Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Selamat terpilihnya Aveliansyah menjadi Ketum FGMI.

2014-12-08 Terurut Topik Deni Rahayu - deni...@yahoo.com
Selamat buat Broo Avel.smoga bisa membuat FGMI menjadi tambah maju
salam,Deni RahayuSadajiwa Sinergi
  Deni Rahayu - Sadajiwa Sinergi Mobile: 62-817-612447 www.sadajiwasinergi.com, 
drah...@sadajiwasinergi.com, deni...@yahoo.com
  From: seno aji 
 To: "economicgeol...@yahoogroups.com"  
Cc: "iagi-net@iagi.or.id" ; "petrophys...@iagi.or.id" 
; "f...@iagi.or.id" ; 
"i...@iagi.or.id"  
 Sent: Monday, December 8, 2014 8:58 AM
 Subject: [iagi-net] Re: [economicgeology] Selamat terpilihnya Aveliansyah 
menjadi Ketum FGMI.
   
Selamat untuk Avel atas terpilihnya sbg ketua FGMI yang baru. Semoga tambah 
maju FGMI. Selamat juga untuk Koko yg sudah membuat FGMI berjalan.

Salam
SASent from my@smartmailFrom:  "'S. (Daru) Prihatmoko' sprihatm...@gmail.com 
[economicgeology]" Sender:  
economicgeology@yahoogroups.comDate: Sun, 7 Dec 2014 20:11:46 +0700To: 
economicgeol...@yahoogroups.comReplyTo:  
economicgeol...@yahoogroups.com

Cc: IAGI; 
petrophys...@iagi.or.id; 
f...@iagi.or.id; i...@iagi.or.idSubject: Re: 
[economicgeology] Selamat terpilihnya Aveliansyah menjadi Ketum FGMI.
    Selamat dan sukses utk Avel sbg Ketua FGMI, semoga FGMI makin maju menjadi 
ajang berkiprah para geoscientist muda Indonesia. Terima kasih dan sukses 
selalu buat Bhaskara (Koko) Adji sbg Ketua FGMI periode sebelumnya.
Salam,Daru
Sent from my mobile device
On Dec 7, 2014, at 18:55, "Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
[economicgeology]"  wrote:


    Selamat untuk Aveliansyah atas terpilihnya sebagai ketua Umum FGMI. 
Congrats utk Bhaskara Adjie yg telah membawa FGMI sejauh ini. Semoga FGMI 
benar-benar menjadi pemacu prestasi geosaintist muda Indonesia.

Salam sukses
RDP
--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".  
  __._,_.___ Posted by: "S. (Daru) Prihatmoko"  
|  Reply via web post  | • |   Reply to sender   | • |   Reply to group   | • | 
 Start a New Topic  | • |  Messages in this topic (2)  |

  Visit Your Group
   -  New Members 3 
• Privacy • Unsubscribe • Terms of Use 
 .  
 __,_._,___#yiv3830993962 #yiv3830993962 -- #yiv3830993962ygrp-mkp {border:1px 
solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3830993962 
#yiv3830993962ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3830993962 
#yiv3830993962ygrp-mkp #yiv3830993962hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv3830993962 #yiv3830993962ygrp-mkp #yiv3830993962ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv3830993962 #yiv3830993962ygrp-mkp .yiv3830993962ad 
{padding:0 0;}#yiv3830993962 #yiv3830993962ygrp-mkp .yiv3830993962ad p 
{margin:0;}#yiv3830993962 #yiv3830993962ygrp-mkp .yiv3830993962ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv3830993962 #yiv3830993962ygrp-sponsor 
#yiv3830993962ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3830993962 
#yiv3830993962ygrp-sponsor #yiv3830993962ygrp-lc #yiv3830993962hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3830993962 
#yiv3830993962ygrp-sponsor #yiv3830993962ygrp-lc .yiv3830993962ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3830993962 #yiv3830993962actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3830993962 
#yiv3830993962activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3830993962
 #yiv3830993962activity span {font-weight:700;}#yiv3830993962 
#yiv3830993962activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv3830993962 #yiv3830993962activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3830993962 #yiv3830993962activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv3830993962 #yiv3830993962activity span 
.yiv3830993962underline {text-decoration:underline;}#yiv3830993962 
.yiv3830993962attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv3830993962 .yiv3830993962attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv3830993962 .yiv3830993962attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv3830993962 .yiv3830993962attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv3830993962 .yiv3830993962attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv3830993962 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv3830993962 .yiv3830993962bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv3830993962 
.yiv3830993962bold a {text-decoration:none;}#yiv3830993962 dd.yiv3830993962last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3830993962 dd.yiv3830993962last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3830993962 
dd.yiv3830993962last p span.yiv3830993962yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv3830993962 div.yiv3830993962attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv3830993962 div.yiv3830993962attach-table 
{width:400px;}#yiv3830993962 div.yiv3830993962file-title a, #yiv3830993962 
div.yiv3830993962file-title a:active, #yiv3830993962 
div.yiv3830993962file-title a:hover, #yiv3830993962 div.yiv3830993962file-title 
a:visited {text-decoration:none;}

Re: [iagi-net-l] Re: [economicgeology] Selamat untuk DR Andri Slamet Subandrio

2012-07-25 Terurut Topik Deni Rahayu
Selamat dan sukses selalu salam buat keluargaterus berkarya dan memberikan 
manfaat bagi bangsa dan negara..

salam hormat,
Deni Rahayu
2888

Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia 
Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, drah...@etti.co.id, deni...@yahoo.com

--- On Wed, 7/25/12, noor syarifuddin  wrote:

From: noor syarifuddin 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [economicgeology] Selamat untuk DR Andri Slamet 
Subandrio
To: "iagi-net@iagi.or.id" 
Date: Wednesday, July 25, 2012, 9:04 PM

mansta...
 
ikut senang dan bangga dengan keberhasilan Kang Andriselamat, anda layak 
dapat bintang!
 
 
 
salam,





From: "abacht...@cbn.net.id" 
To: economicgeol...@yahoogroups.com; iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, July 26, 2012 8:48 AM
Subject: [iagi-net-l] Re: [economicgeology] Selamat untuk DR Andri Slamet 
Subandrio



Andri sedulurku sing tangguh, kreatif, pinter dan tahan banting  Selamat! 
selamat! selamat! selamat atas gelar doktornya kemarin siang!..

Bagiku sakjan-e awakmu iku wis dhadi doktor 10-15 tahun yg lalu dg segala 
kiprah kreatif, riset2 aneh dan tulisan2mu,... Gelar doktor yg skrg ini hanya 
formalitas saja Sekali lagi selamat,.. 

Ayo terus bergerak maju! Ojok dhadi doktor2an koyok sebagian wong sing dhadi 
doktor terus malah njabat administrasi dhadi pejabat terus lali ngembangno 
ilmune Ayo, ayo, lebih gairah lagi berkiprah! muantaaabh... 

Sampaikan salam ku juga ke bojo dan anak2mu yg ikutan jadi tangguh keimbas 
ketangguhanmu! salut!! dr Yayang - Retno dan anak cucu kami semua

ADB - arema
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Arif Zardi Dahlius"  
Date: Thu, 26 Jul 2012 08:05:18 +0700 (WIT)
To: 
ReplyTo: economicgeol...@yahoogroups.com 
Subject: [economicgeology] Selamat untuk DR Andri Slamet Subandrio

  



Rekan2 ysh,

Hari Rabu kemaren (25 Juli 2012) saya menghadiri seminar sidang terbuka
promosi doktor an Andri Slamet Subandri dengan judul desertasi "Evolusi
Batuan Magmatik dan Metalogenesa Kompleks Granitoid Sibolga, Sumatra
Utara" pada program pasca sarjana UNPAD.

Dalam desertasinya Pak Andri menyatakan bahwa Kompleks Granitoid Sibolga
(KGS) telah berevolusi dari granitoid Type-I (Igneous origin) yang
berassosiasi dengan subduction zone pada zaman Perm menjadi granitoid
Type-A (An-orogenic origin) yang berassosiasi dengan zona pemekaran pada
zaman Trias Akhir. Sehingga Granitoid Sibolga terbukti nyata TIDAK
berasosiasi dengan zona penunjaman maupun tektonik konvergen.

Dibawah tim promotor : Prof Adjat Sudrajat, DR Ildrem Syafri dan Mega
Rosana PhD ; dan tim penguji : Prof Emmy Suparka, DR TV Leuwen dan Prof
Surono, Bapak Andri Slamet Subandrio dinyatakan lulus dengan
 SANGAT
MEMUASKAN.

Atas nama MGEI, selamat untuk DR Andri Slamet Subandrio.

Salam,

aZd

__._,_.___

Reply to sender | Reply to group | Reply via web post | Start a New Topic 
Messages in this topic (1) 
Recent Activity: 
Visit Your Group 
 
Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of
 Use


. 

__,_._,___







Re: [iagi-net-l] Ekonomi hijau..Ada buku baru

2012-06-08 Terurut Topik deni rahayu
Ada hal yang saya sepakati dr Mas RDP terkait adanya penciptaan komoditi baru, 
krn paska isue Komunis, Teroris maka mereka (invisible hand) menciptakan jargon 
baru yang dinamakan Lingkungan untuk menciptakan nilai keuntungan ekonomis bagi 
kelompok yg menciptakan isue tersebut. negara2 berkembang dipaksa mematuhi 
segala ketentuan yang berhubungan dengan isue lingkungan dengan maksud 
tersembunyi untuk mematikan industri negara2 berkembang, tentunya indonesia 
adalah salah satunya. Penciptaan isue lingkungan ini juga digerakan tentunya 
baik secara struktural (lewat aturan2) maupun gerakan2 kultural (oleh LSM); 
coba kita perhatikan Isue2 lingkungan sering menyerang industri nasional oleh 
kelompok tertentu(LSM) terakhir isue terkait kualitas perikanan kita dan kelapa 
sawit kita, sementara mereka akan diam ketika berhadapan dengan kapalis 
global..

dNr
Deni Rahayu
2888

Sent from my iPad

On 8 Jun 2012, at 16:31, bosman batubara  wrote:

> Carbon trading memang saya tidak sepakat juga, itu adalah bagian dari 
> environmental movement yang "dibajak" oleh kapitalisme. dan saya melihat 
> green economy tidak sekedar carbon trading. ada banyak alternatif, ada banyak 
> pilihan, prinsipnya adalah seperti yang sekilas saya sebut di bawah Pakdhe:
> 
> melakukan pembangunan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ekologi dan 
> lingkungan
> merubah paradigma ekonomi ekstraktif ke ekonomi dengan emisi karbon yang 
> lebih rendah
> lebih elasitis terhadap iklim
> lebih inklusif secara sosial
> lebih efisien dalam penggunaan resources, dan 
> tentu saja menghargai/respek terhadap ecosystem services.
>  
> tabik
> bosman batubara 
> 
> From: Rovicky Dwi Putrohari 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Sent: Friday, June 8, 2012 10:50 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Ekonomi hijau..Ada buku baru
> 
> Bosman
> 
> Mungkin anda bisa menangkap kekhawatiran dan suudzon saya tentang hal
> ini. Terutama ketika berbicara lingkungan dan menyangkut "carbon
> trading". Carbon trading ini (dibenak saya) seolah sebuah penciptaan
> komoditi baru (yang tidak riil). Memperjual belikan "barang" dimana
> "barang" ini (dikatakan) akan dipakai untuk "menyelamatlkan bumi".
> Namun "barang" ini sangat sarat dan jenuh dengan tehnologi. Dan
> ujung-ujungnya yang memperoleh keuntungan terbesar dalam jual beli
> "barang" ini adalah mereka yang memiliki tehnologi.
> 
> Misalnya memanfaatkan sampah untuk menghasilkan listrik. Dengan
> memanfaatkan sampah yang diubah menjadi listrik, kita memperoleh
> insentif karena mengurangi emisi karbon ke udara. Ntah seperti apa
> ngitungnya, tetapi ada insentif supaya project ini menjadi ekonomis.
> Tentusaja, untuk menjalankan proyek ini perlu tehnologi khusus yang
> dikuasai oleh negeri maju. Artinya pemilik tehnologi ini telah
> menciptakan pasar yang baru dibuatnya supaya tehnologinya laku.
> 
> Dulu mereka menjajah dengan penguasaan dan mencerabut dan merampas
> kemerdekaan, kemudian menjarah dengan melalui perdagangan dan akhirnya
> menjarah dengan tehnologi.
> 
> Sorry aku masih suudzon tentang carbon trading
> 
> RDP
> 
> 
> 
> 
> 
> --
> "Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"
> 
> 
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> 
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
> abstrak 28 Februari 2012.
> 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
> use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
> information posted on IAGI mailing list.
> -
> 
> 
> 


Re: [iagi-net-l] Jokowi-Ahok for Change

2012-03-27 Terurut Topik Deni Rahayu
Mohon untuk membiasakan menggunakan kode OOT, jika materinya bukan materi 
tentang geologi. Moderator mohon petunjuk dan arahannya..

salam,
Deni Rahayu
2888

Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia 
Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, drah...@etti.co.id, deni...@yahoo.com

--- On Tue, 3/27/12, faizalrazi2...@gmail.com  wrote:

From: faizalrazi2...@gmail.com 
Subject: Re: [iagi-net-l] Jokowi-Ahok for Change
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, March 27, 2012, 5:41 PM

Saya Mendukung ke netralan IAGI sebagai lembaga yang independen, 

BR
FaizalPowered by Telkomsel BlackBerry®From:  Prianggito Sulistiono 

Date: Wed, 28 Mar 2012 12:35:38 +1200To: 
ReplyTo:  
Subject: Re: [iagi-net-l] Jokowi-Ahok for Change
Mendukung Man City :p

Sent from my iPhone

On 28/03/2012, at 12:27 PM, "ok.taufik"  wrote:

 Tak mendukung! Bagaimana iagi mendukung siapa?

Wargi bandungPowered by Telkomsel BlackBerry®From:  nyoto - ke-el 

Date: Wed, 28 Mar 2012 08:25:08 +0800To: ReplyTo:  

Subject: Re: [iagi-net-l] Jokowi-Ahok for Change
Kami mendukung penuh ...!!!
 
Wass,
nyoto


 
2012/3/28 Made Sulitra 



Oce banget Jokowi Ahok, Bravo for change!
 
mds

- Original Message - 
From: leona...@centrin.net.id 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, March 27, 2012 5:24 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...


Hehehehe lagu lama tapi masih ahok

LL

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: "Fatchur Zamil"  
Date: Tue, 27 Mar 2012 09:56:19 +
To: 
ReplyTo:  
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

"That's the way ahok-ahok, I like it...ahok-ahok" 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: "Ismail"  
Date: Tue, 27 Mar 2012 08:38:39 +
To: 
ReplyTo:  
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

Tunggu Jokowi Ahok , buswaynya nyaman pakai Esemka

Ism

Sent by Liamsi's Mobile Phone


From: "Sugeng Hartono"  
Date: Tue, 27 Mar 2012 14:22:59 +0700
To: ; 
ReplyTo:  
Subject: RE: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...



Punggawa Prakoso,
 
Saya dan bbrp teman sudah lebih dari 2 th selalu selalu menggunakan angkutan 
umum (Busway dan Kopaja) pergi-pulang kantor. Tadinya busway cukup nyaman 
tetapi sejak setahun yll kualitas pelayanannya merosot drastis. Baik pagi 
maupun sore selalu penuh sesak; kedatangan bus juga sulit ditebak. Ada teman 
karyawati yg hanya pagi hari mau naik busway, sore hari patungan dengan teman-2 
naik taxi. "Cukup sekali saja disiksa busway, di pagi hari" katanya. Karyawati 
yg lain, yang rumahnya di kawasan Ciputat kembali membawa mobil pribadi karena 
selain penuh sesak, dia juga merasakan ada pelecehan di dalam busway-- yang 
tadinya digadhang-2 akan menyelesaikan kemacetan Jakarta. Seorang karyawati 
lain yg kantornya di Kuningan lebih memilih naik Kopaja (P-20 dari 
Lebakbulus-Pasar Senen) dari Lk.Bulus langsung, turun di depan kantor; dia emoh 
naik busway, selain naik-turun tangga, mau masuk dan dalam busway juga sangat 
sulit. Sementara kalau naik kopaja (ada yang bocor
 kalau hujan) sudah dapat tempat duduk. Akhirnya warga kota akan memilih yang 
terbaik baginya.

 
Pagi hari sekitar jam 06:00 saya selalu naik dari halte Dept Pertanian (halte 
pertama setelah stasiun Ragunan); dulu cukup nyaman karena bus berhenti di 
tengah halte, lalu kedua pintu dibuka; penumpang wanita masuk lewat pintu 
depan, pria lewat pintu belakang. Karena banyak penumpang, halte diperpanjang, 
dan bus tidak lagi berhenti di tegah-2 tetapi di ujung halte dan HANYA satu 
pintu yang dibuka. Akibatnya kerumunan manusia saling dorong dan saling injak,  
berebut untuk bisa masuk ke dalam bus. Saya sudah bbrp kali mengeluhkan hal ini 
lewat telpon, surat, dan surat pembaca tetapi jawabannya sungguh mengherankan 
"Ini peraturan baru". Lha buat peraturan kok malah menyusahkan penumpang. 
Susahnya apa agar bus kembli parkir di tengah halte, dan kedua pintunya dibuka.

Saya penah menulis tentang busway ini di Kompasiana, dan mendapat banyak 
tanggapan; dalam tulisan ini sempat saya singgung bahwa pelayanan Busway kita 
ini masih kalah nyaman dan efisien dibanding bus kota di Singapura 30 th yll!

 
Seandainya busway ini dikelola dengan baik (pelayanannya ditingkatkan) maka 
akan banyak pengguna mobil pribadi yang beralih ke angkutan umum ini.
 
Salam hangat,
sugeng
(lagi di rig Jabung, tidak ada kemacetan)



From: PRAKOSO, Anton [mailto:prakoso.an...@gmail.com]
Sent: Tue 3/27/2012 10:22 AM
To: 

Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...



sebenarnya subsidi BBM itu bisa ditekan kalau sarana dan prasarana yang ada itu 
nyaman, aman dan efisien; misalkan public transportation contohnya


kalau ini bisa dibikin nyaman, aman dan efisien (tepat waktu), banyak mungkin 
yang nggak ke kantor bawa kendaraan pribadi tetapi naik public transport; 
berapa konsumsi BBM yang bisa dikurangi/ditekan


lhah di jakarta yang nggak lihat jam dan hari; dimana-mana macet, bahkan sempat 
denger ada

Re: [iagi-net-l] Merekam diskusi atau mengontrol diskusi - ARTIKEL KORAN PR

2012-02-26 Terurut Topik Deni Rahayu
Pak Ketum,
Saya pikir lebih baik biarkan saja karena moderator/Pak Ketua pun hanya punya 
batasan menghimbau saja. Sementara disadari atau tidak setiap perkataan yang 
ada di mailing list ini akan terekam dan terbuka oleh umum sampai kapanpun, 
karena bersifat metadata dan akan mudah di searching di mbah google, sehingga 
setiap perkataan dan penyataan, implikasinya akan dirasakan oleh individu 
masing2 yang mengeluarkan pernyataan tersebut, apakah akan didukung dan tidak 
didukung, disenangi atau tidak disenangi orang lain...
salam,Deni Rahayu2888


--- On Sun, 2/26/12, Bandono Salim  wrote:

From: Bandono Salim 
Subject: Re: [iagi-net-l] Merekam diskusi atau mengontrol diskusi - ARTIKEL 
KORAN PR
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sunday, February 26, 2012, 2:48 AM

Santai saja nDang, beda pendapat hal yang lumrah, 
Salam.Powered by Telkomsel BlackBerry®From:  Rovicky Dwi Putrohari 

Date: Sun, 26 Feb 2012 17:43:30 +0700To: ReplyTo:  

Subject: [iagi-net-l] Merekam diskusi atau mengontrol diskusi - ARTIKEL KORAN PR
2012/2/26 andangbacht...@yahoo.com


Note: mudah2an kawan2 admin milis ini (selain PTA, pak ketum RDP juga khan?) 
bisa lebih aktif juga memoderasi diskusi suatu thread shg lebih banyak manfaat 
yg bisa diambil drpd sekedar saling berbalas melontar pernyataan yg tdk 
essensial... 

 
Pak ADB dan juga kawan-kawan IAGI lainnya.
 
Hiruk pikuk soal keberadaan piramida saat ini maupun hiruk pikuk soal Lusi 
dimasa lalu, merupakan sebuah peristiwa langka di dunia sains di Indonesia 
khususnya ilmu kebumian (kegeologian). Tidak banyak komunitas sains di 
Indonesia yang berhasil menguak, memeras otak keringan dan waktu, serta 
memuntahkan ilmu-ilmu dibenak para profesionalnya karena adanya suatu 
peristiwa. Geologi khususnya IAGI sudah memulai sejak lama dengan dialog 
terbuka dan terekam sejak awalnya. 

fyi, dokumentasi diskusi IAGI sudah terekam dan terbuka sejak 2002 di 
http://www.mail-archive.com/iagi-net@iagi.or.id/msg1.html
Saat melakukan perekaman diskusi ini, saya dan Paulus Tangke Allo (PTA) selalu 
melaksanakan tugas sebagai administrator, kami bukanlah moderator. Sehingga 
yang kami lakukan adalah merekam semua peristiwa (diskusi) ini sebagai bekal 
dan warisan kepada generasi penerus IAGI nantinya. Ini juga karena kami merasa 
adanya kegagalan di IAGI dalam merekam peristiwa perjalanan sejarah IAGI.

 
Menurut kami bukan hal penting memoderasi atau mengatur diskusi di mailist ini. 
Kami di dunia-maya IAGI melakukan tugas administrtatif mengatur lalu lintas 
email hanya demi safety dan security dalam artian menghindari virus serta 
menghindari kemacetan dan kemandegan diskusi. Saya dan Paulus sejak sepuluh 
tahun lalu mencoba memberikan services terbaik dalam komunikasi dan 
dokumentasi. Sayang memang beberapa dokumentasi di web yang lama tidak 
terselamatkan karena satu dan lain hal termasuk kena hack dsb. Namun satu hal 
yang selalu kami hindari adalah menyetop sebuah diskusi. Kalau diperlukan 
memang sudah semestinya ketua IAGI yang mempunyai kemampuan ini. Walaupun saya 
saat ini juga sebagai Ketua Umum IAGI, namun menyetop sebuah diskusi atau 
mengatur jalannya (isi diskusi) bukanlah hal mudah. 

 
Yang penting kedewasaan dan mendokumentasikan sebuah topik diskusi.
 
Sulit mendefinisikan kedewasaan dalam lingkungan yang sudah memiliki kebebasan 
berbicara saat ini. Siapa saja berhak mendefinisikan kedewasaan. Namun kalau 
kita telaah lebih lanjut, sebenernya masing-masing anggota IAGI tahu dan 
mengerti akan batas dan rasa dalam menunjukkan kedewasaanya atau 
kekanak-kanakannya. Sehingga moderasi atau mengatur jalannya diskusi supaya 
mengarah ke satu titik menjadi tidak mudah. Namun yang lebih penting adalah 
mensarikan atau menulis ulang disksui ini menjadi sebuah cerita atau sebuah 
artikel supaya lebih mudah enak dibaca. Saya selalu gagal melakukannya. Dua 
tiga kali saya mencoba mensarikan ternyata diskusinya masih terus berkembang. 

 
Mendokumentasi sebuah topik diskusi ini merupakan tugas divisi dunia maya yang 
belum pernah kesampaian. Mendokumentasi khusus dalam blog untuk sebuah uraian 
yg pantas masuk dalam blog iagi (http://geologi.iagi.or.id) ini saja yang sudah 
dilakukan. 
Monggo rekan-rekan yang ingin membuat saripati diskusi dalam topik khusus 
IAGI-net sangat kami alu-alukan.
 
Yang perlu dimengerti bagi pengguna IAGI-net dan dunia maya pada umumnya adalah 
kebebasan itu di sisi lainnya adalah tanggung jawab. Setiap kata dan kalimat 
yang kita tuliskan adalah merupakan tanggung jawab pribadi yang menuliskannya. 
Dengan demikian pepatah "mulutmu adalah harimaumu" sangatlah tepat walau sudah 
di era elektronik ini.

 

Selamat meneruskan diskusi ini dengan "kedewasaan" yang bertanggung jawab.
 
Salam
 
RDP 



Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik Deni Rahayu
Menarik juga ide Pak RPK

ada webcam yang berbentuk bolpoint harga dikisaran Rp. 750.000-Rp. 1 juta 
buatan china...mungkin bisa dicoba :)

Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia 
Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, drah...@etti.co.id, deni...@yahoo.com

--- On Wed, 2/8/12, Ferdi Rizal  wrote:

From: Ferdi Rizal 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, February 8, 2012, 7:56 PM

Mas Andang,

Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di
"piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa
diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang
tertutupi tanah atau batuan.

Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam
sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah
lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal
nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera
masuk...

IMHO,
salam

On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id  wrote:
> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
> namanya RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Shofiyuddin 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Pak Koesoema,
> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
> Itu Halliburton punya kalo gak salah.
>
> Shofi
>
>
> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
>  wrote:
>> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
>> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
>> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
>> Begitu
>> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung
>> bisa
>> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel
>> atau
>> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
>> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga
>> bisa)
>> Wassalam
>> RPK
>>
>> - Original Message -
>> From: Andang Bachtiar
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
>> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>
>> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas,
>> mineral,
>> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
>> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi,
>> diinterpretasi
>> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi
>> pemboran).
>> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
>> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
>> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat
>> anomali2
>> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar,
>> resistivity
>> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
>> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
>> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan
>> untuk
>> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil
>> analisis
>> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>>
>> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
>> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
>> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
>> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>>
>>
>>
>> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan
>> kami
>> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
>> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
>> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah
>> akan
>> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
>> batuan kami.
>>
>>
>>
>> Salam
>>
>> ADB
>>
>>
>>
>>
>>
>> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
>> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn P

Re: Fw: [iagi-net-l] PBB untuk blok eksplorasi??? was: RE: [iagi-net-l] FW: Tanya Software

2012-01-31 Terurut Topik Deni Rahayu
Tambahan informasi saja dari sisi daerah penghasil migas yang sering rapat 
dengan Depkeu, bahwa semua PBB Migas yang terpotong di laporan 3 bulanan di 
Depkeu sebagai faktor pemotong dari bagi hasil migas, akan dikembalikan ke 
daerah penghasil sebanyak 64,8% (UU Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah) 
sisanya dibagikan karena dasar NKRI termasuk ke daerah Non Penghasil. Terus 
terang mengikuti bagi hasil migas dari tahun 2000. Saya pribadi belum 
mendapatkan penjelasan yang pas/transparan mengenai komponen2 apa saja yang 
menjadi dasar perhitungan pemotongan PBB Migas. Karena ketika laporan bulanan 
di Depkeu, kadang2 ada perusahan minyak kecil tapi PBB Migasnya besar 
dibandingkan perusahaan lain yang lebih besarapakah landasan karena 
NKRIwallahualam...

salam,
Deni-Oden

Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia 
Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, drah...@etti.co.id, deni...@yahoo.com

--- On Tue, 1/31/12, batu gamping  wrote:

From: batu gamping 
Subject: Re: Fw: [iagi-net-l] PBB untuk blok eksplorasi??? was: RE: 
[iagi-net-l] FW: Tanya Software
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, January 31, 2012, 6:26 PM

All
 
PSC is exempted (tidak harus bayar) from paying PBB, tapi setiap tahun kita 
harus menyerahkan surat pemberitahuan objek pajak (SPOP) PBB dengan menggunakan 
form  standar yang di minta oleh BPMIGAS pada waktu yang di tentaukan oleh 
BPMIGAS. kalau deadline itu terlweati, maka kita harus menyerahkan langsung 
SPOP tersebut ke kantor pajak pusat
 
salam
Yusak

--- On Wed, 2/1/12, Nugrahani  wrote:


From: Nugrahani 
Subject: Fw: [iagi-net-l] PBB untuk blok eksplorasi??? was: RE: [iagi-net-l] 
FW: Tanya Software
To: "iagi-net@iagi.or.id" 
Date: Wednesday, February 1, 2012, 8:10 AM



--Original Message--
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PBB untuk blok eksplorasi??? was: RE: [iagi-net-l] 
FW: Tanya Software
Sent: Jan 31, 2012 07:37



Pak Awang belum menjawab, mungkin karena gak begitu faham soal PBB ini, sama 
seperti saya (dan temen2 BPMIGAS yg ikutan milis iagi ini). 
Akan saya coba tanyakan ke temen di BPMIGAS yg mengurusi soal ini. 
Sependek pengetahuan saya sih, yg kena PBB adalah area yg ada bangunan dan 
fasilitas  aja, misalnya yg di atasnya ada sumur, ada pipa, ada kantor, ada 
fasilitas produksi lainnya, dan itu termasuk fasilitas produksi yg terapung (di 
darat dan di air kena PBB juga). Jadi umumnya WK Eksplorasi itu membayar PBB 
jauh lebih rendah ketimbang yg WK Produksi. 
Katanya sih, industri Migas kita itu adalah penyumbang
 pajak PBB terbesar dan pajak tersebut dinikmati langsung oleh daerah 
penghasil. 



Salam,
Nuning






--Original Message--
From: Amir Al Amin
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PBB untuk blok eksplorasi??? was: RE: [iagi-net-l] 
FW: Tanya Software
Sent: Jan 31, 2012 07:03

Lucu juga kalau dihitung dari area WK nya. Kalau well pad dan fasilitas 
permukaan, cukup wajar. Pokoknya daerah yang tidak boleh dilewati/digunakan 
umum/orang lain, mestinya PBB menjadi tanggung jawab pengguna (perusahaan 
minyak/emas/batubara)  . Yang enak, yang wilayah eksplorasi dan produksinya di 
laut. Adakah PLB? (pajak laut dan bangunan
 ? ) 2012/1/30 noor syarifuddin  Dear Pak Awang dan 
rekan-rekan lain,   Ingin konfirmasi: apa betul untuk PSC yang ditandatangani 
setelah tahun 2010 dihwajibkan membayar PBB untuk seluas area WKnya ?   Kalau 
rata-rata area WK eskplorasi sekitar 8000 km2 dan dengan harga tanah 
diasumsikan sangat murah Rp 1000/m2 dan asumsi nilai tukar dollar sekitar Rp 
8,500, maka PBB per tahunnya hampir 1.9MUS$ !!! Suatu jumlah yang sangat besar 
karena kalau saya hitung rata-rata komitmen pasti 3 tahun pertama untuk 
kontrak-kontrak di tahun 2011 itu sekitar 11 MUS$. Nah kalau PBBnya 
1.9MUS$/tahun khan untuk 3 tahun menjadi 5.7 MUS$ atau separo lebih dari 
komitmen kerjanya sendiriApalagi kalau ini diberlakukan ke blok CBM 
yang rata-rata komitmen pastinya jauh lebih kecil, jangan-jangan
 malah lebih banyak bayar PBBnya yah...        salam,   NSy       --- On Wed, 
1/25/12, Awang Harun Satyana  wrote: From: Awang Harun 
Satyana  Subject: RE: [iagi-net-l] FW: Tanya Software To: 
"'iagi-net@iagi.or.id'"  Date: Wednesday, January 25, 
2012, 11:30 PM Pak Fariman,
 
Pertanyaan ini berhubungan dengan fungsi & tugas BPMIGAS, jadi saya jawab ya.
 Jawaban ini berlaku untuk semua Oil Co baik nasional maupun multinasional.
 
Pembelian dan/sewa untuk pertama kali software2 tersebut masuk ke alokasi 
anggaran G & G dan menggunakan AFE (ini kelihatannya menjadi kasus yang Pak 
Fariman tanyakan).
 
Maintenance rutin software tersebut termasuk penambahan modul yang berhubungan 
menggunakan alokasi anggaran Exploration Admin, tanpa AFE.
 
Baik termasuk anggaran G&G maupun Explor Admin harus melalui prosedur pengajuan 
yang b
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-

[iagi-net-l] Undangan buat Alumni Geologi ITB - GEA NIGHT

2011-06-15 Terurut Topik Deni Rahayu


Numpang Lewat dan ijin share di IAGINET. :)

Bapak-Ibu dan Rekan2 Alumni Teknik Geologi ITB sekalian 

 

Assalamualaikum Wr. Wb.

 

Mewakili segenap rekan-rekan panitia penyelenggara
GEA NITE, Bapak Ketua IA-GL ITB, Bapak Sekjen IA-GL ITB, dengan ini kami
mengundang kehadiran bapak-ibu dan rekan sekalian pada:

 

Acara: GEA
Nite

Tempat:
Ballroom Sahid Jaya Hotel, Sudirman no 86 Jakarta

Waktu: Jumat
17 Juni 2011

 

Pada GEA Nite kali ini akan disosialisasikan program-program
berjalan dari IA-GL ITB tahun 2010-2011, juga ada acara ramah-tamah
dan makan malam bersama Jurusan Teknik Geologi ITB, Hiburan Musik Santai GEA, 
Second
Born Band dan juga Doorprize. 

 

 

Jadi jangan lupa untuk mengosongkan jadwal pada
Jumat 17 Juni pukul 17.00-Selesai dan menyempatkan untuk datang ke GEA NITE.

Mohon dapat menyebarkan berita ini untuk
kawan-kawan lainnya. 



Kami Tunggu dengan penuh Harap

Perwakilan Panitia GEA Nite 2011

www.iageologi-itb.com



[iagi-net-l] SEG-HAGI Field Trip

2010-07-05 Terurut Topik Deni Rahayu
Mahakam Delta and Petroleum System of Kutai Basin Field Trip

Introduction

We inform you about this special field trip program, Mahakam Delta
and Petroleum System of Kutai Basin, as part of Bali2010,
International Geosciences Conference and Exposition. Below here is the brief
information about the field trip, you can download this brochure 
(SEG-HAGIFieldTripFormRegistration)
to find out more information and to register yourself for the fieldtrip.

Date : July 23-27, 2010 (5 days, start on Friday and finish on Tuesday)

Venue:

Bumi Senyiur Hotel –
  SamarindaLe Grandeur Hotel – Balikpapan

Instructor : Dr. Andang Bachtiar

Co-Instructor: M. Syaiful

Cost : USD 2.750/person (Payment at least 10 days before D day – July
13, 2010)

Who Should Attend

exploration geologists,
development / production geologist, geophysicist, reservoir engineers,
log analyst, petrophysicist, coal geologist & all geoscientist.

Field Trip Facilities

4 night’s lodging on
single occupancy basis during fieldtrip, water shoes, dry bag, guidebook,
backpack, T-Shirt & Hat, stationary, meals and transportation during the
trip. 

Organizer Facilities

Geology Hammer,
Compass, GPS receiver and HCl.

We urgent you to reserve your seat as soon as possible, better be
quick! 

Seat availability is limited minimum 15 and maximum 25

 For further
information, please download this brochure (SEG-HAGIFieldTripFormRegistration)

http://bali2010.hagi.or.id/



Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia 
Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, drah...@etti.co.id, deni...@yahoo.com


  

[iagi-net-l] Fw: Subscribe milis IAGI---> Mohon bantuan

2010-06-06 Terurut Topik Deni Rahayu
Mohon bantuan moderator untuk memasukan nama rekan dibawah ini.

salam,
dNr

Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia 
Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, drah...@etti.co.id, deni...@yahoo.com

--- On Sun, 6/6/10, azhali_ed...@huskymadura.co.id 
 wrote:

From: azhali_ed...@huskymadura.co.id 
Subject: Subscribe milis IAGI
To: drah...@etti.co.id, deni...@yahoo.com
Date: Sunday, June 6, 2010, 5:30 PM

Kang,



Tolong forward imel sayah ini ke milis
IAGI, sayah mau subscribe tapi nggak masuk2.

Udah coba imel admin tapi belom ada
tanggapan, mungkin lagi sibuk bgt.



nuhun,

-edwin-









The information contained in this communication is intended solely for
the use of the individual or entity to whom it is addressed and others
authorized to receive it. It may contain confidential or legally privileged
information. If you are not the intended recipient you are hereby notified
that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance
on the contents of this information is strictly prohibited and may be unlawful.
If you have received this communication in error, please notify us immediately
by responding to this email and then delete it from your system. CNOOC
is neither liable for the proper and complete transmission of the information
contained in this communication nor for any delay in its receipt.


  

[iagi-net-l] Mahakam Delta and Petroleum System of Kutai Basin Field Trip (SEG-HAGI)

2010-05-30 Terurut Topik Deni Rahayu


Mahakam Delta and Petroleum System of Kutai Basin Field Trip

Introduction

We inform you about this special field trip program, Mahakam Delta
and Petroleum System of Kutai Basin, as part of Bali2010,
International Geosciences Conference and Exposition. Below here is the brief
information about the field trip, you can download this brochure 
(SEG-HAGIFieldTripFormRegistration)
to find out more information and to register yourself for the fieldtrip.

Date : July 23-27, 2010 (5 days, start on Friday and finish on Tuesday)

Venue:

Bumi Senyiur Hotel –
 SamarindaLe Grandeur Hotel – Balikpapan

Instructor : Dr. Andang Bachtiar

Co-Instructor: M. Syaiful

Cost : USD 2.750/person (Payment at least 10 days before D day – July
13, 2010)

Who Should Attend

exploration geologists,
development / production geologist, geophysicist,  reservoir engineers,
log analyst, petrophysicist, coal geologist & all geoscientist.

 

Field Trip Facilities

4 night’s lodging on
single occupancy basis during fieldtrip, water shoes, dry bag, guidebook,
backpack, T-Shirt & Hat, stationary, meals and transportation during the
trip. 

 

Organizer Facilities

Geology Hammer,
Compass, GPS receiver and HCl.

 

We urge you to reserve your seat as soon as possible, better be
quick! 

Seat availability is limited minimum 15 and maximum 25

 

For further
information, please download this brochure (SEG-HAGIFieldTripFormRegistration)

http://bali2010.hagi.or.id/

Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia 
Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, drah...@etti.co.id, deni...@yahoo.com







  

Re: [iagi-net-l] Fw: [Oil&Gas] 20 FARMS-IN BLOCKS OPPORTUNITY INDONESIAN OIL AND GAS EP BUSINESS

2009-09-09 Terurut Topik Deni Rahayu
Saya ulang link nya :http://www.etti.co.id/Opportunities.htm
salam,dNr
Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia 
Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, drah...@etti.co.id, deni...@yahoo.com

--- On Wed, 9/9/09, Deni Rahayu  wrote:

From: Deni Rahayu 
Subject: [iagi-net-l] Fw: [Oil&Gas] 20 FARMS-IN BLOCKS OPPORTUNITY INDONESIAN 
OIL AND GAS EP BUSINESS
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, September 9, 2009, 7:25 PM

Siapa tau ada yang membutuhkan informasi tersebut...www.etti.co. 
id/Opportunities.htmsalam,
Deni RahayuGeoscientist
--- On Mon, 9/7/09, Deni Rahayu  wrote:

From: Deni Rahayu 
Subject: [Oil&Gas] 20 FARMS-IN BLOCKS OPPORTUNITY INDONESIAN OIL AND GAS EP 
BUSINESS
To: "migas_indonesia" 
Date: Monday, September 7, 2009, 8:23 PM












 
 




    
                  Silahkan di akses link untuk informasi mengenai hal tersebut 
diataswww.etti.co. id/Opportunities .htmsalam,Deni RahayuGeoscientistDeni 
Rahayu - Explorationist- Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia Mobile: 
62-817-612447 www.etti.co. id, drah...@etti. co.id, deni...@yahoo. com


      
 

      

    
    __._,_.___

           
  
    
    
    
              
          
            Messages in this topic           (1)
        
        
          
            Reply           (via web post)
          | 
        
          Start a new topic        
           
    
    
    
                Messages  
            |    Files  
            |    Photos  
            |    Links  
        
            |    Polls  
        
        
      
    

                        
          


          --

Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com

No E-mail (Web) : migas_indonesia-nom...@yahoogroups.com

Daily Digest    : migas_indonesia-dig...@yahoogroups.com

Individual Mail : migas_indonesia-nor...@yahoogroups.com

Administrator   : migas_indonesia-ow...@yahoogroups.com

Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google

HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY

PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR

--          


        
      
                  
      MARKETPLACE
      
                  
            Mom Power: Discover the community of moms doing more for their 
families, for the world and for each other          
                              
    
      
    
    
    
      
       

      Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 

      Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch 
format to Traditional 


      
        Visit Your Group 
       |
      
        Yahoo! Groups Terms of Use       |
      
        Unsubscribe       
         
   

  
  
  
  
    
    


     


        
        
                  Recent Activity
        
                
       27
      New Members
    
  
            
            
            
            
            
        
                    
        Visit Your Group          
         
                          
        
                      
              
                      Yahoo! Finance 
It's Now Personal 
Guides, news, 
advice & more.                   
                    
                      Y! Messenger 
Group get-together 
Host a free online 
conference on IM.                  
                    
                      Yahoo! Groups 
Small Business Group 
A community for 
small business owners                  
          

        
         
      .
        

    
    __,_._,___
    
 
    
    




    




    
    


    
    
    




      


  

[iagi-net-l] Fw: [Oil&Gas] 20 FARMS-IN BLOCKS OPPORTUNITY INDONESIAN OIL AND GAS EP BUSINESS

2009-09-09 Terurut Topik Deni Rahayu
Siapa tau ada yang membutuhkan informasi tersebut...www.etti.co. 
id/Opportunities.htmsalam,
Deni RahayuGeoscientist
--- On Mon, 9/7/09, Deni Rahayu  wrote:

From: Deni Rahayu 
Subject: [Oil&Gas] 20 FARMS-IN BLOCKS OPPORTUNITY INDONESIAN OIL AND GAS EP 
BUSINESS
To: "migas_indonesia" 
Date: Monday, September 7, 2009, 8:23 PM












 
 





  Silahkan di akses link untuk informasi mengenai hal tersebut 
diataswww.etti.co. id/Opportunities .htmsalam,Deni RahayuGeoscientistDeni 
Rahayu - Explorationist- Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia Mobile: 
62-817-612447 www.etti.co. id, drah...@etti. co.id, deni...@yahoo. com


  
 

  


__._,_.___

   
  



  
  
Messages in this topic   (1)


  
Reply   (via web post)
  | 

  Start a new topic
   



Messages  
|Files  
|Photos  
|Links  

|Polls  


  



  


  --

Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com

No E-mail (Web) : migas_indonesia-nom...@yahoogroups.com

Daily Digest    : migas_indonesia-dig...@yahoogroups.com

Individual Mail : migas_indonesia-nor...@yahoogroups.com

Administrator   : migas_indonesia-ow...@yahoogroups.com

Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google

HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY

PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR

--  



  
  
  MARKETPLACE
  
  
Mom Power: Discover the community of moms doing more for their 
families, for the world and for each other  
  

  



  
   

  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 

  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch 
format to Traditional 


  
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use   |
  
Unsubscribe   
 
   

  
  
  
  




 




Recent Activity


   27
  New Members

  






  
Visit Your Group  
 
  

  
  
  Yahoo! Finance 
It's Now Personal 
Guides, news, 
advice & more.   

  Y! Messenger 
Group get-together 
Host a free online 
conference on IM.  

  Yahoo! Groups 
Small Business Group 
A community for 
small business owners  
  


  
  .
   


__,_._,___

 






















  

Re: [iagi-net-l] Detik.Com : JK: Insya Allah Lumpur Lapindo Selesai Setahun

2009-06-08 Terurut Topik Deni Rahayu

Lebih cepat lebih baik lalu lanjutkan..he..he...he

oden

--- On Mon, 6/8/09, Ariadi Subandrio  wrote:

> From: Ariadi Subandrio 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Detik.Com : JK: Insya Allah Lumpur Lapindo Selesai  
> Setahun
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Monday, June 8, 2009, 11:10 PM
> demi WONG CILIK yo
> 
> 
> 
> 
> 
> From: Rovicky Dwi Putrohari 
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Tuesday, June 9, 2009 1:08:37 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Detik.Com : JK: Insya Allah
> Lumpur Lapindo Selesai Setahun
> 
> Kalau begitu ya silahkan LANJUTKAN !
> 
> RDP
> 2009/6/9 Ariadi Subandrio 
> 
> > Lebih cepat lebih Baik
> >
> >
> >
> >
> > 
> > From: Iwan B 
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Sent: Tuesday, June 9, 2009 12:55:32 PM
> > Subject: [iagi-net-l] Detik.Com : JK: Insya Allah
> Lumpur Lapindo Selesai
> > Setahun
> >
> > JK: Insya Allah Lumpur Lapindo Selesai Setahun
> > Gunawan Mashar - detikNews
> >
> > Foto: Dok.detik.com  Sidoarjo - Di sela-sela
> > kunjungan Wakil Presiden
> > (Wapres) Jusuf Kalla di Sidoarjo dan Mojokerto, JK
> menyempatkan
> > melihat dari dekat Lumpur Lapindo, Jl Porong Raya,
> Jawa Timur. JK
> > optimistis penyelesaian lumpur Lapindo dapat selesai
> dalam setahun.
> >
> > JK meninjau lumpur itu selama 10 menit, Selasa
> (9/6/2009). Di lumpur
> > Lapindo JK sempat disalami warga.
> >
> > "Ya bisa-bisa (setahun). Insya Allah bisa. Kita akan
> menyelesaikan
> > persoalan sosialnya sekaligus mencari teknologi untuk
> menghentikan
> > lumpur," kata JK saat ditanya apakah penyelesaian
> lumpur Lapindo dapat
> > selesai dalam setahun.
> >
> > JK menambahkan, Lapindo Brantas Inc harus segera
> menyelesaikan 100
> > persen ganti rugi kepada warga.
> >
> > Dalam kunjungan singkat itu, JK didampingi Menteri
> Negara BUMN Sofyan
> > Djalil, Ketua FPG DPR Priyo Budi Santoso, politisi
> Golkar Ferry
> > Mursildan Baldan, Ketua DPP Partai Golkar Yuddy
> Chrisnandi, dan Wakil
> > Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.
> >
> > Dalam kesempatan itu Drajad Wibowo dan Priyo sempat
> membeli VCD lumpur
> > Lapindo yang dijual warga seharga Rp 25 ribu.
> >
> > (nik/anw)
> >
> >
> >
> 
> > PP-IAGI 2008-2011:
> > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak
> biro...
> >
> >
> 
> > ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> > yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> > 13-14 Oktober 2009
> >
> >
> -
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> -
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard
> to information posted
> > on its mailing lists, whether posted by IAGI or
> others. In no event shall
> > IAGI and its members be liable for any, including but
> not limited to direct
> > or indirect damages, or damages of any kind
> whatsoever, resulting from loss
> > of use, data or profits, arising out of or in
> connection with the use of any
> > information posted on IAGI mailing list.
> >
> -
> >
> >
> >
> >
> 
> 
> 
> -- 
> http://rovicky.wordpress.com/2009/05/30/seamount-si-gunung-raksasa-dibawah-laut-1-proses-terbentuknya/
> 
> 
> 
>       





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta 

RE: [iagi-net-l] basin modelling

2009-05-07 Terurut Topik Deni Rahayu

Menambahkan saja mungkin juga dapat berguna, beberapa hal yang biasa sering 
terlewatkan didalam membuat analisis Basin Modeling :
1. Nilai HI yang dimasukan harus HI initial pada saat Ro=0.2 (dikembalikan pada 
saat keadaan pengendapan semula)
2. Selain interpretasi regional tektonik setting (yang disebutkan Pak Awang), 
coba cek juga dengan menggunakan data Ro vs depth, berapa kira2 Uplift yang 
mungkin terjadi, krn itu dimasukan sebagai bagian koreksi Depth vs BHT vs Ro.
3. Coba gunakan TMAX dengan koreksi dari Ro yang dihitung, sehingga bisa 
dijadikan model didaerah tersebut apabila Ro tidak diukur.
4. Gunakan kematangan Ro dengan melakukan plotting antara OPI vs Ro, sehingga 
mendapatkan nilai kematangan daerah tersebut, bukan menggunakan data daerah 
lainnya.

Maturnuwun...
ODEN/dNr

Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia 
Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, drah...@etti.co.id, deni...@yahoo.com


--- On Thu, 5/7/09, Safrizal  wrote:

> From: Safrizal 
> Subject: RE: [iagi-net-l] basin modelling
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Thursday, May 7, 2009, 6:08 PM
> Febrie,
> Sebagai tambahan saja dari keterangan pak Awang, phenomena
> yang ada
> dapat ditafsirkan:
> 
> 1. Berubahnya maturity depth ke tingkat yang lebih dangkal
> dapat
> disebabkan oleh event aliran fluida panas dari level lebih
> dalam ke
> lebih dangkal yang dapat terjadi kapan saja sepanjang
> sejarah
> geologinya. Kejadian ini tidak terpantau dari BHT saat ini.
> Tetapi data
> fluid inclusion dapat menunjukan hal tersebut 
> 
> 2. Dalam kasus penurunan heatflow dari 63 ke 40 bisa saja
> terjadi dalam
> satu cekungan yang sama seandainya terdapat zona over
> pressure jauh
> dibawah sumur. Zona overpressure ini tidak mentransfer
> energi panas,
> tetapi menahannya. Phenomena ini sering disebut "blanketing
> effect".
> Sedangkan zona over pressure biasanya terjadi di zona
> dimana terjadi
> laju sedimentasi sangat cepat.   
> 
> Wassalam,
> Safrizal 
>  
> -Original Message-
> From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
> 
> Sent: Thursday, May 07, 2009 11:38 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
> Subject: Re: [iagi-net-l] basin modelling
> 
> 
> Febrie,
> 
> Dalam pemodelan termal, baik untuk membangun modelnya
> maupun untuk
> kalibrasinya, dua hal harus dicek dulu : BHT dan Ro. BHT
> dari log header
> sumur harus dikoreksi dulu dikembalikan ke panas asalnya
> sebelum
> didinginkan oleh sirkulasi lumpur sebelum logging (koreksi
> a.l. bisa
> dilakukan melalui Horner plot). Publikasi BHT mestinya
> telah corrected
> BHT. Ro, memang suka mengalami supresi, sebandingkan dengan
> nilai T-max
> di kedalaman yang sama, bila Ro tersupresi lakukan koreksi
> juga
> 
> Bila sumur A-B-C terjadi di setting tektonik yang sama
> dengan tipe
> basement yang sama, biasanya heatflow menunjukkan nilai
> yang tak sampai
> bervariasi di atas 10 mW/m2. Artinya nilai heatflow 61-63.7
> mW/m2 masih
> dalam satu kelompok. Tetapi bila heatflow di sumur C
> sebesar 40 mW/m2,
> jelas anomali terhadap sumur A dan B. 
> 
> Di tempat dalam biasanya sedimen diendapkan dengan cepat,
> kadang-kadang
> ia memicu terjadinya diapir. Karakteristik termal diapir,
> ia cenderung
> mengangkat maturity window karena proses aquatermal di
> dalam diapir.
> Dalam kasus ini, maturity window bisa mendangkal meskipun
> geological
> setting-nya mendalam, nilai BHT akan lebih tinggi
> dibandingkan dengan
> BHT di sekitarya.
> 
> Nilai heatflow di kerak benua dengan tektonik aktif tak
> mungkin hanya
> kurang dari 1 HFU atau sekitar 40 mW/m2 (Allen and Allen,
> 2005). Kalau
> wilayahnya extensional basin, HF pada saat active (synrift)
> back arc
> basins rata2 70-85 mW/m2, kalau synrift passive margin
> 60-80 mW/m2.
> Nilai sekitar 40 mW/m2 itu hanya ada di wilayah forearc
> basin yang tak
> berhubungan dengan arc magmatism, HFU sekitar 40-50 mW/m2
> ada di
> thermally subsiding (postrift)rift or passive margin.
> 
> Coba cek dulu setting tektonik wilayah sumur A-B-C ini dan
> bandingkan
> dengan sebaran nilai HFU di atas. Modeling termal yang
> menghasilkan HF
> 40 mW/m2 kelihatannya tidak benar.
> 
> salam,
> awang
> 
> --- On Wed, 5/6/09, Febrie Ekaninggarani
> 
> wrote:
> 
> > From: Febrie Ekaninggarani 
> > Subject: [iagi-net-l] basin modelling
> > To: "iagi-net@iagi.or.id"
> 
> > Date: Wednesday, May 6, 2009, 4:56 PM
> > Pak Awang,
> > 
> > Saat ini saya sedang melakukan 1D basin modeling pada
> > beberapa sumur di suatu daerah. Sumur2 tersebut
> arahnya
> > relative barat-timur,

RE: [iagi-net-l] ISU TUMPANG TINDIH HUTAN LINDUNG & KP TAMBANG

2009-02-09 Terurut Topik Deni Rahayu
Ikut nimbrung...

Menurut saya sich zona grey area, lebih mendatangkan masalah dibandingkan 
manfaatnya bagi Indonesia, mengapa ? karena di zona2 itulah pengusaha/investor 
bisa memanfaatkan peluang mendapatkan keuntungan yang lebih besar, terutama 
bagi investor/pengusaha yang mempunyai koneksi langsung terhadap penentu 
"kebijakan" negeri ini. Apapun alasan dan resikonya saya pikir kita harus 
meminimalis zona2 grey area tersebut...dan mengapa investasi indonesia masih 
sangat menarik, karena masih ada zona-zona tersebut yang bisa "dimainkan" untuk 
mengeruk keuntungan yang lebih besar dari sekedar itung-itungan di selembar 
kertas.


wasalam,
ODEN
Geoscientist



--- On Sun, 2/8/09, Awang Satyana  wrote:

> From: Awang Satyana 
> Subject: RE: [iagi-net-l] ISU TUMPANG TINDIH HUTAN LINDUNG & KP TAMBANG
> To: "IAGI" , "Geo Unpad" , 
> "Forum HAGI" , "Eksplorasi BPMIGAS" 
> 
> Date: Sunday, February 8, 2009, 8:21 PM
> Pak Kuntadi,
>  
> Grey area harus diakui memang ada di banyak regulasi UU,
> PP, SK, dll., juga di Kontrak2 PSC. Saya punya banyak kasus
> bagaimana "pemnfaatan" grey area di Kontrak2 PSC
> itu. 
>  
> Juga, di samping regulasi, ada yang namanya
> "kebijakan". Kebijakan itu di luar regulasi. Dan,
> kebijakan yang satu kepada company A, belum tentu sama
> dengan perlakuannya kepada company lain. Saya pikir ini
> bagian dari proses tarik-ulur : antara menegakkan regulasi
> dan mengundang investor. Kebijakan itu bisa positif, bisa
> negatif untuk investor.
>  
> Banyak ahli hukum di Migas, BPMIGAS, maupun KKKS pernah
> berkata bahwa aturan2 di regulasi kadang2 harus tegas
> hitam-putih, kadang2 harus abu2 agar rentang penafsirannya
> luas. Nah, yang abu2 itu membolehkan kebijakan. Kalau tidak
> dengan kebijakan, bagaimana sebuah KKKS besar &
> internasional bisa mempertahankan blok eksplorasinya sampai
> lebih dari 10 tahun tanpa penuh melakukan komitmen pastinya
> yang tercantum di tiga tahun kontrak pertama ? Tetapi,
> akhirnya si KKKS itu divonis "mati" setelah
> Pemerintah memberikan kesempatan, tetapi tak dimanfaatkan si
> KKKS. 
>  
> Kemudian, antara yang tercantum di regulasi dengan
> mematuhinya atau mengawasi dan menghukumnya belum tentu
> sepadan. Ini beranalogi dengan ada rambu berhuruf S coret,
> lalu di dekatnya angkot berhenti menurunkan penumpang, nah
> si polisi yang berjaga di dekatnya ada yang menegur dan
> menghukumnya, ada pula yang membiarkannya saja. Kenapa
> membiarkannya ? Mungkin malas menegur, mungkin memang
> sengaja dibiarkan...
>  
> Soal 13 company itu, dan bila mengacu ke PP No. 2/2008,
> saya tak sependapat bahwa company baru bisa ikut di situ
> sebab PP tersebut terutama dibuat untuk companies yang sudah
> berada di suatu lahan berhutan yang di kemudian hari lahan
> operasinya menjadi kawasan hutanlindung, nah bukan salah si
> company kan; maka kompensasinya adalah company ditarik iuran
> yang dananya akan digunakan untuk rehabilitasi hutan. LSM2
> protes karena berarti itu melegalkan penjualan hutan.
> Contohnya, apakah Freeport yang telah ada di situ sejak
> 1968, bisa didepak saja sebab sekarang lahannya menjadi
> hutan lindung ? 
>  
> BPMIGAS-Migas-KKKS sebenarnya telah dari dulu membentuk
> pokja (kelompok kerja) untuk bernegosiasi dengan Departemen
> Kehutanan soal tumpang tindih hutan. Tetapi, hasilnya setahu
> saya minimal. Ini dibuktikan dengan banyak area KKKS yang
> berada di hutan lindung tak bisa diapa-apakan dan areanya
> mesti ditukar, dicari penggantinya (swap).
>  
> Tarik-tarikan antara memanfaatkan sumberdaya migas di bawah
> hutan yang belum tentu ada, dengan melestarikan hutan yang
> memang sudah terancam bukanlah persoalan gampang. Negara
> seperti Indonesia yang masih perlu banyak energi, yang masih
> perlu banyak devisa, yang ingin meratakan pembangunannya,
> yang ingin menumbuhkan ekonominya sampai 4,3 %; tetapi yang
> juga ingin melestarikan hutannya akan mengalami kesulitan
> dalam tarik-tarikan ini.
>  
> Salam,
> awang
>  
>  
> -Original Message-
> From: Kuntadi, Nugrahanto
> [mailto:kuntadi.nugraha...@se1.bp.com] 
> Sent: Monday, February 09, 2009 10:40 C++
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: Geo Unpad
> Subject: RE: [iagi-net-l] ISU TUMPANG TINDIH HUTAN LINDUNG
> & KP TAMBANG 
>  
> Terima kasih Pak responsenya,
>  
> Saya jadi teringat kepada cerita rekan sekantor saya yang
> sempat hadir di kursus nya Pak Ong mengenai regulasi migas
> (IPA course), dimana dalam satu diskusi di dalamnya terbetik
> topik bahwa sesulit apa pun prosedur hukum / perizinan di
> negara kita, tidak membuat Indonesia kehilangan calon
> investor karena lebarnya ruang "grey area" di
> sini.
>  
> Menyambung cerita di paragraf pertama dengan penjelasan Pak
> Awang bahwa satu perusahaan memerlukan waktu sekitar satu
> tahun untuk perijinan pemboran, namun di lain waktu
> barangkali perusahaan "ANU" bisa memakan waktu dua
> tahun, dan PT "OK" bisa memakan waktu 4 bulan -
> dan boleh jadi semuanya sudah melalui persetujuan DPR. 
> Kalau boleh menarik bena

Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-17 Terurut Topik Deni Rahayu
Terima kasih penjelasannya mang okim mengenai maksud perlindungan dari taman 
jaspis ini, iya saya pikir intinya yang paling penting punya nilai tambah buat 
masyarakat sekitar, sehingga ekonomi mereka menjadi maju...aamiin...mudah2 bisa 
terlaksana dengan baik..

salam,
Oden-"Pak"

Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia 
Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/17/08, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> From: miko <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Thursday, July 17, 2008, 6:52 AM
> Yth. Bu (?) Deni,
> 
> Alasan untuk mengamankan Taman Jaspis Tasikmalaya yang
> begitu indah dan
> memukau sebetulnya sangat sederhana. Petrified Forest di
> Arizona yang
> sebelumnya bernasib sama dengan apa yang dialami oleh
> Petrified Forest
> Banten dan Taman  Jaspis Tasikmalaya langsung memberikan
> barokah kepada
> masyarakat Arizona dan bangsa Amerika setelah statusnya
> berubah menjadi
> National Museum dan kemudian National Park. Tak kurang dari
> 2 ( dua ) juta
> wisatawan datang mengunjungi Petrified Forest National Park
> Arizona tersebut
> ( 1995 ! ).
> 
> Ditancapkannya larangan penambangan di wilayah Taman Jaspis
> Tasikmalaya
> bukanlah akhir dari segalanya. Museum Geologi Bandung yang
> saat ini dipimpin
> oleh Dr. Yunus punya rencana jangka pendek dan jangka
> panjang yang sangat
> bagus dan sangat terpuji ( untuk kepentingan masyarakat dan
> pengetahuan
> kebumian ! ). Mang Okim kira demikian juga dengan Pemkab
> Tasikmalaya.
> 
> Kemarenpun mang Okim / Masyarakat Batumulia Indonesia telah
> mengusulkan  ke
> Depperin agar masyarakat di Desa Buni Asih / Kampung Pasir
> Gintung
> Tasikmalaya Selatan mendapatkan  prioritas untuk dibantu
> mesin-mesin
> batumulia dan sekaligus pelatihan kerajinannya ( kalau
> tidak tahun ini ,
> insya Allah tahun depan ! ). Dengan cara ini insya Allah
> mereka akan
> memroses batumulia yang ukuran kecil dan mempertahankan
> yang ukuran besar.
> 
> Semoga penjelasan sederhana di atas dapat mengurangi
> keraguan Bu (?) Deni
> tentang niat dan tujuan tulus kami dalam "
> memprovokasi " penyelamatan Taman
> Jaspis Tasikmalaya tersebut. Mohon maaf kalau ada yang
> kurang pas.
> 
> Salam batumulia,
> Mang Okim
> 
> 
> 
> 
> - Original Message -
> From: "Deni Rahayu" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, July 16, 2008 1:34 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA :
> MENDEKATI KENYATAAN !!!
> 
> 
> > Ass...
> >
> > Saya rasanya kurang sependapat dengan beberapa
> pendapat kawan-kawan
> mengenai usaha perlindungan (mudah2an saya salah
> interpretasi), lalu setelah
> dilindungi mau jadi apa ? apa yang bisa dimanfaatkan ?
> bermanfaat buat siapa
> ? buat masyarakat setempat atau kalangan geoscientist ?
> saya pikir itu
> pertanyaan dasar yang harus menjadi pijakan didalam membuat
> suatu keputusan
> dalam usaha-usaha perlindungan dari suatu daerah terutama
> daerah-daerah yang
> mempunyai muatan ekonomisnya (Jaspis). Beberapa hal yang
> mungkin menjadi
> konsen saya adalah :
> > 1. Bahwa keputusan untuk melakukan perlindungan
> terhadap Benda Cagar
> Budaya itu harus didasarkan atas pertimbangan seberapa
> besar dapat
> bermanfaat bagi masyarakat sekitar (bukan masyarakat/rakyat
> yang jauh dari
> tasikmalaya) artinya besar manfaat mana Perlindungan Cagar
> Budaya VS
> Pengelolaan terpadu terbatas dan mempunyai nilai ekonomi
> tinggi bagi
> masyarakat ? (bukan untuk konglomerasi atau bos2 dari
> jakarta/luar negeri).
> > 2. Kalau perlindungan Cagar Budaya itu untuk usaha
> pengambilan
> data/informasi yang nantinya dapat dipergunakan sebagai
> bagian kajian ilmu
> pengetahuan dan pengaturan pengelolaan, saya malah setuju.
> Kalau
> perlindungan hanya untuk Cagar Budaya lalu dimaksudkan
> untuk pariwisata,
> saya sebagai orang awam dibidang batumulia kurang
> sependapat karena bagi
> saya lebih baik dikelola oleh masyarakat sekitar dan
> dipergunakan untuk
> sebesar2besarnya kemakmuran rakyat sekitar juga.
> > 3. Dan saya seyakin-yakinnya, bahwa Cagar
> Budaya(perlindungan) JASPIS ini
> akan terkikis oleh kepentingan ekonomi dan itu wajar.
> >
> > salam
> > ODEN - dNr
> >
> >
> 
> 
> 
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 

Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-15 Terurut Topik Deni Rahayu
Ass...

Saya rasanya kurang sependapat dengan beberapa pendapat kawan-kawan mengenai 
usaha perlindungan (mudah2an saya salah interpretasi), lalu setelah dilindungi 
mau jadi apa ? apa yang bisa dimanfaatkan ? bermanfaat buat siapa ? buat 
masyarakat setempat atau kalangan geoscientist ? saya pikir itu pertanyaan 
dasar yang harus menjadi pijakan didalam membuat suatu keputusan dalam 
usaha-usaha perlindungan dari suatu daerah terutama daerah-daerah yang 
mempunyai muatan ekonomisnya (Jaspis). Beberapa hal yang mungkin menjadi konsen 
saya adalah :
1. Bahwa keputusan untuk melakukan perlindungan terhadap Benda Cagar Budaya itu 
harus didasarkan atas pertimbangan seberapa besar dapat bermanfaat bagi 
masyarakat sekitar (bukan masyarakat/rakyat yang jauh dari tasikmalaya) artinya 
besar manfaat mana Perlindungan Cagar Budaya VS Pengelolaan terpadu terbatas 
dan mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat ? (bukan untuk konglomerasi 
atau bos2 dari jakarta/luar negeri).
2. Kalau perlindungan Cagar Budaya itu untuk usaha pengambilan data/informasi 
yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bagian kajian ilmu pengetahuan dan 
pengaturan pengelolaan, saya malah setuju. Kalau perlindungan hanya untuk Cagar 
Budaya lalu dimaksudkan untuk pariwisata, saya sebagai orang awam dibidang 
batumulia kurang sependapat karena bagi saya lebih baik dikelola oleh 
masyarakat sekitar dan dipergunakan untuk sebesar2besarnya kemakmuran rakyat 
sekitar juga. 
3. Dan saya seyakin-yakinnya, bahwa Cagar Budaya(perlindungan) JASPIS ini akan 
terkikis oleh kepentingan ekonomi dan itu wajar.

salam
ODEN - dNr


--- On Tue, 7/15/08, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> From: miko <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Tuesday, July 15, 2008, 12:59 AM
> Pak Suherman,
> 
> Kekhawatiran Bapak sangat  beralasan mengingat kasus-kasus
> serupa yang sering kita jumpai selama ini. Dr. Tjipto ITB
> memberikan contoh gabbro / serpentinite di Komplek Karang
> Sambung Kebumen yang walaupun telah jelas-jelas dilindungi,
> tetapi masih tetap saja dijarah - - - rang-terangan - - -
> tak iyeh ! 
> 
> Tak kalah gawatnya adalah temuan yang diinisiasi KRCB
> Desember 2000 yaitu Situs Gua Pawon yang  dilindungi oleh
> UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. Selain
> tidak terurus, juga terancam hancur oleh eksploitasi batu
> kapur yang sudah semakin mendekat ke lokasi situs ( pakai
> bahan peledak lho ! ).
> 
> Namun demikian, apakah dengan kenyataan di atas lalu kita
> kemudian milih sepi ing pamrih, sepi ing gaweh ? Semoga
> tidak ! Untuk kasus Taman Jaspis Tasikmalaya misalnya, Dr.
> Yunus cs telah punya rencana yang sangat bagus .
> Dokumentasinya selama seminggu di Tasikmalaya Selatan
> sangat lengkap dan  siap untuk jadi senjata pamungkas, baik
> bagi stack holders dalam negeri ataupun  luar negeri . Besok
> lusa, KRCB pun akan  kumpul di kantor sekretariat Bandung
> untuk membahas perkembangan Tasikmalaya dan langkah-langkah
> selanjutnya . Dan setiap perkembangan, selalu kami
> komunikasikan ke pers ( PR ).
> 
> Untuk kasus Situs Gua Pawon, Dr. Yunus cerita ke mang Okim
> kemaren  bahwa beliau akan bikin makalah lengkap bersama
> Ir. Lutfi Yondrie MSc dari Balai Arkeologi Bandung tentang
> situs tersebut dan akan mempretasikannya di forum
> internasional yang bergengsi. Harapan beliau, insyaallah
> akan ada uluran tangan dari luar negeri untuk rehabilitasi,
> pelestarian , dan penelitihan lanjutan Situs Gua Pawon
> tersebut   ( habis - - - - - nunggu apresiasi dari  bangsa
> sendiri tak kunjung tiba - - - tak iye ! ). KRCB pun insya
> Allah akan terus mengingatkan kepada siapa saja tentang
> Situs Gua Pawon ini . Sekedar informasi,  pohon-pohon
> mahoni yang ditanam KRCB  5  tahunan lalu sebagai sumbangan
> dari Alm. mantan Gubernur Mashudi, Pemkot Bandung, Pikiran
> Rakyat, dan Rotary  telah tumbuh subur, mencapai ketinggian
> lebih 4 meter .
> 
> Sebagai penutup,  mang Okim  mohon maaf karena balasan mang
> Okim keluar dari konteks. Walaupun demikian,  semoga bisa
> bermanfaat . Terima kasih atas perhatian Bapak,
> 
> Salam batumulia,
> Mang Okim
> 
> - Original Message - 
>   From: Suherman Tisnawidjaja 
>   To: iagi-net@iagi.or.id 
>   Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:08 AM
>   Subject: RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA :
> MENDEKATI KENYATAAN !!!
> 
> 
>   Mas Miko,
> 
>   Selamat berkat informasi dan usahanya, akhirnya batu
> merah S. Cimedang dan sekitarnya menjadi perhatian Pemda
> Tasikmalaya dengan PERDA nya.
> 
>   Tapi saya masih khawatir dengan adanya Perda tsb,
> masyarakat jadi sadar/tahu bahwa batu merah tsb punya nilai
> ekonomis yang sebelumnya di-cuekin.
> 
>   Umumnya masyarakat kita kalau sudah tahu ada yang bisa
> jadi "duit", akan nekat untuk merusak dan
> mencurinya.
> 
>   Contohnya hutan lidung dirusak berat oleh para pencuri
> dan oknum penjabat dan aparat, hanya demi
> "pulus"..taiyeu.
> 
>
> 
>   Muda

[iagi-net-l] Calon Sekjen Ketua IAGI

2008-06-17 Terurut Topik Deni Rahayu
Ass

Mohon dukungannya, sebagai bagian dari TIM Sukses Mas Syaiful, saya usulkan 
secara terbuka Mas Agus Hendratno untuk menjadi Sekjen Mas Syaiful..., 
dikarenakan kapasitas beliau (jangan nolak loch mas :) )...

Pendidikan Geologi Hanya Satu IAGI
Salam IAGI

ODEN


--- On Tue, 6/17/08, Hendratno Agus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> From: Hendratno Agus <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Yogyakarta - KOMENTAR UNTUK CAKETUM IAGI?
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Tuesday, June 17, 2008, 2:45 AM
> Yth. Pak M.Untung, Pak Nyoto, Mas Yayank, Mas Yoga, mas Pras
> dan kawan-kawan semua aktivis IAGI.
>  
> Lah koq jadi rame begini. Sudahlahsiapa pun
> presiden IAGI yang terpilih nanti harus kita dukung dengan
> komitment dan jaringan kita masing-masing untuk melihat
> bahwa IAGI itu memang "ada" dan layak
> diperhitungkan dalam kancah organisasi profesi. 
> Di negara mana pun (yang maju atau berkembang), kiprah
> asosiasi profesi itu bagian penting dalam pemerintah dan
> membangun masyarakatnya, sekalipun IAGI atau asosiasi
> profesi itu bukan lembaga struktur pemerintahan.
>  
> Sejak akhir tahun 2007, saya ketemu (dalam berbagai
> kesempatan) dengan geologist-geologist senior yang
> kebetulan aktiv di organisasi IAGI. Ada kecenderungan untuk
> bisa menghidupkan "lebih hidup" peran IAGI. Sambil
> gojegan juga..., mbok sekali-sekali ada anak muda, atau di
> luar Jakarta dan Bandung maju di PP-IAGI. 
> Setelah itu, saya sering ketemu dengan kawan-kawan yang
> ndelalah "curhat" ingin mencalonkan diri jadi
> Ketum IAGI. Yaa..wis aku dukunglaah.
>  
> Sampai saya itu lupa, tentang prosesi dan prosedur
> pencalonan diri ketum IAGI, walau pun kalau ke Jkt, saya
> sering nongkrong di Sekretariat IAGI (Gd. Minerba lt.6),
> malah menjadi 'tamu yang membosankan" bagi
> Sutardjo. Sampai-sampai ada yang komentar : "ini orang
> Jogja..., malah sering nongkrong di sekretariat
> iagi dan sesekali - beberapa
> kali menghadiri acara-acara atas nama
> PP-IAGI". Akhirnya ketika ada beberapa kandidat sms
> minta dukungan, dan muncul di milist, akhirnya
> saya merespon dalam milist kemarin itu. 
>  
> Terima kasih semuanya atas apresiasi dan dukungannya. Kita
> ikuti aturan yang telah ditetapkan PP-IAGI saja, bahwa
> pendaftaran dead line tanggal 6 juni.08 dan didukung secara
> tertulis 25 anggota aktif. Mari kita awasi bersama prosesi
> demokrasi yang sangat dinamis dalam tubuh organisasi
> sekelas IAGI ini. Kemudian, mari kita dukung komitment IAGI
> ke depan. Kalau toch kemudian dalam tulisan visi misi saya
> dalam melihat "ruh IAGI ke depan" kemarin
> dijadikan ajang diskusi sehat bagi kandidat ketum IAGI..itu
> juga kebetulan saja. Kita kritisi secara sehat dan
> profesional, supaya "kapal IAGI" ini terus
> berlayar membawa kenikmatan dan peran
> strategis bagi para regulator di pusat, di daerah,
> maupun masyarakat awam dalam berbagai lini manajemen dan
> multi-sektor. Tidak mudah. Tetapi kita harus bersinergi
> secara ideologis maupun praktis dalam menjalankan misi IAGI
> ke depan. Kita semua adalah "aset" dalam tubuh
> IAGI... 
>  
> Legowo untuk tetap berkomitment, kontinyus quality
> improvement untuk masa depan IAGI
> harus kita pertahankan... , salam IAGI :
> Agus Hendratno (npa. 2343)
>  
> 
> 
> --- On Tue, 6/17/08, nyoto - ke-el
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: nyoto - ke-el <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Yogyakarta - KOMENTAR UNTUK
> CAKETUM IAGI?
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Tuesday, June 17, 2008, 8:04 AM
> 
> Pak Hestu,
> 
> Yang saya tanyakan itu bukan persoalan Joint Convention
> IAGI - HAGI pak &
> segala macem fasilitas yg diperlukannya.  Tetapi saya tanya
> mengenai
> pencalonan ketua IAGI dari Yogya, bukan conventionnya pak,
> kenapa koq tidak
> ada calon dari Yogya, itu saja pertanyaan saya, nggak usah
> mbulet2
> jawabannya.
> 
> 
> Thanks & Wass,
> 
> nyoto
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 2008/6/17 prasiddha Hestu Narendra
> <[EMAIL PROTECTED]>:
> 
> > Mengenai Yogyakarta..
> >
> > Setiap tahun ganjil kita IAGI dan HAGI telah
> sepakat untuk Joint
> Convention
> > bersama  seperti yg sudah terjadi di Jakarta
> (JCJ2003), Surabaya (JCS2005)
> > dan Bali (JCB2007). Untuk joint convention
> tersebut memang tidak setiap
> > kota
> > bisa dilakukan karena terbentur dengan masalah
> ketersediaan Hotel yg bisa
> > menyediakan paralel room cukup banyak dan ballroom
> yg representatif dgn
> > jumlah peserta +/- 800 orang.
> > Barangkali untuk 2009 Yogyakarta bisa menjadi kota
> alternatif selain
> ketiga
> > kota tersebut (Surabaya, Jakarta dan Bali) yg
> sudah jelas terbukti
> > mempunyai
> > ketersediaan tempat acara.tapi juga harus
> sepakat dgn HAGI
> >
> > Bagaimana Yogya??
> >
> >
> >
> > On 6/17/08, Suryanegara, Yoga
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Bapak2 Yth,
> > >
> > > Saya setuju, tapi untuk periode
> berikutnya saja.
> > > Untuk periode sekarang sebaiknya kita
> patuhi dan hormati mekanisme
> yang
> > > sedang dan sudah berjala

Re: [iagi-net-l] Indonesia Pelajari Teknologi Eksplorasi Migas Supar Cepat (??)

2008-03-24 Terurut Topik Deni Rahayu
:) saya pikir ini cara lain untuk masuk ke industri
migas dengan macem2 alasan ; membantu negara anda,
filantropis, identifikasi tsunami, penelitian dan
lain-lain. Mengapa mereka mau masuk,krn Indonesia
masih menarik untuk dibuat sabagai objek yang di
"ekploitasi"h...banyak celah yg bisa dimainkan
tidak sekedar urusan minyaknya+ada yang ikut numpang.
Setuju Kang Minomengenai pembentukan Task Force...

dNr

--- Benyamin Sapiie <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Teknologi super cepat baru... wah menarik sekali
> kedengerannya ..tapi apa
> ini?  Sampai saat ini kita tahu bahwa minyak2 baru
> ditemui kebanyakan
> justru menggunakan teknologi dan data lama (Kecuali
> deep water) tetapi
> dengan mind (brainware) yang baru (orang gila
> definisinya Pak
> Koesoemadinata).
> 
> Yang seharusnya kita lakukan adalah memanfaatkan
> data yang ada dan
> teknologi dalam negri yang kita punya seperti yang
> ada di BPPT, LEMIGAS
> dan Universitas2 dengan batuan mind local yang juga
> banyak sekali yang
> sangat cemerlang. Seharusnya pemerintah
> (BPMIGAS/MIGAS/ESDM) membentuk
> task force khusus yang terdiri dari scientist and
> professional yang
> tugasnya mengeksplorasi untuk negri ini untuk sumber
> minyak baru. Tetapi
> harus di support dengan dana dan keseriusan tanpa
> birokrasi yang terlalu
> kompleks...Sudah waktunya pemerintah memanfaatkan
> potensi dalam negri dari
> pada orang lain yang memanfaatkannya. Saya kira kita
> sudah cukup kuat
> dalam pengetahuan dan teknologi, hanya kendala
> birokrasi dan kulturnya
> yang terlalu kental seringkali memperlambat dan
> menghambat untuk
> mendapatkan hasil maksimal.
> 
> Hayo..bapak2 sekalian let's do it for shake of our
> country..
> 
> Salam,
> 
> Ben Sapiie
> 
> 
> 
> Berarti mereka siap sole-source (katanya negara gak
> perlu keluar uang sama
> sekali) segala ongkos eksplorasi termasuk drilling
> and testing sumur.
> 
>   Berarti mereka harus jadi operator PSC (Kalau TAC
> kan khusus yang sudah
> produksi), berarti mesti punya satu E&P kumpeni,
> berarti mesti ikut
> tender/gazettal atau minimal mengajukan direct offer
> ke BPMigas instead
> of BPPT.
> 
> 
>   Hmmm..
> 
> Ridwan Djamaluddin <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
>   Saya tahu sedikit tentang kisah ini, karena
> perusahaan
> dari Amrik itu datang ke BPPT dan menceritakan
> kecanggihan
> mereka.
> 
> Secara umum, mereka mengatakan akan mengkombinasikan
> teknologi remote sensing dan data seismik untuk
> eksplorasi
> sampai keluar minyak dan gas. Indonesia tak perlu
> keluar
> uang sama sekali, sampai minyak/gas keluar, kemudian
> bagi
> hasil.
> 
> Sebagai BPPT tentunya kami ingin tahu teknologinya,
> tapi
> mereka sama sekali tak mau bercerita. Menurut
> mereka, itu
> rahasia, dan mereka tidak bermaksud menjual
> teknologi;
> tapi mau membantu mencari minyak/gas. Yang mereka
> minta
> adalah suatu lokasi untuk dikelola.
> 
> Kami jelaskan bahwa BPPT tidak punya kewenangan
> untuk
> memberikan wilayah kerja, tapi mengkaji teknologi
> yang
> layak untuk diterapkan. Sampai disitu diskusi kami
> berhenti
> 
> R i d w a n
> 
> 
> On Mon, 24 Mar 2008 11:22:36 +0700
> "untungm" wrote:
> >Teknologi baru yang super cepat yang bagaimana ya?
> >Mestinya sudah dipelajari oleh Bpk. Kepala BP Migas
> >secara mendalam sebelum melaporkan kepada Wakil
> Presiden.
> >Semoga demikian.
> >M. Untung
> >- Original Message - From: "Hendri Harsian"
> >
> >To:
> >Sent: Monday, March 24, 2008 8:06 AM
> >Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia Pelajari
> Teknologi
> >Eksplorasi Migas Supar Cepat (??)
> >
> >
> >>Pak Noor,
> >>Mungkin karena memang kita 'ngga suka' bekerja
> keras, dan
> >>lebih penting
> >>melihat 'hasil' daripada 'proses'.
> >>Salam
> >>Hendri
> >>
> >>-Original Message-
> >>From: noor syarifuddin
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >>Sent: 24 Maret 2008 8:03
> >>To: iagi-net@iagi.or.id
> >>Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Pelajari
> Teknologi
> >>Eksplorasi Migas
> >>Supar Cepat (??)
> >>
> >>budaya ingin short-cut kok gak pernah hilang ya
> dari
> >>bangsa ini..
> >>
> >>- Original Message 
> >>From: oki musakti
> >>To: iagi-net@iagi.or.id
> >>Sent: Thursday, March 20, 2008 7:47:43 AM
> >>Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Pelajari
> Teknologi
> >>Eksplorasi Migas
> >>Supar Cepat (??)
> >>
> >>Jangan-jangan IPDS ..
> >>
> >>Amir Al Amin wrote: Teknologi
> >>apa gerangan?
> >>
> >>---
> >>Indonesia Pelajari Teknologi Eksplorasi Migas
> Supar Cepat
> >>Rabu, 19 Mar 2008 | 17:14 WIB
> >>
> >>TEMPO Interaktif, Jakarta:
> >>PT.Pertamina dan Badan Pengatur Hulu Minyak dan
> Gas (BP
> >>Migas) tengah
> >>mempelajari teknologi baru eksplorasi minyak dan
> gas di
> >>Indonesia.
> >>Teknologi Amerika ini diharapkan nantinya bisa
> >>meningkatkan produksi
> >>minyak dan mempercepat proses eksplorasi Migas di
> >>Indonesia.
> >>
> >>"Teknologi ini termasuk non conventional
> exploration, ini
> >>sesuatu yang
> >>baru dan baru kami laporkan ke Wakil Presiden soal
> >>teknologi ini,"
> >>kata

Re: [iagi-net-l] Koordinate (Lat-Long) block boundary Bidding Round 2007-->WEB

2008-03-06 Terurut Topik Deni Rahayu
ass...

Pak Dhe silahkan di akses di website kita di
www.etti.co.id
Ekstraksi koordinat dari Bid round 2007 ini didapat
dari Data Publish Block dari Pemerintah yang kita
registrasi ke GIS sehingga kita dapatkan koordinatnya,
cukup tepat dan akurat sebagai acuan untuk melakukan
analisis dan screening, sedangkan data resmi bisa kita
dapatkan dari Bid Document...
mudah2an bisa membantu kang

salam
dNr
Deni Rahayu
GIS-Database Department
 
--- Asep Saripudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pak Dhe,
> sekedar saran, kalau susah mendapatkan koordinat
> block, karena itu masih 
> rahasia :-)
> Jika sudah punya Petanya...koordinat block boundary
> bisa didapatkan 
> dengan memanfaatkan Google Earth...
> dengan fasilitas image overlaydengan referensi
> bentuk 
> topografikoordinat masing-masing block akan
> dengan mudah di dapatkan 
> dan selanjutnya bisa di bikin polygonnya
> 
> Salam,
> Asep
> 
> Syafri Syafar wrote:
> > Pak Dhe, yang paling tepat itu koordinatenya ada
> di Bid
> > Document masing-masing Block yang ditawarkan, bisa
> didapatkan di Plaza
> > Centris Lt 7, nomor telponnya : +62 21 5268910,
> ext 132 dan 135. Semoga
> > membantu.
> >
> > Salam,
> > Syafri
> >
> >
> > On 3/5/08, Rovicky Dwi Putrohari
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >   
> >> Ada yang punya atau tahu dimana saya bisa
> memperoleh koordinat (lat Long)
> >> dari "Block boundary" bidding round 2007
> Indonesia ?
> >> Saya hanya memiliki petanya tetapi tidak ada
> koordinatnya (lat-Long)
> >>
> >> Thanks
> >> Rovicky
> >>
> >> 
> >
> >   
> 
>

> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli
> 2008
> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
> www.grdc.esdm.go.id/aplod
> username: iagi2008
> password: masukdanaplod
> 
>

> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di
> Bandung
> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
> regard to information posted on its mailing lists,
> whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI and its members be liable for any, including
> but not limited to direct or indirect damages, or
> damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in
> connection with the use of any information posted on
> IAGI mailing list.
>
-
> 
> 


Deni Rahayu - Explorationist-Think TankerExploration Think Tank 
IndonesiaMobile: 62-817-612447www.etti.co.id, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
PROTECTED]


  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, sen

RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"

2008-02-27 Terurut Topik Deni Rahayu
saya tidak yakin DPR, Polda, Tim BPLS dan lainnya (dan
institusi terkait) mendapatkan Raw Data itu :), bukan
informasi atau secondary data looch...

Oden - dNr

--- Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pak Nyoto,
> 
> Jangan berburuk sangka dulu Pak. Data tidak dibuka
> kan kepada umum dan media. Kepada pihak2 yang
> memerlukan (DPR, Polda, Tim BPLS, geologists dan
> drilling engineers yang ditunjuk resmi untuk
> mempelajarinya) data telah dibuka.
> 
> Karena telah mempelajarinya, maka mereka bisa
> berpendapat. Kalau tidak mempelajarinya lalu
> berpendapat maka secara ilmiah tak ada dasarnya
> dong. Masalah perbedaan interpretasi kan biasa saja
> di antara geologists itu. Memang kita tahu persis
> 100 % saat2 kejadiannya ? Dan apakah semua kejadian
> sedetail-detailnya itu bisa terukur dengan data ?
> Tetap ada keterbatasan. Sehingga, yang bisa
> dilakukan hanyalah pendekatan2.
> 
> Dalam kasus ini, media berlomba2 berpendapat dan
> berpihak, dan pendapat mereka telah menggalang opini
> publik. Ini pencerminan chaos theory, dari yang
> kecil yang masih kacau lalu ditangkap media dan
> terus-menerus membesar dalam hampir dua tahun ini,
> akhirnya terbentuklah opini publik yang tunggal yang
> seolah2 menjadi kebenaran umum.
> 
> Yang berani menentang kebenaran umum itu
> disudutkannya, dituduhnya macam-macam (seorang teman
> yang merasa namanya "dicemarkan" akan menuntut
> sebuah majalah dalam waktu dekat ini). Yang
> mendukung kebenaran umum itu dipujinya setinggi
> langit.
> 
> Hm...sungguh tidak sehat situasi seperti ini. Capee
> dech..!
> 
> Dua kubu ahli : (1) pro-Banjar Panji/underground
> blow out/man made-disaster dan (2)
> pro-gempa/tektonik/bencana alam sebagai penyebab
> LUSI saat ini (27-28 Feb 2008) sedang beradu
> pendapat di Surabaya atas inisiatif sebuah forum di
> Jatim dan DPR/DPRD. Apakah akan ada kesepakatan di
> antara mereka ? Saya meragukan bahwa kesepakatan
> akan tercapai.
> 
> Saya teringat kata2 Prof. Mori di simposium
> internasional LUSI setahun yang lalu. "Ini adalah
> bencana alam". "Penyebabnya ada dua : bisa pemboran
> Banjar Panji-1 bisa gempa Yogya 27 Mei 2006".
> Ditanya oleh yang hadir, "yang mana di antara dua
> itu ?". Dijawab, "Saya tidak tahu karena pelik,
> mungkin dua-duanya".
> 
> Perseteruan dan perdebatan biasa terjadi di kalangan
> para ahli karena mereka pintar. Lihat saja kasus
> terkini tentang susu formula untuk bayi dan anak.
> Peneliti IPB bilang hampir 40 % mengandung bakteri
> yang bisa membahayakan perkembangan otak. Menteri
> kesehatan bilang : saya meragukan hasil penelitian
> ahli2 IPB itu. Peneliti POM bilang : tidak ada
> bakteri yang berbahaya, kalau bahaya pun bisa mati
> saat dimasak 1/2 jam (si peneliti POM mungkin tak
> tahu menyiapkan susu anak - masa susu anak dimasak
> 1/2 jam ?? -kata sebuah surat pembaca). Alhasil :
> masyarakat yang punya anak balita saat ini sedang
> bingung dan was-was.
> 
> Salam,
> awang
> 
> 
> -Original Message-
> From: nyoto - ke-el [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, February 28, 2008 12:06 C++
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling
> "berseteru"
> 
> Lha kenapa ya, koq raw datanya jadi "Black Box" gitu
> ...?  takut ketahuan
> kesalahannya ya ? or harus dibeli mahal dulu baru
> boleh dibuka ? or bahkan
> udah dimusnahin biar nggak bisa
> dipelajari/diselidiki oleh yg berwenang ...?
> 
> Benar mas Deni, kalau raw data nggak dibuka, ya
> semua bebas "menterjemahkan
> sendiri2" apa maunya atau debat kusir itu tadi,
> nggak akan ada kesimpulannya
> ...
> 
> 
> wass,
> 
> 
> 
> 2008/2/28 Deni Rahayu <[EMAIL PROTECTED]>:
> 
> > raw data ngak pernah dibuka sich..setiap orang
> pasti
> > punya asumsi dan analogi masing2, kl ngak dibuka2
> raw
> > data nya wah...orang akan bebas
> berfantasi..he..he..he
> > tanpa fakta dan data...terus aja debat
> kusircape
> > dech
> >
> > salam,
> > oden
> >
> > --- Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]>
> > wrote:
> >
> > > "...Inilah alasannya mengapa seolah IAGI saling
> > > "berseteru" tepatnya setahun silam dalam sebuah
> > > workshop internasional... "- gak ada wasitnya
> kali
> > > ya
> > >
> > > ar-.
> > >
> > > Lumpur Lapindo, Lumpurnya "Tuhan"?
> > >
> > > Kamis, 28 Februari 2008 | 02:41 WIB
> > > Jonatan Lassa
> > > Without correct words, there will be no correct
> > > practice. (Do

Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling ”berseteru”

2008-02-27 Terurut Topik Deni Rahayu
raw data ngak pernah dibuka sich..setiap orang pasti
punya asumsi dan analogi masing2, kl ngak dibuka2 raw
data nya wah...orang akan bebas berfantasi..he..he..he
tanpa fakta dan data...terus aja debat kusircape
dech

salam,
oden

--- Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> "...Inilah alasannya mengapa seolah IAGI saling
> ”berseteru” tepatnya setahun silam dalam sebuah
> workshop internasional... "- gak ada wasitnya kali
> ya
> 
> ar-.
> 
> Lumpur Lapindo, Lumpurnya "Tuhan"?
>  
> Kamis, 28 Februari 2008 | 02:41 WIB 
> Jonatan Lassa
> Without correct words, there will be no correct
> practice. (Dombrowsky)
> Rabi Greenberg menuturkan kisah lucunya tahun
> 1950-an di New York City yang dilanda musim kering
> dan pemerintah membuat awan buatan sebagai awal
> teknologi hujan buatan.
> Hal ini menyebabkan agamawan bertanya, apakah
> manusia mengambil alih peran Tuhan? ”Saya ingat
> sebuah kartun di the New Yorker yang melukiskan
> sekelompok pendeta yang kelihatan amat cemas sedang
> duduk mengelilingi meja dan melihat keluar melalui
> jendela, menyaksikan turunnya hujan. Seorang pendeta
> berkata, ’Ini hujan kita, atau hujan mereka?’”
> (John Naisbit, 2001:49)
> Kita membayangkan suasana batin yang mungkin
> melingkupi Senayan dan Istana terkait peristiwa di
> Sidoarjo. Karikatur imajiner yang bisa menggambarkan
> batin penguasa dan rohaniwan Indonesia dengan
> pertanyaan, ”Ini lumpur Lapindo atau lumpurnya
> Tuhan?” Kini, dalam realitas, DPR dan pemerintah
> memerlukan jawaban ”bencana alam atau bencana
> teknologi”?
> Dalam tradisi mendefinisikan/ pendefinisian atas
> sesuatu, sebuah definisi terdiri dua bagian, yakni
> kata yang didefinisikan (definiendum) dan kelompok
> kata atau konsep yang digunakan untuk mendefinisikan
> (definien). Sebuah definiendum harus bermakna sama
> dengan definien.
> Neil Britton mengatakan, ”Sebagaimana
> seorang/pihak menafsirkan sesuatu bergantung pada
> apa yang disyaratkan untuk dilakukan terhadap
> sesuatu dimaksud.” Namun, Britton mengingatkan
> definisi bukan sekadar alat bantu berpikir, tetapi
> juga soal orientasi mental dan emosi, model
> pemaknaan dan cara pandang pemberi definisi.
> 
> Definisi
> Salinan UU No 24/2007 mendefinisikan, ”bencana
> adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
> mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
> masyarakat yang disebabkan faktor alam dan/atau
> faktor non-alam maupun faktor manusia, mengakibatkan
> timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
> kerugian harta benda, dan dampak psikologis.”
> Karena itu, peristiwa Sidoarjo memenuhi kecirian
> definisi bencana UU No 24/2007. Jika ditanyakan
> kepada rakyat yang mengalami, jawabannya, ”rumah
> terkubur, pekerjaan hilang, aset penghidupan hancur,
> kerugian nasional mencapai paling sedikit Rp 7
> triliun. Orang dari kaya menjadi miskin. Yang miskin
> makin melarat. Secara psikis tidak ada kata yang
> bisa menyamai pengalaman mengalami bencana itu.”
> Definisi ini dikenal dengan definisi situatif.
> Pada titik ini, kata ’bencana’ tidak
> merepresentasikan diri sendiri. Bencana juga tidak
> sekadar merepresentasikan lingkungan yang rusak.
> Bencana dan lingkungan yang rusak merepresentasikan
> manusia dan kepentingan manusia di baliknya.
> Istilah ”bencana alam” bermakna kausalitas.
> Salinan UU No 24/2007 mengatakan, ”Bencana alam
> adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
> rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam,
> antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
> meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
> longsor. Bencana non-alam adalah bencana yang
> diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa
> non-alam, antara lain berupa gagal teknologi, gagal
> modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.”
> Kelemahan paling mendasar UU No 24/2007 adalah tidak
> memberi ruang atau definisi kausalitas bencana untuk
> interaksi atau keterkaitan antara yang alami dan
> buatan manusia. Secara empiris, ini bertentangan
> karena ada yang dikenal sebagai ”bencana
> antara”. Peristiwa yang satu men-triger yang lain.
> Bisa saja kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber
> daya yang tidak menjalankan prinsip kehati-hatian
> men-trigger kejadian alam yang ekstrem. Misal,
> eksploitasi hutan memicu mudahnya banjir.
> Sebaliknya, peristiwa alam seperti gempa bisa memicu
> kecelakaan kebakaran seperti gempa Kobe 1995 atau
> kecelakaan nuklir di Jepang setahun silam.
> Wapres Jusuf Kalla mengatakan, ”Perlu penelitian
> mendalam. Saya kira tidak bisa dinyatakan secara
> politik (oleh DPR). Bencana alam atau bukan, itu
> bukan masalah politis.” (Kompas, 19/2/2008)
> Perlu diketahui, sains tidak menawarkan kepastian
> 100 persen. Sains datang dengan skenario,
> probabilitas, kemungkinan, dan solusi trial and
> error. Ini yang terjadi dengan sains dalam konteks
> lumpur di Sidoarjo. Dalam tradisi epistemik di
> universitas-universitas dunia, sebuah hasil
> penelitian yang dipublikasikan 

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Terurut Topik Deni Rahayu
an dari angka tahun 2000.
> Padahal kalau dicermati semua
> > itu lebih ke arah bisnis dan politik dagang. Dan
> kenyataannya tak ada
> > sedikitpun kejadian yg dikhawatirkan, padahal
> dampak psikologis dan beban
> > ekonomi yg harus ditanggung sebagai ongkos yg
> terasa amat mahal dan tidak
> > sebanding.
> >
> > Memang GW ini faktanya ada dan tengah terjadi,
> namun telah banyak juga usaha
> > yg dilakukan para ahli untuk mengantisipasinya
> dengan didukung perkembangan
> > teknologi sehingga hasilnya lebih bernada positif
> dan optimis (tanpa harus
> > menakuti-nakuti dan dimuati politik bisnis dan
> pemaksaan).
> >
> > Dari buku-buku seperti:
> > 1. "An End to Global Warming" (oleh L.O.
> Williams),
> > 2. "Can we defuse The Global Warming Time Bomb?"
> (oleh James E. Hansen /
> > Columbia University Earth Institute)
> > 3. "Biotic Response to Global Change: The Last 145
> Million Years" (oleh
> > Stephen J. Culver)
> > 4. "Global Warming, a Very Short Introduction"
> (oleh Mark Maslin)
> > 5. "Global Warming and Social Innovation: The
> Challenge of a Climate Neutral
> > Society" (oleh Marcel Kok dkk.)
> > 6. "Advances in Earth Science: From Earthquakes to
> Global Warming (Royal
> > Society Series on Advances in Science)" (oleh P.R.
> Sammonds & J.M.T.
> > Thompson)
> > 7. "World in Transition, Strategies for Managing
> Global Environmental Risks"
> > (oleh German Advisory, Council on Global Change)
> > 8. "The Collapse of the Kyoto Protocol and the
> Struggle to Slow Global
> > Warming" (oleh David G. Victor)
> > 9. "Global Warming - Myth or Reality?: The Erring
> Ways of Climatology" (oleh
> > Marcel Leroux)
> > 10."Global Warming" (oleh Peggy J. Parks)
> > 11."Greening of Global Warming" (oleh Robert O.
> Mendelsohn)
> >
> > atau film dokumenter dari saluran TV BBC: "The
> Great Global Warming
> > Swindle", paling tidak terlihat jauh lebih banyak
> perasaan optimisme dengan
> > berbagai alternatif solusi, yang beberapa
> diantaranya sudah dipraktekkan dan
> > diwujudkan berupa terobosan teknologi, tidak lagi
> wacana akademis.
> >
> > Yg jelas GW maupun Y2K 'kan sebenarnya sesuatu
> yang harus terjadi secara
> > natural, alias keharusan sejarah, dengan atau
> tanpa campur tangan manusia.
> > Manusia jelas bisa memainkan peran sebagai subyek
> dan sekaligus obyek. Tapi
> > dari konferensi perubahan iklim yg selama 2 minggu
> ini di Bali, gaung nya
> > kurang menyentuh ke akar permasalahan sebenarnya.
> >
> > Bagi yg berminat memiliki buku/film di atas boleh
> lewat japri, kebetulan
> > saya mengoleksi versi dijitalnya, bisa saya share.
> >
> > Hal kecil lainnya yang mungkin bisa dilakukan
> adalah kita harus membiasakan
> > menghemat bandwidth internet dengan membuang
> bagian email yang tidak perlu
> > pada saat me-reply... :-)
> >
> > Selamat berakhir pekan,
> >
> > YKA
> >
> >
> 
=== message truncated ===


Deni Rahayu - Explorationist-Think TankerExploration Think Tank 
IndonesiaMobile: 62-817-612447www.etti.co.id, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
PROTECTED]


  

Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] CDM ===> Re: [iagi-net-l] Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia

2007-12-10 Terurut Topik Deni Rahayu
bahan iklim harus 
> >>> dengan 
> >>>
> teknologi dan segala upaya yang saat ini ada. 
> >>> 
> >>> Salam 
> >>> rdp 
> >>> 
> >>> [image: The image 
> >>>
>
"http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c0/Sea_level_temp_140ky.gif";
> 
> >>> cannot be displayed, because it contains
> errors.] 
> >>>
>
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c0/Sea_level_temp_140ky.gif
> 
> >>> 
> >>> rdp 
> >>> 
> >>> Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia 
> >>>
> 
> >>> 3 December 2007 - 23:10 
> >>> 
> >>> Delegasi Australia kemarin pagi mendapatkan
> tepuk tangan
> meriah dari 
> >>> seluruh 
> >>> delegasi di
> sidang plenari ketika Howard Bamsey menyatakan
> Australia 
> >>> akan 
> >>> meratifikasi Protokol Kyoto dan
> Perdana Menteri Kevin Rudd akan datang 
> >>> ke 
> >>> Bali."Sebuah keputusan politik yang signifikan,"
> komentar Yvo de Boer 
> >>> dalam 
> >>> pidato di
> acara pembukaan. Sambutan meriah tepuk tangan
> panjang itu, 
> >>> kata 
> >>> de 
> >>> Boer,
> mencerminkan penghargaan atas keberanian yang
> ditunjukkan 
=== message truncated ===


Deni Rahayu - Explorationist-Think TankerExploration Think Tank 
IndonesiaMobile: 62-817-612447www.etti.co.id, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
PROTECTED]


  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

2007-11-27 Terurut Topik Deni Rahayu
menambahkan pertanyaan dari kang asep, apa landasan
yuridis formalnya mengenai batasan luas maksimal 4000
km persegi ?

dNr

--- Asep Saripudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pak Awang,
> Tentang luasnya daerah joint study apakah sudah
> final, bahwa luasnya 
> maksimal 4000 km persegi ?
> karena hingga direct offer tender tahun 2005 yang
> pemenangnya diumumkan 
> tahun 2006 lalu, dari 21 wilayah, 9 wilayah
> diantaranya luas daerah WKP 
> nya lebih dari 4000 km persegi.
> 
> kemudian tentang kewajiban survey seismik, untuk
> onshore sebesar 2 juta 
> USD...cmiw
> hal ini berlaku untuk semua blok, baik blok besar
> maupun blok dengan 
> luas area kecil
> apakah kewajiban komitmen survey seismik ini masih
> berlaku untuk semua 
> blok tanpa melihat luasnya daerah WKP ?
> mohon pencerahannnya...
> 
> Salam,
> Asep
> 
> Awang Harun Satyana wrote:
> > Pak Rovicky,
> >
> > Sehabis membalas e-mail Pak Bambang, saya pun
> pergi tidur, pukul 24.00 tepat sebab besoknya mesti
> bangun subuh, seperti biasa, mengejar pergi ke
> Jakarta..
> >
> > Lamanya joint study umumnya sekitar 6 bulan,
> jarang yang setahun. Luas arealnya mestinya maksimal
> 4000 km2 (sebelum sistem grid diberlakukan nanti).
> Sekarang si pelaku joint study harus melakukan
> tambahan data seismik (survey seismik) bila arealnya
> >4000 km2, bila <4000 km2 maka ia harus meningkatkan
> kualitas data seismik melalui reprocessing. Semua
> kegiatan ini baik joint study, survey, repro
> semuanya bukan operating cost kalau kelak ia menjadi
> blok, maka tentu tak bisa di-cost recovery. Joint
> study dilakukan bersama lima perguruan tinggi
> sebagai wakil Ditjen Migas, yaitu bisa ITB, Unpad,
> UPN, UGM, Trisakti.
> >
> > Yang diusulkan Pak Kardaya adalah nanti kalau
> wilayah joint study itu menjadi blok. Bila ada
> survey seismik yang telah dilakukan pada saat joint
> study, maka itu akan mempengaruhi komitmen di tiga
> tahunnya, tim penilai Ditjen Migas-BPMIGAS dan
> biders yang nanti akan mendiskusikannya. Yang
> mengawasi pelaksanaan komitmen adalah BPMIGAS. Yang
> menentukan komitmen adalah MIGAS dengan masukan2
> dari BPMIGAS.
> >
> > Perusahaan kecil yang mempunyai wilayah2 joint
> study "sahohah" itu (mengikuti istilah Pak Rovicky
> he2..) itu terus terang adalah suatu kesalahan, dan
> tak akan ada lagi diberikan semacam itu, sebab jelas
> ini menghalangi perusahaan2 lain yang ingin
> melakukan joint study di tempat yang sama. Mengapa
> dulu MIGAS memberikan izin itu ? Karena perusahaan
> ini mengusulkan areanya di wilayah2 yang luar biasa
> ekstrim di Indonesia. Kelihatannya perusahaan2 biasa
> tak mungkin ke situ, begitu katanya. "Go to
> extreme". Mereka melakukan survey yang datanya akan
> menjadi milik Indonesia. Mereka nanti harus memilih
> hanya 4000 km2 satu blok dari wilayah joint
> study-nya yang "sahohah" tadi. Banyak perusahaan2
> besar yang juga bisa ekstrim eksplorasinya mengritik
> pemberian izin joint study semacam ini. Ya, itu
> memang kesalahan. Bagaimana mengatasinya karena izin
> sudah diterbitkan ? Yah, itu biar top level saja
> yang menyelesaikannya.
> >
> > Ok, itu dulu pak Rovicky.
> >
> > Salam,
> > awang
> >
> >
> > -Original Message-
> > From: Rovicky Dwi Putrohari
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Tuesday, November 27, 2007 10:43 C++
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan
> Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
> >
> > Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun
> sudah tengah malam nih :)
> >
> > Saya melihat ada juga istilah "Joint Study" yang
> dikelola atau diatur
> > oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya,
> perusahaan migas
> > (kontraktor) melakukan studi pada daerah yang
> masih terbuka (open
> > area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan
> shooting seismic
> > tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini
> tentusaja MIGAS tidak
> > akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di
> HOLD. Kalau
> > nantinya hasilnya positip dan perusahaan ini
> tertarik melanjutkan,
> > maka daerah itu akan ditawarkan sebagai "direct
> application" (istilah
> > nya). Jadi ditawarkan (open for bid) hanya dibuka
> selama 30-40 hari
> > saja. Sedang normalnya utk PSC biasa ditawarkan
> dalam 4 bulan.
> > Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya
> ini ? Dan siapakan
> > yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ?
> >
> > Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan
> yang melakukan
> > "joint study" ini untuk daerah yang suangat luaas
> di Eastern
> > Indonesia. Padahal aku yakin perusahaan ini
> bener-bener perusahaan
> > baru yang belum pernah memiliki produksi, walaupun
> konon-nya terdiri
> > dari orang-orang pinter yang pernah bekerja di
> Indonesia. Saya agak
> > curiga perusahaan ini hanya broker (wah suudzon
> deh). Nah hal-hal
> > seperti ini juga sebenernya yang menghambat
> "resource replacement " di
> > Indonesia.
> >
> > Salam
> >
> > On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >   
> >> Pak Bambang,
> >>
> >>   Cuk

[iagi-net-l] Terima kasih atas dukungan TPS Westin-IA ITB (OOT)

2007-11-09 Terurut Topik Deni Rahayu
ass..

Sehubungan dengan telah disetujuinya pembuatan TPS
Westin di Bali TGL 16 November 2007, maka atas nama
rekan-rekan yang mengusulkan TPS tersebut saya ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada komunitas
Geoscience.
Untuk keterangan pendaftaran silahkan anda untuk
menghubungi TIM sukses kandidat (biasanya akan
membantu pendaftaran pemilih) atau melalui seketariat
IA-Jakarta di
http://www.ia-itb.com/sites/ia-itb.com/files/Flyer%20Kongres.jpg

Sedangkan untuk pendaftaran calon pemilihan langsung
dapat menggunakan 2 identitas :
1. KTP, maka wajib menggunakan 2 penjamin alumni
lainnya
2. Ijazah S1,S2 atau S3 ITB, potocopy maupun asli maka
tidak memerlukan penjamin alumni lainnya
Calon Kandidat :
Betti Alisjahbana (AR'79)
M. Hatta Rajasa (TM'73)
Zaid Perdana Nasution (TL'96)
Boyke Minarno (TF'79) - Syamsu Alam (GL'82)
Triharjo Indrawan Soesilo (TK'77)

Selamat memilih dengan hati nurani tanpa intervensi


salam, demi bangsa dan negara

dNr
Deni Rahayu / Oden
Geoscientist 
0817612447



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?

2007-09-26 Terurut Topik Deni Rahayu
angat kekurangan,
> bahkan menjadi wilayah miskin dan tidak mendapat
> kesempatan pembangunan.
> Intinya konsep pembangunan energi/prasarana sekarang
> ini tidak mendukung
> upaya pemerataan pembangunan ke wilayah dengan
> potensi energi, maupun
> upaya mengendalikan perkembangan wilayah yang tidak
> memiliki daya dukung
> energi.
> 
> PLTN berbeda dengan PLT panas bumi atau PLTA yang
> memanfaatkan energi
> alam sehingga tidak dapat dipindahkan lokasinya.
> PLTN bisa dibangun
> dimana saja. PLTN lebih baik dibangun di wilayah
> yang memang memerlukan
> energi tapi kekurangan suplai daya khususnya dari
> tenaga alam. Dengan
> kata lain kalau mau bangun PLTN bangun saja di dekat
> kota Jakarta. Toh
> bangunan PLTN pada dasarnya adalah bangunan tahan
> gempa. Siapa yang
> butuh harus berani menanggung resiko.
> 
> Salam,
> ww
> 
> 
> 
> -Original Message-
> From: Leonard Lisapaly
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, September 26, 2007 11:47 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau
> tidur ?
> 
> 
> Ada sebuah buku biografi mantan dekan FMIPA UI
> (Prof. Parangtopo) yang
> ditulis beberapa tahun lalu. Salah satu bagian
> menuliskan sikap beliau
> yang menentang pembangunan PLTN. Alasannya adalah
> siapkah SDM kita untuk
> proyek yang membutuhkan presisi dalam segala hal?
> 
> LL
> 
> -Original Message-
> From: Awang Harun Satyana
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, September 26, 2007 9:06 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau
> tidur ?
> 
> 
> 
> Sebenarnya, alam mungkin nomor dua terhadap bahaya
> PLTN ini, yang
> dikuatirkan adalah bagaimana kalau PLTN itu dibangun
> dengan bahan2 yang
> tak sesuai bestek-nya karena "dikorupsi" oleh yang
> berwenang. Banyak kan
> kasus proyek2 di Indonesia di-downgrade
> pembangunannya agar sebagian
> dananya bisa dirampas dan masuk kantong ? Sekolah2
> Inpres saja dikorupsi
> pembangunannya, busway juga, apalagi proyek besar
> seperti PLTN. Jadi,
> sebaiknya Indonesia membereskan dulu penyakit
> korupsinya sebelum
> membangun PLTN, begitu kata Franz Magnis-Suseno,
> filsuf Dryarkara dalam
> suatu seminar tentang PLTN di Salatiga baru2 ini.
> 
> Salam,
> awang
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, September 25, 2007 4:18 C++
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur
> ?
> 
> Sehubungan dengan lokasi PLTN.
> Adakah yang tahu ttg Gunung Muria ini apakah sudah
> mati dapur magmanya
> atau cuan tidur saja (doormant) Lantas gimana kita
> bisa tahunya ? Apakah
> ada bukti fisis atau hanya model ?
> 
> 
=== message truncated ===


Deni Rahayu - ExplorationistExploration Think Tank IndonesiaMobile: 
62-817-612447www.etti.co.idEmail: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]


   

Boardwalk for $500? In 2007? Ha! Play Monopoly Here and Now (it's updated for 
today's economy) at Yahoo! Games.
http://get.games.yahoo.com/proddesc?gamekey=monopolyherenow  


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Ranhill Temukan Minyak di Blok Citarum

2007-08-22 Terurut Topik Deni Rahayu
Ikut Nimbrung.

yang saya tau (press release) kalau KKKS nya yang
kontrak di Indonesia ya jelas  kayaknya harus seijin
BPMigas.
tapi kalau sebagai holding mungkin ngak perlu kali ya 


wassalam
dNr

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> On 8/22/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > Mungkin pihak Ranhill terlalu menggebu
> memberitakan penemuan indikasi
> > HCs (untuk menaikkan saham tentunya), atau
> wartawan salah tangkap berita
> > ? Bisa diselidiki lebih jauh. Tak jarang, para
> KPS/JOB mengeluh ke
> > BPMIGAS kok ada berita seperti itu. Sebuah KPS
> beberapa bulan lalu
> > mengebor di wilayah perbatasan dengan Malaysia,
> lalu di internet timbul
> >
> 
> Pak Awang,
> Apakah pihak Ranhill diperbolehkan mengeluarkan
> statement sebelum ada
> pengajuan permohonan press release ?
> Seingatku dulu KPS harus minta ijin ke BPMIGAS utk
> memberikan pernyataan,
> apalagi ttg sumur eksplorasi.
> 
> Salam
> RDP
> -- 
> http://rovicky.wordpress.com/
> 


Sang Murid AlamDeni Rahayu - ExplorationistMobile: 62-817-612447Email: [EMAIL 
PROTECTED]


   

Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.
http://farechase.yahoo.com/


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: [Geologi UGM] Menguak "Colorado Connection", Jaringan Tokoh Migas di Indonesia (1)

2007-08-13 Terurut Topik Deni Rahayu
iya2lah.kl asumsi beasiswanya dari oil company
asing dikatakan disponsori asing,gmn temen2 yang
kerja si oil company asing apakah bisa dikatakan
hidupnya disponsori asing juga, aneh pemikiran global
yang ngak globalhe..he...he,gimana nich yang
nulis
1. ada yang sekolahnya disponsori asing
2. ada yang hidup and makannya di sponsori asing
3. ada yang di "nina bobokan" dgn disponsori asing

kl masalah LUSI, saya setuju dgn mas ismed, masa orang
yang tidak terlibat langsung di dalam struktur dengan
urusan LUSI punya "tanggung jawab" untuk bisa
menghentikan LUSIkalau dikemudian hari ke dua atau
ketiga orang tersebut didengar oleh berbagai kalangan
itu hanya masalah profesionalisme dan kompetensi saja,
karena mungkin yang lain tidak cukup.

wasalam
dNr



--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Aku pikir yang akan "diserang" cuman satu atau dua
> tapi kiri kanannya
> hanyalah sebagai imbas "collateral damage"
> Mungkin saja ada satu-dua antek CSM yg sedang masuk
> dalam target zone.
> Yang perlu hati-hati adalah dalam setiap "upacara
> adat" sering ada
> "kerbau" yg harus dijadikan tumbal. Hati-hati saja
> dalam ranah politik
> segalanya bisa terjadi, menjadi kambing atau kerbau
> memang sengsara.
> Makanya maju aja skalian, Pak ADB ... jangan sampai
> di-sate, tapi jadi
> pemilik warungnya saja ... pripun ?
> 
> rdp
> 
> On 8/14/07, R.P. Koesoemadinata
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Wah, wartawan ini sangat kreatif dan berimaginasi
> tinggi untuk menulis
> > artikel Colorado School of Mines Connection (atau
> CSM Mafia barangkali
> > seperti Berkeley Mafia?)
> > Memang saya pernah dihubungi wartawan Jawa Pos
> menanyakan soal CSM. Saya
> > bilang saya tidak pernah tahu adanya Ikatan Alumni
> CSM, apalagi menghadiri
> > pertemuan2nya. Bahkan kalau saya bertemu dengan
> orang2 yg disebutkan alumni
> > CSM saya biasanya tidak sadar bahwa mereka itu
> alumni CSM, bahkan saya baru
> > tahu sekarang bahwa Hilmy Panigoro itu pernah
> kuliah di CSM.
> > Imaginasi yang luar biasa dengan mengait-kaitkan
> dengan Lusi.
> > Ada nama2 yang tidak disebutkan (tidak diketahui),
> antara lain Dr. Ong Han
> > Ling,  Ir. Hadyanto Martosubroto (ex Dirut Aneka
> Tambang) dan Ir. Lukito
> > (Departemen Pertambangan), yang 2 terakhir ini
> sebenarnya alumni pertama
> > dari CSM di bidang mining engineering. Sebenarnya
> orang Indonesia yang
> > merupakan lulusan CSM pertama adalah Ir. Adnan (di
> tahun 50/60-an), yang
> > merupakan expert rock mechanics terkenal di
> Amerika (ikut mendesign Norad
> > dan pangkalan udara bawah tanah Norwegia), tetapi
> tidak pernah kembali ke
> > Indonesia, dan jadi warganegara AS.
> > Itu saja mengenai "CSM Mafia"
> > RPK
> >
> > - Original Message -
> > From: "Ismed Mahmud" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Tuesday, August 14, 2007 10:39 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [Geologi UGM]
> Menguak "Colorado Connection",
> > Jaringan Tokoh Migas di Indonesia (1)
> >
> >
> > > Saya pikir terlampau naif dan sederhana jika
> nama2 di atas tersebut
> > > dihubungkan dengan berhentinya LUSI. karena
> setahu saya beliau2 tsb
> > > umumnya
> > > hanya pengamat dan tidak terlibat dalam
> pengambilan keputusan dalam urusan
> > > LUISI.
> > >
> > >
> > >
> > > On 8/14/07, [EMAIL PROTECTED]
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >>
> > >> Kita tunggu kontrubinya sampai LUSI berhenti
> > >> Pakar harus mengakar.
> > >>
> > >> TJ
> > >>
> > >>
> > >>
> > >>
> > >>
>

> > >> Hot News!!!
> > >> EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
> > >> 228 papers have been accepted to be presented;
> > >> send the extended-abstract or full paper
> > >> by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
> > >> Joint Convention Bali 2007
> > >> The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th
> IATMI Annual Convention and
> > >> Exhibition,
> > >> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
> > >>
> > >>
>

> > >> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > >> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > >> No. Rek: 123 0085005314
> > >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > >> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > >> No. Rekening: 255-1088580
> > >> A/n: Shinta Damayanti
> > >> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > >> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > >>
>
-
> > >>
> > >>
> > >
> >
> >
> >
>

> > Hot News!!!
> > EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
> > 228 papers have been accepted to be presented;
> > send the extended-abstract or full pape

RE: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

2007-07-30 Terurut Topik Deni Rahayu
bah,...
ada bahsaya kirim ke email pribadi langsung ya
wah abah kayaknya tertarik nich...he...he...he
kl tertarik dan mau diskusi lebih jauh mengenai
implikasi G to G (Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah) terhadap B To B, nanti kapan2 kita diskusi
termasuk hubungan philosofi mengenai terjadi perbedaan
interpretasi mengenai posisi Comdev(community
development) terhadap sistem bagi hasil apakah masuk
cost atau dimasukan keuntungan (implikasinya akan
sangat saling berpengaruh terhadap iklim investasi),
belum faktor pengurang PBB Migas, fee BP Migas dan
lain sebagainya

salam
ODEN

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> 
> 
> >
> Rekan 
> 
> Ada yang punya soft file UU No 32 dan 33
> / 2004, kalau punya tolon dibagi dong .
> 
> Si-Abah
> 
>
___
> 
>    kang Ismail, 
> > Update saja otonomi
> daerah atau lebih tepat 
> > undang-undang Pemerintahan Daerah telah
> direvisi dari 
> > UU 22/1999, menjadi UU 32/2004 (isinya lebih
> kearah 
> > pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan 
> > daerah)sementara UU 25/1999(bagian yang tidak 
> >
> terpisahkan dr otda) tentang Perimbangan Keuangan 
> > Pusat dan
> daerah atau lebih dikenal UU PKPD, direvisi 
> > menjadi UU 33/2004
> (berisi tentang pembagian bagi 
> > hasil antara pusat dan daerah
> termasuk Bagi Hasil 
> > Migas dan lain-lain) 
> > 
> >
> dNr 
> > ___ 
> >> 
> >> 
> From:
> Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> >> Sent: Saturday,
> July 28, 2007 12:05 PM 
> >> To: iagi-net@iagi.or.id 
> >> Subject: Re: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi;
> PP-IAGI 
> >> kumpul dong.. 
> >> 
> >> 
> >> 
> >> Kalau dirunut ke belakang ternyata kondisi saat
> ini 
> >> tsb tidak lepas dari 
> >> adanya UU 22/1999 tentang
> otda yang dijabarkan dg PP 
> >> 25 /2000 dimana PP 
> >> tsb ditandangani oleh "orang IAGI" yaitu mas
> Bondan
> 
> >> Gunawan yg waktu itu 
> >> sebagai Menteri
> sekretaris Negara. Mungkin yang 
> >> perlu dibenahi adalah 
> >> bagaimana penjabarannya dilapangan , mengingat
> untuk 
> >> hal hal yang 
> >> beginian diperlukan pemahaman
> masalah pergeologian , 
> >> disisi lain mungkin 
> >>
> banyak Pemda yang belum punya geologi makanya sering
> 
> >>
> terjadi berbagai 
> >> penafsiran/penjabaran thd kedua Regulasi
> tsb , oleh 
> >> karena itu disamping 
> >> Petisi -
> petisi tsb juga diperlukan sosialisasi 
> >> untuk memberikan 
> >> kesadaran thd pemda pemda betapa pentingnya 
> >>
> "ngopeni" orang geologi 
> >> didaerahnya, hal ini juga
> akan mendorong 
> >> 'terserapnya' geolog geolog 
> >>
> disektor ini yang ujung ujungnya memberikan lapangan
> 
> >> kerja
> baru , kalau 
> >> diperhatikan di kedua regulasi tsb kewenangan
> pemda 
> >> thd permasalahan 
> >> geologi didaerahnya
> cukup besar dari masalah SDA 
> >> sampai Bencana alamnya 
> >> ,coba kalau setiap pemda "ngopeni' 3 orang geolog
> , 
> >> maka sudah ada 
> >> penyerapan ratusan geolog .
> apalagi para geolog tsb 
> >> sebelum diterjunkan 
> >>
> ke pemda dibekali dulu ( digodog ) di kawah 
> >> condrodimukonya
> IAGI siiip 
> >> deh. saya yakin APBD pemda pemda tidak ada apa
> 
> >> apanya kalau hanya untuk 
> >> ngopeni para geolog
> tsb , dibanding karo gajine DPRD 
> >> bukan apa apanya. 
> >> 
> >> 
> >> 
> >> 
> >> 
> >> 
> >> 
> >> ISM 
> >> 
> >>
> 
> >> 
> >> - Original Message - 
> >>
> 
> >> 
> From: Sukmandaru Prihatmoko 
> >>
>  
> >> 
> >> To:
> iagi-net@iagi.or.id 
> >> 
> >> Cc:
> [EMAIL PROTECTED] 
> >> 
> >> Sent:
> Friday, July 27, 2007 5:16 AM 
> >> 
> >> Subject: RE:
> [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs 
> >> Eforia 
> >>
> Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong.. 
> >> 
> >> 
> >> 
> >> Pak Andri dan rekan yang lain.. 
> >> 
> >> 
> >> 
> >> Prihatin sekali
> mendengarnya  walau hal ini 
> >> sudah 
> >>
> berlangsung bbrp tahun tapi makin parah belakangan 
> >> ini.
> Jual beli KP (yg 
> >> sudah ditangan) atau jualan KP yg belum
> dikeluarkan 
> >>  wah ngeri 
> >> mengikutinya
> karena melibatkan banyak sekali sector, 
> >> institusi, atau 
> >> perorangan. 
> >> 
> >> 
> >> 
> >> Pengalaman pribadi: untuk mendapatkan KP 
> >>
> Penyelidikan Umum/ 
> >> Eksplorasi (gak perlu sebut nama
> daerah...) 
> >> diisyaratkan oleh pihak 
> >> berwenang
> kita harus merogoh kocek Rp 3M - 
> >> terang-terangan via sms
> lagi 
> >> mintanya. Padahal boleh di bilang sukses ratio
> -nya
> 
> >> mungkin hanya 1% 
> >> atau lebih kecil. Padahal
> lagi ini gak ada aturan 
> >> UU, PP, atau 
> >>
> sejenisnya - jadi kalau kita bayar ya masuklah ke 
> >> kantong
> pribadi ybs. 
> >> Buat investor serius - hal ini menjadikan
> kesulitan 
> >> besar, karena mesti 
> >> bersaing
> dengan PT-PT "Gak Jelas" yg mau bayar 
> >> kontan utk
> dapat KP. Dan 
> >> saya yakin masih banyak cerita2 serem spt
> ini... 
> >> 
> >> 
> >> 
> 
=== message truncated ===


Sang Murid AlamDeni Rahayu - ExplorationistMobile: 62-817-612447Email: [EMAIL

Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

2007-07-29 Terurut Topik Deni Rahayu
kang ipul : Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas
kali,
pernah Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas meminta
untuk dilakukan MOU dan Kerjasama dengan IAGI(lewat
surat) dalam rangka pembelajaran dan sosialisasi di
seluruh daerah penghasil migas termasuk seluruh daerah
tambang di seluruh indonesia krn FKDPM merupakan
bagian yang tidak terlepas dari BKKSI (Badan Kerjasama
Seluruh Kabupaten Indonesia), ADEKSI(Asosiasi Dewan
Seluruh Indonesia, APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota
Seluruh Indonesia), APPSI(Asosiasi Pemerintah Propinsi
Seluruh Indonesia) seluruhnya dibawah pembinaan
DEPDAGRI, dan sampai sekarang PP IAGI tidak pernah
menindaklanjuti hal tersebut (melakukan MOU), mungkin
karena FKDPM dianggap terlalu vokal dalam menyampaikan
pendapat mengenai Bagi Hasil Migas Daerah ( termasuk
didalamnya mengenai Cost Recovery ??)

note : salah satu masalah migas dan tambang di daerah
adalah sosialisasi tentang migas dan tambang, jadi
intinya adalah ketidaktahuan dan usaha pemberdayaan
masyarakat di daerah agar dapat menumbuhkan rasa
memiliki (sehingga tercipta iklim investasi yang
sehat) 

dNr
(yang masih suka diminta bantuin FKDPM)

--- mohammad syaiful <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> mungkin yg dimaksud mas budi santoso adalah FKDPM
> alias forum
> komunikasi daerah penghasil migas.
> 
> salam,
> syaiful
> 
> On 7/29/07, budi santoso <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > Urun rembug pak . . .
> >
> > Satu hal yang mungkin bisa dilakukan PIAGI melalui
> > divisinya mas Ketut;
> >
> > adalah menghubungi pihak "forum komunikasinya
> bupati
> > seluruh Indonesia" (maaf saya lupa namanya) tapi
> yang
> > jelas mereka punya wadah tersebut. Wadah tersebut
> > cukup sering melakukan kegiatan promosi di Jakarta
> > jadi untuk 'nebeng' menggolkan agenda tersebut
> > sepertinya tidak begitu sulit. sasaran langsung
> kepada
> > para Bupati moga-moga bisa lebih 'mengena', selain
> > bebarapa hal positif yang akan/sedang/telah
> dilakukan
> > pihak PERHAPI terhadap para 'petinggi di Jakarta'
> yang
> > kadang 'abunya' tak sampai dan dianggap sepi oleh
> para
> > pejabat di daerah . .
> >
> > Agendanya:
> > memberikan masukan yang proporsional tentang seluk
> > beluk dunia/bisnis pertambangan yang sesungguhnya
> > (dari jenis komoditi, sukses rasio, tren dunia,
> > pengalaman dari belahan dunia lain atau bahkan
> > kabupaten lain) kepada para Bupati tersebut.
> >
> > Yang pernah kami alami adalah:
> >
> > Ketika kami  berkunjung ke salah satu bupati di
> > Kalimantan dan menyampaikan maksud kami untuk
> > mengajukan aplikasi sebuah KP di kabupaten
> tersebut,
> > Begitu beliau tahu bahwa komoditasnya adalah
> tembaga
> > dan emas yang muncul di benak beliau dan para
> stafnya
> > adalah "logika sederhana; emas, tembaga  harganya
> > lebih mahal daripada batubara, aluminium, besi
> maupun
> > nikel = harga ijinnya juga harus lebih besar".
> >
> > Mungkin karena ketidak tahuan mereka maka hal
> seperti
> > ini sering terjadi, mungkin beliau-beliau ini
> > tidak/belum paham dengan apa yang dikatakan mas
> Daru
> > tentang sukses ratio untuk komoditas tertentu yang
> > yang hanya 1% itu dan seluk beluk lain berkaitan
> > dengan bisnis pertambanagn secara umum baik teknis
> > maupun non teknis
> >
> > IAGI melalui divisinya mas Ketut bisa membantu
> > beliau-beliau ini untuk lebih mamahami atau
> mengerti
> > tentang betapa tidak sederhananya proses
> eksplorasi
> > bahan tambang yang tidak bisa langsung 'dijual'
> > seperti emas atau tembaga dibandingkan bahan
> tambang
> > yang lain dan betapa kontra produktifnya bagi
> daerah
> > jika praktik-praktik 'liar' itu tetap atau bahkan
> > semakin giat dilakukan oleh para pejabat di
> daerah.
> >
> > Hal ini tidak berarti bahwa tindakan 'memeras'
> rekan
> > lain yang bergerak di komoditas besi, batubara,
> nikel
> > atau bauksit 'boleh diperas' dengan alasan
> > komoditasnya relatif mudah dijual tetapi mestinya
> ada
> > pemahaman yang cukup dari pihak eksekutif (di
> daerah)
> > tentang hal ini. Yang pada akhirnya diharapkan
> mereka
> > bisa mampu melihat peluang menarik investor (yang
> > "serius" bahasanya mas Daru) untuk berinvestasi di
> > daerah mereka dan bukan sebaliknya; siapapun calon
> > investornya "digebyah uyah" (disamaratakan) dengan
> > para broker KP yang mengejar untung sesaat dan
> relatif
> > tidak seberapa . . .
> >
> > sTJ
> >
> > --- Sukmandaru Prihatmoko <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > > Pak Andri dan rekan yang lain..
> > >
> > >
> > >
> > > Prihatin sekali mendengarnya  walau hal ini
> > > sudah berlangsung bbrp tahun
> > > tapi makin parah belakangan ini. Jual beli KP
> (yg
> > > sudah ditangan) atau
> > > jualan KP yg belum dikeluarkan .. wah.. ngeri
> > > mengikutinya karena melibatkan
> > > banyak sekali sector, institusi, atau
> perorangan.
> > >
> > >
> > >
> > > Pengalaman pribadi: untuk mendapatkan KP
> > > Penyelidikan Umum/ Eksplorasi (gak
> > > perlu sebut nama daerah.) diisyaratkan oleh
> pihak
> > > berwenang kita harus
> > > merogoh kocek Rp 

RE: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

2007-07-29 Terurut Topik Deni Rahayu
kang Ismail,
Update saja otonomi daerah atau lebih tepat
undang-undang Pemerintahan Daerah telah direvisi dari
UU 22/1999, menjadi UU 32/2004 (isinya lebih kearah
pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan
daerah)sementara UU 25/1999(bagian yang tidak
terpisahkan dr otda) tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan daerah atau lebih dikenal UU PKPD, direvisi
menjadi UU 33/2004 (berisi tentang pembagian bagi
hasil antara pusat dan daerah termasuk Bagi Hasil
Migas dan lain-lain)

dNr
___
> 
> From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Saturday, July 28, 2007 12:05 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi; PP-IAGI
> kumpul dong..
> 
>  
> 
> Kalau dirunut ke belakang ternyata kondisi saat ini
> tsb tidak lepas dari
> adanya UU 22/1999 tentang otda yang dijabarkan dg PP
> 25 /2000 dimana PP
> tsb ditandangani oleh "orang IAGI" yaitu mas Bondan
> Gunawan yg waktu itu
> sebagai Menteri sekretaris Negara. Mungkin yang
> perlu dibenahi adalah
> bagaimana penjabarannya dilapangan , mengingat untuk
> hal hal yang
> beginian diperlukan pemahaman masalah pergeologian ,
> disisi lain mungkin
> banyak Pemda yang belum punya geologi makanya sering
> terjadi berbagai
> penafsiran/penjabaran thd kedua Regulasi tsb , oleh
> karena itu disamping
> Petisi - petisi tsb juga diperlukan sosialisasi
> untuk memberikan
> kesadaran thd pemda pemda betapa pentingnya
> "ngopeni" orang geologi
> didaerahnya, hal ini juga akan mendorong
> 'terserapnya' geolog geolog
> disektor ini yang ujung ujungnya memberikan lapangan
> kerja baru , kalau
> diperhatikan di kedua regulasi tsb kewenangan pemda
> thd permasalahan
> geologi didaerahnya cukup besar dari masalah SDA
> sampai Bencana alamnya
> ,coba kalau setiap pemda "ngopeni' 3 orang geolog ,
> maka sudah ada
> penyerapan ratusan geolog . apalagi para geolog tsb
> sebelum diterjunkan
> ke pemda dibekali dulu ( digodog ) di kawah
> condrodimukonya IAGI siiip
> deh. saya yakin APBD pemda pemda tidak ada apa
> apanya kalau hanya untuk
> ngopeni para geolog tsb , dibanding karo gajine DPRD
> bukan apa apanya.
> 
>  
> 
>  
> 
>  
> 
> ISM
> 
>  
> 
>   - Original Message - 
> 
>   From: Sukmandaru Prihatmoko
>   
> 
>   To: iagi-net@iagi.or.id 
> 
>   Cc: [EMAIL PROTECTED] 
> 
>   Sent: Friday, July 27, 2007 5:16 AM
> 
>   Subject: RE: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs
> Eforia
> Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..
> 
>
> 
>   Pak Andri dan rekan yang lain..
> 
>
> 
>   Prihatin sekali mendengarnya  walau hal ini
> sudah
> berlangsung bbrp tahun tapi makin parah belakangan
> ini. Jual beli KP (yg
> sudah ditangan) atau jualan KP yg belum dikeluarkan
>  wah ngeri
> mengikutinya karena melibatkan banyak sekali sector,
> institusi, atau
> perorangan. 
> 
>
> 
>   Pengalaman pribadi: untuk mendapatkan KP
> Penyelidikan Umum/
> Eksplorasi (gak perlu sebut nama daerah...)
> diisyaratkan oleh pihak
> berwenang kita harus merogoh kocek Rp 3M -
> terang-terangan via sms lagi
> mintanya. Padahal boleh di bilang sukses ratio -nya
> mungkin hanya 1%
> atau lebih kecil. Padahal lagi ini gak ada aturan
> UU, PP, atau
> sejenisnya - jadi kalau kita bayar ya masuklah ke
> kantong pribadi ybs.
> Buat investor serius - hal ini menjadikan kesulitan
> besar, karena mesti
> bersaing dengan PT-PT "Gak Jelas" yg mau bayar
> kontan utk dapat KP. Dan
> saya yakin masih banyak cerita2 serem spt ini...
> 
> 
>
> 
>   Dan yang lebih negative tentunya ini men-down grade
> posisi
> Indonesia sebagai tujuan eksplorasi (yg "serius").
> 
>
> 
>   Kayaknya ini buah dari semangat otoda yg kelewatan
> ya..
> sehingga gak ada lagi yg bisa ngontrol lagi. 
> 
> 
=== message truncated ===


Sang Murid AlamDeni Rahayu - ExplorationistMobile: 62-817-612447Email: [EMAIL 
PROTECTED]


   

Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. 
Yahoo! Answers - Check it out.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545469


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA K

[iagi-net-l] Titipan pertanyaan dari sahabat---->Pejuang Lumpur

2007-07-27 Terurut Topik Deni Rahayu
Dicari Pejuang Lumpur
dari Sang Murid Alam

Ditulis Oleh Emha Ainun Nadjib
Wednesday, 18 July 2007 
Penanganan korban lumpur di Sidoarjo sangat ruwet dan
licin. Namun kesengsaraan mereka tak perlu dipaparkan
di sini. Karena mereka tidak punya sisa kekuatan
mental lagi untuk menemukan kenyataan bahwa orang lain
- manusia atau negara - tidak tersentuh oleh derita
mereka. Setahun lebih mereka terkapar. Proses
penyelesaian bertele-tele. Segala persyaratan yang
berganti-ganti telah mereka penuhi, tapi yang menimpa
mereka tetap kebohongan, manipulasi, pemanfaatan,
eksploitasi, dan keangkuhan. 
Maka, saya ingin membuka tulisan ini dengan
kegembiraan, dan nanti menutupnya juga semoga dengan
kegembiraan. 
Saya tidak punya keberanian memimpin suatu gerombolan
untuk memusuhi gerombolan lain, menuding-nuding dan
memaki-makinya. Saya bertanya kepada jamaah di forum
Bangbang Wetan di Surabya, Padangbulan Jombang,
Kenduri Cinta Jakarta, Gambang Syafaat Semarang, dan
Mocopat Syafaat Yogya: "Apakah untuk menemani korban
lumpur Sidoarjo saya diizinkan memusuhi Lapindo?" 
Mereka tidak mengizinkan. 
“Bolehkah saya tidak hanya mencintai para korban
lumpur, melainkan juga mencintai semua manusia di
Lapindo dan Minarak?” 
Mereka menjawab: "Wajib." 
Beberapa hari sesudah presiden balik dari ngantor di
Sidoarjo, saya dihubungi pengungsi di Pasar Porong dan
16 pengusaha pemilik pabrik yang juga tenggelam. Saya
me-"rekayasa" agar Menkominfo diperintahkan presiden
untuk segera ke Surabaya, saya ajak menemui dua
kelompok itu. Kami berunding tiga jam dan menyepakati
suatu formula: "Forum ini bukan kelompok A dan B dan C
yang saling berhadapan karena kemauannya berbeda-beda,
melainkan kita, satu tim gabungan yang bersama-sama
berikhtiar mencari formula untuk kemaslahatan
bersama.” 
A, B, dan C itu termasuk Lapindo dan Minarak. Saya
bertemu dan mempertemukan semua pihak. Ketika di
tengah keruwetan perundingan saya mengeluh, "Nanti
akan ada batas bahwa saya tidak punya kemampuan lagi
menyangga amanat ini, mohon jangan kecewa kalau saya
menarik diri." Saya memperoleh jawaban sama. Korban
yang mengamanati saya berkata: "Tolong jangan
tinggalkan kami, kami semua ingin semua ini cepat
selesai." Andi Darussalam, ujung tombak Minarak yang
ditugasi Lapindo berurusan ke korban, juga menjawab:
"Tolong jangan tinggalkan kami, kami semua ingin semua
ini cepat selesai." 
Sehabis pertemuan dengan Lapindo di Jakarta, direktur
operasionalnya bersama saya ke Sidoarjo, untuk saya
pertemukan dengan korban. Terjadi kesepakatan "ajaib"
soal ketegasan pembayaran, meskipun sebelumnya orang
inilah yang paling dibenci oleh korban. Tengah-tengah
saya mengetik tulisan ini demi Tuhan si dirops ini
menelepon saya, setelah sebelumnya selalu telepon saya
sehari dua-tiga kali, sebagaimana teman-teman korban
juga selalu update perkembangan kalau saya sedang
tidak bersama mereka: "Cak, saya akan terus kasih
laporan, pokoknya kesepakatan itu kita laksanakan. Cak
Nun undang saya dong ke forum-forum Cak Nun supaya
ikut belajar." 
Dari "wacana" itu seolah-olah urusan korban lumpur
terbuka jalannya untuk terselesaikan. Seolah-olah.
Karena sampai detik saya menulis ini, pelaksanaan
pembayaran yang sudah disepakati itu tetap saja belum
terlaksana. 
Yang mestinya dibayar sesudah presiden ngantor adalah
bisa 163 hasil verifikasi timnas yang sekarang sudah
dibubarkan, sehingga semua berjumlah 522, tapi belum
terealisasi. Sampai detik saya menulis ini (9 Juli),
hasil verifikasi BPLS - sebanyak 400 - hanya 38 yang
diterima oleh Minarak Lapindo, padahal bupati per hari
menandatangani 1.010 surat verifikasi. Berarti,
kondisi pra-presiden ngantor tetap berlangsung:
Minarak Lapindo masih "berperan" dalam verifikasi,
hasil verifikasi BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur
Sidoarjo) yang sudah ditandatangani oleh Bupati
Sidoarjo pun masih tidak membuat korban menerima
pembayaran. 
Hal itulah yang dalam pertemuan Cikeas 24 Juni 2007
membuat presiden memukul meja, berdiri, sambil
menggenggam lembar surat contoh hasil verifikasi
dengan lima tanda  tangan - termasuk bupati - tapi
tetap tidak dibayar, dan berkata gemetar: "Saya sangat
prihatin, kalau kepala Negara prihatin, itu berarti
marah!" 
Padahal "ini adalah rakaat terakhir", begitu mereka
menyebut tatkala berjumpa presiden. Kalau yang ini
buntu lagi, terkuburlah semua kata yang baik: dialog,
pertemuan, perundingan, pengertian, toleransi, damai,
ketertiban, negara, hukum, doa dan istighasah. 
Padahal, sesudah presiden ngantor tiga hari di
Sidoarjo, terdapat progres. Pertama, kalau sebelumnya
tidak ada time schedule yang jelas, sekarang 14
September 2007 harus sudah terbayar semua. "Salam"
terakhir dari rakaat terakhir itu adalah 14 September.

Kedua, yang bertugas memverifikasi tanah dan bangunan
yang harus dibayar adalah BPLS. Lapindo tidak punya
hak verifikasi. Setiap minggu minimal 1.000 KK
dibayar, dan Andi Darussalam dari Lapindo menyatakan
kepada saya “Kami siap, 100 M kami siapkan setiap
minggu. Saya orang Sulawesi kelahiran Suraba

Re: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" !

2007-07-19 Terurut Topik Deni Rahayu
aja
> baca dengan teliti 
> >> > pesan pesan dalam buku buku-nya. 
> >> > Tapi
> dia adalah mrxist nasionalist. 
> >> > Dia seorang nasionalist
> yang mendambakan bangsa Indonesia bisa makmur 
> >> > dan adil
> sejahtera , sebagimana diamanatkan dalam mukdimah
> Konstitusi 
> >> > kita. 
> >> > 
> >> > Apakah dia
> perlu penghargaan ? 
> >> > 
> >> > Saya kira
> orang seperti Pram tidak merasa perlu piagam
> penghargan , 
> >>
> akan 
> >> 
> >> > tetapi kita sebagai bangsa yang
> besar wajib memberikan pengargaan 
> >> > kepadanya , bkan
> saja untuk karya sastranya , akan tetapi 
> >> onsistensi-nya 
> >> 
> >> > dalam bersikap sebagi nasionalist yang
> konsisten. 
> >> > Hanya sayang-nya bangsa kita ini punya
> penyakit "aneh" , yaitu takut 
> >> > mengargai
> karya warga bangsa-nya sendiri . 
> >> > Lihat saja IAGI ,
> berkali kali saya menyatakan didalam iagi-net , 
> >> betapa 
> >> 
> >> > penting-nya memberikan penghargaan
> profesional kepada warag negara RI 
> >> > atau fuhak lain
> yang memberikan kontribusi yang luar biasa kepada 
> >> >
> kebumian Indonesia , Ndak ada tuh yang menanggapi .
> Apa ini bukan aneh 
> 
=== message truncated ===


Deni Rahayu - Explorationist
Mobile: 62-817-612447
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
website: www.etti.co.id


   

Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search 
that gives answers, not web links. 
http://mobile.yahoo.com/mobileweb/onesearch?refer=1ONXIC


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Olimpiade Geosain Internasional di Korea

2007-07-18 Terurut Topik Deni Rahayu
siiipsmoga sukses buat mas agus dan
kawan-kawan...kapan kumpul2 lagi ya kayak dulu...

dNr

--- Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Buat Agus, mBak Rita, Pak Wartono dan
> semua2nya..Selamat, Selamat berjuang. Tiada kata
> putus dalam melakukan sosialisasi Geologi. Top
> tenan.
>
>   Rita, kapan Olimpiade Geologinya dilakukan di
> Indonesia?. implementasikan dong ide tahun 2004,
> sepulang anda dari IGC tempo lalu. 
>
>   lam-salam,
>   ar-
>
>
>   
> 
> Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   IGSO (Internt.Geoscience Student Olimpiad) di
> Korea, Oktober 2007.
> 
> Suatu kehormatan tersendiri bagi kami di Jurusan
> Teknik Geologi FTUGM dan Himpunan Mahasiswa Teknik
> Geologi/HMTG UGM, bahwa pada tahun 2007 mendapat
> amanah dari Depdiknas untuk mendampingi dan menjadi
> pusat karantina siswa SMA yang akan berkompetisi
> bidang ilmu kebumian tingkat international di Korea
> nanti. Bulan Agustus - September 2007 nanti adalah
> masa karantina dari 4 siswa terpilih yang akan
> menjadi delegasi Indonesia untuk kompetisi bidang
> ilmu kebumian Internasional. Mereka adalah 1 siswa
> dari SMA 1 N Sulang di Rembang; 1 siswa dari SMA di
> Yogyakarta; 1 siswa dari SMA Banjarnegara; dan 1
> siswa dari SMA di Pontianak. 
> 
> Mereka adalah pilihan dari ratusan siswa SMA yang
> telah berkompetesi bidang ilmu kebumian di UGM pada
> bulan Mei 2007 lalu. Perhelatan besar tersebut
> diprakasai oleh Kegiatan Lusturm HMTG UGM yang
> didukung penuh oleh Dirjend.Didaksmen Depdiknas.
> Acara Kontest Ilmu Kebumian Nasional oleh HMTG
> tersebut juga didukung penuh oleh BPMIGAS,
> Pertamina, Chevron, Antam, Freeport, Newmont,
> ExxonMobil, Pama Persada, Petrominer, StarEnergy.
> Akhirnya program ini diteruskan untuk membina 4
> siswa yang akan dikirim Depdiknas untuk mewakili
> Indonesia di Korea, awal Oktober 2007 nanti.
> Karantina selama 1 bulan di Kampus Teknik Geologi
> UGM inilah 4 siswa SMA tersebut "dididik" secara
> khusus untuk turut memahami problem kebumian di
> Indonesia dan aplikasinya. 
> 
> Yang unik, kemarin ke 4 siswa tersebut digabung
> dengan mahasiswa S1 semester 6 untuk melakukan
> kegiatan Ekskursi Geologi Regional di Zone Rembang -
> Randublatung - Kendeng, 11-13 Juli 2007. Dan yang
> paling unik adalah rasa ingin tahu-nya ketika kami
> ajak mengunjungi "1001 mud volcano" di Medang,
> Kec.Ngaringan, Purwodadi (tepatnya kurang lebih 10
> km tenggara Bleduk Kuwu. Karena disitulah, ada
> gudangnya semburan lumpur dan semburan gas; yang di
> sekelilingnya ada kehidupan pertanian yang berhasil
> (karena memang lagi panen; kapan-kapan saya posting
> ke web-nya RDP).
> 
> Kami mohon dukungan semuanya baik kawan-kawan IAGI
> atau PP-IAGI; juga kawan-kawan profesionalis dimana
> saja, semoga kurikulum yang kami set-up untuk 4
> siswa tersebut mampu dicerna dengan baik dan mampu
> diterjemahkan dalam kompetisi international nanti.
> Penanggung jawab Kegiatan Karantina adalah Dwikorita
> Karnawati (Kajur TGL), didampingi Ketua Supervisor :
> Wartono Rahardjo (pensiunan dosen GL-UGM); dan Ketua
> Delegasi UGM-Depdiknas : Hendra Amijaya / dosen
> GL-UGM.
> 
> begitu saja...
> salam
> 
> agus hendratno / tim karantina
>
> -
> Be a better Heartthrob. Get better relationship
> answers from someone who knows.
> Yahoo! Answers - Check it out. 


Deni Rahayu - Explorationist
Mobile: 62-817-612447
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
website: www.etti.co.id


   

Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos & more. 
http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNXIC


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed Methane)

2007-04-24 Terurut Topik Deni Rahayu
ikut nimbrung, 

sumatra selatan target coalnya berada pada muara enim
formation(pangadang dan palembang coal), dengan
hamparan relatif menerus di kedalaman 500-1000 meter(
beberapa literatur yang menyebutkan lapisan dari 5
sampai 12)...
Sedangkan untuk kutai basin, umumnya banyak
dipengaruhi oleh faktor perubahan fasies (deltaic),
sehingga pemetaan harus di fokuskan pada hal tersebut,
umumnya formasi pembawa batubara di kutai adalah
Pulaubalang dan balikpapan pada umur N8-dan atau lebih
muda...

Oden

--- "Pangestu, Sonny T" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> ya perlu mulai ketika masih sepi.
> serupa dgn batubara yg sekarang meriah luarbiasa,
> dimulainya 1/4 abad yg
> lalu ketika sepi tidak ada orang di sana tanpa
> fasilitas prasarana
> apapun. 
> jangan terlambat.
> tinggal menimbang dgn tata ruang, dgn perangkat
> peraturan per-uu-an
> apakah mendukung & menjamin iklim investasi yg
> menarik & melindungi
> investasi itu.
> 
> -Original Message-
> From: Riyadi, Slamet S
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: 24 April 2007 16:11
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed
> Methane)
> 
> 
> Cekungan Kutai?
> Sudah ada beberapa yang research sampai pada tahap
> reconnaissance
> mapping.
> Sebelum menemukan resources potensial, rupanya
> infrastruktur dan
> populasi Kalimantan masih menjadi pertimbangan tapi
> entah untuk 10 tahun
> mendatang . . . atau ada investor yang mau bermain
> untuk long term
> planning? 
> 
> Sumatera lebih menarik . . . , infrastruktur lebih
> baik daripada
> Kalimantan cukup instant balik modalnya.
> 
> 
> Salam,
> 
> SLAMET RIYADI
>  
> 
> 
> -Original Message-
> From: M. Nur Heriawan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, April 24, 2007 4:40 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed
> Methane)
> 
> > 
> > ITB) untuk melanjuti penelitian GMB
> diwilayah kerja di 
> > Sumatra Selatan.
> 
> Mas Syaiful,
> 
> Apakah sudah ada studi CBM untuk batubara di
> Cekungan Kutai? 
> 
> Saya kebetulan tertarik untuk studi di bagian 'hulu'
> terutama memodelkan distribusi komponen batubara dan
> mikrostruktur
> (cleat) untuk salah satu lokasi batubara multiseam
> di Cekungan Kutai
> tsb. Berharap saja studi tsb. ke depan akan berguna
> sebagai studi awal
> potensi CBM di sekitar Cekungan Kutai (jika
> memungkinkan). 
> 
> Terima kasih.
> 
> Salam,
> 
> Nur H.
> 
> 
> 
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
> protection around
> http://mail.yahoo.com 
> 
>

> 
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007
> to
> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 -
> The 32nd HAGI, the
> 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
> Exhibition, Bali
> Convention Center, 13-16 November 2007
>

> 
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
> Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota
> ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank
> BCA KCP. Manara
> Mulia No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
> 
> 
> 
> This message and any attached files may contain
> information that is
> confidential and/or subject of legal privilege
> intended only for use by
> the intended recipient. If you are not the intended
> recipient or the
> person responsible for delivering the message to the
> intended recipient,
> be advised that you have received this message in
> error and that any
> dissemination, copying or use of this message or
> attachment is strictly
> forbidden, as is the disclosure of the information
> therein. If you have
> received this message in error please notify the
> sender immediately and
> delete the message.
> 
>

> 
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007
> to
> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 -
> The 32nd HAGI, the
> 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
> Exhibition, Bali
> Convention Center, 13-16 November 2007
>

> 
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
> Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota
> ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi In

Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)

2007-02-15 Terurut Topik Deni Rahayu
ikut nimbrung 
yang saya tau digital Peta Geology yang ada, beberapa
daerah agak sedikit kurang tepat terutama menyangkut
sistem kordinat dan datumnya, krn yang saya tau
project2 tersebut sering di sub-sub kan lagi ke orang
lain yang akhirnya yang mengerjakan tidak mengerti
tentang GIS atau tentang ilmu ukur nya, orang tersebut
hanya tau cara meng-digitasi saja.oleh krn itulah maka
saya pernah mencoba merivisi sebisa mungkin beberapa
area yang dianggap kurang tepat tersebut.
kalau masalah informasi apa saja (banyak versi yang
ada, tergantung pengembangannya), saya sendiri punya 4
versi, satu versi sedang dibangun sendiri disesuaikan
dengan kebutuhan oil and gas).

dNr

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Kalau boleh tahu apa saja informasi yang ada dalam
> format GIS ini ?
> Berapa harganya untuk seluruh Indonesia ?
> Apakah menggunakan chrono atau litho dalam
> penamaannya ?
> Seberapa kedetilannya. Apakah seperti kedetilan peta
> skala 1:25 000
> atau regional 1:sejuta ?
> 
> wah banyak tanya surry
> 
> rdp
> 
> On 2/16/07, anang kusuwardono
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Kawan,
> >
> > Betul. Thn 2000 Newmont pernah menggunakan peta
> geologi digital format Arcview produksi konsultan
> Australia/Direktorat Geologi, yang sourcenya dari
> peta geologi Direktorat Geologi. Saya kira sekarang
> sudah selesai semua, karena waktu itu yang belum
> published tinggal Papua.
> >
> > salam,
> > -anang sk-
> >
> >
> > - Original Message 
> > From: noor syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Sent: Tuesday, February 13, 2007 11:53:20 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Balasan: Re:
> [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information
> System)
> >
> >
> > Rekan,
> >
> > Setahu saya, sejak beberapa tahun yl, Puslitbang
> Geologi (c.q. Pak Djadjang) mempunyai proyek
> digitalisasi semua peta geologi Indonesia. Sekitar
> tahun 2002-an, kami sempat membeli satu set datanya
> untuk keperluan eksplorasi. Isinya memnag belum 100%
> sempurna, tapi sudah cukup lumayan karena bukan
> hanya peta thok, tapi dilengkapi attributesnya juga
> (umur, nama formasi, lithotype description etc).
> >
> > Nah, karena peta geologi ini sudah digital dan
> spatially referenced, maka ya tinggal di-overlay
> saja dengan database yang kita punya (sumur, line
> seismic, batas blok, HC seeps, infrastructure etc).
> Overlaynya tidak 100% sempurna karena base map yang
> dipakai juga belum tentu sama.
> >
> > Mulai tahun 2000-an kita sudah mulai membangun
> database ini. Karena sumber data yang
> bermacam-macam, maka kendalanya memang di
> verifikasinya (kualitas data, validitas, koordinate
> systemnya dll.). Waktu itu, karena persamaan visi,
> kita sempat tukar-tukaran data (well header, seismic
> navigation, block limits) dengan beberapa perusahaan
> yang juga sedang melakukan hal yang sama.
> >
> >
> > salam,
> >
> > - Original Message 
> > From: Fajar W Wisaksono
> <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Sent: Tuesday, February 13, 2007 9:52:51 AM
> > Subject: [iagi-net-l] Balasan: Re: [iagi-net-l]
> Pengguna GIS (Geographic Information System)
> >
> >
> > Pak Kusuma yth,
> > Memang persoalan database tidak bisa dianggap
> enteng. Ironisnya, sebagian orang menganggap
> database adalah hal kecil yang bisa dikerjakan
> sambil lalu. Padahal dampak database yg tidak
> ter'manage' dengan baik akan timbul bbrp tahun
> kemudian, di saat kita memerlukan referensi dari
> bbrp pekerjaan kita atau pekerjaan orang lain yang
> sudah ada dan pernah dikerjakan.
> >
> > Saya ingin tahu, dimana saya bisa download
> software untuk MapInfo tersebut.
> >
> > terima kasih & salam,
> > fajar
> >
> >
> > "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote: Terima kasih atas tawaran bantuannya. Sdr.
> Fransiscus. Nanti saya pikirkan
> > lagi apa yang harus didigitize. Banyak peta2
> geologi yang sudah didigitize,
> > tetapi sayangnya data-base-nya praktis tidak ada,
> sedangkan keunggulan dari
> > MapInfo itu sebetulnya adalah data-base yang
> datanya dapat ditampilkan
> > sebagai peta, bukan sekedar software untuk
> pemetaan. Banyak peta yang sudah
> > didigitize, tetapi info-nya bukan info geologi
> seperti nama formasi, umur,
> > kandungan fosil, litologi dsb, tetapi info
> geografis, seperti luas, panjang
> > dsb, Yang paling banyak makan waktu adalah mengisi
> data base, selain juga
> > mendesign databasenya sendiri yang sesuai dengan
> kepentingan geologist.
> > RPK
> > - Original Message -
> > From: "Franciscus B Sinartio"
> > To:
> > Sent: Thursday, February 08, 2007 12:15 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic
> Information System)
> >
> >
> > > Pak
> > > di milis ini banyak yang bisa MapInfo, mungkin
> bisa membantu.
> > > saya cuma tahu sedikit2.  tapi bisa saya bantuin
> digitized map nya nanti
> > > saya kasih ascii nya lalu di load di mapinfo.
> > > kalau Pak Koesoema berkenan dibantuin saya mau
> volunteer.
> > > saya juga mau belajar lagi ttg MapInfo dan GI

RE: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)

2007-02-09 Terurut Topik Deni Rahayu
ikut nimbrung
Penggunaan GIS, sebetulnya sudah lama digunakan di
dunia migas salah satu aplikasi itu ya Geographix,
Openwork suites , Geoframe, Petrel dll, walaupun
software2 tersebut menitik beratkan pada ke G&G annya
dari pada ke arah Geomatic(ilmu ukur bumi), sofware2
tersebut mempunyai kelebihan menpunyai koordinat x, y
dan Z. untuk awalnya Map Info(Dulu yang ngembangin
ERSIS kl ngak salah, ktrnya ada di BRI Tower BDG, th
97an),Arview,ArcInfo(ESRI), kuat di koordinat x dengan
y. 
untuk software GIS(Map Info dan kawan2), kenapa orang
lebih mau menggunakan dalam ilmu ukur bumi krn 
1. sofware ini di design untuk hal tersebut(ilmu ukur
bumi) pada awalnya, walaupun perkembangan terakhir
dapat di integrasikan ke mana-mana, termasuk G&G
study. 
2. File yang dihasilkan relatif BERUKURAN KECIL,
sehingga dengan kemampuan komputer yang ada, dapat
menampung data spasial maupun non spasial secara
komprehensif dan cukup mampu menampung banyak
(biasanya data angka di gabung dengan software
database : Access, Oracle, maupun sofware lainnya
excell dan objek tentunya)
Beberapa analysis(keekonomian,infrastruktur,pemodelan
geologi,sebagian G&G), kadang2 lebih cepat dan lebih
mudah menggunakan GIS(Map Info dkk), dalam hal lainnya
tentunya lebih memilih menggunakan sofware yang biasa
digunakan (petrel dan kawan2).
Penggunaan aplikasi lain GIS banyak digunakan di
Mobile Tracking, Security system, Managemen system,
Telekomunikasi(basisnya GIS) dan lain-lain.
Saya yakin suatu saat perkembangan arah kedua software
tersebut akan bertemu pada titik yang sama...mungkin
kita bisa menganalogikannya perkembangan PDA ke
PDAphone VS Phone Ke Smartphone(PDA)

Deni Rahayu
GIS expert (Divisi DataBase ETTI)
ETTI

--- Arie Krisna Prihatin Lopulisa
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> 
> Mas Oki dan Mas Hendrawan,
> 
> 
> Sekedar konfirmasi, Petrel yang next release sudah
> mempunyai kemampuan GIS.
> 
> ArcGIS akan terintegrasi dalam Petrel, dan hal ini
> dimungkinkan karena 
> Petrel yang next release akan memiliki plugin
> ArcGIS.
> 
> 
> 
> Regards,
> Arie K
> 
> Geologist (Petrel)
> 
> 
> 
> 
> 
> At 05:11 PM 2/9/2007, oki musakti wrote:
> >Agak mundur dikit.
> >   Setahu saya hampir semua aplikasi standard
> (sektor migas maksudnya) 
> > punya kemampuan display dan query data geology dan
> (in more limited 
> > sense) cartography. Geographix, Openwork suites ,
> Geoframe, Petrel dll 
> > semuanya punya. Banyak yang sudah menerapkan web
> based gis (Open Explorer 
> > atau Finder misalnya). Yang tinggal adalah masalah
> menyusun data 
> > structurenya aja.
> >
> >   Hampir semua bisa terima shapefile (.shp) yang
> notabene merupakan 
> > standar de facto data cartography ...kecuali
> Petrel (auch..katanya sih 
> > next release bakalan bisa). Kalaupun tidak, banyak
> cara untuk 
> > menterjemahkan format tsb (via autocad misalnya)
> >
> >   Jadi, kira-kira kenapa kita (sekali lagi, untuk
> migas-er) harus pakai 
> > dedicated GIS package (ArcViewGIS atau MapInfo).
> Apa tidak malah duplikasi
> >
> >   Sekedar tanya.
> >
> >   Cheers
> >   Oki
> >
> >
> >Hendrawan Arief <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> >Hehe...Mas Vick.
> >Di Petrel memang ada tool untuk digitize, tetapi
> tentu saja software ini
> >tidak dedicated untuk GIS. Tool digitize tsb
> berfungsi untuk membuat
> >surface map (misalnya..) di field yang sudah
> berumur, di mana hanya
> >tersedia data hard copy nya saja. Hard copy tsb di
> scan dulu, baru di
> >load ke petrel sebagai image dan di digitasi,
> misalnya untuk kontur nya.
> >Kalo ddulu aku inget, pernah digit dulu di autoCad,
> di smoothing di
> >Adobe FreeHand (masih ada atau ngak ya ?). Setelah
> final baru di load an
> >diatur di GIS software. Waktu itu aku pakai ArcInfo
> klo ngak salah.
> >
> >
> >
> >Untuk GIS tentunya musti pake GIS dedicated
> software. Seperti ArcINFO,
> >MapInfo, ArcGis, atau ArcMap, atau mugkin ada
> software lain nya.
> >
> >
> >Mungkin rekan lain ada yang lebih tahu dan
> berpengalaman, ..mohon di
> >share donk..
> >
> >
> >-Original Message-
> >From: Rovicky Dwi Putrohari
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >Sent: Friday, February 09, 2007 4:18 PM
> >To: iagi-net@iagi.or.id
> >Subject: Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic
> Information System)
> >
> >Menarik ulasan Lilik dibawah ini.
> >
> >Yang kadang aku heran mengapa menggunakan Petrel
> untuk digitizing ?.
> >... Hmmm sepertinya ada yg ga pas. Masak sih,
> software Petrel yang
> >harga lisensinya mahal segini dip

Re: [iagi-net-l] Sedimentary Basins of Indonesia : Historical and Updated Status

2006-12-12 Terurut Topik Deni Rahayu
wah menarik juga prof...point persaingan ada di point
2 kayaknya, setiap pesaing(perusahaan) akan berusaha
membuat perusahaan efisien sehingga bisa mengajukan
revenue split yang lebih menjanjikan bagi negara(itu
yang akan dipilih), ring fencing sudah tidak efisien,
krn cost recovery dihilangkan
bagusnya juga dibuatkan range Revenue Split(bagi
hasil)nya bagi perusahaan yang menginginkan block yang
sudah proven (abis contract misalnya), ya harus lebih
rendah dari Block yang masih belum proven, jadi
artinya Revenue Split (bagi hasil) Berbanding Lurus
dengan Risknya :)
kl tidak ada yang mau masuk ber investasi ke
indonesia(dari luar) ya bangsa sendirilah yang
mengelola sumber daya alamnya sendiri...insyaallah
akan lahir perusahaan-perusahaan lokal yang bagus
untuk mengelola sumber daya alamnya sendiri, selama
ada political will dari seluruh stakeholder di
industri migas...

Oden
dNr

--- "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Sebetulnya perbaikan dalam system PSC:
> 1. Cost recovery dihilangkan sama sekali (0%)
> 2. Split/bagi-hasil (ditenderkan) ditenderkan, kalau
> perlu untuk high-risk 
> blocks sampai 50:50
> 3. Ring fencing dihilangkan sama sekali.
> 4. Subcontracting tidak perlu tender lagi
> (menghilangkan birokrasi)
> 5. Commitment harus diberikan dan rencana kerja +
> AFE perlu diberikan.
> Akan jauh lebih efficient dan tidak bisa main2
> RPK
> 
> - Original Message - 
> From: "Deni Rahayu" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Tuesday, December 12, 2006 8:42 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Sedimentary Basins of
> Indonesia : Historical and 
> Updated Status
> 
> 
> > waduh...Kalau cost recovery masih menjadi masalah
> > besar di industri migas, jangan coba2 dech
> ngerubah
> > kebijakan tentang "ring fence", ada itu aja cost
> > recovery banyak aneh dan "dipermainkan", apalagi
> kl
> > tidak di batasi satu block.
> >
> > oden
> > dNr
> >
> > --- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> >> Disatu sisi usulan "Ring Fencing" yang diusulkan
> Pak
> >> Yitno ini menarik
> >> investasi, tetapi sangat pasti "menaikkan cost
> >> recovery" ... perlu
> >> hitung2an detil. Apakah bener ini demi negara
> atau
> >> demi industriawan
> >> (investor)
> >>
> >> Justru yang perlu dilihat adalah bagaimana
> jalannya
> >> PSC selama ini.
> >> Kita hitung saja berapa perolehan negara dilihat
> >> keekonomian seluruh
> >> PSC nya, bukan project by project (bukan POD by
> >> POD).
> >>
> >> RDP
> >>
> >> On 12/11/06, [EMAIL PROTECTED]
> <[EMAIL PROTECTED]>
> >> wrote:
> >> >
> >> >
> >> > > Pak Ismail,
> >> > >
> >> > >   Ada beberapa saran yang
> >> > dikemukakan di seminar tersebut. Pak Suyitno
> >> > > Patmosukismo (IPA)
> >> > misalnya menyarankan melihat kembali aturan
> ring
> >> > > fencing,
> >> > sehingga dana di suatu blok operasi berstatus
> >> produksi bisa
> >> > >
> >> > dipakai di blok lain yang eksplorasi atau
> malahan
> >> untuk new
> >> > venture-nya.
> >> > > Liberasi ini memang bertentangan dengan
> >> > prinsip-prinsip KPS yang berlaku
> >> > > di Indonesia, walaupun
> >> > kelihatannya akan mampu mendorong kegiatan
> >> > > eksplorasi di lahan
> >> > frontier. Untuk itu, perlu dilihat dengan
> hati2.
> >> >
> >> >
> >>
> >
>
__
> >> >
> >> >  Betul sekali apa yang dikatakan Pak Awang ,
> harus
> >> dan
> >> > sangat hati hati sekali , walupun
> >> > ini mestinya tidak ditutup
> >> > kemungkinannya.
> >> > Salah satu syarat yang paling utama adalah
> >> > "kebenaran" dari cost recovery yang dilaporkan
> >> oleh KPS. Dan
> >> > yang sangat berwenang untuk menentukan ini ya
> >> siapa lagi kalau bukan
> >> > tempat pak Awang bekerja yaitu BP Migas.
> >> >
> >> > Usulan Pak
> >> > Suyitno ( yang Dirjen Migas ) itu kalau tidak
> >> salah pernah diberlakukan
> >> > kepada
> >> > Shell , tetapi dari Blok eksplorasi ke blok
> >> eksplorasi, yaitu
> >> > dari blok sekitar P.Laut (saya lupa namanya) ke
> >> Blok Muria (yang
> &

Re: [iagi-net-l] Sedimentary Basins of Indonesia : Historical and Updated Status

2006-12-12 Terurut Topik Deni Rahayu
waduh...Kalau cost recovery masih menjadi masalah
besar di industri migas, jangan coba2 dech ngerubah
kebijakan tentang "ring fence", ada itu aja cost
recovery banyak aneh dan "dipermainkan", apalagi kl
tidak di batasi satu block.

oden
dNr

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Disatu sisi usulan "Ring Fencing" yang diusulkan Pak
> Yitno ini menarik
> investasi, tetapi sangat pasti "menaikkan cost
> recovery" ... perlu
> hitung2an detil. Apakah bener ini demi negara atau
> demi industriawan
> (investor)
> 
> Justru yang perlu dilihat adalah bagaimana jalannya
> PSC selama ini.
> Kita hitung saja berapa perolehan negara dilihat
> keekonomian seluruh
> PSC nya, bukan project by project (bukan POD by
> POD).
> 
> RDP
> 
> On 12/11/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> >
> > > Pak Ismail,
> > >
> > >   Ada beberapa saran yang
> > dikemukakan di seminar tersebut. Pak Suyitno
> > > Patmosukismo (IPA)
> > misalnya menyarankan melihat kembali aturan ring
> > > fencing,
> > sehingga dana di suatu blok operasi berstatus
> produksi bisa
> > >
> > dipakai di blok lain yang eksplorasi atau malahan
> untuk new
> > venture-nya.
> > > Liberasi ini memang bertentangan dengan
> > prinsip-prinsip KPS yang berlaku
> > > di Indonesia, walaupun
> > kelihatannya akan mampu mendorong kegiatan
> > > eksplorasi di lahan
> > frontier. Untuk itu, perlu dilihat dengan hati2.
> >
> >
>
__
> >
> >  Betul sekali apa yang dikatakan Pak Awang , harus
> dan
> > sangat hati hati sekali , walupun
> > ini mestinya tidak ditutup
> > kemungkinannya.
> > Salah satu syarat yang paling utama adalah
> > "kebenaran" dari cost recovery yang dilaporkan
> oleh KPS. Dan
> > yang sangat berwenang untuk menentukan ini ya
> siapa lagi kalau bukan
> > tempat pak Awang bekerja yaitu BP Migas.
> >
> > Usulan Pak
> > Suyitno ( yang Dirjen Migas ) itu kalau tidak
> salah pernah diberlakukan
> > kepada
> > Shell , tetapi dari Blok eksplorasi ke blok
> eksplorasi, yaitu
> > dari blok sekitar P.Laut (saya lupa namanya) ke
> Blok Muria (yang
> > kemudian menemukan Kepodang).
> >
> >  Mungkin BP Migas dapat
> > memberika kesempatan seperti ini kepada KPS
> produksi yang baik
> > perfomance-nya (umpamanya aktif sekali ,
> dibuktikan dengan banyaknya blok
> > , tidakj pernah terlambat melaksanakan RK - nya ,
> tidak ada temuan
> > dari audit , menjunjung ttingg
> > KK/Lingkungan hidup, hubungan baik
> > dengan komunitas sekitar daerah operasi dsb).
> > Tentu saja harus ada
> > persentasi bata CR yang akan dipakai oleh mereka.
> >
> > Jadi walaupun
> > faktor ke-hati2 an perlu dijaga , akan tetapi
> kemungkinan ini jangan
> > ditutup.
> >
> > Pertanyaan saya apakah ini memerlukan pergantian
> > UU - 222 , atau hanya perubahan PP ?
> >
> >  Si - Abah
> >
> >
>

> >
> > >
> > .
> >
> >
> 
> 
> -- 
> http://rovicky.wordpress.com/
> 
>
-
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November
> 2006
> -  detail information in
> http://pekanbaru2006.iagi.or.id
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
> 
> 



 

Any questions? Get answers on any topic at www.Answers.yahoo.com.  Try it now.

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] 19 Provinsi Tawarkan Kerjasama Investasi Minyak

2006-11-16 Terurut Topik Deni Rahayu
19 Provinsi Tawarkan Investasi Minyak
Taufik Wijaya - detikcom 

Palembang - Sebanyak 19 provinsi dan 50 kota dan
kabupaten di Indonesia membuka peluang kerjasama
dengan investor di bidang perminyakan dan gas.

Penawaran tersebut diajukan melalui Forum Komunikasi
Daerah Penghasil Migas (FKDPM) yang mewadahi 19
provinsi serta 50 kabupaten dan kota penghasil migas
di Indonesia.

Demikian dikatakan Ketua FKDPM Alex Noerdin kepada
pers di Palembang, Rabu (08/11/2006). 

"Ada lima klasifikasi potensi migas yang bisa
dikerjasamakan antara pengusaha dan investor di sektor
migas dengan daerah penghasil migas. Kerjasama
tersebut bisa dengan melibatkan badan usaha milik
daerah (BUMD) setempat," urai Alex.

Lima klasifikasi potensi migas tersebut adalah potensi
sumur-sumur tua, potensi lapangan-lapangan marjinal,
participating interest, open area, dan relinquishment
berdasarkan kedalaman atau lapangan marjinal di daerah
yang ada wilayah kerja perminyakan atau WKP.

Alex menjelaskan, potensi sumberdaya alam migas yang
bisa dilakukan di daerah dan dapat bekerjasama dengan
daerah dalam pengelolaannya cukup banyak tersebar luas
di Indonesia.

"Bagi daerah melalui BUMD untuk melakukan kegiatan
usaha hulu dan hilir migas ada aspek legal yang
menjadi dasar BUMD dalam melakukan kegiatannya, yaitu
UU No.22 Tahun 2001 Pasal 9 yang menyatakan bahwa
kegiatan usaha hulu dan hilir migas dapat dilaksanakan
BUMN, BUMD, koperasi, usaha kecil dan badan usaha
swasta. Maka sudah sewajarnya daerah diikutkan di
dalam pengeloaan migas nasional," jelasnya.

Saat ini menurut Alex, sudah ada dua perusahaan daerah
yang telah beroperasi dan bekerjasama dalam mengelola
potensi migas di daerahnya, yaitu PT Bumi Siak Pusako
(BSP) di Provinsi Riau dan Benoa Attaka di Pasir
Penajam, Kalimantan Timur. 

"Kedua perusahaan ini telah memperoleh kontrak dan
berhasil mengoperasikan serta memproduksi minyak dan
gas," terangnya.

Alex menjelaskan, Pertamina dengan wilayah kerja di
seluruh Indonesia, saat ini menawarkan lebih dari 30
wilayah untuk dikerjasamakan bersama melalui sistem
partner. Seperti lapangan-lapangan yang kecil dan
marjinal, brown filed, sumur-sumur tua dari zaman
Belanda yang bertebaran luas akan tetapi masih
ekonomis untuk dieksploitasi.

"Kemudian keinginan pemerintah pusat yang ingin
mencapai produksi minyak nasional 1,3 juta barel pada
tahun 2009 dalam usaha pemenuhan energi nasional,
tidak mungkin tercapai tanpa peranan pemerintah daerah
dan seluruh stake holder," tandasnya.

Mengenai klasifikasi untuk kerjasama terhadap potyensi
sumur-sumur tua, menurut Alex Noerdin, aspek legalnya
adalah keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.
1285.K/30/M.PE/1996 tentang pengusahaan pertambangan
minyak bumi pada sumur-sumur tua.

"Menurut sumber dari data base ETTI (Exploration
Think-Thank Indonesia) potensi sumur-sumur tua saat
ini umumnya tersebar di sebagian Sumatera Utara
sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Selatan,
sebagian besar Kalimantan dan sebagian Jawa," ujarnya.

Mengenai potensi lapangan-lapangan marjinal aspek
legalnya adalah UU No.22 Tahun 2001 tentang Migas.
Menurut Alex, lapangan marjinal milik Pertamina, yaitu
sebanyak 64 lapangan tersebar di Sumatera Utara,
Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan
Kalimantan. 

"Selain lapangan-lapangan marjinal milik Pertamina ada
beberapa potensi yang mungkin dapat juga dikembangkan
di lapangan-lapangan marjinal yang ditinggalkan oleh
KKSS atau perusahaan minyak swasta karena dianggap
tidak ekonomis pada saat ditinggalkan. Sekarang dengan
kondisi harga minyak yang melambung tinggi, maka
lapangan marjinal tadi akan menjadi sangat ekonomis
dan menarik minat investor," ungkap Alex.(tw/ndr)



 

Sponsored Link

Online degrees - find the right program to advance your career.
Www.nextag.com

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] 9 tokoh nasional bersama G. Bush

2006-11-16 Terurut Topik Deni Rahayu
Alhamdullilah...akhirnya kaderisasi berhasil :)

dNr

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> HEBAAT !
> 
> Selamat Cak ...
> jadi ndak salah, kan ... IAGI punya Sekjen Cak
> Ridwan ?
> :)
> 
> 
> RDP
> eh ini utk demo apa ... :)
> ===
> 9 Tokoh Calon Lawan Diskusi Bush
> Luhur Hertanto - detikcom
> 
> Jakarta - Sembilan tokoh nasional akan diundang
> berdialog langsung
> dengan Presiden AS, George W. Bush, pada 20 November
> nanti. Mereka
> adalah pakar bidang pendidikan, kesehatan, agama,
> bencana alam, IT dan
> bioteknologi.
> 
> "Pembicaraan akan berlangsung pukul 18.00,
> sebelum jamuan makan
> malam kenegaraan. Pembicaraannya tentang kerja sama
> bidang
> masing-masing dari pandangan para tokoh ini," kata
> Menko Kesra
> Aburizal Bakrie, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis
> (16/11/2006).
> 
> Untuk bidang pendidikan ada dua tokoh yang
> diundang, yaitu Prof.
> Arief Rahman dan Prof. Yohanes Surya. Pembangunan
> daerah juga dua
> orang, yaitu Frans Wozpakrik (wakil ketua MRP) dan
> Prof. Yusni Sabi
> (tokoh perempuan dari NAD).
> Sedangkan untuk bidang kesehatan, ekonomi
> kerakyatan dan agama,
> masing-masing satu tokoh. Secara berturut-turut
> mereka adalah Dr.Nila
> Muluk, Muhammad Ichsan dan Komaruddin Hidayat.
> 
> "Untuk biotek diwakili Dr. Adi Sasono dari LIPI,
> dan pengadaan
> tsunami early warning system dari BPPT oleh Ridwan
> Jamaluddin," imbuh
> Ical.
> 
> Ditambahkannya, dipilihnya sembilan tokoh itu
> disesuaikan dengan
> topik pembicaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
> dengan Bush. Dua
> kepala pemerintahan ini sepakat untuk membahas
> peningkatan kerjasama
> di bidang kesejahteraan rakyat dan pencapaian agenda
> Millenium
> Development Goals.
> 
> "AS sendiri tidak sepakat dengan MDG, tapi kita
> kan pro MDG.
> Topiknya kita yang tentukan dan kita meminta AS
> menyetujui kita
> bicarakan topik kesejahteraan rakyat," ungkap Ical.
> (lh/nrl)
> 
> 
> On 11/16/06, Ariadi Subandrio
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Sekjen IAGI adalah satu diantara sembilan tokoh
> nasional yang akan berdiskusi dengan George
> Bush.., Detik.com : kamis, 16 Nop 2006, 17.22
> >
> >   Selamat broer..
> >   Hidup sekjen
> >
> >   lam-salam,
> >   ar-.
> >
> >
> >
> >
> >
> > -
> > Sponsored Link
> >
> >Don't quit your job  - take classes online and
> earn your degree in 1 year. Start Today
> >
> 
> 
> -- 
> http://rovicky.wordpress.com/
> 
>
-
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November
> 2006
> -  detail information in
> http://pekanbaru2006.iagi.or.id
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
> 
> 



 

Sponsored Link

$200,000 mortgage for $660/ mo - 
30/15 yr fixed, reduce debt - 
http://yahoo.ratemarketplace.com

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Situs Batujaya, Rengasdengklok : Penemuan Arkeologi Terpenting di Asia dalam 50 Tahun Terakhir

2006-09-18 Terurut Topik Deni Rahayu
wah menarik juga ya...soalnya baru kemaren ini saya
berdiskusi ringan sama temen2 sesama sunda dan orang2
yang peduli budaya, mengenai hubungan kebudayaan masa
lalu jawa barat dengan mentalitas jiwa pemimpin orang
sunda -> karena sadar atau tidak sadar, budaya
adalah salah satu faktor yang bisa membentuk karakter
bangsakapan kumpulnya dooong ? mudah2an bisa,
skali2 bidang lain agar bisa membuka wawasan :)

DNR

--- Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Abah,
>
>   Penemuan ini sangat penting untuk purbakala
> Indonesia, apalagi buat karuhun urang Sunda. Ada
> yang mengira, bahwa di Batujaya jangan2 pusat
> Kerajaan Tarumanegara (negara di sisi Citarum ?) -
> soalnya Batujaya persis di sisi Citarum.
>
>   Kalau ada yang berminat berkumpul, boleh juga tuh
> 'Bah. Nanti saya kumpulkan bahan2nya buat bahan
> bicara. Kalau ada yang bisa kontribusi peta2 garis
> pantai lama daerah Karawang akan sangat baik untuk
> merekonstruksi situs ini. Pak Wahyu Budi Satyawan
> dari LON biasanya punya. 
>
>   salam,
>   awang
> 
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>   Rekan rekan
> 
> Sangat menarik sangat menarik !!
> Kalau kita kumpul , Awang yang jadi "pembicara" buat
> yang berminat.
> Bahan-nya ? kUMPUL makan siang , beli makn sendiri
> sendiri KECUALI
> Pak Ketum berfikiran lain ???). Ekh ngawur 
> Kita minta Metro cd dari acara tersebut , mungkin
> lewat IAGI lebih mudah,
> nah kita nonton , kemudian yang punya "pengetahuan"
> dan siapapun yang
> berminat .
> Saya tidak sempat nonton , ada undangan kawinan,
> padahal sudah dari
> beberapa hari sebelumnya niat nonton.
> Bagaimana Set IAGI , bisa kn.
> 
> Si-Abah.
> 
>
___
> 
> Pak Rovicky,
> >
> > Hanya peta dari atlas di mana lokasi Batujaya dan
> Cibuaya saja yang ada.
> > Kalau foto2 lubang/parit ekskavasi, Candi
> Batujaya, kerangka2 manusia,
> > tembikar2 gak punya. Buku Sedyawati (2006) itu
> juga walaupun terbitan
> > Februari 2006 hanya teks tanpa gambar. Nanti saya
> scan petanya ya, dan
> > ta' cari foto2nya siapa tahu ada dari beberapa
> jurnal arkeologi yang
> > saya punya.
> >
> > Salam,
> > awang
> >
> > -Original Message-
> > From: Rovicky Dwi Putrohari
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Monday, September 18, 2006 12:32 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Situs Batujaya,
> Rengasdengklok : Penemuan
> > Arkeologi Terpenting di Asia dalam 50 Tahun
> Terakhir
> >
> > Pak Awang, adakah peta, foto atau gambar2nya ?
> > Aku rasa cukup lengkap sebagai satu artikel
> "dongeng" menariik nih
> > Salam
> >
> > RDP
> >
> > On 9/18/06, Awang Harun Satyana wrote:
> >> Mungkin ulasan ini OOT (out of topic) tetapi,
> sebagaimana
> >> ekskavasi-ekskavasi arkeologi lainnya, ada
> kaitannya juga dengan
> > geologi
> >> : terkait dengan sedimentasi Delta Citarum dan
> terkait dengan rencana
> >> pengembangan lapangan minyak Pondok Tengah
> (Pertamina) dan pemboran
> >> eksplorasi Ranca Jawa. Lagipula, penemuan besar
> semacam ini saya kalau
> >> tidak diketahui, padahal jaraknya tak sampai 50
> km di sebelah timur
> > laut
> >> Jakarta. Semoga bermanfaat.
> >>
> >> Malam Minggu kemarin (16 September 2006) saya
> nonton acara TV di
> > MetroTV
> >> pukul 19.05 ("Suara dari Yang Terkubur") yang
> menampilkan acara-acara
> >> bernuansa sains arkeologi dan geologi. Minggu
> lalu tentang penggalian
> >> situs Tambora (sayang baru nonton 15 menit,
> listrik mati untuk dua
> > jam),
> >> Sabtu malam kemarin menayangkan penemuan dan
> penggalian situs
> > Batujaya,
> >> yang diklaim sebagai penemuan arkeologi terbesar
> di Asia dalam 50
> > tahun
> >> terakhir ini. Acara berdurasi 45 menit ini
> menarik. Berikut adalah
> >> catatan saya sehabis menonton (saya menontonnya
> seperti seorang
> >> mahasiswa saja mencatat2 secara cepat apa yang
> didengar dan dilihat -
> >> belajar kan tak harus di ruang kuliah, di rumah
> pun bisa, hanya perlu
> >> niat, tak perlu yang lain) dan disokong beberapa
> pembacaan cepat atas
> >> beberapa referensi (Atmamihardja, 1958 : Sadjarah
> Sunda,
> > Ganaco-Bandung
> >> ) ini buku tua berbahasa Sunda yang saya peroleh
> di tukang loak;
> >> Sutjiatiningsih et al., 1994, Sejarah Daerah Jawa
> Barat,
> >> Depdikbud-Jakarta - ini juga dari tukang loak;
> Sedyawati, 2006 :
> > Budaya
> >> Indonesia - Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah,
> Rajawali Pers-Jakarta
> > -
> >> kalau ini pasti bukan dari tukang loak tetapi
> dari Gramedia Bogor)
> >>
> >> Batujaya adalah sebuah desa di tepi Sungai
> Citarum, sekitar 20 km di
> >> sebelah barat laut kota Rengasdengklok, Kabupaten
> Karawang. Batujaya
> >> hanya 20 km dari Ujung Karawang - tempat
> bermuaranya Sungai Citarum di
> >> Laut Jawa yang membentuk delta. Sekitar 25 km ke
> sebelah timur,
> > terdapat
> >> kampung Cibuaya - sebuah kampung yang di kalangan
> para ahli arkeologi
> >> terkenal sebab di dalamnya terdapat situs Cibuaya
> yang menyingkapkan
> >> artefak-artef

Re: [iagi-net-l] Berita Republika

2006-09-10 Terurut Topik Deni Rahayu
Ass
sekedar tambahan : Data yang digunakan IAGI
menggunakan data Publishdan yang paling penting
dari semua itu, bahwa PEMIKIRAN IAGI,sudah diterima
oleh berbagai pihak termasuk Kabupaten Blora,
Kabupaten Bojonegoro, Jateng dan Jatim.
beberapa kondisi kejanggalan di Kabupaten Bojonegoro
(mungkin bisa di analysis sebagai bahan renungan),
orang2 seperti apakah yang bermain disana :
1. keterdapatan kurang lebih 30 LSM "dadakan"
2. penguasaan media massa yang luar biasa dari
Pemain-pemain nasional (pengusaha2 yang berada di
balik kabupaten2).
3. intimidasi/teror yang halus maupun kasar, yang
dilakukan oleh pihak2 berkepentingan (soalnya hasil
IAGI banyak didengar oleh berbagai pihak "membanggakan
juga ya"), satu sisi kita independen(acuannya
akademis) sebagai organisasi profesi tapi sisi lain
pasti ada orang yang dirugikan.
4. kalau membaca laporan IAGI tentang Cepu, itu
merupakan kontribusi yang nyata bagi SALAH SATU
PERMASALAHAN MIGAS NASIONAL di Era Otonomi Daerah ini,
karena ternyata banyak sekali PP Hulu, Hilir(No.
35,34), Undang-Undang Migas (No.22/2001), UU 33/2004,
tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah, yang
belum dapat dipahami, dimengerti, dan di
Implementasikan secara nyata di dalam pengembangan
Industri Migas di era otonomi daerah, bahkan saling
tumpang tindih.
5. Kalau ternyata ada salah satu kabupaten yang merasa
dirugikan atau apapun, saya pikir seperti biasa ada
yang menunggangi, krn sudah nanggung ber investasi
banyak di daerah tersebut -> ngak masuk hitungan
ekonomi bisnis kalau dibagi-bagi berdasarkan kajian
teknis :)
6. but terlepas itu semua, saya pikir perlu di
klarifikasi oleh PP IAGI 


tHNK


Deni Rahayu / DNr
GIS Specialist
(Mantan TIM...)


--- Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Sedikit klarifikasi untuk Pak Yanto Sumantri :
>   Hasil perhitungan IAGI bukanlah pemikiran ADB,
> tetapi pemikiran IAGI yang dilakukan oleh TIM IAGI
> (sekitar 12 orang anggota + beberapa narasumber +
> support penuh dari anggota) pada kisaran tahun 2005.
> Hasil pemikiran IAGI disuarakan oleh Ketua IAGI yang
> waktu itu dijabat oleh ADB dan banyak diterima
> dengan senang hati oleh semua pihak, termasuk Pemkab
> Bojonegoro. Kalau sekarang Pemkab Bojonegoro
> "ngacir", itu masalah lain. Hasil Pemikiran IAGI
> dilakukan melalui proses pengerjaan yang seratus
> persen voluntir, tanpa mengambil keuntungan sepeser
> pun. Sampai akhir kepengurusan ADB, usulan IAGI
> untuk PI 10% blok Cepu sudah dituangkan secara resmi
> diantara para pihak. Terimakasih. 
>
>   Tentang pemberitaan OKNUM IAGI, mari kita menunggu
> klarifikasi/investigasi PP-IAGI.
>
>   Salam,
>   ar-.
>   (mantan anggota tim..
>   
> 
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>   >
> 
> Pak Is,
> 
> Terima kasih , atas informasin-nya.
> Perihal tuduhan ini , harus diklarifikasi , karena
> kalau tidak salah
> perhitungan IAGI seperti yang disebutkan diatas
> adalah pemikiran ADB,
> sebagai institusi yang resmi menyandang nama IAGI.
> Tentu-nya berdasarkan data saat ini dan perhitungan
> yang sesuai standar
> perminyakan.
> Si-Abah
> 
> 
>   
> -
> Do you Yahoo!?
>  Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] enrekang block

2006-09-03 Terurut Topik Deni Rahayu
Petroleum system

Oil and gas in Enrekang Block produced from Tertiary
Eocene age deeper target which is Toraja Formation.
The reservoirs mostly are fluvio-deltaic fine – medium
sandstones, Mio-Pliocene Carbonate and Volcanoclastic.
Source rock of oil and gas of this field believes
derived from organic rich of Lower Toraja. The
kerogene type indicates that Tertiary deposits are
dominated by a type II/III kerogene derived from
higher plant material, with minor algal, exinite or
lipnite influence. Muddy and carbonates Makale
Formation act as seal.

Porosities of Toraja sandstone range up to 20 – 25 % ,
TOC values 31% – 81% and HI values 158 - 758

Both of lateral and vertical oil and gas migration
would have happened in Miocene age. Vertical migration
to shallow reservoirs proceeded by means of fault
conduits extending directly from source rocks to the
reservoirs. Lateral migration would have proceeded
along dip slope. 


Deni Rahayu
Exploration Think Tank Indonesia
www.etti.co.id


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Jawa Barat Selatan Aman dari Tsunami

2006-07-19 Terurut Topik Deni Rahayu
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0305/04/04p03.htm

Tsunami tak Akan Terjadi di Jabar Selatan
Tim Ahli Pastikan Pangandaran Aman

CIAMIS, (PR).-
Pantai Selatan Jawa Barat, termasuk Pantai
Pangandaran, Kabupaten
Ciamis, dipastikan aman dari bencana tsunami. Demikian
hasil
penelitian tim ahli tsunami yang terdiri dari Dr.
Nanang dari ITB, Dr.
Terry Sriwana dari Sekolah Tinggi Teknologi Mineral,
Kepala Badan
Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandung Dr. Hendry
Subakti, Dr.
Soewarno ahli geologi kelautan, dan Dewi Kurnia dari
Bappeda Jabar,
yang diumumkan, Kamis (3/3) di sela-sela hajat laut
nelayan
Pangandaran, Ciamis.

Menurut juru bicara tim ahli Terry Sriwana, sejak
terjadinya tsunami
di Aceh, pihaknya berusaha melakukan kajian
kemungkinan tsunami
terjadi di Pantai Jabar Selatan. Lalu, setelah sebulan
tsunami terjadi
di Aceh dibentuk tim ahli yang sekaligus untuk
melakukan recovery
untuk objek wisata daerah pantai. Tim melakukan
pertemuan setiap pekan
untuk membahas masalah kemungkinan tsunami di Pantai
Jabar Selatan.
Dari kajian kajian ilmiah dan lainnya, akhirnya
menyimpulkan bahwa
tidak ada masalah dengan pantai di daerah ini.

Dari hasil kajian atau penelitian yang kita lakukan,
akhirnya kami
simpulkan bahwa pantai ini, termasuk Pangandaran aman
dari tsunami.
Karena dengan kondisi laut dalam serta pantai terjal,
sehingga energi
gelombang yang diakibatkan dari tabrakan lempengan
Benua Australia dan
Asia, tidak akan sampai ke daerah kawasan pantai ini,
jelasnya.

Pihaknya juga melakukan simulasi dari kemungkinan
skenario terburuk
ada bencana gempa tektonik di laut. Hasilnya bahwa
kalaupun ada
gelombang besar, kemungkinannya hingga ke pantai
dengan ketinggian
gelombangnya satu meter. Itu kondisi paling buruk,
sehingga pantai
Jabar Selatan itu relatif aman, dan tenang. Wisatawan
tidak perlu
takut lagi untuk datang ke Pangandaran, tegasnya.

Penelitian ini bisa dipertanggungjawabkan secara
ilmiah, karena pakar
yang tergabung juga benar-benar ahli dan punya dasar
keilmuan yang
kuat dalam bidangnya. Namun ia menyarankan, untuk
kawasan pantai ini
mesti dijaga lingkungannya, seperti ditanam bakau atau
tanaman yang
cocok. Lalu, baiknya di kawasan bibir pantai tidak ada
yang berjualan.

Bupati Ciamis H. Engkon Komara menyambut baik hasil
penelitian dari
tim ahli yang mengkaji masalah kemungkinan tsunami di
daerahnya. Sejak
terkena isu tsunami, katanya Pangandaran benar-benar
terpukul. Ini
jadi momentum yang baik untuk pemulihan, karena hasil
dari penelitian
pakar Pangandaran dinilai aman.

Sementara itu, Ketua DPRD Jabar H.M. Ruslan
mengemukakan, hasil temuan
tim ahli yang menyebutkan bahwa daerah Pangandaran
aman, mesti
dilanjutkan dengan program recovery yang
sungguh-sungguh dari semua
pihak. Ia optimis Pangandaran maupun Palabuhanratu,
bisa pulih lagi
kalau semua pihak terkait bekerja keras dan satu sama
lain yang
mendukungnya.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

2006-06-29 Terurut Topik Deni Rahayu
kalau seandainya dihukum 20 tahun(ditawari jadi person
penanggungjawab)...kira2 nilai secara ekonominya
berapa ya...he5...5 M,10M,20M...just
kidding...saya doakan mudah2an semua berjalan baik
dan tidak perlu ada yang dikenai ancaman
hukumanaamiincukup untuk menjadi
pelajaran,bahwa jadi
apapun(engineer,pengusaha,geologist atau apapun) tetap
mempunyai resiko hidupkita doakan temen2 kita yang
terlibat langsung maupun tidak langsung agar dapat
melewatinya dengan baik...hati2

ODEN

--- Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Disampaikan oleh kepolisian daerah Jawa Timur
> (Sidoarjo) telah melanggar pasal 187/188 KUHP
> tentang kejahatan membahayakan keamanan umum dan
> ..., dengan ancaman hukuman kurung 20 tahun.
> namun belum ditentukan person penanggung jawabnya.
> Whuik ngeri euy  Duh, berate resiko  ati2
> rek
>
>   ar-
>
>   
> 
> liamsi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Di Radio Elsinta tadi diberitakan Polisi sudah
> menyimpulkan kasus Lumpur ini adalah sudah kasus
> Pidana ( artinya bukan lagi karena alam / gempa) dan
> juga disebutkan pasal pasalnya yang dilanggar serta
> siapa saja yang diduga terlibat , bahkan dinyatakan
> ancaman hukumannya bisa 20 thn,
> Rasanya ini merupakan Keprihatinan kita semua
> khususnya komunitas geologi , semoga cepat selesai
> dan tidak merambat kemana mana
> Mungkin Tahun 2006 bisa dijadikan "Tahun
> Keprihatinan Geologi" ,dilihat dari
> peristiwa peristiwa ditahun ini.
> 
> ISM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir
> Lumpur Porong?
> 
> 
> Seandainya memang gempa adalah pemicunya, seharusnya
> tidak hanya Lapindo dan Porongnya saja yang
> mengalami kejadian ini.
> 
> Salam
> -SS-
> 
> 
> On 6/29/06, [EMAIL PROTECTED] wrote:
> >
> Kalo mau dihubung-hubungkan dengan gempa..saya kok
> tetep kurang percaya, tapi kalo penjelasannya
> kembali ke "underground blow out" yang men-trigger
> terjadinya bencana..saya lebih percaya ke kesimpulan
> tersebut...
> >
> >
> > Regards,
> > YP
> 
>   
> -
> Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls
> to the US (and 30+ countries) for 2¢/min or less.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: Apa peranan ahli kebumian

2006-06-10 Terurut Topik Deni Rahayu
menurut saya itu yang dimaksud "membumikan
geologi(buku  IAGI)", bagaimana peranan ahli geologi
dalam mengimplementasikan ilmunya di masyarakat
sehingga dapat bermanfaat, tidak hanya untuk Industri
oil and gas dan tambang saja.

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Ada yg dapat membantu saya menjawab yg ini ?
> 
> Pertanyaan senada dengan hal ini sering sekali saya
> terima semenjak
> gempa-tsunami aceh tahun 2004. Aku rasa IAGI-HAGI
> sudah saatnya untuk
> kembali mendekati masyarakat awam. tantangannya
> tidak mudah dan saya
> yakin tidak mungkin sendiri-sendiri hanya dengan
> "bersama kita bisa"
> 
> Ya "bersama kita bisa "
> 
> RDP
> -- Forwarded message --
> From: Hendra Wahyudi <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Jun 9, 2006 11:32 PM
> Subject: Apa peranan ahli kebumian
> To: rovicky dwi putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> 
> 
> Salam Pak,
> Gempa bumi sekarang kan lagi naik daun Pak, mulai
> dari kalangan ahli
> sampai awam sekalipun banyak memberikan opini
> tentang gempa. Tapi,
> yang jadi pertanyaan saya sampai saat ini adalah
> bagaimana sebenarnya
> peran ahli kebumian (khususnya ahli tektonik) dalam
> meminimalisir
> korban gempa ? selama ini kok kesannya, ahli2
> tersebut angkat bicara
> kalau bencananya sendiri sudah terjadi. Memang di
> satu sisi apa yang
> mereka sampaikan adalah usaha untuk memberikan
> informasi tentang
> bagaimana kejadian dan mekanisme sebuah gempa. Tapi 
> hanya sebatas
> itu. Belum ada langkah riil bagaiman untuk
> meminimalkan angka
> korbannya, jadi kesannya sia-sia. Semua orang sudah
> mengetahui kalau
> gempa bumi merupakan bencana yang sampai saat ini
> belum dapat
> diprediksi waktu kejadiannya. Jadi, cuma usaha -
> usaha peminimalisiran
> korban saja yang dapat dilakukan. Informasi kalau
> Indonesia merupakan
> jalur "ring of fire" (kecuali, Kalimantan) hanya
> sekadar opini yang
> tidak ditindaklanjuti maknanya.
> Menurut Pak Rovicky, apakah sebenarnya peran atau
> tugas yang harus
> dilakukan oleh seorang ahli kebumian dalam kaitan
> dengan pengabdian
> kepada masyarakat?
> Mohon pendapatnya Pak
> 
> 
> Salam
> 
> 
> Hendra
> 
> 
> 
>  __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam
> protection around
> http://mail.yahoo.com
> 
> -- 
> How to win the game without breaking the rule -->
> make the new one !
> 
>
-
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -  Call For Papers until 26 May 2006
> 
> -  Submit to:
> [EMAIL PROTECTED]
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
> 
> 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Re: Aftershocks Bergerak ke NE (Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006)

2006-05-28 Terurut Topik Deni Rahayu
saya sudah overlaykan antara data struktur, Kota dan
Peta Geologi, sesar di jawa tengah dan jawa timur itu
berorientasi NE, untuk sesar besar yang ada di yogya
itu memanjang dari Kali opak, sanden, bantul(hampir
persis di zona sesar)(2 km), sebelah timurnya jogja
berjarak 7,5 km, sebelah barat prambanan berjarak 1,2
km, terus memanjang ke klaten(jatinom), pola itu
terjadi pula di Kali rindulu K. Ngrata berorientasi NE
(sumber GIS ETTI)(harus diwaspadai juga tuch daerah
sana)...

DNR-ETTI


--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Abah,
> Saya sudah overlaykan dengan google earth di
> http://rovicky.blogspot.com dan sepertinya memang
> patahan ini terlepas
> dari pandangan, ntah kenapa.
> 
> Rdp
> 
> On 5/28/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > Awang.
> >
> > Kalau hypothesa Anda ini digambarkan secara
> sketsa saja dalam
> > peta mungkin akan lebih jelas,apalagi kalau
> di"over lay" kan
> > pada peta ytektonik semi regional.
> > Atau siapa yang mau valonteer ?
> > Maenya aki aki jiga si Abah ya.
> >
> > Si-Abah
> >
> >
>

> >
> >
> >
> >   Kalau sesar baru ini memanfaatkan konfigurasi
> substrate di wilayah ini,
> > > maka ia akan berpropagasi dari episentrum gempa
> utama ke arah TL sampai
> > > ujung utaranya di Perbukitan Jiwo. Artinya, Solo
> atau bahkan Klaten pun
> > > luput dari "robekan". Maksimum, ia akan sekitar
> 30 km ke arah TL dari
> > > garis pantai Parang Tritis.
> > >
> > >   Kalau kita perhatikan Sungai Opak, ia mengalir
> di sepanjang batas
> > > litologi antara gamping Miosen Wonosari dan
> deposit volkanik Kuarter
> > > Merapi yang menutup Sleman, Yogya, dan Bantul.
> Kelihatannya, sesar baru
> > > ini pun mungkin terbentuk di batas litologi ini
> sebab batas ini pun bisa
> > > jadi sebenarnya suatu batas struktur tua yang
> mengindentasi  garis
> > > pantai selatan Jawa Tengah. Di wilayah ini,
> Pegunungan Selatan Jawa
> > > tenggelam dari Nusa Kambangan sampai muncul
> kembali di timur Sungai
> > > Opak.
> > >
> > >   Rupture front-nya baru, dibangkitkan gempa
> Yogya 27 Mei 2006, tetapi ia
> > > bisa saja berpropagasi sebagai strike-slip fault
> memanfaatkan struktur
> > > substrate yang sudah ada di sini sejak Paleogen
> - yaitu batas timur
> > > indentasi garis pantai selatan Jawa.
> > >
> > >   Mudah2-an benar, ia tak sampai Solo, Klaten
> pun tidak agar swarm of
> > > aftershocks tak merangsek makin ke utara.
> > >
> > >   salam,
> > >   awang
> > >
> > > Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >   Gambar ploting gempa2 susulan versi BMG dan
> versi USGS aku pasang di
> > > http://rovicky.blogspot.com
> > > Sepertinya gempa2 USGS ini yg sesuai dengan
> dugaan pak Awang.
> > >
> > > Setelah saya plot lokasi2 gempa tersebut
> sepertinya memang
> > > propagasinya kearah NE.
> > > Yang saya takut propagate ke solo. Saya ngga
> tahu sepanjang mana sesar
> > > aktif ini.
> > > Saya inget dulu sewaktu kuliah ada yg akan
> mengukur pergeseran sesar
> > > ini dengan GPS waktu itu (akhir 80an). tetapi
> tentunya GPS belum
> > > secanggih saat ini. Pergerakan sesar saat itu
> tidak terdeteksi, karena
> > > mungkin keakurasian dan presisi alat GPS yg
> masih belum sebaik saat
> > > ini.
> > >
> > > RDP
> > >
> > > On 5/27/06, Awang Satyana wrote:
> > >> Plotting episentrum mainshock dan aftershocks
> gempa Yogya dari pukul
> > >> 05.55 (main shock) sampai episentrum
> aftershocks pukul 08, 09, dan 11
> > >> menunjukkan bahwa pusat2 gempa sedang bergerak
> ke daratan. Pukul 11.21
> > >> posisi episentrum sudah di bagian tenggara
> daratan Yogyakarta. Magnitude
> > >> gempa semakin menurun. Sampai pukul 14.30 sudah
> terjadi 74 aftershocks.
> > >>
> > >> Gerakan perpindahan ini sejajar dengan slip
> vector konvergensi lempeng
> > >> Hindia terhadap Eurasia, yaitu 10 derajat NE.
> Focal mechanism solution
> > >> menunjukkan strike-slip faulting pada rupture
> front-nya. Bisa jadi sesar
> > >> mendatar baru ini menyusup di bawah daratan
> Yogya sepanjang sekian km
> > >> dengan arah 10 deg NE, dan dari situ pulalah
> mungkin keluar episentrum2
> > >> gempa susulan.
> > >>
> > >> Kalau kita tarik garis 10 deg NE dari
> episentrum gempa utama di Lautan
> > >> Hindia menuju daratan Yogya, di situlah mungkin
> aftershock epicentrums
> > >> akan berkumpul, semoga tak terlalu merusakkan
> walau goncangan terkuat
> > >> aftershocks mungkin akan tak jauh keluar dari
> garis itu.
> > >>
> > >> salam,
> > >> awang
> > >>
> > >> Salahuddin Husein wrote:
> > >> Trims, Pak Awang.
> > >> Saya lupa memperhatikan data kedalamannya,
> terlalu terpaku pada plotting
> > >> di permukaan. Maklum panik juga sebab rasanya
> ini gempa terbesar di
> > >> jogja dengan tingkat kerusakan yang tinggi
> selama ini.
> > >>
> > >> udin,-
> > >>
> > >> Awang Satyana wrote:
> > >> >
> > >> > Tak ada pergeseran episentrum gempa. Gempa
> 4.5 SR pukul 11.21 AM itu
> > >> (USGS) adalah ma

Re: [iagi-net-l] 40 KSO PTM

2006-05-22 Terurut Topik Deni Rahayu
iya makanya pertamina itu ibarat disuruh lari but
kakinya masih dipegang(diikat)apabila pertamina
betul2 telah berubah menjadi pure lembaga bisnis,
bukan lembaga "sosial-bisnis"(ngak konsolidasi dan
sistim anggaran), maka persoalan penawaran IP 10% ke
daerah menjadi mudah, baik provinsi maupun
kabupaten>Buku membumikan geologi, kasus cepu>
mungkin bisa menjadi rujukan, dimana bahwa penyebaran
pseudo resources di suatu WKP yang akan ditawarkan di
overlay kan dgn administrasinya, dari sini akan
ketahuan kira2 berapa yang didapat oleh kab A dan Kab
B misalnyasedangkan untuk Provinsi didekati dengan
asumsi Undang2 perimbangan keuangan pusat dan daerah
UU 33/2004, pasal 19 3/9 bagian untuk provinsi,
sedangkan kabupaten bersangkutan 6/9 bagian. Jadi
sebetulkan permasalahan itu bisa diselesaikan selama
kita bersama-sama mempunyai "political will" untuk
membangun bangsa dan negara ini

ODEN/DNR

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> > Pak Koesoema
> 
>   Gini lho , pan PSC itu diilhami oleh sistim
> paro-nya pengelolaan sawah,
>   jadi tergantung sawahnya milik siapa , juga kalau
> panen-nya gagal ya
>   yang punya sawah ndak dapat apa apa.
>   Dalam case OTODA peilik sawah ada dua yaitu NKRI
> dan Pem Kab.
>   Jadi 10 % participating interest itu kan hanya
> berlaku pada tahapan
>   produksi, untuk PemKab.
>   Jadi tergantung dikabupaten mana lapangan minyak
> itu berada , kalau adai
>   nya di kabupaten A , ya yang berhak 10 % adalah
> Kabupaten A.
>   Nah memang menghitung-nya menjadi sangat sulit ,
> karena yang dibagikan
>   net revenue.
>   Untuk KPS yang daerah-nya relatif kecil saja
> tetapi dengan lapangan
>   yang berada dibeberapa kabupaten sudah sulit.
>   Dapat dibayangkan bagaimana sulit-nya PTM yang
> blok-nya berada
>   dibeberapa   propinsi , dan laporan keuangan-nya
>   harus dikonsolidasikan dulu di - PTM - EP -JKT,
> baru kemudian dibebankan
>   ke-masing2 Unit Bisnis.
>   Padahal PemKab tentunya ingin cepat cepat
> mendapatkan uangnya agar dapat
>   dipakai membangun Daerah.
> 
>   Saya bukan orang KEU , tetapi kebayang lieur-nya
> ya ?
> 
>   Si-Abah.
> 
>
_
> 
> 
> 
>   Pak Luthfi:
> > Jika prinsip "undivided interest" berlaku untuk
> Pertamina, bagaimana
> > apakah
> > Pertamina berkewajiban untuk menawarkan 10%
> interest-nya pada BUMD
> > (daerah)
> > sebagaimana dalam UU Migas pasal 22 yang berlaku
> untuk PSC? Karena tentu
> > Wilayah Kerja Pertamina meliputi banyak propinsi
> dan kabupaten!.
> > RPK
> > - Original Message -
> > From: <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Monday, May 22, 2006 9:50 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] 40 KSO PTM
> >
> >
> >> >
> >>  Pak Koesoema
> >>
> >>  Memang kalau kita lihat dari kacamata
> pwerusahaan minyak / PSC yang
> >>  normal , adalah aneh bahwa PTM tidak boleh farm
> -out.
> >>
> >>  Hal ini terjadi sebagai akibat sifat PTM
> (berdasarkan PP - nya
> >> berangkali)
> >>  yang dianggap samadengan PSC kecuali split-nya.
> >>  Sampai sini dulu saya bertanya : Apakah memang
> harus disamakan ?
> >>  Apakah akan ada yang protes kalau diberikan
> sedikit dispensasi (lha
> >> wong
> >>  PTM punya negara , artinya mau untung seberapa
> banyak ya untung-nya
> >> buat
> >>  negara dan dimanfaatkan untuk rakyat.
> >>
> >>  Karena disamakan maka WKP-nya akan dan hanya
> SATU.
> >>  Akibat-nya  ?
> >>  Ya , seperti kata Pak Lufthi itu , kalau fatm -
> out ya harus seluruh
> >> WKP.
> >>  Praktek-nya bagaimana ya ? Wong daerah-nya
> begitu besar , dibeberapa
> >>  cekungan , dengan berbagai tingkat risiko,
> tingkat operasi (ada
> >> lapangan
> >>  yang baru diketemukan , ada yang sudah jadi
> brown - field).
> >>  Jadi kalau mau farm - in / farm -out , bagaimana
> menghitung perjanjian
> >>  bisnis-nya ya ?
> >>
> >>  Jadi akhirnya PTM milih saja sitim KSO, tentunya
> akan sedikit sulit
> >> bagi
> >>  para calon mitra , karena seperti kata Pak
> Kusuma  namanya ya tetap
> >> sajal
> >>  PTM. Padahal untuk public company nama-nya
> tercantum merupakan hal yang
> >>  penting.
> >>
> >>  Menurut saya Pemerintah pake saja saerian "A"
> mild yaitu " Kalau bisa
> >>  dibikin mudah mengapa dibukin susah" and`"Tanya
> kenapa ?".
> >>
> >>  Jadi Pemerintah harus berani memberikan
> "perlakuan khusus" kpd PTM
> >>  al. boleh memisahkan sebagian daerah-nya untuk
> melakukan "deal-bisnis",
> >>  apapun bentuknya , sepanjang itu akan memberikan
> kontribusi positip
> >> bagi
> >>  PTM.
> >>
> >>  Dalam hal sudah terjadi "kerja-sama" dengan
> fihak ketiga , maka daerah
> >>  diperlakukan sebagai satu blok tersendiri , dan
> melaporkan
> >> aktifitas-nya
> >>  sebagai KKKS`kepada BP-Migas .TETAPI MASIH TETAP
> MENJADI DAERAH WKP
> >> PERTA-
> >>  MINA.
> >>
> >>  Perlakuan/aturan akuntansi migas-nya tentu harus
> dseselaraskan , akan
> >>  tetapi menurut pendapat saya Pemerintah akan 
> dapat bagian sesuai
> >>  dengan aturan yg berlaku saat ini.
> >>
> >>  Pendapatan Pertamina d

Re: [iagi-net-l] 40 KSO PTM

2006-05-22 Terurut Topik Deni Rahayu
iya makanya pertamina itu ibarat disuruh lari but
kakinya masih dipegang(diikat)apabila pertamina
betul2 telah berubah menjadi pure lembaga bisnis,
bukan lembaga "sosial-bisnis"(ngak konsolidasi dan
sistim anggaran), maka persoalan penawaran IP 10% ke
daerah menjadi mudah, baik provinsi maupun
kabupaten>Buku membumikan geologi, kasus cepu>
mungkin bisa menjadi rujukan, dimana bahwa penyebaran
pseudo resources di suatu WKP yang akan ditawarkan di
overlay kan dgn administrasinya, dari sini akan
ketahuan kira2 berapa yang didapat oleh kab A dan Kab
B misalnyasedangkan untuk Provinsi didekati dengan
asumsi Undang2 perimbangan keuangan pusat dan daerah
UU 33/2004, pasal 19 3/9 bagian untuk provinsi,
sedangkan kabupaten bersangkutan 6/9 bagian. Jadi
sebetulkan permasalahan itu bisa diselesaikan selama
kita bersama-sama mempunyai "political will" untuk
membangun bangsa dan negara ini

ODEN/DNR

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> > Pak Koesoema
> 
>   Gini lho , pan PSC itu diilhami oleh sistim
> paro-nya pengelolaan sawah,
>   jadi tergantung sawahnya milik siapa , juga kalau
> panen-nya gagal ya
>   yang punya sawah ndak dapat apa apa.
>   Dalam case OTODA peilik sawah ada dua yaitu NKRI
> dan Pem Kab.
>   Jadi 10 % participating interest itu kan hanya
> berlaku pada tahapan
>   produksi, untuk PemKab.
>   Jadi tergantung dikabupaten mana lapangan minyak
> itu berada , kalau adai
>   nya di kabupaten A , ya yang berhak 10 % adalah
> Kabupaten A.
>   Nah memang menghitung-nya menjadi sangat sulit ,
> karena yang dibagikan
>   net revenue.
>   Untuk KPS yang daerah-nya relatif kecil saja
> tetapi dengan lapangan
>   yang berada dibeberapa kabupaten sudah sulit.
>   Dapat dibayangkan bagaimana sulit-nya PTM yang
> blok-nya berada
>   dibeberapa   propinsi , dan laporan keuangan-nya
>   harus dikonsolidasikan dulu di - PTM - EP -JKT,
> baru kemudian dibebankan
>   ke-masing2 Unit Bisnis.
>   Padahal PemKab tentunya ingin cepat cepat
> mendapatkan uangnya agar dapat
>   dipakai membangun Daerah.
> 
>   Saya bukan orang KEU , tetapi kebayang lieur-nya
> ya ?
> 
>   Si-Abah.
> 
>
_
> 
> 
> 
>   Pak Luthfi:
> > Jika prinsip "undivided interest" berlaku untuk
> Pertamina, bagaimana
> > apakah
> > Pertamina berkewajiban untuk menawarkan 10%
> interest-nya pada BUMD
> > (daerah)
> > sebagaimana dalam UU Migas pasal 22 yang berlaku
> untuk PSC? Karena tentu
> > Wilayah Kerja Pertamina meliputi banyak propinsi
> dan kabupaten!.
> > RPK
> > - Original Message -
> > From: <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Monday, May 22, 2006 9:50 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] 40 KSO PTM
> >
> >
> >> >
> >>  Pak Koesoema
> >>
> >>  Memang kalau kita lihat dari kacamata
> pwerusahaan minyak / PSC yang
> >>  normal , adalah aneh bahwa PTM tidak boleh farm
> -out.
> >>
> >>  Hal ini terjadi sebagai akibat sifat PTM
> (berdasarkan PP - nya
> >> berangkali)
> >>  yang dianggap samadengan PSC kecuali split-nya.
> >>  Sampai sini dulu saya bertanya : Apakah memang
> harus disamakan ?
> >>  Apakah akan ada yang protes kalau diberikan
> sedikit dispensasi (lha
> >> wong
> >>  PTM punya negara , artinya mau untung seberapa
> banyak ya untung-nya
> >> buat
> >>  negara dan dimanfaatkan untuk rakyat.
> >>
> >>  Karena disamakan maka WKP-nya akan dan hanya
> SATU.
> >>  Akibat-nya  ?
> >>  Ya , seperti kata Pak Lufthi itu , kalau fatm -
> out ya harus seluruh
> >> WKP.
> >>  Praktek-nya bagaimana ya ? Wong daerah-nya
> begitu besar , dibeberapa
> >>  cekungan , dengan berbagai tingkat risiko,
> tingkat operasi (ada
> >> lapangan
> >>  yang baru diketemukan , ada yang sudah jadi
> brown - field).
> >>  Jadi kalau mau farm - in / farm -out , bagaimana
> menghitung perjanjian
> >>  bisnis-nya ya ?
> >>
> >>  Jadi akhirnya PTM milih saja sitim KSO, tentunya
> akan sedikit sulit
> >> bagi
> >>  para calon mitra , karena seperti kata Pak
> Kusuma  namanya ya tetap
> >> sajal
> >>  PTM. Padahal untuk public company nama-nya
> tercantum merupakan hal yang
> >>  penting.
> >>
> >>  Menurut saya Pemerintah pake saja saerian "A"
> mild yaitu " Kalau bisa
> >>  dibikin mudah mengapa dibukin susah" and`"Tanya
> kenapa ?".
> >>
> >>  Jadi Pemerintah harus berani memberikan
> "perlakuan khusus" kpd PTM
> >>  al. boleh memisahkan sebagian daerah-nya untuk
> melakukan "deal-bisnis",
> >>  apapun bentuknya , sepanjang itu akan memberikan
> kontribusi positip
> >> bagi
> >>  PTM.
> >>
> >>  Dalam hal sudah terjadi "kerja-sama" dengan
> fihak ketiga , maka daerah
> >>  diperlakukan sebagai satu blok tersendiri , dan
> melaporkan
> >> aktifitas-nya
> >>  sebagai KKKS`kepada BP-Migas .TETAPI MASIH TETAP
> MENJADI DAERAH WKP
> >> PERTA-
> >>  MINA.
> >>
> >>  Perlakuan/aturan akuntansi migas-nya tentu harus
> dseselaraskan , akan
> >>  tetapi menurut pendapat saya Pemerintah akan 
> dapat bagian sesuai
> >>  dengan aturan yg berlaku saat ini.
> >>
> >>  Pendapatan Pertamina d

Re: [iagi-net-l] DMO tidak dianggap sebagai revenue (dalam bagihasil migas Pusat-Daerah) ===>Re: [iagi-net-l] Perlunya 'Geographical source based energy policy'

2006-05-15 Terurut Topik Deni Rahayu
iya ya bahharusnya diusulkan disentralistik
sektoral atau otonomi sektoral, jadi uang yang
diperuntukan untuk migas harusnya dipake sebagian
besar untuk menunjang industri migas, wlaupun mungkin
akan tetap saling subsidi lintas sektoral,sehingga
akan mengstimulasi sektor-sektor lain untuk
berperan,tidak hanya mengandalkan sektor
migas...jangan dikumpul dulu baru dibagi but harus
masuk saku kanan keluar saku kanan,kalau kita
asumsikan negara ini adalah suatu perusahaan,maka
sangat riskan apabila kita punya usaha, terus
mengcampur adukan antara uang pribadi,uang pajak,uang
keuntungan dan uang perusahaan.pasti
kacau,pokokna lieur...

ODEN/DNR

[EMAIL PROTECTED] wrote:

> >
>   Ndang
> 
>   Ini kan semangat lama , yaitu uang gue kumpulin
> dulu nanti gua bagi,
>   artinya kalau uang sudah ditangan gua kan
> bagaimana Gua.
>   Sebetulnya apapun sistim-nya , yang penting
> semangat seperti diatas
>   perlu dirubah dulu.
> 
>   Si- Abah.
> 
>
_
> 
>   Di dalam akunting bagi-hasil migas Pusat-Daerah
> yang sejak 2002 dokumennya
> > dibagikan ke daerah (rakyat/publik), DMO selalu
> dijadikan faktor pengurang
> > dari revenue pemerintah (yang akhirnya ditanggung
> proporsional antara
> > pemerintah pusat dan daerah). Istilah akuntingnya
> disebut sebagai
> > "prorata".
> > Dalam penjelasan verbal seringkali disebutkan
> bahwa besaran pengurang
> > tersebut berasal dari harga yang harus dibayarkan
> pemerintah
> > (GOI=Government
> > of Indonesia) kepada kontraktor (PSC) karena
> kontraktor menyerahkan 25%
> > jatah minyaknya kepada pemerintah dengan harga 10%
> atau 25% dari harga
> > pasar
> > (percentage tergantung dari bunyi kontraknya
> PSCnya).
> >
> > Dalam dokumen itung2an tersebut kalau kita periksa
> dibagian kolom
> > penerimaan
> > negara dari prosentase ETS (equity to be split),
> yang masuk sebagai
> > revenue
> > hanyalah split standard sesuai dengan yang tertera
> dalam dokumen PSC,
> > misalnya 55.3571% dr ETS untuk  minyak sebelum
> pajak (untuk tipikal 75-25
> > split). Nampaknya tidak ada penambahan revenue
> dari monetisasi minyak DMO.
> > Apakah hal ini karena minyak tersebut langsung
> dimasukkan ke refinery
> > tanpa
> > harus di-rekord akuntansi-nya, atau kelupaan
> menghitung (salah rumus),...
> > sampai sekarang juga belum jelas. Usaha-usaha
> untuk mempertanyakan hal
> > tersebut (mencoba berdialog tentang
> rumus-rumus-nya, membandingkan
> > rumus-rumus itungan apple-to-apple) sampai
> sekarang terus dilakukan oleh
> > daerah dalam rangka transparansi, tetapi hasilnya
> masih sangat minim.
> >
> > Jadi, kalau memang benar2 bahwa semua revenue
> hasil DMO langsung masuk ke
> > Kas Negara, mustinya itu tercermin juga dalam
> akuntansi bagi-hasil
> > migasnya.
> >
> > Dalam kaitannya dengan transparansi, ide Prof. RPK
> untuk langsung memakai
> > minyak hasil DMO sebagai subsidi untuk PLN
> (misalnya) merupakan ide
> > trobosan
> > yang perlu disuarakan, ditimbang , dan dibahas
> lebih lanjut. Jadi,
> > minyaknya
> > tidak perlu dimonetisasi lebih dulu, tapi LANGSUNG
> dipakai subsidi. Dengan
> > demikian menjadi tidak relevan lagi membicarakan
> "kerugian kesempatan"
> > (opportunity lost) karena perbedaan harga pasar
> minyak dengan pemakaian
> > sendiri, karena sebenarnyalah bahwa minyak2 DMO
> itu dibeli oleh pemerintah
> > (Pusat dan Daerah) bukan dengan harga pasar.
> >
> > Mudah-mudahan bermanfaat
> >
> >
> > Salam
> > Andang Bachtiar
> > Dewan Pakar Forum Konsultasi Daerah Penghasil
> Migas
> >
> >
> > - Original Message -
> > From: "R.P. Koesoemadinata"
> <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Monday, May 15, 2006 8:10 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Perlunya 'Geographical
> source based energy
> > policy'
> >
> >
> >> Nah itu adalah penyelewengan, karena dmo itu
> domestik market obligation
> >> dengan harga murah, seharusnya digunakan untuk
> "mensubsidi" domestik
> >> market, sebetulnya dapat saja domestik market itu
> dialihkan khusus untuk
> >> PLN
> >>
> >> - Original Message -
> >> From: "Achmad Luthfi" <[EMAIL PROTECTED]>
> >> To: 
> >> Sent: Monday, May 15, 2006 8:15 AM
> >> Subject: RE: [iagi-net-l] Perlunya 'Geographical
> source based energy
> >> policy'
> >>
> >>
> >>> DMO berlaku setelah 5 th produksi bila lapangan
> itu mendapat incentive
> >>> new field, semua revenue hasil DMO langsung
> masuk ke kas Negara melalui
> >>> Bank Indonesia.
> >>>
> >>> Salam: LTH
> >>>
> >>> -Original Message-
> >>> From: R.P. Koesoemadinata
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >>> Sent: Saturday, May 06, 2006 5:53 AM
> >>> To: iagi-net@iagi.or.id
> >>> Subject: Re: [iagi-net-l] Perlunya 'Geographical
> source based energy
> >>> policy'
> >>>
> >>> SEbetulnya kan ada yang disebut DMO, setiap PSC
> harus menjual 25% dari
> >>> produksinya dengan harga 10% dari harga pasaran
> international untuk
> >>> pasaran
> >>> dalam negeri. Nah alihkan saja DMO ini untuk
> PLN.
> >>> BTW kemana lari

Re: [iagi-net-l] Perkeliruan Persepsi? ==>Re: [iagi-net-l] Re: FW:An tara Dr Rizal Mallarangeng & Mr Rovicky,...

2006-05-02 Terurut Topik Deni Rahayu
sekedar nimbrung
Beberapa bulan ke belakang pun saya sering di ributkan
oleh temen-temen di daerah(kepala daerah) mengenai
kenyataan persepsi bahwa pertamina tidak melakukan
apapun terutama menyangkut COMDEV (terutama
perusahaan2 TAC), padahal kenyataannya bahwa uang yang
digunakan untuk COMDEV tersebut ya uang
pertamina-pertamina jugasaya jadi bingung ada
salah dimana ya kalau ada perkeliruan persepsi di
masyarakat non migas, sementara di kalangan kita
sendiri pun masih ada perkeliruan tersebut, sehingga
sangat wajar apabila masyarakat awam pun melakukan
hal-hal yang menganggu kegiatan migas indonesia
(sosialisasi atau ada hal lain yang menyebab kan ini ?
)

ODEN/DNR
ETTI


--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> >
>   Rekans
> 
>   Supaya  tidak terlalu pusing , coba diingat
> kejadian kejadian yang
> didongengkan itu terjadi tahun berapa.
> Ya , kalau jaman itu yang tidak harus terjadi  bisa
> JADI , dan yang
> harusnya bisa terjadi bisa TIDAK TERJADI.
> 
> Nah , faktor faktor ini yang dimanfaatkan secara
> "cerdik" oleh MOI.
> 
> Sekarang yang penting bagaimana memanfaatkan apa
> yang sudah tercapai
> sehingga manfaat-nya maksimal dan optimal bagi
> Bangsa (cwiiiw).
> 
>  Si-Abah
> 
>
__
> 
> 
> 
>   Ada lagi tambahan perbedaan "PLUS" nya itu:
> > Dalam kontrak aselinya participation interest
> (equity?) tidak boleh dijual
> > ke pihak asing.
> > Tetapi terjadi amandement dengan side-letter
> sehingga Ampolex/Mobil Oil
> > memperoleh participating interest 49%, bahkan
> kemudian 100% dan
> > operatorship, atas persetujuan Dirut Pertamina dan
> Menteri Pertambangan
> > Sekian koreksinya.
> > - Original Message -
> > From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Tuesday, May 02, 2006 12:07 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Perkeliruan Persepsi?
> ==>Re: [iagi-net-l] Re:
> > FW:An tara Dr Rizal Mallarangeng & Mr Rovicky,...
> >
> >
> >> Yan,
> >>
> >> "PLUS"nya waktu itu sebenarnya adalah karena:
> >> 1) Mereka boleh eksplorasi ke zona yang lebih
> dalam
> >> 2) Mereka boleh jual equity (bahkan operatorship)
> ke pihak asing
> >>
> >> Selebihnya, saya pikir sama saja dengan TAC-TAC
> lain yang mengharuskan
> >> mereka selalu lapor dan dapat persetujuan dari
> Pertamina untuk segala
> >> macam kegiatan E&P mereka.
> >>
> >> Nah, kalau ternyata (waktu itu) Pertamina sulit
> meng-akses data dsb,
> >> ...(bahkan masuk ke lokasi untuk memeriksa
> operasi saja tidak boleh(?))
> >> sebenarnya menurut saya itu adalah masalah
> ketidak-mengertian,
> >> ke"minder"an, bahkan mungkin kekeliruan persepsi
> sebagian kalangan
> >> kawan-kawan di Pertamina saja. Namanya juga
> merekla TAC alias
> >> "Contractor"nya Pertamina, mustinya Pertamina
> sebagai OWNER sadar
> >> akan
> >> hak-nya dong; bahwa mereka boleh mengakses,
> memeriksa, dan mencampuri
> >> urusan-urusan operasional E&P-nya Kontraktor.
> >>
> >> Hal ini sebenarnya berlaku juga dalam skala yang
> berbeda untuk PSC-PSC
> >> dibawah komando BPMigas (dulunya BPPKA-MPS
> Pertamina). Masalah kelemahan
> >> bargaining, kekurangsadaran atas "hak" sebagai
> penguasa, pengontrol,
> >> penyetuju dan penolak program dan keuangan juga
> terjadi pada waktu
> >> PSC-PSC
> >> masih dikontrol oleh kawan-kawan di BPPKA-MPS.
> Hal ini tidak lepas dari
> >> kurang optimalnya penyusunan / jumlah personel
> dan sistim kerja
> >> kawan-kawan di lembaga kontrol tersebut. Lepas
> dari kekurangan tsb
> >> diatas,
> >> kita musti acung jempol juga untuk prestasi yang
> telah di-ukir oleh
> >> BPPKA-MPS dalam kurun 80-an dan 90-an, sehingga
> walaupun dengan
> >> personnel
> >> yang sangat terbatas (tidak lebih dari 20(?)
> G&G&E&R untuk mengontrol
> >> lebih dari 100 blok PSC di tahun 90-an) Indonesia
> masih terus survive
> >> dengan penambahan cadangan-cadangan migas baru
> dan produksi yang
> >> meningkat. Mudah-mudahan kawan-kawan di BPMigas
> banyak belajar dari
> >> ke-ruwet-an administrasi teknik dan kekurangan
> personnel dari masa-masa
> >> sebelumnya (BPPKA-MPS) sehingga lembaga kontrol
> PSC kita sekarang dapat
> >> lebih meningkatkan cadangan dan produksi migas di
> Indonesia.
> >>
> >> Salam
> >>
> >> ADB
> >> ETTI
> >>
> >>
> >>
> >> - Original Message -
> >> From: "Yan Indryanto" <[EMAIL PROTECTED]>
> >> To: 
> >> Sent: Tuesday, May 02, 2006 11:36 AM
> >> Subject: Re: [iagi-net-l] Perkeliruan Persepsi?
> ==>Re: [iagi-net-l] Re:
> >> FW:An tara Dr Rizal Mallarangeng & Mr Rovicky,...
> >>
> >>
> >>> Mas Andang,
> >>> Mungkin itu karena EMCL merupakan TAC "PLUS"
> sehingga peran Pertamina
> >>> disitu nggak keliatan ? Bahkan kita2 yang di
> Pertamina aja sangat sulit
> >>> untuk meng-akses data blok cepu yang diakuisisi
> oleh EMCL.
> >>>
> >>> BTW, ada ga ya contract term TAC "PLUS"...???
> >>>
> >>> Salam,
> >>> YI
> >>>
> >>> On Tue, 2006-05-02 at 10:29, Andang Bachtiar
> wrote:
>  Pak Vicky,
>  aku cuplik 2 paragraph terakhir saja dari
> postin

Re: [iagi-net-l] asosiasi turbidit (laut dalam?) dengan delta

2006-03-24 Terurut Topik Deni Rahayu
di dalam kondisi apapun (lingkungan pengendapan), yang
penting ada slope yang cukup untuk membuat arus
turbidit pasti akan terjadi(gravity yang lebih
berperan), betulkan mas 

DNR
ETTI

--- Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Untuk lebih memudahkan diskusi, seharusnya Ferdi
> menyebutkan lebih jelas 
> "turbidit"nya tersebut adalah  TURBIDIT LAUT DALAM
> (?) Bener nggak Fer?
> 
> Karena turbidit sendiri bisa terjadi di alluvial
> fan, di danau, di braided 
> stream, di meandering river, di delta, di barrier
> bar, di offshore-bar 
> complex, dan ultimately di slope / submarine fan
> seperti yang dimaksudkan 
> Ferdi.
> 
> 
> salam
> 
> adb
> exploration think tank indonesia
> 
> - Original Message - 
> From: "Ukat Sukanta" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, March 24, 2006 10:35 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan
> delta
> 
> 
> Ada, banyak. Endapan turbidite umumnya tidak selalu
> berhubungan/berasiasi dengan endapan delta didaerah
> proximalnya.
> 
> us
> 
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED]
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, March 24, 2006 7:07 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] asosiasi turbidit dengan delta
> 
> Kalau say perhatikan umumnya endapan turbidit selalu
> berasosiasi dengan
> delta sebagai feeder sandnya yang kemudian
> diendapkan di slope sebelum
> akhirnya diendapkan sebagi endapan turbidit...
> Ada tidak kemungkinan lain bahwa ditemukan endapan
> turbidit yang tidak
> berasosiasi dengan delta sebagai feedernya..???
> 
> Regards
> 
> Kartiko-Samodro
> Telp : 3852
> 
> This e-mail (including any attached documents) is
> intended only for the
> recipient(s) named above.  It may contain
> confidential or legally
> privileged information and should not be copied or
> disclosed to, or
> otherwise used by, any other person. If you are not
> a named recipient,
> please contact the sender and delete the e-mail from
> your system.
> 
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> 
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
> 
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> 
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
> 
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> 
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
> 
> 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Kontroversi Pucangan-Kabuh dan "Homo mojokertensis"

2006-02-02 Terurut Topik Deni Rahayu
mohon dikirim juga, kl tidak keberatan

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> 
> Kalau nggak keberatan, saya juga mau dikirim
> papernya
> japrithanks
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Awang Satyana   
> 
>  iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED]  
> yahoo.com>   cc:
> 
>  Subject:   
>  Re: [iagi-net-l] Kontroversi   
> 02/02/2006   
> Pucangan-Kabuh dan "Homo mojokertensis" 
>   
> 03:21 PM
> 
> Please respond  
> 
> to iagi-net 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Pak Rovicky,
> 
>   Paper saya "Oligo-Miocene Carbonates of East Java
> Basin" : Facies
> Definition Leading to Significant Discoveries"
> (International AAPG
> Conference, Barcelona, Spain, 2003) akan segera
> menerangkan yang Pak
> Rovicky tanyakan. Paper lengkapnya saya kirim via
> ja-pri.
> 
>   Kujung I adalah yang muda, Miosen Awal. Kujung
> III-II ada di bawahnya
> (Oligosen Akhir-Miosen Awal bagian bawah). Kujung I
> yang tua di paper Arse
> dan para pembimbingnya itu hanya masalah sekuens di
> sumur2 KE Selat Madura.
> Secara umur absolut semuanya Miosen Awal. Data
> strontium isotope saya untuk
> Kujung lumayan lengkap.
> 
>   Ada dua sistem besar pengendapan karbonat selama
> Oligo-Miosen di Jawa
> Timur: land-attached platform, dan offshore isolated
> platform. Di antara
> dua sistem ini terletak shelf edge, yang karbonatnya
> tumbuh sebagai barrier
> kepada land-attached (shelf) platform. Yang jelas,
> Pangkah itu barrier reef
> yang tumbuh di tepi land-attached platform, juga
> KE-2 di utara Madura.
> 
>   BD reef itu reef pinnacle yang tumbuh di atas BD
> Ridge, salah satu
> isolated platform, dan ini jelas sudah di sistem
> laut terbuka di luar shelf
> edge. Pada saat BD reef tumbuh, shelf-edge reef
> Pangkah dan KE-2 sedang
> tumbuh juga. Maka, shelf edge-nya bukan di sekitar
> BD atau di selatannya,
> tetapi jauh di utara, sekitar Pangkah dan sisi utara
> Madura.
> 
>   Pada saat Miosen Akhir, saat pengendapan Wonocolo,
> semua karbonat Kujung
> sudah tertutup deposit sedimen klastik yang
> signifikan. Kondisi
> tektoniknya, shelf edge semula sudah terangkat jadi
> inverted zone oleh
> RMKS, dan zone di selatan inverted zone ini
> tenggelam, terutama di Selat
> Madura. Jauh ke selatan mulai ada akar2 volkanisme
> yang sedikit bergeser di
> banding jalur volkanik old andesite Oligo-Miosen.
> 
>   salam,
>   awang
> 
> Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   > Dari umur Eosen ke Miosen Awal kelihatannya ada
> kecenderungan shelf
> edge di Jawa Timur bergerak ke utara. Di umur
> pengendapan Kujung I Miosen
> Awal, ia sudah di sisi utara Madura. Memang pada
> Oligo-Miosen tectonic
> quisence terjadi di Jawa Timur, dan ini fase sagging
> yang mengendapkan
> karbonat Kujung Group. Selepas Miosen Tengah mulai
> banyak kompresi akibat
> RMKS dan compressive subduction dari selatan.
> >
> > salam,
> > awang
> 
> Sorri mundur dikit bentar,
> Yang dimaksud Kujung 1 ini yg paling atas atau yang
> paling tua ?
> Ada dua acuan saya yg berbeda anatar Kujung I Tua
> (Arse di AAPG) namun
> ada juga Kujung I sebagai yg paling atas.
> 
> Jeruk-BD High (carbonate trend) yg berada disebelah
> selatan Pulau
> Madura tentunya masih berada pada shelf (cmiiw).
> Evidence inilah yg
> saya maksud adanya kemungkinan shelf-edge masih
> berada di selatannya
> lagi. Namun saya terbentur di Miocene atas kok ada
> deepwater sedimen
> di sebelah utaranya.
> 
> Apakah konfigurasi daerah ini, yg nantinya dikenal
> Cekungan Jawa
> Timur, pada saat Miosen Atas seperti kondisi-kondisi
> Island Arc yg
> saat ini bisa kita lihat di Banda dsk ? cmiiw.
> 
> Trims
> 
> RDP
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)
> -http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.

[iagi-net-l] Repleksi Bagi Hasil Migas

2005-12-28 Terurut Topik Deni Rahayu
Repleksi Bagi Hasil Migas Akhir Tahun 2005
Mengapa daerah penghasil migas berteriak
(sebagai tambahan wacana berpikir para penentu
kebijakan dan stakeholders migas)
Bagian I

ketika bergulirnya otonomi daerah dengan
dikeluarkannya UU no. 22/1999 tentang “Pemerintah
Daerah” (menjadi UU 32 tahun 2004)…dan UU 25/1999
tentang “ Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah”(menjadi UU 33 tahun 2004). Memungkinkannya
daerah mendapatkan bagi hasil migas dengan mendapatkan
15% bagian dengan rincian : Kabupaten Penghasil :
Kabupaten Non Penghasil : provinsi = 6% : 6% : 3%,
sedangkan untuk gas 12%:12%:6% (total 30%).
Dengan mendapatkan bagian tersebut maka dengan
undang-undang yang terkandung di dalamnya maka
Pemerintah Daerah sebagai bagian dari negara ini,
meminta rincian secara transparan, dikarenakan
keterdapatan Bagi Hasil bagi Daerah Penghasil Migas
tersebut bukan merupakan kebaikan hati (charity),
hadiah “grant”, tetapi lebih merupakan hak yang harus
diberikan sebagai bagian dari konsekuensi dari otonomi
daerah dan kita semua sudah mensepakati adanya
desentralisasi dalam pendekatan terhadap pembangunan
bangsa dan negara ini, kecuali Undang-undangnya
sendiri yang dicabut.
Dengan adanya pandangan ini, maka sudah sewajarnya
Pemerintah Daerah ingin mengetahui mengenai system
perhitungan bagi hasil, dikarenakan langsung maupun
tidak langsung akan berdampak terhadap besar kecilnya
penerimaan Pemerintah Daerah.

Dampak ikutan terhadap komponen yang dipertanyakan
(terhadap institusi terkait)
·   Mempertanyakan terhadap lifting yang dibagi Asusmsi
Prognosis dan realisasi, selalu tidak sesuai, krn
dasar prognosisnya merupakan angka politik bukan atas
dasar teknis (mempengaruhi penentuan anggaran daerah,
dikarenakan dapat terkena denda proyek atau
dipertanyakan legislative akibat kesalahan perhitungan
penerimaan).
·   Mempertanyakan terhadap Cost Recovery (sebagai
factor pengurang yang cukup signifikan, tidak
mendapatkan alasan yang jelas mengapa tinggi dan
mengapa rendah), bahkan ada beberapa daerah yang
mendapatkan bagi hasil sama dengan daerah non
penghasil, APA GUNANYA MENJADI DAERAH PENGHASIL ???
(ada beberapa nilai Cost Recovery yang dikeluarkan
institusi terkait, tidak MAKE SENSE dengan kewajaran
akademis, teknis dan ekonomis.
·   Mempertanyakan PBB Migas sebagai factor pengurang
optimal dari bagi hasil migas, yang notabene dibagikan
kembali sebesar 64,8%..adilkah ???
·   Corporate Social Responsibility (Community
Development…CD) yang notabene dimasukan kedalam Cost
Recovery, tidak melibatkan daerah, padahal secara
system perhitungan bagi hasil CD tersebut membebani
Bagi Hasil Migas KKKS, Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.

Dampak terhadap KKKS  akibat komponen-komponen diatas 
·   Terjadi kericuhan yang semestinya tidak terjadi,
dikarenakan ketidakpuasan masyarakat sekitar.
·   Terjadinya tuntutan yang dialamatkan kepada KKKS,
sementara KKKS hrs tunduk pada regulator pemerintah
(sudah sewajarnya)
·   Iklim investasi yang terganggu.

Selain dari dampak2 diatas, terdapat dampak2 ikutan
lainnya yang mempengaruhi bagi hasil migas, sebagai
contoh :
·   Batas wilayah antar kabupaten dan letak resources.
·   Batas laut terluar 4 mil, 12 mil (sudah sesuaikah
dengan undang-undang dasar kita pasal 18 UUD45 )
·   Titik sumur (apakah sudah adil )menyangkut
perhitungan bagi hasil yang dibagi, dikarenakan
sekarang sudah ada pemboran miring, artinya walaupu
sumbernya dari Kabupaten A, pemboran bisa dilakukan di
Kabupaten B. sehingga dari asumsi tersebut seharusnya
diperhitungkan berdasarkan sebaran resources yang ada
or lapangan proven yang diproduksi dan di
lifting(semacam unitisasi).

Ini hanya sebagian dari permasalahan yang ada, sebagai
pendahuluan…….
Sudah sepatutnya kita sebagai seorang praktisi,
akademisi dan birokrasi memberikan masukan teknis yang
akan dipergunakan dalam menentukan kebijakan, artinya
kebijakan itu harus lahir dari BOTTOM UP….bukan TOP
DOWN.
Ini beberapa PR kita bersama, bukan untuk saling
menyalahi…kalau tidak mulai sekarang kapan lagi……
Saya tunggu aksi anda untuk memperbaiki Kebijakan
Makro dan Mikro Industri Migas Indonesia……


Murid Sang Alam
ODEN





__ 
Yahoo! for Good - Make a difference this year. 
http://brand.yahoo.com/cybergivingweek2005/

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin

[iagi-net-l] Repleksi Bagi Hasil Migas

2005-12-28 Terurut Topik Deni Rahayu
Repleksi Bagi Hasil Migas Akhir Tahun 2005
Mengapa daerah penghasil migas berteriak
(sebagai tambahan wacana berpikir para penentu
kebijakan dan stakeholders migas)
Bagian I

ketika bergulirnya otonomi daerah dengan
dikeluarkannya UU no. 22/1999 tentang “Pemerintah
Daerah” (menjadi UU 32 tahun 2004)…dan UU 25/1999
tentang “ Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah”(menjadi UU 33 tahun 2004). Memungkinkannya
daerah mendapatkan bagi hasil migas dengan mendapatkan
15% bagian dengan rincian : Kabupaten Penghasil :
Kabupaten Non Penghasil : provinsi = 6% : 6% : 3%,
sedangkan untuk gas 12%:12%:6% (total 30%).
Dengan mendapatkan bagian tersebut maka dengan
undang-undang yang terkandung di dalamnya maka
Pemerintah Daerah sebagai bagian dari negara ini,
meminta rincian secara transparan, dikarenakan
keterdapatan Bagi Hasil bagi Daerah Penghasil Migas
tersebut bukan merupakan kebaikan hati (charity),
hadiah “grant”, tetapi lebih merupakan hak yang harus
diberikan sebagai bagian dari konsekuensi dari otonomi
daerah dan kita semua sudah mensepakati adanya
desentralisasi dalam pendekatan terhadap pembangunan
bangsa dan negara ini, kecuali Undang-undangnya
sendiri yang dicabut.
Dengan adanya pandangan ini, maka sudah sewajarnya
Pemerintah Daerah ingin mengetahui mengenai system
perhitungan bagi hasil, dikarenakan langsung maupun
tidak langsung akan berdampak terhadap besar kecilnya
penerimaan Pemerintah Daerah.

Dampak ikutan terhadap komponen yang dipertanyakan
(terhadap institusi terkait)
·   Mempertanyakan terhadap lifting yang dibagi Asusmsi
Prognosis dan realisasi, selalu tidak sesuai, krn
dasar prognosisnya merupakan angka politik bukan atas
dasar teknis (mempengaruhi penentuan anggaran daerah,
dikarenakan dapat terkena denda proyek atau
dipertanyakan legislative akibat kesalahan perhitungan
penerimaan).
·   Mempertanyakan terhadap Cost Recovery (sebagai
factor pengurang yang cukup signifikan, tidak
mendapatkan alasan yang jelas mengapa tinggi dan
mengapa rendah), bahkan ada beberapa daerah yang
mendapatkan bagi hasil sama dengan daerah non
penghasil, APA GUNANYA MENJADI DAERAH PENGHASIL ???
(ada beberapa nilai Cost Recovery yang dikeluarkan
institusi terkait, tidak MAKE SENSE dengan kewajaran
akademis, teknis dan ekonomis.
·   Mempertanyakan PBB Migas sebagai factor pengurang
optimal dari bagi hasil migas, yang notabene dibagikan
kembali sebesar 64,8%..adilkah ???
·   Corporate Social Responsibility (Community
Development…CD) yang notabene dimasukan kedalam Cost
Recovery, tidak melibatkan daerah, padahal secara
system perhitungan bagi hasil CD tersebut membebani
Bagi Hasil Migas KKKS, Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.

Dampak terhadap KKKS  akibat komponen-komponen diatas 
·   Terjadi kericuhan yang semestinya tidak terjadi,
dikarenakan ketidakpuasan masyarakat sekitar.
·   Terjadinya tuntutan yang dialamatkan kepada KKKS,
sementara KKKS hrs tunduk pada regulator pemerintah
(sudah sewajarnya)
·   Iklim investasi yang terganggu.

Selain dari dampak2 diatas, terdapat dampak2 ikutan
lainnya yang mempengaruhi bagi hasil migas, sebagai
contoh :
·   Batas wilayah antar kabupaten dan letak resources.
·   Batas laut terluar 4 mil, 12 mil (sudah sesuaikah
dengan undang-undang dasar kita pasal 18 UUD45 )
·   Titik sumur (apakah sudah adil )menyangkut
perhitungan bagi hasil yang dibagi, dikarenakan
sekarang sudah ada pemboran miring, artinya walaupu
sumbernya dari Kabupaten A, pemboran bisa dilakukan di
Kabupaten B. sehingga dari asumsi tersebut seharusnya
diperhitungkan berdasarkan sebaran resources yang ada
or lapangan proven yang diproduksi dan di
lifting(semacam unitisasi).

Ini hanya sebagian dari permasalahan yang ada, sebagai
pendahuluan…….
Sudah sepatutnya kita sebagai seorang praktisi,
akademisi dan birokrasi memberikan masukan teknis yang
akan dipergunakan dalam menentukan kebijakan, artinya
kebijakan itu harus lahir dari BOTTOM UP….bukan TOP
DOWN.
Ini beberapa PR kita bersama, bukan untuk saling
menyalahi…kalau tidak mulai sekarang kapan lagi……
Saya tunggu aksi anda untuk memperbaiki Kebijakan
Makro dan Mikro Industri Migas Indonesia……


Murid Sang Alam
ODEN




__ 
Yahoo! DSL – Something to write home about. 
Just $16.99/mo. or less. 
dsl.yahoo.com 


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwa

[iagi-net-l] Refleksi Bagi Hasil Migas 2005

2005-12-28 Terurut Topik Deni Rahayu
Repleksi Bagi Hasil Migas Akhir Tahun 2005
Mengapa daerah penghasil migas berteriak
(sebagai tambahan wacana berpikir para penentu
kebijakan dan stakeholders migas)
Bagian I

ketika bergulirnya otonomi daerah dengan
dikeluarkannya UU no. 22/1999 tentang “Pemerintah
Daerah” (menjadi UU 32 tahun 2004)…dan UU 25/1999
tentang “ Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah”(menjadi UU 33 tahun 2004). Memungkinkannya
daerah mendapatkan bagi hasil migas dengan mendapatkan
15% bagian dengan rincian : Kabupaten Penghasil :
Kabupaten Non Penghasil : provinsi = 6% : 6% : 3%,
sedangkan untuk gas 12%:12%:6% (total 30%).
Dengan mendapatkan bagian tersebut maka dengan
undang-undang yang terkandung di dalamnya maka
Pemerintah Daerah sebagai bagian dari negara ini,
meminta rincian secara transparan, dikarenakan
keterdapatan Bagi Hasil bagi Daerah Penghasil Migas
tersebut bukan merupakan kebaikan hati (charity),
hadiah “grant”, tetapi lebih merupakan hak yang harus
diberikan sebagai bagian dari konsekuensi dari otonomi
daerah dan kita semua sudah mensepakati adanya
desentralisasi dalam pendekatan terhadap pembangunan
bangsa dan negara ini, kecuali Undang-undangnya
sendiri yang dicabut.Inti dari OTONOMI DAERAH adalah
adanya pemberdayaan masyarakat lokal, adanya
partisipasi publik, dan adanya pembelajaran masyarakat
daerah.
Dengan adanya pandangan ini, maka sudah sewajarnya
Pemerintah Daerah ingin mengetahui mengenai system
perhitungan bagi hasil, dikarenakan langsung maupun
tidak langsung akan berdampak terhadap besar kecilnya
penerimaan Pemerintah Daerah.

Dampak ikutan terhadap komponen yang dipertanyakan
(terhadap institusi terkait)
·   Mempertanyakan terhadap lifting yang dibagi Asusmsi
Prognosis dan realisasi, selalu tidak sesuai, krn
dasar prognosisnya merupakan angka politik bukan atas
dasar teknis (mempengaruhi penentuan anggaran daerah,
dikarenakan dapat terkena denda proyek atau
dipertanyakan legislative akibat kesalahan perhitungan
penerimaan).
·   Mempertanyakan terhadap Cost Recovery (sebagai
factor pengurang yang cukup signifikan, tidak
mendapatkan alasan yang jelas mengapa tinggi dan
mengapa rendah), bahkan ada beberapa daerah yang
mendapatkan bagi hasil sama dengan daerah non
penghasil, APA GUNANYA MENJADI DAERAH PENGHASIL ???
(ada beberapa nilai Cost Recovery yang dikeluarkan ,
tidak MAKE SENSE dengan kewajaran akademis, teknis dan
ekonomis.
·   Mempertanyakan PBB Migas sebagai factor pengurang
optimal dari bagi hasil migas, yang notabene dibagikan
kembali sebesar 64,8%..adilkah ???
·   Corporate Social Responsibility (Community
Development…CD) yang notabene dimasukan kedalam Cost
Recovery, tidak melibatkan daerah, padahal secara
system perhitungan bagi hasil CD tersebut membebani
Bagi Hasil Migas KKKS, Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.

Dampak terhadap KKKS  akibat komponen-komponen diatas 
·   Terjadi kericuhan yang semestinya tidak terjadi,
dikarenakan ketidakpuasan masyarakat sekitar.
·   Terjadinya tuntutan yang dialamatkan kepada KKKS,
sementara KKKS hrs tunduk pada regulator pemerintah
(sudah sewajarnya)
·   Iklim investasi yang terganggu.

Selain dari dampak2 diatas, terdapat dampak2 ikutan
lainnya yang mempengaruhi bagi hasil migas, sebagai
contoh :
·   Batas wilayah antar kabupaten dan letak resources.
·   Batas laut terluar 4 mil, 12 mil (sudah sesuaikah
dengan undang-undang dasar kita pasal 18 UUD45 )
·   Titik sumur (apakah sudah adil )menyangkut
perhitungan bagi hasil yang dibagi, dikarenakan
sekarang sudah ada pemboran miring, artinya walaupu
sumbernya dari Kabupaten A, pemboran bisa dilakukan di
Kabupaten B. sehingga dari asumsi tersebut seharusnya
diperhitungkan berdasarkan sebaran resources yang ada
or lapangan proven yang diproduksi dan di
lifting(semacam unitisasi).

Ini hanya sebagian dari permasalahan yang ada, sebagai
pendahuluan…….
Sudah sepatutnya kita sebagai seorang praktisi,
akademisi dan birokrasi memberikan masukan teknis yang
akan dipergunakan dalam menentukan kebijakan, artinya
kebijakan itu harus lahir dari BOTTOM UP bukan TOP
DOWN.
Ini beberapa PR kita bersama, bukan untuk saling
menyalahkan…kalau tidak mulai sekarang kapan lagi……
Saya tunggu aksi anda untuk memperbaiki Kebijakan
Makro dan Mikro Industri Migas Indonesia……


Murid Sang Alam
ODEN




__ 
Yahoo! DSL – Something to write home about. 
Just $16.99/mo. or less. 
dsl.yahoo.com 


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samo

RE: [iagi-net-l] Next PIT-IAGI

2005-12-11 Terurut Topik Deni Rahayu
Salah satu Kerja Pengurus terdahulu yang menurut saya
cukup mengejutkan adalah adanya ketertarikan dan
kepercayaan daerah-daerah terhadap IAGI, dan ini
merupakan tugas cukup berat untuk meneruskan dan
memeliharanya.

ODEN/deni rahayu
Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas
Divisi Bagi Hasil Migas
Jl Menteng Raya No. 21 Ged. Adira lt 6
0817612447

--- Achmad Luthfi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Terima kasih atas kesediaan teman2 di Makasar dlm
> menawarka
> penyelenggara PIT '06, namun perlu diingat ada 2
> penda lagi yang
> menawarkan: panda Riau, dan pengda Nusatenggara.
> Kami akan evaluasi,
> InsyaAllah tgl 13 Januari sdh bisa diputuskan.
> 
> 
> Salam,
> LTH
> 
> -Original Message-
> From: Ashadi Cahyadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Saturday, December 10, 2005 1:25 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Next PIT-IAGI
> 
> Salam Geologi !!!
> Kami dari Mahasiswa Jurusan Teknik Geologi Unhas
> menyambut dengan sangat
> gembira seandainya PIT IAGI 2006 dipercayakan untuk
> diselenggarakan di
> Makassar. Tentunya hal ini akan sangat membantu
> dalam menyemarakkan dan
> menggairahkan pendidikan Geologi di Makassar pada
> khususnya dan Sulawesi
> Selatan pada umumnya serta terlebih lagi Kawasan
> Indonesia Timur.
> Beberapa objek Geologi di sekitar Makassar akan
> sangat menarik untuk
> dikunjungi oleh seluruh Ahli Geologi seperti Kawasan
> Karst Maros,
> Kompleks Tektonik Bantimala dan banyak lagi yang
> lainnya.
> Semoga dapat menjadi pertimbangan Bapak-Bapak
> sekalian.
> 
> Wassalam,
> 
> 
> Ashadi Cahyadi 
> 
> ARTECE STUDIO
> BTN Antara A14 No. 8
> Makassar, Sulsel 90245
> Hp. 081355445674
> 
> 
> 
> -- 
> ___
> Play 100s of games for FREE! http://games.mail.com/
> 
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>
-
> 
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>
-
> 
> 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

2005-12-09 Terurut Topik Deni Rahayu
wah bener nich buka dong.sebagai orang bandung
pengen tau juga nichditunggu Prof

deni/ODEN
Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas
0817612447

--- Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Ayo pak admin, bukain pintu buat Pak Koesoema
> 
>  
>  
> ARIEF BUDIMAN
> Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
> Home: (021) 809 2618
>  
> 
> -Original Message-
> From: R.P. Koesoemadinata
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Friday, December 09, 2005 2:19 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
> 
> Masalahnya IAGI net itu tidak terima attachment,
> harus minta dibuka dulu
> 
> pada Admin.
> 
> - Original Message - 
> From: "Ukat Sukanta" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, December 09, 2005 8:25 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
> 
> 
> >
> > Udah aja dikirim ke iagi-net, biar Pak kita lebih
> mudah.
> >
> > US
> >
> > -Original Message-
> > From: Taufik, Muhammad (KPC)
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Friday, December 09, 2005 8:08 AM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
> >
> > Maaf, nama saya Taufik
> > Mengenai asal usul bandung itu
> > Saya juga tertarik, boleh minta juga pak koesoema!
> > Walaupun agak terlambat
> > Terima kasih
> >
> > -Original Message-
> > From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Thursday, December 08, 2005 10:38 AM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
> >
> > Pak Koesoema saya minta kalau boleh.
> >
> > Kalau tidak salah Pak Koesoema pernah menulis juga
> "Sejarah Geologi
> > Bandung dan Legenda Sangkuriang" (?) kalau ada
> boleh yg ini juga pak
> >
> > Terima kasih
> >
> >
> > ARIEF BUDIMAN
> > Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> > Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
> > Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
> > Home: (021) 809 2618
> >
> >
> > -Original Message-
> > From: R.P. Koesoemadinata
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Thursday, December 08, 2005 8:54 AM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
> >
> > Maksudnya soft copy dari tulisan saya mengenai
> hubungan geologi
> Bandung
> > dengan asal-usul orang Sunda.
> > Tentu saja boleh, mau dikirima lewat japri?
> > RPK
> > - Original Message -
> > From: <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Wednesday, December 07, 2005 8:43 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
> >
> >
> >> Kalau ada softcopynya
> >> saya boleh minta...?
> >>
> >> Regards
> >>
> >> Kartiko-Samodro
> >> Telp : 3852
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>  "R.P.
> >>  Koesoemadinata"  To:
> >> 
> >>  <[EMAIL PROTECTED]cc:
> >>  et.id>  
> Subject:  Re:
> > [iagi-net-l]
> >> Bandung (was cereme)
> >>
> >>  06/11/2005 10:08
> >>  PM
> >>  Please respond to
> >>  iagi-net
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> Karya terakhir dari Danau Bandung adalah oleh MAC
> Dam (1994), The
> Late
> >> Quaternary Evolution of the Bandung Basin, West
> Java, Indonesia,
> > Thesis
> >> Doctor Vrije Universiteit Amsterdam) dan juga
> mengenai volcanic
> >> activitasnya
> >> (radiometric datings dan magmatism serta
> paleomagnetism) oleh Edi
> > Sunardi,
> >> 1996, Magnetic polarity stratigraphy of the
> Plio-Pleistocene volcanic
> >> rocks
> >>
> >> around the Bandung Basin, West Java, Indonesia,
> juga dissertasi
> doktor
> > di
> >> Osaka City University, Japan.
> >> Yang penting umur Danau Bandung jauh lebih tua
> dari pada
> diperkirakanm
> >> yaitu
> >> 125.000 tahun dan berakhir 16.000 th yang lalu,
> bahwa Batugantung di
> > sesar
> >> lembang adalah 500.000 tahun, dan lava curug Dago
> berumur 50.000
> > tahun.
> >> Jika
> >> sasakala Sangkuriang benar maka manusia sudah ada
> 100.000 tahun.
> >> Thesis2 itu ada pada saya dan yang berminat bisa
> difotocopy atau
> minta
> >> kepada Dr. E. Sunardi dari Unpad. Juga saya
> pernah menulis untuk
> > Kongres
> >> Budaya Sunda pada tahun 2001 mengenai danau
> Bandung itu berkaitan
> > dengan
> >> asal usul orang Sunda. Copy bisa diminta pada
> saya.
> >> Jadi supaya lebih up-to-date lah dari Van
> Bemmelen atau kuliah Prof
> > Katili
> >> di tahun 60-an
> >> Wassalam
> >> RPK
> >> Wassalam
> >> - Original Message -
> >> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> >> To: 
> >> Sent: Tuesday, December 06, 2005 3:02 PM
> >> Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
> >>
> >>
> >>> >
> >>>   Rekan
> >>>
> >>>   Membaca sdr Harry Kusna menyebut buk "Geologi"
> karangan Profesor
> >>>   J.A.Katili saya jadi teringat buku saya yang
> terpaksa saya "lego"
> >>>   (karena ada kebutuhan yang mendesak).
> >>>   Siapa yang masih memiliki buku itu , dan
> merasa sudah tidak
> > memerlu-
> >>>   kannya saya bersedia un

RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: [iagi-net-l] Sardono tentang Pram)

2005-11-10 Terurut Topik Deni Rahayu
Pelarangan-pelarangan merupakan pembunuhan
karakter
Kebenaran manusia adalah kebenaran nisbi...kebeneran
mutlak ada di tangan tuhan (CakNur)
kita hanya berusaha mendekatinya

Oden "Murid sang Alam"

--- Sanggam Hutabarat
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> dan yang penting juga apabila ada perbedaan pendapat
> (eg apakah itu porno 
> atau tidak apakah itu 'pantas' atau tidak dst dsb)
> harusnya diselesaikan 
> dgn dialog/argumentatif bahkan ke pengadilan (kalo
> mentok) dengan akses 
> seluas2nya kepada masyarakat untuk dapat
> mengikutinya...Dengan begitu sama2 
> belajar untuk taat yg beradab terhadap konsenus
> (hukum) yang ada..
> 
> membendung  informasi (=air) hanya suatu upaya jeda
> saja..bagi saya 
> informasi untuk manusia bukan manusia untuk
> informasi..
> 
> 
> salam, sanggam
> ==
> 
> At 08:35 AM 11/11/2005, you wrote:
> 
> >Saya pribadi tidak setuju dengan pelarangan buku
> (atau bahkan
> >pornografi)...
> >
> >di era informasi yang bebas seperti ini dengan
> adanya www, kok pemerintah
> >kita masih berfikir tentang melarang buku atau
> informasi
> >kalau buku itu dilarang, kenapa enggak discan
> diload ke website sebarkan
> >lewat millist dan silahkan download yang mau
> baca
> >
> >Masalah pornografi ini juga sulit kita mencegahnya
> dan yang terpenting
> >adalah memberikan pengertian...
> >Ada kejadian di mana ada teman anak saya (masih 4
> tahun ) suka cium -
> >cium...
> >Terus waktu di rumah , dia juga mau mencium anak
> saya ...langsung istri
> >saya bilangin ..jangan cium -cium.anak kecil
> kalau cium cium terus lagi
> >batuk
> >bisa ketularan batuk gimana...? masuk rumah sakit
> kan  tidak bisa main
> >semenjak itu ,  anak itu udah enggak pernah cium -
> cium lagi
> >tapi sambil kita bilangin juga ke anak kita.."kalau
> ada anak yang cium -
> >cium pukul aja hidung anak itu.. daripada nanti
> ketularan batuk"
> >
> >"Bukan informasinya yang kita filter...tapi
> bagaimana mengolah informasi
> >itu dengan benar yang harus diajarkan"
> >
> >
> >Regards
> >
> >Kartiko-Samodro
> >Telp : 3852
> >
> >
> >
> >|-+>
> >| |   "Widyastini, Irma|
> >| |   (irmahes)"   |
> >| |   <[EMAIL PROTECTED]|
> >| |   com> |
> >| ||
> >| |   11/11/2005 09:13 |
> >| |   AM   |
> >| |   Please respond to|
> >| |   iagi-net |
> >| ||
> >|-+>
> > 
> > 
>
>|
> >   | 
> >   
>|
> >   |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
> >   
>|
> >   |   cc: 
> >   
>|
> >   |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Pelarangan
> Buku (was : Re: 
> > [iagi-net-l] Sardono tentang Pram)
> |
> > 
> > 
>
>|
> >
> >
> >
> >
> >Mumpung masih suasana lebaran ...Selamat Hari Raya
> Idul Fitri, mohon
> >maaf lahir batin bagi semua yang merayakan.
> >Pak Awang saya tertarik dengan buku "Runtuhnya
> Majapahit dan Masuknya
> >Islam di Jawa"
> >Dimana ya bisa dapatkan ?
> >
> >Pak awang, saya koq agak bingung dengan pendapat
> ini ya :
> >Apakah buku2 ini mesti dilarang ? Oh tidak, biarkan
> saja, malahan harus
> >ditulis buku untuk menandinginya dan biarkanlah
> masyarakat belajar dan
> >para geologist pun belajar berargumen.
> >
> >Kalau bukunya dibaca sama orang yang bidangnya
> sesuai pasti gampang kita
> >mengikuti alur ceritanya, atau kalaupun ada yang
> salah kita pasti akan
> >langsung tau, jadi begitu ada buku bantahannya kita
> juga tau kalau buku
> >baru ini untuk membantah buku sebelumnya.
> >Nah kalau bukan bidangnya, trus kita pengen baca
> karena iseng pengen tau
> >aja (misalnya geologist baca buku sejarah) ...
> Rasanya agak sulit kita
> >akan tau ada kesalahan atau tidak, yang kita pikir
> Cuma kita sudah dapat
> >pengetahuan baru nih, entah bener entah ndak
> >Trus kalau kita gak tau bahwa itu salah atau gak
> tau kalau ada buku
> >jawabannya, ya akan salah terus kitanya nanti.
> >Kalau itu terjadi sama educated people, gak masalah
> lah masih bisa
> >diperbaiki.
> >Saya membayangkan itu terjadi pada anak kita yang
> baru belajaran jadi
> >ABG, trus baca buku Pak Pram. Background yang dia
> punya cuma ... Wah,
> >pak pram ini terkenal lo, diomongin dimana-mana
> jaman Bung Karno dulu,
> >disebutin juga di buku IPS/umum. Trus dia
> jalan-jalan ke gramedia iseng
> >ngambil bukunya (kita orang tuanya kadang khilaf ya
> ngontrol apa saja
> >yang dibaca anak kita). Kalau dia n

RE: [iagi-net-l] Dosa Berjamaahnya IAGI

2005-10-20 Terurut Topik Deni Rahayu
saya setuju dengan pendapat mas bambang. Perkembangan
investasi orang lokal(pemain baru) tidak berkembang
dengan baik dikarenakan adanya suatu kultur ketakutan
yang dihembuskan oleh para regulator terkait, bahwa
Oil and Gas itu "High Risk,cost and tech"("mana ada
untuk dapat hiu, umpannya pake cacing"), dan itu
sering menjadi semacam pembuka bagi
pembicaraan2,rapat2,seminar2 dan lain sebagainya,
sehingga pemain lokal dan BUMD yang notabene dapat
membantu juga dalam mengelola lapangan-lapangan yang
dianggap kurang ekonomis oleh Organisasi besar,tapi
dapat Ekonomis oleh organisasi kecil, kurang didukung
dgn baik oleh Pembuat Keputusan Negeri IniDalam
hal ini saya melihat IAGI baik secara organisasi
maupun individu Ketum sudah memberikan masukan dengan
optimal kepada "REGULATOR MIGAS", walaupun hasilnya
belum maksimal, krn tetap harus dibukakan pikiran
temen2 pembuat keputusan negeri ini seperti apa sich
"Eksplorasi Berkelanjutan" itu, apakah mesti
diajari..he...he...he 

ODEN

--- "Bambang P. Istadi"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya cukup tergelitik juga berkomentar topic yang
> cukup provokatif ini,
> seakan kita semua ikut berdosa terhadap kondisi saat
> ini,.. apa iyaa
> kita berdosa dan tidak berbuat apa2 dan  punya
> kontribusi terhadap
> naiknya harga BBM ?
> 
> Bukan mencoba untuk defensive tapi saya malah
> berfikir sebaiknya, ini
> suatu keputusan tidak poluler, berani tapi musti
> diambil.  Kalau kita
> lihat tren konsumsi, jelas ada peningkatan yang
> cukup pesat, apalagi
> setelah tahun 1998, padahal kita mengalami krismon
> dan banyak pabrik2
> yang tutup, jadi kemana larinya BBM? Disinyalir
> banyaknya penyelundupan
> dan pengoplosan karena disparitas harga yang begitu
> tinggi dengan
> negara2 tetangga dan diantara jenis BBM itu sendiri
> sehingga bayak
> "oknum" yang tergiur untuk bermain.  Banyak rekan
> yang berargumen, itu
> urusan polisi untuk mencegah dan penangkap penjahat
> dan rakyat patut
> disubsidi.  Saya pikir kalau kita pusing justru cari
> dan obati sumber
> penyakitnya, bukan efek dari penyakit. Disisi lain
> berbagai energi
> alternatif tidak akan berkembang jika energi dari
> minyak masih murah,
> apalagi disubsidi,.. seharusnya energi alternatif
> yang musti disubsidi,
> karena tidak bakal kompetitif dengan BBM yang
> disubsidi karena economic
> of scale-nya masih sangat kecil.
> 
> IAGI berdiam diri? Saya malah melihat pemerintah
> dalam state of denial,
> tidak mengakui atau menutupi bahwa kita "belum"
> menjadi net importir
> minyak, padahal issue ini sudah berkembang
> dimasyarakat sudah lama.
> Dibeberapa kesempatan IAGI meperlihatkan data/slides
> bahwa setelah
> dipotong cost recovery dan porsi KPS, produksi
> minyak bagian pemerintah
> sudah kecil, sehingga kita sudah jadi net importer
> sudah lama.
> 
> Dari sisi supply, kalau kita mau berexplorasi, akan
> makan waktu lama
> dari block offer, explorasi, discovery, POD sampai
> ke produksi.  Selain
> itu dibeberapa kesempatan IAGI juga memperlihatkan
> bahwa jumlah basin
> yang berproduksi itu2 saja, tidak bertambah, dan
> tergolong mature,
> success rate tidak tinggi (kecuali beberapa basin),
> mean field size
> distribution tidak terlalu besar, sehingga risk
> reward tidak terlalu
> menarik bagi investor besar, apalagi fiscal regime
> kita termaksud yang
> kurang menguntungkan.  Jadi investor banyak yang
> berpaling ke West
> Africa, Rusia dan South America dengan potensi
> penemuan
> cadangan/resources yang jauh lebih besar. Penambahan
> resources dan
> reserves replacement penting bagi perusahaan2 public
> yang sudah listed
> di bursa2 dunia.  Justru sebaliknya kita musti
> berkaca diri, apa yang
> bisa kita offer? Kalau memang kita menggantungkan
> diri pada investor
> asing?  Kalau investor lokal, kita tahu kebanyakan
> hanya broker.  
> 
> Salah satu cara untuk menambah produksi adalah
> dengan mempercepat
> produksi dari lapangan2 marginal, tapi meskipun ada
> insentif, tapi
> kayaknya gaungnya belum terdengar,...  Apa ini semua
> bergantung pada
> IAGI ??
> 
> Salam,
> Bambang Istadi
> 
> 
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED]
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Thursday, October 20, 2005 4:17 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [iagi-net-l] Dosa Berjamaahnya IAGI
> 
> Setuju usulan Pak Mino, tapi tunggu dulu.
> Esplorasi dan segala tetek bengeknya itu kan butuh
> uang buaanyak, dari
> mana? Pemerintah pasti sudah gak punya uang sampai
> tega menjual mahal
> BBM
> ke rakyatnya sendiri, investor mikir-mikir kondisi
> hukum di Indonesia
> yang
> penuh mafia dan tidak jelas juntrungnya, semua
> lapisan korup semua, plus
> adanya kondisi keamanan dengan teror bom segala,
> jadi..?
> 
> Salam,
> Yatno
> 
> >
> > Ya, kembali kalau kebutuhan naik suplai harus
> lebih banyak...telepas
> > dari berbagai operasi pendistribusian yang kacau..
> >
> > Jelasnya penambahan reserve tidak ada..eksplorasi
> macet..prospect/lead
> > banyak tapi pemboran eksplo

RE: [iagi-net-l] Ridwan D, - semoga cepat sembuh

2005-10-06 Terurut Topik Deni Rahayu
Smoga sembuh dan dapat beraktivitas kembali and dapat
terus maju untuk pencalonan Ketum IAGI...he...hehe

ODEN

--- Didit Ariady Firmansyah
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Yap, Semoga cepat sembuh Bang Ridwan. Biar bisa
> cepat mengarungi laut
> lagi he hee
> 
> 
> Salam,
> 
> -Didit AF-
> 
> -Original Message-
> From: Ariadi Subandrio
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, October 07, 2005 11:15 AM
> To: IAGI NET; PP IAGI
> Subject: [iagi-net-l] Ridwan D, - semoga cepat
> sembuh
> 
> Pak Ridwan Djamaluddin,
> Semoga hasil analisa sayatan tipis dari benjolan
> yang dioperasi kemaren
> adalah bukan  .. ganas. Dan anda dapat sehat
> kembali seperti sedia
> kala. Amin.
> 
> sehat-sehat-sehat-sehat-sehat.
> 
> 
> lam-salam,
> ar-.
> (gak usah terlalu capek brur, kurangi maen bola tiap
> jumat-nya.
> 
>   
> -
> Yahoo! for Good
>  Click here to donate to the Hurricane Katrina
> relief effort.
> 
> 
> -
> This message has been certified virus free by
> Medcoenergi Antivirus
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>
-
> 
> 




__ 
Yahoo! Mail - PC Magazine Editors' Choice 2005 
http://mail.yahoo.com

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Ridwan D, - semoga cepat sembuh

2005-10-06 Terurut Topik Deni Rahayu
Smoga cepat sembuh dan dapat ber aktifitas
kembali...

ODEN

--- Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Pak Ridwan Djamaluddin,
> Semoga hasil analisa sayatan tipis dari benjolan
> yang dioperasi kemaren adalah bukan  .. ganas.
> Dan anda dapat sehat kembali seperti sedia kala.
> Amin.
>  
> sehat-sehat-sehat-sehat-sehat.
>  
>  
> lam-salam,
> ar-.
> (gak usah terlalu capek brur, kurangi maen bola tiap
> jumat-nya.
> 
>   
> -
> Yahoo! for Good
>  Click here to donate to the Hurricane Katrina
> relief effort. 




__ 
Yahoo! Mail - PC Magazine Editors' Choice 2005 
http://mail.yahoo.com

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [Fwd: [iagi-net-l] Pemilihan Ketum yang senyap ?????]

2005-09-26 Terurut Topik Deni Rahayu
setiap masa kepemimpinan pasti punya karakter dan gaya
masing2...ADB mungkin dengan gaya spontannya, Fresh,
dan " ngedadak" he..he...he (dalam beberapa kegiatan
sangat membantu kebuntuan berpikir "pragmatis"), dari
hati yang paling dalam salut dengan segala loyalitas
dan tanggung jawab kepropesian (sampai2 berkorban
untuk dirinya sendiri), dengan segala keiklasannya...
Mudah2an apa yang sudah dicapai dan di dapat (dapat
ditiru dan diteruskan), sedangkan untuk kekurangannya
dapat di perbaiki oleh ketum yang akan datangSemua
anggota IAGI, akan otomatis ikut bergerak tanpa
pamrih, jika pemimpinnya iklas

ODEN94

--- mohamad untung <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Menurut pengamatan saya memang IAGI sangat aktif
> beberapa tahun belakangan
> ini. Ini berkat pimpinan ADB. Di perpanjang lagi
> sebagai ketua? Ya tidak
> bisa, tidak ada di AD/ART. Lagi pula jangan
> seseorang terus-menerus menjabat
> suatu jabatan. Siapun yang terpilih sebagai ketua
> nanti, harus kerja keras
> dan dapat membagi waktu, yang hanya 24 jam sehari
> ini, se-efektif mungkin.
> Saya kira ADB nanti tidak segan-segan mengajak
> pengurus baru untuk memajukan
> IAGI dan lebih mempopulerkan geologi di tanah air
> kita ini. Sdr. ADB selamat
> atas usaha anda selama ini.
> M. Untung
> - Original Message -
> From: "D.H. Natawidjaja" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, September 21, 2005 3:12 AM
> Subject: RE: [Fwd: [iagi-net-l] Pemilihan Ketum yang
> senyap ?]
> 
> 
> > Kalo ADB engga bisa dipilih lagi ya?
> > Gimana kalo beliau diangkat jadi ketum
> seumur-hidup?  :-))
> > Soalnya pas banget sih ADB itu jadi ketua partai
> (geologi)  :-)
> >
> > Salam,
> >
> > Danny
> >
> >
> > -Original Message-
> > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Wednesday, September 21, 2005 4:25 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: [Fwd: [iagi-net-l] Pemilihan Ketum yang
> senyap ?]
> >
> >
> >   Rekans
> >
> >   Wah yang respons cuma Ridwan niich , bagaimana
> yang lainnya ?
> >   Apakah mau dengan sitim gerilya ???
> >   Chandra , bagaimana program lanjutannya ?
> >
> >   Apakah terkesiap dengan aktifitas ADB yang
> sangat agresif ?
> >
> >   Si Abah
> >
> >
> >  Original Message
> > 
> > Subject: [iagi-net-l] Pemilihan Ketum yang senyap
> ?
> > From:[EMAIL PROTECTED]
> > Date:Fri, September 9, 2005 10:15 am
> > To:  iagi-net@iagi.or.id
> >
>

> > --
> >
> >
> >
> >
> > Rekans
> >
> > PIT dan MUNAS sudah sangat dekat , tinggal dua
> bulan lagi
> >
> > Pemilihan Ketum yang baru akan dilaksanakan.
> >
> > Sosialisasi dan kampanye para calon senyp
> , panitia
> > pemilihan juga senyp , ADA APA ini ?
> >
> > Bagaimana Chandra ?
> > Apa kabar Ben , Lufthi , Batara , Lobo dan
> Ridwan 
> > Apa tidak merasa perlu mengkampanyekan diri
> Anda ?
> >
> > Si Abah
> >
> >
> >
>
-
> To
> > unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> >
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi
> > SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> > Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> > Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> > Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> > Komisi
> > Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> >
>
-
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
-
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> >
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> > Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> > Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> > Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> > Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> > Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> >
>
-

Re: [Fwd: [iagi-net-l] Pemilihan Ketum yang senyap ?????]

2005-09-21 Terurut Topik Deni Rahayu
heueuh bahsepi.minimal unjuk gigi
kek...he...he...he..or memperkenalkan diri buat rekan2
muda yg belum kenal

ODEN

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> 
>   Rekans
> 
>   Wah yang respons cuma Ridwan niich , bagaimana
> yang lainnya ?
>   Apakah mau dengan sitim gerilya ???
>   Chandra , bagaimana program lanjutannya ?
> 
>   Apakah terkesiap dengan aktifitas ADB yang sangat
> agresif ?
> 
>   Si Abah
> 
> 
>  Original Message
> 
> Subject: [iagi-net-l] Pemilihan Ketum yang senyap
> ?
> From:[EMAIL PROTECTED]
> Date:Fri, September 9, 2005 10:15 am
> To:  iagi-net@iagi.or.id
>
--
> 
> 
> 
> 
> Rekans
> 
> PIT dan MUNAS sudah sangat dekat , tinggal dua
> bulan lagi
> 
> Pemilihan Ketum yang baru akan dilaksanakan.
> 
> Sosialisasi dan kampanye para calon senyp ,
> panitia
> pemilihan juga senyp , ADA APA ini ?
> 
> Bagaimana Chandra ?
> Apa kabar Ben , Lufthi , Batara , Lobo dan
> Ridwan 
> Apa tidak merasa perlu mengkampanyekan diri Anda
> ?
> 
> Si Abah
> 
> 
>
-
> To
> unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi
> SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi
> Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>
-
> 
> 
> 
> 
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>
-
> 
> 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Mekanisme kelangkaan BBM dilihat dari kerentanan masyarakat terhadap isu.

2005-07-07 Terurut Topik Deni Rahayu
tapi tunggu dulu prof, mungkin teori isengnya ada
benarnya..krn koran hari ini me WAJIB kan mobil diatas
1800cc, harus menggunakan pertamax...

--- "R.P.Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Bagus, untuk lebih mengurangi subsidnya lagi
> Atau teori iseng saya tidak benar alias keliru
> RPK
> 
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Thursday, July 07, 2005 3:35 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Mekanisme kelangkaan BBM
> dilihat dari kerentanan
> masyarakat terhadap isu.
> 
> 
> > >
> > > Untuk melengkapi teori konspirasi Bapak, saya
> baca di surat kabar
> kemarin
> > > kalau PERTAMINA bermaksud menaikkan harga
> pertamax dalam waktu dekat
> > > ini...
> >
> >
> >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > "R.P.
> > > Koesoemadinata   To:
> 
> > > "cc:
> > > <[EMAIL PROTECTED]>,
> > > <[EMAIL PROTECTED]   
> <[EMAIL PROTECTED]>
> > > a.net.id>   
> Subject: Re: [iagi-net-l]
> > > Mekanisme kelangkaan BBM
> > >  
> dilihat dari kerentanan
> > > masyarakat terhadap isu.
> > > 07/05/2005
> > > 09:42 PM
> > > Please respond
> > > to iagi-net
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Saya mempunya teori lain mengenai kelangkaan BBM
> /premium ini, yang saya
> > > sebut teori konspirasi Pemerintah-Pertamina.
> > > Sebagai mana kita maklum hanya selang 2-3 bulan
> saja Pemerintah
> menaikkan
> > > harga premium ini, dengan maksud mengurangi
> "subsidi". Ini terjadi pada
> > > waktu harga minyak mentah dunia adalah sekitar
> USD 25-30/barrel.
> Sekarang
> > > dengan meningkatnya tiba2 sampai USD 60 barrel,
> maka kenaikan premium
> itu
> > > praktis tidak ada artinya lagi bagi APBN. Untuk
> menaikkan lagi harga
> > > premium
> > > tentu ini berarti bunuh diri politik alias tidak
> mungkin. Maka cara lain
> > > ditempuh, duit subsidi pemerintah ke Pertamina
> dikebiri, diterlambatkan,
> > > sehingga supply minyak Pertamina
> tersendat-sendat, akibatnya kelangkaan
> > > premium dimana-mana yang mulai juga terjadi di
> Bandung dan Jakarta.
> > > Anehnya
> > >
> > > tidak ada berita adanya kelangkaan Pertamax,
> sehingga mungkin ada
> > > konspirasi
> > > untuk mendorong pengguna kendaraan bermotor
> terutama mobil sedan untuk
> > > menggunakan Pertamax daripada harus ngantri
> Premium. kelihatannya
> nantinya
> > > premium itu akan di-phase-out karena selain
> subsidinya membengkak juga
> > > tidak
> > > ramah lingkungan karena masih menggunakan
> timbal. Ada berita katanya
> > > kilang
> > >
> > > di Dumai rusak.
> > > Dan rekayasa ini sudah mulai membuahkan hasil,
> karena menurut koran
> sudah
> > > banyak pengguna mobil yang berpaling menggunakan
> Pertamax, yang tidak
> > > mempunyai masalah kelangkaan dan konon katanya
> ramah lingkungan. Maka
> > > kalau
> > >
> > > nantinya semua sudah menggunakan Pertamax maka
> jelas subsidi BBM akan
> > > sangat
> > > berkurang. Pemerintah berhasil menaikkan harga
> BBM tanpa terjadinya
> demo.
> > > Ini kan suatu kebijakan yang jitu. Jika tidak
> mampu beli Pertamax yang
> > > silakan ngantri Premium yang makin lama makin
> panjang antriannya karena
> > > makin langka. Dan kelihatannya orang akan lebih
> senang  membayar lebih
> > > mahal
> > > beli Pertamax daripada ngantri. Kelihatannya
> pemerintah tidak panik
> dengan
> > > "krisis BBM", bahkan mungkin senyum2 saja,
> mengurangi subsidi sekaligus
> > > mengurangi pencemaran lingkungan.
> > > Tetapi ini hanya sekadar "teori" saja, wallahu
> alam apakah pemerintah
> SBY
> > > ini sedemikian lihaynya? Mungkin saya yang salah
> > > RPK
> > >
> > >
> > >
>
-
> > > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > > IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > > IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> > > (Ratna.Asharina[at]santos.com)
> > > -http://fosi.iagi.or.id
> > > Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> > > Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> > > Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> > > Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> > > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> > > Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> > >
>
-
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
>
-
> > > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]

Re: [iagi-net-l] Hasil Perundingan Blok Cepu Tak Akan Diakui DPR

2005-06-09 Terurut Topik Deni Rahayu
baguslah DPR tidak mengakui...orang di TIM Negosiasi
itu orangnya pada ngak jelas kok.
hanya sekedar informasi salah satunya Direktur
Penerimaan Migas Departemen Keuangan 
Sahala Lumban Gaoladalah orang yang bisa memainkan
peranan didalam menentukan pendapatan Bagi Hasil Migas
daerah dengan cara "LOBBY".bukan berdasarkan
kaidah dan aturan yang jelas..orang yang paling
"bebal" di DEPKEU..!Negara ini hanya
diatur oleh orang2 yang seperti itu..dan masih
dipercaya juga oleh pemimpin bangsa ini 

odenTEA @ dR

--- Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Berarti perundingannya pun juga tidak jelas
> ('ghost"). Namun andai hasilnya bisa menjadi jelas,
> katakanlah sesuai dengan target bisnisnya sang
> pengusaha. wow, apa jadinya negeri ini. ...
> penting disampaikan ahli kebumian negeri ini, bahwa
> kita pun mampu untuk mengelola Cepu. Juga penting
> disampaikan rekan-rekan penegak peraturan/hukum
> (Pemerintah, DPR, dst) bahwa hal ini justru adalah
> menegakkan kaidah-kaidah peraturan, memperkuat iklim
> investasi, bukan sebaliknya. 
>  
> Tidak kecil kemungkinan setelah ini akan muncul
> gembar-gembor yang menyatakan bahwa iklim investasi
> di Indonesia gak pasti.  Tidak mengakomodasi
> kepentingan 100% pengusaha/investor bukanlah berarti
> Indonesia lemah, tapi justru pembangunan kebangsaan
> yang kuat.
>  
> Semoga juga pimpinan Pertamina dapat menyampaikan
> kesiapannya dalam pengelolaan Cepu dengan lebih
> profesional.
>  
>  
> salam,
> ar-..
> 
> 
> Joni Erwoko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Berita kompas hari ini cukup menarik. Yang lebih
> menarik lagi adalah pernyataan Pak Widya. Semoga
> saja diskusi IAGI/HAGI bisa menghasilkan 'sesuatu'
> yang membawa keuntungan bagi negara.
> 
> 
> 
> Hasil Perundingan Blok Cepu Tak Akan Diakui DPR 
> 
> 
> Jakarta, Kompas - Hasil perundingan antara Tim
> Pertamina dan ExxonMobil mengenai perpanjangan
> kontrak di Blok Cepu tidak akan diakui secara
> politik oleh Komisi VII DPR. Alasannya, pembentukan
> tim negosiasi tersebut tidak sesuai dengan
> perundang-undangan.
> 
> Ini merupakan kesimpulan rapat dengar pendapat
> antara Komisi VII DPR dan Direksi Pertamina, Rabu
> (8/6) di Jakarta. Wakil Direktur Pertamina Mustiko
> Soleh pada kesempatan itu mengakui, tim tidak
> mendapat surat keputusan pengangkatan dari
> Pertamina.
> 
> Tim negosiasi yang diungkapkan dalam rapat tersebut
> terdiri atas Komisaris Utama Pertamina Martiono
> selaku ketua tim, Staf Ahli Menteri Negara BUMN Lie
> Chi Wei sebagai sekretaris, dan anggota yang terdiri
> dari Komisaris Pertamina Muhammad Abduh dan Umar
> Said, Wakil Direktur Utama Pertamina Mustiko Soleh,
> Direktur Penerimaan Migas Departemen Keuangan Sahala
> Lumban Gaol, Staf Ahli Menko Perekonomian Muhammad
> Ikhsan, dan Rizal Mallarangeng sebagai juru bicara.
> 
> Wakil Ketua Komisi VII DPR Sonny Keraf menegaskan,
> pembentukan tim itu melanggar undang-undang karena
> tidak berdasarkan surat keputusan. Tidak jelas tim
> tersebut mewakili Pertamina atau pemerintah dalam
> melakukan perundingan dengan pengusaha.
> 
> Masalah eksistensi dari tim negosiasi Blok Cepu
> sudah dipersoalkan anggota DPR sejak masalah Cepu
> disinggung untuk dibahas dalam rapat tersebut.
> Beberapa anggota DPR bahkan mempertanyakan
> keberadaan dan fungsi orang-orang yang bukan pegawai
> Pertamina dalam tim itu.
> 
> Anggota DPR menilai pembentukan tim tersebut juga
> menunjukkan bahwa pemerintah mengambil alih posisi
> Pertamina sebagai perunding dengan perusahaan asal
> Amerika Serikat, ExxonMobil.
> 
> Rapat yang dipimpin Sonny Keraf itu bahkan
> menertawakan pemerintah saat mendengar informasi
> dari pihak Pertamina bahwa penunjukan tim tidak
> disertai dengan surat keputusan (SK). Bahkan,
> sejumlah anggota DPR mempertanyakan mengapa direksi
> tidak berada di depan dalam perundingan, yang
> berperan justru komisaris dan pemerintah.
> 
> Sahala Lumban Gaol yang diminta komentarnya mengaku
> memang tidak mendapat SK sebagai anggota tim
> perunding. Bahkan, Sahala meragukan dirinya masuk
> anggota tim perundingan. Dia mengaku hanya sekali
> ikut perundingan, selanjutnya tidak pernah lagi
> hadir.
> 
> Menolak tanda tangani
> 
> Direktur Utama Pertamina Widya Purnama menegaskan,
> dirinya tidak akan menandatangani kontrak
> perpanjangan Blok Cepu jika hasil perundingan
> merugikan Pertamina. Bahkan tidak tertutup
> kemungkinan dirinya akan mengabaikan perpanjangan
> kontrak di Blok Cepu tersebut.
> 
> Widya juga menegaskan, dia sama sekali tidak akan
> peduli dengan jabatannya. Dia tidak mau melihat
> Pertamina dirugikan dalam perpanjangan kontrak
> ExxonMobil di Blok Cepu.
> 
> Ia menambahkan, ketika pemerintah meminta Pertamina
> melakukan perundingan kembali dengan pihak
> ExxonMobil, dirinya sudah menyampaikan tiga
> persyaratan kepada ExxonMobil. Pertama, Pertamina
> harus untung. Kedua, negara harus diuntungkan dari
> bagi hasil dan pajak. Ketiga, ExxonMobil juga harus
> mendapatkan keuntungan.
> 
> Defini

Re: [iagi-net-l] acara ultah geologi itb ke 50

2005-05-16 Terurut Topik Deni Rahayu
betul fer, yang saya tau pun itu ultah GEA 50 tahun,
dengan rangkaian acara seminar Eksploration, etc pagi
di aula timur lalu disambung dgn reuni GEA-Musang dll
sore-malam hari di plasa widya open stagekhusus
untuk musang JKT, latihan 2x dlm 3 minggu...itu yang
aku tau Fer,abah...ODEN TEA...

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
> 
> Abah,
> Setahu saya acara pada tanggal 28 Mei nanti bukan
> acara ultah ke-50
> Departemen Teknik Geologi ITB, tetapi acara ulang
> tahun ke-50 Himpunan
> Mahasiswa Teknik Geologi ITB 'GEA', dimana dalam
> rangkaian acaranya terdiri
> dari Dies Natalis, Reuni Akbar & Temu Alumni lalu
> dilanjutkan dengan Konser
> Musang. Bertempat di Plaza Widya ITB jam 4 sore.
> 
> Pada pagi hari ada seminar "Explorationist, Manager
> and Enterpreneur" di
> Aula Barat ITB seperti yg disitir Pak Ridwan. Nama2
> pembicaranya :
> Pembicara Kunci : Rektor ITB,
> Topik Exploration and Management :Hilmi
> Panigoro, Djoko Hartono, Benny
> N Wahyu, Karsani Aulia
>  Exploration and Enterpreneurship : Rennier
> Latief, Ong Han Ling,
> Sudjatmiko, Andang Bachtiar
>  Financial Management : Cyril Noerhadi, Asep
> Haminanto, Imbang Djaja,
> Richard J Clapporth
>  Management in Government : Indrojono Soesilo,
> Tamsil Ambismar, Wimpy S
> Tjejep, Zanial Achmad
> 
> salam,
> 
> Ferry Hakim
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> [EMAIL PROTECTED]  
> 
>  
> .id  To:
> iagi-net@iagi.or.id 
>  
>  cc:
> 
>  
> 05/17/2005   Subject:   
>  [iagi-net-l] acara ultah geologi itb ke 50 
>  
> 08:59 AM
> 
>  
> Please respond  
> 
>  
> to iagi-net 
> 
>  
> 
> 
>  
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>Rekan rekan
> 
>Saya dapat info , bahwa departemen teknik geologi
> itb akan
>mengadakan acara ultahnya yang ke - 50.
>Mohon informasi mengenai detil acara - nya ,
> kalau sempat saya
>bermaksud untuk hadir.
> 
>Si Abah
> 
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
>
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
> atau [EMAIL PROTECTED]),
> Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>
-
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
>
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
> atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>
-
> 
> 



Discover Yahoo! 
Stay in touch with email, IM, photo sharing and more. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/stayintouch.html

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40i