[ppiindia] Every Must Need SomeOne To Manage Finance

2010-03-03 Terurut Topik alexa.andrew07

Every Must Need SomeOne To Manage Finance
http://www.worldofestudy.com/accounting-home-study.html

Nearly every company needs someone to manage the finances. With a
convenient  e-Study accounting course, you can learn exactly how its
done. You need no special math background or prior schooling to enroll.
Our in-depth training will teach you essential bookkeeping procedures,
from bookkeeping to accounts receivables to general ledgers to payroll
taxes. Read more
http://www.worldofestudy.com/accounting-home-study.html



There are certain skills you need to begin a career as an accounting
professional. With e-Study distance learning, you can earn your
accounting degree quickly and conveniently. Learn valuable skills with
these courses and more:

* Mathematics for Business and Finance. 
http://www.worldofestudy.com/accounting-home-study.html
* Business Communications. 
http://www.worldofestudy.com/accounting-home-study.html
* Principles of Management. 
http://www.worldofestudy.com/accounting-home-study.html
* Financial Management. 
http://www.worldofestudy.com/accounting-home-study.html



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Ahli MUI: JIL Lecehkan umat Islam

2010-03-03 Terurut Topik sunny
http://www.republika.co.id/berita/105531/ahli-mui-jil-lecehkan-umat-islam

Uji Material UU Penistaan Agama
Ahli MUI: JIL Lecehkan umat Islam
Rabu, 03 Maret 2010, 14:16 WIB
Answering Wodpress
 
Sidang Mahkamah Konstitusi terkait uji material UU Penistaan Agama
JAKARTA--Jaringan Islam Liberal (JIL) di Indonesia dinilai berbuat dan bekerja 
untuk kepentingan asing. Selama ini di Indonesia, JIL telah menjelek-jelekkan 
dan menghina umat Islam secara keseluruhan. Hal itu ditegaskan Amin Djamaludin, 
Ahli dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada sidang MK terkait judicial review 
terhadap UU no 1/PNPS/1965 di Gedung MK, Jakarta, Rabu (3/3).

''JIL yang salah satu koordinatornya adalah Ulil Absor Abdala, mengatakan bahwa 
ratusan dari ayat-ayat Alquran adalah salah. Padahal kitab Alquran adalah kitab 
suci umat Islam. Selain itu juga dikatakannya, orang yag meyakini Alquran 
sebagai wahyu suci dari Allah SWT adalah keledai semua. Itu artinya dia 
mengatakan bahwa umat Islam di negeri ini keledai semua,'' tegas Amin 
Djamaludin yang juga ketua LPPI.

Pada paparannya di depan sidang, Amin menegaskan bahwa banyak sekali penodaan 
agama yang dilakukan belakangan ini. ''Seperti kasus Lia Aminudin, ajaran Surga 
Eden, Nabi Mosadeq dan lainnya. Saya kira jika tidak ada UU no 1/PNPS/1965 ini, 
mereka semua telah dibunuh orang karena telah memalukan penodaan dan penistaan 
agama,'' ujar Amin.

Karena ada UU tersebut, mereka bisa segera diamankan oleh aparat kepolisian dan 
terhindar dari amuk massa. ''Mereka masih beruntung. Dapat dibayangkan apa yang 
terjadi jika tidak ada UU ini,'' tegas Amin.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Ruhut sekarang Gundul

2010-03-03 Terurut Topik rifky pradana
Ruhut Sitompul, SH adalah seorang pengacara yang sekaligus juga
politisi flamboyan dari Partai Demokrat.
 
Anak kedua dari empat bersaudara yang lahir pada tanggal 24 Maret 1954
di Medan Sumatera Utara ini sebelumnya pernah aktif di Partai Golkar.
 
Selain itu, ia juga pernah menjadi salah satu dari pengacara atau
pembela di sejumlah kasus yang membelit sejumlah yayasan miliknya mantan
Presiden Soeharto.
 
Tak hanya sebagai pengacara dan politisi saja, anak dari pasangan
Humala Sitompul dan Surtani Panggabean ini juga pernah membintangi sejumlah
sinetron, antara lainnya Gerhana, Anak Ibuku, Taman Mertua Indah, James
Bono, serta beberapa acara lawak seperti antara lainnya Ngelaba, dan Asep
Show, serta Ketoprak Humor.
 
 
Ruhut yang alumni fakultas Hukum di Unpad ( Universitas Padjajaran) Bandungini 
juga
dahulunya terkenal dengan kuncir rambutnya. Akan tetapi saat ini, Ruhut
berpenampilan plontos alias gundul.
 
 
Mungkin karena penampilan barunya itu, maka perfomance Ruhut di sidang
paripurna DPR juga tak seperti biasanya.
 
Mungkin hal itu juga karena instruksi dari atasannya, atau entah oleh
sebab yang lainnya, saat ini Ruhut tampak lebih pendiam dibandingkan biasanya.
 
 
Padahal Ruhut Sitompul yang pengurus teras di Partai Demokrat ini
terkenal dengan celetukannya yang vulgar, atau ada juga yang menyebutnya
kontroversial, bahkan ada juga yang menengarainya sebagai politisi yang
menyukai kalimat umpatan atau makian.
 
Ruhut pernah mempopulerkan kata ‘bangsat’
saat sidang di Pansus. Juga pernah mempopulerkan kalimat yang bernuansa rasisme
seperti ‘Arab tidak pernah membantu Indonesia’.
 
Bahkan Ruhut yang juga dikenal dengan nama sebutan si Poltak ini pernah
pula melontarkan kalimat ‘Si Cina, Kwik
Kian Gie’pada waktu diskusi yang digelar oleh Forum Umat
Islam di Wisma Darmala Sakti, Jakarta.
 
Tak hanya itu, saat Pansus memanggil Mantan Wapres Muhammad Jusuf
Kalla, si Poltak dari Medan Sumatera Utara ini dituduh mempermainkan sebutan 
‘daeng’ sehingga telah menyinggung dan
melukai perasaan orang-orang dari etnis Makasar.
 
 
Selain itu, Ruhut Sitompul ini juga suka sesumbar. Seperti contohnya
pada saat Pansus berencana memanggil Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani.
Saat itu Ruhut pada tanggal 20 Desember 2009 yang lalu pernah sesumbar bahwa 
‘Saya akan menjamin saat Boedi dipanggil
tidak datang, Sri Mulyani tidak datang saat dipanggil. Teman-teman bisa panggil
saya keluar, rajam saya, cabut nyawa saya’.
 
 
Disamping sesumbar, Ruhut juga sangat bersemangat dalam melakukan
pembelaannya terhadap kawannya yang seiiring.
 
Inilah yang dilakukannya sewaktu sidang Pansus Skandal Century. Saat
itu Ruhut membela Partai PAN yang diteriaki ‘banci’.
 
“Itu nggak boleh. Banci juga
manusia, dan banyak banci-banci yang menonton (di TV)”, kata Ruhut Sitompul.
 
 
Pembelaannya terhadap Partai PAN itu mengingat pada saat sidang
paripurna DPR, sikap politik Partai PAN sejalan dengan yang diinginkan oleh
Partai Demokrat.
 
 
Sebagaimana diketahui, saat ini dari 9 fraksi yang ada di DPR, sikap
politiknya terbelah menjadi dua kubu.
 
Kubu pertama yang terdiri dari limafraksi, yaitu PKS, Gerindra, Hanura, Partai 
Golkar, FPDIP, lebih cenderung
untuk memilih opsi C yang menyatakan ada pelanggaran dalam kasus Bank Century.
 
Sedangkan kubu kedua terdiri dari empat fraksi, yaitu Partai Demokrat,
PAN, PKB, PPP, lebih cenderung untuk memilih opsi A yang menyatakan tidak ada
pelanggaran dalam kasus Bank Century.
 
 
Akhirulkalam, apakah
penampilan yang cenderung agak santun dan sopan serta agak kalem dan pendiam
yang diperlihatkan si Ruhut Sitompul politisi dari Partai Demokrat ini dapat
bertahan dalam kurun waktu satu minggu ke depan ?.
 
 
Wallahulambishswab.
 
 
*
Catatan Kaki :
Artikel lain yang berjudul ‘Kompromi Kebenaran atau Kebenaran
Kompromi ?’ dapat dibaca dengan mengklik di sini .
*
Ruhut sekarang
Gundul
http://polhukam.kompasiana.com/2010/03/03/ruhut-sekarang-gundul/
*


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pendangdut Inul, Calon Bupati Malang

2010-03-03 Terurut Topik sunny
   Bagi yang mau dengar Inul Goyang, click : 
http://www.youtube.com/watch?v=YkWWi1GgMX4


http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/03/03/pendangdut-inul-calon-bupati-malang

Rabu, 3 Maret 2010 - 10:13 WIB

Pendangdut Inul, Calon Bupati Malang  
 


SURABAYA(Pos Kota)-Teka-teki siapa sebenarnya artis dangdut papan atas tanah 
air yang mengincar kursi Bupati Malang, Agustus 2010 mendatang, terjawa sudah. 
Dia adalah Inul Daratistas, pedangdut yang sempat fenomenal di awal 
kemunculannya karena goyang ngebornya.

Biduanita dangdut ini konon telah mendekati Ketua DPC PKB setempat untuk maju 
dalam Pilkada Bupati Malang. Bahkan, dengan segala upaya ,  Inul Daratista  
siap menyokong dan mengucurkan dana lebih dari Rp60 miliar. Jika benar ini yang 
terjadi, keberadaan Inul akan menyulitkan jago-jago parpol lain termasuk cukong 
berkocek tebal di wilayah ini untuk mendanai calon mereka.

Hal itu memang sudah jadi pembicaraan internal PKB baik di tingkat PAC maupun 
pengurus. Hanya saja, soal tersebut masih belum dikemukakan. Semua masih 
dipertimbangkan, ucap Budiono, Wakil Ketua PAC PKB Kecamatan Wagir, Rabu (3/3).

Dijelaskan Budiono, bisa jadi hal itu menjadi rujukan. Mengingat, sampai saat 
ini belum ada jago dan nama yang pas soal siapakah bakal calon bupati dan wakil 
bupati dari PKB. Sedang keberadaan Inul sendiri, bisa menjadi oase dan 
mendulang suara nantinya.

Hadirnya istri Adam Suseno tersebut, bisa jadi batu sandungan bagi semua calon. 
Termasuk, calon incumbent dari Partai Golkar. Mengingat, nama besar Inul 
Daratista  sudah sangat dikenal di kalangan masyarakat luas. Apalagi, Inul 
sendiri juga tergolong muslimah yang taat dan masih satu daerah dengan wilayah 
Malang.

Inul lahir dan besar di Kejapanan, Kabupaten Pasuruan. Secara geografis, 
dirinya cukup mewakili dan mengerti betul karakteristik masyarakat Kabupaten 
Malang yang beredekatan dengan tempat kelahirannya itu.

Bisa dipastikan Inul punya kans besar untuk mendulang suara jika Ketua DPC KPB 
Sanusi, memberikan respon positif dan secepatnya membuka tangan untu merangkul 
Inul.

Dilain sisi, Agus Salim selaku Seketaris DPC PKB Kabupaten Malang mengatakan 
jika PKB adalah partai terbuka. Hanya saja, ia menjelaskan jika Inul sebaiknya 
mendaftar langsung secara resmi. Sehingga semuanya bisa terlihat 
jelas.(nurqomar/B)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Wapres Tak Ada waktu Tonton Sidang Paripurna

2010-03-03 Terurut Topik sunny
Refleksi :  Alangkah indahnya sendiwara rezim feodal neo-Mojopahit.   

http://www.republika.co.id/berita/105529/wapres-tak-ada-waktu-tonton-sidang-paripurna

Wapres Tak Ada waktu Tonton Sidang Paripurna
Rabu, 03 Maret 2010, 13:55 WIB
 
JAKARTA- Wakil Presiden Boediono tak punya waktu untuk menonton Sidang 
paripurna Pansus CenturyMenurut juru bicara Wapres, Yopie Hidayat, jadwal 
Wapres hari ini sangat padat. Selain menerima Lester Crown, pimpinan The 
Chicago Council on Global Affairs bersama delegasi sebanyak 26 orang, dia juga 
dijadwalkan hadir dalam rapat Reformasi Birokrasi di Gedung II Istana Wapres, 
pada Pk 14.30 WIB. Kapan coba menontonnya, kata juru bicara wapres, Yopie 
Hidayat.

Lagipula, tambah Yopie, Boediono merasa tak perlu menyaksikan tayangan rapat 
paripurna antar anggota fraksi yang berlangsung di gedung DPR RI tersebut. 
Sebab, Pak Boed, begitu Yopie menyebut Boediono, hingga hari ini masih merasa 
yakin dengan kebijakan yang telah dibuatnya. Yakin 1.000 persen, kebijakan 
bail out sudah benar dan menyelamatkan perekonomian Indonesia, katanya. 

Karena itu, wapres tak memiliki kekhawatiran apapun dan menjadi wajib memantau 
perkembangan dari DPR. Terkait adanya dukungan presiden pada wapres, hal itu, 
menurut Yopie, merupakan hal yang bagus. Bagaimanapun, katanya, Boediono merasa 
tenang-tenang saja karena merasa benar 1.000 persen, bukan hanya karena 
dukungan presiden pada dirinya. Jelas SBY dukung Boediono, kalo gak ya tak 
dipilih menjadi wapres, kan kejadian century jauh sebelum pemilu keduanya, 
kata dia. Maka, kata dia, kebijakan pemerintah sudah jelas. Presiden mendukung 
bailout, sebab bailout perlu dan baik.

Yopie kemudian menambahkan, hingga sejauh ini Boediono belum merasa perlu 
mengomentari apapun. Apalagi, katanya, belum ada hasil finalnya. Jika nantinya, 
kata dia, ada hasil final dan Boediono harus memberikan penjelasan kepada 
publik, Wapres pasti akan senang, kata Yopie.








[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] CARA MUDAH BUAT WEB

2010-03-03 Terurut Topik Nor hayati Ariffin
PERCUMA pelajari teknik terkini bagaimana ingin
menarik traffic yang tinggi kelaman web andahttp://websegera.ws


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Deal di Balik Layar Century

2010-03-03 Terurut Topik rifky pradana
Lobi antar pimpinan fraksi di sidang paripurna DPR tentang Skandal
Century yang sudah berlangsung hampir selama limajam itu akhirnya dinyatakan 
deadlock.
 
Namun walau dinyatakan deadlock, tak urung muncul adanya kesepakatan
baru.
 
 
Kesepakatan itu adalah tentang dimunculkannya opsi AC, dan kesepakatan
tentang mekanisme voting yang akan dilakukan dalam dua tahap.
 
Tahap pertama akan dilakukan voting atas kelayakan opsi AC. Sehingga
pada voting tahap pertama ini adalah memilih opsi A atau AC atau C.
 
Setelah didapatkan dua pilihan terbanyak atas opsi A atau AC atau C
itu, akan dilakukan voting tahap kedua.
 
Barulah setelah itu, pilihan terbanyak pada voting tahap kedua yang
akan menjadi keputusan sidang paripurna DPR tentang Skandal Century.
 
 
Beberapa pihak menengarai, dimunculkannya opsi AC yang merupakan
pengabungan opsi A dan opsi C ini, hanyalah stategi dan cara untuk memecah
suara agar opsi C menjadi gugur di voting tahap pertama.
 
Sehingga pada akhirnya nanti di voting tahap kedua, hanya akan ada opsi
A atau opsi AC sebagai pilihannya.
 
Cara ini terpaksa ditempuh karena jika voting dilakukan secara terbuka
dalam satu tahap, dan hanya ada dua pilihan opsi A atau opsi C, maka pilihan
opsi C diperkiran sangat besar peluangnya untuk memenangkan voting.
 
 
Akhirulkalam, inilah cara dari para politisi untuk menjustifikasi
kesepakatan dan komprominya secara terselubung. Sehingga di ranah pemberitaan
publik menjadi seolah-olah tak ada deal dan tak ada kompromi dalam soal apapun
terkait pengambilan keputusan soal Skandal Century.
 
Dimana dengan demikian, kehendak dan keinginan serta kepentingan
penguasa negara bersama dengan partai Demokrat pun tetap dapat diakomodasi,
sementara itu parpol-parpol lainnya juga tetap dapat menyelamatkan reputasinya
dihadapan rakyat sebagai konstituennya.
 
Apakah dengan
trik itu maka rakyat konstituennya dapat dikelabuhi ?.
 
Bisa jadi begitu. Namun bisa jadi pula ada segelintir dari konstituennya
yang akan mengatakan bahwa ‘Hey,jangan bohongi kami, ada kesepakatan 
terselubung dibalik
punggungmu. Namun kami tak bisa
berbuat apa-apa atas tingkah polehmu itu’.
 
 
Wallahualambishshawab.
 
 
*
Artikel-artikel lainnya :
‘Kompromi Kebenaran atau Kebenaran
Kompromi ?’ , klik di sini .
‘Tukar Guling dalam Skandal Century’
, klik di sini .
‘The Century Band’
, klik di sini .
‘Inilah Ending dari Skandal Century’
, klik di sini .
‘Pintu Masuk KPK ke Century’
, klik di sini .
*
Kesepakatan
Terselubung
http://polhukam.kompasiana.com/2010/03/03/kesepakatan-terselubung/
*
 



Menjelang sidang paripurna DPR untuk mengesahkan kesimpulan akhir
Pansus tentang Skandal Bank Century, para Staf Khusus Presiden giat melakukan
lobi politik ke beberapa pihak.
 
Bahkan, para Staf Khusus Presiden juga secara aktif melakukan
pengungkapan kasus-kasus hukum yang diperkirakan mungkin akan dapat menjerat
pihak-pihak yang dilobinya itu.
 
Kombinasi dari pendekatan lobi politik digabungkan dengan pressure
pengungkapan kasus-kasus hukum itu sedikit banyak membuat pihak-pihak yang
didekati menjadi keder dan jeri.
 
Pintu untuk kompromi pun menjadi terbuka dan dimungkinkan untuk
diusahakan serta berpeluang untuk diwujudkan.
 
 
Beberapa pihak menengarai ini merupakan taktik dan strategi untuk
memungkinkan terjadinya kompromi.
 
Dalam arti kata, dalam kompromi itu dimungkinkan terjadinya kebijakan
pengesampingan atas kasus-kasus hukum itu yang ditukar gulingkan dengan
perubahan sikap partai-partai menjadi selaras dan senada dengan sikap politik
yang diinginkan oleh Partai Demokrat.
 
 
Sebagaimana diketahui, semula dalam sikap politiknya fraksi Partai
Demokrat berpendapat bahwa pemberian FPJP dan PMS serta kebijakan maupun
pelaksanaannya tidak ada permasalahan.
 
Sedangkan fraksi PKB berpendapat bahwa pemberian FPJP dan PMS serta
kebijakannya tidak ada permasalahan sedangkan dalam pelaksanaannya ada
permasalahan.
 
Diluar dua fraksi itu semuanya berpendapat bahwa pemberian FPJP
dan PMS serta kebijakan maupun pelaksanaannya ada permasalahan.
 
 
Namun, pasca mulai digulirkannya aksi lobi dan pressure kasus hukum
yang dilakukan oleh para Staf Khusus Presiden, posisi sikap politik menjadi
berubah.
 
Adapun fraksi Partai Demokrat juga mulai sedikit mengalah dan merubah
pendapatnya menjadi seperti pendapatnya fraksi PKB, yaitu bahwa pemberian FPJP
dan PMS serta kebijakannya tidak ada permasalahan sedangkan dalam
pelaksanaannya ada permasalahan.
 
Demikian juga dengan fraksi PAN, juga mulai terlihat kesediaannya untuk
berkompromi dan menyamakan sikap politiknya sesuai dengan apa yang menjadi
sikap politiknya fraksi Partai Demokrat.
 
Pihak-pihak lainnya mulai goyah, fraksi PPP dan fraksi Gerindra
terlihat mulai menunjukkan sikap yang cenderung untuk terbuka terhadap kompromi
atas sikap politiknya.
 
Bahkan fraksi Partai Golkar dan fraksi PKS pun sudah mulai menunjukkan
tanda-tanda bahwa sikap politiknya mulai bimbang.
 
Hanya tinggal fraksi PDIP dan fraksi Hanura saja yang terlihat masih
ngotot dengan 

[ppiindia] Psikologi Karakteristik

2010-03-03 Terurut Topik muhamad agus syafii
Psikologi Karakteristik

By: Prof. Achmad Mubarok MA

Salah satu tema pokok al-Qur’an adalah manusia, dan di dalamnya banyak sekali 
disebutkan tentang tingkah laku manusia. Bahasa tentang tingkah laku manuisa 
memang menarik, karena berbeda dengan tingkah laku hewan yang hanya dipusatkan 
perhatiannya pada aspek lahirnya tingkah laku manusia justru menarik untuk 
dikaji aspek batin dari tingkah laku lahir itu, karena tingkah laku manusia 
dipandang sebagai gejala dari nafs-nya. Kajian psikologi misalnya merumuskan 
ciri-ciri tingkah laku manusia yang membedakan dari makhluk lainnya dengan lima 
ciri:

1.    Memiliki kepekaan sosial. Artinya manusia mampu menyesuikan tingkah 
lakunya dengan harapan dan keinginan orang lain. Seseorang akan melakukan 
sesuatu di depan orang yang sedang besedih hati, berbeda dengan jika ia berada 
di hadapan orang yang sedang bergembira ria.

2.    Memiliki kelangsungan. Tingkah laku atau perbuatan seseorang tidak 
terjadi secara sporadis, tetapi selalu ada kelangsungan atau kontinuitas antara 
satu perbuatan dengan perbuatan sebelum atau sesudahnya.

3.    Memiliki orientasi kepada tugas. Tiap-tiap tingkah laku manusia selalu 
mengarah kepada suatu tugas tertentu, bahkan seseorang yang sengaja segera 
pergi tidur malam ternyata memiliki orientasi kepada tugas yang akan dikerjakan 
pada esok harinya.

4.    Mengandung nilai usaha dan perjuangan. Seseorang yang berusaha berebut 
naik bus di terminal misalnya, meskipun jumlah bus di tempat itu sangat banyak 
tetapi ia hanya berusaha menaiki bus yang menjadi  pilihan sesuai dengan tujuan 
yang ingin dicapai.

5.    Memiliki keunikan. Meski lima orang melakukan satu jenis perbuatan, 
tetapi makna dan kualitas dari perbuatan itu berbeda-beda, karena setiap 
individual memiliki ciri-ciri dan sifat tersendiri yang membedakannya dari 
orang lain.

Menurut al-Qur’an, tingkah laku manusia memiliki karakteristik-karakteristik 
sebagai berikut: (1) Terkendali, (2) Mengandung unsur tanggung jawab, (3) 
Bersifat lahir dan batin (4) Berkatagori tingkah laku individual dan tingkah 
laku kelompok.

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Wassalam,
agussyafii




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tahajud: Doa Yang Terkabul

2010-03-03 Terurut Topik muhamad agus syafii
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Teman Yang Berbahagia,

Apa kabar di malam yang indah ini? Semoga kita semua termasuk orang-orang yang 
beruntung dengan terkabulnya doa-doa yang kita panjatkan.

Ditengah kehidupan yang serba modern, terkadang kita bingung bagaimana mesti 
menyelesaikan sebuah persoalan. Tidak ada salahnya kita bermunajat dan memohon 
pertolongan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sholat tahajud merupakan penyebab 
sebuah permohonan kita dikabulkan. Allah berjanji akan memenuhi doa para ahli 
tahajud. Rasulullah bersabda, 

'Dimalam hari, ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia 
dan akherat pasti Allah memberinya. Itu berlangsung pada setiap malam (HR. 
Muslim, Ahmad dan Jabir).

Dihadist yang lain Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda, 

'Allah setiap malam turun ke langit bumi sampai lewat sepertiga malam yang 
pertama. Dia berfirman, 'Akulah Raja. Akulah Raja. Barangsiapa yang berdoa 
kepadaKu maka Aku mengabulkanNya. Barangsiapa yang minta kepadaKu maka Aku 
memberinya. Barang siapa yang memohon kepadaKu maka Aku mengampuninya dan 
senantiasa demikian sampai fajar bersinar (HR. Muslim).

Yuk..kita sholat tahajud...

Wassalam,
agussyafii
---
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Munajat Amalia 
(MULIA)' Hari Ahad, Tanggal 7 Maret 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan 
partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii atau 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.twitter.com/agussyafii, atau sms di 
087 8777 12 431 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Menghadapi masalah beli e-book sana sini untuk buat duit dari internet tapi tak menjadi? PERCUMA cara penyelesaiannya

2010-03-03 Terurut Topik Akmal Mohd


Menghadapi masalah beli e-book sana sini untuk buat duit dari internet tapi tak 
menjadi? PERCUMA cara penyelesaiannya di SINI


Terima Kasih

Daripada,
Akmal Mohd
0139302394
Id 
YM/Skype:dyakmal_1217/akmalmohd1 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] syeikh nawawi al-bantani

2010-03-03 Terurut Topik Widiyanto Asfa

 
Jama'ah milis yang dirahmati Allah.
Sekedar menyampaikan tulisan seorang pengarang malaysia tentang biografi ulama' 
nusantara. Karya-karya ulama tersebut, yakni syeikh nawawi al-bantani banyak 
juga jadi rujukan di dunia arab.
ada seorang teman yang nyeletuk: kalau dulu abad 18, nusantara banyak 
menyumbangkan secara ilmiah ke dunia arab, sekarang malah terkenal dengan 
TKW-nya. 

Wassalam,

Widi




SYEIKH NAWAWI AL-BANTANI 
DIGELAR IMAM NAWAWI KEDUA
Oleh Wan Mohd. Shaghir Abdullah

NAMA Imam Nawawi tidak asing lagi bagi dunia Islam terutama dalam lingkungan 
ulama-ulama Syafi'iyah. Ulama ini sangat terkenal kerana banyak karangannya 
yang dikaji pada setiap zaman dari dahulu sampai sekarang. Pada penghujung abad 
ke-18 lahir pula seorang yang bernama Nawawi di Banten, Jawa Barat. Setelah dia 
menuntut ilmu yang sangat banyak, mensyarah kitab-kitab bahasa Arab dalam 
pelbagai disiplin ilmu yang sangat banyak pula, maka dia digelar Imam Nawawi 
ats-Tsani, ertinya Imam Nawawi Yang Kedua. Orang pertama memberi gelaran 
demikian ialah Syeikh Wan Ahmad bin Muhammad Zain al-Fathani. Gelaran yang 
diungkapkan oleh Syeikh Ahmad al-Fathani dalam seuntai gubahan syairnya itu 
akhirnya diikuti oleh semua orang yang menulis riwayat ulama yang berasal dari 
Banten itu. Sekian banyak ulama dunia Islam sejak sesudah Imam Nawawi yang 
pertama (wafat 676 Hijrah/1277 Masehi) sampai sekarang ini belum ada orang lain 
yang mendapat gelaran Imam Nawawi ats-Tsani,
 kecuali Syeikh Nawawi, ulama kelahiran Banten yang dibicarakan ini. Rasanya 
gelaran demikian memang dipandang layak, tidak ada ulama sezaman dengannya 
mahupun sesudahnya yang mempertikai autoritinya dalam bidang ilmiah keislaman 
menurut metode tradisional yang telah wujud zaman berzaman dan berkesinambungan.
Sungguhpun Syeikh Nawawi ats-Tsani al-Bantani diakui alim dalam semua bidang 
ilmu keislaman, namun dalam dunia at-thariqah ash-shufiyah, gurunya Syeikh 
Ahmad Khathib Sambas tidak melantik beliau sebagai seorang mursyid Thariqat 
Qadiriyah-Naqsyabandiyah, tetapi yang dilantik ialah Syeikh Abdul Karim 
al-Bantani, iaitu ayah saudara kepada Syeikh Nawawi al-Bantani, yang sama-sama 
menerima thariqat itu kepada Syeikh Ahmad Khathib Sambas. Apakah sebabnya 
terjadi demikian hanya diketahui oleh Syeikh Ahmad Khathib Sambas dan Syeikh 
Nawawi al-Bantani. Syeikh Nawawi al-Bantani mematuhi peraturan yang diberikan 
itu, sehingga beliau tidak pernah mentawajuh/membai'ah seseorang muridnya 
walaupun memang ramai murid beliau yang menjadi ulama besar yang berminat dalam 
bidang keshufian.

LAHIR DAN PENDIDIKAN

Nama lengkapnya adalah Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar ibnu Arabi bin Ali 
al-Jawi al-Bantani. Beliau adalah anak sulung seorang ulama Banten, Jawa Barat, 
lahir pada tahun 1230 Hijrah/1814 Masehi di Banten dan wafat di Mekah tahun 
1314 Hijrah/1897 Masehi. Ketika kecil, beliau sempat belajar kepada ayahnya 
sendiri, dan di Mekah belajar kepada beberapa ulama terkenal pada zaman itu, di 
antara mereka yang dapat dicatat adalah sebagai berikut: Syeikh Ahmad 
an-Nahrawi, Syeikh Ahmad ad-Dumyati, Syeikh Muhammad Khathib Duma al-Hanbali, 
Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Maliki, Syeikh Zainuddin Aceh, Syeikh 
Ahmad Khathib Sambas, Syeikh Syihabuddin, Syeikh Abdul Ghani Bima, Syeikh Abdul 
Hamid Daghastani, Syeikh Yusuf Sunbulawani, Syeikhah Fatimah binti Syeikh Abdus 
Shamad al-Falimbani, Syeikh Yusuf bin Arsyad al-Banjari, Syeikh Abdus Shamad 
bin Abdur Rahman al-Falimbani, Syeikh Mahmud Kinan al-Falimbani, Syeikh Aqib 
bin Hasanuddin al-Falimbani. Demikian
 saja para gurunya yang dapat dicatat daripada berbagai-bagai sumber, dan 
berkemungkinan banyak yang belum dapat dicatat di sini.
Dipercayai beliau datang ke Mekah dalam usia 15 tahun dan selanjutnya setelah 
menerima pelbagai ilmu di Mekah, beliau meneruskan pelajarannya ke Syam 
(Syiria) dan Mesir. Setelah keluar dari Mekah kerana menuntut ilmu yang tidak 
diketahui berapa lamanya, lalu beliau kembali lagi ke Mekah. Keseluruhan masa 
beliau tinggal di Mekah dari mulai belajar, mengajar dan mengarang hingga 
sampai kemuncak kemasyhurannya lebih dari setengah abad lamanya. Diriwayatkan 
bahawa setiap kali beliau mengajar di Masjidil Haram sentiasa dikelilingi oleh 
pelajar yang tidak kurang daripada dua ratus orang. Kerana sangat terkenalnya 
beliau pernah diundang ke Universiti al-Azhar, Mesir untuk memberi ceramah atau 
fatwa-fatwa pada beberapa perkara yang tertentu.
Belum jelas tahun berapa beliau diundang oleh ahli akademik di Universiti 
al-Azhar itu, namun difahamkan bahawa beliau sempat bertemu dengan seorang 
ulama terkenal di al-Azhar (ketika itu sebagai Syeikhul Azhar), iaitu Syeikh 
Ibrahim al-Baijuri (wafat 1860 Masehi) yang sangat tua dan lumpuh kerana 
tuanya. Kemungkinan Syeikh Ibrahim al-Baijuri, Syeikhul Azhar yang terkenal itu 
termasuk salah seorang di antara guru kepada Syeikh Nawawi al-Bantani.

MURID MURID

Diriwayatkan bahawa Syeikh Nawawi al-Bantani mengajar di Masjidil 

[ppiindia] SBY Bakal Buka Kongres Sepakbola Nasional

2010-03-03 Terurut Topik sunny
Refleksi :  Tugas seremonial  pembukaan kongres cocok untuk presiden NKRi, 
karena tugas lainnya tidak membawa kemajuan dan harapan bagi kepentingan 
perbaikan tingkat hidup rakyat mayoritas. Lihat saja pada kasus Bank Centrury 
sudah satu tahun lebih  masalahnya diputar-putar bagaikan gasing berputar.

Insyaalloh dengan rachmat dan berkatnya  kongres sepak bola ini membawa 
kemajuan dan kemenangan di pertandingan internasional, jadi bukan kekalahan 
demi kekalahan.  

Agaknya NKRI adalah satu-satunya negeri di dunia yang mengadakan kongres sepak 
bola, sekalipun team sepak bolanya  mempunyai  prestasi mengecewakan dalam 
pertandingan internasional selama ini. Mungkin  diadakan kongres karena  sepak 
bola bukan lagi seperti apa yang biasa dikatakan dalam tubuh yang sehat 
terdapat jiwa yang sehat melainkan usaha bisnis sangat berfaedah bagi dompet 
investor. 

Terakhir, apakah presiden pernah main bola dan suka main bola?


http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=13639

2010-03-03 
SBY Bakal Buka Kongres Sepakbola Nasional




[MALANG] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan membuka Kongres 
Sepakbola Nasional (KSN) yang akan digelar di Malang, 30-31 Maret mendatang. 
Kongres itu dilaksanakan sebagai realisasi ide SBY menyikapi minimnya prestasi 
olahraga sepakbola dalam negeri yang belum banyak berbicara di tingkat ASEAN 
dan Asia.


Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengemukakan, 
ditunjuknya Kota Malang sebagai tuan rumah kongres sesuai petunjuk Pemerintah 
Pusat. Kami akui suasana dan atmosfer bola di Kota Malang selama ini sangat 
maju. Lihat saja Arema, Persema, dan klub-klub lain yang bermunculan di Malang 
Raya, ujar Gus Ipul di Malang, Selasa (2/3).


Diakui, prestasi olahraga sepakbola nasional, baik mereka yang tergabung Timnas 
U-23 maupun Timnas Senior Indonesia sangat minim. Pada saat kongres itu akan 
dideklarasikan aksi damai insan suporter bola Indonesia. 


Sementara itu, insan pers siap menjadi ketua penyelenggara kongres sepakbola 
nasional jika tidak ada tokoh yang ingin menjadi ketua. Jika tidak ada yang 
ingin menjadi ketua penyelenggara, pers siap mengisi posisi itu karena diminta 
meningkatkan prestasi sepakbola nasional. Kami akan mencari sosok berlatar 
belakang olahraga yang kuat dan sudah dikenal, ujar Ketua Umum Persatuan 
Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Margiono Margiono, Selasa (2/3).


Sebelumnya, mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar menolak menjadi ketua 
penyelenggara. Agum memilih duduk sebagai penasihat penyelenggara bersama 
Margiono, Ketua Umum KONI Rita Subowo, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi 
Mallarangeng. [070/WID/Y-4]






[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Demonstrations Over Century Continue in Jakarta; Students Protest in Makassar and Surabaya

2010-03-03 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartaglobe.com/home/demonstrations-over-century-continue-in-jakarta-students-protest-in-makassar-and-surabaya/361688

March 03, 2010 

 
Demonstrators in Jakarta on Wednesday outside the Parliament Building. (JG 
Photo)

Demonstrations Over Century Continue in Jakarta; Students Protest in Makassar 
and Surabaya


Demonstrations were still ongoing in front of the Parliament Building on 
Wednesday afternoon after political factions handed down their decisions on the 
controversial bailout of Bank Century. 

The Jakarta Police Traffic Management Center said that demonstrators numbered 
around 800 people. They were from both pro- and anti-government groups. 

In order to avoid clashes, the two groups were divided by police barricades.

The pro-government protesters left at 1:50 p.m. They were replaced by around 
300 people from the National Students Alliance, who broke through the barbed 
wire barricades and hung up banners.

Jalan Gatot Subroto was blocked by the rallying crowd. Vehicles were rerouted 
from Taman Ria to Jalan Gerbang Pemuda and through Jalan Lapangan Tembak and 
Pal Merah. Drivers are advised to avoid the Semanggi area and take alternative 
routes.

Rallies also took place in Makassar, South Sulawesi, and Surabaya, East Java. 

In Makassar, students held a demonstration in front of the Democratic Party 
branch office and threw rotten eggs. In Surabaya, students rallied in front of 
the local government office. They said they were embarrassed with the attitude 
of lawmakers who fought among themselves during the plenary session.




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Runaway wives sentenced to public flogging by warlord

2010-03-03 Terurut Topik sunny
Refleksi : Bila Anda ingin melihat video footage, click pada situs ini :
http://observers.france24.com/en/content/20100302-runaway-wives-sentenced-public-flogging-warlord-afghanistan

02/03/2010 / AFGHANISTAN 
Runaway wives sentenced to public flogging by warlord


In some Afghan provinces, warlords still reign supreme. Under their authority, 
the treatment of women is bleakly reminiscent of Taliban rule; as this video of 
a woman being whipped in public goes to show. 

Please be aware, you may find these images upsetting. 




The footage, posted online by Afghani women's rights organisation RAWA, based 
in Pakistan, was originally aired by the Afghan TV channel Tolo TV on Feb. 18 
(the logo of the channel is seen at the bottom of the screen). 

When contacted by FRANCE 24, the Afghan channel told us that the scene had 
taken place in December 2009 in the Dolina district (Ghor province, central), 
and that the footage was filmed by one of its sources there. 

According to Ghor governor Abdul Hai Khatibi, the two women flogged that day -- 
only one is seen on the video -- had been forced to marry against their will. 
Beaten by their husbands, they ran away from their respective homes disguised 
in men's clothing. After a month on the run they were caught by police in 
Chasht (Herat province, west), arrested, and sent back to their husbands.   

Both women were sentenced to 45 lashes in public. In a statement made on 
Pajhowk Afghan News, the deputy chief of police of Dolina district, Jahan Shah, 
explained that the case had been handed over to the local warlord, Fazl Ahad. 
He decided to have the women punished for running away, but also demanded that 
the husbands, whom he deemed guilty as well, divorce their wives. 

Contributors

Nasim Fekrat

Most Afghans would be outraged to see a public flogging like this
Nasim Fekrat is an Afghani blogger who posted the video on his blog. 


 This type of thing isn't unheard of. Obviously you don't see it in Kabul, 
where the United Nations, NGO workers, and government agents are present, but 
in rural areas, warlords are still in charge of the judiciary. 

They usually employ a bunch of soldiers, which you can see in this video behind 
the women. Similar things happen among Taliban circles in places like Kandahar. 
But unlike here, the information doesn't get out because people are scared of 
what might happen to them if they speak out, and journalists aren't allowed in. 


Most Afghans would be outraged to see a public flogging like this. We're also 
aware, however, that the situation for women has changed enormously in the past 
few years. Under the Taliban, these women would have been killed. Today, people 
can have their opinion about such issues and pass on the message. We've got a 
long way to go but things have already changed a lot. 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Indonesia's Religious Ministry Names Hard-Line FPI Among ' Misguided' Islamic Sects

2010-03-03 Terurut Topik sunny
Reflecton: Misguided, but they are the vital front soldiers of Depag and MUI, 
aren't they? 

http://www.thejakartaglobe.com/home/indonesias-religious-ministry-names-hard-line-fpi-among-misguided-islamic-sects/361832

March 03, 2010 

   
The FPI is sometimes against correct Islamic teachings, said a ministry 
official. (JG Photo/Yudhi Sukma Wijaya)



Indonesia's Religious Ministry Names Hard-Line FPI Among 'Misguided' Islamic 
Sects

In the wake of another case of allegedly misguided Islamic teachings that 
contravene the nation's blasphemy law, the Ministry of Religious Affairs on 
Tuesday said there were about 70 potentially illegal sects in Indonesia, 
including the hard-line Islamic Defenders Front. 

We can also say that the Islamic Defenders Front [FPI] is one of the sects as 
sometimes they are against correct Islamic teachings, said Rohadi Abdul Fatah, 
the ministry's director of Islam and Shariah law. 

Speaking to the Jakarta Globe, Rohadi also identified the sects of Islam 
Katolojo, Darmo Bandul, Islam Kejawen, Muhammad Nabirasulillah and the 
Ahmadiyah as being problematic. 

Tangerang Police on Tuesday said they had questioned the leader of Perguruan 
Cakrabuana and two of its followers for allegedly violating the 1965 Law on the 
Prevention of Blasphemy and Abuse of Religion for its interpretation and 
teaching of the Koran. 

The blasphemy law is outmoded, according to some liberal Islamic scholars, and 
is currently being challenged in the Constitutional Court for curtailing 
religious freedom. 

The FPI infamously ambushed a peaceful rally organized by the National Alliance 
for the Freedom of Faith and Religion in support of the Ahmadiyah at the 
National Monument in Central Jakarta in late 2008. 

FPI chairman Habib Rizieq was later sentenced to 18 months in prison for his 
role in the attack, although the government later issued a joint ministerial 
decree ordering the Ahmadiyah, a peaceful Islamic group founded in the late 
19th Century, to restrict its religious activities. 

FPI deputy secretary Soleh Mahdmud said anyone who labeled the FPI as 
antagonistic to Islam did not understand the organization. 

For us, they are people who have no brains, Soleh said. I believe the person 
must be someone who has liberal views saying that all religions are good and 
all people will go to heaven. 

Soleh said FPI members loved Islam and Shariah law and spread their message in 
a kind and gentle way. 

But of course it's different in a struggle, he added. 

He also said that those who wanted polygamy outlawed were against Islam, 
whereas the FPI's support of plural marriage was consistent with the faith. 

Rohadi, speaking generally, conceded there was little the ministry could do to 
control sects because many of them were in existence long before independence 
and any attempts to disband them could lead to chaos. 

He urged all religious groups to not take the law into their own hands lest 
that lead to violence. If society is annoyed by such sects, they should report 
them to the police, Rohadi said. 

Rohadi said the ministry believed the blasphemy law remained valid. The law 
will prevent people from establishing new religions in the country, he said. 
The country will be destroyed if it's easy for people to establish a new 
religion. 

He said that the country only recognized Ahlisunnah Waljamaah as the right path 
to Islam. 

Ahlisunnah Waljammah means that we only follow the Koran and the Sunnah 
[sayings from the Prophet Muhammad], he said, adding that the ministry would 
work with the Indonesian Council of Ulema (MUI) to ensure people followed the 
right path. 

Slamet Effendy Yusuf, head of interreligious harmony at the MUI, said current 
economic pressures could encourage people to join sects. 

Many people do not understand their religion perfectly in the middle of 
economic and social problems, Slamet said. They easily follow a sect as they 
are seeking spiritual support, something to calm their hearts because they are 
dissatisfied. 

He said this created new problems as the sects upset other groups, though he 
warned that it was better to adopt a persuasive approach rather than resort to 
violence. 

Islam is a religion that upholds peace. We should be able to talk to them, 
have regular meetings and educate them. Nurfika Osman




Related articles
New Focus On Internet As Tool of Islamists
11:11 PM 01/01/2010

Indonesian Teenagers Getting an Early Start on Road to Terror
1:47 PM 23/09/2009

Terror Suspect Grew Secretive and More Religious, Parents Say
10:46 PM 24/02/2010

Rushdie to Detail Undercover Decade
3:44 PM 24/02/2010

Ex-Guerilla to Head Jakarta Mujahedeen
12:03 AM 22/02/2010








[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Chile and Haiti: A look at earthquakes and politics

2010-03-03 Terurut Topik sunny
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2010/03/01/AR2010030101498.html?wpisrc=nl_opinions

Chile and Haiti: A look at earthquakes and politics

  
  Soldiers stand guard in the streets of Talcahuano, Chile, on Sunday. 
(Aliosha Marquez/associated Press)  
By Anne Applebaum
Tuesday, March 2, 2010 

To say that Santiago looks far better today than Port-au-Prince is of no 
comfort to the people of Chile. It will not rebuild their ruined houses, nor 
will it bring back their dead. It will not reconstruct the damaged airport or 
mobilize the field hospitals and emergency supplies needed to keep the death 
toll from rising further. It will not inspire charitable donations from around 
the world. 

Yet the comparison is unavoidable, which is why so many people have already 
made it: After all, two large and unusually debilitating earthquakes have 
struck not far from the capital cities of two Latin American countries within a 
very short time. In both countries, political leaders were left struggling for 
metaphors to convey the extent of the catastrophe. The Chilean president, 
Michelle Bachelet, called the earthquake an emergency unparalleled in the 
history of Chile. The Haitian president, René Préval, compared the destruction 
in Haiti to the damage you would see if the country was bombed for 15 days. 

But the effect on the respective populations clearly will not be identical. An 
earthquake always comes out of the blue, and in that sense is always a piece of 
bad luck in the geological lottery, as my colleague David Ignatius wrote in The 
Post in January. Yet the short- and long-term aftereffects of an earthquake -- 
the extent of the damage it wreaks, the speed with which the population 
reorganizes itself and rebuilds -- have nothing to do with luck. Those who 
study famines have long argued that they are created by bad politics and bad 
economics as well as bad weather: There is always food somewhere, so if a 
particular country doesn't have any, then there must be an explanation other 
than it was very hot last summer. 

A society's ability to recover from a natural disaster is also a reflection of 
its economic and political culture. There will be more looting in Chile this 
week as people struggle to survive in the ruins, but the Chilean army and 
police, not U.S. Marines, will control the situation. Weakened apartment blocks 
will abruptly collapse, but there will be inspectors on hand to help assess 
which ones might be safe. 

Chile had regulations in place before the quake that required contractors of 
all new buildings to use earthquake-resistant standards. Not every structure 
met the standards, but many did. And residents of those that did not will have 
some recourse: In the city of Concepcion, residents of a new building that 
collapsed are threatening to sue the builders, according to one report. The 
fact that they are even discussing this option implies that these apartment 
owners believe they have a court system that works, a legal system that could 
force builders to pay compensation, and a building regulatory system that is 
generally respected. Haiti has none of the above. 

Though it is not especially fashionable at the moment to note these things, 
Chile, unlike Haiti, is also a working democracy. In recent elections, the 
center-left ruling party lost to the center-right opposition for the first time 
in two decades. Power is expected to change hands without incident when the new 
president, Sebastián Piñera, is inaugurated next week. Although Piñera is a 
billionaire, he directed his campaign at small-business owners, promised to 
sell off some of his assets to avoid conflicts of interest, and has just 
appointed a cabinet that includes a number of independent and even center-left 
ministers. Of course, we don't know what kind of president Piñera will 
ultimately be, but to be elected he had to appeal to millions of people, and 
not just to a wealthy, partisan elite. 

In the aftermath of a natural catastrophe, this matters: To call Chile a 
democracy is another way of saying that Chile is a country whose political 
leaders have to take voters' concerns into account. Chile's earthquake response 
will have to reflect the same values as Chile's famed pension system (designed 
by the president-elect's brother, José Piñera), which is intended to ensure 
ordinary workers a decent retirement income. In the coming months, the state 
may not be able to help all of the poor who have suffered, but it cannot ignore 
all of them indefinitely, either. 

Disasters have no logic, and no political significance. But the recovery 
process that follows a disaster is always deeply political. Despite a stronger 
earthquake and more damaging aftershocks, Chile will return to normal faster 
than Haiti. Luck has nothing to do with it. 

applebaumlett...@washpost.com 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] The Arab reform process

2010-03-03 Terurut Topik sunny
http://weekly.ahram.org.eg/2010/987/op2.htm

25 February - 3 March 2010
Issue No. 987
Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875

The Arab reform process
Democracy is feasible only when it takes on board the specifics of the society 
it seeks to govern, writes Galal Nassar 



I have had the honour to receive an invitation from the director of the 
Bibliotheca Alexandrina, Ismail Serageldin, to attend the seventh annual 
conference on Arab reform, due to convene on 1 March. The title of this year's 
conference asks, In a world that is shaping itself anew, where are the Arabs? 
It is a compelling question, one that should inspire every Arab intellectual to 
reassess the course of reform in the region, especially when it is compared to 
other countries around the world, though hopefully participants will bear in 
mind that we do not want to recklessly adopt policies unsuited to our geography 
and culture.

Political parties are the pivots of the democratic process. Without political 
parties there can be no democracy, or even a semi-democracy. You have a 
dictatorship, pure and simple. There is no in between. 

The concept of political reform is intrinsically connected to political parties 
and the part they play in the reform process: at the very least there must be a 
role for them in the realisation of reform and political developments that aim 
to lay a secure foundation for the establishment of a democratic society 
incorporating the principles of plurality and the peaceful rotation of 
authority, in the manner of the systems of government that prevail in the 
democratic West. 

Any role for political parties in steering the reform process in the Arab world 
begs the much broader question of the state of democracy in the region. After 
all, it is impossible to discuss political, economic or even social and 
cultural reform without considering how democracy -- or a democratic culture -- 
is faring. 

Democracy is founded upon the principle of full equality between free citizens. 
It is the manifestation of a social contract between citizens and their 
government that is committed to the equal right of all to freedom, dignity and 
justice and opposed to the exercise of tyranny and the subjugation of others. 
But can we simply import such concepts and systems, like cars or ready-made 
clothes, in order to solve the problem of dictatorship in the Arab world? Can 
we create political parties that function like those in the West?

Democracy is an authentic part of Western culture. It evolved in a particular 
material, social and intellectual environment far removed from that prevailing 
in the Arab world, where the perpetuation of dictatorship has led to cultural 
and political passivity. What is needed is to develop a new and deeper concept 
of our culture, one that transforms it into a vital and active force rather 
than a subordinate and dependent one. 

This cannot be stressed enough in light of persistent Western attempts to 
prevent us from building a culture that might produce a specifically Arab 
democracy. Since the colonial era there has been an uninterrupted Western drive 
to annex Arab society economically and prevent us from building a material 
world of our own. Instead, we are forced to construct a material world through 
the agency of persons and ideas tailored by the West. A material world that is 
not the product of persons and ideas that are authentically our own cannot 
produce a culture that conforms to an Arab Islamic society. Annexation, thus, 
becomes a process of alienation, the appropriation and elimination of Arab 
civilisation as a presence in the general future of humanity. We must find our 
own way to move to the head of the train of human society, instead of learning 
how to follow others. 

Western democracy is the fruit of a noble humanitarian effort that conforms in 
some respects -- though not in others -- to the divine expectations of man. 
Western democracy was born in the homes of freemen living in a world filled 
with slaves. It did not propose liberating the slaves. Islam, by contrast, 
realised its promise of freedom, dignity and equality through the slaves that 
embraced it, having laid down the systems for their manumission and the victory 
of the new human being. Islam performs a vital social role and to strip it of 
such a role is to imagine that human beings have been transformed into angels.

Since democracy is a part of human heritage we must fight to comprehend and 
assimilate it. But if we are to successfully rise to this task we must also 
affirm our own civilisational identity. Simultaneously, we must develop 
democratic attitudes among the young and stimulate the democratisation of 
political life so that political parties can take their rightful lead in this 
process, as vanguards of political reform rather than props for dressing a 
democratic façade. 

Political 

[ppiindia] Four Arrests, at Least 13 Injured as Rallies Spark More Clashes

2010-03-03 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartaglobe.com/national/four-arrests-at-least-13-injured-as-rallies-spark-more-clashes/361723

March 03, 2010 
Puttri Prameshwari, Ulma Haryanto, Farouk Arnaz  Zaky Pawas

 
Police outside the House of Representatives on Thursday. (Antara Photo)

Four Arrests, at Least 13 Injured as Rallies Spark More Clashes

Four people were arrested on Wednesday afternoon during demonstrations in front 
of the House of Representatives that again turned violent, while five people 
detained after Tuesday's protest were released. 

Jakarta Police spokesman Sr. Comr. Boy Rafli Amar said one of the four men 
arrested on Wednesday had sparked the violence by throwing rocks at the police. 

He was seen by our officers as the one who started the chaos, Boy said, 
adding that the suspect said he was a member of the Indonesian Muslim Students' 
Action Front (Kammi). 

The others were arrested for carrying a rope used to pull down barbed wire 
barricades and for trying to provoke the masses, Boy said. 

Earlier in the day, the National Police released the four activists and a 
driver arrested after Tuesday's rally, which turned into a riot. 

National Police Chief Gen. Bambang Hendarso Danuri said police were still 
processing the cases and transferring the dossiers to the prosecutor. 

Security in front of the House complex remained heightened on Wednesday as 
about a thousand protesters showed up to either support the government or rally 
against the bailout of Bank Century. The barbed wire barricades were doubled 
with at least three ranks of police lined up along Jalan Gatot Subroto . 

Despite the extra security measures, the day ended with at least 13 people 
injured, including four police officers and a photojournalist. 

Before the violence, pro-government groups, including the Betawi Communication 
Forum (Forkabi), the Indonesian People's National Committee (KMNI) and the 
People's Alliance for SBY (Arus) had the stage in front of the building, while 
police officers held back anti-government groups at intersections at either end 
of Jalan Gatot Subroto. 

[Pro-government groups] hung their banners from 8:30 this morning, together 
with the officers who installed the wires, said Deni, a coordinator of protest 
group Kammi. We had around 300 students coming but they were held in front of 
the Forestry Ministry building, he said. 

Around 1:30 p.m., the government supporters left and half an hour later the 
protesters began arriving. They immediately rammed the barbed wire with their 
feet and poles and tore down and burned SBY banners, replacing them with their 
own flags and banners. 

It wasn't until 4:30 p.m. that clashes broke out after protesters were doused 
by water cannons. Skirmishes between protesters and police resulted in eight 
protesters, four police officers and a photographer being injured. 

Jakarta Emergency Ambulance officer Kartiko said one protester was struck on 
the head by a rock and was taken to the National Police Hospital in Kramat 
Jati. 

Four other protesters sustained minor injuries after being hit by blunt objects 
and another two suffered respiratory problems which occurred because of the 
crowd and stress, Kartiko said. 

A photographer from IndoPos newspaper was also wounded in the left eye, he said.




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Indonesia parliament set to back probe of reformers

2010-03-03 Terurut Topik sunny
http://arabnews.com/world/article25461.ece


Indonesia parliament set to back probe of reformers 

nullCONTENTIOUS ISSUE: A policeman holds his rifle during a rally by students 
outside the Parliament in Jakarta on Wednesday. (Reuters) 1 of 2
By SUNANDA CREAGH  OLIVIA RONDONUWU | REUTERS 

Published: Mar 3, 2010 3:09 PM Updated: Mar 3, 2010 11:33 PM 



JAKARTA: Indonesia's Parliament looks set to recommend a criminal investigation 
of two top reformers in President Susilo Bambang Yudhoyono's Cabinet over their 
part in a bank bailout, but neither is expected to lose their job.

A noisy and at times disorderly parliamentary debate on Wednesday followed an 
inquiry into the $720 million rescue of Bank Century that offered two 
conflicting recommendations.

One found the bank rescue was justified. The other called for Finance Minister 
Sri Mulyani Indrawati and Vice President Boediono to face criminal 
investigation for authorising the bailout in late 2008, at the height of the 
financial crisis.

Jakarta-based political risk analyst Kevin O'Rourke said that under the rules, 
parliament could not compel the president to launch an investigation into his 
two top technocrats, even if the vote went against them.

A majority of parties on Wednesday said they supported a legal probe. A formal 
vote was expected in the evening.

Analysts say anti-reform elements both inside and outside Yudhoyono's ruling 
coalition have tried to use the inquiry to oust the two technocrats, but that 
it appeared the pair were safe even if Parliament backed a criminal probe..

Finance Minister Indrawati, who has pleased many foreign investors by cleaning 
up corruption but made enemies in the old business elite with her drive to 
boost tax collection, appeared unruffled when she faced reporters on Wednesday.

I have a lot of work to do, she said.

Asked whether there had been capital flight as a result of the case, Indrawati 
said: God willing that has not happened. Do not trigger it with unnecessary 
speculation.

So far, Indonesian stocks, bonds and the rupiah have shown little reaction to 
the political infighting.

But prolonged conflict over reforms could put that at risk and reverse some of 
the hefty gains of the past year.

If they did resign sentiment would be affected but I don't think there would 
be a sell-off in the bond markets as investors would look at other factors such 
as growth and inflation and whether the reform process will continue, said 
Handy Yunianto, a bond market strategist at Mandiri Sekuritas.

Indonesia was one of the star emerging markets last year with stocks up 90 
percent, government bonds up 20 percent and the rupiah, Asia's best-performing 
currency, up 17 percent.

Many analysts say an upgrade of Indonesia's sovereign debt to investment grade 
is within reach in a couple of years. It has been widely tipped as the country 
most likely to join the BRICs -- Brazil, Russia, India and China -- in the 
select group of essential emerging markets investors cannot afford to ignore.

Wednesday's debate underlined tensions between Yudhoyono's pro-market, 
pro-reform Democrat Party and his two main coalition partners -- the Golkar 
Party and Prosperous Justice Party (PKS), which both support a criminal 
investigation.

The Democrat Party controls about a quarter of the 560 seats in Parliament and 
together with coalition partners about 75 percent. But the defection of key 
coalition members on this issue appears to have swung the balance in favor of 
the opposition.

That would indicate on paper that Yudhoyono will lose today if a vote takes 
place, said analyst O'Rourke.

Security appeared tight outside parliament on Wednesday, with coils of razor 
wire protecting the building. A day earlier, as politicians shouted and argued 
inside, police outside fired tear gas and water cannon to try to disperse 
fractious crowds of opposing protesters.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Saudi woman senteced to 300 lashes

2010-03-03 Terurut Topik sunny


http://www.smh.com.au/world/saudi-woman-senteced-to-300-lashes-20100304-pjfp.html


Saudi woman senteced to 300 lashes 
March 4, 2010 - 7:35AM 

A Saudi woman is to be lashed 300 times and jailed for 18 months for filing 
complaints against court officials and appearing in court without a male 
guardian.

Sawsan Salim was convicted last month in a court in Rass, in Qassim province in 
the north, after petitioning Riyadh officials, including King Abdullah, over 
what she alleged was years of abuse by local justice officials, the US-based 
Human Rights Watch said in a statement on Wednesday.

Despite her request for intervention, two local judges charged her with filing 
118 spurious complaints against officials, including the judges themselves, 
and appearing ... without a male guardian between 2004 and 2008.

On January 25, she was convicted after a month-long trial before two judges, 
one of whom was a plaintiff in the case and the original target of Salim's 
harassment allegations, according to Human Rights Watch.

The group has called for higher authorities to quash the verdict.

Salim alleges that ever since she rejected local judge Habib Abdullah al-Aqsa's 
repeated urging to divorce her husband, who had been jailed over debts, in 
2004, that judge and other officials have continually created trouble for her.

On numerous occasions through 2008, HRW said, officials chided Salim for not 
being accompanied by a male guardian during her visits to their offices.

Under Saudi Arabia's ultra-strict version of Islam, women are not supposed to 
move around outside the home without a male guardian.

Salim and her lawyer petitioned top officials several times over the years of 
harassment.

She owns a business, and they were making things very difficult for her, said 
Nadya Khalife, a women's rights researcher for the Middle East at Human Rights 
Watch. 

She didn't keep things quiet.

Two local judges, including Aqsa, countered with their own accusations, and 
their case went to trial in December, resulting in the conviction. Aqsa was one 
of the judges appointed to try the case.

In Saudi Arabia, being a woman going about her legitimate business without a 
man's protection is apparently a crime, Khalife said.

AFP








[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] maap, segepok sajak heri latief nongol lagi di layar kacamu...

2010-03-03 Terurut Topik heri latief
Definisi Politik

apartheid politik perbedaan
dulu namanya buitenlander
sekarang disebut allochtoon
di jalanan dibilang zwarte piet
demokrasi eropa basa basi

Amsterdam, 03/03/2010

-

Sarkasme

mitologi ular berkepala dua
jaringan politik raja tega
ganasnya napsu berkuasa
sarkasme ide kepala batu
tuyul modern namanya bankir

Amsterdam, 03/03/2010



Karna

anak kusir itu berdarah kesatria
karna anaknya dewa surya
konflik politik saudara seibu
bukan sekedar soal harta
persaingan napsu berkuasa

Amsterdam, 03/03/2010



Cinta

menulis memori illusiminimalis
dibilang sajak semua sayang
cinta seperti apa adanya
gaungnya nyanyian perantauan
cermin diri dicari di puisi?

amsterdam, 03/03/2010

-

Trauma Sejarah

represi adalah produk kezaliman
kenapa demokrasi ditakuti?
titisan dendam trauma politik
sepandaipandai tupai melompat
luka sejarah semakin bernanah

Amsterdam, 02/03/2010

---

Destajumena

swara bima berteriak lantang
asuatama sudah mati!
gemanya seperti aswatama
dorna terpana panahnya terkulai
pedang destajumena dendam ekalaya

Amsterdam, 03/03/2010

-

Dorna

puisi ironi memanah rembulan
kisah arjuna dan bambang ekalaya
siasat licik dorna sang guru kesatria
kepentingan politik nomor satu
darah rakyat tak pernah dicatat?

Amsterdam, 02/03/2010

---

Dewa dan Kesatria

langit mendung badai menjelang
percakapan dewa dan kesatria
darah korban di altar kekuasaan
tabu dikisahkan suasana mencekam
persaudaraan hancur demi kerakusan

Amsterdam, 02/03/2010

---

Kurusetra

seperti kisah tragedi dinasti
mulanya dari konflik kekuasaan
berujung sumpah dewi amba
menitis dendam pada srikandi
matahari terbenam di kurusetra

Amsterdam, 02/03/2010

--

Wayang

krisis politik pertunjukan wayang
rahwana belum bisa dikalahkan
hanoman tetap gesit jumpalitan
membangun jalan tol keadilan
berjuang melawan ketidakadilan

Amsterdam, 02/03/2010

---

Demo

sebait sajak tentang hewan
ketika binatang dilarang demo
monyet sekampung protes keras
jangan mendiskriditkan ciptaan tuhan
kerna semua sama di mata pengadilan

Amsterdam, 02/03/2010

-

Provokasi

bersatulah para pemuja demokrasi
waspadalah provokasi liar
riwayat tiran selalu makan korban
rapatkan barisan dalam kesatuan
demi keadilan semangat perjuangan

Amsterdam, 01/02/2010

---

Beruk

konflik berbunga intrik sayangku
kucing dan anjing adu taring
perkara korupsi biang kehancuran
bertobatlah bersucilah mengacalah
seperti berhakim kepada beruk

Amsterdam, 01/03/2010

---

Aksi

halal dan haram kata siapa?
pada dosa bercermin pahala
lalu dimana itu malu?
lusa nanti menjaga korsi
hari ini menuai kebencian

Amsterdam, 01/03/2010

---

Postmo

waktu meleleh
hutan terbakar
berkumis gaya dali

kotak kubisme
melukis wajah luka
kaca picasso

Amsterdam, 27/02/2010

--

Sutradara

berkabut sejarahmu, sayangku
kutukan mantra sajakmu, murung
kapan musim semi menjelang?

penyamun bicara tanpa dosa
sambungan dari rezim lama
sutradaranya sekarang siapa?

padamu indonesia
tak ada kata benci dan cinta
tabu dibuka bau skandalnya

bersucilah
mengakulah
pasti ada yang salah

Amsterdam, 25/02/2010

--

Eksepsi

melamunkan serumpun bambu
berbisik daun dibelai angin
terkapar rayuan dunia maya

memuja malam dirayu salju
langit berawan embun turun
runcing duri setajam sepi

pilihan hidup bukan hayalan
memori dibakar api ilusi
rindumu sepanjang napas puisi

Amsterdam, 24/02/2010

---

Dalang

membaca peta politik wayang
seperti bau intrik sang dalang
di sebelah sana oposisi meragu
di sebelah situ musuh merayu
semua jadi satu namanya maling

Amsterdam, 22/02/2010


-

Koalisi Busuk

koaliisi ke sorga makan uang haram
koalisi ke neraka pasang muka suci
menunggu durian runtuh namanya
nyanyian politisi busuk sumbang
rakyat miskin menanggung hutang

Amsterdam, 22/02/2010

--

Jahat!

anjing galak menggongong ke langit
siapa penakut melipat buntut
penjilat menjilat pantat kekuasaan
karakter politik anti keadilan, jahat!

Amsterdam, 21/02/2010

--

Stasi

dunia lama yang penuh dusta
di balik niat menguasai informasi
kebebasan berbicara dijamin halal

setiap zaman ada rezim zalim
saat ini siapa berani ngomong?
menolak represi gaya stasi

simak gerakan sembilan delapan
panjangnya sejarah digelapkan
melukai semua pecinta keadilan

dunia internet aka dunia maya
dimana batas tembok bicara?
penguasa menindas kebebasan

kasus uang gelap merajalela
korsi 

[ppiindia] 13 dipercayai anggota militan ditahan

2010-03-03 Terurut Topik sunny
http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010dt=0304pub=Utusan_Malaysiasec=Luar_Negarapg=lu_01.htm

13 dipercayai anggota militan ditahan

 
  ANGGOTA polis Indonesia memeriksa mayat seorang lelaki yang ditembak mati 
setelah cuba melarikan diri daripada pusat pemeriksaan keselamatan di Pidie, 
wilayah Aceh semalam. - AP 

--
 


JAKARTA 3 Mac - Polis Indonesia menahan 13 lelaki dipercayai anggota kumpulan 
militan dalam beberapa serbuan terhadap sarang jaringan pengganas Jemaah 
Islamiah (JI) Asia Tenggara di wilayah Aceh.

Jurucakap polis, Mejar Jeneral Edward Aritonang hari ini berkata, semua suspek 
ditahan dalam beberapa serbuan sejak 22 Februari lalu selepas satu kejadian 
berbalas tembakan di sebuah kem dipercayai tempat latihan militan di kawasan 
pergunungan Aceh.

Menurutnya, semua lelaki tersebut dipercayai dilatih di kem yang sama.

Aritonang berkata, polis turut merampas tiga senapang, lebih 9,000 peluru, 
buku-buku tentang jihad dan beberapa keping cakera padat digital (DVD) 
berkaitan pengeboman di Bali pada 2002 yang mengorbankan 202 nyawa, yang 
kemudian dipertanggungjawabkan ke atas JI.

Polis bagaimanapun masih belum mengesahkan laporan media yang mengatakan, 
sekurang-kurangnya beberapa suspek telah didakwa atas kesalahan berkaitan 
keganasan.

Kami masih menyiasat kumpulan mereka dan kaitannya dengan jaringan pengganas 
JI, kata Aritonang.

Sarang JI tidak pernah ditemui di wilayah konservatif Aceh sebelum ini dan 
penganalisis bebas keganasan pernah menyuarakan keraguan berhubung sama ada 
suspek-suspek tersebut mempunyai kaitan dengan JI.

Tiada kumpulan pengganas diketahui aktif menjalankan operasi di Aceh.

Pemberontak pemisah telah menandatangani satu perjanjian damai dengan kerajaan 
Indonesia pada 2005, sekali gus menamatkan pertelingkahan selama 29 tahun.

Aritonang dalam pada itu enggan mengulas satu laporan yang mengatakan polis 
telah menembak mati seorang lelaki yang melarikan diri dari sebuah bas di 
tempat pemeriksaan polis dekat daerah Pidie, Aceh, sebelum waktu subuh hari ini.

Saksi berkata, mangsa adalah antara tiga lelaki yang melarikan diri dari bas 
tersebut, sementara dua daripada mereka berjaya ditangkap. - AP


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] US tries to slip round ban on Kopassus

2010-03-03 Terurut Topik sunny
http://www.smh.com.au/world/us-tries-to-slip-round-ban-on-kopassus-20100303-pj4q.html


US tries to slip round ban on Kopassus 
JOHN POMFRET 
March 4, 2010 
WASHINGTON: As Barack Obama prepares to travel to Indonesia, his administration 
is seeking to reverse a 12-year-old ban on training an elite unit of the 
Indonesian military whose members have been convicted of beatings, kidnappings 
and other abuses.

And in further evidence of a new US approach in South-East Asia, the 
administration has begun an aggressive campaign to try to persuade the Burmese 
junta to stop buying North Korean military technology.

The administration is floating a plan to test a training program for younger 
members of the Indonesian Komando Pasukan Khusus, or Kopassus. Four members of 
the force, including its commanding general, Major-General Lodewijk Paulus, are 
in Washington to discuss the proposal, several sources said.

''The details are still being worked out,'' a spokesman for the Indonesian 
embassy said.

The Obama administration's move reflects a desire to improve ties with 
Indonesia and South-East Asian countries as part of its efforts to counter 
China's rise.

In seeking to strengthen ties with Kopassus, the Obama administration is going 
further than its predecessor, which attempted to resume training operations 
with Kopassus but was warned off by a State Department ruling in 2008.

Under a 1997 law, the US is banned from training foreign military units with a 
history of human rights violations unless the government in question is taking 
effective measures to bring those responsible to justice.

The Obama administration is seeking to thread that needle, sources said, by 
training and conducting joint exercises only with Kopassus soldiers who, 
because of their age, could not have been involved in its earlier abuses.

(Australian forces now train Kopassus soldiers, in human rights issues among 
other things.)

There is some opposition to the new policy, though, from within Mr Obama's own 
party.

There is also unease about the administration's decision in October to end the 
Bush-era policy of isolating Burma's military junta.

So far, senior US officials have had four meetings with their Burmese 
counterparts, and a fifth is expected soon.

The Washington Post



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Lethus, Want to escape from being among the 95%?

2010-03-03 Terurut Topik Lethus Kittie Uda
Hi fellow marketer!

Someone asked me once why only about 5% of the people earn the top dollars.

Have you ever thought about who is among the 5%?

Is it you?

Why not?

Find out here... just click --- http://swom.ciri2.com

See you in the members area!

Lethus 



  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] (Ponpes of the Day) Pondok Pesantren Buntet - Cirebon, Jawa Barat

2010-03-03 Terurut Topik Ananto
Pondok Pesantren Buntet – Cirebon, Jawa Barat



[image: buntet.jpg]



Sekilas Pondok Buntet Pesantren



Buntet Pesantren adalah nama sebuah Pondok Pesantren yang umurnya cukup tua.
Berdiri sejak abad ke 18 tepatnya tahun 1785. Menurut catatan sejarah
seperti yang tertulis dalam buku Sejarah Pondok Buntet Pesantren karya H.
Amak Abkari, bahwa tokoh Ulama yang pertama kali mendirikan Pesantren ini
adalah seorang Mufti Besar Kesultanan Cirebon bernama Kyai Haji Muqoyyim
(Mbah Muqoyyim).



Bermula karena beliau memiliki sikap non kooperatif terhadap penjajah
Belanda waktu itu, sehingga lebih kerasan (betah) tinggal dan mengajar di
tengah masyarakat ketimbang di Istana Kesultanan Cirebon. Rupanya, setelah
merasa cocok bertempat tinggal di perkampungan dan memberikan dakwah
keagamaan, akhirnya beliau mendirikan sebuah pondok pesantren yang cukup
terkenal bernama PONDOK BUNTET PESANTREN.



Masih menurut catatan sejarah, tempat yang pertama kali dijadikan sebagai
pondok pesantren Buntet, letaknya di Desa Bulak kurang lebih 1/2 km dari
perkampungan Pesantren yang sekarang. Sebagai buktinya di Desa Bulak
tersebut terdapat peninggalan Mbah Muqoyyim berupa makan santri yang sampai
sekarang masih utuh.



Letak Pesantren


Di tempat yang sekarang ini berada, pesantren ini posisinya ada di antara
dua Desa: + 80% Pesantren ini menjadi wilayah administratif Desa Mertapada
Kulon dan sisanya bagian Barat milik Desa Munjul. Pesantren ini sendiri
bukanlah nama Desa, melainkan hanya tempat/padepokan santri. Namun seiring
dengan perkembangan zaman, dari ratusan tahun yang lalu, penduduk pesantren
ini makin lama makin berkembang. Kepadatannya cukup besar.



Pesantren ini mirip sebuah desa. Justeru bila mencari Pondok Pesantren
Buntet di Desa Buntet, yang letaknya bersebelahan, tidak akan ketemu, sebab
letak pesantren ini di antara Desa Mertapada dan Munjul. Sebelah Utara
Pesantren ini dibatasi oleh Buntet Desa; sebelah Timur Desa Mertapada (LPI);
Sebelah Selatannya adalah Desa Kiliyem dan sebelah Barat adalah Desa Munjul.



Masyarakat Penghuni Pesantren


Berbeda dengan Pondok Pesantren lain, keberadaan Pesantren Buntet ini cukup
unik karena komunitasnya yang homogen; antara santri dan penduduk asli
pesantren ini sulit dibedakan, terutama bila dipandang oleh orang lain.
Orang yang mengenal Buntet sebagai sebuah pesantren, ketika bertemu dengan
salah seorang lulusan pesantren ini, dianggapnya sebagai santri sehingga
kesan yang timbul adalah berdekatan dengan ilmu keagamaan dan ubudiah.
Karena memang tidak bisa dipungkiri, baik penduduk asli pesantren ini
ataupun santri, keberadaan sehari-hari, tidak lepas dari aktivitas nyantri
(mengaji).



Setidaknya ada tiga jenis masyarakat penghuni pesantren: Pertama, masyarakat
keturunan kyai. Dari catatan silsilah keturunan Kyai Buntet, hampir seluruh
Kyai di Pesantren ini adalah anak cucu dari keturunan Syarif Hidayatullah,
salah seorang anggota Walisongo. Kedua, Masyarakat biasa. Asal mula mereka
adalah para santri atau teman-teman Kyai yang sengaja diundang untuk menetap
di Buntet.



Mereka memiliki hubungan yang cukup erat bahkan saling menguntungkan
(mutualism). Awalnya mereka menjadi khodim (asisten) atau teman-teman Kyai
kemudian karena merasa betah akhirnya menikah dan menetap di Buntet
Pesantren hingga sekarang. Penduduk Buntet Pesantren yang bukan dari turunan
Kyai ini dulunya dikenal dengan istilah masyarakat Magersari. Ketiga,
masyarakat
santri. Merekalah yang membesarkan nama baik Buntet Pesantren.



Sebab namanya juga perkampungan santri, aktivitas sehari-hari diramaikan
oleh hingar-bingar pelajar yang menuntut ilmu; siang para santri disibukkan
dengan belajar di sekolah formal, dan malam harinya belajar kitab atau
diskusi tentang agama di masing-masing kyai sesuai kapasitas ilmunya.



Sesepuh Buntet Pesantren


Dalam perkembangan selanjutnya, kepemimpinan Pondok Buntet Pesantren
dipimpin oleh seorang Kyai yang seolah-olah membawahi kyai-kyai lainnya yang
memimpin masing-masing asrama (pondokan). Segala urusan ke luar diserahkan
kepada sesepuh ini.



Lebih jelasnya periodisasi kepemimpinan Kyai Sepuh ini berturut-turut hingga
sekarang dipimpin oleh Kyai yang dikenal Khos yaitu KH. Abdullah Abbas (kini
Almarhum), dan digantikan oleh KH. Nahduddin Abbas. Nama-nama Kyai yang
dituakan dalam mengurus Pondok BuntetPesantren secara turun-termurun adalah
sebagai berikut:



1. KH. Muta’ad (Periode pertama)

2. KH. Abdul Jamil

3. KH. Abbas

4. KH. Mustahdi Abbas

5. KH. Mustamid Abbas

6. KH. Abdullah Abbas

7. KH. Nahduddin Abbas (hingga sekarang)



Seiring dengan perkembangan zaman, Pondok Buntet Pesantren dengan segala
potensi yang dimiliki berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas
pendidikan dengan memadukan antara Sistem Salafi dan Sistem Kholafi. Sistem
salafi adalah metode belajar dengan berpedoman kepada literatur para ilmuan
Muslim masa lalu, sedangkan sistem khalaf mengacu kepada pendidikan modern
dengan kurikulum dan sistem 

[ppiindia] Training Kalibrasi terbaru bulan Maret 2010

2010-03-03 Terurut Topik mjpteknologi.group
Dear All,

Kami dari Metrologi Jasa Prima mempunyai Program Training 
Kalibrasi dengan lokasi Puspiptek Serpong dan jadwal sbb:

1. Training Caliper dan Mikro meter 9-10 Maret 2010.
2. Training Kalibrasi Alat Ukur Heigh Gage  dan 
   Dial Indicator 17-18 Maret 2010.
3. Training Kalibrasi Suhu dan Tekanan 23-25 Maret 2010.
4. Training Volumetric Glassware 24 dan 25 Maret 2010
5. Training Kalibrasi Flowmeter 30-31 Maret 2010.

buka www.mjptraining.wordpress.com untuk info lebih lengkap

Untuk itu kami mengundang partisipasi keikutsertaan
Staff perusahaan – Anda yang terkait dengan topik 
training tersebut diatas.

Who Should Attend:
* Managers
* Engineers
* Technicians
* QA/QC Personnel

INSTRUKTUR
Intruktur pelatihan berasal dari Lembaga
Laboratorium Kalibrasi Pemerintah yang sudah
berpengalaman dalam dan luar negri dalam bidang
kalibrasi.

Metode Pelatihan dilaksanakan dalam bentuk kuliah,
diskusi dan praktek.

BIAYA
Biaya sudah termasuk Software Pengolah Data Kalibrasi, 
Training Kit, Hand Out, Makalah, Sertifikat, 
Unique Laser Pointer, 2x Snack, dan Makan Siang.

Untuk informasi dan pendaftaran dapat menghubungi:
 Syariful di Ph: 021-704 88 959, 021 9406 2738
Fax: 021-75874937
  Email: metrologijasapr...@yahoo.com. [metrologijasaprima [at] 
yahoo.com]

Untuk Silabusnya diletakan informasinya dibagian bawah.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan,
atas perhatian serta kerjasamanya kami ucapkan
terima kasih.

Regard,
Syariful
Program Manager



SILABUS:

1. KALIBRASI ALAT UKUR CALIPER dan MICROMETER

A. Tujuan Pelatihan:

Peserta pelatihan mampu dan mengerti kalibrasi alat ukur Caliper dan Micrometer 
dengan metode dan prosedur yang berlaku secara internasional.
Mampu melaksana kalibrasi alat ukur Caliper dan Micrometer serta analisa 
perhitungan ketidakpastian sesuai ISO/GUM ( Guide to the expression of 
Uncertainty

in Measurement ).
Mampu dan mengerti membaca atau membuat laporan hasil kalibrasi /sertifikat 
kalibrasi.
Peserta diharapkan dapat memverifikasi hasil kalibrasi alat ukur Caliper dan 
Micrometer yang digunakan di industri.
Peserta dapat membuat perangkat lunak / calibration software untuk keperluan 
analisa data kalibrasi.

B. Topik yang dibahas meliputi:

· Pengertian umum kalibrasi dan ketidakpastian   pengukuran.
· Teori macam-macam alat ukur Caliper dan Micrometer dan spesifikasi yang 
diperbolehkan yang ada di industri .
· Perhitungan ketidakpastian dalam melakukan kalibrasi Caliper dan Micrometer.
· Metode dan prosedur kalibrasi kalibrasi Caliper dan Micrometer.
· Praktek kalibrasi Caliper dan Micrometer
· Pembuatan software analisa data kalibrasi
· Pembuatan laporan hasil kalibrasi menurut ISO 17025-2008
· Diskusi kelompok
· Evaluasi.

2. KALIBRASI ALAT Heigh Gage  dan Dial Indicator

A. Tujuan Pelatihan:

Peserta pelatihan mampu dan mengerti kalibrasi alat ukur Heigh Gage  dan Dial 
Indicator dengan metode dan prosedur yang berlaku secara internasional.
Mampu melaksana kalibrasi alat ukur Heigh Gage  dan Dial Indicator serta 
analisa perhitungan ketidakpastian sesuai ISO/GUM ( Guide to the expression of

Uncertainty in Measurement ).
Mampu dan mengerti membaca atau membuat laporan hasil kalibrasi /sertifikat 
kalibrasi.
Peserta diharapkan dapat memverifikasi hasil kalibrasi alat ukur Heigh Gage  
dan Dial Indicator yang digunakan di industri.
Peserta dapat membuat perangkat lunak / calibration software untuk keperluan 
analisa data kalibrasi.

B. Topik yang dibahas meliputi:

· Pengertian umum kalibrasi dan ketidakpastian   pengukuran.
· Teori macam-macam alat ukur Heigh Gage  dan Dial Indicator dan spesifikasi 
yang diperbolehkan yang ada di industri .
· Perhitungan ketidakpastian dalam melakukan kalibrasi Heigh Gage  dan Dial 
Indicator.
· Metode dan prosedur kalibrasi kalibrasi Heigh Gage  dan Dial Indicator.
· Praktek kalibrasi Heigh Gage  dan Dial Indicator
· Pembuatan software analisa data kalibrasi
· Pembuatan laporan hasil kalibrasi menurut ISO 17025-2008
· Diskusi kelompok
· Evaluasi.

3. KALIBRASI BIDANG SUHU dan TEKANAN

A. Tujuan Pelatihan:

Peserta pelatihan mampu dan mengerti kalibrasi alat ukur SUHU dan TEKANAN 
dengan metode dan prosedur yang berlaku secara internasional.
Mampu melaksana kalibrasi alat ukur Suhu dan Tekanan serta analisa perhitungan 
ketidakpastian sesuai ISO/GUM (Guide to the expression of uncertainty in

measurement).
Mampu dan mengerti membaca atau membuat laporan hasil kalibrasi /sertifikat 
kalibrasi.

B. Topik yang dibahas meliputi:
- Pengertian umum kalibrasi
   * Filosofi Kalibrasi
   * Ketelusuran
   * Ketidakpastian
- Teory Kalibrasi Alat Ukur Suhu
- Metode dan prosedur kalibrasi alat ukur Suhu
- Praktek Kalibrasi Alat Ukur Suhu
- Teory Kalibrasi Alat Ukur Tekanan
- Metode dan prosedur kalibrasi alat ukur Tekanan
- Praktek Kalibrasi Alat Ukur Tekanan
- Pembuatan Laporan Kalibrasi
- Diskusi kelompok
- Evaluasi


4. Kalibrasi Volumetric Glassware

A. Tujuan Pelatihan:
   • Peserta 

[ppiindia] Re: Baru Terbit Buku 'SERANGAN UMUM 1 MARET 1949'

2010-03-03 Terurut Topik Batara Hutagalung








Terbit 27 Februri 2010

 

Judul buku   : “SERANGAN UMUM 1 MARET 1949, Dalam 
    Kaleidoskop Sejarah Perjuangan Mempertahankan  
    Kemerdekaan Indonesia.”

Penulis  : Batara R. Hutagalung

Penerbit    : LKiS, Yogyakarta

Tebal  : xxviii hlm + 716 hlm = 744 halaman

Harga : Rp. 150.000,-



 

Di Yogyakarta tersedia di beberapa toko buku
mulai Sabtu, 27 Februari 2010.

 

Di Jakarta dapat diperoleh di Toko Buku GRAMEDIA
mulai 1 Maret 2010.

GRAMEDIA Blok M. Jl. Melawai
 III/12. Jakarta
 Selatan 12160. 

Tel.: 021 – 720 3322.

GRAMEDIA Komplek Pertokoan Taman Kebon Jeruk Blok A II No. 1 Lt. 2. Jl. Meruya
 Ilir Raya. Jakarta
 11650. Tel.: 021 – 586 7005. GRAMEDIA Mal D’Best Fatmawati
 Lt. 2. Jl. R.S. Fatmawati No. 15. Jakarta Selatan 12420.
 Tel.: 021 7591 0830.GRAMEDIA Mal Cinere Lt. 2. Jl
 Raya Cinere, Limo, Jakarta
 Selatan. Tel.: 021 – 754 0663.

Atau di
Toko Buku GRAMEDIA lainnya.

===

 

Ringkasan Isi:

 

Buku ini menjelaskan secara rinci dan dilengkapi
dengan dokumen-dokumen otentik mengenai peristiwa yang dikenal sebagai
“Serangan Umum 1 Maret 1949.”

Peristiwa ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan
satu bagian dari rangkaian perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI yang telah
diproklamasikan pada 17.8.1945. Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan RI dan
berusaha menjajah kembali dengan melancarkan agresi militer yang sangat kejam.
Tentara Belanda banyak melakukan kejahatan perang dan kejahatan atas
kemanusiaan, yaitu membantai puluhan ribu rakyat yang tak bersenjata (non 
combatant).

Bahkan hingga sekarang pemerintah Belanda tetap
tidak mau mengakui de jure kemerdekaan RI adalah 17.8.1945. Pada 16 Agustus 
2005,
Menlu Belanda (waktu itu) Ben Bot menyatakan, bahwa kini pemerintah Belanda 
MENERIMA de facto kemerdekaan RI
adalah 17.8.1945, tetapi tetap tidak mau mengakui de jure. Bagi pemerintah
Belanda, kemerdekaan RI adalah 27 Desember 1949, yang merupakan “hadiah” dari
Belanda.

Serangan atas Yogyakarta pada 1 Maret 1949 -oleh
para penggagasnya ketika itu dirancang sebagai suatu ‘Serangan Spektakuler’-
merupakan bagian dari serangan yang serentak dilancarkan di seluruh wilayah
Divisi III/Gubernur Militer III. Sedangkan serangan ini sendiri merupakan
bagian dari operasi militer secara besar-besaran yang dilakukan hampir
bersamaan di seluruh Pulau Jawa, atas perintah Panglima Besar Sudirman. 

Dalam
bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas. Kenangan
Masa gerilya, jilid 2 A, hlm. 230”, Jenderal A.H. Nasution menulis: 

...enam jam di
Yogya -yang setelah Orde Baru berdiri selalu diperingati secara besar-besaran.
Dan aksi ini adalah dalam rangka tahap taktis-ofensif yang sedang dilancarkan
oleh Panglima B. Sugeng di seluruh wilayahnya, terhadap kota-kota kabupaten dan
keresidenan, terutama di daerah Banyumas, Kedu, Semarang dan Yogya. Pada waktu
yang agak bersamaan juga Divisi I memulai aksi yang demikian di Jawa Timur,
menyusul Divisi II (Jawa Tengah bagian timur), kemudian Divisi IV (Jawa
Barat).

 

Perencanaan
dan persiapan serangan yang dilancarkan serentak di seluruh wilayah Divisi
III/Gubernur Militer III, dilakukan di jajaran tertinggi militer Divisi III, 
dengan
melibatkan beberapa pucuk pimpinan pemerintahan sipil. 

Operasi
militer di seluruh Jawa dilakukan untuk membuktikan kepada dunia internasional
bahwa TNI -berarti juga Republik Indonesia- masih ada dan cukup kuat, dalam 
rangka
memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan
Keamanan PBB.

Hal ini merupakan
pelaksanaan dari Perintah Siasat No. 1, tertanggal 12 Juni 1948 (!), yang telah
mengantisipasi akan adanya agresi militer Belanda II, yang kemudian dilancarkan
pada 19.12.1948. Persiapan untuk menghadapi agresi II tersebut telah dimulai
sejak bulan Mei 1948.

Dari sumber-sumber yang dapat dipercaya serta dokumen
yang terlampir dalam buku ini terlihat jelas, bahwa pemberi perintah dan
pemegang kendali seluruh operasi di wilayah Divisi III/Gubenur Militer III 
adalah
Panglima Divisi III/GM III Kolonel Bambang Sugeng, 

Hal ini dapat dilihat a.l. dalam Instruksi Rahasia
tertanggal 18 Februari 1949 dari Panglima Divisi III Kolonel Bambang Sugeng yang
ditujukan kepada Komandan Wehrkreis I Letkol. M. Bachrun, di mana
disebutkan, bahwa Instruksi Rahasia tersebut sehubungan dengan Instruksi
Rahasia yang diberikan kepada Komandan Wehrkreis III, Letkol Suharto,
untuk mengadakan serangan terhadap Ibukota (waktu itu) Yogyakarta antara
tanggal 25 Februari – 1 Maret 1949.  Teks
Instruksi Rahasia tersebut adalah: 



Berkenaan
dengan Instruksi Rahasia jang diberikan kepada Cdt. Daerah III (Letn. Koln.
Suharto), oentoek mengadakan gerakan serangan besar2an terhadap Iboe-kota jang
akan dilakoekan antara tanggal 25/II/1949 s/d. 1/III/1949 dengan mempergoenakan
bantoean pasoekan2 dari Brigade IX.

Dengan ini diperintahkan kepada:

Comandant Daerah I

Oentoek : 1. Pada waktoe bersamaan dengan tanggal tsb. diatas