[ppiindia] Kembalinya Teknokrasi dan Hilangnya Rasa dalam Politik

2009-10-14 Thread Satrio Arismunandar
From: Riwanto Tirtosudarmo  
Date: Tue, 13 Oct 2009 14:54:16 -0700 (PDT)
The return of technocracy and the politics without passion.






Kembalinya Teknokrasi dan Hilangnya Rasa dalam Politik 
 
Kekhawatiran para pengamat tentang kecenderungan Yudhoyono untuk merangkul 
lawan-lawan politiknya sesungguhnya agak mengherankan. Bukankah selama ini 
Yudhoyono sudah kita kenal sebagai consensus builder, dan orang yang super 
hati-hati dalam mengambil keputusan. karena  sebuah kerikil pun menurut 
keyakinannya bisa menggulingkan seseorang dari kursi kekuasaan? 
 
Kecenderungan politik Yudhoyono yang integralistik semacam itu memang 
mengkhawatirkan bagi demokrasi dan karena itu memang perlu dikritisi dan 
dikoreksi. 
 
Kecenderungan lain dari pemerintahan Yudhoyono-Budiono adalah akan menguatnya 
teknokrasi. Teknokrasi adalah sebuah model pemerintahan yang mengutamakan 
teknik-teknik pencapaian tujuan yang bersifat rasional dan didasarkan pada 
prinsip-prinsip yang dianggap ilmiah. 
 
Dipilihnya Budiono sebagai wakil presiden oleh Yudhoyono merupakan indikasi 
kuat dari pilihan teknokrasi sebagai model pemerintahan lima tahun kedepan. 
Oleh para pendukungnya Budiono juga telah dianggap sebagai figure yang bersih 
dan pekerja keras. 
 
Birokrasi yang bersih adalah slogan yang dipakai oleh Budiono dalam 
kampanyenya. Latar belakang Budiono sebagai akademisi di bidang ekonomi yang 
dianggap memahami teknik-teknik yang efektif dan efisien dalam upaya mencapai 
tujuan-tujuan pembangunan adalah gambaran yang paling ideal dari seorang 
teknokrat. 
 
Yang menarik adalah adanya kecenderungan dalam masyarakat yang juga 
menginginkan sebuah pemerintahan yang semacam itu. Secara populer sering 
dikatakan bahwa kabinet yang akan datang haruslah mementingkan profesionalitas 
dan kabinet yang dibentuk sebaiknya merupakan kabinet kerja.  
 
Aspirasi semacam ini selain mencerminkan keinginan untuk segera memperoleh 
hasil yang nyata untuk kepentingan rakyat banyak, juga menggambarkan adanya 
kekecewaan terhadap tingkah laku para politisi yang cuma mementingkan diri 
sendiri. Kecenderungan politik yang menjadi sangat ekslusif dan hanya mewakili 
kepentingan diri sendiri dan golongan merupakan lahan yang subur bagi lahirnya 
teknokrasi. 
 
Teknokrasi pernah kuat di Indonesia, terutama pada dua decade pertama 
pemerintahan Orde-Baru. Dominasi para ahli ekonomi dari Fakultas Ekonomi UI 
dibawah kepemimpinan Widjojo Nitisastro telah membuktikan bawa pembangunan 
eknomi telah membawa hasil-hasil yang nyata bagi masyarakat. 
 
Pertumbuhan ekonomi tinggi dalam waktu yang relatif panjang, swasembada pangan 
berhasil dicapai, jumlah penduduk miskin berhasil diturunkan, angka melek huruf 
meningkat, laju pertumbuhan penduduk terkontrol, listrik dan jalan aspal masuk 
desa, dan seterusnya. 
 
Budiono secara sepintas agak mirip Widjojo Nitisastro. Budiono juga pernah 
bekerja di Bappenas dalam masa keemasan teknokrasi Orde Baru. Dalam sebuah 
tulisan untuk menghormati Widjojo Nitisastro, Budiono tidak menyembunyikan 
kekagumannya terhadap Widjojo, dan bukan  mustahil bahwa Widjojo adalah role 
model bagi Budiono. 
 
Belum lama ini kita membaca bahwa Budiono dengan tim ekonominya telah berhasil 
membuat program 100 hari setelah pemerintahan yang baru dilantik. Melihat 
komposisi tim pembuat kebijakan 100 hari yang mayoritas adalah ahli ekonomi, 
besar dugaan bahwa model pemerintahan yang akan dibangun Yudhoyono memang akan 
bersifat teknokratis. 
 
Tak pelak lagi teknokrasi akan kembali berkuasa di Indonesia. Dari sejarah Orde 
Baru kita menyaksikan bahwa menguatnya teknokrasi berjalan parallel dengan 
matinya politik sebagai pembawa aspirasi kepentingan masyarakat banyak. 
Teknokrasi sebagai cara untuk mencapai tujuan pembangunan  dimungkinkan karena 
dikontrolnya politik hampir-hampir secara total oleh Suharto. Aksi-aksi 
menentang strategi pembangunan ekonomi Orde-Baru berarti masuk penjara. Lanskap 
politik saat ini jelas berbeda dengan masa Orde-Baru. 
 
Lanskap politik saat ini tampaknya sangat demokratis tetapi ada yang terasa 
hilang didalamnya. Mungkin yang hilang adalah rasa, passion, komitmen dan 
solidaritas sosial, terhadap nasib rakyat banyak. Politik kita, terjebak dalam 
oligarki partai, dalam kartelisme. Politik kita hari ini kehilangan prinsip 
dasar yang telah diperjuangkan oleh para pendiri republik ini:  solidaritas, 
komitmen social dan inklusifitas. 
 
Dalam lima tahun kedepan kita akan menyaksikan kembalinya teknokrasi dalam 
siyuasi politik yang kehilangan rasa, komitmen dan solidaritas social. The 
return of technocracy and the politics without passion! 
 
Riwanto Tirtosudarmo, Canberra,  14 Oktober 2009.

 
















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fw: modus penipuan

2009-10-14 Thread Satrio Arismunandar



From: nanik hayati 
Date: Tuesday, October 13, 2009, 11:15 PM


  







forwarded:

Harap diperhatikan .. Hati2 jika mendptkan msg dibwh ini : Bantu forward
ya.. dan pliss dirantaikan. . 
 
dicari golongan darah AB, dan bersedia membantu seorang sahabat: Steffany, 
kanker otak stadium 4. Hub: Ryandi(081804167497 ). Tolong disebarkan.. 
Th...anks banget before. 
 
cuma copy paste doang udah ngebantu sesama.. # ini hanya penipuan krn Ryandi
seorg Hipnotist.. Sudah ada yg kena.. Tolong disebarkan !!!



Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. 
Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang!
















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pekerjaan di Bidang Media, Favorit bagi Pencari Kerja

2009-10-14 Thread Satrio Arismunandar
Sumber: Kompas .com 13 oktober 2009

Pekerjaan di Bidang Media, Favorit bagi Pencari Kerja 

JAKARTA, KOMPAS.com   Pekerjaan di bidang media
menjadi favorit bagi para pencari kerja dengan kualifikasi lulusan
baru, kata General Manager PT Jobs DB Indonesia, Chandra Ming, dalam
konferensi pers yang digelar di Jakarta, Selasa (13/10).

"Ada tiga bidang yang paling diminati oleh para pencari kerja di masa kini,
terutama untuk lulusan baru. Yang pertama bidang media, kedua bidang
perbankan, dan ketiga, bidang industri spesifik (mining dan manufactur), " ujar 
Chandra.

Menurut data pergelaran job fair yang diselenggarakan oleh Jobs DB pada tahun 
2008, lamaran untuk bidang media mencapai 25 persen dari sekitar 40.000 pencari 
kerja yang
terdaftar di acara tersebut. "Ada kurang lebih 10.000 orang yang
mengajukan lamaran untuk bekerja di Trans TV saja," kata Chandra.

Menurut Chandra, kecenderungan pemilihan profesi tersebut karena paradigma
sosial yang melekat di benak para pencari kerja. Pada umumnya, mereka
mencari pekerjaan berdasarkan citra perusahaan untuk menjaga prestise
atau peluang untuk meraih penghasilan tinggi.

"Sekarang, siapa sih yang tidak ingin memakai seragam hitam dengan label Trans 
TV atau bekerja di ruangan ber-AC yang nyaman? Sementara juga ada kepercayaan
bahwa mereka yang bekerja di bidang pertambangan pasti berpenghasilan
tinggi. Dan sejauh ini hal itu memang benar," katanya.

Jobs DB akan menyelenggarakan pameran rekrutmen JobsDB.com Career Expo 2009
pada tanggal 16-18 Oktober 2009 di Balai Kartini Expo, Jakarta.
Di career expo ini para pencari kerja hanya perlu membawa CV mereka dalam 
bentuk USB, yang lalu ditransfer dalam bentuk barcode. Barcode tersebut dapat 
mereka gunakan untuk memasukkan CV mereka ke setiap stan perusahaan yang ada.

Pameran rekrutmen terbesar ini diikuti oleh tidak kurang dari 150 perusahaan
terkemuka, lokal dan multinasional, dengan sekitar 7.200 lowongan kerja
di berbagai bidang dan posisi.

Kegiatan ini diadakan bekerja sama dengan beberapa media, seperti Prambors 
Radio, Suara Pembaruan, MRA Media Group, Business Week Indonesia, Majalah 
Marketing, dan MNC Networks.***














  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] 'Teh Botol' Rugikan RI Rp 2.000 Trilyun (betul, trilyun, Anda tak salah baca!)

2009-10-14 Thread A. Marconi
Semenjak Prof. Dr. Soemitro dan Berkeley "Mafia" menguasai politik perekonomian 
RI post Soekarno, dengan mengetengahkan argumentasi hipotetik "tickle down 
economy"-nya, Indonesia dengaan seluruh kekayaan alamnya, SDM-nya, budaya dan 
tradisi toleransinya, senyum dan gelaktawanya telah DIJUAL kepada pemilik modal 
Internsional dengan HARGA TERRENDAH dibanding harga yang ditawarkan dipasaran 
Internasional. 


  - Original Message - 
  From: Satrio Arismunandar 
  To: aipi_poli...@yahoogroups.com ; Indo Energy ; ppiindia ; nasional list ; 
Forum Kompas ; HMI Kahmi Pro Network ; ex menwa UI 2 ; sastra pembebasan ; 
jurnalisme ; technomedia ; warta-lingk ; pantau ; Partai Hanura 
  Sent: Wednesday, October 14, 2009 8:06 AM
  Subject: [ppiindia] 'Teh Botol' Rugikan RI Rp 2.000 Trilyun (betul, trilyun, 
Anda tak salah baca!)




  http://www.inilah. com/berita/ 2008/09/04/ 47889/teh- botol-rugikan- 
ri-rp-2000- t/

  04/09/2008 - 17:29

  'Teh Botol' Rugikan RI Rp 2.000 T
  Ahluwalia

  INILAH.COM, Jakarta � 'Teh Botol' merugikan Indonesia lebih dari Rp 2.000 
triliun. Kerugian berasal dari 54 kontrak penjualan gas yang membuat kantong 
negara jebol. Sampai kapan Indonesia jadi pelayan kepentingan asing di sektor 
energi? 
  Teh Botol? Ini bukan teh yang kemudian dimasukkan ke botol dan dijual di 
berbagai tempat. Teh Botol adalah julukan sosiolog Arief Budiman, profesor dari 
Universitas Melbourne, untuk teknokrat yang berkecimpung di industri dan 
penjualan gas Tanah Air. Teknokrat bodoh dan tolol.
  Kebodohan itu muncul akibat cara berpikir yang egois dan sektoral. Ketololan 
itu terjadi demi kepentingan sesaat. Maka, mereka, para Teh Botol itu, mewakili 
negara melakukan kontrak karya dengan pihak asing. Hasil kerjanya? Gas negara 
dibobol, uangnya menguap entah kemana.
  Bayangkan, di LNG Tangguh saja, ada empat kontrak yang kerugiannya mencapai 
US$ 125 miliar (Rp 1.250 triliun). Sungguh sebuah kebodohan dan ketololan para 
teknorat orde reformasi yang menyesakkan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan 
Wapres Jusuf Kalla harus merombak para teknokrat itu karena sudah keterlaluan.
  Arief Budiman melihat tabiat Orbarian yang korup dan kolutif di kalangan 
petinggi dan politisi masih berlaku pada era reformasi ini. Ditengarai, ekonomi 
rente dan korupsi kebijakan mewarnai gelontoran uang ke kantong elite partai 
politik dan pejabat yang berwenang melakukan kontrak karya ini.
  Selama ini, artikulasi para politisi soal kontrak karya juga hanya sekadar 
wacana. Tak ada keseriusan dan ketegasan para politisi untuk mengawal ini. 
Konsolidasi yang sifatnya ideologis pun tidak ada. "Tradisi politik masih demi 
kepentingan sesaat dan mencari uang rente belaka," kata Dradjad Wibowo, ekonom 
yang sempat dan masih merasakan kursi politisi di DPR.
  "Semua ini baru perhitungan sementara. Di LNG Tangguh saja ada empat kontrak 
yang kerugiannya mencapai US$ 125 miliar," kata Anggota Komisi VII Tjatur Sapto 
Edy.
  Dalam hal ini, pemerintah dituntut berani mengkaji ulang berbagai kontrak 
karya pertambangan yang merugikan Indonesia. Pasalnya, masih banyak perjanjian 
dengan asing yang justru mengkhianati bangsa sendiri. 
  Padahal, "Indonesia is not for sale," kata Sri Edi Swasono, gurubesar FEUI. 
Namun suara menantu Bung Hatta ini ternyata dikalahkan oleh realitas yang ada. 
Indonesia justru diobral ke pasar dunia oleh para pengemban Pancasila. Sungguh 
ironis. [I4]
   
   
   
   
   
   
   
   

   

  Satrio Arismunandar 
  Executive Producer
  News Division, Trans TV, Lantai 3
  Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
  Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4034,  Fax: 79184558, 79184627
   
  http://satrioarismunandar6.blogspot.com
  http://satrioarismunandar.multiply.com  
   
  Verba volant scripta manent...
  (yang terucap akan lenyap, yang tertulis akan abadi...)

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Buaya bikin ulah lagi (Pengacara Temukan Perubahan Isi BAP Bibit)

2009-10-14 Thread Satrio Arismunandar



 




http://www.antarane ws.com/berita/ 1255464940/ pengacara- temukan-perubaha 
n-isi-bap- bibit
 

Pengacara Temukan Perubahan Isi BAP Bibit
Rabu, 14 Oktober 2009 03:15 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Dibaca 160 kali
Jakarta (ANTARA News) - Tim pengacara Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi 
(KPK) Bibit Samad Riyanto dan Chandra Marta Hamzah menemukan perubahan isi 
Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas nama Bibit Samad Riyanto.

Anggota tim pengacara, Achmad Rifai ketika dihubungi di Jakarta, Selasa, 
mengatakan, ada beberapa keterangan yang disampaikan Bibit tidak dimasukkan ke 
dalam BAP oleh penyidik Mabes Polri. Namun, ada beberapa keterangan yang tidak 
disebutkan justru muncul di BAP.

"Jadi dalam BAP ada yang disebutkan oleh klien kami tetapi tidak dimasukan. Dan 
ada yang tidak disebutkan oleh klien kami malah dimasukan," Kata Rifai.

Bibit dan Chandra ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri dalam kasus 
dugaan penyalahgunaan wewenang dalam menerbitkan status cegah (larangan pergi 
ke luar negeri) terhadap pengusaha Djoko Tjandra dan Anggoro Widjojo. 

Rifai mencontohkan, perubahan itu muncul dalam jawaban Bibit atas pertanyaan 
penyidik polisi tentang dasar hukum bagi KPK dalam penerbitan cegah terhadap 
seseorang. 

"Pak Bibit jawab ada (dasar hukum) tetapi di BAP dibilang tidak ada," kata 
Rifai.

Dasar hukum yang dimaksud adalah pasal 12 Undang-undang KPK yang secara tegas 
memberikan kewenangan kepada KPK untuk mencegah seseorang untuk pergi ke luar 
negeri. 

Selain itu juga ada pasal 25 dan pasal 21 Undang-undang KPK. Pasal-pasal itu 
pada intinya menyatakan bahwa kepemimpinan KPK bersifat kolegial, namun KPK 
berwenang menerbitkan aturan internal untuk mengatur mekanisme tata pelaksanaan 
kerja KPK.

Ketentuan itu ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Pimpinan KPK nomor 33 
tahun 2007 dan Surat Keputusan Pimpinan KPK nomor 447 tahun 2008 tentang 
Pembagian tugas Pimpinan.

Keputusan itu kemudian dituangkan dalam dituangkan lagi dalam bentuk prosedur 
operasional standar yang dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja kedeputian, 
direktorat, kesekjenan dan biro-biro di KPK. 

"Jadi itu bukti pencekalan sudah sesuai dengan aturan," kata Rifai.

Menurut dia, Bibit pernah mengklarifikasi perubahan isi BAP itu kepada pihak 
kepolisian. Bibit meminta keterangan yang dia berikan seharusnya dituangkan apa 
adanya dalam BAP, tidak perlu diubah.

Menurut Rifai, upaya untuk mengubah BAP merupakan pelanggaran hukum. "Oleh 
karena itu kita kemarin melaporkan ke Itwasum (Inspektorat Pengawasan Umum 
Mabes Polri)," katanya.

Meski sudah menerima laporan , Itwasum tidak menyatakan perubahan BAP sebagai 
bentuk pelanggaran.

"Karena itu kita tidak percaya lagi mereka (polisi) bisa independen untuk 
menyelidiki dugaan kasus tersebut," kata Rifai menambahkan. 

Rifai juga menyesalkan terlambatnya penyerahan turunan BAP dari penyidik Polri 
ke pihak Bibit dan Chandra serta penasihat hukum mereka.

Menurut Rifai, penyidik Polri tidak segera menyerahkan BAP itu karena 
berkonsultasi dengan pimpinan mereka. "Ini kan sudah intervensi pimpinan ke 
penyidik dalam penyidikan," katanya.

BAP itu baru diterima Bibit dan Chandra serta pihak penasihat hukum pada pekan 
lalu. Padahal, seharusnya BAP tersebut sudah diterima pada 18 September 2009.(*)
 















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Humor - Kehebatan Intel Indonesia

2009-10-14 Thread Satrio Arismunandar
Joke kiriman dari teman, :

After numerous rounds of "We don't even know if Osama is still alive," Osama
himself decided to send George 

Bush a letter in his own handwriting to let him know he was still in the
game. 

Bush opened the letter and it contained a single line 

of Coded message: 

370H-SSV-0773H 

Bush was baffled, so he e-mailed it to Condoleezza Rice . 

Condi and her aides had not a clue either, so they sent it to the FBI. 

No one could solve it at the FBI so it went to the CIA, then to MI6 and
Mossad. 

Eventually they asked Indonesian Intelligence (BIN) for help. 

Within a minute, BIN emailed the White House with 

this reply: 

"Tell the President he's holding the message upside 

down."


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Humor - Kehebatan Intel Indonesia

2009-10-14 Thread A. Marconi
Ciamik Pak Satrio


  - Original Message - 
  From: Satrio Arismunandar 
  To: news Trans TV ; kampus tiga ; aipi_poli...@yahoogroups.com ; HMI Kahmi 
Pro Network ; jurnalisme ; AJI INDONESIA ; technomedia ; ex menwa UI 2 ; 
ppiindia ; nasional list ; Forum Kompas ; sastra pembebasan 
  Sent: Wednesday, October 14, 2009 12:19 PM
  Subject: [ppiindia] Humor - Kehebatan Intel Indonesia


Joke kiriman dari teman, :

  After numerous rounds of "We don't even know if Osama is still alive," Osama
  himself decided to send George 

  Bush a letter in his own handwriting to let him know he was still in the
  game. 

  Bush opened the letter and it contained a single line 

  of Coded message: 

  370H-SSV-0773H 

  Bush was baffled, so he e-mailed it to Condoleezza Rice . 

  Condi and her aides had not a clue either, so they sent it to the FBI. 

  No one could solve it at the FBI so it went to the CIA, then to MI6 and
  Mossad. 

  Eventually they asked Indonesian Intelligence (BIN) for help. 

  Within a minute, BIN emailed the White House with 

  this reply: 

  "Tell the President he's holding the message upside 

  down."

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] KAKAP Minta GM Klarifikasi Perdamaian dgn Tomy Winata

2009-10-14 Thread Satrio Arismunandar
14 October 2009
Koordinator KAKAP Meminta Goenawan Mohamad Mengklarifikasi

Iman D. Nugroho

Kasus perdamaian Goenawan Mohamad (GM)- dan bos Artha Graha Tomy Winata terus 
menjadi bahan pembicaraan di kalangan aktivis. Kabar terbaru, GM mengundang AJI 
Jakarta ke kantor Majalah Tempo untuk menjelaskan tentang hal itu. Koordinator 
Koalisi Anti Pemberangusan Pers (KAKAP) AK. Supriyanto menilai upaya Goenawan 
Mohamad (GM) mengundang AJI Jakarta adalah tindakan yang kurang tepat. 
Perdamaian antara GM dan Tomy Winata itu sesungguhnya perlu dijelaskan kepada 
publik, tidak hanya kepada AJI Jakarta. "GM perlu memberikan klarifikasi kepada 
publik tentang hal itu, bukan hanya kepada AJI Jakarta," kata AK Supriyanto, 
Rabu (14/10)

Idealnya, GM memberikan penjelasan dengan mengundang semua kelompok masyarakat 
yang peduli dengan persoalan pers dan menjelaskan secara rinci apa yang 
terjadi. Dalam perjuangan melawan premanisme yang terjadi pada tahun 2003, 
melibatkan berbagai elemen. Mulai aktivis pers, aktivis buruh hingga mahasiswa. 
Di berbagai kota di Indonesia pun digelar demonstrasi untuk mendukung gerakan 
Wartawan Melawan Premanisme yang kondang dengan logo berwarna hitamnya itu. 
Hampir seluruh media di Indonesia pada masa itu memasang logo Wartawan Melawan 
Premanisme untuk menunjukkan dukungan pada gerakan itu.

"Perdamaian di Hotel Borobudur itu menafikan gerakan yang sudah terbangun, dan 
sudah sepantasnya GM mengklarifikasi hal ini," kata AK Supriyanto. Dan itu bagi 
AK Supriyanto bukan hal yang sulit. Dalam perkembangan selama ini, GM sering 
membuat iklan di media massa tentang berbagai hal. Mulai iklan Mendukung 
Kenaikan BBM dan iklan Menerima Hasil Pemilu 2009 dan sebagainya. "Tapi mengapa 
untuk yang satu ini, GM tidak bisa," katanya.

Seperti diberitakan, perseteruan antara bos Grup Arta Graha Tomy Winata dengan 
Koran Tem­po akhirnya berakhir dengan perdamaian. Hotel Borobudur, Jakarta GM 
dan Tomy menandatangani kesepakatan damai itu. Dalam pertemuan itu hadir pula 
Karni Ilyas, Erick Thohir, Toriq Hadad dan Todung Mulya Lubis. Sejak saat itu, 
perseteruan antara Koran Tempo dan Tomy bermula pada 2003 atas statemen 
Goenawan Mohamad yang menyatakan bahwa RI Tidak Jatuh ke Tangan Preman, tidak 
lagi menjadi persoalan di muka hukum.

Posted by iddaily[dot] net at Wednesday, October 14, 2009
Labels: Hukum, Jurnalistik 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fw: WHY AMERICANS ARE JOBLESS!!!!!!

2009-10-14 Thread Satrio Arismunandar









 





From: Shean Wu [mailto:shean...@dnet.net.id] 
Sent: Wednesday, October 14, 2009 4:01 PM
Subject: WHY AMERICANS ARE JOBLESS!!
 
 

 















WHY AMERICANS ARE JOBLESS!!  

 
John Smith started the day early having set his alarm  clock (MADE IN JAPAN) 
for 6 a.m. 


While his coffeepot (MADE IN CHINA) was perking,  
he shaved with his electric razor (MADE IN  PHILIPPINES). 

He put on a dress shirt (MADE IN SRI LANKA), designer  jeans (MADE IN 
SINGAPORE) and tennis shoes (MADE IN VIETNAM). 


After cooking his breakfast in his new electric skillet (MADE IN INDIA), then 
he sat down with his calculator (MADE IN MEXICO)  to see how much he could 
spend today. 


After setting his watch (MADE IN TAIWAN) to the radio (MADE IN INDIA), he got 
in his car (MADE IN GERMANY ) filled it with GAS (from Saudi Arabia ) and 
continued  his search for a good paying AMERICAN JOB. 


At the end of yet another discouraging and fruitless day checking his computer 
(MADE IN MALAYSIA), John decided to relax for a while.  


He put on his sandals (MADE IN BRAZIL) poured himself a glass of wine (MADE IN 
FRANCE) and turned on his TV (MADE IN KOREA), and then wondered why he can't 
find a good paying job in AMERICA .  

AND NOW HE'S HOPING HE CAN GET HELP FROM HIS PRESIDENT (MADE IN KENYA ) !

 
 



Windows Live: Make it easier for your friends to see what you’re up to on 
Facebook.
-Inline Attachment Follows-


___
Students.emba2005 mailing list
students.emba2...@bankmega.com
http://milis.bankmega.com/mailman/listinfo/students.emba2005



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Fw: WHY AMERICANS ARE JOBLESS!!!!!!

2009-10-14 Thread A. Marconi
A find parodie


  - Original Message - 
  From: Satrio Arismunandar 
  To: aipi_poli...@yahoogroups.com ; jurnalisme ; HMI Kahmi Pro Network ; ex 
menwa UI 2 ; technomedia ; news Trans TV ; kampus tiga ; AJI INDONESIA ; 
ppiindia ; nasional list ; sastra pembebasan ; Forum Kompas ; Pers Indonesia 
  Sent: Wednesday, October 14, 2009 18:38 PM
  Subject: [ppiindia] Fw: WHY AMERICANS ARE JOBLESS!!




   

  From: Shean Wu [mailto:shean...@dnet.net.id] 
  Sent: Wednesday, October 14, 2009 4:01 PM
  Subject: WHY AMERICANS ARE JOBLESS!!
   
   

   

  WHY AMERICANS ARE JOBLESS!!  

   
  John Smith started the day early having set his alarm  clock (MADE IN JAPAN) 
for 6 a.m. 

  While his coffeepot (MADE IN CHINA) was perking,  
  he shaved with his electric razor (MADE IN  PHILIPPINES). 

  He put on a dress shirt (MADE IN SRI LANKA), designer  jeans (MADE IN 
SINGAPORE) and tennis shoes (MADE IN VIETNAM). 

  After cooking his breakfast in his new electric skillet (MADE IN INDIA), then 
he sat down with his calculator (MADE IN MEXICO)  to see how much he could 
spend today. 

  After setting his watch (MADE IN TAIWAN) to the radio (MADE IN INDIA), he got 
in his car (MADE IN GERMANY ) filled it with GAS (from Saudi Arabia ) and 
continued  his search for a good paying AMERICAN JOB. 

  At the end of yet another discouraging and fruitless day checking his 
computer (MADE IN MALAYSIA), John decided to relax for a while.  

  He put on his sandals (MADE IN BRAZIL) poured himself a glass of wine (MADE 
IN FRANCE) and turned on his TV (MADE IN KOREA), and then wondered why he can't 
find a good paying job in AMERICA .  

  AND NOW HE'S HOPING HE CAN GET HELP FROM HIS PRESIDENT (MADE IN KENYA ) !

   
   

  Windows Live: Make it easier for your friends to see what you’re up to on 
Facebook.
  -Inline Attachment Follows-

  ___
  Students.emba2005 mailing list
  students.emba2...@bankmega.com
  http://milis.bankmega.com/mailman/listinfo/students.emba2005

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] kuis diaplikasi FB

2009-10-14 Thread rahmat hidayat
to; all

berikut situs kuis di FB
jika ada yang menarik silahkan di buka 
http://apps.facebook.com/bagi-bagi/index.php?fuid=1393010635

terima kasih


  Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Indian PM's trip angers China

2009-10-14 Thread sunny
http://www.arabnews.com/?page=4§ion=0&article=127384&d=14&m=10&y=2009&pix=world.jpg&category=World

Wednesday 14 October 2009 (25 Shawwal 1430)


  Indian PM's trip angers China
  Agencies 

  BEIJING: China said Tuesday it was "seriously dissatisfied" by the visit 
of Indian Prime Minister Manmohan Singh to a disputed Himalayan region, the 
latest tense exchange between the Asian giants over border areas claimed by 
both.

  China's Foreign Ministry spokesman Ma Zhaoxu accused the Indian leader of 
ignoring China's concerns by visiting the state of Arunachal Pradesh. Singh 
traveled to the mountainous state earlier this month to woo voters ahead of 
Tuesday's state assembly election.

  Beijing lays claim to the whole of the border state (90,000 sq km) that 
it sees as "southern" Tibet. "We demand the Indian side pay attention to the 
serious and just concerns of the Chinese side, and do not provoke incidents in 
the disputed region, in order to facilitate the healthy development of 
Sino-Indian relations," Ma said in a statement.

  India's Foreign Ministry said its leaders were free to visit states where 
elections are held. "Regardless of what others say it is the government of 
India's stated position that Arunachal Pradesh is an integral part of India," 
Foreign Minister S.M. Krishna told reporters in New Delhi. The ministry said 
New Delhi was "disappointed and concerned."

  India and China fought a brief but bloody border war, partly over 
Arunachal Pradesh, in 1962. China has never recognized a British colonial-era 
border known as the McMahon Line that designated the region as part of India. 
China also occupies a chunk of territory in Kashmir that India regards as its 
own.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Derita Istri karena Perilaku Seks Suami

2009-10-14 Thread sunny
http://www.bangkapos.com/detail.php?section=1&category=9&subcat=36&id=10288

Derita Istri karena Perilaku Seks Suami 
Bangkapos.com - Sejak awal hingga perkawinan berlangsung selama 16 tahun, ia 
tak pernah orgasme. la sampaikan masalah ini kepada suami, tapi tak 
dipedulikan. Hubungan seks akhirnya berubah menjadi menakutkan dan menyakitkan 
baginya. Masalahnya, suami tak mau menceraikannya. Apa yang harus dilakukan 
istri malang ini?

"Saya berusia 40 tahun dan suami 45 tahun. Usia pernikahan kami 16 tahun. Anak 
pertama 15 tahun dan anak kedua 9 tahun. Sejak menikah, saya punya masalah 
dalam hubungan suami istri. Saya hampir tidak pernah orgasme karena suami sudah 
selesai lebih dulu.

Kondisi ini membuat saya tidak mau dirangsang, baik dengan ciuman atau lainnya. 
Saya lebih suka langsung dan segera selesai. Jadi, saya melakukannya sekadar 
menjalankan kewajiban, tanpa perasaan.

Saya tidak merasa nyaman atau bahagia ketika melakukannya. Ketika berhubungan, 
saya merasakan sakit dan pedih, kadang berdarah. Kalau saya bilang kepada 
suami, responsnya tidak membuat saya ikhlas dengan rasa sakit itu, justru ia 
makin menunjukkan kurang perhatian.

Malam-malam hidup saya jadi sangat menakutkan. Saya sampai takut ke kamar mandi 
atau sekadar minum. Saya bisa tidur nyenyak hanya setelah melayani suami karena 
tidak takut dibangunkan suami untuk berhubungan. Saya tidur dengan anak-anak 
sejak punya anak pertama.

Tiga bulan lalu saya mengalami erosi porsio menurut dokter kandungan, infeksi 
akibat peradangan, dan diberi pengobatan lima kali. Saya juga mengalami 
penurunan vagina atau kendur. Maaf, ada tonjolan di lubang vagina. Jika banyak 
kerja, tonjolan itu muncul, rasanya sakit.

Dokter apakah vagina kendur ada efek sampingnya pada kesehatan bila tetap 
melakukan hubungan seksual? Bagaimana agar tidak merasa sakit saat berhubungan 
(untuk masuk saja sudah sangat sakit)? Terus terang, saya sudah tidak punya 
rasa cinta karena sejak awal saya merasa kami punya perbedaan dalam banyak hal.

Kami juga jarang berkomunikasi (cerita), apalagi bercengkerama. Tapi, karena 
suami tidak mau menceraikan, saya harus tetap menjalankan kewajiban. Saya mohon 
nasihat."
L, Kudus 

Terlalu lama dibiarkan
Sayang sekali masalah seksual yang Anda alami dibiarkan terlalu lama sampai 
menimbulkan akibat buruk bagi hubungan pribadi dengan suami. Tidak sedikit 
istri yang mengalami masalah seperti Anda, yaitu tidak pernah merasakan 
orgasme, tapi tidak membiarkannya berlarut-larut sampai menimbulkan akibat 
buruk. Memang sebagian lain juga membiarkan seperti Anda dan berdampak buruk 
bagi kehidupan perkawinannya.

Sebenarnya masalah Anda sangat jelas sesuai dengan pengakuan Anda. Hambatan 
orgasme disebabkan suami sudah mencapai orgasme dan ejakulasi sehingga hubungan 
seksual tidak berlanjut lagi.

Pada waktu itu sebenarnya masalah ini harus segera diatasi, tapi karena 
dibiarkan dan berlangsung terus, akibatnya Anda merasa malas melakukan hubungan 
seksual. Anda menjadi tidak mau dirangsang karena merasa percuma, setelah 
terangsang dan berhubungan seksual, akan berakhir tidak menyenangkan.

Anda melakukan hubungan seksual hanya untuk melayani suami dan ingin agar 
hubungan seksual cepat berakhir. Akibat selanjutnya dapat dimengerti. Rasa 
sakit yang terjadi waktu melakukan hubungan seksual disebabkan Anda tidak 
terangsang. Perdarahan yang terjadi juga mudah dimengerti. Sayang sekali, 
ketika Anda menceritakan kepada suami, dia tidak memberikan reaksi yang baik.

Mestinya pada saat itu suami mengantar Anda untuk berkonsultasi dan mendapat 
pemeriksaan tenaga ahli. Pada saat itu, meskipun agak terlambat, Anda 
seharusnya segera mendapat pemeriksaan dan pengobatan. Tanpa dukungan suami, 
wajar kalau Anda membiarkan saja masalah itu berlangsung.

Perasaan takut yang Anda alami pada malam hari juga sangat mudah dimengerti. 
Rasa sakit, pendarahan, dan ketidaknyamanan melakukan hubungan seksual pantas 
membuat Anda ketakutan. Wajar juga kalau Anda tidur berpisah dengan suami. 

Tiadanya cinta
Saya pikir masalah Anda sudah cukup berat karena sudah merusak hubungan 
pribadi. Bahkan, untuk berkomunikasi atau berbagi cerita saja, Anda dan suami 
sudah tidak melakukannya lagi. Tampaknya ada masalah yang lebih mendasar, yaitu 
tiadanya rasa cinta sejak awal yang disebabkan perbedaan dalam banyak hal. 

Kalau itu masalah dasarnya, tidak aneh kalau kini muncul keadaan yang sulit 
seperti ini. Sayangnya, kalau sejak awal Anda tidak mencintai suami, mengapa 
perkawinan mesti dilakukan?

Keadaan ini kemudian dipersulit oleh gangguan yang Anda alami. Erosi pada mulut 
rahim memang bukan gangguan yang aneh, tapi kalau dibiarkan juga akan 
mengganggu Anda. Demikian juga tonjolan di vagina yang mungkin penurunan rahim 
(prolaps), yang pasti mengganggu kehidupan Anda sehari-hari. Apalagi, kalau 
kemudian sampai keluar dari lubang vagina.

Kesulitan ini tampaknya membuat Anda ingin bercerai dari suami meski suami 
tidak mengabulkan. Saya pikir, per

[ppiindia] Majelis-majelis Agama Tolak Aturan tentang Aborsi

2009-10-14 Thread sunny
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=31562:majelis-majelis-agama-tolak-aturan-tentang-aborsi&catid=3:nasional&Itemid=128


  Majelis-majelis Agama Tolak Aturan tentang Aborsi  
  Jakarta, (Analisa)


  Majelis-majelis agama secara tegas menolak aturan tentang pengguguran 
janin (aborsi) dalam Undang-Undang Kesehatan tahun 2009 yang disetujui untuk 
disahkan dalam sidang paripurna DPR tanggal 14 September lalu.

  "Kami sepakat menolak dengan tegas praktik aborsi dan upaya legalisasi 
aborsi yang tidak sesuai dengan ajaran agama," kata Pendeta Wilfred Soplantila 
saat membacakan pernyataan bersama enam majelis agama di Kantor Majelis Ulama 
Indonesia (MUI) Jakarta, Selasa.

  Majelis-majelis agama juga berpendapat, dalam Undang-Undang Kesehatan 
terdapat pasal-pasal krusial yang tidak sesuai dengan ajaran agama, termasuk 
diantaranya pasal 76 huruf a yang antara lain menyatakan aborsi boleh dilakukan 
pada janin yang belum berusia enam minggu.

  "Menurut fatwa MUI, janin yang boleh digugurkan atas indikasi medis dan 
kedaruratan hanya yang belum berusia 40 hari karena dianggap belum ditiupkan 
ruh kepadanya," kata Ketua MUI Ma'ruf Amin.

  Aborsi, dia menjelaskan, adalah pilihan terakhir dalam keadaan darurat 
yakni ketika secara medis dibutuhkan untuk menyelamatkan kehidupan seseorang 
atau dalam keadaan terdesak seperti ketika menderita penyakit yang menurut 
dokter tidak tersembuhkan atau kasus perkosaan dengan kondisi tertentu.

  "Syaratnya antara lain belum berusia 40 hari, dikehendaki yang 
bersangkutan, diketahui orang tua dan ulama, serta atas rekomendasi ahli 
kesehatan," tambah Ketua MUI Aisyah Amini. 

  Sementara Bhiksuni Viryaguna Mahasthavira dari Perwakilan Umat Budha 
Indonesia mengatakan, menurut ajaran Budha, kehidupan bermula sejak penyatuan 
sel telur dengan sperma sehingga sejak saat itu upaya penghilangannya adalah 
pembunuhan.

  "Ajaran Katolik juga jelas melarang segala bentuk abortus provokatus. 
Kalaupun terpaksa harus dilakukan karena indikasi medik, dasar pelaksanaannya 
harus untuk menyelamatkan kehidupan," kata P. Sigit Pramudji,Pr dari Konferensi 
Waligereja Indonesia (KWI).

  I Made Gde Erata dari Parisada Hindu Dharma Indonesia dan Budi S 
Tanuwibowo dari Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia juga menyatakan bahwa 
ajaran Hindu dan Konghucu melarang segala bentuk aborsi.

  Para pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu 
tersebut menyatakan, semua agama menjunjung tinggi kehidupan sejak awal 
pembuahan dan hak hidup adalah hak asasi manusia yang paling mendasar.

  "Hidup janin dalam kandungan perlu mendapat perlindungan. Membunuh 
manusia yang tidak bersalah secara sengaja adalah salah dan dilarang oleh agama 
dan aborsi yang disengaja adalah pembunuhan," kata Pdt. Wilfred.

  Jangan Tandatangani 

  Oleh karena itu, kata Ma'ruf, majelis-majelis agama meminta Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono tidak menandatangani undang-undang kesehatan baru itu 
sebelum ada perbaikan.

  "Kalau tetap diterbitkan, majelis-majelis agama sepakat mengajukan 
"judicial riview" terhadap undang-undang itu ke Mahkamah Konstitusi," katanya.
  Dalam undang-undang kesehatan yang baru, masalah aborsi diatur dalam 
pasal 75 dan pasal 76.

  Pasal 75 menyebutkan: 
  1. Setiap orang dilarang melakukan aborsi, 
  2. Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan 
berdasarkan: a. Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini 
kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita 
penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaaan, maupun yang tidak dapat 
diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan;atau b. 
kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban 
perkosaan;
  3. Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan 
setelah melalui konseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan 
konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan 
berwenang.
  4. Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan 
perkosaan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan 
Peraturan Pemerintah.

  Sedangkan pasal 76 menyebutkan:Aborsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 75 
hanya dapat dilakukan: 
  a. sebelum kehamilan berumur 6(enam) minggu dihitung dari hari pertama 
haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis;
  b. oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan yang 
memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri;
  c. dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan
  d. dengan izin suami, kecuali korban perkosaan;dan
  e. penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh 
Menteri. (Ant) 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] LSM Perempuan Kecewa Atas Pembebasan Syekh Puji

2009-10-14 Thread sunny
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=31560:lsm-perempuan-kecewa-atas-pembebasan-syekh-puji&catid=3:nasional&Itemid=128


  LSM Perempuan Kecewa Atas Pembebasan Syekh Puji 
 
  Ungaran, (Analisa)

  Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) perempuan Jawa Tengah-Daerah 
Istimewa Yogyakarta yang mengikuti proses sidang kasus pernikahan di bawah 
umur, Syekh Puji (Pujiono Cahyo Widianto) dengan Lutfiana Ulfa (12), kecewa 
atas putusan pembebasan terdakwa.

  "Kami kecewa dan berduka atas dinyatakan bebasnya Syekh Puji," kata 
pegiat LSM Anggota Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Jateng, 
Evarisan, di Ungaran, Selasa.

  Sejak awal persidangan kasus itu di Pengadilan Negeri Ungaran, Kabupaten 
Semarang, JPPA Jateng, Jaringan Perempuan Yogyakarta, dan Aliansi 
  Perlindungan Perempuan dan Anak (APPA) Jepara memantau jalannya 
persidangan itu dari luar ruang sidang.

  Putusan sela Nomor 233/Pid.B/2009/PN.Ung. yang dibacakan oleh majelis 
hakim yang dengan ketua, Hari Mulyanto dan dua anggota masing-masing Salman 
Alfaris dan Aris Gunawan, menyatakan bahwa dakwaan atas kasus tersebut batal 
demi hukum dan terdakwa dapat dikeluarkan dari tahanan. Pihaknya akan 
mempelajari putusan tersebut untuk mengetahui penyabab pembebasan terdakwa dari 
tahanan dalam kasus itu.

  Hakim, katanya, perlu membuat terobosan hukum dalam kasus itu. "Perkara 
ini tidak boleh berhenti sampai di sini, harus dilanjutkan," katanya. Sejak 
awal proses peradilan atas kasus itu, katanya, pihak penegak hukum selalu 
menghadapi kesulitan. (Ant) 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Lingkungan Riam Kanan Rusak

2009-10-14 Thread sunny
http://www.radarbanjarmasin.com/berita/index.asp?Berita=Utama&id=76714

Selasa, 29 September 2009



Lingkungan Riam Kanan Rusak
Logam Berat Gerogoti PLTA 


 


MARTAPURA - Kondisi lingkungan di sekitar bendungan Riam Kanan, Kabupaten 
Banjar, dari tahun ke tahun semakin rusak. Hal ini pula yang menyebabkan dampak 
kemarau dirasakan semakin parah, terhadap operasional Pembangkit Listrik Tenaga 
Air (PLTA) Ir PM Noor. 

Bahkan Kepala PLTA Ir PM Noor memprediksi, pada kemarau yang akan datang PLTA 
terancam tidak dapat beroperasi, akibat pendangkalan kedalaman waduk. 

"Semakin hari waduk kian dangkal, akibat banyaknya lumpur yang mengendap di 
dasar waduk," terangnya. 

Akibat langsung dari itu menurut Kardoyo, PLTA sekarang tidak lagi bisa 
beroperasi pada ketinggian air 52 meter. Sebab pada ketinggian air 53 meter 
sudah terdapat lumpur yang bercampur air masuk dalam turbin, sehingga 
pengoperasian sangat membahayakan peralatan milik PLTA. 

"Tahun lalu 52 meter masih bisa beroperasi. Sekarang sudah tidak bisa lagi. 
Bahkan penyusutan air terus terjadi," terangnya. 

Endapan lumpur itu menurutnya, akibat rusaknya ekosistem lingkungan di sekitar 
Waduk Riam Kanan. Diantaranya karena masih maraknya pertambangan ilegal, 
banyaknya tambak ikan jala apung dan gundulnya hutan-hutan di daerah hulu Riam 
Kanan, akibat perambahan hutan. 

"Limbah tambang yang sangat merusak, disamping lumpur juga ada endapan logam 
berat yang memperpendek usia pakai komponen tertentu," ujarnya. 

Sementara itu, limbah tambak jala apung menurutnya, membuat plankton-plankton 
hidup memenuhi peralatan pendingin turbin, sehingga harus memerlukan perawatan 
ekstra. 

"Kalau dulu petugas yang melakukan perawatan aman-aman saja membersihkan 
turbin. Sekarang mereka terkena penyakit gatal setelah membersihkan turbin. Nah 
ini akibat rusaknya lingkungan," terangnya. 

Sedangkan gundulnya hutan, baik karena pembukaan lahan baru, maupun akibat 
penebangan hutan secara illegal, membuat air hujan tidak lagi diserap dengan 
baik oleh tanah. Tapi langsung mengalir ke daerah aliran sungai yang juga bisa 
membawa Lumpur. 

"Jadi, bila musim hujan waduk terancam oleh kelebihan debit air yang tiba-tiba 
naik, sedang musim kemarau, ketinggian air menurun dengan drastis," ujarnya. 

Sebenarnya tambah Kardoyo, pihaknya sudah melakukan upaya untuk mengurangi 
kerusakan lingkungan. Diantaranya dengan membatasi pembangunan keramba jala 
apung diperairan Waduk Riam Kanan, melakukan penghijauan terhadap hutan-hutan 
yang mulai gundul dengan menggunakan dana Community Development (CD) PLTA PM 
Noor sejak tahun 2005 lalu. 

"Praktiknya kami berikan masyarakat bibit pohon yang bermanfaat seperti bibit 
sukun. Tapi tingkat keberhasilan masih rendah, tanaman terbakar pada musim 
kemarau dan terendam pada saat musim hujan," ucapnya. 

Nah, ia berharap kerusakan ekosistem bisa menjadi perhatian semua pihak, sebab 
kerusakan ekosistem ini akan berdampak besar pada pengoperasian PLTA PM Noor 
kedepan, dimana debit air setiap waktu berubah-ubah dan kiat menyusut. 

"Kalau ingin PLTA tetap beroperasi ditahun mendatang, ekosistem harus 
diperbaiki. Kalau tidak, ancaman tidak beroperasi akan terjadi pada tahun 
mendatang karena debit air yang semakin berkurang," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Banjar, Drs 
Sufian AH melalui Kabid Pengawasan Pertambangan, Sufrianto saat dikonfirmasikan 
soal masih beroperasinya tambang emas ilegal tidak menampiknya. Namun demikian 
pihakya tidak bisa berbuat banyak, sebab untuk melakukan penertiban memerlukan 
dana yang lumayan besar, semantara dana yang tersedia sangatlah terbatas. 

"Kami sudah lakukan koordinasi dengan Balai Tahura Sultan Adam. Kemungkinan 
dalam waktu dekat mereka akan melakukan penertiban di daerah hulu waduk. Kami 
hanya membantu saja kalau diminta. Surat pemberitahuannya sudah kami terima," 
ungkapnya. 

Sedangkan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH), Ir Farid Soufian Madar saat 
ditanya soal pencemaran di waduk itu mengaku, belum mengetahui pasti apakah air 
waduk tercemar atau tidak lantaran belum mengambil sample air ditempat itu. 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Banyak Mantan Napi Teroris Hidup Normal

2009-10-14 Thread sunny
Refleksi : Hidup normal artinya lagi istirahat sambil tunggu komando untuk 
beraksi?

Jawa Pos
[ Rabu, 14 Oktober 2009 ] 


Banyak Mantan Napi Teroris Hidup Normal 


SUARA tilawah Alquran yang dilantunkan tiga puluh santri secara bersama-sama 
terdengar merdu dan padu. Siang itu (10/10), mereka sedang membaca Surat At 
Taubah, surat urutan ke sembilan Alquran yang banyak membahas tentang 
pengampunan Allah.

Mereka adalah sebagian santri Pondok Pesantren Missi Islam di bilangan Koja, 
Jakarta Utara. Lokasinya di tengah permukiman padat penduduk. Bangunan pondok 
tersebut sederhana. Ada sebuah lapangan bulu tangkis di pelatarannya.

''Saat ini ada 246 santri dari seluruh Indonesia yang belajar di sini,'' jelas 
Ustad Hasyim Abdullah, pengasuh pondok tersebut, kepada Jawa Pos.

Sejak 1983, pria asal Malang, Jawa Timur, itu tinggal di wilayah tersebut. 
Selain menjadi pengasuh pondok, dia aktif sebagai anggota dewan syura Tim 
Pengacara Muslim (TPM). Karena amanahnya sebagai bagian dari TPM, sejak 2001 
Hasyim mendampingi orang-orang yang dituduh terlibat kasus terorisme.

''Kalau Densus sekarang membagi-bagi istilah ada operator, ada kurir, ya saya 
ini kurir. Tapi, hanya kurir beras dan lauk-pauk untuk ikhwan yang di dalam (di 
penjara, Red), tak lebih dari itu,'' katanya lantas tersenyum. 

Hasyim sekarang mendampingi puluhan napi kasus teror yang masih berada dalam 
penjara. ''Di Nusakambangan ada 15, di Cipinang lima orang, di Polda ada 11 
orang,'' ungkapnya.

Saat Abu Bakar Ba'asyir tersangkut kasus hukum terkait pelanggaran imigrasi 
pada 2001 sampai bebas 14 Juni 2006, Hasyim juga setia mendampingi. Saat itu, 
dia ditugaskan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) sebagai asisten pribadi 
Ba'asyir. Trio kasus bom Bali, Amrozi, Imam Samudera, dan Mukhlas, juga 
difasilitasi Hasyim sampai proses hukumnya selesai dan dieksekusi.

''Densus tentu paham posisi saya. Kalau dicurigai, mungkin saja. Tapi, saya 
konsisten saja dengan amanah ini,'' tegasnya.

Jika ada kebutuhan ikhwan-ikhwan yang mendesak, Hasyim akan mengusahakan. 
Dananya berasal dari infak umat Islam atau perorangan. ''Kalau dulu, memang 
beras dan lauk-pauk diusahakan dibawa dari luar. Sebab, di dalam memang di 
bawah standar. Istilahnya, nggak ada garamnya,'' ujarnya.

Bertahun-tahun bergaul dengan para ikhwan, dia tahu banyak cerita tentang 
mereka. Termasuk, tentang ''pembinaan'' oleh polisi. Istilah Densus 88, program 
deradikalisasi. ''Memang saya dengar ada. Tapi, jangan salah lho, mereka (para 
ikhwan, Red) itu berangkat dari pemahaman akidah tentang jihad dan dakwah. 
Jadi, tidak bisa dihilangkan dengan hipnosis atau yang semacamnya,'' tegasnya.

Dia menyatakan, polisi sering melakukan pendekatan personal dengan para ikhwan 
di penjara. Misalnya, mencukupi kebutuhan finansial mereka, membiayai jika ada 
keluarga yang sakit, atau membiayai sekolah anaknya. Namun, dia menegaskan, 
masih banyak ikhwan yang tetap mandiri dan menolak bantuan polisi. Sebagian di 
antara mereka yang sudah keluar, walau dengan susah payah, akhirnya juga bisa 
hidup normal dan kembali ke masyarakat dengan baik.

''Verifikasinya memang susah. Tidak bisa hanya dilihat dari penampakan luar,'' 
katanya. Misalnya, celana di atas mata kaki (isbal), gamis atau jubah, jenggot, 
serta tanda bekas sujud di dahi tidak bisa dikaitkan dengan kelompok itu. ''Di 
sini,'' katanya sambil memegang dada untuk menjelaskan akidah sebagai penentu.

Bahkan, Hasyim pernah menerima curhat (keluhan) dari seorang terpidana kasus 
terorisme yang telah bebas. ''Saya ini repot, Pak Hasyim. Di kalangan ikhwan, 
saya dicurigai. Tapi, oleh Densus, saya diinteli terus,'' ungkapnya menirukan 
ikhwan tersebut. 

Keluhan itu disampaikan saat kebetulan bersama-sama membesuk Imam Samudera cs 
di Nusakambangan. ''Saya bilang, sabar saja, itu ujian,'' katanya.

Sebenarnya, jelas Hasyim, tanpa program deradikalisasi pun, napi-napi tersebut 
sudah ''bersih''. ''Mereka itu dai. Di penjara adalah ladang dakwahnya. Mereka 
membina napi yang lain,'' tegas Hasyim. (rdl/nw)



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Globalisasi Jihad Kekerasan

2009-10-14 Thread sunny
Jawa Pos


 

[ Minggu, 04 Oktober 2009 ] 

Globalisasi Jihad Kekerasan 


SETELAH Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) berhasil menewaskan Noordin 
M. Top -tokoh teroris berkewarganegaraan Malaysia- pada 17 September lalu, 
masyarakat seperti menemukan ''kesadaran baru''. Yakni, pembatasan terhadap 
ruang gerak jaringan gerakan teroris tidak cukup dilakukan oleh aparat 
keamanan, tetapi juga masyarakat perlu dilibatkan secara lebih luas. 

''Kesadaran baru'' itu setidaknya terlihat dari aksi penolakan masyarakat 
terhadap pemakaman rekan-rekan Noordin M. Top yang ikut tewas dalam 
penggerebekan di Mojosongo, Jebres, Solo, tiga hari menjelang Idul Fitri 
tersebut. Banyak pihak yang menyayangkan aksi penolakan tersebut seperti yang 
ditunjukkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo (Jawa Pos, 26/9/2009). MUI Solo 
bahkan menilai, penolakan terhadap jenazah tersangka teroris bisa melanggar hak 
asasi manusia (HAM) kendati para pelaku teroris sengaja melakukan pelanggaran 
dari sisi HAM. 

Penolakan masyarakat sebagai sebuah ''kesadaran baru'' yang muncul setelah 
tewasnya pelaku teroris -terlepas adanya perdebatan dari sisi fiqhiyah- di satu 
sisi merupakan suatu indikasi penolakan masyarakat terhadap penggunaan modus 
kekerasan dalam memperjuangkan agama. Tetapi, di sisi lain, mengindikasikan 
ketidaktahuan dan ketidakberdayaan masyarakat dalam menghadapi gerakan jaringan 
terorisme. Masyarakat baru sadar bahwa selama ini dikelilingi kelompok teroris 
begitu Densus 88 melakukan penggerebekan.

Apakah mungkin mewacanakan semacam akhir sejarah terorisme (the end of history 
of terrorism) di Indonesia setelah beberapa aktornya dapat dilumpuhkan oleh 
Densus 88? Masyarakat dan bangsa dari belahan bumi mana pun pasti ingin 
terbebas dari ancaman terorisme. Sebagai alasan yang teramat mendasar, 
terorisme mengakibatkan banyak korban justru dari kalangan masyarakat sipil 
tidak berdosa. Hanya, yang menjadi persoalan, menghentikan pergerakan terorisme 
bukan pekerjaan gampang. 

Baik sebagai ideologi maupun gerakan, terorisme tidak muncul secara tiba-tiba. 
Terorisme, di antaranya, berakar kuat pada agama. Tentu bukan agama per se, 
melainkan pemahaman pada doktrin agama yang mendorong lahirnya ideologi dan 
gerakan terorisme. Salah satu doktrin dalam Islam yang sering dijadikan 
pembenaran terhadap berbagai aksi teror adalah jihad. Silang sengkarut antara 
jihad dan aksi kekerasan yang antara lain bermodus teror coba ditelisik secara 
cermat oleh Farhad Khosrokhavar lewat buku berjudul Inside Jihadism: 
Understanding Jihadi Movements World Wide ini. 

Tidak diragukan lagi, jihad merupakan salah satu doktrin paling penting dalam 
Islam. Karena demikian pentingnya jihad ini, kepustakaan Islam selalu 
menyertakan pembahasan tentang jihad. Sebagai contoh, tentu masyarakat Islam di 
Indonesia mengenal buku Fiqh Islam yang ditulis Sulaiman Rasyid. Buku itu 
terbit pada 1954. Sampai sekarang, buku teresbut terus dicetak ulang. Yang 
menarik, kendati sebagai buku fikih, di dalamnya juga membahas masalah jihad 
yang diartikan sebagai peperangan. Contoh lain adalah buku Pedoman Hidup 
Seorang Muslim terjemahan dari Minhaj al Muslim yang ditulis Abu Bakar Jabir al 
Jaza'iry. Edisi terjemahan buku itu beredar di tanah air karena merupakan salah 
satu di antara ribuan buku yang dihibahkan oleh pemerintah Saudi Arabia. 
Seperti halnya Fiqh Islam, dalam buku tersebut, al Jaza'iry juga menyertakan 
pembahasan tentang jihad. 

Meski begitu, asasi kedudukan jihad, pemahaman terhadap jihad ternyata 
menimbulkan implikasi yang beragam: beberapa kalangan menerapkan jihad secara 
lunak (soft), sedangkan lainnya memilih jalan kekerasan dalam menerapkan jihad. 
Ke­lompok yang terakhir itu, oleh Khosrokhavar, dalam buku ini disebut dengan 
kelompok Jihadis (Jihadist group). 

Sejak awal, Khosrokhavar menempatkan Jihadisme -ideologi kelompok Jihadis- 
sebagai varian dalam Islam yang lebih menyukai cara kekerasan dalam berjuang. 
Kata Khosrokhavar, "Jihadism, a radical version of Islam, is wreaking havoc in 
almost every part of the world. A Jihadist group is any group, small or large, 
for which violence is the sole credible strategy to achieve Islamic ends."

Khosrokhavar menggunakan istilah Jihadisme, suatu ideologi yang berakar pada 
doktrin jihad, sebagai tipe ideal (ideal type) bagi kelompok dalam Islam yang 
mengutamakan kekerasan. 

Buku yang ditulis guru besar sosiologi di Ecole des Hautes Erudes en Science 
Sociales (EHESS), Paris, Prancis, ini penting dibaca karena memberikan uraian 
secara memadai tentang proliferasi kelompok Jihadis serta penyebarannya, tidak 
hanya di belahan dunia Muslim, tetapi juga di Barat. Dengan membaca buku ini, 
kita bisa memahami mengapa terorisme bisa juga mencengkeram Indonesia yang 
mayoritas penduduknya beragama Islam. Dalam buku ini, Khosrokhavar melakukan 
telaah genealogis untuk menemukan akar sejarah Jihadisme. 

Menurut Khosrokhavar, sebagai varian Islam radikal, Jihadisme bertali-temali 
d

[ppiindia] Korupsi di Sektor Swasta

2009-10-14 Thread sunny
Jawa Pos
[ Rabu, 14 Oktober 2009 ] 


Korupsi di Sektor Swasta 
Oleh : Emerson Yuntho


Selama ini publik menilai bahwa persoalan korupsi yang semakin merajalela hanya 
terjadi di lingkungan pemerintah. Padahal, korupsi di sektor swasta atau bisnis 
jauh lebih dahsyat dan mengkhawatirkan.

Hal itu setidaknya bisa dilihat dari laporan hasil survei Global Corruption 
Report (GCR) yang dirilis Transparency International (TI) Rabu (7/10). Lembaga 
yang berpusat di Berlin itu menyebutkan, banyak kondisi yang memungkinkan 
terjadinya krisis terkait risiko korupsi di dunia bisnis. Kerugian akibat 
praktik korupsi di sektor swasta secara global, dalam kurun waktu lima tahun 
terakhir, ditengarai mencapai nilai tak kurang dari 300 miliar US dolar.

Berdasar hasil temuan TI, terungkap sumber utama terjadinya praktik korupsi di 
sektor swasta adalah suap. Praktik tersebut terjadi ketika dunia bisnis 
bersinggungan dengan pejabat pemerintah, pegawai negeri, ataupun anggota partai 
politik. 

Di negara-negara berkembang, politisi dan pejabat pemerintah menerima suap dari 
kelompok swasta sebanyak 20 sampai 40 miliar US dolar atau setara dengan Rp 200 
triliun sampai Rp 400 triliun setiap tahun. Suap itu dilakukan dengan cara 
terorganisasi dan nyaris tidak tersentuh hukum. 

Laporan GCR menunjukkan, dari 2.700 lebih eksekutif bisnis yang disurvei di 26 
negara, ditemukan 2 di antara 5 pejabat eksekutif bisnis mengakui pernah 
diminta menyuap ketika berhubungan dengan lembaga pemerintah. Sebanyak 50 
persen manajer bisnis memperkirakan, korupsi menambah biaya proyek sedikitnya 
10 persen dan dalam beberapa kasus lebih dari 25 persen. Sementara itu, 1 di 
antara 5 pelaku bisnis mengakui dikalahkan pesaing mereka yang melakukan suap.

Akibat korupsi oleh kelompok bisnis ke pejabat publik, harga yang dibayar tidak 
sekadar uang. Praktik itu secara langsung telah merusak kinerja perusahaan. 
Imbasnya, terjadi korupsi pasar yang melemahkan persaingan sehat, harga yang 
adil, dan efisiensi. Dampak terburuk lain adalah mempertahankan birokrasi, 
partai politik, dan pemerintahan yang korup. 

Lobi-lobi bisnis yang kotor telah melemahkan legitimasi pemerintah. Pelaku 
bisnis kuat bisa mengendalikan kebijakan dan pemerintahan. Akibatnya, mustahil 
terciptanya keputusan demokratis. Keputusan atau kebijakan sudah diarahkan 
kepada kelompok swasta bermodal kuat dan pemberi suap paling banyak. 

***

Fenomena korupsi di negara-negara berkembang juga menimbulkan masalah baru. 
Yaitu, ekspor korupsi dari negara maju ke negara berkembang. Pengusaha di 
negara maju, seperti Singapura dan Amerika Serikat, bisa saja bersih di negara 
asalnya. Tapi, saat berbisnis di negara berkembang, mereka justru lebih kotor 
daripada pengusaha lokal. Pemberian sejumah uang suap kepada pejabat di tingkat 
lokal dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan menjadi biaya yang wajib 
dibayarkan untuk memenangi suatu kontrak atau tender.

Penerapan transparansi dan akuntabilitas di dalam sektor swasta merupakan salah 
satu kunci untuk mencapai masyarakat yang terbebas dari korupsi. Hal tersebut 
juga diamanatkan dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pemberantasan 
Korupsi-United Nation Convention Against Corruption (UNCAC) yang di dalam pasal 
12 mengatur tentang kewajiban setiap negara untuk mencegah terjadinya korupsi 
di sektor swasta.

Krisis ekonomi global telah membuka mata semua orang tentang pentingnya 
penerapan transparansi dan akuntabilitas di sektor swasta. Praktik bisnis yang 
kotor dalam sektor swasta ternyata memberi efek domino yang merugikan 
kepentingan publik secara langsung. Praktik spekulan bursa saham, penghindaran 
pajak, dan disinformasi oleh pebisnis swasta mengakibatkan kerugian besar yang 
dalam krisis ini dirasakan langsung masyarakat luas. 

Skandal di perusahaan Enron, Global Crossing, dan WorldCom yang terjadi di 
Amerika Serikat beberapa tahun lalu merupakan contoh penipuan (fraud) yang 
dilakukan perusahaan swasta. Skandal tersebut memberikan efek bola salju ke 
seluruh dunia dan korporasi global serta merusak kepercayaan publik tentang 
integritas bisnis. 

Hal yang sama terjadi di Indonesia. Selama ini banyak pihak yang lebih berfokus 
pada persoalan korupsi di sektor publik. Secara faktual sektor publik di 
Indonesia memang masih marak dengan korupsi, namun tidak berarti sektor swasta 
bersih. Pada kenyataannya, praktik penjualan ke dalam dan kolusi yang terjadi 
dalam sektor perbankan di Indonesia pada 1998 dianggap sebagai salah satu 
penyebab terjatuhnya Indonesia dalam krisis ekonomi. Skandal Bank Century 
merupakan contoh terbaru yang sangat relevan tentang kasus penipuan (fraud) 
oleh sektor swasta di Indonesia. 

Indonesia adalah salah satu negara yang meratifikasi UNCAC pada 2006. Karena 
itu, selayaknya di Indonesia perhatian terhadap korupsi dalam sektor swasta 
mulai ditingkatkan. Contoh-contoh kasus di atas menunjukkan secara jelas 
urgensi perhatian masyarakat dalam konteks pemberantasan korupsi di sektor

[ppiindia] Fungsionaris DPP Partai Golkar Era Aburizal Bakrie Lebih Gemuk

2009-10-14 Thread sunny
Jawa Pos
[ Selasa, 13 Oktober 2009 ] 


Fungsionaris DPP Partai Golkar Era Aburizal Bakrie Lebih Gemuk 


JAKARTA - Jumlah fungsionaris DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal 
Bakrie alias Ical lebih gemuk daripada kabinet Jusuf Kalla. Selain bertambahnya 
kursi wakil ketua umum dan wakil sekretaris jenderal, Ical menambah sejumlah 
ketua pemenangan pemilu untuk beberapa pulau besar. Anggota Dewan Formatur DPP 
Partai Golkar Ridwan Bae menuturkan, penambahan personel itu merespons kondisi 
Golkar yang kini tak lagi menguasai lini pemerintahan mulai pusat hingga 
kelurahan seperti era Orde Baru. Sehingga, Golkar harus mempertajam konsolidasi 
pengurus di tingkat kabupaten/kota yang dibina langsung oleh DPP. 

"Karena itu, kepengurusan harus gemuk. Dulu bidang pemenangan pemilu hanya ada 
satu, sekarang dipecah menjadi lima sehingga mempermudah konsolidasi dan 
mobilisasi aktivitas. Struktur tersebut jauh lebih efisien daripada sekarang," 
terang dia. 

Salah satu tugas ketua-ketua bidang pemenangan pemilu adalah merealisasikan 
janji Ical untuk menguningkan Indonesia, yakni menambah jumlah bupati, wali 
kota, gubernur, dan pimpinan DPRD dari Golkar. Saat ini ada sekitar 250 
gubernur/bupati/wali kota yang dicalonkan oleh Golkar. 

"Sesuai dengan arahan ketua umum, tidak harus kader Golkar yang dicalonkan di 
pilkada, melainkan calon yang paling berpotensi menang yang akan didukung 
Golkar," ungkap dia. 

Ketua DPP Golkar Bidang Mahasiswa dan LSM Fadel Muhammad menambahkan, daftar 
pengurus harian hasil munas dilengkapi dengan ketua-ketua departemen yang akan 
diumumkan dalam resepsi HUT Golkar 20 Oktober mendatang. 

Saat ini, terang Fadel, Dewan Formatur terus mematangkan nama-nama pengurus 
pleno DPP Golkar. "Masih akan ada evaluasi dan penambahan nama-nama hingga 
diumumkan pada 20 Oktober," imbuh dia. 

Fadel menjelaskan, ada sejumlah nama kader potensial yang tidak masuk dalam 
kepengurusan lagi, seperti Ferry Mursyidan Baldan yang dikenal piawai dalam 
bidang legislasi. 

"Orang-orang potensial itu tidak dibuang, tapi bisa saja nanti masuk dalam 
kegiatan DPP Golkar, seperti kelompok-kelompok kerja. Jadi, kaderisasi tidak 
harus menjadi pengurus, bisa saja cukup masuk dalam kegiatan partai," ungkap 
dia. 

Ridwan menambahkan, saat ini memang ada ketidakpuasan di kalangan kader Golkar 
terhadap kepengurusan hasil munas. Namun, dia menilai hal tersebut wajar. 
Sebab, hanya 90 di antara 500 pimpinan Golkar yang diambil sebagai pengurus 
harian dan pleno. "Orang yang ingin masuk 500, yang terpilih seratus, pasti 
yang 400 kecewa," ucap dia. 

Terkait dengan batalnya nama Khofifah Indar Parawansa yang sebelumnya tercantum 
sebagai ketua DPP Golkar bidang pendidikan dan kebudayaan, Ridwan menjelaskan 
bahwa Khofifah sebanding dengan Hajrianto Y. Thohari. "Dia kader Golkar dan 
kapasitasnya tidak kalah dengan Khofifah. Tentu kami memilih kader sendiri," 
tegasnya. (noe/tof)



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tomy Buka Bersama dengan JK

2009-10-14 Thread sunny


http://www.pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=24064

Selasa, 15 September 2009 , 07:10:00

Tomy Buka Bersama dengan JK

 


JAKARTA - Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto mulai bergeliat merapat ke 
sejumlah petinggi Partai Golkar. Tadi malam putra kesayangan mantan Presiden 
Soeharto itu menghadiri acara buka bersama di Kantor DPP Partai Golkar di 
Slipi, Jakarta Barat.  Kedatangan Tommy sebenarnya tidak diduga oleh para 
pengurus Golkar. Acara buka bersama yang diadakan Korps Perempuan Partai Golkar 
(KPPG) itu memang mengundang semua jajaran pejabat teras partai plus calon 
ketua umum yang bakal berkompetisi di Munas Golkar di Pekanbaru, Riau, pada 4-7 
Oktober.  Namun, di antara semua calon yang diundang, hanya Tommy yang hadir. 
Ical, Surya Paloh, dan Yuddy Chrisnandi tidak hadir. "Pak Ical izin. Katanya 
tidak bisa hadir," kata fungsionaris DPP Partai Golkar Endang Agustin Syarwan 
Hamid. 


 Karena tak ada calon lain yang hadir, Tommy yang mengenakan batik lengan 
panjang berwarna keemasan itu mendapat tempat istimewa dalam acara buka puasa 
tersebut. Dia duduk bersanding dengan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla. 
"Undangan disebar ke banyak orang. Tapi, nggak ngira juga kalau Mas Tommy bakal 
datang," kata Endang yang ketua umum KPPG.  JK juga secara tidak sengaja 
menghadiri acara buka bersama itu. Awalnya, dia hendak mendampingi istrinya, 
Mufidah Kalla, di acara tersebut setelah menghadiri buka bersama kerabatnya di 
kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Rupanya, dia malah bertemu Tommy di acara 
yang turut mengundang anak-anak yatim itu.  

Tommy menampik anggapan bahwa kehadirannya bernuansa politis. Kepada wartawan, 
dia menyampaikan bahwa kehadirannya hanyalah memenuhi undangan. Tidak ada 
pembicaraan politik, kendati dia duduk berdampingan dan berbincang dengan JK. 
"Ini hanya silaturahmi biasa. Saya diundang. Maka, saya menyempatkan untuk 
hadir," katanya.  Hal senada diungkapkan Juru Bicara Tommy, Yusafri Syafei. 
Menurut dia, kedatangan bosnya itu memenuhi undangan partai. "Wajar saja Mas 
Tommy hadir. Pertemuan dengan Pak JK itu juga tidak sengaja. Mereka cuma say 
hello dan saling menanyakan kabar. Tidak lebih dari itu," ujarnya. (aga)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kesejatian Politikus dalam Jaring Kekuasaan

2009-10-14 Thread sunny
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/10/15/100248/68/11/Kesejatian-Politikus-dalam-Jaring-Kekuasaan


Kesejatian Politikus dalam Jaring Kekuasaan 


Kamis, 15 Oktober 2009 00:01 WIB  

Potret panggung politik Indonesia mutakhir, dalam kaca mata publik, masih 
diapresiasi secara negatif, yakni bukan menjadi tempat untuk menunjukkan 
perilaku kenegarawanan seorang politisi dalam memberikan pencerahan politik dan 
pelayanan bagi rakyat, melainkan menjadi bursa lowongan pekerjaan. Menjadi 
politisi di negeri ini dinilai bukan untuk menjalankan nilai-nilai agung 
politik, melainkan untuk meningkatkan karier, menambah prestis, menumpuk harta, 
dan arena untuk merengkuh kepuasan di balik nikmatnya kekuasaan. 

Gelagat politik dari para politisi seperti dalam penilaian publik tersebut 
terbaca pada drama-drama politik Indonesia mutakhir, baik dalam perhelatan 
pemilu maupun dalam perebutan kekuasaan di ranah parpol. Perihal terakhir 
itulah secara cukup telanjang dapat terlihat dari pemilihan ketua umum Golkar 
yang kebanyakan politisinya lebih memilih figur yang menyatu dengan kekuasaan 
daripada figur yang ingin mengarahkan partai menjadi partai oposisi yang 
militan, yang berada di luar pagar kekuasaan. Sementara itu, dari perhelatan 
pemilu, aroma kekuasaan itu dapat tercermin pada ranah koalisi yang dibangun 
parpol, yakni untuk meraih kursi-kursi kabinet yang diincarnya. 

Maka yang terlihat adalah hakikat dan tujuan luhur pemilu sebagai jembatan emas 
menuju terciptanya kekuasaan yang menyejahterakan rakyat dapat tergiring keluar 
dari gerbongnya. Idealisme agung para politisi yang semata memperjuangkan 
perbaikan nasib bangsa semakin tersingkir dari ruang pertarungan politik. 
Singkatnya, pemilu dan perhelatan politik lainnya seolah kian memaklumkan 
rontoknya 'rasionalitas' dari urusan kenegaraan dan rakyat. Lalu urusan negara 
dan rakyat semakin terbuang oleh urusan-urusan kekuasaan. Maka, benar 
sinyalemen para ahli politik seperti Vaclav Havel dan Sam Harrys bahwa 
'rasionalitas' dan idealisme politik kian terjerembab di pembuangan. 

Kekuasaan dan kesejatian politikus 
Kentalnya orientasi kekuasaan dari parpol dan politisi membuat kita dapat 
memahami betapa kecewanya jika kursi-kursi kabinet yang diincar selama ini 
tidak dipenuhi Presiden Yudhoyono ketika menyusun komposisi kabinetnya yang 
dilantik 20 Oktober 2009. Jika kekecewaan politik itu benar-benar terjadi, 
hilanglah kemurnian berpolitik yang bertujuan tunggal untuk menciptakan 
kesejahteraan rakyat, atau seperti dikatakan sebelumny, tujuan luhur pemilu, 
idealisme dan keagungan serta cita-cita suci politik semakin terpinggirkan. 

Maka semua fenomena ini kembali memperjelas citra lama tentang demokrasi, entah 
dalam bentuk dan sistem mana pun, sebenarnya tetap saja diciptakan dan dikelola 
demi mempermudah pemenuhan syahwat kekuasaan para elite politik. Praksis 
politik seperti dalam perhelatan parpol dan pemilu yang dilakoni pascademokrasi 
pun tidak jauh beda dengan pola oligarki Orba. Bedanya hanya bahwa dalam 
politik Orba, demokrasi dikemas satu orang, yaitu sang penguasa rezim. 
Sementara itu, di era reformasi, demokrasi dikemas banyak politikus dan 
kekuasaan disebarkan di antara kaum elite. 

Lebih daripada itu, kentalnya orientasi politik terhadap kekuasaan kerap 
mencitrakan pula tentang wajah politik kita yang kurang mengedepankan etika. 
Kata Vaclav Havel, politik yang mengidentikkan diri atau terjebak dalam jaring 
kekuasaan bertentangan dengan moral politik. Padahal, seorang politikus yang 
mengabaikan etika dan moral politik sebenarnya bukanlah seorang politikus 
sejati. Sebab politikus sejati adalah orang yang mengemban amanat penderitaan 
rakyat yang diperjuangkan dalam tata kelola negara. Jadi jika seorang politikus 
mengutamakan kekuasaan, ia telah menggiring politik keluar dari koridor etika 
dan keluhuran politik. 

Seorang politikus sejati perlu terus memahami bahwa dia adalah pihak yang 
didelegasikan kepercayaan rakyat untuk mengutamakan kepentingan rakyat. 
Kepentingan rakyat adalah pijakan, sekaligus orientasi luhur dan etis politik. 
Karena etika politik harus berpihak pada korban. Rakyat adalah pihak yang 
selalu menjadi korban dalam setiap kebijakan politik kekuasaan. Seperti rakyat 
yang selalu ditinggalkan dalam lilitan kesulitannya oleh elite politik setelah 
kekuasaan diraih. Jadi derita rakyat pascapilpres adalah berita duka bagi 
keluhuran politik dan sinisme pedih bagi karya-karya politik. 

Namun, apakah pemahaman seperti itu menyerap dalam pemikiran para politikus 
kita? Jika tidak, sulit dibayangkan melihat mereka berani mencitrakan dirinya 
sebagai seorang politikus sejati. Menyitir Haryatmoko, politikus yang 
menjalankan etika dan keluhuran politik adalah negarawan yang mempunyai 
keutamaan-keutamaan moral. Moralitas dalam relevansinya dengan etika politik 
adalah keterbukaannya dalam mengatur kepentingan semua kelompok dalam 
masyarakat demi terbangunnya institusi-institusi yang adil. 
Untuk 

[ppiindia] PDI-P Squirms Over Cabinet Possibilities

2009-10-14 Thread sunny
http://thejakartaglobe.com/home/pdi-p-squirms-over-cabinet-possibilities/335613

October 14, 2009 
Febriamy Hutapea, Camelia Pasandaran & Markus Junianto Sihaloho

 
Former President Megawati Soekarnoputri and her husband, MPR chair Taufik 
Kiemas, may take opposing positions on whether PDI-P members should accept 
cabinet posts in the Yudhoyono administration. (Photo: Afriadi Hikmal, JG)

PDI-P Squirms Over Cabinet Possibilities

The Indonesian Democratic Party of Struggle (PDI-P), still reeling from 
back-to-back poll defeats, appears likely to face a deeper split within its 
ranks as executives have come out with opposing stances on offers to sit in the 
next government. 

PDI-P Central Advisory Board chairman Taufik Kiemas on Wednesday said the party 
would take any cabinet positions it might be offered, but other party 
executives warned that his wife - party chairwoman Megawati Sukarnoputri - had 
the final decision and was unlikely to agree. 

Taufik Kiemas said the party, which was not part of the coalition that 
supported President Susilo Bambang Yudhoyono's re-election to a second term, 
was not actively seeking positions in the next government but would accept any 
offer. 

"The most important thing is that we're not requesting positions, but [if] 
they're offered . it's a gift and we should not reject it," he said, stressing 
that no offer had so far been made to the party. 

"It would be a different position if we were requesting," he added. "So, if 
they offer only two [seat], we'll take them." 

Taufik, the newly appointed chairman of the People's Consultative Assembly 
(MPR), is known to favor taking the PDI-P closer to Yudhoyono's Democratic 
Party. His wife has been vocal in keeping the party in the opposition, as was 
mandated at its last congress in 2004. 

PDI-P Secretary General Pramono Anung, speaking at a news conference after a 
meeting of the party's leadership, warned that only Megawati could decide 
whether to accept any offer of cabinet seats. "PDI-P's official stance over any 
offer to join the cabinet will be decided by Ibu Mega in the next four or five 
days," he said 

Megawati, who attended the leadership meeting, was not at the news conference 
and did not issue a statement. 

Pramono acknowledged that PDI-P and the Democratic Party had met to discuss a 
possible coalition. "But please note that we have never offered up any names to 
sit in Yudhoyono's cabinet," he said. 

Pramono's deputy, Agnita Singedikane, said Megawati had reminded members that 
the 2004 congress agreed that the party would sit in the opposition. "Mega is a 
person who obeys the rules and will follow the congress decision to be in the 
opposition," Agnita told the Jakarta Globe. 

She said that while the party had yet to make an official decision, any members 
accepting a cabinet seat in Yudhoyono's next government should have their party 
membership suspended. 

Taufik said his wife had decided nothing. "As for those speaking on behalf of 
Ibu Mega - if it's not coming directly from her or the party secretary general, 
then it's not true," he said. 

Megawati's daughter, Puan Maharani, speaking at the same news conference, said 
her parents' disagreement was just part of family dynamics. "As their daughter, 
and also as a cadre of PDI-P, the rumors are not true. We are always solid and 
have one voice."




Related articles
Puan: I'm Ready to Step Into My Mother's Shoes
11:22 PM 29/06/2009

Guruh Covets His Sister's Job
11:13 PM 29/05/2009


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pulau Papua, Chokepoint Ekonomi Indonesia Masa Depan

2009-10-14 Thread sunny

http://www.mediaindonesia.com/read/2009/10/10/100018/68/11/Pulau-Papua-Chokepoint-Ekonomi-Indonesia-Masa-Depan


Pulau Papua, Chokepoint Ekonomi Indonesia Masa Depan 
Rabu, 14 Oktober 2009 00:01 WIB   
KEMAMPUAN suatunegara dalam menyusun sistem keamanan bergantung pada 
faktor-faktor geopolitiknya. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki 
karakteristik geopolitik yang khas: bentang luas dan letak geografis yang 
strategis dari Sabang sampai Merauke. Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia 
membutuhkan kendali yang kuat untuk menjaga keamanan, keutuhan, dan kedaulatan 
wilayah NKRI, termasuk melindungi wilayah-wilayah kunci seperti Papua sebagai 
provinsi paling timur. 


Pulau Papua memiliki nilai strategis yang sangat tinggi bagi geopolitik 
Indonesia akibat faktor geografis dan faktor ketersediaan sumber daya alam yang 
terkandung di dalamya. Perkembangan kekuatan ekonomi baru dunia seharusnya 
menjadikan Papua sebagai strategic international chokepoint bagi Indonesia. Hal 
tersebut disebabkan posisi strategis Papua yang berbatasan dengan negara-negara 
yang menjadi kekuatan ekonomi potensial mulai Filipina di sebelah utara, yang 
merembet ke Hong Kong, Taiwan, Jepang, hingga kepulauan Pasifik dan Benua 
Amerika di sebelah timur dan di selatan berhadapan dengan Timor Leste dan 
Australia. 


Chokepoint adalah istilah militer yang menjelaskan suatu kondisi geografis yang 
harus dilalui dengan cara mengurangi kekuatan. Dengan musuh yang mengurangi 
kekuatan, chokepoint dapat dipertahankan dengan kekuatan yang relatif kecil 
karena musuh tidak dapat membawa jumlah yang besar ke tempat itu. 


Perkembangan dunia menyebabkan semakin tingginya persaingan antarnegara dan 
institusi dalam memperebutkan sumber-sumber ekonomi bagi kemakmuran. 
Konsekuensi logis dari kondisi tersebut adalah sebuah negara yang kaya dengan 
sumber daya akan menjadi rebutan dan wahana persaingan. Begitu pula Indonesia 
terutama Papua. Ekses dari persaingan adalah meningkatnya ketidakstabilan 
keamanan. Untuk itu, kontrol pemerintah sangat penting dalam menciptakan 
situasi aman dan kondusif bagi terpeliharanya kemakmuran dan keamanan 
rakyatnya. Hal lain penyebab instabilitas di Pulau Papua adalah ketertinggalan 
pembangunan jika dibandingkan dengan daerah lain. Ketidakpuasan warga sering 
dijawab dengan kebijakan yang kurang memperhatikan kearifan lokal sehingga 
sering melahirkan konflik yang berkepanjangan. 


Otonomi daerah dalam rangka percepatan pelayanan pemerintah guna pencapaian 
kesejahteraan masyarakat belum bisa berjalan dengan baik karena tidak dibarengi 
dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan pembenahan sistem birokrasi 
yang efisien. Kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah yang berkepanjangan 
menumbuhkan sikap apatis dan disintegratif sebagian warga Papua. Bila kita 
melihat sejarah, konflik yang terjadi di Papua awalnya berupa konflik komunal 
yang terjadi secara tradisi, yang timbul dari persaingan antarsuku dalam 
memperebutkan wilayah kekuasaan. Konflik tradisi berkembang menjadi lebih 
kompleks sejalan dengan proses depolitisasi elite masyarakat Papua dalam 
memperebutkan posisi sosial politik. 
Keterbelakangan pendidikan, kemiskinan, dan kesenjangan antara masyarakat lokal 
dan pendatang menjadi pemicu konflik baru di Papua. Isu-isu itu menjadi 
komoditas yang sangat mudah dikelola oleh berbagai pihak, terutama yang 
berkaitan dalam penguasaan sumber daya alam. Kompleksitas konflik semakin akut 
karena penanganan yang lamban dan tidak mengena pada akar masalah. 

Potensi kekayaan alam Papua 
Papua kaya akan keanekaragaman hayati. Tanah yang subur di iklim tropis dan 
hujan turun di hampir di sepanjang musim merupakan faktor agroklimat yang 
sangat cocok untuk pengembangan berbagai komoditas tanaman industri, baik 
kehutanan, hortikultura, maupun untuk tanaman pangan. 


Kekayaan sumber daya mineral dan energi sudah menjadi pengetahuan umum. Besi, 
tembaga, emas, batu bara, minyak bumi, sampai gas alam adalah kekayaan alam 
yang nyaris tergadaikan. Padahal bangsa yang berjaya adalah bangsa yang 
menguasai dan mampu mandiri menguasai sumber-sumber energi dan mineral bagi 
metal industri untuk menyokong pembangunan infrastruktur. 


Kekayaan laut kita di Papua sangat besar namun belum termanfaatkan dengan baik. 
Ikan kita dicuri oleh nelayan asing dengan perlengkapan yang modern yang 
menyebabkan lenyapnya triliunan devisa negara. Potensi industri perikanan dan 
rumput laut, pertambakan dan penangkaran ikan-ikan karang untuk kebutuhan 
komersial sangat luas. 
Keindahan alam adalah khasanah lain yang dimiliki Papua. Kontur pantai yang 
landai dan pasir putih yang terhampar serta pusat pertemuan arus laut dingin 
dan panas melahirkan kekayaan ekosistem terumbu karang yang tidak ada 
bandingannya. Kekayaan terumbu karang di Rajaampat dan sekitarnya merupakan 
potensi industri wisata bahari. Keanekaragaman hayati terumbu karang dan 
ekosistem yang khas telah memberikan keunggulan komparatif jika di

[ppiindia] Pulau Papua, Chokepoint Ekonomi Indonesia Masa Depan

2009-10-14 Thread sunny

http://www.mediaindonesia.com/read/2009/10/10/100018/68/11/Pulau-Papua-Chokepoint-Ekonomi-Indonesia-Masa-Depan


Pulau Papua, Chokepoint Ekonomi Indonesia Masa Depan 
Rabu, 14 Oktober 2009 00:01 WIB   
KEMAMPUAN suatunegara dalam menyusun sistem keamanan bergantung pada 
faktor-faktor geopolitiknya. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki 
karakteristik geopolitik yang khas: bentang luas dan letak geografis yang 
strategis dari Sabang sampai Merauke. Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia 
membutuhkan kendali yang kuat untuk menjaga keamanan, keutuhan, dan kedaulatan 
wilayah NKRI, termasuk melindungi wilayah-wilayah kunci seperti Papua sebagai 
provinsi paling timur. 


Pulau Papua memiliki nilai strategis yang sangat tinggi bagi geopolitik 
Indonesia akibat faktor geografis dan faktor ketersediaan sumber daya alam yang 
terkandung di dalamya. Perkembangan kekuatan ekonomi baru dunia seharusnya 
menjadikan Papua sebagai strategic international chokepoint bagi Indonesia. Hal 
tersebut disebabkan posisi strategis Papua yang berbatasan dengan negara-negara 
yang menjadi kekuatan ekonomi potensial mulai Filipina di sebelah utara, yang 
merembet ke Hong Kong, Taiwan, Jepang, hingga kepulauan Pasifik dan Benua 
Amerika di sebelah timur dan di selatan berhadapan dengan Timor Leste dan 
Australia. 


Chokepoint adalah istilah militer yang menjelaskan suatu kondisi geografis yang 
harus dilalui dengan cara mengurangi kekuatan. Dengan musuh yang mengurangi 
kekuatan, chokepoint dapat dipertahankan dengan kekuatan yang relatif kecil 
karena musuh tidak dapat membawa jumlah yang besar ke tempat itu. 


Perkembangan dunia menyebabkan semakin tingginya persaingan antarnegara dan 
institusi dalam memperebutkan sumber-sumber ekonomi bagi kemakmuran. 
Konsekuensi logis dari kondisi tersebut adalah sebuah negara yang kaya dengan 
sumber daya akan menjadi rebutan dan wahana persaingan. Begitu pula Indonesia 
terutama Papua. Ekses dari persaingan adalah meningkatnya ketidakstabilan 
keamanan. Untuk itu, kontrol pemerintah sangat penting dalam menciptakan 
situasi aman dan kondusif bagi terpeliharanya kemakmuran dan keamanan 
rakyatnya. Hal lain penyebab instabilitas di Pulau Papua adalah ketertinggalan 
pembangunan jika dibandingkan dengan daerah lain. Ketidakpuasan warga sering 
dijawab dengan kebijakan yang kurang memperhatikan kearifan lokal sehingga 
sering melahirkan konflik yang berkepanjangan. 


Otonomi daerah dalam rangka percepatan pelayanan pemerintah guna pencapaian 
kesejahteraan masyarakat belum bisa berjalan dengan baik karena tidak dibarengi 
dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan pembenahan sistem birokrasi 
yang efisien. Kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah yang berkepanjangan 
menumbuhkan sikap apatis dan disintegratif sebagian warga Papua. Bila kita 
melihat sejarah, konflik yang terjadi di Papua awalnya berupa konflik komunal 
yang terjadi secara tradisi, yang timbul dari persaingan antarsuku dalam 
memperebutkan wilayah kekuasaan. Konflik tradisi berkembang menjadi lebih 
kompleks sejalan dengan proses depolitisasi elite masyarakat Papua dalam 
memperebutkan posisi sosial politik. 
Keterbelakangan pendidikan, kemiskinan, dan kesenjangan antara masyarakat lokal 
dan pendatang menjadi pemicu konflik baru di Papua. Isu-isu itu menjadi 
komoditas yang sangat mudah dikelola oleh berbagai pihak, terutama yang 
berkaitan dalam penguasaan sumber daya alam. Kompleksitas konflik semakin akut 
karena penanganan yang lamban dan tidak mengena pada akar masalah. 

Potensi kekayaan alam Papua 
Papua kaya akan keanekaragaman hayati. Tanah yang subur di iklim tropis dan 
hujan turun di hampir di sepanjang musim merupakan faktor agroklimat yang 
sangat cocok untuk pengembangan berbagai komoditas tanaman industri, baik 
kehutanan, hortikultura, maupun untuk tanaman pangan. 


Kekayaan sumber daya mineral dan energi sudah menjadi pengetahuan umum. Besi, 
tembaga, emas, batu bara, minyak bumi, sampai gas alam adalah kekayaan alam 
yang nyaris tergadaikan. Padahal bangsa yang berjaya adalah bangsa yang 
menguasai dan mampu mandiri menguasai sumber-sumber energi dan mineral bagi 
metal industri untuk menyokong pembangunan infrastruktur. 


Kekayaan laut kita di Papua sangat besar namun belum termanfaatkan dengan baik. 
Ikan kita dicuri oleh nelayan asing dengan perlengkapan yang modern yang 
menyebabkan lenyapnya triliunan devisa negara. Potensi industri perikanan dan 
rumput laut, pertambakan dan penangkaran ikan-ikan karang untuk kebutuhan 
komersial sangat luas. 
Keindahan alam adalah khasanah lain yang dimiliki Papua. Kontur pantai yang 
landai dan pasir putih yang terhampar serta pusat pertemuan arus laut dingin 
dan panas melahirkan kekayaan ekosistem terumbu karang yang tidak ada 
bandingannya. Kekayaan terumbu karang di Rajaampat dan sekitarnya merupakan 
potensi industri wisata bahari. Keanekaragaman hayati terumbu karang dan 
ekosistem yang khas telah memberikan keunggulan komparatif jika di

[ppiindia] 'Study Tour' ke Kuburan Kampung!

2009-10-14 Thread sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009101405533116

  Rabu, 14 Oktober 2009 
 
  BURAS 
 
 
 
'Study Tour' ke Kuburan Kampung! 

   
  H. Bambang Eka Wijaya



  WAKIL kepala sekolah (kepsek) usul, "Sebaiknya study tour murid kita kali 
ini ke kuburan kampung kita saja!" ujarnya. "Study tour ke pabrik seperti 
selama ini ternyata cuma memotivasi siswa untuk menjadi buruh pabrik, bukan 
inovator produk baru atau apalagi pengusaha pabrik, yang amat jauh dari 
realitas kemampuan mereka!"

  "Tapi masak lantas study tour ke kuburan?" entak kepsek. "Selain konyol 
jadi tertawaan wali murid, juga rawan kesurupan! Dari mana ide segila itu?"

  "Bukan ide gila!" tangkis wakil. "Ide itu muncul saat menghadiri 
pemakaman tokoh kampung ini yang sukses di Jakarta! Tanpa kita sadari, banyak 
tokoh asal kampung ini sukses di rantau, bahkan luar negeri! Saat meninggal 
jasad mereka dibawa pulang, dimakamkan di kampung asalnya sini! Mereka itu 
pejabat tinggi, politisi nasional, diplomat, pengusaha miliarder!"

  "Tunggu dulu!" potong kepsek. "Kau betul! Tokoh-tokoh itu anak kampung 
ini, dulu murid sekolah ini juga, terbukti bisa sukses di kancah nasional malah 
internasional! Aku setuju itu bisa menjadi inspirasi konkret dan lebih dekat 
emosionalnya untuk memotivasi murid kita! Sama-sama anak kampung ini, kalau 
tokoh-tokoh itu bisa, mereka juga harus bisa! Tapi kita harus kerja keras lebih 
dulu, menyosialisasikan

  esensi ide ini pada wali murid, tokoh masyarakat, aparat setempat, agar 
semua tahu persis ide dasarnya!"

  "Itulah yang ingin kusampaikan tadi!" timpal wakil. "Masalahnya, nyata 
telah terjadi degradasi impian anak-anak kampung ini dari zaman ke zaman! Dulu 
setiap keluar kampung impiannya jadi pejabat tinggi, politisi nasional, 
diplomat, atau pengusaha besar, justru generasi sekarang ke luar kampung 
impiannya cuma jadi kuli pabrik! Kenyataan buruk ini cuma bisa kita tunjukkan 
pada mereka lewat kuburan! Untuk itu juga perlu kita ajak wali murid dan tokoh 
masyarakat ke kuburan, menunjukkan bukti degradasi itu, guna mengubah mindset 
mereka!"

  "Setuju! Sekarang baru kita sadari kenapa leluhur menanamkan tradisi 
membawa pulang jenazah untuk dimakamkan di kampung!" ujar kepsek. "Ternyata itu 
diperlukan untuk retrospeksi lintas generasi, agar warga kampung ini bisa 
mendapat standar kualitas yang telah dicapai generasi pendahulu! Lewat standar 
itu generasi muda harus berjuang mencapai kualitas dan status sosial yang lebih 
baik! Bukan malah melorot jauh di bawah standar yang telah tercapai!"

  "Sekaligus untuk disadari warga kampung, buat apa biaya mahal membawa 
pulang jenazah dari seberang pulau--bahkan dari luar negeri! Pasti tak sekadar 
mengantar bangkai!" timpal wakil. "Study tour ke kuburan bisa menjadi proses 
menalari wisdom leluhur dalam menjaga agar peradaban jangan mundur--seperti 
terjadi kini--kampung asal pejabat tinggi berubah jadi kampung kuli!"
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Calo Ideologi Kutu Loncat

2009-10-14 Thread heri latief
Calo Ideologi Kutu Loncat

solidaritas itu bukan jatuh dari langit sayangku

awas kasak-kusuk busuk bangsat kutu loncat 

kepicikan jadi kebanggaan karakter orang munafik

asal bunyi doang sok intelektual model jadi-jadian

jangan mau tertipu liciknya siasat adu domba 

belajar dari pengalaman menyaring pemikiran

waspada bujukan calo copypaste ideologi


Amsterdam, 14/10/2009
 
http://herilatief.wordpress.com/
http://akarrumputliar.wordpress.com/
http://sastrapembebasan.wordpress.com/


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] TAJUK: Berebut Nafkah di Komisi Basah

2009-10-14 Thread sunny

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009101405533128

  Rabu, 14 Oktober 2009 
 

  OPINI 
 
 
 

TAJUK: Berebut Nafkah di Komisi Basah 


  KOMISI adalah salah satu lembaga di DPR yang menjadi incaran para wakil 
rakyat karena di komisi itulah tersimpan komisi yang menggiurkan, baik karena 
budaya rente maupun budaya korupsi.

  Hari-hari belakangan ini partai-partai dan para wakil rakyat sibuk 
memperebutkan posisi di sebelas komisi yang tersedia. Perebutan posisi itu 
sekaligus mencerminkan apa sesungguhnya motivasi mereka menjadi anggota DPR. 
Apakah mereka ke Senayan karena nafkah atau karena pengabdian.

  Pengalaman sejauh ini dengan jelas memperlihatkan motivasi nafkah jauh 
lebih dominan daripada motivasi pengabdian. Karena itu, mereka mengincar komisi 
yang memiliki banyak proyek atau komisi basah.

  Contoh komisi basah, sebagian mereka menyebutnya sebagai komisi mata air, 
ialah Komisi IV yang membidangi sektor pertanian dan kehutanan, Komisi V 
membidangi perhubungan, Komisi VI membidangi perdagangan dan koperasi, Komisi 
VII membidangi energi dan mineral, Komisi X membidangi pendidikan dan 
pariwisata, serta Komisi XI yang membidangi keuangan.

  Semua partai dan fraksi berlomba merebut kedudukan ketua atau wakil ketua 
yang mungkin diraih dalam komisi-komisi basah itu. Karena gagal mendudukkan 
wakil partai di komisi basah, sama artinya gagal mengamankan sumber pemasukan 
partai.

  Pertanyaannya adalah bukankah DPR lembaga legislatif yang tidak memiliki 
portofolio proyek dan tidak mengendalikan anggaran? Bagaimana lembaga seperti 
itu menjadi ladang uang bagi partai-partai?

  Dalam keadaan normal, itu adalah pertanyaan wajar dan lazim. Akan tetapi, 
dalam konteks Indonesia, harus diakui, itu pertanyaan naif.

  Tertangkap basahnya para wakil rakyat kita oleh Komisi Pemberantasan 
Korupsi (KPK) dalam berbagai kasus menceritakan dengan gamblang bagaimana modus 
oknum wakil rakyat mengeruk fulus dari komisi basah. Kasus-kasus itu adalah 
juga kisah buruk tentang bagaimana oknum partai mendapatkan uang dari komisi 
mata air.

  Ironisnya, penangkapan-penangkapan itu sama sekali tidak menimbulkan efek 
jera. Perebutan posisi di komisi-komisi basah menjadi petunjuk betapa semua 
yang pernah terjadi akan terus berlangsung. Buat apa memperebutkan komisi basah 
kalau tidak ada motif mendapatkan manfaat? Mengapa bersusah-payah 
memperjuangkan kedudukan di komisi mata air bila hanya akan duduk manis dan 
makan gaji murni dari sana?

  Semestinya, seluruh wakil rakyat, fraksi, dan partai tidak perlu 
memilih-milih komisi. Di mana pun mereka mendapat tempat, di situlah semestinya 
mereka mendedikasikan seluruh pengabdian dan kemampuan demi rakyat, bangsa, dan 
negara. Tetapi spirit seperti itu telah tergerus motif korupsi dan kolusi. Itu 
menyedihkan dan memprihatinkan.

  Karena itu, inilah saatnya bagi rakyat untuk mengawasi dan memberi sanksi 
bagi wakil-wakil mereka bila kedapatan bertindak tidak terpuji. Ini juga 
kesempatan KPK untuk membuktikan, betapa pun dilemahkan secara sistematis, 
lembaga ini tetap tegas kepada wakil rakyat yang korup. n
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Mahasiswa Terlibat Terorisme Menyerah

2009-10-14 Thread sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009101405533119

  Rabu, 14 Oktober 2009 
 

  RAGAM 
 
 
 

Mahasiswa Terlibat Terorisme Menyerah 


  JAKARTA (Lampost): Afham Ramadhan, mahasiswa Universitas Islam Negeri 
Syarif Hidayatullah, Jakarta, yang diduga terlibat aksi terorisme menyerahkan 
diri ke Mabes Polri, Selasa (13-10) sore.

  Afham dicari polisi karena diduga membantu menyembunyikan Syaifudin Zuhri 
dan Muhammad Syahrir, dua tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan di 
Ciputat, Tangerang, Jumat pekan lalu. Polisi segera membuat berita acara 
pemeriksaan (BAP). "Afham sudah menyerahkan diri kepada tim Polri tadi sore. 
Sekarang sedang di-BAP," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna, 
Selasa (13-10).

  Keterlibatan Afham dimulai saat Sonny Jayadi diminta Fajar Firdaus 
mencarikan indekos untuk pamannya, Syaifudin dan Syahrir. Sonny pun menyewa 
sebuah kamar di indekosnya seharga Rp437 ribu. Untuk membayarnya, Sonny 
patungan bersama Afham. Namun, hingga kini, belum ada penjelasan dari polisi 
bagaimana hubungan ketiganya.

  Pihak keluarga tak percaya Afham terlibat dalam terorisme. Mereka 
mengakui jika Afham merupakan teman sekamar Sonny. Namun, mereka menegaskan 
Afham tidak mungkin mengenal Fajar, Syaifudin Zuhri, dan Syahrir.

  Mereka pun berharap polisi segera membebaskan Afham yang tengah 
mengerjakan skripsi itu. "Ini hanya salah paham saja. Tidak mungkin anak saya 
membantu teroris," kata ibu Afham.

  Sanksi Rektorat UIN

  Mengenai sanksi yang akan dijatuhkan terhadap Sonny, pihak Rektorat UIN 
masih menunggu laporan dari polisi. "Sanksinya akan dilihat setelah ada laporan 
resmi dari polisi," kata Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komarudin Hidayat, 
kemarin.

  Bentuk sanksi bagi mahasiswa Fakultas Sains dan Tekhnologi Jurusan Fisika 
itu akan diberikan setelah polisi memberikan laporan. Sonny ditangkap polisi 
karena terkait dengan tersangka teroris Syaifudin Zuhri pun akan diberikan 
setelah polisi memberi laporan. Dia dituduh ikut membantu menyembunyikan 
Syaifudin Zuhri dan M. Syahrir, kakak beradik buronan kasus terorisme.

  Komaruddin menjelaskan pihak UIN telah membangun kerja sama dengan 
pemilik kontrakan dan masyarakat. Hal ini sudah berhasil dan buktinya beberapa 
mahasiswa yang bertindak asusila di luar batas sudah dikeluarkan. "Yang pasti 
dengan kasus ini, membuat pemilik kontrakan dan masyarakat harus lebih waspada 
terhadap potensi penyusupan."

  Di kampus UIN, Sonny Jayadi termasuk mahasiswa cerdas. "Indeks prestasi 
kumulatif Sonny setiap semester mencapai tiga koma," kata Kabag Sistem 
Informasi UIN Syarif Hidayatullah, Nurul Jamali.

  Nurul mengatakan Sonny memiliki kemampuan lebih dari mahasiswa lain serta 
mudah diajak berbagi ilmu.

  Ia mengatakan kepintaran mahasiswa semester XI itu membuatnya direkrut 
menjadi tenaga outsourcing di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Nurul 
mengungkapkan sebagai tenaga outsourcing BPPT Sonny bersama relawan lain diutus 
ke Padang, Sumatera Barat. "Di sana ia menjadi relawan membantu korban bencana 
gempa," kata Nurul. n U-1
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] 40 Warga Dibaiat Jadi Teroris

2009-10-14 Thread sunny
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/10/14/40-warga-dibaiat-jadi-teroris

40 Warga Dibaiat Jadi Teroris

Posted By binsar On 14 Oktober 2009 @ 08:06 AM 

SURABAYA(Pos Kota) - Meski gembong teroris berbahaya Noordin M Top telah  tewas 
bersama sejumlah kroninya setelah ditembak mati oleh Densus 88  Mabes Polri, 
namun ideologi yang ditinggalkan masih tetap menjadi ancaman. Bahkan, informasi 
dari kalangan TNI ada 40 orang dalam masa baiat teroris.

Seperti  dikatakan Komandan Kodim (Dandim) O807 Tulungagung Letkol Tato Widodo, 
jika ada 40 orang di Jawa Timur yang kini tengah dibaiat oleh teroris. Mereka 
dijejali ideologi Negara Islam dengan mengatasnamakan Republik Islam Indonesia 
(RII).

"Informasi yang kami terima ke-40 nya adalah warga Mojokerto, yang kini dalam 
pengawasan ekstra ketat oleh Intelegen TNI," tegas Letkol Tato 
Widodo,Rabu(14/10).

Idologi yang ditanamkan tersebut, imbuh Letkol Tato Widodo, cenderung pada 
Negara Islam yang berklibat di Negara Afganistan dan Mindanao, Filipina.

"Oleh karena itu kami mengimbau  seluruh masyarakat, khususnya Tulungagung agar 
waspada. Terutama kepada pada pendatang asing, terutama yang beraktifitas 
secara kelompok,"pungkas Letkol Tato Widodo.(nurqomar/B)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Titik Aman Ancaman Terorisme

2009-10-14 Thread sunny
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=237666


Titik Aman Ancaman Terorisme
Darma Putra
Dosen Universitas Udayana Bali, co-author buku Tourism,
Development and Terrorism in Bali 

Kamis, 15 Oktober 2009

Pembeberan informasi yang diperoleh dari laptop Noordin M Top tentang sepak 
terjangnya melakukan serangan bom bunuh diri makin menegaskan bahwa Indonesia 
perlu bersatu dan bekerja keras untuk menekan ancaman teror. 

Temuan informasi dari laptop Noordin dan analisis terhadapnya menunjukkan 
jaringan teror Jamaah Islamiah atau variannya memiliki cukup banyak pendukung 
militan, termasuk mereka yang bersedia melakukan peledakan bom bunuh diri. 

Media menyebutkan ada 200 nama dalam daftar yang siap berjihad, belasan di 
antaranya sudah lolos seleksi Noordin, termasuk dua pelaku bom bunuh diri di 
Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, 17 Juni lalu. 

Di samping itu, jaringan Noordin masih memiliki ahli perakit bom dan figur 
militan yang siap menggantikan posisi pimpinan teroris kelahiran Malaysia yang 
tewas 17 September lalu. Semua ini merupakan indikasi bahwa Indonesia masih 
jauh dari titik aman ancaman terorisme. 

Masuk akallah bahwa pemerintah Australia, walaupun memuji keberhasilan 
Indonesia mengakhiri ajal Noordin, masih tetap memasukkan Indonesia ke dalam 
kelompok negara yang tidak aman untuk dikunjungi. Hingga kini pun Australia 
masih mempertahankan peringatan perjalanan (travel warning/TW) pada level empat 
yang menyarankan warganya "meninjau kembali kebutuhan perjalanan" alias tak 
usah ke Indonesia. Peringatan ini hanya satu level di bawah level tertinggi 
yang menyarankan "jangan pergi" (not to travel). 

Status ke(tidak)amanan Indonesia disetarakan dengan kondisi 19 negara di dunia 
seperti Pakistan dan Ethiopia. Siapa pun bisa membayangkan bahwa kondisi 
Indonesia pastilah tidak seburuk kedua negara tersebut. 

Amerika Serikat sejak tahun 2000 memberlakukan TW menyusul terjadinya 
peledakan-peledakan di Jakarta dan Bali. Tapi, mulai Mei 2008 lalu, TW itu 
dicabut karena dianggap tidak diperlukan lagi. 

Kabar Amerika Serikat mencabut TW melegakan karena itu bisa dijadikan indikasi 
bahwa Indonesia aman untuk dikunjungi. Kenyataan objektif juga mendukung. 
Buktinya, dalam empat atau tiga tahun terakhir tidak terjadi serangan 
terorisme. Gembong teroris Dr Azahari sudah tewas dan beberapa pengikutnya 
sudah dijebloskan ke penjara atau dieksekusi mati. 

Banyak pihak waktu itu berharap Australia mengikuti langkah Amerika Serikat, 
tetapi nyatanya tidak. Ini tampaknya tergantung pada hasil analisis intelijen 
dan sikap hati-hati Australia karena kantor kedutaannya di Jakarta pernah 
diserang dan warganya terus disebut-sebut sebagai target. 

Langkah Australia terbukti lebih cerdas dan strategis. Buktinya, hanya sekitar 
setahun sejak Amerika Serikat mencabut TW-nya, kelompok Noordin berhasil 
mengebom dua hotel sekaligus, JW Marriott dan The Ritz-Carlton. 

Kini, setelah Noordin tewas, Pemerintah Australia masih menetapkan TW ke 
Indonesia di level empat. Daripada repot mendesak Australia mencabut TW-nya, 
lebih baik Indonesia menjadikan TW itu sebagai motivasi untuk bersatu 
menghadapi ancaman terorisme karena kita masih jauh dari titik aman serangan 
terorisme.*** 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] UU Kesehatan suburkan perzinahan

2009-10-14 Thread sunny
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=58936:uu-kesehatan-suburkan-perzinahan&catid=77:fokusutama&Itemid=131

Thursday, 15 October 2009 04:39   
 
  UU Kesehatan suburkan perzinahan  
 
  WASPADA ONLINE

  MEDAN - Kalangan praktisi hukum mendukung pernyataan majelis agama di 
Indonesia yang menolak praktik aborsi (pengguguran kandungan).

  Jika Rancangan Undang-Undang Kesehatan baru itu ditandatangani oleh 
presiden maka akan terjadi sosialisasi negatif (buruk), pelanggaran HAM, 
menyuburkan perzinaan serta sudah jelas keluar dari bingkai agama serta kultur 
bangsa Indonesia.

  "Kita sepakat dan sangat setuju dengan penolakan yang disampaikan oleh 
majelis-majelis agama yang ada di Indonesia. Termasuk saya juga menolak aborsi, 
makanya kita meminta kepada presiden supaya tidak menandatangani undang-undang 
itu," kata praktisi hukum Hamdani Harahap di Medan, tadi malam.

  Perbuatan aborsi terlebih lagi jika diizinkan, lanjutnya, melanggar Hak 
Azasi Manusia (HAM). Hal ini secara eksplisit terungkap dari Pasal 346 hingga 
350 KUH Pidana yang mengatur larangan aborsi yang dibuat Belanda untuk 
Indonesia sebagai hukum positif.

  Apabila aborsi diatur secara eksplisit dalam UU Kesehatan akan berdampak 
psikologis bagi masyarakat, karena seolah-olah pemerintah atau Negara 
membenarkan aborsi.

  "Kita melihat sebenarnya aborsi yang diatur dalam UU Kesehatan lebih 
banyak mudharatnya daripada manfaatnya," ujarnya.

  Hanya, lanjutnya, dalam praktik hukum penerapan pasal pidana tentang 
aborsi ini tidak terlalu kaku, yakni berdasarkan ilmu kesehatan atau pendapat 
dokter ahli dapat dijadikan pertimbangan hukum dalam aborsi itu.

  Secara terpisah, praktisi hukum, M. Hatta, berpendapat, dengan 
undang-undang itu kita melihat adanya tempat dan celah untuk melakukan aborsi 
di Indonesia yang berada di luar konteks agama serta kultur masyarakat 
Indonesia.

  Oleh karena itu, lanjutnya, maka RUU Kesehatan yang diajukan ke presiden 
tidak perlu ditanggapi oleh presiden, apalagi praktik aborsi itu sudah jelas di 
luar konteks agama dan kesehatan.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] maap, segepok sajaknya hl nongol di layar kaca komputermu :-)

2009-10-14 Thread heri latief
Mata Hati Gempa

mengenang mereka yang hilang
seperti duri di batin terluka
kapan pulang nunggu siapa?

tujuh hari berduka hatimu
mimpi sedih anak yatim piatu
realitas hidup ganas membatu

ke langit semua keluh mengadu
dunia maya tempatnya cerita
pedihnya duka korban gempa

Amsterdam, 7 Oktober 2009



TRAUMATISME

dengarlah gema swaranya

nyanyian senja di kaki langit utopia

kembali lagi ke permulaan cerita

bukan sekedar dongeng pejalan kaki

sejarah bangsa mulainya dari mana?

narasi bisikan daun di awal musim hujan

berpuisi melawan penyakit ketakutan

ngerinya tragedi membelah wajah duka

wangi dupa melingkari mistiknya angka?

biasnya trauma terluka hati kita semua

Amsterdam, 03/10/2009


ATAVISME

represi politik terulang lagi
atavisme sistem nyata terjadi

rakyat dibujuk recehan uang hutang
siapa cari muka berebutan korsi?

anjing menjilat sampai ke pusat
kemana pemilu janji lupa diri?

indonesia jangan mau dimanipulasi
reformasinya basa basi bau basi

Amsterdam, 28/09/2009

--

INTUISI

dirayu perubahan musim

memasung mimpi semalam

langit gelisah makin jalang

tergadailah surat cinta

di pelabuhan semua rindu

merindu bulan tanpa kasihan

melodrama punya siapa?

padamu puisi aku mengabdi

Amsterdam, 25/07/2009



AFORISME

pohonnya bercabang beranting berdaun berbunga
pernahkah kau bertanya dari mana asalnya?

nyala api tekadnya orang seberang
tak pernah padam ditimpa badai kehidupan

bukan anak rantau tanpa semangat
pergilah ke luar cari pengalaman!

Amsterdam, 24/09/2009

---

TAMBO

pertanyaan orang seberang
dari mana asalnya kita?

ibunya anaknya maliah
maliah anak tunggalnya maryam

maryam anaknya kandak ati
kandak ati anaknya saimah

saimah anaknya bungo anti
bungo anti anaknya ganggo

garis ibu yang tertulis di tambo
jadi jimatnya anak rantau


Amsterdam, 24/09/2009

-

Tarantisme

tanyalah semua yang di luar
siapa yang merindukan jakarta?
tabu disimpan jangan disayang
tarantisme genitnya kerinduan?
setumpuk cerita tanpa koma
malam pun dijadikan kawan
merekam bisu sajak kenangan
melukis jejak senja di jakarta
tabung hampa rindu tersisa
jika debu terbang sendirian
kemana pergi segala rindu?

Amsterdam, 16/09/2009

-

Kontaminasi


bencana alam datang tak diundang

bayangan maut menyapa siapa takut?

tangisan korban gempa mengadu kemana?

dana bencana dicolong maling dan garong

tanyalah pengalaman pahit korban tsunami

berapa trilyun ongkos merenovasi bank century?

jawabnya tong kosong nyaring bunyinya

orang jahat memanipulasi derita rakyat

jangan biarkan burung bangkai merajalela

ayo bangun solidaritas demi keadilan!

Amsterdam, 08/09/2009



Cerita Nasi Kucing

apa alasan untuk percaya?
nikmatnya sesuap nasi kucing

terjebak di jurang perbedaan
kemewahan dibalik kemiskinan

mantra sebalik hitam sebalik putih
cuma politik membalikkan tangan

nyanyian ironi kaum termajinalkan
gaungnya mental ke langit ke tujuh

mari kita rapatkan barisan
jangan mau tertipu segunung alasan

krisis aslinya di dalam istana
berkacalah pada buruknya kenyataan

ayo jangan singit melamunkan jabatan
mabuk berat setelah pesta penipuan?

apa alasan untuk tidak percaya?
di bawah orang marah resah gelisah

Amsterdam, 02/09/2009

--

Kapitulasi

terlalu jauh jaraknya mimpi

semakin dekat rasanya puisi

prosa romansa di ujung senja

menebar rindu bunganya malam

jangan malu tak punya kenangan

sajak mengalir syair kerinduan

dibalut madu pedihnya kesunyian

menyerah ke langit gaungnya kecewa


Amsterdam, 28/08/2009

--

Inkubasi

membaca langit bisu berawan
sebaris sajak merindu hujan

memuja malam merayu bulan
jejak luka sepanjang kenangan

tersisa segunung dustanya hayalan
siapa kita menolak napsunya cinta?


Amsterdam, 28/08/2009



Gulai Jariang

nenek pasie datang dari kampuang
naik kapal tiga hari tiga malam
pergi jauh nengok anak cucunya
bawa kado sekarung jariang

nenek pasie asalnya dari pesisir
hidungnya mancung kulitnya hitam
tak bisa ngomong cara jakarta
bahasa minangnya aksen tabiang

nenek pasie orangnya sederhana
cerita laut, pantai, ikan dan belut
gaungnya terekam dalam ingatan
dalam sepanci gulai jariang

Amsterdam, 15/08/2009

---

Antisipasi Memori


seperti garis membatasi tujuan

abadilah memori dalam ingatan

kawan sejaman kemana doi pergi?

potret lamanya cerita panjang

masa kanak-kanak yang tak bisa diulang

jarum jam berputar searah sejarah

ke depan adalah kenyataan

segumpal rambut beruban

'lah laruik sanjo, yeah!

sajaknya pun lupa jalan pulang

melayang debu segala impiannya

jauh dan semakin jauh menghilang

Amsterdam, 23/08/200

---


http://herilatief.wordpress.com/
http://akarrumputliar.wordpress.com/
http://sastrapembebas

[ppiindia] Bersatulah para korban terorisme

2009-10-14 Thread sunny
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=58643:bersatulah-para-korban-terorisme&catid=58:citizen-journalism&Itemid=85

Tuesday, 13 October 2009 23:36   
 
  Bersatulah para korban terorisme  
  Warta - Citizen Journalism  
  ANDY ANANDA
  andyana...@yahoo.com This e-mail address is being protected from 
spambots. You need JavaScript enabled to view it 


  Para teroris yang tewas, mengalami penolakan ketika pemakaman jenazah 
mereka dilangsungkan. Namun, adakah para teroris itu tahu bahwa ratusan korban 
ledakan bom amat menderita akibat perbuatan mereka?

  Akibat penderitaan berat itu, ratusan korban bom di Jakarta dan Bali 
membentuk asosiasi yang bertujuan untuk memberdayakan anggotanya yang telah 
mengalami cacat fisik dan terganggu geraknya dalam kegiatan ekonomi.

  Para korban terorisme itu menandatangani deklarasi Asosiasi Korban Bom 
Terorisme di Indonesia atau Askobi ini sebanyak 570 orang dan kemungkin masih 
banyak korban yang lain yang belum tanda tangan.

  Ketua Umum Askobi di Denpasar, Wahyu Adiartono mengemukakan, pembentukan 
asosiasi itu didasarkan pada adanya kenyataan banyak korban bom di sejumlah 
lokasi di Jakarta dan Bali yang mengalami cacat fisik sehingga tidak bisa 
bekerja secara produktif, antara lain dikeluarkan dari perusahaan.

  Saat ini ada sekitar 60 orang korban bom yang betul-betul mengalami cacat 
fisik. Mereka harus diberdayakan setelah tidak bisa lagi beraktivitas untuk 
mencari nafkah. Setelah ada asosiasi ini, mereka mencoba mencari jalan keluar.

  Wahyu yang mengalami luka bakar di tangan, punggung, pelipis dan kakinya 
itu mengatakan, selain luka bakar, para korban itu kini juga mengalami gangguan 
syaraf motoriknya sehingga juga mengganggu mereka untuk beraktivitas. Karena 
itulah asosiasi ini sepakat untuk membantu teman-teman para korban. Mengenai 
program konkret dan susunan pengurus secara lengkap, akan ditentukan dalam 
rapat kerja kedua Askobi, Desember 2009.

  Ratusan korban bom itu juga sepakat untuk saling membantu atau bekerja 
sama dalam pemberdayaan diri sehingga mereka bisa kembali beraktivitas 
menyongsong masa depan yang lebih baik. Mereka sepakat untuk mengurusi semua 
korban yang tidak berdaya akibat perbuatan para teroris itu.

  Terorisme merupakan masalah bersama masyarakat dan negara. Mereka ingin 
pemberantasan terorisme juga dengan kepedulian kepada para korbannya.

  bersatulah, para korban kekerasan terorisme !
  (wol22/inilah) 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Nyoto tokoh PKI yang luar biasa !

2009-10-14 Thread Umar Said
Tulisan ini  juga disajikan di website http://umarsaid.free.fr/


Catatan A. Umar Said



Nyoto tokoh PKI yang luar biasa !



Majalah Tempo edisi 5-11 Oktober 2009 telah menyajikan edisi khusus “Njoto
dan tragedi G30S”, yang terdiri dari 36 halaman (dari halaman 49 sampai 85).
Edisi khusus ini merupakan hasil dari usaha banyak orang yang sudah
mencurahkan waktu dan tenaga, untuk menghimpun bermacam-macam bahan mengenai
sejarah hidup Njoto, wakil ketua II  CC PKI, yang dibunuh oleh militer
secara gelap, tanpa pemeriksaan dan tanpa pengadilan, dan karenanya tidak
diketahui kuburannya sampai sekarang.



 “Njoto dan tragedi G30S” bisa dibaca sebagai bunga rampai yang disusun oleh
tim edisi khusus Tempo, sesuai dengan gaya dan selera jurnalistik majalah
ini,  tentang berbagai soal yang berkaitan dengan keluargannya, kegiatannya
sebagai pimpinan PKI,  kelebihan-kelebihannya sebagai politikus sekaligus
sebagai seniman, hubungannya yang erat dengan Bung Karno, masalah-masalah
pribadinya yang berkaitan dengan asmara, dan banyak segi-segi lainnya,
termasuk masalah G30S.



Dengan dibuatnya edisi khusus “Njoto dan tragedi G30S” maka masyarakat umum
mendapat tambahan bahan bacaan atau informasi, yang bisa memperkaya
pengetahuan kita bersama mengenai putra bangsa yang termasuk brilian di
banyak bidang ini. Mudah-mudahan, inisiatif redaksi Tempo dengan menyajikan
edisi khusus tentang Njoto ini menggugah berbagai orang (terutama yang
pernah mengenalnya dari dekat) untuk membuat kesaksian atau karya-karya
lainnya dalam macam-macam bentuk  mengenai tokoh komunis yang luarbiasa ini.



Sebab, Njoto adalah salah satu di antara banyak sekali (artinya , puluhan
ribu atau bahkan ratusan ribu ?) kader-kader PKI  -- dari berbagai
tingkat -- yang sudah dibunuh di banyak tempat di seluruh Indonesia, yang
umumnya terdiri dari pejuang-pejuang rakyat yang sudah lama berjuang dengan
tulus ikhlas dan tidak mementingkan diri sendiri, bersama-sama Bung Karno,
untuk tercapainya cita-cita masyarakat adil dan makmur.



Tulisan berikut di bawah ini adalah sekelumit dari kesaksian saya, sebagai
seorang yang mendapat kesempatan untuk mengenalnya dan juga  pernah
bersama-sama bekerja di Harian Rakyat, dan berhubungan dekat  dengannya
dalam berbagai kegiatan internasional untuk menjalankan garis politik Bung
Karno (antara lain : Konferensi Wartawan Asia-Afrika, Konferensi Pengarang
Asia-Afrika, Konferensi Internasional Anti Pangkalan Militer Asing).



Sebagian kecil dari tulisan yang berikut di bawah ini telah diambil oleh
redaksi Tempo untuk dirangkum dalam edisi khusus “Njoto dan tragedi G30S”
tersebut.



  1.. Umar Said


Paris,  14 Oktober 2009



*  * *







Saya mengenal dekat Bung Njoto sejak saya diajaknya untuk menjadi wartawan
di Harian Rakyat akhir  tahun 1953, yaitu sesudah kembali dari perjalanan
saya ke luarnegeri untuk pertama kalinya. Waktu itu  saya menghadiri
Konferensi Hak-hak Pemuda Sedunia di Wina (Austria) sebagai anggota
(merangkap penterjemah bahasa Inggris) delegasi pemuda Indonesia, mewakili
golongan wartawan muda. Sesudah konferensi di Wina selesai, bersama-sama
Bung Suryono Hamzah (yang ketika peristiwa 65 terjadi bekerja di Sekretariat
Negara urusan tamu-tamu negara) saya pergi ke Bukares (Rumania) untuk
mempersiapkan ikut sertanya Indonesia dalam Festival Pemuda Sedunia. Sesudah
selesai mengunjungi Bukares kami berdua diundang oleh Gabungan Pemuda
Demokratik se-Tiongkok untuk berkunjung ke Peking.



Kunjungan kami berdua ke Peking dalam tahun 1953 ini sangat besar
pengaruhnya bagi perkembangan pandangan politik  saya tentang berbagai hal,
terutama mengenai Tiongkok.  Saya datang di Peking ketika kemerdekaan
Tiongkok baru 4 tahun diproklamasikan oleh Mao Tsetung di Tian An Men, yang
waktu itu masih merupakan lapangan yang tidak begitu besar.



Selama dalam perjalanan itu saya membuat  reportase bersambung (terdiri dari
banyak artikel) yang dimuat oleh suratkabar SIN PO, yang membiayai tiket
pesawat terbang KLM  untuk saya dari Jakarta-Zurich. Rupanya tulisan-tulisan
saya ini menarik perhatian banyak orang, termasuk Bung Njoto, yang waktu itu
sudah aktif sejak lama di Harian Rakyat. Dalam suatu kesempatan, waktu
bertemu dengannya (di pertengahan atau akhir 1953), ia menawari saya untuk
bekerja sebagai anggota redaksi Harian Rakyat. Sejak itulah saya sering
bertemu dengannya, terutama pada malam hari ketika ia datang untuk menulis
artikel atau editorial dan pojok untuk Harian Rakyat, sesudah kesibukannya
yang padat sekali sebagai pimpinan PKI di samping berbagai kegiatannya yang
lain-lain.



Kerja bersama di Harian Rakyat


Dari pekerjaan saya sebagai anggota redaksi Harian Rakyat antara akhir  1953
sampai pertengahan 1956, dan sering bekerja bersama-sama dengannya, saya
kagum terhadap sosok pemimpin PKI yang masih muda sekali (sekitar 27 tahun
waktu itu) tetapi yang kelihatan hebat sekali dalam banyak hal. Dalam
diskusi-diskusi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan isi suratkabar
partai ini  kelihatan se

[ppiindia] Hari Bebas Bohong Nasional vs License to Lie

2009-10-14 Thread MANG UCUP
Apakah mungkin, manusia itu sudah dari sononya memiliki sifat berdusta
alias Born to Lie? Jawablah sendiri: “Apakah Anda tidak pernah
berdusta?” Menurut Immanuel Kant setiap manusia memiliki noda buruk
alami ialah Dusta. Jangankan manusia; binatang Gorila yang IQ nya jauh
lebih rendah daripada manusia pun bisa berdusta. Maka dari itu
tidaklah heran kalau ada Museum Dusta di Jerman
www.luegenmuseum.de

Siapakah pada jaman sekarang ini yang tidak pernah berdusta? Lihat
saja di pasar tradisional dimana para penjual selalu mengaku, bahwa
mereka menjual barang dagangannya dengan laba yang sangat minimal.
Kebanyakan iklan pada umumnya juga sarat dengan bohong. Anak berdusta
terhadap orang tua, karena takut dihukum. Para Dr yang menyuntikan
Vitamin kepada pasiennya sambil menyatakan, bahwa itu adalah obat
(plasebo).

Di Pengadilan ataupun di Gedung DPR dusta sudah merupakan tugas wajib
sehari-hari. Begitu juga para akutansi yang seharian penuh tugasnya
melakukan pembukuan ganda di kantor. Para Sekretaris maupun Pembantu
dirumah sering diwajibkan berdusta oleh Boss mereka. Berdasarkan jajak
pendapat dari seksologi Shere Hite; lebih dari 50% wanita berdusta
terhadap pasangannya dengan berpura-pura telah mencapai puncak
orgasmus setelah selesai bercinta hanya sekedar untuk bisa
menyenangkan pasangannya

Berdasarkan hasil penelitian rata-rata orang berdusta sebanyak 200
kali per hari. Pria 20% lebih banyak berdusta daripada perempuan.
Konon orang yang bekerja dibidang periklanan/PR mereka sudah dari awal
mula mendapatkan “License to Lie”. Penelitian mengenai Dusta bisa
dibaca “Lying in Every Day Life”
http://smg.media.mit.edu/library/DePauloEtAl.LyingEverydayLife.pdf

Sasterawan Rusia Leo Tolstoy menilai, bahwa institusi agama itu adalah
hasil produk dari Dongeng Bohong dengan maksud tujuan yang baik. Media
manapun juga bisa disebut sebagai media penyebar dusta, sebab secara
tidak langsung; mereka turut mempublikasikan ucapan dusta dari para
pejabat/pengusaha.

Kita sering menembangkan lagu “Jangan ada dusta di antara kita”,
tetapi tanyalah bisakah kita hidup tanpa dusta? Rasanya sukar sebab
dusta ini sudah menjadi makanan tetap sehari-hari.

Dusta terhadap anak misalnya menceritakan Santa Claus atau bahwa bayi
itu dibawa oleh burung bangau. Agar tidak menyinggung perasaan;
makanan tidak enak, tapi dibilang enak. Memuji seseorang, walaupun
kenyataannya tidaklah demikian. Kita diundang untuk menghadiri pesta,
tetapi karena malas datang, kita bilang sibuk. Orang mau pinjam uang,
tetapi karena kita tidak ikhlas memberikannya, maka sebagai pemanis
bibir kita bohong; seakan-akan tidak punya uang. Kita menilai dusta
seperti itu adalah Dusta Putih, karena tidak bertujuan untuk merugikan
seseorang. Maka dari itulah juga Filsuf Jerman Nietzsche menilai,
bahwa dusta itu mutlak atau satu keharusan agar kita bisa bertahan
hidup.

Apakah bisa dinilai sebagai dosa, apabila seorang pejabat tinggi
berdusta demi kepentingan nasional? Ketika jaman pemerintahan Hitler
banyak orang termasuk juga para Pembimbing Agama yang berdusta untuk
menyelamatkan orang-orang Yahudi.

April Mop itu adalah hari Berbohong (Tell a Lie Day), dimana orang
dihalalkan untuk berdusta ataupun menyebar luaskan kabar dusta (hoax)
sekedar untuk lelucon.

Mungkin mang Ucup juga sama seperti yang diucapkan oleh Sutradara
Itali, Federico Fellini – Sono un Gran Bugiardo – (I’m a Born Liar).
Walaupun demikian karena takut dibakar jadi sate sampai gosong di Api
Neraka, maka saya ingin tobat sambil mempraktekan minimum sebulan
sekali untuk berpuasa tidak melakukan dusta selama 24 jam penuh.
Apabila ini berhasil bisa ditingkatkan agar bisa lebih sering lagi
dilakukan.

Para pencinta lingkungan hidup bisa mengadakan “Car Free Day/Hari
Bebas Kendaraan” untuk mengurangi polusi. Kenapa kita tidak berusaha
untuk menyelenggarakan “Lie Free Day/Hari Bebas Bohong”. Hal ini bisa
dimulai di dalam keluarga sendiri, sebelumnya ini dicanangkan secara
nasional sebagai “Sehari Tanpa Dusta” dengan demikian kita bisa
mengurangi dosa.

Terbuktikan bahwa puluhan juta penduduk Indonesia mampu melakukan
puasa sebulan penuh. Jadi seharusnya tidaklah sukar untuk melaksanakan
puasa sehari tanpa dusta. Oleh sebab itulah mang Ucup ingin mengajak
Anda pada hari Minggu tanggal 01 November 2009 sebagai gerakan -HARI
BEBAS BOHONG- masalahnya kalau hari libur mungkin akan jauh lebih
mudah mewujudkan puasa dusta. Dukunglah gerakan ini dengan cara
menyebar luaskan artikel ini kepada rekan-rekan lainnya.

Apabila tanggal 01 April adalah Hari Berbohong Sedunia – Tell a Lie
Day (April Mop), apa salahnya kita memproklamasikan setiap tanggal 01
November sebagai Hari Bebas Bohong Nasional (National Honesty Day).
Yuk kita coba!

Hal ini bisa dilaksananakan bukan hanya oleh kaum agamais saja
melainkan juga oleh para ateis. Hanya sekedar komitment terhadap diri
sendiri untuk sehari penuh tidak berdusta. Dukunglah kampanye Hari
Bebas Bohong ini dengan menyebar luaskan berita ini.

Mang Ucup
Email: mang.ucupgmail

[ppiindia] Menata Ulang Diri

2009-10-14 Thread muhamad agus syafii
Menata Ulang Diri

By: agussyafii

Suatu hari, seorang pasien datang menemui dokter dan berkata, 'Dokter, saya 
ingin menjalani operasi cangkok hati, cangkok ginjal, cangkok jantung, cangkok 
mata, cangkok limpa dan lain-lain...!'

'Eh.. sebentar.. sebentar, kenapa anda tiba-tiba merasa ingin mengoperasi itu 
semua..?'

'Karena bos saya bilang kalau saya masih mau terus kerja di kantor saya, maka 
diri saya harus ditata ulang..!'  jawab pasien dengan polosnya.

Bila kita harus menata ulang hidup kita bukan berarti harus mengganti organ 
tubuh kita seperti otak, hati, ginjal, jantung namun lebih pada menata pikiran 
kita.  Hidup kita menjadi sulit atau mudah sangat ditentukan dari bagaimana 
kita memandang kehidupan. Jika pikiran kita berpandangan hidup ini sulit maka 
kehidupan benar-benar menjadi sulit bagi diri kita. Tetapi bila kita memandang 
hidup ini dengan penuh syukur maka kemudahan akan kita temui dalam hidup kita.

Senyum dipagi hari, menyapa siapapun yang kita temui dijalan. Bertegur sapa 
dengan tetangga dan teman-teman sekantor. memeluk mesra anak yang kita  kasihi, 
berbincang-bincang dengan akrab dengan pasangan hidup kita, menyebarkan cinta 
dan kasih sayang untuk sesama, mensyukuri semua anugerah hidup dihari ini 
merupakan pekerjaan yang mudah dan sederhana maka mari kita lakukan hari ini 
juga selagi kita bisa sebab jika kita mengerjakannya akan mampu menata ulang 
diri kita dan juga membuat sehat tubuh kita.


'Hai orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, 
Sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu 
mengatakan, bahwa orang yang meninggal dijalan Alloh itu mati, bahkan 
sebenarnya mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.'  Al Baqarah ayat 
153-154)

Wassalam,
agussyafii

---
Yuk,Berbagi Nikmat Qurban bersama anak-anak Amalia. Dalam program kegiatan 
'Qurban Untuk Amalia (QUA) pada hari Ahad, 29 November 2009 di Rumah Amalia. 
Kirimkan dukungan dan komentar  anda di http://agussyafii.blogspot.com atau 
http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tepuk Tangan Membahana Saat Antasari Sebut Rhani & Cerita Seks

2009-10-14 Thread Ade M. Yasin
Detik.COM 
Kamis, 15/10/2009 09:35 WIB
Sidang Antasari
Jakarta - Sidang Antasari Azhar masuk tahap eksepsi. Saat membacakan eksepsi 
dan sampai di topik seks dan menyinggung Rhani Juliani, Antasari mendapat tepuk 
tangan dari pengunjung. Hakim pun menegur dan mengancam mengeluarkan pengunjung 
yang bertepuk tangan.

"Cerita pertemuan saya dengan Rhani Juliani di Hotel Gran Mahakam yang dibumbui 
cerita seks yang hebat dan vulgar tapi belum tentu kebenarannya karena tidak 
didukung bukti lain kecuqli saksi Rhani," kata Antasari dengan tegas dalam 
persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Kamis 
(15/10/2009).

Kontan tepuk tangan membahana di ruang sidang yang dipadati pengunjung 
tersebut. Ketua majelis hakim Herry Swantoro yang menyaksikan itu langsung 
menegur.

"Di ruang sidang ini dilarang aplause. Kalau ada yang aplause lagi saya 
persilakan keluar," kata Herry Swantoro.

Pembacaan eksepsi setebal 26 halaman itu sempat terhenti sebentar dengan adanya 
teguran dari ketua majelis hakim. Dalam eksepsinya, Antasari menuding JPU telah 
membuat sensasi di mata publik dengan menghadirkan cerita-cerita bombastis 
seputar skandal seksnya dengan Rhani yang belum terbukti. Dia menilai dakwaan 
itu tidak relevan dan penuh rekayasa.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Nyoto tokoh PKI yang luar biasa !

2009-10-14 Thread Ahmad Syukri
Pak Umar, PKI itu atheis bukan ideologinya 
Kalo atheis berarti tidak percaya sama tuhan. Bagi orang yang beragama siapapun 
dia, tidak percaya sama tuhan itu berarti kafir. Jadi betapa besarnya jasa dan 
kepahlawanan seorang yang tidak percaya tuhan, tidak akan masuk surga (lha 
percaya sama tuhan saja nggak, gimana mau percaya adanya surga).
Jadi kesimpulannya, betapapun berjasa dan pahlawannya seseorang bila dia atheis 
atau kafir. Maka masuklah dia kedalam neraka dan sia-sialah amalnya. Begitulah 
menurut pandangan orang yang beragama (yang merupakan sebagian besar rakyat 
indonesia).

--- On Thu, 15/10/09, Umar Said  wrote:

From: Umar Said 
Subject: [ppiindia] Nyoto tokoh PKI yang luar biasa !
To: ppiindia@yahoogroups.com
Date: Thursday, 15 October, 2009, 7:51 AM






 





  Tulisan ini  juga disajikan di website http://umarsaid. 
free.fr/



Catatan A. Umar Said



Nyoto tokoh PKI yang luar biasa !



Majalah Tempo edisi 5-11 Oktober 2009 telah menyajikan edisi khusus “Njoto

dan tragedi G30S”, yang terdiri dari 36 halaman (dari halaman 49 sampai 85).

Edisi khusus ini merupakan hasil dari usaha banyak orang yang sudah

mencurahkan waktu dan tenaga, untuk menghimpun bermacam-macam bahan mengenai

sejarah hidup Njoto, wakil ketua II  CC PKI, yang dibunuh oleh militer

secara gelap, tanpa pemeriksaan dan tanpa pengadilan, dan karenanya tidak

diketahui kuburannya sampai sekarang.



“Njoto dan tragedi G30S” bisa dibaca sebagai bunga rampai yang disusun oleh

tim edisi khusus Tempo, sesuai dengan gaya dan selera jurnalistik majalah

ini,  tentang berbagai soal yang berkaitan dengan keluargannya, kegiatannya

sebagai pimpinan PKI,  kelebihan-kelebihan nya sebagai politikus sekaligus

sebagai seniman, hubungannya yang erat dengan Bung Karno, masalah-masalah

pribadinya yang berkaitan dengan asmara, dan banyak segi-segi lainnya,

termasuk masalah G30S.



Dengan dibuatnya edisi khusus “Njoto dan tragedi G30S” maka masyarakat umum

mendapat tambahan bahan bacaan atau informasi, yang bisa memperkaya

pengetahuan kita bersama mengenai putra bangsa yang termasuk brilian di

banyak bidang ini. Mudah-mudahan, inisiatif redaksi Tempo dengan menyajikan

edisi khusus tentang Njoto ini menggugah berbagai orang (terutama yang

pernah mengenalnya dari dekat) untuk membuat kesaksian atau karya-karya

lainnya dalam macam-macam bentuk  mengenai tokoh komunis yang luarbiasa ini.



Sebab, Njoto adalah salah satu di antara banyak sekali (artinya , puluhan

ribu atau bahkan ratusan ribu ?) kader-kader PKI  -- dari berbagai

tingkat -- yang sudah dibunuh di banyak tempat di seluruh Indonesia, yang

umumnya terdiri dari pejuang-pejuang rakyat yang sudah lama berjuang dengan

tulus ikhlas dan tidak mementingkan diri sendiri, bersama-sama Bung Karno,

untuk tercapainya cita-cita masyarakat adil dan makmur.



Tulisan berikut di bawah ini adalah sekelumit dari kesaksian saya, sebagai

seorang yang mendapat kesempatan untuk mengenalnya dan juga  pernah

bersama-sama bekerja di Harian Rakyat, dan berhubungan dekat  dengannya

dalam berbagai kegiatan internasional untuk menjalankan garis politik Bung

Karno (antara lain : Konferensi Wartawan Asia-Afrika, Konferensi Pengarang

Asia-Afrika, Konferensi Internasional Anti Pangkalan Militer Asing).



Sebagian kecil dari tulisan yang berikut di bawah ini telah diambil oleh

redaksi Tempo untuk dirangkum dalam edisi khusus “Njoto dan tragedi G30S”

tersebut.



1.. Umar Said



Paris,  14 Oktober 2009



*  * *



Saya mengenal dekat Bung Njoto sejak saya diajaknya untuk menjadi wartawan

di Harian Rakyat akhir  tahun 1953, yaitu sesudah kembali dari perjalanan

saya ke luarnegeri untuk pertama kalinya. Waktu itu  saya menghadiri

Konferensi Hak-hak Pemuda Sedunia di Wina (Austria) sebagai anggota

(merangkap penterjemah bahasa Inggris) delegasi pemuda Indonesia, mewakili

golongan wartawan muda. Sesudah konferensi di Wina selesai, bersama-sama

Bung Suryono Hamzah (yang ketika peristiwa 65 terjadi bekerja di Sekretariat

Negara urusan tamu-tamu negara) saya pergi ke Bukares (Rumania) untuk

mempersiapkan ikut sertanya Indonesia dalam Festival Pemuda Sedunia. Sesudah

selesai mengunjungi Bukares kami berdua diundang oleh Gabungan Pemuda

Demokratik se-Tiongkok untuk berkunjung ke Peking.



Kunjungan kami berdua ke Peking dalam tahun 1953 ini sangat besar

pengaruhnya bagi perkembangan pandangan politik  saya tentang berbagai hal,

terutama mengenai Tiongkok.  Saya datang di Peking ketika kemerdekaan

Tiongkok baru 4 tahun diproklamasikan oleh Mao Tsetung di Tian An Men, yang

waktu itu masih merupakan lapangan yang tidak begitu besar.



Selama dalam perjalanan itu saya membuat  reportase bersambung (terdiri dari

banyak artikel) yang dimuat oleh suratkabar SIN PO, yang membiayai tiket

pesawat terbang KLM  untuk saya dari Jakarta-Zurich. Rupanya tulisan-tulisan

saya ini menarik perhatian banyak orang, termasuk Bung Njoto, yang waktu itu

sudah aktif sejak l

Re: [ppiindia] Nyoto tokoh PKI yang luar biasa !

2009-10-14 Thread Boni Triyana
Mas,
 
Soeharto sholat lho.. sama kayak saya, Anda dan kita semua, dia juga agamanya 
Islam, naik haji. But look what he have done to us??
 
Yahya Zaini, itu Ketua Bidang Kerohanian (catat ini) di Partai Golkar. Tapi 
beberapa tahun lalu di ketahuan beradegan mesum dengan Maria Eva.
 
Intinya, saya ingin mengatakan tak ada hubungan semua orang atheis itu jahat 
dan semua seorang yang beragama itu pasti baik.
 
Surga dan neraka itu urusan Allah, dan itu will remain as mystery. Siapa tahu 
Njoto masuk surga dan ketemu Suharto di Surga juga, siapa tahu? 
 
Begitu saja,
 
Bonnie Triyana
 

--- On Thu, 15/10/09, Ahmad Syukri  wrote:


From: Ahmad Syukri 
Subject: Re: [ppiindia] Nyoto tokoh PKI yang luar biasa !
To: ppiindia@yahoogroups.com
Date: Thursday, 15 October, 2009, 11:44 AM


  



Pak Umar, PKI itu atheis bukan ideologinya 
Kalo atheis berarti tidak percaya sama tuhan. Bagi orang yang beragama siapapun 
dia, tidak percaya sama tuhan itu berarti kafir. Jadi betapa besarnya jasa dan 
kepahlawanan seorang yang tidak percaya tuhan, tidak akan masuk surga (lha 
percaya sama tuhan saja nggak, gimana mau percaya adanya surga).
Jadi kesimpulannya, betapapun berjasa dan pahlawannya seseorang bila dia atheis 
atau kafir. Maka masuklah dia kedalam neraka dan sia-sialah amalnya. Begitulah 
menurut pandangan orang yang beragama (yang merupakan sebagian besar rakyat 
indonesia).

--- On Thu, 15/10/09, Umar Said  wrote:

From: Umar Said 
Subject: [ppiindia] Nyoto tokoh PKI yang luar biasa !
To: ppiin...@yahoogroup s.com
Date: Thursday, 15 October, 2009, 7:51 AM

 

Tulisan ini juga disajikan di website http://umarsaid. free.fr/

Catatan A. Umar Said

Nyoto tokoh PKI yang luar biasa !

Majalah Tempo edisi 5-11 Oktober 2009 telah menyajikan edisi khusus “Njoto

dan tragedi G30S”, yang terdiri dari 36 halaman (dari halaman 49 sampai 85).

Edisi khusus ini merupakan hasil dari usaha banyak orang yang sudah

mencurahkan waktu dan tenaga, untuk menghimpun bermacam-macam bahan mengenai

sejarah hidup Njoto, wakil ketua II CC PKI, yang dibunuh oleh militer

secara gelap, tanpa pemeriksaan dan tanpa pengadilan, dan karenanya tidak

diketahui kuburannya sampai sekarang.

“Njoto dan tragedi G30S” bisa dibaca sebagai bunga rampai yang disusun oleh

tim edisi khusus Tempo, sesuai dengan gaya dan selera jurnalistik majalah

ini, tentang berbagai soal yang berkaitan dengan keluargannya, kegiatannya

sebagai pimpinan PKI, kelebihan-kelebihan nya sebagai politikus sekaligus

sebagai seniman, hubungannya yang erat dengan Bung Karno, masalah-masalah

pribadinya yang berkaitan dengan asmara, dan banyak segi-segi lainnya,

termasuk masalah G30S.

Dengan dibuatnya edisi khusus “Njoto dan tragedi G30S” maka masyarakat umum

mendapat tambahan bahan bacaan atau informasi, yang bisa memperkaya

pengetahuan kita bersama mengenai putra bangsa yang termasuk brilian di

banyak bidang ini. Mudah-mudahan, inisiatif redaksi Tempo dengan menyajikan

edisi khusus tentang Njoto ini menggugah berbagai orang (terutama yang

pernah mengenalnya dari dekat) untuk membuat kesaksian atau karya-karya

lainnya dalam macam-macam bentuk mengenai tokoh komunis yang luarbiasa ini.

Sebab, Njoto adalah salah satu di antara banyak sekali (artinya , puluhan

ribu atau bahkan ratusan ribu ?) kader-kader PKI -- dari berbagai

tingkat -- yang sudah dibunuh di banyak tempat di seluruh Indonesia, yang

umumnya terdiri dari pejuang-pejuang rakyat yang sudah lama berjuang dengan

tulus ikhlas dan tidak mementingkan diri sendiri, bersama-sama Bung Karno,

untuk tercapainya cita-cita masyarakat adil dan makmur.

Tulisan berikut di bawah ini adalah sekelumit dari kesaksian saya, sebagai

seorang yang mendapat kesempatan untuk mengenalnya dan juga pernah

bersama-sama bekerja di Harian Rakyat, dan berhubungan dekat dengannya

dalam berbagai kegiatan internasional untuk menjalankan garis politik Bung

Karno (antara lain : Konferensi Wartawan Asia-Afrika, Konferensi Pengarang

Asia-Afrika, Konferensi Internasional Anti Pangkalan Militer Asing).

Sebagian kecil dari tulisan yang berikut di bawah ini telah diambil oleh

redaksi Tempo untuk dirangkum dalam edisi khusus “Njoto dan tragedi G30S”

tersebut.

1.. Umar Said

Paris, 14 Oktober 2009

* * *

Saya mengenal dekat Bung Njoto sejak saya diajaknya untuk menjadi wartawan

di Harian Rakyat akhir tahun 1953, yaitu sesudah kembali dari perjalanan

saya ke luarnegeri untuk pertama kalinya. Waktu itu saya menghadiri

Konferensi Hak-hak Pemuda Sedunia di Wina (Austria) sebagai anggota

(merangkap penterjemah bahasa Inggris) delegasi pemuda Indonesia, mewakili

golongan wartawan muda. Sesudah konferensi di Wina selesai, bersama-sama

Bung Suryono Hamzah (yang ketika peristiwa 65 terjadi bekerja di Sekretariat

Negara urusan tamu-tamu negara) saya pergi ke Bukares (Rumania) untuk

mempersiapkan ikut sertanya Indonesia dalam Festival Pemuda Sedunia. Sesudah

selesai mengunjungi Bukares kami berdua diundang oleh Gabungan Pemuda

Demokra

[ppiindia] I just uploaded a photo that I want you to see!

2009-10-14 Thread Shohibul Siregar
Hello!

I just uploaded a photo on shohibul's DailyFlog page that I want you to see.

Please come and see: 
http://www.mydailyflog.com/go/invite_register/shohibul/49792884&stc=18


Thanks!

Shohibul Siregar



Got a digital camera?

MyDailyFlog is a personal photo-blogging space where you can easily post
your latest and greatest photos, and share them with your friends and family.

Create your own DailyFlog at www.MyDailyFlog.com





...
Unsubscribe: to opt out of further invitations from your friends to see their 
DailyFlogs, please click below:

http://www.mydailyflog.com/go/system/euns=ppiin...@yahoogroups.com&md5=92c2b59713e84650dac0c7c37486aec5&bl=18

Please do not reply directly to this email. Questions? Contact us - 
http://www.mydailyflog.com/go/contact_us

MyDailyFlog, Refriendz Ltd. PO BOX 1184, Luton, Bedfordshire, LU1 9AT.




[ppiindia] kuis di FB

2009-10-14 Thread rahmat hidayat
http://apps.facebook.com/bagi-bagi/index.php?fuid=1012131647


  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Nyoto tokoh PKI yang luar biasa !

2009-10-14 Thread masjhud
Komunisme itu ideologi, yang sebenarnya lebih ke politik dan ekonomi. Atheisme 
itu lain lagi. Komunis = atheis? Itu kata Amerika disaat itu supaya kita orang 
Indonesia yang mayoritas Islam ini jadi anti komunis karena komunis berujung di 
Uni Sovyet yang adalah lawan Amerika. Sama seperti sekarang Amerika berteriak2 
soal Islam = terrorist. Sampai mereka serang Afghanistan dan kemudian Irak. Apa 
kita masih mau percaya saja?

ms
 

>From: Ahmad Syukri 
>To: ppiindia@yahoogroups.com
>Sent: Thu, October 15, 2009 11:44:14 AM
>Subject: Re: [ppiindia] Nyoto tokoh PKI yang luar biasa !
>
>  
>Pak Umar, PKI itu atheis bukan ideologinya 
>Kalo atheis berarti tidak percaya sama tuhan. Bagi orang yang beragama 
>siapapun dia, tidak percaya sama tuhan itu berarti kafir. Jadi betapa besarnya 
>jasa dan kepahlawanan seorang yang tidak percaya tuhan, tidak akan masuk surga 
>(lha percaya sama tuhan saja nggak, gimana mau percaya adanya surga).
>Jadi kesimpulannya, betapapun berjasa dan pahlawannya seseorang bila dia 
>atheis atau kafir. Maka masuklah dia kedalam neraka dan sia-sialah amalnya. 
>Begitulah menurut pandangan orang yang beragama (yang merupakan sebagian besar 
>rakyat indonesia).
>