Re: [proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-03 Terurut Topik suryana
Huehuehue aku salah ketik harus nya Cak Nun, bukan Cak Nur.
Eniwe kedua tokoh tsb sama sama Muslim yang penuh rahmat.
Sayang Cak Nur sudah pergi dahulu.

sur.
- Original Message - 
From: blubps blu...@yahoo.com


 lagi semedi nih, Om, biar dapet wangsit asyiks-apiks gituh
 
 eh, napa yah, kok cak nun dirancu2kan ama arwahum cak nur?
 apa karena dua2nya berasal dari ndesa jombang sana gituh?
 
 
 blub!
 
 




Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-03 Terurut Topik ndeboost
Rahmat?
--- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@... wrote:

 Huehuehue aku salah ketik harus nya Cak Nun, bukan Cak Nur.
 Eniwe kedua tokoh tsb sama sama Muslim yang penuh rahmat.
 Sayang Cak Nur sudah pergi dahulu.

 sur.
 - Original Message -
 From: blubps blubps@...


  lagi semedi nih, Om, biar dapet wangsit asyiks-apiks gituh
 
  eh, napa yah, kok cak nun dirancu2kan ama arwahum cak nur?
  apa karena dua2nya berasal dari ndesa jombang sana gituh?
 
 
  blub!
 
 







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik suryana
Yang menjadi permasalahan bukan saja perbandingan agama agama, juga 
terjemahan Al Quran terbitan DEPAG cukup banyak yang bisa disalah tafsirkan 
( postingan sudah di kirim ke salah satu millis ), ntar aku cari lagi.
Di era aku sekolah, agama tidak pernah dibanding banding kan, yang ada, 
begitu pelajaran agama Islam, maka murid yang beragama Islam keluar ruangan, 
tanpa nilai dipotong, dan aku suka ikutan kabur untuk main gaple/kyu kyu, 
ceme, entah pelajaran agama sekarang.
Bila memang dipelajari iya, hanya kulitnya saja, semisal siapa tokoh utama 
Budha, Budha Tibet, Islam, KHC ( yang ini malah suka di jelek jelek an oleh 
guru agama yang Katholik )..
Bila dibanding bandingkan maka sudah menjadi tidak benar, dan tugas orang 
tua lah yang mengerti masalah ini untuk minimal memperbaiki didalam rumah 
tangga nya dahulu, dan bila memang memiliki kemampuan lebih bisa ke sekolah 
ybs, bukan dari pemeluk agama lain.

sur.
- Original Message - 
From: Wong wong_genden...@yahoo.com


 Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan agama. Tapi 
 nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak tingkat tsanawiyah 
 sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?

 Rahayu


 --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@... wrote:

 Istri Tetangga
 Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar di 
 Jogja.
 Waktu 





Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik ndeboost
Anak perlu dikasih tahu perbandingan, misalnya buruk vs baik. Juga mana
agama samawi vs agama buatan manusia. Kamu lihat sendiri, kondisi ortu
para murid dirumah. Pergi kerja awal, pulang malam. Semua cape. Anak
dirumah sama saja, less-les dan less. Lalu PR. Mana sempat si ortu
ngasih tahu anaknya, karena ilmu mereka terbanyak toh sama dangkalnya.
Mereka pulang, anak sdh tidur. Mereka berangkat, masih mau bangun. Nanti
selama ayah-bunda kerja, anak dididik PRT, TV, PS2, Video Player dst
dst. penuh dg kesenangan duniawi (dan egois, karena kurang sosialisasi).

Lalu QS terjemahan Depag, banyak misleading kita tahu. Belum lagi QS yg
palsu atau dipalsukan. Anak-anak ga reti bhs Qur'an karena memang
disengaja ga di ajarkan. Jadi terjemahan yg misleading dianggep bener.
Demikian juga Bibel. Anak-anak mestinya diajari entah bahsa Iberani,
Greek atau Aram. Biar mereka bisa belajar dari aslinya, biar mereka tahu
yang saat Tuhan berbicara (Mat 3:17) pakai bahasa mana.

Karena nilai kenaikan ditentukan pelajaran duniawi maka anak-anak
yg baru jadi pegawai negeri 5 tahun sudah punya tabungan puluhan miliar
rupiah. Mereka tahunya jungkat-jungkit shalat namun ga reti yg namanya
salah-dosa karena ortunya ga ngajarin hidup halal. mBesok jangan
gegabah, kepada Rabb swt, tuh anak akan nuntut pertanggung jawaban
ortunya. Mereka merasa di dunia ga diajari demikian.

--- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@... wrote:

 Yang menjadi permasalahan bukan saja perbandingan agama agama, juga
 terjemahan Al Quran terbitan DEPAG cukup banyak yang bisa disalah
tafsirkan
 ( postingan sudah di kirim ke salah satu millis ), ntar aku cari lagi.
 Di era aku sekolah, agama tidak pernah dibanding banding kan, yang
ada,
 begitu pelajaran agama Islam, maka murid yang beragama Islam keluar
ruangan,
 tanpa nilai dipotong, dan aku suka ikutan kabur untuk main gaple/kyu
kyu,
 ceme, entah pelajaran agama sekarang.
 Bila memang dipelajari iya, hanya kulitnya saja, semisal siapa tokoh
utama
 Budha, Budha Tibet, Islam, KHC ( yang ini malah suka di jelek jelek an
oleh
 guru agama yang Katholik )..
 Bila dibanding bandingkan maka sudah menjadi tidak benar, dan tugas
orang
 tua lah yang mengerti masalah ini untuk minimal memperbaiki didalam
rumah
 tangga nya dahulu, dan bila memang memiliki kemampuan lebih bisa ke
sekolah
 ybs, bukan dari pemeluk agama lain.

 sur.
 - Original Message -
 From: Wong wong_gendeng05@...


  Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan agama.
Tapi
  nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak tingkat
tsanawiyah
  sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?
 
  Rahayu
 
 
  --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
 
  Istri Tetangga
  Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar di
  Jogja.
  Waktu







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik Jusfiq
ndeboost yang dungu kayak babi ini tidak tahu bahwa orang Arab sendiri tidak 
tahu apa yang tertulis di al-Mushaf itu...

Yang bisa baca al-Mushaf itu dengan baik ya orang kafir, seperti Luling dan 
Luxenberg

--- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@... wrote:

 Anak perlu dikasih tahu perbandingan, misalnya buruk vs baik. Juga mana
 agama samawi vs agama buatan manusia. Kamu lihat sendiri, kondisi ortu
 para murid dirumah. Pergi kerja awal, pulang malam. Semua cape. Anak
 dirumah sama saja, less-les dan less. Lalu PR. Mana sempat si ortu
 ngasih tahu anaknya, karena ilmu mereka terbanyak toh sama dangkalnya.
 Mereka pulang, anak sdh tidur. Mereka berangkat, masih mau bangun. Nanti
 selama ayah-bunda kerja, anak dididik PRT, TV, PS2, Video Player dst
 dst. penuh dg kesenangan duniawi (dan egois, karena kurang sosialisasi).
 
 Lalu QS terjemahan Depag, banyak misleading kita tahu. Belum lagi QS yg
 palsu atau dipalsukan. Anak-anak ga reti bhs Qur'an karena memang
 disengaja ga di ajarkan. Jadi terjemahan yg misleading dianggep bener.
 Demikian juga Bibel. Anak-anak mestinya diajari entah bahsa Iberani,
 Greek atau Aram. Biar mereka bisa belajar dari aslinya, biar mereka tahu
 yang saat Tuhan berbicara (Mat 3:17) pakai bahasa mana.
 
 Karena nilai kenaikan ditentukan pelajaran duniawi maka anak-anak
 yg baru jadi pegawai negeri 5 tahun sudah punya tabungan puluhan miliar
 rupiah. Mereka tahunya jungkat-jungkit shalat namun ga reti yg namanya
 salah-dosa karena ortunya ga ngajarin hidup halal. mBesok jangan
 gegabah, kepada Rabb swt, tuh anak akan nuntut pertanggung jawaban
 ortunya. Mereka merasa di dunia ga diajari demikian.
 
 --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
 
  Yang menjadi permasalahan bukan saja perbandingan agama agama, juga
  terjemahan Al Quran terbitan DEPAG cukup banyak yang bisa disalah
 tafsirkan
  ( postingan sudah di kirim ke salah satu millis ), ntar aku cari lagi.
  Di era aku sekolah, agama tidak pernah dibanding banding kan, yang
 ada,
  begitu pelajaran agama Islam, maka murid yang beragama Islam keluar
 ruangan,
  tanpa nilai dipotong, dan aku suka ikutan kabur untuk main gaple/kyu
 kyu,
  ceme, entah pelajaran agama sekarang.
  Bila memang dipelajari iya, hanya kulitnya saja, semisal siapa tokoh
 utama
  Budha, Budha Tibet, Islam, KHC ( yang ini malah suka di jelek jelek an
 oleh
  guru agama yang Katholik )..
  Bila dibanding bandingkan maka sudah menjadi tidak benar, dan tugas
 orang
  tua lah yang mengerti masalah ini untuk minimal memperbaiki didalam
 rumah
  tangga nya dahulu, dan bila memang memiliki kemampuan lebih bisa ke
 sekolah
  ybs, bukan dari pemeluk agama lain.
 
  sur.
  - Original Message -
  From: Wong wong_gendeng05@
 
 
   Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan agama.
 Tapi
   nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak tingkat
 tsanawiyah
   sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?
  
   Rahayu
  
  
   --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
  
   Istri Tetangga
   Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar di
   Jogja.
   Waktu
 







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik ndeboost


--- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@... wrote:

 ndeboost yang dungu kayak babi ini tidak tahu bahwa orang Arab sendiri 
 tidak tahu apa yang tertulis di al-Mushaf itu...
 
 Yang bisa baca al-Mushaf itu dengan baik ya orang kafir, seperti Luling dan 
 Luxenberg
 
 --- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:
 
  Anak perlu dikasih tahu perbandingan, misalnya buruk vs baik. Juga mana
  agama samawi vs agama buatan manusia. Kamu lihat sendiri, kondisi ortu
  para murid dirumah. Pergi kerja awal, pulang malam. Semua cape. Anak
  dirumah sama saja, less-les dan less. Lalu PR. Mana sempat si ortu
  ngasih tahu anaknya, karena ilmu mereka terbanyak toh sama dangkalnya.
  Mereka pulang, anak sdh tidur. Mereka berangkat, masih mau bangun. Nanti
  selama ayah-bunda kerja, anak dididik PRT, TV, PS2, Video Player dst
  dst. penuh dg kesenangan duniawi (dan egois, karena kurang sosialisasi).
  
  Lalu QS terjemahan Depag, banyak misleading kita tahu. Belum lagi QS yg
  palsu atau dipalsukan. Anak-anak ga reti bhs Qur'an karena memang
  disengaja ga di ajarkan. Jadi terjemahan yg misleading dianggep bener.
  Demikian juga Bibel. Anak-anak mestinya diajari entah bahsa Iberani,
  Greek atau Aram. Biar mereka bisa belajar dari aslinya, biar mereka tahu
  yang saat Tuhan berbicara (Mat 3:17) pakai bahasa mana.
  
  Karena nilai kenaikan ditentukan pelajaran duniawi maka anak-anak
  yg baru jadi pegawai negeri 5 tahun sudah punya tabungan puluhan miliar
  rupiah. Mereka tahunya jungkat-jungkit shalat namun ga reti yg namanya
  salah-dosa karena ortunya ga ngajarin hidup halal. mBesok jangan
  gegabah, kepada Rabb swt, tuh anak akan nuntut pertanggung jawaban
  ortunya. Mereka merasa di dunia ga diajari demikian.
  
  --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
  
   Yang menjadi permasalahan bukan saja perbandingan agama agama, juga
   terjemahan Al Quran terbitan DEPAG cukup banyak yang bisa disalah
  tafsirkan
   ( postingan sudah di kirim ke salah satu millis ), ntar aku cari lagi.
   Di era aku sekolah, agama tidak pernah dibanding banding kan, yang
  ada,
   begitu pelajaran agama Islam, maka murid yang beragama Islam keluar
  ruangan,
   tanpa nilai dipotong, dan aku suka ikutan kabur untuk main gaple/kyu
  kyu,
   ceme, entah pelajaran agama sekarang.
   Bila memang dipelajari iya, hanya kulitnya saja, semisal siapa tokoh
  utama
   Budha, Budha Tibet, Islam, KHC ( yang ini malah suka di jelek jelek an
  oleh
   guru agama yang Katholik )..
   Bila dibanding bandingkan maka sudah menjadi tidak benar, dan tugas
  orang
   tua lah yang mengerti masalah ini untuk minimal memperbaiki didalam
  rumah
   tangga nya dahulu, dan bila memang memiliki kemampuan lebih bisa ke
  sekolah
   ybs, bukan dari pemeluk agama lain.
  
   sur.
   - Original Message -
   From: Wong wong_gendeng05@
  
  
Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan agama.
  Tapi
nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak tingkat
  tsanawiyah
sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?
   
Rahayu
   
   
--- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
   
Istri Tetangga
Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar di
Jogja.
Waktu
  
 







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik Jusfiq
Nurcholis Majid itu adalah bangsat penipu.

Tukang kibul.

Tukang poles wajah Islam yang bopeng, tukang bedaki wajah Islam yang buruk..


--- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@... wrote:

 Anda ternyata masih salah tangkap dengan filosofi Cak Nur, tugas kelompok 
 cak nur lah yang mengajari anak yang suka nempeleng, dan ini sebenarnya juga 
 ajaran dari inti Yesus.
 
 sur.
 - Original Message - 
 From: widura a.widura@...
 
 
  Ngga ada masalah sama istri tetangga, mau ngga mandi keq, jelek,cakep, 
  item,putih, bau, wangi dsb...yg jadi masalah bagi warga/masyarakat sekitar 
  itu kalo istri tetangga ngajarin anaknya nyuruh nempelengin anak orang 
  lain yg ngga sesuai ukuran diabakar...bunuhngga salah juga si cak 
  nur ngajarin utk ngga usilan, tapi ngga kalah penting untuk ngajarin 
  bertahan dari yg usil...
  -Original Message-
  From: suryana gsuryana@...







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik ndeboost
Rasulku yatim piatu, termasuk miskin Pak.
Beliau saw ga ada yang ngajarin mbaca nulis karena harus hidup,
kesehariannya jadi penggembala ternak. Kalau saja dia saw dapat BS kek
Pak @Yusfliak, kalik lain jadinya. Gitu kan Pak?
Dapat BS sak upliak berubah akal.

--- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@... wrote:

 ndeboost yang dungu kayak babi ini tidak tahu bahwa orang Arab
sendiri tidak tahu apa yang tertulis di al-Mushaf itu...

 Yang bisa baca al-Mushaf itu dengan baik ya orang kafir, seperti
Luling dan Luxenberg

 --- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:
 
  Anak perlu dikasih tahu perbandingan, misalnya buruk vs baik. Juga
mana
  agama samawi vs agama buatan manusia. Kamu lihat sendiri, kondisi
ortu
  para murid dirumah. Pergi kerja awal, pulang malam. Semua cape. Anak
  dirumah sama saja, less-les dan less. Lalu PR. Mana sempat si ortu
  ngasih tahu anaknya, karena ilmu mereka terbanyak toh sama
dangkalnya.
  Mereka pulang, anak sdh tidur. Mereka berangkat, masih mau bangun.
Nanti
  selama ayah-bunda kerja, anak dididik PRT, TV, PS2, Video Player dst
  dst. penuh dg kesenangan duniawi (dan egois, karena kurang
sosialisasi).
 
  Lalu QS terjemahan Depag, banyak misleading kita tahu. Belum lagi QS
yg
  palsu atau dipalsukan. Anak-anak ga reti bhs Qur'an karena memang
  disengaja ga di ajarkan. Jadi terjemahan yg misleading dianggep
bener.
  Demikian juga Bibel. Anak-anak mestinya diajari entah bahsa Iberani,
  Greek atau Aram. Biar mereka bisa belajar dari aslinya, biar mereka
tahu
  yang saat Tuhan berbicara (Mat 3:17) pakai bahasa mana.
 
  Karena nilai kenaikan ditentukan pelajaran duniawi maka anak-anak
  yg baru jadi pegawai negeri 5 tahun sudah punya tabungan puluhan
miliar
  rupiah. Mereka tahunya jungkat-jungkit shalat namun ga reti yg
namanya
  salah-dosa karena ortunya ga ngajarin hidup halal. mBesok jangan
  gegabah, kepada Rabb swt, tuh anak akan nuntut pertanggung jawaban
  ortunya. Mereka merasa di dunia ga diajari demikian.
 
  --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
  
   Yang menjadi permasalahan bukan saja perbandingan agama agama,
juga
   terjemahan Al Quran terbitan DEPAG cukup banyak yang bisa disalah
  tafsirkan
   ( postingan sudah di kirim ke salah satu millis ), ntar aku cari
lagi.
   Di era aku sekolah, agama tidak pernah dibanding banding kan, yang
  ada,
   begitu pelajaran agama Islam, maka murid yang beragama Islam
keluar
  ruangan,
   tanpa nilai dipotong, dan aku suka ikutan kabur untuk main
gaple/kyu
  kyu,
   ceme, entah pelajaran agama sekarang.
   Bila memang dipelajari iya, hanya kulitnya saja, semisal siapa
tokoh
  utama
   Budha, Budha Tibet, Islam, KHC ( yang ini malah suka di jelek
jelek an
  oleh
   guru agama yang Katholik )..
   Bila dibanding bandingkan maka sudah menjadi tidak benar, dan
tugas
  orang
   tua lah yang mengerti masalah ini untuk minimal memperbaiki
didalam
  rumah
   tangga nya dahulu, dan bila memang memiliki kemampuan lebih bisa
ke
  sekolah
   ybs, bukan dari pemeluk agama lain.
  
   sur.
   - Original Message -
   From: Wong wong_gendeng05@
  
  
Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan
agama.
  Tapi
nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak tingkat
  tsanawiyah
sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?
   
Rahayu
   
   
--- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
   
Istri Tetangga
Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika
belajar di
Jogja.
Waktu
  
 







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik Jusfiq

ndeboost yang dungu kayak babi ini tidak tahu bahwa orang Arab sendiri tidak
tahu apa yang tertulis di al-Mushaf itu...

Yang bisa baca al-Mushaf itu dengan baik ya orang kafir, seperti Luling dan
Luxenberg.



--- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@... wrote:

 
 
 --- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@ wrote:
 
  ndeboost yang dungu kayak babi ini tidak tahu bahwa orang Arab sendiri 
  tidak tahu apa yang tertulis di al-Mushaf itu...
  
  Yang bisa baca al-Mushaf itu dengan baik ya orang kafir, seperti Luling dan 
  Luxenberg
  
  --- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:
  
   Anak perlu dikasih tahu perbandingan, misalnya buruk vs baik. Juga mana
   agama samawi vs agama buatan manusia. Kamu lihat sendiri, kondisi ortu
   para murid dirumah. Pergi kerja awal, pulang malam. Semua cape. Anak
   dirumah sama saja, less-les dan less. Lalu PR. Mana sempat si ortu
   ngasih tahu anaknya, karena ilmu mereka terbanyak toh sama dangkalnya.
   Mereka pulang, anak sdh tidur. Mereka berangkat, masih mau bangun. Nanti
   selama ayah-bunda kerja, anak dididik PRT, TV, PS2, Video Player dst
   dst. penuh dg kesenangan duniawi (dan egois, karena kurang sosialisasi).
   
   Lalu QS terjemahan Depag, banyak misleading kita tahu. Belum lagi QS yg
   palsu atau dipalsukan. Anak-anak ga reti bhs Qur'an karena memang
   disengaja ga di ajarkan. Jadi terjemahan yg misleading dianggep bener.
   Demikian juga Bibel. Anak-anak mestinya diajari entah bahsa Iberani,
   Greek atau Aram. Biar mereka bisa belajar dari aslinya, biar mereka tahu
   yang saat Tuhan berbicara (Mat 3:17) pakai bahasa mana.
   
   Karena nilai kenaikan ditentukan pelajaran duniawi maka anak-anak
   yg baru jadi pegawai negeri 5 tahun sudah punya tabungan puluhan miliar
   rupiah. Mereka tahunya jungkat-jungkit shalat namun ga reti yg namanya
   salah-dosa karena ortunya ga ngajarin hidup halal. mBesok jangan
   gegabah, kepada Rabb swt, tuh anak akan nuntut pertanggung jawaban
   ortunya. Mereka merasa di dunia ga diajari demikian.
   
   --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
   
Yang menjadi permasalahan bukan saja perbandingan agama agama, juga
terjemahan Al Quran terbitan DEPAG cukup banyak yang bisa disalah
   tafsirkan
( postingan sudah di kirim ke salah satu millis ), ntar aku cari lagi.
Di era aku sekolah, agama tidak pernah dibanding banding kan, yang
   ada,
begitu pelajaran agama Islam, maka murid yang beragama Islam keluar
   ruangan,
tanpa nilai dipotong, dan aku suka ikutan kabur untuk main gaple/kyu
   kyu,
ceme, entah pelajaran agama sekarang.
Bila memang dipelajari iya, hanya kulitnya saja, semisal siapa tokoh
   utama
Budha, Budha Tibet, Islam, KHC ( yang ini malah suka di jelek jelek an
   oleh
guru agama yang Katholik )..
Bila dibanding bandingkan maka sudah menjadi tidak benar, dan tugas
   orang
tua lah yang mengerti masalah ini untuk minimal memperbaiki didalam
   rumah
tangga nya dahulu, dan bila memang memiliki kemampuan lebih bisa ke
   sekolah
ybs, bukan dari pemeluk agama lain.
   
sur.
- Original Message -
From: Wong wong_gendeng05@
   
   
 Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan agama.
   Tapi
 nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak tingkat
   tsanawiyah
 sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?

 Rahayu


 --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:

 Istri Tetangga
 Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar di
 Jogja.
 Waktu
   
  
 







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik Jusfiq
Dan setelah dewasa tu nabi yang dijadikan panutan dan junjungan oleh ndeboost 
 yang dungu kayak babi itu diriwayakan jadi kepala  gerombolan perampok dan 
penyampun dan pelaku ethnic cleansing...

Tu nabi diriwayatkan sebagai kriminal.

Tukang palak.

Tukang peras.

Bajingan.


--- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@... wrote:

 Rasulku yatim piatu, termasuk miskin Pak.
 Beliau saw ga ada yang ngajarin mbaca nulis karena harus hidup,
 kesehariannya jadi penggembala ternak. Kalau saja dia saw dapat BS kek
 Pak @Yusfliak, kalik lain jadinya. Gitu kan Pak?
 Dapat BS sak upliak berubah akal.
 
 --- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@ wrote:
 
  ndeboost yang dungu kayak babi ini tidak tahu bahwa orang Arab
 sendiri tidak tahu apa yang tertulis di al-Mushaf itu...
 
  Yang bisa baca al-Mushaf itu dengan baik ya orang kafir, seperti
 Luling dan Luxenberg
 
  --- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:
  
   Anak perlu dikasih tahu perbandingan, misalnya buruk vs baik. Juga
 mana
   agama samawi vs agama buatan manusia. Kamu lihat sendiri, kondisi
 ortu
   para murid dirumah. Pergi kerja awal, pulang malam. Semua cape. Anak
   dirumah sama saja, less-les dan less. Lalu PR. Mana sempat si ortu
   ngasih tahu anaknya, karena ilmu mereka terbanyak toh sama
 dangkalnya.
   Mereka pulang, anak sdh tidur. Mereka berangkat, masih mau bangun.
 Nanti
   selama ayah-bunda kerja, anak dididik PRT, TV, PS2, Video Player dst
   dst. penuh dg kesenangan duniawi (dan egois, karena kurang
 sosialisasi).
  
   Lalu QS terjemahan Depag, banyak misleading kita tahu. Belum lagi QS
 yg
   palsu atau dipalsukan. Anak-anak ga reti bhs Qur'an karena memang
   disengaja ga di ajarkan. Jadi terjemahan yg misleading dianggep
 bener.
   Demikian juga Bibel. Anak-anak mestinya diajari entah bahsa Iberani,
   Greek atau Aram. Biar mereka bisa belajar dari aslinya, biar mereka
 tahu
   yang saat Tuhan berbicara (Mat 3:17) pakai bahasa mana.
  
   Karena nilai kenaikan ditentukan pelajaran duniawi maka anak-anak
   yg baru jadi pegawai negeri 5 tahun sudah punya tabungan puluhan
 miliar
   rupiah. Mereka tahunya jungkat-jungkit shalat namun ga reti yg
 namanya
   salah-dosa karena ortunya ga ngajarin hidup halal. mBesok jangan
   gegabah, kepada Rabb swt, tuh anak akan nuntut pertanggung jawaban
   ortunya. Mereka merasa di dunia ga diajari demikian.
  
   --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
   
Yang menjadi permasalahan bukan saja perbandingan agama agama,
 juga
terjemahan Al Quran terbitan DEPAG cukup banyak yang bisa disalah
   tafsirkan
( postingan sudah di kirim ke salah satu millis ), ntar aku cari
 lagi.
Di era aku sekolah, agama tidak pernah dibanding banding kan, yang
   ada,
begitu pelajaran agama Islam, maka murid yang beragama Islam
 keluar
   ruangan,
tanpa nilai dipotong, dan aku suka ikutan kabur untuk main
 gaple/kyu
   kyu,
ceme, entah pelajaran agama sekarang.
Bila memang dipelajari iya, hanya kulitnya saja, semisal siapa
 tokoh
   utama
Budha, Budha Tibet, Islam, KHC ( yang ini malah suka di jelek
 jelek an
   oleh
guru agama yang Katholik )..
Bila dibanding bandingkan maka sudah menjadi tidak benar, dan
 tugas
   orang
tua lah yang mengerti masalah ini untuk minimal memperbaiki
 didalam
   rumah
tangga nya dahulu, dan bila memang memiliki kemampuan lebih bisa
 ke
   sekolah
ybs, bukan dari pemeluk agama lain.
   
sur.
- Original Message -
From: Wong wong_gendeng05@
   
   
 Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan
 agama.
   Tapi
 nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak tingkat
   tsanawiyah
 sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?

 Rahayu


 --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:

 Istri Tetangga
 Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika
 belajar di
 Jogja.
 Waktu
   
  
 







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik ndeboost
Pak @Yusfliak pinter karena dapat BS, lalu bisa sekolah tinggi. Luling,
Luxemburg bisa pinter gitu juga, ada yg mbayar. Nabi saw hanya gembala
Pak, namun dia yg ga bisa baca nulis tahu (dikasih wahyu) yg khewan dari
air.  Pak Yusfliak tahu dan setuju dg Teori Darwin kan? Ada yg salah dg
ayat via Rasulku saw yg buta huruf? Dia saw menyampaikan khewan dari
air, bukan dari darat bukan juga angkasa. Sdh baca thermal vent Pak?

--- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@... wrote:


 ndeboost yang dungu kayak babi ini tidak tahu bahwa orang Arab
sendiri tidak
 tahu apa yang tertulis di al-Mushaf itu...

 Yang bisa baca al-Mushaf itu dengan baik ya orang kafir, seperti
Luling dan
 Luxenberg.



 --- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:
 
 
 
  --- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@ wrote:
  
   ndeboost yang dungu kayak babi ini tidak tahu bahwa orang Arab
sendiri tidak tahu apa yang tertulis di al-Mushaf itu...
  
   Yang bisa baca al-Mushaf itu dengan baik ya orang kafir, seperti
Luling dan Luxenberg
  
   --- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:
   
Anak perlu dikasih tahu perbandingan, misalnya buruk vs baik.
Juga mana
agama samawi vs agama buatan manusia. Kamu lihat sendiri,
kondisi ortu
para murid dirumah. Pergi kerja awal, pulang malam. Semua cape.
Anak
dirumah sama saja, less-les dan less. Lalu PR. Mana sempat si
ortu
ngasih tahu anaknya, karena ilmu mereka terbanyak toh sama
dangkalnya.
Mereka pulang, anak sdh tidur. Mereka berangkat, masih mau
bangun. Nanti
selama ayah-bunda kerja, anak dididik PRT, TV, PS2, Video Player
dst
dst. penuh dg kesenangan duniawi (dan egois, karena kurang
sosialisasi).
   
Lalu QS terjemahan Depag, banyak misleading kita tahu. Belum
lagi QS yg
palsu atau dipalsukan. Anak-anak ga reti bhs Qur'an karena
memang
disengaja ga di ajarkan. Jadi terjemahan yg misleading dianggep
bener.
Demikian juga Bibel. Anak-anak mestinya diajari entah bahsa
Iberani,
Greek atau Aram. Biar mereka bisa belajar dari aslinya, biar
mereka tahu
yang saat Tuhan berbicara (Mat 3:17) pakai bahasa mana.
   
Karena nilai kenaikan ditentukan pelajaran duniawi maka
anak-anak
yg baru jadi pegawai negeri 5 tahun sudah punya tabungan
puluhan miliar
rupiah. Mereka tahunya jungkat-jungkit shalat namun ga reti yg
namanya
salah-dosa karena ortunya ga ngajarin hidup halal. mBesok jangan
gegabah, kepada Rabb swt, tuh anak akan nuntut pertanggung
jawaban
ortunya. Mereka merasa di dunia ga diajari demikian.
   
--- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:

 Yang menjadi permasalahan bukan saja perbandingan agama agama,
juga
 terjemahan Al Quran terbitan DEPAG cukup banyak yang bisa
disalah
tafsirkan
 ( postingan sudah di kirim ke salah satu millis ), ntar aku
cari lagi.
 Di era aku sekolah, agama tidak pernah dibanding banding kan,
yang
ada,
 begitu pelajaran agama Islam, maka murid yang beragama Islam
keluar
ruangan,
 tanpa nilai dipotong, dan aku suka ikutan kabur untuk main
gaple/kyu
kyu,
 ceme, entah pelajaran agama sekarang.
 Bila memang dipelajari iya, hanya kulitnya saja, semisal siapa
tokoh
utama
 Budha, Budha Tibet, Islam, KHC ( yang ini malah suka di jelek
jelek an
oleh
 guru agama yang Katholik )..
 Bila dibanding bandingkan maka sudah menjadi tidak benar, dan
tugas
orang
 tua lah yang mengerti masalah ini untuk minimal memperbaiki
didalam
rumah
 tangga nya dahulu, dan bila memang memiliki kemampuan lebih
bisa ke
sekolah
 ybs, bukan dari pemeluk agama lain.

 sur.
 - Original Message -
 From: Wong wong_gendeng05@


  Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan
agama.
Tapi
  nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak
tingkat
tsanawiyah
  sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?
 
  Rahayu
 
 
  --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
 
  Istri Tetangga
  Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika
belajar di
  Jogja.
  Waktu

   
  
 







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! 

[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik ndeboost
Bukannya setelah dewasa Pak. Mosok usia 40 tahun dinamakan dewasa?
Apakah gini hasil didikan kpd penerima BS yg sekolah nun jauh di rantau?

Bener atau ga pak yang khewan dari air? Kan Pak @Yusfliak sekolahnya
mahal dan jauh?

--- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@... wrote:

 Dan setelah dewasa tu nabi yang dijadikan panutan dan junjungan oleh
ndeboost  yang dungu kayak babi itu diriwayakan jadi kepala 
gerombolan perampok dan penyampun dan pelaku ethnic cleansing...

 Tu nabi diriwayatkan sebagai kriminal.

 Tukang palak.

 Tukang peras.

 Bajingan.


 --- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:
 
  Rasulku yatim piatu, termasuk miskin Pak.
  Beliau saw ga ada yang ngajarin mbaca nulis karena harus hidup,
  kesehariannya jadi penggembala ternak. Kalau saja dia saw dapat BS
kek
  Pak @Yusfliak, kalik lain jadinya. Gitu kan Pak?
  Dapat BS sak upliak berubah akal.
 
  --- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@ wrote:
  
   ndeboost yang dungu kayak babi ini tidak tahu bahwa orang Arab
  sendiri tidak tahu apa yang tertulis di al-Mushaf itu...
  
   Yang bisa baca al-Mushaf itu dengan baik ya orang kafir, seperti
  Luling dan Luxenberg
  
   --- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:
   
Anak perlu dikasih tahu perbandingan, misalnya buruk vs baik.
Juga
  mana
agama samawi vs agama buatan manusia. Kamu lihat sendiri,
kondisi
  ortu
para murid dirumah. Pergi kerja awal, pulang malam. Semua cape.
Anak
dirumah sama saja, less-les dan less. Lalu PR. Mana sempat si
ortu
ngasih tahu anaknya, karena ilmu mereka terbanyak toh sama
  dangkalnya.
Mereka pulang, anak sdh tidur. Mereka berangkat, masih mau
bangun.
  Nanti
selama ayah-bunda kerja, anak dididik PRT, TV, PS2, Video Player
dst
dst. penuh dg kesenangan duniawi (dan egois, karena kurang
  sosialisasi).
   
Lalu QS terjemahan Depag, banyak misleading kita tahu. Belum
lagi QS
  yg
palsu atau dipalsukan. Anak-anak ga reti bhs Qur'an karena
memang
disengaja ga di ajarkan. Jadi terjemahan yg misleading dianggep
  bener.
Demikian juga Bibel. Anak-anak mestinya diajari entah bahsa
Iberani,
Greek atau Aram. Biar mereka bisa belajar dari aslinya, biar
mereka
  tahu
yang saat Tuhan berbicara (Mat 3:17) pakai bahasa mana.
   
Karena nilai kenaikan ditentukan pelajaran duniawi maka
anak-anak
yg baru jadi pegawai negeri 5 tahun sudah punya tabungan
puluhan
  miliar
rupiah. Mereka tahunya jungkat-jungkit shalat namun ga reti yg
  namanya
salah-dosa karena ortunya ga ngajarin hidup halal. mBesok jangan
gegabah, kepada Rabb swt, tuh anak akan nuntut pertanggung
jawaban
ortunya. Mereka merasa di dunia ga diajari demikian.
   
--- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:

 Yang menjadi permasalahan bukan saja perbandingan agama agama,
  juga
 terjemahan Al Quran terbitan DEPAG cukup banyak yang bisa
disalah
tafsirkan
 ( postingan sudah di kirim ke salah satu millis ), ntar aku
cari
  lagi.
 Di era aku sekolah, agama tidak pernah dibanding banding kan,
yang
ada,
 begitu pelajaran agama Islam, maka murid yang beragama Islam
  keluar
ruangan,
 tanpa nilai dipotong, dan aku suka ikutan kabur untuk main
  gaple/kyu
kyu,
 ceme, entah pelajaran agama sekarang.
 Bila memang dipelajari iya, hanya kulitnya saja, semisal siapa
  tokoh
utama
 Budha, Budha Tibet, Islam, KHC ( yang ini malah suka di jelek
  jelek an
oleh
 guru agama yang Katholik )..
 Bila dibanding bandingkan maka sudah menjadi tidak benar, dan
  tugas
orang
 tua lah yang mengerti masalah ini untuk minimal memperbaiki
  didalam
rumah
 tangga nya dahulu, dan bila memang memiliki kemampuan lebih
bisa
  ke
sekolah
 ybs, bukan dari pemeluk agama lain.

 sur.
 - Original Message -
 From: Wong wong_gendeng05@


  Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan
  agama.
Tapi
  nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak
tingkat
tsanawiyah
  sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?
 
  Rahayu
 
 
  --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
 
  Istri Tetangga
  Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika
  belajar di
  Jogja.
  Waktu

   
  
 







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:

[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik rezameutia
yang udah jelas tukang fitnah dan penipu adalah junkie dan alkoholik...




--- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@... wrote:

 Nurcholis Majid itu adalah bangsat penipu.
 
 Tukang kibul.
 
 Tukang poles wajah Islam yang bopeng, tukang bedaki wajah Islam yang buruk..
 
 
 --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
 
  Anda ternyata masih salah tangkap dengan filosofi Cak Nur, tugas kelompok 
  cak nur lah yang mengajari anak yang suka nempeleng, dan ini sebenarnya 
  juga 
  ajaran dari inti Yesus.
  
  sur.
  - Original Message - 
  From: widura a.widura@
  
  
   Ngga ada masalah sama istri tetangga, mau ngga mandi keq, jelek,cakep, 
   item,putih, bau, wangi dsb...yg jadi masalah bagi warga/masyarakat 
   sekitar 
   itu kalo istri tetangga ngajarin anaknya nyuruh nempelengin anak orang 
   lain yg ngga sesuai ukuran diabakar...bunuhngga salah juga si cak 
   nur ngajarin utk ngga usilan, tapi ngga kalah penting untuk ngajarin 
   bertahan dari yg usil...
   -Original Message-
   From: suryana gsuryana@
 







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik Jusfiq

Dan setelah dewasa tu nabi yang dijadikan panutan dan junjungan oleh
ndeboost yang dungu kayak babi itu diriwayakan jadi kepala
gerombolan perampok dan penyampun dan pelaku ethnic cleansing...

Tu nabi diriwayatkan sebagai kriminal.

Tukang palak.

Tukang peras.

Bajingan.


--- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@... wrote:

 Bukannya setelah dewasa Pak. Mosok usia 40 tahun dinamakan dewasa?
 Apakah gini hasil didikan kpd penerima BS yg sekolah nun jauh di rantau?
 
 Bener atau ga pak yang khewan dari air? Kan Pak @Yusfliak sekolahnya
 mahal dan jauh?
 
 --- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@ wrote:
 
  Dan setelah dewasa tu nabi yang dijadikan panutan dan junjungan oleh
 ndeboost  yang dungu kayak babi itu diriwayakan jadi kepala 
 gerombolan perampok dan penyampun dan pelaku ethnic cleansing...
 
  Tu nabi diriwayatkan sebagai kriminal.
 
  Tukang palak.
 
  Tukang peras.
 
  Bajingan.
 
 
  --- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:
  
   Rasulku yatim piatu, termasuk miskin Pak.
   Beliau saw ga ada yang ngajarin mbaca nulis karena harus hidup,
   kesehariannya jadi penggembala ternak. Kalau saja dia saw dapat BS
 kek
   Pak @Yusfliak, kalik lain jadinya. Gitu kan Pak?
   Dapat BS sak upliak berubah akal.
  
   --- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@ wrote:
   
ndeboost yang dungu kayak babi ini tidak tahu bahwa orang Arab
   sendiri tidak tahu apa yang tertulis di al-Mushaf itu...
   
Yang bisa baca al-Mushaf itu dengan baik ya orang kafir, seperti
   Luling dan Luxenberg
   
--- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:

 Anak perlu dikasih tahu perbandingan, misalnya buruk vs baik.
 Juga
   mana
 agama samawi vs agama buatan manusia. Kamu lihat sendiri,
 kondisi
   ortu
 para murid dirumah. Pergi kerja awal, pulang malam. Semua cape.
 Anak
 dirumah sama saja, less-les dan less. Lalu PR. Mana sempat si
 ortu
 ngasih tahu anaknya, karena ilmu mereka terbanyak toh sama
   dangkalnya.
 Mereka pulang, anak sdh tidur. Mereka berangkat, masih mau
 bangun.
   Nanti
 selama ayah-bunda kerja, anak dididik PRT, TV, PS2, Video Player
 dst
 dst. penuh dg kesenangan duniawi (dan egois, karena kurang
   sosialisasi).

 Lalu QS terjemahan Depag, banyak misleading kita tahu. Belum
 lagi QS
   yg
 palsu atau dipalsukan. Anak-anak ga reti bhs Qur'an karena
 memang
 disengaja ga di ajarkan. Jadi terjemahan yg misleading dianggep
   bener.
 Demikian juga Bibel. Anak-anak mestinya diajari entah bahsa
 Iberani,
 Greek atau Aram. Biar mereka bisa belajar dari aslinya, biar
 mereka
   tahu
 yang saat Tuhan berbicara (Mat 3:17) pakai bahasa mana.

 Karena nilai kenaikan ditentukan pelajaran duniawi maka
 anak-anak
 yg baru jadi pegawai negeri 5 tahun sudah punya tabungan
 puluhan
   miliar
 rupiah. Mereka tahunya jungkat-jungkit shalat namun ga reti yg
   namanya
 salah-dosa karena ortunya ga ngajarin hidup halal. mBesok jangan
 gegabah, kepada Rabb swt, tuh anak akan nuntut pertanggung
 jawaban
 ortunya. Mereka merasa di dunia ga diajari demikian.

 --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
 
  Yang menjadi permasalahan bukan saja perbandingan agama agama,
   juga
  terjemahan Al Quran terbitan DEPAG cukup banyak yang bisa
 disalah
 tafsirkan
  ( postingan sudah di kirim ke salah satu millis ), ntar aku
 cari
   lagi.
  Di era aku sekolah, agama tidak pernah dibanding banding kan,
 yang
 ada,
  begitu pelajaran agama Islam, maka murid yang beragama Islam
   keluar
 ruangan,
  tanpa nilai dipotong, dan aku suka ikutan kabur untuk main
   gaple/kyu
 kyu,
  ceme, entah pelajaran agama sekarang.
  Bila memang dipelajari iya, hanya kulitnya saja, semisal siapa
   tokoh
 utama
  Budha, Budha Tibet, Islam, KHC ( yang ini malah suka di jelek
   jelek an
 oleh
  guru agama yang Katholik )..
  Bila dibanding bandingkan maka sudah menjadi tidak benar, dan
   tugas
 orang
  tua lah yang mengerti masalah ini untuk minimal memperbaiki
   didalam
 rumah
  tangga nya dahulu, dan bila memang memiliki kemampuan lebih
 bisa
   ke
 sekolah
  ybs, bukan dari pemeluk agama lain.
 
  sur.
  - Original Message -
  From: Wong wong_gendeng05@
 
 
   Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan
   agama.
 Tapi
   nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak
 tingkat
 tsanawiyah
   sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?
  
   Rahayu
  
  
   --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
  
   Istri Tetangga
   Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika
   belajar di
   Jogja.
   Waktu
 

   
  
 







Post message: prole...@egroups.com

[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik Jusfiq
Otak babi.

Otak binantagn.

Tolol.

Bodoh.

Goblok.

Dungu.

Pandir.


Sudah dibuktikan secara telak oleh orang kafir seperti great pretender dan 
sebuah kenyataan bahwa buku taik anjing al-Mushaf yang anda jadikan kitab 
suci itu TIDAK berisi whayu Allah.


--- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@... wrote:

 Pak @Yusfliak pinter karena dapat BS, lalu bisa sekolah tinggi. Luling,
 Luxemburg bisa pinter gitu juga, ada yg mbayar. Nabi saw hanya gembala
 Pak, namun dia yg ga bisa baca nulis tahu (dikasih wahyu) yg khewan dari
 air.  Pak Yusfliak tahu dan setuju dg Teori Darwin kan? Ada yg salah dg
 ayat via Rasulku saw yg buta huruf? Dia saw menyampaikan khewan dari
 air, bukan dari darat bukan juga angkasa. Sdh baca thermal vent Pak?
 
 --- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@ wrote:
 
 
  ndeboost yang dungu kayak babi ini tidak tahu bahwa orang Arab
 sendiri tidak
  tahu apa yang tertulis di al-Mushaf itu...
 
  Yang bisa baca al-Mushaf itu dengan baik ya orang kafir, seperti
 Luling dan
  Luxenberg.
 
 
 
  --- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:
  
  
  
   --- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@ wrote:
   
ndeboost yang dungu kayak babi ini tidak tahu bahwa orang Arab
 sendiri tidak tahu apa yang tertulis di al-Mushaf itu...
   
Yang bisa baca al-Mushaf itu dengan baik ya orang kafir, seperti
 Luling dan Luxenberg
   
--- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:

 Anak perlu dikasih tahu perbandingan, misalnya buruk vs baik.
 Juga mana
 agama samawi vs agama buatan manusia. Kamu lihat sendiri,
 kondisi ortu
 para murid dirumah. Pergi kerja awal, pulang malam. Semua cape.
 Anak
 dirumah sama saja, less-les dan less. Lalu PR. Mana sempat si
 ortu
 ngasih tahu anaknya, karena ilmu mereka terbanyak toh sama
 dangkalnya.
 Mereka pulang, anak sdh tidur. Mereka berangkat, masih mau
 bangun. Nanti
 selama ayah-bunda kerja, anak dididik PRT, TV, PS2, Video Player
 dst
 dst. penuh dg kesenangan duniawi (dan egois, karena kurang
 sosialisasi).

 Lalu QS terjemahan Depag, banyak misleading kita tahu. Belum
 lagi QS yg
 palsu atau dipalsukan. Anak-anak ga reti bhs Qur'an karena
 memang
 disengaja ga di ajarkan. Jadi terjemahan yg misleading dianggep
 bener.
 Demikian juga Bibel. Anak-anak mestinya diajari entah bahsa
 Iberani,
 Greek atau Aram. Biar mereka bisa belajar dari aslinya, biar
 mereka tahu
 yang saat Tuhan berbicara (Mat 3:17) pakai bahasa mana.

 Karena nilai kenaikan ditentukan pelajaran duniawi maka
 anak-anak
 yg baru jadi pegawai negeri 5 tahun sudah punya tabungan
 puluhan miliar
 rupiah. Mereka tahunya jungkat-jungkit shalat namun ga reti yg
 namanya
 salah-dosa karena ortunya ga ngajarin hidup halal. mBesok jangan
 gegabah, kepada Rabb swt, tuh anak akan nuntut pertanggung
 jawaban
 ortunya. Mereka merasa di dunia ga diajari demikian.

 --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
 
  Yang menjadi permasalahan bukan saja perbandingan agama agama,
 juga
  terjemahan Al Quran terbitan DEPAG cukup banyak yang bisa
 disalah
 tafsirkan
  ( postingan sudah di kirim ke salah satu millis ), ntar aku
 cari lagi.
  Di era aku sekolah, agama tidak pernah dibanding banding kan,
 yang
 ada,
  begitu pelajaran agama Islam, maka murid yang beragama Islam
 keluar
 ruangan,
  tanpa nilai dipotong, dan aku suka ikutan kabur untuk main
 gaple/kyu
 kyu,
  ceme, entah pelajaran agama sekarang.
  Bila memang dipelajari iya, hanya kulitnya saja, semisal siapa
 tokoh
 utama
  Budha, Budha Tibet, Islam, KHC ( yang ini malah suka di jelek
 jelek an
 oleh
  guru agama yang Katholik )..
  Bila dibanding bandingkan maka sudah menjadi tidak benar, dan
 tugas
 orang
  tua lah yang mengerti masalah ini untuk minimal memperbaiki
 didalam
 rumah
  tangga nya dahulu, dan bila memang memiliki kemampuan lebih
 bisa ke
 sekolah
  ybs, bukan dari pemeluk agama lain.
 
  sur.
  - Original Message -
  From: Wong wong_gendeng05@
 
 
   Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan
 agama.
 Tapi
   nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak
 tingkat
 tsanawiyah
   sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?
  
   Rahayu
  
  
   --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
  
   Istri Tetangga
   Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika
 belajar di
   Jogja.
   Waktu
 

   
  
 







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your 

[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik Jusfiq

Dan setelah dewasa tu nabi yang dijadikan panutan dan junjungan oleh
ndeboost yang dungu kayak babi itu diriwayakan jadi kepala
gerombolan perampok dan penyampun dan pelaku ethnic cleansing...

Tu nabi diriwayatkan sebagai kriminal.

Tukang palak.

Tukang peras.

Bajingan.

--- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@... wrote:

 Bukannya setelah dewasa Pak. Mosok usia 40 tahun dinamakan dewasa?
 Apakah gini hasil didikan kpd penerima BS yg sekolah nun jauh di rantau?
 
 Bener atau ga pak yang khewan dari air? Kan Pak @Yusfliak sekolahnya
 mahal dan jauh?
 
 --- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@ wrote:
 
  Dan setelah dewasa tu nabi yang dijadikan panutan dan junjungan oleh
 ndeboost  yang dungu kayak babi itu diriwayakan jadi kepala 
 gerombolan perampok dan penyampun dan pelaku ethnic cleansing...
 
  Tu nabi diriwayatkan sebagai kriminal.
 
  Tukang palak.
 
  Tukang peras.
 
  Bajingan.
 
 
  --- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:
  
   Rasulku yatim piatu, termasuk miskin Pak.
   Beliau saw ga ada yang ngajarin mbaca nulis karena harus hidup,
   kesehariannya jadi penggembala ternak. Kalau saja dia saw dapat BS
 kek
   Pak @Yusfliak, kalik lain jadinya. Gitu kan Pak?
   Dapat BS sak upliak berubah akal.
  
   --- In proletar@yahoogroups.com, Jusfiq kesayangan.allah@ wrote:
   
ndeboost yang dungu kayak babi ini tidak tahu bahwa orang Arab
   sendiri tidak tahu apa yang tertulis di al-Mushaf itu...
   
Yang bisa baca al-Mushaf itu dengan baik ya orang kafir, seperti
   Luling dan Luxenberg
   
--- In proletar@yahoogroups.com, ndeboost rambitesemak@ wrote:

 Anak perlu dikasih tahu perbandingan, misalnya buruk vs baik.
 Juga
   mana
 agama samawi vs agama buatan manusia. Kamu lihat sendiri,
 kondisi
   ortu
 para murid dirumah. Pergi kerja awal, pulang malam. Semua cape.
 Anak
 dirumah sama saja, less-les dan less. Lalu PR. Mana sempat si
 ortu
 ngasih tahu anaknya, karena ilmu mereka terbanyak toh sama
   dangkalnya.
 Mereka pulang, anak sdh tidur. Mereka berangkat, masih mau
 bangun.
   Nanti
 selama ayah-bunda kerja, anak dididik PRT, TV, PS2, Video Player
 dst
 dst. penuh dg kesenangan duniawi (dan egois, karena kurang
   sosialisasi).

 Lalu QS terjemahan Depag, banyak misleading kita tahu. Belum
 lagi QS
   yg
 palsu atau dipalsukan. Anak-anak ga reti bhs Qur'an karena
 memang
 disengaja ga di ajarkan. Jadi terjemahan yg misleading dianggep
   bener.
 Demikian juga Bibel. Anak-anak mestinya diajari entah bahsa
 Iberani,
 Greek atau Aram. Biar mereka bisa belajar dari aslinya, biar
 mereka
   tahu
 yang saat Tuhan berbicara (Mat 3:17) pakai bahasa mana.

 Karena nilai kenaikan ditentukan pelajaran duniawi maka
 anak-anak
 yg baru jadi pegawai negeri 5 tahun sudah punya tabungan
 puluhan
   miliar
 rupiah. Mereka tahunya jungkat-jungkit shalat namun ga reti yg
   namanya
 salah-dosa karena ortunya ga ngajarin hidup halal. mBesok jangan
 gegabah, kepada Rabb swt, tuh anak akan nuntut pertanggung
 jawaban
 ortunya. Mereka merasa di dunia ga diajari demikian.

 --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
 
  Yang menjadi permasalahan bukan saja perbandingan agama agama,
   juga
  terjemahan Al Quran terbitan DEPAG cukup banyak yang bisa
 disalah
 tafsirkan
  ( postingan sudah di kirim ke salah satu millis ), ntar aku
 cari
   lagi.
  Di era aku sekolah, agama tidak pernah dibanding banding kan,
 yang
 ada,
  begitu pelajaran agama Islam, maka murid yang beragama Islam
   keluar
 ruangan,
  tanpa nilai dipotong, dan aku suka ikutan kabur untuk main
   gaple/kyu
 kyu,
  ceme, entah pelajaran agama sekarang.
  Bila memang dipelajari iya, hanya kulitnya saja, semisal siapa
   tokoh
 utama
  Budha, Budha Tibet, Islam, KHC ( yang ini malah suka di jelek
   jelek an
 oleh
  guru agama yang Katholik )..
  Bila dibanding bandingkan maka sudah menjadi tidak benar, dan
   tugas
 orang
  tua lah yang mengerti masalah ini untuk minimal memperbaiki
   didalam
 rumah
  tangga nya dahulu, dan bila memang memiliki kemampuan lebih
 bisa
   ke
 sekolah
  ybs, bukan dari pemeluk agama lain.
 
  sur.
  - Original Message -
  From: Wong wong_gendeng05@
 
 
   Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan
   agama.
 Tapi
   nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak
 tingkat
 tsanawiyah
   sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?
  
   Rahayu
  
  
   --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
  
   Istri Tetangga
   Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika
   belajar di
   Jogja.
   Waktu
 

   
  
 







Post message: prole...@egroups.com

[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-05-01 Terurut Topik blubps
lagi semedi nih, Om, biar dapet wangsit asyiks-apiks gituh

eh, napa yah, kok cak nun dirancu2kan ama arwahum cak nur?
apa karena dua2nya berasal dari ndesa jombang sana gituh?


blub!


--- In proletar@yahoogroups.com, ajeg ajegilelu@... wrote:

 
 eeh... blubps.. 
 Lama nggak kedengaran.. 
 
 Lagi bulan madu? 
 
 --- blubps blubps@ wrote:
 
  cak nun = emha ainun najib
  cak nur = nurkholis majid
   
  
  blub!
  
  --
  
  ops!
  
  cak nur = nurcholis majid
  
  yang cak nun masih idup. doi tu bokapnya noe letto, si pentolan 
  grup letto. sekarang doi jadi suami novia kolopaking. dulu doi 
  pernah pacaran ma ria enes ... haha! 
  
  yang cak nur udah arwahum
  
  
  blub!







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-04-30 Terurut Topik Jusfiq
Pergilan berobat ke psikiater Dipo..

Anda jelas sudah gila.

Terus menerus unjuk isi otak anda yang rusak dan sudah busuk, nista
lagi menjijikkan di mailing list ini tidak akan menolong anda.

Hanya psikiater yang bisa menolong anda.

Pergilan berobat.


--- In proletar@yahoogroups.com, ajeg ajegilelu@... wrote:

 
 Situ kena kibul sama dirimu sendiri, plik. 
 
 Cak Nun bicara istri tetangga dalam kiasan, situ ngibulin 
 dirimu dan mendiskusikan istri-istri orang proletar secara 
 harfiah. 
 
 Kepinteranmu nggak melebihi ketololan si item. 
 
 --- Jusfiq kesayangan.allah@ wrote:
 
  Oh jadi Nurcholis Majid yang disanjung Suryana yang munafik itu - 
  seperti telah saya duga - bangsat tukang kibul juga.
  
  Tukang tutup wajah Islam yang mengerikan.
  
  Dia minta orang untuk TIDAK mendiskusikan 'istri orang, maksudnya, 
  antara lain, ajaran agama taik anjing Islam yang bengis, kejam, 
  buas, keji, zalim lagi biadab itu.
  
  Enaknya...
  
  Dan Suryana yang dungu kayak babi itu senang-senang saja disuruh
  mendiamkan ajaran agama taik anjing Islam yang ummatnya suka bikin 
  onar dan disuruh membunuhi orang kafir, artinya juga disuruh 
  membunuhi orang Nasrani..
  
  Suaryana ini emang dungu.
  
  Nggak heran dia berteman akrab dengan rezameutia yang sudah 
  bertahun-tahun kerjanya memaki-maki orang Nasrani di mailing list 
  ini.
  
  Dan Suryana juga senang-senang saja kok mendengar Tawang menyuruh 
  memperkosa perempuan Tionghoa, artinya juga istri dan anak-anaknya.
  
  
  --- suryana gsuryana@ wrote:
 
   Istri Tetangga
   Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar   di 
   Jogja. 
   Waktu itu, tiap Rabu malam, saya dan teman-teman memilih nglurug 
   ke patang-puluhan, rumahnya Cak Nun (Nurcholis Majid) , ini 
   panggilan akrabnya penyair itu dan Kiai mBeling Emha Ainun Nadjib.
   
   Kami bikin forum melingkar di situ. Biasanya kami bicara soal 
   kesenian atau kebudayaan, tapi juga ngobrolin soal keagamaan. 
   Forum itu diprakarsai oleh Sanggar Shalahuddin. Komandannya anak 
   Solo, Nasution Wahyudi. Ini nama asli Jawa, nggak ada hubungannya 
   dengan Nasution yang dari Medan. Pesertanya juga tidak cuma 
   mahasiswa atau pemuda yang beragama Islam. Pendek kata, pemeluk
   berbagai agama berkumpul melingkar di situ.
   
   Suatu malam, Cak Nun tanya pada kami di forum itu, Apakah Anda
   semua punya tetangga?  Wah, saya sebenarnya belum punya. Tetapi 
   saya anak kost, tentu saja kamar sebelah saya bisa disamakan 
   dengan tetangga. Tetangga kost. Jadi saya ikut-ikutan saja 
   menjawab: Tentu saja punya. Cak Nun melanjutkan bertanya:
   Punya istri enggak tetangga Anda?  Sebagian hadirin menjawab: 
   Ya, punya dong
   Saya diam saja. Rasanya tetangga kost saya bujangan semua. 
   Kebanyakan jomblo.
   Maklum anak desa. Nggak pede ngajak pacaran teman kampusnya. Yang 
   menarik adalah pertanyaan berikutnya: Apakah Anda pernah lihat 
   kaki istri tetangga Anda itu..?
   Jari-jari kakinya lima atau tujuh;  mulus atau ada bekas 
   korengnya ?
   
   Saya mulai kebingungan. Nggak ngeh sama arah pembicaraan Cak Nun. 
   Kebanyakan menjawab: Tidak pernah memperhatikan Cak. Ono opo 
   Cak? Cak Nun ndak peduli. Dia tanya lagi: Bodynya sexy enggak? 
   Kami tak lagi bisa menahan tertawa. Geli deh. Apalagi saya yang 
   benar-benar tidak faham arah pembicaraan itu. Cuma Cak Nun yang 
   tersenyum tipis.
   
   Jawabannya bagus banget. Dan ini senantiasai saya ingat sampai 
   hari ini. 
   Sebuah prinsip pergaulan untuk sebuah negeri yang memilih 
   Pancasila sebagai azas tunggal: Jadi ya begitu. Jari kakinya mau 
   lima atau tujuh. Bodynya sexy atau tidak, bukan urusan kita, kan? 
   Tidak usah kita perhatikan, tak usah kita amati, tak usah kita 
   dialogkan, diskusikan atau perdebatkan. Biarin saja!
   
   Kenapa, Cak ? salah satu teman bertanya, penasaran. Ya apa 
   urusan kita ? 
   Sebab, keyakinan keagamaan orang lain itu ya ibarat istri orang 
   lain. Ndak usah diomong-omongkan, ndak usah dipersoalkan benar 
   salahnya, mana yang lebih unggul atau apapun. Tentu, masing-
   masing suami punya penilaian bahwa istrinya begini begitu 
   dibanding istri tetangganya, tapi cukuplah disimpan didalam hati 
   saja.
   
   Saya pun menangkap apa yang dia maksudkan Cak Nun. Saya setuju 
   dengan pandangan itu. Dia melanjutkan serius: Bagi orang 
   non-Islam, agama Islam itu salah. 
   Dan itulah sebabnya ia menjadi orang non-Islam. Kalau dia 
   beranggapan atau meyakini bahwa Islam itu benar ngapain dia jadi 
   non-Islam? Demikian juga, bagi orang Islam, agama lain itu salah, 
   justru berdasar itulah maka ia menjadi orang Islam.
   Tapi, sebagaimana istri tetangga, itu disimpan saja di dalam 
   hati, jangan diungkapkan, diperbandingkan, atau dijadikan bahan 
   seminar atau pertengkaran.
   Biarlah setiap orang memilih istrinya sendiri-sendiri berdasarkan 
   seleranya masing-masing, dan jagalah kemerdekaan masing-masing 
   orang untuk menghormati dan 

[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-04-29 Terurut Topik Jusfiq

Oh jadi Nurcholis Majid yang disanjung Suryana yang munafik itu - seperti telah 
saya duga - bangsat tukang kibul juga.

Tukang tutup wajah Islam yang mengerikan.

Dia minta orang untuk TIDAK mendiskusikan 'istri orang, maksudnya, antara 
lain, ajaran agama taik anjing Islam yang bengis, kejam,  buas, keji, zalim 
lagi biadab itu.

Enaknya...

Dan Suryana yang dungu kayak babi itu senang-senang saja disuruh mendiamkan 
ajaran agama taik anjing Islam yang ummatnya suka bikin onar dan disuruh 
membunuhi orang kafir, artinya juga disuruh membunuhi orang Nasrani..

Suaryana ini emang dungu.

Nggak heran dia berteman akrab dengan rezameutia yang sudah bertahun-tahun 
kerjanya memaki-maki orang Nasrani di mailing list ini.

Dan Suryana juga senang-senang saja kok mendengar Tawang menyuruh memperkosa 
perempuan Tionghoa, artinya juga istri dan anak-anaknya.


--- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@... wrote:

 Istri Tetangga
 Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar di Jogja. 
 Waktu
 itu, tiap Rabu malam, saya dan teman-teman memilih nglurug ke 
 patang-puluhan,
 rumahnya Cak Nun (Nurcholis Majid) , ini panggilan akrabnya penyair itu dan 
 Kiai
 mBeling Emha Ainun Nadjib.
 
 Kami bikin forum melingkar di situ. Biasanya kami bicara soal kesenian atau
 kebudayaan, tapi juga ngobrolin soal keagamaan. Forum itu diprakarsai oleh
 Sanggar Shalahuddin. Komandannya anak Solo, Nasution Wahyudi. Ini nama asli
 Jawa, nggak ada hubungannya dengan Nasution yang dari Medan. Pesertanya juga
 tidak cuma mahasiswa atau pemuda yang beragama Islam. Pendek kata, pemeluk
 berbagai agama berkumpul melingkar di situ.
 
 Suatu malam, Cak Nun tanya pada kami di forum itu, Apakah Anda semua punya
 tetangga?  Wah, saya sebenarnya belum punya. Tetapi saya anak kost, tentu 
 saja
 kamar sebelah saya bisa disamakan dengan tetangga. Tetangga kost. Jadi saya
 ikut-ikutan saja menjawab: Tentu saja punya. Cak Nun melanjutkan bertanya:
 Punya istri enggak tetangga Anda?  Sebagian hadirin menjawab: Ya, punya 
 dong
 
 Saya diam saja. Rasanya tetangga kost saya bujangan semua. Kebanyakan 
 jomblo.
 Maklum anak desa. Nggak pede ngajak pacaran teman kampusnya. Yang menarik 
 adalah
 pertanyaan berikutnya: Apakah Anda pernah lihat kaki istri tetangga Anda 
 itu..?
 Jari-jari kakinya lima atau tujuh;  mulus atau ada bekas korengnya ?
 
 Saya mulai kebingungan. Nggak ngeh sama arah pembicaraan Cak Nun. Kebanyakan
 menjawab: Tidak pernah memperhatikan Cak. Ono opo Cak?
 Cak Nun ndak peduli. Dia tanya lagi: Bodynya sexy enggak ? Kami tak lagi 
 bisa
 menahan tertawa. Geli deh. Apalagi saya yang benar-benar tidak faham arah
 pembicaraan itu. Cuma Cak Nun yang tersenyum tipis.
 
 Jawabannya bagus banget. Dan ini senantiasai saya ingat sampai hari ini. 
 Sebuah
 prinsip pergaulan untuk sebuah negeri yang memilih Pancasila sebagai azas
 tunggal: Jadi ya begitu. Jari kakinya mau lima atau tujuh. Bodynya sexy 
 atau
 tidak, bukan urusan kita, kan? Tidak usah kita perhatikan, tak usah kita 
 amati,
 tak usah kita dialogkan, diskusikan atau perdebatkan. Biarin saja!
 
 Kenapa, Cak ? salah satu teman bertanya, penasaran. Ya apa urusan kita 
 ? 
 Sebab, keyakinan keagamaan orang lain itu ya ibarat istri orang lain. Ndak 
 usah
 diomong-omongkan, ndak usah dipersoalkan benar salahnya, mana yang lebih 
 unggul
 atau apapun. Tentu, masing-masing suami punya penilaian bahwa istrinya 
 begini
 begitu dibanding istri tetangganya, tapi cukuplah disimpan didalam hati 
 saja.
 
 Saya pun menangkap apa yang dia maksudkan Cak Nun. Saya setuju dengan 
 pandangan
 itu. Dia melanjutkan serius: Bagi orang non-Islam, agama Islam itu salah. 
 Dan
 itulah sebabnya ia menjadi orang non-Islam. Kalau dia beranggapan atau 
 meyakini
 bahwa Islam itu benar ngapain dia jadi non-Islam? Demikian juga, bagi orang
 Islam, agama lain itu salah, justru berdasar itulah maka ia menjadi orang 
 Islam.
 Tapi, sebagaimana istri tetangga, itu disimpan saja di dalam hati, jangan
 diungkapkan, diperbandingkan, atau dijadikan bahan seminar atau 
 pertengkaran.
 Biarlah setiap orang memilih istrinya sendiri-sendiri berdasarkan seleranya
 masing-masing, dan jagalah kemerdekaan masing-masing orang untuk menghormati 
 dan
 mencintai istrinya masing-masing, tak usah rewel bahwa istri kita lebih 
 mancung
 hidungnya karena bapaknya dulu sunatnya pakai calak dan tidak pakai dokter,
 umpamanya. Dengan kata yang lebih jelas, teologi agama-agama tak usah
 dipertengkarkan, biarkan masing-masing pada keyakinannya! 
  Cak Nun terus berkata: Itulah prinsip kita dalam memandang berbagai agama.
 Sementara itu, misalnya ada orang muslim yang istrinya mau melahirkan 
 padahal
 motornya gembos, silakan pinjam motor tetangganya yang beragama Katolik 
 untuk
 mengantar istrinya ke rumah sakit. Atau, Pak Pastor yang sebelah sana karena
 baju misanya kehujanan, padahal waktunya mendesak, dia boleh pinjam baju 
 koko
 tetangganya yang NU maupun yang Muhamadiyah. Atau ada orang Hindu kerja 

[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-04-29 Terurut Topik blubps


--- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@... wrote:

 
 Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar di Jogja. 
 Waktu itu, tiap Rabu malam, saya dan teman-teman memilih nglurug ke 
 patang-puluhan,rumahnya Cak Nun (Nurcholis Majid) , ini panggilan akrabnya 
 penyair itu dan Kiai mBeling Emha Ainun Nadjib.
 



cak nun = emha ainun najib
cak nur = nurkholis majid


blub!





Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-04-29 Terurut Topik blubps
--- In proletar@yahoogroups.com, blubps blubps@... wrote:

 
 
 --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
 
  
  Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar di Jogja. 
  Waktu itu, tiap Rabu malam, saya dan teman-teman memilih nglurug ke 
  patang-puluhan,rumahnya Cak Nun (Nurcholis Majid) , ini panggilan akrabnya 
  penyair itu dan Kiai mBeling Emha Ainun Nadjib.
  
 
 


-

cak nun = emha ainun najib
cak nur = nurkholis majid
 

blub!

--

ops!

cak nur = nurcholis majid

yang cak nun masih idup. doi tu bokapnya noe letto, si pentolan grup letto. 
sekarang doi jadi suami novia kolopaking. dulu doi pernah pacaran ma ria enes 
... haha!   

yang cak nur udah arwahum


blub!







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-04-29 Terurut Topik widura
Yg tersirat adalah rasa resah yg lalu berubah meminta orang lain utk tidak 
menyerangnya (usil)...lalu, bagaimana pertahanannya setelah memiliki kitab 
sakti yg katanya dari sang maha ?...
-Original Message-
From: Jusfiq kesayangan.al...@gmail.com
Sender: proletar@yahoogroups.com
Date: Fri, 29 Apr 2011 18:15:52 
To: proletar@yahoogroups.com
Reply-To: proletar@yahoogroups.com
Subject: [proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?


Oh jadi Nurcholis Majid yang disanjung Suryana yang munafik itu - seperti telah 
saya duga - bangsat tukang kibul juga.

Tukang tutup wajah Islam yang mengerikan.

Dia minta orang untuk TIDAK mendiskusikan 'istri orang, maksudnya, antara 
lain, ajaran agama taik anjing Islam yang bengis, kejam,  buas, keji, zalim 
lagi biadab itu.

Enaknya...

Dan Suryana yang dungu kayak babi itu senang-senang saja disuruh mendiamkan 
ajaran agama taik anjing Islam yang ummatnya suka bikin onar dan disuruh 
membunuhi orang kafir, artinya juga disuruh membunuhi orang Nasrani..

Suaryana ini emang dungu.

Nggak heran dia berteman akrab dengan rezameutia yang sudah bertahun-tahun 
kerjanya memaki-maki orang Nasrani di mailing list ini.

Dan Suryana juga senang-senang saja kok mendengar Tawang menyuruh memperkosa 
perempuan Tionghoa, artinya juga istri dan anak-anaknya.


--- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@... wrote:

 Istri Tetangga
 Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar di Jogja. 
 Waktu
 itu, tiap Rabu malam, saya dan teman-teman memilih nglurug ke 
 patang-puluhan,
 rumahnya Cak Nun (Nurcholis Majid) , ini panggilan akrabnya penyair itu dan 
 Kiai
 mBeling Emha Ainun Nadjib.
 
 Kami bikin forum melingkar di situ. Biasanya kami bicara soal kesenian atau
 kebudayaan, tapi juga ngobrolin soal keagamaan. Forum itu diprakarsai oleh
 Sanggar Shalahuddin. Komandannya anak Solo, Nasution Wahyudi. Ini nama asli
 Jawa, nggak ada hubungannya dengan Nasution yang dari Medan. Pesertanya juga
 tidak cuma mahasiswa atau pemuda yang beragama Islam. Pendek kata, pemeluk
 berbagai agama berkumpul melingkar di situ.
 
 Suatu malam, Cak Nun tanya pada kami di forum itu, Apakah Anda semua punya
 tetangga?  Wah, saya sebenarnya belum punya. Tetapi saya anak kost, tentu 
 saja
 kamar sebelah saya bisa disamakan dengan tetangga. Tetangga kost. Jadi saya
 ikut-ikutan saja menjawab: Tentu saja punya. Cak Nun melanjutkan bertanya:
 Punya istri enggak tetangga Anda?  Sebagian hadirin menjawab: Ya, punya 
 dong
 
 Saya diam saja. Rasanya tetangga kost saya bujangan semua. Kebanyakan 
 jomblo.
 Maklum anak desa. Nggak pede ngajak pacaran teman kampusnya. Yang menarik 
 adalah
 pertanyaan berikutnya: Apakah Anda pernah lihat kaki istri tetangga Anda 
 itu..?
 Jari-jari kakinya lima atau tujuh;  mulus atau ada bekas korengnya ?
 
 Saya mulai kebingungan. Nggak ngeh sama arah pembicaraan Cak Nun. Kebanyakan
 menjawab: Tidak pernah memperhatikan Cak. Ono opo Cak?
 Cak Nun ndak peduli. Dia tanya lagi: Bodynya sexy enggak ? Kami tak lagi 
 bisa
 menahan tertawa. Geli deh. Apalagi saya yang benar-benar tidak faham arah
 pembicaraan itu. Cuma Cak Nun yang tersenyum tipis.
 
 Jawabannya bagus banget. Dan ini senantiasai saya ingat sampai hari ini. 
 Sebuah
 prinsip pergaulan untuk sebuah negeri yang memilih Pancasila sebagai azas
 tunggal: Jadi ya begitu. Jari kakinya mau lima atau tujuh. Bodynya sexy 
 atau
 tidak, bukan urusan kita, kan? Tidak usah kita perhatikan, tak usah kita 
 amati,
 tak usah kita dialogkan, diskusikan atau perdebatkan. Biarin saja!
 
 Kenapa, Cak ? salah satu teman bertanya, penasaran. Ya apa urusan kita 
 ? 
 Sebab, keyakinan keagamaan orang lain itu ya ibarat istri orang lain. Ndak 
 usah
 diomong-omongkan, ndak usah dipersoalkan benar salahnya, mana yang lebih 
 unggul
 atau apapun. Tentu, masing-masing suami punya penilaian bahwa istrinya 
 begini
 begitu dibanding istri tetangganya, tapi cukuplah disimpan didalam hati 
 saja.
 
 Saya pun menangkap apa yang dia maksudkan Cak Nun. Saya setuju dengan 
 pandangan
 itu. Dia melanjutkan serius: Bagi orang non-Islam, agama Islam itu salah. 
 Dan
 itulah sebabnya ia menjadi orang non-Islam. Kalau dia beranggapan atau 
 meyakini
 bahwa Islam itu benar ngapain dia jadi non-Islam? Demikian juga, bagi orang
 Islam, agama lain itu salah, justru berdasar itulah maka ia menjadi orang 
 Islam.
 Tapi, sebagaimana istri tetangga, itu disimpan saja di dalam hati, jangan
 diungkapkan, diperbandingkan, atau dijadikan bahan seminar atau 
 pertengkaran.
 Biarlah setiap orang memilih istrinya sendiri-sendiri berdasarkan seleranya
 masing-masing, dan jagalah kemerdekaan masing-masing orang untuk menghormati 
 dan
 mencintai istrinya masing-masing, tak usah rewel bahwa istri kita lebih 
 mancung
 hidungnya karena bapaknya dulu sunatnya pakai calak dan tidak pakai dokter,
 umpamanya. Dengan kata yang lebih jelas, teologi agama-agama tak usah
 dipertengkarkan, biarkan masing-masing pada keyakinannya! 
  Cak Nun

[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-04-29 Terurut Topik Abbas
Jangan salah Widura; itu hanya karena keyakinan saya bahwa disetiap agama ada 
aliran Moderatnya; dan untuk menghadapi aliran moderat inilah kita hati2 
sekali. Tapi kalau anda maunya USIL tentu sja kami juga siap berantem dan 
berkelahi; termasuk dimilis ini 

Orang DUNGU kaya Jusfiq memang Provokator sial dangkalan; dia tak genah me;ihat 
proletar diisi dengan imaginasi2 penulis kaya djayawikarta, HB dll. dia maunya 
RIBUT terus !
NMungkin juga dia sengaja begitu supaya pembicaraan mengenai MAFIA Koruptor tak 
ada sama sekali . Dan Missi ini bukan gratis !


--- In proletar@yahoogroups.com, widura a.widura@... wrote:

 Yg tersirat adalah rasa resah yg lalu berubah meminta orang lain utk tidak 
 menyerangnya (usil)...lalu, bagaimana pertahanannya setelah memiliki kitab 
 sakti yg katanya dari sang maha ?...
 -Original Message-
 From: Jusfiq kesayangan.allah@...
 Sender: proletar@yahoogroups.com
 Date: Fri, 29 Apr 2011 18:15:52 
 To: proletar@yahoogroups.com
 Reply-To: proletar@yahoogroups.com
 Subject: [proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?
 
 
 Oh jadi Nurcholis Majid yang disanjung Suryana yang munafik itu - seperti 
 telah saya duga - bangsat tukang kibul juga.
 
 Tukang tutup wajah Islam yang mengerikan.
 
 Dia minta orang untuk TIDAK mendiskusikan 'istri orang, maksudnya, antara 
 lain, ajaran agama taik anjing Islam yang bengis, kejam,  buas, keji, zalim 
 lagi biadab itu.
 
 Enaknya...
 
 Dan Suryana yang dungu kayak babi itu senang-senang saja disuruh mendiamkan 
 ajaran agama taik anjing Islam yang ummatnya suka bikin onar dan disuruh 
 membunuhi orang kafir, artinya juga disuruh membunuhi orang Nasrani..
 
 Suaryana ini emang dungu.
 
 Nggak heran dia berteman akrab dengan rezameutia yang sudah bertahun-tahun 
 kerjanya memaki-maki orang Nasrani di mailing list ini.
 
 Dan Suryana juga senang-senang saja kok mendengar Tawang menyuruh memperkosa 
 perempuan Tionghoa, artinya juga istri dan anak-anaknya.
 
 
 --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
 
  Istri Tetangga
  Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar di Jogja. 
  Waktu
  itu, tiap Rabu malam, saya dan teman-teman memilih nglurug ke 
  patang-puluhan,
  rumahnya Cak Nun (Nurcholis Majid) , ini panggilan akrabnya penyair itu dan 
  Kiai
  mBeling Emha Ainun Nadjib.
  
  Kami bikin forum melingkar di situ. Biasanya kami bicara soal kesenian atau
  kebudayaan, tapi juga ngobrolin soal keagamaan. Forum itu diprakarsai oleh
  Sanggar Shalahuddin. Komandannya anak Solo, Nasution Wahyudi. Ini nama asli
  Jawa, nggak ada hubungannya dengan Nasution yang dari Medan. Pesertanya juga
  tidak cuma mahasiswa atau pemuda yang beragama Islam. Pendek kata, pemeluk
  berbagai agama berkumpul melingkar di situ.
  
  Suatu malam, Cak Nun tanya pada kami di forum itu, Apakah Anda semua punya
  tetangga?  Wah, saya sebenarnya belum punya. Tetapi saya anak kost, tentu 
  saja
  kamar sebelah saya bisa disamakan dengan tetangga. Tetangga kost. Jadi saya
  ikut-ikutan saja menjawab: Tentu saja punya. Cak Nun melanjutkan bertanya:
  Punya istri enggak tetangga Anda?  Sebagian hadirin menjawab: Ya, punya 
  dong
  
  Saya diam saja. Rasanya tetangga kost saya bujangan semua. Kebanyakan 
  jomblo.
  Maklum anak desa. Nggak pede ngajak pacaran teman kampusnya. Yang menarik 
  adalah
  pertanyaan berikutnya: Apakah Anda pernah lihat kaki istri tetangga Anda 
  itu..?
  Jari-jari kakinya lima atau tujuh;  mulus atau ada bekas korengnya ?
  
  Saya mulai kebingungan. Nggak ngeh sama arah pembicaraan Cak Nun. Kebanyakan
  menjawab: Tidak pernah memperhatikan Cak. Ono opo Cak?
  Cak Nun ndak peduli. Dia tanya lagi: Bodynya sexy enggak ? Kami tak lagi 
  bisa
  menahan tertawa. Geli deh. Apalagi saya yang benar-benar tidak faham arah
  pembicaraan itu. Cuma Cak Nun yang tersenyum tipis.
  
  Jawabannya bagus banget. Dan ini senantiasai saya ingat sampai hari ini. 
  Sebuah
  prinsip pergaulan untuk sebuah negeri yang memilih Pancasila sebagai azas
  tunggal: Jadi ya begitu. Jari kakinya mau lima atau tujuh. Bodynya sexy 
  atau
  tidak, bukan urusan kita, kan? Tidak usah kita perhatikan, tak usah kita 
  amati,
  tak usah kita dialogkan, diskusikan atau perdebatkan. Biarin saja!
  
  Kenapa, Cak ? salah satu teman bertanya, penasaran. Ya apa urusan kita 
  ? 
  Sebab, keyakinan keagamaan orang lain itu ya ibarat istri orang lain. Ndak 
  usah
  diomong-omongkan, ndak usah dipersoalkan benar salahnya, mana yang lebih 
  unggul
  atau apapun. Tentu, masing-masing suami punya penilaian bahwa istrinya 
  begini
  begitu dibanding istri tetangganya, tapi cukuplah disimpan didalam hati 
  saja.
  
  Saya pun menangkap apa yang dia maksudkan Cak Nun. Saya setuju dengan 
  pandangan
  itu. Dia melanjutkan serius: Bagi orang non-Islam, agama Islam itu salah. 
  Dan
  itulah sebabnya ia menjadi orang non-Islam. Kalau dia beranggapan atau 
  meyakini
  bahwa Islam itu benar ngapain dia jadi non-Islam

[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-04-29 Terurut Topik Wong
Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan agama. Tapi 
nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak tingkat tsanawiyah 
sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?

Rahayu
 

--- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@... wrote:

 Istri Tetangga
 Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar di Jogja. 
 Waktu
 itu, tiap Rabu malam, saya dan teman-teman memilih nglurug ke 
 patang-puluhan,
 rumahnya Cak Nun (Nurcholis Majid) , ini panggilan akrabnya penyair itu dan 
 Kiai
 mBeling Emha Ainun Nadjib.
 
 Kami bikin forum melingkar di situ. Biasanya kami bicara soal kesenian atau
 kebudayaan, tapi juga ngobrolin soal keagamaan. Forum itu diprakarsai oleh
 Sanggar Shalahuddin. Komandannya anak Solo, Nasution Wahyudi. Ini nama asli
 Jawa, nggak ada hubungannya dengan Nasution yang dari Medan. Pesertanya juga
 tidak cuma mahasiswa atau pemuda yang beragama Islam. Pendek kata, pemeluk
 berbagai agama berkumpul melingkar di situ.
 
 Suatu malam, Cak Nun tanya pada kami di forum itu, Apakah Anda semua punya
 tetangga?  Wah, saya sebenarnya belum punya. Tetapi saya anak kost, tentu 
 saja
 kamar sebelah saya bisa disamakan dengan tetangga. Tetangga kost. Jadi saya
 ikut-ikutan saja menjawab: Tentu saja punya. Cak Nun melanjutkan bertanya:
 Punya istri enggak tetangga Anda?  Sebagian hadirin menjawab: Ya, punya 
 dong
 
 Saya diam saja. Rasanya tetangga kost saya bujangan semua. Kebanyakan 
 jomblo.
 Maklum anak desa. Nggak pede ngajak pacaran teman kampusnya. Yang menarik 
 adalah
 pertanyaan berikutnya: Apakah Anda pernah lihat kaki istri tetangga Anda 
 itu..?
 Jari-jari kakinya lima atau tujuh;  mulus atau ada bekas korengnya ?
 
 Saya mulai kebingungan. Nggak ngeh sama arah pembicaraan Cak Nun. Kebanyakan
 menjawab: Tidak pernah memperhatikan Cak. Ono opo Cak?
 Cak Nun ndak peduli. Dia tanya lagi: Bodynya sexy enggak ? Kami tak lagi 
 bisa
 menahan tertawa. Geli deh. Apalagi saya yang benar-benar tidak faham arah
 pembicaraan itu. Cuma Cak Nun yang tersenyum tipis.
 
 Jawabannya bagus banget. Dan ini senantiasai saya ingat sampai hari ini. 
 Sebuah
 prinsip pergaulan untuk sebuah negeri yang memilih Pancasila sebagai azas
 tunggal: Jadi ya begitu. Jari kakinya mau lima atau tujuh. Bodynya sexy 
 atau
 tidak, bukan urusan kita, kan? Tidak usah kita perhatikan, tak usah kita 
 amati,
 tak usah kita dialogkan, diskusikan atau perdebatkan. Biarin saja!
 
 Kenapa, Cak ? salah satu teman bertanya, penasaran. Ya apa urusan kita 
 ? 
 Sebab, keyakinan keagamaan orang lain itu ya ibarat istri orang lain. Ndak 
 usah
 diomong-omongkan, ndak usah dipersoalkan benar salahnya, mana yang lebih 
 unggul
 atau apapun. Tentu, masing-masing suami punya penilaian bahwa istrinya 
 begini
 begitu dibanding istri tetangganya, tapi cukuplah disimpan didalam hati 
 saja.
 
 Saya pun menangkap apa yang dia maksudkan Cak Nun. Saya setuju dengan 
 pandangan
 itu. Dia melanjutkan serius: Bagi orang non-Islam, agama Islam itu salah. 
 Dan
 itulah sebabnya ia menjadi orang non-Islam. Kalau dia beranggapan atau 
 meyakini
 bahwa Islam itu benar ngapain dia jadi non-Islam? Demikian juga, bagi orang
 Islam, agama lain itu salah, justru berdasar itulah maka ia menjadi orang 
 Islam.
 Tapi, sebagaimana istri tetangga, itu disimpan saja di dalam hati, jangan
 diungkapkan, diperbandingkan, atau dijadikan bahan seminar atau 
 pertengkaran.
 Biarlah setiap orang memilih istrinya sendiri-sendiri berdasarkan seleranya
 masing-masing, dan jagalah kemerdekaan masing-masing orang untuk menghormati 
 dan
 mencintai istrinya masing-masing, tak usah rewel bahwa istri kita lebih 
 mancung
 hidungnya karena bapaknya dulu sunatnya pakai calak dan tidak pakai dokter,
 umpamanya. Dengan kata yang lebih jelas, teologi agama-agama tak usah
 dipertengkarkan, biarkan masing-masing pada keyakinannya! 
  Cak Nun terus berkata: Itulah prinsip kita dalam memandang berbagai agama.
 Sementara itu, misalnya ada orang muslim yang istrinya mau melahirkan 
 padahal
 motornya gembos, silakan pinjam motor tetangganya yang beragama Katolik 
 untuk
 mengantar istrinya ke rumah sakit. Atau, Pak Pastor yang sebelah sana karena
 baju misanya kehujanan, padahal waktunya mendesak, dia boleh pinjam baju 
 koko
 tetangganya yang NU maupun yang Muhamadiyah. Atau ada orang Hindu kerja sama
 bikin warung soto dengan tetangga Budha, kemudian bareng-bareng bawa colt 
 bak ke
 pasar dengan tetangga Protestan untuk kulakan bahan-bahan jualannya.
 Begitu!
 Kami semua terus menyimak paparannya, dan Cak Nun melanjutkan: Jadi ndak
 usahlah meributkan teologi agama orang lain. Itu sama aja Anda ngajak gelut
 tetangga Anda. Mana ada orang yang mau isterinya dibahas dan diomongin tanpa
 ujung pangkal. Tetangga-tetangga berbagai pemeluk agama, warga berbagai 
 parpol,
 golongan, aliran, kelompok, atau apapun, silakan bekerja sama di bidang 
 usaha
 perekonomian, sosial, kebudayaan, sambil saling melindungi koridor teologi
 masing-masing.
 

Re: [proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-04-29 Terurut Topik widura
Nah lo ?...
-Original Message-
From: Wong wong_genden...@yahoo.com
Sender: proletar@yahoogroups.com
Date: Sat, 30 Apr 2011 03:39:04 
To: proletar@yahoogroups.com
Reply-To: proletar@yahoogroups.com
Subject: [proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan agama. Tapi 
nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak tingkat tsanawiyah 
sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?

Rahayu
 

--- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@... wrote:

 Istri Tetangga
 Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar di Jogja. 
 Waktu
 itu, tiap Rabu malam, saya dan teman-teman memilih nglurug ke 
 patang-puluhan,
 rumahnya Cak Nun (Nurcholis Majid) , ini panggilan akrabnya penyair itu dan 
 Kiai
 mBeling Emha Ainun Nadjib.
 
 Kami bikin forum melingkar di situ. Biasanya kami bicara soal kesenian atau
 kebudayaan, tapi juga ngobrolin soal keagamaan. Forum itu diprakarsai oleh
 Sanggar Shalahuddin. Komandannya anak Solo, Nasution Wahyudi. Ini nama asli
 Jawa, nggak ada hubungannya dengan Nasution yang dari Medan. Pesertanya juga
 tidak cuma mahasiswa atau pemuda yang beragama Islam. Pendek kata, pemeluk
 berbagai agama berkumpul melingkar di situ.
 
 Suatu malam, Cak Nun tanya pada kami di forum itu, Apakah Anda semua punya
 tetangga?  Wah, saya sebenarnya belum punya. Tetapi saya anak kost, tentu 
 saja
 kamar sebelah saya bisa disamakan dengan tetangga. Tetangga kost. Jadi saya
 ikut-ikutan saja menjawab: Tentu saja punya. Cak Nun melanjutkan bertanya:
 Punya istri enggak tetangga Anda?  Sebagian hadirin menjawab: Ya, punya 
 dong
 
 Saya diam saja. Rasanya tetangga kost saya bujangan semua. Kebanyakan 
 jomblo.
 Maklum anak desa. Nggak pede ngajak pacaran teman kampusnya. Yang menarik 
 adalah
 pertanyaan berikutnya: Apakah Anda pernah lihat kaki istri tetangga Anda 
 itu..?
 Jari-jari kakinya lima atau tujuh;  mulus atau ada bekas korengnya ?
 
 Saya mulai kebingungan. Nggak ngeh sama arah pembicaraan Cak Nun. Kebanyakan
 menjawab: Tidak pernah memperhatikan Cak. Ono opo Cak?
 Cak Nun ndak peduli. Dia tanya lagi: Bodynya sexy enggak ? Kami tak lagi 
 bisa
 menahan tertawa. Geli deh. Apalagi saya yang benar-benar tidak faham arah
 pembicaraan itu. Cuma Cak Nun yang tersenyum tipis.
 
 Jawabannya bagus banget. Dan ini senantiasai saya ingat sampai hari ini. 
 Sebuah
 prinsip pergaulan untuk sebuah negeri yang memilih Pancasila sebagai azas
 tunggal: Jadi ya begitu. Jari kakinya mau lima atau tujuh. Bodynya sexy 
 atau
 tidak, bukan urusan kita, kan? Tidak usah kita perhatikan, tak usah kita 
 amati,
 tak usah kita dialogkan, diskusikan atau perdebatkan. Biarin saja!
 
 Kenapa, Cak ? salah satu teman bertanya, penasaran. Ya apa urusan kita 
 ? 
 Sebab, keyakinan keagamaan orang lain itu ya ibarat istri orang lain. Ndak 
 usah
 diomong-omongkan, ndak usah dipersoalkan benar salahnya, mana yang lebih 
 unggul
 atau apapun. Tentu, masing-masing suami punya penilaian bahwa istrinya 
 begini
 begitu dibanding istri tetangganya, tapi cukuplah disimpan didalam hati 
 saja.
 
 Saya pun menangkap apa yang dia maksudkan Cak Nun. Saya setuju dengan 
 pandangan
 itu. Dia melanjutkan serius: Bagi orang non-Islam, agama Islam itu salah. 
 Dan
 itulah sebabnya ia menjadi orang non-Islam. Kalau dia beranggapan atau 
 meyakini
 bahwa Islam itu benar ngapain dia jadi non-Islam? Demikian juga, bagi orang
 Islam, agama lain itu salah, justru berdasar itulah maka ia menjadi orang 
 Islam.
 Tapi, sebagaimana istri tetangga, itu disimpan saja di dalam hati, jangan
 diungkapkan, diperbandingkan, atau dijadikan bahan seminar atau 
 pertengkaran.
 Biarlah setiap orang memilih istrinya sendiri-sendiri berdasarkan seleranya
 masing-masing, dan jagalah kemerdekaan masing-masing orang untuk menghormati 
 dan
 mencintai istrinya masing-masing, tak usah rewel bahwa istri kita lebih 
 mancung
 hidungnya karena bapaknya dulu sunatnya pakai calak dan tidak pakai dokter,
 umpamanya. Dengan kata yang lebih jelas, teologi agama-agama tak usah
 dipertengkarkan, biarkan masing-masing pada keyakinannya! 
  Cak Nun terus berkata: Itulah prinsip kita dalam memandang berbagai agama.
 Sementara itu, misalnya ada orang muslim yang istrinya mau melahirkan 
 padahal
 motornya gembos, silakan pinjam motor tetangganya yang beragama Katolik 
 untuk
 mengantar istrinya ke rumah sakit. Atau, Pak Pastor yang sebelah sana karena
 baju misanya kehujanan, padahal waktunya mendesak, dia boleh pinjam baju 
 koko
 tetangganya yang NU maupun yang Muhamadiyah. Atau ada orang Hindu kerja sama
 bikin warung soto dengan tetangga Budha, kemudian bareng-bareng bawa colt 
 bak ke
 pasar dengan tetangga Protestan untuk kulakan bahan-bahan jualannya.
 Begitu!
 Kami semua terus menyimak paparannya, dan Cak Nun melanjutkan: Jadi ndak
 usahlah meributkan teologi agama orang lain. Itu sama aja Anda ngajak gelut
 tetangga Anda. Mana ada orang yang mau isterinya dibahas

[proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?

2011-04-29 Terurut Topik Abbas
perbandingan agama diperlukan untuk aanya toleransi; nah ini nih disini 
letaknya kita sama; jadi jangan hanya perbedaan saja yang dilihat !!


--- In proletar@yahoogroups.com, widura a.widura@... wrote:

 Nah lo ?...
 -Original Message-
 From: Wong wong_gendeng05@...
 Sender: proletar@yahoogroups.com
 Date: Sat, 30 Apr 2011 03:39:04 
 To: proletar@yahoogroups.com
 Reply-To: proletar@yahoogroups.com
 Subject: [proletar] Re: Mengapa filosofi ini keluar dari orang Muslim ?
 
 Ainun Najib mengajak kita untuk tidak membanding bandingkan agama. Tapi 
 nyatanya dalam kurikulum di sekolah sekolah Islam sejak tingkat tsanawiyah 
 sudah di ajarkan Ilmu Perbandingan Agama, iki piye?
 
 Rahayu
  
 
 --- In proletar@yahoogroups.com, suryana gsuryana@ wrote:
 
  Istri Tetangga
  Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu ketika belajar di Jogja. 
  Waktu
  itu, tiap Rabu malam, saya dan teman-teman memilih nglurug ke 
  patang-puluhan,
  rumahnya Cak Nun (Nurcholis Majid) , ini panggilan akrabnya penyair itu dan 
  Kiai
  mBeling Emha Ainun Nadjib.
  
  Kami bikin forum melingkar di situ. Biasanya kami bicara soal kesenian atau
  kebudayaan, tapi juga ngobrolin soal keagamaan. Forum itu diprakarsai oleh
  Sanggar Shalahuddin. Komandannya anak Solo, Nasution Wahyudi. Ini nama asli
  Jawa, nggak ada hubungannya dengan Nasution yang dari Medan. Pesertanya juga
  tidak cuma mahasiswa atau pemuda yang beragama Islam. Pendek kata, pemeluk
  berbagai agama berkumpul melingkar di situ.
  
  Suatu malam, Cak Nun tanya pada kami di forum itu, Apakah Anda semua punya
  tetangga?  Wah, saya sebenarnya belum punya. Tetapi saya anak kost, tentu 
  saja
  kamar sebelah saya bisa disamakan dengan tetangga. Tetangga kost. Jadi saya
  ikut-ikutan saja menjawab: Tentu saja punya. Cak Nun melanjutkan bertanya:
  Punya istri enggak tetangga Anda?  Sebagian hadirin menjawab: Ya, punya 
  dong
  
  Saya diam saja. Rasanya tetangga kost saya bujangan semua. Kebanyakan 
  jomblo.
  Maklum anak desa. Nggak pede ngajak pacaran teman kampusnya. Yang menarik 
  adalah
  pertanyaan berikutnya: Apakah Anda pernah lihat kaki istri tetangga Anda 
  itu..?
  Jari-jari kakinya lima atau tujuh;  mulus atau ada bekas korengnya ?
  
  Saya mulai kebingungan. Nggak ngeh sama arah pembicaraan Cak Nun. Kebanyakan
  menjawab: Tidak pernah memperhatikan Cak. Ono opo Cak?
  Cak Nun ndak peduli. Dia tanya lagi: Bodynya sexy enggak ? Kami tak lagi 
  bisa
  menahan tertawa. Geli deh. Apalagi saya yang benar-benar tidak faham arah
  pembicaraan itu. Cuma Cak Nun yang tersenyum tipis.
  
  Jawabannya bagus banget. Dan ini senantiasai saya ingat sampai hari ini. 
  Sebuah
  prinsip pergaulan untuk sebuah negeri yang memilih Pancasila sebagai azas
  tunggal: Jadi ya begitu. Jari kakinya mau lima atau tujuh. Bodynya sexy 
  atau
  tidak, bukan urusan kita, kan? Tidak usah kita perhatikan, tak usah kita 
  amati,
  tak usah kita dialogkan, diskusikan atau perdebatkan. Biarin saja!
  
  Kenapa, Cak ? salah satu teman bertanya, penasaran. Ya apa urusan kita 
  ? 
  Sebab, keyakinan keagamaan orang lain itu ya ibarat istri orang lain. Ndak 
  usah
  diomong-omongkan, ndak usah dipersoalkan benar salahnya, mana yang lebih 
  unggul
  atau apapun. Tentu, masing-masing suami punya penilaian bahwa istrinya 
  begini
  begitu dibanding istri tetangganya, tapi cukuplah disimpan didalam hati 
  saja.
  
  Saya pun menangkap apa yang dia maksudkan Cak Nun. Saya setuju dengan 
  pandangan
  itu. Dia melanjutkan serius: Bagi orang non-Islam, agama Islam itu salah. 
  Dan
  itulah sebabnya ia menjadi orang non-Islam. Kalau dia beranggapan atau 
  meyakini
  bahwa Islam itu benar ngapain dia jadi non-Islam? Demikian juga, bagi orang
  Islam, agama lain itu salah, justru berdasar itulah maka ia menjadi orang 
  Islam.
  Tapi, sebagaimana istri tetangga, itu disimpan saja di dalam hati, jangan
  diungkapkan, diperbandingkan, atau dijadikan bahan seminar atau 
  pertengkaran.
  Biarlah setiap orang memilih istrinya sendiri-sendiri berdasarkan seleranya
  masing-masing, dan jagalah kemerdekaan masing-masing orang untuk 
  menghormati 
  dan
  mencintai istrinya masing-masing, tak usah rewel bahwa istri kita lebih 
  mancung
  hidungnya karena bapaknya dulu sunatnya pakai calak dan tidak pakai dokter,
  umpamanya. Dengan kata yang lebih jelas, teologi agama-agama tak usah
  dipertengkarkan, biarkan masing-masing pada keyakinannya! 
   Cak Nun terus berkata: Itulah prinsip kita dalam memandang berbagai agama.
  Sementara itu, misalnya ada orang muslim yang istrinya mau melahirkan 
  padahal
  motornya gembos, silakan pinjam motor tetangganya yang beragama Katolik 
  untuk
  mengantar istrinya ke rumah sakit. Atau, Pak Pastor yang sebelah sana karena
  baju misanya kehujanan, padahal waktunya mendesak, dia boleh pinjam baju 
  koko
  tetangganya yang NU maupun yang Muhamadiyah. Atau ada orang Hindu kerja sama
  bikin warung soto dengan tetangga Budha, kemudian bareng