RE: [GUNADARMA] XML

2000-03-06 Terurut Topik Yudi Adicawarman

Boleh juga Pak Made, dalam waktu dekat saya ada project memakai Oracle 8i
Advance Queing, Queue nya berupa ROW data binary setelah di dequeue dan
diextract ternyata masih berupa XML, XML ini masih harus di terjemahkan
sebagai data untuk di masukkan ke relational database. Saya masih mencari
reference untuk step yang terakhir.

Yudi


 -Original Message-
 From: I Made Wiryana [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Monday, March 06, 2000 4:29 PM
 To:   '[EMAIL PROTECTED]'
 Subject:  Re: [GUNADARMA] XML
 
 On Mon, 6 Mar 2000, Yudi Adicawarman wrote:
 
  Sorry numpang nanya, ada yang tahu enggak referensi website untuk
 belajar
  XML yang mudah dimengerti?
  Detailnya sih cara mengubah source ke XML dan dari XML ke target.
  
 
 Mau gabung bersama "kelompok belajar kami...?" (he.h.e sambil ngelirik
 Mark Rompies..he.heh.ehe.h.8-)
 
 IMW
 
 
 * Gunadarma Mailing List ---
 * Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
 * Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
 * Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
 * Administrator: [EMAIL PROTECTED]

* Gunadarma Mailing List ---
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]



Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)

2000-03-06 Terurut Topik Ade Junaedi Ahmad



I Made Wiryana wrote:
 
 On Mon, 6 Mar 2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  - Mahasiswa BUKAN anak SMU yang harus disuapi ilmu !!, harus di beri
deleted
 
  - Tidak mampu bersaing dengan pendidikan dunia inernasional ?? hehehee..
  saya fikir kenapa kok ada orang UG yang kerja di LN/ sekolah lagi di LN ??
  bersaingnya itu seperti apa ?? apakah anda yakin perguruan tinggi swasta
 
 He.he.h.e. saya jauh-jauh datang ke Jerman.. pengen belajar.. malah
 disuruh ngebimbing Dipl Ing..8-) padahal di Indonesia belum boleh
 ngebimbing S1 (Sarjana...).. nah jadi "standard" Gunadarma nggak bisa
 dibilang buruk-buruk amat..lho...
 

Yah ini sih mendinganda datang ke ke Jerman dengan bekal, nah saya
dulu lebih parah lagi..bikin internet banking kita mesti memberikan
keterangan kepada MBA candidate dari Newyork Stern University (Setelah
daya cek di daftar uni di US, ini uni termasuk leading uni untuk
business school ) untuk menjelaskan ttg pasar banking, internet,
teknologi yg digunakan, RSA, Securitu  untuk bahan thesis mereka.
Padahal sorenya saya masih harus ujian di kampus, belum lulus kuliah S1
hehehehe. Dan lagi waktu itu masih baru tahu ttg hal2 tsb. Walaupun
sekedar cuma jadi counterpart, apa yg kita kerjakan sehari menjadi
thesis mereka yah paling tidak apa yg kita ketahui masuk kategori
pengetahuan. Tapi dengan begitu saya malah menjadi pe-de, ternyata apa2
yg kita ketahui di jadikan thesis...

 Memang sulit menilai "kualitas" (apalagi tolok ukur lain... misal di
 Jerman ini lulusan Uni tidak paham pengetahuan praktis.. itu adalah
 wajar...he.he.he. sedangkan menurut orang Indonesia.. mungkin saya
 tergolong.. dosen yang bodoh.. karena tidak tahu pakai MS Offfice, dan
 Windows NT).  Begitu juga dengan respons dan kemandirian mahasiswa.. ini
 yang jelas membedakan hal tersebut.
 
deleted 
 IMW

Baru 2 minggu ini di kantor saya ada staff baru di IT dari NUS (di
s'pore ini universitas tekemuka lhooo ). Karena beberapa sebab
komputernya ngadat. Harus diinstall ulang windowsnya. Ternyata untuk
bikin partisi saja harus diajarin, setting NIC, bahkan setting display
adapter juga tidak tahu caranya. Sampai mungkin merasa nggak enak bilang
'Today  I am giving to much trouble to every body', saya jadi senyum
sendiri ketika tahu teman2 saya di depok pada bikin network antar kamar
kost. Saya sendiri juga sebenarnya bodoh hehehe cuma saya suka beli buku
utk referensi sekedar jadi acuan "bab sekian yg harus dibuka kalau mau
bikin/mengerjakan sesuatu" ..(kadang tanya2 ke warsono juga sih hehehe
).. dari pengalaman yg pernah saya alami saya termasuk yg berpikiran
bahwa anak UG nggak kalah koq..saya sendiri pernah UM, ip nggak
bagus..Tapi karena di ajar ttg konsep saya jadi ngerti.

Nah memang akhirnya kemandirian menjadi bagian yg sangat penting buat
mahasiswa..

Ade


* Gunadarma Mailing List ---
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]



RE: [GUNADARMA] XML

2000-03-06 Terurut Topik warsono

hehehehehe... kayaknya abis keracunan seminar iDevelop oracle ya
hehehehehehe... kebagian training nggak hehehee.. :)
udah lihat http://www.xml.com/pub belum ? atau di sitenya oracle.com
lumayan juga tuh :)

/home/war$ _




Please respond to [EMAIL PROTECTED]

From: Yudi Adicawarman Yudiac @ mii.metrodata.co.id on 03/07/2000
  01:05:06 AM GMT
To:   "'[EMAIL PROTECTED]'" milis @ gunadarma.ac.id
cc:(bcc: WARSONO/MIS/UNITED_TRACTORS)
Subject:  RE: [GUNADARMA] XML




Boleh juga Pak Made, dalam waktu dekat saya ada project memakai Oracle 8i
Advance Queing, Queue nya berupa ROW data binary setelah di dequeue dan
diextract ternyata masih berupa XML, XML ini masih harus di terjemahkan
sebagai data untuk di masukkan ke relational database. Saya masih mencari
reference untuk step yang terakhir.

Yudi


 -Original Message-
 From:   I Made Wiryana [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent:   Monday, March 06, 2000 4:29 PM
 To: '[EMAIL PROTECTED]'
 Subject: Re: [GUNADARMA] XML

 On Mon, 6 Mar 2000, Yudi Adicawarman wrote:

  Sorry numpang nanya, ada yang tahu enggak referensi website untuk
 belajar
  XML yang mudah dimengerti?
  Detailnya sih cara mengubah source ke XML dan dari XML ke target.
 

 Mau gabung bersama "kelompok belajar kami...?" (he.h.e sambil ngelirik
 Mark Rompies..he.heh.ehe.h.8-)

 IMW





* Gunadarma Mailing List ---
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]



RE: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)

2000-03-06 Terurut Topik Irwin Day



 -Original Message-
 From: Ade Junaedi Ahmad [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Tuesday, March 07, 2000 9:14 AM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)
 ).. dari pengalaman yg pernah saya alami saya termasuk yg berpikiran
 bahwa anak UG nggak kalah koq..saya sendiri pernah UM, ip nggak
 bagus..Tapi karena di ajar ttg konsep saya jadi ngerti.
 
He..he..he..kalo ngomong masalah IP saya jadi malu...untung di
tempat kerja saya waktu masuk dulu nggak ditulis IPK harus 3,0 ..bisa
nganggur terus-terusan gue...

Saya setuju aja tuh dengan UM-nya Gundar, kenapa tidak?
konsepnya bagus.  Kalo ada yang memanfaatkan hanya untuk cari nilai dan
bukan ilmu nanti di tanggung sama dia sendiri akibatnya.  Emang nggak
berat dapat gelar SKom?  Ada temen saya nggak pernah ngaku kalo dia SKom
karena dia merasa ilmunya belum cukup untuk ngaku kalo dia udah
sarjana..8-)


Irwin

* Gunadarma Mailing List ---
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]



Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)

2000-03-06 Terurut Topik Rullyan

Setelah mengikuti pembicaraan ini saya jadi mo ikutan kasih komentar 
he..he..he.. saya sebenarnya pengikut milis ini dari pertama dibuat cuman jarang kasih 
komentar :-)

Mengenai UM ha...ha...ha nggak komentar dech tanya aja ama Gundar. atau kalo 
mau kirim ke milis
staffnya gundar suruh para dosen disitu kasih komentar biar dari sisi dosen juga ada 
komentarnya dong jangan hanya
pak Made (tul nggak Mas!) Jadi kalo dibilang di milis ini nggak ada ikut dosennya saya 
rasa ada salah satunya saya ha..ha...

Kalo mau saya kasih komentar buat para mahasiswa he..he... perbanyak baca buku dech 
soalnya saya yakin para mahasiswa
paling miskin baca buku, jawaban yang saya terima sering "abis bukunya bahasa inggris 
sich" Nah kalo udah gini, mo gimana nich?
Gimana mo jadi kayak iklan gemar membaca " tu la lit.tu la lit" ha...ha...

gitu aja dech

Rullyan (INTERNET=Indomie Telor Kornet)
 


__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com

* Gunadarma Mailing List ---
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]



Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)

2000-03-06 Terurut Topik warsono

hehehehee... ternyata ada juga  yang ngaku hehehehe ...  aku mau tanya nih
:) apa betul ?? seperti Mark Rumpies bilang bila seorang dosen
bertentangan/berbeda pendapat nanti-nya akan di "kucil" kan ??? :)
hehehehee... hayo ngaku :P  sekedar untuk meluruskan masalah aja :)



Salam
/home/war$ _






Please respond to [EMAIL PROTECTED]

From: "Rullyan" rullyan @ yahoo.com on 03/07/2000 04:11:13 AM GMT
To:   milis @ gunadarma.ac.id
cc:(bcc: WARSONO/MIS/UNITED_TRACTORS)
Subject:  Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)




Setelah mengikuti pembicaraan ini saya jadi mo ikutan kasih komentar
he..he..he.. saya sebenarnya pengikut milis ini dari pertama dibuat cuman
jarang kasih komentar :-)

Mengenai UM ha...ha...ha nggak komentar dech tanya aja ama Gundar.
atau kalo mau kirim ke milis
staffnya gundar suruh para dosen disitu kasih komentar biar dari sisi dosen
juga ada komentarnya dong jangan hanya
pak Made (tul nggak Mas!) Jadi kalo dibilang di milis ini nggak ada ikut
dosennya saya rasa ada salah satunya saya ha..ha...

Kalo mau saya kasih komentar buat para mahasiswa he..he... perbanyak baca
buku dech soalnya saya yakin para mahasiswa
paling miskin baca buku, jawaban yang saya terima sering "abis bukunya
bahasa inggris sich" Nah kalo udah gini, mo gimana nich?
Gimana mo jadi kayak iklan gemar membaca " tu la lit.tu la lit"
ha...ha...

gitu aja dech

Rullyan (INTERNET=Indomie Telor Kornet)






* Gunadarma Mailing List ---
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]



Re: [GUNADARMA] XML

2000-03-06 Terurut Topik I Made Wiryana

On Mon, 6 Mar 2000, Yudi Adicawarman wrote:

 Sorry numpang nanya, ada yang tahu enggak referensi website untuk belajar
 XML yang mudah dimengerti?
 Detailnya sih cara mengubah source ke XML dan dari XML ke target.
 

Mau gabung bersama "kelompok belajar kami...?" (he.h.e sambil ngelirik
Mark Rompies..he.heh.ehe.h.8-)

IMW


* Gunadarma Mailing List ---
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]



Re: [GUNADARMA] hubungan sulitnya mengurus surat2 dan website ...

2000-03-06 Terurut Topik I Made Wiryana

On Mon, 6 Mar 2000, Ade Junaedi Ahmad wrote:

 Dan yg nulis juga cuma itu2 aja...kan kita juga pengin tahu dosen yg
  ~~~
 lain untuk nulis. Bukan kita bosen sih cuma saya pernah di komentarin
 temen saya disini koq yg mulis cuma sedikit emang dosen yg lain pada ke
 mana ? Atau jangan2 dosen yg ikut dimilis ini juga bisa dihitung dengan

Ha.ha.a.ha.hah.  no comment ah.. jadi malu

IMW


* Gunadarma Mailing List ---
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]



[GUNADARMA] Job Offering: Internet Programmer

2000-03-06 Terurut Topik I Made Wiryana

-- Forwarded message --
Date: Sat, 04 Mar 2000 23:26:35 +0700
From: Sucipto Mulyo [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Job Offering: Internet Programmer

Dear I Made Wiryana,

We are a new internet company, based in Jakarta, is developing an Asian
Portal (Asian search engine, web directory, news collector, finance 
lifestyle). We are actively looking for a few dedicated people who have
the following skills:

-Strong Background in C/C++ (preferably Unix Based)

A plus if capable of :
-PERL/CGI Programming
-Unix/Linux OS
-A database (such as MySql or other ...)

For the selected candidates, there will be a basic salary, project's
bonus, health insurance  stock's option (shares of the company, if he is
proven to be valuable to the company). If you are interested in the job,
please email us your full resume and state the salary seek.

Sincerely,
Sucipto Mulyo
www.theEAST.net
Your Light to Asian Cyberspace


* Gunadarma Mailing List ---
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]



Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)

2000-03-06 Terurut Topik Mark Rompies

At 3/6/00 12:54 PM , [EMAIL PROTECTED] wrote:

 hmm... kalo melihat dari tulisan Mark yang panjang begitu, mungkin
 ada benarnya ada juga yang kurang benar :)

hehehe..namanya juga masih belajar Pak...biar ngak panjang sekalipun, bisa
saja ada yang ngak benar :)

 Kalo saya cermati semua tulisan itu semuanya akan kembali kepada
 mahasiswanya, percaya atau tidak itu memang kenyataan :P
 - Mahasiswa HARUS memiliki tujuan dari hidupnya dia sendiri ( contoh :
 ya pernah buat kuisoner kenapa anda kuliah di UG ? lucunya masih ada
 yang jawab ikut teman/pacar :)  ) nah disini sudah kelihatan bahwa dari
 diri sendiri tidak punya tujuan :P

betul sekali, seperti yang Anda bilang: "...masih ada yang jawab...", yang
berarti, masih ada juga yang menjawab lain: yang betul2 niat n serius
belajar, ngak semuanya tidak punya tujuan, ngak semuanya minta disuapi, dsb.

yah..saya tidak bicara individual di sini, namun menyangkut sekelompok
mahasiswa yang kuliah di dan diluluskan dari UG. Kasian kpd mahasiswa yang
udah memilih "jalan hidup yang benar" namun sekeluarnya dari UG turut kena
getah akibat lucunya implementasi UM, dan suasana belajar di UG.

 - Mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang berfikir "TIDAK" mau mengulang
 !, ngapain pula ikut UM keluar biaya juga, nah untuk TIDAK mengulang
 tentunya harus kerja keras dong :), kalo di ada yang IPK nya lebih tinggi
 karena ujian mandiri, saya yakin dengan TIDAK mengulang akan merasa LEBIH
 TERHORMAT :) hehehehehee...

Kalau mengenai perasaan tiap mahasiswa saya tidak bisa wakili yah, namun
merasa terhormat ataupun tidak (karena murni, ngak ikut UM), setelah lulus
nanti tetap tercap sebagai lulusan dari kampus UM :) Jadi bukan hanya
mahasiswanya yang kasian...UG-nya juga..

 - Bisa tidaknya bersaing dengan dengan mencantumkan reputasi perguruan
 tinggi, buktinya banyak lulusan UG yang kerja di Luar Negeri ataupun yang
 meneruskan kuliah di LN :)

hmm...bukankah UM baru dimulai? bisa dilihat dampaknya mulai sekarang ini,
bila tak segera dibenahi

 DOSEN
 - Kita tidak dapat menyimpulkan dosen itu enggan mengajar, begitu saja :)
 ini karena banyak faktor terutama menyangkut masalah pribadi si dosen itu
 sendiri, orang yang pintar/cerdas-pun belum tentu bisa mengajar :) contoh
:  Habibie cerdas/jenius apakah dia bisa ngajar dengan berhasil ??? belum
 tentu :) kalo tidak ada dukungan dari semua civitas akademika :P  karena
 dalam mengajar itu ada "ilmu" pengajar, coba anda perhatiakan dari semua
 dosen siapa yang paling baik mengajar ??? tentu nya anda sendiri yang
 lebih tahu,

enggan mengajar di sini tidak seperti yang Anda sebutkan. Namun keengganan
mengajar yang muncul karena merasa mahasiswanya ngak peduli lagi...merasa
mahasiswanya tidak butuh pelajaran, sebab mahasiswanya berpikir: untuk apa
belajar capek2 kalo dengan kebut semalam bisa dapet nilai bagus dgn ikut UM..
Dan ternyata bukan hanya perasaan si dosen, memang pada kenyataannya
situasi belajar mengajar di dalam kelas menjadi lain, suasana intelektual
tidak ada lagi, di dalam maupun di luar kelas.


 - Maksudnya berbeda sedikit langsung out seperti apa ?? kalo MHS itu
 sendiri yang memang TIDAK LAYAK disebut mahasiswa kenapa musti di
 pertahankan ??

lho konteksnya khan dosen, bukan mahasiswa (silakan lihat posting aslinya).
Beberapa dosen yang saya temui memang mengakui keadaan ini. Mereka pernah
mengusulkan spy UM itu "diperbaiki", namun mereka langsung "dikucilkan"

 YAYASAN
 - Kalo dibilang profit mungkin ada benarnya, karena setiap institusi
 butuh untuk membiayai hidupnya, ideal sih kuliah di gunadarma gratis gitu
 ya :)

konteksnya kan bukan ttg "butuh profit untuk hidup" Pak..
Namun yang saya utarakan adalah, Gunadarma dicap sebagai organisasi yang
motivasi utamanya mencari keuntungan, bukan lagi "Yayasan Pendidikan".
Melihat implementasi UM sedemikian rupa, pantaslah orang mencap seperti itu.

 -hehehe.. kalo dibilang pensuplai terbesar :) berarti berhasil dong promosi
 nya hehehehehe... :P  kalo dibilang generasi yang tak mampu berfikir saya
 rasa termasuk anda dong :) kalo memang anda mahasiswa
 gunadarma,hehehehehe... kalo bukan berarti harus masuk dulu ke UG,
 hehehehehe... baru bilang :)

betul sekali, sekarang saya memang turut dicap seperti itu, karena saya
mahasiswa Gunadarma

 saya yakin TIDAK SEMUA laki-2 eh... Mhs Gunadarma seperti itu :P, yang
 menyebabkan negeri nggak maju-2 ya bukan anda saja :P tapi yang lainnya
 juga dong kayak ikip, ui, itb, dll :P

tanpa maksud menyinggung perguruan tinggi lain, saya sangat bangga akan
Gunadarma yang tidak melaksanakan praktek UM seperti ini.

 Kalo TIDAK IKUT jalur UM saya dukung 1000% deh :) sekalipun UM tetep aja
 harus keluar duwit iya nggak hehehehee.. :P disini aja jelas kelihatan itu
 semua tergantung kepada Mahasiswanya :P

Menurut saya hal tersebut bukan merupakan solusi, karena pada dasarnya
menunggu kesadaran sekelompok besar mahasiswa yang dininabobokan untuk
tidak sadar. Alangkah baiknya bila kedua belah pihak yang terlibat dalam
lingkaran 

Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)

2000-03-06 Terurut Topik I Made Wiryana

On Mon, 6 Mar 2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 - Mahasiswa BUKAN anak SMU yang harus disuapi ilmu !!, harus di beri
 rumus-rumus yang lengkap
 - Mahasiswa = terdiri dari dua kata Maha  dan Siswa , kalo yang namanya
 Maha berarti "lebih" seharusnya siswa yang lebih berfikir dewasa, kreatif,
 mandiri (bukan ujian mandiri, red) dan disiplin.
 - Mahasiswa HARUS memiliki tujuan dari hidupnya dia sendiri ( contoh : saya

Saya sepakat dg Bung Warsono (gile... pakai Bung aja biar terkesan
egaliter..)  Jadi :

- Mahasiswa itu memang beda dg siswa (dan atributnya lho).  Jadi kalau
  siswa cenderung belajar di"guide" guru yang berfungsi sebagai
  instruktur.  Mahasiswa belajar dengan diberi arahan dari dosen yang 
  berfungsi sebagai fasilitator... (istilahnya cuma nunjukkin.. nih loe
  baca buku ini.. nih loe baca buku itu...)

- Mahasiswa itu diharapkan memiliki independensi (bukan saja dalam artian
  politik tetapi juga dalam artian tanggung jawab).  Artinya mereka bebas
  memilih cara mana (mau nyontek, ngerjakan tugas dsb), akan tetapi 
  tanggung jawab kualitas pendidikan yang mereka terima adalah di tangan
  mereka sendiri.

Kondisi mahasiswa yang diharapkan "maha" dan kenyataannya ada yang tetap
"siswa" sering kali membuat para dosen menjadi "kagok".   

- Ingin mengajar dan menempatkan mahasiswa sebagai "maha" yang tidak harus
  selalu disuapin tetapi kadang malah menjadikannya "dianggap tidak becus
  mengajar.  Misal sang dosen tidak mau mengajar secara detail,.. hanya
  menunjuk point utama.  Mahasiswa akan bilang.. ah dosennya males,
  ngajarnya nggak detail

- Ingin memberikan "pilihan jalan" kepada mahasiswa yang nantinya "bebas"
  dipilih sang "mahasisswa" ternyata dapat berakibat buruk, yaitu
  mahasiswa tersebut memilih jalan tanpa "membaca resikonya". Misal
  "Ujian Mandiri" dll.

- Ingin memberikan fasilitas lebih bebas ternyata "mahasiswa" sering
  meng-abuse.. (jadi tidak keliatan maha-nya).  Sebagai contoh di sini
  perpustakaan sangat bebas,,. tapi tak ada mahasiswa yang menyobek,
  membawa kabur buku...dll (mungkin masih ingat cerita bung Warsono, ttg
  mahasiswa memainkan tombol lift)

Saya sendiri lebih suka menganggap "mahasiswa" itu "maha".. walau
kenyataanya tidak semuanya tapi...ya anggap aja gitu.. jadi lama-kelamaan
semua mahasiswa sadar.. bahwa mereka sudah "maha"...8-)

Tetapi repotnya kadang banyaknya mahasiswa yang belum merasa "maha"
(terutama kalau sampai pada kewajiban... he.h.e beda kalau berkaitan
dengan hak... semuanya pengen jadi "maha").. seringkali lebih membuat
repot pihak sekolah (misal dalam hal penyediaan fasilitas dsb).

 DOSEN
 - Kita tidak dapat menyimpulkan dosen itu enggan mengajar, begitu saja :)
 ini karena banyak faktor terutama menyangkut masalah pribadi si dosen itu
 sendiri,

Dosen enggan mengajar.. atau bisa mengajar sangat relatif.. sebagian besar
dosen memang mengajar dg berpatokan pada silabus, banyak juga yang
"bervariasi".

Tapi banyak juga yang "patah" semangat karena respon yang diberikan oleh
para mahasiswa.  Jadi banyak para dosen yang "awalnya" begitu bersemangat
ingin mengajar.. dg materi tambahan.  Akan tetapi ketika melihat
"response" mahasiswa misal (saling ngobrol), diberi tugas malas-malasan.
Semangat yang tadinya berkobar-kobar itu menjadi hilang terbawa angin
malam..he.he.he.

Saya sendiri tergolong yang "selalu semangat" bukan karena apa-apa,..
karena itu kebutuhan saya sendiri...8-)  (masalah mahasiswa mau respons
atau nggak itu no problem.. jadi sama dengan kasus... saya kutak-katik
Linux .. apa ada orang yang mau beli/pakai itu no problem.. yang penting
saya udah belajar ).

Begitu juga "berinteraksi" dg mahasiswa baik via milis, ataupun langsung..
bukan karena saya ingin "mengajar yang baik" tapi terus terang adalah
kebutuhan pribadi saya yang memang senang "ngecharge otak saya" dg cara
banyak bergaul ama para mahasiswa. 

Nah akan tetapi tentunya tidak semua dosen memiliki pandangan atau
"kecuekan" melihat respons yang kurang bersemangat dari mahasiswa.  Jadi
bisa kita sadari salah satu penyebab "berkurang" semangatnya dosen
mengajar adalah "response" mahasiswa juga.

Jadi memang seperti telor dan ayam...8-).  Sering saya yang ingin menambah
materi baru.. dan mendapat jawaban dari rekan dosen lainnya... ngapain
ditambahin.. lha gitu aja mahasiswa juga pada nggak "nyimak"...
(sebetulnya saya juga nggak setuju dg cara pandang dosen seperti ini..tapi
saya mencoba memahami kenapa rekan-rekan tersebut menjadi kurang
bersemangat untuk menambah materi...)

 - Maksudnya berbeda sedikit langsung out seperti apa ?? kalo MHS itu
 sendiri yang memang TIDAK LAYAK disebut mahasiswa kenapa musti di
 ngadain misal ngadain dialog terbuka dengan rektor  atau civitas
 akademika yang lain ???

Menurut pengalaman saya... Gunadarma termasuk institusi yang paling bisa
menerima "perbedaan pendapat bawahan"... 8-).  Saya tergolong yang sering
berbeda pendapat.. baik sejak "mahasiswa" hingga jadi staff.


 YAYASAN
 - Kalo dibilang profit 

Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)

2000-03-06 Terurut Topik I Made Wiryana

On Mon, 6 Mar 2000, Mark Rompies wrote:

 hehehe..namanya juga masih belajar Pak...biar ngak panjang sekalipun, bisa
 saja ada yang ngak benar :)

Kayak program aja.. 1 line pun ada kemungkinan bug  8-)

  tinggi, buktinya banyak lulusan UG yang kerja di Luar Negeri ataupun yang
  meneruskan kuliah di LN :)
 
 hmm...bukankah UM baru dimulai? bisa dilihat dampaknya mulai sekarang ini,
 bila tak segera dibenahi

Ini sulitnya (sistem pendidikan itu baru bisa dirasakan akibatnya setelah
lewat 10 tahun) jadi bisa saja (pada kasus Ujian Mandiri)

- Misal sekarang pelaksanaannya kurang baik, tetapi setelah jalan 5 tahun
  UM ternyata pelaksananaanya lebih baik dan tepat ke sasaran (seperti
  posting saya pertama... yaitu setelah dibarengi dg mekanisme pembuatan
  soal dan kesadaran mahasiswa).  Nah tentu UM menjadi pilihan yang tepat
  dan "keberanian" memulainya sebagai pilihan yang tepat. (sebagai contoh
  kasus sarjana non skripsi.. sekarang malah banyak PTN yang meniru)

- Misal ternyata pelaksanaannya "makin buruk"... nah bisa saja setelah 10
  tahun malah makin konyol nah seperti ini yang harus dicegah.

Memang resiko sebagai "pendahulu" akan menghadapi situasi seperti itu.
Jadi karena ada dua kemungkinan yang baik dan buruk..ketimbang di "stop"
atau "tidak" lebih baik kita kembalikan kepada pertimbangan :

- Apakah konsepnya baik 

- Kalau implementasi yang salah.. mana yang salah dan diperbaiki sehingga
  setelah 10-20 tahun Ujian Mandiri telah berevolusi dan menjadi suatu
  pilihan yang "menolong" mahasiswa, dan bukan "menjerumuskan" mahasiswa.

 Dan ternyata bukan hanya perasaan si dosen, memang pada kenyataannya
 situasi belajar mengajar di dalam kelas menjadi lain, suasana intelektual
 tidak ada lagi, di dalam maupun di luar kelas.

Kalau saya terus terang dalam situasi seperti ini kembali lagi ke "Dosen
dan mahasiswa-nya".  Artinya dalam kondisi "tanpa" Ujian Mandiripun banyak
mahasiswa yang tidak memberikan "respons" semestinya misal  Dalam kondisi
tanpa Ujian Mandiri-pun banyak juga dosen yang tak memberikan "kuliahnya"
dengan semestinya...

Respon yang kurang dari mahasiswa misalnya :
- Tak mengerjakan tugas (mending nyontek temen aja)
- Tidak membaca  (nunggu ujian aja)
- Malas berdiskusi dll. (mending ngobrol soal lainnya aja di klas)

Memang kondisi ini lebih tepatnya disebabkan oleh kondisi "masyarakat
kita" yang belum menempatkan "Mahasiswa" sebagai makhluk yang "dewasa"
(dalam arti mengerti hak dan kuajibannya... )

 Namun yang saya utarakan adalah, Gunadarma dicap sebagai organisasi yang
 motivasi utamanya mencari keuntungan, bukan lagi "Yayasan Pendidikan".
 Melihat implementasi UM sedemikian rupa, pantaslah orang mencap seperti itu.

Sebetulnya soal cap-mencap.. ini sangat relatif.. (saya inget dulu jaman
kuliah di UI.. saya dianggap mahasiswa yang "dicap" cari duit aja.. karena
lebih memilih jadi asisten atau jadi dosen di Gunadarma bukannya di
UI)..tanpa orang mencoba memahami apa sebetulnya...alasan saya...ternyata
khan perjalanan waktu yang menilai semuanya...),

Memang terkadang berani "berbeda" bisa menimbulkan cap yang macam-macam...
8-).  Nah mungkin situasi seperti ini jugalah yang sering menimpa istitusi
pendidikan. 

 menunggu kesadaran sekelompok besar mahasiswa yang dininabobokan untuk
 tidak sadar. Alangkah baiknya bila kedua belah pihak yang terlibat dalam
 lingkaran pendidikan UG turut bertindak: pihak pertama belajar dengan baik

Cara lainnya adalah sekalian saja mahasiswa diberikan "kebebasan"...
he..he.he.he sehingga belajar beresiko...  Jadi dg kata lain 

"You.. selewengkan kebebasan.. you.. yang terima resikonya (misalnya dicap
jelek dsb) sehingga diharapkan masing-masing mahasiswa akan saling
mengingatkan... 8-)

Biasanya ini lumayan "mujarab".. sama seperti di kelas sering saya
sering bilang

"Psst jangan ribut donk.. tuh temennya mau belajar.. kalau kamu ribut khan
temen kamu yang capek-capek datang pengen belajar.. jadi nggak denger..."

Memang seringkali.. hal tersebut nggak bekerja seperti yang diharapkan..  
karena kondisi sudah terlanjur "buruk"... dan ini sebetulnya.. sekelompok
mahasiswa lah yang "mengganggu" tujuan baik (itikad) baik mahasiswa yang
lainnya. 

Karena nila setitik rusa susu sebelanga 8-) 

Biasanya kalau memang kondisi sudah buruk "langkah ekstreem" 
diperlukan...8-)

IMW

NB : kalau mahasiswa juga tidak mau dinina-bobokkan oleh MS.. sekarang
 lah saat yang tepat untuk mendukung Open Source Campuss Agreement..
 .he.he.he.h


* Gunadarma Mailing List ---
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]