[ppiindia] Biodisel: Antara Sawit v Jarak [BERSAMBUNG]
RIAU POS Senin, 18 September 2006 Biodisel: Antara Sawit v Jarak Bentuk kepanikan pemerintah dalam menangani krisis energi secara nasional adalah dikeluarkannya kebijakan pemerintah dalam pengembangan bahan bakar nabati (BBN) yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5/2006, 25 Januari 2006 dan intruksi presiden Nomor 1/2006 tentang kebijakan energi nasional dan penyediaan BBN sebagai bahan bakar. Selesaikah permasalahannya dengan dikeluarkannya payung hukum kebijakan pengembangan energi alternative bahan bakar nabati (BBN)? Masih diperlukan tindak lanjut kebijakan, program dan implementasi dari kebijakan dan program. Diskusi dan seminar tentang BBN telah memfokuskan kepada kelapa sawit dan jarak, sesungguhnya kelapa sawit jauh lebih siap dibandingkan jarak sebagai BBN. Dalam kaitan tersebut perlu dilakukan pembelajaran masyarakat dalam rangka pembentukan persepsi yang proporsional dan berdasar kenyataan yang ada. Jangan sampai masyarakat berlomba-lomba menanam jarak pagar padahal kesiapan perangkat teknologi dan kontiniutas bahan baku masih menghantui biodisel jarak. Dan yang terpenting jangan sampai rakyat dikorbankan kerena ketidaktahuannya, apalagi beberapa Pemkab di Riau sudah mulai melakukan ''proyek'' pengembangan tanaman Jarak Pagar, hati-hati lah. Ironis sekali memang karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar namun sampai saat ini kita masih mengimpor BBM, minyak bumi yang disedot dari bumi sebagian besar diekspor dalam bentuk minyak mentah. Sudah terlambat untuk memikirkan pembangunan kilang minyak BBM baru di Indonesia karena diperkirakan 10-15 tahun ke depan minyak bumi di Indoensia akan habis jadi tidak visibel kalau baru menjelang habis minyak bumi baru mendirikan kilang minyak bumi. Hal yang sama untuk CPO, bahwa hampir 90 persen CPO kita diekspor keluar negeri sementara peluang biodisel telah di depan mata. Dari perhitungan impor BBM per hari diketahui bahwa untuk memenuhi keperluan BBM dalam negeri pemerintah mengimpor BBM Solar 300 ribu barel per hari (40 persen dari keperluan nasional) yang artinya pemerintah harus mengeluarkan dana sebesar Rp200 milyar per hari untuk megimpor BBM. Besarnya impor solar ini (net-importer) mengakibatkan melambungnya biaya subsidi pemerintah terhadap solar yaitu Rp12,6 triliun (ini baru solar). Hal inilah yang seharusnya dijelaskan ke masyarakat mengapa biaya subsidi BBM perlu dipangkas. Melihat kenyataan ini tidak ada pilihan lain bahwa BBN harus segera didunianyatakan. Dari BBN atau biofuel dapat dihasilkan berbagai produk pengganti BBM (bensin, solar, dan minyak tanah). Biodiesel adalah bahan bakar cair yang diformulasikan khusus untuk mesin diesel dan terbuat dari sumber daya hayati (bio-oil) seperti dari kelapa sawit dan jarak. Pemanfaatan biodisel baik sebagai campuran solar maupun murni biodisel sama sekali tidak mengubah struktur mesin ataupun Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), namun demikian produsen mesin diesel hanya merekomendasikan campuran biodisel-solar antara 20-50 persen biodisel. Pemanfaatan biodisel mempunyai beberapa keunggulan antara lain bahwa biodisel merupakan bahan bakar yang bersifat re_newable (terbaharui), dapat diproduksi secara lokal (bahkan skala home industry), ramah lingkungan, melindungi mesin, efisien dalam proses pembakaran, aman dan tidak beracun. Di Eropa, biodisel bukan merupakan barang baru karena sebahagian besar industri telah menggunakan BBN biodisel, uniknya lagi bagi setiap industri di Eropa yang menggunakan biodisel sebagai bahan bakar, pemerintah akan melakukan pemotongan pajak (discount) bahkan sampai bebas pajak seperti di Jerman dan Austria, kebijakan ini diambil tidak terlepas dari biodisel sangat ramah lingkungan. Negara industri otomotif seperti Jerman, Japan dan Amerika ternyata telah melakukan persiapan/rancangan mesin otomotifnya untuk mengantisipasi gejolak kelangkaan BBM. Jepang jauh sebelumnya telah mengeluarkan kebijakan Biomass Nippon Integrated Strategy 2002 dan menargetkan pada 2006 3-5 persen konsumsi minyak bumi akan digantikan oleh biodisel. Tidak ada permasalahan yang signifikan di bidang teknologi otomotif, tinggal aplikasi saja, hasil uji coba berbagai merek mobil telah terbukti bahwa Biodisel sangat cocok dengan mesin mobil yang diujicoba. Namun perlu direnungkan tentang kontiniutas dari bahan baku. Saat ini timbul kekuatiran bahwa apabila CPO digunakan sebagai bahan baku biodisel maka akan mengganggu produksi minyak makan dan produk berbasis CPO lainnya. Hal ini sebenarnya tidak perlu dimasalahkan karena bertambahnya produk berbahan baku CPO justru akan meningkatkan nilai ekonomis dari kelapa sawit, apalagi biodisel tidak semata dari CPO saja tetapi dari seluruh fraksi kelapa sawit seperti dari PKO, Renided bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) dan olein. Peluang ini semakin besar manakala negara-negara maju telah mencapai titik maksimum dalam memproduksi tanaman
[ppiindia] Top 20 Koran Online Indonesia
Sumber: Kabar Indonesia Ditulis oleh: E. Widiyati [EMAIL PROTECTED] Dengan ini saya berusaha untuk menyusun TOP 20 dari koran-koran online yang ada. Ranking diberikan bukan berdasarkan nilai aslinya melainkan hanya berdasarkan jumlah pengunjung yang membuka situs tsb. Kalau dihitung berdasarkan jumlah pengunjung yang meng-akses Google maka situs Google bisa dinilai dengan seharga AS$ 2.890.746 walaupun nilai aslinya pasti 100 kali lipat jauh lebih tinggi. Sedangkan Detik.com dinilai dengan seharga AS$ 422.513 dan jangan heran kalau Tempo hanya dinilai AS$ 137 saja, bahkan Suara Pembaruan AS$ 44 Tidak di duga Suara Merdeka menduduki ranking ke tiga yang dinilai seharga AS$ 8.457 jadi masih diatas Kompas. Sedangkan ranking kedua adalah Jakarta Post mungkin karena banyak orang asing yang mengakses ke situs tsb. Dan seperti yang saya tulis ranking top twenty ini disusun berdasarkan jumlah pengunjung yang berkujung ke situs tsb, bukan berdasarkan income dari iklan yang mereka dapatkan ataupun nilai asli dari koran tsb. 1. Detik.com = AS$ 422.513 2. The Jakarta Post = AS$ 102.641 3. Suara Merdeka = AS$ 8.457 4. Kompas = AS$ 7.956 5. Majalah Ilmiah Quad (Brawijaya) = AS$ 6.546 6. Suara Hidayatullah = AS$ 3.457 7. Jawa Pos = AS$ 1.949 8. Harian Batam Post = AS$ 3.75 9. Republika = AS$ 302 10. Pontianak Post = AS$ 197 11. Serambi News = AS$ 152 12. Tempo = AS$ 137 13. Insinde Indonesia = AS $ 134 14. Gatra = AS$ 122 15. Sinarharapan = AS$ 116 16. CBN (SWA) = AS$ 81 17. Bangkapos = AS$ 81 18. Pikiran-Rakyat = AS$ 63 19. Kedaultan Rakyat = AS§ 59 20. Suara Pembaruan = AS$ 44 Untuk mendapatkan nilai atau harga dari salah satu situs Anda bisa menggunakan progam yang ada di http://directory.sootle.com/website-worth Disitu Anda bisa menilai juga situs pribadi Anda maupun situs dari perusahaan Anda. Selamat mencoba! E. Widiyati *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Indonesia Berwenang Lucuti Senjata Israel
Berarti TNI akan segera melucuti tentara Israel yang selalu membandel yach... Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.ranesi.nl/arsipaktua/Asia/indonesia060905/Indonesia_hizbullah060915 Indonesia Berwenang Lucuti Senjata Hizbullah Ranesi 15-09-2006 Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono sedang berkunjung ke Belanda untuk meresmikan nama dua kapal korvet Indonesia yang dibangun Belanda. Kamis (14/09) dilangsungkan temu muka dengan sejumlah wakil masyarakat Indonesia di Nederland, di Wisma Duta di Wassenaar. Dalam kesempatan itu menhan menjelaskan mengapa pasukan Indonesia yang ikut dalam misi UNIFIL ke Libanon ditunda keberangkatannya satu bulan hingga 24 Oktober mendatang. Berikut penjelasan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono kepada Radio Nederland Wereldomroep: Klik untuk mendengarkan wawancara lengkap Radio Nederland Wereldomroep dengan Juwono Sudarsono (1) Di bawah PBB Pasukan Indonesia ditunda keberangkatannya satu bulan, karena pasukan Eropa belum sepenuhnya ditugaskan di tempat. Pasukan Indonesia diharapkan mengisi komponen perbatasan jalur biru. Kemungkinan mereka bertugas di kilometer 60 di sepanjang perbatasan Libanon-Israel. Sesuai mandat PBB, Pasukan Indonesia akan bertugas di bawah bendera PBB. Tetapi apabila dibutuhkan mereka diperbolehkan melucuti senjata setiap elemen-elemen bersenjata yang mengancam keselamatan pasukan Indonesia di Libanon. Ini yang dinamakan active self defense. Demikian menhan Juwono Sudarsono: Sudah dijelaskan oleh sekjen PBB, Pak Hassan (Wirajuda) dan saya sendiri, kita harapkan supaya 15.000 pasukan Libanon itu semakin ke bawah, ke perbatasan dan menyerap Hizbullah. Karena Hizbullah itu adalah bagian dari political wing (sayap politik) dari pemerintah Libanon. Di mana ada dua anggota kabinet dari Hizbullah. Dengan demikian isi resolusi itu diperkuat oleh adanya lebih banyak kedaulatan Libanon ditangani oleh pemerintah dan tentara Libanon. Persoalannya adalah pakah tentara Libanon dan multi etnik itu bisa menindak dan menyerap Hizbullah, dan apakah Hizbullah mau? Demikian Juwono Sudarsono. Pro-aktif Radio Nederland Wereldomroep: Kalau tentara Indonesia diminta untuk membantu, apakah pemerintah bersedia? Karena banyak sekali suara-suara yang menentang. Klik untuk mendengarkan wawancara lengkap Radio Nederland Wereldomroep dengan Juwono Sudarsono (2) Hanya sejauh yang saya sebut pro-active self defense. Jadi antara bab 6 dan bab 7 mandat PBB itu disebut pro-active self defense. Dalam hal armed elements atau elemen-elemen bersenjata dari manapun, Hizbullah maupun Israel, tidak mematuhi menurut guidance (petunjuk) dari PBB, maka pasukan kita dan pasukan lain berhak untuk menindak. menindak ini harus terukur dan harus self-defense. Tapi self defensenya harus pro-active, tidak menunggu ditembak dulu. Jikalau perlu menindak turun ke lembah atau turun ke tempat yang bersangkutan dan menangani perlucutan all armed elements. Tidak disebut Hizbullah, tapi semua tahu bahwa terutama adalah Hizbullah. Demikian Juwono Sudarsono. Pasukan itu dilengkapi dengan 32 kendaraan tempur baru buatan Prancis. Pembelian senjata itu tidak membutuhkan ijin Uni Eropa, karena Indonesia sudah punya 14 ranpur sejenis. Jadi ada keterpaduan antara yang dulu dan sekarang serta memudahkan sistem operasi dan perawatan. Klik untuk mendengarkan wawancara lengkap Radio Nederland Wereldomroep dengan Juwono Sudarsono (3) [Non-text portions of this message have been removed] - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Kenapa ada yang ngamuk?(Ya karena Paus Busuk)
Kebencian ada pada setiap manusia termasuk pada dirimu mas Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote: Kenyataan makin jelas, Kebencian makin terungkap dan apa yang Al Quran tulis adalah benar adanya. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi (Ali Imran : 118) Mudah-mudahan umat Katholik di Indonesia tidak terpengaruh ucapan pemimpinnya yang jelas-jelas sangat buruk dan jahat. (Ahmad) Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] wrote: Prahara besar bakalan menimpa dunia karena ada perang dingin antar agama. Karena keseleo atau slip of the tongue mungkin si Pope Benedict 16 mengutip percakapan antara Kaisar Manuel Paleologos 2 dengan seorang intelek Parsi yang mensitir bahwa peluasan agama Islam adalah berkat pedang dan kekerasan. Tinggalkan dulu soal hiruk pikuk keseleo lidah ini karena toh si Pope ini sudah minta maaf atas keteledorannya, yang dia katakan bukan pendiriannya dalam me-labeli agama Islam sebagai agama yang getol main kayu. Kita teliti dulu dan coba bandingin dengan kejadian ini dengan keseleonya lidah Pope Benedict 16 ini. Masih ingat akan Pope John Paul ke2 yang pada tahun 1987(?) yang telah menjadi korban percobaan pembunuhan oleh Memet Ali seorang extremist Muslim? Tidak ada kayaknya orang Kresten mengadakan demo apalagi ingin mengadakan pembalasan kepada orang Islam. Tidak ada , boro2 Vatican minta agar orang Muslim minta maaf atas percobaan pembunuhan ini, dan idak ada seorang nun di bunuh di Somalia yang terjadi kemarin gara2 lidah yang keseleo, tidak ada gereja2 yang dibakari di Gaza. Malahan Pope John Paul 2 ini mengunjungi Memet Ali di penjara dan mengampuni perbuatannya. Aku tidak bela sini, bela sana, karena aku seorang individu yang tidak punya kepentingan atas agama ini, agama itu, karena saya seorang kapir, tapi kapir yang tunduk sama hukum(law of the land) dan bahkan aku orang alim lho. Harry Adinegara - On Yahoo!7 Photos: Unlimited free storage keep all your photos in one place! [Non-text portions of this message have been removed] - All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed] - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Kenapa ada yang ngamuk?(Ya karena Paus Busuk)
Iya.. Moga-moga pemimpin agama non Katolik pun rapat-rapat mengunci mulutnya yang penuh kebencian!!! Emang, kalau mau jadi pemimpin agama (apapun) jangan sebarkan kebencian. Jangan menuduh orang lain sebagai pelaku kekerasan, apalagi MENGAJAK umatnya melakukan kekerasan. Hidup ini indah kalau tiap orang menyimpan keyakinan agamanya masing-masing dalam hati... Agama kok jadi alasan buat saling membunuh!!! indrawan santoso [EMAIL PROTECTED] wrote: Kebencian ada pada setiap manusia termasuk pada dirimu mas Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote: Kenyataan makin jelas, Kebencian makin terungkap dan apa yang Al Quran tulis adalah benar adanya. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi (Ali Imran : 118) Mudah-mudahan umat Katholik di Indonesia tidak terpengaruh ucapan pemimpinnya yang jelas-jelas sangat buruk dan jahat. (Ahmad) Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] wrote: Prahara besar bakalan menimpa dunia karena ada perang dingin antar agama. Karena keseleo atau slip of the tongue mungkin si Pope Benedict 16 mengutip percakapan antara Kaisar Manuel Paleologos 2 dengan seorang intelek Parsi yang mensitir bahwa peluasan agama Islam adalah berkat pedang dan kekerasan. Tinggalkan dulu soal hiruk pikuk keseleo lidah ini karena toh si Pope ini sudah minta maaf atas keteledorannya, yang dia katakan bukan pendiriannya dalam me-labeli agama Islam sebagai agama yang getol main kayu. Kita teliti dulu dan coba bandingin dengan kejadian ini dengan keseleonya lidah Pope Benedict 16 ini. Masih ingat akan Pope John Paul ke2 yang pada tahun 1987(?) yang telah menjadi korban percobaan pembunuhan oleh Memet Ali seorang extremist Muslim? Tidak ada kayaknya orang Kresten mengadakan demo apalagi ingin mengadakan pembalasan kepada orang Islam. Tidak ada , boro2 Vatican minta agar orang Muslim minta maaf atas percobaan pembunuhan ini, dan idak ada seorang nun di bunuh di Somalia yang terjadi kemarin gara2 lidah yang keseleo, tidak ada gereja2 yang dibakari di Gaza. Malahan Pope John Paul 2 ini mengunjungi Memet Ali di penjara dan mengampuni perbuatannya. Aku tidak bela sini, bela sana, karena aku seorang individu yang tidak punya kepentingan atas agama ini, agama itu, karena saya seorang kapir, tapi kapir yang tunduk sama hukum(law of the land) dan bahkan aku orang alim lho. Harry Adinegara - On Yahoo!7 Photos: Unlimited free storage keep all your photos in one place! [Non-text portions of this message have been removed] - All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed] - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] === I cannot stand journalists who take 'amplop' and say it's 'rezeki' from God. It's understandable because journalists are only humans with needs, but don't try to justify it. It strongly opposes code of ethics. It's wrong. And it's crystal clear. === - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] FOR THE FIRST TIME IN 2,000 YEARS THE POPE SAYS.. I'M SORRY
http://www.mirror.co.uk/news/tm_objectid=17767437method=fullsiteid=94762headline=for-the-first-time-in-2-000-years-the-pope-says---i-m-sorry--name_page.html 18 September 2006 FOR THE FIRST TIME IN 2,000 YEARS THE POPE SAYS.. I'M SORRY By Stephen White THE Pope made history yesterday by apologising for his comments about Islam. Benedict XVI sparked outrage when he quoted a 14th century emperor who said the Prophet Mohammed brought the world only evil and inhuman things. Italian nun Leonella Sgorbati was shot dead in the Muslim backlash in Somalia and two Christian churches were torched in the Palestinian West Bank. But the Pope said yesterday: I am deeply sorry for the reactions in some countries to a few passages which were considered offensive to the sensibility of Muslims. Advertisement He added: These words were in fact a quotation from a medieval text which do not in any way express my personal thought. Benedict XVI, speaking amid tight security at his summer home in Italy, went on: I hope this serves to appease hearts and to clarify the true meaning of my address, which in its totality was an invitation to frank and sincere dialogue, with mutual respect. It is thought to be the first time a Pope, believed by Catholics to be infallible, has said sorry. His apology went out live on Al Jazeera TV. Egypt's Muslim Brotherhood later called for good, civilised and co-operative relations with Christians. But Turkey's religious affairs minister Mehmet Aydin said: You either say I'm sorry in a proper way or not at all. Are you sorry for saying such a thing or because of its consequences? The Pope is due to visit Turkey in November. Marksmen were stationed on the roof of the Pope's residence and the faithful waiting outside to hear his address had water bottles and umbrellas confiscated. The Mujahedeen Army vowed to attack the Vatican. In a film it showed a crucifix sliced in two with a sword and footage of Benedict, 79, and the World Trade Center burning. A voice said: We swear to destroy their cross in the heart of Rome and their Pope will weep as the Vatican is struck. Effigies of the Pontiff have been burned across the Muslim world. There were protests in Iran where cleric Ahmad Khatami said President George Bush and Benedict were united to repeat the Crusades. The Vatican described the killing of the nun as a horrible act. Sister Sgorbati, 66, had lived in Somalia for four years and trained nurses at the hospital where she was shot. She was from the Missionaries of the Consolation in Nepi, near Rome. Aides of the Pope have now been sent to Islamic countries to explain the Pontiff's message. His Secretary of State Cardinal Tarcisio Bertone said: They will extinguish the flames of misunderstanding. Some officials said the crisis might not have happened if Benedict had not demoted the Vatican's expert on Islamic affairs. Birmingham-born Archbishop Michael Fitzgerald, the most senior Brit at the Vatican, was moved to Cairo in February. Voice of the Mirror: Page 6 [EMAIL PROTECTED] [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Apologize for What?
http://www.realclearpolitics.com/articles/2006/09/apologize_for_what.html September 17, 2006 Apologize for What? By David Warren The BBC appears to have been quickest off the mark, to send around the world in many languages, including Arabic, Turkish, Farsi, Urdu, and Malay, word that the Pope had insulted the Prophet of Islam, during an address in Bavaria. He had not, of course. Pope Benedict XVI had instead quoted, carefully and without approval, remarks by the learned 14th-century Byzantine emperor, Manuel II Palaeologus, in debate with a 14th-century learned Persian. He was trying to provide a little historical depth to present controversies about the meaning of jihad, and his very point was that on their own respective theological terms, Muslims and Christians were bound to talk past each other today, in the same ways as they did seven centuries ago. But in the most conscientious media reports I have seen, even the Byzantine emperor is quoted out of context. Here is the point Pope Benedict was making, also in the words of that learned Byzantine emperor, speaking on the eve of one of the many sieges of Constantinople: God is not pleased by blood, and not acting reasonably is contrary to God's nature. Faith is born of the soul, not the body. Whoever would lead someone to faith needs the ability to speak well and to reason properly, without violence and threats. ... To convince a reasonable soul, one does not need a strong arm, or weapons of any kind, or any other means of threatening a person with death. It is a point the Greek-educated and Christian emperor takes as self-evident, but which is not self-evident to a theology that holds God entirely beyond human reason, and says He may command whatever He commands, including conversion by force should He so will. As the Pope said, it is a conflict that stabs us once again today: Does God act with logos? (This is the Greek word for reason as well as word) How do we defend this very Catholic (and Orthodox) idea outside the Church, where our own theological assumptions are not shared? This was not a crude anti-Islamic polemic; nor was it so at the end of the 14th century. It was a quest for peace and amity, then as now. By turning the story back-to-front, so that what's promised in the lead -- a crude attack on Islam -- is quietly withdrawn much later in the text, the BBC journalists were having a little mischief. The kind of mischief that is likely to end with Catholic priests and faithful butchered around the Muslim world. Either the writers were so jaw-droppingly ignorant, they did not realize this is what they were abetting (always a possibility with the postmodern journalist), or the malice was intended. There is no third possibility. From the start, the BBC's reports said the Pope would face criticism from Muslim leaders -- in the present tense. This is a form of dishonesty that has become common in journalism today. The flagrantly biased reporter, feigning objectivity, spices his story by just guessing what a man's enemies will say, even before they have spoken. While I don't mean to pick especially on the BBC, when other mainstream media are often as culpable, they are worth singling out here to show the amount of sheer, murderous evil of which this taxpayer-funded network is capable. As I write, the BBC website has just posted an interpretive piece by their religious affairs correspondent, one Rahul Tandon. He does an unconscionably brief review of publicity the Pope had previously received, as Cardinal Ratzinger and since his elevation, touching upon Islam. By extracting the context from each item on his list, Mr Tandon creates the utterly false impression that the Pope is, as the media persistently dub him, God's Rottweiler, with an especially vicious hate-on for Muslims. Now watch Mr Tandon pose as the objective reporter: However, since his consecration, Pope Benedict has surprised many with his attempts to improve dialogue with the Muslim world. He is due to visit Turkey in November as part of that process. But there have been signs of his earlier views. Note the dripping condescension in the trailing line, as if the Pope is barely able to contain himself. But more significantly, note the implicit assertion that the views of Cardinal Ratzinger changed when he became Pope. This is not true, but insinuated as if it were fact. From now on, the reporting will be about the Muslim rage, and whether the Vatican has apologized yet. That is the drama the media will seek to capture -- the drama of the cockfight -- because they know no better kind. That the Pope said nothing intrinsically objectionable will be overlooked, in deference to the Muslim rage, just as the media hid the Danish cartoons from their viewers -- preventing them from discovering how mild they were. But again: even without the BBC doing the devil's work, with unbecoming enthusiasm, the story could have carried
[ppiindia] Bom Diletakkan Di Pasar
http://www.indomedia.com/bpost/092006/18/nusantara/nusa2.htm Senin, 18 September 2006 01:31:43 Bom Diletakkan Di Pasar Palu, BPost Aksi teror bom kembali terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Sebuah kardus yang dicurigai berisi bom ditemukan di pintu masuk SD Negeri Palu Timur, Jalan Cik Ditiro. Lokasi tersebut juga berseberangan depan Gereja Protestan Indonesia Donggala. Kardus mencurigakan tersebut pertama kali ditemukan satpam gereja yang sedang bertugas malam. Karena merasa curiga, satpam kemudian melaporkan temuan kardus ke Kepolisian Resor Palu yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi. Polisi langsung mendatangi lokasi serta mengamankan daerah sekitar gereja. Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, warga sekitar dan jemaat gereja diminta menjauhi lokasi. Tim penjinak bahan peledak, Jihandak, Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah segera memeriksa begitu tiba di lokasi. Namun ternyata kardus tersebut hanya berisi batu. Polisi pun segera membawa kardus tersebut untuk dijadikan barang bukti pengusutan aksi teror ini. Kejadian ini merupakan aksi teror bom kedelapan yang terjadi di Kota Palu selama bulan Januari hingga September tahun ini. Sementara itu, teror bom juga terjadi di Poso. Sebuah bungkusan mencurigakan yang diduga berisi bom berbentuk senter ditemukan di Pasar Sentral, Poso. Penemuan ini membuat para pedagang dan pengunjung pasar panik. Polisi, yang mendapat laporan dari warga, segera datang dan menetralisir lokasi ditemukannya bungkusan. Tim Jihandak yang datang kemudian segera mengamankan bungkusan dan membawanya ke Lapangan Sintuwu untuk diledakkan. Setelah bom diledakkan, tim gegana berhasil mengidentifikasi beberapa serpihan bom di dalam senter tersebut. Namun Wakil Kapolres Poso Komisaris Polisi Minarto mengatakan pihaknya belum bisa mengidentifikasi apakah isi senter berisi bom seperti bom yang menewaskan Nela Salaingo, Sabtu pekan lalu. mtv [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Mahalnya Pendidikan Berkualitas
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/18/11features.htm Mahalnya Pendidikan Berkualitas Oleh: Dani S. Wiria (Wartawan PR) Pengantar Pada tanggal 4 sampai 8 September 2006 lalu, para kepala SMA, SMK dan SMP negeri maupun swasta di Kota Sukabumi melakukan studi banding masalah pendidikan ke Singapura dan Malaysia, sekaligus menjenguk puluhan siswa SMKN III (Dulu SKKA) yang tengah melakukan PKL di beberapa hotel dan restoran di sana. Tidak hanya itu, rombongan yang dipimpin Sekda Kota Sukabumi H.M. Muraz dan Kadis P K, Mulyono menjajaki peluang kerja sama dengan sejumlah perusahaan yang bisa menerima siswa SMA dan SMK untuk melaksanakan PKL lanjutan. Wartawan PR Dani S. Wiria yang turut dalam rombongan tersebut menyampaikan laporannya.. (Red). TIGA puluh lima tahun silam, ketika Malaysia baru bangkit dari tidur lelapnya pasca penjajahan Inggris, negeri itu mulai melirik masalah pendidikan. Kebijakan pemerintah Malaysia sekira tahun 1970-an adalah peningkatan mutu pendidikan guna menciptakan kader-kader bangsa yang berkualitas. Sayangnya, waktu itu Malaysia hanya sedikit memiliki aset pendidik yang berbobot, sehingga melirik sejumlah tenaga pengajar Indonesia yang dianggap jauh lebih maju dalam urusan pendidikan. Salah satu tenaga pendidik yang direkrut (dikontrak) Malaysia yaitu Muchtar (almarhum), gusu SMPP (sekarang SMAN III) Kota Sukabumi Almarhum Muchtar barangkali akan tersenyum melihat kemajuan bidang pendidikan di Malaysia, karena sedikit banyak almarhum memiliki kiprah dalam memajukan negara tetangga ini. Sebaliknya, bisa jadi almarhum akan menangis ketika menyaksikan betapa tertinggalnya pendidikan di negaranya sendiri. Melihat kemajuan pendidikan di Malaysia dan Singapura, tidak mengherankan jika ribuan orang tua, akhirnya harus menjatuhkan pilihan agar anaknya melanjutkan kuliah di salah satu dari dua negera maju tersebut. Bahkan, ratusan orang tua merelakan anak-anaknya bersekolah dasar hingga menengah di Malaysia . Berdasarkan catatan Kedubes RI di Malaysia, tidak kurang dari 5.000 pelajar dan mahasiswa asal Indonesia, termasuk Jabar yang melanjutkan pendidikannya di sana. Para pelajar dan mahasiswa asal Indonesia , tersebar di beberapa perguruan tinggi bertaraf internasional. Secara kuantitas angka mahasiswa asal Indonesia di Malaysia, setiap tahunnya terus bertambah. Tahun 2004, kami mencatat baru sekira 1.500 mahasiwa Indonesia yang belajar di Malaysia . Saat ini, sedikitnya ada 2.600 orang mahasiswa Indonesia yang tersebar di beberapa perguruan tinggi. Sedangkan pelajar setingkat SD dan sekolah menengah tidak kurang dari 3.000. Pelajar sekolah dasar dan menengah ini, menyebar di beberapa sekolah. Antara lain, di Sekolah Sri Sedaya di kawasan Subang Jaya, Selangor atau di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Tapi yang cukup menyulitkan adanya kebijakan pemerintah Malaysia tidak menerima anak-anak TKI bersekolah di Malaysia. Saya tengah berupaya keras untuk membuka jalan agar anak-anak TKI juga bisa bersekolah, kata Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, KPA Drs. Rusdihardjo, S.H. mantan Kapolri . Sebagian besar mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Malaysia atau Singapura, mengambil studi bidang teknik sipil dan mesin. Alasan kualitas memang menjadi sasaran utama kehadiran pelajar Indonesia di Malaysia atau Singapura. Untuk sekolah dasar dan menengah misalnya, tidak sedikit pelajar kita sengaja bermukim atau dimukimkan oleh orang tuanya untuk belajar mandiri dan menimba ilmu di negeri Pak Lah (sebutan untuk Perdana Menteri Abdulah Badawi) ini. Di Sekolah Sri Sedaya Selangor saja ada sekira 20 pelajar Indonesia . Ini baru satu sekolah swasta. Sekolah ini memang cukup bermutu. Sehingga 99,9% lulusan Sri Sedaya setiap tahunnya selalu lolos dari seleksi mahasiswa di beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia. Padahal pada umumnya, mulai tingkat dasar hingga menengah hanya ditempuh selama 11 tahun. ( Di Indonesia 12 tahun, kecuali program akselerasi) dengan perhitungan sekolah dasar selama 6 tahun dan menengah (SMP SMA) selama 5 tahun. Tapi proses belajarnya setiap hari selama tujuh jam setengah, mulai pukul 8.00 sampai 15.30, kecuali Jumat hanya sampai pukul 12.50 dan hari Sabtu- Minggu libur. Selain itu, mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah di Malaysia juga sangat terbatas, seperti matematika, bahasa Melayu, bahasa Inggris atau Bahasa Cina, sejarah, agama atau pendidikan moral, biologi, ekonomi ditambah dengan olah raga, life skills serta muatan lokal. Untuk ekstrakurikuler, para siswa di sekolah-sekolah Malaysia lebih mengutamakan ilmu bela diri. Sedangkan fasilitas belajar siswa memang pada umumnya relatif lebih baik ketimbang yang ada di Indonesia pada umumnya. Tapi, karena sekolah ini merupakan yang memiliki kualitas, tentu diimbangi oleh pembayaran yang cukup tinggi. Untuk seorang siswa yang belajar di Sekolah Sri Sedaya, minimal harus menyediakan dana RM 7.000,00 atau Rp 17,5 juta untuk satu
[ppiindia] Saatnya Budaya Membuang Diubah Menjadi Mengolah Sampah
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/18/11hut02.htm Saatnya Budaya Membuang Diubah Menjadi Mengolah Sampah MARET 2006, sampah menumpuk di seluruh tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Bandung, bahkan meluber ke badan jalan hingga menyebabkan kemacetan. Saat itu, Kota Bandung tak memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. TPA Jelekong dan TPA Sementara Cicabe, berakhir masa pakainya. Sementara untuk membuka kembali TPA Leuwigajah di Cimahi, tentu bukan opsi terbaik. Tragedi longsor sampah yang menelan seratus lebih korban jiwa di lokasi itu masih menyisakan masalah sosial dan hukum yang belum tuntas. MENUMPUKNYA sampah di Kota Bandung, Maret lalu sempat menjadi masalah nasional.*DUDI SUGANDI/PR Pemkot Bandung pun kelabakan mencari TPA baru. Padahal, produksi sampah setiap hari mencapai 7.500 m3. Kondisi itu memaksa Wali Kota Bandung Dada Rosada menyatakan Kota Bandung dalam darurat sampah. Citra Kota Bandung pun sempat merosot di mata wisatawan. Hal itu juga mendorong HU Pikiran Rakyat menggelar diskusi di Redaksi, Jln. Soekarno-Hatta 147 Bandung tanggal 5 Mei 2006. Acara yang dihadiri Wali Kota Bandung Dada Rosada, Wali Kota Cimahi Itoc Tochija, dan Bupati Bandung Obar Sobarna tersebut mengemuka, TPA tetap salah satu opsi pemecahan sampah, selain community development berupa pengolahan sampah di tempat tinggal warga. Namun, opsi pertama itu kerap terbentur mekanisme birokrasi dan tekanan dari masyarakat di sekitar calon lokasi TPA. Alternatif lokasi TPA pun dicari. Beruntung, Kodam III/Siliwangi membantu menyediakan lahan di Cikubang, Kp. Sasaksaat, Desa Sumurbandung dan Perhutani di Kp. Gedig, Desa Sarimukti, Kec. Cipatat, Kab. Bandung. Maka, sejak 26 Mei 2006 lalu, tumpukan sampah yang menggunung di Kota Bandung mulai dibuang ke dua lokasi tersebut. Sedikitnya, dibutuhkan 1.816 unit dump truck untuk mengangkut ribuan kubik sampah dari setiap TPS. Namun, pada Malam Anugerah Penghargaan Lingkungan dan Adipura, di Jakarta, Kota Bandung mendapat predikat Kota Metropolitan Terkotor oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH). Predikat yang tentu saja menyesakkan dada. Praktis, sampah Kota Bandung menjadi masalah nasional. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengultimatum Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung segera menyelesaikan persoalan itu. SBY prihatin, bahkan malu melihat Kota Bandung sangat kotor. ** WALI Kota Bandung Dada Rosada pun mengambil langkah, dengan berencana membangun pabrik pengolah sampah menjadi listrik (waste to energy) bersama PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL). Sudah waktunya Bandung mengolah sampah dengan teknologi, jika sanitary landfill sudah tidak mungkin diterapkan, katanya. Tim ad hoc pun dibentuk untuk mengkaji konsep pengolahan sampah Kota Bandung, dengan anggota Bappenas, Kementerian Negara Riset dan Teknologi (Ristek), KLH, Pemkot Bandung, dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Pemkot Bandung mengajukan bantuan dana Rp 684 miliar, terdiri dari Rp 54 miliar untuk penanganan sampah di TPA Gedig (Sarimukti) dan Rp 630,25 miliar untuk pembangunan pabrik sampah. Namun, tim ad hoc memutuskan sharing dana untuk penanganan sampah senilai Rp 10 miliar. Dari keseluruhan dana, pemerintah pusat memberikan 50%, pemerintah Prov. Jawa Barat 25%, dan 25% lainnya oleh Kota Bandung dan Kota Cimahi. Penanganan difokuskan untuk pengomposan di TPA Gedig. Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bandung, lalu bergabung dengan Pemkot Bandung dan PT BRIL untuk mewujudkan waste to energy. Sebidang lahan di Bandung Timur dipilih sebagai lokasi pabrik sampah. Prinsip kami, sesuai pernyataan Gubernur Jabar, konsep Pemkot Bandung tentang pabrik sampah, dilanjutkan. Program Great Bandung Waste Management Cooperation (GBWMC) tetap berjalan. Dua hal yang perlu diatur, bukan dipertentangkan, kata Dada. ** GURU Besar Lingkungan Hidup Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Dr. Oekan S. Abdullah, (PR, 8 Mei 2006), mind set masyarakat sudah terpatri dengan sampah yang harus dibuang, bukan diolah. Sampah bisa diselesaikan bila ada sinergi antara sumber dan pengolahan, ujarnya. Pengolahan di sumber berarti implementasi reduce, reuse, recycling (3R). Sementara pengolahan sampa, bisa diubah jadi energi listrik. Saat tumpukan sampah luar biasa banyak, semua pihak termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat ikut turun tangan. Setelah sampah tak lagi darurat, Meneg LH, Rahmat Witoelar pun mengapresiasi upaya Pemkot Bandung itu. Saya optimis, persoalan sampah Kota Bandung bisa diselesaikan. Sebab, kita punya modal kebersamaan, ujar Dada. Namun, tugas yang lebih berat yaitu membentuk mind set masyarakat bahwa sampah merupakan persoalan bersama. Budaya membuang sampah perlu dihapus dan diubah menjadi budaya mengolah sampah dari sumbernya. Penegakan Perda No. 11/2005 tentang Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan (K3) yang berlaku efektif November 2006, harus dilakukan
[ppiindia] Mensesneg Yusril Menikah Diam-diam
CENDRAWASIH POS Senin, 18 September 2006 Mensesneg Yusril Menikah Diam-diam JAKARTA- Sepuluh bulan menduda, Yusril Ihza Mahendra menikah lagi. Wanita yang dipinangnya adalah Rika Tolentino Kato seorang pengajar di sebuah universitas terkemuka di Filipina. Resepsi pernikahan tersebut kemarin dilangsungkan di Hotel Four Seasons. Resepsi pernikahan kedua Menteri Sekretaris Negara tersebut berlangsung tertutup. Dalam jadwal acara yang terpampang di hotel tersebut tertulis bahwa ruang Garden Teras Room digunakan untuk acara Silaturahmi Hj Nurseha Sandon-Teresita Caraig. Hj Nurseha adalah ibunda Yusril. Sementara Teresita Caraig adalah ibu dari mempelai wanita. Puluhan sekuriti menjaga Garden Teras Room, tempat resepsi tersebut dilangsungkan. Para tamu undangan diperiksa satu-persatu. Mereka tidak diperbolehkan mengabadikan gambar di ruangan tersebut. ''Motret pakai Hp juga nggak boleh,'' kata anggota dewan yang mewanti-wanti agar namanya tidak disebut. Kamera poket yang dibawa sejumlah undangan harus ditinggal di depan ruang resepsi. Menurut sumber tadi proses akad nikah sudah dilangsungkan Sabtu (16/9), di Masjid Al Islah Komplek Departemen Koperasi. Acara sakral tersebut hanya dihadiri oleh sanak saudara dari kedua keluarga mempelai. Tidak banyak yang mengenal mempelai wanita yang dipinang Yusril. Ada yang menyebutkan usia Rika masih sangat belia. ''Katanya sih masih 19 tahun. Tapi ada juga yang bilang 22 tahun,'' imbuh sumber yang juga anggota Partai Bintang Bulan ( dulu Partai Bulan Bintang). Yusril sendiri bercerai dengan istrinya yang pertama Sukaesih sepuluh bulan yang lalu. Dari pernikahan pertamanya, pria kelahiran Belitung, Sumatera Selatan, 5 Februari 1956 tersebut dikaruniai dua orang anak. Rika dan Yusril sendiri diketahui bertemu dua tahun lalu di Filipina. Salah satu undangan yang datang di resepsi pernikahan Yusril, Deputi II Menteri Sekretaris Negara, Sumarwoto, mengaku belum pernah kenal dengan gadis berdarah Jepang-Filipina tersebut. ''Baru tadi (di resepsi,Red) saya salaman dan kenalan,'' akunya. Selama ini mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang tersebut tak pernah membawa Rika ke dalam acara-acara resmi. Undangan untuk menghadiri resepsi pernikahan pun hanya disampaikan Yusril melalui short message service (SMS). ''Saya malah baru pulang dari Jogjakarta mewakili beliau (Yusril,Red), langsung ke resepsi,'' ujarnya. Sejak kamis lalu, Sumarwoto diperintahkan untuk mewakili Yusril menghadiri sebuah acara di kota tersebut. Menurut dia, acara resepsi berlangsung penuh kekeluargaan. Yusril dan Rika tidak duduk di pelaminan. ''Pakaiannya biasa, Rika tidak berjilbab,''tambahnya. Para tamu undangan langsung menempati round table yang diatur di ruangan tersebut. Bertindak sebagai MC adalah Becky Tumewu, sedangkan Ruth Sahanaya didaulat untuk menyanyikan 14 lagu. Hingga acara usai digelar, baik Yusril maupun Rika tak mau memberikan keterangannya. Para tamu undangan memilih untuk tidak berkomentar seputar pernikahan mereka. Rekan Yusril di Partai Bintang Bulan Ali Mochtar Ngabalin menjelaskan kalau resepsi berjalan dengan lancar. ''Alhamdulillah semuanya baik-baik saja. Saya mendoakan agar mereka berdua berbahagia,'' ucapnya. (nik/cak/rdl [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Paus Benedictus: Dari Hati Busuk keluar Ucapan Busuk
Assalamu'alaikum wr wb, Sesungguhnya ucapan Paus Benedictus XVI yang mengutip ucapan Kaisar Byzantium Manuel bahwa Islam berbau iblis dan hanya memerintahkan perang dengan pedang merupakan gambaran dari hatinya yang busuk. Kita tahu bahwa Byzantium membunuh utusan Nabi dan lebih dulu menyerang Islam dalam perang Mu'tah dan perang Tabuk. Kita juga tahu bagaimana Fabianus Tibo bersama orang-orang Kristen lainnya membantai ribuan Muslim di Poso. Meski pengadilan, kasasi, PK dan warga Poso yang menjadi saksi mengatakan Tibo bersalah, namun Paus Benedictus membelanya dan meminta SBY agar membebaskan Tibo si pembantai Muslim. Itulah kebusukan Paus Benedictus. Jadi jika keluar ucapan busuk dari mulutnya itu wajar. Jika dia kemudian minta maaf, ini tak lebih sekedar pura-pura agar ummat Islam tidak keburu benci dan antipati sehingga mudah dimurtadkan oleh para pendeta Kristen. Larangan mengambil orang Yahudi sebagai teman kepercayaan Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. [Ali Imron:118] Wassalamu'alaikum wr wb http://www.geocities.com/injusticedpeople/IhwalHubunganIslamKristendariMasakeMas\ a.htm Suara Hidayatullah : Februari 2000/Syawal-Dzulqa'dah 1420 Hubungan Islam-Kristen dari Masa ke Masa Mulanya rukun dan damai. Lalu perang. Siapa yang memulai? Dan apa hubungannya kasus Maluku dan Ambon dengan Perang Salib? Saya tidak tahu, apakah konflik ini bisa terlupakan dalam satu-dua generasi. Permusuhannya sudah demikian mendalam, ujar Abdullah Soulissa, tokoh Partai Bulan Bintang Maluku, dalam sebuah jumpa pers di Jakarta tahun silam. Dari wajahnya nampak suasana prihatin yang mendalam, memikirkan api permusuhan Islam dan Kristen yang tengah berkobar-kobar di tanah kelahirannya. Abdullah dan jutaan penduduk Maluku memang layak prihatin. Boleh jadi mereka setengah tak percaya, karena negeri kepulauan yang semula termasyhur sangat rukun dalam tradisi pela gandong, tiba-tiba terkoyak-koyak menjadi arena saling bunuh seperti di Bosnia. Dan seperti mimpi rasanya, tetangga yang dulu begitu ramah, saling bantu-membantu, tiba-tiba menjadi seperti tentara Serbia yang dengan sadis membantai keluarga mereka. Mitos selama ini, hubungan ummat Islam dan Kristen di Maluku adalah yang paling harmonis sedunia. Konon dengan tradisi pela gandong, ketika ummat Islam membangun masjid, ummat Kristen turut serta bergotong-royong. Begitu pula saat ummat Kristen membangun gereja, ummat Islam tak segan-segan menyingsingkan baju membantunya. Sebuah situasi harmonis seperti di Desa Sukamaju, tempat tinggal `almarhum' si Unyil yang dicita-citakan penguasa Orde Baru. Kini semua itu tinggal kenangan, disertai rasa tanda tanya besar, mengapa api permusuhan antara ummat Islam dan Kristen masih tersisa hingga ke abad ini? Bagaimana sejarah mulainya dan apa pula solusinya? Nabi dan Ahlul Kitab Sejarah interaksi antara Islam-Kristen telah terjadi sejak pertama risalah Islam turun ke bumi empat belas abad lalu. Dalam riwayat disebutkan, ketika Rasulullah saw sedang gamang dan gelisah setelah dijumpai pertama kali oleh malaikat Jibril as, sang istri Khadijah ra mengajaknya pergi menemui saudara sepupunya Waraqah ibnu Naufal yang menjadi rahib Nasrani, untuk meminta penjelasan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Waraqah inilah yang pertama kali memberitahu bahwa kedatangan Jibril menunjukkan Muhammad telah diangkat sebagai Nabi, berdasar keterangan Injil yang dipelajarinya. Lalu Waraqah berjanji, sekiranya ia masih hidup, ia akan menjadi salah seorang pembelanya saat Muhammad saw diusir oleh kaumnya. Muhammad saw, sebelum menjadi Rasul sudah mendapat julukan Al Amin lantaran sifatnya yang mulia dan sangat dipercaya. Sifatnya yang santun menjadikan ia berhubungan baik dengan siapapun; dengan keluarga, sahabat dan musuh dakwahnya sekalipun. Dalam hal interaksi dengan kelompok ahlul kitab, ulama besar Syaikh Dr Yusuf Qardhawi dalam Hadyul Islam Fatwai Mu'ashirah (Fatwa Kontemporer) menjelaskan betapa toleransi tampak jelas dalam pergaulan Rasulullah terhadap ahlul kitab, baik Yahudi maupun Nasrani. Beliau mengunjungi mereka dan menghormati mereka, menjenguk mereka yang sakit, menerima dan memberi sesuatu kepada mereka. Sebelum orang di zaman kini biasa berdialog antar agama, Nabi Muhammad sudah mendahului sejak dulu. Seperti dicatat oleh Ibnu Ishaq dalam As-Shirah, para utusan dari negeri Najran yang beragama Nasrani ketika menghadap beliau di Madinah, mereka menemuinya di masjid setelah waktu ashar. Tatkala tiba waktu shalat, mereka lantas hendak shalat di masjid beliau. Sehingga orang-orang hendak mencegahnya, tetapi Rasulullah bersabda, Biarkanlah
[ppiindia] Polda Metro Serahkan Laporan Daan Damara
Refleksi: Daan Damara ini terlalu bodoh karena yakin bahwa sebagai orang Papua maka laporannya akan diteliti dan menteri Hamid Awaluddin diperiksa dan ditahan oleh pemerintah Indonesia. LAMPUNG POS Jum'at, 15 September 2006 NASIONAL Polda Metro Serahkan Laporan Daan Damara LAPORKAN HAMID. Daan Damara menunjukkan berkas pelaporan Hamid Awaluddin ke Polda Metro Jaya dalam kasus sumpah palsu.(DOK SCTV) Lampost Online, JAKARTA: Polda Metro Jaya melimpahkan penyidikan laporan Daan Dimara dalam kasus dugaan kasus sumpah dan kesaksian palsu dengan terlapor Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin ke Mabes Polri. Kemarin sore laporannya sudah masuk. Kami langsung melimpahkannya ke Mabes Polri karena yang dilaporkannya adalah seorang menteri, kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKB Tejo Subagio di Jakarta, Jumat (15/9). Menurut Tejo, pelimpahan itu dilakukan agar proses penyidikannya bisa lebih mudah. Untuk memeriksa seorang menteri, harus ada izin dari Presiden. Sementara pengajuan izin itu harus melalui Mabes Polri, katanya. Sementara itu Kapolda Metro Jaya Irjen Adang Firman mengungkapkan, Polri akan memproses laporan Daan tersebut. Kami sedang mempelajari kasus tersebut, katanya. Mengenai permintaan Daan untuk menemuinya sebelum membuat laporan, Kamis (14/9), Kapolda mengungkapkan setiap orang yang membuat laporan polisi tidak perlu bertemu dengan dirinya. Di Polda kan bukan hanya Kapolda. Lagi pula kemarin saya ada acara di luar, ujarnya. (Miol/LO-01) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Fw: Terjemahan ceramah Paus Benedict oleh Romo Mardi - [Ilmiah Lengkap: Jerman-Indonesia]
Dear all Friends, Baru saja romo mardi mengirimkan pidato Ilmiah dari Paus Benediktus dari baha asli (bahasa Jerman) kedalam Bahasa Indonesia secara lengkap dan Ilmiah, semoga terjemahan ini membantu teman-teman dalam mengerti dasar permasalahan yang sesungguhnya. Haruskah gagasan seperti ini ditimpali dengan demo, sampai pembakaran gedung gereja?? = *Ini terjemahanku dari asli jermannya. mardi bs* KULIAH PAUS BENEDICTUS XVI: Iman, Akal Budi dan Universitas 12.9.2006 Bagiku merupakan saat mengharukan, bahwa saya berdiri lagi di mimbar Universitas ini dan sekali lagi boleh memberikan kuliah . Dalam pada itu pikiranku kembali ke tahun-tahun, ketika saya menerima tugas sebagai guru akademis di Universitas Bonn setelah suatu kurun waktu indah di Sekolah Tinggi Freising. Waktu itu ? 1959 ? masih jaman tata Universitas lama. Untuk setiap mata kuliah tidak ada asisten atau sekretaris: tetapi untungnya malah ada perjumpaan yang amat langsung dengan mahasiswa dan terutama juga antara para Profesor satu sama lain. Di ruang dosen kami dapat ketemu sebelum atau sesudah kuliah. Kontak antara ahli sejarah, filsuf, filolog dan tentu saja juga antara para teolog dari kedua fakultas teologi (Protestan dan Katolik) sangat akrab. Tiap semester ada Hari Akademi: pada saat itu Profesor dari semua fakultas memperkenalkan diri kepada para mahasiswa seluruh Universitas dan dengan demikian menjadi mungkinlah untuk mengalami Universitas benar-benar. Bahwa kami (dengan semua spesialisasinya kadang kala membuat kami tidak dapat bicara satu sama lain), toh merupakan satu kesatuan dan semuanya bekerja dengan satu akal budi dengan aneka dimensinya serta sama-sama mengalami pertanggungjawaban penggunaan akal budi secara benar. Universitas juga bangga dengan kedua fakultas teologinya (Protestan dan Katolik). Jelas, bahwa kedua fakultas itu, dengan mengajukan pertanyaan rasional kepada iman, yang perlu agar menjadi bagian dari seluruh 'Universitas scientiarum', pun kalau imannya tidak dapat sama, mendorong para teolog untuk sama-sama menggunakan akal budi. Kesatuan batin dalam dunia akal budi itu tidak juga terganggu, tatkala pernah terdengar, katanya ada kolega dosen yang berucap: di Universitas kita katanya ada hal aneh, yaitu bahwa ada 2 fakultas yang mempelajari 'sesuatu yang tidak ada' (yaitu Allah). Bahwa di tengah sikap skepsis seperti ini tetap perlu dan rasional saja, mengajukan pertanyaan secara rasional tentang Allah dan melakukannya dalam kaitan dengan Tradisi iman katolik, tidaklah dipermasalahkan di seluruh Universitas. Semua itu muncul dalam kesadaranku lagi, ketika belum lama ini saya membaca bagian dialog yang diterbitkan oleh Prof Th. Khoury (Muenster): di situ: dialognya dari tahun 1391 di suatu barak musim dingin dekat Ankara antara Kaisar terpelajar Manuel II Palaeologos dengan sang bijak dari Persia mengenai agama kristiani dan Islam dan mengupas soal kebenaran keduanya. Kaisar mungkin menuliskan dialog itu saat pengepungan Konstantinopel antara 1394 dan 1402 (maka ia menguraikan pendiriannya sendiri jauh lebih rinci daripada jawab sang ahli dari Persia.) Dialog itu mencakup seluruh jaringan iman dalam Alkitab dan Al Qur'an serta terutama berkisar tentang citra Allah dan gambaran manusia, tetapi juga tentu saja lagi dan lagi mengenai hubungan antara ketiga Kitab Hukum Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Al Qur'an. Dalam kuliah ini saya hanya akan menyebut satu butir (yang juga tidak merupakan inti dialog itu): satu butir yang menarik perhatian saya dalam kaitan dengan tema Iman dan Akal Budi dan dapat bermanfaat untuk menjadi pangkal pemikiran saya. Dalam buku yang diterbitkan Prof Khoury itu pada lingkaran diskusi yang ketujuh, Kaisar sampai pada tema Jihad (Perang Suci). Kaisar pasti tahu, bahwa dalam Surah 2, 256 dikatakan mengenai tiadanya paksaan untuk urusan iman ? itu satu di antara Surah-surah pertama dari masa, ketika Muhammad sendiri dalam kondisi lemah dan terancam. Kaisar tentu tahu juga akan yang tertulis dalam Al Qur'an ? kelak tersusunnya ? ketentuan mengenai Perang Suci. Tanpa mau masuk ke dalam rinci-rincian, bagaimana hubungan antara umat Ahli Kitab dan Orang Tak Beriman, Kaisar secara mengherankan memakai cara langsung ke dalam pertanyaan utama tentang hubungan antara agama dan kekuasaan kepada rekan bicaranya. *Ia berkata Tunjukkanlah, apa yang dibawa Muhammad dan Anda hanya akan menemukan yang buruk dan tidak manusiawi, seperti bahwa ia memerintahkan agar iman yang diwartakannya disebarluaskan dengan pedang. Hal itu bertentangan dengan kodrat Allah dan kodrat jiwa. Allah tidak mencintai darah dan tidak bertindak rasional itu bertentangan dengan hakikat Allah. Iman itu buah jiwa, bukan dari tubuh. Maka siapa yang menyuruh orang untuk beriman, perlu menggunakan argumentasi yang baik dan cara berpikir yang benar, bukan kekuatan dan ancaman … Untuk meyakinkan seseorang yang rasional, perlulah orang bukan tangan atau alat kekerasan atau sesuatu alat, yang dapat mengancamkan
[ppiindia] Tuduhan Tanpa Tanpa Bukti Kepada Islam - Tanggapan Pidato Pope
Toleransi Islam dan Konsep Jihad Oleh : Maulana Ataul Mujeeb Rasheed - UK http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/841/toleransi-islam-dan-konsep -jihad Kutipan : Islam menolak anggapan yang menyatakan bahwa agama lain tidak akan membawa keselamatan. Semua agama besar dihargai dan dihormati dengan baik. Umat Muslim diwajibkan menghormati tempat-tempat ibadah agama lain. Rasa hormat juga ditunjukkan kepada orang-orang suci serta nabi pendiri agama mereka. Konsep Islam tentang Jihad Oleh : Bilal Atkinson - UK. http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/781/konsep-islam-tentang-jihad Kutipan : Apa yang menjadikan orang-orang itu beriman kepada Hazrat Rasulullah s.a.w., seorang laki-laki yang pada waktu itu tidak memiliki kekuasaan atau pun kekayaan? Beliau jelas tidak ada menghunus pedang guna memaksa pengikutnya untuk beriman kepadanya dan pesan yang dibawanya. Pandangan Islam Terhadap Terorisme Oleh : Abdul Ghany Jahengeer Khan - UK http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/608/pandangan-islam-terhadap-t erorisme Kutipan : Islam adalah agama perdamaian. Seseorang yang menganut Islam akan menyadari bahwa dirinya dikitari oleh ajaran-ajaran mulia yang bertujuan menciptakan rasa kedamaian di antara manusia dengan Tuhan Al-Quran Tentang Perang Dan Damai Oleh : Hz. Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/609/al-quran-tentang-perang-da n-damai Kutipan : Ajaran Islam berbeda dari agama Yahudi dan Nasrani. Ajaran Islam berada di antara keduanya. Islam tidak mengajarkan agresi seperti halnya ajaran Nabi Musa as. Islam tidak pula seperti agama Kristen dewasa ini (yang mungkin telah rusak) yang mengajarkan hal-hal yang saling bertentangan satu sama lain Jihad Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad.as http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/596/j-i-h-a-d Kutipan : Tidak sekali pun Hazrat Rasulullah.saw pernah mengangkat pedang terhadap siapa pun kecuali mereka yang mengangkat pedang terlebih dahulu dengan membunuhi laki-laki, wanita dan anak-anak yang tidak berdosa sedemikian kejamnya sehingga sekarang ini pun jika kita mendengarkan akan menimbulkan kesedihan yang sangat. Kedua, kalau pun ada akidah jihad sebagaimana yang dikemukakan para ulama tersebut, perlu diketahui bahwa jihad demikian tidak lagi berlaku di abad dan zaman sekarang. Islam dan Hak Asasi Manusia Oleh : Amir Hayat - U.K. http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/800/islam-dan-hak-asasi-manusi a Kutipan : Al-Quran bahkan lebih jauh lagi menegaskan kemerdekaan tersebut dengan cara menyatakan bahwa meski Tuhan yang memiliki segala kuasa pun, tidak akan memaksa mahluk-Nya dalam masalah nurani. Apa pun yang dilakukan seseorang berkaitan dengan hal ini haruslah datang dari kebebasannya memilih. --- Wassalamu'alaiikum wr.wb. H. Nadri Saaduddin Kelompok Studi Islam Ahmadina Jalan Imam Bonjol 12 A Balaikandi Koto Nan Ompek Telp. +62-0752-92367 Mobile:081363259195 Payakumbuh 26225 Sumatera Barat - Love For All Hatred For None Peace, Peace and Love With Each Other *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] Urgent !
Kirim kemana Broer Ambone??? Gak Jelas Alamatnya ... Japri saja ... OK Jimmy Okberto mailcare | 021 8823068 It is never too late to be what you might have been.-by George Eliot http://okberto.multiply.com/ _ From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ambon Sent: Friday, September 15, 2006 6:45 PM To: Undisclosed-Recipient:;@mail-gateway2.ntt.net.id Subject: [ppiindia] Urgent ! Ini contoh surat protes untuk Nobel Komite, Anda bisa memakai surat tsb dibawah ini atau mengarang sendiri. The Norwegian Nobel Committee Norwegian Nobel Institute Drammensveien 19 NO-0255 OSLO Norway Dear Nobel Committee Members, The nomination of President Yudhoyono for the 2006 Nobel Peace Prize is a travesty of the aspirations that the Nobel Peace Prize represents to the world and I ask the Nobel Committee to decline the nomination. The extrajudicial killings of these innocent Achehnese civilians during the Helsinki 'peace process' - Hamdani Hasyem, 22; Ekawati Abbas, 21, Mustafa Ahmad, 38, Rasyidin Abdulllah, 27, M. Yusuf, 25, Muslim, 31, Sulaiman Tgk Oh, 48, Abdurrahman Su'ud, 50, Asiah Hanafiah, 22, Ziadi Syamaun, 32, Samdika Alimuddin; Ibnu Hajar 48, Tarmizi Zakaria 22, Ishak Hasan, 32. Aminah Usman, 40, Muslem A. Latif, 25, Aminah Dawod, 60, , Muzakkir, 24; Ridwan Abdurrahman, 28, Nazly Usman, 40, Asiah Ali, 45 (f), Jamaluddin Jalil, 30, Mahyuddin, 18, Anwar Sadat, 28, Mukmin, 35, Jamal, 21, Mohd Hasan Safari, 42; Sharifuddin Sarong, 51, Sulaiman A. Samad, 22, Jacob, 25, Zulkifli Hanafiah, 23 - testify that President Yudhoyono , who had the authority to prevent these extrajudicial killings, is not a man of peace. Amnesty International, Human Rights Watch, Tapol, The US State Department have well documented reports of the Indonesian government's systematic repression which is exercised not only in Acheh, but also in West Papua and Maluku refuting the Indonesian government's usual apportioning of blame to 'rogue elements' in its security forces. East Timor Let me assure the Committee, that in Indonesia, once a general, always a general. President Yudhoyono's military career is further testimony that he does not meet the Nobel Peace Prize criteria. General Yudhoyono is a graduate of US military training programmes at Fort Benning, notoriously known as The School of Assassins. Of great concern is his tours of duty as a battalion commander in East Timor in the mid-70s and early 80s; may I remind you that from the 1976 invasion, East Timor remained closed to the outside world and by 1988, Asia Watch and Amnesty International reported the genocide of over 200,000 Timorese. In 1999, General Yudhoyono was the TNI's chief-of-staff of territorial affairs (with direct responsibility for East Timor) during the coordinated destruction of East Timor immediately after the United Nations-sponsored referendum. Maluku Yudhoyono, as the influential coordinating minister for politics and security, chose not to stop the militant Indonesian Muslim group, Laskar Jihad, composed of thousands of young Javanese Islamist militants and foreign fighters, when it entered a religious war between Christians and Muslims in Maluku province. Laskar Jihad was responsible for large scale killings in Maluku and elsewhere, and set up in the predominantly Christian province of Papua. According to the Papua Presidium the Indonesian government and military are behind Laskar Jihad's presence in Papua: They are set up as militias to fight the independence movement. Yudhoyono himself was seen as supporting Laskar Jihad by his words- They also play a role in defending truth and justice that is expected by Muslims in Indonesia. For me, as far as what they are doing is legal and not violating law, then this is OK. West Papua When Minister for Politics and Security Affairs, Yudhoyono advanced repressive policies in West Papua, which, since 2003, still maintains a ban on foreign media reporting. As president, while professing a commitment to resolving the problems within West Papua, Yudhoyono's appointments indicate it is brutal business as usual. On 21 June 2005, Maj. Gen. George Toisutta, who is close to the President, was appointed Military Commander of West Papua. In 1995-96, Toisutta was Deputy commander of Korem Wiradharma, in East Timor responsible for intelligence and mobilising the militia. In November 2003 he was Commander for military operations in Acheh during the second phase of martial law when he, intensified intelligence, increased the number of military posts in Acheh and gave military personnel civilian functions such as appointments as sub-district chiefs and equipping them with weapons. As recently as January 20, 2006, a 14 year old high school student, Mozes Douw, was killed by Indonesian troops in Paniai region, Papua. For all of us, the Nobel Peace Prize not only is the sublime award of honour for the long and enduring
[ppiindia] Yusril Nikahi Gadis Belia
http://www.tribun-batam.com/index.php?module=detailnoberita=21940 18 September 2006 Yusril Nikahi Gadis Belia * Keturunan Filipina-Jepang * Mendagri-Menag Jadi Saksi Jakarta, Tribun - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Yusril Ihza Mahendra menikah lagi. Menteri berusia 50 tahun ini menikahi gadis belia berusia 20 tahun asal Filipina keturunan Jepang. Si perempuan bernama Rika Tolentino Kato, berdarah campuran Jepang-Filipina yang telah menjadi muallaf. Tidak ada pekerja pers yang diundang dan mengetahui perkawinan Yusril, Sabtu (16/9), termasuk acara syukuran yang digelar di Garden Teras Room, lantai dua Hotel Four Seasons, di Jl. HR Rasuna Said, Jakarta, Minggu (17/9). Acara syukuran dimulai pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, setelah sehari sebelumnya diadakan akad nikah di Masjid Ar-Rachman, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menegah, juga di Jl Rasuna Said, Jakarta. Ini adalah pernikahan kedua Yusril. Sebelumnya, Yusril menikahi Kessi Sukaesih dan dikaruniai empat anak yang telah remaja, namun kemudian mereka bercerai. Ya mereka saya dengar sudah cerai sepuluh bulan yang lalu, jelas sebuah sumber. Belum ada kejelasan di mana Yusril bercerai dengan istri pertamanya. Yah memang tadi sudah menikah. Akad nikahnya kemarin. Saya hadir di acara akad nikah, kata orang dekat Yusril yang juga Sekjen DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Sahar L Hasan, di Jakarta, Minggu (17/9). Menurut Sahar, saksi perkawinan itu adalah Menteri Agama Maftuh Basyuni dan Menteri Dalam Negeri M Ma'ruf. Politisi PBB yang juga anggota DPR, Ali Mochtar Ngabalin, bertindak sebagai pembaca doa. Empat anak Yusril juga hadir dalam perhelatan tersebut. Ditanya apakah pendiri PBB ini sudah lama mengenal perempuan itu, Sahar mengaku tidak tahu. Tidak tahu ya, katanya. Menurutnya, Kessi Sukaesih sebelumnya sudah mengetahui rencana pernikahan tersebut. Namun ia tidak menjelaskan bagaimana reaksi istri pertama Yusril itu. Istri yang lama sudah diberitahu soal pernikahan. Kemarin anak- anaknya datang. Yang laki dan perempuan, katanya. Ditanya cantik mana Ny Kessi Sukaesih dengan Rika, dengan tertawa Sahar mengatakan cantik Rika. Istrinya sekarang lebih cantik dari istri pertama, katanya. Adapun ciri-ciri Rika yang diingat Sahar yaitu sang gadis berkulit putih dan bersih. Putih kulitnya, jelasnya. Dihadiri pejabat Seorang undangan yang hadir pada acara tersebut mengatakan resepsi berlangsung secara sederhana dan hikmat. Resepsinya terbuka bagi publik dan teman dekat. Menikah secara terbuka kan bagus. Banyak orang tahu lebih bagus. Daripada berzina, kata orang dekat Yusril yang enggan diusebutkan jati dirinya. Menurutnya sejumlah menteri kabinet pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hadir pada resepsi tersebut di antaranya Menteri Dalam Negeri M Ma'ruf, Menteri Kehutanan MS Kaban, dan Menteri Agama M Maftuh Basyuni. Selain itu jajaran pejabat dari kantor sekretariat negara, kantor departemen luar negeri, dan sejumlah diplomat asing. Dalam acara resepsi pernikahan itu, wartawan dilarang masuk ke Hotel Four Season. Hotel yang terkenal sangat ketat tersebut hanya membolehkan masuk orang-orang yang telah terdaftar sebagai undangan saja. Menurut sumber tersebut, undangan tidak lebih dari 300 orang, terdiri dari kerabat mempelai dan tamu khusus. Hadir juga sejumlah artis antara lain Ruth Sahanaya, untuk menghibur para undangan. Artis yang biasa disapa Uthe itu menyanyikan sebuah lagu hitsnya, Kaulah Segalanya Bagiku. Rika yang mengenakan pakaian warna merah sempat menyanyikan lagu hits dari Jepang, Kokorono Tomo. Setelah acara selesai dan para tamu meninggalkan ruangan, para wartawan baru diperbolehkan masuk. Di ruangan tersebut hanya terdapat sisa-sisa acara yaitu barang-barang berserakan dan sedang dibersihkan oleh para pekerja hotel. Para wartawan hanya menemukan secarik kertas yang tertulis, Acara syukuran dan silaturahmi yang berhubungan dengan akad nikah antara Bapak Yusril Ihza Mahendra, putra Almarhum Idris Haji Zainal dengan Hj Norsiha binti Sandon, dengan Rika Tolentino Kato, putri dari Katsuyoshi Kato dan Maria Teresita Tolentino Karai, pada hari Sabtu 16 September 2006 kemarin. Lengang Pernikahan Yusril dengan Rika ternyata tidak banyak diketahui warga Manggar, Belitung, kampung halaman Guru Besar Fakultas Hukum Uiniversitas Indonesia (UI) tersebut. Tidak ada tanda-tanda ada hajatan di kediaman ibu kandung Yusril, Ny Hj Norsiha, di Jalan Kartini, Dusun Durian, Desa Lalang Kecamatan Manggar.. Rumah orangtua Yusril tampak lengang. Hanya ada beberapa orang kerabat dekat Yusril di rumah tersebut. Ibu Yusril sudah sekitar satu minggu lalu ke Jakarta. Waktu hendak berangkat ke Jakarta ibu Yusril dak memberi tahu ada acara pernikahan ini. Ia ke Jakarta hanya bilang mau ke tempat Niar (saudara Yusril) yang ada di Jakarta. Saya baru mengetahui adanya acara pernikahan ini setelah Niar menelepon ke rumah ini. Waktu itu, ibunya Yusril sudah berangkat ke Jakarta, ungkap Ny Rosdiana
[ppiindia] Singapura Usir 6 Aktivis
http://www.tribun-batam.com/index.php?module=detailnoberita=21868 17 September 2006 Singapura Usir 6 Aktivis * Gagal Ikut Acara di Batam * Cabut Cekal 22 Nama Batam, Tribun - Singapura kembali membuat berang peserta International People Forum (IPF), ajang seminar dan workshop para aktivis lembaga swadaya masyrakat (LSM), yang digelar di Asrama Haji Batam. Negara pulau tersebut sempat menahan dan mendeportasi enam aktivis LSM asal India, Srilanka, Brasil, dan Jepang, yang hendak menghadari acara IPF di Batam. Insiden deportasi para peserta IPF tersebut disampaikan Ashok Rao, peserta IPF asal India, di Asrama Haji Batam, Sabtu (16/9). Ia terlihat berang dan emosional setelah mendapat laporan mengenai sikap aparat pemerintah Singapura seperti disampaikan Mishra dan Raghu Kancharla kepadanya melalui surat elektronik (e-mail). Menurut surat elektronik yang diterimanya, Mishra dan Raghu Kancharla dideportasi pihak imigrasi Singapura ke India, Jumat (15/9), setelah mereka transit di Bandara Changi untuk selanjutnya hendak menuju Batam. Selain dideportasi, selama 38 jam dua orang aktivis tersebut merasa diperlakukan secara sewenang-wenang oleh posili dan petugas imigrasi Singapura. Ashok semula bertanya-tanya mengapa kedua rekannya tersebut tidak juga muncul di Batam. Padahal mereka berjanji bertemu di Batam pada 14 September lalu. Mereka memberitahu saya melalui e-mail. Sekarang mereka sudah berada di India. Polisi dan imigrasi Singapura memperlakukan mereka dengan buruk, ujar Ashok dengan suara lantang dan terlihat emosi. Dalam e-mailnya kepada Ashok, Raghu menceritakan perlakuan buruk yang mereka alami ketika transit di Singapura. Kami (Mishra dan saya sendiri) terpaksa kembali ke India setelah melalui negosiasi yang amat panjang. Otoritas Imigrasi Singapura menolak kami masuk ke Singapura untuk menghadiri pertemuan itu, ujar Raghu. Diungkapkan, mereka sempat ditahan selama 38 jam dan tak seorangpun bersedia menjawab pertanyaan apa alasan dari perlakuan tersebut. Kami juga diperlakukan dengan buruk. Mereka melontarkan beberapa pertanyaan. Polisi menanyai kami, mengambil sidik jari, foto, dan melakukan skrening, ujarnya. Bukan hanya itu saja. Aparat singapura tidak memperbolehkan mereka menghubungi siapapun. Bersama kami, ada dua orang Srilanka yang datang untuk menghadiri pertemuan yang sama dan mereka juga sempat ditahan.Saya masih ingat satu di antara mereka bernama Janaki, tambah Raghu. Menurutnya, dua aktivis asal Srilanka itu juga dideportasi ke negaranya. Akhirnya mereka juga dikirim ke Kolombo, Kamis (14/9) pagi. Saya juga bertemu Ny Maria Claria dari Brasil dan satu lagi dari Jepang. Nasib mereka tak ubahnya seperti kami, kata Raghu. Ia mengetahui nama mereka dari papan pengumuman yang beradai di luar ruang tahanan. Dengan perlakukan itu kami merasa sangat terhina. Mereka mengirimkan kami dengan pesawat Singapore Airlines. Saat ini kami baru saja tiba di rumah, jelas Raghu. Cabut cekal Diungkapkan, Misha merasa sangat terganggu pada kejadian itu. Saya berharap kamu baik-baik saja, begitu kalimat terakhir Raghu kepada Ashok. Alhasil, Ashok mengaku sangat bingung pada kejadian ini. Padahal Kedutaan Besar Singapura di India sudah memberikan visa bagi mereka berdua. Lantas mengapa mereka dipulangkan. Lagipula mereka hanya transit di Singapura hendak menghadiri pertemuan di Batam, imbuh lelaki dengan rambut dan jenggot yang sudah memutih tersebut. Ashok ikut merasa khawatir pada nasibnya ketika nanti embali ke India. Bukan tidak mungkin pemerintah Singapura juga akan menahannya. Saya belum memutuskan akan kembali ke India melalui Singapura atau Jakarta, papar Ashok. Pemerintah Singapura juga dikabarkan mencabut cekal (cegah tangkal) terhadap 22 aktivis LSM yang berniat diundang ke pertemuan IMF dan Bank Dunia di negara itu. Tentu saja perubahan sikap Singapura tersebut dianggap sebagai lelucon. Namun masih ada lima aktivis yang tetap dicekal. Pada umumnya para aktivis itu tidak mengetahui alasan pemerintah Singapura, IMF dan Bank Dunia mencabut status cekal 22 aktivis secara tiba-tiba. Meski cekal dicabut, para aktivis tetap menyatakan memboikot pertemuan dengan IMF-Bank Dunia dan menegaskan tidak akan menghadiri undangan tersebut. Lima aktivis lainnya yang masih dalam status cekal yaitu dari anggota International NGO's Forum on Indonesia ( INFID) dan Focus on Global South (FGS) Filipina. Nama-namanya antara lain, Chris Wangkay dan Wahyu Susilo (INFID), Walden Bello serta Shalmali Guttal serta Joy Chavez (FGS). Hingga saat ini kami tidak tahu alasan pemerintah Singapura melakukan pencekalan ataupun mencabut status cekal ini. Pemerintah Singapura sudah sangat terlambat mengeluarkan kebijakan ini, dan sangat tak ada gunanya lagi. Kami tetap tidak akan pergi, artinya kita batalkan acara di Singapura dengan IMF dan WB. Terlambat sudah. too little too late, ujar Donatus Kamarut, Ketua Panitia IP. Menurut Donatur Kamarut atau yang
NIZAMI yang kampungan Re: [ppiindia] Paus Benedictus: Dari Hati Busuk keluar Ucapan Busuk
Dari orang kaya elu sih udah gue duga reaksi yang kampungan begini... Bacaan lu Sabili dll itu apa nggak lebih busuk.. Baca dulu dong kontextnya... baca dulu kuliahnya secara utuh sampai habis.. Dia kan kurang peka aja mengutip tulisan, tapi di akhir alineanya jelas dia ngajak berdialog berdasarkan akal budi. Orang kaya elu aja yang emang dari awal selalu cari masalah, pokoknya hal kecil kalau bisa dipake berantem ya dipake... Kagak sadar ya bagaimana majalah SABILI dll yang selalu kompori kebencian ke kelompok lain, menyamakan ratakan kita dengan si JIANCUKAN BUSH, kagak sadar ya kalau AL Quran dan terjemahannya, di kata pendahuluannya juga melecehkan kitab dan agama Kristiani, NGACA .. NGACA.. sebelum ngebacot KAMPUNGAN GITU... Orang-orang kaya elu emang sukanya berantem melulu.. kaya kurang masalah aja tanah air ini..!! Temen gue yang Islam buanyak... tapi untungnya kagak ada yang kampungan kaya elu... Gitu ngaku Islam.. MUKE LU JAUH! A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum wr wb, Sesungguhnya ucapan Paus Benedictus XVI yang mengutip ucapan Kaisar Byzantium Manuel bahwa Islam berbau iblis dan hanya memerintahkan perang dengan pedang merupakan gambaran dari hatinya yang busuk. - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Fw: Terjemahan ceramah Paus Benedict oleh Romo Mardi - [Ilmiah Lengkap: Jerman-Indonesia]
1. sudah ada gereja yg diserang dengan bom molotov Beberapa Gereja di Palestina dan Irak Diserang Minggu, 17 September 2006 | 02:34 WIB TEMPO Interaktif, Kota Gazaua gereja di Nablus, Tepi Barat, kemarin pagi dilempari bom molotov. Sementara di Kota Gaza, seorang pelaku tak dikenal memuntahkan peluru ke sebuah gereja. Lewat telepon kepada AFP, kelompok yang menamakan diri Organisasi Pedang Kebenaran mengklaim bertanggungjawab. Kami menembak karena pidato Paus Benediktus XVI, dan dia harus meminta maaf, kata pria yang menolak menyebutkan namanya tersebut. Sebelumnya sebuah bom meledak di dekat sebuah gereja di bagian selatan kota Basra, Irak kemarin. Tak ada korban dan kerusakan yang berarti. Menurut perwira polisi kepada AFP, bom itu meledak pukul 8 Jum'at malam waktu setempat (16.00 GMT). 2. dari mas mova Yang saya ingin permasalahkan adalah, pesan apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh Paus ketika dia bertanya Is the conviction that acting unreasonably contradicts God's nature merely a Greek idea, or is it always and intrinsically true? dan kemudian trashed teologi Jihad, Teologi Pembebasan dan Reformasinya Martin Luther? Sebagai mantan Prefect of the Conggregation of the Doctrine of Faith (Lembaga yang dulunya adalah inquisisi) dan Profesor Teologi di Universität Bonn, saya pikir dia tidak akan sembarangan dalam meyampaikan pesan. Bukankah seharusnya dia aware bahwa teologi jihad dan fatalismenya sebenarnya hanyalah salah satu wajah dari filsafat Islam? Dan kalau dia mau bilang kecapnya adalah kecap nomor satu, bukankah dia seharusnya juga sadar bahwa teologinya sendiri pun dipengaruhi oleh pemikiran Kalam-Asyariah? Saya pikir JIL perlu mengklarifikasi hal ini dan mendudukkan pada proporsinya bahwa teologi Kristiani -- Bonaventure vs Aquinas -- adalah penjelmaan dari Al Ghazali vs Ibn Rushd dan bahwa jihadism itu hanya salah satu wajah dalam teologi Islam. Salam, 3. Benarkah yg dikatakan bahwa Perang Salib hanya dimulai oleh dunia Kristen ? Menurut saya, ini adalah wacana internal muslim saja. Dalam kepingan sejarah yang berbeda, kita menemukan juga informasi yg berbeda. Dan jika dikaitkan dengan pidato Paus, dia memilih komentar dari raja Bizantium. Dus, tentunya, raja Bizantium yang kerajaannya diserang oleh Imperium Muslim di masa itu. [Tidak jauh berbeda dengan kasus pre-emptive strike USA kepada Afghanistan dan Irak]. http://masarcon.multiply.com/journal/item/122 mengutip dari www.kaskus.us === Semua dimulai ketika pada suatu malam di thn 999 M Sebenarnya masalah bahwa perang salib berisi ketamakan manusia hanyalah hasil daripada kejadian sebelumnya. Awal perang salib sendiri bukan dari ketamakan bangsa barat. Tp sudah di prophesies ratusan thn sebelumnya. Dimulai ketika kalimat terkenal ini, IN HOC SIGNO VINCES sampai pada Deus le volt! In Hoc Signo Vinces itu artinya Dengan Tanda Ini Maka Aku Akan Memperoleh Kemenangan. Waktu itu itu Kaisar Constantine Agung, the founder of Byzantine Empire sedang berdoa dan melihat kelangit, konon katanya dia melihat tanda salib sebelum dia berperang dengan Marcus Aurelius Valerius Maxentius pada thn 312 M. Sebenarnya yang dia lihat itu adalah tanda Chi dan Rho. Yang Chi itu mirip huruf X dan Rho itu hurup P.Jadi yang dia lihat dilangit adalah seperti huruf X yang ditengahnya ada Huruf P lalu ada tulisan IN HOG SIGNO VINCES. XP(Chi-Rho) itu kalao tidak salah dibacanya Christi-Pro(ProChrist). [ ... psst, kayak windows XP yah ... ] Lambang Ini kemudian dijadikan Insignia dari pasukan Constantine dan lambang itu diberi nama Labarum, di kiri dan kanan lambang itu ada simbol alpha dan omega. Deus le volt! Itu artinya Tuhan Berkehendak, It's God Will !!! Ini kata2x dari Paus waktu mengumpulkan pasukan dari negara2x eropa untuk menjawab panggilan bantuan dari kerajaan Byzantium karena diserang oleh Suku Turks dan orang2x arab lainnya. === Eropa berada dalam abad kegelapan, wabah kolera menyerang setiap sudut eropa. Orang2x kehilangan harapan, paganisme terjadi disebagian besar eropa utara. Dibutuhkan suatu usaha untuk menyatukan eropa dan memberikan harapan kepada mereka yang kehilangan semangat, dibutuhkan hal2x baru bagi mereka yang sangat to feel alive. Nah disinilah Perang Salib menjadi tempat yang pas selain juga memang karena permintaan bantuan dari Byzantine. Perang salib tidak akan menjalar sampai ke timur tengah jika saja byzantine tidak meminta bantuan. Para ksatria perancis masih sibuk di spanyol untuk membebaskan spanyol dari cengkaraman kerajaan Islam di Cordoba dan Toledo. Selain mengusir orang2x Islam mereka juga membantai orang2x yahudi, tetapi kebanyakan dari orang2x yahudi ini mendapatkan perlindungan dari kerajaan Leon dan Castile. Disaat yang sama, PAPAL State sedang berusaha untuk meluaskan pengaruhnya dan kekuasaannya. Mereka membutuhkan sesuatu agar mereka dapat mengatur semua hal yang terjadi di Eropa dan mereka mendapatkan kesempatan itu ketika Byzantium meminta bantuan. Jadi menurut saya jika saja
[ppiindia] Umat Katolik dan KWI TAK PERLU DEFENSIF membela PAUS
Membaca kuliah Paus jelas sudah bahwa Paus tidak mempunyai kepekaan terhadap keadaan dunia. Juga canggung dalam jaman globalisasi, di mana tehnologi komunikasi telah menghubungkan seluruh bagian dunia. Jelas Paus bermaksud untuk mengundang dialog berdasarkan akal dan budi. Ini ditegaskan pada akhir kuliah. Namun sekali lagi di jaman seperti ini, tidak sepantasnya Paus mengutip kalimat-kalimat ratusan tahun lalu yang sangat rentan disalah gunakan kaum Fundamentalis untuk saling menambah kebencian dan melakukan kekerasan. Jadi sudah sepantasnya lah kita melihatnya secara proportional dan memberikan kritikan kepada Paus. INGATKAN dia sudah bukan Ratzinger lagi, tapi Paus. Kritik Goenawan Mohammad di Catatan Pinggir TEMPO juga perlu diperhatikan. Sudah saatnya Paus mengakui sumbangan budaya Arab dan Islam terhadap Eropa. Bukankah angka 1,2,3 ... yang mereka gunakan mereka sebut angka arab (di Arab disebut angka India). Bukankah filsafat Aristoteles banyak mereka pelajari dari dunia Arab. Dan lain lain. Sudah selayaknya Paus dikritik tidak pada undangannya untuk berdialog, tetapi pada ketidak pekaannya.. Dia bukan Ratzinger lagi tapi Paus. Salam Bobby Budiarto - Get your email and more, right on the new Yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Fw: Terjemahan ceramah Paus Benedict oleh Romo Mardi - [Ilmiah Lengkap: Jerman-Indonesia]
Arriko, masalahnya bukan di Kuliah tersebut, tetapi kepekaan si Paus dalam mengutip sesuatu. Yang dihadapi kan bukan cuman mahasiswanya dan para intelektual kampus. Tapi orang-orang bermental taman kanak-kanak juga ikut ngedengerin... Undangan berdialog berdasarkan akal budi di akhir tulisan dibaca, tapi kutipannya aja yang dipelototin.. laju dijadikan alasan untuk berantem.. Tuh si Nizami udah ngebacot lagi.. nunjukin kampungannya..Paus mestinya sadar di dunia ini masih banyak yang kampungan kaya Nizami.. (kampungan kok ngakunya Islam???) Mereka seenaknya teriak-teriak mau jadiin negara ini negara Islam... bagaimana perasaan mereka kalau kita mau menetapkan negara ini sebgai negara Kristen..??? Kaya negaranya sendiri aja??? Mereka seenaknya menyamaratakan agama kita dengan si JIANCUKAN BUSH tapi kalau agama mereka disamakan dengan TEROR... marah-marah.. dasar JIANCUK! Salam Bobby B Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear all Friends, Baru saja romo mardi mengirimkan pidato Ilmiah dari Paus Benediktus dari baha asli (bahasa Jerman) kedalam Bahasa Indonesia secara lengkap dan Ilmiah, semoga terjemahan ini membantu teman-teman dalam mengerti dasar Recent Activity 12 New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Indonesia Cultural diversity God bless Indonesian language course Indonesian language learn Search Ads Get new customers. List your web site in Yahoo! Search. Yahoo! Mail Get on board You're invited to try the all-new Mail Beta. Y! Messenger Quick file sharing Send up to 1GB of files in an IM. . - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Bank Dunia: Perangi Korupsi dan Kuras Kekayaan Alam Negara Berkembang
Menarik sekali melihat propaganda Bank Dunia yang menyatakan akan memerangi korupsi. Di sisi lain tindakan Bank Dunia bersama IMF yang mempropagandakan gerakan Globalisasi mengakibatkan kekayaan alam negara-negara berkembang seperti emas, minyak, gas, dan sebagainya dimonopoli oleh segelintir swasta khususnya MNC yang jadi rekanan mereka lewat proyek Privatisasi. Akibatnya mayoritas masyarakat di dunia melarat sementara MNC yang jadi rekanannya bersama Bank Dunia dan IMF kaya raya. Dari kemiskinan yang diciptakan Bank Dunia dan IMF itulah akhirnya segelintir orang yang berkuasa jadi korup agar terlepas dari kemiskinan. Beberapa produk Bank Dunia dan IMF: 1. Bursa Saham yang merupakan Big Casino (atau kasino besar) yang menyedot uang masyarakat ke arena spekulasi saham 2. Pasar uang (dengan sistem mata uang mengambang) yang menguntungkan spekulan uang seperti George Soros yang jadi partner mereka dan bisa menghancurkan sistem mata uang satu negara. Sasaran terakhir mereka saat ini adalah Cina yang ekonominya begitu kuat. Mereka ingin Cina mengambangkan mata uangnya sehingga menjadi kuat untuk sewaktu-waktu mereka jatuhkan sehingga mereka bisa mengambil untung. 3. Privatisasi perusahaan negara. Kekayaan alam seperti minyak, gas, emas yang sebelumnya dikelola perusahaan negara dan hasilnya masuk ke anggaran negara untuk kesejahteraan rakyat dipaksa masuk ke kantong segelintir pengusaha (mayoritas tycoon Yahudi seperti keluarga Rockefeller, Rostchilds, dsb) lewat privatisasi. Itulah agenda IMF dan Bank Dunia. Menyerahkan kekayaan alam negara-negara berkembang dari negara ke segelintir pengusaha rekanan mereka. http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/09/tgl/13/time/151422/idnews/674629/idkanal/10 6 Pocong Bergelimpangan di BEJ Ken Yunita - detikcom Jakarta - Dalam film atau sineron misteri, hantu pocong biasanya muncul malam hari. Namun di siang hari yang terik di Jakarta, tiba-tiba dikejutkan oleh kehadiran 6 pocong yang bergelimpangan di depan Gedung BEJ, Jl Sudirman. Hiii... Kehadiran mereka ini merupakan bagian dari aksi teatrikal yang digelar puluhan aktivis yang tergabung dalam Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI). Lazimnya pocong berkain kafan warna putih, namun kali ini pocong yang hadir ada yang berwarna merah dan hijau. Mereka mendatangi kantor perwakilan Bank Dunia yang terletak di Gedung BEJ, Rabu (13/9/2006). Dalam orasinya, FSPI menuding Bank Dunia dan IMF telah melakukan penjajahan ekonomi dan kejahatan kemanusiaan gaya baru. Kehadiran IMF dan Bank Dunia telah merampas kedaulatan rakyat Indonesia. Kita akan terus melakukan penolakan terhadap IMF dan Bank Dunia, teriak Ketua FSPI Hendrik Saragih. Sebuah spanduk bertuliskan Bank Dunia pelaku kejahatan kemanusiaan diusung demonstran. Juga sebuah nisan bertuliskan RIP (rest in peace) Nama: World Bank, Lahir: 1944, Wafat: 2006 dipasang di pinggir jalan. Suasana lalu lintas tidak terganggu hanya beberapa pengendara yang melambatkan kendaraan ketika melintas di depan aksi. Jumlah polisi yang dikerahkan bahkan lebih banyak dari para demonstran. (bal/sss) http://www.voanews.com/indonesian/2006-09-16-voa7.cfm Aktivis Akhirnya Diijinkan Masuki Singapura Saat Pertemuan Bank Dunia dan IMF 16/09/2006 Para demonstran anti Bank Dunia/IMF Singapura telah mencabut keputusannya untuk melarang kelompok aktivis memasuki negara itu untuk menghadiri pertemuan Bank Dunia dan IMF. Negara kota itu mengatakan hari Jumat mereka akan mengizinkan 22 dari 27 aktivis sipil yang sebelumnya masuk dalam daftar hitam. Para pejabat mengatakan keputusan itu diambil setelah Sigapura menerima masukan dari Bank Dunia dan IMF, yang telah memrotes tindakan Singapura yang melarang para aktivis memasuki negara itu. Pemerintah Singapura mengatakan ke-5 lagi aktivis mungkin tidak akan diizinkan sekiranya mereka berusaha memasuki negara itu. Hari Jumat, Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz mengecam Singapura karena melarang kelompok itu memasuki Singapura. Wolfowitz mengatakan negara kota itu telah menimbulkan kerusakan berat terhadap dirinya dengan memasukkan para aktivis dalam daftar hitam. IMF dan Bank Dunia akan mengadakan pertemuan tahunan hari Selasa dan Rabu . Penjagaan keamanan di Singapura Sementara itu, para menteri keuangan dari Kelompok 7 negara industri menyerukan kepada Cina agar membiarkan nilai tukarnya naik lebih cepat untuk mengurangi ketidak-seimbangan perdagangan. Dalam pernyataan yang dikeluarkan Sabtu ini di Singapura, para menteri G-7 mengatakan, fleksibilitas yang lebih tinggi nilai tukar itu diperlukan di beberapa Negara yang ekonominya tumbuh pesat, terutama Cina. Sebelumnya, pada hari ini para menteri G-7 bertemu dengan para pejabat tinggi Cina untuk mengadakan pembicaraan mengenai ketidak-seimbangan perdagangan global. Setelah pertemuan itu, Gubernur Bank Sentaral Cina, Zhou Xiaochuan mengatakan, Cina bersedia mempertimbangakan secara serius usulan baik apapun mengenai kebijaksanaan mata uangnya. Mengenai
[ppiindia] Re: Kenapa ada yang ngamuk?
Sulit untuk menyamakan kelakuan seorang Memet Ali yang hanya seorang bocah ingusan yang kebetulan beragama Islam, dan dengan sendirinya tidak mewakili pikiran umat Islam sedunia, sementara Kang Benedict sudah disekolahin secukupnya dan digembleng untuk kemudian terpilih untuk mewakili umat Katolik sedunia. Jadi nggak usah heran kalau ada yang ngamuk. Nuwun. - How low will we go? Check out Yahoo! Messengers low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Kenapa ada yang ngamuk?
Bung Ari, apa yang anda katakan benar sans culotte menyandang arti sejarah revolusi Perancis. Golongan working class yang berupaya menumbangkan kerajaan absolut itu pakaiannya pakai celana panjang alias pantalon atau trousers, sedangkan lawannya kaum aristokrat itu pakai kaus kaki sampai dengkul atau pakai knee breeches. Menurut kosa katanya memang tanpa celana(dalam) sans culotte itu tapi arti dalamnya ya orang proletar. Untuk lebih jelas click aja google search engine dan kemudian click wikepedia nanti ketemu soal sans culotte. Sampai jumpa, salam, Harry Adinegara --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: oom harry, sampean jarang nongol di milis akhir akhir ini, padahal saya mau nanya, artine sans culotte itu apaan yah, kok sering banget di kutip dalam buku buku ttg revolusi prancis. mosok artine thok till tanpa celana dalam/tanpa koloran, kan nggak juga. buku terjemahan yg saya baca Revolusi Prancis - Francois Furet Denis Richet, diterjemahkan oleh orang orang UGM dengan buruk sekali, dan ketika membahas sans culotte kok ndilalah, ndak pakai diterjemahkan sama sekali. apa artinya proletar ? === ttg kardinal ratzinger yg baru belajar jadi paus ini, pernah menjabat sebagai Kepala Kongregasi Kepausan untuk Doktrin Iman. Dari namanya saja sudah ketahuan, 'Doktrin Iman'. KOMPAS saja pernah menulis panjang lebar tentang biografinya dengan nada sedikit memelas. Mungkin agak khawatir juga, kalau doi agak nekadan orangnya :D Tariq Ali di situsnya link: http://www.counterpunch.com/tariq09162006.htmlmenduga bahwa simbah Paus ini tahu benar apa yang dia tulis dan dia katakan. I think he knew what he was saying and why. Choosing a quote from Manuel II Paleologos, not the most intelligent of the Byzantine rulers, was somewhat disingenuous, especially on the eve of a visit to Turkey. He could have found more effective quotes and closer to home. Jika mister Ratzinger ini lebih peka sedikit, dalam kondisi bom boman dunia barat ke Asia Barat (untuk tidak mengatakan Timur Tengah), dunia itu dalam kondisi tercabik cabik, miskin, kelaparan, dan grassrootnya dalam kondisi yang mudah marah, dan terhina, maka suatu hal yang aneh dari Paus untuk mengutip pernyataan Manuel II Paleologos tersebut. Reaksi muslim tipical sudah dapat diprediksi, namun sebuah dialog antar peradaban tidak pernah dimulai dari hinaan kepada pendiri agama saingannya. salam, Ari Condro On 9/18/06, Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] wrote: Prahara besar bakalan menimpa dunia karena ada perang dingin antar agama. Karena keseleo atau slip of the tongue mungkin si Pope Benedict 16 mengutip percakapan antara Kaisar Manuel Paleologos 2 dengan seorang intelek Parsi yang mensitir bahwa peluasan agama Islam adalah berkat pedang dan kekerasan. Tinggalkan dulu soal hiruk pikuk keseleo lidah ini karena toh si Pope ini sudah minta maaf atas keteledorannya, yang dia katakan bukan pendiriannya dalam me-labeli agama Islam sebagai agama yang getol main kayu. Kita teliti dulu dan coba bandingin dengan kejadian ini dengan keseleonya lidah Pope Benedict 16 ini. Masih ingat akan Pope John Paul ke2 yang pada tahun 1987(?) yang telah menjadi korban percobaan pembunuhan oleh Memet Ali seorang extremist Muslim? Tidak ada kayaknya orang Kresten mengadakan demo apalagi ingin mengadakan pembalasan kepada orang Islam. Tidak ada , boro2 Vatican minta agar orang Muslim minta maaf atas percobaan pembunuhan ini, dan idak ada seorang nun di bunuh di Somalia yang terjadi kemarin gara2 lidah yang keseleo, tidak ada gereja2 yang dibakari di Gaza. Malahan Pope John Paul 2 ini mengunjungi Memet Ali di penjara dan mengampuni perbuatannya. Aku tidak bela sini, bela sana, karena aku seorang individu yang tidak punya kepentingan atas agama ini, agama itu, karena saya seorang kapir, tapi kapir yang tunduk sama hukum(law of the land) dan bahkan aku orang alim lho. Harry Adinegara [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings:
[ppiindia] Re: Kenapa ada yang ngamuk?
Kenyataan di dunia nyata, gara2 adanya terorisme para Isfun yang berkecamuk didunia, orang2 seperti aku ini yang tidak ber-agama jadi korban juga. Coba mau naik pesawat terbang saja harus selain datang 3 jam dimuka juga setelah itu ada pemeriksaan yang ketat. Mau lihat perlombaan2 olah raga juga begitu, semua diperiksa dengan ketat. Jadi karena teror yang dilakukan oleh golongan Isfun menjadikan kehidupan yang semestinya bisa santai sekarang tambah susah dan merepotkan saja. Yang jelas aku yang pergi pulang kerja menggunakan public transport selalu celingukan, was2 kalau ada orang pakai rucksack saja dan berwajah middle eastern terasa hati jadi dag dig dugjangan2 orang ini teroris jihadis Isfun bawa bom...mau jadi suicide bomber Jadi Bung, kenyataan se-hari2 dengan membaca berita soal tingkah Isfun yang getol membunuh menjadikan kita, yang jelas, aku, jadi rada miris dan punya sikap yang prejudis(walaupun ada alasannya lho) kalau kaum Isfun itu memang getol main kayu alias senang jadi butcher. Harry Adinegara --- In ppiindia@yahoogroups.com, Harry Hoepoedio [EMAIL PROTECTED] wrote: Sulit untuk menyamakan kelakuan seorang Memet Ali yang hanya seorang bocah ingusan yang kebetulan beragama Islam, dan dengan sendirinya tidak mewakili pikiran umat Islam sedunia, sementara Kang Benedict sudah disekolahin secukupnya dan digembleng untuk kemudian terpilih untuk mewakili umat Katolik sedunia. Jadi nggak usah heran kalau ada yang ngamuk. Nuwun. - How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Fwd: Undangan Diskusi Mengenang Dr Riswandha Imawan
Ada yang bisa/mau ikutan hadir? :-) Wassalam, Irwan.K -- Forwarded message -- From: mas iwan Date: Subject: [jurnalisme] Undangan Diskusi Mengenang Dr Riswandha Imawan UNDANGAN Mengharap kehadirannya pada acara FORUM MUDA KAGAMA untuk mengenang Prof. Riswanda Imawan, Do'a dan Diskusi pemikirannya pada : Selasa, 19 September 2006 Mulai pukul 19.00 WIB (diawali makan malam) Di Gedung Juang Jl. Menteng Raya 31 Jakarta Pusat Dapatkan kumpulan artikel Prof. Riswanda Imawan pada acara tsb. Acara ini terbuka untuk umum Gratis. Terima kasih Panitia Info lebih lengkap : - Megandaru (08128156923). - Agus (0818483823). - Hikmat ( 0811103998). Berikut adalah artikel di Suara Merdeka pada Hari pemakaman Beliau : Kepergian sang profesor berjiwa muda (mengenang Almarhum Prof. Dr. Riswanda Imawan) oleh: Arie Sujito (Dosen F! isipol UGM) INSAN kampus, kaum intelektual dan para peminat politik kehilangan salah seorang pemikir kenamaan yang handal. Pada Jum'at, 4 Agustus 2006, Prof. Dr. Riswanda Imawan, MA, menghembuskan nafas terakhir, kira-kira pukul 13.45 di rumah sakit Panti Rini Yogyakarta. Sebaran berita dengan cepat lewat sms (short messege service), memunculkan kekagetan banyak orang dan, umumnya mereka tidak cepat percaya. Benarkah Mas Ris (sebutan akrab beliau di kalangan dosen Fisipol UGM) wafat? Setelah berkali-laki mengecek, keyakinan sekaligus luapan kesedihan merebak. Betapa tidak. Saya pribadi, beberapa hari lalu sempat bertemu beliau di kampus, sempat ngobrol, dan nampak begitu sehat dan bugar. Beliau memang tengah menderita sakit diabetes mellitus, untuk beberapa tahun terakhir. Tetapi, menurut informasi mutakhir, beliau terkena serangan jantung yang begitu tiba-tiba, dan kemungkinan komplikasi. Kejadiannya di bandara Adi Sucipto Yogyakarta, saat akan berangkat menjalankan tugas intelektual mengisi acara seminar, sebagaimana beliau kerjakan selama ini diluar tugas utama mengajar di kampusnya. Secara pribadi, saya mengenal beliau sejak mahasiswa Fisipol UGM, kira-kira awal tahun 90-an. Sebagai intelektual, dia dikenal vokal dan kritis didalam menyampaikan gagasan-gagasannya, khususnya menganalisis fenomena politik. Baik itu tertuang dalam tulisan-tulisannya di media massa (lokal dan nasional), karya-karyanya di buku dan jurnal (nasional dan internasional), serta pada tiap mimbar diskusi dan seminar. Berpenampilan necis, bergaya anak muda, senantiasa tampil energik dan suasana perbincangan yang segar, adalah gaya khas Mas Ris. Penampilan semacam itu bahkan tidak berubah, sampai beliau memperoleh gelar profesorpun. Karenanya, para kolega dan mahasiswanya meny! ebutnya sebagai dosen nyentrik. Di jaman orde baru, saat suasana politik penuh represif karena rezim yang otoriter dimana banyak pengamat begitu hati-hati dan bahkan tiarap, Mas Ris adalah bagian golongan kecil yang termasuk berani. Dengan berbagai caranya sebagai akademisi, beliau senantiasa mencari terobosan-terobosan ide kreatif dalam mengkritik penguasa. Sikap kritis itu terus saja dikembangkan secara konsisten bahkan ditularkan pada para mahasiswanya, sampai era reformasi terjadi tahun 1998, tentu dengan gaya yang justru makin lugas. Selama perjalanan liberalisasi politik, beliau sangat intens mengamati perilaku- perilaku pemain politik baru yang, senantiasa menjadi bahan menarik bagi Mas Ris untuk melakukan pendidikan politik kepada publik.! Dia tidak segan-segan teriak jika melihat pejabat-pejabat berperilaku anti demokrasi. Di kalangan ilmuwan politik, beliau memang dikenal jagonya bicara perilaku pemilih, serta dinamika partai politik. Meski dikenal unik, Mas Ris tergolong dosen yang disiplin mengajar. Konon, sejak dulu beliau memang memilih untuk menjadi guru, dibandingkan berkuasa, meskipun peluang dan karirnya memungkinkan berkuasa. Apa yang menarik? Selama berkiprah sebagai intelektual kampus, beliau memilih untuk sendiri. Artinya, berbeda dengan banyak ilmuwan yang tergoda untuk menjabat dan masuk dalam struktur kekuasaan yang prestisius dan dianggap basah, ternyata Mas Ris cenderung tidak mau mengikatkan diri secara struktural dalam organisasi atau posisi-posisi tertentu. Itulah, yang melandasi munculnya slogan yang melekat dalam dirinya: eagle flies alone. Mengidentifikasikan dirinya ibarat elang yang senantiasa terbang bebas sendiri tanpa harus dijerat oleh struktur. Saya tahu, beliau memang tidak berbakat sebagai manajer dalam institusi, karenanya seringkali tidak merasa nyaman jika menduduki posisi-posisi berkuasa, sekalipun hanya di kampus. Meskipun, toh dalam ketidakminatan itu sempat juga dipercaya sebagai pengelola Program Studi Politik Pascasarjana UGM (1998-2002). Bahkan, sampai akhir hayatnya, beliau masih menjabat sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan UGM (2005-2006), justeru karena dorongan dan dukungan para yuniornya. Dalam dunia pergaulan, Mas Ris tergolong dekat dengan anak-anak muda, khususnya sifat humoris yang dimiliknya dan bicara blak-blakan. Bahkan, seringkali membuat
[ppiindia] NO CHIP MILL WITHOUT WOOD
Bagi yang prihatin terhadap masalah kehutanan dan perkayuan di Indonesia bisa memperoleh informasi dalam bahasa Inggris dan Indonesia dari organisasi Down To Earth [DTE]: NO CHIP MILL WITHOUT WOOD DTE's new in-depth report on pulp and chip mill developments in Kalimantan can be downloaded from http://dte.gn.apc.org/cskal06.pdf An Indonesian version of the report is available at http://dte.gn.apc.org/ciskal06.pdf. We can send either version as an email attachment (around 1MB in size), upon request. 'No Chip Mill Without Wood' shows how the development of a wood chip and a paper pulp plant threatens forests and people's livelihoods in South Kalimantan. The Singapore-based construction company, United Fibre System (UFS), is driving the wood chip and paper pulp projects, backed by equipment suppliers and banks in Europe. The World Bank's export credit agency, MIGA may also be involved. The report, 'No Chip Mill Without Wood', centres on a study of the wood chip plant under construction on the island of Pulau Laut in South Kalimantan. This project is associated with a number of environmental and social problems that have, so far, been largely ignored by the relevant authorities. The wood chips will be exported to supply China's burgeoning paper industry. UFS is also pushing to build a paper pulp mill on the South Kalimantan mainland. In addition, the same company now runs the Kiani Kertas paper pulp factory in East Kalimantan, first set up by notorious timber baron 'Bob' Hasan. Down to Earth concludes that these projects are completely unsustainable. UFS' inability to provide data on the potential source of timber supplies for these three ventures indicates the likelihood that natural forests in South Kalimantan and further afield will be destroyed - legally or illegally - to meet their needs. The report concludes that there should be no investment in or permits for UFS' wood chip and pulp mills until an independent review has shown the sustainability of timber supplies for all UFS' developments. Printed copies are also available in both language. A limited number of free copies are available upon request to civil society organisations. For others, the report is priced at GBP 5.00 per copy. To order, send your name, address and a cheque or money order for GBP 5.00 made out to 'Down to Earth', to: Down to Earth c/o Greenside Farmhouse Hallbankgate Cumbria CA8 2PX England Please state which language you'd like - English or Indonesian. DOWN TO EARTH International Campaign for Ecological Justice in Indonesia -- For more information about DTE and/or a free trial issue of our quarterly newsletter on environmental and development news in Indonesia send name and mailing address to co-ordinator's office: Down to Earth 59, Athenlay Road London SE15 3EN England Tel/fax: + 016977 462 66 Email: [EMAIL PROTECTED] Website (English and Bahasa Indonesia): http://dte.gn.apc.org/ For campaigns information contact: [EMAIL PROTECTED] [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Karen Armstrong: We cannot afford to maintain these ancient prejudices against Islam
We cannot afford to maintain these ancient prejudices against Islam The Pope's remarks were dangerous, and will convince many more Muslims that the west is incurably Islamophobic Karen Armstrong Monday September 18, 2006 The Guardian In the 12th century, Peter the Venerable, Abbot of Cluny, initiated a dialogue with the Islamic world. I approach you not with arms, but with words, he wrote to the Muslims whom he imagined reading his book, not with force, but with reason, not with hatred, but with love. Yet his treatise was entitled Summary of the Whole Heresy of the Diabolical Sect of the Saracens and segued repeatedly into spluttering intransigence. Words failed Peter when he contemplated the bestial cruelty of Islam, which, he claimed, had established itself by the sword. Was Muhammad a true prophet? I shall be worse than a donkey if I agree, he expostulated, worse than cattle if I assent! Peter was writing at the time of the Crusades. Even when Christians were trying to be fair, their entrenched loathing of Islam made it impossible for them to approach it objectively. For Peter, Islam was so self-evidently evil that it did not seem to occur to him that the Muslims he approached with such love might be offended by his remarks. This medieval cast of mind is still alive and well. Last week, Pope Benedict XVI quoted, without qualification and with apparent approval, the words of the 14th-century Byzantine emperor Manuel II: Show me just what Muhammad brought that was new, and there you will find things only evil and inhuman, such as his command to spread by the sword the faith he preached. The Vatican seemed bemused by the Muslim outrage occasioned by the Pope's words, claiming that the Holy Father had simply intended to cultivate an attitude of respect and dialogue toward the other religions and cultures, and obviously also towards Islam. But the Pope's good intentions seem far from obvious. Hatred of Islam is so ubiquitous and so deeply rooted in western culture that it brings together people who are usually at daggers drawn. Neither the Danish cartoonists, who published the offensive caricatures of the Prophet Muhammad last February, nor the Christian fundamentalists who have called him a paedophile and a terrorist, would ordinarily make common cause with the Pope; yet on the subject of Islam they are in full agreement. Our Islamophobia dates back to the time of the Crusades, and is entwined with our chronic anti-semitism. Some of the first Crusaders began their journey to the Holy Land by massacring the Jewish communities along the Rhine valley; the Crusaders ended their campaign in 1099 by slaughtering some 30,000 Muslims and Jews in Jerusalem. It is always difficult to forgive people we know we have wronged. Thenceforth Jews and Muslims became the shadow-self of Christendom, the mirror image of everything that we hoped we were not - or feared that we were. The fearful fantasies created by Europeans at this time endured for centuries and reveal a buried anxiety about Christian identity and behaviour. When the popes called for a Crusade to the Holy Land, Christians often persecuted the local Jewish communities: why march 3,000 miles to Palestine to liberate the tomb of Christ, and leave unscathed the people who had - or so the Crusaders mistakenly assumed - actually killed Jesus. Jews were believed to kill little children and mix their blood with the leavened bread of Passover: this blood libel regularly inspired pogroms in Europe, and the image of the Jew as the child slayer laid bare an almost Oedipal terror of the parent faith. Jesus had told his followers to love their enemies, not to exterminate them. It was when the Christians of Europe were fighting brutal holy wars against Muslims in the Middle East that Islam first became known in the west as the religion of the sword. At this time, when the popes were trying to impose celibacy on the reluctant clergy, Muhammad was portrayed by the scholar monks of Europe as a lecher, and Islam condemned - with ill-concealed envy - as a faith that encouraged Muslims to indulge their basest sexual instincts. At a time when European social order was deeply hierarchical, despite the egalitarian message of the gospel, Islam was condemned for giving too much respect to women and other menials. In a state of unhealthy denial, Christians were projecting subterranean disquiet about their activities on to the victims of the Crusades, creating fantastic enemies in their own image and likeness. This habit has persisted. The Muslims who have objected so vociferously to the Pope's denigration of Islam have accused him of hypocrisy, pointing out that the Catholic church is ill-placed to condemn violent jihad when it has itself been guilty of unholy violence in crusades, persecutions and inquisitions and, under Pope Pius XII, tacitly condoned the Nazi Holocaust. Pope Benedict delivered his controversial speech in Germany the day after the fifth anniversary of
[ppiindia] Penis transplant a 'psychological failure'
http://www.theage.com.au/news/world/penis-transplant-a-psychological-failure/2006/09/18/1158431644908.html Penis transplant a 'psychological failure' Ian Sample, London September 19, 2006 CHINESE surgeons have performed the world's first penis transplant on a man whose organ was damaged in an accident this year. The incident left the man with a one-centimetre-long stump with which he was unable to urinate or have sexual intercourse. His quality of life was affected severely, said Dr Weilie Hu, a surgeon at Guangzhou General Hospital. Doctors spent 15 hours attaching a new penis to the 44-year-old after the parents of a brain-dead man agreed to donate their son's organ. The procedure represents a big leap forward in transplant surgery; it required complex microsurgery to connect nerves and tiny blood vessels. Doctors have previously succeeded in reuniting men with their sexual organs after traumatic accidents or attacks, but the Guangzhou operation is the first in which a donor penis has successfully been attached. Although the operation was a success, surgeons had to remove the penis two weeks later. Because of a severe psychological problem of the recipient and his wife, the transplanted penis regretfully had to be cut off, Dr Hu said. An examination of the organ showed no signs of it being rejected by the body. Jean-Michel Dubernard, the French surgeon who performed the world's first face transplant this year, said psychological factors were a serious issue for patients receiving allografts, or organs from donors. Psychological consequences of hand and face allografts show it is not easy to use and see permanently a dead person's hands, nor is it easy to look in a mirror to see a dead person's face, he wrote. Clearly, in the Chinese case, the failure at a very early stage was first psychological. It involved the recipient's wife and raised many questions. In 2001, surgeons amputated the world's first transplanted hand from Clint Hallam, a 50-year-old New Zealander, who said he wanted the hideous and withered hand removed because he had become mentally detached from it. Andrew George, a transplant expert at Imperial College, London, said: Doing a penis transplant should be no more complex than anything else. But it takes time for nerve sensations to kick in and it's not clear whether the patient would ever be able to have sex with it. The question is whether it's right to be doing a transplant for what may be seen as cosmetic reasons. GUARDIAN [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Bank Dunia: Perangi Korupsi dan Kuras Kekayaan Alam Negara Berkembang
Siapa suruh mau ngemis kesana kalau sudah tahu bahwa mereka tidak benar, kenapa tidak pinjam ke IDB ( Islamic Development Bank http://www.isdb.org/english_docs/idb_home/backgrnd.htm ) yang berdasarkan Bank Syariah, dimana Indonesia juga salah satu anggotanya. dan sangat disayangkan bahwa Regional Officenya cuma ada di 2 Negara, yaitu Maroko dan Malaysia ( Kok Bukan Indonesia Ya ??). Disamping itu, Bangsa ini harus banyak belajar dari Malaysia, saudara serumpunnya yang saat cukup kuat dibidang Ekonomi dan bisa Mandiri. Wong Petronas aja bisa jual minyak ke Indonesia ( saat ini mereka telah jual minyak untuk keperluan Industri, misalnya Solah dengan harga 3% dibawah harga pertamina dan sudah termasuk ongkos kirim lagi ) apakah kita bisa jual minyak ke sana ??? Memang di Negeri ini Banyak orang2 NATO ( No Action Talking Only ), bisanya hanya Kritik, cari kambing hitam dan tidak mau berusaha untuk membangun Negeri Ini. Wong yang korupsi Bangsa kita sendiri kok, kenapa orang lain yang disalahin ??? - Original Message - From: A Nizami To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com ; ppiindia@yahoogroups.com ; lisi ; sabili Sent: Monday, September 18, 2006 5:40 PM Subject: [ppiindia] Bank Dunia: Perangi Korupsi dan Kuras Kekayaan Alam Negara Berkembang Menarik sekali melihat propaganda Bank Dunia yang menyatakan akan memerangi korupsi. Di sisi lain tindakan Bank Dunia bersama IMF yang mempropagandakan gerakan Globalisasi mengakibatkan kekayaan alam negara-negara berkembang seperti emas, minyak, gas, dan sebagainya dimonopoli oleh segelintir swasta khususnya MNC yang jadi rekanan mereka lewat proyek Privatisasi. Akibatnya mayoritas masyarakat di dunia melarat sementara MNC yang jadi rekanannya bersama Bank Dunia dan IMF kaya raya. Dari kemiskinan yang diciptakan Bank Dunia dan IMF itulah akhirnya segelintir orang yang berkuasa jadi korup agar terlepas dari kemiskinan. Beberapa produk Bank Dunia dan IMF: 1. Bursa Saham yang merupakan Big Casino (atau kasino besar) yang menyedot uang masyarakat ke arena spekulasi saham 2. Pasar uang (dengan sistem mata uang mengambang) yang menguntungkan spekulan uang seperti George Soros yang jadi partner mereka dan bisa menghancurkan sistem mata uang satu negara. Sasaran terakhir mereka saat ini adalah Cina yang ekonominya begitu kuat. Mereka ingin Cina mengambangkan mata uangnya sehingga menjadi kuat untuk sewaktu-waktu mereka jatuhkan sehingga mereka bisa mengambil untung. 3. Privatisasi perusahaan negara. Kekayaan alam seperti minyak, gas, emas yang sebelumnya dikelola perusahaan negara dan hasilnya masuk ke anggaran negara untuk kesejahteraan rakyat dipaksa masuk ke kantong segelintir pengusaha (mayoritas tycoon Yahudi seperti keluarga Rockefeller, Rostchilds, dsb) lewat privatisasi. Itulah agenda IMF dan Bank Dunia. Menyerahkan kekayaan alam negara-negara berkembang dari negara ke segelintir pengusaha rekanan mereka. http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/09/tgl/13/time/151422/idnews/674629/idkanal/10 6 Pocong Bergelimpangan di BEJ Ken Yunita - detikcom Jakarta - Dalam film atau sineron misteri, hantu pocong biasanya muncul malam hari. Namun di siang hari yang terik di Jakarta, tiba-tiba dikejutkan oleh kehadiran 6 pocong yang bergelimpangan di depan Gedung BEJ, Jl Sudirman. Hiii... Kehadiran mereka ini merupakan bagian dari aksi teatrikal yang digelar puluhan aktivis yang tergabung dalam Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI). Lazimnya pocong berkain kafan warna putih, namun kali ini pocong yang hadir ada yang berwarna merah dan hijau. Mereka mendatangi kantor perwakilan Bank Dunia yang terletak di Gedung BEJ, Rabu (13/9/2006). Dalam orasinya, FSPI menuding Bank Dunia dan IMF telah melakukan penjajahan ekonomi dan kejahatan kemanusiaan gaya baru. Kehadiran IMF dan Bank Dunia telah merampas kedaulatan rakyat Indonesia. Kita akan terus melakukan penolakan terhadap IMF dan Bank Dunia, teriak Ketua FSPI Hendrik Saragih. Sebuah spanduk bertuliskan Bank Dunia pelaku kejahatan kemanusiaan diusung demonstran. Juga sebuah nisan bertuliskan RIP (rest in peace) Nama: World Bank, Lahir: 1944, Wafat: 2006 dipasang di pinggir jalan. Suasana lalu lintas tidak terganggu hanya beberapa pengendara yang melambatkan kendaraan ketika melintas di depan aksi. Jumlah polisi yang dikerahkan bahkan lebih banyak dari para demonstran. (bal/sss) http://www.voanews.com/indonesian/2006-09-16-voa7.cfm Aktivis Akhirnya Diijinkan Masuki Singapura Saat Pertemuan Bank Dunia dan IMF 16/09/2006 Para demonstran anti Bank Dunia/IMF Singapura telah mencabut keputusannya untuk melarang kelompok aktivis memasuki negara itu untuk menghadiri pertemuan Bank Dunia dan IMF. Negara kota itu mengatakan hari Jumat mereka akan mengizinkan 22 dari 27 aktivis sipil yang sebelumnya masuk dalam daftar
[ppiindia] Pickpockets at Funerals
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=86726d=18m=9y=2006 Monday, 18, September, 2006 (25, Sha`ban, 1427) Pickpockets at Funerals Mahmoud Ahmad, Arab News MADINAH, 18 September 2006 - Walking behind the bier in a funeral procession is supposed to be a solemn occasion - a time when participants should be thinking about their own final destination. But in a growing trend across the Kingdom even those that mourn are not immune from the long fingers of pickpockets. As crowds carry the bodies of the dead to their graves, thieves and pickpockets take advantage of the situation and rob unsuspecting mourners of their cell phones and wallets. In fact the situation is so bad that even major cemeteries such as the Al-Baqee in Madinah are not free of wanton crimes. Abu Muhsin remembers attending his cousin's funeral at the Al-Baqee cemetery. After the funeral prayer we carried the body to the graveyard. Lots of people usually help carry the bier with an aim of seeking reward from God and also to remember their own death, he said. I lost my cell phone and wallet before we reached the grave. Someone came from behind and took my mobile phone and wallet without me even knowing. I was busy carrying the body and left my pocket unguarded. I never thought people would steal at times like this. The Kingdom's cemeteries are the least of places one would think thieves and pickpockets would target. It is a common sight to see people at funerals reaching into their pockets to make telephone calls and then noticing that they have been robbed. Muslims participate in the burial of family members with an aim of fulfilling the commands and recommendations outlined in Islam. People flock to burials to remind themselves of the afterlife and that they too will die one day. The wisdom behind this is to inculcate a sense of consciousness in to a person that they too have a duty to God and therefore need to work toward reforming and improving their character. Jeddah resident Ibrahim Al-Ghamdi said, It's a time to bring about an awareness of God and that this life is transient. Okay you might think of being careful and worrying about your pockets when at a crowded shopping center or when you're at a football match but not in a cemetery when a body is in front of you. It's beyond belief. Saleh Al-Raddadi from Madinah said that he would forgive a pickpocket if he caught him inside a market or any other crowded place. I could, however, never forgive someone doing this in a cemetery. These thieves should at least have the dignity to respect the sanctity of the place and leave the mourners alone, he said. To me, there is no difference between a thief caught inside a cemetery or a thief caught inside the holy mosque in Makkah or Madinah. It is enough that the family of the dead have lost a loved one and the last thing they want is a thief robbing them, he said. Al-Raddadi was once robbed at his brother's funeral at the Al-Baqee cemetery in Madinah. As we were taking the body into the grave everyone was busy looking inside and handing bricks to close the grave. The place was very crowded. It was then that I was robbed, he said. A man was just buried and sent to the hereafter. This should be a time of contemplation for other people. Unfortunately there are those who do not care about other people's feelings or the sanctity of such places. What a shame. Muhammad Al-Yousuf says pickpockets operate in gangs and that they target funerals where people are caught unawares. Al-Yousuf believes that people caught stealing at funerals should have their hands chopped. We once captured a pickpocket of Asian origin together with two of his friends who help and cover for him while he steals. The guy usually robs and leaves the crowd while the other two continue to stay. Al-Yousuf added, If they don't get a chance to rob something, they wait until the body has been buried because then most people would be looking at the grave in tears. It's a shame that people can stoop so low. He said thieves were often caught at funerals and were usually handed over to the authorities. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia ***
[ppiindia] Re: Kenapa ada yang ngamuk?(Ya karena Paus Busuk)
Inilah lucunya agama agama. paling enak dipakai untuk bunuh bunuhan, dan menghasut kemarahan... Sayang, kurang siap saji untuk dipakai membangun bangsa ...nyatanya bangsa bangsa yang berkutat agama kebanyakan terbelakang.. --- In ppiindia@yahoogroups.com, Free Thinker [EMAIL PROTECTED] wrote: Iya.. Moga-moga pemimpin agama non Katolik pun rapat-rapat mengunci mulutnya yang penuh kebencian!!! Emang, kalau mau jadi pemimpin agama (apapun) jangan sebarkan kebencian. Jangan menuduh orang lain sebagai pelaku kekerasan, apalagi MENGAJAK umatnya melakukan kekerasan. Hidup ini indah kalau tiap orang menyimpan keyakinan agamanya masing-masing dalam hati... Agama kok jadi alasan buat saling membunuh!!! indrawan santoso [EMAIL PROTECTED] wrote: Kebencian ada pada setiap manusia termasuk pada dirimu mas Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote: Kenyataan makin jelas, Kebencian makin terungkap dan apa yang Al Quran tulis adalah benar adanya. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi (Ali Imran : 118) Mudah-mudahan umat Katholik di Indonesia tidak terpengaruh ucapan pemimpinnya yang jelas-jelas sangat buruk dan jahat. (Ahmad) Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] wrote: Prahara besar bakalan menimpa dunia karena ada perang dingin antar agama. Karena keseleo atau slip of the tongue mungkin si Pope Benedict 16 mengutip percakapan antara Kaisar Manuel Paleologos 2 dengan seorang intelek Parsi yang mensitir bahwa peluasan agama Islam adalah berkat pedang dan kekerasan. Tinggalkan dulu soal hiruk pikuk keseleo lidah ini karena toh si Pope ini sudah minta maaf atas keteledorannya, yang dia katakan bukan pendiriannya dalam me-labeli agama Islam sebagai agama yang getol main kayu. Kita teliti dulu dan coba bandingin dengan kejadian ini dengan keseleonya lidah Pope Benedict 16 ini. Masih ingat akan Pope John Paul ke2 yang pada tahun 1987(?) yang telah menjadi korban percobaan pembunuhan oleh Memet Ali seorang extremist Muslim? Tidak ada kayaknya orang Kresten mengadakan demo apalagi ingin mengadakan pembalasan kepada orang Islam. Tidak ada , boro2 Vatican minta agar orang Muslim minta maaf atas percobaan pembunuhan ini, dan idak ada seorang nun di bunuh di Somalia yang terjadi kemarin gara2 lidah yang keseleo, tidak ada gereja2 yang dibakari di Gaza. Malahan Pope John Paul 2 ini mengunjungi Memet Ali di penjara dan mengampuni perbuatannya. Aku tidak bela sini, bela sana, karena aku seorang individu yang tidak punya kepentingan atas agama ini, agama itu, karena saya seorang kapir, tapi kapir yang tunduk sama hukum(law of the land) dan bahkan aku orang alim lho. Harry Adinegara - On Yahoo!7 Photos: Unlimited free storage keep all your photos in one place! [Non-text portions of this message have been removed] - All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed] - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] === I cannot stand journalists who take 'amplop' and say it's 'rezeki' from God. It's understandable because journalists are only humans with needs, but don't try to justify it. It strongly opposes code of ethics. It's wrong. And it's crystal clear. === - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to:
[ppiindia] A Pope's Holy War
http://www.msnbc.msn.com/id/14866559/site/newsweek/?GT1=8506 A Pope's Holy War By quoting a 14th-century Christian emperor on an 'evil and inhuman' Islam, Benedict XVI ignites a global storm. What was he thinking? Franco Origlia / Getty Images Controversy: Benedict XVI in Munich By Jon Meacham Newsweek Sept. 25, 2006 issue - The setting was familiar, the occasion, the speaker thought, fitting. At three in the afternoon last Tuesday, after a quick ride from lunch in the Popemobile, Benedict XVI began a lecture in the Aula Magna of the University of Regensburg in Germany. As Joseph Ratzinger, the pope spent much of his life in the country's academic milieu; as he spoke to a gathering of scientists in the hall, he reminisced about his teaching days at the University of Bonn. There was a lively exchange with historians, philosophers, philologists ... Benedict said early in an address on faith and reason. Citing a conversation between a 14th-century Christian Byzantine emperor and an Islamic Persian, Benedict quoted Manuel II: 'Show me just what Mohammed brought that was new, and there you will find things only evil and inhuman, such as his command to spread by the sword the faith he preached.' Within days Benedict found the globe engaged in a lively exchange, but it was not, one suspects, the exchange the pope had in mind. The Pakistani parliament voted to condemn him; the leading Shiite cleric in Lebanon asked for a personal apology. He is going down in history in the same category as leaders such as Hitler and Mussolini, said Salih Kapusuz, the deputy head of Turkey's governing party, and officials there suggested the pope should reconsider a trip planned for November. Channi Anand / AP Fighting Words: Protesters in India denounced the pontiff The Vatican soon issued a grandly titled Declaration Concerning Pope's Regensburg Address. It was certainly not the intention of the Holy Father to undertake a comprehensive study of the jihad and of Muslim ideas on the subject, still less to offend the sensibilities of the Muslim faithful, said papal spokesman Federico Lombardi. If the goal, in Lombardi's words, had been to articulate a clear and radical rejection of the religious motivation for violence, then Benedict failed. The pope's intentions in discussing holy war were presumably good-he approvingly quoted an early Qu'ranic surah (chapter), which says there is no compulsion in religion-and he was right to raise the issue of how to confront and combat the religious extremism that gives rise to terror and violence. Sadly, though, he did so clumsily and obliquely, and, far from opening a constructive conversation, instead exacerbated tensions between Christianity and Islam. The episode also marks the first widely noted break with the spirit of the papacy of Benedict's beloved predecessor. A reassuring pastor, John Paul II was the first pope to visit a mosque (in Damascus, Syria, in 2000), and he managed to project an air of ecumenicism while holding fast to the fundamentals of faith and doctrine. This is clearly not John Paul II, says R. Albert Mohler Jr., president of the Southern Baptist Theological Seminary in Louisville, Ky. It's a very different direction for the papacy, and reflects Benedict XVI's worries about secularism, Islam and a declining Christian vigor in Europe. Much of the Regensburg address was a meditation on faith and reason, the roots of religiously inspired violence and the need for believers to see God as a figure of love. Roughly put, his argument was this: to Benedict, Islam's conception of God so stresses God's will that God can be understood to command the irrational. For the pope, the Christian encounter with the classical world married faith and reason and thereby precluded, in principle, such misunderstandings of the nature of the God of Abraham, a nature that is, according to this argument, rooted in love and reason, not the will to dominance. Seen in such a light, jihad, which means struggle, can too easily be taken literally (as a call to violence against others) rather than figuratively (as many Muslim scholars argue it should be). In the stormy aftermath of the address-on Saturday two churches in the West Bank were bombed-the Vatican argued that the real point of the lecture was to be found in this sentence: A reason which is deaf to the divine and which relegates religion into the realm of subcultures, Benedict said, is incapable of entering into the dialogue of cultures. In a post-Regensburg statement, Paul Cardinal Poupard, president of the Pontifical Council for Interreligious Dialogue, said, Readers will find that this central theme is far more important than the introductory citation of the Emperor Manuel II ... Then why did Benedict quote the emperor in the first place? The most likely answer is that, no matter what the Vatican says now, the pope believes in
[ppiindia] [POETRY] ROZTOV
ROZTOV Senja menyambut bergemulai, terkadang keras tersembunyi lembut dan Roztov duduk berselimut lamunannya, menghibur di kesenjaan usia tiada terkira olehnya, jejak-jejak masa lalu diantara sesal dan kebahagiaan romansa dibayang tangisnya, kerinduannya diantara dendam di pinggir waktu hari digurat nafasnya, bersama kesendiriannya di teras halaman menerima hampa dan angannya melayang bebas melintasi Kursk yang memenjarakan sisa-sisa dirinya tiada keanggunan hari setelah Roztov seorang, tiada lagi yang menyentuhnya dan hirau September 2006, Leonowens SP __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Dalam 50 Tahun, Luas Hutan Indonesia Berkurang 64 Juta Ha
HARIAN ANALISA Edisi Selasa, 19 September 2006 Dalam 50 Tahun, Luas Hutan Indonesia Berkurang 64 Juta Ha Yogyakarta, (Analisa) Luas hutan di Indonesia dalam 50 tahun terakhir berkurang sekitar 64 juta hektare (ha), atau dari 162 juta ha menjadi 98 juta ha. Kondisi yang sangat memprihatinkan itu disebabkan kerusakan hutan yang semakin meluas di tanah air, kata Ketua Panitia Pekan Raya Nasional Hutan dan Masyarakat 2006 di Yogyakarta, Dr Ir San Afri Awang, Senin (18/9). Kepada wartawan di Yogyakarta menjelang Pekan Raya Nasional Hutan dan Masyarakat, 19-22 September, ia mengatakan, dilandasi keprihatinan anak bangsa yang secara kasat nyata menyaksikan kerusakan sumber daya hutan yang semakin meluas di Indonesia maka diselenggarakan Pekan Raya Nasional Hutan dan Masyarakat. Disebutkan pula laju pengurangan luas hutan di tanah air juga meningkat dari satu juta ha per tahun pada 1980-an menjadi 1,7 juta ha per tahun pada periode 1990-an. Bahkan sejak 1996 pengurangan luas hutan menjadi dua juta ha per tahun, katanya. Menurutnya, angka tersebut telah melebihi taksiran tingkat deforestasi yang dapat diterima yaitu berkisar antara 0,6 hingga 1,3 juta ha per tahun. Pekan Raya Nasional Hutan dan Masyarakat 2006 diselenggarakan oleh 'Info Jawa', sebuah LSM bidang kehutanan bersama 'Java Learning Center' (Javlec) bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Menurut Direktur 'Info Jawa' Ir Agus Afianto MS, pekan raya ini bertujuan membuka kesadaran publik mengenai pentingnya melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan. Selain itu, melalui kegiatan tersebut diharapkan tercipta arena promosi bagi segenap inisiatif pengembangan kehutanan masyarakat, menyediakan referensi bagi pengembangan alternatif pengelolaan hutan lestari, dan memastikan inisiatif pengembangan kehutanan masyarakat sebagai satu pendekatan yang sejajar dengan pembangunan kehutanan lainnya. Sedangkan 'output' yang diharapkan dari pekan raya itu yakni dapat membangkitkan kesadaran publik bagi upaya pengembangan pengelolaan hutan yang adil, demokratis dan lestari, serta terbangunnya kesepahaman yang mendasar antar pihak guna mendorong pengembangan kehutanan masyarakat dan memperkuat kelembagaan pengelolaan kehutanan masyarakat. Dikatakan, pekan raya tersebut dikemas menjadi ajang diskusi dan dialog dalam bentuk workshop, serta untuk mempromosikan beragam inisiatif kehutanan masyarakat yang telah terbukti efektif dalam upaya pelestarian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Pembicara dalam workshop ini antara lain Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X , Ketua MPR Hidayat Nur Wahid serta Menteri Kehutanan MS Kaban. (Ant [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] President disappointment at Pope'e remarks is over
http://www.antara.co.id/en/seenws/?id=20222 President disappointment at Pope'e remarks is over Jakarta (ANTARA News) - Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono`s disappointment at a derogatory statement made by Pope Benedict XVI which linked Islam with violence is now over. One day after the president expressed his disappointment, Pope Benedict XVI made a personal apology over the misunderstanding caused by his remarks on Islam and violence at the traditional Sunday Angelus prayer at his Gandolofo summer residence near Rome. President Yudhoyono himself also called on the people of Indonesia, particularly Muslims, to restrain with regard to the statement. As the head of state of Indonesia, I regret the Pope`s statement, as it is unwise and inappropriately mentioned, the president told journalists in Havana, Cuba on Saturday on the sidelines of the 14th Non-alinged Movement (NAM) summit. The president made the remarks in Nacional de Cuba hotel, where he stayed during the summit, in regard of the Pope Benedict XVI`s statement on September 12 this year, causing strong reactions in Muslim predominantly countries such as Pakistan, Palestine and Iran. The president also asked Indonesian Muslims to remain calm relating to the Pope`s statement. To Indonesian people especially the Muslims, although I understand your feeling, but please remain patient and refrain from committing violence, Yudhoyono said, urging the people to keep unity and harmonious life among various religious believers in the country. Yudhoyono on the occasion asked the people to seek peaceful solutions in an effort to overcome any problem. Pope Benedict XVI delivered a lecture at Regensburg University in Bavaria, Germany,in which he dealt with the difference between Islam and Christianity from the historical and philosophical aspects, and the links between violence and religion, especially with regard to jihad. He also quoted a 14th-century Byzantine emperor who said reforms introduced by the Prophet Mohammed were evil and inhuman. In his statement on Saturday the Pope said that in citing the emperor he had not intended to make that opinion my own in any way. As the Muslim world seethed with fury over the Pope`s remarks, which critics said linked violence and Islam, the head of the Roman Catholic Church on Saturday said he sincerely regretted that he might have offended Muslims. The pontiff`s apology on Sunday did not exceed the Vatican`s statement issued on Saturday, nor did he retract or apologize for the speech in which the offending text was quoted, as some Muslim clerics had demanded, German newsagency DPA, reported on Sunday. Following the Pope`s apology, two leading Muslim organizations, the largest and second largest in Indonesia, also said on Monday they accepted the apology. The two Muslim organization are the Nahdlatul Ulama (NU) with about 30 million followers and chaired by Muslim cleric Hasyim Muzadi, and Muhammadiyah with 25 million members, chaired by Din Syamsuddin. The Pope has apologized (to Muslims) and that`s enough, so let`s calm down, Hasyim said after a function marking the launching of a cooperation project between NU and the Judicial Commission. He said the Pope had corrected his remarks and that was more than enough. If Muslims did not stop reacting to the pope`s remarks, it could create the impression that Muslims were truly furious. If we remain furious, then (it is feared) the Pople will be considered correct, he said. Muhammadiyah chairman Din Syamsuddin said meanwhile the Pope`s apology, though only in the form of an expression of regret, over his remarks needed to be responded to wisely and with relief by the Muslim community. It was natural for us to feel insulted by the Pope`s remarks but because the pontiff has offered his apology and is now aware of his mistake, it is good for Muslims to accept his apology, Din said. He said Islam and the Muslim community must have the confidence that their dignity will not be tarnished only because they were humilated by others. (*) Copyright © 2006 ANTARA September 18, [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to:
[ppiindia] Tujuh Tahun Pers Merdeka
KOMPAS Selasa, 19 September 2006 Tujuh Tahun Pers Merdeka Leo Batubara Pers merdeka dan pers tidak merdeka berbeda dalam paradigma. Menteri Penerangan RI pertama Mr Amir Sjarifuddin pada Oktober 1945 menegaskan, penyelenggaraan pemerintahan harus bersendikan asas pers merdeka. Berbicara dalam kaitan kebijakan komunikasi dan penerangan yang dianut pemerintah, ditegaskan, Pikiran masyarakat umum (public opinions) itulah sendi dasar pemerintah yang berkedaulatan rakyat. Pers yang tak merdeka tidak mungkin menyatakan pikiran masyarakat, tetapi hanya pikiran beberapa orang yang berkuasa. Maka, asas kita ialah pers harus merdeka. Dalam perjalanan 61 tahun, usia pers tidak merdeka lebih panjang daripada pers merdeka. Pers tertindas di era Orde Lama dan Orde Baru, serta pikiran penguasa menjadi acuan. Maka, pers harus terkendali. Badan pengatur dan pengawas adalah Departemen Penerangan. Ditakuti dan dibenci Aneka ketentuan pers tidak merdeka diregulasi dan dikukuhkan dalam Undang-Undang Pokok Pers No 11/1966, juncto No 4/1967, juncto No 21/1082. Isinya, pertama, UU Pokok Pers didesain dengan paradigma pemerintah yang mengontrol opini publik dan pers. Kedua, sesuai dengan paradigma itu, pemerintah memerlukan legal authority untuk bisa mencampuri dan mengintervensi penyelenggaraan pers. Maka, UU Pokok Pers memberi Menteri Penerangan wewenang menyusun peraturan pelaksanaan penyelenggaraan pers dalam peraturan pemerintah dan peraturan menteri. Ketiga, agar kontrol pemerintah atas pers menjadi efektif, pemerintah memerlukan dua alat kendali. Pertama, izin pemerintah bagi penerbitan pers. Maka, penerbitan pers bisa dibredel jika tidak mendukung pemikiran penguasa. Alat kendali kedua, selain diatur KUHP, politik hukum kriminalisasi pers juga diatur dengan UU Pokok Pers. Pers dan wartawan yang melakukan pelanggaran jurnalistik bisa dipidana penjara dan atau didenda dengan jumlah yang membangkrutkan. Dengan kendali perizinan dan kriminalisasi pers, pers dapat dijinakkan secara efektif. Keempat, Dewan Pers menjadi mitra pemerintah bertugas (1) merepresentasi komunitas pers dan masyarakat, (2) memberi legitimasi terhadap kebijakan komunikasi dan penerangan pemerintah. Dewan Pers ditakuti dan dibenci. Ditakuti karena Ketuanya Menteri Penerangan. Dibenci karena jika pemerintah hendak membredel media, Dewan Pers lebih dulu ditugasi mengusulkannya. Penerapan kebijakan komunikasi dan penerangan seperti dikemukakan selama kekuasaan Orde Lama dan Orde Baru berdampak (1) pikiran masyarakat umum tersekat, rakyat dibina menjadi seperti beo; (2) hanya pikiran penguasa yang menjadi acuan; dan (3) pers tumpul dan gagal memberi peringatan dini atas penyalahgunaan kekuasaan. Menelan banyak korban Pergulatan memerdekakan pers amat melelahkan dan menelan korban. Ratusan penerbitan pers dibredel. Puluhan wartawan dibui. Ketika penguasa Orde Baru tumbang, gerakan reformasi berembus. Aktivis prodemokrasi dan pegiat pers merdeka bangkit dari posisi tiarap. Pertemuan relawan Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI) yang di back up Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) di Pacet-Cianjur, 20-23 Oktober 1998, selain menghasilkan RUU Tap MPR tentang Kebebasan Informasi yang diakomodasi dalam Tap MPR No XVII/1998 tentang HAM-rumusan itu menjadi Pasal 28F UUD 1945-juga menghasilkan RUU Pers. Pada 1 Maret 1999, 22 anggota Komisi I DPR dipimpin Bambang Sadono mengajukan RUU Pers MPPI menjadi RUU Pers. Usulan draf itu dibahas pada Rapat Pleno DPR 1 Juli 1999 untuk kemudian akan dibawa ke Rapat Pleno DPR 12 Juli 1999. Tiba-tiba Presiden BJ Habibie, pada 7 Juli mengirimkan RUU Pers Pemerintah ke DPR. Sesuai dengan tata tertib DPR, draf pemerintah itu diagendakan menjadi pokok bahasan, sementara RUU Pers versi MPPI menjadi bandingan. Pembahasan intensif 25 Agustus sampai 13 September 1999 oleh empat fraksi DPR Komisi I dengan pemerintah yang diwakili Deppen. Dalam pembahasan hampir tiga pekan itu, lahirlah UU yang memerdekakan pers, yang diundangkan 23 September 1999. Tanggal ini adalah hari lahir Kemerdekaan Pers Indonesia. Mengapa UU Pers No 40/1999 dinilai memerdekakan pers? Pertama, UU itu berparadigma publik dan pers-lah yang mengontrol pemerintah, bukan sebaliknya. Kedua, sejalan dengan paradigma itu, dalam UU itu tidak ada lagi kewenangan pemerintah untuk mencampuri dan mengintervensi penyelenggaraan pers. Karena itu, peraturan pemerintah dan peraturan menteri tidak diperlukan. Pasal 15 Ayat 2 Huruf f menegaskan-atas fasilitasi Dewan Pers-regulasi penyelenggaraan pers disusun organisasi- organisasi pers (self regulating). Ketiga, penerbitan pers tidak memerlukan izin. Ketentuan ini meniadakan ancaman pembredelan. Keempat, penerbitan pers menganut politik hukum dekriminalisasi pers. Kesalahan jurnalistik diselesaikan berdasar mekanisme jurnalistik. Sanksi terberat bukan penjara, tetapi denda maksimum Rp 500 juta. Dalam UU ini, barang siapa yang menghambat
[ppiindia] Pertumbuhan Ekonomi atau Pembangunan Manusia?
KOMPAS Selasa, 19 September 2006 Pertumbuhan Ekonomi atau Pembangunan Manusia? Sugeng Bahagijo Apa yang hilang dalam pembangunan Indonesia saat ini? Apa yang tidak menjadi fokus program-program pembangunan pemerintah pascakrisis tahun 1997? Jawabannya, pembangunan manusia (human development)! Perdebatan ihwal angka kemiskinan naik atau turun menegaskan hal itu. Lihat, berbagai indikator sosial ekonomi Indonesia belum membaik. Meski badai krisis ekonomi sudah berlalu, peringkat HDI Indonesia rendah (110), jauh di bawah Malaysia (59), Filipina (77), dan Thailand (70). Meski pemilu nasional sudah dua kali, angka kemiskinan Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Meski pertumbuhan ekonomi sudah positif di atas 4-5 persen sejak lima tahun terakhir, angka pengangguran masih di atas 8 persen. Jika pengarang Inggris, Charles Dickens, hidup di Indonesia, dia tidak akan kekurangan bahan, ada busung lapar, ada kurang gizi, ada perdagangan anak, dan seterusnya. Bagaimana mungkin pembangunan manusia bisa hilang di Indonesia? Bagaimana ceritanya hujan pertumbuhan ekonomi sejak pascakrisis ekonomi tahun 1997 masih menjadi kemarau bagi pendapatan dan perlindungan sosial warga? Negara minimalis Di masa lalu Indonesia digolongkan macan Asia atau keajaiban ekonomi sebelum diterjang krisis tahun 1997. Politiknya otoriter dan orwellian, tetapi ciri- ciri negaranya dapat digolongkan negara pembangunan (developmental state). Kita ingat, tahun 1970-an buku-buku sekolah disediakan pemerintah. Puskesmas dan sekolah negeri dibangun, pedesaan dan petani mendapat perhatian besar dengan aneka subsidi dan dukungan pemerintah. Namun, sejak pertengahan 1980-an hingga 2000-an, ciri-ciri negara pembangunan mulai bergeser menjadi negara minimalis, peran negara dalam ekonomi ditarik, dikurangi, atau dihapuskan. Liberalisasi di banyak bidang dilansir pemerintah, termasuk keuangan, perbankan, dan perdagangan. Sampai krisis ekonomi menerjang Indonesia dan berakibat pada ambruknya kekuasaan Presiden Soeharto. Sejak itu negara dianggap bermasalah. Emoh negara menjadi pedoman kaum elite, pejabat birokrasi, dan tentu saja para cerdik pandai di media massa dan universitas. Sentralisme ekonomi dibongkar dengan slogan kapitalisme kroni. Sebagai ganti, pasar bebas dianggap sebagai mekanisme dan kelembagaan sempurna yang dapat mengoreksi diri sendiri. Privatisasi, deregulasi, dan liberalisasi menjadi kata-kata kunci. Perbankan, listrik, air, pendidikan, dan kesehatan diswastakan. Dana Moneter Internasional (IMF) dan kepercayaan investor menjadi surat kelakuan baik bagi pemerintah sejak tahun 1998. Indonesia memeluk apa yang Washington Consensus katakan. Dalam perspektif ini, pembangunan manusia (kesehatan, pendidikan) diserahkan mekanisme pasar dan kemampuan keluarga. Investasi dan belanja sosial pemerintah menurun, pembayaran utang diutamakan karena terkait IMF dan kepercayaan investor. Anggaran pemerintah ketat. Sektor riel kelabakan dan lumpuh. Akibatnya, bagi banyak keluarga Indonesia-terutama orang miskin-sekolah menjadi mahal, kesehatan sulit dijangkau. Penciptaan lapangan kerja lebih kecil ketimbang jumlah pencari kerja. Tidak heran buruh migran Indonesia berjuang sendiri di luar negeri. Padahal, menurut Dani Rodrik dari Universitas Harvard, di negara-negara berkembang, resep Washington Consensus atau disebut neoliberal terlalu mengabaikan fakta-fakta pembangunan selama 40 tahun terakhir, dan terlalu meremehkan keragaman institusi ciri khas masing-masing negara. Rodrik menyatakan, kegagalan Washington Consensus terbukti pada beberapa fakta: (i) kemandekan pertumbuhan ekonomi di Amerika Latin; (ii) kegagalan reformasi ekonomi di Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet, dan (iii) krisis keuangan Asia 1997-1998. Strategi model Asia Timur, seperti ditempuh Korea Selatan dan Taiwan. Model ini, seperti ditempuh Indonesia pada awal 1970-an dan 1980-an, tidak lain adalah peran negara yang aktif dan kuat dalam memupuk industri-industri penting dan hanya membuka diri dengan persaingan internasional sesudah mereka kuat. Politik prosedural Sejak tahun 1997, Indonesia memasuki era demokrasi. Kekuasaan satu partai atau satu orang ala Orde Baru berakhir. Multipartai menjadi ciri khas zaman baru. Partai politik bersaing dalam pemilu, berebut kursi kekuasaan dan menentukan kebijakan pembangunan ekonomi. Elite politik baru lahir. Politik pun menjadi wangi karena arena selebriti dan reputasi sosial. Dulu, kantor Presiden dan Bappenas menjadi pusat kekuasaan. Kini Gedung DPR di Senayan menjadi bilik-bilik kuasa yang penting karena di sanalah anggaran, kebijakan, dan program pembangunan dibahas dan disetujui. Namun, persaingan politik di zaman demokrasi belum tentu menghasilkan kemakmuran dan pembangunan manusia yang lebih tinggi. Ahli ilmu politik Inggris, Mick Moore dan James Putzel (2000) dalam Thinking Strategically About Politics and Poverty,
[ppiindia] Presiden Beri Penghargaan bagi Tim Medis Kuba
http://www.gatra.com/artikel.php?id=97922 Presiden Beri Penghargaan bagi Tim Medis Kuba Madrid, 18 September 2006 15:24 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan tanda kehormatan Satya Lencana Kebaktian Sosial kepada tim kesehatan Kuba yang telah bertugas selama empat bulan di Indonesia, setelah mengikuti KTT Gerakan Non Blok (GNB) di Havana (Kuba). Presiden kembali ke Tanah Air dan rombongan transit selama 1,5 jam di Bandara Internasional Barajas Madrid lalu melanjutkan perjalanan dan transit di Dubai (Uni Emirat Arab) sebelum menuju ke Jakarta. Tim kesehatan Kuba yang mendapat penghargaan dari pemrintah RI telah bertugas membantu korban gempa bumi di Yogyakarta dan Klaten (Jawa Tengah) pada 27 Mei 2006. Pengahragaan secara simbolis diberikan kepada Ketua Tim Medis Dr Luis Olivera Serrano. Pengharagaan juga diberikan kepada perawat, teknisi, juru masak dan jurnalis yang ikut dalam tim tersebut. Presiden mengatakan tim medis Kuba merupakan salah satu tim yang pertama merespons musibah gempa di kedua daerah itu. Tim telah berupaya membantu Indonesia menangani korban bencana di Yogyakarta dan Jawa Tengah itu secara maksimal. Presiden mencatat bahwa dalam waktu empat bulan berhasil melakukan 773 operasi besar dan 2.436 operasi kecil, menolong 34 proses kelahiran bayi tanpa ada catatan meninggal, melakukan imunisasi anti tetatnus kepada 10 ribu orang serta menyumbang dua rumah sakit lapangan kepada pemerintah Indonesia. [TMA, An [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Green tea cuts risk of stroke, but not cancer: study
http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/nn20060916f1.html Green tea cuts risk of stroke, but not cancer: study By LINDSEY TANNER CHICAGO (AP) Can drinking green tea really protect against two big killers, strokes and cancer? A study involving more than 40,000 people in Japan suggests yes and no: It might lower your risk of stroke but will not save you from cancer. The study's authors say their findings might explain why Japanese are less likely than Americans to die of heart disease and stroke. Even so, the answers are not clear. Green tea has been researched a lot and many of the studies have yielded conflicting results. Earlier this year, the U.S. Food and Drug Administration said an analysis found no credible scientific evidence to support manufacturers' claims that green tea can cut cardiovascular disease risks. The National Cancer Institute says human studies on tea and cancer prevention have produced contradictory results. But there is still hope, and the institute is funding rigorous studies testing whether tea extract can help prevent several kinds of cancer. Tea contains antioxidants that can help keep cells healthy. Green tea has more of them than black tea, and studies in animals have shown that tea antioxidants, called catechins, seem to shrink cancerous tumors. Some studies on humans have suggested tea can also help keep arteries and cholesterol healthy. The current study was funded by the Japanese government and is published in Wednesday's Journal of the American Medical Association. Shinichi Kuriyama of Tohoku University in Sendai is the lead author. The study is different from many previous studies because it involved so many people -- 40,530 Japanese adults. Those who drank a lot of green tea were less likely than those who drank only a little tea to die from cardiovascular disease and other causes, but not cancer. Because tea-drinking is popular among Japanese people from all lifestyles and economic groups, the research seems to refute a criticism of previous studies -- that people who drink green tea are higher income and more health-conscious and thus apt to be healthier anyway. However, heavy tea drinkers in the study also tended to eat more fruits and vegetables, and such a diet also might reduce cardiovascular disease and cancer risks, said John Folts, a professor of medicine at the University of Wisconsin. Study participants were generally less overweight than Americans, and it is unknown if similar results would be found in a more diverse group of people, said Alice Lichtenstein, a Tufts University nutrition professor and spokeswoman for the American Heart Association. The results from this study, which observed people and their habits over many years, point you in a direction but are not conclusive, she said. The Japanese volunteers filled out questionnaires on tea-drinking and other habits including diet, alcohol and tobacco use, weight, job and educational background, and physical activity. During seven years of followup, 1,134 participants died of cancer and 892 died from cardiovascular disease. Women who drank five or more cups of green tea daily had a 31 percent lower risk of dying from cardiovascular disease than women who drank less than one cup daily. In men, the comparable reduced risk was 22 percent. Cardiovascular disease includes heart disease and stroke. While heavy tea drinkers had less heart disease than those who drank little tea, the results suggest the difference for heart disease alone might have been due to chance. Green tea appeared to work best against clot-related strokes. Among the five-cup-a-day group, women had a 62 percent lower risk of dying from these strokes than women who drank little tea, and for men the reduced risk was 42 percent. The researchers said more men were smokers, and that might have explained the gender differences since smoking affects cardiovascular disease risks. There were no significant differences in cancer death rates among heavy and light tea drinkers of either sex. While the study is not the last word on whether tea-drinking is good for you, tea is generally harmless and has no calories, so if you like the taste, most researchers would probably tell you to drink it. The point is, if you're drinking green tea, that's fine. It's premature to recommend that somebody start drinking it to protect their health, Lichtenstein said. The Japan Times: Saturday, Sept. 16, 2006 (C) All rights reserved [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap
[ppiindia] Fidel receives prime minister of Malaysia
http://www.granma.cu/ingles/2006/septiembre/domin17/fidel-i.html Fidel receives prime minister of Malaysia YESTERDAY afternoon Fidel Castro received His Excellency Dato Seri Abdullah Ahmad Badawi, prime minister of Malaysia, with whom he had a fraternal one-hour meeting. Fidel and Badawi discussed the development of the 14th Non-Aligned Movement Summit, Malaysia's successful undertakings at the head of the Movement in the last three years, and the role that Cuba should play in the next period as president of the NAM. They covered various aspects of the fraternal relations between our two peoples and governments. The Cuban leader recalled his two visits to Malaysia, the last of them on the occasion of the 13th Non-Aligned Movement in 2003, commented on the beauty of the capital city of Putrajava and was interested in the future development of that beautiful city. The prime minister of Malaysia noted that this is his fourth visit to Cuba, two of them as head of government. In response to Fidel's question as to when the next would be, he replied that it would happen when Fidel, as president of the NAM, convenes a meeting of the troika of the Movement. Malaysia, Cuba and Egypt make up this Non-Aligned Movement coordination body. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Satanists battle Christians in northeastern state
http://www.washtimes.com/world/20060917-101311-8658r.htm Satanists battle Christians in northeastern state By Shaikh Azizur Rahman THE WASHINGTON TIMES September 18, 2006 CALCUTTA -- Satan-worshipping groups in the Christian-majority Indian state of Mizoram are waging an anti-Christian campaign by burning Bibles, vandalizing churches and defiling cemeteries. One such group entered a church after midnight on July 24 and burned Bibles, urinated on the pulpit and tore up pictures of the Virgin Mary and Jesus. It appears they sacrificed an animal on the pulpit and splattered its blood on the altar and chair of the worship leader, said the Rev. B. Sangthanga, the head pastor of the church in the Kolasib district of the northeastern Indian state. Last year, some young men of our village confessed to worshipping Satan. Our investigation has found that the same group is behind this attack on the church. Mr. Sangthanga said the acts of vandalism carry signatures of the Mizo Satan followers. ... Now their attack on our church proves that the number of Satanists is growing across the state with village youths joining them. The villagers did not report the attack to the police, choosing instead to pray for God's intervention to help the misguided youths return to the right path. But other recent incidents have led to the arrests of young Satan worshippers on charges of vandalism at religious places. Most were briefly detained and released with a scolding. The youths -- most in their late teens or early 20s -- tend to be high-school dropouts and often are drug users, a police investigation found. One study found there were as many as 95 Satan-worshipping groups in Mizoram. More than 50 cases have been reported in which the groups vandalized churches, burned Bibles or defiled cemeteries. Some of them conduct midnight gatherings at isolated cemeteries, where they are reported to dance naked, slash their wrists in ritual blood offerings and chant invocations to Satan. They sometimes write graffiti in their blood, leaving messages such as dog si nataS -- the reverse of Satan is god. Mizoram church leaders blame high unemployment and bad Western influences for the growth of the groups. When, three years ago, a girl-only [satanic group] was caught by village elders while performing some bizarre rituals, the girls, who were all high-school dropouts, admitted that [they had been] influenced by the Hollywood movie 'The Craft,' said a church leader in the Aizawl district. Lots of graduates and postgraduates are jobless in this state, and so, many younger students are getting disenchanted with their studies. Many such young [Christian] people are turning away from the church, taking drugs and sometimes following this Satan's path out of despair. Muana, a 25-year-old former Satan worshipper who uses only one name, said young people were joining the groups out of frustration over the tens of thousands of highly educated people who are jobless. Most members of our [group] were intravenous drug users. We wanted to rebel against the society, and so we targeted the Church, said Muana, who is at a drug detoxification center in the neighboring state of Manipur. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Pope may have done Islam a favour
http://www.theaustralian.news.com.au/printpage/0,5942,20436604,00.html Pope may have done Islam a favour Debate is needed on the Koran's teaching, says William Rees-Mogg 19sep06 JOURNALISTS should not criticise Pope Benedict XVI for his lecture at Regensburg. He has done only what every sub-editor on a newspaper does every day. Confronted with a long and closely written text, he inserted a lively quote to draw attention to the argument. We all do it. Sometimes the quote causes trouble, but more often it opens up an argument that is needed. The question is not whether the quotation from the Byzantine emperor Manuel II Palaeologus is offensive: it is. The question is whether the emperor is justified in what he said. His main thrust was at least partly justified. There is a real problem about the teaching of the Koran on violence against the infidel. That existed in the 14th century, and was demonstrated again on September 11, 2001. There is every reason to discuss it. I am more afraid of silence than offence. The Pope's actual quotation is not just a medieval point of view. It is a common modern view - even if it seldom reaches print, it can certainly be found on the internet. It went: Show me just what Mohammed brought that was new, and then you shall find things only evil and inhuman, such as his command to spread by the sword the faith he preached. Is it true that the Koran contains such a command, and has it influenced modern terrorists? The answers, unfortunately, are yes and yes. The so-called Sword Verse from Chapter 9 must have been in the emperor's mind: So when the sacred months have passed away, then slay the idolaters wherever you find them. And take them captive and besiege them, and lie in wait for them in every ambush. This does shock many Muslims: extremists are angered by the implied criticism of those who quote it, while moderates who cannot disavow the terms of the Koran prefer more evasive interpretations. The shock it creates shows the importance of the doctrine. One man who does not question the meaning of the verse is Osama bin Laden. His attitude is discussed at some length in Chapter 14 of an excellent new book, The Qur'an, a Biography, by Bruce Lawrence, who is professor of Islamic studies at Duke University, North Carolina. Lawrence observes the use of this verse as a central argument for jihad in bin Laden's manifesto in 1996; that was a declaration of war against native and foreign infidels. Lawrence makes several relevant points. Bin Laden selects only those verses that fit his message, and then cites them exclusively for his own purposes. He ignores both their original context and also the variety of historical differences between committed Muslims about how to apply their dicta. He collapses the broad spectrum of Koranic teaching into a double requirement: first to believe and then to fight. Lawrence also draws attention to the qualifications that surround the Sword Verse; particularly that those infidels who repent should be allowed to go free: For God is most forgiving; most merciful. It is impossible to reconcile the consistent Koranic teaching that God is most merciful with suicide bombing, which is indiscriminate and murders faithfuls and infidels alike. It is a mistake to think that all the major religions are identical: they have real differences of doctrine that have real impacts on human society. What is true, however, is that no religion shall survive for more than a generation or two unless it has a substantial element of truth in it. It is natural for Christians of different denominations to love what they have in common without ceasing to be aware of their differences. A Christian should also rejoice in the positive spiritual values of the other major religions. It is natural for a Christian to feel enriched by Judaism, which was the religion of Jesus; or by Platonism, the philosophy of the opening chapter of St John's Gospel and of St Augustine. Yet Christians also find spiritual truths in Buddhism, Confucianism, Daoism, Hinduism, Sikhism and Islam. There is a significant link between aspects of Islamic Sufi mysticism and the Christian mystical tradition. When one lists these religions it becomes obvious that there are two problems: violence and the influence of reason, both of which Benedict identified. Violence is a fault from which no major religion has historically been free. It is one of the great scandals that so many persecutions have taken place in the name of Jesus. This has been more or less true of all the great religions: human beings are the most savage of beasts, and they will kill each other in any cause, however noble. Yet, nowadays, Islam is the only major religion in which violence is a serious doctrinal issue. It is true that tribalised Catholics and Protestants in Ireland have only recently stopped killing each other and vengeful Sikhs assassinated Indira
[ppiindia] Dangerous priorities
14 - 20 September 2006 Issue No. 812 Egypt Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875 http://weekly.ahram.org.eg/2006/812/eg6.htm Dangerous priorities With Darfur high on her agenda, Amnesty International's Secretary-General Irene Khan was in Egypt this week. She spoke to Amira Howeidy about double standards and the horrors of the war on terror Khan photo: Sherif Sonbol -- Five years ago, the London-based Amnesty International human rights organisation appointed Irene Khan as its first Muslim, Asian and female secretary-general. This landmark change at the helm of the world's largest human rights organisation coincided with the 11 September attacks in New York and Washington, the subsequent ramifications of which Amnesty's first Muslim secretary-general had to carefully steer through. These included the dangerous repercussions of the war on terror, as well as the invasions of Afghanistan and Iraq, and the rise of Islamophobia worldwide. Khan's first visit to Egypt as secretary-general coincided with the fifth anniversary of 9/11. But as she sat on the sofa of her room at the Nile Hilton at the end of her hectic one-day stop, Khan seemed to have just one issue in mind: the two- year old conflict in the Darfur region in western Sudan. It was for this issue that Khan met both Amr Moussa, the Arab League secretary-general, and Egypt's assistant minister for foreign affairs. Khan was urging Arab governments and friends of Sudan -- like Egypt -- to become more involved in resolving what she described as the massive human rights problem in Darfur. The Arab League needs, as a friend of Sudan, to be able to sit down with Sudan and with the UN and the African Union, to come up with an arrangement which will help resolve the human rights problem on the ground, she told Al-Ahram Weekly. Prior to her visit, Amnesty had pursued its campaign for sending UN peace- keeping forces to Darfur as per UN Security Council Resolution 1706, which the Sudanese government vehemently opposes. While Egypt opposes sending UN peace-keeping forces into Darfur against the Sudanese government's will, independent observers have been more critical of the entire principle of foreign troops in north Sudan, which they say poses a threat to Egypt's national security at its southern borders, and close to Nile water sources. I tell those people to look at the situation in Lebanon where the Arab League and Arab countries have actually supported the UN playing a role in southern Lebanon to solve a problem, Khan said. With strong Arab calls for a greater UN role in Lebanon and the Palestinian occupied territories, she asked, why is a UN presence in Darfur viewed as an obstructive rather than constructive role? This, she argued, leads to allegations of double standards. I think the dilemma here is: it's not enough to say we don't want the UN, it's too dangerous. I can understand their concerns about that, but then what are the alternatives? Accusations of double standards, however, go both ways. While the Darfur crisis is only two years old, and foreign military presence risks further partitioning an already divided Sudan, many observers view the international community's fixation on Darfur -- and indifference towards the 56-year-old Palestinian problem -- as indicative of double standards as well. So why is Amnesty playing along? Failure to tackle Darfur, said Khan, feeds those constituencies in the international community who want to say, first let's solve the human rights problem in Darfur, and until then we can't look at anything else... It's not a question of balancing one or the other. The occupied territories have slipped off the international political agenda, and there needs to be much more focus, but then there are also killings in Darfur. Khan said she would like to visit Gaza and the West Bank sometime this year, to raise awareness about the gravity of the situation. The situation in Iraq, Lebanon and Darfur have pushed the occupied territories off the front pages; pushed it off the agenda of the international community. There is very little faith in the international community after nothing was done to stop Israel from killing over a thousand civilians and destroying the infrastructure in Lebanon and Gaza; Amnesty's position on the war -- equating both sides, Hizbullah and Israel, as violators of international humanitarian law (IHL) -- has generated question marks regarding the organisation's politics. Critics here said it was unfair to evaluate what happened in Lebanon and Palestine based on principles of the IHL, because one side -- the Arabs -- have been the continuous targets of Israeli violations of IHL and a series of UN resolutions over the past 50
[ppiindia] Sudan's chilling challenges
Refleksi: Indonesia menaruh perhatian besar dengan hiruk pikuk terhadap Palestina dan Lebanon, tetapi masalah Darfur tidak diutik, apakah ketidakutikan ini disebabkan karena penguasa Darfur beragma Islam? 14 - 20 September 2006 Issue No. 812 Region Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875 http://weekly.ahram.org.eg/2006/812/re64.htm Sudan's chilling challenges Journalist beheaded and protesters take to the streets as Khartoum faces off with Washington over disbarring UN peace-keeping troops from Darfur, writes Gamal Nkrumah Few Khartoum mysteries can rival the beheading last Thursday of the editor-in-chief of the Sudanese daily Al-Wifaq, Mohamed Taha Mohamed Ahmed. The gruesome and cold- blooded assassination has already led to the eruption of mass demonstrations in the Sudanese capital by journalists, rights activists and members of opposition parties. In a narrow legal sense, it looks doubtful whether the perpetrators of Taha's grizzly murder will be brought to justice. There was a public outcry, and protesters urged the Sudanese government to speak out unequivocally against the outrage. The Sudanese authorities are called upon to de-legitimise zealous violence and anathematise bigotry and intolerance. Sudan's authorities, however, seem more concerned with the deployment of foreign troops in the westernmost Sudanese war- torn province of Darfur. At the African Union (AU) in Sirte, Libya, Sudanese President Omar Hassan Al-Bashir reiterated his opposition to the deployment of UN peace-keeping forces in Darfur. We shall never accept foreign troops on Sudanese soil, Al-Bashir told African leaders in Libya. His host, Libyan leader Muammar Gaddafi, concurred. The deployment of foreign troops in Darfur is tantamount to re-colonisation, the Libyan leader warned. President Al-Bashir used the AU Summit that took place in Libya on Saturday as a platform to mobilise African leaders against the proposed stationing foreign peace-keepers in Darfur. Sudanese opposition figures strongly disagreed. The Sudanese government has created a catastrophic situation in Darfur. It has to pay the price for its blunders in Darfur; the Sudanese government must atone for its failures. The people of Darfur must not be made to pay for the mistakes of the ruling clique in Khartoum, Sheikh Hassan Al-Turabi, Sudan's foremost Islamist ideologue and leader of the opposition Popular Congress Party (PCP) told Al-Ahram Weekly. In or out of prison, Turabi has been cast as the evil genius in Khartoum. Turabi strongly condemned Taha's assassination, which he said added to the alarm signals emanating from Khartoum. Taha's cruel murder was unprecedented as far as Sudan is concerned, but it does fit a pattern in the Sudanese political establishment of playing fast and loose with the facts. There is a change of political mood in Sudan and Taha's murder exacerbates the political tempo in the country, Turabi explained. This change of mood really matters, he added. The threshold for the prosecution of Taha's murderers is therefore set high. Turabi dismissed the notion that Taha's assassination was payback for the prominent newspaperman's questioning of the prophet's parentage. There are serious curtailments on press freedom. These restrictions are real, Turabi said. Taha was considered Islamist in ideological orientation, but he had no strong political affiliation with the ruling National Congress Party (NCP). He was arrested last year after writing a series of articles questioning the parentage of Prophet Mohamed. Soon after many Sudanese militant Islamists called for Taha to be put to death. He survived an assassination attempt in 2000 after writing an article critical of the ruling National Congress Party (NCP). The case, however, noted Turabi, is a warning shot of the strength of militant political Islam in Sudan. There are many sympathisers in Sudan for militant Islamism. What they must not be is underestimated. The people want social justice and Islam represents the ideal way forward, Turabi said. Even though Taha was far from being a secularist -- at one point he was closely associated with the regime of President Al-Bashir -- he was, nonetheless, fatally punished by his attackers. His head was next to his corpse, hand-and-foot- bound. There is no God but God and God is Greatest, yelled his supporters. Sudanese police fired tear gas on demonstrators protesting against inflation and the kidnap and gruesome murder of Taha. Militant political Islam is not an easy phenomenon to explicate, or to penetrate. As Sudan democratises it becomes more difficult to pigeonhole Islamist politicians, both government and opposition. However, there are deciding markers. When you open this evil door to hell, and knives and bullets take the place of the pen, this means we are on the path to chaos, warned an editorial of the Khartoum
Re: [ppiindia] Kenapa ada yang ngamuk?
oom harry, sampean jarang nongol di milis akhir akhir ini, padahal saya mau nanya, artine sans culotte itu apaan yah, kok sering banget di kutip dalam buku buku ttg revolusi prancis. mosok artine thok till tanpa celana dalam/tanpa koloran, kan nggak juga. buku terjemahan yg saya baca Revolusi Prancis - Francois Furet Denis Richet, diterjemahkan oleh orang orang UGM dengan buruk sekali, dan ketika membahas sans culotte kok ndilalah, ndak pakai diterjemahkan sama sekali. apa artinya proletar ? === ttg kardinal ratzinger yg baru belajar jadi paus ini, pernah menjabat sebagai Kepala Kongregasi Kepausan untuk Doktrin Iman. Dari namanya saja sudah ketahuan, 'Doktrin Iman'. KOMPAS saja pernah menulis panjang lebar tentang biografinya dengan nada sedikit memelas. Mungkin agak khawatir juga, kalau doi agak nekadan orangnya :D Tariq Ali di situsnya link: http://www.counterpunch.com/tariq09162006.htmlmenduga bahwa simbah Paus ini tahu benar apa yang dia tulis dan dia katakan. I think he knew what he was saying and why. Choosing a quote from Manuel II Paleologos, not the most intelligent of the Byzantine rulers, was somewhat disingenuous, especially on the eve of a visit to Turkey. He could have found more effective quotes and closer to home. Jika mister Ratzinger ini lebih peka sedikit, dalam kondisi bom boman dunia barat ke Asia Barat (untuk tidak mengatakan Timur Tengah), dunia itu dalam kondisi tercabik cabik, miskin, kelaparan, dan grassrootnya dalam kondisi yang mudah marah, dan terhina, maka suatu hal yang aneh dari Paus untuk mengutip pernyataan Manuel II Paleologos tersebut. Reaksi muslim tipical sudah dapat diprediksi, namun sebuah dialog antar peradaban tidak pernah dimulai dari hinaan kepada pendiri agama saingannya. salam, Ari Condro On 9/18/06, Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] wrote: Prahara besar bakalan menimpa dunia karena ada perang dingin antar agama. Karena keseleo atau slip of the tongue mungkin si Pope Benedict 16 mengutip percakapan antara Kaisar Manuel Paleologos 2 dengan seorang intelek Parsi yang mensitir bahwa peluasan agama Islam adalah berkat pedang dan kekerasan. Tinggalkan dulu soal hiruk pikuk keseleo lidah ini karena toh si Pope ini sudah minta maaf atas keteledorannya, yang dia katakan bukan pendiriannya dalam me-labeli agama Islam sebagai agama yang getol main kayu. Kita teliti dulu dan coba bandingin dengan kejadian ini dengan keseleonya lidah Pope Benedict 16 ini. Masih ingat akan Pope John Paul ke2 yang pada tahun 1987(?) yang telah menjadi korban percobaan pembunuhan oleh Memet Ali seorang extremist Muslim? Tidak ada kayaknya orang Kresten mengadakan demo apalagi ingin mengadakan pembalasan kepada orang Islam. Tidak ada , boro2 Vatican minta agar orang Muslim minta maaf atas percobaan pembunuhan ini, dan idak ada seorang nun di bunuh di Somalia yang terjadi kemarin gara2 lidah yang keseleo, tidak ada gereja2 yang dibakari di Gaza. Malahan Pope John Paul 2 ini mengunjungi Memet Ali di penjara dan mengampuni perbuatannya. Aku tidak bela sini, bela sana, karena aku seorang individu yang tidak punya kepentingan atas agama ini, agama itu, karena saya seorang kapir, tapi kapir yang tunduk sama hukum(law of the land) dan bahkan aku orang alim lho. Harry Adinegara [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Masya Allah, situs PKS diserang hacker!
Masya Allah, situs PKS diserang hacker! Sang hacker mengaku dari Iran, tapi sepertinya cuma mau mengadu domba saja. Wass, Indonebia On 9/16/06, HelmiCellular.Com - [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum Wr Wb kepada pak Teddy Surya Gunawan [EMAIL PROTECTED] website anda telah diganti frontpagenya oleh Hacker http://i106.photobucket.com/albums/m277/helmi_fa/pks-anz.jpg border=0 alt=Photobucket - Video and ImageHosting/a [IMG]http://i106.photobucket.com/albums/m277/helmi_fa/pks-anz.jpg[/IMG] = Wassalamu'alaikum Wr Wb. Assalammu'alaikum wr wb Terima kasih atas perhatiannya Afwan, ana baru pulang dari Musyawarah Daerah PIP PKS-ANZ di Myuna Bay, 1.5jam Utara Sydney (kalau gak macet). Tiga hari rapat, penyusunan program, dan silaturahmi yang cukup melelahkan dengan seluruh perwakilan state di Australia dan New Zealand. Ana baru saja pulang ke rumah di Wollongong (1 jam Selatan Sydney) setelah mengantar ikhwah perwakilan Queensland ke airport, ketika ngecek ternyata websitenya sudah dihack. Alhamdulillah, MySQL databasenya berhasil diselamatkan (tidak mengalami pengrusakan dan vandalisme). Karena disusun secara modular, fungsi-fungsi lainnya dari website di bawah pks-anz.org is not affected, i.e. pkspedia. Dan alhamdulillah, kerusakan yang ditimbulkan oleh hacker (belum tentu hacker Iran, bisa saja mengadu domba) bisa ditanggulangi dalam masa 10 menit. All praises due to Allah. Mungkin baru besok ana bisa menganalisis log filenya, dari mana si hacker itu bisa masuk... Kalau ada ikhwah yang bantuin juga ana berterima kasih sekali... ^_^ Demikian, jazakumullahu khairan katsira Wassalam, Teddy - Apakah Anda Yahoo!? Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Lulu Tobing: Dukung uang Rupiah jadi cinderamata!
Ana bilang apa? Dari dulu, sampai mulut berbusa-busa, Rupiah itu sudah tidak ada harganya. Mangkanya ana bilang agar BI segera menggunakan Dinar dan Riyal sahaja Ana dan juga Lulu Tobing (jangan diganti jadi Lele Tobing ya!)..amat mendukung kerjaan Babe sekeluarga yang menjadikan uang kertas sebagai cinderamata. Rupiah itu sudah layak dibuang ke Bantar Gebang!!! Wass, Indonebia == Suvenir Uang Pernikahan Keluarga Cendana Dikritik Jakarta (ANTARA News) - Suvenir (cendramata) dari Keluarga Cendana kepada undangan dalam pernikahan putra Siti Hardianti Rukmana (Mbak Tutut), Dani Rukmana dengan Lulu Tobing berupa kemasan uang pecahan Rp10.000,- dan Rp 20.000,- dikiritik mantan anggota Fraksi Partai Golkar DPR/MPR Ais Ananta Said. Masa suvenir dari duit yang dilipat-lipat jadi kembang, kata Ais di Jakarta, Sabtu mengomentari pernikahan anak dari putri sulung mantan Presiden Soeharto. Putra mantan Ketua Mahmakah Agung (MA) almarhum Ali Said itu mencoba menghitung jumlah uang yang dikeluarkan Cendana untuk suvenir dalam pernikahan tersebut. Seandainya satu rangkaian bunga suvenir itu nilai uang yang dipakainya sebesar Rp100.000, untuk 5.000 undangan, maka jumlah uang yang dianggarkan sebesar Rp500 juta atau setengah miliar. Uang itu `kan lebih baik dibagi-bagi ke fakir-miskin yang sangat membutuhkan. Bukannya diberikan kepada undangan, kata Ais Anantama Said. Pemberian suvenir dalam bentuk uang itu juga bisa dianggap menimbulkan citra kurang baik Keluarga Cendana di mata publik. Sebagian orang bisa menilai cara seperti itu sebagai wujud kesombongan. Bisa jadi ada undangan yang tersinggung dan menganggap bagi Keluarga Cendana uang seperti tidak ada harganya. Masih banyak yang bisa diperbuat Keluarga Cendana selain melipat-lipat duitnya untuk suvenir bagi para tamu, kata Ais. http://www.antara.co.id/seenws/?id=42424 - Apakah Anda Yahoo!? Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Masya Allah, situs PKS diserang hacker!
Wah masih mujur cuma dari Iran, bagaimana kalau dari Arab Saudia? - Original Message - From: indonebia indonebia [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; ppiindia@yahoogroups.com; wanita-muslimah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, September 18, 2006 6:52 AM Subject: [ppiindia] Masya Allah, situs PKS diserang hacker! Masya Allah, situs PKS diserang hacker! Sang hacker mengaku dari Iran, tapi sepertinya cuma mau mengadu domba saja. Wass, Indonebia On 9/16/06, HelmiCellular.Com - [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum Wr Wb kepada pak Teddy Surya Gunawan [EMAIL PROTECTED] website anda telah diganti frontpagenya oleh Hacker http://i106.photobucket.com/albums/m277/helmi_fa/pks-anz.jpg border=0 alt=Photobucket - Video and ImageHosting/a [IMG]http://i106.photobucket.com/albums/m277/helmi_fa/pks-anz.jpg[/IMG] = Wassalamu'alaikum Wr Wb. Assalammu'alaikum wr wb Terima kasih atas perhatiannya Afwan, ana baru pulang dari Musyawarah Daerah PIP PKS-ANZ di Myuna Bay, 1.5jam Utara Sydney (kalau gak macet). Tiga hari rapat, penyusunan program, dan silaturahmi yang cukup melelahkan dengan seluruh perwakilan state di Australia dan New Zealand. Ana baru saja pulang ke rumah di Wollongong (1 jam Selatan Sydney) setelah mengantar ikhwah perwakilan Queensland ke airport, ketika ngecek ternyata websitenya sudah dihack. Alhamdulillah, MySQL databasenya berhasil diselamatkan (tidak mengalami pengrusakan dan vandalisme). Karena disusun secara modular, fungsi-fungsi lainnya dari website di bawah pks-anz.org is not affected, i.e. pkspedia. Dan alhamdulillah, kerusakan yang ditimbulkan oleh hacker (belum tentu hacker Iran, bisa saja mengadu domba) bisa ditanggulangi dalam masa 10 menit. All praises due to Allah. Mungkin baru besok ana bisa menganalisis log filenya, dari mana si hacker itu bisa masuk... Kalau ada ikhwah yang bantuin juga ana berterima kasih sekali... ^_^ Demikian, jazakumullahu khairan katsira Wassalam, Teddy - Apakah Anda Yahoo!? Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.405 / Virus Database: 268.12.4/449 - Release Date: 9/15/2006 *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Karen Armstrong: We cannot afford to maintain these ancient prejudices against Islam
Mas Satrio, Aku setuju dgn Karen, prejudice harus kita tinggalkan. Dalam sebuah milis aku berkali-kali mencoba untuk menghilangkan itu dengan diskusi dan bahkan debat. Kebanyakan ada yang bisa menerima bahwa Islam adalah agama yang baik. Namun tetap saja ada yang ngeyel terus menerus, mengatakan Islam adalah hantu buat umat manusia. Upaya menjelaskan mengenai Islam perlu diupayakan terus menerus. Hal yang tidak mudah. Hal ini semakin menjadi mudah seandainya dari pihak Islam sendiri juga berani bertindak tegas terhadap kelompok Islam garis keras. Akan lebih mudah juga jika kelompok tertentu tidak memaksakan agamanya sebagai landasan negara kita semua, Indonesia bukan milik orang Islam saja bukan?! Dan tolong sampaikan kepada mereka jangan samakan agama Kristen dengan Bush. Bukankah kalian juga tidak suka jika Islam disamakan dengan teroris??? Jangan samakan pula agama Kristen dengan Neoliberalisme. Jika kita tak mau menerima prasangka, ada baiknya kita menghilangkan prasangka kita sendiri pada orang lain. Wassalam Bobby Budiarto Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: We cannot afford to maintain these ancient prejudices against Islam Recent Activity 12 New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Indonesia Cultural diversity God bless Indonesian language course Indonesian language learn Ads on Yahoo! Learn more now. Reach customers searching for you. Yahoo! Mail You're invited! Try the all-new Yahoo! Mail Beta Y! Messenger Send pics quick Share photos while you IM friends. . - Get your email and more, right on the new Yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Pope Benedict: From Rotten Soul out that Rotten Words
Pope Benedict insulting Islam as barbaric by quoting a Byzantium king Manuel II saying: Show me just what Muhammad brought that was new, and there you will find things only evil and inhuman, such as his command to spread by the sword the faith he preached.. This is not the first time Benedict who was Joseph Ratzinger (RottenZinger?) attacking Islam. On January 2005 and in 2005 he did the same thing. This is the lecture of Holy Hitler Benedict from BBC: http://news.bbc.co.uk/1/shared/bsp/hi/pdfs/15_09_06_pope.pdf Following his fourteenth birthday in 1941, Ratzinger was enrolled in the Hitler Youth (Wikipedia). Instead of teaching the Christianity in front of his followers, Benedict prefer talk about Islam and insult Islam. He put hatred among his followers that Islam is evil and in human. How come that kind of people could bring peace to the world? Benedict never apologize about what he said. Pope only deeply sorry for the reaction to comments he made (CNN). Is that the kind of a wise man? A man of his age should be wiser than that. Benedict also defending Fabianus Tibo, the butcher who slaughtered thousands of Muslims in Poso (Central Celebes), from death penalty. Though the courts verdict is guilty and also thousands witness know Tibo has slaughtered many Muslims (some of the victims are kids who studied at Walisongo Islamic Boarding School), Benedict ask Indonesian Government to release the butcher. That show that Benedict has rotten heart, rotten soul. No wonder if his words are rotten because from rotten soul out that rotten words! Benedict insult Islam as spreading the religion by sword. The history shows as filmed in the movie The Messenger that Islam is the religion of peace. Though the Muslims tortured until death (e.g. Bilal was laid down in the hot dessert with big stone on his stomach), yet the Muslims did not fight back. They chose to leave Mecca and go to Medina about 400 km from Mecca. Yet the infidels attack the Muslims to Medina in Badar battle. The Muslims only defend themselves and not fighting back to Mecca though the infidels were defeated. The infidels attack again in Uhud battle, but the Muslims drove them back. The infidels attack Muslims for the 3rd time in Khandaq battle and they were defeated. But the Muslims though were attacked 3 times by the Infidels still not attacking back to Mecca. That is what happen. And the history shows that it is the Byzantium first kill the prophets messenger and attack Muslims first in the battle of Mutah and Tabuk. Both places are in Arab. Not Byzantium. So Benedict has lied just like the Christians lying their children about Santa Claus. If Benedict study Bible, he will realized that his God in his Bible is a barbarian Look at these verses: 15:1 Then Samuel said to Saul, I was the one the Lord sent to anoint you as king over his people Israel. Now listen to what the Lord says.1 15:2 Here is what the Lord of hosts says: I carefully observed how the Amalekites opposed2 Israel along the way when Israel3 came up from Egypt. 15:3 So go now and strike down the Amalekites. Destroy everything that they have. Dont spare4 them. Put them to death man, woman, child, infant, ox, sheep, camel, and donkey alike. [1 Samuel 15:1-3] Not Peace, but a Sword 10:34 Do not think that I have come to bring60 peace to the earth. I have not come to bring peace but a sword. 10:35 For I have come to set a man against his father, a daughter against her mother, and a daughter-in-law against her mother-in-law, 10:36 and a mans enemies will be the members of his household.61 [Matthew 10:34-36] That verses are in the Bible. The Christian Bible! It is Christian God that say to slaughter man, woman, child, infant, ox, sheep, camel, and donkey! It is the Christian God who say that He come to bring sword. Not peace! The history shows that Christianity spread by guns and cannons with slogan: Gold, Glory, and GOSPEL! Look how the priests with Spanish soldiers spreading Christianity to America and Philippine! They killed millions of people there! They are barbarians. Look how the priests with Portuguese soldiers spreading Christianity to America and Timor! They killed millions of people there! They are barbarians. Look how the priests with British soldiers spreading Christianity to America, India, Australia and China! They killed millions of people there! They are barbarians. Who started World War I and killed more than 10 millions people? Mostly Christians who lived in British, German, France, Russia, Belgium, Austria, etc. Who are the barbarians who killed so many people? They are Christians. Not Muslims. Who started World War II and killed more than 55 millions people? Mostly Christians who lived in US, British, German, France, Russia, Belgium, Austria, etc. Who are the barbarians who killed so many people? They are Christians. Not Muslims. It is the Christians who drop Atom Bomb at Hiroshima and killed thousands of people including women and
[ppiindia] Pope Benedict: From Rotten Soul out that Rotten Words
Pope Benedict insulting Islam as barbaric by quoting a Byzantium king Manuel II saying: Show me just what Muhammad brought that was new, and there you will find things only evil and inhuman, such as his command to spread by the sword the faith he preached.. This is not the first time Benedict who was Joseph Ratzinger (RottenZinger?) attacking Islam. On January 2005 and in 2005 he did the same thing. This is the lecture of Holy Hitler Benedict from BBC: http://news.bbc.co.uk/1/shared/bsp/hi/pdfs/15_09_06_pope.pdf Following his fourteenth birthday in 1941, Ratzinger was enrolled in the Hitler Youth (Wikipedia). Instead of teaching the Christianity in front of his followers, Benedict prefer talk about Islam and insult Islam. He put hatred among his followers that Islam is evil and in human. How come that kind of people could bring peace to the world? Benedict never apologize about what he said. Pope only deeply sorry for the reaction to comments he made (CNN). Is that the kind of a wise man? A man of his age should be wiser than that. Benedict also defending Fabianus Tibo, the butcher who slaughtered thousands of Muslims in Poso (Central Celebes), from death penalty. Though the courts verdict is guilty and also thousands witness know Tibo has slaughtered many Muslims (some of the victims are kids who studied at Walisongo Islamic Boarding School), Benedict ask Indonesian Government to release the butcher. That show that Benedict has rotten heart, rotten soul. No wonder if his words are rotten because from rotten soul out that rotten words! Benedict insult Islam as spreading the religion by sword. The history shows as filmed in the movie The Messenger that Islam is the religion of peace. Though the Muslims tortured until death (e.g. Bilal was laid down in the hot dessert with big stone on his stomach), yet the Muslims did not fight back. They chose to leave Mecca and go to Medina about 400 km from Mecca. Yet the infidels attack the Muslims to Medina in Badar battle. The Muslims only defend themselves and not fighting back to Mecca though the infidels were defeated. The infidels attack again in Uhud battle, but the Muslims drove them back. The infidels attack Muslims for the 3rd time in Khandaq battle and they were defeated. But the Muslims though were attacked 3 times by the Infidels still not attacking back to Mecca. That is what happen. And the history shows that it is the Byzantium first kill the prophets messenger and attack Muslims first in the battle of Mutah and Tabuk. Both places are in Arab. Not Byzantium. So Benedict has lied just like the Christians lying their children about Santa Claus. If Benedict study Bible, he will realized that his God in his Bible is a barbarian Look at these verses: 15:1 Then Samuel said to Saul, I was the one the Lord sent to anoint you as king over his people Israel. Now listen to what the Lord says.1 15:2 Here is what the Lord of hosts says: I carefully observed how the Amalekites opposed2 Israel along the way when Israel3 came up from Egypt. 15:3 So go now and strike down the Amalekites. Destroy everything that they have. Dont spare4 them. Put them to death man, woman, child, infant, ox, sheep, camel, and donkey alike. [1 Samuel 15:1-3] Not Peace, but a Sword 10:34 Do not think that I have come to bring60 peace to the earth. I have not come to bring peace but a sword. 10:35 For I have come to set a man against his father, a daughter against her mother, and a daughter-in-law against her mother-in-law, 10:36 and a mans enemies will be the members of his household.61 [Matthew 10:34-36] That verses are in the Bible. The Christian Bible! It is Christian God that say to slaughter man, woman, child, infant, ox, sheep, camel, and donkey! It is the Christian God who say that He come to bring sword. Not peace! The history shows that Christianity spread by guns and cannons with slogan: Gold, Glory, and GOSPEL! Look how the priests with Spanish soldiers spreading Christianity to America and Philippine! They killed millions of people there! They are barbarians. Look how the priests with Portuguese soldiers spreading Christianity to America and Timor! They killed millions of people there! They are barbarians. Look how the priests with British soldiers spreading Christianity to America, India, Australia and China! They killed millions of people there! They are barbarians. Who started World War I and killed more than 10 millions people? Mostly Christians who lived in British, German, France, Russia, Belgium, Austria, etc. Who are the barbarians who killed so many people? They are Christians. Not Muslims. Who started World War II and killed more than 55 millions people? Mostly Christians who lived in US, British, German, France, Russia, Belgium, Austria, etc. Who are the barbarians who killed so many people? They are Christians. Not Muslims. It is the Christians who drop Atom Bomb at Hiroshima and killed thousands of people including women and
[ppiindia] Re: Fw: Terjemahan ceramah Paus Benedict oleh Romo Mardi - [Ilmiah Lengkap: Jerman-Indonesia]
wah sepertinya Mr. Bobby dah kebakaran jenggot (kalo punya jenggot) baca postingan-nya Nizami. Mbo' kalo postingan-nya kekanak-kanakan n kampungan qt nanggepinnya tetap kekotaan, kalem tapi mengena (lupakan umpatan suroboyo-nya dunx!! rizih boz!!). Kalo menurut saya sendiri, ada baiknya Paus langsung memberikan pernyataan (tanpa mewakilkan pada siapapun) untuk mengklarifikasi kutipan beliau tersebut dan sikap beliau sendiri terhadap pernyataan sang Kaisar yang sudah beliau kutip. Pernyataan MAAF karena telah menyinggung umat muslim belumlah cukup menyelesaikan masalah yang telah ditimbulkannnya, karena yang menjadi banyak pertanyaan orang AWAM mendengar kutipan tersebut adalah apakah paus juga memiliki pendapat yang sama dengan pernyataan sang kaisar??. So Pope... agar tidak muncul teori-teori konspirasi baru disekitar vatikan (yg mungkin akan menjadi best seller Dan Brown:)) silahkan klarifikasikan pernyataan Anda, kami tunggu!! --- In ppiindia@yahoogroups.com, Robertus Budiarto [EMAIL PROTECTED] wrote: Arriko, masalahnya bukan di Kuliah tersebut, tetapi kepekaan si Paus dalam mengutip sesuatu. Yang dihadapi kan bukan cuman mahasiswanya dan para intelektual kampus. Tapi orang-orang bermental taman kanak- kanak juga ikut ngedengerin... Undangan berdialog berdasarkan akal budi di akhir tulisan dibaca, tapi kutipannya aja yang dipelototin.. laju dijadikan alasan untuk berantem.. Tuh si Nizami udah ngebacot lagi.. nunjukin kampungannya.. Paus mestinya sadar di dunia ini masih banyak yang kampungan kaya Nizami.. (kampungan kok ngakunya Islam???) Mereka seenaknya teriak-teriak mau jadiin negara ini negara Islam... bagaimana perasaan mereka kalau kita mau menetapkan negara ini sebgai negara Kristen..??? Kaya negaranya sendiri aja??? Mereka seenaknya menyamaratakan agama kita dengan si JIANCUKAN BUSH tapi kalau agama mereka disamakan dengan TEROR... marah- marah.. dasar JIANCUK! Salam Bobby B Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear all Friends, Baru saja romo mardi mengirimkan pidato Ilmiah dari Paus Benediktus dari baha asli (bahasa Jerman) kedalam Bahasa Indonesia secara lengkap dan Ilmiah, semoga terjemahan ini membantu teman-teman dalam mengerti dasar Recent Activity 12 New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Indonesia Cultural diversity God bless Indonesian language course Indonesian language learn Search Ads Get new customers. List your web site in Yahoo! Search. Yahoo! Mail Get on board You're invited to try the all-new Mail Beta. Y! Messenger Quick file sharing Send up to 1GB of files in an IM. . - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] m.a.t.o.a pak YK
Iya terima kasih-terima kasih atas pencerahan matoa-nya. Kenapa saya harus pergi jauh-jauh. Pada akhirnya, seorang mahasiswi baru asal Jayapura menunjukkan di depan fakultas kehutanan IPB ada pohon matoa (ada 2 pohon yang baru bisa diidentifikasikan). Sedang berbuah lagi, tapi masih hijau. Ada yang mau membantu metik nanti sebelum diserobot codot (kelelewar buah)? ^_^ Tapi tidak tahu jenis kelapa atau pepela (bener nggak), yang jenis kelapa katanya sangat manis dan tak bisa dikatakan dengan kata-kata. Satu kilo Rp 40 ribu, kenapa tak coba budidaya ya dan mengekspor, ini ide yang cerdas. Dia juga menceritakan di rumah asalnya ada buah matoa, tapi jauh nian ya. Dan dia juga cerita masalah perang antar suku, iyah masalah kehormatan dan anggaplah ego nya tinggi. Tapi kalau sudah disentuh hidayah dan dibina baik, penduduk papua itu cerdas-cerdas dan berkarakter kuat. Yah mendengarnya, saya membayangkan suku Khajraj dan Aus yang tinggal di Madinah, bawaannya perang suku melulu. Bahkan hanya karena sapi yang terbunuh saja mereka bunuh-bunuhan, tapi kebanyakan karena provokasi Yahudi di Madinah. Tapi ketika di sentuh ISlam yang dibawa MUsha'b bin Umair.. mereka menjadi kompak, hebat dan pahlawan tangguh. Maaf lho ya mas Yohannis..., but saya bisa melihat karakter itu ketika studi banding dosen UNIPA dan mahasiswa Uncen yang berkunjung ke sini. ^_^. Pada akhirnya seorang adek mahasiswa baru asal jayapura itu mengeluhkan ketidakbolehan pakai kerudung di sekolah SMU Jayapuranya. Dia cerita ubi yang dibakar di batu panas. Jadi saya kira itu juga tidak perlu dirubah teknologi ini, bila ternyata kandungan gizinya malah masih bagus daripada dikukus. Dia ketawa ketika saya tanya mengenai RUU APP, karena dia bilang yang memakai koteka itu sekarang sangat sedikit, daerah yang sangat pedalaman. Malah dia dkk pun ikut mendukung aksi RUU APP. Beda dengan media masa ya? Toh dalam pandangan saya memakai busana muslim (bukan pengaturan busana di RUU APP ya) itu kan hanya diwajibkan muslim. Kalau soal pakaian, perkawinan, ibadah, makan dan minum semua diserahkan bagaimana masing-masing agama mengaturnya. ^_^ Sorry...jadi cerita panjang lebar, tapi memang disana banyak kenekaragaman hayati. Paling bagus produk pertaniannya kata dia di Wamena. CMIIW. Dia juga ketawa soal rumbia buat busana muslim ^_^ Dia juga cerita soal lobi-lobi, kalau ini mah saya sudah mencicipi. Asem banget yah, tapi asyik kalau buat rujak he he he. salam hangat, aris [EMAIL PROTECTED] wrote: Melencengmelenceng dikik boleh dong mas Nug... namanya jg ngobrol di warung kopi (dan usaha hihihi...). Kalau ada yg nyamber juga nanti daku jadikan thread baru... kebetulan baru 'bosan' (dialek Sentani, Jayapura untuk mblenger) ngebahas 'episteme'. Btw, copian pembicaraan di bawah itu dari tetangga yg mana? Ttg Matoa, menurutku taste Matoa adalah mix antara rambutan, leci dan klengkeng. Durian agak jauhlah... Tdk ada critanya orang mabuk Matoa spt halnya mabuk nangka atau durian. yk On 9/15/06, Nugroho Dewanto wrote: diskusinya makin lama makin jauh nih. saya kembalikan ke topik semula ya. dengan kutipan dari milis sebelah. Halo, Kemarin malam papanya anak-anak pulang dari dinas singkat ke jayapura. oleh-oleh pesanan saya yaitu kopi Sari Prima (? itu lho yang pernah diposting Kang Irvan K., kok saya jadi lupa namanya ya? sari prima atau prima sari? atau? ) ternyata tak dibeli dengan alasan lupa (HUU-UHH!!). Alih-alih, tentengan oleh-olehnya adalah dua kardus bekas yang berat terisi buah matoa. Suami kebetulan pernah menetap di Jayapura beberapa tahun sewaktu SD, jadi dia pernah selintas bercerita kepada saya ttg buah yg katanya khas Papua ini. Saya sendiri sih belum pernah melihatnya sampai kemarin malam (kacian deh saya, norak ya? he3). Penampakannya agak lebih besar daripada duku yang besar, dengan warna antara hijau bintik2 hitam sampai merah tua. Nggak cakep deh tampangnya. Kulitnya keras tapi cukup dipencet agar pecah, dan di dalamnya masih ada kulit ari berwarna putih. Secara asal-asalan saja saya menganggap agak mirip kelengkeng, hanya lebih besar saja. Saya pun jadi agak nggak bersemangat soalnya kalau makan kelengkeng kadang-kadang jadi batuk. Tapi tetap saja saya ingin mencoba (beli dua kardus gitu loh, berarti kan dia berharap banyak yang suka sama oleh-olehnya). Daging buah yang berwarna putih keruh agak kekuningan ini (lagi-lagi mengingatkan saya pada kelengkeng) saya masukkan ke dalam mulut, berharap rasanya tidak terlalu giung (kemanisan) ataupun asam. Lho.. kok rasanya dan wanginya mirip duren ya? pikir saya girang (penggemar duren sejati :) kunyah-kunyah.. mmm.. kayak kelengkeng campur duren... ambil lagi, kunyah lagi.. mmm.. enak banget... rasa duren tapi agak krenyes-krenyes... Mmm.. aku maafin deh kelupaannya beli kopi :) Sedikit melengkapi catatan ini, ada 'miracle' kecil
[ppiindia] [POETRY] ROZTOV ( II )
ROZTOV ( II ) Alexei Roztov bersama hari yang sarat oleh kejemuannya, untuk hidup dihisap keraguan ya, tentang peperangan Kursk, sisakan setitik kisah dibayang-bayang kekosonganmu tanpa sesal walau bersedih untuknya, ditumpahkan di sudut-sudut kesenjaan hari hingga kau tiada mengetahui setitikpun jua, tentang angkuhnya noda waktu berjalan pasti mengiringi lamunanmu, oh sisa-sisa usiamu ternoda! Kau coba tuk sembunyikan segala rasamu yang bergentayang di teras rumahmu yang tegar melangkahi nostalgiamu jangan! jangan kau dihanyutkan, Roztov walau kau tiada menghiraukannya untuk sebuah kehampaan September 2006, Leonowens SP - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: [ekonomi-nasional] Sri Mulyani, Menteri Keuangan Terbaik
Saya tidak tahu dari sisi apa mereka menilai sehingga memilih Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan Terbaik serta siapa orang-orang yang ada di EMF. Menurut saya seharusnya kriteria Menkeu terbaik itu dilihat dari kontribusi Menkeu tersebut terhadap perkembangan ekonomi negaranya. Jika dilihat dari sisi itu, maka menurut saya negeri yang sebagian rakyatnya mati karena busung lapar, makan nasi aking dan makan garam belum pantas menerima penghargaan sbg menteri keuangan terbaik. Seharusnya justru Cina yang perkembangan ekonominya maju karena nilai tukar Yuan yang tidak gampang dimainkan oleh para spekulan valas yang mendapat penghargaan itu. Atau mungkin penghargaan ini diberikan oleh kumpulan Spekulan valas kepada Menkeu yang mata uangnya gampang dimainkan dan dihancurkan seperti rupiah yang dulu dihancurkan hingga nilainya melorot dari Rp 2.000 per dollar jadi Rp 16.000 per dollar? Salam --- Sulistiono Kertawacana [EMAIL PROTECTED] wrote: ada komentar??? http://www.kompas.com/kompas-cetak/0609/19/ekonomi/2966134.htm Selasa, 19 September 2006 Sri Mulyani, Menteri Keuangan Terbaik Optimalkan Pemanfaatan Institusi Global Jakarta, Kompas - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperoleh penghargaan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia (The Best Finance Minister in Asia) dari Emerging Market Forum (EMF). Dalam waktu bersamaan, majalah Euromoney juga menganugerahi Sri Mulyani The Finance Minister of the Year in the World. Penghargaan dari EMF tersebut diberikan di sela-sela pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Singapura. Siaran pers Depkeu semalam tidak menjelaskan latar belakang maupun kriteria yang digunakan untuk pemberian penghargaan tersebut. Penghargaan sebagai The Best Finance Minister of the Year dari wilayah lain juga diberikan kepada Alberto Carrasquilla (Colombia) dari wilayah Amerika Latin, Youssef Boutros Ghali (Mesir) dari wilayah Timur Tengah, Polycarpe Abah Abah (Kamerun) dari wilayah Afrika, dan Aleksei Kudrin (Federasi Rusia) dari wilayah Eropa. EMF merupakan forum nonprofit yang berinisiatif untuk mempertemukan para pemimpin negara dan pemimpin korporasi dari seluruh dunia untuk berdialog mengenai masalah-masalah ekonomi, keuangan, sosial yang dihadapi negara-negara berkembang. Forum itu lebih fokus pada ekonomi berkembang di Asia, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika. Manfaatkan Institusi Global Indonesia perlu memanfaatkan institusi-institusi perekonomian global secara optimal, tanpa kembali terjebak pada jeratan utang pascakrisis di masa lalu. Langkah sinergi dan strategis dengan negara-negara berkembang di kawasan regional juga perlu diperkuat karena globalisasi tidak bisa dihindari. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi, Senin (18/9), di Jakarta menjelaskan, kritik deras tentang ketimpangan proses globalisasi yang dinilai lebih menguntungkan negara-negara maju dan meninggalkan negara-negara berkembang mulai disadari, serta menjadi perdebatan dalam forum sidang tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Singapura pekan ini. Tuntutan agar IMF dan Bank Dunia mereformasi diri makin kuat. Di sisi lain, kita sendiri sebagai negara berkembang juga perlu berperan lebih aktif untuk memanfaatkan institusi-institusi global ini, kata Sofjan. Sehari sebelumnya, Sofjan bersama pengusaha dari sejumlah negara lain diundang mengikuti diskusi Komite Keuangan dan Moneter Internasional IMF bersama 24 menteri keuangan berbagai negara pada rangkaian sidang tahunan IMF dan Bank Dunia di Singapura. Kompensasi Pada forum tersebut, Menteri Keuangan Inggris Gordon Brown, seperti disebutkan pada publikasi IMF, Senin (18/9), menyatakan komunitas finansial internasional harus belajar dari kegagalan strategi penanganan krisis Asia. Karena itu, reformasi institusi-institusi global untuk menjawab tantangan di masa mendatang tak terhindarkan. Agar globalisasi mampu mendatangkan kesejahteraan, persetujuan perdagangan juga perlu terus didorong. Namun, tanpa mekanisme kompensasi, keuntungan liberalisasi perdagangan tidak akan dapat dinikmati dengan merata. Untuk berpartisipasi secara efektif dan adil dalam sistem perdagangan dunia, Brown menilai, negara-negara berkembang perlu didukung agar dapat meningkatkan kapasitas perdagangannya melalui pembiayaan infrastruktur dan komunikasi. Sofjan mengingatkan, pada masa krisis, Indonesia terjerat karena berbagai konsekuensi utang pada IMF. Akan tetapi, kondisi sekarang sudah jauh berbeda, jeratan itu mulai bisa diakhiri. Sekarang kita bermain pada tataran arena yang sama, ujarnya. IMF, Bank Dunia serta berbagai lembaga dan organisasi internasional afiliasinya perlu dimanfaatkan secara optimal tanpa kembali terjebak seperti dulu. Sofjan
Re: [ppiindia] Fw: Siapakah Hj. Irene handoko sebenarnya...
Mas, meski anda tak suka terhadap seseorang atau pun pendapat Anda berlawanan. Alangkah lebih baik kita tak menelan mentah-mentah informasi bulat-bulat. Naif jika itu terjadi, apalagi mudah menjatuhkan justifikasi dan terprovokasi. Pertama yang seharusnya kita lakukan adalah klarifikasi. Dia sekarang muslim, sebagai sesama muslim tak baik su'udzan juga dan tak pantaslah kita percaya dahulu sebelum tabayyun apalagi isu mengenai umat MUslim. Saya akan lakukan langkah kongret mencc informasi ini pada orang yang kenal dengan ibu Irene, untuk ditanyakan pada beliau. salam hangat aris nb: nitip untuk di klarifikasi please ^_^ betul kata mas ari, bos... tetep penting untuk dibahas dan diketahui... karena, irene handojo ini kalau ada order pasti diembel embeli mantan biarawati, coba kalo sampeyan punya VCD atau2 buku2 yg berhubungan dengan doi... pasti ada kata2 mantan biarawati itu... dan, kalau dia bukan mantan biarawati (orang biasa2 aja), dijamin (mungkin) kagak laku... salam, ananto On 9/15/06, Satrio Arismunandar wrote: Nah, daripada kita berdebat ngomongin Hj. Irene, sementara yang bersangkutan bukan anggota milis ini, dan tentu saja tidak membaca surat dari Ibu Arriko, mungkin ada yang tahu alamat atau e-mail Hj. Irene, supaya di forward ke beliau. Kalau ada tanggapan, bisa di-share dan bisa dinilai semua anggota milis. Saya tetap beranggapan, masa lalu Hj. Irene tidak penting, tidak signifikan. Kalaupun Hj. Irene bukan mantan biarawati tetapi mantan penjahat/ perampok/ pembunuh, bagi saya juga tidak mengubah apa-apa. Apalagi kalau seperti dikatakan Ibu Arriko, Hj. Irene adalah mantan CALON biarawati, karena sudah mengikuti tahap-tahap awal/persiapan, tapi belum sampai ke tahap akhir untuk disebut sah sebagai biarawati. Saya pribadi tidak ingin cepat-cepat menuduh Hj. Irene sengaja berniat berbohong tentang masa lalunya untuk menjual diri seperti yang ditudingkan Bung Condro. Bahkan Ibu Arriko sendiri sejauh yang saya baca postingannya hanya menganggap Hj. Irene berbohong, tidak sampai mengatakan Irene bermaksud menjual diri dengan berbohong. --- Ari Condro wrote: mosok nggak penting. wong dijadikan jualannya ibu irena handoyo kok .. terus terang aja, sebagai sesama muslim, saya ndak suka kebohongan macam ini. On 9/15/06, Satrio Arismunandar wrote: Dengan segala hormat, Ibu Arriko, menurut saya, sebetulnya tidak penting betul, apakah Hj. Irene itu mantan biarawati atau bukan. Ini hanyalah salah satu kisah masa lalu perjalanan seorang anak manusia. Dalam kisah di berbagai agama (bukan cuma di Islam, tetapi juga di Kristen, Katolik, dll), selalu ada cerita tentang orang yang akhirnya melihat cahaya. Orang itu di masa lalu mungkin adalah pembunuh, pemerkosa, pelacur, koruptor, dsb. Apalagi Irene bisa dibilang masa lalunya relatif baik-baik saja. Tetapi yang penting adalah yang sekarang dan masa depan. == --- Arriko Indrawan wrote: Original Message Subject: irene handoko From: Lucia Lis Winata Date: Thu, September 14, 2006 5:45 pm Siapakah yang mengaku mantan Suster Hj.Irene Handono ? Menurut kesaksian Sr.Lucyana, Irene masuk postulanbiara suster Ursulin Tahun 1974 diJalanSupratman I bandung. Hanya beberapa bulan sebagai pastulan, karena selanjutnya dia tidak diterima untuk melanjutkan ketahap berikutnya yang diawalin dengan proses kleding (penerimaan pakaian suster). Alasannya tidak diterima karena Irene mengidap berbagai penyakit seperti asma, sehingga sampai kasur tidur harus special tidak seperti kasur2 di biarawati yang lain, selain itu irene juga membawa motor pribadi merk suzuki. Maklumorang tuanya adalah pengusaha pabrik plastik dan perternakan ayam di jawa timur. Lebih dari itu, ada kekhususan yang dimiliki irene, yaitu irene tidak lebih dulu melalui tahapan pengenalan selama 1 tahun (aspiran) sebagaimana biasanya, melainkan langsung menjadi postulan yang merupakan tahap kedua setelah aspiran. Saat postulan irene mendapat tugas studi filsafat dijalan pandu yang sekarang menjadi falkultas filsafat dan teologi bandung. Tapi berhubung dia tidak diterima untuk proses kleding , maka ia hanya beberapa bulan saja studi filsafat dan berhenti, menurut suster lucy, ia baru pada tahap pengantar ilmu filsafat dan sejarah gereja. Karena tidak bisa melanjutkan pada proses tahap selanjutnya dibiara, dia pun pindah ke jakarta dan tinggal diasrama putri St.Ursula dijalan Pos II Kemudian irene masuk kuliah di universitas katolik atmajaya Jakarta. Sebagai mahasiswa dia harus melanjutkan proses ploncoan . pada saat orientasi itulah
Re: [ppiindia] Re: Fw: Terjemahan ceramah Paus Benedict oleh Romo Mardi - [Ilmiah Lengkap: Jerman-Indonesia]
ndah maldiniwati [EMAIL PROTECTED] wrote: wah sepertinya Mr. Bobby dah kebakaran jenggot (kalo punya jenggot) baca postingan-nya Nizami. Mbo' kalo postingan-nya kekanak-kanakan n kampungan qt nanggepinnya tetap kekotaan, kalem tapi mengena (lupakan umpatan suroboyo-nya dunx!! rizih boz!!). Bobby jawab: Ya sorry...deh kalau sampeyan rizih. Ogut dah kenal lama dgn logat Nizami di milis ini, maunya dari dulu gak suka ada dialog antara Kristen dan Islam, sama Moderator pun dah pernah diperingatin, tapi gak berubah. ... jadi sekali-sekali dikasari juga gak ada ruginya. Pertanyaanku ama dikau, kalau kamu rizih ama umpatan gaya suroboyoan, kamu rizih nggak dengan orang kaya Nizami yang maunya selalu cari permusuhan??? Salam Bobby B - All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Kenapa ada yang ngamuk?(Ya karena Paus Busuk)
masak sih, lha itu uni emirat arab dengan dubainya, bahrain dengan dunia keuangannya kayaknya asik punya deh ... :D kayaknya ... On 9/19/06, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Inilah lucunya agama agama. paling enak dipakai untuk bunuh bunuhan, dan menghasut kemarahan... Sayang, kurang siap saji untuk dipakai membangun bangsa ...nyatanya bangsa bangsa yang berkutat agama kebanyakan terbelakang.. --- In ppiindia@yahoogroups.com ppiindia%40yahoogroups.com, Free Thinker [EMAIL PROTECTED] wrote: Iya.. Moga-moga pemimpin agama non Katolik pun rapat-rapat mengunci mulutnya yang penuh kebencian!!! Emang, kalau mau jadi pemimpin agama (apapun) jangan sebarkan kebencian. Jangan menuduh orang lain sebagai pelaku kekerasan, apalagi MENGAJAK umatnya melakukan kekerasan. Hidup ini indah kalau tiap orang menyimpan keyakinan agamanya masing-masing dalam hati... Agama kok jadi alasan buat saling membunuh!!! indrawan santoso [EMAIL PROTECTED] wrote: Kebencian ada pada setiap manusia termasuk pada dirimu mas Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote: Kenyataan makin jelas, Kebencian makin terungkap dan apa yang Al Quran tulis adalah benar adanya. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi (Ali Imran : 118) Mudah-mudahan umat Katholik di Indonesia tidak terpengaruh ucapan pemimpinnya yang jelas-jelas sangat buruk dan jahat. (Ahmad) Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] wrote: Prahara besar bakalan menimpa dunia karena ada perang dingin antar agama. Karena keseleo atau slip of the tongue mungkin si Pope Benedict 16 mengutip percakapan antara Kaisar Manuel Paleologos 2 dengan seorang intelek Parsi yang mensitir bahwa peluasan agama Islam adalah berkat pedang dan kekerasan. Tinggalkan dulu soal hiruk pikuk keseleo lidah ini karena toh si Pope ini sudah minta maaf atas keteledorannya, yang dia katakan bukan pendiriannya dalam me-labeli agama Islam sebagai agama yang getol main kayu. Kita teliti dulu dan coba bandingin dengan kejadian ini dengan keseleonya lidah Pope Benedict 16 ini. Masih ingat akan Pope John Paul ke2 yang pada tahun 1987(?) yang telah menjadi korban percobaan pembunuhan oleh Memet Ali seorang extremist Muslim? Tidak ada kayaknya orang Kresten mengadakan demo apalagi ingin mengadakan pembalasan kepada orang Islam. Tidak ada , boro2 Vatican minta agar orang Muslim minta maaf atas percobaan pembunuhan ini, dan idak ada seorang nun di bunuh di Somalia yang terjadi kemarin gara2 lidah yang keseleo, tidak ada gereja2 yang dibakari di Gaza. Malahan Pope John Paul 2 ini mengunjungi Memet Ali di penjara dan mengampuni perbuatannya. Aku tidak bela sini, bela sana, karena aku seorang individu yang tidak punya kepentingan atas agama ini, agama itu, karena saya seorang kapir, tapi kapir yang tunduk sama hukum(law of the land) dan bahkan aku orang alim lho. Harry Adinegara - On Yahoo!7 Photos: Unlimited free storage keep all your photos in one place! [Non-text portions of this message have been removed] - All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed] - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] === I cannot stand journalists who take 'amplop' and say it's 'rezeki' from God. It's understandable because journalists are only humans with needs, but don't try to justify it. It strongly opposes code of ethics. It's wrong. And it's crystal clear. === - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to:
[ppiindia] Fwd: VACANCY CAD OPERATOR cum ESTIMATOR
Nitip info ya mas/mba. Note: forwarded message attached. sayonaraaa. - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Kenapa ada yang ngamuk?
Didunia nyata ini Selalu ada aksi dan reaksi Selalu ada sebab dan akibat Maka dari itu Didunia nyata ini Janganlah kita menjadi Penyebab dari segala pengakibat keburukan. Tahanlah diri dalam menyambut Ramadhan Bulan tempat melatih diri jagalah diri menjadi penyebab dari segala yang buruk Menjelang Ramadhan Saya ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa puasakanlah diri dari segala nafsu Yang melahirkan teroris-teroris adalah bapaknya teroris...:-)) Janganlah kita menjadi bapaknya teroris wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, sans_culotte_30 [EMAIL PROTECTED] wrote: Kenyataan di dunia nyata, gara2 adanya terorisme para Isfun yang berkecamuk didunia, orang2 seperti aku ini yang tidak ber-agama jadi korban juga. Coba mau naik pesawat terbang saja harus selain datang 3 jam dimuka juga setelah itu ada pemeriksaan yang ketat. Mau lihat perlombaan2 olah raga juga begitu, semua diperiksa dengan ketat. Jadi karena teror yang dilakukan oleh golongan Isfun menjadikan kehidupan yang semestinya bisa santai sekarang tambah susah dan merepotkan saja. Yang jelas aku yang pergi pulang kerja menggunakan public transport selalu celingukan, was2 kalau ada orang pakai rucksack saja dan berwajah middle eastern terasa hati jadi dag dig dugjangan2 orang ini teroris jihadis Isfun bawa bom...mau jadi suicide bomber Jadi Bung, kenyataan se-hari2 dengan membaca berita soal tingkah Isfun yang getol membunuh menjadikan kita, yang jelas, aku, jadi rada miris dan punya sikap yang prejudis(walaupun ada alasannya lho) kalau kaum Isfun itu memang getol main kayu alias senang jadi butcher. Harry Adinegara --- In ppiindia@yahoogroups.com, Harry Hoepoedio hhhpoedio@ wrote: Sulit untuk menyamakan kelakuan seorang Memet Ali yang hanya seorang bocah ingusan yang kebetulan beragama Islam, dan dengan sendirinya tidak mewakili pikiran umat Islam sedunia, sementara Kang Benedict sudah disekolahin secukupnya dan digembleng untuk kemudian terpilih untuk mewakili umat Katolik sedunia. Jadi nggak usah heran kalau ada yang ngamuk. Nuwun. - How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to- Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Karen Armstrong: We cannot afford to maintain these ancient prejudices against Islam
Setuju. Robertus Budiarto [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satrio, Aku setuju dgn Karen, prejudice harus kita tinggalkan. Dalam sebuah milis aku berkali-kali mencoba untuk menghilangkan itu dengan diskusi dan bahkan debat. Kebanyakan ada yang bisa menerima bahwa Islam adalah agama yang baik. Namun tetap saja ada yang ngeyel terus menerus, mengatakan Islam adalah hantu buat umat manusia. Upaya menjelaskan mengenai Islam perlu diupayakan terus menerus. Hal yang tidak mudah. Hal ini semakin menjadi mudah seandainya dari pihak Islam sendiri juga berani bertindak tegas terhadap kelompok Islam garis keras. Akan lebih mudah juga jika kelompok tertentu tidak memaksakan agamanya sebagai landasan negara kita semua, Indonesia bukan milik orang Islam saja bukan?! Dan tolong sampaikan kepada mereka jangan samakan agama Kristen dengan Bush. Bukankah kalian juga tidak suka jika Islam disamakan dengan teroris??? Jangan samakan pula agama Kristen dengan Neoliberalisme. Jika kita tak mau menerima prasangka, ada baiknya kita menghilangkan prasangka kita sendiri pada orang lain. Wassalam Bobby Budiarto Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: We cannot afford to maintain these ancient prejudices against Islam Recent Activity 12 New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Indonesia Cultural diversity God bless Indonesian language course Indonesian language learn Ads on Yahoo! Learn more now. Reach customers searching for you. Yahoo! Mail You're invited! Try the all-new Yahoo! Mail Beta Y! Messenger Send pics quick Share photos while you IM friends. . - Get your email and more, right on the new Yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] - Get your email and more, right on the new Yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Fw: Terjemahan ceramah Paus Benedict oleh Romo Mardi - [Ilmiah Lengkap: Jerman-Indonesia]
Saya melihat sudut pandang lain, sebagai seorang muslim yang memahami luka muslim lain yang kemudian dia mengeluarkan perkataan kasar. Saat ini umat muslim sudah babak belur dilukai. Diberikan label yang begitu buruk negatif, padahal kenyataan agamanya tidak demikian. Meski saya melihat sisi positif bahwa di negara Amerika, Eropa arus balik ingin tahu dan mengkaji islam menjadi tinggi akibat steorotipe negatif itu. Saya juga tak menyalahkan mas Nizami atas sikapnya menanggapi perkataan Paus Benidict. Beserta reaksi2 yang terjadi seperti kartun nabi Muhammad dll. Ini juga menjadi intropeksi bagi semuanya. Kalau orang emosional apapun bisa saja keluar. maka hati-hatilah mengendalikan emosi. Teman-teman bukankah juga melabeli saya dengan berbagai macam terhadap impian' yang dianggap gila' oleh beberapa rekan-rekan di sini. Jika kita ingin berdiskusi fokuskan pada obyek bukan justifikasi atau subjektifitas. Tap kenyataannya tidak. Sebagai seorang Paus, Benidict, seharusnya beliau mempunyai kearifan untuk menghargai agama lain. Karena sulit menemukan pada para petinggi umat Islam menghina agama lain, kecuali mereka fokus memperbaiki pemahaman umat Islam. Lihatlah fatwa MUI misalnya adakah yang menghina agama lain. Sehingga sangat gencar diskusi antar umat Islam untuk saling meluruskan. Jarang diskusi bersilang kecuali umat non muslim ikut cawe-cawe. Apakah Paus Benidict lupa akan sejarah hanya karena fatwa Paus Urbanus II, terjadilah perang Salib antara umat ISlam vs Kritiani yang berlangsung 200 tahun? Ingat hanya fatwa apakah harus kusebutkan. Sehingga terkumpul 1,3 juta umat kristiani baik bangsawan, begal, orang miskin, dll tergabung dalam pasukan yang mengikuti fatwa itu. Begitu banyak darah mengalir di keduabelah pihak, bahkan saat Panglima Grayle mengirim surat bahagia tentang keberhasilannya menaklukkan Baitul Maqdis yang dalam surat itu dia mengisahkan saat menuju pusat Baitul Maqdis Palestina, dia dan pasukannya menggambarkan jalan-jalan ke sana dipenuhi darah kaum muslimin yang mencapai lutut kuda mereka. Anak, wanita, tua muda muslim dibunuh tanpa sisa. Dimanakah yang katanya ajaran cinta kasih itu? bahkan untuk kasus Tibo.. dimana rasa kasih itu ketika mereka menjagal kepala seluruh santri dan membuka aurat seluruh santriwatinya, sehingga air sungai berubah merah darah, tembok-tembok pesantern Walisongo terciprat darah hingga tercium bau amis sampai kini. Umat Islam punya harga diri tinggi terhadap agamanya, jangan lukai itu. Jangan memulai untuk melukai, karena tak ada yang menjamin apa yang akan terjadi nanti. salam, aris Robertus Budiarto [EMAIL PROTECTED] wrote: ndah maldiniwati wrote: wah sepertinya Mr. Bobby dah kebakaran jenggot (kalo punya jenggot) baca postingan-nya Nizami. Mbo' kalo postingan-nya kekanak-kanakan n kampungan qt nanggepinnya tetap kekotaan, kalem tapi mengena (lupakan umpatan suroboyo-nya dunx!! rizih boz!!). Bobby jawab: Ya sorry...deh kalau sampeyan rizih. Ogut dah kenal lama dgn logat Nizami di milis ini, maunya dari dulu gak suka ada dialog antara Kristen dan Islam, sama Moderator pun dah pernah diperingatin, tapi gak berubah. ... jadi sekali-sekali dikasari juga gak ada ruginya. Pertanyaanku ama dikau, kalau kamu rizih ama umpatan gaya suroboyoan, kamu rizih nggak dengan orang kaya Nizami yang maunya selalu cari permusuhan??? Salam Bobby B - All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links The great job makes a great man pustaka tani nuraulia - Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ countries) for 2¢/min or less. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia ***
[ppiindia] Info LOWONGAN
Nitip info ya Dear moderator, Please spread this job vacancy into your yahoo groups. Thank you. -- Best regards, M.Andriansyah mailto:[EMAIL PROTECTED] -- We are the growing company looking for professional, ambitious and highy motivated individual to join our team in a successful company whose willing to be placed in Banda Aceh, Nias and Meulaboh of the Asian Development Project (ADB) grant aid for Earthquake and Tsunami Emergency Support Project (ETESP). Required position as : CAD OPERATOR - ESTIMATOR (P910-CDE) Task: Assist the project specialist, planner, and engineer in prepare drawing of housing, infrastructure and water sanitation detail engineering design, including estimate the relevant cost to ensure efficient implementation of the designated tasks; and take overall responsibility for timely preparation and submission of require reports, and ensure their quality and completeness. Requirements : - Min. Under Graduate (S1 degree) in architecture / civil engineering, - Having min. 3 (three) years experiences on related field and preferable with ADB?s, World Bank?s or others overseas funding agencies Project, - Qualified and experienced as CAD Operator/Drafter of engineering design with significant experience in community development, - Computer literate; Expert in latest Auto Cad is added advantage, - Preferable fluent in English for both written and oral, - Good comprehension of production process technical drawing, - Willing to works under pressure and after office hour. - We also considering Fresh graduated and female are welcome to apply. - Application shall be received by the company latest by September 29,2006 A generous salary will be given to the right candidate. *Should you meet all of the qualifications above, please send your full Resumes or Curriculum vitae with expected salary and recent photograph directly to :* E-mail : [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] or Fax to : 021-8701805 or sent by post to: PT. Multi Area Conindo Attn : Muhammad Andriansyah Jl. Raya Lapangan Tembak B1 No.12 Komplek Bukit Permai Cibubur Jakarta Timur - 13720 sayonaraaa. - Get your own web address for just $1.99/1st yr. We'll help. Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/