RE: [ppiindia] Deportasi Yusuf Islam: Bush Paranoid?

2004-10-02 Terurut Topik amartien


Betul sekali!  Banyak penduduk palestina yang sipil yang mati, tetapi mereka adalah, 
sorry pakai istilah ini, collateral damage.  Yang dituju bukan orang sipil tsb. 
Benten.  Kalau yg dituju adalah orang sipil, pasti ada orang israel yg lain yg 
memprotesnya.  

Akan jauh lebih berkurang korban yang jatuh diantara orang2 palestina jika jika orang2 
palestina tsb. tidak melawan israel dari antara penduduk palestina.

Coba pakai contoh ini ya.

Si A naik mobil sambil mabuk, nabrak orang, orangnya mati.
Si B naik mobil, tidak mabuk, remnya blong, nabrak orang, orangnya mati.

Untuk orang mati tsb. dan saudaranya, tidak ada perbedaannya, soalnya orangnya mati 
kan.  Tetapi di pengadilan berbeda.  Si A pasti dihukum, si B jika terbukti bahwa dia 
tidak ngebut, tidak mabuk, dll, maka si B tidak akan kena hukuman.  Bahkan mungkin 
saja pabrik mobil, atau bengkel mobil yang di bawa ke pengadilan, di sue begitu.

Yang terakhir di dalam balas membalas antara israel dan palestina terjadi kemarin ini. 
 Ada posting di mlis ini mengenai jatuh korbannya orang palestina.  tentara israel 
menyerang palestina, karena sebelum itu ada roket kasam yg di lontarkan ke perumahan 
orang israel yang mengakibatkan penduduk sipil yg mati.  Dan ini bukan kejadian yang 
pertama kali.  Tentara israel tsb. kemudian menyerang pejuang palestina yg berjuang 
diantara perumahan penduduk palestina. 

Mengenai israel dan palestina - coba kalau negara2 arab tidak menyerang israel 
ber-kali2, maka:

- tidak akan ada orang2 dari ke dua belah pihak yang mati.
- tidak ada pengungsi
- daerah palestina lebih besar dari west bank dan gaza strip.  

Pertanyaan:  siapa yang menduduki west bank dan gaza strip sebelum th. 1967?

Banyak sudah balas membalas antara israel dan palestina, sehingga orang2 lupa akan 
asal mulanya persoalan timbul tsb.

Ngomong2 mengenai pengungsi:  orang2 palestina yang pengungsi sampai sekarang masih 
tinggal di kamp2 pengungsi.  

Sesudah perang dunia ke dua banyak sekali orang2 yahudi yang diusir dari negara2 Arab, 
padahal mereka sudah tinggal disitu ber-abad2 lamanya.  Kita tidak mendengar mengenai 
itu.  Ada yang mengungsi ke israel, dan ada yang ke negara2 eropa yang lain atau ke 
amrik.  Mereka sudah integrasi dengan penduduk sekitarnya, dan hidup dengan melihat 
kedepan.  Life goes on.

Saya ingat, kalau nggak salah awal tahun ini, lupa di koran apa, tetapi Muamar Qadafi 
di dalam salah satu interviewnya mengenai pembayaran kompensasi untuk korban pesawat 
panam, dia juga mengatakan bahwa dia bersedia untuk bayar kompensasi bagi orang yahudi 
yang diusir dari Libya.

for your info, waktu dia berkuasa, sisa2 orang yahudi yg tinggal di libya waktu itu, 
(banyak yg sudah lari duluan sesudah perang dunia ke dua), diusir oleh kadafi.






 --- On Fri 10/01, Suhiro  [EMAIL PROTECTED]  wrote:
From: Suhiro [mailto: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri, 1 Oct 2004 02:39:35 -0400 (EDT)
Subject: RE: [ppiindia] Deportasi Yusuf Islam: Bush Paranoid?

brbrjangan lupa lho, israel juga menyerang penduduk sipil palestina, tidakbrjuga 
peduli bayi-wanita-anak-anak atau orang dewasa,brbrorang-orang palestina menjadi 
nekat dan berani mati samapi mengebom bunuhbrdiri, itu karena putus asa tidak ada 
jalan keluar.brbrcoba , apa ada yang bisa menunjukkan jalan keluar bagi 
mereka?brbrsemua jalan kayaknya sudah ditutup, mau ke PBB dihdang USA, ...there is 
nobrway outsaya kira kitapun akan melakukan yang sama kalau 
jalanbrtertutp...kayak air mendidih yang tidak ada diberi jalan keluar 
uapbrair..lama-lama juga meledakbrbrbrOn Thu, 30 Sep 2004, amartien 
wrote:brbr br Jika muslim seperti Cat Stevens dianggap teroris, makabr 
muslim lainnya juga bisa dianggap terorisbr br Rupanya anda tidak membaca 
artikel tsb.  Cat Stevens memang telah banyak membuat perbuatan yang baik, tetapi ia 
juga membantu kegiatan teroris.  Di artikel tsb. kan dia adalah salah satu tokok di 
fund raising meeting nya organisasi tsb.br br Kalau baca disimak yang bener 
dong.br br Mengenai Hamas, apakah sudah baca nggak charternya hamas?  Tujuannya 
adalah menghancurkan negara Israel.  Dan cara2-nya adalah dengan melakukan teror.  
Apakah anda tidak tahu apa arti dari pada terorisme?br br Kalau seumpamanya 
hamas dalam rangka mencapai tujuannya tsb. hanya menyerang tentara israel - maka ia 
tidak akan disebut sebagai teroris.  Tetapi anda tahu sendiri bahwa hamas menyerang 
penduduk sipil.  Karena itulah maka dia disebut sebagai teroris.br br br 
br br br  --- On Thu 09/30, A Nizami  [EMAIL PROTECTED]  wrote:br From: 
A Nizami [mailto: [EMAIL PROTECTED]br To: [EMAIL PROTECTED]br Date: Thu, 30 Sep 
2004 18:26:13 -0700 (PDT)br Subject: RE: [ppiindia] Deportasi Yusuf Islam: Bush 
Paranoid?br br Hamas adalah pejuang kemerdekaan yang melawan penjajahbrIsrael. 
Sama dengan pejuang kemerdekaan Indonesiabrdulu.brbrJika muslim seperti Cat 
Stevens dianggap teroris, makabrmuslim lainnya juga bisa dianggap teroris. Kasihan 
dehbrlo:)brbrbr--- amartien 

[ppiindia] Pelaku Bom, Anggota Negara Islam Indonesia

2004-10-02 Terurut Topik Ambon

Harian Komentar
2 Okt. 2004

Pelaku Bom, Anggota Negara Islam Indonesia

Beberapa tersangka bom Kedubes Australia mengaku sebagai anggota Negara 
Islam Indonesia (NII). Hal ini disampaikan Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar 
dalam jumpa pers di Rupatama Mabes Polri, Jumat (01/10) kemarin. Ini 
pengakuan mereka yang belum didukung oleh suatu dokumen atau informasi lain 
yang memperkuat ada organisasi yang namanya NII. Tapi di antara mereka yang 
sudah ditangkap mengakui itu, jelas Kapolri.
Bahkan, kata Kapolri, mereka bahkan menyebutkan wilayah-wilayahnya, yaitu 
dari KW 7 dan KW 9. Namun demikian, Kapolri mengingatkan agar pernyataan ini 
tidak menjadi bias. Saya se-betulnya tidak ingin secara ter-buka menyatakan 
ini. Sekali lagi, untuk tidak menjadi bias informasi ini, kalau menyebut 
nama yang terkait dengan aga-ma tertentu, jangan dihubung-kan dengan agama. 
Ini adalah organisasi yang mengaku be-gitu, paparnya.
KW 7 dikabarkan menguasai daerah Priangan Barat dan KW 9 di Ponpes Al 
Zaitun. Namun Kapolri menyangkal ada kaitan-nya dengan Ponpes Al Zaytun. 
Tidak ada hubungannya KW tadi dengan pesantren itu, te-gasnya. Mabes Polri 
sendiri telah memastikan Heri Kurniawan alias Heri Golun sebagai pelaku bom 
bunuh diri di depan Kedu-bes Australia, Jakarta, pada Kamis (09/09) lalu. 
Kesimpulan ini didapatkan dari hasil final pemeriksaan DNA.
Kita melakukan tes DNA, yang ternyata hasilnya identik dengan seseorang 
yang sudah dalam penyidikan. Orang itu, namanya disebut-sebut Heri Golun, 
kata Kapolri. Menurut Kapolri, Heri Golun merupakan pembawa bom dan tewas 
setelah bom me-ledak. Kuat dugaan kita, yang bersangkutan sebagai orang 
yang membawa bom di mobil itu, se-hingga mati bersama bom, kata dia. Heri 
Golun (26) sendiri ber-asal dari Kampung Cigarung, Kebon Pedes, Sukabumi. 
Heri telah hilang sejak lima bulan lalu dari rumahnya. Keluarga Heri ti-dak 
yakin Heri sebagai pelaku peledakan bom. Saat kabur, Heri meninggalkan 
seorang istri yang kini sedang hamil tua.(dtc/*) 



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?

2004-10-02 Terurut Topik sea


 
 Från: amartien [EMAIL PROTECTED]
 Datum: 2004/10/01 Fri PM 05:46:02 CEST
 Till: [EMAIL PROTECTED]
 Ämne: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
 
 

Ada berita di Koran Kompas bahwa para penyandra menuntut Pak Haji Ba'asir dibebaskan.

 
 mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau bukan , kok bego 
 amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah larang jangan ke Irak, apalagi 
 kerjanya buat perusahaan kafirun!..lengkap sudah.
 
 Wah . saya rasa di milis ini juga banyak nyang kerja utk perusahaan kafirun. 
  So what?  Emangnya segala yg berbau 'kafirun' nggak boleh?  Kalau begitu anda 
 ngapain pakai internet?  Kan itu hasil pemikirannya orang2/perusahaan kafirun?
 
 
 
 
  --- On Fri 10/01, taufik orangkaya  [EMAIL PROTECTED]  wrote:
 From: taufik orangkaya [mailto: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Date: Fri, 1 Oct 2004 08:06:48 -0700 (PDT)
 Subject: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
 
 mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau bukan , kok bego amat 
 sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya 
 buat perusahaan kafirun!..lengkap sudah.brbrDanardono HADINOTO [EMAIL 
 PROTECTED] wrote:brMungkin para penyandra ingin menuntut agar pasukan RI ditarik 
 dari Aceh? atau supaya dikirim ke Iraq? Mungkin mereka gak tahu Indonesia itu 
 dimana?brbr2 Perempuan Indonesia Disandera di Irak brbrDoha, Kamis - Dua 
 perempuan warga negara Indonesia, Kamis (30/9), dilaporkan menjadi korban 
 penyanderaan kelompok bersenjata di Irak. Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda 
 membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kedua perempuan itu dalam rekaman video yang 
 disampaikan kepada stasiun televisi Al-Jazeera, Qatar, dengan berbahasa Indonesia 
 mengaku bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim. Belum ada tuntutan 
 menyangkut penyanderaan mereka.brbrMenteri Luar Negeri (Menlu) kepada Kompas 
 mengatakan, RI mendesak siapa pun pihak yang menculik dua perempuan Indonesia itu 
 segera membebaskan mereka. Alasannya, kata Hassan, Indonesia tidak terlibat apa pun 
 dengan pihak pendudukan di Irak yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Indonesia juga 
 tidak mengirim pasukan ke Irak. Bahkan, RI mengutuk invasi AS ke 
 Irak.brbrMenurut Hassan, Indonesia akan mencari jalur atau kontak dengan pihak 
 ketiga, terutama Qatar, yang mungkin memahami dan tahu keberadaan dua sandera warga 
 negara Indonesia (WNI) itu.brbrDepartemen Luar Negeri (Deplu), lanjutnya, juga 
 sudah meminta langsung kepada semua perwakilan RI di sekitar Teluk untuk mengurus 
 masalah penyanderaan itu, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Qatar, 
 di Dubai, dan lainnya di sekitar Teluk.brbrBahkan, kata Hassani, KBRI Qatar 
 langsung mendatangi kantor televisi Al-Jazeera yang menginformasikan pertama kali 
 tentang penyanderaan itu.brbrMenurut Menlu, KBRI Qatar bahkan diberi kesempatan 
 oleh pihak Al-Jazeera untuk mendengarkan kembali dialog antara penculik dan sandera 
 Indonesia. Pada rekaman gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar dialog 
 dilakukan dalam bahasa Indonesia.brbrHal itu diketahui ketika penculik 
 menanyakan, Nama saudari siapa? Lalu dua wanita yang menjadi sandera itu 
 mengatakan bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim.brbrHassan 
 mengatakan, kedua WNI itu sebelumnya mengaku bekerja di perusahaan elektronik di 
 Irak. Namun, tidak tertutup kemungkinan kedua perempuan itu adalah pembantu rumah 
 tangga di Irak.brbrHassan mempertanyakan kepentingan penculik menyandera kedua 
 orang tersebut karena RI tidak terlibat invasi ke Irak. Kita berharap telah terjadi 
 aksi penculikan yang salah karena kita tidak punya kepentingan dengan invasi ke 
 Irak, kata Hassan lagi.brbrDia kembali mengingatkan agar seluruh WNI tidak 
 masuk atau berada di Irak. Kepada WNI yang sekarang sudah berada di Irak, Pemerintah 
 RI mengimbau agar segera keluar dari negeri itu. Karena penyanderaan ini 
 menunjukkan bahwa situasi keamanan di Irak belum terjamin.brbrBersama warga 
 LebanonbrbrDirektur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu Ferry 
 Adamhar menambahkan, belum diketahui kapan pastinya kedua WNI itu diculik, dan dari 
 mana mereka diculik. Namun, dari video yang dikirimkan ke Al-Jazeera disebutkan 
 bahwa kedua WNI itu disandera bersama dua warga Lebanon dan enam warga 
 Irak.brbrFerry menambahkan, seorang staf lokal KBRI di Irak yang kebetulan 
 sedang berada di Amman pun segera ditugaskan untuk berangkat ke Irak melalui jalan 
 darat.brbrPara penyandera menamakan dirinya Tentara Islam di Irak. Kelompok ini 
 hingga kini masih menyandera dua wartawan Perancis, Christian Chesnot dan Georges 
 Malbrunot.brbrSejauh pengamatan Kompas yang mengunjungi Irak Juli lalu, hanya 
 ada 12 WNI di Irak yang terdiri dari sembilan mahasiswa, dua mantan pegawai staf 
 lokal KBRI Baghdad, dan seorang putra mahasiswa Indonesia yang menikah dengan wanita 
 Irak. Memang ada desas-desus di Baghdad bahwa terdapat 40 tenaga kerja 

[ppiindia] Deportasi Yusuf Islam: Bush Paranoid?

2004-10-02 Terurut Topik amartien


Betul sekali! Banyak penduduk palestina yang sipil yang mati, tetapi mereka adalah, 
sorry pakai istilah ini, collateral damage. Yang dituju bukan orang sipil tsb. Benten. 
Kalau yg dituju adalah orang sipil, pasti ada orang israel yg lain yg memprotesnya.

Akan jauh lebih berkurang korban yang jatuh diantara orang2 palestina jika jika orang2 
palestina tsb. tidak melawan israel dari antara penduduk palestina.

Coba pakai contoh ini ya.

Si A naik mobil sambil mabuk, nabrak orang, orangnya mati.
Si B naik mobil, tidak mabuk, remnya blong, nabrak orang, orangnya mati.

Untuk orang mati tsb. dan saudaranya, tidak ada perbedaannya, soalnya orangnya mati 
kan. Tetapi di pengadilan berbeda. Si A pasti dihukum, si B jika terbukti bahwa dia 
tidak ngebut, tidak mabuk, dll, maka si B tidak akan kena hukuman. Bahkan mungkin saja 
pabrik mobil, atau bengkel mobil yang di bawa ke pengadilan, di sue begitu.

Yang terakhir di dalam balas membalas antara israel dan palestina terjadi kemarin ini. 
Ada posting di mlis ini mengenai jatuh korbannya orang palestina. tentara israel 
menyerang palestina, karena sebelum itu ada roket kasam yg di lontarkan ke perumahan 
orang israel yang mengakibatkan penduduk sipil yg mati. Dan ini bukan kejadian yang 
pertama kali. Tentara israel tsb. kemudian menyerang pejuang palestina yg berjuang 
diantara perumahan penduduk palestina.

Mengenai israel dan palestina - coba kalau negara2 arab tidak menyerang israel 
ber-kali2, maka:

- tidak akan ada orang2 dari ke dua belah pihak yang mati.
- tidak ada pengungsi
- daerah palestina lebih besar dari west bank dan gaza strip.

Pertanyaan: siapa yang menduduki west bank dan gaza strip sebelum th. 1967?

Banyak sudah balas membalas antara israel dan palestina, sehingga orang2 lupa akan 
asal mulanya persoalan timbul tsb.

Ngomong2 mengenai pengungsi: orang2 palestina yang pengungsi sampai sekarang masih 
tinggal di kamp2 pengungsi.

Sesudah perang dunia ke dua banyak sekali orang2 yahudi yang diusir dari negara2 Arab, 
padahal mereka sudah tinggal disitu ber-abad2 lamanya. Kita tidak mendengar mengenai 
itu. Ada yang mengungsi ke israel, dan ada yang ke negara2 eropa yang lain atau ke 
amrik. Mereka sudah integrasi dengan penduduk sekitarnya, dan hidup dengan melihat 
kedepan. Life goes on.

Saya ingat, kalau nggak salah awal tahun ini, lupa di koran apa, tetapi Muamar Qadafi 
di dalam salah satu interviewnya mengenai pembayaran kompensasi untuk korban pesawat 
panam, dia juga mengatakan bahwa dia bersedia untuk bayar kompensasi bagi orang yahudi 
yang diusir dari Libya.

for your info, waktu dia berkuasa, sisa2 orang yahudi yg tinggal di libya waktu itu, 
(banyak yg sudah lari duluan sesudah perang dunia ke dua), diusir oleh kadafi.






--- On Fri 10/01, Suhiro  [EMAIL PROTECTED]  wrote:
From: Suhiro [mailto: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri, 1 Oct 2004 02:39:35 -0400 (EDT)
Subject: RE: [ppiindia] Deportasi Yusuf Islam: Bush Paranoid?




___
No banners. No pop-ups. No kidding.
Make My Way your home on the Web - http://www.myway.com



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Sv: Re: Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? - Penculik berbahasa Indonesia

2004-10-02 Terurut Topik sea

Apakah saya bicarakan keseselamatan penyadra ataukah yang disandra???

 
 Från: Al-Sumatra [EMAIL PROTECTED]
 Datum: 2004/10/02 Sat AM 02:41:44 CEST
 Till: [EMAIL PROTECTED]
 Ämne: Re: Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? - Penculik berbahasa 
 Indonesia
 
 
 kalau bahasa sandera jelas la bahasa indonesia, bahasa penyandera itu lho..kan tidak 
 mencerminkan apa-apa?. masak sih pemerintah musti report menyelamatkan jiwa 
 penyandera?, yg di sandera saja pemerintah suka tak mau urus.
  
 sekali lagi jangan ke iraq kecuali anda mau gabung dengan pasukan koalisi teroris
 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kalau mereka warganegara Indonesia adalah kewajiban pemerintah Indonesia untuk 
 memberikan bantuan perlindungan keselematan jiwa.
 
 Warganegara Indonesia itu ada banyak macam tampang, etnik dan  keturunan,  misalnya 
 ada dari  Arab, India, Pakistan, Malayu, Bangladesh, Cina, Belanda etc. Kalau 
 misalnya orang Papua yang kebetulan ditahan, apakah dibilang itu orang asal afrika?
 
 Tambah repot dipikirkan asal keturunan. Bagi orang beragama dibilang manusia adalah 
 mahluk ciptaan Alloh. 
 
  
  Från: taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED]
  Datum: 2004/10/02 Sat AM 12:34:36 CEST
  Till: [EMAIL PROTECTED]
  Ämne: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? - Penculik berbahasa Indonesia
  
  
  ah ..bahasa?, kalau lihat berita metro bahasa cina, jadi heran ini asli org cina 
  atau indonesia ada ustad di indonesia, bahasa arab persis buaanget.. seperti 
  burung beo itu lho..disuruh ngomong..korup..korup..lama2 bisa juga ngomong korup.
  
  Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote:Heran, kok teman-teman di sini tidak 
  mengomentari hal
  saya anggap justru sangat menarik:
  
  Menurut Menlu, KBRI Qatar bahkan diberi kesempatan
  oleh pihak Al-Jazeera untuk mendengarkan kembali
  dialog antara penculik dan sandera Indonesia. Pada
  rekaman gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar
  dialog dilakukan dalam bahasa Indonesia.
  
  Si Penculik BISA BERBAHASA INDONESIA
  
  Rio
  
  
  --- taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas
   anggota JIL atau bukan , kok bego amat sih mau
   dikirim kesana? pemerintahkan sudah larang jangan ke
   Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan
   kafirun!..lengkap sudah.
   
   Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Mungkin para penyandra ingin menuntut agar pasukan
   RI ditarik dari Aceh? atau supaya dikirim ke Iraq?
   Mungkin mereka gak tahu Indonesia itu dimana?
   
   2 Perempuan Indonesia Disandera di Irak 
   
   Doha, Kamis - Dua perempuan warga negara Indonesia,
   Kamis (30/9), dilaporkan menjadi korban penyanderaan
   kelompok bersenjata di Irak. Menteri Luar Negeri
   Hassan Wirajuda membenarkan adanya peristiwa
   tersebut. Kedua perempuan itu dalam rekaman video
   yang disampaikan kepada stasiun televisi Al-Jazeera,
   Qatar, dengan berbahasa Indonesia mengaku bernama
   Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim. Belum ada
   tuntutan menyangkut penyanderaan mereka.
   
   Menteri Luar Negeri (Menlu) kepada Kompas
   mengatakan, RI mendesak siapa pun pihak yang
   menculik dua perempuan Indonesia itu segera
   membebaskan mereka. Alasannya, kata Hassan,
   Indonesia tidak terlibat apa pun dengan pihak
   pendudukan di Irak yang dipimpin Amerika Serikat
   (AS). Indonesia juga tidak mengirim pasukan ke Irak.
   Bahkan, RI mengutuk invasi AS ke Irak.
   
   Menurut Hassan, Indonesia akan mencari jalur atau
   kontak dengan pihak ketiga, terutama Qatar, yang
   mungkin memahami dan tahu keberadaan dua sandera
   warga negara Indonesia (WNI) itu.
   
   Departemen Luar Negeri (Deplu), lanjutnya, juga
   sudah meminta langsung kepada semua perwakilan RI di
   sekitar Teluk untuk mengurus masalah penyanderaan
   itu, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia
   (KBRI) di Qatar, di Dubai, dan lainnya di sekitar
   Teluk.
   
   Bahkan, kata Hassani, KBRI Qatar langsung mendatangi
   kantor televisi Al-Jazeera yang menginformasikan
   pertama kali tentang penyanderaan itu.
   
   Menurut Menlu, KBRI Qatar bahkan diberi kesempatan
   oleh pihak Al-Jazeera untuk mendengarkan kembali
   dialog antara penculik dan sandera Indonesia. Pada
   rekaman gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar
   dialog dilakukan dalam bahasa Indonesia.
   
   Hal itu diketahui ketika penculik menanyakan, Nama
   saudari siapa? Lalu dua wanita yang menjadi sandera
   itu mengatakan bernama Rosidah binti Anam dan
   Rafikan binti Anim.
   
   Hassan mengatakan, kedua WNI itu sebelumnya mengaku
   bekerja di perusahaan elektronik di Irak. Namun,
   tidak tertutup kemungkinan kedua perempuan itu
   adalah pembantu rumah tangga di Irak.
   
   Hassan mempertanyakan kepentingan penculik
   menyandera kedua orang tersebut karena RI tidak
   terlibat invasi ke Irak. Kita berharap telah
   terjadi aksi penculikan yang salah karena kita tidak
   punya kepentingan dengan invasi ke Irak, kata
   Hassan lagi.
   
   Dia kembali 

RE: [ppiindia] Nilep 1.7 trilliun..bisa bebas begini?

2004-10-02 Terurut Topik amartien


Mau untuk apa duitnya itu..bangun gereja kali ya?

Nggak salah nih komentarnya!

Kalau menurut pertanyaan anda tsb., mau bangun mesjid kali itu orang2 yang sudah nilep 
banyak nol rupiah.




 --- On Fri 10/01, taufik orangkaya  [EMAIL PROTECTED]  wrote:
From: taufik orangkaya [mailto: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri, 1 Oct 2004 03:48:26 -0700 (PDT)
Subject: [ppiindia] Nilep 1.7 trilliun..bisa bebas begini?

Mau untuk apa duitnya itu..bangun gereja kali ya?br br br br brAdrian Malah 
Minta Jaminan Tak Ditahan brbrbrbrKejagung Desak Polri Segera 
SerahkanbrMANADO-Dari tempatnya yang misterius, Adrian Herling Waworuntu masih 
mencoba bernegosiasi. Padahal, tersangka pembobolan BNI Rp 1,7 triliun itu seharusnya 
menyerahkan diri hari ini. brbrLewat pengacaranya, Adrian malah meminta jaminan 
Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk tidak menahannya. Ini sebagai syarat Adrian untuk 
memenuhi panggilan polisi dan selanjutnya diserahkan ke Kejagung. brbrTentu saja, 
tidak mudah bagi Adrian untuk mendapatkan jaminan itu. Apalagi, Adrian selama ini 
dianggap tidak kooperatif. Karena itu, sampai tadi malam, melalui pengacaranya, Doni 
Antares Irawan, Adrian mengatakan belum mendapat jaminan dari Kejagung. Kita belum 
mendapat jaminan dari Kejagung. Saya dengar mau langsung ditahan, kata Doni kepada 
koran ini. brbrDasar permintaan agar tak ditahan itu juga cukup aneh. Doni 
mengatakan, setelah mempelajari kasus itu, dia merasa yakin bahwa Adrian akan bebas di 
pengadilan. Kalau saya bisa dibebaskan, kenapa saya harus ditahan? kata Doni 
menirukan ucapan Adrian. brbrLalu, apakah hari ini Adrian akan memenuhi panggilan 
Polri? Doni tidak bisa menjamin. Sampai saat ini, kata Doni, Adrian masih berada di 
Jakarta.brbrAdrian memang lebih beruntung dibandingkan dengan orang-orang yang 
terlibat dalam kasus pembobolan BNI itu. Dua pimpinan cabang BNI sudah divonis dengan 
hukuman cukup berat, yakni seumur hidup dan belasan tahun penjara. Terdakwa lain juga 
mulai diadili. brbrSedangkan Adrian justru dilepas polisi dengan dalih masa 
tahanan 120 hari telah habis. Ini akibat berkas Adrian mondar-mandir belasan kali dari 
polisi ke kejaksaan. Justru saat akan diserahkan ke Kejagung, setelah berkas sempurna, 
dia malah mangkir. Dia berdalih sakit dengan berbekal surat dokter. brbrDari 
pelacakan koran ini (seperti diberitakan edisi kemarin), dokter tersebut adalah dr 
Franklyn Winerungan. Dokter itu bekerja di Puskesmas Desa Tungoi dan buka praktik 
privat di Kotamobagu. Surat keterangan dokter tersebut bertanggal 23-30 September. 
Namun, sang dokter mengaku tak tahu persis siapa Adrian itu.brbrAnehnya lagi, 
polisi juga terkesan menoleransi mangkirnya Adrian itu. Akibatnya, tak ada tindakan 
serius untuk mengecek dan melacak Adrian. Baru tiga hari lalu, Mabes Polri menyatakan 
sudah mengirim empat polisi ke Sulawesi Utara. brbrKejagung Desak 
PolisibrBagaimana komentar Kejagung? Kapuspenkum Kemas Yahya Rahman tidak mau 
memastikan apakah Adrian akan langsung ditahan. Ditahan atau tidaknya, ya kita lihat 
nanti, ungkap Kemas kepada koran ini kemarin di kantornya. brbrLebih lanjut Kemas 
mengatakan, Kejagung meminta Mabes Polri segera menyerahkan Adrian dan barang bukti 
lainnya. Ini terkait dengan status BAP-nya yang telah dinyatakan P21 (sempurna). BAP 
tersangka sudah kita nyatakan P-21. Oleh karena itu, kita meminta agar Mabes Polri 
segera menyerahkan tersangka (Adrian) beserta barang bukti, ujar Kemas. brbrKemas 
mengatakan, Mabes Polri memiliki waktu 14 hari untuk melakukan penyerahan sejak hari 
penerbitan status P21 pada BAP tersebut. Jangka waktu itu, kata Kemas, sesuai dengan 
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Padahal, Kejagung sendiri menerbitkan P21 
sejak 9 September lalu. brbrKemas menambahkan, untuk mengonkretkan permintaan 
tersebut, Kejagung segera mengirimkan surat tertulis kepada Mabes Polri. Kita 
mendesak agar Polri melakukan penyerahan tahap II, tandasnya. brbrKarena Adrian 
misterius, sangat mungkin penyerahan itu tidak bisa dipenuhi Polri. Namun, Kemas 
mengatakan, Kejagung akan terus meminta Polri untuk menyerahkan Adrian. Bahkan, tidak 
sekadar meminta. Kita juga mendesak. Kalau tidak bisa, akan kita desak lagi, 
ujarnya.brbrPelacakan PolisibrMenurut informasi yang diperoleh koran ini, polisi 
terus melacak keberadaan Adrian di Jakarta dan Sulawesi Utara. Rabu malam, polisi 
mendatangi rumah Adrian di Pondok Indah. Polisi hanya bertemu pembantunya. Menurut 
pembantunya, ke
 marin malam (Selasa malam, Red), dia meninggalkan rumah, ungkap sumber 
tersebut.brbrBagaimana dengan pelacakan ke Sulut? Setelah kedatangan tim Mabes 
Polri untuk melacak Adrian dikabarkan belum jelas, Direktur Reskrim Polda Sulut Kombes 
Pol Johnny Hotma Hutauruk kemarin menyatakan bahwa tim mabes itu sudah tiba dua hari 
lalu. brbrDia mengungkapkan, tim Mabes Polri yang turun ke daerah tersebut 
beranggota tiga perwira. Dia menambahkan, begitu tiba, tim Mabes Polri tersebut 
langsung 

[ppiindia] Mojopahit iku pahit, kok harum

2004-10-02 Terurut Topik dicky riyadi

wong hobi makan sate madura, kok ngatain mojopahit harum. .. namanya mojopahit ya 
pahit..iku buah mojo yg sampe sekarang masih ada di trowulan, jatim cedhek-nya 
mojokerto..

taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
sejarah-kan punya penguasa..kalau lu penguasanya tafsirkanlah sejarah dengan seenak 
lu...btw majapahit itu seperti sate madura ya..harumnya kemana-mana, tapi dagingnya 
kecil-kecil..nggak berisi.

Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:Ah lu, ngarti sejarah gak? Apa sih Rp 175 
ribu? Tahu gak kapan Gajah Mada hidup, kapan tu orang2 yang punya kerbau hidup? Dasar 
ngawur! Buku sejarah apa komik?

taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] wrote:Cerita Minangkabau itu dari sumber BUKU 
'Panggung sejarah Nusantara, belinya di geamedia deh..175ribu, kira-kira 5 tahun yg 
lalu..kalu lu nggak bisa beli, ntar aku copykan dan kuposkan!.

Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:Eh..tapi ingat nggak sejarah asal 
muasal kata Minangkabau, jadi utusan Majapahit datang ke daerah sumbar sekarang, 
maksudnya untuk menaklukkan padang, tapi orang padang kan cerdik (cerdik atau licik 
sih?..tak jelas batasnya sekarang), oke mereka sepakat tapi bukan dengan 
berperang..hanya adu kerbau, siapa kerbaunya menang maka kerajaan padang di bawah 
majapahit, atau kerajaan majapahit pulang saja kejawa (kalo kerbaunya kalah).. 

Ini kan cuma dongeng kan? Alias isapan jempol..pengennya sihh.

gua usir juga lu pada dari indonesia. Mendingan jadi Muslim saja. masuk surga 
jadi orang pilihan, bukan seperti orang yg tak bermoral itu tuh..

Lain kali, mang, kalo picknick ke sorga, bawa video dong..kan bisa kita lihat 
rame2..bidadarinya cakep2 pasti ya?

Semuanya gak mutu? benar kali ya mang? makanya maen petasan terus...





taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
apa sih yang diributkan, kok masih berpikiran sempit sih..jawa non jawa, apa 
kompetensinya?. Orang jawa itu kalau menurut bukunya Muchtar lubis:
1. Tak dapat dipercaya
2. Penjilat
3. Penghianat
4. Kalau jawa daratan, Feodal
5. Pokoknya semua yg nggak mutu

Kalau Menurut Orang jawa, non-jawa itu
1. Tolol
2. tak berbudaya
3.Primitif
4. Pokoknya semua yang nggak mutu

Jadi samakan Jawa dan Non-jawa..tak mutu.

Eh..tapi ingat nggak sejarah asal muasal kata Minangkabau, jadi utusan Majapahit 
datang ke daerah sumbar sekarang, maksudnya untuk menaklukkan padang, tapi orang 
padang kan cerdik (cerdik atau licik sih?..tak jelas batasnya sekarang), oke mereka 
sepakat tapi bukan dengan berperang..hanya adu kerbau, siapa kerbaunya menang maka 
kerajaan padang di bawah majapahit, atau kerajaan majapahit pulang saja kejawa (kalo 
kerbaunya kalah).. orang jawa karena begoknya milih kerbau yg Besar, gde, sangar. 
Orang padang karena cerdik (cerdik atau licik sih?...tak jelas batasnya sekarang), 
hanya ngambil anak kerbau..maka dikandangkanlah ke-2 kerbau itu ditempatnya 
masing-masing, yg karbau jawa dikasi makan sepuasnya, yg anak kerbau tak dikasi makan 
apapun. sampai hari H-nya pertandingan, diadulah ke-2 kerbau itu dihadapan 
ninik-mamak, kakek-nenek, akang-teteh...maka anak kerbau itu langsung mengejar kerbau 
jawa, dan menyedot pelirnya kerbau jawa (dia sangka tetek induknya) sangkin 
laparnya..sampai
karbau jantan perwakilan Majapahit itu jatuh terguling-guling dan tewas.. (mungkin 
pelirnya putus dan berdarah)..teriaklah orang padang 
itu..Minangkabau//minangkabauku...minangkabauku (artinya menang kerbauku)..sehingga 
dari waktu- ke waktu jadi MINANGKABAU.. itulah cerita kepongahan orang jawa (dalam hal 
ini MAJAPAHIT) dan kecerdikan (cerdik atau licik sih...nggak jelas batasnya sekarang) 
dari orang Non-jawa (dalam hal ini PADANG) singkat cerita ke-2 nya tak mutu, satu 
pongah , bodok dan yg satu cerdik (cerdik atau licik sih...nggak jelas batasnya 
sekarang) , jadi konflik jawa dan non-jawa mending diam napa sih, semuanya juga 
pendatang..dari dataran tinggi Yunan dan asia lainnya (soalnya nggak percaya teori 
evolusi), gua usir juga lu pada dari indonesia. Mendingan jadi Muslim saja. masuk 
surga jadi orang pilihan, bukan seperti orang yg tak bermoral itu tuh..


dicky riyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
horooorr

Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:Yang memimpin pasukan RI lama sekali 
adalah jendral Nasution, yang menumpas PRRI, Permesta dan lain2. Nasution Jawa? 
Sekarang yang menumpas Aceh dipimpin Ryacudu, dia Jawa? jendral Faisal Tanjung Jawa? 
Panglima AU kita pertama, Suryadarma Jawa? Panglima AL kita yang menumpas pergolakan 
daerah, Martadinata orang Jawa? Pahlawan udara kita, Leo Wattimena Jawa? Pahlawan laut 
kita yang mengkomandoi kapal perang Gajah Mada, laksamana John Lie Jawa? panglima AL 
kita sekarang laksamana Sondakh orang Jawa?

Yang beli kapal2 butut, namanya Habibie orang Jawa?

Beddu Amang orang Jawa? Bob Hassan orang Jawa? Akbar Tanjung orang Jawa?

Soeharto memang Jawa, tapi yang menjilat sepatunya banyak orang Non Jawa, suku anda 
gak termasuk?

Pusat 

[ppiindia] Re: Adjie Massaid Angelina Sondakh - Bintang di Senayan

2004-10-02 Terurut Topik Ida Z.A

Bravo Rio atas info segarnya (spesial sih buat wartawan yang ngasih 
info)menarik dan bikin suasana segar (terutama model rok mininya 
Angelina) setelah sekian lama membaca milis ini yang 
penuh 'ketegangan' ha..ha..ha Pokoknya, kita lihat saja aksi 
kerja mereka

id

--- In [EMAIL PROTECTED], Satrio Arismunandar 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Laporan dari seorang teman wartawan yang meliput
 sidang di Senayan:
 Rio
 ===
 
 Jumat, 1 oktober 2004, 550 anggota DPR dan 128 anggota
 DPD baru hasil Pemilu 5 April lalu resmi dilantik...
  
 Pukul 08 pagi wakil rakyat terpilih ini sudah
 beramai-ramai datang ke gedung kura-kura, naik bus
 besar ber-AC lengkap dengan raungan sirene motor
 patwal...satu per satu menuju tangga berjalan
 danjrenggg... 
 Para pria dibalut setelan jas lengkap dengan
 dasi...gagah rupawan! bintang pagi itu: ADJI MASSAAID
 = meski harus bertopang tongkat, sejumlah ibu-ibu
 (anggota dewan juga lhoo) tak malu-malu menggamit
 lengan ADJI tuk berfoto...hmm mereka pikir calon duda
 kali yaa :p muka-muka lama asyik galang dukungan tuk
 jd ketua,muka-muka segar diasyiki dengan foto bersama
 dan wawancara :) 
 Kaum hawa pun tak mau kalah, mengenakan kebaya/busana
 terbaru (mungkin saja karya disainer ternama) tak
 pandang berkerudung atau sedikit nakal...semuanya
 cantik dan ayu...and the award goes to: ANGELINA
 SONDAKH = anggota DPR dari Partai Demokrat itu sasak
 tinggi rambutnya ibarat mahkota tiara...
  
 Pukul 14.00 rapat DPD dimulai, beberapa rekan jurnalis
 antusias menunggu rapat lembaga tinggi baru
 itu...oalaahhh ternyata semangat anggota DPD sangat
 tinggi...hujan interupsi muncul dan pastinya cuma
 mutar2 di dua kalimat, bedanya cuma M-D atau
 D-M...pertanyaanya cukup sepele: mereka keberatan
 melakoni Tap MPR buatan periode sebelumnya!!! 
  
 Pukul 17.00 sejumlah anggota DPR bergegas kembali ke
 hotel Mulia. beberapa melintas di depan tenda berlian
 biru, kelihatannya sich muka-muka baru DPR, ya karena
 mereka berjalan kaki sejauh lebih 100 meter, dari
 gedung baru DPR menuju lokasi bis tepat disamping
 ruang komisi 1...sejumlah mata lalu tertuju ke seorang
 perempuan..tatap demi tatap ternyata: ANGELINA SONDAKH
 (again) mantan Putri Indonesia itu baru usai mengikuti
 rapat Fraksi PD. alamak... ia mengenakan rok agak mini
 dan...hak sepatu setinggi 10-12 cm...BRAVO ANGELINA...
  
 hmm kayaknya sidang DPR dan DPD kali ini memang sangat
 menggemaskan...bukan hanya polah tingkah mereka di
 dalam rapat, penampilan pun membuat mata enggan
 berkedip...
  
 SENAYAN MAKIN OKE: pasti
 SENAYAN NGETOP: tentu
 SENAYAN MEMANG UNTUK ANDA: walahualam...
  
 
 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
 http://mail.yahoo.com



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?

2004-10-02 Terurut Topik Ida Z.A

please dech! suasana panas en rame lagi

ups, peace ach

--- In [EMAIL PROTECTED], Al-Sumatra [EMAIL PROTECTED] wrote:
 kompas kok dipercaya koran kafirun..banyak sensasinya, 
 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  Från: amartien [EMAIL PROTECTED]
  Datum: 2004/10/01 Fri PM 05:46:02 CEST
  Till: [EMAIL PROTECTED]
  Ämne: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
  
  
 
 Ada berita di Koran Kompas bahwa para penyandra menuntut Pak Haji 
Ba'asir dibebaskan.
 
  
  mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau 
bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah 
larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan 
kafirun!..lengkap sudah.
  
  Wah . saya rasa di milis ini juga banyak nyang kerja utk 
perusahaan kafirun.  So what?  Emangnya segala yg berbau 'kafirun' 
nggak boleh?  Kalau begitu anda ngapain pakai internet?  Kan itu 
hasil pemikirannya orang2/perusahaan kafirun?
  
  
  
  
   --- On Fri 10/01, taufik orangkaya  [EMAIL PROTECTED]  wrote:
  From: taufik orangkaya [mailto: [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Date: Fri, 1 Oct 2004 08:06:48 -0700 (PDT)
  Subject: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
  
  mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau 
bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah 
larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan 
kafirun!..lengkap sudah.brbrDanardono HADINOTO 
[EMAIL PROTECTED] wrote:brMungkin para penyandra ingin menuntut 
agar pasukan RI ditarik dari Aceh? atau supaya dikirim ke Iraq? 
Mungkin mereka gak tahu Indonesia itu dimana?brbr2 Perempuan 
Indonesia Disandera di Irak brbrDoha, Kamis - Dua perempuan warga 
negara Indonesia, Kamis (30/9), dilaporkan menjadi korban 
penyanderaan kelompok bersenjata di Irak. Menteri Luar Negeri Hassan 
Wirajuda membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kedua perempuan itu 
dalam rekaman video yang disampaikan kepada stasiun televisi Al-
Jazeera, Qatar, dengan berbahasa Indonesia mengaku bernama Rosidah 
binti Anam dan Rafikan binti Anim. Belum ada tuntutan menyangkut 
penyanderaan mereka.brbrMenteri Luar Negeri (Menlu) kepada Kompas 
mengatakan, RI mendesak
  siapa pun pihak yang menculik dua perempuan Indonesia itu segera 
membebaskan mereka. Alasannya, kata Hassan, Indonesia tidak terlibat 
apa pun dengan pihak pendudukan di Irak yang dipimpin Amerika Serikat 
(AS). Indonesia juga tidak mengirim pasukan ke Irak. Bahkan, RI 
mengutuk invasi AS ke Irak.brbrMenurut Hassan, Indonesia akan 
mencari jalur atau kontak dengan pihak ketiga, terutama Qatar, yang 
mungkin memahami dan tahu keberadaan dua sandera warga negara 
Indonesia (WNI) itu.brbrDepartemen Luar Negeri (Deplu), 
lanjutnya, juga sudah meminta langsung kepada semua perwakilan RI di 
sekitar Teluk untuk mengurus masalah penyanderaan itu, seperti 
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Qatar, di Dubai, dan 
lainnya di sekitar Teluk.brbrBahkan, kata Hassani, KBRI Qatar 
langsung mendatangi kantor televisi Al-Jazeera yang menginformasikan 
pertama kali tentang penyanderaan itu.brbrMenurut Menlu, KBRI 
Qatar bahkan diberi kesempatan oleh pihak Al-Jazeera untuk 
mendengarkan
  kembali dialog antara penculik dan sandera Indonesia. Pada rekaman 
gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar dialog dilakukan dalam 
bahasa Indonesia.brbrHal itu diketahui ketika penculik 
menanyakan, Nama saudari siapa? Lalu dua wanita yang menjadi 
sandera itu mengatakan bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti 
Anim.brbrHassan mengatakan, kedua WNI itu sebelumnya mengaku 
bekerja di perusahaan elektronik di Irak. Namun, tidak tertutup 
kemungkinan kedua perempuan itu adalah pembantu rumah tangga di 
Irak.brbrHassan mempertanyakan kepentingan penculik menyandera 
kedua orang tersebut karena RI tidak terlibat invasi ke Irak. Kita 
berharap telah terjadi aksi penculikan yang salah karena kita tidak 
punya kepentingan dengan invasi ke Irak, kata Hassan 
lagi.brbrDia kembali mengingatkan agar seluruh WNI tidak masuk 
atau berada di Irak. Kepada WNI yang sekarang sudah berada di Irak, 
Pemerintah RI mengimbau agar segera keluar dari negeri itu. Karena 
penyanderaan ini
  menunjukkan bahwa situasi keamanan di Irak belum 
terjamin.brbrBersama warga LebanonbrbrDirektur Perlindungan 
WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu Ferry Adamhar menambahkan, belum 
diketahui kapan pastinya kedua WNI itu diculik, dan dari mana mereka 
diculik. Namun, dari video yang dikirimkan ke Al-Jazeera disebutkan 
bahwa kedua WNI itu disandera bersama dua warga Lebanon dan enam 
warga Irak.brbrFerry menambahkan, seorang staf lokal KBRI di Irak 
yang kebetulan sedang berada di Amman pun segera ditugaskan untuk 
berangkat ke Irak melalui jalan darat.brbrPara penyandera 
menamakan dirinya Tentara Islam di Irak. Kelompok ini hingga kini 
masih menyandera dua wartawan Perancis, Christian Chesnot dan Georges 
Malbrunot.brbrSejauh pengamatan Kompas yang mengunjungi Irak Juli 
lalu, hanya ada 12 WNI di Irak yang terdiri dari 

Sv: Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?

2004-10-02 Terurut Topik sea

Udara memanas, tetapi untung para kafirun telah menciptakan AC dan computer maka 
temperatur sejuk dapat diregulasi tenang. 

Salam,

 
 Från: Ida Z.A [EMAIL PROTECTED]
 Datum: 2004/10/02 Sat AM 11:44:37 CEST
 Till: [EMAIL PROTECTED]
 Ämne: Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
 
 
 please dech! suasana panas en rame lagi
 
 ups, peace ach
 
 --- In [EMAIL PROTECTED], Al-Sumatra [EMAIL PROTECTED] wrote:
  kompas kok dipercaya koran kafirun..banyak sensasinya, 
  
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
   Från: amartien [EMAIL PROTECTED]
   Datum: 2004/10/01 Fri PM 05:46:02 CEST
   Till: [EMAIL PROTECTED]
   Ämne: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
   
   
  
  Ada berita di Koran Kompas bahwa para penyandra menuntut Pak Haji 
 Ba'asir dibebaskan.
  
   
   mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau 
 bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah 
 larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan 
 kafirun!..lengkap sudah.
   
   Wah . saya rasa di milis ini juga banyak nyang kerja utk 
 perusahaan kafirun.  So what?  Emangnya segala yg berbau 'kafirun' 
 nggak boleh?  Kalau begitu anda ngapain pakai internet?  Kan itu 
 hasil pemikirannya orang2/perusahaan kafirun?
   
   
   
   
--- On Fri 10/01, taufik orangkaya  [EMAIL PROTECTED]  wrote:
   From: taufik orangkaya [mailto: [EMAIL PROTECTED]
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Date: Fri, 1 Oct 2004 08:06:48 -0700 (PDT)
   Subject: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
   
   mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau 
 bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah 
 larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan 
 kafirun!..lengkap sudah.brbrDanardono HADINOTO 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:brMungkin para penyandra ingin menuntut 
 agar pasukan RI ditarik dari Aceh? atau supaya dikirim ke Iraq? 
 Mungkin mereka gak tahu Indonesia itu dimana?brbr2 Perempuan 
 Indonesia Disandera di Irak brbrDoha, Kamis - Dua perempuan warga 
 negara Indonesia, Kamis (30/9), dilaporkan menjadi korban 
 penyanderaan kelompok bersenjata di Irak. Menteri Luar Negeri Hassan 
 Wirajuda membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kedua perempuan itu 
 dalam rekaman video yang disampaikan kepada stasiun televisi Al-
 Jazeera, Qatar, dengan berbahasa Indonesia mengaku bernama Rosidah 
 binti Anam dan Rafikan binti Anim. Belum ada tuntutan menyangkut 
 penyanderaan mereka.brbrMenteri Luar Negeri (Menlu) kepada Kompas 
 mengatakan, RI mendesak
   siapa pun pihak yang menculik dua perempuan Indonesia itu segera 
 membebaskan mereka. Alasannya, kata Hassan, Indonesia tidak terlibat 
 apa pun dengan pihak pendudukan di Irak yang dipimpin Amerika Serikat 
 (AS). Indonesia juga tidak mengirim pasukan ke Irak. Bahkan, RI 
 mengutuk invasi AS ke Irak.brbrMenurut Hassan, Indonesia akan 
 mencari jalur atau kontak dengan pihak ketiga, terutama Qatar, yang 
 mungkin memahami dan tahu keberadaan dua sandera warga negara 
 Indonesia (WNI) itu.brbrDepartemen Luar Negeri (Deplu), 
 lanjutnya, juga sudah meminta langsung kepada semua perwakilan RI di 
 sekitar Teluk untuk mengurus masalah penyanderaan itu, seperti 
 Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Qatar, di Dubai, dan 
 lainnya di sekitar Teluk.brbrBahkan, kata Hassani, KBRI Qatar 
 langsung mendatangi kantor televisi Al-Jazeera yang menginformasikan 
 pertama kali tentang penyanderaan itu.brbrMenurut Menlu, KBRI 
 Qatar bahkan diberi kesempatan oleh pihak Al-Jazeera untuk 
 mendengarkan
   kembali dialog antara penculik dan sandera Indonesia. Pada rekaman 
 gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar dialog dilakukan dalam 
 bahasa Indonesia.brbrHal itu diketahui ketika penculik 
 menanyakan, Nama saudari siapa? Lalu dua wanita yang menjadi 
 sandera itu mengatakan bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti 
 Anim.brbrHassan mengatakan, kedua WNI itu sebelumnya mengaku 
 bekerja di perusahaan elektronik di Irak. Namun, tidak tertutup 
 kemungkinan kedua perempuan itu adalah pembantu rumah tangga di 
 Irak.brbrHassan mempertanyakan kepentingan penculik menyandera 
 kedua orang tersebut karena RI tidak terlibat invasi ke Irak. Kita 
 berharap telah terjadi aksi penculikan yang salah karena kita tidak 
 punya kepentingan dengan invasi ke Irak, kata Hassan 
 lagi.brbrDia kembali mengingatkan agar seluruh WNI tidak masuk 
 atau berada di Irak. Kepada WNI yang sekarang sudah berada di Irak, 
 Pemerintah RI mengimbau agar segera keluar dari negeri itu. Karena 
 penyanderaan ini
   menunjukkan bahwa situasi keamanan di Irak belum 
 terjamin.brbrBersama warga LebanonbrbrDirektur Perlindungan 
 WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu Ferry Adamhar menambahkan, belum 
 diketahui kapan pastinya kedua WNI itu diculik, dan dari mana mereka 
 diculik. Namun, dari video yang dikirimkan ke Al-Jazeera disebutkan 
 bahwa kedua WNI itu disandera bersama dua warga Lebanon dan enam 
 warga Irak.brbrFerry menambahkan, seorang staf lokal KBRI 

[ppiindia] HUJAN DAN GELANDANGAN

2004-10-02 Terurut Topik Tangkisan Letug

HUJAN DAN GELANDANGAN

Oleh Tangkisan Letug

Hujan
rumah di jembatan
hari ini tak bisa cari makan
mancing di kali pun ikan enggan
menggigil kedinginan
berharap banjir tak datang mendera
kian deras
kian cemas

2 Oktober 2004



___
Do you Yahoo!?
Declare Yourself - Register online to vote today!
http://vote.yahoo.com


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: Sv: Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?

2004-10-02 Terurut Topik Al-Sumatra

yaap nikmati saja dulu, rejeki bisa melalui siapa saja...tapi asalnya dari yg Kholik

[EMAIL PROTECTED] wrote:Udara memanas, tetapi untung para kafirun telah menciptakan AC 
dan computer maka temperatur sejuk dapat diregulasi tenang. 

Salam,

 
 Från: Ida Z.A [EMAIL PROTECTED]
 Datum: 2004/10/02 Sat AM 11:44:37 CEST
 Till: [EMAIL PROTECTED]
 Ämne: Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
 
 
 please dech! suasana panas en rame lagi
 
 ups, peace ach
 
 --- In [EMAIL PROTECTED], Al-Sumatra [EMAIL PROTECTED] wrote:
  kompas kok dipercaya koran kafirun..banyak sensasinya, 
  
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
   Från: amartien [EMAIL PROTECTED]
   Datum: 2004/10/01 Fri PM 05:46:02 CEST
   Till: [EMAIL PROTECTED]
   Ämne: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
   
   
  
  Ada berita di Koran Kompas bahwa para penyandra menuntut Pak Haji 
 Ba'asir dibebaskan.
  
   
   mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau 
 bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah 
 larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan 
 kafirun!..lengkap sudah.
   
   Wah . saya rasa di milis ini juga banyak nyang kerja utk 
 perusahaan kafirun.  So what?  Emangnya segala yg berbau 'kafirun' 
 nggak boleh?  Kalau begitu anda ngapain pakai internet?  Kan itu 
 hasil pemikirannya orang2/perusahaan kafirun?
   
   
   
   
--- On Fri 10/01, taufik orangkaya  [EMAIL PROTECTED]  wrote:
   From: taufik orangkaya [mailto: [EMAIL PROTECTED]
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Date: Fri, 1 Oct 2004 08:06:48 -0700 (PDT)
   Subject: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
   
   mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau 
 bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah 
 larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan 
 kafirun!..lengkap sudah.brbrDanardono HADINOTO 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:brMungkin para penyandra ingin menuntut 
 agar pasukan RI ditarik dari Aceh? atau supaya dikirim ke Iraq? 
 Mungkin mereka gak tahu Indonesia itu dimana?brbr2 Perempuan 
 Indonesia Disandera di Irak brbrDoha, Kamis - Dua perempuan warga 
 negara Indonesia, Kamis (30/9), dilaporkan menjadi korban 
 penyanderaan kelompok bersenjata di Irak. Menteri Luar Negeri Hassan 
 Wirajuda membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kedua perempuan itu 
 dalam rekaman video yang disampaikan kepada stasiun televisi Al-
 Jazeera, Qatar, dengan berbahasa Indonesia mengaku bernama Rosidah 
 binti Anam dan Rafikan binti Anim. Belum ada tuntutan menyangkut 
 penyanderaan mereka.brbrMenteri Luar Negeri (Menlu) kepada Kompas 
 mengatakan, RI mendesak
   siapa pun pihak yang menculik dua perempuan Indonesia itu segera 
 membebaskan mereka. Alasannya, kata Hassan, Indonesia tidak terlibat 
 apa pun dengan pihak pendudukan di Irak yang dipimpin Amerika Serikat 
 (AS). Indonesia juga tidak mengirim pasukan ke Irak. Bahkan, RI 
 mengutuk invasi AS ke Irak.brbrMenurut Hassan, Indonesia akan 
 mencari jalur atau kontak dengan pihak ketiga, terutama Qatar, yang 
 mungkin memahami dan tahu keberadaan dua sandera warga negara 
 Indonesia (WNI) itu.brbrDepartemen Luar Negeri (Deplu), 
 lanjutnya, juga sudah meminta langsung kepada semua perwakilan RI di 
 sekitar Teluk untuk mengurus masalah penyanderaan itu, seperti 
 Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Qatar, di Dubai, dan 
 lainnya di sekitar Teluk.brbrBahkan, kata Hassani, KBRI Qatar 
 langsung mendatangi kantor televisi Al-Jazeera yang menginformasikan 
 pertama kali tentang penyanderaan itu.brbrMenurut Menlu, KBRI 
 Qatar bahkan diberi kesempatan oleh pihak Al-Jazeera untuk 
 mendengarkan
   kembali dialog antara penculik dan sandera Indonesia. Pada rekaman 
 gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar dialog dilakukan dalam 
 bahasa Indonesia.brbrHal itu diketahui ketika penculik 
 menanyakan, Nama saudari siapa? Lalu dua wanita yang menjadi 
 sandera itu mengatakan bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti 
 Anim.brbrHassan mengatakan, kedua WNI itu sebelumnya mengaku 
 bekerja di perusahaan elektronik di Irak. Namun, tidak tertutup 
 kemungkinan kedua perempuan itu adalah pembantu rumah tangga di 
 Irak.brbrHassan mempertanyakan kepentingan penculik menyandera 
 kedua orang tersebut karena RI tidak terlibat invasi ke Irak. Kita 
 berharap telah terjadi aksi penculikan yang salah karena kita tidak 
 punya kepentingan dengan invasi ke Irak, kata Hassan 
 lagi.brbrDia kembali mengingatkan agar seluruh WNI tidak masuk 
 atau berada di Irak. Kepada WNI yang sekarang sudah berada di Irak, 
 Pemerintah RI mengimbau agar segera keluar dari negeri itu. Karena 
 penyanderaan ini
   menunjukkan bahwa situasi keamanan di Irak belum 
 terjamin.brbrBersama warga LebanonbrbrDirektur Perlindungan 
 WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu Ferry Adamhar menambahkan, belum 
 diketahui kapan pastinya kedua WNI itu diculik, dan dari mana mereka 
 diculik. Namun, dari video yang dikirimkan ke Al-Jazeera disebutkan 
 bahwa kedua WNI 

Re: [ppiindia] Fruits of science

2004-10-02 Terurut Topik rahardjo mustadjab

GMC (generically modified crops) memang dilarang masuk
oleh pemerintah-pemerintah di Eropa. Sedang di
Amerika, bukan pemerintah yang melarang tapi para
ethicists.

Mengapa Eropa mati-matian tidak mau menerima GMC? 
Satu, mungkin mereka takut GMC membahayakan kesehatan
dan merusak lingkungan hidup.  Kalau hanya itu
sebabnya, tunggu saja beberapa tahun lagi setelah
terbukti bahwa kekhawatiran itu tidak terbukti, mereka
akan mengijinkan GMC.  Kedua, mungkin Eropa ingin
melindungi petaninya, yang sekalipun prosentasenya
secara demografis kecil tapi sangat berpengaruh dalam
politik.  Seperti diketahui, perselisihan antara
Inggris dan Perancis/Jerman di UE dari dulu sampai
sekarang menyangkut CAP (Common Agricultural Policy)
yang menyedot dana besar-besaran untuk menjamin harga
pangan (gandum, buah dan susu) tetap amat tinggi. 
Tanpa subsidi besar-besaran, petani Jerman dan
Perancis dijamin collapsed.  Lain halnya petani di
Inggris, Irlandia dan Belanda.  Itulah yang dimaksud
dengan kebijakan yang politically-motivated, bukan
kebijakan berdasarkan hard science.

Roma adalah tempat kedudukan FAO (UN Food and
Agriculture Organization).  Jadi sudah tepat kalau
dubes Amerika bicara mempromote penerimaan GMC disana.
 Dengan GMC, food defisit tidak perlu ada dan jutaan
orang lapar di Afrika dapat kenyang.  Dengan GMC,
lahan pertanian di Amerika dan Eropa dapat diciutkan
dan jadi hutan kembali dan effect pemanasan bumi jadi
berkurang.  Tapi sayang, tujuan yang indah dan mulia
saat ini masih dihambat oleh orang yang
greed-motivated.

Salam,
RM 

 



 --- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 Biotech food for the hungry 
 Jim Nicholson IHT Saturday, October 2, 2004
 
 Fruits of science 
 
 VATICAN CITY The number of people who die of
 starvation dwarfs the number who die from terrorism.
 Last year, 625 people died from terrorism; 10
 million from starvation. Every five seconds someone
 dies for lack of food; 25,000 people will die of
 hunger today. So just as we must explore every means
 to defeat terrorism, we must also explore every
 means to meet the most basic need of every human
 being - food. 
 .
 As the largest provider of food aid in the world,
 the United States is just as committed to the
 struggle to feed the hungry as it is to the struggle
 against terrorism. But we want to do more than
 provide handouts. We want countries to be able to
 feed themselves. 
 .
 With this in mind, the U.S. Embassy to the Holy See
 recently sponsored an international conference in
 Rome to examine the potential of biotechnology to
 help meet this challenge of hunger. Scientists,
 farmers from developing countries, senior government
 officials and theologians spoke in broad agreement
 that biotechnology is an indispensable tool to meet
 the world's growing demand for more food. The
 Pontifical Academy of Sciences, the Pope's
 scientific advisory board, joined with us in trying
 to seek the truth and dispel myths about biotech
 foods. 
 .
 Dr. C.S. Prakash, an Indian-born scientist whose
 research has increased the nutritional value of the
 sweet potato fourfold, told the conference that half
 of sub-Saharan Africans are malnourished today, a
 figure that is expected to increase to 70 percent by
 2010. He said that world population growth has
 reduced the amount of arable land, making greater
 agricultural productivity a necessity: We must
 produce more food with less land, less water and
 less chemicals. 
 .
 Biotechnology can do this. 
 .
 The best assessment of biotechnology's potential
 came from farmers themselves. Sabina Khoza, a South
 African maize farmer, and Edwin Paraluman, a corn
 farmer in the Philippines, told us that their yields
 and incomes are up, and their use of harmful
 pesticides is down. 
 .
 Unfortunately, the ability of farmers such as Khoza
 and Paraluman to take advantage of this new tool has
 been severely restricted in many countries by
 widespread resistance based upon misinformation
 about biotechnology safety - misinformation sown by
 ideologically motivated groups and nurtured by EU
 trade protectionists. 
 .
 These critics continue to claim that biotech foods
 are unsafe despite the fact that millions of
 Americans, Canadians, Australians, Argentines and
 other people have been eating genetically modified
 food for nearly a decade - without one proven case
 of an illness, allergic reaction or even the
 hiccups. 
 .
 Activists even convinced African governments facing
 drought-induced famine in late 2002 to return tons
 of World Food Program corn because it was produced
 in America using biotechnology. Better to die than
 eat the food that Americans eat every day. 
 .
 For those who question the morality of
 biotechnology, suggesting that it is unnatural, the
 scientists pointed out that mankind has been
 genetically altering food throughout human history.
 In fact, almost none of the foods we consider
 natural today exist in nature; all have been
 genetically modified for human use. 
 .
 In 

[ppiindia] G-30S, PEMILU, SBY TIJI TIBEH

2004-10-02 Terurut Topik tossi20

G30S, Pemilu, SBY  Tiji Tibeh


Oleh Aboeprijadi Santoso

Hari hari ini adalah hari hari ironis. Tiga puluh sembilan tahun 
peristiwa 30 Sep-tember tahun 65 yang disusul malapetaka pembantaian 
manusia, diperingati oleh berbagai media tepat selepas suksesnya 
pemilu presiden langsung yang pertama. Kebetulan pula, 39 tahun 
misteri 1965 itu jatuh bersamaan dengan Indonesia menyambut sistim 
perwakilan baru dengan dua majelis, DPR dan DPD. Dan sistim 
bikameral ini ditandai dengan pamitnya fraksi TNI/Polri dari badan 
legislatif DPR serta disahkannya Undang Undang TNI. 

Dengan kata lain, halaman baru demokrasi di Indonesia ini datang 
pada hari hari dan suasana yang melibatkan sejumlah pelaku penting 
sejarah, baik yang menang mau pun yang kalah, yang telah mengubah 
sejarah mutakhir secara radikal. Ada kenangan tentang peristiwa yang 
mengawali penyingkiran kekuatan politik massa dan kenangan pahit 
musibah kemanusiaan, ada tentara yang mundur dari lembaga 
perwakilan, ada pemilu yang sukses, ada pembaruan lembaga perwakilan 
dan ada mantan jendral yang akan terpilih sebagai presiden. 

Di balik sejumlah ironi itu, ada sejumlah keganjilan. 

Misalnya media massa dalam dan luar negeri menyebut berakhirnya 
perwakilan ten-tara dan polisi di dalam parlemen, sebagai 
sebagai pamit dan farewell. Tetapi, siapakah sebenarnya yang 
dulu mengundang mereka masuk parlemen dan melem-bagakan kehadiran 
mereka itu, kalau bukan mereka sendiri? Bukankah pelembaga-an 
perwakilan orang bersenjata di dalam lembaga legislatif itu 
diperkuat sejak Jendral Suharto dan Jendral Nasution menggusur MPRS 
menyusul Peristiwa 1965? Orang bersenjata masuk parlemen adalah 
karya politik dari orang bersenjata sendiri. Lantas, siapa 
yang pamit kepada siapa? Bukankah pamit adalah kata santun yang 
sebenarnya hanya diperuntukkan bagi tamu yang diundang oleh tuan 
rumah? Wal-hasil, dia kini berubah menjadi eufemisme bagi mereka 
yang harus hengkang. 

Ini sekaligus menunjuk pada karakter dari transisi negara ini - 
yaitu, transisi yang kritis, dan karenanya, sarat keganjilan dan 
eufemisme. 

Tengok Undang Undang TNI yang sama sekali tidak mengubah posisi 
dasar tentara Indonesia. Undang undang tsb disambut gembira oleh 
Menko Polkam Letjen. pur. Hari Sabarno sebagai payung hukum bagi 
TNI. Payung siapa sih, dan untuk apa? 

Pada esensinya, UU-TNI itu tidak menjernihkan pembagian tugas 
pertahanan dan keamanan, tidak membongkar birokrasi militer dan 
masih bertumpu pada mitos kemanunggalan tentara dan rakyat. 
Langkanya pembagian tugas yang gamblang itu, tentu saja, berkaitan 
dengan kealotan dari keengganan untuk mengalihkan posisi ke tangan 
polisi; komando-territorial (koter) tetap bertahan, hanya 
dikatakan akan disesuaikan saja; sementara dalil 
keramat kemanunggalan (seolah-olah tentara kita masih dalam 
keadaan perang melawan Belanda) masih diperlukan se-bagai ideologi 
pembenaran bagi keberadaan Kodam, Korem, Kodim s/d Babinsa. Semua 
itu, kini mendapat penguatan secara hukum. 

Artinya, payung itu dimaksud untuk berlindung dari tuntutan 
tuntutan perubahan yang demokratis. Jadi, eufemisme politik 
Indonesia sendiri telah menempatkan apa-rat bersenjatanya seolah-
olah dalam keadaan terancam oleh gelombang demo-kratisasi, sehingga 
diperlukan penguatan hukum yang sekaligus memberi dasar bagi 
pembenaran langkah politik dari institusi tentara.  Dengan kata 
lain, inilah payung di saat hujan tuntutan demokratis turun dengan 
deras.

Ada lagi satu keganjilan yang layak kita catat. Pilpres putaran 
kedua telah berlang-sung dengan sukses, dalam arti jurdil, aman, 
damai. Indonesia menjadi negara de-mokrasi terbesar ketiga setelah 
Amerika dan India, kini merupakan negara paling demokratis di tengah 
jiran-jiran yang otoriter dan semi-otoriter seperti Vietnam, 
Malaysia, Brunai dan Singapura. Namun, lompatan kemajuan ini 
menghasilkan pemimpin yang dipilih mayoritas dan pemerintah yang 
bersifat minoritas karena harus berhadapan dengan parlemen yang 
didukung mayoritas. Para pemilih telah memberikan mandat-eksekutif 
kepada presiden-terpilih SBY yang menuntut per-ubahan, tapi pemilih, 
melalui partai-partai, juga memberi kepercayaan-legislatif kepada 
parlemen yang mayoritasnya setia pada status-quo. 

Walhasil, dengan menghasilkan presiden-mayoritas (majority-
president) dan peme-rintahan minoritas (minority-government), 
lompatan demokrasi itu menyajikan tan-tangan bagi demokrasi itu 
sendiri. Presiden-terpilih SBY akan menjadi pemimpin yang kuat dan 
parlemen menjadi pengontrol yang kuat pula. Ini sehat. Namun akan 
mampukah pemerintahan-minoritas berhadapan dengan parlemen-mayoritas 
me-langkah maju dengan bersandar pada presiden-mayoritas belaka? 
Tanpa kerjasama yang baik antara pemerintah (kabinet) dan parlemen, 
maka setiap sengketa dan kri-sis antara presiden dan kabinet di satu 
pihak dan parlemen di lain pihak akan ber-muara pada adu legitimasi 
elektorat antara presiden dan parlemen. Suara elektorat yang mendua 
kepada 

Re: [ppiindia] Biarkan! (was: Banjarmasin Post: Derita Dua Bangsa di Ranah Ibrahim)

2004-10-02 Terurut Topik Al-Sumatra

Biarkan, biarkan nasib menentukan mereka, 
Biarkan Yahudi meluaskan negaranya..
negara yg mereka anggap dari janji tuhan mereka
yang ..akan menebar dari dataran tinggi golan sampai ke irak...
biarkan Yahudi datang dan berkumpul disana...
datang dari seluruh pelosok dusun dunia...
 
dan biarkan nasib yang menentukan mereka...
bahwa mereka dikumpulkan untuk binasa..
harus hilang dimuka bumi ini.. 
seperti bangsa terdahulu yang mengingkari nikmat Allah
 
karena begitu banyak nikmat yg telah diberikan ke mereka...
begitu banyak nabi dan petunjuk di utus ke mereka
dan begitu banyak pula mereka menghianati Allah  
dan begitu banyak pula menyebar fitnah
putra mariam anak Tuhan ..kata mereka
terkutuklah mereka dengan ucapannya
 
dan biarkanlah mereka harus punah...
karena janji Allah sudah menentukan

A Fatih Syuhud [EMAIL PROTECTED] wrote:

http://www.indomedia.com/bpost/102004/1/opini/opini1.htm

Jumat, 01 Oktober 2004 02:17

Derita Dua Bangsa Di Ranah Ibrahim

Oleh : A Fatih Syuhud

Palestina dan Irak, dua tanah leluhur yang memiliki
kaitan historik, sangat erat dengan Nabi Ibrahim
--Nenek moyang dari tiga agama langit yaitu Yahudi,
Kristen dan Islam, bermigrasi dari Mesopotamia menuju
yang sekarang disebut dengan Palestina 4.000 tahun
lalu— berada dalam kondisi kacau balau.

Keduanya terbakar, menderita dari kekerasan dan
terorisme yang ekstrim. Pasukan koalisi di Irak dan
pasukan pertahanan Israel di Palestina, sedang
berkompetisi satu sama lain dalam menimbulkan
kerusakan maksimum atas perlawanan resistansi untuk
kemerdekaan tanah mereka. Lebih mengkhawatirkan lagi
adalah kenyataan, tidak ada seorang pun dalam posisi
pembuat kebijakan di kedua tempat itu memiliki ide
sekecil apa pun tentang bagaimana harus menghentikan
kekacauan dan kembali ke jalan damai serta memecahkan
isu kompleks yang ada.

Di antara reruntuhan rumah yang dihancurkan di Jalur
Gaza dan di kawasan lain di Palestina, terletak puing
rencana perdamaian yang dikenal dengan road map (Peta
Jalan). Peta jalan merupakan satu-satunya harapan bagi
Palestina, maka cukup pantas apabila mereka merasa
frustrasi atas kematiannya. Akan tetapi, bagi Israel
selalu terdapat banyak opsi dan sedikitnya warga
Yahudi di Israel tidak akan meneteskan air mata atas
runtuhnya proses damai yang memang tidak pernah eksis
itu.

Ini bukan berarti, Rakyat Israel tidak menghendaki
perdamaian. Mereka ingin hidup dalam kondisi di mana
mereka tidak merasa ketakutan setiap kali menaiki bis
dan memasuki restoran. 

Di sisi lain, Rakyat Palestina harus hidup dari satu
rancangan damai ke rancangan damai berikutnya. Dari
perdamaian Reagan, kesepakatan Oslo, perdamaian
Clinton, Peta Jalan damai-nya Bush, penarikan mundur
pasukan Israel dari Gaza (Gaza disengagement) sampai
usaha damai berikutnya, yang untuk itu mereka harus
menunggu terpilihnya presiden Amerika berikutnya.

Sementara Israel dan AS menyalahkan Palestina, karena
tidak mengimplementasikan kewajiban dalam berbagai
rancangan damai tersebut. Rencana penarikan mundur
Israel dari Gaza, merupakan kebijakan unilateral
pemerintah Israel. Implementasinya sama sekali tidak
terikat dengan apa pun yang dilakukan Palestina.

Karena pemerintahan AS di Washington saat ini
berkoordinasi dengan pemerintah Israel, memiliki
rencana demokratisasi Timur Tengah, maka pantas
disebut di sini bahwa pemerintah kedua negara ini
memiliki sebuah penafsiran demokrasinya sendiri. Di
Israel, rencana penarikan Israel dari Gaza diveto oleh
partai Likud, partainya Perdana Menteri Ariel Sharon.
Dari anggota Likud, hanya 40 persen yang setuju sedang
60 persen menolak.

Menlu AS Colin Powell, bahkan menyinggung asumsi ini
dalam jumpa persnya di Markas PBB beberapa minggu
lalu, menyusul pertemuan kelompok yang disebut
Quartet. Akan tetapi karena pandangan khusus tentang
demokrasi, Sharon memilih untuk meminta pendapat dari
dua persen Rakyat Israel. Tentunya akan lebih
demokratik apabila berkonsultasi dengan seluruh Rakyat
Israel.

Sharon menyatakan secara publik, motivasinya di balik
rancangan Gaza itu bukan sebagai langkah pertama
menuju implementasi Peta Jalan. Tetapi hanya
bertujuan, mengurangi teror dan menjamin keamanan
maksimum bagi warga Israel. Ia menambahkan, tujuannya
adalah ‘memberi pelajaran’ kepada Palestina dan
mengakhiri mimpi terbentuknya Negara Palestina.

Yasser Arafat tidak begitu gemilang dalam bernegosiasi
sebelum menyepakati perjanjian Oslo. Ia sebenarnya dan
semestinya dapat melakukan bargaining yang lebih baik.
Arafat telah mencoba hal itu ketika kesepakatan
pertama rampung untuk implementasi Oslo. Israel
menawarkan penarikan mundur hanya dari Gaza pada fase
pertama, tetapi Arafat bersikeras agar Israel menarik
mundur dari sedikitnya satu kota di Tepi Barat.
Inilah, bagaimana kesepakatan dicapai dalam soal Gaza
plus Jericho.

Tuntutan agar Arafat mengundurkan diri makin lama
semakin vokal. Arafat sebenarnya dapat memanej kawasan
yang berada di bawah pengawasannya, sekaligus proses
negosiasi dengan Israel. 

[ppiindia] Re: Kemenangan seorang militer yang sipilis......

2004-10-02 Terurut Topik widiyanto_asfa


Ya emang ngawur mas...wong beliau itu penganut mazhab ngawurisme. 
Beliau menyatakan bahwa, Al-ngawuru bidayatul ilmi (=ngawur itu 
adalah permulaan dari pengetahuan. Dengan demikian beliau telah 
merumuskan epistemologi ngawurisme sebagai saingan 
epistemologi skeptisisme-nya al-Ghazali (yang menyatakan 
bahwa: Asy-syakku bidayatul ilmi (=keraguan adalah awal dari 
pengetahuan).

So, nasihat beliau, Ngawurlah kalo mau jadi ilmuwan...

tot ziens

--- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 sayang mbah ne wis tue'  dadi ne   ngawu  ...
 coba mmbahesih enom pasti  nalare  benar  ...
 
 
 
 
 
 
 
 
 Wahakhirnya SBY, seorang yang dijuluki sebagai militer yang 
sipilis,
 meraih suara yg terbanyak. Bisa-bisa nih...ibukotanya dipindah dari 
jakarta
 ke sby (=surabaya). Tapi bener ramalan mbahku, katanya, Presiden 
Indonesia
 itu namanya  harus mengandung Su. Coba liat aja, presiden pertama
 Sukarno, kedua Suharto, ketiga Habibie (lho yang ini kok ndak 
ada Su
 -nyaada aja, Habibie itukan dari bahasa Arab, kalau 
diterjemahkan ke
 bahasa jawa jadi Sutrisno), keempat Abdurrahman Wahid (lho yg ini 
juga ndak
 ada Su-nyaada aja, Wahid itu kan kalau diterjemahkan ke 
bahasa Jawa
 jadi Suiji...bentuk penyangatan dari siji=satu). Megawati juga 
ada su
 -nya, kan nama lengkap beliau adalah megawati sukarno putri, dan 
kata
 sementara pengamat beliau jadi presiden krn faktor sukarno putri-
nya.
 Nah calon presiden kita yg skrg ini, jelas ada Su-nya, namanya 
kan Susilo
 Bambang Yudhoyono. Tidak usah dipleset-plesetkan seperti nama 
Habibie dan
 Gus Dur.
 
 
 
 
 -
 Do you Yahoo!?
 New and Improved Yahoo! Mail - 100MB free storage!
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
  Yahoo! Groups Sponsor 
~--
 Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
 Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
 http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
 
~-
 
 
**
*
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia yg
 Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
 
**
*
 
__

 Mohon Perhatian:
 
 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
 4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 __
 
 Disclaimer :
 This email and any file transmitted with it are confidential and are
 intended solely for the use of the individual or entity whom they 
are
 addressed, if you are not the original recipient, please delete it
 from your system. Any views or opinions expressed in this email are
 those of the author only.
 __





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Memimpikan Pemimpin Indonesia yg Bermartabat

2004-10-02 Terurut Topik Khairur Razi

Pengantar: 

Bahwa banyak pemimpin kita yg bisanya cuma retorika tanpa aksi nyata sudah menjadi 
fenomena umum; dari presiden sampai lurah. Dan hal ini tidak hanya terjadi di kita, 
tapi juga di India, tempat saya belajar saat ini.

Karena itu, ketika ketua partai Kongres Sonia Gandhi menolak jadi PM India disaat 
kekuasaan itu ada  digenggamannya menjadi berita yg sangat menggemparkan. Banyak yg 
tidak percaya dan terhenyak kaget. Dicarilah berbagai alasan oleh kalangan lawan 
politiknya untuk deevaluasi langkah Sonia Gandhi tsb. Terlepas dari segala kontroversi 
tsb, dua hal yg jelas: bahwa ia menjadi satu-satunya pemimpin India yg menolak jabatan 
PM dua kali; pertama, ketika suaminya, Rajiv Gandhi tewas kena bom bunuh diri, kedua, 
saat dia jadi pemimpin partai Kongres. 

Kembali pada Indonesia, kapan kita memiliki pemimpin bermartabat dan tulus semacam 
Sonia Gandhi yg cukup puas karena telah mengalahkan partai fundamentalis BJP dan tidak 
berambisi memegang tampuk kekuasaan? Yg spirit utamanya hanya untuk mempersolid 
barisan nasional kebangsaan yg penuh toleransi pada semua rakyat dan mengakui realitas 
perbedaan? Yg cukup puas dg melihat kekalahan partai ultranasional hindu -- yg 
antiplurasime dan ingin menegasikan peradaban (baca: agama)selain Hindu?

Mungkin harapan ini terlalu muluk sekarang. Tapi, setidaknya ini bisa diawali dg sikap 
awal yg tipikal dilakukan manajer sepakbola Eropa: mundurlah apabila merasa tidak 
mampu, apabila terlibat skandal, apabila terlibat kasus kejahatan/kriminal. Tapi, 
mungkinkah?
Razi (Putra Riau)

Minggu, 26 September 2004

Martabat Pemimpin 

Oleh : Haedar Nashir 
http://www.republika.co.id/ASP/kolom.asp?kat_id=49

Einsenhower tak ingin berkuasa lama. Ketika reputasinya menjulang tinggi dan rakyat 
Amerika Serikat mengeluk-elukannya untuk memimpin kembali Amerika Serikat, dia justru 
bikin kejutan. Presiden AS itu tak mau lagi mencalonkan diri, bahkan mengajukan 
pembatasan masa jabatan. Sejak itu presiden AS hanya boleh menjabat maksimal dua kali, 
yang kemudian menjadi pola umum sirkulasi kekuasaan di negara-negara demokrasi modern. 
Itulah kecerdasan sekaligus kearifan selaku negarawan yang dimiliki Eisenhower. Ada 
peluang berkuasa, tetapi melepaskannya demi masa depan bangsa dan negara. Dia 
mengajarkan moral berpolitik yang elok, berkuasa untuk melepaskan. Dia memiliki 
martabat sebagai pemimpin bangsa.

Bagaimana dengan para pemimpin di Indonesia? Pengalaman sejarah justru sebaliknya. 
Serba ingin melanggengkan kekuasaan. Soekarno yang dikenal salah seorang the founding 
fathers dan proklamator terkemuka, bahkan harus merancang kekuasaan presiden seumur 
hidup. Soeharto dengan gayanya yang khas, menjadi presiden setiap lima tahun sekali 
hingga 32 tahun. Keduanya berjasa untuk bangsa dan negara, tetapi mengakhiri 
kekuasaannya dengan tragis. Keduanya terhempas oleh revolusi rakyat karena hasrat 
absolutisme kekuasaan yang tak terbendung. 

Keduanya tak memiliki kearifan kenegarawanan sebagaimana Eishenhower. Di belakang 
hari, ternyata hasrat untuk berkuasa minus kearifan kenegarawanan seolah menjadi watak 
para elite politik di negeri ini. Jangankan karena keberhasilan, bahkan gagal pun tak 
malu diri untuk terus menduduki jabatan. Lebih ironis lagi, ketika telah terbukti 
gagal dan kemudian dilengserkan secara tak terhormat, masih juga mencalonkan diri 
untuk menduduki singgasana kekuasaan. Alasannya demi demokrasi. Itulah jika demokrasi 
dan kekuasaan sekadar gumpalan pikiran instrumental, semuanya menjadi serba 
power-over. Politik dan politisi sekadar mengabdi pada dirinya sendiri. Sama sekali 
tak bersentuhan dengan pemgkhidmatan tulus untuk bangsa dan negara. Juga tak menyentuh 
etika dan kearifan kenegarawanan. Dunia politik dan kekuasaan akhirnya menjadi ladang 
perburuan yang sarat ambisi meluap-luap. Bahkan terkesan agak primitif. 

Di negeri ini tak ada presiden, menteri, dan pejabat publik yang dengan rela hati 
mundur karena gagal atau terkena sekandal. Di dunia lain pun seperti dunia olahraga 
nyaris sama. Selalu ada pembenar untuk bertahan dan bebas dari jeratan kesalahan serta 
akuntabilitas publik. Selalu pandai berkelit dengan berbagai basa-basi dan retorika 
yang kelihatan bagus tetapi sesat dan menyesatkan. Tak ada lagi etika dan kearifan 
yang tersisa. Bahkan yang kemudian muncul ialah kebohongan dan pembodohan publik, lalu 
bertingkah aneh-aneh dan bikin gaduh. Berpolitik menjadi terkesan ugal-ugalan dan 
bebal. Celakanya, dalam suasana yang tak sedap seperti itu, masih juga mengobral 
isu-isu demokrasi, kejujuran, kebenaran, keadilan, dan demi bangsa dan negara. Sudah 
sesat jalan dan menyesatkan, masih juga merasa pembawa panji kebenaran. Jika salah di 
hadapan publik, dengan ringan melepas beban, begitu saja repot. Aset negara lepas satu 
persatu pun seperti tak menjadi beban berat, malah bisa bagi-b
 agi uang ke siapa saja yang mau beri dukungan politik. Di masa kampanye uang dan 
senyum para pemimpin seperti murah untuk 

[ppiindia] Re: Adjie Massaid Angelina Sondakh - Bintang di Senayan

2004-10-02 Terurut Topik Zamhasari Jamil


Salam,

Numpang nanya nih mbak dan mas, Rok mini itu yang kek gimana sih. 
Maksudnya apa roknya si Mini ya? Emang ada apa dengan rok Mini? 

Salam penasaran,

IzaM -

--- In [EMAIL PROTECTED], Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Bravo Rio atas info segarnya (spesial sih buat wartawan yang ngasih 
 info)menarik dan bikin suasana segar (terutama model rok 
mininya 
 Angelina) setelah sekian lama membaca milis ini yang 
 penuh 'ketegangan' ha..ha..ha Pokoknya, kita lihat saja aksi 
 kerja mereka
 
 id
 
 --- In [EMAIL PROTECTED], Satrio Arismunandar 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Americans, Journalists, and the betrayal of us

2004-10-02 Terurut Topik Ambon

http://english.pravda.ru/mailbox/22/101/399/14355_betrayal.html

Americans, Journalists, and the betrayal of us
10/01/2004 10:24

Has America come to the point that it cannot face its own reality?


I have several people accuse me of Journalistic Treason. I have been accused 
of airing American dirty laundry on a world stage and killing America. Of 
course, my accusers are all Republicans and other far right, bottom of the 
well, persons.
American's like to believe that God speaks to the world through the US. My 
step brother was just committed to a psychiatric facility for claiming God 
speaks through him. We have a president who says God speaks through him. 
Hitler said God spoke through him. I guess when all else fails, bring God 
into it all and hope the psychiatrists don't get their hands on you.
I had one woman write me and accuse me of yellow journalism. She also wanted 
to know why I'm not hunting the truth about a combined US and UFO 
conspiracy. Ok, I can see how the elevator got stuck on the bottom floor 
with this one. The DSM is pretty specific about this sort of thing.
Americans like to think the rest of the world is completely ignorant and 
cannot develop their own opinion - this probably why Americans write in and 
complain about stories that are not rose colored glasses brewski type views.
We have begun to honestly believe the myth we have created through our own 
propaganda, our white washed school text book history, or the straining self 
protection barriers we have created in our own minds. We cannot, and refuse, 
to see ourselves as we really are.
Self realization and change are the corner stones of good mental health. 
Denial is poor mental health. We demand the world to change and when they 
resist, we wage war.
ABC News, The New York Times, Washington Post, and others print stories 
about critical junctures in this country. Are they then not also 
Journalistic Traitors?
What then is Journalism if not to seek out the truth and print it? No, 
Journalism, by the average American definition is to lie over and over again 
to the world. To create more and more junque to convince the world that the 
America they see is not what they see. We insist the world not to believe, 
or trust their observations of us.
We belittle people who don't see America as we want them to see it. We 
insult peoples intelligence. Like the followers of Charles Manson, which 
there are a few, America is crying to the world: All of you are lying about 
us. Can't you see the truth?
We will then jump up and tell the world to hell with you, we don't need you.
We will also go into the pity bag routine asking the world to believe our 
words and not our actions.
There are world wide news agencies, we have the inter-net, and the world can 
read and decide for themselves what America is.
Under Stalin, anyone who did not see his version of communism as heaven 
sent, were put into gulags or 'psychiatric' hospitals as traitors.
Under Hitler, anyone who did not fully agree with the Nazi government, no 
matter how many times Hitler contradicted himself, was sent to Dauchau as 
traitors.
Bush is now saying that anyone with a counterview is committing hate speak 
and are traitors.
I read an article yesterday that said Michael Moore is starting a speaking 
tour of the United States. Apparently, the right wing politics are taking a 
very hostile view of that and are trying to use the courts to stop him 
legally. Never mind the Bush girls can show up and there is a brouhaha rally 
and that is quite cute in the right and far right wing politics. Nobody on 
the moderate or left wing tries to stop them.
But Michael Moore, according to some, must be stopped at all costs. I am 
predicting that Michael Moore will not be alive this time next year. He's 
enraged enough people in misaligned right wing neo-con organizations on the 
right and far right by simply telling the truth about what we really are. I 
am also willing to predict it will be a bullet that will silence Moore. And 
yes, we do that sort of thing - Martin Luther King is a good example.
Anyone who says I do not care about my country is dead wrong. Absolutely 
dead wrong. I want America to be the country it says it is, because if the 
US continues down the path it is on, it will be shunned by the rest of the 
world. America initiated globalization, and our interdependence on the world 
is now firmly committed. If the world imposes sanctions against the US, our 
way of life will be choked to death. OPEC is starting to squeeze the life 
blood of America as oil has risen to $50.00 per barrel. But now that we 
firmly have our mandibles on Iraqs oil and we can get it for free I 
suppose - for a while. I still ask the question of how many of the OPEC 
people got their MBAs from American Universities because I see our own 
business methods working against us now and we hate it with a passion.
The US, on a daily basis, borrows money to keep our own economy 
afloat -sanctions will 

[ppiindia] Re: Americans, Journalists, and the betrayal of us

2004-10-02 Terurut Topik Faruq


very good and telling article

So many right-wingers nowadays in america which concern moderate 
americans. we also worried abit by the same phenomena in indonesia, 
with so many right-wingers from either side of either community. 

strangely enough, in this forum we can see some guys with double-
faced show-off: moderate when talking about certain issues; but 
just precisely like the right-wingers republican in US (full of 
hatred to another rival community; talking ruthlessly n couragously 
in defence of US policy and whatever israel has done n doing. i feel 
sorry for them. they just colored-skin like us w/ flat nose; but they 
behave more passionately toward whatever the US and Israeli right 
wing doing and saying. 

cheers and peace,
faruq


--- In [EMAIL PROTECTED], Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 http://english.pravda.ru/mailbox/22/101/399/14355_betrayal.html
 
 Americans, Journalists, and the betrayal of us
 10/01/2004 10:24
 
 Has America come to the point that it cannot face its own reality?
 
 
 I have several people accuse me of Journalistic Treason. I have 
been accused 
 of airing American dirty laundry on a world stage and killing 
America. Of 
 course, my accusers are all Republicans and other far right, bottom 
of the 
 well, persons.
 American's like to believe that God speaks to the world through the 
US. My 
 step brother was just committed to a psychiatric facility for 
claiming God 
 speaks through him. We have a president who says God speaks through 
him. 
 Hitler said God spoke through him. I guess when all else fails, 
bring God 
 into it all and hope the psychiatrists don't get their hands on you.
 I had one woman write me and accuse me of yellow journalism. She 
also wanted 
 to know why I'm not hunting the truth about a combined US and UFO 
 conspiracy. Ok, I can see how the elevator got stuck on the bottom 
floor 






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Hi-tech humanitarian

2004-10-02 Terurut Topik rahardjo mustadjab

 

 
 
 
 
 
 
 (Dari Technology Review)

High-tech Humanitarian 
Physician and entrepreneur Vikram Kumar founded a
company that makes software to help patients and
doctors manage chronic disease.


By Erika Jonietz
September 30, 2004

 

Vikram Kumar, president and CEO of Dimagi, received
Technology Review’s annual Technology in the Service
of Humanity award Wednesday at the magazine’s Emerging
Technologies Conference. Kumar, 28, was honored for
the small healthcare informatics company’s work in
developing computer software that helps health workers
and patients manage chronic diseases such as HIV and
diabetes. He was chosen from among the TR100—a group
of 100 innovators under age 35 that the magazine
selected for the potential of their work to transform
the world. 




A resident physician training in clinical pathology at
Boston’s Brigham and Women’s Hospital, Kumar started
Dimagi while still in medical school. His goal: to
make health information more useful to patients so
that they could be more centrally involved with their
own care. “One of our biggest problems in medicine is
to motivate patients to take a medication, exercise,
improve their diets—very straightforward things,”
Kumar says. He believes that simple, intuitive,
portable, and fun-to-use computer programs can improve
adherence to such regimens. “We are looking at ways we
can give patients data on their conditions, and trying
to create techniques that will get patients to
actually use that information in their own care,” he
says.

“The problems that Dr. Kumar solves seem intractable,”
said Technology Review editor in chief Jason Pontin.
“We were excited to see someone come up with elegant,
simple, cheap technical solutions that have made a
huge difference to people whose lives are very, very
difficult.”

One such solution is HIV Confidant, a PDA-based system
being used in South Africa to encourage people to be
tested for HIV/AIDS. Confidentiality is a big barrier
to testing in Africa, Kumar says, because “patients
don’t trust their data is secure.” Using standard
encryption methods, HIV Confidant allows anonymous
testing in the most remote locations. Healthcare
workers can go into villages and administer HIV tests,
giving patients a card with a unique ID afterwards.
They return later with the results; only after the
patient enters his or her ID does the data become
visible. Dimagi is now working on software to help
AIDS patients manage their disease by monitoring blood
counts confidentially. 

Kumar also helped design a mobile electronic medical
record system that mobile outreach workers are using
in rural India. Working with researchers at Media Lab
Asia and the All India Institute of Medical Sciences,
Dimagi developed the handheld software application to
help standardize healthcare across villages; adoption
of the software has improved data collection,
scheduling of immunizations, and recording of routine
demographic changes in the community. The program has
a special emphasis on care for children and pregnant
women. The software was designed to be easy to use by
someone who has never seen a computer before, Kumar
says. “The nurses trained themselves to use it inside
an hour,” he adds. Healthcare workers now use the
system to record and manage data from more than 70,000
patients.

In the long run, Kumar hopes his management systems
will help keep people healthy. Diagnostic tests are
becoming smaller and better, giving doctors
unprecedented amounts of data about patients. “What
we’re lacking,” Kumar says, “is ways to tie all this
new technology into interaction with the patient.”
Dimagi’s software is designed to do just that. And
combined with cheap, easy-to-access diagnostics and
computer models that predict how diseases will
develop, Kumar’s programs may help patients and
doctors achieve his ultimate goal: keeping people out
of hospitals altogether. 

“We’re going to be a millionaire of a different sort,”
Kumar said, accepting the award. “We’re going to try
to affect the lives of a million people.”






Erika Jonietz is a contributing editor to Technology
Review.

 
 
 
 

 
 
 
 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL 

[ppiindia] Except in India and China, globalization slows growth, according to ILO

2004-10-02 Terurut Topik rahardjo mustadjab


(Dari koran The Hindu)


 
Except India, globalisation slows growth in many
countries:ILO 

New Delhi, Oct. 1 (PTI): With the major exceptions
of India and China, globalisation has not been
associated with a dramatic increase in economic
growth, says a latest ILO report. 

Globalisation has not been associated with a dramatic
increase in economic growth, as its advocates claimed
it would, and indeed has been associated with a
slowing of growth in many countries, with the major
exceptions of China and India, according to the
report Economic Security for a Better World. 

The 450-page report pointed out that more crucially,
globalisation has been associated with an increase in
economic instability and a greater incidence of
economic crises. 

Observing that social security systems have become
less universal, less solidaristic, less protective and
more differentiated, it said these factors contribute
to the growth of inequality and economic insecurity. 

A major form of income insecurity and impoverishment
is income instability, with large number of people
receiving income irregularly, often after extensive
delay, the document said. 

Referring to work security vis-a-vis occupational
health and safety, the report said risks of injuries
and accidents remained very high, having grown in many
places because of the weakening of institutional
safeguards. 

Stress has become a major form of work insecurity,
affecting millions of workers, many of whom are in
affluent countries where labour intensity has
increased, and where time squeeze has become a modern
hazard for many more occupational groups, the report
said. 

The chapter on work security also mentions harassment
in and around the workplace in very many countries. 

About human capital, the report said although many
workers feel they lack the skills they need, many
possess skills that are not used in their work. 

Finding an inverse correlation between economic
security and income inequality, the report said that
countries with a highly unequal distribution of income
did significantly worse in terms of providing their
populations with adequate economic security. 

Observing that economic security was only weakly
correlated with economic growth, the report cautioned
that opening up the economy hastily might lead to
social instability and added that economic security
was positively correlated with a national Happiness
Index. 








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Except in India and China, globalization slows growth, according to ILO

2004-10-02 Terurut Topik rahardjo mustadjab


(Dari koran The Hindu)


 
Except India, globalisation slows growth in many
countries:ILO 

New Delhi, Oct. 1 (PTI): With the major exceptions
of India and China, globalisation has not been
associated with a dramatic increase in economic
growth, says a latest ILO report. 

Globalisation has not been associated with a dramatic
increase in economic growth, as its advocates claimed
it would, and indeed has been associated with a
slowing of growth in many countries, with the major
exceptions of China and India, according to the
report Economic Security for a Better World. 

The 450-page report pointed out that more crucially,
globalisation has been associated with an increase in
economic instability and a greater incidence of
economic crises. 

Observing that social security systems have become
less universal, less solidaristic, less protective and
more differentiated, it said these factors contribute
to the growth of inequality and economic insecurity. 

A major form of income insecurity and impoverishment
is income instability, with large number of people
receiving income irregularly, often after extensive
delay, the document said. 

Referring to work security vis-a-vis occupational
health and safety, the report said risks of injuries
and accidents remained very high, having grown in many
places because of the weakening of institutional
safeguards. 

Stress has become a major form of work insecurity,
affecting millions of workers, many of whom are in
affluent countries where labour intensity has
increased, and where time squeeze has become a modern
hazard for many more occupational groups, the report
said. 

The chapter on work security also mentions harassment
in and around the workplace in very many countries. 

About human capital, the report said although many
workers feel they lack the skills they need, many
possess skills that are not used in their work. 

Finding an inverse correlation between economic
security and income inequality, the report said that
countries with a highly unequal distribution of income
did significantly worse in terms of providing their
populations with adequate economic security. 

Observing that economic security was only weakly
correlated with economic growth, the report cautioned
that opening up the economy hastily might lead to
social instability and added that economic security
was positively correlated with a national Happiness
Index. 








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Despite India's potential being recognized worldwide, it has a long way to go

2004-10-02 Terurut Topik rahardjo mustadjab

 
 
 
   
   
 
  
   Search NewsAdvanced Search 
 
 
  

 
   
 GROUP SITES  
   
  The Indian Express 
 
  The Financial Express 
 
  Latest News  
 
  Screen 
 
  Kashmir Live 
 
  Express Cricket  
 
  Loksatta 
 
  Lokprabha 
 
  North American
Edition [Print] 
 
  COLUMNISTS 
   
  The Indian Express 
 
  The Financial Express 
 
   CITY NEWSLINES  
   
   Choose City Ahmedabad Chandigarh Delhi Lucknow
Ludhiana Mumbai Pune Cities Home  
 
  SERVICES 
   
  Send Gifts, Sweets  Flowers to India.  
 
  Express Travel 
 
  The 99 Store - Just for you !! 
 
  Matrimonials 
 
  Online Shopping Mall 
 

 from   
 to   
Search 
 
 
 
 SUBSCRIPTIONS 
   
  Free Newsletter 
 
  Wireless Express 
 
  SYNDICATIONS 
   
  RSS Feeds  
 
  BIZ PUBLICATIONS 
   
  Express Computer 
 
  Network Magazine 
 
  Express Hotelier  Caterer 
 
  Express Travel  Tourism 
 
  Express Business Traveller 
 
  Express Pharma Pulse 
 
  Express Healthcare Management 
 
  Express Textile 
 
  Express IT People 
  

Home  Top Stories  Business Saturday, October 02,
2004 
  
| Nation | World | Business | Sport | Entertainment |
Infotech | 
  
 
Business 
 
(Dari Indian Express)
 
India’s potential being recognised worldwide

Vivek Bharati

Posted online: Friday, October 01, 2004 at 1636 hours
IST
Updated: Saturday, October 02, 2004 at 1036 hours IST

 As I settled down in the flight from Bangkok to Hong
Kong last week, I was drawn to a front-page report in
the Asian Wall Street Journal describing how China
and, on a much lower scale, India are pulling away
jobs from advanced countries. Another report in the
same paper compared levels of internet penetration in
Asian markets. Despite the fact that India was at the
bottom of the table, I was pleased that we figured in
the story. 

 
 
Why feel good about small mercies, one may argue. But
just a few years ago while the world was busy taking a
hard look at the Asian economic story, particularly
the amazing transformation of China, we found no
mention in newspaper reports. The fact that media has
now begun to take notice is proof of the fact that
India’s economic potential is now being recognised.
Some weeks ago, Newsweek ran a cover story on how
India is emerging as one of the world’s best
investment destination. 

This view is being echoed in other credible global
investor meets across the world. A decade ago,
businessmen abroad would cast a condescending glance
as I exchanged my visiting card with them. Today, they
treat Indians with respect even though they may not
want to be part of India’s cumbersome business
environment. Yet as one travels around Asia, the gap
between what has been achieved by even small countries
in the region and India hits you like a tornado and
one gets that sinking feeling that we continue to be
not years but decades behind. The sheer scale at which
these countries have conceived and built projects
makes one feel small and insignificant. 

The Changi airport at Singapore, built over two
decades ago handles more passengers than all our
airports put together. The 70 km expressway that
connects the international airport at Kuala Lumpur to
the city and built years ago, is as good as one gets
anywhere in the world. The Hong Kong airport is
connected to the city by the world’s longest
suspension bridge, bigger than the Golden Gate. Within
the city, there is a web of quality double-carriage
roads at times crossing each other at three or four
different levels. Hong Kong and Singapore have two of
the busiest ports with perhaps the largest container
terminals in the world. Far more trade is conducted
through these two ports than all our ports put
together. The tourist handling capacity of Bangkok,
Singapore, KL and Hong Kong outstrips that of our
entire country by a multiple of twenty or more.  

 
The sad part of the story is that we have not begun
thinking on that scale. The highways, ports, airports
that we are building now are not a patch on what you
see in Southeast or East Asia. The fact that we cannot
even build 500 metre flyovers or bridges on time
speaks of our abysmal project management abilities.
The skylines of our cities look puny compared to what
one sees in this region. The Petronas towers in Kuala
Lumpur makes one desperately look for one symbol of
modern urban India that can attract tourists and make
them carry tales of our construction capabilities. 

• Yes, India is now being recognised as an important
investment destination 

• Yet, there’s a feeling that we are far behind other
smaller countries 

• PM’s statement on his government’s first priority
needs to be implemented 

We have not one convention centre that can seat 5,000
delegates while China and its neighbours have these in
good number. There is not one city in the country that
can boast of a taxi service for tourists at par with
our competitors in Asia. One can go on and on. The
short point is that we have a long way to go. The

[ppiindia] Despite India's potential being recognized worldwide, it has a long way to go

2004-10-02 Terurut Topik rahardjo mustadjab

 
 
 
   
   
 
  
   Search NewsAdvanced Search 
 
 
  

 
   
 GROUP SITES  
   
  The Indian Express 
 
  The Financial Express 
 
  Latest News  
 
  Screen 
 
  Kashmir Live 
 
  Express Cricket  
 
  Loksatta 
 
  Lokprabha 
 
  North American
Edition [Print] 
 
  COLUMNISTS 
   
  The Indian Express 
 
  The Financial Express 
 
   CITY NEWSLINES  
   
   Choose City Ahmedabad Chandigarh Delhi Lucknow
Ludhiana Mumbai Pune Cities Home  
 
  SERVICES 
   
  Send Gifts, Sweets  Flowers to India.  
 
  Express Travel 
 
  The 99 Store - Just for you !! 
 
  Matrimonials 
 
  Online Shopping Mall 
 

 from   
 to   
Search 
 
 
 
 SUBSCRIPTIONS 
   
  Free Newsletter 
 
  Wireless Express 
 
  SYNDICATIONS 
   
  RSS Feeds  
 
  BIZ PUBLICATIONS 
   
  Express Computer 
 
  Network Magazine 
 
  Express Hotelier  Caterer 
 
  Express Travel  Tourism 
 
  Express Business Traveller 
 
  Express Pharma Pulse 
 
  Express Healthcare Management 
 
  Express Textile 
 
  Express IT People 
  

Home  Top Stories  Business Saturday, October 02,
2004 
  
| Nation | World | Business | Sport | Entertainment |
Infotech | 
  
 
Business 
 
(Dari Indian Express)
 
India’s potential being recognised worldwide

Vivek Bharati

Posted online: Friday, October 01, 2004 at 1636 hours
IST
Updated: Saturday, October 02, 2004 at 1036 hours IST

 As I settled down in the flight from Bangkok to Hong
Kong last week, I was drawn to a front-page report in
the Asian Wall Street Journal describing how China
and, on a much lower scale, India are pulling away
jobs from advanced countries. Another report in the
same paper compared levels of internet penetration in
Asian markets. Despite the fact that India was at the
bottom of the table, I was pleased that we figured in
the story. 

 
 
Why feel good about small mercies, one may argue. But
just a few years ago while the world was busy taking a
hard look at the Asian economic story, particularly
the amazing transformation of China, we found no
mention in newspaper reports. The fact that media has
now begun to take notice is proof of the fact that
India’s economic potential is now being recognised.
Some weeks ago, Newsweek ran a cover story on how
India is emerging as one of the world’s best
investment destination. 

This view is being echoed in other credible global
investor meets across the world. A decade ago,
businessmen abroad would cast a condescending glance
as I exchanged my visiting card with them. Today, they
treat Indians with respect even though they may not
want to be part of India’s cumbersome business
environment. Yet as one travels around Asia, the gap
between what has been achieved by even small countries
in the region and India hits you like a tornado and
one gets that sinking feeling that we continue to be
not years but decades behind. The sheer scale at which
these countries have conceived and built projects
makes one feel small and insignificant. 

The Changi airport at Singapore, built over two
decades ago handles more passengers than all our
airports put together. The 70 km expressway that
connects the international airport at Kuala Lumpur to
the city and built years ago, is as good as one gets
anywhere in the world. The Hong Kong airport is
connected to the city by the world’s longest
suspension bridge, bigger than the Golden Gate. Within
the city, there is a web of quality double-carriage
roads at times crossing each other at three or four
different levels. Hong Kong and Singapore have two of
the busiest ports with perhaps the largest container
terminals in the world. Far more trade is conducted
through these two ports than all our ports put
together. The tourist handling capacity of Bangkok,
Singapore, KL and Hong Kong outstrips that of our
entire country by a multiple of twenty or more.  

 
The sad part of the story is that we have not begun
thinking on that scale. The highways, ports, airports
that we are building now are not a patch on what you
see in Southeast or East Asia. The fact that we cannot
even build 500 metre flyovers or bridges on time
speaks of our abysmal project management abilities.
The skylines of our cities look puny compared to what
one sees in this region. The Petronas towers in Kuala
Lumpur makes one desperately look for one symbol of
modern urban India that can attract tourists and make
them carry tales of our construction capabilities. 

• Yes, India is now being recognised as an important
investment destination 

• Yet, there’s a feeling that we are far behind other
smaller countries 

• PM’s statement on his government’s first priority
needs to be implemented 

We have not one convention centre that can seat 5,000
delegates while China and its neighbours have these in
good number. There is not one city in the country that
can boast of a taxi service for tourists at par with
our competitors in Asia. One can go on and on. The
short point is that we have a long way to go. The

[ppiindia] Peluncuran satelit pendidikan Edusat

2004-10-02 Terurut Topik rahardjo mustadjab

 
  
  
 

 

 
  
 
[EMAIL PROTECTED]
 
  

 Textbook precision launching of Educational
Satellite brings India to the forefront of commercial
space technology ready to compete with Europe, Russia
and America!

Prabash Sachdev, Special Correspondent
September 22, 2004 

India is now ready to compete with Americans. Russians
and Europeans in commercial Space Missions! The GSLV
(F-01) rocket successfully launched the education
satellite, Edusat, into the geosynchronous transfer
orbit from the Satish Dhawan Space Centre here on
Monday. Launched with 'textbook precision', the first
operational flight of the Geosynchronous Satellite
Launch Vehicle took to the skies against a blue
background at exactly 16.01 pm. A little over 17
minutes after the lift-off, Edusat was injected into
the GTO, which in addition to drawing loud rounds of
applause also brought a sigh of relief amongst the
ISRO's top brass. “The first reports have shown that
there is practically no deviation from the set
trajectory,'' said ISRO Director G Madhavan Nair.
“India had shown to the world that it was capable of
doing a complete job with thoroughness and
precision,'' he said. The tenth consecutive successful
launch for ISRO and the third for GSLV, the event
marks a new era in the nation's quest for
dissemination of knowledge. When fully operational,
Edusat would provide connectivity to schools and
colleges, and also support non-formal education and
promote a nation-wide interactive e-learning
initiative. “The satellite has multiple regional beams
and each can cover between 50 to 200 classrooms. This
would be used for teachers training, to demonstrate
costly science and technology experiments, for adult
literacy programmes and also for an interactive,
multi-media, multi-casting system,'' Nair said.  

FINAL DECISION AT 9.30 AM: 
But for all the success of the day, the launch had
very nearly been called off. “With heavy rains and
high winds over the last two days, especially in the
early hours of this morning, the mission was very
nearly aborted,'' Nair said. However, with the skies
lighting up, the final decision to go ahead with the
launch was taken only around 9.30 am. Added to this
was a new problem. “The new programme called ‘Day of
the Launch Wind Scheme', where a balloon is sent about
20 km into the atmosphere to measure wind velocity,
was delayed. The balloon burst while it was being sent
into the atmosphere, but we got a replacement in
time,'' said G Ravindranath, GSLV project director at
the Vikram Sarabhai Space Centre.  

INDIGENOUS ENGINE ON TRACK: 
Talking to the media after the launch, Madhavan Nair
said that the development of the indigenous cryogenic
engine was on track as the ground tests have been
completed, and it was expected to be in the
flight-worthy stage in a year's time. Nair said that
the second launch pad at Sriharikota would be
operational for the launch of the next of the PSLV
series scheduled for February next year. “This is
expected to be functional for launches of GSLV class
satellites by mid 2005,'' he added. Regarding the
committee report on the mishap here early this year,
he said that it was a freak incident where a leakage
during the process of casting the solid propellant led
to the accident. Nair said Antrix Corporation, the
commercial arm of the Department of Space, had
achieved a turnover of Rs 300 crore last year, which
is a three-fold increase compared to the previous
year. The company had also earned a net profit of Rs
30 crore. 


   

 

Close Window




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/