[GELORA45] Idul Fitri
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI Mohon Maaf Lahir & Bathin. //Tom Iljas
Re: [GELORA45] Fwd: [alumniBandungJakartaCS] Elderly couple's decade-long romance ends with wedding in Alexandra Hospital, Singapore News & Top Stories - The Straits Times
Makasih Bung Nesare. //Tom Den måndag 30 mars 2020 23:56:38 CEST, 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45] skrev: Selamat kepada bung Iljas dan May Swan. Bravo dan selamat menempuh hidup dengan lembaran baru! Turut bersuka cita.. Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com Sent: Monday, March 30, 2020 12:51 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Fwd: [alumniBandungJakartaCS] Elderly couple's decade-long romance ends with wedding in Alexandra Hospital, Singapore News & Top Stories - The Straits Times Makasih Bung Dji. Sebuah email saya kpd bbrp kawan di Belanda termasuk kpd Bung Dji. Mungkin Bung Dji tidak terima. Dibawah ini saya paste-kan copynya: Kawan2 semuanya, selamat malam. Karena sangat sibuk ditimpa musibah baru malam ini saya sempat mengabari kawan2. Dua minggu lebih yang lalu May Swan menderita serangan stroke. Pada tengah malam buta ia terjatuh terjerembat kelantai sampai2 bibirnya pecah. Gambar2 Magnet-Röntgen menunjukkan terdapat bloodclots diotak bagian belakang dan samping kanan serta di artery di leher sebelah kanan. Team dokter yg menangani berkesimpulan bahwa plaques yg terdapart di dinding2 pembuluh darah (karena kolesterol tinggi) terlepas, ikut perairan darah dan menyumbat pembuluh darah kecil2 di otak hingga sebagian otak kekurangan supply oxigen. Akibatnya penglihatan sangat berkurang terutama mata kiri, keseimbangan badan terganggu, tangan dan kaki kiri sangat lemah, tak bisa dibuat jalan. Tetapi ia masih bisa berpikir dan berbicara secara lumayan normal. Sepuluh hari ia di rawat di NUH (National University Hospital). Sejak beberapa hari yang lalu ia dipindah ke Alexandra Hospital untuk menjalani program rehabilitasi intensive. Mulai jam 12 siang sampai jam 8 malam (jam besök) setiap hari tentu saya di rumah sakit ini menemani May Swan berlatih jalan.. Berapa lama ia akan di rumah sakit Alexandra belum bisa diketahui, tergantung hasil2 rehabilitasi. Operasi katarak yg semula direncanakan terpaksa ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Kawan2 sekalian, Sejak lama May Swan hidup sendirian. Putranya Chuan, (anak satu2nya) bekerja di sebuah perusahaan multinasional. Sering bepergian, dan sedang merencanakan untuk pindah ke Sydney dimana girlfriendnya Johanna tinggal dan bekerja. Dengan keadaannya sekarang May Swan tidak mungkin lagi hidup sendiri, tidak bisa lagi saya tinggal2 seperti biasanya. Saya berencana untuk membawanya ke Swedia begitu ia agak pulih. Perawatan selanjutnya bisa diteruskan di Swedia. Untuk mempermudah mendapatkan ijin tinggal kami harus kawin. Dan itu telah kami lakukan pada tanggal 28 Maret yang lalu dengan sebuah upacara solemnization sederhana. Kira2 2 hari sebelum tanggal solemnization rencana ini bocor ke pers. Saya sendiri tak tahu kenapa, rencana perkawinan kami ini mendapar perhatian besar dari media Singapura. Para journalis dan awak televisi minta ijin kami untuk boleh hadir. Kami tentu saja tidak ada alasan untuk keberatan. Saya sangat tercengang setelah datang waktunya, tanggal 28 Maret, para journalis dan awak televisi pada berdatangan dengan membawa kamera, mikrofon dan alat2 lainnya masing2. Mereka berebut meliput upacara. Disiarkan langsung (live) oleh CNA (Chanal News Asia), stasiun televisi terbesar di Singapura. Dan pada keesokan harinya keluar di berbagai surat kabar, termasuk surat2 kabar berbahasa Tionghoa. Secara terpisah akan saya kirimkan beberapa klipping dari surat2 kabar itu. Salam //Tom Den måndag 30 mars 2020 08:40:22 CEST, kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] skrev: Bung Iljas. Selamat bahagia dengan pernikahan bung dan May Swan. Saya terima berita ini dari Sian, dari Amerika, yang sama2 dengan kita tur ke Australia dan sepanjang pantai Selandia Baru. Berharap May Swan cepat sembuh. Kami berdua juga sedang menyembuhkan diri. Saya dari operasi empedu, operasi terbuka sehari sebelum Tahun Baru Tionghoa. Jadi tidak bisa ikut merayakan dengan teman2 satu perkumpulan. Bertha dioperasi pada Black Friday (Jumat tanggal 13), tahu2 operasinya dipercepat beberapa minggu sebelumnya karena bagian operasi rumah sakit sejak Saptunya akan ditutup kafrena Coronavirus. Dan banyak paient2 Belanda menolak untuk dioperasi pada Black Friday, yang dianggap sebagai hari sial. Keadaan kami perlahan maju. Saya sudah ada nafsu makan. Tidak muntah lagi kalau bau daging. Dan yang terutama saya sudah bisa makan lombok. Tanpa lombok saya susah makan. Istri sudah bisa jalan, sakitnya mulai berkurang setelah pinggulnya diganti. Black Friday di sini lain dengan Black Friday Amerika dengan toko2 jual barang diobral. Black Friday di sini untuk yang tahu sejarah gereja Katholik adalah hari di situ raja Perancis atas persetujuan Paus menangkapi secara rahasia (menyergap) semua ksatria2 de Tempelaar yang jaga perbatasan Eropa. Banyak ksa
Re: [GELORA45] Fwd: [alumniBandungJakartaCS] Elderly couple's decade-long romance ends with wedding in Alexandra Hospital, Singapore News & Top Stories - The Straits Times
Makasih Bung Dji. Sebuah email saya kpd bbrp kawan di Belanda termasuk kpd Bung Dji. Mungkin Bung Dji tidak terima. Dibawah ini saya paste-kan copynya: Kawan2 semuanya, selamat malam. Karena sangat sibuk ditimpa musibah baru malam ini saya sempat mengabari kawan2. Dua minggu lebih yang lalu May Swan menderita serangan stroke. Pada tengah malam buta ia terjatuh terjerembat kelantai sampai2 bibirnya pecah. Gambar2 Magnet-Röntgen menunjukkan terdapat bloodclots diotak bagian belakang dan samping kanan serta di artery di leher sebelah kanan. Team dokter yg menangani berkesimpulan bahwa plaques yg terdapart di dinding2 pembuluh darah (karena kolesterol tinggi) terlepas, ikut perairan darah dan menyumbat pembuluh darah kecil2 di otak hingga sebagian otak kekurangan supply oxigen. Akibatnya penglihatan sangat berkurang terutama mata kiri, keseimbangan badan terganggu, tangan dan kaki kiri sangat lemah, tak bisa dibuat jalan. Tetapi ia masih bisa berpikir dan berbicara secara lumayan normal. Sepuluh hari ia di rawat di NUH (National University Hospital). Sejak beberapa hari yang lalu ia dipindah ke Alexandra Hospital untuk menjalani program rehabilitasi intensive. Mulai jam 12 siang sampai jam 8 malam (jam besök) setiap hari tentu saya di rumah sakit ini menemani May Swan berlatih jalan. Berapa lama ia akan di rumah sakit Alexandra belum bisa diketahui, tergantung hasil2 rehabilitasi. Operasi katarak yg semula direncanakan terpaksa ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Kawan2 sekalian, Sejak lama May Swan hidup sendirian. Putranya Chuan, (anak satu2nya) bekerja di sebuah perusahaan multinasional. Sering bepergian, dan sedang merencanakan untuk pindah ke Sydney dimana girlfriendnya Johanna tinggal dan bekerja. Dengan keadaannya sekarang May Swan tidak mungkin lagi hidup sendiri, tidak bisa lagi saya tinggal2 seperti biasanya. Saya berencana untuk membawanya ke Swedia begitu ia agak pulih. Perawatan selanjutnya bisa diteruskan di Swedia. Untuk mempermudah mendapatkan ijin tinggal kami harus kawin. Dan itu telah kami lakukan pada tanggal 28 Maret yang lalu dengan sebuah upacara solemnization sederhana. Kira2 2 hari sebelum tanggal solemnization rencana ini bocor ke pers. Saya sendiri tak tahu kenapa, rencana perkawinan kami ini mendapar perhatian besar dari media Singapura. Para journalis dan awak televisi minta ijin kami untuk boleh hadir. Kami tentu saja tidak ada alasan untuk keberatan. Saya sangat tercengang setelah datang waktunya, tanggal 28 Maret, para journalis dan awak televisi pada berdatangan dengan membawa kamera, mikrofon dan alat2 lainnya masing2. Mereka berebut meliput upacara. Disiarkan langsung (live) oleh CNA (Chanal News Asia), stasiun televisi terbesar di Singapura. Dan pada keesokan harinya keluar di berbagai surat kabar, termasuk surat2 kabar berbahasa Tionghoa. Secara terpisah akan saya kirimkan beberapa klipping dari surat2 kabar itu. Salam //Tom Den måndag 30 mars 2020 08:40:22 CEST, kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] skrev: Bung Iljas.Selamat bahagia dengan pernikahan bung dan May Swan.Saya terima berita ini dari Sian, dari Amerika, yang sama2 dengan kita tur ke Australia dan sepanjang pantai Selandia Baru.Berharap May Swan cepat sembuh. Kami berdua juga sedangmenyembuhkan diri. Saya dari operasi empedu, operasi terbukasehari sebelum Tahun Baru Tionghoa. Jadi tidak bisa ikutmerayakan dengan teman2 satu perkumpulan. Bertha dioperasipada Black Friday (Jumat tanggal 13), tahu2 operasinya dipercepatbeberapa minggu sebelumnya karena bagian operasi rumah sakitsejak Saptunya akan ditutup kafrena Coronavirus. Dan banyakpaient2 Belanda menolak untuk dioperasi pada Black Friday, yang dianggap sebagai hari sial.Keadaan kami perlahan maju. Saya sudah ada nafsu makan. Tidak muntah lagi kalau bau daging. Dan yang terutama sayasudah bisa makan lombok. Tanpa lombok saya susah makan.Istri sudah bisa jalan, sakitnya mulai berkurang setelah pinggulnyadiganti.Black Friday di sini lain dengan Black Friday Amerika dengantoko2 jual barang diobral. Black Friday di sini untuk yang tahusejarah gereja Katholik adalah hari di situ raja Perancis ataspersetujuan Paus menangkapi secara rahasia (menyergap) semua ksatria2 de Tempelaar yang jaga perbatasan Eropa. Banyak ksatria ini dihukum mati, disiksa, dengan tuduhan palsudari raja Perancis yang tidak bisa bayar utang pada ksatreiade Tempelaar.Dengan habisnya ksatria de Tempelaar, Islam mudah menyerbu Eropa.Kalau ingat ini, apa yang akan dilakukan Amerika kalau sampaitidak kuat bayar utang? Dulu Jepang pernah ditekan habis2ankarena masalah utang.Salam,Djie -- Forwarded message - Date: ma 30 mrt. 2020 om 06:20 Subject: Elderly couple's decade-long romance ends with wedding in Alexandra Hospital, Singapore News & Top Stories - The Straits Times https://www.straitstimes.com/singapore/elderly-couples-decade-long-romance-ends-with-wedding-in-alexandra-hospital Sent f
Re: [GELORA45] Fwd: [alumniBandungJakartaCS] Elderly couple's decade-long romance ends with wedding in Alexandra Hospital, Singapore News & Top Stories - The Straits Times
Makasih Bung Dji. //Tom Den måndag 30 mars 2020 08:40:22 CEST, kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] skrev: Bung Iljas.Selamat bahagia dengan pernikahan bung dan May Swan.Saya terima berita ini dari Sian, dari Amerika, yang sama2 dengan kita tur ke Australia dan sepanjang pantai Selandia Baru.Berharap May Swan cepat sembuh. Kami berdua juga sedangmenyembuhkan diri. Saya dari operasi empedu, operasi terbukasehari sebelum Tahun Baru Tionghoa. Jadi tidak bisa ikutmerayakan dengan teman2 satu perkumpulan. Bertha dioperasipada Black Friday (Jumat tanggal 13), tahu2 operasinya dipercepatbeberapa minggu sebelumnya karena bagian operasi rumah sakitsejak Saptunya akan ditutup kafrena Coronavirus. Dan banyakpaient2 Belanda menolak untuk dioperasi pada Black Friday, yang dianggap sebagai hari sial.Keadaan kami perlahan maju. Saya sudah ada nafsu makan. Tidak muntah lagi kalau bau daging. Dan yang terutama sayasudah bisa makan lombok. Tanpa lombok saya susah makan.Istri sudah bisa jalan, sakitnya mulai berkurang setelah pinggulnyadiganti.Black Friday di sini lain dengan Black Friday Amerika dengantoko2 jual barang diobral. Black Friday di sini untuk yang tahusejarah gereja Katholik adalah hari di situ raja Perancis ataspersetujuan Paus menangkapi secara rahasia (menyergap) semua ksatria2 de Tempelaar yang jaga perbatasan Eropa. Banyak ksatria ini dihukum mati, disiksa, dengan tuduhan palsudari raja Perancis yang tidak bisa bayar utang pada ksatreiade Tempelaar.Dengan habisnya ksatria de Tempelaar, Islam mudah menyerbu Eropa.Kalau ingat ini, apa yang akan dilakukan Amerika kalau sampaitidak kuat bayar utang? Dulu Jepang pernah ditekan habis2ankarena masalah utang.Salam,Djie -- Forwarded message - Date: ma 30 mrt. 2020 om 06:20 Subject: Elderly couple's decade-long romance ends with wedding in Alexandra Hospital, Singapore News & Top Stories - The Straits Times https://www.straitstimes.com/singapore/elderly-couples-decade-long-romance-ends-with-wedding-in-alexandra-hospital Sent from my iPhone
Re: [GELORA45] dengan cucu di halaman belakang
Hi bung Tjipto, Selamat! Kau kelihatan segar bugar. Apa rambutmu sengaja di cat putih? //Tom Den onsdag 14 augusti 2019 18:15:04 CEST, Rachmat Hadi-Soetjipto nc-hadis...@netcologne.de [GELORA45] skrev: Saya bersama istri serta cucu-cucu saya merayakan pernikahan anak lelaki bungsu saya. Salam - Tjipto "Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]" hat am 14. August 2019 um 06:21 geschrieben:
[GELORA45] STATUS FATWA MUI
MUI mengeluarkan fatwa tentang transplantasi organ, Fatwa MUI no 13 tahun 2019. Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan:penerbitan Fatwa MUI Nomor 13 Tahun 2019 itu untuk memberikan pedoman dan panduan bagi masyarakat dan pemerintah. "Untuk digunakan pijakan bagi praktek kedokteran. Sekaligus sebagai rujukan dalam penyusunan peraturan perundangan," kata Asrorun kepada Tempo, Rabu, 19 Juni 2019. Asrorun menuturkan, penerbitan fatwa didasari adanya pertanyaan dari masyarakat, dan juga dari Kementerian Kesehatan tentang status hukum tentang transplantasi organ atau jaringan tubuh orang lain yang memiliki kesamaan. Komentar saya:Kiranya Lembaga Legislatif/DPR RI, Lembaga Eksekutif /Pemerintah/Kementerian terkait dan seluruh masyarakat Indonesia tidak usah ragu-ragu lagi, sudah diberi panduan/pegangan oleh yang Mahakuasa. //Tom
[GELORA45] Pertemuan
SURAT DARI SINGAPUR=== MALAM PERTEMUAN === Hari itu di Jakarta, kami menentukan Sabtu 27 April 2019, sebagai malam pertemuan dengan teman teman, yakni sehari sebelum berangkat pulang ke Singapur. Kami sengaja memilih hari terakhir sebagai Hari Pertemuan dengan teman reman lama dan baru. Menandakan pertemuan dan perpisahan berupa a continuation of friendship. There's no beginning, no ending. Bahwa persahabatan itu tidak memilih tempat dan waktu. Juga tidak memilih lama dan baru. Mungkin disinilah keindahan maknanya kehidupan. Baru dan lama, dulu dan sekarang, tua dan remaja, juga hidup dan mati semuanya sebagian dari kehidupan. Jika ada yang menanya indahkah hidup ini? Ya indah dan bahagia lah bagi mereka yang dapat merasakan keindahannya. After all, happiness is a state of mind. Terserah masing masing. Bukankah begitu pada dasarnya? Bagi yang tidak setuju, sorry lah! 😁🤗 Kembali ke pertemuan malam itu. Tempat pertemuan Rumah Makan Pondok Laguna Batu Tulis. Tempat sudah disediakan tersendiri bagi kami di bagian dalam ruangan terbuka. Sangat cocok bagi kami yang bersuka ria MEOK (makan enak omong kosong) sepuas hati. Bagi yang tidak tahu tentunya mengira kami adalah tourists dari kampung pedalaman yang baru pertama kali keluar negeri, kalo sedang bicara sama seperti orang berteriak minta tolong ketika nyemplung ke sumur yang airnya kebetulan dangkal. Tapi, so what? Apa salahnya ya? Yang penting kami ber-MEOK, bergembira banget. Dan itulah yang kami lakukan sepanjang malam. Sejujurnya, diantara kami belum ada yang kepingin pulang, tapi karena sudah closing time, mau tidak mau terpaksa bubar lah pertemuannya. Diantara para teman yang datang, banyak yang kami kenal ketika sering datang ke INTI beberapa tahun yang lalu. Maka pertemuan malam itu dengan sendirinya membawa kami ke suasana hari hari bahagia itu. Masih remang remang terbayang sosok Benny Setiono yang selalu cerah gembira penuh dengan humour, dan sangat baik hati terhadap kami teman temannya. Tapi sebaliknya, sangat kritis terhadap situasi yang dianggapnya tidak sejalan dengan aliran kebijaksanaan pemerintah Indonesia yang multi racial, multi budaya dan multi religion. Maka Malam Pertemuan ini kami dedikasikan juga kepada Eddy Lembong dan Benny Setiono dua tokoh perintis yang bersama sama mendirikan INTI. Sekali pun dua tokoh masyarakat ini sudah tidak bersama kita lagi, namun legasi yang diilhami tetap mengobar semangat dan menginspirasi generasi selanjutnya. MAY SWANSingapore, 30 April 2019.
Re: [GELORA45] pidato jokowi
. Seminar dihadiri olehpakar2, para akademisi terkait, wakil2 Pemerintah dan pengusaha Swedia, Indonesia dan negeri2 penghasil kelapasawit lainnya dari Asia dan Amerika Latin. Sangat interesting. Sungguh masihbanyak yg bisa dilakukan dibidang research, teknology, ilmu kimia, ilmu pertaniandan lain2, untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi hingga pengembanganagroindustri khususnya kelapa sawit tidak harus merambah tanah (hutan) baru..Dari seminar juga terungkap masih sangat banyak industri dibidang ini yang beroperasitidak searah dengan certification dan tidak berkontribusi untuk mencapai SDGsyang ditetapkan PBB. Khusus Indonesia, ton/hectar perkebunan kelapa sawit kitamasih jauh dibawah Malaysia. Ampas kelapa sawitpun masih banyak yang belumdimanfaatkan. Salam //Tom Den måndag 25 februari 2019 13:14:38 CET, kh djie skrev: Bung Iljas,Kalau Jokowi ngomong mau evaluasi saja untuk bagikan tanah konsesi ke rakyat, pastibakal ribut, orang akan ketakutan kehilangan tanah konsesinya.Tidak tahu apa sudah saatnya untuk menyetop pemakaian tanah hutan untuk kelapa sawit,dan perkebunan kelapa sawit harus dioptimalkan, tidak boleh diperluas.Mungkin kalau tanah gambut diubah jadi perkebunan kelapa sawit, masih boleh.Yang bisa dilakukan dan sudah ada peraturannya, adalah tanah yang tidak diolah diambilkembali oleh negara ? HGU yang sudah habis waktunya, bisa dihutankan kembali, bisa dijadikan tanah transmigrasi dll.Kalau di Belanda jaman dulu, gambut itu ditambang, dikeringkan , dibikin briket, dijadikan bahan bakar. Mungkin untuk Pembangkit listrik tenaga uap ? Dulu semua serba sederhana,ngambilnya pakai perahu yang datar.Mungkin perlu dilakukan begitu di beberapa tempat, daripada setiap kali ada kebakaran, dan menimbulkan polusi asap.Di Belanda, bekas gambut yang diambil, jadi danau untuk rekreasi motor boot, zeilboot,perumahan di tepi danau, pemeliharaan ikan.Saya lihat orang Dayak di Kalimantan sudah bisa mengatasi kemungkinan kebakaran tanahgambut dengan bikin sumur boor. Gambut yang mulai agak kering, dengan kemungkinan terbakardisemprot air. Saluran2 air juga dibikin.Tahun ini kami nemani teman sekeluarga, anak, menantu dan cucu2nya dari Toronto cruise LautTengah. Ya, sekarang, kami sudah mulai sulit jalan, jadi ya cruise mungkin lebih cocok. Bisa enak ngobrol2Salam, KH Pada tanggal Sen, 25 Feb 2019 pukul 12.41 Tom Iljas iljas...@yahoo.se [GELORA45] menulis: Kesan saya setelah mencermati pidato Jokowi: Benang merah pembangunan ekonominya adalah ekonomi kerakyatan. Bagus.Kritik saya:Di tengah2 pidatonya Jokowi menekankan ber-ulang2:" Jika ada konsensi besar yang mau mengembalikan konsesinya kepada negara, saya tunggu. Dan akan saya bagikan untuk rakyat kecil". Ini jelas ditujukan kpd Prabowo. Sekedar propaganda untuk meraih suara. Belum tentu niat tulus Jokowi untuk mem-bagi2kan tanah konsesi kepada petani dalam rangka program reformasi agraria. Kalau mau melaksanakan program reformasi agraria penggalan pidato itu harusnya berbunyi: "Saya (Pemerintah) akan mengevaluasi konsesi2 besar, memastikan untuk mengembalikan konsesinya kepada negara untuk di-bagi2kan kepada rakyat (petani). Se-kurang2nya konsesi besar yang tidak ada manfaatnya bagi perekonomian negara dan rakyat". Kata "evaluasi" diperlukan karena ada konsesi besar spt kebun kelapa sawit, melalui kontrak Hak Guna Usaha, menunjang eknomi negara dalam bentuk pajak. //Tom Den söndag 24 februari 2019 22:26:42 CET, Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45] skrev: https://www.youtube.com/watch?v=8Xwyq2o7u6g
Re: [GELORA45] pidato jokowi
Bung Djie, Bung menyinggung rencana cruise Laut Tengah mengingatkansaya pada Ocean Cruise Sydney – New Zealand kita bersama teman2 dari LosAngeles 4 tahun yang lalu. Sungguh suatu kenang2an indah. Saya masih ingat,dalam pelayaran Sydney ke Milford yg makan waktu satu hari penuh itu bung lebihbanyak duduk di korsi malas ditepi kolam renang di deck paling atas, asyikmembaca buku. Berkat bung, Berta dan teman2 baik dari LA itu yg selalu gembira satuminggu diatas kapal tidak terlalu menjemukan. Saya sengaja menyelipkan kata ”evaluasi” karena tentu adaperkebunan2 menggunakan HGU itu yang produktif, dikelola secara sehat, efektifdan memberikan pemasukan berarti kepada Negara. Lahan2 HGU diluar itu sudahsewajarnya diambil kembali oleh Negara untuk di bagi2kan kepada petani. Sebenarnya ini hanyalah reforma agraria yang sangat sangatringan, jauh dari jiwa UUPA. Dan sebenarnya kalau mau Pemerintah Jokowi bisamelakukan itu tanpa khawatir akan di cap BTI atau PKI. Karena tanah2 konsesi ituadalah milik Negara. Tetapi tidak, Jokowi dalam hal ini bersikap pasiv. Iahanya menunggu. Menunggu pemegangkonsesi2 besar itu akan dengan murah hati sukarela mengembalikan konsesinyakepada Negara. Ya, ndak bakal lah. Btw, akhirJanuari yl saya menghadiri sebuah Seminar On Agroforestry and Its ContributionTowards Achieving SDGs (Sustainable Development Goals) yang diselenggarakanoleh KTH Royal Institute of Technology Stockholm. Seminar dihadiri olehpakar2, para akademisi terkait, wakil2 Pemerintah dan pengusaha Swedia, Indonesia dan negeri2 penghasil kelapasawit lainnya dari Asia dan Amerika Latin. Sangat interesting. Sungguh masihbanyak yg bisa dilakukan dibidang research, teknology, ilmu kimia, ilmu pertaniandan lain2, untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi hingga pengembanganagroindustri khususnya kelapa sawit tidak harus merambah tanah (hutan) baru.Dari seminar juga terungkap masih sangat banyak industri dibidang ini yang beroperasitidak searah dengan certification dan tidak berkontribusi untuk mencapai SDGsyang ditetapkan PBB. Khusus Indonesia, ton/hectar perkebunan kelapa sawit kitamasih jauh dibawah Malaysia. Ampas kelapa sawitpun masih banyak yang belumdimanfaatkan. Salam //Tom Den måndag 25 februari 2019 13:14:38 CET, kh djie skrev: Bung Iljas,Kalau Jokowi ngomong mau evaluasi saja untuk bagikan tanah konsesi ke rakyat, pastibakal ribut, orang akan ketakutan kehilangan tanah konsesinya.Tidak tahu apa sudah saatnya untuk menyetop pemakaian tanah hutan untuk kelapa sawit,dan perkebunan kelapa sawit harus dioptimalkan, tidak boleh diperluas.Mungkin kalau tanah gambut diubah jadi perkebunan kelapa sawit, masih boleh.Yang bisa dilakukan dan sudah ada peraturannya, adalah tanah yang tidak diolah diambilkembali oleh negara ? HGU yang sudah habis waktunya, bisa dihutankan kembali, bisa dijadikan tanah transmigrasi dll.Kalau di Belanda jaman dulu, gambut itu ditambang, dikeringkan , dibikin briket, dijadikan bahan bakar. Mungkin untuk Pembangkit listrik tenaga uap ? Dulu semua serba sederhana,ngambilnya pakai perahu yang datar.Mungkin perlu dilakukan begitu di beberapa tempat, daripada setiap kali ada kebakaran, dan menimbulkan polusi asap.Di Belanda, bekas gambut yang diambil, jadi danau untuk rekreasi motor boot, zeilboot,perumahan di tepi danau, pemeliharaan ikan.Saya lihat orang Dayak di Kalimantan sudah bisa mengatasi kemungkinan kebakaran tanahgambut dengan bikin sumur boor. Gambut yang mulai agak kering, dengan kemungkinan terbakardisemprot air. Saluran2 air juga dibikin.Tahun ini kami nemani teman sekeluarga, anak, menantu dan cucu2nya dari Toronto cruise LautTengah. Ya, sekarang, kami sudah mulai sulit jalan, jadi ya cruise mungkin lebih cocok. Bisa enak ngobrol2Salam, KH Pada tanggal Sen, 25 Feb 2019 pukul 12.41 Tom Iljas iljas...@yahoo.se [GELORA45] menulis: Kesan saya setelah mencermati pidato Jokowi: Benang merah pembangunan ekonominya adalah ekonomi kerakyatan. Bagus.Kritik saya:Di tengah2 pidatonya Jokowi menekankan ber-ulang2:" Jika ada konsensi besar yang mau mengembalikan konsesinya kepada negara, saya tunggu. Dan akan saya bagikan untuk rakyat kecil". Ini jelas ditujukan kpd Prabowo. Sekedar propaganda untuk meraih suara. Belum tentu niat tulus Jokowi untuk mem-bagi2kan tanah konsesi kepada petani dalam rangka program reformasi agraria. Kalau mau melaksanakan program reformasi agraria penggalan pidato itu harusnya berbunyi: "Saya (Pemerintah) akan mengevaluasi konsesi2 besar, memastikan untuk mengembalikan konsesinya kepada negara untuk di-bagi2kan kepada rakyat (petani). Se-kurang2nya konsesi besar yang tidak ada manfaatnya bagi perekonomian negara dan rakyat". Kata "evaluasi" diperlukan karena ada konsesi besar spt kebun kelapa sawit, melalui kontrak Hak Guna Usaha, menunjang eknomi negara dalam bentuk pajak. //Tom Den söndag 24 februari 2019 22:26:42 CET, Sunny ambon il
Re: [GELORA45] pidato jokowi
Kesan saya setelah mencermati pidato Jokowi: Benang merah pembangunan ekonominya adalah ekonomi kerakyatan. Bagus.Kritik saya:Di tengah2 pidatonya Jokowi menekankan ber-ulang2:" Jika ada konsensi besar yang mau mengembalikan konsesinya kepada negara, saya tunggu. Dan akan saya bagikan untuk rakyat kecil". Ini jelas ditujukan kpd Prabowo. Sekedar propaganda untuk meraih suara. Belum tentu niat tulus Jokowi untuk mem-bagi2kan tanah konsesi kepada petani dalam rangka program reformasi agraria. Kalau mau melaksanakan program reformasi agraria penggalan pidato itu harusnya berbunyi: "Saya (Pemerintah) akan mengevaluasi konsesi2 besar, memastikan untuk mengembalikan konsesinya kepada negara untuk di-bagi2kan kepada rakyat (petani). Se-kurang2nya konsesi besar yang tidak ada manfaatnya bagi perekonomian negara dan rakyat". Kata "evaluasi" diperlukan karena ada konsesi besar spt kebun kelapa sawit, melalui kontrak Hak Guna Usaha, menunjang eknomi negara dalam bentuk pajak. //Tom Den söndag 24 februari 2019 22:26:42 CET, Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45] skrev: https://www.youtube.com/watch?v=8Xwyq2o7u6g
[GELORA45] Laporan dari Venezuela
Pada minggu kedua Januari yang lalu Bung Dominggus, Sekjen PRD, atas undangan Kementerian Luarnegeri Venezuela menghadiri pelantikan Maduro utk jabatan Presiden periode kedua. Sekembali dari kunjuungannya Bung Dominggus menulis kesan2nya sebagai berikut: http://www.berdikarionline.com/laporan-dari-venezuela/ Laporan Dari Venezuela: Krisis, Intervensi Asing Dan Tantangan Revolusi Bolivarian SHARE ON:FacebookTwitter Google + Saat menerima undangan Menteri Luar Negeri Republik Bolivarian Venezuela melalui Kedubesnya untuk menghadiri pelantikan Nicolas Maduro sebagai presiden, penulis membayangkan kesempatan untuk melihat dari dekat kelangsungan Revolusi Bolivarian di masa-masa tersulitnya. Paling tidak, narasi negatif dari media arus utama yang selalu merujuk pers Barat dapat diimbangi dengan suatu laporan langsung dari TKP. Beberapa pertanyaan akan coba dijawab di sini, seperti; separah apakah situasi krisis yang melanda Venezuela sekarang? Apakah benar legitimasi politik Nicolas Maduro sedemikian tipis dan kekuasaannya berada di ujung tanduk? Apakah benar satu-satunya cara menyelesaikan krisis dan persoalan di Venezuela adalah dengan mengganti pemerintahan Maduro? Kesan pertama ketika memasuki kota Caracas adalah situasi keamanan yang cukup serius. Ketika kami, delegasi asing yang mendarat dengan Air Europa tanggal 9 Januari malam, diantarkan dari bandara internasional Simon Bolivar menuju penginapan, tampak personil keamanan, baik polisi maupun tentara, bersenjata lengkap menjagai jalanan setiap beberapa ratus meter. Kesan ini dapat dijelaskan dengan dua pemakluman; pertama, ada perhelatan besar berupa pelantikan presiden esok harinya yang tidak saja mempolarisasi politik di dalam negeri, tapi juga mempolarisasi sikap politik internasional. Selama dua dekade pemerintahan Bolivarian bukan sekali-dua kali ancaman kekerasan dialami pihak pemerintah, baik dari oposisi maupun backinginternasionalnya. Kedua, deraan krisis selama tiga tahun terakhir telah menciptakan kerawanan sosial yang cukup masif. Dukungan dan Solidaritas Internasional Polarisasi politik internasional segera tampak dalam acara pelantikan di gedung Mahkamah Agung Venezuela. Pemerintahan Maduro seperti ingin membuktikan bahwa upaya isolasi yang dilakukan oleh AS dan sekutunya tidak berhasil. Dalam gedung berkapasitas sekitar 400 orang ini hadir lebih dari seratus delegasi non diplomatik (partai politik dan gerakan sosial) dari sembilan puluh empat negara, delegasi diplomatik yang mewakili 43 pemerintahan, serta perwakilan dari 16 organisasi multilateral. Artinya lebih dari seperempat ruangan diisi oleh perwakilan internasional. Di antara delegasi ini terdapat kepala negara dan pemerintahan seperti Presiden Evo Morales dari Bolivia, Presiden Miguel Diaz-Canel dari Kuba, Presiden Daniel Ortega dari Nicaragua, Presiden Sanches Ceren dari El Savador, beberapa kepala pemerintahan dari negara-negara Karibia dan Afrika, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, Menteri Agrikultur China Han Changfu, Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami, dan utusan khusus Vladimir Putin (Rusia). Sementara dari organisasi multilateral hadir pimpinan Liga Arab, Uni Afrika, OPEC, FAO, UNICEF, ALBA, dll. Keterangan foto: Penulis menghadiri Upacara Pelantikan Presiden Republik Bolivarian Venezuela, Nicolas Maduro. Setidaknya ada tiga alasan pokok mengapa situasi politik di Venezuela dianggap begitu penting secara internasional. Pertama, Venezuela adalah negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia. David Harvey dalam bukunya Imperialisme Baru mengatakan bahwa penguasaan atas minyak bumi merupakan instrumen terpenting bagi kekuatan imperialisme untuk mengendalikan dunia. Kedua, visi alternatif dari Revolusi Bolivarian yang dianggap membahayakan elit mapan karena adanya transformasi kekuasaan politik kepada rakyat biasa.. Semasa hidupnya Hugo Chavez berulangkali menekankan bahwa aset terpenting bagi Revolusi Bolivarian bukanlah minyak atau kekayaan alam yang memang banyak dimiliki oleh Venezuela, tapi manusianya. Pesan Chavez ini selalu bergema dalam kesadaran pemerintahan dan sebagian besar rakyatnya. Ketiga, sikap politik internasional Venezuela terhadap berbagai persoalan dunia, mulai dari menentang pendudukan Israel atas Palestina, menolak berbagai perang imperialis yang dilancarkan oleh Amerika Serikat terhadap negara-negara di Timur Tengah seperti Afganistan dan Irak, sampai dengan sikapnya yang sangat independen terhadap Amerika Serikat di kala hampir seluruh negara di Amerika Latin dan Karibia (kecuali Kuba) bertekuk lutut. Ini contoh buruk yang tidak boleh diikuti oleh negara manapun yang saat ini masih takut pada berbagai konsekuensi ketika harus berhadapan dengan negara super power itu. Oleh karena itu dukungan internasional dinilai penting. Ancaman intervensi militer AS bukan tidak mungkin terjadi, karena Donald Trumpt mengaku sedang mempertimbangkan hal itu. Tapi yang paling terang adalah intervensi poli
Re: [GELORA45] Berita duka
Sebuah message via telpon yg saya terima dari seorang kawan di Belgi berbunyi sbb: [22:14, 2018-12-2] : Sebenarnya pakde Kuslan keadaannya sangat kritis jadi kabar DUKA yg terkirim tidak sebenarnya apa adanya karena ketidak telitian kabar yg saya terima. Dengan ini mohon maaf tak terhingga dan kabar selanjutnya akan sesegera menyusul keadaannya. Sekali lagi pak Kuslan saat ini dalam keadaan yg sungguh kritis. Mohon maaf ya.[22:14, 2018-12-2] : nggak apa, ... pakde Kuslan masih ADA bersama kita walaupun keadaannya sungguh sangat kritis. Jadi kabar DUKA tsb tidak benar adanya. Saya sedang mengabar kepada kawan yg saya sudah kirimkan kabar baru lalu. Begitu ... saya dapat mengambil nafas sedikit lega ... Semoga Bung Kuslan segera pulih dari krisis ini. //Tom Iljas Den söndag 2 december 2018 21:54:59 CET, Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] skrev: Bung Arif,Saya terkejut sekali!! Kapan meninggalnya? Kok tidak ada beritanya sama sekali? senantiasa,tatiana On Sunday, December 2, 2018, 9:27:42 PM GMT+1, 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45] wrote: Saya terkejut mendapat berita duka tentang kepergian Bung Kuslan untuk selama-lamanya. Saya kenal Almarhum seorang yg sederhana dengan sikapnya yang ramah dan bersahabat. Ikut sedih , merasa ikut kehilangan. Selamat jalan Bung Kuslan ketempat peristirahatan terakhir dalam kedamaian abadi. Arif Harsana = https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055&id=730669054 MENGENANG KUSLAN BUDIMAN (1935-2018) Saya memanggilnya Oom Kuslan, kadang-kadang Pakde Kuslan. Manasuka. Keduanya panggilan akrab. Terakhir berkunjung ke rumahnya di kota Woerden pada Juni yang lalu bersama kurator seni Mikke Susanto dan sahabat kami, Mas Gogol. Dalam pertemuan itu kami mendengar banyak cerita dari lelaki yang berusia 83 tahun itu: lahir pada 1935, pernah jadi guru di Pacitan, kuliah di ASRI Yogyakarta, melanjutkan ke pendidikan seni ke Akademi Drama dan Opera di Beijing, Tiongkok dan kemudian kuliah di Institut Seni Terapan di Moskow, Uni Soviet. Pak Kuslan seniman terkemuka pada masanya. Syair-syairnya dimuat di beberapa media nasional. Pernah pameran lukisan mulai Yogyakarta sampai Moskow. Ia menguasai paling tidak 3-4 bahasa asing. Menerjemahkan syair-syair Tiongkok dan tetap melukis di hari-hari tuanya. Sebelum berangkat untuk kuliah keluar negeri, Pakde Kuslan sempat menjadi guru di Pacitan. Dia pernah bercerita pada saya kalau kepala sekolah di mana dia mengajar adalah kakeknya SBY. “Kakeknya pintar nembang,” kata dia. Tiap kali ke Belanda saya berupaya menyempatkan datang ke rumah seniman gaek ini. Buat sejarawan terkemuka seperti Dr. Sri Margana, Pak Kuslan sudah seperti ayahnya sendiri. Di rumahnya lah Margana menyelesaikan disertasinya tentang kerajaan Blambangan. Foto kedua saat kami di Woerden sekira 2015 yang lampau. Lantas mengapa orang sehebat Kuslan terdampar di Belanda hingga usia senja? Semua sudah menduga. Dia adalah eksil (exile) politik yang terhalang pulang karena peristiwa 1965. Kuslan anggota Lekra yang seumur hidupnya tidak pernah terbukti membunuh siapapun atau melakukan tindak kriminal. Ia bertahan hidup di negeri orang karena keyakinan politiknya bertentangan dengan rezim Soeharto. Dini hari ini saya menerima sebuah kabar duka. Pakde Kuslan meninggal dunia.. Bagi mereka yang mengenal dekat dirinya, tentu akan sangat kehilangan, tidak terkecuali saya. Selamat jalan Pakde Kuslan Budiman... seniman besar yang pernah dimiliki Indonesia selamat tinggal 😭😭 Gesendet mit der Telekom Mail App
[GELORA45] Surat dari May Swan
SURAT DARI MAY SWAN ==KESAN-KESAN PERJALANAN== Seperti biasa, saban kali ke Jakarta the main attraction bagi kami adalah kulinernya, khususnya yang berciri authentic lokal. Maklum, makan berupa satu dari national hobby bagi orang Singapura. Rumah Makan Khas Sate Senayan di Jakarta menjadi salah satu restoran yang paling sering kami datangi berkali kali. Tempatnya cukup menyenangkan, ruang makan terang cerah dikelilingi dinding kaca, bukan tembok concrete seperti banyak rumah makan lainnya. Jarak antara masing masing meja makan cukup berjauhan. Kesan keseluruhan: simple and modern. Sekali pun terkenal dengan hidangan sate, ternyata cukup banyak macam menunya. Lontong Capgome berupa hidangan yang tidak pernah kami lupakan ketika memesan order. Setelah selesai makan, duduk santai dengan segelas avocado juice bercampur gula aren atau es kelapa kopior berupa happy ending penutup food outing hari itu. Bagaikan a perfect setting for secret love affair that lingers on. Rumah makan seafood yang selalu kami kunjungi bila berada di Jakarta adalah WIRO SABLENG 212 di daerah Kelapa Gading. Menu antara lain: Kepiting Asap, Ikan Bakar, Udang Bakar, Sambal Petai dan Sayur Kangkung ( berupa kesukaan orang Swedia dimana petai dan kangkung dianggap sebagai barang lux 😁 ) menjadi pilihan favourite. Satu lagi seafood restoran yang ridak kalah sedapnya RUMAH MAKAN MEDAN BARU terletak di Jalan Agung Jaya. Kepiting Bakar, Gulai Kepala Ikan, Burung Dara Goreng, juga Sayur Kangkung dan Sambal Terong berupa atraksi menu tersendiri. Tentunya masih banyak lagi restoran seafood di Jakarta, tapi bagi orang Singapura yang terkenal gemar seafood, dua rumah makan tersebut sudah pasti cukup memuaskan selera. Adanya exchange rates yang menguntungkan SGD, harga seafood di Jakarta terasa sangat murah. Di Singapura harga Chilli Crab atau Black Pepper Crab satu porsi di restoran rata rata paling kurang SGD 80. Sedangkan di Jakarta dengan harga yang sama sudah cukup makan seafood dinner di restoran untuk 10 orang. Kali ini di Jakarta kami book Hotel Merilynn yang tercatat sebagai Bintang 5, tapi ternyata sangat mengecewakan. Fasilitas toilet sangat tidak up to standard. Tapak kedua perjalanan adalah Surabaya. Di Surabaya kami milih Novotel Hotel. Dulu sudah pernah nginap di Novotel ketika mengunjungi Paris, Eropa dan Pangkal Pinang, Bangka. Berdasarkan pengalaman, Novotel Hotel cukup memuaskan. Dan ternyata Novotel Surabaya sangat memuaskan, bahkan yang terbaik dari Novotel Hotel lain yang pernah kami nginapi. Bukan saja pelayanan dan fasilitas up to standard, lingkungan dan landscaping juga sangat menarik. Bagi penulis, Surabaya mendapat tempat tersendiri dalam ingatan childhood memory, pernah tinggal di Surabaya dan sekolah SD di daerah Genteng Kali. Maka kali ini kami mengambil kesempatan mendatangi rumah di Jalan Seruni Nomor 14 dimana penulis pernah tinggal bersama keluarga, dan pose didepan rumah itu sebagai kenang kenangan. Agaknya rumah itu kosong. Kurang tahu apa status rumah itu sekarang, dan siapa pula ownernya setelah lewat lebih setengah abad. Sebuah pohon mangga yang berada di pekarangan depan rumah nampak segar. Apakah itu pohon mangga yang sama ketika penulis sering menjolok buahnya dan menggerogoti tanpa mengupas kulitnya dengan pisau lima puluh tahun yang lalu? Masih kenalkah ia pada pengunjung yang berdiri di luar pagar rindu memandangnya? Masih mengenai kota Surabaya, terkesan indah, bersih dan terawat. Pohon-pohon besar, rindang terdapat di sekitar kota. Beberapa sungai yang mengalir nampak bersih tidak ada sampah yang mengapung. Lalu lintas juga jauh lebih teratur dibanding Jakarta. Jalan Tunjungan sudah lain sekali dengan apa yang masih terbayang dalam ingatan. Kebetulan, rumah di Jalan Seruni Nomor 14 dan Jalan Tunjungan di Surabaya pernah menjadi sebagian background setting oleh penulis dalam novelnya yang terbaru THE JOURNEY. Sekarang Jalan Tunjungan tentunya sudah banyak berubah. Tunjungan Shopping Mall termasuk bangunan yang sangat megah modern tidak kalah megah dengan Anggrek Shopping Mall Jakarta, bahkan jauh lebih besar dan ramai yang datang dibanding dengan mall yang terdapat di Orchard Road Singapura. Surabaya physical development di Surabaya mengalami banyak kemajuan. Bagusnya, pembangunan tidak semata mata berdasarkan commercial interest belaka, tapi juga melibatkan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Maka tidak kebetulan bahwa baru baru ini Wali Kota Surabaya Risma menerima penghargaan dari UN Habitat atas jasanya menata dan membangun Surabaya berdasarkan inclusive policy. Mengenai makanan di Surabaya, yang paling berkesan adalah BEBEK SINJAY, terletak di sebuah restoran di Bangkalan, Madura, sekitar satu jam perjalanan taxi dari Surabaya, melintasi Jembatan Suramadu yang panjangnya lima km. Hidangan BEBEK SINJAY sangat sederhana, hanya sepiring nasi putih, sepotong bebek goreng dan sambal. Benar, hanya itu lah. Tapi rasanya sungguh aduhai
[GELORA45] The Journey
Tom Iljas Memperkenalkan karya May Swan: The Journey Telahterbit buku May Swan terbaru: The Journey. The Journeymengisahkan kehidupan politik dan keluarga Liong Min Loy asal Pulau Bangka. Diresapioleh situasi revolusioner pada jamannya Liong ikut aktif dalam pejuangankemerdekaan melawan pemerintah kolonial Belanda. Persahabatannya dengan AAMaramis dan Tony Wen, ditambah latar belakang pendidikan Barat yang diterimanyatelah membentuk sosok Liong menjadi seorang idealis dan nasionalis tulen. Iamempunyai keyakinan yang kuat atas perjuangan menentang kolonialisme danpercaya bahwa revolusi akan menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakangsuku, etnis, kebudayaan, agama dan golongan menjadi suatu masyarakat satunegeri dan satu bangsa. Liong antara lain pernah terlibat dalam pertempuranSurabaya sebagai intelijen pasukan Republik. Pada jaman Jepang ia terpaksameninggalkan keluarga berpindah-pindah tempat menghindari pengejaran Kempetaikarena tercium telah menyelundupkan obat-obatan yang sangat diperlukan olehpenduduk Bangka. Di tahun 1948 atas persetujuan Wakil Presiden Moh. Hatta PemerintahRepublik yang sangat membutuhkan dana untuk perjuangan mempertahankankemerdekaan melakukan penyelundupan opium ke Singapura, opium peninggalanBelanda. Pemerintah menamakannya ”barter”. AA Maramis, Menteri Keuangan ketikaitu, menunjuk Mukarto Notowidagdo mengepalai operasi penyelundupan. Tony Wen terlibat untuk mengatur routeperjalanan. Untuk menampung opium ini begitu speedboats yang mengangkutnyamencapai pantai Singapura dan untuk melakukan ”barter” diperlukan orang-orangyang tahu Singapura dan mempunyai kontak-kontak. Maka Tony Wen merekrutteman-temannya `Bangka boys` yang mempunyai jaringan-jaringan sosial yang luasdi Kepulauan Riau dan Singapura antara lain Lie Kwet Tjin, Tjung Kiun Liung,termasuk Liong. Atas permintaan Tony Wen pada mulanya Liong menolak ikut sertakarena dianggapnya ini adalah pekerjaan kotor. Tetapi setelah diyakinkan bahwaini adalah demi perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan, dan terutama lagiatas permintaan orang yang ia kagumi AA Maramis, akhirnya misi itu ia terima. Melakukan transaksi opium di Singapura adalah pekerjaan yangtidak mudah dan berbahaya. Lebih berbahaya dari penyelundupannya itu sendiriuntuk mencapai pantai Singapura. Pasar opium di Singapura ketika itu dikuasaioleh organisasi-organisasi kriminal bawah tanah yang bersaing keras satu samalain. Mereka menguasai distribusi dan penjualan. Liong dan teman-temannyadiburu-buru banyak pihak, sindikat-sindikat ini dan polisi. Yang berlaku adalahhukum rimba. Liong dan teman-temannya tidak dapat mengharapkan perlindungankeselamatan dari siapapun. Untukkeselamatannya Liong terpaksa berganti-ganti nama dan kartu identitas. Kisah operasi penyelundupan opium ini dilapangan tidakterdokumentasi dalam buku-buku sejarah. Ia hanya diketahui oleh kalangan yangsangat terbatas, orang-orang yang berurusan langsung dengan distribusi danbarter. Buku-buku sejarah memang tidak memuat semua soal. Juga tergantungbanyak dari siapa yang menulisnya. Buku-buku tentang suatu revolusi umpamanya,biasanya hanya menggambarkan kisah-kisah gemilang, apalagi bila revolusi ituberhasil menang. Sisi-sisi gelap, ekses-ekses atau tindakan-tindakan tidakterpuji yang telah terjadi dengan sengaja atau tidak, biasanya tidak diungkap.Tidak terkecuali buku-buku tentang pertempuran Surabaya. Buku-buku sejarah yang ditulis kemudian hanya menggambarkanheroisme pemuda-pemuda Surabaya yang dengan senjata sederhana bertempur melawanbala tentara Inggeris bersenjata modern. Pertempuran Surabaya diabadikansebagai Hari Pahlawan. The Journey, kecuali mengangkat arti penting pertempuranSurabaya untuk kemerdekaan Indonesia, juga mengungkap ekses-ekses yang telahterjadi yang menyebabkan jatuhnya korban masyarakat sipil yang tak berdosa darisuku Ambon, Timor, Eurasian dan etnis Tionghoa. Ribuan masyarakat terutamamasyarakat Tionghoa yang dicurigai sebagai agen Belanda atau memihak Belandamenjadi korban pembunuhan massal yang dilakukan oleh militia dan grup-gruppemuda bersenjata. Harta dan rumah-rumah mereka dijarah. Tentu saja tidak mustahil terdapat orang-orang darisuku-suku minoritas ini yang memihak Belanda seperti yang sangat banyak jugaterdapat pada suku-suku mayoritas. Yang diberlakukan disini adalahgeneralisasi, stigmatisasi dan hukuman kolektif. Keadaannya menjadi semakinburuk ketika pelaku-pelakunya tidak hanya grup-grup yang memanfaatkan situasikacau tetapi juga dilakukan oleh milisia terorganisir dan mendapat restu dariBung Tomo melalui pidato-pidato radionya. Pembunuhan-pembunuhan massal itumenjalar ke daerah-daerah lain diluar Surabaya. Sisi-sisi gelap ini tidak direkam dalam buku-buku sejarah.Mungkin juga dianggap ekses kecil yang tak berarti dalam suatu peristiwa heroikyang besar. Diabaikan. Tetapi tidak bagi Liong. Peristiwa pembunuhan-pembunuhanmassal ini sangat melukai idealismenya. Ia ikut berjuang un
[GELORA45] Surat dari May Swan
SURATDARI MAY SWAN Barusaja menyelesaikan buku terbaru dengan judul THE JOURNEY. Manuscriptsudah dikirim ke publisher, tinggal menunggu siap cetakan, diperhitungkan padabulan Agustus tahun ini sudah dapat berhadapan dengan para pembaca. Sebagaimana biasanya, setelahselesai menulis buku baru, hati terasa lega, seperti orang yang ikut marathontelah tiba di finish line. Perasaan lega itu benar, didampingi dengan sense ofachievement pada diri sendiri. Sekalipun tidak harus keluar sebagai pemenang,yang penting sudah menyelesaikan apa yang dituju. Tapi bersamaan denganperasaan tersebut juga terselip rasa kekosongan yang agak membayang danmengganggu. Mungkin inilah yang dimaksud olehAnthony Bourdain ketika sahabatnya menganjurkan agar ia beristirahat “Why don’tyou relax” setelah bekerja keras tanpa berhenti mengelilingi daerah daerahterpojok di berbagai negeri selama dua tahun berturut turut. Ia menjawab “People like me should not relax.” Kenapaia menjawab demikian, hanya ia sendiri yang tahu. Buktinya ia mati bunuh diritidak lama setelah itu. Tentunya banyak kabar bersimpang siur mengajukan alasankenapa ia mengambil keputusan tersebut. Tapi seperti juga kabar sensasimengenai celebrity lainnya, tidak lama akan reda sendirinya, tidak dibicarakanlagi, karena sudah bukan news worthy lagi. Yang tetap dapat kita appreciateadalah beberapa karyanya antara lain “Kitchen Confidential.” “No Reservations.”“Medium Raw.” “Bone In The Throat” berupa legasi peninggalan dari sosok luarbiasa ini. Dalam karyanya dapat kita ikuti pandangan hidup dan aspirasi bangsanegara lain yang jarang mendapat perhatian media umumnya atau yang selalumendapat sorotan negative. Melalui karyanya ia berhasil memperkenalkankehidupan dan indahnya tradisi mereka melalui makanan dan masakan masyarakatsetempat masing masing. Banyak kejadian yang tidaktersangka pada tahun 2018 ini. Satu antaranya hasil Pilihan Raya Umum Malaysiayang ke 14. Gabungan oposisi Partai PAKATAN HARAPAN telah berhasil mengalahkanincumbent Barisan Nasional (BN) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Najib. Danlebih luar biasa lagi Mahathir Muhamad yang telah keluar dari panggung politikselama 18 tahun menyatukan PAKATAN HARAPAN dan kembali menjadi Perdana MenteriMalaysia pada usia 92 tahun. Banyak yang berkesan dalam usia selanjut itu iamasih nampak sehat. Bagi saya yang lebih menakjubkan adalah semangat dan energyyang tetap meluap memperjuangkan keinginan agar Malaysia maju dan sejahtera.Dalam perjuangan itu ia tidak segan bergandeng tangan dengan mantan politicalrival seperti Anwar Ibrahim dan Lim Guan Eng, tokoh yang pernah ia penjarakan.Ia pun tidak menutup fakta ini juga tidak mengajukan bermacam dalih. Ketikamemberi wawancara press conference ia sangat terbuka mengatakan pada waktu itu situasimemerlukan ia mengambil keputusan demikian. Sekarang demikepentingan negara mereka semua bersatu pandangan bersatu hati berjuangmenjatuhkan Najib. Dan akhirnya terbukti berhasil. Kalau mau diambil sebagaibandingan inilah makna RECONCILIATION yang sebenarnya, sudah seringdidengungkan bertahun tahun di Indonesia. Dalam hal ini Malaysia berhasil. Pada tanggal 16 November 2014Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah lahir membawa angin segar bagi suasanapolitik Indonesia. Deretan pimpinan PSI: Ketua Umum Grace Natalie, SekretarisJenderal Raja Juli Antoni. Ideologi Partai: Pancasila dan Pluralisme. Terdiridari anak anak muda berusia dibawah 30 tahun. Sebuah badan politik penuh denganjiwa dan semangat baru, bersih dari debu polusi sejarah kelam. Komisi Pemilihan Umum pada bulanFebruari 2018 menyatakan PSI telah diberi verifikasi untuk turutmengambil bagian dalam pemilihan umum 2019. Sementara PSI telahmenyatakan mendukung Presiden Jokowi pada pemilihan umum 2019.
[GELORA45] Selamat
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI1 Syawal 1439 Hijriyah Tom Iljas | | Virusfritt. www.avast.com |
SV: [GELORA45] Hari ini aku 80 tahun
Selamat Ulang Tahun ke-80 Bung Chalik.Dengan Segala Harapan2 Terbaik. Tom Iljas Från: "Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]" Till: Yahoo! Inc. ; Jaringan Kerja Indonesia ; Gelora 45 ; Sastra Pembebasan ; Yahoo! Inc. ; Yahoo! Inc. ; DISKUSI FORUM HLD Skickat: onsdag, 16 maj 2018 4:27 Ämne: [GELORA45] Hari ini aku 80 tahun ChalikHamid: Hari ini aku 80 tahun Hari ini akugenap 80 tahunmasih tetapdalam perjalananjauh darikampung halamantertatah dinegeti orang. Aku teringatmasa muda berlalumengajarmengaji di mesjid tuamemukulbeduk dikala senjamemanggilummat untuk ibadah. Kini akugenap 80 tahunbangga hidupdi abad inimenyaksikanhabib menjadi buronmelihatsebuah nama dalam dpo. Aku banggahidup di zaman initurut menyaksikansosialisme bertumbangankarenapengkhianatan, karena pengkhiatankarenaajaran ini masih terus disempurnakan. Zaman ini zamanperobahanlahir bangsabesar nan perkasaproduksinyamerambah duniamenghayatirakyat jelatamenghidupi umatmanusia.Aku masihturut menyaksikan kenyataanpara koruptortertangkap tanganmerajalelaberbagai kecurangannamun kamitak bisa bikin apa-apahak kamisudah diperkosahidup kamisudah ternista. Hari ini akugenap 80 tahunaku banggamenatap duniaanak dancucu melangkah tegapgenerasimuda menyong masa depan. Amsterdam, 16 Mei 2018. #yiv0433934475 #yiv0433934475 -- #yiv0433934475ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv0433934475 #yiv0433934475ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv0433934475 #yiv0433934475ygrp-mkp #yiv0433934475hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv0433934475 #yiv0433934475ygrp-mkp #yiv0433934475ads {margin-bottom:10px;}#yiv0433934475 #yiv0433934475ygrp-mkp .yiv0433934475ad {padding:0 0;}#yiv0433934475 #yiv0433934475ygrp-mkp .yiv0433934475ad p {margin:0;}#yiv0433934475 #yiv0433934475ygrp-mkp .yiv0433934475ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv0433934475 #yiv0433934475ygrp-sponsor #yiv0433934475ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv0433934475 #yiv0433934475ygrp-sponsor #yiv0433934475ygrp-lc #yiv0433934475hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv0433934475 #yiv0433934475ygrp-sponsor #yiv0433934475ygrp-lc .yiv0433934475ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv0433934475 #yiv0433934475actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv0433934475 #yiv0433934475activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv0433934475 #yiv0433934475activity span {font-weight:700;}#yiv0433934475 #yiv0433934475activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv0433934475 #yiv0433934475activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv0433934475 #yiv0433934475activity span span {color:#ff7900;}#yiv0433934475 #yiv0433934475activity span .yiv0433934475underline {text-decoration:underline;}#yiv0433934475 .yiv0433934475attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv0433934475 .yiv0433934475attach div a {text-decoration:none;}#yiv0433934475 .yiv0433934475attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv0433934475 .yiv0433934475attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv0433934475 .yiv0433934475attach label a {text-decoration:none;}#yiv0433934475 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv0433934475 .yiv0433934475bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv0433934475 .yiv0433934475bold a {text-decoration:none;}#yiv0433934475 dd.yiv0433934475last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv0433934475 dd.yiv0433934475last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv0433934475 dd.yiv0433934475last p span.yiv0433934475yshortcuts {margin-right:0;}#yiv0433934475 div.yiv0433934475attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv0433934475 div.yiv0433934475attach-table {width:400px;}#yiv0433934475 div.yiv0433934475file-title a, #yiv0433934475 div.yiv0433934475file-title a:active, #yiv0433934475 div.yiv0433934475file-title a:hover, #yiv0433934475 div.yiv0433934475file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv0433934475 div.yiv0433934475photo-title a, #yiv0433934475 div.yiv0433934475photo-title a:active, #yiv0433934475 div.yiv0433934475photo-title a:hover, #yiv0433934475 div.yiv0433934475photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv0433934475 div#yiv0433934475ygrp-mlmsg #yiv0433934475ygrp-msg p a span.yiv0433934475yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv0433934475 .yiv0433934475green {color:#628c2a;}#yiv0433934475 .yiv0433934475MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv0433934475 o {font-size:0;}#yiv0433934475 #yiv0433934475photos div {float:left;width:72px;}#yiv0433934475 #yiv0433934475photos div div {border:1px solid #66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv0433934475 #yiv0433934475photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-
[GELORA45] Indonesia Media
Telah terbit: majalah Indonesia Media online March 2018. Kaya dengan berita2 singkat aktuil beragam topik. Untuk mengasetnya klik www.indonesiamedia.com Untuk mem-balik2 majalah tsb klik tanda < untuk kedepan dan > untuk kebelakang yang tertera dikiri kanan majalah.Untuk membesarkan klik - - + yg tertera dibawah majalah. //Tom
SV: [GELORA45] Fwd: Inviting: The Black Day of March 26
Bung Manap, Syaria Islam di Aceh menurut sejarah lahirnya bukanlah tuntutan GAM, tetapi hadiah dari Jakarta ketika jaman Gus Dur. Kutipan dari Gelora45: "Whendid Aceh implement sharia, and why? Aceh wasonce a major Islamic sultanate in Southeast Asia. Islamic values, therefore,are incorporated in Aceh’s hukum adat (customary law). The history of sharia inmodern Aceh, however, goes back to the early days of the Reform Era, whenJakarta decided to grant the province a special status. Theconventional wisdom is that sharia in Aceh was a concession given by Jakartaunder former president Abdurrahman “Gus Dur” Wahid” to Acehnese leaders toweaken the armed insurgency led by the Free Aceh Movement (GAM). ( http://www.thejakartapost.com/news/2018/03/04/qa-what-you-need-to-know-about-acehs-sharia-law.html ) Från: "S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45]" Till: "rukun_kelua...@yahoogroups.com" ; "Gelora45@yahoogroups.com" Skickat: lördag, 24 mars 2018 6:57 Ämne: VB: [GELORA45] Fwd: Inviting: The Black Day of March 26 Apakah Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sudah bubar?. Tentu saja tidak, dan tidak akan pernah bubar. Sekalipun Aceh sudah dipimpin oleh orang-orang Aceh sendiri sebagai hasil Persetujuan Helsinki dan sudah melaksanakan syariat Islam sesuai dengan cita-cita dan tuntutan mereka, tapi mereka tetap belum puas karena masih berada dalam lingkungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keinginan mereka mau melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak akan pernah sirna. Sekalipun Hasan Tiro sudah tiada, tapi penerusnya masih banyak.. Cita-cita Hasan Tiro tetap akan mereka teruskan. Cita-cita Hasan Tiro yang ingin merdeka, ingin berdiri sendiri terlepas dari Indonesia tidak akan pernah padam. Asnawi Ali yang tinggal di Örebro (Swedia) adalah salah satu contoh saja dari penerus Hasan Tiro itu. Aktevitet mereka di luar negeri selama ini sepenuhnya membuktikan bahwa cita-cita GAM tetap dilanjutkan oleh genersi selanjutnya. S.Manap. Den lördag, 24 mars 2018 1:18 skrev "Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]" : -- Forwarded message -- From: Asnawi Ali Date: Fri, Mar 23, 2018 at 5:45 PM Subject: Inviting: The Black Day of March 26 To: Sunny ambon Inviting: The Black Day of March 26 Dear all, Acheh-Sumatra Liberation Front (ASNLF) cordially invites you all to join the commemoration of the 145th anniversary of the Dutch declaration of war against the sovereign, independent state of Acheh on March 26, 1873. Around one hundred Achehnese diaspora, particularly those living in Europe, will be participating on this fateful “Black Day”, where Achehnese nation lost its country in one of the longest wars in history. As the Dutch historian, Paul Van’t Veer, put it in his book “The Acheh War”: “Holland had never fought a war greater than the one with Acheh. In terms of time, this war can be said to be the eighty years war. In terms of casualties - more than one hundred thousands dead - it was a military event that has no equal in the history of our land. The war against Acheh was for Holland very much more than a mere armed conflict: it was, for a century, the burning point of our national, colonial, and international politics.“ De Atjeh-oorlog, Amsterdam, 1969, p.10. The parade will be held in three different sites, namely in front of the buildings of the International Criminal Court (ICC) headquarters (Oude Waalsdorperweg 10, 2597 AK, The Hague), the House of Parliament (Tweede Kamer, Lange Poten 4, 2511 CL, The Hague) and the Embassy of the Republic of Indonesia (Tobias Asserlaan 8, 2517 KC, The Hague). Your participation would be highly appreciated. Best Regards, Asnawi AliE-mail: asnawiali@gmail.comHP/WA: +46-736 863 064 #yiv1026149733 #yiv1026149733 -- #yiv1026149733ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv1026149733 #yiv1026149733ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv1026149733 #yiv1026149733ygrp-mkp #yiv1026149733hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv1026149733 #yiv1026149733ygrp-mkp #yiv1026149733ads {margin-bottom:10px;}#yiv1026149733 #yiv1026149733ygrp-mkp ..yiv1026149733ad {padding:0 0;}#yiv1026149733 #yiv1026149733ygrp-mkp .yiv1026149733ad p {margin:0;}#yiv1026149733 #yiv1026149733ygrp-mkp .yiv1026149733ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv1026149733 #yiv1026149733ygrp-sponsor #yiv1026149733ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1026149733 #yiv1026149733ygrp-sponsor #yiv1026149733ygrp-lc #yiv1026149733hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1026149733 #yiv1026149733ygrp-sponsor #yiv1026149733ygrp-lc .yiv1026149733ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv1026149733 #yiv1026149733actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv1026149733 #yiv1026149733activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-f
[GELORA45] Dialita
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 8 Maret saya tergerak memperkenalkan Dialita, paduan suara yang terdiri dari ibu2 diatas limapuluh tahun, dengan cara menulis ulang Kata Pengantar dari salah satu album mereka: Kata pengantar album: "Kisah Kasih Dialita" Menyanyi adalah pesan dari jiwa merdeka untuk menyampaikan kehidupan lewat nada dan suara. Itulah pesan yang ingin digetarkan oleh ibu2 paduan suara Dialita tentang sejarah yang digelapkan dan dibungkam lewat nyanyian. Ibu2 Dialita ingin menyampaikan pengalaman tentang sejarah hidup yang mereka alami sesudah tragedi kekerasan secara struktural yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru pada tahun 1965. Bagaimana pada saat itu, ibu, bapak, kakak, paman, bibi, nenek dan kakek mereka hilang, dibunuh, ditahan ber-tahun2 bahkan tidak pernah kembali. Bagaimana mereka harus berlindung dan bertahan dari diskriminasi dan kebencian yang dilekatkan kepada setiap keluarga yang dituduh tersangkut peristiwa G30S/65 di masyarakat. Mereka dikucilkan secara sosial dan politik di Indonesia, karena dituduh terlibat dalam peristiwa tragedi tersebut. Ini adalah bencana kehidupan. Siapa yang peduli pada kehidupan dan trauma yang muncul akibat diskriminasi? Tragedi 1965 dan tragedi2 kekerasan lainnya yang terjadi di bumi pertiwi telah mengubah perjalanan hidup keluarga Indonesia sebagai manusia, bangsa dan warga Indonesia. Bernyanyi, berkumpul, bercerita dan berbagi pengalaman dalam bertahan hidup, adalah cara mereka, para keluarga penyintas/survivor untuk merawat harapan. Lewat bernyanyi, mereka berbagi kisah hidup, trauma sekaligus semangat untuk hidup. Dari saling menguatkan untuk bertahan, mereka memutuskan untuk membentuk sebuah paduan suara, yang kemudian diberi nama Dialita, singkatan dari Di Atas Lima Puluh Tahun, seperti umur kebanyakan anggotanya. Dialita ingin mengumandangkan suara kehidupan lewat lagu2 dari sebuah jaman yang dihilangkan dari perjalanan hidup bangsa kita. Musik sebagai pesan dan salam persahabatan, perdamaian, dan rekonsiliasi untuk keadilan. Pada awalnya para biduanita Dialita adalah bagian dari "Keluarga Dalam Sejarah 65" (KDS 65), para keluarga penyintas tragedi peristiwa 1965, terdiri dari anak2 yang ketika tragedi 1965 terjadi harus berpisah dengan orang tua dan keluarga. Orang tua mereka ditahan di kamp2 kerja paksa di Pulau Buru dan Plantungan, serta rumah2 tahanan yang tersebar di Jawa dan di pulau2 Indonesia lainnya. Termasuk dalam kelompok tahanan ini adalah ibu2 yang pada tahun 1965 masih remaja putri dan ikut aktif bekerja sebagai guru pemberantasan buta huruf. Mereka pun turut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, menyuarakan anti-poligami, anti perkawinan usia dini, anti diskriminasi, dan anti kolonialisme. Lalu tiba2 mereka diambil dari rumah dan keluarga kemudian ditahan di kamp kerja paksa untuk perempuan di Plantungan. Dalam perjalanannya banyak kaum muda yang bergabung di kelompok paduan suara ini, karena bersimpati pada perjuangan dan semangat Dialita dalam merajut hidup. Proses kreatif Dialita didampingi oleh pelatih vokal, arranger dan conductor, Bapak Martin Lampanguli dan Bapak Harry Ashari serta diiringi musik oleh pianis,Guantara K. Atmodjo. Pilihan lagu yang dinyanyikan Dialita adalah lagu2 bersejarah. Getaran syair kehidupan dari lagu yang dinyanyikan, berisi pujaan kepada tanahair Indonesia, kerinduan seorang Ibu di dalam kamp pada anak2 yang mereka tinggalkan. Seperti lagu "Taman Bunga Plantungan" karya Ibu Nungtjik ketika dipenjara di kamp Plantungan, lagu "Salam Harapan" karya Ibu Murtiningrum dan Nungtjik, lagu "Untuk Anakku" karya Ibu Heryani Busono, dan lagu "Ujian" yang ditulis oleh Ibu Jus Djubariah. Dua komponis besar Indonesia yang dilupakan oleh sejarah, Sudharnoto dan Subronto K. Atmodjo, mencipta dan menggubah lagu2 dari kamp kerja paksa di Pulau Buru. Dari penjara Salemba, Koesalah Subagia Toer, Bachtiar Siagian, dan Putu Oka Sukanta menulis nyanyian kehidupan. Lagu2 ini adalah simbol perjuangan merawat dan menjaga harapan untuk hidup, meskipun dalam situasi yang sangat sulit. Ada jiwa dan semangat yang terkandung dalam lagu2 ini, yang membangkitkan daya untuk tetap berkarya bagi kemanusiaan. Lagu2 tersebut digubah dan direkam oleh musisi2 muda untuk mengingatkan kita atas sejarah kekerasan yang hilang sehingga peristiwa tersebut tak akan terulang kembali di kehidupan siapapun di muka bumi.
[GELORA45] Minta maaf karena kereta berangkat 20 detik kepagian.
Tokyo train company says sorry for 20-second early departure | | | | || | | | | | Tokyo train company says sorry for 20-second early departure Trains in Japan are well-known for their punctuality. But on Tuesday, a train on the Tsukuba Express line in Tok... | | | |
[GELORA45] Lepas tangan
Reklamasi Teluk Jkt: Direstui Menteri Kabinet. Ditolak Gubernur/Wkl GubernurDKI. Wapres JK: "Yang terlanjur dibangun dilanjutkan. Pulau lainnya dikaji uang". Sementara itu: pembangunan proyek berjalan terus. Anehnya Pres Jokowi lepas tangan: "Saya sampaikan, saya sebagai Presiden tidak pernah mengeluarkan izin untuk reklamasi. Sebagai gubernur, saya juga tidak pernah mengeluarkan izin untuk reklamasi" Tetapi juga tidak pernah menolak. Who is in charge? //Tom
[GELORA45] Kode etik utk pejabat PKT
Eight-point austerity rules: code of conduct for party officialsNo shark’s fin soup at meal times. No freshly cut flowers and red-carpet ceremonies when receiving dignitaries. No alcohol consumption at lunch. And no gifts of cash, stocks or souvenirs.In December 2012, just a month after taking power as party chief, President Xi Jinping ordered officials to abide by the so-called eight-point code of conduct.The austerity drive had a wide impact, hitting the sales of high-end restaurants and branded goods. New rules adopted in 2015 also banned officials from playing golf. The austerity drive goes hand in hand with the anti-graft drive, which has punished 1.2 million people.Dikutip dari: The Straits Times TUESDAY, OCT 17 2017Aturan delapan poin penghematan : kode etik untuk pejabat partai Tidak ada sup sirip ikan hiu pada waktu makan. Tidak ada bunga segar dan karpet merah pada upacara menerima pejabat tinggi. Tidak ada konsumsi alkohol saat makan siang. Dan tidak ada hadiah uang tunai, saham atau cenderamata. Pada bulan Desember 2012, hanya sebulan setelah mengambil alih kekuasaan sebagai ketua partai, Presiden Xi Jinping memerintahkan para pejabat untuk mematuhi kode etik delapan poin tersebut. Kampanye penghematan memiliki dampak yang luas, memukul penjualan restoran kelas atas dan barang bermerek. Aturan baru yang diadopsi pada 2015 juga melarang pejabat bermain golf. Kampanye penghematan bergandengan tangan dengan kampanye anti-korupsi, yang telah menghukum 1,2 juta orang.
SV: [GELORA45] Trs: Kabar duka
Hi Tjip, kau ndak salah juga. Kebiasaan mengucapkan Selamat Jalan kan dengan asumsi bhw yg bersangkutan sudah pasti atau diharapkan ke sorga (ketempat yg lebih baik daripada dunia ini), karena itu dikatakan Selamat Jalan. //Tom Från: "Rachmat Hadi-Soetjipto nc-hadis...@netcologne.de [GELORA45]" Till: Chan CT ; GELORA45@yahoogroups.com Skickat: måndag, 14 augusti 2017 15:09 Ämne: Re: [GELORA45] Trs: Kabar duka Maàf, karena waktu itu baru ada tamu yang datang dan mengebel, saya tergesa-gesa dan dengan tidak saya ketahui terjadi salah tulis. Maksud saya "Selamat jalan Bung Giri". BUKAN "Selamat Tinggal". Kepada anak Bung Giri Yang namanya Susi Ninuk saya juga menulis, dan saya periksa, itu bener."Selamat Jalan" Terima kasih atas pemberitahuannya Bung Chan. Salam - Tjipto. - Chan CT hat am 13. August 2017 um 01:12 geschrieben: Menarik kesalahan pernyataan bung Tjip ini! Kenapa menjadi “SELAMAT TINGGAL BUNG GIRI!”, bukankah tinggal bung Giri sedang yang jalan kita sendiri? Namun dengan kesempatan ini, saya dari jauh juga ingin mengucapkan TURURT BERDUKACITA mengetahui bung Sugiri telah meninggalkan kita semua untuk selamanya, semoga beliau mendapatkan ketenangan abadi ditempat baru, ... sedang segenap keluarga yang ditinggalkan bisa tetap tabah menghadapi musibah berat ini! Selamat jalan, bung Giri! Salam-duka,ChanCT From: Rachmat Hadi-Soetjipto nc-hadis...@netcologne.de [GELORA45]Sent: Sunday, August 13, 2017 12:30 AMTo: GELORA45@yahoogroups.comSubject: Fwd: Re: Bls: [GELORA45] Trs: Kabar duka IKUT BERDUKACITA ATAS MENINGGALNYA BUNG SOEGIRI, SEMOGA SEMUA KELUARGANYA DENGAN TABAH MERELAKAN KEPERGIANNYA UNTUK SELAMA-LAMANYA. SELAMAT TINGGAL BUNG GIRI ! Salam DUKA - Tjipto -- Ursprüngliche Nachricht -- Von: "'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]" An: GELORA45@yahoogroups.com, Chalik Hamid Datum: 12. August 2017 um 12:46 Betreff: Re: Bls: [GELORA45] Trs: Kabar dukaIkut berdukacita atas meninggalnya Bung Soegiri pada tanggal 11.12.2017 jam 12 siang WIB.Mengharapkan keluarga yang ditinggalkan tetap tabah menghadapi peristiwa yang menyedihkan kita ini.Keluarga Lusi.-Am Sat, 12 Aug 2017 04:38:03 + (UTC) schrieb "Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]" : Benar, dialah orangnya yang menulis buku itu .Pada Sabtu, 12 Agustus 2017 6:33, "kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]" menulis:Apa ini bung Soegiri yang pernah menulis buku tentang Filsafat, yang diterbitkan di Indonesia ? 2017-08-12 5:14 GMT+02:00 Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45] :Pada Jumat, 11 Agustus 2017 19:46, Tom Iljas menulis:Selamat sore semuanya, Selang sejam yang lalu saya mendapat kabar bahwa Bung Soegiri sudah meninggal di Jakarta hari ini 11 Agustus jam 12 siang WIB. Beliau mencapai 91 tahun. SOEGIRI Yogyakarta 4 Mei 1926 - Jakarta 11 Agustus 2017Salam //Tom- - - - - - - -- - - - Bung Sugiri pernah tinggal Tiongkok, kemudian meminta suaka ke pemerintah Swedia, karena dilarang pulang ke Indonesia oleh rejim fasis jenderal Suharto. Soegiri dikenal sebagai salah seorang pimpinan Serikat Buruh revolusioner di jaman Bung Ka rno. Dengan berpulangnya Bung Soegiri, hilang pulalah seorang saksi sejarah kekejaman Orde Baru Suharto. http://groups.yahoo.com/group/GELORA45/join #yiv7223645123 #yiv7223645123 -- #yiv7223645123ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv7223645123 #yiv7223645123ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv7223645123 #yiv7223645123ygrp-mkp #yiv7223645123hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv7223645123 #yiv7223645123ygrp-mkp #yiv7223645123ads {margin-bottom:10px;}#yiv7223645123 #yiv7223645123ygrp-mkp .yiv7223645123ad {padding:0 0;}#yiv7223645123 #yiv7223645123ygrp-mkp .yiv7223645123ad p {margin:0;}#yiv7223645123 #yiv7223645123ygrp-mkp .yiv7223645123ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv7223645123 #yiv7223645123ygrp-sponsor #yiv7223645123ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv7223645123 #yiv7223645123ygrp-sponsor #yiv7223645123ygrp-lc #yiv7223645123hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv7223645123 #yiv7223645123ygrp-sponsor #yiv7223645123ygrp-lc .yiv7223645123ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv7223645123 #yiv7223645123actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv7223645123 #yiv7223645123activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv7223645123 #yiv7223645123activity span {font-weight:700;}#yiv7223645123 #yiv7223645123activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv7223645123 #yiv7223645123activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv7223645123 #yiv7223645123activity span span {color:#ff7900;}#yiv7223645123 #yiv7223645123activity span .yiv7223645123underline {te
SV: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
Sekelumit cerita lama. Sebelum edisiIndonesia buku < Zhou Enlai, IntelektualRevolusioner > tulisan Han Suyin masuk kepercetakan (Hasta Mitra), Bung Joesoef Isak Alm mengirimkan draft KataPengantarnya kepada beberapa teman untukminta pendapat, termasuk kepada saya. Salahseorang teman eksil di Negeri Belanda yang menganggap Pemerintah RRT telahmelakukan tindakan kekerasan yang berlebihan memberikan pendapat kira-kira demikian: ” Kenapaperistiwa Tien Anmen tidak disinggung dalam Kata Pengantar? Apakah sebagai NegaraRRT ketika itu sudah begitu terancam hingga TPRT perlu menggunakan kekerasan?” Bung JoesoefIsak Alm tidak menerima masukan teman bersangkutan, dengan memberikanpenjelasannya sebagai berikut: ” AndaikataCakrabirawa (Bung Karno) menghadapi demonstrasi mahasiswa di depan istanaseperti TPRT (Deng Xiaoping) di Tien Anmen, Bung tak akan terdampar di Bijlmeer”. Tom Iljas 23 Juli 2017 Från: "'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]" Till: GELORA45@yahoogroups.com; jonathango...@yahoo.com Skickat: söndag, 23 juli 2017 1:04 Ämne: Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life dedicated to the protesters of Tiananmen Square Waaadh, sampai-sampai harus menemukan kisah sejarah Qu Yuan yang sudah lewat ribuan tahun, hanya untuk membenarkan sikap Liu yang dianggap patriotik itu??? Tetap saja membalik-balik berusaha membenarkan sikapnya, tanpa hendak mengakui posisi Liu yang didukung dan berjuang untuk majikan asing nya itu! From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Sunday, July 23, 2017 1:48 AMTo: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life dedicated to the protesters of Tiananmen Square Saya saat2 ini sedang nonton drama tv seri Song of Phoenix yang bercerita tentang kehidupan dan nilai2 kepatriot-an/nasionalisme Qu Yuan pada jaman kerajaan Chu (sekitar 300 BC). Qu Yuan ini sendiri kemudian diperingati setiap tahun pada Dragon Boat Festival. Ada sebuah pembicaraan menarik antara Raja Huai dgn Qu Yuan tentang kesetiaan pada negara, menurut Raja Huai kesetiaan pd negara adalah setia pd raja dalam hal ini pd dirinya, Qu Yuan berkata ada kesetiaan yang nilainya lebih tinggi lagi yaitu kesetiaan pada rakyat. Saya lihat disini dalam berbagai opini yg saya baca kelihatannya bung Chan mempunyai pandangan yang sama dgn Raja Huai, kesetiaan pada raja atau dalam hal ini pada penguasa, jadi sangat tepat kalau disebut agen Chan. Liu menolak tawaran suaka politik Australia dan anda katakan "justru membukitikan kesetiaan Liu menuruti instruksi majikannya untuk bertahan dan memperjuangkan “demokrasi dan HAM” di Tiongkok, menjadi agen setia CIA!!!" seandainya beliau menerima tawaran itu apakah anda akan katakan "terbukti begundal barat" kelihatannya apapun yg dilakukan Liu akan selalu salah dalam pandangan anda. Adalah suatu kenyataan Liu dipenjara sampai akhir hayatnya dab mungkin dibunuh dgn cara mengabaikan perawatan medis karena pandangan beliau yang menentang kekuasaan tunggal PKT itu "One-party monopolization of ruling privileges should be abolished" yang dituangkan beliau dalam Charter 08. ---In GELORA45@yahoogroups.com, wrote : Yaaa, makin tercuat jelas watak agen yang satu ini, ... untuk membela majikannya! Tanpa melihat proses kenyataan yang terjadi, waktu dan tempat konkrit. Asal mencuap bahkan menuding orang lain secara serampangan. Kalau sudah merasa dirinya mempunyai pengertian DEMOKRASI yang jernih, cobalah perjuangkan dan wujudkan sebaik-baiknya di AS sana biar dunia bisa melihat dan BELAJAR sebagai contoh baik! Jangan lalu berteriak-teriak negara lain tidak demokratis dan menginjak-injak HAM saja, ... Sekalipun Liu bisa dikatakan peran memimpin, tapi saat meletup penindasan demo 4 Juni 1989 tidak dilapangan! Memang, ketika itu Wan Dan juga dituduh deserter karena menganjurkan bubarkan demo sebelum waktu ultimatum tiba, bahkan bersama Wu Erkaixi sekembali dari perundingan dengan PM Li Peng memutuskan MUNDUR. bersihkan lapangan Tian An Men dari pendemo sebelum jam ditentukan! Tapi, kenyataan yang diberlakukan justru BERTAHAN! Dan itu TANGGUNGJAWAB pimpinan lapangan ketika itu, Chai Ling dengan instruksi pendukung kelompok Demokrat dari HK! Liu menunjukikan jiwa patriot dan nasionalisme yang tinggi dengan menolak suaka Australia? Hahahaa, ... Darimana bung bisa buat kesimpulan itu??? Bukan sebaliknya justru membukitikan kesetiaan Liu menuruti instruksi majikannya untuk bertahan dan memperjuangkan “demokrasi dan HAM” di Tiongkok, menjadi agen setia CIA!!! Tidak ada orang yang menyangkal bahwa yang berlaku di RRT adalah kekuasaan Partai TUNGGAL, PKT! Tapi juga tidak bisa disangkal adanya partai-politik lain yang sampai sekarang tetap hidup. Juga tidak bisa dikatakan dengan kekuasaan partai tunggal, berarti tidak ada demokrasi di RRT. Siapa bilang! Sekarang justru diperhatikan dan dikembangkan lebih baik DEMOKRASI dalam PKT! Lha, buktinya
SV: [GELORA45] kegiatan diaspora
Di halaman 32 ( edisi Mid July 2017) ada tulisan saya he he. //Tom Från: "Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]" Till: Yahoo! Inc. ; Jaringan Kerja Indonesia ; Gelora 45 ; Sastra Pembebasan ; Yahoo! Inc. ; Yahoo! Inc. ; DISKUSI FORUM HLD Skickat: måndag, 17 juli 2017 7:56 Ämne: [GELORA45] kegiatan diaspora Ingin melihat kegiatan diaspora di Amerika? Bukalah majalah IM: www.indonesiamedia.com #yiv2316129899 #yiv2316129899 -- #yiv2316129899ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-mkp #yiv2316129899hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-mkp #yiv2316129899ads {margin-bottom:10px;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-mkp .yiv2316129899ad {padding:0 0;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-mkp .yiv2316129899ad p {margin:0;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-mkp .yiv2316129899ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-sponsor #yiv2316129899ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-sponsor #yiv2316129899ygrp-lc #yiv2316129899hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-sponsor #yiv2316129899ygrp-lc .yiv2316129899ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv2316129899 #yiv2316129899actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv2316129899 #yiv2316129899activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv2316129899 #yiv2316129899activity span {font-weight:700;}#yiv2316129899 #yiv2316129899activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv2316129899 #yiv2316129899activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv2316129899 #yiv2316129899activity span span {color:#ff7900;}#yiv2316129899 #yiv2316129899activity span .yiv2316129899underline {text-decoration:underline;}#yiv2316129899 .yiv2316129899attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv2316129899 .yiv2316129899attach div a {text-decoration:none;}#yiv2316129899 .yiv2316129899attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv2316129899 .yiv2316129899attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv2316129899 .yiv2316129899attach label a {text-decoration:none;}#yiv2316129899 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv2316129899 .yiv2316129899bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv2316129899 .yiv2316129899bold a {text-decoration:none;}#yiv2316129899 dd.yiv2316129899last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2316129899 dd.yiv2316129899last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2316129899 dd.yiv2316129899last p span.yiv2316129899yshortcuts {margin-right:0;}#yiv2316129899 div.yiv2316129899attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv2316129899 div.yiv2316129899attach-table {width:400px;}#yiv2316129899 div.yiv2316129899file-title a, #yiv2316129899 div.yiv2316129899file-title a:active, #yiv2316129899 div.yiv2316129899file-title a:hover, #yiv2316129899 div.yiv2316129899file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv2316129899 div.yiv2316129899photo-title a, #yiv2316129899 div.yiv2316129899photo-title a:active, #yiv2316129899 div.yiv2316129899photo-title a:hover, #yiv2316129899 div.yiv2316129899photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv2316129899 div#yiv2316129899ygrp-mlmsg #yiv2316129899ygrp-msg p a span.yiv2316129899yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv2316129899 .yiv2316129899green {color:#628c2a;}#yiv2316129899 .yiv2316129899MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv2316129899 o {font-size:0;}#yiv2316129899 #yiv2316129899photos div {float:left;width:72px;}#yiv2316129899 #yiv2316129899photos div div {border:1px solid #66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv2316129899 #yiv2316129899photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv2316129899 #yiv2316129899reco-category {font-size:77%;}#yiv2316129899 #yiv2316129899reco-desc {font-size:77%;}#yiv2316129899 .yiv2316129899replbq {margin:4px;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-mlmsg select, #yiv2316129899 input, #yiv2316129899 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-mlmsg pre, #yiv2316129899 code {font:115% monospace;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-mlmsg #yiv2316129899logo {padding-bottom:10px;}#yiv2316129899 #yiv2316129899ygrp-msg p a
[GELORA45] Bedah buku [1 Attachment]
Membedah buku May Swan terbaru == THE LETTER == Sepertikarya-karya novel May Swan lainnya, THELETTER ditulis dalam bahasa Inggeris. Disini saya ingin memperkenalkan isikarya dan makna yang terungkap dalam novelnya yang ke sembilan ini. Cerita berkisar pada perjalanan emosi Francisca Goh,anak gadis dari keluarga Goh yang kaya raya di Singapura. Pada suatu ketika,secara kebetulan ia mendengar bahwa dirinya bukanlah anak kandung dari orangtuanya. Ia hanyalah seorang anak pungut. Diuraikan secara mendalam betapa pedihhati anak ini ketika tiba-tiba berhadapan dengan kenyataan itu. Jiwanya merasasangat terpukul. Perasaan sedih menyayat bercampur marah dan perasaan tidakadil membelut jiwa Francisca yang diembannya bertahun-tahun. Rasa percaya dirinya barupulih setelah ia bertemu dengan Walter Sim, chief editor dari sebuah harian diSingapura. Francisca akhirnya bekerja sebagai jurnalis pada kantor harianWalter, dan selanjutnya mereka mendirikan rumah tangga. Kehidupan suami-isteriini sangat bahagia, mereka saling mengisi dalam pekerjaan dan perkembangan. Takkurang, kehidupan seksual suami-isteri inipun digambarkan sangat meriah danberwarna. Kerusuhan Mei 1998 menjadi bagian dari jalan ceritanovel. Kasus dimulai dengan kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa.Kehancuran asset, perkosaan dan korban jiwa manusia diuraikan dengan luas.Dibeberkan juga faktor-faktor yang menyebabkan runtuhnya Orde Baru dari segiekonomi, politik, social dan peran demonstrasi mahasiswa terbesar dalam sejarahIndonesia yang menuntut diadakannya reformasi dalam berbagai bidang. Francisca berangkat ke Jakarta untuk mengarungikejadian itu. Selama di Jakarta ia berkesempatan berkenalan dekat denganbeberapa anak muda aktivis yang notabene adalah ahli-ahli hukum dan freelance journalists.Maksud kedatangannya adalah mencari informasi dilapangan, namun apa yang iadapati jauh lebih luas daripada apa yang dikira sebelumnya. Pengalamannya diJakarta telah membuka lebar pandangannya terhadap Indonesia. Ia mulai melihatadanya rasa persaudaraan dan solidaritas yang sangat erat diantara generasimuda, dan rasa tanggung-jawab atas nasib dan hari depan bangsa. Adanya kekuatan potensial dengan komitmenyang tinggi, sewaktu-waktu akan menerobos kungkungan kekuasaan suppressive,mengadakan perubahan, memperjuangkan reformasi social. Dan inilah yang telahterjadi. Kritikpada Komunitas Eksil Pasca 65. Daripembicaraan dengan Abraham, salah seorang dari para aktivis muda di Jakarta,Francisca dapat mengenal dari jauh mengenai kehidupan masyarakat diasporaIndonesia di Eropa umumnya. Khususnya komunitas eksil Indonesia pasca 65.Melalui dialog ini sebenarnya penulis sedang menyampaikan kritik terhadapkehidupan social politik komunitas eksil di Eropa (halaman 167 s/d halaman190). Kritik serupa pernah diajukan penulis dalam tulisan pendeknya berjudul”Surat Untuk Teman, eksil” pada bulan Juni 2014. Penulis memahami latar belakang para eksil yangsebagian besar adalah ex-mahid, para pemuda-pemudi dengan semangat yang tinggi,diresapi oleh ideologi politik progresif pada jaman itu, penuh dengan ambisiyang membara untuk setelah selesai studi kembali pulang untuk ikut membangunIndonesia, sebagai satu-satuna tujuan hidup mereka. Tetapi penulismenyayangkan, setelah 50 tahun lebih berlalu para eksil tetap hidup dalamlingkungan ketat terisolasi (continued living in a secluded close-knitenvironment), diikat oleh latar belakang social politik dan kultur yang sama,membangun kehidupan nyaman dan aman disekitar kepompong lingkungan yang merekakenal ( built their lives comfortably and securely around the cocoon offamiliar environment ). Penulis menyayangkan kenapasetelah susah payah berhasil mendapat suaka dan hidup dinegeri Barat yangdemokratis, namun tidak menggunakan kesempatan itu untuk masuk dalam arus masyarakatmainstream, bahkan turut mengambil peran dalam pimpinan politik seperti banyakmasyarakat imigran lainnya di Eropa. Padahal diantara komunitas eksil Indonesiadi Eropa tidak kurang yang berpotensi. Bayangkan alangkah banyak yang dapatdikerjakan untuk Indonesia jika ada diantara mereka yang duduk dilembagakepemimpinan negara di Eropa dimana mereka bermukim. Tapi nyatanya tidak adayang menggunakan kesempatan ini. Ini dikritik tajam oleh penulis melaluidialoque antara Francisca dan Abraham. Disini sekal lagi kita menyaksikan kelebihan MaySwan dalam menilai situasi. Ia tidak langsung menerima arus pandangan umum yangberlaku, berani keluar dari kungkungan stereotyping dalam berkarya. Kalau kita perhatikan, masyarakat Eropa sudahtertata. Sistim demokrasi berjalan selayaknya. Umumnya adalah welfare states.Sejujurnya, kalau ditilik dari peluang mencapai self-fulfilment dinegeri-negeri Eropa cukup besar. Masalah-masalah mereka tidak lagi serumitmasalah-masalah kita di Indonesia. Da
[GELORA45] Univerrsitas Islam Nusantara
Dear all, Beberapa hari yang lalu saya mendapat sebuah mail dari seorang teman yang mengapresiasi langkah Jokowi yang hendak mendirikan sebuah Universitas Islam Nusantara di Jkt. dalam rangka menghadapi bahaya gerakan Islam radikal ISIS. Bunyi mail tsb antara lain sbb.: ”Menghadapi bahaya dari gerakan Islam radikal ISIS yang akan menghacurkan NKRI yang berdasarkan Pancasila,UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan organisasi-organisasi Islam Indonesia yang berperan dalam perjuangan mengusir kolonialis Belanda dari Indonesia seperti NU dan Muhammadiyah. Telah disepakati untuk mengembangkan, mensosialisasikan sikap dan peranan kaum muslimin Indonesia tentang agama Islam yang damai dan toleran, dan anti kekerasan terhadap sesama umat yang disebut sebagai Islam Nusantara. Langkah selanjutnya adalah mendirikan sebuah Universitas Islam Nusantara di Indonesia dengan dasar ajaran Islam Nusantara”. Tanggapan saya atas langkah Jokowi itu adalah sebagai berikut: Saya tidak yakin langkah Pemerintah Jokowi mendirikan Universitas Islam Nusantara akan merupakan langkah yang ampuh untuk menghadang bahaya gerakan Islam radikal ISIS.Alasan saya ialah saya tidak melihat pembagian-pembagian atau pengkotakan-pengkotakan yang tegas dalam substansi ajaran Islam. Ajaran Islam tidak terbagi atas ajaran Islam radikal, ajaran Islam konservativ, ajaran Islam moderat, dsb.Islam ya Islam. Yang berbeda hanyalah pentrapannya. Ia disebut radikal, moderat, dsb, karena terdapatnya perbedaan dalam implementasi hukum-hukum Islam diberbagai negara Islam, tepatnya karena terdapatnya berbagai tingkat keketatan pelaksanaannya saja, bukan karena terdapatnya perbedaan-perbedaan dalam hukum Islam itu sendiri. Umpamanya tentang dilaksanakan atau tidak hukum potong tangan bagi pencuri, hukum rajam bagi perempuan berzina. Hukum itu ada dalam Islam, cuma pelaksanaannya diberbagai negeri tergantung kebijakan penguasa di negeri bersangkutan.Untuk Indonesia, disebut kaum Islam radikal karena penganutnya menonjolkan dan memperjuangkan bagian-bagian yang radikal dalam ajaran itu; dinamakan Islam moderat karena penganutnya mengabaikan bagian-bagian yang radikal; dinamakan Islam abangan karena bercampur dengan ajaran-ajaran non-Islam. Pentrapannya atau penonjolannya beragam, baik diluar maupun didalam negeri, namun ajaran Islam bersumber pada ayat-ayat Al-Quràn dan Hadis yang sama.Islam bersumber pada 6236 ayat-ayat Al-Quràn dan Hadis, diantaranya 330 adalah ayat-ayat hukum. Hadis adalah ucapan-ucapan Nabi Muhammad yang dituturkan oleh pengikut-pengikutnya dari generasi ke-1 ke generasi ke-2, ke-3 dst, dan pada abad ke-2 Hijrah dikumpulkan dan disusun oleh para ahli menjadi kumpulan ucapan-ucapan Nabi Muhammad. Perbedaan pandangan yang sering terjadi antara pemuka-pemuka agama Islam sendiri tentang banyak soal mengindikasikan bahwa ribuan ayat dan Hadis itu juga berisi hal-hal yang kontradiktif satu sama lain. Sebagiannya lagi kontroversial atau sudah tak sesuai lagi dengan perkembangan jaman. Sedangkan Ayat2 Quràn dan Hadis tidak boleh direvisi.Saya tak yakin Pemerintah Jokowi akan mampu atau berwewenang menyusun suatu kurikulum tersendiri untuk sebuah Universitas Islam yang dinamakan Universitas Islam Nusantara, memilah-milah bagian mana yang mau dimasukkan dan bagian mana yang dibuang. Islam ya Islam, terdiri dari 6236 ayat-ayat Al- Quràn dan kumpulan ucapan-ucapan Nabi Muhammad yang disebut Hadis. Semuanya, termasuk yang kontroversial dan ketinggalan jaman. Umpamanya, Islam Nusantara Jokowi tak mungkin bisa membuang atau meniadakan surat Al-Maìdah 51 dari kurikulumnya, tak bisa menegasi ucapan Habib Rizieq bhw hukum Syariah harus diatas Konstitusi Negara karena hukum Syariah adalah hukum Tuhan. Menurut Islam memang demikian.Menurut hemat saya, mendirikan Universitas Islam Nusantara hanya akan membantu:- menyediakan infrastruktur bagi mengalirnya gurubesar-gurubesar Islam dari Saudi Arabia dan negeri-negeri Timur Tengah lainnya,- menambah ruang untuk masuknya para kiay dan Ulama ke lembaga negara,- usaha ”pemurnian” kaum Islam abangan (puluhan juta orang Jawa) menjadi Islam yang bewust, yang murni, yang akhirnya menuntut implemetasinya spt di Timur Tengah. Jalan yang paling tepat untuk mencegah Indonesia menjadi Negara Islam ialah berusaha memisahkan Negara dari agama. Mengintensifkan sosialisasi apa yang sudah mulai dikerjakan yaitu NKRI berdasarkan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika. Fatwa MUI bukanlah hukum positiv. Ormas FPI tidak boleh menggantikan peran polisi. Dan sebagainya.Dalam rangka ini baik saja dilakukan pertemuan-pertemuan dengan organisasi-organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah, mencari kesepakatan untuk mengembangkan, mensosialisasikan sikap dan peranan kaum muslimin Indonesia tentang agama Islam yang damai dan toleran, dan anti kekerasan terhadap sesama umat. Tetapi untuk itu tak perlu pula mendirikan suat
[GELORA45] SV: Trs: Filem COMING HOME
Coming Home: 归来 Coming Home (Legendado)Zhang | | | | || | | | || 归来 Coming Home (Legendado)Zhang PUC-RIO These are the films with Chinese and English subtitle, which I loved so much and want to share with you ... | | | | Den söndag, 25 december 2016 6:12 skrev Chalik Hamid : Pada Sabtu, 24 Desember 2016 21:38, May Swan menulis: SURAT DARI SINGAPUR== COMING HOME 回归 ==ByMAY SWANComing Home 回归adalah judul sebuah filem China menceritakan pengalaman Lu dan Feng sepasangsuami isteri pada era Cultural Revolution. Lu seorang professor yang mengajardi universitas, dan Feng seorang guru sekolah. Keluarga mesra terpencar ketikaLu ditangkap dan dikirim ke labour camp. Suatu ketika Lu berhasil melarikandiri berusaha pulang, dengan hati berdebar debar ingin menemui isteri tercinta.Ternyata polisi sudah menunggu di luar rumahnya. Demimengelak polisi, mereka merencanakan bertemu di bawah jembatan layang flyover keesokanharinya. Tapi sayangnya sebelum mereka bertemu, Lu tertangkap kembali. Adeganini ditayangkan dengan sangat mengharukan. Rupanya anak gadis mereka sendiri DanDan yang memberitahu polisi dimana ayahnyabersembunyi. Dan Dan berbuat demikian karena sebagai penari ballet ia tidakdiberi peran utama dalam pertunjukan Detachmentof Women yang sangat ia ingini. Yang menghalangi adalah status ayahnyasebagai orang tahanan. Dengan membantu polisi, ia mengharap akan diberi peranutama itu. Hanya rupanya setelahmembantu polisi menangkap ayahnya, ia juga tidak mendapat peran yang diinginkan.Setelah era Cultural Revolution berakhir, Lu kembalipulang. Alangkah sedihnya ketika ia dapati isterinya menderita sakit amnesia,tidak lagi mengenal bahwa ia adalah suami yang ditunggu tunggu selama sepuluhtahun. Namun yang tetap terkait dalam ingatan Feng bahwa suaminya masih ditahan,dan suratnya menyatakan suaminya akan kembali, minta ia tabah menunggu. Isisurat ini menjadi satu satu pegangan ingatan dalam hidupnya. Maka saban hari iapergi ke stasion kereta api menunggu kedatangan suaminya. Lu berusahamemulihkan ingatan isterinya dengan berbagai cara agar dapat mengenal yangberdiri didepan mata adalah sang suami tercinta. Tapi Lu tetap tidak berhasil, iamenjadi orang asing dalam keluarganya sendiri. Ia bahkan diusir keluar dari rumahkarena isterinya tetap setia pada suaminya, tidak mau menerima laki laki lain tinggaldirumahnya. Akhirnya tidak ada jalan lain, demi dapat dekat dengan isterinya, Luikut menemani Feng saban hari kestasion kereta api menunggu kedatangan sangsuami yang tidak kunjung tiba. Adegang iba ini menjadi ending filem.Coming Home menggambarkan dampak negative era CulturalRevolution menghancur kehidupan berkeluarga rakyat biasa, dan dimana masyarakatdianjurkan saling memata matai sebagai transformasi politik. Melalui filem inikita dapat merasakan adanya usaha director memanggungkan apa yang terjadidimasa lalu, ingin menggantikan pahit getir kenangan lama dengan membangun persepsibaru. Filem diperlakukan sebagai trajectory: Perjalanan drama hidup berkobarkobar, lalu tiba tiba berubah meredah, dan akhirnya mampu mengatasi tragis kehidupannyata. Selanjutnya terbenam dalam makna Coming Home sebuah metaphor mengenaicinta setia yang mendalam, mengenai hubungan itim yang tumbuh erat dalam mutedhappiness. Semua ini tanpa ada sebuah ucapan kata “cinta” dalam seluruh filem. Sungguhmenakjubkan.Filem diadapsi dari novel “The Criminal Lu Yanshi”karya Geling Yan. Coming Home di direct oleh Zhang Yimou, dibintangi oleh ChenDaoming dan Gong Li. Pertama kali ditayangkan didepan public 20 Mei 2015 diCannes Film Festival.
[GELORA45] Observasi Dr Peter Hammond
ISLAM IN LAYMAN'S TERMS Here is a perspective by Dr Peter Hammond. Dr Hammond's doctorate is in Theology. He was born in Cape-town in 1960, grew up in Rhodesia and converted to Christianity in 1977. Adapted from Dr Peter Hammond's book: Slavery, Terrorism and Islam: The Historical Roots and Contemporary Threat: Islam is not a religion, nor is it a cult. In its fullest form, it is a complete, total, 100% system of life. Islam has religious, legal, political, economic, social, and military components. The religious component is a beard for all of the other components. Islamization begins when there are sufficient Muslims in a country to agitate for their religious privileges. When politically correct, tolerant, and culturally diverse societies agree to Muslim demands for their religious privileges, some of the other components tend to creep in as well.. Here's how it works: As long as the Muslim population remains around or under 2% in any given country, they will be for the most part be regarded as a peace-loving minority, and not as a threat to other citizens. This is the case in: United States -- Muslim 0..6% Australia -- Muslim 1.5% Canada -- Muslim 1.9% China -- Muslim 1.8% Italy -- Muslim 1.5% Norway -- Muslim 1.8% At 2% to 5%, they begin to proselytize from other ethnic minorities and disaffected groups, often with major recruiting from the jails and among street gangs. This is happening in: Denmark -- Muslim 2% Germany -- Muslim 3.7% United Kingdom -- Muslim 2.7% Spain -- Muslim 4% Thailand -- Muslim 4.6% >From 5% on, they exercise an inordinate influence in proportion to their >percentage of the population. For example, they will push for the introduction of halal (clean by Islamic standards) food, thereby securing food preparation jobs for Muslims. They will increase pressure on supermarket chains to feature halal on their shelves -- along with threats for failure to comply. This is occurring in: France -- Muslim 8% Philippines -- 5% Sweden -- Muslim 5% Switzerland -- Muslim 4.3% The Netherlands -- Muslim 5.5% Trinidad & Tobago -- Muslim 5.8% At this point, they will work to get the ruling government to allow them to rule themselves (within their ghettos) under Sharia, the Islamic Law. The ultimate goal of Islamists is to establish Sharia law over the entire world. When Muslims approach 10% of the population, they tend to increase lawlessness as a means of complaint about their conditions. In Paris, we are already seeing car-burnings. Any non Muslim action offends Islam, and results in uprisings and threats, such as in Amsterdam , with opposition to Mohammed cartoons and films about Islam. Such tensions are seen daily, particularly in Muslim sections, in: Guyana -- Muslim 10% India -- Muslim 13.4% Israel -- Muslim 16% Kenya -- Muslim 10% Russia -- Muslim 15% After reaching 20%, nations can expect hair-trigger rioting, jihad militia formations, sporadic killings, and the burnings of Christian churches and Jewish synagogues, such as in: Ethiopia -- Muslim 32.8% At 40%, nations experience widespread massacres, chronic terror attacks, and ongoing militia warfare, such as in: Bosnia -- Muslim 40% Chad -- Muslim 53.1% Lebanon -- Muslim 59.7% >From 60%, nations experience unfettered persecution of non-believers of all >other religions (including non-conforming Muslims), sporadic ethnic cleansing >(genocide), use of Sharia Law as a weapon, and Jizya, the tax placed on >infidels, such as in: Albania -- Muslim 70% Malaysia -- Muslim 60.4% Qatar -- Muslim 77.5% Sudan -- Muslim 70% After 80%, expect daily intimidation and violent jihad, some State-run ethnic cleansing, and even some genocide, as these nations drive out the infidels, and move toward 100% Muslim, such as has been experienced and in some ways is on-going in: Bangladesh -- Muslim 83% Egypt -- Muslim 90% Gaza -- Muslim 98.7% Indonesia -- Muslim 86.1% Iran -- Muslim 98% Iraq -- Muslim 97% Jordan -- Muslim 92% Morocco -- Muslim 98.7% Pakistan -- Muslim 97% Palestine -- Muslim 99% Syria -- Muslim 90% Tajikistan -- Muslim 90% Turkey -- Muslim 99..8% United Arab Emirates -- Muslim 96% 100% will usher in the peace of 'Dar-es-Salaam' -- the Islamic House of Peace.. Here there's supposed to be peace, because everybody is a Muslim, the Madrasses are the only schools, and the Koran is the only word, such as in: Afghanistan -- Muslim 100% Saudi Arabia -- Muslim 100% Somalia -- Muslim 100% Yemen -- Muslim 100% Unfortunately, peace is never achieved, as in these 100% states the most radical Muslims intimidate and spew hatred, and satisfy their blood lust by killing less radical Muslims, for a variety of reasons. 'Before I was nine I had learned the basic canon of Arab life. It was me against my brother; me and my brother against our father; my family against my cousins and the clan; the clan against the tribe; the tribe against the world, and all of us against the infidel. -- Leon Uris, 'The Haj
[GELORA45] Bola ada pada Jokowi
Untuk meredam demo 4 Nov, sehari sebelumnya Jokowi sowan ke Prabowo, Wiranto bertemu SBY, para ulema dan MUI diundang ke istana.Dalam setiap kasak-kusuk itu Jokowi menjanjikan sesuatu kpd lawan2 Ahok, bahwa kasus Ahok akan diserahkan kepada penegak hukum. Janji ini diulanginya dalam pidato singkatnya seusai demo. The president said that the legal process involving Purnama would be executed "swiftly, firmly and transparently".Menyusul janji Jokowi Kepala polisi Tito menjanjikan perkara Ahok akan selesai dalam tempo 2 minggu. Dengan janji itu demo 4 Nov tak sampai lepas kontrol dan lawan2 Ahok bisa diredam untuk sementara. Bagaimana penyelesaian yg akan ditempuh Jokowi melalui penegak hukum, dalam hal ini Kepolisian? Ada 2 kemungkinan: 1. Jokowi mempertaruhkan kedudukannya. Penegak Hukum ( = Kepolisian ) menyatakan " tidak menemukan bukti2 bahwa Ahok telah melanggar undang2 penistaan agama". Dengan demikian Ahok selamat.Resikonya huru-hara akan berlanjut, kedudukan Jokowi diujung tanduk, karena sebenarnya ujung tombak pendemo adalah Jokowi (melalui kasus Ahok). Banyak yg berkepentingan Ahok dan Jokowi jatuh, antara lain SBY yg ingin melihat anaknya maju ke DKI 1 kemudian RI 1 di tahun 2019. 2. Jokowi menyelamatkan diri dengan mengorbankan Ahok.Jokowi telah menjanjikan sesuatu kepada lawan2 Ahok. Untuk sementara mereka bisa diredam. Tetapi hanya sementara, mereka menunggu janji Jokowi. Untuk menjamin situasi mereda dan ia selamat Jokowi harus memberi sesuatu, yaitu mengorbankan Ahok. Kedua scenario diatas dimungkinkan oleh undang2. Sebab undang2 anti penistaan agama penuh dengan pasal2 karet, terserah penafsiran. Kalau seseorang tertangkap tangan mencuri, uang curian itu adalah tanda bukti, tidak bisa ditafsirkan lain. Jelas. Tapi tidak demikian dengan undang2 penistaan agama.Demo 150 000 orang yang merasa perasaannya tersinggung bisa menjustifikasi atau bukti bahwa Ahok memang telah melakukan penistaan. Tetapi bahwa 150 000 orang itu hanya sebagian sangat kecil dari 90% penganut agama Islam di Indoneia juga bisa dijadikan alat bukti bhw mayoritas pemeluk agama Islam Indonesia tidak merasa tersinggung.Terserah penafsiran mana yang akan dipakai. Karena itu bola ada ditangan Jokowi (melalui Kepolisian yang dikomandani Tito yang sedang mengadakan penyelidikan). Dalam pollitik tidak ada kawan abadi, yang abadi adalah kepentingan. Merujuk ungkapan ini kiranya Jokowi akan mengorbankan Ahok. Kita lihat saja 2 minggu ini. Mudah2an saja Jokowi tidak demikian. //Tom
[GELORA45] Kabar duka
Dear milister, Bagi teman-teman yang kenal bersama ini saya sampaikan bahwa bung Sukamto telah meninggalkan kita untuk selamanya. Beliau meninggal dirumah sakit Wonogiri pada hari Jumat tgl 14/10 jam 22:45 WIB kemaren, dan sudah dimakamkan hari ini. Bung Kamto meninggalkan Swedia pada Sept 2013 yang lalu untuk menetap dikampung halamannya Wonogiri. Sejak itu sampai meninggalnya ia diasuh oleh keponakan-keponakannya. Bung Kamto mencapai usia 82 tahun. Salam Tom Iljas