RE: [ppiindia] Deportasi Yusuf Islam: Bush Paranoid?
Betul sekali! Banyak penduduk palestina yang sipil yang mati, tetapi mereka adalah, sorry pakai istilah ini, collateral damage. Yang dituju bukan orang sipil tsb. Benten. Kalau yg dituju adalah orang sipil, pasti ada orang israel yg lain yg memprotesnya. Akan jauh lebih berkurang korban yang jatuh diantara orang2 palestina jika jika orang2 palestina tsb. tidak melawan israel dari antara penduduk palestina. Coba pakai contoh ini ya. Si A naik mobil sambil mabuk, nabrak orang, orangnya mati. Si B naik mobil, tidak mabuk, remnya blong, nabrak orang, orangnya mati. Untuk orang mati tsb. dan saudaranya, tidak ada perbedaannya, soalnya orangnya mati kan. Tetapi di pengadilan berbeda. Si A pasti dihukum, si B jika terbukti bahwa dia tidak ngebut, tidak mabuk, dll, maka si B tidak akan kena hukuman. Bahkan mungkin saja pabrik mobil, atau bengkel mobil yang di bawa ke pengadilan, di sue begitu. Yang terakhir di dalam balas membalas antara israel dan palestina terjadi kemarin ini. Ada posting di mlis ini mengenai jatuh korbannya orang palestina. tentara israel menyerang palestina, karena sebelum itu ada roket kasam yg di lontarkan ke perumahan orang israel yang mengakibatkan penduduk sipil yg mati. Dan ini bukan kejadian yang pertama kali. Tentara israel tsb. kemudian menyerang pejuang palestina yg berjuang diantara perumahan penduduk palestina. Mengenai israel dan palestina - coba kalau negara2 arab tidak menyerang israel ber-kali2, maka: - tidak akan ada orang2 dari ke dua belah pihak yang mati. - tidak ada pengungsi - daerah palestina lebih besar dari west bank dan gaza strip. Pertanyaan: siapa yang menduduki west bank dan gaza strip sebelum th. 1967? Banyak sudah balas membalas antara israel dan palestina, sehingga orang2 lupa akan asal mulanya persoalan timbul tsb. Ngomong2 mengenai pengungsi: orang2 palestina yang pengungsi sampai sekarang masih tinggal di kamp2 pengungsi. Sesudah perang dunia ke dua banyak sekali orang2 yahudi yang diusir dari negara2 Arab, padahal mereka sudah tinggal disitu ber-abad2 lamanya. Kita tidak mendengar mengenai itu. Ada yang mengungsi ke israel, dan ada yang ke negara2 eropa yang lain atau ke amrik. Mereka sudah integrasi dengan penduduk sekitarnya, dan hidup dengan melihat kedepan. Life goes on. Saya ingat, kalau nggak salah awal tahun ini, lupa di koran apa, tetapi Muamar Qadafi di dalam salah satu interviewnya mengenai pembayaran kompensasi untuk korban pesawat panam, dia juga mengatakan bahwa dia bersedia untuk bayar kompensasi bagi orang yahudi yang diusir dari Libya. for your info, waktu dia berkuasa, sisa2 orang yahudi yg tinggal di libya waktu itu, (banyak yg sudah lari duluan sesudah perang dunia ke dua), diusir oleh kadafi. --- On Fri 10/01, Suhiro [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Suhiro [mailto: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 1 Oct 2004 02:39:35 -0400 (EDT) Subject: RE: [ppiindia] Deportasi Yusuf Islam: Bush Paranoid? brbrjangan lupa lho, israel juga menyerang penduduk sipil palestina, tidakbrjuga peduli bayi-wanita-anak-anak atau orang dewasa,brbrorang-orang palestina menjadi nekat dan berani mati samapi mengebom bunuhbrdiri, itu karena putus asa tidak ada jalan keluar.brbrcoba , apa ada yang bisa menunjukkan jalan keluar bagi mereka?brbrsemua jalan kayaknya sudah ditutup, mau ke PBB dihdang USA, ...there is nobrway outsaya kira kitapun akan melakukan yang sama kalau jalanbrtertutp...kayak air mendidih yang tidak ada diberi jalan keluar uapbrair..lama-lama juga meledakbrbrbrOn Thu, 30 Sep 2004, amartien wrote:brbr br Jika muslim seperti Cat Stevens dianggap teroris, makabr muslim lainnya juga bisa dianggap terorisbr br Rupanya anda tidak membaca artikel tsb. Cat Stevens memang telah banyak membuat perbuatan yang baik, tetapi ia juga membantu kegiatan teroris. Di artikel tsb. kan dia adalah salah satu tokok di fund raising meeting nya organisasi tsb.br br Kalau baca disimak yang bener dong.br br Mengenai Hamas, apakah sudah baca nggak charternya hamas? Tujuannya adalah menghancurkan negara Israel. Dan cara2-nya adalah dengan melakukan teror. Apakah anda tidak tahu apa arti dari pada terorisme?br br Kalau seumpamanya hamas dalam rangka mencapai tujuannya tsb. hanya menyerang tentara israel - maka ia tidak akan disebut sebagai teroris. Tetapi anda tahu sendiri bahwa hamas menyerang penduduk sipil. Karena itulah maka dia disebut sebagai teroris.br br br br br br --- On Thu 09/30, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:br From: A Nizami [mailto: [EMAIL PROTECTED]br To: [EMAIL PROTECTED]br Date: Thu, 30 Sep 2004 18:26:13 -0700 (PDT)br Subject: RE: [ppiindia] Deportasi Yusuf Islam: Bush Paranoid?br br Hamas adalah pejuang kemerdekaan yang melawan penjajahbrIsrael. Sama dengan pejuang kemerdekaan Indonesiabrdulu.brbrJika muslim seperti Cat Stevens dianggap teroris, makabrmuslim lainnya juga bisa dianggap teroris. Kasihan dehbrlo:)brbrbr--- amartien
[ppiindia] Pelaku Bom, Anggota Negara Islam Indonesia
Harian Komentar 2 Okt. 2004 Pelaku Bom, Anggota Negara Islam Indonesia Beberapa tersangka bom Kedubes Australia mengaku sebagai anggota Negara Islam Indonesia (NII). Hal ini disampaikan Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar dalam jumpa pers di Rupatama Mabes Polri, Jumat (01/10) kemarin. Ini pengakuan mereka yang belum didukung oleh suatu dokumen atau informasi lain yang memperkuat ada organisasi yang namanya NII. Tapi di antara mereka yang sudah ditangkap mengakui itu, jelas Kapolri. Bahkan, kata Kapolri, mereka bahkan menyebutkan wilayah-wilayahnya, yaitu dari KW 7 dan KW 9. Namun demikian, Kapolri mengingatkan agar pernyataan ini tidak menjadi bias. Saya se-betulnya tidak ingin secara ter-buka menyatakan ini. Sekali lagi, untuk tidak menjadi bias informasi ini, kalau menyebut nama yang terkait dengan aga-ma tertentu, jangan dihubung-kan dengan agama. Ini adalah organisasi yang mengaku be-gitu, paparnya. KW 7 dikabarkan menguasai daerah Priangan Barat dan KW 9 di Ponpes Al Zaitun. Namun Kapolri menyangkal ada kaitan-nya dengan Ponpes Al Zaytun. Tidak ada hubungannya KW tadi dengan pesantren itu, te-gasnya. Mabes Polri sendiri telah memastikan Heri Kurniawan alias Heri Golun sebagai pelaku bom bunuh diri di depan Kedu-bes Australia, Jakarta, pada Kamis (09/09) lalu. Kesimpulan ini didapatkan dari hasil final pemeriksaan DNA. Kita melakukan tes DNA, yang ternyata hasilnya identik dengan seseorang yang sudah dalam penyidikan. Orang itu, namanya disebut-sebut Heri Golun, kata Kapolri. Menurut Kapolri, Heri Golun merupakan pembawa bom dan tewas setelah bom me-ledak. Kuat dugaan kita, yang bersangkutan sebagai orang yang membawa bom di mobil itu, se-hingga mati bersama bom, kata dia. Heri Golun (26) sendiri ber-asal dari Kampung Cigarung, Kebon Pedes, Sukabumi. Heri telah hilang sejak lima bulan lalu dari rumahnya. Keluarga Heri ti-dak yakin Heri sebagai pelaku peledakan bom. Saat kabur, Heri meninggalkan seorang istri yang kini sedang hamil tua.(dtc/*) Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
Från: amartien [EMAIL PROTECTED] Datum: 2004/10/01 Fri PM 05:46:02 CEST Till: [EMAIL PROTECTED] Ämne: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? Ada berita di Koran Kompas bahwa para penyandra menuntut Pak Haji Ba'asir dibebaskan. mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan kafirun!..lengkap sudah. Wah . saya rasa di milis ini juga banyak nyang kerja utk perusahaan kafirun. So what? Emangnya segala yg berbau 'kafirun' nggak boleh? Kalau begitu anda ngapain pakai internet? Kan itu hasil pemikirannya orang2/perusahaan kafirun? --- On Fri 10/01, taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] wrote: From: taufik orangkaya [mailto: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 1 Oct 2004 08:06:48 -0700 (PDT) Subject: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan kafirun!..lengkap sudah.brbrDanardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:brMungkin para penyandra ingin menuntut agar pasukan RI ditarik dari Aceh? atau supaya dikirim ke Iraq? Mungkin mereka gak tahu Indonesia itu dimana?brbr2 Perempuan Indonesia Disandera di Irak brbrDoha, Kamis - Dua perempuan warga negara Indonesia, Kamis (30/9), dilaporkan menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata di Irak. Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kedua perempuan itu dalam rekaman video yang disampaikan kepada stasiun televisi Al-Jazeera, Qatar, dengan berbahasa Indonesia mengaku bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim. Belum ada tuntutan menyangkut penyanderaan mereka.brbrMenteri Luar Negeri (Menlu) kepada Kompas mengatakan, RI mendesak siapa pun pihak yang menculik dua perempuan Indonesia itu segera membebaskan mereka. Alasannya, kata Hassan, Indonesia tidak terlibat apa pun dengan pihak pendudukan di Irak yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Indonesia juga tidak mengirim pasukan ke Irak. Bahkan, RI mengutuk invasi AS ke Irak.brbrMenurut Hassan, Indonesia akan mencari jalur atau kontak dengan pihak ketiga, terutama Qatar, yang mungkin memahami dan tahu keberadaan dua sandera warga negara Indonesia (WNI) itu.brbrDepartemen Luar Negeri (Deplu), lanjutnya, juga sudah meminta langsung kepada semua perwakilan RI di sekitar Teluk untuk mengurus masalah penyanderaan itu, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Qatar, di Dubai, dan lainnya di sekitar Teluk.brbrBahkan, kata Hassani, KBRI Qatar langsung mendatangi kantor televisi Al-Jazeera yang menginformasikan pertama kali tentang penyanderaan itu.brbrMenurut Menlu, KBRI Qatar bahkan diberi kesempatan oleh pihak Al-Jazeera untuk mendengarkan kembali dialog antara penculik dan sandera Indonesia. Pada rekaman gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar dialog dilakukan dalam bahasa Indonesia.brbrHal itu diketahui ketika penculik menanyakan, Nama saudari siapa? Lalu dua wanita yang menjadi sandera itu mengatakan bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim.brbrHassan mengatakan, kedua WNI itu sebelumnya mengaku bekerja di perusahaan elektronik di Irak. Namun, tidak tertutup kemungkinan kedua perempuan itu adalah pembantu rumah tangga di Irak.brbrHassan mempertanyakan kepentingan penculik menyandera kedua orang tersebut karena RI tidak terlibat invasi ke Irak. Kita berharap telah terjadi aksi penculikan yang salah karena kita tidak punya kepentingan dengan invasi ke Irak, kata Hassan lagi.brbrDia kembali mengingatkan agar seluruh WNI tidak masuk atau berada di Irak. Kepada WNI yang sekarang sudah berada di Irak, Pemerintah RI mengimbau agar segera keluar dari negeri itu. Karena penyanderaan ini menunjukkan bahwa situasi keamanan di Irak belum terjamin.brbrBersama warga LebanonbrbrDirektur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu Ferry Adamhar menambahkan, belum diketahui kapan pastinya kedua WNI itu diculik, dan dari mana mereka diculik. Namun, dari video yang dikirimkan ke Al-Jazeera disebutkan bahwa kedua WNI itu disandera bersama dua warga Lebanon dan enam warga Irak.brbrFerry menambahkan, seorang staf lokal KBRI di Irak yang kebetulan sedang berada di Amman pun segera ditugaskan untuk berangkat ke Irak melalui jalan darat.brbrPara penyandera menamakan dirinya Tentara Islam di Irak. Kelompok ini hingga kini masih menyandera dua wartawan Perancis, Christian Chesnot dan Georges Malbrunot.brbrSejauh pengamatan Kompas yang mengunjungi Irak Juli lalu, hanya ada 12 WNI di Irak yang terdiri dari sembilan mahasiswa, dua mantan pegawai staf lokal KBRI Baghdad, dan seorang putra mahasiswa Indonesia yang menikah dengan wanita Irak. Memang ada desas-desus di Baghdad bahwa terdapat 40 tenaga kerja
[ppiindia] Deportasi Yusuf Islam: Bush Paranoid?
Betul sekali! Banyak penduduk palestina yang sipil yang mati, tetapi mereka adalah, sorry pakai istilah ini, collateral damage. Yang dituju bukan orang sipil tsb. Benten. Kalau yg dituju adalah orang sipil, pasti ada orang israel yg lain yg memprotesnya. Akan jauh lebih berkurang korban yang jatuh diantara orang2 palestina jika jika orang2 palestina tsb. tidak melawan israel dari antara penduduk palestina. Coba pakai contoh ini ya. Si A naik mobil sambil mabuk, nabrak orang, orangnya mati. Si B naik mobil, tidak mabuk, remnya blong, nabrak orang, orangnya mati. Untuk orang mati tsb. dan saudaranya, tidak ada perbedaannya, soalnya orangnya mati kan. Tetapi di pengadilan berbeda. Si A pasti dihukum, si B jika terbukti bahwa dia tidak ngebut, tidak mabuk, dll, maka si B tidak akan kena hukuman. Bahkan mungkin saja pabrik mobil, atau bengkel mobil yang di bawa ke pengadilan, di sue begitu. Yang terakhir di dalam balas membalas antara israel dan palestina terjadi kemarin ini. Ada posting di mlis ini mengenai jatuh korbannya orang palestina. tentara israel menyerang palestina, karena sebelum itu ada roket kasam yg di lontarkan ke perumahan orang israel yang mengakibatkan penduduk sipil yg mati. Dan ini bukan kejadian yang pertama kali. Tentara israel tsb. kemudian menyerang pejuang palestina yg berjuang diantara perumahan penduduk palestina. Mengenai israel dan palestina - coba kalau negara2 arab tidak menyerang israel ber-kali2, maka: - tidak akan ada orang2 dari ke dua belah pihak yang mati. - tidak ada pengungsi - daerah palestina lebih besar dari west bank dan gaza strip. Pertanyaan: siapa yang menduduki west bank dan gaza strip sebelum th. 1967? Banyak sudah balas membalas antara israel dan palestina, sehingga orang2 lupa akan asal mulanya persoalan timbul tsb. Ngomong2 mengenai pengungsi: orang2 palestina yang pengungsi sampai sekarang masih tinggal di kamp2 pengungsi. Sesudah perang dunia ke dua banyak sekali orang2 yahudi yang diusir dari negara2 Arab, padahal mereka sudah tinggal disitu ber-abad2 lamanya. Kita tidak mendengar mengenai itu. Ada yang mengungsi ke israel, dan ada yang ke negara2 eropa yang lain atau ke amrik. Mereka sudah integrasi dengan penduduk sekitarnya, dan hidup dengan melihat kedepan. Life goes on. Saya ingat, kalau nggak salah awal tahun ini, lupa di koran apa, tetapi Muamar Qadafi di dalam salah satu interviewnya mengenai pembayaran kompensasi untuk korban pesawat panam, dia juga mengatakan bahwa dia bersedia untuk bayar kompensasi bagi orang yahudi yang diusir dari Libya. for your info, waktu dia berkuasa, sisa2 orang yahudi yg tinggal di libya waktu itu, (banyak yg sudah lari duluan sesudah perang dunia ke dua), diusir oleh kadafi. --- On Fri 10/01, Suhiro [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Suhiro [mailto: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 1 Oct 2004 02:39:35 -0400 (EDT) Subject: RE: [ppiindia] Deportasi Yusuf Islam: Bush Paranoid? ___ No banners. No pop-ups. No kidding. Make My Way your home on the Web - http://www.myway.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Sv: Re: Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? - Penculik berbahasa Indonesia
Apakah saya bicarakan keseselamatan penyadra ataukah yang disandra??? Från: Al-Sumatra [EMAIL PROTECTED] Datum: 2004/10/02 Sat AM 02:41:44 CEST Till: [EMAIL PROTECTED] Ämne: Re: Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? - Penculik berbahasa Indonesia kalau bahasa sandera jelas la bahasa indonesia, bahasa penyandera itu lho..kan tidak mencerminkan apa-apa?. masak sih pemerintah musti report menyelamatkan jiwa penyandera?, yg di sandera saja pemerintah suka tak mau urus. sekali lagi jangan ke iraq kecuali anda mau gabung dengan pasukan koalisi teroris [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau mereka warganegara Indonesia adalah kewajiban pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan perlindungan keselematan jiwa. Warganegara Indonesia itu ada banyak macam tampang, etnik dan keturunan, misalnya ada dari Arab, India, Pakistan, Malayu, Bangladesh, Cina, Belanda etc. Kalau misalnya orang Papua yang kebetulan ditahan, apakah dibilang itu orang asal afrika? Tambah repot dipikirkan asal keturunan. Bagi orang beragama dibilang manusia adalah mahluk ciptaan Alloh. Från: taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] Datum: 2004/10/02 Sat AM 12:34:36 CEST Till: [EMAIL PROTECTED] Ämne: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? - Penculik berbahasa Indonesia ah ..bahasa?, kalau lihat berita metro bahasa cina, jadi heran ini asli org cina atau indonesia ada ustad di indonesia, bahasa arab persis buaanget.. seperti burung beo itu lho..disuruh ngomong..korup..korup..lama2 bisa juga ngomong korup. Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote:Heran, kok teman-teman di sini tidak mengomentari hal saya anggap justru sangat menarik: Menurut Menlu, KBRI Qatar bahkan diberi kesempatan oleh pihak Al-Jazeera untuk mendengarkan kembali dialog antara penculik dan sandera Indonesia. Pada rekaman gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar dialog dilakukan dalam bahasa Indonesia. Si Penculik BISA BERBAHASA INDONESIA Rio --- taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] wrote: mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan kafirun!..lengkap sudah. Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin para penyandra ingin menuntut agar pasukan RI ditarik dari Aceh? atau supaya dikirim ke Iraq? Mungkin mereka gak tahu Indonesia itu dimana? 2 Perempuan Indonesia Disandera di Irak Doha, Kamis - Dua perempuan warga negara Indonesia, Kamis (30/9), dilaporkan menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata di Irak. Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kedua perempuan itu dalam rekaman video yang disampaikan kepada stasiun televisi Al-Jazeera, Qatar, dengan berbahasa Indonesia mengaku bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim. Belum ada tuntutan menyangkut penyanderaan mereka. Menteri Luar Negeri (Menlu) kepada Kompas mengatakan, RI mendesak siapa pun pihak yang menculik dua perempuan Indonesia itu segera membebaskan mereka. Alasannya, kata Hassan, Indonesia tidak terlibat apa pun dengan pihak pendudukan di Irak yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Indonesia juga tidak mengirim pasukan ke Irak. Bahkan, RI mengutuk invasi AS ke Irak. Menurut Hassan, Indonesia akan mencari jalur atau kontak dengan pihak ketiga, terutama Qatar, yang mungkin memahami dan tahu keberadaan dua sandera warga negara Indonesia (WNI) itu. Departemen Luar Negeri (Deplu), lanjutnya, juga sudah meminta langsung kepada semua perwakilan RI di sekitar Teluk untuk mengurus masalah penyanderaan itu, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Qatar, di Dubai, dan lainnya di sekitar Teluk. Bahkan, kata Hassani, KBRI Qatar langsung mendatangi kantor televisi Al-Jazeera yang menginformasikan pertama kali tentang penyanderaan itu. Menurut Menlu, KBRI Qatar bahkan diberi kesempatan oleh pihak Al-Jazeera untuk mendengarkan kembali dialog antara penculik dan sandera Indonesia. Pada rekaman gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar dialog dilakukan dalam bahasa Indonesia. Hal itu diketahui ketika penculik menanyakan, Nama saudari siapa? Lalu dua wanita yang menjadi sandera itu mengatakan bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim. Hassan mengatakan, kedua WNI itu sebelumnya mengaku bekerja di perusahaan elektronik di Irak. Namun, tidak tertutup kemungkinan kedua perempuan itu adalah pembantu rumah tangga di Irak. Hassan mempertanyakan kepentingan penculik menyandera kedua orang tersebut karena RI tidak terlibat invasi ke Irak. Kita berharap telah terjadi aksi penculikan yang salah karena kita tidak punya kepentingan dengan invasi ke Irak, kata Hassan lagi. Dia kembali
RE: [ppiindia] Nilep 1.7 trilliun..bisa bebas begini?
Mau untuk apa duitnya itu..bangun gereja kali ya? Nggak salah nih komentarnya! Kalau menurut pertanyaan anda tsb., mau bangun mesjid kali itu orang2 yang sudah nilep banyak nol rupiah. --- On Fri 10/01, taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] wrote: From: taufik orangkaya [mailto: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 1 Oct 2004 03:48:26 -0700 (PDT) Subject: [ppiindia] Nilep 1.7 trilliun..bisa bebas begini? Mau untuk apa duitnya itu..bangun gereja kali ya?br br br br brAdrian Malah Minta Jaminan Tak Ditahan brbrbrbrKejagung Desak Polri Segera SerahkanbrMANADO-Dari tempatnya yang misterius, Adrian Herling Waworuntu masih mencoba bernegosiasi. Padahal, tersangka pembobolan BNI Rp 1,7 triliun itu seharusnya menyerahkan diri hari ini. brbrLewat pengacaranya, Adrian malah meminta jaminan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk tidak menahannya. Ini sebagai syarat Adrian untuk memenuhi panggilan polisi dan selanjutnya diserahkan ke Kejagung. brbrTentu saja, tidak mudah bagi Adrian untuk mendapatkan jaminan itu. Apalagi, Adrian selama ini dianggap tidak kooperatif. Karena itu, sampai tadi malam, melalui pengacaranya, Doni Antares Irawan, Adrian mengatakan belum mendapat jaminan dari Kejagung. Kita belum mendapat jaminan dari Kejagung. Saya dengar mau langsung ditahan, kata Doni kepada koran ini. brbrDasar permintaan agar tak ditahan itu juga cukup aneh. Doni mengatakan, setelah mempelajari kasus itu, dia merasa yakin bahwa Adrian akan bebas di pengadilan. Kalau saya bisa dibebaskan, kenapa saya harus ditahan? kata Doni menirukan ucapan Adrian. brbrLalu, apakah hari ini Adrian akan memenuhi panggilan Polri? Doni tidak bisa menjamin. Sampai saat ini, kata Doni, Adrian masih berada di Jakarta.brbrAdrian memang lebih beruntung dibandingkan dengan orang-orang yang terlibat dalam kasus pembobolan BNI itu. Dua pimpinan cabang BNI sudah divonis dengan hukuman cukup berat, yakni seumur hidup dan belasan tahun penjara. Terdakwa lain juga mulai diadili. brbrSedangkan Adrian justru dilepas polisi dengan dalih masa tahanan 120 hari telah habis. Ini akibat berkas Adrian mondar-mandir belasan kali dari polisi ke kejaksaan. Justru saat akan diserahkan ke Kejagung, setelah berkas sempurna, dia malah mangkir. Dia berdalih sakit dengan berbekal surat dokter. brbrDari pelacakan koran ini (seperti diberitakan edisi kemarin), dokter tersebut adalah dr Franklyn Winerungan. Dokter itu bekerja di Puskesmas Desa Tungoi dan buka praktik privat di Kotamobagu. Surat keterangan dokter tersebut bertanggal 23-30 September. Namun, sang dokter mengaku tak tahu persis siapa Adrian itu.brbrAnehnya lagi, polisi juga terkesan menoleransi mangkirnya Adrian itu. Akibatnya, tak ada tindakan serius untuk mengecek dan melacak Adrian. Baru tiga hari lalu, Mabes Polri menyatakan sudah mengirim empat polisi ke Sulawesi Utara. brbrKejagung Desak PolisibrBagaimana komentar Kejagung? Kapuspenkum Kemas Yahya Rahman tidak mau memastikan apakah Adrian akan langsung ditahan. Ditahan atau tidaknya, ya kita lihat nanti, ungkap Kemas kepada koran ini kemarin di kantornya. brbrLebih lanjut Kemas mengatakan, Kejagung meminta Mabes Polri segera menyerahkan Adrian dan barang bukti lainnya. Ini terkait dengan status BAP-nya yang telah dinyatakan P21 (sempurna). BAP tersangka sudah kita nyatakan P-21. Oleh karena itu, kita meminta agar Mabes Polri segera menyerahkan tersangka (Adrian) beserta barang bukti, ujar Kemas. brbrKemas mengatakan, Mabes Polri memiliki waktu 14 hari untuk melakukan penyerahan sejak hari penerbitan status P21 pada BAP tersebut. Jangka waktu itu, kata Kemas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Padahal, Kejagung sendiri menerbitkan P21 sejak 9 September lalu. brbrKemas menambahkan, untuk mengonkretkan permintaan tersebut, Kejagung segera mengirimkan surat tertulis kepada Mabes Polri. Kita mendesak agar Polri melakukan penyerahan tahap II, tandasnya. brbrKarena Adrian misterius, sangat mungkin penyerahan itu tidak bisa dipenuhi Polri. Namun, Kemas mengatakan, Kejagung akan terus meminta Polri untuk menyerahkan Adrian. Bahkan, tidak sekadar meminta. Kita juga mendesak. Kalau tidak bisa, akan kita desak lagi, ujarnya.brbrPelacakan PolisibrMenurut informasi yang diperoleh koran ini, polisi terus melacak keberadaan Adrian di Jakarta dan Sulawesi Utara. Rabu malam, polisi mendatangi rumah Adrian di Pondok Indah. Polisi hanya bertemu pembantunya. Menurut pembantunya, ke marin malam (Selasa malam, Red), dia meninggalkan rumah, ungkap sumber tersebut.brbrBagaimana dengan pelacakan ke Sulut? Setelah kedatangan tim Mabes Polri untuk melacak Adrian dikabarkan belum jelas, Direktur Reskrim Polda Sulut Kombes Pol Johnny Hotma Hutauruk kemarin menyatakan bahwa tim mabes itu sudah tiba dua hari lalu. brbrDia mengungkapkan, tim Mabes Polri yang turun ke daerah tersebut beranggota tiga perwira. Dia menambahkan, begitu tiba, tim Mabes Polri tersebut langsung
[ppiindia] Mojopahit iku pahit, kok harum
wong hobi makan sate madura, kok ngatain mojopahit harum. .. namanya mojopahit ya pahit..iku buah mojo yg sampe sekarang masih ada di trowulan, jatim cedhek-nya mojokerto.. taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] wrote: sejarah-kan punya penguasa..kalau lu penguasanya tafsirkanlah sejarah dengan seenak lu...btw majapahit itu seperti sate madura ya..harumnya kemana-mana, tapi dagingnya kecil-kecil..nggak berisi. Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:Ah lu, ngarti sejarah gak? Apa sih Rp 175 ribu? Tahu gak kapan Gajah Mada hidup, kapan tu orang2 yang punya kerbau hidup? Dasar ngawur! Buku sejarah apa komik? taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] wrote:Cerita Minangkabau itu dari sumber BUKU 'Panggung sejarah Nusantara, belinya di geamedia deh..175ribu, kira-kira 5 tahun yg lalu..kalu lu nggak bisa beli, ntar aku copykan dan kuposkan!. Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:Eh..tapi ingat nggak sejarah asal muasal kata Minangkabau, jadi utusan Majapahit datang ke daerah sumbar sekarang, maksudnya untuk menaklukkan padang, tapi orang padang kan cerdik (cerdik atau licik sih?..tak jelas batasnya sekarang), oke mereka sepakat tapi bukan dengan berperang..hanya adu kerbau, siapa kerbaunya menang maka kerajaan padang di bawah majapahit, atau kerajaan majapahit pulang saja kejawa (kalo kerbaunya kalah).. Ini kan cuma dongeng kan? Alias isapan jempol..pengennya sihh. gua usir juga lu pada dari indonesia. Mendingan jadi Muslim saja. masuk surga jadi orang pilihan, bukan seperti orang yg tak bermoral itu tuh.. Lain kali, mang, kalo picknick ke sorga, bawa video dong..kan bisa kita lihat rame2..bidadarinya cakep2 pasti ya? Semuanya gak mutu? benar kali ya mang? makanya maen petasan terus... taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] wrote: apa sih yang diributkan, kok masih berpikiran sempit sih..jawa non jawa, apa kompetensinya?. Orang jawa itu kalau menurut bukunya Muchtar lubis: 1. Tak dapat dipercaya 2. Penjilat 3. Penghianat 4. Kalau jawa daratan, Feodal 5. Pokoknya semua yg nggak mutu Kalau Menurut Orang jawa, non-jawa itu 1. Tolol 2. tak berbudaya 3.Primitif 4. Pokoknya semua yang nggak mutu Jadi samakan Jawa dan Non-jawa..tak mutu. Eh..tapi ingat nggak sejarah asal muasal kata Minangkabau, jadi utusan Majapahit datang ke daerah sumbar sekarang, maksudnya untuk menaklukkan padang, tapi orang padang kan cerdik (cerdik atau licik sih?..tak jelas batasnya sekarang), oke mereka sepakat tapi bukan dengan berperang..hanya adu kerbau, siapa kerbaunya menang maka kerajaan padang di bawah majapahit, atau kerajaan majapahit pulang saja kejawa (kalo kerbaunya kalah).. orang jawa karena begoknya milih kerbau yg Besar, gde, sangar. Orang padang karena cerdik (cerdik atau licik sih?...tak jelas batasnya sekarang), hanya ngambil anak kerbau..maka dikandangkanlah ke-2 kerbau itu ditempatnya masing-masing, yg karbau jawa dikasi makan sepuasnya, yg anak kerbau tak dikasi makan apapun. sampai hari H-nya pertandingan, diadulah ke-2 kerbau itu dihadapan ninik-mamak, kakek-nenek, akang-teteh...maka anak kerbau itu langsung mengejar kerbau jawa, dan menyedot pelirnya kerbau jawa (dia sangka tetek induknya) sangkin laparnya..sampai karbau jantan perwakilan Majapahit itu jatuh terguling-guling dan tewas.. (mungkin pelirnya putus dan berdarah)..teriaklah orang padang itu..Minangkabau//minangkabauku...minangkabauku (artinya menang kerbauku)..sehingga dari waktu- ke waktu jadi MINANGKABAU.. itulah cerita kepongahan orang jawa (dalam hal ini MAJAPAHIT) dan kecerdikan (cerdik atau licik sih...nggak jelas batasnya sekarang) dari orang Non-jawa (dalam hal ini PADANG) singkat cerita ke-2 nya tak mutu, satu pongah , bodok dan yg satu cerdik (cerdik atau licik sih...nggak jelas batasnya sekarang) , jadi konflik jawa dan non-jawa mending diam napa sih, semuanya juga pendatang..dari dataran tinggi Yunan dan asia lainnya (soalnya nggak percaya teori evolusi), gua usir juga lu pada dari indonesia. Mendingan jadi Muslim saja. masuk surga jadi orang pilihan, bukan seperti orang yg tak bermoral itu tuh.. dicky riyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: horooorr Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:Yang memimpin pasukan RI lama sekali adalah jendral Nasution, yang menumpas PRRI, Permesta dan lain2. Nasution Jawa? Sekarang yang menumpas Aceh dipimpin Ryacudu, dia Jawa? jendral Faisal Tanjung Jawa? Panglima AU kita pertama, Suryadarma Jawa? Panglima AL kita yang menumpas pergolakan daerah, Martadinata orang Jawa? Pahlawan udara kita, Leo Wattimena Jawa? Pahlawan laut kita yang mengkomandoi kapal perang Gajah Mada, laksamana John Lie Jawa? panglima AL kita sekarang laksamana Sondakh orang Jawa? Yang beli kapal2 butut, namanya Habibie orang Jawa? Beddu Amang orang Jawa? Bob Hassan orang Jawa? Akbar Tanjung orang Jawa? Soeharto memang Jawa, tapi yang menjilat sepatunya banyak orang Non Jawa, suku anda gak termasuk? Pusat
[ppiindia] Re: Adjie Massaid Angelina Sondakh - Bintang di Senayan
Bravo Rio atas info segarnya (spesial sih buat wartawan yang ngasih info)menarik dan bikin suasana segar (terutama model rok mininya Angelina) setelah sekian lama membaca milis ini yang penuh 'ketegangan' ha..ha..ha Pokoknya, kita lihat saja aksi kerja mereka id --- In [EMAIL PROTECTED], Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Laporan dari seorang teman wartawan yang meliput sidang di Senayan: Rio === Jumat, 1 oktober 2004, 550 anggota DPR dan 128 anggota DPD baru hasil Pemilu 5 April lalu resmi dilantik... Pukul 08 pagi wakil rakyat terpilih ini sudah beramai-ramai datang ke gedung kura-kura, naik bus besar ber-AC lengkap dengan raungan sirene motor patwal...satu per satu menuju tangga berjalan danjrenggg... Para pria dibalut setelan jas lengkap dengan dasi...gagah rupawan! bintang pagi itu: ADJI MASSAAID = meski harus bertopang tongkat, sejumlah ibu-ibu (anggota dewan juga lhoo) tak malu-malu menggamit lengan ADJI tuk berfoto...hmm mereka pikir calon duda kali yaa :p muka-muka lama asyik galang dukungan tuk jd ketua,muka-muka segar diasyiki dengan foto bersama dan wawancara :) Kaum hawa pun tak mau kalah, mengenakan kebaya/busana terbaru (mungkin saja karya disainer ternama) tak pandang berkerudung atau sedikit nakal...semuanya cantik dan ayu...and the award goes to: ANGELINA SONDAKH = anggota DPR dari Partai Demokrat itu sasak tinggi rambutnya ibarat mahkota tiara... Pukul 14.00 rapat DPD dimulai, beberapa rekan jurnalis antusias menunggu rapat lembaga tinggi baru itu...oalaahhh ternyata semangat anggota DPD sangat tinggi...hujan interupsi muncul dan pastinya cuma mutar2 di dua kalimat, bedanya cuma M-D atau D-M...pertanyaanya cukup sepele: mereka keberatan melakoni Tap MPR buatan periode sebelumnya!!! Pukul 17.00 sejumlah anggota DPR bergegas kembali ke hotel Mulia. beberapa melintas di depan tenda berlian biru, kelihatannya sich muka-muka baru DPR, ya karena mereka berjalan kaki sejauh lebih 100 meter, dari gedung baru DPR menuju lokasi bis tepat disamping ruang komisi 1...sejumlah mata lalu tertuju ke seorang perempuan..tatap demi tatap ternyata: ANGELINA SONDAKH (again) mantan Putri Indonesia itu baru usai mengikuti rapat Fraksi PD. alamak... ia mengenakan rok agak mini dan...hak sepatu setinggi 10-12 cm...BRAVO ANGELINA... hmm kayaknya sidang DPR dan DPD kali ini memang sangat menggemaskan...bukan hanya polah tingkah mereka di dalam rapat, penampilan pun membuat mata enggan berkedip... SENAYAN MAKIN OKE: pasti SENAYAN NGETOP: tentu SENAYAN MEMANG UNTUK ANDA: walahualam... __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
please dech! suasana panas en rame lagi ups, peace ach --- In [EMAIL PROTECTED], Al-Sumatra [EMAIL PROTECTED] wrote: kompas kok dipercaya koran kafirun..banyak sensasinya, [EMAIL PROTECTED] wrote: Från: amartien [EMAIL PROTECTED] Datum: 2004/10/01 Fri PM 05:46:02 CEST Till: [EMAIL PROTECTED] Ämne: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? Ada berita di Koran Kompas bahwa para penyandra menuntut Pak Haji Ba'asir dibebaskan. mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan kafirun!..lengkap sudah. Wah . saya rasa di milis ini juga banyak nyang kerja utk perusahaan kafirun. So what? Emangnya segala yg berbau 'kafirun' nggak boleh? Kalau begitu anda ngapain pakai internet? Kan itu hasil pemikirannya orang2/perusahaan kafirun? --- On Fri 10/01, taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] wrote: From: taufik orangkaya [mailto: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 1 Oct 2004 08:06:48 -0700 (PDT) Subject: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan kafirun!..lengkap sudah.brbrDanardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:brMungkin para penyandra ingin menuntut agar pasukan RI ditarik dari Aceh? atau supaya dikirim ke Iraq? Mungkin mereka gak tahu Indonesia itu dimana?brbr2 Perempuan Indonesia Disandera di Irak brbrDoha, Kamis - Dua perempuan warga negara Indonesia, Kamis (30/9), dilaporkan menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata di Irak. Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kedua perempuan itu dalam rekaman video yang disampaikan kepada stasiun televisi Al- Jazeera, Qatar, dengan berbahasa Indonesia mengaku bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim. Belum ada tuntutan menyangkut penyanderaan mereka.brbrMenteri Luar Negeri (Menlu) kepada Kompas mengatakan, RI mendesak siapa pun pihak yang menculik dua perempuan Indonesia itu segera membebaskan mereka. Alasannya, kata Hassan, Indonesia tidak terlibat apa pun dengan pihak pendudukan di Irak yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Indonesia juga tidak mengirim pasukan ke Irak. Bahkan, RI mengutuk invasi AS ke Irak.brbrMenurut Hassan, Indonesia akan mencari jalur atau kontak dengan pihak ketiga, terutama Qatar, yang mungkin memahami dan tahu keberadaan dua sandera warga negara Indonesia (WNI) itu.brbrDepartemen Luar Negeri (Deplu), lanjutnya, juga sudah meminta langsung kepada semua perwakilan RI di sekitar Teluk untuk mengurus masalah penyanderaan itu, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Qatar, di Dubai, dan lainnya di sekitar Teluk.brbrBahkan, kata Hassani, KBRI Qatar langsung mendatangi kantor televisi Al-Jazeera yang menginformasikan pertama kali tentang penyanderaan itu.brbrMenurut Menlu, KBRI Qatar bahkan diberi kesempatan oleh pihak Al-Jazeera untuk mendengarkan kembali dialog antara penculik dan sandera Indonesia. Pada rekaman gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar dialog dilakukan dalam bahasa Indonesia.brbrHal itu diketahui ketika penculik menanyakan, Nama saudari siapa? Lalu dua wanita yang menjadi sandera itu mengatakan bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim.brbrHassan mengatakan, kedua WNI itu sebelumnya mengaku bekerja di perusahaan elektronik di Irak. Namun, tidak tertutup kemungkinan kedua perempuan itu adalah pembantu rumah tangga di Irak.brbrHassan mempertanyakan kepentingan penculik menyandera kedua orang tersebut karena RI tidak terlibat invasi ke Irak. Kita berharap telah terjadi aksi penculikan yang salah karena kita tidak punya kepentingan dengan invasi ke Irak, kata Hassan lagi.brbrDia kembali mengingatkan agar seluruh WNI tidak masuk atau berada di Irak. Kepada WNI yang sekarang sudah berada di Irak, Pemerintah RI mengimbau agar segera keluar dari negeri itu. Karena penyanderaan ini menunjukkan bahwa situasi keamanan di Irak belum terjamin.brbrBersama warga LebanonbrbrDirektur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu Ferry Adamhar menambahkan, belum diketahui kapan pastinya kedua WNI itu diculik, dan dari mana mereka diculik. Namun, dari video yang dikirimkan ke Al-Jazeera disebutkan bahwa kedua WNI itu disandera bersama dua warga Lebanon dan enam warga Irak.brbrFerry menambahkan, seorang staf lokal KBRI di Irak yang kebetulan sedang berada di Amman pun segera ditugaskan untuk berangkat ke Irak melalui jalan darat.brbrPara penyandera menamakan dirinya Tentara Islam di Irak. Kelompok ini hingga kini masih menyandera dua wartawan Perancis, Christian Chesnot dan Georges Malbrunot.brbrSejauh pengamatan Kompas yang mengunjungi Irak Juli lalu, hanya ada 12 WNI di Irak yang terdiri dari
Sv: Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
Udara memanas, tetapi untung para kafirun telah menciptakan AC dan computer maka temperatur sejuk dapat diregulasi tenang. Salam, Från: Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] Datum: 2004/10/02 Sat AM 11:44:37 CEST Till: [EMAIL PROTECTED] Ämne: Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? please dech! suasana panas en rame lagi ups, peace ach --- In [EMAIL PROTECTED], Al-Sumatra [EMAIL PROTECTED] wrote: kompas kok dipercaya koran kafirun..banyak sensasinya, [EMAIL PROTECTED] wrote: Från: amartien [EMAIL PROTECTED] Datum: 2004/10/01 Fri PM 05:46:02 CEST Till: [EMAIL PROTECTED] Ämne: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? Ada berita di Koran Kompas bahwa para penyandra menuntut Pak Haji Ba'asir dibebaskan. mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan kafirun!..lengkap sudah. Wah . saya rasa di milis ini juga banyak nyang kerja utk perusahaan kafirun. So what? Emangnya segala yg berbau 'kafirun' nggak boleh? Kalau begitu anda ngapain pakai internet? Kan itu hasil pemikirannya orang2/perusahaan kafirun? --- On Fri 10/01, taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] wrote: From: taufik orangkaya [mailto: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 1 Oct 2004 08:06:48 -0700 (PDT) Subject: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan kafirun!..lengkap sudah.brbrDanardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:brMungkin para penyandra ingin menuntut agar pasukan RI ditarik dari Aceh? atau supaya dikirim ke Iraq? Mungkin mereka gak tahu Indonesia itu dimana?brbr2 Perempuan Indonesia Disandera di Irak brbrDoha, Kamis - Dua perempuan warga negara Indonesia, Kamis (30/9), dilaporkan menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata di Irak. Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kedua perempuan itu dalam rekaman video yang disampaikan kepada stasiun televisi Al- Jazeera, Qatar, dengan berbahasa Indonesia mengaku bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim. Belum ada tuntutan menyangkut penyanderaan mereka.brbrMenteri Luar Negeri (Menlu) kepada Kompas mengatakan, RI mendesak siapa pun pihak yang menculik dua perempuan Indonesia itu segera membebaskan mereka. Alasannya, kata Hassan, Indonesia tidak terlibat apa pun dengan pihak pendudukan di Irak yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Indonesia juga tidak mengirim pasukan ke Irak. Bahkan, RI mengutuk invasi AS ke Irak.brbrMenurut Hassan, Indonesia akan mencari jalur atau kontak dengan pihak ketiga, terutama Qatar, yang mungkin memahami dan tahu keberadaan dua sandera warga negara Indonesia (WNI) itu.brbrDepartemen Luar Negeri (Deplu), lanjutnya, juga sudah meminta langsung kepada semua perwakilan RI di sekitar Teluk untuk mengurus masalah penyanderaan itu, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Qatar, di Dubai, dan lainnya di sekitar Teluk.brbrBahkan, kata Hassani, KBRI Qatar langsung mendatangi kantor televisi Al-Jazeera yang menginformasikan pertama kali tentang penyanderaan itu.brbrMenurut Menlu, KBRI Qatar bahkan diberi kesempatan oleh pihak Al-Jazeera untuk mendengarkan kembali dialog antara penculik dan sandera Indonesia. Pada rekaman gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar dialog dilakukan dalam bahasa Indonesia.brbrHal itu diketahui ketika penculik menanyakan, Nama saudari siapa? Lalu dua wanita yang menjadi sandera itu mengatakan bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim.brbrHassan mengatakan, kedua WNI itu sebelumnya mengaku bekerja di perusahaan elektronik di Irak. Namun, tidak tertutup kemungkinan kedua perempuan itu adalah pembantu rumah tangga di Irak.brbrHassan mempertanyakan kepentingan penculik menyandera kedua orang tersebut karena RI tidak terlibat invasi ke Irak. Kita berharap telah terjadi aksi penculikan yang salah karena kita tidak punya kepentingan dengan invasi ke Irak, kata Hassan lagi.brbrDia kembali mengingatkan agar seluruh WNI tidak masuk atau berada di Irak. Kepada WNI yang sekarang sudah berada di Irak, Pemerintah RI mengimbau agar segera keluar dari negeri itu. Karena penyanderaan ini menunjukkan bahwa situasi keamanan di Irak belum terjamin.brbrBersama warga LebanonbrbrDirektur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu Ferry Adamhar menambahkan, belum diketahui kapan pastinya kedua WNI itu diculik, dan dari mana mereka diculik. Namun, dari video yang dikirimkan ke Al-Jazeera disebutkan bahwa kedua WNI itu disandera bersama dua warga Lebanon dan enam warga Irak.brbrFerry menambahkan, seorang staf lokal KBRI
[ppiindia] HUJAN DAN GELANDANGAN
HUJAN DAN GELANDANGAN Oleh Tangkisan Letug Hujan rumah di jembatan hari ini tak bisa cari makan mancing di kali pun ikan enggan menggigil kedinginan berharap banjir tak datang mendera kian deras kian cemas 2 Oktober 2004 ___ Do you Yahoo!? Declare Yourself - Register online to vote today! http://vote.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Sv: Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
yaap nikmati saja dulu, rejeki bisa melalui siapa saja...tapi asalnya dari yg Kholik [EMAIL PROTECTED] wrote:Udara memanas, tetapi untung para kafirun telah menciptakan AC dan computer maka temperatur sejuk dapat diregulasi tenang. Salam, Från: Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] Datum: 2004/10/02 Sat AM 11:44:37 CEST Till: [EMAIL PROTECTED] Ämne: Sv: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? please dech! suasana panas en rame lagi ups, peace ach --- In [EMAIL PROTECTED], Al-Sumatra [EMAIL PROTECTED] wrote: kompas kok dipercaya koran kafirun..banyak sensasinya, [EMAIL PROTECTED] wrote: Från: amartien [EMAIL PROTECTED] Datum: 2004/10/01 Fri PM 05:46:02 CEST Till: [EMAIL PROTECTED] Ämne: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? Ada berita di Koran Kompas bahwa para penyandra menuntut Pak Haji Ba'asir dibebaskan. mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan kafirun!..lengkap sudah. Wah . saya rasa di milis ini juga banyak nyang kerja utk perusahaan kafirun. So what? Emangnya segala yg berbau 'kafirun' nggak boleh? Kalau begitu anda ngapain pakai internet? Kan itu hasil pemikirannya orang2/perusahaan kafirun? --- On Fri 10/01, taufik orangkaya [EMAIL PROTECTED] wrote: From: taufik orangkaya [mailto: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 1 Oct 2004 08:06:48 -0700 (PDT) Subject: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra? mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan kafirun!..lengkap sudah.brbrDanardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:brMungkin para penyandra ingin menuntut agar pasukan RI ditarik dari Aceh? atau supaya dikirim ke Iraq? Mungkin mereka gak tahu Indonesia itu dimana?brbr2 Perempuan Indonesia Disandera di Irak brbrDoha, Kamis - Dua perempuan warga negara Indonesia, Kamis (30/9), dilaporkan menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata di Irak. Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kedua perempuan itu dalam rekaman video yang disampaikan kepada stasiun televisi Al- Jazeera, Qatar, dengan berbahasa Indonesia mengaku bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim. Belum ada tuntutan menyangkut penyanderaan mereka.brbrMenteri Luar Negeri (Menlu) kepada Kompas mengatakan, RI mendesak siapa pun pihak yang menculik dua perempuan Indonesia itu segera membebaskan mereka. Alasannya, kata Hassan, Indonesia tidak terlibat apa pun dengan pihak pendudukan di Irak yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Indonesia juga tidak mengirim pasukan ke Irak. Bahkan, RI mengutuk invasi AS ke Irak.brbrMenurut Hassan, Indonesia akan mencari jalur atau kontak dengan pihak ketiga, terutama Qatar, yang mungkin memahami dan tahu keberadaan dua sandera warga negara Indonesia (WNI) itu.brbrDepartemen Luar Negeri (Deplu), lanjutnya, juga sudah meminta langsung kepada semua perwakilan RI di sekitar Teluk untuk mengurus masalah penyanderaan itu, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Qatar, di Dubai, dan lainnya di sekitar Teluk.brbrBahkan, kata Hassani, KBRI Qatar langsung mendatangi kantor televisi Al-Jazeera yang menginformasikan pertama kali tentang penyanderaan itu.brbrMenurut Menlu, KBRI Qatar bahkan diberi kesempatan oleh pihak Al-Jazeera untuk mendengarkan kembali dialog antara penculik dan sandera Indonesia. Pada rekaman gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar dialog dilakukan dalam bahasa Indonesia.brbrHal itu diketahui ketika penculik menanyakan, Nama saudari siapa? Lalu dua wanita yang menjadi sandera itu mengatakan bernama Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim.brbrHassan mengatakan, kedua WNI itu sebelumnya mengaku bekerja di perusahaan elektronik di Irak. Namun, tidak tertutup kemungkinan kedua perempuan itu adalah pembantu rumah tangga di Irak.brbrHassan mempertanyakan kepentingan penculik menyandera kedua orang tersebut karena RI tidak terlibat invasi ke Irak. Kita berharap telah terjadi aksi penculikan yang salah karena kita tidak punya kepentingan dengan invasi ke Irak, kata Hassan lagi.brbrDia kembali mengingatkan agar seluruh WNI tidak masuk atau berada di Irak. Kepada WNI yang sekarang sudah berada di Irak, Pemerintah RI mengimbau agar segera keluar dari negeri itu. Karena penyanderaan ini menunjukkan bahwa situasi keamanan di Irak belum terjamin.brbrBersama warga LebanonbrbrDirektur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu Ferry Adamhar menambahkan, belum diketahui kapan pastinya kedua WNI itu diculik, dan dari mana mereka diculik. Namun, dari video yang dikirimkan ke Al-Jazeera disebutkan bahwa kedua WNI
Re: [ppiindia] Fruits of science
GMC (generically modified crops) memang dilarang masuk oleh pemerintah-pemerintah di Eropa. Sedang di Amerika, bukan pemerintah yang melarang tapi para ethicists. Mengapa Eropa mati-matian tidak mau menerima GMC? Satu, mungkin mereka takut GMC membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan hidup. Kalau hanya itu sebabnya, tunggu saja beberapa tahun lagi setelah terbukti bahwa kekhawatiran itu tidak terbukti, mereka akan mengijinkan GMC. Kedua, mungkin Eropa ingin melindungi petaninya, yang sekalipun prosentasenya secara demografis kecil tapi sangat berpengaruh dalam politik. Seperti diketahui, perselisihan antara Inggris dan Perancis/Jerman di UE dari dulu sampai sekarang menyangkut CAP (Common Agricultural Policy) yang menyedot dana besar-besaran untuk menjamin harga pangan (gandum, buah dan susu) tetap amat tinggi. Tanpa subsidi besar-besaran, petani Jerman dan Perancis dijamin collapsed. Lain halnya petani di Inggris, Irlandia dan Belanda. Itulah yang dimaksud dengan kebijakan yang politically-motivated, bukan kebijakan berdasarkan hard science. Roma adalah tempat kedudukan FAO (UN Food and Agriculture Organization). Jadi sudah tepat kalau dubes Amerika bicara mempromote penerimaan GMC disana. Dengan GMC, food defisit tidak perlu ada dan jutaan orang lapar di Afrika dapat kenyang. Dengan GMC, lahan pertanian di Amerika dan Eropa dapat diciutkan dan jadi hutan kembali dan effect pemanasan bumi jadi berkurang. Tapi sayang, tujuan yang indah dan mulia saat ini masih dihambat oleh orang yang greed-motivated. Salam, RM --- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Biotech food for the hungry Jim Nicholson IHT Saturday, October 2, 2004 Fruits of science VATICAN CITY The number of people who die of starvation dwarfs the number who die from terrorism. Last year, 625 people died from terrorism; 10 million from starvation. Every five seconds someone dies for lack of food; 25,000 people will die of hunger today. So just as we must explore every means to defeat terrorism, we must also explore every means to meet the most basic need of every human being - food. . As the largest provider of food aid in the world, the United States is just as committed to the struggle to feed the hungry as it is to the struggle against terrorism. But we want to do more than provide handouts. We want countries to be able to feed themselves. . With this in mind, the U.S. Embassy to the Holy See recently sponsored an international conference in Rome to examine the potential of biotechnology to help meet this challenge of hunger. Scientists, farmers from developing countries, senior government officials and theologians spoke in broad agreement that biotechnology is an indispensable tool to meet the world's growing demand for more food. The Pontifical Academy of Sciences, the Pope's scientific advisory board, joined with us in trying to seek the truth and dispel myths about biotech foods. . Dr. C.S. Prakash, an Indian-born scientist whose research has increased the nutritional value of the sweet potato fourfold, told the conference that half of sub-Saharan Africans are malnourished today, a figure that is expected to increase to 70 percent by 2010. He said that world population growth has reduced the amount of arable land, making greater agricultural productivity a necessity: We must produce more food with less land, less water and less chemicals. . Biotechnology can do this. . The best assessment of biotechnology's potential came from farmers themselves. Sabina Khoza, a South African maize farmer, and Edwin Paraluman, a corn farmer in the Philippines, told us that their yields and incomes are up, and their use of harmful pesticides is down. . Unfortunately, the ability of farmers such as Khoza and Paraluman to take advantage of this new tool has been severely restricted in many countries by widespread resistance based upon misinformation about biotechnology safety - misinformation sown by ideologically motivated groups and nurtured by EU trade protectionists. . These critics continue to claim that biotech foods are unsafe despite the fact that millions of Americans, Canadians, Australians, Argentines and other people have been eating genetically modified food for nearly a decade - without one proven case of an illness, allergic reaction or even the hiccups. . Activists even convinced African governments facing drought-induced famine in late 2002 to return tons of World Food Program corn because it was produced in America using biotechnology. Better to die than eat the food that Americans eat every day. . For those who question the morality of biotechnology, suggesting that it is unnatural, the scientists pointed out that mankind has been genetically altering food throughout human history. In fact, almost none of the foods we consider natural today exist in nature; all have been genetically modified for human use. . In
[ppiindia] G-30S, PEMILU, SBY TIJI TIBEH
G30S, Pemilu, SBY Tiji Tibeh Oleh Aboeprijadi Santoso Hari hari ini adalah hari hari ironis. Tiga puluh sembilan tahun peristiwa 30 Sep-tember tahun 65 yang disusul malapetaka pembantaian manusia, diperingati oleh berbagai media tepat selepas suksesnya pemilu presiden langsung yang pertama. Kebetulan pula, 39 tahun misteri 1965 itu jatuh bersamaan dengan Indonesia menyambut sistim perwakilan baru dengan dua majelis, DPR dan DPD. Dan sistim bikameral ini ditandai dengan pamitnya fraksi TNI/Polri dari badan legislatif DPR serta disahkannya Undang Undang TNI. Dengan kata lain, halaman baru demokrasi di Indonesia ini datang pada hari hari dan suasana yang melibatkan sejumlah pelaku penting sejarah, baik yang menang mau pun yang kalah, yang telah mengubah sejarah mutakhir secara radikal. Ada kenangan tentang peristiwa yang mengawali penyingkiran kekuatan politik massa dan kenangan pahit musibah kemanusiaan, ada tentara yang mundur dari lembaga perwakilan, ada pemilu yang sukses, ada pembaruan lembaga perwakilan dan ada mantan jendral yang akan terpilih sebagai presiden. Di balik sejumlah ironi itu, ada sejumlah keganjilan. Misalnya media massa dalam dan luar negeri menyebut berakhirnya perwakilan ten-tara dan polisi di dalam parlemen, sebagai sebagai pamit dan farewell. Tetapi, siapakah sebenarnya yang dulu mengundang mereka masuk parlemen dan melem-bagakan kehadiran mereka itu, kalau bukan mereka sendiri? Bukankah pelembaga-an perwakilan orang bersenjata di dalam lembaga legislatif itu diperkuat sejak Jendral Suharto dan Jendral Nasution menggusur MPRS menyusul Peristiwa 1965? Orang bersenjata masuk parlemen adalah karya politik dari orang bersenjata sendiri. Lantas, siapa yang pamit kepada siapa? Bukankah pamit adalah kata santun yang sebenarnya hanya diperuntukkan bagi tamu yang diundang oleh tuan rumah? Wal-hasil, dia kini berubah menjadi eufemisme bagi mereka yang harus hengkang. Ini sekaligus menunjuk pada karakter dari transisi negara ini - yaitu, transisi yang kritis, dan karenanya, sarat keganjilan dan eufemisme. Tengok Undang Undang TNI yang sama sekali tidak mengubah posisi dasar tentara Indonesia. Undang undang tsb disambut gembira oleh Menko Polkam Letjen. pur. Hari Sabarno sebagai payung hukum bagi TNI. Payung siapa sih, dan untuk apa? Pada esensinya, UU-TNI itu tidak menjernihkan pembagian tugas pertahanan dan keamanan, tidak membongkar birokrasi militer dan masih bertumpu pada mitos kemanunggalan tentara dan rakyat. Langkanya pembagian tugas yang gamblang itu, tentu saja, berkaitan dengan kealotan dari keengganan untuk mengalihkan posisi ke tangan polisi; komando-territorial (koter) tetap bertahan, hanya dikatakan akan disesuaikan saja; sementara dalil keramat kemanunggalan (seolah-olah tentara kita masih dalam keadaan perang melawan Belanda) masih diperlukan se-bagai ideologi pembenaran bagi keberadaan Kodam, Korem, Kodim s/d Babinsa. Semua itu, kini mendapat penguatan secara hukum. Artinya, payung itu dimaksud untuk berlindung dari tuntutan tuntutan perubahan yang demokratis. Jadi, eufemisme politik Indonesia sendiri telah menempatkan apa-rat bersenjatanya seolah- olah dalam keadaan terancam oleh gelombang demo-kratisasi, sehingga diperlukan penguatan hukum yang sekaligus memberi dasar bagi pembenaran langkah politik dari institusi tentara. Dengan kata lain, inilah payung di saat hujan tuntutan demokratis turun dengan deras. Ada lagi satu keganjilan yang layak kita catat. Pilpres putaran kedua telah berlang-sung dengan sukses, dalam arti jurdil, aman, damai. Indonesia menjadi negara de-mokrasi terbesar ketiga setelah Amerika dan India, kini merupakan negara paling demokratis di tengah jiran-jiran yang otoriter dan semi-otoriter seperti Vietnam, Malaysia, Brunai dan Singapura. Namun, lompatan kemajuan ini menghasilkan pemimpin yang dipilih mayoritas dan pemerintah yang bersifat minoritas karena harus berhadapan dengan parlemen yang didukung mayoritas. Para pemilih telah memberikan mandat-eksekutif kepada presiden-terpilih SBY yang menuntut per-ubahan, tapi pemilih, melalui partai-partai, juga memberi kepercayaan-legislatif kepada parlemen yang mayoritasnya setia pada status-quo. Walhasil, dengan menghasilkan presiden-mayoritas (majority- president) dan peme-rintahan minoritas (minority-government), lompatan demokrasi itu menyajikan tan-tangan bagi demokrasi itu sendiri. Presiden-terpilih SBY akan menjadi pemimpin yang kuat dan parlemen menjadi pengontrol yang kuat pula. Ini sehat. Namun akan mampukah pemerintahan-minoritas berhadapan dengan parlemen-mayoritas me-langkah maju dengan bersandar pada presiden-mayoritas belaka? Tanpa kerjasama yang baik antara pemerintah (kabinet) dan parlemen, maka setiap sengketa dan kri-sis antara presiden dan kabinet di satu pihak dan parlemen di lain pihak akan ber-muara pada adu legitimasi elektorat antara presiden dan parlemen. Suara elektorat yang mendua kepada
Re: [ppiindia] Biarkan! (was: Banjarmasin Post: Derita Dua Bangsa di Ranah Ibrahim)
Biarkan, biarkan nasib menentukan mereka, Biarkan Yahudi meluaskan negaranya.. negara yg mereka anggap dari janji tuhan mereka yang ..akan menebar dari dataran tinggi golan sampai ke irak... biarkan Yahudi datang dan berkumpul disana... datang dari seluruh pelosok dusun dunia... dan biarkan nasib yang menentukan mereka... bahwa mereka dikumpulkan untuk binasa.. harus hilang dimuka bumi ini.. seperti bangsa terdahulu yang mengingkari nikmat Allah karena begitu banyak nikmat yg telah diberikan ke mereka... begitu banyak nabi dan petunjuk di utus ke mereka dan begitu banyak pula mereka menghianati Allah dan begitu banyak pula menyebar fitnah putra mariam anak Tuhan ..kata mereka terkutuklah mereka dengan ucapannya dan biarkanlah mereka harus punah... karena janji Allah sudah menentukan A Fatih Syuhud [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.indomedia.com/bpost/102004/1/opini/opini1.htm Jumat, 01 Oktober 2004 02:17 Derita Dua Bangsa Di Ranah Ibrahim Oleh : A Fatih Syuhud Palestina dan Irak, dua tanah leluhur yang memiliki kaitan historik, sangat erat dengan Nabi Ibrahim --Nenek moyang dari tiga agama langit yaitu Yahudi, Kristen dan Islam, bermigrasi dari Mesopotamia menuju yang sekarang disebut dengan Palestina 4.000 tahun lalu berada dalam kondisi kacau balau. Keduanya terbakar, menderita dari kekerasan dan terorisme yang ekstrim. Pasukan koalisi di Irak dan pasukan pertahanan Israel di Palestina, sedang berkompetisi satu sama lain dalam menimbulkan kerusakan maksimum atas perlawanan resistansi untuk kemerdekaan tanah mereka. Lebih mengkhawatirkan lagi adalah kenyataan, tidak ada seorang pun dalam posisi pembuat kebijakan di kedua tempat itu memiliki ide sekecil apa pun tentang bagaimana harus menghentikan kekacauan dan kembali ke jalan damai serta memecahkan isu kompleks yang ada. Di antara reruntuhan rumah yang dihancurkan di Jalur Gaza dan di kawasan lain di Palestina, terletak puing rencana perdamaian yang dikenal dengan road map (Peta Jalan). Peta jalan merupakan satu-satunya harapan bagi Palestina, maka cukup pantas apabila mereka merasa frustrasi atas kematiannya. Akan tetapi, bagi Israel selalu terdapat banyak opsi dan sedikitnya warga Yahudi di Israel tidak akan meneteskan air mata atas runtuhnya proses damai yang memang tidak pernah eksis itu. Ini bukan berarti, Rakyat Israel tidak menghendaki perdamaian. Mereka ingin hidup dalam kondisi di mana mereka tidak merasa ketakutan setiap kali menaiki bis dan memasuki restoran. Di sisi lain, Rakyat Palestina harus hidup dari satu rancangan damai ke rancangan damai berikutnya. Dari perdamaian Reagan, kesepakatan Oslo, perdamaian Clinton, Peta Jalan damai-nya Bush, penarikan mundur pasukan Israel dari Gaza (Gaza disengagement) sampai usaha damai berikutnya, yang untuk itu mereka harus menunggu terpilihnya presiden Amerika berikutnya. Sementara Israel dan AS menyalahkan Palestina, karena tidak mengimplementasikan kewajiban dalam berbagai rancangan damai tersebut. Rencana penarikan mundur Israel dari Gaza, merupakan kebijakan unilateral pemerintah Israel. Implementasinya sama sekali tidak terikat dengan apa pun yang dilakukan Palestina. Karena pemerintahan AS di Washington saat ini berkoordinasi dengan pemerintah Israel, memiliki rencana demokratisasi Timur Tengah, maka pantas disebut di sini bahwa pemerintah kedua negara ini memiliki sebuah penafsiran demokrasinya sendiri. Di Israel, rencana penarikan Israel dari Gaza diveto oleh partai Likud, partainya Perdana Menteri Ariel Sharon. Dari anggota Likud, hanya 40 persen yang setuju sedang 60 persen menolak. Menlu AS Colin Powell, bahkan menyinggung asumsi ini dalam jumpa persnya di Markas PBB beberapa minggu lalu, menyusul pertemuan kelompok yang disebut Quartet. Akan tetapi karena pandangan khusus tentang demokrasi, Sharon memilih untuk meminta pendapat dari dua persen Rakyat Israel. Tentunya akan lebih demokratik apabila berkonsultasi dengan seluruh Rakyat Israel. Sharon menyatakan secara publik, motivasinya di balik rancangan Gaza itu bukan sebagai langkah pertama menuju implementasi Peta Jalan. Tetapi hanya bertujuan, mengurangi teror dan menjamin keamanan maksimum bagi warga Israel. Ia menambahkan, tujuannya adalah memberi pelajaran kepada Palestina dan mengakhiri mimpi terbentuknya Negara Palestina. Yasser Arafat tidak begitu gemilang dalam bernegosiasi sebelum menyepakati perjanjian Oslo. Ia sebenarnya dan semestinya dapat melakukan bargaining yang lebih baik. Arafat telah mencoba hal itu ketika kesepakatan pertama rampung untuk implementasi Oslo. Israel menawarkan penarikan mundur hanya dari Gaza pada fase pertama, tetapi Arafat bersikeras agar Israel menarik mundur dari sedikitnya satu kota di Tepi Barat. Inilah, bagaimana kesepakatan dicapai dalam soal Gaza plus Jericho. Tuntutan agar Arafat mengundurkan diri makin lama semakin vokal. Arafat sebenarnya dapat memanej kawasan yang berada di bawah pengawasannya, sekaligus proses negosiasi dengan Israel.
[ppiindia] Re: Kemenangan seorang militer yang sipilis......
Ya emang ngawur mas...wong beliau itu penganut mazhab ngawurisme. Beliau menyatakan bahwa, Al-ngawuru bidayatul ilmi (=ngawur itu adalah permulaan dari pengetahuan. Dengan demikian beliau telah merumuskan epistemologi ngawurisme sebagai saingan epistemologi skeptisisme-nya al-Ghazali (yang menyatakan bahwa: Asy-syakku bidayatul ilmi (=keraguan adalah awal dari pengetahuan). So, nasihat beliau, Ngawurlah kalo mau jadi ilmuwan... tot ziens --- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote: sayang mbah ne wis tue' dadi ne ngawu ... coba mmbahesih enom pasti nalare benar ... Wahakhirnya SBY, seorang yang dijuluki sebagai militer yang sipilis, meraih suara yg terbanyak. Bisa-bisa nih...ibukotanya dipindah dari jakarta ke sby (=surabaya). Tapi bener ramalan mbahku, katanya, Presiden Indonesia itu namanya harus mengandung Su. Coba liat aja, presiden pertama Sukarno, kedua Suharto, ketiga Habibie (lho yang ini kok ndak ada Su -nyaada aja, Habibie itukan dari bahasa Arab, kalau diterjemahkan ke bahasa jawa jadi Sutrisno), keempat Abdurrahman Wahid (lho yg ini juga ndak ada Su-nyaada aja, Wahid itu kan kalau diterjemahkan ke bahasa Jawa jadi Suiji...bentuk penyangatan dari siji=satu). Megawati juga ada su -nya, kan nama lengkap beliau adalah megawati sukarno putri, dan kata sementara pengamat beliau jadi presiden krn faktor sukarno putri- nya. Nah calon presiden kita yg skrg ini, jelas ada Su-nya, namanya kan Susilo Bambang Yudhoyono. Tidak usah dipleset-plesetkan seperti nama Habibie dan Gus Dur. - Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 100MB free storage! [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- ** * Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com ** * __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links __ Disclaimer : This email and any file transmitted with it are confidential and are intended solely for the use of the individual or entity whom they are addressed, if you are not the original recipient, please delete it from your system. Any views or opinions expressed in this email are those of the author only. __ Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Memimpikan Pemimpin Indonesia yg Bermartabat
Pengantar: Bahwa banyak pemimpin kita yg bisanya cuma retorika tanpa aksi nyata sudah menjadi fenomena umum; dari presiden sampai lurah. Dan hal ini tidak hanya terjadi di kita, tapi juga di India, tempat saya belajar saat ini. Karena itu, ketika ketua partai Kongres Sonia Gandhi menolak jadi PM India disaat kekuasaan itu ada digenggamannya menjadi berita yg sangat menggemparkan. Banyak yg tidak percaya dan terhenyak kaget. Dicarilah berbagai alasan oleh kalangan lawan politiknya untuk deevaluasi langkah Sonia Gandhi tsb. Terlepas dari segala kontroversi tsb, dua hal yg jelas: bahwa ia menjadi satu-satunya pemimpin India yg menolak jabatan PM dua kali; pertama, ketika suaminya, Rajiv Gandhi tewas kena bom bunuh diri, kedua, saat dia jadi pemimpin partai Kongres. Kembali pada Indonesia, kapan kita memiliki pemimpin bermartabat dan tulus semacam Sonia Gandhi yg cukup puas karena telah mengalahkan partai fundamentalis BJP dan tidak berambisi memegang tampuk kekuasaan? Yg spirit utamanya hanya untuk mempersolid barisan nasional kebangsaan yg penuh toleransi pada semua rakyat dan mengakui realitas perbedaan? Yg cukup puas dg melihat kekalahan partai ultranasional hindu -- yg antiplurasime dan ingin menegasikan peradaban (baca: agama)selain Hindu? Mungkin harapan ini terlalu muluk sekarang. Tapi, setidaknya ini bisa diawali dg sikap awal yg tipikal dilakukan manajer sepakbola Eropa: mundurlah apabila merasa tidak mampu, apabila terlibat skandal, apabila terlibat kasus kejahatan/kriminal. Tapi, mungkinkah? Razi (Putra Riau) Minggu, 26 September 2004 Martabat Pemimpin Oleh : Haedar Nashir http://www.republika.co.id/ASP/kolom.asp?kat_id=49 Einsenhower tak ingin berkuasa lama. Ketika reputasinya menjulang tinggi dan rakyat Amerika Serikat mengeluk-elukannya untuk memimpin kembali Amerika Serikat, dia justru bikin kejutan. Presiden AS itu tak mau lagi mencalonkan diri, bahkan mengajukan pembatasan masa jabatan. Sejak itu presiden AS hanya boleh menjabat maksimal dua kali, yang kemudian menjadi pola umum sirkulasi kekuasaan di negara-negara demokrasi modern. Itulah kecerdasan sekaligus kearifan selaku negarawan yang dimiliki Eisenhower. Ada peluang berkuasa, tetapi melepaskannya demi masa depan bangsa dan negara. Dia mengajarkan moral berpolitik yang elok, berkuasa untuk melepaskan. Dia memiliki martabat sebagai pemimpin bangsa. Bagaimana dengan para pemimpin di Indonesia? Pengalaman sejarah justru sebaliknya. Serba ingin melanggengkan kekuasaan. Soekarno yang dikenal salah seorang the founding fathers dan proklamator terkemuka, bahkan harus merancang kekuasaan presiden seumur hidup. Soeharto dengan gayanya yang khas, menjadi presiden setiap lima tahun sekali hingga 32 tahun. Keduanya berjasa untuk bangsa dan negara, tetapi mengakhiri kekuasaannya dengan tragis. Keduanya terhempas oleh revolusi rakyat karena hasrat absolutisme kekuasaan yang tak terbendung. Keduanya tak memiliki kearifan kenegarawanan sebagaimana Eishenhower. Di belakang hari, ternyata hasrat untuk berkuasa minus kearifan kenegarawanan seolah menjadi watak para elite politik di negeri ini. Jangankan karena keberhasilan, bahkan gagal pun tak malu diri untuk terus menduduki jabatan. Lebih ironis lagi, ketika telah terbukti gagal dan kemudian dilengserkan secara tak terhormat, masih juga mencalonkan diri untuk menduduki singgasana kekuasaan. Alasannya demi demokrasi. Itulah jika demokrasi dan kekuasaan sekadar gumpalan pikiran instrumental, semuanya menjadi serba power-over. Politik dan politisi sekadar mengabdi pada dirinya sendiri. Sama sekali tak bersentuhan dengan pemgkhidmatan tulus untuk bangsa dan negara. Juga tak menyentuh etika dan kearifan kenegarawanan. Dunia politik dan kekuasaan akhirnya menjadi ladang perburuan yang sarat ambisi meluap-luap. Bahkan terkesan agak primitif. Di negeri ini tak ada presiden, menteri, dan pejabat publik yang dengan rela hati mundur karena gagal atau terkena sekandal. Di dunia lain pun seperti dunia olahraga nyaris sama. Selalu ada pembenar untuk bertahan dan bebas dari jeratan kesalahan serta akuntabilitas publik. Selalu pandai berkelit dengan berbagai basa-basi dan retorika yang kelihatan bagus tetapi sesat dan menyesatkan. Tak ada lagi etika dan kearifan yang tersisa. Bahkan yang kemudian muncul ialah kebohongan dan pembodohan publik, lalu bertingkah aneh-aneh dan bikin gaduh. Berpolitik menjadi terkesan ugal-ugalan dan bebal. Celakanya, dalam suasana yang tak sedap seperti itu, masih juga mengobral isu-isu demokrasi, kejujuran, kebenaran, keadilan, dan demi bangsa dan negara. Sudah sesat jalan dan menyesatkan, masih juga merasa pembawa panji kebenaran. Jika salah di hadapan publik, dengan ringan melepas beban, begitu saja repot. Aset negara lepas satu persatu pun seperti tak menjadi beban berat, malah bisa bagi-b agi uang ke siapa saja yang mau beri dukungan politik. Di masa kampanye uang dan senyum para pemimpin seperti murah untuk
[ppiindia] Re: Adjie Massaid Angelina Sondakh - Bintang di Senayan
Salam, Numpang nanya nih mbak dan mas, Rok mini itu yang kek gimana sih. Maksudnya apa roknya si Mini ya? Emang ada apa dengan rok Mini? Salam penasaran, IzaM - --- In [EMAIL PROTECTED], Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote: Bravo Rio atas info segarnya (spesial sih buat wartawan yang ngasih info)menarik dan bikin suasana segar (terutama model rok mininya Angelina) setelah sekian lama membaca milis ini yang penuh 'ketegangan' ha..ha..ha Pokoknya, kita lihat saja aksi kerja mereka id --- In [EMAIL PROTECTED], Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Americans, Journalists, and the betrayal of us
http://english.pravda.ru/mailbox/22/101/399/14355_betrayal.html Americans, Journalists, and the betrayal of us 10/01/2004 10:24 Has America come to the point that it cannot face its own reality? I have several people accuse me of Journalistic Treason. I have been accused of airing American dirty laundry on a world stage and killing America. Of course, my accusers are all Republicans and other far right, bottom of the well, persons. American's like to believe that God speaks to the world through the US. My step brother was just committed to a psychiatric facility for claiming God speaks through him. We have a president who says God speaks through him. Hitler said God spoke through him. I guess when all else fails, bring God into it all and hope the psychiatrists don't get their hands on you. I had one woman write me and accuse me of yellow journalism. She also wanted to know why I'm not hunting the truth about a combined US and UFO conspiracy. Ok, I can see how the elevator got stuck on the bottom floor with this one. The DSM is pretty specific about this sort of thing. Americans like to think the rest of the world is completely ignorant and cannot develop their own opinion - this probably why Americans write in and complain about stories that are not rose colored glasses brewski type views. We have begun to honestly believe the myth we have created through our own propaganda, our white washed school text book history, or the straining self protection barriers we have created in our own minds. We cannot, and refuse, to see ourselves as we really are. Self realization and change are the corner stones of good mental health. Denial is poor mental health. We demand the world to change and when they resist, we wage war. ABC News, The New York Times, Washington Post, and others print stories about critical junctures in this country. Are they then not also Journalistic Traitors? What then is Journalism if not to seek out the truth and print it? No, Journalism, by the average American definition is to lie over and over again to the world. To create more and more junque to convince the world that the America they see is not what they see. We insist the world not to believe, or trust their observations of us. We belittle people who don't see America as we want them to see it. We insult peoples intelligence. Like the followers of Charles Manson, which there are a few, America is crying to the world: All of you are lying about us. Can't you see the truth? We will then jump up and tell the world to hell with you, we don't need you. We will also go into the pity bag routine asking the world to believe our words and not our actions. There are world wide news agencies, we have the inter-net, and the world can read and decide for themselves what America is. Under Stalin, anyone who did not see his version of communism as heaven sent, were put into gulags or 'psychiatric' hospitals as traitors. Under Hitler, anyone who did not fully agree with the Nazi government, no matter how many times Hitler contradicted himself, was sent to Dauchau as traitors. Bush is now saying that anyone with a counterview is committing hate speak and are traitors. I read an article yesterday that said Michael Moore is starting a speaking tour of the United States. Apparently, the right wing politics are taking a very hostile view of that and are trying to use the courts to stop him legally. Never mind the Bush girls can show up and there is a brouhaha rally and that is quite cute in the right and far right wing politics. Nobody on the moderate or left wing tries to stop them. But Michael Moore, according to some, must be stopped at all costs. I am predicting that Michael Moore will not be alive this time next year. He's enraged enough people in misaligned right wing neo-con organizations on the right and far right by simply telling the truth about what we really are. I am also willing to predict it will be a bullet that will silence Moore. And yes, we do that sort of thing - Martin Luther King is a good example. Anyone who says I do not care about my country is dead wrong. Absolutely dead wrong. I want America to be the country it says it is, because if the US continues down the path it is on, it will be shunned by the rest of the world. America initiated globalization, and our interdependence on the world is now firmly committed. If the world imposes sanctions against the US, our way of life will be choked to death. OPEC is starting to squeeze the life blood of America as oil has risen to $50.00 per barrel. But now that we firmly have our mandibles on Iraqs oil and we can get it for free I suppose - for a while. I still ask the question of how many of the OPEC people got their MBAs from American Universities because I see our own business methods working against us now and we hate it with a passion. The US, on a daily basis, borrows money to keep our own economy afloat -sanctions will
[ppiindia] Re: Americans, Journalists, and the betrayal of us
very good and telling article So many right-wingers nowadays in america which concern moderate americans. we also worried abit by the same phenomena in indonesia, with so many right-wingers from either side of either community. strangely enough, in this forum we can see some guys with double- faced show-off: moderate when talking about certain issues; but just precisely like the right-wingers republican in US (full of hatred to another rival community; talking ruthlessly n couragously in defence of US policy and whatever israel has done n doing. i feel sorry for them. they just colored-skin like us w/ flat nose; but they behave more passionately toward whatever the US and Israeli right wing doing and saying. cheers and peace, faruq --- In [EMAIL PROTECTED], Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://english.pravda.ru/mailbox/22/101/399/14355_betrayal.html Americans, Journalists, and the betrayal of us 10/01/2004 10:24 Has America come to the point that it cannot face its own reality? I have several people accuse me of Journalistic Treason. I have been accused of airing American dirty laundry on a world stage and killing America. Of course, my accusers are all Republicans and other far right, bottom of the well, persons. American's like to believe that God speaks to the world through the US. My step brother was just committed to a psychiatric facility for claiming God speaks through him. We have a president who says God speaks through him. Hitler said God spoke through him. I guess when all else fails, bring God into it all and hope the psychiatrists don't get their hands on you. I had one woman write me and accuse me of yellow journalism. She also wanted to know why I'm not hunting the truth about a combined US and UFO conspiracy. Ok, I can see how the elevator got stuck on the bottom floor Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Hi-tech humanitarian
(Dari Technology Review) High-tech Humanitarian Physician and entrepreneur Vikram Kumar founded a company that makes software to help patients and doctors manage chronic disease. By Erika Jonietz September 30, 2004 Vikram Kumar, president and CEO of Dimagi, received Technology Reviews annual Technology in the Service of Humanity award Wednesday at the magazines Emerging Technologies Conference. Kumar, 28, was honored for the small healthcare informatics companys work in developing computer software that helps health workers and patients manage chronic diseases such as HIV and diabetes. He was chosen from among the TR100a group of 100 innovators under age 35 that the magazine selected for the potential of their work to transform the world. A resident physician training in clinical pathology at Bostons Brigham and Womens Hospital, Kumar started Dimagi while still in medical school. His goal: to make health information more useful to patients so that they could be more centrally involved with their own care. One of our biggest problems in medicine is to motivate patients to take a medication, exercise, improve their dietsvery straightforward things, Kumar says. He believes that simple, intuitive, portable, and fun-to-use computer programs can improve adherence to such regimens. We are looking at ways we can give patients data on their conditions, and trying to create techniques that will get patients to actually use that information in their own care, he says. The problems that Dr. Kumar solves seem intractable, said Technology Review editor in chief Jason Pontin. We were excited to see someone come up with elegant, simple, cheap technical solutions that have made a huge difference to people whose lives are very, very difficult. One such solution is HIV Confidant, a PDA-based system being used in South Africa to encourage people to be tested for HIV/AIDS. Confidentiality is a big barrier to testing in Africa, Kumar says, because patients dont trust their data is secure. Using standard encryption methods, HIV Confidant allows anonymous testing in the most remote locations. Healthcare workers can go into villages and administer HIV tests, giving patients a card with a unique ID afterwards. They return later with the results; only after the patient enters his or her ID does the data become visible. Dimagi is now working on software to help AIDS patients manage their disease by monitoring blood counts confidentially. Kumar also helped design a mobile electronic medical record system that mobile outreach workers are using in rural India. Working with researchers at Media Lab Asia and the All India Institute of Medical Sciences, Dimagi developed the handheld software application to help standardize healthcare across villages; adoption of the software has improved data collection, scheduling of immunizations, and recording of routine demographic changes in the community. The program has a special emphasis on care for children and pregnant women. The software was designed to be easy to use by someone who has never seen a computer before, Kumar says. The nurses trained themselves to use it inside an hour, he adds. Healthcare workers now use the system to record and manage data from more than 70,000 patients. In the long run, Kumar hopes his management systems will help keep people healthy. Diagnostic tests are becoming smaller and better, giving doctors unprecedented amounts of data about patients. What were lacking, Kumar says, is ways to tie all this new technology into interaction with the patient. Dimagis software is designed to do just that. And combined with cheap, easy-to-access diagnostics and computer models that predict how diseases will develop, Kumars programs may help patients and doctors achieve his ultimate goal: keeping people out of hospitals altogether. Were going to be a millionaire of a different sort, Kumar said, accepting the award. Were going to try to affect the lives of a million people. Erika Jonietz is a contributing editor to Technology Review. Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL
[ppiindia] Except in India and China, globalization slows growth, according to ILO
(Dari koran The Hindu) Except India, globalisation slows growth in many countries:ILO New Delhi, Oct. 1 (PTI): With the major exceptions of India and China, globalisation has not been associated with a dramatic increase in economic growth, says a latest ILO report. Globalisation has not been associated with a dramatic increase in economic growth, as its advocates claimed it would, and indeed has been associated with a slowing of growth in many countries, with the major exceptions of China and India, according to the report Economic Security for a Better World. The 450-page report pointed out that more crucially, globalisation has been associated with an increase in economic instability and a greater incidence of economic crises. Observing that social security systems have become less universal, less solidaristic, less protective and more differentiated, it said these factors contribute to the growth of inequality and economic insecurity. A major form of income insecurity and impoverishment is income instability, with large number of people receiving income irregularly, often after extensive delay, the document said. Referring to work security vis-a-vis occupational health and safety, the report said risks of injuries and accidents remained very high, having grown in many places because of the weakening of institutional safeguards. Stress has become a major form of work insecurity, affecting millions of workers, many of whom are in affluent countries where labour intensity has increased, and where time squeeze has become a modern hazard for many more occupational groups, the report said. The chapter on work security also mentions harassment in and around the workplace in very many countries. About human capital, the report said although many workers feel they lack the skills they need, many possess skills that are not used in their work. Finding an inverse correlation between economic security and income inequality, the report said that countries with a highly unequal distribution of income did significantly worse in terms of providing their populations with adequate economic security. Observing that economic security was only weakly correlated with economic growth, the report cautioned that opening up the economy hastily might lead to social instability and added that economic security was positively correlated with a national Happiness Index. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Except in India and China, globalization slows growth, according to ILO
(Dari koran The Hindu) Except India, globalisation slows growth in many countries:ILO New Delhi, Oct. 1 (PTI): With the major exceptions of India and China, globalisation has not been associated with a dramatic increase in economic growth, says a latest ILO report. Globalisation has not been associated with a dramatic increase in economic growth, as its advocates claimed it would, and indeed has been associated with a slowing of growth in many countries, with the major exceptions of China and India, according to the report Economic Security for a Better World. The 450-page report pointed out that more crucially, globalisation has been associated with an increase in economic instability and a greater incidence of economic crises. Observing that social security systems have become less universal, less solidaristic, less protective and more differentiated, it said these factors contribute to the growth of inequality and economic insecurity. A major form of income insecurity and impoverishment is income instability, with large number of people receiving income irregularly, often after extensive delay, the document said. Referring to work security vis-a-vis occupational health and safety, the report said risks of injuries and accidents remained very high, having grown in many places because of the weakening of institutional safeguards. Stress has become a major form of work insecurity, affecting millions of workers, many of whom are in affluent countries where labour intensity has increased, and where time squeeze has become a modern hazard for many more occupational groups, the report said. The chapter on work security also mentions harassment in and around the workplace in very many countries. About human capital, the report said although many workers feel they lack the skills they need, many possess skills that are not used in their work. Finding an inverse correlation between economic security and income inequality, the report said that countries with a highly unequal distribution of income did significantly worse in terms of providing their populations with adequate economic security. Observing that economic security was only weakly correlated with economic growth, the report cautioned that opening up the economy hastily might lead to social instability and added that economic security was positively correlated with a national Happiness Index. Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Despite India's potential being recognized worldwide, it has a long way to go
Search NewsAdvanced Search GROUP SITES The Indian Express The Financial Express Latest News Screen Kashmir Live Express Cricket Loksatta Lokprabha North American Edition [Print] COLUMNISTS The Indian Express The Financial Express CITY NEWSLINES Choose City Ahmedabad Chandigarh Delhi Lucknow Ludhiana Mumbai Pune Cities Home SERVICES Send Gifts, Sweets Flowers to India. Express Travel The 99 Store - Just for you !! Matrimonials Online Shopping Mall from to Search SUBSCRIPTIONS Free Newsletter Wireless Express SYNDICATIONS RSS Feeds BIZ PUBLICATIONS Express Computer Network Magazine Express Hotelier Caterer Express Travel Tourism Express Business Traveller Express Pharma Pulse Express Healthcare Management Express Textile Express IT People Home Top Stories Business Saturday, October 02, 2004 | Nation | World | Business | Sport | Entertainment | Infotech | Business (Dari Indian Express) Indias potential being recognised worldwide Vivek Bharati Posted online: Friday, October 01, 2004 at 1636 hours IST Updated: Saturday, October 02, 2004 at 1036 hours IST As I settled down in the flight from Bangkok to Hong Kong last week, I was drawn to a front-page report in the Asian Wall Street Journal describing how China and, on a much lower scale, India are pulling away jobs from advanced countries. Another report in the same paper compared levels of internet penetration in Asian markets. Despite the fact that India was at the bottom of the table, I was pleased that we figured in the story. Why feel good about small mercies, one may argue. But just a few years ago while the world was busy taking a hard look at the Asian economic story, particularly the amazing transformation of China, we found no mention in newspaper reports. The fact that media has now begun to take notice is proof of the fact that Indias economic potential is now being recognised. Some weeks ago, Newsweek ran a cover story on how India is emerging as one of the worlds best investment destination. This view is being echoed in other credible global investor meets across the world. A decade ago, businessmen abroad would cast a condescending glance as I exchanged my visiting card with them. Today, they treat Indians with respect even though they may not want to be part of Indias cumbersome business environment. Yet as one travels around Asia, the gap between what has been achieved by even small countries in the region and India hits you like a tornado and one gets that sinking feeling that we continue to be not years but decades behind. The sheer scale at which these countries have conceived and built projects makes one feel small and insignificant. The Changi airport at Singapore, built over two decades ago handles more passengers than all our airports put together. The 70 km expressway that connects the international airport at Kuala Lumpur to the city and built years ago, is as good as one gets anywhere in the world. The Hong Kong airport is connected to the city by the worlds longest suspension bridge, bigger than the Golden Gate. Within the city, there is a web of quality double-carriage roads at times crossing each other at three or four different levels. Hong Kong and Singapore have two of the busiest ports with perhaps the largest container terminals in the world. Far more trade is conducted through these two ports than all our ports put together. The tourist handling capacity of Bangkok, Singapore, KL and Hong Kong outstrips that of our entire country by a multiple of twenty or more. The sad part of the story is that we have not begun thinking on that scale. The highways, ports, airports that we are building now are not a patch on what you see in Southeast or East Asia. The fact that we cannot even build 500 metre flyovers or bridges on time speaks of our abysmal project management abilities. The skylines of our cities look puny compared to what one sees in this region. The Petronas towers in Kuala Lumpur makes one desperately look for one symbol of modern urban India that can attract tourists and make them carry tales of our construction capabilities. Yes, India is now being recognised as an important investment destination Yet, theres a feeling that we are far behind other smaller countries PMs statement on his governments first priority needs to be implemented We have not one convention centre that can seat 5,000 delegates while China and its neighbours have these in good number. There is not one city in the country that can boast of a taxi service for tourists at par with our competitors in Asia. One can go on and on. The short point is that we have a long way to go. The
[ppiindia] Despite India's potential being recognized worldwide, it has a long way to go
Search NewsAdvanced Search GROUP SITES The Indian Express The Financial Express Latest News Screen Kashmir Live Express Cricket Loksatta Lokprabha North American Edition [Print] COLUMNISTS The Indian Express The Financial Express CITY NEWSLINES Choose City Ahmedabad Chandigarh Delhi Lucknow Ludhiana Mumbai Pune Cities Home SERVICES Send Gifts, Sweets Flowers to India. Express Travel The 99 Store - Just for you !! Matrimonials Online Shopping Mall from to Search SUBSCRIPTIONS Free Newsletter Wireless Express SYNDICATIONS RSS Feeds BIZ PUBLICATIONS Express Computer Network Magazine Express Hotelier Caterer Express Travel Tourism Express Business Traveller Express Pharma Pulse Express Healthcare Management Express Textile Express IT People Home Top Stories Business Saturday, October 02, 2004 | Nation | World | Business | Sport | Entertainment | Infotech | Business (Dari Indian Express) Indias potential being recognised worldwide Vivek Bharati Posted online: Friday, October 01, 2004 at 1636 hours IST Updated: Saturday, October 02, 2004 at 1036 hours IST As I settled down in the flight from Bangkok to Hong Kong last week, I was drawn to a front-page report in the Asian Wall Street Journal describing how China and, on a much lower scale, India are pulling away jobs from advanced countries. Another report in the same paper compared levels of internet penetration in Asian markets. Despite the fact that India was at the bottom of the table, I was pleased that we figured in the story. Why feel good about small mercies, one may argue. But just a few years ago while the world was busy taking a hard look at the Asian economic story, particularly the amazing transformation of China, we found no mention in newspaper reports. The fact that media has now begun to take notice is proof of the fact that Indias economic potential is now being recognised. Some weeks ago, Newsweek ran a cover story on how India is emerging as one of the worlds best investment destination. This view is being echoed in other credible global investor meets across the world. A decade ago, businessmen abroad would cast a condescending glance as I exchanged my visiting card with them. Today, they treat Indians with respect even though they may not want to be part of Indias cumbersome business environment. Yet as one travels around Asia, the gap between what has been achieved by even small countries in the region and India hits you like a tornado and one gets that sinking feeling that we continue to be not years but decades behind. The sheer scale at which these countries have conceived and built projects makes one feel small and insignificant. The Changi airport at Singapore, built over two decades ago handles more passengers than all our airports put together. The 70 km expressway that connects the international airport at Kuala Lumpur to the city and built years ago, is as good as one gets anywhere in the world. The Hong Kong airport is connected to the city by the worlds longest suspension bridge, bigger than the Golden Gate. Within the city, there is a web of quality double-carriage roads at times crossing each other at three or four different levels. Hong Kong and Singapore have two of the busiest ports with perhaps the largest container terminals in the world. Far more trade is conducted through these two ports than all our ports put together. The tourist handling capacity of Bangkok, Singapore, KL and Hong Kong outstrips that of our entire country by a multiple of twenty or more. The sad part of the story is that we have not begun thinking on that scale. The highways, ports, airports that we are building now are not a patch on what you see in Southeast or East Asia. The fact that we cannot even build 500 metre flyovers or bridges on time speaks of our abysmal project management abilities. The skylines of our cities look puny compared to what one sees in this region. The Petronas towers in Kuala Lumpur makes one desperately look for one symbol of modern urban India that can attract tourists and make them carry tales of our construction capabilities. Yes, India is now being recognised as an important investment destination Yet, theres a feeling that we are far behind other smaller countries PMs statement on his governments first priority needs to be implemented We have not one convention centre that can seat 5,000 delegates while China and its neighbours have these in good number. There is not one city in the country that can boast of a taxi service for tourists at par with our competitors in Asia. One can go on and on. The short point is that we have a long way to go. The
[ppiindia] Peluncuran satelit pendidikan Edusat
[EMAIL PROTECTED] Textbook precision launching of Educational Satellite brings India to the forefront of commercial space technology ready to compete with Europe, Russia and America! Prabash Sachdev, Special Correspondent September 22, 2004 India is now ready to compete with Americans. Russians and Europeans in commercial Space Missions! The GSLV (F-01) rocket successfully launched the education satellite, Edusat, into the geosynchronous transfer orbit from the Satish Dhawan Space Centre here on Monday. Launched with 'textbook precision', the first operational flight of the Geosynchronous Satellite Launch Vehicle took to the skies against a blue background at exactly 16.01 pm. A little over 17 minutes after the lift-off, Edusat was injected into the GTO, which in addition to drawing loud rounds of applause also brought a sigh of relief amongst the ISRO's top brass. The first reports have shown that there is practically no deviation from the set trajectory,'' said ISRO Director G Madhavan Nair. India had shown to the world that it was capable of doing a complete job with thoroughness and precision,'' he said. The tenth consecutive successful launch for ISRO and the third for GSLV, the event marks a new era in the nation's quest for dissemination of knowledge. When fully operational, Edusat would provide connectivity to schools and colleges, and also support non-formal education and promote a nation-wide interactive e-learning initiative. The satellite has multiple regional beams and each can cover between 50 to 200 classrooms. This would be used for teachers training, to demonstrate costly science and technology experiments, for adult literacy programmes and also for an interactive, multi-media, multi-casting system,'' Nair said. FINAL DECISION AT 9.30 AM: But for all the success of the day, the launch had very nearly been called off. With heavy rains and high winds over the last two days, especially in the early hours of this morning, the mission was very nearly aborted,'' Nair said. However, with the skies lighting up, the final decision to go ahead with the launch was taken only around 9.30 am. Added to this was a new problem. The new programme called Day of the Launch Wind Scheme', where a balloon is sent about 20 km into the atmosphere to measure wind velocity, was delayed. The balloon burst while it was being sent into the atmosphere, but we got a replacement in time,'' said G Ravindranath, GSLV project director at the Vikram Sarabhai Space Centre. INDIGENOUS ENGINE ON TRACK: Talking to the media after the launch, Madhavan Nair said that the development of the indigenous cryogenic engine was on track as the ground tests have been completed, and it was expected to be in the flight-worthy stage in a year's time. Nair said that the second launch pad at Sriharikota would be operational for the launch of the next of the PSLV series scheduled for February next year. This is expected to be functional for launches of GSLV class satellites by mid 2005,'' he added. Regarding the committee report on the mishap here early this year, he said that it was a freak incident where a leakage during the process of casting the solid propellant led to the accident. Nair said Antrix Corporation, the commercial arm of the Department of Space, had achieved a turnover of Rs 300 crore last year, which is a three-fold increase compared to the previous year. The company had also earned a net profit of Rs 30 crore. Close Window Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/