[ppiindia] South Korea wins $40 billion UAE nuclear deal

2009-12-28 Terurut Topik sunny
Refleksi : Apakah ada perusahaan NKRI yang juga turut bersaing untuk 
mendapatkan proyek ini? US$ 40,-- miliar adalah sama dengan 2/3 cadangan devisa 
NKRI.

http://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=210716


 Tehran Times.



 
South Korea wins $40 billion UAE nuclear deal
Compiled by Salman Ansari Javid 

South Korea said on Sunday it had won a $20 billion deal from the United Arab 
Emirates (UAE) to build four nuclear reactors, one of the world's biggest 
nuclear power contracts. 


A South Korean consortium expects to earn another $20 billion by jointly 
operating the reactors for 60 years. 

According to the Korean Herald the contract was signed at the end of a summit 
between South Korean President Lee Myung-bak and Sheikh Khalifa bin Zayed 
al-Nahayan, president of UAE and ruler of Abu Dhabi. 

Speaking at a ceremony held at the Emirates Palace hotel, the UAE president 
said the deal marked a new stage of strategic partnership between the UAE and 
South Korea. 

Lee arrived in the emirates on Saturday for a two-day visit to support Korea's 
bid for the Persian Gulf Arab world's first civilian nuclear reactor. 

According to Reuters the figures are in line with what industry sources told 
the news agency earlier on Sunday. 

The first reactor will be completed in 2017 to produce power and the others 
will be completed by 2020, the Korean presidential office and official resident 
Blue House also said in a statement. 

The Korean consortium includes Korea Electric Power Corp. (KEPCO), Hyundai 
Engineering and Construction, Samsung CT Corp., Doosan Heavy Industries as 
well as Westinghouse Electric Co., of the U.s. and Toshiba Corp. of Japan. 

The KEPCO lead group beat a French team led by industry leader Areva SA, a 
General Electric-Hitachi alliance, GdF Sue SA, Elecricite de France S.A. and 
Total SA. The announcement marks the end of a year-long, high-stakes commercial 
and diplomatic endeavor. 

The UAE has said it will import all fuel for its nuclear reactors and not to 
enrich uranium or reprocess used nuclear fuel, allaying Western concerns about 
uranium enrichment facilities being used for making weapons-grade material. 

The UAE's program could trigger a race among Persian Gulf Arab states for 
atomic energy resources to meeting surging electricity demand. 

According to analysts nuclear power could put the UAE in a position to export 
electricity via the Persian Gulf Arab power grid in the future. Currently only 
Qatar has excess electricity generation capacity for export but its economy and 
power capacity is relatively small in comparison to other Persian Gulf 
countries. 

The UAE, the world's third largest oil exporter, expects surging power demand 
from around 15,000 megawatts in 2008 to 40,000 MW in 2020 as oil wealth drives 
population and economic growth. 

For South Korea, Asia's fourth largest economy, this deal paves the way to 
prove its nuclear power generation technologies on the global market. 

The South Korean government aims to develop nuclear reactors with 100 percent 
proprietary technology by 2012 to achieve its export aims. 

South Korea began its nuclear power generation in 1978, building its first 
plant based 100 percent upon U.S. technology. Since then, it has developed the 
technology to build about 95 percent of a standard nuclear power plant, 
industry experts have said. 

Today South Korea has the world's sixth-largest atomic power generation 
capacity. The nation operates 20 nuclear reactors to provide 40 percent of its 
power needs and plans to build eight more plants. 

Korea's major export items to the UAE include automobiles, mobile phones and 
electronic appliances. Korean firms are active in infrastructure construction 
in the Emirates. The UAE's major shipments include crude petroleum, naphtha and 
LPG. 

Photo: South Korean companies Sunday won one of the world's largest nuclear 
power plant deals, estimated to be worth $40 billion, in the United Arab 
Emirates


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Faktor psikologis dalam skandal Century.. :-p

2009-12-28 Terurut Topik Irwan Kurniawan
Quote:
..
Peneliti Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky mengatakan
berdasarkan audit investigatif
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), YKKBI merupakan salah satu deposan yang
menempatkan dananya
di Bank Century.

Namun, paparnya, setelah disuntik Rp6,7 triliun oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS), justru YKKBI tidak lagi menempatkan dananya di sana, dengan
menarik uang di Bank Century.

Ini yang justru dipertanyakan. Sudah tahu bank itu bermasalah semenjak
merger dan dimiliki oleh swasta, tapi justru menyimpan uangnya di sana.
Namun, ketika terjadi bailout dan dimiliki negara, dana malah ditarik, ujar
Yanuar di Jakarta, kemarin.
..

Kalau ini benar, sangat mungkin yang dimaksud dengan 'faktor/efek
psikologis' takut terjadi
rush (penarikan dana) dkk, merupakan akibat ulah BI sendiri sebagai
pengambil keputusan
bail-out BC..

Jadi, sebenarnya yang disebut dampak sistemik dan 'faktor/efek psikologis'
itu adalah
karena keputusan dari kalangan dalam sistem sendiri.. :-(

CMIIW..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com

http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/umum/1id153106.html

Dana YKKBI di Bank Century dicurigai
KPK harus secara cepat usut skandal Century

   - 
Cetakhttp://../../../cetak.php?cid=1id=153106url=http%3A%2F%2Fweb.bisnis.com%2Fedisi-cetak%2Fedisi-harian%2Fumum%2F1id153106.html
   - [image: Bookmark and
Share]http://www.addthis.com/bookmark.php?v=250pub=xa-4a7b92b54cc33bf7

JAKARTA: Aspirasi Indonesia Research Institute menaruh curiga terhadap
penempatan dana Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKKBI) di PT
Bank Century Tbk, karena lembaga keuangan itu bermasalah sejak merger pada
2004.

Peneliti Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky mengatakan
berdasarkan audit investigatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), YKKBI
merupakan salah satu deposan yang menempatkan dananya di Bank Century.

Namun, paparnya, setelah disuntik Rp6,7 triliun oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS), justru YKKBI tidak lagi menempatkan dananya di sana, dengan
menarik uang di Bank Century.

Ini yang justru dipertanyakan. Sudah tahu bank itu bermasalah semenjak
merger dan dimiliki oleh swasta, tapi justru menyimpan uangnya di sana.
Namun, ketika terjadi bailout dan dimiliki negara, dana malah ditarik, ujar
Yanuar di Jakarta, kemarin.

BPK dalam rapat dengar pendapat bersama Panita Khusus Hak Angket kasus Bank
Century menyatakan bahwa YKKBI menempatkan dananya sebesar Rp80 miliar.
Namun, dana itu sudah ditarik setelah LPS menyuntikkan dana ke bank
tersebut.

Selain itu, lembaga auditor negara itu menyebutkan sejumlah BUMN juga
menempatkan sebagian dananya di bank yang kini berganti nama dengan Bank
Mutiara.

Bank Century mengalami gagal kliring pada November 2008 sehingga diputuskan
penyaluran fasilitas pendanaan jangka pendek oleh BI dan penyertaan modal
sementara oleh LPS.

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)-otoritas yang memutuskan
bailout-akhirnya menyetujui penyuntikan dana Rp6,7 triliun dari November
2008-Juli 2009 dalam empat tahap.

Yanuar menegaskan publik harus mengetahui secara detail mengapa penempatan
itu dilakukan oleh YKKBI ataupun sejumlah BUMN kepada bank yang sejak merger
sudah bermasalah.

Direktur Perencanaan Strategis dan Humas BI Dyah Nastiti Makhijani
mengatakan tidak ada yang tahu kontak juru bicara YKKBI. Itu kan
lembaga/yayasan terpisah dari lembaga BI. Jadi saya tidak punya kewenangan
menjawab, katanya.
*
Dalami FPJP*

Panitia Khusus Hak Angket kasus Bank Century diminta mendalami temuan
pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) oleh Bank Indonesia,
karena dugaan penyelewengan terlihat dalam pengambilan kebijakan itu.

Ekonom Tim Indonesia Bangkit, Ichsanuddin Noorsy mengatakan pemberian FPJP
apabila dirunut lebih dalam bisa mengindikasikan bahwa bank sentral hanya
ingin menyelamatkan penempatan dana pensiun milik karyawan BI.

Kemudian, menurutnya, kebijakan tersebut gagal, sehingga bank sentral
mengajukan kepada KSSK melalui pernyataan sistemik agar diselamatkan oleh
LPS.

BI mau selamatkan dana yayasannya. Kemudian berlanjut bailout karena ingin
selamatkan dana yayasan, dana FPJP, dana BUMN Rp412 miliar dan dana Depkeu
Rp169miliar, ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, kemarin.

Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki
mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat menyelidiki mengapa
penempatanan dana secara besar dilakukan oleh YKKBI dan BUMN.

Apa yang menjadi motif penempatan dana itu oleh YKKBI dan BUMN di sana.
Publik mempertanyakan mengapa setelah dimiliki oleh negara, uang justru
ditarik semua? Ini ada apa? katanya.

Teten menjelaskan KPK bisa melakukan penelusuran terhadap persoalan tersebut
sebagai bagian dari penyelidikan kasus Bank Century.

Menurut Masyarakat Profesional Madani Ismed Hasan Putro, publik sudah
menangkap gejala 'masalah besar' yang justru disembunyikan pihak Cikeas.

Jika Presiden yakin bersih dan benar, tidak perlu risau. 

[ppiindia] Empat Cara Menghitung Waktu

2009-12-28 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Oleh : Tedi Rahardjo
 

Sebentar lagi tahun 2009 akan lewat.
Tahun 2009 akan hilang, lenyap bersama waktu.

Dulu, saat tahun 2008 hampir berakhir, kita pikir tahun 2009 adalah Tahun yg 
Baru...
Tapi sekarang, tahun 2009 (yg dulu pernah jadi thn baru itu) telah menjadi 
tahun yg lama...

Yang namanya waktu itu benar2 rajin,
dia tidak pernah berhenti barang sedetik pun.
Semua orang diseret oleh waktu, suka atau tidak suka.

Gadis yg cantik jelita suatu hari akan menjadi nenek-nenek yg ompong dan bawel 
yg encoknya sering kambuh.
Pria yg ganteng dan gagah, suatu hari akan menjadi engkong-engkong yg ngompol 
dan stroke yg sakit jantung.

Apakah hidup hanya seperti itu ?

Kerja..kerja..kerja.. lalu tua dan mati ?

Tidak juga, kalo dilihat lebih teliti...
Ada orang yg hidupnya singkat tapi sangat bermakna, ada orang yg hidupnya 
sangat panjang tapi sia-sia.

Nah, kalau anda ingin agar hidup tidak sia-sia, ini saya kasi bocoran sedikit...
Anda harus tahu bagaimana cara menghitung waktu dengan benar !!


Ada 4 cara menghitung waktu.


1. Cara Penjumlahan

Kalau hari ini kita berumur 17 tahun,
maka tahun depan umur kita akan bertambah 1 tahun menjadi 18 tahun.
Ini adalah cara menghitung umur yg paling sederhana, paling sesuai bagi anak 
kecil.
(kalau anda masih menghitung umur dengan cara ini, anda masih anak-anak)


2. Cara Pengurangan

Setelah semakin sering kita ber-ulang tahun, akhirnya kita sadar bahwa setiap 
kali kita ulang tahun, sebenarnya umur kita bukannya bertambah, tapi Berkurang !

Setiap kali ulang tahun maka sisa umur kita semakin sedikit, kita semakin dekat 
pada akhir hayat.

Orang yg sudah menyadari bahwa sisa hidupnya makin hari makin sedikit adalah 
orang yg sudah Dewasa.


3. Cara PerKalian

Setelah sadar bahwa umur kita terus berkurang, maka kita harus tahu cara 
menghitung waktu yg KeTiga yaitu bagaimana caranya melipatgandakan waktu yg 
kita miliki.

Misalnya saat kena macet dijalan, kita membaca buku (bisa dong kalo punya 
supir). Ini adalah contoh bagaimana kita melipatgandakan waktu.

Prinsipnya adalah :
dalam waktu yg sama, kita memperoleh lebih banyak.

Contoh lain adalah :
McDonald membuka cabang diseluruh dunia.
Saat pemiliknya sedang tidur pun, masih ada cabangnya dibagian belahan dunia 
lain yg sedang menghasilkan uang.

Coba kalau McDonald hanya punya satu cabang, berapa waktu yg dibutuhkan untuk 
mengumpulkan uang sebanyak yg dimilikinya sekarang ?
Mungkin butuh ribuan tahun...

Cara KeTiga ini adalah cara yg dipakai oleh orang-orang yg paling pandai 
diseluruh dunia.
Mereka memikirkan bagaimana agar dalam hidup yg singkat bisa melakukan 
produktifitas yg lebih besar, bisa memperoleh sebanyak mungkin.

Kalau kita berhasil memahami cara menghitung waktu Yg KeTiga maka kita adalah 
orang Pandai !
Tapi kita belum bisa dikatakan sebagai orang yg Bijaksana bila belum mengerti 
cara menghitung waktu yg KeEmpat.


4. Cara PemBagian

Setelah berhasil melipatgandakan waktu yg kita miliki dan mendapat begitu 
banyak hal dalam hidup kita, maka yg harus kita lakukan kemudian adalah : 
Membagikannya.

Kalau kita mendapat banyak ilmu, sebarkan semua sebelum kita mati, kalau kita 
mendapat banyak harta, bagikan semua sebelum ajal menjemput.

Seorang filsuf berkata, orang yg mati dalam keadaan kaya adalah orang yg 
paling bodoh

Maksudnya, uang itu buat apa ? kan gak bisa dibawa mati bukan ?
Memang sudah menjadi tugas kita untuk membagikan semua berkat yg pernah kita 
peroleh kepada orang lain.

Dengan memahami cara menghitung waktu yg KeEmpat maka hidup kita menjadi 
bermakna.
Maka kita tak akan menyesal kapanpun kita harus mati.


Resume  

4 Cara Menghitung Waktu

1. Cara Penjumlahan (caranya anak Kecil)
2. Cara Pengurangan (cara orang Dewasa)
3. Cara Perkalian (cara orang Pandai)
4. Cara Pembagian (cara orang Bijaksana)

 ---

Sedikit tambahan dari Tedi Rahardjo…
 
sampai sekarang saya masih terus memikirkan cara yg ketiga,
gimana supaya hidup lebih produktif.
Supaya waktu kita yg terbatas ini bisa dipakai untuk mendapat lebih banyak.

Salah satu yg paling efektif adalah banyak baca.
Maka kita bisa menyerap hasil pemikiran orang lain yg sudah menghabiskan waktu 
bertahun2.

Contohnya, misalnya kita mau bikin sabun,
kalau kita harus meneliti sendiri mungkin butuh bertahun2 untuk bisa menemukan 
resep sabun.
Tapi kalau kita ke gramedia beli buku tentang pembuatan sabun, cukup lima menit 
waktu yg kita butuhkan untuk mendapatkan rahasianya.

Maka 5 menit waktu yg kita pakai untuk membaca, setara dengan waktu bertahun2 
yg dihabiskan oerang lain.

Kenapa ada orang tua yg umur 60 sudah pikun, kerjanya cuma minum kopi sore2 
sambil baca koran.
Tapi ada orang tua-orang tua lain yg memimpin negara dan memimpin perusahaan 
besar ?

Bedanya jauh sekali karena dimulai sejak saat masih muda.

Kalau kita tidak pernah berhenti membaca, bayangkan saat kita usia 60, sudah 
berapa banyak hasil pemikiran orang lain yg berhasil kita serap ?
(ditambah hasil pemikiran 

Re: [ppiindia] George Siap Hadapi Gugatan dari Pihak Manapun

2009-12-28 Terurut Topik Irwan Kurniawan
Quote:
..
Juru bicara Presiden SBY Julian Aldrin Pasha mengatakan ada fakta yang tidak
akurat.
Saat ini, pihak SBY sedang mempelajari isi buku tersebut.
..

Ada fakta yang tidak akurat.. maksudnya ada fakta yang akurat juga donk..
:-p
Lebih banyak mana yang akurat dengan yang tidak? :-)

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com

Pada 28 Desember 2009 06:55, sunny am...@tele2.se menulis:




 http://www.detiknews.com/read/2009/12/28/040510/1266604/10/george-siap-hadapi-gugatan-dari-pihak-manapun

 Senin, 28/12/2009 04:05 WIB

 Membongkar Gurita Cikeas

 George Siap Hadapi Gugatan dari Pihak Manapun
 Aprizal RahmatullahAprizal Rahmatullah - detikNews

 Jakarta - Kontroversi buku 'Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank
 Century' karangan George J Aditjondro semakin 'panas'. Sejumlah pihak bahkan
 sedang menyiapkan langkah hukum untuk menghadang George. Bagaimana tanggapan
 George sendiri?

 Saya siap hadapi, sudah ada lawyer dari Galang Press (penerbit buku),
 kata George kepada detikcom, Sabtu (27/12/2009) malam.

 George menilai, langkah sejumlah pihak yang akan mengambil jalur hukum
 terkait buku yang dirilisnya adalah kurang tepat. Buku, menurut George
 mestinya dilawan dengan buku bukan dengan mengadukan ke polisi atau melarang
 penerbitan.

 Bagusnya tulislah buku putih yang menjelaskan kemenangan Demokrat itu
 tidak melanggar UU, imbuhnya.

 George menjelaskan, pihaknya siap beradu argumentasi, informasi dan data
 apabila ada pihak-pihak yang ingin menantangnya. Nanti kita bisa buktikan
 adanya beberapa pelanggaran, tandasnya.

 Terkait seruan Dirut LKBN Antara Ahmad Mukhlis Yusuf agar buku tersebut
 direvisi, George menjawab santai. George tetap bersikukuh untuk menerbitkan
 buku tersebut.Apa yang mau diralat? Kalau soal revisi tunggu cetakan
 kedua, terangnya.

 Buku ini menjadi kontroversi sebab menguliti 'borok' Cikeas. Dalam salah
 satu bab, Aditjondro menyebutkan keterlibatan SBY dan keluarganya dalam
 kasus Century.

 Presiden SBY prihatin dengan terbitnya buku yang isinya menyudutkan
 keluarganya itu. Juru bicara Presiden SBY Julian Aldrin Pasha mengatakan ada
 fakta yang tidak akurat. Saat ini, pihak SBY sedang mempelajari isi buku
 tersebut. Belum ada rencana gugatan maupun melarang penjualan buku itu.



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Atap Gedung Nasional Langkat Roboh

2009-12-28 Terurut Topik sunny
http://www.detiknews.com/read/2009/12/29/013039/1267330/10/biaya-perobatan-ditanggung-pemkab-langkat?991102605

Selasa, 29/12/2009 01:30 WIB



Atap Gedung Nasional Langkat Roboh
Biaya Perobatan Ditanggung Pemkab Langkat
Khairul Ikhwan - detikNews

Medan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, Sumatera Utara (Sumut) akan 
menanggung seluruh biaya perobatan para korban yang tertimpa reruntuhan atap 
Gedung Nasional. Sejauh ini korban yang sempat dibawa ke rumah sakit sebanyak 
21 orang.

Kepala Bagian Humas Pemkab Langkat Syahrizal mengatakan, sejauh ini pihaknya 
masih melakukan pendataan terhadap para korban yang berada di rumah sakit. 
Segala kebutuhan medis akan ditanggung pemkab sebagai bentuk simpati.

Ini merupakan bentuk tanggungjawab dan simpati Pemkab Langkat kepada para 
korban, sebut Syahrizal kepada wartawan di Langkat, Senin (28/12/2008) malam.

Data yang diperoleh menyebutkan, para korban runtuhnya Gedung Nasional Langkat 
di Tanjung Pura, Langkat, sekitar 60 kilometer dari Medan, seluruhnya dirawat 
di RSU Tanjung Pura, Jl Chairil Anwar, Tanjung Pura.

Para korban umumnya menderita luka pada bagian kepala karena tertimpa genteng 
maupun rangka kayu plafon bangunan yang runtuh sekitar pukul 21.00 WIB, Senin 
(28/12/2009) tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus ini.

(rul/anw) 




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] YLBHI: 2009, Tahun Rawan Keadilan Bagi Si Miskin

2009-12-28 Terurut Topik sunny
Refleksi : Bagaimana bisa tahun 2009, rawan keadilan bagi si miskin? Bukankah 
beberapa hari lalu wakil Presiden dan konconya bilang bah keadaan membaik dan 
angka kemiskinan menurun. Siapa membohong? Eh bukan membohong, tetapi keliru 
mengatakan tidak benar? 

http://www.gatra.com/artikel.php?id=133328


YLBHI: 2009, Tahun Rawan Keadilan Bagi Si Miskin


Jakarta, 28 Desember 2009 14:46
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menilai, 2009 merupakan tahun 
rawan pemenuhan keadilan bagi masyarakat miskin dan warga negara biasa.

Ketua Badan Pengurus YLBHI, Patra M Zen, dalam Catatan Akhir Tahun 2009 YLBHI 
yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, menyebutkan, bangsa ini bukan hanya 
mengalami rawan pangan seperti yang dialami warga di sejumlah daerah di 
Indonesia, tetapi juga rawan keadilan.

YLBHI mencatat selama tahun 2009, rakyat miskin tidak menjadi perhatian serius 
oleh negara khususnya dalam bidang penegakan hukum, pemenuhan hak asasi 
manusia, dan pemenuhan akses keadilan.

Selama tahun 2009, kita menyaksikan mata pisau ketidakadilan, katanya.

Ia mengibaratkan, penegakan hukum di Tanah Air seperti ibarat pisau dapur yang 
hanya tajam di bagian bawah tetapi sebaliknya tumpul di hadapan kekuasaan dan 
pemilik akses ekonomi-politik.

YLBHI mengambil kesimpulan tersebut setelah mengkaji kasus-kasus yang 
dilaporkan dan ditangani oleh kantor-kantor LBH yang tersebar di 14 provinsi di 
Indonesia.

Lembaga Bantuan Hukum tersebut mencontohkan dengan tindakan pemerintah dan Bank 
Indonesia yang mengeluarkan dana bermasalah sebesar Rp6,7 triliun.

Di lain pihak, pemerintah dinilai belum maksimal dalam memberikan fasilitas 
jaminan hak kepemilikan lahan bagi kebutuhan rakyat miskin.

Selain itu, YLBHI juga menyorot aparat penegak hukum yang sangat konsisten 
dalam memenjarakan warga miskin menggunakan pasal tindak pidana yang dinilai 
berlebihan, contohnya dalam kasus yang menimpa Minah (55), yang kedapatan 
mencuri tiga butir kakao di kebun milik PT Rumpun Sari Antam.

YLBHI juga menyorot perilaku oknum kepolisian sepanjang 2009 yang tidak 
profesional dan melanggar standar HAM, seperti kasus salah tangkap yang menimpa 
sejarawan Universitas Indonesia JJ Rizal yang dipukuli oleh lima petugas 
kepolisian Polsek Beji di depan Depok Town Square, 5 Desember 2009.

Untuk itu, Badan Pengurus YLBHI mendesak pemerintah untuk mencanangkan 2010 
sebagai Tahun Bantuan Hukum sebagai wujud kongkrit dari pemenuhan aspirasi 
keadilan masyarakat.

Selain itu, Tahun Bantuan Hukum juga dapat digunakan untuk mencegah atau 
mengurangi ketidakadilan yang dialami kalangan masyarakat miskin dan warga 
negara biasa antara lain dengan memberikan pendampingan hukum atas kebijakan 
dan tindakan negara yang sewenang-wenang.

YLBHI juga menghendaki agar jaminan hukum dan hak atas bantuan hukum merupakan 
sebuah sendi pokok bagi program pengentasan kemiskinan dan kebijakan 
peningkatan kesejahteraan. [TMA, Ant] 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Buku Membongkar Gurita Cikeas Dikaji

2009-12-28 Terurut Topik sunny
Refleksi: Bagus juga pengkajian buku Membongkar Gurita diikutsertaka MUI. 
Seandainya apa yang ditulis dalam buku ini benar menurut MUI, lalu apakah 
okonom-oknom terlibat dalam gurita korupsi ini akan dicegah untuk tidak bisa 
masuk surga?

http://www.gatra.com/artikel.php?id=133326


Buku Membongkar Gurita Cikeas Dikaji


Jakarta, 28 Desember 2009 16:10
Tim Kejaksaan Agung (Kejagung) dan instansi lainnya melakukan pengkajian buku 
Membongkar Gurita Cikeas: di Balik Skandal Bank Century karya George Junus 
Aditjondro.

Kejaksaan masih melakukan penelusuran dan pengkajian buku Membongkar Gurita 
Cikeas, kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Didiek 
Darmanto di Jakarta, Senin (28/12).

Kapuspenkum menyatakan, tim clearing house atau interdep yang terdiri dari 
Kejagung, Polri, BIN, Menkominfo dan MUI, akan bekerja sama untuk melakukan 
kajian terhadap beredarnya buku tersebut.

Parameter pengkajian apakah buku itu telah mengganggu ketertiban umum dan 
harus dihubungkan dengan dasar-dasar tata tertib kehidupan rakyat dan negara 
pada suatu saat seperti merusak kepercayaan masyarakat terhadap pimpinan 
nasional, merugikan akhlak dan meresahkan masyarakat, katanya.

Ia menambahkan, apakah hal itu kemudian juga mengakibatkan terganggunya 
kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan.

Kemudian, tim akan memutuskan apakah buku itu bisa beredar atau tidak, 
katanya.

Sementara itu, Perum LKBN Antara menyiapkan langkah hukum somasi kepada George 
Aditjondro yang dalam buku Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Kasus Bank 
Century menuding kantor berita Indonesia itu mengalihkan sebagian dana PSO 
Antara untuk Bravo Media Centre.

Itu sama sekali tidak benar, karena secara substansi dan teknis tidak mungkin 
pengalihan dana itu dilakukan. Kami minta Aditjondro merevisi buku itu dan 
meminta maaf karena telah menyebarkan informasi bohong dan menyesatkan. Kalau 
tidak, kami akan ambil langkah hukum somasi, kata Dirut Perum LKBN Antara 
Dr.Ahmad Mukhlis Yusuf dalam pernyataannya di Jakarta, Senin.

Direksi LKBN Antara sudah membaca dan membahas substansi buku tersebut, 
khususnya yang terkait dalam tuduhan pemanfaatan PSO LKBN Antara untuk Bravo 
Media Center.

Aditjondro menulis bahwa separuh dari dana PSO LKBN Antara yang berjumlah 
Rp40,6 miliar mengalir ke Bravo Media Center, salah satu tim kampanye 
SBY-Boediono.

Direksi berkesimpulan informasi tiga halaman (hal 29-31) tersebut tidak ada 
kebenarannya alias fitnah belaka.

Tidak ada uang satu sen pun yang dialihkan ke Bravo Media Center. Kalau uang 
miliaran rupiah itu betul dialihkan, wartawan dan karyawan Antara tidak 
gajian, katanya.

Untuk itu, katanya, bagian hukum BUMN itu sedang menyiapkan langkah-langkah 
yang diperlukan termasuk langkah hukum somasi. Antara menuntut Aditjondro minta 
maaf dan merevisi bukunya yang akan diluncurkan pada akhir tahun ini. [TMA, 
Ant] 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] R Otak Skandal Century?

2009-12-28 Terurut Topik sunny

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=12671

2009-12-26 
R Otak Skandal Century?



Selama ini publik hanya mengenal Robert Tantular di balik skandal Bank Century 
yang menguras uang negara hingga Rp 6,7 triliun. Tetapi sesungguhnya otak 
perampokan uang negara itu adalah salah satu anggota keluarga besar Robert 
Tantular berinisial R.

Sumber SP menyebutkan, R memang dikenal lincah dan royal terhadap para 
pejabat dan otoritas perbankan dalam upaya mengambil hati mereka. Tak hanya 
pejabat, keluarga dan para pembantu dekat mereka pun, kerap menerima kebaikan 
R. Dengan modus itu, dia dengan mudah mempengaruhi kebijakan institusi untuk 
kepentingannya.

Dalam skandal Century, sejumlah pejabat Depkeu dan BI yang memiliki otoritas 
mengambil keputusan berada dalam genggamannya. Tak heran bila praktik-praktik 
menyimpang manajemen Century bisa lolos dari pengawasan BI. Bahkan, Komite 
Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) pun menyetujui pemberian dana talangan, meski 
aset yang dijaminkan tak sepadan.

Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK seharusnya memeriksa R untuk mengungkap skandal 
Century. Bahkan, Pansus Hak Angket DPR juga harus memanggilnya, kalau serius 
mengungkap skandal Century, tegasnya. 

Menurutnya, kalau sepak-terjang R tak segera diungkap dan dihentikan, bukan 
mustahil di masa-masa mendatang akan muncul skandal-skandal sejenis yang 
dirancangnya. Sebetulnya PPATK sudah memberikan data ke Kepolisian soal dugaan 
keterlibatan R, kita tinggal tunggu saja action polisi dan aparat hukum 
lainnya, katanya. [A-16


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] BUMN Go Public Masih Minim

2009-12-28 Terurut Topik sunny
Refleksi : BUMN go public, siapa yang akan menjadi pemilik publik? 

Maju mundurnya  sesuatu perusahaan publik atau non-public, tergantung dari 
managementnya, kalau salah urus akan tidak mencapai targetnya. Di negeri-negeri 
industri maju ada banyak perusahaan publik (BUMN), karena urusan managementnya 
beres bisa bersaing di arena internasional.

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=12702

2009-12-28 
BUMN Go Public Masih Minim 



[JAKARTA] Pada tahun 2010 yang akan datang, Bursa Efek Indonesia (BEI) 
mengharapkan akan banyak perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 
yang dapat melantai di BEI melalui mekanisme penerbitan saham umum perdana 
(initial public offering/IPO). 

BUMN sebagai perusahaan besar diharapkan bisa jadi motor kenaikan saham di 
BEI, ucap Direktur Utama BEI Ito Warsito kepada SP, di Jakarta, Sabtu (26/12). 

Dia menambahkan, emiten BUMN selain bisa menggerakan bursa juga dapat membantu 
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, sayangnya, jumlah privatisasi yang di- 
lakukan sejumlah perusaha- an pelat merah itu selama ini sangat minim, yakni 
hanya 15 BUMN saja. 

Ke 15 itu, yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Jasa 
Marga Tbk (JSMR), PT Semen Gresik Tbk (SMGR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 
(TLKM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT BNI Tbk (BBNI), PT BRI Tbk (BBRI), PT 
BTN Tbk (BBTN), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Aneka Tambang Tbk 
(ANTM), PT Timah Tbk (TINS), PT PGN Tbk (PGAS), PT Indofarma Tbk (INAF), dan PT 
Kimia Farma Tbk (KAEF) 

Menurutnya, faktor kekhawatiran pemerintah yang akan kehilangan penerimaan 
negara disinyalir menjadi kendala utama melantainya perusahaan BUMN di pasar 
modal.

Ada kecenderungan pemerintah berpikir kalau sahamnya terdilusi maka penerimaan 
ke negara berkurang, ujarnya. 

Padahal kata Ito, dengan menjadi perusahaan publik maka perusahaan BUMN akan 
menjadi semakin transparan dan asetnya dapat meningkat tajam. 

Misalnya yang terjadi pada Telkom, di mana ketika pertama melantai di bursa 
nilai saham pemerintah hanya Rp 20 triliun dan sekarang naik menjadi Rp 90 
triliun. 

Sebagaimana diketahui, pada tahun depan akan ada beberapa BUMN yang listing di 
bursa, yaitu PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Krakatau Steel (KS), PT Garuda 
Indonesia, PT Perkebunan Nusantara III, IV, dan VII, dan PT Waskita Karya. 
Tambah dia, BEI berharap akan ada 100 BUMN mau melakukan IPO. Sehingga target 
kapitalisasi pasar Rp 3.000 triliun pada 2012 dapat tercapai. 


25 Perusahaan

Sementara itu, pada tahun depan BEI menargetkan akan ada 25 perusahaan yang 
listing lagi. BEI juga mengharapkan perusahaan pertambangan yang dimiliki asing 
seperti Freeport Indonesia dan Newmont Mining juga dapat bergabung di tahun 
depan.

Freeport dan Newmont diharapkan dapat listing BEI karena kami melihat 
Indonesia kaya sumber daya alam dan energi. Di mana, banyak perusahaan yang 
bergerak di sektor itu, tapi jumlah perusahaan yang listing sedikit, jelasnya. 

Menurut Ito penambahan perusahaan di lantai bursa penting agar pasar saham 
Indonesia tidak bubble, sehingga harga saham di Indonesia tidak akan lebih 
mahal dibanding harga saham negara lain. Bubble ini akan terjadi, kalau bursa 
naik tanpa ada penambahan emiten. Dengan kata lain, kenaikan harga saham itu 
tanpa didukung fundamental, pungkasnya. 

Sebelumnya, pada tahun ini BEI menargetkan akan ada 15 emiten baru yang 
melantai di bursa. Namun nyatanya hanya diperoleh 13 emiten, yaitu PT Sumber 
Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO), PT Batavia Prosperindo 
Finance Tbk (BPFI), PT Inovisi Infracom Tbk (INVS), PT Garda Tujuh Buana Tbk 
(GTBO), PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI), PT Katarina Utama Tbk (RINA), dan 
PT BW Plantations Tbk (BWPT). Selain itu, ada juga PT Dian Swastatika Sentosa 
Tbk (DSSA), PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP), PT Pelat Timah Nusantara Tbk 
(NIKL), PT BTN Tbk (BBTN), dan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST). [LOV/M-6]



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Skandal Century Kegagalan Neoliberal

2009-12-28 Terurut Topik sunny
Refleksi : Di mnegeri-negeri berorientasi ekonomi neoliberal sulit terjadi 
skandal seperti Bank Century, karena pengawasan ketat. Apa yang terjadi dengan 
BC adalah kebiasaan praktek kaum berkuasa kleptokratik NKRI!

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=12675

2009-12-26 
Skandal Century Kegagalan Neoliberal



Skandal dana talangan (bailout) Bank Century bukan hanya modus perampokan uang 
negara melalui LPS. Juga, sebuah fakta kegagalan sistem ekonomi neoliberal. 
Selama ini publik dan masyarakat mudah melupakan bahwa ketidakadilan ekonomi di 
negeri ini semenjak Orba akibat penerapan sistem ekonomi kapitalisme. Para 
pemikir (ekonom) peletak fondasi ekonomi Orba yang disebut mafia Berkeley 
yang menciptakan sistem ekonomi yang menciptakan kesenjangan ekonomi.

Sementara para ekonom neoliberal, seperti Sri Mulyani dan Boediono memperparah 
kebusukan ekonomi domestik. Kebijakan ekonomi selama enam tahun terakhir jelas 
antirakyat. Kenaikan BBM sampai 200 % sebagai buah penghapusan subsidi, 
penaikan cukai rokok, dan penerapan sistem outsourcing bagi buruh adalah buah 
pemikiran para ekonom neoliberal.

Para ekonom neoliberal yang selama ini menganggap sistem ekonominya bersih dari 
korupsi akhirnya menjadi pelaku korupsi kebijakan dan dana negara. Kasus 
Century adalah bentuk perbuatan jahat dalam sistem ekonomi neoliberal. 
Pertanyaan sederhana, ke mana dana negara Rp 6,7 triliun dan benarkah pemutus 
kebijakan, semacam ketua KSSK, gubernur BI, tidak mendapatkan bonus atas 
pengukuran dana bailout tersebut? Sedangkan kita (rakyat) mengurus KTP saja 
harus membayar pungli?

Nurul Himawan - Mahasiswa Sosiologi UNS Jalan Ir Sutami 36 A Kentingan Solo




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Perjuangan Kelly Kwalik Melawan Ketidakadilan

2009-12-28 Terurut Topik sunny
http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=newsdetail=trueid=12615

2009-12-22 
Perjuangan Kelly Kwalik Melawan Ketidakadilan



[TIMIKA] Uskup Timika Mgr Jhon Philip Saklil meminta semua orang memaafkan 
kesalahan-kesalahan tokoh Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka 
(TPN/OPM) Kelly Kwalik yang pernah dibuat selama dia hidup. Hargailah dia 
sebagai manusia biasa karena segala tindakan hidup Kelly bisa diinterpretasikan 
dari berbagai aspek. Perjuangan dia adalah melawan ketidakadilan.

Kelly Kwalik membuktikan bahwa perjuangan adalah melawan ketidakadilan, 
penindasan, perampasan hak dengan dalih kepentingan bangsa, melawan kemiskinan 
dan penghancuran umat manusia, kata Uskup Timika Mgr Jhon Philip Saklil saat 
memimpin Misa Requiem (Misa Arwah), Senin (21/12) sore, di Timika, Kabupaten 
Mimika, Provinsi Papua.

Kelly Kwalik adalah tokoh besar yang diakui masyarakat Papua dan dinilai 
sebagai orang yang konsisten dalam idealismenya melawan penindasan. Kita 
melepaskan tokoh besar, dengan caranya sendiri mempersembahkan hidup bagi tanah 
Papua. Kualitas hidup Kelly dibuktikan dengan kesetiaan mempertahankan 
idealisme dan kecintaannya terhadap Tanah Papua, ujarnya. 

Pemakaman Kelly berlangsung Selasa (22/12) siang di depan Lapangan Sepakbola 
Timika Indah. Tepat pukul 12.40 WIT, peti jenazah Kelly yang ditutup bendera 
Bintang Kejora diangkut dengan mobil jenazah sementara ribuan orang, terutama 
kaum perempuan meratapinya. Massa berjalan kaki mengiringi jenazah sekitar satu 
kilometer dari Gedung DPRD Mimika menuju lokasi pemakaman. Sebelumnya, peti 
jenazah yang diselimuti bendera Bintang Kejora ditaruh didepan pintu masuk 
Kantor DPRD Kabupaten Mimika. Dari pantauan SP Selasa pagi, Kota Timika 
dipenuhi aparat, baik polisi maupun TNI AD. Aktivitas masyarakat berjalan 
normal. 


Perundingan

Sekretaris Wilayah 6 Dominikus Serabut, yang merupakan staf khusus Dewan Adat 
Papua membaca sambutan Ketua Dewan Adat Papua Forkorus Yoboisembut mengatakan, 
pembunuhan Kelly Kwalik telah menodai hajatan orang Kristen, khususnya di 
Papua. Bulan Desember adalah bulan persiapan orang dengan hati yang suci dan 
tulus menyambut Natal. Pembunuhan ini adalah pembunuhan kilat dan berencana. 
Negara harus bertanggung jawab, katanya.

PT Freeport Indonesia juga harus bertanggung jawab atas terbunuhnya Kelly 
Kwalik. Freeport harus bertanggung jawab atas perundingan antara rakyat Papua 
dan pemerintah Indonesia yang dimediasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 
pada tahun 2010. Kelly Kwalik tidak terlibat dalam penembakan di Mile 54.

Kami rakyat Papua tidak merongrong keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia 
(NKRI). Kami mempertahankan hak-hak dasar dan politik orang asli Papua. Untuk 
itu, kami mendesak dunia internasional terutama PBB untuk meminta pemerintah 
Indonesia segera mengakui dan memfasilitasi hak-hak kebangsaan rakyat Papua, 
ujarnya. [154]



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Origins of language

2009-12-28 Terurut Topik sunny
http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2009\12\28\story_28-12-2009_pg3_4

Monday, December 28, 2009

VIEW: Origins of language -Charles Ferndale



From the study of fossils, it seems clear that Homo sapiens had the 
physiological means to speak at least two hundred thousand years ago. 
Neanderthals were probably as intelligent as us, and were certainly able to 
communicate, but may not have had the physiological throat structures 
necessary for speech

I shall begin my discussion of the origins of language with a statement that I 
shall treat as an axiom of the life sciences. All functionally important 
characteristics possessed by any living creature are possessed because they 
conferred upon the ancestors of that creature the ability to propagate their 
genes successfully. And so, like all such characteristics, language was 
selected by the advantages it gave those who possessed it in their struggle to 
propagate their genes in the highly competitive struggles of life. 

If the ability to communicate was selected because of the survival value it 
conferred upon its possessors, then a number of questions naturally arise: (i) 
What advantages did the ability to speak confer upon our ancestors, such that 
their genes out-proliferated those of members of our species who could not 
speak? (ii) Do any of our relatives in the animal world have the ability to 
speak? (iii) Can creatures communicate without language, and, if so, what 
additional features does linguistic communication confer on those who can do 
it? (iv) Can we imagine a persuasive evolutionary past that could explain the 
huge gulf between the abilities of humans to communicate, relative to the 
abilities of our closest rivals? (v) Exactly what were the selective pressures 
that came to bear on our ancestors and resulted in the evolution of skills so 
advanced that they would (apparently) not be fully needed until at least one 
hundred thousand years after they evolved? What we call civilisation comprises 
no more than eight percent of our life on earth, and advanced technological 
civilisation no more than 0.0005 percent of our life on earth, so why did a 
species that lived by gathering fruits and plants, and by using sticks and 
stones for weapons, need the (entirely unused, indeed unknown) ability to do 
all those things upon which our 21st century, technologically-driven, lives 
depend? We have not changed a lot over the last hundred thousand years, but the 
world in which we live has been changed dramatically by us. So, why did humans 
evolve the skills necessary to create a world so unhealthy to live in? Why did 
they evolve the ability to destroy life on earth? Most technological skills are 
language dependent. Or, put differently, why have we not evolved the skills to 
check ourselves from destroying the only world we have? I shall make no attempt 
to answer here these consequences of our mastery of language. But you should be 
aware of them (an interesting approach to answers to these questions can be 
found in: Jared Diamond: The Rise and Fall of the Third Chimpanzee and 
Collapse; and in Ronald Wright: A Short History of Progress).

It should come as no surprise that all the answers to these questions are still 
being hotly debated. Can animals other than us communicate? It depends upon 
what you mean by 'communicate', but, to be brief: yes, a lot of other animals, 
by many criteria, can communicate; some can even speak. What advantages does 
the ability to communicate confer on animals? Many: all of which depend upon 
the communicating animals being members of a community. Communication is 
restricted to social animals and is clearly an integral part of the advantages 
conferred by cooperation. When did the ability to communicate arise among our 
ancestors? Millions of years ago. When did hominids (man-like animals) first 
acquire the ability to speak? The answer is still debated and awaits the 
discovery of more bone fossils and other advances in our understanding of how 
speech sounds can be made. Nevertheless, from the study of fossils, it seems 
clear that Homo sapiens had the physiological means to speak at least two 
hundred thousand years ago. Neanderthals were probably as intelligent as us, 
and were certainly able to communicate, but may not have had the physiological 
throat structures necessary for speech (which is one explanation advanced for 
the probability that we wiped them out). When did we first evolve the ability 
to communicate by means of speech? It may be impossible to answer this question 
because speech in those early times left no traces, but art is a form of 
symbolism intended to be meaningful and the earliest undisputed evidence of art 
(75,000 years ago) comes from the Blombos caves at the most southern sea-shore 
of South Africa. After that there are debatable dates of cave rock carving in 
Australia about 50,000 years old. And, finally, the earliest cave paintings so 
far found in Europe (at 

[ppiindia] British Artist Seeks Former Teachers of Marxism

2009-12-28 Terurut Topik sunny
http://www.themoscowtimes.com/arts_n_ideas/article/british-artist-seeks-former-teachers-of-marxism/396703.html

British Artist Seeks Former Teachers of Marxism 
23 December 2009
By Ksenia Galouchko


Phil Collins
A Marx bust in Chemnitz, Germany, where Collins went looking for teachers. 


Twenty years ago, capitalism seemed to have won as one by one the former 
socialist states collapsed and turned away from Marx looking instead toward the 
dollar and the market. With capitalism looking less than healthy these days 
after a year of financial turmoil, Turner Prize-nominated British artist Phil 
Collins is seeking out former teachers of Marxism in Russia and Germany to look 
at their perspective on a world without socialism.

 With the 20th anniversary of the fall of the Berlin Wall and all the changes 
that have occurred all over Europe in the past 20 years, I started wondering 
what happened to the Marxist teachers after 1989. Did they retrain? Did they 
get new jobs? Collins said in a phone interview from Berlin, adding that there 
was increasing interest in Marxist economic theory in the U.K. and Germany.

During the first part of the project, Collins plans to seek out and film 
interviews with former Russian and East German teachers of Marxism and Leninism.

It doesn't matter who these late Marxist teachers are now. They could be 
physical education teachers or businessmen, Collins said. I'd like to see how 
their relationship to Marxism has changed over time, whether people believed in 
Marxism in the 1960s-1970s more than in the 1980s. When did the disillusionment 
start?

In the Soviet Union, children began to study Marxism-Leninism in school as part 
of history classes and continued at university where Marxism was taught under 
different titles, such as Marxist-Leninist Philosophy, Political Economy, 
Scientific Communism and Historical and Dialectical Materialism.

One former teacher of Marxism who has not been seduced by the capitalist way of 
thinking is Boris Kagarlitsky, a political commentator and director of the 
Institute of Globalization and Social Movements. He was skeptical about finding 
any real teachers of Marxism, saying there were few believers in the 1980s and 
most were able to adapt to the new capitalist world of 20 years ago.

I don't know one person who was teaching Marxist-Leninist theory before 1991 
who has suffered from the collapse of the Soviet Union, he said. All these 
people simply turned into political scientists and began teaching 
anti-Communism. Since none of them ever believed in Marxism, they just changed 
the sign on their university department's door to 'Political Science.'

Today in Russia, there are as many political scientists as there once were 
Marxist teachers. These people were a tool of governmental propaganda and 
continue to be one today, he said.

Collins will ask the Russian Communist Party, the History Museum and Moscow 
State University for help in finding former teachers of Marxism in Moscow. As 
part of his research, Collins has already been to Chemnitz, Germany, which used 
to be called Karl Marx Stadt. He found two former Marxist teachers, one now 
working as a sociologist, the other a translator for immigrants.

Once the teachers have been found, Collins will bring three to Manchester, 
where they will teach Marxism to contemporary British teenagers. Collins chose 
Manchester for its connection to Marx, who met with Friedrich Engels, his 
co-author of The Communist Manifesto, in the northern English city.

They will teach Marxism to students in private and public schools as if they 
were still in 1988-89. This should also help us reveal the differences among 
the social classes in Britain, the way class still divides the country, 
Collins said.

This phase of the project will focus on conversations between the Marxist 
teachers and the contemporary teenagers - whether they will be able to 
understand each other, what questions will arise, he said.

Teaching is a very intimate, wonderful thing to witness. I am looking forward 
to witnessing the dynamic

in the classroom.

Kagarlitsky was skeptical about the idea.

Russian students, who went to school after 1989 and who have at least some 
knowledge of Marxism, were educated in the U.S. or the U.K., where Marxism is 
still taught - and is taught well, he said. I have no doubt that former 
teachers of Marxism would be happy to join Collins on a free trip to England, 
but I doubt that they will be able to teach local kids anything, since they 
have no significant knowledge of Marxism themselves.

Collins has been making documentary films since 1999 working all over the world 
including in Serbia, Kosovo, Iraq, Turkey and South America.

His most well-known works are Baghdad Screen Tests (2002), where he filmed 
Iraqis prior to the U.S. invasion, They Shoot Horses (2004), where nine 
Palestinians take part in a disco-dance marathon, and The World Won't Listen 
(2005), where young people in South 

[ppiindia] Chávez highlights results of the construction of sociali sm in Venezuela

2009-12-28 Terurut Topik sunny
http://www.granma.cu/ingles/2009/diciembre/lun28/Chavez.html

  Havana.  December  28, 2009
 

 
  Chávez highlights results of the construction of socialism in Venezuela



  CARACAS, December 27.- Venezuelan President Hugo Chávez today confirmed 
that the country is achieving unprecedented results with respect to the 
construction of socialism and satisfying the basic needs of human beings, 
reported PL.

  We could say that today in Venezuela, without fear of exaggeration, we 
are leaving behind the hell to which we have been subjected by those who 
misused the mandate of our people for 4o long years, stated the president in 
his weekly article The Lines of Chávez.

  Among the most recent results, the head of state highlighted the 
introduction of Mission Baby Jesus and the creation of the Bicentenario State 
Bank, which has taken over from private banking institutions charged with 
multiple violations.

  Our goal is to eradicate the use of the damaging weapons with which 
capitalism has inoculated us with since time immemorial and I acknowledge that 
that is no easy task, he affirmed. 

  In his final article of 2009, the statesman called on the Venezuelan 
people to join this crusade and prepare themselves to defend the sovereignty of 
the nation on all terrains. 

  Translated by Granma International 

 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tehran cracks down on dissidents after protests

2009-12-28 Terurut Topik sunny
http://www.kuwaittimes.net/read_news.php?newsid=MTA1NTUyNzAzMQ==

Tehran cracks down on dissidents after protests
Published Date: December 29, 2009 



TEHRAN: Iranian security forces arrested more than a dozen dissidents yesterday 
after at least eight people were killed in fierce clashes, opposition websites 
said, drawing international condemnation. Those detained included aides to 
reformist ex-president Mohammad Khatami and opposition leader Mir Hossein 
Mousavi, veteran dissident Ebrahim Yazdi and award-winning rights campaigner 
Emadeddin Baghi, reports said.

The security force raids are certain to further antagonise the opposition, 
which has defied the authorities to stage noisy protests at every opportunity 
since Ahmadinejad was returned to power in a disputed June presidential vote. 
The latest demonstrations came on Sunday when thousands of opposition 
supporters poured on to streets of Tehran and other major cities, making use of 
the Shiite sacred day of Ashura to stage fresh anti-government rallies.

Police fired teargas and used batons to disperse crowds and according to 
witnesses and the opposition later resorted to live rounds, marking the 
bloodiest showdown in months. State-run English language Press TV on Monday put 
the death toll from the clashes at eight, quoting an official with Iran's 
Supreme National Security Council. It did not specify where the victims were 
killed. Iranian state television earlier gave a contradictory toll of at least 
15 killed in the capital alone, branding 10 among them a
s members of anti-revolutionary terrorist groups.

Islamic custom normally demands the dead be buried within 24 hours but state 
media reported forensic tests were being carried out on the bodies of five of 
those killed, including Mousavi's nephew, Seyed Ali, preventing their funerals 
becoming new flashpoints for protest. A moderate website said yesterday the 
body of Mousavi's nephew was missing from the hospital. The official IRNA news 
agency denied the report, saying his body had been kept for further 
investigation. We cannot hold a funeral until my brother's body is found, 
said another of Mousavi's nephews said, according to Parlemannews website. 
Clashes were expected at the funeral ceremony.

Opposition leader Mehdi Karroubi condemned what he termed the despicable 
violence and accused the government of dipping its hand in people's blood and 
unleashing a savage group on the people. Defiance and disrespecting the law 
and people's rights have inflicted irreversible costs for seven months on the 
country and people, Karroubi said in a statement carried by Rahesabz 
opposition website.

Hardliners by contrast demanded action against the opposition, with 
parliament's majority conservative bloc calling on security and judiciary 
authorities to firmly deal with those who mock Ashura, in a statement carried 
by IRNA. A Tehran Friday prayer speaker, hardline cleric Ahmad Khatami, said 
controversial slogans shouted at this incident were in fact against the 
establishment, ISNA news agency reported. The judiciary needs to act firmly 
and there is no room for tolerance, he said.

Iran's bloody crackdown on the protesters drew criticism from around the world, 
from key trade partner Russia as well as Western governments. The Russian 
foreign ministry said: We are worried about the events that have taken place 
in Iran in recent days. In our opinion, the main thing in this situation is to 
show restraint, look for and find compromises on the basis of law, undertake 
political efforts to prevent further escalation of the internal confrontation.

The European Union said it condemns the use of violence against demonstrators 
who are essentially seeking to exercise their freedom of expression and right 
to peaceful assembly. And US National Security Council spokesman Mike Hammer 
said: We strongly condemn the violent and unjust suppression of civilians in 
Iran seeking to exercise their universal rights.

Yesterday's arrest came after more than 300 people were detained during the 
Ashoura protests. Reformist website Parlemannews named the Khatami aides 
arrested as Morteza Haji and Hasan Rasooli and said they run his 
non-governmental Baran organisation. It said that aside from Beheshti, two 
other advisers to Mousavi, Ghorban Behzadian-Nejad and Mohammad Bagherian were 
also arrested. Rahesabz meanwhile said Ebrahim Yazdi, who served as foreign 
minister in the early months of the 1979 Islamic revolution, and award-winning 
rights campaigner and journalist Emadeddin Baghi, were both arrested Monday.

Yazdi, 78, is secretary general of the outlawed but tolerated Iran Freedom 
Movement while Baghi has campaigned for years for prisoners' rights and against 
the death penalty. Security agents treated Baghi's family and daughters very 
offensively as they arrested him, Rahesabz said. Baghi had backed Karroubi in 
the June election. Security agents also raided the office of a women's 

[ppiindia] Suicide bomber kills 30 at Pakistan Ashura procession

2009-12-28 Terurut Topik sunny
http://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=210814

December 29, 2009 

Suicide bomber kills 30 at Pakistan Ashura procession
Complied by GJ


KARACHI - A bomb attack ripped through a mourning procession in Pakistan's 
commercial capital Karachi on Monday, killing 30 people and wounding dozens 
more, police and hospital officials said. 


The mainly Shia worshippers were commemorating Ashura, the holiest event on the 
Muslim calendar, and the parade in Karachi was the biggest in Pakistan. 

Pakistan had deployed tens of thousands of police and paramilitary forces, 
fearing sectarian clashes or militant bombings would target mourning 
processions. 

It was a suicide attack, Karachi city police chief Waseem Ahmed told 
DawnNews. 

Pakistani President Asif Ali Zardari and Prime Minister Syed Yusuf Raza Gilani 
swiftly condemned the deadly blast. They expressed grief over the killings of 
innocent people and expressed their resolve to fight extremism and terrorism 
until the elimination of the menace, the Associated Press of Pakistan reported. 

Prime Minister Gilani appealed to the religious and political leadership to 
help calm down the situation after the blast. He also asked the workers to 
offer maximum help to the injured. 

Television pictures showed a big cloud of smoke over the scene and reporters 
said angry worshippers attacked journalists and police and set fire to shops 
and vehicles. 

Karachi has a history of ethnic and factional violence, although it has been 
spared the brunt of Taliban attacks due to the excellent administration of the 
city mayor over the past couple of years. 

Witnesses said pandemonium broke out after the explosion, with angry mourners 
throwing stones and firing bullets into the air, restricting the movement of 
ambulances and sparking calls from the authorities for calm. 

Fire broke out after the blast, fanning thick smoke into the sky, and people 
were running in all directions, an AFP reporter said. 

I appeal on people to vacate the area. This will help us rescue the injured, 
said the Karachi police chief. 

In Karachi, more than 50,000 Shia Muslims had poured into the streets to 
commemorate Ashura. 

It was the second bomb attack to mar Ashura commemorations in Pakistan after a 
suicide bomber blew himself up outside a main Shia mosque in 
Pakistani-administered Kashmir, killing seven people late Sunday. 

Ashura falls on the 10th day of a 40-day mourning period during the Islamic 
calendar's first month, Moharram, which commemorates the death of Imam Hussein, 
a grandson of the Prophet Mohammad, who was killed in battle in 680 AD in the 
Iraqi city of Karbala. 

Sectarian violence periodically flares in Pakistan between Shias and Sunnis. 

Shiites account for about 20 percent of Pakistan's mostly Sunni Muslim 
population of 167 million. More than 4,000 people have died in outbreaks of 
sectarian violence in Pakistan since the late 1980s. 

Photo: An angry mob charges towards police after setting ablaze shops and 
vehicles at the site of a suicide bomb attack on a procession of Shia Muslims 
commemorating Ashura in Karachi December 28, 2009. (Reuters photo) 




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] MANUSIA TERTINGGI HABISKAN TIGA KG BERAS PERHARI

2009-12-28 Terurut Topik sunny
http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/manusia-tertinggi-habiskan-tiga-kg-beras-perhari/

Senin 28. of Desember 2009 09:18 
MANUSIA TERTINGGI HABISKAN TIGA KG BERAS PERHARI



 
Bogor,  Suparwono manusia tertinggi di Indonesia berdasarkan perhitungan MURI 
2,42 meter, sedangkan hasil pengukuran dokter Ortopedi dari RSCM mencapai 2,74 
meter ternyata mampu menghabiskan tiga kilogram perhari. 

Lani manajer Suparwono, di Bogor, Sabtu, mengatakan, sesuai bobot tinggi dan 
besar tubuh Suparwono, takaran makanannya juga sangat besar. 

Ia yang hadir di The Jungle sebagai pengisi program liburan dikawasan wisata 
air terbesar se Asia Tenggara dari tanggal 25 Desember hingga 1 Januari 2010 
itu terlihat melayani foto puluhan pengunjung, sambil duduk dikursi bak seorang 
raja. Nama Suparwono (24) mencuat kepermukaan setelah memecahkan rekor MURI, 
November lalu kategori manusia tertinggi (raksasa) Pria asal Lampung Kelurahan 
Tritunggal Jaya Lampung Utara ini menjadi manusia fenomenal. Kehadirannya di 
the Jungle membuat banyak pengujung tertarik untuk berfoto bersama meski di 
bandrol Rp 40 ribu perfotonya. Parwono sapaan akrab anak ke empat dari lima 
bersaudara pasangan Siti Aisyah (50) dan Suyuti (60) tahun merasakan 
keberuntungan yang luar biasa. Menjadi terkenal dan dikenal banyak orang 
merupakan jawaban atas mimpinya diusia 13 tahun. Saya pernah bermimpi dulunya, 
dan saat ini adalah jawaban dari mimpi saya, ucapnya ramah. Pria yang hanya 
tamatan SD ini, kedepannya berkeinginan untuk dapat membahagiakan orang tuanya 
yang hanya seorang petani miskin. Jika jalan rezeki saya ada disini, saya 
ingin membahagiakan orangtua, membangunkan rumah dan jika bisa menaik hajikan 
mereka, harapnya. Suparwono kini telah dikenal banyak masyarakat diseluruh 
penjuru Indonesia, ia pun sudah memiliki kontrak untuk pembutan film layar 
lebar, dan rencananya awal Januari langsung syuting. Memang sudah ada yang 
menawarkan main layar lebar dan saya sudah teken kontrak, tinggal syutingnya 
saja ditentukan bulan depan jika cuaca dan alam mengizinkan, ucapnya. 
Suparwono putus sekolah, lantar keluarganya miskin. Kondisi tubuhnya yang tidak 
normal membuat ia pun tidak bisa melanjutkan sekolahnya. Cuma sampai SD, tidak 
bisa melanjutkan karena faktor ekonomi. Saya juga malu karena tidak pakai 
sepatu, soalnya tidak ada yang jual ukuran sepatu saya, celetuknya. Pria yang 
mengenakan ukuran sepatu bernomor 63 ini pernah tinggal selama tiga tahun di 
Surabaya sebagai pemain basket. Selama itu dirinya belum dikenal banyak orang, 
setelah mengalami cidera lutut saat bermain basket, dia pun memutuskan pulang 
ke Lampung. Sampai akhirnya warga lampung menjadikannya sebagai manusia 
tertinggi. Sebelumnya rekor manusia tertinggi asal Indonesia dipegang oleh 
Nasrul. Berdasarkan hitungan ortopedinya tinggi Suparwono sudah memecahkan 
rekor dunia, jelas Lani. Sisi lain Suparwono, pria yang tidak memiliki 
pekerjaan tetap ini, kini mengisi hidup barunya sebagai orang terkenal. 
Dulunya, Suparwono tidak sadar kalau memiliki ukuran tubuh beda dari 
keluarganya dan masyarakat di kampung. Sampai akhirnya diusia 17 tahun seorang 
temannya mengujur tinggi tubuhnya. Awalnya biasa saja, sampai akhirnya saya 
tersadar setelah teman saya mengukur tinggi tubuh saya, katanya. Kelainan 
Suparwono disebabkan ada kelainan genetika, di keluarganya Suparwono termasuk 
spesial. Seluruh pakaian saya harus dipesan ke tukang jahit, tidak ada yang 
menjual ukuran baju dan celana saya, sebutnya. Hingga kinipun, ia belum bisa 
mengenakan alas kaki karena tidak ada yang menjual dan harus di pesan terlebih 
dahulu. Sepatunya sedang di pesan, baju dan pakaiannya juga kita pesan, jelas 
Lani. (ant)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Muhammadiyah: Umat Islam Susah Bersatu

2009-12-28 Terurut Topik sunny
http://www.republika.co.id/berita/97991/Muhammadiyah_Umat_Islam_Susah_Bersatu

Muhammadiyah: Umat Islam Susah Bersatu
By Republika Newsroom
Kamis, 24 Desember 2009 pukul 15:16:00 
FREEWEBS.COM 
LAMONGAN--Umat Islam susah untuk berukhuwah, bersatu dengan saudaranya sendiri. 
Sedangkan benih perpecahan selalu tumbuh dari kalangan Islam sendiri. Sehingga 
Islam yang berpenduduk banyak tidak mampu berkembang dan selalu kalah dengan 
para musuh-musuhnya.

''Ketidakmampuan umat Islam untuk berukhuwah inilah salah satu alasan kenapa 
begitu sulit mengalahkan Israel yang hanya berpenduduk 6 juta jiwa,'' kata 
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir, saat menjadi pembicara dalam 
Peringatan Milad Muhammadiyah 1 Abad yang diadakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah 
Lamongan di GOR setempat Rabu (23/12), kemarin.

Diungkapkan Haedar, ketidakmampuan untuk berukhuwah tersebut juga terjadi di 
Indonesia. Nusantara yang dulunya animisme dan dinamisme kini 90 persen 
penduduknya beragama Islam itu berkat jasa da'i dan ulama terdahulu. Kemudian 
sekarang realitas Islam sudah memiliki begitu banyak ormas mulai dari NU, 
Muhammadiyah hingga Persis maupun Al Irsyad. Kemudian ormas yang sudah banyak 
ini semakin banyak sejak medio 1998-an.

''Bibit perpecahan umat Islam di Indonesia akibat pola lama yang selalu 
terjadi. Yakni selalu berebut ikan di kolam yang sama. Kalau ini bisa untuk 
tidak dilakukan dengan memancing ikan di kolam yang lain, bibit perpecahan itu 
tidak akan tumbuh. Demikian pula kalau ingin memberi kejayaan pada Islam, kita 
harus bersatu, berukuwah dan menghindari bibit-bibit perpecahan,'' tegasnya.

Dalam kesempatan itu Haedar juga menyinggung kasus bail out Rp 6,7 triliun Bank 
Century. Menurut Haedar, ada dana Rp Rp 6,7 triliun yang raib dengan 
dilegalisisasi secara luar biasa. Dia juga berharap Pansus Bank Century yang 
saat ini mulai bekerja agar tidak main-main dengan kasus tersebut.

''Saya tidak akan berbicara yang berurusan dengan politik. Tetapi jangan sampai 
kasus ini menghipnotis rakyat untuk percaya bahwa pengucuran dana Rp 6,7 
triliun itu legal, Allah tidak pernah tidur. Allah juga tidak pernah salah 
menghisab siapa saja yang bersalah'' kata dia dalam kegiatan yang dihadiri 
sejumlah pejabat pemkab Lamongan

Indonesia adalah negeri yang sangat makmur. Bahkan diakui sebagai Negara yang 
berhasil selamat dari krisi global yang membuat banyak Negara maju limbung. 
Namun diungkapkannya juga ada fakta bahwa negara ini mulai tertinggal oleh 
Negara yang dulunya bahkan harus belajar dari Indonesia. Di dunia pendidikan 
Indonesia kini bahkan mulai tertinggal dari Vietnam.

''Kita perlu menengok ke diri sendiri. Jangan-jangan kita sendirilah yang 
menyebabkan negeri yang makmur ini selalu dirundung masalah. Padahal Allah 
telah menjanjikan akan memakmurkan negeri yang umatnya beriman dan bertaqwa. 
Dan janji Allah itu pasti benar. Setiap elit di negeri ini juga hendaknya tidak 
main-main dengan amanat yang kini diembannya. Karena elit selama ini telah 
diurus dengan biaya negara yang tidak sedikit,''ujarnya

Dicontohkan Haedar, take home pay yang diterima anggota DPR RI yang mencapai Rp 
75 juta setiap bulannya. Tetapi jika sampai melakukan hal yang menyimpang maka 
para wakil rakyat maupun pejabat elit lainya dinilainya sudah tidak mempunyai 
nurani.

''Para elit harus belajar dari masa lalu. Sebab kemewahan tidak selalu mampu 
membuat ketengangan dalam kehidupan. Apalgi dari hasil mengeruk uang negara,'' 
pungkasnya. masduki/taq


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Cak Nun: Menangis

2009-12-28 Terurut Topik Ananto
 Menangis



Sehabis sesiangan bekerja di sawah-sawah serta disegala macam yang
diperlukan oleh desa rintisan yang mereka dirikan jauh di pedalaman, Abah
Latif rnengajak para santri untuk sesering mungkin bershalat malam.


Senantiasa lama waktu yang diperlukan, karena setiap kali memasuki kalimat
iyyaka na'budu... Abah Latif biasanya lantas menangis tersedu-sedu bagai
tak berpenghabisan.


Sesudah melalui perjuangan batin yang amat berat untuk melampaui kata itu,
Abah Latif akan berlama-lama lagi macet lidahnya mengucapkan wa iyyaka
nasta'in...


Banyak di antara jamah yang bahkan terkadang ada satu dua yang lantas ambruk
ke lantai atau meraung-raung.


Hidup manusia harus berpijak, sebagaimana setiap pohon harus berakar,
berkata Abah Latif seusai wirid bersama, Mengucapkan kata-kata itu dalam
al-Fatihah pun harus ada akar dan pijakannya yang nyata dalam kehidupan.
'Harus' di situ titik beratnya bukan sebagai aturan, melainkan memang
demikianlah hakekat alam, di mana manusia tak bisa berada dan berlaku selain
di dalam hakekat itu'.


Astaghfimllah, astaghfirullah, geremang turut menangis mulut parasantri.


Jadi, anak-anakku, beliau melanjutkan, apa akar dan pijakan kita dalam
rnengucapkan kepada Allah iyyaka na'budu?


Bukankah tak ada salahnya mengucapkan sesuatu yang toh baik dan merupakan
bimbingan Allah itu sendiri, Abah?, bertanya seorang santri.


Kita tidak boleh mengucapkan kata, Nak, kita hanya boleh mengucapkan
kehidupan.


Belum jelas benar bagiku, Abah.


Kita dilarang mengucapkan kekosongan, kita hanya diperkenankan mengucapkan
kenyataan.



Astaghfirullah, astaghfirullah, geremang mulut para santri terhenti
ucapannya, Dan Abah Latif meneruskan, Sekarang ini kita mungkin sudah
pantas mengucapkan iyyaka a'budu. Kepada-Mu aku menyembah. Tetapi Kaum
Muslimin masih belum memiliki suatu kondisi keumatan untuk layak berkata
kepada-Mu kami menyembah, na'budu.


Al-Fatihah haruslah mencerminkan proses dan tahapan pencapaian sejarah kita
sebagai diri pribadi serta kita sebagai umatan wahidah. Ketika sampai di
kalimat na'budu, tingkat yang harus kita capai telah lebih dari 'abdullah,
yakni khalifatullah. Suatu maqam yang dipersyarati oleh kebersamaan Kaum
Muslimin dalam menyembah Allah di mana penyembahan itu diterjemahkan ke
dalam setiap bidang kehidupan. Mengucapkan iyyaka na'budu dalam shalat
mustilah memiliki akar dan pijakan di mana kita Kaum Muslimin telah membawa
urusan rumah tangga, urusan perniagaan, urusan sosial dan politik serta
segala urusan lain untuk menyembah hanya kepada Allah. Maka, anak-anakku,
betapa mungkin dalam keadaan kita dewasa ini lidah kita tidak kelu dan
airmata tak bercucuran tatkala harus mengucapkan kata-kata itu?


Astaghfirullah, astaghfirullah, geremang mulut para santri.


Al-Fatihah hanya pantas diucapkan apabila kita telah saling menjadi
khalifatullah di dalam berbagai hubungan kehidupan. Tangis kita akan
sungguh-sungguh tak berpenghabisan karena dengan mengucapkan wa iyyaka
nasta'in, kita telah secara terang-terangan menipu Tuhan. Kita berbohong
kepada-Nya berpuluh-puluh kali dalam sehari. Kita nyatakan bahwa kita
meminta pertolongan hanya kepada Allah, padahal dalam sangat banyak hal kita
lebih banyak bergantung kepada kekuatan, kekuasaan dan mekanisme yang pada
hakekatnya melawan Allah.


Astaghfirullah, astaghfirullah, gemeremang para santri.


Anak-anakku, pergilah masuk ke dalam dirimu sendiri, telusurilah
perbuatan-perbuatanmu sendiri, masuklah ke urusan-urusan manusia di
sekitarmu, pergilah ke pasar, ke kantor-kantor, ke panggung-panggung dunia
yang luas: tekunilah, temukanlah salah benarnya ucapan-ucapanku kepadamu.
Kemudian peliharalah kepekaan dan kesanggupan untuk tetap bisa menangis.
Karena alhamdulillah seandainya sampai akhir hidup kita hanya diperkenankan
untuk menangis karena keadaan-keadaan itu: airmata saja pun sanggup
mengantarkan kita kepada-Nya.!


Emha Ainun Nadjib,

Pandji Masyarakat, 2005


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] PENERBITAN BUKU: Aditjondro Ajak SBY Debat Terbuka

2009-12-28 Terurut Topik sunny
Refleksi : Jenderal SBY sudah punya di medan perang terbuka yang bermandi 
dentuman berbagai jenis peluru, dan oleh karena itu SBY tak takut debat 
terbuka.  Bila perdebatan ini dilaksanakan pasti dicatat oleh sejarah sebagai 
suatu kejadian luar biasa.

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009122901483714

  Selasa, 29 Desember 2009 
 
  UTAMA 
 
 
 
PENERBITAN BUKU: Aditjondro Ajak SBY Debat Terbuka 


  YOGYAKARTA (Lampost): Penulis buku Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik 
Skandal Bank Century, George Junus Aditjondro, mengajak Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono (SBY) berdebat secara terbuka terkait dengan isi bukunya.

  Saya versus SBY, dan saya akan minta di mana persisnya bagian-bagian 
dari buku saya yang dianggap fitnah. Saya akan jelaskan satu per satu, kata 
George di kantor Galang Press Yogyakarta, Senin (28-12).

  Menurut dia, debat itu merupakan langkah tepat daripada saling menyerang. 
Dia juga mengatakan kini bola panas ada di Istana karena itu dipersilakan SBY 
melakukan sanggahan terhadap buku tersebut secara ilmiah dengan menulis buku 
putih atau melakukan debat terbuka.

  George menjelaskan dalam menghasilkan buku tersebut dia telah menggunakan 
metode penilitian yang benar. Yakni studi kepustakaan, terutama yang 
berhubungan dengan korupsi kepresidenan, studi dari internet, dan wawancara.

  Pada kesempatan itu, Aditjondro juga meluruskan beberapa pemberitaan di 
media. Menurut dia, dirinya tidak pernah menyebut SBY dan keluarganya sebagai 
penerima dana Bank Century.

  Secara terpisah, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Muladi, 
kemarin, menyarankan Presiden Yudhoyono menggelar klarifikasi untuk menjawab 
semua tuduhan menyusul terbitnya George Aditjondro.

  Menurut Muladi, klarifikasi langsung oleh Presiden Yudhoyono sendiri 
diyakini akan sangat efektif ketimbang memberikan sejumlah bantahan melalui 
para juru bicaranya seperti dilakukan selama ini. Dia juga mengingatkan 
Presiden Yudhoyono tidak menempuh jalur hukum.

  Akhir-akhir ini, kata Muladi, Presiden Yudhoyono banyak mengalami 
serangan politis. Dia mengingatkan Aditjondro bertanggung jawab apa yang 
ditulis dalam bukunya baik secara sosial, moral, maupun hukum.

  Buku itu dinilai terbit pada masa yang sangat kritik terkait kondisi 
perpolitikan bangsa. Apalagi isi buku tersebut juga memberi citra negatif bagi 
presiden, kata dia.

  Budayawan Franz Magnis Suseno menilai isi buku karangan Aditjondro bisa 
memberi banyak khazanah dan penjelasan baru terutama terkait kasus dugaan 
skandal Bank Century, terlepas apakah isinya benar atau tidak. Pelarangan 
hanya muncul dari kekhawatiran berlebihan pemerintah serta karena 
ketidakinginan untuk menerima adanya potensi kritis lain di masyarakat, kata 
Magnis. n R-1

  Pelarangan Buku 'Gurita Cikeas' Melanggar HAM

  JAKARTA (Lampost): Buku Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank 
Century dilarang beredar. Pelarangan itu dinilai telah melanggar hak asasi 
manusia (HAM), khususnya kebebasan berekspresi.

  Komisioner Komnas HAM Yosep Adi Prasetyo di Jakarta, Senin (28-12), 
mengatakan pelarangan buku merupakan warisan pemerintahan otoriter Orde Baru. 
Tidak boleh ada pelarangan buku. Ini merupakan kebebasan berekspresi, kata 
dia.

  Buku karya George Junus Aditjondro telah dilarang beredar. Akan tetapi, 
pelarangan itu hanya dilakukan melalui telepon kepada distributor yang memiliki 
jaringan nasional. Padahal Kejaksaan Agung baru membentuk tim clearing house 
yang terdiri dari Kejaksaan Agung, Polri, BIN, Menkominfo, dan MUI. Tim itulah 
nantinya membuat keputusan soal boleh-tidaknya buku itu beredar.

  Menurut Adi, pelarangan buku melanggar Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 
tentang HAM dan UU 12/2005 tentang Hak-Hak Sipil dan Politik. Jika Kejaksaan 
Agung melarang peredaran buku tersebut, Adi memastikan Komnas HAM akan membela.

  Ia memaparkan Komnas HAM sudah mendapatkan laporan dari beberapa toko 
buku terkait intervensi oleh beberapa orang berseragam dinas berwarna cokelat. 
Intervensi itu tanpa disertai surat tugas.

  Hadapi Tuntutan

  Meski dilarang, peredaran buku di bawah tangan terus berlangsung. Bahkan, 
buku itu menjadi best seller meski harganya membubung tinggi hingga mencapai 
Rp100 ribu dari harga normal Rp38 ribu.

  Buku membongkar gurita Cikeas itu sesungguhnya sudah memenuhi 
kaidah-kaidah ilmiah sehingga layak untuk dibaca. Telah memenuhi unsur 
ilmiah, kata Bonie Hargens, dosen ilmu politik UI.

  Meski demikian, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Anas Urbaningrum 
menyatakan sangat mudah untuk menyimpulkan buku Aditjondro itu hanyalah buku 
yang penuh dengan sensasi, daya analisis rendah, serta lompatan-lompatan logika 
yang sangat insinuatif. Mirip sinetron-sinetron mistik atau infotainment 
gibah, kata dia.

  Bagaikan kor, pemimpin lembaga perwakilan kompak mengecam buku tersebut. 
Ketua DPD Irman Gusman 

[ppiindia] Kuliah Umum Filsafat Hermeneutika Kecurigaan di Salihara

2009-12-28 Terurut Topik MGR
Kuliah Umum Filsafat Hermeneutika Kecurigaan
Paul Ricoeur, Friedrich Nietzsche, Sigmund Freud, dan Karl Marx
Setiap Sabtu, Januari 2010, 16:00 WIB/
Serambi Salihara

Paul
Ricoeur, seorang tokoh hermeunetika kontemporer menyebut tiga pemikir
besar, yakni Sigmund Freud, Karl Marx, dan Friedrich Nietzsche, sebagai
pendahulu metodologi hermeneutika yang disebut sebagai hermeneutika
kecurigaan. Freud mencurigai terbentuknya teks sebagai berasal dari
alam ketaksadaran manusia, Marx meletakkannya sebagai produk ekonomi
dan politik, sementara Nietzsche merujuk sebab-musababnya pada kehendak
ingin berkuasa.

Apa yang dimaksud hemeneutika kecurigaan itu?
Apa saja alasan-alasan Paul Ricoeur? Dan bagaimana hemeneutika bekerja
dalam pandangan Sigmund Freud, Karl Marx, dan Friedrich Nietzsche?
Selama empat minggu berturut-turut, selain mengulas pandangan
tokoh-tokoh tersebut dalam lingkup hermeneutika kecurigaan, kuliah umum
ini juga menggali pandangan filsafat dari masing-masing tokoh tersebut.

Kuliah Umum Filsafat ini akan digelar di Serambi Salihara setiap hari Sabtu di 
bulan Januari 2010 pada pukul 16.00 -18.00 WIB.

Kuliah ini terbatas, untuk mengikutinya silakan mengirim email pendaftaran ke 
me...@salihara.org atau riaud...@yahoo.co.id

Sabtu 09 Januari 2010, pukul 16.00 WIB
Hermeneutika: Pengantar Umum dan Teori Hermeneutika Paul Ricoeur 
Haryatmoko /

Sabtu 16 Januari 2010, pukul 16.00 WIB
Tentang Friedrich Nietzsche
Setyo Wibowo /

Sabtu 23 Januari 2010, pukul 16.00 WIB
Tentang Sigmund Freud
Bagus Takwin /

Sabtu 30 Januari 2010, pukul 16.00 WIB
Tentang Karl Marx
Goenawan Mohamad /




  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Buku Membongkar Gurita Cikeas Dikaji

2009-12-28 Terurut Topik carla annamarie kneefel
Seharusnya Pemerintah n SBY khususnya, no need to be paranoid or bereaksi 
berlebihan. semakin berlebihan respond nya jadi semakin terlihat gak pede. dari 
dulu kalo sepertinya tersudut, pasti played the victim role, gelar konferensi 
pers lah dengan tema kalo yg bersangkutan yg dizolimi oleh pihak2 lain or 
lawan2 politiknya. semakin lama semakin terlihat jelas klo victim role yang 
di mainkan setiap kali tersudut, adalah untuk menggugah emosi untuk mendapatkan 
simpati rakyat.

kali ini sepertinya peran jadi victim udah terlihat basi dan malah jadi 
komedi politik. rakyat udah semakin smart, memakai nalar dalam melakukan 
observasi, playing role as a victim is not popular anymore, so maybe should try 
a new trick to re-image the current image that have been shattered already. 






From: sunny am...@tele2.se
To: undisclosed-recipi...@yahoo.com
Sent: Tue, December 29, 2009 3:09:04 AM
Subject: [ppiindia] Buku Membongkar Gurita Cikeas Dikaji

  
Refleksi: Bagus juga pengkajian buku Membongkar Gurita diikutsertaka MUI. 
Seandainya apa yang ditulis dalam buku ini benar menurut MUI, lalu apakah 
okonom-oknom terlibat dalam gurita korupsi ini akan dicegah untuk tidak bisa 
masuk surga?

http://www.gatra. com/artikel. php?id=133326

Buku Membongkar Gurita Cikeas Dikaji

Jakarta, 28 Desember 2009 16:10
Tim Kejaksaan Agung (Kejagung) dan instansi lainnya melakukan pengkajian buku 
Membongkar Gurita Cikeas: di Balik Skandal Bank Century karya George Junus 
Aditjondro.

Kejaksaan masih melakukan penelusuran dan pengkajian buku Membongkar Gurita 
Cikeas, kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Didiek 
Darmanto di Jakarta, Senin (28/12).

Kapuspenkum menyatakan, tim clearing house atau interdep yang terdiri dari 
Kejagung, Polri, BIN, Menkominfo dan MUI, akan bekerja sama untuk melakukan 
kajian terhadap beredarnya buku tersebut.

Parameter pengkajian apakah buku itu telah mengganggu ketertiban umum dan 
harus dihubungkan dengan dasar-dasar tata tertib kehidupan rakyat dan negara 
pada suatu saat seperti merusak kepercayaan masyarakat terhadap pimpinan 
nasional, merugikan akhlak dan meresahkan masyarakat, katanya.

Ia menambahkan, apakah hal itu kemudian juga mengakibatkan terganggunya 
kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan.

Kemudian, tim akan memutuskan apakah buku itu bisa beredar atau tidak, 
katanya.

Sementara itu, Perum LKBN Antara menyiapkan langkah hukum somasi kepada George 
Aditjondro yang dalam buku Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Kasus Bank 
Century menuding kantor berita Indonesia itu mengalihkan sebagian dana PSO 
Antara untuk Bravo Media Centre.

Itu sama sekali tidak benar, karena secara substansi dan teknis tidak mungkin 
pengalihan dana itu dilakukan. Kami minta Aditjondro merevisi buku itu dan 
meminta maaf karena telah menyebarkan informasi bohong dan menyesatkan. Kalau 
tidak, kami akan ambil langkah hukum somasi, kata Dirut Perum LKBN Antara 
Dr.Ahmad Mukhlis Yusuf dalam pernyataannya di Jakarta, Senin.

Direksi LKBN Antara sudah membaca dan membahas substansi buku tersebut, 
khususnya yang terkait dalam tuduhan pemanfaatan PSO LKBN Antara untuk Bravo 
Media Center.

Aditjondro menulis bahwa separuh dari dana PSO LKBN Antara yang berjumlah 
Rp40,6 miliar mengalir ke Bravo Media Center, salah satu tim kampanye 
SBY-Boediono.

Direksi berkesimpulan informasi tiga halaman (hal 29-31) tersebut tidak ada 
kebenarannya alias fitnah belaka.

Tidak ada uang satu sen pun yang dialihkan ke Bravo Media Center. Kalau uang 
miliaran rupiah itu betul dialihkan, wartawan dan karyawan Antara tidak 
gajian, katanya.

Untuk itu, katanya, bagian hukum BUMN itu sedang menyiapkan langkah-langkah 
yang diperlukan termasuk langkah hukum somasi. Antara menuntut Aditjondro minta 
maaf dan merevisi bukunya yang akan diluncurkan pada akhir tahun ini. [TMA, 
Ant] 

[Non-text portions of this message have been removed]


 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] I just uploaded a photo that I want you to see!

2009-12-28 Terurut Topik Shohibul Siregar
Hello!

I just uploaded a photo on shohibul's DailyFlog page that I want you to see.

Please come and see: 
http://www.mydailyflog.com/go/invite_register/shohibul/49792884stc=18


Thanks!

Shohibul Siregar



Got a digital camera?

MyDailyFlog is a personal photo-blogging space where you can easily post
your latest and greatest photos, and share them with your friends and family.

Create your own DailyFlog at www.MyDailyFlog.com





...
Unsubscribe: to opt out of further invitations from your friends to see their 
DailyFlogs, please click below:

http://www.mydailyflog.com/go/system/euns=ppiin...@yahoogroups.commd5=92c2b59713e84650dac0c7c37486aec5bl=18

Please do not reply directly to this email. Questions? Contact us - 
http://www.mydailyflog.com/go/contact_us

MyDailyFlog, Refriendz Ltd. PO BOX 1184, Luton, Bedfordshire, LU1 9AT.




[ppiindia] OOT- George Siap Revisi Bukunya

2009-12-28 Terurut Topik Ikranagara
Antara Sambut Baik Kesediaan Aditjondro Revisi Bukunya
Antara - Selasa, 29 Desember
Jakarta (ANTARA) - Perum LKBN Antara
menyambut baik kesediaan George Aditjondro untuk merevisi buku Membongkar
Gurita Cikeas: Di Balik Kasus Bank Century, khususnya yang menuding
kantor berita nasional itu mengalihkan sebagaian dana PSO untuk Bravo Media 
Center.
Pak George telah mengakui bahwa tuduhan itu keliru, dan kami sambut
baik niat beliau untuk meluruskan bukunya. Intinya, tidak ada pengalihan dana
Public Service Obligation (PSO) Antara ke Bravo Media Center,
kata Dirut Perum LKBN Antara Ahmad Mukhlis Yusuf seusai dialog terbuka dengan
George Junus Aditjondro di Studio TV One Jakarta,
Selasa.
Menurut Mukhlis, George Aditjondro tidak bisa membuktikan tuduhan pengalihan
dana tersebut dan hanya berdasarkan asumsi atas info sepihak yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
George menyebut infonya berdasarkan orang dalam Antara, tapi
Mukhlis mempersilakan penulis buku kontroversial itu untuk datang dan menanyakan
langsung kepada setiap karyawan mengenai kebenaran dari tuduhannya itu.
Silakan untuk konfirmasi dan verifikasi kepada karyawan Antara.
Kekeliruan George adalah karena tidak konfirmasi dan verifikasi kepada
kami, kata Mukhlis.
Dalam pembicaraan sebelum dan sesudah dialog yang ditayangkan secara
langsung itu, Mukhlis menyampaikan kepada George Aditjondro bahwa jika dia
ingin mengungkap kebenaran, kantor berita nasional itu siap memberikan data dan
informasi yang diperlukan.
Bukankah kewajiban pertama wartawan dan intelektual itu sama, yaitu
kepada kebenaran. Jika kebenaran itu terbukti salah, maka pada kesempatan
pertama harus direvisi. Saya ketuk hati nurani George dan dia terbuka untuk
merevisi, kata Mukhlis.
Ia mengatakan, soal revisi George Aditjondro siap, tapi untuk minta maaf
pada tahap sekarang ini, beliau masih mempertimbangkan.
Perum LKBN Antara tetap menyatakan bahwa somasi tetap diberlakukan kepada
George Aditjondro untuk memastikan revisi buku dilaksanakan dan kekeliruan atas
tuduhan pengalihan dana PSO Antara ke Bravo Media Center diluruskan.
Sebelumnya, Perum LKBN Antara melakukan somasi agar dalam waktu 3X24 jam
memberikan penjelasan atas tuduhannya kepada kantor berita itu. LKBN Antara
menuntut George meminta maaf dan melakukan revisi atas bukunya.
Langkah hukum masih terbuka. Hanya jika Aditjondro telah merevisi buku
itu, mengaku keliru dan meminta maaf, maka kami akan cabut kembali somasi
tersebut, demikian Ahmad Mukhlis Yusuf.


  

[Non-text portions of this message have been removed]