Ida Arimurti Bantuan ACT Telah Menyebar

2006-12-31 Terurut Topik Bayu Gautama
  JumÂ’at (29/12/2006) pagi ini, TIM RESCUE ACT yang dipimpin Anwar, resquer, 
menuju titik pengungsi di Kec. Tenggulun, kab. Aceh Tamiang, NAD salah satu 
wilayah terparah yang sulit dijangkau untuk mendistribusikan bantuan bahan 
pangan dan nasi instan. Medan berlumpur hingga selutut orang dewasa. Tim 
bergerak setelah mendapat laporan dari warga Tenggulun bahwa pengungsi di 
beberapa desa sama sekali belum mendapat bantuan. Bahkan ubi pun sudah tidak 
ada. 

ACT bersama tim medis yang digerakkan dr. Eddy Tarigan dari PAPDI Medical 
Relief, bergerak ke Desa Sukamulia Upah, Desa Sukajadi, di Kecamatan Banda 
Mulia, juga ke Desa Bendahara Hilir di Kecamatan Bendahara dan Desa Matang 
Cincin di Kecamatan Manyak Payed. Beberapa penyakit yang muncul antara lain, 
gatal-gatal, batuk-deman juga penyakit pernafasan, sehingga diperlukan bantuan 
medis segera. 

TIM 3 EMERGENCY yang dibantu para relawan, menyiapkan 150 paket alat kebersihan 
untuk warga Kecamatan Banda Mulia. Paket ini terdiri dari sapu lidi, ember; 
alat pembersih lumpur, tawas dan kaporit untuk membersihkan air sumur, buka 
bubuk abate. Kondisi lingkungan yang telah terkena banjir dan terendam lumpur 
membuat kebutuhan alat kebersihan menjadi sangat penting. 

Sampai release ini diturunkan, kolaborasi dari beberapa lembaga semakin 
bertambah, diantaranya BAZNAS Dompet Dhuafa, Dompet Dhuafa Aceh, Peduli Umat 
Waspada, BIS Peduli, Al-Azhar Peduli Ummat, Baitul Maal Hidayatullah, FPI 
(Front Pembela Islam), MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), Dompet Dhuafa 
Bandung, PAPDI Medical Relief, dan LKC (Layanan Kesehatan Cuma-Cuma). Sementara 
itu, Insya Allah, DPU DT dan Portal Infaq juga akan ikut bergabung. 

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti To Mba' Ida and My Friends...

2006-12-31 Terurut Topik Mahendra Siregar
WISHING YOU THE LIGHT OF FAITH,

PROSPERITY IN BUSINESS,

PEACE IN LIFE,

THE WARMTH OF HOME,

LOVE OF FAMILY,

ALL THE DEEPEST JOYS OF LIFE...

HAPPY NEW YEAR 2007

-indra-

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Ida Arimurti Sebelum Eksekusi, Saddam dan Sang Algojo Saling Ejek

2006-12-31 Terurut Topik Ida arimurti
Sebelum Eksekusi, Saddam dan Sang Algojo Saling Ejek 

BAGHDAD, MINGGU - Sebuah kabar mencengangkan dilansir sejumlah media, bahwa
mantan Presiden Irak Saddam Hussein menjelang akhir hidupnya di tiang
gantungan, Sabtu (30/12) sempat saling ejek dengan sang algojo yang akan
mengeksekusinya. 

Potongan gambar yang kemungkinan diambil dari kamera telefon seluler atau
kamera berkualitas rendah oleh saksi yang berada lebih rendah dari tiang
gantungan, beredar di internet pada Minggu (31/12), atau satu hari setelah
Saddam digantung. 

Harian The New York Times mengutip saksi-saksi yang mengatakan salah seorang
algojo berpenutup muka, berteriak dengan marah beberapa saat sebelum
penggantungan, Kamu telah menghancurkan kami. Kamu telah membunuh kami.
Kamu membuat kami hidup dalam kemelaratan.

Saddam menjawab, Aku telah menyelamatkan kamu dari kemelaratan dan
kesengsaraan serta menghancurkan musuh-musuh kalian, orang Persia dan
Amerika. Lalu, algojo itu seperti dilansir Reuters mengutuknya dengan
berkata Terkutuklah kamu. Tulis The New York Times, dan Saddam membalas
terkutuklah kamu..

Dalam tayangan di internet yang berdurasi sekitar 2,5 menit, pijakan kaki
Saddam jatuh ketika dia sedang mengucapkan syahadat. Kata-katanya terhenti
seketika pada kalimat kedua, Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad Dia juga
terlihat tergantung dengan mata terbuka, diiringi beberapa kali kilatan
lampu, yang kelihatannya berasal dari kamera para saksi.

Ada bagian di mana terdengar suara yang meneriakkan Moqtada, Moqtada,
Moqtada, yang dimaksud adalah ulama Moqtada al-Sadr, yang ayahnya,
Ayatollah Mohammed Sadeq al-Sadr dibunuh pada 1999, kemungkinan oleh anak
buah Saddam. The New York Times menyebut teriakan itu dari salah seorang
algojo.

Sadr muda kini menjadi pemimpin gerakan politik dan milisi Syiah, Tentara
Mehdi yang oleh pemerintah Amerika Serikat dan kaum Sunni, dituduh
menjalankan pasukan maut yang sasarannya komunitas Sunni Saddam.

Sumber: Antara/reuters 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Moments in life

2006-12-31 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]


  
  MOMENTS IN LIFE
   
  There are moments in life when you miss someone so much that you just want to 
pick them from your dreams and hug them for real!
   
  When the door of happiness closes, another opens; but often times we look so 
long at the closed door that we don't see the one, which has been opened for us.
   
  Don't go for looks; they can deceive.
  Don't go for wealth; even that fades away.
  Go for someone who makes you smile,
  because it takes only a smile to
  make a dark day seem bright.
  Find the one that makes your heart smile.
   
  Dream what you want to dream;
  go where you want to go;
  be what you want to be,
  because you have only one life
  and one chance to do all the things
  you want to do.
   
   
  May you have enough happiness to make you sweet, enough trials to make you 
strong, enough sorrow to keep you human and enough hope to make you happy.
   
  The happiest of people don't necessarily have the best of everything; they 
just make the most of everything that comes along their way.
   
  The brightest future will always
  be based on a forgotten past;
  you can't go forward in life until
  you let go of your past failures and heartaches.
   
   
  When you were born, you were crying
  and everyone around you was smiling.
  Live your life so at the end,
  you're the one who is smiling and everyone around you is crying.
   
  Please send this message to those people who mean something to you I 
JUST DID
   
  Don't count the years-count the memories...for they are close to your 
health


  

  






  
___

Galih Permata   
PT. Dextam Contractors
Telp + 62 21 5706164,  Fax. + 62 21 5703208  mobile : + 62 815 
86482826.
   

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Pemakaman Saddam Tak Dihadiri Masyarakat Umum

2006-12-31 Terurut Topik Ida arimurti
Pemakaman Saddam Tak Dihadiri Masyarakat Umum 



TIKRIT, MINGGU- Pemakaman mantan Presiden Irak Saddam Hussein di desa
kelahirannya, Awja, pinggiran kota Tikrit, Irak utara, Minggu (31/12)
berlangsung tanpa dihadiri masyarakat umum. Saddam tewas di tiang gantungan
setelah dieksekusi untuk tuduhan atas kejahatan kemanusiaan, Sabtu, pukul
03.00 GMT (10.00 WIB).

Gubernur provinsi kampung halaman mantan diktator itu dan seorang pemimpin
suku menjemput jenazahnya dari Baghdad di mana ia dieksekusi, Sabtu pagi.
Saddam Hussein telah dikebumikan hari ini pukul 04:00 waktu setempat (08:00
WIB) di Awja, kata Musa Faraj, seorang anggota keluarga Saddam dari daerah
itu.

Faraj mengatakan gedung di mana Saddam dikebumikan adalah satu ruangan yang
biasanya digunakan untuk pertemuan-pertemuan menyampaikan belasungkawawa di
Awja, 180km utara Baghdad.

Gubernur provinsi Salaheddin, Hamed a Shakri, dan Ali al Nida, ketua suku
Saddam Albu Nasir bersama dengan banyak anggota suku lainnya menghadiri
pemakaman itu sebelum matahari terbit sehari menjelang Tahun Baru, kata
Faraj.

Shakri dan Nida pergi ke Irak Sabtu untuk memeriksa mayat Saddam setelah ia
digantung dan jenazahnya dibawa dengan diselimuti kain kafan putih. Seorang
pejabat yang dekat PM Irak Nuri al Maliki mengemukakan bahwa jenazah Saddam
diterbangkan Minggu ke Tikrit oleh sebuah helikopter militer AS. Pada pukul
01:30 Minggu, sebuah helikopter AS membawa mayat Saddam ke Tikrit, katanya
menegaskan bahwa mantan pemimpin Irak itu dikebumikan di Awja.

Faraj mengatakan pasukan keamanan menutup kota itu, satu pangkalan para
pendukung Saddam, sejak Sabtu sehingga tidak seorangpun diizinkan ikutserta
dalam pemakaman di Awja.

Almarhum yang berusia 69 tahun itu lahir di Awja, satu pangkalan suku Albu
Nasir dan bagian dari provinsi itu, tahun 1937. Putra-putranya Uday dan
Qusay dibunuh pasukan AS di Mosul Juli 2003, juga dimakamkan di desa itu.
Tiga tahun setelah para komando AS menangkapnya di bawah satu terowongan,
Saddam dihukum mati oleh satu pengadilan Irak 5 Nopember karena membunuh 146
orang dewasa dan anak-anak di desa Syiah, Dujail tahun 1982.

Hukuman mati itu dikuatkan oleh satu tim hakim 26 Desember dan pelaksanaan
hukuman Sabtu subuh itu dilakukan di dalam bekas pusat penyiksaan yang
digunakan oleh dinas intelijen Saddam di distrik Syiah, Kadhimiyah Baghdad
utara.



Sumber: AFP/Antara



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Wajah Baru Hidangan Tradisional

2006-12-31 Terurut Topik Ida arimurti
Wajah Baru Hidangan Tradisional

Belum lama ini saya terkejut melihat tampilan sebuah rumah makan yang
menyajikan masakan Padang di Senayan City. Namanya Panice. Ternyata,
singkatan dari Padang Nice. He he he! Kreatif! Straightforward!
Penampilannya sungguh-sungguh out of the way.

Para tamu duduk di kursi-kursi individual seperti layaknya duduk di bar,
menghadapi meja panjang yang lebarnya kurang dari setengah meter. Ada juga
meja-meja untuk duduk berempat. Minuman dan nasi putih diantar pelayan ke
meja. Lauk-pauk meluncur satu per satu di atas ban jalan (conveyor) yang
terus memutar. Persis seperti yang biasa kita lihat di berbagai sushi-ya
atau sushi bar.

Para tamu cukup menunggu sampai lauk favoritnya lewat, lalu mengambilnya.
Setiap warna pinggiran piring melambangkan harga lauk yang dimuatnya. Ayam
pop, cumi, sambal udang pete di piring kuning berharga Rp 12.000. Rendang,
gulai ikan mas, ikan balado di piring biru berharga Rp 10.000. Telur dadar,
telur ceplok, sayur nangka, perkedel kentang di piring oranye, berharga Rp
6.500. Soto padang, soto iga, dan daging cincang dapat dipesan tersendiri.

Memang lebih mahal dari harga-harga di warung padang langganan Anda. Tetapi,
ehm, ehm, di sini 'kan berkemungkinan ketemu Nadya Hutagalung yang jadi ikon
Senayan City? He he he!

Sekalipun disajikan secara modern, citarasa hidangannya masih autentik dan
Padang banget. Tidak disediakan mangkuk berisi air untuk cuci tangan, tetapi
Anda tetap dapat pergi ke wastafel untuk mencuci tangan dan makan dengan
cara Padang yang khas, yaitu tanpa sendok garpu.

Memang, cara penyajian dengan conveyor seperti itu membuat kita tidak lagi
dapat menikmati pemandangan para pelayan yang dengan tangkasnya membawa
susunan piring-piring lauk di sekujur tangannya - bagaikan akrobat Beijing
yang sedang beraksi. Tetapi, apa boleh buat. Sementara pemandangan
tradisional seperti itu perlu terus dilestarikan, penampilan baru yang
modern juga harus diberi tempat.

Bukan hanya masakan Padang yang ditampilkan secara modern, masakan Jawa pun
mulai dikemas penyajiannya dengan gaya mutakhir. Tahun lalu, Amna Sardono
memerkenalkan saya pada Warung Tempo Dulu di Pasar Beling Solo. Warung ini
terkenal dengan sajian pecel ndeso-nya. Sayuran pecelnya komplet, disajikan
dengan tiga macam dressing alias sambal, yaitu: sambal kacang yang umum,
sambal tumpang yang khas,  atau sambal wijen yang istimewa. Nasinya pun bisa
pilih: nasi putih atau nasi dari beras merah.

Lauk-pauk tambahan untuk nasi pecel ditebar di atas meja lebar. Tempe dan
tahu bacem, tempe kemul (tempe yang digoreng dengan salut tepung), wader
goreng, empal dan jeroan goreng, dan banyak lagi lainnya. Sulit untuk
menolak lambaian lauk-pauk yang tampak menggairahkan itu.

Selain pecel dan aksesorisnya, Warung Tempo Dulu juga menyajikan berbagai
hidangan seperti cabuk rambak, mangut lele, dan lain-lain. Warungnya sendiri
ditata apik dengan berbagai perabotan antik. Sebuah warung dengan suasana
dan sajian masakan yang Jawa banget. Semua teman yang saya ajak ke sana
dijamin senang dengan makanan maupun ambience warung itu. 

Bulan Ramadhan ini Warung Tempo Dulu tutup karena menjalani renovasi.
Mudah-mudahan renovasi itu akan membuatnya semakin bagus, dengan sentuhan
artistik seperti sebelumnya. Karena itu, pastilah saya akan singgah lagi
setelah Idulfitri ini.

Di Semarang juga ada sebuah warung modern yang dinamai Mbah Jingkrak
dengan logo bergambar seorang nenek funky yang sedang berjingkrak-jingkrak.
Bukan jingkrak-jingkrak gembira, melainkan jingkrak-jingkrak kepedasan.
Maklum, hidangan di Mbah Jingkrak memang penuh ranjau atau petasan
alias hidangan yang puedes-nya pol!

Mbah Jingkrak menyajikan berbagai hidangan bergaya home cooking yang sudah
mulai jarang ditemukan di rumah maupun di restoran. Favorit saya di sana
adalah mangut iwak pe, alias gulai pedas ikan pari. Wuiiihh, puedes dan
semego atau nglawuhi - bikin nasi harus ditambah terus.

Seperti Warung Tempo Dulu di Solo, warung Mbah Jingkrak juga menampilkan
suasana hangat dan bersahabat dalam balutan dekor yang nyeni. Cara menata
dan menyajikan makanannya juga artistik dan etnik serta menimbulkan gairah
makan. 

Di Semarang sebetulnya juga ada warung Koh Lim di seberang Kolese Loyola
yang menyajikan berbagai masakan rumahan khas Jawa seperti di Mbah
Jingkrak. Yang paling terkenal di situ adalah asem-asemnya yang sueger dan
mak nyus. Sekalipun mutu masakannya sanget bole dipoedjiken, tetapi suasana
dan pengalaman makan di Koh Lim tentu beda dengan di Mbah Jingkrak. Di
Koh Lim suasananya masih sangat raw.

Tampilan Mbah Jingkrak dan Koh Lim juga mirip warung Ma' Uneh di
Bandung, yaitu menyajikan makanan siap saji seperti layaknya di rumah makan
Padang. Pada prinsipnya, memang banyak makanan Jawa yang justru meningkat
citarasanya setelah menginap atau selesai dimasak beberapa jam sebelumnya.

Di Jakarta sudah agak lama pula kita mengenal Warung Pojok yang hadir di
beberapa mal. Warung Pojok menyajikan masakan Jawa dengan gaya 

Ida Arimurti Hujan Badai Buyarkan Pesta Tahun Baru di Pantai Anyer

2006-12-31 Terurut Topik Ida arimurti
Hujan Badai Buyarkan Pesta Tahun Baru di Pantai Anyer 



SERANG, SENIN- Hujan lebat disertai angin badai yang terjadi Minggu malam
sekitar Pukul 23.00 WIB membuyarkan acara pesta pergantian tahun dari 2006
ke 2007 di Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Sekitar 100 tamu Hotel Marbella yang sedang asyik menikmati udara pantai di
halaman depan hotel tersebut, terpaksa lari tunggang langgang menuju kamar
hotelnya setelah diterpa angin yang cukup kencang dari arah pantai disertai
air hujan, Minggu malam.

Angin yang datang secara tiba-tiba itu telah membuat panik tamu hotel serta
pengunjung yang tidak hanya datang dari Serang, Cilegon dan Tangerang, tapi
lebih banyak datang dari Jakarta yang bermaksud ingin menikmati pergantian
tahun di daerah pantai.

Belum ada laporan korban dalam peristiwa tersebut, namun suasana di pantai
menjadi kacau balau, bahkan penyanyi trio AB Three yang manggung bersama
Java Jive di Hotel Marbella terpaksa bubar gara-gara angin kencang tersebut.

Peristiwa yang tidak diduga oleh para pengunjung yang telah memadati
lapangan dimana AB Three manggung tersebut terpaksa bubar, bahkan ada
beberapa tamu hotel berencana untuk kembali ke rumahnya karena takut angin
semakin kencang. Kami kemungkinan balik lagi malam ini alias tidak jadi
nginap, karena kami takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kata
Ludianto, tamu di Hotel Marbella yang datang dari Jakarta dan mengaku tidak
memperkirakan terjadi angin semacam itu.

Sementara itu, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kabupaten Serang
mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada masyarakat di sekitar pantai
termasuk pihak pengelola hotel bahwa badai tropis yang sudah berlangsung
sejak hari Jumat (29/12) masih berlangsung hari ini. Memang kami tidak
memberikan warning kepada warga di sekitar pantai, tetapi berdasarkan
perkiraan kami sudah memberitahukan bahwa hujan disertai angin kencang di
Kabupaten Serang akan berlangsung, yang didasarkan dari angin kencang dua
hari sebelumnya, kata Petugas BMG Kabupaten Serang Eko Widianto.

Eko tidak menjelaskan asal angin tersebut, namun ia mengatakan bahwa itu
adalah badai tropis di bagian Selatan Pulau Jawa, yang berasal dari angin
yang menerpa Negara Filipina beberapa hari yang lalu. Nampaknya angin itu
kini sedang tinggi, mudah-mudahan melemah dan kemudian mati sendiri, namun
warga yang sedang asyik menunggu pergantian tahun tetap terus waspada, kata
Eko.



Sumber: Antara



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Saddam Dimakamkan di Awja Hari ini

2006-12-31 Terurut Topik Ida arimurti

Saddam Dimakamkan di Awja Hari ini 



BAGHDAD, MINGGU- Jenazah mantan Presiden Irak Saddam Hussein yang meninggal
di tiang gantungan kemarin (Sabtu 30/12), akan dimakamkan segera pada hari
ini (Minggu, 31/12) di kampung halamannya, Awja- sebuah tempat di pinggiran
kota Tikrit, Irak. Saat ini pun, jenazah tokoh yang didakwa telah melakukan
kejahatan terhadap kemanusiaan tersebut telah berada di sana.

Yahya al-Atawai, seorang ulama senior Sunni di Tikrit, mengatakan melalui
telpon bahwa kepala suku Saddam Albu Nasir, Ali al-Nida, telah menerima
jenazahnya. Jenazah itu sekarang di Awja dan mereka mungkin akan
menguburkannya malam ini, kata Atawi.

Sementara itu, pengacara Bushra al-Khalil mengatakan jasad Saddam telah
diterbangkan dalam sebuah pesawat militer Amerika Serikat ke Tikrit. Satu
sumber senior pemerintah mengatakan pengangkutan dilakukan melalui jalan
raya. Namun, seorang jurubicara militer AS menolak mengomentari hal
tersebut. 

Khalil pun mengatakan puteri Saddam, Raghd, yang berada di pengasingan di
Jordania, telah berhubungan dengan para pemimpin suku keluarganya mengenai
tempat pemakaman yang aman. Menurut rencana keluarga di Awja, tepatnya
sebuah tempat di pinggiran kota Tikrit, atau di markas besar gerilyawan
Sunni Ramadi, 110 Km di barat Baghdad. Pemakaman itu akan berlangsung
secepatnya Minggu, kata Khalil.

Raghd sebelumnya sempat meminta jenazah ayahnya diterbangkan ke Yaman untuk
pemakaman sementara, hingga dapat dipindahkan kembali ke Irak untuk upacara
keluarga yang lebih baik.



Sumber: reuters 

 


 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Jawaban langsung

2006-12-31 Terurut Topik Panji Kartiko
Ass Wr Wb.

 

Fyi,

Mohon maaf bila tidak berkenan, 

ini forward email dari milis tetangga agar berhati2
bersikap.

 

-Original Message-

From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
rosihan han

Sent: Wednesday, December 20, 20063:01 PM

To: [EMAIL PROTECTED]

Subject: [THEPERPIKA] Penjelasan AA Gym Tentang
Pernikahan Kedua

 

Penjelasan AA Gym Tentang Pernikahan Kedua

 

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

 

Alhamdulillah, rekan-rekan sekalian. Inilah saat yang
ditunggu-tunggu oleh kita semua. Saya akan
menyampaikan, sesuatu yang sangat sangat penting,
dan...hal yang dianggap akan menjadi hal yang
strategis untuk siapapun yang menginginkan perubahan.

 

Saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya
kepada seluruh civitas santri daarut tauhiid,
andaikata keputusan yang aa ambil ini membuat banyak
ketidaknyamanan. Pertama, ketidaknyamanan perasaan
karena informasi yang kurang jelas. Yang kedua,
ketidaknyamanan...karena mungkin bertentangan dengan
sebagian keyakinan. Yang ketiga, karena akan ada
dampak bagi Daarut Tauhiid, MQ maupun Kopontren.

 

Keputusan berpoligami ini bukan hal yang ringan, saya
sadar sepenuhnya akan dampak (baik dan buruknya). 5
tahun dibahas, prolognya sudah sering dibacakan, apa
gerangan alasannya, mengapa mengambil resiko yang
sangat besar seperti ini? Pertama, kita lihat
bahwa...kata poligami bagi sebagian masyarakat
indonesia masih dianggap sesuatu perilaku yang buruk.
Tidak heran bila ibu-ibu memberi nasihat...Jangan
berpoligami...!

 

Apalagi dengan adanya kejadian ini, sms yang...
-sebagian sms yang saya lihat-...ibu-ibu yang begitu
marahnya, sampai mau meludahi, memukul kalau bertemu
AA, buku-buku disobek, potret tidak mau dilihat. Ini
adalah bukan hal yang membuat kita emosi, tapi ini
peta(?tidak terdengar jelas), betapa belum semua orang
bisa siap mendengar kata poligami.

 

Ini menjadi pikiran...shalat jalan, shaum jalan, haji,
umrah...tapi ketika mendengar kata
poligami...tersengat. Menjadi marah, menjadi...ghibah,
seakan ada hukum Allah yang salah. Saya
mengerti...bahwa wanita begitu berat mendengar kata
ini, dan ini manusiawi. Tetapi...manjadi tidak yakin
kepada kebenaran, khususnya yang satu ini, menjadi
memaki, memusuhi...ini yang harus kita bantu perbaiki.

 

Kita lihat juga, pada saat yang sama, pergaulan bebas,
perzinahan, ttm...menjadi...sepertinya bukan sebuah
perilaku buruk, masyarakat makin permissive terhadap
hal ini. Saya sebetulnya menunggu akan ada tokoh yang
berani mengubah paradigma ini, seperti zaman jilbab
dulu.

 

Saudaraku sekalian, sesudah istikharah hampir satu
tahun, maka...walaupun mungkin ada banyak kekurangan
dan kesalahan di dalam pengambilan keputusan ini, saya
memilih untuk melakukannya. Mengapa baru diumumkan
sekarang? seperti halnya sepak bola, karena ini
membutuhkan tim yang tangguh, saya harus menanti saat
tim saya kuat...Teh Ninih, Anak-anak, Orang Tua. Besar
harapan, Allah membuka waktunya, dan Alhamdulillah,
pertolongan Allah...kemarin diberi kesempatan dibuka
waktunya.

 

Satu...hikmahnya, bagi saya pribadi, ini saat yang
paling tepat untuk menguji apakah selama ini saya
menikmati pujian, penghargaan, popularitas,
penghormatan, atau saya berjuang karena ingin sesuatu
yang saya yakini benar. Alhamdulillah, dengan adanya
situasi ini, betapa banyak perhatian dalam aneka
bentuk, caci maki, kutukan, ancaman...dan saya
sependapat seperti yang dikatakan pak Miftah Faridl,
kita harus ikhlas menerima caci maki ini, andai kata
kita benar-benar mau komit. Alhamdulillah...

 

Hikmah yang kedua, inilah kesempatan bagi masyarakat.
Saya ingin tahu, dakwah saya selama ini mengajak orang
komit kepada hukum Allah, aturan Allah, atau baru
komit kepada suka Abdullah Gymnastiar. Kalau dia komit
kepada hukum, berarti tidak ada masalah. Ini hal yang
halal, ini hal yang dibolehkan, bukan dianjurkan...ini
hal yang, juga Rasulullah tidak melarang, sahabat juga
melakukan. Ini hal yang, aturan negara juga memberikan
peluang. Ini bukan kejahatan, ini bukan zina, ini
bukan selingkuh...INI HALAL!! Sesuatu yang halal,
sesuatu yang boleh, tetapi mengapa sebagian orang
sampai seperti itu kata-katanya? Berarti...saya dakwah
belum berhasil membuat orang lebih yakin kepada
kebenaran dari Allah, baru sampai kepada figur AA Gym.
Ini baik hadirin, untuk menguji sampai sejauh mana
efek dakwah.

 

Bagi saya pribadi, ini cobaan yang luar biasa
mantapnya. Ternyata, poligami tidak semudah diucap.
Setiap hari teruji sekali, bagaimana 2 istri ini dari
sudut yang berbeda? belum lagi anak-anak, belum lagi
masyarakat...menguras...AA pemula belum pernah
berpoligami sebelumnya. Guru-guru saya juga jarang
yang berpoligami terbuka. Adayang nasihat diam-diam,
ada yang memberi nasehat bagus...belum juga. Jadi,
untuk terbuka secara nasional, belum ada gurunya. Dan
ini tidak mudah, hadirin. Kalau ada gurunya mungkin
lebih mudah.

 

Tetapi, saya yakin, saya bukan melakukan kejahatan.
Saya tidak melakukan kemaksiatan, ini legal, ini
halal...Bismillah. 

Ida Arimurti Sutiyoso: Jangan Golput

2006-12-31 Terurut Topik Ida arimurti
Sutiyoso: Jangan Golput 

JAKARTA, SENIN - Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dalam sambutan pergantian
tahun 2006 ke 2007 di Pantai Karnaval Ancol meminta warga Ibukota Jakarta
untuk tidak menjadi golongan putih (golput) dalam pemilihan gubernur tahun
2007. Warga Jakarta jangan ada yang Golput, kata Sutiyoso, Minggu (31/12)
malam.

Sutiyoso yang telah menjabat sejak tahun 1997 meminta warganya yang memiliki
hak pilih agar menggunakan hak pilihnya. Jadilah warga yang baik, kata
Sutiyoso mengingatkan warganya.

Sementara itu dalam malam pergantian tahun tersebut, Bang Yos -- demikian
Sutiyoso disapa -- menyatakan bahwa segala kebijakan yang telah dilakukan
baik berakibat positif maupun  negatif berada di tangannya. Sekali lagi
tanggung jawab ada di tangan saya, ujar Sutiyoso.

Selain itu dalam acara tutup tahun 2006 tersebut Sutiyoso juga berpamitan
akan undur diri. Pada pergantian tahun 2008 nanti sudah gubernur baru yang
akan berdiri di sini. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada
masyarakat atas dukungan dan bantuannya selama ini, tambah Sutiyoso. 

Sumber: Antara



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Rumah, Bukan Ruang Transit

2006-12-31 Terurut Topik Ida arimurti

Rumah, Bukan Ruang Transit

Oleh: Nusya Kuswantin, Pemerhati Rumah

Dewasa ini, terutama di kota-kota besar, ada kecenderungan orang
memperlakukan rumahnya tak lebih dari sekadar sebagai tempat untuk mandi,
tidur, atau sebagai ruang transit.

Bangun pagi bergegas ke kantor, dua jam terjebak kemacetan lalu lintas.
Lantas, 8 bahkan 10 jam di tempat kerja. Seusai jam kerja, mampir dulu ke
kafe untuk 1-2 jam meneguk kopi espresso bersama teman-teman. Bukan untuk
sesuatu yang penting, melainkan semata-mata menghindari kemacetan jalanan.
Dan, ketika tiba di rumah, badan sudah terlalu lelah.

Bila ada keperluan seusai jam kantor, misalnya berbelanja kebutuhan
sehari-hari di pasar swalayan, memangkas rambut di salon, atau berolahraga
di gym, akan makin larutlah saat tiba di rumah. Karena, setelah itu, makan
malam tentu akan lebih praktis dilakukan di restoran daripada di rumah. Kali
ini fungsi rumah benar-benar tak lebih dari sekadar ruang transit.

Kata pulang kemudian mengandung makna mengantuk atau penat ketika badan
perlu istirahat. Komunikasi dengan keluarga toh bisa dilakukan dengan
telepon seluler.

Magnet

Apakah magnet yang menarik seseorang untuk bergegas pulang ke rumah? Tak
bisa lain, anak adalah jawaban yang sudah barang tentu menempati urutan
nomor satu karena memang merekalah yang selayaknya menjadi pusat kehidupan
para pasangan suami-istri atau orangtua. Sayangnya, pembagian peran-yang
pada umumnya menuntut ibu dan bukan ayah untuk lebih dekat kepada
anak-seolah bisa memberikan dalih kepada para lelaki untuk pulang ke rumah
pada waktu sesukanya.

Urutan berikutnya adalah pasangan hidup, binatang piaraan seperti hamster,
anjing, burung, ikan, kucing, ular, iguana, harimau, yang memang membutuhkan
perhatian. Lantas, tanaman manja seperti suplir, anggrek, dan jenis-jenis
tanamanhias lainnya yang juga perlu dirawat.

Akan tetapi, sesungguhnya, rumah adalah magnet juga, yaitu ketika teman
datang berkunjung untuk sekadar mengobrol dan minum teh di akhir hari kerja.
Atau ketika salah satu ruangan perlu ditata ulang agar memberikan suasana
yang berbeda dan lebih efisien dengan memindahkan posisi perabot, mengganti
motif dan warna gorden atau cat tembok, mengurangi pernak-pernik yang sudah
out-of-fashion, menambah pernak-pernik lainnya yang lebih fungsional seperti
bantalan untuk sofa atau ambin atau lampit.

Atau menyulap kamar mandi menjadi tempat yang nyaman, dan toilet diubah
berfungsi rangkap sekaligus sebagai ruang baca. Kali lain menata dapur
sedemikian rupa sehingga rak-raknya terjangkau oleh anak-anak untuk belajar
menyiapkan makanan mereka sendiri.

Dan, semuanya adalah kegiatan yang selayaknya dilakukan dengan memberikan
peran yang besar kepada anak-anak, terutama yang sedang tumbuh, demi
menanamkan rasa kebersamaan, tanggung jawab, serta inisiatif. Alih-alih
sambil mengajari anak tentang kegiatan praktis sederhana sehari-hari, yang
dalam ilmu manajemen disebut dengan PME (planning, monitoring, dan
evaluasi). Misalnya, bersama anak merancang perubahan posisi perabot dengan
cara menggambarnya dalam kertas gambar berskala sehingga penempatan perabot
sesuai dengan luas 
ruang yang tersedia.

Ada keluarga yang memiliki jadwal tiga bulanan untuk mengubah posisi perabot
rumahnya, tetapi ada juga yang karena alasan pragmatis tak bisa
mengubahnya-namun senantiasa mengubah pernak-pernik di sekitarnya.

Namun, yang paling hangat, terutama bagi para bujangan, mungkin adalah
mengundang sahabat untuk datang berkunjung dan kemudian menantangnya bermain
kartu! 

 


 




 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti PASAR MALAM NATAL - BONDAN WINARNO

2006-12-31 Terurut Topik Ida arimurti
PASAR MALAM NATAL - BONDAN WINARNO

Di Semarang ada dugder, pasar malam yang buka beberapa hari menjelang
Ramadhan. Di sana juga ada Pasar Malam Cap Kao King yang buka menjelang
Imlek. Di kota-kota Indonesia yang lain pun kita mengenal tradisi pasar
malam menjelang hari raya.


Di Jerman ada weihnachtsmarkt, yaitu pasar malam menjelang Natal. Konsepnya
sama dengan pesta rakyat serupa di mana pun, yaitu berjualan makanan,
minuman, serta berbagai kebutuhan khas untuk merayakan hari besar yang akan
datang. Tradisi serupa juga ada di Austria, tetapi lebih populer dengan nama
setempat, yaitu christkindlmarkt atau pasar kanak-kanak Kristus.


Di pusat kota berbagai kota kecil di Jerman, bermunculan tenda-tenda penjual
makanan dan minuman, serta pakaian dan hiasan Natal. Mereka yang belum
menemukan kado Natal untuk diberikan kepada kerabat, datang ke pasar malam
untuk mencarinya. Sejak beberapa tahun terakhir ini, weihnachtsmarkt juga
diramaikan para pedagang dari Asia dan Afrika, bahkan Amerika Latin,
berjualan hasil kerajinan tangan yang memang cocok untuk hadiah Natal.


Salah satu yang selalu saya rindukan dari weihnachtsmarkt adalah gluhwein,
yaitu anggur merah yang direbus dengan berbagai bumbu - antara lain: kayu
manis, cengkeh, kulit jeruk - dan disajikan hangat. Dari jauh sudah tercium
baunya yang mengundang. Kehangatan gluhwein pada malam musim dingin yang
menggigit - apalagi bila disanding kacang kastanye panggang yang gurih -
membuat malam-malam menjelang Natal terasa sangat khas.


Natal ini, sayangnya, kami tidak sempat berkunjung ke Jerman. Di Belanda,
adik angkat saya, Carol-Ann dan John Malaihollo mengantar kami ke Gouda
untuk melihat winter festival. Di Belanda memang tidak ada tradisi
kerstmarkt, karena itu mereka memakai alasan berawalnya musim dingin untuk
melakukan hal yang kurang-lebih sama. Mungkin juga penamaan itu untuk
membuatnya lebih sekular. Tradisi Desember yang lebih populer di Belanda
adalah Sinterklaasdag pada tanggal 5 Desember yang merupakan salah satu
perayaan yang paling ditunggu anak-anak. Pada hari itu anak-anak mengharap
akan mendapat hadiah dari orang tua mereka lewat Sinter Klaas.


Di bagian dunia yang mengalami empat musim - khususnya di Eropa - tanggal 21
Desember dirayakan sebagai awal resmi bermulanya musim dingin. Secara
astronomi (sungguh, bukan gastronomi!), ini adalah malam yang terpanjang dan
siang yang terpendek sepanjang tahun. Lawannya adalah tanggal 21 Juni -
siang terpanjang dan malam terpendek - sebagai awal resmi musim panas.


Gouda adalah sebuah kota kecil antara Rotterdam dan Utrecht yang merupakan
salah satu pusat produksi keju. Di centrum (pusat kota), sebuah gelanggang
ice skating dibangun di belakang gedung balaikota yang bangunannya sangat
mirip gereja tua. Toko-toko di centrum ramai dengan para pembeli, begitu
juga kafe-kafe yang digelar hingga ke teras dengan alat pemanas. Beberapa
kafe juga menawarkan gluhwein seperti di Jerman.


Sekalipun dingin makin menggigit, kami juga sempat berjalan-jalan
mengelilingi katedral Santo Yohanes yang dikelilingi danau buatan. Katedral
ini tampak sangat romantis di malam hari.


Ketika kami baru saja mendarat di Verona, Italia, keponakan kami yang
menjemput - Serafina dan Gianluca Oliveiro - langsung kami ajak untuk
melihat pasar Natal di dekat Arena - bangunan tua dari batu berbentuk
gelanggang yang hingga kini masih dipakai untuk mementaskan opera pada musim
panas.


Selain tenda-tenda penjual barang-barang hadiah, di Arena juga ditampilkan
gelaran tahunan yang sudah berlangsung selama 62 tahun. Gelaran ini disebut
Presepio. Presepe berarti palungan, tempat rumput pakan ternak yang dipakai
sebagai tempat tidur bayi Yesus ketika baru lahir. Pameran ini merupakan
gelar karya seni yang berthema nativitas atau kelahiran Yesus. Artis dari
seluruh dunia ikut menggelar karya mereka. Ada juga satu patung Maria dan
Yusuf menggendong Yesus karya pematung Indonesia yang tidak disebut namanya.
Banyak sekali tampilan berbentuk diorama yang sangat indah dan artistik.


Di luar Arena, di bawah tenda yang dibangun khusus, juga ada pameran dengan
thema serupa, tetapi karya anak-anak sekolah dan harus dibuat dari bahan
bekas yang didaur ulang. Pameran ini juga mendapat perhatian ramai.


Sayangnya, kami tidak menemukan gluhwein di pasar malam Verona. Makanan khas
yang tampil pada pasar malam Natal adalah frittelle. Ini beda dari fritole
alias mela  fritti atau apel goreng yang pernah saya ceritakan di rubrik ini
dulu. Frittelle sangat mirip dengan oliebollen yang menjadi tradisi Tahun
Baru di Belanda. Bedanya, oliebollen berbentuk bulat dan lebih berminyak
karena kandungan mentega, sedangkan frittelle bentuknya bulat rata, ditaburi
bubuk gula dan vanili. Bisa juga dioles dengan Nutella, selai kacang campur
amandel.


Kami juga sempat melihat pasar Natal di Bolzano, sebuah kota kecil di Italia

Ida Arimurti Ada Lomie, Ada Lotek

2006-12-31 Terurut Topik Ida arimurti
Ada Lomie, Ada Lotek

 


Satu hari, di Bandung, saya tertegun melihat beberapa perempuan berjilbab
sedang makan di kedai lomie. Dengan sangat berhati-hati dan berbisik-bisik,
tanpa sepengetahuan mereka, saya bertanya kepada penjualnya. Ini lomie
halal, ya? 

Si penjual langsung mengangguk. Dan saya pun lega.

Lomie, pada umumnya, adalah mi rebus yang disiram dengan kuah kental dari
tulang dan tetelan babi. Di Sukabumi, Pontianak, Semarang, Medan, hampir
semua lomie yang dijajakan adalah versi tidak halal. Di Jakarta ada Lomie
Karet (di bilangan Karet) yang terkenal. Mi kangkung yang kita kenal di
Jakarta pun sebetulnya termasuk kategori lomie - khususnya versi yang
berkuah kental. Di Singapura pun lomie merupakan hidangan populer.

Tetapi, di Bandung ternyata ada cara kreatif untuk menyajikan lomie secara
halal. Tidak heran bila pelanggannya pun ramai. Kuah kentalnya dibuat dari
cumi-cumi dan ebi, sehingga menghasilkan citarasa dan aroma yang sungguh
khas.

Lomie ayam yang kondang di Bandung ini berlokasi di Jalan Imam Bonjol,
kurang-lebih di belakang RS Borromeus. Cabangnya ada di Jalan Sulanjana.
Mi-nya berpenampang persegi gepeng dan berwarna kuning, disajikan dengan
kangkung, tauge, cacahan daging ayam goreng, pangsit, bakso, rajangan daun
bawang, dan bawang goreng. Diguyur dengan kuah kental dengan rasa manis yang
dominan. Rasa seafood membuntuti di belakang. Mmmm, sedap, euy!

Dulu saya berpikir lomie adalah sejenis masakan peranakan. Tetapi, setelah
melihat bahwa di Singapura dan Hong Kong pun ada lomie, maka saya menjadi
yakin bahwa lomie adalah masakan Tionghoa asli. Ternyata, lo dalam bahasa
Hokkien mengacu pada masakan yang berkuah kental karena perebusan yang lama.

Terlalu maksain, apa nggak, ya? Di Bandung juga ada makanan populer bernama
lotek yang tak ada hubungannya dengan lomie. Lotek juga pasti tak ada
hubungannya dengan teknik merebus lama, karena sayur-mayur yang disajikan
dalam lotek justru hanya direbus sebentar agar tidak merusak teksturnya.

Apa sih lotek itu? Apa bedanya lotek dengan gado-gado? Begitulah pertanyaan
yang sering diajukan oleh para pendatang di kota Bandung. Lotek memang bukan
pecel atau gado-gado-nya orang Bandung. Lotek adalah khas Bandung, sekalipun
mempunyai kemiripan dengan pecel maupun gado-gado. 

Salah satu lotek Bandung yang terkenal dapat dijumpai di Jalan Kalipah Apo
(sudah punya cabang di Jakarta). Sayurnya hanya kangkung, tauge, dan kol
yang direbus. Disiram dengan saus kacang pedas. Perbedaannya dengan pecel
dan gado-gado adalah bahwa saus kacangnya memakai bumbu kencur (cikur), air
asam, dan kentang yang diulek halus. Imbuhan kentang rebus dalam saus kacang
itu membuat rasanya lebih legit dan mlekoh. Bumbu-bumbu lainnya mirip sambel
pecel, yaitu cabe, cabe rawit, gula merah, bawang merah dan putih.

Bila lotek ditambah berbagai aksesoris - misalnya kentang, tahu/tempe
goreng, telur rebus, dan berbagai sayur lain - maka hidangan itu disebut
gado-gado.Artinya, kunci kelezatan lotek Bandung dengan sayuran yang
sederhana itu justru terletak pada kelezatan bumbu kacangnya yang mlekoh
dengan rasa kencur dan asam yang dominan.

Di Jawa, khususnya di sekitar Yogya-Solo, lotek juga populer. Tetapi, lotek
di Jawa sangat berbeda dengan lotek Bandung, yaitu karena bumbu kacangnya
ditumbuk kasar dan tidak dicampur kentang rebus. Rasanya juga lebih manis
karena memakai gula merah lebih banyak.

Kalau mau tetap membuat perbandingan, lotek Bandung lebih mirip dengan pecel
di Jawa. Apalagi karena pecel Madiun juga bumbu kacangnya memakai kencur.
Maklum, pecel dan gado-gado adalah hidangan populer yang punya sangat banyak
siblings alias saudara. Selain lotek, ada karedok (Sunda), ketoprak
(Betawi), rujak cingur (Surabaya), rujak juhi (Peranakan), rujak Shanghai
(Tionghoa), dan lain-lain. Semuanya mempunyai kesamaan, yaitu sayur-mayur
yang diberi kuah (kebanyakan kuah kacang). Jenis sayur dan cara memasak
sayur - di samping perbedaan saus atau kuahnya - membuat yang satu berbeda
dari yang lain. Karedok, misalnya, memakai sayuran yang tidak direbus.

Persamaan yang lain adalah berbagai jenis kerupuk yang menyertai semua
hidangan yang disebut di atas. Gado-gado cocoknya dengan emping mlinjo atau
kerupuk udang. Lotek juga dihidangkan dengan kerupuk udang. Pecel Madiun
cocoknya dengan kerupuk gendar atau karak asin yang di sana disebut lempeng.
Pecel juga cocok dimakan dengan rempeyek - baik itu rempeyek kacang,
rempeyek kedelai, maupun rempeyek teri. Sedangkan ketoprak dimakan dengan
kerupuk tapioka.

Selain masing-masing jenis makanan yang disebut di atas mempunyai
kekhasannya sendiri-sendiri, tiap-tiap jenis pun punya varian. Gado-gado,
misalnya, ada yang berbumbu kacang mede, bukan kacang tanah. Ada pula yang
selain memakai air asam juga dibubuhi jeruk limau, sehingga menimbulkan
aroma yang khas.

Almarhum Ibu saya, seperti orang Jawa Timur pada umumnya, merebus saus
kacang untuk bumbu gado-gado dengan sedikit santan. Wah, tentu saja rasanya
jadi lebih mlekoh. Kalau 

Ida Arimurti KUDETA

2006-12-31 Terurut Topik Ida arimurti
KUDETA

 


Oleh: Samuel Mulia Penulis mode dan gaya hidup 

Judul itu bukan nama sebuah bar kondang di Bali, tempat saya biasanya
leyeh-leyeh kalau sedang berakhir pekan di Pulau Dewata, seperti kebanyakan
manusia Jakarta yang senantiasa membuat pulau eksotis itu menjadi rumah
kedua mereka. 

Di tempat ini saya menikmati birunya langit Pulau Dewata yang nyaris tak
pernah saya lihat di Jakarta. Kemudian mendengar debur air laut yang juga
tak bisa didengar di Jakarta, kecuali debur busway dan teman-temannya
bernama Kopaja, dan saudara lainnya bernama bajaj. 

Tentu puncak dari semuanya itu adalah mengobrol ke sana kemari sambil
membicarakan kehidupan orang lain, atau gejolak industri media yang semakin
menarik. Siapa yang ditendang dan siapa yang menendang, siapa yang
mengakuisisi dan siapa yang siap dan rela-atau harus rela-diakuisisi. 

Suatu sore beberapa bulan lalu saya sedang duduk-duduk sendiri di sebuah
warung kopi. Kemudian telepon genggam saya yang sudah cukup lama menemani
saya, cukup tahan banting dan nyaris hilang berkali-kali, bergetar di
kantong celana. Getarannya cukup menggelitik. Saya sampai berpikir, dengan
fasilitas getarnya telepon genggam juga tak hanya bisa digunakan untuk ini
dan itu, tetapi juga untuk hal-hal yang kita inginkan. Belum lagi dengan
fasilitas 3G-nya. Selain Anda bisa tergetar sendiri, orang lain juga dapat
melihat Anda menggelinjang digetarkan. Apakah Anda tergelinjang karena
kesetrum atau hal lain, itu urusan Anda sendiri. 

Kudeta satu 

Melalui telepon genggam itu teman saya mengajak untuk bertemu, katanya ada
yang ingin diceritakan. Gue sudah enggak tahan nih, katanya. 

Saya lalu mengajaknya bertemu di mal. Enggak ah, enggak mau di mal lagi. Lo
tuh Miss Mall ya? katanya lagi. Padahal saya bukan miss. 

Saya mengalah, kemudian kami bertemu dan memutuskan untuk makan malam di
daerah Gondangdia, di sebuah kedai yang sudah berdiri sejak zaman ibu saya
masih muda. Melihat suasana dan pramusajinya saja saya bisa mengerti bila
ada yang mengatakan kedai ini sudah waktunya masuk museum, termasuk
pramusajinya. Eh. salah, seragam pramusajinya, maksud saya. 

Harus saya akui, malam beberapa bulan lalu itu saya cukup menikmati kedai
tua tersebut. Saya membayangkan ibu saya waktu muda dahulu, mungkin ia
menghabiskan waktu ngerumpi-nya di tempat seperti ini. Sementara sekarang,
saya senantiasa berada di mal-mal yang berserakan di Jakarta. Mungkin karena
itu saya mendapat predikat Miss Mall. Entah, ibu saya mendapat predikat apa.


Teman saya mulai bercerita. Menurutnya ia baru saja dikudeta bawahan dan
atasannya sekaligus. Wah, saya langsung memberi komentar ia menghadapi
kejadian yang tak berbeda dengan Tuan Thaksin beberapa waktu lalu. 

Waktunya bersamaan lagi bo. Bedanya, gue lagi di Jakarta, doi lagi di New
York, katanya. Gue sakit hati banget, lanjutnya lagi. 

Ia bercerita, bawahannya itu melaporkan ke atasannya teman saya itu
menyebarkan gosip mengenai atasannya yang melakukan hal yang tidak benar. 

Padahal gosip itu sudah lama beredar. Semua orang di kantor gue dan tembok
saja tahu doi itu enggak bener, kata teman saya kesal. Gara-gara itu, maka
pecahlah perang dunia ketiga di kantornya yang menyebabkan ia kehilangan
pekerjaannya secara tidak langsung. 

Gila aja gue mau ditransfer ke bagian yang enggak punya masa depan,
katanya lagi. Ia masih meneruskan ceritanya bahwa ia sebetulnya sedang
memperjuangkan pada atasannya untuk menaikkan bawahannya itu menjadi
manajer. 

Sekarang bisa-bisanya bawahan gue itu menusuk gue dari belakang, katanya
lagi. Saya jadi ingat seorang bernama Brutus. Itu bagian bawahnya ayam,
katanya. 

Itu brutu Neng, bukan Brutus, jawab saya. 

Kudeta dua 

Dua hari setelah cerita itu saya diantar seorang teman lama pulang ke
apartemen setelah makan malam di sebuah mal (lagi). 

Setelah saya pikir-pikir, memang sepantasnya saya menyandang predikat Miss
Mall. Mungkin setelah Miss Universe, setelah Miss World, lo bisa menjadi
pencetus pemilihan Miss Mall, kata teman saya yang memberi predikat itu
kepada saya. 

Buat saya, idenya itu sangat menarik. Semoga pemilik salah satu mal di
Jakarta membaca Parodi ini dan mau membeli ide teman saya itu, lalu
menghubungi saya untuk mewujudkan ide menarik itu. Jadi, yang mendapat
keuntungan saya, dan bukan teman saya. 

Di dalam mobil teman saya bercerita. Ia bekerja di sebuah sekolah musik
sebagai pengajar. Ia belajar sekolah musik di Eropa selama beberapa tahun.
Atasannya terbiasa menanyakan seluk-beluk mengenai dunia musik, khususnya
musik untuk sebuah paduan suara, kepada teman saya itu. 

Kebiasaan atasannya itu melahirkan perasaan iri pada teman sekerjanya.
Kemudian si teman sejawat itu mulai menyebarkan gosip bahwa banyak
murid-murid yang mengeluh saat teman saya memberi pelajaran musik di
kelasnya. Si penyebar gosip tak sedap itu menambahkan, yang pandai soal
musik untuk paduan suara bukan hanya teman saya saja. 

Karena kehebatan cerita miring yang tak benar itu, ia nyaris kehilangan
pekerjaannya. 

Ida Arimurti AYAM BETUTU - BONDAN WINARNO

2006-12-31 Terurut Topik Ida arimurti
AYAM BETUTU - BONDAN WINARNO

Belum lama ini saya dapat kiriman dari William Wongso. Ayam betutu khas Bali
yang dibungkus dalam pelepah pinang. Menurut William, ayam betutu itu adalah
masakan Lambon, orang Ubud yang sekarang bekerja di usaha jasaboga miliknya.

Tidak heran bila penampilannya persis sama dengan ayam betutu kiriman JS-er
Grace Khoesuma beberapa bulan yang lalu. Grace melakukan trafficking ayam
betutu langsung dari Ubud, karena terpesona melihat cara tradisional
pengolahan ayam betutu. Ayam betutu adalah hidangan khas Gianyar yang
menjadi kebanggaan orang Bali.

Kedua ayam betutu yang sata sebut tadi sama empuknya. Dari segi aroma, ayam
betutu bawaan Grace lebih harum. Bau bara dari sekam padi masih dapat
terlacak dengan jelas, memberi nuansa tradisional yang lekat. Tetapi, dari
segi citarasa, ayam betutu karya Lambon sederajat lebih unggul.
Bumbu-bumbunya lebih balanced dan menyatu lembut dengan ayam. Menurut
William, itu adalah hasil dari cara masak tradisional yang diterapkan di
dapur modern (baca: memakai oven!) yang lebih higienis.

Betutu adalah cara masak untuk ayam dan bebek yang sangat khas Bali. Dari
penampakannya, ayam betutu sangat mirip dengan ingkung ayam yang dipakai
dalam upacara tradisi Jawa. Sama-sama utuh dan tersalut bumbunya yang tebal.
Bedanya, ingkung ayam memakai santan yang membuatnya terasa gurih, sedangkan
ayam betutu tanpa santan dan mencuatkan rasa pedas. Ayam betutu juga dipakai
dalam upacara-upacara adat Bali.

Seperti juga garang asem khas Bali yang berbumbu komplet, ayam betutu Bali
juga sangat kaya bumbu. Bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit,
kemiri, lengkuas, jahe, kunyit, kencur, daun jeruk purut, ketumbar, pala,
merica, terasi ditumis dan dihaluskan. Bumbu halus ini kemudian dicampur
dengan daun singkong rebus yang dihaluskan, dan dimasukkan ke dalam rongga
perut ayam. Sisa bumbu dibalurkan ke seluruh permukaan tubuh ayam. Kemudian
dibungkus dengan daun pisang, dan dibungkus lagi dengan upih atau pelepah
pinang.

Paket ini kemudian ditimbung atau ditambus, yaitu dibungkus dengan bara
api dari sekam dan batang padi selama 6-8 jam. Ada juga yang dibakar di
dalam galian tanah yang kemudian ditimbun dengan bara sekam padi yang
terus-menerus diganti agar tetap membara. Cara yang terakhir ini mirip
dengan cara membuat babi kombi di Manado, atau cara membakar babi di Papua
maupun di Hawaii.

Gara-gara cerita Grace, saya juga sempat dua kali berkunjung ke tempat
Mangku Gunung Lebah di Penestanan, Ubud, tidak jauh dari museum Antonio
Blanco, untuk melihat cara membuat ayam betutu secara tradisional. Pak
Mangku hanya membuat ayam betutu atau bebek betutu berdasarkan pesanan. Bila
tidak ada pesanan, rumahnya yang luas tampak lengang belaka. Ada bisik-bisik
yang mengatakan bahwa Pak Mangku adalah pemasok ayam/bebek betutu ke
beberapa restoran terkemuka di Ubud dan sekitarnya. (Sekarang Anda tahu,
mengapa di beberapa restoran langganan Anda selalu tercatat bahwa ayam/bebek
betutu harus dipesan sehari sebelumnya. Kebanyakan mereka memang tidak
membuat ayam/bebek betutu sendiri).

Pak Mangku masih membuat ayam/bebek betutu dengan cara yang tradisional.
Ayam yang sudah dibumbui dibungkus dengan pelepah pinang, kemudian
dipanggang dalam bara sekam dan batang padi sepanjang malam. Cara masak slow
cooking inilah yang membuat dagingnya sangat lembut dan langsung copot dari
tulangnya bila dimakan. Pak Mangku menjual ayam betutu dengan harga Rp
50.000 per ekor.

Kalau Anda pernah singgah ke Pasar Ubud, di tepi Barat pasar itu, di lantai
dua, Anda mungkin pernah melihat sebuah warung sederhana yang selalu ramai
diantre pelanggannya. Orang-orang di pasar itu menyebutnya Ayam Betutu Ibu
Sanur. Padahal, perempuan yang berasal dari Sanur itu nama sebenarnya adalah
Ibu Candra. Dagangannya sangat laris. Menurut pengakuannya, ia membuat
sekitar 70 ekor ayam betutu setiap hari. Ia mengaku tidak lagi memakai daun
pisang maupun pelepah pinang untuk membungkus ayam betutunya, melainkan
memakai aluminum foil. Supaya lebih cepat panas dan lebih bersih, katanya.
Tetapi, tetap dipanggang dalam bara sekam padi.

Selain konsumen yang makan di tempat, banyak juga yang membeli ayam betutu
utuh untuk dibawa pulang. Seekor ayam betutu harganya Rp 45.000. Ssst, itu
harga untuk tamu, lho. Untuk orang lokal - setidaknya untuk orang seperti
saya yang suka bergaya lokal - harganya cukup Rp 35.000 seekor. He he he,
'mayan!

Dalam upacara-upacara adat Bali, ayam betutu memang sering dimasak dalam
jumlah besar, untuk disantap bersama-sama. Saya sengaja menambahkan
keterangan ini karena belum lama ini ada pertanyaan di milis Jalansutra:
kenapa sulit sekali mencari catering service khas Bali di Bali? Soalnya,
setiap banjar (desa) mempunyai lembaga adat sendiri untuk menangani
kebutuhan makan-makan pada saat perhelatan atau upacara. Akibatnya: tidak
perlu ada catering service. 

Setiap desa di Bali mempunyai belawa (jurumasak) andalan yang dikerahkan
untuk memasak pada setiap kegiatan desa. 

Ida Arimurti Menu Sarapan di Bandung

2006-12-31 Terurut Topik Ida arimurti
Menu Sarapan di Bandung

Kupat tahu barangkali adalah salah satu sajian rakyat yang tampil dengan
versi terbanyak di Indonesia. Di berbagai daerah, sajian dengan bahan dasar
ketupat (atau lontong) dengan tahu, tampil dalam berbagai cara
menghidangkan.

Di Bandung saja dikenal setidaknya dua versi kupat tahu, yaitu gagrak
Padalarang dan Singaparna. Model Padalarang terdiri atas lontong, tahu padat
yang digoreng sebentar, lalu disiram dengan kuah santan berwarna kuning
berisi sohun. Sedangkan versi Singaparna adalah lontong, tahu, tauge,
kemudian disiram sambal kacang. Versi ini agak mirip dengan yang bisa
didapati di Solo, Surabaya, dan tempat-tempat lain. Di Jakarta, sajian
seperti ini - dengan tambahan mihun atau sohun - disebut ketoprak.

Di Bandung, sekalipun memakai nama kupat tahu, tetapi karbohidratnya
bukanlah ketupat, melainkan lontong. Lontongnya besar sekali. Panjangnya
setengah meter, dengan diameter sekitar 15 sentimeter. Lontong dibungkus
dengan daun pisang kepok batu. Daun pisang kepok batu ini membuat bagian
lontong yang bersentuhan dengan daun berwarna hijau cantik. Orang yang tidak
memahami spesifikasi daun pisang ini pastilah menduga bahwa lontongnya
diberi zat pewarna buatan. Acid test-nya mudah. Bila memakai bahan pewarna
buatan, warna hijaunya akan meresap hingga ke dalam. Sedangkan bila memakai
daun pisang kepok batu, warna hijaunya hanya berada di permukaan. Aroma dan
warna daun pisang ini membuat lontongnya semakin menggiurkan.

Di GOR Pajajaran ini ada beberapa penjual kupat tahu. Seorang ibu yang
menjual kupat tahu ini mungkin tidak sadar bahwa cara dia menyajikan sangat
mirip dengan model nouvelle cuisine. Lontongnya tidak disebar di seluas
piring, melainkan ditumpuk di bagian tengah. Lalu, tahunya diiris-iris
rapi dan ditumpuk lagi di atas lontong. Di atasnya ditebar tauge, baru
kemudian disiram sambal kacang secara artistik. Hebat, euy!

Pelajaran tentang kupat tahu gagrak Padalarang dan Singaparna itu saya
dapati di GOR (Gelanggang Olah Raga) Pajajaran, Bandung - yang kemudian saya
akui sebagai the ultimate breakfast place di Bandung. Istilah itu sendiri
ditawarkan oleh JS-er Irvan Kartawiria dan didukung para JS-er Bandung
lainnya, seperti Cindih Ceret, Sofia Mansoor, dan Harry Nazarudin.

Pada pagi hari, orang-orang berolahraga di GOR dan sekitarnya. Di sekeliling
GOR banyak penjual makanan - mentah maupun matang. Jadi, setelah berolah
raga orang dapat belanja bahan makanan untuk dibawa pulang. Tetapi, hei,
tentu juga bisa sarapan dulu dengan pilihan yang sangat beragam. Mungkin
karena kebanyakan yang berolahraga pagi di GOR Pajajaran adalah kaum
keturunan Tionghoa, maka jenis makanan yang tersedia di sana juga sesuai
dengan selera mereka.

Dari segi pilihan, GOR Pajajaran jelas mengalahkan lapangan Gasibu (Gabungan
Sepak Bola Bandung Utara) di depan Gedung Sate. Di Gasibu, kebanyakan menu
sarapannya adalah lontong kari, bubur ayam, mi bakso, mi kocok, dan
semacamnya.

Di GOR Pajajaran, saya menemukan nasi tim gerobakan dengan versi yang
mengejutkan. Saya beruntung ketika sampai di tempat itu masih tersisa satu
porsi. He he, padahal sebetulnya saya ingin gegares dua porsi, tuh.
Pelanggannya kebanyakan adalah para olahragawan keturunan Tionghoa berusia
60 tahun ke atas. Mereka sedang ramai-ramai makan pagi bersama.

Gerobaknya memakai merek Gizi. Nasi tim ayam-nya wangi banget. Kentara
sekali memakai bumbu ngohiong (five spices = lima bumbu). Ayamnya tidak
berupa potongan utuh, melainkan disuwir-suwir. Kalau biasanya nasi tim ayam
diisi setengah telur ayam atau dua-tiga butir telur burung puyuh, nasi tim
ayam Gizi memakai setengah potong telur asin. Sungguh, versi nasi tim ayam
yang sangat unik dan istimewa. Cobain, deh!

Nasi tim ayam Gizi bahkan mengalahkan nasi tim ayam Raos (d/h Bakmi
Kejaksaan, di Jalan Kejaksaan, dekat Braga), atau Sudi Mampir di Cipanas,
yang selama ini menjadi favorit saya. Artinya, pagi-pagi saya akan sarapan
nasi tim ayam Gizi, lalu siangnya makan nasi tim ayam Raos. Kalau perlu
malamnya, dalam perjalanan pulang ke Bogor, makan nasi tim ayam Sudi
Mampir. Saya memang agak gila nasi tim ayam! 

Di GOR Pajajaran juga dapat ditemui bubur kacang a la Hokkian. Ini adalah
kacang tanah kupas yang direbus lama sekali, sehingga kacangnya menjadi
sangat empuk, tetapi belum hancur. Biasanya saya makan bubur kacang serupa
ini di Pasar Semawis, Semarang. Di Bandung ini saya baru tahu bahwa bubur
kacang ini cocoknya dimakan dengan cakwe. Biar lebih filling, barangkali.
Atau, seperti tulisan di baju kaus keluaran Dagadu Yogya: Vokoke Whareg!

Ceunah mah, cakwe dari Lie Tjay Tat yang semula mangkal di Pasar Baru
Bandung ini, sudah terkenal sejak tahun 1934. Belum lama ini mereka membuat
heboh Bandung dengan memecahkan rekor dunia membuat cakwe terbesar sepanjang
13 meter. Teuteup saja saya lebih suka cakwe yang panjangnya cuma 20
sentimeter.

Di luar GOR Pajajaran, pilihan menu sarapan tersebar di seluas Bandung. Menu
sarapan khas Bandung lainnya adalah surabi