[ppiindia] Every Must Need SomeOne To Manage Finance
Every Must Need SomeOne To Manage Finance http://www.worldofestudy.com/accounting-home-study.html Nearly every company needs someone to manage the finances. With a convenient e-Study accounting course, you can learn exactly how its done. You need no special math background or prior schooling to enroll. Our in-depth training will teach you essential bookkeeping procedures, from bookkeeping to accounts receivables to general ledgers to payroll taxes. Read more http://www.worldofestudy.com/accounting-home-study.html There are certain skills you need to begin a career as an accounting professional. With e-Study distance learning, you can earn your accounting degree quickly and conveniently. Learn valuable skills with these courses and more: * Mathematics for Business and Finance. http://www.worldofestudy.com/accounting-home-study.html * Business Communications. http://www.worldofestudy.com/accounting-home-study.html * Principles of Management. http://www.worldofestudy.com/accounting-home-study.html * Financial Management. http://www.worldofestudy.com/accounting-home-study.html [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Ahli MUI: JIL Lecehkan umat Islam
http://www.republika.co.id/berita/105531/ahli-mui-jil-lecehkan-umat-islam Uji Material UU Penistaan Agama Ahli MUI: JIL Lecehkan umat Islam Rabu, 03 Maret 2010, 14:16 WIB Answering Wodpress Sidang Mahkamah Konstitusi terkait uji material UU Penistaan Agama JAKARTA--Jaringan Islam Liberal (JIL) di Indonesia dinilai berbuat dan bekerja untuk kepentingan asing. Selama ini di Indonesia, JIL telah menjelek-jelekkan dan menghina umat Islam secara keseluruhan. Hal itu ditegaskan Amin Djamaludin, Ahli dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada sidang MK terkait judicial review terhadap UU no 1/PNPS/1965 di Gedung MK, Jakarta, Rabu (3/3). ''JIL yang salah satu koordinatornya adalah Ulil Absor Abdala, mengatakan bahwa ratusan dari ayat-ayat Alquran adalah salah. Padahal kitab Alquran adalah kitab suci umat Islam. Selain itu juga dikatakannya, orang yag meyakini Alquran sebagai wahyu suci dari Allah SWT adalah keledai semua. Itu artinya dia mengatakan bahwa umat Islam di negeri ini keledai semua,'' tegas Amin Djamaludin yang juga ketua LPPI. Pada paparannya di depan sidang, Amin menegaskan bahwa banyak sekali penodaan agama yang dilakukan belakangan ini. ''Seperti kasus Lia Aminudin, ajaran Surga Eden, Nabi Mosadeq dan lainnya. Saya kira jika tidak ada UU no 1/PNPS/1965 ini, mereka semua telah dibunuh orang karena telah memalukan penodaan dan penistaan agama,'' ujar Amin. Karena ada UU tersebut, mereka bisa segera diamankan oleh aparat kepolisian dan terhindar dari amuk massa. ''Mereka masih beruntung. Dapat dibayangkan apa yang terjadi jika tidak ada UU ini,'' tegas Amin. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Ruhut sekarang Gundul
Ruhut Sitompul, SH adalah seorang pengacara yang sekaligus juga politisi flamboyan dari Partai Demokrat. Anak kedua dari empat bersaudara yang lahir pada tanggal 24 Maret 1954 di Medan Sumatera Utara ini sebelumnya pernah aktif di Partai Golkar. Selain itu, ia juga pernah menjadi salah satu dari pengacara atau pembela di sejumlah kasus yang membelit sejumlah yayasan miliknya mantan Presiden Soeharto. Tak hanya sebagai pengacara dan politisi saja, anak dari pasangan Humala Sitompul dan Surtani Panggabean ini juga pernah membintangi sejumlah sinetron, antara lainnya Gerhana, Anak Ibuku, Taman Mertua Indah, James Bono, serta beberapa acara lawak seperti antara lainnya Ngelaba, dan Asep Show, serta Ketoprak Humor. Ruhut yang alumni fakultas Hukum di Unpad ( Universitas Padjajaran) Bandungini juga dahulunya terkenal dengan kuncir rambutnya. Akan tetapi saat ini, Ruhut berpenampilan plontos alias gundul. Mungkin karena penampilan barunya itu, maka perfomance Ruhut di sidang paripurna DPR juga tak seperti biasanya. Mungkin hal itu juga karena instruksi dari atasannya, atau entah oleh sebab yang lainnya, saat ini Ruhut tampak lebih pendiam dibandingkan biasanya. Padahal Ruhut Sitompul yang pengurus teras di Partai Demokrat ini terkenal dengan celetukannya yang vulgar, atau ada juga yang menyebutnya kontroversial, bahkan ada juga yang menengarainya sebagai politisi yang menyukai kalimat umpatan atau makian. Ruhut pernah mempopulerkan kata ‘bangsat’ saat sidang di Pansus. Juga pernah mempopulerkan kalimat yang bernuansa rasisme seperti ‘Arab tidak pernah membantu Indonesia’. Bahkan Ruhut yang juga dikenal dengan nama sebutan si Poltak ini pernah pula melontarkan kalimat ‘Si Cina, Kwik Kian Gie’pada waktu diskusi yang digelar oleh Forum Umat Islam di Wisma Darmala Sakti, Jakarta. Tak hanya itu, saat Pansus memanggil Mantan Wapres Muhammad Jusuf Kalla, si Poltak dari Medan Sumatera Utara ini dituduh mempermainkan sebutan ‘daeng’ sehingga telah menyinggung dan melukai perasaan orang-orang dari etnis Makasar. Selain itu, Ruhut Sitompul ini juga suka sesumbar. Seperti contohnya pada saat Pansus berencana memanggil Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani. Saat itu Ruhut pada tanggal 20 Desember 2009 yang lalu pernah sesumbar bahwa ‘Saya akan menjamin saat Boedi dipanggil tidak datang, Sri Mulyani tidak datang saat dipanggil. Teman-teman bisa panggil saya keluar, rajam saya, cabut nyawa saya’. Disamping sesumbar, Ruhut juga sangat bersemangat dalam melakukan pembelaannya terhadap kawannya yang seiiring. Inilah yang dilakukannya sewaktu sidang Pansus Skandal Century. Saat itu Ruhut membela Partai PAN yang diteriaki ‘banci’. “Itu nggak boleh. Banci juga manusia, dan banyak banci-banci yang menonton (di TV)”, kata Ruhut Sitompul. Pembelaannya terhadap Partai PAN itu mengingat pada saat sidang paripurna DPR, sikap politik Partai PAN sejalan dengan yang diinginkan oleh Partai Demokrat. Sebagaimana diketahui, saat ini dari 9 fraksi yang ada di DPR, sikap politiknya terbelah menjadi dua kubu. Kubu pertama yang terdiri dari limafraksi, yaitu PKS, Gerindra, Hanura, Partai Golkar, FPDIP, lebih cenderung untuk memilih opsi C yang menyatakan ada pelanggaran dalam kasus Bank Century. Sedangkan kubu kedua terdiri dari empat fraksi, yaitu Partai Demokrat, PAN, PKB, PPP, lebih cenderung untuk memilih opsi A yang menyatakan tidak ada pelanggaran dalam kasus Bank Century. Akhirulkalam, apakah penampilan yang cenderung agak santun dan sopan serta agak kalem dan pendiam yang diperlihatkan si Ruhut Sitompul politisi dari Partai Demokrat ini dapat bertahan dalam kurun waktu satu minggu ke depan ?. Wallahulambishswab. * Catatan Kaki : Artikel lain yang berjudul ‘Kompromi Kebenaran atau Kebenaran Kompromi ?’ dapat dibaca dengan mengklik di sini . * Ruhut sekarang Gundul http://polhukam.kompasiana.com/2010/03/03/ruhut-sekarang-gundul/ * [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Pendangdut Inul, Calon Bupati Malang
Bagi yang mau dengar Inul Goyang, click : http://www.youtube.com/watch?v=YkWWi1GgMX4 http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/03/03/pendangdut-inul-calon-bupati-malang Rabu, 3 Maret 2010 - 10:13 WIB Pendangdut Inul, Calon Bupati Malang SURABAYA(Pos Kota)-Teka-teki siapa sebenarnya artis dangdut papan atas tanah air yang mengincar kursi Bupati Malang, Agustus 2010 mendatang, terjawa sudah. Dia adalah Inul Daratistas, pedangdut yang sempat fenomenal di awal kemunculannya karena goyang ngebornya. Biduanita dangdut ini konon telah mendekati Ketua DPC PKB setempat untuk maju dalam Pilkada Bupati Malang. Bahkan, dengan segala upaya , Inul Daratista siap menyokong dan mengucurkan dana lebih dari Rp60 miliar. Jika benar ini yang terjadi, keberadaan Inul akan menyulitkan jago-jago parpol lain termasuk cukong berkocek tebal di wilayah ini untuk mendanai calon mereka. Hal itu memang sudah jadi pembicaraan internal PKB baik di tingkat PAC maupun pengurus. Hanya saja, soal tersebut masih belum dikemukakan. Semua masih dipertimbangkan, ucap Budiono, Wakil Ketua PAC PKB Kecamatan Wagir, Rabu (3/3). Dijelaskan Budiono, bisa jadi hal itu menjadi rujukan. Mengingat, sampai saat ini belum ada jago dan nama yang pas soal siapakah bakal calon bupati dan wakil bupati dari PKB. Sedang keberadaan Inul sendiri, bisa menjadi oase dan mendulang suara nantinya. Hadirnya istri Adam Suseno tersebut, bisa jadi batu sandungan bagi semua calon. Termasuk, calon incumbent dari Partai Golkar. Mengingat, nama besar Inul Daratista sudah sangat dikenal di kalangan masyarakat luas. Apalagi, Inul sendiri juga tergolong muslimah yang taat dan masih satu daerah dengan wilayah Malang. Inul lahir dan besar di Kejapanan, Kabupaten Pasuruan. Secara geografis, dirinya cukup mewakili dan mengerti betul karakteristik masyarakat Kabupaten Malang yang beredekatan dengan tempat kelahirannya itu. Bisa dipastikan Inul punya kans besar untuk mendulang suara jika Ketua DPC KPB Sanusi, memberikan respon positif dan secepatnya membuka tangan untu merangkul Inul. Dilain sisi, Agus Salim selaku Seketaris DPC PKB Kabupaten Malang mengatakan jika PKB adalah partai terbuka. Hanya saja, ia menjelaskan jika Inul sebaiknya mendaftar langsung secara resmi. Sehingga semuanya bisa terlihat jelas.(nurqomar/B) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Wapres Tak Ada waktu Tonton Sidang Paripurna
Refleksi : Alangkah indahnya sendiwara rezim feodal neo-Mojopahit. http://www.republika.co.id/berita/105529/wapres-tak-ada-waktu-tonton-sidang-paripurna Wapres Tak Ada waktu Tonton Sidang Paripurna Rabu, 03 Maret 2010, 13:55 WIB JAKARTA- Wakil Presiden Boediono tak punya waktu untuk menonton Sidang paripurna Pansus CenturyMenurut juru bicara Wapres, Yopie Hidayat, jadwal Wapres hari ini sangat padat. Selain menerima Lester Crown, pimpinan The Chicago Council on Global Affairs bersama delegasi sebanyak 26 orang, dia juga dijadwalkan hadir dalam rapat Reformasi Birokrasi di Gedung II Istana Wapres, pada Pk 14.30 WIB. Kapan coba menontonnya, kata juru bicara wapres, Yopie Hidayat. Lagipula, tambah Yopie, Boediono merasa tak perlu menyaksikan tayangan rapat paripurna antar anggota fraksi yang berlangsung di gedung DPR RI tersebut. Sebab, Pak Boed, begitu Yopie menyebut Boediono, hingga hari ini masih merasa yakin dengan kebijakan yang telah dibuatnya. Yakin 1.000 persen, kebijakan bail out sudah benar dan menyelamatkan perekonomian Indonesia, katanya. Karena itu, wapres tak memiliki kekhawatiran apapun dan menjadi wajib memantau perkembangan dari DPR. Terkait adanya dukungan presiden pada wapres, hal itu, menurut Yopie, merupakan hal yang bagus. Bagaimanapun, katanya, Boediono merasa tenang-tenang saja karena merasa benar 1.000 persen, bukan hanya karena dukungan presiden pada dirinya. Jelas SBY dukung Boediono, kalo gak ya tak dipilih menjadi wapres, kan kejadian century jauh sebelum pemilu keduanya, kata dia. Maka, kata dia, kebijakan pemerintah sudah jelas. Presiden mendukung bailout, sebab bailout perlu dan baik. Yopie kemudian menambahkan, hingga sejauh ini Boediono belum merasa perlu mengomentari apapun. Apalagi, katanya, belum ada hasil finalnya. Jika nantinya, kata dia, ada hasil final dan Boediono harus memberikan penjelasan kepada publik, Wapres pasti akan senang, kata Yopie. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] CARA MUDAH BUAT WEB
PERCUMA pelajari teknik terkini bagaimana ingin menarik traffic yang tinggi kelaman web andahttp://websegera.ws [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Deal di Balik Layar Century
Lobi antar pimpinan fraksi di sidang paripurna DPR tentang Skandal Century yang sudah berlangsung hampir selama limajam itu akhirnya dinyatakan deadlock. Namun walau dinyatakan deadlock, tak urung muncul adanya kesepakatan baru. Kesepakatan itu adalah tentang dimunculkannya opsi AC, dan kesepakatan tentang mekanisme voting yang akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan dilakukan voting atas kelayakan opsi AC. Sehingga pada voting tahap pertama ini adalah memilih opsi A atau AC atau C. Setelah didapatkan dua pilihan terbanyak atas opsi A atau AC atau C itu, akan dilakukan voting tahap kedua. Barulah setelah itu, pilihan terbanyak pada voting tahap kedua yang akan menjadi keputusan sidang paripurna DPR tentang Skandal Century. Beberapa pihak menengarai, dimunculkannya opsi AC yang merupakan pengabungan opsi A dan opsi C ini, hanyalah stategi dan cara untuk memecah suara agar opsi C menjadi gugur di voting tahap pertama. Sehingga pada akhirnya nanti di voting tahap kedua, hanya akan ada opsi A atau opsi AC sebagai pilihannya. Cara ini terpaksa ditempuh karena jika voting dilakukan secara terbuka dalam satu tahap, dan hanya ada dua pilihan opsi A atau opsi C, maka pilihan opsi C diperkiran sangat besar peluangnya untuk memenangkan voting. Akhirulkalam, inilah cara dari para politisi untuk menjustifikasi kesepakatan dan komprominya secara terselubung. Sehingga di ranah pemberitaan publik menjadi seolah-olah tak ada deal dan tak ada kompromi dalam soal apapun terkait pengambilan keputusan soal Skandal Century. Dimana dengan demikian, kehendak dan keinginan serta kepentingan penguasa negara bersama dengan partai Demokrat pun tetap dapat diakomodasi, sementara itu parpol-parpol lainnya juga tetap dapat menyelamatkan reputasinya dihadapan rakyat sebagai konstituennya. Apakah dengan trik itu maka rakyat konstituennya dapat dikelabuhi ?. Bisa jadi begitu. Namun bisa jadi pula ada segelintir dari konstituennya yang akan mengatakan bahwa ‘Hey,jangan bohongi kami, ada kesepakatan terselubung dibalik punggungmu. Namun kami tak bisa berbuat apa-apa atas tingkah polehmu itu’. Wallahualambishshawab. * Artikel-artikel lainnya : ‘Kompromi Kebenaran atau Kebenaran Kompromi ?’ , klik di sini . ‘Tukar Guling dalam Skandal Century’ , klik di sini . ‘The Century Band’ , klik di sini . ‘Inilah Ending dari Skandal Century’ , klik di sini . ‘Pintu Masuk KPK ke Century’ , klik di sini . * Kesepakatan Terselubung http://polhukam.kompasiana.com/2010/03/03/kesepakatan-terselubung/ * Menjelang sidang paripurna DPR untuk mengesahkan kesimpulan akhir Pansus tentang Skandal Bank Century, para Staf Khusus Presiden giat melakukan lobi politik ke beberapa pihak. Bahkan, para Staf Khusus Presiden juga secara aktif melakukan pengungkapan kasus-kasus hukum yang diperkirakan mungkin akan dapat menjerat pihak-pihak yang dilobinya itu. Kombinasi dari pendekatan lobi politik digabungkan dengan pressure pengungkapan kasus-kasus hukum itu sedikit banyak membuat pihak-pihak yang didekati menjadi keder dan jeri. Pintu untuk kompromi pun menjadi terbuka dan dimungkinkan untuk diusahakan serta berpeluang untuk diwujudkan. Beberapa pihak menengarai ini merupakan taktik dan strategi untuk memungkinkan terjadinya kompromi. Dalam arti kata, dalam kompromi itu dimungkinkan terjadinya kebijakan pengesampingan atas kasus-kasus hukum itu yang ditukar gulingkan dengan perubahan sikap partai-partai menjadi selaras dan senada dengan sikap politik yang diinginkan oleh Partai Demokrat. Sebagaimana diketahui, semula dalam sikap politiknya fraksi Partai Demokrat berpendapat bahwa pemberian FPJP dan PMS serta kebijakan maupun pelaksanaannya tidak ada permasalahan. Sedangkan fraksi PKB berpendapat bahwa pemberian FPJP dan PMS serta kebijakannya tidak ada permasalahan sedangkan dalam pelaksanaannya ada permasalahan. Diluar dua fraksi itu semuanya berpendapat bahwa pemberian FPJP dan PMS serta kebijakan maupun pelaksanaannya ada permasalahan. Namun, pasca mulai digulirkannya aksi lobi dan pressure kasus hukum yang dilakukan oleh para Staf Khusus Presiden, posisi sikap politik menjadi berubah. Adapun fraksi Partai Demokrat juga mulai sedikit mengalah dan merubah pendapatnya menjadi seperti pendapatnya fraksi PKB, yaitu bahwa pemberian FPJP dan PMS serta kebijakannya tidak ada permasalahan sedangkan dalam pelaksanaannya ada permasalahan. Demikian juga dengan fraksi PAN, juga mulai terlihat kesediaannya untuk berkompromi dan menyamakan sikap politiknya sesuai dengan apa yang menjadi sikap politiknya fraksi Partai Demokrat. Pihak-pihak lainnya mulai goyah, fraksi PPP dan fraksi Gerindra terlihat mulai menunjukkan sikap yang cenderung untuk terbuka terhadap kompromi atas sikap politiknya. Bahkan fraksi Partai Golkar dan fraksi PKS pun sudah mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa sikap politiknya mulai bimbang. Hanya tinggal fraksi PDIP dan fraksi Hanura saja yang terlihat masih ngotot dengan
[ppiindia] Psikologi Karakteristik
Psikologi Karakteristik By: Prof. Achmad Mubarok MA Salah satu tema pokok al-Qur’an adalah manusia, dan di dalamnya banyak sekali disebutkan tentang tingkah laku manusia. Bahasa tentang tingkah laku manuisa memang menarik, karena berbeda dengan tingkah laku hewan yang hanya dipusatkan perhatiannya pada aspek lahirnya tingkah laku manusia justru menarik untuk dikaji aspek batin dari tingkah laku lahir itu, karena tingkah laku manusia dipandang sebagai gejala dari nafs-nya. Kajian psikologi misalnya merumuskan ciri-ciri tingkah laku manusia yang membedakan dari makhluk lainnya dengan lima ciri: 1. Memiliki kepekaan sosial. Artinya manusia mampu menyesuikan tingkah lakunya dengan harapan dan keinginan orang lain. Seseorang akan melakukan sesuatu di depan orang yang sedang besedih hati, berbeda dengan jika ia berada di hadapan orang yang sedang bergembira ria. 2. Memiliki kelangsungan. Tingkah laku atau perbuatan seseorang tidak terjadi secara sporadis, tetapi selalu ada kelangsungan atau kontinuitas antara satu perbuatan dengan perbuatan sebelum atau sesudahnya. 3. Memiliki orientasi kepada tugas. Tiap-tiap tingkah laku manusia selalu mengarah kepada suatu tugas tertentu, bahkan seseorang yang sengaja segera pergi tidur malam ternyata memiliki orientasi kepada tugas yang akan dikerjakan pada esok harinya. 4. Mengandung nilai usaha dan perjuangan. Seseorang yang berusaha berebut naik bus di terminal misalnya, meskipun jumlah bus di tempat itu sangat banyak tetapi ia hanya berusaha menaiki bus yang menjadi pilihan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 5. Memiliki keunikan. Meski lima orang melakukan satu jenis perbuatan, tetapi makna dan kualitas dari perbuatan itu berbeda-beda, karena setiap individual memiliki ciri-ciri dan sifat tersendiri yang membedakannya dari orang lain. Menurut al-Qur’an, tingkah laku manusia memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: (1) Terkendali, (2) Mengandung unsur tanggung jawab, (3) Bersifat lahir dan batin (4) Berkatagori tingkah laku individual dan tingkah laku kelompok. sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com Wassalam, agussyafii [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Tahajud: Doa Yang Terkabul
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Teman Yang Berbahagia, Apa kabar di malam yang indah ini? Semoga kita semua termasuk orang-orang yang beruntung dengan terkabulnya doa-doa yang kita panjatkan. Ditengah kehidupan yang serba modern, terkadang kita bingung bagaimana mesti menyelesaikan sebuah persoalan. Tidak ada salahnya kita bermunajat dan memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sholat tahajud merupakan penyebab sebuah permohonan kita dikabulkan. Allah berjanji akan memenuhi doa para ahli tahajud. Rasulullah bersabda, 'Dimalam hari, ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akherat pasti Allah memberinya. Itu berlangsung pada setiap malam (HR. Muslim, Ahmad dan Jabir). Dihadist yang lain Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda, 'Allah setiap malam turun ke langit bumi sampai lewat sepertiga malam yang pertama. Dia berfirman, 'Akulah Raja. Akulah Raja. Barangsiapa yang berdoa kepadaKu maka Aku mengabulkanNya. Barangsiapa yang minta kepadaKu maka Aku memberinya. Barang siapa yang memohon kepadaKu maka Aku mengampuninya dan senantiasa demikian sampai fajar bersinar (HR. Muslim). Yuk..kita sholat tahajud... Wassalam, agussyafii --- Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Munajat Amalia (MULIA)' Hari Ahad, Tanggal 7 Maret 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii atau http://agussyafii.blogspot.com, http://www.twitter.com/agussyafii, atau sms di 087 8777 12 431 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Menghadapi masalah beli e-book sana sini untuk buat duit dari internet tapi tak menjadi? PERCUMA cara penyelesaiannya
Menghadapi masalah beli e-book sana sini untuk buat duit dari internet tapi tak menjadi? PERCUMA cara penyelesaiannya di SINI Terima Kasih Daripada, Akmal Mohd 0139302394 Id YM/Skype:dyakmal_1217/akmalmohd1 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] syeikh nawawi al-bantani
Jama'ah milis yang dirahmati Allah. Sekedar menyampaikan tulisan seorang pengarang malaysia tentang biografi ulama' nusantara. Karya-karya ulama tersebut, yakni syeikh nawawi al-bantani banyak juga jadi rujukan di dunia arab. ada seorang teman yang nyeletuk: kalau dulu abad 18, nusantara banyak menyumbangkan secara ilmiah ke dunia arab, sekarang malah terkenal dengan TKW-nya. Wassalam, Widi SYEIKH NAWAWI AL-BANTANI DIGELAR IMAM NAWAWI KEDUA Oleh Wan Mohd. Shaghir Abdullah NAMA Imam Nawawi tidak asing lagi bagi dunia Islam terutama dalam lingkungan ulama-ulama Syafi'iyah. Ulama ini sangat terkenal kerana banyak karangannya yang dikaji pada setiap zaman dari dahulu sampai sekarang. Pada penghujung abad ke-18 lahir pula seorang yang bernama Nawawi di Banten, Jawa Barat. Setelah dia menuntut ilmu yang sangat banyak, mensyarah kitab-kitab bahasa Arab dalam pelbagai disiplin ilmu yang sangat banyak pula, maka dia digelar Imam Nawawi ats-Tsani, ertinya Imam Nawawi Yang Kedua. Orang pertama memberi gelaran demikian ialah Syeikh Wan Ahmad bin Muhammad Zain al-Fathani. Gelaran yang diungkapkan oleh Syeikh Ahmad al-Fathani dalam seuntai gubahan syairnya itu akhirnya diikuti oleh semua orang yang menulis riwayat ulama yang berasal dari Banten itu. Sekian banyak ulama dunia Islam sejak sesudah Imam Nawawi yang pertama (wafat 676 Hijrah/1277 Masehi) sampai sekarang ini belum ada orang lain yang mendapat gelaran Imam Nawawi ats-Tsani, kecuali Syeikh Nawawi, ulama kelahiran Banten yang dibicarakan ini. Rasanya gelaran demikian memang dipandang layak, tidak ada ulama sezaman dengannya mahupun sesudahnya yang mempertikai autoritinya dalam bidang ilmiah keislaman menurut metode tradisional yang telah wujud zaman berzaman dan berkesinambungan. Sungguhpun Syeikh Nawawi ats-Tsani al-Bantani diakui alim dalam semua bidang ilmu keislaman, namun dalam dunia at-thariqah ash-shufiyah, gurunya Syeikh Ahmad Khathib Sambas tidak melantik beliau sebagai seorang mursyid Thariqat Qadiriyah-Naqsyabandiyah, tetapi yang dilantik ialah Syeikh Abdul Karim al-Bantani, iaitu ayah saudara kepada Syeikh Nawawi al-Bantani, yang sama-sama menerima thariqat itu kepada Syeikh Ahmad Khathib Sambas. Apakah sebabnya terjadi demikian hanya diketahui oleh Syeikh Ahmad Khathib Sambas dan Syeikh Nawawi al-Bantani. Syeikh Nawawi al-Bantani mematuhi peraturan yang diberikan itu, sehingga beliau tidak pernah mentawajuh/membai'ah seseorang muridnya walaupun memang ramai murid beliau yang menjadi ulama besar yang berminat dalam bidang keshufian. LAHIR DAN PENDIDIKAN Nama lengkapnya adalah Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar ibnu Arabi bin Ali al-Jawi al-Bantani. Beliau adalah anak sulung seorang ulama Banten, Jawa Barat, lahir pada tahun 1230 Hijrah/1814 Masehi di Banten dan wafat di Mekah tahun 1314 Hijrah/1897 Masehi. Ketika kecil, beliau sempat belajar kepada ayahnya sendiri, dan di Mekah belajar kepada beberapa ulama terkenal pada zaman itu, di antara mereka yang dapat dicatat adalah sebagai berikut: Syeikh Ahmad an-Nahrawi, Syeikh Ahmad ad-Dumyati, Syeikh Muhammad Khathib Duma al-Hanbali, Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Maliki, Syeikh Zainuddin Aceh, Syeikh Ahmad Khathib Sambas, Syeikh Syihabuddin, Syeikh Abdul Ghani Bima, Syeikh Abdul Hamid Daghastani, Syeikh Yusuf Sunbulawani, Syeikhah Fatimah binti Syeikh Abdus Shamad al-Falimbani, Syeikh Yusuf bin Arsyad al-Banjari, Syeikh Abdus Shamad bin Abdur Rahman al-Falimbani, Syeikh Mahmud Kinan al-Falimbani, Syeikh Aqib bin Hasanuddin al-Falimbani. Demikian saja para gurunya yang dapat dicatat daripada berbagai-bagai sumber, dan berkemungkinan banyak yang belum dapat dicatat di sini. Dipercayai beliau datang ke Mekah dalam usia 15 tahun dan selanjutnya setelah menerima pelbagai ilmu di Mekah, beliau meneruskan pelajarannya ke Syam (Syiria) dan Mesir. Setelah keluar dari Mekah kerana menuntut ilmu yang tidak diketahui berapa lamanya, lalu beliau kembali lagi ke Mekah. Keseluruhan masa beliau tinggal di Mekah dari mulai belajar, mengajar dan mengarang hingga sampai kemuncak kemasyhurannya lebih dari setengah abad lamanya. Diriwayatkan bahawa setiap kali beliau mengajar di Masjidil Haram sentiasa dikelilingi oleh pelajar yang tidak kurang daripada dua ratus orang. Kerana sangat terkenalnya beliau pernah diundang ke Universiti al-Azhar, Mesir untuk memberi ceramah atau fatwa-fatwa pada beberapa perkara yang tertentu. Belum jelas tahun berapa beliau diundang oleh ahli akademik di Universiti al-Azhar itu, namun difahamkan bahawa beliau sempat bertemu dengan seorang ulama terkenal di al-Azhar (ketika itu sebagai Syeikhul Azhar), iaitu Syeikh Ibrahim al-Baijuri (wafat 1860 Masehi) yang sangat tua dan lumpuh kerana tuanya. Kemungkinan Syeikh Ibrahim al-Baijuri, Syeikhul Azhar yang terkenal itu termasuk salah seorang di antara guru kepada Syeikh Nawawi al-Bantani. MURID MURID Diriwayatkan bahawa Syeikh Nawawi al-Bantani mengajar di Masjidil
[ppiindia] SBY Bakal Buka Kongres Sepakbola Nasional
Refleksi : Tugas seremonial pembukaan kongres cocok untuk presiden NKRi, karena tugas lainnya tidak membawa kemajuan dan harapan bagi kepentingan perbaikan tingkat hidup rakyat mayoritas. Lihat saja pada kasus Bank Centrury sudah satu tahun lebih masalahnya diputar-putar bagaikan gasing berputar. Insyaalloh dengan rachmat dan berkatnya kongres sepak bola ini membawa kemajuan dan kemenangan di pertandingan internasional, jadi bukan kekalahan demi kekalahan. Agaknya NKRI adalah satu-satunya negeri di dunia yang mengadakan kongres sepak bola, sekalipun team sepak bolanya mempunyai prestasi mengecewakan dalam pertandingan internasional selama ini. Mungkin diadakan kongres karena sepak bola bukan lagi seperti apa yang biasa dikatakan dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat melainkan usaha bisnis sangat berfaedah bagi dompet investor. Terakhir, apakah presiden pernah main bola dan suka main bola? http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=13639 2010-03-03 SBY Bakal Buka Kongres Sepakbola Nasional [MALANG] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan membuka Kongres Sepakbola Nasional (KSN) yang akan digelar di Malang, 30-31 Maret mendatang. Kongres itu dilaksanakan sebagai realisasi ide SBY menyikapi minimnya prestasi olahraga sepakbola dalam negeri yang belum banyak berbicara di tingkat ASEAN dan Asia. Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengemukakan, ditunjuknya Kota Malang sebagai tuan rumah kongres sesuai petunjuk Pemerintah Pusat. Kami akui suasana dan atmosfer bola di Kota Malang selama ini sangat maju. Lihat saja Arema, Persema, dan klub-klub lain yang bermunculan di Malang Raya, ujar Gus Ipul di Malang, Selasa (2/3). Diakui, prestasi olahraga sepakbola nasional, baik mereka yang tergabung Timnas U-23 maupun Timnas Senior Indonesia sangat minim. Pada saat kongres itu akan dideklarasikan aksi damai insan suporter bola Indonesia. Sementara itu, insan pers siap menjadi ketua penyelenggara kongres sepakbola nasional jika tidak ada tokoh yang ingin menjadi ketua. Jika tidak ada yang ingin menjadi ketua penyelenggara, pers siap mengisi posisi itu karena diminta meningkatkan prestasi sepakbola nasional. Kami akan mencari sosok berlatar belakang olahraga yang kuat dan sudah dikenal, ujar Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Margiono Margiono, Selasa (2/3). Sebelumnya, mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar menolak menjadi ketua penyelenggara. Agum memilih duduk sebagai penasihat penyelenggara bersama Margiono, Ketua Umum KONI Rita Subowo, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. [070/WID/Y-4] [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Demonstrations Over Century Continue in Jakarta; Students Protest in Makassar and Surabaya
http://www.thejakartaglobe.com/home/demonstrations-over-century-continue-in-jakarta-students-protest-in-makassar-and-surabaya/361688 March 03, 2010 Demonstrators in Jakarta on Wednesday outside the Parliament Building. (JG Photo) Demonstrations Over Century Continue in Jakarta; Students Protest in Makassar and Surabaya Demonstrations were still ongoing in front of the Parliament Building on Wednesday afternoon after political factions handed down their decisions on the controversial bailout of Bank Century. The Jakarta Police Traffic Management Center said that demonstrators numbered around 800 people. They were from both pro- and anti-government groups. In order to avoid clashes, the two groups were divided by police barricades. The pro-government protesters left at 1:50 p.m. They were replaced by around 300 people from the National Students Alliance, who broke through the barbed wire barricades and hung up banners. Jalan Gatot Subroto was blocked by the rallying crowd. Vehicles were rerouted from Taman Ria to Jalan Gerbang Pemuda and through Jalan Lapangan Tembak and Pal Merah. Drivers are advised to avoid the Semanggi area and take alternative routes. Rallies also took place in Makassar, South Sulawesi, and Surabaya, East Java. In Makassar, students held a demonstration in front of the Democratic Party branch office and threw rotten eggs. In Surabaya, students rallied in front of the local government office. They said they were embarrassed with the attitude of lawmakers who fought among themselves during the plenary session. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Runaway wives sentenced to public flogging by warlord
Refleksi : Bila Anda ingin melihat video footage, click pada situs ini : http://observers.france24.com/en/content/20100302-runaway-wives-sentenced-public-flogging-warlord-afghanistan 02/03/2010 / AFGHANISTAN Runaway wives sentenced to public flogging by warlord In some Afghan provinces, warlords still reign supreme. Under their authority, the treatment of women is bleakly reminiscent of Taliban rule; as this video of a woman being whipped in public goes to show. Please be aware, you may find these images upsetting. The footage, posted online by Afghani women's rights organisation RAWA, based in Pakistan, was originally aired by the Afghan TV channel Tolo TV on Feb. 18 (the logo of the channel is seen at the bottom of the screen). When contacted by FRANCE 24, the Afghan channel told us that the scene had taken place in December 2009 in the Dolina district (Ghor province, central), and that the footage was filmed by one of its sources there. According to Ghor governor Abdul Hai Khatibi, the two women flogged that day -- only one is seen on the video -- had been forced to marry against their will. Beaten by their husbands, they ran away from their respective homes disguised in men's clothing. After a month on the run they were caught by police in Chasht (Herat province, west), arrested, and sent back to their husbands. Both women were sentenced to 45 lashes in public. In a statement made on Pajhowk Afghan News, the deputy chief of police of Dolina district, Jahan Shah, explained that the case had been handed over to the local warlord, Fazl Ahad. He decided to have the women punished for running away, but also demanded that the husbands, whom he deemed guilty as well, divorce their wives. Contributors Nasim Fekrat Most Afghans would be outraged to see a public flogging like this Nasim Fekrat is an Afghani blogger who posted the video on his blog. This type of thing isn't unheard of. Obviously you don't see it in Kabul, where the United Nations, NGO workers, and government agents are present, but in rural areas, warlords are still in charge of the judiciary. They usually employ a bunch of soldiers, which you can see in this video behind the women. Similar things happen among Taliban circles in places like Kandahar. But unlike here, the information doesn't get out because people are scared of what might happen to them if they speak out, and journalists aren't allowed in. Most Afghans would be outraged to see a public flogging like this. We're also aware, however, that the situation for women has changed enormously in the past few years. Under the Taliban, these women would have been killed. Today, people can have their opinion about such issues and pass on the message. We've got a long way to go but things have already changed a lot. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Indonesia's Religious Ministry Names Hard-Line FPI Among ' Misguided' Islamic Sects
Reflecton: Misguided, but they are the vital front soldiers of Depag and MUI, aren't they? http://www.thejakartaglobe.com/home/indonesias-religious-ministry-names-hard-line-fpi-among-misguided-islamic-sects/361832 March 03, 2010 The FPI is sometimes against correct Islamic teachings, said a ministry official. (JG Photo/Yudhi Sukma Wijaya) Indonesia's Religious Ministry Names Hard-Line FPI Among 'Misguided' Islamic Sects In the wake of another case of allegedly misguided Islamic teachings that contravene the nation's blasphemy law, the Ministry of Religious Affairs on Tuesday said there were about 70 potentially illegal sects in Indonesia, including the hard-line Islamic Defenders Front. We can also say that the Islamic Defenders Front [FPI] is one of the sects as sometimes they are against correct Islamic teachings, said Rohadi Abdul Fatah, the ministry's director of Islam and Shariah law. Speaking to the Jakarta Globe, Rohadi also identified the sects of Islam Katolojo, Darmo Bandul, Islam Kejawen, Muhammad Nabirasulillah and the Ahmadiyah as being problematic. Tangerang Police on Tuesday said they had questioned the leader of Perguruan Cakrabuana and two of its followers for allegedly violating the 1965 Law on the Prevention of Blasphemy and Abuse of Religion for its interpretation and teaching of the Koran. The blasphemy law is outmoded, according to some liberal Islamic scholars, and is currently being challenged in the Constitutional Court for curtailing religious freedom. The FPI infamously ambushed a peaceful rally organized by the National Alliance for the Freedom of Faith and Religion in support of the Ahmadiyah at the National Monument in Central Jakarta in late 2008. FPI chairman Habib Rizieq was later sentenced to 18 months in prison for his role in the attack, although the government later issued a joint ministerial decree ordering the Ahmadiyah, a peaceful Islamic group founded in the late 19th Century, to restrict its religious activities. FPI deputy secretary Soleh Mahdmud said anyone who labeled the FPI as antagonistic to Islam did not understand the organization. For us, they are people who have no brains, Soleh said. I believe the person must be someone who has liberal views saying that all religions are good and all people will go to heaven. Soleh said FPI members loved Islam and Shariah law and spread their message in a kind and gentle way. But of course it's different in a struggle, he added. He also said that those who wanted polygamy outlawed were against Islam, whereas the FPI's support of plural marriage was consistent with the faith. Rohadi, speaking generally, conceded there was little the ministry could do to control sects because many of them were in existence long before independence and any attempts to disband them could lead to chaos. He urged all religious groups to not take the law into their own hands lest that lead to violence. If society is annoyed by such sects, they should report them to the police, Rohadi said. Rohadi said the ministry believed the blasphemy law remained valid. The law will prevent people from establishing new religions in the country, he said. The country will be destroyed if it's easy for people to establish a new religion. He said that the country only recognized Ahlisunnah Waljamaah as the right path to Islam. Ahlisunnah Waljammah means that we only follow the Koran and the Sunnah [sayings from the Prophet Muhammad], he said, adding that the ministry would work with the Indonesian Council of Ulema (MUI) to ensure people followed the right path. Slamet Effendy Yusuf, head of interreligious harmony at the MUI, said current economic pressures could encourage people to join sects. Many people do not understand their religion perfectly in the middle of economic and social problems, Slamet said. They easily follow a sect as they are seeking spiritual support, something to calm their hearts because they are dissatisfied. He said this created new problems as the sects upset other groups, though he warned that it was better to adopt a persuasive approach rather than resort to violence. Islam is a religion that upholds peace. We should be able to talk to them, have regular meetings and educate them. Nurfika Osman Related articles New Focus On Internet As Tool of Islamists 11:11 PM 01/01/2010 Indonesian Teenagers Getting an Early Start on Road to Terror 1:47 PM 23/09/2009 Terror Suspect Grew Secretive and More Religious, Parents Say 10:46 PM 24/02/2010 Rushdie to Detail Undercover Decade 3:44 PM 24/02/2010 Ex-Guerilla to Head Jakarta Mujahedeen 12:03 AM 22/02/2010 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Chile and Haiti: A look at earthquakes and politics
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2010/03/01/AR2010030101498.html?wpisrc=nl_opinions Chile and Haiti: A look at earthquakes and politics Soldiers stand guard in the streets of Talcahuano, Chile, on Sunday. (Aliosha Marquez/associated Press) By Anne Applebaum Tuesday, March 2, 2010 To say that Santiago looks far better today than Port-au-Prince is of no comfort to the people of Chile. It will not rebuild their ruined houses, nor will it bring back their dead. It will not reconstruct the damaged airport or mobilize the field hospitals and emergency supplies needed to keep the death toll from rising further. It will not inspire charitable donations from around the world. Yet the comparison is unavoidable, which is why so many people have already made it: After all, two large and unusually debilitating earthquakes have struck not far from the capital cities of two Latin American countries within a very short time. In both countries, political leaders were left struggling for metaphors to convey the extent of the catastrophe. The Chilean president, Michelle Bachelet, called the earthquake an emergency unparalleled in the history of Chile. The Haitian president, René Préval, compared the destruction in Haiti to the damage you would see if the country was bombed for 15 days. But the effect on the respective populations clearly will not be identical. An earthquake always comes out of the blue, and in that sense is always a piece of bad luck in the geological lottery, as my colleague David Ignatius wrote in The Post in January. Yet the short- and long-term aftereffects of an earthquake -- the extent of the damage it wreaks, the speed with which the population reorganizes itself and rebuilds -- have nothing to do with luck. Those who study famines have long argued that they are created by bad politics and bad economics as well as bad weather: There is always food somewhere, so if a particular country doesn't have any, then there must be an explanation other than it was very hot last summer. A society's ability to recover from a natural disaster is also a reflection of its economic and political culture. There will be more looting in Chile this week as people struggle to survive in the ruins, but the Chilean army and police, not U.S. Marines, will control the situation. Weakened apartment blocks will abruptly collapse, but there will be inspectors on hand to help assess which ones might be safe. Chile had regulations in place before the quake that required contractors of all new buildings to use earthquake-resistant standards. Not every structure met the standards, but many did. And residents of those that did not will have some recourse: In the city of Concepcion, residents of a new building that collapsed are threatening to sue the builders, according to one report. The fact that they are even discussing this option implies that these apartment owners believe they have a court system that works, a legal system that could force builders to pay compensation, and a building regulatory system that is generally respected. Haiti has none of the above. Though it is not especially fashionable at the moment to note these things, Chile, unlike Haiti, is also a working democracy. In recent elections, the center-left ruling party lost to the center-right opposition for the first time in two decades. Power is expected to change hands without incident when the new president, Sebastián Piñera, is inaugurated next week. Although Piñera is a billionaire, he directed his campaign at small-business owners, promised to sell off some of his assets to avoid conflicts of interest, and has just appointed a cabinet that includes a number of independent and even center-left ministers. Of course, we don't know what kind of president Piñera will ultimately be, but to be elected he had to appeal to millions of people, and not just to a wealthy, partisan elite. In the aftermath of a natural catastrophe, this matters: To call Chile a democracy is another way of saying that Chile is a country whose political leaders have to take voters' concerns into account. Chile's earthquake response will have to reflect the same values as Chile's famed pension system (designed by the president-elect's brother, José Piñera), which is intended to ensure ordinary workers a decent retirement income. In the coming months, the state may not be able to help all of the poor who have suffered, but it cannot ignore all of them indefinitely, either. Disasters have no logic, and no political significance. But the recovery process that follows a disaster is always deeply political. Despite a stronger earthquake and more damaging aftershocks, Chile will return to normal faster than Haiti. Luck has nothing to do with it. applebaumlett...@washpost.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] The Arab reform process
http://weekly.ahram.org.eg/2010/987/op2.htm 25 February - 3 March 2010 Issue No. 987 Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875 The Arab reform process Democracy is feasible only when it takes on board the specifics of the society it seeks to govern, writes Galal Nassar I have had the honour to receive an invitation from the director of the Bibliotheca Alexandrina, Ismail Serageldin, to attend the seventh annual conference on Arab reform, due to convene on 1 March. The title of this year's conference asks, In a world that is shaping itself anew, where are the Arabs? It is a compelling question, one that should inspire every Arab intellectual to reassess the course of reform in the region, especially when it is compared to other countries around the world, though hopefully participants will bear in mind that we do not want to recklessly adopt policies unsuited to our geography and culture. Political parties are the pivots of the democratic process. Without political parties there can be no democracy, or even a semi-democracy. You have a dictatorship, pure and simple. There is no in between. The concept of political reform is intrinsically connected to political parties and the part they play in the reform process: at the very least there must be a role for them in the realisation of reform and political developments that aim to lay a secure foundation for the establishment of a democratic society incorporating the principles of plurality and the peaceful rotation of authority, in the manner of the systems of government that prevail in the democratic West. Any role for political parties in steering the reform process in the Arab world begs the much broader question of the state of democracy in the region. After all, it is impossible to discuss political, economic or even social and cultural reform without considering how democracy -- or a democratic culture -- is faring. Democracy is founded upon the principle of full equality between free citizens. It is the manifestation of a social contract between citizens and their government that is committed to the equal right of all to freedom, dignity and justice and opposed to the exercise of tyranny and the subjugation of others. But can we simply import such concepts and systems, like cars or ready-made clothes, in order to solve the problem of dictatorship in the Arab world? Can we create political parties that function like those in the West? Democracy is an authentic part of Western culture. It evolved in a particular material, social and intellectual environment far removed from that prevailing in the Arab world, where the perpetuation of dictatorship has led to cultural and political passivity. What is needed is to develop a new and deeper concept of our culture, one that transforms it into a vital and active force rather than a subordinate and dependent one. This cannot be stressed enough in light of persistent Western attempts to prevent us from building a culture that might produce a specifically Arab democracy. Since the colonial era there has been an uninterrupted Western drive to annex Arab society economically and prevent us from building a material world of our own. Instead, we are forced to construct a material world through the agency of persons and ideas tailored by the West. A material world that is not the product of persons and ideas that are authentically our own cannot produce a culture that conforms to an Arab Islamic society. Annexation, thus, becomes a process of alienation, the appropriation and elimination of Arab civilisation as a presence in the general future of humanity. We must find our own way to move to the head of the train of human society, instead of learning how to follow others. Western democracy is the fruit of a noble humanitarian effort that conforms in some respects -- though not in others -- to the divine expectations of man. Western democracy was born in the homes of freemen living in a world filled with slaves. It did not propose liberating the slaves. Islam, by contrast, realised its promise of freedom, dignity and equality through the slaves that embraced it, having laid down the systems for their manumission and the victory of the new human being. Islam performs a vital social role and to strip it of such a role is to imagine that human beings have been transformed into angels. Since democracy is a part of human heritage we must fight to comprehend and assimilate it. But if we are to successfully rise to this task we must also affirm our own civilisational identity. Simultaneously, we must develop democratic attitudes among the young and stimulate the democratisation of political life so that political parties can take their rightful lead in this process, as vanguards of political reform rather than props for dressing a democratic façade. Political
[ppiindia] Four Arrests, at Least 13 Injured as Rallies Spark More Clashes
http://www.thejakartaglobe.com/national/four-arrests-at-least-13-injured-as-rallies-spark-more-clashes/361723 March 03, 2010 Puttri Prameshwari, Ulma Haryanto, Farouk Arnaz Zaky Pawas Police outside the House of Representatives on Thursday. (Antara Photo) Four Arrests, at Least 13 Injured as Rallies Spark More Clashes Four people were arrested on Wednesday afternoon during demonstrations in front of the House of Representatives that again turned violent, while five people detained after Tuesday's protest were released. Jakarta Police spokesman Sr. Comr. Boy Rafli Amar said one of the four men arrested on Wednesday had sparked the violence by throwing rocks at the police. He was seen by our officers as the one who started the chaos, Boy said, adding that the suspect said he was a member of the Indonesian Muslim Students' Action Front (Kammi). The others were arrested for carrying a rope used to pull down barbed wire barricades and for trying to provoke the masses, Boy said. Earlier in the day, the National Police released the four activists and a driver arrested after Tuesday's rally, which turned into a riot. National Police Chief Gen. Bambang Hendarso Danuri said police were still processing the cases and transferring the dossiers to the prosecutor. Security in front of the House complex remained heightened on Wednesday as about a thousand protesters showed up to either support the government or rally against the bailout of Bank Century. The barbed wire barricades were doubled with at least three ranks of police lined up along Jalan Gatot Subroto . Despite the extra security measures, the day ended with at least 13 people injured, including four police officers and a photojournalist. Before the violence, pro-government groups, including the Betawi Communication Forum (Forkabi), the Indonesian People's National Committee (KMNI) and the People's Alliance for SBY (Arus) had the stage in front of the building, while police officers held back anti-government groups at intersections at either end of Jalan Gatot Subroto. [Pro-government groups] hung their banners from 8:30 this morning, together with the officers who installed the wires, said Deni, a coordinator of protest group Kammi. We had around 300 students coming but they were held in front of the Forestry Ministry building, he said. Around 1:30 p.m., the government supporters left and half an hour later the protesters began arriving. They immediately rammed the barbed wire with their feet and poles and tore down and burned SBY banners, replacing them with their own flags and banners. It wasn't until 4:30 p.m. that clashes broke out after protesters were doused by water cannons. Skirmishes between protesters and police resulted in eight protesters, four police officers and a photographer being injured. Jakarta Emergency Ambulance officer Kartiko said one protester was struck on the head by a rock and was taken to the National Police Hospital in Kramat Jati. Four other protesters sustained minor injuries after being hit by blunt objects and another two suffered respiratory problems which occurred because of the crowd and stress, Kartiko said. A photographer from IndoPos newspaper was also wounded in the left eye, he said. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Indonesia parliament set to back probe of reformers
http://arabnews.com/world/article25461.ece Indonesia parliament set to back probe of reformers nullCONTENTIOUS ISSUE: A policeman holds his rifle during a rally by students outside the Parliament in Jakarta on Wednesday. (Reuters) 1 of 2 By SUNANDA CREAGH OLIVIA RONDONUWU | REUTERS Published: Mar 3, 2010 3:09 PM Updated: Mar 3, 2010 11:33 PM JAKARTA: Indonesia's Parliament looks set to recommend a criminal investigation of two top reformers in President Susilo Bambang Yudhoyono's Cabinet over their part in a bank bailout, but neither is expected to lose their job. A noisy and at times disorderly parliamentary debate on Wednesday followed an inquiry into the $720 million rescue of Bank Century that offered two conflicting recommendations. One found the bank rescue was justified. The other called for Finance Minister Sri Mulyani Indrawati and Vice President Boediono to face criminal investigation for authorising the bailout in late 2008, at the height of the financial crisis. Jakarta-based political risk analyst Kevin O'Rourke said that under the rules, parliament could not compel the president to launch an investigation into his two top technocrats, even if the vote went against them. A majority of parties on Wednesday said they supported a legal probe. A formal vote was expected in the evening. Analysts say anti-reform elements both inside and outside Yudhoyono's ruling coalition have tried to use the inquiry to oust the two technocrats, but that it appeared the pair were safe even if Parliament backed a criminal probe.. Finance Minister Indrawati, who has pleased many foreign investors by cleaning up corruption but made enemies in the old business elite with her drive to boost tax collection, appeared unruffled when she faced reporters on Wednesday. I have a lot of work to do, she said. Asked whether there had been capital flight as a result of the case, Indrawati said: God willing that has not happened. Do not trigger it with unnecessary speculation. So far, Indonesian stocks, bonds and the rupiah have shown little reaction to the political infighting. But prolonged conflict over reforms could put that at risk and reverse some of the hefty gains of the past year. If they did resign sentiment would be affected but I don't think there would be a sell-off in the bond markets as investors would look at other factors such as growth and inflation and whether the reform process will continue, said Handy Yunianto, a bond market strategist at Mandiri Sekuritas. Indonesia was one of the star emerging markets last year with stocks up 90 percent, government bonds up 20 percent and the rupiah, Asia's best-performing currency, up 17 percent. Many analysts say an upgrade of Indonesia's sovereign debt to investment grade is within reach in a couple of years. It has been widely tipped as the country most likely to join the BRICs -- Brazil, Russia, India and China -- in the select group of essential emerging markets investors cannot afford to ignore. Wednesday's debate underlined tensions between Yudhoyono's pro-market, pro-reform Democrat Party and his two main coalition partners -- the Golkar Party and Prosperous Justice Party (PKS), which both support a criminal investigation. The Democrat Party controls about a quarter of the 560 seats in Parliament and together with coalition partners about 75 percent. But the defection of key coalition members on this issue appears to have swung the balance in favor of the opposition. That would indicate on paper that Yudhoyono will lose today if a vote takes place, said analyst O'Rourke. Security appeared tight outside parliament on Wednesday, with coils of razor wire protecting the building. A day earlier, as politicians shouted and argued inside, police outside fired tear gas and water cannon to try to disperse fractious crowds of opposing protesters. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Saudi woman senteced to 300 lashes
http://www.smh.com.au/world/saudi-woman-senteced-to-300-lashes-20100304-pjfp.html Saudi woman senteced to 300 lashes March 4, 2010 - 7:35AM A Saudi woman is to be lashed 300 times and jailed for 18 months for filing complaints against court officials and appearing in court without a male guardian. Sawsan Salim was convicted last month in a court in Rass, in Qassim province in the north, after petitioning Riyadh officials, including King Abdullah, over what she alleged was years of abuse by local justice officials, the US-based Human Rights Watch said in a statement on Wednesday. Despite her request for intervention, two local judges charged her with filing 118 spurious complaints against officials, including the judges themselves, and appearing ... without a male guardian between 2004 and 2008. On January 25, she was convicted after a month-long trial before two judges, one of whom was a plaintiff in the case and the original target of Salim's harassment allegations, according to Human Rights Watch. The group has called for higher authorities to quash the verdict. Salim alleges that ever since she rejected local judge Habib Abdullah al-Aqsa's repeated urging to divorce her husband, who had been jailed over debts, in 2004, that judge and other officials have continually created trouble for her. On numerous occasions through 2008, HRW said, officials chided Salim for not being accompanied by a male guardian during her visits to their offices. Under Saudi Arabia's ultra-strict version of Islam, women are not supposed to move around outside the home without a male guardian. Salim and her lawyer petitioned top officials several times over the years of harassment. She owns a business, and they were making things very difficult for her, said Nadya Khalife, a women's rights researcher for the Middle East at Human Rights Watch. She didn't keep things quiet. Two local judges, including Aqsa, countered with their own accusations, and their case went to trial in December, resulting in the conviction. Aqsa was one of the judges appointed to try the case. In Saudi Arabia, being a woman going about her legitimate business without a man's protection is apparently a crime, Khalife said. AFP [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] maap, segepok sajak heri latief nongol lagi di layar kacamu...
Definisi Politik apartheid politik perbedaan dulu namanya buitenlander sekarang disebut allochtoon di jalanan dibilang zwarte piet demokrasi eropa basa basi Amsterdam, 03/03/2010 - Sarkasme mitologi ular berkepala dua jaringan politik raja tega ganasnya napsu berkuasa sarkasme ide kepala batu tuyul modern namanya bankir Amsterdam, 03/03/2010 Karna anak kusir itu berdarah kesatria karna anaknya dewa surya konflik politik saudara seibu bukan sekedar soal harta persaingan napsu berkuasa Amsterdam, 03/03/2010 Cinta menulis memori illusiminimalis dibilang sajak semua sayang cinta seperti apa adanya gaungnya nyanyian perantauan cermin diri dicari di puisi? amsterdam, 03/03/2010 - Trauma Sejarah represi adalah produk kezaliman kenapa demokrasi ditakuti? titisan dendam trauma politik sepandaipandai tupai melompat luka sejarah semakin bernanah Amsterdam, 02/03/2010 --- Destajumena swara bima berteriak lantang asuatama sudah mati! gemanya seperti aswatama dorna terpana panahnya terkulai pedang destajumena dendam ekalaya Amsterdam, 03/03/2010 - Dorna puisi ironi memanah rembulan kisah arjuna dan bambang ekalaya siasat licik dorna sang guru kesatria kepentingan politik nomor satu darah rakyat tak pernah dicatat? Amsterdam, 02/03/2010 --- Dewa dan Kesatria langit mendung badai menjelang percakapan dewa dan kesatria darah korban di altar kekuasaan tabu dikisahkan suasana mencekam persaudaraan hancur demi kerakusan Amsterdam, 02/03/2010 --- Kurusetra seperti kisah tragedi dinasti mulanya dari konflik kekuasaan berujung sumpah dewi amba menitis dendam pada srikandi matahari terbenam di kurusetra Amsterdam, 02/03/2010 -- Wayang krisis politik pertunjukan wayang rahwana belum bisa dikalahkan hanoman tetap gesit jumpalitan membangun jalan tol keadilan berjuang melawan ketidakadilan Amsterdam, 02/03/2010 --- Demo sebait sajak tentang hewan ketika binatang dilarang demo monyet sekampung protes keras jangan mendiskriditkan ciptaan tuhan kerna semua sama di mata pengadilan Amsterdam, 02/03/2010 - Provokasi bersatulah para pemuja demokrasi waspadalah provokasi liar riwayat tiran selalu makan korban rapatkan barisan dalam kesatuan demi keadilan semangat perjuangan Amsterdam, 01/02/2010 --- Beruk konflik berbunga intrik sayangku kucing dan anjing adu taring perkara korupsi biang kehancuran bertobatlah bersucilah mengacalah seperti berhakim kepada beruk Amsterdam, 01/03/2010 --- Aksi halal dan haram kata siapa? pada dosa bercermin pahala lalu dimana itu malu? lusa nanti menjaga korsi hari ini menuai kebencian Amsterdam, 01/03/2010 --- Postmo waktu meleleh hutan terbakar berkumis gaya dali kotak kubisme melukis wajah luka kaca picasso Amsterdam, 27/02/2010 -- Sutradara berkabut sejarahmu, sayangku kutukan mantra sajakmu, murung kapan musim semi menjelang? penyamun bicara tanpa dosa sambungan dari rezim lama sutradaranya sekarang siapa? padamu indonesia tak ada kata benci dan cinta tabu dibuka bau skandalnya bersucilah mengakulah pasti ada yang salah Amsterdam, 25/02/2010 -- Eksepsi melamunkan serumpun bambu berbisik daun dibelai angin terkapar rayuan dunia maya memuja malam dirayu salju langit berawan embun turun runcing duri setajam sepi pilihan hidup bukan hayalan memori dibakar api ilusi rindumu sepanjang napas puisi Amsterdam, 24/02/2010 --- Dalang membaca peta politik wayang seperti bau intrik sang dalang di sebelah sana oposisi meragu di sebelah situ musuh merayu semua jadi satu namanya maling Amsterdam, 22/02/2010 - Koalisi Busuk koaliisi ke sorga makan uang haram koalisi ke neraka pasang muka suci menunggu durian runtuh namanya nyanyian politisi busuk sumbang rakyat miskin menanggung hutang Amsterdam, 22/02/2010 -- Jahat! anjing galak menggongong ke langit siapa penakut melipat buntut penjilat menjilat pantat kekuasaan karakter politik anti keadilan, jahat! Amsterdam, 21/02/2010 -- Stasi dunia lama yang penuh dusta di balik niat menguasai informasi kebebasan berbicara dijamin halal setiap zaman ada rezim zalim saat ini siapa berani ngomong? menolak represi gaya stasi simak gerakan sembilan delapan panjangnya sejarah digelapkan melukai semua pecinta keadilan dunia internet aka dunia maya dimana batas tembok bicara? penguasa menindas kebebasan kasus uang gelap merajalela korsi
[ppiindia] 13 dipercayai anggota militan ditahan
http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010dt=0304pub=Utusan_Malaysiasec=Luar_Negarapg=lu_01.htm 13 dipercayai anggota militan ditahan ANGGOTA polis Indonesia memeriksa mayat seorang lelaki yang ditembak mati setelah cuba melarikan diri daripada pusat pemeriksaan keselamatan di Pidie, wilayah Aceh semalam. - AP -- JAKARTA 3 Mac - Polis Indonesia menahan 13 lelaki dipercayai anggota kumpulan militan dalam beberapa serbuan terhadap sarang jaringan pengganas Jemaah Islamiah (JI) Asia Tenggara di wilayah Aceh. Jurucakap polis, Mejar Jeneral Edward Aritonang hari ini berkata, semua suspek ditahan dalam beberapa serbuan sejak 22 Februari lalu selepas satu kejadian berbalas tembakan di sebuah kem dipercayai tempat latihan militan di kawasan pergunungan Aceh. Menurutnya, semua lelaki tersebut dipercayai dilatih di kem yang sama. Aritonang berkata, polis turut merampas tiga senapang, lebih 9,000 peluru, buku-buku tentang jihad dan beberapa keping cakera padat digital (DVD) berkaitan pengeboman di Bali pada 2002 yang mengorbankan 202 nyawa, yang kemudian dipertanggungjawabkan ke atas JI. Polis bagaimanapun masih belum mengesahkan laporan media yang mengatakan, sekurang-kurangnya beberapa suspek telah didakwa atas kesalahan berkaitan keganasan. Kami masih menyiasat kumpulan mereka dan kaitannya dengan jaringan pengganas JI, kata Aritonang. Sarang JI tidak pernah ditemui di wilayah konservatif Aceh sebelum ini dan penganalisis bebas keganasan pernah menyuarakan keraguan berhubung sama ada suspek-suspek tersebut mempunyai kaitan dengan JI. Tiada kumpulan pengganas diketahui aktif menjalankan operasi di Aceh. Pemberontak pemisah telah menandatangani satu perjanjian damai dengan kerajaan Indonesia pada 2005, sekali gus menamatkan pertelingkahan selama 29 tahun. Aritonang dalam pada itu enggan mengulas satu laporan yang mengatakan polis telah menembak mati seorang lelaki yang melarikan diri dari sebuah bas di tempat pemeriksaan polis dekat daerah Pidie, Aceh, sebelum waktu subuh hari ini. Saksi berkata, mangsa adalah antara tiga lelaki yang melarikan diri dari bas tersebut, sementara dua daripada mereka berjaya ditangkap. - AP [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] US tries to slip round ban on Kopassus
http://www.smh.com.au/world/us-tries-to-slip-round-ban-on-kopassus-20100303-pj4q.html US tries to slip round ban on Kopassus JOHN POMFRET March 4, 2010 WASHINGTON: As Barack Obama prepares to travel to Indonesia, his administration is seeking to reverse a 12-year-old ban on training an elite unit of the Indonesian military whose members have been convicted of beatings, kidnappings and other abuses. And in further evidence of a new US approach in South-East Asia, the administration has begun an aggressive campaign to try to persuade the Burmese junta to stop buying North Korean military technology. The administration is floating a plan to test a training program for younger members of the Indonesian Komando Pasukan Khusus, or Kopassus. Four members of the force, including its commanding general, Major-General Lodewijk Paulus, are in Washington to discuss the proposal, several sources said. ''The details are still being worked out,'' a spokesman for the Indonesian embassy said. The Obama administration's move reflects a desire to improve ties with Indonesia and South-East Asian countries as part of its efforts to counter China's rise. In seeking to strengthen ties with Kopassus, the Obama administration is going further than its predecessor, which attempted to resume training operations with Kopassus but was warned off by a State Department ruling in 2008. Under a 1997 law, the US is banned from training foreign military units with a history of human rights violations unless the government in question is taking effective measures to bring those responsible to justice. The Obama administration is seeking to thread that needle, sources said, by training and conducting joint exercises only with Kopassus soldiers who, because of their age, could not have been involved in its earlier abuses. (Australian forces now train Kopassus soldiers, in human rights issues among other things.) There is some opposition to the new policy, though, from within Mr Obama's own party. There is also unease about the administration's decision in October to end the Bush-era policy of isolating Burma's military junta. So far, senior US officials have had four meetings with their Burmese counterparts, and a fifth is expected soon. The Washington Post [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Lethus, Want to escape from being among the 95%?
Hi fellow marketer! Someone asked me once why only about 5% of the people earn the top dollars. Have you ever thought about who is among the 5%? Is it you? Why not? Find out here... just click --- http://swom.ciri2.com See you in the members area! Lethus Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] (Ponpes of the Day) Pondok Pesantren Buntet - Cirebon, Jawa Barat
Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat [image: buntet.jpg] Sekilas Pondok Buntet Pesantren Buntet Pesantren adalah nama sebuah Pondok Pesantren yang umurnya cukup tua. Berdiri sejak abad ke 18 tepatnya tahun 1785. Menurut catatan sejarah seperti yang tertulis dalam buku Sejarah Pondok Buntet Pesantren karya H. Amak Abkari, bahwa tokoh Ulama yang pertama kali mendirikan Pesantren ini adalah seorang Mufti Besar Kesultanan Cirebon bernama Kyai Haji Muqoyyim (Mbah Muqoyyim). Bermula karena beliau memiliki sikap non kooperatif terhadap penjajah Belanda waktu itu, sehingga lebih kerasan (betah) tinggal dan mengajar di tengah masyarakat ketimbang di Istana Kesultanan Cirebon. Rupanya, setelah merasa cocok bertempat tinggal di perkampungan dan memberikan dakwah keagamaan, akhirnya beliau mendirikan sebuah pondok pesantren yang cukup terkenal bernama PONDOK BUNTET PESANTREN. Masih menurut catatan sejarah, tempat yang pertama kali dijadikan sebagai pondok pesantren Buntet, letaknya di Desa Bulak kurang lebih 1/2 km dari perkampungan Pesantren yang sekarang. Sebagai buktinya di Desa Bulak tersebut terdapat peninggalan Mbah Muqoyyim berupa makan santri yang sampai sekarang masih utuh. Letak Pesantren Di tempat yang sekarang ini berada, pesantren ini posisinya ada di antara dua Desa: + 80% Pesantren ini menjadi wilayah administratif Desa Mertapada Kulon dan sisanya bagian Barat milik Desa Munjul. Pesantren ini sendiri bukanlah nama Desa, melainkan hanya tempat/padepokan santri. Namun seiring dengan perkembangan zaman, dari ratusan tahun yang lalu, penduduk pesantren ini makin lama makin berkembang. Kepadatannya cukup besar. Pesantren ini mirip sebuah desa. Justeru bila mencari Pondok Pesantren Buntet di Desa Buntet, yang letaknya bersebelahan, tidak akan ketemu, sebab letak pesantren ini di antara Desa Mertapada dan Munjul. Sebelah Utara Pesantren ini dibatasi oleh Buntet Desa; sebelah Timur Desa Mertapada (LPI); Sebelah Selatannya adalah Desa Kiliyem dan sebelah Barat adalah Desa Munjul. Masyarakat Penghuni Pesantren Berbeda dengan Pondok Pesantren lain, keberadaan Pesantren Buntet ini cukup unik karena komunitasnya yang homogen; antara santri dan penduduk asli pesantren ini sulit dibedakan, terutama bila dipandang oleh orang lain. Orang yang mengenal Buntet sebagai sebuah pesantren, ketika bertemu dengan salah seorang lulusan pesantren ini, dianggapnya sebagai santri sehingga kesan yang timbul adalah berdekatan dengan ilmu keagamaan dan ubudiah. Karena memang tidak bisa dipungkiri, baik penduduk asli pesantren ini ataupun santri, keberadaan sehari-hari, tidak lepas dari aktivitas nyantri (mengaji). Setidaknya ada tiga jenis masyarakat penghuni pesantren: Pertama, masyarakat keturunan kyai. Dari catatan silsilah keturunan Kyai Buntet, hampir seluruh Kyai di Pesantren ini adalah anak cucu dari keturunan Syarif Hidayatullah, salah seorang anggota Walisongo. Kedua, Masyarakat biasa. Asal mula mereka adalah para santri atau teman-teman Kyai yang sengaja diundang untuk menetap di Buntet. Mereka memiliki hubungan yang cukup erat bahkan saling menguntungkan (mutualism). Awalnya mereka menjadi khodim (asisten) atau teman-teman Kyai kemudian karena merasa betah akhirnya menikah dan menetap di Buntet Pesantren hingga sekarang. Penduduk Buntet Pesantren yang bukan dari turunan Kyai ini dulunya dikenal dengan istilah masyarakat Magersari. Ketiga, masyarakat santri. Merekalah yang membesarkan nama baik Buntet Pesantren. Sebab namanya juga perkampungan santri, aktivitas sehari-hari diramaikan oleh hingar-bingar pelajar yang menuntut ilmu; siang para santri disibukkan dengan belajar di sekolah formal, dan malam harinya belajar kitab atau diskusi tentang agama di masing-masing kyai sesuai kapasitas ilmunya. Sesepuh Buntet Pesantren Dalam perkembangan selanjutnya, kepemimpinan Pondok Buntet Pesantren dipimpin oleh seorang Kyai yang seolah-olah membawahi kyai-kyai lainnya yang memimpin masing-masing asrama (pondokan). Segala urusan ke luar diserahkan kepada sesepuh ini. Lebih jelasnya periodisasi kepemimpinan Kyai Sepuh ini berturut-turut hingga sekarang dipimpin oleh Kyai yang dikenal Khos yaitu KH. Abdullah Abbas (kini Almarhum), dan digantikan oleh KH. Nahduddin Abbas. Nama-nama Kyai yang dituakan dalam mengurus Pondok BuntetPesantren secara turun-termurun adalah sebagai berikut: 1. KH. Mutaad (Periode pertama) 2. KH. Abdul Jamil 3. KH. Abbas 4. KH. Mustahdi Abbas 5. KH. Mustamid Abbas 6. KH. Abdullah Abbas 7. KH. Nahduddin Abbas (hingga sekarang) Seiring dengan perkembangan zaman, Pondok Buntet Pesantren dengan segala potensi yang dimiliki berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan dengan memadukan antara Sistem Salafi dan Sistem Kholafi. Sistem salafi adalah metode belajar dengan berpedoman kepada literatur para ilmuan Muslim masa lalu, sedangkan sistem khalaf mengacu kepada pendidikan modern dengan kurikulum dan sistem
[ppiindia] Training Kalibrasi terbaru bulan Maret 2010
Dear All, Kami dari Metrologi Jasa Prima mempunyai Program Training Kalibrasi dengan lokasi Puspiptek Serpong dan jadwal sbb: 1. Training Caliper dan Mikro meter 9-10 Maret 2010. 2. Training Kalibrasi Alat Ukur Heigh Gage dan Dial Indicator 17-18 Maret 2010. 3. Training Kalibrasi Suhu dan Tekanan 23-25 Maret 2010. 4. Training Volumetric Glassware 24 dan 25 Maret 2010 5. Training Kalibrasi Flowmeter 30-31 Maret 2010. buka www.mjptraining.wordpress.com untuk info lebih lengkap Untuk itu kami mengundang partisipasi keikutsertaan Staff perusahaan Anda yang terkait dengan topik training tersebut diatas. Who Should Attend: * Managers * Engineers * Technicians * QA/QC Personnel INSTRUKTUR Intruktur pelatihan berasal dari Lembaga Laboratorium Kalibrasi Pemerintah yang sudah berpengalaman dalam dan luar negri dalam bidang kalibrasi. Metode Pelatihan dilaksanakan dalam bentuk kuliah, diskusi dan praktek. BIAYA Biaya sudah termasuk Software Pengolah Data Kalibrasi, Training Kit, Hand Out, Makalah, Sertifikat, Unique Laser Pointer, 2x Snack, dan Makan Siang. Untuk informasi dan pendaftaran dapat menghubungi: Syariful di Ph: 021-704 88 959, 021 9406 2738 Fax: 021-75874937 Email: metrologijasapr...@yahoo.com. [metrologijasaprima [at] yahoo.com] Untuk Silabusnya diletakan informasinya dibagian bawah. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, atas perhatian serta kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Regard, Syariful Program Manager SILABUS: 1. KALIBRASI ALAT UKUR CALIPER dan MICROMETER A. Tujuan Pelatihan: Peserta pelatihan mampu dan mengerti kalibrasi alat ukur Caliper dan Micrometer dengan metode dan prosedur yang berlaku secara internasional. Mampu melaksana kalibrasi alat ukur Caliper dan Micrometer serta analisa perhitungan ketidakpastian sesuai ISO/GUM ( Guide to the expression of Uncertainty in Measurement ). Mampu dan mengerti membaca atau membuat laporan hasil kalibrasi /sertifikat kalibrasi. Peserta diharapkan dapat memverifikasi hasil kalibrasi alat ukur Caliper dan Micrometer yang digunakan di industri. Peserta dapat membuat perangkat lunak / calibration software untuk keperluan analisa data kalibrasi. B. Topik yang dibahas meliputi: · Pengertian umum kalibrasi dan ketidakpastian pengukuran. · Teori macam-macam alat ukur Caliper dan Micrometer dan spesifikasi yang diperbolehkan yang ada di industri . · Perhitungan ketidakpastian dalam melakukan kalibrasi Caliper dan Micrometer. · Metode dan prosedur kalibrasi kalibrasi Caliper dan Micrometer. · Praktek kalibrasi Caliper dan Micrometer · Pembuatan software analisa data kalibrasi · Pembuatan laporan hasil kalibrasi menurut ISO 17025-2008 · Diskusi kelompok · Evaluasi. 2. KALIBRASI ALAT Heigh Gage dan Dial Indicator A. Tujuan Pelatihan: Peserta pelatihan mampu dan mengerti kalibrasi alat ukur Heigh Gage dan Dial Indicator dengan metode dan prosedur yang berlaku secara internasional. Mampu melaksana kalibrasi alat ukur Heigh Gage dan Dial Indicator serta analisa perhitungan ketidakpastian sesuai ISO/GUM ( Guide to the expression of Uncertainty in Measurement ). Mampu dan mengerti membaca atau membuat laporan hasil kalibrasi /sertifikat kalibrasi. Peserta diharapkan dapat memverifikasi hasil kalibrasi alat ukur Heigh Gage dan Dial Indicator yang digunakan di industri. Peserta dapat membuat perangkat lunak / calibration software untuk keperluan analisa data kalibrasi. B. Topik yang dibahas meliputi: · Pengertian umum kalibrasi dan ketidakpastian pengukuran. · Teori macam-macam alat ukur Heigh Gage dan Dial Indicator dan spesifikasi yang diperbolehkan yang ada di industri . · Perhitungan ketidakpastian dalam melakukan kalibrasi Heigh Gage dan Dial Indicator. · Metode dan prosedur kalibrasi kalibrasi Heigh Gage dan Dial Indicator. · Praktek kalibrasi Heigh Gage dan Dial Indicator · Pembuatan software analisa data kalibrasi · Pembuatan laporan hasil kalibrasi menurut ISO 17025-2008 · Diskusi kelompok · Evaluasi. 3. KALIBRASI BIDANG SUHU dan TEKANAN A. Tujuan Pelatihan: Peserta pelatihan mampu dan mengerti kalibrasi alat ukur SUHU dan TEKANAN dengan metode dan prosedur yang berlaku secara internasional. Mampu melaksana kalibrasi alat ukur Suhu dan Tekanan serta analisa perhitungan ketidakpastian sesuai ISO/GUM (Guide to the expression of uncertainty in measurement). Mampu dan mengerti membaca atau membuat laporan hasil kalibrasi /sertifikat kalibrasi. B. Topik yang dibahas meliputi: - Pengertian umum kalibrasi * Filosofi Kalibrasi * Ketelusuran * Ketidakpastian - Teory Kalibrasi Alat Ukur Suhu - Metode dan prosedur kalibrasi alat ukur Suhu - Praktek Kalibrasi Alat Ukur Suhu - Teory Kalibrasi Alat Ukur Tekanan - Metode dan prosedur kalibrasi alat ukur Tekanan - Praktek Kalibrasi Alat Ukur Tekanan - Pembuatan Laporan Kalibrasi - Diskusi kelompok - Evaluasi 4. Kalibrasi Volumetric Glassware A. Tujuan Pelatihan: Peserta
[ppiindia] Re: Baru Terbit Buku 'SERANGAN UMUM 1 MARET 1949'
Terbit 27 Februri 2010 Judul buku : “SERANGAN UMUM 1 MARET 1949, Dalam Kaleidoskop Sejarah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.” Penulis : Batara R. Hutagalung Penerbit : LKiS, Yogyakarta Tebal : xxviii hlm + 716 hlm = 744 halaman Harga : Rp. 150.000,- Di Yogyakarta tersedia di beberapa toko buku mulai Sabtu, 27 Februari 2010. Di Jakarta dapat diperoleh di Toko Buku GRAMEDIA mulai 1 Maret 2010. GRAMEDIA Blok M. Jl. Melawai III/12. Jakarta Selatan 12160. Tel.: 021 – 720 3322. GRAMEDIA Komplek Pertokoan Taman Kebon Jeruk Blok A II No. 1 Lt. 2. Jl. Meruya Ilir Raya. Jakarta 11650. Tel.: 021 – 586 7005. GRAMEDIA Mal D’Best Fatmawati Lt. 2. Jl. R.S. Fatmawati No. 15. Jakarta Selatan 12420. Tel.: 021 7591 0830.GRAMEDIA Mal Cinere Lt. 2. Jl Raya Cinere, Limo, Jakarta Selatan. Tel.: 021 – 754 0663. Atau di Toko Buku GRAMEDIA lainnya. === Ringkasan Isi: Buku ini menjelaskan secara rinci dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen otentik mengenai peristiwa yang dikenal sebagai “Serangan Umum 1 Maret 1949.” Peristiwa ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan satu bagian dari rangkaian perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI yang telah diproklamasikan pada 17.8.1945. Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan RI dan berusaha menjajah kembali dengan melancarkan agresi militer yang sangat kejam. Tentara Belanda banyak melakukan kejahatan perang dan kejahatan atas kemanusiaan, yaitu membantai puluhan ribu rakyat yang tak bersenjata (non combatant). Bahkan hingga sekarang pemerintah Belanda tetap tidak mau mengakui de jure kemerdekaan RI adalah 17.8.1945. Pada 16 Agustus 2005, Menlu Belanda (waktu itu) Ben Bot menyatakan, bahwa kini pemerintah Belanda MENERIMA de facto kemerdekaan RI adalah 17.8.1945, tetapi tetap tidak mau mengakui de jure. Bagi pemerintah Belanda, kemerdekaan RI adalah 27 Desember 1949, yang merupakan “hadiah” dari Belanda. Serangan atas Yogyakarta pada 1 Maret 1949 -oleh para penggagasnya ketika itu dirancang sebagai suatu ‘Serangan Spektakuler’- merupakan bagian dari serangan yang serentak dilancarkan di seluruh wilayah Divisi III/Gubernur Militer III. Sedangkan serangan ini sendiri merupakan bagian dari operasi militer secara besar-besaran yang dilakukan hampir bersamaan di seluruh Pulau Jawa, atas perintah Panglima Besar Sudirman. Dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas. Kenangan Masa gerilya, jilid 2 A, hlm. 230”, Jenderal A.H. Nasution menulis: ...enam jam di Yogya -yang setelah Orde Baru berdiri selalu diperingati secara besar-besaran. Dan aksi ini adalah dalam rangka tahap taktis-ofensif yang sedang dilancarkan oleh Panglima B. Sugeng di seluruh wilayahnya, terhadap kota-kota kabupaten dan keresidenan, terutama di daerah Banyumas, Kedu, Semarang dan Yogya. Pada waktu yang agak bersamaan juga Divisi I memulai aksi yang demikian di Jawa Timur, menyusul Divisi II (Jawa Tengah bagian timur), kemudian Divisi IV (Jawa Barat). Perencanaan dan persiapan serangan yang dilancarkan serentak di seluruh wilayah Divisi III/Gubernur Militer III, dilakukan di jajaran tertinggi militer Divisi III, dengan melibatkan beberapa pucuk pimpinan pemerintahan sipil. Operasi militer di seluruh Jawa dilakukan untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNI -berarti juga Republik Indonesia- masih ada dan cukup kuat, dalam rangka memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB. Hal ini merupakan pelaksanaan dari Perintah Siasat No. 1, tertanggal 12 Juni 1948 (!), yang telah mengantisipasi akan adanya agresi militer Belanda II, yang kemudian dilancarkan pada 19.12.1948. Persiapan untuk menghadapi agresi II tersebut telah dimulai sejak bulan Mei 1948. Dari sumber-sumber yang dapat dipercaya serta dokumen yang terlampir dalam buku ini terlihat jelas, bahwa pemberi perintah dan pemegang kendali seluruh operasi di wilayah Divisi III/Gubenur Militer III adalah Panglima Divisi III/GM III Kolonel Bambang Sugeng, Hal ini dapat dilihat a.l. dalam Instruksi Rahasia tertanggal 18 Februari 1949 dari Panglima Divisi III Kolonel Bambang Sugeng yang ditujukan kepada Komandan Wehrkreis I Letkol. M. Bachrun, di mana disebutkan, bahwa Instruksi Rahasia tersebut sehubungan dengan Instruksi Rahasia yang diberikan kepada Komandan Wehrkreis III, Letkol Suharto, untuk mengadakan serangan terhadap Ibukota (waktu itu) Yogyakarta antara tanggal 25 Februari – 1 Maret 1949. Teks Instruksi Rahasia tersebut adalah: Berkenaan dengan Instruksi Rahasia jang diberikan kepada Cdt. Daerah III (Letn. Koln. Suharto), oentoek mengadakan gerakan serangan besar2an terhadap Iboe-kota jang akan dilakoekan antara tanggal 25/II/1949 s/d. 1/III/1949 dengan mempergoenakan bantoean pasoekan2 dari Brigade IX. Dengan ini diperintahkan kepada: Comandant Daerah I Oentoek : 1. Pada waktoe bersamaan dengan tanggal tsb. diatas