[wanita-muslimah] Muslim & Pulau Bali: Muslim di Soka, Tabanan
Sudah Seabad Menjadi Orang Bali Bahasa Bali Abdul Rasyid (70), terasa sangat kental. Itu terlihat saat dia bertutur tentang berbagai hal, terutama yang terkait dengan keberadaan umat Islam di Desa Soka, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Dia bahkan nyaris tidak bisa menjawab saat diajak bercakap-cakap menggunakan bahasa Indonesia. Beberapa kali dia terdiam ketika diajak ngobrol dengan bahasa nasional. Dia bahkan meminta kemenakannya, Fatimah, memanggil salah seorang kerabatnya yang mengerti berbahasa Indonesia. Namun dia akhirnya bertutur lancar, setelah pertanyaan-pertanyaan disampaikan dengan menggunakan bahasa Bali. Beberapa saat kemudian, seorang sepupunya, Muhammad Safei, ikut nimbrung. "Umat Muslim Soka sudah lebih dari seabad tinggal di desa ini dan sehari-harinya lebih banyak menggunakan bahasa Bali," tutur Abdul Rasyid yang dikenal dengan panggilan Wak Nahudin, dengan bahasa Bali halus. Lelaki agak jangkung itu adalah salah seorang dari tujuh kepala keluarga Muslim yang tinggal di Desa Soka. Yang lainnya juga masih kerabat dekatnya, yakni sebagai generasi ketiga dari Al Hamzah, seorang keturunan Bugis Bone yang hijrah ke Bali di masa penjajahan Belanda. Belakangan datang dua keluarga Muslim dari tanah Jawa ke desa itu, namun mereka tinggal agak jauh, tidak mengelompok sebagaimana keluarga Abdul Rasyid. Desa Soka terletak di kaki sebelah selatan gunung Batukaru. Kendati lebih dekat dengan Kecamatan Penebel, namun secara administrasi pemerintahan, daerah itu masuk dalam wilayah Kecamatan Baturiti, se-kecamatan dengan kawasan obyek wisata Bedugul. Untuk mencapai desa yang terletak sekitar 25 kilometer sebelah utara kota Tabanan itu, diperlukan waktu sekitar 20 menit dengan kendaraan bermotor. Kawasan ini tidak seterkenal desa-desa tetangganya. Sebagai penghasil sayur mayur, Soka tidak sekaya desa Utu dan Senganan, Kecamatan Penebel, yang terkenal dengan peternakan unggasnya. Sebagai penduduk yang secara turun temurun tinggal di Soka, Muslim Soka sangat adaptif dan berbaur dengan penduduk setempat. Beberapa orang dari mereka bahkan menikahi putri-putri Hindu dan diajak memeluk Islam. Hubungan kekerabatan di sana sangat harmonis, satu sama lain saling menghormati. Mereka juga kerap saling membantu bila sesama mereka ada hajatan, seperti upacara perkawinan, atau gotong royong membangun fasilitas umum, termasuk tempat-tempat ibadah. Secara sepintas sangat sulit membedakan Muslim Soka dengan umat Hindu yang menjadi mayoritas di sana. Selain bahasa sehari-hari yang menggunakan bahasa Bali, Muslim Soka juga mengadopsi sejumlah tata cara kehidupan sosial masyarakat Hindu, mulai tata busana, sampai kepada kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti ikut aktif di kegiatan subak dalam mengelola pertaniannya. Bahkan dalam acara seremonial perkawinan, Muslim Soka juga ikut ngelawar, yakni membuat masakan khas Bali, namun bahannya menggunakan daging ayam. Oleh tuan rumah atau sohibul hajat, mereka dipercayakan untuk memasak sendiri lawar ayam itu di tempat pemilik acara, yang kemudian khusus disajikan kepada tamu-tamu yang beragama Islam. Yang membedakan mereka hanya kegiatan ibadahnya saja. Umat Muslim bergegas badahnya. Umat Hindu sangat tertib menjalankan agamanya. Begitu pula Muslim Soka, segera bergegas menuju masjid kecil di pinggiran kampung tempat tinggal mereka begitu waktu shalat tiba. Mereka selalu duduk di masjid dari Maghrib hingga Isya, sambil mengisinya dengan bacaan-bacaan Al Quran. Begitu pula seusai menunaikan shalat subuh. Dari masjid kecil berukuran 10 x 10 meter itu berkumandang lantunan ayat-ayat suci Al Quran, yang ikut memberi warna sakral kehidupan masyarakat Soka. Terpusat di Masjid Al Hamzah Warga muslim Soka memiliki masjid kecil yang diberi nama Al Hamzah. Masjid ini didirikan sekitar 1978 atas bantuan dari seorang anggota polisi beragama Islam yang bertugas di sana. Ketika itu dirasakan sulit mencari tempat ibadah, yang kemudian diadakan rembukan dan disepakati mendirikan sebuah masjid di atas tanah yang diwakafkan oleh keluarga Abdul Rasyid. Kini masjid itu menjadi pusat kegiatan keagamaan di desa itu. Bahkan pada hari Jumat, jamaah shalat Jumat juga datang dari beberapa edsa tetangga. Saat pembangunannya, umat Hindu di Soka tidak diam berpangku tangan. Mereka ikut serta membantu dan bergotong royong menyelesaikan bangunan, hingga masjid dapat dipergunakan. Kebersamaan antara umat yang berbeda keyakinan itu aku, Mohammad Safei, masih berlanjut sampai sekarang. "Kalau kami ada kesibukan memperbaiki masjid, biasanya umat Hindu juga datang membantu," kata Abdul Rasyid. Muslim Soka terkesan sangat menghindarkan sikap agresif dalam melaksanakan tuntunan agama, sebaliknya dapat kooperatif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Kehidupan muslim Soka yang terpencil, namun bisa diterima dan dapat beradaptasi dengan umat Hindu, merupakan salah satu contoh keakraban yang harus tetap dibina dan dipertahankan.
[wanita-muslimah] Mualaf Menepis Paranoid
Seorang gadis berkulit putih tampak sedang berbicara melalui telepon genggamnya. Wanita berwajah khas Prancis itu tak ada bedanya dengan wanita muda lain yang sedang mencicipi kopi di sebuah kafe di pinggir jalan Paris. Mary Fallot adalah gadis berkebangsaan asli Prancis. Ia lahir dan dibesarkan di negara yang dikenal sebagai kiblat mode dunia itu. Yang berbeda, Fallot ternyata beragama Islam. Terlihat jilbab mungil menyelimuti kepala wanita yang telah memeluk Islam tiga tahun lalu itu. Namun, fenomena berbondong-bondongnya wanita kulit putih berkebangsaan Prancis yang masuk Islam, justru menggusarkan sejumlah kalangan. ''Fenomena ini sedang booming dan itu mengkhawatirkan kami,'' kata Kepala Badan Intelijen Dalam Negeri Prancis, Pascal Mailhos. Pandangan Mailhos ini ternyata banyak penganutnya. Badan yang khusus menangani kegiatan antiteroris di negara-negara Eropa, melihat fenomena maraknya penduduk Eropa masuk Islam, membuat mereka bekerja ekstra mengawasi wanita seperti Fallot. Sebab, di mata polisi Eropa, sosok seperti Fallot merupakan figur yang berpotensi membahayakan keamanan. Kalau sebelumnya polisi hanya perlu mengawasi kemungkinan ancaman dari orang muda berparas Timur Tengah yang memang selama ini kerap diidentikkan sebagai pelaku bom manusia, kini mereka juga harus mengawasi wanita berparas Eropa. ''Sangat mungkin bagi teroris memanfaatkan lengahnya pengawasan terhadap wanita Eropa itu,'' kata Magnus Ranstrop, peneliti teroris dari Universitas Pertahanan Nasional Swedia. Memang, ketakutan berlebihan yang tak beralasan sedang menjangkiti sebagian besar warga Eropa. Mereka khawatir cara kematian Muriel Degauque, warga Belgia yang masuk Islam, karena meledakkan dirinya dalam serangan ke tentara Amerika Serikat (AS) di Irak, akhir tahun kemarin, akan ditiru. Bom manusia oleh Degauque ini, mereka generalisasi bahwa mualaf --sebutan bagi yang baru masuk Islam-- berpotensi melakukan hal serupa. Sementara, sebagian besar dari mualaf di Prancis adalah wanita. Bagaimana Fallot menanggapi paranoid pihak keamanan Prancis itu? Wanita muda ini menolak semua anggapan tak berdasar tersebut. Ia masuk Islam bukan karena keterpaksaan. Tak adanya penjelasan rinci atas beberapa pertanyaan mendasar dari agama yang dianut sebelumnya, membuat ia tertarik masuk Islam. ''Bagi saya, Islam menyampaikan cinta, toleransi, dan kedamaian,'' katanya tulus. Meski Fallot mengakui ada di antara mualaf yang berpola pikir radikal. Tapi, dari mereka itu yang kemudian melakukan tindakan kekerasan, bisa dihitung dengan jari. Ia menyebut seperti Richard Reid dan John Walker Lindh, warga AS yang tertangkap di Afghanistan. Terlepas dari itu, pemeluk Islam di Eropa tumbuh bak jamur di musim penghujan setelah peristiwa ledakan World Trade Center (WTC). Meski, tidak ada peneliti yang menghitung berapa jumlah pasti penduduk Eropa yang beralih ke Islam setiap tahunnya. Data PBB menunjukkan, jumlah penduduk Muslim Eropa meningkat 100 persen pada 1999 dibanding tahun sebelumnya, menjadi 13 juta atau dua persen dari seluruh penduduk Eropa. Sebanyak 3,2 juta di Jerman, dua juta di Inggris, 4-5 juta di Prancis, dan sisanya tersebar di negara Eropa lainnya, terutama kawasan Balkan. Dan tak dapat disangkal, lebih banyak wanita yang masuk Islam ketimbang pria. Pandangan selama ini, wanita Eropa masuk Islam karena menikah dengan lelaki Muslim. ''Kenyataan wanita lebih banyak masuk Islam tak terbantahkan lagi,'' kata Haifa Jawad, dosen di Universitas Birmingham, Inggris. Fallot sendiri hanya tertawa ketika teman-temannya mengatakan, ia masuk Islam karena kekasihnya orang Islam. ''Mereka tidak percaya kalau saya melakukannya atas kehendak sendiri,'' terang Fallot. Ia merasakan sangat dekat dengan Tuhan setelah masuk Islam. Islam itu sederhana, lebih teliti, dan mudah karena semua ajarannya telah dijelaskan secara eksplisit. Di Islam, ia menemukan suatu pola pikir hidup, aturan yang dapat diikutinya. Alasan itu menjadi dasar bagi banyak wanita yang pindah ke Islam. ''Banyak dari wanita itu mengeluhkan atas rusaknya moral masyarakat Barat,'' kata Jawad. ''Mereka merasa memiliki atas apa yang ditawarkan Islam.'' Mereka juga tertarik atas pola hubungan antara pria dan wanita. ''Ada lebih banyak ruang untuk keluarga dan peran ibu dalam Islam. Dan ternyata wanita tidak menjadi objek seks belaka,'' kata Karin van Nieuwkerk yang mempelajari perilaku masuk Islamnya wanita Belanda. Sarah Joseph, pendiri majalah gaya hidup Emel, mengatakan hal senada. Ia juga menolak anggapan wanita yang masuk Islam karena tidak ingin terpengaruh gerakan feminis Barat, tak sepenuhnya benar. Prof Stefano Allievi, pengajar di Universitas Padua, Italia, mengatakan, keputusan mereka masuk Islam mempunyai arti politik. ''Islam menawarkan spiritualitas politik, ide tentang misi suci,'' katanya. Setelah memutuskan masuk Islam, mereka melaksanakan ajarannya secara bertahap. Semisal Fallot, ia merasa belum siap la
[wanita-muslimah] 50- Qáf
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Qáf: by the Glorious Qurán (thou art Allah's Messenger) 2.. But they wonder that there has come to them a Warner from among themselves. So the Unbelievers say: "This is a wonderful thing! 3.. "What! When we die and become dust, (shall we live again?) That is a (sort of) return far (from our understanding)." 4.. We already know how much of them the earth takes away: with Us is a Record guarding (the full account). 5.. But they deny the Truth when it comes to them: so they are in a confused state. 6.. Do they not look at the sky above them?- How We have made it and adorned it, and there are no flaws in it? 7.. And the earth- We have spread it out, and set thereon mountains standing firm, and produced therein every kind of beautiful growth (in pairs)- 8.. For an insight and a reminder to every servant turning (to Allah). 9.. And We send down from the sky rain charted with blessing, and We produce therewith gardens and grain for harvests; 10.. And tall (and stately) palm-trees, with shoots of fruit-stalks, piled one over another;- 11.. As sustenance for (Allah's) Servants;- and We give (new) life therewith to land that is dead: thus will be the Resurrection. 12.. Before them was denied (the Hereafter) by the People of Noah, the Companions of the Rass, the Thamüd, 13.. The Àd, Pharaoh, the brethren of Lüt, 14.. The Companions of the Wood, and the People of Tubba; each one (of them) rejected the messengers, and My warning was duly fulfilled (in them). 15.. Were We then weary with the first Creation, that they should be in confused doubt about a new Creation? 16.. It was We Who created man, and We know what suggestions his soul makes to him: for We are nearer to him than (his) jugular vein. 17.. Behold, two (guardian angels) appointed to learn (his doings) learn (and note them), one sitting on the right and one on the left. 18.. Not a word does he utter but there is a vigilant Guardian. 19.. And the stupor of death will come in truth: "This was the thing which thou wast trying to escape!" 20.. And the Trumpet shall be blown: that will be the Day whereof Warning (had been given). 21.. And there will come forth every soul: with each will be an (angel) to drive, and an (angel) to bear witness. 22.. (It will be said:) "Thou wast heedless of this; now have We removed thy veil, and sharp is thy sight this Day!" 23.. And his Companion will say: "Here is (his Record) ready with me!" 24.. (The sentence will be:) "Throw, both of you, into Hell every contumacious Rejecter (of Allah)!- 25.. "Who forbade what was good, transgressed all bounds, cast doubts and suspicions; 26.. "Who set up another god beside Allah: throw him into a severe chastisement." 27.. His Companion will say: "Our Lord! I did not make him transgress, but he was (himself) far astray." 28.. He will say: "Dispute not with each other in My Presence: I had already in advance sent you Warning. 29.. "The Word changes not with Me, and I do not the least injustice to My Servants." 30.. The Day We will ask Hell, "Art thou filled to the full?" It will say, "Are there any more (to come)?" 31.. And the Garden will be brought nigh to the Righteous,- no more a thing distant. 32.. (A voice will say:) "This is what was promised for you,- for every penitent heedful one, 33.. "Who feared the Most Gracious unseen, and brought a heart turned in devotion (to Him): 34.. "Enter ye therein in Peace and Security; this is a Day of Eternal Life!" 35.. There will be for them therein all that they wish,- and there is more with Us. 36.. But how many generations before them did We destroy (for their sins),- stronger in power than they? Then did they wander through the land: was there any place of escape (for them)? 37.. Verily in this is a Message for any that has a heart and understanding or who gives ear and is a witness. 38.. We created the heavens and the earth and all between them in Six Days, nor did any sense of weariness touch Us. 39.. Bear, then, with patience, all that they say, and celebrate the praises of thy Lord, before the rising of the sun and before (its) setting. 40.. And during part of the night, (also,) celebrate His praises, and (so likewise) after the prostration. 41.. And listen the Day when the Caller will call out from a place quiet near,- 42.. The Day when they will hear a (mighty) Blast in (very) truth: that will be the Day of Resurrection. 43.. Verily it is We Who give Life and Death; and to Us is the Final Return- 44.. The Day when the Earth will be rent asunder, letting them hurrying out: that will be a gathering together,- quite easy for Us. 45.. We know best what they say; and thou art not one to compel them by force. So admonish with the Qurán such as fear My Warning! [Non-text po
[wanita-muslimah] Soal Kebebasan, Tanyalah Shabina
Shabina Begum, anak baru gede usia 16 tahun, mengerti benar makna yang tersirat dalam kalimat presiden ketiga Amerika Serikat itu. Gadis yatim piatu ini besar dalam keluarga Muslim yang taat di Luton, Inggris. Demi memperoleh sebuah kebebasan, ia terpaksa dewasa lebih cepat. Hampir empat tahun, ia memperjuangkan kebebasan. Ia pernah kalah di pengadilan Inggris. Namun, sempat pula menikmati kemenangan di tingkat banding. Pekan-pekan ini, ia masih harus berjuang secara politik untuk mendapatkan pengakuan dari House of Lords, majelis perwakilan tinggi di parlemen Inggris. Awalnya adalah soal keyakinan. Suatu hari, pada September 2002, lain dari biasa, Shabina datang ke sekolah dengan jilbab menutupi tubuh. Para siswa di Sekolah Menengah Denbigh di Luton, sekolahnya, sekitar 80 persen beragama Islam. Pengajarnya pun mayoritas Muslim. Barangkali, kenyataan itu yang membuat Shabina yakin dirinya tidak akan menerima perlakuan buruk. Tetapi, apa lacur? ''Saya dipaksa pulang untuk berganti pakaian,'' kata Shabina pada The Guardian, saat itu. Ketika ia mengajukan protes, pihak sekolah malah mencoretnya dari daftar siswa. ''Anda memiliki hak bersekolah di tempat yang menerapkan aturan seragam,'' kata Simon Birks, wakil SMU Denbigh, saat Shabina mengajukan persoalan itu ke pengadilan. ''Tetapi, tentu bukanlah pelanggaran terhadap hak asasi Anda, jika sekolah menerapkan kebijakan yang kurang sejalan dengan pandangan keagamaan Anda.'' Birks saat itu berargumen, SMU Denbigh tidak mengizinkan Shabina memakai jilbab, karena khawatir muncul kesan bahwa mereka yang berjilbab jauh lebih saleh dibanding yang tidak. Alasan yang tidak logis itu diterima pengadilan. Setelah rangkaian sidang yang panjang dan memicu polemik--tidak saja di Inggris, tetapi meluas hingga Eropa--perlawanan Shabina kandas. Pertengahan Juni 2004, Pengadilan Luton mengetuk keputusan: Shabina, jika tetap ingin bersekolah di SMU Denbigh, harus mencopot jilbab. Shabina memilih hengkang. Kebebasan menjauh dari Shabina. Namun, ia terus mengejarnya dan membawa kasus itu ke majelis banding pengadilan tinggi setempat. Selama proses banding, perkara itu memicu polemik di berbagai media Inggris. Apalagi ketika majelis banding memutuskan untuk menggelar dengar pendapat. Wakil Ketua Divisi Sipil Pengadilan Banding, Lord Justice Brooke, mengatakan, kasus tersebut terkait erat dengan persoalan kepercayaan di dalam sebuah masyarakat multibudaya seperti Inggris. Saat itu ia bertanya kepada pihak Shabina, apakah seseorang dengan kepercayaan tertentu boleh mengabaikan simbol-simbol keagamaannya? Cherie Booth, pengacara Shabina, menjawab bahwa beberapa negara memang menerapkan aturan penggunaan pakaian yang sekuler di sekolah-sekolah. Tetapi, ujar Booth, sejumlah negara menghormati perbedaan dan mengizinkan anak-anak didiknya menggunakan pakaian sebagaimana anjuran agama. Setelah itu, Lord Justice Brooke menyatakan bahwa pelarangan berbusana Muslim di SMU Denbigh tidak pantas dilakukan. Di tengah masyarakat dunia yang demokratis, katanya, pembatasan seperti itu seharusnya tak diperlukan. ''Hak dasar Shabina sebagai murid telah dirampas,'' kata Lord Justice Brooke. Alasan itulah yang membuat pengadilan banding menetapkan agar SMU Denbigh menerima kembali Shabina untuk bersekolah di sana, lengkap dengan jilbab seperti yang selama ini telah dikenakannya. Putusan itu tentu saja diterima dengan baik oleh pihak Shabina. Penasihat hukum Shabina, Cherie Booth, menyatakan kliennya sekeluarga menyambut putusan itu dengan suka cita. ''Tetapi, untuk kembali ke sekolah yang telah menjahatinya, klien saya tampaknya memilih tidak,'' kata Booth. Usaikah perjuangan Shabina. Tidak. SMU Denbigh tampaknya tak ingin kehilangan muka. Mereka mengajukan kasus tersebut ke parlemen. Hingga hari ini, Shabina masih terus memperjuangkan kebebasannya. Bagi gadis yang baru beranjak dewasa--yang harus membagi waktu untuk bersekolah--hal tersebut bukan hal yang mudah. Belum lagi berbagai tantangan yang harus ia hadapi. Tidak sedikit media Inggris yang tidak punya hati dan menyerang gadis kecil itu. Editorial harian The Daily Mail menggambarkan keputusan pengadilan tinggi yang memenangkan Shabina sebagai hal ''memenangkan kaum minoritas dengan mengabaikan kepentingan kaum mayoritas''. Tidak sedikit media yang semena-mena menyatakan Shabina telah menjadi boneka dari apa yang mereka sebut ''kelompok ekstremis Islam'', karena membela keyakinannya berbusana tersebut. Lumerkah semangat gadis kecil itu? ''Saya justru merasa takjub, karena ternyata harus berjuang untuk mendapatkan kebebasan. Saya senang bisa melakukan hal besar,'' kata Shabina. Shabina, gadis kecil itu, selalu waspada. (dsy/Republika Online/Mualaf.Com ) Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL
[wanita-muslimah] 49- The Inner Apartments (Al-Hujurát)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. O Ye who believe! Put not yourselves forward before Allah and His Messenger; but fear Allah; for Allah is He Who hears and knows all things. 2.. O ye who believe! Raise not your voices above the voice of the Prophet, nor speak aloud to him in talk, as ye may speak aloud to one another, lest your deeds become vain and ye perceive not. 3.. Those that lower their voices in the presence of Allah's Messenger,- their hearts has Allah tested for piety: for them is Forgiveness and a great Reward. 4.. Those who shout out to thee from without the Inner Apartments - most of them lack understanding. 5.. If only they had patience until thou couldst come out to them, it would be best for them: but Allah is Oft-Forgiving, Most Merciful. 6.. O ye who believe! If a wicked person comes to you with any news, ascertain the truth, lest ye harm people unwittingly, and afterwards become full of repentance for what ye have done. 7.. And know that among you is Allah's Messenger: were he, in many matters, to follow your (wishes), ye would certainly suffer: but Allah has endeared the Faith to you, and has made it beautiful in your hearts, and He has made hateful to you Unbelief, wickedness, and rebellion: such indeed are those who walk in righteousness;- 8.. A Grace and Favor from Allah; and Allah is full of Knowledge and Wisdom. 9.. If two parties among the Believers fall into a fight, make ye peace between them: but if one of them transgresses beyond bounds against the other then fight ye (all) against the one that transgresses until it complies with the command of Allah; but if it complies then make peace between them with justice and be fair: for Allah loves those who are fair (and just). 10.. The Believers are but a single Brotherhood: so make peace and reconciliation between your two (contending) brothers; and fear Allah, that ye may receive Mercy. 11.. O ye who believe! Let not some men among you laugh at others: it may be that the (latter) are better than the (former): nor let some women laugh at others: it may be that the (latter are better than the (former): nor defame nor be sarcastic to each other, nor call each other by (offensive) nicknames: Ill-seeming is a name connoting wickedness, (to be used of one) after he has believed: and those who do not desist are (indeed) doing wrong. 12.. O ye who believe! Avoid suspicion as much (as possible): for suspicion in some cases is a sin: and spy not on each other, nor speak ill of each other behind their backs. Would any of you like to eat the flesh of his dead brother? Nay, ye would abhor it...But fear Allah, for Allah is Oft- Returning, Most Merciful. 13.. O mankind! We created you from a single (pair) of a male and a female, and made you into nations and tribes, that ye may know each other (not that ye may despise each other). Verily the most honored of you in the sight of Allah is (he who is) the most righteous of you. And Allah has full knowledge and is well acquainted (with all things). 14.. The desert Arabs say, "We believe." Say, "Ye have no faith; but ye (only) say, 'We have submitted our wills to Allah,' For not yet has Faith entered your hearts. But if ye obey Allah and His Messenger, He will not belittle aught of your deeds: for Allah is Oft-Forgiving, Most Merciful." 15.. Only those are Believers who have believed in Allah and His Messenger, and have never since doubted, but have striven with their belongings and their persons in the Cause of Allah: such are the sincere ones, 16.. Say: "What! Will ye tell Allah about your religion? But Allah knows all that is in the heavens and on earth: He has full knowledge of all things. 17.. They impress on thee as a favor that they have embraced Islám. Say, "Count not your Islám as a favor upon me: Nay, Allah has conferred a favor upon you that He has guided you to the faith, if ye be true and sincere. 18.. "Verily Allah knows the unseen of the heavens and the earth: and Allah Sees well all that ye do." [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] 48- Victory (Al-Fath)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Verily We have granted thee a manifest Victory: 2.. That Allah may forgive thee thy faults of the past and those to follow; fulfill His favor to thee; and guide thee on the Straight Way; 3.. And that Allah may help thee with powerful help. 4.. It is He Who sent down tranquillity into the hearts of the Believers, that they may add faith to their faith;- for to Allah belong the Forces of the heavens and the earth; and Allah is Full of Knowledge and Wisdom;- 5.. That He may admit the men and women who believe, to Gardens beneath which rivers flow, to dwell therein for aye, and remove their sins from them;- and that is, in the sight of Allah, the grand triumph,- 6.. And that He may punish the Hypocrites, men and women, and the Polytheists men and women, who think an evil though of Allah. On them is a round of Evil: the Wrath of Allah is on them: He has cursed them and got Hell ready for them: and evil is it for a destination. 7.. For to Allah belong the Forces of the heavens and the earth; and Allah is Exalted in Power, Full of Wisdom. 8.. We have truly sent thee as a witness, as a bringer of Glad Tidings, and as a Warner: 9.. In order that ye (O men) may believe in Allah and His Messenger, that ye may assist and honor Him, and celebrate His praise morning and evening. 10.. Verily those who plight their fealty to thee plight their fealty in truth to Allah; the Hand of Allah is over their hands: then any one who violates his oath, does so to the harm of his own soul, and any one who fulfills what he has covenanted with Allah,- Allah will soon grant him a great Reward. 11.. The desert Arabs who lagged behind will say to thee: "We were engaged in (looking after) our flocks and herds, and our families: do thou then ask forgiveness for us." They say with their tongues what is not in their hearts. Say: "Who then has any power at all (to intervene) on your behalf with Allah, if His Will is to give you some loss or to give you some profit? But Allah is well acquainted with all that ye do. 12.. "Nay, ye thought that the Messenger and the Believers would never return to their families; this seemed pleasing in your hearts, and ye conceived an evil thought, for ye are a people doomed to perish." 13.. And if any believe not in Allah and His Messenger, We have prepared, for those who reject Allah, a Blazing Fire! 14.. To Allah belongs the dominion of the heavens and the earth: He forgives whom He wills, and He punishes whom He wills: but Allah is Oft-Forgiving, Most Merciful. 15.. Those who lagged behind (will say), when ye set forth to acquire booty (in war): "Permit us to follow you." They wish to change Allah's word: say: "Not thus will ye follow us: Allah has already declared (this) beforehand": then they will say, "But ye are jealous of us." Nay, but little do they understand (such things). 16.. Say to the desert Arabs who lagged behind: "Ye shall be summoned (to fight) against a people given to vehement war: then shall ye fight, or they shall submit. Then if ye show obedience, Allah will grant you a goodly reward, but if ye turn back as ye did before, He will punish you with a grievous Chastisement." 17.. No blame is there on the blind, nor is there blame on the lame, nor on one ill (if he joins not the war): but he that obeys Allah and his Messenger,- (Allah) will admit him to Gardens beneath which rivers flow; and he who turns back, (Allah) will punish him with a grievous Chastisement. 18.. Allah's Good Pleasure was on the Believers when they swore Fealty to thee under the Tree: He knew what was in their hearts, and He sent down Tranquillity to them; and He rewarded them with a speedy Victory; 19.. And many gains will they acquire (besides): and Allah is Exalted in Power, Full of Wisdom. 20.. Allah has promised you many gains that ye shall acquire, and He has given you these beforehand; and He has restrained the hands of men from you; that it may be a Sign for the Believers, and that He may guide you to a Straight Path; 21.. And other gains (there are), which are not within your power, but which Allah has compassed: and Allah has power over all things. 22.. If the Unbelievers should fight you, they would certainly turn their backs; then would they find neither protector nor helper. 23.. (Such has been) the practice of Allah already in the past: no change wilt thou find in the practice of Allah. 24.. And it is He Who has restrained their hands from you and your hands from them in the valley of Makkah, after that He gave you the victory over them. And Allah sees well all that ye do. 25.. They are the ones who disbelieved and hindered you from the Sacred Mosque and the sacrificial animals, detained from reaching their place of sacrifice. Had there not been believing men and believing women whom ye did not know that y
[wanita-muslimah] 500,000 protest immigrant legislation
By: James Sterngold, Chronicle Staff Writer (San Franrisco Chrocile) Los Angeles -- In a mobilization that far exceeded the expectations of organizers, hundreds of thousands of people rallied in downtown Los Angeles on Saturday to protest legislation in Congress that would tighten enforcement against undocumented immigrants and erect more walls along the southern border. The Los Angeles Police Department said an estimated 500,000 people joined the peaceful demonstration, which culminated at City Hall just before noon. Organizers said they believe more than 1 million participated, showing the measure of opposition to legislation that would toughen criminal laws against illegal immigrants and the people who employ them. "We expected to organize our people as a group and march together, but by the time I got there ... it was already impossible to find everybody and pull our people together," said Nativo Lopez, the national president of the Mexican American Political Association. "It was just spontaneous. It was wonderful. This tells you how much support we have." The throng stretched for more than seven blocks, and at City Hall there were speeches from Lopez, Mayor Antonio Villaraigosa, several members of Congress and state legislators. "I believe there were 2 million people here today, and they sent a very clear message," said state Sen. Gilbert Cedillo, D-Los Angeles. "Immigrants want to work legally, drive legally, study legally. This legislation would criminalize a major part of our population. This rally was an historic moment." Police in Denver, meanwhile, said more than 50,000 people gathered there Saturday to oppose the legislation. The proposal that inspired the protests already has passed in the House of Representatives and is expected to be debated by the Senate this week. It includes strict measures that would make it a felony for immigrants to be in the United States without proper documentation, and it imposes criminal penalties on those who employ illegal immigrants. It would also finance the construction of tall fences along roughly one-third of the U.S.-Mexican border to try to stop illegal crossings. "My mom came from Mexico, she had to cross the river, and thank God she did," said march participant David Gonzalez, 22, who held a sign reading, "I'm in my homeland." In the Bay Area, opponents of the legislation have been holding nightly candlelight vigils and about 20 have been participating in a hunger strike at the Federal Building in downtown San Francisco. About 400 people joined the hunger strikers at a rally Saturday to support reform that would allow legalization for undocumented immigrants. On Monday, organizers expect 1,000 people to protest the legislation in a march from the Federal Building at 11 a.m. down Golden Gate Avenue and Market Street to Sen. Dianne Feinstein's office at 1 Post Street. In his weekly radio address on Saturday, President Bush tried to strike a balance urging tougher border enforcement while offering opportunities for immigrants who want to come to the United States and work temporarily. The president has said he wants new laws creating a guest worker program that would allow immigrants legal status for a period of years, then require them to return to their home countries. "America is a nation of immigrants, and we're also a nation of laws," Bush said. "As we debate the immigration issue, we must remember there are hardworking individuals, doing jobs that Americans will not do, who are contributing to the economic vitality of our country." The enormous rally in Los Angeles, home to one of the nation's largest Latino populations, followed a number of smaller protest marches around the country. On Friday an estimated 20,000 marched in Phoenix in opposition to a bill sponsored by Sen. Jon Kyl, R-Ariz., that would increase enforcement along the U.S.-Mexico border, while opening a guest worker system that would send the workers home after five years. There were also protests in Georgia against a state law that would deny government services to illegal immigrants. More rallies are planned in other cities in the coming weeks, leading up to what is billed as a "National Day of Action" on April 10, a mass protest being organized by labor, immigration, civil rights and religious groups. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROT
[wanita-muslimah] 500,000 protest immigrant legislation
By: James Sterngold, Chronicle Staff Writer (San Franrisco Chrocile) Los Angeles -- In a mobilization that far exceeded the expectations of organizers, hundreds of thousands of people rallied in downtown Los Angeles on Saturday to protest legislation in Congress that would tighten enforcement against undocumented immigrants and erect more walls along the southern border. The Los Angeles Police Department said an estimated 500,000 people joined the peaceful demonstration, which culminated at City Hall just before noon. Organizers said they believe more than 1 million participated, showing the measure of opposition to legislation that would toughen criminal laws against illegal immigrants and the people who employ them. "We expected to organize our people as a group and march together, but by the time I got there ... it was already impossible to find everybody and pull our people together," said Nativo Lopez, the national president of the Mexican American Political Association. "It was just spontaneous. It was wonderful. This tells you how much support we have." The throng stretched for more than seven blocks, and at City Hall there were speeches from Lopez, Mayor Antonio Villaraigosa, several members of Congress and state legislators. "I believe there were 2 million people here today, and they sent a very clear message," said state Sen. Gilbert Cedillo, D-Los Angeles. "Immigrants want to work legally, drive legally, study legally. This legislation would criminalize a major part of our population. This rally was an historic moment." Police in Denver, meanwhile, said more than 50,000 people gathered there Saturday to oppose the legislation. The proposal that inspired the protests already has passed in the House of Representatives and is expected to be debated by the Senate this week. It includes strict measures that would make it a felony for immigrants to be in the United States without proper documentation, and it imposes criminal penalties on those who employ illegal immigrants. It would also finance the construction of tall fences along roughly one-third of the U.S.-Mexican border to try to stop illegal crossings. "My mom came from Mexico, she had to cross the river, and thank God she did," said march participant David Gonzalez, 22, who held a sign reading, "I'm in my homeland." In the Bay Area, opponents of the legislation have been holding nightly candlelight vigils and about 20 have been participating in a hunger strike at the Federal Building in downtown San Francisco. About 400 people joined the hunger strikers at a rally Saturday to support reform that would allow legalization for undocumented immigrants. On Monday, organizers expect 1,000 people to protest the legislation in a march from the Federal Building at 11 a.m. down Golden Gate Avenue and Market Street to Sen. Dianne Feinstein's office at 1 Post Street. In his weekly radio address on Saturday, President Bush tried to strike a balance urging tougher border enforcement while offering opportunities for immigrants who want to come to the United States and work temporarily. The president has said he wants new laws creating a guest worker program that would allow immigrants legal status for a period of years, then require them to return to their home countries. "America is a nation of immigrants, and we're also a nation of laws," Bush said. "As we debate the immigration issue, we must remember there are hardworking individuals, doing jobs that Americans will not do, who are contributing to the economic vitality of our country." The enormous rally in Los Angeles, home to one of the nation's largest Latino populations, followed a number of smaller protest marches around the country. On Friday an estimated 20,000 marched in Phoenix in opposition to a bill sponsored by Sen. Jon Kyl, R-Ariz., that would increase enforcement along the U.S.-Mexico border, while opening a guest worker system that would send the workers home after five years. There were also protests in Georgia against a state law that would deny government services to illegal immigrants. More rallies are planned in other cities in the coming weeks, leading up to what is billed as a "National Day of Action" on April 10, a mass protest being organized by labor, immigration, civil rights and religious groups. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majeli
[wanita-muslimah] 47- Muhammad
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Those who reject Allah and hinder (men) from the Path of Allah,- their deeds will Allah bring to naught. 2.. But those who believe and work deeds of righteousness, and believe in the (Revelation) sent down to Muhammad - for it is the Truth from their Lord,- He will remove from them their ills and improve their condition. 3.. This because those who reject Allah follow falsehood, while those who believe follow the Truth from their Lord: thus does Allah set forth for men their lessons by similitudes. 4.. Therefore, when ye meet the Unbelievers (in fight), smite at their necks; at length, when ye have thoroughly subdued them, bind (the captives) firmly: thereafter (is the time for) either generosity or ransom: until the war lays down its burdens. Thus (are ye commanded): but if it had been Allah's Will, He could certainly have exacted retribution from them (Himself); but (He lets you fight) in order to test you, some with others. But those who are slain in the Way of Allah,- He will never let their deeds be lost. 5.. Soon will He guide them and improve their condition, 6.. And admit them to the Garden which He has made known to them. 7.. O ye who believe! If ye will help (the cause of) Allah, He will aid you, and plant your feet firmly. 8.. But those who reject (Allah),- for them is destruction, and (Allah) will render their deeds to naught. 9.. That is because they hate the Revelation of Allah; so He has made their deeds fruitless. 10.. Do they not travel through the earth, and see what was the End of those before them (who did evil)? Allah brought utter destruction on them, and similar (fates await) those who reject Allah. 11.. That is because Allah is the Protector of those who believe, but those who reject Allah have no protector. 12.. Verily Allah will admit those who believe and do righteous deeds, to Gardens beneath which rivers flow; while those who reject Allah will enjoy (this world) and eat as cattle eat; and the Fire will be their abode. 13.. And how many cities, with more power than thy city which has driven thee out, have We destroyed (for their sins)? And there was none to aid them. 14.. Is then one who is on a clear (Path) from his Lord, no better than one to whom the evil of his conduct seems pleasing, and such as follow their own lusts? 15.. (Here is) the description of the Garden which the righteous are promised: in it are rivers of water unstaling; rivers of milk of which the taste never changes; rivers of wine, a joy to those who drink; and rivers of honey pure and clear. In it there are for them all kinds of fruits; and Forgiveness from their Lord. (Can those in such Bliss) be compared to such as shall dwell for ever in the Fire, and be given, to drink, boiling water, so that it cuts up their bowels (to pieces)? 16.. And among them are men who listen to thee, till when they go out from thee, they say to those who have received Knowledge, "What is it he said just then?" Such are men whose hearts Allah has sealed, and who follow their own lusts. 17.. But to those who receive Guidance, He increases their Guidance, and bestows on them their Piety and Restraint (from evil). 18.. Do they then only wait for the Hour,- that it should come on them of a sudden? But already have come some tokens thereof, and when it comes to them, how can they have their reminder? 19.. Know, therefore, that there is no god but Allah, and ask forgiveness for thy fault, and for the men and women who believe: for Allah knows how ye move about and how ye dwell in your homes. 20.. Those who believe say, "Why is not a Sürah sent down (for us)?" But when a Sürah of decisive meaning is revealed, and fighting is mentioned therein, thou wilt see those in whose hearts is a disease looking at thee with a look of one in swoon at the approach of death. But more fitting for them- 21.. Were it to obey and say what is just, and when a matter is resolved on, it were best for them if they were true to Allah. 22.. Then, is it to be expected of you, if ye were put in authority, that ye will do mischief in the land, and break your ties of kith and kin? 23.. Such are the men whom Allah has cursed for He has made them deaf and blinded their sight. 24.. Do they not then earnestly seek to understand the Qurán, or is it that there are Locks upon their hearts? 25.. Those who turn back as apostates after Guidance was clearly shown to them,- the Satan has instigated them and buoyed them up with false hopes. 26.. This, because they said to those who hate what Allah has revealed, "We will obey you in part of (this) matter"; but Allah knows their (inner) secrets. 27.. But how (will it be) when the angels take their souls at death, and smite their faces and their backs? 28.. This because they followed that which displeased Allah, and they
[wanita-muslimah] 46- Winding Sand-tracts (Al-Ahqáf)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Há Mím. 2.. The revelation of the Book is from Allah the Exalted in Power, Full of Wisdom. 3.. We created not the heavens and the earth and all between them but for just ends, and for a term appointed: but those who reject Faith turn away from that whereof they are warned. 4.. Say: "Do ye see what it is ye invoke besides Allah? Show me what it is they have created on earth, or have they a share in the heavens? Bring me a Book (revealed) before this, or any remnant of knowledge (ye may have), if ye are telling the truth! 5.. And who is more astray than one who invokes, besides Allah, such as will not answer him to the Day of Judgment, and who (in fact) are unconscious of their call (to them)? 6.. And when mankind are gathered together (at the Resurrection), they will be hostile to them and deny that (men) had worshipped them! 7.. When Our Clear Signs are rehearsed to them, the Unbelievers say, of the Truth when it comes to them: "This is evident sorcery!" 8.. Or do they say, "He has forged it"? Say: "Had I forged it, then ye have no power to help me against Allah. He knows best of that whereof ye talk (so glibly)! Enough is He for a witness between me and you! And he is Oft-Forgiving, Most Merciful." 9.. Say: "I am not an innovation among the messengers, nor do I know what will be done with me or with you. I follow but that which is revealed to me by inspiration; I am but a Warner open and clear." 10.. Say: "See ye? If (this teaching) be from Allah, and ye reject it, and a witness from among the Children of Israel testifies to its similarity (with earlier scripture), and has believed while ye are arrogant, (how unjust ye are!) truly, Allah guides not a people unjust." 11.. The Unbelievers say of those who believe: "If (this Message) were a good thing, (such men) would not have gone to it first, before us!" And seeing that they guide not themselves thereby, they will say, "This is an old falsehood!" 12.. And before this, was the Book of Moses as a guide and a mercy: and this Book confirms (it) in the Arabic tongue; to admonish the unjust, and as Glad Tidings to those who do right. 13.. Verily those who say, "Our Lord is Allah," and remain firm (on that Path),- on them shall be no fear, nor shall they grieve. 14.. Such shall be Companions of the Gardens, dwelling therein (for aye): a recompense for their (good) deeds. 15.. We have enjoined on man kindness to his parents: in pain did his mother bear him, and in pain did she give him birth. The carrying of the (child) to his weaning is (a period of) thirty months. At length, when he reaches the age of full strength and attains forty years, he says, "O my Lord! Grant me that I may be grateful for Thy favor which Thou has bestowed upon me, and upon both my parents, and that I may work righteousness such as Thou mayest approve; and be gracious to me in my issue. Truly have I turned to Thee and truly do I submit (to Thee) in Islám." 16.. Such are they from whom We shall accept the best of their deeds and pass by their ill deeds: (they shall be) among the Companions of the Garden: a promise of truth, which was made to them (in this life). 17.. But (there is one) who says to his parents, "Fie on you! Do ye hold out the promise to me that I shall be raised up, even though generations have passed before me (without rising again)?" And they two seek Allah's aid, (and rebuke the son): "Woe to thee! Have faith! For the promise of Allah is true." But he says, "This is nothing but tales of the ancients!" 18.. Such are they against whom proved true sentence among the previous generations of Jinns and men, that have passed away; for they will be (utterly) lost. 19.. And to all are (assigned) degrees according to the deeds which they (have done), and in order that (Allah) may recompense their deeds, and no injustice be done to them. 20.. And on the Day that the Unbelievers will be placed before the Fire, (It will be said to them): "Ye received your good things in the life of the world, and ye took your pleasure out of them: but today shall ye be recompensed with a Chastisement of humiliation: for that ye were arrogant on earth without just cause, and that ye (ever) transgressed." 21.. Mention (Hüd) one of Àd's (own) brethren: behold, he warned his people beside the winding Sand-tracts: but there have been warners before him and after him: "Worship ye none other than Allah: truly I fear for you the Chastisement of a Mighty Day." 22.. They said: "Hast thou come in order to turn us aside from our gods? Then bring upon us the (calamity) with which thou dost threaten us, if thou art telling the truth!" 23.. He said: "The Knowledge (of when it will come) is only with Allah: I proclaim to you the mission on which I have been sent: but I see that ye are a people in ignorance!".. 24..
[wanita-muslimah] 45- Bowing the Knee (Al-Játhiya)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Há Mím. 2.. The revelation of the Book is from Allah the Exalted in Power, Full of Wisdom. 3.. Verily in the heavens and the earth, are Signs for those who believe. 4.. And in the creation of yourselves and the fact that animals are scattered (through the earth), are Signs for those of assured Faith. 5.. And in the alternation of Night and Day, and the fact that Allah sends down Sustenance from the sky, and revives therewith the earth after its death, and in the change of the winds,- are Signs for those that are wise. 6.. Such are the Signs of Allah, which We rehearse to thee in Truth; then in what exposition will they believe after Allah and His Signs? 7.. Woe to each sinful imposter: 8.. He hears the Signs of Allah rehearsed to him, yet is obstinate and lofty, as if he had not heard them: then announce to him a Chastisement Grievous! 9.. And when he learns something of Our Signs, he takes them in jest: for such there will be a humiliating Chastisement. 10.. In front of them is Hell: and of no profit to them is anything they may have earned, nor any protectors they may have taken to themselves besides Allah: for them is a tremendous Chastisements. 11.. This is (true) Guidance and for those who reject the Signs of their Lord, is a grievous Chastisement of abomination. 12.. It is Allah Who has subjected the sea to you, that ships may sail through it by His command, that ye may seek of His Bounty, and that ye may be grateful. 13.. And He has subjected to you, as from Him, all that is in the heavens and on earth: behold, in that are Signs indeed for those who reflect. 14.. Tell those who believe, to forgive those who do not hope for the Days of Allah: it is for Him to recompense (for good or ill) each People according to what they have earned. 15.. If any one does a righteous deed, it is to his own benefit; if he does evil, it works against (his own soul). In the end will ye (all) be brought back to your Lord. 16.. We did aforetime grant to the Children of Israel the Book the Power of Command, and Prophethood; We gave them, for Sustenance, things good and pure; and We favored them above the nations. 17.. And We granted them Clear Signs in affairs (of Religion): it was only after knowledge had been granted to them that they fell into schisms, through insolent envy among themselves. Verily thy Lord will judge between them on the Day of Judgment as to those matters in which they set up differences. 18.. Then We put thee on the (right) Way of Religion: so follow thou that (Way), and follow not the desires of those who know not. 19.. They will be of no use to thee in the sight of Allah: it is only Wrong-doers (that stand as) protectors, one to another: but Allah is the Protector of the Righteous. 20.. These are clear evidences to men and a Guidance and Mercy to those of assured Faith. 21.. What! Do those who do evil deeds think that We shall hold them equal with those who believe and do righteous deeds,- that equal will be their life and their death? Ill is the judgment that they make. 22.. Allah created the heavens and the earth for just ends, and in order that each soul may find the recompense of what it has earned, and none of them shall be wronged. 23.. Then seest thou such a one as takes as his god his own vain desire? Allah has, knowing (him as such), left him astray, and sealed his hearing and his heart (and understanding), and put a cover on his sight. Who, then, will guide him after Allah (has withdrawn Guidance)? Will ye not then receive admonition? 24.. And they say: "What is there but our life in this world? We shall die and we live, and nothing but time can destroy us." But of that they have no knowledge: they merely conjecture: 25.. And when Our Clear Signs are rehearsed to them, their argument is nothing but this: they say, "Bring (back) our forefathers, if what ye say is true!" 26.. Say: "It is Allah Who gives you life, then gives you death; then He will gather you together for the Day of Judgment about which there is no doubt": but most men do not know. 27.. To Allah belongs the dominion of the heavens and the earth, and the Day that the Hour of Judgment is established,- that Day will the followers of Falsehood perish! 28.. And thou wilt see every nation bowing the knee: every nation will be called to its Record: "This Day shall ye be recompensed for all that ye did! 29.. "This Our Record speaks about you with truth: For We were wont to put on record all that ye did." 30.. Then, as to those who believed and did righteous deeds, their Lord will admit them to His Mercy that will be the manifest triumph. 31.. But as to those who rejected Allah, (to them will be said): "Were not Our Signs rehearsed to you? But ye were arrogant, and were a people given to sin! 32.. "And when
[wanita-muslimah] Muslims in Post-Apartheid South Africa : A Model of Integration?
By Goolam Vahed** Associate Professor of History Mar. 23, 2006 University of KwaZulu-Natal Associate Professor Goolam Vahed provides us with perspectives on the integration experience of South African Muslims and the diversity that characterizes the Muslim community. Introduction Islam is a minority religion in South Africa. Numbering around one million, Muslims make up less than 2 per cent of the population of 45 million. Around 90 percent of Muslims are termed "Indian" and "Malay" Muslims. The former are descendents of indentured and trader immigrants who arrived from the Indian sub-continent from 1860; the latter's ancestors were slaves imported from South and Southeast Asia from the 17th century. Around 10 percent of Muslims are termed "African," that is, individuals indigenous to Africa. These terms are, of course, problematic because people cannot be boxed into biologically differentiated race groups to which we can attribute specific features. However, in post-apartheid South Africa, the census divides citizens into four racial categories: White, Colored, Asian, and Black African. Malays are part of the Colored group. These categories have been widely internalized by most South Africans, are employed in everyday life, and are therefore real social phenomena. Statistics do not reflect the qualitative experience of being Muslim. Muslims are largely urbanized and live in racially segregated suburbs and townships. The Adhan (call to prayer) is audible to most Muslims, who have Muslim neighbors, and madrasahs are in close proximity. Concentration has produced a sense of population density that the census does not capture. The fact that practicing Muslims turn towards Makkah in prayer does not mean that they constitute a monolithic fabric. On the contrary, they are deeply divided by race, class, ethnicity, language, politics, education, and beliefs. Generally, average per capita income is highest among Indian Muslims, followed by Malays and then Africans. This reflects higher levels of education and lower levels of unemployment. Language is another marker of differentiation. Over 90 percent of Indian Muslims regard English as their first language. Among Colored Muslims the divide is roughly equal between English and Afrikaans. However, among Black Africans, indigenous languages like isiZulu, isiXhosa, Sepedi, Setswana, and SiSwati are represented. For much of the 20th century, Muslims were oppressed by the policies of segregation and apartheid of successive White governments. Institutionalized racism, job reservation, the migratory labor system, separate amenities, and racially-biased social and welfare services resulted in deep inequalities that manifested themselves in racial terms. This had mixed consequences for Indians and Malays. Residential clustering in racially based Group Areas allowed Muslims to build mosques and madrasahs and to practice Islam in a value-friendly environment. Access to education led to higher levels of literacy as many more Indian and Malay children completed school and graduated from the Universities of Western Cape (Coloreds) and University of Durban-Westville (Indians). Mass education led to economic mobility and was also critical in reshaping conceptions of self and religion. As more Muslims had direct access to the printed word, there was a shift from Islam being "taken-for-granted" to being "explained" and "understood." Younger, educated Muslims challenged traditional conceptions of Islam at the same time that more conservative interpretations of Islam became institutionalized. The Rainbow Nation Apartheid ended with the release of Nelson Mandela in February 1990, the unbanning of political organizations, multi-party negotiations and, ultimately, South Africa's first democratically elected government on April 27, 1994. The new nonracial democracy did not support an Islamic worldview; on the contrary, the African National Congress (ANC) government legalized abortion, prostitution, pornography, and so on. Together with the government's affirmative action policy and African Renaissance agenda, and the impact of globalization, these dramatic social, political, and economic changes have triggered significant behavioral changes among large numbers of Muslims. The Western Cape witnessed an assertion of "Malayness." This must be viewed in the context of the "rainbow nation" concept put forward by Nelson Mandela, which encouraged people to seek their own identities. Some Muslims condemned this reinvention of a Southeast Asian identity. Academic Shamil Jeppie felt that "if representatives of the new-found ethnicity, with its wealthy connections, contribute to the type of isolation, insularity and belligerent communalism rampant elsewhere in the world, they ought to be scorned and rejected by South Africa and its Muslim population." The Cape was also the site of political radicalism in the name of Islam when community leaders formed "People Against Gangsterism and Dru
[wanita-muslimah] 44- Smoke (Ad-Dukhán)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Há Mím. 2.. By the Book that makes things clear;- 3.. We sent it down during a blessed night: for We (ever) wish to warn (against Evil). 4.. In that (night) is made distinct every affair of wisdom, 5.. By command, from Us. For We (ever) send (revelations), 6.. As Mercy from thy Lord: for He hears and knows (all things); 7.. The Lord of the heavens and the earth and all between them, if ye (but) have an assured faith. 8.. There is no god but He: It is He Who gives life and gives death,- The Lord and Cherisher to you and your earliest ancestors. 9.. Yet they play about in doubt. 10.. Then watch thou for the Day that the sky will bring forth a kind of smoke (or mist) plainly visible, 11.. Enveloping the people: this will be a Chastisement Grievous. 12.. (They will say:) "Our Lord! remove the Chastisement from us, for we do really believe!" 13.. How should they have the Reminder, seeing that a Messenger explaining things clearly has (already) come to them,- 14.. Yet they turn away from him and say: "Tutored (by others), a man possessed!" 15.. We shall indeed remove the Chastisement for a while, (but) truly ye will revert (to your ways). 16.. The Day We shall seize you with a mighty onslaught: We will indeed (then) exact Retribution! 17.. We did, before them, try the people of Pharaoh: there came to them a messenger most honorable, 18.. Saying: "Restore to me the Servants of Allah. I am to you a messenger worthy of all trust; 19.. "And be not arrogant as against Allah: for I come to you with authority manifest. 20.. "For me, I have sought safety with my Lord and your Lord, against your injuring me. 21.. "If ye believe me not, at least keep yourselves away from me." 22.. (But they were aggressive:) then he cried to his Lord: "These are indeed a people given to sin." 23.. (The reply came:) "March forth with My Servants by night: for ye are sure to be pursued. 24.. "And leave the sea as a furrow (divided): for they are a host (destined) to be drowned." 25.. How many were the gardens and springs they left behind, 26.. And corn-fields and noble buildings, 27.. And pleasant things, wherein they had taken such delight! 28.. Thus (was their end)! And We made other people inherit (those things)! 29.. And neither heaven nor earth shed a tear over them: nor were they given a respite (again). 30.. We did deliver aforetime the Children of Israel from humiliating Punishment, 31.. Inflicted by Pharaoh, for he was arrogant (even) among inordinate transgressors. 32.. And We chose them aforetime above the nations, knowingly, 33.. And granted them Signs in which there was a manifest trial 34.. As to these (Quraish), they say forsooth: 35.. "There is nothing beyond our first death, and we shall not be raised again. 36.. "Then bring (back) our forefathers, if what ye say is true!" 37.. What! Are they better than the people of Tubba and those who were before them? We destroyed them because they were guilty of sin. 38.. We created not the heavens, the earth, and all between them, merely in (idle) sport: 39.. We created them not except for just ends: but most of them do not know. 40.. Verily the Day of sorting out is the time appointed for all of them,- 41.. The Day when no protector can avail his client in aught, and no help can they receive, 42.. Except such as receive Allah's Mercy: for He is Exalted in Might, Most Merciful. 43.. Verily the tree of Zaqqüm 44.. Will be the food of the Sinful,- 45.. Like molten brass; it will boil in their insides. 46.. Like the boiling of scalding water. 47.. (A voice will cry): "Seize ye him and drag him into the midst of the Blazing Fire! 48.. "Then pour over his head the Chastisement of Boiling Water, 49.. "Taste thou (this)! Truly wast thou mighty, full of honor! 50.. "Truly this is what ye used to doubt!" 51.. As to the Righteous (they will be) in a position of Security, 52.. Among Gardens and Springs; 53.. Dressed in fine silk and in rich brocade, they will face each other; 54.. So; and We shall wed them to maidens with beautiful, big, and lustrous eyes. 55.. There can they call for every kind of fruit in peace and security; 56.. Nor will they there taste death, except the first death; and He will preserve them from the Chastisement of the Blazing Fire,- 57.. As a Bounty from thy Lord! That will be the supreme achievement! 58.. Verily, We have made this (Qurán) easy, in thy tongue, in order that they may give heed. 59.. So wait thou and watch; for they (too) are waiting. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
[wanita-muslimah] Conf. Addresses Muslim-Christian Violence in Nigeria
A man walks by a church that was burned during the violent protests. By Khedr Abdel Baki, IOL Correspondent LAGOS, March 26, 2006 – Nigerian Muslim leaders will organize in April an international conference on "positive religiosity" to tackle recent communal tensions in the African country and address challenges in states where Muslims are a minority. "The conference is primarily aimed at easing soaring tensions between Muslims and Christians in the predominantly Christian East," Mostafa Wakama, Secretary General of the Dialogue Forum of Muslims in East/West Nigeria which organizes the event, told IslamOnline.net on Sunday, March 26. The conference, to be hosted by the eastern city of Port Harcourt, will be attended by a host of Muslim leaders, prominent politicians, state governors and intellectuals. It comes after bloody tit-for-tat attacks between Nigerian Muslims and Christians triggered by the Danish cartoons that lampooned Prophet Muhammad (peace and blessings be upon him). At least 80 people, mainly Muslims, were killed by Christian mobs in the southeastern Nigerian city of Onitsha on February 23 days after Muslims killed some 15 Christians, set fire to churches, shops, houses and cars in the northern state of Borno. Nigerian Muslim leaders have strongly condemned the attacks on churches and local Christians. Pragmatic The conference will explore pragmatic solutions to head off a future Muslim-Christian standoff. "Communal challenges have become the main obstacle to Muslim-Christian co-existence," said Wakama. "It is time to streamline Muslim-Christian relationship in this country and reconsider the concept of positive religiosity." He said religion is a sensitive issue in Nigerian society, which necessitates initiatives to bridge the gap between Muslims and Christians. A recent census shows that Muslims make up 55 percent of the country's 133 million, Christians 40 percent and five percent atheists. However, other estimates indicated that Muslims make up some 65 percent of the country. Twelve of Nigeria's 36 states have gradually applied the provisions of Shari`ah since the return of democracy to the country in 1999. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Freedom of Expression and Islam*
By Dr. S. Parvez Manzoor** Mar. 20, 2006 Perhaps the best point of entry in this highly seminal field is Mohammad Hashim Kamali's original contribution to the debate over 'Freedom of Expression in Islam' that is truly a labor of love and a work of devotion and piety. (Freedom of Expression in Islam. By Mohammad Hashim Kamali. The Islamic Text Society, Cambridge, 1994. Pp 349. ISBN 0-946-62160-8.)***It is uncompromisingly 'Islamic' in temperament, approach and method, a normative study in the 'traditional' mould that consciously strives to remain within the indigenous paradigm of fiqh. And yet, it is also quite radical and original in that it treats a thoroughly 'modern' theme and by so doing, willy-nilly, gets involved in ideological polemics with modernity. As a pioneering effort, it is both daring and imaginative, sober and scholarly and has won the 'Isma´il al-Faruqi Award for Academic Excellence'. Fulfilling a genuine need and initiating an authentic discourse, its merits have been duly recognized by the scholarly community. However, in its dialogue with modernity, in its perception and response to the polemics of secular modernism, it is far from satisfactory. In reflecting over the problem of 'freedom of expression in Islam', the author may not have envisaged and planned entering into polemics with modernity but such is its sway over the moral and intellectual clime today that no contemporary discourse may claim authenticity if it ignores the modernist context of our world. Least justifiable is this negligence in a study that deals with a theme, freedom of expression, which is the gift, as it were, of modernist consciousness. In dealing with an uncompromisingly modern subject, there's no escaping its polemics and criticism of 'traditional' worldviews. True enough, Kamali is not totally insensitive to the modernist context and subtext of his work and his diffidence and humility at the treading of this virgin territory are quite genuine and touching. Nevertheless, it is my conviction that a sharper intellectual vision of modernity and a more vigorous encounter with its polemics would have enhanced the already considerable worth of this work. The few following remarks, it is hoped, would put the polemical subtext of 'freedom of expression' in sharper focus. Modernity espouses a metaphysics of immanentism within which the state, or existential body-politic, assumes certain attributes that theistic religions ascribe to the Transcendent God. And yet, paradoxically, though secular modernity (ostensibly) passes no judgment on the question of God's existence, it insists that religious and transcendent tenets be banished from politics, from the governance of the state. Or, differently expressed, questions of God's existence or non-existence, and other similar 'metaphysical' issues, it claims, belong to individual conscience with respect to which the state and its legal order must remain neutral. But, the state also insists that there are other issues, not pertaining to conscience, where it is the highest, sovereign, authority and that these constitute the crux of politics and statecraft. The individual is free with respect to religious and metaphysical 'beliefs', but not with respect to civil matters such as taxation, property, matrimony etc. Here the state has the right to use force to secure compliance. State laws are thus not laws of conscience but those of coercion. Freedom of expression is the outward, public, side of the inward, individual, freedom of conscience. However, despite its neutrality with regard to questions of conscience, the state does get involved in the issue of their 'expression', their manifestation in the common, public, space. It is this very neutrality that stipulates, it is argued, that all individual consciences have the right to free expression in the public sphere and that guaranteeing that right is a state obligation. The state is concerned, however, only with the legal aspect of public expression and not with the moral content of private conscience. Freedom of expression, in short, pertains not to truth but to the logistics of its 'self-disclosure': it is not an individual issue but an 'affair of the state'. Any discussion of 'freedom of expression', it ought to be underlined, is contingent upon the dialectics of individual and state, conscience and society, public and private, religion and politics that are all peculiar to secular modernity. (However, not only is the definition of what constitutes a private act of conscience, in contradistinction to a public act of politics, always historically conditioned and dependent upon the prevailing societal consensus, even the distinction itself, namely between private conscience and public politics, is a contested claim of secular modernity and not a given fact of human existence.) Without taking full cognizance of these dialectics, or rejecting these dichotomies on normative grounds, in other words, there cannot be any meaningf
[wanita-muslimah] Melacak Zionis di Indonesia
Zionis-Yahudi mengakar kuat di Indonesia. Melalui antek-anteknya yang ada di Indonesia, mereka berhasil menguasai sektor ekonomi, terutama bidang perbankan dan merasuki budaya Indonesia. Sejak mencuatnya kasus grup band Dewa yang diprotes lantaran menginjak-injak karpet bermotif lafaz Allah saat manggung di salah satu stasiun televisi, obrolan seputar Yahudi, Zionis dan Freemasonry makin rame. Apalagi, pentolan Dewa, Ahmad Dhani, selama ini kerap dijumpai mengenakan kalung Bintang David, simbol Zionis-Israel. Untuk mengetahui lebih dalam jaringan kaum yang dikutuk Allah SWT itu, berbagai kalangan menggelar berbagai forum diskusi dan dialog tentang Zionis-Yahudi. Selasa (31/5) lalu, misalnya, Kajian Islam Cibubur Pesantren Tinggi Husnayain, Pimpinan KH A Cholil Ridwan menggelar sebuah diskusi yang bertajuk "Bahaya Gerakan YAHUDI di Indonesia". Ridwan Saidi, salah seorang pembicara dalam dialog itu, mengaku prihatin dengan kondisi umat saat ini. Sebab, banyak umat yang masih tidak percaya gerakan Zionis-Yahudi. Bahkan sebagian kaum Muslimin memandang tudingan gerakan Zionis-Yahudi sebagai sesuatu yang mengada-ada. Padahal, dampak dari gerakan Zionis ini sangatlah merugikan kaum Muslimin bahkan umat manusia. "Siapa bilang tidak ada gerakan Zionis-Yahudi di sini. Ada dong, sebab akarnya terlalu kuat di Indonesia. Mereka masuk sejak zaman Hindia Belanda," ujar pria yang puluhan tahun meneliti dan mengkaji gerakan Zionis-Yahudi itu. Benarkah akar Zionis-Yahudi begitu kuat di Indonesia? Apa saja indikasi dan buktinya? Memang, tak mudah melacak jejak gerakan berbahaya ini di Indonesia. Apalagi selama ini, Zionis-Yahudi, memang gerakan tertutup. Aktivitas mereka berkedok kegiatan sosial atau kemanusiaan. Namun sasaran dan tujuannya sangat jelas: Merusak kaum lain. Ibarat orang yang sedang buang angin dengan pelan: tercium baunya, tapi tak nampak wujudnya. Tidak mudah mengendus dan mendeteksi mereka. Namun dengan membuka-buka catatan sejarah, kabut dan misteri seputar jaringan Zionis-Yahudi di Indonesia akan terbuka lebar. Gedung dan bangunan ternyata tak hanya memiliki estetika, namun juga menyimpan sejarah peradaban, tak terkecuali gerakan Zionis-Yahudi di Indonesia. Dari sejumlah dokumen sejarah, tidak sedikit gedung-gedung yang berdiri dan beroperasi saat ini yang ternyata dulunya pernah menjadi pusat pengendali gerakan Zionis-Yahudi di Indonesia. Satu di antaranya adalah gedung induk yang saat ini dipakai pemerintah untuk kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam buku "Menteng Kota Taman Pertama di Indonesia" karangan Adolf Hueken, SJ, disebutkan, awalnya gedung yang kini berperan penting merencanakan pembangunan Indonesia itu adalah bekas loge-gebouw, tempat pertemuan para vrijmetselaar. Loge-gebouw atau rumah arloji sendiri adalah sebuah sinagog, tempat peribadatan kaum Yahudi. Dulu, kaum Yahudi memakainya untuk tempat "sembahyang" atau "ngeningkan cipta" kepada Tuhan. Karena tempat itu sering dipergunakan untuk memanggil-manggil roh halus, maka masyarakat Indonesia sering menyebut loge sebagai rumah setan. Sementara Vrijmetselarij adalah organisasi bentukan Zionis-Yahudi di Indonesia (Dulu Hindia Belanda). Ridwan Saidi dalam bukunya "Fakta dan Data Yahudi di Indonesia" menuliskan bahwa pimpinan Vrjmetselarij di Hindia Belanda sekaligus adalah ketua loge. Vrijmetselarij bukanlah organisasi yang berdiri sendiri. Ia merupakan bentukan dari organisasi Freemasonry, sebuah gerakan Zionis-Yahudi internasional yang berkedudukan di London, Inggris. Pada tahun 1717, para emigran Yahudi yang terlempar ke London, Inggris, mendirikan sebuah gerakan Zionis yang diberi nama Freemasonry. Organisasi inilah yang kini mengendalikan gerakan Zionis-Yahudi di seluruh dunia. Dalam kenyataannya, gerakan rahasia Zionis-Yahudi ini selalu bekerja menghancurkan kesejahteraan manusia, merusak kehidupan politik, ekonomi dan sosial negara-negara yang di tempatinya. Mereka ingin menjadi kaum yang menguasai dunia dengan cara merusak bangsa lain, khususnya kaum Muslimin. Mereka sangat berpegang pada cita-cita. Tujuan akhir dari gerakan rahasia Zionis-Yahudi ini, salah satunya, adalah mengembalikan bangunan Haikal Sulaiman yang terletak di Masjidil Aqsha, daerah Al-Quds yang sekarang dijajah Israel. Target lainnya, mendirikan sebuah pemerintahan Zionis internasional di Palestina, seperti terekam dari hasil pertemuan para rabbi Yahudi di Basel. Seperti disinggung di atas, gedung Bappenas memiliki sejarah kuat dengan gerakan Zionis-Yahudi. Tentu, bukan suatu kebetulan, jika lembaga donor dunia seperti International Monetary Fund (IMF) yang dikuasai orang-orang Yahudi sangat berkepentingan dan menginginkan kebijakan yang merencanakan pembangunan di Indonesia selaras dengan program mereka. Satu per satu bukti kuatnya jejak Zionis-Yahudi di Indonesia bermunculan. Jejak mereka juga nampak di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat dengan berbagai gedung pencakar langit
[wanita-muslimah] Presiden Venezuela Sebut Bush "Keledai"
Rabu, 22 Maret 2006 Presiden Venezuela, Hugo Chavez, mengata-ngatai Presiden Bush sebagai 'keledai'. Selain itu Chavez juga mengolok-oloknya sebagai 'pemabuk' yang berbahaya Hidayaullah.com—Kalimat bernada hinaan itu disampaikan Chavez dalam sebuah program wawancara televisi bertajuk, 'Hello, Presiden', Ahad (19/3). Program ini menjadi popular karena menyoroti kebijakan pemerintah AS. Terkait dengan sikap Amerika terhadap Iraq, Presiden Chavez juga mengatakan Bush sebagai seorang pengecut., "Kemarilah, Tuan Bahaya, Anda seorang pengecut, pembunuh, pembantai, alcoholic, pemabuk, tak bermora. Anda terburuk, Anda sakit dan saya tahu secara pribadi, " katanya. Sambil memperolok Presiden Bush, Chavez yang jugamantan seorang militer juga menantang presiden Amerika itu. "Anda seorang pengecut karena Anda tidak pergi ke Iraq memimpin pasukan bersenjatamu. Sangat mudah untuk memerintah mareka dari jauh. Jika itu terjadi pada Anda suatu hari untuk menyerbu Venezuela, saya akan berada di sini menunggu Cavez juga sempat mengatakan, "Anda adalah keledai, Mr. Bush, " tambah Chavez. Sebagaimana diketahui, antara Caracas dan Washington telah lama mempunyai bibit-bibit permusuhan. Dalam suatu siaran televisi baru-baru ini, Presiden Hugo Chavez mengatakan bahwa "presiden AS George W. Bush adalah orang gila. Ia menganggap dirinya sebagai pemilik dunia, dan sekarang ia bersama Inggris merencanakan penyerangan terhadap Iran, dan sedang mengadakan komplotan terhadap Venezuela, " katanya pada Associated Press, 9 Pebruari 2006 lalu. Sebelumnya, Chavez pernah menyebut PM Inggris Tony Blair tidak bermoral dan seorang "pembantu yang tidak tahu malu". "Tuan Tony Blair, anda tidak bermoral karena mendesak siapapun untuk tunduk pada hukum-hukum internasional, sementara anda tidak menghormati hak-hak internasional karena menggabungkan diri anda sendiri dengan Tuan Berbahaya," kata Chavez, "Anda tidak bertanggungjawab dan seorang kacung yang tidak tahu malu dari Washington... anda tidak lebih dari seorang pion imperialisme dari Eropa di mana anda berusaha mencela Venezuela," katanya tentang perdana menteri Inggris itu. "Tony Blair adalah sekutu utama Hitler-Tuan berbahaya Bush, orang nomor satu dan pelaku pembantaian di dunia," tambah Chavez. Venezuela merupakan pemasok utama minyak di Amerika Serikat. Sikap Chavez yang demikian, ditengarai sebagai sikap anti-imperialisme pada AS. Sejak ia menjadi presiden Venezuela tahun 1998, sikap itu bahkan makin kelihatan mengeras, sehingga ia mengucapkan berkali-kali kata-kata yang pedas sekali terhadap presiden AS George W. Bush dalam berbagai kesempatan. (Cha, berbagai sumber) Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Di AS, Setiap Hari 80 Orang Mati Ditembak
Kamis, 23 Maret 2006 Catatan statistik terbaru menunjukkan, anak-anak menjadi mangsa pembunuhan bagi setiap tiga jam di negara yang mengaku 'kampiun demokrasi' itu, lapor The Guardian, semalam Hidayatullah.com--Statistik terbaru di Amerika Serikat menunjukkan bahwa semakin banyak rakyatnya, lebih 80 orang sehari, termasuk kalangan anak-anak mati dibunuh karena senjata api. Hampir 1000 orang berusia bawah 19 tahun juga mati ditembak per satu tahun. Sementara, sekurang-kurangnya 800 orang yang lain bertindak menggunakan senjata api guna melakukan bunuh diri. "Peluang bagi senjata yang sama digunakan guna melakukan tujuan bunuh diri adalah 11 persen, jauh lebih tinggi daripada tujuan mempertahan diri. Secara rata-rata, lebih 80 orang dari rakyat negara ini mati di ujung pistol sehari," lapor koran The Guardian. Kasus terbaru yang mengejutkan, melibatkan seorang lelaki bernama Charles Martin yang dengan bangga mengakui membunuh seorang remaja, Senin lalu."Saya baru saja membunuh seorang anak. Saya menembaknya dua kali dengan pistol," ujar Martin sebagaimana banyak dikutip media AS. Korban yang dimaksudkannya adalah Larry Mugrage (15). Mugrage ditembak hanya karena ia melintasi halaman rumah Martin saat dalam perjalanan pulang. Polis mengatakan, Martin melepaskan satu tembakan dari dalam rumah dan kemudian tembakan yang kedua dengan tujuan membunuhnya, pada jarak dekat. Sebagaimana diketahui, data menyebutkan, sekitar 40 persen warga AS memiliki senjata api. (tg/bh/cha) Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Kenapa kita Ngomong Emang Yahud!
22 Mar 2006 - 10:30 pm Baca : Wawancara Ridwan Saidi : Melacak Zionis di Indonesia Salah satu cara orang Indonesia memuji kehebatan sesuatu adalah dengan kata, "Wow, emang yahud!". Kata ini diambil dari frase bahasa Arab yahud atau yahudu yang berarti Yahudi. Kenapa yahud? Konon itu lambang yang diambil dari kecerdasan yang melekat pada orang Yahudi. Apa benar? Berbicara tentang Yahudi berarti berbicara tentang asa-usul, sejarah, taktik, dan permainan hitam sebuah etnis kutukan Tuhan. Kenapa? Para sejarawan berpendapat bahwa etnis Yahudi pada dasarnya adalah etnis campuran antara berbagai unsur (mixed race) yang dipersatukan oleh satu nasib dan watak. Karena itu dalam Yahudi terdapat kelas-kelas seperti: Yahudi Bani Israil (lahir dari ayah-ibu Yahudi), Yahudi Aria (campuran Yahudi dengan Eropa dan Iran), Yahudi Arab (campuran Yahudi dengan Mesir, Irak, Syiria, dan sebagainya), Yahudi Mestiz (campuran Yahudi dengan Kazak (Yahudi Rusia), Turki, Cina, India, dan sebagainya), Yahudi Falasha (campuran Yahudi dengan Mulat), dan Yahudi Mulat (campuran langsung Yahudi dan Negro). SEJARAH HITAM ETNIS KUTUKAN Mereka hidup mengembara seperti kaum gypsy karena nggak punya negara. Mereka ini tersebar di Amerika, Eropa, Afrika Utara, Asia Barat, Asia Tengah, Asia Tenggara, sampai India. Etnis Yahudi berkeyakinan bahwa mereka adalah umat pilihan Tuhan dan dipilih untuk memimpin dunia. Menurut ajaran Talmud, kitab suci orang Yahudi, etnis non-Yahudi (gayim) adalah para pendosa, karenanya Tuhan mengizinkan orang Yahudi untuk mengambil, merampas, menindas, menzalimi, membunuh, dan atau menjajah ( 6M ) etnis non-Yahudi demi mengembalikan keistimewaan mereka yang dirampas. Oleh sebab itu, ke mana pun orang Yahudi pergi, mereka merasa berhak menjalankan aksi 6 M itu kepada siapa saja. Pada jaman para nabi, kelakuan jahat orang Yahudi dimulai dengan rencana membunuh dan membuang Nabi Yusuf (QS 12:9-19), membohongi Nabi Musa (QS 3:55), membunuh Nabi Zakaria, mengaku membunuh Nabi Isa (QS 4:157), berusaha membunuh Nabi Harun (QS 7:150), dan berkali-kali berusaha membunuh Nabi saw. Pada jaman khalifah Abu Bakar orang Yahudi memprovokasi kaum Muslimin untuk murtad, bersekongkol membunuh Umar bin Khattab, memfitnah Usman bin Affan, dan mengadu domba pengikut Ali bin Abi Thalib dengan pengikut Muawiyah. Puncak kekejian mereka terjadi ketika mereka menghina Tuhan (QS 3:181). Maka kemudian Allah mengutuk orang Yahudi menjadi kera yang hina (QS 2:65). YAHUDI DI TANAH AIR Untuk menundukkan etnis non-Yahudi di seluruh dunia, Yahudi membentuk gerakan Freemasonry, sebuah gerakan rahasia yang telah menyusup ke seluruh dunia, termasuk ke negeri kita. Ketika Belanda datang ke Indonesia, orang-orang Yahudi yang bergerak dalam Kelompok Cahaya (salah satu agen Freemasonry) ikut mendompleng. Di bawah pimpinan Sneevliet, pada tahun 1914 mereka melebarkan jaringan di Semarang dan Surabaya. Sneevliet berhasil memikat beberapa orang pengurus Serikat Islam cabang Semarang, di antaranya Semaun dan Darsono. Sneevliet sering diundang oleh Semaun untuk memberikan ceramah tentang sosialisme dan marxisme di gedung Serikat Islam. Pada Mei 1914 di Surabaya Sneevliet bersama HW. Dekker, JA Brandstender, dan P. Bergsma mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereniging (ISDV). Semaun dan Darsono menjadi anggota ISDV pada tahun 1917 merangkap sebagai pimpinan SI Semarang. Mereka kerap melakukan kontak dengan Kelompok Cahaya Nederland. Akibatnya, Serikat Islam terpecah menjadi dua: SI Putih di bawah komando HOS Cokroaminoto yang tetap berpegang pada prinsip Islam dan SI Merah pimpinan Semaun yang berhalauan Sosialis Marxis. Setelah diadakan Kongres Komunis Internasional ke-3 di Rusia, SI Merah berubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Selain Kelompok Cahaya, agen Freemasonry lainnya adalah Masonik yang menyebarkan paham Plotisma. Paham ini menganggap semua agama benar dan kalau perlu disatukan. Dalam Islam, Masonik berhasil membentuk paham ingkar sunah (mengingkari hadis Nabi saw), aliran Quraniyah (berislam berdasarkan Quran saja), gerakan kemahdian (pemimpin suatu kelompok yang mengaku Imam Mahdi), paham sekularisme (memisahkan kehidupan agama dan dunia), gerakan Islam campuran (mencampuradukkan Islam dengan budaya non-Islam seperti perayaan Valentine Day), dan paham Islam kebangsaan. ORBEK YAHUDI DUNIA Nah sobat, kayaknya kata "Emang Yahud" dipakai akibat orang-orang kita pada ngefans orbek Yahudi dunia seperti ilmuwan Albert Einstein, sutradara Steven Spielberg, aktor dan aktris kayak Mill Broxy, Woody Allen, Bop Hope, Jerry Lewis, Neil Simon, Kare Ryener, Mickey Rony, Jack Limond, Elizabeth Taylor, Anne Prancoft, Barbara Straysand, Shelly Duval, Dyan Keton, Jill Clay Borg, Kary Fisher, Alien Prestin, Marie Killer, Suzane Anspac, Mercia Mason, Debi Reynolds, Dian Canon, Joan Woodward, Paula Brintes, Sally Calirman, Kirk Douglas, Tonny Curtis, Gary Grant, Jack Nicholas, B. Azar, Walter Mathion, George Cygal, Burt Reynolds, Jean Hackma
[wanita-muslimah] Jeni Suhardani : Suara Takbir Memberikan Ketenangan Jiwa
21 Mar 2006 - 6:26 pm Nama baptis saya, Maria Magdalena Jeni Suhardani, berasal dari keluarga Kristen Katolik yang kental. Saya lahir di Malang (Jawa Timur), 28 Juli 1964. Ayah dan ibu saya pengurus gereja yang cukup disegani di daerah itu. Maka, tak heran pendidikan agama merupakan prioritas utama bagi saya. Bayangkan, dari TK hingga SMA, selalu di lembaga pendidikan Katolik, sehingga pengetahuan dan keyakinan saya mengenai agama Katolik, tidak diragukan lagi. Doktrin-doktrin ajaran Bibel yang saya pelajari sejak saya bisa membaca itu, membuat saya berpikir untuk meneruskan perjuangan Yesus Sang Juru Selamat. Tak ada waktu lagi untuk berteman, pacaran, bahkan saya tak pernah berpikir untuk berumah tangga. Selepas SLTA, saya memutuskan untuk menjadi biarawati. Selama dua tahun itulah saya menekuni profesi menjadi "pelayan" Tuhan. Menjadi Biarawati Saya juga bertekad untuk mengabdi kepada Tuhan Sebab, kata suster pada waktu itu, saya adalah orang yang berjiwa religius, suka hidup sunyi, dan tidak terbius oleh gemerlap duniawi. Profesi biarawati membuat saya lebih mantap menjadi seorang Kristen, sehingga waktu itu, saya kurang hormat dan bahkan sangat benci kepada agama lain, terutama Islam. Bagi saya, kegiatan keislaman, khususnya di sekitar tempat saya tinggal, sangat mengganggu. Bunyi azan, shalawatan yang dilantunkan dengan memakai pengeras suara dari masjid, membuat bising dan gaduh, sehingga sangat mengganggu. Apalagi ketika mereka shalat, saya selalu bertanya, "Buat apa orang susah-susah sujud, nungging, dan lain lain?" Bagi saya, waktu itu, ini sangat lucu dan tak masuk akal. Menikah Tetapi, sesuatu itu memang bisa berubah, itulah sebuah misteri kehidupan dan tak pernah terbayangkan sebelumnya. Saya yang sudah mantap menjadi biarawati, tak sengaja berkenalan dengan seorang pemuda muslim yang bertempat tinggal di sekitar asrama saya. Tanpa saya sadari, saya menaruh hati padanya. Kebekuan hati dan kerelaan untuk "melayani" Tuhan Yesus pun, pupus sudah. Memang berat untuk meninggalkannya. Tetapi keinginan dan kebahagiaan bersama pemuda itu mengalahkan semuanya. Hingga akhimnya, saya memutuskan untuk menikah dengannya. Walau demikian, saya tidak meninggalkan agama kecil saya seratus persen. Bahkan, akad nikah itu kami laksanakan di gereja. Memang, keluarga suami saya tak pernah mempersoalkan masalah agama. Buktinya, di keluarganya ada yang Islam, ada juga yang Kristen. Hijrah ke Jakarta Setelah menikah saya memutuskan untuk hijrah ke Jakarta, dan kami mendapatkan pekerjaan di kota metropolitan ini. Saya hidup bahagia bersama suami dan dikaruniai dua anak. Kegiatan keagamaan saya tetap seperti biasa, pergi ke gereja dan melakukan kegiatan keagamaan lainnya. Kedua anakku itu ikut dengan saya, beragama Kristen Katolik. Tetapi, selama 16 tahun saya melakukan kegiatan keagamaan, tak membuat saya bahagia. Tak ada rasa kebahagiaan di sana. Apalagi menyambut hari Natal, bagiku bukan hal istimewa. Semuanya biasa saja. Tetapi anehnya, pada bulan Ramadhan, khususnya pada malam takbiran, saya merasakan keharuan dan kebahagiaan yang mendalam. Bahkan, saya merinding mendengar asma Allah itu. Ada getaran tersendiri di hati. Tanpa sadar, saya mengeluarkan air mata. Padahal setiap tahun nadanya sama saja. Hal ini juga saya rasakan ketika saya menyimak renungan Ramadhan di televisi, saya sangat menikmati dan memberikan ketenangan batin. Masuk Islam Akhirnya, saya mencoba untuk mendekati majelis taklim ibu-ibu setiap malam Jumat yang ada di dekat rumah saya di Bojong Gede, Jawa Barat. Kedatangan saya di sana membuat kaget ibu-ibu tersebut, karena mereka memang mengetahui saya penganut Kristen. Saya katakan bahwa saya ingin memeluk agama Islam. Spontan, ibu-ibu pengajian itu menyambut saya dengan rasa haru. Bahkan ada yang menangis. Inilah kebahagiaan yang tak pernah saya rasakan Dua hari setelah mengikuti pengajian, kemudian saya masuk Islam dibimbing oleh ustadz setempat. Seminggu berselang, kami juga melangsungkan perniikahan (ulang) secara Islam. Dan kini, saya mengubah nama menjadi Nur Azizah. Suami saya sangat bangga atas sikap saya yang memilih Islam. Bahkan ia yang tadinya kurang tekun menjalankan ibadah, terutama shalat, sejak saya masuk Islam, ia jadi sangat rajin. Kini, kami hidup bahagia bersama keluarga. Alhamdulillah, anak-anak kami sudah diislamkan dan Hidup kami saya rasakan lebih bermakna dan lebih berkah. Untuk menambah pengetahuan agama Islam, saya selalu menyempatkan din menkmuti pengajian-pengajian yang ada di lingkungan tempat saya tinggal. Mudah-rnudahan, berkat doa kaum muslimin, kehidupan keluarga kami selalu diberkati Allah SWT, amin. Oleh Agus Salam / Albaz dari Buku "Saya memilih Islam" Penyusun Abdul Baqir Zein, Penerbit Gema Insani Press Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-musli
[wanita-muslimah] RUU APP dan Isu Disintregrasi
16 Mar 2006 - 1:40 pm Oleh : Adian Husaini Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Dalam sebuah aksi penggalangan penolakan terhadap RUU Antipornografi dan Pornoaksi (RUU APP) di berbagai jaringan internet, terdapat ungkapan: ''Pro dan kontra sehubungan dengan Rancangan Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi telah memasuki tahap yang sangat membahayakan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.'' Para penentang RUU APP memang sudah lama menggulirkan isu berbahaya dan sensitif bagi bangsa Indonesia ini. Gertakan dan ultimatum sengaja disebarkan melalui media massa. Dan masyarakat Bali menjadi salah satu yang dieksploitasi. Bahwa, jika RUU APP disahkan, maka mereka akan memisahkan diri dari NKRI. Bersamaan dengan isu disintegrasi bangsa, sebagian kalangan juga menggulirkan isu Arabisasi. Seorang budayawan liberal dengan bangganya menulis artikel berjudul 'RUU Porno': Arab atau Indonesia. Di berbagai tayangan televisi dan media cetak, bertebaran kata-kata bahwa RUU APP ini hanya mengadopsi kepentingan salah satu kelompok (baca: Islam). Meneror Gertakan dan ultimatum semacam itu cukup efektif menjadi bahan teror mental politisi Muslim. Sebagian politisi Muslim di DPR berusaha membuktikan tidak ada 'bau Islam' dalam RUU APP. Seolah-olah membenarkan asumsi bahwa aspirasi Islam adalah 'barang haram' di Indonesia, karena membahayakan integrasi bangsa. Mereka kemudian berusaha membuktikan bahwa RUU APP murni mengadopsi nilai-nilai bangsa dan untuk kepentingan seluruh bangsa. Ini bukan RUU Islam. Tidak benar ada Islamisasi dalam RUU APP ini. Tapi tentu saja argumen-argumen itu tampak lucu. Karena kenyataannya, yang sangat aktif mendukung RUU APP adalah ormas-ormas Islam dan ibu-ibu berjilbab. Umat Islam --kecuali yang pro-pornografi-- memang sangat berkepentingan dengan RUU ini. Sebab sasaran utama aksi pornografi dan pornoaksi adalah kaum Muslim yang merupakan mayoritas bangsa ini. Indonesia adalah negara Islam (anggota OKI). Maka, aspirasi Islam dalam perundang-undangan adalah hal yang 'halal' di negara ini. Nilai-nilai Islam secara legal-formal juga merupakan sumber nilai dan hukum yang sah bagi negara ini. Bahkan, melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Presiden Soekarno menegaskan: ''...kami berkeyakinan bahwa Piagam Jakarta tertanggal 22 Juni 1945 menjiwai Undang-undang Dasar 1945 dan adalah merupakan satu rangkaian kesatuan dengan konstitusi tersebut.'' Prof Notonagoro, guru besar UGM, memberikan arti kata ''menjiwai'' dalam dekrit tersebut sebagai berikut: ''...bahwa Piagam Jakarta menjiwai UUD 1945, khususnya terhadap pembukaannya dan Pasal 29, pasal mana harus menjadi dasar bagi kehidupan hukum di bidang keagamaan... yaitu bahwa dengan demikian, kepada perkataan Ketuhanan dalam Pembukaan UUD 1945 dapat diberikan arti Ketuhanan dengan kewajiban bagi umat Islam menjalankan syariatnya.'' Bahkan, menurut guru besar hukum adat dan hukum Islam UI, Prof Hazairin, kata ''negara menjamin kemerdekaan...'' (Pasal 29 Ayat 2 UUD 1945) tidak hanya menempatkan negara dalam posisi pasif, tetapi juga dalam posisi aktif, yaitu ''negara berkewajiban menjalankan syariat agama Islam.'' Dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia, Indonesia memang negeri Muslim. Adalah sangat wajar jika aspirasi dan nilai-nilai Islam menjadi pijakan bagi bangsa ini. Amerika Serikat, meskipun mengaku sekuler-liberal, dengan tegas menyatakan diri sebagai masyarakat dan bangsa Kristen. Tahun 1811, Mahkamah Agung AS menyatakan: ''We are a Christian people''. Dan tahun 1892, mereka menegaskan lagi: ''This is a Christian Nation''. Wacana klasik Isu disintegrasi dalam kaitan dengan aspirasi Islam di Indonesia sudah menjadi wacana klasik dalam sejarah Indonesia. Untuk menggagalkan Piagam Jakarta, kaum Kristen di Indonesia Timur mengancam untuk meninggalkan NKRI. Tahun 1997, kaum Kristen di Indonesia menerbitkan buku Beginikah Kemerdekaan Kita. Dalam artikelnya yang berjudul Harapan Masa Depan Indonesia, Pendeta Dr P Oktavianus, mencatat bahwa sewaktu ada ide akan membentuk Indonesia menjadi negara agama, Indonesia bagian Timur dengan tegas menolak dan hanya mau bergabung dengan Republik jika Indonesia menjadi negara kesatuan. Yang dimaksud Oktavianus adalah penerapan Piagam Jakarta, yang oleh Soekarno sendiri dinyatakan sebagai jalan kompromi antara golongan Islam dengan golongan kebangsaan. Peristiwa itu sendiri hingga kini masih terselimut misteri. Siapa sebenarnya opsir Jepang yang mengaku menerima pesan dari kaum Kristen Indonesia Timur agar tujuh kata dalam Mukaddimah UUD 1945 dicabut? Hingga akhir hayatnya, Hatta belum mengungkapnya. Dr M Natsir, pendiri DDII, menyebut peristiwa 18 Agustus 1945 itu sebagai ''Peristiwa ultimatum terhadap Republik Indonesia yang baru saja diproklamirkan''. Mengomentari ancaman pihak Kristen di tahun 1945 itu, Natsir menulis: ''Menyambut hari Proklamasi 17 Agustus kita bertahmied. Menyambut hari besoknya, 18 Agustus, kita beristighfar. Insya Allah umat Islam tidak akan lupa.'' Menurut Natsir,
[wanita-muslimah] Islam dan Barat
21 Mar 2006 - 5:20 pm Oleh : Ahmad Syafii Maarif Karena mengabaikan isu-isu sentral dan terpaku oleh masalah pinggiran, Islam dan Barat seolah-olah sedang berhadapan satu sama lain. Buku Huntington tentang Benturan Peradaban-Peradaban (1996) semakin memperburuk suasana, sekalipun yang sedang berbenturan itu katanya tidak hanya Barat dan Islam, tetapi juga Barat dan Konfusianisme. Kritik terhadap hipotesis Huntington ini sudah merebak dari segala penjuru, tetapi tetap saja ada yang percaya. Semakin orang percaya, semakin tampak bahwa Huntington berada di pihak yang benar. Suasana semakin tak terkendali setelah tragedi 11 September 2001 yang meluluhlantakkan gedung kembar di New York oleh beberapa pelaku Arab Muslim. Dunia Islam mengutuk tragedi ini dengan cara yang sangat keras, tetapi tetap saja Barat, khususnya Presiden Bush menuduh orang Islam sebagai teroris. Kelanjutannya adalah penghancuran Afghanistan dan Irak oleh Amerika dan sekutunya. Akibatnya sebagian orang Islam menjadi putus asa dan memberi balasan dengan cara yang cukup menakutkan: bom bunuh diri yang menghantui dunia, termasuk dunia Muslim. Dewan Gereja Dunia dalam sidangnya di Porto Alegre, Brazilia, 14-23 Februari 2006, telah mengkritik penggunaan kekuatan konter teror [oleh Amerika dan sekutunya] yang ternyata telah membuahkan kerusakan dan rasa takut di kalangan rakyat yang terkena. Sebagaimana kita ketahui, tuduhan terhadap Irak punya senjata pembunuh massal hanyalah sebuah isapan jempol. Sayangnya protes pemimpin gereja itu sudah sangat terlambat dan tidak langsung menyebut Amerika, setelah bumi Irak babak belur dihantam bom Barat dan bom perang saudara. Kita tidak tahu sudah berapa puluh ribu nyawa melayang, termasuk tentara Amerika dan sekutunya sebagai biaya dari petualangan imperialistik ini. PBB tak berdaya menyetop ambisi perang para petualang ini. Ajaibnya adalah Amerika hanya berani menghantam negara-negara kecil yang lemah dengan dalih pre-emptive strike (pukul dulu). Coba misalnya berani mengutik Cina karena pohon nuklirnya cukup dahsyat, Amerika pasti akan berfikir seribu kali. Sekarang Iran juga sedang dibidik karena program nuklirnya, sementara Israel malah dibantu untuk mengembangkan senjata nuklir yang mematikan itu. Sikap diskriminatif ini telah semakin memperburuk hubungan Barat dan Islam, padahal dari 1,3 miliar umat Islam di muka bumi, sekitar 99 persen plus adalah manusia pencinta damai dan anti perang. Mengapa suasana buruk ini masih saja berlangsung dan budaya saling tidak percaya malah semakin kuat? Dua sarjana Barat yang faham Islam telah memberi jawaban. Pertama, setengah abad yang lalu Wilfred Cantwell Smith dengan karya klasiknya Islam in Modern History. Bergenfield, N.J.: New American Library, 1959, hlm. 305); kedua, Karen Armstrong melalui beberapa karyanya yang berkaitan Islam dan nabi Muhammad. Smith mengakui bahwa dunia Islam sarat dengan masalah akibat ketertinggalan mereka dalam perlombaan peradaban. Tetapi peradaban Barat dan gereja Kristen juga punya masalah bila berhubungan dengan Islam. Smith menulis: baik Barat maupun Kristen, "tidak punya kemampuan untuk mengakui bahwa mereka menggunakan planet ini bukan bersama mereka yang inferior tetapi dengan mereka yang sederajat. Selama peradaban Barat secara intelektual, sosial, politik, dan ekonomi, dan gereja Kristen secara teologis, tidak dapat memperlakukan pihak lain dengan rasa hormat yang mendasar, keduanya pada gilirannya pasti akan gagal menerima kenyataan-kenyataan abad ke-20 [dan abad ke-21]. Masalah yang muncul di sini tentu saja berkaitan dengan persoalan yang amat dalam karena kita telah menyentuh Islam." Armstrong mendukung pendapat Smith ini. Dia menulis: "Kenyataannya adalah bahwa Islam dan Barat memiliki tradisi yang sama. Sejak zaman Nabi Muhammad, umat Islam telah mengakui ini, tetapi Barat tidak mau menerimanya. Kini sebagian orang Islam mulai menentang kultur Ahli Kitab, yang telah menghina dan merendahkan mereka. Mereka bahkan telah mulai mengislamkan kebencian baru mereka itu." (Lih. Muhammad: A Biography of the Prophet. New York: HarperCollins, 1993, hlm. 266). Sebagai kelompok manusia yang dihina dan dipepetkan, memang sebagian kecil Muslim telah memilih mati dari pada hidup. Maka dikembangkanlah semacam teologi maut dengan iming-iming surga dengan segala kebahagiaan yang sedang menunggu. Ungkapan Armstrong "mengislamkan kebencian baru" sungguh patut kita perhatikan. Kita di sini adalah Barat dan Muslim. Dunia tidak boleh dibiarkan berjalan tanpa budaya saling percaya. Syaratnya adalah: Barat harus meninggalkan kepongahannya yang mengundang perlawanan. Sebaliknya umat Islam harus pula membuang jauh-jauh teologi mautnya, sebab pasti akan berujung dengan kehancuran diri sendiri dan orang lain. Islam bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk membangun peradaban yang adil dan ramah. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP D
[wanita-muslimah] Hamas Akan Melawan Sampai Israel Angkat Kaki
Kamis, 23 Maret 2006 Kendati Barat dan dunia internasional terus menekan Hamas agar semakin lunak terhadap Israel, gerakan perjuangan Palestina merdeka ini tegar untuk tetap melawan Israel *Hidayatullah.com--Harakah al-Muqawamah al-Islamiyyah *(Hamas) tetap istiqomah dalam perjuangannya. Meski gerekan perjuangan demi kemedekaan Palestina terus di bawah tekanan Amerika Serikat dan dunia internasional, Hamas tetap memegang teguh pendirian mereka untuk menghancurkan Israel. Kemarin, pemimpin Hamas yang berada di pengasingan, Khaled Meshaal, menyatakan bahwa Hamas akan tetap melancarkan perlawanan terhadap Israel. "Israel tidak akan bertahan terus menerus dengan pendudukan yang mereka lakukan. Mereka harus memilih. Ini merupakan pesan yang harus benar-benar mereka pahami," kata Meshaal dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), kemarin. Selanjutnya, pemimpin politik Hamas itu menyatakan bahwa segenap rakyat Palestina dan seluruh faksi yang ada, termasuk Hamas, berhak melakukan perlawanan. Hamas sejak lama terus berjuang melawan panjajah Israel yang merampas tanah warga Palestina. Sejumlah upaya gerakan telah dilakukan, diantaranya adalah *intifadah, *dan bom *syahadah*, meski kemudian sejumlah media Barat memperolok-oloknya dengan membuat cap, 'Islam radikal'. Hamas tetap bersumpah untuk menghancurkan negara Yahudi itu jika mereka tetap tidak mau angkat kaki dari tanah Palestina. "Selama Israel masih menduduki Palestina dan selama kebijakan AS terhadap Timur Tengah masih bias, terorisme yang ditakutkan AS justru akan semakin meningkat. Karena, sebenarnya sumber semuanya itu adalah kesalahan kebijakan AS yang justru ibarat menambahkan minyak ke dalam api yang sedang menyala," terang tokoh Hamas yang menetap di Damaskus, Syiria tersebut. Meshaal menegaskan bahwa Hamas akan menolak semua tekanan yang datang dari dunia internasional hingga Israel bersedia mengakui hak-hak Palestina. "Sangat tidak masuk akal jika sebagai korban, Palestina selalu ditekan untuk mengakui hak-hak pembunuh dan penjajahnya. Yang dibutuhkan saat ini adalah perubahan yang signifikan dari Israel, untuk mengakui hak-hak dasar Palestina," kata Meshaal. Selanjutnya, tokoh Hamas yang dilahirkan di Silwad, Tepi Barat itu menyampaikan pesannya untuk presiden AS George W Bush. Menurutnya, Bush seharusnya bertindak lebih bijaksana agar tidak memperparah kesalahan yang telah diperbuatnya. "Proses perdamaian Timur Tengah menuntut Washington untuk menerapkan kebijakan yang tidak berat sebelah dan menjaga jarak yang sama dengan semua pihak yang terlibat dalam konflik," tandasnya. Setelah Hamas membentuk pemerintahan Palestina yang baru dengan dominasi kelompoknya, AS dan negara Uni Eropa (UE) menyatakan akan menghentikan aliran dana finansial mereka pada Otoritas Palestina. Namun, Rabu lalu, Hamas menegaskan bahwa Palestina akan tetap bisa bertahan tanpa bantuan AS dan UE. Untuk terus mendukung berjalannya pemerintahan, Hamas akan mengupayakan bantuan dana dari negara-negara Muslim. (jp/rtr/cha) [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Massa di Yogya Desak DPR Sahkan RUU-APP
Sabtu, 25 Maret 2006 Dukungan kepada DPR untuk segera mensahkan RUU-APP masih terus tejadi. Di Yogyakarta, ribuan massa Forum Ukhuwah Islamiyah unjukrasa desak RUU-APP Hidayatullah.com--"Jika RUU APP tidak segera disahkan, maka bukan hanya yang `dzalim` saja yang kena akibatnya, tetapi seluruh rakyat Indonesia akan menanggung hukuman," kata tokoh masyarakat KH Sunardi Sahuli, sebagaimana dikutip *Antara*. Ribuan massa itu tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka berunjukrasa di simpang empat Kantor Pos Yogyakarta, Jumat, kemarin dan mendesak DPR RI segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP) menjadi UU. Massa FUI DIY itu berasal dari berbagai elemen masyarakat di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), PW Muhammadiyah, Jangkar Islam, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), serta partai dan ormas Islam lain. "Jika RUU APP tidak segera disahkan, maka bukan hanya yang `dzalim` saja yang kena akibatnya, tetapi seluruh rakyat Indonesia akan menanggung hukuman," kata tokoh masyarakat KH Sunardi Sahuli dalam orasinya. Menurut dia, pornografi dan pornoaksi merupakan salah satu penyebab terjadinya dekadensi moralitas bangsa. Oleh karena itu, negara sebagai representasi kekuasaan bangsa perlu melakukan penyelamatan dengan segera membentuk suatu payung hukum yang memuat pelarangan pornografi dan pornoaksi. Ia juga menyayangkan mengapa justru banyak kaum wanita yang tidak bersedia dilindungi oleh peraturan itu. Saat ini wanita lebih suka diperalat oleh media yang menonjolkan pornografi demi komersialisme. "Tampil seksi di kalangan wanita justru dianggap sebagai prestasi dan karir yang membanggakan," katanya. Hal senada juga diungkapkan oleh akademisi yang mewakili Gerakan Anti Pornografi dan Pornoaksi Yogyakarta (Grapyak), Bambang Purwoko yang mengatakan: "Tidak benar jika RUU APP membelenggu perempuan karena hanya perempuan yang suka membuka aurat saja yang akan dihukum, bukan perempuan beriman." "Selama ini banyak tindakan kriminal diawali dari pornografi, sehingga DPR harus terus melanjutkan pembahasan RUU APP tanpa menghilangkan substansi dan diksi `anti` dalam rancangan tersebut," katanya. Aksi yang juga diikuti para pelajar Islam itu berlangsung tertib meskipun membuat arus lalu lintas terganggu karena banyaknya massa yang berkumpul di tengah simpang empat jalan nol kilometer Yogyakarta tersebut. Selain Yogyakarta, di Surabaya gelombang demontrasi mendukung DPR mensahkan RUU-APP juga terjadi. Kemarin, ratusan pelajar berunjukrasa di depan Kantor Grahadi di Jalan Pemuda guna mendesak agar DPR segere mensahkan RUU itu. (ant/cha) [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] 43- Gold Adornments (Az-Zukhruf)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Há Mím 2.. By the Book that makes things clear,- 3.. We have made it a Qurán in Arabic, that ye may be able to understand. 4.. And verily, it is in the Mother of the Book, with Us, high (in dignity), full of wisdom. 5.. Shall We then turn away the Reminder from you altogether, for that ye are a people transgressing beyond bounds? 6.. But how many were the prophets We sent amongst the peoples of old? 7.. And never came there a prophet to them but they mocked him. 8.. So We destroyed (men)- stronger in power than these;- and (thus) has passed on the Example of the peoples of old. 9.. If thou wert to question them, 'Who created the heavens and the earth?' They would be sure to reply, 'They were created by (Him), the Exalted in Power, Full of Knowledge';- 10.. (Yea, the same that) has made for you the earth spread out, and has made for you roads (and channels) therein, in order that ye may find guidance (on the way); 11.. That sends down (from time to time) rain from the sky in due measure;- and We raise to life therewith a land that is dead; even so will ye be raised (from the dead);- 12.. That has created pairs in all things, and has made for you ships and cattle on which ye ride, 13.. In order that ye may sit firm and square on their backs, and when so seated, ye may remember the (kind) favor of your Lord, and say, "Glory to Him Who has subjected these to our (use), for we could never be able to do it, 14.. "And to our Lord, surely, must we turn back!" 15.. Yet they attribute to some of His servants a share with Him! Truly is man a clearly unthankful! 16.. What! Has He taken daughters out of what He Himself creates, and granted to you sons for choice? 17.. When news is brought to one of them of (the birth of) what he sets up as a likeness to (Allah) Most Gracious, his face darkens, and he is filled with inward grief! 18.. Is then one brought up among trinkets, and unable to give a clear account in a dispute (to be associated with Allah)? 19.. And they make into females angels who themselves serve Allah. Did they witness their creation? Their evidence will be recorded, and they will be called to account! 20.. ("Ah!") they say, "If it had been the will of the Most Gracious, we should not have worshipped such (deities)!" Of that they have no knowledge! They do nothing but lie! 21.. What! have We given them a Book before this, to which they are holding fast? 22.. Nay! they say: "We found our fathers following a certain religion, and we do guide ourselves by their footsteps." 23.. Just in the same way, whenever We sent a Warner before thee to any people, the wealthy ones among them said: "We found our fathers following a certain religion, and we will certainly follow in their footsteps." 24.. He said: "What! Even if I brought you better guidance than that which ye found your fathers following?" They said: "For us, we deny that ye (prophets) are sent (with)." 25.. So We exacted retribution from them: now see what was the end of those who rejected (Truth)! 26.. Behold! Abraham said to his father and his people: "I do indeed clear myself of what ye worship: 27.. "(I worship) only Him Who originated me, and He will certainly guide me." 28.. And he left it as a Word to endure among those who came after him, that they may turn back (to Allah). 29.. Yea, I have given the good things of this life to these (men) and their fathers, until the Truth has come to them, and a messenger making things clear. 30.. But when the Truth came to them, they said: "This is sorcery, and we do reject it." 31.. Also, they say: "Why is not this Qurán sent down to some leading man in either of the two (chief) cities?" 32.. Is it they who would portion out the Mercy of thy Lord? It is We Who portion out between them their livelihood in the life of this world: and We raise some of them above others in ranks, so that some may command work from others. But the Mercy of thy Lord is better than the (wealth) which they amass. 33.. And were it not that (all) men might become of one community, We would provide, for everyone that blasphemes against the Most Gracious, silver roofs for their houses and (silver) stair-ways on which to go up, 34.. And (silver) doors to their houses, and couches (of silver) on which they could recline, 35.. And also adornments of gold. But all this were nothing but enjoyment of the present life: the Hereafter, in the sight of thy Lord, is for the Righteous. 36.. If anyone withdraws himself from remembrance of the Most Gracious, We appoint for him a Satan, to be an intimate companion to him. 37.. Such (Satans) really hinder them from the Path, but they think that they are being guided aright! 38.. At length, when (such a one) comes to Us, he says (to his evil companion): "Woul
[wanita-muslimah] Antara Ada dan Tiada
Oleh : Armansyah Assalamu'alaykum Wr. Wb. Kebanyakan dari kita sering bertindak terlalu apatis terhadap kebenaran yang diungkapkan oleh orang lain, terlebih jika orang tersebut memiliki cara pandang yang berseberangan dengan apa yang kita yakini kebenarannya. Padahal belum tentu semua yang ada dalam pemikiran orang tersebut salah dan sebaliknya belum tentu juga setiap pikir dan tindakan kita bernilai benar; bisa saja kita bersikap konsisten terhadap nilai-nilai yang kita anut sehingga kita menyebutnya sebagai sebuah kebenaran namun bukan tidak mungkin konsistensi kita tadi hanya ilusi dimana pikiran kita sesungguhnya berjalan sesuai pola logika yang bisa bergeser dan menyimpang. Pikiran kita memang tidak menyimpang kalau kita bandingkan dengan standar kita sendiri. Padahal standar kita dibentuk oleh pikiran kita. Jadi, pikiran kita ternyata hanya tidak menyimpang dari pikiran kita sendiri. Melalui uji konsistensi subyektif ini, beberapa orang akhirnya yakin bahwa mereka adalah Elvis Presley, jelmaan Soekarno sampai pada pengakuannya selaku seorang Nabi, seorang messiah ataupun ketingkat yang lebih tinggi lagi sebagai Tuhan seperti yang terjadi dalam cerita Fir'aun. Dan sungguh, kalau kita ikuti logika mereka, logikanya lurus-lurus saja. Maka akibatnya di dunia ini bertebaranlah nilai-nilai yang saling konsisten dengan dirinya sendiri, sebagai akibat dari perbedaan diskursus dalam pembentukan pesan-pesan. Semua orang tertawa gembira dan berseru bahwa kebenaran bersifat relatif, tidak ada kemutlakan didunia ini. Semua nilai bisa didekonstruksi, semua definisi bisa dirombak, semua kata hanya kiasan. Karenanya mempergunakan kaligrafi bertuliskan kata Allah didalam permadani yang bisa diinjak oleh siapapun bisa saja dianggap sebagai suatu kebenaran dengan pola pemikiran yang subyektif tadi. "Hanya beda masalah tafsir, semua orang memiliki perspektif yang berlainan !" demikian seru seseorang nun di suatu tempat di suatu waktu. Semua orang boleh jadi Ayatullah, semua orang boleh jadi Nabi, semua orang berhak memakai nama Allah untuk berbagai tujuannya sebagai ekspresi dari kecintaannya terhadap Ilahi, maka jika demikian akan berakhirlah semua dalam nihilisme; Agama akan terperosok kedalam lubang hitam berlumpur semua orang bebas bersikap tanpa perlu aturan main yang mengikat; dan pada akhirnya muncul pemikiran jika semua agama adalah sama, Tuhan bisa diwujudkan dalam bentuk person sehingga suatu perbuatan yang diarahkan padanya pada hakekatnya merupakan kebaktian terhadap diri sang Pencipta. - dan inilah gambaran kita sekarang, suka yang aneh-aneh sekalipun keanehan tersebut bertentangan dengan norma nurani dan akal sehat. Tanyakanlah kepada kalbumu dan akalmu, kebaikan itu jika akal merasa tenang dan kejelekan jika akal merasa bergolak sedang kalbu merasa ragu didalam dada walaupun seseorang atau semua manusia menasehatimu - Riwayat Ahmad Kebenaran memang sering dikaitkan dengan pikiran atau mitos yang menjadi kepercayaannya yang justru seringkali lebih bersifat egoistik, ibarat pendapat kebanyakan orang bahwa matahari itu terbit dari timur dan terbenam disebelah barat, padahal kenyataannya semua yang terjadi tidaklah demikian karena matahari itu tidak pernah terbit dan tidak pernah terbenam; planet bumi ini beredar sesuai garis orbitnya pada matahari itulah faktanya akan tetapi manusia tetap menggambarkannya sesuai dengan persepsi dan konsepsinya sendiri. Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi ? padahal mereka mempunyai hati yang dengan hati itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar; Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. - Qs. 22 al-Hajj : 46 Itulah sebabnya aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka : karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. - Injil Matius 13:13 Andai kebenaran itu mengikuti hawa nafsu mereka, pasti hancurlah langit dan bumi ini berikut semua yang ada di dalamnya - Qs. 23 al-Mu'minuun : 71 Sehubungan dengan pola pikir ini, Ary Ginanjar Agustian [1] menyebutkan bahwa semua hasil karya terbaik manusia yang pernah ada, baik yang berbentuk fisik maupun nonfisik, awalnya tercipta melalui proses berpikir dalam alam pikiran. Kemudian dikembangkan dan diwujudkan pada alam nyata. Oleh karena itu masih menurut beliau, ada dua hal pokok yang perlu mendapatkan perhatian khusus didalam mengembangkan pola pikir, yaitu membangun prinsip berpikir yang benar dengan pijakan dasar yang kuat dimana cara ini berhubungan dengan kemampuan nalar (reasoning power) yang dimiliki oleh seseorang sehingga yang bersangkutan dapat mencerna unsur-unsur penting seperti pandangan, paradigma, nilai-nilai dan visi kedepan; Selanjutnya membangun kecerdasan emosi (emotional quotient) yang meliputi suara hati, kesadaran diri, motivasi, konsistensi dan keterbukaan. Disadari atau tidak semua dari kita pasti pernah terjebak dalam subye
[wanita-muslimah] 42- Consultation (Ash-Shüra)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Há Mím 2.. Àin. Sín. Qáf. 3.. Thus doth (He) send inspiration to thee as (He did) to those before thee,- Allah, Exalted in Power, Full of Wisdom. 4.. To Him belongs all that is in the heavens and on earth: and He is Most High, Most Great. 5.. The heavens are almost rent asunder from above them (by His Glory): and the angels celebrate the Praises of their Lord, and pray for forgiveness for (all) beings on earth: Behold! Verily Allah is He, the Oft-Forgiving, Most Merciful. 6.. And those who take as protectors others besides Him,- Allah doth watch over them; and thou art not the disposer of their affairs. 7.. Thus have We sent by inspiration to thee an Arabic Qurán: that thou mayest warn the Mother of Cities and all around her,- and warn (them) of the Day of Assembly, of which there is no doubt: (when) some will be in the Garden, and some in the Blazing Fire. 8.. If Allah had so willed, He could have made them a single people; but He admits whom He will to His Mercy; and the Wrong-doers will have no protector nor helper. 9.. What! Have they taken (for worship) protectors besides Him? But it is Allah,- He is the Protector, and it is He Who gives life to the dead: it is He Who has power over all things, 10.. Whatever it be wherein ye differ, the decision thereof is with Allah. such is Allah my Lord: in Him I trust, and to Him I turn. 11.. (He is) the Creator of the heavens and the earth: He has made for you pairs from among yourselves, and pairs among cattle: by this means does He multiply you: there is nothing whatever like unto Him, and He is the One that hears and sees. 12.. To Him belong the keys of the heavens and the earth: He enlarges and restricts. The Sustenance to whom He will: for He knows full well all things. 13.. The same religion has He established for you as that which He enjoined on Noah - the which We have sent by inspiration to thee - and that which We enjoined on Abraham, Moses, and Jesus: Namely, that ye should remain steadfast in religion, and make no divisions therein: to those who worship other things than Allah, hard is the (way) to which thou callest them. Allah chooses to Himself those whom He pleases, and guides to Himself those who turn (to Him). 14.. And they became divided only after Knowledge reached them,- being insolent to one another. Had it not been for a Word that went forth before from thy Lord, (tending) to a Term appointed, the matter would have been settled between them: but truly those who have inherited the Book after them are in suspicious (disquieting) doubt concerning it. 15.. Now then, for that (reason), call (them to the Faith), and stand steadfast as thou art commanded, nor follow thou their vain desires; but say: "I believe in whatever Book Allah has sent down; and I am commanded to judge justly between you. Allah is our Lord and your Lord: for us (is the responsibility for) our deeds, and for you for your deeds. There is no contention between us and you. Allah will bring us together, and to Him is (our) final goal. 16.. But those who dispute concerning Allah after He has been accepted,- futile is their argument in the sight of their Lord: on them is Wrath, and for them will beach Terrible. 17.. It is Allah Who has sent down the Book in Truth, and the Balance, and what will make thee realize that perhaps the Hour is close at hand? 18.. Only those wish to hasten it who believe not in it: those who believe hold it in awe, and know that it is the Truth. Behold, verily those that dispute concerning the Hour are far astray. 19.. Gracious is Allah to His servants: He gives Sustenance to whom He pleases: and He is the Strong, the Mighty. 20.. To any that desires the tilth of the Hereafter, We give increase in his tilth, and to any that desires the tilth of this world, We grant somewhat thereof, but he has no share or lot in the Hereafter. 21.. What! Have they partners (in godhead), who have established for them some religion without the permission of Allah? Had it not been for the Decree of Judgment, the matter would have been decided between them (at once). But verily the Wrong- doers will have a grievous chastisement. 22.. Thou wilt see the Wrong-doers in fear on account of what they have earned, and (the burden of) that must (necessarily) fall on them. But those who believe and work righteous deeds will be in the Meadows of the Gardens: they shall have, before their Lord, all that they wish for. That will indeed be the magnificent Bounty (of Allah). 23.. That is (the Bounty) whereof Allah gives Glad Tidings to His Servants who believe and do righteous deeds. Say: "No reward do I ask of you for this except the love of those near of kin." And if any one earns any good, We shall give him an increase of good in respect thereof: for Allah is Oft- Forgiving, Grateful. 24.
[wanita-muslimah] 41- Fussilat
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Há Mím: 2.. A revelation from the Most Gracious, Most Merciful;- 3.. A Book, whereof the verses are explained in detail;- a Qurán in Arabic, for people who understand;- 4.. Giving good news and admonition: yet most of them turn away, and so they hear not. 5.. They say: "Our hearts are under veils, (concealed) from that to which thou dost invite us, and in our ears in a deafness, and between us and thee is a screen: so do thou (what thou wilt); for us, we shall do (what we will!)" 6.. Say thou: "I am but a man like you: it is revealed to me by inspiration, that your God is One God. so take the straight path unto Him, and ask for His Forgiveness." And woe to those who join gods with Allah,- 7.. Those who pay Zakat, and who even deny the Hereafter. 8.. For those who believe and work deeds of righteousness is a reward that will never fail. 9.. Say: Is it that ye deny Him Who created the earth in two Days? And do ye join equals with Him? He is the Lord of (all) the Worlds. 10.. He set on the (earth), mountains standing firm, high above it, and bestowed blessings on the earth, and measure therein its sustenance, in four Days, alike for (all) who ask. 11.. Then He turned to the sky, and it had been (as) smoke: He said to it and to the earth: "Come ye together, willingly or unwillingly." They said: "We do come (together), in willing obedience." 12.. So He completed them as seven firmaments in two Days, and He assigned to each heaven its duty and command. And We adorned the lower heaven with lights, and (provided it) with guard. Such is the Decree of (Him) the Exalted in Might, Full of Knowledge. 13.. But if they turn away, say thou: "I have warned you of a thunderbolt like the thunderbolt of the Àd and the Thamüd!" 14.. Behold, the messengers came to them, from before them and behind them, (preaching): "Serve none but Allah." They said, "If our Lord had so pleased, He would certainly have sent down angels. So we disbelieve in the message you were sent with." 15.. Now the Àd behaved arrogantly through the land, against (all) truth and reason, and said: "Who is superior to us in strength?" What! Did they not see that Allah, Who created them, was superior to them in strength? But they continued to reject Our Signs! 16.. So We sent against them a furious Wind through days of disaster, that We might give them a taste of a chastisement of humiliation in this life; but the Penalty of a Hereafter will be more humiliating still: and they will find no help. 17.. As to the Thamüd, We gave them Guidance, but they preferred blindness (of heart) to Guidance: so the thunderbolt of the Chastisement of humiliation seized them, because of what they had earned. 18.. But We delivered those who believed and practiced righteousness. 19.. The Day that the enemies of Allah will be gathered together to the Fire, they will be marched in ranks. 20.. At length, when they reach the (Fire), their hearing, their sight, and their skins will bear witness against them, as to (all) their deeds. 21.. They will say to their skins: "Why bear ye witness against us?" They will say: "Allah hath given us speech,- (He) Who giveth speech to everything: He created you for the first time, and unto Him were ye to return. 22.. "Ye did not seek to hide yourselves, lest your hearing, your sight, and your skins should bear witness against you! But ye did think that Allah knew not many of the things that ye used to do! 23.. "But this thought of yours which ye did entertain concerning your Lord, hath brought you to destruction, and (now) have ye become of those utterly lost!" 24.. If, then, they have patience, the Fire will be a home for them! and if they beg for pardon, their suit shall not be granted. 25.. And We have destined for them intimate companions (of like nature), who made alluring to them what was before them and behind them; and the sentence among the previous generations of Jinns and men, who have passed away, is proved against them; for they are utterly lost. 26.. The Unbelievers say: "Listen not to this Qurán, but talk at random in the midst of its (reading), that ye may gain the upper hand!" 27.. But We will certainly give the Unbelievers a taste of a severe chastisement, and We will requite them for the worst of their deeds. 28.. Such is the requital of the enemies of Allah,- the Fire: therein will be for them the Eternal Home: a (fit) requital, for that they were wont to reject Our Sings. 29.. And the Unbelievers will say: "Our Lord! Show us those, among Jinns and men, who misled us: we shall crush them beneath our feet, so that they become the vilest." 30.. In the case of those who say, "Our Lord is Allah", and, further, stand straight and steadfast, the angels descend on them (from time to time): "Fear ye not!" (they suggest),
[wanita-muslimah] Hugo Chavez: AS Berambisi Kuasai Sumber-Sumber Minyak Iran
22 Mar 2006 14:01 WIB eramuslim - Presiden Venezuela Hogo Chavez menyatakan mendukung program nuklir Iran dan menuding AS mengancam Iran karena menginginkan sumber-sumber minyak di Iran. Chavez mengungkapkan hal itu pada Selasa (21/3) menyusul gagalnya Dewan Keamanan PBB dalam merespon masalah nuklir Iran. Atas kegagalan Dewan Keamanan PBB itu, pemerintah AS menyatakan bahwa Iran bisa memeras dunia internasional jika dibiarkan membuat bom atom. "AS sang penjajah menginvasi Irak untuk menguasai minyaknya dan sekarang AS mengancam Iran juga karena minyaknya, bukan karena Iran membuat bom nuklir, iitu adalah kebohongan, tidak ada bukti untuk itu," kata Chavez. "Ini adalah abad kematian bagi imperialisme AS. Kekuasaan AS di Irak sudah dikalahkan... Tuhan akan membantu Iran jika AS berusaha menyerang Iran. Kami meminta dan menginginkan perdamaian, tapi di sana (Iran) AS akan merasakan kekalahan dua kali lipat," kata Chavez Venezuela dan Iran menjalin hubungan di bidang perdagangan dan energi, sementara Chavez berusaha untuk melepaskan ketergantungan negaranya pada AS. Venezuela adalah salah satu dari sedikit negara yang menentang resolusi Badan Energi Atom Internasional yang membawa masalah nuklir Iran ke Dewan Keamanan PBB. (ln/aljz) Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Benarkah Ahli Kitab Sekarang Sama dengan di Masa Nabi?
Dalam penjelasan ustadz mengenai perbedaan agama dalam perkawinan disebutkan sebagai berikut: "Jumhur ulama memang menghalalkan pernikahan beda agama, asalkan yang laki-laki muslim dan yang perempuan wanita ahli kitab (baca: Nasrani atau Yahudi). Adapun bila yang laki-laki bukan muslim dan yang wanita muslimah, hukumnya haram." Yang menjadi pertanyaan adalah pengertian ahli kitab, apakah sama dengan kaum Nasrani dan Yahudi, mengingat ahli kitab yang dimaksudkan adalah ahli kitab atas kitab Taurat dan Injil yang masih asli (seperti paman dari Khadijah waktu meyakini kenabian Nabi Muhammad bukan para pendeta atau rahib) sedangkan kaum Nasrani dan Yahudi saat ini keaslian akan Taurat dan Injilnya sudah diragukan keasliannya. Mohon penjelasan ustadz mengenai pengertian saya ini. Atas penjelasan ustadz saya ucapkan terimakasih dan sebelumnya mohon maaf apabila pengertian saya tersebut salah. Ruping Jawaban Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Kehalalan laki-laki muslim menikahi wanita ahli kitab itu bukan hal yang mengada-ada, melainkan kesimpulan hukum yang dikemukakan oleh para ulama besar. Bahkan para pendiri mazhab yang empat itu sepakat membenarkannya. Salah besar bila dituduhkan bahwa kebolehan itu dikatakan sebagai pemikiran keliru atau mengada-ada, justru kitab-kitab fiqih yang muktamad dan menjadi rujukan para ulama memang menuliskannya dengan tegas tentang kebolehan laki-laki muslim menikahi wanita ahli kitab. Mereka yang berpikiran seperti itu perlu lebih banyak lagi membaca dan mendalami ilmu syariah, agar tidak dengan mudah menuduh dan terlanjur mencaci maki siapapun, padahal dia sendiri tidak punya ilmunya. Bahkan Al-Quran Al-Kariem pun secara tegas membolehkannya. Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan orang-orang yang diberi Al-Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal bagi mereka. wanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al-Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi. (QS. Al-Maidah: 5) Lagi pula bila disebutkan hukumnya halal, tidak berarti kita harus melakukannya. Yang namanya halal itu hanya sekedar boleh dan bukan sebuah keharusan. Dan di balik kehalalan hukumnya, tetap saja ada pertimbangan-pertimbangan taktis dan strategis yang juga perlu diperhitungkan. Di situ para ulama dan pemimpin Islam punya hak untuk membuat kebijakan-kebijakan yang populis dan produktif. Maka kita pun mendukung fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang cenderung melarangnya. Mengingat kondisi kita di Indonesia, pernikahan campur memang sudah sangat merugikan umat Islam. Sebab proses pemurtadan yang selama ini berlangsung memang di antaranya melalui nikah beda agama. Sebuah fenomena yang berbebeda dengan keadaan umat Islam di Barat. Pernikahan campur di sana ternyata malah bernilai positif, karena dengan menikahnya laki-laki muslim dengan wanita ahli kitab, terjadilah proses Islamisasi yang dahsyat. Yang kedua adalah berkaitan dengan pendidikan anak. Sebagaimana kita tahu orang yang paling berpengaruh dalam pendidikan anak adalah ibu, karena umumnya ibu lebih dekat dengan mereka. Kalau ibu mereka bukan muslimah, pendidikan Islam seperti apa yang akan mereka terima. Belum lagi kalau anak-anak itu belajar aqidah yang intinya akan menyimpulkan bahwa orang yang bukan muslim akan masuk neraka. Bagaimana perasaan mereka bila tahu bahwa ibu mereka pasti masuk neraka karena bukan muslimah? Apalagi ada resiko anak-anak akan diperkenalkan dengan budaya Nasrani, seperti ke gereja, natalan dan menyembah nabi Isa as. Maka akan semakin parah kondisi anak-anak anda nantinya. Siapakah Ahli Kitab? Masalahnya kini tinggal kita perlu menjawab pertanyaan, siapakah yang dimaksud dengan ahli kitab? Benarkah ahli kitab itu hanya terbatas pada mereka yang beriman kepada Taurat dan Injil yang asli saja? Tentu saja para ulama berbeda pendapat dalam diskusi yang cukup panjang dan melelahkan. Bahkan sebagian lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud ahli kitab hanyalah mereka yang punya darah asli dari keturunan yahudi dan nasrani saja. Maksudnya dari keturunan Bani Israil saja. Sedangkan ras manusia di luar keturunan Bani Israil, tidak termasuk ahli kitab. Tentu saja kita perlu menghargai berbagai pendapat dan hujjah yang dikemukakan banyak pihak. Meski pun perlu juga kita cermati dengan jujur bahwa masing-masing pendapat itu sulit untuk terlepas dari celah kelemahan. Tidak Sucinya Kitab Mereka Sekarang Ini Sebagian pendapat mengatakan bahwa ahli kitab di zaman sekarang ini sudah tidak ada lagi, seiring dengan sudah tidak murninya kitab suci umat kristiani. Pendapat ini benar dan banyak juga yang mendukungnya. Namun perlu juga diketahui bahwa perbuatan memalsu isi kitab suci
[wanita-muslimah] Sholatnya Umat Nasrani : Kok Mereka Tidak Mengerjakan ?
Assalamualaikum Wr. Wb. Bapak Ustad yth. Berdasarkan QS. Maryam : 30-33, Nabi Isa AS telah diperintahkan untuk sholat oleh Allah SWT. Apakah beliau sholat pada waktu menyebarkan ajaran Allah? Kenapa umat nasrani masih tetap dengan keyakinannya yang salah? Wassalamualaikum Wr. Wb. Lila, Medan Jawaban: Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin, wa ba`du, Memang itulah tragedi terbesar dalam sejarah agama-agama. Bukan hanya perintah ibadah saja yang hilang, tetapi tuhannya pun ikut hilang juga. Padahal shalat dan puasa itu termasuk bentuk ibadah utama yang selalu ada pada setiap risalah para nabi. Meskipun barangkali bentuknya tidak harus selalu mirip persis, namun intinya tetap ada ibadah yang namanya shalat dan puasa. Bahkan zakat pun juga ada di banyak agama. Tak terkecuali dalam agama yang dibawa oleh Nabi Isa as. Namun anda perlu pahami, bahwa pengerusakan ajaran agama nasrani yang dibawa oleh Nabi Isa as itu sudah dimulai sejak tahun pertama kenabian beliau. Upaya itu berlanjut terus tanpa henti hingga ketika agama ini dibawa ke eropa, maka bercampurlah semua bentuk syrik, tahayul dan sincritisme paling bodoh yang ada di benua itu ke dalam agama samawi ini. Maka sejak itu, agama ini bisa dibilang sudah hancur dan roboh bersama dengan keangkuhan para pendetanya. Faktor utama kehancuran agama ini justru terletak pada para pendeta yang cenderung menjadi tuhan. Sebab mereka telah mengambil alih peran tuhan yang asli dan menjadikan diri mereka sebagai tuhan yang berhak disembah. Mereka menghalalkan apa yang haram dan mengharamkan apa yang halal. Mereka memerangi kitab suci, menginjak-injak dan membunuh para nabi. menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. At-Taubah : 31) Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil , dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.(QS. Al-Maidah : 70) Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Satu Satunya di Eropah, Walikota Wina Rayakan Tahun Baru Islam
Muslim Nigeria Nikmati Libur Nasional 3 Peb 2006 Meski kurang populer, masyarakat Muslim di Austria dan Nigeria merayakan tahun baru Islam yang jatuh pada 1 Muharram, di Indonesia bertepatan dengan hari Selasa (31/1) kemarin. Sedangkan di Austria, tanggal 1 Muharram jatuh pada hari Rabu (1/2) dan untuk pertama kalinya dan satu-satunya negara di Eropa, Austria secara resmi merayakan tahun baru Islam. "Kami merayakan tahun baru Hijriah seperti kami merayakan tahun baru Masehi," kata walikota Wina, Michael Häupl dalam acara perayaan tahun baru Islam di gedung walikota Wina. "Muslim Austria adalah bagian dan merupakan 'pemberian' yang berharga bagi masyarakat Austria dan kami bersama-sama merayakan kebahagian dan keceriaan tahun baru Hijriah," sambung Michael. Perayaan tahun baru Islam itu merupakan inisiatif Michael. Ia mengundang para duta besar negara-negara Muslim di Austria dan pemuka agama Islam di negeri itu. Michael mengungkapkan penghormatannya yang besar terhadap warga minoritas Muslim di Austria yang jumlahnnya mencapai 500 ribu orang atau sekitar 6 persen dari 8 juta penduduk Austria. Dengan jumlah itu, agama Islam yang secara resmi diakui di Austria pada 1908, menjadi agama kedua terbesar di negara yan mayoritas penduduknya menganut Kristen Katolik. "Ini merupakan yang pertama kali di Austria dan mungkin di seluruh benua Eropa bahwa sebuah negara di Eropa merayakan tahun baru Islam," ujar Amr Al-Rawi, anggota parlemen dan penanggung jawab bidang integrasi di Islamic Religious Authority Austria. Perayaan ini, sambung Al-Rawi, merefleksikan hubungan yang erat antara warga minoritas Muslim dan pejabat pemerintahan di Austria yang dengan tulus hati bersama-sama merayakan hari besar umat Islam. Hal ini sekaligus menandai peranan dan keberadaan warga Muslim di Austria. "Ini juga menggambarkan peranan warga Muslim dalam meningkatkan posisinya di kalangan umat Islam dan Arab disatu sisi dan meningkatkan hubungan dengan negara Austria di sisi lain," tambah Al-Rawi. Austria, merupakan salah satu negara Eropa yang bersikap lebih terbuka terhadap keberadaan warga Muslim di negaranya. Presiden Austria Heinz Fischer berulang kali mengatakan bahwa Islam bukanlah musuh Barat. Dalam kesempatan perayaan tahun baru Islam, walikota Wina juga menyampaikan kecamannya terhadap publikasi kartun Nabi Muhammad. "Kami tidak bisa menerima penghinaan terhadap agama apapun, nilai-nilai dan simbol-simbol keagamaan. Gambar-gambar yang dipublikasikan Jyllands-Posten sudah melanggar kehormatan terhadap seluruh kawasan ini. Kami menolak segala bentuk provokasi terhadap umat Islam untuk menguji kesetiaan mereka terhadap negara asal mereka. Hubungan dengan umat Islam harus berdasarkan pada sikap saling menghormati," tegas Michael. Tahun Baru Islam di Nigeria Lain di Austria, lain di Nigeria. Negara yang terletak di kawasan benua Afrika ini, untuk pertama kalinya menetapkan tahun baru Islam 1427 H sebagai hari libur nasional di negara bagian Kano, Sakoto, Katsina dan Zamfara yang sudah menerapkan hukum Syariah. Bersamaan dengan itu, pemerintah Nigeria diserukan untuk menggunakan kalender hijriah di seluruh departemen-departemen pemrintahan. "Negara bagian ini mendeklarasikan tahun baru Hijriah sebagai hari libur nasional untuk semua pegawai pemerintahan sehingga mereka bisa merayakan tahun baru ini, yang melekat di hati kaum Muslimin," demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan pemerintah negara bagian Kano. Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa negara bagian Kano sudah menerapkan hukum Syariah dan sudah selayaknya mengedepankan identitas keIslamannya dan menghargai hari-hari besar Islam. Dari sensus penduduk Nigeria baru-baru ini, jumlah warga Muslim mencapai 55 persen dari 133 juta jumlah populasi di Nigeria. 40 persen penduduknya menganut agama Kristen dan 5 persen menganut animisme. Dari 36 negara bagian di Nigeria, 8 di antaranya sudah menerapkan hukum Syariah. Zamfara, adalah negara bagian pertama yang menerapkan hukum Syariah pada November 1999 yang diikuti dengan negara bagian Sakoto, Katsina, Kaduna, Niger, Yobe dan Kano pada tahun 2000. Negara-negara bagian di utara Nigeria, mayoritas penduduknya beragama Islam. Mereka berharap, negara-negara bagian di selatan Nigeria juga menetapkan tahun baru Islam sebagai hari libur nasional. Namun pemerintah federal menolak seruan itu. Bagi warga Nigeria, sangat logis jika pemerintah federal menetapkan tahun baru Islam sebagai hari libur resmi mengingat lebih dari 65 persen penduduk Nigeria adalah Muslim. Pada saat yang sama, pemimpin negara bagian Kano Haji Ibrahim Shekarau menghimbau agar departemen-departemen pemerintahan di seluruh Nigeria mulai menggunakan kalender Hijriah. "Penggunaan kalender Hijriah menunjukkan rasa memiliki kita terhadap peradaban Islam dan kebudayaan Islam yang menjadi sumber hukum Syariah di negara kita," katanya. Shekarau sudah menerapkan penggunaan kalender Hijriah di negara bagian Kano bersamaan dengan penggunaan kalender Masehi di sekolah-
[wanita-muslimah] 'Sang Dukun Putih' Itu Memeluk Islam
Rabu, 22 Maret 2006 Puluhan koran Maroko pada hari selasa (21 /03) memberitakan mantan pelatih tim Maroko, Philippe Troussier dan Isterinya Dominic Matteo resmi memeluk Islam Hidayatullah.com-Setelah kedua pasangan itu mengucapkan kalimah syahadat, Troussier kemudian mengubah namanya menjadi Umar sedangkan isterinya Dominic menjadi Aminah. Mohammed El Homrani, petinggi club sepak bola El Fathi Riyadi-Rabat yang juga merupakan salah satu sahabat karibnya mengatakan, bahwa Troussier pernah mengontaknya dan mengatakan bahwa 'saya telah mengucapkan syahadat'. Hal tersebut terbukti dengan adanya dua saksi resmi dari Pengadilan Agama di rumahnya yang diminta Troussier untuk membimbing dalam belajar Laa Ilaaha Illallah Wa Anna Muhammadan Rasullah. Adapun syahadat yang dipelajari oleh dia adalah Asyhadu An Laa Ialaha illah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Rasullah. El Homrani mengomentari bahwa kedua ucapan tersebut adalah bentuk syahadat yang benar dan memiliki arti dan tujuan sama. Dengan masuk Islamnya Troussier dan Isteri bagi El Homrani merasa gembira dan berita itu baginya bukanlah sebuah suprise karena El Homrani tahu pasti bahwa selama ini Troussier memiliki keinginan yang untuk mempelajari kewajiban dan ajaran pokok agama Islam. "Dan sayalah yang mengajari dia pengucapan dua kalimat syahadah sehinga dia hapal di luar kepala walaupun dia masih belum fasih dalam pengucapannya." El Homrani mengatakan bahwa perubahan nama pangilan dari Troussier ke Umar dan Dominic ke Aminah sangat disenangi kedua muallaf tersebut. Sekarang. Umar Troussier sekarang tinggal di district Souissi salah satu district yang dihuni orang-orang kaya di Rabat-Maroko. Setelah 'sang dukun putih', begitu julukan terkenal bagi Troussier, dia juga mengadopsi dua anak yatim-piatu warga negara Maroko dan dia mulai melakukan kewajibannya sebagai seorang Muslim. Troussier merupakan pemain sepak bola ternama di Maroko. Ia pernah menjalani operasi lutut kaki sebelah kiri dia menyempatkan untuk melihat latihan tim yunior kesebelasan Maroko di Rabat senin (20/03) dimana sebelumnya La Fédération Royale Marocaine de Football -FRMF (Persatuan Sepak Bola Maroko) membatalkan kontrak dengan Troussier karena alasan finansial. Philippe Troussier sempat membawa Jepang menjadi juara Asia tahun 2000 dan berhasil mengantarkan Jepang melaju hingga ke putaran kedua Piala Dunia 2002 hingga Zico, mantan pemain terkemuka Brasil mengantikannya sebagai pelatih Timnas Jepang. 'Dukun putih' ini juga sukses melatih sekitar satu dekade beberapa tim-tim nasional antara lain Pantai Gading, Burkina Faso, Nigeria, Afrika Selatan dan Qatar. Sebelum melatih tim Atlas Lion Maroko, Troussier banyak mendapat tawaran, antara lain dari Cina, Aljazair dan dari negaranya Prancis untuk menggantikan Roger Lemerre. Namun, dia lebih tertarik bekerja di Maroko, terutama karena dia memiliki rumah musim panas di Casablanca. Pilihan Umar tinggal di Maroko bersama Aminah rasanya tidak salah karena di negara Ibnu Batutah-lah dia menemukan petunjuk Allah yang dia idamkan bertahun-tahun lamanya. (Arief Rahman A Muchtar, Maroko/hidayatullah.com) Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] 40- The Believer (Al-Mümin)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Há Mím 2.. The revelation of this Book is from Allah, Exalted in Power, Full of Knowledge,- 3.. Who forgiveth sin, accepteth repentance, is severe in punishment, and is All- Bountiful. There is no god but He: to Him is the final goal. 4.. None can dispute about the Signs of Allah but the Unbelievers. Let not, then, their strutting about through the land deceive thee! 5.. But (there were people) before them, who denied (the Signs),- the People of Noah, and the Confederates after them; and every People plotted against their prophet, to seize him, and disputed by means of vanities, therewith to obliterate the Truth; but it was I that seized them! and how (terrible) was My Requital! 6.. Thus was the Word of thy Lord proved true against the Unbelievers; that truly they are Companions of the Fire! 7.. Those who bear the Throne (of Allah), and those around it Sing Glory and Praise to their Lord; believe in Him; and implore Forgiveness for those who believe: "Our Lord! Thy embracest all things, in Mercy and Knowledge. Forgive, then, those who turn in Repentance, and follow Thy Path; and preserve them from the Chastisement of the Blazing Fire! 8.. "And grant, our Lord! that they enter the Gardens of Eternity, which Thou hast promised to them, and to the righteous among their fathers, their wives, and their posterity! For Thou art (He), the Exalted in Might, Full of Wisdom. 9.. "And preserve them from (all) ills; and any whom Thou dost preserve from ills that Day,- on them wilt Thou have bestowed Mercy indeed: and that will be truly the highest Achievement". 10.. The Unbelievers will be addressed: "Greater was the aversion of Allah to you than (is) your aversion to yourselves, seeing that ye were called to the Faith and ye used to refuse." 11.. They will say: "Our Lord! twice hast Thou made us to die, and twice hast Thou given us Life! Now have we recognized our sins: is there any way out (of this)?" 12.. (The answer will be:) "This is because, when Allah was invoked as the Only (object of worship), ye did reject Faith, but when partners were joined to Him, ye believed! the Command is with Allah, Most High, Most Great!" 13.. He it is Who showeth you His Signs, and sendeth down sustenance for you from the sky: but only those receive admonition who turn (to Allah). 14.. Call ye, then, upon Allah with sincere devotion to Him, even though the Unbelievers may detest it. 15.. Exalted is He in His attributes, (He is) the Lord of the Throne: by His Command doth He send the Spirit (of inspiration) to any of His servants He pleases, that it may warn (men) of the Day of Mutual Meeting,- 16.. The Day whereon they will (all) come forth: not a single thing concerning them is hidden from Allah. Whose will be the Dominion that Day?" That of Allah, the One the Over powering! 17.. That Day will every soul be requited for what it earned; no injustice will there be that Day, for Allah is Swift in taking account. 18.. Warn them of the Day that is (ever) drawing near, when the hearts will (come) right up to the throats to choke (them); No intimate friend nor intercessor will the wrong-doers have, who could be listened to. 19.. (Allah) knows the treachery of the eyes, and all that the hearts (of men) conceal. 20.. And Allah will judge with (justice and) Truth: but those whom (men) invoke besides Him, will not (be in a position) to judge at all. Verily it is Allah (alone) Who hears and sees (all things). 21.. Do they not travel through the earth and see what was the End of those before them? They were even superior to them in strength, and in the traces (they have left) in the land: but Allah did call them to account for their sins, and none had they to defend them against Allah. 22.. That was because there came to them their messengers with Clear (Signs), but they rejected them: so Allah called them to account: for He is Full of Strength, Strict in Punishment. 23.. Of old We sent Moses, with Our Signs and an authority manifest, 24.. To Pharaoh, Hámán, and Qárün; but they called (him)" a sorcerer telling lies!"... 25.. Now, when he brought them the Truth, from Us, they said, "Slay the sons of those who believe with him, and keep alive their females," but the plots of Unbelievers (end) in nothing but errors (and delusions)! ... 26.. Said Pharaoh: "Leave me to slay Moses; and let him call on his Lord! What I fear is lest he should change your religion, or lest he should cause mischief to appear in the land!" 27.. Moses said: "I have indeed called upon my Lord and your Lord (for protection) from every arrogant one who believes not in the Day of Account!" 28.. A believer, a man from among the people of Pharaoh, who had concealed his faith, said: "Will ye slay a man because he says, 'My Lord is Allah.?- when he has indeed come to you
[wanita-muslimah] 33. Wawasan Al-Qur'an (Selesai)
Tentang Penulis Dr. Quraish Shihab Muhammad Quraish Shihab lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, pada 16 Februari 1944. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ujung Pandang, dia melanjutkan pendidikan menengahnya di Malang, sambil "nyantri" di Pondok Pesantren Darul-Hadits Al-Faqihiyyah. Pada 1958, dia berangkat ke Kairo, Mesir, dan diterima di kelas II Tsanawiyyah Al-Azhar. Pada 1967, dia meraih gelar Lc (S-1) pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Hadis Universitas Al-Azhar. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya di fakultas yang sama, dan pada 1969 meraih gelar MA untuk spesialisasi bidang Tafsir Al-Quran dengan tesis berjudul Al-I 'jaz Al-Tasyri'iy li Al-Qur an Al-Karim. Sekembalinya ke Ujung Pandang, Quraish Shihab dipercayakan untuk menjabat Wakil Rektor bidang Akademis dan Kemahasiswaan pada IAIN Alauddin, Ujung Pandang. Selain itu, dia juga diserahi jabatan-jabatan lain, baik di dalam kampus seperti Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Wilayah VII Indonesia Bagian Timur), maupun di luar kampus seperti Pembantu Pimpinan Kepolisian Indonesia Timur dalam bidang pembinaan mental. Selama di Ujung Pandang ini, dia juga sempat melakukan berbagai penelitian; antara lain, penelitian dengan tema "Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia Timur" (1975) dan "Masalah Wakaf Sulawesi Selatan" (1978). Pada 1980, Quraish Shihab kembali ke Kairo dan melanjutkan pendidikannya di almamaternya yang lama, Universitas Al-Azhar. Pada 1982, dengan disertasi berjudul Nazhm Al-Durar li Al-Biqa'iy, Tahqiq wa Dirasah, dia berhasil meraih gelar doktor dalam ilmu-ilmu Al-Quran dengan yudisium Summa Cum Laude disertai penghargaan tingkat I (mumtat ma'a martabat al-syaraf al-'ula). Sekembalinya ke Indonesia, sejak 1984, Quraish Shihab ditugaskan di Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Pasca-Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selain itu, di luar kampus, dia juga dipercayakan untuk menduduki berbagai jabatan. Antara lain: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat (sejak 1984); Anggota Lajnah Pentashih Al-Quran Departemen Agama (sejak 1989); Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (sejak 1989), dan Ketua Lembaga Pengembangan. Dia juga banyak terlibat dalam beberapa organisasi profesional; antara lain: Pengurus Perhimpunan Ilmu-ilmu Syari'ah; Pengurus Konsorsium Ilmu-ilmu Agama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; dan Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Di sela-sela segala kesibukannya itu, dia juga terlibat dalam berbagai kegiatan ilmiah di dalam maupun luar negeri. Yang tidak kalah pentingnya, Quraish Shihab juga aktif dalam kegiatan tulis-menulis. Di surat kabar Pelita, pada setiap hari Rabu dia menulis dalam rubrik "Pelita Hati." Dia juga mengasuh rubrik "Tafsir Al-Amanah" dalam majalah dua mingguan yang terbit di Jakarta, Amanah. Selain itu, dia juga tercatat sebagai anggota Dewan Redaksi majalah Ulumul Qur'an dan Mimbar Ulama, keduanya terbit di Jakarta. Selain kontribusinya untuk berbagai buku suntingan dan jurnal-jurnal ilmiah, hingga kini sudah tiga bukunya diterbitkan, yaitu Tafsir Al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung Pandang: IAIN Alauddin, 1984); Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Departemen Agama, 1987); dan Mahhota Tuntunan Ilahi (Tafsir Surat Al-Fatihah) (Jakarta: Untagma, 1988). Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] 32. Wawasan Al-Qur'an
32. Waktu Berbicara mengenai "waktu" mengingatkan penulis kepada ungkapan Malik Bin Nabi dalam bukunya Syuruth An-Nahdhah (Syarat-syarat Kebangkitan) [*] saat ia memulai uraiannya dengan mengutip satu ungkapan yang dinilai oleh sebagian ulama sebagai hadis Nabi Saw.: [*] Edisi Indonesianya telah diterbitkan oleh Penerbit Mizan dengan judul Membangun Dunia Baru Islam (1994) Tidak terbit fajar suatu hari, kecuali dia berseru. "Putra-putri Adam, aku waktu, aku ciptaan baru, yang menjadi saksi usahamu. Gunakan aku karena aku tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat." Kemudian, tulis Malik Bin Nabi lebih lanjut: Waktu adalah sungai yang mengalir ke seluruh penjuru sejak dahulu kala, melintasi pulau, kota, dan desa, membangkitkan semangat atau meninabobokan manusia. Ia diam seribu bahasa, sampai-sampai manusia sering tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya, walaupun segala sesuatu --selain Tuhan-- tidak akan mampu melepaskan diri darinya. Sedemikian besar peranan waktu, sehingga Allah Swt. berkali-kali bersumpah dengan menggunakan berbagai kata yang menunjuk pada waktu-waktu tertentu seperti wa Al-Lail (demi Malam), wa An-Nahar (demi Siang), wa As-Subhi, wa AL-Fajr, dan lain-lain. APA YANG DIMAKSUD DENGAN WAKTU? Dalam Kamus Besar Bahasa indonesia paling tidak terdapat empat arti kata "waktu": (1) seluruh rangkaian saat, yang telah berlalu, sekarang, dan yang akan datang; (2) saat tertentu untuk menyelesaikan sesuatu; (3) kesempatan, tempo, atau peluang; (4) ketika, atau saat terjadinya sesuatu. Al-Quran menggunakan beberapa kata untuk menunjukkan makna-makna di atas, seperti: a. Ajal, untuk menunjukkan waktu berakhirnya sesuatu, seperti berakhirnya usia manusia atau masyarakat. Setiap umat mempunyai batas waktu berakhirnya usia (QS Yunus [10]: 49) Demikian juga berakhirnya kontrak perjanjian kerja antara Nabi Syuaib dan Nabi Musa, Al-Quran mengatakan: Dia berkata, "Itulah (perjanjian) antara aku dan kamu. Mana saja dan kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku (lagi). Dan Allah adalah saksi atas yang kita ucapkan" (QS Al-Qashash [28]: 28). b. Dahr digunakan untuk saat berkepanjangan yang dilalui alam raya dalam kehidupan dunia ini, yaitu sejak diciptakan-Nya sampai punahnya alam sementara ini. Bukankah telah pernah datang (terjadi) kepada manusia satu dahr (waktu) sedangkan ia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut (karena belum ada di alam ini?) (QS Al-insan [76]: 1). Dan mereka berkata, "Kehidupan ini tidak lain saat kita berada di dunia, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan (mematikan) kita kecuali dahr (perjalanan waktu yang dilalui oleh alam)" (QS Al-Jatsiyah [45]: 24). c. Waqt digunakan dalam arti batas akhir kesempatan atau peluang untuk menyelesaikan suatu peristiwa. Karena itu, sering kali Al-Quran menggunakannya dalam konteks kadar tertentu dari satu masa. Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban kepada orang-orang Mukmin yang tertentu waktu-waktunya (QS Al-Nisa' [4]: 103) . d. 'Ashr, kata ini biasa diartikan "waktu menjelang terbenammya matahari", tetapi juga dapat diartikan sebagai "masa" secara mutlak. Makna terakhir ini diambil berdasarkan asumsi bahwa 'ashr merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia. Kata 'ashr sendiri bermakna "perasan", seakan-akan masa harus digunakan oleh manusia untuk memeras pikiran dan keringatnya, dan hal ini hendaknya dilakukan kapan saja sepanjang masa. Dari kata-kata di atas, dapat ditarik beberapa kesan tentang pandangan Al-Quran mengenai waktu (dalam pengertian-pengertian bahasa indonesia), yaitu: a. Kata ajal memberi kesan bahwa segala sesuatu ada batas waktu berakhirnya, sehingga tidak ada yang langgeng dan abadi kecuali Allah Swt. sendiri. b. Kata dahr memberi kesan bahwa segala sesuatu pernah tiada, dan bahwa keberadaannya menjadikan ia terikat oleh waktu (dahr). c. Kata waqt digunakan dalam konteks yang berbeda-beda, dan diartikan sebagai batas akhir suatu kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan. Arti ini tecermin dari waktu-waktu shalat yang memberi kesan tentang keharusan adanya pembagian teknis mengenai masa yang dialami (seperti detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan seterusnya), dan sekaligus keharusan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu-waktu tersebut, dan bukannya membiarkannya berlalu hampa. d. Kata 'ashr memberi kesan bahwa saat-saat yang dialami oleh manusia harus diisi dengan kerja memeras keringat dan pikiran. Demikianlah arti dan kesan-kesan yang diperoleh dari akar serta penggunaan kata yang berarti "wak
[wanita-muslimah] 39- The Groups (Az-Zumar)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. The revelation of this Book is from Allah, the Exalted in Power, full of Wisdom. 2.. Verily it is We Who have revealed the Book to thee in Truth: so serve Allah, offering Him sincere devotion. 3.. Is it not to Allah that sincere devotion is due? But those who take for protectors other than Allah (say): "We only serve them in order that they may bring us nearer to Allah." Truly Allah will judge between them in that wherein they differ. But Allah guides not such as are false and ungrateful. 4.. Had Allah wished to take to Himself a son, He could have chosen whom He pleased out of those whom He doth create: but Glory be to Him! (He is above such things.) He is Allah, the One, the Over powering. 5.. He created the heavens and the earth in true (proportions): He makes the Night overlap the Day, and the Day overlap the Night: He has subjected the sun and the moon (to His law): each one follows a course for a time appointed. Is not He the Exalted in Power - He Who forgives again and again? 6.. He created you (all) from a single person: then created, of like nature, his mate; and He sent down for you eight head of cattle in pairs: He creates you, in the wombs of your mothers, in stages, one after another, in three veils of darkness. Such is Allah, your Lord and Cherisher: to Him belongs (all) dominion. There is no god but He: then how are ye turned away (from your true Lord)? 7.. If ye reject (Allah), Truly Allah hath no need of you; but He liketh not ingratitude from His servants: if ye are grateful, He is pleased with you. No bearer of burdens can bear the burden of another. In the end, to your Lord is your Return, when He will tell you the truth of all that ye did (in this life). for He knoweth well all that is in (men's) hearts. 8.. When some trouble toucheth man, he crieth unto his Lord, turning to Him in repentance: but when He bestoweth a favor upon him as from Himself, (man) doth forget what he cried and prayed for before, and he doth set up rivals unto Allah, thus misleading others from Allah's Path. Say, "Enjoy thy disbelief for a little while: verily thou art (one) of the Companions of the Fire!" 9.. Is one who worships devoutly during the hour of the night prostrating himself or standing (in adoration), who takes heed of the Hereafter, and who places his hope in the Mercy of his Lord - (like one who does not)? Say: "Are those equal, those who know and those who do not know? It is those who are endued with understanding that receive admonition. 10.. Say: "O ye My servants who believe! Fear your Lord, good is (the reward) for those who do good in this world. Spacious is Allah's earth! Those who patiently persevere will truly receive a reward without measure!" 11.. Say: "Verily, I am commanded to serve Allah with sincere devotion; 12.. "And I am commanded to be the first of those who submit to Allah in Islám." 13.. Say: "I would, if I disobeyed my Lord, indeed have fear of the Chastisement of a Mighty Day." 14.. Say: "It is Allah I serve, with my sincere (and exclusive) devotion: 15.. "Serve ye what ye will besides Him." Say: "Truly, those in loss are those who lose their own souls and their people on the Day of Judgment: Ah! That is indeed the (real and) evident Loss! 16.. They shall have Layers of Fire above them, and Layers (of Fire) below them: with this doth Allah warn off His servants: "O My Servants! then fear ye Me!" 17.. Those who eschew Tagut,- and fall not into its worship,- and turn to Allah (in repentance),- for them is Good News: so announce the Good News to My Servants,- 18.. Those who listen to the Word, and follow the best of in it: those are the ones who Allah has guided, and those are the ones endued with understanding. 19.. Is, then, one against whom the decree of Punishment is justly due (equal to one who eschews Evil)? Wouldst thou, then, deliver one (who is) in the Fire? 20.. But it is for those who fear their Lord, that lofty mansions, one above another, have been built: beneath them flow rivers: (such is) the Promise of Allah. never doth Allah fail in (His) promise. 21.. Seest thou not that Allah sends down rain from the sky, and leads it through springs in the earth? Then He causes to grow, therewith, produce of various colors: then it withers; thou wilt see it grow yellow; then He makes it dry up and crumble away. Truly, in this, is a Message of remembrance to men of understanding. 22.. Is one whose heart Allah has opened to Islám, so that he has received Light from Allah, (no better than one hard-hearted)? Woe to those whose hearts are hardened against the remembrance of Allah! they are manifestly wandering (in error)! 23.. Allah has revealed (from time to time) the most beautiful Message in the form of a Book, consistent with itself, (yet) repeating (its teaching in various aspects
[wanita-muslimah] 31. Wawasan Al-Qur'an
31. Lailat Al-Qadar Berbicara tentang Lailat Al-Qadar mengharuskan kita berbicara tentang surat Al-Qadar. Surat Al-Qadar adalah surat ke-97 menurut urutannya dalam Mushaf. Ia ditempatkan sesudah surat Iqra'. Para ulama Al-Quran menyatakan bahwa ia turun jauh sesudah turunnya surat Iqra'. Bahkan sebagian di antara mereka menyatakan bahwa surat Al-Qadar turun setelah Nabi Saw. berhijrah ke Madinah. Penempatan urutan surat dalam Al-Quran dilakukan langsung atas perintah Allah Swt., dan dari perurutannya ditemukan keserasian-keserasian yang mengagumkan. Kalau dalam surat Iqra' Nabi Saw. (demikian pula kaum Muslim) diperintahkan untuk membaca, dan yang dibaca itu antara lain adalah Al-Quran, maka wajar jika surat sesudahnya yakni surat Al-Qadar ini berbicara tentang turunnya Al-Quran, dan kemuliaan malam yang terpilih sebagai malam Nuzul Al-Quran. Bulan Ramadhan memiliki sekian banyak keistimewaan, salah satunya adalah Lailat Al-Qadar, suatu malam yang oleh Al-Quran "lebih baik dari seribu bulan." Tetapi apa dan bagaimana malam itu? Apakah ia terjadi sekali saja yakni malam ketika turunnya Al-Quran lima belas abad yang lalu, atau terjadi setiap bulan Ramadhan sepanjang masa? Bagaimana kedatangannya, apakah setiap orang yang menantinya pasti akan mendapatkannya, dan benarkah ada tanda-tanda fisik material yang menyertai kehadirannya (seperti membekunya air, heningnya malam, dan menunduknya pepohonan dan sebagainya)? Bahkan masih banyak lagi pertanyaan yang dapat dan sering muncul berkaitan dengan malam Al-Qadar itu. Yang pasti dan harus diimani oleh setiap Muslim berdasarkan pernyataan Al-Quran bahwa, "Ada suatu malam yang bernama Lailat Al-Qadar, dan bahwa malam itu adalah malam yang penuh berkah, di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan penuh kebijaksanaan." Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penah hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami (QS Al-Dukhan [44]: 3-5). Malam tersebut terjadi pada bulan Ramadhan, karena kitab suci menginformasikan bahwa ia diturunkan Allah pada bulan Ramadhan (QS Al-Baqarah [2]: 185) serta pada malam Al-Qadar (QS Al-Qadr [97]: l). Malam tersebut adalah malam mulia. Tidak mudah diketahui betapa besar kemuliannnya. Hal ini disyaratkan oleh adanya "pertanyaan" dalam bentuk pengagungan, yaitu: Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (QS Al-Qadr [97]: 2) Tiga belas kali kalimat ma adraka terulang dalam Al-Quran, sepuluh di antaranya mempertanyakan tentang kehebatan yang berkait dengan hari kemudian, seperti: Ma adraka ma yaum al-fashl, dan sebagainya. Kesemuanya merupakan hal yang tidak mudah dijangkau oleh akal pikiran manusia, kalau enggan berkata mustahil dijangkaunya. Tiga kali ma adraka sisa dari angka tiga belas itu adalah: Tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? (QS Al-Thariq [86]: 2) Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (QS Al-Balad [90]: 12) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (QS Al-Qadr [97]: 2) Pemakaian kata-kata ma adraka dalam Al-Quran berkaitan dengan objek pertanyaan yang menunjukkan hal-hal yang sangat hebat, dan sulit dijangkau hakikatnya secara sempurna oleh akal pikiran manusia. Walaupun demikian, sementara ulama membedakan antara pertanyaan ma adraka dan ma yudrika yang juga digunakan Al-Quran dalam tiga ayat. Dan tahukah kamu, boleh jadi hari berbangkit itu adalah dekat waktunya? (QS Al-Ahzab [33]: 63) Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat? (QS Al-Syura [42]: 17~. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan diri (dan dosa)? (QS 'Abasa [80]: 3). Dua ayat pertama di atas mempertanyakan dengan ma yudrika menyangkut waktu kedatangan kiamat, sedang ayat ketiga berkaitan dengan kesucian jiwa manusia. Ketiga hal tersebut tidak mungkin diketahui manusia. Secara gamblang Al-Quran --demikian pula As-Sunnah-- menyatakan bahwa Nabi Saw. tak mengetahui kapan datangnya hari kiamat, tidak pula mengetahui tentang~perkara yang gaib. Ini berarti bahwa ma yudrika digunakan oleh Al-Quran untuk hal-hal yang tidak mungkin diketahui walau oleh Nabi Saw. sendiri, sedang wa ma adraka, walau berupa pertanyaan namun pada akhirnya Allah Swt. menyampaikannya kepada Nabi Saw. sehingga informasi lanjutan dapat diperoleh dari beliau. Demikian perhedaan kedua kalimat tersebut. Ini berarti bahwa persoalan Lailat Al-Qadar, harus dirujuk kepada Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Saw., karena di sanalah kita dapat memperoleh informasinya. Kembali kepada pertanyaan semula, apa malam kemuliaan itu? Apa arti malam Qadar, dan mengapa malam itu dinamai demikian?
[wanita-muslimah] 38- (The Letter) Sád (Sád)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Sád: by the Qurán, Full of Admonition: (this is the Truth). 2.. But the Unbelievers (are steeped) in self-glory and opposition. 3.. How many generations before them did We destroy? In the end they cried (for mercy)- when there was no longer time for being saved! 4.. So they wonder that a Warner has come to them from among themselves! and the Unbelievers say, "This is a sorcerer telling lies! 5.. "Has he made gods (all) into one God? Truly this is a strange thing!" 6.. And the leader among them go away (impatiently), (saying), "Walk ye away, and remain constant to your gods! For this is truly a thing designed (against you)! 7.. "We never heard (the like) of this in the last religion: this is nothing but a made-up tale!" 8.. "What! has the Message been sent to him - (of all persons) among us?"...But they are in doubt concerning My (Own) Message! Nay, they have not yet tasted My Punishment! 9.. Or have they the treasures of the Mercy of thy Lord,- the Exalted in Power, the Grantor of Bounties without measure? 10.. Or have they the dominion of the heavens and the earth and all between? If so, let them mount up with the ropes and means (to reach that end)! 11.. They are but a host of confederates, and they will be put to flight. 12.. Before them (were many who) rejected messengers,- the people of Noah, and Àd, and Pharaoh, the lord of Stakes, 13.. And Thamüd, and the people of Lüt, and the Companions of the Wood; - such were the Confederates. 14.. Not one (of them) but rejected the messengers, but My punishment came justly and inevitably (on them). 15.. These (today) only wait for a single mighty Blast, which (when it comes) will brook no delay. 16.. They say: "Our Lord! hasten to us our sentence (even) before the Day of Account!" 17.. Have patience at what they say, and remember Our servant David, the man of strength: for he ever turned (in repentance to Allah). 18.. It was We that made the hills declare, in unison with him, Our Praises, at eventide and at break of day, 19.. And the birds gathered (in assemblies): all with him did turn (to Allah). 20.. We strengthened his kingdom, and gave him wisdom and sound judgment in speech and decision. 21.. Has the Story of the Disputants reached thee? Behold, they climbed over the wall of the private chamber; 22.. When they entered to David, and he was terrified of them, they said: "Fear not: we are two disputants, one of whom has wronged the other: decide now between us with truth, and treat us not with injustice, but guide us to the even Path.. 23.. "This man is my brother: he has nine and ninety ewes, and I have (but) one: yet he says, 'Commit her to my care,' and he overcame me in the argument" 24.. (David) said: "He has undoubtedly wronged thee in demanding thy (single) ewe to be added to his (flock of) ewes: truly many are the partners (in business) who wrong each other: Not so do those who believe and work deeds of righteousness, and how few are they?"...and David gathered that We had tried him: he asked forgiveness of his Lord, fell down, bowing (in prostration), and turned (to Allah in repentance). 25.. So We forgave him this (lapse): he enjoyed, indeed, a Near Approach to Us, and a beautiful place of (final) Return. 26.. O David! We did indeed make thee a vicegerent on earth: so judge thou between men in truth (and justice): nor follow thou the lust (of thy heart), for it will mislead thee from the Path of Allah: for those who wander astray from the Path of Allah, is a chastisement Grievous, for that they forget the Day of Account. 27.. Not without purpose did We create heaven and earth and all between! That were the thought of Unbelievers! But woe to the Unbelievers because of the Fire (of Hell)! 28.. Shall We treat those who believe and work deeds of righteousness, the same as those who do mischief on earth? Shall We treat those who guard against evil, the same as those who turn aside from the right? 29.. (Here is) a Book which We have sent down unto thee, full of blessings, that they may mediate on its Signs, and that men of understanding may receive admonition. 30.. To David We gave Solomon (for a son),- How excellent is the servant! Ever did he turn (to Us in repentance)! 31.. Behold, there were brought before him, at eventide coursers of the highest breeding, and swift of foot; 32.. And he said, "Truly do I prefer wealth to the remembrance of my Lord,"- until (the sun) was hidden in the veil (of night): 33.. "Bring them back to me." Then began he to pass his hand over (their) legs and their necks. 34.. And We did try Solomon: We placed on his throne a body; but he did turn (to Us in true devotion): 35.. He said, "O my Lord! Forgive me, and grant me a kingdom which will not belong to another after me: for Thou art the
[wanita-muslimah] 37- Those Ranged in Ranks (As-Sáffát)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. By those who range themselves in ranks, 2.. Those who so are strong in repelling (evil), 3.. Those who thus proclaim the Message (of Allah.! 4.. Verily, verily, your God is One!- 5.. Lord of the heavens and of the earth and all between them, and Lord of every point at the rising of the sun! 6.. We have indeed decked the lower heaven with beauty (in) the stars,- 7.. (For beauty) and for guard against all obstinate rebellious Satans, 8.. (So) they should not listen their ears in the direction of the Exalted Assembly and they are cast away from every side, 9.. Repulsed, and for them is a perpetual chastisement, 10.. Except such as snatch away something by stealth, and they are pursued by a flaming fire, of piercing brightness. 11.. Just ask their opinion: are they the more difficult to create, or the (other) beings We have created? Them have We created out of a sticky clay! 12.. Truly dost thou marvel, while they ridicule, 13.. And, when they are admonished, pay no heed,- 14.. And, when they see a Sign, turn it to mockery, 15.. And say, "This is nothing but evident sorcery! 16.. "What! when we die, and become dust and bones, shall we (then) be raised up (again)? 17.. "And also our fathers of old?" 18.. Say thou: "Yea, and ye shall then be humiliated (on account of your evil)." 19.. Then it will be a single (compelling) cry; and behold, they will begin to see! 20.. They will say, "Ah! Woe to us! This is the Day of Judgment!" 21.. (A voice will say,) "This is the Day of Sorting Out, whose truth ye (once) denied!" 22.. "Bring ye up", it shall be said, "The wrong-doers and their wives, and the things they worshipped- 23.. "Besides Allah, and lead them to the Way to the (Fierce) Fire! 24.. "But stop them, for they must be asked: 25.. " 'What is the matter with you that ye help not each other?' " 26.. Nay, but that day they shall submit (to Judgment); 27.. And they will turn to one another, and question one another. 28.. They will say: "It was ye who used to come to us from the right hand!" 29.. They will reply: "Nay, ye yourselves had no Faith! 30.. "Nor had we any authority over you. Nay, it was ye who were a people in obstinate rebellion! 31.. "So now has been proved true, against us, the Word of our Lord that we shall indeed (have to) taste (the punishment of our sins). 32.. "We led you astray: for truly we were ourselves astray." 33.. Truly, that Day, they will (all) share in the Chastisement. 34.. Verily that is how We shall deal with Sinners. 35.. For they, when they were told that there is no god except Allah, would puff themselves up with pride, 36.. And say: "What! Shall we give up our gods for the sake of a Poet possessed?" 37.. Nay! he has come with the (very) Truth, and he confirms (the Message of) the messengers (before him). 38.. Ye shall indeed taste of the Grievous Chastisement;- 39.. And you are requited naught save what ye did. 40.. But the chosen Servants of Allah,- 41.. For them is a Sustenance determined, 42.. Fruits; and they (shall enjoy) honor and dignity, 43.. In Gardens of Delight, 44.. Facing each other on raised couches: 45.. Round will be passed to them a Cup from a clear-flowing fountain, 46.. Crystal-white, of a taste delicious to those who drink (thereof), 47.. Free from headiness; nor will they suffer intoxication therefrom. 48.. And besides them will be chaste women, restraining their glances, with big eyes (of wonder and beauty). 49.. As if they were (delicate) eggs closely guarded. 50.. Then they will turn to one another and question one another. 51.. One of them will say: "I had an intimate companion (on the earth), 52.. "Who used to say: "Do you really believe?" 53.. " 'When we die and become dust and bones, shall we indeed receive rewards and punishments?' " 54.. He said: "Would ye like to look down?" 55.. He looked down and saw him in the midst of the Fire. 56.. He said: "By Allah! Thou wast little short of bringing me to perdition! 57.. "Had it not been for the Grace of my Lord, I should certainly have been among those brought (there)! 58.. "Is it (the case) that we shall not die, 59.. "Except our first death, and that we shall not be punished?" 60.. Verily this is the supreme triumph! 61.. For the like of this let all strive, who wish to strive. 62.. Is that the better entertainment or the Tree of Zaqqüm? 63.. For We have truly made it (as) a trial for the wrong-doers. 64.. For it is a tree that springs out of the bottom of Hell-Fire: 65.. The shoots of its fruit-stalks are like the heads of devils: 66.. Truly they will eat thereof and fill their bellies therewith. 67.. Then on top of that they will be given a mixture made of boiling wate
[wanita-muslimah] 29. Wawasan Al-Qur'an
29. Ukhuwah Ukhuwah(ukhuwwah)yangbiasadiartikansebagai "persaudaraan", terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti "memperhatikan". Makna asal ini memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian semua pihak yang merasa bersaudara. Boleh jadi, perhatian itu pada mulanya lahir karena adanya persamaan di antara pihak-pihak yang bersaudara, sehingga makna tersebut kemudian berkembang, dan pada akhirnya ukhuwah diartikan sebagai "setiap persamaan dan keserasian dengan pihak lain, baik persamaan keturunan, dari segi ibu, bapak, atau keduanya, maupun dari segi persusuan". Secara majazi kata ukhuwah (persaudaraan) mencakup persamaan salah satu unsur seperti suku, agama, profesi, dan perasaan. Dalam kamus-kamus bahasa Arab ditemukan bahwa kata akh yang membentuk kata ukhuwah digunakan juga dengan arti teman akrab atau sahabat. Masyarakat Muslim mengenal istilah ukhuwmah Islamiyyah. Istilah ini perlu didudukkan maknanya, agar bahasan kita tentang ukhuwah tidak mengalami kerancuan. Untuk itu terlebih dahulu perlu dilakukan tinjauan kebahasaan untuk menetapkan kedudukan kata Islamiah dalam istilah di atas. Selama ini ada kesan bahwa istilah tersebut bermakna "persaudaraan yang dijalin oleh sesama Muslim", atau dengan kata lain, "persaudaraan antar sesama Muslim", sehingga dengan demikian, kata "Islamiah" dijadikan pelaku ukhuwah itu. Pemahaman ini kurang tepat. Kata Islamiah yang dirangkaikan dengan kata ukhuwah lebih tepat dipahami sebagai adjektifa, sehingga ukhuwah Islamiah berarti "persaudaraan yang bersifat Islami atau yang diajarkan oleh Islam." Paling tidak, ada dua alasan untuk mendukung pendapat ini. Pertama, Al-Quran dan hadis memperkenalkan bermacam-macam persaudaraan, seperti yang akan diuraikan selanjutnya. Kedua, karena alasan kebahasaan. Di dalam bahasa Arab, kata sifat selalu harus disesuaikan dengan yang disifatinya. Jika yang disifati berbentuk indefinitif maupun feminin, kata sifatnya pun harus demikian. Ini terlihat secara jelas pada saat kita berkata ukhuwwah Islamiyyah dan Al-Ukhuwwah Al-Islamiyyah. UKHUWAH DALAM AL-QURAN Dalam Al-Quran, kata akh (saudara) dalam bentuk tunggal ditemukan sebanyak 52 kali. Kata ini dapat berarti. 1. Saudara kandung atau saudara seketurunan, seperti pada ayat yang berbicara tentang kewarisan, atau keharaman mengawini orang-orang tertentu, misalnya, Diharamkan kepada kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak-anak perempuanmu, saudara-saudara perempuanmu, saudara-saudara perempuan bapakmu, saudara-saudara perempuan ibumu, (dan) anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki ... (QS Al-Nisa [4]: 23) 2. Saudara yang dijalin oleh ikatan keluarga, seperti bunyi doa Nabi Musa a.s. yang diabadikan Al-Quran, Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku (QS Thaha [20]: 29-30). 3. Saudara dalam arti sebangsa, walaupun tidak seagama seperti dalam firman-Nya, Dan kepada suku 'Ad, (kami utus) saudara mereka Hud (QS Al-A'raf [7]: 65). Seperti telah diketahui kaum 'Ad membangkang terhadap ajaran yang dibawa oleh Nabi Hud, sehingga Allah memusnahkan mereka (baca antara lain QS Al-Haqqah [69]: 6-7). 4. Saudara semasyarakat, walaupun berselisih paham. Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai 99 ekor kambing betina, dan aku mempunyai seekor saja, maka dia berkata kepadaku, "Serahkan kambingmu itu kepadaku"; dan dia mengalahkan aku di dalam perdebatan (QS Shad [38]: 23). Dalam sebuah hadis, Nabi Saw. bersabda. Belalah saudaramu, baik ia berlaku aniaya, maupun teraniaya. Ketika beliau ditanya seseorang, bagaimana cara membantu orang yang menganiaya, beliau menjawab, Engkau halangi dia agar tidak berbuat aniaya. Yang demikian itulah pembelaan baginya. (HR Bukhari melalui Anas bin Malik) 5. Persaudaraan seagama. Ini ditunjukkan oleh firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 10 Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara. Di atas telah dikemukakan bahwa dari segi bahasa, kata ukhuwah dapat mencakup berbagai persamaan. Dari sini 1ahir lagi dua macam persaudaraan, yang walaupun secara tegas tidak disebut oleh Al-Quran sebagai "persaudaraan", namun substansinya adalah persaudaraan. Kedua hal tersebut adalah: 1. Saudara sekemanusiaan (ukhuwah insaniah). Al-Quran menyatakan bahwa semua manusia diciptakan oleh Allah dari seorang lelaki dan seorang perempuan (Adam dan Hawa) (QS Al-Hujurat [49]: 13). Ini berarti bahwa semua manusia adalah seketurunan dan dengan demikian bersaudara. 2. Saudara semakhluk dan seketundukan kepada Allah. Di atas telah dijelaskan bahwa dari segi bahasa kata akh (saudara) digunakan pada berbagai bentuk persamaan. Dari sini 1ahir persaudaraan kesemakhlukan. Al-Quran secara te
[wanita-muslimah] 30. Wawasan Al-Qur'an
30. Puasa MARHABAN YA RAMADHAN Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "marhaban" diartikan sebagai "kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang)." Ia sama dengan ahlan wa sahlan yang juga dalam kamus tersebut diartikan "selamat datang." Walaupunkeduanyaberarti"selamat datang" tetapi penggunaannya berbeda. Para ulama tidak menggunakan ahlan wa sahlan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan, melainkan "marhaban ya Ramadhan". Ahlan terambil dari kata ahl yang berarti "keluarga", sedangkan sahlan berasal dari kata sahl yang berarti mudah. Juga berarti "dataran rendah" karena mudah dilalui, tidak seperti "jalan mendaki". Ahlan wa sahlan, adalah ungkapan selamat datang, yang dicelahnya terdapat kalimat tersirat yaitu, "(Anda berada di tengah) keluarga dan (melangkaLkar1 kaki di) dataran rendah yang mudah." Marhaban terambil dari kata rahb yang berarti "luas" atau "lapang", sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu disambut dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya. Dari akar kata yang sama dengan "marhaban", terbentuk kata rahbat yang antara lain berarti "ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh perbaikan atau kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan." Marhaban ya Ramadhan berarti "Selamat datang Ramadhan" mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan; tidak dengan menggerutu dan menganggapkehadirannya "mengganggu ketenangan" atau suasana nyaman kita. Marhaban ya Ramadhan, kita ucapkan untuk bulan suci itu, karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh guna melanjutkan perjalanan menuju Allah Swt. Ada gunung yang tinggi yang harus ditelusuri guna menemui-Nya, itulah nafsu. Di gunung itu ada lereng yang curam, belukar yang lebat, bahkan banyak perampok yang mengancam, serta iblis yang merayu, agar perjalanan tidak melanjutkan. Bertambah tinggi gunung didaki, bertambah hebat ancaman dan rayuan, semakin curam dan ganas pula perjalanan. Tetapi, bila tekad tetap membaja, sebentar lagi akan tampak cahaya benderang, dan saat itu, akan tampak dengan jelas rambu-rambu jalan, tampak tempat-tempat indah untuk berteduh, serta telaga-telaga jernih untuk melepaskan dahaga. Dan bila perjalanan dilanjutkan akan ditemukan kendaraan Ar-Rahman untuk mengantar sang musafir bertemu dengan kekasihnya, Allah Swt. Demikian kurang lebih perjalanan itu dilukiskan dalam buku Madarij As-Salikin. Tentu kita perlu mempersiapkan bekal guna menelusuri jalan itu. Tahukah Anda apakah bekal itu? Benih-benih kebajikan yang harus kita tabur di lahan jiwa kita. Tekad yang membaja untuk memerangi nafsu, agar kita mampu menghidupkan malam Ramadhan dengan shalat dan tadarus, serta siangnya dengan ibadah kepada Allah melalui pengabdian untuk agama, bangsa dan negara. Semoga kita berhasil, dan untuk itu mari kita buka lembaran Al-Quran mempelajari bagaimana tuntunannya. PUASA MENURUT AL-QURAN Al-Quran menggunakan kata shiyam sebanyak delapan kali, kesemuanya dalam arti puasa menurut pengertian hukum syariat. Sekali Al-Quran juga menggunakan kata shaum, tetapi maknanya adalah menahan diri untuk tidak bebicara: Sesungguhnya Aku bernazar puasa (shauman), maka hari ini aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun (QS Maryam [19]: 26). Demikian ucapan Maryam a.s. yang diajarkan oleh malaikat Jibril ketika ada yang mempertanyakan tentang kelahiran anaknya (Isa a.s.). Kata ini juga terdapat masing-masing sekali dalam bentuk perintah berpuasa di bulan Ramadhan, sekali dalam bentuk kata kerja yang menyatakan bahwa "berpuasa adalah baik untuk kamu", dan sekali menunjuk kepada pelaku-pelaku puasa pria dan wanita, yaitu ash-shaimin wash-shaimat. Kata-kata yang beraneka bentuk itu, kesemuanya terambil dari akar kata yang sama yakni sha-wa-ma yang dari segi bahasa maknanya berkisar pada "menahan" dan "berhenti atau "tidak bergerak". Kuda yang berhenti berjalan dinamai faras shaim. Manusia yang berupaya menahan diri dari satu aktivitas --apa pun aktivitas itu-- dinamai shaim (berpuasa). Pengertian kebahasaan ini, dipersempit maknanya oleh hukum syariat, sehingga shiyam hanya digunakan untuk "menahan diri dar makan, minum, dan upaya mengeluarkan sperma dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari". Kaum sufi, merujuk ke hakikat dan tujuan puasa, menambahkan kegiatan yang harus dibatasi selama melakukan puasa. Ini mencakup pembatasan atas seluruh anggota tubuh bahkan hati dan pikiran dari melakukan segala macam dosa. Betapa pun, shiyam atau shaum --bagi manusia-- pada hakikatnya adalah menahan atau mengendalikan diri. Karena itu pula puasa dipersamakan dengan sikap sabar, baik dari
[wanita-muslimah] 28. Wawasan Al-Qur'an
SOAL-SOAL PENTING UMAT 28. Musyawarah Kata musyawarah terambil dari akar kata sy-, w-, r-, yang pada mulanya bermakna mengeluarkan madu dari sarang lebah. Makna ini kemudian berkembang, sehingga mencakup segala sesuatu yang dapat diambil atau dikeluarkan dari yang lain (termasuk pendapat). Musyawarah dapat juga berarti mengatakan atau mengajukan sesuatu. Kata musyawarah pada dasarnya hanya digunakan untuk hal-hal yang baik, sejalan dengan makna dasarnya. Madu bukan saja manis, melainkan juga obat untuk banyak penyakit, sekaligus sumber kesehatan dan kekuatan. Itu sebabnya madu dicari di mana pun dan oleh siapa pun. Madu dihasilkan oleh lebah. Jika demikian, yang bermusyawarah mesti bagaikan lebah: makhluk yang sangat berdisiplin, kerjasamanya mengagumkan, makanannya sari kembang, dan hasilnya madu. Di mana pun hinggap, lebah tak pernah merusak. Ia takkan mengganggu kecuali diganggu. Bahkan sengatannya pun dapat menjadi obat. Seperti itulah makna permusyawarahan, dan demikian pula sifat yang melakukannya. Tak heran jika Nabi Saw. menyamakan seorang mukmin dengan lebah. AYAT-AYAT TENTANG MUSYAWARAH Ada tiga ayat Al-Quran yang akar katanya menunjukkan musyawarah. a. Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah (2): 233 Apabila keduanya (suami istri) ingin menyapih anak mereka (sebelum dua tahun) atas dasar kerelaan dan permusyawarahan antar mereka, maka tidak ada dosa atas keduanya. Ayat ini membicarakan bagaimana seharusnya hubungan suami istri saat mengambil keputusan yang berkaitan dengan rumah tangga dan anak-anak, seperti menyapih anak. Pada ayat di atas, Al-Quran memberi petunjuk agar persoalan itu (dan juga persoalan-persoalan rumah tangga lainnya) dimusyawaraLkan antara suami-istri. b. Dalam surat Ali 'Imran (3): 159 Maka disebabkan rahmat dari Allahlah, engkau bersikap lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap kasar dan berhati keras, niscaya mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan (tertentu). Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. Ayat ini dan segi redaksional ditujukan kepada Nabi Muhammad Saw. agar memusyawarahkan persoalan-persoalan tertentu dengan sahabat atau anggota masyarakatnya. Tetapi, seperti yang akan dijelaskan lebih jauh, ayat ini juga merupakan petunjuk kepada setiap Muslim, khususnya kepada setiap pemimpin, agar bermusyawarah dengan anggota-anggotanya. c. dalam surat Al-Syura (42): 38, Allah menyatakan bahwa orang mukmin akan mendapat ganjaran yang lebih baik dan kekal di sisi Allah. Adapun yang dimaksud dengan orang-orang mukmin itu adalah: Orang-orang yang mematuhi seruan Tuhan mereka, melaksanakan shalat (dengan sempurna), serta urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antar mereka, dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Ayat ketiga ini turun sebagai pujian kepada kelompok Muslim Madinah (Anshar) yang bersedia membela Nabi Saw. dan menyepakati hal tersebut melalui musyawarah yang mereka laksanakan di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Namun demikian, ayat ini juga berlaku umum, mencakup setiap kelompok yang melakukan musyawarah. Dari ketiga ayat di atas saja, maka sepintas dapat diduga bahwa Al-Quran tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap persoalan musyawarah. Namun dugaan tersebut akan sirna, jika menyadari cara Al-Quran memberi petunjuk serta menggali lebih jauh kandungan ayat-ayat tersebut. PETUNJUK AL-QURAN MENYANGKUT PERKEMBANGAN MASYARAKAT Secara umum dapat dikatakan bahwa petunjuk Al-Quran yang rinci lebih banyak tertuju terhadap persoalan-persoalan yang tak terjangkau nalar serta tak mengalami perkembangan atau perubahan. Dari sini dipahami kenapa uraian Al-Quran mengenai metafisika, seperti surga dan neraka, amat rinci karena ini merupakan soal yang tak terjangkau nalar. Demikian juga soal mahram (yang terlarang dikawini), karena ia tak mengalami perkembangan. Seorang anak, selama jiwanya normal, tak mungkin memiliki birahi terhadap orang tuanya, saudara, atau keluarga dekat tertentu, demikian seterusnya. Adapun persoalan yang dapat mengalami perkembangan dan perubahan, Al-Quran menjelaskan petunjuknya dalam bentuk global (prinsip-prinsip umum), agar petunjuk itu dapat menampung segala perubahan dan perkembangan sosial budaya manusia. Memang amat sulit jika rincian suatu persoalan yang diterapkan pada suatu masa atau masyarakat tertentu dengan ciri kondisi sosial budayanya, harus diterapkan pula dengan rincian yang sama untuk masyarakat lain, baik di tempat yang sama pada masa yang berbed
[wanita-muslimah] 28. Wawasan Al-Qur'an
SOAL-SOAL PENTING UMAT 28. Musyawarah Kata musyawarah terambil dari akar kata sy-, w-, r-, yang pada mulanya bermakna mengeluarkan madu dari sarang lebah. Makna ini kemudian berkembang, sehingga mencakup segala sesuatu yang dapat diambil atau dikeluarkan dari yang lain (termasuk pendapat). Musyawarah dapat juga berarti mengatakan atau mengajukan sesuatu. Kata musyawarah pada dasarnya hanya digunakan untuk hal-hal yang baik, sejalan dengan makna dasarnya. Madu bukan saja manis, melainkan juga obat untuk banyak penyakit, sekaligus sumber kesehatan dan kekuatan. Itu sebabnya madu dicari di mana pun dan oleh siapa pun. Madu dihasilkan oleh lebah. Jika demikian, yang bermusyawarah mesti bagaikan lebah: makhluk yang sangat berdisiplin, kerjasamanya mengagumkan, makanannya sari kembang, dan hasilnya madu. Di mana pun hinggap, lebah tak pernah merusak. Ia takkan mengganggu kecuali diganggu. Bahkan sengatannya pun dapat menjadi obat. Seperti itulah makna permusyawarahan, dan demikian pula sifat yang melakukannya. Tak heran jika Nabi Saw. menyamakan seorang mukmin dengan lebah. AYAT-AYAT TENTANG MUSYAWARAH Ada tiga ayat Al-Quran yang akar katanya menunjukkan musyawarah. a. Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah (2): 233 Apabila keduanya (suami istri) ingin menyapih anak mereka (sebelum dua tahun) atas dasar kerelaan dan permusyawarahan antar mereka, maka tidak ada dosa atas keduanya. Ayat ini membicarakan bagaimana seharusnya hubungan suami istri saat mengambil keputusan yang berkaitan dengan rumah tangga dan anak-anak, seperti menyapih anak. Pada ayat di atas, Al-Quran memberi petunjuk agar persoalan itu (dan juga persoalan-persoalan rumah tangga lainnya) dimusyawaraLkan antara suami-istri. b. Dalam surat Ali 'Imran (3): 159 Maka disebabkan rahmat dari Allahlah, engkau bersikap lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap kasar dan berhati keras, niscaya mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan (tertentu). Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. Ayat ini dan segi redaksional ditujukan kepada Nabi Muhammad Saw. agar memusyawarahkan persoalan-persoalan tertentu dengan sahabat atau anggota masyarakatnya. Tetapi, seperti yang akan dijelaskan lebih jauh, ayat ini juga merupakan petunjuk kepada setiap Muslim, khususnya kepada setiap pemimpin, agar bermusyawarah dengan anggota-anggotanya. c. dalam surat Al-Syura (42): 38, Allah menyatakan bahwa orang mukmin akan mendapat ganjaran yang lebih baik dan kekal di sisi Allah. Adapun yang dimaksud dengan orang-orang mukmin itu adalah: Orang-orang yang mematuhi seruan Tuhan mereka, melaksanakan shalat (dengan sempurna), serta urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antar mereka, dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Ayat ketiga ini turun sebagai pujian kepada kelompok Muslim Madinah (Anshar) yang bersedia membela Nabi Saw. dan menyepakati hal tersebut melalui musyawarah yang mereka laksanakan di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Namun demikian, ayat ini juga berlaku umum, mencakup setiap kelompok yang melakukan musyawarah. Dari ketiga ayat di atas saja, maka sepintas dapat diduga bahwa Al-Quran tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap persoalan musyawarah. Namun dugaan tersebut akan sirna, jika menyadari cara Al-Quran memberi petunjuk serta menggali lebih jauh kandungan ayat-ayat tersebut. PETUNJUK AL-QURAN MENYANGKUT PERKEMBANGAN MASYARAKAT Secara umum dapat dikatakan bahwa petunjuk Al-Quran yang rinci lebih banyak tertuju terhadap persoalan-persoalan yang tak terjangkau nalar serta tak mengalami perkembangan atau perubahan. Dari sini dipahami kenapa uraian Al-Quran mengenai metafisika, seperti surga dan neraka, amat rinci karena ini merupakan soal yang tak terjangkau nalar. Demikian juga soal mahram (yang terlarang dikawini), karena ia tak mengalami perkembangan. Seorang anak, selama jiwanya normal, tak mungkin memiliki birahi terhadap orang tuanya, saudara, atau keluarga dekat tertentu, demikian seterusnya. Adapun persoalan yang dapat mengalami perkembangan dan perubahan, Al-Quran menjelaskan petunjuknya dalam bentuk global (prinsip-prinsip umum), agar petunjuk itu dapat menampung segala perubahan dan perkembangan sosial budaya manusia. Memang amat sulit jika rincian suatu persoalan yang diterapkan pada suatu masa atau masyarakat tertentu dengan ciri kondisi sosial budayanya, harus diterapkan pula dengan rincian yang sama untuk masyarakat lain, baik di tempat yang sama pada masa yang berbed
[wanita-muslimah] 36- Yá-Sín
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Yá Sín. 2.. By the Qurán, full of Wisdom,- 3.. Thou art indeed one of the messengers, 4.. On a Straight Way. 5.. (It is a Revelation) sent down by (Him), the Exalted in Might, Most Merciful. 6.. In order that thou mayest warn a people, whose fathers were not warned, and who therefore remain heedless (of the Signs of Allah). 7.. The Word is proved true against the greater part of them: for they do not believe. 8.. We have put yokes round their necks right up to their chins, so that they cannot bow their heads. 9.. And We have put a bar in front of them and a bar behind them, and further, We have covered them up; so that they cannot see. 10.. The same is it to them whether thou admonish them or thou do not admonish them: they will not believe. 11.. Thou canst but admonish such a one as follows the Message and fears the (Lord) Most Gracious, unseen: give such a one, therefore, good tidings, of Forgiveness and a Reward most generous. 12.. Verily We shall give life to the dead, and We record that which they send before and that which they leave behind, and of all things have We taken account in a clear Book (of evidence). 13.. Set forth to them, by way of a parable, the (story of) the Companions of the City. Behold!, there came messengers to it. 14.. When We (first) sent to them two messengers, they rejected them: but We strengthened them with a third: they said, "Truly, we have been sent on a mission to you." 15.. The (people) said: "Ye are only men like ourselves; and the Most Gracious sends no sort of revelation: ye do nothing but lie." 16.. They said: "Our Lord doth know that we have been sent on a mission to you: 17.. "And our duty is only to deliver the clear Message." 18.. The (people) said: "For us, we augur an evil omen from you: if ye desist not, we will certainly stone you. And a grievous punishment indeed will be inflicted on you by us." 19.. They said: "Your evil omens are with yourselves: (deem ye this an evil omen). If ye are admonished? Nay, but ye are a people transgressing all bounds!" 20.. Then there came running, from the farthest part of the City, a man, saying, "O my people! Obey the messengers: 21.. "Obey those who ask no reward of you (for themselves), and who are themselves guided. 22.. "Why should I not serve Him Who created me, and to Whom ye shall (all) be brought back. 23.. "Shall I take (other) gods besides Him? If the Most Gracious should intend some adversity for me, of no use whatever will be their intercession for me, nor can they deliver me. 24.. "I would indeed, then so, be in manifest Error. 25.. "For me, I have faith in the Lord of you (all): listen, then, to me!" 26.. It was said: "Enter thou the Garden." He said: "Ah me! Would that my People knew (what I know)!- 27.. "For that my Lord has granted me Forgiveness and has enrolled me among those held in honor!" 28.. And We sent not down against his People, after him, any hosts from heaven, nor was it needful for Us so to do. 29.. It was no more than a single mighty Blast, and behold! they were (like ashes) quenched and silent. 30.. Ah! Alas for the Servants! There comes not a messenger to them but they mock him! 31.. See they not how many generations before them we destroyed? Not to them will they return: 32.. But each one of them all - will be brought before Us (for judgment). 33.. A Sign for them is the earth that is dead: We do give it life, and produce grain therefrom, of which ye do eat. 34.. And We produce therein orchard with date-palms and vines, and We cause springs to gush forth therein: 35.. That they may enjoy the fruits of this (artistry): It was not their hands that made this: will they not then give thanks? 36.. Glory to Allah, Who created in pairs all things that the earth produces, as well as their own (human) kind and (other) things of which they have no knowledge. 37.. And a Sign for them is the Night: We withdraw therefrom the Day, and behold they are plunged in darkness; 38.. And the Sun runs unto a resting place: that is the decree of (Him), the Exalted in Might, the All-Knowing. 39.. And the Moon,- We have measured for her stations (to traverse) till she returns like the old (and withered) lower part of a date-stalk. 40.. It is not permitted to the Sun to catch up the Moon, nor can the Night outstrip the Day: each (just) swims along in (its own) orbit (according to Law). 41.. And a Sign for them is that We bore their race (through the Flood) in the loaded Ark; 42.. And We have created for them similar (vessels) on which they ride. 43.. If it were Our Will, We could drown them: then would there be no helper (to hear their cry), nor could they be delivered, 44.. Except by way of Mercy from Us, and by way of (world) convenience (to ser
[wanita-muslimah] 35- The Originator (Fátir)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Praise be to Allah, the Originator of the heavens and the earth, Who made the angels, messengers with wings,- two, or three, or four (pairs): He adds to Creation as He pleases: for Allah has power over all things. 2.. What Allah out of His Mercy doth bestow on mankind none can withhold: what He doth withhold, none can grant, apart from Him: and He is the Exalted in Power, Full of Wisdom. 3.. O men! Remember the grace of Allah unto you! Is there a Creator, other than Allah, to give you sustenance from heaven or earth? There is no god but He: how then are ye perverted? 4.. And if they reject thee, so were messengers rejected before thee: to Allah all affairs are returned. 5.. O men! Certainly the promise of Allah is true, let not then this present life deceive you, nor let the Chief Deceiver deceive you about Allah. 6.. Verily Satan is an enemy to you: so treat him as an enemy. He only invites his adherents, that they may become Companions of the Blazing Fire. 7.. For those who reject Allah, is a terrible chastisement: but for those who believe and work righteous deeds, is Forgiveness, and a magnificent Reward. 8.. Is he, then, to whom the evil of his conduct is made alluring, so that he looks upon it as good, (equal to one who is rightly guided)? For Allah leaves to stray whom He wills, and guides whom He wills. So let not thy soul be vested in regret for them: for Allah knows well all that they do! 9.. It is Allah Who sends forth the Winds, so that they raise up the Clouds, and We drive them to a land that is dead, and revive the earth therewith after its death: even so (will be) the Resurrection! 10.. If any do seek for glory and power,- to Allah belong all glory and power. To Him mount up (all) Words of Purity: It is He Who exalts each Deed of Righteousness. Those that lay Plots of Evil,- for them is a chastisement terrible; and the plotting of such will be void (of result). 11.. And Allah did create you from dust; then from a sperm-drop; then He made you in pairs. And no female conceives, or lays down (her load), but with His knowledge. Nor is a man long- lived granted length of days, nor is a part cut off from his life, but is in a Book (ordained). All this is easy to Allah. 12.. Nor are the two seas alike,- the one palatable, sweet, and pleasant to drink, and the other, salt and bitter. Yet from each (kind of water) do ye eat flesh fresh and tender, and ye extract ornaments to wear; and thou seest the ships therein that plough the waves, that ye may seek (thus) of the Bounty of Allah that ye may be grateful. 13.. He merges Night into Day, and He merges Day into Night, and He has subjected the sun and the moon (to His Law): each one runs its course for a term appointed. Such is Allah your Lord: to Him belongs all Dominion. And those whom ye invoke besides Him have not a straw. 14.. If ye invoke them, they will not listen to your call, and if they were to listen, they cannot answer your (prayer). On the Day of Judgment they will reject your "Partnership". And none, (O man!) can inform you like Him Who is All-Awake. 15.. O ye men! It is ye that have need of Allah. but Allah is the One Free of all wants, worthy of all praise. 16.. If He so pleased, He could blot you out and bring in a New Creation. 17.. Nor is that (at all) difficult for Allah. 18.. Nor can a bearer of burdens bear another's burdens. If one heavily laden should call another to (bear) his load. Not the least portion of it can be carried (by the other). Even though he be nearly related. Thou canst but warn such as fear their Lord unseen and establish regular Prayer. And whoever purifies himself does so for the benefit of his own soul; and the destination (of all) is to Allah. 19.. The blind and the seeing are not alike; 20.. Nor are the depths of Darkness and the Light; 21.. Nor are the (chilly) shade and the (genial) heat of the sun: 22.. Nor are alike those that are living and those that are dead. Allah can make any that He wills to hear; but thou canst not make those to hear who are (buried) in graves. 23.. Thou art no other than a warner. 24.. Verily We have sent thee in truth, as a bearer of glad tidings, and as a warner: and there never was a people, without a warner having lived among them (in the past). 25.. And if they reject thee, so did their predecessors, to whom came their messengers with Clear Signs, Scriptures, and the Book illuminating. 26.. In the end did I punish those who rejected Faith: and how (terrible) was My punishment! 27.. Seest thou not that Allah sends down rain from the sky? With it We then bring out produce of various colors. And in the mountains are tracts white and red, of various shades of color, and black intense in hue. 28.. And so amongst men and beasts and cattle, are they of various colors. Th
[wanita-muslimah] 34- The City of Sabá (Sabá)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Praise be to Allah, to Whom belong all things in the heavens and on earth: to Him be Praise in the Hereafter: and He is All-Wise, All-Aware. 2.. He knows all that goes into the earth, and all that comes out thereof; all that comes down from the sky and all that ascends thereto and He is the Most Merciful, the Oft-Forgiving. 3.. The Unbelievers say, "Never to us will come the Hour": Say, "Nay! but most surely, by my Lord, it will come upon you;- by Him Who knows the unseen,- from Whom is not hidden the least little atom in the heavens or on earth: nor is there anything less than that, or greater, but is in the Record Perspicuous: 4.. That He may reward those who believe and work deeds of righteousness: for such is Forgiveness and a Sustenance Most Generous." 5.. But those who strive against Our Signs, to frustrate them,- for such will be a Chastisement,- of painful wrath. 6.. And those to whom knowledge has come see that the (Revelation) sent down to thee from thy Lord - that is the Truth, and that it guides to the Path of the Exalted (in Might), Worthy of all praise. 7.. The Unbelievers say (in ridicule): "Shall we point out to you a man that will tell you, when ye are all scattered to pieces in disintegration, that ye shall (then be raised) in a New Creation? 8.. "Has he invented a falsehood against Allah, or is he afflicted with madness?" - Nay, it is those who believe not in the Hereafter, that are in (real) Chastisement, and in farthest error. 9.. See they not what is before them and behind them, of the sky and the earth? If We wished, We could cause the earth to swallow them up, or cause a piece of the sky to fall upon them. Verily in this is a Sign for every devotee that turns to Allah (in repentance). 10.. We bestowed Grace aforetime on David from Us: "O ye Mountains! Sing ye back the Praises of Allah with him! and ye birds (also)! And We made the iron soft for him;- 11.. (Commanding), "Make thou coats of mail, balancing well the rings of chain armor, and work ye righteousness; for be sure I see (clearly) all that ye do." 12.. And to Solomon (We made) the Wind (obedient): its early morning (stride) was a month's (journey), and its evening (stride) was a month's (journey); and We made a Font of molten brass to flow for him; and there were Jinns that worked in front of him, by the leave of his Lord, and if any of them turned aside from Our command, We made him taste of the Chastisement of the Blazing Fire. 13.. They worked for him as he desired, (making) arches, images, basons as large as wells, and (cooking) cauldrons fixed (in their places): "Exercise thanks, sons of David! but few of My servants are grateful!" 14.. Then, when We decreed (Solomon's) death, nothing showed them his death except a little worm of the earth, which kept (slowly) gnawing away at his staff: so when he fell down, the Jinns saw plainly that if they had known the unseen, they would not have tarried in the humiliating Chastisement (of their Task). 15.. There was, for Sabá, aforetime, a Sign in their home-land - two Gardens to the right and to the left. "Eat of the Sustenance (provided) by your Lord, and be grateful to Him: a territory fair and happy, and a Lord Oft-Forgiving! 16.. But they turned away (from Allah), and We sent against them the Flood (released) from the dams, and We converted their two garden (rows) into "gardens" producing bitter fruit, and tamarisks, and some few (stunted) Lote-trees. 17.. That was the Requital We gave them because they ungratefully rejected Faith: and never do We give (such) requital except to such as are ungrateful rejecters. 18.. Between them and the Cities on which We had poured Our blessings, We had placed Cities in prominent positions, and between them We had appointed stages of journey in due proportion: "Travel therein, secure, by night and by day." 19.. But they said: "Our Lord! Place longer distances between our journey- stages": but they wronged themselves (therein). At length We made them as a tale (that is told), and We dispersed them all in scattered fragments. Verily in this are Signs for every (soul that is) patiently constant and grateful. 20.. And on them did Satan prove true his idea, and they followed him, all but a party that believed. 21.. But he had no authority over them,- except that We might test the man who believes in the Hereafter from him who is in doubt concerning it: and thy Lord doth watch over all things. 22.. Say: "Call upon other (gods) whom ye fancy, besides Allah. They have no power,- not the weight of an atom,- in the heavens or on earth: no (sort of) share have they therein, nor is any of them a helper to Allah. 23.. "No intercession can avail in with Him, except for those for whom He has granted permission. So far (is this the case) that, when terror is remov
[wanita-muslimah] 27. Wawasan Al-Qur'an
27. Masjid Kata masjid terulang sebanyak dua puluh delapan kali di dalam Al-Quran. Dari segi bahasa, kata tersebut terambil dari akar kata sajada-sujud, yang berarti patuh, taat, serta tunduk dengan penuh hormat dan takzim. Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi, yang kemudian dinamai sujud oleh syariat, adalah bentuk lahiriah yang paling nyata dari makna-makna di atas. itulah sebabnya mengapa bangunan yang dikhususkan untuk melaksanakan shalat dinamakan masjid, yang artinya "tempat bersujud." Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bangunan tempat shalat kaum Muslim. Tetapi, karena akar katanya mengandung makna tunduk dan patuh, hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah semata. Karena itu Al-Quran sural Al-Jin (72): 18, misalnya, menegaskan bahwa, Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, karena janganlah menyembah selain Allah sesuatu pun. Rasul Saw. bersabda, Telah dijadikan untukku (dan untuk umatku) bumi sebagai masjid dan sarana penyucian diri (HR Bukhari dan Muslim melalui Jabir bin Abdullah). Jika dikaitkan dengan bumi ini, masjid bukan hanya sekadar tempat sujud dan sarana penyucian. Di sini kata masjid juga tidak lagi hanya berarti bangunan tempat shalat, atau bahkan bertayamum sebagai cara bersuci pengganti wudu tetapi kata masjid di sini berarti juga tempat melaksanakan segala aktivitas manusia yang mencerminkan kepatuhan kepada Allah Swt. Dengan demikian, masjid menjadi pangkal tempat Muslim bertolak, sekaligus pelabuhan tempatnya bersauh. SUJUD DAN FUNGSI MASJID Al-Quran menggunakan kata sujud untuk berbagai arti. Sekali diartikan sebagai penghormatan dan pengakuan akan kelebihan pihak lain, seperti sujudnya malaikat kepada Adam pada Al-Quran surat Al-Baqarah (2): 34. Di waktu lain sujud berarti kesadaran terhadap kekhilafan serta pengakuan kebenaran yang disampaikan pihak lain, itulah arti sujud di dalam firman-Nya, Lalu para penyihir itu tersungkur dengan bersujud (QS Thaha [20]: 70). Yang ketiga sujud berarti mengikuti maupun menyesuaikan diri dengan ketetapan Allah yang berkaitan dengan alam raya ini, yang secara salah kaprah dan populer sering dinama hukum-hukum alam. Bintang dan pohon keduanya bersujud (QS Al-Rahman [55]: 6). Dari sunnatullah diketahui bahwa kemenangan hanya tercapai dengan kesungguhan dan perjuangan. Kekalahan diderita karena kelengahan dan pengabaian disiplin, dan sukses diraih dengan perencanaan dan kerja keras, dan sebagainya, sehingga seseorang tidak disebut bersujud, apabila tidak mengindahkan hal-hal tersebut. Al-Quran menyebutkan fungsi masjid antara lain di dalam firman-Nya: Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya pada waktu pagi dan petang, orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan, dan tidak (pula) oleh jual-beli, atau aktivitas apa pun dan mengingat Allah, dan (dari) mendirikan shalat, membayarkan zakat, mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang (QS An-Nur [24]: 36-37). Tasbih bukan hanya berarti mengucapkan Subhanallah, melainkan lebih luas lagi, sesuai dengan makna yang dicakup oleh kata tersebutbesertakonteksnya.Sedangkanartidan konteks-konteks tersebut dapat disimpulkan dengan kata taqwa. MASJID PADA MASA RASULULLAH SAW. Ketika Rasulullah Saw. berhijrah ke Madinah, langkah pertama yang beliau lakukan adalah membangun masjid kecil yang berlantaikan tanah, dan beratapkan pelepah kurma. Dari sana beliau membangun masjid yang besar, membangun dunia ini, sehingga kota tempat beliau membangun itu benar-benar menjadi Madinah, (seperti namanya) yang arti harfiahnya adalah 'tempat peradaban', atau paling tidak, dari tempat tersebut lahir benih peradaban baru umat manusia. Masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah Saw. adalah Masjid Quba', kemudian disusul dengan Masjid Nabawi di Madinah. Terlepas dari perbedaan pendapat ulama tentang masjid yang dijuluki Allah sebagai masjid yang dibangun atas dasar takwa (QS Al-Tawbah [9]: 108), yang jelas bahwa keduanya --Masjid Quba dan Masjid Nabawi-- dibangun atas dasar ketakwaan, dan setiap masjid seharusnya memiliki landasan dan fungsi seperti itu. Itulah sebabnya mengapa Rasulullah Saw meruntuhkan bangunan kaum munafik yang juga mereka sebut masjid, dan menjadikan lokasi itu tempat pembuangan samph dan bangkai binatang, karena di bangunan tersebut tidak dijalankan fungsi masjid yang sebenarnya, yakni ketakwaan. Al-Quran melukiskan bangunan kaum munafik itu sebagai berikut, Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untu
[wanita-muslimah] 33- The Confederates (Al-Ahzáb)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. O Prophet! Fear Allah, and hearken not to the Unbelievers and the Hypocrites: verily Allah is full of Knowledge and Wisdom. 2.. But follow that which comes to thee by inspiration from thy Lord: for Allah is well acquainted with (all) that ye do. 3.. And put thy trust in Allah, and enough is Allah as a disposer of affairs. 4.. Allah has not made for any man two hearts in his breast: nor has He made your wives whom ye divorce by Zihár your mothers: nor has He made your adopted sons your sons. Such is (only) your (manner of) speech by your mouths. But Allah tells (you) the Truth, and He shows the (right) Way. 5.. Call them by their fathers: that is juster in the sight of Allah. But if ye know not their father's names, (then they are) your brothers in faith, or your friends. But there is no blame on you if ye make a mistake therein: (what counts is) the intention of your hearts: and Allah is Oft-Returning, Most Merciful. 6.. The Prophet is closer to the Believers than their own selves, and his wives are their mothers. Blood-relations among each other have closer personal ties, in the Book of Allah. Than (the Brotherhood of) Believers and Muhájirs: nevertheless do ye what is just to your closest friends: such is the writing in the Book (of Allah). 7.. And remember We took from the Prophets their Covenant: As from thee: from Noah, Abraham, Moses, and Jesus the son of Mary: We took from them a solemn covenant: 8.. That (Allah) may question the Truthful about their truthfulness: and He has prepared for the Unbelievers a grievous Penalty. 9.. O ye who believe! Remember the Grace of Allah, (bestowed) on you, when there came down on you hosts (to overwhelm you): But We sent against them a hurricane and forces that ye saw not: but Allah sees (clearly) all that ye do. 10.. Behold! they came on you from above you and from below you, and behold, the eyes swerved and the hearts gaped up to the throats, and ye imagined various (vain) thoughts about Allah! 11.. In that situation were the Believers tried: they were shaken as by a tremendous shaking. 12.. And behold! The Hypocrites and those in whose hearts is a disease (even) say: "Allah and His Messenger promised us nothing but delusion!" 13.. Behold! A party among them said: "Ye men of Yathrib! Ye cannot stand (the attack)! therefore go back!" And a band of them ask for leave of the Prophet, saying, "Truly our houses are bare and exposed," though they were not exposed: they intended nothing but to run away. 14.. And if an entry had been effected to them from the sides of the (City), and they had been incited to sedition, they would certainly have brought it to pass, with none but a brief delay! 15.. And yet they had already covenanted with Allah not to turn their backs, and a covenant with Allah must (surely) be answered for. 16.. Say: "Running away will not profit you if ye are running away from death or slaughter; and even if (ye do escape), no more than a brief (respite) will ye be allowed to enjoy!" 17.. Say: "Who is it that can screen you from Allah if it be His wish to give you punishment or to give you Mercy?" Nor will they find for themselves, besides Allah, any protector or helper. 18.. Verily Allah knows those among you who keep back (men) and those who say to their brethren, "Come along to us", but come not to the fight except for just a little while. 19.. Covetous over you. Then when fear comes, thou wilt see them looking to thee, their eyes revolving, like one who faints from death: but when the fear is past, they will smite you with sharp tongues, covetous of goods. Such men have no faith, and so Allah has made their deeds of none effect: and that is easy for Allah. 20.. They think that the Confederates have not withdrawn; and if the Confederates should come (again), they would wish they were in the deserts (wandering) among the Bedouins, and seeking news about you (from a safe distance); and if they were in your midst, they would fight but little. 21.. Ye have indeed in the Messenger of Allah an excellent exempler for him who hopes in Allah and the Final Day, and who remembers Allah. 22.. When the Believers saw the Confederate forces, they said: "This is what Allah and His Messenger had promised us, and Allah and His Messenger told us what was true." And it only added to their faith and their zeal in obedience. 23.. Among the Believers are men who have been true to their covenant with Allah: of them some have died, and some (still) wait: but they have never changed (their determination) in the least: 24.. That Allah may reward the men of Truth for their Truth, and punish the Hypocrites if that be His Will, or turn to them in Mercy: for Allah is Oft-Forgiving, Most Merciful. 25.. And Allah turned back the Unbelievers for (all) their fury: no advantage did th
[wanita-muslimah] 31- The Wise (Luqmán)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Alif. Lám. Mím. 2.. These are Verses of the Wise Book,- 3.. A Guide and a Mercy to the Doers of Good,- 4.. Those who establish regular prayer, and give Zakat, and have sure faith in the Hereafter. 5.. These are on (true) guidance from their Lord: and these are the ones who will prosper. 6.. But there are, among men, those who purchase idle tales, without knowledge (or meaning), to mislead (men) from the Path of Allah and throw ridicule (on the Path): for such there will be a humiliating Chastisement. 7.. When Our Signs are rehearsed to such a one, he turns away in arrogance, as if he heard them not, as if there were deafness in both his ears: announce to him a grievous Chastisement. 8.. For those who believe and work righteous deeds, there will be Gardens of Bliss,- 9.. To dwell therein. The promise of Allah is true: and He is Exalted in Power, Wise. 10.. He created the heavens without any pillars that ye can see; He set on the earth mountains standing firm, lest it should shake with you; and He scattered through it beasts of all kinds. We send down rain from the sky, and produce on the earth every kind of noble creature, in pairs. 11.. Such is the Creation of Allah. Now show Me what is there that others besides Him have created: nay, but the Transgressors are in manifest error. 12.. We bestowed (in the past) Wisdom on Luqmán: "Show (thy) gratitude to Allah." Any who is (so) grateful does so to the profit of his own soul: but if any is ungrateful, verily Allah is free of all wants, Worthy of all praise. 13.. Behold, Luqmán said to his son admonishing him: "O my son! join not in worship (others) with Allah: for false worship is indeed the highest wrong-doing." 14.. And We have enjoined on man (to be good) to his parents: in travail upon travail did his mother bear him, and in years twain was his weaning: (hear the command), "Show gratitude to Me and to thy parents: to Me is (thy final) Goal. 15.. "But if they strive to make thee join in worship with Me things of which thou hast no knowledge, obey them not; yet bear them company in this life with justice (and consideration), and follow the way of those who turn to Me: in the end the return of you all is to Me, and I will tell you all that ye did." 16.. "O my son!" (said Luqmán), "If there be (but) the weight of a mustard-seed and it were (hidden) in a rock, or (anywhere) in the heavens or on earth, Allah will bring it forth: for Allah is Subtle and Aware . 17.. "O my son! establish regular prayer, enjoin what is just, and forbid what is wrong: and bear with patient constancy whatever betide thee; for this is firmness (of purpose) in (the conduct of) affairs. 18.. "And swell not thy cheek (for pride) at men, nor walk in insolence through the earth; for Allah loveth not any arrogant boaster. 19.. "And be moderate in thy pace, and lower thy voice; for the harshest of sounds without doubt is the braying of the ass." 20.. Do ye not see that Allah has subjected to your (use) all things in the heavens and on earth, and has made His bounties flow to you in exceeding measure, (both) seen and unseen? Yet there are among men those who dispute about Allah, without knowledge and without guidance, and without a Book to enlighten them! 21.. When they are told to follow the (Revelation) that Allah has sent down, they say: "Nay, we shall follow the ways that we found our fathers (following). "What! even if it is Satan beckoning them to the Chastisement of the (Blazing) Fire? 22.. Whoever submits his whole self to Allah, and is a doer of good, has grasped indeed the firmest hand-hold: and with Allah shall all things return. 23.. But if any reject Faith, let not his rejection grieve thee: to Us is their return, and We shall tell them the truth of their deeds: for Allah knows well all that is in (men's) hearts. 24.. We grant them their pleasure for a little while: in the end shall We drive them to a chastisement unrelenting. 25.. If thou ask them, who it is that created the heavens and the earth. They will certainly say, "Allah". Say: "Praise be to Allah." But most of them know not. 26.. To Allah belong all things in heaven and earth: verily Allah is He (that is) free of all wants, worthy of all praise. 27.. And if all the trees on earth were pens and the ocean (were ink), with seven oceans behind it to add to its (supply), yet would not the Words of Allah be exhausted (in the writing): for Allah is Exalted in Power, Full of Wisdom. 28.. And your creation or your resurrection is in no wise but as an individual soul: for Allah is He Who hears and sees (all things). 29.. Seest thou not that Allah merges Night into Day and he merges Day into Night; that He has subjected the sun, and the moon (to His Law), each running its course for a term appointed; and that Allah i
[wanita-muslimah] Akibat Dominasi AS
(Catatan di Pengujung Tahun) Oleh: Muhammad Ja'far, Pengamat Politik Timur Tengah Tahun 2005 menyajikan serangkaian peristiwa yang merupakan tonggak bagi masa depan wajah perpolitikan Timteng secara umum. Di tahun 2006, peristiwa itu akan mengalami klimaksnya. Setidaknya, ada empat peristiwa yang akan menentukan wajah politik Timteng dalam satu tahun ke depan. Pertama, pemilihan umum (Pemilu) yang sama-sama akan digelar dua negara yang telah lama berseteru: Palestina dan Israel. Hasil pemilu kedua negara ini, akan sangat menentukan masa depan proses damai antar keduanya. Jika dalam pemilu Israel, Ariel Sharon dengan Partai Kadima yang baru dirintisnya berhasil meraup suara terbanyak, maka masa depan kelanjutan proses damai negeri itu dengan Palestina akan menemui titik terang. Terutama jika mengacu pada komitmen dan keputusan kontroversial Sharon untuk mundur dari Gaza dan sebagian Tepi Barat. Walaupun, kita tetap harus mempertimbangkan sikap politik Sharon yang acapkali radikal. Jika pemilu Israel dimenangkan Partai Likud, yang berhaluan politik ekstrem, kemungkinan memanasnya konflik antara Israel dan Palestina terbuka lebar. Terkait dengan pemilu Palestina, kekhawatiran muncul dari banyak pihak, termasuk pemerintah Israel sendiri, seputar peluang besar kelompok HAMAS, yang berhaluan politik keras, untuk tampil sebagai pemenang. Karena, hal itu dinilai akan berdampak pada kemungkinan alotnya proses perundingan dengan Israel yang akhirnya akan semakin menerjalkan jalan menuju pintu perdamaian. Kekhawatiran demikian memang sangat beralasan. Tapi peta politik Palestina ke depan takkan sepenuhnya didominasi oleh HAMAS. Kemungkinan tercapai kesepakatan dalam politik internal Palestina yang membuat HAMAS akan relatif melunakkan langkah dan tawaran politiknya. Kedua, proses pembentukan pemerintahan di Irak untuk pertama kalinya pasca kekuasaan Saddam Hussein. Irak baru menyelesaikan pemilu parlemen pada Desember ini. Tantangan utama yang akan dihadapi pemerintahan terpilih Irak dalam satu tahun ke depan adalah kemampuan untuk menjalin konsolidasi politik antar berbagai faksi politik. Baik Syiah, Kurdi maupun Sunni. Selain itu, meredakan aksi perlawanan kelompok bersenjata dari sebagian kubu Sunni sangat urgen. Penolakan kubu Sunni terhadap konstitusi Irak pada referendum beberapa waktu lalu, hendaknya dijadikan sinyal penting bahwa integrasi politik di Irak rentan retak dan pecah. Dalam hal ini, upaya akomodasi kekuatan dan aspirasi politik kelompok ini harus diprioritaskan. Selain itu, prinsip pemerataan dan keadilan distribusi ekonomi harus diutamakan dalam membangun perekonomian negeri itu. Namun tetap dibutuhkan waktu panjang dan upaya intensif bagi pemerintah berkuasa untuk memulihkan perekonomian dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam. Ketiga, perseteruan politik antara Lebanon dan Suriah yang semakin memanas. Upaya sebagian elemen bangsa Lebanon untuk melepaskan diri dari pengaruh serta intervensi politik pemerintah Damaskus, tampaknya akan semakin bisa dilihat hasilnya pada 2006 nanti. Tekanan global terhadap pemerintah Suriah untuk angkat kaki dari Lebanon semakin kuat. Terutama terkait tuduhan keterlibatan pemerintah Suriah dalam tragedi pembunuhan mantan Presiden Lebanon yang anti-Suriah, Rafiq Hariri. Ini perkembangan positif bagi rakyat Lebanon yang sejak dulu mendambakan independensi politik. Keempat, kontroversi isu pengembangan senjata nuklir Iran yang mengalami tarik ulur. Pada tahun 2006, titik terang akhir penyelesaian kontroversi ini akan bisa dilihat. Ada dua kemungkinan puncak dari masalah ini, yaitu dicapainya kesepakatan antara pemerintah Teheran dengan badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau berakhir dengan dijatuhkannya sanksi atas Iran bila tetap berkomitmen melanjutkan proyek pengembangan senjata nuklirnya. Sejauh ini, dengan mengacu pada statement yang dilontarkan pemerintah Teheran, tampaknya sulit bagi PBB untuk merayu Iran agar berkenan menghentikan program pengembangan tenaga nuklirnya. Pemerintah Iran tetap kukuh dengan komitmennya. Satu tahun ke depan, tarik-menarik serta proses negosiasi seputar kontroversi ini akan intensif terjadi. Secara umum, keempat fenomena politik tersebut akan sangat menentukan masa depan percaturan politik di wilayah Timteng. Penting untuk dipahami adalah keterlibatan pemerintah AS pada keempat persoalan itu, terlihat nyata. Terkait dengan perseteruan politis antara Lebanon dan Suriah, tak dapat ditampik, Gedung Putih memegang peranan penting dalam menekan Damaskus untuk segera angkat kaki. Demikian halnya dengan tekanan yang diterima pemerintah Teheran seputar isu pengembangan tenaga nuklir. Intensivitas peran pemerintah AS sangat kuat. Bahkan pemerintahan George W. Bush sangat antusias untuk membawanya ke meja Dewan Keamanan PBB. Adapun terkait dengan konflik antara Israel dan Palestina, pemerintah AS selama ini dinilai tak mampu memosisikan diri secara objektif. Pemerintah AS secara politis dinilai terlalu berada di posisi yan
[wanita-muslimah] Pemimpin AS Diminta Menangani Kasus Pat Robertson
Rabu, 15 Maret 2006 Kelompok pembela hak sipil warga Muslim AS, CAIR meminta pemimpin politik dan agama di AS agar memaksa Pat Robertson untuk mencabut komentar anti-Islamnya Hidayatullah.com--Sebagaimana sudah dimuat hidayatullah.com, Robertson melemparkan komentar yang berbau pelecehan tersebut dalam sebuah program TV bernama "700 Club" yang disiarkan lewat Christian Braodcasting Network. Pendeta itu sempat mengatakan pada audiennya, bahwa Islam bukanlah agama perdamaian, dan tujuan Islam adalah untuk "mendominasi dunia". Dia juga menyebutkan bahwa orang-orang Muslim dimotivasi oleh kekuatan jahat. The Council on American-Islamic Relations (CAIR) menghawatirkan komentar Robertson bernada pelecehan ini akan meracuni public Amerika. "Pengabaian/penanganan secara keliru yang dilakukan oleh para pemimpin politik serta agama di AS terhadap komentar anti-Islam Pat Robertson akan memberikan pesan yang keliru kepada dunia Muslim bahwa mayoritas orang Amerika setuju dengan pandangan Robertson yang sarat kebencian ini", kata Nihad Awad, Direktur Eksekutif CAIR. "Retorika anti-Muslim bisa meracuni public Amerika dan hal tersebut mampu mempengaruhi sikap publik Amerika terhadap Muslim Amerika", tambah Awad Awad mengutip dua hasil polling (jejak pendapat) terbaru yang menunjukkan bahwa hampir setengah dari total orang Amerika mempunyai persepsi yang negative mengenai Islam dan satu dari empat suvei menyatakan bahwa terdapat pandangan anti-Muslim yang ekstrim. Laporan Washington Post berdasarkan hasil polling menyebutkan, bahwa kutipan perkataan para ahli menyatakan hal-hal negative seputar Islam telah menyulut dilontarkannya statement-statement politis dan berita-berita di media yang semata-mata menyoroti tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang-orang Muslim ekstrim. Sebagai misal, Awad mengatakan Daniel Pipes, seorang komentator --yang dianggap oleh orang Muslim sebagai salah satu yang menyebarkan Islamophobia-pernah mempublikasikan sebuah kolom dalam surat kabar yang menyatakan bahwa seluruh Muslim harus dianggap sebagai "pembunuh potensial". Pipes menulis dalam surat kabar New York Sun dan mengatakan mengataka, bahwa "Muslim yang tampak normal-normal saja" suatu saat bisa saja melakukan kekerasan. Tulisan ini menunjukkan sebuah "legitimasi terhadap adanya konsekuensi adanya tuduhan terhadap seluruh Muslim". Awad khawatir, retorika yang mengandung Islamopobia akan melahirkan diskriminasi bahkan kekerasan terhadap Muslim di AS. Menurutnya, kasus seperti itu diantaranya telah berhasil menyebabkan terjadinya pemboman terhadap masjid Ohio, ancaman terhadap Muslim Michigan yang dilakukan oleh seorang penduduk New York serta serangan kebencian atas para pelajar Muslim di Chanadian University. CAIR adalah lembaga pembela hak-hak sipil warga Islam yang terbesar di AS. Selama ini banyak membela kepentingan warga Muslim atas tindakan diskriminasi. CAIR banyak dikenal masyarakat setelah kasus hancurnya gedung Oklahoma City tahun 1995. (kartika/cha) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Organisasi Wanita Dukung RUU APP
Kamis, 16 Maret 2006 Agak berbeda dengan aktifis perempuan, organsiasi Wanita Indonesia, KOWANI, justru rihatin soal pornografi. KOWANI meminta pemerintah segera mengesahkan UU Anti Pornografi Hidayatullah.com--Sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, Rabu kemarin, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menegaskan perlunya peraturan perundang-undangan khusus mengenai pornografi untuk mengganjal semakin maraknya bisnis pornografi dan seks dewasa ini serta melindungi generasi muda dari kerusakan moral. "Itu merupakan amanah Kongres Kowani 2002 yang salah satu butirnya menyatakan keprihatinan akan semakin merosotnya moral bangsa dan perlu segera diterbitkannya UU Anti Pornografi ," kata Sekretaris Jenderal Kowani, Hernani Subianto di Jakarta, Rabu. Sekjen organisasi yang membawahi 78 organisasi wanita di seluruh Indonesia itu membantah bahwa organisasi-organisasi perempuan menolak Radanya UU Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP). "Perempuan yang mana dulu, kalau kami Kowani merupakan kumpulan ibu-ibu yang semakin khawatir atas semakin maraknya pornografi di TV-TV, di tabloid-tabloid dan berbagai tempat. Kami khawatir dengan anak-anak kami dan anak-anak remaja kami yang sedang tumbuh," katanya. Ia juga membantah bahwa peraturan tentang pornografi akan menohok perempuan sebagai tertuduh. "Peraturan itu untuk keduanya, tidak hanya perempuan saja, tetapi justru juga untuk laki-laki yang suka pornografi. Makanya mari kita sama-sama melihat isi draft RUU itu seperti apa, mungkin mereka salah persepsi. Menurut kami UU itu malahan melindungi perempuan dan generasi muda dari eksploatasi seks," katanya. Melihat kerasnya penolakan terhadap RUU tersebut, pihaknya justru menjadi curiga ada pihak asing yang merasa terancam dengan keberadaan RUU tersebut misalnya majalah Playboy dan sejenisnya yang kemudian memprovokasi agar RUU itu batal jadi UU. Menurut dia, negara-negara maju dan bebas sekalipun seperti Amerika Serikat, memiliki peraturan yang mengatur soal norma-norma kesusilaan sejenis UU Pornografi yang dituangkan dalam peraturan di beberapa negara-negara bagiannya. "Kalau kita biarkan saja pornografi marak, bangsa ini akan hancur," katanya. Ia juga menyesalkan terjadinya pro-kontra yang meresahkan di media massa tentang RUU anti pornografi itu. "Makanya kami meminta Tim Perumus RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi DPR untuk berdiskusi bersama kami Kamis (16/3) jam 11.00 WIB di kantor Kowani, dan menjelaskan bagaimana sebenarnya draft UU itu, karena ada pihak yang salah persepsi mengira Indonesia akan jadi negara Islam dengan UU itu," katanya. Suara Kowani yang mewakili 78 organisasi kewanitaan se Indonesia ini nampaknya berbeda dengan keinginan aktifi perempuan atau yang kerap disebuh dengan kelompok feminisme yang justru menolak RUU APP. (ant/cha) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Pat Robertson Kembali Lecehkan Islam
Rabu, 15 Maret 2006 Kisah pelecehan kata-kata pendeta Pat Robertson ini memang bukan hal baru. Kali ini, mantan calon Presiden AS itu mengatakan, kaum 'radikal' Muslim adalah 'setan' Hidayatullah.com--Pat Robertson, kembali memberikan pernyataan yang ditengarai akan kembali menyulut kontroversial. Komentarnya terbaru yang disampaikan dalam sebuah acara live show program televisi 'The 700 Club', mengatakan, Islam bukanlah agama damai, dan kelompok radikal Muslim adalah 'setan'. Robertson memberikan pernyataan mengagetkan, Ahad, 13 Maret lalu selepas mengikuti acara siaran berita dari jaringan penyiaran milik Kristen tentang protes kalangan Muslim Eropa menanggapi pemuatan kartun Nabi Muhammad yang sempat ramai beberapa waktu lalu. Robertson juga mengatakan, bahwa Muslim adalah orang-orang yang fanatik. Ia menambahkan, bila kaum Muslim dimotivasi oleh kekuatan bersifat setan. "Dan saya ingin mengatakannya sekarang, saya meyakini, itu termotivasi oleh kekuatan seitan, " ujarnya sebagaimana dikutip The Associated Press. Pat Robertson selama ini dikenal sebagai pendeta yang paling anti-Islam. Agustus 2005 lalu, ia pernah mengeluarkan pernyataan tidak pantas dikeluarkan seorang pemimpin agama. Ia menyarankan Pemerintahan Presiden George W Bush untuk membunuh Presiden Venezuela, Hugo Chavez, daripada membuka front perang baru. Jauh sebelum ini, pria yang pernah menjadi kandidat bagi nominasi Partai Republik untuk calon Presiden AS pada 1988 itu pernah mengatakan, Islam lebih jahat dari Nazi dan Islam sebagai agama kekerasan. Selain Robertson, beberapa kaum evangelist yang kerap mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakitkan umat Islam adalah' Jerry Falwell, Franklin Graham dan Jerry Vines. Pernyataannya kali ini, boleh jadi akan menambah luka perasaan umat Islam. (ap/hid/cha) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] 26. Wawasan Al-Qur'an
26. Kemiskinan Tulisan ini tidak dapat menyajikan petunjuk-petunjuk praktis operasional tentang pengentasan kemiskinan. Karena pada dasarnya Al-Quran --yang menjadi rujukan-- adalah kitab petunjuk yang bersifat global. Sehingga jangankan persoalan kemasyarakatan, masalah-masalah yang berkaitan dengan ibadah mahdhah (murni) sekalipun, hampir tidak ditemukan rincian operasionalnya kecuali dalam As-Sunnah, seperti misalnya rincian shalat dan haji. Sementara rincian petunjuk menyangkut segi kehidupan bermasyarakat, kalaupun ditemukan dari Sunnah Nabi, maka hal tersebut lebih banyak berkaitan dengan kondisi masyarakat yang beliau temui, sehingga masyarakat sesudahnya perlumelakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan kondisinya masing-masing, tanpa mengabaikan nilai-nilai Ilahi itu. Kemiskinan dan pengentasannyatermasukpersoalan kemasyarakatan, yang faktor penyebab dan tolok ukur kadarnya, dapat berbeda akibat perbedaan lokasi dan situasi. Karena itu Al-Quran tidak menetapkan kadarnya, dan tidak memberikan petunjuk operasional yang rinci untuk pengentasannya. SIAPA YANG DISEBUT MISKIN? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "miskin" diartikan sebagai tidak berharta benda; serba kekurangan (berpenghasilan rendah). Sedangkan fakir diartikan sebagai orang yang sangat berkekurangan; atau sangat miskin. Dari bahasa aslinya (Arab) kata miskin terambil dari kata sakana yang berarti diam atau tenang, sedang faqir dari kata faqr yang pada mulanya berarti tulang punggung. Faqir adalah orang yang patah tulang punggungnya, dalam arti bahwa beban yang dipikulnya sedemikian berat sehingga "mematahkan" tulang punggungnya. Sebagai akibat dari tidak adanya definisi yang dikemukakan Al-Quran untuk kedua istilah tersebut, para pakar Islam berbeda pendapat dalam menetapkan tolok ukur kemiskinan dan kefakiran. Sebagian mereka berpendapat bahwa fakir adalah orang yang berpenghasilan kurang dari setengah kebutuhan pokoknya, sedang miskin adalah yang berpenghasilan di atas itu, namun tidak cukup untuk menutupi kebutuhan pokoknya. Ada juga yang mendefinisikan sebaliknya, sehingga menurut mereka keadaan si fakir relatif lebih baik dari si miskin. Al-Quran dan hadis tidak menetapkan angka tertentu lagi pasti sebagai ukuran kemiskinan, sehingga yang dikemukakan di atas dapat saja berubah. Namun yang pasti, Al-Quran menjadikan setiap orang yang memerlukan sesuatu sebagai fakir atau miskin yang harus dibantu. Yusuf Qardhawi, seorang ulama kontemporer, menulis: Menurut pandangan Islam, tidak dapat dibenarkan seseorang yang hidup di tengah masyarakat Islam, sekalipun Ahl Al-Dzimmah (warga negara non-Muslim), menderita lapar, tidak berpakaian, menggelandang (tidak bertempat tinggal) dan membujang. Di tempat lain, Yusuf Qardhawi menyatakan bahwa biaya pengobatan dan pendidikan pun termasuk kebutuhan primer yang harus dipenuhi. FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN Memperhatikan akar kata "miskin" yang disebut di atas sebagai berarti diam atau tidak bergerak diperoleh kesan bahwa faktor utama penyebab kemiskinan adalah sikap berdiam diri, enggan, atau tidak dapat bergerak dan berusaha. Keengganan berusaha adalah penganiayaan terhadapdirisendiri,sedang ketidakmampuanberusaha antara lain disebabkan oleh penganiyaan manusia 1ain. Ketidakmampuan berusaha yang disebabkan oleh orang lain diistilahkan pula dengan kemiskinan struktural. Kesan ini lebih jelas lagi bila diperhatikan bahwa jaminan rezeki yang dijanjikan Tuhan, ditujukan kepada makhluk yang dinamainya dabbah, yang arti harfiahnya adalah yang bergerak. Tidak ada satu dabbah pun di bumi kecuali Allah yang menjamin rezekinya (QS Hud [11]: 6). Ayat ini "menjamin" siapa yang aktif bergerak mencari rezeki, bukan yang diam menanti. Lebih tegas lagi dinyatakannya bahwa, Allah telah menganugerahkan kepada kamu segala apa yang kamu minta (butuhkan dan inginkan). Jika kamu mengitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak mampu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia sangat aniaya lagi sangat kufur (95 Ibrahim [14]: 34). Pernyataan Al-Quran di atas dikemukakannya setelah menyebutkan aneka nikmat-Nya, seperti langit, bumi, hujan, laut, bulan, matahari, dan sebagainya. Sumber daya alam yang disiapkan Allah untuk umat manusia tidak terhingga dan tidak terbatas. Seandainya sesuatu telah habis, maka ada alternatif lain yang disediakan Allah selama manusia berusaha. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk berkata bahwa sumber daya alam terbatas, tetapi sikap manusia terhadap pihak lain, dan sikapnya terhadap dirinya itulah yang menjadikan sebagian manusia tidak memperoleh sumber daya alam tersebut. Kemiskinan terjadi akibat adanya ketidakseimbangan dalam perolehan atau penggunaan sumber daya alam itu, yang diistilahkan oleh ayat di a
[wanita-muslimah] 12. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM
WANITA SEBAGAI WANITA (DIRINYA SENDIRI) Islam telah menghargai kewanitaan wanita dan Islam menganggap wanita sebagai unsur penyempurna bagi kaum laki-laki, sebagaimana laki-laki juga penyempurna bagi wanita. Maka bukanlah antara satu sama lain dari mereka itu sebagai musuh, bukan pula sebagai saingan, akan ketapi wanita sebagai penolong bagi kaum laki-laki untuk menyempurnaan kepribadian dan jenisnya, dan sebaliknya. Sunnatullah telah berlaku pada makhluk-Nya bahwa perkawinan itu termasuk karakter tuntutan naluriah makhluk, sehingga kita melihat jenis kelamin laki-laki dan wanita itu ada di alam manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Demikian juga positif dan negatif yang ada pada alam benda, seperti listrik, magnit dan lainnya sampai atom, yang di dalamnya terdapat kekuatan listrik positif dan kekuatan (aliran) yang negatif (Elektron dan Proton). Itulah yang disinggung oleh Al Qur'an sejak empat belas abad yang lalu, Allah SWT berfirman, "Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah" (Adz Dzariyaat: 49) Laki-laki dan wanita itu seperti kaleng dengan tutupnya, yang saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya. Sejak Allah SWT menciptakan Adam as, Allah juga menciptakan isterinya yang bernama Hawwa, agar Adam merasa tentram dengannya dan Allah tidak membiarkan Adam sendirian meskipun tinggal di surga. Firman Allah juga ditujukan untuk dua orang secara bersamaan, baik perintah maupun larangan, sebagaimana firman Allah SWT: "Hai Adam, diamilah olehmu dan isterimu surga ini, dan makanlah (kamu berdua) makanan-makanannya yang banyak lagi baik, di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah (kamu berdua) dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zhalim." (Al Baqarah: 35) Dengan demikian maka wanita bukanlah laki-laki, karena wanita itu menyempurnakan laki-laki, demikian pula sebaliknya. Sesuatu tidak bisa sempurna secara sendiri, karena itu Al Qur'an mengatakan, "Bukanlah laki-laki itu seperti wanita." (Ali 'Imran: 36). Sebagaimana arus positif itu bukanlah arus negatif, demikian juga sebaliknya. Akan tetapi betapapun demikian wanita tidak diciptakan untuk menjadi pesaing laki-laki, tidak pula untuk menjadi musuhnya, tetapi "Ba'dbukum min ba'dh" sebagian kamu merupakan bagian dari sebagian yang lainnya. Allah SWT berfirman, "Dan Allah telah menciptakan untuk kamu dari dirimu isteri-isteri." (An-Nahl: 72) Hikmah Allah telah menetapkan, di mana pembentukan fisik dan kejiwaan wanita itu memiliki unsur yang menarik kaum laki-laki dan memiliki daya tarik tersendiri. Allah SWT telah membekali pada masing-masing dari laki-laki dan wanita syahwat dan keinginan yang kuat secara fithrah yang membuat saling tertarik dan bertemu, hingga kehidupan ini terus berjalan dan jenis manusia dapat terpelihara. Karena itulah Islam menolak setiap aturan yang bertentangan dengan fithrah dan merusaknya, seperti sistem kependetaan (yang tidak boleh menikah selamanya). Akan tetapi Islam juga melarang setiap tindakan untuk mempergunakan potensi ini selain yang disyari'atkan oleh Allah dan yang diridhai-Nya yaitu lewat jalan pernikahan yang itu merupakan asas dalam berkeluarga. Oleh karena itu Islam mengharamkan perzinaan, sebagaimana itu diharamkan oleh seluruh agama samawi, sebagaimana Islam juga melarang untuk berbuat keji, semua itu untuk memelihara laki-laki dan wanita dari hal-hal yang membangkitkan fitnah dan kerusakan. Berdasarkan pandangan kita terhadap fithrah wanita dan kewajiban yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan kaum laki-laki, maka Islam memperlakukan wanita secara terhormat baik dalam aturannya, arahan-arahannya dan hukum-hukumnya. Sesungguhnya Islam telah memelihara kewanitaan wanita secara fithrah dan mengakui keberadaannya (eksistensinya). Maka Islam tidak merendahkannya dan tidak menghinanya, akan tetapi Islam berusaha untuk menentang dan menolak segala usaha yang menghina dan merendahkan harkat wanita dan memeliharanya dari serigala-serigala manusia yang siap menyergap kaum hawwa untuk dinikmati dagingnya dan dibuang tulangnya. Di sini dapat kita simpulkan bagaimana sikap Islam terhadap kewanitaan wanita sebagai berikut: Pertama, Islam telah memelihara kewanitaannya, sehingga tetap menjadi sumber kasih sayang, kelembutan dan kecantikan. Oleh karena itu Islam menghalalkan baginya sesuatu yang diharamkan bagi laki-laki yang itu sesuai dengan tabiat kewanitaannya dan fungsinya. Seperti memakai emas, sutera murni, berdasarkan hadits Rasulullah: "Sesungguhrya keduanya ini (emas dan sutera) telah diharamkan bagi laki-laki dari ummatku, dihalalkan bagi wanitanya." (HR. Ibnu Majah) Sebagaimana juga diharamkan bagi kaum wanita segala sesuatu yang menghilangkan simbul kewanitaannya, seperti menyerupai laki-laki dalam berpakaian, gerakan, perilaku, dan lainnya. Maka Islam melarang wanita memakai pakaian laki-laki, sebagaimana melarang laki-laki memakai pakaian wanita, dan Allah melaknati para wanita yang menyerupai laki-laki, seb
[wanita-muslimah] Pemerintah Pakistan Ledakkan Madrasah
Kamis, 16 Maret 2006 Beginilah jika tunduk pada keinginan Amerika Serikat. Pakistan meledakkan sebuah madrasah di perbatasan Afghanistan. Alasannya, sama seperti sebelumnya, tempat 'kelompok militan' Hidayatullah.com--Sebagai mitra AS perang melawan terorisme, Pakistan akhirnya harus tunduk di bawah kendali AS. Meski itu harus berhadapan dengan warganya sendiri. Tidak main-main, dengan alasan melumpuhkan kelompok yang selalu dikatakan 'teroris', aparat harus meledakkan sebuah madrasah di perbatasan Afghanistan. Madrasah Khalifa, begitu nama pusat pendidikan itu terletak di distrik Waziristan Utara. Tempat ini merupakan sekolah agama ketiga yang dihancurkan pasukan Pakistan dalam dua pekan terakhir. Tak urung, peledakan madrasah tersebut memicu bentrok antara pasukan paramiliter Pakistan dengan para pendukung pejuang Taliban. Akibatnya, lima personel pasukan paramiliter dikabarkan tewas. Sementara, korban dari pihak pendukung pejuang Taliban dilaporkan mencapai 170 orang. "Madrasah Khalifa diledakkan pasukan keamanan hari ini dalam rangka memberantas sarang militan," papar seorang pejabat setempat kepada AFP. Menurutnya, saat serangan itu dilakukan, sekolah yang didirikan ulama Afghanistan, Khalifa, tersebut tidak berpenghuni. Beberapa tahun yang lalu, Khalifa, teman dekat mantan komandan Taliban, Jalaluddin Haqqani, itu dilaporkan tewas. Sementara, Haqqani kini berada dalam daftar yang paling diburu AS. Pekan lalu, pasukan Pakistan sudah menghancurkan dua madrasah yang didirikan ulama setempat, Sadiq Noor dan Abdul Khaleq. Dua ulama tersebut diburu karena memimpin perlawanan warga terhadap pasukan yang berjaga di kawasan itu. Dalam operasi pekan lalu, pasukan Pakistan didukung helikopter bersenjata. Senin lalu, pemerintah Pakistan juga memerintahkan ribuan warga Afghanistan yang mendiami kawasan perbatasan itu untuk kembali ke negara mereka. (afp/bbc/jp/cha) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Tentang Penulis
Dr. Yusuf Qardhawi Lahir di sebuah desa kecil di Mesir bernama Shafth Turaab di tengah Delta pada 9 September 1926. Usia 10 tahun, ia sudah hafal al-Qur'an. Menamatkan pendidikan di Ma'had Thantha dan Ma'had Tsanawi, Qardhawi terus melanjutkan ke Universitas al-Azhar, Fakultas Ushuluddin. Dan lulus tahun 1952. Tapi gelar doktornya baru dia peroleh pada tahun 1972 dengan disertasi "Zakat dan Dampaknya Dalam Penanggulangan Kemiskinan", yang kemudian di sempurnakan menjadi Fiqh Zakat. Sebuah buku yang sangat konprehensif membahas persoalan zakat dengan nuansa modern. Sebab keterlambatannya meraih gelar doktor, karena dia sempat meninggalkan Mesir akibat kejamnya rezim yang berkuasa saat itu. Ia terpaksa menuju Qatar pada tahun 1961 dan di sana sempat mendirikan Fakultas Syariah di Universitas Qatar. Pada saat yang sama, ia juga mendirikan Pusat Kajian Sejarah dan Sunnah Nabi. Ia mendapat kewarganegaraan Qatar dan menjadikan Doha sebagai tempat tinggalnya. Dalam perjalanan hidupnya, Qardhawi pernah mengenyam "pendidikan" penjara sejak dari mudanya. Saat Mesir dipegang Raja Faruk, dia masuk bui tahun 1949, saat umurnya masih 23 tahun, karena keterlibatannya dalam pergerakan Ikhwanul Muslimin. Pada April tahun 1956, ia ditangkap lagi saat terjadi Revolusi Juni di Mesir. Bulan Oktober kembali ia mendekam di penjara militer selama dua tahun. Qardhawi terkenal dengan khutbah-khutbahnya yang berani sehingga sempat dilarang sebagai khatib di sebuah masjid di daerah Zamalik. Alasannya, khutbah-khutbahnya dinilai menciptakan opini umum tentang ketidak adilan rejim saat itu. Qardhawi memiliki tujuh anak. Empat putri dan tiga putra. Sebagai seorang ulama yang sangat terbuka, dia membebaskan anak-anaknya untuk menuntut ilmu apa saja sesuai dengan minat dan bakat serta kecenderungan masing-masing. Dan hebatnya lagi, dia tidak membedakan pendidikan yang harus ditempuh anak-anak perempuannya dan anak laki-lakinya. Salah seorang putrinya memperoleh gelar doktor fisika dalam bidang nuklir dari Inggris. Putri keduanya memperoleh gelar doktor dalam bidang kimia juga dari Inggris, sedangkan yang ketiga masih menempuh S3. Adapun yang keempat telah menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Texas Amerika. Anak laki-laki yang pertama menempuh S3 dalam bidang teknik elektro di Amerika, yang kedua belajar di Universitas Darul Ulum Mesir. Sedangkan yang bungsu telah menyelesaikan kuliahnya pada fakultas teknik jurusan listrik. Dilihat dari beragamnya pendidikan anak-anaknya, kita bisa membaca sikap dan pandangan Qardhawi terhadap pendidikan modern. Dari tujuh anaknya, hanya satu yang belajar di Universitas Darul Ulum Mesir dan menempuh pendidikan agama. Sedangkan yang lainnya, mengambil pendidikan umum dan semuanya ditempuh di luar negeri. Sebabnya ialah, karena Qardhawi merupakan seorang ulama yang menolak pembagian ilmu secara dikotomis. Semua ilmu bisa islami dan tidak islami, tergantung kepada orang yang memandang dan mempergunakannya. Pemisahan ilmu secara dikotomis itu, menurut Qardhawi, telah menghambat kemajuan umat Islam. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] 13. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM
WANITA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Tersebar di kalangan orang-orang yang tidak suka terhadap Islam bahwa Islam telah memenjarakan wanita di dalam rumah, sehingga ia tidak boleh keluar dari rumah kecuali ke kubur. Apakah ini mempunyai sandaran yang shahih dari Al Qur'an dan As-Sunnah? Atau dari sejarah muslimat pada tiga kurun yang pertama yang merupakan sebaik-baik kurun? Tidak!, sama sekali tidak!..., karena Al Qur'an telah menjadikan laki-laki dan wanita sebagai partner dalam memikul tanggung jawab yang terbesar dalam kehidupan, yaitu tanggung jawab untuk beramar ma'ruf dan nahi munkar. Allah SWT berfirman: "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka meryuruh (mengerjakan) yang ma'ruf mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zatat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya..." (At-Taubah: 71) Untuk menerapkan prinsip ini kita dapatkan seorang wanita di masjid memprotes Amirul Mu'minin Umar Al Faruq ketika berpidato di atas mimbar di hadapan masyarakat. Maka begitu mendengar, beliau pun berbalik mengikuti pendapat wanita itu dan Umar berkata dengan lantang, "Wanita itu benar dan Umar salah. Rasulullah SAW juga bersabda, "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim." (HR. Ibnu Majah) Para ulama sepakat bahwa wanita muslimah juga termasuk di dalam makna hadits ini, maka wajib bagi wanita untuk mencari ilmu yang dapat meluruskan aqidahnya dan meluruskan ibadahnya serta menentukan perilakunya dengan tata cara yang Islami. Baik dalam berpakaian dan yang lainnya dan mengikuti ketentuan Allah dalam hal yang halal dan yang haram serta hak-hak dan kewajiban. Sehingga memungkinkan dirinya untuk meningkat dalam ilmu dan sampai pada tingkatan ijtihad. Suaminya tidak berhak untuk melarangnya dari mencari ilmu yang wajib baginya, apabila suaminya tidak mampu untuk mengajarinya atau tidak mau mengajarinya. Para isteri sahabat dahulu pergi menghadap Rasulullah SAW untuk bertanya mengenai berbagai persoalan yang mereka hadapi, dan mereka tidak merasa malu untuk ber-tafaqquh dalam bidang agama. Shalat berjamaah bukanlah merupakan suatu keharusan bagi kaum wanita sebagaimana itu dituntut bagi kaum pria. Karena shalat di rumahnya boleh jadi lebih utama sesuai dengan kondisi dan risalahnya. Akan tetapi tidak boleh bagi laki-laki untuk melarangnya jika ternyata ia suka shalat berjamaah di masjid. Nabi SAW bersabda, "Janganlah melarang hamba-hamba Allah (wanita) ke masjid-masjid Allah." (HR. Muslim) Diperbolehkan bagi wanita keluar dari rumahnya untuk memenuhi keperluan suaminya, keperluannya atau keperluan anak-anaknya, baik di kebun atau di pasar. Sebagaimana dilakukan oleh Asma' binti Abu Bakar, ia pernah berkata, "Saya pernah memindahkan biji kurma di atas kepala saya dari daerahnya Zubair (suaminya) yaitu Madinah dalam jarak dua pertiga pos." Wanita juga diperbolehkan keluar bersama tentara untuk melakukan tugas pengobatan dan perawatan dan lain sebagainya, yaitu berupa pelayanan yang sesuai dengan fithrah dan kemampuannya. Imam Ahmad dan Bukhari meriwayatkan dari Rubayyi' binti Mu'awwidz Al Anshariyah, ia berkata, "Kita dahulu pernah berperang bersama Rasulullah SAW, kita memberi minuman kepada kaum dan memberi pelayanan dan mengembalikan orang-orang yang terbunuh dan terluka ke Madinah." Imam Ahmad dan Muslim meriwayatkan dari Ummi 'Athiyah, ia berkata, "Saya berperang bersama Rasulullah SAW sebanyak tujuh peperangan, saya berada di belakang mereka, untuk membuatkan makanan untuk mereka, mengobati orang-orang yang terluka dan merawat orang yang sakit." Inilah aktivitas yang sesuai dengan tabiat wanita dan profesinya, adapun membawa senjata dan berperang serta memimpin satuan tentara maka itu bukan profesinya. Kecuali jika kebutuhan memaksa demikian, ketika itu maka ia ikut serta dengan kaum pria dalam melawan musuh-musuh sesuai dengan kemampuannya. Seperti yang dilakukan oleh Ummu Sulaim pada perang Hunain yaitu membawa sabit (pisau). Ketika ditanya oleh suaminya yang bernama Abu Thalhah, maka ia mengatakan, "Saya mengambil pisau, agar jika ada seorang musyrik mendekati aku maka akan aku tusuk perutnya." Ummu 'Imarah pernah teruji dengan ujian yang baik pada perang Uhud, sampai Nabi SAW memujinya dan juga dalam perang melawan kemurtadan. Ia juga ikut di berbagai peperangan yang lain, sehingga ketika Musailamah Al Kazzab terbunuh, ia kembali dengan sepuluh luka dalam tubuhnya. Jika di suatu masa wanita telah terkungkung jauh dari ilmu pengetahuan, dan dijauhkan dari kancah kehidupan, dibiarkan secara terus menerus tinggal di dalam rumah, seakan-akan sepotong perkakas rumah, tidak diajari oleh suaminya, dan tidak diberi kesempatan untuk belajar sehingga keluar ke masjid saja dianggap haram, jika gambaran ini menjadi membudaya pada suatu masa, maka dasarnya adalah kebodohan dan ekstrimitas serta penyimpangan dari petunjuk Islam dan mengikuti taqlid secara berlebihan dalam ketidak berkembangan yang tidak diizinkan o
[wanita-muslimah] 32- Adoration (As-Sajdah)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Alif. Lám. Mím. 2.. (This is) the Revelation of the Book in which there is no doubt,- from the Lord of the Worlds. 3.. Or do they say, "He has forged it"? Nay, it is the Truth from thy Lord, that thou mayest admonish a people to whom no warner has come before thee: in order that they may be rightly guided. 4.. It is Allah Who has created the heavens and the earth, and all between them, in six Days, then He established Himself on the Throne: ye have none, besides Him, to protect or intercede (for you): will ye not then receive admonition? 5.. He directs the affairs from the heavens to the earth: then it ascends unto Him, on a Day, the measure of which is a thousand years of your reckoning. 6.. Such is He, the Knower of all things, hidden and open, the Exalted (in power), the Merciful;- 7.. He Who created all things in the best, and He began the creation of man from clay, 8.. And made his progeny from a quintessence of despised fluid: 9.. But He fashioned him in due proportion, and breathed into him of His spirit. And He gave you (the faculties of) hearing and sight and understanding: little thanks do ye give! 10.. And they say: "What! When we lie, hidden and lost, in the earth, shall we indeed be in a Creation renewed? Nay, they deny the Meeting with their Lord." 11.. Say: "The Angel of Death, put in charge of you, will (duly) take your souls: then shall ye be brought back to your Lord." 12.. If only thou couldst see when the guilty ones will bend low their heads before their Lord, (saying:) "Our Lord! We have seen and we have heard: Now then send us back (to the world): we will work righteousness: for we do indeed (now) believe." 13.. If We had so willed, We could certainly have brought every soul its true guidance: but the Word from Me will come true, "I will fill Hell with Jinns and men all together." 14.. "Taste ye then - for ye forgot the Meeting of this Day of yours, and We too will forget you - taste ye the Chastisement of Eternity for your (evil) deeds!" 15.. Only those believe in Our Signs, who, when they are recited to them, fall down in adoration, and celebrate the praises of their Lord, nor are they (ever) puffed up with pride. 16.. They do forsake their beds of sleep, the while they call on their Lord, in Fear and Hope: and they spend (in charity) out of the sustenance which We have bestowed on them. 17.. Now no person knows what delights of the eye are kept hidden (in reserve) for them - as a reward for their (good) deeds. 18.. Is then the man who believes no better than the man who is rebellious and wicked? Not equal are they. 19.. For those who believe and do righteous deeds are Gardens as hospitable homes, for their (good) deeds. 20.. As to those who are rebellious and wicked, their abode will be the Fire: every time they wish to get away therefrom, they will be forced thereinto, and it will be said to them: "Taste ye the Chastisement of the Fire, the which ye were wont to reject as false." 21.. And indeed We will make them taste of the Chastisement (of this life) before the greater chastisement, in order that they may (repent and) return. 22.. And who does more wrong than one to whom are recited the Signs of his Lord, and who then turns away therefrom? Verily from those who transgress We shall exact (due) Retribution. 23.. We did indeed aforetime give the Book to Moses: be not then in doubt of its reaching (thee): and We made it a guide to the Children of Israel. 24.. And We appointed, from among them, leaders, giving guidance under Our command, so long as they persevered with patience and continued to have faith in Our Signs. 25.. Verily thy Lord will judge between them on the Day of Judgment, in the matters wherein they differ (among themselves) 26.. Does it not teach them a lesson, how many generations We destroyed before them, in whose dwellings they (now) go to and fro? Verily in that are Signs: do they not then listen? 27.. And do they not see that We do drive rain to parched soil (bare of herbage), and produce therewith crops, providing food for their cattle and themselves? Have they not the vision? 28.. They say: "When will this Decision be, if ye are telling the truth?" 29.. Say: "On the Day of Decision, no profit will it be to Unbelievers if they (then) believe! Nor will they be granted a respite." 30.. So turn away from them, and wait: they too are waiting. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, kelu
[wanita-muslimah] 25. Wawasan Al-Qur'an
25. Ilmu dan Teknologi Pandangan Al-Quran tentang ilmu dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad Saw. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan pena, mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya (QS Al-'Alaq [96]: 1-5). Iqra' terambil dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik teks tertulis maupun tidak. Wahyu pertama itu tidak menjelaskan apa yang harus dibaca, karena Al-Quran menghendaki umatnya membaca apa saja selama bacaan tersebut bismi Rabbik, dalam arti bermanfaat untuk kemanusiaan. Iqra' berarti bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu; bacalah alam, tanda-tanda zaman, sejarah, maupun diri sendiri, yang tertulis maupun yang tidak. Alhasil, objek perintah iqra' mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkaunya. Pengulangan perintah membaca dalam wahyu pertama ini bukan sekadar menunjukkan bahwa kecakapan membaca tidak akan diperoleh kecuali mengulang-ulang bacaan atau membaca hendaknya dilakukan sampai mencapai batas maksimal kemampuan. Tetapi hal itu untuk mengisyaratkan bahwa mengulang-ulang bacaan bismi Rabbik (demi Allah] akan menghasilkan pengetahuan dan wawasan baru, walaupun yang dibaca masih itu-itu juga. Demikian pesan yang dikandung Iqra' wa rabbukal akram (Bacalah dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah). Selanjutnya, dari wahyu pertama Al-Quran diperoleh isyarat bahwa ada dua cara perolehan dan pengembangan ilmu, yaitu Allah mengajar dengan pena yang telah diketahui manusia lain sebelumnya, dan mengajar manusia (tanpa pena) yang belum diketahuinya. Cara pertama adalah mengajar dengan alat atau atas dasar usaha manusia. Cara kedua dengan mengajar tanpa alat dan tanpa usaha manusia. Walaupun berbeda, keduanya berasal dari satu sumber, yaitu Allah Swt. Setiap pengetahuan memiliki subjek dan objek. Secara umum subjek dituntut peranannya untuk memahami objek. Namun pengalamanilmiah menunjukkan bahwa objek terkadang memperkenalkan diri kepada subjek tanpa usaha sang subjek. Misalnya komet Halley yang memasuki cakrawala hanya sejenak setiap 76 tahun. Pada kasus ini, walaupun para astronom menyiapkan diri dengan peralatan mutakhirnya untuk mengamati dan mengenalnya, sesungguhnya yang lebih berperan adalah kehadiran komet itu dalam memperkenalkan diri. Wahyu, ilham, intuisi, firasat yang diperoleh manusia yang siap dan suci jiwanya, atau apa yang diduga sebagai "kebetulan" yang dialami oleh ilmuwan yang tekun, semuanya tidak lain kecuali bentuk-bentuk pengajaran Allah yang dapat dianalogikan dengan kasus komet di atas. Itulah pengajaran tanpa qalam yang ditegaskan oleh wahyu pertama Al-Quran tersebut. ILMU Kata ilmu dengan berbagai bentuknya terulang 854 kali dalam Al-Quran. Kata ini digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan. 'Ilm dari segi bahasa berarti kejelasan, karena itu segala yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Perhatikan misalnya kata 'alam(bendera),'ulmat(bibirsumbing),'a'lam (gunung-gunung), 'alamat (alamat), dan sebagainya. Ilmu adalah pengetahuan yang jelas tentang sesuatu. Sekalipun demikian, kata ini berbeda dengan 'arafa (mengetahui)' a'rif (yang mengetahui), dan ma'rifah (pengetahuan). Allah Swt. tidak dinamakan a'rif' tetapi 'alim, yang berkata kerja ya'lam (Dia mengetahui), dan biasanya Al-Quran menggunakan kata itu --untuk Allah-- dalam hal-hal yang diketahuinya, walaupun gaib, tersembunyi, atau dirahasiakan. Perhatikan objek-objek pengetahuan berikut yang dinisbahkan kepada Allah: ya'lamu ma yusirrun (Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan), ya'lamu ma fi al-arham (Allah mengetahui sesuatu yang berada di dalam rahim), ma tahmil kullu untsa (apa yang dikandung oleh setiap betina/perempuan), ma fi anfusikum (yang di dalam dirimu), ma fissamawat wa ma fil ardh (yang ada di langit dan di bumi), khainat al-'ayun wa ma tukhfiy ash-shudur (kedipan mata dan yang disembunyikan dalam dada). Demikian juga 'ilm yang disandarkan kepada manusia, semuanya mengandung makna kejelasan. Dalam pandangan Al-Quran, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk-makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahan. Ini tercermin dari kisah kejadian manusia pertama yang dijelaskan Al-Quran pada surat Al-Baqarah (2) 31 dan 32: Dan dia (Allah) mengajarkan kepada Adam, nama-nama (benda-benda) semuanya. Kemudian Dia mengemukakannya kepada para malaikat seraya berfirman,
[wanita-muslimah] Di Balik Keindahan Wanita
Wanita memang lebih identik dengan keindahan. Kaum pria mengagumi banyak hal tentang wanita. Namun di balik keindahan itu, banyak beban dan derita yang dialami kaum wanita. Bekerja rangkap: mengurus rumah tangga, bekerja di luar rumah untuk menopang ekonomi keluarga, dan aktivitas lain yang bias menguras tenaga dan pikirannya. Tingkat kesehatan wanita Indonesia disinyalir masih cukup rendah. Emosi, tekanan fisik dan mental lantaran kondisi ekonomi keluarga yang buruk semakin membuat kaum wanita menjadi gampang terserang stress dan depresi. Wanita pun lebih mudah sedih dan kehilangan sesuatu yang dicintainya ketimbang pria. "semakin besar ikatan emosi wanita terhadap sesuatu, semakin besar kecenderungannya mengalami depresi," kata Heather A. Turner, professor ilmu social di University of New Hampshire, Durham. Secara psikomatematis diakui, wanita memang lebih rentan mengalami depresi, 2,5 kali lebih besar ketimbang pria. Sebabnya antara lain karena tingginya ikatan emosi mereka terhadap orang lain dan lingkungannya. Seperti diungkapkan dalam journal of Health and Social Behavior, wanita memang lebih cepat memainkan perasaanya dan lebih mudah merasa kehilangan terhadap sesuatu. Apalagi sesuatu itu yang dicintainya. Wanita yang memiliki pendidikan tinggi pun demikian, meskipun tak tampak secara kasat mata, karena sepertinya "ditutup-tutupi", atau tertutup oleh keindahan luar yang nampak anggun?! Yang terlihat jelas adalah bahwa tingkat kesehatan kaum wanita memang masih rendah. Menurut Dr. Kartono Muhammad, meski kesadaran akan kesehatan relative tinggi, secara umum tingkat kesehatan wanita di Indonesia masih cukup rendah. Mereka yang tampaknya tak memiliki keluhan apa-apa, belum tentu sehat. "Sulit sekali mengatakan apakah wanita dan ibu Indonesia kini lebih sehat," kata Kartono. Secara biologis saja, wanita memang mengalami masalah kesehatan reproduksi, seperti kehamilan, persalaian, menyusui, dan sejenisnya. Wanita juga rentan terkena infeksi pada saluran reproduksi. Belum lagi soal tekanan mental akibat masalah ekonomi yang sulit. Ini jelas bias mempengaruhi kesehatan kaum wanita. Dalam soal program keluarga berencana (KB) misalnya, wanita jelas lebih berat menganggung resiko. Dari data akseptor, peserta KB pria jauh lebih sedikit disbanding wanita. Cuma sekitar 1,3 persen dari jumlah keseluruhan akseptor di Indonesia. Sekitar 0,7 persennya melalui Medis Operasi Pria (MOP) dan 0,6 persennya menggunakan kondom. Sementara untuk wanita, berbagai jenis alat KB dikembangkan sangat signifikan. Banyak sekali produk dan merek alat kontrasepsi baru yang muncul. Malah dikhawatirkan, boleh jadi wanita dijadikan obyek produk-produk baru itu, menambah tingginya resiko yang akan ditanggung oleh wanita. Dalam hubungan itulah Ketua BKKBN, Dr. Soemarjati Arjoso, menganjurkan adanya infored choice dan informed consent. Yang pertama, merupakan hak para akseptor KB untuk memilih jenis KB yang sesuai bagi dirinya, itu pun seharusnya berdasarkan kecocokan, baik dari efek sampingnya, maupun kenyamanan bagi dirinya sendiri. Persoalan KB ini pun sesungguhnya bukanhanya persoalan kaumibu atau wanita, tapi juag pasangannya. Suami harus mengetahui jenis KB apa yang digunakan isterinya sehingga ia pun turut terlibat dan bertanggung jawab. Itulah yang dimaksud dengan informed consent dimana pasangan suami-isteri menyatakan peretujuannya untuk pemasangan jenis KB tertentu. Informed consent ini berlaku juga untuk jenis KB seperti IUD, Medis Operasi Pria (MOP) dan Medis Operasi Wanita (MOW). Tujuannya adalah aga KB juga merupakan urusan pria. Namun menurut Dr. Sartono Muhammad, kepentingan dan hak pasien dalam hal KB kini tak diperhatikan lagi. Makanya ia menyarankan agar saran BKKBN berkaitan dengan pernyataan persetujuan kedua belah pihak untuk ber-KB (informed consent) ditiadakan. Hal ini disebabkan adanya kekhawatiran informed consent itu disalahgunakan. Justru dalam konteks itulah Dr. Soemarjati Arjoso menegaskan, masalah KB dan kesehatan wanita memang merupakan tanggung jawab bersama pasangan suami-isteri. Menurut dia, semua pihak pun harus mengatasi permasalahan ini. Angka Kematian Ibu Pada sisi lain, angka kematian ibu (AKI) bersalin masih tinggi. Hal ini diungkapkan oleh Prof. Gulardi dari Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP). "Karena itu perhatian perlu ditingkatkan pada persoalan ibu. Kaitannya sangat erat dengan kependudukan dan kondisi social ekonomi atau kemiskinan di masyarakat," katanya. Berdasarkan data yang ada, AKI saat melahirkan di Indonesia masih terbilang tinggi. Bahkan tertinggi di Asia Tenggara. AKI di Indonesia 8,5 kali lebih besar ketimbang AKI di Thailand. Pada tahun 2002 misalnya, terdapat angka AKI dalam proes persalinan 391 per 10.000 ini meningkat dari tahun sebelumnya. (373 per 10.000). Kaum wanita juga disinyalir banyak yang menderita anemia (kekurangan darah). Ada sinyalemen yang menyatakan bahwa kemungkinan sekitar 60 persen wanita usia wanita produktif di Indonesia mengidap penyakit anemia
[wanita-muslimah] 30- The Romans (Ar-Rüm)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Alif. Lám. Mím. 2.. The Romans have been defeated- 3.. In a land close by; but they, (even) after (this) defeat of theirs, will soon be victorious- 4.. Within a few years. With Allah is the Command, in the past and in the Future: on that Day shall the Believers rejoice- 5.. With the help of Allah. He gives victory to whom He will, and He is Exalted in Might, Most Merciful. 6.. (It is) the promise of Allah. Never does Allah fail from His promise: but most men know not. 7.. They know but the outer (things) in the life of this world: but of the Hereafter they are heedless. 8.. Do they not reflect in their own minds? Not but in truth and for a term appointed, did Allah create the heavens and the earth, and all between them: yet are there truly many among men who deny the meeting with their Lord (at the Resurrection)! 9.. Do they not travel through the earth, and see what was the end of those before them? They were superior to them in strength: they tilled the soil and populated it in greater numbers than these have done: there came to them their messengers with Clear (Signs). (Which they rejected, to their own destruction): it was not Allah Who wronged them, but they wronged their own souls. 10.. In the long run evil will be the End of those who do evil; for that they rejected the Signs of Allah, and held them up to ridicule. 11.. It is Allah Who begins the creation; then repeats it; then shall ye be brought back to Him. 12.. On the Day when the Hour will come, the guilty will be struck dumb with despair. 13.. No intercessor will they have among their "Partners" and they will (themselves) reject their "Partners". 14.. On the Day when the Hour will come,- that Day shall (all men) be sorted out. 15.. Then those who have believed and worked righteous deeds, shall be made happy in a Mead of (Delight). 16.. And those who have rejected Faith and falsely denied Our Signs and the meeting of the Hereafter,- such shall be brought forth to Punishment. 17.. So glory be to Allah, when ye reach eventide and when ye rise in the morning; 18.. Yea, to Him be praise, in the heavens and on earth; and in the late afternoon and when the day begins to decline. 19.. It is He Who brings out the living from the dead, and brings out the dead from the living, and Who gives life to the earth after it is dead: and thus shall ye be brought out (from the dead). 20.. Among His Signs in this, that He created you from dust; and then,- behold, ye are men scattered (far and wide)! 21.. And among His Signs is this, that He created for you mates from among yourselves, that ye may dwell in tranquillity with them, and He has put love and mercy between your (hearts): verily in that are Signs for those who reflect. 22.. And among His Signs is the creation of the heavens and the earth, and the variations in your languages and your colors: verily in that are Signs for those who know. 23.. And among His Signs is the sleep that ye take by night and by day, and the quest that ye (make for livelihood) out of His Bounty: verily in that are Signs for those who hearken. 24.. And among His Signs, He shows you the lightning, by way both of fear and of hope, and He sends down rain from the sky and with it gives life to the earth after it is dead: verily in that are Signs for those who are wise. 25.. And among His Signs is this, that heaven and earth stand by His Command: then when He calls you, by a single call, from the earth, behold, ye (straightway) come forth. 26.. To Him belongs every being that is in the heavens and on earth: all are devoutly obedient to Him. 27.. It is He Who begins the creation; then repeats it; and for Him it is most easy. To Him belongs the loftiest similitude (we can think of) in the heavens and the earth: for He is Exalted in Might, full of wisdom. 28.. He does propound to you a similitude from yourselves: do ye have partners among those whom your right hands possess, to share as equals in the wealth We have bestowed on you? Do ye fear them as ye fear each other? Thus do we explain the Signs in detail to a people that understand. 29.. Nay, the wrong-doers (merely) follow their own desires, being devoid of knowledge. But who will guide those whom Allah leaves astray? To them there will be no helpers. 30.. So set thou thy face truly to the religion being upright; the nature in which Allah has made mankind: no change (there is) in the work (wrought) by Allah: that is the true Religion: but most among mankind know not. 31.. Turn ye back in repentance to Him, and fear Him: establish regular prayers, and be not ye among those who join gods with Allah,- 32.. Those who split up their Religion, and become (mere) Sects,- each party rejoicing in that which is with itself! 33.. When trouble touches men, they cry to t
[wanita-muslimah] 29- The Spider (Al-Ànkabüt)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Alif. Lám. Mím. 2.. Do men think that they will be left alone on saying, "We believe", and that they will not be tested? 3.. We did test those before them, and Allah will certainly know those who are true from those who are false. 4.. Do those who practice evil think that they will outstrip Us? Evil is their judgment! 5.. For those whose hopes are in the meeting with Allah, the Term (appointed) by Allah is surely coming: and He hears and knows (all things). 6.. And if any strive (with might and main), they do so for their own souls: for Allah is free of all needs from all creation. 7.. Those who believe and work righteous deeds,- from them shall We blot out all misdeed that they have committed, and We shall reward them according to the best of their deeds. 8.. We have enjoined on man kindness to parents: but if they (either of them) strive (to force) thee to join with Me (in worship) anything of which thou hast no knowledge, obey them not. Ye have (all) to return to Me, and I will tell you (the truth) of all that ye did. 9.. And those who believe and work righteous deeds,- them shall We admit to the company of the Righteous. 10.. Then there are among men such as say, "We believe in Allah"; but when they suffer affliction in (the Cause of) Allah, they treat men's oppression as if it were the Wrath of Allah. And if help comes (to thee) from thy Lord, they are sure to say, "We have (always) been with you!" Does not Allah know best all that is in the hearts of all creation? 11.. And Allah most certainly knows those who believe, and as certainly those who are Hypocrites. 12.. And the Unbelievers say to those who believe: "Follow our path, and we will bear (the consequences) of your faults." Never in the least will they bear their faults: in fact they are liars! 13.. They will bear their own burdens, and (other) burdens along with their own, and on the Day of Judgments they will be called to account for their falsehoods. 14.. We did send Noah to his people, and he tarried among them a thousand years less fifty: but the Deluge overwhelmed them while they (persisted in) sin. 15.. But We saved him and the companions of the Ark, and We made the (Ark) a Sign for all peoples! 16.. And (We also saved) Abraham: behold, he said to his people, "Serve Allah and fear Him: that will be best for you- If ye understand! 17.. "For ye do worship idols besides Allah, and ye invent falsehood. The things that ye worship besides Allah have no power to give you sustenance: then seek ye sustenance from Allah, serve Him, and be grateful to Him: to Him will be your return. 18.. "And if ye reject (the Message), so did generations before you: and the duty of the messenger is only to preach publicly (and clearly)." 19.. See they not how Allah originates creation, then repeats it: truly that is easy for Allah. 20.. Say: "Travel through the earth and see how Allah did originate creation; so will Allah produce a later creation: for Allah has power over all things. 21.. "He punishes whom He pleases, and He grants Mercy to whom He pleases, and towards Him are ye turned. 22.. "Not on earth nor in heaven will ye be able (fleeing) to frustrate (His Plan), nor have ye, besides Allah, any protector or helper." 23.. Those who reject the Signs of Allah and the Meeting with Him (in the Hereafter),- it is they who shall despair of My Mercy: it is they who will (suffer) a most grievous Chastisement. 24.. So naught was the answer of (Abraham's) people except that they said: "Slay him or burn him." But Allah did save him from the Fire. Verily in this are Signs for people who believe. 25.. And he said: "For you, ye have taken (for worship) idols besides Allah, out of mutual love and regard between yourselves in this life; but on the Day of Judgment ye shall disown each other and curse each other: and your abode will be the Fire, and ye shall have none to help." 26.. But Lüt believed him. He said: "I will leave home for the sake of my Lord: for He is Exalted in Might, and Wise." 27.. And We gave (Abraham) Isaac and Jacob, and ordained among his progeny Prophethood and Revelation, and We granted him his reward in this life; and he will be in the Hereafter of the Righteous. 28.. And (remember) Lüt: behold, he said to his people: "Ye do commit lewdness, such as no people in Creation (ever) committed before you. 29.. "Do ye indeed approach men, and cut off the highway?- and practice wickedness (even) in your councils?" But his people gave no answer but this: they said: "Bring us the Wrath of Allah if thou tellest the truth." 30.. He said: "O my Lord! Help Thou me against people who do mischief!" 31.. When Our Messengers came to Abraham with the good news, they said: "We are indeed going to destroy the people of this township: for truly they
[wanita-muslimah] Tim Perumus Ajukan Dua Alternatif Nama RUU APP
Rabu, 15 Maret 2006 JAKARTA -- Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU) Antipornografi dan Pornoaksi (APP), Chairunnisa, menjelaskan beberapa materi draf awal sudah ada yang dirumuskan di draf baru. Rumusan baru yang disusun Tim Perumus (Timus) RUU APP itu terkait judul UU, pasal pelarangan, dan kriteria pornografi. Kalau draf lama RUU berjudul Antipornografi dan Pornoaksi, kini muncul dua alternatif judul. Pertama, judulnya adalah UU tentang Pornografi. Alternatif kedua berjudul UU tentang Pornografi dan Pornoaksi dengan menghilangkan kata 'anti'. ''Alternatif pertama menghilangkan pornoaksi karena untuk mendefinisikannya itu sulit, sehingga menuangkan dalam pasal-pasalnya pun akan sulit,'' kata anggota FPG DPR ini. Timus, jelasnya, juga menyepakati bab berisi pasal-pasal larangan di draf awal yang diubah menjadi bab pengaturan. Bab ini lebih mengatur pornografi itu bagaimana, batasan-batasannya, serta larangannya. Namun, larangan di bab pengaturan itu tidak seperti di draf awal. Timus sendiri belum menyepakati redaksional bab pengaturan ini. Adapun kriteria pornografi, disepakati harus memenuhi tiga unsur, yaitu unsur eksploitasi seksual, disengaja, dan di muka umum. Kriteria ini termasuk grafis, baik di media cetak maupun elektronik. Namun, secara redaksional kriteria ini belum dibahas. Sementara bab tentang Badan Antipornografi dan Pornoaksi Nasional (BAPPN) sepakat dihapus karena ada badan lain yang terkait, seperti Badan Sensor Film. Timus menganggap perlu mengefektifkan badan-badan yang sudah ada, termasuk peran serta masyarakat. Sedangkan mengenai sanksi belum dibicarakan karena pembahasan Timus belum sampai ke bab tersebut. Meskipun ia menegaskan bahwa pasal tentang sanksi tidak mungkin dihapus. ''Rumusan ini masih akan disampaikan ke pleno Pansus RUU APP untuk disepakati.'' Ketua Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menegaskan, ketentuan tentang sanksi dan institusi yang berwenang harus jelas di RUU APP ini. Sebab, kalau tidak jelas UU itu hanya akan menjadi 'pasal-pasal kertas' belaka. ''UU ini harus berwibawa dalam implementasinya,'' kata Anas. Karena menyangkut masa depan karakter bangsa, maka pembahasan dan penuntasannya tidak boleh ada kompromi terhadap hal-hal yang prinsipil. ''Yang boleh dinegosiasikan adalah hal-hal teknis.'' Ketua Pansus RUU APP, Balkan Kaplale, menjelaskan di hadapan pimpinan umat Islam se-Sulawesi Selatan, aturan tentang sanksi masih dikompromikan. Namun, katanya, Menkumham, Hamid Awaluddin, pada 28 Oktober 2005 berjanji di hadapan Pansus APP akan menyerahkan separuh revisi KUHP ke RUU APP. Sebab, revisi KUHP yang terdiri atas 747 pasal membutuhkan waktu hingga lima tahun. Balkan menambahkan, sembilan lembar hasil Timus berisi lima kesepakatan telah dibagikan ke seluruh anggota Pansus untuk dipelajari. (vie/hri ) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] AS Harapkan Peran Besar RI
Sejumlah tokoh meminta pemerintah bersikap tegas terhadap AS. JAKARTA -- Menlu Amerika Serikat (AS), Condoleezza Rice, mengawali kunjungan di Jakarta, kemarin (14/3). Ia berbicara dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bertemu Menlu Hassan Wirajuda, dan mengunjungi sebuah madrasah. ''Indonesia telah membuat perubahan besar dalam demokrasi selama beberapa tahun terakhir,'' kata Rice di Deplu. Menurut dia, bukti nyata perubahan itu terlihat dari pelaksanaan pemilihan umum langsung yang demokratis dan upaya membangun hubungan baik dengan Timor Leste. Masyarakat Indonesia, kata Rice, tampak hidup dalam harmonisasi yang baik antaragama, ras, dan suku dengan mengedepankan toleransi. Dia berharap agar kerja sama AS dengan Indonesia dalam berbagai bidang dapat ditingkatkan. Menurut Rice, Indonesia memiliki peranan yang signifikan bagi negara-negara di seluruh dunia. Dia mengharapkan peran Indonesia dalam membawa suara Islam moderat bisa terus ditingkatkan, sehingga dapat memberi sumbangan yang berharga bagi penyelesaian konflik-konflik di dunia. Tentang hal itu, Presiden Yudhoyono menegaskan kembali posisi Indonesia dalam masalah Palestina. Kepada tamunya, Yudhoyono mengatakan Indonesia konsisten mendukung terbentuknya negara Palestina yang berdaulat, utuh, dan berdampingan secara damai dengan Israel, sesuai peta jalan damai. Indonesia juga menyambut hasil pemilu Palestina yang dimenangkan Hamas. Dalam perbincangan di Kantor Presiden, Yudhoyono antara lain didampingi Menko Polkumkam, Widodo AS; Menko Kesra, Aburizal Bakrie; Menlu, Hassan Wirajuda; Menkeu, Sri Mulyani; Menteri Perdagangan, Mari E Pangestu; dan Menkes, Siti Fadillah Supari. Yudhoyono juga mengangkat masalah dialog Islam dan Barat. ''Presiden menekankan bahwa perlu selalu dibangun jembatan antara Islam dan Barat,'' ujar Juru Bicara Presiden, Dino Patti Djalal, usai pertemuan tersebut. Berkaitan dengan hal itu, Presiden menyambut baik pernyataan Pemerintah AS yang kritis terhadap penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW. Sikap semacam itu perlu, sehingga garis antara Islam dan Barat itu tidak menganga. Pada pertemuan itu, Rice pun menyampaikan penghargaan atas kesepakatan damai Aceh. Dia menilai kesepakatan itu sebagai hasil perdamaian besar di dunia. Namun, menurut Dino, pembicaraan selama satu jam itu sama sekali tidak menyentuh masalah Freeport, Hambali, dan pandemi flu burung. Dalam konferensi pers bersama Hassan Wirajuda di Pejambon, Rice menyatakan sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang militer dengan Indonesia. ''Termasuk IMET,'' katanya. IMET adalah program pelatihan dan pendidikan militer internasional di AS. Rice menilai lompatan besar Indonesia dalam demokrasi dan reformasi juga menyentuh militer. AS, kata dia, percaya bahwa reformasi di tubuh TNI merupakan hal yang baik, sehingga AS dapat memperoleh dampak positif dengan menjalin kerja sama dengan TNI. Sementara itu di Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur, beberapa tokoh seperti Amien Rais, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Jenderal (pur) Wiranto, serta KH Hasyim Muzadi, meminta Pemerintah Indonesia bersikap tegas terhadap Amerika. ''Naluri Amerika untuk mengintervensi dunia terlalu besar kata Wiranto. Latar *Kunjungan Rice tampaknya dilatarbelakangi keinginan AS untuk menunjukkan perhatian mereka terhadap negara-negara berpenduduk Muslim. *pengamanan Rice tergolong ekstra ketat, melibatkan 1.000 aparat polisi, 12 agen rahasia AS, dan enam marinir bersenjata. Ketatnya pengamanan sempat memicu insiden dengan wartawan. (osa/lan/aji ) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] 28- Narration (Al-Qasas)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Tá. Sín. Mím. 2.. These are Verses of the Book that makes (things) clear. 3.. We rehearse to thee some of the story of Moses and Pharaoh in Truth, for people who believe. 4.. Truly Pharaoh elated himself in the land and divided its people into sections, depressing a group among them: their sons he slew, but he kept alive their females: for he was indeed an evil- doer. 5.. And We wished to be Gracious to those who were being depressed in the land, to make them leaders (in faith) and make them heirs, 6.. To establish a firm place for them in the land, and to show Pharaoh, Hámán and their hosts, what they were dreading from them. 7.. So We sent this inspiration to the mother of Moses: "Suckle (thy child), but when thou hast fears about him, cast him into the river, but fear not nor grieve: for We shall restore him to thee, and We shall make him one of Our messengers." 8.. Then the people of Pharaoh picked him up (from the river): (It was intended) that (Moses) should be to them an adversary and a cause of sorrow: for Pharaoh and Hámán and (all) their hosts were men of sin. 9.. The wife of Pharaoh said: "(Here is) joy of the eye, for me and for thee: slay him not. It may be that he will be use to us, or we may adopt him as a son." And they perceived not (what they were doing)! 10.. And the heart of the mother of Moses became void: she was going almost to disclose his (case), had We not strengthened her heart (with faith), so that she might remain a (firm) believer. 11.. And she said to the sister of (Moses), "Trace him" So she (the sister) watched him from a distance and they perceived not. 12.. And We ordained that he refused suck at first, until (his sister came up and) said: "Shall I point out to you the people of a house that will nourish and bring him up for you and take care of him?" 13.. Thus did We restore him to his mother, that her eye might be comforted, that she might not grieve, and that she might know that the promise of Allah is true: but most of them do not know. 14.. When he reached full age, and was firmly established (in life), We bestowed on him wisdom and knowledge: for thus do We reward those who do good. 15.. And he entered the City at a time when its people were not watching: and he found there two men fighting,- one of his own people, and the other, of his foes. Now the man of his own people appealed to him against his foe, and Moses struck him with his fist and killed him. He said: "This is a work of Satan: for he is an enemy that manifestly misleads!" 16.. He prayed: "O my Lord! I have indeed wronged my soul! Do Thou then forgive me!" So (Allah) forgave him: for He is the Oft-Forgiving, Most Merciful. 17.. He said: "O my Lord! For that Thou hast bestowed Thy Grace on me, never shall I be a help to those who sin!" 18.. In the morning he was in the city, fearful and vigilant, when behold, the man who had, the day before, sought his help called aloud for his help (again). Moses said to him: "Thou art truly, one erring manifestly!" 19.. Then, when he was about to lay his hand on their enemy, the man said: "O Moses! Is it thy intention to slay me as thou slewest a man yesterday? Thou only desire to become a tyrant in the land, and not to be one who sets things right!" 20.. And there came a man, running, from the furthest end of the City. He said: "O Moses! the Chiefs are taking counsel together about thee, to slay thee: so get thee away, for I do give thee sincere advice." 21.. He therefore got away therefrom, looking about, in a state of fear. He prayed "O my Lord! save me from people given to wrong-doing." 22.. Then, when he turned his face towards (the land of) Madyan, he said: "I do hope that my Lord will show me the smooth and straight Path." 23.. And when he arrived at the watering (place) in Madyan, he found there a group of men watering (their flocks), and besides them he found two women who were keeping back (their flocks). He said: "What is the matter with you?" They said: "We cannot water (our flocks) until the shepherds take back (their flocks): and our father is a very old man." 24.. So he watered (their flocks) for them; then he turned back to the shade, and said: "O my Lord! truly am I in (desperate) need of any good that Thou dost send me!" 25.. Afterwards one of the (damsels) came (back) to him, walking bashfully. She said: "My father invites thee that he may reward thee for having watered (our flocks) for us." So when he came to him and narrated the story, he said: "Fear thou not: (well) hast thou escaped from unjust people." 26.. Said one of the (damsels): "O my (dear) father! engage him on wages: truly the best of men for thee to employ is the (man) who is strong and trusty" 27.. He said: "I intend to wed one of these my daughters to thee, on condition that
[wanita-muslimah] 24. Wawasan Al-Qur'an
24. Politik Kata politik pada mulanya terambil dari bahasa Yunani dan atau Latin politicos atau politõcus yang berarti relating to citizen. Keduanya berasal dari kata polis yang berarti kota. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata politik sebagai "segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain." Juga dalam arti "kebijakan, cara bertindak (dalam menghadapi atau menangani satu masalah)." Dalam kamus-kamus bahasa Arab modern, kata politik biasanya diterjemahkan dengan kata siyasah. Kata ini terambil dari akar kata sasa-yasusuyangbiasadiartikanmengemudi, mengendalikan, mengatur, dan sebagainya. Dari akar kata yang sama ditemukan kata sus yang berarti penuh kuman, kutu, atau rusak. Dalam Al-Quran tidak ditemukan kata yang terbentuk dari akar kata sasa-yasusu, namun ini bukan berarti bahwa Al-Quran tidak menguraikan soal politik. Sekian banyak ulama Al-Quran yang menyusun karya ilmiah dalam bidang politik dengan menggunakan Al-Quran dan sunnah Nabi sebagai rujukan. Bahkan Ibnu Taimiyah (1263-1328) menamai salah satu karya ilmiahnya dengan As-siyasah Asy-Syar'iyah (Politik Keagamaan). Uraian Al-Quran tentang politik secara sepintas dapat ditemukan pada ayat-ayat yang berakar kata hukm. Kata ini pada mulanya berarti "menghalangi atau melarang dalam rangka perbaikan". Dari akar kata yang sama terbentuk kata hikmah yang pada mulanya berarti kendali. Makna ini sejalan dengan asal makna kata sasa-yasusu-sais siyasat, yang berarti mengemudi, mengendalikan, pengendali, dan cara pengendalian. Hukm dalam bahasa Arab tidak selalu sama artinya dengan kata "hukum" dalam bahasa Indonesia yang oleh kamus dinyatakan antara lain berarti "putusan". Dalam bahasa Arab kata ini berbentuk kata jadian, yang bisa mengandung berbagai makna, bukan hanya bisa digunakan dalam arti "pelaku hukum" atau diperlakukan atasnya hukum, tetapi juga ia dapat berarti perbuatan dan sifat. Sebagai "perbuatan" kata hukm berarti membuat atau menjalankan putusan, dan sebagai sifat yang menunjuk kepada sesuatu yang diputuskan. Kata tersebut jika dipahami sebagai "membuat atau menjalankan keputusan", maka tentu pembuatan dan upaya menjalankan itu, baru dapat tergambar jika ada sekelompok yang terhadapnya berlaku hukum tersebut. Ini menghasilkan upaya politik. Kata siyasat sebagaimana dikemukakan di atas diartikan dengan politik dan juga sebagaimana terbaca, sama dengan kata hikmat. Di sisi lain terdapat persamaan makna antara pengertian kata hikmat dan politik. Sementara ulama mengartikan hikmat sebagai kebijaksanaan, atau kemampuan menangani satu masalah sehingga mendatangkan manfaat atau menghindarkan mudarat. Pengertian ini sejalan dengan makna kedua yang dikemukakan Kamus Besar Bahasa Indonesia tentang arti politik, sebagaimana dikutip di atas. Dalam Al-Quran ditemukan dua puluh kali kata hikmah, kesemuanya dalam konteks pujian. Salah satu di antaranya adalah surat Al-Baqarah (2): 269: Siapa yang dianugerahi hikmah, maka dia telah dianugerahi kebajikan yang banyak. WAWASAN POLITIK DALAM AL-QURAN Dalam Al-Quran ditemukan sekian banyak ayat yang berbicara tentang hukm (Arab). Pengamatan sepintas, boleh jadi mengantarkan orang yang berkata, bahwa ada ayat Al-Quran yang secara tegas mengkhususkannya hanya kepada dan bersumber dari Allah yakni ayat yang menyatakan, Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah (QS Al-An'am [6]: 57) Kelompok Khawarij yang tidak menyetujui kebiiaksanaan Khalifah keempat Ali bin Abi Thalib pernah mengangkat slogan yang bunyinya sama dengan redaksi penggalan ayat tersebut, tetapi ditanggapi oleh Ali r.a. dengan berkata, Kalimat yang benar, tetapi yang dimaksudkan adalah batil. Memang ada empat ayat Al-Quran yang menggunakan redaksi tersebut, tetapi ada dua hal yang harus digarisbawahi dalam hubungan ini. Pertama, keempat ayat yang menggunakan redaksi tersebut dikemukakan dalam konteks tertentu. Perhatikan ayat-ayat berikut: Katakanlah, "Sesungguhnya aku dilarang menyembah apa-apa yang kamu sembah selain Allah". Katakanlah, "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu. Sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk". Katakanlah, "Sesungguhnya aku berada di atas bukti yang nyata (Al-Quran). Bukanlah wewenangku untuk menurunkan azab yang kamu tuntut disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi Keputusan yang baik" (QS Al-An'am [6]: 56-57). Ayat ini seperti terbaca berbicara dalam konteks ibadah serta keputusan menjatuhkan sanksi hukum yang berkaitan dengan wewenang Allah. Dalam surat Yusuf (12): 40,
[wanita-muslimah] Rice Puji Indonesia Contoh Demokrasi dan Toleransi Beragama
Rabu, 15 Maret 2006 Menteri Luar Negeri AS, Condoleeza Rice, sempat memuji-muji Indonesia. Katanya, Indonesia adalah kawan seperjuangan. Indonesia juga contoh demokrasi. Ada apa? Hidayatullah.com--Dalam kunjungannya ke Indoensia, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Condoleeza Rice, sempat memuji-muji, katanya, mengatakan bahwa Indonesia dipandang sebagai kawan dan rekan seperjuangan Amerika. Rice juga menyatakan bahwa Indonesia merupakan contoh kehidupan demokrasi dan toleransi beragama. Menurut Rice, Amerika Serikat memandang semakin menguatnya TNI sebagai bagian dari upaya untuk mengimbangi pengaruh Cina yang semakin meluas. AS juga ingin menggunakan Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, sebagai saluran informasi bagi warga Muslim di Timur Tengah. Pernyataan Rice itu disampaikan dalam sebuah jumpa pers setelah pertemuan dengan Menlu Hassan Wirayuda. Rice mengatakan, masih banyak yang harus dikerjakan dalam upaya mencegah perluasan penggunaan senjata, upaya melawan terorisme serta penegakkan demokrasi dan toleransi. Rice dijadwalkan akan menyampaikan pidato tentang kebijakan luar negeri Amerika di Indonesia hari ini sebelum terbang menuju Australia. "Saya pikir, Indonesia adalah negara yang memberikan inspirasi kepada dunia yang sedang berjuang menyatukan perbedaan," kata Rice. Menurut dia, kerukunan umat beragama, suku, dan ras mendukung proses pendewasaan demokrasi itu. "Kami mengagumi proses demokrasi di sini. Karena itu, kami ingin menjadi partner masyarakat Indonesia," ujarnya. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Amerika ingin menjadi partner Indonesia dalam hubungan bilateral. Misalnya, hubungan antara militer, pemberantasan teroris, dan peningkatan pendidikan serta kebudayaan. "Kami ingin meningkatkan kerja sama pendidikan dan kebudayaan untuk pemuda dan mahasiswa," katanya. Disambut Demo Hari kedua kedatangan wanita kelahiran Birmingham, Alabama, terus disambut unjukrasa dari berbagai komponen masyarakat. Di Medan, Solo dan Yogyakarta, Rice didemo kalangan mahasiswa dan aktivis islam. Beragam tuntutan tentang Rice, aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) misalnya, menilai kedatangan Menlu AS itu sebagai agenda tersembunyi. Semantara kalangan mahasiswa menilai, kedatangannya itu justru dicurigai akan melakukan 'pencaplokan' terhadap berbagai aset-aset strategis Indonesia. Apalagi, beberapa hari lalu, sebuah perusahaan AS, ExxonMobile menang tender. Sebelumnya, Selasa kemarin, sekitar 600 lebih elemen umat Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) juga menyambut kedatangan Condoleeza Rice dengan unjukrasa. Forum Umat Islam (FUI) yang merupakan gabungan dari sekitar 30 lebih ormas Islam itu melakukan demontrasi di depan gedung Kantor Kedubes AS, di Jalan Medan Merdeka Selatan dan menyampaikan orasi menolak kehadiran Menlu AS tersebut. (abcn/hid/cha) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Serangan Israel ke Penjara Palestina Dikecam, AS dan Inggris Terlibat
15 Mar 2006 Organisasi pemantau hak asasi manusia Amnesty International, Sekjen PBB Kofi Annan dan Sekjen Liga Arab Amr Moussa, mengecam serangan dan pengepungan yang dilakukan oleh Israel ke penjara Areha yang terletak di kota Jericho, Tepi Barat, Selasa (14/3). Amnesty International dalam pernyataan yang dimuat di situs resminya menyatakan, otoritas Israel bertanggung jawab atas keselamatan para tahanan warga Palestina dan staf penjara, setelah melakukan serangan dan pengepungan itu. Amnesty International juga menyerukan kembali desakannya agar Israel menghentikan politik pembunuhannya dan penggunaan kekuataan senjata. Desakan agar Israel menghentikan tindak kekerasannya di Jalur Gaza juga disampaikan oleh Sekjen Kofi Annan. Melalui juru bicaranya Stephane Dujarric, Annan menyatakan "keprihatinannya yang mendalam" atas tewasnya sejumlah aparat kepolisian Palestina dan penculikan sejumlah aparat internasional. Seperti diberitakan, pendudukan Israel pada Selasa kemarin menyerang dan mengepung penjara Areha di Jericho, Tepi Barat, untuk menangkap salah satu pemimpin Front for the Liberation of Palestine (PFLP) Ahmad Saadat, yang ditahan di penjara itu karena dituduh menjadi otak pembunuhan menteri pariwisata Israel, Rehavam Zeevi pada tahun 2001. Saadat ditahan di bawah pengawasan AS dan Inggris sejak 2002. Dalam serangannya kemarin, pasukan Israel mengepung penjara Areha dengan tank-tank dan menembakkan sejumlah misil agar Saadat menyerah. Saadat dan enam orang rekan seperjuangannya akhirnya memang menyerah. Sumber di kemiliteran Israel mengungkapkan, selain Saadat yang menjadi target utama mereka, sekitar 150 tahanan Palestina juga menyerah. Pada kesempatan itu, pasukan Israel ikut menciduk Fuad Shobaki, tahanan Palestina yang dituduh menyelundukan senjata 'ilegal' ke Palestian beberapa tahun yang lalu. Menteri keamanan publik Israel, Gideon Ezra membenarkan bahwa aksi serangan dan pengepungan ke penjara Areha adalah sebuah misi khusus untuk menangkap Ahmad Saadat dan empat pejuang Front for the Liberation of Palestine (PFLP) lainnya, setelah seminggu sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan akan membebaskan Saadat. Dalam aksi kekerasan Israel kemarin, dua aparat keamanan Palestina tewas dan 23 orang lainnya mengalami luka-luka. AS dan Inggris Terlibat Amnesty International, Liga Arab dan Organisasi Konferensi Islam menuding AS dan Inggris ikut berperan dalam aksi serangan Israel ke penjara Areha kemarin. "Jelas, ada semacam kordinasi. Penarikan anggota pemantau dari AS dan Inggris menimbulkan tanda tanya," kata Sekjen Liga Arab Amr Musa pada stasiun televisi Aljazeera. Sebelum penyerangan, para pemantau dari AS dan Inggris yang berada di penjara Areha tempat Saadat ditahan, memang diminta keluar. OKI mengingatkan AS dan Inggris, bahwa serangan semacam ini hanya akan memperluas eskalasi 'kekerasan dan ekstrimisme' di seluruh dunia. "Pemerintah Inggris dan AS bertanggung jawab secara langsung dan serius atas apa yang terjadi di penjara itu dan akan disusul dengan kekerasan lainnya," kata OKI dalam pernyataan resminya. Sementara itu, Menlu Inggris Jack Straw berdalih, para pemantau ditarik keluar dari penjara karena mereka menghadapi 'ancaman yang makin meningkat atas keselamatan mereka' dan pemerintah Palestina tidak bisa memenuhi kewajibannya untuk melindungi mereka. Alasan yang sama juga diungkapkan juru bicara departemen luar negeri AS Sean McCormack dalam kunjungannya di Jakarta mendampingi Menlu AS Condoleezza Rice. "Para pemantau ditarik keluar karena alasan keselamatan mereka. Pemerintah Palestina berulangkali mendapatkan informasi tentang hal ini," kata McCormack. Meski demikian, ia menolak memberikan penjelasan mengapa penarikan para pemantau dilakukan hanya beberapa menit sebelum serangan Israel dilakukan ke penjara itu. "Tanya pihak Israel," kata McCormack pendek. (ln/iol/aljz) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] 27- The Ants (An-Naml)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. These are verses of the Qurán,-a book that makes (things) clear; 2.. A Guide: and Glad Tidings for the believers,- 3.. Those who establish regular prayers and give Zakat, and also have sure faith in the hereafter. 4.. As to those who believe not in the Hereafter, We have made their deeds pleasing in their eyes; and so they wander about blindly. 5.. Such are they for whom a grievous Chastisement is (waiting); and in the Hereafter theirs will be the greatest loss. 6.. As to thee, thou receivest the Qurán from One All-Wise, All-Knowing. 7.. Behold! Moses said to his family: "I perceive a fire; soon will I bring you from there some information, or I will bring you a burning brand (to light our fuel), that ye may warn yourselves. 8.. But when he came to the (fire), a voice was heard: "Blessed are those in the fire and those around: and Glory to Allah, the Lord of the Worlds. 9.. "O Moses! Verily, I am Allah, the Exalted in Might, the Wise! ... 10.. "Now do thou throw thy rod!" But when he saw it moving (of its own accord) as if it had been a snake, he turned back in retreat, and retraced not his steps: "O Moses!" (it was said), "Fear not: truly, in My presence, those called as messengers have no fear,- 11.. "But if any have done wrong and have thereafter substituted good to take the place of evil, truly, I am Oft-Forgiving, Most Merciful. 12.. "Now put thy hand into thy bosom, and it will come forth white without stain (or harm): (these are) among the nine Signs (thou wilt take) to Pharaoh and his people: for they are a people rebellious in transgression." 13.. But when Our Signs came to them, visibly, they said: "This is sorcery manifest!" 14.. And they denied them, though their souls acknowledge them wrongfully and out of pride: so see what was the end of those who acted corruptly! 15.. We gave knowledge to David and Solomon: And they both said: "Praise be to Allah, Who has favored us above many of His servants who believe!" 16.. And Solomon was David's heir. He said: "O ye people! We have been taught the speech of birds, and we have been given of every thing: this is indeed Grace manifest (from Allah.)" 17.. And before Solomon were marshaled his hosts,- of Jinns and men and birds, and they were all kept in order and ranks. 18.. At length, when they came to a valley of ants, one of the ants said: "O ye ants, get into your habitations, lest Solomon and his hosts crush you (under foot) without knowing it." 19.. So he smiled, amused at her speech; and he said: "O my Lord! So order me that I may be grateful for Thy favors, which Thou hast bestowed on me and on my parents, and that I may work the righteousness that will please Thee: and admit me, by Thy Grace, to the ranks of Thy Righteous Servants." 20.. And he took a muster of the Birds; and he said: "Why is it I see not the Hoopoe? Or is he among the absentees? 21.. "I will certainly punish him with a severe punishment, or execute him, unless he bring me a clear reason (for absence)." 22.. But the Hoopoe tarried not far: he (came up and) said: "I have compassed which thou hast not compassed, and I have come to thee from Sabá with tidings true. 23.. "I found (there) a woman ruling over them and provided with every requisite; and she has a magnificent throne. 24.. "I found her and her people worshipping the sun besides Allah. Satan has made their deeds seem pleasing in their eyes, and has kept them away from the Path,- so they receive no guidance,- 25.. "So that they worship not Allah, Who brings forth what is hidden in the heavens and the earth, and knows what ye hide and what ye reveal. 26.. "Allah!- there is no god but He!- Lord of the Throne Supreme!" 27.. (Solomon) said: "Soon shall we see whether thou hast told the truth or lied! 28.. "Go thou, with this letter of mine, and deliver it to them: then draw back from them, and (wait to) see what answer they return"... 29.. (The Queen) said: "Ye chiefs! here is delivered to me - a letter worthy of respect. 30.. "It is from Solomon, and is (as follows): 'In the name of Allah, Most Gracious, Most Merciful: 31.. " 'Be ye not arrogant against me, but come to me in submission (to the true Religion).' " 32.. She said: "Ye chiefs! advise me in (this) my affair: no affair have I decided except in your presence." 33.. They said: "We are endued with strength, and given to vehement war: but the command is with thee; so consider what thou wilt command." 34.. She said: "Kings, when they enter a country, despoil it, and make the noblest of its people its meanest thus do they behave. 35.. "But I am going to send him a present, and (wait) to see with what (answer) return (my) ambassadors." 36.. Now when (the embassy) came to Solomon, he said: "Will ye give me abundance in wealth? But that wh
[wanita-muslimah] Meramal Kehancuran Negeri-Negeri Muslim
Daftar negara yang akan hancur kini beredar. Negeri-negeri Muslim menjadi sebagian besar. Termasuk Indonesia. Media, di banyak waktu sering kali menjadi prediksi tentang apa yang mungkin terjadi di masa nanti. Bahkan, bisa jadi, media berubah fungsi sebagai petunjuk praktis pelaksanaan sebuah kebijakan pemerintahan tertentu. Dan dunia, sudah membuktikan kesaktian sebuah media. Beberapa tahun lalu, sebuah artikel tak terlalu panjang ditulis oleh Samuel P. Huntington di Foreign Affairs. Artikel tersebut berjudul Clash of Civilization and the Remaking of World Order. Ya, pada mulanya teori Huntington hanya sebuah makalah di salah satu terbitan Foreign Affairs, sebuah jurnal yang berbase camp di New York, berdiri sejak 1920 dan makin berpengaruh hingga saat ini. Saking berpengaruhnya, tak kurang 11 Menteri Luar Negeri Amerika pernah menulis artikel di Foreign Affairs. Ini menunjukkan, betapa pentingnya jurnal yang satu ini dalam strategi dan kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah Amerika. Kini, hampir seluruh dunia merasakan hasil dari teori yang disusun oleh Huntington dalam Clash of Civilization. Terlebih dunia Islam, yang ditempatkan Samuel P. Huntington sebagai ancaman terbesar bagi kelangsungan sistem demokrasi. Jauh sebelum mengorbitkan Clash of Civilization sebagai teori yang dipraktikkan oleh pemerintahan Amerika, Foreign Affairs telah memuat sebuah artikel dari seorang penulis bernama George F. Keenan yang berjudul Long Telegram. Dalam tulisan ini disusun sebuah doktrin yang kelak lebih dikenal dengan doctrine of containment, sebuah teori yang melahirkan strategi Perang Dingin yang dijalankan oleh Amerika Serikat saat berhadapan dengan Uni Soviet. Setelah Foreign Affairs dengan George F. Keenan dan Samuel P. Huntington, media Amerika lainnya, Foreign Affairs membuat kejutan baru yang menyesakkan. Foreign Affairs adalah sebuah media yang diset untuk melakukan studi dengan tujuan mengamankan dan melindungi kepentingan nasional dan keamanan nasional, untuk Amerika tentunya. Awal Agustus lalu Foreign Affairs bekerjasama dengan sebuah lembaga studi bernama Fund for Peace, menerbitkan sebuah hasil studi tentang prediksi negara-negara yang gagal. Tak hanya gagal, hasil studi tersebut juga menyebutkan negara-negara yang terdaftar bisa jadi runtuh dan bubar. Dan, sebagian besar dari daftar tersebut bertengger nama-nama negeri Muslim. Studi Foreign Affairs dan Fun for Peace tersebut menggunakan data dari Bank Dunia dan juga CIA yang telah terlebih dulu menyusun daftar peringkat yang sama. Bank Dunia telah menyusun daftar 40 negara dengan incom terkecil di dunia. Sedangkan CIA menyusun daftar 20 negara yang di ambang pecah. Sementara Departemen Pembangunan Internasional Inggris mempunyai 46 negara-negara yang kritis. Sedang dalam daftar ini, Foreign Affairs memasukkan 60 nama negara dalam daftar negara-negara yang gagal. Bahkan beberapa di antaranya di ujung tanduk. Padahal, jumlah negara yang tercatat dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa berjumlah 194 negara. Itu berarti, hampir sepertiga negara-negara di dunia diramalkan hancur berkeping tak tentu arah. Foreign Affairs membaginya dalam tiga kategori berdasarkan warna. Kategori pertama berwarna merah menunjukkan negara-negara yang berada dalam posisi kritis. Negera pertama yang diramalkan hancur adalah Pantai Gading (Ivory Coast). Negara yang terletak di Afrika Barat dan berbatasan dengan Liberia, Guinea, Mali, Burkina Faso dan Ghana disebutkan hancur lebur di berbagai aspek. Baik ekonomi, politik, kerusuhan massal yang berkepanjangan, dan 100% membutuhkan intervensi negara asing untuk menyelesaikan masalahnya. Dan tentu saja, yang merasa paling berhak adalah Amerika. Di urutan kedua ada Republik Demokrasi Rakyat Congo. Dan di urutan ketiga ada negeri Islam, Sudan, diprediksi runtuh. Sudan adalah negara terbesar di benua Afrika. Berbatasan dengan Mesir di Utara, Eriteria dan Ethiopia di Timur, Kenya dan Uganda di Tenggara, Congo dan Republik Afrika Tengah di Barat Daya, serta Chad dan Libya di Barat Laut. Sudan sering juga disebut bagian dari Timur Tengah karena negara yang beribukota Khourtum ini sebagian besar penduduknya adalah Muslim. Negara yang merdeka dari Inggris tahun 1956 ini menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa resmi dan mata uang Dinar sebagai alat tukar. Disebutkan, satu dari sekian penyebab runtuhnya Sudan adalah konflik sipil di Darfur dan terus merosotnya tingkat kesejahteraan sosial. Irak menduduki peringkat keempat sebagai negara yang terancam. Terlebih lagi setelah penyerangan Amerika terjadi perang saudara yang masih terus berlanjut hingga sekarang. Baik antara Syiah dan Sunni maupun antara kelompok mujahidin dan pasukan yang pro pendudukan Amerika. Meski kaya dengan potensi minyak, jika situasi politik dalam negeri Irak tak mampu dikendalikan, negeri 1001 malam ini akan jatuh ke dasar jurang. Dan, perlu digarisbawahi, pihak yang diuntungkan adalah negara-negara donor yang kelak menguras habis potensi alam Irak. Dan Amerika, bisa
[wanita-muslimah] 23. Wawasan Al-Qur'an
23. Ekonomi Masalah-masalah pokok ekonomi menurut para pakar mencakup antara 1ain: a. Jenis dan jasa yang diproduksi serta sistemnya. b. Sistem distribusi (untuk siapa barang jasa itu). c. Efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi. d. Inflasi, resesi, dan depresi. e. Dan lain-lain. Melihat luasnya ruang lingkup ekonomi, maka boleh jadi kita dapat menyederhanakan kajian tulisan ini, dengan mengambil alih pandangan sekian pakar yang mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai "ilmu mengenai perilaku manusia yang berhubungan dengan kegiatan mendapatkan uang dan membelanjakannya". Pendorong bagi kegiatan itu adalah kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak mungkin diperoleh secara mandiri. Untuk memenuhinya manusia terpaksa melakukan kerja sama, dan sering kali juga terpaksa harus mengorbankan sebagian keinginannya, atau mengantarnya menetapkan prioritas dalam melakukan pilihan. Namun ada juga manusia yang sukar mengendalikan keinginannya, sehingga ia terdorong untuk menganiaya, baik terhadap sesama manusia maupun makhluk lain. Dari sini amat diperlukan peraturan serta etika yang mengatur kegiatan ekonomi. Peraturan dan etika itulah yang membedakan antara ekonomi yang dianjurkan Al-Quran dengan ekonomi lainnya. Harus diakui bahwa Al-Quran tidak menyajikan rincian, tetapi hanya mengamanatkan nilai-nilai (prinsip-prinsip)-nya saja. Sunnah Nabi dan analisis para ulama dan cendekiawan mengemukakansebagiandaririnciandalamrangka operasionalisasinya. UANG DALAM PANDANGAN AL-QURAN Terlebih dahulu perlu dijelaskan pandangan Al-Quran tentang harta (uang) dan pengembangannya dalam kegiatan ekonomi. "Uang" antara lain diartikan sebagai "harta" kekayaan, dan "nilai tukar bagi sesuatu". Berbeda dengan dugaan sementara orang yang beranggapan bahwa Islam kurang menyambut baik kehadiran uang, pada hakikatnya pandangan Islam terhadap uang dan harta amat positif. Manusia diperintahkan Allah untuk mencari rezeki bukan hanya yang mencukupi kebutuhannya, tetapi Al-Quran memerintahkan untuk mencari apa yang diistilahkannya fadhl Allah, yang secara harfiah berarti "kelebihan yang bersumber dari Allah". Salah satu ayat yang menunjuk ini adalah: Apabila kamu telah selesai shalat (Jumat) maka bertebaranlah di bumi, dan carilah fadhl (kelebihan/rezeki) Allah (QS A1-Jumu'ah [62]: 10). Kelebihan tersebut dimaksudkan antara lain agar yang memperoleh dapat melakukan ibadah secara sempurna serta mengulurkan tangan bantuan kepada pihak lain yang oleh karena satu dan lain sebab tidak berkecukupan. Harta atau uang dinilai oleh Allah Swt. sebagai "qiyaman", yaitu "sarana pokok kehidupan" (QS Al-Nisa' [4): 5). Tidak heran jika Islam memerintahkan untuk menggunakan uang pada tempatnya dan secara baik, serta tidak memboroskannya. Bahkan memerintahkan untuk menjaga dan memeliharanya sampai-sampai Al-Quran melarang pemberian harta kepada pemiliknya sekalipun, apabila sang pemilik dinilai boros, atau tidak pandai mengurus hartanya secara baik. Dalam konteks ini, A1-Quran berpesan kepada mereka yang diberi amanat memelihara harta seseorang: Janganlah kamu memberi orang-orang yang lemah kemampuan (dalam pengurusan harta) harta (mereka yang ada di tangan kamu dan yang dijadikan Allah untuk semua sebagai sarana pokok kehidupan) (QS Al-Nisa' [4]: 5). Bukan hanya itu, Al-Quran memerintahkan siapa pun yang melakukan transaksi hutang piutang, agar mencatat jumlah hutang piutang itu, jangan sampai oleh satu dan lain hal tercecer hilang atau berkurang. Jangan bosan (enggan) menulisnya sedikit atau banyak sampai batas waktu pembayarannya (QS Al-Baqarah [2]: 282). Bahkan kalau perlu meminta bantuannotarisdalam pencatatannya. Kepada notaris serta yang melakukan transaksi itu, Allah berpesan pada lanjutan ayat di atas: [tulisan Arab] dalam arti, hendaknya notaris jangan merugikan orang yang melakukan transaksi terutama dengan mengurangi haknya masing-masing, dan bagi yang melakukan transaksi hendaknya jangan juga merugikan sang notaris dalam waktu, tenaga, dan pikirannya tanpa memberi imbalan yang wajar. Diperintahkan juga agar memilih saksi-saksi dalam hal hutang-piutang, kalau bukan dua orang lelaki, maka seorang lelaki dan dua orang perempuan: Agar kalau seseorang tersesat/lupa, maka yang satu lainnya akan mengingatkannya (QS Al-Baqarah [2]: 282). Demikian antara lain kandungan pesan ayat yang terpanjang dalam Al-Quran. Pandangan Al-Quran terhadap uang atau harta seperti yang dikemukakan sekilas ini, bertitik tolak dari pandangannya terhadap naluri manusia. Seperti diketahui, Al-Quran memperkenalkan agama Islam antara lain sebagai agama fitrah dalam arti ajaran-ajarannya sejalan dengan jati diri manusia serta naluri positifnya. D
[wanita-muslimah] Pesantren : Yang Berjasa Yang Tersudutkan
Badai fitnah, kencang menerjang pesantren. Namun pendidikan khas Indonesia ini tetap berdiri tegar. Itu membuktikan bahwa pesantren adalah lembaga yang tahan uji. Tak ada orang yang tidak kenal dengan Hidayat Nur Wahid. Selain politisi dan ustadz, ia juga dikenal sebagai seorang cendekiawan muda Muslim yang berakhlak dan berwibawa. Kewibawaan dan "kecantikan" akhlaknya tidak diragukan orang, baik kawan maupun lawan. Sebagai seorang politisi muda berbakat, pria kelahiran Klaten 8 April 1960 itu, telah teruji di mata masyarakat. Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini terbukti mampu membawa PKS sebagai partai papan atas. Yang lebih membanggakan lagi, doktor lulusan Universitas Islam Madinah, Arab Saudi ini juga berhasil membawa partai yang ditopang anak-anak muda itu sebagai partai terbersih dalam Pemilu lalu. Sebuah prestasi spektakuler bagi sebuah partai baru. Pendidikan politik sebagai seorang negarawan juga ditunjukkan suami Kastrian Indriawati saat ia terpilih sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2004-2009. Dengan ikhlas, ia mengundurkan diri dari jabatan Presiden PKS, 11 Oktober 2004. Sebuah keputusan politik yang tak lazim diambil oleh para politisi Indonesia. Bahkan, meski belum lama malang-melintang di jagad politik nasional, namun ia telah berhasil memberi keteladanan yang patut dicontoh, tak hanya oleh para politisi tapi juga oleh masyarakat. Meski sudah menjadi pejabat negara, namun perilaku dan gaya hidupnya tidak berubah, tetap seperti sebelum menjadi pejabat: sederhana. Sekali lagi, Doktor Dayat, demikian Hidayat Nur Wahid biasa disapa, dengan keterbatasan yang dimiliki telah memberikan keteladanan dan pendidikan politik yang berarti bagi bangsa dan negara ini. Itulah sepintas sepak terjang Hidayat Nur Wahid. Dengan posisi yang dimilikinya, ia telah memberi kontribusi besar bagi negara ini. Sosok yang mampu memberi keteladanan itu tak lain adalah seorang jebolan pesantren. Sebelum menuntut ilmu di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, Doktor Dayat adalah lulusan Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Alumni pesantren yang memberikan kontribusi kepada republik Indonesia ini tentu saja tak terhitung jumlahnya. Tanpa mengurangi rasa hormat pada sosok yang tak tersebut, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Hasyim Muzadi, Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsudin, mantan ketua MPR Amien Rais, Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) Shiddiq Amin dan lainnya adalah tokoh-tokoh umat jebolan pesantren. Dalam posisinya masing-masing, mereka memberikan sumbangsih besar bagi perkembangan republik yang diproklamasikan 17 Agustus 1945 ini. Bahkan, jejak kontribusi pendidikan khas Indonesia ini pada bangsa dan negara telah ada sejak lama. Jejaknya, dimulai sejak negara yang bernama Indonesia ini belum berdiri. Karena kontribusi pesantren yang ada di mana-mana, maka tidaklah berlebihan jika disebut republik yang didirikan dari darah dan air mata para syuhada ini berutang budi pada pesantren. (Lihat: Utang Republik pada Pesantren). Namun perlakuan terhadap lembaga pendidikan tertua di Indonesia itu sangat tidak wajar. Tanpa alasan yang cukup kuat, pesantren dituding sebagai sarang teroris. Bahkan, pesantren disebut-sebut sebagai tempat menyemai ideologi teror. Sebuah tudingan tak berdasar yang mencemaskan masyarakat. Kecemasan khalayak itu tentu saja dapat dimaklumi. Lebih-lebih setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla melontarkan pandangannya tentang pesantren. Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut, akan mengawasi pesantren. Meskipun pada akhirnya, ia membantah pernah menyebutkannya. "Hanya dua atau tiga yang perlu diteliti," ujarnya kepada wartawan dalam suatu kesempatan. Soal sidik jari santri yang sempat membuat gusar tokoh-tokoh pesantren, Kalla juga membantahnya. Ide sidik jari santri menurut Kalla bukan berasal dari dirinya, tapi respons terhadap usulan kalangan pesantren di Ciamis. Kalla boleh saja membantah pendapatnya tersebut, namun apakah kecemasan pesantren hilang? Kekhawatiran umat, tidak berhenti sampai pada bantahan Kalla. Bahkan omongan Kalla berseberangan dengan fakta di lapangan. Sejumlah pesantren malah sudah ada yang disatroni aparat. Salah satunya adalah Pesantren Muhammadiyah, Bandung. Pimpinan Pesantren Muhammadiyah Fauzi Gharib Ahmad menyatakan, sudah beberapa kali pesantrennya didatangi aparat yang berpakaian sipil. Terlebih-lebih pasca kejadian WTC 9 September 2001 dan bom Bali I. Saat di pesantren, aparat berpakaian sipil itu menanyakan berbagai persoalan. Beberapa di antaranya menanyai soal kurikulum pesantren, materi jihad dan nama-nama guru yang mengajar di pesantren. Pertanyaannya banyak terkait soal terorisme. Terhadap pertanyaan aparat tersebut, Fauzi menjawab secara jujur, terutama apa yang ada dan diajarkan di pesantrennya tersebut. Penggeledahan pondok pesantren juga terjadi di daerah Sumatera. Pasca kasus nine eleven dan bom Bali, banyak surau (istila
[wanita-muslimah] 25- The Criterion (Al-Furqán)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Blessed is He Who sent down the Criterion to His servant, that it may be an admonition to all creatures;- 2.. He to Whom belongs the dominion of the heavens and the earth: no son has He begotten, nor has He a partner in His dominion: it is He Who created all things, and ordered them in due proportions. 3.. Yet have they taken, besides him, gods that can create nothing but are themselves created; that have no control of hurt or good to themselves; nor can they control death nor life nor resurrection. 4.. But the Misbelievers say: "Naught is this but a lie which he has forged, and others have helped him at it." In truth it is they who have put forward an iniquity and a falsehood. 5.. And they say: "Tales of the ancients, which he has caused to be written: and they are dictated before him morning and evening." 6.. Say: "The (Qurán) was sent down by Him Who knows the secret (that is) in the heavens and the earth: verily He is Oft-Forgiving, Most Merciful." 7.. And they say: "What sort of a messenger is this, who eats food, and walks through the streets? Why has not an angel been sent down to him to give admonition with him? 8.. "Or (why) has not a treasure been bestowed on him, or why has he (not) a garden for enjoyment?" The wicked say: "Ye follow none other than a man bewitched." 9.. See what kinds of comparisons they make for thee! But they have gone astray, and never a way will they be able to find! 10.. Blessed is He Who, if that were His will, could give thee better (things) than those,- Gardens beneath which rivers flow; and He could give thee palaces (secure to dwell in). 11.. Nay they deny the Hour (of the judgment to come): but We have prepared a blazing fire for such as deny the Hour: 12.. When it sees them from a place far off, they will hear its fury and its ranging sigh. 13.. And when they are cast, bound together into a constricted place therein, they will plead for destruction there and then! 14.. "This day plead not for a single destruction: plead for destruction oft- repeated!" 15.. Say: "Is that best, or the eternal Garden, promised to the righteous? For them, that is a reward as well as a final abode. 16.. "For them there will be therein all that they wish for: they will dwell (there) for aye: a promise binding upon thy Lord." 17.. The day He will gather them together as well as those whom they worship besides Allah, He will ask: "Was it ye who led these My servants astray, or did they stray from the Path themselves?" 18.. They will say: "Glory to Thee! Not meet was it for us that we should take for protectors others besides Thee: but Thou didst bestow, on them and their fathers, good things (in life), until they forgot the Message: for they were a people destroyed." 19.. (Allah will say): "Now have they proved you liars in what ye say: so ye cannot avert (your penalty) nor (get) help." And whoever among you does wrong, him shall We cause to taste of a grievous Chastisement. 20.. And the messengers whom We sent before thee were all (men) who ate food and walked through the markets. We have made some of you as a trial for others: will ye have patience? For Allah is One Who sees (all things). 21.. Those who do not hope to meet Us (for Judgment) say: "Why are not the angels sent down to us, or (why) do we not see our Lord?" Indeed they have an arrogant conceit of themselves, and mighty is the insolence of their impiety! 22.. The Day they see the angels,- no joy will there be to the sinners that Day. The (angels) will say: "There is a barrier forbidden (to you) altogether!" 23.. And We shall turn to whatever deeds they did (in this life), and We shall make such deeds as floating dust scattered about. 24.. The Companions of the Garden will be well, that Day, in their abode, and have the fairest of places for repose. 25.. The Day the heaven shall be rent asunder with clouds, and angels shall be sent down, descending (in ranks),- 26.. That Day, the dominion right by, shall be (wholly) for the Most Gracious: it will be a Day of dire difficulty for the Misbelievers. 27.. The Day that the wrong-doer will bite at his hands, he will say, "Oh! Would that I had taken a (straight) path with the Messenger! 28.. "Ah! Woe is me! Would that I had never taken such a one for a friend! 29.. "He did lead me astray from the Message (of Allah) after it had come to me! Ah! The Satan is but a traitor to man!" 30.. Then the Messenger will say: "O my Lord! Truly my people treated this Qurán with neglect." 31.. Thus have We made for every prophet an enemy among the sinners: but enough is thy Lord to guide and to help. 32.. Those who reject Faith say: "Why is not the Qurán revealed to him all at once? Thus (is it revealed), that We may strengthen thy heart thereby, and We have rehearsed it to thee
[wanita-muslimah] 24- Light (An-Nür)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. A Sürah which We have sent down and which We have ordained. In it have We sent down Clear Signs, in order that ye may receive admonition. 2.. The woman and the man guilty of fornication,- flog each of them with a hundred stripes. Let not compassion move you in their case, in a matter prescribed by Allah, if ye believe in Allah and the Last Day: and let a party of the Believers witness their punishment. 3.. The adulterer cannot have sexual relations with any but an adulteress, or idolatress. And the adulteress, none can have sexual relations with her but an adulterer or an idolater: to the Believers such a thing is forbidden. 4.. And those who launch a charge against chaste women, and produce not four witnesses (to support their allegations),- flog them with eighty stripes; and reject their evidence ever after: for such men are wicked transgressors;- 5.. Except those who repent thereafter and mend (their conduct); for Allah is Oft- Forgiving, Most Merciful. 6.. And for those who launch a charge against their wives, and have (in support) no evidence but their own,- let one of them testify four times by Allah that he is of those who speak the truth; 7.. And the fifth (oath) (should be) that he solemnly invoke the curse of Allah on himself if he tell a lie. 8.. But it would avert the punishment from the wife, if she bears witness four times (with an oath) By Allah, that (her husband) is telling a lie; 9.. And the fifth (oath) should be that she solemnly invokes the wrath of Allah on herself if (her accuser) is telling the truth. 10.. If it were not for Allah's grace and mercy on you, and that Allah is Oft- Returning, full of Wisdom,- (ye would be ruined indeed). 11.. Those who brought forward the lie are a body among yourselves: think it not to be an evil to you; on the contrary it is good for you: to every man among them (will come the punishment) of the sin that he earned, and to him who took on himself the lead among them, will be a chastisement grievous. 12.. Why did not the believers - men and women - when ye heard of the affair,- though well of their people and say, "This (charge) is an obvious lie" ? 13.. Why did they not bring four witnesses to prove it? When they have not brought the witnesses, such men, in the sight of Allah, (stand forth) themselves as liars! 14.. Were it not for the grace and mercy of Allah on you, in this world and the Hereafter, a grievous chastisement would have seized you in that ye rushed glibly into this affair. 15.. Behold, ye received it on your tongues, and said out of your mouths things of which ye had no knowledge; and ye thought it to be a light matter, while it was most serious in the sight of Allah. 16.. And why did ye not, when ye heard it, say? - "It is not right of us to speak of this: Glory to Thee (our Lord), this is a most serious slander!" 17.. Allah doth admonish you, that ye may never repeat such (conduct), if ye are (true) Believers. 18.. And Allah makes the Signs plain to you: for Allah is full of knowledge and wisdom. 19.. Those who love (to see) scandal circulate among the Believers, will have a grievous chastisement in this life and in the Hereafter: Allah knows, and ye know not. 20.. Were it not for the grace and mercy of Allah on you, and that Allah is full of kindness and mercy, (ye would be ruined indeed). 21.. O ye who believe! Follow not Satan's footsteps: if any will follow the footsteps of Satan, he will (but) command what is indecent and wrong: and were it not for the grace and mercy of Allah on you, not one of you would ever have been pure: but Allah doth purify whom He pleases: and Allah is One Who hears and knows (all things). 22.. Let not those among you who are endued with grace and amplitude of means resolve by oath against helping their kinsmen, those in want, and those who have left their homes in Allah's cause: let them forgive and overlook, do you not wish that Allah should forgive you? For Allah is Oft- Forgiving, Most Merciful. 23.. Those who slander chaste, indiscreet, and believing women, are cursed in this life and in the Hereafter: for them is a grievous chastisement,- 24.. On the Day when their tongues, their hands, and their feet will bear witness against them as to their actions. 25.. On that Day Allah will pay them back (all) their just dues, and they will realize that Allah is the (very) Truth, that makes all things manifest. 26.. Women impure are for men impure, and men impure for women impure and women of purity are for men of purity, and men of purity are for women of purity: these are innocent of all what people say: for them there is forgiveness, and a provision honorable. 27.. O ye who believe! Enter not houses other than your own, until ye have asked permission and saluted those in them: that is best for you, i
[wanita-muslimah] Re: Dia itu Mbak Chae bukan Mbak Kilat
Hahaha... kenapa harus pada sembunyi2? Sebenarnya anda2lah yang telah memberikan teladan untuk tidak bertanggungjawab pada diri sendiri. Berdialog mengaku Chae, lalu kilat biru, besok entah apalagi. Kutip ayat2 suci disetiap diskusi, tapi nggak bisa jujur pada diri sendiri. Apa bedanya dengan orang munafik? Kalau nggak salah nama lengkapnya katanya Chaerunisa Mahadewi. Berarti si empunya nama telah berdusta. Untuk apa belajar dengan orang yang memelihara dusta? Percaya deh mbak, nggak ada pahalanya diskusinya mbakyu atau mas (?), kalau awalnya dimulai dengan niat yang nggak jujur. hanya orang yang tersesat yang percaya cara berfikir mbak. Boleh2 saja kita pada saling curiga, ada hidden agenda yang sedang dijalankan anda2 yang bertemeng dibalik nama yang nggak jelas. Sebuah kemunafikan yang dipelihara milis wanita muslimah. Hm... From: "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: Dia itu Mbak Chae bukan Mbak Kilat Chae pun bukan nama aslinya :-P - Original Message - From: "Rudyanto Arief" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, March 14, 2006 12:47 PM Subject: Dia itu Mbak Chae bukan Mbak Kilat Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung > Namanya bukan mbak Kilat, tapi mbak Chae. > Nama yang bagus diubah menjadi kilat biru:-) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Okto Rahmat Tobing : memergoki Istri sedang Shalat
Mar 2006 - 6:10 pm Melalui diskusi bersama Mualaf Abraham David Mendey, mantan pendeta dan Dr. Bambang Sukamto akhirnya mengantarkannya kedalam hidayah Islam, Subhannallah !! Nama saya Okto Rahmat Tobing, lahir di Tanjung Pinang, Riau, dari keluarga Kristen Protestan. Ayah saya salah satu pengurus gereja di HKBP Tanjung Pinang atau lebih dikenal dengan Situa HKBP Sebagai keluarga yang fanatik terhadap agama, saya diharuskan aktif mengikuti kegiatan gereja. Sebenamya, lingkungan tempat kami tinggal, mayoritas beragama Islam. Tetapi sepengetahuan saya, agama Islam yang mereka anut sebagian besar hanya Islam abangan. Mereka banyak juga yang ikut Natalan, tidak shalat, mabuk-mabukan, bahkan berjudi. Memang, toleransi beragamanya cukup tinggi. Saya sendiri suka mengikuti kegiatan tarawih di bulan Ramadhan bersama teman-teman. Menginjak remaja, saya mulai risih dengan semua itu. Apalagi bila mendengar suara azan yang membisingkan telinga. Hijrah Ke Jakarta Tamat SMA, saya hijrah ke Jakarta, melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Saya memutuskan kuliah di Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan tinggal bersama kakak yang juga seorang aktivis gereja. Saya suka sekali kuliah di kampus tersebut, bahkan aktif mengikuti kegiatan kampus. Salah satu kegiatannya adalah lomnba dayung yang diadakan Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta. Saya termasuk kontingen yang mewakili kampus UKI, di kota gudeg itu, saya berkenalan dengan gadis beragama Islam dan selanjutnya kami berpacaran. Setelah kami sama-sama lulus kuliah, saya dan si dia memutuskan tinggal dan mengadu nasib di Jakarta. Niat itu kesampaian, Saya mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan swasta. Setelah mantap secara ekonomi, saya memberanikan diri datang ke rumah pacar saya itu dan menjelaskan ke orang tuanya mengenai hubungan kami. Tetapi, apa yang saya harapkan sirna setelah orang tuanya mengetahui saya beragama Kristen. la menolak hubungan kami, kecuali bila saya bersedia masuk Islam. Sejak itu, kami selalu sembunyi-sembunyi menjalin hubungan. Saya sebagai seorang Kristen yang fanatik, ketika itu berniat mengkristenkan pacar saya itu. Berbagai upaya saya lakukan untuk meyakinkan si dia. Ternyata tidak sia-sia. Pacar saya itu pun akhirnya bersedia masuk Kristen. Saya terus mengajaknya ke gereja untuk mempelajari agama Kristen (Bibel) lebih jauh, dan selanjutnya ia dibaptis di HKBP Bekasi. Setelah itu, karni melangsungkan pernikahan di Gereja HKBP Rawamangun dengan pesta adat tanpa restu kedua orang tuanya. Menemukan Istri Shalat Setelah enam bulan menikah, tanpa sengaja saya menemukan istri saya sedang melaksanakan shalat. Saya waktu itu sangat marah. Tetapi kemarahan itu saya pendam saja. Saya ingin sekali mengadukan masalah ini kepada kakak saya. Tetapi biarlah saya selesaikan sendiri. Entah dari mana asalnya, kakak saya akhirnya mengetahui masalah ini. Saya dipanggil (disidang) untuk menjelaskan perihal istri saya yang melakukan shalat dan status saya yang masih Kristen. Sebagai seorang yang berpendidikan dan demokratis, saya mengizinkan istri menjalankan shalat. Hingga suatu ketika, saya diajak istri untuk menemui seseorang di kawasan Tebet. Ternyata orang tersebut adalah seorang mualaf, bernama Dr. Bambang Sukamto ( baca Yohanes Paulus : Dahulu Aku Anti Islam ). Di rumah itu juga, saya bertemu dengan K.H. Abdullah Wasian, seorang kristolog dan Bapak Abraham David Mendey, mantan pendeta ( baca Ahmad Dzulkiffi Mandey (d/h Abraham David Mandey) : Pendeta TNI AD yang mendapat Hidayah Allah ). Saya sempat berargumentasi dengannya. Di antaranya mengenai ayat-ayat Bibel (Alkitab) yang janggal. Juga mengenai Nabi Muhammad yang sebenarnya ada di dalam Alkitab, yaitu yang tertera dalam Perjanjian Lama 18:18 yang berbunyi, "Secrang nabi akan dibangkitkan di antara saudara saudara mereka seperti engkau ini, apakah engkau menaruh firmanku pada mulutnya ia akan mengatakan kepada mereka segala yang kuperintahkan. " Jadi, di Perjanjian Lama itu ada disebutkan tentang Nabi Muhammad. Tetapi ayat tersebut tak pernah diakui oleh orang-orang Kristen. Lalu, saya juga diberi kaset video tentang perjuangan Nabi Muhammad SAW. Walaupun dengan bahasa Arab, tetapi saya menyukainya. Saya mulai membandingkan penyebaran agama Kristen dengan Islam yang sangat berbeda. Dalam film tersebut, sosok Nabi Muhammad tidak divisualkan (digambarkan). Itu karena Nabi Muhammad adalah sosok yang suci dan agung. Di film tersebut saya juga menyaksikan bagaimana perjuangan kaum muslimin serta siksaan-siksaan yang mereka terima dalam mempertahankan agama Allah. Sejak itu, saya semakin tertarik mempelajari Islam lebih jauh. Lalu, saya menernui K.H. Abdullah Wasian Ia menjelaskan bahwa Yesus (Isa Almasih) itu penyebar Islam, dan sampai sekarang beliau tidak mati serta tidak disalib. Karena, menurutnya, rasul itu tidak ada yang mati sengsara. Saya mencoba merenungi perkataannya. Saya terus berdiskusi dengan kristolog ini hingga saya yakin betel bahwa Islam adalah agama yang benar, d
[wanita-muslimah] 21. KONSPIRASI INTELIJEN & GERAKAN ISLAM
21. Kiai Syamsuri Dan Peledakan 16 Januari 2001 : 11.35 Forum Pembaca : Syaifudin Bidakara bangsaku.com - Beberapa tahun lalu (1998-1999), muncul seseorang yang mengaku-aku sebagai Kahar Muzakar. Lelaki itu ternyata bernama Syamsuri, berusia antara 50-60 tahun. Selain mengaku-aku sebagai Kahar Muzakar, Syamsuri juga berkeliling daerah di Indonesia untuk mengumumkan bahwa dirinya adalah Kahar Muzakar. Sebagian kalangan memang ada yang percaya, termasuk salah seorang anak (dan menantu) Kahar sendiri. Namun bagi yang berfikiran waras, kemunculan Syamsuri yang mengaku-aku sebagai Kahar Muzakar justru menjadi bahan tertawaan. Namun demikian, Syamsuri nampaknya punya kemampuan mempengaruhi orang yang cukyup lumayan, sehingga ada saja sejumlah orang yang mau taat dan patuh kepadanya, dan bahkan mempercayai bahwa Syamsuri adalah Kahar Muzakar. Beberapa bulan setelah kemunculan Syamsuri, terjadi peristiwa peledakan Plaza Hayamwuruk dan perampokan BCA Taman Sari, Jakarta Barat, pada tanggal 15 April 1999. Kemudian diikuti pula dengan peledakan Istiqlal (19 April 1999). Setelah ditelanjangi oleh kalangan Islam sendiri, dan merasa kedoknya terbuka, Syamsuri akhirnya hengkang ke Batam dan dilanjutkan menyeberang ke Malaysia. Namanya pun bagai lenyap ditelan bumi. Namun, tiba-tiba tokoh Syamsuri muncul kembali. Ia dimunculkan kembali antara lain oleh majalah SABILI edisi 29 November 2000, melalui wawancara KH Sulaeman Habib (teman dekat Kahar Muzakar yang sudah almarhum). Sulaeman Habib melalui pernyataannya di SABILI berusaha meyakinkan kita bahwa Syamsuri adalah Kahar Muzakar. Tak berapa lama kemudian, terjadilah peledakan di malam Natal, 24 Desember 2000 di berbagai kota di Indonesia. Dulu, kasus peledakan Plaza Hayamwuruk dan perampokan BCA Taman Sari serta peledakan Istiqlal, melibatkan nama AMIN, yang konon bermarkas di Maseng (Bogor, Jawa Barat). Hingga kini tak ketahuan jelas akhir dari penangkapan itu, juga nasib persidangannya. Sedangkan kasus peledakan malam Natal 24 Desember 2000, melibatkan beberapa kalangan sejenis AMIN seperti alumni Afghan dan sebagainya. Diyakini, Syamsuri merupakan salah seorang tokoh yang dimunculkan aparat (TNI dan intelijen), untuk menyeret orang-orang tolol semacam Qahir dan sebagainya terlibat di dalam aksi teror yang ujung-ujungnya menyulitkan posisi umat Islam. Siapa Syamsuri sebenarnya? Menurut penyelidikan, ia adalah Kolonel purnawirawan dari Angkatan Laut. Siapa pula KH Sulaeman Habib yang mati-matian meyakinkan umat Islam bahwa Syamsuri itu adalah Kahar Muzakar? Sulaeman Habib adalah mantan tentara yang pernah bertugas di semi-pionir (tukang rusak). Di majalah Suara Hidayatullah edisi Januari 2001, sosok Syamsuri kembali tampil, namun untuk menjelaskan bahwa dirinya bukanlah Kahar Muzakar. Padahal dulu ia dan pengikutnya sangat intens melakukan upaya-upaya meyakinkan umat Islam bahwa Syamsuri adalah Kahar Muzakar. Namun setelah keluarga besar almarhum Kahar Muzakar menyatakan Syamsuri bukan Kahar, maka Syamsuri pun berubah sikap. Ia mengatakan, sebenarnya orang lainlah yang menobatkannya sebagai Kahar, bukan dirinya. Sikap plintat-plintut Syamsuri ini semakin mempertegas bahwa ia cuma seorang aktor yang sedang menjalankan peranan sebagai Kiai. Apalagi mengingat latar belakangnya yang pernah di kesatuan (AL) dengan pangkat terakhir setingkat Kolonel. Terbukti, selama mukim di Batam, Syamsuri selalu bertempat tinggal di wisma perwira AL. Bila majalah Suara Hidayatullah dengan tegas bersikap dalam memberitakan Syamsuri ini, yaitu memposisikan Syamsuri sebagai sosok yang negatif. Sedangkan majalah SABILI nampaknya masih berusaha memberitakan sosok Syamsuri dengan 'seimbang' sebagaimana bisa dilihat pada edisi 5 Januari 2001. Maklumlah majalah Sabili memang agak dekat dengan tentara. Terhadap sosok Syamsuri ini, ada baiknya pihak kepolisian menjadikannya saksi (kalau perlu langsung jadi tersangka) untuk kasus peledakan malam Natal lalu, karena setiap ia tampil, tak berapa lama kemudian terjadi peledakan yang melibatkan orang Islam pergerakan. Dulu AMIN kini alumni Afghan. Entah besok siapa lagi yang dijadikan korban oleh Syamsuri. Untuk mengetahui domisili Syamsuri tanyakanlah ke wartawan SABILI dan Suara Hidayatullah yang berhasil mewawancarainya. Atau, coba hubungi Qahirudin (tangan kanan Syamsuri) yang pernah melakukan pembelaan terhadap Syamsuri melalui tulisannya di surat pembaca majalah MEDIA DAKWAH edisi Juni 1999, dengan alamat: Pondok Maharta Blok A.19/20, Pondok Kacang Timur, Ciledug, Tangerang 15226. Melalui Syamsuri siapa tahu aparat kepolisian dapat mengungkap lebih jauh lagi tentang berbagai kasus peledakan yang terjadi akhir-akhir ini, termasuk peledakan malam Natal 24 Desember 2000 lalu. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --
[wanita-muslimah] 22. Wawasan Al-Qur'an
22. Seni Seni adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apa pun jenis keindahan itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia, atau fitrah yang dianugerahkan Allah kepada hamba-hamba-Nya. Di sisi lain, Al-Quran memperkenalkan agama yang lurus sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Maka, tetapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Alah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (QS Al-Rum [30]: 30) Adalah merupakan satu hal yang mustahil, bila Allah yang menganugerahkanmanusia potensi untuk menikmati dan mengekspresikan keindahan, kemudian Dia melarangnya. Bukankah Islam adalah agama fitrah? Segala yang bertentangan dengan fitrah ditolaknya, dan yang mendukung kesuciannya ditopangnya. Kemampuan berseni merupakan salah satu perbedaan manusia dengan makhluk lain. Jika demikian. Islam yasti mendukung kesenian selama penampilan lahirnya mendukung fitrah manusia yang suci itu, dan karena itu pula Islam bertemu dengan seni dalam jiwa manusia, sebagaimana seni ditemukan oleh jiwa manusia di dalam Islam. Tetapi mengapa selama ini ada kesan bahwa Islam menghambat perkembangan seni dan memusuhinya? Jawabannya boleh jadi tersirat dari informasi berikut. Diriwayatkan bahwa Umar Ibnul Khaththab --khalifah kedua-- pernah berkata, Umat Islam meninggalkan dua pertiga dari transaksi ekonomi karena khawatir terjerumus ke dalam haram (riba). Ucapan ini benar adanya, dan agaknya ia juga dapat menjadi benar jika kalimat transaksi ekonomi diganti dengan kesenian. Boleh jadi problem yang paling menonjol dalam hubungan dengan seni budaya dan Islam, sekaligus kendala utama kemauannya adalah kekhawatiran tersebut. Bahasan berikut akan berusaha memaparkan wawasan Al-Quran tentang seni. KEINDAHAN DALAM KONSEP AL-QURAN Tidak keliru jika dikatakan bahwa inti dari segala uraian Al-Quran adalah memperkenalkan keesaan Allah Swt. Ini terlihat sejak wahyu pertama Al-Quran, ketika wahyu tersebut memerintahkan untuk membaca dengan nama Tuhan yang diperkenalkannya sebagai Maha Pencipta, Maha Pemurah serta Pengajar. Dalam rangka memperkenalkan diri-Nya itulah Allah menciptakan alam raya, seperti bunyi satu ungkapan yang dinilai oleh sementara ulama sebagai hadis qudsi, Aku tadinya sesuatu yang tidak dikenal. Aku ingin dikenal, maka Kuciptakan makhluk agar mereka mengenal-Ku. Untuk tujuan memperkenalkan-Nya --disamping tujuan yang lain-- kitab suci Al-Quran mengajak manusia memandang ke seluruh jagat raya, antara lain dari sisi keserasian dan keindahanya. Tidakkah mereka melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikan dan menghiasi, dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun? (QS Qaf [50]: 6) Setelah Al-Quran berbicara tentang aneka tumbuh-tumbuhan dinyatakannya, Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman (QS Al-Anam [61: 99) Allah Swt. tidak hanya menciptakan 1angit, melainkan juga memeliharanya. Bukan hanya hifzhan, tetapi juga zinatan (hiasan yang indah). Begitu pernyataan Allam dalam surat Ash-Shaffat (37): 6-7 dan Fushshilat (41): 12. Laut pun diciptakan antara lain agar dapat diperoleh darinya bukan sekadar daging segar, tetapi juga hiasan yang memperindah penampilan seseorang. Dan Dialah (Allah) yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan darinya (laut itu) daging yang segar (ikan), dan kamu dapat mengeluarkan darinya (lautan itu) perhiasan yang kamu pakai, serta kamu dapat melihat bahtera yang berlayar padanya ... (QS Al-Nah1 [16]: 14) . Gunung-gunung dengan ketegarannya, bintang ketika terbenam, matahari saat naik sepenggalan, malam ketika hening dan masih banyak yang lain, semua diungkapkan oleh A1-Quran. Bahkan pemandangan ternak dinyatakannya: Kamu memperoleh pandangan yang indah ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan (QS Al-Nah1 [16]: 6). Ayat terakhir ini melepaskan kendali kepada manusia yang memandangnya untuk menikmati dan melukiskan keindahan itu, sesuai dengan subjektivitas perasaannya. Begitu kurang lebih uraian para mufasir ketika menganalisis redaksi ayat itu. Ini berarti bahwa seni dapat dicetuskan oleh perorangan sesuai dengan kecenderungannya, atau, oleh kelompok masyarakat sesuai dengan budaya
[wanita-muslimah] 21. Wawasan Al-Qur'an
ASPEK - ASPEK KEGIATAN MANUSIA 21. Agama Tidak mudah mendefinisikan agama, apalagi di dunia ini kita menemukan kenyataan bahwa agama amat beragam. Pandangan seseorang terhadap agama, ditentukan oleh pemahamannya terhadap ajaran agama itu sendiri. Ketika pengaruh gereja di Eropa menindas para ilmuwan akibat penemuan mereka yang dianggap bertentangan dengan kitab suci, para ilmuwan pada akhirnya menjauh dari agama bahkan meninggalkannya. Persoalan yang menjadi topik pembicaraan kita mau tak mau harus muncul, "Apakah agama masih relevan dengan kehidupan masa kini yang cerminannya seperti digambarkan di atas?" Sebelum menjawab, perlu terlebih dahulu dijawab: Apakah manusia dapat melepaskan diri dari agama?" Atau, "Adakah alternatif lain yang dapat menggantikannya?" Dalam pandangan Islam, keberagamaan adalah fithrah (sesuatu yang melekat pada diri manusia dan terbawa sejak kelahirannya): Fitrah Allah yang menciptakan manusia atas fitrah itu (QS Ad-Rum [30]: 30) Ini berarti manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama. Tuhan menciptakan demikian, karena agama merupakan kebutuhan hidupnya. Memang manusia dapat menangguhkannya sekian lama --boleh jadi sampai dengan menjelang kematiannya. Tetapi pada akhirnya, sebelum ruh rmeninggalkan jasad, ia akan merasakan kebutuhanitu.Memang, desakan pemenuhan kebutuhan bertingkat-tingkat. Kebutuhan manusia terhadap air dapat ditangguhkan lebih lama dibandingkan kebutuhan udara. Begitu juga kebutuhan manusia makanan, jauh lebih singkat dibandingkan dengan kebutuhan manusia untuk menyalurkan naluri seksual. Demikian juga kebutuhan manusia terhadap agama dapat ditangguhkan, tetapi tidak untuk selamanya. Ketika terjadi konfrontasi antara ilmuwan di Eropa dengan Gereja, ilmuwan meninggalkan agama, tetapi tidak lama kemudian mereka sadar akan kebutuhan kepada pegangan yang pasti, dan ketika itu, mereka menjadikan "hati nurani" sebagai alternatif pengganti agama. Namun tidak lama kemudian mereka menyadari bahwa alternatif ini, sangat labil, karena yang dinamai "nurani" terbentuk oleh lingkungan dan latar belakang pendidikan, sehingga nurani Si A dapat berbeda dengan Si B, dan dengan demikian tolok ukur yang pasti menjadi sangat rancu. Setelah itu lahirfilsafateksistensialisme,yang mempersilakan manusia melakukan apa saja yang dianggapnya baik, atau menyenangkan tanpa mempedulikan nilai-nilai. Namun, itu semua tidak dapat menjadikan agama tergusur, karena seperti dikemukakan di atas ia tetap ada dalam diri manusia, walaupun keberadaannya kemudian tidak diakui oleh kebanyakan manusia itu sendiri. William James menegaskan bahwa, "Selama manusia masih memiliki naluri cemas dan mengharap, selama itu pula ia beragama (berhubungan dengan Tuhan)." Itulah sebabnya mengapa perasaan takut merupakan salah satu dorongan yang terbesar untuk beragama. I1mu mempercepat Anda sampai ke tujuan, agama menentukan arah yang dituju. I1mu menyesuaikan manusia dengan lingkungannya, dan agama menyesuaikan dengan jati dirinya. I1mu hiasan 1ahir, dan agama hiasan batin. I1mu memberikan kekuatan dan menerangi jalan, dan agama memberi harapan dan dorongan bagi jiwa. I1mu menjawab pertanyaan yang dimulai dengan "bagaimana", dan agama menjawab yang dimulai dengan "mengapa." Ilmu tidak jarang mengeruhkan pikiran pemiliknya, sedang agama selalu menenangkan jiwa pemeluknya yang tulus. Demikian Murtadha Muthahhari menjelaskan sebagian fungsi dan peranan agama dalam kehidupan ini, yang tidak mampu diperankan oleh ilmu dan teknologi. Bukankah kenyataan hidup masyarakat Barat membuktikan hal tersebut? Manusia terdiri dari akal, jiwa, dan jasmani. Akal atau rasio ada wilayahnya. Tidak semua persoalan bisa diselesaikan atau bahkan dihadapi oleh akal. Karya seni tidak dapat dinilai semata-mata oleh akal, karena yang lebih berperan di sini adalah kalbu. Kalau demikian, keliru apabila seseorang hanya mengandalkan akal semata-mata. Akal bagaikan kemampuan berenang. Akal berguna saat berenang di sungai atau di laut yang tenang, tetapi bila ombak dan gelombang telah membahana, maka yang pandai berenang dan yang tidak bisa berenang sama-sama membutuhkan pelampung. Dalam hubungannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, agama sesungguhnya sangat berperan, terutama jika manusia tetap ingin jadi manusia. Ambillah sebagai contoh bidang bio-teknologi. Ilmu manusia sudah sampai kepada batas yang menjadikannya dapat berhasil melakukan rekayasa genetika. Apakah keberhasilan ini akan dilanjutkan sehingga menghasilkan makhluk-makhluk hidup yang dapat menjadi tuan bagi penciptanya sendiri? Apakah ini baik atau buruk? Yang dapat menjawabnya adalah nilai-nila
[wanita-muslimah] AS Ancam Fatah dan Faksi Lainnya di Palestina yang Ikut dalam Pemerintahan Hamas
14 Mar 2006 10:55 WIB eramuslim - Pemerintahan Bush mungkin tidak enak kalau tidak mencampuri urusan negara lain. Kali ini Bush mengancam gerakan Fatah dan kelompok-kelompok lainnya di Palestina untuk tidak ikut dalam pemerintahan baru Palestina pimpinan Hamas. Jika ancaman itu dilanggar, pemerintahan Bush akan memberlakukan pembatasan hubungan dan bantuan yang ketat bagi kelompok yang bersangkutan. "Kalau Fatah ikut serta, maka Fatah akan bernasib sama dengan Hamas. Tentu saja, kalau Hamas dan kelompok lainnya di pemerintahan menerima prinsip-prinsip yang disodorkan kelompok kuartet, situasinya akan berubah," ungkap seorang sumber diplomat AS. Hal tersebut diperkuat oleh sumber di kalangan pejabat Palestina. Mereka mengungkapkan, para pejabat AS dalam pertemuan di Washington belum lama ini, telah meminta Presiden Mahmud Abbas dan anggota senior Fatah lainnya untuk tidak bergabung dengan pemerintahan Palestina yang baru. Ancaman AS terhadap Fatah dan kelompok-kelompok lainnya di Palestina, dilontarkan sehari setelah sebuah polling yang dilakukan oleh Universitas An-Najar di Nablus menunjukkan bahwa 87,7 responden menginginkan pemerintahan baru nanti melibatkan semua faksi di Palestina, termasuk Fatah. Dan 75 persen responden menyatakan ketidaksetujuannya jika Hamas memanfaatkan kekuatan mayoritasnya di parlemen untuk membentuk pemerintahan sendiri. Polling juga menunjukkan, 54,7 persen responden mendukung jika Hamas mau mengakui Israel, tapi hanya jika Israel setuju untuk mundur dari semua wilayah Palestina yang didudukinya sejak tahun 1967. Hasil polling lainnya menunjukkan, hanya sepertiga reponden yang setuju dengan pemikiran kemungkinan Hamas melebur dengan Organisasi Pembebasan Palestina -PLO. Sementara itu 34,8 persen mengaku tidak yakin pemerintahan pimpinan Hamas selayaknya diminta berkomitmen untuk mematuhi semua kesepakatan internasional yang pernah dibuat bersama PLO. Polling itu dilakukan pada 9-11 Maret dengan jumlah responden 1.361 orang yang merupakan peserta pemilu di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dengan margin kesalahan 3 persen. Hamas Terus Lakukan Pendekatan Di Palestina, para pejabat Hamas terus melakukan pendekatan dengan faksi-faksi di Palestina untuk membentuk pemerintahan koalisi. Hari Senin (13/3), mereka melakukan pertemuan di kediaman ketua parlemen dari Hamas, Mahmud Az-Zahar. Mereka yang ikut serta dalam pertemuan itu antara lain pejabat dari Fatah, Majid Abu Shammaleh dan sejumlah perwakilan dari kelompok kiri Front Demokrasi untuk Pembebasan Palestina, Popular Front Kemerdekaan Palestina dan Partai Rakyat Palestina. Dalam pertemuan itu, Haniya sempat hadir meski cuma satu jam. "Saya ingin datang ke pertemuan ini untuk meyakinkan niat baik saya dan Hamas bagi terbentuknya kabinet nasional bersatu," kata Haniya. Hamas mengatakan, pertemuan merupakan langkah awal untuk membahas program-program Hamas secara detil dengan kelompok-kelompok yang potensial untuk bergabung dengan pemeirntahan koalisi. "Kami sudah mengirimkan draft program ke semua kelompok dan hari ini kita akan membahasnya secara detil," kata juru bicara Hamas di parlemen, Salah Al-Bardawi. "Kami belum menerima adanya penolakan terhadap program kami. Kami mencoba melalui dialog ini, untuk mencari point-point mana saja yang disetujui dan tidak disetujui," sambungnya. Sebelumnya, pada Sabtu (11/3) kemarin, ketua blok Fatah di parlemen, Azzam Al-Ahmad menyatakan bahwa Fatah siap menjadi minoritas di pemerintahan atau merekomendasikan pos perdana menteri dipegang oleh seorang teknorat yang independen jika tidak tercapai kompromi dengan Hamas. Namun Bardawi membantah desas-desu yang mengatakan bahwa Hamas kemungkinan tidak akan mampu membentuk pemerintahan. "Pada akhirnya, Hamas akan mendeklarasikan kabinetnya dan kami akan sukses," katanya optimis. (ln/iol) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan
Laporan: Ida Horidah Perbandingan jumlah wanita yang lebih banyak dari pria membuka peluang bagi para wanita untuk hidup melajang, baik itu sebuah pilihan atau keterpaksaan. Tidak diragukan lagi bahwa pernikahan adalah sunnah Rasulullah SAW, meskipun hukum pernikahan itu bisa berkembang menjadi hal yang wajib, makruh dan haram tergantung dari konteks apa dan bagaimana pernikahan itu dihadapkan. Pernikahan akan menjadi wajib bila seseorang telah menginginkannya dan ia cukup mampu secara materi dan mental, sehingga apabila ditunda-tunda dikhawatirkan ia akan terseret pada perbuatan zina. Pernikahan menjadi makruh jika seseorang belum mampu secara mental maupun finansial sehingga dikhawatirkan pernikahannya akan menyebabkan penderitaan. Dan pernikahan diharamkan jika diiaksanakan dengan maksud akan menyakiti pasangannya. Sabda Rasulullah SAW, "Demi Allah, akulah orang terbaik di antara kalian dalam hal bertaqwa kepada Allah dan menghindari ketidaksenangan-Nya. Namun demikian, aku berpuasa dan berbuka, aku shalat malam dan aku pun tidur pada malam hari; aku juga menikah. Ini adalah sunnahku. Maka barang siapa memilih cara-cara lain di luar sunahku, ia bukan termasuk golonganku." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menjelaskan bahwa seorang kekasih pilihan Allah saja tetap dapat menikmati hidup ini seperti halnya makan, tidur dan kebutuhan lainnya termasuk menikah. Dengan tidak menikah berarti tidak mengikuti sunnahnya. Dan dengan tidak mengikuti sunahnya berarti pula bukan termasuk golongannya. Begitu tegas anjuran Rasulullah untuk sebuah pernikahan, karena banyaknya manfaat dari pernikahan itu sendiri. Manusia sebagai makhluk Allah dengan segala kebutuhan dan nafsu yang dimilikinya, merasa perlu untuk menyalurkan segala kebutuhan hidup melalui sebuah pernikahan. Kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan (self esteem) dan lainnya. Jelas, pernikahan akan menjadikan hidup manusia lebih sempurna. Dalam agama pun, orang yang telah menikah dianggap telah menjalankan separuh dari agamanya. Pernikahan Bagi Seorang Wanita Pernikahan bagi setiap orang adalah hal yang sangat dinantikan. Tidak hanya bagi wanita, pria pun demikian. Namun karena jumlah wanita lebih banyak dan posisi wanita adalah pihakyang menunggu, maka pernikahan bagi wanita menjadi lebih penting. Tidak diragukan lagi saat ini di masyarakat kita begitu banyak wanita yang telah cukup umur dan bahkan telah mapan secara materi namun belum mendapatkan pendamping hidup. Benar bahwa masyarakat sekarang tidak sekolot dulu memandang wanita yang telah matang namun belum menikah, namun beban bagi wanita yang bersangkutan tetaplah ada. Ada banyak cara yang dilakukan oleh para wanita untuk menghibur ketidakberdayaan semacam ini. Jika mereka adalah pekerja, mereka akan menenggelamkan diri dalam kesibukan pekerjaannya dengan apa pun profesinya, Namun jika wanita tersebut adalah bekerja dalam sektor rumah tangga, mereka akan cenderung mengucilkan diri. Apa faktor yang melatarbelakangi kondisi ini, selain perbandingan jumlah wanita yang lebih banyak dari pria? Ternyata banyak faktor lain yang juga berpengaruh dalam mendapatkan pendamping. Salah satu di antaranya, banyak wanita yang masih memiliki pandangan ideal terhadap pasangannya. Tidak dapat dinafikan bahwa setiap orang pasti menginginkan yang terbaik untuk dirinya, tetapi sebaiknya juga diperhatikan sifat dan perilaku wanita itu sendiri terhadap orang diluar dirinya. Memang sifat dan karakter ini tidak menjadi jaminan seseorang akan mudah mendapatkan pendamping atau tidak, tetapi kenyataan di masyarakat menunjukan bahwa wanita yang menyenangkan dan penuh toleransi akan lebih mudah mendapatkan pendamping dibandingkan dengan wanita yang kurang memiliki pengertian dan cenderung egois. Keegoisan yang muncul pada wanita khususnya wanita yang telah menyebut dirinya sebagai wanita mandiri, justru akan menjadi jurang yang curam bagi orang di sekelilingnya. Segala sesuatu yang dapat dilakukannya sendiri akan menutup peluang orang lain berbagi dengannya. Kemandirian bisa juga berdampak pada sikap egois, walaupun tidak selamanya, tetapi pada dasarnya wanita lebih memerlukan orang lain untuk menjadi sempuma. Dialah pendamping hidup dan belahan jiwa yang akan berbagi dengannya. Tentunya ini patut untuk direnungkan. Persoalan berikutnya adalah keterbukaan. Wanita dengan kepribadian terbuka lebih mudah untuk mendapatkan teman hidup dibandingkan mereka yang cenderung menutup diri dan enggan bersosialisasi dengan orang lain. Memang wanita dilahirkan dengan karakteristik yang berbeda namun sejalan dengan perkembangan diri sifat keterbukaan bisa dilatih dan pada akhirnya membuat seseorang siap menerima siapa pun yang akan bersahabat dengannya. Selain faktor yang telah disebutkan diatas, pada akhirnya melajang menjadi sebuah pilihan atau bahkan keterpaksaan. Terpaksa, jika dilihat bahwa umur yang terus bertambah tanpa terasa akan membuat dirinya untuk menikah sudah tidak ideal lagi. Selanjutnya rasa
[wanita-muslimah] 20. KONSPIRASI INTELIJEN & GERAKAN ISLAM
20. Abdul Qadir Djaelani Ngaku Punya Data Bom "SK Itu Dalang Bom" Abdul Qadir Djaelani mengaku punya data-data akurat soal rangkaian pengeboman termasuk pengeboman di malam natal lalu. Data-data apa yang dimiliki anggota DPR dari Fraksi Bulan Bintang ini? Kepada Syahrial Nasution, dia membeberkannya. Petikannya: Kabarnya Anda kenal dengan Nur Hidayat, pelaku pemboman malam Natal yang dikatakan agen Afghanistan? Saya kenal dengan Nur Hidayat sudah lama waktu saya masih di penjara. Saya bahkan sering ngobrol dan makan bareng dengan dia selama tujuh tahun. Kebetulan kan waktu di penjara kita berada dalam satu blok. Pendeknya selain Nur Hidayat saya juga banyak kenal dengan Tapol peristiwa Lampung. Apa betul Nur Hidayat punya hubungan dekat dengan beberapa jenderal di TNI? Saya mendapat informasi akurat dari orang-orang saya bahwa Nur Hidayat dekat dengan SK (Mayjen) aktif. Bahkan dalam acara perpisahan mutasi SK, Nur Hidayat dan anak buahnya ikut hadir dalam acara tersebut. Hubungan Nur Hidayat dan SK tidak cuma soal seperti itu saja. Pada saat terjadi peledakan malam Natal, pagi harinya Nur Hidayat menelepon seseorang bernama HMD (tokoh masyarakat) dan mengatakan bahwa dialah (Nur Hidayat) dan anak buahnyalah yang melakukan pemboman. Dan yang saya tahu juga Nur Hidayat telah membuat paspor untuk ke luar negeri. Sedangkan anak buah Nur Hidayat mengetahui soal rencana peledakan seminggu sebelumnya. Apa hubungan antara peledakan di Jakarta dan Bandung? Pada 24 Desember 2000 yang lalu, Haji Aceng pemilik bengkel di Jl. Jakarta, Bandung persis menjelang Maghrib kedatangan Iqbal (keduanya sudah ditangkap). Padahal Iqbal ini sudah dua tahun tidak pemah muncul dan ikut pengajian dengan kelompok Islam fundamentalis. Dia datang bersama dua orang temannya yang tidak dikenal Haji Aceng. Nah, rumah Haji Aceng memang sering dilakukan sebagai tempat pengajian dan banyak juga yang menginap di loteng rumah itu. Menjelang tengah malam, tiba-tiba bom meledak dan Haji Aceng, Iqbal bersama dua orang temannya melarikan diri. Ternyata bom itu sengaja diledakkan di tempat pengajian Haji Aceng cs supaya terkesan pelaku bom malam Natal adalah kelompok Islam fundanmentalis. Karena jenis bom yang meledak di kedua tempat sama dan waktunya juga bersamaan. Bagaimana ceritanya kok SK bisa dekat dengan kelompok Islam fundamentalis? Menjelang Muktamar sebuah kelompok Islam di Yogyakarta bulan Juli 2000, SK menemui I J (OC Muktamar tersebut, red). Ia menawarkan kerjasama. Hingga akhirnya SK menyumbangkan Rp 200 juta untuk muktamar. Tetapi, setelah saya tanya ke IJ, dana itu ditolak. Dia kemudian mendekati beberapa kelompok fundamentalis. Tujuannya untuk membuat sebuah bukti bahwa kelompok Islam fundamentalis adalah teroris yang memusuhi umat agama lain. Dan itu ingin mereka buktikan saat malam Natal yang lalu. Lalu tujuan politis lain yang Anda ketahui? SK adalah kelompok TNI yang dekat dengan AW (TNI aktif), Mn (Ketua LSM), Jnd (bekas intel), BG, MS dan AW yang terhimpun dalam Fordem. Mereka satu sama lain merupakan pembisik skenario bom yang mereka buat sendiri. Jadi, kalau AW menuduh atau memfitnah Jenderal (Pur) Hartono dan Letjen (Pur) Prabowo sebagai otak peledakan bom malam Natal, begitu juga dengan Mn. Semuanya dari skenario yang sama. Sayangnya memang kedua jenderal itu tidak mau menuntut AW sehingga skenario keji berikutnya tidak bisa dideteksi. Bagaimana dengan Elize yang dibayar 75 juta oleh Tommy untuk meledakkan tiga tempat. Apa ada hubungannya? Saya kira itu pun masih dalam skenario mereka. Mana masuk akal lokasi Menteng yang telah diisolir polisi bisa kebobolan pada pukul 20.00. Apa Tommy sebodoh itu? Saya yakin Tommy masih bisa membayar orang yang setia kepadanya kalau cuma buat nyerahin bom. Selain itu saya juga melihat bahwa AW memang sengaja membuat opini baru dengan menekankan seluruh persoalan kepada keluarga Cendana. Dan satu lagi, ada upaya lain yang mereka lakukan yaitu untuk mendiskreditkan TNI dalam kasus teror bom ini. Mereka merekayasa supaya seolah-olah yang mampu melakukan teror itu adalah TNI. Dengan demikian TNI dan polisi akan saling berhadapan. Kalau sudah begitu maka skenario selanjutnya adalah AW pada bulan Februari nanti akan melakukan reshuffle dalam beberapa jabatan di TNI dan menarik SK dan AW ke posisi strategis kembali. Anda yakin dengan informasi yang Anda dapatkan? Saya sangat yakin. Buat apa saya belain tentara, dulu kan yang nangkap saya tentara. Cuma saya tidak bicara orang per orang. Biar bagaimanapun institusi TNI harus tetap ada. Saya sangat yakin TNI saat ini memang sedang dipojokkan dan akan dihadapkan dengan polisi. Dan skenario ini tanpa kita sadari memang sudah dilakukan. Negara Indonesia ini tidak akan ada kalau tidak ada.TNI. Saya pikir bodoh sekali kalau-ada intelijen yang percaya begitu saja sama seorang dukun. Saya sudah pernah belajar operasi intelijen, jadi paling tidak saya tahu apa yang harusnya dilakukan polisi sebelum begitu saja mengeluarkan statemen bahwa Eliza itu
[wanita-muslimah] 19. KONSPIRASI INTELIJEN & GERAKAN ISLAM
19. Umat Islam dan Tentara 02 April 2001 : 08.05 Kolom Opini : Agus Kusnaeni (1) bangsaku.com - Sebelum ada TNI, sejak pra kemerdekaan hingga kemerdekaan, komponen-komponen pejuang terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu Hisbullah, Peta (Pembela Tanah Air) dan Laskar-laskar. Milisi Hisbullah merupakan campuran berbagai ormas Islam seperti Muhammadiyah, Masyumi, Syarikat Islam, dan NU. Sedangkan milisi Peta (Pembela Tanah Air) mayoritasnya berasal dari Muhammadiyah, dimana Jenderal Besar Sudirman merupakan salah satu tokohnya. Yang dimaksud dengan laskar-laskar, terdiri dari berbagai laskar seperti laskar minyak, laskar listrik, laskar pesindu, laskar pemuda sosialis dan laskar Kristen. Laskar pemuda sosialis dan laskar kristen adalah minoritas. Sedangkan laskar minyak, listrik dan sejenisnya berasal dari komunitas sejenis bajing loncat yang insyaf dan membentuk kekuatan rakyat. Pada 1946 terbentuk TKR (Tentara Keselamatan Rakyat) yang berasal dari ketiga komponen tersebut, dan Hisbullah merupakan unsur yang paling banyak (mayoritas). Pada 1947, TKR menjadi TRI (Tentara Rakyat Indonesia), di bawah pimpinan Panglima Besar Sudirman yang berasal dari Peta. Sebagai wakilnya adalah Urip Sumoharjo seorang mantan tentara KNIL (tentara Belanda) yang beragama Kristen. Sejak saat itulah terjadi ketidak-adilan, dimana minoritas menguasai mayoritas di tubuh (embrio) TNI. Kelak, para pejuang sejati dari Hisbullah dan peta (terutama Hisbullah) digusur oleh mantan tentara KNIL. Selain Urip Sumohardjo (mantan KNIL beragama Kristen), mantan KNIL lainnya adalah Gatot Soebroto (Budha), Soeharto (Kejawen), dan A.H. Nasution (nasionalis sekuler yang keberislamannya tumbuh setelah digusur Soeharto). Tentara KNIL adalah tentara Belanda yang memerangi tentara rakyat Indonesia yang ketika itu sedang berusaha menggapai kemerdekaan. Tentara KNIL adalah pengkhianat bangsa. Namun ketika Indonesia merdeka, merekalah yang merebut banyak posisi di tubuh institusi tentara (TNI). Sedangkan pejuang sejati terutama yang tergabung dalam Hisbullah disingkirkan begitu saja. Terbukti kemudian, ketika para pengkhianat itu memimpin bangsa (seperti Soeharto), kehidupan kita menjadi penuh musibah. Soekarno juga seorang pengkhianat, ketika rakyat bersusah payah mengusir penjajah, ia justru membuat perjanjian damai dengan Belanda. Sedangkan anak angkat Gatot Soebroto yang bernama Bob Hasan, termasuk salah seorang tokoh pemegang HPH yang menggunduli hutan kita. Kahar Muzakar dan Kartosoewirjo Pada tahun 1946 Kahar Muzakar (Panglima Hisbullah dari Sulawesi) dikirim ke Yogya (Ibukota RI) untuk menghimpun kekuatan rakyat. Saat itu Panglima Hisbullah Kalimantan adalah Hasan Basri, yang berpusat di Banjarmasin. Sedangkan Panglima Nusatenggara adalah Ngurah Rai yang berpusat di Bali. Sedangkan Kartosoewirjo adalah Panglima Hisbullah Jawa Barat. Ia terus berjuang melawan penjajah Belanda. Pada tahun 1948, ketika terjadi Perjanjian Renville (di atas kapal Renville) daerah yang dikuasi rakyat Indonesai semakin kecil, karena daerah inclave harus dikosongkan. Kartosoewirjo tidak mau mengosongkan Jawa Barat, maka timbullah pemberontakan Kartosoewirjo tahun 1948 melawan Belanda. Kala itu Kartosoewirjo selain harus menghadapi Belanda juga menghadapi mantan tentara KNIL yang sudah bergabung ke TRI yang kala itu mereka baru saja kembali dari Yogyakarta. Kartosoewirjo yang berjuang melawan Belanda dalam rangka mempertahankan Jawa Barat karena dia adalah Panglima Divisi Jawa Barat, justru dicap pemberontak oleh Soekarno, sehingga dihukum mati pada 1962. Menurut Dr. Bambang Sulistomo, putra pahlawan kemerdekaan Bung Tomo, tuduhan pemberontak kepada Kartosoewirjo dinilai bertentangan dengan fakta sejarah. "Menurut kesaksian almarhum ayah saya, yang ditulisnya dalam sebuah buku kecil berjudul HIMBAUAN, dikatakan bahwa pasukan Hizbullah dan Sabilillah, menolak perintah hijrah ke Yogyakarta sebagai pelaksanaan isi perjanjian Renvile; dan memilih berjuang dengan gagah berani mengusir penjajah dari wilayah Jawa Barat. Keberadaan mereka di sana adalah atas persetujuan Jenderal Soedirman dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Pada saat clash Belanda kedua, pasukan TNI kembali ke Jawa Barat dan merasa lebih berhak menguasai wilayah yang telah berhasil direbut dengan berkuah darah dari tangan penjajah oleh pasukan Hizbullah dan Sabilillah di bawah komando SM Kartosoewirjo. Karena tidak dicapai kesepakatan, maka terjadilah pertempuran antara pasukan Islam dan tentara republik tersebut." (Lihat Buku "FAKTA Diskriminasi Rezim Soeharto Terhadap Umat Islam", 1998, hal. xviii). Sehubungan dengan hal tersebut, Prof. Dr. Deliar Noor berkomentar: "Kesaksian almarhum ayah saudara itu, persis seperti kesaksian Haji Agoes,Salim yang disampaikan di Cornell University Amerika Serikat, tahun 1953. Memang perlu penelitian ulang terhadap sejarah yang ditulis sekarang." Pada buku berjudul "Menelusuri Perjalanan Jihad SM Kartosuwiryo" (Juli 1999, hal. xv-xvi), KH Firdaus AN menuliskan seba
[wanita-muslimah] 23- The Believers (Al-Müminün)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Successful indeed are the Believers,- 2.. Those who humble themselves in their prayers; 3.. Who avoid vain talk; 4.. Who are active in given Zakat; 5.. Who guard their modesty, 6.. Except with those joined to them in the marriage bond, or (the captives) whom their right hands possess,- for (in their case) they are free from blame, 7.. But those whose desires exceed those limits are transgressors;- 8.. Those who faithfully observe their trusts and their covenants; 9.. And who (strictly) guard their prayers;- 10.. These will be the heirs, 11.. Who will inherit Paradise: they will dwell therein (for ever). 12.. Man We did create from a quintessence (of clay); 13.. Then We placed him as (a drop of) sperm in a place of rest, firmly fixed; 14.. Then We made the sperm into a clot of congealed blood; then of that clot We made a (fetus) lump; then we made out of that lump bones and clothed the bones with flesh; then We developed out of it another creature. So blessed be Allah, the best to create! 15.. After that, at length ye will die 16.. Again, on the Day of Judgment, will ye be raised up. 17.. And We have made, above you, seven tracts; and We are never unmindful of (Our) Creation. 18.. And We send down water from the sky according to (due) measure, and We cause it to soak in the soil; and We certainly are able to drain it off (with ease). 19.. With it We grow for you gardens of date-palms and vines: in them have ye abundant fruits: and of them ye eat (and have enjoyment),- 20.. Also a tree springing out of Mount Sinai, which produces oil, and relish for those who use it for food. 21.. And in cattle (too) ye have an instructive example: from within their bodies We produce (milk) for you to drink; there are, in them, (besides), numerous (other) benefits for you; and of their (meat) ye eat; 22.. An on them, as well as in ships, ye ride. 23.. And certainly We sent Noah to his people: He said, "O my people! Worship Allah. Ye have no other god but Him. Will ye not fear (Him)?" 24.. The chiefs of the Unbelievers among his people said: "He is no more than a man like yourselves: his wish is to assert his superiority over you: if Allah had wished (to send messengers), He could have sent down angels; never did we hear such a thing (as he says), among our ancestors of old." 25.. (And some said): "He is only a man possessed: wait (and have patience) with him for a time." 26.. (Noah) said: "O my Lord! help me: for that they accuse me of falsehood!" 27.. So We inspired him (with this message): "Construct the Ark within Our sight and under Our guidance: then when comes Our Command, and the over gushes forth, take thou on board pairs of every species, male and female, and thy family- except those of them against whom the Word has already gone forth: and address Me not in favor of the wrong-doers; for they shall be drowned (in the Flood). 28.. And when thou hast embarked on the Ark - thou and those with thee,- say: "Praise be to Allah, Who has saved us from the people who do wrong." 29.. And say: "O my Lord! Enable me to disembark with thy blessing: for Thou art the Best to enable (us) to disembark." 30.. Verily in this there are Signs (for men to understand); lo! We put men to test. 31.. Then We raised after them another generation. 32.. And We sent to them a messenger from among themselves, (saying), "Worship Allah. ye have no other god but Him. Will ye not fear (Him)?" 33.. And the chiefs of his people, who disbelieved and denied the Meeting in the Hereafter, and on whom We had bestowed the good things of this life, said: "He is no more than a man like yourselves: he eats of that of which ye eat, and drinks of what ye drink. 34.. "If ye obey a man like yourselves, behold, it is certain ye will be lost. 35.. "Does he promise that when ye die and become dust and bones, ye shall be brought forth (again)? 36.. "Far, very far is that which ye are promised! 37.. "There is nothing but our life in this world! We shall die and we live! But we shall never be raised up again! 38.. "He is only a man who invents a lie against Allah, but we are not the ones to believe in him!" 39.. (The prophet) said: "O my Lord! Help me: for that they accuse me of falsehood." 40.. (Allah) said: "In but a little while, they are sure to be sorry!" 41.. Then the Blast overtook them with justice, and We made them as rubbish of dead leaves. So away with the people who do wrong! 42.. Then We raised after them other generations. 43.. No people can hasten their term, nor can they delay (it). 44.. Then sent We Our messengers in succession: every time there came to a people their messenger, they accused him of falsehood: so We made them follow each other (in punishment): We made them as a tale (that is
[wanita-muslimah] 22- The Pilgrimage (Al-Hajj)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. O mankind! fear your Lord! for the convulsion of the Hour (of Judgment) will be a thing terrible! 2.. The Day ye shall see it, every mother giving suck shall forget her suckling- babe, and every pregnant female shall drop her load (unformed): thou shalt see mankind as in a drunken riot, yet not drunk: but dreadful will be the Chastisement of Allah. 3.. And yet among men there are such as dispute about Allah, without knowledge, and follow every evil one obstinate in rebellion! 4.. About the (Satan) it is decreed that whoever turns to him for friendship, him will he lead astray, and he will guide him to the Chastisement of the Fire. 5.. O mankind! if ye have a doubt about the Resurrection, (consider) that We created you out of dust, then out of sperm, then out of a leech-like clot, then out of a morsel of flesh, partly formed and partly unformed, in order that We may manifest (Our power) to you; and We cause whom We will to rest in the wombs for an appointed term, then do We bring you out as babes, then (foster you) that ye may reach your age of full strength; and some of you are called to die, and some are sent back to the feeblest old age, so that they know nothing after having known (much), and (further), thou seest the earth barren and lifeless, but when We pour down rain on it, it is stirred (to life), it swells, and it puts forth every kind of beautiful growth (in pairs). 6.. This is so, because Allah is the Reality: it is He Who gives life to the dead, and it is He Who has power over all things. 7.. And verily the Hour will come: there can be no doubt about it, or about (the fact) that Allah will raise up all who are in the graves. 8.. Yet there is among men such a one as disputes about Allah, without knowledge, without guidance, and without a Book of Enlightenment,- 9.. (Disdainfully) bending his side, in order to lead (men) astray from the Path of Allah. for him there is disgrace in this life, and on the Day of Judgment We shall make him taste the Chastisement of burning (Fire). 10.. (It will be said): "This is because of the deeds which thy hands sent forth, for verily Allah is not unjust to His servants." 11.. There are among men some who serve Allah, as it were, on the verge: if good befalls them, they are, therewith, well content; but if a trial comes to them, they turn on their faces: they lose both this world and the Hereafter: that in indeed a manifest loss! 12.. They call on such deities, besides Allah, as can neither hurt nor profit them: that is straying far indeed (from the Way)! 13.. (Perhaps) they call on one whose hurt is nearer than his profit: evil, indeed, is the patron, and evil the companion (or help)! 14.. Verily Allah will admit those who believe and work righteous deeds, to Gardens, beneath which rivers flow: for Allah carries out all that He desires. 15.. If any think that Allah will not help him (His Messenger), in this world and the Hereafter, let him stretch out a rope to the ceiling and cut (himself) off: then let him see whether his plan will remove that which enrages (him)! 16.. Thus have We sent down Clear Sings; and verily Allah doth guide whom He will! 17.. Those who believe (in the Qurán), those who follow the Jewish (scriptures), and the Sabians, Christians, Magians, and Polytheists,- Allah will judge between them on the Day of Judgment: for Allah is witness of all things. 18.. Seest thou not that to Allah prostrate all things that are in the heavens and on earth,- the sun, the moon, the stars; the hills, the trees, the animals; and a great number among mankind? But a great number are (also) such as unto whom the Chastisement is justly due, and such as Allah shall disgrace,- None can raise to honor: for Allah carries out all that He wills. 19.. These two antagonists dispute with each other about their Lord: but those who deny (their Lord),- for them will be cut out a garment of Fire: over their heads will be poured out boiling water. 20.. With it will be melted what is within their bodies, as well as (their) skins. 21.. In addition there will be maces of iron (to punish) them. 22.. Every time they wish to get away therefrom, from anguish, they will be forced back therein, and (it will be said), "Taste ye the Chastisement of Burning!" 23.. Allah will admit those who believe and work righteous deeds, to Gardens beneath which rivers flow: they shall be adorned therein with bracelets of gold and pearls; and their garments there will be of silk. 24.. For they have been guided (in this life) to the purest of speeches; they have been guided to the Path of Him Who is Worthy of (all) Praise. 25.. As to those who have rejected (Allah), and would keep back (men) from the Way of Allah, and from the Sacred Mosque, which We have made (open) to (all) men - equal is the dweller ther
[wanita-muslimah] Nejat Menyerang Barat Meradang
Kontoversi akibat pernyataan Prsiden Iran Mahmud Ahmadinejad hanya memperjelas satu hal: Betapa dunia masih dan terus berada di bawah cengkeraman Zionis-Israel. "Menyerang adalah pertahanan terbaik." Demikian salah satu ujaran Sun Tzu, pakar strategi perang kesohor asal Cina, dalam bukunya Art of War. Barangkali petuah lawas itulah yang kini dipraktikkan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad. Ketika AS dan Eropa habis-habisan menghalangi proyek nuklir damai Iran, tiba-tiba pada Oktober lalu, Nejad menyebut Israel sebagai "tumor" yang harus dihapuskan dari peta dunia. Kalimat di atas seakan belum lengkap dan sempurna bagi Nejad. Dalam muktamar negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) awal Desember lalu di Makkah al-Mukarramah, mantan walikota Teheran ini menyebut tragedi pembantaian Nazi terhadap Yahudi (Holocaust) sebagai pernyataan yang dipaksakan oleh sebagian pemimpin Eropa. Baginya tragedi itu hanyalah mitos. Dan ketika ada yang berpendapat lain, tambah Nejad, mereka pun mengecam dan memenjarakannya. Bagi doktor bidang transportasi dan manajemen lalu lintas dari Universitas Teheran ini, andai Eropa jujur dengan pembelaan mereka terhadap Yahudi, semestinya mereka memberikan sebagian wilayah mereka di Eropa seperti di Jerman dan Austria untuk menjadi tempat pendirian negara Israel. Sebenarnya, tak ada yang berlebihan dalam pernyataan Nejad, seandainya disikapi dengan kepala dingin. Jika dunia Barat selama ini mengagung-agungkan demokrasi, mengapa mereka gerah jika ada yang berpendapat lain tentang Holocaust. Mengapa pula mereka terlihat jengkel secara berlebihan, seolah negerinya sendiri yang tengah diserang. Yang jelas, berbagai pernyataan Nejad ini telah memberi nuansa baru dalam perseteruan diplomatik antara Iran dan Barat tentang hak pengayaan uranium untuk kepentingan damai. "Serangan" Nejad ini seperti menusuk ulu hati pangkal penyebab krisis nuklir Iran. Seolah-olah, Teheran ingin menyatakan Israel-lah yang menjadi dalang di balik semua ketegangan ini. Karena itu, dalam kesempatan lain, pemerintah Iran juga menuduh Israel memanas-manasi Eropa dan AS mengenai proyek nuklirnya dengan maksud mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari kepemilikan senjata nuklirnya sendiri. Berbagai pernyataan Nejad di atas mengundang kemarahan Amerika Serikat, PBB dan Eropa. PM Italia Silvio Berlusconi, Presiden Prancis Jacques Chirac, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Sekjen PBB Kofi Anan mengecam keras pernyataan Nejad. PBB bahkan menetapkan 27 Januari sebagai hari untuk mengenang Tragedi Holocaust. Iran membalas dengan menyebut PBB telah "didikte oleh Israel". Israel pun "menyerang", tak kalah kerasnya. Menteri Pertahanan Israel Shoul Movaz menyatakan, dunia hendaknya tak hanya cukup mengutuk penjelasan ini tapi juga meningkatkan upaya dalam mencegah Iran memiliki senjata nuklir. Dalam pandangannya, pemerintah Iran adalah sebuah rezim yang "rasis dan antisemit". "Teheran adalah ancaman bagi Israel dan Barat." Menurutnya, jalur diplomasi adalah jalur benar untuk mengatasi ambisi nuklir Iran. Namun, di saat yang sama, perlu juga mempersiapkan "jalan-jalan lain". Pernyataan ini merupakan isyarat kemungkinan opsi serangan militer Israel terhadap Iran. Rusia yang dekat secara diplomatik dengan Iran juga menyayangkan pernyataan Nejad. Bahkan, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad yang selama ini dikenal kritis terhadap Israel dan Barat meminta Nejad untuk sabar dan menahan diri. Bagi politisi senior ini, sebagaimana dikutip kantor berita Malaysia Bernama, sikap seperti itu hanya akan memberikan amunisi baru bagi musuh-musuh Iran. Tapi tidak demikian bagi Mahmud Alinejad, seorang pengamat politik dari Teheran. Menurutnya, langkah itu sengaja ditempuh sebagai bagian dari strategi politik Iran. "Pernyataan bernada menyerang adalah strategi terbaik bagi Iran," ujar Alinejad. Pernyataan ini diamini oleh Mustafa Alani, pakar kajian keamanan dan stabilitasi politik pada Gulf Research Center di Dubai, Uni Emirat Arab. Dalam penilaiannya, pernyataan Nejad merupakan strategi Iran untuk memelihara sentimen anti-Israel di Timur Tengah. "Presiden yakin dengan menyerang Israel secara verbal adalah cara terbaik selain dari kebijakan politik yang rasional dan sopan," tegas Alani. Pernyataan Nejad jelas membangkitkan kemarahan orang-orang Yahudi. Tak hanya di Israel, tapi juga di Amerika Serikat. Sebuah lembaga Yahudi-AS memasang iklan satu halaman penuh di harian International Herald Tribune edisi Eropa yang terbit di Paris (23/12). Isinya menyerukan pada para pemimpin negara-negara Eropa untuk melarang Presiden Iran masuk ke wilayahnya dan mengucilkan Iran dari komunitas internasional karena pernyataannya yang menentang Israel. "Ahmadinejad adalah representasi umum bagi sebuah rezim yang mengancam kita semua," demikian salah satu bunyi iklan itu. Ketegangan ini dapat dipastikan memengaruhi proses perundingan nuklir Iran. Dalam sudut pand
[wanita-muslimah] 20. Wawasan Al-Qur'an
20. Ahl Al-Kitab Berbicara mengenai wawasan Al-Qur'an tentang suatu masalah tidak akan sempurna, bahkan boleh jadi keliru, jika pandangan hanya tertuju kepada satu dua ayat yang berbicara menyangkut hal tersebut. Karena cara demikian akan melahirkan pandangan parsial yang tidak sejalan dengan tujuan pemahaman wawasan, lebih-lebih bila analisis dilakukan terlepas dari konteks (munasabah) ayat, sejarah, asbab al-nuzul (latar belakang turunnya ayat), penjelasan Nabi (As-Sunnah), dan sebagainya, yang dihimpun oleh pakar-pakar Al-Qur'an dengan istilah pendekatan "tematis" (maudhu'i). Bahasan ini mencoba menerapkan metode tersebut, walaupun dalam bentuk yang terbatas - karena penerapannya secara sempurna membutuhkan waktu yang tidak singkat, rujukan yang memadai, serta kemampuan analisis yang dalam. Namun demikian, keterbatasan di atas, akan diusahakan untuk ditutupi dengan menyajikan pandangan beberapa pakar berkompeten dalam bidang Al-Qur'an. ISTILAH-ISTILAH AL-QUR'AN Salah satu keistimewaan Al-Qur'an adalah ketelitian redaksinya. Tidak heran, karena redaksi tersebut bersumber langsung dari Allah swt. Hal ini perlu digarisbawahi, bukan saja karena sekian banyak ulama melakukan analisis kebahasaan dalam mengemukakan dan atau menolak satu pendapat, tetapi juga karena Kitab Suci ini menggunakan beberapa istilah yang berbeda ketika menunjuk kepada orang Yahudi dan Nasrani, dua kelompok masyarakat yang minimal disepakati oleh seluruh ulama sebagai Ahl Al-Kitab. Selain istilah Ahl Al-Kitab, Al-Qur'an juga menggunakan istilah Utu Al-Kitab, Utu nashiban minal kitab, Al-Yahud, Al-Ladzina Hadu, Bani Israil, An Nashara, dan istilah lainnya. Kata Ahl Al-Kitab terulang di dalam Al-Qur'an sebanyak tiga puluh satu kali, Utu Al-Kitab delapan belas kali, Utu nashiban minal kitab tiga kali, Al-Yahud delapan kali, Al-Ladzina Hadu sepuluh kali, An-Nashara empat belas kali, dan Bani/Banu Isra'il empat puluh satu kali Kesan umum diperoleh bahwa bila Al-Qur'an menggunakan kata Al-Yahud maka isinya adalah kecaman atau gambaran negatif tentang mereka. Perhatikan misalnya firman-Nya tentang kebencian orang Yahudi terhadap kaum Muslim (QS Al-Maidah [5]: 82), atau ketidakrelaan orang-orang Yahudi dan Nasrani terhadap kaum Muslim sebelum umat Islam mengikuti mereka (QS Al-Baqarah [2]: 120), atau pengakuan mereka bahwa orang Yahudi dan Nasrani adalah putra-putra dan kinasih Allah (QS Al-Ma-idah [5]: 18), atau pernyataan orang Yahudi bahwa tangan Allah terbelenggu (kikir) (QS Al-Maidah [5]: 64), dan sebagainya. Bila Al-Qur'an menggunakan Al-Ladzina Hadu, maka kandungannya ada yang berupa kecaman, misalnya terhadap mereka yang mengubah arti kata-kata atau mengubah dan menguranginya (QS Al-Nisa, [41]: 46), atau bahwa mereka tekun mendengar (berita kaum Muslim) untuk menyebarluaskan kebohongan (QS Al-Maidah [5]: 41), dan ada juga yang bersifat netral, seperti janji bagi mereka yang beriman dengan benar untuk tidak akan mengalami rasa takut atau sedih (QS Al-Baqarah [2]: 62). Kata Nashara sama penggunaannya dengan Al-Ladzina Hadu, terkadang digunakan dalam konteks positif dan pujian, misalnya surat Al-Maidah [5]: 82 yang menjelaskan tentang mereka yang paling akrab persahabatannya dengan orang-orang Islam; dan di kali lain dalam konteks kecaman, seperti dalam surat Al-Baqarah [2]: 120 yang berbicara tentang ketidakrelaan mereka terhadap orang Islam sampai kaum Muslim mengikuti mereka. Dalam kesempatan lain kandungannya bersifat netral: bukan kecaman bukan pula pujian, seperti dalam surat Al-Hajj [22]; 17 yang membicarakan tentang putusanTuhanyangadilterhadapmereka dan kelompok-kelompok lain, kelak di hari kemudian. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa bila Al-Qur'an menggunakan Al-Yahud, maka pasti ayat tersebut berupa kecaman atas sikap-sikap buruk mereka, dan jika menggunakan kata Nashara, maka ia belum tentu bersikap kecaman, sama halnya dengan Al-Ladzina Hadu. Agaknya ini sebabnya sehingga surat Al-Baqarah [2]: 120 yang berbunyi "Lan tardha 'ankal-Yahud wa lan Nashara hatta tattabi'a millatahum (orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sampaiengkaumengikuti agama/tatacara mereka," menggunakan kata "lan" terhadap orang Yahudi, dan kata "la" terhadap orang Nasrani. Menurut pakar-pakar bahasa Al-Qur'an, antara lain Az-Zarkasyi dalam bukunya Al-Burhan, kata "lan" digunakan untuk menafikan sesuatu di masa datang, dan penafian tersebut lebih kuat dari "la" yang digunakan untuk menafikan sesuatu, tanpa mengisyaratkan masa penafian itu, sehingga boleh saja ia terbatas untuk masa lampau, kini, atau masa datang. Ayat di atas, secara tegas menyatakan bahwa
Re: [wanita-muslimah] Eugene Francis Netto : Tuhan Aku ingin Melihatmu
Majalah Amanah, liat paragraf terakhir : > "Tentu saya berharap pada saudara-saudara saya yang Muslim akan menjadi > Muslim yang sejati, jangan jadi Muslim yang setengah hati. Saya saja yang > mualaf, selalu ingin belajar, belajar dan belajar, maka sangat aneh, bila > umat Islam yang sudah tujuh turunan, ogah mempelajari dan mendalami agamanya > sendiri," pesan Gene mengakhiri perbincangan sambil tersenyum lebar. (amanah online) From: "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: Eugene Francis Netto : Tuhan Aku ingin Melihatmu Assalaamu alaikum, mas, boleh tahu referensi kisah ini dari mana? atau mas first hand account nya? thanks, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Rudyanto Arief" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Dia itu Mbak Chae bukan Mbak Kilat Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung
Namanya bukan mbak Kilat, tapi mbak Chae. Nama yang bagus diubah menjadi kilat biru:-) From: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Re: Jilbab dan Kerudung Mbak Kilat, pertama-tama saya ingin bertanya, dari mana anda tahu bahwa hadits tentang Asma itu dhaif? Sedangkan para ulama Islam masih memakainya, bahkan Yusuf Qordlowi. Coba sampaikan ke saya referensi anda itu yang mengatakan bahwa hadits tentang Asma adalah dlaif. Itu dulu, nanti insya Allah akan saya sampaikan pendapat saya setelah anda memberikan referensi anda itu. Salam, "kila4tb1roe" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/13/2006 06:07 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung Pak Wida, ketika saya memberikan alasan mengapa menurut saya jilbab bukan suatu keharusan yang berkaitan dengan aurat perempuan maka saya pun tidak hanya berdasarkan Al-Qur'an tapi juga merujuk pada hadis2. Biasanya hadis yang populer untuk diajukan oleh orang-orang yang memandang jilbab sebagai suatu keharusan adalah hadis tentang Asma, ternyata hadis ini dhaif statusnya. Silahkan di re-check oleh Pak Wida:) Maksud dari kata "pemberhalaan" ketika kita lebih memilih untuk mengsakralkan bentuk-bentuk dari simbol-simbol tanpa melihat kepada essensinya. Seperti masalah jilbab ini, jika jilbab dizaman Rasul dapat benar-benar menjadi satu media untuk melindungi perempuan karena sifatnya yang dikenal sebagai identitas perempuan merdeka, apakah jilbab sekarang masih tetap mempunyai fungsi yang sama?? Lalu apa fungsi jilbab menurut anda Pak Wida?? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Para ulama tidak mendasarkan fatwa / anjuran mereka hanya dari al-Qur'an > saja mbak Kilat. Mereka juga menteliti hadits dan kitab-kitab para ulama > sejak dahulu sampai sekarang. Bacalah postingan Rudyanto Arief tentang > Menutup Rambut Bagi Wanita. > > Banyak alasan para muslimah untuk berkerudung, dan itu sesuai dengan > pemahaman mereka masing-masing. Kenapa syariat jilbab dipertahankan? > Apakah hanya semata sebagai symbol perlindungan bagi wanita? Apakah > berjilbab merupakan suatu bentuk pemberhalaan? Kenapa pula disebut > "pemberhalaan"? Saya sendiri tidak pernah berfikir demikian. Silahkan > rekan-rekan muslimah yang berjilbab untuk menjawabnya. Lebih bagus lagi > jika mereka menyampaikan alasan mereka berjilbab. 8-) > > Salam, > > > > > "kila4tb1roe" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 03/13/2006 02:59 PM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > wanita-muslimah@yahoogroups.com > cc > > Subject > [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung > > > > > > > Pak Wida, seringkali ketika kita mencari justifikasi keharusan > berjilbab maka yang dirujuk adalah Qs.24:31 dan Qs.33:59. Kalau tidak > salah untuk informasi saja Qs.33:59 lebih dulu turun daripada Qs.24:31. > > Sebenarnya pada Qs.24:31 membahas masalah etika perempuan yang pada > ayat sebelumnya Qs.24:30 membahas etika pada laki-laki. > > Ketika Qs.24:31 pada saat itu perempuan arab yang sudah mengadaptasi > cara berpakian bangsa-bangsa yang "lebih berbudaya" seperti persia, > romawi menggunakan baju dengan belahan yang memperlihatkan payudara. > Kemudian dikoreksi oleh Qur'an untuk menutup dada dgn menutup nya > memakai kudung. Apa yang jelas tersurat/tertulis dalam Qs.24:31 adalah > perintah menutup dada dan bukan menutup rambut sebagaimana pemahaman > sebagian umat muslim dalam pembenaran akan keharusan memakai jilbab > bagi perempuan. > > Terlebih karena Qs.33:59 lebih dulu turun, dimana perintah yang > ditunjukan kepada istri2 Nabi, anak2 perempuan Nabi dan istri > orang-orang mu'min tentang berjilbab jika ini berkaitan dengan batasan > aurat seharusnya sudah tidak ada koreksi lagi dengan turunya Qs.24:31. > > Tapi ternyata pada perintah dalam Qs.33:59 tidak berkaitan dengan > masalah batasan aurat perempuan dan jilbab hanya sebatas simbol > identitas sehingga perintah mengulurkan jilbab tidak berlaku/tidak > boleh untuk wanita budak muslimah. > > Jilbab pada waktu itu hanya sebagai simbol identitas untuk melindungi > perempuan terutama ketika berpergian diwaktu malam hari sehingga > mereka dikenal dan tidak diganggu. > > Sejujurnya Pak Wida, apakah menurut Bapa jilbab masih menjadi bentuk > simbol perlindungan bagi perempuan??? jika tidak kenapa masih > dipertahankan?? kenapa kita sering terjebak pada pemberhalaan??:) > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: > > > > Terimakasih mbak Kilat atas informasi PL dan PB nya. Kalau kit
[wanita-muslimah] Islamophobia LSM Perempuan terhadap Formalitas Syariat Islam
Laporan: Adhes SS Menggembirakan sekaligus menyedihkan. Di satu sisi LSM perempuan kian berkembang dan semakin kritis. Di sisi lain, mereka kebablasan dalam mengekspresikan sikap demokrasinya. Ketika formalisasi Syariat Islam diterapkan secara tidak arif, LSM perempuan langsung mencap "Islam" sebagai sumber masalah. Ujung-ujungnya penolakan Syariat Islam. sungguh mengejutkan, ketika empat pembicara - semuanya perempuan - yang hadir dalam Seminar Nasional di Jakarta mengurai pelbagai persoalan formalisasi Syariat Islam di daerahnya masing-masing. Busana muslimah dan jilbab yang mereka pakai, memberi kesan religius yang mendalam bahwa mereka menjalankan syariat agamanya dengan baik. Namun, tak dinyana di balik kemasan religiusnya, mereka begitu antipati terhadap Islam. Lihat saja, bentuk protes yang mereka lakukan seperti mengada-ngada. Entah, mereka terlalu pintar atau sedang mengemban misi tertentu yang bisa jadi pesanan pihak lain. Karenanya, bukan rahasia umum lagi, jika selama ini banyak LSM yang bermunculan didanai oleh jaringan internasional. Sebut saja seperti Asia Foundation, yakni lembaga nonprofit asal Amerika Serikat yang selama ini dikenal sebagai penyuplai dana bagi penerbitan tertentu atau LSM-LSM, termasuk LSM perempuan. Melihat gerakan "penghancuran" ala Asia Foundation yang sedemikian halus, hampir tak bisa dibedakan, antara membantu atau mengobok-obok harga diri sebuah bangsa. Pelbagai cara dilakukan gerakan ini untuk melemahkan akidah dan menjungkirbalikkan pemikiran (ghazwa al-fikr) kaum perempuan (muslimah), bukan hanya di kota-kota besar, tapi juga di daerah-daerah yang miskin dengan penerangan. Sejumlah fenemona dan realitas yang terjadi di masyarakat pun diangkat. Ketika yang muncul praktik "pelanggaran HAM" menurut kaca mata mereka, lantas dibuatlah satu kesimpulan, bahwa ajaran agama ternyata hanya mendiskreditkan kaum perempuan. Agama (Islam) difitnah dan dianggap sebagai sumber masalah. Padahal yang seharusnya dikritisi bukan faktor Islamnya, melainkan individu atau kelompok tertentu yang tak arif dan kaku dalam menerapkan formalisasi Syariat Islam. Pandangan Feminin Radikal Apa yang diuraikan dalam Seminar Nasional "Perempuan dalam Arus Formalisasi Syariat Islam (Belajar dan' Tasikmalaya, Garut, Cianjur, dan Banten)" beberapa waktu lalu, tak lain adalah doktrin dan propaganda ngawur LSM Perempuan terhadap masyarakat, dalam hal ini Rahima selaku penyelenggara. Menurutnya, penerapan syariat Islam di Indonesia pada dasarnya adalah persoalan klasik menyangkut hubungan agama dan politik yang tidak pernah tuntas di negeri ini. "Sejarah mencatat bahwa di semua negara yang menerapkan syariat Islam, hampir selalu diawali dengan kontrol terhadap perempuan. Hal ini dikarenakan bahwa dalam masyarakat Muslim, isu seksualitas kerapkali menjadi isu publik bahkan isu politik. Kebanyakan wacana Islam yang berkembang selalu terobsesi oleh seksualitas perempuan, terutama bagaimana mengatur dan mengontrolnya." Ungkapnya lagi, "Sebenarnya yang menonjol di permukaan bukanlah "formalisasi Syariat" melainkan 'formalisasi fikih'. Hal ini karena dalam implementasinya, formalisasi syariat justru mengabaikan ajaran yang memuat sejumlah nilai keadilan, kedamaian, keadaban dan kesetaraan." Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahima, ada dua persoalan besar yang dihadapi oleh gerakan perempuan di tengah merebaknya upaya formalisasi Syariat Islam di berbagai daerah. Pertama, upaya formalisasi telah memunculkan agenda berupa penyusunan berbagai produk kebijakan lokal yang kurang ramah pada perempuan dengan pemahaman-pemahaman yang bersifat normatif dan tekstualis. Kedua, pemahaman tekstualis dan penafsiran keagamaan yang bersifat tekstualis itu tidak hanya berada pada wilayah formal (negara) tetapi juga menjadi pegangan sebagian besar tokoh masyarakat di jalur kultural (ulama) yang masili bercorak patriarki. "Oleh karena itu tugas untuk memperkenalkan spirit nilai Islam seperti keadilan, kedamaian, keadaban, dan kesetaraan jauh lebih penting. Syariat Islam perlu diperkenalkan tidak melulu dalam konteks legal formalnya, akan tetapi justru pada nilai-nilai universal yang dibawanya. Dengan pemahaman ini, tampilan wajah Islam yang sangar bisa diubah dengan memperkenalkan esensi Islam sebagai rahmatan lil'alamin." Syariat Islam, lanjutnya, bukanlah harus selalu berisi kisah-kisah peminggiran hak-hak perempuan. Akan lebih baik kalau semua pihak turut mendukung upaya memperkenalkan hak-hak perempuan dalam Islam. Kita berharap tak ada lagi nantinya teks-teks yang dipakai untuk "merendahkan sesama manusia" dengan baju agama. Syariat Islam Digugat Mengapa Tasikmalaya, Garut, Cianjur, dan Banten yang diangkat sebagai objek yang digugat? Karena di keempat wilayah inilah formalisasi Syariat Islam, tak lagi sekedar wacana, tapi direalisasikan. Di Kabupaten Tasikmalaya umpamanya, LSM Perempuan mempersoalkan Surat Edaran bupati no. 451/SE/04/SOS/2001 tentang upaya peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan. Te
[wanita-muslimah] 21- The Prophets (Al-Anbiyáa)
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 1.. Closer and closer to mankind comes their Reckoning: yet they heed not and they turn away. 2.. Never comes (aught) to them of a renewed Message from their Lord, but they listen to it as in jest,- 3.. Their hearts toying as with trifles. The wrong-doers conceal their private counsels, (saying), "Is this (one) more than a man like yourselves? Will ye go to witchcraft with your eyes open?" 4.. Say: "My Lord knoweth (every) word (spoken) in the heavens and on earth: He is the One that heareth and knoweth (all things)." 5.. "Nay," they say, "(these are) medleys of dream! - Nay, he forged it! - Nay, he is (but) a poet! Let him then bring us a Sign like the ones that were sent to (Prophets) of old!" 6.. (As to those) before them, not one of the towns which We destroyed believed: will these believe? 7.. Before thee, also, the messengers We sent were but men, to whom We granted inspiration: If ye know this not, ask of those who possess the Message. 8.. Nor did We give them bodies that ate no food, nor were they immortals. 9.. In the end We fulfilled to them Our Promise, and We saved them and those whom We willed, but We destroyed those who transgressed beyond bounds. 10.. We have revealed for you (O men!) a book in which will give you eminence. Will ye not then understand? 11.. How many were the towns We utterly destroyed because of their iniquities, setting up in their places other peoples? 12.. Yet, when they felt Our Punishment (coming), behold, they (tried to) flee from it. 13.. Flee not, but return to the good things of this life which were given you, and to your homes in order that ye may be called to account. 14.. They said: "Ah! Woe to us! We were indeed wrong-doers!" 15.. And that cry of theirs ceased not, till We made them as a field that is mown, as ashes silent and quenched. 16.. Not for (idle) sport did We create the heavens and the earth and all that is between! 17.. If it had been Our wish to take (just) a pastime, We should surely have taken it from the things nearest to Us, if We would do (such a thing)! 18.. Nay, We hurl the Truth against falsehood, and it knocks out its brain, and behold, falsehood doth perish! Ah! Woe be to you for the (false) things ye ascribe (to Us). 19.. To Him belong all (creatures) in the heavens and on earth: even those who are with Him are not too proud to serve Him, nor are they (ever) weary (of His service): 20.. They celebrate His praises night and day, nor do they ever flag or intermit. 21.. Or have they taken (for worship) gods from the earth who can raise (the dead)? 22.. If there were, in the heavens and the earth, other gods besides Allah, there would have been ruin in both! but glory to Allah, the Lord of the Throne: (High is He) above what they attribute to Him! 23.. He cannot be questioned for His acts, but they will be questioned (for theirs). 24.. Or have they taken for worship (other) gods besides Him? Say, "Bring your convincing proof: this is the Message of those with me and the Message of those before me." But most of them know not the Truth, and so turn away. 25.. Not a messenger did We send before thee without this inspiration sent by Us to him: that there is no god but I; therefore worship and serve Me. 26.. And they say: "The Most Gracious has taken a son!" Glory to Him! They are (but) servants raised to honor. 27.. They speak not before He speaks, and they act (in all things) by His Command. 28.. He knows what is before them, and what is behind them, and they offer no intercession except for those with whom He is well pleased, and they stand in awe and reverence of His (Glory). 29.. If any of them should say, "I am a god besides Him", such a one We should reward with Hell: thus do We reward those who do wrong. 30.. Do not the Unbelievers see that the heavens and the earth were joined together (as one unit of creation), before we clove them asunder? We made from water every living thing. Will they not then believe? 31.. And We have set on the earth mountains standing firm, lest it should shake with them, and We have made therein broad highways (between mountains) for them to pass through: that they may find their way. 32.. And We have made the heavens as a canopy well guarded: yet do they turn away from the Signs which these things (point to)! 33.. It is He Who created the Night and the Day, and the sun and the moon: all (the celestial bodies) swim along, each in its rounded course. 34.. We granted not to any man before thee permanent life (here): if then thou shouldst die, would they live permanently? 35.. Every soul shall have a taste of death: and We test you by evil and by good by way of trial. To Us must ye return. 36.. When the Unbelievers see thee, they treat thee not except with ridicule. "Is this," (they
[wanita-muslimah] 11. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM
WANITA SEBAGAI ISTRI Sebagian agama dan sistem menganggap wanita sebagai barang yang najis atau sesuatu yang menjijikkan dari perbuatan syetan yang harus dijauhi dan lebih baik hidup menyendiri. Sebagian yang lainnya menganggap bahwa kedudukan seorang istri sekedar sebagai alat pemuas nafsu bagi suaminya atau yang meladeni makanannya dan menjadi pelayan di dalam rumah tangganya. Maka Islam datang untuk mengumumkan batalnya kerahiban dan melarang hidup menyendiri (tak mau menikah selamanya). Sebaliknya, Islam mengajarkan kepada kita bahwa pernikahan adalah salah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah dalam kehidupan ini. Allah SWT berfirman: "Dan di antara tanda-tanda kekuasann-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhrya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (Ar-Rum: 21) Ada sebagian sahabat Rasulullah SAW yang ingin memusatkan perhatiannya untuk beribadah dengan cara berpuasa sepanjang siang dan shalat sepanjang malam serta menjauh dari wanita. Maka Rasulullah SAW mengingkari hal itu dengan mengatakan: "Adapun saya, berpuasa dan makan, shalat dan tidur dan menikahi wanita, maka barangsiapa yang tidak suka dengan sunnahku, maka tidak termasuk golonganku." (HR. Bukhari) Islam telah menjadikan istri yang shalihah merupakan kekayaan paling berharga bagi suaminya setelah beriman kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya. Islam menganggap istri yang shalihah itu sebagai salah satu sebab kebahagiaan. Rasulullah SAW bersabda, "Seorang mukmin tidak memperoleh kemanfaatan setelah bertaqwa kepada Allah Azza wa jalla yang lebih baik selain istri yang shalihah, jika suami menyuruhnya dia taat, jika dipandang dia menyenangkan, jika ia bersumpah kepadanya dia mengiyakan, dan jika Suami pergi (jauh dari pandangan) maka dia memelihara diri dan harta (suami)nya" (HR. Ibnu Majah) Rasulullah SAW bersabda, "Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah." (HR. Muslim) Rasulullah SAW bersabda, "Di antara kebahagiaan anak Adam (adalah) istri shalihah, tempat tinggal yang baik, dan kendaraan yang baik. (HR. Ahmad) Islam mengangkat nilai wanita sebagai istri dan menjadikan pelaksanaan hak-hak suami-istri itu sebagai jihad di jalan Allah. Ada seorang wanita datang kepada Nabi SAW bertanya, "Wahai RasuIullah, sesungguhnya aku adalah delegasi wanita yang diutus kepadamu dan tidak ada satu wanita pun kecuali agar aku keluar untuk menemui engkau." Kemudian wanita itu mengemukakan permasalahannya dengan mengatakan, "Allah adalah Rabb-nya laki-laki dan wanita dan ilah mereka. Dan engkau adalah utusan Allah untuk laki-laki dan wanita, Allah telah mewajibkan jihad kepada kaum laki-laki sehingga apabila mereka memperoleh kemenangan akan mendapat pahala, dan apabila mati syahid mereka akan tetap hidup di sisi Rabb-nya dan diberi rizki. Amal perbuatan apakah yang bisa menyamai perbuatan mereka dari ketaatan? Nabi SAW menjawab, "Taat kepada suami dan memenuhi hak-haknya tetapi sedikit dari kaum yang bisa melaksanakannya." (HR. Tabrani) Islam telah menetapkan untuk istri hak-hak yang wajib dipenuhi oleh suaminya. Hak-hak itu tak sekedar tinta di atas kertas, akan tetapi Islam menjadikan lebih dari itu yaitu yang mampu memelihara dan mengawasi. Pertama, keimanan dan ketaqwaan seorang Muslim, kedua, hati nurani masyarakat dan kesadarannya, dan ketiga keterikatan dengan hukum Islam. Pertama kali hak yang wajib dipenuhi seorang suami terhadap istrinya adalah mas kawin yang telah diwajibkan oleh Islam sebagai tanda kecintaan seorang suami terhadap istrinya. Allah SWT berfirman, "Berikanlah mas kawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika: mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati; maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya." (An-Nisa': 4) Maka di manakah letak wanita dalam peradaban selain Islam yang memberikan sebagian hartanya kepada kaum lelaki, padahal fithrah Allah telah menjadikan wanita itu menuntut dan tidak dituntut (untuk memberi harta). Hak yang kedua yang harus dipenuhi seorang suami terhadap istrinya adalah nafkah. Seorang suami diwajibkan untuk mencukupi makanan, pakaian, tempat tinggal dan pengobatan kepada istrinya. Rasulullah SAW menjelaskan hak-hak wanita yang harus dipenuhi oleh seorang suami dalam sabdanya, "Dan bagi wanita (yang diwajibkan) atas kamu (kaum lelaki) rizki mereka dan pakaian mereka dengan ma'ruf (baik)." Yang dimaksud dengan ma'ruf adalah sesuatu yang dianggap baik oleh ahli agama tanpa berlebihan dan tanpa mengurangi. Allah berfirman: "Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannnya. Dan orang yang disempitkan rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadannya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan
[wanita-muslimah] 6. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM
KEPEMIMPINAN RUMAH TANGGA Adapun masalah kepemimpinan rumah tangga, maka Allah menjelaskan di dalam Al Qur'an karena dua alasan sebagai berikut: 1. Telah dilebihkan oleh Allah untuk kaum laki-laki berupa mengetahui akibat-akibat dan melihat masalah dengan akal lebih banyak daripada wanita. Sedang wanita dipersiapkan oleh Allah memiliki perasaan yang sensitif untuk mendukung tugas keibuannya. 2. Sesungguhnya laki-laki telah dibebani untuk memberikan nafkah guna membangun rumah tangganya. Maka kalau rumah tangga itu sampai roboh (berantakan), akan berantakan pula dari dasarnya. Karena itu seorang lelaki berfikir seribu kali sebelum bercerai. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] 10.WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM
WANITA SEBAGAI ANAK Bangsa Arab di masa jahiliyah pesimis dengan kelahiran anak-anak wanita dan mereka merasa hina, sehingga ada salah seorang bapak yang berkata ketika dikaruniai anak wanita, "Demi Allah, ia bukan sebaik-baik anak, pertolongannya adalah hanya membuat tangis dan berbuat baiknya adalah pencurian." Ia bermaksud bahwa anak wanita tidak bisa menolong ayahnya dan keluarganya kecuali dengan jeritan dan tangis belaka, tidak dengan peperangan dan senjata, dan tidak bisa berbuat baik kepada keluarganya kecuali mengambil harta suaminya untuk keluarganya. Tradisi yang mereka wariskan memperbolehkan bagi seorang ayah untuk mengubur hidup-hidup anak puterinya, karena takut miskin atau menganggapnya sebagai aib besar di mata kaumnya. Sebagaimana dijelaskan oleh Al Qur'an yang mengingkari perbuatan buruk itu: "Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh." (At-Takwir: 8-9) Al Qur'an juga menggambarkan sikap para bapak ketika menyambut kelahiran anak-anak wanitanya: "Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitam (merah padamlah) mukannya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburnya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alanglah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (An-Nahl: 58-59) Sebagian syari'at lama memberikan wewenang kepada seorang bapak untuk menjual anak perempuannya apabila ia berkeinginan. Seperti aturan "Hamurabi" yang memperbolehkan seorang ayah untuk menyerahkan anak perempuannya kepada orang lain untuk membunuhnya atau memilikinya, maka seorang ayah itu telah membunuh puteri orang lain. Islam datang dengan menganggap anak wanita seperti anak laki-laki yaitu merupakan pemberian dan karunia Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya, Allah berfirman: "Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa saja yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (Asy Syura: 49-50) Al Qur'an juga menjelaskan di dalam kisah-kisahnya bahwa sesungguhnya sebagian anak-anak perempuan itu lebih besar pengaruhuya dan lebih kekal kenangannya daripada kebanyakan anak laki-laki. Seperti dalam kisah Maryam puteri Imran yang telah dipilih oleh Allah SWT dan disucikan melebihi para wanita di seluruh alam semesta padahal ketika sang ibu mengandungnya, ia menginginkan agar anaknya lahir laki-laki sehingga bisa berkhidmah di Baitil Maqdis dan agar termasuk orang-orang shalih. Allah SWT berfirman: "(Ingatlah), ketika isteri Imran berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih dan berkhidmad (di Baitil Maqdis). Karena itu terimalah (nadzar) itu dariku. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Maka tatkala isteri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnnya aku melahirkan seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannnya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannnya kepada (pemeliharaan) Engkau dari syetan yang terkutuk . Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nadzar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik ..." (Ali 'Imran: 35-37) Al Qur'an mengecam dengan keras terhadap orang-orang yang berkeras hati dan membunuh anak-anak mereka, baik anak laki-laki atau perempuan, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan lagi tidak mengetahui" (Al An'am: 140) "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan memberi rizki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar." (Al Isra': 31) Rasulullah SAW telah menjadikan surga sebagai balasan untuk setiap bapak yang baik dalam memperlakukan anak wanitanya dan bersabar untuk mendidik mereka dan baik dalam mendidiknya. Memelihara hak Allah atas mereka, hingga mereka dewasa atau mati karena membela mereka. Nabi SAW juga menjadikan kedudukan orang itu di sisinya SAW di surga yang penuh kenikmatan dan kekal abadi. Imam Muslim meriwayatkan dari Anas RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa yang merawat dua anak gadis hingga aqil baligh maka ia datang pada hari kiamat, sedangkan saya dan dia seperti ini." Kemudian Nabi merapatkan telunjuknya (artinya, saling berdekatan)." Ibnu Abbas RA meriwayatkan dari Nabi SAW beliau bersabda: "Tidaklah seorang Mus
[wanita-muslimah] 9. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM
PARA IBU YANG DIABADIKAN Di antara taujih Al Qur'an adalah bahwa Al Qur'an telah meletakkan di hadapan orang-orang yang beriman (laki-laki atau wanita) berbagai contoh teladan dari para ummahat shalihat, yang mempunyai pengaruh dan peran penting di dalam sejarah keimanan. Di antaranya adalah ibu dari Nabi Musa yang memenuhi seruan wahyu Allah dan llham-Nya, lalu melemparkan buah hatinya ke dalam lautan dengan penuh ketenangan dan percaya penuh terhadap janji Rabb-nya. Allah berfirman: "Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa, "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikan kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para Rasul." (Al Qashash: 7) Dan ibunya Maryam yang bernadzar ingin mempunyai anak yang ikut membebaskan "Baitul Maqdist" karena Allah, bersih dari segala bentuk kemusyrikan atau 'ubudiyah kepada selain-Nya. Ia berdoa agar Allah berkenan menerima nadzarnya itu, Allah SWT berfirman: "(Ingatlah), ketika isteri Imran berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernadzar kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih dan berkhidmat (di Baitul Maqdis), Karena itu terimalah (nadzar) itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Ali 'Imran: 35) Maka ketika anak yang baru lahir itu ternyata perempuan di luar harapan yang diinginkan, ia tetap dalam kesetiaan untuk memenuhi nadzarnya, sambil memohon kepada Allah SWT agar Allah melindunginya dari segala keburukan, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari syetan yang terkutuk." (Ali 'Imran: 36) Maryam puteri Imran itu adalah Ibunya Al Masih yang telah dijadikan oleh Al Qur'an sebagai lambang kesucian dan ketaatan kepada Allah serta meyakini kalimat-kalimat-Nya. Allah SWT berfirman: "Dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya; dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat." (At-Tahrim: 12) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] 8. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM
WANITA SEBAGAI IBU Sejarah tidak pernah mengenal adanya agama atau sistem yang menghargai keberadaan wanita sebagai ibu yang lebih mulia daripada Islam. Sungguh Islam telah menegaskan wasiat (pesan penting) terhadap wanita dan meletakkan wasiat itu setelah wasiat untuk bertauhid kepada Allah dan beribadah kepada-Nya. Islam juga menjadikan berbuat baik kepada wanita itu termasuk sendi-sendi kemuliaan, sebagaimana telah menjadikan hak seorang ibu itu lebih kuat daripada hak seorang ayah, karena beban yang amat berat ia rasakan ketika hamil, menyusui, melahirkan dan mendidik. Inilah yang ditegaskan oleh Al Qur'an dengan diulang-ulang lebih dari satu surat agar benar-benar difahami oleh kita anak manusia. Sebagaimana firman Allah SWT: "Dan Kami wasiatkan (perintahkan) kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnnya dalam keadaan lemah yang betambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hannya kepada-Kulah kembalimu." (Luqman: 14) "Kmi wasiatkan (perintahkan) kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah (pula). Mengandungnnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan" (Al Ahqaf: 15) Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW lalu bertanya, "Siapakah yang paling berhak saya pergauli dengan baik?" Nabi bersabda, "Ibumu," orang itu bertanya, "kemudian siapa lagi?" Nabi bersabda, "Ibumu," orang itu bertanya, "Kemudian siapa lagi?" Nabi bersabda, "Ibumu, - orang itu bertanya, "Kemudian siapa lagi?" Nabi bersabda, "Ayahmu. (HR. Bukhan Muslim) Al Bazzar meriwayatkan, ada seorang lelaki sedang thawaf dengan menggendong ibunya, maka lelaki itu bertanya kepada Nabi SAW "Apakah (dengan ini) saya telah melaksanakan kewajiban saya kepadanya?" Nabi menjawab, "Tidak, tidak sebanding dengan satu kali melahirkan." Berbuat baik kepada ibu berarti baik dalam mempergauli dan menghormatinya, merasa rendah di hadapannya, mentaatinya selain dalam kemaksiatan dan mencari ridhanya dalam segala sesuatu. Sehingga dalam masalah jihad sekalipun, apabila itu fardhu kifayah, maka tidak boleh kecuali dengan izinnya, karena berbuat baik kepadanya termasuk fardhu 'ain. Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW, lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, saya ingin ikut berperang, saya datang untuk bermusyawarah dengan engkau." Maka Nabi SAW bertanya, "Apakah kamu masih mempunyai ibu?" Orang itu menjawab, "Ya." Nabi bersabda, "Tetaplah kamu tinggal bersamanya, sesungguhnya surga itu berada di bawah kedua telapak kakinya." (HR.Nasa'i) Ada sebagian sistem yang menghilangkan kekerabatan seorang ibu dan tidak menganggapnya penting, maka datanglah Islam memberikan wasiat kepada saudara ibu laki-laki dan perempuan dan saudara ayah laki-laki dan perempuan. Ada seorang lelaki datang kepada Nabi SAW lalu berkata, "Sesungguhnya saya telah berbuat dosa, apakah saya masih bisa bertaubat?" Maka Nabi SAW bersabda, 'apakah kamu mempunyai ibu?" la berkata, "Tidak." Nabi bertanya, "Apakah kamu mempunyai bibi?" la menjawab, "Ya" Nabi bersabda, "Berbuat baiklah kepadanya." (HR. Tirmidzi) Di antara keajaiban Syari'at Islam itu adalah bahwa Islam itu memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada ibu, meskipun ia musyrik. Sebagaimana yang ditanyakan oleh Asma' binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang hubungannya dengan ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Ya, tetaplah kamu menyambung silaturrahmi dengan ibumu." (HR. Muttafaqun 'Alaih) Di antara perhatian Islam terhadap seorang ibu dan haknya serta perasaannya bahwa Islam telah menjadikan ibu yang dicerai itu lebih berhak untuk merawat anaknya dan lebih baik daripada seorang ayah. Ada seorang wanita bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya anakku ini dahulu saya yang mengandungnya, dan susuku menjadi minumannya dan pangkuanku menjadi tempat ia berlindung. Tetapi ayahnya telah menceraiku dan ingin mengambilnya dariku, maka Nabi SAW bersabda kepadanya' "Engkau lebih berhak (untuk merawatnya) selama engkau belum menikah." (HR. Ahmad) Umar dengan isterinya yang dicerai pernah mengadu kepada Abu Bakar tentang putranya yang bernama 'Ashim, maka Abu Bakar memutuskan untuk memberikan anak itu kepada ibunya. Kemudian Abu Bakar berkata kepada Umar, "Baunya, ciumannya dan kata-katanya lebih baik untuk anak itu daripada darimu." (HR. Sa'id) Kekerabatan ibu itu lebih mulia daripada kekerabatan ayah di dalam masalah perawatan. Keberadaan ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan sepenuh perhatian ini dan yang telah diberikan untuknya hak-hak, maka dia juga mempunyai kewajiban, yakni mendidik anak-anaknya, dengan menanamkan kemuliaan kepada mereka dan menjauhkan mereka dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah dan mendorong mereka untuk mendukung kebenaran dan tidak menghalang-halangi mereka untuk turut berjihad karena mengikuti perasaan keibuan dalam hatinya. Sebaliknya ia harus berusaha memenangkan seruan kebena
[wanita-muslimah] 7. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM
TUGAS-TUGAS HUKUM DAN POLITIK Masalah jabatan peradilan (hukum) dan politik, Abu Hanifah memperbolehkan bagi kaum wanita untuk menempati jabatan hukum sepanjang diperbolehkan memberikan kesaksian di situ, maksudnya selain masalah-masalah kriminalitas. Sedang Imam Ath-Thabari dan Ibnu Hazm juga memperbolehkan wanita menempati jabatan dalam masalah harta dan lembaga yang menangani masalah kriminalitas dan lainnya. Diperbolehkannya hal itu bukan berarti wajib dan harus, tetapi dilihatdari sisi kemaslahatan bagi wanita itu seridin dan kemaslahatan bagi usrah (keluarga), kemaslahatan masyarakat, serta kemaslahatan Islam. Karena boleh jadi hal itu dapat berakibat dipilihnya sebagian wanita tertentu pada usia tertentu, untuk memutuskan masalah-masalah tertentu dan pada kondisi-kondisi tertentu. Adapun dilarangnya wanita untuk menjadi presiden atau sejenisnya, karena potensi wanita biasanya tidak tahan untuk menghadapi konfrontasi yang mengandung resiko besar. Kita katakan tertentu, karena terkadang ada seorang wanita yang lebih mampu daripada laki-laki, seperti Ratu Saba' yang telah diceritakan olah Al Qur'an kepada kita. Tetapi hukum tidak bisa berdasarkan asas yang langka, melainkan harus berdasarkan apa yang banyak berlaku. Karena itu ulama mengatakan, "Sesuatu yang langka itu tidak bisa menjadi landasan hukum." Adapun wanita sebagai direktur, dekan, ketua yayasan, anggota majlis perwakilan rakyat atau yang lainnya, maka tidak mengapa selama memang diperlukan. Masalah ini telah saya bahas secara rinci berikut dalil-dalilnya di dalam kitab saya "Fataawa Mu'aashirah" juz dua. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] 5. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM
DlYAT Adapun diyat atau denda, maka tidak ada hadits yang disepakati shahihnya, tidak pula ada ijma' yang meyakinkan. Bahkan Ibnu 'Aliyah dan Al Asham (dari fuqaha' salaf) berpendapat disamakan antara laki-laki dan perempuan di dalam masalah denda. Pendapat inilah yang sesuai dengan umumnya nash-nash Al Qur'an dan hadits-hadits Nabi yang shahih. Sehingga kalau sekarang ada yang berpendapat seperti ini maka tidak berdosa baginya, karena fatwa itu dapat berubah dengan perubahan zaman dan tempat. Apalagi kalau itu sejalan dengan nash-nash juz'iyah dan tujuan secara umum. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/