[R@ntau-Net] Sumbangan Tulisan untuk SKB Padang dlm Acara Halal Bi Halal 1438 H untuk dibacakan dan diedarkan.
Sdr Alfan Miko, Yosmeri, Alfiadi, serta semua lainnya.Tulisan terlampir ini sengaja saya siapkan untuk dibacakan dan diedarkan dalam Acara Halal Bi Halal SKB Minggu tgl 16 Juli 2017 yad. Saya mengharapkan agar pikiran2 yang saya sampaikan dapat ditanggapi dan dijadikan sebagai bahan pemikiran untuk tahap2 selanjutnya. Salam saya sekeluarga dalam rangka Halal bi Halal SBK 1438 H, Mochtar Naim. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 170710 1 MEMBANGUN BANUHAMPU KE MASA DEPAN DENGAN KEMBALI HIDUP BERNAGARI.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] Mochtar Naim, "Menjadikan Nagari Sebagai Unit Ekonomi Kerakyatan Berbentuk Koperasi Syariah di Seluruh Sumbar"
Kawan-kawan sesama warga Minang, yang di ranah maupun yang di rantau, Mari kita berfikir ke depan, bagaimana sebaiknya kita membina ekonomi Nagari awak sebaiknya, agar negeri dan nagari kita bisa terselamatkan dari bahaya pencaplokan dari usaha luar khususnya dari para konglomerat yang telah menguasai ekonomi Indonesia secara keseluruhan.Mari kita pikirkan dan usahakan bersama. Waktunya adalah sekarang !!! Salam Selamat Hari Raya Idul Fithri, 1 Syawal 1438 H, serta mohon maaf lahir dan batin. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 170623 MENJADIKAN NAGARI SEBAGAI LEMBAGA KOPERASI SYARIAH.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] Supremasi sosial-ekonomi Cina di Asia Tenggara
Sdr Fitrianto, dll, Memang benar yang dijelaskan oleh Pak SB80 itu. Suku Arab, India, dll itu jelas bukan pribumi. Mereka tergolong non-pribumi, seperti Cina dll itu, yang di zaman Belanda disebut Timur Asing itu. Namun, walau sama2 non-pri, sikap dan cara mereka menempatkan diri berhadapan dengan pribumi berbeda. Karena seagama, sama2 Muslim, orang Arab dan India Muslim, umumnya berintegrasi dengan pribumi -- walau orang Arab umumnya merasa lebih supreme dalam beragama berbanding dengan pribumi yang tidak menguasai Bahasa Arab. Dalam berhubungan sosial maupun ekonomi mereka rata2 terintegrasi walau lebih advanced. Berbeda dengan non-pri Cina. Mereka umumnya menyisihkan diri dari kelompok pribumi, baik sosial, apalagi ekonomi. Dan etnik Cina di Asia Tenggara, seperti di Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kambodia, dll itu selalu berusaha mendominasi kendali ekonomi dan juga sosial dari masyarakat setempat -- walau jumlah mereka sedikit dan kecil sekali. Untuk usaha supremasi ekonomi dan sosial itu mereka mendekatkan diri dengan kelompok penjajah, seperti dengan Belanda di Indonesia, Inggeris di Malaysia, Amerika di Filipina, dst. Mereka lalu kerjasama dengan pihak penjajah. Sekarang, dengan hengkangnya para penjajah itu, maka yang mendominasi ekonomi, bahkan juga sosial dan politik dari negeri pribumi itu adalah non-pri Cina, yang di Filipina telah menguasai semuanya, tinggal soverenitasnya. Yang sudah sempurna seluruhnya Cina adalah Singapura. Malaysia yang tadinya mau dikuasai seperti Singapura itu, untung ada Mahathir yang di awal 1970an merebut semua kekuasaan dari Cina itu. Di Vietnam yang bersebelahan dengan daratan Cina, pribumi Vietnam berhasil pula menguasai kekuasaan politik dan ekonomi dari Cina. Thailand dll di Asia Tenggara masih sedang bergumul. Tinggal bagaimana kita di Indonesia ini. Mau membiarkan diri jadi Singapura atau Filipina kedua? Jawabnya ada pada diri kita sendiri. Salam, MN, 19/04/2017 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] tiga fakta sejarah yg berurutan
Sdr Fitrianto, dll, Memang benar yang dijelaskan oleh Pak SB80 itu. Suku Arab, India, dll itu jelas bukan pribumi. Mereka tergolong non-pribumi, seperti Cina dll itu, yang di zaman Belanda disebut Timur Asing itu. Namun, walau sama2 non-pri, sikap dan cara mereka menempatkan diri berhadapan dengan pribumi berbeda. Karena seagama, sama2 Muslim, orang Arab dan India Muslim, umumnya berintegrasi dengan pribumi -- walau orang Arab umumnya merasa lebih supreme dalam beragama berbanding dengan pribumi yang tidak menguasai Bahasa Arab. Dalam berhubungan sosial maupun ekonomi mereka rata2 terintegrasi walau lebih advanced. Berbeda dengan non-pri Cina. Mereka umumnya menyisihkan diri dari kelompok pribumi, baik sosial, apalagi ekonomi. Dan etnik Cina di Asia Tenggara, seperti di Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kambodia, dll itu selalu berusaha mendominasi kendali ekonomi dan juga sosial dari masyarakat setempat -- walau jumlah mereka sedikit dan kecil sekali. Untuk usaha supremasi ekonomi dan sosial itu mereka mendekatkan diri dengan kelompok penjajah, seperti dengan Belanda di Indonesia, Inggeris di Malaysia, Amerika di Filipina, dst. Mereka lalu kerjasama dengan pihak penjajah. Sekarang, dengan hengkangnya para penjajah itu, maka yang mendominasi ekonomi, bahkan juga sosial dan politik dari negeri pribumi itu adalah non-pri Cina, yang di Filipina telah menguasai semuanya, tinggal soverenitasnya. Yang sudah sempurna seluruhnya Cina adalah Singapura. Malaysia yang tadinya mau dikuasai seperti Singapura itu, untung ada Mahathir yang di awal 1970an merebut semua kekuasaan dari Cina itu. Di Vietnam yang bersebelahan dengan daratan Cina, pribumi Vietnam berhasil pula menguasai kekuasaan politik dan ekonomi dari Cina. Thailand dll di Asia Tenggara masih sedang bergumul. Tinggal bagaimana kita di Indonesia ini. Mau membiarkan diri jadi Singapura atau Filipina kedua? Jawabnya ada pada diri kita sendiri. Salam, MN, 19/04/2017 On Wednesday, April 19, 2017 4:12 AM, Saafroedin Bahar wrote: Terkecuali utk calon presiden - dalam Pasal 6 UUD 1945 yang asli - tidak ada pembedaan. SB. 80 yrs. Pada tanggal 19 Apr 2017 03.12, "Fitrianto" menulis: tanya lagi pak Syaf,apakah konstitusi kita membeda2kan perlakuan untuk pri dan non pri? Wassalamfitr 2017-04-18 10:27 GMT-04:00 Saafroedin Bahar : Ralat Fitrianto. SB. 80 yrs. Pada tanggal 18 Apr 2017 21.26, "Saafroedin Bahar" menulis: Tidak termasuk pribumi bung Febrianto. Dahulu mereka disebut " Timur Asing " ( Vreemde Oosterlingen ).Salam. SB. 80 yrs. Pada tanggal 18 Apr 2017 21.22, "Fitrianto" menulis: kalau turunan Arab, India dan lain2 selain China masuk pribumi atau bukan, pak?Apa cuman Cina yg dianggap non pri, walaupun mereka sudah di sini sebelum adanya RI? Wassalamfitr 2017-04-16 9:32 GMT-04:00 Maturidi Donsan : Yang diteriakan sekarang terutama oleh media-media alatnya non pri, seakan-akan 50 % rakyat Indonesia itu well come dengan non pri kusunya cina ( terutama di Jawa), sehingga untuk kepemmpinan mereka tak keberatan. Apakah ini benar. Sebenarnya setelah Kemerdekaan itu dicapai, pilihan RIS itu benar, mengingat begitu kentalnya jiwa feodal bagi masyarakat Jawa, begitu mereka pegang kuasa , warna feodal itu tampil secara otomatis di minang berhadapan dengan egaliter. Sebenarnya tokoh-tokoh Minang Era 45-an terbuai rayuan BK, seandainya kokoh dengan RIS, rakyat minang tidak akan merasakan adanya tentara pendududukan di Minang. Ini mengingat 31/2 abad Belanda, 3 1/2 tahun Jepang, 70 tahun merdeka, pribumi dijajah oleh 1-3 % pendatang.apa pasal. pasalnya pintu dibukakan. Maturidi Pada 15 April 2017 01.42, Saafroedin Bahar menulis: Pak Mochtar, tema yang pak Mochtar angkat ini mungkin lebih tepat dibahas dalam forum yg lebih luas dan lebih berbobot , seperti dalam sebuah seminar nasional. SB. 80 yrs. Pada tanggal 14 Apr 2017 06.31, "'Mochtar Naim' via RantauNet" menulis: Kawan2 di RN, Tiga fakta sejarah yang berurutan, yang tak satupun dari kita yang bisa mengingkarinya: Satu, Tiga setengah abad kita di bawah penjajahan Belanda, yang Belandanya sendiri tidak ada satu persen yang tinggal di Indonesia. Dua, Tiga setengah tahun kita di bawah penjajahan Jepang, selama Perang Dunia ke-II, yang Jepangnya sendiri tidak ada satu persen yang tinggal di Indonesia. Tiga, Tujuh puluhan tahun sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai hari ini kita berada di bawah penjajahan dan penguasaan ekonomi Cina, yang Cinanya sendiri tidak sampai 3 % yang tinggal di Indonesia. Sejak zaman Orde Baru, bidang politik dll juga sudah dimasuki oleh kelompok non-pri Cina itu, seperti juga di Filipina dan Malaysia sebelum era Mahathir. Yang Singapura sudah seluruhnya menjadi negara Cina di kawasan Nusantara ini yang tadinya berada di bawah kekuasaan Melayu. Nah, bagaimana ke dep
[R@ntau-Net] tiga fakta sejarah yg berurutan
Kawan2 di RN, Tiga fakta sejarah yang berurutan, yang tak satupun dari kita yang bisa mengingkarinya: Satu, Tiga setengah abad kita di bawah penjajahan Belanda, yang Belandanya sendiri tidak ada satu persen yang tinggal di Indonesia. Dua, Tiga setengah tahun kita di bawah penjajahan Jepang, selama Perang Dunia ke-II, yang Jepangnya sendiri tidak ada satu persen yang tinggal di Indonesia. Tiga, Tujuh puluhan tahun sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai hari ini kita berada di bawah penjajahan dan penguasaan ekonomi Cina, yang Cinanya sendiri tidak sampai 3 % yang tinggal di Indonesia. Sejak zaman Orde Baru, bidang politik dll juga sudah dimasuki oleh kelompok non-pri Cina itu, seperti juga di Filipina dan Malaysia sebelum era Mahathir. Yang Singapura sudah seluruhnya menjadi negara Cina di kawasan Nusantara ini yang tadinya berada di bawah kekuasaan Melayu. Nah, bagaimana ke depan, yang mayoritas terbesar, 80an % adalah penduduk pribumi yang beragama Islam, sementara Islam sendiri mengajarkan semua sisi kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial, pendidikan, budaya, dsb, haruslah menurut jalur ajaran Islam yang dituangkan dalam Al Qur'an. Sampaikanlah pendapat Anda masing-masing bagaimana kita ummat Islam di Indonesia sebaiknya bersikap ke masa depan? Salamun 'alaikum w.w. Dari sahabat Anda, MN, 14/04/2017. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?
Pak Saf, Sacaro strategi awak babuek, tantu awak dahulukan juo nan maksimum nan bisa awak pabuek. Kalau ndak bisa nan maksimal nan de jure tu, baru awak turun ka bawah ka nan de facto tu. Jadi indak dibaliak. Apo lai awak urang Minang sadonyo indak ado masalah dengan usaho mamaksimalkan pambarlakuan dari filosofi hidup ABS-SBK tu, nan indak sakadar disabuik-sabuik sajo tapi bana-bana dipraktekkan. Apo lai Pak Saf sendiri adolah urangnyo nan mampalopori pemberlakuan dari filosofi ABS-SBK tu. Dan dalam mahadok-i tumpukan permasalahan nan bajibun nan manyababkan awak lah maluncua ka tingkek katigo dari bawah, the time is now to execute it. Pak Saf, kapan awak bakumpua-kumpua baliak mambicarokan iko ko, nan strategis sifatnyo. Salam dari kami nan di BP2DIM. Ambo 15 tahun lai, kalau masih hiduik, ganok 100 umua ambo. Pak Saf bara garan, 20 li? MN, 11/04/2017 On Monday, April 10, 2017 8:31 PM, Saafroedin Bahar wrote: Kalau bisa, rancak bana pak Mochtar. Alhamdulillah ambo sehat-sehat sajo. Semoga baitu juo handaknyo pak Mochtar.Salam. SB. 80 yrs. Pada tanggal 10 Apr 2017 11.22, "'Mochtar Naim' via RantauNet" menulis: Pak Saf, lai sihat2 sajo? Jawaban dari ambo, kalau awak bisa mausahokan DIM nan de jure, dalam arti, di samping ketentuan sacaro nasional nan mangamukokan Pancasila nan berketuhanan Nan Maha Esa, juo sakaligus mengaktualisasikan dan mempraktekkan prinsip ABS-SBK di Provinsi DIM sacaro menyeluruh, manga pulo awak ka mamiliah DIM nan de facto sajo, nan seperti salamo ko, prinsip ABS-SBK cuma disabuik-sabuik, tapi indak dipraktekkan. Nan pokok, kalau di Aceh qanun nan islamy bisa dipraktekkan, manga di awak qanun ABS-SBK indak? Baa kiro-kiro tu, Pak Saf. MN, 10/04/2017. On Sunday, April 9, 2017 8:18 PM, Saafroedin Bahar wrote: Setuju penuh. SB. 80 yrs. Pada tanggal 9 Apr 2017 16.38, "Fashridjal M. Noor" menulis: Kalau mau dicoba mungkin sebaiknya dari bawah keatas (Bottom up) yaitu dimulai dari Nagari2. On Apr 9, 2017 15:49, "Saafroedin Bahar" wrote: Ada yang mengusulkan dua macam DIM, yaitu : 1) DIM de yure, seperti yg sedang diperjuangkan sekarang; dan 2) DIM de facto , langsung mendayagunakan kewenangan otonomi daerah yang sudah ada. Bagaimana kalau kita ujicoba ? SB. 80 yrs. Pada tanggal 3 Apr 2017 10.20, "'Mochtar Naim' via RantauNet" menulis: Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth, Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya tahu bahwa Pak Manoefris selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk sejumlah kawan2 ahli hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada itu. Saya ingin tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna Draft NA DIM itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator mengundang Tim Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui sudah sampai di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. Dan kapan kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan di Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan mengesahkan draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta, menunggu selesainya draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di Padang. Salam, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. == = UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. == = Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group /RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. == = UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur
[R@ntau-Net] Manga Piliah nan de Facto, kalau nan de Jure bisa?
Pak Saf, lai sihat2 sajo? Jawaban dari ambo, kalau awak bisa mausahokan DIM nan de jure, dalam arti, di samping ketentuan sacaro nasional nan mangamukokan Pancasila nan berketuhanan Nan Maha Esa, juo sakaligus mengaktualisasikan dan mempraktekkan prinsip ABS-SBK di Provinsi DIM sacaro menyeluruh, manga pulo awak ka mamiliah DIM nan de facto sajo, nan seperti salamo ko, prinsip ABS-SBK cuma disabuik-sabuik, tapi indak dipraktekkan. Nan pokok, kalau di Aceh qanun nan islamy bisa dipraktekkan, manga di awak qanun ABS-SBK indak? Baa kiro-kiro tu, Pak Saf. MN, 10/04/2017. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?
Pak Saf, lai sihat2 sajo? Jawaban dari ambo, kalau awak bisa mausahokan DIM nan de jure, dalam arti, di samping ketentuan sacaro nasional nan mangamukokan Pancasila nan berketuhanan Nan Maha Esa, juo sakaligus mengaktualisasikan dan mempraktekkan prinsip ABS-SBK di Provinsi DIM sacaro menyeluruh, manga pulo awak ka mamiliah DIM nan de facto sajo, nan seperti salamo ko, prinsip ABS-SBK cuma disabuik-sabuik, tapi indak dipraktekkan. Nan pokok, kalau di Aceh qanun nan islamy bisa dipraktekkan, manga di awak qanun ABS-SBK indak? Baa kiro-kiro tu, Pak Saf. MN, 10/04/2017. On Sunday, April 9, 2017 8:18 PM, Saafroedin Bahar wrote: Setuju penuh. SB. 80 yrs. Pada tanggal 9 Apr 2017 16.38, "Fashridjal M. Noor" menulis: Kalau mau dicoba mungkin sebaiknya dari bawah keatas (Bottom up) yaitu dimulai dari Nagari2. On Apr 9, 2017 15:49, "Saafroedin Bahar" wrote: Ada yang mengusulkan dua macam DIM, yaitu : 1) DIM de yure, seperti yg sedang diperjuangkan sekarang; dan 2) DIM de facto , langsung mendayagunakan kewenangan otonomi daerah yang sudah ada. Bagaimana kalau kita ujicoba ? SB. 80 yrs. Pada tanggal 3 Apr 2017 10.20, "'Mochtar Naim' via RantauNet" menulis: Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth, Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya tahu bahwa Pak Manoefris selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk sejumlah kawan2 ahli hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada itu. Saya ingin tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna Draft NA DIM itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator mengundang Tim Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui sudah sampai di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. Dan kapan kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan di Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan mengesahkan draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta, menunggu selesainya draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di Padang. Salam, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. == = UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. == = Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group /RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. == = UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. == = Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group /RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. == = UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kiri
[R@ntau-Net] APA LALU BEDANYA?
DULU KITAPUNYA BUYA HAMKA, INYIAK HJ AGUS SALIM, PAK NATSIR, DSB. SEKARANGKITA PUNYA BUYA PROF DR M SYAFII MAARIF, PROF DR ARBI SANIT, PROF DR TAUFIKABDULLAH, DSB. APA LALUBEDANYA? MARI BERSAMA KITA UNGKIT UNTUK MELIHAT PERUBAHAN YANG TELAH TERJADI DIMINANGKABAU. SALAM, MN, 5 APRIL 2017 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. DULU KITA PUNYA BUYA HAMKA.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] PERTANYAAN UTK KITA SEMUA
PERTANYAAN untuk kita semua dan ditanggapi oleh kitasemua: DiNegara NKRI yang berdasarkan Pancasila yang Sila Pertamanya adalah “KetuhananYang Maha Esa,” yang implisit adalah ajaran Islam, dan Pasal 28 E UUD1945menyatakan bahwa “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurutagamanya…,” dan yang mayoritas terbesar (80an %) penduduknya beragama Islam, dapatkahhukum dan ajaran Islam dengan segala aspeknya, baik sosial, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dsb, diberlakukansecara kenegaraan kepada ummat Islam? Silahkanjawaban Anda dimuat di RantauNet dan di manapun. Penanya: MN (081317198778), 5 April 2017. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 170405 PERTANYAAN untuk kita semua dan ditanggapi oleh kita semua.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] PERTANYAAN UNTUK KITA SEMUA
Sdr2 di RN, Silahkan jawab dan tanggapi pertanyaan terlampir. Salam, MN, 5 April 2017 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 170405 PERTANYAAN untuk kita semua dan ditanggapi oleh kita semua.docx Description: MS-Word 2007 document 170405 PERTANYAAN untuk kita semua dan ditanggapi oleh kita semua.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?
Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth, Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya tahu bahwa Pak Manoefris selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk sejumlah kawan2 ahli hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada itu. Saya ingin tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna Draft NA DIM itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator mengundang Tim Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui sudah sampai di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. Dan kapan kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan di Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan mengesahkan draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta, menunggu selesainya draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di Padang. Salam, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] laporan kunjungan mn ke padang maret 2017
Ciputat, 20 Maret 2017 Dari Mochtar NaimKa kawan2 anggota2 BP2DIM di ranah dan di rantau Ass ww, Salamo saminggu labiah sahari di ranah kampuang halaman, macam2 nan alhamdu lillah bisa ambo kakok. Tujuan utamo kapulangan adolah manghadiri halek pernikahan duo urang cucu di kampuang Taluak Banuhampu. Kaduo-duonya laki2. Nan satu dapek anak rang Pandai Sikek; nan satu lai dari Birugo KikTenggi. Rancak2 kaduonyo. Sanang awak mancaliak. Dan perhelatan meriah pakai musik caro kini. Pakai gaba2 bagai. Sudah tu basambiakan pulo bakunjuang ka Parabek, ka Madrasah Sumatera Thawalib, buah tangan Inyiak Parabek. Ambo kabatulan jadi Ketua Dewan Pembina di sinan. Sudah tu ambo mambao duo buah masin panateh talua ayam ataupun itiak dengan kapasistas 96 talua. Serba otomatis bikinan impor nagari Cino, dengan karangko plastik. Tadinyo ka dibali nan kapasitas 200 talua, bikinan dalam nagari, tapi karangkonyo kayu. Takuik ka capek rusak, akianyo nan babali nan palasitik tu. Ciek batinggakan di rumah anak di Batipuah, dan ciek lai di kampuang ransanak di Taluak Banuhampu. Duo-duonyo untuak tujuan mambantu ruang pendidikan Al Qur'an dengan tekanan pado tahfizul qur'an. Ambo sempat juo ka Pikumbuah mancaliak urang bataranak ayam jo itiak sacaro besar2an dan sacaro moderen. Iyo lah hebat bana. Tagiua awak mancaliak. Ambo di Padang sempat basuo jo Pak Irfianda babarapo kali, dan juo jo Pak Akil dan Sdr Munzir. Nan lain2 ndak ado nan datang walau diundang dek Pak Irfianda. Kami bausaho nak batamu jo Pak Gub. Tapi baliau ruponyo ka Jkt dan pulang2 langsuang dari erpot ka Pikumbuah. Jadinyo basuo jo Sekwilda. Batingga pasan nan paralu disampaikan ka Pak Gub. Kawan2 BP2DIM nan di Sumbar maharokkan bana agar awak2 nan di Jakarta sacapek mungkin manyalasaikan draft NA DIM supayo sabalun puaso lah bisa diadokan KRM (Kongres Rakyat Minangkabau) tu. Kalau indak, tapaso sudah ri rayo pulo baru nanti. KRM tu rencananyo ka diadokan di Mesjid Sumbar nan baru nan di Jl Katik Sulaiman nan gadang dan rancak tu. Sekwilda nan juo Ketua Umum musajik tu lah manyatujui KRM diadokan di musajik tu. KRM cukuik sahari sajo, sahinggo biaya bisa ngirit. Cukuik makan sakali jo penganan ringan sajo. Ongkoih pulang pai ditangguang masiang2. Nan diundang seluruh Bupati, Camat dan Wali Nagari sarato utusan ormas2 dengan tali nan tigo sapilin sarato utusan2 dari rantau. Baapun, penghimpunan dana nan dimintakan dari rantau dan ranah tantu juo paralu. Co lah pikiakan dari kini baa caro manghimpun dana tu. Sakitu lah dulu carito dari ambo. Ambo kini lah baliak ka pangka, ka gubuak sederhana ambo di Ciputaik, TangSel. Ambo harapkan Sekwilda awak, Bp Adrianus, bisa manyebakan laporan tatulih ko ka anggota2 BP2DIM sadonyo, nan di rantau dan di ranah. Wass, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] jadih. ambo akan lakukan
Kawan2 di BP2DIM, Insya Allah, kalau badan lai siaik2 sajo, ambo akan hubungi Pak Sayuti dan Pak Irfianda untuak basamo-samo manamui Pak Gubernur awak untuak kalanjutan usaho DIM awak ko.Mohon doa, MN. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "AGAMA JANGAN DIBAWA-BAWA VERSUS AGAMA SEMUA_SEMUA"
Kawan2, Silahkan baca dan tanggapi. MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] AL QURAN MELARANG MEMILIH KAFIR SEBAGAI PEMIMPIN
Kawan2, Sebar-luaskan! 1. Al-Qur’an M E L A R A N GMenjadikan orang Kafir Sebagai PEMIMPINQS.Ali Imraan: 28, QS.An-Nisaa’: 144, QS.Al-Maa-idah: 57. 2. Al-Qur’an M E L A R A N GMenjadikan orang Kafir Sebagai PEMIMPIN Walau KERABAT Sendiri.QS.At-Taubah: 23, QS.Al-Mujaadilah: 22, 3. Al-Qur’an M E L A R A N GMenjadikan orang Kafir Sebagai TEMAN SETIA. QS.Ali Imraan: 118,QS.At-Taubah: 16. 4. Al-Qur’an M E L A R A N GSALING TOLONG dengan kafir yang akan MERUGIKAN umat Islam.QS.Al-Qasshash: 86, QS.Al-Mumtahanah: 13. 5. Al-Qur’an M E L A R A N GMENTAATI orang kafir untuk MENGUASAI Muslim QS.Ali Imraan: 149–150. 6. Al-Qur’anM E L A R A N G Memberi PELUANG kepada orang kafir sehingga MENGUASAI Muslim.QS.An-Nisaa’: 141. 7. Al-Qur’an MEMVONIS MUNAFIQKepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin.QS.An-Nisaa’: 138–139. 8. Al-Qur’an MEMVONIS ZALIMKepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin.QS.Al-Maa-idah: 51. 9. Al-Qur’an MEMVONIS FASIQKepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin.QS.Al-Maa-idah: 80–81. 10. Al-Qur’an MEMVONIS SESAT, kepada muslim yg menjadikan kafir sebagai pemimpin.QS.Al-Mumtahanah: 1. 11. Al-Qur’an MENGANCAM AZAB, Bagi yang menjadikan Kafir sebagai Pemimpin / Teman setia. QS.Al-Mujaadilah: 14–15. 12. Al-Qur’an MENGAJARKAN DOA Agar Muslim Tidak Menjadi SASARAN FITNAH kaum KafirQS.Al-Mumtahanah: 5. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] KE DIM KITA MENUJU -- Untuk Kita Sepakati Bersama, Dari Mudik sampai Ke Hilir -- di Ranah dan di Rantau
Sdr-sdr se Ranah dan se Rantau di mana sajapun Anda berada,Salam takzim, Mari kita sepakati terbentuknya DIM (Daerah Istimewa Minangkabau) seperti yang telah dicanangkan sejak dua tahun ke mari ini. Dengan disepakatinya DIM itu kita akan merombak dan memperbaiki kembali semua kesalahan yang telah kita perbuat untuk menuju Ranah Minangkabau yang sentosa dan bahagia. Mari kesepakatan itu kita bawakan nanti ke dalam Kongres Rakyat Minangkabau yang akan kita adakan dalam waktu dekat ini untuk memperlihatkan bahwa kita semua seia sekata dalam menuju ranah Minang yang Sejahtera dan Bahagia yang kita dambakan dan banggakan itu. Mari untuk itu kita baca pokok-pokok pikiran yang dituangkan dalam Makalah terlampir. Wassalam, atas nama kita bersama, MN, Ketum BP2DIM; Adrianus Ilra, Sekum BP2DIM. Jakarta, 23/01/2017 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 170123 KE DIM KITA MENUJU.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] Dari Ketum BP2DIM kepada Sekum BP2DIM dkk di BP2DIM
Pro: Sdr Marindo Palar, Sekum BP2DIM Salam,Berikut saya turunkan draftSurat BP2DIM kepada OSO untuk kita tandatangani dan kirimkan. MN Ciputat, 31 Des 2016 Kepada yth Sdr Oesman Sapta Odang Dt Bandaro Sutan Nan KayoKetua Umum Gebu MinangWakil Ketua MPR RIJakarta Assalamu’alaikum w.w., Pertama-tama kami dari BadanPersiapan Pembentukan Daerah Istimewa Minangkabau (BP2DIM) menyampaikan tahniahatas terpilihnya Sdr sebagai Ketua Umum Gebu Minang yang baru. Kami mendoakansemoga usaha Sdr ke depan selaku Ketua Umum Gebu Minang diberkahi dan diberipetunjuk serta hidayah oleh Allah swt. Ke depan kamipun mengharapkan agar GebuMinang dan kami dari BP2DIM dapat bekerjasama saling bahu membahu dalammewujudkan cita kita bersama: Bumi Minangkabau yang diberkati dan diberkahioleh Allah swt dengan kita mengikuti suri tauladan yang ditunjukkan kepada kitayang kita tuangkan dalam qanun ABS-SBK: Adat Basandi Syarak, Syarak BasandiKitabullah. Kami mengharapkan agar dalam waktuyang dekat ini kita akan bersua-muka dalam membicarakan langkah-langkah yangpatut kita ambil bersama dalam merealisasikan cita kita bersama: DIM itu. Mohonkami diberi kabar kapan secepatnya kita bersama bisa bertemu muka, dan di mana? Kamimenunggu kabar dari Sdr OSO secepatnya. Wassalam, MochtarNaim Marindo Palar KetumBP2DIM Sekum BP2DIM Encl: Tulisan MN (11/12/16): “Membangun Ekonomi DIM KeMasa Depan” untuk dibahas bersama. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 161211 1 MEMBANGUN EKONOMI DIM.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] ubah yuk
Bung Fashridjal, wonderful, bagus sekali kritik Anda. Mengubah, bukan merubah. Namun..., bahasa itu hidup, yang dalam pemakaiannya bisa melenceng ke sana ke mari. Dan contohnya banyak sekali. Termasuk: obah, merobah, ubah, merubah, mengubah. Mana yang benar? Salam, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MEMBANGUN EKONOMI DIM KE MASA DEPAN"
Bung Fashridjal, wonderful, bagus sekali kritik Anda. Mengubah, bukan merubah. Namun..., bahasa itu hidup, yang dalam pemakaiannya bisa melenceng ke sana ke mari. Dan contohnya banyak sekali. Termasuk: obah, merobah, ubah, merubah, mengubah. Mana yang benar? Salam, MN On Wednesday, December 14, 2016 4:10 PM, Fashridjal M. Noor wrote: Cuplikan DENGAN kita merubah Provinsi Sumatera Barat ke Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) ke masa depan,Koreksi sedikit pak MN,Bukan MERUBAH Tapi MENGUBAH Karena kata dasarnya UBAH Diberi awalan ME jadi MENGUBAH Seperti INTAI --> MENGINTAI, ULANG ---> MENGULANG On Dec 14, 2016 15:02, "'Mochtar Naim' via RantauNet" wrote: MEMBANGUN EKONOMI DIMKE MASA DEPAN Mochtar Naim11 Des 2016 | D | ENGAN kita merubah ProvinsiSumatera Barat ke Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) ke masa depan,sesuai dengan peluang yang diberikan oleh Pasal 18B ayat (1) dan (2) UUD 1945,maka sendirinya kitapun mengambil manfaat dari pranata sosial-budaya yangtersedia dalam budaya primordial kita yang selama ini belum kita manfaatkansecara optimal. Budaya asli Minangkabau kita itu tidak lain ialah ABS-SBK – Adat Basandi Syarak, Syarak BasandiKitabullah --, yang esensi dan semangatnya kita terapkan di setiap aspekkehidupan kita, ya sosial, ekonomi, pendidikan, teknologi, budaya, dsb, disamping kita juga menerapkan pranata sosial-budaya yang bercorak nasional dariNKRI kita. Khusus di bidang ekonomi, kita selama ini mengenal sistemekonomi komunal atau serikat yang semua dikerjakan secara kolektif bersama.Kitapun mengenal sistem penguasaan dan pemilikan harta yang dimiliki secarabersama, yang kita namakan dengan harta ulayat, khususnya yang berkaitan dengantanah ulayat, baik berupa tanah ulayat kaum, suku, jorong maupun nagari. Dengantanah ulayat maka termasuk perumahan bersama, perkampungan, persawahan danperladangan, perkebunan, kehutanan, dsb. Kitapun di samping itu juga mengenalsistem pemilikan pribadi, berupa apapun, yang diatur secara syar’i. Keduasistem ini: sistem ulayat adat dan sistem pemilikan secara pribadi, berjalanberdampingan dan saling dukung-mendukung secara sintetis. Ke depan, bagaimanapun, agar pemilikan tanah ulayat adatterlindungi secara hukum, pernyataan bahwa tanah ulayat adat “tidak dimakanjual maupun beli” tapi selalu bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersamadalam kaum, suku dan nagari, tanah ulayat pun perlu disertifikatkan, sehinggajelas batas-batas wilayahnya, dan dalam penggunaan dan pemanfaatannyadiberlakukan sistem ekonomi kerakyatan dengan prinsip koperasi syariah. Denganitu, tanah-tanah ulayat adat tidak bisa dan tidak boleh dialih-hakkan kepadaperusahaan-perusahaan asing maupun asengalias konglomerat bermata sipit yang sekarang tengah menggerogoti tanah ulayatadat dalam jumlah sudah jutaan hektar di Sumatera Barat saja, khususnya diwilayah lingkaran luar, di PasamanBarat, Pasaman, Darmasyraya, Solok Selatan, Pesisir Selatan. Sekarangpun,praktis di seluruh Indonesia, ekonomi Indonesia telah dikuasai oleh parakonglomerat aseng bermata sipit itu, mengikuti langkah yang telah dilakukannyadi Singapura secara sempurna dan di Filipina yang mendekati itu. Tanah-tanah ulayat adat yang sudah terlanjur diserahkankepada perusahaan-perusahaan asing, yang sebagian terbesar sekarang berupaperkebunan sawit, di samping di beberapa tempat usaha galian mineral, dsb,perlu dikembalikan hak pemilikannya kepada suku, jorong maupun nagari.Mana-mana yang hak pakainya belum habis, suku, jorong dan nagari yang punyaberhak mendapatkan bagi hasil yang sepadan sampai waktu pakainya habis; dansetelah itu tanah dan seluruh yang ada di atas tanah itu dikembalikan menjadimilik suku, jorong dan nagari bersangkutan. Jika dalam perhitungannya, usahayang ada di atas tanah itu masih menguntungkanuntuk diteruskan, maka sistem bagi hasil dengan perhitungan baru yang rakyatpemilik hak juga ikut aktif dalam pengusahaan pengelolaannya, bisa dilakukan. Ke depan, ekonomi Sumatera Barat di bawah kekuasaan DIMdifungsikan menjadi ekonomi kerakyatan yang dikelolakan dengan sistem koperasisyariah, yang basisnya ada di suku, jorong dan nagari itu. Dengan koperasisyariah yang ide awalnya dicetuskan oleh Bapak Koperasi Mohammad Hatta, yangkemudian disempurnakan dengan unsur syariahnya oleh kita semua bersama, kitamembangun ekonomi kerakyatan yang sekaligus juga model untuk seluruh Indonesiadan Nusantara ini. Di bawah lindunganSyariah, di zaman mutakhir sekarang ini, tidak ada yang tidak mungkin, di saatide syariah di bidang ekonomi dan dalam bidang apapun, sedang menggejala diseluruh dunia, termasuk yang di Barat sekalipun. Lihatlah contoh betapamerayapnya orang-orang di dunia non-muslim di Timur dan di Barat masuk Islam,dan perempuan-perempuan bertukar pakaian dengan berjilbab, sehingga sekarangsaja Islam sebagai agama telah menjadi agama n
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MEMBANGUN EKONOMI DIM KE MASA DEPAN"
MEMBANGUN EKONOMI DIM KE MASA DEPAN Mochtar Naim 11 Des 2016 | D | ENGAN kita merubah ProvinsiSumatera Barat ke Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) ke masa depan,sesuai dengan peluang yang diberikan oleh Pasal 18B ayat (1) dan (2) UUD 1945,maka sendirinya kitapun mengambil manfaat dari pranata sosial-budaya yangtersedia dalam budaya primordial kita yang selama ini belum kita manfaatkansecara optimal. Budaya asli Minangkabau kita itu tidak lain ialah ABS-SBK – Adat Basandi Syarak, Syarak BasandiKitabullah --, yang esensi dan semangatnya kita terapkan di setiap aspekkehidupan kita, ya sosial, ekonomi, pendidikan, teknologi, budaya, dsb, disamping kita juga menerapkan pranata sosial-budaya yang bercorak nasional dariNKRI kita. Khusus di bidang ekonomi, kita selama ini mengenal sistemekonomi komunal atau serikat yang semua dikerjakan secara kolektif bersama.Kitapun mengenal sistem penguasaan dan pemilikan harta yang dimiliki secarabersama, yang kita namakan dengan harta ulayat, khususnya yang berkaitan dengantanah ulayat, baik berupa tanah ulayat kaum, suku, jorong maupun nagari. Dengantanah ulayat maka termasuk perumahan bersama, perkampungan, persawahan danperladangan, perkebunan, kehutanan, dsb. Kitapun di samping itu juga mengenalsistem pemilikan pribadi, berupa apapun, yang diatur secara syar’i. Keduasistem ini: sistem ulayat adat dan sistem pemilikan secara pribadi, berjalanberdampingan dan saling dukung-mendukung secara sintetis. Ke depan, bagaimanapun, agar pemilikan tanah ulayat adatterlindungi secara hukum, pernyataan bahwa tanah ulayat adat “tidak dimakanjual maupun beli” tapi selalu bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersamadalam kaum, suku dan nagari, tanah ulayat pun perlu disertifikatkan, sehinggajelas batas-batas wilayahnya, dan dalam penggunaan dan pemanfaatannyadiberlakukan sistem ekonomi kerakyatan dengan prinsip koperasi syariah. Denganitu, tanah-tanah ulayat adat tidak bisa dan tidak boleh dialih-hakkan kepadaperusahaan-perusahaan asing maupun asengalias konglomerat bermata sipit yang sekarang tengah menggerogoti tanah ulayatadat dalam jumlah sudah jutaan hektar di Sumatera Barat saja, khususnya diwilayah lingkaran luar, di PasamanBarat, Pasaman, Darmasyraya, Solok Selatan, Pesisir Selatan. Sekarangpun,praktis di seluruh Indonesia, ekonomi Indonesia telah dikuasai oleh parakonglomerat aseng bermata sipit itu, mengikuti langkah yang telah dilakukannyadi Singapura secara sempurna dan di Filipina yang mendekati itu. Tanah-tanah ulayat adat yang sudah terlanjur diserahkankepada perusahaan-perusahaan asing, yang sebagian terbesar sekarang berupaperkebunan sawit, di samping di beberapa tempat usaha galian mineral, dsb,perlu dikembalikan hak pemilikannya kepada suku, jorong maupun nagari.Mana-mana yang hak pakainya belum habis, suku, jorong dan nagari yang punyaberhak mendapatkan bagi hasil yang sepadan sampai waktu pakainya habis; dansetelah itu tanah dan seluruh yang ada di atas tanah itu dikembalikan menjadimilik suku, jorong dan nagari bersangkutan. Jika dalam perhitungannya, usahayang ada di atas tanah itu masih menguntungkanuntuk diteruskan, maka sistem bagi hasil dengan perhitungan baru yang rakyatpemilik hak juga ikut aktif dalam pengusahaan pengelolaannya, bisa dilakukan. Ke depan, ekonomi Sumatera Barat di bawah kekuasaan DIMdifungsikan menjadi ekonomi kerakyatan yang dikelolakan dengan sistem koperasisyariah, yang basisnya ada di suku, jorong dan nagari itu. Dengan koperasisyariah yang ide awalnya dicetuskan oleh Bapak Koperasi Mohammad Hatta, yangkemudian disempurnakan dengan unsur syariahnya oleh kita semua bersama, kitamembangun ekonomi kerakyatan yang sekaligus juga model untuk seluruh Indonesiadan Nusantara ini. Di bawah lindunganSyariah, di zaman mutakhir sekarang ini, tidak ada yang tidak mungkin, di saatide syariah di bidang ekonomi dan dalam bidang apapun, sedang menggejala diseluruh dunia, termasuk yang di Barat sekalipun. Lihatlah contoh betapamerayapnya orang-orang di dunia non-muslim di Timur dan di Barat masuk Islam,dan perempuan-perempuan bertukar pakaian dengan berjilbab, sehingga sekarangsaja Islam sebagai agama telah menjadi agama nomor satu di seluruh dunia, dankita di Indonesia menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar juga diseluruh dunia. Oleh karena itu, tepat sekalilah kalau sekarang saatnyakita kembali berorientasi ke pangkal kaji yang selama ini telah kita milikijuga, yang tak lain adalah ABS-SBK: Adat Bersendi Syarak, Syarak BersendiKitabullah, Al Qur’anul Karim. Ke depan,kita mengharapkan, bahwa para intelektual dan para pemikir Minang, baik yang diRanah maupun yang di Rantau di mana saja di dunia ini, bersama-sama memikirkandan merumuskan bagaimana wujud dari konsep ekonomi kerakyatan yang berbasiskankoperasi syariah itu. Rangkaian seminar dan musyawarah dalam bentuk apapunsegera harus kita
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "ABS-SBK DAN PANCASILA PEGANGAN HIDUP MANUSIA MINANG'
Kawan2,Mohon dibaca dan ditanggapi. Salam, MN, 10 Des 2016 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 161209 1 ABS-SBK DAN PANCAISILA.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "BUYA KITA BILANG ..."
BUYA KITA BILANG: DENGAN DIM YANG BER-ABS-SBK MEMPERTINGGI TEMPAT JATUH. BETULKAH? Mochtar Naim 8 Des 2016 | B | UYA kita, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif, bertanya dalam judul tulisannyadi Republika, Selasa, 6 Des 2016 yl,“DIM, Apa Kabar?” Jawabnya dengan pertanyaan yang miring itu, tentu saja:“Kabar Baik.” Sekarang kita tengah menyiapkan NA (Naskah Akademik)nya danmenyusul mempersiapkan Kongres Rakyat Minangkabau (KRM) untuk membahas danmengambil kata sepakat tentang isi dari NA yang akan kita bawakan ke Pusatuntuk mendapatkan persetujuan Pusat, seperti yang telah dilakukan oleh 4Provinsi Daerah Istimewa lainnya: Aceh, Yogya, Jakarta dan Papua. Kita di Sumatera Baratjuga mengambil manfaat dari peluang yang diberikan oleh UUD 1945 sendiri, pasal18 B, di mana ayat (1) nya mengatakan: “Negara mengakui dan menghormatisatuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewayang diatur dengan undang-undang.” Sedang ayat (2) nya: “Negara mengakui danmenghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-haktradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakatdan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalamundang-undang.” Urgensi dari kitamerubah Provinsi Sumatera Barat menjadi Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau(DIM) itu tentu saja bukan hanya sekadar perubahan nama, dari Prov Sumbar keProv DIM, seperti yang disinyalir oleh Buya kita itu, tetapi sifatnya mendasardan menyeluruh. Dan motifnya tidak lain dari seperti yang disampaikan oleh Buyakita sendiri: Sumbar selama 6 dekade ke mari ini, yakni dari era pasca PRRI kemasa pasca Orde Reformasi sekarang ini, telah melorot jauh ke bawah sehinggatingkat kesejahteraannya dewasa ini oleh BPS dinyatakan sebagai nomor 3 daribawah dari 34 Provinsi di Indonesia ini. Yang di bawah Sumbar hanyalah NTT danPapua, sedang selebihnya di atas Sumbar seluruhnya. Siapa pula takkan ngeridan geram melihat situasi Sumbar dengan budaya Minangnya menjadi semelorotseperti itu, pada hal daerah ini pernah menciptakan pentolan-pentolan nasionalyang tak ada duanya di Nusantara ini. Karena kenyataannya sudah sedemikianmelorot itulah maka kita di Ranah dan di Rantau mengambil inisiatif untuk secepatnya merombak kembali susunan danstruktur sosial yang telah luntur itu menjadi berdaya kuat kembali. Dan caranyatidak lain dari kembali ke daya dan budaya asalnya, yaitu ABS-SBK – AdatBersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah. Semata dan sekadar mengikuti ketentuan-ketentuanyuridis-formal yang datang dari pusat saja, kita lihat sendiri, dalamkenyataannya banyak yang melenceng dan disalah-gunakan, sehingga yang menonjolkeluar adalah eksesnya, entah berupa korupsi, kolusi, nepotisme, entah bermacampenyakit sosial dalam skala luas yang tak dikenal selama ini, termasuk narkoba,pergaulan bebas, pelacuran, perjudian, dsb. MasyarakatMinang merasa beruntung karena memiliki nilai budaya yang jarang adatandingannya di Nusantara ini, yaitu yang memadu secara sintetikal nilai budayaadat dan agama yang dirumuskan dalam bentuk ABS-SBK itu. Adat dan agama (Islam),yang hidup saling topang-menopang dan kuat-menguatkan, bagai aur dengan tebing,berbeda sekali dengan budaya sinkretik seperti di Jawa yang masing-masing jalansendiri-sendiri sehingga yang satu suka bertubrukan dengan yang lainnya. Dancara berpikir yang sinkretik ini pula yang diikuti dan dianut di NKRI sekarangini, di samping maraknya cara berfikir yang liberal, kapitalistik,materialistik dan hedonistik itu. Dalamkita menyusun kembali budaya sintetikal yang terpadu ke dalam filosofi ABS-SBKitu kitapun meramu kembali sistem sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya kitayang telah melorot itu untuk kembali padu dan kuat, dengan kita menghidupkankembali rasa kebersamaan, kesatuan, kerjasama dan gotong-royong, yang basisnyaada di Nagari, di tengah-tengah masyarakat sendiri. Dan filosofi ABS-SBK itu, ke depan, tidakhanya sekadar untuk disebut-sebut, seperti selama ini, tetapi diaktualisasikandan dikuat-kuasakan menjadi ketentuan-ketentuan yang tidak hanya informaltetapi juga formal, dengan sanksi-sanksi sebagaimana hukum dan peraturanberjalan laiknya. Artinya, di samping hukum-hukum formal yang datang dari Pusatyang juga berlaku utuh di DIM, kita memperkuatnya dengan memformalkan danmembudi-dayakan ketentuan-ketentuan adat dan syarak yang selama ini hanyadisebut-sebut tapi tidak dipraktekkan, yang sumber-utamanya adalah KitabullahAl Quranul Karim itu. Denganitu kita memadu unsur-unsur yang baik-baik dari manapun datangnya, dan membuangyang buruk-buruk dari manapun pula datangnya. Yang jadi ukuran untuk memilahdan memadukan itu tidak lain dari filosofi dan paradigma ABS-SBK itu. Di bidangsosial, misalnya, DIM secepatnya mengatur sistem sosial yang adil dan beradab,seperti juga dalam bait-bait Pancasila sendiri. Di bidang ekonomi
[R@ntau-Net] Re: Surat Balasan kepada Rektor UBH Padang
rekto...@bunghatta.ac.id On Wednesday, December 7, 2016 5:28 AM, Mochtar Naim wrote: Sdr Rektor UBHyth, Jika Desember ini kita dikampus-kampus sibuk dengan berbagai ujian dan lainnya, boleh niat baik kitamengadakan rentetan Seminar bersama di 4 Kampus PT/Univ yang kami usulkan ituditunda ke bulan berikutnya, katakanlah Januari ataupun Februari 2017. Yangpenting, rentetan seminar itu diadakan, mengingat mustahiknya partisipasi dariperguruan tinggi untuk ikut memberikan konsep dan pemikirannya tentang hal-halyang diajukan itu. Apalagi khusus mengenai aspek ekonomiyang kami mintakan kepada UBH itu sangat relevan sekali untuk kita angkatkan,dengan mengingat konsep ekonomi koperasi kerakyatan yang dilahirkan oleh BungHatta itu, yang kemudian diperkaya dengan unsur ekonomi syariahnya, sangat diminatiuntuk diterapkan di bumi Minangkabau yang basisnya dikembangkan di semua Nagari. Semoga kawan2 di UBH menampinnyasecara positif, konstruktif dan entusias. Wassalam, Mohon respons, Mochtar Naim, mochtarn...@yahoo.com, 7Des 2016. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Surat Balasan kepada Rektor UBH Padang
Sdr Rektor UBHyth, Jika Desember ini kita dikampus-kampus sibuk dengan berbagai ujian dan lainnya, boleh niat baik kitamengadakan rentetan Seminar bersama di 4 Kampus PT/Univ yang kami usulkan ituditunda ke bulan berikutnya, katakanlah Januari ataupun Februari 2017. Yangpenting, rentetan seminar itu diadakan, mengingat mustahiknya partisipasi dariperguruan tinggi untuk ikut memberikan konsep dan pemikirannya tentang hal-halyang diajukan itu. Apalagi khusus mengenai aspek ekonomiyang kami mintakan kepada UBH itu sangat relevan sekali untuk kita angkatkan,dengan mengingat konsep ekonomi koperasi kerakyatan yang dilahirkan oleh BungHatta itu, yang kemudian diperkaya dengan unsur ekonomi syariahnya, sangat diminatiuntuk diterapkan di bumi Minangkabau yang basisnya dikembangkan di semua Nagari. Semoga kawan2 di UBH menampinnyasecara positif, konstruktif dan entusias. Wassalam, Mohon respons, Mochtar Naim, mochtarn...@yahoo.com, 7Des 2016. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Mochtar Naim: "DIM, bukan DISB"
Pemred Republika yth, Sebagai pembalas dari tulisan Sdr Syafii Maarif dalam Republika tgl 6 Des 2016, hlm 8, yang berjudul: "DIM, Apa kabar?", terlampir saya kirimkan tulisan saya: "DIM bukan DISB" yang sudah saya bikintgl 22 Nov 2016 yl, yang saya lihat cocok untuk menanggapi tulisan Sdr Syafii Maarif tsb. Saya akan senang sekali kalau tulisan saya itu dimuat di Republika. Wassalam, Mochtar Naim, mochtarn...@yahoo.com, 6 Des 2016. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 161122 1 DIM VS DISB .docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MEMBANGUN KEMBALI BANUHAMPU DENGAN SEMANGAT BARU BERBANUHAMPU"
Kawan2 Se-Banuhampu,Ass.ww., Terlampir saya kirimkan tulisan saya: "Membangun Kembali Banuhampu dengan Semangat Baru Berbanuhampu" untuk kita baca bersama dan bahas bersama. Mari kita siapkan Seminar, Musyawarah di antara sesama kita, di kampung dan di rantau, untuk kita rumuskan langkah2 yang perlu kita ambil bersama. Saya tunggu.Wassalam, MN, 27/11/2016 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 161123 2 MEMBANGUN KEMBALI BANUHAMPU.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM : "MEMBANGUN KEMBALI BANUHAMPU"
Kawan2 se Banuhampu, di kampung dan di rantau,Salam,Mari kito paiyokan nan ambo tulihkan dalam tulisan terlampir ko, demi Banuhampu ke masa depan.Wass, MN, 27/11/16 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 161123 2 MEMBANGUN KEMBALI BANUHAMPU.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DIM vs DISB"
Kawan-kawan semua, Ass. ww., Terlampir silahkan baca pandangan saya tentang perlunya kita merubah Provinsi Sumatera Barat menjadi Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau. Silahkan juga tanggapi di mana diperlukan. Wassalam, MN, 23 Nov 2016 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 161122 1 DIM VS DISB .docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] PILIHLAH CALON GUBERNUR YANG BERJANJI MAU MEMPERJUANGKAN TEGAKNYA SYARIAH ISLAM BAGI UMMAT ISLAM
SERUAN KEPADAKAWAN2 DI RANTAU-NET, DAN DIMANA SAJA, PILIHLAH CALON GUBERNUR DAN KEPALA DAERAH LAIN2NYA DI MANAANDA BERADA DI NKRI INI YANG BERJANJI MAU MEMPERJUANGKAN TEGAKNYA SYARIAH ISLAM BAGIUMMAT ISLAM DI BUMI PANCASILA YANG SILA PERTAMANYA BERKETUHANAN YANG MAHA ESA INI. (AJAKAN DARI KAWAN ANDA, MN, 31 Okt 2016) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] MN: "KENDALA SOSIAL-BUDAYA PARIWISATA DI SUMBAR"
DAN, dkk, Semua yang DAN katakan itu, benar. Tapi, lagi2, itu fasilitatif sifatnya, artinya, semua yang perlu dipersiapkan dalam memajukan pariwisata di manapun. Sementara, kalau kita bicara tentang aspek sosial-budayanya itu adalah, apa yang boleh dan tak boleh dilakukan dalam kita memajukan pariwisata itu. Sejauh ini, di mana saja, dan di Sumbar pun, seperti tak ada pantangan apapun dalam kita mengelolakan kepariwisataan itu. Bahkan, sepertinya, kayak dibukakan peluang untuk melakukan hal2 yang tidak boleh dan tidak dibenarkan oleh nilai2 sosial-budaya yang berlaku. Coba DAN lihat. Di Padang saja, bagaimana di sepanjang pantai -- sebelum sekarang sudah dibongkar-- bertaburan tempat2 mesum, seperti juga di hotel2, di mana laki2-perempuan bisa menginap di kamar yang sama, tanpa ditanya apakah mereka suami-isteri, dsb. Nah, sekarang, balik lagi kepada DAN, perlu atau tidak perlukah kita menerapkan nilai-nilai sosial-budaya itu, khususnya di negeri kita yang mengenal nilai2 adat dan keagamaan yang cukup ketat, dalam kita mengembangkan usaha kepariwisataan itu. Salam, MN On Monday, October 10, 2016 9:04 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet wrote: Kalau mantun nan mamak MN minta masukan, iyolaj ambo cubo pulo mambari info 1. Konsep pariwisata adalah telah mendunia dengan segenap atribut yang mempertimbangkan; tempt tujuan wisata yang artinya TEMPAT YANG MENARIK UNTUK DIKUNJUNGI, mempertimbangkan SERVICE PELAYANAN DITEMPAT dengan segala kelengkapannya, RESTORAN, HOTEL, ALAT-ALAT HIBURAN DITEMPAT, dan ATURAN DAERAH serta KEBUDAYAAN SETEMPAT, dan KEAMANAN SERTA KESELAMATAN PENGUNJUNG, yang harus mengacu kepada konsep pariwisata itu sendiri. 2. Transportasi wisatawan baik Lokal, Domestic dan InternationalIni menyangkut Bandara BIM, Bus Pariwisata, dan jalan akses ke tempat tujuan wisata yang harus baik dan tanpa hambatan 3. Khusus pelayanan di tempat, menyangkut SDM memang harus benar2 disiapkan untuk menarik wisatawan datang dan betah berkunjung ke SUMBAR 3 masalah diatas kalau bisa dibenahi, saya yakin SUMBAR akan meningkat dalam hal pariwisata Sebagai info pak MN, sekarang BSN sedang dalam taraf membuat standar nasional menyangkut pariwisata dengan SNI wajib untuk PARIWISATA, yang nantinya akan dengan keluar check list compliances, dan akan dikeluarkan Sertifikat SNI untuk Hotel, Tempat Wisata, Restoran, dll Demikian informasi seadanya dari saya, Wassalam,DAN Pada Minggu, 9 Oktober 2016 17:05, 'Mochtar Naim' via RantauNet menulis: DAN,Itu sadonyo iyo. Tapi itu teknis operasional. Nan awak bicarokan kendala sosial-budaya kepariwisataan itu. Co lah terlusuri di DAN. Salam, MN, 10/10/16 On Saturday, October 8, 2016 10:11 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet wrote: Kalau ambo bapandapek, setelah ikut berwisata dalam acara outbond kawan2 kantue ambo alah dua kali thn 2015 dan 2016, hanyo paralu pemebnahan sbb: 1. Kebersihan tempat wisata. Seperti tersedianya WC yang bersih, Tempat sampah, harus diperhatikan oleh pengelola. Ini disemua tempat wisata Sumbar 2. Jalan akses seputar daerah wisata, perlu ditata rapi3. Sarana Parawisata perlu perawatan yang baik, karena kondisi sekarang banyak yang mulai rusak.4. Premanan dan harga tempat makan/rumah makan yang harus bisa menarik wisata lebih banyak bukan harga mamakuak.5. Hotel dengan service baik Itu masukan buat mamak MN Mohon maaf kalo ada yang tidak berkenan, salam, DAN Pada Jumat, 7 Oktober 2016 19:35, 'Mochtar Naim' via RantauNet menulis: Kawan2 di RN, Dengan mengingat bahwa masalah Pariwisata di Sumbar adalah masalah yang mau tak mau harus kita tangani bersama, dan carikan solusinya secara bersama, berikut saya tampilkan kembali makalah pada attachment yang saya sampaikan 27 tahun yl, di Bukittinggi. Mari kita bahas kembali secara bersama. Wassalam, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email
Re: Bls: [R@ntau-Net] MN: "KENDALA SOSIAL-BUDAYA PARIWISATA DI SUMBAR"
DAN,Itu sadonyo iyo. Tapi itu teknis operasional. Nan awak bicarokan kendala sosial-budaya kepariwisataan itu. Co lah terlusuri di DAN. Salam, MN, 10/10/16 On Saturday, October 8, 2016 10:11 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet wrote: Kalau ambo bapandapek, setelah ikut berwisata dalam acara outbond kawan2 kantue ambo alah dua kali thn 2015 dan 2016, hanyo paralu pemebnahan sbb: 1. Kebersihan tempat wisata. Seperti tersedianya WC yang bersih, Tempat sampah, harus diperhatikan oleh pengelola. Ini disemua tempat wisata Sumbar 2. Jalan akses seputar daerah wisata, perlu ditata rapi3. Sarana Parawisata perlu perawatan yang baik, karena kondisi sekarang banyak yang mulai rusak.4. Premanan dan harga tempat makan/rumah makan yang harus bisa menarik wisata lebih banyak bukan harga mamakuak.5. Hotel dengan service baik Itu masukan buat mamak MN Mohon maaf kalo ada yang tidak berkenan, salam, DAN Pada Jumat, 7 Oktober 2016 19:35, 'Mochtar Naim' via RantauNet menulis: Kawan2 di RN, Dengan mengingat bahwa masalah Pariwisata di Sumbar adalah masalah yang mau tak mau harus kita tangani bersama, dan carikan solusinya secara bersama, berikut saya tampilkan kembali makalah pada attachment yang saya sampaikan 27 tahun yl, di Bukittinggi. Mari kita bahas kembali secara bersama. Wassalam, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] MN: "KENDALA SOSIAL-BUDAYA PARIWISATA DI SUMBAR"
Kawan2 di RN, Dengan mengingat bahwa masalah Pariwisata di Sumbar adalah masalah yang mau tak mau harus kita tangani bersama, dan carikan solusinya secara bersama, berikut saya tampilkan kembali makalah pada attachment yang saya sampaikan 27 tahun yl, di Bukittinggi. Mari kita bahas kembali secara bersama. Wassalam, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 890210 2 KENDALA SOSBUD THD PARIWISATA.doc Description: MS-Word document
Re: Bls: [R@ntau-Net] Tanggapan MN pada Reza ttg Pemimpin dalam konteks PNS
PK harga tanah yg wajar sesuai kondisi fisik yaitu Rp 7 jt/m. > > Pemda DKI beli seharga Rp 20 jt/m sesuai NJOP Ky Tapa mengikuti > sertifikatnya. > > Disinilah letak perbedaannya. > Mana yg benar ?. > > Kalau kita sebagai pembeli, mana yg jadi dasar ?. Letak fisik atau sertifikat > ? > > Ini bisa dianalogikan dg STNK mobil tercantum 2.500 CC sementara fisik mobil > 1.500 CC. > > Harga pasar mobil Rp 2.500 CC Rp 200 juta dan harga pasar mobil 1.500 CC Rp. > 100 juta. > > Kalau anda beli mobil tersebut apakah menurut STNK atau menurut kondisi fisik > ? > > > On Friday, October 7, 2016 10:54 AM, Fashridjal M. Noor > wrote: > > > Tunggu saja pengadilan Allah SWT di akhirat kelak. Ketika itu setiap orang > mempertanggungjawabkan semua keputusan dan tindakannya. > Apapun hasil Pilkada DKI Jakarta nanti kecil kemungkinan kita akan bisa > mengubahnya. Segala sesuatunya terjadi dengan izin dan kehendak Allah Yang > Maha Kuasa. > Namun kita yakin bahwa Allah SWT tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya yang > shalih hidup teraniaya. > > On Oct 7, 2016 09:55, "'Imran Al' via RantauNet" > wrote: >> >> https://www.facebook.com/KH. Abdullah.Gymnastiar/videos/ 1334976039869299/ >> >> >> Pada Jumat, 7 Oktober 2016 9:20, 'Dasriel Noeha' via RantauNet >> menulis: >> >> >> sato lo ciat li buliah ndak yo pak MN dan pak Maturidi >> >> Memang kalo dirantang bisa no panjang, kalo dipunta pangguluangno agak >> basagi sagi, sahinggo susah bana banang tu ka dipuntano, >> >> Nagari wak kho yo indak nagari Islam, sado umaik didalamno punyo hak nan >> samo, itulah basagino pamunta banang tun, >> >> Wak pulangkan sajo kan Nan Satu dan ka iman masiang-masing pamiliah di >> biliak suaro >> >> Urang kini banyak nan lh cadiak mamak MN, awak lah nyo cap katinggalan >> jaman, apo sajo argument nan ka dikamukokan pasti ado sajo bantahanno, >> >> Tunggulah tanggal mainno, awak iyo sadiah mancaliak urang manari diateh >> pentas politik gon, calaiklah nasib sanak awak Irman G, alah kanai tuncik >> lho, >> >> salam dari ambo nan singkek ilimu gon, >> >> Dasriel Adnan Noeha >> >> di Jakarta >> >> >> Pada Kamis, 6 Oktober 2016 7:07, 'Mochtar Naim' via RantauNet >> menulis: >> >> >> Reza, >> Bagus. Dan Anda memang tidak sendiri, bahkan mewakili mayoritas dari >> penduduk Indonesia yang walau mereka beragama Islam, mereka tidak >> mengikuti ajaran Islam seperti yang terekam dalam Al Quran itu. Saya juga >> sudah katakan, dari sekian banyak orpol dan ormas Islam, jarang satu yang >> secara tegas dan terbuka mengatakan bahwa mereka berjuang untuk menerapkan >> ajaran syariat Islam dalam berbangsa dan bernegara. Satu2nya yang pernah >> secara tuntas mengatakan, ingin menegakkan syariat Islam, bahkan Negara >> Islam, hanyalah Partai Masyumi, dan belakangan PPP dan PBB, yang ingin >> tegaknya sayariat Islam, tapi sekarang sudah hilang begitu saja pula. >> Ajaran Islam yang terekam dalam Al Qur'an itu baru bisa jalan kalau >> orang Islam sendiri telah merubah sikapnya, dari sekadar mengucapkan >> syahadah dan melaksanakan shalat, puasa, dsb, lalu berusaha menerapkan >> ajaran Islam secara total dan komprehensif seperti yang diingatkan oleh Al >> Qur'an itu. >> Begitu, Reza. Bagaimana pula reaksi Anda? >> Salam, MN, 06/10/16 >> >> >> >> On Thursday, October 6, 2016 12:41 PM, Fashridjal M. Noor >> wrote: >> >> >> Subhanallah. >> Astaghfirullah >> >> On Oct 6, 2016 11:41, "muhammad syahreza" wrote: >>> >>> Assalamau'alaikum wr.wb. >>> >>> >>> Saparti kato ambo di ateh, ambo mamisahkan antaro penyelanggara >>> administrasi pemerintahan samo agamo. >>> NKRI berlandaskan Pancasila, apolagi sasudah UUD 45 diamandemen, arti nyo >>> yang tokoh-tokoh nan maamandemen UUD45 tadi alah mampatimbangkan >>> masak-masak siapo pun WNI talapeh Pribumi atau Non Pribumi atau >>> Naturalisasi dan dari agamo yang diakui NKRI bisa jadi KADA dan Kapalo >>> Negara. Dan untuak Pilkada DKI kali ko ambo mandukuang AHOK, walau agamo >>> ambo islam. Kapalo Daerah indak ado kaitan jo agamo do, karano Kapalo >>> daerah bukan pemimpin mutlak di suatu daerah, ado Kapolda, ado Pangdam, ado >>> Legislatif dan ado Yudikatif. >>> >>> >>> Salam >>> >>> >>> Reza >>> >>> >>> >>>
Re: [R@ntau-Net]
Sdr Fitrianto,Kalau Anda berminat dengan buku itu, silahkan pesan ke Gramedia atau toko buku manapun yang barangkali masih punya stoknya.MN On Friday, October 7, 2016 3:06 PM, Fashridjal M. Noor wrote: Yang tinggal di Amrik bayar pajaknya ke Paman Sam 'kan?Yang pendapatannya rendah dan menengah ke bawah justru bisa tak ada beban pajak pendapatan pribadi (personal income tax) Bahkan mungkin dapat kembalian (tax return) On Oct 7, 2016 12:34, "Fitrianto" wrote: silahkan bukunya dikirim ke alamat kami di Albany NY pak MN.Jangan pula kami rakyat yg bayar pajak yg disuruh2 mencari bukunnya...;) Wassalam 2016-10-07 1:01 GMT-04:00 'Mochtar Naim' via RantauNet : Sdr Fitrianto, dkk di RN Berbeda dengan anggota2 DPD lainnya di angkatan saya (2004-2009), saya satu2nya yang memberikan Laporan Pertanggung-jawaban Tugas saya secara tertulis kepada DPD-RI yang saya nukilkan dalam 3 Jilid buku (1422 hlm), dengan Judul: Suara Wakil Daerah. Kumpulan Pidato, Tulisan dan Buah Pikiran Mochtar Naim, yang Disampaikan selaku Anggota DPD-RI (2004-2009). Di samping itu, secara terpisah, dan bersamaan, sayapun memberikan Laporan Tertulis sebagai Anggota MPR-RI (1999-2002), dengan tujuan yang sama, 326 hlm, dengan judul: Suara Wakil Rakyat. Kumpulan Pidato dan Buah Pikiran Mochtar Naim yang disampaikan selaku Anggota BP MPR RI, Okt 1999-Mar 2002. Silahkan Anda baca, ada atau tidaknya saya menyampaikan ide tentang perlunya ummat Islam melaksanakan ajaran agamanya dalam konteks warga NKRI. Sebagai yang Anda ketahui, tidak kurangnya, Sila Pertama Pancasila sendiri berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Cuma saja, selama ini, itu kita sebut2, tetapi tidak kita terap dan praktekkan. Nah, lagi2, semua kembali kepada Anda dan kita semua. Jika Anda termasuk kepada muslim yang baik, Anda pun tentu akan mengamalkan ajaran agama Anda seperti yang contohnya kita angkatkan dalam memilih pimpinan yang direstui oleh Allah dalam Al Qur'an itu. Bagaimana pula dengan reaksi Anda?Salam, MN, 7 Okt 2016. On Thursday, October 6, 2016 11:16 PM, Fitrianto wrote: Pak MN sendiri apa sudah memperjuangkan syariat islam ketika jadi senator?Kalau sudah, tolong dibagi juga ceritanya. Wassalam 2016-10-06 10:06 GMT-04:00 'Mochtar Naim' via RantauNet : Reza, Bagus. Dan Anda memang tidak sendiri, bahkan mewakili mayoritas dari penduduk Indonesia yang walau mereka beragama Islam, mereka tidak mengikuti ajaran Islam seperti yang terekam dalam Al Quran itu. Saya juga sudah katakan, dari sekian banyak orpol dan ormas Islam, jarang satu yang secara tegas dan terbuka mengatakan bahwa mereka berjuang untuk menerapkan ajaran syariat Islam dalam berbangsa dan bernegara. Satu2nya yang pernah secara tuntas mengatakan, ingin menegakkan syariat Islam, bahkan Negara Islam, hanyalah Partai Masyumi, dan belakangan PPP dan PBB, yang ingin tegaknya sayariat Islam, tapi sekarang sudah hilang begitu saja pula. Ajaran Islam yang terekam dalam Al Qur'an itu baru bisa jalan kalau orang Islam sendiri telah merubah sikapnya, dari sekadar mengucapkan syahadah dan melaksanakan shalat, puasa, dsb, lalu berusaha menerapkan ajaran Islam secara total dan komprehensif seperti yang diingatkan oleh Al Qur'an itu. Begitu, Reza. Bagaimana pula reaksi Anda?Salam, MN, 06/10/16 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. == = UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. == = Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/ group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@ googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/ optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. == = UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur
[R@ntau-Net] Tanggapan dari MN pada DAN
'Dasriel Noeha' via RantauNet Torantaunet@googlegroups.comToday at 9:12 AM sato lo ciat li buliah ndak yo pak MN dan pak Maturidi Memang kalo dirantang bisa no panjang, kalo dipunta pangguluangno agak basagi sagi, sahinggo susah bana banang tu ka dipuntano, Nagari wak kho yo indak nagari Islam, sado umaik didalamno punyo hak nan samo, itulah basagino pamunta banang tun, Wak pulangkan sajo kan Nan Satu dan ka iman masiang-masing pamiliah di biliak suaro Urang kini banyak nan lh cadiak mamak MN, awak lah nyo cap katinggalan jaman, apo sajo argument nan ka dikamukokan pasti ado sajo bantahanno, Tunggulah tanggal mainno, awak iyo sadiah mancaliak urang manari diateh pentas politik gon, calaiklah nasib sanak awak Irman G, alah kanai tuncik lho, salam dari ambo nan singkek ilimu gon, Dasriel Adnan Noeha di Jakarta TANGGAPAN MN: Ma DAN (Dasril Adnan Noeha) dkk di RN, Nagara awak memang bukan nagara Islam, walau Sila Pertama Pancasilanyo mangecekkan ber Ketuhanan Nan Maha Esa. Pado hal, satu2nyo agamo nan berKetuhanan YME hanyolah Islam. Tapi itulah, dek dasar filosofi kenegaraan nan dipakai adolah sinkretisme, seperti dalam budaya Jawa, bukan sintetisme seperti di Minang, mako walau mayoritas terbesar penduduk (lk 85 %) muslim, negaranyo bukan negara Islam. Lain di Malaysia, walau muslimnyo cuma 55 %, tapi negaranyo negara Islam. Dan urang Islam sendiri, di Indonesia, karena faham sinkretisme tadi, amuah pulo cando itu, dengan manarimo Islam sebagai bukan agamo negara. Contohnyo jo si Ahok ko. Walau jaleh2 Ahok bukan muslim dan bukan pulo pribumi, tapi mayoritas pendukungnyo adolah muslim walau agamonyo (Islam) malarang mandukuang sia sajo nan non muslim. Hebat kan, urang Islam Indonesia tu. Mereka sendiri yang tidak manyukoi tegaknya Islam itu. Pado hal, jaleh2, seperti nan ayat2nyo ambo kutib, Allah memerintahkan ummat Islam untuk tidak memilih non-muslim jadi pemimpin. Masalahnyo jadinyo bukan masalah si Ahok, tapi masalah ummat Islam sendiri di persada Nusantara ko nan bahagian terbesar tidak manyukoi tegaknyo syariat Islam tu -- tamasuak awak2 nan urang Minang sendiri. Baa tu Bung DAN dkk di RN, Salam, MN, 7/10/16 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net]
Sdr Fitrianto, dkk di RN Berbeda dengan anggota2 DPD lainnya di angkatan saya (2004-2009), saya satu2nya yang memberikan Laporan Pertanggung-jawaban Tugas saya secara tertulis kepada DPD-RI yang saya nukilkan dalam 3 Jilid buku (1422 hlm), dengan Judul: Suara Wakil Daerah. Kumpulan Pidato, Tulisan dan Buah Pikiran Mochtar Naim, yang Disampaikan selaku Anggota DPD-RI (2004-2009). Di samping itu, secara terpisah, dan bersamaan, sayapun memberikan Laporan Tertulis sebagai Anggota MPR-RI (1999-2002), dengan tujuan yang sama, 326 hlm, dengan judul: Suara Wakil Rakyat. Kumpulan Pidato dan Buah Pikiran Mochtar Naim yang disampaikan selaku Anggota BP MPR RI, Okt 1999-Mar 2002. Silahkan Anda baca, ada atau tidaknya saya menyampaikan ide tentang perlunya ummat Islam melaksanakan ajaran agamanya dalam konteks warga NKRI. Sebagai yang Anda ketahui, tidak kurangnya, Sila Pertama Pancasila sendiri berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Cuma saja, selama ini, itu kita sebut2, tetapi tidak kita terap dan praktekkan. Nah, lagi2, semua kembali kepada Anda dan kita semua. Jika Anda termasuk kepada muslim yang baik, Anda pun tentu akan mengamalkan ajaran agama Anda seperti yang contohnya kita angkatkan dalam memilih pimpinan yang direstui oleh Allah dalam Al Qur'an itu. Bagaimana pula dengan reaksi Anda?Salam, MN, 7 Okt 2016. On Thursday, October 6, 2016 11:16 PM, Fitrianto wrote: Pak MN sendiri apa sudah memperjuangkan syariat islam ketika jadi senator?Kalau sudah, tolong dibagi juga ceritanya. Wassalam 2016-10-06 10:06 GMT-04:00 'Mochtar Naim' via RantauNet : Reza, Bagus. Dan Anda memang tidak sendiri, bahkan mewakili mayoritas dari penduduk Indonesia yang walau mereka beragama Islam, mereka tidak mengikuti ajaran Islam seperti yang terekam dalam Al Quran itu. Saya juga sudah katakan, dari sekian banyak orpol dan ormas Islam, jarang satu yang secara tegas dan terbuka mengatakan bahwa mereka berjuang untuk menerapkan ajaran syariat Islam dalam berbangsa dan bernegara. Satu2nya yang pernah secara tuntas mengatakan, ingin menegakkan syariat Islam, bahkan Negara Islam, hanyalah Partai Masyumi, dan belakangan PPP dan PBB, yang ingin tegaknya sayariat Islam, tapi sekarang sudah hilang begitu saja pula. Ajaran Islam yang terekam dalam Al Qur'an itu baru bisa jalan kalau orang Islam sendiri telah merubah sikapnya, dari sekadar mengucapkan syahadah dan melaksanakan shalat, puasa, dsb, lalu berusaha menerapkan ajaran Islam secara total dan komprehensif seperti yang diingatkan oleh Al Qur'an itu. Begitu, Reza. Bagaimana pula reaksi Anda?Salam, MN, 06/10/16 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. == = UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. == = Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/ group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@ googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/ optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@go
[R@ntau-Net] Jawaban MN kpd Sdr Maturidi
Sdr Maturidi, Reza, dkk di RN, Istilah memaksa tidak ada dalam kamus hidup saya. Tidakpun Islam dan Al Quran sendiri mengenal istilah "memaksa." Saya hanya mensiter sejumlah ayat Al Qur'an yang mewajibkan penganut Islam memilih calon2 yang beragama Islam jadi pemimpin. Anda mengikutinya atau tidak, itu sepenuhnya urusan Anda. Masalah kita sebagai umat Islam, bagaimanapun, memang terletak di sini. Yakni bahwa kita sendiri tidak menginginkan tegaknya syariat Islam itu di negara kita sendiri. Salam, MN, 6/10/16 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net]
Reza, Bagus. Dan Anda memang tidak sendiri, bahkan mewakili mayoritas dari penduduk Indonesia yang walau mereka beragama Islam, mereka tidak mengikuti ajaran Islam seperti yang terekam dalam Al Quran itu. Saya juga sudah katakan, dari sekian banyak orpol dan ormas Islam, jarang satu yang secara tegas dan terbuka mengatakan bahwa mereka berjuang untuk menerapkan ajaran syariat Islam dalam berbangsa dan bernegara. Satu2nya yang pernah secara tuntas mengatakan, ingin menegakkan syariat Islam, bahkan Negara Islam, hanyalah Partai Masyumi, dan belakangan PPP dan PBB, yang ingin tegaknya sayariat Islam, tapi sekarang sudah hilang begitu saja pula. Ajaran Islam yang terekam dalam Al Qur'an itu baru bisa jalan kalau orang Islam sendiri telah merubah sikapnya, dari sekadar mengucapkan syahadah dan melaksanakan shalat, puasa, dsb, lalu berusaha menerapkan ajaran Islam secara total dan komprehensif seperti yang diingatkan oleh Al Qur'an itu. Begitu, Reza. Bagaimana pula reaksi Anda?Salam, MN, 06/10/16 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Tanggapan MN pada Reza ttg Pemimpin dalam konteks PNS
Reza, Bagus. Dan Anda memang tidak sendiri, bahkan mewakili mayoritas dari penduduk Indonesia yang walau mereka beragama Islam, mereka tidak mengikuti ajaran Islam seperti yang terekam dalam Al Quran itu. Saya juga sudah katakan, dari sekian banyak orpol dan ormas Islam, jarang satu yang secara tegas dan terbuka mengatakan bahwa mereka berjuang untuk menerapkan ajaran syariat Islam dalam berbangsa dan bernegara. Satu2nya yang pernah secara tuntas mengatakan, ingin menegakkan syariat Islam, bahkan Negara Islam, hanyalah Partai Masyumi, dan belakangan PPP dan PBB, yang ingin tegaknya sayariat Islam, tapi sekarang sudah hilang begitu saja pula. Ajaran Islam yang terekam dalam Al Qur'an itu baru bisa jalan kalau orang Islam sendiri telah merubah sikapnya, dari sekadar mengucapkan syahadah dan melaksanakan shalat, puasa, dsb, lalu berusaha menerapkan ajaran Islam secara total dan komprehensif seperti yang diingatkan oleh Al Qur'an itu. Begitu, Reza. Bagaimana pula reaksi Anda? Salam, MN, 06/10/16 On Thursday, October 6, 2016 12:41 PM, Fashridjal M. Noor wrote: Subhanallah. Astaghfirullah On Oct 6, 2016 11:41, "muhammad syahreza" wrote: Assalamau'alaikum wr.wb. Saparti kato ambo di ateh, ambo mamisahkan antaro penyelanggara administrasi pemerintahan samo agamo. NKRI berlandaskan Pancasila, apolagi sasudah UUD 45 diamandemen, arti nyo yang tokoh-tokoh nan maamandemen UUD45 tadi alah mampatimbangkan masak-masak siapo pun WNI talapeh Pribumi atau Non Pribumi atau Naturalisasi dan dari agamo yang diakui NKRI bisa jadi KADA dan Kapalo Negara. Dan untuak Pilkada DKI kali ko ambo mandukuang AHOK, walau agamo ambo islam. Kapalo Daerah indak ado kaitan jo agamo do, karano Kapalo daerah bukan pemimpin mutlak di suatu daerah, ado Kapolda, ado Pangdam, ado Legislatif dan ado Yudikatif. Salam Reza 2016-10-06 10:36 GMT+07:00 'asmiyakob' via RantauNet : Bung Reza islam atau bukan?Powered by Telkomsel BlackBerry®From: muhammad syahreza Sender: rantaunet@googlegroups.comDate: Thu, 6 Oct 2016 10:29:25 +0700To: rantaunet@googlegroups.comReplyTo: rantaunet@googlegroups.comSubject: Re: [R@ntau-Net] Tanggapan MN pada Reza ttg Pemimpin dalam konteks PNS Assalamu'alaikum wr.wb. Pak MN Ambo masuak kategori urang yang mamisahkan antaro wilayah administrasi pemerintahan dengan agamo. Ambo indak manyalahkan kekhilafan oknum-oknum DPR/MPR di maso lalu nan maamandemen UUD 45 sahinggo maagiah kesempatan untuak NON Pri jadi KADA.Karano situasi politik maso kini ko, hasil perjuangan Pak MN juo di maso lalu.Ambo mandukuang Ahok 1 periode lai jadi DKI-1, walau ambo indak bisa mamiliah karano bukan ba KTP DKI. Salam Reza 2016-10-03 21:21 GMT+07:00 'Mochtar Naim' via RantauNet : Sdr Reza, dkk di Rantaunet Yang PNS (Pegawai Negeri Sipil) itu adalah semua orang yang berfungsi sebagai pegawai negeri, dari yang tertinggi sampai ke yang terendah. PNS itu adalah warga negara NKRI yang bisa apapun agamanya yang diakui oleh negara. Di antara mereka ada yang memegang jabatan pimpinan yang sifatnya struktural-fungsional, apapun pangkatnya, ada yang tidak. Karena NKRI bukanlah Negara Islam, maka muslim dan non-muslim bisa duduk dalam jabatan pimpinan. Namun dalam jabatan politik, khususnya di bidang legislatif maupun eksekutif, yang duduknya melalui proses pemilihan umum -- seperti jabatan Pres/Wapres, Gubernur/Bupati/Wako dan wakil2nya, lalu anggota2 DPR/MPR/DPD/DPRD, maka khusus bagi warga negara yang beragama Islam, sewajarnya mereka mengikuti petunjuk ayat2 Al Quran itu, dengan hanya memilih calon2 yang beragama Islam. Apalagi karena itu adalah perintah dari Allah swt sendiri. Yang aneh kan partai2 Islam sendiri yang lebih memilih calon2 non-muslim daripada muslim, walaupun mereka bukan tidak tahu akan perintah Allah itu. Nah, baa tu Reza, lai sajalan caro bapikia awak, atau indak? Salam, MN, 3 Okt 2016 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. == = UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. == = Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group /RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berh
[R@ntau-Net] Tanggapan MN pada Reza ttg Pemimpin dalam konteks PNS
Sdr Reza, dkk di Rantaunet Yang PNS (Pegawai Negeri Sipil) itu adalah semua orang yang berfungsi sebagai pegawai negeri, dari yang tertinggi sampai ke yang terendah. PNS itu adalah warga negara NKRI yang bisa apapun agamanya yang diakui oleh negara. Di antara mereka ada yang memegang jabatan pimpinan yang sifatnya struktural-fungsional, apapun pangkatnya, ada yang tidak. Karena NKRI bukanlah Negara Islam, maka muslim dan non-muslim bisa duduk dalam jabatan pimpinan. Namun dalam jabatan politik, khususnya di bidang legislatif maupun eksekutif, yang duduknya melalui proses pemilihan umum -- seperti jabatan Pres/Wapres, Gubernur/Bupati/Wako dan wakil2nya, lalu anggota2 DPR/MPR/DPD/DPRD, maka khusus bagi warga negara yang beragama Islam, sewajarnya mereka mengikuti petunjuk ayat2 Al Quran itu, dengan hanya memilih calon2 yang beragama Islam. Apalagi karena itu adalah perintah dari Allah swt sendiri. Yang aneh kan partai2 Islam sendiri yang lebih memilih calon2 non-muslim daripada muslim, walaupun mereka bukan tidak tahu akan perintah Allah itu. Nah, baa tu Reza, lai sajalan caro bapikia awak, atau indak? Salam, MN, 3 Okt 2016 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] ALLAH MELARANG MUSLIM MENJADIKAN NON-MUSLIM SEBAGAI PEMIMPIN
Sdr Reza, Yang PNS (Pegawai Negeri Sipil) itu adalah semua orang yang berfungsi sebagai pegawai negeri, dari yang tertinggi sampai ke yang terendah. PNS itu adalah warga negara NKRI yang bisa apapun agamanya yang diakui oleh negara. Di antara mereka ada yang memegang jabatan pimpinan yang sifatnya struktural-fungsional, apapun pangkatnya, ada yang tidak. Karena NKRI bukanlah Negara Islam, maka muslim dan non-muslim bisa duduk dalam jabatan pimpinan. Namun dalam jabatan politik, khususnya di bidang legislatif maupun eksekutif, yang duduknya melalui proses pemilihan umum -- seperti jabatan Pres/Wapres, Gubernur/Bupati/Wako dan wakil2nya, lalu anggota2 DPR/MPR/DPD/DPRD, maka khusus bagi warga negara yang beragama Islam, sewajarnya mereka mengikuti petunjuk ayat2 Al Quran itu, dengan hanya memilih calon2 yang beragama Islam. Apalagi karena itu adalah perintah dari Allah swt sendiri. Yang aneh kan partai2 Islam sendiri yang lebih memilih calon2 non-muslim daripada muslim, walaupun mereka bukan tidak tahu akan perintah Allah itu. Nah, baa tu Reza, lai sajalan caro bapikia awak, atau indak? Salam, MN, 3 Okt 2016 On Monday, October 3, 2016 4:05 PM, muhammad syahreza wrote: Assalamu'alaikum wr.wb. Pak MN Kalau dijadikan komandan pelayan rakyat kan lai buliah Pak.Kan dari dulu PNS tu abdi negara atau pelayan rakyat. Salam Reza 2016-09-28 19:48 GMT+07:00 'Mochtar Naim' via RantauNet : Sdr2 sebangsa dan seagama, Ayat2 Al Qur'an yang dikutip berikut mengingatkan kita kaum muslimin di Indonesia dan di manapun bahwa Allah swt melarang kita memilih non-muslim, siapapun dan kapanpun, sebagai pemimpin. Dalam kita menghadapi Pemilu Pilkada 2017 yad, seyogyanya peringatan dari Allah ini kita patuhi dan laksanakan. Baca dan camkanlah ayat2 Al Qur'an berikut: (1) Ali ‘Imran 28Janganlahorang2 beriman menjadikan orang kafir sebagai pemimpin, melainkan orang2beriman. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apapundari Allah, kecuali karena (siasat) menjaga diri dari sesuatu yang kamu takutidari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya, dan hanyakepada Allah tempat kembali.(2) Ali ‘Imran 149-150149:Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menaati orang-orang yang kafir,niscaya mereka akan mengembalikan kamu ke belakang (murtad), maka kamu akankembali menjadi orang rugi. 150:Tetapi hanya Allah-lah pelindungmu, dan Dia penolong yang terbaik.(3) An Nisa’ 144Wahaiorang2 yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang2 kafir sebagai pemimpinselain dari orang-orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelasbagi Allah (untuk menghukummu)?(4) Al Ma~idah 51Wahaiorang2 yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagaiteman setia(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. (5) At Taubah 23Wahaiorang2 yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak2mu dan saudara2mu sebagaipelindung, jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada keimanan. Barangsiapadi antara kamu yang menjadikan mereka pelindung, maka mereka itulah orang2 yangzalim. Wassalam,MN 28/09/2016-- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. == = UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. == = Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/ group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@ googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/ optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakuk
[R@ntau-Net] Empat Seminar DIM
Ciputat, 3 Okt 2016 Dari Ketum BP2DIM, MN Kepada yth Kawan2 Anggota BP2DIM yang di Ranah dan di Rantau, Assalamu’alaikum w.w., Sementara kita mempersiapkanterselenggaranya Kongres Rakyat Minangkabau (KRM), kalau bisa masih dalam 2016ini juga, di Padang, yang Panitia dan Programnya sedang disiapkan oleh kawan2kita, Drs M Sayuti Dt RP selaku Ketua SC dan Dr Irfianda Abidin selaku Ketua OCdari BP2DIM, ada bagusnya kalau kitapun melanjutkan ajakan kita kepada paraRektor dan para Dosen/Tenaga Ahli dari Universitas/PT di Padang untukmempersiapkan rentetan Seminar yang berkaitan dengan Program Pokok DIM kita kedepan. Sejauhini, yang sudah kita ajak dan ajukan kepada para Rektor dan Dosen/Tenaga Ahlitsb ada empat pokok yang kita bagi2 kepada masing2 Universitas/PT di Padang. Satu, Program Sistem Pemerintahanyang bagaimana sebaiknya yang kita inginkan di DIM, yang kita mintakan menyiapkannyakepada Unand. Dua,Program Sistem Ekonomi yang bagaimana sebaiknya yang kita inginkan di DIM, yangkita mintakan menyiapkannya kepada UBH. Tiga,Program Sistem Pendidikan yang bagaimana sebaiknya yang kita inginkan di DIM,yang kita mintakan menyiapkannya kepada UNP. Empat,Program Sistem Adat dan Syarak yang bagaimana sebaiknya yang kita inginkan di DIM,yang kita minta menyiapkannya kepada IAIN Imam Bonjol. Denganempat Program Pokok DIM yang ditangani secara bersama-sama melalui kegiatanSeminar itu kita mengharapkan bahwa kita akan mendapatkan pegangan yang jelasdan pasti dengan kita nanti membangun kampung halaman kita Minangkabau inisesuai dengan adat dan budaya kita yang kita simpulkan dalam alur budayaABS-SBK itu – di samping kita tetap konsisten sebagai bahagian tak terpisahkandari NKRI dengan kita juga selalu membukakan diri untuk menerima yang baik2 daribelahan dunia manapun datangnya. Rencana rentetan ke empat Seminar tsbsewajarnya sudah kita mulai persiapkan dari sekarang, sehingga para Rektor danpara Dosen/Tenaga Ahli dari masing2 Univ/PT bersangkutan sudah pula bisamempersiapkannya dari sekarang, dan menentukan target serta program masing2. Untukitu kita mengharapkan Ketua SC dan OC dari BP2DIM sudah mulai dari sekarangmelakukan kontak2 kerjasama dengan para Rektor dan para Dosen/Tenaga Ahli diRanah dan di Rantau untuk menggarapnya. Marikita siapkan diri untuk melakukan kerjasama untuk tujuan mulia itu. SemogaAllah swt memudahkan jalan dan merestuinya, amin. Wassalam, MN,Ketum BP2DIM -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] MARI BERBANUHAMPU YUK...
MEMBENAHI KEMBALI BANUHAMPU Mochtar Naim 29 Sep 2016 SEJAK dipisahnya Banuhampu danSungai Pua jadi Kecamatan sendiri-sendiri, di Agam Tuo, Kabupaten Agam, diBanuhampu khususnya tak banyak kemajuan yang kita dengar yang telah dicapai. Laindengan di Sungai Pua, Galuang, Sariak, Batu Palano, yang konon melejit menjadiNagari-nagari yang terkenal di seluruh Indonesia, yang rakyatnya danpemerintahnya peduli untuk meningkatkan kesejahteraan warganya secarabersama-sama. Satudari penyebabnya, di BH, mungkin, sistem Kecamatan tidak berorientasi ke bawah,ke Nagari2, dan mengutamakan kepentingan rakyat di Nagari2, tapi ke atas, keKabupaten. Pemerintahan Kecamatan lebih banyak bersifat menunggu perintah titikdari atas, dari Kabupaten dan Provinsi, daripada menyimak keinginan yang datangdari rakyat di Nagari2. Apalagi jika Camatnya sendiri tidak pula berasal dariBanuhampu, tapi dari luarnya, yang perhatian khusus keBanuhampuan tidak melekatdalam dirinya. Sebagai akibatnya, kebiasaan berpikir ber-Banuhampu yangdahulu akrab dan seia sekata, sekarang sudah renggang dan jalan sendiri2.Sejauh ini, baik dari Camat maupun para Wali Nagari, tak muncul, atau belummuncul, ide, bagaimana menyatukan Banuhampu ini kembali, baikpolitis-pemerintahan, ekonomi, sosial-budaya, dsb. Salah satu dari penyebabterusiknya faktor pemersatu ini ialah karena terjadinya keretakan dalammasyarakat antara yang ingin dan yang tak ingin masuk kota Bukittinggi (PP 84) didekade-dekade yang lalu. Tantangan yang dihadapkan ke Banuhampu, dengan Kecamatandan Nagari2nya, ialah, mau dibiarkan terus seperti ini, sampai waktu kapanpun,atau muncul ide dan keinginan dari kita bersama, secara ber BH, untuk membenahidan membangun kembali BH yang kita cintai ini. Contoh jelas saja, di Nagari KubangPutiah konon sudah lama, dan sudah bertahun lamanya, Nagari Kubang Putiah tidakpunya Wali Nagari yang terpilih. Dan itu semua ,dibiarkan saja, baik oleh Camatmaupun oleh anak Nagari. Contoh lain, di Taluak IV Suku, sudah lama, dan sudah berpuluhtahun masanya, ninik-mamak dan anak-kemenakannya tidak lagi punya penghulu disemua suku yang ada, di ke semua Jorong yang ada, di Taluak Mudiak, TaluakHilia, Tanjuang Alam, Jambu Aia, Kapeh Panji, dan Koto Baru. Dan itupun jugadibiarkan saja. Seperti tak ada yang perduli. Akibatnya, Adat tak jalan, Syarakpun tinggal urusan masing2 saja. Belum pula dengan meruyaknya penyakit2 sosial yang selamaini tidak dikenal, sekarang dikenal, dan malah merebak ke mana2. Contohnya, sebutlah narkoba, pergaulanbebas, perjudian, KKN – korupsi, kolusi dan nepotisme --, dsb. Dahulu anaklaki2 tidur di surau, dan karenanya, taat sembahyang berjamaah dan mengaji,sekarang tidak lagi bangun subuh, tapi bangun pagi sendiri2, yang sukadiketawain oleh matahari yang duluan muncul, di rumah ibu, seperti anak2 padusilain2nya. Dan sifat ke-padusi2an pun merembet ke anak laki2. Suka berdandan, hilangkelaki-lakian dan kejantanannya, dsb. Dengan by-pass Labuah Obai, dari pintu kaporo kotaBukittinggi di Birugo-Jambu Aia ke Padang Lua sampai ke Sungai Buluah, sampaipula ke Nagari Bika Si Ana, Koto Baru, telah menjadi kota terobosan sendiri, yangmembelah Banuhampu menjadi dua bagian, dan tidak tahu kita siapa yang mengaturkehidupan dan khususnya ekonomi di sana; apakah masih Nagari yang dilalui jua,atau bagaimana? Lalu bagaimana dengan perusahaan2 dan toko2 yang ada yang kononjuga ada yang dimiliki oleh wong sipit itu, seperti juga di daerah2 lainnya. Lalu, bagaimana pula dengan masuknya ransanak2 awak daridaerah2 di sekitar Agam Tuo, yang dikelilingi oleh Gunung Singgalang-Tandikek,Marapi, Sago dan bukit2 Kamang-Tarusan di sekelilingnya, yang Bukittinggiterletak di tengah2nya, yang tujuan semula masuknya adalah untuk membantusebagai tenaga pekerja di sawah dan ladang, karena banyak dari kita yang pergimerantau, tapi yang sekarang para pendatang itu sudah menetap dan membangunrumah2 sendiri, di Banuhampu? Soalnya, apakah mereka masih dianggap sebagai pendatang,atau orang luar yang melekap ke suku tempat dia mendapat? Nah, dengan adanya ide untuk menjadikan Provinsi SumateraBarat menjadi Provinsi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau), yang basiskegiatannya ada di Nagari, bukankah Nagari2 di Banuhampu akan juga ikutsendirinya? Jika iya, tentu pada waktu bersamaan, Nagari2 di BH akan juga ikutmembenahi diri, sesuai dengan pola utama DIM itu, yaitu ABS-SBK, baik sistempemerintahannya, sistem ekonominya, sistem sosial-budayanya, dsb, yang semuaitu diangsur bersamaan dari sekarang? Pertanyaannya, sistem pemerintahan yangbagaimana, sistem ekonomi yang bagaimana, dan sistem sosial-budaya yangbagaimana, yang mau kita kembangkan, termasuk yang di BH itu sendiri, yangidentik dengan yang di daerah2 DIM lainnya. Mari semua yang saya ketengahkan itu menjadi topik pembicaraanutama kita ke depan, khususnya dengan cara kita ber Banuhampu selama ini. Mari gerakkan usaha
[R@ntau-Net] ALLAH MELARANG MUSLIM MENJADIKAN NON-MUSLIM SEBAGAI PEMIMPIN
Sdr2 sebangsa dan seagama, Ayat2 Al Qur'an yang dikutip berikut mengingatkan kita kaum muslimin di Indonesia dan di manapun bahwa Allah swt melarang kita memilih non-muslim, siapapun dan kapanpun, sebagai pemimpin. Dalam kita menghadapi Pemilu Pilkada 2017 yad, seyogyanya peringatan dari Allah ini kita patuhi dan laksanakan. Baca dan camkanlah ayat2 Al Qur'an berikut: (1) Ali ‘Imran 28 Janganlahorang2 beriman menjadikan orang kafir sebagai pemimpin, melainkan orang2beriman. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apapundari Allah, kecuali karena (siasat) menjaga diri dari sesuatu yang kamu takutidari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya, dan hanyakepada Allah tempat kembali. (2) Ali ‘Imran 149-150 149:Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menaati orang-orang yang kafir,niscaya mereka akan mengembalikan kamu ke belakang (murtad), maka kamu akankembali menjadi orang rugi. 150:Tetapi hanya Allah-lah pelindungmu, dan Dia penolong yang terbaik. (3) An Nisa’ 144 Wahaiorang2 yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang2 kafir sebagai pemimpinselain dari orang-orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelasbagi Allah (untuk menghukummu)? (4) Al Ma~idah 51 Wahaiorang2 yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagaiteman setia(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. (5) At Taubah 23 Wahaiorang2 yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak2mu dan saudara2mu sebagaipelindung, jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada keimanan. Barangsiapadi antara kamu yang menjadikan mereka pelindung, maka mereka itulah orang2 yangzalim. Wassalam,MN 28/09/2016 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] KE DIM KITA MENUJU
KE “DIM” KITA MENUJUMochtar Naim26 Sep 21016 DARI Keresidenan Sumatera Barat di zaman kolonial Belanda dahulu ke Provinsi Sumatera Barat di zaman kemerdekaan ini, kita sekarang menuju ke Provinsi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau). Apa sebenarnya yang kita tuju dengan DIM itu? Satu, karena fakta statistik seperti yang ditunjukkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan bahwa Sumatera Barat dalam tingkat kesejahteraannya sekarang sudah berada di tingkat ketiga, bukan dari atas, tapi dari bawah. Yang di bawah kita tinggal hanya NTT dan Papua, sedang yang nomor 1 adalah tetangga kita, Riau. Bayangkan, kita yang tadinya biasa berada di tingkat atas, sekarang meluncur jauh terpuruk ke tingkat 32 dari 34 Provinsi di NKRI ini. Nahas ini tidak hanya di tingkat ekonomi tapi di hampir semua tingkat kesejahteraan. Bayangkan, kapan dahulu kita pernah mengenal narkoba dan prostitusi yang merembet ke mana-mana, di samping KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang menyeruak dari atas sampai ke bawah, sehingga susah menemukan sekarang ini penguasa yang pemimpin, yang jujur dan bersih. Untuk memberantas dan menyelamatkan diri dari keadaan yang nahas ini, kita tidak bisa hanya menyandarkan pada ketentuan perundang-undangan nasional yang juga berlaku di daerah kita. Kita perlu memperkuatnya dengan nilai budaya adat dan syarak kita yang selama ini terkatakan ada, terperbuat tidak. Nilai budaya itu tegasnya terbuhul ke dalam qanun: ABS-SBK – Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Syarak Mangato, Adat Mamakai. Syarak Batilanjang, Apo Adonyo. Adat Basisampiang, Basumanih. Dengan memberlakukan ABS-SBK sebagai qanun, maka Adat dan Syarak menjadi ketentuan perundang-undangan yang berlaku sama dan sejalan dengan ketentuan perundang-undangan nasional yang ketentuan pidananya juga diberlakukan secara setara dan sepadan. Sebagai konsekuensinya, orang akan berpikir sekian kali untuk melanggar ketentuan Adat dan Syarak yang sanksinya bisa dengan potong tangan, hukum pancung dan hukum mati sekalipun, demi tegaknya keadilan dan kebenaran di tengah-tengah masyarakat. Budaya Minang kebetulan adalah persenyawaan secara sintetik antara Adat dan Syarak, yang Adat dasarnya adalah matrilineal dan Syarak patriarkal. Dengan Adat yang matrilineal, kita meninggikan dan menghormati kedudukan Wanita dalam kaum, suku dan Nagari, sedang Syarak yang patriarkal, kita menempatkan laki-laki sebagai yang memegang kekuasaan dalam kaum, suku dan Nagari itu, baik di rumah Ibu maupun di rumah Bapak alias bako. Dua, karenanya, kita menempatkan sistem kepemipinan TTS (Tali nan Tigo Sapilin, Tungku nan Tigo Sajarangan), yakni Ninik Mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai, sebagai Pemimpin dalam Nagari, sesuai dengan fungsi dan kedudukan masing-masing. Ninik Mamak mengatur Adat, Alim Ulama mengurus Agama dan Cadiak Pandai mengelola urusan sosial-kemasyarakatan. Sebagai penggenapi, maka Wanita alias Bundo Kanduang mengurus urusan kerumah-tanggaan dan Pemuda sebagai Parik Paga dalam Nagari, mengurus urusan keamanan, sehingga silang sengketa tidak terjadi, keamanan terpelihara, dan hidup rukun dan damai. Bayangkan, kalau qanun ABS-SBK dengan TTS itu tidak hanya disebut-sebut tetapi benar-benar dipraktekkan dan lekat sanksi hukumnya, insya Allah, dengan Tuhan mengizinkan, Sumatera Barat dengan budaya Minangkabaunya itu akan kembali jaya dan mulia, yang pada waktunya akan kembali menjadi contoh dan suri tauladan bagi suku-suku dan puak-puak lainnya di Nusantara ini. Tiga, dalam Naskah Akademik yang kita siapkan untuk mengajukan permohonan ke Pemerintah Pusat, yakni Presiden, DPR, DPD dan MPRnya, kita menambahkan qanun lain-lainnya yang berkaitan dengan bermacam aspek kehidupan, termasuk sistem kepemilikan harta kekayaan yang sifatnya komunal, seperti tanah ulayat, baik berbentuk sawah-ladang, kampung halaman, dan harta bersama dalam rumah tangga, serta Nagari itu sendiri. Dengan itu, ke depan, kita menghidupkan kembali sistem ekonomi yang bersifat kerakyatan berbasis Nagari yang dasarnya adalah koperasi Nagari yang diimpikan oleh Bung Hatta, yang dengan filosofi ABS-SBK kita perkuat dengan sistem ekonomi syariah tanpa riba. Begitu juga dengan bidang sosial, budaya dan pendidikan, yang tidak lagi memisah antara yang umum, sekuler, dan yang agama, religius. Semua itu sasarannya adalah pada pengabdian pada Ketuhanan Yang Maha Esa, seperti yang kita nukilkan dalam Sila Pertama Pancasila. Bedanya, jika di NKRI hanya untuk disebut-sebut, dalam DIM benar-benar dipraktikkan dan diamalkan. Dan dengan itu, sesuai dengan peluang yang diberikan oleh Pasal 18B UUD 1945, yang berbunyi: (1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan Undang-undang.(2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsi
[R@ntau-Net] Fw: Kenapa Kita Memerlukan DIM?
On Monday, August 15, 2016 10:50 AM, Mochtar Naim wrote: KENAPA KITA MEMERLUKAN “DIM”(DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU)MENGGANTIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT? Mochtar Naim14 Agustus 2016 | S | EJAK kita menjadi bahagianyang integral dari NKRI, memang namanya adalah Provinsi Sumatera Barat. Dantidak ada masalah, sampai kapan pun. Hanya saja, sejak peristiwa PRRI di akhirdekade 1950an sampai sekarang, Sumbar cenderung meluncur terus, baik dari segi tingkatkesejahteraan maupun kebahagiaan masyarakatnya. Sumbar yang tadinya daerah yangdibanggakan dan mampu menghasilkan tokoh2 terkenal di tingkat nasional diberbagai bidang kehidupan, sekarang, sejak peristiwa PRRI itu, telah meluncurturun terus, sehingga BPS (Biro Pusat Statistik) menempatkan Provinsi Sumbarberada pada tingkat ke 32 dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia, yang berartinomor 3 dari bawah sebelum Papua dan NTT – bukan nomor 3 dari atas, jangankannomor 1. Riau yang berada di sebelahnya justeru daerah Provinsi nomor 1 diseluruh Indonesia dari segi kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakatnya itu. Dengan konstatasi statistikal dari BPS itu semua itumemang balik kepada kita. Mau kita biarkan saja kita meluncur terus, atau kitaakan mengambil langkah pasti untuk kembali menjadi daerah yang diperhitungkandan dibanggakan di Nusantara ini. Tentu saja yang harus kita pilih adalah: Stopsampai di sini, dan kita akan kerja keras mengembalikan nama baik dari Sumbardengan budaya Minangkabau yang qanunnya adalah ABS-BSK: “Adat Bersendi Syarak,Syarak Bersendi Kitabullah,” dan yang daerahnya dirubah dari Propvinsi Sumbarmenjadi Provinsi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau) dengan tetap berada dalampangkuan NKRI. Antara NKRI dan Sumbar serta DIM nantinya tidak bisa dilepaskarena kita termasuk penyumbang utama dari berdirinya NKRI itu. Pilihan sikap ini harus segera dilakukan melalui sebuahKongres Rakyat Minangkabau yang akan kita lakukan segera setelah rampungnyadraft Naskah Akademik untuk pembentukan DIM yang sekarang naskahnya sudahhampir selesai yang disiapkan oleh para ahli di ranah dan di rantau. Draft NaskahAkademik DIM inilah yang akan kita bicarakan dan bahas serta ambil kata putus bersamadalam Kongres Rakyat Minangkabau di Padang, yang kalau bisa masih dalam tahun2016 ini juga. Dengan insya Allah diterimanya qanun ABS-SBK dalam Kongres itubesertaan dengan juga diterimanya Naskah Akademik DIM, maka rakyat danmasyarakat Minangkabau, khususnya yang di Sumbar, akan berpedoman dalammerentang kehidupannya dengan qanun ABS-SBK di bawah naungan Provinsi DIM yangmemperlakukan qanun ABS-SBK setara dan sejajar dengan ketentuanperundang-undangan nasional yang juga berlaku di DIM seperti di daerah-daerahprovinsi lain2nya. Mari kita bersepakat dan bersatu hati untuk itu. SemogaAllah swt merestui dan meridhainya, amin. Dengan itu kita mengharapkan bahwarakyat dan masyarakat Minangkabau di Sumbar dan di manapun akan bangkit kembalimengejar segala ketinggalannya. Amin. *** On Monday, August 15, 2016 10:39 AM, Mochtar Naim wrote: Jakarta, 13 Agustus2016 Kawan2 di BP2DIM,Assalamu ‘alaikum Ww, Hari ini, Sabtu, 13 Agus 2016, jam13an, saya sempat bertemu dan berbicara dengan Sdr Irfianda Abidin yang datangke Jakarta, ke TMII, untuk merayakan pernikahan kemenakannya, Dita, denganjodohnya Dita, Ali, dari Makassar. Melalui pertemuan itu saya sempatmenyampaikan pokok2 permasalahan yang sudah kita bicarakan dan sepakati dalampertemuan kita di rumah kawan kita di Pasar Minggu, Kamis, 11/08/16 yl itu. Pokok2yang saya dan beliau sampaikan dan kami sepakati bersama adalah: (1) Kita di BP2DIM memberikan kepercayaan kepada SdrIrfianda dkk di Padang untuk mempersiapkan Kongres Rakyat Minangkabau (KRM) diPadang yang sasarannya adalah membahas dan menyepakati draft NA (NaskahAkademik) yang sedang kita siapkan di Jakarta, yang sekarang tinggal menyelesaikanaspek hukumnya yang akan ditangani oleh Sdr Mujaddid SH dkk di bidang hukum.Penyelesaian NA ini diharapkan selesai dalam bulan Agustus ini juga.(2) Draft NA yang disiapkan itu terlebih dahulu akan kitabawakan ke pertemuan bersama dengan wakil2 Sumbar di DPR/DPD RI yang sebelumnyasudah kita sepakati untuk dibahas bersama. Waktunya segera setelah selesainyadraft NA yang paling lambat diadakan di awal Sept sebelum Hari Raya Haji yad.(3) Sdr Irfianda dkk berusaha mempersiapkan Kongres Rakyat Minangkabau di Padang yang kalaubisa diadakan sesudah Hari Raya Haji, misalnya tgl 17 Sept yad, atau palinglambat dalam bulan Okt 2016 yad.(4) KRM (Kongres Rakyat Minangkabau) yang disiapkan olehSdr Irfianda dkk itu disponsori dan didukung oleh Pemda Prov Sumbar besertaDPRD Prov Sumbar serta juga Pemda dan DPRD Kabupaten dan Kota se Sumbar, plusormas2 di Prov Sumbar dan di kota2 rantau di Indonesia dan luar negeri lainnya.(5) Tim Irfianda yang mempersiapkan KRM itu sekaligus jugamenghimpun
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DENGAN BERSAMA MEMBANGUN NAGARI DAN KAMPUNG HALAMAN BERSAMA"
-- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DENGAN BERSAMA MEMBANGUN NAGARI DAN KAMPUNG HALAMAN BERSAMA"
-- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Mochtar Naim: Dengan Bersama Membangun Nagari dan Kampung Halaman Bersama
On Tuesday, August 9, 2016 8:30 AM, 'Mochtar Naim' via RantauNet wrote: Kawan2 semua, Terlampir tulisan saya yang perlu kita baca dan bahas bersama. Mari kita persamakan. Wassalam,MN9 Agus 2016-- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 160808 1 DENGAN BERSAMA MEMBANGUN NAGARI.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] Mochtar Naim: Dengan Bersama Membangun Nagari dan Kampung Halaman Bersama
Kawan2 semua, Terlampir tulisan saya yang perlu kita baca dan bahas bersama. Mari kita persamakan. Wassalam,MN9 Agus 2016 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 160808 1 DENGAN BERSAMA MEMBANGUN NAGARI.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] Re: Jalan Keluarnya Ditemukan
diangkat menjadi Ketua Umum, jadi baru 8 (DELAPAN) tahun, bukan BELASAN tahun saya mengelola yayasan Sebagai Ketua Umum. Barulah ditahun 2010 saya mengajak Susi Moeis untuk bergabung sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan kepegawaian, jadi bukan BELASAN TAHUN. Itu karena bapak Muslim Mulyani yang diangkat sebagai Ketua Bidang Pendidikan mengundurkan diri. Selalu terngiang dikepala ini kata kata bpk Achyarli Jalil, kalau sekolah harus maju harus “DIRONGGOHI” maka itulah kami mencoba menjalankan itu, dimana Susi Moeis menafkahkan waktunya secara full di Parabek. Dengan satu tekad awal, ingin MAMBANGKIK BATANG TARANDAM, kami bergerak maju. Alhamdulillah, walau tidak banyak, sudah terlihat hasil nya. Alhamdulillah,semua bangunan lama, sudah berganti menjadi bangunan berlantai 3 Alhamdulillah, sudah terbangun 3 unit Asrama Saya bingung dengan kata katasejak belasan tahun Novizar-Susie menangani semua apapun yang berkaitan dengan pengelolaan Madrasah Sumatera Thawalib, dikelolakan secara individual tanpa melibatkan unsur anggota yayasan lainnya, termasuk Dewan Pembina, Dewan Pengawas dan tokoh-tokoh masyarakat sendiri. Itu sangat lah tidak benar, pengurus Yayasan itu ada 5 Orang, bukan 2 orang Ketua Umum : Novizar Zen Sekretaris : Muslih Sayan Bendahara : Erwan M Noer Ketua bid. Pendidikan/kepegawaian : Susi Moeis Ketua Bidang Pembangunan : Dasril Apapun kebijakan selalu kami rembuk bersama sama, baik secara rapat tatap mukan di Parabek, maupun lewat media lainnya. Setiap kebijakan mengenai Uang Pangkal, Uang SPP, kami rembuk dengan Pimpinan Madrasah. Tentu bukan wewenang kami untuk mengundang Dewan Pembina maupun Pengawas, tetapi tugas Dewan Pembina lah untuk memanggil, mengundang kami. Tapi itu TIDAK PERNAH SEKALIPUN TERJADI. Saya juga bingung, TOKOH TOKOH MASYARAKAT yang tidak dilibatkan, semua saya coba untuk melibatkan, tentu tidak dengan mengundang ke forum resmi. Hasil hasil pekerjaan kami, sesuai yang diminta Ketua Dewan pembina, akan kami siapkan. INSYAA ALLAH, TIDAK SEMUA YANG KAMI LAKUKAN SALAH. Saya bermohon kepada bapak untuk melokalisir persoalan, bukan membukakan kepada khalayak, seolah olah kami SALAH, ini mungkin yang disebut orang PEMBUNUHAN KARAKTER kami. Untuk usaha yayasan kedepan saya ikut berdo’a supaya itu semua menjadi kenyataan. Amin Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Novizar Zen Head of BL Oil Services - Indonesia PTClariant Indonesia, Gatot Subroto Km. 4 | Jl. Kalisabi No. 1 | Kec. Cibodas | Tangerang 15138 | Indonesia (: (+62) 21-55779479|È:(+62) 811 893 014 |7: (+62) 21-55793079 | *:novizar@clariant.com PRIVILEGED AND CONFIDENTIAL: This electronic message and any attachments are confidential property of the sender. The information is intended only for the use of the person to whom it was addressed. Any other interception, copying, accessing, or disclosure of this message is prohibited. The sender takes no responsibility for any unauthorized reliance on this message. If you have received this message in error, please immediately notify the sender and purge the message you received. Do not forward this message without permission. From: Mochtar Naim [mailto:mochtarn...@yahoo.com] Sent: Tuesday, 19 July 2016 10:25 AM To: RantauNet Group ; Amelia Naim Indrajaya ; Emil Habli HasanNaim ; achyarli_ja...@yahoo.com; Novizar Zen ; Susi Moeis ; Tasril Moeis ; Asril Moeis ; il...@rantaunet.web.id; Zulharbi Salim ; Budi Gunawan ; Ismail Novel ; jasmanga...@gmail.com; Mochtar Naim Subject: Jalan Keluarnya Ditemukan JALAN KELUARNYA DITEMUKAN Mochtar Naim 18 Juli 2016 * | S | ELAKU Ketua Dewan Pembina YASIM (Yayasan Syekh Ibrahim Musa) Parabek, yang mengelolakan Madrasah Sumatera Thawalib Parabek, yang sekarang sudah berumur lebih 6 tahun dari satu abad, saya beruntung bisa menghadiri upacara Halal bi Halal dan Mubes Alumni Madrasah, pada hari Minggu tgl 10 Juli 2016 yl di kampus Madrasah, di Parabek. Dalam upacara Halal bi Halal itu, Ustaz Ilham selaku Kepala Madrasah sempat menjelaskan bagaimana keadaan dan kondisi Madrasah sekarang, terutama setelah terjadinya gesekan situasi yang mendebarkan di mana terjadi gejolak dalam masyarakat dalam menghadapi kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan Yayasan di bawah pimpinan Sdr Novizar Zen dan Susie Moeis. Inti dari keberatan yang disampaikan oleh tokoh-tokoh masyarakat Parabek Kubu nan Tujuh itu ialah karena sejak belasan tahun Novizar-Susie menangani semua apapun yang berkaitan dengan pengelolaan Madrasah Sumatera Thawalib, dikelolakan secara individual tanpa melibatkan unsur anggota yayasan lainnya, termasuk Dewan Pembina, Dewan Pengawas dan tokoh-tokoh masyarakat sendiri. Sebagai reaksi terhadap sikap tokoh-tokoh masyarakat itu, Novizar dan Suzie atas nama semua
[R@ntau-Net] Jalan Keluarnya Ditemukan
JALAN KELUARNYA DITEMUKAN Mochtar Naim 18 Juli 2016 * | S | ELAKU Ketua Dewan PembinaYASIM (Yayasan Syekh Ibrahim Musa) Parabek, yang mengelolakan Madrasah SumateraThawalib Parabek, yang sekarang sudah berumur lebih 6 tahun dari satu abad,saya beruntung bisa menghadiri upacara Halal bi Halal dan Mubes AlumniMadrasah, pada hari Minggu tgl 10 Juli 2016 yl di kampus Madrasah, di Parabek.Dalam upacara Halal bi Halal itu, Ustaz Ilham selaku Kepala Madrasah sempatmenjelaskan bagaimana keadaan dan kondisi Madrasah sekarang, terutama setelahterjadinya gesekan situasi yang mendebarkan di mana terjadi gejolak dalammasyarakat dalam menghadapi kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pimpinanYayasan di bawah pimpinan Sdr Novizar Zen dan Susie Moeis. Inti dari keberatanyang disampaikan oleh tokoh-tokoh masyarakat Parabek Kubu nan Tujuh itu ialahkarena sejak belasan tahun Novizar-Susie menangani semua apapun yang berkaitandengan pengelolaan Madrasah Sumatera Thawalib, dikelolakan secara individualtanpa melibatkan unsur anggota yayasan lainnya, termasuk Dewan Pembina, DewanPengawas dan tokoh-tokoh masyarakat sendiri. Sebagai reaksi terhadap sikap tokoh-tokoh masyarakat itu,Novizar dan Suzie atas nama semua anggota Yayasan menyatakan mengundurkan dirisecara tertulis dari unsur pimpinan YASIM. Walau pernah diingatkan agar keluarsetelah menemukan para penggantinya, Novizar-Suzie tetap bertahan untuk tetapkeluar dengan dikirimkannya surat pernyataan berhentinya itu. Daribeberapa kali pertemuan Dewan Pembina, baik di Jakarta maupun di Parabek danPadang, akhirnya diambil kesimpulan, pertama, menerima permohonan berhenti dariNovizar-Suzie; kedua, menunjuk Ustaz Ilham menjadi Ketua Madrasah yangsekaligus juga menangani aspek pendidikan, administrasi dan keuangan madrasah,sampai terbentuknya pengurus Yayasan yang baru. Lalu dalam pertemuan di rumahSdr Achyarly Djalil di Padang, juga dibentuk Panitia Ad Hoc dari Dewan Pembina yangmempersiapkan susunan pengurus Yayasan yang baru serta penyempurnaan darisistem dan struktur organisasi Yayasan, termasuk di mana perlu filosofi dasardari Yayasan yang disesuaikan dengan khittah semula dari didirikannya YASIMoleh Inyiak Parabek sendiri yang berorientasi kepentingan ummat dan bukan berorientasikepada kepentingan keluarga Inyiak. Dalam pertemuan di rumah Achyarly Djalil itu maka PanitiaAd Hoc yang dibentuk terdiri dari Sdr Achyarly Djalil sebagai Ketua, Sdr ZaimRais sebagai Wakil Ketua, Sdr Budi Gunawan sebagai Sekretaris, Sdr Zakiruddin,Ismail Novel, Mardas Moenir, Satri Rusyad, Jasman Gafar, sebagai Anggota.Panitia Ad Hoc, sebagaimana juga Pimpinan Madrasah, diberi waktu tiga bulan,sampai akhir Agustus 2016, untuk menyiapkan tugas utama mereka. Demikian jugaSdr Novizar Zen dan Suzie Moeis juga diberi waktu tiga bulan yang sama untukmenyiapkan Laporan Keuangan, baik di Yayasan, di Sekretariat Sekolah maupun dibidang pembangunan fisik selama mereka bertanggung-jawab atas pemasukan danpengeluaran keuangan sekolah selama mereka menjabat pimpinan Yayasan sekolah. SebuahTim Pemeriksa, sebagaimana biasanya, dibentuk untuk mengetahui keakuratan dariLaporan Keuangan YASIM di bawah pimpinan Novizar Zen-Suzie Moeis itu. Dengan perubahan kepengurusan Yayasan, dari yangberorientasi keluarga Inyiak ke milik bersama Waqaf Ummat, seperti yangdicitakan oleh Inyiak sendiri, MadrasahSumatera Thawalib ke masa depan akan menghadapi visi dan versi baru. Ada tigapilar utama yang kita tekankan untuk membangun MST ke masa depan yangketiga-tiganya saling isi-mengisi dan kuat menguatkan. Pertama, pilar akademikyang basisnya tetap adalah ilmu agama bersendikan penguasaan dinul Qur’anul Karim dengan segala cabang danpenjabarannya. Kecuali itu, ilmu-ilmu yang selama ini dikenal sebagai ilmu umumdengan segala cabang dan penjabarannya pula juga dimasukkan, sehingga MST menjadisebuah madrasah yang juga mencakup ilmu agama dan ilmu umum yang sifatnyasaling isi-mengisi dan lengkap-melengkapi. Yang diterapkan adalah pengisian ilmuyang bermuara di kepala (rasional-logikal), di hati-sanubari (emosional-spiritual)dan di sekujur tubuh kita (fisikal-metafisikal). Kedua, pilar administratif-managerial yang mengelolakansemua kebutuhan madrasah sesuai dengan tuntutan dan tuntunan manajemenpendidikan masa moderen sekarang ini. Dan ketiga, agar anak-anak yang mempunyaikemampuan akademik memadai dan datang dari berbagai latar-belakangsosial-ekonomi dari orang tua yang berbeda-beda dapat bersama-sama mendapatkanpendidikan di MST, dua cara harus dilakukan secara terpadu dan sejalan. Satu,prinsip, orang-tua yang mampu membantu anak-anak dari orang tua yang kurangmampu, dengan cara, orang tua yang mampu membayar sedikit lebih banyak dariorang tua yang kurang mampu. Dua, YASIM sengaja membentuk badan usaha produktifberbentuk Koperasi Syariah dalam bidang-bidang kegiatan yang potensial bisadikembangkan
[R@ntau-Net] kapan kita kumpul lagi?
Kawan2 se BP2DIM. Sudah waktunya kita kumpul2 lagi. Silahkan tentukan di mana, kapan, dan apa prioritas topiknya? Salam Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H serta maaf lahir dan batin. MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] BUYA HAMKA
Kawan2, Tidak usah dibaca lagi kalau sudah pernah membacanya. Tapi kalau mau mengulangi lagi, silahkeun. Salam Selamat Hari Raya, 1 Syawal 1437 H, MN CATATANDARI TIGA SEMINAR Kenang-kenangan 70 Tahun Buya HAMKA Mochtar Naim Bukittinggi,September 1977 | W | AKTU seorang sahabat lama yang sekarang menjadi tangankanan dari Jenderal Widodo di Yogya, dan yang sebelumnya menjadi tokohmiliter-intelek penggerak utama dalam kegiatan-kegiatan sospol di Padang,bertanya kepada saya mengenai diri Buya Hamka, saya terus-terang mengatakanbahwa Buya Hamka kita itu tidak ada duanya dalam sejarah Indonesia modern abadke 20 ini. Saya bilang dalam bahasa Inggeris: unique dan outstanding. Setahusaya belum ada satu orangpun yang menandinginya dalam keberbagaian keahlianyang sekali dikuasainya. Buya kita yang satu ini benar-benar unik dan luarbiasa. Apa pula jika mengingatkan bahwa beliau sekolah dasar saja tidak tamat.Berbeda dengan ayah beliau, Inyiak De-er, yang dalam dan keras dalam beragama,dan berbeda pula dengan kebanyakan ulama-ulama di Indonesia, Buya kita inibukan hanya sekedar ulama, tapi segala-gala. Beliau ya pujangga, ya sastrawan,ya penyair, ya wartawan, ya budayawan. Beliau ya orator, ya ahli pidato, yapenulis, ya filasuf. Dan dalam bidang yang hendak saya singgung nanti,beliaupun ya ahli adat, karena beliaupun adalah penghulu dan kepala adat dikampungnya, di samping juga beliau adalah seorang penggemar sejarah, jika tidakakan dikatakan sebagai ahli sejarah. Dalam diri beliau bertemulah berbagaiunsur dan berbagai kelebihan, yang satu saling menupang yang lainnya. MelihatBuya Hamka sekarang ini tak ubahnya seperti membayangkan seorang filasuf dijaman tamaddun Islam dahulu, di mana berbagai macam ilmu keahlian bertumpukpada orang yang satu. Semua dicakup, semua dirangkum, dan semua kait-mengait,kuat-menguatkan. Dalam berdakwah, berpidato di muka umum, dalam memberikanpengajian dari surau ke surau, dari tempat ke tempat, beliaupun mengarang bukuroman dan buku-buku tebal lainnya dalam berbagai ilmu dan fan. Jarang orang didunia ini yang lidahnya sefasih penanya, dan penanya setajam lidahnya, sepertiBuya Hamka ini. Dua-duanya mempesona. Biasanya kalau dia pintar berpidato,tumpul penanya. Kalau dia tajam penanya, kelu lidahnya. Tapi bagi Buya Hamka,dia mampu mempesona berjuta manusia dengan senjatanya itu. Dalam menulis dimajalah dan surat-surat kabar, beliau mempimpin dan ikut aktif dalam organisasisosial dan keagamaan. Beliau di Muhammadiyah adalah tokoh kawakan dan berdiridi barisan muka sejak sebelum perang. Dalam mengajar, menjadi dosen danprofessor di berbagai perguruan tinggi di berbagai kota, beliaupun menjadipolitikus ahli parlemen dari sebuah partai Islam yang beliau cintai. Dansebagai anggota masyarakat insan sosial, beliau bergaul dengan semua lapisanorang, dari si jembel di pedesaan sampai ke presiden di istana negara, dariawak sama awak di dalam negeri ke pentolan-pentolan jagoan di duniainternasional. Sebagai orang yang berdarah Minang, beliaupun suka merantau ataumengembara; bukan hanya ke berbagai pelosok di Indonesia ini, tapi ke berbagaipenjuru dunia di sekeliling jagad ini. Berbahagialah kita di Indonesia iniyang dikaruniai seorang tokoh ulama-pujangga autodidak yang selain mempunyailautan ilmu yang sangat dalam, dalam berbagai segi ilmu keagamaan juga campindalam berbagai bidang ilmu kemanusiaan (humanities) lainnya sekaligus. Dalamsetiap ilmu tersebut beliau terhitung dan diperhitungkan. Buya Hamka khasnya adalahbagai bintang terang di ufuk Timur pada abad ke 20 ini yang namanya pasti akankekal dalam lipatan sejarah Indonesia dan sejarah Islam. Sebagaimana dengan orang-oranglainnya, sayapun bangga untuk menanamkan diri saya sebagai murid dari beliaudan sebagai orang yang sedikit-banyak juga mengenal beliau dari dekat. Sewaktusaya menduduki tingkat doktoral di perguruan tinggi Agama Islam Negeri di Yogyatahun lima puluhan dulu, saya sempat menyauk dari beliau Ilmu Tasawuf dan SejarahKebudayaan Islam yang beliau berikan, karena beliau adalah dosen-terbangwaktu itu. Sewaktu hendak berangkat ke Kanada dalam meneruskan studi saya diMcGill University, tahun 1957, beliau pulalah yang memberikan surat rekomendasiuntuk saya kepada Professor Wilfred Cantwell Smith, yang kebetulan keduanyapuntelah saling kenal mengenal. Sayapun, sebagaimana jutaan orang Indonesia dansaudara-saudara kita di Malaysia, juga membaca buku-buku beliau dan mengikutiserta mendengarkan uraian-uraian beliau di berbagai kesempatan, termasuk di TV danradio. Sayapun, sebagaimana jutaan lainnya, adalah juga pengagum Hamka. Hamkabagi saya adalah guru, orang tua dan panutan dan orang yang sangat saya kagumi.Kalau dia orang yang bersekolah tinggi seperti saya dan seperti tokoh-tokohnasional lainnya, kekaguman saya tidak akan setinggi itu. Keistimewaan Hamkaialah karena ia anak alam dan ia berguru kepada alam. Ia tidak pernah duduk diperguruan tinggi, tapi dia
[R@ntau-Net] SISTEM KEPEMIMPINAN DI INDONESIA
Kawan2, Tulisan terlampir untuk dibaca bersama dan dikomentari.Mochtar Naim 13/06/16 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 160611 1 SISTEM KEPEMIMPINAN DI INDONESIA.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DENGAN DIM KITA MEMBANGUN EKONOMI KERAKYATAN"
Kawan-kawan,Ass. ww., Yang belum sempat membaca tulisan terlampir: "Dengan DIM kita membangun Ekonomi Kerakyatan Berbasis Koperasi Syariah" silahkan baca dan komentari.Kita perlu konsep ekonomi yang jelas untuk masa depan DIM kita. Wass, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 150310 1 DENGAN DIM KITA MEMBANGUN EKONOMI KERAKYATAN.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MINANGKABAU DAN DUNIA MELAYU"
Ass ww, Bagi yang belum sempat membacanya, silahkan buka tulisan terlampir: "Minangkabau dan Dunia Melayu." Salam, MN24 Mei 2016 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 140426 1 MINANGKABAU DAN DUNIA MELAYU 6.doc Description: MS-Word document
[R@ntau-Net] 1000 MINANG MART
1000 MINANG MART INILAH YANG DITUNGGU-TUNGGU SELAMA INI Mochtar Naim 20 Mei 2016 | | | G | UBERNUR IRWAN PRAYITNO padaawal masa kerja keduanya ini akhirnya tampil dengan sebuah gagasan rencanakerja yang sangat menjanjikan. Gagasan ini terasa sangat tepat karena telahdidahului oleh usaha melarang masuknya mart-mart seperti Indomart dan Alfamartmasuk ke Sumbar yang sifatnya kapitalistik dan membunuh usaha-usaha mini bisnisritel pewarungan kerakyatan di seluruh Indonesia. Apalagi dalam upaya melaksanakan usaha mini bisnisritel berbasis kerakyatan ini dikaitkan pula dengan upaya kerjasama dengan BankNagari sebagai pemasok dana permodalan. Syukur-syukur, dan memang diharapkan,kalau juga diikuti oleh bank-bank lainnya, khususnya bank-bank syariah, baikbank-bank syariah negara maupun swasta. Ada bagusnya kalau Minang Mart yang mau dikembangkan itu,sifatnya menyeluruh, tidak hanya tersebar di kota-kota tetapi juga di setiapNagari di Sumbar. Minimal ada satu Minang Mart di setiap Nagari, yang kapasitasnyadisesuaikan dengan kapasitas kebutuhan konsumptif di Nagari itu. Bukan mustahil, bahkan, kalau ide 1000 MinangMart dengan nama yang bisa berbagai ini juga berkembang ke rantau manapun yangbanyak dimasuki oleh para perantau Minang, baik di Indonesia ini maupun diKawasan Nusantara lainnya, termasuk Malaysia, Brunai, Sabah, dsb. Yang diperlukan tidak lain adalah “4K”: Kemauan, Kerjakeras, Kejujuran dan Kerjasama antara sesama, serta bimbingan yang kuat dariPemda sendiri. Seperti yang telah disampaikan oleh Gubernur Irwan akan komitmendari Pemda Sumbar untuk menjadikan bisnis ritel pewarungan dengan nama MinangMart ini sebagai pertaruhan akan keberhasilan maupun kegagalan dari PemdaSumbar ke masa depan, begitupun mestinya rakyat Sumbar sendiri, baik yang diranah maupun yang di rantau di mana saja di dunia ini. Kita sudah lihat sendiribagaimana kerjasama antara pemerintah dan rakyatnya, baik yang di ranah maupundi rantau, dari ketiga raksasa Dunia Kuning: Jepang, Korea dan Cina, sekarangini mampu merebut dunia bisnis dan industri di seluruh dunia. Semua itu dimulaitidak lain dari “4 K” itu: Kemauan, Kerja keras, Kejujuran dan Kerjasama. Kemauan, Kerjakeras, Kejujuran dan Kerja sama inilah yang perlu kita kembangkan di bumibertuah Minangkabau ini, yang dahulu pernah kita sanjung-sanjung karenamemiliki unsur-unsur budaya yang kita perlukan itu, tetapi yang sekarang telahmeluncur habis sampai ke tingkat ketiga dari bawah dalam ukuran keberhasilan diIndonesia dan Nusantara ini. Munculnya ide mau menciptakan Sumbar menjadi DIM(Derah Istimewa Minangkabau) tujuannya tidak lain adalah itu; tidak hanyasekedar memasukkan ideologi ABS-SBK ke dalam program pembangunan Pemda Sumbar,tetapi sekaligus sebagai kekuatan hukumnya dengan menjadikan Pemda Sumbar inimenjadi Provinsi DIM itu, seperti halnya dengan ke empat provinsi lainnya yangsudah menjadi Daerah Istimewa itu, yaitu Aceh, Yogya, Papua dan DKI Jakarta.Kalau jadi, Sumbar akan menjadi yang ke lima dari 34 provinsi yang ada di NKRIini. Dan peluang ini dibukakan oleh UUD1945 sendiri, khususnya Pasal 18 B.Tinggal kita memanfaatkan peluang yang dibukakan itu, justru untukmengembalikan Sumbar dengan budaya Minangkabaunya yang sudah terperosok jauhini kembali kepada marwah dan nama baik yang pernah diembannya itu. Denganmenjadikan Provinsi Sumbar menjadi Provinsi DIM itu, nilai budaya ABS-SBK itutidak hanya sekadar disebut-sebut seperti selama ini tetapi benar-benar menjadipatokan hukum dengan kekuatan hukum, seperti halnya hukum danperundang-undangan negara yang berlaku di ranah Minang sendiri. Artinya, adatdan agama Islam di bumi Minangkabau dijadikan sebagai sumber kekuatan hukumyang bisa menghitam-memutihkan di semua sisi kehidupan, baik di pemerintahanmaupun di masyarakat sendiri. Kembali keide penciptaan 1000 Minang Mart yang dilancarkan oleh Gubernur Irwan itu,pengalaman menyesakkan nafas dari usaha Koperasi Nagari di masa lalu yangmanajemennya dikuasai dan dikendalikan oleh pejabat pemerintah di Kecamatan danNagari yang merupakan sumber KKN (korupsi, kolusi, nepotisme), dihapus dandigantikan oleh manajeman koperasi yang bersih dan rasional, yang meluludikendalikan oleh rakyat sendiri. Minang Mart dan mart-mart lainnya yang bermunculandari rakyat sendiri, seluruhnya dikelolakan dengan prinsip “ekonomi kerakyatanberbasiskan koperasi syariah” di Nagari dan di mana saja. Cita-cita koperasi BungHatta yang kita perkaya dengan konsep ekonomi syariah kerakyatan, insya Allahakan kita munculkan bersama di ranah leluhur kita sendiri, Minangkabau, dankita kembangkan ke manapun di tanah air kita ini, dan di manapun, dengan kitamenjadikan Sumbar menjadi Provinsi DIM yang kerkekuatan hukum dan bercorakOtonomi
[R@ntau-Net] 1000 Minang Mart
1000 MINANG MART INILAH YANG DITUNGGU-TUNGGU SELAMA INI Mochtar Naim 20 Mei 2016 | | | G | UBERNUR IRWAN PRAYITNO padaawal masa kerja keduanya ini akhirnya tampil dengan sebuah gagasan rencanakerja yang sangat menjanjikan. Gagasan ini terasa sangat tepat karena telahdidahului oleh usaha melarang masuknya mart-mart seperti Indomart dan Alfamartmasuk ke Sumbar yang sifatnya kapitalistik dan membunuh usaha-usaha mini bisnisritel pewarungan kerakyatan di seluruh Indonesia. Apalagi dalam upaya melaksanakan usaha mini bisnisritel berbasis kerakyatan ini dikaitkan pula dengan upaya kerjasama dengan BankNagari sebagai pemasok dana permodalan. Syukur-syukur, dan memang diharapkan,kalau juga diikuti oleh bank-bank lainnya, khususnya bank-bank syariah, baikbank-bank syariah negara maupun swasta. Ada bagusnya kalau Minang Mart yang mau dikembangkan itu,sifatnya menyeluruh, tidak hanya tersebar di kota-kota tetapi juga di setiapNagari di Sumbar. Minimal ada satu Minang Mart di setiap Nagari, yang kapasitasnyadisesuaikan dengan kapasitas kebutuhan konsumptif di Nagari itu. Bukan mustahil, bahkan, kalau ide 1000 MinangMart dengan nama yang bisa berbagai ini juga berkembang ke rantau manapun yangbanyak dimasuki oleh para perantau Minang, baik di Indonesia ini maupun diKawasan Nusantara lainnya, termasuk Malaysia, Brunai, Sabah, dsb. Yang diperlukan tidak lain adalah “4K”: Kemauan, Kerjakeras, Kejujuran dan Kerjasama antara sesama, serta bimbingan yang kuat dariPemda sendiri. Seperti yang telah disampaikan oleh Gubernur Irwan akan komitmendari Pemda Sumbar untuk menjadikan bisnis ritel pewarungan dengan nama MinangMart ini sebagai pertaruhan akan keberhasilan maupun kegagalan dari PemdaSumbar ke masa depan, begitupun mestinya rakyat Sumbar sendiri, baik yang diranah maupun yang di rantau di mana saja di dunia ini. Kita sudah lihat sendiribagaimana kerjasama antara pemerintah dan rakyatnya, baik yang di ranah maupundi rantau, dari ketiga raksasa Dunia Kuning: Jepang, Korea dan Cina, sekarangini mampu merebut dunia bisnis dan industri di seluruh dunia. Semua itu dimulaitidak lain dari “4 K” itu: Kemauan, Kerja keras, Kejujuran dan Kerjasama. Kemauan, Kerjakeras, Kejujuran dan Kerja sama inilah yang perlu kita kembangkan di bumibertuah Minangkabau ini, yang dahulu pernah kita sanjung-sanjung karenamemiliki unsur-unsur budaya yang kita perlukan itu, tetapi yang sekarang telahmeluncur habis sampai ke tingkat ketiga dari bawah dalam ukuran keberhasilan diIndonesia dan Nusantara ini. Munculnya ide mau menciptakan Sumbar menjadi DIM(Derah Istimewa Minangkabau) tujuannya tidak lain adalah itu; tidak hanyasekedar memasukkan ideologi ABS-SBK ke dalam program pembangunan Pemda Sumbar,tetapi sekaligus sebagai kekuatan hukumnya dengan menjadikan Pemda Sumbar inimenjadi Provinsi DIM itu, seperti halnya dengan ke empat provinsi lainnya yangsudah menjadi Daerah Istimewa itu, yaitu Aceh, Yogya, Papua dan DKI Jakarta.Kalau jadi, Sumbar akan menjadi yang ke lima dari 34 provinsi yang ada di NKRIini. Dan peluang ini dibukakan oleh UUD1945 sendiri, khususnya Pasal 18 B.Tinggal kita memanfaatkan peluang yang dibukakan itu, justru untukmengembalikan Sumbar dengan budaya Minangkabaunya yang sudah terperosok jauhini kembali kepada marwah dan nama baik yang pernah diembannya itu. Denganmenjadikan Provinsi Sumbar menjadi Provinsi DIM itu, nilai budaya ABS-SBK itutidak hanya sekadar disebut-sebut seperti selama ini tetapi benar-benar menjadipatokan hukum dengan kekuatan hukum, seperti halnya hukum danperundang-undangan negara yang berlaku di ranah Minang sendiri. Artinya, adatdan agama Islam di bumi Minangkabau dijadikan sebagai sumber kekuatan hukumyang bisa menghitam-memutihkan di semua sisi kehidupan, baik di pemerintahanmaupun di masyarakat sendiri. Kembali keide penciptaan 1000 Minang Mart yang dilancarkan oleh Gubernur Irwan itu,pengalaman menyesakkan nafas dari usaha Koperasi Nagari di masa lalu yangmanajemennya dikuasai dan dikendalikan oleh pejabat pemerintah di Kecamatan danNagari yang merupakan sumber KKN (korupsi, kolusi, nepotisme), dihapus dandigantikan oleh manajeman koperasi yang bersih dan rasional, yang meluludikendalikan oleh rakyat sendiri. Minang Mart dan mart-mart lainnya yang bermunculandari rakyat sendiri, seluruhnya dikelolakan dengan prinsip “ekonomi kerakyatanberbasiskan koperasi syariah” di Nagari dan di mana saja. Cita-cita koperasi BungHatta yang kita perkaya dengan konsep ekonomi syariah kerakyatan, insya Allahakan kita munculkan bersama di ranah leluhur kita sendiri, Minangkabau, dankita kembangkan ke manapun di tanah air kita ini, dan di manapun, dengan kitamenjadikan Sumbar menjadi Provinsi DIM yang kerkekuatan hukum dan bercorakOtonomi Daerah. Semoga Allahswt membukakan peluang dengan ma’unah dan
[R@ntau-Net] MELIRIK PESANTREN DI JAWA DLM MENGHIMPUN DANA
SUMATERA THAWALIB PARABEK Melirik ke Cara Pesantren di Jawa Menghimpun Dana Mochtar Naim 28 April 2016 | S | EBAGAI sesama mantan AnggotaDPD dan MPR RI, saya banyak mengikuti sepak terjang dari KH Mahmud Ali Zaindari Pasuruan, Jawa Timur, yang mengayomi sebuah pesantren di Pasuruan, JawaTimur. Di pesantren itu semuasantri-pelajar, serta para orang tua, para guru dan para pegawai pesantren diikut-sertakandalam usaha menghimpun dana bagi pengelolaan pesantren dalam bentuk usahaekonomi pesantren yang sifatnya produktif. Semua apapun usaha yang digerakkandi lingkungan pesantren, termasuk usaha penyediaan makanan dan minuman sertakebutuhan buku, alat-alat tulis, pakaian, dll bagi para santri yang tinggal diasrama dan di luarpun, diusahakan oleh usaha ekonomi pesantren itu. Usahaekonomi pesantren itu diusahakan secara terorganisasi berbentuk badan hukumbercorak PT ataupun Koperasi Syariah Pesantren. PT atau Koperasi Syariah Pesantren ini mengembangkanusaha perekonomian produktif di bidang-bidang yang potensial bisa dikembangkandi lingkungan geografis pesantren, yang arealnya bisa di manapun di provinsiJatim, baik di bidang pertanian-perkebunan, perikanan, peternakan, industrirumah tangga ataupun industri bisnis mikro dan menengah-makro sekalipun. Dari informasi yang diberikan, usahaperekonomian produktif yang digerakkan dan dikelolakan di pesantren itu totalassetnya sudah mencapai miliaran rupiah, sehingga wang sekolah santri bisaditekan sampai ke tingkat yang relatif sangat rendah dan murah, sementara gajiguru dan kebutuhan material pengelolaan sekolah ditingkatkan. Hal yang samajuga berlaku di banyak pesantren di Jawa. * Semua itubisa ditiru oleh sekolah-sekolah swasta, termasuk madrasah dan pesantren yangjuga berkembang di Sumbar dan di manapun di Indonesia ini. Saya sendiri sudahpernah membawakannya ke ketua pengurus harian sekolah Thawalib Parabek, yangsaya kebetulan juga duduk di dalamnya, tetapi disambut dengan dingin dan takmenyelera. Pada hal saya sudah berkunjung sebelumnya ke Wali Nagari SungaiTanang, bersebelahan dengan Parabek, menanyakan prospek kerjasama pengelolaanbisnis air minum kemasan, kerjasama dengan Sumatera Thawalib Parabek, yangdisambut dengan entusias dan positif. Saya tuliskancerita ini di sini untuk mendapatkan respons dan reaksi dari kita-kita yangmengurus sekolah Sumatera Thawalib Parabek, dan semua sekolah-sekolah danmadrasah-madrasah serta pesantren-pesantren swasta di manapun di ranah Minang diSumatera Barat. Mari, kitabelajar dari contoh-contoh bagus dari manapun datangnya. Uthlubul ‘ilma walau bish shîn. Ke Cinapun kita dihasung untukmencari ilmu oleh agama kita sendiri. *** Wassalam, Mochtar Naim KompInhutani, Blok M5, Ciputat, Tangsel. HP: 0813 1719 8778. Email:mochtarn...@yahoo.com Ref: KHMahmud Ali Zain, HP: 0812 3300 421, Email: maliz...@asyki.com -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Re "RUMAH-SURAU-SEKOLAH"
Pak Maturidi dkk, Tanpa harus menunggu siapa2, kita bisa mulai di surau di kampung kita masing2. Kita kan ndak mungkin menunggu orang lain yang bukan dari kampung kita mengerjakannya untuk kita di kampung kita sendiri. Bagus kalau inisiatif ini digerakkan melalui Nagari masing2, sehingga beberapa surau di Nagari bisa sekali digerakkan. Begitu juga dengan gerakan membangun usaha ekonomi bersama berbasiskan Nagari dengan prinsip koperasi syariah Nagari yang kita idamkan itu. Cobalah kita mulai di Nagari kita masing2 seperti contoh pendidikan surau diatas. Salam, MN On Wednesday, April 6, 2016 5:19 PM, Maturidi Donsan wrote: Pak MN n.a.h Mudah-mudahan harapan kita ini lambat laun terkabul. Ini perlu waktu. Tokoh-tokoh pendidik kita hendaknya terdorong untuk melirik surau sebagai sarana untuk pendidikan, terutama dalam menghadapi biaya tinggi pendidikan sekarang ini. Usaha dari anak muda kita Taufal Hidayat dengan " Rumah Sains Terpadu Tri-Di"nya di Padang akan mengarah kesana. Kita berusaha dan berdoa semoga usaha menjadikan surau sarana pendidikan dikampuang lambat laun mendapat sambutan dari TTS di kampuang. Maturidi -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Re "RUMAH-SURAU-SEKOLAH"
Pak Maturidi yg baik,Dengan berbasiskan pembangunan di Nagari berorientasi bottom-up tu, langkah awal nan paralu awak ambiak, memang, baa caro mamanfaatkan fasilitas surau, dsb, untuk kepentingan pendidikan anak-anak awak. Untuak itu memang paralu dimusyawarahkan dan diambiak kato sapakat talabiah dahulu agar surau bisa dipakai untuk mandidik anak2 awak, khususnya nan tak mampu mambaia uang sikola, mambali buku, dsb. Co lah Pak Maturidi muloi di kampuang Bpk sendiri untuk nanti juo disebarkan ka kampuang lain-lain nan punyo surau. Co ambo danga baa reaksi dari Bpk dan warga di kampuang Bpk.Salam, 6 Apr 2016. MN On Wednesday, April 6, 2016 6:59 AM, Maturidi Donsan wrote: Tertarik denghan topik "Rumah-Surau-Sekolah, saya ingin mneyoroti penggunaan surau. Harapan kedepan agar surau menjadi pusat kegiatan pendidikan,minimal bagi anak didik yang putus sekolah. Denganmemanfaatka surau, diharapkan pendudukmendapatkan pendidikan yang merata sampai ke Perguruan Tinggi.Perintahdaerah dan masyarakat harus jeput boladengan memberikan fasilitas.. Model Inyiak Jambek, Canduang , Parabek tempo hari masih bisadigunakan. Hal ini mengngat biaya keluarga yang paling tinggi saat ini adalahbiaya pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SLTP. SLTA sampai ke PerguruanTinggi, tidak semua penduduk di Jorong/Nagari menyanggupinya. Dengan memanfaatkan surau menjadi tempat kegiatan belajar hal ini akan meringankan beban penduduk jorong/nagari secara tak lansung menaikan taraf hidupmereka. Mudah-mudahanTTS ( Ninik mamak, Cadiak Pandai dan Alim Ulama) ditambah Bundo Kanduang danPemuda-pagar nagari, dinagari masing-masing bisa tergerak untuk memanfatkansurau dan para sarjana yang ada dinagariuntuk membantu anak didik baik yang putus sekolah maupun yang ingin melanjutkan dijorong/nagari saja, dengan demikian diharapkan penduduk nagari meratadapat mengenyam pendidikan tinggi dan ABSSBK bisa terpelihara. Maturidi(L/77), Talang Solok, Kutianyia, Duri Riau -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "RUMAH-SURAU-SEKOLAH"
Kawan2,Untuak kito pasakokkan basamo, mari kito talaah uraian terlampir nan kalau paralu seminarkan.Salam, MN 31/03/2016 lah diedit. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 150901 1 RUMAH SURAU SEKOLAH (1).docx Description: MS-Word 2007 document 150901 1 RUMAH SURAU SEKOLAH (1).docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] Re: [banuanet] MOCHTAR NAIM: "DPDRI HIDUP SEGAN MATI TAK MAU"
#yiv8947271916 #yiv8947271916 -- #yiv8947271916ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mkp #yiv8947271916hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mkp #yiv8947271916ads {margin-bottom:10px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mkp .yiv8947271916ad {padding:0 0;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mkp .yiv8947271916ad p {margin:0;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mkp .yiv8947271916ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-sponsor #yiv8947271916ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-sponsor #yiv8947271916ygrp-lc #yiv8947271916hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-sponsor #yiv8947271916ygrp-lc .yiv8947271916ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8947271916 #yiv8947271916actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8947271916 #yiv8947271916activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916activity span {font-weight:700;}#yiv8947271916 #yiv8947271916activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv8947271916 #yiv8947271916activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8947271916 #yiv8947271916activity span span {color:#ff7900;}#yiv8947271916 #yiv8947271916activity span .yiv8947271916underline {text-decoration:underline;}#yiv8947271916 .yiv8947271916attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv8947271916 .yiv8947271916attach div a {text-decoration:none;}#yiv8947271916 .yiv8947271916attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv8947271916 .yiv8947271916attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv8947271916 .yiv8947271916attach label a {text-decoration:none;}#yiv8947271916 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv8947271916 .yiv8947271916bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv8947271916 .yiv8947271916bold a {text-decoration:none;}#yiv8947271916 dd.yiv8947271916last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8947271916 dd.yiv8947271916last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8947271916 dd.yiv8947271916last p span.yiv8947271916yshortcuts {margin-right:0;}#yiv8947271916 div.yiv8947271916attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv8947271916 div.yiv8947271916attach-table {width:400px;}#yiv8947271916 div.yiv8947271916file-title a, #yiv8947271916 div.yiv8947271916file-title a:active, #yiv8947271916 div.yiv8947271916file-title a:hover, #yiv8947271916 div.yiv8947271916file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv8947271916 div.yiv8947271916photo-title a, #yiv8947271916 div.yiv8947271916photo-title a:active, #yiv8947271916 div.yiv8947271916photo-title a:hover, #yiv8947271916 div.yiv8947271916photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv8947271916 div#yiv8947271916ygrp-mlmsg #yiv8947271916ygrp-msg p a span.yiv8947271916yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv8947271916 .yiv8947271916green {color:#628c2a;}#yiv8947271916 .yiv8947271916MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv8947271916 o {font-size:0;}#yiv8947271916 #yiv8947271916photos div {float:left;width:72px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916photos div div {border:1px solid #66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916reco-category {font-size:77%;}#yiv8947271916 #yiv8947271916reco-desc {font-size:77%;}#yiv8947271916 .yiv8947271916replbq {margin:4px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mlmsg select, #yiv8947271916 input, #yiv8947271916 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mlmsg pre, #yiv8947271916 code {font:115% monospace;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mlmsg #yiv8947271916logo {padding-bottom:10px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-msg p#yiv8947271916attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-reco #yiv8947271916reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-reco {margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-sponsor #yiv8947271916ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-sponso
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DPDRI HIDUP SEGAN MATI TAK MAU"
DPD-RI HIDUP SEGAN MATI TAK MAU Mochtar Naim Mantan Anggota DPD-RI (2004-2009) SEBAGAI anggota DPD-RI angkatanpertama 2004-2009, saya dengan beberapa kawan anggota pernah mengajukan ide danpemikiran agar DPD-RI dirubah menjadi Senat, sehingga DPD-RI tidak hanyasekadar mengajukan usul dan saran kepada DPR-RI tetapi punya kemandirian dalammemutus dan punya pendapat sendiri dalam sistem legislatif di tingkat nasional.Artinya kecuali DPD-RI dirubah menjadi Senat, NKRI (Negara Kesatuan RI) pundirubah menjadi NPRI (Negara Persatuan RI) – sehingga menjadi Negara Federaldengan sistem dua kamar, seperti halnya praktis semua negara-negara besar didunia, termasuk USA, Kanada, Meksiko, Argentina, Australia, India, Pakistan, Rusia,Inggeris, Jerman, dan negara tetangga kita, Malaysia, dsb. Apalagi negara sebesar RI yang merupakan negara nomor 4terbesar di dunia, baik dari segi jumlah penduduk yang 250 juta banyaknya,maupun dari segi luasnya yang merupakan negara maritim terbesar di dunia disepanjang garis Khatul Istiwa, yang memisah atau sekaligus mempertemukan duabenua (Asia dan Australia) dan dua lautan besar (India dan Pasifik), wajar dansangat wajar sekali kalau NKRI menjadi NPRI dan DPD-RI menjadi Senat yang 34Provinsi di Indonesia ini menjadi provinsi atau negara bagiannya. Apalagi diIndonesia sendiri, selain dari belasan ribu pulau-pulau, besar dan kecil, jugadihuni oleh ratusan suku yang kecuali berlatar-belakangkan Melayu Polinesiajuga Austro-Melanesia. Belum pula latar-belakang agama dan budaya yang jugaberbagai dan bervariasi, yang semua agama dan semua budaya di dunia ini juga adadi Indonesia ini. Dengan latar-belakang gambaran seperti itu, aneh bin ajaibsesungguhnya jika Indonesia merupakan sebuah Negara Kesatuan, bukan NegaraPersatuan. Kalau kita telusuri, ini terutama adalah karena Faktor J (Jawa) yangsejak semula, sejak zaman Majapahit, menguasai seluruh Nusantara sampai ke hariini. Karenanya, bukan hanya politis, tetapi juga ekonomi, pendidikan dansosial-budaya, Indonesia dikendalikan oleh pusat kekuasaan yang berdomisili diJawa, dengan sistem yang sentralistik, sentripetal dan top-down. Sementara dibidang ekonomi, khususnya, muncul pula Faktor CK (Cina Konglomerat) yangmenguasai ekonomi Indonesia ini, dari hulu sampai ke muara, di darat, laut danudara. Gedung-gedung dan bangunan besar-besar yang berebutan menjulang keudara, terutama di kota-kota besar, akhir-akhir ini, hampir semua, mereka yangpunya dan kuasai. Bangunan fabrik dan industri,apapun coraknya, sebagian terbesar juga mereka yang punya dan kuasai. Belumpula perkebunan, kehutanan, perikanan laut, sampai ke pusat-pusat belanja,termasuk mall-mall dan maret-maret di kota-kota, hampir tanpa kecuali, merekayang punya dan kuasai. Sementara jumlah penduduk yang berlatar-belakangkan Cinahanya sekitar 2-3 % saja tetapi mereka yang praktis menguasai seluruh jenteraekonomi Indonesia ini. KeduaFaktor J dan CK inilah yang bersimbiosis membangun Indonesia ini sejak masaOrde Baru di zaman Soeharto ke zaman pasca Reformasi sekarang ini. Indonesia jadinyatinggal selangkah di belakang Filipina yang tidak hanya ekonomi tapi jugapolitik dan semua-semua sudah dikuasai oleh Faktor CK ini. Singapura, sepertikita lihat, yang tadinya adalah Kerajaan Melayu Temasek, sekarang negara pulauyang seluruhnya berada di tangan CK dan menjadi pusat pengendalian ekonomi darinegara-negara tetangga ASEAN. Malaysia yang tadinya bersekutu dengan Singapuramembentuk negara Persekutuan Semenanjung, di awal era Mahathir awal 1970anmelepaskan diri dan membentuk Negara Malaysia sendiri. Dengan itu suku Melayumendapatkan peluang yang besar untuk membangun diri dan khususnya ekonomimereka. Dari bermula penguasaan Melayu hanya 2 %, dalam jangka 20 tahun pertamatelah naik menjadi 22 % dan sekarang sudah mendekati 40 %. Kembali ke Indonesia, justeru di saat kita mempertanyakannasib masa depan dari DPD-RI, dengan sistem dan strukturnya seperti sekarangini, sebaiknya dibubarkan saja karena tidak banyak manfaatnya. Anggaran yangdikeluarkan tiap tahun tidak kurang besarnya, sementara pimpinan maupun paraanggota senantiasa suka mencari peluang untuk jalan-jalan ke berbagai negaramanca negara dengan dalih macam-macam. Lagi pula dari pada ke dalam suka bercakak-cakakmemperebutkan kursi kepemimpinan, karena tidak ada yang akan diajukan atau diusulkanke DPR-RI, memang sebaiknya dibubarkan saja. Kecuali jika masih mau, jadikanlahDPD-RI itu menjadi Senat dari sebuah Negara Persatuan RI seperti negara-negarabesar berbentuk federal lainnya itu. Saya dan kawan-kawan yang sepaham dan sehaluan, malahbertambah yakin perlunya dirubah dan dirombak sistem ketata-negaraan kita dariNKRI menjadi NPRI dan dari sistem unitari menjadi sistem federal, justeru setelahmelihat perkembangan menyeluruh sejak periode Orde Baru ke Reformasi dan pascaReformasi sekarang ini. Dengan NPRI dan
[R@ntau-Net] Tanggapan thdp Mizardi dkk tt Sejarah dan DIM
Mochtar Naim ToMizardiToday at 10:19 AMSdr Mizardi dkk, Kesalahan sejarah adalah bahagian dari sejarah itu sendiri. Tidak ada sejarah dari suatu bangsa berjalan semua serba mulus. Pasti ada onak-durinya, yang karena itu namanya adalah sejarah. Tapi sejarah pula yang selalu ingin memperbaiki diri. Karenanya tidak ada masalah kalau kita dalam menjalani sejarah selalu berupaya untuk memperbaiki diri. Belum pula yang namanya versi sejarah. Apa yang baik kata kita, buruk kata orang. Atau sebaliknya. Maka lahirlah yang namanya versi sejarah yang jadinya bisa bergelinsam-pinsam yang berjalan di sepanjang sejarah itu. Yang kita tuju dengan DIM tidak lain adalah agar sejarah itu berjalan sesuai dengan jalur sejarah seperti yang diinginkan oleh pengatur sejarah itu. Dan yang Maha Pengatur Sejarah itu tidak lain adalah Allah swt yang kepadanya kita kembalikan semua urusan. Makanya kita dalam hidup bersama kita memerlukan pegangan hidup yang kita namakan dengan ABS-SBK itu. Dengan ABS-SBK kita perbaiki sejarah kita ke masa depan. Kita jadikan Kitabullah Al Qur'anul Karim itu sebagai pedoman dan penyuluh hidup kita dalam bernegara dan bermasyarakat. Mari dengan DIM dan dengan otonomi khusus sebagai DIM yang diberikan oleh Pasal 18 B UUD1945 dari NKRI kepada kita, kita perbaiki segala kekurangan kita menuju masyarakat madani yang diridhai oleh Allah swt. Mari kita bersatu hati dan bersatu tekad serta bersatu amal dalam membangun tanah tercinta Minangkabau ini. Semoga Allah swt meridhai, amin. Demikian Sdr Mizardi dan kawan-kawan semua. Wassalamu'alaikum w.w. Mochtar Naim, umur baru 48. Ciputat, 16 Maret 2016 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Mochtar Naaim: Pokok Pikiran DIM untuk disepakati Bersama. Mohon Tanggapan. MN
DIM (DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU) Mochtar Naim 15 Maret 2016 SEJAK awal 2015 yl, ditengah-tengah masyarakat Minang, baik yang di ranah di Sumatera Barat maupunyang di rantau di manapun di Nusantara dan dunia ini, bergulir ide dankeinginan untuk merubah Provinsi Sumatera Barat menjadi Provinsi DaerahIstimewa Minangkabau (DIM). Kebetulan ide dan keinginan ini dibukakan olehPasal 18 B UUD1945 sendiri yang memberi kesempatan dan peluang kepadadaerah-daerah provinsi di manapun yang merasa memiliki kekhasan dankeistimewaan adat dan sosial-budayanya untuk mengajukan diri sebagai DaerahIstimewa, seperti halnya yang telah dilakukan oleh Aceh, Yogya, Papua dan DKI.Berbeda halnya dengan provinsi-provinsi lain yang biasa, Provinsi DaerahIstimewa tidak hanya memiliki kekhasan yang diakui oleh pemerintah nasionaltetapi juga memiliki hak otonomi khusus yang memberlakukan ciri-ciri kekhasannyaitu berfungsi secara optimal dan berlaku di setiap segi kehidupannya itu, baikdi bidang politik, ekonomi, pendidikan, agama dan sosial-budaya. Ide dan keinginan menuju DIM ini cepat diresponi olehmasyarakat Minang, baik yang di ranah maupun yang di rantau, dengan melihatbahwa Sumatera Barat dengan budaya Minangkabaunya itu sejak PRRI akhir 1950anke mari cenderung menurun dan meluncur terus sehingga oleh BPS tingkat Indeks Kebahagiaan Sumbar dikategorikansebagai berada di tingkat ketiga terendah, dari 34 provinsi di Indonesia ini.Yang di bawah Sumbar hanyalah Papua dan NTT, sedang selebihnya berada di atasSumbar. Di masa pasca PRRI malah banyak dari generasi muda maupun tua Sumbaryang mabur dan berhamburan ke luar Sumbar karena merasa Sumbar tidak lagi amanuntuk didiami. Lama masanya sesudah itu yang orang Minang di rantau sengajamenyembunyikan identitas diri karena malu bahwa mereka berasal dari Minang. Berbeda sekali dengan orang Minang di masasebelum PRRI yang bangga dengan keminangannya; apalagi banyak pula daritokoh-tokoh mereka di tingkat nasional yang menonjol ke depan di hampir semuabidang kegiatan. Sumbar, kebetulan pula, berada di jajaran Bukit Barisan ditengah pulau Sumatera dengan jajaran gunung-gunung, ngarai dan lembah, yang di sebelah baratnya membujur LautanHindia dengan Kepulauan Mentawai yang berada di bawah yurisdiksi ProvinsiSumbar. Karenanya tidak banyak dari lahannya yang bisa dimanfaatkan untukkegunaan pertanian dan perkebunan dan ekonomi produktif lainnya. Mana-mana yangtersedia, terutama di lingkaran luar di Pasaman, Darmasyraya, Solok Selatan danPesisir Selatan, ratusan ribu hektar luasnya tanah ulayat yang sudah pula diberikanoleh pemerintah HGUnya kepada perusahaan-perusahan sawit milik konglomeratnon-pri yang pusatnya tidak di Sumbar tapi di Jawa, Singapura, Malaysia, bahkanHong Kong dan Taiwan. Hanya di lingkarandalamlah, di Luhak nan Tiga, Tanah Datar, Agam dan Lima Puluh Kota, di sampingdi lingkaran luar Padang-Pariaman dan Solok-Sijunjung, yang tanahnya subur dancocok dijadikan daerah pertanian dan perkebunan oleh penduduk pribumi setempat,di samping memang sudah padat dengan penduduk dan nagari-nagari kampung halaman. Sebenarnya di Sumbar itu semua serba ada dari segi kakayaanalamnya. Cuma sumbernya semua serba terbatas. Kecuali semen Indarung, tidak adayang berjumlah luas dan banyak. Tambang Batu Bara Sawah Lunto sudah lama tutup.Sumber kakayaan alam emas di Solok Selatan tidak terolahkan dan jadi sumberperebutan dari pihak-pihak yang berminat. Sementara kekayaan hutannya banyakdilongsorkan dan balok-balok kayunya dikirim ke luar Sumbar bahkan ke luarnegeri oleh perusahaan-perusahaan siluman konglomerat yang gentayangan. Sementara itu, juga sejak PRRI setengah abad yl ke mariini, bermacam kemesuman dan penyakit sosial masuk ke kota-kota di Sumbar. Yangdiincarnya jelas anak-anak muda yang kebanyakan justeru sedang bersekolah.Sebutlah apa yang tidak ada di Sumbar seperti halnya dengan daerah-daerah dankota-kota lainnya di Indonesia ini. Pantai Padang, sebelum direhab sekarangini, adalah tempat permesuman yang tak terbayangkan bisa terjadi. Karenapenyebab utamanya tidak dienyahkan, maka tempat permesuman pun juga bisa berpindah-pindahdari satu tempat ke tempat lainnya. Apalagi dengan banyaknya hotel-hotel barudibangun oleh para pengusaha konglomerat, tempat-tempat hotel itupun jadisarangnya permesuman dengan narkoba dan minuman alkohol yang tak terkendali. Dibidang pemerintahan sendiri, dengan otonomi tidak diberikan ke provinsi tapi kekota-kota dan kabupaten-kabupaten, maka KKN –korupsi, kolusi dan nepotisme—pun,seperti di daerah-daerah lain, juga ikut mewabah dan merajalela. Semua ini memicu penduduk pribumi asli Minang, baik yang diranah maupun yang di rantau, untuk bertekad merubah provinsi Sumbar menjadiprovinsi DIM –Daerah Istimewa Minangkabau-- itu, sesuai dengan peluang yangdiberikan oleh UUD1945 pasal 18 B itu; karena dengan DIM mereka bisamengaktualisasikan kekuatan
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DENGAN RPJMD 2016-2021 MEMBANGUN DIM"
Kawan2, Tolong dibaca dan disempurnakan. Salam, MN DENGANRPJMD 2016-2021 MEMBANGUN DIM (DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU) MochtarNaim Disampaikan pada Pertemuan RPJMD Sumbar, Minggu, 13 Maret 2016, di Hotel Balairung, Jl Matraman Raya 19, Jakarta Timur DENGAN kita sekarangmembicarakan tentang RPJMD Sumbar 2016-2021, waktunya adalah tepat sekali untukmengaitkannya langsung dengan rencana dan keinginan kita untuk menjadikanProvinsi Sumatera Barat menjadi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM). Kecualibagian terbesar dari rakyat dan masyarakat Minangkabau, baik di ranah maupun dirantau di manapun, telah menyuarakan suara hatinya untuk membangun danmengembangkan Provinsi Sumbar menjadi Provinsi Otonomi DIM itu, unsur pimpinanekesekutif dan legislatif PemdaProvinsi, seperti yang telah disuarakan oleh Gubernur Provinsi Sumbar, Prof DrIrwan Prayitno, dan Ketua DPRD Provinsi Sumbar, Drs Hendra Irwan Rahim, puntelah menyatakan kesepakatan dan persetujuannya. Sejumlah Bupati dan Wali Kota,sampai ke Camat dan Wali Nagari serta pimpinan KAN, MUI dan ormas-ormas yangada di Sumbar pun telah menyatakan kesepakatan dan persetujuannya itu. Tinggalkita menyiapkan sebuah Kongres Minangkabau Sedunia dalam tahun 2016 ini juga untukmendapatkan kata sepakat bulat dari kita semua untuk tujuan membangun DIM itu.Dalam Kongres Minangkabau Sedunia itu kita juga menyepakati Naskah Akademikpembentukan DIM itu yang sekarang tengah disiapkan oleh sebuah Panitia Khususyang diketuai oleh pakar hukum tata negara kita, Prof Dr Yusril Ihza MahendraDt Maharajo Palinduang, dengan sejumlah anggota pakar hukum tata negara danlain-lain dari ranah dan rantau. Dengan kesepakatan kita bersama itu, tinggalkita berdoa dan mengharapkan, semoga pihak berkompeten di Pusat, termasukPresiden, Ketua MPR, DPR dan DPD RI, menyetujui dan mengabulkannya. Dengan itu,insya Allah, kita akan menjadi provinsi kelima sesudah Aceh, Yogya, Papua danDKI yang akan menjadi Daerah Istimewa di NKRI ini. Kita sendiri insya Allah, dengan peluang yang diberikanoleh UUD1945, khususnya yang tercantum dalam Pasal 18 B [ -- ayat (1): “Negara mengakui danmenghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus ataubersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang,” dan ayat (2): “Negaramengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat besertahak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembanganmasyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang,”]-- akan memanfaatkan peluang konstitusional itu untuk menghidupkan nilai-nilai khasdan istimewa dari adat, agama dan sosial-budaya yang kita miliki agar kitakembali terangkatkan, yang selama ini, khususnya sejak PRRI setengah abad kemari ini, sudah jauh terpuruk di pelataran nasional kita. Tingkat pencapaiandari daerah-daerah yang dicatat oleh BPS memperlihatkan bahwa Sumatera Baratberada pada urutan ketiga, bukan dari atas, tapi dari bawah. Hanya NTT danPapua yang berada di bawah kita, sedang selebihnya, 31 lainnya, berada di ataskita. Dengan DIM, insya Allah, kita angkatkan kembali marwah kampung halamankita kembali ke tingkat yang di atas, dan kembali menjadi suluh bendang dansuri tauladan yang diikuti di tanah air Nusantara ini. Dengan demikian, di samping kita tetap selalu mengikutiketentuan-ketentuan yang datang dari negara dan pemerintahan nasional NKRI kita,kita dengan DIM itu memberlakukan nilai-nilai khas dan istimewa dari adat,agama dan sosial-budaya kita sebagai pedoman hidup kita dan kita perlakukansebagai norma-norma sosial yang harus kita patuhi, dengan ganjaransanksi-sanksi yang harus kita ikuti demi terlaksananya ajaran adat, agama dannorma-norma sosial itu. Sejauh ini ada sejumlah pola budaya yang bersumber dariadat, agama dan sosial-budaya itu yang perlu kita angkatkan sebagai pedomanhidup kita yang sifatnya khas dan istimewa itu. Satu, adalah filosofi budayaABS-SBK (Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah), yang menempatkanAdat berada di bawah Syarak, dan Syarak berada di bawah Kitabullah Al Qur’anulKarim. Orang Minang karenanya adalah orang Islam yang melaksanakanajaran-ajaran Islam dalam semua segi kehidupannya dan menghormati non-muslim dariberbagai suku bangsa yang berdomisili di ranah Minang. Dua, masyarakat dan budaya Minang menempatkan wanitasebagai Ibu alias Bundo Kanduang yang berada di atas paradigma sosial, sehinggasistem sosial kekeluargaannya berdasar ajaran matrilineal tapi bukan matriarkal.Artinya, sementara garis keturunan diatur menurut garis keturunan ibu, tetapisistem kekuasaan dalam keluarga, kaum, suku dan nagari berada di tanganlaki-laki secara patriarkal. Tiga, sistem kekuasaan patriarkal ini dibagi ke dalam tigapola kepemimpinan: Tungku nan Tigo Sajarangan, Tali nan Tigo Sapilin. NinikMamak di bidang Adat; Alim Ulama di bidang Agama; dan Cerdik Pandai
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "PULANG KAMPUNG MELALUI JALAN BERLIKU"
PULANG KAMPUNG MELALUI JALANBERLIKU Mochtar Naim 8 Maret 2016 | K | ALAU waktu pulang kampung dulu dari Jakarta ke ranah di Sumatera Barat,Gunung Merapi yang terkelilingi, pulang kampung kemarin ini lain pula jalanyang saya lalui. Saya dengan tujuan juga pulang kampung ke rumah anak diBatipuah, yang biasanya ambil jalan biasa Lubuak Aluang ke Lembah Anai, kePadang Panjang, kemarin yang saya ambil jalan berputar melalui Sitinjau Lauikke Danau Diateh dan Dibawah. Dengan mobil yang disopiri oleh kawan, si Boynamanya, kami setelah sebentar menyusurjalan dengan Gunung Talang di sebelahkiri dan kebun teh di kiri-kanan jalan, lalubertemulah dengan Danah Diateh yang kalau terus ke Alahan Panjang dan MuaroLabuah. Tapi yang kami ambil adalah jalan mengelok ke Danau Dibawah, yangpemandangan di kedua danau yang dilalui itu indah sekali. Kami lalu menelusuri jalan ke Muaro Paneh yang menuju kekota Solok, dan dari Solok melalui Silungkang ke kota arang Sawah Lunto. Walautambang batu bara sudah berhenti dan Sawah Lunto sekarang sudah berubah menjadikota pariwisata yang molek dan menarik, perjalanan kami tidak kurangmenariknya. Apalagi melewati kampung-kampung dan nagari-nagari yang berjejeranrumah-rumah rancak yang agaknya adalah hasil kerja keras selagi di rantau. Dari Sawah Lunto kamipun sampai di wilayah Tanah Datar yanghanya namanya yang datar, tapi tanah dan ranahnya berbukit bergelombang. Kamidari Saruaso tidak mengelok ke kanan ke kota Batu Sangkar, tetapi belok ke kirike Ombilin. Tiba di Ombilin di tepi Danau Singkarak, kamipun beli oleh-oleh ikanbilih sebagai pembuka pintu nanti di Ciputat. Tibadi rumah anak di Batipuah, istirahat semalam untuk keesokan harinya pagi-pagilanjut ke Panyalaian Sapuluah Koto ke Madrasah Muwahhidin yang baru dibangunoleh Dr Irfianda Abidin, Ketum MTKAAM. Sempat berceramah dengan para siswa danguru-guru yang mengesankan dan pulang kembali ke Batipuah sudah ditunggu olehpara ibu-ibu Wanita Islam yang anak-anak mereka, lk 80 orang, mengikuti latihanTahfizul Qur’an di rumah gadang anak yang ibu mereka alias isteri saya dikuburkandi taman di belakang rumah gadang itu yang meninggalnya di Jakarta 4 tahun yl. Ibu-ibu Wanita Islam yang dibina oleh Ibu Erna dari TanjungBarulak, ex anggota DPRD Kab Tanah Datar, sedang menyiapkan usaha rumah tanggamembikin kerupuk ubi dengan memakai alat-alat mesin dan dalam jumlah besar.Mudah-mudahan jalan dan berhasil, yang pasarnya direncanakan akan juga sampaike luar negeri seperti Christine Hakim itu. Semuaini juga bahagian dari rencana pembangunan ekonomi kerakyatan yang berbasiskanBUMNagari dengan prinsip koperasi syariah di seluruh Sumbar dalam konteks DIM(Daerah Istimewa Minangkabau) nanti. Melalui pembangunan ekonomi kerakyatanyang berbasis di Nagari dan dengan sistem koperasi syariah itu kitamengharapkan agar Sumbar dengan budaya Minangkabaunya yang dasar filosofinyaadalah ABS-SBK, akan muncul dan tumbuh kembali setelah cukup lama terpuruk. Semogakiranya Allah merestui, amin. *** -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 160308 1 JALAN BERLIKU PULANG KAMPUNG.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "SISTEM PENDIDIKAN YANG INTEGRAL-TERPADU..."
Kawan2 ka sado no, Terlampir tulisan ambo: "Sistem Pendidikan yang Integral-Terpadu yang Kita Inginkan dalam Menuju DIM ke Masa Depan." Bacolah dan komentari. Lai cocok atau indak. Wassalam, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 160221 1 SISTEM PENDIDIKAN YANG INTEGRAL.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: TTS & B_SBK
Mochtar Naim Pak Saf dan Pak Zaid dkk, Bagaimana kalau kita adakan seminar tentang TTS cum ABS-SBK ini? Salam, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Pak Saf dan Pak Zaid dkk,Bagaimana kalau kita adakan seminar tentang TTS cum ABS-SBK ini?Salam, MN On Saturday, January 23, 2016 2:26 PM, Dr. Saafroedin Bahar wrote: Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp. Mungkin besar manfaatnya jika diadakan sebuah survai cepat ttg kondisi masyarakat Minangkabau di Ranah, yg selintas kelihatannya sudah amat parah. Salam. Pada tanggal 23 Jan 2016 07.11, "Zaid Dunil" menulis: Pak MN , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN n a h Ass ww Masalah TTS di Nagari yang diamati oleh Bpk MN bahwa telah terjadi perubahan dalam tatanan kemasyarakatan dan sistim kepemimpinan di Mainangkabau adalah suatu evolusi. Evolusi itu bermakna perubahan secara perlahan, secara alami dan sering tidak disadari. Evolusi bisa terjadi pada setiap aspek , sosial kemasyarakatan, teknologi , sistim , adat dan budaya dan sebagainya. Evolusi itu terjadi tanpa terasa dan syukurlah kalau kita sadar bahwa telah terjadi perubahan dalam banyak hal di Minangkabau. Perubahan yang terjadi tidak disadari oleh sebagaian besar dari kita. Apa yang disampaikan Bpk MN menyadarkan kita bahwa , adat yang selama ini yang disebut sebagai ABS SBK tidak terlaksana sebagaimana diharapkan. ABS SBK itu masih mengakar pada sebagaian masyarakat namun tampaknya tidak pada mayoritas masyarakat Minang terutama generasi mudanya. Penyebabnya tiada lain karena negeri sudah semakin terbuka, informasi yang masuk tidak bisa dibendung. Faham pragmatisme lebih mengemuka dan dipandang lebih efisien. Orang cendrung memandang sesuatu yang baru dari luar itu adalah modern . Saat ini hampir setiap orang termasuk generasi muda , punya hp (gadget) yang tidak pernah jauh dari jangkauannya. Setiap saat setiap orang secara seketika dapat memperoleh informasi dari luar , informasi yang baik ataupun yang kurang baik dan bahkan informasi yang menyesatkan. Sangat sedikit sekali informasi dan bahkan dapat dikatakan nihil, tentang ABS SBK yang sampai kepada mereka melalui gadhet yang mereka pegang . Berbicara tentang adat (ABS SBK) pada mereka itu terutama generasi muda , akan seperti angin lalu. Didengar tapi tidak masuk dalam akal dan pikiran mereka. Sedangkan kelestarian dan masa depan dari pelaksanaan ABS SBK itu ada di tangan generasi yang muda muda itu. Terus terang saya pesimis dan tidak melihat jalan terang untuk pelaksanaan mewujudkan kembali kepemimpinan TTS di Nagari sebagaimana yang di inginkan pak MN , karena masyarakat kita sebagian besar sudah berubah. Apalagi TTS itu sudah harus ditambah dengan unsur Bundo Kandung dan Pemuda dan adanya kerancuan “siapa” yang berhak mewakili mereka. Evolusi akan terus berlangsung. Nilai nilai di masyarakat terus berubah dan begitu juga tentang ABS SBK . Hal yang kita khawatirkan bahwa ABS SBK itu suatu saat akan menjadi sejarah peninggalan budaya , ada kemungkinan akan demikian. Para Calon Gubernur Sumbar yang lalu saja dalam kampanyenya bahkan dengan jelas mengungkapkan visi nya , mereka akan merubah sistem kanagarian guna memperoleh dana masukan dari Pemerintah Pusat yang lebih besar. Pemikiran yang pragmatis namun suatu Ironi bagi ABS SBK. Wass Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Krambia, Pdg. Tinggal di Jkt.. 2016-01-22 22:21 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar : > Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih. > > Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor" > menulis: >> >> Paralel dg TP? >> (Trias Politica) >> >> On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar" >> wrote: >>> >>> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak >>> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : baik >>> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat kita >>> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal . Agar >>> bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan >>> terlebih dahulu. Salam. >>> SB, 79, Surabaya. >>> >>> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet" >>> menulis: >>>> >>>> >>>> >>>> >>>> Kawan2 di R/N, >>>> Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi. >>>> Teriring Salam hangat, MN >>>> >>>> >>>> -- >>>> . >>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>>> === >>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>>> * DILARANG: >>>> 1. Email besar dari 20
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM; MINANGKABAU DAN DUNIA MELAYU'
MINANGKABAUDAN DUNIAMELAYU Disampaikan pada Simposium DiasporaMinang:Sejarah, Budaya dan Teknologi serta SeniBina,Di Politeknik Port Dickson, NegeriSembilan,Faculty of Built Environment,UTM (Universiti Teknologi Malaysia), JohorBahru,Malaysia, 26-27 April 2014 Mochtar Naim IPengantar | | M | INANGKABAU adalah bahagian dari Dunia Melayu, sebagaimana sekian banyaklainnya di Asia Tenggara ini yang tergolong ke dalam suku ataupun bangsaMelayu, yang jumlahnya tidak kurang dari 300 juta jiwa seluruhnya. Suku Melayuini merupakan kelompok mayoritas di kawasan Nusantara dan Semenanjung Melayudan Filipina. Ada minoritas Melayu di Thailand, terutama di Pattani di bagianSelatan, di Kambodya, di Myanmar, di Sri Langka, dan bahkan di Madagaskar, di Suriname,lalu di kepulauan Pasifik. Suku Melayu yang tadinya menguasai Singapura dibawah Kerajaan Temasek sekarang jadi minoritas di negerinya sendiri di bawahkekuasaan Cina perantau. Juga begitu di Filipina yang secara demografismayoritas penduduknya adalah tergolong pribumi Melayu tetapi secara politis,ekonomi dan bahkan sosial-budaya dikuasai perantau Cina.Indonesia kontemporer sekarang ini kelihatannya juga menuju ke arah itu;walau mayoritas terbesar penduduk adalah pribumi Melayu, serta suku2 di Papua,Maluku dan NTT yang non-Melayu, tetapi ekonominya juga didominasi atau bahkandikuasai oleh penduduk non-priCina. Seperti di Filipina dan Singapura, dari penguasaan ekonomi lalu menjuruske arah penguasaan politik dan sosial-budaya, sedang jumlah penduduk non-priCina sangat kecil sekali – sekitar 2% -- sementaradi Malaysia penduduk Cina di atas 25 %, di Filipina 2 %.Di Malaysiauntung ada Mahathir yang sejak awal 1970an memberi peluang lebih besar kepadabumi-putera Melayu untuk berkiprah dalam mengangkatkan diri dariketerbelakangannya yang juga didukung sepenuhnya oleh pemerintah Malaysia.Ribuan mahasiswa Melayu dikirim tiap tahun bersekolah ke luar negeri untukmempercepat terkejarnya ketinggalan di bidang pendidikan yang efek multiplairnya menjurus kepada terbukanya usaha lain2nya.Sekarang orang Melayu di Malaysia tidak hanya di pedesaan menggarap pertaniandan perkebunan tetapi juga di bidang industri, bisnis dan teknologi diperkotaan – walau Cina masih dominan.Indonesia sampai sekarang ini kelihatannya belumada usaha yang sama ke arah itu. Indonesia tidak punyatokoh seperti Mahathir yang mendahulukan kepentingan pribumi dalam mengejarsegala ketinggalannya. Kelompok birokrat-aristokratik penguasa pribumi cenderung memanfaatkan peluang mempergemuk diri denganbekerjasama dengan pengusaha non-pri Cina dalam mengelolakan ekonomi NKRI iniyang potensi sumberdaya alamnya termasuk terkaya di dunia. Korupsi, kolusi dannepotisme yang merajalela sejak Orde Baru sampai sekarang ini adalah danhanyalah konsekuensi logis dari hasil kerjasama yang mesra antara kelompokpenguasa pribumi dan pengusaha non-pri Cina itu. Kelompok penguasa pribumimakanya lebih memberi peluang kepada pengusaha-konglomerat non-pri Cina dalammenggeluti usaha2 di bidang ekonomi, perdagangan dan industri, ketimbangmemberi peluang kepada kelompok pribumi seperti yang dilakukan oleh penguasapribumi Melayu di Malaysia itu. Pemerintah dan penguasa NKRI sejauh ini lebihmemikirkan percepatan pertumbuhan angka2 statistik ekonomi per tahunnyadaripada memikirkan bagaimana kelompok pribumi yang merupakan pewaris yang sahdari Republik ini terlepas dari kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan.Sekarang saja kelompok pengusaha konglomerat non-pri Cina di Indonesia telahmenguasai kegiatan ekonomi, bisnis dan industri, dari hulu sampai ke muara, didarat, laut dan udara. Mereka, seperti di Fipilina, mulai bergerak ke bidangpolitik dan sosial-budaya. Yang jadi alasan, seperti dikemukakan di awal OrdeBaru oleh para pakar ekonomi lulusan Berkeley (Berkeley Mafia), pendukungSuharto, adalah: “Seratus tahunpun diberi peluang kepada penduduk pribumi untukmenyelesaikan kemelut ekonomi yang ditinggalkan oleh Sukarno, tidak akanberhasil, karena mereka tidak punya budaya bisnis-entrepreneurial, seperti yangdimiliki oleh non-pri Cina. Makanya mau tak mau kita mengandalkan kepadakelompok konglomerat non-pri Cina untuk menyelamatkan dan mengangkatkan ekonomiIndonesia yang ditinggalkan oleh Sukarno yang sudah di ambang kehancuran itu.” IIMelayu Proto dan Deutero Suku Melayu inisecara antropo-etnografis, pertama, terbagi dua: Melayu Proto (Tua) dan MelayuDeutero (Muda). Yang tua seperti Batak, Nias, Mentawai, Enggano, Kubu, Dayak,dan suku2 Melayu di Filipina Utara; dan yang muda seperti yang lain2nya,termasuk Minangkabau ini. Melayu Proto yang menjadi inceran kristenisasi kebanyakan sekarang Kristen atau masih animis, sementara MelayuDeutero: Islam. Ada yangmengatakan kedua-duanya berasal dari Asia Belakang, yakni daratan AsiaTenggara, yang ada unsur Mongoloidnya. Yang Proto lebihdahulu datang ke Nusantara dari yang Deutero. Ada yang datang
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MINANGKABAU DAN DUNIA MELAYU"
Kawan2 di RN,Silahkan baca tulisan terlampir jika belum sempat membacanya. Salam, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 140426 2 MINANGKABAU DAN DUNIA MELAYU 6.doc Description: MS-Word document
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Kawan2 di R/N, Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi.Teriring Salam hangat, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 160121 2 MENGHIDUPKAN KEMBALI.docx Description: MS-Word 2007 document
Re: [R@ntau-Net] Re: MOCHTAR NAIM: "RM DAN ABS-SBK"
Sdr St Sinaro, mari kito pasamokan mancarimiahinyo. Salam, MN On Friday, January 15, 2016 10:23 PM, 'Sutan Sinaro' via RantauNet wrote: Tarimo kasih, Mantap pak Mokhtar, Now I know, what have you chosed of the three branches of the wood you need to stab.Teruskan perjuangan pak Mokhtar. Innallaaha ma'ana. Wassalam St. Sinaro On Tuesday, 5 January 2016, 15:51, Mochtar Naim wrote: REVOLUSI MENTAL (“RM”) dan “ABS-SBK” Mochtar Naim5 Jan 2016 | P | ERTANYAAN pertama yang wajardikemukakan dengan didengungkannya konsep Revolusi Mental (“RM”) oleh PresidenJoko Widodo adalah: Dapatkah konsep RM yang berjalan secara nasional jugaberjalan seirama dengan konsep ABS-SBK di bumi Minangkabau dalam konteks DIM kemasa depan? Jawabnya tentu saja: Kenapa tidak? Kita tahu bahwa darikeduanya itu ada yang sejalan ada yang tidak. Beda yang jelas antara keduanyaialah bahwa yang satu, RM, sifatnya adalah sinkretik, sementara ABS-SBK,sintetik. Seperti halnya dengan ciri budaya Jawa di mana-mana, semua agama itudasarnya sama. Jawanya: Sadaya agami samikemawon. Malah yang satu bisa mengisi yang lainnya. Dan yang satu sama lainsaling isi-mengisi. Begitu agama, begitu adat dan budaya lain-lainnya. Kalau di Minang, tidak. Dengan prinsip ABS-SBK, sepertibunyinya itu: Adatnya bersandarkan Syarak, dan Syarak berdasar Kitabullah. Yang tertinggi adalah Kitabullah Al Qur’anulKarim itu. Syarak berada di bawahnya, sementara Adat tidak ada yang bolehbertentangan dengan Syarak. Mana-mana Adat yang bertentangan dengan Syarak,dibuang. Dikatakan: Syarak mengata, Adat memakai. Diskrepansi yang terjadi dalam budaya nasional NKRIadalah: Kendati Sila Pertama Pancasila mengatakan: Ketuhanan Yang Maha Esa,yang mengukuhkan prinsip ketauhidan dari Islam, dan Islam adalah satu-satunyaagama berdasar kepada Ketuhanan YME itu, namun dalam pengakuannya semua agamadiakui sebagai sama, baik yang Maha Esa (Islam), Tri Esa (Trinitas Kristen),Poli Esa alias politheisme (Hindu),maupun yang tak jelas diakui apakah Tuhan itu ada atau tidak (Budhisme dan KongHu Chu). Bahkan di zaman Orde Lama Soekarno, komunisme yang jelas-jelas atheistjuga diakui – karena Soekarno, katanya, tidak mau menunggangi kuda berkakitiga: Islam, Sosialisme dan Nasionalisme. Karena itu komunisme-atheismenya PKIjuga diakui. Juga, kendati 80 % dari penduduk Indonesia adalah muslim, namunIndonesia dinyatakan bukanlah Negara Islam, seperti halnya dengan Malaysia,Brunai, Bangladesh, Pakistan, negara-negara Arab, Mesir, Turki, dsb, yang semuaadalah Negara Islam. Indonesia sekarang walau bukan negara Islam, tetapistatistiknya diakui sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim terbesardan terbanyak di dunia ini. Di DIM sendiri, kendati prinsipnya adalah ABS-SBK, tetapitidak menghalangi penduduk yang bukan muslim, seperti masyarakat Mentawai,Masyarakat Nias, masyarakat Batak non-muslim, masyarakat non-pribumi Cina, dsb,untuk tetap menjadi warga Provinsi Sumbar dan nantinya warga Provinsi DaerahIstimewa Minangkabau itu. Kecuali di dua kota suci, Mekkah dan Madinah, orangKristen dan Yahudi dan non-muslim lainnya di seluruh dunia Arab diakui sebagai sama dengan warga muslim.Begitu juga di DIM sendiri, warga muslim dan non-Muslim diperlakukan sebagaisama, dan hak-hak mereka sebagai warga-negara sebagai sama. Dikotomi antara RM dan ABS-SBK makin terasa di manamental dalam konteks RM diartikan dalam artian etika dan estetika, sementaramental dalam konteks ABS-SBK tidak hanya dalam arti etika dan estetika tetapijuga adalah bahagian yang esensial dan tak terpisahkan dari ibadah danmu’amalah yang diartikan sebagai “akhlâq” dan sempurnanya: “akhlâqul karîmah.” Tegasnya,Islam akan tiada makna tanpa akhlaq dan akhlaqul karimah itu. Dalam RM, sebagai contoh, laki-laki dan perempuan yangberduaan dalam ruang tertutup, lalu melakukan praktek hubungan seks, tidak akandiapa-apakan, dan tidak akan diproses secara hukum, jika tidak ada yangmengadukan. Makanya kamar hotel dan penginapan dan tempat-tempat indehoi lainnya di tepipantai, di daerah resort pariwisata, dsb, adalah tempat yang aman untukmelakukan hubungan mesum antar gender itu. Dalam Islam, seperti yang jugadiberlakukan dalam ABS-SBK, jangankan sampai berhubungan seks, tinggal berduaandalam ruangan saja, atau jalan berduaan untuk tujuan indehoi saja, sudahdilarang; apalagi kalau dengan tujuan mau gituan pula. Dalam Islam yangmenentukan itu adalah motif atau niat kita melakukan sesuatu itu. Niat yangbaik dengan cara yang baik maka ganjarannya akan baik yang akan diterimakantidak hanya di dunia ini saja, tetapi juga di akhirat nanti. Ganjaran baiksorga tantangannya; ganjaran jelek neraka tantangannya. Dalam RM tidak adaperhitungan buruk-baik dengan ganjaran surga-neraka itu. Perhitungan RMhanyalah semata perhitungan untung-rugisecara material saja. RM dengan tujuan untuk
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "WAKTUNYA KITA BERTEMU"
Kawan2 di R/N, Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi.Teriring Salam hangat, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 160106 2 WAKTUNYA KITA BERTEMU.docx Description: MS-Word 2007 document
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "RM DAN ABS-SBK"
REVOLUSI MENTAL (“RM”) dan “ABS-SBK” Mochtar Naim5 Jan 2016 | | P | ERTANYAAN pertama yang wajardikemukakan dengan didengungkannya konsep Revolusi Mental (“RM”) oleh PresidenJoko Widodo adalah: Dapatkah konsep RM yang berjalan secara nasional jugaberjalan seirama dengan konsep ABS-SBK di bumi Minangkabau dalam konteks DIM kemasa depan? Jawabnya tentu saja: Kenapa tidak? Kita tahu bahwa darikeduanya itu ada yang sejalan ada yang tidak. Beda yang jelas antara keduanyaialah bahwa yang satu, RM, sifatnya adalah sinkretik, sementara ABS-SBK,sintetik. Seperti halnya dengan ciri budaya Jawa di mana-mana, semua agama itudasarnya sama. Jawanya: Sadaya agami samikemawon. Malah yang satu bisa mengisi yang lainnya. Dan yang satu sama lainsaling isi-mengisi. Begitu agama, begitu adat dan budaya lain-lainnya. Kalau di Minang, tidak. Dengan prinsip ABS-SBK, sepertibunyinya itu: Adatnya bersandarkan Syarak, dan Syarak berdasar Kitabullah. Yang tertinggi adalah Kitabullah Al Qur’anulKarim itu. Syarak berada di bawahnya, sementara Adat tidak ada yang bolehbertentangan dengan Syarak. Mana-mana Adat yang bertentangan dengan Syarak,dibuang. Dikatakan: Syarak mengata, Adat memakai. Diskrepansi yang terjadi dalam budaya nasional NKRIadalah: Kendati Sila Pertama Pancasila mengatakan: Ketuhanan Yang Maha Esa,yang mengukuhkan prinsip ketauhidan dari Islam, dan Islam adalah satu-satunyaagama berdasar kepada Ketuhanan YME itu, namun dalam pengakuannya semua agamadiakui sebagai sama, baik yang Maha Esa (Islam), Tri Esa (Trinitas Kristen),Poli Esa alias politheisme (Hindu),maupun yang tak jelas diakui apakah Tuhan itu ada atau tidak (Budhisme dan KongHu Chu). Bahkan di zaman Orde Lama Soekarno, komunisme yang jelas-jelas atheistjuga diakui – karena Soekarno, katanya, tidak mau menunggangi kuda berkakitiga: Islam, Sosialisme dan Nasionalisme. Karena itu komunisme-atheismenya PKIjuga diakui. Juga, kendati 80 % dari penduduk Indonesia adalah muslim, namunIndonesia dinyatakan bukanlah Negara Islam, seperti halnya dengan Malaysia,Brunai, Bangladesh, Pakistan, negara-negara Arab, Mesir, Turki, dsb, yang semuaadalah Negara Islam. Indonesia sekarang walau bukan negara Islam, tetapistatistiknya diakui sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim terbesardan terbanyak di dunia ini. Di DIM sendiri, kendati prinsipnya adalah ABS-SBK, tetapitidak menghalangi penduduk yang bukan muslim, seperti masyarakat Mentawai,Masyarakat Nias, masyarakat Batak non-muslim, masyarakat non-pribumi Cina, dsb,untuk tetap menjadi warga Provinsi Sumbar dan nantinya warga Provinsi DaerahIstimewa Minangkabau itu. Kecuali di dua kota suci, Mekkah dan Madinah, orangKristen dan Yahudi dan non-muslim lainnya di seluruh dunia Arab diakui sebagai sama dengan warga muslim.Begitu juga di DIM sendiri, warga muslim dan non-Muslim diperlakukan sebagaisama, dan hak-hak mereka sebagai warga-negara sebagai sama. Dikotomi antara RM dan ABS-SBK makin terasa di manamental dalam konteks RM diartikan dalam artian etika dan estetika, sementaramental dalam konteks ABS-SBK tidak hanya dalam arti etika dan estetika tetapijuga adalah bahagian yang esensial dan tak terpisahkan dari ibadah danmu’amalah yang diartikan sebagai “akhlâq” dan sempurnanya: “akhlâqul karîmah.” Tegasnya,Islam akan tiada makna tanpa akhlaq dan akhlaqul karimah itu. Dalam RM, sebagai contoh, laki-laki dan perempuan yangberduaan dalam ruang tertutup, lalu melakukan praktek hubungan seks, tidak akandiapa-apakan, dan tidak akan diproses secara hukum, jika tidak ada yangmengadukan. Makanya kamar hotel dan penginapan dan tempat-tempat indehoi lainnya di tepipantai, di daerah resort pariwisata, dsb, adalah tempat yang aman untukmelakukan hubungan mesum antar gender itu. Dalam Islam, seperti yang jugadiberlakukan dalam ABS-SBK, jangankan sampai berhubungan seks, tinggal berduaandalam ruangan saja, atau jalan berduaan untuk tujuan indehoi saja, sudahdilarang; apalagi kalau dengan tujuan mau gituan pula. Dalam Islam yangmenentukan itu adalah motif atau niat kita melakukan sesuatu itu. Niat yangbaik dengan cara yang baik maka ganjarannya akan baik yang akan diterimakantidak hanya di dunia ini saja, tetapi juga di akhirat nanti. Ganjaran baiksorga tantangannya; ganjaran jelek neraka tantangannya. Dalam RM tidak adaperhitungan buruk-baik dengan ganjaran surga-neraka itu. Perhitungan RMhanyalah semata perhitungan untung-rugisecara material saja. RM dengan tujuan untuk mendorong kerja keras, kerjaberdisiplin, kerjasama berkelompok yang optimal, saling tolong-menolong,santun-menyantuni, dsb, tentu saja baik, dan sangat baik sekali. Tapi karenaada jarak dan bahkan jurang antara pengusaha yang memiliki badan usaha danburuh dan pekerja yang menjual tenaga dan keahliannya, apalagi dalam sistemekonomi yang bersifat kapitalistik, RM sukar menerapkannya; tidak lain karenamotif yang
Re: [R@ntau-Net] BANGUN UIMN
Fitr,UIMN lah badiri di Bukittinggi dengan inisiatif kawan2 dari YARSI. Alhamdu lillah. MN On Wednesday, December 30, 2015 4:23 AM, Fitrianto wrote: Lah 4 tahun, lai sampai dimaa UIMN tu, Pak? Talampau banyak nan dikaca dek pak MN, bantuaknyo alun adoh nan manjadi.Nan karajo mambuek DIM manuruik ambo nan beko paliang banyak mamacah energi... Wassalamfitrlk/41/Albany 2015-12-29 9:33 GMT-05:00 'Mochtar Naim' via RantauNet : MOCHTAR NAIM AJAK WARGA MINANG BANGUN UIMN London, 28/7/11 (ANTARA) - Sosiolog terkemuka yang juga dikenal sebagai ahliMinangkabau, Mochtar Naim mengajak warga Minang di perantauan khususnya diInggris Raya ikut mewujudkan cita-citanya membangun "memorialuniversity" di Sumatera Barat, yaitu Universitas Islam Mohammad Natsir(UIMN). Hal itu disampaikan anggota DPD RI Mochtar Naim saat berdialog denganmasyarakat Minang yang ada di Inggris khususnya di London, yang diadakan dirumah Atase Pendidikan KBRI London Dr Fauzi Soelaiman, Rabu (27/7) malam. Menurut Mochtar Naim kepada koresponden ANTARA London, pendirian UIMNsebenarnya sudah lama diidamkan oleh masyarakat Minang yang ada di SumateraBarat dan juga di Tanah Air. Namun diakuinya banyak kendala yang dihadapi untuk merealisasikannya. Ide itu,menurut dia, kembali mencuat setelah Mohammad Natsir dikukuhkan sebagaiPahlawan Nasional pada 10 November 2008. "Sekarang pintu terbuka lebar bagi kita untuk merealisasikan idaman yangsudah lama terpendam," ujar Ketua Jurusan Sosiologi Universitas AndalasPadang itu. Dikatakannya, yang dibutuhkan adalah tekad dan kesepakatan untuk membuatcita-cita tersebut menjadi kenyataan. "Universitas Mohammad Natsir bukanhanya menjadi milik sekelompok orang, tetapi milik kita semua," ujaranggota Senat Universitas Andalas itu. Berbagai pertimbangan untuk mendirikan UIMN di Sumatera Barat, menurut dia,selain alasan emosional yang kebetulan dilahirkan di Alahan Panjang, Solok,Sumatera Barat, juga karena semakin terbatasnya sumber daya alam di RanahMinang. Menurut Muchtar Naim, dulu Sumbar dikenal dengan tambang batubaranya, tapisekarang sudah semakin menipis. Untuk itu, satu-satunya cara mengembalikankejayaan Sumatera Barat yang telah melahirkan banyak cendekiawan seperti yangdiusulkan Prof Emil Salim adalah dengan menjadikan Sumatera Barat sebagai pusat"industri otak". "Industri" itu diharapkan dapat melahirkan para cendekiawan yangbukan hanya untuk generasi muda dan anak cucu orang Sumatera Barat, tetapiuntuk siapa pun di Indonesia dan bahkan dunia Melayu pada umumnya, dimanaSumatera Barat merupakan bagian dari tanah Melayu termasuk Malaysia dan Brunei,ujarnya. "Apalagi Allah mentakdirkan manusia-manusia dan budaya Minang yang sukaberguru kepada alam, yang terungkap dalam pepatah 'alam takambang manjadi guru'sangat menyukai ilmu sebagaimana yang diajarkan oleh Islam," katanyamenambahkan. Perkembangan sekolah dan pendidikan di Sumatera Barat sejak zaman kolonialhingga alam kemerdekaan, menurut dia, sudah terliat. Suasana intelektual,emosional, spiritual dan sosial cultural yang kondusif akan membantumerealisasikannya, ujar Mochtar yang tercatat sebagai pendiri Fakultas SastraUnand pada 1980 itu. Untuk itu, Mochtar Naim yang menulis buku "Bibliografi Minangkabau"yang diterbitkan University of Singapore Press serta "Merantau, PolaMigrasi Suku Minangkabau" (GMU Press) mengajak masyarakat Sumatera Baratdimana pun berada untuk dapat ikut membantu merealisasikan UIMN. Hal yang sama juga dilakukan Mochtar Naim saat berkunjung ke Amerika Serikatdan Australia. Ia berharap dengan dukungan dari seluruh masyarakat SumateraBarat yang dikenal senang merantau itu, UIMN dapat diwujudkan. Menurut ayah empat anak itu, Sumatera Barat memiliki pemandangan yang sangatindah yang tidak ada duanya di Indonesia. "Siapa pun yang datang keSumatera Barat tidak akan memungkirinya," ujar pria yang pernah menjadiDirektur Centre for Minangkabau Studies itu. Sayangnya, katanya, pada saat bersamaan Sumatera Barat miskin akan sumber dayaalam. Selain Semen Padang, Sumbar sudah tidak memiliki apa pun, batubara sudahhabis, tambang-tambangnya juga sudah tidak ada lagi, begitu pun tanahnya sudahtidak menghasilkan apa-apa lagi, ujar Mocthar Naim yang dikenal vocal. "Satu-satunya yang dapat dibanggakan dari ranah Minang adalah menjadikanSumatera Barat menjadi pusat 'industri otak'," ujar Mocthar Naim. ***4*** (T.H-ZG/B/R014/R014) 28-07-2011 18:12:05Diposkan oleh Antara JendelaDunia di 14.51 -- . -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, taw
[R@ntau-Net] BANGUN UIMN
MOCHTAR NAIM AJAK WARGA MINANG BANGUN UIMN London, 28/7/11 (ANTARA) - Sosiolog terkemuka yang juga dikenal sebagai ahliMinangkabau, Mochtar Naim mengajak warga Minang di perantauan khususnya diInggris Raya ikut mewujudkan cita-citanya membangun "memorialuniversity" di Sumatera Barat, yaitu Universitas Islam Mohammad Natsir(UIMN). Hal itu disampaikan anggota DPD RI Mochtar Naim saat berdialog denganmasyarakat Minang yang ada di Inggris khususnya di London, yang diadakan dirumah Atase Pendidikan KBRI London Dr Fauzi Soelaiman, Rabu (27/7) malam. Menurut Mochtar Naim kepada koresponden ANTARA London, pendirian UIMNsebenarnya sudah lama diidamkan oleh masyarakat Minang yang ada di SumateraBarat dan juga di Tanah Air. Namun diakuinya banyak kendala yang dihadapi untuk merealisasikannya. Ide itu,menurut dia, kembali mencuat setelah Mohammad Natsir dikukuhkan sebagaiPahlawan Nasional pada 10 November 2008. "Sekarang pintu terbuka lebar bagi kita untuk merealisasikan idaman yangsudah lama terpendam," ujar Ketua Jurusan Sosiologi Universitas AndalasPadang itu. Dikatakannya, yang dibutuhkan adalah tekad dan kesepakatan untuk membuatcita-cita tersebut menjadi kenyataan. "Universitas Mohammad Natsir bukanhanya menjadi milik sekelompok orang, tetapi milik kita semua," ujaranggota Senat Universitas Andalas itu. Berbagai pertimbangan untuk mendirikan UIMN di Sumatera Barat, menurut dia,selain alasan emosional yang kebetulan dilahirkan di Alahan Panjang, Solok,Sumatera Barat, juga karena semakin terbatasnya sumber daya alam di RanahMinang. Menurut Muchtar Naim, dulu Sumbar dikenal dengan tambang batubaranya, tapisekarang sudah semakin menipis. Untuk itu, satu-satunya cara mengembalikankejayaan Sumatera Barat yang telah melahirkan banyak cendekiawan seperti yangdiusulkan Prof Emil Salim adalah dengan menjadikan Sumatera Barat sebagai pusat"industri otak". "Industri" itu diharapkan dapat melahirkan para cendekiawan yangbukan hanya untuk generasi muda dan anak cucu orang Sumatera Barat, tetapiuntuk siapa pun di Indonesia dan bahkan dunia Melayu pada umumnya, dimanaSumatera Barat merupakan bagian dari tanah Melayu termasuk Malaysia dan Brunei,ujarnya. "Apalagi Allah mentakdirkan manusia-manusia dan budaya Minang yang sukaberguru kepada alam, yang terungkap dalam pepatah 'alam takambang manjadi guru'sangat menyukai ilmu sebagaimana yang diajarkan oleh Islam," katanyamenambahkan. Perkembangan sekolah dan pendidikan di Sumatera Barat sejak zaman kolonialhingga alam kemerdekaan, menurut dia, sudah terliat. Suasana intelektual,emosional, spiritual dan sosial cultural yang kondusif akan membantumerealisasikannya, ujar Mochtar yang tercatat sebagai pendiri Fakultas SastraUnand pada 1980 itu. Untuk itu, Mochtar Naim yang menulis buku "Bibliografi Minangkabau"yang diterbitkan University of Singapore Press serta "Merantau, PolaMigrasi Suku Minangkabau" (GMU Press) mengajak masyarakat Sumatera Baratdimana pun berada untuk dapat ikut membantu merealisasikan UIMN. Hal yang sama juga dilakukan Mochtar Naim saat berkunjung ke Amerika Serikatdan Australia. Ia berharap dengan dukungan dari seluruh masyarakat SumateraBarat yang dikenal senang merantau itu, UIMN dapat diwujudkan. Menurut ayah empat anak itu, Sumatera Barat memiliki pemandangan yang sangatindah yang tidak ada duanya di Indonesia. "Siapa pun yang datang keSumatera Barat tidak akan memungkirinya," ujar pria yang pernah menjadiDirektur Centre for Minangkabau Studies itu. Sayangnya, katanya, pada saat bersamaan Sumatera Barat miskin akan sumber dayaalam. Selain Semen Padang, Sumbar sudah tidak memiliki apa pun, batubara sudahhabis, tambang-tambangnya juga sudah tidak ada lagi, begitu pun tanahnya sudahtidak menghasilkan apa-apa lagi, ujar Mocthar Naim yang dikenal vocal. "Satu-satunya yang dapat dibanggakan dari ranah Minang adalah menjadikanSumatera Barat menjadi pusat 'industri otak'," ujar Mocthar Naim. ***4*** (T.H-ZG/B/R014/R014) 28-07-2011 18:12:05Diposkan oleh Antara JendelaDunia di 14.51 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung k
[R@ntau-Net] demang loetan
MOCHTAR NAIM: "DEMANG LOETAN. SANG POLITISI VOLKSRAAD DARI LERENG MARAPI" (3) People Mochtar Naim DEMANG LOETAN Sang Politisi Volksraad dari Lereng Marapi Secuil catatan dari Mochtar Naim 9 Okt 2015 * L EWAT sedikit dari Pasar Kotobaru, dan Stasiun keretaapi yang masih berdiri sebelah kanannya, di To RantauNet Group Dr. Saafroedin BAHAR Amri AZIZ Mohcholilbaridjambek Nasir Zulhasril and 36 more...Today at 12:17 PM DEMANG LOETANSang Politisi Volksraad dari Lereng Marapi Secuil catatan dari Mochtar Naim9 Okt 2015* | L | EWAT sedikit dari Pasar Kotobaru, dan Stasiun keretaapi yang masih berdiri sebelah kanannya, di ketinggian 1400 m, dalam kita menuju Bukittinggi dari arah Padang Panjang, ada jalan yang membelok ke kanan yang berkelok dan menanjak menuju Nagari Batu Palano. Dari Batu Palano ini kita bisa terus ke Nagari Sariak-Sungai Pua. Lalu ke kirinya ke Kubang Putiah-Banuhampu, dan terusnya ke Kurai-Bukittinggi. Dari Sungai Pua tadi kita bisa terus ke Lasi-Bukik Batabuah dan Ampek Angkek-Canduang yang nantinya sampai di Baso untuk terus ke Payakumbuh. Sementara dari Bukittinggi pun kita bisa ke Payakumbuh melalui jalan utama lewat Ampek-Angkek-Canduang dan Baso tadi. Apa yang terbayang oleh kita dan kita lihat sendiri ketika masih berada di Batu Palano tadi? Batu Palano sendiri sampai ke Sariak-Sungai Pua, sampai ke Lasi-Bukik Batabuah terletak memanjang di pinggang gunung Marapi, dengan pemandangan yang indah menawan ke bawahnya, yang terhampar nagari-nagari Agam Tuo, termasuk IV Koto-Koto Gadang, Tilatang-Kamang, Ampek Angkek-Canduang, Kurai-Banuhampu dan kota Bukittinggi di tengah-tengahnya. Sementara di sebelah kiri di Batu Palano, ke seberangnya, menanjak lagi ke atas ke puncaknya, terbentang pula Gunung Singgalang, dengan Gunung Tandikek di belakangnya, yang membikin nagari-nagari di Agam Tuo dan Bukittinggi di tengah-tengahnya menjadi pesona alam dataran tinggi yang sangat indah dan menakjubkan itu. Entah ada kaitannya dengan keindahan alam di dataran tinggi Agam Tuo ini, entah tidak, tapi semua orang tahu bahwa nagari-nagari di dataran tinggi Agam Tuo, yang Kota Bukittinggi terletak di tengah-tengahnya itu, telah menghasilkan banyak pentolan bangsa yang menonjol dalam berbagai kegiatan yang mereka masuki. Semasa dengan Demang Loetan (1884-1941), sebelum Perang Dunia Kedua, dan masih di zaman penjajahan Belanda, dari dataran tinggi Agam Tuo ini saja sudah muncul nama-nama tenar seperti Hatta, Agus Salim, Syahrir, Assaat, A Halim, Sirajuddin Abbas, Abdul Muis, Khairul Saleh, Syekh Ibrahim Musa, Syekh Sulaiman Ar Rasuli, Syekh Jamil Jambek, AK Gani, Dt Palimo Kayo, Gaffar Ismail, Ali Akbar, dsb. Dan kalau kita turun melalui Kelok 44 ke Maninjau kita temukan tidak kurangnya banyak pula pentolan bangsa yang lahir di sekitar danau Maninjau itu, termasuk Buya Hamka, Inyiak De Er, Rasuna Said, Mohd Natsir, Isa Anshary, Nazir Pamuncak, dsb. Dan kalau kita lintasi bukit Kamang ke arah Koto Tinggi-Suliki, ada pula Tan Malaka dll di sana. Di nagari Batu Palano sendiri, di pinggang Gunung Merapi, yang sudah berada di ketinggian 1500 m, dengan pemandangan nan indah-menawan ke dataran tinggi Agam Tuo di bawah dan di hadapannya, adalah tempat lahirnya seorang Demang Loetan yang riwayat hidup dan sepak-terjangnya selaku Demang dan anggota Volksraad dinukilkan dalam buku ini. Demang Loetan, seperti juga dengan banyak pemuka Minang pada waktu itu, sekolah formalnya hanya sekolah dasar saja, tetapi bisa dan pintar berbahasa Belanda, dan pintar pula berbicara politik di Volksraad, yang nama dan prestasinya juga melejit ke mana-mana. Kenapa bisa begitu? Ternyata, seperti yang dialami oleh Demang Loetan sendiri, belajar itu tidak hanya melalui sekolah secara formal saja. Apalagi sekolah sendiri pada waktu itu masih langka dan hanya anak-anak tertentu yang orang tuanya berduit dan berada atau punya kaitan dengan konstelasi pemerintahan kolonial pada waktu itu, yang punya peluang masuk sekolah formal. Yang selebihnya, belajar dari alam: “Alam terkembang jadikan guru,” kata peribahasa Minang. Apa lagi, waktu itu, rata-rata anak laki-laki tidur di surau. Bangunnya tidak bangun pagi, tetapi bangun subuh, dan salatnya selalu berjamaah. Dengan pembagian waktu salat yang lima kali sehari inilah mereka menata jadwal kegiatan mereka dari hari ke hari. Dan di surau inilah pula mereka anak laki-laki mendapatkan pengajaran yang sesungguhnya, yang tidak hanya belajar mengaji dan mendengarkan ceramah-ceramah agama, tetapi juga mendapatkan bimbingan rohani dan tingkah laku, atau sekarang disebut character-building. Mereka kalau salah dimarahi, kalau bertingkah dilecuti. Tapi kalau berbuat baik dipuji dan disayangi. Yang mengajar mereka bukan hanya ayah dan ibu serta mamak-mamak di rumah tetapi seluruh warga yang tua-tua di kampungnya perduli kepada mereka anak-anak muda itu. Masa pertumb
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DEMANG LOETAN. SANG POLITISI VOLKSRAAD DARI LERENG MARAPI"
DEMANG LOETANSang Politisi Volksraad dari Lereng Marapi Secuil catatan dari Mochtar Naim9 Okt 2015* | L | EWAT sedikit dari PasarKotobaru, dan Stasiun keretaapi yang masih berdiri sebelah kanannya, diketinggian 1400 m, dalam kita menuju Bukittinggi dari arah Padang Panjang, adajalan yang membelok ke kanan yang berkelok dan menanjak menuju Nagari Batu Palano. Dari Batu Palano ini kita bisaterus ke Nagari Sariak-Sungai Pua. Lalu ke kirinya ke Kubang Putiah-Banuhampu,dan terusnya ke Kurai-Bukittinggi. Dari Sungai Pua tadi kita bisa terus ke Lasi-BukikBatabuah dan Ampek Angkek-Canduang yang nantinya sampai di Baso untuk terus kePayakumbuh. Sementara dari Bukittinggi pun kita bisa ke Payakumbuh melaluijalan utama lewat Ampek-Angkek-Canduang dan Baso tadi. Apa yang terbayang oleh kita dan kita lihat sendiri ketikamasih berada di Batu Palano tadi? Batu Palano sendiri sampai ke Sariak-SungaiPua, sampai ke Lasi-Bukik Batabuah terletak memanjang di pinggang gunungMarapi, dengan pemandangan yang indah menawan ke bawahnya, yang terhamparnagari-nagari Agam Tuo, termasuk IV Koto-Koto Gadang, Tilatang-Kamang, AmpekAngkek-Canduang, Kurai-Banuhampu dan kota Bukittinggi di tengah-tengahnya. Sementara di sebelah kiri di Batu Palano, keseberangnya, menanjak lagi ke atas ke puncaknya, terbentang pula GunungSinggalang, dengan Gunung Tandikek di belakangnya, yang membikin nagari-nagaridi Agam Tuo dan Bukittinggi di tengah-tengahnya menjadi pesona alam datarantinggi yang sangat indah dan menakjubkan itu. Entah ada kaitannya dengan keindahan alam di datarantinggi Agam Tuo ini, entah tidak, tapi semua orang tahu bahwa nagari-nagari didataran tinggi Agam Tuo, yang Kota Bukittinggi terletak di tengah-tengahnya itu,telah menghasilkan banyak pentolan bangsa yang menonjol dalam berbagai kegiatanyang mereka masuki. Semasa dengan Demang Loetan (1884-1941), sebelum PerangDunia Kedua, dan masih di zaman penjajahan Belanda, dari dataran tinggi Agam Tuoini saja sudah muncul nama-nama tenar seperti Hatta, Agus Salim, Syahrir, Assaat,A Halim, Sirajuddin Abbas, Abdul Muis, Khairul Saleh, Syekh Ibrahim Musa, SyekhSulaiman Ar Rasuli, Syekh Jamil Jambek, AK Gani, Dt Palimo Kayo, Gaffar Ismail,Ali Akbar, dsb. Dan kalau kita turun melalui Kelok 44 ke Maninjau kita temukantidak kurangnya banyak pula pentolan bangsa yang lahir di sekitar danauManinjau itu, termasuk Buya Hamka, Inyiak De Er, Rasuna Said, Mohd Natsir, IsaAnshary, Nazir Pamuncak, dsb. Dan kalau kita lintasi bukit Kamang ke arah KotoTinggi-Suliki, ada pula Tan Malaka dll di sana. Di nagari Batu Palano sendiri, di pinggang Gunung Merapi,yang sudah berada di ketinggian 1500 m, dengan pemandangan nan indah-menawan kedataran tinggi Agam Tuo di bawah dan di hadapannya, adalah tempat lahirnya seorang Demang Loetan yang riwayathidup dan sepak-terjangnya selaku Demang dan anggota Volksraad dinukilkan dalambuku ini. Demang Loetan, seperti juga dengan banyak pemuka Minang pada waktuitu, sekolah formalnya hanya sekolah dasar saja, tetapi bisa dan pintarberbahasa Belanda, dan pintar pula berbicara politik di Volksraad, yang namadan prestasinya juga melejit ke mana-mana. Kenapa bisa begitu? Ternyata, seperti yang dialami olehDemang Loetan sendiri, belajar itu tidak hanya melalui sekolah secara formalsaja. Apalagi sekolah sendiri pada waktu itu masih langka dan hanya anak-anaktertentu yang orang tuanya berduit dan berada atau punya kaitan dengankonstelasi pemerintahan kolonial pada waktu itu, yang punya peluang masuksekolah formal. Yang selebihnya, belajar dari alam: “Alam terkembang jadikanguru,” kata peribahasa Minang. Apa lagi, waktu itu, rata-rata anak laki-laki tidurdi surau. Bangunnya tidak bangun pagi, tetapi bangun subuh, dan salatnya selaluberjamaah. Dengan pembagian waktu salat yang lima kali sehari inilah merekamenata jadwal kegiatan mereka dari hari ke hari. Dan di surau inilah pula merekaanak laki-laki mendapatkan pengajaran yang sesungguhnya, yang tidak hanyabelajar mengaji dan mendengarkan ceramah-ceramah agama, tetapi juga mendapatkanbimbingan rohani dan tingkah laku, atau sekarang disebut character-building. Merekakalau salah dimarahi, kalau bertingkah dilecuti. Tapi kalau berbuat baik dipujidan disayangi. Yang mengajar mereka bukan hanya ayah dan ibu serta mamak-mamakdi rumah tetapi seluruh warga yang tua-tua di kampungnya perduli kepada merekaanak-anak muda itu. Masa pertumbuhan untuk menjadi “orang” inilah yangrata-rata dilalui oleh anak laki-laki Minangkabau sebelum mereka siap untukpergi merantau. Lebih dariitu, selagi masih di kampung, mereka juga ikut aktif melakukan usaha-usahaberkampung, apapun corak dan macamnya. Misalnya, ikut bergotong-royongmembersihkan surau, jalan-jalan kampung, memperbaiki saluran air untuk ke sawahdi musim menanam, ikut ke “darek” yang artinya ke sawah, dari musim membajaksampai ke musim mengirik dan membawa padi pulang. Semua dikerjak
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DENGAN DIM KITA BANGUN EKONOMI KERAKYATAN..."
DENGAN DIM KITA BANGUN EKONOMI KERAKYATANBERBASIS BUMNagariBERBENTUK KSN (KOPERASI SYARIAH NAGARI) Mochtar Naim29 Des 2015 | P | ASAL 33 UUD1945 ayat (1) mengatakanbahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asaskekeluargaan.” Pasal (3) nya mengatakan: “Bumi dan air dan kekayaan alam yangterkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuksebesar-besar kemakmuran rakyat.” Sementara Pasal (4) nya mengatakan: “Perekonomiannasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsipkebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kamajuan dan kesatuan ekonominasional.” Berangkat dengan isi dan semangat dari UUD1945 pasal 33tsb maka kita di Sumatera Barat yang sekarang tengah menyiapkan perubahan provinsimenjadi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau), yang filosofi dasarnya adalahABS-SBK, seyogyanya bersepakat pula untuk membentuk ekonomi kerakyatan berbasisBUMNagari dengan prinsip KSN (Koperasi Syariah Nagari). Dengan berbasispada Tanah Ulayat Nagari, kita di Nagari masing-masing membentuk BUMNagaridengan prinsip KSN itu. Pemakaian dan pemanfaatannya secara berekonomi kooperatifkita sesuaikan dengan potensi dan luas yang dimiliki oleh tanah ulayat Nagariitu. Dengan demikian ada yang ditujukan untuk pembangunan ekonomi pertanian,perkebunan, peternakan, perikanan, dsb., dengan basis BUMNagari dan prinsip KSNitu. Tanah-tanah yang dimiliki oleh suku, kaum dan pribadi, bisa pula diatursesuai dengan kehendak bersama, sesuai dengan prinsip kebersamaan dankekeluargaan itu. Usaha ekonomikerakyatan yang berbentuk BUMNagari dengan prinsip KSN ini dengan sendirinyaadalah juga usaha bersama tidak hanya antara sesama yang tinggal di ranah dikampung halaman, tetapi tidak kurangnya yang tinggal di rantau. Malah darirantaulah terutama kita mengharapkan dukungan modal dan keperan-sertaan manajerial,sehingga usaha ekonomi kerakyatan dengan basis BUMNagari dan dengan prinsip KSNini kita memperlihatkan kesatuan dan keutuhan kita bernagari danberminang-minang secara bersama-sama. Karenadukungan modal dan manajerial serta keahlian yang tidak sedikit dalam membentukBUMNagari dan KSN di setiap Nagari ini, maka usaha membangun ekonomi Nagari initidak cukup hanya diserahkan kepada Nagari masing-masing dengan warganya yangdi rantau, tetapi perlu ditangani secara bersama dan terorganisasi, sejak daritingkat Provinsi ke Kabupaten/Kota dan ke Nagari masing-masing yang jumlahnyasekitar 800an Nagari itu. Sendirinya juga memerlukan keterlibatan dariinstansi-instansi terkait serta para akademisi di universitas/perguruan tinggidi Sumbar dan di manapun, termasuk dukungan bank-bank yang sangat diperlukan.Semua itusudah harus dimulai dari sekarang, sampai konsep dan perencanaannya matang dandapat direalisasikan. Dengan itu, dan dengan DIM kita menuju pada pembangunan ekonomikerakyatan yang dapat diandalkan dan dibanggakan, sebagai tanda akankeperdulian kita terhadap suku-bangsa dan kampung halaman yang kita cintai ini.Taufiq danhidayahNya selalu kita harapkan dalam merealisasikan cita kita bersama ini.Insya Allah. *** -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DENGAN DIM KITA BANGUN EKONOMI KERAKYATAN..."
DENGAN DIM KITA BANGUN EKONOMI KERAKYATANBERBASIS BUMNagariBERBENTUK KSN (KOPERASI SYARIAH NAGARI) Mochtar Naim29 Des 2015 | | P | ASAL 33 UUD1945 ayat (1)mengatakan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asaskekeluargaan.” Pasal (3) nya mengatakan: “Bumi dan air dan kekayaan alam yangterkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuksebesar-besar kemakmuran rakyat.” Sementara Pasal (4) nya mengatakan:“Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi denganprinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasanlingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kamajuan dankesatuan ekonomi nasional.” Berangkat dengan isi dan semangat dari UUD1945 pasal 33tsb maka kita di Sumatera Barat yang sekarang tengah menyiapkan perubahan provinsimenjadi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau), yang filosofi dasarnya adalahABS-SBK, seyogyanya bersepakat pula untuk membentuk ekonomi kerakyatan berbasisBUMNagari dengan prinsip KSN (Koperasi Syariah Nagari). Denganberbasis pada Tanah Ulayat Nagari, kita di Nagari masing-masing membentukBUMNagari dengan prinsip KSN itu. Pemakaian dan pemanfaatannya secaraberekonomi kooperatif kita sesuaikan dengan potensi dan luas yang dimiliki olehtanah ulayat Nagari itu. Dengan demikian ada yang ditujukan untuk pembangunanekonomi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dsb., dengan basisBUMNagari dan prinsip KSN itu. Tanah-tanah yang dimiliki oleh suku, kaum danpribadi, bisa pula diatur sesuai dengan kehendak bersama, sesuai dengan prinsipkebersamaan dan kekeluargaan itu. Usaha ekonomikerakyatan yang berbentuk BUMNagari dengan prinsip KSN ini dengan sendirinyaadalah juga usaha bersama tidak hanya antara sesama yang tinggal di ranah dikampung halaman, tetapi tidak kurangnya yang tinggal di rantau. Malah darirantaulah terutama kita mengharapkan dukungan modal dan keperan-sertaan manajerial,sehingga usaha ekonomi kerakyatan dengan basis BUMNagari dan dengan prinsip KSNini kita memperlihatkan kesatuan dan keutuhan kita bernagari danberminang-minang secara bersama-sama. Karenadukungan modal dan manajerial serta keahlian yang tidak sedikit dalam membentukBUMNagari dan KSN di setiap Nagari ini, maka usaha membangun ekonomi Nagari initidak cukup hanya diserahkan kepada Nagari masing-masing dengan warganya yangdi rantau, tetapi perlu ditangani secara bersama dan terorganisasi, sejak daritingkat Provinsi ke Kabupaten/Kota dan ke Nagari masing-masing yang jumlahnyasekitar 800an Nagari itu. Sendirinya juga memerlukan keterlibatan dariinstansi-instansi terkait serta para akademisi di universitas/perguruan tinggidi Sumbar dan di manapun, termasuk dukungan bank-bank yang sangat diperlukan.Semua itusudah harus dimulai dari sekarang, sampai konsep dan perencanaannya matang dandapat direalisasikan. Dengan itu, dan dengan DIM kita menuju pada pembangunanekonomi kerakyatan yang dapat diandalkan dan dibanggakan, sebagai tanda akankeperdulian kita terhadap suku-bangsa dan kampung halaman yang kita cintai ini.Taufiq danhidayahNya selalu kita harapkan dalam merealisasikan cita kita bersama ini.Insya Allah. *** -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: BAITUL ILMI = RUMAH PENGETAHUAN
DIRIKAN “BAITUL ‘ILMI” (RUMAH PENGETAHUAN) DI MANA ADA MESJID DAN SURAU DI NEGERI KITA Mochtar Naim28 Des 2015 | | M | ESJID ataupun SURAU di negerikita dalam pemakaiannya tidak hanya dipergunakan sekadar untuk shalat berjama’ahlima kali dalam sehari, yaitu shubuh, zhuhur, ‘ashar, maghrib dan ‘isya, yangsetiap kali memerlukan hanya sebentar yang tak lebih dari setengah jam, tetapijuga dipergunakan untuk belajar mengaji bagi anak-anak di malam hari atau diluar jam sekolah. Surau-surau bahkan dulunya dipakai oleh anak laki-laki yangmemasuki umur akil-balig untuk tidur bersama di malam hari setelah selesaimengaji, sambil juga dapat pengajaran dan suri-tauladan dari yang tua-tua. Ibu-ibudan orang dewasa lainnyapun juga mempergunakan mesjid dan surau untukmengadakan pengajian ataupun tabligh bersama pada hari-hari yang ditentukan. Sekarang kebiasaan ini sudah jauh menurun, bahkan di banyaktempat sudah terhenti. Pada hal kebiasaan itulah dulunya yang mempersiapkananak laki-laki jadi orang, sehingga siap untuk pergi merantau ke manapun danmenjadi orang di rantau itu. Banyaknya tokoh-tokoh negarawan yang berasal daribumi bertuah Minangkabau dulunya adalah karena hasil garapan dari mesjid dansurau yang juga berfungsi sebagai “Baitul Ilmi” (Rumah Pengetahuan) itu. Sekarang dengan kita mempersiapkan DIM ke masa depan,tradisi menjadikan Mesjid dan Surau sebagai juga Baitul Ilmi (BI) ini haruskita hidupkan kembali. Di mana perlu kita siapkan dan lengkapi sekali dengankebutuhan BI ini dengan ruangan yang khusus tersedia untuk itu, lengkap denganalat-alat dan fasilitas yang diperlukan untuk itu. Misalnya, lemari buku sertaisi bukunya yang diperlukan bagi anak-anak dan orang dewasa untuk membacanya.Akan bagus sekali kalau BI juga berlangganan dengan surat-surat kabar danmajalah yang biasa dibaca. BI juga difasilitasi dengan perangkat komputer, denganproyektor dan layarnya, dengan koleksi CD yang bisa tak terbatas banyaknya, dsb,sehingga dunia ilmu yang semerbak yang disalurkan melalui media sosial inipuntertangkap dan termanfaatkan oleh anak-anak dan orang dewasa sampai kekampung-kampung yang jauh sekalipun. Semua itu tentu saja memerlukan kontroldan arahan sehingga termanfaatkan secara benar dan tepat sasaran. Kerjasama antara warga yang di kampung dan yang di rantauuntuk tujuan ini tentu saja diperlukan. Warga yang di rantau berkewajiban pulauntuk menyediakan semua yang diperlukan, yang mereka juga bangga karena itu,karena merantau adalah juga mencukupkan apa yang diperlukan di kampung, sepertiyang sudah dilakukan juga selama ini. Tinggal yang juga diperlukan adalah usahaberlomba dalam memajukan kampung halaman masing-masing yang juga menjadikebanggaan bersama itu. Menjadikan mesjid dan surau di setiap Nagari diMinangkabau untuk juga menjadi pusat usaha dalam menjelmakan usaha perekonomianBaitul Mal wat Tamwil (Rumah Harta dan Usaha) sendirinya adalah juga sisi lainlagi dari usaha bersama secara berNagari yang harus pula digarap secara bersamadi Nagari, dengan menjadikan Nagari sebagai BUMNagari dengan sistem KoperasiSyariah Nagari (KSN). Mari padagilirannya kita arahkan pula perhatian kita untuk itu. *** -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: GAYUNG BERSAMBUT
Saudara2 dan Kawan2 di R/N semuanya,Assalamu'alaikum w.w., Saya merasa tersentuh sekali dengan ucapan tahniyah "Selamat Ulang Tahun ke 83" yang Sdr2 sampaikan kepada saya melalui R/N kita ini. Seperti yang Sdr2 harapkan itu, bukan hanya saya saja, tetapi kita semua, diberi Allah swt kesehatan dan keselamatan, sampai kita dipertemukanNya nanti dengan Yaumil Akhir yang semua kita akan ke sana. Semoga Allah swt memberkati semua amal usaha kita, khususnya dalam kita berusaha menegakkan amar makruf nahi munkar dengan payung panji ABS-SBK yang akan menjadi suluh bendang dalam kita membangun Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) ke masa depan, amin. Wassalamu 'alaikum w.w. Mochtar Naim -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] PORNOGRAFI DLM BUDAYA INDONESIA
ditinggalkan. Misalnya, tidak ada lagi wanitayang bertelanjang dada, dan tidak ada laki-laki kawin lebih dari empat, padawaktu yang sama, dibanding 450, dan hanya 34 yang dijadikan isteri, di kerajaanJawa yang diceritakan Wahyu itu. Juga, laki-laki Minang yang kata Wahyudipelihara oleh perempuannya untuk semata tujuan prokreatif. Malah oleh Wahyusecara vulgar dikatakan: “Suami tinggal di luar rumah dan sekali-sekalidigunakan untuk kepentingan seks.’ Wahyu juga bilang, ‘Posisi ini lalu dianggappara suami sebagai posisi individu yang tidak memiliki harga diri dan mendorongmereka bermigrasi ke ...”Indochina” [sic.]mencari pekerjaan dan kondisi hidup yang lebih baik.’ Kelemahan pendekatansejarah yang tidak berupaya memenggal-menggal periodisasi sejarah, cenderunguntuk ‘menyapu-rantau’kan apapun yang terjadi walau peristiwanya sudahanakronistik. Dunia Melayu, sejak berlakunya hukum Islam yang menuntunkehidupan sosial mereka, secara sosietal, tunduk kepada hukum syarak Islam. Iniadalah karena mereka menempatkan syarak sebagai tolok ukur dari adat mereka.Adat yang sejalan dengan syarak dipakai, yang tak sejalan, dibuang. Sekalilagi, sifatnya sosietal, kendati penyimpangan secara individual tentu ada, walautetap dibenci dan tak disukai oleh masyarakatnya. Lain dengan dunia bukan-Melayu, secara kultural, walausecara etno-biologik Melayu juga, misalnya Jawa, seperti yang dikatakan Wahyuitu. Di Jawa, terutama yang berorientasi Kejawen, atau Abangan, secarakultural, mereka mentoleransi pengeksposan dada atau bagian dari dada, danmentoleransi tari-tarian eksotik, atau bahkan erotik. Dan juga mentoleransiisteri simpanan atau selir yang jumlahnya bisa tak terbatas, di sampingtoleransi dari para isteri untuk membiarkan atau membolehkan suaminya ‘jajan,’ karena pertimbangan apapun. Berbedadengan dunia Melayu, dunia Jawa menganut budaya sinkretik, tidak sintetik. DiJawa, ada prinsip, ‘sedaya agami samikemawon.’ Walau pengakuan resminya adalah ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ sebagaisila pertamanya, tetapi yang tri-esa, poli-esa, dan tanpa-esa sekalipun, diakuidan diterima juga. Yang pokok damai, toleran dan saling menghargai. Makaterjadilah pola budaya sinkretisme yang mentoleransi dan membolehkan apa-apa. Bicara tentang dikotomi dan polarisasi budaya Nusantara initentu akan panjang pula ceritanya. Dan ini tentu akan memancing polemik budayatersendiri. Yang pokok saya melihat keanehan dari cara berfikirakademik dari psikolog sosial kita, Wahyu Wicaksono, yang mencampur-aduk antarapola dan cara berfikir ilmiah sosio-kultural apa adanya, dengan kehendakpribadi yang cenderung Machiavellian itu. *** Mochtar Naim, Sosiolog Ciputat, 4 Feb 2009. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. ~$0204 2 PORNOGRAFI DALAM BUDAYA INDONESIA.doc Description: MS-Word document 090204 1 PORNOGRAFI DALAM BUDAYA INDONESIA.doc Description: MS-Word document
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: PORNOGRAFI DLM BUDAYA INDONESIA. TANGGAPAN THDP WAHYU WICAKSONO
ditinggalkan. Misalnya, tidak ada lagi wanitayang bertelanjang dada, dan tidak ada laki-laki kawin lebih dari empat, padawaktu yang sama, dibanding 450, dan hanya 34 yang dijadikan isteri, di kerajaanJawa yang diceritakan Wahyu itu. Juga, laki-laki Minang yang kata Wahyudipelihara oleh perempuannya untuk semata tujuan prokreatif. Malah oleh Wahyusecara vulgar dikatakan: “Suami tinggal di luar rumah dan sekali-sekalidigunakan untuk kepentingan seks.’ Wahyu juga bilang, ‘Posisi ini lalu dianggappara suami sebagai posisi individu yang tidak memiliki harga diri dan mendorongmereka bermigrasi ke ...”Indochina” [sic.]mencari pekerjaan dan kondisi hidup yang lebih baik.’ Kelemahan pendekatansejarah yang tidak berupaya memenggal-menggal periodisasi sejarah, cenderunguntuk ‘menyapu-rantau’kan apapun yang terjadi walau peristiwanya sudahanakronistik. Dunia Melayu, sejak berlakunya hukum Islam yang menuntunkehidupan sosial mereka, secara sosietal, tunduk kepada hukum syarak Islam. Iniadalah karena mereka menempatkan syarak sebagai tolok ukur dari adat mereka.Adat yang sejalan dengan syarak dipakai, yang tak sejalan, dibuang. Sekalilagi, sifatnya sosietal, kendati penyimpangan secara individual tentu ada, walautetap dibenci dan tak disukai oleh masyarakatnya. Lain dengan dunia bukan-Melayu, secara kultural, walausecara etno-biologik Melayu juga, misalnya Jawa, seperti yang dikatakan Wahyuitu. Di Jawa, terutama yang berorientasi Kejawen, atau Abangan, secarakultural, mereka mentoleransi pengeksposan dada atau bagian dari dada, danmentoleransi tari-tarian eksotik, atau bahkan erotik. Dan juga mentoleransiisteri simpanan atau selir yang jumlahnya bisa tak terbatas, di sampingtoleransi dari para isteri untuk membiarkan atau membolehkan suaminya ‘jajan,’ karena pertimbangan apapun. Berbedadengan dunia Melayu, dunia Jawa menganut budaya sinkretik, tidak sintetik. DiJawa, ada prinsip, ‘sedaya agami samikemawon.’ Walau pengakuan resminya adalah ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ sebagaisila pertamanya, tetapi yang tri-esa, poli-esa, dan tanpa-esa sekalipun, diakuidan diterima juga. Yang pokok damai, toleran dan saling menghargai. Makaterjadilah pola budaya sinkretisme yang mentoleransi dan membolehkan apa-apa. Bicara tentang dikotomi dan polarisasi budaya Nusantara initentu akan panjang pula ceritanya. Dan ini tentu akan memancing polemik budayatersendiri. Yang pokok saya melihat keanehan dari cara berfikirakademik dari psikolog sosial kita, Wahyu Wicaksono, yang mencampur-aduk antarapola dan cara berfikir ilmiah sosio-kultural apa adanya, dengan kehendakpribadi yang cenderung Machiavellian itu. *** Mochtar Naim, Sosiolog Ciputat, 4 Feb 2009. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DARI ABS-SBK KE LKASBM"
DARI ABS-SBK KITA CIPTAKANLEMBAGA KERAPATAN ADAT DAN SYARAK SERTA BUDAYA MINANGKABAU (LKASBM) Mochtar Naim15 Des 2015 | | | KITA di Minangkabau selama initelah punya filosofi hidup bersama yang kita namakan dengan ABS-SBK (Adat Basandi Syarak, Syarak BasandiKitabullah). Dan dengan itu kita kaitkan pula dengan sistem kepemimpinan TTS(Tungku nan Tigo Sajarangan, Tali nanTigo Sapilin) yang basisnya terdiri dari Ninik mamak (adat), Alim ulama(syarak) dan Cerdik pandai (sosial-budaya).Belakangan untuk melengkapi dengan perkembangan demokrasi-egaliter sekarang, kitatambahkan pula dengan Bundo Kanduang dan Pemuda parik-paga nagarinya. Adatbersendi syarak menunjukkan bahwa budaya adat berada di bawah lindungan syarak.Adat dipakai sejauh dan selama tidak tertentangan dengan syarak, dan yang syaraksendiri dasarnya adalah Kitabullah al Qur’anul Karim. Orang Minang karena itudasarnya adalah Islam. Mereka yang keluar dari Islam sendirinya tidak lagimuslim dan berhenti bersuku ke Minangkabau. Dengandemikian ada hubungan yang terintegrasi antara adat dan syarak itu. Berbedadengan di Jawa di mana adat dan agama, dan semua agama-agama apapun yang dianut,diperlakukan sebagai sama (Jw: Sadoyoagami sami kemawon = Semua agama sama saja). Adat itu sendiri di Jawa jugabercampur-baur antara yang animistik Kejawen yang “abangan” dengan yang Islam yang “mutihan” dan agama lain-lainnya yang datang dari sumber yangberbeda-beda. Danitu pula yang diangkatkan dalam konteks NKRI sekarang ini sebagai budayanasional Indonesia, yang merupakan percampuran antara Pancasila, BhinnekaTunggal Ika, Kejawen, dsb. Kendati dalam Sila Pertama Pancasila dikatakan“Ketuhanan Yang Maha Esa,” yang implisit ataupun eksplisit satu-satunya agamayang berketuhanan YME adalah Islam, tetapi semua agama juga diakui dandiperlakukan sama dengan Islam, walau ada yang tidak mengenal bahwa Tuhan ituada, seperti Budhisme dan Konfusionisme dari warga keturunan Cina. Di zamanOrde Lama Soekarno dulupun Marxisme-komunisme yang jelas-jelas anti-tuhan jugadiakui dan PKI pun diakui sebagai sama dengan partai lain-lainnya. Dalihnya, Soekarnotidak mau kudanya berkaki-tiga: Islam, Sosialisme dan Nasionalisme. Yang keempat adalah komunisme-marxisme dari PKI itu. Jadi, kendati Islam merupakan agama dengan penganutterbesar di Indonesia dan bahkan sekaligus penganut muslim terbesar di dunia ini,yang jumlah penganutnya sampai di atas 80% dari 250 juta penduduk, tapiIndonesia bukanlah negara Islam seperti di Malaysia, Brunai, Bangladesh, Pakistandan negara-negara Islam di Timur Tengah. Karena bagian terbesar dari penduduk pribumiberada di lingkaran bawah, maka bagian terbesar dari penduduk muslim jugaberada di lingkaran bawah. Warga keturunan Cina yang jumlahnya relatif sangatsedikit (sekitar 2-3 %), tetapi mereka menguasai ekonomi Indonesia, di darat,laut dan udara, dari hulu sampai ke muara, sama seperti di Filipina sekarang danMalaysia, Thailand dan Vietnam sebelumnya. Kolusi mereka sebagai pengusahadengan penguasa pribumi adalah masalah besar yang telah berjalan sejak lama danmenjadi faktor penyebab utama dari merebaknya korupsi dari atas sampai ke bawahdi NKRI ini. Korupsi dengan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)nyapada gilirannya juga menciptakan berbagai macam rasuah, penyakit sosial,termasuk prostitusi, zina, narkoba, perjudian, yang meruyak ke mana-mana,termasuk ke ranah Minang sendiri. Semua itu bukan tanpa disengaja tetapi diciptakanoleh para penguasa ekonomi agar si pribumi tetap berada di bawah-bawah dalamkondisi sosial yang galau yang gampang dikendalikan. Dalam situasi yang seperti itulah kita sekarang berada,baik nasional maupun daerah, termasuk Sumbar sendiri. Makanya, untuk mengatasiitulah kita di Sumbar di ranah Minang ini harus mengambil langkah tepat danpasti bahwa kita harus mengangkatkan nilai budaya yang kita miliki selama ini,yaitu ABS-SBK dengan TTSnya, untuk menjadi ‘suluh bendang’ kita dalammemperbaiki dan menegakkan kembali filosofi hidup yang kita miliki itu:ABS-SBK. Untuk itulah, melalui wadah yang dibukakan oleh UUD1945 Pasal 18B,seperti dengan Aceh, Yogya, Papua dan DKI, kita jadikan Pemda Sumbar inimenjadi Pemda Provinsi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau). Dengan DIM di sampingkita diatur dengan UUD1945 dan ketentuan perundang-undangan lainnya yangberlaku di NKRI ini, kita juga mengatur diri kita sendiri dengan prinsip dankententuan ABS-SBK yang kita miliki itu, yang selama ini hanya kita sebut-sebuttetapi yang sekarang benar-benar kita praktekkan dan berlakukan secara aktifdan efektif dalam masyarakat kita, dari Provinsi ke Kabupaten/Kota danNagari-nagari di seluruh Sumbar atau Minangkabau itu. Tak lepas dari itu pulalah kita merajut kembali sistemkepemimpinan masyarakat kita yang terbuhul ke dalam sistem kepemimpinan TTSitu. Unsur-unsur kepemimpinan yang tadinya terlepas tak bertali, sekarangmas
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "LKAAM DAN MTKAAM BERGABUNG JADI SATU LEMBAGA"
LKAAM DAN MTKAAM BERGABUNG JADI SATU LEMBAGADALAM MEMPERSIAPKAN DIMSECARA BERSAMA Mochtar Naim15 Des 2015 | | D | ALAM kata sambutan yang sayasampaikan pada Pertemuan Pembentukan BP2DIM (Badan Persiapan Pembentukan DaerahIstimewa Minangkabau) tingkat Nasional pada hari Sabtu 19 Des 2015 yl, dikantor LKAAM, Jl Diponegoro, Padang, saya sempat menyampaikan harapan bahwakedua organisasi Ninik Mamak: LKAAM dan MTKAAM, yang selama ini seiringbertukar jalan, bersatu meleburkan diri ke dalam satu organisasi ninik-mamak seMinangkabau, seperti yang selama ini telah juga diharapkan oleh semua kita.Apalagi waktunya sekarang memang sangat tepat ketika semua kita dan keduaorganisasi ninik-mamak itu seia sekata untuk bekerjasama memperjuangkanterciptanya pemerintah daerah provinsi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau),menggantikan Provinsi Sumatera Barat yang sekarang. Dengan meleburnya kedua organisasi ninik-mamak: LKAAM danMTKAAM ini menjadi satu, banyak yang bisa kita harapkan dan lakukan. Satu,semua ninik-mamak penghulu adat di seluruh Nagari di Minangkabau/Sumbar inibersatu dalam satu kesatuan yang kompak, sehingga menggampangkan apa-apa yangdiinginkan bersama tercapai. Dengan bersatunya para ninik-mamak yang bermuladan berbasis di Nagari, maka para anak-kemenakanpun dan seluruh anak-nagariakan ikut bersatu dan bersatu-padu pula. Dengan demikian juga, pembangunan yangbermula dan berbasis di Nagari dengan format KSN (Koperasi Syariah Nagari) dapatpula kita wujudkan.Dua,menyatunya ninik-mamak dalam satu organisasi yang sama ini, akan juga menggampangkantercapainya cita-cita kita bersama dalam menuju DIM sehingga nilai budaya adatdan agama yang kita junjung tinggi selama ini, yang kita tuangkan dalamparadigma ABS-SBK, dapat pula kita praktekkan dalam kehidupan nyata, dan tidakhanya sekadar dielu dan disebut-sebut. Tiga,menyatunya semua ninik-mamak dalam satu wadah yang sama itu, bukan saja ajaranadat dan budaya Minang itu akan terpraktekkan dan terlaksana, tetapi jugamendorong unsur-unsur kepemimpinan TTS (Tungku Tigo sajarangan) lain-lainnyaakan juga menuju kepada kesatuan dan kebersatuan secara bersama-sama, termasukalim-ulama, cerdik-pandai, bundo kanduang dan pemudanya. Mari bersama kitapikirkan, organisasi kepemimpinan TTS yang mana dan yang bagaimana yang perlukita ciptakan untuk terwujudnya sistem kepemimpinan yang memungkinkan duduknyasecara bersama kepemimpinan TTS: ninik-mamak, alim-ulama, cerdik-pandai sertabundo-kanduang dan pemudanya dalam membicarakan masalah-masalahbersama di ranah Minangkabau ini. Semoga niat baik ini terwujud dan diberkati Allah swt,amin. *** -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "GELORAKAN NAGARI DENGAN KSN BAGI PEMBANGUNAN DIM KE MASA DEPAN'
GELORAKAN NAGARI DENGAN KSN(KOPERASI SYARIAH NAGARI)BAGI PEMBANGUNAN DIM KE MASA DEPAN Mochtar Naim8 Des 2015 | | | SEJAK PRRI kemari, sudah lebihsetengah abad, Nagari meluncur turun terus. Dia disamakan dengan Desa di Jawa.Pada hal dia bukan Desa. Desa fungsinya hanya administratif semata, sebagaiujung tombak dari pemerintahan yang di atasnya. Sementara Nagari adalah Negaradalam bentukan mini. Para ahli antropologi dari Barat menamakan Nagari bagaikan ‘petites republiques’ – republik-republik kecil. Di Nagari itu adasistem pemerintahan yang lengkap. Ada eksekutif, legislatif dan yudikatifnya –sama seperti Negara. Juga ada “parik paganagari” nya --polisi dan tentara yang dimainkan oleh manti dan dubalang sertapemudanya. Bahkan ada “bundo kanduang”nya di mana wanita ditempatkandan diperlakukan dalam kedudukan yang mulia dan lebih terhormat dari laki-laki yangsistem sosialnyapun adalah matrilineal, bukan patrilineal. Belum pula secarasosial ada sistem kepemimpinan “tungku nantigo sajarangan, tali nan tigo sapilin,” yaitu ninik mamak sebagai pengetuaadat, alim ulama sebagai pemimpin agama dan cerdik pandai sebagai pengarah danpengayom di bidang sosial dan budaya. Lengkap sudah ibarat sebuah “negara” yangdemokratis-egaliter dan lengkap dengan instrumen pengelolaannya. Tapi aneh, setelah kita merdeka, yang pentolan Minangnyadi tingkat nasional nyaris mendominasi pergerakan kemerdekaan, dan SumateraBarat dengan budaya Minangkabaunya menjadi bahagian yang integral dari NKRI, Nagarimenciut peranannya. Kekuasaan pemerintahan lalu dinaikkan ke atas, keKabupaten/Kota dan Provinsi, dan Pusat, dan Nagari tinggal sebagai ujungtombak, sama dengan Desa di Jawa. Akibatnya rakyat di Nagari juga ikut mengerdil danperanannya juga ikut mengecil. Rakyat tidak lagi jadi subyek tapi jadi obyek.Semua-semua ditentukan untuk mereka dan mereka tidak lagi menentukan dirisendiri. Dan ini berjalan terus sampai tidak ada lagi yang bisa mereka lakukandan kendalikan sendiri. Mereka telah jadi obyek dari negara bukan lagi jadisubyek untuk dirinya sendiri dan Nagarinya. Itu yang kita hadapi sekarang dengan Nagari diMinangkabau. Karena Nagari itu memiliki kekhasan adat dan sosial-budaya,sementara UUD1945 Pasal 18 B memberi peluang kepada daerah-daerah yang memilikikekhasan dan keistimewaan seperti Nagari yang bagaikan republik-republik kecilitu, kita secara sadar sekarang ini memperjuangkan tegaknya DIM – DaerahIstimewa Minangkabau – pengganti daerah Provinsi Sumatera Barat yang adasekarang. Apalagi yang khas dan istimewa itu bukan hanya sistem Nagari itusaja, tetapi juga filosofi dasarnya yang terpateri ke dalam paradigma “ABS-SBK”(Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah),” Syarak Mengata, AdatMemakai, Alam Terkembang Jadikan Guru. Mari, Saudara-saudara, dengan DIM kita bangkitkan kembalibatang terendam itu. Kita hidup dan gelorakan kembali Nagari kita denganmembangunnya kembali sebagai kampung-halaman yang kita cintai dan banggakan. Marikita pilih Wali Nagari dan para anggota dari DPR Nagari, dari tokoh-tokohpemimpin yang kuat dan berbakat, yang sepenuhnya memberikan perhatian pada pembangunanNagari dan mau bertungkus-lumus untuk itu. Mari kita bangun ekonomi Nagaridengan membangun BUMNagari (Badan Usaha Milik Nagari) yang dasarnya adalah KSN(Koperasi Syariah Nagari). Kita manfaatkan hasil pemikiran dari mamak kita,Mohd Hatta, untuk membangun ekonomi Nagari dengan sistem koperasi yang telahdigumulinya sejak muda, dengan bersekolah ke Eropah, tempat ide koperasi itulahir, yang kita sekarang perkuat dengan semangat keislaman yang berjiwakansyariah: Koperasi Syariah Nagari. Mari seluruh potensi yang ada di Nagari kita gelorakandan kelolakan, sehingga tak ada yang tak berguna. Allah swt kebetulanmemberkati kita dengan potensi alam yang luar biasa, dengan gunung-gunung dandataran tinggi yang indah dan terbentang luas di sepanjang perbukitan Barisan dari Utara ke Selatan; dengan pantai danlautnya di sebelah Barat yang juga memanjang di sepanjang Bukit Barisan itu. Mari kita pergunakan akal dan otak sehat kita untuk membangunsemuanya itu, dengan memanfaatkan sekolah-sekolah dan universitas-universitas yangkita bangun dan kita miliki. Sayang, memang, selama ini kita mengeluarkan dana yangluar biasa besarnya mensekolahkan anak-anak kita dari TK sampai ke SD, SMP, SMAdan PT, tetapi yang hasil bersihnya bukan kita yang menikmatinya, tapi tuh parakonglomerat dan kapitalis nasional dan multinasional yang menguasai ekonomikita, di darat, laut dan udara, tanpa modal sesen pun dari mereka dalam kegiatanpendidikan itu. Mari ke depan, dalam mendisain dan merancang ekonomikerakyatan yang berbasis Nagari itu kita manfaatkan seoptimal mungkin otak danpikiran para sarjana yang kita hasilkan itu, yang dari hasil pemikiran merekaitu kita membangun ekonomi kerakyatan berbasisNagari dengan sistem KSN
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DAJJALNYA RIZA KHALID DAN EKONOMI MINANG KE MASA DEPAN"
DAJJALNYARIZA KHALIDDAN EKONOMI MINANG KE MASA DEPAN Mochtar Naim7 Des 2015 | | K | EKESALAN Riza Khalid denganGubernur Sumbar yang menghalangi rencananya membangun Perkebunan Sawit diSumbar, lalu menyatakan Sumbar adalah negeri Dajjal, seluruh rakyat Sumbar yangdi ranah dan di rantau spontan pada meronta dan menyatakan kemarahan mereka kepadaRiza Khalid secara terbuka melalui media massa. Riza dikatakan sebagai tidak etis, tidak sopan, dan bahkan kurangajar dengan memakai kata kasar Dajjal itu. Pada halsemua orang tahu bahwa selain di Papua dan beberapa daerah lainnya, di Sumbardi ranah Minang pun tanah itu pada dasarnya adalah tanah ulayat adat milikbersama secara turun temurun. Pemerintah saja tidak bisa mengambilnya tanpaseizin kaum atau nagari yang memilikinya. Makanya pemakaian tanah ulayat olehperusahaan ataupun per orangan untuk tujuan komersial diatur dengan sistem HGU(Hak Guna Usaha) untuk suatu batas waktu tertentu, misalnya 30 tahun, dan bisadiperbaharui. Namun, kenyataan yang bersua, minimal sejak PRRI ke mari,50an tahun sudah, bisa jauh panggang dari api. Sejak kebun karet rakyat berubahmenjadi kebun sawit, praktis semuanyasekarang, dalam jumlah ratusan ribu hektar di Sumbar saja, dan jutaan hektar diseluruh daerah di Indonesia, telah menjadi kebun sawit milik para konglomeratyang tumbuh dan berkembangnya dibek-ap oleh para pejabat lupa-diri yang mendapatkansagu-hati dari para konglomerat itu. Konglomerat yang menguasai perkebunan itutidak hanya yang dari Indonesia saja, tapi juga dari Singapura, Malaysia,Thailand dan dari negeri asal mereka sendiri di Timur Jauh. Di Sumbar dan di manapun, rakyat yang tadinya pemiliktanah ulayat, yang sekarang tanah itu telah menjadi perkebunan sawit, dsb,rata-rata telah menjadi buruh alias kuli di bekas tanahnya itu, yang bekerja dikebun terbuka, yang kalau hujan kehujanan, kalau panas kepanasan. Pergi danpulangnya diantar dengan truk-truk perusahaan yang tegak berdiri bersusun bahu,laki-laki dan perempuan, terhoyong-hoyong bersenggolan di atas truk karenajalannya yang asalan dan bergelombang. Bagaimana dahulu di zaman penjajahan,begitu pula laiknya mereka sekarang ini. Yang konyol juga, tidak sedikit pula dari paraninik-mamak pemangku adat sendiri yang turut pula tergiur mengambil manfaatdengan diserahkannya tanah ulayat kaum dan nagari itu kepada para konglomeratmelalui proses HGU itu. Apalagi daerah-daerah yang menjadi daerah perkebunansawit itu kebanyakan berada di lingkaran luar Sumbar, di Pasaman, Darmasraya,Solok Selatan dan Pesisir Selatan yang adatnya berpenghulu beraja-raja, yangtanah ulayat juga diatur oleh penguasa rantau adat itu.Sayaberpendapat, mumpung Riza Khalid membenturkan persoalannya dengan teriakanDajjal itu, kenapa kita tidak dudukkan saja sekali mengenai tanah ulayat kaumdan nagari ini, sehingga duduk dan tuntas sekali permasalahannya. Pertama,tanah ulayat yang telah menjadi obyek perkebunan ini yang rata-rata dikuasaioleh para konglomerat yang dibek-ap oleh para pejabat itu. Tanpa harus merubahsistem HGU yang sudah berlaku itu, mana-mana yang sudah habis masa berlakunyaharus kembali dan dikembalikan menjadi milik rakyat dengan segala kekayaan yangada di dalamnya. Rakyat dari nagari bersangkutan bisa menentukan pilihan, mau meneruskandengan mengelolanya secara Koperasi Syariah Nagari (KSN), atau melanjutkankerjasama dengan pengusaha semula dengan sistem bagi hasil yang salingmenguntungkan. Khususmengenai fabrik pengolahan sawit yang ada di atasnya, juga berlaku pilihan yangsama: dilanjutkan pengelolaannya oleh rakyat dengan sistem KSN yang sama atau kerjasamabagi-hasil dengan pengelola semula. Kedua, tanah ulayat nagari yang masih tersisa dantersedia, di seluruh Sumbar, dijadikan sebagai lahan untuk mengembangkan usahaanak nagari dalam bentuk usaha KSN yang cocok dan serasi dengan wujud dan potensilahannya, baik untuk peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, perhutanan, dsb. Dengan itu kita merombak sistem perekonomiananak nagari di Sumbar, dari cara sederhana sendiri-sendiri seperti selama inike cara bersama dengan bentuk usaha KSN. Untuk itu pemerintah di Provinsi,Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Nagari, dengan keperan-sertaan dari sistemperbankan yang ada, baik milik pemerintah maupun swasta, membangun sistemekonomi kerakyatan berbentuk KSN itu seperti yang diidamkan oleh Pancasila danUUD1945, khususnya Pasal 33 itu. Berguru kepada negara-negara maju di Timur Jauh: Jepang,Korea dan Tiongkok, serta juga negara-negara yang sedang berkembang di Asean: Malaysia,Viet Nam dan Thailand, yang semuanya memulai usaha ekonomi mereka dari bawah,dari akar rumput, dengan ekonomi kerakyatannya, waktunya kita di Sumbarmenirunya dan melakukan hal serupa yang dimulai dari bawah dari akar rumputitu. Dan sistemnya adalah KSN itu! Semoga dengan itu rakyat di Sumbar akan mendapatkanp
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: HILANG NAGARI HILANGLAH MINANG ITU
HILANG NAGARI HILANGLAHMINANGKABAU ITUMochtar Naim2 Des 2015 | | A | DA banyak cara yang bisa dilakukanuntuk menaikkan penghasilan dari Sumatera Barat dan rakyatnya. Mengganti Nagariuntuk kembali lagi menjadi Desa adalah satu cara yang gampang tapi “bodoh”sekali. Yang dijual adalah “harga diri” itu sendiri, hanya karena inginmendapatkan tambahan bantuan dari pusat. Harga diri itu justeru terletak pada namadan wujud dari Nagari itu sendiri. Hilang Nagari hilanglah “rono” dan kebesaranNagari yang melambangkan Minangkabau itu sendiri. Sendirinya hilanglah pula martabatdan marwah harga diri dan kebesaran Minangkabau dan orang Minang itu. Pada hal UUD1945, khususnya Pasal 18A ayat (1) dan Pasal18B ayat (1) dan (2), dan undang-undangtentang pemerintahan terendah di RI ini memberi peluang kepada daerah-daerahsetingkat desa untuk tetap mempertahankan nama adatnya, seperti Nagari diSumatera Barat dan Minangkabau itu. Pasal 18B ayat (1) secara tegas mengatakan:“Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yangbersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.”Sementara ayat (2) dari Pasal 18B yang sama mengatakan: “Negara mengakui danmenghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-haktradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakatdan prinsip NKRI yang diatur dalam undang-undang.” Hanya karena jumlah Nagari yang ada sekarang tidaksebanyak Desa yang bisa digelembungkan itu, supaya duitnya bisa banyak masukdari pusat, maka kita, seperti yang disepakati oleh kedua cagub dan cawagub yangakan berhadapan di Pilkada 9 Des ini, mau saja merubah Nagari menjadi Desa kembaliseperti yang pernah kita lakukan di zaman Gubernur Harun Zain yl itu. Pada halada banyak cara yang bisa kita lakukan dalam mendapatkan inkam yang banyak bagidaerah Sumbar dan bagi rakyat sendiri. Pertama, dengan pertambahan penduduk setiap tahunnya,yang sekarang telah berkali lipat dari yang sebelumnya, wajar kalau Nagaripunditingkatkan jumlahnya. Misalnya, untuk sebagian besar Nagari yang penduduknyatelah berlipat dua atau lebih, sekarang jumlah Nagari itu dimekarkan menjadiberlipat dua atau lebih, seimbang dengan jumlah Jorong yang ada. Yang pentingadat dan ikatan adat di Nagari yang baru yang dimekarkan dari Jorong yang adasebelumnya, tidak rusak dan tidak berubah. Dia tetap adalah Nagari denganketentuan-ketentuan adatnya yang sama dan tidak berubah. Apalagikita mengenal ada Nagari “gadang,” ada Nagari “ketek.” Contoh di selingkarBukittinggi saja, kita mengenal ada Nagari gadang: Sungai Pua, Banuhampu, AmpekAngkek, Tilatang-Kamang, Ampek Koto, dsb. Sekarang Nagari Sungai Pua itu telahberkembang menjadi Nagari Batu Palano, Sariak, Sungai Pua, yang kesemuanyamenjadi Kecamatan Sungai Pua. Nagari Banuhampu berkembang menjadi 7 Nagari:Kubang Putiah, Ladang Laweh, Taluak IV Suku, Padang Lua, Cingkariang, SungaiTanang dan Pakan Sinayan, yang kesemuanya menjadi Kecamatan Banuhampu. Punbegitu juga dengan Ampek Angkek, Tilatang Kamang, Ampek Koto. Bisa dan mungkin, sertadimungkinkan. Dan itu terjadi dan telah terjadi. Kenapa pula kita lalu harusmenggantikannya kembali menjadi Desa – agar duit banyak masuk -- sepertikesalahan yang sama yang telah kita lakukan sebelumnya. Bukankah itu “bodoh”dan bahkan “goblok” namanya, dengan mengulangi kesalahan yang sama untuk keduakalinya. Belum pula kalau kita berusaha meningkatkan inkam Nagaridengan merombak dan merubah sistem dan struktur ekonomi Nagari dari yangseadanya seperti selama ini menjadi Ekonomi Koperasi Nagari ber Syariah dengansistem manajemen dan teknologi moderen, seperti yang diinginkan oleh Pasal 33UUD1945 yang disyariahkan itu. Dengan membangun Ekonomi Koperasi Syariah di Nagari itu, kitajuga mengikuti cara dan belajar banyak dari negara-negara di Timur Jauh:Jepang, Korea dan Cina, yang mendasarkan ekonominya bergerak dan berkembangdari bawah, dari desa, yang sekarang ketiganya telah melejit menjadi negaramaju, besar dan moderen di dunia ini. Arahkan Sumatera Barat dengan budaya Minangkabaunya itu sepertiyang dilakukan di ketiga negara maju di Timur Jauh yang basisnya adalah ekonomikoperasi di tingkat terbawah itu. Dan itu juga yang dilakukan sekarang di Malaysia,Vietnam dan Thailand. Mari kita juga ikuti cara yang dilakukan di tiga NegaraAsean itu. Semua ini kita capai tentu saja dengan merubah “mindset”yang bodoh yang ada sekarang dengan mindset yang pintar dan cekatan seperticontoh-contoh yang diperlihatkan oleh negara-negara di Timur Jauh dan Aseanitu. Mari kita bekerjasama berbuat untuk itu dan ke arah itu. Danmari kita perlihatkan kebolehan kita dalam membangun Nagari dan ranah yang kitacintai ini.*** Wassalam, MN, 03/12/15 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber
[R@ntau-Net] Jawaban pada Hamdi Badau
Sdr Hamdi Badau, Tulisan yang sama ttg Gayung Supaya Bersambut ini juga dikirimkan kepada IP dan NA,bahkan juga pada lawannya MK dan FB. MK dan FB yang tadinya pro DIM, eh nyatanya sekarang berubah sikap dan haluan: menantang. Bahkan mendukung gerakan salibisasi. Salam dari MN, 29/11/15 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: Bagaimana dg Mentawai dan WilAYAH mINANGKABAU LAINNYA?
BAGAIMANA DENGAN MENTAWAIDAN WILAYAH MINANGKABAU LAINNYA? Mochtar Naim28 Nov 2015 | | D | UA hal yang segera menyeruakmasuk dengan munculnya ide merubah Provinsi Sumatera Barat menjadi ProvinsiDaerah Istimewa Minangkabau (DIM), yaitu: Pertama, bagaimana dengan Mentawaiyang masyarakat maupun adat dan sosial-budaya serta agamanya umumnya tak samadengan masyarakat yang di “tanah tepi” di Sumatera Barat. Masyarakat Mentawaitergolong ke dalam rumpun masyarakat Melayu Tua (Proto Malay), sepertimasyarakat Batak, Dayak, dsb, sementara masyarakat Minang di tanah tepitergolong ke dalam rumpun Melayu Muda (Deutero Malay) yang beragama Islam danrelatif lebih maju. Masyarakat Mentawai umumnya masih animis, walau banyak yangsudah dikristenkan, dan rata-rata mereka masih tradisional-bersahaja sertamemakai bahasa lokal Mentawai yang berbeda dari bahasa lokal di tanah tepi,yaitu Bahasa Melayu-Minangkabau. Kedua, bagaimana pula dengan masyarakat Melayu lainnyayang juga tergolong ke dalam rumpun Melayu Muda (Deutero Malay) seperti halnyaorang Minangkabau. Mereka walaupun berada di berbagai provinsi di Sumatera,seperti orang Minang di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Utaradan Aceh, dan bahkan di Semenanjung Malaysia di Negeri Sembilan, Malaka,Selangor, dsb, sampaipun ke Brunai di Borneo dan Sulu dan Zamboanga diFilipina, atau bahkan pernah dulunya sampai ke Madagaskar di Afrika, merekaadalah juga orang Minang yang adatnya kebanyakan masih mengikuti pola budayaABS-SBK seperti di Sumatera Barat juga?*Akan halnyadengan Mentawai, ia terletak di Lautan Samudera Hindia yang berhadapan dengan tanahtepi Minangkabau di pulau Sumatera. Kepulauan Mentawai yang terdiri daribeberapa pulau ini (terutama pulau Siberut, Sipora, Pagai), merupakan bagiandari gugusan kepulauan di pantai Barat Sumatera, dari pulau Simeulue di utaradi Aceh, sampai ke pulau Enggano di selatan di Bengkulu. Sejakmasih di zaman penjajahan Belanda, daerah-daerah di Indonesia ini dibagi kedalam wilayah-wilayah administratif, termasuk Keresidenan. Dan Mentawaitermasuk ke dalam Keresidenan Sumatera Barat, bergabung dengan daerah tanahtepi Minangkabau di pulau Sumatera. Dan persatuan ini berlanjut sampai hari inidi bawah NKRI, dengan Mentawai yang tadinya bahagian dari Kabupaten Padang-Pariaman,sekarang menjadi sebuah Kabupaten sendiri: Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dengan munculnya ide menjadikan Provinsi Sumatera Baratmenjadi Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM), mau tak mau akan munculpertanyaan, bagaimana dengan Mentawai? Secara geografis, bagaimanapun, Mentawaitentu tidak akan ke mana-mana. Posisinya tetap sama. Sampai kapanpun. Dan kalauwilayah administratifnya tetap sama dan tidak berubah, Mentawai tentu akantetap menjadi bahagian yang integral dan tak terpisahkan dari wilayah ProvinsiSumbar yang lalu menjadi Provinsi DIM. Masalahnya, sebagai semua kita tahu, lebih pada masalah keserasiansosial-budaya dan agama. Selama ini tidak muncul menjadi masalah, karenawalaupun penduduk Mentawai secara etnografik dan sosial-budaya serta agamatidak sama dengan penduduk di tanah tepi di Sumatera Barat, pembahagian wilayahadministratif daerah tidak dikaitkan dengan faktor budaya dan agama itu. DenganDIM yang selain Pancasila dan UUD1945 yang berlaku secara nasional juga secarasengaja ditambahkan keharusan mentaati ajaran ABS-SBK. Sekali lagi, bagaimanadengan masyarakat Mentawai dan pun masyarakat-masyarakat non-Minang dannon-muslim lainnya yang berdomisili di Sumbar atau DIM itu? Jawabannya menjadi sederhana jika dengan ABS-SBK itu kitaartikan dalam artinya yang hakiki, di mana Adat yang dipakai oleh pendudukmuslim adalah adat yang bersendikan Syarak, sementara yang tidak sejalan,dibuang. Syarak dalam Islam, sebaliknya, tidak pernah melarang siapapun yangtidak beragama Islam menjadi warga dari sebuah Negara dan pemerintahan Islam,yang sendirinya warga yang bukan muslim juga boleh melaksanakan adat dan budayayang dianutnya. Daricontoh-contoh dari negara Islam di manapun, seperti di Malaysia, Pakistan, dannegara-negara Islam lainnya di Timur Tengah dan Afrika Utara, tidak adalarangan apapun bagi non-muslim untuk tidak bisa dan tidak boleh menjadi wargayang diperlakukan sama dengan warga muslim lainnya. Aplikasinya artinya adalahjuga bahwa di Provinsi DIM nantinya tidak ada larangan sama sekali bagipenduduk Mentawai maupun penduduk lainnya yang bukan muslim dan bukan Minanguntuk menjadi warga NKRI yang bermukim di Provinsi DIM. Tinggal masalahnya bagimereka untuk tetap menjadi warga NKRI di Provinsi DIM atau tidak. Jadi tegasnya, baik bagi non-muslim maupun baginon-Minang yang tinggal di wilayah DIM, mereka tetap bisa dan diperlakukansebagai sama dengan warga muslim dan warga Minang. Mereka seperti selama ini tetapdiberi hak penuh untuk berbuat dalam melaksanakan hak-hidupnya sebagaimanawajarnya.
[R@ntau-Net] GAYUNG SUPAYA BERSAMBUT
YTH SDR IRWAN PRAYITNO DAN NASRUL ABIT,CAGUB DAN CAWAGUB SUMBAR DALAM PILKADA DES 2015 INI, SEORANG PEMIMPIN YANG CAKAP DAN DISUKAI OLEH RAKYATNYAIALAH YANG MAU BERKOMUNIKASI DAN TIDAK MENDIAMKAN SAJA APA YANG DIMINTA OLEH RAKYATNYA. SEBALIKNYA, BAGAIMANA KAMI AKAN MENDUKUNG ANDA BERDUA JIKA ANDA BERDUA BUNGKAM SERIBU BAHASA TANPA MERASAPERLU BERKOMUNIKASI, MENJAWAB YANG KAMI MINTA. KAMI MINTA ANDA BERDUA BERJANJI: 1. TIDAKAKAN KORUPSI 2. BERTEKADMELAKSANAKAN AJARAN “ABS-SBK” SECARA FORMAL SEIRAMADENGAN KITA MELAKSANAKAN AJARAN PANCASILA DAN UUD1945. 3. MENJADIKANDAERAH SUMBAR KITA MENJADI “DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU (DIM).” INSYA ALLAH KAMI AKAN MEMBERIKAN DUKUNGAN PENUH KAMI KEPADAANDA BERDUA JIKA ANDA BERDUA MEMENUHI JANJI ITU YANG ANDA NYATAKAN JUGA SECARA FORMALDAN TERTULIS KEPADA KAMI. MARILAH BUDAYA SALING MENYAPA DAN INGAT-MENGINGATKANKITA TUMBUHKAN DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU KITA YANG EGALITER DAN DEMOKRATISINI. SEMOGA ALLAH SWT MERESTUI HARAPAN KITA, AMIN. WASSALAM, MOCHTAR NAIM, KETUM BP2DIM26 NOV 2015. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] HIMBAUAN KEPADA IRWAN PRAYITNO DAN NASRUL ABIT, CAGUB/CAWAGUB SUMBAR DALAM PILKADA DESEMBER 2015.
KHUSUS DITUJUKAN KEPADA CAGUB/CAWAGUB IRWAN PRAYITNO DAN NASRUL ABIT: NYATAKAN SECARA TERBUKA DAN TERTULIS JANJI ANDA BERDUA KEPADA SEMUA KITA DI SUMBAR, DI RANAH DAN DI RANTAU, UNTUK TIDAK MELAKUKAN KORUPSI DALAM BENTUK APAPUN DAN ANDA BERDUA PUN BERJANJI AKAN MENGAMALKAN AJARAN "ABS-SBK" SECARA FORMAL DAN AKTUAL DI SAMPING MENJUNJUNG TINGGI DAN MENGAMALKAN PANCASILA DAN UUD1945. PESAN INI DISAMPAIKAN OLEH KETUM BP2DIM (BADAN PERSIAPAN PEMBENTUKAN DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU): MOCHTAR NAIM,25 NOV 2015. SEMOGA ALLAH SWT MEMBIMBING KITA SEMUA KE JALAN YANG BENAR DAN DIRIDHAINYA, AMIN. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] BERIKAN SUARA ANDA KEPADA CAGUB DAN CAWAGUB YANG MENDUKUNG DIM
HIMBAUAN KEPADA SEMUA KITA DI SUMBAR, MARI KITA BERIKAN SUARA KITA KEPADA CALON GUBERNUR DAN CALON WAKIL GUBERNUR SUMBAR DALAM PILKADA DESEMBER 2015 INIYANG MEMBERI DUKUNGAN PENUH KEPADA "DIM" (DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU). DENGAN DIM KITA BANGUN MASYARAKAT MINANG YANG SEPENUHNYA MENEGAKKAN ADAT MINANG YANG BERSENYAWA DENGAN SYARIAT ISLAM (ABS-SBK) SERTA MENJUNJUNG TINGGI PANCASILA DAN UUD1945. CAGUB DAN CAWAGUB YANG MEMBERIKAN DUKUNGAN PENUH KEPADA DIM DAN ABS-SBK ADALAH CAGUB/CAWAGUB NO. 2: IRWAN PRAYITNO DAN NASRUL ABIT. DARI KETUA UMUM BP2DIM (BADAN PERSIAPAN PEMBENTUKAN DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU): MOCHTAR NAIM. 24 NOV 2015. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net]
Kawan2 di RN,-Mari kita dukung calon Gub/Wagub Sumbar yang mendukung DIM (Daerah Istimewa Minangkabau). - Sebaliknya, JANGAN DUKUNG calon Gub/Wagub yang tidak mendukung DIM. dari:Ketua Umum BP2DIMMochtar Naim18 Nov 2015 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.