Re: [ppiindia] Kereta MagLev di China

2004-09-19 Terurut Topik rahardjo mustadjab
Sdr. Temie Iswanto dan rekan semilis lainnya,

Saya juga sedikit kesal dengan perangai kita sebangsa
setanah air, yang terlalu banyak ribut soal politik
dan agama melulu.  Kalau begini terus, jangan-jangan
negara kita yang subur makmur ini jadi mandeg atau
malahan mundur karena orang lain maju.

Kembali ke soal Maglev di China itu, sayang komputer
saya gagal menanyangkan link yang Anda sebut itu. 
Tapi kalau saya tidak salah, Maglev (magnetically
levitated trains) yaitu kereta api yang mengapung
diatas medan magnit dan digerakkan oleh motor induksi
linear itu, belum terbukti mendatangkan uang, termasuk
dinegara asalnya, yaitu Jerman.  Jadi peluncurannya di
China kalau berhasil secara ekonomis, merupakan sukses
Maglev yang pertama didunia. 

Salam,
RM

--- Temie Iswanto [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 Dear all,
 FYI
  
 -Original Message-
 From: Budi Santoso [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, 17 September 2004 8:34 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [polman] Balik Lagi
 
 Dear All,
 
 Bbrp hari yl karena krn tugas ke China  Jpn saya
 harus un-subcribe dari
 grup ini. Sekarang saya gabung lagi ..
 
 Mungkin dari rekan-rekan yg pernah berkunjung ke
 China akan sependapat
 dengan saya bahwa dalam hal industri dan
 infrastruktur Indonesia
 ketinggalan sangat jauh dibanding China. Kita
 ribut-ribut soal Trans
 Jakarta, dari bandara Shanghai ke pusat kota sudah
 ada kereta MagLev
 (

http://www.shanghaiguide.com/gallery/maglevopening/IMG_0516).
 
 Di komplek industri XuZhou (seperti Cikarang dll)
 jalan utamanya 8 jalur
 (4+4), tertata rapi dan ga ada macet sama sekali.
 
 Bingung and prihatin... kalo di dalam negri aja
 masih banyak rebutan kursi
 + bom..kapan kita bisa setaraf mereka ya...
 
 Thx
 Budi MM80-83
 
 To be alone is better than (to have) a bad companion
 but a good companion is better than being alone; and
 speaking the good is better than keeping silence but
 silence is better than speaking evil. 
  
 
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
  





___ALL-NEW Yahoo! Messenger - 
all new features - even more fun!  http://uk.messenger.yahoo.com


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Re: Mengapa Sekularisme Itu Penting Dalam Kehidupan Multiagama?

2004-09-19 Terurut Topik rm_danardono
Dalam memahami kepentingan Sekularisme bagi masyarakat yang hidup 
berdampingan antar agama dan antarbudaya, kita belajar dari Turki.

Silakan baca pendapat yang sangat bijaksana dibawah ini:

 

Ke Turki Kita Mengaji

Hamid Basyaib

 

Kemenangan besar Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dalam 
pemilihan umum Turki 3 November lalu benar-benar mencengangkan. 
Partai yang baru berusia 12 bulan ini menangguk 34,4 persen suara 
dalam pemilu yang diikuti duapuluhan partai. Ini suatu kemenangan 
mayoritas besar (landslide) pertama dalam 15 tahun. Dari tak punya 
wakil sama sekali di parlemen Turki, AKP kini menduduki 364 dari 550 
kursi parlemen -– hanya kurang 4 kursi untuk menggenggam mandat 
mengubah Konstitusi 1982 yang disusun tentara setelah kudeta 1980.

Adalet va Kalkinma Partisi memikat pemilih karena citra bersihnya di 
tengah kancah politik Turki yang korup dan dilanda inflasi 80 persen 
(tertingi dalam 50 tahun terakhir). Meski dibantah oleh para 
petingginya, AKP jelas berakar Islam. Sejumlah pemimpinnya adalah 
bekas tokoh Refah, partai Islam yang sempat memerintah selama 10 
bulan pada 1996-97, sebelum dikudeta halus oleh tentara yang 
menempatkan diri sebagai pengawal Kemalisme.

Ciri Islam juga terkesan jelas dari riwayat pemimpinnya yang berusia 
48, Recep Tayyip Erdogan. Banyak mendapat pelajaran politik dari 
mentor Necmettin Erbakan (ketua Refah dan eks PM), Erdogan pernah 
dipenjara pada 1998 dengan dakwaan membangkitkan sentimen agama. 
Walikota Istanbul yang populer itu tampil di suatu acara membawakan 
puisi yang baitnya berbunyi: masjid adalah barakku/kubah adalah topi 
bajaku/menara bayonetku/dan iman adalah serdaduku. 

Dengan itu ia divonis 9 bulan, dan menjalani hukuman 4 bulan penjara. 
Status eks narapidana inilah yang merintanginya menjadi perdana 
menteri, meski ia sedang berusaha mengubah ketentuan ini, dan meski 
para diplomat asing telah memperlakukannya sebagai PM terpilih. Jika 
ia gagal, kemungkinan besar yang akan menjadi PM adalah Abdullah Gul, 
menteri luar negeri di masa pemerintahan Refah, yang kini berstatus 
partai terlarang.

Turki memang bukanlah negara sekular sebagaimana yang lazim dipahami 
tentang istilah ini. Di negara Kemalis Turki, tentara terus menerus 
menjalankan politik sekular fundamentalis, sehingga banyak aspek-
aspek sosial yang berbau agama tidak bisa dijalankan oleh rakyat, 
meski hal-hal yang sama bisa mereka nikmati di negara-negara sekular 
Barat. 

Misalnya dalam soal kerudung, yang sejak 1997, menyusul pembekuan 
terhadap Refah, dilarang makin keras di kantor dan sekolah-sekolah 
pemerintah serta pengadilan. Di semua negara Eropa, para imigran 
Turki malah leluasa memakai jilbab. Ini pula sebabnya Erdogan 
mengirim semua puterinya belajar di Amerika, tempat mereka bisa 
nyaman berkerudung. Negeri-negeri Muslim memang paling gemar 
berekstrem ria. 

Isu inilah yang kini dihadapi oleh AKP -– suatu isu yang, sungguh 
aneh, jauh lebih serius dibanding isu hukuman mati, yang kini sudah 
dihapus. Apakah Erdogan (maupun Gul) akan membiarkan isteri-isteri 
mereka tampil berkerudung dalam acara-acara kenegaraan? 

Sejauh ini Erdogan selalu menjawab diplomatis atas pertanyaan tentang 
isu remeh yang diseriusi ini. Yang sudah jelas Erdogan telah 
menyatakan komitmennya pada prinsip sekularisme. Ia menyebut 
sekularisme adalah syarat penting bagi demokrasi. Platform partainya 
pun menyatakan bahwa Ide dasar yang melandasi sekularisme adalah 
imparsialitas negara terhadap semua keyakinan agama. Dalam arti ini 
sekularisme adalah juga prinsip kebebasan. Sekularisme….membatasi 
(wewenang) negara, bukan individu. 

Ia juga  mengikuti garis pendahulunya -– PM Bulent Ecevit dari Partai 
Kiri Demokrat –- dalam isu keharusan adanya mandat PBB dalam serangan 
terhadap Irak. Erdogan pun tak mengutak-atik kehadiran pangkalan 
militer Amerika di Incrilik; akan melanjutkan komitmen pada IMF yang 
sudah menjanjikan bantuan reformasi ekonomi senilai US$ 16 miliar. 
Dan, yang terpenting, adalah komitmen Erdogan untuk mengupayakan 
Turki menjadi anggota Uni Eropa, bahkan menjadikan hal ini sebagai 
prioritasnya.

Nasib Turki akan ditentukan dalam sidang bulan depan di Kopenhagen. 
Di sanalah permohonan Turki, yang telah melamar sejak 1963 dan baru 
diterima sebagai calon anggota pada 1999, akan ditentukan waktu 
pembahasannya dalam kerangka keanggotaan penuh. AS akan makin menekan 
Uni Eropa agar segera menerima Turki, antara lain sebagai imbalan 
bagi dukungan atas rencana serangan AS terhadap Irak. 

Sejauh ini keinginan Turki selalu dimentahkan dengan berbagai alasan. 
Misalnya bahwa wilayah Turki yang masuk Eropa hanya 16 persen. Ada 
pula kecurigaan religius: bagaimanapun Turki adalah negeri yang 90 
persen lebih penduduknya adalah Muslim. Dan, jangan lupa, Turki 
sebelumnya adalah pusat imperium Usmani, kekhalifahan terakhir Islam 
yang berbagi sejarah pertarungan panjang dengan Barat. 

Namun para petinggi Uni Eropa menampik kecurigaan religius ini. 
Alasan 

[ppiindia] Tukar wacana mengenai Sekularisme

2004-09-19 Terurut Topik rm_danardono
Islam and Secularism


Semenjak undangan diskusi terbuka yang diselenggarakan Jaringan Islam 
Liberal bertajuk Islam and Secularism dimuat Harian Kompas pada 
hari Kamis, 2 Januari 2003, telepon kantor tak berhenti berdering. 
Handpone personel JIL juga disibukkan oleh pelbagai pertanyaan dari 
orang-orang yang berminat menghadiri acara yang diselenggarakan di 
markas JIL, Teater Utan Kayu, Jl. Utan Kayu. No. 68 H Jakarta Timur.

Antusiasme peserta terbukti di lapangan ketika Selasa, 7 Januari 
2003, bakda Maghrib orang-orang datang berbondong-bondong ke kantor 
JIL. Areal parkir yang sebenarnya cukup luas, akhirnya tak mampu 
menampung luberan mobil para peserta. Malam itu tampak hadir Munir, 
SH (Kontras), Johan Effendy (International Conference for Religion 
and Peace), Musda Mulia (Litbang Depag), Suzanne Siskel (Ford 
Foundation), Gretta Morris (Kedubes Amerika), Gadis Arivia dan Nur 
Iman Subono (Jurnal Perempuan), Syafiq Hasyim (Direktur Eksternal 
Rahima), Farid Wajdi (LKiS Yogjakarta), Lies-Marcoes (feminis), Rizal 
Mallarangeng dan Ahmad Sahal (Freedom Institute), Martin Sinaga (STT) 
dan lain-lain.

Setelah Goenawan Muhammad dan segenap personel JIL menjamu makam 
malam Prof. Dr. Abdullahi Ahmed An-Na'im, tepat pukul 19.00 WIB acara 
dimulai. Syukurlah, panitia sudah mempersiapkan layar setengah 
lebar di Kedai Tempo. Kapasitas ruang teater yang tak mencukupi bagi 
peserta yang membludak dapat diatasi dengan mempersilahkan menikmati 
minuman sambil menonton jalannya diskusi lewat layar setengah lebar 
itu.

Dalam prolog diskusi, Goenawan Muhammad, secara berkelakar, 
menyatakan bahwa Ulil Abshar-Abdalla harus dihukum karena terlambat 
sekian menit. Ulil harus menggantikan posisi saya yang semula diplot 
menjadi pembicara, kata Mas GM, panggilan akrab beliau. Sontak 
hadirin tertawa. Akhirnya, Mas GM memandu acara diskusi dengan 
merefresh ingatan hadirin tentang sosok An-Na'im. Di ujung introduksi 
Mas GM kepada hadirin tentang data diri dan aktivitas intelektual An-
Na'im, ia menceritakan kasus yang menimpa Mahmud Muhammad Thoha, guru 
An-Na'im. Mahmud Thoha dijatuhi hukuman gantung oleh rezim Ja'far An-
Numairi melalui proses pengadilan secara kilat: kurang dari satu 
jam!  

An-Na'im memulai presentasinya dengan menyatakan bahwa apa yang 
disebut Islam tergantung pada apa yang dipahami oleh muslim tentang 
Islam itu sendiri karena Islam memang tak pernah berbicara. Berbicara 
tentang Islam dan sekularisme, kata An-Na'im, sangat problematis, 
bukan karena muatan dari substansi sekularisme itu, tapi dari 
asosiasi yang selalu disandingkan kepada sekularisme seperti 
identifikasi sebagai episode lanjutan dari kolonialisme, imperialisme 
atau kesan bahwa sekuler adalah antiagama.

Penulis buku Toward an Islamic Reformation ini membeberkan fakta 
bahwa sekularisme adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah Islam. 
Islam ditujukan untuk manusia (hudan li-nnas), dan karenanya, tak ada 
teks agama yang murni wahyu Allah. Teks itu sendiri tidak hadir di 
ruang hampa, selalu proses tarik-menarik antara Yang Divine dengan 
yang profan. Apalagi, kata An-Na'im, jika teks tersebut membincangkan 
manusia pada ranah publik sehingga selalu saja ada campur tangan 
manusia. Sekuler, menurut An-Na'im yang dikenal publik Indonesia 
lewat bukunya yang diterjemahkan LKiS, adalah negosiasi terus-menerus 
antara idealitas atau cita-cita masyarakat dengan realitas. 

Sementara Ulil Abshar-Abdalla menegaskan bahwa Al-Qur'an sendiri 
mengandung dimensi atau elemen-elemen sekularisme. Ia membubuhi 
pendapatnya dengan argumen bahwa Al-Qur'an turun secara gradual 
adalah untuk merespons kejadian-kejadian historis dan sosiologis. 
Apalagi, faktanya memang ada asbab al-nuzul yang menunjukkan proses 
dialogis antara Tuhan dan kebutuhan manusia. Banyak ayat Al-Qur'an, 
bila ditelaah secara semantik, menunjukkan akomodasi terhadap setting 
geografis, kultural, ekonomi, politik dan sosial masyarakat Arab saat 
itu.—seperti mizan, surga, takaran dan lain-lain. Bahkan, kata Ulil, 
Al-Qur'an juga memuat idiom atau kata-kata non-bahasa Arab yang 
secara sekilas bisa dibaca bahwa Al-Qur'an merupakan ekspresi 
multikultural.

Secara umum, diskusi berlangsung menarik, hingga peserta meminta 
diskusi diperpanjang setengah jam lebih lambat dari jadwal semula. 
Pukul 21.45 WIB diskusi ditutup secara formal oleh Mas GM. Tapi, 
seperti biasanya, tak ada waktu habis untuk menggali ilmu, dan seusai 
acara masih banyak para peserta yang melanjutkan diskusi secara 
informal di meja-meja Kedai Tempo [Burhan]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. 

Re: [ppiindia] Pers Dipenjara: Pers Harus Jatuhkan Mega yang Represif

2004-09-19 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Nggak usah repot-repot. Sedikit lagi mungkin udah
jatuh oleh SBY (kalau hasil-hasil poling itu betul
bisa dipercaya!)


Rio
Goldar (golongan sadar)

--- Ahmad Assad [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dengan divonisnya pemred Majalah Tempo, Bambang
 Harymurti oleh rezim Megawati, seharusnya Pers
 bersatu
 memboikot pemerintahan Mega yang otoriter.
 
 Rezim Mega yang sewenang-wenang menindas kebebasan
 Pers harus dijatuhkan.
 
 Dukungan Terhadap Tempo Terus Mengalir
 Kamis, 16 September 2004 | 12:59 WIB 
 
 TEMPO Interaktif, Jakarta:Didepan Pengadilan Negeri
 Jakarta Pusat, Kamis (16/9), beberapa tokoh dan juga
 elemen prodemokrasi terus mengalirkan dukungan pada
 Tempo, untuk tetap mendukung demokrasi. 
 
 Beberapa tokoh yang tampak ikut berorasi menentang
 kriminalisasi pers diantaranya, dari Ikhwanul
 Muslimin
 Habib Husein Al Habsy, Ketua DPRD sementara dari PKS
 Dani Anwar, anggota DPRD terpilih dari PKS Mustafa
 Kamal, juga anggota dewan pers Leo S. Batubara . 
 
 Sedangkan dari gerakan prodemokrasi tampak juga Dita
 Indah Sari. Sementara itu, dari ketua KAMMI Jakarta
 Ardi Purnawansani, juga ikut memberikan orasi. 
 
 Habib Husein Al Habsy dalam orasinya menegaskan
 hakim
 harus bersikap adil, dan jika tidak memberikan vonis
 adil maka ini adalah bentuk penindasan. Jangan
 biarkan penindasan terus berlangsung, karena itu
 kita
 akan melawan, kata Habib. Habib juga menyerukan
 agar
 diadakan revolusi rakyat. 
 
 Sementara itu, anggota DPRD terpilih dari PKS,
 Mustofa
 Kamal, menyatakan PKS menginginkan keadilan bagi
 masyarakat. Hari ini kita akan menyaksikan apakah
 keadilan akan tegak di Indonesia, kata Mustofa. Dia
 juga menambahkan bahwa PKS sangat mendukung
 kebebasan
 pers. 
 
 Sedangkan Dani Anwar, ketua DPRD sementara DKI dari
 PKS juga menunjukkan dukungannya terhadap kebebasan
 pers. PKS mendukung kebebasan pers karena menjadi
 bagian dasar. Dan jika dihambat yang timbul adalah
 kediktatoran, tandas Dani Anwar. 
 

http://www.tempointeractive.com/hg/jakarta/2004/09/16/brk,20040916-12,id.html
 
 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
 protection around 
 http://mail.yahoo.com 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [ppiindia] Re: MEGAWATI: BODOH DAN KORUP

2004-09-19 Terurut Topik halim hd
maaf itu perlu dan penting. namun, untuk apa pula
meminta maaf, jika diri kita mengumpat! lihatlah
begitu banyak lontaran umpatan dan tudingn serta
tuduhan dilontarkan oleh rejim suharto, dan dengan itu
pula mereka selalu memamerkan dirinya melalui
foto-foto dan siaran teve, bahwa mereka manusiawi!
semoga semuanya tak berulang untuk masa yang akan
datang. salam hangat:
halim hd.

--- widiyanto_asfa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kenapa harus minta maaf
 
 --- In [EMAIL PROTECTED], Ahmad Assad
 [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
  Maaf jika saya mengatakan bahwa presiden
 Indonesia,
  Megawati, adalah bodoh dan korup.
  Pemerintahannya tidak bisa berbuat apa-apa untuk
  memperbaiki negara ini. Bukan tambah baik,
 Indonesia
  malah tambah hancur.
  Korupsi justru semakin bertambah. Bukan cuma oleh
  bawahannya, tapi juga dicontohkan oleh Mega
 sendiri.
  Demikian pula jumlah pom bensin yang dimiliki oleh
  juragan pom bensin kita, ibu Mega
  
  
  __
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
 protection around 
  http://mail.yahoo.com
 
 
 




___
Do you Yahoo!?
Express yourself with Y! Messenger! Free. Download now. 
http://messenger.yahoo.com


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Macam-macam golput.....

2004-09-19 Terurut Topik Widiyanto Asfa
Kata dukun bayi tetangga saya (yang kecerdasannya jelas di atas mega, berani taruhan 
mega pasti tdk bisa memberikan analisis secerdas ini kecuali kalau diberi contekan 
oleh org-org dekatnya), jika memakai pendekatan fenomenologis, golput minimal bisa 
diklasifikasikan menjadi empat macam:
a. `Golput Keruh',  yang tidak pergi ke TPS karena bingung, kekurangan informasi, jadi 
 mending tidak nyoblos aja. 
b. 'Golput jenuh', yang tidak mau lagi memikirkan politik, karena sudah puas dengan 
keadaan atau juga sebaliknya, karena putus asa, alias mutung. jadi golput di sini 
adalah kepanjangan dari golongan putus asa.
c. 'Golput angkuh', yang merasa diri begitu suci dan luhur hingga harus berada di atas 
semua pihak.
d. 'Golput ampuh' , `golput' yang merupakan isyarat yang penting dan berguna bagi para 
politisi: sebagai sebuah aksi politik, sebuah protes terhadap penyelenggaraan pemilu 
dan perilaku para politisi. Ini sebuah suara yang menuntut perbaikan. I
e . 'Golput misuh-misuh', yaitu orang-orang yang memilih golput sambil misuh-misuh 
karena calonnya yg digadang-gadang tidak katut...
 
In Golput We Trust(begitu semboyan salah seorang tukang becak)


-



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail is new and improved - Check it out!

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] JIN DAN ROKOK.....

2004-09-19 Terurut Topik Widiyanto Asfa

Ini saya cuilkan mak cuilll dari internit.

==
JIN EN ROKEN

Pada zaman dahulu kala, ada 3 orang sahabat karib. Mereka selalu 
bersama kemana saja mereka pergi. Tapi ke-tiga2nya memiliki kegemaran 
berlainan. Si A suka main perempuan, si B suka minum minuman keras, 
dan si C suka segala jenis rokok. Suatu hari ketiga sahabat ini 
berjalan jalan tanpa tujuan. Tiba2 ketiganya bertemu dengan sebuah 
kendi. Lalu salah seorang mengambilnya lalu meng-gosokkan kendi 
tersebut. Sejurus kemudian asap keluar dari corong ketel tersebut dan 
secara perlahan berganti menjadi satu makluk yang menyeramkan yakni 
seorang jin yang ganas. Lalu jin tersebut tertawa: Hahaha dan 
berkata: Akulah Jin  Karena kamu telah membebaskan aku dari 
ketel itu maka aku akan tunaikan apa saja permintaan kamu 
sekalian.Ketiga sahabat yang pada mulanya panik dan takut menjadi 
gembira lalu termenung dan berpikir tentang peluang dan kemauan 
masing2 yang mungkin sekali dalam seumur hidup. Lalu mereka memilih 
kemauan mengikuti kegemaran masing2. Berkata si A, Aku mau perempuan2 
muda dari berbagai bangsa di seluruh dunia dan letakkan dalam sebuah 
gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun. Pufff .. dengan 
sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si A. Berkata si B, 
Aku mau semua jenis arak dari seluruh dunia untuk bekal selama 
sepuluh tahun dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan 
ganggu aku selama 10 tahun. Pufff  dengan sekejap mata jin itu 
menyempurnakan permintaan si B. Berkata pula si C. Aku mau semua 
jenis rokok dari seluruh dunia untuk bekal selama sepuluh tahun dan 
letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 
tahun. Pufff . dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan 
permintaan si C. 

Setelah genap 10 tahun, maka jin tersebut muncul kembali untuk 
membuka pintu gua masing2 sebagaimana yang dijanjikan. Maka jin 
tersebut pergi membuka pintu gua si A, ketika dibuka maka keluarlah 
si A dengan keadaan kurus kering, berdiri pun tidak bisa karena tidak 
sanggup untuk menggerakkan lutut...dengkule protol...sebab hari2 
hanya memuaskan nafsu dengan perempuan. Tiba2 si A pun jatuh ketanah 
lalu mati. Setelah itu jin tersebut pergi ke gua si B, ketika pintu 
dibuka maka keluarlah si B dengan perut yang sangat buncit karena 
hari2 mabuk-mabukan. Jalan pun ter-huyung2. Tiba2 si B pun jatuh 
ketanah lalu mati. Setelah itu jin pergi ke gua si C dan membuka 
pintu gua. Tiba2 si C keluar dalam keadaan sehat walafiat dan terus 
menampar si jin. Sambil me-maki2 si jin ia berkata : JIN GOBLOK, 
KOREKNYA MANAAA.. ... ?!!


NB: Menurut saya misuhnya si C tadi kurang mantep... 
seharusnyaDancuk...jin goblok ra tau mangan bangku 
sekolahanKOREKNYA MANAAA. Dijamin deh itu si jin bakal cari-cari info beasiswa 
utk biar bisa kuliah di India




-
Do you Yahoo!?
New and Improved Yahoo! Mail - 100MB free storage!

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] gerundal-gerundel....

2004-09-19 Terurut Topik Widiyanto Asfa
Ini saya hanya menyampaikan gerundelan seorang bakul jamu

Mengapa ya dalam demokrasi itu tidak ada suara setengah? Misalkan 
dalam pilpres nanti, mereka yang mencoblos kedua capres, berarti 
memberikan suara setengah kepada masing-masing. Masa sih suara harus 
bilangan bulat saja. Atau yang tanggal 5 Juli kemarin mencoblos 3 
capres sekaligus, itu kan manusiawi, krn dia pengin membagi suaranya 
pada tiga orang. Atau yang malah pengin adil, membagi suaranya pada 
5 capres sekaligus, jadi masing-masing seperlima.


Gerundelan bakul tempe juga tidak kalah ngawurnya:

Mengapa pula KPU tidak cerdas, seharusnya melihat aspek psikologis
pemilih. Misalnya ada pemilih yg mencoblos capres A tepat di matanya 
sampe dedel duwel apalagi sampai disulut pake rokok...itu tidak 
berarti dia itu milih capres A, tapi dia
coblos karena tidak suka dg org ituapalagi nyoblosnya juga sambil
misuh-misuh.


 






Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT



-
Do you Yahoo!?
vote.yahoo.com - Register online to vote today!

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Fatwa, presiden wanita dan coblosan....

2004-09-19 Terurut Topik Widiyanto Asfa
Wah kok ndadak repot, mau menjatuhkan megawati kok ndadak pake main
fatwa-fatwaan.itu namanya kayak main petak umpet.Mbok bilang aja
terus terang, dia itu goblok, plendas-plendus, ra isa mikir
dhewera'rampung. Dan tuh si mega juga tidak kalah ngawurnya,
mosok bilangnya, Cobloslah pressiden yang paling cantik. Emangnya
mencoblos di pemilu itu kayak mencoblos di kamar tidur. dasar ra
waras kabeh...ra nduwe wudel







-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Address AutoComplete - You start. We finish.

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Fw: [wanita-muslimah] Re: [sknap] SEKULER

2004-09-19 Terurut Topik himawan sutanto

ini sengaja saya copy-paste dari milis WM yg membahas seputar masalah
sekularisme, ulil dkk yang tergabung dalam JIL berupaya untuk mereduksi
ajaran wahyu dan itu merupakan fakta sekaligus bukti kuat bahwa JIL tidak
mampu menyerap rasa al quran dengan perangkat ilmu sebagaimana yg digunakan
oleh para salaf ash shalih, JIL hanya bisa menggunakan akalnya yg tumpul.
Bagaimana mungkin menghasilkan output yang shahihah jika akal yang hina
berhadapan dengan wahyu yg agung.

salam


- Original Message -
From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, September 19, 2004 10:24 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: [sknap] SEKULER



Saya merasa terpanggil untuk urun rembug
HMNA


DP wrote:
1. Bukan cuma Kristen saja yang harus mensekulerkan agamanya.

2. Islampun demikian kalau enggak mau perang saudara akibat pertentangan
sesama Islam.

3. Lihat saja di negara2 Timur Tengah yang semrawut itu? Yang paling dahsyat
ialah perang antara Sunni dan Syiah.
---
HMNA:

1. Geeft dan den Keizer wat des Keizers is, en Gode wat Gods is (Marcus
12:17), berikanlah kepada Kaisar yang milik Kaisar, dan berikanlah kepada
Tuhan apa yang miliknya Tuhan. Dari Marcus (12:17) ini diturunkanlah
paradigma sekularisme yang terkenal dalam sejarahnya orang barat: Scheiding
tussen staat en kerk, pemisahan atau dikhotomi antara negara dengan gereja.
Ajaran dalam Injil hanya menyangkut peribadatan ritual yang sifatnya
pribadi, yaitu hanya menyangkut hubungan antara manusia dengan Tuhan, tidak
mempunyai konsep tentang aspek kehidupan berpolitik berekonomi dan
bernegara, maka sekularisme bagi masyarakat barat yang Kristen adalah suatu
KENISCAYAN.

2. Ajaran Islam tidak demikian. Syari'at Islam tidak mengenal sekularisme.
Sekularisme difahamkan seperti berikut: Secularism (Lt, saeculum = world): a
system of political philosophy that reject all forms of religious faith.
Hukum-hukum Syari'ah, yaitu SunnatuLlah, bukan hanya sekadar menyangkut
peribadatan ritual, tetapi menyangkut semua aspek dalam kehidupan
individual, bermasyarakat dan bernegara. Itulah yang disebut Kaffah
(totalitas).
Contoh:
Sistem perekonomian harus di atas paradigma:
-- KY LA YKWN DWLT BYN ALAGHNYAa MNKM (S. ALhSYR, 7) dibaca: kay la- yaku-na
du-latan baynal aghniya-i minkum(s. alhasyr), artinya: supaya kedaulatan
(ekonomi) tidak hanya (beredar) diantara orang-orang kaya di antara kamu
(59:7). Sistem perekonomian menurut Syari'at Islam menentang kapitalisme.

Dalam proses pengembilan keputusan politik:
--- WAMRHM SYWRY BYNHM (S. ALSYWRY, 38), dibaca: wa amruhum syura- baynahum
(s. asysyu-ra-), artinya urusan mereka dimusyawarakan di antara mereka
(42:38). Syura sudah diadopsi menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia yaitu
musyawarah. Sudah menjadi kosa kata bangsa kita, tetapi secara rasa bahasa
belumlah diapresiasi. Syura dibentuk oleh akar kata Syin, Waw, Ra, artinya
mengambil madu dari sarang lebah. Dengan rasa bahasa ini, maka jiwa
musyawarah dalam proses pengambilan keputusan bukanlah setengah di tambah
satu. Jiwa musyawarah menurut rasa bahasa asalnya ialah bagaimana keputusan
diambil secara arif bijaksana sehingga keputusan itu tidak mengandung
potensi konflik di belakang hari (potensi konflik = sengatan lebah).
Syari'at Islam menentang keputusan politik yang dihasilkan oleh sistem
voting (1/2 + 1). Bayangkan kalau yang bermusyawarah itu 51% preman dan 49%
orang baik-baik, maka degara itu akan menjadi negara preman. Afghanistan dan
Iraq dimangsa Amerika yang demokratis dgn sistem voting (1/2 + 1).

Bahkan sampai-sampai yang teknis administratif diatur oleh Syari'at Islam:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA ADZA TDAYNTM BDYN ALY AJL MSMY FAKTBWH WLYKTB BYNKUM
KATB BALDL (S. aLBQRt, 282), dibaca: Ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- idz-
tad-yantum bidaynin ila- ajalim musamman faktubuwhu walyaktub baynakum
ka-tibun bil'adli (a. albaqarah), artinya: Dan apabila kamu membuat
perjanjian perikatan, hutang piutang, tuliskanlah, dan mestilah seorang
notaris di antara kamu menuliskannya dengan adil (2:282). Dalam ayat (2:282)
dua kali Allah memerintahkan menulis, faktubuwhu, ini fi'il amr, kata kerja
perintah, imperatif, dan walyaktub, ini juga perintah, yaitu memakai lamu
l-amr. Jadi Allah memerintahkan menulis perjanjian perikatan, dan Allah
memerintahkan pula perjanjian itu harus dituliskan oleh seorang notaris
dengan adil.

3. DP, coba tunjukkan dalam sejarah perang paling dahsyat antara Sunni dan
Syiah. Saya bisa tunjukkan kepada anda perang saudara yang sangat dahsyat
dalam negara sekuler yang demokratis, yaitu PERANG SAUDARA DI AMERIKA
SERIKAT (CIVIL WAR).

==
Alhasil, sekularisme di Barat yang Kristen adalah KENISCAYAAAN, lagi pula
berjodoh dengan kapitalisme.
Sedangkan sekularisme di negeri-negeri Islam adalah SET BACK, karena
mengebiri ajaran Islam.
==

Howgh
HMNA


  

[ppiindia] Fw: [wanita-muslimah] Re: [sknap] SEKULER

2004-09-19 Terurut Topik widiyanto_asfa
Oalah wan-wan...akal itu ndak harus ditabrak-tabrakkan dengan wahyu 
gitu(yg harus ditatap-tatap-ke ki antara akal-akalan dan 
wahyu, atawa antara akal-akalan dan wahyuni). Tapi ada 
benernya juga ding kalau dikau memahami akal sebagai padanan dari 
rasio. Padahal nih, kata banyak filosof muslim, aql sendiri dalam 
tradisi Islam merujuk pada dzauq(intellectual intuition) dan rasio. 
Karena kata dasar aqala sebenarnya emang berarti mengikat. Bisa 
disandingkan dan dibandingkan dengan kata religio dalam bahasa 
latin (yg jadi simbol otoritas intelektual ilmuwan eropa) yang 
berarti juga mengikat.

Wis ngono wae wan...teruske dewe...wong saya ini masih goblok ra 
ngupakat je...makanya masih doyan bangku sekolahan.

gracias...

--- In [EMAIL PROTECTED], himawan sutanto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 ini sengaja saya copy-paste dari milis WM yg membahas seputar 
masalah
 sekularisme, ulil dkk yang tergabung dalam JIL berupaya untuk 
mereduksi
 ajaran wahyu dan itu merupakan fakta sekaligus bukti kuat bahwa JIL 
tidak
 mampu menyerap rasa al quran dengan perangkat ilmu sebagaimana yg 
digunakan
 oleh para salaf ash shalih, JIL hanya bisa menggunakan akalnya yg 
tumpul.
 Bagaimana mungkin menghasilkan output yang shahihah jika akal yang 
hina
 berhadapan dengan wahyu yg agung.
 
 salam
 



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [ppiindia] Tukar wacana mengenai Sekularisme

2004-09-19 Terurut Topik himawan sutanto
Islam tergantung pada apa yang dipahami oleh muslim tentang
Islam itu sendiri karena Islam memang tak pernah berbicara
==
HS: untuk memahami wahyu tidak cukup hanya mengandalkan akal yang liar atau
pengetahuan yang serba minimbahkan tidak boleh menafsirkan
quran dengan akal semata tapi justru harus dilibatkan pula ilmu tafsir,
hadits, bahasa arab dan lainnya, ini merupakan indikasi bahwa gerombolan JIL
memang tidak mampu mempelajari berbagai tools untuk memahami wahyu.
===
Berbicara
tentang Islam dan sekularisme, kata An-Na'im, sangat problematis,
bukan karena muatan dari substansi sekularisme itu, tapi dari
asosiasi yang selalu disandingkan kepada sekularisme seperti
identifikasi sebagai episode lanjutan dari kolonialisme, imperialisme
atau kesan bahwa sekuler adalah antiagama.
==

HS: bahkan lebih dari sekedar asosiasi nyatanya memang sekularisme hanya
mengebiri muatan wahyu yang kemudian disisipkan oleh aturan yang merupakan
produk akal yang telah menjadi biang kehancuran dan kenestapaan kaum
muslimin karena dari aqidah sekularisme inilah dibangun kapitalisme yang
memang inheren dengan penjajahan imperialisme, jelas seperti terangnya
matahari bahwa sekuler=anti agama yaitu islam karena islam merupakan sebuah
nizham yang akan merapikan berbagai tatanan dimensi kehidupan baik privat
maupun dalam publik.
==
Bahkan, kata Ulil,
Al-Qur'an juga memuat idiom atau kata-kata non-bahasa Arab yang
secara sekilas bisa dibaca bahwa Al-Qur'an merupakan ekspresi
multikultural.
=
HS: itulah keagungan wahyu,bahasa ajami seperti sijjil, qisthas, bisa di
berlakukan arabisasi tanpa mengurangi keagungannya, cobalah pahami al quran
dengan benar dan teliti jangan hanya sekilas karena jika sekilas maka hanya
menghasilkan kebathilan, jika al quran merepresentasikan ekspresi
multikultural kenapa dalam quran mencela kesyirikan dan berbagai perkara
maksiyat lainnya apakah kita ingin mengakomodasi supaya zina dilegalisir,
judi dilokalisasi??, itulah akal yang plin plan tanpa bimbingan wahyu yang
agung

sekian dulu

wassalam

- Original Message -
From: rm_danardono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, September 19, 2004 6:42 PM
Subject: [ppiindia] Tukar wacana mengenai Sekularisme


Islam and Secularism


Semenjak undangan diskusi terbuka yang diselenggarakan Jaringan Islam
Liberal bertajuk Islam and Secularism dimuat Harian Kompas pada
hari Kamis, 2 Januari 2003, telepon kantor tak berhenti berdering.
Handpone personel JIL juga disibukkan oleh pelbagai pertanyaan dari
orang-orang yang berminat menghadiri acara yang diselenggarakan di
markas JIL, Teater Utan Kayu, Jl. Utan Kayu. No. 68 H Jakarta Timur.

Antusiasme peserta terbukti di lapangan ketika Selasa, 7 Januari
2003, bakda Maghrib orang-orang datang berbondong-bondong ke kantor
JIL. Areal parkir yang sebenarnya cukup luas, akhirnya tak mampu
menampung luberan mobil para peserta. Malam itu tampak hadir Munir,
SH (Kontras), Johan Effendy (International Conference for Religion
and Peace), Musda Mulia (Litbang Depag), Suzanne Siskel (Ford
Foundation), Gretta Morris (Kedubes Amerika), Gadis Arivia dan Nur
Iman Subono (Jurnal Perempuan), Syafiq Hasyim (Direktur Eksternal
Rahima), Farid Wajdi (LKiS Yogjakarta), Lies-Marcoes (feminis), Rizal
Mallarangeng dan Ahmad Sahal (Freedom Institute), Martin Sinaga (STT)
dan lain-lain.

Setelah Goenawan Muhammad dan segenap personel JIL menjamu makam
malam Prof. Dr. Abdullahi Ahmed An-Na'im, tepat pukul 19.00 WIB acara
dimulai. Syukurlah, panitia sudah mempersiapkan layar setengah
lebar di Kedai Tempo. Kapasitas ruang teater yang tak mencukupi bagi
peserta yang membludak dapat diatasi dengan mempersilahkan menikmati
minuman sambil menonton jalannya diskusi lewat layar setengah lebar
itu.

Dalam prolog diskusi, Goenawan Muhammad, secara berkelakar,
menyatakan bahwa Ulil Abshar-Abdalla harus dihukum karena terlambat
sekian menit. Ulil harus menggantikan posisi saya yang semula diplot
menjadi pembicara, kata Mas GM, panggilan akrab beliau. Sontak
hadirin tertawa. Akhirnya, Mas GM memandu acara diskusi dengan
merefresh ingatan hadirin tentang sosok An-Na'im. Di ujung introduksi
Mas GM kepada hadirin tentang data diri dan aktivitas intelektual An-
Na'im, ia menceritakan kasus yang menimpa Mahmud Muhammad Thoha, guru
An-Na'im. Mahmud Thoha dijatuhi hukuman gantung oleh rezim Ja'far An-
Numairi melalui proses pengadilan secara kilat: kurang dari satu
jam!

An-Na'im memulai presentasinya dengan menyatakan bahwa apa yang
disebut Islam tergantung pada apa yang dipahami oleh muslim tentang
Islam itu sendiri karena Islam memang tak pernah berbicara. Berbicara
tentang Islam dan sekularisme, kata An-Na'im, sangat problematis,
bukan karena muatan dari substansi sekularisme itu, tapi dari
asosiasi yang selalu disandingkan 

[ppiindia] Bangun Persatuan Oposisi

2004-09-19 Terurut Topik kpp prd

BARISAN OPOSISI BERSATU

Jl. Menteng Raya 62 Jakarta Pusat

 

 

No: D/BOB/stat/19/IX-04 

Hal   : Pernyataan Sikap

 

 

BANGUN PERSATUAN OPOSISI UNTUK 

PEMERINTAHAN ALTERNATIF YANG ANTI MILITERISME!

 

Waktu pencoblosan tinggal sehari lagi. Kita sudah sama-sama mendengar jargon dan 
janji-janji yang dikumandangkan oleh masing-masing pasangan capres-cawapres. Sementara 
dalam proses jargon dan janji tersebut disampaikan, terdapat kenyataan bahwa 
persoalan-persoalan mendesak masih dihadapi dan dirasakan oleh rakyat setiap hari. 
Persoalan-persoalan ini tidak pernah sungguh-sungguh diselesaikan, bahkan sudah 
terlihat tanda-tanda yang semakin parah dan mencelakakan.

 

Kenyataan-kenyataan tersebut adalah, persoalan kemiskinan yang semakin merajalela, 
yang diakibatkan oleh penerapan kebijakan-kebijakan ekonomi neoliberal. Dan beriringan 
dengan itu, suatu ancaman yang lebih serius sedang menghantui apa yang sudah diperoleh 
sejak menumbangkan diktator Soeharto 1998. Rakyat yang sedang berjuang menghadapi 
berbagai tekanan ekonomi, dihadapkan pada kebangkitan militerisme yang semakin nyata 
ditampilkan. 

 

Dengan diajukannya RUU TNI oleh Pemerintahan Mega–Hamzah, dengan disahkannya UU KKR 
(Komisi Kebenaran dan Rekonsilisasi) oleh pemerintah dan DPR, divonis bebasnya para 
pelanggar HAM, dengan divonis-bersalahnya jurnalis lewat karya jurnalismenya sebagai 
bentuk kriminalisasi pers—Bambang Harimurti, dengan tindakan-tindakan represif yang 
semakin sering terjadi terhadap aksi-aksi rakyat (kasus buruh di Medan dan Samarinda, 
kasus-kasus penggusuran, kasus penembakan tani, dll), maka militerisme semakin menjadi 
bahaya nyata bagi demokrasi. Militerisme di Indonesia lahir dari leluasanya struktur 
dan personel militer yang merambah wilayah-wilayah sosial-politik sipil. Dan perilaku 
militeristik merupakan watak yang dibentuk oleh sistem politik yang didominasi oleh 
militer selama puluhan tahun tersebut. Perjuangan menumbangkan kediktatoran Soeharto 
telah menghasilkan sedikit kebebasan politik bagi rakyat. Namun, persoalan-persoalan 
yang sama masih tersisa, terutama sehubungan dengan masih
 kuatnya militer, dan pengaruh-pengaruh politiknya di seluruh lapisan struktur 
pemerintahan maupun struktur sosial masyarakat—lewat struktur intelejen dan struktur 
teritorialnya. Dengan situasi kuatnya politik militer, maka militer masih memiliki 
kemampuan untuk kembali merebut posisi-posisi vital dalam kekuasaan. 

 

Apa yang dicerminkan dari tindakan-tindakan politik rakyat sekarang, menunjukkan 
rakyat menginginkan suatu perubahan. Namun perubahan yang dicita-citakan, tidak akan 
berhasil dicapai jika kekuatan yang militeristik masih menghantui rakyat. Janji-janji 
perubahan dari capres Susilo Bambang Yudhoyono adalah sekedar jargon kosong, karena 
pihak yang menjanjikan adalah pihak yang juga turut bertanggungjawab terhadap situasi 
sekarang—demokrasi yang dikangkangi, dan rakyat yang dijerumuskan ke dalam kemiskinan. 
Dosa-dosa politik dari berbagai tragedi kemanusiaan di negeri ini masih mengaliri 
darahnya, sehingga ilusi-ilusi yang dimunculkannya hanya patut dinilai sebagai jebakan 
yang akan semakin menjerumuskan rakyat ke dalam kehancuran. 

 

Ancaman terhadap kebebasan politik harus dilawan sekuat tenaga oleh seluruh rakyat. 
Karena tanpa kebebasan, rakyat semakin menjadi bulan-bulanan dari setiap kebijakan 
ekonomi maupun politik 

 

yang merugikan kepentingannya. Rakyat menjadi kehilangan kemampuannya untuk berjuang, 
karena semakin dibatasi oleh aturan-aturan dan tindakan-tindakan yang mengekang 
kebebasan untuk melakukan perlawanan. Dalam perjuangan menentang militerisme ini, 
kelemahan dari para elit sipil adalah salah satu masalah pokok. Oleh karena itu, 
rakyat dan kekuatan-kekuatan oposisi demokratik harus berada dalam satu barisan 
terdepan, dan menunjukkan konsistensinya, tanpa harus bergantung pada kekuatan elit.

 

Oposisi terhadap militerisme dan pemerintahan yang menindas sudah harus kita siapkan 
sejak sekarang, karena persoalan-persoalan yang akan dihadapi dalam pemerintahan 
mendatang, siapa pun pemenangnya, masih merupakan kelanjutan dari persoalan-persoalan 
yang dihadapi rakyat sekarang. 

 

Barisan Oposisi Bersatu menyerukan kepada seluruh Rakyat, kepada seluruh gerakan 
revolusioner dan gerakan demokratik yang tidak terperosok pada slogan “yang penting 
sipil”, “sipil pilih sipil”, “asal bukan tentara” dan yang sejenisnya:

 

1. Menggalang persatuan rakyat seluas-luasnya, yang sebenar-benarnya sanggup 
menjadi alternatif kekuasaan ketika Pemilu 2004 terbukti tidak menghasilkan jalan 
keluar yang baik bagi rakyat. Persatuan Rakyat ini haruslah terdiri dari seluruh 
kekuatan demokratik rakyat, dan individu-individu yang bersih, tidak korup, konsekuen 
memiliki komitmen untuk menghapuskan militerisme, dan konsekuen melawan 
imperialis-neoliberal dan antek-anteknya

2. Bahwa pembangunan oposisi harus diarahkan seluas-luasnya, dengan dikawal oleh 
program 

[ppiindia] Re: Bangun Persatuan Oposisi

2004-09-19 Terurut Topik widiyanto_asfa
Weih mas ra sah metenteng ngono Saya juga setuju ide oposisi 
ituasal tidak apus-apusan. Ning sik-
sik...maksudnya militerisme di situ apaSBY itu kan walau 
militer tapi sipilis, beliau berusaha sampai ngos-ngosan utk 
mengelaborasi, merestorasi, dan mengawinkan paradigma militer dan 
sipilis...walaupun hasil akhirnya ya seperti itu...basis utamanya 
tetep paradigma militer 
Ning mbok yao njenengan jangan pakai istilah BARISAN to...itu kan 
kosa kata militer ra konsisten jadinya

--- In [EMAIL PROTECTED], kpp prd [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 BARISAN OPOSISI BERSATU
 
 Jl. Menteng Raya 62 Jakarta Pusat
 
  
 
  
 
 No: D/BOB/stat/19/IX-04 
 
 Hal   : Pernyataan Sikap
 
  
 
  
 
 BANGUN PERSATUAN OPOSISI UNTUK 
 
 PEMERINTAHAN ALTERNATIF YANG ANTI MILITERISME!
 
  
 
 Waktu pencoblosan tinggal sehari lagi. Kita sudah sama-sama 
mendengar jargon dan janji-janji yang dikumandangkan oleh masing-
masing pasangan capres-cawapres. Sementara dalam proses jargon dan 
janji tersebut disampaikan, terdapat kenyataan bahwa persoalan-
persoalan mendesak masih dihadapi dan dirasakan oleh rakyat setiap 
hari. Persoalan-persoalan ini tidak pernah sungguh-sungguh 
diselesaikan, bahkan sudah terlihat tanda-tanda yang semakin parah 
dan mencelakakan.
 
  
 
 Kenyataan-kenyataan tersebut adalah, persoalan kemiskinan yang 
semakin merajalela, yang diakibatkan oleh penerapan kebijakan-
kebijakan ekonomi neoliberal. Dan beriringan dengan itu, suatu 
ancaman yang lebih serius sedang menghantui apa yang sudah diperoleh 
sejak menumbangkan diktator Soeharto 1998. Rakyat yang sedang 
berjuang menghadapi berbagai tekanan ekonomi, dihadapkan pada 
kebangkitan militerisme yang semakin nyata ditampilkan. 
 
  
 
 Dengan diajukannya RUU TNI oleh Pemerintahan Mega–Hamzah, dengan 
disahkannya UU KKR (Komisi Kebenaran dan Rekonsilisasi) oleh 
pemerintah dan DPR, divonis bebasnya para pelanggar HAM, dengan 
divonis-bersalahnya jurnalis lewat karya jurnalismenya sebagai bentuk 
kriminalisasi pers—Bambang Harimurti, dengan tindakan-tindakan 
represif yang semakin sering terjadi terhadap aksi-aksi rakyat (kasus 
buruh di Medan dan Samarinda, kasus-kasus penggusuran, kasus 
penembakan tani, dll), maka militerisme semakin menjadi bahaya nyata 
bagi demokrasi. Militerisme di Indonesia lahir dari leluasanya 
struktur dan personel militer yang merambah wilayah-wilayah sosial-
politik sipil. Dan perilaku militeristik merupakan watak yang 
dibentuk oleh sistem politik yang didominasi oleh militer selama 
puluhan tahun tersebut. Perjuangan menumbangkan kediktatoran Soeharto 
telah menghasilkan sedikit kebebasan politik bagi rakyat. Namun, 
persoalan-persoalan yang sama masih tersisa, terutama sehubungan 
dengan masih
  kuatnya militer, dan pengaruh-pengaruh politiknya di seluruh 
lapisan struktur pemerintahan maupun struktur sosial masyarakat—lewat 
struktur intelejen dan struktur teritorialnya. Dengan situasi kuatnya 
politik militer, maka militer masih memiliki kemampuan untuk kembali 
merebut posisi-posisi vital dalam kekuasaan. 
 
  
 
 Apa yang dicerminkan dari tindakan-tindakan politik rakyat 
sekarang, menunjukkan rakyat menginginkan suatu perubahan. Namun 
perubahan yang dicita-citakan, tidak akan berhasil dicapai jika 
kekuatan yang militeristik masih menghantui rakyat. Janji-janji 
perubahan dari capres Susilo Bambang Yudhoyono adalah sekedar jargon 
kosong, karena pihak yang menjanjikan adalah pihak yang juga turut 
bertanggungjawab terhadap situasi sekarang—demokrasi yang 
dikangkangi, dan rakyat yang dijerumuskan ke dalam kemiskinan. Dosa-
dosa politik dari berbagai tragedi kemanusiaan di negeri ini masih 
mengaliri darahnya, sehingga ilusi-ilusi yang dimunculkannya hanya 
patut dinilai sebagai jebakan yang akan semakin menjerumuskan rakyat 
ke dalam kehancuran. 
 
  
 
 Ancaman terhadap kebebasan politik harus dilawan sekuat tenaga oleh 
seluruh rakyat. Karena tanpa kebebasan, rakyat semakin menjadi bulan-
bulanan dari setiap kebijakan ekonomi maupun politik 
 
  
 
 yang merugikan kepentingannya. Rakyat menjadi kehilangan 
kemampuannya untuk berjuang, karena semakin dibatasi oleh aturan-
aturan dan tindakan-tindakan yang mengekang kebebasan untuk melakukan 
perlawanan. Dalam perjuangan menentang militerisme ini, kelemahan 
dari para elit sipil adalah salah satu masalah pokok. Oleh karena 
itu, rakyat dan kekuatan-kekuatan oposisi demokratik harus berada 
dalam satu barisan terdepan, dan menunjukkan konsistensinya, tanpa 
harus bergantung pada kekuatan elit.
 
  
 
 Oposisi terhadap militerisme dan pemerintahan yang menindas sudah 
harus kita siapkan sejak sekarang, karena persoalan-persoalan yang 
akan dihadapi dalam pemerintahan mendatang, siapa pun pemenangnya, 
masih merupakan kelanjutan dari persoalan-persoalan yang dihadapi 
rakyat sekarang. 
 
  
 
 Barisan Oposisi Bersatu menyerukan kepada seluruh Rakyat, kepada 
seluruh gerakan revolusioner dan gerakan demokratik yang tidak 
terperosok pada 

[ppiindia] Re: Tukar wacana mengenai Sekularisme

2004-09-19 Terurut Topik widiyanto_asfa
Walah mas...bicara sekularisme kok metenteng ngono kaya 
bicara selularisme. Islam (dan semua agama samawi lainnya) itu 
tidak turun pada situasi yang hampa sejarah dan hampa peradaban. 
Islam, sebagai wahyu dari langit, ya harus berkomunikasi, bertatap-
tatapan (malah kalo perlu jagongan) dg peradaban dan budaya yg dah 
ada. Wong Islam itu bukan agama yang semengit, senenge jota'an, or 
tdk mengacuhkan peradaban yg dah dibangun umat manusia

Dah ah

--- In [EMAIL PROTECTED], himawan sutanto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Islam tergantung pada apa yang dipahami oleh muslim tentang
 Islam itu sendiri karena Islam memang tak pernah berbicara
 ==
 HS: untuk memahami wahyu tidak cukup hanya mengandalkan akal yang 
liar atau
 pengetahuan yang serba minimbahkan tidak boleh 
menafsirkan
 quran dengan akal semata tapi justru harus dilibatkan pula ilmu 
tafsir,
 hadits, bahasa arab dan lainnya, ini merupakan indikasi bahwa 
gerombolan JIL
 memang tidak mampu mempelajari berbagai tools untuk memahami wahyu.
 ===
 Berbicara
 tentang Islam dan sekularisme, kata An-Na'im, sangat problematis,
 bukan karena muatan dari substansi sekularisme itu, tapi dari
 asosiasi yang selalu disandingkan kepada sekularisme seperti
 identifikasi sebagai episode lanjutan dari kolonialisme, 
imperialisme
 atau kesan bahwa sekuler adalah antiagama.
 ==
 
 HS: bahkan lebih dari sekedar asosiasi nyatanya memang sekularisme 
hanya
 mengebiri muatan wahyu yang kemudian disisipkan oleh aturan yang 
merupakan
 produk akal yang telah menjadi biang kehancuran dan kenestapaan kaum
 muslimin karena dari aqidah sekularisme inilah dibangun kapitalisme 
yang
 memang inheren dengan penjajahan imperialisme, jelas seperti 
terangnya
 matahari bahwa sekuler=anti agama yaitu islam karena islam 
merupakan sebuah
 nizham yang akan merapikan berbagai tatanan dimensi kehidupan baik 
privat
 maupun dalam publik.
 ==
 Bahkan, kata Ulil,
 Al-Qur'an juga memuat idiom atau kata-kata non-bahasa Arab yang
 secara sekilas bisa dibaca bahwa Al-Qur'an merupakan ekspresi
 multikultural.
 =
 HS: itulah keagungan wahyu,bahasa ajami seperti sijjil, qisthas, 
bisa di
 berlakukan arabisasi tanpa mengurangi keagungannya, cobalah pahami 
al quran
 dengan benar dan teliti jangan hanya sekilas karena jika sekilas 
maka hanya
 menghasilkan kebathilan, jika al quran merepresentasikan ekspresi
 multikultural kenapa dalam quran mencela kesyirikan dan berbagai 
perkara
 maksiyat lainnya apakah kita ingin mengakomodasi supaya zina 
dilegalisir,
 judi dilokalisasi??, itulah akal yang plin plan tanpa bimbingan 
wahyu yang
 agung
 
 sekian dulu
 
 wassalam
 
 - Original Message -
 From: rm_danardono [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Sunday, September 19, 2004 6:42 PM
 Subject: [ppiindia] Tukar wacana mengenai Sekularisme
 
 
 Islam and Secularism
 
 
 Semenjak undangan diskusi terbuka yang diselenggarakan Jaringan 
Islam
 Liberal bertajuk Islam and Secularism dimuat Harian Kompas pada
 hari Kamis, 2 Januari 2003, telepon kantor tak berhenti berdering.
 Handpone personel JIL juga disibukkan oleh pelbagai pertanyaan dari
 orang-orang yang berminat menghadiri acara yang diselenggarakan di
 markas JIL, Teater Utan Kayu, Jl. Utan Kayu. No. 68 H Jakarta Timur.
 
 Antusiasme peserta terbukti di lapangan ketika Selasa, 7 Januari
 2003, bakda Maghrib orang-orang datang berbondong-bondong ke kantor
 JIL. Areal parkir yang sebenarnya cukup luas, akhirnya tak mampu
 menampung luberan mobil para peserta. Malam itu tampak hadir Munir,
 SH (Kontras), Johan Effendy (International Conference for Religion
 and Peace), Musda Mulia (Litbang Depag), Suzanne Siskel (Ford
 Foundation), Gretta Morris (Kedubes Amerika), Gadis Arivia dan Nur
 Iman Subono (Jurnal Perempuan), Syafiq Hasyim (Direktur Eksternal
 Rahima), Farid Wajdi (LKiS Yogjakarta), Lies-Marcoes (feminis), 
Rizal
 Mallarangeng dan Ahmad Sahal (Freedom Institute), Martin Sinaga 
(STT)
 dan lain-lain.
 
 Setelah Goenawan Muhammad dan segenap personel JIL menjamu makam
 malam Prof. Dr. Abdullahi Ahmed An-Na'im, tepat pukul 19.00 WIB 
acara
 dimulai. Syukurlah, panitia sudah mempersiapkan layar setengah
 lebar di Kedai Tempo. Kapasitas ruang teater yang tak mencukupi 
bagi
 peserta yang membludak dapat diatasi dengan mempersilahkan menikmati
 minuman sambil menonton jalannya diskusi lewat layar setengah lebar
 itu.
 
 Dalam prolog diskusi, Goenawan Muhammad, secara berkelakar,
 menyatakan bahwa Ulil Abshar-Abdalla harus dihukum karena terlambat
 sekian menit. Ulil harus menggantikan posisi saya yang semula 
diplot
 menjadi pembicara, kata Mas GM, panggilan akrab beliau. Sontak
 hadirin tertawa. Akhirnya, Mas GM memandu acara diskusi dengan
 merefresh ingatan hadirin tentang sosok An-Na'im. Di ujung 
introduksi
 Mas 

[ppiindia] Re: MEGAWATI: BODOH DAN KORUP

2004-09-19 Terurut Topik widiyanto_asfa
Njih mbak...sendika dhawuh...kemarin sore jadi ikut arisan PKK ndak? 
Komentar njenengan tak sawang-sawang analitis dan cerdas juga 
lho...mbok njenengan nyalon jadi presidendijamin tidak ngisin-
ngisini Nanti saya yang jadi jurkam rapapa wis

--- In [EMAIL PROTECTED], Maya Anindita [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 Maaf, saya rasa diskusi Perhimpunan Pelajar mestinya lebih berbobot 
dari pada ngrumpinya ibu-ibu rumah tangga. Mestinya menyampaikan 
bahan diskusi dengan dasar fakta yang bisa kita analis bersama dan 
kita diskusikan. Bukan sekedar melemparkan isu yang belum pernah 
terbukti dan kita komentari, seolah itu adalah kebenaran.
  
 Sudah seharusnya kita bisa membedakan mana yang sampah, mana yang 
data, mana yang hipotesis, analisa dan kesimpulan. Saya rasa, sebagai 
pelajar, kita sudah biasa belajar bagaimana menyampaikan argumentasi 
dengan dasar-dasar yang ilmiah dan logis. Apalagi mengatakan orang 
lain bodoh, sementara kita sendiri juga belum cakap menyampaikan 
argumentasi secara akurat.
  
 Salam
  
 Maya
 
 widiyanto_asfa [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kenapa harus minta maaf
 
 --- In [EMAIL PROTECTED], Ahmad Assad [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
  Maaf jika saya mengatakan bahwa presiden Indonesia,
  Megawati, adalah bodoh dan korup.
  Pemerintahannya tidak bisa berbuat apa-apa untuk
  memperbaiki negara ini. Bukan tambah baik, Indonesia
  malah tambah hancur.
  Korupsi justru semakin bertambah. Bukan cuma oleh
  bawahannya, tapi juga dicontohkan oleh Mega sendiri.
  Demikian pula jumlah pom bensin yang dimiliki oleh
  juragan pom bensin kita, ibu Mega
  
 
   
 -
 Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - 50x more storage than other providers!
 
 [Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Re: Sajak Z. Afif : GARUDA PECAH

2004-09-19 Terurut Topik widiyanto_asfa
Mas...garuda ki tidak pecah je...cuma menggeh-menggeh dan 
mau kukut(bubaran)katanya sih mau diganti emprit airlines 
atawa cecak rowo airlines.

NB: sengaja komentare i bikin ndak nyambung biar pada bingung.

--- In [EMAIL PROTECTED], Rondang Marpaung [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 Z. Afif :
 
 GARUDA PECAH 
 
 
 sebarisan jenderal menerobos hutan
 senjata terkokang
 hingar-bingar hewan lari berloncatan
 tembakan pun berletusan
 ada yang segera rebah dan lainnya  selamat
 ke hutan lebat pekat masih belum terjamah
 
 
 setelah bersantap daging korbannya
 para jenderal kembali berderap 
 tiba di padang ilalang luas lapang
 bekas hutan lebat kayu besar ditebang
 di tengahnya masih tegak sebatang pohon kering
 sisa dilahap api
 tiba-tiba berdengung di angkasa serombongan unggas
 melintasi padang ilalang
 para jenderal segera membidik : tar-tar, tum-tum, dret-dret
 malang, seekor paling depan segera sayapnya tergulung
 jatuh menimpa dahan-dahan kering pohon di tengah padang
 
 
 para jenderal segera memerintahkan anjing-anjingnya
 menjemput unggas tertembak
 tiba di bawah pohon anjing meraung panjang ke langit
 menjadi simponi  sedu di tengah padang ilang dan hutan sepi
 para jenderal terkaget
 mengapa anjing tak mengambil burung
 dan membawa kepada mereka
 hanya meraung panjang mencabik-cabik angkasa
 menggetarkan hutan belantara
 
 
 lalu para jenderal dengan laras-laras senjata siap menyalak
 berderap bagai mengepung benteng musuh 
 tiba dekat pohon para anjing berhenti meraung
 lalu mendengus-dengus mengais-ngais semak  ilalang
 menunjukkan serekan tulang, daging dan bulu burung sekitar pohon
 
 
 para anjing mengumpulkan semua serakan 
 setelah mereka susun terbentuklah kembali satu bangkai garuda
 pecah berderai
 para jenderal terkesiap mencari makna hasil korbannya
 tak lagi mereka teruskan berburu lalu balik pulang
 di tengah perjalanan melelahkan mereka pun berehat
 dan tergeletak tidur di bawah beringin rindang
 
 
 senja menurunkan halimun dan hawa sejuk
 tengah malam mereka serentak terkejut 
 keringat dingin bercucuran 
 di depannya tegak seorang tua berjanggut putih lebat
 bertongkat hulunya kepala naga dan berjubah putih bersih
 matanya berkilau sinar runcing dan dengan telunjuk lurus ke depan
 berkata tajam menggelegar bagai halilintar: 
 kuasamulah, GARUDA idaman hancur berserakan
 
 
 begitu habis berkata angin kencang bertiup 
 menggoncang akar-akar dahan
 orang tua pun hilang dari pandangan
 para jenderal pulang disongsong demam ketakutan
 
 
 September 2004.
 
 
  
 
 [Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Sajak Z. Afif : GARUDA PECAH

2004-09-19 Terurut Topik Rondang Marpaung
Z. Afif :

GARUDA PECAH 


sebarisan jenderal menerobos hutan
senjata terkokang
hingar-bingar hewan lari berloncatan
tembakan pun berletusan
ada yang segera rebah dan lainnya  selamat
ke hutan lebat pekat masih belum terjamah


setelah bersantap daging korbannya
para jenderal kembali berderap 
tiba di padang ilalang luas lapang
bekas hutan lebat kayu besar ditebang
di tengahnya masih tegak sebatang pohon kering
sisa dilahap api
tiba-tiba berdengung di angkasa serombongan unggas
melintasi padang ilalang
para jenderal segera membidik : tar-tar, tum-tum, dret-dret
malang, seekor paling depan segera sayapnya tergulung
jatuh menimpa dahan-dahan kering pohon di tengah padang


para jenderal segera memerintahkan anjing-anjingnya
menjemput unggas tertembak
tiba di bawah pohon anjing meraung panjang ke langit
menjadi simponi  sedu di tengah padang ilang dan hutan sepi
para jenderal terkaget
mengapa anjing tak mengambil burung
dan membawa kepada mereka
hanya meraung panjang mencabik-cabik angkasa
menggetarkan hutan belantara


lalu para jenderal dengan laras-laras senjata siap menyalak
berderap bagai mengepung benteng musuh 
tiba dekat pohon para anjing berhenti meraung
lalu mendengus-dengus mengais-ngais semak  ilalang
menunjukkan serekan tulang, daging dan bulu burung sekitar pohon


para anjing mengumpulkan semua serakan 
setelah mereka susun terbentuklah kembali satu bangkai garuda
pecah berderai
para jenderal terkesiap mencari makna hasil korbannya
tak lagi mereka teruskan berburu lalu balik pulang
di tengah perjalanan melelahkan mereka pun berehat
dan tergeletak tidur di bawah beringin rindang


senja menurunkan halimun dan hawa sejuk
tengah malam mereka serentak terkejut 
keringat dingin bercucuran 
di depannya tegak seorang tua berjanggut putih lebat
bertongkat hulunya kepala naga dan berjubah putih bersih
matanya berkilau sinar runcing dan dengan telunjuk lurus ke depan
berkata tajam menggelegar bagai halilintar: 
kuasamulah, GARUDA idaman hancur berserakan


begitu habis berkata angin kencang bertiup 
menggoncang akar-akar dahan
orang tua pun hilang dari pandangan
para jenderal pulang disongsong demam ketakutan


September 2004.


 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Globalisasi -- sebuah lamunan sebelum Pilpres besok

2004-09-19 Terurut Topik rahardjo mustadjab
Kita yang datang berduyun-duyun ke TPS besok, akan
menyadari betapa kecilnya dunia ini.  Karena pemilihan
presiden Indonesia secara langsung itu akan diliput
oleh televisi BBC dan CNN secara real time dan akan
dilihat oleh orang biasa di Mongolia sampai Timbuktou.
 Itulah wujud globalisasi.

Untuk meminjam Thomas L. Friedman, dunia telah
menyusut tiga kali.  Globalisasi 1.0 terjadi dari
tahun 1492 ketika Christopher Colombus menginjakkan
kaki di Amerika sampai tahun 1914 yaitu ketika
terbunuhnya pangeran Austria-Hongaria oleh seorang
gila di Sarajevo (Bosnia) menyulut Perang Dunia I --
sebenarnya perang Eropa.  Dunia menyusut dari ukuran L
(large) menjadi ukuran M (medium).  Dunia menyusut
lagi dari ukuran M menjadi S (small) dari Perang Dunia
II sampai hebohnya Y2K menjelang berakhirnya abad
ke-20 kemarin, semoga Anda masih ingat. Mengecilnya
dunia dari ukuran M ke ukuran S itu sebut saja
Globalisasi 2.0.  Sekarang, pada abad ke-21 terjadi
lagi Globalisasi 3.0, yaitu ketika proses 
penggantian health insurance di rumah-rumah sakit
Amerika dikerjakan di oleh orang-orang muda India di
Tydal Park di Madras, yang telah saya saksikan.

DPR dan senat hasil pemilihan legislatif 5 April 2004
dan Presiden/Wapres hasil pilpres 20 September 2004
besok mempunyai kedaulatan penuh untuk menentukan arah
perjalanan bangsa lima tahun kedepan.  Mereka bebas
untuk memilih jalan seperti India, yang swastanya
mengembangkan  call centers dimana anak muda melayani
pertanyaan dari seluruh dunia dengan aksen Amerika
atau aksen Inggris menurut kebutuhan. Atau, terserah
mau memilih jalan Saudi Arabia yang mengembangkan
pesantren model Ngruki dengan bahasa yang para
santripun tidak mengerti.

Sebenarnya manusia Indonesia dan manusia Singapura
atau Malaysia atau India sama dan punya potensi yang
sama untuk maju.  Yang membuat kemajuan berbeda adalah
karena sistem yang dipilih.  Menyaksikan Wagah border
dari sisi Pakistan bulan lalu, saya jadi bertanya
dalam hati apa yang menyebabkan beda orang Pakistan
dengan orang India.  Orang Sindhinya sama satu bahasa
dan satu bangsa, boleh dikata DNA-nya pun mirip-mirip
barangkali.  Mereka sama cerdas atau sama tidak cerdas
dengan orang Marathi di Bombay.  Apa mungkin, ya, yang
menyebabkan mereka jadi beda karena tatanan politik
dan sosial dimana mereka dibesarkan?  Sejelek-jeleknya
demokrasi di India, ya, di kabinet ada 8 menteri yang
tidak patut, tapi India ada demokrasi.  Memang ada
ganjalan untuk berdagang dengan India, tapi ekonomi
India terbuka sejak tahun 1991.  Memang mahkamah agung
kerjanya lambat, tapi setidaknya di India ada rule of
law.  Dan seandainya Manmohan Singh gagal, dia bisa
dijatuhkan dalam pemilu.  Itu semua yang tidak ada di
Pakistan.  Sistem di Pakistan tidak memungkinkan
munculnya tokoh swasta inovatif seperti Azim Premji,
Narayana Murthi dan Nanda Nilekani.  Kalau saja
Pakistan memilih sistem yang sama dengan India,
niscaya di Pakistan ada juga swasta setaraf TCS, Wipro
dan Infosys.

Anak Indonesia tidak kalah cerdasnya, terbukti mereka
mampu menggondol beberapa medali emas dalam Olimpiade
Fisika di Beijing. Coba seandainya semenjak 17 Agustus
1945 pucuk pimpinan Indonesia tidak melakukan
avonturisme politik, dan lebih menitik beratkan pada
pendidikan yang sebenarnya adalah inti dari nation
building, maka anak-anak kita jauh lebih beruntung
dari sekarang ini.  Manusia India dapat berjaya
dimana-mana, karena mereka punya beberapa IIT yang
setara dengan MIT, budaya mereka sangat menghargai
pendidikan utamanya matematika dan sains, dan lulusan
sekolah semuanya lancar berbahasa Inggris.  Tapi
mereka tidak dapat lagi mengaku sebagai satu-satunya
penganut demokrasi di Asia, karena sudah ada
Indonesia.

Ah, tahu-tahu sudah jam 10 malam.  Selamat menetapkan
pilihan Anda.

Salam,
RM

  







___ALL-NEW Yahoo! Messenger - 
all new features - even more fun!  http://uk.messenger.yahoo.com


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* 

[ppiindia] Fw: [wanita-muslimah] Re: [sknap] SEKULER

2004-09-19 Terurut Topik rm_danardono
1. Ajaran dalam Injil hanya menyangkut peribadatan ritual yang 
sifatnya pribadi, yaitu hanya menyangkut hubungan antara manusia 
dengan Tuhan, tidak mempunyai konsep tentang aspek kehidupan 
berpolitik berekonomi dan bernegara, maka sekularisme bagi masyarakat 
barat yang Kristen adalah suatu KENISCAYAN




TIDAK BENAR. Sekularisme adalah mutlak, dimana masyarakat BERBAGAI 
suku, etnis dan agama serta budaya hidup bersandingan. Kalau TIAP 
agama dan budaya memberlakukan syariat agama masing2 dalam sebuah 
ruang hukum yang sama, tak mungkin ada kehidupan negara yang normal, 
sebab dalam tiap negara hanya berlaku SATU system hukum.


2. Ajaran Islam tidak demikian. Syari'at Islam tidak mengenal 
sekularisme.Sekularisme difahamkan seperti berikut: Secularism (Lt, 
saeculum = world): a system of political philosophy that reject all 
forms of religious faith. Hukum-hukum Syari'ah, yaitu SunnatuLlah, 
bukan hanya sekadar menyangkut peribadatan ritual, tetapi menyangkut 
semua aspek dalam kehidupan individual, bermasyarakat dan bernegara. 
Itulah yang disebut Kaffah (totalitas)



Itulah sebabnya, maka negara Bhineka Tunggal Ika 17 Agustus 1945 TAK 
boleh menggunakan Syariat Islam, yang ditolak pada 16 Agustus 1945 
itu, karena negara kita tak memungkinkan memakai satu hukum agama 
saja. Negara kita milik tiap warga. Juga negara2 modern disekitar 
kita menggunakan azas sekularisme: Singapura, Malaysia, Philippina, 
Thailand, Korea, Taiwan, Jepang. Semua negara2 maju dengan hak2 
demokrasi bagi warganya. Juga India.


Contoh:Sistem perekonomian harus di atas paradigma:
-- KY LA YKWN DWLT BYN ALAGHNYAa MNKM (S. ALhSYR, 7) dibaca: kay la- 
yaku-na du-latan baynal aghniya-i minkum(s. alhasyr), artinya: supaya 
kedaulatan (ekonomi) tidak hanya (beredar) diantara orang-orang kaya 
di antara kamu (59:7). Sistem perekonomian menurut Syari'at Islam 
menentang kapitalisme.


Juga Pakistan, Saudi Arabia, Iran memakai system kapitalisme, berarti 
perusahaan2 menggunakan kapital umu, yang bukan milik negara. 
Satu2nya system yang anti kapitalisme adalah KOMUNISME, dimana 
kapital hanya ditangan negara.



Dalam proses pengembilan keputusan politik:
--- WAMRHM SYWRY BYNHM (S. ALSYWRY, 38), dibaca: wa amruhum syura- 
baynahum (s. asysyu-ra-), artinya urusan mereka dimusyawarakan di 
antara mereka (42:38). Syura sudah diadopsi menjadi kosa kata dalam 
bahasa Indonesia yaitu musyawarah. Sudah menjadi kosa kata bangsa 
kita, tetapi secara rasa bahasa belumlah diapresiasi. Syura dibentuk 
oleh akar kata Syin, Waw, Ra, artinya mengambil madu dari sarang 
lebah. Dengan rasa bahasa ini, maka jiwa musyawarah dalam proses 
pengambilan keputusan bukanlah setengah di tambah
satu. Jiwa musyawarah menurut rasa bahasa asalnya ialah bagaimana 
keputusan diambil secara arif bijaksana sehingga keputusan itu tidak 
mengandung potensi konflik di belakang hari (potensi konflik = 
sengatan lebah). Syari'at Islam menentang keputusan politik yang 
dihasilkan oleh sistem voting (1/2 + 1). Bayangkan kalau yang 
bermusyawarah itu 51% preman dan 49% orang baik-baik, maka degara itu 
akan menjadi negara preman. Afghanistan dan Iraq dimangsa Amerika 
yang demokratis dgn sistem voting (1/2 + 1).

Bahkan sampai-sampai yang teknis administratif diatur oleh Syari'at 
Islam:

-- YAYHA ALDZYN AMNWA ADZA TDAYNTM BDYN ALY AJL MSMY FAKTBWH WLYKTB 
BYNKUM KATB BALDL (S. aLBQRt, 282), dibaca: Ya-ayyuhal ladzi-na a-
manu- idz-
ad-yantum bidaynin ila- ajalim musamman faktubuwhu walyaktub baynakum
ka-tibun bil'adli (a. albaqarah), artinya: Dan apabila kamu membuat
perjanjian perikatan, hutang piutang, tuliskanlah, dan mestilah 
seorang notaris di antara kamu menuliskannya dengan adil (2:282). 
Dalam ayat (2:282)dua kali Allah memerintahkan menulis, faktubuwhu, 
ini fi'il amr, kata kerja
perintah, imperatif, dan walyaktub, ini juga perintah, yaitu memakai 
lamu l-amr. Jadi Allah memerintahkan menulis perjanjian perikatan, 
dan Allah memerintahkan pula perjanjian itu harus dituliskan oleh 
seorang notaris dengan adil.



Allah juga memerintahkan manusia sabda2Nya dalam berbagai Kitab Suci. 
Juga dalam Alkitab, Vedda dan lain2nya. Perintah Allah yang mana yang 
mau diacu? Hanya dari satu agama? Apakah saudara2 dari agama lain 
dianggap mayat2 yang ber-jalan2?


3. DP, coba tunjukkan dalam sejarah perang paling dahsyat 
antara Sunni dan Syiah. Saya bisa tunjukkan kepada anda perang 
saudara yang sangat dahsyat dalam negara sekuler yang demokratis, 
yaitu PERANG SAUDARA DI AMERIKA SERIKAT (CIVIL WAR)


SALAH BESAR! Perang terbesar yang dialami bumi ini adalah Perang 
Dunia II. Perang Saudara di Amerika bukan perang terbesar, dan ini 
menghasilkan PEMBEBASAN perbudakan, dan bukan perang agama. Revolusi 
Perancis adalah perang warga Perancis yang telah membawa pencerahan 
bagi dunia dengan konsep2 antara lain Trias Politica.

Prinsip liberte, fraternite dan egalite membawa kehidupan 
modern warga dunia: kebebasan, persaudaraan dan persamaan. Tak 
perduli, kita Muslim, 

Re: [ppiindia] Re: MEGAWATI: BODOH DAN KORUP

2004-09-19 Terurut Topik neena

maaf mbak maya,sepertinya mas widiyanto sudah sedikit
menyampaikan  fakta. masalah kurang akurat,apa perlu
diskusi dengan metodologi ilmiah?
trus...mbak sebenarnya marah2 kenapa?
manusia,jangan dibatasi karena dia pelajar,kalo
ngomong harus terkesan cerdas.hak asasi dia ngomong
apa.kebenaran cuma milik Tuhan.pendapat itu selalu
benar menurut orang yang mengemukakan.
jadi..jangan malah jadi marah sama saya ya
 
 --- In [EMAIL PROTECTED], Maya Anindita
 [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
  Maaf, saya rasa diskusi Perhimpunan Pelajar
 mestinya lebih berbobot 
 dari pada ngrumpinya ibu-ibu rumah tangga. Mestinya
 menyampaikan 
 bahan diskusi dengan dasar fakta yang bisa kita
 analis bersama dan 
 kita diskusikan. Bukan sekedar melemparkan isu yang
 belum pernah 
 terbukti dan kita komentari, seolah itu adalah
 kebenaran.
   
  Sudah seharusnya kita bisa membedakan mana yang
 sampah, mana yang 
 data, mana yang hipotesis, analisa dan kesimpulan.
 Saya rasa, sebagai 
 pelajar, kita sudah biasa belajar bagaimana
 menyampaikan argumentasi 
 dengan dasar-dasar yang ilmiah dan logis. Apalagi
 mengatakan orang 
 lain bodoh, sementara kita sendiri juga belum cakap
 menyampaikan 
 argumentasi secara akurat.
   
  Salam
   
  Maya
  
  widiyanto_asfa [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kenapa harus minta maaf
  
  --- In [EMAIL PROTECTED], Ahmad Assad
 [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
   Maaf jika saya mengatakan bahwa presiden
 Indonesia,
   Megawati, adalah bodoh dan korup.
   Pemerintahannya tidak bisa berbuat apa-apa untuk
   memperbaiki negara ini. Bukan tambah baik,
 Indonesia
   malah tambah hancur.
   Korupsi justru semakin bertambah. Bukan cuma
 oleh
   bawahannya, tapi juga dicontohkan oleh Mega
 sendiri.
   Demikian pula jumlah pom bensin yang dimiliki
 oleh
   juragan pom bensin kita, ibu Mega
   
  
  
  -
  Do you Yahoo!?
  Yahoo! Mail - 50x more storage than other
 providers!
  
  [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
  


Yahoo! Messenger - Communicate instantly...Ping 
your friends today! Download Messenger Now 
http://uk.messenger.yahoo.com/download/index.html



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] BOBROKNYA HUKUM INDONESIA: WARTAWAN DIPENJARA 1 TAHUN

2004-09-19 Terurut Topik Edy Susanto



Divonisnya Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Bambang
Harymurti , 1 tahun penjara oleh Hakim Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat menunjukkan bahwa aparat hukum
kita bermental bobrok.

Sudah jadi rahasia umum, jika ada 2 pihak berperkara,
maka pihak yang banyak uang dan membayar aparat
Polisi, Jaksa, dan Hakim, akan memenangkan perkara,
meski mereka salah. Sebaliknya, orang yang tidak
bersalah, bisa dihukum oleh para aparat hukum yang
telah disuap tersebut. Uang suap tersebut biasanya
diatur oleh pengacara pihak berduit.

Kasus suap pada aparat hukum ini bukan masalah
kasuistis/oknum. Tapi sistematis. Di media massa
beredar bahwa Kapolri Da’I Bakhtiar menjual jabatan
polisi. Polisi yang ingin jabatan tertentu, harus
setor uang milyaran per bulan ke Kapolri.

Polisi biasa, setor uang ke Kapolsek. Kapolsek,
menyetor ke Kapolres, Kapores setor ke Kapolwil, dst,
hingga ke Kapolri. Uang tersebut bisa hasil jual
perkara atau uang judi/peredaran narkoba.

Para jaksa juga begitu, harus menyetor ke atasannya
hingga ke Jaksa Agung MA Rachman. Contoh penghentian
penyelidikan (SP3) terhadap konglomerat hitam yang
merugikan negara seperti Samsul Nur Salim dan Prayogo
Pangestu mau pun tuntutan para jaksa kepada Pemred
Tempo selama 2 tahun menunjukkan kecurangan para
aparat hukum kita.

Seharusnya, Kapolri Da’I Bakhtiar, Jagung MA Rachman,
maupun Ketua MA Bagir Manan dipenjara atau ditembak
mati, begitu pula aparat di bawahnya. Karena mereka,
tidak ada keadilan hukum di Indonesia.

Bayangkan, Tempo adalah media yang menyiarkan berita,
termasuk berita kejahatan seperti korupsi, pencurian,
dan sebagainya. Jika ada pihak yang merasa dirugikan,
bisa memberikan hak jawab di media tsb.

Tapi sebaliknya, konglomerat Tommy Winata justru
menyerang dan memukuli wartawan Tempo. Apa yang
dilakukan oleh aparat hukum kita yang korup? Mereka
justru membela penjahat dan menghukum para korban
dengan wewenang yang mereka pegang!

Sudah waktunya Indonesia butuh perubahan. Megawati
biang pemerintah korup harus diganti oleh presiden
yang jujur dan bersih.

Presiden inilah nanti yang harus memeriksa kekayaan
dan penghasilan aparat hukum di negara kita. Jika
Jagung seperti A Rachman yang gajinya Cuma Rp 20 juta
per bulan punya beberapa rumah mewah yang total
harganya rp 4 milyar, maka jelas itu korup. Jika
korup, tembak mati para polisi, jaksa, dan hakim
tersebut.

Dewan Pers:
Terjadi Kriminalisasi terhadap Karya Jurnalistik





Dewan Pers menilai, saat ini telah terjadi
kriminalisasi terhadap karya-karya jurnalistik di
Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya gugatan
hukum terhadap sejumlah media antara lain majalah
TEMPO, majalah Trust, harian Kompas dan Rakyat Merdeka
dengan menggunakan KUHP.

Demikian disampaikan Dewan Pers dalam konferensi pers,
di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (3/9) sore. Hadir
dalan acara tersebut para pengurus Dewan Pers antara
lain, RH Siregar, Leo Batubara, Hinca Panjaitan,
Santoso, Lukas Luwarso, serta Pemimpin Redaksi TEMPO
Bambang Harymurti.

Menurut Dewan Pers, kriminalisasi jurnalistik
merupakan ancaman yang serius bagi kemerdekaan pers
dan demokrasi di Indonesia. Kita ingin menegaskan
agar proses kriminalisasi pada pers ini dihentikan,
tegas salah seorang anggota Santoso, yang juga
pemimpin redaksi Kantor Berita Radio 68H.

Dalam pernyataan yang dibacakan Sekretaris Eksekutif
Dewan Pers Lukas Luwarso, Dewan Pers mencermati
sendi-sendi kemerdekaan pers akhir-akhir ini sedang
digerogoti dengan sejumlah kasus pengeadilan terhadap
karya jurnalistik. Gugatan hukum terhadap sejumlah
media, kini semakin terlihat menjadi sarana intimidasi
terhadap pers, wartawan, dan karya jurnalistik, tegas
Lukas.

Dikemukakannya, sejumlah putusan pengadilan tingkat
pertama terhadap sejumlah kasus melibatkan pers
mengindikasikan putusan hukum tidak proporsional.
Pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh pemberitaan
pers, yang biasanya pengusaha terkemuka dan pejabat
publik, seringkali memenangkan gugatan, dengan putusan
hukuman yang jauh dari rasa keadilan, ujarnya.

Menurut Dewan Pers, pengadilan terhadap pers biasanya
terkait dengan gugatan atas kejahatan pencemaran nama
baik, kebohongan dan penghinaan (pasal-pasal haatzai
artikelen). Dewan Pers meminta, meskipun hal itu masih
valid sebagai ketentuan hukum, institusi pengadilan
tidak menggunakan ketentuan hukum tersebut begitu saja
pada karya jurnalistik tanpa menelaahnya secara adil.

Vonis hukum yang berlebih-lebihan, seperti yang telah
menimpa sejumlah wartawan dan pers akhir-akhir ini,
kuat terkesan ingin mengintimidasi wartawan, membunuh
fungsi pers sebagai alay kontrol, dan merongrong
kebebasan pers dan demokrasi, tegas Lukas.

Pada kesempatan itu, Dewan Pers juga menyatakan
keprihatinannya dengan prose spengadilan majalah
TEMPO, atas gugatan Pengusaha Tomy Winata. Dengan
tetap menghormati proses pengadilan yang mandiri,
Dewan Pers merasa tuntutan hukuman dua tahun penjara,
langsung masuk tahanan, terhadap tiga wartawan TEMPO
yakni Bambang Harymurti, Ahmad Taufik dan Tengku

[ppiindia] Jakarta court puts media freedom behind bars

2004-09-19 Terurut Topik Ambon
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/FI18Ae01.html

Jakarta court puts media freedom behind bars
By Gary LaMoshi 

DENPASAR, Bali - A Jakarta court on Thursday sentenced a leading magazine editor to a 
year in jail for libel in a case seen as a landmark for press freedom in Indonesia, a 
country supposedly in the era of reformasi. The verdict deals a harsh blow to press 
freedom and reinforces Indonesian courts' reputation for bizarre decisions, a key 
barrier to investment. 

The court found three journalists from Indonesia's most respected news magazine Tempo 
guilty of libel, but, citing Indonesia's 1999 Press Law, the three-judge panel ruled 
that only editor-in-chief Bambang Harymurti should be punished. 

The ruling adds fuel to the controversy over using the criminal code rather than the 
press law in media cases. Thursday's verdict ignored Supreme Court Chief Justice Bagir 
Manan's advice to judges not to criminalize media cases, as well as an appeals court 
ruling on Tuesday that overturned two previous convictions in related cases against 
Tempo because the suits were not brought under the press law. (None of the suits 
against Tempo have been brought under the press law). 

Business magnate Tomy Winata has filed at least seven lawsuits against Tempo, most 
related to an article published on March 3, 2003, headlined Ada Tomy di Tenabang? 
(Is Tomy in Tanah Abang?). The article examined pervasive rumors of Winata's 
involvement in a February 2003 fire that gutted Jakarta's Tanah Abang, an aged textile 
market complex on the city's increasingly fashionable outskirts. 

Redevelopment under fire
The article included reporter Ahmad Taufik's account of redevelopment plans for the 
market filed by an associate of Winata's from a source inside the city government. 
After the fire, Tanah Abang merchants told Taufik they had been asked to approve a 
redevelopment plan and that many market tenants had balked. In Indonesia, fires are a 
common tool for convincing reluctant occupants to leave property that tycoon's desire, 
and, in an earlier article for Tempo's daily newspaper, Taufik reported that merchants 
suspected arson in the blaze. City officials have not investigated the cause of the 
fire. 

Taufik's March 3 article also included Winata's denial of involvement with the 
redevelopment plans, backed by additional quotes from Central Jakarta Mayor Hosea 
Petra Lumbun and the president of the company that operates Tanah Abang. The article 
raised the possibility that business rivals had tried to taint Winata by associating 
him with the Tanah Abang plan. Expert testimony at the trial declared the March 3 
article overall favorable to Winata. 

But Winata didn't think so. On March 9, thugs identifying Winata as their boss 
stormed Tempo's office, destroyed equipment and assaulted Taufik and another employee 
while police reportedly looked on. Winata has denied any connection to the incident, 
though he admits police called to ask his advice on handling the episode. 

Two days later, Winata filed a complaint against Tempo that led to this latest trial. 
Taufik, Harymurti and the article's copy editor were charged with criminal defamation 
and publishing false information that led to a public disturbance. Prosecutors 
demanded two-year jail sentences for the trio with the stipulation that, if convicted, 
Harymurti begin his sentence immediately, even if he files an appeal. The court denied 
that motion, and Harymurti remains free pending appeal. 

Denial allowed to ride
The closely watched trial was at times reduced to a farce. Both Winata and Mayor 
Lumbun testified they never talked to Tempo, despite authenticated tape recordings and 
phone records confirming such conversations. Their denials were a key plank in the 
prosecution's case, but judges refused to delay their verdict until the results of 
Tempo's perjury complaints against the two men were revealed. 

But the real farce is that a criminal trial over a news article took place at all in 
Indonesia's era of reformasi, a period that began after former president Suharto's 
authoritarian rule was brought to an end. 

For three decades Suharto's government shackled the press. Tempo, along two other 
popular news magazines, was shut down in 1994 after reporting a disagreement between 
the military and future president BJ Habibie over the purchase of defective East 
German naval vessels. Tempo didn't resume publishing until 1999, after Suharto's fall. 

In the wave of post-Suharto reforms, Indonesia passed a press law that provides a 
public forum for grievances against the media. Under the press law, complainants are 
guaranteed a right of reply to articles, a press council mediates disputes, and, if 
mediation fails, aggrieved parties may file charges against the publication, with a 
maximum fine of Rp500 million (US$58,000). 

However, there is no requirement that the public use the press law for its grievance 
against the media. Indonesia's 

[ppiindia] Awas Tes IQ Menyesatkan!

2004-09-19 Terurut Topik Ambon

http://www.indomedia.com/bpost/092004/20/hkrim/hkrim1.htm

Senin, 20 September 2004 00:45

Awas Tes IQ Menyesatkan!

Banjarmasin, BPost
Orangtua murid di sejumlah sekolah dasar (SD) mempertanyakan tes kecerdasan
(Itelegensia Quotient/ IQ) yang dilakukan sebuah lembaga psikologi.
Pasalnya, lembaga ini menjanjikan hasil tes bisa dijadikan modal masuk SMP
favorit, namun tes tidak menggunakan standar tes IQ yang biasa dilakukan.
Informasi yang berhasil dihimpun BPost menyebutkan, tes IQ tersebut
dilakukan oleh sebuah lembaga berinisial PMU dan berkantor pusat di
Yogyakarta. Bahkan banyak SD tak mampu menolak kehadiran lembaga tersebut
karena mengantongi rekomendasi Dinas Pendidikan Kota.
Selain mengusung alasan hasil tes digunakan masuk SMP, lembaga ini tidak
memungut biaya untuk tes selama 30 menit dengan 40-63 soal. Hasil tes
menunjukkan, semua murid tingkat kecerdasannya di atas rata-rata. Dua hari
setelah tes, murid disodori sertifikat yang harus ditebus dengan harga
Rp10.000.
Siti, orangtua murid yang ikut tes ini mengungkapkan, awalnya merasa senang,
ketika anaknya, M Hasan memiliki IQ di atas rata-rata. Tapi, kemudian dia
mempertanyakan, untuk apa hasil tes ini, apakah benar syarat masuk SMP atau
hanya akal-akalan.
Ditambah lagi, dua hari setelah tes, anaknya yang sekolah di SDN Karang
Mekar III didatangi lagi oleh lembaga tersebut dan menyodori sertifikat
hasil tes ini yang harus ditebus Rp10.000.
Senada diungkapkan Syarifudin, wali murid SDN Sungai Miai 10 Banjarmasin.
Saya sih setengahnya ragu, kok setiap anak hasilnya di atas rata-rata,
ujarnya.
Ketua Himpunan Psikologi (Himsi) Kalseltengtim, Maryam Agustina SPsi MKes,
didampingi wakilnya, Siti Noor Asiyah mengaku telah mengetahui tes IQ yang
meresahkan orangtua murid tersebut.
 Ia berharap, para orangtua mewaspadai segala bentuk tes yang tidak
dilakukan oleh lembaga yang berkompeten.
Kami memang telah telusuri dan memang benar adanya tes meresahkan itu.
Setelah kami cek ternyata lembaga ini tidak melakukan tes yang standar dan
tidak bisa dipertanggungjawabkan. Alatnya bukan untuk alat pengukur IQ, tapi
lebih kepada mengukur kreativitas anak, tandas Maryam Agustina.
Tes standar yang seharusnya dilakukan, sebut Maryam Agustina, tidak bersifat
klasikal tapi individual. Anak-anak harus dites untuk mengetahui
keseimbangan otak kanan dan kirinya dengan waktu yang cukup panjang, minimal
dua jam.
Itu pun menurutnya anak harus dalam keadaan siap tes, diobservasi mendalam
agar secara verbal maupun performance diketahui. Dengan begitu, hasilnya
valid dan sangat bisa dipertanggungjawabkan.
Kami berharap, ada tindakan riil dari pihak berwenang untuk meredam
keresahan ini, sambung Maryam Agustina dan Asiyah. niz/m8



Copyright © 2003 Banjarmasin Post



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Eep Saefulloh Fatah: Kepada saya, Islam Diajarkan secara Keliru

2004-09-19 Terurut Topik djunaedi sahrawi
http://islamlib.com/id/page.php?page=articleid=365 
Eep Saefulloh Fatah:
Kepada saya, Islam Diajarkan secara Keliru
Tanggal dimuat: 6/7/2003


Sosialisasi agama pada taraf yang sangat sederhana selalu menekankan etika ketakutan 
(ethics of fear) ketimbang etika harapan (ethics of hope). Ketundukan dibangun di atas 
pondasi ketakutan seorang hamba kepada Khaliqnya. Seolah kebesaran Tuhan ditentukan 
oleh semakin kecilnya manusia dan semakin horornya kosmos metafisik yang mengitari 
Tuhan.

 

Berikut wawancara dengan Eep Saefulloh Fatah, pengamat politik dari Universitas 
Indonesia yang kini sedang menempuh studi di Ohio State University (OSU), Amerika. 
Kebetulan Eep sekarang sedang “mudik” selama 2 bulan. Dalam perbincangan dengan Ulil 
Abshar-Abdalla pada 3 Juli 2003, Eep juga memaparkan kontribusi Islam terhadap 
konsolidasi demokrasi di Indonesia.

ULIL ABSHAR-ABDALLA: Kang Eep, Pemilu sebentar lagi dan anda sudah lama belajar 
mengamati politik negara kita. Apakah Anda melihat adanya keganjilan dalam hubungan 
antara agama dan politik, khususnya pasca reformasi?

EEP SYAUFULLOH FATAH: Masa reformasi ini nampaknya membangkitkan kembali harapan 
sebagian kecil penganut agama (Islam) untuk menghubungkan secara sangat rapat antara 
agama dan politik, khususnya antara Islam dan negara. Saya melihat, dalam batas 
tertentu ini adalah setback atau langkah mundur dari agenda reformasi. Untungnya, lima 
tahun reformasi membuktikan bahwa mereka yang mendorong langkah mundur itu sebetulnya 
tidak signifikan kekuatannya, baik dari segi jumlah maupun dari sisi kemampuan 
mengartikulasikan gagasan mereka.

ULIL: Bagaimana dengan agenda yang diperjuangkan partai-partai Islam?

Menurut saya, ketika kita menyebut “partai Islam”, ada ruang perdebatan di situ; 
tentang benda apa ini gerangan. Yang saya tidak setuju adalah partai-partai yang 
berorientasi untuk mendirikan negara Islam. Bahwa kemudian kalangan tertentu membuat 
partai dan karena ketidakmampuan mendefinisikan diri sendiri, lalu menggunakan nama 
Islam tanpa orientasi, sebetulnya itu masih bisa ditolerir.

ULIL: Secara kategoris, anda seorang santri. Bagaimana menghubungkan antara kesantrian 
dengan cita-cita sosial politik yang Anda anggap sesuai dengan tuntutan ideal agama?

Saya merasa bersyukur tumbuh dan besar dalam sebuah keluarga yang memahami agama tidak 
secara kaku; sebagai satu-satunya perlengkapan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan 
akhirat. Ini rumusan yang saya buat sendiri. Saya tahu, ibu dan bapak saya tidak 
pernah mengatakan itu. Saya bisa mengatakan begitu karena agama yang diajarkan di 
rumah sebetulnya lebih banyak mengajarkan perihal etika, manual tingkah laku, dan 
semacam basis moralitas ketika kita harus memosisikan dengan diri sendiri dan 
masyarakat. Dengan begitu, saya tidak merasa pernah diajarkan untuk melakukan 
formalisasi agama. Buat saya itu sesuatu yang patut saya syukuri di kemudian hari.

ULIL: Sebenarnya bagaimana sih “perkenalan” pertama kali Anda dengan agama?

Perkenalan saya dengan agama dimulai sangat dini, sejak menginjak usia dua setengah 
tahun. Saat itulah saya dikhitan. Dengan begitu, saya mendapat tambahan kewajiban yang 
diberitakan oleh keluarga di sekitar saya. Tapi perkenalan saya lebih kongkrit dengan 
agama, terjadi beberapa tahun setelah itu. Yaitu ketika saya mulai diajak ayah untuk 
salat Jum’at berjamaah. Sebelum itu, saya juga pernah diajak, tapi masih agak enggan.

Nah, mulailah saya berkenalan dengan agama sebagai sebuah otoritas baru yang cukup 
mengejutkan. Representasinya adalah sebuah masjid yang belum pernah saya masuki, 
kecuali bermain di pelatarannya saja. Saya duduk di saf yang depan, berhadapan 
langsung dengan mimbar, dengan karpet warna hijau dan khatib yang memegang tombak 
dengan gagah. Tombak yang di pegang khatib masih dalam bentuk aslinya, tidak berganti 
sejak masjid itu didirikan tahun 1937. Yang masih tersisa dari ingatan saya soal itu 
adalah adanya sesuatu yang sakral yang sedang diperkenalkan pada saya.

ULIL: Apakah sekarang Anda punya evaluasi atas cara mengenalkan Islam yang dulu Anda 
pernah alami?

Saya merasa, Islam diajarkan kepada saya —jangan-jangan juga kepada orang lain— secara 
keliru. Kekeliruan itu bisa jadi bertumpuk-tumpuk. Misalnya, Islam diajarkan hanya 
sesuai dengan apa yang dipahami oleh mereka yang merasa punya otoritas untuk mengajar 
saya ketika itu. Saya ingat, di saat salat Jum’at, para khatib selalu menyampaikan 
hal-hal yang bernada ancaman atas siapapun; bahwa hidup di dunia ini sebentar, dan 
setelah itu kita akan berhadapan dengan dua pilihan: entah menjadi penghuni surga atau 
neraka! Kepada kami disampaikan ancaman, jika kita keliru menjalankan hidup yang amat 
pendek ini, kita akan menjadi penghuni neraka.

ULIL: Ada pengalaman traumatis dari perkenalan Anda dengan agama saat itu?

Komik! Pada waktu kecil, mulai berkembang komik-komik yang menggambarkan bagaimana 
keadaan surga dan neraka. Ketika itu dada saya terasa sesak dan ketakutan 

[ppiindia] Sekularisme Ada dalam Sejarah, Tak Ada dalam Kitab

2004-09-19 Terurut Topik Ambon
http://islamlib.com/id/page.php?page=articleid=687

Prof. Dr. Nasr Hamid Abu Zayd:
Sekularisme Ada dalam Sejarah, Tak Ada dalam Kitab
Tanggal dimuat: 14/9/2004


Beberapa waktu lalu, JIL mengadakan workshop dua hari seputar Kritik Wacana
Agama yang diikuti pelbagai aktivis LSM dan organisasi lintas agama di
Hotel Millenimum, Jakarta (28-29/8/2004). Berikut petikan wawancara ekslusif
JIL dengan Nasr Hamid di sela-sela perhelatan workshop soal wacana agama,
proses demokrasi di dunia muslim, sampai perasaannya harus berada jauh dari
kampung halamannya, Mesir.

Nasr Hamid Abu Zayd, intelektual asal Mesir yang kini bermukim di Belanda,
menghabiskan waktu dua pekan (sejak akhir Agustus-pertengahan September) di
Indonesia. Sepanjang dua pekan itu, sosok intelektual bersahaja ini
menyempatkan diri bertukar gagasan dan berdialog dengan pelbagai kalangan.
Selain mengisi seminar di UIN Jakarta dan universitas lainnya, pakar ilmu
Alqur'an berbadan gempal ini juga mengisi pengajian ilmu Alqur'an di
Pondok Pesantren Salafiyah Assyafiiyyah Asembagus Situbondo. Jaringan Islam
Liberal (JIL) kebagian jatah mengadakan workshop dua hari seputar Kritik
Wacana Agama yang diikuti pelbagai aktivis LSM dan organisasi lintas agama
di Hotel Millenimum, Jakarta (28-29/8/2004). Di sela-sela perhelatan
workshop itulah, Novriantoni (salah seorang redaktur JIL) sempat
berbincang-bincang dengan Nasr Hamid tentang pelbagai persoalan, mulai dari
teori ilmu Alqur'an, soal wacana agama, proses demokrasi di dunia muslim,
sampai perasaannya harus berada jauh dari kampung halamannya, Mesir. Berikut
Petikannya.

NOVRIANTONI: Prof. Nasr, selama dua hari workshop, kita menangkap
perkembangan pemikiran Anda dari gagasan tentang Alqur'an sebagai teks
(al-Qur'ân kan nash) yang dapat dianalisis dengan perangkat analisis teks
yang lazim, menuju gagasan tentang Alqur'an sebagai wacana (al-Qur'ân kal
khithâb). Apa bedanya?

NASR HAMID ABU ZAYD: Bedanya seperti perbedaan antara posisi Mushaf dan
Alqur'an itu sendiri. Alqur'an adalah hidup dan merupakan fenomena yang
dinamis dan efektif dalam kehidupan keseharian kita. Posisi itulah yang
tidak mampu dijangkau oleh Mushaf sebagai sekumpulan teks yang mati. Jadi,
kita memiliki dua fenomena tentang Alqur'an: Alqur'an sebagai fenomena yang
dinamis; dan Mushaf sebagai fenomena teks. Dalam Mushaf, yang penting adalah
teks itu sendiri. Sementara yang menjadi titik perhatian dalam fenomena
Alqur'an sebagai wacana adalah soal kenyataan (al-wâqi`). Dalam fakta
sejarah, selama 23 tahun Alqur'an merupakan fenomena yang dinamis, dialogis,
debat-sanggah, dan mengikut mekanisme take and give.



NOVRIANTONI: Apakah selama 23 tahun pertamanya itu dia tetap dianggap
sakral?

NASR: Sakral dalam artian apa? Kalau sakral diartikan tetap dan tidak
dinamis, kenyataannya orang-orang muslim pertama zaman itu mengajukan
pelbagai pertanyaan dan menuntut jawaban Alqur'an. Manusia zaman itu
berinteraksi dengan sesuatu yang sakral dengan cara yang hidup. Artinya,
mereka bertanya, Alqur'an menjawab; mereka membantah, Alqur'an menyanggah.
Titik sentral perdebatan itu ada pada sosok Nabi Muhammad. Ambillah contoh
dari ayat Alqur'an, yas'alûnaka `anis syahril harâm qitâlun fîh (mereka
bertanya tentang status perang pada bulan-bulan yang terlarang). Kalau Anda
menganalisis ayat itu sebagai sebuah teks, Anda akan mengatakan bahwa ayat
itu menghalalkan perang sekalipun di bulan-bulan terlarang. Tapi ketika dia
dianalisis sebagai sebuah wacana, kita akan menemukan bahwa kaum muslim
ketika itu sangat gentar ketika harus berperang di bulan-bulan terlarang.
Sebab, itu merupakan pelanggaran atas aturan yang standar berlaku dalam
mayarakat tribal Arab ketika itu. Di sini Alqur'an mengajak dan memotivasi
kaum muslim untuk berperang walaupun qitâlun fîh syadîd (sangat berat bagi
mereka).

Urusan perang bagi mereka yang hijrah dari Mekkah ke Madinah itu tentu
sangat berat. Bagaimana mungkin mereka berani berperang melawan kekafiran,
toh yang mereka perangi tak lain adalah sanak saudara mereka sendiri dari
kaum Quraisy. Dari sinilah kita dapat memahami mengapa redaksi Alqur'an di
situ begitu keras. Jadi ayat yang menganjurkan untuk berperang melawan kaum
musyrik (yang notabene masih sanak saudara kaum muslim sendiri ketika itu),
merupakan pelecut semangat bagi kaum muslim yang peragu. Tidak mungkin kita
menganggap ayat itu berlaku umum sebagai anjuran perang tanpa tedeng
aling-aling.

Makanya, ketika menjumpai redaksi Alqur'an yang berbunyi uqtulûhum haits
tsaqiftumûhum (perangilah mereka dimanapun engkau jumpai!), kita tidak bisa
menganggapnya sebagi perintah yang langsung dan mutlak. Ayat ini dapat
diletakkan sebagai bagian dari pelecut semangat, khusushya bagi mereka yang
ragu dan takut untuk berperang. Artinya, redaksi yang ada di sini bersifat
dialogis. Kaum Muslim ketika itu mungkin tidak punya beban untuk berperang
melawan orang Parsi dan Romawi. Tapi melawan sanak saudara mereka sendiri,
orang Arab seperti mereka (sekalipun musyrik), tentu 

[ppiindia] Time spent reading and tending garden

2004-09-19 Terurut Topik Ambon
For Saddam, a spartan life near former palace
 John F. Burns/NYT NYT Monday, September 20, 2004

Time spent reading and tending garden

BAGHDAD Nine months after American troops pulled him disheveled and
disoriented from an underground bunker near his hometown, Tikrit, Saddam
Hussein is living in an air-conditioned cell measuring three meters by four
meters on the grounds of one of his former palaces outside Baghdad. He tends
plants, proclaims himself Iraq's lawful ruler, and reads the Koran and books
about past Arab glories.
.
American and Iraqi officials who have visited the former Iraqi leader say he
wears plastic sandals and an Arab dishdasha robe, eats American soldiers'
ready-to-eat meals for breakfast, and is permitted three hours' daily
exercise in a courtyard outside his cell. He has been flown by Black Hawk
helicopter to an American military hospital in Baghdad, where doctors ran
tests for an enlarged prostate, which they believe could be an early pointer
to cancer.
.
He has undergone hours of interrogation by investigators preparing evidence
for his trial on charges of genocide and crimes against humanity. But he has
refused to acknowledge any wrongdoing, or to show remorse for the hundreds
of thousands of people killed during his 24-year dictatorship, officials
say. He has insisted that his position as Iraq's president gave him legal
authority for all that he did and that his victims were traitors. At every
encounter, the officials say, he insists that he is still the
constitutionally elected president. More than 80 other high-value detainees
at the same prison, including more than 40 who were in the Pentagon's pack
of cards of Iraq's most-wanted fugitives, are kept away from Saddam, said
Bakhtiar Amin, the Iraqi human rights minister. Saddam has been in solitary
confinement since his capture on Dec. 13, officials said, because of a fear
that he would try to rig evidence or intimidate old associates in the
prison.
.
But the core of the group, 11 men who appeared with him in court on July 1,
are allowed to exercise together, and to play board and card games.
.
When Saddam appeared in court to be advised of his legal rights and of the
charges under investigation, officials said it could be two years or more
before he was brought to trial. None of the other former officials who
appeared with him was likely to come to trial for as much as a year, they
said, because of the amount of documents to be processed, as well as the
need to interview the thousands of Iraqis who have come forward as potential
witnesses.
.
But the interim government of Prime Minister Ayad Allawi has decided to
fast-forward the legal processes. It has begun a shake-up of the staff at
the special tribunal set up last year to hear the cases and hopes to begin
the first high-profile trial, probably against Ali Hassan al-Majid, a cousin
of Saddam's known as Chemical Ali, by November. Saddam's trial will follow,
perhaps next year if the prosecutors are ready, Iraqi and American officials
say.
.
In an interview at his heavily guarded residence in Baghdad on Thursday,
Allawi said that the government had received the resignation of Salem
Chalabi, the American-educated lawyer who has been the court's chief
administrator. He is a nephew of Ahmad Chalabi, the exile leader who was
favored by the Pentagon before the March 2003 invasion, but who has recently
been shunned by the American hierarchy here. Ahmad Chalabi has set himself
up as a rival to Allawi among Iraq's majority Shiites, and his nephew, who
has been implicated by the Allawi government in a murder case unrelated to
the work of the tribunal, has been out of Iraq for most of the past two
months. In prison, Saddam has asked for some vestiges of the pleasures he
enjoyed when he moved among dozens of palaces. This was a man whose regime
used a shredder to turn human bodies into ground beef, said Amin, the
46-year-old rights minister, who spent years abroad as an exile chronicling
the abuses of Saddam's government and petitioning foreign governments and
rights organizations to shun the Iraqi government. And now he sits there in
his cell and asks for muffins and cookies and cigars. Saddam and his top
lieutenants are being held at Camp Cropper, a heavily fortified compound
that crouches behind high walls topped with rolls of razor wire, beneath
sandbagged watchtowers manned by soldiers with machine guns. The camp lies
within a vast American headquarters complex known as Camp Victory. Planes
using Baghdad International Airport pass low over the prison, 15 kilometers,
or 10 miles, from the center of Baghdad.
.
For the trials, courtrooms are being readied in one of the vast,
neo-imperialist buildings inside the former Republican Palace compound in
central Baghdad that makes up the Green Zone, the headquarters for the
Allawi government and 2,500 American military and civilian officials. The
five-judge panels that will preside at the trials - without juries - will
have the power to impose 

Re: [ppiindia] Fw: [wanita-muslimah] Re: [sknap] SEKULER

2004-09-19 Terurut Topik himawan sutanto
Sekulerisme jelas-jelas mengebiri kandungan wahyu karena islam berbeda
dengan ajaran lainnya, islam mampu menembus berbagai ruang kehidupan
sedangkan ajaran yang lain hanya mengatur masalah seputar individu nah
berangkat dari ketidak berdayaan ajaran (selain islam) yg tidak mampu
merespons gejala dan noda kehidupan maka mereka membutuhkan aturan yang akan
meregulasi ruang publik sehingga dari sinilah muncul lahirnya kapitalisme
namun sayangnya kapitalisme tidak lain adalah binatang yang rakus yang siap
mengeksploitasi setiap kekayaan negeri2 islam jadi jika mereka mengadopsi
ajaran privat selain islam maka mereka membutuhkan aturan tambahan untuk
menata sistem kehidupannya namun alih2 merapikan yang terjadi justru adalah
melahirkan ghazwul fikri dan ghazwul tsaqafi yang telah mengikis aqidah umat
sehingga mereka menerima ide2 barat tanpa reserve dan menjadi tugas kita
sebagai bukti ketaatan kita kepada Allah SWT untuk memahamkan islam kpd umat
sehingga akan terbentuk aqidah yg kokoh yang mampu memupus bingkai sekuler
dalam pikiran umat.



- Original Message -
From: rm_danardono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, September 20, 2004 12:40 AM
Subject: [ppiindia] Fw: [wanita-muslimah] Re: [sknap] SEKULER


1. Ajaran dalam Injil hanya menyangkut peribadatan ritual yang
sifatnya pribadi, yaitu hanya menyangkut hubungan antara manusia
dengan Tuhan, tidak mempunyai konsep tentang aspek kehidupan
berpolitik berekonomi dan bernegara, maka sekularisme bagi masyarakat
barat yang Kristen adalah suatu KENISCAYAN








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Energi, Daya-daya Minor, Insting... Kemudian Pikiran ; oleh Pangapora kampoan@yahoo.ca

2004-09-19 Terurut Topik Vincent Liong

Energi, Daya-daya Minor, Insting... Kemudian Pikiran
(Catatan Setelah Mengenal Teknik Liong) 
ditulis oleh Pangapora [EMAIL PROTECTED]


Pemetaan manusia sebagai jasad dan ruh telah membuat
pengkotakan yang ingin membantu manusia mengenali
keberdayaan dirinya. Selain daya yang dihasilkan oleh
fisik, daya insting dan pikiran telah dikenal sejak
lama. Daya insting dan pikiran mempunyai persamaan:
kedua-duanya sama-sama bertujuan mengembalikan jiwa
pada keadaan murni dengan cara menajamkan intuisi.

Tetapi sayang, masyarakat umumnya masih memahami daya
insting/pikiran tak bisa dicampur adukkan dengan daya
fisik. Banyak yang belum secara sungguh-sungguh
memahami kemungkinan interaksi yang lebih efektif dari
dua orientasi pemahaman daya tersebut. Daya
insting/pikiran ditempatkan dalam sebuah posisi yang
tak menguntungkan: lebih sakral, lebih sulit
dijangkau. Lingkungan tanpa disadari membuat paradigma
semacam ini menjadi warisan turun temurun.

Saya mempunyai pengalaman yang berbeda. Lingkungan
saya membentuk sebuah asumsi lain: insting secara
sadar mencoba dibangkitkan untuk menggantikan
keberadaan pikiran. Meditasi, konsentrasi mengosongkan
pikiran untuk mengembalikan diri yang murni, adalah
orientasi utama lingkungan saya. Pikiran pelan-pelan
dibunuh. Tetapi orang-
orang yang membuat paradigma ini mempunyai
pengertiannya sendiri. Mereka menganggap insting lebih
bersih dari pikiran. Pikiran mudah digerakkan nafsu,
sedangkan insting yang dihasilkan oleh jiwa yang
suci atau diri yang murni dikontrol oleh aturan
natural (sesuai sistem ke-Tuhanan). Mereka seperti tak
sadar, bahwa dengan
mengembalikan pikiran pada hakekat dirinya, maka
pikiran akan menjadi murni.

Liong, setidaknya mencerahkan saya. Teori menajamkan
pikiran ala Liong, tanpa konsentrasi, tanpa meditasi,
telah merubah paradigma saya tentang membangkitkan
kedayaan diri. Misalkan untuk pengobatan, selama ini,
proses-prose teori konsentrasi, seperti berdoa,
melepaskan pikiran pada titik pasrah, menjajahkan
insting pada pikiran, mengambil enersi murni dan
mengalirkannya pada yang sakit, adalah serangkaian
bangunan aktivitas yang mengebiri fungsi pikiran.
Setelah mengenal Liong, konsentrasi tak dibutuhkan.
Ketajaman pikiran bermain. Dan saya mempunyai beberapa
kesimpulan

Bahwa: dengan menggunakan insting, kita akan terjajah
dan dikontrol oleh sesuatu yang di luar kita.
Sedangkan jika menggunakan pikiran, kitalah yang
mengontrol, bukan kita yang dikontrol. Kata seorang
kawan mengutip seorang filsuf; aku berpikir maka aku
ada.

Demikian juga dengan tradisi dzikir, doa ataupun
jampi-jampi. Itu semua tidak lain memasrahkan diri
kita pada kekuatan yang di luar kita. Membiarkan
imanensi. Jika demikian adanya, maka kita telah berada
dalam tahap yang masih mitis. Selama kita masih tak
dapat mengambil jarak pada kekuatan di luar kita, maka
kita tak akan
pernah memasuki tahapan dunia ontologis ataupun
fungsionil (meminjam istilah sosiolog Van Peursen).

Namun kenyataannya, dalam kasus paradigma Liong, saya
sadar: Liong memang mempunyai ketajaman otak
(baca:pikiran) bawaan. Pantas saja dia anti meditasi.
Dia pun dibentuk lingkungan yang membebaskan
kreasinya. Berbeda dengan kebanyakan orang yang
mempunyai daya otak rendah, mereka akan mengisi
kekurangan daya itu dengan insting. 

Bagi saya, pengalaman bersama paradigma Liong pada
saat seperti sekarang memang yang paling bisa saya
terima. Soalnya, kegiatan yang padat, sedikitnya
kesempatan bermeditasi dalam arti mengosongkan
pikiran, membuat saya harus mampu memberdayakan
pikiran lebih efektif lagi. Sepanjang hari pikiran
saya berdinamika dalam bacaan, tulisan, debat kajian,
dan pengaturan emosional melalui interaksi massa dalam
organisasi-organisasi kemahasiswaan dan pergaulan
umum. Saya harus mampu memebrdayakan pikiran saya.

Teringat juga akhirnya dengan teori Max Recall (kalau
tak salah sebut) yang beberapa tahun lalu menyampaikan
teorinya tentang ketajaman pikiran. Menurut dia,
kebanyakan manusia tidak menggunakan pikirannya secara
optimal. Rata-rata manusia hanya menggunakan 2% saja
dari kemampuan otaknya. Akibatnya, menghafal tak bisa
melebihi
batas-batas standar yang biasa. Padahal dengan
meningkatkan efektifitas otak, kita akan mendapatkan
hasil yang jauh lebih dahsyat dari yang biasa kita
peroleh.

Setelah mengenal teknik Liong, barangkali suatu ketika
saya akan mencoba cara mengalihkan perhatian,
membentuk sistem konsentrasi baru. Misalnya: dulu jika
melatih konsentrasi, pembimbing menyuruh menyalakan
perangkat audio dengan suara musik keras. Lalu kita
diminta mengosongkan pikiran dan mencoba tak mendengar
apapun. Kini, saya akan mencoba tak mendengar audio
yang diputar keras itu tetapi tidak lagi dengan cara
mengosongkan pikiran. Melainkan mengatur pendengaran
dengan kekuatan pikiran untuk tak mendengar. Atau
dengan cara lain mengalihkan pikiran untuk tak
mendengar.

Kairo, Tepi Gurun, Akhir musim panas, 16 September
2004




Iklan layanan masyarakat ini disampaikan oleh:
 
Vincent Liong Research 

Re: [ppiindia] Eep Saefulloh Fatah: Kepada saya, Islam Diajarkan secara Keliru

2004-09-19 Terurut Topik himawan sutanto


- Original Message -
From: djunaedi sahrawi [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, September 20, 2004 5:56 AM
Subject: [ppiindia] Eep Saefulloh Fatah: Kepada saya, Islam Diajarkan secara
Keliru


http://islamlib.com/id/page.php?page=articleid=365
Eep Saefulloh Fatah:
Kepada saya, Islam Diajarkan secara Keliru
Tanggal dimuat: 6/7/2003


Sosialisasi agama pada taraf yang sangat sederhana selalu menekankan etika
ketakutan (ethics of fear) ketimbang etika harapan (ethics of hope).
Ketundukan dibangun di atas pondasi ketakutan seorang hamba kepada
Khaliqnya. Seolah kebesaran Tuhan ditentukan oleh semakin kecilnya manusia
dan semakin horornya kosmos metafisik yang mengitari Tuhan.
==
HS: ya betul implikasi itu akan terwujud jika yg diterapkan adalah selain
ajaran islam buktinya ketika dulu gereja menjadi setara dengan penguasa maka
gereja tidak lain hanyalah kantong uang yang memeras rakyat dengan dalil
menebus dosa


Berikut wawancara dengan Eep Saefulloh Fatah, pengamat politik dari
Universitas Indonesia yang kini sedang menempuh studi di Ohio State
University (OSU), Amerika. Kebetulan Eep sekarang sedang mudik selama 2
bulan. Dalam perbincangan dengan Ulil Abshar-Abdalla pada 3 Juli 2003, Eep
juga memaparkan kontribusi Islam terhadap konsolidasi demokrasi di
Indonesia.
===

HS: kontribusi demokrasi terhadap islam yaitu hub.yang saling menghancurkan
buktinya demokrasi telah menjauhkan umat dari ajarannya yg agung


ULIL ABSHAR-ABDALLA: Kang Eep, Pemilu sebentar lagi dan anda sudah lama
belajar mengamati politik negara kita. Apakah Anda melihat adanya keganjilan
dalam hubungan antara agama dan politik, khususnya pasca reformasi?

EEP SYAUFULLOH FATAH: Masa reformasi ini nampaknya membangkitkan kembali
harapan sebagian kecil penganut agama (Islam) untuk menghubungkan secara
sangat rapat antara agama dan politik, khususnya antara Islam dan negara.
Saya melihat, dalam batas tertentu ini adalah setback atau langkah mundur
dari agenda reformasi. Untungnya, lima tahun reformasi membuktikan bahwa
mereka yang mendorong langkah mundur itu sebetulnya tidak signifikan
kekuatannya, baik dari segi jumlah maupun dari sisi kemampuan
mengartikulasikan gagasan mereka.
===
HS: ingat bahwa langkah mundur yg sebenarnya adalah sekularisme itu sendiri
justru karena ulah sekulerisme maka daulah khilafah terfragmentasi dalam
sekat-sekat nasionalisme yang telah mengakibatkan perang saudara, ini
jelas-jelas bencana akibat sekularisme

-
ULIL: Bagaimana dengan agenda yang diperjuangkan partai-partai Islam?

Menurut saya, ketika kita menyebut partai Islam, ada ruang perdebatan di
situ; tentang benda apa ini gerangan. Yang saya tidak setuju adalah
partai-partai yang berorientasi untuk mendirikan negara Islam. Bahwa
kemudian kalangan tertentu membuat partai dan karena ketidakmampuan
mendefinisikan diri sendiri, lalu menggunakan nama Islam tanpa orientasi,
sebetulnya itu masih bisa ditolerir.
=
HS: ketidak setujuan Eep disebabkan karena dia tidak mampu menyerap
nilai-nilai wahyu secara kulli dia hanya bertolak dari pandangan sosiologis
belaka

--
ULIL: Secara kategoris, anda seorang santri. Bagaimana menghubungkan antara
kesantrian dengan cita-cita sosial politik yang Anda anggap sesuai dengan
tuntutan ideal agama?

Saya merasa bersyukur tumbuh dan besar dalam sebuah keluarga yang memahami
agama tidak secara kaku; sebagai satu-satunya perlengkapan untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat. Ini rumusan yang saya buat sendiri. Saya
tahu, ibu dan bapak saya tidak pernah mengatakan itu. Saya bisa mengatakan
begitu karena agama yang diajarkan di rumah sebetulnya lebih banyak
mengajarkan perihal etika, manual tingkah laku, dan semacam basis moralitas
ketika kita harus memosisikan dengan diri sendiri dan masyarakat. Dengan
begitu, saya tidak merasa pernah diajarkan untuk melakukan formalisasi
agama. Buat saya itu sesuatu yang patut saya syukuri di kemudian hari.
===
HS: menolak formalisasi agama berarti memang tidak memahami islam secara
utuh dan tidak sepatutnya ini disyukuri karena justru hal ini berarti
kepicikan dalam memahami wahyu karena itulah yg dikehendaki oleh sistem yang
kufur yaitu menciptakan keluarga yg sekuler

ULIL: Sebenarnya bagaimana sih perkenalan pertama kali Anda dengan agama?

Perkenalan saya dengan agama dimulai sangat dini, sejak menginjak usia dua
setengah tahun. Saat itulah saya dikhitan.