnalistik
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, September 4, 2009, 1:18 AM






  Betul, pak.

Hanya saja masalah ini tidak semata selembar kertas sertifikat atau ijazah, 
tetapi terkait dengan perlu adanya lembaga yang bertanggung jawab atas kualitas 
profesi ini. Dengan demikian, tidak cuma kebebasannya saja yang dinikmati dan 
dibela, tetapi juga ada jaminan atas terjaganya kualitas para jurnalis. Dengan 
begini kan jadi sama2 enak juga, misalnya ada kasus perselisihan macam wartawan 
dengan satpam BI kemaren, tidak perlu ke pengadilan kriminal, gugatan cukup 
adukan saja ke komisi etik-nya wartawan. Serahkan sidang profesi itu yang 
memutuskan.



Salam,



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului - U/ wahyu handoyo

2009-09-07 Terurut Topik halim hd
sebagai negeri-negeri peng-koloni, yang suka
menduduki wilayah dan engeri laen dari ratusan
tahun yang lampau, maka tugas mereka memang
bukan hanya mengambil. tapi menjarah. menjarah
adalah mission de sacre. lihat saja museum dan
galeri mereka. yang mutahir adalah irak yang
dijarah oleh amrik.
well, itulah contoh buruk dari masa lampau. namun,
dalam soal indonesia-malaysia, mungkin kita bisa
dan mesti jujur, dan bukan mencari kambing hitam
dari masa lampau dan orang lain.
jika ada orang lain maling, apakah kita mesti jadi
maling??

--- On Mon, 9/7/09, wahyu handoyo  wrote:

From: wahyu handoyo 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, September 7, 2009, 3:10 AM




  setuju, bukan sesederhana persoalan hak cipta.kenapa bung 
Remy tidak membuat

list apa yang sdh dicuri oleh bangsa2 Eropa dr koloni mrk di asia afrika?


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengawal Keputusan Kongres Kebudayaan

2009-09-07 Terurut Topik halim hd
dari kongres satu ke kongres lainnya, rasanya
tak cukup banyak berubah. bahkan lebih parah.
numpang nanya: ada apa? 

--- On Fri, 9/4/09, agushamonangan  wrote:

From: agushamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengawal Keputusan Kongres Kebudayaan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, September 4, 2009, 6:03 PM






 





  Oleh Nunus Supardi 

http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/09/05/ 02503211/ mengawal. keputusan. 
kongres.kebudaya an



Menyimak artikel H Hardi, Departemen Kebudayaan, Isu Basi Menjelang Penentuan 
Menteri (Kompas, 22/8/2009), menanggapi artikel Kebudayaan, Bagaimana Nasibmu? 
(Kompas, 18/9/2009), saya terpanggil untuk memberi tanggapan balik.



Tidak ada yang ganjil dari tanggapan itu, tetapi perlu ada penjelasan guna 
membangun wacana lebih luas.



Hanya potret



Pada alinea kedua, Hardi menyatakan, penulis (Nunus Supardi) kurang bisa 
membedakan pengertian "kebudayaan" sebagai proses dialektis pada masyarakat 
yang tak kunjung usai dengan kebudayaan yang dianggap produk dari unsur suatu 
lembaga yang di-set up sebuah birokrasi.



Rasanya tulisan saya tidak menyiratkan pendapat yang bisa melahirkan kesimpulan 
seperti itu. Tulisan itu potret pemikiran budayawan, seniman, dan cendekiawan 
yang menginginkan Kementerian Kebudayaan.



Ketika keinginan itu dirangkai sejak Musyawarah Kebudayaan di Sukabumi tahun 
1945 hingga Kongres Kebudayaan (KK) 2008 di Bogor ternyata telah menjadi 
catatan sejarah panjang perjuangan kebudayaan. Jika ditambah aneka forum, 
catatan akan kian panjang. Memang terkesan menjadi isu lama. Namun, di balik 
langkah itu, kita dibuat sadar, betapa mereka gigih dalam memperjuangkan 
kesepakatan.



Potret itu juga melahirkan sejumlah pertanyaan. Mengapa usul itu terus diulang 
dan tak kunjung mendapat tanggapan? Bukankah keinginan itu merupakan cermin 
tekad dan kesepakatan yang dicetuskan dalam forum tingkat tinggi, yaitu Kongres 
Kebudayaan? Adakah yang salah dengan kebudayaan?



Mungkin benar pendapat Robert Klitgaard, pakar pemberantasan korupsi yang 
pernah diundang membantu Indonesia tahun 2006. Melihat kurang mesranya hubungan 
antara pakar kebudayaan dan pengatur kebijakan, ia bertanya, "Jika kebudayaan 
itu penting dan orang telah mempelajarinya berabad-abad, mengapa kita tidak 
mempunyai hubungan profesional antara yang mempelajari kebudayaan dengan yang 
membuat serta mengatur kebijakan?" Jangan-jangan pernyataan Robert Klitgaard 
(1992) sedang terjadi di Indonesia.



Khawatir



Sebagai anggota Panitia Pengarah, Putu Wijaya sejak awal sudah khawatir dengan 
rekomendasi KK 2008 itu. Khawatir pemerintah tidak akan menyambut estafet 
rekomendasi kongres 2003 di Bukittinggi yang diangkat lagi oleh kongres di 
Bogor. Selama ini aneka keputusan dalam kongres hanya berhenti sebagai 
keputusan. Tidak pernah ada tindakan. Secara berseloroh Putu menganggap "sudah 
saatnya ada kongres untuk membicarakan tabiat kongres itu sendiri" (1997).



Untuk mengantisipasi kekhawatiran, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata mengambil 
langkah tepat dan cepat, membentuk Badan Pekerja Kongres Kebudayaan Indonesia 
(BPKKI), terdiri delapan orang. Tugas pokok badan ini adalah mengawal keputusan 
KK 2008 dan menyosialisasikan hasil kepada masyarakat. Agar kerja badan tidak 
macet, dilengkapi fasilitas kantor dan anggaran belanja memadai.



Langkah yang perlu dilakukan badan ini adalah menggelar jumpa pers dan 
sosialisasi melalui stasiun TV. Selain itu, harus melakukan pertemuan dengan 
pemerintah daerah dan kementerian terkait serta lembaga-lembaga kebudayaan, 
termasuk lembaga kebudayaan asing.



Mengawal dan menyosialisasikan keputusan kongres harus menjadi komitmen semua 
anggota BPKKI. Sebab, selain harus bertanggung jawab kepada menteri, badan ini 
juga harus bertanggung jawab kepada peserta kongres yang telah melahirkan 
keputusan kongres. Jika BPKKI tidak optimal mengawal dan menyosialisasikan 
hasil, peserta kongres akan menuntut pertanggungjawaban.



Wacana yang berkembang sekarang dapat menjadi salah satu argumen. Munculnya 
"klaim" Malaysia atas tari pendet, menyusul kasus-kasus sebelumnya, media-media 
gencar memberitakan dan mengulas masalah itu.



Ada tiga hal yang dapat dicatat. Pertama, dari berbagai ulasan, hampir semua 
menilai lemah dan kurangnya perlindungan pemerintah atas kekayaan kebudayaan 
bangsa.



Kedua, memasuki era industri budaya, persaingan pemanfaatan budaya kian tajam. 
Industri budaya akan menjadi primadona ekonomi karena diyakini mampu memberi 
kontribusi besar bagi devisa negara. Mau tidak mau pemerintah yang akan 
mengambil langkah kebijakan dalam memperkuat potensi budaya.



Ketiga, seperti dikatakan Samuel Huntington (2000) tentang kebangkitan peran 
budaya, kebudayaan punya andil dalam membentuk kemajuan manusia. Malaysia 
termasuk yang kini sibuk dengan konsep itu. Peluang itu juga harus ditangkap 
Indonesia sebagai bangsa multietnik dan multikultur yang memerlukan perhatian 
lebi

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lomba Blog - South to South Film Festival 2010

2009-09-07 Terurut Topik Luluk Uliyah
Lomba Blog - South to South Film Festival 2010
"We Care, Kita Peduli"
Berhadiah Total 7 Juta Rupiah


Peduli terhadap lingkungan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah 
satunya lewat tulisan. Dan tak harus dengan mencetak buku, agar tulisan 
dapat dibaca orang. Di zaman serba internet saat ini, tempat yang paling 
mudah untuk menampilkan tulisan adalah lewat Blog. StoS Film Festival 
ingin mengajak publik untuk terlibat dan berperan aktif terhadap 
lingkungan sekitarnya lewat Blog.

Lomba Blog di StoS 2010 ini mengusung tema "We Care, Kita Peduli", dan 
terbuka bagi semua kalangan, tidak ada pembatasan umur atau jenjang 
pendidikan.

Ketentuan Lomba
- Kompetisi Blog akan berlangsung mulai tanggal 01 Agutus 2009 s.d. 23 
Januari 2010.
- Pemutakhiran (updating) dilakukan dengan pemajangan (posting) artikel.
- Penggubah blog dapat berinteraksi dengan pembaca dan mengembangkan 
diskusi tentang isu kebahasaan dan kesastraan Indonesia. Interaksi dan 
diskusi itu dapat dianggap sebagai pemutakhiran.
- Peserta bebas berkreasi untuk mengembangkan tema lomba sejauh tidak 
dimaksudkan untuk menyerang pribadi, mengeksploitasi pornografi, atau 
memicu konflik SARA.
- Foto atau bentuk grafis lain dapat digunakan untuk menunjang isi 
ataupun tampilan blog sejauh tidak bersifat mempromosikan produk atau 
jasa secara komersial. Penggunaan foto atau gambar tidak boleh melanggar 
hak cipta  (copy rights).
- Penyelenggara berhak menganulir materi blog yang tidak sesuai dengan 
tema atau mengarah ke pornografi atau konflik SARA (suku, agama, ras, 
dan antargolongan).
- Materi yang diikutsertakan pada kompetisi blog ini (artikel ataupun 
foto/gambar) tetap menjadi hak milik peserta. Materi terpilih akan 
menjadi salah satu artikel yang akan mengisi laman www.stosfestival.org.
- Keputusan tentang pemenang adalah hak prerogratif panitia StoSfestival 
dan tidak dapat diganggu-gugat.

Persyaratan Lomba
- Isi blog dibatasi hanya pada tema “We Care Atau Kita Peduli”. Yang 
dapat dikembangkan, mendorong, mengajak, menginspirasi masyarakat 
terlibat dan berperan lebih aktif terhadap lingkungan sekitarnya.
- Pembahasan boleh difokuskan hanya pada aktivitas tertentu dari sektor 
dan daerah di seluruh Indonesia.
- Isi blog terutama memuat gagasan penggubah blog, yang dapat berupa 
pengembangan tanggapan pembaca.
- Setelah melewati proses registrasi, peserta harus memutakhirkan 
(meng-up date) blognya secara berkala dengan pemajangan artikel ataupun 
diskusi/interaksi dengan pembaca.
- Pemutakhiran blog dilakukan sampai dengan tenggat waktu yang telah 
ditetapkan oleh penyelenggara kompetisi.
- Memasang badge stosfestival 2010 di bawah ini secara permanen pada 
blog yang didaftarkan. badge stosfestival 2010 dapat dipasang di header, 
di sidebar, atau di footer; juga dapat sebagai bagian dari posting. 
badge stosfestival 2010 juga seharusnya ditampilkan di setiap halaman 
posting dan page yang relevan.

Hadiah
Hadial total Lomba ini sebesar Rp 7 juta, yaitu Juara I Rp 2,5 juta, 
Juara II Rp 2 juta, Juara III Rp 1,5 Jutan dan Juara Favorite Rp 1 juta

AWARD Blog “We Care Atau Kita Peduli“.
- Pada kesempatan yang sama, StoS Film Festival mengundang kepada 
seluruh blogger yang aktif minimal 1 tahun mengelola blog. Isi blog 
terkait isu lingkungan dan tema “We Care Atau Kita Peduli“.
- Panitia akan memberikan Award kepada 10 blog terpilih yang dinilai 
konsisten dan sesuai dengan tema , yang dapat dikembangkan, mendorong, 
mengajak, menginspirasi masyarakat terlibat dan berperan lebih aktif 
terhadap lingkungan sekitarnya.

Pengumuman Pemenang
- Pemenang lomba blog akan diumumkan dalam acara puncak StoSfestival 
2010. Pengumuman ini akan ditampilkan pula di laman  www.stosfestival.org

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Banir di 0857 111 24935 
atau lewat email di banir_h...@yahoo.co.id dan di stosfilmfesti...@gmail.com

---
Sekretariat South to South Film Festival (StoS) 2010
Jl. Mampang Prapatan II/30 RT 04/RW 07 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
Telp/Fax. 021-7941559
Email : stosfilmfesti...@gmail.com
Website: www.stosfestival.org

South to South Film Festival 2010 didukung oleh Sawit Watch, CSF, WALHI,
JATAM, FWI, Gekko Studio, Ecosisters, Kiara, Goethe Institute,
Solidaritas Perempuan dan SBIB






=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://grou

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lima Penumpang Nomad Tewas

2009-09-07 Terurut Topik agushamonangan
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Junisah

http://regional.kompas.com/read/xml/2009/09/07/15413133/Lima.Penumpang.Nomad.Tewas.



SAMARINDA, KOMPAS.com — Sebanyak lima penumpang pesawat jenis Nomad milik TNI 
Angkatan Laut yang jatuh dalam perjalanan dari Long Bawan di Kabupaten Nunukan 
ke Bandar Udara Juwata di Kota Tarakan, Kalimantan Timur, Senin (7/9) siang, 
dilaporkan tewas.

Hal ini disampaikan petugas menara Bandara Juwata Tarakan, Navis, yang berada 
di sekitar lokasi jatuhnya pesawat. Saat ini, beberapa jenazah telah ditemukan. 
Tim SAR juga telah tiba di lokasi. Selain tim SAR, Kapolres Metro Bulungan AKBP 
Pumal Barus mengatakan telah mengirim dua tim evakuasi ke tempat lokasi 
kejadian.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pesawat TNI AL Jatuh di Sekatak

2009-09-07 Terurut Topik agushamonangan
Laporan wartawan KOMPAS Ambrosius Harto

http://regional.kompas.com/read/xml/2009/09/07/17084348/Pesawat.TNI.AL.Jatuh.di.Sekatak



SAMARINDA, KOMPAS.com - Lokasi jatuhnya pesawat Nomad AP 837 milik TNI Angkatan 
Laut diperkirakan di kawasan dalam wilayah Kecamatan Sekatak, Kabupaten 
Bulungan, Kalimantan Timur. Pesawat berpenumpang 9 orang itu jatuh dalam 
penerbangan dari Long Bawan di Kabupaten Nunukan ke Bandara Juwata di Kota 
Tarakan.

Informasi yang dihimpun Kompas menyebutkan bahwa pesawat itu seharusnya tiba di 
Bandara Juwata sekitar pukul 13.30 Wita. Namun, sejak pukul 13.00 Wita, pesawat 
itu hilang kontak dengan petugas tower Bandara Juwata.

 

 



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului

2009-09-07 Terurut Topik wahyu handoyo
setuju, bukan sesederhana persoalan hak cipta.kenapa bung Remy tidak membuat
list apa yang sdh dicuri oleh bangsa2 Eropa dr koloni mrk di asia afrika?



2009/9/7 Kusmayanto Kadiman 

>
>
> Wah, koq melengceng ketataran politik antar negara?
>
> Komentar saya akan artikel Pak Remy Silado bukan ditujukan menyepelekan
> atau menyederhanakan masalah dari hubungan politik antar bangsa menjadi
> jiplak-menjiplak HaKI. Mohon baca lagi email saya.
>
> Urusan dengan tetangga (Singapore, Australia, Malaysia, Filipina,
> TimorLeste, PapuaNugini) tidak pernah sederhana. Politik buat saya
> selalu kompleks. Namun demikian saya tak pernah saya berhenti untuk
> memahaminya agar pandai saya menempatkan diri, mengambil peran, memetik
> manfaatnya dan jangan sampai jadi korban.
>
> Hubungan bilateral saya dengan mitra di Malaysia sangat baik termasuk
> debat dan bertengkar, misal asap akibat kebakaran lahan dan hutan.
> Ristek bermitra dengan MOSTI. Dahulu KK vs JJ dan kini dipemerintahan
> yang baru KK vs OKL.
>
> Terima kasih dan salam,
> KK


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Our Peacekeeping Journey: Contingent Meeting Garuda Bhayangkara dan HUT Proklamasi di Sudan

2009-09-07 Terurut Topik Luigi Pralangga
--
Luigi Pralangga
c/o. United Nations Mission in Liberia (UNMIL)
Procurement Section,  Via Diplomatic Mail
PO Box 4677 Grand Central Station
New York, NY 10163-4677, USA
Web - http://pralangga.org




   PRALANGGA.ORG - Our Peacekeeping Journey 

[image:
Link to PRALANGGA.ORG - Articles] 
--

Contingent Meeting Garuda Bhayangkara dan HUT Proklamasi di
Sudan

Posted: 06 Sep 2009 03:14 AM PDT

Kontingen Garuda Bhayangkara POLRI (Kon Garbha) POLRI yang bertugas pada Misi
PBB di Sudan  kembali melaksanakan Contingent
Meeting-nya, pada tanggal 19 Agustus 2009 lalu. Beberapa waktu yang lalu,
sekira bulan Mei 2009 juga telah dilaksanakan Contingent Meting, yang
dibarengi dengan pelaksanaan Medal Parade bagi Kon Garbha 2. Contingent
Meeting CM) ini adalah kesempatan berkumpul bagi seluruh anggota kontingen
setelah mereka berpisah melaksanakan tugas di tempatnya masing-masing.
Kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh setiap kontingen Negara dalam waktu 3
(tiga) bulan sekali, yang berguna untuk mediskusikan apa yang telah
dilaksanakan oleh setiap personel kontingen, merencanakan kegiatan ke depan,
ataupun dapat juga diisi dengan kegiatan hiburan lainnya.

[image: 
DSC06349]

Pelaksanaan CM ini selalu dilaksanakan di Khartoum, karena merupakan tempat
yang strategis, yang dapat ditempuh oleh setiap anggota kontingen POLRI dari
wilayah tugasnya masing-masing. Rencana awal, CM ini akan dilaksanakan di
Juba, demi mendapatkan suasana lain yang berbeda. Ternyata ada keberatan
dari rekan yang bertugas di wilayah pelosok Utara Sudan, seperti Kurmuk Team
Site. Keberatan dikarenakan alasan penerbangan/flight. Keberatan yang dapat
diterima, karena memang tidak setiap hari ada penerbangan dari Team Site ke
Juba dan tidak semua Team Site mempunyai jadwal penerbangan ke Juba.
Sehingga akhirnya diputuskan untuk berkumpul kembali di Khartoum.

Merupakan suatu kebanggaan bagi anggota Kon Garbha, karena kesempatan CM
kali ini dapat juga dihadiri oleh Bapak Brigjen Pol. Drs. Boy Salamuddin
dari Mabes POLRI Jakarta, yang kebetulan sedang melaksanakan tugas supervisi
pelaksanaan tugas rekan-rekan kami FPU POLRI di Darfur. Pada CM bulan
Februari 2009 lalu kami juga mendapat kehormatan dengan kehadiran Bapak
Deops Kapolri Irjen Pol. Drs. Rubani Pranoto. Kesempatan berharga ini
tentunya tidak kami lewatkan dengan mengharapkan arahan dan info-info
terbaru dari Jakarta yang tentunya terlewatkan, selama kami melaksanakan
tugas di Sudan. Brigjen Pol. Drs. Boy Salamuddin sebagai Karo Kerma Opslat
Deops Mabes POLRI didampingi oleh Bapak Kombes Pol. Drs. Widyo. Beliau
memberikan arahan setelah pelaksanaan makan siang bersama yang dilaksanakan
di Restaurant Wong, Khartoum. Beliau mengarahkan agar anggota POLRI tetap
menjalankan tugas dengan baik demi nama baik bangsa, Negara dan
POLRIkhususnya. Selesai pelaksanaan makan siang bersama, dilanjutkan
dengan foto
bersama.

Malamnya, kami diundang oleh pihak Kedubes RI untuk menghadiri Malam Resepsi
HUT RI ke 64, yang kebetulan dilaksanakan di Hall Hotel Burj Al Fateh,
Khartoum. Acara ini dihadiri oleh seluruh Konsulat dan Duta Besar
Negara-negara yang ada di Khartoum. Turut hadir Dubes RI untuk Sudan dan
Eritrea, Bapak Tajudin Noor, beserta seluruh keluarga besar Kedubes. Acara
Resepsi ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Sudan yaitu
Menteri Irigasi dan Pengairan, Kamal Ali Muhammad. Acara diisi dengan
sambutan dari Bapak Duta Besar dan Menteri Kamal Ali Muhammad, yang
menyampaikan salam hangat pemerintah Sudan atas HUT RI ini dan menjelaskan
bagaimana eratnya hubungan antara RI dan Sudan.

[image: 
DSC06359]

[image: 
DSC06388]

Sambutan dari masing-masing disampaikan dalam 2 (dua) bahasa, Inggris dan
Arab. Selesai sambutan dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan dari
Bapak Dubes kepada Menteri Kamal, berupa keris. Kemudian acara dilanjutkan
dengan pemotongan kue ulang tahun bergambar bendera Merah Putih. Selain Kon
Garbha POLRI, hadir pula rekan-rekan dari kontingen Milobs Indonesia yang
bertugas di UNAMID Darfur.

[image: 
DSC06384]

Betapa berbahagianya hati seluruh warga Negara Indonesia yang berkumpul saat
itu, terlihat dari banyaknya canda, tawa dan foto2 bersama, terutama setelah
para tamu Negara lain meninggalkan ruangan

Kontingen Garuda Bhayangkara laksanakan puasa Ramadhan di
Sudan

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ] Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-07 Terurut Topik Asep Kurniawan
Maaf, menurut saya ini salah satu cermin dari pikiran salah yang masih 
barangkali memang menggejala. Kompetensi itu termasuk moral di dalamnya. Salah 
besar jika memisahkan 'kompetensi' (hanya skill and knowledge?) dari moral, 
apalagi untuk pejabat.

Salam,




Dari: Adyanto Aditomo 
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 4 September, 2009 09:23:56
Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ]  
Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

  
Bung Asep Kurniawan,
 
Bagi orang seperti saya tidaklah terlalu penting siapa yang akan duduk di 
kabinet.
Yang penting adalah: 
Apakah benar pernyataan pejabat BI bahwa ada 13 Bank Lain diluar Bank Century 
yang kondisinya tidak lebih baik dari Bank Century???
Apakah Benar tidak ada yang bisa dilakukan oleh BI kecuali hanya menunggu 
mukzizat agar 13 Bank tersebut tidak collaps???
Bila informasi ini benar adanya, potensi terjadinya BLBI Jilid 2 hanya tinggal 
menunggu waktu. 
Karena uang LPS yang katanya sebesar Rp. 18 Triliun sudah terpakai Rp. 6,7 
Triliun untuk menyelamatkan Bank Century, mau tidak mau kekurangannya akan 
harus ditalangi oleh APBN.
 
Soal kompetensi Sri Mulyani dan Boediono memang tidak perlu diragukan lagi. 
Mungkin mereka itu untuk saat ini merupakan Putra Terbaik bangsa ini.
Tetapi yang dipersoalkan oleh msyarakat bukan soal Kompetensi, tetapi soal 
Moral.
Apakah Moral Boediono dalam mengawasi bank yang bermasalah sudah sesuai dengan 
yang harus dilakukannya? ??
Kalau pernyataan Pejabat BI memang benar bahwa upaya BI dalam mengawasi Bank 
Bermasalah sudah optimal karena keterbatasan kewenangan sesuai yang diatur 
dalam UU Perbankkan, sehingga bila ada Bank yang tiba - tiba Collapse tidak 
bisa disalahkan ke BI, mengapa Boediono tidak menyampaikan hal tersebut ke 
DPR???
Ini persoalan moral atau kompetensi?? ?
Mengapa begitu mudahnya seorang Pejabat Publik mengelak dari tanggung jawab???
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sederet pertanyaan dan keprihatinan mengenai kasus Bank Century

2009-09-07 Terurut Topik Dapati Giawa
Mari kita suarakan terus gugatan mengenai bank century. Soal Tempo dan GM, 
mereka akan menuai apa yang mereka tanam.

--- Pada Sen, 7/9/09, iwan piliang  menulis:

Dari: iwan piliang 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sederet pertanyaan dan keprihatinan mengenai 
kasus Bank Century
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 4:02 AM






 





  Salam,



Bung Arya dan kawan-kawan,



Analogi sama, konten berbeda, macam  di ranah Golkar kini. Dipaksakan sosok

yang "itu-itu" ke "itu", yang membayar pencitraan mahal. Padahal esensi

keterpurukan Golkar, butuh figur baru sama sekali, yang hakiki pro

hayati dan beresensi humaniti.



Sayangnya yang pro rakyat banyakan kere dan ada di luar parai. Yang berfulus 
mengkoaptasi lintas-lini.



TEMPO laksana Golkar di media.



Nama besar.



Tetapi jika perjalanannya macam Golkar, termasuk keberpihakannya - -

dalam hal ini pribadi GM mendukung Boediono - - melemahkan

kekritisannya menulis kasus Bank Century ini: Pembaca tak akan RUGI

apalagi dosa.



Itu artinya kian good bye TEMPO.



Aku saja yang cuma punya blog, bisa tahu kok, HARD DISK salah satu

komputer server Bank itu, sempat ditukar oleh pemilik itu bank.

Mengapa polisi tak mendalami? MENGAPA TEMPO untuk yg ini saja tak dapat

BAHAN? Tidak menelusuri?



Makin miris melihat bangsa ini. Kita tak paham lagi ke mana mencari kawan yang 
layak dijadikan seperjuangan?



Terima kasih Bung Arya.



Wassalam,



IP


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului

2009-09-07 Terurut Topik Kusmayanto Kadiman
Wah, koq melengceng ketataran politik antar negara?

Komentar saya akan artikel Pak Remy Silado bukan ditujukan menyepelekan
atau menyederhanakan masalah dari hubungan politik antar bangsa menjadi
jiplak-menjiplak HaKI. Mohon baca lagi email saya.

Urusan dengan tetangga (Singapore, Australia, Malaysia, Filipina,
TimorLeste, PapuaNugini) tidak pernah sederhana. Politik buat saya
selalu kompleks. Namun demikian saya tak pernah saya berhenti untuk
memahaminya agar pandai saya menempatkan diri, mengambil peran, memetik
manfaatnya dan jangan sampai jadi korban. 

Hubungan bilateral saya dengan mitra di Malaysia sangat baik termasuk
debat dan bertengkar, misal asap akibat kebakaran lahan dan hutan.
Ristek bermitra dengan MOSTI. Dahulu KK vs JJ dan kini dipemerintahan
yang baru KK vs OKL. 

Terima kasih dan salam,
KK


On Mon, 2009-09-07 at 02:12 -0700, Dapati Giawa wrote:
>   
> silahkan bung Nizami paparkan sebanyak mungkin bukti penciplakan hak
> cipta lainnya. Dan itu akan menjadi tanggungjawab pelaku penjiplakan. 
> TApi dalam soal hubungan RI-Malaysia, sekali lagi saya ingatkan bahwa
> persoalan kita adalah bukan KONFRONTASI HAK CIPTA. Ini adalah politik
> antar bangsa, lebih persis lagi adalah hubungan diplomatik
> RI-Malaysia. Dari fenomena ini kelihatan bahwa kewibawaan pemerintah
> RI terus diacuhkan oleh pemerintah Malaysia. 
> Saya sendiri juga bingung, Pak Kusmayanto Kadiman yang salah seorang
> menteri di kabinet pemerintahan yang sekarang, melihatnya hanya
> sebagai persoalan hak cipta dan sekedar bentuk kecelakaan konyol dalam
> menilai hak cipta.
> Jika Pak KK yang kita hormati dalam FPK ini melihat persolan demikian,
> maka pantaslah negri ini selalu dilecehkan dimata
> internasional.Ternyata orang-orang yang duduk di pemerintahannya tidak
> tahu cara menempatkan diri. Wibawa berdekatan dengan pantas. Kalau
> tidak bisa berkomentar dan berbuat dengan pantas dalam suatu
> kesempatan, niscaya wibawamu akan merosot di ujung kakimu. 
> Lihatlah selalu dalam forum internasional, dimana presiden atau
> perwakilan negara kita di dudukkan, beberapa kali saya lihat melalui
> relevisi berada di belakang Arroyo (philipina). BAndingkan di jaman
> Bung Karno dan Soeharto, selalu di jjaran negara-negara maju. Pak KK
> tidak punya sense dalam hal ini barang kali karena beliau murni
> ilmuwan ya...? Dengan orang-orang yang tak bisa berlaku pantas
> seperti sekarang ini, rasanya saya jadi pengen Soeharto memerintah
> lagim

> Jabat erat,
> FDG


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] lagi soal ekspresi di disain Batik

2009-09-07 Terurut Topik halim hd
jika memungkinkan batasan dan
pemahaman tentang "batik", kenapa
tidak. 
seperti kita dalam soal "londo", yang
berkulit "putih' kita panggil "londo",
walaupun dia dari inggris atau amrik
atau ostrali.
tapi, sekali lagi, konservasi tentu saja
dibutuhkan dan sangat dibutuhkan.

--- On Sun, 9/6/09, pudimartini  wrote:

From: pudimartini 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] lagi soal ekspresi di disain Batik
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, September 6, 2009, 4:24 PM






 





  Istilah Batik Fraktal tampaknya cukup

membuat galau pecinta Batik. Mungkin

kalau istilahnya Disain atau Motif Batik

Fraktal agak kurang membuat galau.



Batik sebagai sebuah kosa kata

berhubungan dengan disain dan proses.

Ini satu kesatuan yang tidak dipisahkan.

Maka, dikenal ada Batik Tulis dan Batik Cap.

Kedua jenis ini dibedakan karena prosesnya.

Jadi, mungkin saja disain Parang Rusak

diproduksi secara tulis atau Cap.



Batik tidak lepas hubungannya dengan

kain, proses pembuatan, dan perawatan

yang menggunakan Lerak sehngga bau

Batik selalu khas. Ini yang dicari oleh

orang Malaysia.



Perkembangan selanjutnya, kain yang

digunakan menggunakan kain sutra dan

tentu saja prosesnya berbeda dengan

Batik yang menggunakan kain tenun

dan diproses dengan parafin dan dirawat

dengan Lerak. Maka, kemudian dikenal

tekstil motif batik. Namun, karena

kelatahan maka semuanya disebut batik

dan kalau sudah melihat dengan motif

seperti batik lalau disebut Batik.



Hal yang sama terjadi dengan Batik Fraktal

yang sebenarnya khusus menyangkut disain

atau motif dengan menurunkan formulasi

matematik sehingga berbagai disain Batik

yang sudah ada bisa diturunkan formulasinya

dan bisa pula menurunkan disain lain dengan

mudah dengan cara mengganti parameternya.

Maka, bisa dipahami kalau Pak KK mengundang

pengkritis Batik untuk datang.



Pagi ini, dalam jalan-jalan pagi sambil

mendengarkan lagu Crazy, tiba-tiba memunculkan

diskusi di mail-list ini mengenai disain Fraktal

dengan bantuan model matematik.

 



Lagu Crazy yang diciptakan oleh Dollly Parton

yang menjadi simbol extra large tentu muncul

dalam sebuah suana hatinya  mengenai cinta.

Timbul pertanyaan: bagaimana  mengungkapkan

rasa kedalam model matematik atau mengubah

paramater Disain Sido Semi, yang penuh dengan

rasa suka cita dan harapan serta sudah diturunkan

menjadi sebuah formulasi, menjadi formulasi yang

akan menghasilkan disain untuk menuangkan

emosi menikmati bunga mekar dengan senyum

dalam tangis.



Atau mungkin juga mengubah disain Parang Kusumo

yang sudah diturnkan kedalam formulasi menjadi

sifat Kusumo yang menyimpang penuh dengan

kepalsuan dan keangkuhan sehingga nantinya

disain itu dinamakan Parang Rahwana.



Sebuah pertanyaan yang masih menggantung.



Mungkin lagu Negeri di Awan tercipta karena

sebuah ekspresi pemujaan yang dirasakan oleh

pencipta dan itu menjadi nada-nada yang indah

didengar. Di Internet saya cari formulasi untuk

memainkan formulasi Chaos Theory dengan

mengganti parameternya sambil membayangkan

disain Fraktal untuk motif batik yang kemudian

dinamakan (meskpun tidak pas) Batik Fraktal.

Saya sudah mulai mendengar plesetan Batik Fatal.




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konfrontasi Lagi?

2009-09-07 Terurut Topik halim hd
kalou gak salah, memang bukan hanya
benny murdani, juga ali murtopo, dan satunya
saya lupa.

--- On Sun, 9/6/09, pudimartini  wrote:

From: pudimartini 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konfrontasi Lagi?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, September 6, 2009, 7:07 PM

ternyata salah satu perwira TNI AD yang dikirim Soeharto
ke Malaysia adalah Beni Murdani. Padahal ada 3 perwira
TNI AD, menurut tulisan YB Mangun Widjaya di Kompas
dan menulis bahwa mereka adalah juga pengkhianat terhadap
pemerinta yang sah pada saat itu, ketika menanggapi tudingan
pemerintah terhadap NGO sebagai pengkhianat.

Siapa dua perwira yang lain?

Gambaran besar pergantian rezim Sokarno ke Soeharto by design
dan latar belakangnya semakin terang benderang. Terima kasih
untuk info Soewarto.

Silahkan melihat pula sambutan KKG di ulang tahun NU, semakin
menunjukkan benang merah pergantian rezim itu yang dilandasi oleh
penggrayakan ibu pertiwi yang dampaknya hingga kini.

Saya belum pernah mendengar Frans Magnis berbicara soal Lapindo
dan masyarakat korban yang mengundang Ical menjelang pilihan
Ketum Golkar.




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Himbauan Penggunaan Batik pd tgl 2 Oktober 2009

2009-09-07 Terurut Topik halim hd
pada awal tahun 1970-an, menurut panembahan
harjonegoro (alm) (Go tiek swan) dari solo, ali sadikin
waktu jadi gubernur mengharuskan semua staff-nya
dan elite biropkrat jakarta pakai batik, dan itu lalu
ditiru oleh banyak pejabat. lalu hilang lagi. semoga
sekarang muncul lagi dan terus berkembang.

--- On Sun, 9/6/09, Bekti Prawidyarini  wrote:

From: Bekti Prawidyarini 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Himbauan Penggunaan Batik pd tgl 2 Oktober 2009

   Yuuuk kita dukung... kirim ke teman-teman ya...



 _ _ __



From: Apiek AQTAVIA


Dear All,



Tgl 2 Oktober 2009 (hari Jumat) nanti, UNESCO mengukuhkan BATIK

Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage).



Jika Anda merasa sebagai bangsa Indonesia, mari kita pakai baju batik

pada tgl 2/10/2009 (Let's wear Batik on Oct 2nd).



Sebarkan PESAN ini, walau hanya ke satu teman.



Peduli kita utk Indonesia.



Regards,





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Polri: Deddy Corbuzier Bohong

2009-09-07 Terurut Topik Ramadhani
lha kalo sulap di haruskan jujur ya gimana? tukang sulapnya sebelum
beratraksi harus mengatakan kalau sulapnya bohong? begitukah?namanya juga
sulap, pakai trik, ya pasti bohong. beda sama debus dsb.


Aryo Satyo Ramadhani

http://ramagoo.blogspot.com


2009/9/7 adi himawan 

>
>
> Mesti hati-hati "kita" mulai maklum dengan kebohongan. segera tegakkan
> panji kejujuran. Banyak kasus mulai dari Bank Century hingga sulap master
> Dedy, menunjukkan permakluman terhadap kebohongan.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



  1   2   >