Re: [iagi-net-l] Apa Penyebab Semburan Lumpur Panas Sekitar Banjar Panji ? (was : RE: [iagi-net-l] LUSI lagi)

2006-09-14 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Awang dan kawan-2 Yth.

Sebenarnya sudah lama saya ingin berkomentar, tetapi rasanya berat hati
karena masalah sudah berkembang begitu kompleks. Ketika melihat foto-2
(luapan lumpur, gedung sekolah, rumah-2, pabrik dll yang hampir tenggelam)
lewat email yang diterima kawan, hati saya menjadi miris. Sementara
tanggul-2 mulai ditinggikan, aliran lumpur terus berlanjut; padahal di
samping/di bawah tanggul nampak ada perumahan. Bagaimana kalau suatu saat
nanti tanggul jebol?
Mengapa belum ada tindakan cepat (dan berani) untuk menyelamatkan sekian
banyak kehidupan manusia: Lumpur segera dibuang (dialirkan) ke kolam-2
penampungan atau ke laut (kalau mau diolah dulu ya bagus), sambil
diupayakan: bagaimana cara menghentikan semburan lumpur. Sekarang sudah
memasuki hari ke-lebih 100 hari. Sudah lebih dari 3 bulan!

Ulasan Pak Awang sangat bagus (saya baca bbrp kali lho), banyak disajikan
data-2 (ilmiah). Selain kepakarannya, Pak Awang memang mempuyai akses untuk
mendapatkan banyak data. Namun di akhir ulasannya, Pak Awang juga
meninggalkan pertanyaan untuk kita (walaupun beliau cenderung kombinasi 1
dan 2, karena gempa dan proses pemboran): Andaikan tidak ada pemboran BP-1,
tetapi ada gempa, apakah erupsi lumpur tetap terjadi? Ini pelik untuk
dijawab.

Saya banyak mendapat masukan dari kawan-2 yang bekerja di Services (ada yang
pernah bekekerja di daerah sana), lalu saya coba untuk di tuangkan (menjadi
fakta di lapangan) sebagai berikut:

-Pipa casing terakhir 13-3/8" di-set dan disemen di kedalaman 3500 ft,
-Pemboran 12-1/4" open hole menggunakan lumpur 14.0 ppg (selama ini saya
hanya menggunakan 9.0-10.2 ppg),
-Pada kedalaman 9250' dideteksi ada H2S 4 ppm,
-Ketika pemboran mencapai 9271' terjadi lost circulation problem (hilangnya
lumpur pemboran ke dalam formasi),
-Lalu dipompakan LCM (lost circulation material) berupa serbuk/serabut dll
untuk menyumbat fractures (prosedur biasa),
-Dirasa sudah aman, maka rangkaian pipa bor dan pahat di cabut ke permukaan
(pull out of hole),
-Pada kedalaman 4251' pipa terjepit (stuck drill pipe), tidak bisa
digerakkan dan sirkulasi (pack-off),
-Lalu dilakukan back-off (memutus rangkaian pipa), sisa pipa dan drilling
bit ditinggal, (bottom of fish @ 4251 ft),
-Sumur ditutup sement (set cement plug),
-Rig move, menara bor keluardari lokasi sumur,

-Dari diagram sumur, ada 5770 ft open hole (9271 ft - 3500 ft). Memang cukup
panjang,
-Ada surat yang mengingatkan agar di set casing 9-5/8" di 8500 ft (Majalah
Tempo), to anticipate hole problem before entering Kujung Formation,
-Ada Gempa Yogya (27 Mei), lalu semburan lumpur terjadi 29 Mei, jarak
Yogya-BP-1 sekitar 286 kilometer),

Pertanyaan:
-Apakah BP-1 telah mengalami kick (aliran formation fluid dari formasi ke
lubang bor) setelah terjadi lost circulation?
-Karena bagian atas sumur sudah ditutup semen, maka aliran "formation fluid"
mencari bagian formasi yang lebih rapuh dan rekahan-2 di sekitar lubang
sumur; apakah kick sudah berkembang menjadi underground blowout (mengingat
ada open-hole 5770 ft),
-Apakah Gempa Yogya juga memicu terjadinya aliran "formation fluid"
(termasuk lumpur panas), konon di sini ada Sesar Watukosek; mungkin karena
kekuatan gempa, menyebabkan sesar menjadi lebih terbuka dan bisa dilewati
aliran lumpur.
Seperti pada akhir ulasan Pak Awang, kita tetap disodori pertanyaan pelik:
Apa penyebab musibah ini?
Waktu pulang ke Jateng, saya baca di Majalah Basa Jawi: Joyoboyo (terbitan
Surabaya) bahwa sumur BP-1 ini terletak di situs Kerajaan Jenggolo!

Salam hangat,
Sugeng










- Original Message -
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, September 14, 2006 10:45 AM
Subject: [iagi-net-l] Apa Penyebab Semburan Lumpur Panas Sekitar Banjar
Panji ? (was : RE: [iagi-net-l] LUSI lagi)


Pak Dwi,

"Apa penyebab semburan lumpur-air panas di sekitar titik sumur Banjar
Panji ?" adalah pertanyaan "dalam hati" semua orang, sebuah pertanyaan
yang sangat esensial, yang sangat penting. Tetapi, yang tetap dalam
wilayah "abu-abu". Kalau persolannya berlarut-larut seperti sekarang
ini, memang antara lain karena jawaban atas pertanyaan ini yang tetap di
wilayah abu-abu, atau "diabu-abukan ?" Yang ditulis pak Sonny memang
benar, andai jawabannya jelas mestinya persoalannya tak serumit
sekarang.

Diskusi-diskusi soal penyebab semburan lumpur ini sudah dilakukan sejak
tiga bulan lalu, mungkin pak Dwi bisa cek ke arsip-arsip diskusi di
IAGI-net, atau lebih gampangnya klik saja blogspotnya Pak Rovicky.
Hanya, tetap saja tak ada jawaban tegas yang diterima oleh yang lain
bahwa semburan lumpur ini diakibatkan oleh "X" Para ahli geologi, ahli
reservoir, ahli pemboran pun punya pendapat sendiri-sendiri yang bisa
berbeda-beda. Di kalangan ahli geologi pun pendapatnya bisa
berbeda-beda.

Kalau kita ringkaskan dari diskusi-diskusi yang lalu, rasanya ada 3
pendapat soal penyebab semburan ini : (1) karena gempa yang berhubungan
dengan gempa Yogya 27 Mei 2006, (2) karena proses

Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist

2006-08-08 Terurut Topik sugeng.hartono
Khusus untuk Salawati Basin (lapangan Walio, Kasim, Jaya, Cendrawasih, Linda
dll) di Kepala Burung, batu gamping formasi Kais sangat mirip dengan batu
gamping U Marker yang ada di atasnya. Konon pernah ada wsg dari Cirebon
ditugaskan ke Linda untuk lakukan pemboran inti (coring) di formasi Kais.
Begitu ketemu oil show, segera dilakukan coring. Padahal ini oil show dari
Middle U Marker, belum sampai Kais. Di beberapa tempat, Middle U marker
menghasilkan minyak juga.

Saat pemboran sumur yang terletak di pinggiran reef (flank) wsg menjadi
bingung karena sampai kedalaman tertentu batu gamping Kais belum juga
ketemu. Pemboran jalan terus. Ketika ditemui oil show dalam cutting sample,
untuk meyakinkan, maka dilakukan logging. Ternyata dari logs diketahui bahwa
oil show ini berada di middle u marker, maka pemboran dilanjutkan, dan
ternyata batu gamping formasi Kais ditemukan jauh di bawah OWC (oil water
contact). Jauh lebih dalam dari prognosis.
Berdasarkan pengalaman tersebut, memang sebaiknya wsg yang akan bekerja di
reservoar karbonat sudah mempunyai pengalaman di lapangan karbonat.

Wassalam,
Sugeng

- Original Message -
From: "B. Pujasmadi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, August 08, 2006 1:36 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist


> Sebenarnya kalau udah pernah menjadi wellsite, hampir bisa dipastikan
sudah pernah ketemu batugamping dan bisa melakukan deskripsi batuan
karbonat. Mungkin yang diperlukan adalah wellsite yang cakap dalam
mendeskripsi kualitas reservoir karbonat, terutama pemahaman porosity
karbonat, dan detail deskripsi batugamping  agar bisa mendapatkan penafsiran
fasies karbonat dengan baik (menuntut wellsite yang paham batuan karbonat
tentunya).
>
>   Salam
>   Pujas
>
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>   Boleh tanya apa perbedaan wsg untuk karbonat dan klastik.
> Apakah di karbonat ada hal khusus yang perlu diketahui oleh wsg , yang
> berbeda dengan di klastik.
>
> Regards
>
> Kartiko-Samodro
> Telp : 3852
>
>


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Drilling rig menganggur

2006-08-02 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Awang,
Ketika masih di Jabung, seminggu yll, saya mendapat bbrp pertanyaan kawan-2,
mengenai drilling rig di lokasi Karangmakmur-1 (lokasi lain yang siap di bor
adalah Suban Swallow) yang terletak di persimpangan jalan trans Sumatra
Timur dengan jalan ke Kualatungkal. Kalau tidak salah rig ini sudah menunggu
hampir 4 bulan, padahal rig sudah berdiri tegak, kondisi bagus dan
perlengkapannya sudah siap untuk pemboran.
Portacamp tempat pekerja dikasih atap terpal yang bisa melindungi dari terik
matahari dan hujan. Jadi sangat nyaman.
Saya setuju dengan Pak Awang, bahwa drilling rig tidak boleh menunggu
terlalu lama; sementara perusahaan lain kesulitan mencari rig untuk
pengeboran sumur-sumurnya.
Semoga dalam waktu dekat pengeboran sudah bisa dimulai.
Salam,

Sugeng



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Krakatau Purba 535 AD : "a Super Colossal Eruption"

2006-06-23 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Awang,

Tulisan Pak Awang sangat bermanfaat bagi kita, terima kasih Pak
Mohon pencerahan mengenai Kaldera Bromo, apakah kaldera ini juga diakibatkan
oleh letusan yang amat sangat besar?.
Kaldera yang sangat luas (dan indah), merupakan lautan pasir dengan
ditumbuhi rerumputan dan perdu kecil-2. Jalan kaki dari utara ke selatan
(Ngadisari-desa Ngadas) perlu waktu lebih dari 4 jam.
Suasananya sangat sepi. Hanya desiran angin yang terdengar. Di tengah
kaldera ada beberapa gunung kecil (Batok, Widodaren dll?), salah satunya
masih aktif. Kita bisa melongok ke dasar kawah yang selalu mengeluarkan asap
putih.
Konon endapan abu volkanik telah menutup sebagian peradaban (candi dll) di
Jatim?
Pak Awang pernah mendengar buku Babad Guntur Watu Gunung?

Salam
Sugeng


-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 23 Juni 2006 10:57
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Krakatau Purba 535 AD : "a Super Colossal
Eruption"

Senin 27 Agustus 1883 pukul 10.00 WIB adalah saat terakhir penduduk di
sekitar Selat Sunda melihat Matahari tengah naik ke puncaknya. Setengah
jam kemudian, mereka meregang nyawa diseret gelombang laut setinggi
sampai 40 meter...Jumlah seluruhnya 36.417 orang berasal dari 295
kampung di kawasan pantai Banten dan Lampung. Keesokan harinya dan
keesokan harinya lagi, penduduk sejauh sampai Jakarta dan Lampung tak
melihat lagi Matahari - gelap gulita. Apa yang terjadi di hari yang
seperti kiamat itu adalah letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda. Suara
letusannya terdengar sampai sejauh 4600 km dan di dengar di kawasan
seluas 1/8 permukaan Bumi.  

--
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.9.2/372 - Release Date: 6/21/2006


--
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.9.2/372 - Release Date: 6/21/2006


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Snubbing Unit (?)

2006-06-22 Terurut Topik sugeng.hartono
Bung Vick,

Peralatannya mirip portable rig floor, untuk menaik-turunkan lewat sistem
hidrolik; fungsinya bisa untuk mengangkat dan memutar (drill pipe). Alat ini
biasanya dibantu dengan crane. Pipa (drill pipe) bisa disambung dan dilepas,
tidak ada yang disandarkan di derrick seperti layaknya drilling rig.
Unit ini bisa berfungsi untuk lakukan pekerjaan workover atau well services.
Unit didudukkan diatas wellhead, rangkaian BOP bisa dipasang, lalu rangkaian
drill pipe bisa disambung-sambung dan dimasukkan ke dalam sumur. Misalnya
untuk memompakan cement atau lumpur.
Saya sendiri belum pernah melihatnya (karena sangat jarang digunakan),
tetapi dulu pernah diskusi dengan kawan drilling supervisor, jadi
gambarannya seperti itu.
Saya akan coba kontak kawan, biar bisa kirim fotonya.

Salam,
Sugeng


- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, June 22, 2006 12:00 PM
Subject: [iagi-net-l] Snubbing Unit (?)


> Adakah yang tahu apa yg dimaksud Snubbing Unit ?
> Apa sajakah kemampuannya ?
> Apa bedanya dengan drilling Rig ?
>
> Trims
>
> RDP
>
> -
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -  Call For Papers until 26 May 2006
> -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Lumpur Porong, ADB, dan tim-tim-an

2006-06-20 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Andang,

Terus terang saya dan banyak kawan belum tahu bagaimana kronologi pemboran
mulai dari awal sampai dengan terjadinya "insiden lumpur" tersebut. Kalau
benar ada "underground blowout", pengertian saya berarti ada ketidaktepatan
dalam "casing design". Dapat dibayangkan pada penampang sumur ada "open
hole" yang cukup panjang, yang semestinya sudah dicover dengan pipa casing
dan disemen sebelum melanjutkan pemboran lebih dalam lagi.
Dalam kondisi openhole yang cukup panjang/dalam, ketika pemboran mencapai
kedalaman tertentu, dan terjadi loss yang diikuti dengan "kick" maka untuk
mengatasinya (kill the kick tersebut) diperlukan lumpur pemboran yang
densitasnya lebih besar dari lumpur yang dipakai saat pemboran; namun
resikonya/akibatnya formasi di bawah pipa casing terakhir (yang di-set
relatif agak dangkal) tidak mampu menahan lumpur pemboran yang densitasnya
lebih besar tersebut karena kondisinya relatif lebih lemah/rapuh (mendekati
unconsolidated?). Kemampuan/ daya tahan terhadap tekanan dari formasi ini
bisa diketahui dari data "leak off test" atau "formation integrity test"
yang biasanya dilakukan setelah pemboran menembus 10 ft formasi baru di di
bawah casing shoe.

Kalau sudah terjadi underground blowout, gas dan formation fluid akan
mengalir mencari rekahan-2 yang lemah dan keluar ke permukaan. Rasanya
keadaan ini lebih sulit diatasi. Kalau blowout (masih) melewati lubang sumur
yang peralatan pemboran (drilling rig, rangkaian drill pipe, blowout
preventer/BOP dll) masih lengkap, kick bisa dikendalikan dan dimatikan
(terkadang perlu waktu lama).
Saya tidak tahu bagaimana cerita akhir nanti; apakah seluruh pembiayaan
untuk mengatasi musibah ini akan menjadi beban Negara (cost recovery) atau
tanggung jawab operator ybs.
Semoga IAGI dan para partner profesional bisa melakukan tugas dengan sangat
baik, dan musibah bisa segera diatasi.

Salam hangat.
Sugeng
(mantan mudlogger, geologist merdeka)

..
5. Insiden Lumpur Porong: fakta petroleum geology dan data kronologi
pemboran menunjukkan bhw yg terjadi adalah UNDERGROUND BLOWOUT yg ditrigger
oleh prosedur pemboran yang kurang sempurna...
...


On Tue, 20 Jun 2006 08:29:28 +0700 (WIT)
[EMAIL PROTECTED] wrote:
.Tapi aku "curiga" jangan janganan
>Adb sudah ada di
>Surabaya , kan dia AREMA.



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Geologist masih "setengah dewa"

2006-06-19 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Awang,

Benar, geologist harus fasih menerangkan ilmu (geologi) ke masyarakat awam.
Dulu, ketika masih banyak melakukan pemboran di Lapangan Walio, Papua, kami
tidak pernah menggunakan mudlogging unit tetapi hanya gas detector dan ROP
chart portable saja. Geologist cukup dibantu sample catchers, para crew
pemboran.
Helper kami (room boy) sdr Paulus Welerubun, pemuda asal Tual-Maluku
Tenggara aktif ikut membantu dan belajar memeriksa cutting sample. Akhirnya
Paulus tahu kalau pemboran sudah masuk Textularia II, U Marker dan gamping
Kais hanya berdasarkan perubahan ROP. Selain ada perubahan ROP (rate of
penetration) jenis batuannya pun mempunyai ciri khas tersendiri.

Suatu saat geologist terlambat datang. Saat pemboran selesai, geologist
masih dalam penerbangan Ambon- Jefman Sorong. Cutting samples tetap disimpan
yang nantinya akan diperiksa geologist. Anehnya dalam laporan DDR (daily
drilling report) dicantumkan perkiraan kedalaman formasi (Text II, U marker
dan Kais). Di bawahnya tertulis: Paulus Welerubun (Room boy II) acting
wellsite geologist, di-approve Drilling Supt Dick Nogowski.
Setelah selesai logging, ternyata perkiraan sdr Paulus ya hanya meleset
sedikit.
Sekarang Paulus tetap bekerja di Drilling Dept KMT; selain mengurusi
logistik drilling, dia juga menyusun well files semua sumur baik di Kepala
Burung maupun Salawati dengan rapi.

Rasanya perlu, kawan-2 geologist mulai terjun, masuk ke SMP dan SMA
memperkenalkan ilmu geologi (Pak Awang pernah lakukan di Bogor?). Koleksi
batuan dan fosil saya sering dibawa ke sekolah anak-anak kalau ada pelajaran
IPA.
Salam,

Sugeng

- Original Message -
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, June 20, 2006 8:43 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Geologist masih "setengah dewa"


Manusia setengah dewa sebenarnya Bukek Siansu alias Kwee Sin Liong, tokoh
sakti besutan alm. Khoo Ping Hoo, tapi ini pun fiksi (he2..).

Semua ilmu bermula dari filsafat. Dan, di abad-abad ilmu2 pengetahuan alam
berkembang, semua cabangnya (matematika, astronomi, biologi, fisika, kimia,
geologi) gengsinya sangat tinggi, membentuk istana pualam di langit yang tak
terjangkau (Royal Society).

Tetapi, itu dulu, dan dianut segelintir ilmuwan saja. Sekarang semua ilmu
telah membumi, astronomi pun (dokumen2 arkeo-astronomi belakangan banyak
ditemukan dan membuktikan bahwa ilmu ini tak selamanya melangit).

Maka, geologist pun harus fasih menerangkan ke masyarakat awam tentang
ilmunya. Peristiwa2 geologi mengelilingi kita sehari2, sudah saatnya semua
dijelaskan dengan gamblang.

Hanya, karena sifat ilmunya pula, geologist tak bisa segera angkat bicara.
Perlu cek dan re-cek, dan alam seperti kita tahu sering menyembunyikan
keterangan2nya, atau lembar2 keterangannya telah sobek bahkan hilang.
Rekonstruksi kejadian tentu tak mudah dengan data yang tak lengkap.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, June 20, 2006 7:28 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Geologist masih "setengah dewa"

Memang betul, sejak dulu Geologist dianggap "setengah dewa". Kalau ngga
percaya, coba tanya Iwan Fals. Bahkan katanya ada sejarah mengatakan bahwa
geologist dianggap sebagai "pujangga" bahkan disebut sebagai "filsuf"
segala.

Thanks. Iman



--
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.9.1/369 - Release Date: 6/19/2006


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.co

Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

2006-06-16 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Amin,

Untuk urusan ini, kawan-2 drilling lebih paham.
Misalnya untuk sumur dangkal (3000 ft), sebelum pemboran masuk karbonat
rangkaian pipa akan dicabut, nozle pada drilling bit akan dilepas, lalu
pemboran dilanjutkan. Karena nozle sudah dilepas maka tekanan pada lubang
bit-nozle berkurang sehingga tidak akan terjadi loss.
Untuk sumur dalam (9000 ft) pemboran hanya dianjurkan menembus karbona max
10 ft saja; setelah logging, pipa casing akan diset dan disement.
Selanjutnya pemboran di dalam karbonat akan menggunakan lumpur yang lebih
ringan, ini untuk menghindari loss.
Menunggu pemboran sampai tembus karbonat (dan hanya boleh dibor 10' ft saja)
menjadi tugas wellsite geologist. Repotnya kalau ternyata kedalaman karbonat
jauh lebih dalam dari perkiraan (prognosis).
Ada yang mencoba pipa casing di-set +/- 200 ft di atas karbonat (kalau ini
mah wellsite geologist sama sekali tidak ada beban); namun setelah ada
masalah dengan lempung (swelling shale problem) barulah pipa casing di-set
10 ft masuk ke dalam karbonate.

Jenis LCM yang dipakai biasanya disesuaikan dengan jenis fracture di
karbonat, ada kwik-seal, frac-seal (kasar,sedang, halus), wall nut, serbuk
gergaji, CaCO3, LCP-2000 (sejenis gel).l Intinya untuk menyumbat retakan
formasi.
Kawan drilling biasanya belajar dari pengalaman. Misalnya kalau membor di
suatu lapangan (karbonat) selalu mendapat problem loss, maka mereka akan
bertanya kepada geologist: Interval mana saja yang berproduksi; maksudnya
kalau di bawah sana sudah tidak ada hidrokarbon (di bawah OWC misalnya) dan
tidak perlu diproduksi, mengapa mesti dibor dan selalu ada problem loss
(biaya menjadi lebih mahal). Dari jawaban geologist, mereka mengusulkan
untuk membor hanya sampai lapisan yang produktif saja. Hasilnya: tidak
pernah ada problem loss.

Tetapi mereka juga pernah lakukan "blind drilling" artinya membor terus
(sambil dipompakan air) walaupun tidak ada cutting sample yang naik ke
permukaan. Setelah sampai kedalaman tertentu, mereka bisa lalukan logging
(dalam lubang sumur hanya berisi air, tidak ada loss pada saat keadaan
statik), lalu di-set pipa casing.

Salam,
Sugeng

- Original Message -
From: "Amir Al Amin" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, June 16, 2006 10:13 AM
Subject: [iagi-net-l] Mengebor karbonat


> Kalau ada yang punya banyak pengalaman mengebor di karbonat,
> mungkin bisa share pengalaman.
>
> Apa yang musti diperhatikan dalam pengeboran di karbonat?
>
> Bagaimana strategi setting casingnya? Apakah set casing sebelum masuk
karbonat,
> kemudian . turunkan MW dan ganti dengan water base mud?
>
> Apakah (selalu) menggunakan water base mud?
>
> Bagaimana  picking pressure point di karbonat?
>
>
> Sebelumnya , terima kasih atas ilmunya..
>
>
> Salam...
>
>
> --
> ***
> Amir Al Amin
> Operation/ Wellsite Geologist
> (62)811592902
> amir13120[at]yahoo.com
> amir.al.amin[at]gmail.com
> 
>
> -
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -  Call For Papers until 26 May 2006
> -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Fw: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv

2006-06-13 Terurut Topik sugeng.hartono

- Original Message -
From: "sugeng.hartono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, June 13, 2006 12:53 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv


 Pak Priadi,

 Gunung Merapi itu memang berada di Jawa, kenapa kalau mau meletus kok tidak
 langsung "jlegerr", tetapi palan-pelan dulu. Inilah kebesaran alam; dia
 selalu akan memberi "sasmita" atau "tanda" terlebih dulu kepada kita,
kepada
 penduduk yang tinggal di sekitarnya. Kita yang harus bisa "membaca" sasmita
 yang diberikan oleh alam supaya kita tidak terus menerus "dihajar" olehnya.
 Setelah sasmita diberikan, penduduk pada menyingkir untuk mengungsi,...
lalu
 Mbah Merapi baru meletus. Setelah selesai, penduduk baru akan kembali ke
 kampungnya masing-2.
 Contoh bagus ya pemboran minyak. Tidak ada "blowout" atau semburan liar
yang
 terjadi secara tiba-2 (seperti yang suka ditulis koranada semburan gas,
 lalu... alat penahan blowout, maksudnya BOP-blowout preventer, tidak
 berfungsi dst..). Semuanya ada "sasmita". Mula-2 saat pemboran, terjadi
 "drilling break" artinya pemboran masuk ke lapisan yang porous, misalnya
 batubara atau batu pasir yang bertekanan tinggi, lalu di-ikuti background
gas cenderung
 naik, lalu volume lumpur bor di tangki juga mulai naik. Ini merupakan
 "sasmita" sumur. Tugasnya mudloggers untuk monitor ini. Kalau pemboran
 dihentikan (pompa lumpur berhenti), lalu lubang sumur diamati, kalau ada
 aliran lumpur bor yang keluar, ini sudah gawat. Gas dari lapisan pasir tadi
 sudah mulai mengalir, ini disebut "kick" atau "anaknya" blowout. Drilling
 supervisor harus segera ambil tindakan, misalnya BOP ditutup untuk dicatat
 tekanan casingnya, lalu dihitung untuk "killing" calon blowout ini
perlu
 lumpur berat berapa. Makanya di dalam pemboran minyak tidak boleh ada
 laporan ABS. Kalau "kick" sudah aman, maka pemboran bisa dilanjutkan.

 Masih ingat "krimon" 1997? Saya yakin ini pasti sudah ada tanda-2nya, tidak
 terjadi secara tiba-tiba. Aneh, sekian banyak ekonom tidak ada yang melapor
 ke "drilling supervisor" RI.  Jadinya, ibarat pemboran, RI ini sudah
mengalami blowout.

Salam hangat,
Sugeng

> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Thursday, June 08, 2006 3:58 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv
>
>
> > Merapi ini sepertinya punya karakter orang Jawa ya?
> > Mau meletus saja ndak langsung jlegerrr, tapi kalem, slow, tidak
> > buru-buru. Batuk-batuk dikit, tlelar-tleler lavanya lalu diem,... batuk
> > -batuk lagi, tlelar-tleler diem lagi .
> >
> > bpriadi yg juga jawa
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > > Hati-hati dalam me-release berita.
> > > Yang terjadi adalah luncuran awan panas dari guguran lava pijar, bukan
> > > letusan dalam arti yang sesungguhnya, dan pagi ini (sekitar jam 9.00)
> > > memang  mencapai jarak lebih 4 km berarti guguran lava pijarnya cukup
> > > besar. Sekali  lagi Merapi BELUM MELETUS.
> > >
> > > Salam,
> > > Yatno
> > > - Original Message -
> > > From: "mohammad syaiful" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > To: 
> > > Sent: Wednesday, June 07, 2006 7:43 PM
> > > Subject: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv
> > >
> > >
> > >> monitor metro-tv, merapi sedang meletus. wartawan metro-tv
> > >> (edward ar) sambil terengah-engah, berkomunikasi dg penyiar dlm
> > >> breaking-news. sekarang!
> > >>
> > >> salam,
> > >> syaiful
> > >>
> > >> --
> > >> Mohammad Syaiful - Explorationist
> > >> Mobile: 62-812-9372808
> > >> Email: [EMAIL PROTECTED]
> > >>
> > >> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
> > >> Head Office:
> > >> Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
> > >> Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
> > >> Email: [EMAIL PROTECTED]
> > >>
> > >
> > >
> >
>
> --
> --
> > >
> > >
> > > No virus found in this incoming message.
> > > Checked by AVG Free Edition.
> > > Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.3/358 - Release Date:
6/7/2006
> > >
> > >
> > > -
> > > -  PIT IAGI ke 35 di 

Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv

2006-06-08 Terurut Topik sugeng.hartono
Mas Yatno Yth.

Tadi pagi saya mendapat email singkat dari geologist Freeport, berisi:
Reports out of Yogya, strong earthquake in Yogya and big eruption at Merapi,
lots of panic.
Saya tidak tahu sumbernya dari mana.
Kemarin pagi (sebelum jam 06.00) Jakarta selatan gelap dan hujan lebat.
Rupanya beberapa Ibu di komplek Lebakbulus ada yang panik,  mulai menyiapkan
minuman untuk cucu-2 sebelum mengungsi. Katanya beredar sms: 11 hari setelah
gempa di Yogya, Jkt akan ada gempa besar dan tsunami. Hujan di pagi hari itu
lah yang meyakinkan mereka akan kebenaran sms.
Bagaimana yha caranya memberi penerangan kepada kalayak?
Salam,

Sugeng


- Original Message -
From: "Y S Yuwono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, June 09, 2006 3:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv


> Hati-hati dalam me-release berita.
> Yang terjadi adalah luncuran awan panas dari guguran lava pijar, bukan
> letusan dalam arti yang sesungguhnya, dan pagi ini (sekitar jam 9.00)
memang
> mencapai jarak lebih 4 km berarti guguran lava pijarnya cukup besar.
Sekali
> lagi Merapi BELUM MELETUS.
>
> Salam,
> Yatno
> - Original Message -
> From: "mohammad syaiful" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, June 07, 2006 7:43 PM
> Subject: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv
>
>
> > monitor metro-tv, merapi sedang meletus. wartawan metro-tv
> > (edward ar) sambil terengah-engah, berkomunikasi dg penyiar dlm
> > breaking-news. sekarang!
> >
> > salam,
> > syaiful
> >
> > --
> > Mohammad Syaiful - Explorationist
> > Mobile: 62-812-9372808
> > Email: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
> > Head Office:
> > Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
> > Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
> > Email: [EMAIL PROTECTED]
> >
>
>
> --
--
>
>
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.3/358 - Release Date: 6/7/2006
>
>
> -
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -  Call For Papers until 26 May 2006
> -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] ExxonMobil announced : Apa Khabar Cepu..Karikatur Blok Cepu

2006-03-15 Terurut Topik sugeng.hartono
Abah Yth.

Mingguan ekonomi & bisnis KONTAN edisi terakhir (20 Maret'06), dalam kolom
Surat dan Opini di halaman 10 memuat karikatur. Di situ digambarkan sebuah
blowout minyak berwarna hitam yang menyembur langsung dari lubang tanah. Di
dekatnya ada patok kayu bertulisan Blok Cepu.
Di samping semburan minyak ada dua orang berdasi; yang berdiri di sebelah
kanan: berhidung sangat mancung, mengenakan topi kerja bertulisan Exxon,
membawa jerigen, dengan tersenyum sambil mencoba manampung semburan minyak
dengan jerigen. Sementara itu, orang berdasi yang berdiri di samping kiri
semburan hanya terlihat mata dan mulutnya, sebab seluruh wajahnya kena
tumpahan minyak hitam, dan topi kerjanya yang bertulisan Pertamina
terpental.
Kita sudah tahu "badharing lelakon" Blok Cepu, dan Abah pasti tahu apa arti
karikatur tersebut.
Salam,

Sugeng
(pernah ditugasi menunggu pemboran sumur Sukowati 1 dan 2).




- Original Message -
From: 
Sent: Thursday, March 16, 2006 8:18 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] ExxonMobil announced : Apa Khabar Cepu


> >
>
> Rekans
>
> Dalam berita dilansir dibawah ini ada istilah yang agak menggelitik
> yaitu  Exxon Mobil as Main operator anad Peramina as a lesser Operator
> .
> Ada yang tahu arti dari istilah istilah ini dalam kerangk  manajemen
> operasi? Apakah istilah ini muncul berdasarkan point point dalam JOA
> yang di TT .
> Kalau begitu mungkin saja , wong kita ndak taahu persis JOA-nya kok,
> nah rekan Pertamina apa bisa menjawab 
>
> Kalau kita sih melihat data objektif berikut mestinya  sama kuatnya .
> Apa itu ?
> Lahan adalah milik PTM
> Kontrak TAC sebenarnya sudah harus berakhir thn 2010.
>
> Jadi ini adalah point-nya PTM
>
> Finncial dari EMOI , ini point-nya EMOI
>
> Working Interest sama sama 45 %
>
> Jadi bagaimana bisa EMOI menjadi atau disebut Main Operator ?
>
> Siapa bisa jawab ??
>
>
> Si Abah
>
> ___
>
>
> ExxonMobil announced as main operator of Indonesia's Cepu Block
> >   http://www.tmcnet.com/usubmit/2006/03/14/1455525.htm
> >   (Asia In Focus Via Thomson Dialog NewsEdge)JAKARTA, March 14 Asia in
> > Focus
> > -
> >   
> >   * It was expected that the change in Pertamina's management would
> > lead to a change in the company's demand to operate the block
> >
> >
> > Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >   Apaan nih cak?
> >
> >
> >
> > A R I E F B U D I M A N
> > Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> > Phone : (021) 350 2150 ext.1782
> > Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
> > Home : (021) 809 2618
> >
> >
> > -
> > Yahoo! Mail
> > Bring photos to life! New PhotoMail  makes sharing a breeze.
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
>
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Need info : Mud Volcano

2006-01-19 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Awang,
Apakah "bleduk kuwu" di dekat Mrapen (Purwodadi, Jateng) yang sering
menyemburkan lumpur campur gas juga sama dengan "mud vulcano"?
Di sana (Mrapen...artinya ada hubungan dengan api) juga ada sumber "api
abadi" yang sering dipakai untuk upacara menyulut obor acara olah raga.
Bagaimana hubungannya?
Trimakasih,

Sugeng

- Original Message -
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, January 19, 2006 3:46 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Need info : Mud Volcano


>   Ini pengalaman dari Pulau Timor dan sekitarnya, wilayah di Indonesia
yang paling banyak punya 'gunungapi lumpur', masyarakat di sana menyebutnya
'poton', dan istilah ini layak menggantikan mud volcano kalau
peng-Indonesia-an istilah asing mau dicari dari kosa kata asli bangsa
Indonesia. Pak Purbo-Hadiwidjojo sudah mencantumkan itu di kamusnya.
>
>   Juga, info ini didasarkan atas banyaknya mud volcano di sepanjang sesar
mendatar sejak dari Teluk Aqaba di utara Laut Merah, terus ke utara menuju
Laut Mati, dan sepanjang Lembah Yordan (saya pernah menulis di milis ini
bahwa "kiamat" di Sodom-Gomora juga akibat erupsi mud-volcano).
>
>   1. Mud volcano terbentuk karena natural gas escaping yang naik ke
permukaan ketika menemukan konduit (sesar mendatar yang tegak) dan membawa
lumpur (mud) yang punya density lebih ringan dari sedimen di sekitarnya.
Lumpur, gas, batuan, belerang dan garam (di wilayah arid) serta air akan
diletuskan di permukaan membentuk kerucut seperti gunung. Proses
sedimentasinya mirip-mirip mud diapir dalam skala yang lebih kecil tetapi
dalam gerakan yang lebih cepat, jadi dipicu oleh adanya paket sedimen
berdensitas rendah dikelilingi paket sedimen berdensitas lebih tinggi.
Gerakan tektonik berpengaruh, juga burial sediments yang diendapkan secara
cepat. Wilayah sesar mendatar aktif merupakan lahan subur mud volcano.
>
>   2. Komposisi dari mud berbagai fase : padat, plastis, cair, dan gas;
membawa semua bahan2 dari dalam membentuk kolom vertikal. Seperti di atas :
batu-batu, lumpur, belerang, garam, dan gas. Di Timor, yang terkenal sebagai
Bobonaro scaly clay melange diyakini dibentuk juga oleh proses mud
diapirism-mud volcano (lihat paper akhir tahun 1980an di AAPG Bull oleh Tony
Barber dan Tjkrosaputro tentang hubungan antara mud volcano, strike-slip,
dan melange).
>
>   3. Gas metan dalam bentuk shallow pocket gas atau hidrat di tempat dalam
bisa dibawa oleh gerak escaping natural gas ke atas. Banyak gas seepages
yang sering erupsi saat ini (semacam Bleduk Kuwu di Purwodadi) di wilayah
Yordan adalah gas metana.
>
>   4. Sedimentasi ada kemiripannya, hanya di subsurface mud volcano tak
membentuk semua struktur ikutan yang muncul di mud/salt diapirism seperti
rim syncline, pillow, turtle structure. Bisa dimengerti, karena skala
mud/salt diapirism jauh lebih besar dibandingkan skala mud volcano di
subsurface (lihat publikasi saya di FOSI regional seminar deepwater 2001
tentang diapirism di selatan Sorong strike-slip fault, Papua).
>
>   5. Mud volcano bisa terbentuk di bawah laut, sea bed. Hanya skalanya
sampai ke permukaan atau tidak akan dipengaruhi oleh volume bahan rombakan
subsurface yang dibawanya naik. Beberapa gunung lumpur bahkan membentuk
pulau-pulau seperti banyak ditemukan di utara pulau Sawu baratnya Timor dan
di utara Timor. Pulau Atauro (Pulau Kambing) di offshore utara Dili adalah
pulau mud volcano.
>
>   Teluk Aqaba-Laut Mati-Sungai Yordan-Danau Galilea adalah pull-apart
basin yang kaya mud volcano. 5000 tahun yang lalu, strike-slip aktif ini
bergerak oleh gempa, membawa semua deposit arid garam, belerang, gas metan,
aspal, batu-batu. Gesekan-gesekan gerakan cepat membuatnya menyala, berapi,
dan erupsinya membakar dan memusnahkan dua kota di sekitarnya : Sodom dan
Gomora. Beberapa hari sebelumnya, Tuhan sudah memperingatkan Lot, dan
beberapa minggu sebelumnya Tuhan sudah tawar-menawar dengan Abraham untuk
memusnahkan kedua sinful cities ini . Semuanya sudah tersedia di bawah Bumi
sana, Dia tinggal memerintahkan gempa menggoyang Bumi Yordania dan begitulah
... kiamat oleh gununglumpur.
>
>   salam,
>   awang
>
> Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Mohon pencerahannya tentang mud volcano,
>
> 1. bagaimana kejadian terbentuknya mud volcano dan bagaimana proses
> sedimentasinya
> 2. apakah komposisi dari mud / litologi itu, fluid ata solid
> 3. apakah kandungan fluidanya, adakah mengandung gas gas tertentu, misal
> methane atau gas hidrate
> 4. apakah mud volcano ini sama dengan salt diapir (belum muncul ke
> permukaan) yang sering terlihat di penampang seismik dalam literatur,
> seperti di GOM.
> 5. apakah mud volcano bisa terbentuk di bawah laut / sea bed.
>
> terima kasih sebelumnya.
>
>
> --
> Salam hangat
>
> Shofi
>
>
>
>
>
> -
> Yahoo! Photos - Showcase holiday pictures in hardcover
>  Photo Books. You design it and we'll bind it!


-
To unsubscribe,

Re: [iagi-net-l] Opini akhir tahun Prof. MT Zen

2006-01-03 Terurut Topik sugeng.hartono
Bung Vick,

Tulisan-2 Prof MT Zen sering saya kliping, di-fotocopy dan dibagikan kawan-2
di lokasi pemboran (misalnya Permissivenes...membiarkan kejahatan kecil
menjadi besar). Mereka mengangguk-angguk tanda setuju dan mengakui bahwa ini
adalah sebagian dari potret budaya kita.
Kemarin saya baca tulisan Prof L. Wilardjo, UK Satya Wacana Salatiga
(Resolusi), ditulis...Banjir bandang dan tanah longsor diterima dengan
sabar-tawakal  dan tidak membangkitkan kemarahan kepada pembabat hutan yang
menggunduli punggung bukit Malamnya saya dengar berita banjir bandang di
Jember (Jatim) dengan 30 korban jiwa.
Semoga di waktu mendatang kawan-2 IAGI di daerah tidak bosan memberi masukan
kepada Pemda, daerah-2 mana yang rawan longsor maupun banjir (mungkin sekali
ini juga sudah disampaikan).

Ngomong-2 Anda sudah lama di KL; apakah sudah pernah menikmati buku kumpulan
karikatur karya Lat (si Bulat karena badannya bongsor, nama aslinya saya
lupa, karikaturis kenamaan). Menarik lho. Kritiknya sangat tajam, lugas
tetapi tetap lucu. Saya mempunyai beberapa bukunya (oleh-2 kawan logger KL).
Contohnya:
Digambarkan dalam suatu kantor pemerintah yang bersih, lantai mengkilap,
rapi dan teratur, antrian tertip, dan pelayanan cepat. Seseorang (tamu)
sambil membawa dokumen terkagum-kagum dan berujar: Fantastic-2, semuanya
bagus dan pelayanan lancar. Lalu seorang karyawati di dalam loket
menjawab:...Biasa, Menteri Besar mau berkunjung..

Suatu ruangan kantor (pemerintah), semua mejanya masih kosong. Ada seorang
pegawai berdasi berdiri di pojok, memegang kertas sambil berteriak,
bertanya: Me?! Lalu di seberang meja ada seorang ibu (tamu) bersanggul besar
dan tinggi juga berteriak: Yes! You! Gambar ini diberi judul Syndrome Hari
Raya.
Dua hari setelah Lebaran yll banyak kantor (pemerintah) yang masih sepi.
Rasanya mirip yha budaya di Jkt dan KL?

Ada sindiran kepada pengembang (real estate) yang pelit menyediakan
fasilitas umum. Lalu digambar: Di suatu kompleks perumahan namanya Vila La
Sesak..ada anak-2 kecil yang main ayunan di tebing yang agak miring dan
sempit.
Dan masih banyak lagi karikatur yang lucu, terkadang sarkatis.

Selamat menyambut Tahun Baru 2006 semoga kita tetap sehat sejahtera.

Wassalam,
Sugeng




- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>; "Intelektual Muda Fisika_UI"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, January 03, 2006 12:15 PM
Subject: [iagi-net-l] Opini akhir tahun Prof. MT Zen


-- Forwarded message --
Date: Dec 31, 2005 9:52 AM
Subject: [IA-ITB] Opini akhir tahun Prof. MT Zen
To: IA-ITB@yahoogroups.com

Menjadi Bangsa Berdaya

Di Indonesia sangat sukar berbicara tentang hewan-hewan yang dulu
lazim banyak terlihat berkeliaran di sekeliling kita. Ini dikarenakan
wabah flu-setan. Misalnya sapi, kambing, kelinci, domba, dan banteng.
Sebab, sapi sudah berubah menjadi sapi perah; kambing menjadi kambing
hitam; kelinci menjadi kelinci percobaan.

Domba? Adu domba. Kalau banteng? Oh, banteng biasa sudah langka, yang
banyak banteng moncong putih. Indonesia mengalami metamorfosis menjadi
animal farm.

Negara kambing hitam

Hewan paling favorit adalah kambing hitam. Kadang kala sangat
menguntungkan bagi yang berkepentingan. Contohnya kekacauan di animal
farm kita sekarang.

Bayangkan, seandainya di Indonesia ini tidak pernah terjadi tsunami
Aceh, tidak ada busung lapar, demam berdarah, polio, flu burung, dan
harga minyak bumi di pasaran internasional tidak mengamuk naik, matilah
kita karena kambing hitam tidak laku. Sebab, siapa lagi yang mau
disalahkan. Coba!

Kambing hitam paling perkasa kini adalah Amerika Serikat, Eropa, dan
lain-lain. Awal-awal Orde Baru dulu, komunis menjadi kambing hitam
terbesar dan laku dijual. Kini kalau ada bom meletus, mesti Amerika
yang mau mengadu domba.

Negara-negara ASEAN, seperti Vietnam, Laos, Kamboja, dan Filipina
senasib dengan Indonesia. Vietnam itu baru selesai perang. Namun,
perangnya itu bukan dengan Belanda yang mengirimkan KNIL, melainkan
Amerika Serikat yang mengirimkan B-52 dan bom napalm. Vietnam itu
hancur luluh. Kini dia bangkit. Pada SEA Games 2005, Vietnam menduduki
tempat ketiga. Lima tahun yang lalu Vietnam sudah memiliki sarjana
fisika bergelar PhD sebanyak 15.000 orang. Bayangkan, fisikawan saja
15.000 orang, sedangkan sejarahnya diwarnai penuh pergolakan. Sebentar
lagi ia menjadi singa-ekonomi.

Hal lain lagi, harga minyak pernah mencapai 70 dollar AS/barrel.
Vietnam tidak punya minyak sama sekali, tetapi tidak merengek-rengek
seperti bangsa Indonesia dengan menipu bangsa sendiri. Mereka tidak
mencoba menyihir minyak bumi menjadi kambing hitam. Namun, mereka
berpikir, mengerahkan segala daya upaya, mengatur taktik dan strategi
berjangka panjang, serta berpikir jauh ke depan. Tidak mencoba mencari
jalan pintas dengan menunggang kambing hitam.

Apa yang dimiliki negara-negara ASEAN lain yang tidak kita punyai?
Penduduk Malaysia itu sepertiganya Melayu,

Re: [iagi-net-l] Re: Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-18 Terurut Topik sugeng.hartono
Bung Vicky,
Selamat, Anda sangat beruntung, bisa duduk semeja (dinner bersama) dengan
beliau sekaligus menyampaikan masukan-2 berharga. Semoga beliau
menanggapinya dengan serius.
Sewaktu beliau menjabat Mentamben, saya sudah mengirim surat masukan
(mengenai PSC dan potensi migas kita); ini karena ada dorongan dari Bu Erna
dan pak Rachmat Witular dalam suatu resepsi. Takut tidak sampai ke meja
beliau, surat saya kirim ke rumahnya di Cikeas (yang waktu itu tidak tahu,
dimana letaknya). Semoga surat ini tetap disimpan dalam arsip beliau (dan
nanti akan dibuka kembali).
Wassalam,
Sugeng

- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)"
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>; 
Sent: Friday, December 16, 2005 11:20 AM
Subject: [iagi-net-l] Re: Dinner dengan Pak Presiden SBY


Idenya Kang ADB di milist IAGI-net adalah merealisasikannya dengan
membuat taskforce yg terdiri dari IAGI-HAGI-IATMI utk masalah PSC
term. Beliau sangat mengerti bahwa PSC term yg ada sekarang sedang
mengalami ujian (tantangan). Kenapa ngga kita bantu dari sisi
profesional ?

Pesan beliau sangat clear "Harus menguntungkan negara dan menarik investor".
saya menangkapnya investor lokal dan luar.

Ayooo donk !! Mumpung masih anget di benak pas SBY. !!
Make dream come true

RDP

On 12/16/05, iswahyudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ya sekarang apa nih yang harus kita lakukan. Khan Mas RDP sudah mulai di
> KL, lha terus apa langkah kongkrit yang bisa kita perbuat. Kalau dulu mas
> RDP dengan "MIMPI KALI YE" bisa terealisasi, apa sekarang sebaiknya kita
> semua  bareng-bareng "MIMPI KALI YE" aja.
> Siapa tahu dalam waktu dekat semua yang Mas RDP sampaikan ke Pak SBY bisa
> jadi kenyataan dan tidak jadi wacana diskusi di mailing list ini
terus-terusan.
>
> Ada yang punya ide
>
>
> At 09:29 PM 12/15/2005 +0800, you wrote:
> >--- In [EMAIL PROTECTED], "Ade" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > bener bang. sevokal2nya kita, pas ketemu pejabat, pasti mati kutu.
bukan
> > > takut grogi tapi udah terkesimah duluan, padahal cuman dapet senyumnya
> > > doang.
> > >
> >
> >Saya ngga cuman dapet senyumnya. Malah dapet suguhan tempe mendoannya
> >jugak  hihihihi.
> >
> >Yg pasti saya malah ngga enak rasanya mendominasi diantara ke enam org
> >yg duduk semeja. Lah yg lain anteng2 aja. Ya tak saut wae ta ...
> >Makanya banyak point2 yg bisa saya tahu tentang visi The One ini dalam
> >beberapa hal, terutama yg sesuai point concern saya, kan ?. Dan itu yg
> >saya sampaikan dan sharing dengan anda2 seadanya disini. Kalau toh
> >akhirnya anda menyatakan seolah tulisan ini menaikkan rating beliau
> > lah ya ini kan yg bliau cari ?
> >
> >Ada banyak hal yg bisa anda sampaikan ke pejabat siapapun, termasuk
> >protes kalau mau. Tapi anda tentunya mengerti "table manner", kan.
> >Penyampaian protes apa ya disampaikan dimeja makan dengan berapi-api ?
> >disindir saja cukup, kan ? termasuk saya bertanya soal investor lokal
> >yg bisa digalakkan karena dananya kan masih banyak yg bertebaran di
> >bank2 luar negeri. Beliau menanggapi dengan diawali berpikir sejenak
> >dan ..."Begini dik, masalahnya itu kompleks menyangkut masalah
> >ekonomi, hukum dll ...".
> >Beliau memiliki keinginan mengembalikan dana-dana yg parkir di LN itu,
> >Dananya org Indonesia di LN itu buanyak jumlahnya. Beliau ingin
> >mengimplementasikan policynya utk memutihkan perpajakannya asal
> >dananya kembali ke Indonesia. Masalah lain yg terkait dengan
> >perolehannya atau masalah hukum tentunya tetap diseleseikan secara
> >hukum. Ini prinsip beliau yg selalu menyatakan taat hukum. (lah kalau
> >perangkat hukumnya belum beres ya memang tidak mudah kan?).
> >Dana ini kembali ke Indonesia tentunya bukan trus masuk kas negara.
> >tetapi dipakai langsung untuk rakyat ... (saya juga ngga tahu persis
> >bagaimana mekanismenya wong aku bukan ekonom), tetapi beliau
> >menegaskan misalnya utk membangun puskesmas, rumah sakit, gedung
> >sekolah dll.
> >(retorik ya ? ... ya wong namanya ujar-ujar kok).
> >
> >Setahu saya beliau lebih mementingkan untuk berpandangan kedepan.
> >Beliau mungkin enggan menyeleseikan masalah masa lalu. Jadi jangan
> >berharap banyak tentang masalah 27 july, kasus priok dll akan menjadi
> >point concern. Lah wong masalah tsunami saja beliau lebih konsen
> >dengan perbaikan atau pengembalian pembangunan kota. Saya yg konsen
> >dengan geoscience ttg "early warning" engga disinggung banyak kok.
> >Beliau lebih konsen dengan pembangunan ulang dengan masterplan yg
> >harus lebih tertata. Lah tak pikir-pikir ya emang kalau aku jadi
> >Presiden ngapain memikirkan hal-hal terlalu jauh termasuk early
> >warning. Yg didepan mata menyangkut manusia ini dirampungkan dulu kan
> >?. Early warning memang diperlukan, tetapi seperti yg saya ketahui
> >juga early warning tsunami sebesar yg kemarin itu lebih bermanfaat utk
> >masyarakat dunia ketimbang penduduk lokal. Yg lokal ya tetep saja
> 

[iagi-net-l] Buku baru

2005-10-25 Terurut Topik sugeng.hartono
Mas Yatno, Pak Awang dan rekan-rekan,

Ada dua buku baru, kemarin saya sudah beli:
1.Praktek terbalik good corporate governance: Corporate Governance or Good
Corruption Governance? Pemaparan kisah klasik yang inspiratif.
2.Professionally Directing People: Inspirasi berharga bagi pengendali
perusahaan unggul untuk semakin meraih sukses.

Pada buku pertama dikomentari sbb:
Buku ini tidak mengajari kita kita untuk melacurkan integritas diri kita.
Buku ini merupakan kumpulan cerita yang berdasarkan pengamatan bagaimana
perusahaan dan karyawan agar lebih berperilaku etis daripada berperilaku
koruptif. Dengan kata lain, isi buku lebih pada tataran bagaimana menegakkan
fairness.
Cerita dan argumen yang dipaparkan dalam buku ini kadang nyeleneh dan
terkesan konstruksinya melihat sesuatu dari arah sebaliknya atau dengan dan
praktik terbalik dari tata kelola perusahaan yang baik.
Buku ini terdiri dari 50 artikel yang menonjolkan kearifan dengan membongkar
nilai budaya perusahaan dan apa yang tersembunyi di dalam budaya perusahaan
tersebut. Kritik-kritiknya menggelitik dengan dibumbui falsafah budaya Jawa.
Bagaimana mungkin perusahaan dalam laporannya rugi melulu sementara
pengelolanya kaya makmur dan gemuk lemu-lemu?

Buku kedua dikomentari sbb:
Buku ini mengajak kita bercanda, berpikir dan merenung tentang masalah
aktual yang tengah berlangsung di perusahaan, masyarakat dan tanah air.
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan budaya yang kental dengan budaya
adiluhung Jawa yang merambah ranah filsafat barat.
Fungsi pengendali adalah fungsi sebagai pamong, tepatnya mereka adalah
pemimpin, dewan direksi, dan komisaris. Letak pamong ada di hulu. Sebagai
hulu, ia diharapkan menjadi sumber air yang bersih dan bening sehingga hilir
tidak kotor. Jadi, sikap pamong sebagai hulu semestinya menentukan
kebersihan tata kelola di hilir. Maka dari itu pamong diharapkan bekerja
secara profesional.

Profesionalisme tidak hanya berkaitan dengan keakhlian dan ketrampilan. Pada
hakikatnya, profesionalitas seseorang terletak pada: moral, etika dan
keakhlian. Moralitas baik jika ia punya kemandirian untuk membedakan mana
tujuan baik dan mana tujuan buruk. Moralitas itu perlu ditunjang dengan
perilaku atau etika dengan ciri: jujur, setia dan berdedikasi. Sedangkan
kopentensinya terbukti dari bagaimana ia mengambil keputusan dengan tepat
dan cerdas. Di sinilah letak kelebihan buku ini yang oleh penulisnya
dituturkan dalam bahasa cerita.

Penulisnya Bambang Subroto SR, alumnus UGM, saat ini menjabat Ka. Dept
Governansi PT.Semen Gresik Tbk. Konon buku ini lebih laris di Jakarta
daripada di Surabaya, dan sudah dijadikan cenderamata ke beberapa instansi
negara.
TB Gramedia menjual buku-2 ini, ukuran sebesar majalah Intisari dengan harga
Rp.29.000.
Ini bukan promosi, tetapi informasi.
Wassalam,

sugeng






-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] fosil sebagai barang ekonomi?

2005-08-15 Terurut Topik sugeng.hartono
Tidak bisa membayangkan bagaimana kalau fosil juga dijadikan barang
komoditas.
Saya teringat sewaktu ikut geological field trip di Australia, kami dilarang
keras mengambil (dengan memukul) singkapan yang masih segar, apalagi yang
mempunyai struktur sedimentasi bagus. Kami dianjurkan hanya mengambil batuan
yang sudah pecah. Mereka sangat menjaga singkapan-2.
Yang mencengangkan, anak-anak kecil yang bertemu dengan rombongan kami
selalu bertanya: Are you geologists?  Dan hebatnya, Prof pembimbing setiap
ketemu kaleng minuman segera diambil, di-injak sampai gepeng dan...plung
masuk tas punggungnya.
Kalau ide untuk menaikkan taraf ekonomi, apakah kita sudah kekurangan sumber
daya alam?
Marilah kita lindungi obyek-2 geologi kita.
Wassalam,

sugeng

- Original Message -
From: "Ukat Sukanta" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, August 16, 2005 7:20 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] fosil sebagai barang ekonomi?





Fossil trilobite di Irian atau di Misool memang banyak, tapi kalau
fossilnya diambilin terus, nantinya habis, dan habislah untuk generasi
berikutnya. Bahkan harus kita lindungi.

Salam,
US

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Tuesday, August 16, 2005 7:09 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] fosil sebagai barang ekonomi?


Selamat Pak Zaim,

Maaf sebelumnya, komentar dibawah tidak ada sangkut pautnya dengan
kongres
yg disebutkan.



Saya jadi ingat masalah perdagangan fosil, yang di ulas dlm National
Geographic terbitan bbrp bulan lalu.

Bisakah (bolehkah), fosil-fosil diektrak dan jual untuk menambah devisa?
Di
berlakukan seperti juga gemstone.

Misal fosil trilobite di Irian, yang katanya cukup melimpah.
Mungkin dengan demikian bisa menaikan taraf hidup penduduk di daerah
berfosil tersebut.



Regards,

=
AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
TOTAL E&P INDONESIE
BALIKPAPAN
(62-542)-534283 - (62)-811592277
=






  "Yahdi Zaim"

  <[EMAIL PROTECTED]To:


  d>   cc:

   Subject:  [iagi-net-l]
The Stony Brook Human Evolution Workshop

  15/08/2005 06:40

  PM

  Please respond to

  iagi-net











Teman2 IAGI Net,

Bagi teman2 yang tertarik dalam bidang per-manusia purba-an  dan
lingkungannya, pada 27 September - 1 Oktober akan ada workshop yang
diselenggarakan oleh University of Stony Brook, New York Amerika Serikat
tentang "Human Evolution". Suatu kehormatan buat saya, karena mendapat
undangan untuk membawakan makalah dalam workshop tersebut (tergantung
visa,
yang agak susah juga mendapatkannya). Untuk yang berminat mengetahui apa
dan bagaimana workshop tersebut, silahkan membuka situs :
www.stonybrook.edu/humanevolution Anda bisa membuka juga pada bagian
Peoples dan Research Gallery. Dari Indonesia kebetulan hanya saya yang
diundang, salah satu kegiatan riset saya dapat dilihat dalam Research
Gallery tersebut.

Selamat berjalan-jalan maya ke situs Stony Brook - New York, USA.

Wassalam,

Yahdi Zaim






This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.

Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile & strategi besar Pertamina

2005-05-29 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Awang,
Dari sekian banyak sumur di lapangan Mudi hanya Mudi-8 (lokasinya di
utara-timur) yang didapati conglomeratic sandstone di tengah Mudi carbonate.
Ini didahului dengan problem 'total lost circulation' terlebih dulu. Setelah
dipompakan LCM (lost circulation material) ke dalam sumur maka ada aliran
kembali (returns) walaupun tidak maksimum, dan pemboran diteruskan. Tidak
lama kemudian mudlogger melaporkan tidak ada cutting sample di shale-shaker
karena aliran lumpur bor dibaypass langsung tidak melewati shaker. Saya pun
turun tangan, nego dengan rig supt, toolpusher dan Coman agar aliran lumpur
dilewatkan shaker (dulu) karena kami perlu cutting sample. Akhirnya kami
mendapati conglomeratic sandstone bercampur dengan sample carbonate dan LCM
tentunya. Karena tidak yakin ada conglo sandstone, maka semua mud material
(barite dll) dan mudchemical kami ambil samplenya untuk diperiksa, dengan
dugaan jangan-2 conglo ini berasal dari mud material. Ternyata bukan, dan
kami yakin bahwa conglo sandstone ini 'in situ" dari formasi, apalagi ini
diawali dengan total lost circulation (apakah ini merupakan local
unconformity atau erosional surface?). Memang membingungkan, dan perlu study
untuk mencari asal muasalnya.
Trimakasih dan salam,

sugeng
(lebih suka naik ojek dari lebakbulus-blok m, karena jl.rs.fatmawati selalu
macet berat, lalu naik bus damri ke airport)

- Original Message -
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, May 30, 2005 8:37 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile & strategi besar Pertamina


> Pak Sugeng,
>
> Kalau tidak calcareous agak susah menerangkan kejadian itu ya. Bayangan
> saya, saat pembentukan Mudi carbonates ada fluktuasi susut dan genang
> laut. Saat susut, kawasan gamping tersingkap, lapuk, tererosi dan
> sedimennya diendapkan di atas gamping lebih tua. Sedimen re-deposited
> itu lalu mirip2 konglomerat karena menandakan suatu Batas Sekuen baru.
> Hanya, paket sedimen ini mesti gampingan sebab provenance-nya pun
> gamping. Atau, ada provenance yang granitik saat itu terus mengendapkan
> pasir konglomeratik kuarsaan ? Kalau dari geologi regional wilayah ini,
> agak sulit menerima ada provenance semacam itu.
>
> Di selatan Semarang, ada yang nama Lutut sands yang singkapannya
> menunjukkan batupasir konglomeratik kuarsaan dan umurnya Early-Middle
> Miocene, ekivalen dengan bagian atas Mudi carbonate itu. Tetapi ini
> terlalu jauh dengan wilayah Mudi. Lundin Blora 3 tahun lalu mengejar
> objektif ini di sekitar Ngawi, ternyata tak ada perkembangan sands itu
> sampai ke timur, apalagi ke Mudi. Kalau gejala sands konglomeratik
> kuarsaan ini menyebar secara regional di Blok Tuban dan ditemukan di
> banyak sumur2 Mudi, maka menarik untuk dikaji lebih jauh, terutama
> asal-muasalnya.
>
> hapus..
>
> salam,
> awang
> (enak naik kendaraan umum kalau di Jakarta, atau ojeg kalau macet)
>
> "sugeng.hartono" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak Awang,
> Yang muncul di tengah tubuh Tuban Carbonates itu adalah "conglomeratic
> sandstone" dengan butir kwarsa yang sangat bundar. Jelas tidak ada
> reaksi
> dengan HCl. Kurva log PEF juga menunjukkan kwarsa. Apakah sewaktu
> berlangsung pembetukan karbonat sempat terjadi pengangkatan sehingga
> diendapkan conglomeratic sandstone.
> Pak, komentar-komentar Anda (sangat bagus lho) dalam milis ini merupakan
> komentar sebagai wakil BP Migas atau pribadi Pak Awang?
> Wassalam,
>
> Sugeng
> (Tidak menduga bisa ketemu Anda dalam Kopaja S.66 jurusan Blok
> M-Manggarai).
>
>
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile & strategi besar Pertamina

2005-05-29 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Awang,
Yang muncul di tengah tubuh Tuban Carbonates itu adalah "conglomeratic
sandstone" dengan butir kwarsa yang sangat bundar. Jelas tidak ada reaksi
dengan HCl. Kurva log PEF juga menunjukkan kwarsa. Apakah sewaktu
berlangsung pembetukan karbonat sempat terjadi pengangkatan sehingga
diendapkan conglomeratic sandstone.
Pak, komentar-komentar Anda (sangat bagus lho) dalam milis ini merupakan
komentar sebagai wakil BP Migas atau pribadi Pak Awang?
Wassalam,

Sugeng
(Tidak menduga bisa ketemu Anda dalam Kopaja S.66 jurusan Blok M-Manggarai).

- Original Message -
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, May 27, 2005 3:12 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile & strategi besar Pertamina


> Pak Sugeng,
>
> Seperti peta yang Pak Koesoema lampirkan, reef-reef Banyu Urip,
> Sukowati, Mudi itu terbentuk di Tinggian East Cepu (suka disebut juga
> Dander High). Tinggian ini sendiri menunjam ke BD, sehingga Mudi reef
> yang tumbuh di bagian TL Tinggian itu punya reef yang paling tinggi.
> Reef Mudi sendiri tumbuh sampai ekivalen Tuban, pada saat yang sama di
> Banyu Urip sudah diendapkan sedimen silisiklastik karena terlalu dalam
> untuk reef masih bisa tumbuh. Dua tahun lalu, seorang teman di
> PetroChina Tuban memberikan data isotop strontium untuk Sukowati dan
> Mudi, dari situ jelas bahwa memang reef-nya tumbuh sampai ekivalen Tuban
> time.
>
> Mungkin karena posisinya shallow dan bersamaan dengan pola fluktuasi
> susut laut, sempat diendapkan re-deposited karbonat Mudi yang
> kenampakannya seperti konglomerat atau sebenarnya redeposited
> grainstone. Gejala ini mungkin tidak muncul di Tinggian di sebelah barat
> karena kondisinya sudah terlalu dalam. Kalau conglomeratic sandstone ini
> calcareous, maka kemungkinan memang grainstone itu ?)
>
> salam,
> awang
>
> "sugeng.hartono" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak Awang,
> Sewaktu sumur-sumur ini sedang dibor, saya sering mendapat tugas wsg ke
> Karanganyar-1, Sukowati-1 dan 2, serta sumur-2 Mudi di Blok Tuban.
> Menurut
> kawan-2 saya (expat-drilling rig crew dan services co.) bahwa drilling
> rig
> sempat "standby" berbulan-bulan dengan alasan yang kurang jelas,
> diantaranya
> ya itu tadi gas H2S. Jadi selama berbulan-bulan itu kegiatan/operasi
> hanya
> sirkulasi dan sirkulsi, lalu wiper trip, lalu sirkulasi lagi. Istilah
> mereka
> "easy money" artinya kerjanya santai saja. Rupanya ini ada "udang di
> balik
> batu". Waktu itu kami hanya berpikir, apakah biayanya tidak membengkak
> ya?
> Lalu siapa yang bakalan menanggung?
>
> Ngomong-2, waktu membor sumur Mudi (8), kita sudah sampai di body Tuban
> Carbonate (pay zone); tiba-2 terjadi los sirkulasi. Setelah berhasil
> diatasi
> ternyata ditemukan lapisan "very well-rounded conglomeratic sandstone"
> yang
> kenampakannya sangat mirip dengan gamping kristalin. Tentu saja ini
> membuat
> wsg dan mudloggers kalang-kabut (apalagi terjadi jam 02.00 pagi). Tidak
> menduga bakalan ketemu pasir di tengah gamping yang tebal.
> Apakah Pak Awang bisa kasih komentar?
> Trimakasih dan salam,
> Sugeng
>
>
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile & strategi besar Pertamina

2005-05-27 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Awang,
Sewaktu sumur-sumur ini sedang dibor, saya sering mendapat tugas wsg ke
Karanganyar-1, Sukowati-1 dan 2, serta sumur-2 Mudi di Blok Tuban. Menurut
kawan-2 saya (expat-drilling rig crew dan services co.) bahwa drilling rig
sempat "standby" berbulan-bulan dengan alasan yang kurang jelas, diantaranya
ya itu tadi gas H2S. Jadi selama berbulan-bulan itu kegiatan/operasi hanya
sirkulasi dan sirkulsi, lalu wiper trip, lalu sirkulasi lagi. Istilah mereka
"easy money" artinya kerjanya santai saja. Rupanya ini ada "udang di balik
batu". Waktu itu kami hanya berpikir, apakah biayanya tidak membengkak ya?
Lalu siapa yang bakalan menanggung?

Ngomong-2, waktu membor sumur Mudi (8), kita sudah sampai di body Tuban
Carbonate (pay zone); tiba-2 terjadi los sirkulasi. Setelah berhasil diatasi
ternyata ditemukan lapisan "very well-rounded conglomeratic sandstone" yang
kenampakannya sangat mirip dengan gamping kristalin. Tentu saja ini membuat
wsg dan mudloggers kalang-kabut (apalagi terjadi jam 02.00 pagi). Tidak
menduga bakalan  ketemu pasir di tengah gamping yang tebal.
Apakah Pak Awang bisa kasih komentar?
Trimakasih dan salam,
Sugeng

- Original Message -
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, May 26, 2005 4:49 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile & strategi besar Pertamina


> Iya Pak Koesoema, memang problem mekanis itu saya tahu dibuat2. Hanya,
> catatan resmi yang ada di file menyatakan begitu, walaupun yang terjadi
> tidak begitu. H2S Banyu Urip memang suka dikuatirkan, apalagi oleh Exxon
> yang safety standardnya "mungkin" terlalu tinggi. Saya pernah dilatih
> evakuasi H2S dulu sebelum menengok operasi pemboran BU-A1. Nah, bagian
> safety itu pula yang menyebabkan biaya tinggi. Reef2 lain di East Cepu
> High ini pun sama suka dikuatirkan tinggi (Pertamina dan PetroChina),
> tetapi ternyata tak menguatirkan. Maka, pemboran ditunda sampai 2 tahun
> tentu mengada-ada...
>
> salam,
> awang
>
> "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sebetulnya pada waktu BU-1 dibor Humpuss Patragas sudah bergabung dengan
>
> Ampolex (waktu itu sudah dibeli Mobil), jadi pemboran BU-1 dan Cendana-1
> itu
> walaupun operatornya HPG, tetapi pemboran dibiaya dan diawasi (bahkan
> dikuasai) oleh Ampolex/Mobil. Pada waktu itu praktis staff Humpuss
> selain
> personel rendahan tidak diperkenankan ke well site, dan sumur dinyatakan
>
> tight (cek saja di scout check report untuk tahun 1998). Tetapi saya
> sebagai
> advisor pada direksi HPG diberi kesempatan untuk melihat core dan well
> data
> lainnya untuk memberikan advise mengenai "penemuan" ini. Apa yang ada di
>
> laporan resmi mungkin saja berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak
> ada
> problem mekanis pada waktu itu, alasan yang diberikan pihak Mobil pada
> wkatu
> itu adalah adanya H2S yang dikhawatirkan mencermari lingkungan, sehingga
>
> mereka "suspend" pemboran sampai masalah H2S ini bisa diatasi, yang
> ternyata
> memakan waktu 2 tahun?
> Ini yang saya ketahui dan alami sendiri, bukan berdasarkan laporan atau
> bisik2.
> Wassalam
> RPK
>
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Anggauta baru

2005-05-24 Terurut Topik sugeng.hartono
Moderator Yth.
Mohon bantuannya agar sahabat kami, mas I Nyoman Suta ([EMAIL PROTECTED]) bisa 
dimasukkan dalam anggauta milis IAGI agar supaya bisa mengikuti diskusi.
Sekedar gambaran, rekan Nyoman adalah alumnus ITB, sudah cukup lama bergabung 
di PteroMer Trend-Santa Fe Energy dan Devon Energy, lalu PetroChina. 
Sekembalinya dari Oklahoma (2 tahun study) sekarang memimpin group Eksplorasi 
Jabung.
Trimakasih atas perhatiannya.

Wassalam,

Sugeng

Nb.Mas Nyoman, setelah mendapat konfirmasi silahkan memperkenalkan diri.




Re: [iagi-net-l] Ada apa dengan tanggal 26?

2005-05-18 Terurut Topik sugeng.hartono
Entah mengapa, gempa bumi sering terjadi pada tanggal 26.

26 Jan. 2001: di Gujarat India (7,9 skala Richter), 50.000 orang meninggal.
26 Jan. 2003: di daerah Wairarapa, New Zeland (5,6), tidak ada catatan
korban.
26 Mei 2003: di Miyagi, Jepang (7,0), diberitakan 60 orang terluka.
26 Sep. 2003: di Hokkaido, Jepang (8.0), dua tewas, 300 orang terluka.
26 Nov. 2003: di Yunnan, RRC (5,0), dua orang terluka.
26 Des. 2003: di Bam, Iran (6,3) korban jiwa 40.000, terluka 30.000.
26 Des. 2004: di Aceh (8,9), kita semua sudah tahu.

Namun begitu, ada juga gempa di luar tanggal 26.
31 Mei 1970:  di Peru (7,9), korban70,000 orang.
28 Juli 1976: di Tangshan, RRC (7,9) korban lebih dari 240.000. jiwa.

Apakah tanggal 26 ini hanya suatu kebetulan?

Wassalam,

sugeng

*sumber Intisari

> >-
> >To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> >To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
> >Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> >Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> >Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> >Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> >Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> >[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> >Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> >-
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
> Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
>
>
>
> -
> Yahoo! Mail Mobile
>  Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone.
>


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Cowboy Bojonegore

2005-04-20 Terurut Topik sugeng.hartono
Artikel ini juga dimuat di koran lokal Jambi edisi kemarin.
Apakah tidak ada cara yang lebih arif, misalnya pemboran tetap berjalan,
tetapi perundingan juga berjalan sehingga tidak ada kerugian yang semestinya
tidak perlu.

Sugeng

- Original Message -
From: "Musakti, Oki" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, April 20, 2005 4:38 PM
Subject: [iagi-net-l] Cowboy Bojonegore


Cowboy Bojonegoro

Oleh: Dahlan Iskan, CEO Jawa Pos
CITRA Jatim di mata investor asing baru saja tercemar oleh tindakan
Bupati Bojonegoro Santoso. Bupati mengeluarkan surat yang isinya
menghentikan kegiatan pengeboran minyak di wilayahnya. Bupati juga
mengerahkan pasukannya untuk memblokade lahan yang sudah dipasangi rig
(alat pengeboran minyak) tersebut. Alasannya: sesuai dengan UU Migas,
daerah boleh mendapatkan saham 10 persen dari setiap usaha minyak di
daerah.

Maka, sudah hampir sebulan ini (larangan tersebut terhitung sejak 23
Maret 2005), rig itu nganggur. Sewa rig tersebut sekitar USD 20.000
(sekitar Rp 180 juta) per hari. Maka, kalau sebulan ini tidak ada
pencabutan surat bupati tersebut, kerugian langsungnya saja sudah hampir
Rp 3 miliar. Gelisahkah investor asing atas munculnya kerugian itu?

Tidak!
Semua biaya itu akan dicatat oleh si investor. Sesuai dengan peraturan
pemerintah Indonesia, semua biaya pengeboran minyak memang harus
ditanggung dulu oleh investor. Namun, kalau usaha pencarian minyaknya
berhasil, biaya tersebut akan diganti oleh pemerintah. Cara
penggantiannya adalah: dipotongkan dari bagian yang harus disetorkan ke
pemerintah. Bukan hanya biaya itu yang diganti pemerintah, tapi masih
ditambah 30 persennya lagi, sebagai semacam cost of fund.

Maka, investor asingnya tenang-tenang saja. Dilarang setahun pun si
investor tidak akan terlalu gelisah. Apalagi dalam kasus Bojonegoro itu
sudah jelas minyaknya sudah ditemukan. Investor tinggal terus membukukan
biaya selama dihentikan tersebut. Kelak, yang gigit jari pemerintah
Indonesia sendiri (termasuk pemerintah Jatim dan Bojonegoro). Bagi hasil
untuk pemerintah berkurang. Ini juga berarti jatah untuk Jatim dan
Bojonegoro juga akan berkurang.

Bupati Bojonegoro, rupanya, kurang teliti membaca UU Migas. Atau tukang
kipasnya begitu hebat sehingga bisa ngompori bupati yang memang
temperamental itu. Dia saya kenal dengan baik. Sejak masih berpangkat
mayor, sampai menjadi kepala Dolog Jatim, ketua PSSI Jatim, dan terakhir
kepala Dolog Papua. Setelah agak lama tanpa jabatan, lalu mencalonkan
diri jadi bupati Sidoarjo lewat pintu PDI Perjuangan. Entah sudah berapa
banyak dananya habis untuk proses itu. Gagal. Tak lama kemudian, muncul
namanya sebagai calon bupati Bojonegoro lewat pintu PKB. Kali ini jadi.

Jadi bupati Bojonegoro memang menggiurkan, kelihatannya. Di situlah
ditemukan cadangan minyak terbesar di Jatim yang dikenal sebagai Ladang
Cepu. Meski namanya "Ladang Cepu", sebenarnya wilayah itu masuk
Bojonegoro. Ladang tersebut dulu diberikan kepada Tommy Soeharto. Tapi
setelah dilakukan pengeboran dan memakan biaya besar, tidak ditemukan
minyak yang memadai. Tommy rugi besar sekali di sini. Termasuk proyek
pengilangan minyaknya yang sudah telanjur dibeli tidak jadi beroperasi.
Tidak cukup ada minyak di situ.

Lalu, Pertamina mengerjasamakan ladang tersebut dengan Exxon Mobil dari
AS. Dicobalah oleh perusahaan AS tersebut untuk dibor lebih dalam.
Ternyata ditemukan cadangan minyak sekitar 700 juta barel. Luar biasa
besarnya. Dengan harga minyak mentah Indonesia saat ini (sekitar USD 44
per barel), nilai kekayaan di bawah Bojonegoro itu Rp 280 triliun).
Tapi, untuk mengambil kekayaan tersebut, harus ada modal Rp 40
triliunan.

Gambaran yang serba triliunan itulah, yang kini membuat Pertamina dan
Exxon bersitegang. Pertamina minta pembayaran di depan Rp 4 triliun
dulu, tapi Exxon masih menawar separonya. Sudah lima tahun dan sudah
tiga presiden naik singgasana di Indonesia, tapi belum ada yang bisa
membuat keputusan. Exxon, rupanya, tahu tiga kekuatan dia yang sekaligus
tiga kelemahan Indonesia: kontrak harus dihormati, modal untuk menggali
minyak tersebut sangat besar, dan Indonesia sangat memerlukan minyak
tersebut segera diambil. Kalau tidak, pada 2009, kekurangan minyak
Indonesia semakin kritis.

Di tengah-tengah dua gajah itu ada semut yang dapat angin: Pemda
Bojonegoro. Lewat UU Migas yang baru, juga UU Otonomi Daerah, bupati
merasa pemda juga punya hak 10 persen.

Selain cadangan minyak yang besar itu, di Bojonegoro juga ditemukan
beberapa cadangan minyak kecil-kecil. Inilah yang diusahakan oleh Petro
China dengan Medco-nya Arifin Panigoro. Dan, ladang inilah yang distop
oleh bupati.

Bupati sungguh kurang teliti dan hati-hati. Hak 10 persen tersebut baru
berlaku untuk kontrak baru setelah UU itu lahir. Yang dia persoalkan itu
kontrak lama. Mungkin secara hukum memang masih bisa dipersoalkan, lepas
akhirnya kalah atau menang. Tapi, cacat citra Jatim di mata investor
asing sudah terjadi. Dulu ketika terjadi masalah pengelolaan minyak di
Kabupaten Siak

Re: [iagi-net-l] NPWP Vs Pajak Penghasilan

2005-03-21 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Ardhie Yth.
Saya pernah mendapat keluhan dari bbrp kawan yang bekerja di sektor migas,
bukan di OilCo tetapi di perusahaan services.
Kelompok A: Slip gaji mereka ada potongan pajak pendapatan, tetapi mereka
tidak pernah menerima surat perincian dari kantor Pajak atau kantor mereka
(majikan).
Kelompok B: Slip gaji mereka tidak ada potongan pajak, katanya sudah dibayar
kontor (majikan) secara kolektif.
Mereka hanya bertanya-tanya saja, tidak tahu mesti berbuat apa.
Bagaimana caranya agar kawan-2 ini menjadi "melek" pajak? Dan bangga bahwa
mereka setiap bulan membayar pajak ke kas Negara? Apakah kantor Pajak bisa
lebih proaktif menjemput bola, artinya mendatangi kantor-2 tersebut?
Jawaban Pak Ardhie akan saya sampaikan kepada mereka.
Trimakasih dan wassalam,

sugeng

- Original Message -
From: "Ardhie Permadi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, March 21, 2005 1:51 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] NPWP Vs Pajak Penghasilan


> Pak Iwan 
>
> Principally .. pajak itu merupakan salah satu sumber penerimaan
negara.
> Pajak penghasilan merupakan salah satu jenis pajak.
> Jadi . kalo tidak ada pajak penghasilan  penerimaan negara akan
> berkurang, sehingga berkurang juga belanja negara.
>
> Regards,
> Ardhie Permadi
>
>
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Monday, March 21, 2005 6:39 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] NPWP Vs Pajak Penghasilan
>
>
> >
> > Boleh tanya pak...mungkin agak basicapa sih logikanya seseorang
harus
> > membayar pajak penghasilan ???
> >
> >
> >
> >
> >
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-20 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Daru,
Di kantor saya, kalau karyawan dolan ke LN pajak fiskal bisa di-reimburse ke
kantor, karena gaji sudah dipotong pajak lewat kantor. Syaratnya membuat
expense report dengan melampirkan copy paspor, cap imigrasi
keberangkatan-kedatangan serta kuitansi (asli) fiskal, mungkin juga boarding
pass. Dalam waktu sebulan uang sudah keluar. Oleh kantor pajak ini akan
diperhitungkan di akhir tahun. Jadi kantor nalangi dulu.
Dulu, sewaktu masih kerja di perush. mudlogging, fiskal saya (masih
Rp.250.000) harus di-claim ke kantor Pajak karena kantor tidak mau membayar
duluan (saya ada NPWP). Namun apa jawaban dari kantor Pajak? Tidak ada
kelebihan pajak yang dibayarkan! Dua kali saya melayangkan surat, lengkap
dengan bukti-2 kuat, tetapi jawaban tetap saja. Surat dari kantor Pajak saya
lempar ke keranjang sampah, dan semenjak itu saya mogok tidak pernah isi
SPT. Saya pernah mendapat surat peringatan dari kantor Pajak, tetapi lama-2
tidak pernah ada.
Saya heran kenapa pajak fiskal ini tidak dihapus saja, sebab warga sudah
pada membayar berbagai pajak. Kenapa dihapus? Karena di sana sering terjadi
percaloan. Kawan-2 koki yang akan kerja di pemboran l.n. bisa menawar fiskal
lebih murah, tetapi tidak ada "kuitansi" (kuwi tansah dadi saksi).
Wassalam,

Sugeng
- Original Message -
From: "Sukmandaru Prihatmoko" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, March 17, 2005 5:28 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)


> Mas Ardhie dan yang lain-lain.
>
> Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun...
> katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang
> pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita
> bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah
> ngurus hal semacam ini) "susah sekali". Jadinya banyak wajib pajak yang
gak
> mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation.
>
> Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena
> urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara
kantor
> kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya.  Adakah yang punya pengalaman
> menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini?
>
> Salam - Daru
> - barusan selesai ngisi SPT tahunan -
>
>
> - Original Message -
> From: "Ardhie Permadi" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
>
>
> > Bapak2 & ibu2 ..
> > Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.
> >
> > Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
> memiliki
> > penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
pajak
> > (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
> > tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
> > Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
> > bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
dan
> > memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
melaporkan
> > penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
> > memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
> > Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
> > merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
> yang
> > nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
> > Untuk bapak2 & ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
> > sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
> > selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.
> >
> > Regards,
> > Ardhie Permadi
> >
> >
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL

Re: [iagi-net-l] 12 blok baru

2004-11-02 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Awang,
Tolong ya, ceritakan (secara singkat juga boleh) apa itu "Barito Dilemma"?
Saya mempunyai pengalaman menarik tatkala menunggui sumur di lepas pantai
Banjarmasin. Konon Shell pernah melakukan seismik, tetapi membatalkan
pemboran dua sumur.
Setuju, semoga blok-blok (kebun mangga) yang "tenggelam" kembali muncul.
Terus, "perusahaan minyak-minyakan" itu apa KPS yang hanya beroperasi kurang
dari setahun misalnya, lalu seluruh bloknya (termasuk karyawannya) dijual
(setelah untung besar)?
Wassalam,

sugeng

nb.saya barusan dari KMT (Kasim), sempat bawa batuan Serpentin yang hijau
mengkilat dari
Sorong/ P.Batanta. Apakah tertarik mengoleksi?



- Original Message -
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, November 03, 2004 11:47 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] 12 blok baru


> Menarik sekali bahwa blok-blok yang tenggelam beberapa tahun (10 tahun
> lebih) ini kembali muncul ke permukaan : Nunukan, Barito, Manokwari.
> Semoga Nunukan tak terimbas sengketa perbatasan dengan Malaysia. Semoga
> akhirnya operator baru di Barito bisa memecahkan "Barito Dilemma" yang
> telah menghantui semua operator di wilayah ini. Semoga Manokwari
> se-prolifik Salawati atau Ramu di PNG.
>
> Tetapi yang lebih penting adalah bahwa operator2 baru ini dan juga untuk
> blok2 baru lainnya serius menjalankan komitmennya, tak hanya menjadi
> "perusahaan minyak-minyakan".
>
> salam,
> awang
>
> ANDANG BACHTIAR <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Investor Hanya Minati 12 Blok Migas
> Selasa, 02 November 2004 | 21:08 WIB
>
> TEMPO Interaktif, Jakarta:Investor hanya berminat membeli 12 blok minyak
> dan gas (migas) dari 21 blok yang ditenderkan oleh pemerintah.
>
> Pada putaran pertama tender blok migas yang telah dilakukan pemerintah
> sejak bulan September 2004 tersebut pemerintah memperoleh investasi
> sebesar US$ 163,040 juta untuk tiga tahun masa eksplorasi.
>
> Investasi ini dalam bentuk eksplorasi dari perusahaan yang memenangkan
> tender berupa studi geofisika dan geologi, survai seismic dan pemboran
> sumur eksplorasi.
>
> Tender terbagi dalam dua kategori yakni tender reguler untuk 10 blok
> migas dan melalui penawaran langsung (direct offer) sebanyak 11 blok
> migas. Dari 10 blok migas yang ditawarkan melalui tender reguler hanya 3
> blok migas yang diminati sedangkan lewat penawaran langsung 9 blok
> migas.
>
> "Blok yang tidak terjual karena memiliki risiko cukup tinggi. Risiko
> tersebut akibat kurang lengkapnya data-data dilapangan sehingga kami
> akan berusaha melengkapinya agar dapat dijual pada tahap selanjutnya,"
> kata Novian M.Thoib Direktur Eksplorasi dan Eksploitasi Direktorat
> Jenderal Migas di Jakarta hari Selasa (2/11).
>
> Dia menjelaskan 3 perusahaan yang memenangkan tender reguler adalah
> Anadarko Petroleum Corp untuk wilayah Northeast Madura III, Petronas
> Carigali ilayah Northeast Madura IV dan PT. Waropen Perkasa wilayah
> Manokwari (Papua).
>
> Sementara itu, 7 perusahaan pemenang tender langsung adalah PT. Medco
> E&P TBK wilayah Nunukan, Transworld Exploration wilayah Seruay (Aceh),
> PT. Tropik Energi Indonesia wilayah Pandaan (Sumatera Selatan), Altar
> Sociade de Investimentolmobiliario,SA wilayah Barito, Genting Oil and
> Gas Ltd wilayah North West Natuna, PT. Binakarindo Yacoagung wilayah Air
> Komering, PT. Sele Raya wilayah Belida (Sumatera Selatan), PT. Easco
> East Sepanjang wilayah East Sepanjang (Pantai Utara Jawa Timur) dan PT.
> Kutai Etam Petroleum wilayah Seinangka-Senipah (Daratan Kalimantan
> Timur).
>
> Menurut Novian 2 blok lain dari 11 blok migas yang ditawarkan lewat
> penawaran langsung tidak dapat dievaluasi sehingga dianggap tidak
> terjual. "Tidak dapat dievaluasi karena dua perusahaan tidak mengajukan
> komitmen," jelas Novian.
>
> Dia menambahkan bahwa perusahaan yang memenangkan tender tersebut
> berdasarkan pada tiga kriteria yakni teknis, keuangan dan kinerja badan
> usaha atau bentuk usaha tetap. Dalam kriteria teknis tersebut, tambah
> Novian terdapat komitmen untuk membuat rencana kerja selama tiga tahun.
>
> Bulan Desember 2004 pemerintah juga berencana menawarkan tender blok
> migas baru tahap 2 yang terdiri dari 10 wilayah kerja (Blok migas)
> melalui tender terbuka. Wilayah kerja tersebut meliputi laut Natuna (1
> Blok), daratan Sumatera Selatan (1 Blok), lepas Pantai Utara Jawa Timur
> (1Blok), lepas Pantai Buton (1 Blok), lepas Pantai Barat Laut Sulawesi
> (3 Blok), lepas Pantai Kalimantan Timur (1 blok) dan lepas Pantai Papua
> (2 blok). muhamad fasabeni
>
>
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentolog

[iagi-net-l] Re: [SPAM] Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan Exxon MurniBisnis

2004-08-30 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Fer,
nilai angka faktor tersebut didapat dari konversi feet, acre, barrel dalam
perhitungan metode volumetric. Menurut teman engineer angka ini masih tetap
dipakai sampai sekarang; katanya perhitungan dengan simulai ada perbedaan
walaupun hanya kecil.
Saya kira rekan-2 di reservoir bisa menjelaskan lebih rinci.
Salam,
sugeng


- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, August 30, 2004 2:22 PM
Subject: [SPAM] Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan
Exxon MurniBisnis


> Pak Sugeng
>
> Bagaimana menentukan nilai "faktor" tersebut di karbonatdan bagaimana
> akurasi dari nilai "faktor " tersebut?
>
> Menurut anda apakah nilai faktor yang anda gunakan pertama kali dalam
> penentuan ioip banyak berbeda dengan faktor yang anda gunakan setelah
> dicek dengan data produksi yang sekarang? berapa besar bedanya  dan
> umumnya karena apa...?
>
> Regards
>
> Ferdinandus Kartiko Samodro
> TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
> DKS/TUN/G&G
> 0542- 533852
>
>
>
>
>
>
> "sugeng.hartono" <[EMAIL PROTECTED]>
> 30/08/2004 01:51 PM
> Please respond to iagi-net
>
>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> cc:
> Subject:Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya
Kontrak dengan Exxon
> MurniBisnis
>
>
> Pak,
> Rasanya tidak ada perbedaan yang istimewa, cuma karena karbonat ada
> primary
> dan secondary porosity maka ada angka "faktor" yang dipakai untuk
> perhitungan reserve; sementara di klastik (pasir) dianggap primary porsity
> sehingga digunakan angka faktor yang berbeda.
> Juga ada cut-off porosity yang dipergunakan, sekitar 12%, untuk lapangan
> Walio (strong water drive, seperti komentar pak Awang) bisa digunakan
> cut-off  9-12%.
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
>
>
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan Exxon MurniBisnis

2004-08-29 Terurut Topik sugeng.hartono
Mas Shofi,
sebenarnya saya sudah agak lupa lho, saya rasa bahwa recovery factor itu
merupakan fungsi dari mechanical drive. Misalnya water drive itu lebih besar
(dipakai 30%) kalau depletion lebih kecil. Jadi tidak ada hubungan dengan
jenis porosity, permeability dll. Dan rupanya angka itu dipakai terus.
Angka "factor" untuk perhitungan reserve dipakai 7758 (oil) dan 43560 (untuk
gas), sementara cut-off...berdasarkan pengalaman saja. Tentunya kawan-2 di
reservoir bisa menjelaskan lebih detil. Lagi pula perhitungannya sekarang
sudah pakai software canggih (saya dulu dihitung satu-persatu).
Wassalam,
sugeng

nb.saya masih heran dan sekaligus kagum dengan lapangan walio, konon water
drive berasal dari air hujan yang masuk aquifer kais yang tersingkap di
sebelah timur (di ayamaru). walaupun watercut sudah 98.0% sampai 99.0%
tetapi masih tetap berproduksi dan ekonomis.



- Original Message -
From: "Shofiyuddin" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, August 30, 2004 1:00 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan Exxon
MurniBisnis


Mas Sugeng, mo nanya lebih lanjut nih.
Patokan recovery factor itu tergantng apa saja ya? mungkin pak Sugeng
bisa memperjelas hubungannya dengan berapa besar porositynya?
permeability? atau porosity system nya (vugular, micro-porosity,
fractured, chalky, hasil pengukuran lab, etc).
Suwun sebelumnya.

Shofi





-Original Message-
From: sugeng.hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, August 30, 2004 12:51 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan
Exxon MurniBisnis


Pak,
Rasanya tidak ada perbedaan yang istimewa, cuma karena karbonat ada
primary
dan secondary porosity maka ada angka "faktor" yang dipakai untuk
perhitungan reserve; sementara di klastik (pasir) dianggap primary
porsity
sehingga digunakan angka faktor yang berbeda.
Juga ada cut-off porosity yang dipergunakan, sekitar 12%, untuk lapangan
Walio (strong water drive, seperti komentar pak Awang) bisa digunakan
cut-off  9-12%.
Untuk recovery factor rasanya juga diberlakukan berbeda, salah satunya
jenis
minyak (berat/ringan). Untuk lapangan Walio dan sekitarnya (PSC-mainland
Irja) digunakan 30%, sementara di pulau Salawati-JOB) sedikit lebih
kecil,
mungkin 25%. Mungkin nanti kawan kami yang mengurusi ini bisa membantu.
Rec. factor di Jabung (pasir) juga digunakan 30% (Gumai dan Air Benakat,
North Geragai), kalau di LTAF (lower talang akar formation) NE Betara
bisa
lebih kecil, mungkin 20%.
Wassalam,

sugeng

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, August 30, 2004 10:12 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan
Exxon
MurniBisnis


> Pak Sugeng
>
> Mungkin bisa memberikan informasi apa saja perbedaan mendasar dalam
> perhitungan cadangan di karbonat dan di clastik terutama dalam
penanganan
> anistropi porositynya ...? (misalnya dengan adanya fracturering atau
> leaching yang membuat anistropinya jadi besar...)
>
> Apakah sama dengan sistem klastik hanya berbeda di Recovery Factornya
> saja..? mis di sini (clastic)  RF yang dipakai 60-65% (gas reservoir)
>
> Dan apakah variasi porosity tersebut yang menyebabkan  RF yang
digunakan
> kecil 30% atau karena jenis hc (heavy oil etc..) ?
>
> Mungkin ada paper /reference atau flow charts dalam perhitungan
cadangan
> di karbonat seperti di tempat Bapak?
>
> Regards
>
> Ferdinandus Kartiko Samodro
> TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
> DKS/TUN/G&G
> 0542- 533852
>
>
>
>
>
>
> "sugeng.hartono" <[EMAIL PROTECTED]>
> 30/08/2004 10:53 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> cc:
> Subject:Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya
Kontrak dengan Exxon
> MurniBisnis
>
>
> Pak Awang,
> Perhitungan cadangan karbonat ada tahapannya dan sudah lama diakui
secara
> umum. Hanya saja, untuk di Salawati kita gunakan recovery factor 30%.
> Apakah
> ini bisa diperbesar ya?
> Untuk Ngrayong clastic tentunya berpotensi; salah satu sumur di
lapangan
> Mudi  sempat ada 'kick' dari lapisan ini.
> Salam,
> sugeng
>
>
> - Original Message -
> From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Monday, August 30, 2004 8:51 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan
Exxon
> MurniBisnis
>
>
> > Tentu saja di Indonesia reservoir karbonat sudah lama berproduksi.
> > Karbonat Kais di Salawati ditemukan pertama tahun 1936 di Klamono
Field
> > dan diproduksikan tahun 1950an. Karbonat Kujung di Jawa Timur sudah
lama
> > diketahui menjadi reservoir yang baik sejak tahun 1970an saat Cities

Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan Exxon MurniBisnis

2004-08-29 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak,
Rasanya tidak ada perbedaan yang istimewa, cuma karena karbonat ada primary
dan secondary porosity maka ada angka "faktor" yang dipakai untuk
perhitungan reserve; sementara di klastik (pasir) dianggap primary porsity
sehingga digunakan angka faktor yang berbeda.
Juga ada cut-off porosity yang dipergunakan, sekitar 12%, untuk lapangan
Walio (strong water drive, seperti komentar pak Awang) bisa digunakan
cut-off  9-12%.
Untuk recovery factor rasanya juga diberlakukan berbeda, salah satunya jenis
minyak (berat/ringan). Untuk lapangan Walio dan sekitarnya (PSC-mainland
Irja) digunakan 30%, sementara di pulau Salawati-JOB) sedikit lebih kecil,
mungkin 25%. Mungkin nanti kawan kami yang mengurusi ini bisa membantu.
Rec. factor di Jabung (pasir) juga digunakan 30% (Gumai dan Air Benakat,
North Geragai), kalau di LTAF (lower talang akar formation) NE Betara bisa
lebih kecil, mungkin 20%.
Wassalam,

sugeng

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, August 30, 2004 10:12 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan Exxon
MurniBisnis


> Pak Sugeng
>
> Mungkin bisa memberikan informasi apa saja perbedaan mendasar dalam
> perhitungan cadangan di karbonat dan di clastik terutama dalam penanganan
> anistropi porositynya ...? (misalnya dengan adanya fracturering atau
> leaching yang membuat anistropinya jadi besar...)
>
> Apakah sama dengan sistem klastik hanya berbeda di Recovery Factornya
> saja..? mis di sini (clastic)  RF yang dipakai 60-65% (gas reservoir)
>
> Dan apakah variasi porosity tersebut yang menyebabkan  RF yang digunakan
> kecil 30% atau karena jenis hc (heavy oil etc..) ?
>
> Mungkin ada paper /reference atau flow charts dalam perhitungan cadangan
> di karbonat seperti di tempat Bapak?
>
> Regards
>
> Ferdinandus Kartiko Samodro
> TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
> DKS/TUN/G&G
> 0542- 533852
>
>
>
>
>
>
> "sugeng.hartono" <[EMAIL PROTECTED]>
> 30/08/2004 10:53 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> cc:
> Subject:Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya
Kontrak dengan Exxon
> MurniBisnis
>
>
> Pak Awang,
> Perhitungan cadangan karbonat ada tahapannya dan sudah lama diakui secara
> umum. Hanya saja, untuk di Salawati kita gunakan recovery factor 30%.
> Apakah
> ini bisa diperbesar ya?
> Untuk Ngrayong clastic tentunya berpotensi; salah satu sumur di lapangan
> Mudi  sempat ada 'kick' dari lapisan ini.
> Salam,
> sugeng
>
>
> - Original Message -
> From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Monday, August 30, 2004 8:51 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan Exxon
> MurniBisnis
>
>
> > Tentu saja di Indonesia reservoir karbonat sudah lama berproduksi.
> > Karbonat Kais di Salawati ditemukan pertama tahun 1936 di Klamono Field
> > dan diproduksikan tahun 1950an. Karbonat Kujung di Jawa Timur sudah lama
> > diketahui menjadi reservoir yang baik sejak tahun 1970an saat Cities
> > Service mengeksplorasi East Java Sea dan karbonatnya sudah lama
> > berproduksi sejak akhir tahun 1970-an atau awal 1980an melalui lapangan
> > Camar dan Poleng. Karbonat Arun di Sumatra Utara juga sudah berproduksi
> > dari tahun 1970an, juga karbonat Baturaja di Sum Sel dan Ja Bar dan
> > masih banyak lagi karbonat di Indonesia (Berai di Barito, Tacipi di Sul
> > Sel, Cibulakan di Ja Bar,dll.). Dan ada juga reservoir karbonat
> > fractured berproduksi seperti Jurassic Manusela carbonates di Pulau
> > Seram tempat Kufpec Non Bula Block beroperasi.
> >
> > Dengan kata lain, penghitungan cadangan di karbonat pun sudah biasa
> > dilakukan, juga mengikuti prosedur resmi seperti tahap-tahap kalau kita
> > menghitung cadangan di reservoir siliciclastics; dan tentu sudah
> > disesuaikan dengan perhitungan petrofisika dan reservoir engineering
> > untuk karbonat. Tentang bagaimana detailnya, silakan rekan-rekan yang
> > tahu banyak petrofisika dan simulasi reservoir berkontribusi.
> >
> > Salam,
> > awang
> >
> > [EMAIL PROTECTED] wrote:
> > Kalau di emailnya Pak Awang sepertinya carbonate di Salawati Basin
> > (mungkin Kais formation...?) sudah berproduksi...dan kalau tidak salah
> > Arun milik Exxon Mobil juga karbonat., Batu Raja formation juga karbonat
> >
> >
> > jadi sebenarnya banyak karbonat yang sudah diproduksi... Mungkin Pak
> > Awang
> > atau teman di Exxon yang bisa memastikan..?
> >
> > Oleh sebab itu saya bertanya pada teman di iagi melalui millist 

Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan Exxon MurniBisnis

2004-08-29 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Awang,
Perhitungan cadangan karbonat ada tahapannya dan sudah lama diakui secara
umum. Hanya saja, untuk di Salawati kita gunakan recovery factor 30%. Apakah
ini bisa diperbesar ya?
Untuk Ngrayong clastic tentunya berpotensi; salah satu sumur di lapangan
Mudi  sempat ada 'kick' dari lapisan ini.
Salam,
sugeng


- Original Message -
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, August 30, 2004 8:51 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan Exxon
MurniBisnis


> Tentu saja di Indonesia reservoir karbonat sudah lama berproduksi.
> Karbonat Kais di Salawati ditemukan pertama tahun 1936 di Klamono Field
> dan diproduksikan tahun 1950an. Karbonat Kujung di Jawa Timur sudah lama
> diketahui menjadi reservoir yang baik sejak tahun 1970an saat Cities
> Service mengeksplorasi East Java Sea dan karbonatnya sudah lama
> berproduksi sejak akhir tahun 1970-an atau awal 1980an melalui lapangan
> Camar dan Poleng. Karbonat Arun di Sumatra Utara juga sudah berproduksi
> dari tahun 1970an, juga karbonat Baturaja di Sum Sel dan Ja Bar dan
> masih banyak lagi karbonat di Indonesia (Berai di Barito, Tacipi di Sul
> Sel, Cibulakan di Ja Bar,dll.). Dan ada juga reservoir karbonat
> fractured berproduksi seperti Jurassic Manusela carbonates di Pulau
> Seram tempat Kufpec Non Bula Block beroperasi.
>
> Dengan kata lain, penghitungan cadangan di karbonat pun sudah biasa
> dilakukan, juga mengikuti prosedur resmi seperti tahap-tahap kalau kita
> menghitung cadangan di reservoir siliciclastics; dan tentu sudah
> disesuaikan dengan perhitungan petrofisika dan reservoir engineering
> untuk karbonat. Tentang bagaimana detailnya, silakan rekan-rekan yang
> tahu banyak petrofisika dan simulasi reservoir berkontribusi.
>
> Salam,
> awang
>
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
> Kalau di emailnya Pak Awang sepertinya carbonate di Salawati Basin
> (mungkin Kais formation...?) sudah berproduksi...dan kalau tidak salah
> Arun milik Exxon Mobil juga karbonat., Batu Raja formation juga karbonat
>
>
> jadi sebenarnya banyak karbonat yang sudah diproduksi... Mungkin Pak
> Awang
> atau teman di Exxon yang bisa memastikan..?
>
> Oleh sebab itu saya bertanya pada teman di iagi melalui millist ini
> bagaimana perhitungan reserve dan produksi di karbonat yang selama ini
> dilakukan di Indonesiatapi sepertinya tidak banyak response...?
>
> Regards
>
> Ferdinandus Kartiko Samodro
> TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
> DKS/TUN/G&G
> 0542- 533852
>
>
>
>
>
>
> [EMAIL PROTECTED]
> 27/08/2004 05:50 PM
> Please respond to iagi-net
>
>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> cc:
> Subject: Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan
> Exxon
> MurniBisnis
>
>
> >
>
> Setahu saya di Indonesia , belum ada reservoir yang berprodksi dari
> karbonat , apa saua salah.
> Mungkin ada yang tahu di lapangan mana yang neghasilkan gas/minyak dari
> "fractured carbonate" ?
>
> Si Abah
>
>
> >
> >
> >
> > -
> > Do you Yahoo!?
> > Win 1 of 4,000 free domain names from Yahoo! Enter now.
> >
> >
> >
> > -
> > To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> > -
> >
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
>
>
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: htt

Re: [iagi-net-l] FW : Pertamina tidak Perpanjang kontrak Exxon Mobil-Cepu

2004-08-25 Terurut Topik sugeng.hartono
Bung Aris,
Bagaimana dengan block yang dikelola KPS  (asing) lebih dari seperempat abad
tetapi masih saja diperpanjang?
Padahal produksinya sudah sangat menurun, dan watercut-nya pun sudah
mencapai   ...99.0%.
Lalu siapakah yang berwenang (pertimbangannya apa) untuk menghentikan atau
memperpanjang kontrak apabila kontrak psc-nya sudah habis? Saya ingat, CPP
dulu sempat diperpanjang setahun.
Wassalam,
s.h.



- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, August 26, 2004 7:22 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] FW : Pertamina tidak Perpanjang kontrak Exxon
Mobil-Cepu


>
> kalau sudah begini, saya cuma bisa bilang juga: bravo pertamina! sekarang
> pertamina punya prinsip untuk tidak didikte perusahaan asing. kalau
kontrak
> sudah habis ya terserah pemberi kontrak mau memperpanjang atau nggak,
> bukannya cuma tergantung yang ngontrak. saya yakin, ini awal yang bagus
> untuk pertamina, karena petronas juga berjaya karena tidak memperpanjang
> kontrak2 yang lama sehingga memberi kesempatan pada petronas carigali
> sebagai operator.
>
> saya berharap semoga kontrak2 yang lain juga tidak sebegitu mudahnya
> diperpanjang sehingga memberi kesempatan pada orang lain, terutama
> perusahaan nasional untuk berkecimpung di dunia minyak bumi indonesia.
> sekarang kan seperti taken for granted, kalau caltex ya sudah pasti
> mengangkangi central sumatra sampai berabad2 ke depan (sesudah eor mungkin
> ada sand production psc untuk memastikan semua minyak terkuras habis),
> vico/total/unocal di east kalimantan forever. itu yang musti dirubah.
>
> regards -
>
>
>
>
>
>   "Rovicky Dwi
>   Putrohari"   To:
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
>   <[EMAIL PROTECTED] cc:
>   il.com>  Subject: [iagi-net-l] FW :
Pertamina tidak Perpanjang
>kontrak Exxon Mobil-Cepu
>   26/08/2004 08:12
>   AM
>   Please respond
>   to iagi-net
>
>
>
>
>
> Btw ... sebenernya siapa yg berhak memperpanjang kontrak pengelolaan ini,
> Pertamina atau BP Migas ?
> Apakah pertamina mempunyai previlage khusus untuk mengelola sebuah blok
> selamanya tanpa batas waktu seperti perusahaan KPS ?
>
> Tentunya kita mesti memberikan proteksi buat bangsa sendiri (jelas wajib
> lah
> yaw), tetapi 'previlage'  ini tentunya akan dituntut balik oleh pemberi
> 'previlage' (rakyat), salah satunya tuntuntan subsidi yg selalu dijadikan
> alasan mencekik leher dan sebagai dalih utk menyatakan kenapa Pertamina
> untungnya sedikit.
>
> RDP
>
> >From: Franciscus Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
> >Reply-To: "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)"
> ><[EMAIL PROTECTED]>
> >To: [EMAIL PROTECTED]
> >Subject: [HAGI-Network] Pertamina tidak Perpanjang kontrak Exxon
> Mobil-Cepu
> >Date: Wed, 25 Aug 2004 22:33:23 +0700
> >
> >fyi, dikutip dari astaga.com
> >==
> >
> >Pertamina Perpanjangan Kontrak ExxonMobil
> >
> >
> >25 Aug 2004 17:49 WIB
> >
> >Astaga!Finance - Direktur Utama Petamina, Widya Purnama menolak
permohonan
> >perpanjangan kontrak blok Cepu, yang berakhir pada tahun 2010 yang
> diajukan
> >ExxonMobil Oil Indonesia. Alasannya adalah karena Pertamina merasa mampu
> >mengelola sendiri blok tersebut.
> >
> >Menurut keterangan Widya, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (25/8), dengan
> >dikelola sendiri maka perusahaan dan negara akan lebih diuntungkan. "Ini
> >merupakan kesempatan emas bagi perusahaan untuk mengalahkan Petronas
(dari
> >Malaysia)," Widya, yang baru dilantik dua pekan lalu.
> >
> >Sikap Widya ini bertolak belakang dengan direksi lama pertamina di bawah
> >pimpinan Ariffi Nawawi yang sebelumnya mengisyaratkan persetujuannya
untuk
> >memperpanjang kontrak Exxon di blok Cepu.
> >
>
> _
> STOP MORE SPAM with the new MSN 8 and get 2 months FREE*
> http://join.msn.com/?page=features/junkmail
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])
> -http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]),
> Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
>
>
>
>
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: [EM

Re: [iagi-net-l] Indonesia "Brain Gain" ... ?

2004-06-22 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Koesoema,
Sebenarnya "brain globalization" sudah ada sejak 1970 sewaktu bbrp Guru saya
(fisika, kimia, matematika dan biologi) pada berangkat ke Malaysia. Kami
(waktu itu) kagum karena di sana beliau akan mengajar dan katanya mendapat
rumah plus mobil (kendaraan beliau waktu itu hanya sepeda dan vespa tua).
Belum lama ini, menurut Pak Bupati Bantul DIY, tahun 1964 (beliau masih di
SR) beberapa gurunya berpamitan  sambil menangis karena akan mengajar di
Malaysia. Semua murid terharu: betapa mulianya bangsa ini sampai menjadi
guru di negeri seberang. Sekarang setelah menjadi Bupati beliau juga terharu
karena banyak warganya yang minta paspor untuk menjadi "batur" di negeri
tetangga.
Pak Bupati ini bersemangat untuk memajukan daerahnya, sampai bersedia
"ngelapi" sepatu investor (kalau ada peraturannya) yang mau masuk ke
daerahnya. Rupanya ada bbrp investor asing masuk, dan kantornya ditempatkan
di gedung SD yang kosong karena muridnya terlalu sedikit dan digabung ke
sekolah lain.
Jadi, kita patut bersyukur, dan selamat untuk mas Rovicky, mas Teguh dkk.
Wassalam,

Sugeng

- Original Message -
From: "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, June 21, 2004 4:51 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia "Brain Gain" ... ?


> Itu namanya bukan brain drain, tetapi brain globalization.
> Patut disyukuri, daripada maid drain.
> Nantinya tenaga otak di Indonesia akan diisi oleh dari negara lain, dengan
> gaji yang setara di Malaysia, dan akhirnya, gaji tenaga otak di Indonesia
> akan terpaksa menyesuikan. Jadi tidak perlu mengeluh soal gaji rendah di
> Indonesia. Market forces akan bekerja.
> RPK
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>

> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



Re: [iagi-net-l] Phd in Indonesia

2004-05-19 Terurut Topik sugeng.hartono

- Original Message - 
From: "Sanggam Hutabarat" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, May 19, 2004 12:33 PM
Subject: [iagi-net-l] Phd in Indonesia


> ini cukilan Cak Nur di KBRI Washinton newspaper local/online hari
> ini: 
> "Salah satu tolok ukur kepedulian terhadap pendidikan adalah jumlah
> doktor 
> atau philosophiae doctor (PhD, doctor of philosophy) yang di Indonesia 
> jumlahnya hanya 65 orang, itu pun termasuk yang beli-beli di pinggir 
> jalan," katanya. Sebagai perbandingan, AS memilih sekitar 6.500 PhD,
> India 
> sekitar 1.200-an, dan negara-negara Eropa rata-rata 2.000 sampai 4.000 
> orang. "Yang terbanyak adalah Israel, sekitar 16.500 orang," kata Cak
> Nur. 
> Karena itu, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dan jumlah 
> pendidikan di Indonesia, dan Cak Nur merasa bertanggung jawab untuk 
> melakukan hal itu." 
> 
> Apa bener PhD kita 65.. koq dikit ya ?? minta konfirmasi teman2
> khususnya 
> dari kampus..soalnya ngubungi Cak Nur saya nggak tau
> 
> sgm
> ---
> 


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



[iagi-net-l] Fw: SP-PETROCHINA Fw: news : Star Energy akuisisi Blok Kakap dari ConocoPhillips

2003-10-08 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Minarwan,
Kalau ingin mengetahui pemodalnya, silahkan periksa: PT Nusantara Kapital.
Bagus sekali, sudah muncul perusahaan swasta nasional yang memasuki kegiatan lepas 
pantai yang padat modal.
Salam,

Sugeng



- Original Message - 
From: Sri Ramdhani 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 08, 2003 8:55 AM
Subject: Re: SP-PETROCHINA Fw: news : Star Energy akuisisi Blok Kakap dari 
ConocoPhillips


Mas Itok, Mas Sugeng,
 
Sebagai tambahan informasi local financial Star Energy adalah PT Nusantara Kapital 
berita ini sudah kami muat di Indonesia Today  tgl. 23 September'03.
Salam,
Srie
  - Original Message - 
  From: sugeng.hartono 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, October 08, 2003 8:18 AM
  Subject: Re: SP-PETROCHINA Fw: news : Star Energy akuisisi Blok Kakap dari 
ConocoPhillips


  Pak Itok,
  Trimakasih emailnya. Semenit yll saya ngrobrol dengan pak War mengenail perusahaan 
baru: Star Energy.
  Pak Supramu Santosa termasuk pionir di Petromer Trend, lalu beliau hijrah ke 
Asamera/Gulf.
  Karena blocknya di South China Sea, rekan-2 wellsite geologists atau petroleum 
engineers yang bekerja di sana harus tahan mabuk laut atau udara, karena terbang dari 
Jakarta-Natuna (Matak) cukup lama (1.5 jam?), ditambah dengan helikopter bisa sejam. 
Dulu suka ada perahu Vietnam sarat penumpang yang menghampiri drilling rig untuk minta 
air minum dan tambahan solar guna meneruskan perjalanan ke P.Galang (setelah itu 
tinggal milih, ke USA, Kanada atau Australia).
  Wassalam,
  sugeng


- Original Message - 
From: Itok Gardianto 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 08, 2003 7:12 AM
Subject: SP-PETROCHINA Fw: news : Star Energy akuisisi Blok Kakap dari 
ConocoPhillips



- Original Message - 
From: Anna S. Medarsih 

Star Energy akuisisi Blok Kakap dari ConocoPhillips

Star Energy, perusahaan minyak dan gas (migas) baru Indonesia, telah mengambil 
alih kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) Kakap dari tangan perusahaan 
migas Amerika Serikat, ConocoPhillips. Dow Jones melaporkan Senin (October 6). 

Direktur utama Star Energy Supramo Santosa mengatakan, akuisisi terhadap lapangan 
gas di Natuna Barat, propinsi Kepulauan Riau, itu telah dilakukan pada 18 September 
lalu. Namun ia tidak mau menyebut nilai akuisisi tersebut. 

..deleted.

Kirim kabar ke:   [EMAIL PROTECTED]
Mau berhenti ..? [EMAIL PROTECTED]
Daftar.? [EMAIL PROTECTED]


Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



Re: [iagi-net-l] Malaysia Menculik Doktor-Doktor Indonesia

2003-06-23 Terurut Topik sugeng.hartono
Menko Ekuin Prof. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti sewaktu menjabat Dubes di USA
pernah katakan (kalau saya tidak salah ingat): para mahasiswa Indonesia yang
belajar di USA agar bekerja (dulu) di sana, sokur bisa menjadi senator.
Beliau bangga kalau ada putra Indonesia yang jadi Senator di negeri Paman
Sam.
Saya percaya bahwa rekan-rekan yang bisa belajar dan bekerja di luar negeri
pasti mempunyai prestasi akademi dan profesi yang bagus.
Menurut pepatah: dunia tidak selebar daun kelor.

Salam,
Sugeng

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, June 23, 2003 9:05 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Malaysia Menculik Doktor-Doktor Indonesia


>
> Kalau kita melihatnya dari sudut pandang seperti ini boleh tidak ?
>
> "DUNIA ITU BISA DIIBARATKAN SEBUAH BUKU, BILA KITA TIDAK PERNAH MELANGLANG
> BUANA, IBARATNYA KITA INI
> HANYA MEMBACA SATU HALAMAN SAJA DARI BUKU TERSEBUT"
>
> Salam,
> Teguh
>


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia-kebun mangga kita

2003-02-13 Terurut Topik sugeng.hartono
Tentu saja tidak salah kalau seorang engineer bergaji tinggi. Mungkin yang
salah adalah: kenapa sudah ada engineer kok masih ditaruh engineer lagi
(yang jam terbangnya juga lebih rendah dari engineer asli) dengan
embel-embel advisor. Kesannya ada nuansa NKK (nulung kanca-kanca), toh ini
masuk cost recovery. Tidak ada advisor pun pemboran berjalan lancar. Untung
sekarang sudah tidak ada advisor.
Wassalam,
sh

- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, February 14, 2003 10:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia-kebun mangga kita


> Apakah salah seandainya biaya seorang engineer bergaji 1000 USD/day
(billing
> charge) ? mohon dibaca jumlah ini adalah "billing charges" bukan gajinya
> looh, karena akan dipotong cem-macem. Katakanlah dia hanya mengantongi 500
> USD/day, apakah ketinggian ?
>
> Cuman nambah dikit ajah. Semoga kita tidak menyalahkan mereka yg bergaji
> tinggi, barangkali gaji kita yang kerendahan.
> Aku juga tahu ada juga orang Indonesia yg kerja di BSP (temennya Herman)
> mendapatkan lebih dari 1000 USD/hari. Dan itu yang wajar ...
>
> rdp
>


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia-kebun mangga kita

2003-02-13 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Koesoema Yth,
Dulu sewaktu jadi mudlogger di Natuna, laut Jawa, Kaltim, Irja dll saya
terkagum-kagum akan 'kehebatan' Oil Co. Baru setelah bekerja di Oil Co. saya
prihatin. Ternyata semua 'kehebatan' itu masuk ke dalam biaya operasi,
istilah menterengnya: 'cost revovery', yang akhirnya ditanggung oleh
Republik. Saya lihat 'cost recovery' ini benar-benar 'dimanfaatkan' oleh
para Oil Co. (investor?). Dalam hati saya bertanya: bagaimana caranya
merubah PSC agar Oil Co. ini secara otomatis akan melakukan penghematan
(tanpa pengawasan) karena kalau tidak berhemat keuntungan mereka akan
mengecil. Konon PSC di Malysia ada istilah "revenue over cost" yang
berhubungan dengan split; kalau revenue/cost angkanya besar maka split bagus
(mungkin 80% dan 20% untuk Oil co.) tetapi kalau angkanya kecil (karena cost
tinggi=boros) maka splitnya lain, mungkin 90%-10%. Jadi Oil co. di sana akan
berusaha se-efisien mungkin.
Ada seorang manager expat mengundang dua rekannya dari USA, lalu diberi
titel 'advisor' lumpur pemboran di 'drilling rig' dengan honor yang aduhai
(hampir $1000/hari). Padahal di situ sudah ada seorang 'drilling fluid
engineer' nasional yang handal dengan jam terbang lebih dari 15 tahu
(kenyataannya advisor tidak bekerja, hanya check-check, mengobrol dan
lihat-lihat laporan, saya lihat karena saya wellsite geologistnya). Advisor
ini bekerja 28 hari di Indonesia (kantor/rigsite), lalu cuti 28 hari di
kampungnya. Kalau dua "advisor" ini sempat bekerja selama dua tahun, berapa
ribu dolar uang yang harus dikeluarkan Oil co. untuk membiayai mereka.
Tetapi karena masuk 'cost recovery', masuk ke biaya sumur, akhirnya Republik
lah yang menanggung. Kita tidak bisa menyalahkan advisor tersebut karena
mereka sudah 'mengantongi' ijin kerja yang dikeluarkan oleh BPPKA (waktu
itu), Ditjen Migas dan Depnaker. Masih banyak contoh lainnya yang
berhubungan dengan 'pemanfaatan' cost recovery.
Kalau melihat potensi migas kita begitu besar, mulai dari Aceh, sepanjang
Sumatra bagian timur, laut Jawa, Madura-Kangean, Kaltim, Irja-Salawati,
Natuna dll tentunya kita (segenap Rakyat Indonesia) bisa hidup sejahtera,
tetapi kenyataannya sangat berbeda. Adakah yang salah dalam pengelolaan
migas kita?
Kalau lapangan migas kita ibaratkan kebun mangga yang dikelola oleh Oil co.
pada akhir panen mangga dibagi sesuai dengan perjanjian: Kita mendapat satu
keranjang buah mangga (85%), pemanen/penebas (Oil co.) hanya mendapat satu
bakul (15%), tetapi di atas truk pemanen ada tiga keranjang buah mangga,
pengganti biaya memanen (cost recovery). Tulisan "bagi hasil pertambangan"
di TEMPO 7 Desember 1998 terlampir. Tulisan ini mendapat beberapa tanggapan.
Wassalam,
S.H.

- Original Message -
From: Koesoema <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, February 14, 2003 7:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia


> Menurut hemat saya kelemahan dari sistim PSC ini adalah adanya "cost
> recovery", karena ini adalah sumber korupsi, dan menjadikan perusahaan
> cenderung tidak efficient. Perusahaan PSC akan berusaha membebankan segala
> cost (bahkan mungkin cost yang pegawai mereka yang tidak secara langsung
> bekerja untuk contract area)  pada cost recovery, walaupun ada kontrol
dari
> Badan Migas (tapi kan bisa diajak jalan-jalan ke luar negeri). termasuk
> sumbangan, misalnya ke Perguruan Tinggi . Sehingga pada akhirnya sumbangan
> itu seolah-olah diberikan si oil company (dengan upacara dsb) tetapi
> sebetulnya pemerintah yang memberikan. Setiap kali diminta sumbangan untuk
> aktivitas ilmiah /research mereka bilang sih setuju saja kalau  BPPK
> Pertamina (dulu Badan Pelaksana Migas, sekarang) setuju. Kalau tidak
> disetujui
> seolah-olah BPPK yang menghalang-halangi, kalau disetujui si PSC itu yang
> dapat nama menyumbang.
> Kalau saya boleh sedikit suudzon soal expat saja. Kalau tidak ada cost
> recovery mungkin PSC akan mengurangi mereka, karena tentu geologist lokal
> dengan kwalifikasi yang sama akan jauh lebih murah. Tetapi dengan adanya
> cost recovery mereka akan memasukkan konco-konco karena tokh akan
dibebankan
> pada cost recovery, walaupun soal ini diatur oleh BP Migas, tapi kan bisa
> diatur. Ini suudzon saja. Suudzon lain adalah bahwa adanya sistim cost
> recovery akan mendorong pula sedikit mungkin dilakukannya investasi,
segala
> sesuatu seperti mobil, peralatan, bahkan storage tank, lebih baik menyewa
> daripada membeli. Ini juga sumber KKN.
> Saya kira sebaiknya cost recovery itu dihilangkan saja seperti dulu zaman
> Ibnu Sutowo, tetapi splitnya dinaikkan seperti dulu 40-60, tetapi semua
cost
> ditanggung oleh PSC, dan pemerintah terima 60% clean. Memang sebaiknya
split
> ini dikaitkan dengan harga minyak international, sehingga mereka tidak
> mendapatkan wind-fall profit terlalu besar. Jadi misalnya kalau harga
minyak
> naik sampai 30 USD/barrel, splitnya diturunkan menjadi 20-80.
> Adanya cost recovery itu dalihnya adalah supaya Pemerintah (dulu cq
> Pertamina) ikut dalam management

Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.

2002-12-30 Terurut Topik sugeng.hartono
Kembali mas Bambang memaparkan: Cadangan Indonesia kecil tetapi enak untuk
cari duit karena berbagai kemudahan yang diberikan pemerintah oleh sistem
cost recovery...  Bagaimana agar supaya cost recovery ini "tidak
disalah-gunakan" para KPS. Benar, kita sudah punya sistem pengawasan tetapi
para KPS tetap jeli bisa mencari selah-celah. Dan pengawasan tidak bisa
masuk sampai detail.
Konon sistem PSC di Malaysia ada ketentuan "revenue over cost" yang
mempengaruhi split keuntungan (semakin besar cost, perolehan KPS semakin
kecil). Dengan demikian para KPS akan berusaha sehemat mungkin untuk
mendapatkan split yang bagus. Sementara di sini ... pokoknya bisa di cost
recovery. Nuansa praktek NKK (nulung konco-konco) tercium baunya. Buktinya:
TKA pengawas pemboran dengan honor US$1400/hari masih banyak
Semoga rekan-rekan pengawas lebih jeli melihat ini.
Salam,
Sugeng


- Original Message -
From: RUSDIANTO Djoko <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, December 27, 2002 7:59 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.


> Suatu analysa yang tajam dan mengena.. dan memang begitulah
> adanya..
> Mudah-mudahan masukan ini bisa diperhatikan terutama oleh yang punya
> wewenang dalam decision maker.
> Salam,
>
> Djoko Rusdianto
>



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] Geologi dan Zoogeografi Wallace

2002-11-28 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Awang,
Menarik sekali membaca uraian Sampeyan mengenai hasil pengembaraan para
penjelajah dunia. Pengetahuan penyebaran burung dan serangga dapat
membantu kita dalam memetakan daratan yang tenggelam jauh sebelum manusia
ada.
Dalam penerbangan dari Jkt-Sorong, saya berkenalan dengan Dr Thomas (akhli
biologi, warga Jerman) yang bekerja untuk menyelamatkan hutan-hutan di
kawasan Sorong, Salawati, Batanta, Waigeo, Raja Ampat dan sekitarnya.
Setelah ada waktu saya berkunjung ke tempat tinggalnya di Sorong. Saya bisa
mengobrol sejam karena dia dan bbrp pembantunya (LSM) siap akan berangkat ke
Waigeo. Dia melontarkan pertanya "aneh": Ada apa dan kenapa burung
Cendrawasih yang ada di P.Salawati tidak mau terbang melintas ke P.Batanta
dan begitu sebaliknya, Cendrawasih di P Batanta juga tidak mau terbang ke P
Salawati. Padahal jaraknya sangat dekat. Lalu katanya, banyak serangga yang
dia jumpai di P Batanta tetapi tidak pernah diketemukan di Salawati.
Dia sangat tertarik setelah saya jelaskan bahwa antara Salawati dan Bantanta
merupakan jalur Mulocca-Sorong fault, semacam sesar yang besar.
Yang mengherankan kenapa sesar ini begitu berpengaruh sampai pada
Cendrawasih dan serangga?
Dalam kesempatan penerbangan lain saya berkenalan dengan dua orang USA (Dana
Gardner-ilustrator) dan Kanada. Mereka ini akhli dan pemerhati burung yang
akan ke Sorong-Jayapura-Merauke. Peralatannya lengkap (termasuk teropong).
Dia mengeluarkan buku karyanya, panduan mengenai burung di daratan Wallacea
yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Lukisan segala macam burung
sangat sempurna bak sebuah foto saja (www.gardnerbirds.com). Dia hafal nama
jenis-2 burung nuri dan cendrawasih. Dia sangat kaget waktu saya kasih tahu
bahwa seorang kawan (orang rig) menawari saya cendrawasih kering seharga 500
ribu rupiah. Mereka sangat prihatin atas nasib para burung yang terus
dikejar dan diperjual-belikan. Selama di lokasi sumur Walio, saya sempatkan
lari di sore hari. Aneh bin ajaib, tidak terdengar suara teriakan burung
kakaktua raja atau siulan burung nuri yang terbang di angkasa. Jangan-2
mereka sudah semakin habis karena dibawa keluar Irian?
Bagaimana komentar kita atas pertanyaan Dr Thomas.
Wassalam,
s.h.



- Original Message -
From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, November 21, 2002 2:33 PM
Subject: [iagi-net-l] Geologi dan Zoogeografi Wallace




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi FOSI : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), 
   Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] Sertifikasi Juru Bor Minyak

2002-10-22 Terurut Topik sugeng.hartono
Setahu saya, juru bor minyak termasuk pada crew drilling rig harus ikut
ujian sertifikasi di PPTM Lemigas Cepu. Biasanya para KPS mengirim
personilnya ke Cepu untuk ujian. Dari sekian peserta konon ada juga yang
tidak lulus. Walaupun tidak lulus, setelah kembali ke tempat asal, mereka
tetap bekerja, nanti ikut ujian ulangan.
Wassalam,
s.h.
- Original Message -
From: Budi Brahmantyo <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: IAGI <[EMAIL PROTECTED]>; Ir. Deddy Mulyadihardja MSc
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, October 22, 2002 1:20 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi Juru Bor Air


> Kan ada Himpunan Ahli Air Tanah Indonesia (?) (atau IAGI?) yang
> mungkin bisa mengeluarkan sertifikat Juru Bor Air. Kalau kursusnya
> dititipkan di Pusdiklat Geologi ya nggak apa-apa, sekalian saja
> dititipin sertifikasinya. Jadi seperti agen kursus mobil yang kerjasama
> dan telah diberi kepercayaan oleh polisi untuk memberi pelajaran
> nyetir dan setelah selesai (lulus) langsung dapat SIM.
> Kalau Juru Bor Minyak siapa yang ngeluarin sertifikatnya ya?
>
> Salam,
> BB
>


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=




Re: [iagi-net-l] Re: kartun masalah air Malaysia vs Singapura

2002-10-21 Terurut Topik sugeng.hartono
Rekan-rekan,
Website karikaturis Lat (sebutan Bulat, karena orangnya memang bongsor):
http://www.lathouse.com.my Gambar krisis air ada di The Lat book case.
Kumpulan coretannya sudah banyak yang dibukukan. Selain menyoroti kehidupan
sehari-hari, Lat juga masuk ke dunia politik. Contohnya: sewaktu pemerintah
Singapura menerapkan peraturan untuk mengukur tangki bensin semua mobil yang
akan menyeberang ke Johor Bahru (takut pada isi bensin di Malysia yang
harganya memang lebih murah), Lat segera membuat karikatur: semua warga
Singapura yang akan ke Malaysia juga diperiksa perutnya (takut warganya pada
makan di Malysia).
Rupanya budaya negeri serumpun juga tidak jauh berbeda dengan kita. Dalam
salah satu coretannya: Suasana kantor pemerintah (tiba-tiba) nampak bersih,
semua tertata rapi, pelayanan lancar, petugas sangat ramah. Lalu seorang
warga (pasti  warga India/Sikh karena memakai sorban) terkagum dengan
perubahan ini; seorang pengunjung di sebelahnya menjawab: Biasa Menteri
Besar akan berkunjung.
Selamat membuka Lat.
Salam,
sh
- Original Message -
From: Minarwan <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=




[iagi-net-l] Re: kartun masalah air Malaysia vs Singapura

2002-10-21 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak,
Semoga ini bisa dibuka. coretan Lat terkadang sangat sarkatis tetapi tetap
lucu.
Salam,
s.h.


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=


[iagi-net-l] LatHouse-krisis air Mal-Sin

2002-10-21 Terurut Topik sugeng.hartono



Krisis air antara Malaysia dan Singapura telah 
di-kartoonkan oleh Lat, seniman kartoon negeri jiran.
sh
This document contains frames, which cannot be edited. The original document 
is attached.
-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=


Re: [iagi-net-l] Gempa Irian

2002-10-10 Terurut Topik sugeng.hartono

Menurut Radio Australia tadi pagi, gempa terjadi dekat Manokwari. Ada rumah
yang rata dengan tanah karena diterjang gelombang tsunami. Tiga minggu yll
tatkala saya sedang berada di Sorong, juga terjadi gempa dua kali, yang
kedua cukup keras (orang-orang yang berada di drilling rig bisa merasakan).
Tidak ada laporan kerusakan. Mungkin juga ini pengaruh dari sesar Sorong
(?).
Salam,
sh
- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, October 11, 2002 8:03 AM
Subject: [iagi-net-l] Gempa Irian


> Saya denger ada Gempa besar di Irian ... dengan kerusakan cukup besar
juga.
> Apakah ini akibat sesar sorong ?
>
> rdp
>


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA