[ppiindia] Biodisel: Antara Sawit v Jarak [BERSAMBUNG]

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
RIAU POS
Senin, 18 September 2006 


Biodisel: Antara Sawit v Jarak



Bentuk kepanikan pemerintah dalam menangani krisis energi secara nasional 
adalah dikeluarkannya kebijakan pemerintah dalam pengembangan bahan bakar 
nabati (BBN) yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5/2006, 25 
Januari 2006 dan intruksi presiden Nomor 1/2006 tentang kebijakan energi 
nasional dan penyediaan BBN sebagai bahan bakar. Selesaikah permasalahannya 
dengan dikeluarkannya payung hukum kebijakan pengembangan energi alternative 
bahan bakar nabati (BBN)? 

Masih diperlukan tindak lanjut kebijakan, program dan implementasi dari 
kebijakan dan program. Diskusi dan seminar tentang BBN telah memfokuskan kepada 
kelapa sawit dan jarak, sesungguhnya kelapa sawit jauh lebih siap dibandingkan 
jarak sebagai BBN. Dalam kaitan tersebut perlu dilakukan pembelajaran 
masyarakat dalam rangka pembentukan persepsi yang proporsional dan berdasar 
kenyataan yang ada. Jangan sampai masyarakat berlomba-lomba menanam jarak pagar 
padahal kesiapan perangkat teknologi dan kontiniutas bahan baku masih 
menghantui biodisel jarak. Dan yang terpenting jangan sampai rakyat dikorbankan 
kerena ketidaktahuannya, apalagi beberapa Pemkab di Riau sudah mulai melakukan 
''proyek'' pengembangan tanaman Jarak Pagar, hati-hati lah.

Ironis sekali memang karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil 
minyak bumi terbesar namun sampai saat ini kita masih mengimpor BBM, minyak 
bumi yang disedot dari bumi sebagian besar diekspor dalam bentuk minyak mentah. 
Sudah terlambat untuk memikirkan pembangunan kilang minyak BBM baru di 
Indonesia karena diperkirakan 10-15 tahun ke depan minyak bumi di Indoensia 
akan habis jadi tidak visibel kalau baru menjelang habis minyak bumi baru 
mendirikan kilang minyak bumi. Hal yang sama untuk CPO,  bahwa hampir 90 persen 
CPO kita diekspor keluar negeri sementara peluang biodisel telah di depan mata.

Dari perhitungan impor BBM per hari diketahui bahwa untuk memenuhi keperluan 
BBM dalam negeri pemerintah mengimpor BBM Solar 300 ribu barel per hari (40 
persen dari keperluan nasional) yang artinya pemerintah harus mengeluarkan dana 
sebesar Rp200 milyar per hari untuk megimpor BBM. Besarnya impor solar ini 
(net-importer) mengakibatkan melambungnya biaya subsidi pemerintah terhadap 
solar yaitu Rp12,6 triliun (ini baru solar). Hal inilah yang seharusnya 
dijelaskan ke masyarakat mengapa biaya subsidi BBM perlu dipangkas. Melihat 
kenyataan ini tidak ada pilihan lain bahwa BBN harus segera didunianyatakan.  

Dari BBN atau biofuel dapat dihasilkan berbagai produk pengganti BBM (bensin, 
solar, dan minyak tanah). Biodiesel adalah bahan bakar cair yang diformulasikan 
khusus untuk mesin diesel dan terbuat dari sumber daya hayati (bio-oil) seperti 
dari kelapa sawit dan jarak. Pemanfaatan biodisel baik sebagai campuran solar 
maupun murni biodisel sama sekali tidak mengubah struktur mesin ataupun Stasiun 
Pengisian Bahan Bakar (SPBU), namun demikian produsen mesin diesel hanya 
merekomendasikan campuran biodisel-solar antara 20-50 persen biodisel. 
Pemanfaatan biodisel mempunyai beberapa keunggulan antara lain bahwa biodisel 
merupakan bahan bakar yang bersifat re_newable (terbaharui), dapat diproduksi 
secara lokal (bahkan skala home industry), ramah lingkungan, melindungi mesin, 
efisien dalam proses pembakaran, aman dan tidak beracun.

Di Eropa, biodisel bukan merupakan barang baru karena sebahagian besar industri 
telah menggunakan BBN biodisel, uniknya lagi bagi setiap industri di Eropa yang 
menggunakan biodisel sebagai bahan bakar, pemerintah akan melakukan pemotongan 
pajak (discount) bahkan sampai bebas pajak seperti di Jerman dan Austria,  
kebijakan ini diambil tidak terlepas dari biodisel sangat ramah lingkungan. 
Negara industri otomotif seperti Jerman, Japan dan Amerika ternyata telah 
melakukan persiapan/rancangan mesin otomotifnya untuk mengantisipasi gejolak 
kelangkaan BBM. Jepang jauh sebelumnya telah mengeluarkan kebijakan Biomass 
Nippon Integrated Strategy 2002 dan menargetkan pada 2006 3-5 persen konsumsi 
minyak bumi akan digantikan oleh biodisel. Tidak ada permasalahan yang 
signifikan di bidang teknologi otomotif, tinggal aplikasi saja, hasil uji coba 
berbagai merek mobil telah terbukti bahwa Biodisel sangat cocok dengan mesin 
mobil yang diujicoba. Namun perlu direnungkan tentang kontiniutas dari bahan 
baku. Saat ini timbul kekuatiran bahwa apabila CPO digunakan sebagai bahan baku 
biodisel maka akan mengganggu produksi minyak makan dan produk berbasis CPO 
lainnya. Hal ini sebenarnya tidak perlu dimasalahkan karena bertambahnya produk 
berbahan baku CPO justru akan meningkatkan nilai ekonomis dari kelapa sawit, 
apalagi biodisel tidak semata dari CPO saja tetapi dari seluruh fraksi kelapa 
sawit seperti dari PKO, Renided bleached  Deodorized Palm Oil (RBDPO) dan 
olein. Peluang ini semakin besar manakala negara-negara maju telah mencapai 
titik maksimum dalam memproduksi tanaman 

[ppiindia] Top 20 Koran Online Indonesia

2006-09-18 Terurut Topik MANG UCUP
Sumber: Kabar Indonesia
Ditulis oleh: E. Widiyati
[EMAIL PROTECTED]

Dengan ini saya berusaha untuk menyusun TOP 20 dari koran-koran online yang
ada. Ranking diberikan bukan berdasarkan nilai aslinya melainkan hanya
berdasarkan jumlah pengunjung yang membuka situs tsb.

Kalau dihitung berdasarkan jumlah pengunjung yang meng-akses Google maka
situs Google bisa dinilai dengan seharga AS$ 2.890.746 walaupun nilai
aslinya pasti 100 kali lipat jauh lebih tinggi. Sedangkan Detik.com dinilai
dengan seharga AS$ 422.513 dan jangan heran kalau Tempo hanya dinilai AS$
137 saja, bahkan Suara Pembaruan AS$ 44

Tidak di duga Suara Merdeka menduduki ranking ke tiga yang dinilai seharga
AS$ 8.457 jadi masih diatas Kompas. Sedangkan ranking kedua adalah Jakarta
Post mungkin karena banyak orang asing yang mengakses ke situs tsb.

Dan seperti yang saya tulis ranking top twenty ini disusun berdasarkan
jumlah pengunjung yang berkujung ke situs tsb, bukan berdasarkan income dari
iklan yang mereka dapatkan ataupun nilai asli dari koran tsb.

1.  Detik.com = AS$ 422.513
2.  The Jakarta Post = AS$ 102.641
3.  Suara Merdeka = AS$ 8.457
4.  Kompas = AS$ 7.956
5.  Majalah Ilmiah Quad (Brawijaya)  = AS$ 6.546
6.  Suara Hidayatullah = AS$ 3.457
7.  Jawa Pos = AS$ 1.949
8.  Harian Batam Post = AS$ 3.75
9.  Republika = AS$ 302
10. Pontianak Post = AS$ 197
11. Serambi News = AS$ 152
12. Tempo = AS$ 137
13. Insinde Indonesia = AS $ 134
14. Gatra = AS$ 122
15. Sinarharapan = AS$ 116
16. CBN (SWA) = AS$ 81
17. Bangkapos = AS$ 81
18. Pikiran-Rakyat = AS$ 63
19. Kedaultan Rakyat = AS§ 59
20. Suara Pembaruan = AS$ 44

Untuk mendapatkan nilai atau harga dari salah satu situs Anda bisa
menggunakan progam yang ada di 
http://directory.sootle.com/website-worth

Disitu Anda bisa menilai juga situs pribadi Anda maupun situs dari
perusahaan Anda. Selamat mencoba!

E. Widiyati



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Indonesia Berwenang Lucuti Senjata Israel

2006-09-18 Terurut Topik Al-Badruuni Enterprise
Berarti TNI akan segera melucuti tentara Israel yang selalu membandel yach...

Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:  
http://www.ranesi.nl/arsipaktua/Asia/indonesia060905/Indonesia_hizbullah060915

Indonesia Berwenang Lucuti Senjata Hizbullah
Ranesi

15-09-2006

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono sedang berkunjung ke Belanda untuk 
meresmikan nama dua kapal korvet Indonesia yang dibangun Belanda. Kamis (14/09) 
dilangsungkan temu muka dengan sejumlah wakil masyarakat Indonesia di 
Nederland, di Wisma Duta di Wassenaar. Dalam kesempatan itu menhan menjelaskan 
mengapa pasukan Indonesia yang ikut dalam misi UNIFIL ke Libanon ditunda 
keberangkatannya satu bulan hingga 24 Oktober mendatang. Berikut penjelasan 
Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono kepada Radio Nederland Wereldomroep:

Klik untuk mendengarkan wawancara lengkap Radio Nederland Wereldomroep dengan 
Juwono Sudarsono (1)

Di bawah PBB
Pasukan Indonesia ditunda keberangkatannya satu bulan, karena pasukan Eropa 
belum sepenuhnya ditugaskan di tempat. Pasukan Indonesia diharapkan mengisi 
komponen perbatasan jalur biru. Kemungkinan mereka bertugas di kilometer 60 di 
sepanjang perbatasan Libanon-Israel.

Sesuai mandat PBB, Pasukan Indonesia akan bertugas di bawah bendera PBB. Tetapi 
apabila dibutuhkan mereka diperbolehkan melucuti senjata setiap elemen-elemen 
bersenjata yang mengancam keselamatan pasukan Indonesia di Libanon. Ini yang 
dinamakan active self defense. Demikian menhan Juwono Sudarsono:

Sudah dijelaskan oleh sekjen PBB, Pak Hassan (Wirajuda) dan saya sendiri, kita 
harapkan supaya 15.000 pasukan Libanon itu semakin ke bawah, ke perbatasan dan 
menyerap Hizbullah. Karena Hizbullah itu adalah bagian dari political wing 
(sayap politik) dari pemerintah Libanon. Di mana ada dua anggota kabinet dari 
Hizbullah. Dengan demikian isi resolusi itu diperkuat oleh adanya lebih banyak 
kedaulatan Libanon ditangani oleh pemerintah dan tentara Libanon. Persoalannya 
adalah pakah tentara Libanon dan multi etnik itu bisa menindak dan menyerap 
Hizbullah, dan apakah Hizbullah mau? Demikian Juwono Sudarsono.

Pro-aktif
Radio Nederland Wereldomroep:  Kalau tentara Indonesia diminta untuk membantu, 
apakah pemerintah bersedia? Karena banyak sekali suara-suara yang menentang.

Klik untuk mendengarkan wawancara lengkap Radio Nederland Wereldomroep dengan 
Juwono Sudarsono (2)


Hanya sejauh yang saya sebut pro-active self defense. Jadi antara bab 6 dan 
bab 7 mandat PBB itu disebut pro-active self defense. Dalam hal armed 
elements atau elemen-elemen bersenjata dari manapun, Hizbullah maupun Israel, 
tidak mematuhi menurut guidance (petunjuk) dari PBB, maka pasukan kita dan 
pasukan lain berhak untuk menindak. menindak ini harus terukur dan harus 
self-defense. Tapi self defensenya harus pro-active, tidak menunggu ditembak 
dulu. Jikalau perlu menindak turun ke lembah atau turun ke tempat yang 
bersangkutan dan menangani perlucutan all armed elements. Tidak disebut 
Hizbullah, tapi semua tahu bahwa terutama adalah Hizbullah. Demikian Juwono 
Sudarsono. 
Pasukan itu dilengkapi dengan 32 kendaraan tempur baru buatan Prancis. 
Pembelian senjata itu tidak membutuhkan ijin Uni Eropa, karena Indonesia sudah 
punya 14 ranpur sejenis. Jadi ada keterpaduan antara yang dulu dan sekarang 
serta memudahkan sistem operasi dan perawatan.

Klik untuk mendengarkan wawancara lengkap Radio Nederland Wereldomroep dengan 
Juwono Sudarsono (3)


[Non-text portions of this message have been removed]



 


-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Kenapa ada yang ngamuk?(Ya karena Paus Busuk)

2006-09-18 Terurut Topik indrawan santoso
Kebencian ada pada setiap manusia termasuk pada dirimu mas

Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote:  Kenyataan makin 
jelas,

Kebencian makin terungkap dan apa yang Al Quran tulis adalah benar adanya. 
Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang 
disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi (Ali Imran : 118)

Mudah-mudahan umat Katholik di Indonesia tidak terpengaruh ucapan pemimpinnya 
yang jelas-jelas sangat buruk dan jahat.

(Ahmad)

Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Prahara besar bakalan menimpa dunia karena ada perang dingin antar agama. 
Karena keseleo atau slip of the tongue mungkin si Pope Benedict 16 mengutip 
percakapan antara Kaisar Manuel Paleologos 2 dengan seorang intelek Parsi yang 
mensitir bahwa peluasan agama Islam adalah berkat pedang dan kekerasan.

Tinggalkan dulu soal hiruk pikuk keseleo lidah ini karena toh si Pope ini sudah 
minta maaf atas keteledorannya, yang dia katakan bukan pendiriannya dalam 
me-labeli agama Islam sebagai agama yang getol main kayu.

Kita teliti dulu dan coba bandingin dengan kejadian ini dengan keseleonya lidah 
Pope Benedict 16 ini.

Masih ingat akan Pope John Paul ke2 yang pada tahun 1987(?) yang telah menjadi 
korban percobaan pembunuhan oleh Memet Ali seorang extremist Muslim? Tidak ada 
kayaknya orang Kresten mengadakan demo apalagi ingin mengadakan pembalasan 
kepada orang Islam. Tidak ada , boro2 Vatican minta agar orang Muslim minta 
maaf atas percobaan pembunuhan ini, dan idak ada seorang nun di bunuh di 
Somalia yang terjadi kemarin gara2 lidah yang keseleo, tidak ada gereja2 yang 
dibakari di Gaza. Malahan Pope John Paul 2 ini mengunjungi Memet Ali di penjara 
dan mengampuni perbuatannya.

Aku tidak bela sini, bela sana, karena aku seorang individu yang tidak punya 
kepentingan atas agama ini, agama itu, karena saya seorang kapir, tapi kapir 
yang tunduk sama hukum(law of the land) dan bahkan aku orang alim lho.

Harry Adinegara

-
On Yahoo!7
Photos: Unlimited free storage – keep all your photos in one place!

[Non-text portions of this message have been removed]


-
All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster.

[Non-text portions of this message have been removed]



 


-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Kenapa ada yang ngamuk?(Ya karena Paus Busuk)

2006-09-18 Terurut Topik Free Thinker
Iya..
  Moga-moga pemimpin agama non Katolik pun rapat-rapat mengunci mulutnya yang 
penuh kebencian!!!

Emang, kalau mau jadi pemimpin agama (apapun) jangan sebarkan kebencian. Jangan 
menuduh orang lain sebagai pelaku kekerasan, apalagi MENGAJAK umatnya melakukan 
kekerasan.
   
  Hidup ini indah kalau tiap orang menyimpan keyakinan agamanya masing-masing 
dalam hati... Agama kok jadi alasan buat saling membunuh!!! 

indrawan santoso [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kebencian ada pada setiap manusia termasuk pada dirimu mas

Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote: Kenyataan makin jelas,

Kebencian makin terungkap dan apa yang Al Quran tulis adalah benar adanya. 
Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang 
disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi (Ali Imran : 118)

Mudah-mudahan umat Katholik di Indonesia tidak terpengaruh ucapan pemimpinnya 
yang jelas-jelas sangat buruk dan jahat.

(Ahmad)

Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Prahara besar bakalan menimpa dunia karena ada perang dingin antar agama. 
Karena keseleo atau slip of the tongue mungkin si Pope Benedict 16 mengutip 
percakapan antara Kaisar Manuel Paleologos 2 dengan seorang intelek Parsi yang 
mensitir bahwa peluasan agama Islam adalah berkat pedang dan kekerasan.

Tinggalkan dulu soal hiruk pikuk keseleo lidah ini karena toh si Pope ini sudah 
minta maaf atas keteledorannya, yang dia katakan bukan pendiriannya dalam 
me-labeli agama Islam sebagai agama yang getol main kayu.

Kita teliti dulu dan coba bandingin dengan kejadian ini dengan keseleonya lidah 
Pope Benedict 16 ini.

Masih ingat akan Pope John Paul ke2 yang pada tahun 1987(?) yang telah menjadi 
korban percobaan pembunuhan oleh Memet Ali seorang extremist Muslim? Tidak ada 
kayaknya orang Kresten mengadakan demo apalagi ingin mengadakan pembalasan 
kepada orang Islam. Tidak ada , boro2 Vatican minta agar orang Muslim minta 
maaf atas percobaan pembunuhan ini, dan idak ada seorang nun di bunuh di 
Somalia yang terjadi kemarin gara2 lidah yang keseleo, tidak ada gereja2 yang 
dibakari di Gaza. Malahan Pope John Paul 2 ini mengunjungi Memet Ali di penjara 
dan mengampuni perbuatannya.

Aku tidak bela sini, bela sana, karena aku seorang individu yang tidak punya 
kepentingan atas agama ini, agama itu, karena saya seorang kapir, tapi kapir 
yang tunduk sama hukum(law of the land) dan bahkan aku orang alim lho.

Harry Adinegara

-
On Yahoo!7
Photos: Unlimited free storage – keep all your photos in one place!

[Non-text portions of this message have been removed]

-
All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster.

[Non-text portions of this message have been removed]


-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



 


=== I cannot stand journalists who take 'amplop' and say it's 'rezeki' from 
God. It's understandable because journalists are only humans with needs, but 
don't try to justify it. It strongly opposes code of ethics. It's wrong. And 
it's crystal clear. ===

-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] FOR THE FIRST TIME IN 2,000 YEARS THE POPE SAYS.. I'M SORRY

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://www.mirror.co.uk/news/tm_objectid=17767437method=fullsiteid=94762headline=for-the-first-time-in-2-000-years-the-pope-says---i-m-sorry--name_page.html

18 September 2006


FOR THE FIRST TIME IN 2,000 YEARS THE POPE SAYS.. I'M SORRY 
By Stephen White 


THE Pope made history yesterday by apologising for his comments about Islam. 

Benedict XVI sparked outrage when he quoted a 14th century emperor who said the 
Prophet Mohammed brought the world only evil and inhuman things. 

Italian nun Leonella Sgorbati was shot dead in the Muslim backlash in Somalia 
and two Christian churches were torched in the Palestinian West Bank. But the 
Pope said yesterday: I am deeply sorry for the reactions in some countries to 
a few passages which were considered offensive to the sensibility of Muslims. 


Advertisement
 

He added: These words were in fact a quotation from a medieval text which do 
not in any way express my personal thought. 


Benedict XVI, speaking amid tight security at his summer home in Italy, went 
on: I hope this serves to appease hearts and to clarify the true meaning of my 
address, which in its totality was an invitation to frank and sincere dialogue, 
with mutual respect. It is thought to be the first time a Pope, believed by 
Catholics to be infallible, has said sorry. His apology went out live on Al 
Jazeera TV. 


Egypt's Muslim Brotherhood later called for good, civilised and co-operative 
relations with Christians. 


But Turkey's religious affairs minister Mehmet Aydin said: You either say I'm 
sorry in a proper way or not at all. Are you sorry for saying such a thing or 
because of its consequences? The Pope is due to visit Turkey in November. 


Marksmen were stationed on the roof of the Pope's residence and the faithful 
waiting outside to hear his address had water bottles and umbrellas 
confiscated. 


The Mujahedeen Army vowed to attack the Vatican. In a film it showed a crucifix 
sliced in two with a sword and footage of Benedict, 79, and the World Trade 
Center burning. 


A voice said: We swear to destroy their cross in the heart of Rome and their 
Pope will weep as the Vatican is struck. Effigies of the Pontiff have been 
burned across the Muslim world. There were protests in Iran where cleric Ahmad 
Khatami said President George Bush and Benedict were united to repeat the 
Crusades. The Vatican described the killing of the nun as a horrible act. 


Sister Sgorbati, 66, had lived in Somalia for four years and trained nurses at 
the hospital where she was shot. She was from the Missionaries of the 
Consolation in Nepi, near Rome. Aides of the Pope have now been sent to Islamic 
countries to explain the Pontiff's message. His Secretary of State Cardinal 
Tarcisio Bertone said: They will extinguish the flames of misunderstanding. 


Some officials said the crisis might not have happened if Benedict had not 
demoted the Vatican's expert on Islamic affairs. 


Birmingham-born Archbishop Michael Fitzgerald, the most senior Brit at the 
Vatican, was moved to Cairo in February. 


Voice of the Mirror: Page 6 


[EMAIL PROTECTED] 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Apologize for What?

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://www.realclearpolitics.com/articles/2006/09/apologize_for_what.html

September 17, 2006 
Apologize for What?
By David Warren


The BBC appears to have been quickest off the mark, to send around the world in 
many languages, including Arabic, Turkish, Farsi, Urdu, and Malay, word that 
the Pope had insulted the Prophet of Islam, during an address in Bavaria.

He had not, of course. Pope Benedict XVI had instead quoted, carefully and 
without approval, remarks by the learned 14th-century Byzantine emperor, Manuel 
II Palaeologus, in debate with a 14th-century learned Persian. He was trying to 
provide a little historical depth to present controversies about the meaning of 
jihad, and his very point was that on their own respective theological terms, 
Muslims and Christians were bound to talk past each other today, in the same 
ways as they did seven centuries ago. But in the most conscientious media 
reports I have seen, even the Byzantine emperor is quoted out of context.

Here is the point Pope Benedict was making, also in the words of that learned 
Byzantine emperor, speaking on the eve of one of the many sieges of 
Constantinople:
  God is not pleased by blood, and not acting reasonably is contrary to God's 
nature. Faith is born of the soul, not the body. Whoever would lead someone to 
faith needs the ability to speak well and to reason properly, without violence 
and threats. ... To convince a reasonable soul, one does not need a strong arm, 
or weapons of any kind, or any other means of threatening a person with death.
It is a point the Greek-educated and Christian emperor takes as self-evident, 
but which is not self-evident to a theology that holds God entirely beyond 
human reason, and says He may command whatever He commands, including 
conversion by force should He so will. As the Pope said, it is a conflict that 
stabs us once again today: Does God act with logos? (This is the Greek word 
for reason as well as word) How do we defend this very Catholic (and 
Orthodox) idea outside the Church, where our own theological assumptions are 
not shared?

This was not a crude anti-Islamic polemic; nor was it so at the end of the 14th 
century. It was a quest for peace and amity, then as now.

By turning the story back-to-front, so that what's promised in the lead -- a 
crude attack on Islam -- is quietly withdrawn much later in the text, the BBC 
journalists were having a little mischief. The kind of mischief that is likely 
to end with Catholic priests and faithful butchered around the Muslim world. 
Either the writers were so jaw-droppingly ignorant, they did not realize this 
is what they were abetting (always a possibility with the postmodern 
journalist), or the malice was intended. There is no third possibility.

From the start, the BBC's reports said the Pope would face criticism from 
Muslim leaders -- in the present tense. This is a form of dishonesty that has 
become common in journalism today. The flagrantly biased reporter, feigning 
objectivity, spices his story by just guessing what a man's enemies will say, 
even before they have spoken.

While I don't mean to pick especially on the BBC, when other mainstream media 
are often as culpable, they are worth singling out here to show the amount of 
sheer, murderous evil of which this taxpayer-funded network is capable. As I 
write, the BBC website has just posted an interpretive piece by their 
religious affairs correspondent, one Rahul Tandon. He does an unconscionably 
brief review of publicity the Pope had previously received, as Cardinal 
Ratzinger and since his elevation, touching upon Islam. By extracting the 
context from each item on his list, Mr Tandon creates the utterly false 
impression that the Pope is, as the media persistently dub him, God's 
Rottweiler, with an especially vicious hate-on for Muslims.

Now watch Mr Tandon pose as the objective reporter:

  However, since his consecration, Pope Benedict has surprised many with his 
attempts to improve dialogue with the Muslim world. He is due to visit Turkey 
in November as part of that process. 
  But there have been signs of his earlier views.


Note the dripping condescension in the trailing line, as if the Pope is barely 
able to contain himself. But more significantly, note the implicit assertion 
that the views of Cardinal Ratzinger changed when he became Pope. This is not 
true, but insinuated as if it were fact.

From now on, the reporting will be about the Muslim rage, and whether the 
Vatican has apologized yet. That is the drama the media will seek to capture 
-- the drama of the cockfight -- because they know no better kind. That the 
Pope said nothing intrinsically objectionable will be overlooked, in deference 
to the Muslim rage, just as the media hid the Danish cartoons from their 
viewers -- preventing them from discovering how mild they were.

But again: even without the BBC doing the devil's work, with unbecoming 
enthusiasm, the story could have carried 

[ppiindia] Bom Diletakkan Di Pasar

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://www.indomedia.com/bpost/092006/18/nusantara/nusa2.htm

Senin, 18 September 2006 01:31:43


Bom Diletakkan Di Pasar

Palu, BPost
Aksi teror bom kembali terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Sebuah kardus yang 
dicurigai berisi bom ditemukan di pintu masuk SD Negeri Palu Timur, Jalan Cik 
Ditiro. Lokasi tersebut juga berseberangan depan Gereja Protestan Indonesia 
Donggala.

Kardus mencurigakan tersebut pertama kali ditemukan satpam gereja yang sedang 
bertugas malam. Karena merasa curiga, satpam kemudian melaporkan temuan kardus 
ke Kepolisian Resor Palu yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi. Polisi 
langsung mendatangi lokasi serta mengamankan daerah sekitar gereja. Untuk 
menghindari jatuhnya korban jiwa, warga sekitar dan jemaat gereja diminta 
menjauhi lokasi.

Tim penjinak bahan peledak, Jihandak, Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah 
segera memeriksa begitu tiba di lokasi. Namun ternyata kardus tersebut hanya 
berisi batu. Polisi pun segera membawa kardus tersebut untuk dijadikan barang 
bukti pengusutan aksi teror ini. Kejadian ini merupakan aksi teror bom 
kedelapan yang terjadi di Kota Palu selama bulan Januari hingga September tahun 
ini.

Sementara itu, teror bom juga terjadi di Poso. Sebuah bungkusan mencurigakan 
yang diduga berisi bom berbentuk senter ditemukan di Pasar Sentral, Poso. 
Penemuan ini membuat para pedagang dan pengunjung pasar panik. Polisi, yang 
mendapat laporan dari warga, segera datang dan menetralisir lokasi ditemukannya 
bungkusan. Tim Jihandak yang datang kemudian segera mengamankan bungkusan dan 
membawanya ke Lapangan Sintuwu untuk diledakkan.

Setelah bom diledakkan, tim gegana berhasil mengidentifikasi beberapa serpihan 
bom di dalam senter tersebut. Namun Wakil Kapolres Poso Komisaris Polisi 
Minarto mengatakan pihaknya belum bisa mengidentifikasi apakah isi senter 
berisi bom seperti bom yang menewaskan Nela Salaingo, Sabtu pekan lalu. mtv


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Mahalnya Pendidikan Berkualitas

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/18/11features.htm



Mahalnya Pendidikan Berkualitas
Oleh: Dani S. Wiria (Wartawan PR) 
Pengantar

Pada tanggal 4 sampai 8 September 2006 lalu, para kepala SMA, SMK dan SMP 
negeri maupun swasta di Kota Sukabumi melakukan studi banding masalah 
pendidikan ke Singapura dan Malaysia, sekaligus menjenguk puluhan siswa SMKN 
III (Dulu SKKA) yang tengah melakukan PKL di beberapa hotel dan restoran di 
sana. Tidak hanya itu, rombongan yang dipimpin Sekda Kota Sukabumi H.M. Muraz 
dan Kadis P  K, Mulyono menjajaki peluang kerja sama dengan sejumlah 
perusahaan yang bisa menerima siswa SMA dan SMK untuk melaksanakan PKL 
lanjutan. Wartawan PR Dani S. Wiria yang turut dalam rombongan tersebut 
menyampaikan laporannya.. (Red).

TIGA puluh lima tahun silam, ketika Malaysia baru bangkit dari tidur lelapnya 
pasca penjajahan Inggris, negeri itu mulai melirik masalah pendidikan. 
Kebijakan pemerintah Malaysia sekira tahun 1970-an adalah peningkatan mutu 
pendidikan guna menciptakan kader-kader bangsa yang berkualitas. Sayangnya, 
waktu itu Malaysia hanya sedikit memiliki aset pendidik yang berbobot, sehingga 
melirik sejumlah tenaga pengajar Indonesia yang dianggap jauh lebih maju dalam 
urusan pendidikan. Salah satu tenaga pendidik yang direkrut (dikontrak) 
Malaysia yaitu Muchtar (almarhum), gusu SMPP (sekarang SMAN III) Kota Sukabumi

Almarhum Muchtar barangkali akan tersenyum melihat kemajuan bidang pendidikan 
di Malaysia, karena sedikit banyak almarhum memiliki kiprah dalam memajukan 
negara tetangga ini. Sebaliknya, bisa jadi almarhum akan menangis ketika 
menyaksikan betapa tertinggalnya pendidikan di negaranya sendiri. 

Melihat kemajuan pendidikan di Malaysia dan Singapura, tidak mengherankan jika 
ribuan orang tua, akhirnya harus menjatuhkan pilihan agar anaknya melanjutkan 
kuliah di salah satu dari dua negera maju tersebut. Bahkan, ratusan orang tua 
merelakan anak-anaknya bersekolah dasar hingga menengah di Malaysia .

Berdasarkan catatan Kedubes RI di Malaysia, tidak kurang dari 5.000 pelajar dan 
mahasiswa asal Indonesia, termasuk Jabar yang melanjutkan pendidikannya di 
sana. Para pelajar dan mahasiswa asal Indonesia , tersebar di beberapa 
perguruan tinggi bertaraf internasional. Secara kuantitas angka mahasiswa asal 
Indonesia di Malaysia, setiap tahunnya terus bertambah. Tahun 2004, kami 
mencatat baru sekira 1.500 mahasiwa Indonesia yang belajar di Malaysia . Saat 
ini, sedikitnya ada 2.600 orang mahasiswa Indonesia yang tersebar di beberapa 
perguruan tinggi. Sedangkan pelajar setingkat SD dan sekolah menengah tidak 
kurang dari 3.000. Pelajar sekolah dasar dan menengah ini, menyebar di beberapa 
sekolah. Antara lain, di Sekolah Sri Sedaya di kawasan Subang Jaya, Selangor 
atau di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Tapi yang cukup menyulitkan adanya 
kebijakan pemerintah Malaysia tidak menerima anak-anak TKI bersekolah di 
Malaysia. Saya tengah berupaya keras untuk membuka jalan agar anak-anak TKI 
juga bisa bersekolah, kata Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, KPA Drs. 
Rusdihardjo, S.H. mantan Kapolri .

Sebagian besar mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Malaysia atau 
Singapura, mengambil studi bidang teknik sipil dan mesin. Alasan kualitas 
memang menjadi sasaran utama kehadiran pelajar Indonesia di Malaysia atau 
Singapura. Untuk sekolah dasar dan menengah misalnya, tidak sedikit pelajar 
kita sengaja bermukim atau dimukimkan oleh orang tuanya untuk belajar mandiri 
dan menimba ilmu di negeri Pak Lah (sebutan untuk Perdana Menteri Abdulah 
Badawi) ini. Di Sekolah Sri Sedaya Selangor saja ada sekira 20 pelajar 
Indonesia . Ini baru satu sekolah swasta. Sekolah ini memang cukup bermutu. 
Sehingga 99,9% lulusan Sri Sedaya setiap tahunnya selalu lolos dari seleksi 
mahasiswa di beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia. Padahal pada 
umumnya, mulai tingkat dasar hingga menengah hanya ditempuh selama 11 tahun. ( 
Di Indonesia 12 tahun, kecuali program akselerasi) dengan perhitungan sekolah 
dasar selama 6 tahun dan menengah (SMP  SMA) selama 5 tahun. Tapi proses 
belajarnya setiap hari selama tujuh jam setengah, mulai pukul 8.00 sampai 
15.30, kecuali Jumat hanya sampai pukul 12.50 dan hari Sabtu- Minggu libur.

Selain itu, mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah di Malaysia juga 
sangat terbatas, seperti matematika, bahasa Melayu, bahasa Inggris atau Bahasa 
Cina, sejarah, agama atau pendidikan moral, biologi, ekonomi ditambah dengan 
olah raga, life skills serta muatan lokal. Untuk ekstrakurikuler, para siswa di 
sekolah-sekolah Malaysia lebih mengutamakan ilmu bela diri. Sedangkan fasilitas 
belajar siswa memang pada umumnya relatif lebih baik ketimbang yang ada di 
Indonesia pada umumnya. 

Tapi, karena sekolah ini merupakan yang memiliki kualitas, tentu diimbangi oleh 
pembayaran yang cukup tinggi. Untuk seorang siswa yang belajar di Sekolah Sri 
Sedaya, minimal harus menyediakan dana RM 7.000,00 atau Rp 17,5 juta untuk satu 

[ppiindia] Saatnya Budaya Membuang Diubah Menjadi Mengolah Sampah

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/18/11hut02.htm


Saatnya Budaya Membuang Diubah Menjadi Mengolah Sampah 


MARET 2006, sampah menumpuk di seluruh tempat pembuangan sementara (TPS) di 
Kota Bandung, bahkan meluber ke badan jalan hingga menyebabkan kemacetan. Saat 
itu, Kota Bandung tak memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. TPA 
Jelekong dan TPA Sementara Cicabe, berakhir masa pakainya. Sementara untuk 
membuka kembali TPA Leuwigajah di Cimahi, tentu bukan opsi terbaik. Tragedi 
longsor sampah yang menelan seratus lebih korban jiwa di lokasi itu masih 
menyisakan masalah sosial dan hukum yang belum tuntas. 

 
  MENUMPUKNYA sampah di Kota Bandung, Maret lalu sempat menjadi masalah 
nasional.*DUDI SUGANDI/PR 
Pemkot Bandung pun kelabakan mencari TPA baru. Padahal, produksi sampah setiap 
hari mencapai 7.500 m3. Kondisi itu memaksa Wali Kota Bandung Dada Rosada 
menyatakan Kota Bandung dalam darurat sampah. Citra Kota Bandung pun sempat 
merosot di mata wisatawan. Hal itu juga mendorong HU Pikiran Rakyat menggelar 
diskusi di Redaksi, Jln. Soekarno-Hatta 147 Bandung tanggal 5 Mei 2006. Acara 
yang dihadiri Wali Kota Bandung Dada Rosada, Wali Kota Cimahi Itoc Tochija, dan 
Bupati Bandung Obar Sobarna tersebut mengemuka, TPA tetap salah satu opsi 
pemecahan sampah, selain community development berupa pengolahan sampah di 
tempat tinggal warga. 

Namun, opsi pertama itu kerap terbentur mekanisme birokrasi dan tekanan dari 
masyarakat di sekitar calon lokasi TPA. Alternatif lokasi TPA pun dicari. 
Beruntung, Kodam III/Siliwangi membantu menyediakan lahan di Cikubang, Kp. 
Sasaksaat, Desa Sumurbandung dan Perhutani di Kp. Gedig, Desa Sarimukti, Kec. 
Cipatat, Kab. Bandung. Maka, sejak 26 Mei 2006 lalu, tumpukan sampah yang 
menggunung di Kota Bandung mulai dibuang ke dua lokasi tersebut.

Sedikitnya, dibutuhkan 1.816 unit dump truck untuk mengangkut ribuan kubik 
sampah dari setiap TPS.

Namun, pada Malam Anugerah Penghargaan Lingkungan dan Adipura, di Jakarta, 
Kota Bandung mendapat predikat Kota Metropolitan Terkotor oleh Kementerian 
Negara Lingkungan Hidup (KLH). Predikat yang tentu saja menyesakkan dada.

Praktis, sampah Kota Bandung menjadi masalah nasional. Bahkan, Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono mengultimatum Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota 
Bandung segera menyelesaikan persoalan itu. SBY prihatin, bahkan malu melihat 
Kota Bandung sangat kotor.

**

WALI Kota Bandung Dada Rosada pun mengambil langkah, dengan berencana membangun 
pabrik pengolah sampah menjadi listrik (waste to energy) bersama PT Bandung 
Raya Indah Lestari (BRIL). Sudah waktunya Bandung mengolah sampah dengan 
teknologi, jika sanitary landfill sudah tidak mungkin diterapkan, katanya. 

Tim ad hoc pun dibentuk untuk mengkaji konsep pengolahan sampah Kota Bandung, 
dengan anggota Bappenas, Kementerian Negara Riset dan Teknologi (Ristek), KLH, 
Pemkot Bandung, dan Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Pemkot Bandung mengajukan bantuan dana Rp 684 miliar, terdiri dari Rp 54 miliar 
untuk penanganan sampah di TPA Gedig (Sarimukti) dan Rp 630,25 miliar untuk 
pembangunan pabrik sampah. Namun, tim ad hoc memutuskan sharing dana untuk 
penanganan sampah senilai Rp 10 miliar. Dari keseluruhan dana, pemerintah pusat 
memberikan 50%, pemerintah Prov. Jawa Barat 25%, dan 25% lainnya oleh Kota 
Bandung dan Kota Cimahi. Penanganan difokuskan untuk pengomposan di TPA Gedig. 

Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bandung, 
lalu bergabung dengan Pemkot Bandung dan PT BRIL untuk mewujudkan waste to 
energy. Sebidang lahan di Bandung Timur dipilih sebagai lokasi pabrik sampah. 
Prinsip kami, sesuai pernyataan Gubernur Jabar, konsep Pemkot Bandung tentang 
pabrik sampah, dilanjutkan. Program Great Bandung Waste Management Cooperation 
(GBWMC) tetap berjalan. Dua hal yang perlu diatur, bukan dipertentangkan, kata 
Dada.

**

GURU Besar Lingkungan Hidup Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Dr. Oekan S. 
Abdullah, (PR, 8 Mei 2006), mind set masyarakat sudah terpatri dengan sampah 
yang harus dibuang, bukan diolah. Sampah bisa diselesaikan bila ada sinergi 
antara sumber dan pengolahan, ujarnya. Pengolahan di sumber berarti 
implementasi reduce, reuse, recycling (3R). Sementara pengolahan sampa, bisa 
diubah jadi energi listrik.

Saat tumpukan sampah luar biasa banyak, semua pihak termasuk pemerintah, 
swasta, dan masyarakat ikut turun tangan. Setelah sampah tak lagi darurat, 
Meneg LH, Rahmat Witoelar pun mengapresiasi upaya Pemkot Bandung itu. Saya 
optimis, persoalan sampah Kota Bandung bisa diselesaikan. Sebab, kita punya 
modal kebersamaan, ujar Dada.

Namun, tugas yang lebih berat yaitu membentuk mind set masyarakat bahwa sampah 
merupakan persoalan bersama. Budaya membuang sampah perlu dihapus dan diubah 
menjadi budaya mengolah sampah dari sumbernya. Penegakan Perda No. 11/2005 
tentang Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan (K3) yang berlaku efektif 
November 2006, harus dilakukan 

[ppiindia] Mensesneg Yusril Menikah Diam-diam

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
CENDRAWASIH POS

Senin, 18 September 2006






















































































Mensesneg Yusril Menikah Diam-diam 



JAKARTA- Sepuluh bulan menduda, Yusril Ihza Mahendra menikah lagi. Wanita yang 
dipinangnya adalah Rika Tolentino Kato seorang pengajar di sebuah universitas 
terkemuka di Filipina. Resepsi pernikahan tersebut kemarin dilangsungkan di 
Hotel Four Seasons. 

Resepsi pernikahan kedua Menteri Sekretaris Negara tersebut berlangsung 
tertutup. Dalam jadwal acara yang terpampang di hotel tersebut tertulis bahwa 
ruang Garden Teras Room digunakan untuk acara Silaturahmi Hj Nurseha 
Sandon-Teresita Caraig. Hj Nurseha adalah ibunda Yusril. Sementara Teresita 
Caraig adalah ibu dari mempelai wanita. 

Puluhan sekuriti menjaga Garden Teras Room, tempat resepsi tersebut 
dilangsungkan. Para tamu undangan diperiksa satu-persatu. Mereka tidak 
diperbolehkan mengabadikan gambar di ruangan tersebut. ''Motret pakai Hp juga 
nggak boleh,'' kata anggota dewan yang mewanti-wanti agar namanya tidak 
disebut. Kamera poket yang dibawa sejumlah undangan harus ditinggal di depan 
ruang resepsi. 

Menurut sumber tadi proses akad nikah sudah dilangsungkan Sabtu (16/9), di 
Masjid Al Islah Komplek Departemen Koperasi. Acara sakral tersebut hanya 
dihadiri oleh sanak saudara dari kedua keluarga mempelai. 

Tidak banyak yang mengenal mempelai wanita yang dipinang Yusril. Ada yang 
menyebutkan usia Rika masih sangat belia. ''Katanya sih masih 19 tahun. Tapi 
ada juga yang bilang 22 tahun,'' imbuh sumber yang juga anggota Partai Bintang 
Bulan ( dulu Partai Bulan Bintang). 

Yusril sendiri bercerai dengan istrinya yang pertama Sukaesih sepuluh bulan 
yang lalu. Dari pernikahan pertamanya, pria kelahiran Belitung, Sumatera 
Selatan, 5 Februari 1956 tersebut dikaruniai dua orang anak. Rika dan Yusril 
sendiri diketahui bertemu dua tahun lalu di Filipina. 

Salah satu undangan yang datang di resepsi pernikahan Yusril, Deputi II Menteri 
Sekretaris Negara, Sumarwoto, mengaku belum pernah kenal dengan gadis berdarah 
Jepang-Filipina tersebut. ''Baru tadi (di resepsi,Red) saya salaman dan 
kenalan,'' akunya. 

Selama ini mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang tersebut tak pernah membawa 
Rika ke dalam acara-acara resmi. Undangan untuk menghadiri resepsi pernikahan 
pun hanya disampaikan Yusril melalui short message service (SMS). ''Saya malah 
baru pulang dari Jogjakarta mewakili beliau (Yusril,Red), langsung ke 
resepsi,'' ujarnya. 

Sejak kamis lalu, Sumarwoto diperintahkan untuk mewakili Yusril menghadiri 
sebuah acara di kota tersebut. Menurut dia, acara resepsi berlangsung penuh 
kekeluargaan. Yusril dan Rika tidak duduk di pelaminan. ''Pakaiannya biasa, 
Rika tidak berjilbab,''tambahnya. 

Para tamu undangan langsung menempati round table yang diatur di ruangan 
tersebut. Bertindak sebagai MC adalah Becky Tumewu, sedangkan Ruth Sahanaya 
didaulat untuk menyanyikan 14 lagu. Hingga acara usai digelar, baik Yusril 
maupun Rika tak mau memberikan keterangannya. Para tamu undangan memilih untuk 
tidak berkomentar seputar pernikahan mereka. 

Rekan Yusril di Partai Bintang Bulan Ali Mochtar Ngabalin menjelaskan kalau 
resepsi berjalan dengan lancar. ''Alhamdulillah semuanya baik-baik saja. Saya 
mendoakan agar mereka berdua berbahagia,'' ucapnya. (nik/cak/rdl


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Paus Benedictus: Dari Hati Busuk keluar Ucapan Busuk

2006-09-18 Terurut Topik A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Sesungguhnya ucapan Paus Benedictus XVI yang mengutip
ucapan Kaisar Byzantium Manuel bahwa Islam berbau
iblis dan hanya memerintahkan perang dengan pedang
merupakan gambaran dari hatinya yang busuk.

Kita tahu bahwa Byzantium membunuh utusan Nabi dan
lebih dulu menyerang Islam dalam perang Mu'tah dan
perang Tabuk.

Kita juga tahu bagaimana Fabianus Tibo bersama
orang-orang Kristen lainnya membantai ribuan Muslim di
Poso. Meski pengadilan, kasasi, PK dan warga Poso yang
menjadi saksi mengatakan Tibo bersalah, namun Paus
Benedictus membelanya dan meminta SBY agar membebaskan
Tibo si pembantai Muslim.

Itulah kebusukan Paus Benedictus. Jadi jika keluar
ucapan busuk dari mulutnya itu wajar. Jika dia
kemudian minta maaf, ini tak lebih sekedar pura-pura
agar ummat Islam tidak keburu benci dan antipati
sehingga mudah dimurtadkan oleh para pendeta Kristen.

Larangan mengambil orang Yahudi sebagai teman
kepercayaan

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil
menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar
kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa
yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari
mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami
terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu
memahaminya. [Ali Imron:118]

Wassalamu'alaikum wr wb

http://www.geocities.com/injusticedpeople/IhwalHubunganIslamKristendariMasakeMas\
a.htm
Suara Hidayatullah : Februari 2000/Syawal-Dzulqa'dah
1420


Hubungan Islam-Kristen dari Masa ke Masa

Mulanya rukun dan damai. Lalu perang. Siapa yang
memulai? Dan apa hubungannya kasus Maluku dan Ambon
dengan Perang Salib?

“Saya tidak tahu, apakah konflik ini bisa terlupakan
dalam satu-dua generasi. Permusuhannya sudah demikian
mendalam,” ujar Abdullah Soulissa, tokoh Partai Bulan
Bintang Maluku, dalam sebuah jumpa pers di Jakarta
tahun silam. Dari wajahnya nampak suasana prihatin
yang mendalam, memikirkan api permusuhan Islam dan
Kristen yang tengah berkobar-kobar di tanah
kelahirannya.

Abdullah dan jutaan penduduk Maluku memang layak
prihatin. Boleh jadi mereka setengah tak percaya,
karena negeri kepulauan yang semula termasyhur sangat
rukun dalam tradisi pela gandong, tiba-tiba
terkoyak-koyak menjadi arena saling bunuh seperti di
Bosnia. Dan seperti mimpi rasanya, tetangga yang dulu
begitu ramah, saling bantu-membantu, tiba-tiba menjadi
seperti tentara Serbia yang dengan sadis membantai
keluarga mereka.

Mitos selama ini, hubungan ummat Islam dan Kristen di
Maluku adalah yang paling harmonis sedunia. Konon
dengan tradisi pela gandong, ketika ummat Islam
membangun masjid, ummat Kristen turut serta
bergotong-royong. Begitu pula saat ummat Kristen
membangun gereja, ummat Islam tak segan-segan
menyingsingkan baju membantunya. Sebuah situasi
harmonis seperti di Desa Sukamaju, tempat tinggal
`almarhum' si Unyil yang dicita-citakan penguasa Orde
Baru.

Kini semua itu tinggal kenangan, disertai rasa tanda
tanya besar, mengapa api permusuhan antara ummat Islam
dan Kristen masih tersisa hingga ke abad ini?
Bagaimana sejarah mulainya dan apa pula solusinya?

Nabi dan Ahlul Kitab• Sejarah interaksi antara
Islam-Kristen telah terjadi sejak pertama risalah
Islam turun ke bumi empat belas abad lalu. Dalam
riwayat disebutkan, ketika Rasulullah saw sedang
gamang dan gelisah setelah dijumpai pertama kali oleh
malaikat Jibril as, sang istri Khadijah ra mengajaknya
pergi menemui saudara sepupunya Waraqah ibnu Naufal
yang menjadi rahib Nasrani, untuk meminta penjelasan
apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Waraqah inilah yang pertama kali memberitahu bahwa
kedatangan Jibril menunjukkan Muhammad telah diangkat
sebagai Nabi, berdasar keterangan Injil yang
dipelajarinya. Lalu Waraqah berjanji, sekiranya ia
masih hidup, ia akan menjadi salah seorang pembelanya
saat Muhammad saw diusir oleh kaumnya.

Muhammad saw, sebelum menjadi Rasul sudah mendapat
julukan Al Amin lantaran sifatnya yang mulia dan
sangat dipercaya. Sifatnya yang santun menjadikan ia
berhubungan baik dengan siapapun; dengan keluarga,
sahabat dan musuh dakwahnya sekalipun.

Dalam hal interaksi dengan kelompok ahlul kitab, ulama
besar Syaikh Dr Yusuf Qardhawi dalam Hadyul Islam
Fatwai Mu'ashirah (Fatwa Kontemporer) menjelaskan
betapa toleransi tampak jelas dalam pergaulan
Rasulullah terhadap ahlul kitab, baik Yahudi maupun
Nasrani. “Beliau mengunjungi mereka dan menghormati
mereka, menjenguk mereka yang sakit, menerima dan
memberi sesuatu kepada mereka.”

Sebelum orang di zaman kini biasa berdialog antar
agama, Nabi Muhammad sudah mendahului sejak dulu.
Seperti dicatat oleh Ibnu Ishaq dalam As-Shirah, para
utusan dari negeri Najran yang beragama Nasrani ketika
menghadap beliau di Madinah, mereka menemuinya di
masjid setelah waktu ashar. Tatkala tiba waktu shalat,
mereka lantas hendak shalat di masjid beliau. Sehingga
orang-orang hendak mencegahnya, tetapi Rasulullah
bersabda, “Biarkanlah 

[ppiindia] Polda Metro Serahkan Laporan Daan Damara

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
Refleksi:  Daan Damara ini terlalu bodoh karena yakin bahwa sebagai orang Papua 
 maka laporannya akan diteliti dan menteri  Hamid Awaluddin diperiksa dan 
ditahan oleh pemerintah Indonesia.


LAMPUNG POS

  Jum'at, 15 September 2006 
 

  NASIONAL 
 
 
 

Polda Metro Serahkan Laporan Daan Damara 


 
LAPORKAN HAMID. Daan Damara menunjukkan berkas pelaporan Hamid 
Awaluddin ke Polda Metro Jaya dalam kasus sumpah palsu.(DOK SCTV) 
  Lampost Online, JAKARTA: Polda Metro Jaya melimpahkan penyidikan laporan 
Daan Dimara dalam kasus dugaan kasus sumpah dan kesaksian palsu dengan terlapor 
Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin ke Mabes Polri.

  Kemarin sore laporannya sudah masuk. Kami langsung melimpahkannya ke 
Mabes Polri karena yang dilaporkannya adalah seorang menteri, kata Wakil 
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKB Tejo Subagio di Jakarta, 
Jumat (15/9).

  Menurut Tejo, pelimpahan itu dilakukan agar proses penyidikannya bisa 
lebih mudah. Untuk memeriksa seorang menteri, harus ada izin dari Presiden. 
Sementara pengajuan izin itu harus melalui Mabes Polri, katanya.

  Sementara itu Kapolda Metro Jaya Irjen Adang Firman mengungkapkan, Polri 
akan memproses laporan Daan tersebut. Kami sedang mempelajari kasus tersebut, 
katanya.

  Mengenai permintaan Daan untuk menemuinya sebelum membuat laporan, Kamis 
(14/9), Kapolda mengungkapkan setiap orang yang membuat laporan polisi tidak 
perlu bertemu dengan dirinya.

  Di Polda kan bukan hanya Kapolda. Lagi pula kemarin saya ada acara di 
luar, ujarnya. (Miol/LO-01)
 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Fw: Terjemahan ceramah Paus Benedict oleh Romo Mardi - [Ilmiah Lengkap: Jerman-Indonesia]

2006-09-18 Terurut Topik Arriko Indrawan



Dear all Friends,
Baru saja romo mardi mengirimkan pidato Ilmiah dari Paus Benediktus dari
baha asli (bahasa Jerman) kedalam Bahasa Indonesia secara lengkap dan
Ilmiah, semoga terjemahan ini membantu teman-teman dalam mengerti dasar
permasalahan yang sesungguhnya.

Haruskah gagasan seperti ini ditimpali dengan demo, sampai pembakaran
gedung gereja??


=



*Ini terjemahanku dari asli jermannya. mardi bs*

KULIAH PAUS BENEDICTUS XVI:
Iman, Akal Budi dan Universitas
12.9.2006

Bagiku merupakan saat mengharukan, bahwa saya berdiri
lagi di mimbar Universitas ini dan sekali lagi boleh
memberikan kuliah . Dalam pada itu pikiranku kembali ke
tahun-tahun, ketika saya menerima tugas sebagai guru
akademis di Universitas Bonn setelah suatu kurun waktu
indah di Sekolah Tinggi Freising. Waktu itu ? 1959 ? masih
jaman tata Universitas lama. Untuk setiap mata kuliah
tidak ada asisten atau sekretaris: tetapi untungnya malah
ada perjumpaan yang amat langsung dengan mahasiswa
dan terutama juga antara para Profesor satu sama lain.
Di ruang dosen kami dapat ketemu sebelum atau sesudah
kuliah.  Kontak antara ahli sejarah, filsuf, filolog dan tentu
saja juga antara para teolog dari kedua fakultas teologi
(Protestan dan Katolik) sangat akrab. Tiap semester ada
Hari Akademi: pada saat itu Profesor dari semua fakultas
memperkenalkan diri kepada para mahasiswa seluruh
Universitas dan dengan demikian menjadi mungkinlah
untuk mengalami Universitas benar-benar. Bahwa kami
(dengan semua spesialisasinya kadang kala membuat kami
tidak dapat bicara satu sama lain), toh merupakan satu
kesatuan dan semuanya bekerja dengan satu akal budi
dengan aneka dimensinya serta sama-sama mengalami
pertanggungjawaban penggunaan akal budi secara benar.
Universitas juga bangga dengan kedua fakultas teologinya
(Protestan dan Katolik). Jelas, bahwa kedua fakultas itu,
dengan mengajukan pertanyaan rasional kepada iman,
yang perlu agar menjadi bagian dari seluruh
'Universitas scientiarum', pun kalau imannya tidak dapat
sama, mendorong para teolog untuk sama-sama
menggunakan akal budi. Kesatuan batin dalam dunia akal
budi itu tidak juga terganggu, tatkala pernah terdengar,
katanya ada kolega dosen yang berucap: di Universitas kita
katanya ada hal aneh, yaitu bahwa ada 2 fakultas yang
mempelajari 'sesuatu yang tidak ada' (yaitu Allah).
Bahwa di tengah sikap skepsis seperti ini tetap perlu dan
rasional saja, mengajukan pertanyaan secara rasional
tentang Allah dan melakukannya dalam kaitan dengan
Tradisi iman katolik, tidaklah dipermasalahkan di seluruh
Universitas.
Semua itu muncul dalam kesadaranku lagi, ketika belum
lama ini saya membaca bagian dialog yang diterbitkan oleh
Prof Th. Khoury (Muenster): di situ:
dialognya dari tahun 1391 di suatu barak musim dingin
dekat Ankara antara Kaisar terpelajar Manuel II
Palaeologos dengan sang bijak dari Persia mengenai agama
kristiani dan Islam dan mengupas soal kebenaran keduanya.
Kaisar mungkin menuliskan dialog itu saat pengepungan
Konstantinopel antara 1394 dan 1402 (maka ia
menguraikan pendiriannya sendiri jauh lebih rinci daripada
jawab sang ahli dari Persia.) Dialog itu mencakup seluruh
jaringan iman dalam Alkitab dan Al Qur'an serta terutama
berkisar tentang citra Allah dan gambaran manusia,
tetapi juga tentu saja lagi dan lagi mengenai hubungan
antara ketiga Kitab Hukum Perjanjian Lama,
Perjanjian Baru dan Al Qur'an.
Dalam kuliah ini saya hanya akan menyebut satu butir
(yang juga tidak merupakan inti dialog itu): satu butir yang
menarik perhatian saya dalam kaitan dengan tema
Iman dan Akal Budi dan dapat bermanfaat untuk
menjadi pangkal pemikiran saya.
Dalam buku yang diterbitkan Prof Khoury itu pada
lingkaran diskusi yang ketujuh, Kaisar sampai pada tema
Jihad (Perang Suci). Kaisar pasti tahu, bahwa dalam Surah
2, 256 dikatakan mengenai tiadanya paksaan untuk urusan
iman ? itu satu di antara Surah-surah pertama dari masa,
ketika Muhammad sendiri dalam kondisi lemah dan
terancam. Kaisar tentu tahu juga akan yang tertulis dalam
Al Qur'an ? kelak tersusunnya ? ketentuan mengenai
Perang Suci. Tanpa mau masuk ke dalam rinci-rincian,
bagaimana hubungan antara umat Ahli Kitab dan
Orang Tak Beriman, Kaisar secara mengherankan
memakai cara langsung ke dalam pertanyaan utama
tentang hubungan antara agama dan kekuasaan kepada
rekan bicaranya. *Ia berkata Tunjukkanlah, apa yang
dibawa Muhammad dan Anda hanya akan menemukan
yang buruk dan tidak manusiawi, seperti bahwa ia
memerintahkan agar iman yang diwartakannya
disebarluaskan dengan pedang. Hal itu bertentangan
dengan kodrat Allah dan kodrat jiwa.
Allah tidak mencintai darah dan tidak bertindak rasional
itu bertentangan dengan hakikat Allah. Iman itu buah jiwa,
bukan dari tubuh. Maka siapa yang menyuruh orang untuk
beriman, perlu menggunakan argumentasi yang baik dan
cara berpikir yang benar, bukan kekuatan dan ancaman …
Untuk meyakinkan seseorang yang rasional, perlulah orang
bukan tangan atau alat kekerasan atau sesuatu alat,
yang dapat mengancamkan 

[ppiindia] Tuduhan Tanpa Tanpa Bukti Kepada Islam - Tanggapan Pidato Pope

2006-09-18 Terurut Topik H.Nadri Sa'aduddin
Toleransi Islam dan Konsep Jihad
Oleh : Maulana Ataul Mujeeb Rasheed - UK
http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/841/toleransi-islam-dan-konsep
-jihad
Kutipan :
Islam menolak anggapan yang menyatakan bahwa agama lain tidak akan
membawa keselamatan. Semua agama besar dihargai dan dihormati dengan
baik. Umat Muslim diwajibkan menghormati tempat-tempat ibadah agama
lain. Rasa hormat juga ditunjukkan kepada orang-orang suci serta nabi
pendiri agama mereka.


Konsep Islam tentang Jihad
Oleh : Bilal Atkinson - UK.
http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/781/konsep-islam-tentang-jihad
Kutipan :
Apa yang menjadikan orang-orang itu beriman kepada Hazrat Rasulullah
s.a.w., seorang laki-laki yang pada waktu itu tidak memiliki kekuasaan
atau pun kekayaan? Beliau jelas tidak ada menghunus pedang guna
memaksa pengikutnya untuk beriman kepadanya dan pesan yang dibawanya.


Pandangan Islam Terhadap Terorisme
Oleh : Abdul Ghany Jahengeer Khan - UK
http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/608/pandangan-islam-terhadap-t
erorisme
Kutipan :
Islam adalah agama perdamaian. Seseorang yang menganut Islam akan
menyadari bahwa dirinya dikitari oleh ajaran-ajaran mulia yang
bertujuan menciptakan rasa kedamaian di antara manusia dengan Tuhan


Al-Quran Tentang Perang Dan Damai
Oleh : Hz. Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad
http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/609/al-quran-tentang-perang-da
n-damai
Kutipan :
Ajaran Islam berbeda dari agama Yahudi dan Nasrani. Ajaran Islam
berada di antara keduanya. Islam tidak mengajarkan agresi seperti
halnya ajaran Nabi Musa as. Islam tidak pula seperti agama Kristen
dewasa ini (yang mungkin telah rusak) yang mengajarkan hal-hal yang
saling bertentangan satu sama lain


Jihad
Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad.as
http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/596/j-i-h-a-d
Kutipan :
Tidak sekali pun Hazrat Rasulullah.saw pernah mengangkat pedang
terhadap siapa pun kecuali mereka yang mengangkat pedang terlebih
dahulu dengan membunuhi laki-laki, wanita dan anak-anak yang tidak
berdosa sedemikian kejamnya sehingga sekarang ini pun jika kita
mendengarkan akan menimbulkan kesedihan yang sangat. Kedua, kalau pun
ada akidah jihad sebagaimana yang dikemukakan para ulama tersebut,
perlu diketahui bahwa jihad demikian tidak lagi berlaku di abad dan
zaman sekarang.


Islam dan Hak Asasi Manusia
Oleh : Amir Hayat - U.K.
http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/800/islam-dan-hak-asasi-manusi
a
Kutipan :
Al-Quran bahkan lebih jauh lagi menegaskan kemerdekaan tersebut dengan
cara menyatakan bahwa meski Tuhan yang memiliki segala kuasa pun,
tidak akan memaksa mahluk-Nya dalam masalah nurani. Apa pun yang
dilakukan seseorang berkaitan dengan hal ini haruslah datang dari
kebebasannya memilih.

---
Wassalamu'alaiikum wr.wb.
H. Nadri Saaduddin
Kelompok Studi Islam Ahmadina
Jalan Imam Bonjol 12 A
Balaikandi Koto Nan Ompek
Telp. +62-0752-92367
Mobile:081363259195
Payakumbuh 26225
Sumatera Barat
-
Love For All Hatred For None
Peace, Peace and Love With Each Other









***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Urgent !

2006-09-18 Terurut Topik Jimmy Okberto
Kirim kemana Broer Ambone???

Gak Jelas Alamatnya ...

Japri saja ... OK

 

Jimmy Okberto 

mailcare | 021 8823068

It is never too late to be what you might have been.-by George Eliot 

http://okberto.multiply.com/

 

  _  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ambon
Sent: Friday, September 15, 2006 6:45 PM
To: Undisclosed-Recipient:;@mail-gateway2.ntt.net.id
Subject: [ppiindia] Urgent !

 

Ini contoh surat protes untuk Nobel Komite, Anda bisa memakai surat tsb dibawah 
ini atau mengarang sendiri. 



The Norwegian Nobel Committee
Norwegian Nobel Institute
Drammensveien 19
NO-0255 OSLO
Norway

Dear Nobel Committee Members,

The nomination of President Yudhoyono for the 2006 Nobel Peace Prize is a 
travesty of the aspirations that the Nobel Peace Prize represents to the world 
and I ask the Nobel Committee to decline the nomination.

The extrajudicial killings of these innocent Achehnese civilians during the 
Helsinki 'peace process' - Hamdani Hasyem, 22; Ekawati Abbas, 21, Mustafa 
Ahmad, 38, Rasyidin Abdulllah, 27, M. Yusuf, 25, Muslim, 31, Sulaiman Tgk Oh, 
48, Abdurrahman Su'ud, 50, Asiah Hanafiah, 22, Ziadi Syamaun, 32, Samdika 
Alimuddin; Ibnu Hajar 48, Tarmizi Zakaria 22, Ishak Hasan, 32. Aminah Usman, 
40, Muslem A. Latif, 25, Aminah Dawod, 60, , Muzakkir, 24; Ridwan Abdurrahman, 
28, Nazly Usman, 40, Asiah Ali, 45 (f), Jamaluddin Jalil, 30, Mahyuddin, 18, 
Anwar Sadat, 28, Mukmin, 35, Jamal, 21, Mohd Hasan Safari, 42; Sharifuddin 
Sarong, 51, Sulaiman A. Samad, 22, Jacob, 25, Zulkifli Hanafiah, 23 - testify 
that President Yudhoyono , who had the authority to prevent these extrajudicial 
killings, is not a man of peace.

Amnesty International, Human Rights Watch, Tapol, The US State Department have 
well documented reports of the Indonesian government's systematic repression 
which is exercised not only in Acheh, but also in West Papua and Maluku 
refuting the Indonesian government's usual apportioning of blame to 'rogue 
elements' in its security forces.

East Timor
Let me assure the Committee, that in Indonesia, once a general, always a 
general. President Yudhoyono's military career is further testimony that he 
does not meet the Nobel Peace Prize criteria. General Yudhoyono is a graduate 
of US military training programmes at Fort Benning, notoriously known as The 
School of Assassins. Of great concern is his tours of duty as a battalion 
commander in East Timor in the mid-70s and early 80s; may I remind you that 
from the 1976 invasion, East Timor remained closed to the outside world and by 
1988, Asia Watch and Amnesty International reported the genocide of over 
200,000 Timorese.

In 1999, General Yudhoyono was the TNI's chief-of-staff of territorial affairs 
(with direct responsibility for East Timor) during the coordinated destruction 
of East Timor immediately after the United Nations-sponsored referendum.

Maluku
Yudhoyono, as the influential coordinating minister for politics and security, 
chose not to stop the militant Indonesian Muslim group, Laskar Jihad, composed 
of thousands of young Javanese Islamist militants and foreign fighters, when it 
entered a religious war between Christians and Muslims in Maluku province. 
Laskar Jihad was responsible for large scale killings in Maluku and elsewhere, 
and set up in the predominantly Christian province of Papua. According to the 
Papua Presidium the Indonesian government and military are behind Laskar 
Jihad's presence in Papua: They are set up as militias to fight the 
independence movement.

Yudhoyono himself was seen as supporting Laskar Jihad by his words-  They also 
play a role in defending truth and justice that is expected by Muslims in 
Indonesia. For me, as far as what they are doing is legal and not violating 
law, then this is OK.

West Papua
When Minister for Politics and Security Affairs, Yudhoyono advanced repressive 
policies in West Papua, which, since 2003, still maintains a ban on foreign 
media reporting. As president, while professing a commitment to resolving the 
problems within West Papua, Yudhoyono's appointments indicate it is brutal 
business as usual. On 21 June 2005, Maj. Gen. George Toisutta, who is close to 
the President, was appointed Military Commander of West Papua. In 1995-96, 
Toisutta was Deputy commander of Korem Wiradharma, in East Timor responsible 
for intelligence and mobilising the militia. In November 2003 he was Commander 
for military operations in Acheh during the second phase of martial law when 
he, intensified intelligence, increased the number of military posts in Acheh 
and gave military personnel civilian functions such as appointments as 
sub-district chiefs and equipping them with weapons. As recently as January 20, 
2006, a 14 year old high school student, Mozes Douw, was killed by Indonesian 
troops in Paniai region, Papua.

For all of us, the Nobel Peace Prize not only is the sublime award of honour 
for the long and enduring 

[ppiindia] Yusril Nikahi Gadis Belia

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://www.tribun-batam.com/index.php?module=detailnoberita=21940
18 September 2006


Yusril Nikahi Gadis Belia

* Keturunan Filipina-Jepang 
* Mendagri-Menag Jadi Saksi 


Jakarta, Tribun - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Yusril Ihza Mahendra 
menikah lagi. Menteri berusia 50 tahun ini menikahi gadis belia berusia 20 
tahun asal Filipina keturunan Jepang. Si perempuan bernama Rika Tolentino Kato, 
berdarah campuran Jepang-Filipina yang telah menjadi muallaf. 

Tidak ada pekerja pers yang diundang dan mengetahui perkawinan Yusril, Sabtu 
(16/9), termasuk acara syukuran yang digelar di Garden Teras Room, lantai dua 
Hotel Four Seasons, di Jl. HR Rasuna Said, Jakarta, Minggu (17/9). Acara 
syukuran dimulai pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, setelah sehari sebelumnya 
diadakan akad nikah di Masjid Ar-Rachman, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil 
Menegah, juga di Jl Rasuna Said, Jakarta.

Ini adalah pernikahan kedua Yusril. Sebelumnya, Yusril menikahi Kessi Sukaesih 
dan dikaruniai empat anak yang telah remaja, namun kemudian mereka bercerai. 
Ya mereka saya dengar sudah cerai sepuluh bulan yang lalu, jelas sebuah 
sumber. Belum ada kejelasan di mana Yusril bercerai dengan istri pertamanya.

Yah memang tadi sudah menikah. Akad nikahnya kemarin. Saya hadir di acara akad 
nikah, kata orang dekat Yusril yang juga Sekjen DPP Partai Bulan Bintang (PBB) 
Sahar L Hasan, di Jakarta, Minggu (17/9). Menurut Sahar, saksi perkawinan itu 
adalah Menteri Agama Maftuh Basyuni dan Menteri Dalam Negeri M Ma'ruf. 

Politisi PBB yang juga anggota DPR, Ali Mochtar Ngabalin, bertindak sebagai 
pembaca doa. Empat anak Yusril juga hadir dalam perhelatan tersebut. Ditanya 
apakah pendiri PBB ini sudah lama mengenal perempuan itu, Sahar mengaku tidak 
tahu. Tidak tahu ya, katanya. Menurutnya, Kessi Sukaesih sebelumnya sudah 
mengetahui rencana pernikahan tersebut. Namun ia tidak menjelaskan bagaimana 
reaksi istri pertama Yusril itu. Istri yang lama sudah diberitahu soal 
pernikahan. Kemarin anak- anaknya datang. Yang laki dan perempuan, katanya.

Ditanya cantik mana Ny Kessi Sukaesih dengan Rika, dengan tertawa Sahar 
mengatakan cantik Rika. Istrinya sekarang lebih cantik dari istri pertama, 
katanya. Adapun ciri-ciri Rika yang diingat Sahar yaitu sang gadis berkulit 
putih dan bersih. Putih kulitnya, jelasnya.

Dihadiri pejabat
Seorang undangan yang hadir pada acara tersebut mengatakan resepsi berlangsung 
secara sederhana dan hikmat. Resepsinya terbuka bagi publik dan teman dekat. 
Menikah secara terbuka kan bagus. Banyak orang tahu lebih bagus. Daripada 
berzina, kata orang dekat Yusril yang enggan diusebutkan jati dirinya.

Menurutnya sejumlah menteri kabinet pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 
hadir pada resepsi tersebut di antaranya Menteri Dalam Negeri M Ma'ruf, Menteri 
Kehutanan MS Kaban, dan Menteri Agama M Maftuh Basyuni. Selain itu jajaran 
pejabat dari kantor sekretariat negara, kantor departemen luar negeri, dan 
sejumlah diplomat asing.

Dalam acara resepsi pernikahan itu, wartawan dilarang masuk ke Hotel Four 
Season. Hotel yang terkenal sangat ketat tersebut hanya membolehkan masuk 
orang-orang yang telah terdaftar sebagai undangan saja. Menurut sumber 
tersebut, undangan tidak lebih dari 300 orang, terdiri dari kerabat mempelai 
dan tamu khusus.

Hadir juga sejumlah artis antara lain Ruth Sahanaya, untuk menghibur para 
undangan. Artis yang biasa disapa Uthe itu menyanyikan sebuah lagu hitsnya, 
Kaulah Segalanya Bagiku. Rika yang mengenakan pakaian warna merah sempat 
menyanyikan lagu hits dari Jepang, Kokorono Tomo.

Setelah acara selesai dan para tamu meninggalkan ruangan, para wartawan baru 
diperbolehkan masuk. Di ruangan tersebut hanya terdapat sisa-sisa acara yaitu 
barang-barang berserakan dan sedang dibersihkan oleh para pekerja hotel. Para 
wartawan hanya menemukan secarik kertas yang tertulis, Acara syukuran dan 
silaturahmi yang berhubungan dengan akad nikah antara Bapak Yusril Ihza 
Mahendra, putra Almarhum Idris Haji Zainal dengan Hj Norsiha binti Sandon, 
dengan Rika Tolentino Kato, putri dari Katsuyoshi Kato dan Maria Teresita 
Tolentino Karai, pada hari Sabtu 16 September 2006 kemarin. 

Lengang
Pernikahan Yusril dengan Rika ternyata tidak banyak diketahui warga Manggar, 
Belitung, kampung halaman Guru Besar Fakultas Hukum Uiniversitas Indonesia (UI) 
tersebut. Tidak ada tanda-tanda ada hajatan di kediaman ibu kandung Yusril, Ny 
Hj Norsiha, di Jalan Kartini, Dusun Durian, Desa Lalang Kecamatan Manggar..

Rumah orangtua Yusril tampak lengang. Hanya ada beberapa orang kerabat dekat 
Yusril di rumah tersebut. Ibu Yusril sudah sekitar satu minggu lalu ke 
Jakarta. Waktu hendak berangkat ke Jakarta ibu Yusril dak memberi tahu ada 
acara pernikahan ini. Ia ke Jakarta hanya bilang mau ke tempat Niar (saudara 
Yusril) yang ada di Jakarta. Saya baru mengetahui adanya acara pernikahan ini 
setelah Niar menelepon ke rumah ini. Waktu itu, ibunya Yusril sudah berangkat 
ke Jakarta, ungkap Ny Rosdiana 

[ppiindia] Singapura Usir 6 Aktivis

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://www.tribun-batam.com/index.php?module=detailnoberita=21868

17 September 2006

Singapura Usir 6 Aktivis 

* Gagal Ikut Acara di Batam 
* Cabut Cekal 22 Nama 


Batam, Tribun - Singapura kembali membuat berang peserta International People 
Forum (IPF), ajang seminar dan workshop para aktivis lembaga swadaya masyrakat 
(LSM), yang digelar di Asrama Haji Batam. Negara pulau tersebut sempat menahan 
dan mendeportasi enam aktivis LSM asal India, Srilanka, Brasil, dan Jepang, 
yang hendak menghadari acara IPF di Batam.

Insiden deportasi para peserta IPF tersebut disampaikan Ashok Rao, peserta IPF 
asal India, di Asrama Haji Batam, Sabtu (16/9). Ia terlihat berang dan 
emosional setelah mendapat laporan mengenai sikap aparat pemerintah Singapura 
seperti disampaikan Mishra dan Raghu Kancharla kepadanya melalui surat 
elektronik (e-mail).

Menurut surat elektronik yang diterimanya, Mishra dan Raghu Kancharla 
dideportasi pihak imigrasi Singapura ke India, Jumat (15/9), setelah mereka 
transit di Bandara Changi untuk selanjutnya hendak menuju Batam. Selain 
dideportasi, selama 38 jam dua orang aktivis tersebut merasa diperlakukan 
secara sewenang-wenang oleh posili dan petugas imigrasi Singapura.

Ashok semula bertanya-tanya mengapa kedua rekannya tersebut tidak juga muncul 
di Batam. Padahal mereka berjanji bertemu di Batam pada 14 September lalu. 
Mereka memberitahu saya melalui e-mail. Sekarang mereka sudah berada di India. 
Polisi dan imigrasi Singapura memperlakukan mereka dengan buruk, ujar Ashok 
dengan suara lantang dan terlihat emosi.

Dalam e-mailnya kepada Ashok, Raghu menceritakan perlakuan buruk yang mereka 
alami ketika transit di Singapura. Kami (Mishra dan saya sendiri) terpaksa 
kembali ke India setelah melalui negosiasi yang amat panjang. Otoritas Imigrasi 
Singapura menolak kami masuk ke Singapura untuk menghadiri pertemuan itu, ujar 
Raghu.

Diungkapkan, mereka sempat ditahan selama 38 jam dan tak seorangpun bersedia 
menjawab pertanyaan apa alasan dari perlakuan tersebut. Kami juga diperlakukan 
dengan buruk. Mereka melontarkan beberapa pertanyaan. Polisi menanyai kami, 
mengambil sidik jari, foto, dan melakukan skrening, ujarnya.

Bukan hanya itu saja. Aparat singapura tidak memperbolehkan mereka menghubungi 
siapapun. Bersama kami, ada dua orang Srilanka yang datang untuk menghadiri 
pertemuan yang sama dan mereka juga sempat ditahan.Saya masih ingat satu di 
antara mereka bernama Janaki, tambah Raghu. 

Menurutnya, dua aktivis asal Srilanka itu juga dideportasi ke negaranya. 
Akhirnya mereka juga dikirim ke Kolombo, Kamis (14/9) pagi. Saya juga bertemu 
Ny Maria Claria dari Brasil dan satu lagi dari Jepang. Nasib mereka tak ubahnya 
seperti kami, kata Raghu.

Ia mengetahui nama mereka dari papan pengumuman yang beradai di luar ruang 
tahanan. Dengan perlakukan itu kami merasa sangat terhina. Mereka mengirimkan 
kami dengan pesawat Singapore Airlines. Saat ini kami baru saja tiba di rumah, 
jelas Raghu. 

Cabut cekal
Diungkapkan, Misha merasa sangat terganggu pada kejadian itu. Saya berharap 
kamu baik-baik saja, begitu kalimat terakhir Raghu kepada Ashok. Alhasil, 
Ashok mengaku sangat bingung pada kejadian ini. Padahal Kedutaan Besar 
Singapura di India sudah memberikan visa bagi mereka berdua. Lantas mengapa 
mereka dipulangkan. Lagipula mereka hanya transit di Singapura hendak 
menghadiri pertemuan di Batam, imbuh lelaki dengan rambut dan jenggot yang 
sudah memutih tersebut.

Ashok ikut merasa khawatir pada nasibnya ketika nanti embali ke India. Bukan 
tidak mungkin pemerintah Singapura juga akan menahannya. Saya belum memutuskan 
akan kembali ke India melalui Singapura atau Jakarta, papar Ashok.

Pemerintah Singapura juga dikabarkan mencabut cekal (cegah tangkal) terhadap 22 
aktivis LSM yang berniat diundang ke pertemuan IMF dan Bank Dunia di negara 
itu. Tentu saja perubahan sikap Singapura tersebut dianggap sebagai lelucon.

Namun masih ada lima aktivis yang tetap dicekal. Pada umumnya para aktivis itu 
tidak mengetahui alasan pemerintah Singapura, IMF dan Bank Dunia mencabut 
status cekal 22 aktivis secara tiba-tiba. 

Meski cekal dicabut, para aktivis tetap menyatakan memboikot pertemuan dengan 
IMF-Bank Dunia dan menegaskan tidak akan menghadiri undangan tersebut. Lima 
aktivis lainnya yang masih dalam status cekal yaitu dari anggota International 
NGO's Forum on Indonesia ( INFID) dan Focus on Global South (FGS) Filipina. 
Nama-namanya antara lain, Chris Wangkay dan Wahyu Susilo (INFID), Walden Bello 
serta Shalmali Guttal serta Joy Chavez (FGS). 

Hingga saat ini kami tidak tahu alasan pemerintah Singapura melakukan 
pencekalan ataupun mencabut status cekal ini. Pemerintah Singapura sudah sangat 
terlambat mengeluarkan kebijakan ini, dan sangat tak ada gunanya lagi. Kami 
tetap tidak akan pergi, artinya kita batalkan acara di Singapura dengan IMF dan 
WB. Terlambat sudah. too little too late, ujar Donatus Kamarut, Ketua Panitia 
IP.

Menurut Donatur Kamarut atau yang 

NIZAMI yang kampungan Re: [ppiindia] Paus Benedictus: Dari Hati Busuk keluar Ucapan Busuk

2006-09-18 Terurut Topik Robertus Budiarto
Dari orang kaya elu sih udah gue duga reaksi yang kampungan begini...  Bacaan 
lu Sabili dll itu apa nggak lebih busuk..  Baca dulu dong kontextnya...  baca 
dulu kuliahnya secara utuh sampai habis..  Dia kan kurang peka aja mengutip 
tulisan, tapi di akhir alineanya jelas dia ngajak berdialog berdasarkan akal 
budi.
   
  Orang kaya elu aja yang emang dari awal selalu cari masalah, pokoknya hal 
kecil kalau bisa dipake berantem ya dipake...  
   
  Kagak sadar ya bagaimana majalah SABILI dll yang selalu kompori kebencian ke 
kelompok lain, menyamakan ratakan kita dengan si JIANCUKAN BUSH,  kagak sadar 
ya kalau AL Quran dan terjemahannya, di kata pendahuluannya juga melecehkan 
kitab dan agama Kristiani,    NGACA .. NGACA..  sebelum ngebacot   
KAMPUNGAN GITU...  
   
  Orang-orang kaya elu emang sukanya berantem melulu..  kaya kurang masalah aja 
tanah air ini..!!   Temen gue yang Islam buanyak... tapi untungnya kagak 
ada yang kampungan kaya elu...  Gitu ngaku Islam..  MUKE LU JAUH!  
   
   
  

A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Assalamu'alaikum wr wb,
Sesungguhnya ucapan Paus Benedictus XVI yang mengutip
ucapan Kaisar Byzantium Manuel bahwa Islam berbau
iblis dan hanya memerintahkan perang dengan pedang
merupakan gambaran dari hatinya yang busuk.
 
 



-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Fw: Terjemahan ceramah Paus Benedict oleh Romo Mardi - [Ilmiah Lengkap: Jerman-Indonesia]

2006-09-18 Terurut Topik Ari Condro
1. sudah ada gereja yg diserang dengan bom molotov

Beberapa Gereja di Palestina dan Irak Diserang
Minggu, 17 September 2006 | 02:34 WIB

TEMPO Interaktif, Kota Gazaua gereja di Nablus, Tepi
Barat, kemarin pagi dilempari bom molotov. Sementara
di Kota Gaza, seorang pelaku tak dikenal memuntahkan
peluru ke sebuah gereja.

Lewat telepon kepada AFP, kelompok yang menamakan diri
Organisasi Pedang Kebenaran mengklaim
bertanggungjawab. Kami menembak karena pidato Paus
Benediktus XVI, dan dia harus meminta maaf, kata pria
yang menolak menyebutkan namanya tersebut.

Sebelumnya sebuah bom meledak di dekat sebuah gereja
di bagian selatan kota Basra, Irak kemarin. Tak ada
korban dan kerusakan yang berarti. Menurut perwira
polisi kepada AFP, bom itu meledak pukul 8 Jum'at
malam waktu setempat (16.00 GMT).




2. dari mas mova

Yang saya ingin permasalahkan adalah, pesan apa yang sebenarnya ingin
disampaikan oleh Paus ketika dia bertanya Is the conviction that
acting unreasonably contradicts God's nature merely a Greek idea, or
is it always and intrinsically true? dan kemudian trashed teologi
Jihad, Teologi Pembebasan dan Reformasinya Martin Luther?

Sebagai mantan Prefect of the Conggregation of the Doctrine of Faith
(Lembaga yang dulunya adalah inquisisi) dan Profesor Teologi di
Universität Bonn, saya pikir dia tidak akan sembarangan dalam
meyampaikan pesan. Bukankah seharusnya dia aware bahwa teologi jihad
dan fatalismenya sebenarnya hanyalah salah satu wajah dari filsafat
Islam? Dan kalau dia mau bilang kecapnya adalah kecap nomor satu,
bukankah dia seharusnya juga sadar bahwa teologinya sendiri pun
dipengaruhi oleh pemikiran Kalam-Asyariah?

Saya pikir JIL perlu mengklarifikasi hal ini dan mendudukkan pada
proporsinya bahwa teologi Kristiani -- Bonaventure vs Aquinas --
adalah penjelmaan dari Al Ghazali vs Ibn Rushd dan bahwa jihadism itu
hanya salah satu wajah dalam teologi Islam.

Salam,



3. Benarkah yg dikatakan bahwa Perang Salib hanya
dimulai oleh dunia Kristen ? Menurut saya, ini adalah wacana
internal muslim saja.

Dalam kepingan sejarah yang berbeda, kita menemukan juga
informasi yg berbeda. Dan jika dikaitkan dengan pidato Paus,
dia memilih komentar dari raja Bizantium. Dus, tentunya, raja
Bizantium yang kerajaannya diserang oleh Imperium Muslim di
masa itu. [Tidak jauh berbeda dengan kasus pre-emptive strike
USA kepada Afghanistan dan Irak].



http://masarcon.multiply.com/journal/item/122
mengutip dari www.kaskus.us
===

Semua dimulai ketika pada suatu malam di thn 999 M

Sebenarnya masalah bahwa perang salib berisi ketamakan manusia hanyalah
hasil daripada kejadian sebelumnya. Awal perang salib sendiri bukan dari
ketamakan bangsa barat. Tp sudah di prophesies ratusan thn sebelumnya.
Dimulai ketika kalimat terkenal ini, IN HOC SIGNO VINCES sampai pada Deus
le volt!

In Hoc Signo Vinces itu artinya Dengan Tanda Ini Maka Aku Akan Memperoleh
Kemenangan.

Waktu itu itu Kaisar Constantine Agung, the founder of Byzantine Empire
sedang berdoa dan melihat kelangit, konon katanya dia melihat tanda salib
sebelum dia berperang dengan Marcus Aurelius Valerius Maxentius pada thn 312
M.

Sebenarnya yang dia lihat itu adalah tanda Chi dan Rho. Yang Chi itu mirip
huruf X dan Rho itu hurup P.Jadi yang dia lihat dilangit adalah seperti
huruf X yang ditengahnya ada Huruf P lalu ada tulisan IN HOG SIGNO VINCES.
XP(Chi-Rho) itu kalao tidak salah dibacanya Christi-Pro(ProChrist). [ ...
psst, kayak windows XP yah ... ]

Lambang Ini kemudian dijadikan Insignia dari pasukan Constantine dan
lambang itu diberi nama Labarum, di kiri dan kanan lambang itu ada simbol
alpha dan omega.

Deus le volt!

Itu artinya Tuhan Berkehendak, It's God Will !!! Ini kata2x dari Paus
waktu mengumpulkan pasukan dari negara2x eropa untuk menjawab panggilan
bantuan dari kerajaan Byzantium karena diserang oleh Suku Turks dan orang2x
arab lainnya.

===
Eropa berada dalam abad kegelapan, wabah kolera menyerang setiap sudut
eropa. Orang2x kehilangan harapan, paganisme terjadi disebagian besar eropa
utara.

Dibutuhkan suatu usaha untuk menyatukan eropa dan memberikan harapan kepada
mereka yang kehilangan semangat, dibutuhkan hal2x baru bagi mereka yang
sangat to feel alive. Nah disinilah Perang Salib menjadi tempat yang pas
selain juga memang karena permintaan bantuan dari Byzantine.

Perang salib tidak akan menjalar sampai ke timur tengah jika saja byzantine
tidak meminta bantuan. Para ksatria perancis masih sibuk di spanyol untuk
membebaskan spanyol dari cengkaraman kerajaan Islam di Cordoba dan Toledo.

Selain mengusir orang2x Islam mereka juga membantai orang2x yahudi, tetapi
kebanyakan dari orang2x yahudi ini mendapatkan perlindungan dari kerajaan
Leon dan Castile.

Disaat yang sama, PAPAL State sedang berusaha untuk meluaskan pengaruhnya
dan kekuasaannya. Mereka membutuhkan sesuatu agar mereka dapat mengatur
semua hal yang terjadi di Eropa dan mereka mendapatkan kesempatan itu
ketika Byzantium meminta bantuan.

Jadi menurut saya jika saja 

[ppiindia] Umat Katolik dan KWI TAK PERLU DEFENSIF membela PAUS

2006-09-18 Terurut Topik Robertus Budiarto
Membaca kuliah Paus jelas sudah bahwa Paus tidak mempunyai kepekaan terhadap 
keadaan dunia.  Juga canggung dalam jaman globalisasi, di mana tehnologi 
komunikasi telah menghubungkan seluruh bagian dunia.
   
  Jelas Paus bermaksud untuk mengundang dialog berdasarkan akal dan budi. Ini 
ditegaskan pada akhir kuliah.
   
  Namun sekali lagi di jaman seperti ini, tidak sepantasnya Paus mengutip 
kalimat-kalimat ratusan tahun lalu yang sangat rentan disalah gunakan kaum 
Fundamentalis untuk saling menambah kebencian dan melakukan kekerasan.
   
  Jadi sudah sepantasnya lah kita melihatnya secara proportional dan memberikan 
kritikan kepada Paus.  INGATKAN dia sudah bukan Ratzinger lagi, tapi Paus.
   
  Kritik Goenawan Mohammad di Catatan Pinggir TEMPO juga perlu diperhatikan. 
Sudah saatnya Paus mengakui sumbangan budaya Arab dan Islam terhadap Eropa.  
Bukankah angka 1,2,3 ...  yang mereka gunakan mereka sebut angka arab  (di Arab 
disebut angka India).   Bukankah filsafat Aristoteles banyak mereka pelajari 
dari dunia Arab.  Dan lain lain.
   
  Sudah selayaknya Paus dikritik tidak pada undangannya untuk berdialog, tetapi 
pada ketidak pekaannya..   Dia bukan Ratzinger lagi tapi Paus.
   
  Salam
  Bobby Budiarto
   
   


-
Get your email and more, right on the  new Yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Fw: Terjemahan ceramah Paus Benedict oleh Romo Mardi - [Ilmiah Lengkap: Jerman-Indonesia]

2006-09-18 Terurut Topik Robertus Budiarto
Arriko,
   
  masalahnya bukan di Kuliah tersebut, tetapi kepekaan si Paus dalam mengutip 
sesuatu.  Yang dihadapi kan bukan cuman mahasiswanya dan para intelektual 
kampus.  Tapi orang-orang bermental taman kanak-kanak juga ikut ngedengerin...
   
  Undangan berdialog berdasarkan akal budi di akhir tulisan dibaca, tapi 
kutipannya aja yang dipelototin.. laju dijadikan alasan untuk berantem..
   
  Tuh si Nizami udah ngebacot lagi..  nunjukin kampungannya..Paus mestinya 
sadar di dunia ini masih banyak yang kampungan kaya Nizami..  (kampungan kok 
ngakunya Islam???)
   
  Mereka seenaknya teriak-teriak mau jadiin negara ini negara Islam... 
bagaimana perasaan mereka kalau kita mau menetapkan negara ini sebgai negara 
Kristen..???  Kaya negaranya sendiri aja???
   
  Mereka seenaknya menyamaratakan agama kita dengan si JIANCUKAN BUSH tapi 
kalau agama mereka disamakan dengan TEROR...  marah-marah.. dasar JIANCUK!
   
  Salam
  Bobby B
   
  

Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dear all Friends,
Baru saja romo mardi mengirimkan pidato Ilmiah dari Paus Benediktus dari
baha asli (bahasa Jerman) kedalam Bahasa Indonesia secara lengkap dan
Ilmiah, semoga terjemahan ini membantu teman-teman dalam mengerti dasar

   
   
  Recent Activity

  12
  New Members

Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
  
   Indonesia  
   Cultural diversity  
   God bless  
   Indonesian language course  
   Indonesian language learn

  Search Ads
  Get new customers.
  List your web site
  in Yahoo! Search.

Yahoo! Mail
  Get on board
  You're invited to try
  the all-new Mail Beta.

Y! Messenger
  Quick file sharing
  Send up to 1GB of
  files in an IM.



  .

 
 


-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Bank Dunia: Perangi Korupsi dan Kuras Kekayaan Alam Negara Berkembang

2006-09-18 Terurut Topik A Nizami
Menarik sekali melihat propaganda Bank Dunia yang
menyatakan akan memerangi korupsi.

Di sisi lain tindakan Bank Dunia bersama IMF yang
mempropagandakan gerakan Globalisasi mengakibatkan
kekayaan alam negara-negara berkembang seperti emas,
minyak, gas, dan sebagainya dimonopoli oleh segelintir
swasta khususnya MNC yang jadi rekanan mereka lewat
proyek Privatisasi. Akibatnya mayoritas masyarakat di
dunia melarat sementara MNC yang jadi rekanannya
bersama Bank Dunia dan IMF kaya raya.

Dari kemiskinan yang diciptakan Bank Dunia dan IMF
itulah akhirnya segelintir orang yang berkuasa jadi
korup agar terlepas dari kemiskinan.

Beberapa produk Bank Dunia dan IMF:
1. Bursa Saham yang merupakan Big Casino (atau kasino
besar) yang menyedot uang masyarakat ke arena
spekulasi saham

2. Pasar uang (dengan sistem mata uang mengambang)
yang menguntungkan spekulan uang seperti George Soros
yang jadi partner mereka dan bisa menghancurkan sistem
mata uang satu negara. Sasaran terakhir mereka saat
ini adalah Cina yang ekonominya begitu kuat. Mereka
ingin Cina mengambangkan mata uangnya sehingga menjadi
kuat untuk sewaktu-waktu mereka jatuhkan sehingga
mereka bisa mengambil untung.

3. Privatisasi perusahaan negara. Kekayaan alam
seperti minyak, gas, emas yang sebelumnya dikelola
perusahaan negara dan hasilnya masuk ke anggaran
negara untuk kesejahteraan rakyat dipaksa masuk ke
kantong segelintir pengusaha (mayoritas tycoon Yahudi
seperti keluarga Rockefeller, Rostchilds, dsb) lewat
privatisasi.

Itulah agenda IMF dan Bank Dunia. Menyerahkan kekayaan
alam negara-negara berkembang dari negara ke
segelintir pengusaha rekanan mereka.

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/09/tgl/13/time/151422/idnews/674629/idkanal/10
6 Pocong Bergelimpangan di BEJ
Ken Yunita - detikcom

 Jakarta - Dalam film atau sineron misteri, hantu
pocong biasanya muncul malam hari. Namun di siang hari
yang terik di Jakarta, tiba-tiba dikejutkan oleh
kehadiran 6 pocong yang bergelimpangan di depan Gedung
BEJ, Jl Sudirman. Hiii...

Kehadiran mereka ini merupakan bagian dari aksi
teatrikal yang digelar puluhan aktivis yang tergabung
dalam Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI).
Lazimnya pocong berkain kafan warna putih, namun kali
ini pocong yang hadir ada yang berwarna merah dan
hijau.

Mereka mendatangi kantor perwakilan Bank Dunia yang
terletak di Gedung BEJ, Rabu (13/9/2006). Dalam
orasinya, FSPI menuding Bank Dunia dan IMF telah
melakukan penjajahan ekonomi dan kejahatan kemanusiaan
gaya baru.

Kehadiran IMF dan Bank Dunia telah merampas
kedaulatan rakyat Indonesia. Kita akan terus melakukan
penolakan terhadap IMF dan Bank Dunia, teriak Ketua
FSPI Hendrik Saragih.

Sebuah spanduk bertuliskan Bank Dunia pelaku
kejahatan kemanusiaan diusung demonstran. Juga sebuah
nisan bertuliskan RIP (rest in peace) Nama: World
Bank, Lahir: 1944, Wafat: 2006 dipasang di pinggir
jalan.

Suasana lalu lintas tidak terganggu hanya beberapa
pengendara yang melambatkan kendaraan ketika melintas
di depan aksi. Jumlah polisi yang dikerahkan bahkan
lebih banyak dari para demonstran. (bal/sss)

http://www.voanews.com/indonesian/2006-09-16-voa7.cfm
Aktivis Akhirnya Diijinkan Masuki Singapura Saat
Pertemuan Bank Dunia dan IMF 

16/09/2006
  
Para demonstran anti Bank Dunia/IMF 
Singapura telah mencabut keputusannya untuk melarang
kelompok aktivis memasuki negara itu untuk menghadiri
pertemuan Bank Dunia dan IMF. Negara kota itu
mengatakan hari Jumat mereka akan mengizinkan 22 dari
27 aktivis sipil yang sebelumnya masuk dalam daftar
hitam. Para pejabat mengatakan keputusan itu diambil
setelah Sigapura menerima masukan dari Bank Dunia dan
IMF, yang telah memrotes tindakan Singapura yang
melarang para aktivis memasuki negara itu. Pemerintah
Singapura mengatakan ke-5 lagi aktivis mungkin tidak
akan diizinkan sekiranya mereka berusaha memasuki
negara itu. 

Hari Jumat, Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz
mengecam Singapura karena melarang kelompok itu
memasuki Singapura. Wolfowitz mengatakan negara kota
itu telah menimbulkan kerusakan berat terhadap dirinya
dengan memasukkan para aktivis dalam daftar hitam. IMF
dan Bank Dunia akan mengadakan pertemuan tahunan hari
Selasa dan Rabu . 

 
Penjagaan keamanan di Singapura 
Sementara itu, para menteri keuangan dari Kelompok 7
negara industri menyerukan kepada Cina agar membiarkan
nilai tukarnya naik lebih cepat untuk mengurangi
ketidak-seimbangan perdagangan. Dalam pernyataan yang
dikeluarkan Sabtu ini di Singapura, para menteri G-7
mengatakan, fleksibilitas yang lebih tinggi nilai
tukar itu diperlukan di beberapa Negara yang
ekonominya tumbuh pesat, terutama Cina. Sebelumnya,
pada hari ini para menteri G-7 bertemu dengan para
pejabat tinggi Cina untuk mengadakan pembicaraan
mengenai ketidak-seimbangan perdagangan global. 

Setelah pertemuan itu, Gubernur Bank Sentaral Cina,
Zhou Xiaochuan mengatakan, Cina bersedia
mempertimbangakan secara serius usulan baik apapun
mengenai kebijaksanaan mata uangnya. Mengenai 

[ppiindia] Re: Kenapa ada yang ngamuk?

2006-09-18 Terurut Topik Harry Hoepoedio
Sulit untuk menyamakan kelakuan seorang Memet Ali yang hanya seorang bocah 
ingusan yang kebetulan beragama Islam, dan dengan sendirinya tidak mewakili 
pikiran umat Islam sedunia, sementara  Kang Benedict sudah disekolahin 
secukupnya dan digembleng untuk kemudian terpilih untuk mewakili umat Katolik 
sedunia. 
   
  Jadi nggak usah heran kalau ada yang ngamuk.
  Nuwun.




-
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Kenapa ada yang ngamuk?

2006-09-18 Terurut Topik sans_culotte_30



Bung Ari, apa yang anda katakan benar sans culotte menyandang arti 
sejarah revolusi Perancis. Golongan working class yang berupaya 
menumbangkan kerajaan absolut itu pakaiannya pakai celana panjang 
alias pantalon atau trousers, sedangkan lawannya kaum aristokrat itu 
pakai kaus kaki sampai dengkul atau pakai knee breeches.

Menurut kosa katanya memang tanpa celana(dalam) sans culotte itu 
tapi arti dalamnya ya orang proletar.

Untuk lebih jelas click aja google search engine dan kemudian click 
wikepedia nanti ketemu soal sans culotte.

Sampai jumpa, salam,

Harry Adinegara




--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 oom harry,
 
 sampean jarang nongol di milis akhir akhir ini, padahal saya mau 
nanya,
 artine sans culotte itu apaan yah, kok sering banget di kutip 
dalam buku
 buku ttg revolusi prancis.  mosok artine thok till tanpa celana 
dalam/tanpa
 koloran, kan nggak juga.
 
 buku terjemahan yg saya baca Revolusi Prancis - Francois Furet  
Denis
 Richet, diterjemahkan oleh orang orang UGM dengan buruk sekali, 
dan ketika
 membahas sans culotte kok ndilalah, ndak pakai diterjemahkan sama 
sekali.
 apa artinya proletar ?
 
 ===
 
 ttg kardinal ratzinger yg baru belajar jadi paus ini, pernah 
menjabat
 sebagai Kepala Kongregasi Kepausan untuk Doktrin Iman. Dari 
namanya saja
 sudah ketahuan, 'Doktrin Iman'. KOMPAS saja pernah menulis panjang 
lebar
 tentang biografinya dengan nada sedikit memelas.  Mungkin agak 
khawatir
 juga, kalau  doi agak nekadan orangnya  :D
 
 Tariq Ali di situsnya link:
 http://www.counterpunch.com/tariq09162006.htmlmenduga bahwa simbah
 Paus ini tahu benar apa yang dia tulis dan dia katakan.
 
 I think he knew what he was saying and why.
 
 Choosing a quote from Manuel II Paleologos, not the most 
intelligent of the
 Byzantine rulers, was somewhat
 disingenuous, especially on the eve of a visit to Turkey. He could 
have
 found more effective quotes and
 closer to home.
 
 
 Jika mister Ratzinger ini lebih peka sedikit, dalam kondisi bom 
boman dunia
 barat ke Asia Barat (untuk tidak mengatakan Timur Tengah), dunia 
itu dalam
 kondisi tercabik cabik, miskin, kelaparan, dan grassrootnya dalam 
kondisi
 yang mudah marah, dan terhina,  maka suatu hal yang aneh dari Paus 
untuk
 mengutip pernyataan Manuel II Paleologos tersebut.
 
 
 Reaksi muslim tipical sudah dapat diprediksi, namun sebuah dialog 
antar
 peradaban tidak pernah dimulai dari hinaan kepada pendiri agama 
saingannya.
 
 
 salam,
 Ari Condro
 
 
 On 9/18/06, Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Prahara besar bakalan menimpa dunia karena ada perang dingin 
antar
  agama. Karena keseleo atau slip of the tongue mungkin si Pope 
Benedict 16
  mengutip percakapan antara Kaisar Manuel Paleologos 2 dengan 
seorang intelek
  Parsi yang mensitir bahwa peluasan agama Islam adalah berkat 
pedang dan
  kekerasan.
 
  Tinggalkan dulu soal hiruk pikuk keseleo lidah ini karena toh si 
Pope ini
  sudah minta maaf atas keteledorannya, yang dia katakan bukan 
pendiriannya
  dalam me-labeli agama Islam sebagai agama yang getol main kayu.
 
  Kita teliti dulu dan coba bandingin dengan kejadian ini dengan 
keseleonya
  lidah Pope Benedict 16 ini.
 
  Masih ingat akan Pope John Paul ke2 yang pada tahun 1987(?) yang 
telah
  menjadi korban percobaan pembunuhan oleh Memet Ali seorang 
extremist Muslim?
  Tidak ada kayaknya orang Kresten mengadakan demo apalagi ingin 
mengadakan
  pembalasan kepada orang Islam. Tidak ada , boro2 Vatican minta 
agar orang
  Muslim minta maaf atas percobaan pembunuhan ini, dan idak ada 
seorang nun di
  bunuh di Somalia yang terjadi kemarin gara2 lidah yang keseleo, 
tidak ada
  gereja2 yang dibakari di Gaza. Malahan Pope John Paul 2 ini 
mengunjungi
  Memet Ali di penjara dan mengampuni perbuatannya.
 
  Aku tidak bela sini, bela sana, karena aku seorang individu yang 
tidak
  punya kepentingan atas agama ini, agama itu, karena saya seorang 
kapir, tapi
  kapir yang tunduk sama hukum(law of the land) dan bahkan aku 
orang alim lho.
 
  Harry Adinegara
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:

[ppiindia] Re: Kenapa ada yang ngamuk?

2006-09-18 Terurut Topik sans_culotte_30

Kenyataan di dunia nyata, gara2 adanya terorisme para Isfun yang 
berkecamuk didunia, orang2 seperti aku ini yang tidak ber-agama jadi 
korban juga.

Coba mau naik pesawat terbang saja harus selain datang 3 jam dimuka 
juga setelah itu ada pemeriksaan yang ketat.
Mau lihat perlombaan2 olah raga juga begitu, semua diperiksa dengan 
ketat.
Jadi karena teror yang dilakukan oleh golongan Isfun menjadikan 
kehidupan yang semestinya bisa santai sekarang tambah susah dan 
merepotkan saja.
Yang jelas aku yang pergi pulang kerja menggunakan public transport 
selalu celingukan, was2 kalau ada orang pakai rucksack saja dan 
berwajah middle eastern terasa hati jadi dag dig dugjangan2 
orang ini teroris jihadis Isfun bawa bom...mau jadi suicide bomber

Jadi Bung, kenyataan se-hari2 dengan membaca berita soal tingkah 
Isfun yang getol membunuh menjadikan kita, yang jelas, aku, jadi 
rada miris dan punya sikap yang prejudis(walaupun ada alasannya lho)
kalau kaum Isfun itu memang getol main kayu alias senang jadi 
butcher.

Harry Adinegara





--- In ppiindia@yahoogroups.com, Harry Hoepoedio [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Sulit untuk menyamakan kelakuan seorang Memet Ali yang hanya 
seorang bocah ingusan yang kebetulan beragama Islam, dan dengan 
sendirinya tidak mewakili pikiran umat Islam sedunia, sementara  
Kang Benedict sudah disekolahin secukupnya dan digembleng untuk 
kemudian terpilih untuk mewakili umat Katolik sedunia. 

   Jadi nggak usah heran kalau ada yang ngamuk.
   Nuwun.
 
 
 
   
 -
 How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low  PC-to-Phone 
call rates.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Fwd: Undangan Diskusi Mengenang Dr Riswandha Imawan

2006-09-18 Terurut Topik irwank
Ada yang bisa/mau ikutan hadir? :-)

Wassalam,

Irwan.K

-- Forwarded message --
From: mas iwan
Date:
Subject: [jurnalisme] Undangan Diskusi Mengenang Dr Riswandha Imawan

UNDANGAN

Mengharap kehadirannya pada acara FORUM MUDA KAGAMA untuk mengenang Prof.
Riswanda Imawan, Do'a dan Diskusi pemikirannya pada :

Selasa, 19 September 2006
Mulai pukul 19.00 WIB (diawali makan malam)
Di Gedung Juang Jl. Menteng Raya 31 Jakarta Pusat

Dapatkan kumpulan artikel Prof. Riswanda Imawan pada acara tsb.

Acara ini terbuka untuk umum  Gratis.  Terima kasih

Panitia  Info lebih lengkap :
- Megandaru (08128156923).
- Agus (0818483823).
- Hikmat ( 0811103998).

Berikut adalah artikel di Suara Merdeka pada Hari pemakaman Beliau :

Kepergian sang profesor berjiwa muda
(mengenang Almarhum Prof. Dr. Riswanda Imawan)

oleh: Arie Sujito (Dosen F! isipol UGM)

INSAN kampus, kaum intelektual dan para peminat politik kehilangan salah
seorang pemikir kenamaan yang handal. Pada Jum'at, 4 Agustus 2006, Prof. Dr.
Riswanda Imawan,  MA, menghembuskan nafas terakhir, kira-kira pukul 13.45 di
rumah sakit Panti Rini Yogyakarta. Sebaran berita dengan cepat lewat sms
(short messege service), memunculkan kekagetan banyak orang dan, umumnya
mereka tidak cepat percaya.

Benarkah Mas Ris (sebutan akrab beliau di kalangan dosen Fisipol UGM) wafat?
Setelah berkali-laki mengecek, keyakinan sekaligus luapan kesedihan merebak.

Betapa tidak. Saya pribadi, beberapa hari lalu sempat bertemu beliau di
kampus, sempat ngobrol, dan nampak begitu sehat dan bugar.

Beliau memang tengah menderita sakit diabetes mellitus, untuk beberapa tahun

terakhir. Tetapi, menurut informasi mutakhir, beliau terkena serangan
jantung yang
begitu tiba-tiba, dan kemungkinan komplikasi. Kejadiannya di bandara Adi
Sucipto
Yogyakarta, saat akan berangkat menjalankan tugas intelektual mengisi acara
seminar,
sebagaimana beliau kerjakan selama ini diluar tugas utama mengajar di
kampusnya.

Secara pribadi, saya mengenal beliau sejak mahasiswa Fisipol UGM, kira-kira
awal
tahun 90-an. Sebagai intelektual, dia dikenal vokal dan kritis didalam
menyampaikan gagasan-gagasannya, khususnya menganalisis fenomena politik.
Baik itu tertuang dalam tulisan-tulisannya di media massa (lokal dan
nasional),
karya-karyanya di buku dan jurnal (nasional dan internasional), serta pada
tiap mimbar
diskusi dan seminar. Berpenampilan necis, bergaya anak muda, senantiasa
tampil
energik dan suasana perbincangan yang segar, adalah gaya khas Mas Ris.
Penampilan semacam itu bahkan tidak berubah, sampai beliau memperoleh gelar
profesorpun. Karenanya, para kolega dan mahasiswanya meny! ebutnya sebagai
dosen nyentrik.

Di jaman orde baru, saat suasana politik penuh represif karena rezim yang
otoriter dimana banyak pengamat begitu hati-hati dan bahkan tiarap, Mas Ris
adalah bagian golongan kecil yang termasuk berani.  Dengan berbagai caranya
sebagai akademisi, beliau senantiasa mencari terobosan-terobosan ide kreatif
dalam mengkritik penguasa. Sikap kritis itu terus saja dikembangkan secara
konsisten bahkan ditularkan pada para mahasiswanya, sampai era reformasi
terjadi tahun 1998, tentu dengan gaya yang justru makin lugas.

Selama perjalanan liberalisasi politik, beliau sangat intens mengamati
perilaku-
perilaku pemain politik baru yang, senantiasa menjadi bahan menarik bagi Mas
Ris
untuk melakukan pendidikan politik kepada publik.! Dia tidak segan-segan
teriak
jika melihat pejabat-pejabat berperilaku anti demokrasi. Di kalangan ilmuwan
politik,
beliau memang dikenal jagonya bicara perilaku pemilih, serta dinamika partai
politik.

Meski dikenal unik, Mas Ris tergolong dosen yang disiplin mengajar. Konon,
sejak dulu
beliau memang memilih untuk menjadi guru, dibandingkan berkuasa, meskipun
peluang dan karirnya memungkinkan berkuasa.

Apa yang menarik? Selama berkiprah sebagai intelektual kampus, beliau
memilih
untuk sendiri. Artinya, berbeda dengan banyak ilmuwan yang tergoda untuk
menjabat dan masuk dalam struktur kekuasaan yang prestisius dan dianggap
basah, ternyata Mas Ris cenderung tidak mau mengikatkan diri secara
struktural
dalam organisasi atau posisi-posisi tertentu. Itulah, yang melandasi
munculnya
slogan yang melekat dalam dirinya: eagle flies alone.
Mengidentifikasikan dirinya ibarat elang yang senantiasa terbang bebas
sendiri tanpa
harus dijerat oleh struktur.

Saya tahu, beliau memang tidak berbakat sebagai manajer dalam institusi,
karenanya
seringkali tidak merasa nyaman jika menduduki posisi-posisi berkuasa,
sekalipun
hanya di kampus. Meskipun, toh dalam ketidakminatan itu sempat juga
dipercaya
sebagai pengelola Program Studi Politik Pascasarjana UGM (1998-2002).
Bahkan, sampai akhir hayatnya, beliau masih menjabat sebagai Ketua Jurusan
Ilmu
Pemerintahan UGM (2005-2006), justeru karena dorongan dan dukungan para
yuniornya.

Dalam dunia pergaulan, Mas Ris tergolong dekat dengan anak-anak muda,
khususnya
sifat humoris yang dimiliknya dan bicara blak-blakan. Bahkan, seringkali
membuat 

[ppiindia] NO CHIP MILL WITHOUT WOOD

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
Bagi yang prihatin terhadap masalah kehutanan dan perkayuan di Indonesia bisa 
memperoleh informasi dalam bahasa Inggris dan Indonesia  dari organisasi Down 
To Earth [DTE]:


NO CHIP MILL WITHOUT WOOD



DTE's new in-depth report on pulp and chip mill developments in Kalimantan can 
be downloaded from http://dte.gn.apc.org/cskal06.pdf

An Indonesian version of the report is available at 
http://dte.gn.apc.org/ciskal06.pdf.

We can send either version as an email attachment (around 1MB in size), upon 
request.

'No Chip Mill  Without Wood'  shows how the development of a wood chip and a 
paper pulp plant threatens forests and people's livelihoods in South 
Kalimantan. 

The Singapore-based construction company, United Fibre System (UFS), is driving 
the wood chip and paper pulp projects, backed by equipment suppliers and banks 
in Europe. The World Bank's export credit agency, MIGA may also be involved. 

The report, 'No Chip Mill Without Wood', centres on a study of the wood chip 
plant under construction on the island of Pulau Laut in South Kalimantan. This 
project is associated with a number of environmental and social problems that 
have, so far, been largely ignored by the relevant authorities. The wood chips 
will be exported to supply China's burgeoning paper industry. 

UFS is also pushing to build a paper pulp mill on the South Kalimantan 
mainland. In addition, the same company now runs the Kiani Kertas paper pulp 
factory in East Kalimantan, first set up by notorious timber baron 'Bob' Hasan. 

Down to Earth concludes that these projects are completely unsustainable. UFS' 
inability to provide data on the potential source of timber supplies for these 
three ventures indicates the likelihood that natural forests in South 
Kalimantan and further afield will be destroyed - legally or illegally - to 
meet their needs.

The report concludes that there should  be no investment in or permits for UFS' 
wood chip and pulp mills until an independent review has shown the 
sustainability of timber supplies for all UFS' developments. 

Printed copies are also available in both language.  A limited number of free 
copies are available upon request to civil society organisations.

For others, the report is priced at GBP 5.00 per copy. To order, send your 
name, address and a cheque or money order for GBP 5.00 made out to 'Down to 
Earth', to:

Down to Earth
c/o Greenside Farmhouse
Hallbankgate
Cumbria
CA8 2PX
England

Please state which language you'd like - English or Indonesian. 



DOWN TO EARTH
International Campaign for Ecological Justice in Indonesia
--
For more information about DTE and/or a free trial issue of our quarterly 
newsletter on environmental and development news in Indonesia send name and 
mailing address to co-ordinator's office:


Down to Earth
59, Athenlay Road
London SE15 3EN
England


Tel/fax: + 016977 462 66
Email: [EMAIL PROTECTED] 


Website (English and Bahasa Indonesia): http://dte.gn.apc.org/ 


For campaigns information contact: [EMAIL PROTECTED]
 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Karen Armstrong: We cannot afford to maintain these ancient prejudices against Islam

2006-09-18 Terurut Topik Satrio Arismunandar
We cannot afford to maintain these ancient prejudices
against Islam 

The Pope's remarks were dangerous, and will convince
many more Muslims that the west is incurably
Islamophobic 

Karen Armstrong
Monday September 18, 2006
The Guardian 


In the 12th century, Peter the Venerable, Abbot of
Cluny, initiated a dialogue with the Islamic world. I
approach you not with arms, but with words, he wrote
to the Muslims whom he imagined reading his book, not
with force, but with reason, not with hatred, but with
love. Yet his treatise was entitled Summary of the
Whole Heresy of the Diabolical Sect of the Saracens
and segued repeatedly into spluttering intransigence.
Words failed Peter when he contemplated the bestial
cruelty of Islam, which, he claimed, had established
itself by the sword. Was Muhammad a true prophet? I
shall be worse than a donkey if I agree, he
expostulated, worse than cattle if I assent! 
Peter was writing at the time of the Crusades. Even
when Christians were trying to be fair, their
entrenched loathing of Islam made it impossible for
them to approach it objectively. For Peter, Islam was
so self-evidently evil that it did not seem to occur
to him that the Muslims he approached with such love
might be offended by his remarks. This medieval cast
of mind is still alive and well. 
Last week, Pope Benedict XVI quoted, without
qualification and with apparent approval, the words of
the 14th-century Byzantine emperor Manuel II: Show me
just what Muhammad brought that was new, and there you
will find things only evil and inhuman, such as his
command to spread by the sword the faith he preached.
The Vatican seemed bemused by the Muslim outrage
occasioned by the Pope's words, claiming that the Holy
Father had simply intended to cultivate an attitude
of respect and dialogue toward the other religions and
cultures, and obviously also towards Islam. 
But the Pope's good intentions seem far from obvious.
Hatred of Islam is so ubiquitous and so deeply rooted
in western culture that it brings together people who
are usually at daggers drawn. Neither the Danish
cartoonists, who published the offensive caricatures
of the Prophet Muhammad last February, nor the
Christian fundamentalists who have called him a
paedophile and a terrorist, would ordinarily make
common cause with the Pope; yet on the subject of
Islam they are in full agreement. 
Our Islamophobia dates back to the time of the
Crusades, and is entwined with our chronic
anti-semitism. Some of the first Crusaders began their
journey to the Holy Land by massacring the Jewish
communities along the Rhine valley; the Crusaders
ended their campaign in 1099 by slaughtering some
30,000 Muslims and Jews in Jerusalem. It is always
difficult to forgive people we know we have wronged.
Thenceforth Jews and Muslims became the shadow-self of
Christendom, the mirror image of everything that we
hoped we were not - or feared that we were. 
The fearful fantasies created by Europeans at this
time endured for centuries and reveal a buried anxiety
about Christian identity and behaviour. When the popes
called for a Crusade to the Holy Land, Christians
often persecuted the local Jewish communities: why
march 3,000 miles to Palestine to liberate the tomb of
Christ, and leave unscathed the people who had - or so
the Crusaders mistakenly assumed - actually killed
Jesus. Jews were believed to kill little children and
mix their blood with the leavened bread of Passover:
this blood libel regularly inspired pogroms in
Europe, and the image of the Jew as the child slayer
laid bare an almost Oedipal terror of the parent
faith. 
Jesus had told his followers to love their enemies,
not to exterminate them. It was when the Christians of
Europe were fighting brutal holy wars against Muslims
in the Middle East that Islam first became known in
the west as the religion of the sword. At this time,
when the popes were trying to impose celibacy on the
reluctant clergy, Muhammad was portrayed by the
scholar monks of Europe as a lecher, and Islam
condemned - with ill-concealed envy - as a faith that
encouraged Muslims to indulge their basest sexual
instincts. At a time when European social order was
deeply hierarchical, despite the egalitarian message
of the gospel, Islam was condemned for giving too much
respect to women and other menials. 
In a state of unhealthy denial, Christians were
projecting subterranean disquiet about their
activities on to the victims of the Crusades, creating
fantastic enemies in their own image and likeness.
This habit has persisted. The Muslims who have
objected so vociferously to the Pope's denigration of
Islam have accused him of hypocrisy, pointing out
that the Catholic church is ill-placed to condemn
violent jihad when it has itself been guilty of unholy
violence in crusades, persecutions and inquisitions
and, under Pope Pius XII, tacitly condoned the Nazi
Holocaust. 
Pope Benedict delivered his controversial speech in
Germany the day after the fifth anniversary of

[ppiindia] Penis transplant a 'psychological failure'

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://www.theage.com.au/news/world/penis-transplant-a-psychological-failure/2006/09/18/1158431644908.html


Penis transplant a 'psychological failure'
Ian Sample, London


September 19, 2006
CHINESE surgeons have performed the world's first penis transplant on a man 
whose organ was damaged in an accident this year. The incident left the man 
with a one-centimetre-long stump with which he was unable to urinate or have 
sexual intercourse. His quality of life was affected severely, said Dr Weilie 
Hu, a surgeon at Guangzhou General Hospital.
Doctors spent 15 hours attaching a new penis to the 44-year-old after the 
parents of a brain-dead man agreed to donate their son's organ.

The procedure represents a big leap forward in transplant surgery; it required 
complex microsurgery to connect nerves and tiny blood vessels.

Doctors have previously succeeded in reuniting men with their sexual organs 
after traumatic accidents or attacks, but the Guangzhou operation is the first 
in which a donor penis has successfully been attached.

Although the operation was a success, surgeons had to remove the penis two 
weeks later. Because of a severe psychological problem of the recipient and 
his wife, the transplanted penis regretfully had to be cut off, Dr Hu said. An 
examination of the organ showed no signs of it being rejected by the body.

Jean-Michel Dubernard, the French surgeon who performed the world's first face 
transplant this year, said psychological factors were a serious issue for 
patients receiving allografts, or organs from donors.

Psychological consequences of hand and face allografts show it is not easy to 
use and see permanently a dead person's hands, nor is it easy to look in a 
mirror to see a dead person's face, he wrote. Clearly, in the Chinese case, 
the failure at a very early stage was first psychological. It involved the 
recipient's wife and raised many questions.

In 2001, surgeons amputated the world's first transplanted hand from Clint 
Hallam, a 50-year-old New Zealander, who said he wanted the hideous and 
withered hand removed because he had become mentally detached from it.

Andrew George, a transplant expert at Imperial College, London, said: Doing a 
penis transplant should be no more complex than anything else. But it takes 
time for nerve sensations to kick in and it's not clear whether the patient 
would ever be able to have sex with it.

The question is whether it's right to be doing a transplant for what may be 
seen as cosmetic reasons.

GUARDIAN


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Bank Dunia: Perangi Korupsi dan Kuras Kekayaan Alam Negara Berkembang

2006-09-18 Terurut Topik BUD'S
Siapa suruh mau ngemis kesana kalau sudah tahu bahwa mereka tidak benar, kenapa 
tidak pinjam ke IDB ( Islamic Development Bank 
http://www.isdb.org/english_docs/idb_home/backgrnd.htm ) yang berdasarkan Bank 
Syariah, dimana Indonesia juga salah satu anggotanya. dan sangat disayangkan 
bahwa Regional Officenya cuma ada di 2 Negara, yaitu Maroko dan Malaysia ( Kok 
Bukan Indonesia Ya ??).

Disamping itu, Bangsa ini harus banyak belajar dari Malaysia, saudara 
serumpunnya yang saat cukup kuat dibidang Ekonomi dan bisa Mandiri. Wong 
Petronas aja bisa jual minyak ke Indonesia ( saat ini mereka telah jual minyak 
untuk keperluan Industri, misalnya Solah dengan harga 3% dibawah harga 
pertamina dan sudah termasuk ongkos kirim lagi ) apakah kita bisa jual minyak 
ke sana ???

Memang di Negeri ini Banyak orang2 NATO ( No Action Talking Only ), bisanya 
hanya Kritik, cari kambing hitam dan tidak mau berusaha untuk membangun Negeri 
Ini. Wong yang korupsi Bangsa kita sendiri kok, kenapa orang lain yang 
disalahin ???

  - Original Message - 
  From: A Nizami 
  To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com ; ppiindia@yahoogroups.com ; lisi ; 
sabili 
  Sent: Monday, September 18, 2006 5:40 PM
  Subject: [ppiindia] Bank Dunia: Perangi Korupsi dan Kuras Kekayaan Alam 
Negara Berkembang


  Menarik sekali melihat propaganda Bank Dunia yang
  menyatakan akan memerangi korupsi.

  Di sisi lain tindakan Bank Dunia bersama IMF yang
  mempropagandakan gerakan Globalisasi mengakibatkan
  kekayaan alam negara-negara berkembang seperti emas,
  minyak, gas, dan sebagainya dimonopoli oleh segelintir
  swasta khususnya MNC yang jadi rekanan mereka lewat
  proyek Privatisasi. Akibatnya mayoritas masyarakat di
  dunia melarat sementara MNC yang jadi rekanannya
  bersama Bank Dunia dan IMF kaya raya.

  Dari kemiskinan yang diciptakan Bank Dunia dan IMF
  itulah akhirnya segelintir orang yang berkuasa jadi
  korup agar terlepas dari kemiskinan.

  Beberapa produk Bank Dunia dan IMF:
  1. Bursa Saham yang merupakan Big Casino (atau kasino
  besar) yang menyedot uang masyarakat ke arena
  spekulasi saham

  2. Pasar uang (dengan sistem mata uang mengambang)
  yang menguntungkan spekulan uang seperti George Soros
  yang jadi partner mereka dan bisa menghancurkan sistem
  mata uang satu negara. Sasaran terakhir mereka saat
  ini adalah Cina yang ekonominya begitu kuat. Mereka
  ingin Cina mengambangkan mata uangnya sehingga menjadi
  kuat untuk sewaktu-waktu mereka jatuhkan sehingga
  mereka bisa mengambil untung.

  3. Privatisasi perusahaan negara. Kekayaan alam
  seperti minyak, gas, emas yang sebelumnya dikelola
  perusahaan negara dan hasilnya masuk ke anggaran
  negara untuk kesejahteraan rakyat dipaksa masuk ke
  kantong segelintir pengusaha (mayoritas tycoon Yahudi
  seperti keluarga Rockefeller, Rostchilds, dsb) lewat
  privatisasi.

  Itulah agenda IMF dan Bank Dunia. Menyerahkan kekayaan
  alam negara-negara berkembang dari negara ke
  segelintir pengusaha rekanan mereka.

  
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/09/tgl/13/time/151422/idnews/674629/idkanal/10
  6 Pocong Bergelimpangan di BEJ
  Ken Yunita - detikcom

  Jakarta - Dalam film atau sineron misteri, hantu
  pocong biasanya muncul malam hari. Namun di siang hari
  yang terik di Jakarta, tiba-tiba dikejutkan oleh
  kehadiran 6 pocong yang bergelimpangan di depan Gedung
  BEJ, Jl Sudirman. Hiii...

  Kehadiran mereka ini merupakan bagian dari aksi
  teatrikal yang digelar puluhan aktivis yang tergabung
  dalam Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI).
  Lazimnya pocong berkain kafan warna putih, namun kali
  ini pocong yang hadir ada yang berwarna merah dan
  hijau.

  Mereka mendatangi kantor perwakilan Bank Dunia yang
  terletak di Gedung BEJ, Rabu (13/9/2006). Dalam
  orasinya, FSPI menuding Bank Dunia dan IMF telah
  melakukan penjajahan ekonomi dan kejahatan kemanusiaan
  gaya baru.

  Kehadiran IMF dan Bank Dunia telah merampas
  kedaulatan rakyat Indonesia. Kita akan terus melakukan
  penolakan terhadap IMF dan Bank Dunia, teriak Ketua
  FSPI Hendrik Saragih.

  Sebuah spanduk bertuliskan Bank Dunia pelaku
  kejahatan kemanusiaan diusung demonstran. Juga sebuah
  nisan bertuliskan RIP (rest in peace) Nama: World
  Bank, Lahir: 1944, Wafat: 2006 dipasang di pinggir
  jalan.

  Suasana lalu lintas tidak terganggu hanya beberapa
  pengendara yang melambatkan kendaraan ketika melintas
  di depan aksi. Jumlah polisi yang dikerahkan bahkan
  lebih banyak dari para demonstran. (bal/sss)

  http://www.voanews.com/indonesian/2006-09-16-voa7.cfm
  Aktivis Akhirnya Diijinkan Masuki Singapura Saat
  Pertemuan Bank Dunia dan IMF 

  16/09/2006

  Para demonstran anti Bank Dunia/IMF 
  Singapura telah mencabut keputusannya untuk melarang
  kelompok aktivis memasuki negara itu untuk menghadiri
  pertemuan Bank Dunia dan IMF. Negara kota itu
  mengatakan hari Jumat mereka akan mengizinkan 22 dari
  27 aktivis sipil yang sebelumnya masuk dalam daftar
  

[ppiindia] Pickpockets at Funerals

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=86726d=18m=9y=2006


Monday, 18, September, 2006 (25, Sha`ban, 1427)


  Pickpockets at Funerals
  Mahmoud Ahmad, Arab News 





 

  MADINAH, 18 September 2006 - Walking behind the bier in a 
funeral procession is supposed to be a solemn occasion - a time when 
participants should be thinking about their own final destination. But in a 
growing trend across the Kingdom even those that mourn are not immune from the 
long fingers of pickpockets.

  As crowds carry the bodies of the dead to their graves, 
thieves and pickpockets take advantage of the situation and rob unsuspecting 
mourners of their cell phones and wallets. In fact the situation is so bad that 
even major cemeteries such as the Al-Baqee in Madinah are not free of wanton 
crimes.

  Abu Muhsin remembers attending his cousin's funeral at the 
Al-Baqee cemetery. After the funeral prayer we carried the body to the 
graveyard. Lots of people usually help carry the bier with an aim of seeking 
reward from God and also to remember their own death, he said. 

  I lost my cell phone and wallet before we reached the grave. 
Someone came from behind and took my mobile phone and wallet without me even 
knowing. I was busy carrying the body and left my pocket unguarded. I never 
thought people would steal at times like this.

  The Kingdom's cemeteries are the least of places one would 
think thieves and pickpockets would target. It is a common sight to see people 
at funerals reaching into their pockets to make telephone calls and then 
noticing that they have been robbed. 

  Muslims participate in the burial of family members with an 
aim of fulfilling the commands and recommendations outlined in Islam. People 
flock to burials to remind themselves of the afterlife and that they too will 
die one day. The wisdom behind this is to inculcate a sense of consciousness in 
to a person that they too have a duty to God and therefore need to work toward 
reforming and improving their character. 

  Jeddah resident Ibrahim Al-Ghamdi said, It's a time to bring 
about an awareness of God and that this life is transient. Okay you might think 
of being careful and worrying about your pockets when at a crowded shopping 
center or when you're at a football match but not in a cemetery when a body is 
in front of you. It's beyond belief.

  Saleh Al-Raddadi from Madinah said that he would forgive a 
pickpocket if he caught him inside a market or any other crowded place. I 
could, however, never forgive someone doing this in a cemetery. These thieves 
should at least have the dignity to respect the sanctity of the place and leave 
the mourners alone, he said.

  To me, there is no difference between a thief caught inside 
a cemetery or a thief caught inside the holy mosque in Makkah or Madinah. It is 
enough that the family of the dead have lost a loved one and the last thing 
they want is a thief robbing them, he said. 

  Al-Raddadi was once robbed at his brother's funeral at the 
Al-Baqee cemetery in Madinah. As we were taking the body into the grave 
everyone was busy looking inside and handing bricks to close the grave. The 
place was very crowded. It was then that I was robbed, he said. A man was 
just buried and sent to the hereafter. This should be a time of contemplation 
for other people. Unfortunately there are those who do not care about other 
people's feelings or the sanctity of such places. What a shame.

  Muhammad Al-Yousuf says pickpockets operate in gangs and that 
they target funerals where people are caught unawares.

  Al-Yousuf believes that people caught stealing at funerals 
should have their hands chopped. We once captured a pickpocket of Asian origin 
together with two of his friends who help and cover for him while he steals. 
The guy usually robs and leaves the crowd while the other two continue to stay.

  Al-Yousuf added, If they don't get a chance to rob 
something, they wait until the body has been buried because then most people 
would be looking at the grave in tears. It's a shame that people can stoop so 
low.

  He said thieves were often caught at funerals and were 
usually handed over to the authorities.
 
   
 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***

[ppiindia] Re: Kenapa ada yang ngamuk?(Ya karena Paus Busuk)

2006-09-18 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Inilah lucunya agama agama. paling enak dipakai untuk bunuh bunuhan, 
dan menghasut kemarahan...

Sayang, kurang siap saji untuk dipakai membangun bangsa ...nyatanya 
bangsa bangsa yang berkutat agama kebanyakan terbelakang..




--- In ppiindia@yahoogroups.com, Free Thinker [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Iya..
   Moga-moga pemimpin agama non Katolik pun rapat-rapat mengunci 
mulutnya yang penuh kebencian!!!
 
 Emang, kalau mau jadi pemimpin agama (apapun) jangan sebarkan 
kebencian. Jangan menuduh orang lain sebagai pelaku kekerasan, 
apalagi MENGAJAK umatnya melakukan kekerasan.

   Hidup ini indah kalau tiap orang menyimpan keyakinan agamanya 
masing-masing dalam hati... Agama kok jadi alasan buat saling 
membunuh!!! 
 
 indrawan santoso [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Kebencian ada pada setiap manusia termasuk pada dirimu 
mas
 
 Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote: Kenyataan makin 
jelas,
 
 Kebencian makin terungkap dan apa yang Al Quran tulis adalah benar 
adanya. 
 Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang 
disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi (Ali Imran : 
118)
 
 Mudah-mudahan umat Katholik di Indonesia tidak terpengaruh ucapan 
pemimpinnya yang jelas-jelas sangat buruk dan jahat.
 
 (Ahmad)
 
 Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Prahara besar bakalan menimpa dunia karena ada perang dingin 
antar agama. Karena keseleo atau slip of the tongue mungkin si 
Pope Benedict 16 mengutip percakapan antara Kaisar Manuel Paleologos 
2 dengan seorang intelek Parsi yang mensitir bahwa peluasan agama 
Islam adalah berkat pedang dan kekerasan.
 
 Tinggalkan dulu soal hiruk pikuk keseleo lidah ini karena toh si 
Pope ini sudah minta maaf atas keteledorannya, yang dia katakan 
bukan pendiriannya dalam me-labeli agama Islam sebagai agama yang 
getol main kayu.
 
 Kita teliti dulu dan coba bandingin dengan kejadian ini dengan 
keseleonya lidah Pope Benedict 16 ini.
 
 Masih ingat akan Pope John Paul ke2 yang pada tahun 1987(?) yang 
telah menjadi korban percobaan pembunuhan oleh Memet Ali seorang 
extremist Muslim? Tidak ada kayaknya orang Kresten mengadakan demo 
apalagi ingin mengadakan pembalasan kepada orang Islam. Tidak ada , 
boro2 Vatican minta agar orang Muslim minta maaf atas percobaan 
pembunuhan ini, dan idak ada seorang nun di bunuh di Somalia yang 
terjadi kemarin gara2 lidah yang keseleo, tidak ada gereja2 yang 
dibakari di Gaza. Malahan Pope John Paul 2 ini mengunjungi Memet Ali 
di penjara dan mengampuni perbuatannya.
 
 Aku tidak bela sini, bela sana, karena aku seorang individu yang 
tidak punya kepentingan atas agama ini, agama itu, karena saya 
seorang kapir, tapi kapir yang tunduk sama hukum(law of the land) 
dan bahkan aku orang alim lho.
 
 Harry Adinegara
 
 -
 On Yahoo!7
 Photos: Unlimited free storage – keep all your photos in one place!
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 -
 All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things 
done faster.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 -
 Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. 
Great rates starting at 1¢/min.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
  
 
 
 === I cannot stand journalists who take 'amplop' and say 
it's 'rezeki' from God. It's understandable because journalists are 
only humans with needs, but don't try to justify it. It strongly 
opposes code of ethics. It's wrong. And it's crystal clear. ===
   
 -
 Do you Yahoo!?
  Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
   

[ppiindia] A Pope's Holy War

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://www.msnbc.msn.com/id/14866559/site/newsweek/?GT1=8506


A Pope's Holy War
By quoting a 14th-century Christian emperor on an 'evil and inhuman' Islam, 
Benedict XVI ignites a global storm. What was he thinking?
   
  Franco Origlia / Getty Images
  Controversy: Benedict XVI in Munich
  


By Jon Meacham
Newsweek
Sept. 25, 2006 issue - The setting was familiar, the occasion, the speaker 
thought, fitting. At three in the afternoon last Tuesday, after a quick ride 
from lunch in the Popemobile, Benedict XVI began a lecture in the Aula Magna of 
the University of Regensburg in Germany. As Joseph Ratzinger, the pope spent 
much of his life in the country's academic milieu; as he spoke to a gathering 
of scientists in the hall, he reminisced about his teaching days at the 
University of Bonn. There was a lively exchange with historians, philosophers, 
philologists ... Benedict said early in an address on faith and reason. Citing 
a conversation between a 14th-century Christian Byzantine emperor and an 
Islamic Persian, Benedict quoted Manuel II: 'Show me just what Mohammed 
brought that was new, and there you will find things only evil and inhuman, 
such as his command to spread by the sword the faith he preached.'

Within days Benedict found the globe engaged in a lively exchange, but it was 
not, one suspects, the exchange the pope had in mind. The Pakistani parliament 
voted to condemn him; the leading Shiite cleric in Lebanon asked for a personal 
apology. He is going down in history in the same category as leaders such as 
Hitler and Mussolini, said Salih Kapusuz, the deputy head of Turkey's 
governing party, and officials there suggested the pope should reconsider a 
trip planned for November.
 
  Channi Anand / AP
  Fighting Words: Protesters in India denounced the pontiff 


The Vatican soon issued a grandly titled Declaration Concerning Pope's 
Regensburg Address. It was certainly not the intention of the Holy Father to 
undertake a comprehensive study of the jihad and of Muslim ideas on the 
subject, still less to offend the sensibilities of the Muslim faithful, said 
papal spokesman Federico Lombardi. If the goal, in Lombardi's words, had been 
to articulate a clear and radical rejection of the religious motivation for 
violence, then Benedict failed.

The pope's intentions in discussing holy war were presumably good-he 
approvingly quoted an early Qu'ranic surah (chapter), which says there is no 
compulsion in religion-and he was right to raise the issue of how to confront 
and combat the religious extremism that gives rise to terror and violence. 
Sadly, though, he did so clumsily and obliquely, and, far from opening a 
constructive conversation, instead exacerbated tensions between Christianity 
and Islam. The episode also marks the first widely noted break with the spirit 
of the papacy of Benedict's beloved predecessor. A reassuring pastor, John Paul 
II was the first pope to visit a mosque (in Damascus, Syria, in 2000), and he 
managed to project an air of ecumenicism while holding fast to the fundamentals 
of faith and doctrine. This is clearly not John Paul II, says R. Albert 
Mohler Jr., president of the Southern Baptist Theological Seminary in 
Louisville, Ky. It's a very different direction for the papacy, and reflects 
Benedict XVI's worries about secularism, Islam and a declining Christian vigor 
in Europe.

Much of the Regensburg address was a meditation on faith and reason, the roots 
of religiously inspired violence and the need for believers to see God as a 
figure of love. Roughly put, his argument was this: to Benedict, Islam's 
conception of God so stresses God's will that God can be understood to command 
the irrational.

For the pope, the Christian encounter with the classical world married faith 
and reason and thereby precluded, in principle, such misunderstandings of the 
nature of the God of Abraham, a nature that is, according to this argument, 
rooted in love and reason, not the will to dominance. Seen in such a light, 
jihad, which means struggle, can too easily be taken literally (as a call 
to violence against others) rather than figuratively (as many Muslim scholars 
argue it should be).
In the stormy aftermath of the address-on Saturday two churches in the West 
Bank were bombed-the Vatican argued that the real point of the lecture was to 
be found in this sentence: A reason which is deaf to the divine and which 
relegates religion into the realm of subcultures, Benedict said, is incapable 
of entering into the dialogue of cultures. In a post-Regensburg statement, 
Paul Cardinal Poupard, president of the Pontifical Council for Interreligious 
Dialogue, said, Readers will find that this central theme is far more 
important than the introductory citation of the Emperor Manuel II ...

Then why did Benedict quote the emperor in the first place? The most likely 
answer is that, no matter what the Vatican says now, the pope believes in 

[ppiindia] [POETRY] ROZTOV

2006-09-18 Terurut Topik LEONOWENS SP
ROZTOV

Senja menyambut bergemulai, terkadang keras
tersembunyi lembut
dan Roztov duduk berselimut lamunannya, menghibur di
kesenjaan usia
tiada terkira olehnya, jejak-jejak masa lalu diantara
sesal dan kebahagiaan
romansa dibayang tangisnya, kerinduannya diantara
dendam di pinggir waktu
hari digurat nafasnya, bersama kesendiriannya di teras
halaman menerima hampa
dan angannya melayang bebas melintasi Kursk yang
memenjarakan sisa-sisa dirinya
tiada keanggunan hari setelah Roztov seorang, tiada
lagi yang menyentuhnya dan hirau…

September 2006, Leonowens SP


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Dalam 50 Tahun, Luas Hutan Indonesia Berkurang 64 Juta Ha

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
HARIAN ANALISA
Edisi Selasa, 19 September 2006 

Dalam 50 Tahun, Luas Hutan Indonesia Berkurang 64 Juta Ha 



Yogyakarta, (Analisa) Luas hutan di Indonesia dalam 50 tahun terakhir berkurang 
sekitar 64 juta hektare (ha), atau dari 162 juta ha menjadi 98 juta ha. 

Kondisi yang sangat memprihatinkan itu disebabkan kerusakan hutan yang semakin 
meluas di tanah air, kata Ketua Panitia Pekan Raya Nasional Hutan dan 
Masyarakat 2006 di Yogyakarta, Dr Ir San Afri Awang, Senin (18/9). 

Kepada wartawan di Yogyakarta menjelang Pekan Raya Nasional Hutan dan 
Masyarakat, 19-22 September, ia mengatakan, dilandasi keprihatinan anak bangsa 
yang secara kasat nyata menyaksikan kerusakan sumber daya hutan yang semakin 
meluas di Indonesia maka diselenggarakan Pekan Raya Nasional Hutan dan 
Masyarakat. 

Disebutkan pula laju pengurangan luas hutan di tanah air juga meningkat dari 
satu juta ha per tahun pada 1980-an menjadi 1,7 juta ha per tahun pada periode 
1990-an. Bahkan sejak 1996 pengurangan luas hutan menjadi dua juta ha per 
tahun, katanya. 

Menurutnya, angka tersebut telah melebihi taksiran tingkat deforestasi yang 
dapat diterima yaitu berkisar antara 0,6 hingga 1,3 juta ha per tahun. 

Pekan Raya Nasional Hutan dan Masyarakat 2006 diselenggarakan oleh 'Info Jawa', 
sebuah LSM bidang kehutanan bersama 'Java Learning Center' (Javlec) bekerjasama 
dengan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. 

Menurut Direktur 'Info Jawa' Ir Agus Afianto MS, pekan raya ini bertujuan 
membuka kesadaran publik mengenai pentingnya melibatkan masyarakat dalam 
pengelolaan hutan. 

Selain itu, melalui kegiatan tersebut diharapkan tercipta arena promosi bagi 
segenap inisiatif pengembangan kehutanan masyarakat, menyediakan referensi bagi 
pengembangan alternatif pengelolaan hutan lestari, dan memastikan inisiatif 
pengembangan kehutanan masyarakat sebagai satu pendekatan yang sejajar dengan 
pembangunan kehutanan lainnya. 

Sedangkan 'output' yang diharapkan dari pekan raya itu yakni dapat 
membangkitkan kesadaran publik bagi upaya pengembangan pengelolaan hutan yang 
adil, demokratis dan lestari, serta terbangunnya kesepahaman yang mendasar 
antar pihak guna mendorong pengembangan kehutanan masyarakat dan memperkuat 
kelembagaan pengelolaan kehutanan masyarakat. 

Dikatakan, pekan raya tersebut dikemas menjadi ajang diskusi dan dialog dalam 
bentuk workshop, serta untuk mempromosikan beragam inisiatif kehutanan 
masyarakat yang telah terbukti efektif dalam upaya pelestarian dan peningkatan 
kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. 

Pembicara dalam workshop ini antara lain Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta 
(DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X , Ketua MPR Hidayat Nur Wahid serta Menteri 
Kehutanan MS Kaban. (Ant


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] President disappointment at Pope'e remarks is over

2006-09-18 Terurut Topik Ambon


http://www.antara.co.id/en/seenws/?id=20222

President disappointment at Pope'e remarks is over


Jakarta (ANTARA News) - Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono`s 
disappointment at a derogatory statement made by Pope Benedict XVI which linked 
Islam with violence is now over.

One day after the president expressed his disappointment, Pope Benedict XVI 
made a personal apology over the misunderstanding caused by his remarks on 
Islam and violence at the traditional Sunday Angelus prayer at his Gandolofo 
summer residence near Rome.

President Yudhoyono himself also called on the people of Indonesia, 
particularly Muslims, to restrain with regard to the statement.

As the head of state of Indonesia, I regret the Pope`s statement, as it is 
unwise and inappropriately mentioned, the president told journalists in 
Havana, Cuba on Saturday on the sidelines of the 14th Non-alinged Movement 
(NAM) summit.

The president made the remarks in Nacional de Cuba hotel, where he stayed 
during the summit, in regard of the Pope Benedict XVI`s statement on September 
12 this year, causing strong reactions in Muslim predominantly countries such 
as Pakistan, Palestine and Iran.

The president also asked Indonesian Muslims to remain calm relating to the 
Pope`s statement.

To Indonesian people especially the Muslims, although I understand your 
feeling, but please remain patient and refrain from committing violence, 
Yudhoyono said, urging the people to keep unity and harmonious life among 
various religious believers in the country.

Yudhoyono on the occasion asked the people to seek peaceful solutions in an 
effort to overcome any problem.

Pope Benedict XVI delivered a lecture at Regensburg University in Bavaria, 
Germany,in which he dealt with the difference between Islam and Christianity 
from the historical and philosophical aspects, and the links between violence 
and religion, especially with regard to jihad.

He also quoted a 14th-century Byzantine emperor who said reforms introduced by 
the Prophet Mohammed were evil and inhuman.

In his statement on Saturday the Pope said that in citing the emperor he had 
not intended to make that opinion my own in any way.

As the Muslim world seethed with fury over the Pope`s remarks, which critics 
said linked violence and Islam, the head of the Roman Catholic Church on 
Saturday said he sincerely regretted that he might have offended Muslims.

The pontiff`s apology on Sunday did not exceed the Vatican`s statement issued 
on Saturday, nor did he retract or apologize for the speech in which the 
offending text was quoted, as some Muslim clerics had demanded, German 
newsagency DPA, reported on Sunday.

Following the Pope`s apology, two leading Muslim organizations, the largest and 
second largest in Indonesia, also said on Monday they accepted the apology.

The two Muslim organization are the Nahdlatul Ulama (NU) with about 30 million 
followers and chaired by Muslim cleric Hasyim Muzadi, and Muhammadiyah with 25 
million members, chaired by Din Syamsuddin.

The Pope has apologized (to Muslims) and that`s enough, so let`s calm down, 
Hasyim said after a function marking the launching of a cooperation project 
between NU and the Judicial Commission.



He said the Pope had corrected his remarks and that was more than enough. If 
Muslims did not stop reacting to the pope`s remarks, it could create the 
impression that Muslims were truly furious.

If we remain furious, then (it is feared) the Pople will be considered 
correct, he said.

Muhammadiyah chairman Din Syamsuddin said meanwhile the Pope`s apology, though 
only in the form of an expression of regret, over his remarks needed to be 
responded to wisely and with relief by the Muslim community.

It was natural for us to feel insulted by the Pope`s remarks but because the 
pontiff has offered his apology and is now aware of his mistake, it is good for 
Muslims to accept his apology, Din said.

He said Islam and the Muslim community must have the confidence that their 
dignity will not be tarnished only because they were humilated by others. (*)


Copyright © 2006 ANTARA

September 18, 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:

[ppiindia] Tujuh Tahun Pers Merdeka

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
KOMPAS
Selasa, 19 September 2006 

 
Tujuh Tahun Pers Merdeka 


Leo Batubara 

Pers merdeka dan pers tidak merdeka berbeda dalam paradigma. Menteri Penerangan 
RI pertama Mr Amir Sjarifuddin pada Oktober 1945 menegaskan, penyelenggaraan 
pemerintahan harus bersendikan asas pers merdeka. 

Berbicara dalam kaitan kebijakan komunikasi dan penerangan yang dianut 
pemerintah, ditegaskan, Pikiran masyarakat umum (public opinions) itulah sendi 
dasar pemerintah yang berkedaulatan rakyat. Pers yang tak merdeka tidak mungkin 
menyatakan pikiran masyarakat, tetapi hanya pikiran beberapa orang yang 
berkuasa. Maka, asas kita ialah pers harus merdeka. 

Dalam perjalanan 61 tahun, usia pers tidak merdeka lebih panjang daripada pers 
merdeka. Pers tertindas di era Orde Lama dan Orde Baru, serta pikiran penguasa 
menjadi acuan. Maka, pers harus terkendali. Badan pengatur dan pengawas adalah 
Departemen Penerangan. 

Ditakuti dan dibenci 

Aneka ketentuan pers tidak merdeka diregulasi dan dikukuhkan dalam 
Undang-Undang Pokok Pers No 11/1966, juncto No 4/1967, juncto No 21/1082. 
Isinya, pertama, UU Pokok Pers didesain dengan paradigma pemerintah yang 
mengontrol opini publik dan pers. 

Kedua, sesuai dengan paradigma itu, pemerintah memerlukan legal authority untuk 
bisa mencampuri dan mengintervensi penyelenggaraan pers. Maka, UU Pokok Pers 
memberi Menteri Penerangan wewenang menyusun peraturan pelaksanaan 
penyelenggaraan pers dalam peraturan pemerintah dan peraturan menteri. 

Ketiga, agar kontrol pemerintah atas pers menjadi efektif, pemerintah 
memerlukan dua alat kendali. Pertama, izin pemerintah bagi penerbitan pers. 
Maka, penerbitan pers bisa dibredel jika tidak mendukung pemikiran penguasa. 
Alat kendali kedua, selain diatur KUHP, politik hukum kriminalisasi pers juga 
diatur dengan UU Pokok Pers. Pers dan wartawan yang melakukan pelanggaran 
jurnalistik bisa dipidana penjara dan atau didenda dengan jumlah yang 
membangkrutkan. Dengan kendali perizinan dan kriminalisasi pers, pers dapat 
dijinakkan secara efektif. 

Keempat, Dewan Pers menjadi mitra pemerintah bertugas (1) merepresentasi 
komunitas pers dan masyarakat, (2) memberi legitimasi terhadap kebijakan 
komunikasi dan penerangan pemerintah. Dewan Pers ditakuti dan dibenci. Ditakuti 
karena Ketuanya Menteri Penerangan. Dibenci karena jika pemerintah hendak 
membredel media, Dewan Pers lebih dulu ditugasi mengusulkannya. 

Penerapan kebijakan komunikasi dan penerangan seperti dikemukakan selama 
kekuasaan Orde Lama dan Orde Baru berdampak (1) pikiran masyarakat umum 
tersekat, rakyat dibina menjadi seperti beo; (2) hanya pikiran penguasa yang 
menjadi acuan; dan (3) pers tumpul dan gagal memberi peringatan dini atas 
penyalahgunaan kekuasaan. 

Menelan banyak korban 

Pergulatan memerdekakan pers amat melelahkan dan menelan korban. Ratusan 
penerbitan pers dibredel. Puluhan wartawan dibui. Ketika penguasa Orde Baru 
tumbang, gerakan reformasi berembus. Aktivis prodemokrasi dan pegiat pers 
merdeka bangkit dari posisi tiarap. 

Pertemuan relawan Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI) yang di back 
up Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) di Pacet-Cianjur, 20-23 Oktober 1998, 
selain menghasilkan RUU Tap MPR tentang Kebebasan Informasi yang diakomodasi 
dalam Tap MPR No XVII/1998 tentang HAM-rumusan itu menjadi Pasal 28F UUD 
1945-juga menghasilkan RUU Pers. 

Pada 1 Maret 1999, 22 anggota Komisi I DPR dipimpin Bambang Sadono mengajukan 
RUU Pers MPPI menjadi RUU Pers. Usulan draf itu dibahas pada Rapat Pleno DPR 1 
Juli 1999 untuk kemudian akan dibawa ke Rapat Pleno DPR 12 Juli 1999. Tiba-tiba 
Presiden BJ Habibie, pada 7 Juli mengirimkan RUU Pers Pemerintah ke DPR. Sesuai 
dengan tata tertib DPR, draf pemerintah itu diagendakan menjadi pokok bahasan, 
sementara RUU Pers versi MPPI menjadi bandingan. 

Pembahasan intensif 25 Agustus sampai 13 September 1999 oleh empat fraksi DPR 
Komisi I dengan pemerintah yang diwakili Deppen. Dalam pembahasan hampir tiga 
pekan itu, lahirlah UU yang memerdekakan pers, yang diundangkan 23 September 
1999. Tanggal ini adalah hari lahir Kemerdekaan Pers Indonesia. 

Mengapa UU Pers No 40/1999 dinilai memerdekakan pers? Pertama, UU itu 
berparadigma publik dan pers-lah yang mengontrol pemerintah, bukan sebaliknya. 

Kedua, sejalan dengan paradigma itu, dalam UU itu tidak ada lagi kewenangan 
pemerintah untuk mencampuri dan mengintervensi penyelenggaraan pers. Karena 
itu, peraturan pemerintah dan peraturan menteri tidak diperlukan. Pasal 15 Ayat 
2 Huruf f menegaskan-atas fasilitasi Dewan Pers-regulasi penyelenggaraan pers 
disusun organisasi- organisasi pers (self regulating). 

Ketiga, penerbitan pers tidak memerlukan izin. Ketentuan ini meniadakan ancaman 
pembredelan. 

Keempat, penerbitan pers menganut politik hukum dekriminalisasi pers. Kesalahan 
jurnalistik diselesaikan berdasar mekanisme jurnalistik. Sanksi terberat bukan 
penjara, tetapi denda maksimum Rp 500 juta. Dalam UU ini, barang siapa yang 
menghambat 

[ppiindia] Pertumbuhan Ekonomi atau Pembangunan Manusia?

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
KOMPAS
Selasa, 19 September 2006 


 
Pertumbuhan Ekonomi atau Pembangunan Manusia? 


Sugeng Bahagijo 

Apa yang hilang dalam pembangunan Indonesia saat ini? Apa yang tidak menjadi 
fokus program-program pembangunan pemerintah pascakrisis tahun 1997? 
Jawabannya, pembangunan manusia (human development)! Perdebatan ihwal angka 
kemiskinan naik atau turun menegaskan hal itu. 

Lihat, berbagai indikator sosial ekonomi Indonesia belum membaik. Meski badai 
krisis ekonomi sudah berlalu, peringkat HDI Indonesia rendah (110), jauh di 
bawah Malaysia (59), Filipina (77), dan Thailand (70). Meski pemilu nasional 
sudah dua kali, angka kemiskinan Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan 
negara-negara tetangga. Meski pertumbuhan ekonomi sudah positif di atas 4-5 
persen sejak lima tahun terakhir, angka pengangguran masih di atas 8 persen. 
Jika pengarang Inggris, Charles Dickens, hidup di Indonesia, dia tidak akan 
kekurangan bahan, ada busung lapar, ada kurang gizi, ada perdagangan anak, dan 
seterusnya. 

Bagaimana mungkin pembangunan manusia bisa hilang di Indonesia? Bagaimana 
ceritanya hujan pertumbuhan ekonomi sejak pascakrisis ekonomi tahun 1997 
masih menjadi kemarau bagi pendapatan dan perlindungan sosial warga? 

Negara minimalis 

Di masa lalu Indonesia digolongkan macan Asia atau keajaiban ekonomi 
sebelum diterjang krisis tahun 1997. Politiknya otoriter dan orwellian, tetapi 
ciri- ciri negaranya dapat digolongkan negara pembangunan (developmental 
state). Kita ingat, tahun 1970-an buku-buku sekolah disediakan pemerintah. 
Puskesmas dan sekolah negeri dibangun, pedesaan dan petani mendapat perhatian 
besar dengan aneka subsidi dan dukungan pemerintah. 

Namun, sejak pertengahan 1980-an hingga 2000-an, ciri-ciri negara pembangunan 
mulai bergeser menjadi negara minimalis, peran negara dalam ekonomi ditarik, 
dikurangi, atau dihapuskan. Liberalisasi di banyak bidang dilansir pemerintah, 
termasuk keuangan, perbankan, dan perdagangan. Sampai krisis ekonomi menerjang 
Indonesia dan berakibat pada ambruknya kekuasaan Presiden Soeharto. 

Sejak itu negara dianggap bermasalah. Emoh negara menjadi pedoman kaum elite, 
pejabat birokrasi, dan tentu saja para cerdik pandai di media massa dan 
universitas. Sentralisme ekonomi dibongkar dengan slogan kapitalisme kroni. 

Sebagai ganti, pasar bebas dianggap sebagai mekanisme dan kelembagaan sempurna 
yang dapat mengoreksi diri sendiri. Privatisasi, deregulasi, dan liberalisasi 
menjadi kata-kata kunci. Perbankan, listrik, air, pendidikan, dan kesehatan 
diswastakan. Dana Moneter Internasional (IMF) dan kepercayaan investor menjadi 
surat kelakuan baik bagi pemerintah sejak tahun 1998. Indonesia memeluk apa 
yang Washington Consensus katakan. 

Dalam perspektif ini, pembangunan manusia (kesehatan, pendidikan) diserahkan 
mekanisme pasar dan kemampuan keluarga. Investasi dan belanja sosial pemerintah 
menurun, pembayaran utang diutamakan karena terkait IMF dan kepercayaan 
investor. Anggaran pemerintah ketat. Sektor riel kelabakan dan lumpuh. 

Akibatnya, bagi banyak keluarga Indonesia-terutama orang miskin-sekolah menjadi 
mahal, kesehatan sulit dijangkau. Penciptaan lapangan kerja lebih kecil 
ketimbang jumlah pencari kerja. Tidak heran buruh migran Indonesia berjuang 
sendiri di luar negeri. Padahal, menurut Dani Rodrik dari Universitas Harvard, 
di negara-negara berkembang, resep Washington Consensus atau disebut neoliberal 
terlalu mengabaikan fakta-fakta pembangunan selama 40 tahun terakhir, dan 
terlalu meremehkan keragaman institusi ciri khas masing-masing negara. 

Rodrik menyatakan, kegagalan Washington Consensus terbukti pada beberapa fakta: 
(i) kemandekan pertumbuhan ekonomi di Amerika Latin; (ii) kegagalan reformasi 
ekonomi di Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet, dan (iii) krisis keuangan 
Asia 1997-1998. 

Strategi model Asia Timur, seperti ditempuh Korea Selatan dan Taiwan. Model 
ini, seperti ditempuh Indonesia pada awal 1970-an dan 1980-an, tidak lain 
adalah peran negara yang aktif dan kuat dalam memupuk industri-industri penting 
dan hanya membuka diri dengan persaingan internasional sesudah mereka kuat. 

Politik prosedural 

Sejak tahun 1997, Indonesia memasuki era demokrasi. Kekuasaan satu partai atau 
satu orang ala Orde Baru berakhir. Multipartai menjadi ciri khas zaman baru. 
Partai politik bersaing dalam pemilu, berebut kursi kekuasaan dan menentukan 
kebijakan pembangunan ekonomi. Elite politik baru lahir. Politik pun menjadi 
wangi karena arena selebriti dan reputasi sosial. 

Dulu, kantor Presiden dan Bappenas menjadi pusat kekuasaan. Kini Gedung DPR di 
Senayan menjadi bilik-bilik kuasa yang penting karena di sanalah anggaran, 
kebijakan, dan program pembangunan dibahas dan disetujui. 

Namun, persaingan politik di zaman demokrasi belum tentu menghasilkan 
kemakmuran dan pembangunan manusia yang lebih tinggi. Ahli ilmu politik 
Inggris, Mick Moore dan James Putzel (2000) dalam Thinking Strategically About 
Politics and Poverty, 

[ppiindia] Presiden Beri Penghargaan bagi Tim Medis Kuba

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://www.gatra.com/artikel.php?id=97922



Presiden Beri Penghargaan bagi Tim Medis Kuba

Madrid, 18 September 2006 15:24
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan tanda kehormatan Satya Lencana 
Kebaktian Sosial kepada tim kesehatan Kuba yang telah bertugas selama empat 
bulan di Indonesia, setelah mengikuti KTT Gerakan Non Blok (GNB) di Havana 
(Kuba).

Presiden kembali ke Tanah Air dan rombongan transit selama 1,5 jam di Bandara 
Internasional Barajas Madrid lalu melanjutkan perjalanan dan transit di Dubai 
(Uni Emirat Arab) sebelum menuju ke Jakarta.

Tim kesehatan Kuba yang mendapat penghargaan dari pemrintah RI telah bertugas 
membantu korban gempa bumi di Yogyakarta dan Klaten (Jawa Tengah) pada 27 Mei 
2006.

Pengahragaan secara simbolis diberikan kepada Ketua Tim Medis Dr Luis Olivera 
Serrano. Pengharagaan juga diberikan kepada perawat, teknisi, juru masak dan 
jurnalis yang ikut dalam tim tersebut.

Presiden mengatakan tim medis Kuba merupakan salah satu tim yang pertama 
merespons musibah gempa di kedua daerah itu. Tim telah berupaya membantu 
Indonesia menangani korban bencana di Yogyakarta dan Jawa Tengah itu secara 
maksimal.

Presiden mencatat bahwa dalam waktu empat bulan berhasil melakukan 773 operasi 
besar dan 2.436 operasi kecil, menolong 34 proses kelahiran bayi tanpa ada 
catatan meninggal, melakukan imunisasi anti tetatnus kepada 10 ribu orang serta 
menyumbang dua rumah sakit lapangan kepada pemerintah Indonesia. [TMA, An

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Green tea cuts risk of stroke, but not cancer: study

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/nn20060916f1.html


Green tea cuts risk of stroke, but not cancer: study


By LINDSEY TANNER

CHICAGO (AP) Can drinking green tea really protect against two big killers, 
strokes and cancer? A study involving more than 40,000 people in Japan suggests 
yes and no: It might lower your risk of stroke but will not save you from 
cancer.

The study's authors say their findings might explain why Japanese are less 
likely than Americans to die of heart disease and stroke. Even so, the answers 
are not clear. Green tea has been researched a lot and many of the studies have 
yielded conflicting results.

Earlier this year, the U.S. Food and Drug Administration said an analysis found 
no credible scientific evidence to support manufacturers' claims that green tea 
can cut cardiovascular disease risks.

The National Cancer Institute says human studies on tea and cancer prevention 
have produced contradictory results. But there is still hope, and the institute 
is funding rigorous studies testing whether tea extract can help prevent 
several kinds of cancer.

Tea contains antioxidants that can help keep cells healthy. Green tea has more 
of them than black tea, and studies in animals have shown that tea 
antioxidants, called catechins, seem to shrink cancerous tumors. Some studies 
on humans have suggested tea can also help keep arteries and cholesterol 
healthy. 

The current study was funded by the Japanese government and is published in 
Wednesday's Journal of the American Medical Association. Shinichi Kuriyama of 
Tohoku University in Sendai is the lead author.

The study is different from many previous studies because it involved so many 
people -- 40,530 Japanese adults. Those who drank a lot of green tea were less 
likely than those who drank only a little tea to die from cardiovascular 
disease and other causes, but not cancer.

Because tea-drinking is popular among Japanese people from all lifestyles and 
economic groups, the research seems to refute a criticism of previous studies 
-- that people who drink green tea are higher income and more health-conscious 
and thus apt to be healthier anyway.

However, heavy tea drinkers in the study also tended to eat more fruits and 
vegetables, and such a diet also might reduce cardiovascular disease and cancer 
risks, said John Folts, a professor of medicine at the University of Wisconsin.

Study participants were generally less overweight than Americans, and it is 
unknown if similar results would be found in a more diverse group of people, 
said Alice Lichtenstein, a Tufts University nutrition professor and spokeswoman 
for the American Heart Association.

The results from this study, which observed people and their habits over many 
years, point you in a direction but are not conclusive, she said. 

The Japanese volunteers filled out questionnaires on tea-drinking and other 
habits including diet, alcohol and tobacco use, weight, job and educational 
background, and physical activity.

During seven years of followup, 1,134 participants died of cancer and 892 died 
from cardiovascular disease.

Women who drank five or more cups of green tea daily had a 31 percent lower 
risk of dying from cardiovascular disease than women who drank less than one 
cup daily. In men, the comparable reduced risk was 22 percent.

Cardiovascular disease includes heart disease and stroke. While heavy tea 
drinkers had less heart disease than those who drank little tea, the results 
suggest the difference for heart disease alone might have been due to chance.

Green tea appeared to work best against clot-related strokes. Among the 
five-cup-a-day group, women had a 62 percent lower risk of dying from these 
strokes than women who drank little tea, and for men the reduced risk was 42 
percent.

The researchers said more men were smokers, and that might have explained the 
gender differences since smoking affects cardiovascular disease risks. 

There were no significant differences in cancer death rates among heavy and 
light tea drinkers of either sex.

While the study is not the last word on whether tea-drinking is good for you, 
tea is generally harmless and has no calories, so if you like the taste, most 
researchers would probably tell you to drink it. 

The point is, if you're drinking green tea, that's fine. It's premature to 
recommend that somebody start drinking it to protect their health, 
Lichtenstein said.

The Japan Times: Saturday, Sept. 16, 2006
(C) All rights reserved

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap 

[ppiindia] Fidel receives prime minister of Malaysia

2006-09-18 Terurut Topik Ambon


http://www.granma.cu/ingles/2006/septiembre/domin17/fidel-i.html

Fidel receives prime minister of Malaysia

YESTERDAY afternoon Fidel Castro received His Excellency Dato Seri Abdullah 
Ahmad Badawi, prime minister of Malaysia, with whom he had a fraternal one-hour 
meeting.

Fidel and Badawi discussed the development of the 14th Non-Aligned Movement 
Summit, Malaysia's successful undertakings at the head of the Movement in the 
last three years, and the role that Cuba should play in the next period as 
president of the NAM.

They covered various aspects of the fraternal relations between our two peoples 
and governments. The Cuban leader recalled his two visits to Malaysia, the last 
of them on the occasion of the 13th Non-Aligned Movement in 2003, commented on 
the beauty of the capital city of Putrajava and was interested in the future 
development of that beautiful city.

The prime minister of Malaysia noted that this is his fourth visit to Cuba, two 
of them as head of government. In response to Fidel's question as to when the 
next would be, he replied that it would happen when Fidel, as president of the 
NAM, convenes a meeting of the troika of the Movement. Malaysia, Cuba and Egypt 
make up this Non-Aligned Movement coordination body.



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Satanists battle Christians in northeastern state

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://www.washtimes.com/world/20060917-101311-8658r.htm

Satanists battle Christians in northeastern state
By Shaikh Azizur Rahman
THE WASHINGTON TIMES
September 18, 2006 



CALCUTTA -- Satan-worshipping groups in the Christian-majority Indian state of 
Mizoram are waging an anti-Christian campaign by burning Bibles, vandalizing 
churches and defiling cemeteries. 
One such group entered a church after midnight on July 24 and burned 
Bibles, urinated on the pulpit and tore up pictures of the Virgin Mary and 
Jesus. 
It appears they sacrificed an animal on the pulpit and splattered its 
blood on the altar and chair of the worship leader, said the Rev. B. 
Sangthanga, the head pastor of the church in the Kolasib district of the 
northeastern Indian state. 
Last year, some young men of our village confessed to worshipping Satan. 
Our investigation has found that the same group is behind this attack on the 
church. 
Mr. Sangthanga said the acts of vandalism carry signatures of the Mizo 
Satan followers. ... Now their attack on our church proves that the number of 
Satanists is growing across the state with village youths joining them. 
The villagers did not report the attack to the police, choosing instead to 
pray for God's intervention to help the misguided youths return to the right 
path. 
But other recent incidents have led to the arrests of young Satan 
worshippers on charges of vandalism at religious places. 
Most were briefly detained and released with a scolding. The youths -- most 
in their late teens or early 20s -- tend to be high-school dropouts and often 
are drug users, a police investigation found. 
One study found there were as many as 95 Satan-worshipping groups in 
Mizoram. More than 50 cases have been reported in which the groups vandalized 
churches, burned Bibles or defiled cemeteries. 
Some of them conduct midnight gatherings at isolated cemeteries, where they 
are reported to dance naked, slash their wrists in ritual blood offerings and 
chant invocations to Satan. They sometimes write graffiti in their blood, 
leaving messages such as dog si nataS -- the reverse of Satan is god. 
Mizoram church leaders blame high unemployment and bad Western influences 
for the growth of the groups. 
When, three years ago, a girl-only [satanic group] was caught by village 
elders while performing some bizarre rituals, the girls, who were all 
high-school dropouts, admitted that [they had been] influenced by the Hollywood 
movie 'The Craft,' said a church leader in the Aizawl district. 
Lots of graduates and postgraduates are jobless in this state, and so, 
many younger students are getting disenchanted with their studies. Many such 
young [Christian] people are turning away from the church, taking drugs and 
sometimes following this Satan's path out of despair. 
Muana, a 25-year-old former Satan worshipper who uses only one name, said 
young people were joining the groups out of frustration over the tens of 
thousands of highly educated people who are jobless. 
Most members of our [group] were intravenous drug users. We wanted to 
rebel against the society, and so we targeted the Church, said Muana, who is 
at a drug detoxification center in the neighboring state of Manipur. 






[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Pope may have done Islam a favour

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
http://www.theaustralian.news.com.au/printpage/0,5942,20436604,00.html


Pope may have done Islam a favour
Debate is needed on the Koran's teaching, says William Rees-Mogg 
19sep06

JOURNALISTS should not criticise Pope Benedict XVI for his lecture at 
Regensburg. He has done only what every sub-editor on a newspaper does every 
day. Confronted with a long and closely written text, he inserted a lively 
quote to draw attention to the argument. We all do it. Sometimes the quote 
causes trouble, but more often it opens up an argument that is needed.

The question is not whether the quotation from the Byzantine emperor Manuel II 
Palaeologus is offensive: it is. The question is whether the emperor is 
justified in what he said. 
His main thrust was at least partly justified. There is a real problem about 
the teaching of the Koran on violence against the infidel. That existed in the 
14th century, and was demonstrated again on September 11, 2001. There is every 
reason to discuss it. I am more afraid of silence than offence. 

The Pope's actual quotation is not just a medieval point of view. It is a 
common modern view - even if it seldom reaches print, it can certainly be found 
on the internet. It went: Show me just what Mohammed brought that was new, and 
then you shall find things only evil and inhuman, such as his command to spread 
by the sword the faith he preached. 

Is it true that the Koran contains such a command, and has it influenced modern 
terrorists? The answers, unfortunately, are yes and yes. 

The so-called Sword Verse from Chapter 9 must have been in the emperor's mind: 
So when the sacred months have passed away, then slay the idolaters wherever 
you find them. 

And take them captive and besiege them, and lie in wait for them in every 
ambush. 

This does shock many Muslims: extremists are angered by the implied criticism 
of those who quote it, while moderates who cannot disavow the terms of the 
Koran prefer more evasive interpretations. The shock it creates shows the 
importance of the doctrine. One man who does not question the meaning of the 
verse is Osama bin Laden. His attitude is discussed at some length in Chapter 
14 of an excellent new book, The Qur'an, a Biography, by Bruce Lawrence, who is 
professor of Islamic studies at Duke University, North Carolina. 

Lawrence observes the use of this verse as a central argument for jihad in bin 
Laden's manifesto in 1996; that was a declaration of war against native and 
foreign infidels. 

Lawrence makes several relevant points. Bin Laden selects only those verses 
that fit his message, and then cites them exclusively for his own purposes. He 
ignores both their original context and also the variety of historical 
differences between committed Muslims about how to apply their dicta. He 
collapses the broad spectrum of Koranic teaching into a double requirement: 
first to believe and then to fight. 

Lawrence also draws attention to the qualifications that surround the Sword 
Verse; particularly that those infidels who repent should be allowed to go 
free: For God is most forgiving; most merciful. It is impossible to reconcile 
the consistent Koranic teaching that God is most merciful with suicide bombing, 
which is indiscriminate and murders faithfuls and infidels alike. 

It is a mistake to think that all the major religions are identical: they have 
real differences of doctrine that have real impacts on human society. What is 
true, however, is that no religion shall survive for more than a generation or 
two unless it has a substantial element of truth in it. 

It is natural for Christians of different denominations to love what they have 
in common without ceasing to be aware of their differences. A Christian should 
also rejoice in the positive spiritual values of the other major religions. It 
is natural for a Christian to feel enriched by Judaism, which was the religion 
of Jesus; or by Platonism, the philosophy of the opening chapter of St John's 
Gospel and of St Augustine. Yet Christians also find spiritual truths in 
Buddhism, Confucianism, Daoism, Hinduism, Sikhism and Islam. There is a 
significant link between aspects of Islamic Sufi mysticism and the Christian 
mystical tradition. 

When one lists these religions it becomes obvious that there are two problems: 
violence and the influence of reason, both of which Benedict identified. 
Violence is a fault from which no major religion has historically been free. It 
is one of the great scandals that so many persecutions have taken place in the 
name of Jesus. This has been more or less true of all the great religions: 
human beings are the most savage of beasts, and they will kill each other in 
any cause, however noble. 

Yet, nowadays, Islam is the only major religion in which violence is a serious 
doctrinal issue. It is true that tribalised Catholics and Protestants in 
Ireland have only recently stopped killing each other and vengeful Sikhs 
assassinated Indira 

[ppiindia] Dangerous priorities

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
   14 - 20 September 2006
  Issue No. 812
  Egypt 
  Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875 



http://weekly.ahram.org.eg/2006/812/eg6.htm

Dangerous priorities
With Darfur high on her agenda, Amnesty International's Secretary-General Irene 
Khan was in Egypt this week. She spoke to Amira Howeidy about double standards 
and the horrors of the war on terror 


 
  Khan
  photo: Sherif Sonbol 
--
 
Five years ago, the London-based Amnesty International human rights 
organisation appointed Irene Khan as its first Muslim, Asian and female 
secretary-general. This landmark change at the helm of the world's largest 
human rights organisation coincided with the 11 September attacks in New York 
and Washington, the subsequent ramifications of which Amnesty's first Muslim 
secretary-general had to carefully steer through. These included the dangerous 
repercussions of the war on terror, as well as the invasions of Afghanistan 
and Iraq, and the rise of Islamophobia worldwide.

Khan's first visit to Egypt as secretary-general coincided with the fifth 
anniversary of 9/11. But as she sat on the sofa of her room at the Nile Hilton 
at the end of her hectic one-day stop, Khan seemed to have just one issue in 
mind: the two- year old conflict in the Darfur region in western Sudan. 

It was for this issue that Khan met both Amr Moussa, the Arab League 
secretary-general, and Egypt's assistant minister for foreign affairs. Khan was 
urging Arab governments and friends of Sudan -- like Egypt -- to become more 
involved in resolving what she described as the massive human rights problem 
in Darfur. The Arab League needs, as a friend of Sudan, to be able to sit down 
with Sudan and with the UN and the African Union, to come up with an 
arrangement which will help resolve the human rights problem on the ground, 
she told Al-Ahram Weekly.

Prior to her visit, Amnesty had pursued its campaign for sending UN peace- 
keeping forces to Darfur as per UN Security Council Resolution 1706, which the 
Sudanese government vehemently opposes. While Egypt opposes sending UN 
peace-keeping forces into Darfur against the Sudanese government's will, 
independent observers have been more critical of the entire principle of 
foreign troops in north Sudan, which they say poses a threat to Egypt's 
national security at its southern borders, and close to Nile water sources. 

I tell those people to look at the situation in Lebanon where the Arab League 
and Arab countries have actually supported the UN playing a role in southern 
Lebanon to solve a problem, Khan said. With strong Arab calls for a greater UN 
role in Lebanon and the Palestinian occupied territories, she asked, why is a 
UN presence in Darfur viewed as an obstructive rather than constructive role? 
This, she argued, leads to allegations of double standards. I think the 
dilemma here is: it's not enough to say we don't want the UN, it's too 
dangerous. I can understand their concerns about that, but then what are the 
alternatives?

Accusations of double standards, however, go both ways. While the Darfur crisis 
is only two years old, and foreign military presence risks further partitioning 
an already divided Sudan, many observers view the international community's 
fixation on Darfur -- and indifference towards the 56-year-old Palestinian 
problem -- as indicative of double standards as well. So why is Amnesty playing 
along?

Failure to tackle Darfur, said Khan, feeds those constituencies in the 
international community who want to say, first let's solve the human rights 
problem in Darfur, and until then we can't look at anything else... It's not a 
question of balancing one or the other. The occupied territories have slipped 
off the international political agenda, and there needs to be much more focus, 
but then there are also killings in Darfur.

Khan said she would like to visit Gaza and the West Bank sometime this year, to 
raise awareness about the gravity of the situation. The situation in Iraq, 
Lebanon and Darfur have pushed the occupied territories off the front pages; 
pushed it off the agenda of the international community.

There is very little faith in the international community after nothing was 
done to stop Israel from killing over a thousand civilians and destroying the 
infrastructure in Lebanon and Gaza; Amnesty's position on the war -- equating 
both sides, Hizbullah and Israel, as violators of international humanitarian 
law (IHL) -- has generated question marks regarding the organisation's 
politics. Critics here said it was unfair to evaluate what happened in Lebanon 
and Palestine based on principles of the IHL, because one side -- the Arabs -- 
have been the continuous targets of Israeli violations of IHL and a series of 
UN resolutions over the past 50 

[ppiindia] Sudan's chilling challenges

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
Refleksi: Indonesia menaruh perhatian besar dengan hiruk pikuk terhadap 
Palestina dan Lebanon, tetapi masalah Darfur tidak diutik, apakah ketidakutikan 
ini disebabkan  karena penguasa Darfur beragma Islam?  



   14 - 20 September 2006
  Issue No. 812
  Region  

   
  Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875
 

http://weekly.ahram.org.eg/2006/812/re64.htm


Sudan's chilling challenges
Journalist beheaded and protesters take to the streets as Khartoum faces off 
with Washington over disbarring UN peace-keeping troops from Darfur, writes 
Gamal Nkrumah 
Few Khartoum mysteries can rival the beheading last Thursday of the 
editor-in-chief of the Sudanese daily Al-Wifaq, Mohamed Taha Mohamed Ahmed. The 
gruesome and cold- blooded assassination has already led to the eruption of 
mass demonstrations in the Sudanese capital by journalists, rights activists 
and members of opposition parties. 

In a narrow legal sense, it looks doubtful whether the perpetrators of Taha's 
grizzly murder will be brought to justice. There was a public outcry, and 
protesters urged the Sudanese government to speak out unequivocally against the 
outrage. The Sudanese authorities are called upon to de-legitimise zealous 
violence and anathematise bigotry and intolerance. Sudan's authorities, 
however, seem more concerned with the deployment of foreign troops in the 
westernmost Sudanese war- torn province of Darfur. 

At the African Union (AU) in Sirte, Libya, Sudanese President Omar Hassan 
Al-Bashir reiterated his opposition to the deployment of UN peace-keeping 
forces in Darfur. We shall never accept foreign troops on Sudanese soil, 
Al-Bashir told African leaders in Libya. His host, Libyan leader Muammar 
Gaddafi, concurred. The deployment of foreign troops in Darfur is tantamount 
to re-colonisation, the Libyan leader warned.

President Al-Bashir used the AU Summit that took place in Libya on Saturday as 
a platform to mobilise African leaders against the proposed stationing foreign 
peace-keepers in Darfur. Sudanese opposition figures strongly disagreed. 

The Sudanese government has created a catastrophic situation in Darfur. It has 
to pay the price for its blunders in Darfur; the Sudanese government must atone 
for its failures. The people of Darfur must not be made to pay for the mistakes 
of the ruling clique in Khartoum, Sheikh Hassan Al-Turabi, Sudan's foremost 
Islamist ideologue and leader of the opposition Popular Congress Party (PCP) 
told Al-Ahram Weekly. 

In or out of prison, Turabi has been cast as the evil genius in Khartoum. 
Turabi strongly condemned Taha's assassination, which he said added to the 
alarm signals emanating from Khartoum.

Taha's cruel murder was unprecedented as far as Sudan is concerned, but it does 
fit a pattern in the Sudanese political establishment of playing fast and loose 
with the facts. There is a change of political mood in Sudan and Taha's murder 
exacerbates the political tempo in the country, Turabi explained. This change 
of mood really matters, he added. 

The threshold for the prosecution of Taha's murderers is therefore set high. 
Turabi dismissed the notion that Taha's assassination was payback for the 
prominent newspaperman's questioning of the prophet's parentage. There are 
serious curtailments on press freedom. These restrictions are real, Turabi 
said.

Taha was considered Islamist in ideological orientation, but he had no strong 
political affiliation with the ruling National Congress Party (NCP). He was 
arrested last year after writing a series of articles questioning the parentage 
of Prophet Mohamed. Soon after many Sudanese militant Islamists called for Taha 
to be put to death. He survived an assassination attempt in 2000 after writing 
an article critical of the ruling National Congress Party (NCP).

The case, however, noted Turabi, is a warning shot of the strength of militant 
political Islam in Sudan. There are many sympathisers in Sudan for militant 
Islamism. What they must not be is underestimated. The people want social 
justice and Islam represents the ideal way forward, Turabi said. 

Even though Taha was far from being a secularist -- at one point he was closely 
associated with the regime of President Al-Bashir -- he was, nonetheless, 
fatally punished by his attackers. His head was next to his corpse, 
hand-and-foot- bound. There is no God but God and God is Greatest, yelled 
his supporters. Sudanese police fired tear gas on demonstrators protesting 
against inflation and the kidnap and gruesome murder of Taha. 

Militant political Islam is not an easy phenomenon to explicate, or to 
penetrate. As Sudan democratises it becomes more difficult to pigeonhole 
Islamist politicians, both government and opposition. However, there are 
deciding markers. When you open this evil door to hell, and knives and bullets 
take the place of the pen, this means we are on the path to chaos, warned an 
editorial of the Khartoum 

Re: [ppiindia] Kenapa ada yang ngamuk?

2006-09-18 Terurut Topik Ari Condro
oom harry,

sampean jarang nongol di milis akhir akhir ini, padahal saya mau nanya,
artine sans culotte itu apaan yah, kok sering banget di kutip dalam buku
buku ttg revolusi prancis.  mosok artine thok till tanpa celana dalam/tanpa
koloran, kan nggak juga.

buku terjemahan yg saya baca Revolusi Prancis - Francois Furet  Denis
Richet, diterjemahkan oleh orang orang UGM dengan buruk sekali, dan ketika
membahas sans culotte kok ndilalah, ndak pakai diterjemahkan sama sekali.
apa artinya proletar ?

===

ttg kardinal ratzinger yg baru belajar jadi paus ini, pernah menjabat
sebagai Kepala Kongregasi Kepausan untuk Doktrin Iman. Dari namanya saja
sudah ketahuan, 'Doktrin Iman'. KOMPAS saja pernah menulis panjang lebar
tentang biografinya dengan nada sedikit memelas.  Mungkin agak khawatir
juga, kalau  doi agak nekadan orangnya  :D

Tariq Ali di situsnya link:
http://www.counterpunch.com/tariq09162006.htmlmenduga bahwa simbah
Paus ini tahu benar apa yang dia tulis dan dia katakan.

I think he knew what he was saying and why.

Choosing a quote from Manuel II Paleologos, not the most intelligent of the
Byzantine rulers, was somewhat
disingenuous, especially on the eve of a visit to Turkey. He could have
found more effective quotes and
closer to home.


Jika mister Ratzinger ini lebih peka sedikit, dalam kondisi bom boman dunia
barat ke Asia Barat (untuk tidak mengatakan Timur Tengah), dunia itu dalam
kondisi tercabik cabik, miskin, kelaparan, dan grassrootnya dalam kondisi
yang mudah marah, dan terhina,  maka suatu hal yang aneh dari Paus untuk
mengutip pernyataan Manuel II Paleologos tersebut.


Reaksi muslim tipical sudah dapat diprediksi, namun sebuah dialog antar
peradaban tidak pernah dimulai dari hinaan kepada pendiri agama saingannya.


salam,
Ari Condro


On 9/18/06, Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Prahara besar bakalan menimpa dunia karena ada perang dingin antar
 agama. Karena keseleo atau slip of the tongue mungkin si Pope Benedict 16
 mengutip percakapan antara Kaisar Manuel Paleologos 2 dengan seorang intelek
 Parsi yang mensitir bahwa peluasan agama Islam adalah berkat pedang dan
 kekerasan.

 Tinggalkan dulu soal hiruk pikuk keseleo lidah ini karena toh si Pope ini
 sudah minta maaf atas keteledorannya, yang dia katakan bukan pendiriannya
 dalam me-labeli agama Islam sebagai agama yang getol main kayu.

 Kita teliti dulu dan coba bandingin dengan kejadian ini dengan keseleonya
 lidah Pope Benedict 16 ini.

 Masih ingat akan Pope John Paul ke2 yang pada tahun 1987(?) yang telah
 menjadi korban percobaan pembunuhan oleh Memet Ali seorang extremist Muslim?
 Tidak ada kayaknya orang Kresten mengadakan demo apalagi ingin mengadakan
 pembalasan kepada orang Islam. Tidak ada , boro2 Vatican minta agar orang
 Muslim minta maaf atas percobaan pembunuhan ini, dan idak ada seorang nun di
 bunuh di Somalia yang terjadi kemarin gara2 lidah yang keseleo, tidak ada
 gereja2 yang dibakari di Gaza. Malahan Pope John Paul 2 ini mengunjungi
 Memet Ali di penjara dan mengampuni perbuatannya.

 Aku tidak bela sini, bela sana, karena aku seorang individu yang tidak
 punya kepentingan atas agama ini, agama itu, karena saya seorang kapir, tapi
 kapir yang tunduk sama hukum(law of the land) dan bahkan aku orang alim lho.

 Harry Adinegara





[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Masya Allah, situs PKS diserang hacker!

2006-09-18 Terurut Topik indonebia indonebia
Masya Allah, situs PKS diserang hacker!
   
  Sang hacker mengaku dari Iran, tapi sepertinya cuma mau mengadu domba 
saja.
   
  Wass,
   
  Indonebia
   
   
  On 9/16/06, HelmiCellular.Com - [EMAIL PROTECTED] wrote:

Assalamu'alaikum Wr Wb

kepada pak Teddy Surya Gunawan
  [EMAIL PROTECTED]

website anda telah diganti frontpagenya oleh Hacker
  
http://i106.photobucket.com/albums/m277/helmi_fa/pks-anz.jpg

border=0 alt=Photobucket - Video and ImageHosting/a
  [IMG]http://i106.photobucket.com/albums/m277/helmi_fa/pks-anz.jpg[/IMG]
   
   
  =

  Wassalamu'alaikum Wr Wb.
   
  Assalammu'alaikum wr wb
  Terima kasih atas perhatiannya
   
  Afwan, ana baru pulang dari Musyawarah Daerah PIP PKS-ANZ di Myuna Bay, 
1.5jam Utara Sydney (kalau gak macet). Tiga hari rapat,
penyusunan program, dan silaturahmi yang cukup melelahkan dengan seluruh 
perwakilan state di Australia dan New Zealand.
   
  Ana baru saja pulang ke rumah di Wollongong (1 jam Selatan Sydney) setelah 
mengantar ikhwah perwakilan Queensland ke airport, ketika ngecek ternyata 
websitenya sudah dihack. Alhamdulillah, MySQL databasenya berhasil diselamatkan 
(tidak mengalami pengrusakan dan vandalisme). Karena disusun secara modular, 
fungsi-fungsi lainnya dari website di bawah pks-anz.org is not affected, i.e. 
pkspedia. Dan alhamdulillah, kerusakan yang ditimbulkan oleh hacker (belum 
tentu hacker Iran, bisa saja mengadu domba) bisa ditanggulangi dalam masa 10 
menit. All praises due to Allah.

  Mungkin baru besok ana bisa menganalisis log filenya, dari mana si hacker itu 
bisa masuk... Kalau ada ikhwah yang bantuin juga ana berterima kasih sekali... 
^_^
   
  Demikian, jazakumullahu khairan katsira
   
  Wassalam,
   
  Teddy


-
Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[Non-text portions of this message have been removed]






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Lulu Tobing: Dukung uang Rupiah jadi cinderamata!

2006-09-18 Terurut Topik indonebia indonebia
Ana bilang apa? Dari dulu, sampai mulut berbusa-busa, Rupiah itu sudah tidak 
ada harganya. Mangkanya ana bilang agar BI segera menggunakan Dinar dan Riyal 
sahaja
   
  Ana dan juga Lulu Tobing (jangan diganti jadi Lele Tobing ya!)..amat 
mendukung kerjaan Babe sekeluarga yang menjadikan uang kertas sebagai 
cinderamata.
   
  Rupiah itu sudah layak dibuang ke Bantar Gebang!!!
   
  Wass,
   
  Indonebia
   
  ==
   
  Suvenir Uang Pernikahan Keluarga Cendana Dikritik
   
  Jakarta (ANTARA News) - Suvenir (cendramata) dari Keluarga Cendana kepada 
undangan dalam 
  pernikahan putra Siti Hardianti Rukmana (Mbak Tutut), Dani Rukmana dengan 
Lulu Tobing berupa kemasan uang pecahan Rp10.000,- dan Rp 20.000,- dikiritik 
mantan anggota Fraksi Partai Golkar DPR/MPR Ais Ananta Said.
 
Masa suvenir dari duit yang dilipat-lipat jadi kembang, kata Ais di Jakarta, 
Sabtu mengomentari pernikahan anak dari putri sulung mantan Presiden Soeharto.
 
Putra mantan Ketua Mahmakah Agung (MA) almarhum Ali Said itu mencoba menghitung 
jumlah uang yang dikeluarkan Cendana untuk suvenir dalam pernikahan tersebut. 
Seandainya satu rangkaian bunga suvenir itu nilai uang yang dipakainya sebesar 
Rp100.000, untuk 5.000 undangan, maka jumlah uang yang dianggarkan sebesar 
Rp500 juta atau setengah miliar.
 
Uang itu `kan lebih baik dibagi-bagi ke fakir-miskin yang sangat membutuhkan. 
Bukannya diberikan kepada undangan, kata Ais Anantama Said.
 
Pemberian suvenir dalam bentuk uang itu juga bisa dianggap menimbulkan citra 
kurang baik Keluarga Cendana di mata publik. Sebagian orang bisa menilai cara 
seperti itu sebagai wujud kesombongan.
 
Bisa jadi ada undangan yang tersinggung dan menganggap bagi Keluarga Cendana 
uang seperti tidak ada harganya. Masih banyak yang bisa diperbuat Keluarga 
Cendana selain melipat-lipat duitnya untuk suvenir bagi para tamu, kata Ais.
  
  http://www.antara.co.id/seenws/?id=42424



-
Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[Non-text portions of this message have been removed]






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Masya Allah, situs PKS diserang hacker!

2006-09-18 Terurut Topik Ambon
Wah masih mujur cuma dari Iran, bagaimana kalau dari Arab Saudia?

- Original Message - 
From: indonebia indonebia [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; ppiindia@yahoogroups.com; 
wanita-muslimah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, September 18, 2006 6:52 AM
Subject: [ppiindia] Masya Allah, situs PKS diserang hacker!


 Masya Allah, situs PKS diserang hacker!

  Sang hacker mengaku dari Iran, tapi sepertinya cuma mau mengadu domba 
 saja.

  Wass,

  Indonebia


  On 9/16/06, HelmiCellular.Com - [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum Wr Wb

 kepada pak Teddy Surya Gunawan
  [EMAIL PROTECTED]

 website anda telah diganti frontpagenya oleh Hacker

 http://i106.photobucket.com/albums/m277/helmi_fa/pks-anz.jpg

 border=0 alt=Photobucket - Video and ImageHosting/a
  [IMG]http://i106.photobucket.com/albums/m277/helmi_fa/pks-anz.jpg[/IMG]


  =

  Wassalamu'alaikum Wr Wb.

  Assalammu'alaikum wr wb
  Terima kasih atas perhatiannya

  Afwan, ana baru pulang dari Musyawarah Daerah PIP PKS-ANZ di Myuna Bay, 
 1.5jam Utara Sydney (kalau gak macet). Tiga hari rapat,
 penyusunan program, dan silaturahmi yang cukup melelahkan dengan seluruh 
 perwakilan state di Australia dan New Zealand.

  Ana baru saja pulang ke rumah di Wollongong (1 jam Selatan Sydney) 
 setelah mengantar ikhwah perwakilan Queensland ke airport, ketika ngecek 
 ternyata websitenya sudah dihack. Alhamdulillah, MySQL databasenya 
 berhasil diselamatkan (tidak mengalami pengrusakan dan vandalisme). Karena 
 disusun secara modular, fungsi-fungsi lainnya dari website di bawah 
 pks-anz.org is not affected, i.e. pkspedia. Dan alhamdulillah, kerusakan 
 yang ditimbulkan oleh hacker (belum tentu hacker Iran, bisa saja mengadu 
 domba) bisa ditanggulangi dalam masa 10 menit. All praises due to Allah.

  Mungkin baru besok ana bisa menganalisis log filenya, dari mana si hacker 
 itu bisa masuk... Kalau ada ikhwah yang bantuin juga ana berterima kasih 
 sekali... ^_^

  Demikian, jazakumullahu khairan katsira

  Wassalam,

  Teddy


 -
 Apakah Anda Yahoo!?
 Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

 [Non-text portions of this message have been removed]






 ***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
 yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
 http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
 ***
 __
 Mohon Perhatian:

 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Reading only, http://dear.to/ppi
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

 Yahoo! Groups Links











 -- 
 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.1.405 / Virus Database: 268.12.4/449 - Release Date: 9/15/2006

 



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Karen Armstrong: We cannot afford to maintain these ancient prejudices against Islam

2006-09-18 Terurut Topik Robertus Budiarto
Mas Satrio,
   
  Aku setuju dgn Karen, prejudice harus kita tinggalkan.  Dalam sebuah milis 
aku berkali-kali mencoba untuk menghilangkan itu dengan diskusi dan bahkan 
debat. Kebanyakan ada yang bisa menerima bahwa Islam adalah agama yang baik.  
Namun tetap saja ada yang ngeyel terus menerus, mengatakan Islam adalah hantu 
buat umat manusia.
   
  Upaya menjelaskan mengenai Islam perlu diupayakan terus menerus. Hal yang 
tidak mudah.  Hal ini semakin menjadi mudah seandainya dari pihak Islam sendiri 
juga berani bertindak tegas terhadap kelompok Islam garis keras. Akan lebih 
mudah juga jika kelompok tertentu tidak memaksakan agamanya sebagai landasan 
negara kita semua, Indonesia bukan milik orang Islam saja bukan?!
   
  Dan tolong sampaikan kepada mereka jangan samakan agama Kristen dengan Bush. 
Bukankah kalian juga tidak suka jika Islam disamakan dengan teroris???  Jangan 
samakan pula agama Kristen dengan Neoliberalisme.
   
  Jika kita tak mau menerima prasangka, ada baiknya kita menghilangkan 
prasangka kita sendiri pada orang lain.
   
  Wassalam
  Bobby Budiarto
   
   
   
  

Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote:
  We cannot afford to maintain these ancient prejudices
against Islam 

   
   
  Recent Activity

  12
  New Members

Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
  
   Indonesia  
   Cultural diversity  
   God bless  
   Indonesian language course  
   Indonesian language learn

  Ads on Yahoo!
  Learn more now.
  Reach customers
  searching for you.

Yahoo! Mail
  You're invited!
  Try the all-new
  Yahoo! Mail Beta

Y! Messenger
  Send pics quick
  Share photos while
  you IM friends.



  .

 
 


-
Get your email and more, right on the  new Yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Pope Benedict: From Rotten Soul out that Rotten Words

2006-09-18 Terurut Topik A Nizami
Pope Benedict insulting Islam as barbaric by quoting a
Byzantium king Manuel II saying: “Show me just what
Muhammad brought that was new, and there you will find
things only evil and inhuman, such as his command to
spread by the sword the faith he preached.”. This is
not the first time Benedict who was Joseph Ratzinger
(RottenZinger?) attacking Islam. On January 2005 and
in 2005 he did the same thing.

This is the lecture of Holy Hitler Benedict from BBC:
http://news.bbc.co.uk/1/shared/bsp/hi/pdfs/15_09_06_pope.pdf

Following his fourteenth birthday in 1941, Ratzinger
was enrolled in the Hitler Youth (Wikipedia). Instead
of teaching the Christianity in front of his
followers, Benedict prefer talk about Islam and insult
Islam. He put hatred among his followers that Islam is
evil and in human. How come that kind of people could
bring peace to the world? 

Benedict never apologize about what he said. Pope only
deeply sorry for the reaction to comments he made
(CNN). Is that the kind of a wise man? A man of his
age should be wiser than that. 

Benedict also defending Fabianus Tibo, the butcher who
slaughtered thousands of Muslims in Poso (Central
Celebes), from death penalty.  Though the court’s
verdict is guilty and also thousands witness know Tibo
has slaughtered many Muslims (some of the victims are
kids who studied at Walisongo Islamic Boarding
School), Benedict ask Indonesian Government to release
the butcher. That show that Benedict has rotten heart,
rotten soul. No wonder if his words are rotten because
from rotten soul out that rotten words!

Benedict insult Islam as spreading the religion by
sword. The history shows as filmed in the movie “The
Messenger” that Islam is the religion of peace. Though
the Muslims tortured until death (e.g. Bilal was laid
down in the hot dessert with big stone on his
stomach), yet the Muslims did not fight back. 

They chose to leave Mecca and go to Medina about 400
km from Mecca. Yet the infidels attack the Muslims to
Medina in Badar battle. The Muslims only defend
themselves and not fighting back to Mecca though the
infidels were defeated.

The infidels attack again in Uhud battle, but the
Muslims drove them back. The infidels attack Muslims
for the 3rd time in Khandaq battle and they were
defeated. But the Muslims though were attacked 3 times
by the Infidels still not attacking back to Mecca.
That is what happen.

And the history shows that it is the Byzantium first
kill the prophet’s messenger and attack Muslims first
in the battle of Mu’tah and Tabuk. Both places are in
Arab. Not Byzantium.

So Benedict has lied just like the Christians lying
their children about Santa Claus.

If Benedict study Bible, he will realized that his God
in his Bible is a barbarian Look at these verses:

15:1 Then Samuel said to Saul, “I was the one the Lord
sent to anoint you as king over his people Israel. Now
listen to what the Lord says.1 15:2 Here is what the
Lord of hosts says: ‘I carefully observed how the
Amalekites opposed2 Israel along the way when Israel3
came up from Egypt. 15:3 So go now and strike down the
Amalekites. Destroy everything that they have. Don’t
spare4 them. Put them to death – man, woman, child,
infant, ox, sheep, camel, and donkey alike.’” [1
Samuel 15:1-3]

Not Peace, but a Sword

10:34 “Do not think that I have come to bring60 peace
to the earth. I have not come to bring peace but a
sword. 10:35 For I have come to set a man against his
father, a daughter against her mother, and a
daughter-in-law against her mother-in-law, 10:36 and a
man’s enemies will be the members of his household.61
[Matthew 10:34-36]

That verses are in the Bible. The Christian Bible! It
is Christian God that say to slaughter man, woman,
child, infant, ox, sheep, camel, and donkey!
It is the Christian God who say that He come to bring
sword. Not peace!

The history shows that Christianity spread by guns and
cannons with slogan: Gold, Glory, and GOSPEL! Look how
the priests with Spanish soldiers spreading
Christianity to America and Philippine! They killed
millions of people there! They are barbarians.

Look how the priests with Portuguese soldiers
spreading Christianity to America and Timor! They
killed millions of people there! They are barbarians.

Look how the priests with British soldiers spreading
Christianity to America, India, Australia and China!
They killed millions of people there! They are
barbarians.

Who started World War I and killed more than 10
millions people? Mostly Christians who lived in
British, German, France, Russia, Belgium, Austria,
etc. Who are the barbarians who killed so many people?
They are Christians. Not Muslims.

Who started World War II and killed more than 55
millions people? Mostly Christians who lived in US,
British, German, France, Russia, Belgium, Austria,
etc. Who are the barbarians who killed so many people?
They are Christians. Not Muslims.

It is the Christians who drop Atom Bomb at Hiroshima
and killed thousands of people including women and

[ppiindia] Pope Benedict: From Rotten Soul out that Rotten Words

2006-09-18 Terurut Topik A Nizami
Pope Benedict insulting Islam as barbaric by quoting a
Byzantium king Manuel II saying: “Show me just what
Muhammad brought that was new, and there you will find
things only evil and inhuman, such as his command to
spread by the sword the faith he preached.”. This is
not the first time Benedict who was Joseph Ratzinger
(RottenZinger?) attacking Islam. On January 2005 and
in 2005 he did the same thing.

This is the lecture of Holy Hitler Benedict from BBC:
http://news.bbc.co.uk/1/shared/bsp/hi/pdfs/15_09_06_pope.pdf

Following his fourteenth birthday in 1941, Ratzinger
was enrolled in the Hitler Youth (Wikipedia). Instead
of teaching the Christianity in front of his
followers, Benedict prefer talk about Islam and insult
Islam. He put hatred among his followers that Islam is
evil and in human. How come that kind of people could
bring peace to the world? 

Benedict never apologize about what he said. Pope only
deeply sorry for the reaction to comments he made
(CNN). Is that the kind of a wise man? A man of his
age should be wiser than that. 

Benedict also defending Fabianus Tibo, the butcher who
slaughtered thousands of Muslims in Poso (Central
Celebes), from death penalty.  Though the court’s
verdict is guilty and also thousands witness know Tibo
has slaughtered many Muslims (some of the victims are
kids who studied at Walisongo Islamic Boarding
School), Benedict ask Indonesian Government to release
the butcher. That show that Benedict has rotten heart,
rotten soul. No wonder if his words are rotten because
from rotten soul out that rotten words!

Benedict insult Islam as spreading the religion by
sword. The history shows as filmed in the movie “The
Messenger” that Islam is the religion of peace. Though
the Muslims tortured until death (e.g. Bilal was laid
down in the hot dessert with big stone on his
stomach), yet the Muslims did not fight back. 

They chose to leave Mecca and go to Medina about 400
km from Mecca. Yet the infidels attack the Muslims to
Medina in Badar battle. The Muslims only defend
themselves and not fighting back to Mecca though the
infidels were defeated.

The infidels attack again in Uhud battle, but the
Muslims drove them back. The infidels attack Muslims
for the 3rd time in Khandaq battle and they were
defeated. But the Muslims though were attacked 3 times
by the Infidels still not attacking back to Mecca.
That is what happen.

And the history shows that it is the Byzantium first
kill the prophet’s messenger and attack Muslims first
in the battle of Mu’tah and Tabuk. Both places are in
Arab. Not Byzantium.

So Benedict has lied just like the Christians lying
their children about Santa Claus.

If Benedict study Bible, he will realized that his God
in his Bible is a barbarian Look at these verses:

15:1 Then Samuel said to Saul, “I was the one the Lord
sent to anoint you as king over his people Israel. Now
listen to what the Lord says.1 15:2 Here is what the
Lord of hosts says: ‘I carefully observed how the
Amalekites opposed2 Israel along the way when Israel3
came up from Egypt. 15:3 So go now and strike down the
Amalekites. Destroy everything that they have. Don’t
spare4 them. Put them to death – man, woman, child,
infant, ox, sheep, camel, and donkey alike.’” [1
Samuel 15:1-3]

Not Peace, but a Sword

10:34 “Do not think that I have come to bring60 peace
to the earth. I have not come to bring peace but a
sword. 10:35 For I have come to set a man against his
father, a daughter against her mother, and a
daughter-in-law against her mother-in-law, 10:36 and a
man’s enemies will be the members of his household.61
[Matthew 10:34-36]

That verses are in the Bible. The Christian Bible! It
is Christian God that say to slaughter man, woman,
child, infant, ox, sheep, camel, and donkey!
It is the Christian God who say that He come to bring
sword. Not peace!

The history shows that Christianity spread by guns and
cannons with slogan: Gold, Glory, and GOSPEL! Look how
the priests with Spanish soldiers spreading
Christianity to America and Philippine! They killed
millions of people there! They are barbarians.

Look how the priests with Portuguese soldiers
spreading Christianity to America and Timor! They
killed millions of people there! They are barbarians.

Look how the priests with British soldiers spreading
Christianity to America, India, Australia and China!
They killed millions of people there! They are
barbarians.

Who started World War I and killed more than 10
millions people? Mostly Christians who lived in
British, German, France, Russia, Belgium, Austria,
etc. Who are the barbarians who killed so many people?
They are Christians. Not Muslims.

Who started World War II and killed more than 55
millions people? Mostly Christians who lived in US,
British, German, France, Russia, Belgium, Austria,
etc. Who are the barbarians who killed so many people?
They are Christians. Not Muslims.

It is the Christians who drop Atom Bomb at Hiroshima
and killed thousands of people including women and

[ppiindia] Re: Fw: Terjemahan ceramah Paus Benedict oleh Romo Mardi - [Ilmiah Lengkap: Jerman-Indonesia]

2006-09-18 Terurut Topik ndah maldiniwati
wah sepertinya Mr. Bobby dah kebakaran jenggot (kalo punya jenggot) 
baca postingan-nya Nizami.  Mbo' kalo postingan-nya kekanak-kanakan 
n kampungan qt nanggepinnya tetap kekotaan, kalem tapi mengena 
(lupakan umpatan suroboyo-nya dunx!! rizih boz!!). 

Kalo menurut saya sendiri, ada baiknya Paus langsung memberikan 
pernyataan (tanpa mewakilkan pada siapapun) untuk mengklarifikasi 
kutipan beliau tersebut dan sikap beliau sendiri terhadap pernyataan 
sang Kaisar yang sudah beliau kutip. Pernyataan MAAF karena telah 
menyinggung umat muslim belumlah cukup menyelesaikan masalah yang 
telah ditimbulkannnya, karena yang menjadi banyak pertanyaan orang 
AWAM mendengar kutipan tersebut adalah apakah paus juga memiliki 
pendapat yang sama dengan pernyataan sang kaisar??.   

So Pope... agar tidak muncul teori-teori konspirasi baru disekitar 
vatikan (yg mungkin akan menjadi best seller Dan Brown:)) silahkan 
klarifikasikan pernyataan Anda, kami tunggu!! 

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Robertus Budiarto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Arriko,

   masalahnya bukan di Kuliah tersebut, tetapi kepekaan si Paus 
dalam mengutip sesuatu.  Yang dihadapi kan bukan cuman mahasiswanya 
dan para intelektual kampus.  Tapi orang-orang bermental taman kanak-
kanak juga ikut ngedengerin...

   Undangan berdialog berdasarkan akal budi di akhir tulisan 
dibaca, tapi kutipannya aja yang dipelototin.. laju dijadikan alasan 
untuk berantem..

   Tuh si Nizami udah ngebacot lagi..  nunjukin kampungannya..
Paus mestinya sadar di dunia ini masih banyak yang kampungan kaya 
Nizami..  (kampungan kok ngakunya Islam???)

   Mereka seenaknya teriak-teriak mau jadiin negara ini negara 
Islam... bagaimana perasaan mereka kalau kita mau menetapkan negara 
ini sebgai negara Kristen..???  Kaya negaranya sendiri aja???

   Mereka seenaknya menyamaratakan agama kita dengan si JIANCUKAN 
BUSH tapi kalau agama mereka disamakan dengan TEROR...  marah-
marah.. dasar JIANCUK!

   Salam
   Bobby B

   
 
 Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Dear all Friends,
 Baru saja romo mardi mengirimkan pidato Ilmiah dari Paus 
Benediktus dari
 baha asli (bahasa Jerman) kedalam Bahasa Indonesia secara lengkap 
dan
 Ilmiah, semoga terjemahan ini membantu teman-teman dalam mengerti 
dasar
 


   Recent Activity
 
   12
   New Members
 
 Visit Your Group 
   SPONSORED LINKS
   
Indonesia  
Cultural diversity  
God bless  
Indonesian language course  
Indonesian language learn
 
   Search Ads
   Get new customers.
   List your web site
   in Yahoo! Search.
 
 Yahoo! Mail
   Get on board
   You're invited to try
   the all-new Mail Beta.
 
 Y! Messenger
   Quick file sharing
   Send up to 1GB of
   files in an IM.
 
 
 
   .
 
  
  
 
   
 -
 Do you Yahoo!?
  Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]








***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] m.a.t.o.a pak YK

2006-09-18 Terurut Topik aris solikhah
Iya terima kasih-terima kasih atas pencerahan matoa-nya. Kenapa saya harus 
pergi jauh-jauh. Pada akhirnya, seorang mahasiswi baru asal Jayapura 
menunjukkan di depan fakultas kehutanan IPB ada pohon matoa (ada 2 pohon yang 
baru bisa diidentifikasikan). Sedang berbuah lagi, tapi masih hijau. Ada yang 
mau membantu metik nanti sebelum diserobot codot (kelelewar buah)? ^_^
   
  Tapi tidak tahu jenis kelapa atau pepela (bener nggak), yang jenis kelapa 
katanya sangat manis dan tak bisa dikatakan dengan kata-kata.  Satu kilo Rp 40 
ribu, kenapa tak coba budidaya ya dan mengekspor, ini ide yang cerdas.
   
   
  Dia juga menceritakan di rumah asalnya ada buah matoa, tapi jauh nian ya. Dan 
dia juga cerita masalah perang antar suku, iyah masalah kehormatan dan 
anggaplah ego nya tinggi. Tapi kalau sudah disentuh hidayah dan dibina baik, 
penduduk papua itu cerdas-cerdas dan berkarakter kuat. Yah mendengarnya,  saya 
membayangkan suku Khajraj dan Aus  yang tinggal di Madinah, bawaannya perang 
suku melulu. Bahkan hanya karena sapi yang terbunuh saja mereka bunuh-bunuhan, 
tapi kebanyakan karena provokasi Yahudi di Madinah.
   
   Tapi ketika di sentuh ISlam yang dibawa MUsha'b bin Umair.. mereka menjadi 
kompak, hebat dan pahlawan tangguh. Maaf lho ya mas Yohannis..., but saya bisa 
melihat karakter itu ketika studi banding dosen UNIPA dan mahasiswa Uncen yang 
berkunjung ke sini. ^_^.
   
  Pada akhirnya seorang adek mahasiswa baru asal jayapura itu mengeluhkan 
ketidakbolehan pakai kerudung di sekolah SMU Jayapuranya. Dia cerita ubi yang 
dibakar di batu panas. 
   
   Jadi saya kira itu juga tidak perlu dirubah teknologi ini, bila ternyata 
kandungan gizinya malah masih bagus daripada dikukus. 
   
  Dia ketawa ketika saya tanya mengenai RUU APP, karena dia bilang yang memakai 
koteka itu sekarang sangat sedikit, daerah yang sangat pedalaman. Malah dia dkk 
pun ikut mendukung aksi RUU APP. Beda dengan media masa ya? 
   
  Toh dalam pandangan saya  memakai busana muslim (bukan pengaturan busana di 
RUU APP ya) itu kan hanya diwajibkan muslim. Kalau soal pakaian, perkawinan, 
ibadah, makan dan minum semua diserahkan bagaimana masing-masing agama 
mengaturnya. ^_^  Sorry...jadi cerita panjang lebar, tapi memang disana banyak 
kenekaragaman hayati. Paling bagus produk pertaniannya kata dia di Wamena. 
CMIIW. Dia juga ketawa soal rumbia buat busana  muslim ^_^
   
   Dia juga cerita soal lobi-lobi, kalau ini mah saya sudah mencicipi. Asem 
banget yah, tapi asyik kalau buat rujak he he he. 
   
  salam hangat,
  aris
   
   
   
   
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Melencengmelenceng dikik boleh dong mas Nug... namanya jg ngobrol di warung
kopi (dan usaha hihihi...). Kalau ada yg nyamber juga nanti daku jadikan
thread baru... kebetulan baru 'bosan' (dialek Sentani, Jayapura untuk
mblenger) ngebahas 'episteme'.

Btw, copian pembicaraan di bawah itu dari tetangga yg mana?

Ttg Matoa, menurutku taste Matoa adalah mix antara rambutan, leci dan
klengkeng. Durian agak jauhlah...
Tdk ada critanya orang mabuk Matoa spt halnya mabuk nangka atau durian.

yk


On 9/15/06, Nugroho Dewanto wrote:


 diskusinya makin lama makin jauh nih.

 saya kembalikan ke topik semula ya. dengan
 kutipan dari milis sebelah.

 

 Halo,

 Kemarin malam papanya anak-anak pulang dari dinas singkat ke
 jayapura. oleh-oleh pesanan saya yaitu kopi Sari Prima (? itu lho
 yang pernah diposting Kang Irvan K., kok saya jadi lupa namanya ya?
 sari prima atau prima sari? atau? ) ternyata tak dibeli dengan alasan
 lupa (HUU-UHH!!). Alih-alih, tentengan oleh-olehnya adalah dua kardus
 bekas yang berat terisi buah matoa.

 Suami kebetulan pernah menetap di Jayapura beberapa tahun sewaktu SD,
 jadi dia pernah selintas bercerita kepada saya ttg buah yg katanya
 khas Papua ini. Saya sendiri sih belum pernah melihatnya sampai
 kemarin malam (kacian deh saya, norak ya? he3).

 Penampakannya agak lebih besar daripada duku yang besar, dengan warna
 antara hijau bintik2 hitam sampai merah tua. Nggak cakep deh
 tampangnya. Kulitnya keras tapi cukup dipencet agar pecah, dan di
 dalamnya masih ada kulit ari berwarna putih. Secara asal-asalan saja
 saya menganggap agak mirip kelengkeng, hanya lebih besar saja. Saya
 pun jadi agak nggak bersemangat soalnya kalau makan kelengkeng
 kadang-kadang jadi batuk. Tapi tetap saja saya ingin mencoba (beli
 dua kardus gitu loh, berarti kan dia berharap banyak yang suka sama
 oleh-olehnya).

 Daging buah yang berwarna putih keruh agak kekuningan ini (lagi-lagi
 mengingatkan saya pada kelengkeng) saya masukkan ke dalam mulut,
 berharap rasanya tidak terlalu giung (kemanisan) ataupun asam. Lho..
 kok rasanya dan wanginya mirip duren ya? pikir saya girang (penggemar
 duren sejati :) kunyah-kunyah.. mmm.. kayak kelengkeng campur
 duren... ambil lagi, kunyah lagi.. mmm.. enak banget... rasa duren
 tapi agak krenyes-krenyes...
 Mmm.. aku maafin deh kelupaannya beli kopi :)

 Sedikit melengkapi catatan ini, ada 'miracle' kecil 

[ppiindia] [POETRY] ROZTOV ( II )

2006-09-18 Terurut Topik LEONOWENS SP
ROZTOV ( II )
   
  Alexei Roztov… bersama hari yang sarat oleh kejemuannya, untuk hidup dihisap 
keraguan
  ya, tentang peperangan Kursk, sisakan setitik kisah dibayang-bayang 
kekosonganmu
  tanpa sesal walau bersedih untuknya, ditumpahkan di sudut-sudut kesenjaan hari
  hingga kau tiada mengetahui setitikpun jua, tentang angkuhnya noda waktu
  berjalan pasti mengiringi lamunanmu, oh… sisa-sisa usiamu ternoda!
  Kau coba ‘tuk sembunyikan segala rasamu yang bergentayang
  di teras rumahmu yang tegar melangkahi nostalgiamu
  jangan! jangan kau dihanyutkan, Roztov…
  walau kau tiada menghiraukannya
  untuk sebuah kehampaan…
   
  September 2006, Leonowens SP   


-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: [ekonomi-nasional] Sri Mulyani, Menteri Keuangan Terbaik

2006-09-18 Terurut Topik A Nizami
Saya tidak tahu dari sisi apa mereka menilai sehingga
memilih Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan Terbaik
serta siapa orang-orang yang ada di EMF.

Menurut saya seharusnya kriteria Menkeu terbaik itu
dilihat dari kontribusi Menkeu tersebut terhadap
perkembangan ekonomi negaranya. Jika dilihat dari sisi
itu, maka menurut saya negeri yang sebagian rakyatnya
mati karena busung lapar, makan nasi aking dan makan
garam belum pantas menerima penghargaan sbg menteri
keuangan terbaik.

Seharusnya justru Cina yang perkembangan ekonominya
maju karena nilai tukar Yuan yang tidak gampang
dimainkan oleh para spekulan valas yang mendapat
penghargaan itu.

Atau mungkin penghargaan ini diberikan oleh kumpulan
Spekulan valas kepada Menkeu yang mata uangnya gampang
dimainkan dan dihancurkan seperti rupiah yang dulu
dihancurkan hingga nilainya melorot dari Rp 2.000 per
dollar jadi Rp 16.000 per dollar?

Salam
--- Sulistiono Kertawacana [EMAIL PROTECTED]
wrote:

   ada komentar???
 
 
  

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0609/19/ekonomi/2966134.htm
   Selasa, 19 September 2006  
  
  
  
 
 
   Sri Mulyani, Menteri Keuangan Terbaik 
 
   Optimalkan Pemanfaatan Institusi Global
 
 
   Jakarta, Kompas - Menteri Keuangan Sri Mulyani
 Indrawati memperoleh penghargaan sebagai menteri
 keuangan terbaik di Asia (The Best Finance Minister
 in Asia) dari Emerging Market Forum (EMF). Dalam
 waktu bersamaan, majalah Euromoney juga
 menganugerahi Sri Mulyani The Finance Minister of
 the Year in the World. 
 
   Penghargaan dari EMF tersebut diberikan di
 sela-sela pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di
 Singapura. Siaran pers Depkeu semalam tidak
 menjelaskan latar belakang maupun kriteria yang
 digunakan untuk pemberian penghargaan tersebut. 
 
   Penghargaan sebagai The Best Finance Minister
 of the Year dari wilayah lain juga diberikan kepada
 Alberto Carrasquilla (Colombia) dari wilayah Amerika
 Latin, Youssef Boutros Ghali (Mesir) dari wilayah
 Timur Tengah, Polycarpe Abah Abah (Kamerun) dari
 wilayah Afrika, dan Aleksei Kudrin (Federasi Rusia)
 dari wilayah Eropa. 
 
   EMF merupakan forum nonprofit yang
 berinisiatif untuk mempertemukan para pemimpin
 negara dan pemimpin korporasi dari seluruh dunia
 untuk berdialog mengenai masalah-masalah ekonomi,
 keuangan, sosial yang dihadapi negara-negara
 berkembang. Forum itu lebih fokus pada ekonomi
 berkembang di Asia, Eropa, Amerika Latin, Timur
 Tengah dan Afrika. 
 
   Manfaatkan Institusi Global 
 
   Indonesia perlu memanfaatkan
 institusi-institusi perekonomian global secara
 optimal, tanpa kembali terjebak pada jeratan utang
 pascakrisis di masa lalu. Langkah sinergi dan
 strategis dengan negara-negara berkembang di kawasan
 regional juga perlu diperkuat karena globalisasi
 tidak bisa dihindari. 
 
   Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan
 Wanandi, Senin (18/9), di Jakarta menjelaskan,
 kritik deras tentang ketimpangan proses globalisasi
 yang dinilai lebih menguntungkan negara-negara maju
 dan meninggalkan negara-negara berkembang mulai
 disadari, serta menjadi perdebatan dalam forum
 sidang tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan
 Bank Dunia di Singapura pekan ini. 
 
   Tuntutan agar IMF dan Bank Dunia mereformasi
 diri makin kuat. Di sisi lain, kita sendiri sebagai
 negara berkembang juga perlu berperan lebih aktif
 untuk memanfaatkan institusi-institusi global ini,
 kata Sofjan. 
 
   Sehari sebelumnya, Sofjan bersama pengusaha
 dari sejumlah negara lain diundang mengikuti diskusi
 Komite Keuangan dan Moneter Internasional IMF
 bersama 24 menteri keuangan berbagai negara pada
 rangkaian sidang tahunan IMF dan Bank Dunia di
 Singapura. 
 
   Kompensasi 
 
   Pada forum tersebut, Menteri Keuangan Inggris
 Gordon Brown, seperti disebutkan pada publikasi IMF,
 Senin (18/9), menyatakan komunitas finansial
 internasional harus belajar dari kegagalan strategi
 penanganan krisis Asia. Karena itu, reformasi
 institusi-institusi global untuk menjawab tantangan
 di masa mendatang tak terhindarkan. 
 
   Agar globalisasi mampu mendatangkan
 kesejahteraan, persetujuan perdagangan juga perlu
 terus didorong. Namun, tanpa mekanisme kompensasi,
 keuntungan liberalisasi perdagangan tidak akan dapat
 dinikmati dengan merata. 
 
   Untuk berpartisipasi secara efektif dan adil
 dalam sistem perdagangan dunia, Brown menilai,
 negara-negara berkembang perlu didukung agar dapat
 meningkatkan kapasitas perdagangannya melalui
 pembiayaan infrastruktur dan komunikasi. 
 
   Sofjan mengingatkan, pada masa krisis,
 Indonesia terjerat karena berbagai konsekuensi utang
 pada IMF. Akan tetapi, kondisi sekarang sudah jauh
 berbeda, jeratan itu mulai bisa diakhiri. Sekarang
 kita bermain pada tataran arena yang sama, ujarnya.
 
 
   IMF, Bank Dunia serta berbagai lembaga dan
 organisasi internasional afiliasinya perlu
 dimanfaatkan secara optimal tanpa kembali terjebak
 seperti dulu. 
 
   Sofjan 

Re: [ppiindia] Fw: Siapakah Hj. Irene handoko sebenarnya...

2006-09-18 Terurut Topik aris solikhah
Mas, meski anda tak suka terhadap seseorang atau pun pendapat Anda berlawanan. 
Alangkah lebih baik kita tak menelan mentah-mentah informasi bulat-bulat. Naif 
jika itu terjadi, apalagi mudah menjatuhkan justifikasi dan terprovokasi. 
Pertama yang seharusnya kita lakukan adalah klarifikasi. Dia sekarang muslim, 
sebagai sesama muslim tak baik su'udzan juga dan tak pantaslah kita percaya 
dahulu sebelum tabayyun apalagi isu mengenai umat MUslim. 
   
  Saya akan lakukan langkah kongret mencc informasi ini pada orang yang kenal 
dengan ibu Irene, untuk ditanyakan pada beliau. 

  salam hangat
  aris 
nb: nitip untuk di klarifikasi please ^_^
   
  betul kata mas ari, bos... tetep penting untuk dibahas dan diketahui...

karena,
irene handojo ini kalau ada order pasti diembel embeli mantan biarawati,
coba kalo sampeyan punya VCD atau2 buku2 yg berhubungan dengan doi... pasti
ada kata2 mantan biarawati itu...

dan,
kalau dia bukan mantan biarawati (orang biasa2 aja), dijamin (mungkin) kagak
laku...

salam,
ananto


On 9/15/06, Satrio Arismunandar wrote:

 Nah, daripada kita berdebat ngomongin Hj. Irene,
 sementara yang bersangkutan bukan anggota milis ini,
 dan tentu saja tidak membaca surat dari Ibu Arriko,
 mungkin ada yang tahu alamat atau e-mail Hj. Irene,
 supaya di forward ke beliau. Kalau ada tanggapan, bisa
 di-share dan bisa dinilai semua anggota milis.

 Saya tetap beranggapan, masa lalu Hj. Irene tidak
 penting, tidak signifikan. Kalaupun Hj. Irene bukan
 mantan biarawati tetapi mantan penjahat/ perampok/
 pembunuh, bagi saya juga tidak mengubah apa-apa.

 Apalagi kalau seperti dikatakan Ibu Arriko, Hj. Irene
 adalah mantan CALON biarawati, karena sudah mengikuti
 tahap-tahap awal/persiapan, tapi belum sampai ke tahap
 akhir untuk disebut sah sebagai biarawati.

 Saya pribadi tidak ingin cepat-cepat menuduh Hj. Irene
 sengaja berniat berbohong tentang masa lalunya untuk
 menjual diri seperti yang ditudingkan Bung Condro.
 Bahkan Ibu Arriko sendiri sejauh yang saya baca
 postingannya hanya menganggap Hj. Irene berbohong,
 tidak sampai mengatakan Irene bermaksud menjual diri
 dengan berbohong.



 --- Ari Condro wrote:

  mosok nggak penting. wong dijadikan jualannya ibu
  irena handoyo kok ..
 
  terus terang aja, sebagai sesama muslim, saya ndak
  suka kebohongan macam
  ini.
 
 
  On 9/15/06, Satrio Arismunandar
  wrote:
  
   Dengan segala hormat, Ibu Arriko, menurut saya,
   sebetulnya tidak penting betul, apakah Hj. Irene
  itu
   mantan biarawati atau bukan. Ini hanyalah salah
  satu
   kisah masa lalu perjalanan seorang anak manusia.
  
   Dalam kisah di berbagai agama (bukan cuma di
  Islam,
   tetapi juga di Kristen, Katolik, dll), selalu ada
   cerita tentang orang yang akhirnya melihat
  cahaya.
   Orang itu di masa lalu mungkin adalah pembunuh,
   pemerkosa, pelacur, koruptor, dsb. Apalagi
  Irene
   bisa dibilang masa lalunya relatif baik-baik
  saja.
   Tetapi yang penting adalah yang sekarang dan masa
   depan.
  
   ==
   --- Arriko Indrawan
 
 
   
  
   wrote:
 Original Message

Subject: irene handoko
From: Lucia Lis Winata   
Date: Thu, September 14, 2006 5:45 pm
   
Siapakah yang mengaku mantan Suster Hj.Irene
  Handono
?
   
Menurut kesaksian Sr.Lucyana, Irene masuk
postulanbiara suster Ursulin
Tahun 1974 diJalanSupratman I bandung. Hanya
beberapa bulan sebagai
pastulan, karena selanjutnya dia tidak diterima
untuk melanjutkan ketahap
berikutnya yang diawalin dengan proses kleding
(penerimaan pakaian
suster). Alasannya tidak diterima karena Irene
mengidap berbagai penyakit
seperti asma, sehingga sampai kasur tidur harus
special tidak seperti
kasur2 di biarawati yang lain, selain itu irene
  juga
membawa motor pribadi
merk suzuki. Maklumorang tuanya adalah pengusaha
pabrik plastik dan
perternakan ayam di jawa timur. Lebih dari itu,
  ada
kekhususan yang
dimiliki irene, yaitu irene tidak lebih dulu
  melalui
tahapan pengenalan
selama 1 tahun (aspiran) sebagaimana biasanya,
melainkan langsung menjadi
postulan yang merupakan tahap kedua setelah
  aspiran.
   
Saat postulan irene mendapat tugas studi
  filsafat
dijalan pandu yang
sekarang menjadi falkultas filsafat dan teologi
bandung. Tapi berhubung
dia tidak diterima untuk proses kleding , maka
  ia
hanya beberapa bulan
saja studi filsafat dan berhenti, menurut suster
lucy, ia baru pada tahap
pengantar ilmu filsafat dan sejarah gereja.
  Karena
tidak bisa melanjutkan
pada proses tahap selanjutnya dibiara, dia pun
pindah ke jakarta dan
tinggal diasrama putri St.Ursula dijalan Pos II
   
Kemudian irene masuk kuliah di universitas
  katolik
atmajaya Jakarta.
Sebagai mahasiswa dia harus melanjutkan proses
ploncoan . pada saat
orientasi itulah 

Re: [ppiindia] Re: Fw: Terjemahan ceramah Paus Benedict oleh Romo Mardi - [Ilmiah Lengkap: Jerman-Indonesia]

2006-09-18 Terurut Topik Robertus Budiarto
ndah maldiniwati [EMAIL PROTECTED] wrote:
  wah sepertinya Mr. Bobby dah kebakaran jenggot (kalo punya jenggot) 
baca postingan-nya Nizami. Mbo' kalo postingan-nya kekanak-kanakan 
n kampungan qt nanggepinnya tetap kekotaan, kalem tapi mengena 
(lupakan umpatan suroboyo-nya dunx!! rizih boz!!). 
   
  Bobby jawab:
  Ya sorry...deh kalau sampeyan rizih.
  Ogut dah kenal lama dgn logat Nizami di milis ini, maunya dari dulu gak suka 
ada dialog antara Kristen dan Islam, sama Moderator pun dah pernah 
diperingatin, tapi gak berubah. ...  jadi sekali-sekali dikasari juga gak ada 
ruginya.
   
  Pertanyaanku ama dikau, kalau kamu rizih ama umpatan gaya suroboyoan, kamu 
rizih nggak dengan orang kaya Nizami yang maunya selalu cari permusuhan???
   
  Salam
  Bobby B
   
  
 


-
 All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Kenapa ada yang ngamuk?(Ya karena Paus Busuk)

2006-09-18 Terurut Topik Ari Condro
masak sih, lha itu uni emirat arab dengan dubainya, bahrain dengan dunia
keuangannya kayaknya asik punya deh ... :D

kayaknya ...


On 9/19/06, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Inilah lucunya agama agama. paling enak dipakai untuk bunuh bunuhan,
 dan menghasut kemarahan...

 Sayang, kurang siap saji untuk dipakai membangun bangsa ...nyatanya
 bangsa bangsa yang berkutat agama kebanyakan terbelakang..

 --- In ppiindia@yahoogroups.com ppiindia%40yahoogroups.com, Free Thinker
 [EMAIL PROTECTED]

 wrote:
 
  Iya..
  Moga-moga pemimpin agama non Katolik pun rapat-rapat mengunci
 mulutnya yang penuh kebencian!!!
 
  Emang, kalau mau jadi pemimpin agama (apapun) jangan sebarkan
 kebencian. Jangan menuduh orang lain sebagai pelaku kekerasan,
 apalagi MENGAJAK umatnya melakukan kekerasan.
 
  Hidup ini indah kalau tiap orang menyimpan keyakinan agamanya
 masing-masing dalam hati... Agama kok jadi alasan buat saling
 membunuh!!!
 
  indrawan santoso [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kebencian ada pada setiap manusia termasuk pada dirimu
 mas
 
  Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote: Kenyataan makin

 jelas,
 
  Kebencian makin terungkap dan apa yang Al Quran tulis adalah benar
 adanya.
  Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang
 disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi (Ali Imran :
 118)
 
  Mudah-mudahan umat Katholik di Indonesia tidak terpengaruh ucapan
 pemimpinnya yang jelas-jelas sangat buruk dan jahat.
 
  (Ahmad)
 
  Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Prahara besar bakalan menimpa dunia karena ada perang dingin
 antar agama. Karena keseleo atau slip of the tongue mungkin si
 Pope Benedict 16 mengutip percakapan antara Kaisar Manuel Paleologos
 2 dengan seorang intelek Parsi yang mensitir bahwa peluasan agama
 Islam adalah berkat pedang dan kekerasan.
 
  Tinggalkan dulu soal hiruk pikuk keseleo lidah ini karena toh si
 Pope ini sudah minta maaf atas keteledorannya, yang dia katakan
 bukan pendiriannya dalam me-labeli agama Islam sebagai agama yang
 getol main kayu.
 
  Kita teliti dulu dan coba bandingin dengan kejadian ini dengan
 keseleonya lidah Pope Benedict 16 ini.
 
  Masih ingat akan Pope John Paul ke2 yang pada tahun 1987(?) yang
 telah menjadi korban percobaan pembunuhan oleh Memet Ali seorang
 extremist Muslim? Tidak ada kayaknya orang Kresten mengadakan demo
 apalagi ingin mengadakan pembalasan kepada orang Islam. Tidak ada ,
 boro2 Vatican minta agar orang Muslim minta maaf atas percobaan
 pembunuhan ini, dan idak ada seorang nun di bunuh di Somalia yang
 terjadi kemarin gara2 lidah yang keseleo, tidak ada gereja2 yang
 dibakari di Gaza. Malahan Pope John Paul 2 ini mengunjungi Memet Ali
 di penjara dan mengampuni perbuatannya.
 
  Aku tidak bela sini, bela sana, karena aku seorang individu yang
 tidak punya kepentingan atas agama ini, agama itu, karena saya
 seorang kapir, tapi kapir yang tunduk sama hukum(law of the land)
 dan bahkan aku orang alim lho.
 
  Harry Adinegara
 
  -
  On Yahoo!7
  Photos: Unlimited free storage – keep all your photos in one place!
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
  -
  All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things
 done faster.
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
  -
  Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.
 Great rates starting at 1¢/min.
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 
 
  === I cannot stand journalists who take 'amplop' and say
 it's 'rezeki' from God. It's understandable because journalists are
 only humans with needs, but don't try to justify it. It strongly
 opposes code of ethics. It's wrong. And it's crystal clear. ===
 
  -
  Do you Yahoo!?
  Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 

  



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:

[ppiindia] Fwd: VACANCY CAD OPERATOR cum ESTIMATOR

2006-09-18 Terurut Topik d-she
Nitip info ya mas/mba.
   
  

Note: forwarded message attached.



sayonaraaa.



-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Kenapa ada yang ngamuk?

2006-09-18 Terurut Topik Lina Dahlan
Didunia nyata ini 
Selalu ada aksi dan reaksi
Selalu ada sebab dan akibat
Maka dari itu
Didunia nyata ini
Janganlah kita menjadi
Penyebab dari segala 
pengakibat keburukan.

Tahanlah diri
dalam menyambut Ramadhan
Bulan tempat melatih diri
jagalah diri
menjadi penyebab dari
segala yang buruk

Menjelang Ramadhan
Saya ucapkan
selamat menjalankan
ibadah puasa
puasakanlah diri
dari segala nafsu

Yang melahirkan teroris-teroris
adalah bapaknya teroris...:-))
Janganlah kita menjadi
bapaknya teroris

wassalam,



--- In ppiindia@yahoogroups.com, sans_culotte_30 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Kenyataan di dunia nyata, gara2 adanya terorisme para Isfun yang 
 berkecamuk didunia, orang2 seperti aku ini yang tidak ber-agama 
jadi 
 korban juga.
 
 Coba mau naik pesawat terbang saja harus selain datang 3 jam 
dimuka 
 juga setelah itu ada pemeriksaan yang ketat.
 Mau lihat perlombaan2 olah raga juga begitu, semua diperiksa 
dengan 
 ketat.
 Jadi karena teror yang dilakukan oleh golongan Isfun menjadikan 
 kehidupan yang semestinya bisa santai sekarang tambah susah dan 
 merepotkan saja.
 Yang jelas aku yang pergi pulang kerja menggunakan public 
transport 
 selalu celingukan, was2 kalau ada orang pakai rucksack saja dan 
 berwajah middle eastern terasa hati jadi dag dig dugjangan2 
 orang ini teroris jihadis Isfun bawa bom...mau jadi suicide bomber
 
 Jadi Bung, kenyataan se-hari2 dengan membaca berita soal tingkah 
 Isfun yang getol membunuh menjadikan kita, yang jelas, aku, jadi 
 rada miris dan punya sikap yang prejudis(walaupun ada alasannya 
lho)
 kalau kaum Isfun itu memang getol main kayu alias senang jadi 
 butcher.
 
 Harry Adinegara
 
 
 
 
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Harry Hoepoedio hhhpoedio@ 
 wrote:
 
  Sulit untuk menyamakan kelakuan seorang Memet Ali yang hanya 
 seorang bocah ingusan yang kebetulan beragama Islam, dan dengan 
 sendirinya tidak mewakili pikiran umat Islam sedunia, sementara  
 Kang Benedict sudah disekolahin secukupnya dan digembleng untuk 
 kemudian terpilih untuk mewakili umat Katolik sedunia. 
 
Jadi nggak usah heran kalau ada yang ngamuk.
Nuwun.
  
  
  
  
  -
  How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low  PC-to-
Phone 
 call rates.
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 








***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Karen Armstrong: We cannot afford to maintain these ancient prejudices against Islam

2006-09-18 Terurut Topik indrawan santoso
Setuju.

Robertus Budiarto [EMAIL PROTECTED] wrote:  Mas Satrio,

Aku setuju dgn Karen, prejudice harus kita tinggalkan. Dalam sebuah milis aku 
berkali-kali mencoba untuk menghilangkan itu dengan diskusi dan bahkan debat. 
Kebanyakan ada yang bisa menerima bahwa Islam adalah agama yang baik. Namun 
tetap saja ada yang ngeyel terus menerus, mengatakan Islam adalah hantu buat 
umat manusia.

Upaya menjelaskan mengenai Islam perlu diupayakan terus menerus. Hal yang tidak 
mudah. Hal ini semakin menjadi mudah seandainya dari pihak Islam sendiri juga 
berani bertindak tegas terhadap kelompok Islam garis keras. Akan lebih mudah 
juga jika kelompok tertentu tidak memaksakan agamanya sebagai landasan negara 
kita semua, Indonesia bukan milik orang Islam saja bukan?!

Dan tolong sampaikan kepada mereka jangan samakan agama Kristen dengan Bush. 
Bukankah kalian juga tidak suka jika Islam disamakan dengan teroris??? Jangan 
samakan pula agama Kristen dengan Neoliberalisme.

Jika kita tak mau menerima prasangka, ada baiknya kita menghilangkan prasangka 
kita sendiri pada orang lain.

Wassalam
Bobby Budiarto





Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote:
We cannot afford to maintain these ancient prejudices
against Islam 

Recent Activity

12
New Members

Visit Your Group 
SPONSORED LINKS

Indonesia 
Cultural diversity 
God bless 
Indonesian language course 
Indonesian language learn

Ads on Yahoo!
Learn more now.
Reach customers
searching for you.

Yahoo! Mail
You're invited!
Try the all-new
Yahoo! Mail Beta

Y! Messenger
Send pics quick
Share photos while
you IM friends.

.


-
Get your email and more, right on the new Yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 


-
Get your email and more, right on the  new Yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Fw: Terjemahan ceramah Paus Benedict oleh Romo Mardi - [Ilmiah Lengkap: Jerman-Indonesia]

2006-09-18 Terurut Topik aris solikhah
Saya melihat sudut pandang lain, sebagai seorang muslim yang memahami luka 
muslim lain yang kemudian dia mengeluarkan perkataan kasar.
   
  Saat ini umat muslim sudah babak belur dilukai. Diberikan label yang begitu 
buruk negatif, padahal kenyataan agamanya tidak demikian. Meski saya melihat 
sisi positif bahwa di negara Amerika, Eropa arus balik ingin tahu dan mengkaji 
islam menjadi tinggi akibat steorotipe negatif itu. 
   
   
  Saya juga tak menyalahkan mas Nizami atas sikapnya menanggapi perkataan Paus 
Benidict. Beserta reaksi2 yang terjadi seperti kartun nabi Muhammad dll. Ini 
juga menjadi intropeksi bagi semuanya. Kalau orang emosional apapun bisa saja 
keluar. maka hati-hatilah mengendalikan emosi.
   
  Teman-teman bukankah juga melabeli saya dengan berbagai macam terhadap 
impian' yang dianggap gila' oleh beberapa rekan-rekan di sini. 
   
  Jika kita ingin berdiskusi fokuskan pada obyek bukan justifikasi atau 
subjektifitas. Tap kenyataannya tidak.
   
  Sebagai seorang Paus, Benidict, seharusnya  beliau mempunyai kearifan untuk 
menghargai agama lain. Karena sulit menemukan pada para petinggi umat Islam 
menghina agama lain, kecuali mereka fokus memperbaiki pemahaman umat Islam. 
Lihatlah fatwa MUI misalnya adakah yang menghina agama lain.
   
  Sehingga sangat gencar diskusi antar umat Islam untuk saling meluruskan. 
Jarang diskusi bersilang kecuali umat non muslim ikut cawe-cawe.
   
  Apakah Paus Benidict lupa akan sejarah hanya karena fatwa Paus Urbanus II, 
terjadilah perang Salib antara umat ISlam vs Kritiani yang berlangsung 200 
tahun? Ingat hanya fatwa apakah harus kusebutkan. Sehingga terkumpul 1,3 
juta umat kristiani baik bangsawan, begal, orang miskin, dll tergabung dalam 
pasukan yang mengikuti fatwa itu.
   
   
  Begitu banyak darah mengalir di keduabelah pihak, bahkan saat Panglima Grayle 
mengirim surat bahagia tentang keberhasilannya menaklukkan Baitul Maqdis yang 
dalam surat itu dia mengisahkan saat menuju pusat Baitul Maqdis Palestina, dia 
dan pasukannya menggambarkan jalan-jalan ke sana dipenuhi darah kaum muslimin 
yang mencapai lutut kuda mereka. 
   
  Anak, wanita, tua muda muslim dibunuh tanpa sisa. Dimanakah yang katanya 
ajaran cinta kasih itu? bahkan untuk kasus Tibo.. dimana rasa kasih itu ketika 
mereka menjagal kepala seluruh santri dan membuka aurat seluruh santriwatinya, 
sehingga air sungai berubah merah darah, tembok-tembok pesantern Walisongo 
terciprat darah hingga tercium bau amis sampai kini. 
   
  Umat Islam punya harga diri tinggi terhadap agamanya, jangan lukai itu. 
Jangan memulai untuk melukai, karena tak ada yang menjamin apa yang akan 
terjadi nanti.
   
  salam,
   
  aris
   
   
  
Robertus Budiarto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  ndah maldiniwati wrote:
wah sepertinya Mr. Bobby dah kebakaran jenggot (kalo punya jenggot) 
baca postingan-nya Nizami. Mbo' kalo postingan-nya kekanak-kanakan 
n kampungan qt nanggepinnya tetap kekotaan, kalem tapi mengena 
(lupakan umpatan suroboyo-nya dunx!! rizih boz!!). 

Bobby jawab:
Ya sorry...deh kalau sampeyan rizih.
Ogut dah kenal lama dgn logat Nizami di milis ini, maunya dari dulu gak suka 
ada dialog antara Kristen dan Islam, sama Moderator pun dah pernah 
diperingatin, tapi gak berubah. ... jadi sekali-sekali dikasari juga gak ada 
ruginya.

Pertanyaanku ama dikau, kalau kamu rizih ama umpatan gaya suroboyoan, kamu 
rizih nggak dengan orang kaya Nizami yang maunya selalu cari permusuhan???

Salam
Bobby B





-
All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links













The great job makes a great man
  pustaka tani 
  nuraulia


-
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ 
countries) for 2¢/min or less.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***

[ppiindia] Info LOWONGAN

2006-09-18 Terurut Topik d-she
Nitip info ya
   
  Dear moderator,
Please spread this job vacancy into your yahoo groups.
Thank you.
--
Best regards,
M.Andriansyah mailto:[EMAIL PROTECTED]

--
We are the growing company looking for professional, ambitious and 
highy
motivated individual to join our team in a successful company whose 
willing 
to be placed in Banda Aceh, Nias and Meulaboh of the Asian Development 
Project 
(ADB) grant aid for Earthquake and Tsunami Emergency Support Project 
(ETESP).

Required position as :

CAD OPERATOR - ESTIMATOR (P910-CDE)

Task:

Assist the project specialist, planner, and engineer in prepare drawing 
of housing, 
infrastructure and water sanitation detail engineering design,
including estimate the relevant cost to ensure efficient implementation 
of
the designated tasks; and take overall responsibility for timely 
preparation and
submission of require reports, and ensure their quality and 
completeness.

Requirements :

- Min. Under Graduate (S1 degree) in architecture / civil engineering,
- Having min. 3 (three) years experiences on related field and 
preferable with ADB?s, 
  World Bank?s or others overseas funding agencies Project,
- Qualified and experienced as CAD Operator/Drafter of engineering 
  design with significant experience in community development,
- Computer literate; Expert in latest Auto Cad is added advantage,
- Preferable fluent in English for both written and oral,
- Good comprehension of production process  technical drawing,
- Willing to works under pressure and after office hour.

- We also considering Fresh graduated and female are welcome to apply.
- Application shall be received by the company latest by
  September 29,2006

A generous salary will be given to the right candidate.

*Should you meet all of the qualifications above, please send your full
Resumes or Curriculum vitae with expected salary 
and recent photograph directly to :*

E-mail :

[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
  
or Fax to :

021-8701805

or sent by post
to:

PT. Multi Area Conindo
Attn : Muhammad Andriansyah
Jl. Raya Lapangan Tembak B1 No.12
Komplek Bukit Permai Cibubur
Jakarta Timur - 13720



sayonaraaa.



-
Get your own web address for just $1.99/1st yr. We'll help. Yahoo! Small 
Business.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/