Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
Pada 24 Juni 2010 12:55, Suwito Pomalingo menulis: > > > 2010/6/24 Sirjon Busalo > >> >> >> hehehe.. begini kan enak, tidak dengan debat kusir.. tidak saling >> menyalahkan meskipun tetap pada pendirian masing-masing.. >> > > hehehe.. selama referensinya sama maka tidak akan terjadi saling > menyalahkan satu sama lain... > > >> yilongola ma ilo alama??? >> >> > afwan, bisa diartikan??? **khususnya kata *ma ilo alama*.. :D > >>-- "ma ilo alama" bila diartikan secara umum = telah memakai dupa/kemenyan > > > > -- > > Salam, > Suwito. > http://suwito.pomalingo.com > > -- Salam, Sirjon Busalo
Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
Om Iqbal dkk, "Kullu bid'atin dhalalah, wakullu dhalalatin finnar" itu ada penjelasannya. Semua bid'ah adalah sesat dan yang sesat tempatnya di neraka; adalah bid'ah yang bertentangan dengan prinsip agama. Adapun yang tidak bertentangan, malah sejalan, dikategorikan pada "bid'ah yang baik". Misalnya; Azan 2 kali pd hari jumat yang dikarang oleh Utsman bin Affan, Shalat sunnah wudhu yang dikarang oleh Bilal bin Rabah pada masa Nabi masih hidup, andai mengarang ibadah terlarang, maka tentu Nabi akan melarangnnya, tentunya, jika yang dikarang itu tidak bertentangan dengan prinsip agama. Mengarang ibadah saja sah-sah saja, bagaimana jika itu bukan perkara ibadah. Kira2 bagaimana komentar li Om Iqbal jika begini nyatanya? ;) Salam. Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Rab, 23 Juni, 2010 20:15:22 Judul: Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? Ana cuma menjawab palakololonya ustadz mansur :) Kesimpulannya, kalau ada dalil yg shahih silahkan saja, kalau tdk ada berarti bo karangan, itu saja.. Kan memang banyak ritual2 yg tdk pernah dicontohkan Nabi yang dipraktekkan sekarang ini, apa saja itu tentu kita semua sudah tau.. Kullu bid'atun dhalalah, walikulli dhalalatun finnar.. Iqbal Sent from my iPhone On Jun 24, 2010, at 11:35 AM, Sirjon Busalo wrote: > > > > > > > >> > >saya pikir bukan karangan kak iqbal (sekali saya pikir)... > > > >krn ada perawi dan sanadnya jelas.. yg menjadi pokok kita kan, "apakah perlu >atau tidak?" "apakah wajib atau tidak?", nah dari berbagai macam dalil yg ada, >tidak ada satupun riwayat yg berisi mengharamkan. . artinya silakan >dilaksanakan, apakah ada manfaatnya?? ? isi hadisnya anjuran yg sangat.. lebih >besar manfa'at atau mudharat? jika kita semua mampu menguraikan secara jelas >sisi mudharatnya diluar konteks pelanggaran HAM, saya kira tinggalkan saja.. > > >wanu wolkuwo u tilala, bolo 失礼 Kak Iqbal dan semuanya > > >感謝 >Sirjon >
Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
2010/6/24 Sirjon Busalo > > > hehehe.. begini kan enak, tidak dengan debat kusir.. tidak saling > menyalahkan meskipun tetap pada pendirian masing-masing.. > hehehe.. selama referensinya sama maka tidak akan terjadi saling menyalahkan satu sama lain... > yilongola ma ilo alama??? > > afwan, bisa diartikan??? **khususnya kata *ma ilo alama*.. :D -- Salam, Suwito. http://suwito.pomalingo.com
Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
hehehe.. begini kan enak, tidak dengan debat kusir.. tidak saling menyalahkan meskipun tetap pada pendirian masing-masing.. kak iqbal, saya sepakat bahwa semua yg tdk dari junjungan itu bid'ah dan kebanyakan dari kita terperangkap didalamnya, termasuk saya.. mongaruwa bid'ah? tidak!!! terus apa yg bid'ah disana? yinduwa ma'o to ta hipongaruwawa.. hehehe.. yilongola ma ilo alama??? afwan 'alaa kulli haal 2010/6/24 Suwito Pomalingo > > > yes om Sirjon. itu bukan karangan... hukumnya pun tidak sampai wajib. tapi > sunnah... dan kewajibannya kita untuk melaksanakan sunnah tersebut sebagai > bukti kecintaan kita pada Rasulullah. > untuk om Iqbal, referensinya sudah pernah saya copaskan ke sini... silahkan > buka lagi archive milist ini... > > 2010/6/24 Sirjon Busalo > > >> saya pikir bukan karangan kak iqbal (sekali saya pikir)... >> >> krn ada perawi dan sanadnya jelas.. yg menjadi pokok kita kan, "apakah >> perlu atau tidak?" "apakah wajib atau tidak?", nah dari berbagai macam dalil >> yg ada, tidak ada satupun riwayat yg berisi mengharamkan.. artinya silakan >> dilaksanakan, apakah ada manfaatnya??? isi hadisnya anjuran yg sangat.. >> lebih besar manfa'at atau mudharat? jika kita semua mampu menguraikan secara >> jelas sisi mudharatnya diluar konteks pelanggaran HAM, saya kira tinggalkan >> saja.. >> >> wanu wolkuwo u tilala, bolo *失礼 Kak Iqbal *dan semuanya >> >> *感謝* >> Sirjon* >> * >> > > -- > > Salam, > Suwito. > http://suwito.pomalingo.com > > -- Salam, Sirjon Busalo
Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
Ana cuma menjawab palakololonya ustadz mansur :) Kesimpulannya, kalau ada dalil yg shahih silahkan saja, kalau tdk ada berarti bo karangan, itu saja.. Kan memang banyak ritual2 yg tdk pernah dicontohkan Nabi yang dipraktekkan sekarang ini, apa saja itu tentu kita semua sudah tau.. Kullu bid'atun dhalalah, walikulli dhalalatun finnar.. Iqbal Sent from my iPhone On Jun 24, 2010, at 11:35 AM, Sirjon Busalo wrote: saya pikir bukan karangan kak iqbal (sekali saya pikir)... krn ada perawi dan sanadnya jelas.. yg menjadi pokok kita kan, "apakah perlu atau tidak?" "apakah wajib atau tidak?", nah dari berbagai macam dalil yg ada, tidak ada satupun riwayat yg berisi mengharamkan.. artinya silakan dilaksanakan, apakah ada manfaatnya??? isi hadisnya anjuran yg sangat.. lebih besar manfa'at atau mudharat? jika kita semua mampu menguraikan secara jelas sisi mudharatnya diluar konteks pelanggaran HAM, saya kira tinggalkan saja.. wanu wolkuwo u tilala, bolo 失礼 Kak Iqbal dan semuanya 感謝 Sirjon
Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
yes om Sirjon. itu bukan karangan... hukumnya pun tidak sampai wajib. tapi sunnah... dan kewajibannya kita untuk melaksanakan sunnah tersebut sebagai bukti kecintaan kita pada Rasulullah. untuk om Iqbal, referensinya sudah pernah saya copaskan ke sini... silahkan buka lagi archive milist ini... 2010/6/24 Sirjon Busalo > > > saya pikir bukan karangan kak iqbal (sekali saya pikir)... > > krn ada perawi dan sanadnya jelas.. yg menjadi pokok kita kan, "apakah > perlu atau tidak?" "apakah wajib atau tidak?", nah dari berbagai macam dalil > yg ada, tidak ada satupun riwayat yg berisi mengharamkan.. artinya silakan > dilaksanakan, apakah ada manfaatnya??? isi hadisnya anjuran yg sangat.. > lebih besar manfa'at atau mudharat? jika kita semua mampu menguraikan secara > jelas sisi mudharatnya diluar konteks pelanggaran HAM, saya kira tinggalkan > saja.. > > wanu wolkuwo u tilala, bolo *失礼 Kak Iqbal *dan semuanya > > *感謝* > Sirjon* > * > -- Salam, Suwito. http://suwito.pomalingo.com
Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
saya pikir bukan karangan kak iqbal (sekali saya pikir)... krn ada perawi dan sanadnya jelas.. yg menjadi pokok kita kan, "apakah perlu atau tidak?" "apakah wajib atau tidak?", nah dari berbagai macam dalil yg ada, tidak ada satupun riwayat yg berisi mengharamkan.. artinya silakan dilaksanakan, apakah ada manfaatnya??? isi hadisnya anjuran yg sangat.. lebih besar manfa'at atau mudharat? jika kita semua mampu menguraikan secara jelas sisi mudharatnya diluar konteks pelanggaran HAM, saya kira tinggalkan saja.. wanu wolkuwo u tilala, bolo *失礼 Kak Iqbal *dan semuanya *感謝* Sirjon* *
Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
Kaidah awam, yang namanya bukan dari Allah dan Rasul berarti karangan.. :) Iqbal Sent from my iPhone On Jun 24, 2010, at 12:20 AM, Mansur Martam wrote: > Salam Alaikum Om Iqbal, > Kalu jawabannya adalah TIDAK, maka bukan berarti itu BID'AH. Coba > KAIDAH apa yang Om pake jika begitu adanya? > > Salam. > > > Dari: Iqbal > Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" > > > Terkirim: Rab, 23 Juni, 2010 10:36:47 > Judul: Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? > > > Apakah Rasulullah pernah memerintahkan kubingo? Kalau tdk berarti bo > karangan sebagaimana banyak ajaran2 karangan (bid'ah) lainnya dlm > Islam.. > > Iqbal > > Sent from my iPhone > > On Jun 23, 2010, at 11:06 AM, toti lamusu > wrote: > >> >> 2 kali saya mendengarkan tauziah dari ustad mo'oduto dan satunya >> lagi dari ustad bakari . kalo mo'oduto ketemu di ilopatea di >> buta'iyo dan bakari di km 10 . >> >> sedih saya mendengarkan kedua ustad gorontalo ini . yang satunya >> menguraikan panjang lebar tentang bentukan shalat jenazah sementara >> bakari hanya ribut soal namanya yang salah diumumkan oleh mc ketika >> itu yang bukan gorontalo asli tetapi dari anak jawa tondano yang >> udah menikah , yang harus dimaklumi tidak terlalu mengenal bakari >> yang merasa setiap siaran radio ataupun televisi semua warga >> gorontalo mengenalnya . soal mo'oduto hanya menguraikan panjang >> lebar tentang bentukan shalat jenazah dan bukan do'a apa yang perlu >> dibaca ketika shalat jenazah sehingga ada manfaatnya buat si mayit >> ataupun si jenazah . >> >> mudah-mudahan ustad atau kyai mansur martam akan lebih baik dari >> kedua ustad yang sudah berkiprah di gorontalo , pendidikan luar >> negeri seharusnya bisa memberikan peningkatan dalam kwalitas >> keilmuan dan etika ybs. >> >> sedih juga kalau saya ingat ketika memandu rombongan kyai langitan >> ke saudi zaman presiden gus dur (abdurahman wahid) kepala al >> kairaat palu nyasar sampai 2 malam di masjidil haram , nyari hotel >> tidak ketemu , kami sampai mencari ke kamar mayat di rumah sakit- >> rumah sakit makkah . >> >> adakah ini sebuah hal seharusnya menjadikan introspeksi bahwa >> banyak ustad/kyai-kyai kita sudah pada melenceng dan pada nggak >> benar ? contoh paling nyata aa gym yang ditinggal jemaahnya , >> membuat pesantrennya berantakan hanya karena a'a gym mengumbar >> nafsu untuk menikah lagi (meskipun syah-syah saja menurut syariah) . >> >> wassalam , >> >> tot >> >> >> From: Mansur Martam >> To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >> Sent: Sun, June 20, 2010 7:53:44 PM >> Subject: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? >> >> >> Om Tot,, parampuang mo kubingo itu, biar dorang tidak nafusuwolo >> da'a wanu mo berhubungan suami istri, biar tipe lelaki kayak ti om >> tot terimbangi, krn lemah syahwat. hehehe.. maapu om wua... >> >> Dari: toti lamusu >> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >> Terkirim: Jum, 18 Juni, 2010 19:45:26 >> Judul: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? >> >> >> >> ___ seorang ponakan tadi tiba-tiba dikabarkan akan dikubingo >> (dikhitan - untuk perempuan) dan saya langsung bicara dengan adik >> perempuan saya untuk menghentikan proses kubingo , agar dibatalkan . >> >> saya bingung koq kita masih mempraktekan sesuatu yang tidak ada >> manfaatnya hanya karena tradisi . >> kasihan si anak perempuan akan kehilangan 'clitoris; nya untuk >> sesuatu tujuan yang tidak jelas . jika anak laki-laki harus >> melewati khitan , karena sudah jelas berdasar dari tuntunan rasul . >> >> saya jadi ingat dalam 'hui lopotilandahu' /molapi saronde , yang >> didengar bacaan qur'annya hanya si pengantin perempuan (itupun >> lebih banyak yang ngaji pendamping pengantin), sementara pengantin >> laki-laki hanya duduk santai menyaksikan seluruh proses >> tersebut .kenapa pengantin laki-laki tidak diuji kemampuannya baca >> qur'an juga ? >> >> bukankah ini kesewenang-wenangan adat yang perlu kita pertanyakan ? >> >> bolo ma'apu , >> >> tot >> >> >> > > > > Reply to sender | Reply to group | Reply via web post | Start a New > Topic > Messages in this topic (48) > RECENT ACTIVITY: New Members 1 > Visit Your Group > Majulah Gorontalo kita! > MARKETPLACE > Stay on top of your group activity without leaving the page you're > on - Get the Yahoo! Toolbar now. > > > Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers > Center. > > > Get real-time World Cup coverage on the Yahoo! Toolbar. Download now > to win a signed team jersey! > > > Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use
Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
Kaidah awam, yang namanya bukan dari Allah dan Rasulnya berarti karangan :) Iqbal Sent from my iPhone On Jun 24, 2010, at 12:20 AM, Mansur Martam wrote: Salam Alaikum Om Iqbal, Kalu jawabannya adalah TIDAK, maka bukan berarti itu BID'AH. Coba KAIDAH apa yang Om pake jika begitu adanya? Salam. Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Rab, 23 Juni, 2010 10:36:47 Judul: Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? Apakah Rasulullah pernah memerintahkan kubingo? Kalau tdk berarti bo karangan sebagaimana banyak ajaran2 karangan (bid'ah) lainnya dlm Islam.. Iqbal Sent from my iPhone On Jun 23, 2010, at 11:06 AM, toti lamusu wrote: 2 kali saya mendengarkan tauziah dari ustad mo'oduto dan satunya lagi dari ustad bakari . kalo mo'oduto ketemu di ilopatea di buta'iyo dan bakari di km 10 . sedih saya mendengarkan kedua ustad gorontalo ini . yang satunya menguraikan panjang lebar tentang bentukan shalat jenazah sementara bakari hanya ribut soal namanya yang salah diumumkan oleh mc ketika itu yang bukan gorontalo asli tetapi dari anak jawa tondano yang udah menikah , yang harus dimaklumi tidak terlalu mengenal bakari yang merasa setiap siaran radio ataupun televisi semua warga gorontalo mengenalnya . soal mo'oduto hanya menguraikan panjang lebar tentang bentukan shalat jenazah dan bukan do'a apa yang perlu dibaca ketika shalat jenazah sehingga ada manfaatnya buat si mayit ataupun si jenazah . mudah-mudahan ustad atau kyai mansur martam akan lebih baik dari kedua ustad yang sudah berkiprah di gorontalo , pendidikan luar negeri seharusnya bisa memberikan peningkatan dalam kwalitas keilmuan dan etika ybs. sedih juga kalau saya ingat ketika memandu rombongan kyai langitan ke saudi zaman presiden gus dur (abdurahman wahid) kepala al kairaat palu nyasar sampai 2 malam di masjidil haram , nyari hotel tidak ketemu , kami sampai mencari ke kamar mayat di rumah sakit-rumah sakit makkah . adakah ini sebuah hal seharusnya menjadikan introspeksi bahwa banyak ustad/kyai-kyai kita sudah pada melenceng dan pada nggak benar ? contoh paling nyata aa gym yang ditinggal jemaahnya , membuat pesantrennya berantakan hanya karena a'a gym mengumbar nafsu untuk menikah lagi (meskipun syah-syah saja menurut syariah) . wassalam , tot From: Mansur Martam To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Sent: Sun, June 20, 2010 7:53:44 PM Subject: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? Om Tot,, parampuang mo kubingo itu, biar dorang tidak nafusuwolo da'a wanu mo berhubungan suami istri, biar tipe lelaki kayak ti om tot terimbangi, krn lemah syahwat. hehehe.. maapu om wua... Dari: toti lamusu Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Terkirim: Jum, 18 Juni, 2010 19:45:26 Judul: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? ___ seorang ponakan tadi tiba-tiba dikabarkan akan dikubingo (dikhitan - untuk perempuan) dan saya langsung bicara dengan adik perempuan saya untuk menghentikan proses kubingo , agar dibatalkan . saya bingung koq kita masih mempraktekan sesuatu yang tidak ada manfaatnya hanya karena tradisi . kasihan si anak perempuan akan kehilangan 'clitoris; nya untuk sesuatu tujuan yang tidak jelas . jika anak laki-laki harus melewati khitan , karena sudah jelas berdasar dari tuntunan rasul . saya jadi ingat dalam 'hui lopotilandahu' /molapi saronde , yang didengar bacaan qur'annya hanya si pengantin perempuan (itupun lebih banyak yang ngaji pendamping pengantin), sementara pengantin laki-laki hanya duduk santai menyaksikan seluruh proses tersebut .kenapa pengantin laki-laki tidak diuji kemampuannya baca qur'an juga ? bukankah ini kesewenang-wenangan adat yang perlu kita pertanyakan ? bolo ma'apu , tot
Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
Salam Alaikum Om Iqbal, Kalu jawabannya adalah TIDAK, maka bukan berarti itu BID'AH. Coba KAIDAH apa yang Om pake jika begitu adanya? Salam. Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Rab, 23 Juni, 2010 10:36:47 Judul: Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? Apakah Rasulullah pernah memerintahkan kubingo? Kalau tdk berarti bo karangan sebagaimana banyak ajaran2 karangan (bid'ah) lainnya dlm Islam.. Iqbal Sent from my iPhone On Jun 23, 2010, at 11:06 AM, toti lamusu wrote: > > > > > > > >> > >2 kali saya mendengarkan tauziah dari ustad mo'oduto dan satunya lagi dari >ustad bakari . kalo mo'oduto ketemu di ilopatea di buta'iyo dan bakari di km >10 . > >sedih saya mendengarkan kedua ustad gorontalo ini . yang satunya menguraikan >panjang lebar tentang bentukan shalat jenazah sementara bakari hanya ribut >soal namanya yang salah diumumkan oleh mc ketika itu yang bukan gorontalo asli >tetapi dari anak jawa tondano yang udah menikah , yang harus dimaklumi tidak >terlalu mengenal bakari yang merasa setiap siaran radio ataupun televisi semua >warga gorontalo mengenalnya . soal mo'oduto hanya menguraikan panjang lebar >tentang bentukan shalat jenazah dan bukan do'a apa yang perlu dibaca ketika >shalat jenazah sehingga ada manfaatnya buat si mayit ataupun si jenazah . > >mudah-mudahan ustad atau > kyai mansur martam akan lebih baik dari kedua ustad yang sudah berkiprah di > gorontalo , pendidikan luar negeri seharusnya bisa memberikan peningkatan > dalam kwalitas keilmuan dan etika ybs. > >sedih juga kalau saya ingat ketika memandu rombongan kyai langitan ke saudi >zaman presiden gus dur (abdurahman wahid) kepala al kairaat palu nyasar sampai >2 malam di masjidil haram , nyari hotel tidak ketemu , kami sampai mencari ke >kamar mayat di rumah sakit-rumah sakit makkah . > >adakah ini sebuah hal seharusnya menjadikan introspeksi bahwa banyak >ustad/kyai-kyai kita sudah pada melenceng dan pada nggak benar ? contoh paling >nyata aa gym yang ditinggal jemaahnya , membuat pesantrennya berantakan hanya >karena a'a gym mengumbar nafsu untuk menikah lagi (meskipun syah-syah saja >menurut syariah) . > >wassalam , > >tot > > > > > > From: Mansur Martam >To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Sent: Sun, June 20, 2010 7:53:44 PM >Subject: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? > > > > > >> > >Om Tot,, parampuang mo kubingo itu, biar dorang tidak nafusuwolo da'a wanu mo >berhubungan suami istri, biar tipe lelaki kayak ti om tot terimbangi, krn >lemah syahwat. hehehe.. maapu om wua... > > > > Dari: toti lamusu >Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Terkirim: Jum, 18 Juni, 2010 19:45:26 >Judul: [GM2020] 'kubingo' masih > perlukah ? > > > > > >> > > > >___ seorang ponakan tadi tiba-tiba dikabarkan akan dikubingo (dikhitan - untuk >perempuan) dan saya langsung bicara dengan adik perempuan saya untuk >menghentikan proses kubingo , agar dibatalkan . > >saya bingung koq kita masih mempraktekan sesuatu yang tidak ada manfaatnya >hanya karena tradisi . >kasihan si anak perempuan akan kehilangan 'clitoris; nya untuk sesuatu tujuan >yang tidak jelas . jika anak laki-laki harus melewati khitan , karena sudah >jelas berdasar dari tuntunan rasul . > >saya jadi ingat dalam > 'hui lopotilandahu' /molapi saronde , yang didengar bacaan qur'annya hanya si > pengantin perempuan (itupun lebih banyak yang ngaji pendamping pengantin), > sementara pengantin laki-laki hanya duduk santai menyaksikan seluruh proses > tersebut .kenapa pengantin laki-laki tidak diuji kemampuannya baca qur'an > juga ? > >bukankah ini kesewenang-wenangan adat yang perlu kita pertanyakan ? > >bolo ma'apu , > >tot > > > >
Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah?
Salam Alaikum Om Toti, Pertama: Apa yang saya bilang itu benar adanya, bahwa wanita di "kubingo" itu demi untuk mengurangi syahwatnya, apalagi mrk yg "kepanjangan". Apa salah bila saya menyebutkn dgn singkat hikmah dari "kubingo" tsb? Saya salah ketika kata2 saya merembet pd hal2 yang tidak perlu. Mohon maaf untuk itu Om. Makasih atas kritikannya. Kedua: Adapun dasar hukum Syar'inya sebagaimana telah dijelaskan pada postingan member lain sebelumnya. Ketiga: Kesimpulan atau pertanyaan yang Om ambil diakhir tulisan, menurut saya, kesimpulan yang kurang tepat dan kurang bijaksana. Keempat: Siapa kepala Alkhairaat Palu yang Om maksudkan? Salam. Dari: toti lamusu Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Rab, 23 Juni, 2010 10:06:35 Judul: Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? 2 kali saya mendengarkan tauziah dari ustad mo'oduto dan satunya lagi dari ustad bakari . kalo mo'oduto ketemu di ilopatea di buta'iyo dan bakari di km 10 . sedih saya mendengarkan kedua ustad gorontalo ini . yang satunya menguraikan panjang lebar tentang bentukan shalat jenazah sementara bakari hanya ribut soal namanya yang salah diumumkan oleh mc ketika itu yang bukan gorontalo asli tetapi dari anak jawa tondano yang udah menikah , yang harus dimaklumi tidak terlalu mengenal bakari yang merasa setiap siaran radio ataupun televisi semua warga gorontalo mengenalnya . soal mo'oduto hanya menguraikan panjang lebar tentang bentukan shalat jenazah dan bukan do'a apa yang perlu dibaca ketika shalat jenazah sehingga ada manfaatnya buat si mayit ataupun si jenazah . mudah-mudahan ustad atau kyai mansur martam akan lebih baik dari kedua ustad yang sudah berkiprah di gorontalo , pendidikan luar negeri seharusnya bisa memberikan peningkatan dalam kwalitas keilmuan dan etika ybs. sedih juga kalau saya ingat ketika memandu rombongan kyai langitan ke saudi zaman presiden gus dur (abdurahman wahid) kepala al kairaat palu nyasar sampai 2 malam di masjidil haram , nyari hotel tidak ketemu , kami sampai mencari ke kamar mayat di rumah sakit-rumah sakit makkah . adakah ini sebuah hal seharusnya menjadikan introspeksi bahwa banyak ustad/kyai-kyai kita sudah pada melenceng dan pada nggak benar ? contoh paling nyata aa gym yang ditinggal jemaahnya , membuat pesantrennya berantakan hanya karena a'a gym mengumbar nafsu untuk menikah lagi (meskipun syah-syah saja menurut syariah) . wassalam , tot From: Mansur Martam To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Sent: Sun, June 20, 2010 7:53:44 PM Subject: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? Om Tot,, parampuang mo kubingo itu, biar dorang tidak nafusuwolo da'a wanu mo berhubungan suami istri, biar tipe lelaki kayak ti om tot terimbangi, krn lemah syahwat. hehehe.. maapu om wua... Dari: toti lamusu Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Terkirim: Jum, 18 Juni, 2010 19:45:26 Judul: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? ___ seorang ponakan tadi tiba-tiba dikabarkan akan dikubingo (dikhitan - untuk perempuan) dan saya langsung bicara dengan adik perempuan saya untuk menghentikan proses kubingo , agar dibatalkan . saya bingung koq kita masih mempraktekan sesuatu yang tidak ada manfaatnya hanya karena tradisi . kasihan si anak perempuan akan kehilangan 'clitoris; nya untuk sesuatu tujuan yang tidak jelas . jika anak laki-laki harus melewati khitan , karena sudah jelas berdasar dari tuntunan rasul . saya jadi ingat dalam 'hui lopotilandahu' /molapi saronde , yang didengar bacaan qur'annya hanya si pengantin perempuan (itupun lebih banyak yang ngaji pendamping pengantin), sementara pengantin laki-laki hanya duduk santai menyaksikan seluruh proses tersebut .kenapa pengantin laki-laki tidak diuji kemampuannya baca qur'an juga ? bukankah ini kesewenang-wenangan adat yang perlu kita pertanyakan ? bolo ma'apu , tot
Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
Apakah Rasulullah pernah memerintahkan kubingo? Kalau tdk berarti bo karangan sebagaimana banyak ajaran2 karangan (bid'ah) lainnya dlm Islam.. Iqbal Sent from my iPhone On Jun 23, 2010, at 11:06 AM, toti lamusu wrote: 2 kali saya mendengarkan tauziah dari ustad mo'oduto dan satunya lagi dari ustad bakari . kalo mo'oduto ketemu di ilopatea di buta'iyo dan bakari di km 10 . sedih saya mendengarkan kedua ustad gorontalo ini . yang satunya menguraikan panjang lebar tentang bentukan shalat jenazah sementara bakari hanya ribut soal namanya yang salah diumumkan oleh mc ketika itu yang bukan gorontalo asli tetapi dari anak jawa tondano yang udah menikah , yang harus dimaklumi tidak terlalu mengenal bakari yang merasa setiap siaran radio ataupun televisi semua warga gorontalo mengenalnya . soal mo'oduto hanya menguraikan panjang lebar tentang bentukan shalat jenazah dan bukan do'a apa yang perlu dibaca ketika shalat jenazah sehingga ada manfaatnya buat si mayit ataupun si jenazah . mudah-mudahan ustad atau kyai mansur martam akan lebih baik dari kedua ustad yang sudah berkiprah di gorontalo , pendidikan luar negeri seharusnya bisa memberikan peningkatan dalam kwalitas keilmuan dan etika ybs. sedih juga kalau saya ingat ketika memandu rombongan kyai langitan ke saudi zaman presiden gus dur (abdurahman wahid) kepala al kairaat palu nyasar sampai 2 malam di masjidil haram , nyari hotel tidak ketemu , kami sampai mencari ke kamar mayat di rumah sakit-rumah sakit makkah . adakah ini sebuah hal seharusnya menjadikan introspeksi bahwa banyak ustad/kyai-kyai kita sudah pada melenceng dan pada nggak benar ? contoh paling nyata aa gym yang ditinggal jemaahnya , membuat pesantrennya berantakan hanya karena a'a gym mengumbar nafsu untuk menikah lagi (meskipun syah-syah saja menurut syariah) . wassalam , tot From: Mansur Martam To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Sun, June 20, 2010 7:53:44 PM Subject: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? Om Tot,, parampuang mo kubingo itu, biar dorang tidak nafusuwolo da'a wanu mo berhubungan suami istri, biar tipe lelaki kayak ti om tot terimbangi, krn lemah syahwat. hehehe.. maapu om wua... Dari: toti lamusu Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Terkirim: Jum, 18 Juni, 2010 19:45:26 Judul: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? ___ seorang ponakan tadi tiba-tiba dikabarkan akan dikubingo (dikhitan - untuk perempuan) dan saya langsung bicara dengan adik perempuan saya untuk menghentikan proses kubingo , agar dibatalkan . saya bingung koq kita masih mempraktekan sesuatu yang tidak ada manfaatnya hanya karena tradisi . kasihan si anak perempuan akan kehilangan 'clitoris; nya untuk sesuatu tujuan yang tidak jelas . jika anak laki-laki harus melewati khitan , karena sudah jelas berdasar dari tuntunan rasul . saya jadi ingat dalam 'hui lopotilandahu' /molapi saronde , yang didengar bacaan qur'annya hanya si pengantin perempuan (itupun lebih banyak yang ngaji pendamping pengantin), sementara pengantin laki-laki hanya duduk santai menyaksikan seluruh proses tersebut .kenapa pengantin laki-laki tidak diuji kemampuannya baca qur'an juga ? bukankah ini kesewenang-wenangan adat yang perlu kita pertanyakan ? bolo ma'apu , tot
Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
2 kali saya mendengarkan tauziah dari ustad mo'oduto dan satunya lagi dari ustad bakari . kalo mo'oduto ketemu di ilopatea di buta'iyo dan bakari di km 10 . sedih saya mendengarkan kedua ustad gorontalo ini . yang satunya menguraikan panjang lebar tentang bentukan shalat jenazah sementara bakari hanya ribut soal namanya yang salah diumumkan oleh mc ketika itu yang bukan gorontalo asli tetapi dari anak jawa tondano yang udah menikah , yang harus dimaklumi tidak terlalu mengenal bakari yang merasa setiap siaran radio ataupun televisi semua warga gorontalo mengenalnya . soal mo'oduto hanya menguraikan panjang lebar tentang bentukan shalat jenazah dan bukan do'a apa yang perlu dibaca ketika shalat jenazah sehingga ada manfaatnya buat si mayit ataupun si jenazah . mudah-mudahan ustad atau kyai mansur martam akan lebih baik dari kedua ustad yang sudah berkiprah di gorontalo , pendidikan luar negeri seharusnya bisa memberikan peningkatan dalam kwalitas keilmuan dan etika ybs. sedih juga kalau saya ingat ketika memandu rombongan kyai langitan ke saudi zaman presiden gus dur (abdurahman wahid) kepala al kairaat palu nyasar sampai 2 malam di masjidil haram , nyari hotel tidak ketemu , kami sampai mencari ke kamar mayat di rumah sakit-rumah sakit makkah . adakah ini sebuah hal seharusnya menjadikan introspeksi bahwa banyak ustad/kyai-kyai kita sudah pada melenceng dan pada nggak benar ? contoh paling nyata aa gym yang ditinggal jemaahnya , membuat pesantrennya berantakan hanya karena a'a gym mengumbar nafsu untuk menikah lagi (meskipun syah-syah saja menurut syariah) . wassalam , tot From: Mansur Martam To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Sun, June 20, 2010 7:53:44 PM Subject: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? Om Tot,, parampuang mo kubingo itu, biar dorang tidak nafusuwolo da'a wanu mo berhubungan suami istri, biar tipe lelaki kayak ti om tot terimbangi, krn lemah syahwat. hehehe.. maapu om wua... Dari: toti lamusu Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Terkirim: Jum, 18 Juni, 2010 19:45:26 Judul: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? ___ seorang ponakan tadi tiba-tiba dikabarkan akan dikubingo (dikhitan - untuk perempuan) dan saya langsung bicara dengan adik perempuan saya untuk menghentikan proses kubingo , agar dibatalkan . saya bingung koq kita masih mempraktekan sesuatu yang tidak ada manfaatnya hanya karena tradisi . kasihan si anak perempuan akan kehilangan 'clitoris; nya untuk sesuatu tujuan yang tidak jelas . jika anak laki-laki harus melewati khitan , karena sudah jelas berdasar dari tuntunan rasul . saya jadi ingat dalam 'hui lopotilandahu' /molapi saronde , yang didengar bacaan qur'annya hanya si pengantin perempuan (itupun lebih banyak yang ngaji pendamping pengantin), sementara pengantin laki-laki hanya duduk santai menyaksikan seluruh proses tersebut .kenapa pengantin laki-laki tidak diuji kemampuannya baca qur'an juga ? bukankah ini kesewenang-wenangan adat yang perlu kita pertanyakan ? bolo ma'apu , tot
Re: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
ternyata kubingo yang saya khawatirkan tetap saja berlangsung . sedih tapi apa mau dikata . jadi ingat pengalaman menggelikan kalau mau baca acara do'a yang harus ada nasi kuning dan tili'aya . ketika sma saya masuk di sekolah muhammadiyah , dan tradisi nasi kunig dan tili'aya ini , hilang . nah di kompleks bumi asih , setiap menghadapi ramadhan , selalu saja ada yang ngotot mau shalat yang panjang , yang rakaatnya banyak . lupa bahwa dengan kondisi jakarta yang selalu macet , shalat yang panjang tersebut (meskipun dalam banyak hal sudah tidak khusyuk lagi karena dikejar-kejar bacaan) , saat rakaat ke 8 selesai , jemaah masjid sudah pada kabur , hanya sampai saat witir dan sepi ah masjid . yang tertinggal hanya 2 jemaah yang ngotot mau shalat tarawih yang panjang .mungkin karena alasan praktis , sebagian kita suka atau tidak suka harus mempertimbangkan juga kondisi dimana kita hidup . salam , tot From: abdul ayub To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Sun, June 20, 2010 9:34:24 PM Subject: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? Adat itu berasal dari kebiasaan dan lama lama menjadi budaya. dan budaya sendiri menjadi identitas karena dia menjadi ciri sekaligus karakter, type atau jenis untuk membedakan satu dengan yang lain. Berapa banyak perusahaan besar membuang uang milliaran rupiah untuk membentuk opini menjadikan karakter menjadi khusus.bahkan di patenkan menjadi Brand untuk di jual. Kadang kita sok menjadi orang pintar hingga budaya kita sengaja di hilangkan dan membiarkan tanpa pernah mengambilnya menjadi suatu khasana yang berharga.kadang kita baru di lahirkan tapi menggangap apa yang sudah di jalankan turun temurun mejadi BASI! dan lupa diri bahwa sebenarnya saya dan anda2 semua terlahir dalam tradisi atau budaya tersebut, menjadi pertanyaan mendasar apakah jepang membuang begitu banyak peninggalan budayanya begitu saja karena mereka sudah menjadi maju? kita kadang menjadi bodoh dan melepasakan kakayaan kita begitu saja apa yang kita miliki sirna .salah satu contoh lagu yang sudah di patenkan menjadi lagu malasya juga tarian ponorogo.begitu banyak kesalahan2 yang kita lakukan tanpa pernah sadar kapan kita mau berubah. apakah dalam hal kehidupan sehari hari dalam proses menjadi moderen kita menjadi sombong dan menghitung untung ruginya dari setiap proses budaya yang kita lewati? saya membuang begitu banyak uang dan tenaga hanya untuk menjaga tradisi yang saya wariskan ke genersai saya berikutnya.yang saya inginkan dari mereka hanya satu mereka tak akan pernah lupa dari mana mereka berasal yaitu Hulondalo tercinta.karena begitu deras budaya sunda jawa yang merasuk dalam keseharian mereka. alhamdulillah saat penampilan mereka di depan walikota Bekasi mereka di hargai di panggil , di salami dan beri upeti secukupnya. walikota Bekasi Mohtar Muhammad senyum2 menyaksikan penapilan mereka.inilah kami putra putri yang lucu yang tak pernah tau tanah leluhur kami tapi kami tau trdasi leluhur kami! mereka adalah usia bermain tapi sangat lancar menarikan Dandana asli di iringi suara gambus lenkap dengan pakaian adat.lucu lugu dan kecil2 udah penari dana dana! memang hanya sedikit dari kita yang mau meghargai tradisi kita ! --- Pada Ming, 20/6/10, Mansur Martam menulis: >Dari: Mansur Martam >Judul: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? >Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Tanggal: Minggu, 20 Juni, 2010, 5:53 AM > > >> > > > > > > > >> > >Om Tot,, parampuang mo kubingo itu, biar dorang tidak nafusuwolo da'a wanu mo >berhubungan suami istri, biar tipe lelaki kayak ti om tot terimbangi, krn >lemah syahwat. hehehe.. maapu om wua... > > > > Dari: toti lamusu >Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Terkirim: Jum, 18 Juni, 2010 19:45:26 >Judul: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? > > > > > >> > > > >___ seorang ponakan tadi tiba-tiba dikabarkan akan dikubingo (dikhitan - untuk >perempuan) dan saya langsung bicara dengan adik perempuan saya untuk >menghentikan proses kubingo , agar dibatalkan . > >saya bingung koq kita masih mempraktekan sesuatu yang tidak ada manfaatnya >hanya karena tradisi . >kasihan si anak perempuan akan kehilangan 'clitoris; nya untuk sesuatu tujuan >yang tidak jelas . jika anak laki-laki harus melewati khitan , karena sudah >jelas berdasar dari tuntunan rasul . > >saya jadi ingat dalam > 'hui lopotilandahu' /molapi saronde , yang didengar bacaan qur'annya hanya si > pengantin perempuan (itupun lebih banyak yang ngaji pendamping pengantin), > sementara pengantin laki-laki hanya duduk santai menyaksikan seluruh proses > tersebut .kenapa pengantin laki-laki tidak diuji kemampuannya baca qur'an > juga ? > >bukankah ini kesewenang-wenangan adat yang perlu kita pertanyakan ? > >bolo ma'apu , > >tot > > >
Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
Adat itu berasal dari kebiasaan dan lama lama menjadi budaya. dan budaya sendiri menjadi identitas karena dia menjadi ciri sekaligus karakter, type atau jenis untuk membedakan satu dengan yang lain. Berapa banyak perusahaan besar membuang uang milliaran rupiah untuk membentuk opini menjadikan karakter menjadi khusus.bahkan di patenkan menjadi Brand untuk di jual. Kadang kita sok menjadi orang pintar hingga budaya kita sengaja di hilangkan dan membiarkan tanpa pernah mengambilnya menjadi suatu khasana yang berharga.kadang kita baru di lahirkan tapi menggangap apa yang sudah di jalankan turun temurun mejadi BASI! dan lupa diri bahwa sebenarnya saya dan anda2 semua terlahir dalam tradisi atau budaya tersebut, menjadi pertanyaan mendasar apakah jepang membuang begitu banyak peninggalan budayanya begitu saja karena mereka sudah menjadi maju? kita kadang menjadi bodoh dan melepasakan kakayaan kita begitu saja apa yang kita miliki sirna .salah satu contoh lagu yang sudah di patenkan menjadi lagu malasya juga tarian ponorogo.begitu banyak kesalahan2 yang kita lakukan tanpa pernah sadar kapan kita mau berubah. apakah dalam hal kehidupan sehari hari dalam proses menjadi moderen kita menjadi sombong dan menghitung untung ruginya dari setiap proses budaya yang kita lewati? saya membuang begitu banyak uang dan tenaga hanya untuk menjaga tradisi yang saya wariskan ke genersai saya berikutnya.yang saya inginkan dari mereka hanya satu mereka tak akan pernah lupa dari mana mereka berasal yaitu Hulondalo tercinta.karena begitu deras budaya sunda jawa yang merasuk dalam keseharian mereka. alhamdulillah saat penampilan mereka di depan walikota Bekasi mereka di hargai di panggil , di salami dan beri upeti secukupnya. walikota Bekasi Mohtar Muhammad senyum2 menyaksikan penapilan mereka.inilah kami putra putri yang lucu yang tak pernah tau tanah leluhur kami tapi kami tau trdasi leluhur kami! mereka adalah usia bermain tapi sangat lancar menarikan Dandana asli di iringi suara gambus lenkap dengan pakaian adat.lucu lugu dan kecil2 udah penari dana dana! memang hanya sedikit dari kita yang mau meghargai tradisi kita ! --- Pada Ming, 20/6/10, Mansur Martam menulis: Dari: Mansur Martam Judul: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 20 Juni, 2010, 5:53 AM Om Tot,, parampuang mo kubingo itu, biar dorang tidak nafusuwolo da'a wanu mo berhubungan suami istri, biar tipe lelaki kayak ti om tot terimbangi, krn lemah syahwat. hehehe.. maapu om wua... Dari: toti lamusu Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Terkirim: Jum, 18 Juni, 2010 19:45:26 Judul: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? ___ seorang ponakan tadi tiba-tiba dikabarkan akan dikubingo (dikhitan - untuk perempuan) dan saya langsung bicara dengan adik perempuan saya untuk menghentikan proses kubingo , agar dibatalkan . saya bingung koq kita masih mempraktekan sesuatu yang tidak ada manfaatnya hanya karena tradisi . kasihan si anak perempuan akan kehilangan 'clitoris; nya untuk sesuatu tujuan yang tidak jelas . jika anak laki-laki harus melewati khitan , karena sudah jelas berdasar dari tuntunan rasul . saya jadi ingat dalam 'hui lopotilandahu' /molapi saronde , yang didengar bacaan qur'annya hanya si pengantin perempuan (itupun lebih banyak yang ngaji pendamping pengantin), sementara pengantin laki-laki hanya duduk santai menyaksikan seluruh proses tersebut .kenapa pengantin laki-laki tidak diuji kemampuannya baca qur'an juga ? bukankah ini kesewenang-wenangan adat yang perlu kita pertanyakan ? bolo ma'apu , tot
Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
Om Tot,, parampuang mo kubingo itu, biar dorang tidak nafusuwolo da'a wanu mo berhubungan suami istri, biar tipe lelaki kayak ti om tot terimbangi, krn lemah syahwat. hehehe.. maapu om wua... Dari: toti lamusu Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Jum, 18 Juni, 2010 19:45:26 Judul: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ? ___ seorang ponakan tadi tiba-tiba dikabarkan akan dikubingo (dikhitan - untuk perempuan) dan saya langsung bicara dengan adik perempuan saya untuk menghentikan proses kubingo , agar dibatalkan . saya bingung koq kita masih mempraktekan sesuatu yang tidak ada manfaatnya hanya karena tradisi . kasihan si anak perempuan akan kehilangan 'clitoris; nya untuk sesuatu tujuan yang tidak jelas . jika anak laki-laki harus melewati khitan , karena sudah jelas berdasar dari tuntunan rasul . saya jadi ingat dalam 'hui lopotilandahu' /molapi saronde , yang didengar bacaan qur'annya hanya si pengantin perempuan (itupun lebih banyak yang ngaji pendamping pengantin), sementara pengantin laki-laki hanya duduk santai menyaksikan seluruh proses tersebut .kenapa pengantin laki-laki tidak diuji kemampuannya baca qur'an juga ? bukankah ini kesewenang-wenangan adat yang perlu kita pertanyakan ? bolo ma'apu , tot