RE: [GUNADARMA] XML
Boleh juga Pak Made, dalam waktu dekat saya ada project memakai Oracle 8i Advance Queing, Queue nya berupa ROW data binary setelah di dequeue dan diextract ternyata masih berupa XML, XML ini masih harus di terjemahkan sebagai data untuk di masukkan ke relational database. Saya masih mencari reference untuk step yang terakhir. Yudi -Original Message- From: I Made Wiryana [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, March 06, 2000 4:29 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: Re: [GUNADARMA] XML On Mon, 6 Mar 2000, Yudi Adicawarman wrote: Sorry numpang nanya, ada yang tahu enggak referensi website untuk belajar XML yang mudah dimengerti? Detailnya sih cara mengubah source ke XML dan dari XML ke target. Mau gabung bersama "kelompok belajar kami...?" (he.h.e sambil ngelirik Mark Rompies..he.heh.ehe.h.8-) IMW * Gunadarma Mailing List --- * Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id * Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Administrator: [EMAIL PROTECTED] * Gunadarma Mailing List --- * Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id * Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Administrator: [EMAIL PROTECTED]
Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)
I Made Wiryana wrote: On Mon, 6 Mar 2000 [EMAIL PROTECTED] wrote: - Mahasiswa BUKAN anak SMU yang harus disuapi ilmu !!, harus di beri deleted - Tidak mampu bersaing dengan pendidikan dunia inernasional ?? hehehee.. saya fikir kenapa kok ada orang UG yang kerja di LN/ sekolah lagi di LN ?? bersaingnya itu seperti apa ?? apakah anda yakin perguruan tinggi swasta He.he.h.e. saya jauh-jauh datang ke Jerman.. pengen belajar.. malah disuruh ngebimbing Dipl Ing..8-) padahal di Indonesia belum boleh ngebimbing S1 (Sarjana...).. nah jadi "standard" Gunadarma nggak bisa dibilang buruk-buruk amat..lho... Yah ini sih mendinganda datang ke ke Jerman dengan bekal, nah saya dulu lebih parah lagi..bikin internet banking kita mesti memberikan keterangan kepada MBA candidate dari Newyork Stern University (Setelah daya cek di daftar uni di US, ini uni termasuk leading uni untuk business school ) untuk menjelaskan ttg pasar banking, internet, teknologi yg digunakan, RSA, Securitu untuk bahan thesis mereka. Padahal sorenya saya masih harus ujian di kampus, belum lulus kuliah S1 hehehehe. Dan lagi waktu itu masih baru tahu ttg hal2 tsb. Walaupun sekedar cuma jadi counterpart, apa yg kita kerjakan sehari menjadi thesis mereka yah paling tidak apa yg kita ketahui masuk kategori pengetahuan. Tapi dengan begitu saya malah menjadi pe-de, ternyata apa2 yg kita ketahui di jadikan thesis... Memang sulit menilai "kualitas" (apalagi tolok ukur lain... misal di Jerman ini lulusan Uni tidak paham pengetahuan praktis.. itu adalah wajar...he.he.he. sedangkan menurut orang Indonesia.. mungkin saya tergolong.. dosen yang bodoh.. karena tidak tahu pakai MS Offfice, dan Windows NT). Begitu juga dengan respons dan kemandirian mahasiswa.. ini yang jelas membedakan hal tersebut. deleted IMW Baru 2 minggu ini di kantor saya ada staff baru di IT dari NUS (di s'pore ini universitas tekemuka lhooo ). Karena beberapa sebab komputernya ngadat. Harus diinstall ulang windowsnya. Ternyata untuk bikin partisi saja harus diajarin, setting NIC, bahkan setting display adapter juga tidak tahu caranya. Sampai mungkin merasa nggak enak bilang 'Today I am giving to much trouble to every body', saya jadi senyum sendiri ketika tahu teman2 saya di depok pada bikin network antar kamar kost. Saya sendiri juga sebenarnya bodoh hehehe cuma saya suka beli buku utk referensi sekedar jadi acuan "bab sekian yg harus dibuka kalau mau bikin/mengerjakan sesuatu" ..(kadang tanya2 ke warsono juga sih hehehe ).. dari pengalaman yg pernah saya alami saya termasuk yg berpikiran bahwa anak UG nggak kalah koq..saya sendiri pernah UM, ip nggak bagus..Tapi karena di ajar ttg konsep saya jadi ngerti. Nah memang akhirnya kemandirian menjadi bagian yg sangat penting buat mahasiswa.. Ade * Gunadarma Mailing List --- * Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id * Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Administrator: [EMAIL PROTECTED]
RE: [GUNADARMA] XML
hehehehehe... kayaknya abis keracunan seminar iDevelop oracle ya hehehehehehe... kebagian training nggak hehehee.. :) udah lihat http://www.xml.com/pub belum ? atau di sitenya oracle.com lumayan juga tuh :) /home/war$ _ Please respond to [EMAIL PROTECTED] From: Yudi Adicawarman Yudiac @ mii.metrodata.co.id on 03/07/2000 01:05:06 AM GMT To: "'[EMAIL PROTECTED]'" milis @ gunadarma.ac.id cc:(bcc: WARSONO/MIS/UNITED_TRACTORS) Subject: RE: [GUNADARMA] XML Boleh juga Pak Made, dalam waktu dekat saya ada project memakai Oracle 8i Advance Queing, Queue nya berupa ROW data binary setelah di dequeue dan diextract ternyata masih berupa XML, XML ini masih harus di terjemahkan sebagai data untuk di masukkan ke relational database. Saya masih mencari reference untuk step yang terakhir. Yudi -Original Message- From: I Made Wiryana [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, March 06, 2000 4:29 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: Re: [GUNADARMA] XML On Mon, 6 Mar 2000, Yudi Adicawarman wrote: Sorry numpang nanya, ada yang tahu enggak referensi website untuk belajar XML yang mudah dimengerti? Detailnya sih cara mengubah source ke XML dan dari XML ke target. Mau gabung bersama "kelompok belajar kami...?" (he.h.e sambil ngelirik Mark Rompies..he.heh.ehe.h.8-) IMW * Gunadarma Mailing List --- * Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id * Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Administrator: [EMAIL PROTECTED]
RE: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)
-Original Message- From: Ade Junaedi Ahmad [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, March 07, 2000 9:14 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies) ).. dari pengalaman yg pernah saya alami saya termasuk yg berpikiran bahwa anak UG nggak kalah koq..saya sendiri pernah UM, ip nggak bagus..Tapi karena di ajar ttg konsep saya jadi ngerti. He..he..he..kalo ngomong masalah IP saya jadi malu...untung di tempat kerja saya waktu masuk dulu nggak ditulis IPK harus 3,0 ..bisa nganggur terus-terusan gue... Saya setuju aja tuh dengan UM-nya Gundar, kenapa tidak? konsepnya bagus. Kalo ada yang memanfaatkan hanya untuk cari nilai dan bukan ilmu nanti di tanggung sama dia sendiri akibatnya. Emang nggak berat dapat gelar SKom? Ada temen saya nggak pernah ngaku kalo dia SKom karena dia merasa ilmunya belum cukup untuk ngaku kalo dia udah sarjana..8-) Irwin * Gunadarma Mailing List --- * Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id * Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Administrator: [EMAIL PROTECTED]
Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)
Setelah mengikuti pembicaraan ini saya jadi mo ikutan kasih komentar he..he..he.. saya sebenarnya pengikut milis ini dari pertama dibuat cuman jarang kasih komentar :-) Mengenai UM ha...ha...ha nggak komentar dech tanya aja ama Gundar. atau kalo mau kirim ke milis staffnya gundar suruh para dosen disitu kasih komentar biar dari sisi dosen juga ada komentarnya dong jangan hanya pak Made (tul nggak Mas!) Jadi kalo dibilang di milis ini nggak ada ikut dosennya saya rasa ada salah satunya saya ha..ha... Kalo mau saya kasih komentar buat para mahasiswa he..he... perbanyak baca buku dech soalnya saya yakin para mahasiswa paling miskin baca buku, jawaban yang saya terima sering "abis bukunya bahasa inggris sich" Nah kalo udah gini, mo gimana nich? Gimana mo jadi kayak iklan gemar membaca " tu la lit.tu la lit" ha...ha... gitu aja dech Rullyan (INTERNET=Indomie Telor Kornet) __ Do You Yahoo!? Talk to your friends online with Yahoo! Messenger. http://im.yahoo.com * Gunadarma Mailing List --- * Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id * Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Administrator: [EMAIL PROTECTED]
Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)
hehehehee... ternyata ada juga yang ngaku hehehehe ... aku mau tanya nih :) apa betul ?? seperti Mark Rumpies bilang bila seorang dosen bertentangan/berbeda pendapat nanti-nya akan di "kucil" kan ??? :) hehehehee... hayo ngaku :P sekedar untuk meluruskan masalah aja :) Salam /home/war$ _ Please respond to [EMAIL PROTECTED] From: "Rullyan" rullyan @ yahoo.com on 03/07/2000 04:11:13 AM GMT To: milis @ gunadarma.ac.id cc:(bcc: WARSONO/MIS/UNITED_TRACTORS) Subject: Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies) Setelah mengikuti pembicaraan ini saya jadi mo ikutan kasih komentar he..he..he.. saya sebenarnya pengikut milis ini dari pertama dibuat cuman jarang kasih komentar :-) Mengenai UM ha...ha...ha nggak komentar dech tanya aja ama Gundar. atau kalo mau kirim ke milis staffnya gundar suruh para dosen disitu kasih komentar biar dari sisi dosen juga ada komentarnya dong jangan hanya pak Made (tul nggak Mas!) Jadi kalo dibilang di milis ini nggak ada ikut dosennya saya rasa ada salah satunya saya ha..ha... Kalo mau saya kasih komentar buat para mahasiswa he..he... perbanyak baca buku dech soalnya saya yakin para mahasiswa paling miskin baca buku, jawaban yang saya terima sering "abis bukunya bahasa inggris sich" Nah kalo udah gini, mo gimana nich? Gimana mo jadi kayak iklan gemar membaca " tu la lit.tu la lit" ha...ha... gitu aja dech Rullyan (INTERNET=Indomie Telor Kornet) * Gunadarma Mailing List --- * Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id * Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Administrator: [EMAIL PROTECTED]
Re: [GUNADARMA] XML
On Mon, 6 Mar 2000, Yudi Adicawarman wrote: Sorry numpang nanya, ada yang tahu enggak referensi website untuk belajar XML yang mudah dimengerti? Detailnya sih cara mengubah source ke XML dan dari XML ke target. Mau gabung bersama "kelompok belajar kami...?" (he.h.e sambil ngelirik Mark Rompies..he.heh.ehe.h.8-) IMW * Gunadarma Mailing List --- * Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id * Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Administrator: [EMAIL PROTECTED]
Re: [GUNADARMA] hubungan sulitnya mengurus surat2 dan website ...
On Mon, 6 Mar 2000, Ade Junaedi Ahmad wrote: Dan yg nulis juga cuma itu2 aja...kan kita juga pengin tahu dosen yg ~~~ lain untuk nulis. Bukan kita bosen sih cuma saya pernah di komentarin temen saya disini koq yg mulis cuma sedikit emang dosen yg lain pada ke mana ? Atau jangan2 dosen yg ikut dimilis ini juga bisa dihitung dengan Ha.ha.a.ha.hah. no comment ah.. jadi malu IMW * Gunadarma Mailing List --- * Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id * Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Administrator: [EMAIL PROTECTED]
[GUNADARMA] Job Offering: Internet Programmer
-- Forwarded message -- Date: Sat, 04 Mar 2000 23:26:35 +0700 From: Sucipto Mulyo [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Job Offering: Internet Programmer Dear I Made Wiryana, We are a new internet company, based in Jakarta, is developing an Asian Portal (Asian search engine, web directory, news collector, finance lifestyle). We are actively looking for a few dedicated people who have the following skills: -Strong Background in C/C++ (preferably Unix Based) A plus if capable of : -PERL/CGI Programming -Unix/Linux OS -A database (such as MySql or other ...) For the selected candidates, there will be a basic salary, project's bonus, health insurance stock's option (shares of the company, if he is proven to be valuable to the company). If you are interested in the job, please email us your full resume and state the salary seek. Sincerely, Sucipto Mulyo www.theEAST.net Your Light to Asian Cyberspace * Gunadarma Mailing List --- * Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id * Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Administrator: [EMAIL PROTECTED]
Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)
At 3/6/00 12:54 PM , [EMAIL PROTECTED] wrote: hmm... kalo melihat dari tulisan Mark yang panjang begitu, mungkin ada benarnya ada juga yang kurang benar :) hehehe..namanya juga masih belajar Pak...biar ngak panjang sekalipun, bisa saja ada yang ngak benar :) Kalo saya cermati semua tulisan itu semuanya akan kembali kepada mahasiswanya, percaya atau tidak itu memang kenyataan :P - Mahasiswa HARUS memiliki tujuan dari hidupnya dia sendiri ( contoh : ya pernah buat kuisoner kenapa anda kuliah di UG ? lucunya masih ada yang jawab ikut teman/pacar :) ) nah disini sudah kelihatan bahwa dari diri sendiri tidak punya tujuan :P betul sekali, seperti yang Anda bilang: "...masih ada yang jawab...", yang berarti, masih ada juga yang menjawab lain: yang betul2 niat n serius belajar, ngak semuanya tidak punya tujuan, ngak semuanya minta disuapi, dsb. yah..saya tidak bicara individual di sini, namun menyangkut sekelompok mahasiswa yang kuliah di dan diluluskan dari UG. Kasian kpd mahasiswa yang udah memilih "jalan hidup yang benar" namun sekeluarnya dari UG turut kena getah akibat lucunya implementasi UM, dan suasana belajar di UG. - Mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang berfikir "TIDAK" mau mengulang !, ngapain pula ikut UM keluar biaya juga, nah untuk TIDAK mengulang tentunya harus kerja keras dong :), kalo di ada yang IPK nya lebih tinggi karena ujian mandiri, saya yakin dengan TIDAK mengulang akan merasa LEBIH TERHORMAT :) hehehehehee... Kalau mengenai perasaan tiap mahasiswa saya tidak bisa wakili yah, namun merasa terhormat ataupun tidak (karena murni, ngak ikut UM), setelah lulus nanti tetap tercap sebagai lulusan dari kampus UM :) Jadi bukan hanya mahasiswanya yang kasian...UG-nya juga.. - Bisa tidaknya bersaing dengan dengan mencantumkan reputasi perguruan tinggi, buktinya banyak lulusan UG yang kerja di Luar Negeri ataupun yang meneruskan kuliah di LN :) hmm...bukankah UM baru dimulai? bisa dilihat dampaknya mulai sekarang ini, bila tak segera dibenahi DOSEN - Kita tidak dapat menyimpulkan dosen itu enggan mengajar, begitu saja :) ini karena banyak faktor terutama menyangkut masalah pribadi si dosen itu sendiri, orang yang pintar/cerdas-pun belum tentu bisa mengajar :) contoh : Habibie cerdas/jenius apakah dia bisa ngajar dengan berhasil ??? belum tentu :) kalo tidak ada dukungan dari semua civitas akademika :P karena dalam mengajar itu ada "ilmu" pengajar, coba anda perhatiakan dari semua dosen siapa yang paling baik mengajar ??? tentu nya anda sendiri yang lebih tahu, enggan mengajar di sini tidak seperti yang Anda sebutkan. Namun keengganan mengajar yang muncul karena merasa mahasiswanya ngak peduli lagi...merasa mahasiswanya tidak butuh pelajaran, sebab mahasiswanya berpikir: untuk apa belajar capek2 kalo dengan kebut semalam bisa dapet nilai bagus dgn ikut UM.. Dan ternyata bukan hanya perasaan si dosen, memang pada kenyataannya situasi belajar mengajar di dalam kelas menjadi lain, suasana intelektual tidak ada lagi, di dalam maupun di luar kelas. - Maksudnya berbeda sedikit langsung out seperti apa ?? kalo MHS itu sendiri yang memang TIDAK LAYAK disebut mahasiswa kenapa musti di pertahankan ?? lho konteksnya khan dosen, bukan mahasiswa (silakan lihat posting aslinya). Beberapa dosen yang saya temui memang mengakui keadaan ini. Mereka pernah mengusulkan spy UM itu "diperbaiki", namun mereka langsung "dikucilkan" YAYASAN - Kalo dibilang profit mungkin ada benarnya, karena setiap institusi butuh untuk membiayai hidupnya, ideal sih kuliah di gunadarma gratis gitu ya :) konteksnya kan bukan ttg "butuh profit untuk hidup" Pak.. Namun yang saya utarakan adalah, Gunadarma dicap sebagai organisasi yang motivasi utamanya mencari keuntungan, bukan lagi "Yayasan Pendidikan". Melihat implementasi UM sedemikian rupa, pantaslah orang mencap seperti itu. -hehehe.. kalo dibilang pensuplai terbesar :) berarti berhasil dong promosi nya hehehehehe... :P kalo dibilang generasi yang tak mampu berfikir saya rasa termasuk anda dong :) kalo memang anda mahasiswa gunadarma,hehehehehe... kalo bukan berarti harus masuk dulu ke UG, hehehehehe... baru bilang :) betul sekali, sekarang saya memang turut dicap seperti itu, karena saya mahasiswa Gunadarma saya yakin TIDAK SEMUA laki-2 eh... Mhs Gunadarma seperti itu :P, yang menyebabkan negeri nggak maju-2 ya bukan anda saja :P tapi yang lainnya juga dong kayak ikip, ui, itb, dll :P tanpa maksud menyinggung perguruan tinggi lain, saya sangat bangga akan Gunadarma yang tidak melaksanakan praktek UM seperti ini. Kalo TIDAK IKUT jalur UM saya dukung 1000% deh :) sekalipun UM tetep aja harus keluar duwit iya nggak hehehehee.. :P disini aja jelas kelihatan itu semua tergantung kepada Mahasiswanya :P Menurut saya hal tersebut bukan merupakan solusi, karena pada dasarnya menunggu kesadaran sekelompok besar mahasiswa yang dininabobokan untuk tidak sadar. Alangkah baiknya bila kedua belah pihak yang terlibat dalam lingkaran
Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)
On Mon, 6 Mar 2000 [EMAIL PROTECTED] wrote: - Mahasiswa BUKAN anak SMU yang harus disuapi ilmu !!, harus di beri rumus-rumus yang lengkap - Mahasiswa = terdiri dari dua kata Maha dan Siswa , kalo yang namanya Maha berarti "lebih" seharusnya siswa yang lebih berfikir dewasa, kreatif, mandiri (bukan ujian mandiri, red) dan disiplin. - Mahasiswa HARUS memiliki tujuan dari hidupnya dia sendiri ( contoh : saya Saya sepakat dg Bung Warsono (gile... pakai Bung aja biar terkesan egaliter..) Jadi : - Mahasiswa itu memang beda dg siswa (dan atributnya lho). Jadi kalau siswa cenderung belajar di"guide" guru yang berfungsi sebagai instruktur. Mahasiswa belajar dengan diberi arahan dari dosen yang berfungsi sebagai fasilitator... (istilahnya cuma nunjukkin.. nih loe baca buku ini.. nih loe baca buku itu...) - Mahasiswa itu diharapkan memiliki independensi (bukan saja dalam artian politik tetapi juga dalam artian tanggung jawab). Artinya mereka bebas memilih cara mana (mau nyontek, ngerjakan tugas dsb), akan tetapi tanggung jawab kualitas pendidikan yang mereka terima adalah di tangan mereka sendiri. Kondisi mahasiswa yang diharapkan "maha" dan kenyataannya ada yang tetap "siswa" sering kali membuat para dosen menjadi "kagok". - Ingin mengajar dan menempatkan mahasiswa sebagai "maha" yang tidak harus selalu disuapin tetapi kadang malah menjadikannya "dianggap tidak becus mengajar. Misal sang dosen tidak mau mengajar secara detail,.. hanya menunjuk point utama. Mahasiswa akan bilang.. ah dosennya males, ngajarnya nggak detail - Ingin memberikan "pilihan jalan" kepada mahasiswa yang nantinya "bebas" dipilih sang "mahasisswa" ternyata dapat berakibat buruk, yaitu mahasiswa tersebut memilih jalan tanpa "membaca resikonya". Misal "Ujian Mandiri" dll. - Ingin memberikan fasilitas lebih bebas ternyata "mahasiswa" sering meng-abuse.. (jadi tidak keliatan maha-nya). Sebagai contoh di sini perpustakaan sangat bebas,,. tapi tak ada mahasiswa yang menyobek, membawa kabur buku...dll (mungkin masih ingat cerita bung Warsono, ttg mahasiswa memainkan tombol lift) Saya sendiri lebih suka menganggap "mahasiswa" itu "maha".. walau kenyataanya tidak semuanya tapi...ya anggap aja gitu.. jadi lama-kelamaan semua mahasiswa sadar.. bahwa mereka sudah "maha"...8-) Tetapi repotnya kadang banyaknya mahasiswa yang belum merasa "maha" (terutama kalau sampai pada kewajiban... he.h.e beda kalau berkaitan dengan hak... semuanya pengen jadi "maha").. seringkali lebih membuat repot pihak sekolah (misal dalam hal penyediaan fasilitas dsb). DOSEN - Kita tidak dapat menyimpulkan dosen itu enggan mengajar, begitu saja :) ini karena banyak faktor terutama menyangkut masalah pribadi si dosen itu sendiri, Dosen enggan mengajar.. atau bisa mengajar sangat relatif.. sebagian besar dosen memang mengajar dg berpatokan pada silabus, banyak juga yang "bervariasi". Tapi banyak juga yang "patah" semangat karena respon yang diberikan oleh para mahasiswa. Jadi banyak para dosen yang "awalnya" begitu bersemangat ingin mengajar.. dg materi tambahan. Akan tetapi ketika melihat "response" mahasiswa misal (saling ngobrol), diberi tugas malas-malasan. Semangat yang tadinya berkobar-kobar itu menjadi hilang terbawa angin malam..he.he.he. Saya sendiri tergolong yang "selalu semangat" bukan karena apa-apa,.. karena itu kebutuhan saya sendiri...8-) (masalah mahasiswa mau respons atau nggak itu no problem.. jadi sama dengan kasus... saya kutak-katik Linux .. apa ada orang yang mau beli/pakai itu no problem.. yang penting saya udah belajar ). Begitu juga "berinteraksi" dg mahasiswa baik via milis, ataupun langsung.. bukan karena saya ingin "mengajar yang baik" tapi terus terang adalah kebutuhan pribadi saya yang memang senang "ngecharge otak saya" dg cara banyak bergaul ama para mahasiswa. Nah akan tetapi tentunya tidak semua dosen memiliki pandangan atau "kecuekan" melihat respons yang kurang bersemangat dari mahasiswa. Jadi bisa kita sadari salah satu penyebab "berkurang" semangatnya dosen mengajar adalah "response" mahasiswa juga. Jadi memang seperti telor dan ayam...8-). Sering saya yang ingin menambah materi baru.. dan mendapat jawaban dari rekan dosen lainnya... ngapain ditambahin.. lha gitu aja mahasiswa juga pada nggak "nyimak"... (sebetulnya saya juga nggak setuju dg cara pandang dosen seperti ini..tapi saya mencoba memahami kenapa rekan-rekan tersebut menjadi kurang bersemangat untuk menambah materi...) - Maksudnya berbeda sedikit langsung out seperti apa ?? kalo MHS itu sendiri yang memang TIDAK LAYAK disebut mahasiswa kenapa musti di ngadain misal ngadain dialog terbuka dengan rektor atau civitas akademika yang lain ??? Menurut pengalaman saya... Gunadarma termasuk institusi yang paling bisa menerima "perbedaan pendapat bawahan"... 8-). Saya tergolong yang sering berbeda pendapat.. baik sejak "mahasiswa" hingga jadi staff. YAYASAN - Kalo dibilang profit
Re: [GUNADARMA] UM for dummies II (Was: UM for dummies)
On Mon, 6 Mar 2000, Mark Rompies wrote: hehehe..namanya juga masih belajar Pak...biar ngak panjang sekalipun, bisa saja ada yang ngak benar :) Kayak program aja.. 1 line pun ada kemungkinan bug 8-) tinggi, buktinya banyak lulusan UG yang kerja di Luar Negeri ataupun yang meneruskan kuliah di LN :) hmm...bukankah UM baru dimulai? bisa dilihat dampaknya mulai sekarang ini, bila tak segera dibenahi Ini sulitnya (sistem pendidikan itu baru bisa dirasakan akibatnya setelah lewat 10 tahun) jadi bisa saja (pada kasus Ujian Mandiri) - Misal sekarang pelaksanaannya kurang baik, tetapi setelah jalan 5 tahun UM ternyata pelaksananaanya lebih baik dan tepat ke sasaran (seperti posting saya pertama... yaitu setelah dibarengi dg mekanisme pembuatan soal dan kesadaran mahasiswa). Nah tentu UM menjadi pilihan yang tepat dan "keberanian" memulainya sebagai pilihan yang tepat. (sebagai contoh kasus sarjana non skripsi.. sekarang malah banyak PTN yang meniru) - Misal ternyata pelaksanaannya "makin buruk"... nah bisa saja setelah 10 tahun malah makin konyol nah seperti ini yang harus dicegah. Memang resiko sebagai "pendahulu" akan menghadapi situasi seperti itu. Jadi karena ada dua kemungkinan yang baik dan buruk..ketimbang di "stop" atau "tidak" lebih baik kita kembalikan kepada pertimbangan : - Apakah konsepnya baik - Kalau implementasi yang salah.. mana yang salah dan diperbaiki sehingga setelah 10-20 tahun Ujian Mandiri telah berevolusi dan menjadi suatu pilihan yang "menolong" mahasiswa, dan bukan "menjerumuskan" mahasiswa. Dan ternyata bukan hanya perasaan si dosen, memang pada kenyataannya situasi belajar mengajar di dalam kelas menjadi lain, suasana intelektual tidak ada lagi, di dalam maupun di luar kelas. Kalau saya terus terang dalam situasi seperti ini kembali lagi ke "Dosen dan mahasiswa-nya". Artinya dalam kondisi "tanpa" Ujian Mandiripun banyak mahasiswa yang tidak memberikan "respons" semestinya misal Dalam kondisi tanpa Ujian Mandiri-pun banyak juga dosen yang tak memberikan "kuliahnya" dengan semestinya... Respon yang kurang dari mahasiswa misalnya : - Tak mengerjakan tugas (mending nyontek temen aja) - Tidak membaca (nunggu ujian aja) - Malas berdiskusi dll. (mending ngobrol soal lainnya aja di klas) Memang kondisi ini lebih tepatnya disebabkan oleh kondisi "masyarakat kita" yang belum menempatkan "Mahasiswa" sebagai makhluk yang "dewasa" (dalam arti mengerti hak dan kuajibannya... ) Namun yang saya utarakan adalah, Gunadarma dicap sebagai organisasi yang motivasi utamanya mencari keuntungan, bukan lagi "Yayasan Pendidikan". Melihat implementasi UM sedemikian rupa, pantaslah orang mencap seperti itu. Sebetulnya soal cap-mencap.. ini sangat relatif.. (saya inget dulu jaman kuliah di UI.. saya dianggap mahasiswa yang "dicap" cari duit aja.. karena lebih memilih jadi asisten atau jadi dosen di Gunadarma bukannya di UI)..tanpa orang mencoba memahami apa sebetulnya...alasan saya...ternyata khan perjalanan waktu yang menilai semuanya...), Memang terkadang berani "berbeda" bisa menimbulkan cap yang macam-macam... 8-). Nah mungkin situasi seperti ini jugalah yang sering menimpa istitusi pendidikan. menunggu kesadaran sekelompok besar mahasiswa yang dininabobokan untuk tidak sadar. Alangkah baiknya bila kedua belah pihak yang terlibat dalam lingkaran pendidikan UG turut bertindak: pihak pertama belajar dengan baik Cara lainnya adalah sekalian saja mahasiswa diberikan "kebebasan"... he..he.he.he sehingga belajar beresiko... Jadi dg kata lain "You.. selewengkan kebebasan.. you.. yang terima resikonya (misalnya dicap jelek dsb) sehingga diharapkan masing-masing mahasiswa akan saling mengingatkan... 8-) Biasanya ini lumayan "mujarab".. sama seperti di kelas sering saya sering bilang "Psst jangan ribut donk.. tuh temennya mau belajar.. kalau kamu ribut khan temen kamu yang capek-capek datang pengen belajar.. jadi nggak denger..." Memang seringkali.. hal tersebut nggak bekerja seperti yang diharapkan.. karena kondisi sudah terlanjur "buruk"... dan ini sebetulnya.. sekelompok mahasiswa lah yang "mengganggu" tujuan baik (itikad) baik mahasiswa yang lainnya. Karena nila setitik rusa susu sebelanga 8-) Biasanya kalau memang kondisi sudah buruk "langkah ekstreem" diperlukan...8-) IMW NB : kalau mahasiswa juga tidak mau dinina-bobokkan oleh MS.. sekarang lah saat yang tepat untuk mendukung Open Source Campuss Agreement.. .he.he.he.h * Gunadarma Mailing List --- * Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id * Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED] * Administrator: [EMAIL PROTECTED]