[wanita-muslimah] Muslim & Pulau Bali: Muslim di Soka, Tabanan

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
Sudah Seabad Menjadi Orang Bali 

Bahasa Bali Abdul Rasyid (70), terasa sangat kental. Itu terlihat saat dia 
bertutur tentang berbagai hal, terutama yang terkait dengan keberadaan umat 
Islam di Desa Soka, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Dia bahkan 
nyaris tidak bisa menjawab saat diajak bercakap-cakap menggunakan bahasa 
Indonesia. Beberapa kali dia terdiam ketika diajak ngobrol dengan bahasa 
nasional. Dia bahkan meminta kemenakannya, Fatimah, memanggil salah seorang 
kerabatnya yang mengerti berbahasa Indonesia. Namun dia akhirnya bertutur 
lancar, setelah pertanyaan-pertanyaan disampaikan dengan menggunakan bahasa 
Bali. Beberapa saat kemudian, seorang sepupunya, Muhammad Safei, ikut nimbrung.



"Umat Muslim Soka sudah lebih dari seabad tinggal di desa ini dan 
sehari-harinya lebih banyak menggunakan bahasa Bali," tutur Abdul Rasyid yang 
dikenal dengan panggilan Wak Nahudin, dengan bahasa Bali halus. Lelaki agak 
jangkung itu adalah salah seorang dari tujuh kepala keluarga Muslim yang 
tinggal di Desa Soka. Yang lainnya juga masih kerabat dekatnya, yakni sebagai 
generasi ketiga dari Al Hamzah, seorang keturunan Bugis Bone yang hijrah ke 
Bali di masa penjajahan Belanda. 

Belakangan datang dua keluarga Muslim dari tanah Jawa ke desa itu, namun mereka 
tinggal agak jauh, tidak mengelompok sebagaimana keluarga Abdul Rasyid. Desa 
Soka terletak di kaki sebelah selatan gunung Batukaru. Kendati lebih dekat 
dengan Kecamatan Penebel, namun secara administrasi pemerintahan, daerah itu 
masuk dalam wilayah Kecamatan Baturiti, se-kecamatan dengan kawasan obyek 
wisata Bedugul. Untuk mencapai desa yang terletak sekitar 25 kilometer sebelah 
utara kota Tabanan itu, diperlukan waktu sekitar 20 menit dengan kendaraan 
bermotor.

Kawasan ini tidak seterkenal desa-desa tetangganya. Sebagai penghasil sayur 
mayur, Soka tidak sekaya desa Utu dan Senganan, Kecamatan Penebel, yang 
terkenal dengan peternakan unggasnya. Sebagai penduduk yang secara turun 
temurun tinggal di Soka, Muslim Soka sangat adaptif dan berbaur dengan penduduk 
setempat. Beberapa orang dari mereka bahkan menikahi putri-putri Hindu dan 
diajak memeluk Islam. 

Hubungan kekerabatan di sana sangat harmonis, satu sama lain saling 
menghormati. Mereka juga kerap saling membantu bila sesama mereka ada hajatan, 
seperti upacara perkawinan, atau gotong royong membangun fasilitas umum, 
termasuk tempat-tempat ibadah.

Secara sepintas sangat sulit membedakan Muslim Soka dengan umat Hindu yang 
menjadi mayoritas di sana. Selain bahasa sehari-hari yang menggunakan bahasa 
Bali, Muslim Soka juga mengadopsi sejumlah tata cara kehidupan sosial 
masyarakat Hindu, mulai tata busana, sampai kepada kegiatan sosial 
kemasyarakatan, seperti ikut aktif di kegiatan subak dalam mengelola 
pertaniannya.

Bahkan dalam acara seremonial perkawinan, Muslim Soka juga ikut ngelawar, yakni 
membuat masakan khas Bali, namun bahannya menggunakan daging ayam. Oleh tuan 
rumah atau sohibul hajat, mereka dipercayakan untuk memasak sendiri lawar ayam 
itu di tempat pemilik acara, yang kemudian khusus disajikan kepada tamu-tamu 
yang beragama Islam.

Yang membedakan mereka hanya kegiatan ibadahnya saja. Umat Muslim bergegas 
badahnya. Umat Hindu sangat tertib menjalankan agamanya. Begitu pula Muslim 
Soka, segera bergegas menuju masjid kecil di pinggiran kampung tempat tinggal 
mereka begitu waktu shalat tiba. Mereka selalu duduk di masjid dari Maghrib 
hingga Isya, sambil mengisinya dengan bacaan-bacaan Al Quran. Begitu pula 
seusai menunaikan shalat subuh. Dari masjid kecil berukuran 10 x 10 meter itu 
berkumandang lantunan ayat-ayat suci Al Quran, yang ikut memberi warna sakral 
kehidupan masyarakat Soka.

Terpusat di Masjid Al Hamzah

Warga muslim Soka memiliki masjid kecil yang diberi nama Al Hamzah. Masjid ini 
didirikan sekitar 1978 atas bantuan dari seorang anggota polisi beragama Islam 
yang bertugas di sana. Ketika itu dirasakan sulit mencari tempat ibadah, yang 
kemudian diadakan rembukan dan disepakati mendirikan sebuah masjid di atas 
tanah yang diwakafkan oleh keluarga Abdul Rasyid. Kini masjid itu menjadi pusat 
kegiatan keagamaan di desa itu. Bahkan pada hari Jumat, jamaah shalat Jumat 
juga datang dari beberapa edsa tetangga. 

Saat pembangunannya, umat Hindu di Soka tidak diam berpangku tangan. Mereka 
ikut serta membantu dan bergotong royong menyelesaikan bangunan, hingga masjid 
dapat dipergunakan. Kebersamaan antara umat yang berbeda keyakinan itu aku, 
Mohammad Safei, masih berlanjut sampai sekarang. "Kalau kami ada kesibukan 
memperbaiki masjid, biasanya umat Hindu juga datang membantu," kata Abdul 
Rasyid.

Muslim Soka terkesan sangat menghindarkan sikap agresif dalam melaksanakan 
tuntunan agama, sebaliknya dapat kooperatif dalam kegiatan sosial dan 
kemasyarakatan. Kehidupan muslim Soka yang terpencil, namun bisa diterima dan 
dapat beradaptasi dengan umat Hindu, merupakan salah satu contoh keakraban yang 
harus tetap dibina dan dipertahankan.

[wanita-muslimah] Mualaf Menepis Paranoid

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
Seorang gadis berkulit putih tampak sedang berbicara melalui telepon 
genggamnya. Wanita berwajah khas Prancis itu tak ada bedanya dengan wanita muda 
lain yang sedang mencicipi kopi di sebuah kafe di pinggir jalan Paris. 

Mary Fallot adalah gadis berkebangsaan asli Prancis. Ia lahir dan dibesarkan di 
negara yang dikenal sebagai kiblat mode dunia itu. Yang berbeda, Fallot 
ternyata beragama Islam. Terlihat jilbab mungil menyelimuti kepala wanita yang 
telah memeluk Islam tiga tahun lalu itu.

Namun, fenomena berbondong-bondongnya wanita kulit putih berkebangsaan Prancis 
yang masuk Islam, justru menggusarkan sejumlah kalangan. ''Fenomena ini sedang 
booming dan itu mengkhawatirkan kami,'' kata Kepala Badan Intelijen Dalam 
Negeri Prancis, Pascal Mailhos. 

Pandangan Mailhos ini ternyata banyak penganutnya. Badan yang khusus menangani 
kegiatan antiteroris di negara-negara Eropa, melihat fenomena maraknya penduduk 
Eropa masuk Islam, membuat mereka bekerja ekstra mengawasi wanita seperti 
Fallot. Sebab, di mata polisi Eropa, sosok seperti Fallot merupakan figur yang 
berpotensi membahayakan keamanan.

Kalau sebelumnya polisi hanya perlu mengawasi kemungkinan ancaman dari orang 
muda berparas Timur Tengah yang memang selama ini kerap diidentikkan sebagai 
pelaku bom manusia, kini mereka juga harus mengawasi wanita berparas Eropa. 
''Sangat mungkin bagi teroris memanfaatkan lengahnya pengawasan terhadap wanita 
Eropa itu,'' kata Magnus Ranstrop, peneliti teroris dari Universitas Pertahanan 
Nasional Swedia.

Memang, ketakutan berlebihan yang tak beralasan sedang menjangkiti sebagian 
besar warga Eropa. Mereka khawatir cara kematian Muriel Degauque, warga Belgia 
yang masuk Islam, karena meledakkan dirinya dalam serangan ke tentara Amerika 
Serikat (AS) di Irak, akhir tahun kemarin, akan ditiru. 

Bom manusia oleh Degauque ini, mereka generalisasi bahwa mualaf --sebutan bagi 
yang baru masuk Islam-- berpotensi melakukan hal serupa. Sementara, sebagian 
besar dari mualaf di Prancis adalah wanita.

Bagaimana Fallot menanggapi paranoid pihak keamanan Prancis itu? Wanita muda 
ini menolak semua anggapan tak berdasar tersebut. Ia masuk Islam bukan karena 
keterpaksaan. Tak adanya penjelasan rinci atas beberapa pertanyaan mendasar 
dari agama yang dianut sebelumnya, membuat ia tertarik masuk Islam. ''Bagi 
saya, Islam menyampaikan cinta, toleransi, dan kedamaian,'' katanya tulus.

Meski Fallot mengakui ada di antara mualaf yang berpola pikir radikal. Tapi, 
dari mereka itu yang kemudian melakukan tindakan kekerasan, bisa dihitung 
dengan jari. Ia menyebut seperti Richard Reid dan John Walker Lindh, warga AS 
yang tertangkap di Afghanistan.

Terlepas dari itu, pemeluk Islam di Eropa tumbuh bak jamur di musim penghujan 
setelah peristiwa ledakan World Trade Center (WTC). Meski, tidak ada peneliti 
yang menghitung berapa jumlah pasti penduduk Eropa yang beralih ke Islam setiap 
tahunnya. 

Data PBB menunjukkan, jumlah penduduk Muslim Eropa meningkat 100 persen pada 
1999 dibanding tahun sebelumnya, menjadi 13 juta atau dua persen dari seluruh 
penduduk Eropa. Sebanyak 3,2 juta di Jerman, dua juta di Inggris, 4-5 juta di 
Prancis, dan sisanya tersebar di negara Eropa lainnya, terutama kawasan Balkan.

Dan tak dapat disangkal, lebih banyak wanita yang masuk Islam ketimbang pria. 
Pandangan selama ini, wanita Eropa masuk Islam karena menikah dengan lelaki 
Muslim. ''Kenyataan wanita lebih banyak masuk Islam tak terbantahkan lagi,'' 
kata Haifa Jawad, dosen di Universitas Birmingham, Inggris. Fallot sendiri 
hanya tertawa ketika teman-temannya mengatakan, ia masuk Islam karena 
kekasihnya orang Islam. ''Mereka tidak percaya kalau saya melakukannya atas 
kehendak sendiri,'' terang Fallot.

Ia merasakan sangat dekat dengan Tuhan setelah masuk Islam. Islam itu 
sederhana, lebih teliti, dan mudah karena semua ajarannya telah dijelaskan 
secara eksplisit. Di Islam, ia menemukan suatu pola pikir hidup, aturan yang 
dapat diikutinya.

Alasan itu menjadi dasar bagi banyak wanita yang pindah ke Islam. ''Banyak dari 
wanita itu mengeluhkan atas rusaknya moral masyarakat Barat,'' kata Jawad. 
''Mereka merasa memiliki atas apa yang ditawarkan Islam.'' Mereka juga tertarik 
atas pola hubungan antara pria dan wanita. ''Ada lebih banyak ruang untuk 
keluarga dan peran ibu dalam Islam. Dan ternyata wanita tidak menjadi objek 
seks belaka,'' kata Karin van Nieuwkerk yang mempelajari perilaku masuk 
Islamnya wanita Belanda.

Sarah Joseph, pendiri majalah gaya hidup Emel, mengatakan hal senada. Ia juga 
menolak anggapan wanita yang masuk Islam karena tidak ingin terpengaruh gerakan 
feminis Barat, tak sepenuhnya benar. Prof Stefano Allievi, pengajar di 
Universitas Padua, Italia, mengatakan, keputusan mereka masuk Islam mempunyai 
arti politik. ''Islam menawarkan spiritualitas politik, ide tentang misi 
suci,'' katanya. 

Setelah memutuskan masuk Islam, mereka melaksanakan ajarannya secara bertahap. 
Semisal Fallot, ia merasa belum siap la

[wanita-muslimah] 50- Qáf

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Qáf: by the Glorious Qurán (thou art Allah's Messenger) 

  2.. But they wonder that there has come to them a Warner from among 
themselves. So the Unbelievers say: "This is a wonderful thing! 

  3.. "What! When we die and become dust, (shall we live again?) That is a 
(sort of) return far (from our understanding)." 

  4.. We already know how much of them the earth takes away: with Us is a 
Record guarding (the full account). 

  5.. But they deny the Truth when it comes to them: so they are in a confused 
state. 

  6.. Do they not look at the sky above them?- How We have made it and adorned 
it, and there are no flaws in it? 

  7.. And the earth- We have spread it out, and set thereon mountains standing 
firm, and produced therein every kind of beautiful growth (in pairs)- 

  8.. For an insight and a reminder to every servant turning (to Allah). 

  9.. And We send down from the sky rain charted with blessing, and We produce 
therewith gardens and grain for harvests; 

  10.. And tall (and stately) palm-trees, with shoots of fruit-stalks, piled 
one over another;- 

  11.. As sustenance for (Allah's) Servants;- and We give (new) life therewith 
to land that is dead: thus will be the Resurrection. 

  12.. Before them was denied (the Hereafter) by the People of Noah, the 
Companions of the Rass, the Thamüd, 

  13.. The Àd, Pharaoh, the brethren of Lüt, 

  14.. The Companions of the Wood, and the People of Tubba; each one (of them) 
rejected the messengers, and My warning was duly fulfilled (in them). 

  15.. Were We then weary with the first Creation, that they should be in 
confused doubt about a new Creation? 

  16.. It was We Who created man, and We know what suggestions his soul makes 
to him: for We are nearer to him than (his) jugular vein. 

  17.. Behold, two (guardian angels) appointed to learn (his doings) learn (and 
note them), one sitting on the right and one on the left. 

  18.. Not a word does he utter but there is a vigilant Guardian. 

  19.. And the stupor of death will come in truth: "This was the thing which 
thou wast trying to escape!" 

  20.. And the Trumpet shall be blown: that will be the Day whereof Warning 
(had been given). 

  21.. And there will come forth every soul: with each will be an (angel) to 
drive, and an (angel) to bear witness. 

  22.. (It will be said:) "Thou wast heedless of this; now have We removed thy 
veil, and sharp is thy sight this Day!" 

  23.. And his Companion will say: "Here is (his Record) ready with me!" 

  24.. (The sentence will be:) "Throw, both of you, into Hell every 
contumacious Rejecter (of Allah)!- 

  25.. "Who forbade what was good, transgressed all bounds, cast doubts and 
suspicions; 

  26.. "Who set up another god beside Allah: throw him into a severe 
chastisement." 

  27.. His Companion will say: "Our Lord! I did not make him transgress, but he 
was (himself) far astray." 

  28.. He will say: "Dispute not with each other in My Presence: I had already 
in advance sent you Warning. 

  29.. "The Word changes not with Me, and I do not the least injustice to My 
Servants." 

  30.. The Day We will ask Hell, "Art thou filled to the full?" It will say, 
"Are there any more (to come)?" 

  31.. And the Garden will be brought nigh to the Righteous,- no more a thing 
distant. 

  32.. (A voice will say:) "This is what was promised for you,- for every 
penitent heedful one, 

  33.. "Who feared the Most Gracious unseen, and brought a heart turned in 
devotion (to Him): 

  34.. "Enter ye therein in Peace and Security; this is a Day of Eternal Life!" 

  35.. There will be for them therein all that they wish,- and there is more 
with Us. 

  36.. But how many generations before them did We destroy (for their sins),- 
stronger in power than they? Then did they wander through the land: was there 
any place of escape (for them)? 

  37.. Verily in this is a Message for any that has a heart and understanding 
or who gives ear and is a witness. 

  38.. We created the heavens and the earth and all between them in Six Days, 
nor did any sense of weariness touch Us. 

  39.. Bear, then, with patience, all that they say, and celebrate the praises 
of thy Lord, before the rising of the sun and before (its) setting. 

  40.. And during part of the night, (also,) celebrate His praises, and (so 
likewise) after the prostration. 

  41.. And listen the Day when the Caller will call out from a place quiet 
near,- 

  42.. The Day when they will hear a (mighty) Blast in (very) truth: that will 
be the Day of Resurrection. 

  43.. Verily it is We Who give Life and Death; and to Us is the Final Return- 

  44.. The Day when the Earth will be rent asunder, letting them hurrying out: 
that will be a gathering together,- quite easy for Us. 

  45.. We know best what they say; and thou art not one to compel them by 
force. So admonish with the Qurán such as fear My Warning! 



[Non-text po

[wanita-muslimah] Soal Kebebasan, Tanyalah Shabina

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
Shabina Begum, anak baru gede usia 16 tahun, mengerti benar makna yang
tersirat dalam kalimat presiden ketiga Amerika Serikat itu. Gadis yatim
piatu ini besar dalam keluarga Muslim yang taat di Luton, Inggris. Demi
memperoleh sebuah kebebasan, ia terpaksa dewasa lebih cepat.

Hampir empat tahun, ia memperjuangkan kebebasan. Ia pernah kalah di
pengadilan Inggris. Namun, sempat pula menikmati kemenangan di tingkat
banding. Pekan-pekan ini, ia masih harus berjuang secara politik untuk
mendapatkan pengakuan dari House of Lords, majelis perwakilan tinggi di
parlemen Inggris.
Awalnya adalah soal keyakinan. Suatu hari, pada September 2002, lain dari
biasa, Shabina datang ke sekolah dengan jilbab menutupi tubuh. Para siswa di
Sekolah Menengah Denbigh di Luton, sekolahnya, sekitar 80 persen beragama
Islam. Pengajarnya pun mayoritas Muslim.

Barangkali, kenyataan itu yang membuat Shabina yakin dirinya tidak akan
menerima perlakuan buruk. Tetapi, apa lacur? ''Saya dipaksa pulang untuk
berganti pakaian,'' kata Shabina pada The Guardian, saat itu. Ketika ia
mengajukan protes, pihak sekolah malah mencoretnya dari daftar siswa.
''Anda memiliki hak bersekolah di tempat yang menerapkan aturan seragam,''
kata Simon Birks, wakil SMU Denbigh, saat Shabina mengajukan persoalan itu
ke pengadilan. ''Tetapi, tentu bukanlah pelanggaran terhadap hak asasi Anda,
jika sekolah menerapkan kebijakan yang kurang sejalan dengan pandangan
keagamaan Anda.''

Birks saat itu berargumen, SMU Denbigh tidak mengizinkan Shabina memakai
jilbab, karena khawatir muncul kesan bahwa mereka yang berjilbab jauh lebih
saleh dibanding yang tidak.

Alasan yang tidak logis itu diterima pengadilan. Setelah rangkaian sidang
yang panjang dan memicu polemik--tidak saja di Inggris, tetapi meluas hingga
Eropa--perlawanan Shabina kandas. Pertengahan Juni 2004, Pengadilan Luton
mengetuk keputusan: Shabina, jika tetap ingin bersekolah di SMU Denbigh,
harus mencopot jilbab.

Shabina memilih hengkang.

Kebebasan menjauh dari Shabina. Namun, ia terus mengejarnya dan membawa
kasus itu ke majelis banding pengadilan tinggi setempat.
Selama proses banding, perkara itu memicu polemik di berbagai media Inggris.
Apalagi ketika majelis banding memutuskan untuk menggelar dengar pendapat.
Wakil Ketua Divisi Sipil Pengadilan Banding, Lord Justice Brooke,
mengatakan, kasus tersebut terkait erat dengan persoalan kepercayaan di
dalam sebuah masyarakat multibudaya seperti Inggris.

Saat itu ia bertanya kepada pihak Shabina, apakah seseorang dengan
kepercayaan tertentu boleh mengabaikan simbol-simbol keagamaannya? Cherie
Booth, pengacara Shabina, menjawab bahwa beberapa negara memang menerapkan
aturan penggunaan pakaian yang sekuler di sekolah-sekolah. Tetapi, ujar
Booth, sejumlah negara menghormati perbedaan dan mengizinkan anak-anak
didiknya menggunakan pakaian sebagaimana anjuran agama.

Setelah itu, Lord Justice Brooke menyatakan bahwa pelarangan berbusana
Muslim di SMU Denbigh tidak pantas dilakukan. Di tengah masyarakat dunia
yang demokratis, katanya, pembatasan seperti itu seharusnya tak diperlukan.

''Hak dasar Shabina sebagai murid telah dirampas,'' kata Lord Justice
Brooke. Alasan itulah yang membuat pengadilan banding menetapkan agar SMU
Denbigh menerima kembali Shabina untuk bersekolah di sana, lengkap dengan
jilbab seperti yang selama ini telah dikenakannya.
Putusan itu tentu saja diterima dengan baik oleh pihak Shabina. Penasihat
hukum Shabina, Cherie Booth, menyatakan kliennya sekeluarga menyambut
putusan itu dengan suka cita. ''Tetapi, untuk kembali ke sekolah yang telah
menjahatinya, klien saya tampaknya memilih tidak,'' kata Booth.

Usaikah perjuangan Shabina. Tidak. SMU Denbigh tampaknya tak ingin
kehilangan muka. Mereka mengajukan kasus tersebut ke parlemen.
Hingga hari ini, Shabina masih terus memperjuangkan kebebasannya. Bagi gadis
yang baru beranjak dewasa--yang harus membagi waktu untuk bersekolah--hal
tersebut bukan hal yang mudah.

Belum lagi berbagai tantangan yang harus ia hadapi. Tidak sedikit media
Inggris yang tidak punya hati dan menyerang gadis kecil itu. Editorial
harian The Daily Mail menggambarkan keputusan pengadilan tinggi yang
memenangkan Shabina sebagai hal ''memenangkan kaum minoritas dengan
mengabaikan kepentingan kaum mayoritas''.

Tidak sedikit media yang semena-mena menyatakan Shabina telah menjadi boneka
dari apa yang mereka sebut ''kelompok ekstremis Islam'', karena membela
keyakinannya berbusana tersebut.

Lumerkah semangat gadis kecil itu? ''Saya justru merasa takjub, karena
ternyata harus berjuang untuk mendapatkan kebebasan. Saya senang bisa
melakukan hal besar,'' kata Shabina. Shabina, gadis kecil itu, selalu
waspada. (dsy/Republika Online/Mualaf.Com )



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL

[wanita-muslimah] 49- The Inner Apartments (Al-Hujurát)

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. O Ye who believe! Put not yourselves forward before Allah and His 
Messenger; but fear Allah; for Allah is He Who hears and knows all things. 

  2.. O ye who believe! Raise not your voices above the voice of the Prophet, 
nor speak aloud to him in talk, as ye may speak aloud to one another, lest your 
deeds become vain and ye perceive not. 

  3.. Those that lower their voices in the presence of Allah's Messenger,- 
their hearts has Allah tested for piety: for them is Forgiveness and a great 
Reward. 

  4.. Those who shout out to thee from without the Inner Apartments - most of 
them lack understanding. 

  5.. If only they had patience until thou couldst come out to them, it would 
be best for them: but Allah is Oft-Forgiving, Most Merciful. 

  6.. O ye who believe! If a wicked person comes to you with any news, 
ascertain the truth, lest ye harm people unwittingly, and afterwards become 
full of repentance for what ye have done. 

  7.. And know that among you is Allah's Messenger: were he, in many matters, 
to follow your (wishes), ye would certainly suffer: but Allah has endeared the 
Faith to you, and has made it beautiful in your hearts, and He has made hateful 
to you Unbelief, wickedness, and rebellion: such indeed are those who walk in 
righteousness;- 

  8.. A Grace and Favor from Allah; and Allah is full of Knowledge and Wisdom. 

  9.. If two parties among the Believers fall into a fight, make ye peace 
between them: but if one of them transgresses beyond bounds against the other 
then fight ye (all) against the one that transgresses until it complies with 
the command of Allah; but if it complies then make peace between them with 
justice and be fair: for Allah loves those who are fair (and just). 

  10.. The Believers are but a single Brotherhood: so make peace and 
reconciliation between your two (contending) brothers; and fear Allah, that ye 
may receive Mercy. 

  11.. O ye who believe! Let not some men among you laugh at others: it may be 
that the (latter) are better than the (former): nor let some women laugh at 
others: it may be that the (latter are better than the (former): nor defame nor 
be sarcastic to each other, nor call each other by (offensive) nicknames: 
Ill-seeming is a name connoting wickedness, (to be used of one) after he has 
believed: and those who do not desist are (indeed) doing wrong. 

  12.. O ye who believe! Avoid suspicion as much (as possible): for suspicion 
in some cases is a sin: and spy not on each other, nor speak ill of each other 
behind their backs. Would any of you like to eat the flesh of his dead brother? 
Nay, ye would abhor it...But fear Allah, for Allah is Oft- Returning, Most 
Merciful. 

  13.. O mankind! We created you from a single (pair) of a male and a female, 
and made you into nations and tribes, that ye may know each other (not that ye 
may despise each other). Verily the most honored of you in the sight of Allah 
is (he who is) the most righteous of you. And Allah has full knowledge and is 
well acquainted (with all things). 

  14.. The desert Arabs say, "We believe." Say, "Ye have no faith; but ye 
(only) say, 'We have submitted our wills to Allah,' For not yet has Faith 
entered your hearts. But if ye obey Allah and His Messenger, He will not 
belittle aught of your deeds: for Allah is Oft-Forgiving, Most Merciful." 

  15.. Only those are Believers who have believed in Allah and His Messenger, 
and have never since doubted, but have striven with their belongings and their 
persons in the Cause of Allah: such are the sincere ones, 

  16.. Say: "What! Will ye tell Allah about your religion? But Allah knows all 
that is in the heavens and on earth: He has full knowledge of all things. 

  17.. They impress on thee as a favor that they have embraced Islám. Say, 
"Count not your Islám as a favor upon me: Nay, Allah has conferred a favor upon 
you that He has guided you to the faith, if ye be true and sincere. 

  18.. "Verily Allah knows the unseen of the heavens and the earth: and Allah 
Sees well all that ye do." 



[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] 48- Victory (Al-Fath)

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Verily We have granted thee a manifest Victory: 

  2.. That Allah may forgive thee thy faults of the past and those to follow; 
fulfill His favor to thee; and guide thee on the Straight Way; 

  3.. And that Allah may help thee with powerful help. 

  4.. It is He Who sent down tranquillity into the hearts of the Believers, 
that they may add faith to their faith;- for to Allah belong the Forces of the 
heavens and the earth; and Allah is Full of Knowledge and Wisdom;- 

  5.. That He may admit the men and women who believe, to Gardens beneath which 
rivers flow, to dwell therein for aye, and remove their sins from them;- and 
that is, in the sight of Allah, the grand triumph,- 

  6.. And that He may punish the Hypocrites, men and women, and the Polytheists 
men and women, who think an evil though of Allah. On them is a round of Evil: 
the Wrath of Allah is on them: He has cursed them and got Hell ready for them: 
and evil is it for a destination. 

  7.. For to Allah belong the Forces of the heavens and the earth; and Allah is 
Exalted in Power, Full of Wisdom. 

  8.. We have truly sent thee as a witness, as a bringer of Glad Tidings, and 
as a Warner: 

  9.. In order that ye (O men) may believe in Allah and His Messenger, that ye 
may assist and honor Him, and celebrate His praise morning and evening. 

  10.. Verily those who plight their fealty to thee plight their fealty in 
truth to Allah; the Hand of Allah is over their hands: then any one who 
violates his oath, does so to the harm of his own soul, and any one who 
fulfills what he has covenanted with Allah,- Allah will soon grant him a great 
Reward. 

  11.. The desert Arabs who lagged behind will say to thee: "We were engaged in 
(looking after) our flocks and herds, and our families: do thou then ask 
forgiveness for us." They say with their tongues what is not in their hearts. 
Say: "Who then has any power at all (to intervene) on your behalf with Allah, 
if His Will is to give you some loss or to give you some profit? But Allah is 
well acquainted with all that ye do. 

  12.. "Nay, ye thought that the Messenger and the Believers would never return 
to their families; this seemed pleasing in your hearts, and ye conceived an 
evil thought, for ye are a people doomed to perish." 

  13.. And if any believe not in Allah and His Messenger, We have prepared, for 
those who reject Allah, a Blazing Fire! 

  14.. To Allah belongs the dominion of the heavens and the earth: He forgives 
whom He wills, and He punishes whom He wills: but Allah is Oft-Forgiving, Most 
Merciful. 

  15.. Those who lagged behind (will say), when ye set forth to acquire booty 
(in war): "Permit us to follow you." They wish to change Allah's word: say: 
"Not thus will ye follow us: Allah has already declared (this) beforehand": 
then they will say, "But ye are jealous of us." Nay, but little do they 
understand (such things). 

  16.. Say to the desert Arabs who lagged behind: "Ye shall be summoned (to 
fight) against a people given to vehement war: then shall ye fight, or they 
shall submit. Then if ye show obedience, Allah will grant you a goodly reward, 
but if ye turn back as ye did before, He will punish you with a grievous 
Chastisement." 

  17.. No blame is there on the blind, nor is there blame on the lame, nor on 
one ill (if he joins not the war): but he that obeys Allah and his Messenger,- 
(Allah) will admit him to Gardens beneath which rivers flow; and he who turns 
back, (Allah) will punish him with a grievous Chastisement. 

  18.. Allah's Good Pleasure was on the Believers when they swore Fealty to 
thee under the Tree: He knew what was in their hearts, and He sent down 
Tranquillity to them; and He rewarded them with a speedy Victory; 

  19.. And many gains will they acquire (besides): and Allah is Exalted in 
Power, Full of Wisdom. 

  20.. Allah has promised you many gains that ye shall acquire, and He has 
given you these beforehand; and He has restrained the hands of men from you; 
that it may be a Sign for the Believers, and that He may guide you to a 
Straight Path; 

  21.. And other gains (there are), which are not within your power, but which 
Allah has compassed: and Allah has power over all things. 

  22.. If the Unbelievers should fight you, they would certainly turn their 
backs; then would they find neither protector nor helper. 

  23.. (Such has been) the practice of Allah already in the past: no change 
wilt thou find in the practice of Allah. 

  24.. And it is He Who has restrained their hands from you and your hands from 
them in the valley of Makkah, after that He gave you the victory over them. And 
Allah sees well all that ye do. 

  25.. They are the ones who disbelieved and hindered you from the Sacred 
Mosque and the sacrificial animals, detained from reaching their place of 
sacrifice. Had there not been believing men and believing women whom ye did not 
know that y

[wanita-muslimah] 500,000 protest immigrant legislation

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
By: James Sterngold, Chronicle Staff Writer (San Franrisco Chrocile)

Los Angeles -- In a mobilization that far exceeded the expectations of
organizers, hundreds of thousands of people rallied in downtown Los Angeles
on Saturday to protest legislation in Congress that would tighten
enforcement against undocumented immigrants and erect more walls along the
southern border.
The Los Angeles Police Department said an estimated 500,000 people joined
the peaceful demonstration, which culminated at City Hall just before noon.
Organizers said they believe more than 1 million participated, showing the
measure of opposition to legislation that would toughen criminal laws
against illegal immigrants and the people who employ them.

"We expected to organize our people as a group and march together, but by
the time I got there ... it was already impossible to find everybody and
pull our people together," said Nativo Lopez, the national president of the
Mexican American Political Association. "It was just spontaneous. It was
wonderful. This tells you how much support we have."

The throng stretched for more than seven blocks, and at City Hall there were
speeches from Lopez, Mayor Antonio Villaraigosa, several members of Congress
and state legislators.

"I believe there were 2 million people here today, and they sent a very
clear message," said state Sen. Gilbert Cedillo, D-Los Angeles. "Immigrants
want to work legally, drive legally, study legally. This legislation would
criminalize a major part of our population. This rally was an historic
moment."
Police in Denver, meanwhile, said more than 50,000 people gathered there
Saturday to oppose the legislation.

The proposal that inspired the protests already has passed in the House of
Representatives and is expected to be debated by the Senate this week. It
includes strict measures that would make it a felony for immigrants to be in
the United States without proper documentation, and it imposes criminal
penalties on those who employ illegal immigrants. It would also finance the
construction of tall fences along roughly one-third of the U.S.-Mexican
border to try to stop illegal crossings.
"My mom came from Mexico, she had to cross the river, and thank God she
did," said march participant David Gonzalez, 22, who held a sign reading,
"I'm in my homeland."

In the Bay Area, opponents of the legislation have been holding nightly
candlelight vigils and about 20 have been participating in a hunger strike
at the Federal Building in downtown San Francisco. About 400 people joined
the hunger strikers at a rally Saturday to support reform that would allow
legalization for undocumented immigrants. On Monday, organizers expect 1,000
people to protest the legislation in a march from the Federal Building at 11
a.m. down Golden Gate Avenue and Market Street to Sen. Dianne Feinstein's
office at 1 Post Street.

In his weekly radio address on Saturday, President Bush tried to strike a
balance urging tougher border enforcement while offering opportunities for
immigrants who want to come to the United States and work temporarily. The
president has said he wants new laws creating a guest worker program that
would allow immigrants legal status for a period of years, then require them
to return to their home countries.

"America is a nation of immigrants, and we're also a nation of laws," Bush
said. "As we debate the immigration issue, we must remember there are
hardworking individuals, doing jobs that Americans will not do, who are
contributing to the economic vitality of our country."

The enormous rally in Los Angeles, home to one of the nation's largest
Latino populations, followed a number of smaller protest marches around the
country. On Friday an estimated 20,000 marched in Phoenix in opposition to a
bill sponsored by Sen. Jon Kyl, R-Ariz., that would increase enforcement
along the U.S.-Mexico border, while opening a guest worker system that would
send the workers home after five years.

There were also protests in Georgia against a state law that would deny
government services to illegal immigrants.
More rallies are planned in other cities in the coming weeks, leading up to
what is billed as a "National Day of Action" on April 10, a mass protest
being organized by labor, immigration, civil rights and religious groups.



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROT

[wanita-muslimah] 500,000 protest immigrant legislation

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
By: James Sterngold, Chronicle Staff Writer (San Franrisco Chrocile)

Los Angeles -- In a mobilization that far exceeded the expectations of
organizers, hundreds of thousands of people rallied in downtown Los Angeles
on Saturday to protest legislation in Congress that would tighten
enforcement against undocumented immigrants and erect more walls along the
southern border.

The Los Angeles Police Department said an estimated 500,000 people joined
the peaceful demonstration, which culminated at City Hall just before noon.
Organizers said they believe more than 1 million participated, showing the
measure of opposition to legislation that would toughen criminal laws
against illegal immigrants and the people who employ them.

"We expected to organize our people as a group and march together, but by
the time I got there ... it was already impossible to find everybody and
pull our people together," said Nativo Lopez, the national president of the
Mexican American Political Association. "It was just spontaneous. It was
wonderful. This tells you how much support we have."

The throng stretched for more than seven blocks, and at City Hall there were
speeches from Lopez, Mayor Antonio Villaraigosa, several members of Congress
and state legislators.

"I believe there were 2 million people here today, and they sent a very
clear message," said state Sen. Gilbert Cedillo, D-Los Angeles. "Immigrants
want to work legally, drive legally, study legally. This legislation would
criminalize a major part of our population. This rally was an historic
moment."
Police in Denver, meanwhile, said more than 50,000 people gathered there
Saturday to oppose the legislation.

The proposal that inspired the protests already has passed in the House of
Representatives and is expected to be debated by the Senate this week. It
includes strict measures that would make it a felony for immigrants to be in
the United States without proper documentation, and it imposes criminal
penalties on those who employ illegal immigrants. It would also finance the
construction of tall fences along roughly one-third of the U.S.-Mexican
border to try to stop illegal crossings.

"My mom came from Mexico, she had to cross the river, and thank God she
did," said march participant David Gonzalez, 22, who held a sign reading,
"I'm in my homeland."

In the Bay Area, opponents of the legislation have been holding nightly
candlelight vigils and about 20 have been participating in a hunger strike
at the Federal Building in downtown San Francisco. About 400 people joined
the hunger strikers at a rally Saturday to support reform that would allow
legalization for undocumented immigrants. On Monday, organizers expect 1,000
people to protest the legislation in a march from the Federal Building at 11
a.m. down Golden Gate Avenue and Market Street to Sen. Dianne Feinstein's
office at 1 Post Street.

In his weekly radio address on Saturday, President Bush tried to strike a
balance urging tougher border enforcement while offering opportunities for
immigrants who want to come to the United States and work temporarily. The
president has said he wants new laws creating a guest worker program that
would allow immigrants legal status for a period of years, then require them
to return to their home countries.

"America is a nation of immigrants, and we're also a nation of laws," Bush
said. "As we debate the immigration issue, we must remember there are
hardworking individuals, doing jobs that Americans will not do, who are
contributing to the economic vitality of our country."

The enormous rally in Los Angeles, home to one of the nation's largest
Latino populations, followed a number of smaller protest marches around the
country. On Friday an estimated 20,000 marched in Phoenix in opposition to a
bill sponsored by Sen. Jon Kyl, R-Ariz., that would increase enforcement
along the U.S.-Mexico border, while opening a guest worker system that would
send the workers home after five years.

There were also protests in Georgia against a state law that would deny
government services to illegal immigrants.
More rallies are planned in other cities in the coming weeks, leading up to
what is billed as a "National Day of Action" on April 10, a mass protest
being organized by labor, immigration, civil rights and religious groups.



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majeli

[wanita-muslimah] 47- Muhammad

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Those who reject Allah and hinder (men) from the Path of Allah,- their 
deeds will Allah bring to naught. 

  2.. But those who believe and work deeds of righteousness, and believe in the 
(Revelation) sent down to Muhammad - for it is the Truth from their Lord,- He 
will remove from them their ills and improve their condition. 

  3.. This because those who reject Allah follow falsehood, while those who 
believe follow the Truth from their Lord: thus does Allah set forth for men 
their lessons by similitudes. 

  4.. Therefore, when ye meet the Unbelievers (in fight), smite at their necks; 
at length, when ye have thoroughly subdued them, bind (the captives) firmly: 
thereafter (is the time for) either generosity or ransom: until the war lays 
down its burdens. Thus (are ye commanded): but if it had been Allah's Will, He 
could certainly have exacted retribution from them (Himself); but (He lets you 
fight) in order to test you, some with others. But those who are slain in the 
Way of Allah,- He will never let their deeds be lost. 

  5.. Soon will He guide them and improve their condition, 

  6.. And admit them to the Garden which He has made known to them. 

  7.. O ye who believe! If ye will help (the cause of) Allah, He will aid you, 
and plant your feet firmly. 

  8.. But those who reject (Allah),- for them is destruction, and (Allah) will 
render their deeds to naught. 

  9.. That is because they hate the Revelation of Allah; so He has made their 
deeds fruitless. 

  10.. Do they not travel through the earth, and see what was the End of those 
before them (who did evil)? Allah brought utter destruction on them, and 
similar (fates await) those who reject Allah. 

  11.. That is because Allah is the Protector of those who believe, but those 
who reject Allah have no protector. 

  12.. Verily Allah will admit those who believe and do righteous deeds, to 
Gardens beneath which rivers flow; while those who reject Allah will enjoy 
(this world) and eat as cattle eat; and the Fire will be their abode. 

  13.. And how many cities, with more power than thy city which has driven thee 
out, have We destroyed (for their sins)? And there was none to aid them. 

  14.. Is then one who is on a clear (Path) from his Lord, no better than one 
to whom the evil of his conduct seems pleasing, and such as follow their own 
lusts? 

  15.. (Here is) the description of the Garden which the righteous are 
promised: in it are rivers of water unstaling; rivers of milk of which the 
taste never changes; rivers of wine, a joy to those who drink; and rivers of 
honey pure and clear. In it there are for them all kinds of fruits; and 
Forgiveness from their Lord. (Can those in such Bliss) be compared to such as 
shall dwell for ever in the Fire, and be given, to drink, boiling water, so 
that it cuts up their bowels (to pieces)? 

  16.. And among them are men who listen to thee, till when they go out from 
thee, they say to those who have received Knowledge, "What is it he said just 
then?" Such are men whose hearts Allah has sealed, and who follow their own 
lusts. 

  17.. But to those who receive Guidance, He increases their Guidance, and 
bestows on them their Piety and Restraint (from evil). 

  18.. Do they then only wait for the Hour,- that it should come on them of a 
sudden? But already have come some tokens thereof, and when it comes to them, 
how can they have their reminder? 

  19.. Know, therefore, that there is no god but Allah, and ask forgiveness for 
thy fault, and for the men and women who believe: for Allah knows how ye move 
about and how ye dwell in your homes. 

  20.. Those who believe say, "Why is not a Sürah sent down (for us)?" But when 
a Sürah of decisive meaning is revealed, and fighting is mentioned therein, 
thou wilt see those in whose hearts is a disease looking at thee with a look of 
one in swoon at the approach of death. But more fitting for them- 

  21.. Were it to obey and say what is just, and when a matter is resolved on, 
it were best for them if they were true to Allah. 

  22.. Then, is it to be expected of you, if ye were put in authority, that ye 
will do mischief in the land, and break your ties of kith and kin? 

  23.. Such are the men whom Allah has cursed for He has made them deaf and 
blinded their sight. 

  24.. Do they not then earnestly seek to understand the Qurán, or is it that 
there are Locks upon their hearts? 

  25.. Those who turn back as apostates after Guidance was clearly shown to 
them,- the Satan has instigated them and buoyed them up with false hopes. 

  26.. This, because they said to those who hate what Allah has revealed, "We 
will obey you in part of (this) matter"; but Allah knows their (inner) secrets. 

  27.. But how (will it be) when the angels take their souls at death, and 
smite their faces and their backs? 

  28.. This because they followed that which displeased Allah, and they 

[wanita-muslimah] 46- Winding Sand-tracts (Al-Ahqáf)

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Há Mím. 

  2.. The revelation of the Book is from Allah the Exalted in Power, Full of 
Wisdom. 

  3.. We created not the heavens and the earth and all between them but for 
just ends, and for a term appointed: but those who reject Faith turn away from 
that whereof they are warned. 

  4.. Say: "Do ye see what it is ye invoke besides Allah? Show me what it is 
they have created on earth, or have they a share in the heavens? Bring me a 
Book (revealed) before this, or any remnant of knowledge (ye may have), if ye 
are telling the truth! 

  5.. And who is more astray than one who invokes, besides Allah, such as will 
not answer him to the Day of Judgment, and who (in fact) are unconscious of 
their call (to them)? 

  6.. And when mankind are gathered together (at the Resurrection), they will 
be hostile to them and deny that (men) had worshipped them! 

  7.. When Our Clear Signs are rehearsed to them, the Unbelievers say, of the 
Truth when it comes to them: "This is evident sorcery!" 

  8.. Or do they say, "He has forged it"? Say: "Had I forged it, then ye have 
no power to help me against Allah. He knows best of that whereof ye talk (so 
glibly)! Enough is He for a witness between me and you! And he is 
Oft-Forgiving, Most Merciful." 

  9.. Say: "I am not an innovation among the messengers, nor do I know what 
will be done with me or with you. I follow but that which is revealed to me by 
inspiration; I am but a Warner open and clear." 

  10.. Say: "See ye? If (this teaching) be from Allah, and ye reject it, and a 
witness from among the Children of Israel testifies to its similarity (with 
earlier scripture), and has believed while ye are arrogant, (how unjust ye 
are!) truly, Allah guides not a people unjust." 

  11.. The Unbelievers say of those who believe: "If (this Message) were a good 
thing, (such men) would not have gone to it first, before us!" And seeing that 
they guide not themselves thereby, they will say, "This is an old falsehood!" 

  12.. And before this, was the Book of Moses as a guide and a mercy: and this 
Book confirms (it) in the Arabic tongue; to admonish the unjust, and as Glad 
Tidings to those who do right. 

  13.. Verily those who say, "Our Lord is Allah," and remain firm (on that 
Path),- on them shall be no fear, nor shall they grieve. 

  14.. Such shall be Companions of the Gardens, dwelling therein (for aye): a 
recompense for their (good) deeds. 

  15.. We have enjoined on man kindness to his parents: in pain did his mother 
bear him, and in pain did she give him birth. The carrying of the (child) to 
his weaning is (a period of) thirty months. At length, when he reaches the age 
of full strength and attains forty years, he says, "O my Lord! Grant me that I 
may be grateful for Thy favor which Thou has bestowed upon me, and upon both my 
parents, and that I may work righteousness such as Thou mayest approve; and be 
gracious to me in my issue. Truly have I turned to Thee and truly do I submit 
(to Thee) in Islám." 

  16.. Such are they from whom We shall accept the best of their deeds and pass 
by their ill deeds: (they shall be) among the Companions of the Garden: a 
promise of truth, which was made to them (in this life). 

  17.. But (there is one) who says to his parents, "Fie on you! Do ye hold out 
the promise to me that I shall be raised up, even though generations have 
passed before me (without rising again)?" And they two seek Allah's aid, (and 
rebuke the son): "Woe to thee! Have faith! For the promise of Allah is true." 
But he says, "This is nothing but tales of the ancients!" 

  18.. Such are they against whom proved true sentence among the previous 
generations of Jinns and men, that have passed away; for they will be (utterly) 
lost. 

  19.. And to all are (assigned) degrees according to the deeds which they 
(have done), and in order that (Allah) may recompense their deeds, and no 
injustice be done to them. 

  20.. And on the Day that the Unbelievers will be placed before the Fire, (It 
will be said to them): "Ye received your good things in the life of the world, 
and ye took your pleasure out of them: but today shall ye be recompensed with a 
Chastisement of humiliation: for that ye were arrogant on earth without just 
cause, and that ye (ever) transgressed." 

  21.. Mention (Hüd) one of Àd's (own) brethren: behold, he warned his people 
beside the winding Sand-tracts: but there have been warners before him and 
after him: "Worship ye none other than Allah: truly I fear for you the 
Chastisement of a Mighty Day." 

  22.. They said: "Hast thou come in order to turn us aside from our gods? Then 
bring upon us the (calamity) with which thou dost threaten us, if thou art 
telling the truth!" 

  23.. He said: "The Knowledge (of when it will come) is only with Allah: I 
proclaim to you the mission on which I have been sent: but I see that ye are a 
people in ignorance!".. 

  24.. 

[wanita-muslimah] 45- Bowing the Knee (Al-Játhiya)

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Há Mím. 

  2.. The revelation of the Book is from Allah the Exalted in Power, Full of 
Wisdom. 

  3.. Verily in the heavens and the earth, are Signs for those who believe. 

  4.. And in the creation of yourselves and the fact that animals are scattered 
(through the earth), are Signs for those of assured Faith. 

  5.. And in the alternation of Night and Day, and the fact that Allah sends 
down Sustenance from the sky, and revives therewith the earth after its death, 
and in the change of the winds,- are Signs for those that are wise. 

  6.. Such are the Signs of Allah, which We rehearse to thee in Truth; then in 
what exposition will they believe after Allah and His Signs? 

  7.. Woe to each sinful imposter: 

  8.. He hears the Signs of Allah rehearsed to him, yet is obstinate and lofty, 
as if he had not heard them: then announce to him a Chastisement Grievous! 

  9.. And when he learns something of Our Signs, he takes them in jest: for 
such there will be a humiliating Chastisement. 

  10.. In front of them is Hell: and of no profit to them is anything they may 
have earned, nor any protectors they may have taken to themselves besides 
Allah: for them is a tremendous Chastisements. 

  11.. This is (true) Guidance and for those who reject the Signs of their 
Lord, is a grievous Chastisement of abomination. 

  12.. It is Allah Who has subjected the sea to you, that ships may sail 
through it by His command, that ye may seek of His Bounty, and that ye may be 
grateful. 

  13.. And He has subjected to you, as from Him, all that is in the heavens and 
on earth: behold, in that are Signs indeed for those who reflect. 

  14.. Tell those who believe, to forgive those who do not hope for the Days of 
Allah: it is for Him to recompense (for good or ill) each People according to 
what they have earned. 

  15.. If any one does a righteous deed, it is to his own benefit; if he does 
evil, it works against (his own soul). In the end will ye (all) be brought back 
to your Lord. 

  16.. We did aforetime grant to the Children of Israel the Book the Power of 
Command, and Prophethood; We gave them, for Sustenance, things good and pure; 
and We favored them above the nations. 

  17.. And We granted them Clear Signs in affairs (of Religion): it was only 
after knowledge had been granted to them that they fell into schisms, through 
insolent envy among themselves. Verily thy Lord will judge between them on the 
Day of Judgment as to those matters in which they set up differences. 

  18.. Then We put thee on the (right) Way of Religion: so follow thou that 
(Way), and follow not the desires of those who know not. 

  19.. They will be of no use to thee in the sight of Allah: it is only 
Wrong-doers (that stand as) protectors, one to another: but Allah is the 
Protector of the Righteous. 

  20.. These are clear evidences to men and a Guidance and Mercy to those of 
assured Faith. 

  21.. What! Do those who do evil deeds think that We shall hold them equal 
with those who believe and do righteous deeds,- that equal will be their life 
and their death? Ill is the judgment that they make. 

  22.. Allah created the heavens and the earth for just ends, and in order that 
each soul may find the recompense of what it has earned, and none of them shall 
be wronged. 

  23.. Then seest thou such a one as takes as his god his own vain desire? 
Allah has, knowing (him as such), left him astray, and sealed his hearing and 
his heart (and understanding), and put a cover on his sight. Who, then, will 
guide him after Allah (has withdrawn Guidance)? Will ye not then receive 
admonition? 

  24.. And they say: "What is there but our life in this world? We shall die 
and we live, and nothing but time can destroy us." But of that they have no 
knowledge: they merely conjecture: 

  25.. And when Our Clear Signs are rehearsed to them, their argument is 
nothing but this: they say, "Bring (back) our forefathers, if what ye say is 
true!" 

  26.. Say: "It is Allah Who gives you life, then gives you death; then He will 
gather you together for the Day of Judgment about which there is no doubt": but 
most men do not know. 

  27.. To Allah belongs the dominion of the heavens and the earth, and the Day 
that the Hour of Judgment is established,- that Day will the followers of 
Falsehood perish! 

  28.. And thou wilt see every nation bowing the knee: every nation will be 
called to its Record: "This Day shall ye be recompensed for all that ye did! 

  29.. "This Our Record speaks about you with truth: For We were wont to put on 
record all that ye did." 

  30.. Then, as to those who believed and did righteous deeds, their Lord will 
admit them to His Mercy that will be the manifest triumph. 

  31.. But as to those who rejected Allah, (to them will be said): "Were not 
Our Signs rehearsed to you? But ye were arrogant, and were a people given to 
sin! 

  32.. "And when 

[wanita-muslimah] Muslims in Post-Apartheid South Africa : A Model of Integration?

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
By Goolam Vahed**
Associate Professor of History
Mar. 23, 2006

University of KwaZulu-Natal Associate Professor Goolam Vahed provides
us with perspectives on the integration experience of South African
Muslims and the diversity that characterizes the Muslim community.

Introduction

Islam is a minority religion in South Africa. Numbering around one
million, Muslims make up less than 2 per cent of the population of 45
million. Around 90 percent of Muslims are termed "Indian" and "Malay"
Muslims. The former are descendents of indentured and trader
immigrants who arrived from the Indian sub-continent from 1860; the
latter's ancestors were slaves imported from South and Southeast Asia
from the 17th century. Around 10 percent of Muslims are termed
"African," that is, individuals indigenous to Africa.

These terms are, of course, problematic because people cannot be boxed
into biologically differentiated race groups to which we can attribute
specific features. However, in post-apartheid South Africa, the census
divides citizens into four racial categories: White, Colored, Asian,
and Black African. Malays are part of the Colored group. These
categories have been widely internalized by most South Africans, are
employed in everyday life, and are therefore real social phenomena.

Statistics do not reflect the qualitative experience of being Muslim.
Muslims are largely urbanized and live in racially segregated suburbs
and townships. The Adhan (call to prayer) is audible to most Muslims,
who have Muslim neighbors, and madrasahs are in close proximity.
Concentration has produced a sense of population density that the
census does not capture.

The fact that practicing Muslims turn towards Makkah in prayer does
not mean that they constitute a monolithic fabric. On the contrary,
they are deeply divided by race, class, ethnicity, language, politics,
education, and beliefs. Generally, average per capita income is
highest among Indian Muslims, followed by Malays and then Africans.
This reflects higher levels of education and lower levels of
unemployment.

Language is another marker of differentiation. Over 90 percent of
Indian Muslims regard English as their first language. Among Colored
Muslims the divide is roughly equal between English and Afrikaans.
However, among Black Africans, indigenous languages like isiZulu,
isiXhosa, Sepedi, Setswana, and SiSwati are represented.

For much of the 20th century, Muslims were oppressed by the policies
of segregation and apartheid of successive White governments.
Institutionalized racism, job reservation, the migratory labor system,
separate amenities, and racially-biased social and welfare services
resulted in deep inequalities that manifested themselves in racial
terms. This had mixed consequences for Indians and Malays. Residential
clustering in racially based Group Areas allowed Muslims to build
mosques and madrasahs and to practice Islam in a value-friendly
environment.


Access to education led to higher levels of literacy as many more
Indian and Malay children completed school and graduated from the
Universities of Western Cape (Coloreds) and University of
Durban-Westville (Indians). Mass education led to economic mobility
and was also critical in reshaping conceptions of self and religion.
As more Muslims had direct access to the printed word, there was a
shift from Islam being "taken-for-granted" to being "explained" and
"understood." Younger, educated Muslims challenged traditional
conceptions of Islam at the same time that more conservative
interpretations of Islam became institutionalized.

The Rainbow Nation

Apartheid ended with the release of Nelson Mandela in February 1990,
the unbanning of political organizations, multi-party negotiations
and, ultimately, South Africa's first democratically elected
government on April 27, 1994. The new nonracial democracy did not
support an Islamic worldview; on the contrary, the African National
Congress (ANC) government legalized abortion, prostitution,
pornography, and so on. Together with the government's affirmative
action policy and African Renaissance agenda, and the impact of
globalization, these dramatic social, political, and economic changes
have triggered significant behavioral changes among large numbers of
Muslims.

The Western Cape witnessed an assertion of "Malayness." This must be
viewed in the context of the "rainbow nation" concept put forward by
Nelson Mandela, which encouraged people to seek their own identities.
Some Muslims condemned this reinvention of a Southeast Asian identity.
Academic Shamil Jeppie felt that "if representatives of the new-found
ethnicity, with its wealthy connections, contribute to the type of
isolation, insularity and belligerent communalism rampant elsewhere in
the world, they ought to be scorned and rejected by South Africa and
its Muslim population."

The Cape was also the site of political radicalism in the name of
Islam when community leaders formed "People Against Gangsterism and
Dru

[wanita-muslimah] 44- Smoke (Ad-Dukhán)

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Há Mím. 

  2.. By the Book that makes things clear;- 

  3.. We sent it down during a blessed night: for We (ever) wish to warn 
(against Evil). 

  4.. In that (night) is made distinct every affair of wisdom, 

  5.. By command, from Us. For We (ever) send (revelations), 

  6.. As Mercy from thy Lord: for He hears and knows (all things); 

  7.. The Lord of the heavens and the earth and all between them, if ye (but) 
have an assured faith. 

  8.. There is no god but He: It is He Who gives life and gives death,- The 
Lord and Cherisher to you and your earliest ancestors. 

  9.. Yet they play about in doubt. 

  10.. Then watch thou for the Day that the sky will bring forth a kind of 
smoke (or mist) plainly visible, 

  11.. Enveloping the people: this will be a Chastisement Grievous. 

  12.. (They will say:) "Our Lord! remove the Chastisement from us, for we do 
really believe!" 

  13.. How should they have the Reminder, seeing that a Messenger explaining 
things clearly has (already) come to them,- 

  14.. Yet they turn away from him and say: "Tutored (by others), a man 
possessed!" 

  15.. We shall indeed remove the Chastisement for a while, (but) truly ye will 
revert (to your ways). 

  16.. The Day We shall seize you with a mighty onslaught: We will indeed 
(then) exact Retribution! 

  17.. We did, before them, try the people of Pharaoh: there came to them a 
messenger most honorable, 

  18.. Saying: "Restore to me the Servants of Allah. I am to you a messenger 
worthy of all trust; 

  19.. "And be not arrogant as against Allah: for I come to you with authority 
manifest. 

  20.. "For me, I have sought safety with my Lord and your Lord, against your 
injuring me. 

  21.. "If ye believe me not, at least keep yourselves away from me." 

  22.. (But they were aggressive:) then he cried to his Lord: "These are indeed 
a people given to sin." 

  23.. (The reply came:) "March forth with My Servants by night: for ye are 
sure to be pursued. 

  24.. "And leave the sea as a furrow (divided): for they are a host (destined) 
to be drowned." 

  25.. How many were the gardens and springs they left behind, 

  26.. And corn-fields and noble buildings, 

  27.. And pleasant things, wherein they had taken such delight! 

  28.. Thus (was their end)! And We made other people inherit (those things)! 

  29.. And neither heaven nor earth shed a tear over them: nor were they given 
a respite (again). 

  30.. We did deliver aforetime the Children of Israel from humiliating 
Punishment, 

  31.. Inflicted by Pharaoh, for he was arrogant (even) among inordinate 
transgressors. 

  32.. And We chose them aforetime above the nations, knowingly, 

  33.. And granted them Signs in which there was a manifest trial 

  34.. As to these (Quraish), they say forsooth: 

  35.. "There is nothing beyond our first death, and we shall not be raised 
again. 

  36.. "Then bring (back) our forefathers, if what ye say is true!" 

  37.. What! Are they better than the people of Tubba and those who were before 
them? We destroyed them because they were guilty of sin. 

  38.. We created not the heavens, the earth, and all between them, merely in 
(idle) sport: 

  39.. We created them not except for just ends: but most of them do not know. 

  40.. Verily the Day of sorting out is the time appointed for all of them,- 

  41.. The Day when no protector can avail his client in aught, and no help can 
they receive, 

  42.. Except such as receive Allah's Mercy: for He is Exalted in Might, Most 
Merciful. 

  43.. Verily the tree of Zaqqüm 

  44.. Will be the food of the Sinful,- 

  45.. Like molten brass; it will boil in their insides. 

  46.. Like the boiling of scalding water. 

  47.. (A voice will cry): "Seize ye him and drag him into the midst of the 
Blazing Fire! 

  48.. "Then pour over his head the Chastisement of Boiling Water, 

  49.. "Taste thou (this)! Truly wast thou mighty, full of honor! 

  50.. "Truly this is what ye used to doubt!" 

  51.. As to the Righteous (they will be) in a position of Security, 

  52.. Among Gardens and Springs; 

  53.. Dressed in fine silk and in rich brocade, they will face each other; 

  54.. So; and We shall wed them to maidens with beautiful, big, and lustrous 
eyes. 

  55.. There can they call for every kind of fruit in peace and security; 

  56.. Nor will they there taste death, except the first death; and He will 
preserve them from the Chastisement of the Blazing Fire,- 

  57.. As a Bounty from thy Lord! That will be the supreme achievement! 

  58.. Verily, We have made this (Qurán) easy, in thy tongue, in order that 
they may give heed. 

  59.. So wait thou and watch; for they (too) are waiting. 



[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing

[wanita-muslimah] Conf. Addresses Muslim-Christian Violence in Nigeria

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
 A man walks by a church that was burned during the violent protests.

By Khedr Abdel Baki, IOL Correspondent

LAGOS, March 26, 2006 – Nigerian Muslim leaders will organize in April
an international conference on "positive religiosity" to tackle recent
communal tensions in the African country and address challenges in
states where Muslims are a minority.

"The conference is primarily aimed at easing soaring tensions between
Muslims and Christians in the predominantly Christian East," Mostafa
Wakama, Secretary General of the Dialogue Forum of Muslims in
East/West Nigeria which organizes the event, told IslamOnline.net on
Sunday, March 26.

The conference, to be hosted by the eastern city of Port Harcourt,
will be attended by a host of Muslim leaders, prominent politicians,
state governors and intellectuals.

It comes after bloody tit-for-tat attacks between Nigerian Muslims and
Christians triggered by the Danish cartoons that lampooned Prophet
Muhammad (peace and blessings be upon him).

At least 80 people, mainly Muslims, were killed by Christian mobs in
the southeastern Nigerian city of Onitsha on February 23 days after
Muslims killed some 15 Christians, set fire to churches, shops, houses
and cars in the northern state of Borno.

Nigerian Muslim leaders have strongly condemned the attacks on
churches and local Christians.

Pragmatic

The conference will explore pragmatic solutions to head off a future
Muslim-Christian standoff.

"Communal challenges have become the main obstacle to Muslim-Christian
co-existence," said Wakama.

"It is time to streamline Muslim-Christian relationship in this
country and reconsider the concept of positive religiosity."

He said religion is a sensitive issue in Nigerian society, which
necessitates initiatives to bridge the gap between Muslims and
Christians.

A recent census shows that Muslims make up 55 percent of the country's
133 million, Christians 40 percent and five percent atheists.

However, other estimates indicated that Muslims make up some 65
percent of the country.

Twelve of Nigeria's 36 states have gradually applied the provisions of
Shari`ah since the return of democracy to the country in 1999.


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Freedom of Expression and Islam*

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
By Dr. S. Parvez Manzoor**

Mar. 20, 2006

Perhaps the best point of entry in this highly seminal field is
Mohammad Hashim Kamali's original contribution to the debate over
'Freedom of Expression in Islam' that is truly a labor of love and a
work of devotion and piety. (Freedom of Expression in Islam. By
Mohammad Hashim Kamali. The Islamic Text Society, Cambridge, 1994. Pp
349. ISBN 0-946-62160-8.)***It is uncompromisingly 'Islamic' in
temperament, approach and method, a normative study in the
'traditional' mould that consciously strives to remain within the
indigenous paradigm of fiqh. And yet, it is also quite radical and
original in that it treats a thoroughly 'modern' theme and by so
doing, willy-nilly, gets involved in ideological polemics with
modernity. As a pioneering effort, it is both daring and imaginative,
sober and scholarly and has won the 'Isma´il al-Faruqi Award for
Academic Excellence'. Fulfilling a genuine need and initiating an
authentic discourse, its merits have been duly recognized by the
scholarly community.

However, in its dialogue with modernity, in its perception and
response to the polemics of secular modernism, it is far from
satisfactory. In reflecting over the problem of 'freedom of expression
in Islam', the author may not have envisaged and planned entering into
polemics with modernity but such is its sway over the moral and
intellectual clime today that no contemporary discourse may claim
authenticity if it ignores the modernist context of our world. Least
justifiable is this negligence in a study that deals with a theme,
freedom of expression, which is the gift, as it were, of modernist
consciousness. In dealing with an uncompromisingly modern subject,
there's no escaping its polemics and criticism of 'traditional'
worldviews. True enough, Kamali is not totally insensitive to the
modernist context and subtext of his work and his diffidence and
humility at the treading of this virgin territory are quite genuine
and touching. Nevertheless, it is my conviction that a sharper
intellectual vision of modernity and a more vigorous encounter with
its polemics would have enhanced the already considerable worth of
this work. The few following remarks, it is hoped, would put the
polemical subtext of 'freedom of expression' in sharper focus.

Modernity espouses a metaphysics of immanentism within which the
state, or existential body-politic, assumes certain attributes that
theistic religions ascribe to the Transcendent God. And yet,
paradoxically, though secular modernity (ostensibly) passes no
judgment on the question of God's existence, it insists that religious
and transcendent tenets be banished from politics, from the governance
of the state. Or, differently expressed, questions of God's existence
or non-existence, and other similar 'metaphysical' issues, it claims,
belong to individual conscience with respect to which the state and
its legal order must remain neutral. But, the state also insists that
there are other issues, not pertaining to conscience, where it is the
highest, sovereign, authority and that these constitute the crux of
politics and statecraft. The individual is free with respect to
religious and metaphysical 'beliefs', but not with respect to civil
matters such as taxation, property, matrimony etc. Here the state has
the right to use force to secure compliance. State laws are thus not
laws of conscience but those of coercion. Freedom of expression is the
outward, public, side of the inward, individual, freedom of
conscience. However, despite its neutrality with regard to questions
of conscience, the state does get involved in the issue of their
'expression', their manifestation in the common, public, space. It is
this very neutrality that stipulates, it is argued, that all
individual consciences have the right to free expression in the public
sphere and that guaranteeing that right is a state obligation. The
state is concerned, however, only with the legal aspect of public
expression and not with the moral content of private conscience.
Freedom of expression, in short, pertains not to truth but to the
logistics of its 'self-disclosure': it is not an individual issue but
an 'affair of the state'.



Any discussion of 'freedom of expression', it ought to be underlined,
is contingent upon the dialectics of individual and state, conscience
and society, public and private, religion and politics that are all
peculiar to secular modernity. (However, not only is the definition of
what constitutes a private act of conscience, in contradistinction to
a public act of politics, always historically conditioned and
dependent upon the prevailing societal consensus, even the distinction
itself, namely between private conscience and public politics, is a
contested claim of secular modernity and not a given fact of human
existence.) Without taking full cognizance of these dialectics, or
rejecting these dichotomies on normative grounds, in other words,
there cannot be any meaningf

[wanita-muslimah] Melacak Zionis di Indonesia

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
Zionis-Yahudi mengakar kuat di Indonesia. Melalui antek-anteknya yang
ada di Indonesia, mereka berhasil menguasai sektor ekonomi, terutama
bidang perbankan dan merasuki budaya Indonesia.

Sejak mencuatnya kasus grup band Dewa yang diprotes lantaran
menginjak-injak karpet bermotif lafaz Allah saat manggung di salah
satu stasiun televisi, obrolan seputar Yahudi, Zionis dan Freemasonry
makin rame. Apalagi, pentolan Dewa, Ahmad Dhani, selama ini kerap
dijumpai mengenakan kalung Bintang David, simbol Zionis-Israel.

Untuk mengetahui lebih dalam jaringan kaum yang dikutuk Allah SWT itu,
berbagai kalangan menggelar berbagai forum diskusi dan dialog tentang
Zionis-Yahudi. Selasa (31/5) lalu, misalnya, Kajian Islam Cibubur
Pesantren Tinggi Husnayain, Pimpinan KH A Cholil Ridwan menggelar
sebuah diskusi yang bertajuk "Bahaya Gerakan YAHUDI di Indonesia".

Ridwan Saidi, salah seorang pembicara dalam dialog itu, mengaku
prihatin dengan kondisi umat saat ini. Sebab, banyak umat yang masih
tidak percaya gerakan Zionis-Yahudi. Bahkan sebagian kaum Muslimin
memandang tudingan gerakan Zionis-Yahudi sebagai sesuatu yang
mengada-ada. Padahal, dampak dari gerakan Zionis ini sangatlah
merugikan kaum Muslimin bahkan umat manusia.

"Siapa bilang tidak ada gerakan Zionis-Yahudi di sini. Ada dong, sebab
akarnya terlalu kuat di Indonesia. Mereka masuk sejak zaman Hindia
Belanda," ujar pria yang puluhan tahun meneliti dan mengkaji gerakan
Zionis-Yahudi itu.

Benarkah akar Zionis-Yahudi begitu kuat di Indonesia? Apa saja
indikasi dan buktinya? Memang, tak mudah melacak jejak gerakan
berbahaya ini di Indonesia. Apalagi selama ini, Zionis-Yahudi, memang
gerakan tertutup. Aktivitas mereka berkedok kegiatan sosial atau
kemanusiaan. Namun sasaran dan tujuannya sangat jelas: Merusak kaum
lain.

Ibarat orang yang sedang buang angin dengan pelan: tercium baunya,
tapi tak nampak wujudnya. Tidak mudah mengendus dan mendeteksi mereka.
Namun dengan membuka-buka catatan sejarah, kabut dan misteri seputar
jaringan Zionis-Yahudi di Indonesia akan terbuka lebar.

Gedung dan bangunan ternyata tak hanya memiliki estetika, namun juga
menyimpan sejarah peradaban, tak terkecuali gerakan Zionis-Yahudi di
Indonesia. Dari sejumlah dokumen sejarah, tidak sedikit gedung-gedung
yang berdiri dan beroperasi saat ini yang ternyata dulunya pernah
menjadi pusat pengendali gerakan Zionis-Yahudi di Indonesia.

Satu di antaranya adalah gedung induk yang saat ini dipakai pemerintah
untuk kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di
Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam buku "Menteng Kota
Taman Pertama di Indonesia" karangan Adolf Hueken, SJ, disebutkan,
awalnya gedung yang kini berperan penting merencanakan pembangunan
Indonesia itu adalah bekas loge-gebouw, tempat pertemuan para
vrijmetselaar.

Loge-gebouw atau rumah arloji sendiri adalah sebuah sinagog, tempat
peribadatan kaum Yahudi. Dulu, kaum Yahudi memakainya untuk tempat
"sembahyang" atau "ngeningkan cipta" kepada Tuhan. Karena tempat itu
sering dipergunakan untuk memanggil-manggil roh halus, maka masyarakat
Indonesia sering menyebut loge sebagai rumah setan.

Sementara Vrijmetselarij adalah organisasi bentukan Zionis-Yahudi di
Indonesia (Dulu Hindia Belanda). Ridwan Saidi dalam bukunya "Fakta dan
Data Yahudi di Indonesia" menuliskan bahwa pimpinan Vrjmetselarij di
Hindia Belanda sekaligus adalah ketua loge.

Vrijmetselarij bukanlah organisasi yang berdiri sendiri. Ia merupakan
bentukan dari organisasi Freemasonry, sebuah gerakan Zionis-Yahudi
internasional yang berkedudukan di London, Inggris. Pada tahun 1717,
para emigran Yahudi yang terlempar ke London, Inggris, mendirikan
sebuah gerakan Zionis yang diberi nama Freemasonry. Organisasi inilah
yang kini mengendalikan gerakan Zionis-Yahudi di seluruh dunia.

Dalam kenyataannya, gerakan rahasia Zionis-Yahudi ini selalu bekerja
menghancurkan kesejahteraan manusia, merusak kehidupan politik,
ekonomi dan sosial negara-negara yang di tempatinya. Mereka ingin
menjadi kaum yang menguasai dunia dengan cara merusak bangsa lain,
khususnya kaum Muslimin.

Mereka sangat berpegang pada cita-cita. Tujuan akhir dari gerakan
rahasia Zionis-Yahudi ini, salah satunya, adalah mengembalikan
bangunan Haikal Sulaiman yang terletak di Masjidil Aqsha, daerah
Al-Quds yang sekarang dijajah Israel. Target lainnya, mendirikan
sebuah pemerintahan Zionis internasional di Palestina, seperti terekam
dari hasil pertemuan para rabbi Yahudi di Basel.

Seperti disinggung di atas, gedung Bappenas memiliki sejarah kuat
dengan gerakan Zionis-Yahudi. Tentu, bukan suatu kebetulan, jika
lembaga donor dunia seperti International Monetary Fund (IMF) yang
dikuasai orang-orang Yahudi sangat berkepentingan dan menginginkan
kebijakan yang merencanakan pembangunan di Indonesia selaras dengan
program mereka.

Satu per satu bukti kuatnya jejak Zionis-Yahudi di Indonesia
bermunculan. Jejak mereka juga nampak di sepanjang Jalan Medan Merdeka
Barat dengan berbagai gedung pencakar langit

[wanita-muslimah] Presiden Venezuela Sebut Bush "Keledai"

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
Rabu, 22 Maret 2006
Presiden Venezuela, Hugo Chavez, mengata-ngatai Presiden Bush sebagai
'keledai'. Selain itu Chavez juga mengolok-oloknya sebagai 'pemabuk'
yang berbahaya

Hidayaullah.com—Kalimat bernada hinaan itu disampaikan Chavez dalam
sebuah program wawancara televisi bertajuk, 'Hello, Presiden', Ahad
(19/3). Program ini menjadi popular karena menyoroti kebijakan
pemerintah AS.

Terkait dengan sikap Amerika terhadap Iraq, Presiden Chavez juga
mengatakan Bush sebagai seorang pengecut., "Kemarilah, Tuan Bahaya,
Anda seorang pengecut, pembunuh, pembantai, alcoholic, pemabuk, tak
bermora. Anda terburuk, Anda sakit dan saya tahu secara pribadi, "
katanya.

Sambil memperolok Presiden Bush, Chavez yang jugamantan seorang
militer juga menantang presiden Amerika itu.

"Anda seorang pengecut karena Anda tidak pergi ke Iraq memimpin
pasukan bersenjatamu. Sangat mudah untuk memerintah mareka dari jauh.
Jika itu terjadi pada Anda suatu hari untuk menyerbu Venezuela, saya
akan berada di sini menunggu

Cavez juga sempat mengatakan, "Anda adalah keledai, Mr. Bush, " tambah Chavez.

Sebagaimana diketahui, antara Caracas dan Washington telah lama
mempunyai bibit-bibit permusuhan. Dalam suatu siaran televisi
baru-baru ini, Presiden Hugo Chavez mengatakan bahwa "presiden AS
George W. Bush adalah orang gila. Ia menganggap dirinya sebagai
pemilik dunia, dan sekarang ia bersama Inggris merencanakan
penyerangan terhadap Iran, dan sedang mengadakan komplotan terhadap
Venezuela, " katanya pada Associated Press, 9 Pebruari 2006 lalu.

Sebelumnya, Chavez pernah menyebut PM Inggris Tony Blair tidak
bermoral dan seorang "pembantu yang tidak tahu malu".

"Tuan Tony Blair, anda tidak bermoral karena mendesak siapapun untuk
tunduk pada hukum-hukum internasional, sementara anda tidak
menghormati hak-hak internasional karena menggabungkan diri anda
sendiri dengan Tuan Berbahaya," kata Chavez,

"Anda tidak bertanggungjawab dan seorang kacung yang tidak tahu malu
dari Washington... anda tidak lebih dari seorang pion imperialisme
dari Eropa di mana anda berusaha mencela Venezuela," katanya tentang
perdana menteri Inggris itu.

"Tony Blair adalah sekutu utama Hitler-Tuan berbahaya Bush, orang
nomor satu dan pelaku pembantaian di dunia," tambah Chavez.

Venezuela merupakan pemasok utama minyak di Amerika Serikat. Sikap
Chavez yang demikian, ditengarai sebagai sikap anti-imperialisme pada
AS. Sejak ia menjadi presiden Venezuela tahun 1998, sikap itu bahkan 
makin kelihatan mengeras, sehingga ia mengucapkan berkali-kali
kata-kata yang pedas sekali terhadap presiden AS George W. Bush dalam
berbagai kesempatan. (Cha, berbagai sumber)


Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Di AS, Setiap Hari 80 Orang Mati Ditembak

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
Kamis, 23 Maret 2006
Catatan statistik terbaru menunjukkan, anak-anak menjadi mangsa
pembunuhan bagi setiap tiga jam di negara yang mengaku 'kampiun
demokrasi' itu, lapor The Guardian, semalam

Hidayatullah.com--Statistik terbaru di Amerika Serikat menunjukkan
bahwa semakin banyak rakyatnya, lebih 80 orang sehari, termasuk
kalangan anak-anak mati dibunuh karena senjata api.

Hampir 1000 orang berusia bawah 19 tahun juga mati ditembak per satu
tahun. Sementara, sekurang-kurangnya 800 orang yang lain bertindak
menggunakan senjata api guna melakukan bunuh diri.

"Peluang bagi senjata yang sama digunakan guna melakukan tujuan bunuh
diri adalah 11 persen, jauh lebih tinggi daripada tujuan mempertahan
diri. Secara rata-rata, lebih 80 orang dari rakyat negara ini mati di
ujung pistol sehari," lapor koran The Guardian.

Kasus terbaru yang mengejutkan, melibatkan seorang lelaki bernama
Charles Martin yang dengan bangga mengakui membunuh seorang remaja,
Senin lalu."Saya baru saja membunuh seorang anak. Saya menembaknya dua
kali dengan pistol," ujar Martin sebagaimana banyak dikutip media AS.

Korban yang dimaksudkannya adalah Larry Mugrage (15). Mugrage ditembak
hanya karena  ia melintasi halaman rumah Martin saat dalam perjalanan
pulang.

Polis mengatakan, Martin melepaskan satu tembakan dari dalam rumah dan
kemudian tembakan yang kedua dengan tujuan membunuhnya, pada jarak
dekat.

Sebagaimana diketahui, data menyebutkan, sekitar 40 persen warga AS
memiliki senjata api. (tg/bh/cha)


Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Kenapa kita Ngomong Emang Yahud!

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
22 Mar 2006 - 10:30 pm

Baca : Wawancara Ridwan Saidi : Melacak Zionis di Indonesia
Salah satu cara orang Indonesia memuji kehebatan sesuatu adalah dengan
kata, "Wow, emang yahud!". Kata ini diambil dari frase bahasa Arab
yahud atau yahudu yang berarti Yahudi. Kenapa yahud? Konon itu lambang
yang diambil dari kecerdasan yang melekat pada orang Yahudi. Apa
benar?

Berbicara tentang Yahudi berarti berbicara tentang asa-usul, sejarah,
taktik, dan permainan hitam sebuah etnis kutukan Tuhan. Kenapa?

Para sejarawan berpendapat bahwa etnis Yahudi pada dasarnya adalah
etnis campuran antara berbagai unsur (mixed race) yang dipersatukan
oleh satu nasib dan watak. Karena itu dalam Yahudi terdapat
kelas-kelas seperti: Yahudi Bani Israil (lahir dari ayah-ibu Yahudi),
Yahudi Aria (campuran Yahudi dengan Eropa dan Iran), Yahudi Arab
(campuran Yahudi dengan Mesir, Irak, Syiria, dan sebagainya), Yahudi
Mestiz (campuran Yahudi dengan Kazak (Yahudi Rusia), Turki, Cina,
India, dan sebagainya), Yahudi Falasha (campuran Yahudi dengan Mulat),
dan Yahudi Mulat (campuran langsung Yahudi dan Negro).


SEJARAH HITAM ETNIS KUTUKAN

Mereka hidup mengembara seperti kaum gypsy karena nggak punya negara.
Mereka ini tersebar di Amerika, Eropa, Afrika Utara, Asia Barat, Asia
Tengah, Asia Tenggara, sampai India.

Etnis Yahudi berkeyakinan bahwa mereka adalah umat pilihan Tuhan dan
dipilih untuk memimpin dunia. Menurut ajaran Talmud, kitab suci orang
Yahudi, etnis non-Yahudi (gayim) adalah para pendosa, karenanya Tuhan
mengizinkan orang Yahudi untuk mengambil, merampas, menindas,
menzalimi, membunuh, dan atau menjajah ( 6M ) etnis non-Yahudi demi
mengembalikan keistimewaan mereka yang dirampas. Oleh sebab itu, ke
mana pun orang Yahudi pergi, mereka merasa berhak menjalankan aksi 6 M
itu kepada siapa saja.

Pada jaman para nabi, kelakuan jahat orang Yahudi dimulai dengan
rencana membunuh dan membuang Nabi Yusuf (QS 12:9-19), membohongi Nabi
Musa (QS 3:55), membunuh Nabi Zakaria, mengaku membunuh Nabi Isa (QS
4:157), berusaha membunuh Nabi Harun (QS 7:150), dan berkali-kali
berusaha membunuh Nabi saw. Pada jaman khalifah Abu Bakar orang Yahudi
memprovokasi kaum Muslimin untuk murtad, bersekongkol membunuh Umar
bin Khattab, memfitnah Usman bin Affan, dan mengadu domba pengikut Ali
bin Abi Thalib dengan pengikut Muawiyah. Puncak kekejian mereka
terjadi ketika mereka menghina Tuhan (QS 3:181). Maka kemudian Allah
mengutuk orang Yahudi menjadi kera yang hina (QS 2:65).


YAHUDI DI TANAH AIR

Untuk menundukkan etnis non-Yahudi di seluruh dunia, Yahudi membentuk
gerakan Freemasonry, sebuah gerakan rahasia yang telah menyusup ke
seluruh dunia, termasuk ke negeri kita.

Ketika Belanda datang ke Indonesia, orang-orang Yahudi yang bergerak
dalam Kelompok Cahaya (salah satu agen Freemasonry) ikut mendompleng.
Di bawah pimpinan Sneevliet, pada tahun 1914 mereka melebarkan
jaringan di Semarang dan Surabaya. Sneevliet berhasil memikat beberapa
orang pengurus Serikat Islam cabang Semarang, di antaranya Semaun dan
Darsono. Sneevliet sering diundang oleh Semaun untuk memberikan
ceramah tentang sosialisme dan marxisme di gedung Serikat Islam.

Pada Mei 1914 di Surabaya Sneevliet bersama HW. Dekker, JA
Brandstender, dan P. Bergsma mendirikan Indische Sociaal Democratische
Vereniging (ISDV). Semaun dan Darsono menjadi anggota ISDV pada tahun
1917 merangkap sebagai pimpinan SI Semarang. Mereka kerap melakukan
kontak dengan Kelompok Cahaya Nederland. Akibatnya, Serikat Islam
terpecah menjadi dua: SI Putih di bawah komando HOS Cokroaminoto yang
tetap berpegang pada prinsip Islam dan SI Merah pimpinan Semaun yang
berhalauan Sosialis Marxis.

Setelah diadakan Kongres Komunis Internasional ke-3 di Rusia, SI Merah
berubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Selain Kelompok Cahaya, agen Freemasonry lainnya adalah Masonik yang
menyebarkan paham Plotisma. Paham ini menganggap semua agama benar dan
kalau perlu disatukan. Dalam Islam, Masonik berhasil membentuk paham
ingkar sunah (mengingkari hadis Nabi saw), aliran Quraniyah (berislam
berdasarkan Quran saja), gerakan kemahdian (pemimpin suatu kelompok
yang mengaku Imam Mahdi), paham sekularisme (memisahkan kehidupan
agama dan dunia), gerakan Islam campuran (mencampuradukkan Islam
dengan budaya non-Islam seperti perayaan Valentine Day), dan paham
Islam kebangsaan.



ORBEK YAHUDI DUNIA

Nah sobat, kayaknya kata "Emang Yahud" dipakai akibat orang-orang kita
pada ngefans orbek Yahudi dunia seperti ilmuwan Albert Einstein,
sutradara Steven Spielberg, aktor dan aktris kayak Mill Broxy, Woody
Allen, Bop Hope, Jerry Lewis, Neil Simon, Kare Ryener, Mickey Rony,
Jack Limond, Elizabeth Taylor, Anne Prancoft, Barbara Straysand,
Shelly Duval, Dyan Keton, Jill Clay Borg, Kary Fisher, Alien Prestin,
Marie Killer, Suzane Anspac, Mercia Mason, Debi Reynolds, Dian Canon,
Joan Woodward, Paula Brintes, Sally Calirman, Kirk Douglas, Tonny
Curtis, Gary Grant, Jack Nicholas, B. Azar, Walter Mathion, George
Cygal, Burt Reynolds, Jean Hackma

[wanita-muslimah] Jeni Suhardani : Suara Takbir Memberikan Ketenangan Jiwa

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
21 Mar 2006 - 6:26 pm

Nama baptis saya, Maria Magdalena Jeni Suhardani, berasal dari
keluarga Kristen Katolik yang kental. Saya lahir di Malang (Jawa
Timur), 28 Juli 1964. Ayah dan ibu saya pengurus gereja yang cukup
disegani di daerah itu. Maka, tak heran pendidikan agama merupakan
prioritas utama bagi saya. Bayangkan, dari TK hingga SMA, selalu di
lembaga pendidikan Katolik, sehingga pengetahuan dan keyakinan saya
mengenai agama Katolik, tidak diragukan lagi.

Doktrin-doktrin ajaran Bibel yang saya pelajari sejak saya bisa
membaca itu, membuat saya berpikir untuk meneruskan perjuangan Yesus
Sang Juru Selamat. Tak ada waktu lagi untuk berteman, pacaran, bahkan
saya tak pernah berpikir untuk berumah tangga. Selepas SLTA, saya
memutuskan untuk menjadi biarawati. Selama dua tahun itulah saya
menekuni profesi menjadi "pelayan" Tuhan.

Menjadi Biarawati

Saya juga bertekad untuk mengabdi kepada Tuhan Sebab, kata suster pada
waktu itu, saya adalah orang yang berjiwa religius, suka hidup sunyi,
dan tidak terbius oleh gemerlap duniawi.

Profesi biarawati membuat saya lebih mantap menjadi seorang Kristen,
sehingga waktu itu, saya kurang hormat dan bahkan sangat benci kepada
agama lain, terutama Islam. Bagi saya, kegiatan keislaman, khususnya
di sekitar tempat saya tinggal, sangat mengganggu. Bunyi azan,
shalawatan yang dilantunkan dengan memakai pengeras suara dari masjid,
membuat bising dan gaduh, sehingga sangat mengganggu. Apalagi ketika
mereka shalat, saya selalu bertanya, "Buat apa orang susah-susah
sujud, nungging, dan lain lain?" Bagi saya, waktu itu, ini sangat lucu
dan tak masuk akal.

Menikah

Tetapi, sesuatu itu memang bisa berubah, itulah sebuah misteri
kehidupan dan tak pernah terbayangkan sebelumnya. Saya yang sudah
mantap menjadi biarawati, tak sengaja berkenalan dengan seorang pemuda
muslim yang bertempat tinggal di sekitar asrama saya. Tanpa saya
sadari, saya menaruh hati padanya.

Kebekuan hati dan kerelaan untuk "melayani" Tuhan Yesus pun, pupus
sudah. Memang berat untuk meninggalkannya. Tetapi keinginan dan
kebahagiaan bersama pemuda itu mengalahkan semuanya. Hingga akhimnya,
saya memutuskan untuk menikah dengannya.

Walau demikian, saya tidak meninggalkan agama kecil saya seratus
persen. Bahkan, akad nikah itu kami laksanakan di gereja. Memang,
keluarga suami saya tak pernah mempersoalkan masalah agama. Buktinya,
di keluarganya ada yang Islam, ada juga yang Kristen.

Hijrah ke Jakarta

Setelah menikah saya memutuskan untuk hijrah ke Jakarta, dan kami
mendapatkan pekerjaan di kota metropolitan ini. Saya hidup bahagia
bersama suami dan dikaruniai dua anak. Kegiatan keagamaan saya tetap
seperti biasa, pergi ke gereja dan melakukan kegiatan keagamaan
lainnya. Kedua anakku itu ikut dengan saya, beragama Kristen Katolik.

Tetapi, selama 16 tahun saya melakukan kegiatan keagamaan, tak membuat
saya bahagia. Tak ada rasa kebahagiaan di sana. Apalagi menyambut hari
Natal, bagiku bukan hal istimewa. Semuanya biasa saja. Tetapi anehnya,
pada bulan Ramadhan, khususnya pada malam takbiran, saya merasakan
keharuan dan kebahagiaan yang mendalam. Bahkan, saya merinding
mendengar asma Allah itu. Ada getaran tersendiri di hati. Tanpa sadar,
saya mengeluarkan air mata. Padahal setiap tahun nadanya sama saja.
Hal ini juga saya rasakan ketika saya menyimak renungan Ramadhan di
televisi, saya sangat menikmati dan memberikan ketenangan batin.

Masuk Islam

Akhirnya, saya mencoba untuk mendekati majelis taklim ibu-ibu setiap
malam Jumat yang ada di dekat rumah saya di Bojong Gede, Jawa Barat.
Kedatangan saya di sana membuat kaget ibu-ibu tersebut, karena mereka
memang mengetahui saya penganut Kristen.

Saya katakan bahwa saya ingin memeluk agama Islam. Spontan, ibu-ibu
pengajian itu menyambut saya dengan rasa haru. Bahkan ada yang
menangis. Inilah kebahagiaan yang tak pernah saya rasakan Dua hari
setelah mengikuti pengajian, kemudian saya masuk Islam dibimbing oleh
ustadz setempat.

Seminggu berselang, kami juga melangsungkan perniikahan (ulang) secara
Islam. Dan kini, saya mengubah nama menjadi Nur Azizah. Suami saya
sangat bangga atas sikap saya yang memilih Islam. Bahkan ia yang
tadinya kurang tekun menjalankan ibadah, terutama shalat, sejak saya
masuk Islam, ia jadi sangat rajin.

Kini, kami hidup bahagia bersama keluarga. Alhamdulillah, anak-anak
kami sudah diislamkan dan Hidup kami saya rasakan lebih bermakna dan
lebih berkah. Untuk menambah pengetahuan agama Islam, saya selalu
menyempatkan din menkmuti pengajian-pengajian yang ada di lingkungan
tempat saya tinggal. Mudah-rnudahan, berkat doa kaum muslimin,
kehidupan keluarga kami selalu diberkati Allah SWT, amin.

Oleh Agus Salam / Albaz dari Buku "Saya memilih Islam" Penyusun Abdul
Baqir Zein, Penerbit Gema Insani Press


Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-musli

[wanita-muslimah] RUU APP dan Isu Disintregrasi

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
16 Mar 2006 - 1:40 pm
Oleh : Adian Husaini
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII)

Dalam sebuah aksi penggalangan penolakan terhadap RUU Antipornografi
dan Pornoaksi (RUU APP) di berbagai jaringan internet, terdapat
ungkapan: ''Pro dan kontra sehubungan dengan Rancangan Undang-Undang
Antipornografi dan Pornoaksi telah memasuki tahap yang sangat
membahayakan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.''

Para penentang RUU APP memang sudah lama menggulirkan isu berbahaya
dan sensitif bagi bangsa Indonesia ini. Gertakan dan ultimatum sengaja
disebarkan melalui media massa. Dan masyarakat Bali menjadi salah satu
yang dieksploitasi. Bahwa, jika RUU APP disahkan, maka mereka akan
memisahkan diri dari NKRI.

Bersamaan dengan isu disintegrasi bangsa, sebagian kalangan juga
menggulirkan isu Arabisasi. Seorang budayawan liberal dengan bangganya
menulis artikel berjudul 'RUU Porno': Arab atau Indonesia. Di berbagai
tayangan televisi dan media cetak, bertebaran kata-kata bahwa RUU APP
ini hanya mengadopsi kepentingan salah satu kelompok (baca: Islam).


Meneror

Gertakan dan ultimatum semacam itu cukup efektif menjadi bahan teror
mental politisi Muslim. Sebagian politisi Muslim di DPR berusaha
membuktikan tidak ada 'bau Islam' dalam RUU APP. Seolah-olah
membenarkan asumsi bahwa aspirasi Islam adalah 'barang haram' di
Indonesia, karena membahayakan integrasi bangsa.

Mereka kemudian berusaha membuktikan bahwa RUU APP murni mengadopsi
nilai-nilai bangsa dan untuk kepentingan seluruh bangsa. Ini bukan RUU
Islam. Tidak benar ada Islamisasi dalam RUU APP ini. Tapi tentu saja
argumen-argumen itu tampak lucu. Karena kenyataannya, yang sangat
aktif mendukung RUU APP adalah ormas-ormas Islam dan ibu-ibu
berjilbab.

Umat Islam --kecuali yang pro-pornografi-- memang sangat
berkepentingan dengan RUU ini. Sebab sasaran utama aksi pornografi dan
pornoaksi adalah kaum Muslim yang merupakan mayoritas bangsa ini.
Indonesia adalah negara Islam (anggota OKI). Maka, aspirasi Islam
dalam perundang-undangan adalah hal yang 'halal' di negara ini.
Nilai-nilai Islam secara legal-formal juga merupakan sumber nilai dan
hukum yang sah bagi negara ini.

Bahkan, melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Presiden Soekarno
menegaskan: ''...kami berkeyakinan bahwa Piagam Jakarta tertanggal 22
Juni 1945 menjiwai Undang-undang Dasar 1945 dan adalah merupakan satu
rangkaian kesatuan dengan konstitusi tersebut.''

Prof Notonagoro, guru besar UGM, memberikan arti kata ''menjiwai''
dalam dekrit tersebut sebagai berikut: ''...bahwa Piagam Jakarta
menjiwai UUD 1945, khususnya terhadap pembukaannya dan Pasal 29, pasal
mana harus menjadi dasar bagi kehidupan hukum di bidang keagamaan...
yaitu bahwa dengan demikian, kepada perkataan Ketuhanan dalam
Pembukaan UUD 1945 dapat diberikan arti Ketuhanan dengan kewajiban
bagi umat Islam menjalankan syariatnya.''

Bahkan, menurut guru besar hukum adat dan hukum Islam UI, Prof
Hazairin, kata ''negara menjamin kemerdekaan...'' (Pasal 29 Ayat 2 UUD
1945) tidak hanya menempatkan negara dalam posisi pasif, tetapi juga
dalam posisi aktif, yaitu ''negara berkewajiban menjalankan syariat
agama Islam.''

Dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia, Indonesia memang negeri
Muslim. Adalah sangat wajar jika aspirasi dan nilai-nilai Islam
menjadi pijakan bagi bangsa ini. Amerika Serikat, meskipun mengaku
sekuler-liberal, dengan tegas menyatakan diri sebagai masyarakat dan
bangsa Kristen. Tahun 1811, Mahkamah Agung AS menyatakan: ''We are a
Christian people''. Dan tahun 1892, mereka menegaskan lagi: ''This is
a Christian Nation''.


Wacana klasik

Isu disintegrasi dalam kaitan dengan aspirasi Islam di Indonesia sudah
menjadi wacana klasik dalam sejarah Indonesia. Untuk menggagalkan
Piagam Jakarta, kaum Kristen di Indonesia Timur mengancam untuk
meninggalkan NKRI. Tahun 1997, kaum Kristen di Indonesia menerbitkan
buku Beginikah Kemerdekaan Kita. Dalam artikelnya yang berjudul
Harapan Masa Depan Indonesia, Pendeta Dr P Oktavianus, mencatat bahwa
sewaktu ada ide akan membentuk Indonesia menjadi negara agama,
Indonesia bagian Timur dengan tegas menolak dan hanya mau bergabung
dengan Republik jika Indonesia menjadi negara kesatuan.

Yang dimaksud Oktavianus adalah penerapan Piagam Jakarta, yang oleh
Soekarno sendiri dinyatakan sebagai jalan kompromi antara golongan
Islam dengan golongan kebangsaan. Peristiwa itu sendiri hingga kini
masih terselimut misteri. Siapa sebenarnya opsir Jepang yang mengaku
menerima pesan dari kaum Kristen Indonesia Timur agar tujuh kata dalam
Mukaddimah UUD 1945 dicabut?

Hingga akhir hayatnya, Hatta belum mengungkapnya. Dr M Natsir, pendiri
DDII, menyebut peristiwa 18 Agustus 1945 itu sebagai ''Peristiwa
ultimatum terhadap Republik Indonesia yang baru saja diproklamirkan''.

Mengomentari ancaman pihak Kristen di tahun 1945 itu, Natsir menulis:
''Menyambut hari Proklamasi 17 Agustus kita bertahmied. Menyambut hari
besoknya, 18 Agustus, kita beristighfar. Insya Allah umat Islam tidak
akan lupa.'' Menurut Natsir, 

[wanita-muslimah] Islam dan Barat

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
21 Mar 2006 - 5:20 pm

Oleh : Ahmad Syafii Maarif

Karena mengabaikan isu-isu sentral dan terpaku oleh masalah pinggiran,
Islam dan Barat seolah-olah sedang berhadapan satu sama lain. Buku
Huntington tentang Benturan Peradaban-Peradaban (1996) semakin
memperburuk suasana, sekalipun yang sedang berbenturan itu katanya
tidak hanya Barat dan Islam, tetapi juga Barat dan Konfusianisme.
Kritik terhadap hipotesis Huntington ini sudah merebak dari segala
penjuru, tetapi tetap saja ada yang percaya.

Semakin orang percaya, semakin tampak bahwa Huntington berada di pihak
yang benar. Suasana semakin tak terkendali setelah tragedi 11
September 2001 yang meluluhlantakkan gedung kembar di New York oleh
beberapa pelaku Arab Muslim. Dunia Islam mengutuk tragedi ini dengan
cara yang sangat keras, tetapi tetap saja Barat, khususnya Presiden
Bush menuduh orang Islam sebagai teroris. Kelanjutannya adalah
penghancuran Afghanistan dan Irak oleh Amerika dan sekutunya.
Akibatnya sebagian orang Islam menjadi putus asa dan memberi balasan
dengan cara yang cukup menakutkan: bom bunuh diri yang menghantui
dunia, termasuk dunia Muslim.


Dewan Gereja Dunia dalam sidangnya di Porto Alegre, Brazilia, 14-23
Februari 2006, telah mengkritik penggunaan kekuatan konter teror [oleh
Amerika dan sekutunya] yang ternyata telah membuahkan kerusakan dan
rasa takut di kalangan rakyat yang terkena. Sebagaimana kita ketahui,
tuduhan terhadap Irak punya senjata pembunuh massal hanyalah sebuah
isapan jempol. Sayangnya protes pemimpin gereja itu sudah sangat
terlambat dan tidak langsung menyebut Amerika, setelah bumi Irak babak
belur dihantam bom Barat dan bom perang saudara. Kita tidak tahu sudah
berapa puluh ribu nyawa melayang, termasuk tentara Amerika dan
sekutunya sebagai biaya dari petualangan imperialistik ini. PBB tak
berdaya menyetop ambisi perang para petualang ini.

Ajaibnya adalah Amerika hanya berani menghantam negara-negara kecil
yang lemah dengan dalih pre-emptive strike (pukul dulu). Coba misalnya
berani mengutik Cina karena pohon nuklirnya cukup dahsyat, Amerika
pasti akan berfikir seribu kali. Sekarang Iran juga sedang dibidik
karena program nuklirnya, sementara Israel malah dibantu untuk
mengembangkan senjata nuklir yang mematikan itu. Sikap diskriminatif
ini telah semakin memperburuk hubungan Barat dan Islam, padahal dari
1,3 miliar umat Islam di muka bumi, sekitar 99 persen plus adalah
manusia pencinta damai dan anti perang.

Mengapa suasana buruk ini masih saja berlangsung dan budaya saling
tidak percaya malah semakin kuat? Dua sarjana Barat yang faham Islam
telah memberi jawaban. Pertama, setengah abad yang lalu Wilfred
Cantwell Smith dengan karya klasiknya Islam in Modern History.
Bergenfield, N.J.: New American Library, 1959, hlm. 305); kedua, Karen
Armstrong melalui beberapa karyanya yang berkaitan Islam dan nabi
Muhammad.

Smith mengakui bahwa dunia Islam sarat dengan masalah akibat
ketertinggalan mereka dalam perlombaan peradaban. Tetapi peradaban
Barat dan gereja Kristen juga punya masalah bila berhubungan dengan
Islam. Smith menulis: baik Barat maupun Kristen, "tidak punya
kemampuan untuk mengakui bahwa mereka menggunakan planet ini bukan
bersama mereka yang inferior tetapi dengan mereka yang sederajat.
Selama peradaban Barat secara intelektual, sosial, politik, dan
ekonomi, dan gereja Kristen secara teologis, tidak dapat memperlakukan
pihak lain dengan rasa hormat yang mendasar, keduanya pada gilirannya
pasti akan gagal menerima kenyataan-kenyataan abad ke-20 [dan abad
ke-21]. Masalah yang muncul di sini tentu saja berkaitan dengan
persoalan yang amat dalam karena kita telah menyentuh Islam."

Armstrong mendukung pendapat Smith ini. Dia menulis: "Kenyataannya
adalah bahwa Islam dan Barat memiliki tradisi yang sama. Sejak zaman
Nabi Muhammad, umat Islam telah mengakui ini, tetapi Barat tidak mau
menerimanya. Kini sebagian orang Islam mulai menentang kultur Ahli
Kitab, yang telah menghina dan merendahkan mereka. Mereka bahkan telah
mulai mengislamkan kebencian baru mereka itu." (Lih. Muhammad: A
Biography of the Prophet. New York: HarperCollins, 1993, hlm. 266).

Sebagai kelompok manusia yang dihina dan dipepetkan, memang sebagian
kecil Muslim telah memilih mati dari pada hidup. Maka dikembangkanlah
semacam teologi maut dengan iming-iming surga dengan segala
kebahagiaan yang sedang menunggu. Ungkapan Armstrong "mengislamkan
kebencian baru" sungguh patut kita perhatikan. Kita di sini adalah
Barat dan Muslim. Dunia tidak boleh dibiarkan berjalan tanpa budaya
saling percaya. Syaratnya adalah: Barat harus meninggalkan
kepongahannya yang mengundang perlawanan. Sebaliknya umat Islam harus
pula membuang jauh-jauh teologi mautnya, sebab pasti akan berujung
dengan kehancuran diri sendiri dan orang lain. Islam bukan untuk
menghancurkan, tetapi untuk membangun peradaban yang adil dan ramah.


Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP D

[wanita-muslimah] Hamas Akan Melawan Sampai Israel Angkat Kaki

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
  Kamis, 23 Maret 2006  Kendati Barat dan dunia internasional terus menekan
Hamas agar semakin lunak terhadap Israel, gerakan perjuangan Palestina
merdeka ini tegar untuk tetap melawan Israel


*Hidayatullah.com--Harakah al-Muqawamah al-Islamiyyah *(Hamas) tetap
istiqomah dalam perjuangannya. Meski gerekan perjuangan demi kemedekaan
Palestina terus di bawah tekanan Amerika Serikat dan dunia internasional,
Hamas tetap memegang teguh pendirian mereka untuk menghancurkan Israel.
Kemarin, pemimpin Hamas yang berada di pengasingan, Khaled Meshaal,
menyatakan bahwa Hamas akan tetap melancarkan perlawanan terhadap Israel.

"Israel tidak akan bertahan terus menerus dengan pendudukan yang mereka
lakukan. Mereka harus memilih. Ini merupakan pesan yang harus benar-benar
mereka pahami," kata Meshaal dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), kemarin.
Selanjutnya, pemimpin politik Hamas itu menyatakan bahwa segenap rakyat
Palestina dan seluruh faksi yang ada, termasuk Hamas, berhak melakukan
perlawanan.

Hamas sejak lama terus berjuang melawan panjajah Israel yang merampas tanah
warga Palestina. Sejumlah upaya gerakan telah dilakukan, diantaranya adalah
*intifadah, *dan bom *syahadah*, meski kemudian sejumlah media Barat
memperolok-oloknya dengan membuat cap, 'Islam radikal'.

Hamas tetap bersumpah untuk menghancurkan negara Yahudi itu jika mereka
tetap tidak mau angkat kaki dari tanah Palestina.

"Selama Israel masih menduduki Palestina dan selama kebijakan AS terhadap
Timur Tengah masih bias, terorisme yang ditakutkan AS justru akan semakin
meningkat. Karena, sebenarnya sumber semuanya itu adalah kesalahan kebijakan
AS yang justru ibarat menambahkan minyak ke dalam api yang sedang menyala,"
terang tokoh Hamas yang menetap di Damaskus, Syiria tersebut.

Meshaal menegaskan bahwa Hamas akan menolak semua tekanan yang datang dari
dunia internasional hingga Israel bersedia mengakui hak-hak Palestina.
"Sangat tidak masuk akal jika sebagai korban, Palestina selalu ditekan untuk
mengakui hak-hak pembunuh dan penjajahnya. Yang dibutuhkan saat ini adalah
perubahan yang signifikan dari Israel, untuk mengakui hak-hak dasar
Palestina," kata Meshaal.

Selanjutnya, tokoh Hamas yang dilahirkan di Silwad, Tepi Barat itu
menyampaikan pesannya untuk presiden AS George W Bush. Menurutnya, Bush
seharusnya bertindak lebih bijaksana agar tidak memperparah kesalahan yang
telah diperbuatnya. "Proses perdamaian Timur Tengah menuntut Washington
untuk menerapkan kebijakan yang tidak berat sebelah dan menjaga jarak yang
sama dengan semua pihak yang terlibat dalam konflik," tandasnya.

Setelah Hamas membentuk pemerintahan Palestina yang baru dengan dominasi
kelompoknya, AS dan negara Uni Eropa (UE) menyatakan akan menghentikan
aliran dana finansial mereka pada Otoritas Palestina. Namun, Rabu lalu,
Hamas menegaskan bahwa Palestina akan tetap bisa bertahan tanpa bantuan AS
dan UE. Untuk terus mendukung berjalannya pemerintahan, Hamas akan
mengupayakan bantuan dana dari negara-negara Muslim. (jp/rtr/cha)


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Massa di Yogya Desak DPR Sahkan RUU-APP

2006-03-26 Terurut Topik Rudyanto Arief
  Sabtu, 25 Maret 2006  Dukungan kepada DPR untuk segera mensahkan RUU-APP
masih terus tejadi. Di Yogyakarta,  ribuan massa Forum Ukhuwah Islamiyah
unjukrasa desak RUU-APP

Hidayatullah.com--"Jika RUU APP tidak segera disahkan, maka bukan hanya yang
`dzalim` saja yang kena akibatnya, tetapi seluruh rakyat Indonesia akan
menanggung hukuman," kata tokoh masyarakat KH Sunardi Sahuli, sebagaimana
dikutip *Antara*.

Ribuan massa itu tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka  berunjukrasa di simpang empat Kantor Pos
Yogyakarta, Jumat, kemarin dan  mendesak DPR RI segera mengesahkan Rancangan
Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP) menjadi UU.

Massa FUI DIY itu berasal dari berbagai elemen masyarakat di antaranya
Majelis Ulama Indonesia (MUI), PW Muhammadiyah, Jangkar Islam, Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), serta partai dan ormas Islam lain.

"Jika RUU APP tidak segera disahkan, maka bukan hanya yang `dzalim` saja
yang kena akibatnya, tetapi seluruh rakyat Indonesia akan menanggung
hukuman," kata tokoh masyarakat KH Sunardi Sahuli dalam orasinya.

Menurut dia, pornografi dan pornoaksi merupakan salah satu  penyebab
terjadinya dekadensi moralitas bangsa. Oleh karena  itu, negara sebagai
representasi kekuasaan bangsa perlu melakukan  penyelamatan dengan segera
membentuk suatu payung hukum yang  memuat pelarangan pornografi dan
pornoaksi.

Ia juga menyayangkan mengapa justru banyak kaum wanita yang tidak bersedia
dilindungi oleh peraturan itu. Saat ini wanita lebih suka diperalat oleh
media yang menonjolkan pornografi demi komersialisme.

"Tampil seksi di kalangan wanita justru dianggap sebagai prestasi dan karir
yang  membanggakan," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh akademisi yang mewakili Gerakan Anti
Pornografi dan Pornoaksi Yogyakarta (Grapyak), Bambang Purwoko yang
mengatakan: "Tidak benar jika RUU APP membelenggu perempuan karena hanya
perempuan yang suka membuka aurat saja yang akan dihukum, bukan perempuan
beriman."

"Selama ini banyak tindakan kriminal diawali dari pornografi, sehingga DPR
harus terus melanjutkan pembahasan RUU APP tanpa menghilangkan substansi dan
diksi `anti` dalam rancangan tersebut," katanya.

Aksi yang juga diikuti para pelajar Islam itu berlangsung tertib meskipun
membuat arus lalu lintas terganggu karena banyaknya massa yang berkumpul di
tengah simpang empat jalan nol kilometer Yogyakarta tersebut.

Selain Yogyakarta, di Surabaya gelombang demontrasi mendukung DPR mensahkan
RUU-APP juga terjadi. Kemarin, ratusan pelajar berunjukrasa di depan Kantor
Grahadi di Jalan Pemuda guna mendesak agar DPR segere mensahkan RUU itu.
(ant/cha)


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] 43- Gold Adornments (Az-Zukhruf)

2006-03-23 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
  1.. Há Mím 

  2.. By the Book that makes things clear,- 

  3.. We have made it a Qurán in Arabic, that ye may be able to understand. 

  4.. And verily, it is in the Mother of the Book, with Us, high (in dignity), 
full of wisdom. 

  5.. Shall We then turn away the Reminder from you altogether, for that ye are 
a people transgressing beyond bounds? 

  6.. But how many were the prophets We sent amongst the peoples of old? 

  7.. And never came there a prophet to them but they mocked him. 

  8.. So We destroyed (men)- stronger in power than these;- and (thus) has 
passed on the Example of the peoples of old. 

  9.. If thou wert to question them, 'Who created the heavens and the earth?' 
They would be sure to reply, 'They were created by (Him), the Exalted in Power, 
Full of Knowledge';- 

  10.. (Yea, the same that) has made for you the earth spread out, and has made 
for you roads (and channels) therein, in order that ye may find guidance (on 
the way); 

  11.. That sends down (from time to time) rain from the sky in due measure;- 
and We raise to life therewith a land that is dead; even so will ye be raised 
(from the dead);- 

  12.. That has created pairs in all things, and has made for you ships and 
cattle on which ye ride, 

  13.. In order that ye may sit firm and square on their backs, and when so 
seated, ye may remember the (kind) favor of your Lord, and say, "Glory to Him 
Who has subjected these to our (use), for we could never be able to do it, 

  14.. "And to our Lord, surely, must we turn back!" 

  15.. Yet they attribute to some of His servants a share with Him! Truly is 
man a clearly unthankful! 

  16.. What! Has He taken daughters out of what He Himself creates, and granted 
to you sons for choice? 

  17.. When news is brought to one of them of (the birth of) what he sets up as 
a likeness to (Allah) Most Gracious, his face darkens, and he is filled with 
inward grief! 

  18.. Is then one brought up among trinkets, and unable to give a clear 
account in a dispute (to be associated with Allah)? 

  19.. And they make into females angels who themselves serve Allah. Did they 
witness their creation? Their evidence will be recorded, and they will be 
called to account! 

  20.. ("Ah!") they say, "If it had been the will of the Most Gracious, we 
should not have worshipped such (deities)!" Of that they have no knowledge! 
They do nothing but lie! 

  21.. What! have We given them a Book before this, to which they are holding 
fast? 

  22.. Nay! they say: "We found our fathers following a certain religion, and 
we do guide ourselves by their footsteps." 

  23.. Just in the same way, whenever We sent a Warner before thee to any 
people, the wealthy ones among them said: "We found our fathers following a 
certain religion, and we will certainly follow in their footsteps." 

  24.. He said: "What! Even if I brought you better guidance than that which ye 
found your fathers following?" They said: "For us, we deny that ye (prophets) 
are sent (with)." 

  25.. So We exacted retribution from them: now see what was the end of those 
who rejected (Truth)! 

  26.. Behold! Abraham said to his father and his people: "I do indeed clear 
myself of what ye worship: 

  27.. "(I worship) only Him Who originated me, and He will certainly guide 
me." 

  28.. And he left it as a Word to endure among those who came after him, that 
they may turn back (to Allah). 

  29.. Yea, I have given the good things of this life to these (men) and their 
fathers, until the Truth has come to them, and a messenger making things clear. 

  30.. But when the Truth came to them, they said: "This is sorcery, and we do 
reject it." 

  31.. Also, they say: "Why is not this Qurán sent down to some leading man in 
either of the two (chief) cities?" 

  32.. Is it they who would portion out the Mercy of thy Lord? It is We Who 
portion out between them their livelihood in the life of this world: and We 
raise some of them above others in ranks, so that some may command work from 
others. But the Mercy of thy Lord is better than the (wealth) which they amass. 

  33.. And were it not that (all) men might become of one community, We would 
provide, for everyone that blasphemes against the Most Gracious, silver roofs 
for their houses and (silver) stair-ways on which to go up, 

  34.. And (silver) doors to their houses, and couches (of silver) on which 
they could recline, 

  35.. And also adornments of gold. But all this were nothing but enjoyment of 
the present life: the Hereafter, in the sight of thy Lord, is for the 
Righteous. 

  36.. If anyone withdraws himself from remembrance of the Most Gracious, We 
appoint for him a Satan, to be an intimate companion to him. 

  37.. Such (Satans) really hinder them from the Path, but they think that they 
are being guided aright! 

  38.. At length, when (such a one) comes to Us, he says (to his evil 
companion): "Woul

[wanita-muslimah] Antara Ada dan Tiada

2006-03-23 Terurut Topik Rudyanto Arief
Oleh : Armansyah

Assalamu'alaykum Wr. Wb.
Kebanyakan dari kita sering bertindak terlalu apatis terhadap kebenaran yang
diungkapkan oleh orang lain, terlebih jika orang tersebut memiliki cara
pandang yang berseberangan dengan apa yang kita yakini kebenarannya. Padahal
belum tentu semua yang ada dalam pemikiran orang tersebut salah dan
sebaliknya belum tentu juga setiap pikir dan tindakan kita bernilai benar;
bisa saja kita bersikap konsisten terhadap nilai-nilai yang kita anut
sehingga kita menyebutnya sebagai sebuah kebenaran namun bukan tidak mungkin
konsistensi kita tadi hanya ilusi dimana pikiran kita sesungguhnya berjalan
sesuai pola logika yang bisa bergeser dan menyimpang.

Pikiran kita memang tidak menyimpang kalau kita bandingkan dengan standar
kita sendiri. Padahal standar kita dibentuk oleh pikiran kita. Jadi, pikiran
kita ternyata hanya tidak menyimpang dari pikiran kita sendiri. Melalui uji
konsistensi subyektif ini, beberapa orang akhirnya yakin bahwa mereka adalah
Elvis Presley, jelmaan Soekarno sampai pada pengakuannya selaku seorang
Nabi, seorang messiah ataupun ketingkat yang lebih tinggi lagi sebagai Tuhan
seperti yang terjadi dalam cerita Fir'aun. Dan sungguh, kalau kita ikuti
logika mereka, logikanya lurus-lurus saja.

Maka akibatnya di dunia ini bertebaranlah nilai-nilai yang saling konsisten
dengan dirinya sendiri, sebagai akibat dari perbedaan diskursus dalam
pembentukan pesan-pesan. Semua orang tertawa gembira dan berseru bahwa
kebenaran bersifat relatif, tidak ada kemutlakan didunia ini. Semua nilai
bisa didekonstruksi, semua definisi bisa dirombak, semua kata hanya kiasan.
Karenanya mempergunakan kaligrafi bertuliskan kata Allah didalam permadani
yang bisa diinjak oleh siapapun bisa saja dianggap sebagai suatu kebenaran
dengan pola pemikiran yang subyektif tadi.

"Hanya beda masalah tafsir, semua orang memiliki perspektif yang berlainan
!" demikian seru seseorang nun di suatu tempat di suatu waktu. Semua orang
boleh jadi Ayatullah, semua orang boleh jadi Nabi, semua orang berhak
memakai nama Allah untuk berbagai tujuannya sebagai ekspresi dari
kecintaannya terhadap Ilahi, maka jika demikian akan berakhirlah semua dalam
nihilisme; Agama akan terperosok kedalam lubang hitam berlumpur semua orang
bebas bersikap tanpa perlu aturan main yang mengikat; dan pada akhirnya
muncul pemikiran jika semua agama adalah sama, Tuhan bisa diwujudkan dalam
bentuk person sehingga suatu perbuatan yang diarahkan padanya pada
hakekatnya merupakan kebaktian terhadap diri sang Pencipta. - dan inilah
gambaran kita sekarang, suka yang aneh-aneh sekalipun keanehan tersebut
bertentangan dengan norma nurani dan akal sehat.


Tanyakanlah kepada kalbumu dan akalmu, kebaikan itu jika akal merasa tenang
dan kejelekan jika akal merasa bergolak sedang kalbu merasa ragu didalam
dada walaupun seseorang atau semua manusia menasehatimu -  Riwayat Ahmad

Kebenaran memang sering dikaitkan dengan pikiran atau mitos yang menjadi
kepercayaannya yang justru seringkali lebih bersifat egoistik, ibarat
pendapat kebanyakan orang bahwa matahari itu terbit dari timur dan terbenam
disebelah barat, padahal kenyataannya semua yang terjadi tidaklah demikian
karena matahari itu tidak pernah terbit dan tidak pernah terbenam; planet
bumi ini beredar sesuai garis orbitnya pada matahari itulah faktanya akan
tetapi manusia tetap menggambarkannya sesuai dengan persepsi dan konsepsinya
sendiri.

Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi ? padahal mereka mempunyai hati
yang dengan hati itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang
dengan itu mereka dapat mendengar; Karena sesungguhnya bukanlah mata itu
yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. - Qs. 22 al-Hajj
: 46

Itulah sebabnya aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka : karena
sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka
tidak mendengar dan tidak mengerti. - Injil Matius 13:13

Andai  kebenaran itu mengikuti hawa nafsu mereka, pasti hancurlah langit dan
bumi ini berikut semua yang ada di dalamnya - Qs. 23 al-Mu'minuun : 71

Sehubungan dengan pola pikir ini, Ary Ginanjar Agustian [1] menyebutkan
bahwa semua hasil karya terbaik manusia yang pernah ada, baik yang berbentuk
fisik maupun nonfisik, awalnya tercipta melalui proses berpikir dalam alam
pikiran. Kemudian dikembangkan dan diwujudkan pada alam nyata. Oleh karena
itu masih menurut beliau, ada dua hal pokok yang perlu mendapatkan perhatian
khusus didalam mengembangkan pola pikir, yaitu membangun prinsip berpikir
yang benar dengan pijakan dasar yang kuat dimana cara ini berhubungan dengan
kemampuan nalar (reasoning power) yang dimiliki oleh seseorang sehingga yang
bersangkutan dapat mencerna unsur-unsur penting seperti pandangan,
paradigma, nilai-nilai dan visi kedepan; Selanjutnya membangun kecerdasan
emosi (emotional quotient) yang meliputi suara hati, kesadaran diri,
motivasi, konsistensi dan keterbukaan.

Disadari atau tidak semua dari kita pasti pernah terjebak dalam
subye

[wanita-muslimah] 42- Consultation (Ash-Shüra)

2006-03-23 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
  1.. Há Mím 

  2.. Àin. Sín. Qáf. 

  3.. Thus doth (He) send inspiration to thee as (He did) to those before 
thee,- Allah, Exalted in Power, Full of Wisdom. 

  4.. To Him belongs all that is in the heavens and on earth: and He is Most 
High, Most Great. 

  5.. The heavens are almost rent asunder from above them (by His Glory): and 
the angels celebrate the Praises of their Lord, and pray for forgiveness for 
(all) beings on earth: Behold! Verily Allah is He, the Oft-Forgiving, Most 
Merciful. 

  6.. And those who take as protectors others besides Him,- Allah doth watch 
over them; and thou art not the disposer of their affairs. 

  7.. Thus have We sent by inspiration to thee an Arabic Qurán: that thou 
mayest warn the Mother of Cities and all around her,- and warn (them) of the 
Day of Assembly, of which there is no doubt: (when) some will be in the Garden, 
and some in the Blazing Fire. 

  8.. If Allah had so willed, He could have made them a single people; but He 
admits whom He will to His Mercy; and the Wrong-doers will have no protector 
nor helper. 

  9.. What! Have they taken (for worship) protectors besides Him? But it is 
Allah,- He is the Protector, and it is He Who gives life to the dead: it is He 
Who has power over all things, 

  10.. Whatever it be wherein ye differ, the decision thereof is with Allah. 
such is Allah my Lord: in Him I trust, and to Him I turn. 

  11.. (He is) the Creator of the heavens and the earth: He has made for you 
pairs from among yourselves, and pairs among cattle: by this means does He 
multiply you: there is nothing whatever like unto Him, and He is the One that 
hears and sees. 

  12.. To Him belong the keys of the heavens and the earth: He enlarges and 
restricts. The Sustenance to whom He will: for He knows full well all things. 

  13.. The same religion has He established for you as that which He enjoined 
on Noah - the which We have sent by inspiration to thee - and that which We 
enjoined on Abraham, Moses, and Jesus: Namely, that ye should remain steadfast 
in religion, and make no divisions therein: to those who worship other things 
than Allah, hard is the (way) to which thou callest them. Allah chooses to 
Himself those whom He pleases, and guides to Himself those who turn (to Him). 

  14.. And they became divided only after Knowledge reached them,- being 
insolent to one another. Had it not been for a Word that went forth before from 
thy Lord, (tending) to a Term appointed, the matter would have been settled 
between them: but truly those who have inherited the Book after them are in 
suspicious (disquieting) doubt concerning it. 

  15.. Now then, for that (reason), call (them to the Faith), and stand 
steadfast as thou art commanded, nor follow thou their vain desires; but say: 
"I believe in whatever Book Allah has sent down; and I am commanded to judge 
justly between you. Allah is our Lord and your Lord: for us (is the 
responsibility for) our deeds, and for you for your deeds. There is no 
contention between us and you. Allah will bring us together, and to Him is 
(our) final goal. 

  16.. But those who dispute concerning Allah after He has been accepted,- 
futile is their argument in the sight of their Lord: on them is Wrath, and for 
them will beach Terrible. 

  17.. It is Allah Who has sent down the Book in Truth, and the Balance, and 
what will make thee realize that perhaps the Hour is close at hand? 

  18.. Only those wish to hasten it who believe not in it: those who believe 
hold it in awe, and know that it is the Truth. Behold, verily those that 
dispute concerning the Hour are far astray. 

  19.. Gracious is Allah to His servants: He gives Sustenance to whom He 
pleases: and He is the Strong, the Mighty. 

  20.. To any that desires the tilth of the Hereafter, We give increase in his 
tilth, and to any that desires the tilth of this world, We grant somewhat 
thereof, but he has no share or lot in the Hereafter. 

  21.. What! Have they partners (in godhead), who have established for them 
some religion without the permission of Allah? Had it not been for the Decree 
of Judgment, the matter would have been decided between them (at once). But 
verily the Wrong- doers will have a grievous chastisement. 

  22.. Thou wilt see the Wrong-doers in fear on account of what they have 
earned, and (the burden of) that must (necessarily) fall on them. But those who 
believe and work righteous deeds will be in the Meadows of the Gardens: they 
shall have, before their Lord, all that they wish for. That will indeed be the 
magnificent Bounty (of Allah). 

  23.. That is (the Bounty) whereof Allah gives Glad Tidings to His Servants 
who believe and do righteous deeds. Say: "No reward do I ask of you for this 
except the love of those near of kin." And if any one earns any good, We shall 
give him an increase of good in respect thereof: for Allah is Oft- Forgiving, 
Grateful. 

  24.

[wanita-muslimah] 41- Fussilat

2006-03-23 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
  1.. Há Mím: 

  2.. A revelation from the Most Gracious, Most Merciful;- 

  3.. A Book, whereof the verses are explained in detail;- a Qurán in Arabic, 
for people who understand;- 

  4.. Giving good news and admonition: yet most of them turn away, and so they 
hear not. 

  5.. They say: "Our hearts are under veils, (concealed) from that to which 
thou dost invite us, and in our ears in a deafness, and between us and thee is 
a screen: so do thou (what thou wilt); for us, we shall do (what we will!)" 

  6.. Say thou: "I am but a man like you: it is revealed to me by inspiration, 
that your God is One God. so take the straight path unto Him, and ask for His 
Forgiveness." And woe to those who join gods with Allah,- 

  7.. Those who pay Zakat, and who even deny the Hereafter. 

  8.. For those who believe and work deeds of righteousness is a reward that 
will never fail. 

  9.. Say: Is it that ye deny Him Who created the earth in two Days? And do ye 
join equals with Him? He is the Lord of (all) the Worlds. 

  10.. He set on the (earth), mountains standing firm, high above it, and 
bestowed blessings on the earth, and measure therein its sustenance, in four 
Days, alike for (all) who ask. 

  11.. Then He turned to the sky, and it had been (as) smoke: He said to it and 
to the earth: "Come ye together, willingly or unwillingly." They said: "We do 
come (together), in willing obedience." 

  12.. So He completed them as seven firmaments in two Days, and He assigned to 
each heaven its duty and command. And We adorned the lower heaven with lights, 
and (provided it) with guard. Such is the Decree of (Him) the Exalted in Might, 
Full of Knowledge. 

  13.. But if they turn away, say thou: "I have warned you of a thunderbolt 
like the thunderbolt of the Àd and the Thamüd!" 

  14.. Behold, the messengers came to them, from before them and behind them, 
(preaching): "Serve none but Allah." They said, "If our Lord had so pleased, He 
would certainly have sent down angels. So we disbelieve in the message you were 
sent with." 

  15.. Now the Àd behaved arrogantly through the land, against (all) truth and 
reason, and said: "Who is superior to us in strength?" What! Did they not see 
that Allah, Who created them, was superior to them in strength? But they 
continued to reject Our Signs! 

  16.. So We sent against them a furious Wind through days of disaster, that We 
might give them a taste of a chastisement of humiliation in this life; but the 
Penalty of a Hereafter will be more humiliating still: and they will find no 
help. 

  17.. As to the Thamüd, We gave them Guidance, but they preferred blindness 
(of heart) to Guidance: so the thunderbolt of the Chastisement of humiliation 
seized them, because of what they had earned. 

  18.. But We delivered those who believed and practiced righteousness. 

  19.. The Day that the enemies of Allah will be gathered together to the Fire, 
they will be marched in ranks. 

  20.. At length, when they reach the (Fire), their hearing, their sight, and 
their skins will bear witness against them, as to (all) their deeds. 

  21.. They will say to their skins: "Why bear ye witness against us?" They 
will say: "Allah hath given us speech,- (He) Who giveth speech to everything: 
He created you for the first time, and unto Him were ye to return. 

  22.. "Ye did not seek to hide yourselves, lest your hearing, your sight, and 
your skins should bear witness against you! But ye did think that Allah knew 
not many of the things that ye used to do! 

  23.. "But this thought of yours which ye did entertain concerning your Lord, 
hath brought you to destruction, and (now) have ye become of those utterly 
lost!" 

  24.. If, then, they have patience, the Fire will be a home for them! and if 
they beg for pardon, their suit shall not be granted. 

  25.. And We have destined for them intimate companions (of like nature), who 
made alluring to them what was before them and behind them; and the sentence 
among the previous generations of Jinns and men, who have passed away, is 
proved against them; for they are utterly lost. 

  26.. The Unbelievers say: "Listen not to this Qurán, but talk at random in 
the midst of its (reading), that ye may gain the upper hand!" 

  27.. But We will certainly give the Unbelievers a taste of a severe 
chastisement, and We will requite them for the worst of their deeds. 

  28.. Such is the requital of the enemies of Allah,- the Fire: therein will be 
for them the Eternal Home: a (fit) requital, for that they were wont to reject 
Our Sings. 

  29.. And the Unbelievers will say: "Our Lord! Show us those, among Jinns and 
men, who misled us: we shall crush them beneath our feet, so that they become 
the vilest." 

  30.. In the case of those who say, "Our Lord is Allah", and, further, stand 
straight and steadfast, the angels descend on them (from time to time): "Fear 
ye not!" (they suggest), 

[wanita-muslimah] Hugo Chavez: AS Berambisi Kuasai Sumber-Sumber Minyak Iran

2006-03-23 Terurut Topik Rudyanto Arief
22 Mar 2006 14:01 WIB
eramuslim - Presiden Venezuela Hogo Chavez menyatakan mendukung program
nuklir Iran dan menuding AS mengancam Iran karena menginginkan sumber-sumber
minyak di Iran. Chavez mengungkapkan hal itu pada Selasa (21/3) menyusul
gagalnya Dewan Keamanan PBB dalam merespon masalah nuklir Iran. Atas
kegagalan Dewan Keamanan PBB itu, pemerintah AS menyatakan bahwa Iran bisa
memeras dunia internasional jika dibiarkan membuat bom atom.

"AS sang penjajah menginvasi Irak untuk menguasai minyaknya dan sekarang AS
mengancam Iran juga karena minyaknya, bukan karena Iran membuat bom nuklir,
iitu adalah kebohongan, tidak ada bukti untuk itu," kata Chavez.
"Ini adalah abad kematian bagi imperialisme AS. Kekuasaan AS di Irak sudah
dikalahkan... Tuhan akan membantu Iran jika AS berusaha menyerang Iran. Kami
meminta dan menginginkan perdamaian, tapi di sana (Iran) AS akan merasakan
kekalahan dua kali lipat," kata Chavez

Venezuela dan Iran menjalin hubungan di bidang perdagangan dan energi,
sementara Chavez berusaha untuk melepaskan ketergantungan negaranya pada AS.
Venezuela adalah salah satu dari sedikit negara yang menentang resolusi
Badan Energi Atom Internasional yang membawa masalah nuklir Iran ke Dewan
Keamanan PBB. (ln/aljz)




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Benarkah Ahli Kitab Sekarang Sama dengan di Masa Nabi?

2006-03-23 Terurut Topik Rudyanto Arief
Dalam penjelasan ustadz mengenai perbedaan agama dalam perkawinan disebutkan
sebagai berikut:
"Jumhur ulama memang menghalalkan pernikahan beda agama, asalkan yang
laki-laki muslim dan yang perempuan wanita ahli kitab (baca: Nasrani atau
Yahudi). Adapun bila yang laki-laki bukan muslim dan yang wanita muslimah,
hukumnya haram."

Yang menjadi pertanyaan adalah pengertian ahli kitab, apakah sama dengan
kaum Nasrani dan Yahudi, mengingat ahli kitab yang dimaksudkan adalah ahli
kitab atas kitab Taurat dan Injil yang masih asli (seperti paman dari
Khadijah waktu meyakini kenabian Nabi Muhammad bukan para pendeta atau
rahib) sedangkan kaum Nasrani dan Yahudi saat ini keaslian akan Taurat dan
Injilnya sudah diragukan keasliannya. Mohon penjelasan ustadz mengenai
pengertian saya ini. Atas penjelasan ustadz saya ucapkan terimakasih dan
sebelumnya mohon maaf apabila pengertian saya tersebut salah.

Ruping

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Kehalalan laki-laki muslim menikahi wanita ahli kitab itu bukan hal yang
mengada-ada, melainkan kesimpulan hukum yang dikemukakan oleh para ulama
besar. Bahkan para pendiri mazhab yang empat itu sepakat membenarkannya.

Salah besar bila dituduhkan bahwa kebolehan itu dikatakan sebagai pemikiran
keliru atau mengada-ada, justru kitab-kitab fiqih yang muktamad dan menjadi
rujukan para ulama memang menuliskannya dengan tegas tentang kebolehan
laki-laki muslim menikahi wanita ahli kitab. Mereka yang berpikiran seperti
itu perlu lebih banyak lagi membaca dan mendalami ilmu syariah, agar tidak
dengan mudah menuduh dan terlanjur mencaci maki siapapun, padahal dia
sendiri tidak punya ilmunya.

Bahkan Al-Quran Al-Kariem pun secara tegas membolehkannya.

Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan orang-orang yang
diberi Al-Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal bagi mereka. wanita
yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan
wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi
Al-Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan
maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak menjadikannya
gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman maka hapuslah
amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi. (QS. Al-Maidah:
5)

Lagi pula bila disebutkan hukumnya halal, tidak berarti kita harus
melakukannya. Yang namanya halal itu hanya sekedar boleh dan bukan sebuah
keharusan. Dan di balik kehalalan hukumnya, tetap saja ada
pertimbangan-pertimbangan taktis dan strategis yang juga perlu
diperhitungkan. Di situ para ulama dan pemimpin Islam punya hak untuk
membuat kebijakan-kebijakan yang populis dan produktif.

Maka kita pun mendukung fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang cenderung
melarangnya. Mengingat kondisi kita di Indonesia, pernikahan campur memang
sudah sangat merugikan umat Islam. Sebab proses pemurtadan yang selama ini
berlangsung memang di antaranya melalui nikah beda agama.

Sebuah fenomena yang berbebeda dengan keadaan umat Islam di Barat.
Pernikahan campur di sana ternyata malah bernilai positif, karena dengan
menikahnya laki-laki muslim dengan wanita ahli kitab, terjadilah proses
Islamisasi yang dahsyat.

Yang kedua adalah berkaitan dengan pendidikan anak. Sebagaimana kita tahu
orang yang paling berpengaruh dalam pendidikan anak adalah ibu, karena
umumnya ibu lebih dekat dengan mereka. Kalau ibu mereka bukan muslimah,
pendidikan Islam seperti apa yang akan mereka terima. Belum lagi kalau
anak-anak itu belajar aqidah yang intinya akan menyimpulkan bahwa orang yang
bukan muslim akan masuk neraka. Bagaimana perasaan mereka bila tahu bahwa
ibu mereka pasti masuk neraka karena bukan muslimah? Apalagi ada resiko
anak-anak akan diperkenalkan dengan budaya Nasrani, seperti ke gereja,
natalan dan menyembah nabi Isa as. Maka akan semakin parah kondisi anak-anak
anda nantinya.

Siapakah Ahli Kitab?

Masalahnya kini tinggal kita perlu menjawab pertanyaan, siapakah yang
dimaksud dengan ahli kitab? Benarkah ahli kitab itu hanya terbatas pada
mereka yang beriman kepada Taurat dan Injil yang asli saja?

Tentu saja para ulama berbeda pendapat dalam diskusi yang cukup panjang dan
melelahkan. Bahkan sebagian lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud ahli
kitab hanyalah mereka yang punya darah asli dari keturunan yahudi dan
nasrani saja. Maksudnya dari keturunan Bani Israil saja. Sedangkan ras
manusia di luar keturunan Bani Israil, tidak termasuk ahli kitab.

Tentu saja kita perlu menghargai berbagai pendapat dan hujjah yang
dikemukakan banyak pihak. Meski pun perlu juga kita cermati dengan jujur
bahwa masing-masing pendapat itu sulit untuk terlepas dari celah kelemahan.

Tidak Sucinya Kitab Mereka Sekarang Ini

Sebagian pendapat mengatakan bahwa ahli kitab di zaman sekarang ini sudah
tidak ada lagi, seiring dengan sudah tidak murninya kitab suci umat
kristiani. Pendapat ini benar dan banyak juga yang mendukungnya.

Namun perlu juga diketahui bahwa perbuatan memalsu isi kitab suci

[wanita-muslimah] Sholatnya Umat Nasrani : Kok Mereka Tidak Mengerjakan ?

2006-03-23 Terurut Topik Rudyanto Arief
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bapak Ustad yth. Berdasarkan QS. Maryam : 30-33, Nabi Isa AS telah
diperintahkan untuk sholat oleh Allah SWT. Apakah beliau sholat pada waktu
menyebarkan ajaran Allah? Kenapa umat nasrani masih tetap dengan
keyakinannya yang salah?

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Lila, Medan

Jawaban:

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin,
wa ba`du,
Memang itulah tragedi terbesar dalam sejarah agama-agama. Bukan hanya
perintah ibadah saja yang hilang, tetapi tuhannya pun ikut hilang juga.

Padahal shalat dan puasa itu termasuk bentuk ibadah utama yang selalu ada
pada setiap risalah para nabi. Meskipun barangkali bentuknya tidak harus
selalu mirip persis, namun intinya tetap ada ibadah yang namanya shalat dan
puasa. Bahkan zakat pun juga ada di banyak agama. Tak terkecuali dalam agama
yang dibawa oleh Nabi Isa as.

Namun anda perlu pahami, bahwa pengerusakan ajaran agama nasrani yang dibawa
oleh Nabi Isa as itu sudah dimulai sejak tahun pertama kenabian beliau.
Upaya itu berlanjut terus tanpa henti hingga ketika agama ini dibawa ke
eropa, maka bercampurlah semua bentuk syrik, tahayul dan sincritisme paling
bodoh yang ada di benua itu ke dalam agama samawi ini. Maka sejak itu, agama
ini bisa dibilang sudah hancur dan roboh bersama dengan keangkuhan para
pendetanya.

Faktor utama kehancuran agama ini justru terletak pada para pendeta yang
cenderung menjadi tuhan. Sebab mereka telah mengambil alih peran tuhan yang
asli dan menjadikan diri mereka sebagai tuhan yang berhak disembah. Mereka
menghalalkan apa yang haram dan mengharamkan apa yang halal. Mereka
memerangi kitab suci, menginjak-injak dan membunuh para nabi. menjadikan
orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan Al
Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa,
tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan. (QS. At-Taubah : 31)

Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil , dan telah
Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul
kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu
mereka, sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain
mereka bunuh.(QS. Al-Maidah : 70)

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Satu Satunya di Eropah, Walikota Wina Rayakan Tahun Baru Islam

2006-03-23 Terurut Topik Rudyanto Arief
Muslim Nigeria Nikmati Libur Nasional
3 Peb 2006 Meski kurang populer, masyarakat Muslim di Austria dan Nigeria
merayakan tahun baru Islam yang jatuh pada 1 Muharram, di Indonesia
bertepatan dengan hari Selasa (31/1) kemarin. Sedangkan di Austria, tanggal
1 Muharram jatuh pada hari Rabu (1/2) dan untuk pertama kalinya dan
satu-satunya negara di Eropa, Austria secara resmi merayakan tahun baru
Islam.

"Kami merayakan tahun baru Hijriah seperti kami merayakan tahun baru
Masehi," kata walikota Wina, Michael Häupl dalam acara perayaan tahun baru
Islam di gedung walikota Wina.

"Muslim Austria adalah bagian dan merupakan 'pemberian' yang berharga bagi
masyarakat Austria dan kami bersama-sama merayakan kebahagian dan keceriaan
tahun baru Hijriah," sambung Michael.

Perayaan tahun baru Islam itu merupakan inisiatif Michael. Ia mengundang
para duta besar negara-negara Muslim di Austria dan pemuka agama Islam di
negeri itu. Michael mengungkapkan penghormatannya yang besar terhadap warga
minoritas Muslim di Austria yang jumlahnnya mencapai 500 ribu orang atau
sekitar 6 persen dari 8 juta penduduk Austria. Dengan jumlah itu, agama
Islam yang secara resmi diakui di Austria pada 1908, menjadi agama kedua
terbesar di negara yan mayoritas penduduknya menganut Kristen Katolik.

"Ini merupakan yang pertama kali di Austria dan mungkin di seluruh benua
Eropa bahwa sebuah negara di Eropa merayakan tahun baru Islam," ujar Amr
Al-Rawi, anggota parlemen dan penanggung jawab bidang integrasi di Islamic
Religious Authority Austria.

Perayaan ini, sambung Al-Rawi, merefleksikan hubungan yang erat antara warga
minoritas Muslim dan pejabat pemerintahan di Austria yang dengan tulus hati
bersama-sama merayakan hari besar umat Islam. Hal ini sekaligus menandai
peranan dan keberadaan warga Muslim di Austria.

"Ini juga menggambarkan peranan warga Muslim dalam meningkatkan posisinya di
kalangan umat Islam dan Arab disatu sisi dan meningkatkan hubungan dengan
negara Austria di sisi lain," tambah Al-Rawi.

Austria, merupakan salah satu negara Eropa yang bersikap lebih terbuka
terhadap keberadaan warga Muslim di negaranya. Presiden Austria Heinz
Fischer berulang kali mengatakan bahwa Islam bukanlah musuh Barat.

Dalam kesempatan perayaan tahun baru Islam, walikota Wina juga menyampaikan
kecamannya terhadap publikasi kartun Nabi Muhammad. "Kami tidak bisa
menerima penghinaan terhadap agama apapun, nilai-nilai dan simbol-simbol
keagamaan. Gambar-gambar yang dipublikasikan Jyllands-Posten sudah melanggar
kehormatan terhadap seluruh kawasan ini. Kami menolak segala bentuk
provokasi terhadap umat Islam untuk menguji kesetiaan mereka terhadap negara
asal mereka. Hubungan dengan umat Islam harus berdasarkan pada sikap saling
menghormati," tegas Michael.


Tahun Baru Islam di Nigeria

Lain di Austria, lain di Nigeria. Negara yang terletak di kawasan benua
Afrika ini, untuk pertama kalinya menetapkan tahun baru Islam 1427 H sebagai
hari libur nasional di negara bagian Kano, Sakoto, Katsina dan Zamfara yang
sudah menerapkan hukum Syariah. Bersamaan dengan itu, pemerintah Nigeria
diserukan untuk menggunakan kalender hijriah di seluruh
departemen-departemen pemrintahan.

"Negara bagian ini mendeklarasikan tahun baru Hijriah sebagai hari libur
nasional untuk semua pegawai pemerintahan sehingga mereka bisa merayakan
tahun baru ini, yang melekat di hati kaum Muslimin," demikian bunyi
pernyataan yang dikeluarkan pemerintah negara bagian Kano.

Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa negara bagian Kano sudah menerapkan
hukum Syariah dan sudah selayaknya mengedepankan identitas keIslamannya dan
menghargai hari-hari besar Islam.

Dari sensus penduduk Nigeria baru-baru ini, jumlah warga Muslim mencapai 55
persen dari 133 juta jumlah populasi di Nigeria. 40 persen penduduknya
menganut agama Kristen dan 5 persen menganut animisme. Dari 36 negara bagian
di Nigeria, 8 di antaranya sudah menerapkan hukum Syariah. Zamfara, adalah
negara bagian pertama yang menerapkan hukum Syariah pada November 1999 yang
diikuti dengan negara bagian Sakoto, Katsina, Kaduna, Niger, Yobe dan Kano
pada tahun 2000.

Negara-negara bagian di utara Nigeria, mayoritas penduduknya beragama Islam.
Mereka berharap, negara-negara bagian di selatan Nigeria juga menetapkan
tahun baru Islam sebagai hari libur nasional. Namun pemerintah federal
menolak seruan itu. Bagi warga Nigeria, sangat logis jika pemerintah federal
menetapkan tahun baru Islam sebagai hari libur resmi mengingat lebih dari 65
persen penduduk Nigeria adalah Muslim.

Pada saat yang sama, pemimpin negara bagian Kano Haji Ibrahim Shekarau
menghimbau agar departemen-departemen pemerintahan di seluruh Nigeria mulai
menggunakan kalender Hijriah. "Penggunaan kalender Hijriah menunjukkan rasa
memiliki kita terhadap peradaban Islam dan kebudayaan Islam yang menjadi
sumber hukum Syariah di negara kita," katanya.

Shekarau sudah menerapkan penggunaan kalender Hijriah di negara bagian Kano
bersamaan dengan penggunaan kalender Masehi di sekolah-

[wanita-muslimah] 'Sang Dukun Putih' Itu Memeluk Islam

2006-03-23 Terurut Topik Rudyanto Arief
Rabu, 22 Maret 2006
Puluhan koran Maroko pada hari selasa (21 /03) memberitakan  mantan pelatih
tim Maroko, Philippe Troussier dan Isterinya Dominic Matteo  resmi memeluk
Islam

Hidayatullah.com-Setelah kedua pasangan itu mengucapkan kalimah syahadat,
Troussier kemudian mengubah namanya menjadi Umar sedangkan isterinya Dominic
menjadi Aminah.
Mohammed El Homrani, petinggi club sepak bola El Fathi Riyadi-Rabat yang
juga merupakan salah satu sahabat karibnya mengatakan, bahwa Troussier
pernah mengontaknya dan mengatakan bahwa 'saya telah mengucapkan syahadat'.
Hal tersebut terbukti dengan adanya dua saksi resmi dari Pengadilan Agama di
rumahnya yang diminta Troussier untuk membimbing dalam belajar Laa Ilaaha
Illallah Wa Anna Muhammadan Rasullah. Adapun syahadat yang dipelajari  oleh
dia adalah Asyhadu An Laa Ialaha illah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu
Rasullah.

El Homrani mengomentari bahwa kedua ucapan tersebut adalah bentuk syahadat
yang benar dan memiliki arti dan tujuan sama.

Dengan masuk Islamnya Troussier dan Isteri bagi El Homrani merasa gembira
dan berita itu baginya bukanlah sebuah suprise karena El Homrani tahu pasti
bahwa selama ini Troussier memiliki keinginan yang untuk mempelajari
kewajiban dan ajaran pokok agama Islam.
"Dan sayalah yang mengajari dia pengucapan dua kalimat syahadah sehinga dia
hapal di luar kepala walaupun dia masih belum fasih dalam pengucapannya."

El Homrani mengatakan bahwa perubahan nama pangilan dari Troussier ke Umar
dan Dominic ke Aminah sangat disenangi kedua muallaf tersebut.

Sekarang. Umar Troussier sekarang tinggal di district Souissi salah satu
district yang dihuni orang-orang kaya di Rabat-Maroko. Setelah 'sang dukun
putih', begitu julukan terkenal bagi Troussier, dia juga mengadopsi dua anak
yatim-piatu warga negara Maroko dan dia mulai melakukan kewajibannya sebagai
seorang Muslim.

Troussier merupakan pemain sepak bola ternama di Maroko. Ia pernah menjalani
operasi lutut kaki sebelah kiri dia menyempatkan untuk melihat latihan tim
yunior kesebelasan Maroko di Rabat senin (20/03) dimana sebelumnya La
Fédération Royale Marocaine de Football -FRMF (Persatuan Sepak Bola Maroko)
membatalkan kontrak dengan Troussier karena alasan finansial.

Philippe Troussier sempat membawa Jepang menjadi juara Asia tahun 2000 dan
berhasil mengantarkan Jepang melaju hingga ke putaran kedua Piala Dunia 2002
hingga Zico, mantan pemain terkemuka Brasil mengantikannya sebagai pelatih
Timnas Jepang.

'Dukun putih' ini juga sukses melatih sekitar satu dekade beberapa tim-tim
nasional antara lain Pantai Gading, Burkina Faso, Nigeria, Afrika Selatan
dan Qatar.

Sebelum melatih tim Atlas Lion Maroko, Troussier banyak mendapat tawaran,
antara lain dari Cina, Aljazair dan dari negaranya Prancis untuk
menggantikan Roger Lemerre.

Namun, dia lebih tertarik bekerja di Maroko, terutama karena dia memiliki
rumah musim panas di Casablanca.  Pilihan Umar tinggal di Maroko bersama
Aminah rasanya tidak salah karena di negara Ibnu Batutah-lah dia menemukan
petunjuk Allah yang dia idamkan bertahun-tahun lamanya.  (Arief Rahman A
Muchtar, Maroko/hidayatullah.com)




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] 40- The Believer (Al-Mümin)

2006-03-23 Terurut Topik Rudyanto Arief

In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
  1.. Há Mím 

  2.. The revelation of this Book is from Allah, Exalted in Power, Full of 
Knowledge,- 

  3.. Who forgiveth sin, accepteth repentance, is severe in punishment, and is 
All- Bountiful. There is no god but He: to Him is the final goal. 

  4.. None can dispute about the Signs of Allah but the Unbelievers. Let not, 
then, their strutting about through the land deceive thee! 

  5.. But (there were people) before them, who denied (the Signs),- the People 
of Noah, and the Confederates after them; and every People plotted against 
their prophet, to seize him, and disputed by means of vanities, therewith to 
obliterate the Truth; but it was I that seized them! and how (terrible) was My 
Requital! 

  6.. Thus was the Word of thy Lord proved true against the Unbelievers; that 
truly they are Companions of the Fire! 

  7.. Those who bear the Throne (of Allah), and those around it Sing Glory and 
Praise to their Lord; believe in Him; and implore Forgiveness for those who 
believe: "Our Lord! Thy embracest all things, in Mercy and Knowledge. Forgive, 
then, those who turn in Repentance, and follow Thy Path; and preserve them from 
the Chastisement of the Blazing Fire! 

  8.. "And grant, our Lord! that they enter the Gardens of Eternity, which Thou 
hast promised to them, and to the righteous among their fathers, their wives, 
and their posterity! For Thou art (He), the Exalted in Might, Full of Wisdom. 

  9.. "And preserve them from (all) ills; and any whom Thou dost preserve from 
ills that Day,- on them wilt Thou have bestowed Mercy indeed: and that will be 
truly the highest Achievement". 

  10.. The Unbelievers will be addressed: "Greater was the aversion of Allah to 
you than (is) your aversion to yourselves, seeing that ye were called to the 
Faith and ye used to refuse." 

  11.. They will say: "Our Lord! twice hast Thou made us to die, and twice hast 
Thou given us Life! Now have we recognized our sins: is there any way out (of 
this)?" 

  12.. (The answer will be:) "This is because, when Allah was invoked as the 
Only (object of worship), ye did reject Faith, but when partners were joined to 
Him, ye believed! the Command is with Allah, Most High, Most Great!" 

  13.. He it is Who showeth you His Signs, and sendeth down sustenance for you 
from the sky: but only those receive admonition who turn (to Allah). 

  14.. Call ye, then, upon Allah with sincere devotion to Him, even though the 
Unbelievers may detest it. 

  15.. Exalted is He in His attributes, (He is) the Lord of the Throne: by His 
Command doth He send the Spirit (of inspiration) to any of His servants He 
pleases, that it may warn (men) of the Day of Mutual Meeting,- 

  16.. The Day whereon they will (all) come forth: not a single thing 
concerning them is hidden from Allah. Whose will be the Dominion that Day?" 
That of Allah, the One the Over powering! 

  17.. That Day will every soul be requited for what it earned; no injustice 
will there be that Day, for Allah is Swift in taking account. 

  18.. Warn them of the Day that is (ever) drawing near, when the hearts will 
(come) right up to the throats to choke (them); No intimate friend nor 
intercessor will the wrong-doers have, who could be listened to. 

  19.. (Allah) knows the treachery of the eyes, and all that the hearts (of 
men) conceal. 

  20.. And Allah will judge with (justice and) Truth: but those whom (men) 
invoke besides Him, will not (be in a position) to judge at all. Verily it is 
Allah (alone) Who hears and sees (all things). 

  21.. Do they not travel through the earth and see what was the End of those 
before them? They were even superior to them in strength, and in the traces 
(they have left) in the land: but Allah did call them to account for their 
sins, and none had they to defend them against Allah. 

  22.. That was because there came to them their messengers with Clear (Signs), 
but they rejected them: so Allah called them to account: for He is Full of 
Strength, Strict in Punishment. 

  23.. Of old We sent Moses, with Our Signs and an authority manifest, 

  24.. To Pharaoh, Hámán, and Qárün; but they called (him)" a sorcerer telling 
lies!"... 

  25.. Now, when he brought them the Truth, from Us, they said, "Slay the sons 
of those who believe with him, and keep alive their females," but the plots of 
Unbelievers (end) in nothing but errors (and delusions)! ... 

  26.. Said Pharaoh: "Leave me to slay Moses; and let him call on his Lord! 
What I fear is lest he should change your religion, or lest he should cause 
mischief to appear in the land!" 

  27.. Moses said: "I have indeed called upon my Lord and your Lord (for 
protection) from every arrogant one who believes not in the Day of Account!" 

  28.. A believer, a man from among the people of Pharaoh, who had concealed 
his faith, said: "Will ye slay a man because he says, 'My Lord is Allah.?- when 
he has indeed come to you 

[wanita-muslimah] 33. Wawasan Al-Qur'an (Selesai)

2006-03-22 Terurut Topik Rudyanto Arief
Tentang Penulis
Dr. Quraish Shihab

Muhammad Quraish Shihab lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, pada 16 Februari
1944. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ujung Pandang, dia
melanjutkan pendidikan menengahnya di Malang, sambil "nyantri" di Pondok
Pesantren Darul-Hadits Al-Faqihiyyah. Pada 1958, dia berangkat ke Kairo,
Mesir, dan diterima di kelas II Tsanawiyyah Al-Azhar. Pada 1967, dia meraih
gelar Lc (S-1) pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Hadis Universitas
Al-Azhar. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya di fakultas yang sama, dan
pada 1969 meraih gelar MA untuk spesialisasi bidang Tafsir Al-Quran dengan
tesis berjudul Al-I 'jaz Al-Tasyri'iy li Al-Qur an Al-Karim.
Sekembalinya ke Ujung Pandang, Quraish Shihab dipercayakan untuk menjabat
Wakil Rektor bidang Akademis dan Kemahasiswaan pada IAIN Alauddin, Ujung
Pandang. Selain itu, dia juga diserahi jabatan-jabatan lain, baik di dalam
kampus seperti Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Wilayah VII Indonesia
Bagian Timur), maupun di luar kampus seperti Pembantu Pimpinan Kepolisian
Indonesia Timur dalam bidang pembinaan mental. Selama di Ujung Pandang ini,
dia juga sempat melakukan berbagai penelitian; antara lain, penelitian
dengan tema "Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia Timur" (1975)
dan "Masalah Wakaf Sulawesi Selatan" (1978).
Pada 1980, Quraish Shihab kembali ke Kairo dan melanjutkan pendidikannya di
almamaternya yang lama, Universitas Al-Azhar. Pada 1982, dengan disertasi
berjudul Nazhm Al-Durar li Al-Biqa'iy, Tahqiq wa Dirasah, dia berhasil
meraih gelar doktor dalam ilmu-ilmu Al-Quran dengan yudisium Summa Cum Laude
disertai penghargaan tingkat I (mumtat ma'a martabat al-syaraf al-'ula).
Sekembalinya ke Indonesia, sejak 1984, Quraish Shihab ditugaskan di Fakultas
Ushuluddin dan Fakultas Pasca-Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Selain itu, di luar kampus, dia juga dipercayakan untuk menduduki berbagai
jabatan. Antara lain: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat (sejak
1984); Anggota Lajnah Pentashih Al-Quran Departemen Agama (sejak 1989);
Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (sejak 1989), dan Ketua
Lembaga Pengembangan. Dia juga banyak terlibat dalam beberapa organisasi
profesional; antara lain: Pengurus Perhimpunan Ilmu-ilmu Syari'ah; Pengurus
Konsorsium Ilmu-ilmu Agama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; dan Asisten
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Di sela-sela segala kesibukannya itu, dia juga terlibat dalam berbagai
kegiatan ilmiah di dalam maupun luar negeri.
Yang tidak kalah pentingnya, Quraish Shihab juga aktif dalam kegiatan
tulis-menulis. Di surat kabar Pelita, pada setiap hari Rabu dia menulis
dalam rubrik "Pelita Hati." Dia juga mengasuh rubrik "Tafsir Al-Amanah"
dalam majalah dua mingguan yang terbit di Jakarta, Amanah. Selain itu, dia
juga tercatat sebagai anggota Dewan Redaksi majalah Ulumul Qur'an dan Mimbar
Ulama, keduanya terbit di Jakarta. Selain kontribusinya untuk berbagai buku
suntingan dan jurnal-jurnal ilmiah, hingga kini sudah tiga bukunya
diterbitkan, yaitu Tafsir Al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung
Pandang: IAIN Alauddin, 1984); Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Departemen
Agama, 1987); dan Mahhota Tuntunan Ilahi (Tafsir Surat Al-Fatihah) (Jakarta:
Untagma, 1988).




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] 32. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-22 Terurut Topik Rudyanto Arief
32. Waktu

Berbicara  mengenai  "waktu"   mengingatkan   penulis   kepada
ungkapan  Malik  Bin  Nabi  dalam  bukunya  Syuruth An-Nahdhah
(Syarat-syarat Kebangkitan)  [*]  saat  ia  memulai  uraiannya
dengan mengutip satu ungkapan yang dinilai oleh sebagian ulama
sebagai hadis Nabi Saw.:
 
[*] Edisi Indonesianya telah diterbitkan oleh  Penerbit  Mizan
dengan judul Membangun Dunia Baru Islam (1994)
 
 Tidak terbit fajar suatu hari, kecuali dia berseru.
 "Putra-putri Adam, aku waktu, aku ciptaan baru, yang
 menjadi saksi usahamu. Gunakan aku karena aku tidak
 akan kembali lagi sampai hari kiamat."
 
Kemudian, tulis Malik Bin Nabi lebih lanjut:
 
 Waktu adalah sungai yang mengalir ke seluruh penjuru
 sejak dahulu kala, melintasi pulau, kota, dan desa,
 membangkitkan semangat atau meninabobokan manusia. Ia
 diam seribu bahasa, sampai-sampai manusia sering tidak
 menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya,
 walaupun segala sesuatu --selain Tuhan-- tidak akan
 mampu melepaskan diri darinya.
 
Sedemikian  besar   peranan   waktu,   sehingga   Allah   Swt.
berkali-kali  bersumpah  dengan menggunakan berbagai kata yang
menunjuk pada waktu-waktu tertentu seperti  wa  Al-Lail  (demi
Malam), wa An-Nahar (demi Siang), wa As-Subhi, wa AL-Fajr, dan
lain-lain.
 
APA YANG DIMAKSUD DENGAN WAKTU?
 
Dalam Kamus Besar Bahasa indonesia paling tidak terdapat empat
arti  kata  "waktu":  (1)  seluruh  rangkaian saat, yang telah
berlalu, sekarang, dan yang akan  datang;  (2)  saat  tertentu
untuk  menyelesaikan  sesuatu;  (3)  kesempatan,  tempo,  atau
peluang; (4) ketika, atau saat terjadinya sesuatu.
 
Al-Quran   menggunakan   beberapa   kata   untuk   menunjukkan
makna-makna di atas, seperti:
 
a.  Ajal, untuk menunjukkan waktu berakhirnya sesuatu, seperti
berakhirnya usia manusia atau masyarakat.
 
 Setiap umat mempunyai batas waktu berakhirnya usia (QS
 Yunus [10]: 49)
 
Demikian juga berakhirnya kontrak perjanjian kerja antara Nabi
Syuaib dan Nabi Musa, Al-Quran mengatakan:
 
 Dia berkata, "Itulah (perjanjian) antara aku dan kamu.
 Mana saja dan kedua waktu yang ditentukan itu aku
 sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas
 diriku (lagi). Dan Allah adalah saksi atas yang kita
 ucapkan" (QS Al-Qashash [28]: 28).
 
b. Dahr digunakan untuk saat berkepanjangan yang dilalui  alam
raya  dalam  kehidupan  dunia  ini, yaitu sejak diciptakan-Nya
sampai punahnya alam sementara ini.
 
 Bukankah telah pernah datang (terjadi) kepada manusia
 satu dahr (waktu) sedangkan ia ketika itu belum
 merupakan sesuatu yang dapat disebut (karena belum ada
 di alam ini?) (QS Al-insan [76]: 1).
 
 Dan mereka berkata, "Kehidupan ini tidak lain saat kita
 berada di dunia, kita mati dan kita hidup, dan tidak
 ada yang membinasakan (mematikan) kita kecuali dahr
 (perjalanan waktu yang dilalui oleh alam)" (QS
 Al-Jatsiyah [45]: 24).
 
c. Waqt digunakan  dalam  arti  batas  akhir  kesempatan  atau
peluang  untuk  menyelesaikan  suatu  peristiwa.  Karena  itu,
sering  kali  Al-Quran  menggunakannya  dalam  konteks   kadar
tertentu dari satu masa.
 
 Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban kepada
 orang-orang Mukmin yang tertentu waktu-waktunya (QS
 Al-Nisa' [4]: 103) .
 
d.  'Ashr,  kata  ini   biasa   diartikan   "waktu   menjelang
terbenammya  matahari",  tetapi  juga  dapat diartikan sebagai
"masa" secara mutlak. Makna terakhir ini  diambil  berdasarkan
asumsi   bahwa  'ashr  merupakan  hal  yang  terpenting  dalam
kehidupan manusia.  Kata  'ashr  sendiri  bermakna  "perasan",
seakan-akan  masa  harus  digunakan oleh manusia untuk memeras
pikiran dan keringatnya, dan hal ini hendaknya dilakukan kapan
saja sepanjang masa.
 
Dari kata-kata di atas, dapat ditarik beberapa  kesan  tentang
pandangan Al-Quran mengenai waktu (dalam pengertian-pengertian
bahasa indonesia), yaitu:
 
  a. Kata ajal memberi kesan bahwa segala sesuatu ada
 batas waktu berakhirnya, sehingga tidak ada yang
 langgeng dan abadi kecuali Allah Swt. sendiri.
 
  b. Kata dahr memberi kesan bahwa segala sesuatu pernah
 tiada, dan bahwa keberadaannya menjadikan ia terikat
 oleh waktu (dahr).
 
  c. Kata waqt digunakan dalam konteks yang berbeda-beda,
 dan diartikan sebagai batas akhir suatu kesempatan
 untuk menyelesaikan pekerjaan. Arti ini tecermin dari
 waktu-waktu shalat yang memberi kesan tentang keharusan
 adanya pembagian teknis mengenai masa yang dialami
 (seperti detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun,
 dan seterusnya), dan sekaligus keharusan untuk
 menyelesaikan pekerjaan dalam waktu-waktu tersebut, dan
 bukannya membiarkannya berlalu hampa.
 
  d. Kata 'ashr memberi kesan bahwa saat-saat yang
 dialami oleh manusia harus diisi dengan kerja memeras
 keringat dan pikiran.
 
Demikianlah arti dan  kesan-kesan  yang  diperoleh  dari  akar
serta  penggunaan  kata  yang  berarti  "wak

[wanita-muslimah] 39- The Groups (Az-Zumar)

2006-03-22 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. The revelation of this Book is from Allah, the Exalted in Power, full of 
Wisdom. 

  2.. Verily it is We Who have revealed the Book to thee in Truth: so serve 
Allah, offering Him sincere devotion. 

  3.. Is it not to Allah that sincere devotion is due? But those who take for 
protectors other than Allah (say): "We only serve them in order that they may 
bring us nearer to Allah." Truly Allah will judge between them in that wherein 
they differ. But Allah guides not such as are false and ungrateful. 

  4.. Had Allah wished to take to Himself a son, He could have chosen whom He 
pleased out of those whom He doth create: but Glory be to Him! (He is above 
such things.) He is Allah, the One, the Over powering. 

  5.. He created the heavens and the earth in true (proportions): He makes the 
Night overlap the Day, and the Day overlap the Night: He has subjected the sun 
and the moon (to His law): each one follows a course for a time appointed. Is 
not He the Exalted in Power - He Who forgives again and again? 

  6.. He created you (all) from a single person: then created, of like nature, 
his mate; and He sent down for you eight head of cattle in pairs: He creates 
you, in the wombs of your mothers, in stages, one after another, in three veils 
of darkness. Such is Allah, your Lord and Cherisher: to Him belongs (all) 
dominion. There is no god but He: then how are ye turned away (from your true 
Lord)? 

  7.. If ye reject (Allah), Truly Allah hath no need of you; but He liketh not 
ingratitude from His servants: if ye are grateful, He is pleased with you. No 
bearer of burdens can bear the burden of another. In the end, to your Lord is 
your Return, when He will tell you the truth of all that ye did (in this life). 
for He knoweth well all that is in (men's) hearts. 

  8.. When some trouble toucheth man, he crieth unto his Lord, turning to Him 
in repentance: but when He bestoweth a favor upon him as from Himself, (man) 
doth forget what he cried and prayed for before, and he doth set up rivals unto 
Allah, thus misleading others from Allah's Path. Say, "Enjoy thy disbelief for 
a little while: verily thou art (one) of the Companions of the Fire!" 

  9.. Is one who worships devoutly during the hour of the night prostrating 
himself or standing (in adoration), who takes heed of the Hereafter, and who 
places his hope in the Mercy of his Lord - (like one who does not)? Say: "Are 
those equal, those who know and those who do not know? It is those who are 
endued with understanding that receive admonition. 

  10.. Say: "O ye My servants who believe! Fear your Lord, good is (the reward) 
for those who do good in this world. Spacious is Allah's earth! Those who 
patiently persevere will truly receive a reward without measure!" 

  11.. Say: "Verily, I am commanded to serve Allah with sincere devotion; 

  12.. "And I am commanded to be the first of those who submit to Allah in 
Islám." 

  13.. Say: "I would, if I disobeyed my Lord, indeed have fear of the 
Chastisement of a Mighty Day." 

  14.. Say: "It is Allah I serve, with my sincere (and exclusive) devotion: 

  15.. "Serve ye what ye will besides Him." Say: "Truly, those in loss are 
those who lose their own souls and their people on the Day of Judgment: Ah! 
That is indeed the (real and) evident Loss! 

  16.. They shall have Layers of Fire above them, and Layers (of Fire) below 
them: with this doth Allah warn off His servants: "O My Servants! then fear ye 
Me!" 

  17.. Those who eschew Tagut,- and fall not into its worship,- and turn to 
Allah (in repentance),- for them is Good News: so announce the Good News to My 
Servants,- 

  18.. Those who listen to the Word, and follow the best of in it: those are 
the ones who Allah has guided, and those are the ones endued with 
understanding. 

  19.. Is, then, one against whom the decree of Punishment is justly due (equal 
to one who eschews Evil)? Wouldst thou, then, deliver one (who is) in the Fire? 

  20.. But it is for those who fear their Lord, that lofty mansions, one above 
another, have been built: beneath them flow rivers: (such is) the Promise of 
Allah. never doth Allah fail in (His) promise. 

  21.. Seest thou not that Allah sends down rain from the sky, and leads it 
through springs in the earth? Then He causes to grow, therewith, produce of 
various colors: then it withers; thou wilt see it grow yellow; then He makes it 
dry up and crumble away. Truly, in this, is a Message of remembrance to men of 
understanding. 

  22.. Is one whose heart Allah has opened to Islám, so that he has received 
Light from Allah, (no better than one hard-hearted)? Woe to those whose hearts 
are hardened against the remembrance of Allah! they are manifestly wandering 
(in error)! 

  23.. Allah has revealed (from time to time) the most beautiful Message in the 
form of a Book, consistent with itself, (yet) repeating (its teaching in 
various aspects

[wanita-muslimah] 31. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-20 Terurut Topik Rudyanto Arief
31. Lailat Al-Qadar
 
Berbicara tentang Lailat Al-Qadar mengharuskan kita  berbicara
tentang surat Al-Qadar.
 
Surat  Al-Qadar  adalah  surat  ke-97  menurut urutannya dalam
Mushaf.  Ia  ditempatkan  sesudah  surat  Iqra'.  Para   ulama
Al-Quran menyatakan bahwa ia turun jauh sesudah turunnya surat
Iqra'. Bahkan sebagian di antara mereka menyatakan bahwa surat
Al-Qadar turun setelah Nabi Saw. berhijrah ke Madinah.
 
Penempatan urutan surat dalam Al-Quran dilakukan langsung atas
perintah  Allah  Swt.,   dan   dari   perurutannya   ditemukan
keserasian-keserasian yang mengagumkan.
 
Kalau  dalam surat Iqra' Nabi Saw. (demikian pula kaum Muslim)
diperintahkan untuk membaca, dan yang dibaca itu  antara  lain
adalah  Al-Quran, maka wajar jika surat sesudahnya yakni surat
Al-Qadar  ini  berbicara  tentang   turunnya   Al-Quran,   dan
kemuliaan malam yang terpilih sebagai malam Nuzul Al-Quran.
 
Bulan  Ramadhan  memiliki  sekian  banyak  keistimewaan, salah
satunya adalah Lailat Al-Qadar, suatu malam yang oleh Al-Quran
"lebih baik dari seribu bulan."
 
Tetapi  apa  dan bagaimana malam itu? Apakah ia terjadi sekali
saja yakni malam ketika turunnya Al-Quran lima belas abad yang
lalu,  atau  terjadi  setiap  bulan  Ramadhan  sepanjang masa?
Bagaimana kedatangannya, apakah setiap orang  yang  menantinya
pasti  akan mendapatkannya, dan benarkah ada tanda-tanda fisik
material yang menyertai kehadirannya (seperti membekunya  air,
heningnya  malam,  dan  menunduknya pepohonan dan sebagainya)?
Bahkan masih banyak lagi  pertanyaan  yang  dapat  dan  sering
muncul berkaitan dengan malam Al-Qadar itu.
 
Yang  pasti  dan  harus diimani oleh setiap Muslim berdasarkan
pernyataan Al-Quran  bahwa,  "Ada  suatu  malam  yang  bernama
Lailat  Al-Qadar,  dan bahwa malam itu adalah malam yang penuh
berkah, di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar
dengan penuh kebijaksanaan."
 
 Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu
 malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi
 peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang
 penah hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami (QS
 Al-Dukhan [44]: 3-5).
 
Malam tersebut terjadi pada bulan Ramadhan, karena kitab  suci
menginformasikan bahwa ia diturunkan Allah pada bulan Ramadhan
(QS Al-Baqarah [2]: 185) serta pada malam Al-Qadar (QS Al-Qadr
[97]: l).
 
Malam  tersebut  adalah  malam  mulia.  Tidak  mudah diketahui
betapa besar kemuliannnya. Hal  ini  disyaratkan  oleh  adanya
"pertanyaan" dalam bentuk pengagungan, yaitu:
 
 Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (QS
 Al-Qadr [97]: 2)
 
Tiga belas kali kalimat ma  adraka  terulang  dalam  Al-Quran,
sepuluh  di  antaranya  mempertanyakan  tentang kehebatan yang
berkait dengan hari  kemudian,  seperti:  Ma  adraka  ma  yaum
al-fashl,  dan sebagainya. Kesemuanya merupakan hal yang tidak
mudah  dijangkau  oleh  akal  pikiran  manusia,  kalau  enggan
berkata  mustahil  dijangkaunya. Tiga kali ma adraka sisa dari
angka tiga belas itu adalah:
 
 Tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?
 (QS Al-Thariq [86]: 2)
 
 Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?
 (QS Al-Balad [90]: 12)
 
 Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (QS
 Al-Qadr [97]: 2)
 
Pemakaian kata-kata ma adraka dalam Al-Quran berkaitan  dengan
objek  pertanyaan  yang menunjukkan hal-hal yang sangat hebat,
dan sulit  dijangkau  hakikatnya  secara  sempurna  oleh  akal
pikiran manusia.
 
Walaupun   demikian,   sementara   ulama   membedakan   antara
pertanyaan ma  adraka  dan  ma  yudrika  yang  juga  digunakan
Al-Quran dalam tiga ayat.
 
 Dan tahukah kamu, boleh jadi hari berbangkit itu adalah
 dekat waktunya? (QS Al-Ahzab [33]: 63)
 
 Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah)
 dekat? (QS Al-Syura [42]: 17~.
 
 Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan diri (dan
 dosa)? (QS 'Abasa [80]: 3).
 
Dua ayat pertama di  atas  mempertanyakan  dengan  ma  yudrika
menyangkut   waktu   kedatangan  kiamat,  sedang  ayat  ketiga
berkaitan dengan kesucian jiwa manusia.  Ketiga  hal  tersebut
tidak mungkin diketahui manusia.
 
Secara   gamblang   Al-Quran   --demikian   pula   As-Sunnah--
menyatakan bahwa Nabi Saw. tak mengetahui kapan datangnya hari
kiamat,  tidak  pula mengetahui tentang~perkara yang gaib. Ini
berarti bahwa ma yudrika digunakan oleh Al-Quran untuk hal-hal
yang  tidak  mungkin  diketahui  walau oleh Nabi Saw. sendiri,
sedang wa  ma  adraka,  walau  berupa  pertanyaan  namun  pada
akhirnya  Allah Swt. menyampaikannya kepada Nabi Saw. sehingga
informasi  lanjutan  dapat  diperoleh  dari  beliau.  Demikian
perhedaan kedua kalimat tersebut.
 
Ini  berarti  bahwa  persoalan  Lailat Al-Qadar, harus dirujuk
kepada Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Saw., karena di  sanalah
kita dapat memperoleh informasinya.
 
Kembali kepada pertanyaan semula, apa malam kemuliaan itu? Apa
arti malam Qadar, dan mengapa malam itu dinamai  demikian? 

[wanita-muslimah] 38- (The Letter) Sád (Sád)

2006-03-20 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Sád: by the Qurán, Full of Admonition: (this is the Truth). 

  2.. But the Unbelievers (are steeped) in self-glory and opposition. 

  3.. How many generations before them did We destroy? In the end they cried 
(for mercy)- when there was no longer time for being saved! 

  4.. So they wonder that a Warner has come to them from among themselves! and 
the Unbelievers say, "This is a sorcerer telling lies! 

  5.. "Has he made gods (all) into one God? Truly this is a strange thing!" 

  6.. And the leader among them go away (impatiently), (saying), "Walk ye away, 
and remain constant to your gods! For this is truly a thing designed (against 
you)! 

  7.. "We never heard (the like) of this in the last religion: this is nothing 
but a made-up tale!" 

  8.. "What! has the Message been sent to him - (of all persons) among 
us?"...But they are in doubt concerning My (Own) Message! Nay, they have not 
yet tasted My Punishment! 

  9.. Or have they the treasures of the Mercy of thy Lord,- the Exalted in 
Power, the Grantor of Bounties without measure? 

  10.. Or have they the dominion of the heavens and the earth and all between? 
If so, let them mount up with the ropes and means (to reach that end)! 

  11.. They are but a host of confederates, and they will be put to flight. 

  12.. Before them (were many who) rejected messengers,- the people of Noah, 
and Àd, and Pharaoh, the lord of Stakes, 

  13.. And Thamüd, and the people of Lüt, and the Companions of the Wood; - 
such were the Confederates. 

  14.. Not one (of them) but rejected the messengers, but My punishment came 
justly and inevitably (on them). 

  15.. These (today) only wait for a single mighty Blast, which (when it comes) 
will brook no delay. 

  16.. They say: "Our Lord! hasten to us our sentence (even) before the Day of 
Account!" 

  17.. Have patience at what they say, and remember Our servant David, the man 
of strength: for he ever turned (in repentance to Allah). 

  18.. It was We that made the hills declare, in unison with him, Our Praises, 
at eventide and at break of day, 

  19.. And the birds gathered (in assemblies): all with him did turn (to 
Allah). 

  20.. We strengthened his kingdom, and gave him wisdom and sound judgment in 
speech and decision. 

  21.. Has the Story of the Disputants reached thee? Behold, they climbed over 
the wall of the private chamber; 

  22.. When they entered to David, and he was terrified of them, they said: 
"Fear not: we are two disputants, one of whom has wronged the other: decide now 
between us with truth, and treat us not with injustice, but guide us to the 
even Path.. 

  23.. "This man is my brother: he has nine and ninety ewes, and I have (but) 
one: yet he says, 'Commit her to my care,' and he overcame me in the argument" 

  24.. (David) said: "He has undoubtedly wronged thee in demanding thy (single) 
ewe to be added to his (flock of) ewes: truly many are the partners (in 
business) who wrong each other: Not so do those who believe and work deeds of 
righteousness, and how few are they?"...and David gathered that We had tried 
him: he asked forgiveness of his Lord, fell down, bowing (in prostration), and 
turned (to Allah in repentance). 

  25.. So We forgave him this (lapse): he enjoyed, indeed, a Near Approach to 
Us, and a beautiful place of (final) Return. 

  26.. O David! We did indeed make thee a vicegerent on earth: so judge thou 
between men in truth (and justice): nor follow thou the lust (of thy heart), 
for it will mislead thee from the Path of Allah: for those who wander astray 
from the Path of Allah, is a chastisement Grievous, for that they forget the 
Day of Account. 

  27.. Not without purpose did We create heaven and earth and all between! That 
were the thought of Unbelievers! But woe to the Unbelievers because of the Fire 
(of Hell)! 

  28.. Shall We treat those who believe and work deeds of righteousness, the 
same as those who do mischief on earth? Shall We treat those who guard against 
evil, the same as those who turn aside from the right? 

  29.. (Here is) a Book which We have sent down unto thee, full of blessings, 
that they may mediate on its Signs, and that men of understanding may receive 
admonition. 

  30.. To David We gave Solomon (for a son),- How excellent is the servant! 
Ever did he turn (to Us in repentance)! 

  31.. Behold, there were brought before him, at eventide coursers of the 
highest breeding, and swift of foot; 

  32.. And he said, "Truly do I prefer wealth to the remembrance of my Lord,"- 
until (the sun) was hidden in the veil (of night): 

  33.. "Bring them back to me." Then began he to pass his hand over (their) 
legs and their necks. 

  34.. And We did try Solomon: We placed on his throne a body; but he did turn 
(to Us in true devotion): 

  35.. He said, "O my Lord! Forgive me, and grant me a kingdom which will not 
belong to another after me: for Thou art the

[wanita-muslimah] 37- Those Ranged in Ranks (As-Sáffát)

2006-03-20 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. By those who range themselves in ranks, 

  2.. Those who so are strong in repelling (evil), 

  3.. Those who thus proclaim the Message (of Allah.! 

  4.. Verily, verily, your God is One!- 

  5.. Lord of the heavens and of the earth and all between them, and Lord of 
every point at the rising of the sun! 

  6.. We have indeed decked the lower heaven with beauty (in) the stars,- 

  7.. (For beauty) and for guard against all obstinate rebellious Satans, 

  8.. (So) they should not listen their ears in the direction of the Exalted 
Assembly and they are cast away from every side, 

  9.. Repulsed, and for them is a perpetual chastisement, 

  10.. Except such as snatch away something by stealth, and they are pursued by 
a flaming fire, of piercing brightness. 

  11.. Just ask their opinion: are they the more difficult to create, or the 
(other) beings We have created? Them have We created out of a sticky clay! 

  12.. Truly dost thou marvel, while they ridicule, 

  13.. And, when they are admonished, pay no heed,- 

  14.. And, when they see a Sign, turn it to mockery, 

  15.. And say, "This is nothing but evident sorcery! 

  16.. "What! when we die, and become dust and bones, shall we (then) be raised 
up (again)? 

  17.. "And also our fathers of old?" 

  18.. Say thou: "Yea, and ye shall then be humiliated (on account of your 
evil)." 

  19.. Then it will be a single (compelling) cry; and behold, they will begin 
to see! 

  20.. They will say, "Ah! Woe to us! This is the Day of Judgment!" 

  21.. (A voice will say,) "This is the Day of Sorting Out, whose truth ye 
(once) denied!" 

  22.. "Bring ye up", it shall be said, "The wrong-doers and their wives, and 
the things they worshipped- 

  23.. "Besides Allah, and lead them to the Way to the (Fierce) Fire! 

  24.. "But stop them, for they must be asked: 

  25.. " 'What is the matter with you that ye help not each other?' " 

  26.. Nay, but that day they shall submit (to Judgment); 

  27.. And they will turn to one another, and question one another. 

  28.. They will say: "It was ye who used to come to us from the right hand!" 

  29.. They will reply: "Nay, ye yourselves had no Faith! 

  30.. "Nor had we any authority over you. Nay, it was ye who were a people in 
obstinate rebellion! 

  31.. "So now has been proved true, against us, the Word of our Lord that we 
shall indeed (have to) taste (the punishment of our sins). 

  32.. "We led you astray: for truly we were ourselves astray." 

  33.. Truly, that Day, they will (all) share in the Chastisement. 

  34.. Verily that is how We shall deal with Sinners. 

  35.. For they, when they were told that there is no god except Allah, would 
puff themselves up with pride, 

  36.. And say: "What! Shall we give up our gods for the sake of a Poet 
possessed?" 

  37.. Nay! he has come with the (very) Truth, and he confirms (the Message of) 
the messengers (before him). 

  38.. Ye shall indeed taste of the Grievous Chastisement;- 

  39.. And you are requited naught save what ye did. 

  40.. But the chosen Servants of Allah,- 

  41.. For them is a Sustenance determined, 

  42.. Fruits; and they (shall enjoy) honor and dignity, 

  43.. In Gardens of Delight, 

  44.. Facing each other on raised couches: 

  45.. Round will be passed to them a Cup from a clear-flowing fountain, 

  46.. Crystal-white, of a taste delicious to those who drink (thereof), 

  47.. Free from headiness; nor will they suffer intoxication therefrom. 

  48.. And besides them will be chaste women, restraining their glances, with 
big eyes (of wonder and beauty). 

  49.. As if they were (delicate) eggs closely guarded. 

  50.. Then they will turn to one another and question one another. 

  51.. One of them will say: "I had an intimate companion (on the earth), 

  52.. "Who used to say: "Do you really believe?" 

  53.. " 'When we die and become dust and bones, shall we indeed receive 
rewards and punishments?' " 

  54.. He said: "Would ye like to look down?" 

  55.. He looked down and saw him in the midst of the Fire. 

  56.. He said: "By Allah! Thou wast little short of bringing me to perdition! 

  57.. "Had it not been for the Grace of my Lord, I should certainly have been 
among those brought (there)! 

  58.. "Is it (the case) that we shall not die, 

  59.. "Except our first death, and that we shall not be punished?" 

  60.. Verily this is the supreme triumph! 

  61.. For the like of this let all strive, who wish to strive. 

  62.. Is that the better entertainment or the Tree of Zaqqüm? 

  63.. For We have truly made it (as) a trial for the wrong-doers. 

  64.. For it is a tree that springs out of the bottom of Hell-Fire: 

  65.. The shoots of its fruit-stalks are like the heads of devils: 

  66.. Truly they will eat thereof and fill their bellies therewith. 

  67.. Then on top of that they will be given a mixture made of boiling wate

[wanita-muslimah] 29. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-19 Terurut Topik Rudyanto Arief
29. Ukhuwah

Ukhuwah(ukhuwwah)yangbiasadiartikansebagai
"persaudaraan",  terambil  dari  akar  kata  yang pada mulanya
berarti "memperhatikan". Makna asal ini  memberi  kesan  bahwa
persaudaraan  mengharuskan  adanya  perhatian semua pihak yang
merasa bersaudara.
 
Boleh jadi, perhatian itu pada  mulanya  lahir  karena  adanya
persamaan  di  antara  pihak-pihak  yang  bersaudara, sehingga
makna tersebut kemudian berkembang, dan pada akhirnya  ukhuwah
diartikan  sebagai  "setiap  persamaan  dan  keserasian dengan
pihak lain, baik persamaan keturunan, dari  segi  ibu,  bapak,
atau keduanya, maupun dari segi persusuan". Secara majazi kata
ukhuwah (persaudaraan) mencakup  persamaan  salah  satu  unsur
seperti  suku, agama, profesi, dan perasaan. Dalam kamus-kamus
bahasa Arab ditemukan  bahwa  kata  akh  yang  membentuk  kata
ukhuwah digunakan juga dengan arti teman akrab atau sahabat.
 
Masyarakat   Muslim   mengenal  istilah  ukhuwmah  Islamiyyah.
Istilah ini  perlu  didudukkan  maknanya,  agar  bahasan  kita
tentang  ukhuwah tidak mengalami kerancuan. Untuk itu terlebih
dahulu perlu dilakukan tinjauan  kebahasaan  untuk  menetapkan
kedudukan  kata Islamiah dalam istilah di atas. Selama ini ada
kesan  bahwa  istilah  tersebut  bermakna  "persaudaraan  yang
dijalin   oleh   sesama   Muslim",   atau  dengan  kata  lain,
"persaudaraan antar sesama Muslim", sehingga dengan  demikian,
kata "Islamiah" dijadikan pelaku ukhuwah itu.
 
Pemahaman  ini  kurang  tepat. Kata Islamiah yang dirangkaikan
dengan kata ukhuwah lebih tepat  dipahami  sebagai  adjektifa,
sehingga  ukhuwah Islamiah berarti "persaudaraan yang bersifat
Islami atau yang diajarkan oleh Islam." Paling tidak, ada  dua
alasan untuk mendukung pendapat ini.
 
Pertama,  Al-Quran  dan  hadis  memperkenalkan  bermacam-macam
persaudaraan, seperti yang akan diuraikan selanjutnya.
 
Kedua, karena alasan kebahasaan. Di dalam  bahasa  Arab,  kata
sifat  selalu  harus disesuaikan dengan yang disifatinya. Jika
yang  disifati  berbentuk  indefinitif  maupun  feminin,  kata
sifatnya  pun  harus  demikian. Ini terlihat secara jelas pada
saat  kita  berkata  ukhuwwah   Islamiyyah   dan   Al-Ukhuwwah
Al-Islamiyyah.
 
UKHUWAH DALAM AL-QURAN
 
Dalam  Al-Quran,  kata  akh  (saudara)  dalam  bentuk  tunggal
ditemukan sebanyak 52 kali. Kata ini dapat berarti.
 
1. Saudara kandung atau saudara seketurunan, seperti pada ayat
yang  berbicara  tentang  kewarisan,  atau keharaman mengawini
orang-orang tertentu, misalnya,
 
 Diharamkan kepada kamu (mengawini) ibu-ibumu,
 anak-anak perempuanmu, saudara-saudara perempuanmu,
 saudara-saudara perempuan bapakmu, saudara-saudara
 perempuan ibumu, (dan) anak-anak perempuan dari
 saudara-saudaramu yang laki-laki ... (QS Al-Nisa [4]:
 23)
 
2. Saudara yang dijalin oleh ikatan  keluarga,  seperti  bunyi
doa Nabi Musa a.s. yang diabadikan Al-Quran,
 
 Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari
 keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku (QS Thaha [20]:
 29-30).
 
3. Saudara dalam arti sebangsa, walaupun tidak seagama seperti
dalam firman-Nya,
 
 Dan kepada suku 'Ad, (kami utus) saudara mereka Hud
 (QS Al-A'raf [7]: 65).
 
Seperti telah diketahui kaum 'Ad membangkang  terhadap  ajaran
yang  dibawa  oleh Nabi Hud, sehingga Allah memusnahkan mereka
(baca antara lain QS Al-Haqqah [69]: 6-7).
 
4. Saudara semasyarakat, walaupun berselisih paham.
 
 Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai 99 ekor kambing
 betina, dan aku mempunyai seekor saja, maka dia
 berkata kepadaku, "Serahkan kambingmu itu kepadaku";
 dan dia mengalahkan aku di dalam perdebatan (QS Shad
 [38]: 23).
 
Dalam sebuah hadis, Nabi Saw. bersabda.
 
 Belalah saudaramu, baik ia berlaku aniaya, maupun
 teraniaya.
 
Ketika beliau ditanya seseorang, bagaimana cara membantu orang
yang menganiaya, beliau menjawab,
 
 Engkau halangi dia agar tidak berbuat aniaya. Yang
 demikian itulah pembelaan baginya. (HR Bukhari melalui
 Anas bin Malik)
 
5. Persaudaraan seagama.
 
Ini ditunjukkan oleh firman Allah dalam surat Al-Hujurat  ayat
10
 
 Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara.
 
Di atas telah dikemukakan bahwa dari segi bahasa, kata ukhuwah
dapat  mencakup  berbagai  persamaan. Dari sini 1ahir lagi dua
macam persaudaraan, yang walaupun secara tegas  tidak  disebut
oleh   Al-Quran  sebagai  "persaudaraan",  namun  substansinya
adalah persaudaraan. Kedua hal tersebut adalah:
 
1. Saudara sekemanusiaan (ukhuwah insaniah).
 
Al-Quran menyatakan bahwa semua manusia diciptakan oleh  Allah
dari  seorang lelaki dan seorang perempuan (Adam dan Hawa) (QS
Al-Hujurat [49]: 13). Ini berarti bahwa semua  manusia  adalah
seketurunan dan dengan demikian bersaudara.
 
2. Saudara semakhluk dan seketundukan kepada Allah.
 
Di  atas  telah  dijelaskan  bahwa  dari  segi bahasa kata akh
(saudara) digunakan pada berbagai bentuk persamaan. Dari  sini
1ahir   persaudaraan   kesemakhlukan.  Al-Quran  secara  te

[wanita-muslimah] 30. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-18 Terurut Topik Rudyanto Arief
30. Puasa

MARHABAN YA RAMADHAN
 
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "marhaban"  diartikan
sebagai "kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang
berarti selamat datang)." Ia sama dengan ahlan wa sahlan  yang
juga dalam kamus tersebut diartikan "selamat datang."
 
Walaupunkeduanyaberarti"selamat   datang"   tetapi
penggunaannya berbeda. Para ulama tidak menggunakan  ahlan  wa
sahlan  untuk  menyambut  datangnya  bulan Ramadhan, melainkan
"marhaban ya Ramadhan".
 
Ahlan  terambil  dari  kata  ahl  yang   berarti   "keluarga",
sedangkan  sahlan  berasal  dari kata sahl yang berarti mudah.
Juga berarti "dataran  rendah"  karena  mudah  dilalui,  tidak
seperti  "jalan  mendaki".  Ahlan  wa  sahlan, adalah ungkapan
selamat datang,  yang  dicelahnya  terdapat  kalimat  tersirat
yaitu,  "(Anda  berada  di tengah) keluarga dan (melangkaLkar1
kaki di) dataran rendah yang mudah."
 
Marhaban terambil dari kata  rahb  yang  berarti  "luas"  atau
"lapang",  sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu disambut
dan diterima  dengan  dada  lapang,  penuh  kegembiraan  serta
dipersiapkan  baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja
yang  diinginkannya.  Dari  akar   kata   yang   sama   dengan
"marhaban",  terbentuk  kata  rahbat  yang antara lain berarti
"ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh perbaikan atau
kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan." Marhaban ya
Ramadhan berarti "Selamat  datang  Ramadhan"  mengandung  arti
bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan;
tidak   dengan   menggerutu   dan   menganggapkehadirannya
"mengganggu ketenangan" atau suasana nyaman kita.
 
Marhaban  ya  Ramadhan,  kita  ucapkan  untuk  bulan suci itu,
karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh
guna melanjutkan perjalanan menuju Allah Swt.
 
Ada gunung yang tinggi yang harus ditelusuri guna menemui-Nya,
itulah nafsu. Di gunung itu ada  lereng  yang  curam,  belukar
yang lebat, bahkan banyak perampok yang mengancam, serta iblis
yang merayu,  agar  perjalanan  tidak  melanjutkan.  Bertambah
tinggi  gunung  didaki,  bertambah  hebat  ancaman dan rayuan,
semakin curam dan ganas pula perjalanan.  Tetapi,  bila  tekad
tetap membaja, sebentar lagi akan tampak cahaya benderang, dan
saat itu, akan tampak dengan jelas rambu-rambu  jalan,  tampak
tempat-tempat indah untuk berteduh, serta telaga-telaga jernih
untuk melepaskan dahaga. Dan bila perjalanan dilanjutkan  akan
ditemukan  kendaraan  Ar-Rahman  untuk  mengantar sang musafir
bertemu dengan kekasihnya, Allah Swt.  Demikian  kurang  lebih
perjalanan itu dilukiskan dalam buku Madarij As-Salikin.
 
Tentu  kita  perlu  mempersiapkan  bekal guna menelusuri jalan
itu. Tahukah Anda apakah bekal itu? Benih-benih kebajikan yang
harus  kita tabur di lahan jiwa kita. Tekad yang membaja untuk
memerangi nafsu, agar kita mampu menghidupkan  malam  Ramadhan
dengan shalat dan tadarus, serta siangnya dengan ibadah kepada
Allah melalui  pengabdian  untuk  agama,  bangsa  dan  negara.
Semoga  kita  berhasil,  dan untuk itu mari kita buka lembaran
Al-Quran mempelajari bagaimana tuntunannya.
 
PUASA MENURUT AL-QURAN
 
Al-Quran  menggunakan  kata  shiyam  sebanyak  delapan   kali,
kesemuanya  dalam arti puasa menurut pengertian hukum syariat.
Sekali Al-Quran juga menggunakan kata shaum,  tetapi  maknanya
adalah menahan diri untuk tidak bebicara:
 
 Sesungguhnya Aku bernazar puasa (shauman), maka hari
 ini aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia
 pun (QS Maryam [19]: 26).
 
Demikian ucapan  Maryam  a.s.  yang  diajarkan  oleh  malaikat
Jibril   ketika  ada  yang  mempertanyakan  tentang  kelahiran
anaknya (Isa  a.s.).  Kata  ini  juga  terdapat  masing-masing
sekali  dalam  bentuk  perintah  berpuasa  di  bulan Ramadhan,
sekali dalam bentuk kata kerja yang menyatakan bahwa "berpuasa
adalah   baik   untuk   kamu",   dan  sekali  menunjuk  kepada
pelaku-pelaku  puasa  pria  dan  wanita,   yaitu   ash-shaimin
wash-shaimat.
 
Kata-kata  yang  beraneka bentuk itu, kesemuanya terambil dari
akar kata yang sama yakni  sha-wa-ma  yang  dari  segi  bahasa
maknanya  berkisar  pada  "menahan"  dan "berhenti atau "tidak
bergerak". Kuda yang berhenti berjalan  dinamai  faras  shaim.
Manusia  yang  berupaya menahan diri dari satu aktivitas --apa
pun  aktivitas  itu--  dinamai  shaim  (berpuasa).  Pengertian
kebahasaan  ini,  dipersempit  maknanya  oleh  hukum  syariat,
sehingga shiyam hanya digunakan untuk "menahan diri dar makan,
minum,  dan  upaya  mengeluarkan  sperma  dari terbitnya fajar
hingga terbenamnya matahari".
 
Kaum sufi, merujuk ke hakikat dan  tujuan  puasa,  menambahkan
kegiatan  yang  harus  dibatasi  selama  melakukan  puasa. Ini
mencakup pembatasan atas seluruh anggota tubuh bahkan hati dan
pikiran dari melakukan segala macam dosa.
 
Betapa pun, shiyam atau shaum --bagi manusia-- pada hakikatnya
adalah menahan atau mengendalikan diri. Karena itu pula  puasa
dipersamakan  dengan  sikap  sabar,  baik dari

[wanita-muslimah] 28. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-18 Terurut Topik Rudyanto Arief
SOAL-SOAL PENTING UMAT

28. Musyawarah

Kata musyawarah terambil dari akar kata sy-, w-, r-, yang pada
mulanya  bermakna  mengeluarkan  madu dari sarang lebah. Makna
ini kemudian berkembang, sehingga mencakup segala sesuatu yang
dapat  diambil  atau  dikeluarkan  dari  yang  lain  (termasuk
pendapat).  Musyawarah  dapat  juga  berarti  mengatakan  atau
mengajukan   sesuatu.  Kata  musyawarah  pada  dasarnya  hanya
digunakan  untuk  hal-hal  yang  baik,  sejalan  dengan  makna
dasarnya.
 
Madu  bukan  saja  manis,  melainkan  juga  obat  untuk banyak
penyakit,  sekaligus  sumber  kesehatan  dan   kekuatan.   Itu
sebabnya madu dicari di mana pun dan oleh siapa pun.
 
Madu  dihasilkan oleh lebah. Jika demikian, yang bermusyawarah
mesti  bagaikan  lebah:  makhluk  yang   sangat   berdisiplin,
kerjasamanya   mengagumkan,   makanannya   sari  kembang,  dan
hasilnya madu. Di mana pun hinggap, lebah tak pernah  merusak.
Ia  takkan mengganggu kecuali diganggu. Bahkan sengatannya pun
dapat menjadi obat. Seperti itulah makna permusyawarahan,  dan
demikian  pula  sifat  yang  melakukannya. Tak heran jika Nabi
Saw. menyamakan seorang mukmin dengan lebah.
 
AYAT-AYAT TENTANG MUSYAWARAH
 
Ada  tiga  ayat  Al-Quran  yang   akar   katanya   menunjukkan
musyawarah.
 
a. Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah (2): 233
 
 Apabila keduanya (suami istri) ingin menyapih anak
 mereka (sebelum dua tahun) atas dasar kerelaan dan
 permusyawarahan antar mereka, maka tidak ada dosa atas
 keduanya.
 
Ayat ini  membicarakan  bagaimana  seharusnya  hubungan  suami
istri  saat  mengambil  keputusan  yang berkaitan dengan rumah
tangga dan anak-anak, seperti  menyapih  anak.  Pada  ayat  di
atas,  Al-Quran  memberi petunjuk agar persoalan itu (dan juga
persoalan-persoalan  rumah  tangga  lainnya)   dimusyawaraLkan
antara suami-istri.
 
b. Dalam surat Ali 'Imran (3): 159
 
 Maka disebabkan rahmat dari Allahlah, engkau bersikap
 lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau
 bersikap kasar dan berhati keras, niscaya mereka akan
 menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu,
 maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
 bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan (tertentu).
 Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad,
 bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
 orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.
 
Ayat ini dan segi redaksional ditujukan kepada  Nabi  Muhammad
Saw.  agar memusyawarahkan persoalan-persoalan tertentu dengan
sahabat atau anggota masyarakatnya. Tetapi, seperti yang  akan
dijelaskan lebih jauh, ayat ini juga merupakan petunjuk kepada
setiap  Muslim,  khususnya  kepada   setiap   pemimpin,   agar
bermusyawarah dengan anggota-anggotanya.
 
c. dalam surat Al-Syura (42): 38, Allah menyatakan bahwa orang
mukmin akan mendapat ganjaran yang lebih  baik  dan  kekal  di
sisi Allah. Adapun yang dimaksud dengan orang-orang mukmin itu
adalah:
 
 Orang-orang yang mematuhi seruan Tuhan mereka,
 melaksanakan shalat (dengan sempurna), serta urusan
 mereka diputuskan dengan musyawarah antar mereka, dan
 mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami
 anugerahkan kepada mereka.
 
Ayat ketiga ini turun sebagai pujian  kepada  kelompok  Muslim
Madinah   (Anshar)   yang   bersedia  membela  Nabi  Saw.  dan
menyepakati  hal  tersebut  melalui  musyawarah  yang   mereka
laksanakan di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Namun demikian, ayat
ini juga berlaku umum, mencakup setiap kelompok yang melakukan
musyawarah.
 
Dari  ketiga  ayat  di  atas  saja, maka sepintas dapat diduga
bahwa Al-Quran tidak memberikan perhatian yang cukup  terhadap
persoalan  musyawarah.  Namun dugaan tersebut akan sirna, jika
menyadari cara Al-Quran memberi petunjuk serta menggali  lebih
jauh kandungan ayat-ayat tersebut.
 
PETUNJUK AL-QURAN MENYANGKUT PERKEMBANGAN MASYARAKAT
 
Secara umum dapat dikatakan bahwa petunjuk Al-Quran yang rinci
lebih  banyak  tertuju  terhadap  persoalan-persoalan yang tak
terjangkau  nalar  serta  tak  mengalami   perkembangan   atau
perubahan.  Dari sini dipahami kenapa uraian Al-Quran mengenai
metafisika, seperti surga dan neraka, amat  rinci  karena  ini
merupakan  soal  yang tak terjangkau nalar. Demikian juga soal
mahram (yang terlarang  dikawini),  karena  ia  tak  mengalami
perkembangan. Seorang anak, selama jiwanya normal, tak mungkin
memiliki birahi terhadap orang tuanya, saudara, atau  keluarga
dekat tertentu, demikian seterusnya.
 
Adapun   persoalan   yang  dapat  mengalami  perkembangan  dan
perubahan,  Al-Quran  menjelaskan  petunjuknya  dalam   bentuk
global   (prinsip-prinsip   umum),  agar  petunjuk  itu  dapat
menampung segala  perubahan  dan  perkembangan  sosial  budaya
manusia.
 
Memang amat sulit jika rincian suatu persoalan yang diterapkan
pada suatu masa atau masyarakat tertentu dengan  ciri  kondisi
sosial  budayanya,  harus  diterapkan pula dengan rincian yang
sama untuk masyarakat lain, baik di tempat yang sama pada masa
yang  berbed

[wanita-muslimah] 28. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-18 Terurut Topik Rudyanto Arief
SOAL-SOAL PENTING UMAT

28. Musyawarah

Kata musyawarah terambil dari akar kata sy-, w-, r-, yang pada
mulanya  bermakna  mengeluarkan  madu dari sarang lebah. Makna
ini kemudian berkembang, sehingga mencakup segala sesuatu yang
dapat  diambil  atau  dikeluarkan  dari  yang  lain  (termasuk
pendapat).  Musyawarah  dapat  juga  berarti  mengatakan  atau
mengajukan   sesuatu.  Kata  musyawarah  pada  dasarnya  hanya
digunakan  untuk  hal-hal  yang  baik,  sejalan  dengan  makna
dasarnya.
 
Madu  bukan  saja  manis,  melainkan  juga  obat  untuk banyak
penyakit,  sekaligus  sumber  kesehatan  dan   kekuatan.   Itu
sebabnya madu dicari di mana pun dan oleh siapa pun.
 
Madu  dihasilkan oleh lebah. Jika demikian, yang bermusyawarah
mesti  bagaikan  lebah:  makhluk  yang   sangat   berdisiplin,
kerjasamanya   mengagumkan,   makanannya   sari  kembang,  dan
hasilnya madu. Di mana pun hinggap, lebah tak pernah  merusak.
Ia  takkan mengganggu kecuali diganggu. Bahkan sengatannya pun
dapat menjadi obat. Seperti itulah makna permusyawarahan,  dan
demikian  pula  sifat  yang  melakukannya. Tak heran jika Nabi
Saw. menyamakan seorang mukmin dengan lebah.
 
AYAT-AYAT TENTANG MUSYAWARAH
 
Ada  tiga  ayat  Al-Quran  yang   akar   katanya   menunjukkan
musyawarah.
 
a. Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah (2): 233
 
 Apabila keduanya (suami istri) ingin menyapih anak
 mereka (sebelum dua tahun) atas dasar kerelaan dan
 permusyawarahan antar mereka, maka tidak ada dosa atas
 keduanya.
 
Ayat ini  membicarakan  bagaimana  seharusnya  hubungan  suami
istri  saat  mengambil  keputusan  yang berkaitan dengan rumah
tangga dan anak-anak, seperti  menyapih  anak.  Pada  ayat  di
atas,  Al-Quran  memberi petunjuk agar persoalan itu (dan juga
persoalan-persoalan  rumah  tangga  lainnya)   dimusyawaraLkan
antara suami-istri.
 
b. Dalam surat Ali 'Imran (3): 159
 
 Maka disebabkan rahmat dari Allahlah, engkau bersikap
 lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau
 bersikap kasar dan berhati keras, niscaya mereka akan
 menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu,
 maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
 bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan (tertentu).
 Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad,
 bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
 orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.
 
Ayat ini dan segi redaksional ditujukan kepada  Nabi  Muhammad
Saw.  agar memusyawarahkan persoalan-persoalan tertentu dengan
sahabat atau anggota masyarakatnya. Tetapi, seperti yang  akan
dijelaskan lebih jauh, ayat ini juga merupakan petunjuk kepada
setiap  Muslim,  khususnya  kepada   setiap   pemimpin,   agar
bermusyawarah dengan anggota-anggotanya.
 
c. dalam surat Al-Syura (42): 38, Allah menyatakan bahwa orang
mukmin akan mendapat ganjaran yang lebih  baik  dan  kekal  di
sisi Allah. Adapun yang dimaksud dengan orang-orang mukmin itu
adalah:
 
 Orang-orang yang mematuhi seruan Tuhan mereka,
 melaksanakan shalat (dengan sempurna), serta urusan
 mereka diputuskan dengan musyawarah antar mereka, dan
 mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami
 anugerahkan kepada mereka.
 
Ayat ketiga ini turun sebagai pujian  kepada  kelompok  Muslim
Madinah   (Anshar)   yang   bersedia  membela  Nabi  Saw.  dan
menyepakati  hal  tersebut  melalui  musyawarah  yang   mereka
laksanakan di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Namun demikian, ayat
ini juga berlaku umum, mencakup setiap kelompok yang melakukan
musyawarah.
 
Dari  ketiga  ayat  di  atas  saja, maka sepintas dapat diduga
bahwa Al-Quran tidak memberikan perhatian yang cukup  terhadap
persoalan  musyawarah.  Namun dugaan tersebut akan sirna, jika
menyadari cara Al-Quran memberi petunjuk serta menggali  lebih
jauh kandungan ayat-ayat tersebut.
 
PETUNJUK AL-QURAN MENYANGKUT PERKEMBANGAN MASYARAKAT
 
Secara umum dapat dikatakan bahwa petunjuk Al-Quran yang rinci
lebih  banyak  tertuju  terhadap  persoalan-persoalan yang tak
terjangkau  nalar  serta  tak  mengalami   perkembangan   atau
perubahan.  Dari sini dipahami kenapa uraian Al-Quran mengenai
metafisika, seperti surga dan neraka, amat  rinci  karena  ini
merupakan  soal  yang tak terjangkau nalar. Demikian juga soal
mahram (yang terlarang  dikawini),  karena  ia  tak  mengalami
perkembangan. Seorang anak, selama jiwanya normal, tak mungkin
memiliki birahi terhadap orang tuanya, saudara, atau  keluarga
dekat tertentu, demikian seterusnya.
 
Adapun   persoalan   yang  dapat  mengalami  perkembangan  dan
perubahan,  Al-Quran  menjelaskan  petunjuknya  dalam   bentuk
global   (prinsip-prinsip   umum),  agar  petunjuk  itu  dapat
menampung segala  perubahan  dan  perkembangan  sosial  budaya
manusia.
 
Memang amat sulit jika rincian suatu persoalan yang diterapkan
pada suatu masa atau masyarakat tertentu dengan  ciri  kondisi
sosial  budayanya,  harus  diterapkan pula dengan rincian yang
sama untuk masyarakat lain, baik di tempat yang sama pada masa
yang  berbed

[wanita-muslimah] 36- Yá-Sín

2006-03-18 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Yá Sín. 

  2.. By the Qurán, full of Wisdom,- 

  3.. Thou art indeed one of the messengers, 

  4.. On a Straight Way. 

  5.. (It is a Revelation) sent down by (Him), the Exalted in Might, Most 
Merciful. 

  6.. In order that thou mayest warn a people, whose fathers were not warned, 
and who therefore remain heedless (of the Signs of Allah). 

  7.. The Word is proved true against the greater part of them: for they do not 
believe. 

  8.. We have put yokes round their necks right up to their chins, so that they 
cannot bow their heads. 

  9.. And We have put a bar in front of them and a bar behind them, and 
further, We have covered them up; so that they cannot see. 

  10.. The same is it to them whether thou admonish them or thou do not 
admonish them: they will not believe. 

  11.. Thou canst but admonish such a one as follows the Message and fears the 
(Lord) Most Gracious, unseen: give such a one, therefore, good tidings, of 
Forgiveness and a Reward most generous. 

  12.. Verily We shall give life to the dead, and We record that which they 
send before and that which they leave behind, and of all things have We taken 
account in a clear Book (of evidence). 

  13.. Set forth to them, by way of a parable, the (story of) the Companions of 
the City. Behold!, there came messengers to it. 

  14.. When We (first) sent to them two messengers, they rejected them: but We 
strengthened them with a third: they said, "Truly, we have been sent on a 
mission to you." 

  15.. The (people) said: "Ye are only men like ourselves; and the Most 
Gracious sends no sort of revelation: ye do nothing but lie." 

  16.. They said: "Our Lord doth know that we have been sent on a mission to 
you: 

  17.. "And our duty is only to deliver the clear Message." 

  18.. The (people) said: "For us, we augur an evil omen from you: if ye desist 
not, we will certainly stone you. And a grievous punishment indeed will be 
inflicted on you by us." 

  19.. They said: "Your evil omens are with yourselves: (deem ye this an evil 
omen). If ye are admonished? Nay, but ye are a people transgressing all 
bounds!" 

  20.. Then there came running, from the farthest part of the City, a man, 
saying, "O my people! Obey the messengers: 

  21.. "Obey those who ask no reward of you (for themselves), and who are 
themselves guided. 

  22.. "Why should I not serve Him Who created me, and to Whom ye shall (all) 
be brought back. 

  23.. "Shall I take (other) gods besides Him? If the Most Gracious should 
intend some adversity for me, of no use whatever will be their intercession for 
me, nor can they deliver me. 

  24.. "I would indeed, then so, be in manifest Error. 

  25.. "For me, I have faith in the Lord of you (all): listen, then, to me!" 

  26.. It was said: "Enter thou the Garden." He said: "Ah me! Would that my 
People knew (what I know)!- 

  27.. "For that my Lord has granted me Forgiveness and has enrolled me among 
those held in honor!" 

  28.. And We sent not down against his People, after him, any hosts from 
heaven, nor was it needful for Us so to do. 

  29.. It was no more than a single mighty Blast, and behold! they were (like 
ashes) quenched and silent. 

  30.. Ah! Alas for the Servants! There comes not a messenger to them but they 
mock him! 

  31.. See they not how many generations before them we destroyed? Not to them 
will they return: 

  32.. But each one of them all - will be brought before Us (for judgment). 

  33.. A Sign for them is the earth that is dead: We do give it life, and 
produce grain therefrom, of which ye do eat. 

  34.. And We produce therein orchard with date-palms and vines, and We cause 
springs to gush forth therein: 

  35.. That they may enjoy the fruits of this (artistry): It was not their 
hands that made this: will they not then give thanks? 

  36.. Glory to Allah, Who created in pairs all things that the earth produces, 
as well as their own (human) kind and (other) things of which they have no 
knowledge. 

  37.. And a Sign for them is the Night: We withdraw therefrom the Day, and 
behold they are plunged in darkness; 

  38.. And the Sun runs unto a resting place: that is the decree of (Him), the 
Exalted in Might, the All-Knowing. 

  39.. And the Moon,- We have measured for her stations (to traverse) till she 
returns like the old (and withered) lower part of a date-stalk. 

  40.. It is not permitted to the Sun to catch up the Moon, nor can the Night 
outstrip the Day: each (just) swims along in (its own) orbit (according to 
Law). 

  41.. And a Sign for them is that We bore their race (through the Flood) in 
the loaded Ark; 

  42.. And We have created for them similar (vessels) on which they ride. 

  43.. If it were Our Will, We could drown them: then would there be no helper 
(to hear their cry), nor could they be delivered, 

  44.. Except by way of Mercy from Us, and by way of (world) convenience (to 
ser

[wanita-muslimah] 35- The Originator (Fátir)

2006-03-18 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Praise be to Allah, the Originator of the heavens and the earth, Who made 
the angels, messengers with wings,- two, or three, or four (pairs): He adds to 
Creation as He pleases: for Allah has power over all things. 

  2.. What Allah out of His Mercy doth bestow on mankind none can withhold: 
what He doth withhold, none can grant, apart from Him: and He is the Exalted in 
Power, Full of Wisdom. 

  3.. O men! Remember the grace of Allah unto you! Is there a Creator, other 
than Allah, to give you sustenance from heaven or earth? There is no god but 
He: how then are ye perverted? 

  4.. And if they reject thee, so were messengers rejected before thee: to 
Allah all affairs are returned. 

  5.. O men! Certainly the promise of Allah is true, let not then this present 
life deceive you, nor let the Chief Deceiver deceive you about Allah. 

  6.. Verily Satan is an enemy to you: so treat him as an enemy. He only 
invites his adherents, that they may become Companions of the Blazing Fire. 

  7.. For those who reject Allah, is a terrible chastisement: but for those who 
believe and work righteous deeds, is Forgiveness, and a magnificent Reward. 

  8.. Is he, then, to whom the evil of his conduct is made alluring, so that he 
looks upon it as good, (equal to one who is rightly guided)? For Allah leaves 
to stray whom He wills, and guides whom He wills. So let not thy soul be vested 
in regret for them: for Allah knows well all that they do! 

  9.. It is Allah Who sends forth the Winds, so that they raise up the Clouds, 
and We drive them to a land that is dead, and revive the earth therewith after 
its death: even so (will be) the Resurrection! 

  10.. If any do seek for glory and power,- to Allah belong all glory and 
power. To Him mount up (all) Words of Purity: It is He Who exalts each Deed of 
Righteousness. Those that lay Plots of Evil,- for them is a chastisement 
terrible; and the plotting of such will be void (of result). 

  11.. And Allah did create you from dust; then from a sperm-drop; then He made 
you in pairs. And no female conceives, or lays down (her load), but with His 
knowledge. Nor is a man long- lived granted length of days, nor is a part cut 
off from his life, but is in a Book (ordained). All this is easy to Allah. 

  12.. Nor are the two seas alike,- the one palatable, sweet, and pleasant to 
drink, and the other, salt and bitter. Yet from each (kind of water) do ye eat 
flesh fresh and tender, and ye extract ornaments to wear; and thou seest the 
ships therein that plough the waves, that ye may seek (thus) of the Bounty of 
Allah that ye may be grateful. 

  13.. He merges Night into Day, and He merges Day into Night, and He has 
subjected the sun and the moon (to His Law): each one runs its course for a 
term appointed. Such is Allah your Lord: to Him belongs all Dominion. And those 
whom ye invoke besides Him have not a straw. 

  14.. If ye invoke them, they will not listen to your call, and if they were 
to listen, they cannot answer your (prayer). On the Day of Judgment they will 
reject your "Partnership". And none, (O man!) can inform you like Him Who is 
All-Awake. 

  15.. O ye men! It is ye that have need of Allah. but Allah is the One Free of 
all wants, worthy of all praise. 

  16.. If He so pleased, He could blot you out and bring in a New Creation. 

  17.. Nor is that (at all) difficult for Allah. 

  18.. Nor can a bearer of burdens bear another's burdens. If one heavily laden 
should call another to (bear) his load. Not the least portion of it can be 
carried (by the other). Even though he be nearly related. Thou canst but warn 
such as fear their Lord unseen and establish regular Prayer. And whoever 
purifies himself does so for the benefit of his own soul; and the destination 
(of all) is to Allah. 

  19.. The blind and the seeing are not alike; 

  20.. Nor are the depths of Darkness and the Light; 

  21.. Nor are the (chilly) shade and the (genial) heat of the sun: 

  22.. Nor are alike those that are living and those that are dead. Allah can 
make any that He wills to hear; but thou canst not make those to hear who are 
(buried) in graves. 

  23.. Thou art no other than a warner. 

  24.. Verily We have sent thee in truth, as a bearer of glad tidings, and as a 
warner: and there never was a people, without a warner having lived among them 
(in the past). 

  25.. And if they reject thee, so did their predecessors, to whom came their 
messengers with Clear Signs, Scriptures, and the Book illuminating. 

  26.. In the end did I punish those who rejected Faith: and how (terrible) was 
My punishment! 

  27.. Seest thou not that Allah sends down rain from the sky? With it We then 
bring out produce of various colors. And in the mountains are tracts white and 
red, of various shades of color, and black intense in hue. 

  28.. And so amongst men and beasts and cattle, are they of various colors. 
Th

[wanita-muslimah] 34- The City of Sabá (Sabá)

2006-03-17 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Praise be to Allah, to Whom belong all things in the heavens and on 
earth: to Him be Praise in the Hereafter: and He is All-Wise, All-Aware. 

  2.. He knows all that goes into the earth, and all that comes out thereof; 
all that comes down from the sky and all that ascends thereto and He is the 
Most Merciful, the Oft-Forgiving. 

  3.. The Unbelievers say, "Never to us will come the Hour": Say, "Nay! but 
most surely, by my Lord, it will come upon you;- by Him Who knows the unseen,- 
from Whom is not hidden the least little atom in the heavens or on earth: nor 
is there anything less than that, or greater, but is in the Record Perspicuous: 

  4.. That He may reward those who believe and work deeds of righteousness: for 
such is Forgiveness and a Sustenance Most Generous." 

  5.. But those who strive against Our Signs, to frustrate them,- for such will 
be a Chastisement,- of painful wrath. 

  6.. And those to whom knowledge has come see that the (Revelation) sent down 
to thee from thy Lord - that is the Truth, and that it guides to the Path of 
the Exalted (in Might), Worthy of all praise. 

  7.. The Unbelievers say (in ridicule): "Shall we point out to you a man that 
will tell you, when ye are all scattered to pieces in disintegration, that ye 
shall (then be raised) in a New Creation? 

  8.. "Has he invented a falsehood against Allah, or is he afflicted with 
madness?" - Nay, it is those who believe not in the Hereafter, that are in 
(real) Chastisement, and in farthest error. 

  9.. See they not what is before them and behind them, of the sky and the 
earth? If We wished, We could cause the earth to swallow them up, or cause a 
piece of the sky to fall upon them. Verily in this is a Sign for every devotee 
that turns to Allah (in repentance). 

  10.. We bestowed Grace aforetime on David from Us: "O ye Mountains! Sing ye 
back the Praises of Allah with him! and ye birds (also)! And We made the iron 
soft for him;- 

  11.. (Commanding), "Make thou coats of mail, balancing well the rings of 
chain armor, and work ye righteousness; for be sure I see (clearly) all that ye 
do." 

  12.. And to Solomon (We made) the Wind (obedient): its early morning (stride) 
was a month's (journey), and its evening (stride) was a month's (journey); and 
We made a Font of molten brass to flow for him; and there were Jinns that 
worked in front of him, by the leave of his Lord, and if any of them turned 
aside from Our command, We made him taste of the Chastisement of the Blazing 
Fire. 

  13.. They worked for him as he desired, (making) arches, images, basons as 
large as wells, and (cooking) cauldrons fixed (in their places): "Exercise 
thanks, sons of David! but few of My servants are grateful!" 

  14.. Then, when We decreed (Solomon's) death, nothing showed them his death 
except a little worm of the earth, which kept (slowly) gnawing away at his 
staff: so when he fell down, the Jinns saw plainly that if they had known the 
unseen, they would not have tarried in the humiliating Chastisement (of their 
Task). 

  15.. There was, for Sabá, aforetime, a Sign in their home-land - two Gardens 
to the right and to the left. "Eat of the Sustenance (provided) by your Lord, 
and be grateful to Him: a territory fair and happy, and a Lord Oft-Forgiving! 

  16.. But they turned away (from Allah), and We sent against them the Flood 
(released) from the dams, and We converted their two garden (rows) into 
"gardens" producing bitter fruit, and tamarisks, and some few (stunted) 
Lote-trees. 

  17.. That was the Requital We gave them because they ungratefully rejected 
Faith: and never do We give (such) requital except to such as are ungrateful 
rejecters. 

  18.. Between them and the Cities on which We had poured Our blessings, We had 
placed Cities in prominent positions, and between them We had appointed stages 
of journey in due proportion: "Travel therein, secure, by night and by day." 

  19.. But they said: "Our Lord! Place longer distances between our journey- 
stages": but they wronged themselves (therein). At length We made them as a 
tale (that is told), and We dispersed them all in scattered fragments. Verily 
in this are Signs for every (soul that is) patiently constant and grateful. 

  20.. And on them did Satan prove true his idea, and they followed him, all 
but a party that believed. 

  21.. But he had no authority over them,- except that We might test the man 
who believes in the Hereafter from him who is in doubt concerning it: and thy 
Lord doth watch over all things. 

  22.. Say: "Call upon other (gods) whom ye fancy, besides Allah. They have no 
power,- not the weight of an atom,- in the heavens or on earth: no (sort of) 
share have they therein, nor is any of them a helper to Allah. 

  23.. "No intercession can avail in with Him, except for those for whom He has 
granted permission. So far (is this the case) that, when terror is remov

[wanita-muslimah] 27. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-17 Terurut Topik Rudyanto Arief
27. Masjid

Kata masjid terulang sebanyak dua puluh delapan kali di  dalam
Al-Quran.  Dari  segi bahasa, kata tersebut terambil dari akar
kata sajada-sujud, yang  berarti  patuh,  taat,  serta  tunduk
dengan penuh hormat dan takzim.
 
Meletakkan  dahi,  kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi, yang
kemudian dinamai sujud oleh syariat,  adalah  bentuk  lahiriah
yang  paling  nyata  dari makna-makna di atas. itulah sebabnya
mengapa bangunan yang dikhususkan  untuk  melaksanakan  shalat
dinamakan masjid, yang artinya "tempat bersujud."
 
Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bangunan tempat
shalat kaum Muslim. Tetapi,  karena  akar  katanya  mengandung
makna tunduk dan patuh, hakikat masjid adalah tempat melakukan
segala  aktivitas  yang  mengandung  kepatuhan  kepada   Allah
semata.  Karena  itu Al-Quran sural Al-Jin (72): 18, misalnya,
menegaskan bahwa,
 
 Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah,
 karena janganlah menyembah selain Allah sesuatu pun.
 
Rasul Saw. bersabda,
 
 Telah dijadikan untukku (dan untuk umatku) bumi
 sebagai masjid dan sarana penyucian diri (HR Bukhari
 dan Muslim melalui Jabir bin Abdullah).
 
Jika dikaitkan dengan bumi ini,  masjid  bukan  hanya  sekadar
tempat  sujud  dan  sarana penyucian. Di sini kata masjid juga
tidak lagi hanya berarti bangunan tempat shalat,  atau  bahkan
bertayamum  sebagai  cara  bersuci  pengganti wudu tetapi kata
masjid  di  sini  berarti  juga  tempat  melaksanakan   segala
aktivitas  manusia  yang  mencerminkan  kepatuhan kepada Allah
Swt.
 
Dengan  demikian,  masjid  menjadi   pangkal   tempat   Muslim
bertolak, sekaligus pelabuhan tempatnya bersauh.
 
SUJUD DAN FUNGSI MASJID
 
Al-Quran  menggunakan  kata  sujud untuk berbagai arti. Sekali
diartikan sebagai penghormatan dan  pengakuan  akan  kelebihan
pihak   lain,  seperti  sujudnya  malaikat  kepada  Adam  pada
Al-Quran surat Al-Baqarah (2): 34.
 
Di waktu lain  sujud  berarti  kesadaran  terhadap  kekhilafan
serta  pengakuan kebenaran yang disampaikan pihak lain, itulah
arti sujud di dalam firman-Nya,
 
 Lalu para penyihir itu tersungkur dengan bersujud (QS
 Thaha [20]: 70).
 
Yang ketiga sujud berarti mengikuti maupun  menyesuaikan  diri
dengan  ketetapan  Allah  yang berkaitan dengan alam raya ini,
yang secara salah kaprah dan populer sering dinama hukum-hukum
alam.
 
 Bintang dan pohon keduanya bersujud (QS Al-Rahman
 [55]: 6).
 
Dari sunnatullah diketahui  bahwa  kemenangan  hanya  tercapai
dengan  kesungguhan  dan perjuangan. Kekalahan diderita karena
kelengahan dan pengabaian disiplin, dan sukses  diraih  dengan
perencanaan   dan   kerja   keras,  dan  sebagainya,  sehingga
seseorang tidak disebut bersujud, apabila  tidak  mengindahkan
hal-hal tersebut.
 
Al-Quran  menyebutkan  fungsi  masjid  antara  lain  di  dalam
firman-Nya:
 
 Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah
 diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di
 dalamnya pada waktu pagi dan petang, orang-orang yang
 tidak dilalaikan oleh perniagaan, dan tidak (pula)
 oleh jual-beli, atau aktivitas apa pun dan mengingat
 Allah, dan (dari) mendirikan shalat, membayarkan
 zakat, mereka takut kepada suatu hari yang (di hari
 itu) hati dan penglihatan menjadi guncang (QS An-Nur
 [24]: 36-37).
 
Tasbih bukan hanya berarti mengucapkan Subhanallah,  melainkan
lebih  luas  lagi,  sesuai dengan makna yang dicakup oleh kata
tersebutbesertakonteksnya.Sedangkanartidan
konteks-konteks tersebut dapat disimpulkan dengan kata taqwa.
 
MASJID PADA MASA RASULULLAH SAW.
 
Ketika  Rasulullah  Saw. berhijrah ke Madinah, langkah pertama
yang  beliau  lakukan  adalah  membangun  masjid  kecil   yang
berlantaikan  tanah,  dan  beratapkan pelepah kurma. Dari sana
beliau membangun  masjid  yang  besar,  membangun  dunia  ini,
sehingga  kota tempat beliau membangun itu benar-benar menjadi
Madinah, (seperti namanya) yang arti harfiahnya adalah 'tempat
peradaban',  atau  paling  tidak,  dari  tempat tersebut lahir
benih peradaban baru umat manusia.
 
Masjid pertama  yang  dibangun  oleh  Rasulullah  Saw.  adalah
Masjid   Quba',  kemudian  disusul  dengan  Masjid  Nabawi  di
Madinah. Terlepas dari perbedaan pendapat ulama tentang masjid
yang  dijuluki  Allah  sebagai masjid yang dibangun atas dasar
takwa (QS Al-Tawbah  [9]:  108),  yang  jelas  bahwa  keduanya
--Masjid   Quba   dan  Masjid  Nabawi--  dibangun  atas  dasar
ketakwaan, dan setiap masjid seharusnya memiliki landasan  dan
fungsi  seperti  itu.  Itulah  sebabnya mengapa Rasulullah Saw
meruntuhkan bangunan  kaum  munafik  yang  juga  mereka  sebut
masjid,  dan menjadikan lokasi itu tempat pembuangan samph dan
bangkai binatang, karena di bangunan tersebut tidak dijalankan
fungsi  masjid  yang  sebenarnya,  yakni  ketakwaan.  Al-Quran
melukiskan bangunan kaum munafik itu sebagai berikut,
 
 Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada
 orang-orang yang mendirikan masjid untu

[wanita-muslimah] 33- The Confederates (Al-Ahzáb)

2006-03-16 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. O Prophet! Fear Allah, and hearken not to the Unbelievers and the 
Hypocrites: verily Allah is full of Knowledge and Wisdom. 

  2.. But follow that which comes to thee by inspiration from thy Lord: for 
Allah is well acquainted with (all) that ye do. 

  3.. And put thy trust in Allah, and enough is Allah as a disposer of affairs. 

  4.. Allah has not made for any man two hearts in his breast: nor has He made 
your wives whom ye divorce by Zihár your mothers: nor has He made your adopted 
sons your sons. Such is (only) your (manner of) speech by your mouths. But 
Allah tells (you) the Truth, and He shows the (right) Way. 

  5.. Call them by their fathers: that is juster in the sight of Allah. But if 
ye know not their father's names, (then they are) your brothers in faith, or 
your friends. But there is no blame on you if ye make a mistake therein: (what 
counts is) the intention of your hearts: and Allah is Oft-Returning, Most 
Merciful. 

  6.. The Prophet is closer to the Believers than their own selves, and his 
wives are their mothers. Blood-relations among each other have closer personal 
ties, in the Book of Allah. Than (the Brotherhood of) Believers and Muhájirs: 
nevertheless do ye what is just to your closest friends: such is the writing in 
the Book (of Allah). 

  7.. And remember We took from the Prophets their Covenant: As from thee: from 
Noah, Abraham, Moses, and Jesus the son of Mary: We took from them a solemn 
covenant: 

  8.. That (Allah) may question the Truthful about their truthfulness: and He 
has prepared for the Unbelievers a grievous Penalty. 

  9.. O ye who believe! Remember the Grace of Allah, (bestowed) on you, when 
there came down on you hosts (to overwhelm you): But We sent against them a 
hurricane and forces that ye saw not: but Allah sees (clearly) all that ye do. 

  10.. Behold! they came on you from above you and from below you, and behold, 
the eyes swerved and the hearts gaped up to the throats, and ye imagined 
various (vain) thoughts about Allah! 

  11.. In that situation were the Believers tried: they were shaken as by a 
tremendous shaking. 

  12.. And behold! The Hypocrites and those in whose hearts is a disease (even) 
say: "Allah and His Messenger promised us nothing but delusion!" 

  13.. Behold! A party among them said: "Ye men of Yathrib! Ye cannot stand 
(the attack)! therefore go back!" And a band of them ask for leave of the 
Prophet, saying, "Truly our houses are bare and exposed," though they were not 
exposed: they intended nothing but to run away. 

  14.. And if an entry had been effected to them from the sides of the (City), 
and they had been incited to sedition, they would certainly have brought it to 
pass, with none but a brief delay! 

  15.. And yet they had already covenanted with Allah not to turn their backs, 
and a covenant with Allah must (surely) be answered for. 

  16.. Say: "Running away will not profit you if ye are running away from death 
or slaughter; and even if (ye do escape), no more than a brief (respite) will 
ye be allowed to enjoy!" 

  17.. Say: "Who is it that can screen you from Allah if it be His wish to give 
you punishment or to give you Mercy?" Nor will they find for themselves, 
besides Allah, any protector or helper. 

  18.. Verily Allah knows those among you who keep back (men) and those who say 
to their brethren, "Come along to us", but come not to the fight except for 
just a little while. 

  19.. Covetous over you. Then when fear comes, thou wilt see them looking to 
thee, their eyes revolving, like one who faints from death: but when the fear 
is past, they will smite you with sharp tongues, covetous of goods. Such men 
have no faith, and so Allah has made their deeds of none effect: and that is 
easy for Allah. 

  20.. They think that the Confederates have not withdrawn; and if the 
Confederates should come (again), they would wish they were in the deserts 
(wandering) among the Bedouins, and seeking news about you (from a safe 
distance); and if they were in your midst, they would fight but little. 

  21.. Ye have indeed in the Messenger of Allah an excellent exempler for him 
who hopes in Allah and the Final Day, and who remembers Allah. 

  22.. When the Believers saw the Confederate forces, they said: "This is what 
Allah and His Messenger had promised us, and Allah and His Messenger told us 
what was true." And it only added to their faith and their zeal in obedience. 

  23.. Among the Believers are men who have been true to their covenant with 
Allah: of them some have died, and some (still) wait: but they have never 
changed (their determination) in the least: 

  24.. That Allah may reward the men of Truth for their Truth, and punish the 
Hypocrites if that be His Will, or turn to them in Mercy: for Allah is 
Oft-Forgiving, Most Merciful. 

  25.. And Allah turned back the Unbelievers for (all) their fury: no advantage 
did th

[wanita-muslimah] 31- The Wise (Luqmán)

2006-03-16 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Alif. Lám. Mím. 

  2.. These are Verses of the Wise Book,- 

  3.. A Guide and a Mercy to the Doers of Good,- 

  4.. Those who establish regular prayer, and give Zakat, and have sure faith 
in the Hereafter. 

  5.. These are on (true) guidance from their Lord: and these are the ones who 
will prosper. 

  6.. But there are, among men, those who purchase idle tales, without 
knowledge (or meaning), to mislead (men) from the Path of Allah and throw 
ridicule (on the Path): for such there will be a humiliating Chastisement. 

  7.. When Our Signs are rehearsed to such a one, he turns away in arrogance, 
as if he heard them not, as if there were deafness in both his ears: announce 
to him a grievous Chastisement. 

  8.. For those who believe and work righteous deeds, there will be Gardens of 
Bliss,- 

  9.. To dwell therein. The promise of Allah is true: and He is Exalted in 
Power, Wise. 

  10.. He created the heavens without any pillars that ye can see; He set on 
the earth mountains standing firm, lest it should shake with you; and He 
scattered through it beasts of all kinds. We send down rain from the sky, and 
produce on the earth every kind of noble creature, in pairs. 

  11.. Such is the Creation of Allah. Now show Me what is there that others 
besides Him have created: nay, but the Transgressors are in manifest error. 

  12.. We bestowed (in the past) Wisdom on Luqmán: "Show (thy) gratitude to 
Allah." Any who is (so) grateful does so to the profit of his own soul: but if 
any is ungrateful, verily Allah is free of all wants, Worthy of all praise. 

  13.. Behold, Luqmán said to his son admonishing him: "O my son! join not in 
worship (others) with Allah: for false worship is indeed the highest 
wrong-doing." 

  14.. And We have enjoined on man (to be good) to his parents: in travail upon 
travail did his mother bear him, and in years twain was his weaning: (hear the 
command), "Show gratitude to Me and to thy parents: to Me is (thy final) Goal. 

  15.. "But if they strive to make thee join in worship with Me things of which 
thou hast no knowledge, obey them not; yet bear them company in this life with 
justice (and consideration), and follow the way of those who turn to Me: in the 
end the return of you all is to Me, and I will tell you all that ye did." 

  16.. "O my son!" (said Luqmán), "If there be (but) the weight of a 
mustard-seed and it were (hidden) in a rock, or (anywhere) in the heavens or on 
earth, Allah will bring it forth: for Allah is Subtle and Aware . 

  17.. "O my son! establish regular prayer, enjoin what is just, and forbid 
what is wrong: and bear with patient constancy whatever betide thee; for this 
is firmness (of purpose) in (the conduct of) affairs. 

  18.. "And swell not thy cheek (for pride) at men, nor walk in insolence 
through the earth; for Allah loveth not any arrogant boaster. 

  19.. "And be moderate in thy pace, and lower thy voice; for the harshest of 
sounds without doubt is the braying of the ass." 

  20.. Do ye not see that Allah has subjected to your (use) all things in the 
heavens and on earth, and has made His bounties flow to you in exceeding 
measure, (both) seen and unseen? Yet there are among men those who dispute 
about Allah, without knowledge and without guidance, and without a Book to 
enlighten them! 

  21.. When they are told to follow the (Revelation) that Allah has sent down, 
they say: "Nay, we shall follow the ways that we found our fathers (following). 
"What! even if it is Satan beckoning them to the Chastisement of the (Blazing) 
Fire? 

  22.. Whoever submits his whole self to Allah, and is a doer of good, has 
grasped indeed the firmest hand-hold: and with Allah shall all things return. 

  23.. But if any reject Faith, let not his rejection grieve thee: to Us is 
their return, and We shall tell them the truth of their deeds: for Allah knows 
well all that is in (men's) hearts. 

  24.. We grant them their pleasure for a little while: in the end shall We 
drive them to a chastisement unrelenting. 

  25.. If thou ask them, who it is that created the heavens and the earth. They 
will certainly say, "Allah". Say: "Praise be to Allah." But most of them know 
not. 

  26.. To Allah belong all things in heaven and earth: verily Allah is He (that 
is) free of all wants, worthy of all praise. 

  27.. And if all the trees on earth were pens and the ocean (were ink), with 
seven oceans behind it to add to its (supply), yet would not the Words of Allah 
be exhausted (in the writing): for Allah is Exalted in Power, Full of Wisdom. 

  28.. And your creation or your resurrection is in no wise but as an 
individual soul: for Allah is He Who hears and sees (all things). 

  29.. Seest thou not that Allah merges Night into Day and he merges Day into 
Night; that He has subjected the sun, and the moon (to His Law), each running 
its course for a term appointed; and that Allah i

[wanita-muslimah] Akibat Dominasi AS

2006-03-16 Terurut Topik Rudyanto Arief
(Catatan di Pengujung Tahun)
Oleh: Muhammad Ja'far, Pengamat Politik Timur Tengah

Tahun 2005 menyajikan serangkaian peristiwa yang merupakan tonggak bagi masa
depan wajah perpolitikan Timteng secara umum. Di tahun 2006, peristiwa itu
akan mengalami klimaksnya. Setidaknya, ada empat peristiwa yang akan
menentukan wajah politik Timteng dalam satu tahun ke depan.

Pertama, pemilihan umum (Pemilu) yang sama-sama akan digelar dua negara yang
telah lama berseteru: Palestina dan Israel. Hasil pemilu kedua negara ini,
akan sangat menentukan masa depan proses damai antar keduanya. Jika dalam
pemilu Israel, Ariel Sharon dengan Partai Kadima yang baru dirintisnya
berhasil meraup suara terbanyak, maka masa depan kelanjutan proses damai
negeri itu dengan Palestina akan menemui titik terang. Terutama jika mengacu
pada komitmen dan keputusan kontroversial Sharon untuk mundur dari Gaza dan
sebagian Tepi Barat. Walaupun, kita tetap harus mempertimbangkan sikap
politik Sharon yang acapkali radikal. Jika pemilu Israel dimenangkan Partai
Likud, yang berhaluan politik ekstrem, kemungkinan memanasnya konflik antara
Israel dan Palestina terbuka lebar.

Terkait dengan pemilu Palestina, kekhawatiran muncul dari banyak pihak,
termasuk pemerintah Israel sendiri, seputar peluang besar kelompok HAMAS,
yang berhaluan politik keras, untuk tampil sebagai pemenang. Karena, hal itu
dinilai akan berdampak pada kemungkinan alotnya proses perundingan dengan
Israel yang akhirnya akan semakin menerjalkan jalan menuju pintu perdamaian.
Kekhawatiran demikian memang sangat beralasan. Tapi peta politik Palestina
ke depan takkan sepenuhnya didominasi oleh HAMAS. Kemungkinan tercapai
kesepakatan dalam politik internal Palestina yang membuat HAMAS akan relatif
melunakkan langkah dan tawaran politiknya.

Kedua, proses pembentukan pemerintahan di Irak untuk pertama kalinya pasca
kekuasaan Saddam Hussein. Irak baru menyelesaikan pemilu parlemen pada
Desember ini. Tantangan utama yang akan dihadapi pemerintahan terpilih Irak
dalam satu tahun ke depan adalah kemampuan untuk menjalin konsolidasi
politik antar berbagai faksi politik. Baik Syiah, Kurdi maupun Sunni.

Selain itu, meredakan aksi perlawanan kelompok bersenjata dari sebagian kubu
Sunni sangat urgen. Penolakan kubu Sunni terhadap konstitusi Irak pada
referendum beberapa waktu lalu, hendaknya dijadikan sinyal penting bahwa
integrasi politik di Irak rentan retak dan pecah. Dalam hal ini, upaya
akomodasi kekuatan dan aspirasi politik kelompok ini harus diprioritaskan.
Selain itu, prinsip pemerataan dan keadilan distribusi ekonomi harus
diutamakan dalam membangun perekonomian negeri itu. Namun tetap dibutuhkan
waktu panjang dan upaya intensif bagi pemerintah berkuasa untuk memulihkan
perekonomian dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam.

Ketiga, perseteruan politik antara Lebanon dan Suriah yang semakin memanas.
Upaya sebagian elemen bangsa Lebanon untuk melepaskan diri dari pengaruh
serta intervensi politik pemerintah Damaskus, tampaknya akan semakin bisa
dilihat hasilnya pada 2006 nanti. Tekanan global terhadap pemerintah Suriah
untuk angkat kaki dari Lebanon semakin kuat. Terutama terkait tuduhan
keterlibatan pemerintah Suriah dalam tragedi pembunuhan mantan Presiden
Lebanon yang anti-Suriah, Rafiq Hariri. Ini perkembangan positif bagi rakyat
Lebanon yang sejak dulu mendambakan independensi politik.
Keempat, kontroversi isu pengembangan senjata nuklir Iran yang mengalami
tarik ulur. Pada tahun 2006, titik terang akhir penyelesaian kontroversi ini
akan bisa dilihat. Ada dua kemungkinan puncak dari masalah ini, yaitu
dicapainya kesepakatan antara pemerintah Teheran dengan badan Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) atau berakhir dengan dijatuhkannya sanksi atas Iran bila
tetap berkomitmen melanjutkan proyek pengembangan senjata nuklirnya. Sejauh
ini, dengan mengacu pada statement yang dilontarkan pemerintah Teheran,
tampaknya sulit bagi PBB untuk merayu Iran agar berkenan menghentikan
program pengembangan tenaga nuklirnya. Pemerintah Iran tetap kukuh dengan
komitmennya. Satu tahun ke depan, tarik-menarik serta proses negosiasi
seputar kontroversi ini akan intensif terjadi.

Secara umum, keempat fenomena politik tersebut akan sangat menentukan masa
depan percaturan politik di wilayah Timteng. Penting untuk dipahami adalah
keterlibatan pemerintah AS pada keempat persoalan itu, terlihat nyata.

Terkait dengan perseteruan politis antara Lebanon dan Suriah, tak dapat
ditampik, Gedung Putih memegang peranan penting dalam menekan Damaskus untuk
segera angkat kaki. Demikian halnya dengan tekanan yang diterima pemerintah
Teheran seputar isu pengembangan tenaga nuklir. Intensivitas peran
pemerintah AS sangat kuat. Bahkan pemerintahan George W. Bush sangat
antusias untuk membawanya ke meja Dewan Keamanan PBB.

Adapun terkait dengan konflik antara Israel dan Palestina, pemerintah AS
selama ini dinilai tak mampu memosisikan diri secara objektif. Pemerintah AS
secara politis dinilai terlalu berada di posisi yan

[wanita-muslimah] Pemimpin AS Diminta Menangani Kasus Pat Robertson

2006-03-16 Terurut Topik Rudyanto Arief
Rabu, 15 Maret 2006
Kelompok pembela hak sipil warga Muslim AS, CAIR meminta pemimpin politik
dan agama di AS agar memaksa Pat Robertson untuk mencabut komentar
anti-Islamnya

Hidayatullah.com--Sebagaimana sudah dimuat hidayatullah.com, Robertson
melemparkan komentar yang berbau pelecehan tersebut dalam sebuah program TV
bernama "700 Club" yang disiarkan lewat Christian Braodcasting Network.

Pendeta itu sempat mengatakan pada audiennya, bahwa Islam bukanlah agama
perdamaian, dan tujuan Islam adalah untuk "mendominasi dunia". Dia juga
menyebutkan bahwa orang-orang Muslim dimotivasi oleh kekuatan jahat.

The Council on American-Islamic Relations (CAIR) menghawatirkan komentar
Robertson bernada pelecehan ini akan meracuni public Amerika.

"Pengabaian/penanganan secara keliru yang dilakukan oleh para pemimpin
politik serta agama di AS terhadap komentar anti-Islam Pat Robertson akan
memberikan pesan yang keliru kepada dunia Muslim bahwa mayoritas orang
Amerika setuju dengan pandangan Robertson yang sarat kebencian ini", kata
Nihad Awad, Direktur Eksekutif CAIR.

"Retorika anti-Muslim bisa meracuni public Amerika dan hal tersebut mampu
mempengaruhi sikap publik Amerika terhadap Muslim Amerika", tambah Awad

Awad mengutip dua hasil polling (jejak pendapat) terbaru yang menunjukkan
bahwa hampir setengah dari total orang Amerika mempunyai persepsi yang
negative mengenai Islam dan satu dari empat suvei menyatakan bahwa terdapat
pandangan anti-Muslim yang ekstrim.

Laporan Washington Post berdasarkan hasil polling menyebutkan, bahwa kutipan
perkataan para ahli menyatakan hal-hal negative seputar Islam telah menyulut
dilontarkannya statement-statement  politis dan berita-berita di media yang
semata-mata menyoroti tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang-orang
Muslim ekstrim.

Sebagai misal, Awad mengatakan Daniel Pipes,  seorang komentator --yang
dianggap oleh orang Muslim sebagai salah satu yang menyebarkan
Islamophobia-pernah mempublikasikan sebuah kolom dalam surat kabar yang
menyatakan bahwa seluruh Muslim harus dianggap sebagai "pembunuh potensial".

Pipes menulis dalam surat kabar New York Sun dan mengatakan mengataka, bahwa
"Muslim yang tampak normal-normal saja" suatu saat bisa saja melakukan
kekerasan.  Tulisan ini menunjukkan sebuah "legitimasi terhadap adanya
konsekuensi adanya tuduhan terhadap seluruh Muslim".

Awad khawatir, retorika yang mengandung Islamopobia akan melahirkan
diskriminasi bahkan kekerasan terhadap Muslim di AS. Menurutnya, kasus
seperti itu diantaranya telah berhasil menyebabkan terjadinya pemboman
terhadap masjid Ohio, ancaman terhadap Muslim Michigan yang dilakukan oleh
seorang penduduk New York serta serangan kebencian atas para pelajar Muslim
di Chanadian University.

CAIR adalah lembaga pembela hak-hak sipil warga Islam yang terbesar di AS.
Selama ini banyak membela kepentingan warga Muslim atas tindakan
diskriminasi. CAIR banyak dikenal masyarakat setelah kasus hancurnya gedung
Oklahoma City tahun 1995. (kartika/cha)



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Organisasi Wanita Dukung RUU APP

2006-03-16 Terurut Topik Rudyanto Arief
Kamis, 16 Maret 2006
Agak berbeda dengan aktifis perempuan, organsiasi Wanita Indonesia, KOWANI,
justru rihatin soal pornografi. KOWANI meminta pemerintah segera mengesahkan
UU Anti Pornografi

Hidayatullah.com--Sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, Rabu kemarin,
Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menegaskan perlunya peraturan
perundang-undangan khusus mengenai pornografi untuk mengganjal semakin
maraknya bisnis pornografi dan seks dewasa ini serta melindungi generasi
muda dari kerusakan moral.

"Itu merupakan amanah Kongres Kowani 2002 yang salah satu butirnya
menyatakan keprihatinan akan semakin merosotnya moral bangsa dan perlu
segera diterbitkannya UU Anti Pornografi ," kata Sekretaris Jenderal Kowani,
Hernani Subianto di Jakarta, Rabu.

Sekjen organisasi yang membawahi 78 organisasi wanita di seluruh Indonesia
itu membantah bahwa organisasi-organisasi perempuan menolak Radanya UU Anti
Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP).

"Perempuan yang mana dulu, kalau kami Kowani merupakan kumpulan ibu-ibu yang
semakin khawatir atas semakin maraknya pornografi di TV-TV, di
tabloid-tabloid dan berbagai tempat. Kami khawatir dengan anak-anak kami dan
anak-anak remaja kami yang sedang tumbuh," katanya.

Ia juga membantah bahwa peraturan tentang pornografi akan menohok perempuan
sebagai tertuduh.

"Peraturan itu untuk keduanya, tidak hanya perempuan saja, tetapi justru
juga untuk laki-laki yang suka pornografi. Makanya mari kita sama-sama
melihat isi draft RUU itu seperti apa, mungkin mereka salah persepsi.
Menurut kami UU itu malahan melindungi perempuan dan generasi muda dari
eksploatasi seks," katanya.

Melihat kerasnya penolakan terhadap RUU tersebut, pihaknya justru menjadi
curiga ada pihak asing yang merasa terancam dengan keberadaan RUU tersebut
misalnya majalah Playboy dan sejenisnya yang kemudian memprovokasi agar RUU
itu batal jadi UU.

Menurut dia, negara-negara maju dan bebas sekalipun seperti Amerika Serikat,
memiliki peraturan yang mengatur soal norma-norma kesusilaan sejenis UU
Pornografi yang dituangkan dalam peraturan di beberapa negara-negara
bagiannya.
"Kalau kita biarkan saja pornografi marak, bangsa ini akan hancur," katanya.

Ia juga menyesalkan terjadinya pro-kontra yang meresahkan di media massa
tentang RUU anti pornografi itu.
"Makanya kami meminta Tim Perumus RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi DPR
untuk berdiskusi bersama kami Kamis (16/3) jam 11.00 WIB di kantor Kowani,
dan menjelaskan bagaimana sebenarnya draft UU itu, karena ada pihak yang
salah persepsi mengira Indonesia akan jadi negara Islam dengan UU itu,"
katanya.

Suara Kowani yang mewakili 78 organisasi kewanitaan se Indonesia ini
nampaknya berbeda dengan keinginan aktifi perempuan atau yang kerap disebuh
dengan kelompok feminisme yang justru menolak RUU APP. (ant/cha)



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Pat Robertson Kembali Lecehkan Islam

2006-03-16 Terurut Topik Rudyanto Arief
Rabu, 15 Maret 2006
Kisah pelecehan kata-kata pendeta Pat Robertson ini memang bukan hal baru.
Kali ini, mantan calon Presiden AS itu mengatakan, kaum 'radikal' Muslim
adalah 'setan'

Hidayatullah.com--Pat Robertson, kembali memberikan pernyataan yang
ditengarai akan kembali menyulut kontroversial. Komentarnya terbaru yang
disampaikan dalam sebuah acara live show program televisi 'The 700 Club',
mengatakan, Islam bukanlah agama damai, dan kelompok radikal Muslim adalah
'setan'.

Robertson memberikan pernyataan mengagetkan, Ahad, 13 Maret lalu selepas
mengikuti acara siaran berita dari jaringan penyiaran milik Kristen tentang
protes kalangan Muslim Eropa menanggapi pemuatan kartun Nabi Muhammad yang
sempat ramai beberapa waktu lalu.

Robertson juga mengatakan, bahwa Muslim adalah orang-orang yang fanatik. Ia
menambahkan, bila kaum Muslim dimotivasi oleh kekuatan bersifat setan. "Dan
saya ingin mengatakannya sekarang, saya meyakini, itu termotivasi oleh
kekuatan seitan, " ujarnya sebagaimana dikutip The Associated Press.

Pat Robertson selama ini dikenal sebagai pendeta yang paling anti-Islam.
Agustus 2005 lalu, ia pernah mengeluarkan pernyataan tidak pantas
dikeluarkan seorang pemimpin agama.
Ia menyarankan Pemerintahan Presiden George W Bush untuk membunuh Presiden
Venezuela, Hugo Chavez, daripada membuka front perang baru.

Jauh sebelum ini, pria yang pernah menjadi kandidat bagi nominasi Partai
Republik untuk calon Presiden AS pada 1988 itu pernah mengatakan, Islam
lebih jahat dari Nazi dan Islam sebagai agama kekerasan.

Selain Robertson, beberapa kaum evangelist yang kerap mengeluarkan kata-kata
yang sangat menyakitkan umat Islam adalah' Jerry Falwell, Franklin Graham
dan Jerry Vines. Pernyataannya kali ini, boleh jadi akan menambah luka
perasaan umat Islam. (ap/hid/cha)



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] 26. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-16 Terurut Topik Rudyanto Arief
26. Kemiskinan

Tulisan ini tidak dapat menyajikan  petunjuk-petunjuk  praktis
operasional   tentang   pengentasan  kemiskinan.  Karena  pada
dasarnya  Al-Quran  --yang  menjadi  rujukan--  adalah   kitab
petunjuk  yang  bersifat  global. Sehingga jangankan persoalan
kemasyarakatan, masalah-masalah yang berkaitan  dengan  ibadah
mahdhah  (murni)  sekalipun,  hampir  tidak  ditemukan rincian
operasionalnya  kecuali  dalam  As-Sunnah,  seperti   misalnya
rincian shalat dan haji. Sementara rincian petunjuk menyangkut
segi kehidupan bermasyarakat, kalaupun ditemukan  dari  Sunnah
Nabi,  maka hal tersebut lebih banyak berkaitan dengan kondisi
masyarakat yang beliau temui, sehingga  masyarakat  sesudahnya
perlumelakukan   penyesuaian-penyesuaian   sesuai   dengan
kondisinya masing-masing, tanpa mengabaikan nilai-nilai  Ilahi
itu.

Kemiskinan dan pengentasannyatermasukpersoalan
kemasyarakatan, yang faktor penyebab dan tolok ukur  kadarnya,
dapat  berbeda akibat perbedaan lokasi dan situasi. Karena itu
Al-Quran  tidak  menetapkan  kadarnya,  dan  tidak  memberikan
petunjuk operasional yang rinci untuk pengentasannya.

SIAPA YANG DISEBUT MISKIN?

Dalam  Kamus  Besar  Bahasa Indonesia, kata "miskin" diartikan
sebagai tidak berharta benda; serba kekurangan (berpenghasilan
rendah).  Sedangkan  fakir diartikan sebagai orang yang sangat
berkekurangan; atau sangat miskin.

Dari bahasa aslinya (Arab)  kata  miskin  terambil  dari  kata
sakana  yang  berarti diam atau tenang, sedang faqir dari kata
faqr yang pada mulanya berarti tulang punggung.  Faqir  adalah
orang  yang  patah  tulang punggungnya, dalam arti bahwa beban
yang dipikulnya sedemikian berat sehingga "mematahkan"  tulang
punggungnya.

Sebagai  akibat  dari  tidak  adanya definisi yang dikemukakan
Al-Quran  untuk  kedua  istilah  tersebut,  para  pakar  Islam
berbeda  pendapat  dalam  menetapkan tolok ukur kemiskinan dan
kefakiran.

Sebagian mereka berpendapat  bahwa  fakir  adalah  orang  yang
berpenghasilan kurang dari setengah kebutuhan pokoknya, sedang
miskin adalah yang berpenghasilan di  atas  itu,  namun  tidak
cukup   untuk  menutupi  kebutuhan  pokoknya.  Ada  juga  yang
mendefinisikan sebaliknya, sehingga menurut mereka keadaan  si
fakir relatif lebih baik dari si miskin.

Al-Quran  dan hadis tidak menetapkan angka tertentu lagi pasti
sebagai ukuran kemiskinan, sehingga yang dikemukakan  di  atas
dapat  saja  berubah.  Namun  yang  pasti, Al-Quran menjadikan
setiap orang yang memerlukan sesuatu sebagai fakir atau miskin
yang harus dibantu.

Yusuf Qardhawi, seorang ulama kontemporer, menulis:

   Menurut pandangan Islam, tidak dapat dibenarkan
   seseorang yang hidup di tengah masyarakat Islam,
   sekalipun Ahl Al-Dzimmah (warga negara non-Muslim),
   menderita lapar, tidak berpakaian, menggelandang (tidak
   bertempat tinggal) dan membujang.

Di  tempat  lain,  Yusuf  Qardhawi  menyatakan   bahwa   biaya
pengobatan  dan  pendidikan pun termasuk kebutuhan primer yang
harus dipenuhi.

FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN

Memperhatikan akar kata "miskin" yang disebut di atas  sebagai
berarti  diam atau tidak bergerak diperoleh kesan bahwa faktor
utama penyebab kemiskinan adalah sikap berdiam  diri,  enggan,
atau  tidak  dapat  bergerak dan berusaha. Keengganan berusaha
adalah   penganiayaan   terhadapdirisendiri,sedang
ketidakmampuanberusaha   antara   lain   disebabkan   oleh
penganiyaan  manusia  1ain.   Ketidakmampuan   berusaha   yang
disebabkan oleh orang lain diistilahkan pula dengan kemiskinan
struktural. Kesan ini lebih jelas lagi bila diperhatikan bahwa
jaminan rezeki yang dijanjikan Tuhan, ditujukan kepada makhluk
yang dinamainya  dabbah,  yang  arti  harfiahnya  adalah  yang
bergerak.

   Tidak ada satu dabbah pun di bumi kecuali Allah yang
   menjamin rezekinya (QS Hud [11]: 6).

Ayat ini "menjamin" siapa yang aktif bergerak mencari  rezeki,
bukan yang diam menanti.

Lebih tegas lagi dinyatakannya bahwa,

   Allah telah menganugerahkan kepada kamu segala apa yang
   kamu minta (butuhkan dan inginkan). Jika kamu
   mengitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak mampu
   menghinggakannya. Sesungguhnya manusia sangat aniaya
   lagi sangat kufur (95 Ibrahim [14]: 34).

Pernyataan Al-Quran di atas dikemukakannya setelah menyebutkan
aneka  nikmat-Nya,  seperti  langit, bumi, hujan, laut, bulan,
matahari, dan sebagainya.

Sumber daya alam yang disiapkan Allah untuk umat manusia tidak
terhingga  dan tidak terbatas. Seandainya sesuatu telah habis,
maka ada alternatif lain yang disediakan Allah selama  manusia
berusaha.  Oleh  karena  itu,  tidak  ada alasan untuk berkata
bahwa sumber daya alam terbatas, tetapi sikap manusia terhadap
pihak   lain,   dan  sikapnya  terhadap  dirinya  itulah  yang
menjadikan sebagian manusia tidak memperoleh sumber daya  alam
tersebut.

Kemiskinan   terjadi  akibat  adanya  ketidakseimbangan  dalam
perolehan  atau  penggunaan  sumber  daya   alam   itu,   yang
diistilahkan  oleh  ayat  di  a

[wanita-muslimah] 12. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM

2006-03-16 Terurut Topik Rudyanto Arief
WANITA SEBAGAI WANITA (DIRINYA SENDIRI)

Islam telah menghargai kewanitaan wanita dan Islam menganggap wanita sebagai
unsur penyempurna bagi kaum laki-laki, sebagaimana laki-laki juga
penyempurna bagi wanita. Maka bukanlah antara satu sama lain dari mereka itu
sebagai musuh, bukan pula sebagai saingan, akan ketapi wanita sebagai
penolong bagi kaum laki-laki untuk menyempurnaan kepribadian dan jenisnya,
dan sebaliknya.

Sunnatullah telah berlaku pada makhluk-Nya bahwa perkawinan itu termasuk
karakter tuntutan naluriah makhluk, sehingga kita melihat jenis kelamin
laki-laki dan wanita itu ada di alam manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Demikian juga positif dan negatif yang ada pada alam benda, seperti listrik,
magnit dan lainnya sampai atom, yang di dalamnya terdapat kekuatan listrik
positif dan kekuatan (aliran) yang negatif (Elektron dan Proton).

Itulah yang disinggung oleh Al Qur'an sejak empat belas abad yang lalu,
Allah SWT berfirman,
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat
akan kebesaran Allah" (Adz Dzariyaat: 49)
Laki-laki dan wanita itu seperti kaleng dengan tutupnya, yang saling
membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya. Sejak Allah SWT
menciptakan Adam as, Allah juga menciptakan isterinya yang bernama Hawwa,
agar Adam merasa tentram dengannya dan Allah tidak membiarkan Adam sendirian
meskipun tinggal di surga. Firman Allah juga ditujukan untuk dua orang
secara bersamaan, baik perintah maupun larangan, sebagaimana firman Allah
SWT:

"Hai Adam, diamilah olehmu dan isterimu surga ini, dan makanlah (kamu
berdua) makanan-makanannya yang banyak lagi baik, di mana saja yang kamu
sukai, dan janganlah (kamu berdua) dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu
termasuk orang-orang yang zhalim." (Al Baqarah: 35)

Dengan demikian maka wanita bukanlah laki-laki, karena wanita itu
menyempurnakan laki-laki, demikian pula sebaliknya. Sesuatu tidak bisa
sempurna secara sendiri, karena itu Al Qur'an mengatakan, "Bukanlah
laki-laki itu seperti wanita." (Ali 'Imran: 36). Sebagaimana arus positif
itu bukanlah arus negatif, demikian juga sebaliknya.

Akan tetapi betapapun demikian wanita tidak diciptakan untuk menjadi pesaing
laki-laki, tidak pula untuk menjadi musuhnya, tetapi "Ba'dbukum min ba'dh"
sebagian kamu merupakan bagian dari sebagian yang lainnya. Allah SWT
berfirman, "Dan Allah telah menciptakan untuk kamu dari dirimu
isteri-isteri." (An-Nahl: 72)

Hikmah Allah telah menetapkan, di mana pembentukan fisik dan kejiwaan wanita
itu memiliki unsur yang menarik kaum laki-laki dan memiliki daya tarik
tersendiri.

Allah SWT telah membekali pada masing-masing dari laki-laki dan wanita
syahwat dan keinginan yang kuat secara fithrah yang membuat saling tertarik
dan bertemu, hingga kehidupan ini terus berjalan dan jenis manusia dapat
terpelihara.

Karena itulah Islam menolak setiap aturan yang bertentangan dengan fithrah
dan merusaknya, seperti sistem kependetaan (yang tidak boleh menikah
selamanya). Akan tetapi Islam juga melarang setiap tindakan untuk
mempergunakan potensi ini selain yang disyari'atkan oleh Allah dan yang
diridhai-Nya yaitu lewat jalan pernikahan yang itu merupakan asas dalam
berkeluarga. Oleh karena itu Islam mengharamkan perzinaan, sebagaimana itu
diharamkan oleh seluruh agama samawi, sebagaimana Islam juga melarang untuk
berbuat keji, semua itu untuk memelihara laki-laki dan wanita dari hal-hal
yang membangkitkan fitnah dan kerusakan.

Berdasarkan pandangan kita terhadap fithrah wanita dan kewajiban yang harus
dilakukan dalam hubungannya dengan kaum laki-laki, maka Islam memperlakukan
wanita secara terhormat baik dalam aturannya, arahan-arahannya dan
hukum-hukumnya.

Sesungguhnya Islam telah memelihara kewanitaan wanita secara fithrah dan
mengakui keberadaannya (eksistensinya). Maka Islam tidak merendahkannya dan
tidak menghinanya, akan tetapi Islam berusaha untuk menentang dan menolak
segala usaha yang menghina dan merendahkan harkat wanita dan memeliharanya
dari serigala-serigala manusia yang siap menyergap kaum hawwa untuk
dinikmati dagingnya dan dibuang tulangnya.

Di sini dapat kita simpulkan bagaimana sikap Islam terhadap kewanitaan
wanita sebagai berikut:
Pertama, Islam telah memelihara kewanitaannya, sehingga tetap menjadi sumber
kasih sayang, kelembutan dan kecantikan. Oleh karena itu Islam menghalalkan
baginya sesuatu yang diharamkan bagi laki-laki yang itu sesuai dengan tabiat
kewanitaannya dan fungsinya. Seperti memakai emas, sutera murni, berdasarkan
hadits Rasulullah:

"Sesungguhrya keduanya ini (emas dan sutera) telah diharamkan bagi laki-laki
dari ummatku, dihalalkan bagi wanitanya." (HR. Ibnu Majah)

Sebagaimana juga diharamkan bagi kaum wanita segala sesuatu yang
menghilangkan simbul kewanitaannya, seperti menyerupai laki-laki dalam
berpakaian, gerakan, perilaku, dan lainnya. Maka Islam melarang wanita
memakai pakaian laki-laki, sebagaimana melarang laki-laki memakai pakaian
wanita, dan Allah melaknati para wanita yang menyerupai laki-laki,
seb

[wanita-muslimah] Pemerintah Pakistan Ledakkan Madrasah

2006-03-16 Terurut Topik Rudyanto Arief
Kamis, 16 Maret 2006
Beginilah jika tunduk pada keinginan Amerika Serikat. Pakistan meledakkan
sebuah madrasah di perbatasan Afghanistan. Alasannya, sama seperti
sebelumnya, tempat 'kelompok militan'

Hidayatullah.com--Sebagai mitra AS perang melawan terorisme, Pakistan
akhirnya harus tunduk di bawah kendali AS. Meski itu harus berhadapan dengan
warganya sendiri. Tidak main-main, dengan alasan melumpuhkan kelompok yang
selalu dikatakan 'teroris', aparat harus meledakkan sebuah madrasah di
perbatasan Afghanistan.

Madrasah Khalifa, begitu nama pusat pendidikan itu terletak di distrik
Waziristan Utara. Tempat ini merupakan sekolah agama ketiga yang dihancurkan
pasukan Pakistan dalam dua pekan terakhir.

Tak urung, peledakan madrasah tersebut memicu bentrok antara pasukan
paramiliter Pakistan dengan para pendukung pejuang Taliban. Akibatnya, lima
personel pasukan paramiliter dikabarkan tewas. Sementara, korban dari pihak
pendukung pejuang Taliban dilaporkan mencapai 170 orang.

"Madrasah Khalifa diledakkan pasukan keamanan hari ini dalam rangka
memberantas sarang militan," papar seorang pejabat setempat kepada AFP.

Menurutnya, saat serangan itu dilakukan, sekolah yang didirikan ulama
Afghanistan, Khalifa, tersebut tidak berpenghuni. Beberapa tahun yang lalu,
Khalifa, teman dekat mantan komandan Taliban, Jalaluddin Haqqani, itu
dilaporkan tewas. Sementara, Haqqani kini berada dalam daftar yang paling
diburu AS.

Pekan lalu, pasukan Pakistan sudah menghancurkan dua madrasah yang didirikan
ulama setempat, Sadiq Noor dan Abdul Khaleq. Dua ulama tersebut diburu
karena memimpin perlawanan warga terhadap pasukan yang berjaga di kawasan
itu. Dalam operasi pekan lalu, pasukan Pakistan didukung helikopter
bersenjata. Senin lalu, pemerintah Pakistan juga memerintahkan ribuan warga
Afghanistan yang mendiami kawasan perbatasan itu untuk kembali ke negara
mereka. (afp/bbc/jp/cha)



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Tentang Penulis

2006-03-16 Terurut Topik Rudyanto Arief
Dr. Yusuf Qardhawi

Lahir di sebuah desa kecil di Mesir bernama Shafth Turaab di tengah Delta
pada 9 September 1926. Usia 10 tahun, ia sudah hafal al-Qur'an. Menamatkan
pendidikan di Ma'had Thantha dan Ma'had Tsanawi, Qardhawi terus melanjutkan
ke Universitas al-Azhar, Fakultas Ushuluddin. Dan lulus tahun 1952. Tapi
gelar doktornya baru dia peroleh pada tahun 1972 dengan disertasi "Zakat dan
Dampaknya Dalam Penanggulangan Kemiskinan", yang kemudian di sempurnakan
menjadi Fiqh Zakat. Sebuah buku yang sangat konprehensif membahas persoalan
zakat dengan nuansa modern.

Sebab keterlambatannya meraih gelar doktor, karena dia sempat meninggalkan
Mesir akibat kejamnya rezim yang berkuasa saat itu. Ia terpaksa menuju Qatar
pada tahun 1961 dan di sana sempat mendirikan Fakultas Syariah di
Universitas Qatar. Pada saat yang sama, ia juga mendirikan Pusat Kajian
Sejarah dan Sunnah Nabi. Ia mendapat kewarganegaraan Qatar dan menjadikan
Doha sebagai tempat tinggalnya.

Dalam perjalanan hidupnya, Qardhawi pernah mengenyam "pendidikan" penjara
sejak dari mudanya. Saat Mesir dipegang Raja Faruk, dia masuk bui tahun
1949, saat umurnya masih 23 tahun, karena keterlibatannya dalam pergerakan
Ikhwanul Muslimin. Pada April tahun 1956, ia ditangkap lagi saat terjadi
Revolusi Juni di Mesir. Bulan Oktober kembali ia mendekam di penjara militer
selama dua tahun.

Qardhawi terkenal dengan khutbah-khutbahnya yang berani sehingga sempat
dilarang sebagai khatib di sebuah masjid di daerah Zamalik. Alasannya,
khutbah-khutbahnya dinilai menciptakan opini umum tentang ketidak adilan
rejim saat itu.
Qardhawi memiliki tujuh anak. Empat putri dan tiga putra. Sebagai seorang
ulama yang sangat terbuka, dia membebaskan anak-anaknya untuk menuntut ilmu
apa saja sesuai dengan minat dan bakat serta kecenderungan masing-masing.
Dan hebatnya lagi, dia tidak membedakan pendidikan yang harus ditempuh
anak-anak perempuannya dan anak laki-lakinya.
Salah seorang putrinya memperoleh gelar doktor fisika dalam bidang nuklir
dari Inggris. Putri keduanya memperoleh gelar doktor dalam bidang kimia juga
dari Inggris, sedangkan yang ketiga masih menempuh S3. Adapun yang keempat
telah menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Texas Amerika.

Anak laki-laki yang pertama menempuh S3 dalam bidang teknik elektro di
Amerika, yang kedua belajar di Universitas Darul Ulum Mesir. Sedangkan yang
bungsu telah menyelesaikan kuliahnya pada fakultas teknik jurusan listrik.

Dilihat dari beragamnya pendidikan anak-anaknya, kita bisa membaca sikap dan
pandangan Qardhawi terhadap pendidikan modern. Dari tujuh anaknya, hanya
satu yang belajar di Universitas Darul Ulum Mesir dan menempuh pendidikan
agama. Sedangkan yang lainnya, mengambil pendidikan umum dan semuanya
ditempuh di luar negeri. Sebabnya ialah, karena Qardhawi merupakan seorang
ulama yang menolak pembagian ilmu secara dikotomis. Semua ilmu bisa islami
dan tidak islami, tergantung kepada orang yang memandang dan
mempergunakannya. Pemisahan ilmu secara dikotomis itu, menurut Qardhawi,
telah menghambat kemajuan umat Islam.




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] 13. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM

2006-03-16 Terurut Topik Rudyanto Arief
WANITA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

Tersebar di kalangan orang-orang yang tidak suka terhadap Islam bahwa Islam
telah memenjarakan wanita di dalam rumah, sehingga ia tidak boleh keluar
dari rumah kecuali ke kubur. Apakah ini mempunyai sandaran yang shahih dari
Al Qur'an dan As-Sunnah? Atau dari sejarah muslimat pada tiga kurun yang
pertama yang merupakan sebaik-baik kurun? Tidak!, sama sekali tidak!...,
karena Al Qur'an telah menjadikan laki-laki dan wanita sebagai partner dalam
memikul tanggung jawab yang terbesar dalam kehidupan, yaitu tanggung jawab
untuk beramar ma'ruf dan nahi munkar.

Allah SWT berfirman:
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka meryuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zatat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya..." (At-Taubah:
71)

Untuk menerapkan prinsip ini kita dapatkan seorang wanita di masjid
memprotes Amirul Mu'minin Umar Al Faruq ketika berpidato di atas mimbar di
hadapan masyarakat. Maka begitu mendengar, beliau pun berbalik mengikuti
pendapat wanita itu dan Umar berkata dengan lantang, "Wanita itu benar dan
Umar salah.

Rasulullah SAW juga bersabda, "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim."
(HR. Ibnu Majah)

Para ulama sepakat bahwa wanita muslimah juga termasuk di dalam makna hadits
ini, maka wajib bagi wanita untuk mencari ilmu yang dapat meluruskan
aqidahnya dan meluruskan ibadahnya serta menentukan perilakunya dengan tata
cara yang Islami. Baik dalam berpakaian dan yang lainnya dan mengikuti
ketentuan Allah dalam hal yang halal dan yang haram serta hak-hak dan
kewajiban. Sehingga memungkinkan dirinya untuk meningkat dalam ilmu dan
sampai pada tingkatan ijtihad. Suaminya tidak berhak untuk melarangnya dari
mencari ilmu yang wajib baginya, apabila suaminya tidak mampu untuk
mengajarinya atau tidak mau mengajarinya.

Para isteri sahabat dahulu pergi menghadap Rasulullah SAW untuk bertanya
mengenai berbagai persoalan yang mereka hadapi, dan mereka tidak merasa malu
untuk ber-tafaqquh dalam bidang agama.

Shalat berjamaah bukanlah merupakan suatu keharusan bagi kaum wanita
sebagaimana itu dituntut bagi kaum pria. Karena shalat di rumahnya boleh
jadi lebih utama sesuai dengan kondisi dan risalahnya. Akan tetapi tidak
boleh bagi laki-laki untuk melarangnya jika ternyata ia suka shalat
berjamaah di masjid. Nabi SAW bersabda, "Janganlah melarang hamba-hamba
Allah (wanita) ke masjid-masjid Allah." (HR. Muslim)

Diperbolehkan bagi wanita keluar dari rumahnya untuk memenuhi keperluan
suaminya, keperluannya atau keperluan anak-anaknya, baik di kebun atau di
pasar. Sebagaimana dilakukan oleh Asma' binti Abu Bakar, ia pernah berkata,
"Saya pernah memindahkan biji kurma di atas kepala saya dari daerahnya
Zubair (suaminya) yaitu Madinah dalam jarak dua pertiga pos."
Wanita juga diperbolehkan keluar bersama tentara untuk melakukan tugas
pengobatan dan perawatan dan lain sebagainya, yaitu berupa pelayanan yang
sesuai dengan fithrah dan kemampuannya.

Imam Ahmad dan Bukhari meriwayatkan dari Rubayyi' binti Mu'awwidz Al
Anshariyah, ia berkata, "Kita dahulu pernah berperang bersama Rasulullah
SAW, kita memberi minuman kepada kaum dan memberi pelayanan dan
mengembalikan orang-orang yang terbunuh dan terluka ke Madinah."

Imam Ahmad dan Muslim meriwayatkan dari Ummi 'Athiyah, ia berkata, "Saya
berperang bersama Rasulullah SAW sebanyak tujuh peperangan, saya berada di
belakang mereka, untuk membuatkan makanan untuk mereka, mengobati
orang-orang yang terluka dan merawat orang yang sakit."

Inilah aktivitas yang sesuai dengan tabiat wanita dan profesinya, adapun
membawa senjata dan berperang serta memimpin satuan tentara maka itu bukan
profesinya. Kecuali jika kebutuhan memaksa demikian, ketika itu maka ia ikut
serta dengan kaum pria dalam melawan musuh-musuh sesuai dengan kemampuannya.
Seperti yang dilakukan oleh Ummu Sulaim pada perang Hunain yaitu membawa
sabit (pisau). Ketika ditanya oleh suaminya yang bernama Abu Thalhah, maka
ia mengatakan, "Saya mengambil pisau, agar jika ada seorang musyrik
mendekati aku maka akan aku tusuk perutnya."

Ummu 'Imarah pernah teruji dengan ujian yang baik pada perang Uhud, sampai
Nabi SAW memujinya dan juga dalam perang melawan kemurtadan. Ia juga ikut di
berbagai peperangan yang lain, sehingga ketika Musailamah Al Kazzab
terbunuh, ia kembali dengan sepuluh luka dalam tubuhnya.

Jika di suatu masa wanita telah terkungkung jauh dari ilmu pengetahuan, dan
dijauhkan dari kancah kehidupan, dibiarkan secara terus menerus tinggal di
dalam rumah, seakan-akan sepotong perkakas rumah, tidak diajari oleh
suaminya, dan tidak diberi kesempatan untuk belajar sehingga keluar ke
masjid saja dianggap haram, jika gambaran ini menjadi membudaya pada suatu
masa, maka dasarnya adalah kebodohan dan ekstrimitas serta penyimpangan dari
petunjuk Islam dan mengikuti taqlid secara berlebihan dalam ketidak
berkembangan yang tidak diizinkan o

[wanita-muslimah] 32- Adoration (As-Sajdah)

2006-03-16 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Alif. Lám. Mím. 

  2.. (This is) the Revelation of the Book in which there is no doubt,- from 
the Lord of the Worlds. 

  3.. Or do they say, "He has forged it"? Nay, it is the Truth from thy Lord, 
that thou mayest admonish a people to whom no warner has come before thee: in 
order that they may be rightly guided. 

  4.. It is Allah Who has created the heavens and the earth, and all between 
them, in six Days, then He established Himself on the Throne: ye have none, 
besides Him, to protect or intercede (for you): will ye not then receive 
admonition? 

  5.. He directs the affairs from the heavens to the earth: then it ascends 
unto Him, on a Day, the measure of which is a thousand years of your reckoning. 

  6.. Such is He, the Knower of all things, hidden and open, the Exalted (in 
power), the Merciful;- 

  7.. He Who created all things in the best, and He began the creation of man 
from clay, 

  8.. And made his progeny from a quintessence of despised fluid: 

  9.. But He fashioned him in due proportion, and breathed into him of His 
spirit. And He gave you (the faculties of) hearing and sight and understanding: 
little thanks do ye give! 

  10.. And they say: "What! When we lie, hidden and lost, in the earth, shall 
we indeed be in a Creation renewed? Nay, they deny the Meeting with their 
Lord." 

  11.. Say: "The Angel of Death, put in charge of you, will (duly) take your 
souls: then shall ye be brought back to your Lord." 

  12.. If only thou couldst see when the guilty ones will bend low their heads 
before their Lord, (saying:) "Our Lord! We have seen and we have heard: Now 
then send us back (to the world): we will work righteousness: for we do indeed 
(now) believe." 

  13.. If We had so willed, We could certainly have brought every soul its true 
guidance: but the Word from Me will come true, "I will fill Hell with Jinns and 
men all together." 

  14.. "Taste ye then - for ye forgot the Meeting of this Day of yours, and We 
too will forget you - taste ye the Chastisement of Eternity for your (evil) 
deeds!" 

  15.. Only those believe in Our Signs, who, when they are recited to them, 
fall down in adoration, and celebrate the praises of their Lord, nor are they 
(ever) puffed up with pride. 

  16.. They do forsake their beds of sleep, the while they call on their Lord, 
in Fear and Hope: and they spend (in charity) out of the sustenance which We 
have bestowed on them. 

  17.. Now no person knows what delights of the eye are kept hidden (in 
reserve) for them - as a reward for their (good) deeds. 

  18.. Is then the man who believes no better than the man who is rebellious 
and wicked? Not equal are they. 

  19.. For those who believe and do righteous deeds are Gardens as hospitable 
homes, for their (good) deeds. 

  20.. As to those who are rebellious and wicked, their abode will be the Fire: 
every time they wish to get away therefrom, they will be forced thereinto, and 
it will be said to them: "Taste ye the Chastisement of the Fire, the which ye 
were wont to reject as false." 

  21.. And indeed We will make them taste of the Chastisement (of this life) 
before the greater chastisement, in order that they may (repent and) return. 

  22.. And who does more wrong than one to whom are recited the Signs of his 
Lord, and who then turns away therefrom? Verily from those who transgress We 
shall exact (due) Retribution. 

  23.. We did indeed aforetime give the Book to Moses: be not then in doubt of 
its reaching (thee): and We made it a guide to the Children of Israel. 

  24.. And We appointed, from among them, leaders, giving guidance under Our 
command, so long as they persevered with patience and continued to have faith 
in Our Signs. 

  25.. Verily thy Lord will judge between them on the Day of Judgment, in the 
matters wherein they differ (among themselves) 

  26.. Does it not teach them a lesson, how many generations We destroyed 
before them, in whose dwellings they (now) go to and fro? Verily in that are 
Signs: do they not then listen? 

  27.. And do they not see that We do drive rain to parched soil (bare of 
herbage), and produce therewith crops, providing food for their cattle and 
themselves? Have they not the vision? 

  28.. They say: "When will this Decision be, if ye are telling the truth?" 

  29.. Say: "On the Day of Decision, no profit will it be to Unbelievers if 
they (then) believe! Nor will they be granted a respite." 

  30.. So turn away from them, and wait: they too are waiting. 




[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, kelu

[wanita-muslimah] 25. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-15 Terurut Topik Rudyanto Arief
25. Ilmu dan Teknologi

Pandangan Al-Quran tentang ilmu dan teknologi dapat  diketahui
prinsip-prinsipnya  dari  analisis wahyu pertama yang diterima
oleh Nabi Muhammad Saw.

 Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
 menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari
 'alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah.
 Yang mengajar manusia dengan pena, mengajar manusia
 apa yang tidak diketahuinya (QS Al-'Alaq [96]: 1-5).

Iqra' terambil dari akar kata yang  berarti  menghimpun.  Dari
menghimpun  lahir  aneka makna seperti menyampaikan, menelaah,
mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik
teks tertulis maupun tidak.

Wahyu  pertama  itu  tidak  menjelaskan apa yang harus dibaca,
karena Al-Quran menghendaki umatnya membaca  apa  saja  selama
bacaan  tersebut  bismi  Rabbik,  dalam  arti bermanfaat untuk
kemanusiaan.  Iqra'  berarti  bacalah,  telitilah,  dalamilah,
ketahuilah ciri-ciri sesuatu; bacalah alam, tanda-tanda zaman,
sejarah, maupun diri sendiri, yang tertulis maupun yang tidak.
Alhasil,  objek  perintah  iqra'  mencakup segala sesuatu yang
dapat dijangkaunya.

Pengulangan perintah membaca dalam  wahyu  pertama  ini  bukan
sekadar   menunjukkan   bahwa  kecakapan  membaca  tidak  akan
diperoleh  kecuali   mengulang-ulang   bacaan   atau   membaca
hendaknya  dilakukan sampai mencapai batas maksimal kemampuan.
Tetapi hal  itu  untuk  mengisyaratkan  bahwa  mengulang-ulang
bacaan bismi Rabbik (demi Allah] akan menghasilkan pengetahuan
dan wawasan baru, walaupun yang  dibaca  masih  itu-itu  juga.
Demikian pesan yang dikandung Iqra' wa rabbukal akram (Bacalah
dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah).

Selanjutnya, dari wahyu  pertama  Al-Quran  diperoleh  isyarat
bahwa  ada  dua  cara  perolehan  dan pengembangan ilmu, yaitu
Allah mengajar dengan pena yang telah diketahui  manusia  lain
sebelumnya,  dan  mengajar  manusia  (tanpa  pena)  yang belum
diketahuinya. Cara pertama adalah mengajar  dengan  alat  atau
atas  dasar  usaha  manusia.  Cara kedua dengan mengajar tanpa
alat dan  tanpa  usaha  manusia.  Walaupun  berbeda,  keduanya
berasal dari satu sumber, yaitu Allah Swt.

Setiap  pengetahuan  memiliki  subjek  dan  objek. Secara umum
subjek  dituntut  peranannya  untuk  memahami   objek.   Namun
pengalamanilmiah   menunjukkan   bahwa   objek   terkadang
memperkenalkan diri kepada subjek  tanpa  usaha  sang  subjek.
Misalnya  komet  Halley  yang memasuki cakrawala hanya sejenak
setiap 76  tahun.  Pada  kasus  ini,  walaupun  para  astronom
menyiapkan  diri  dengan peralatan mutakhirnya untuk mengamati
dan  mengenalnya,  sesungguhnya  yang  lebih  berperan  adalah
kehadiran komet itu dalam memperkenalkan diri.

Wahyu,  ilham,  intuisi,  firasat  yang diperoleh manusia yang
siap  dan  suci  jiwanya,  atau  apa   yang   diduga   sebagai
"kebetulan"  yang  dialami  oleh  ilmuwan yang tekun, semuanya
tidak lain kecuali bentuk-bentuk pengajaran Allah  yang  dapat
dianalogikan  dengan  kasus  komet  di atas. Itulah pengajaran
tanpa  qalam  yang  ditegaskan  oleh  wahyu  pertama  Al-Quran
tersebut.

ILMU

Kata  ilmu  dengan  berbagai bentuknya terulang 854 kali dalam
Al-Quran. Kata ini  digunakan  dalam  arti  proses  pencapaian
pengetahuan  dan  objek  pengetahuan.  'Ilm  dari  segi bahasa
berarti kejelasan, karena itu segala yang terbentuk dari  akar
katanya  mempunyai  ciri  kejelasan.  Perhatikan misalnya kata
'alam(bendera),'ulmat(bibirsumbing),'a'lam
(gunung-gunung), 'alamat (alamat), dan sebagainya. Ilmu adalah
pengetahuan yang jelas tentang  sesuatu.  Sekalipun  demikian,
kata  ini  berbeda  dengan  'arafa  (mengetahui)'  a'rif (yang
mengetahui), dan ma'rifah (pengetahuan).

Allah Swt. tidak dinamakan a'rif' tetapi 'alim,  yang  berkata
kerja   ya'lam   (Dia   mengetahui),   dan  biasanya  Al-Quran
menggunakan  kata  itu  --untuk  Allah--  dalam  hal-hal  yang
diketahuinya,  walaupun  gaib, tersembunyi, atau dirahasiakan.
Perhatikan objek-objek pengetahuan  berikut  yang  dinisbahkan
kepada  Allah:  ya'lamu ma yusirrun (Allah mengetahui apa yang
mereka rahasiakan), ya'lamu ma fi al-arham  (Allah  mengetahui
sesuatu  yang  berada  di  dalam rahim), ma tahmil kullu untsa
(apa yang  dikandung  oleh  setiap  betina/perempuan),  ma  fi
anfusikum (yang di dalam dirimu), ma fissamawat wa ma fil ardh
(yang ada di langit dan  di  bumi),  khainat  al-'ayun  wa  ma
tukhfiy  ash-shudur (kedipan mata dan yang disembunyikan dalam
dada). Demikian juga 'ilm  yang  disandarkan  kepada  manusia,
semuanya mengandung makna kejelasan.

Dalam   pandangan  Al-Quran,  ilmu  adalah  keistimewaan  yang
menjadikan manusia unggul terhadap makhluk-makhluk  lain  guna
menjalankan  fungsi  kekhalifahan.  Ini  tercermin  dari kisah
kejadian manusia pertama yang dijelaskan Al-Quran  pada  surat
Al-Baqarah (2) 31 dan 32:

 Dan dia (Allah) mengajarkan kepada Adam, nama-nama
 (benda-benda) semuanya. Kemudian Dia mengemukakannya
 kepada para malaikat seraya berfirman,

[wanita-muslimah] Di Balik Keindahan Wanita

2006-03-15 Terurut Topik Rudyanto Arief
Wanita memang lebih identik dengan keindahan. Kaum pria mengagumi banyak hal
tentang wanita. Namun di balik keindahan itu, banyak beban dan derita yang
dialami kaum wanita. Bekerja rangkap: mengurus rumah tangga, bekerja di luar
rumah untuk menopang ekonomi keluarga, dan aktivitas lain yang bias menguras
tenaga dan pikirannya.

Tingkat kesehatan wanita Indonesia disinyalir masih cukup rendah. Emosi,
tekanan fisik dan mental lantaran kondisi ekonomi keluarga yang buruk
semakin membuat kaum wanita menjadi gampang terserang stress dan depresi.
Wanita pun lebih mudah sedih dan kehilangan sesuatu yang dicintainya
ketimbang pria. "semakin besar ikatan emosi wanita terhadap sesuatu, semakin
besar kecenderungannya mengalami depresi," kata Heather A. Turner, professor
ilmu social di University of New Hampshire, Durham.

Secara psikomatematis diakui, wanita memang lebih rentan mengalami depresi,
2,5 kali lebih besar ketimbang pria. Sebabnya antara lain karena tingginya
ikatan emosi mereka terhadap orang lain dan lingkungannya. Seperti
diungkapkan dalam journal of Health and Social Behavior, wanita memang lebih
cepat memainkan perasaanya dan lebih mudah merasa kehilangan terhadap
sesuatu. Apalagi sesuatu itu yang dicintainya.

Wanita yang memiliki pendidikan tinggi pun demikian, meskipun tak tampak
secara kasat mata, karena sepertinya "ditutup-tutupi", atau tertutup oleh
keindahan luar yang nampak anggun?!

Yang terlihat jelas adalah bahwa tingkat kesehatan kaum wanita memang masih
rendah. Menurut Dr. Kartono Muhammad, meski kesadaran akan kesehatan
relative tinggi, secara umum tingkat kesehatan wanita di Indonesia masih
cukup rendah. Mereka yang tampaknya tak memiliki keluhan apa-apa, belum
tentu sehat. "Sulit sekali mengatakan apakah wanita dan ibu Indonesia kini
lebih sehat," kata Kartono.

Secara biologis saja, wanita memang mengalami masalah kesehatan reproduksi,
seperti kehamilan, persalaian, menyusui, dan sejenisnya. Wanita juga rentan
terkena infeksi pada saluran reproduksi. Belum lagi soal tekanan mental
akibat masalah ekonomi yang sulit. Ini jelas bias mempengaruhi kesehatan
kaum wanita.

Dalam soal program keluarga berencana (KB) misalnya, wanita jelas lebih
berat menganggung resiko. Dari data akseptor, peserta KB pria jauh lebih
sedikit disbanding wanita. Cuma sekitar 1,3 persen dari jumlah keseluruhan
akseptor di Indonesia. Sekitar 0,7 persennya melalui Medis Operasi Pria
(MOP) dan 0,6 persennya menggunakan kondom.

Sementara untuk wanita, berbagai jenis alat KB dikembangkan sangat
signifikan. Banyak sekali produk dan merek alat kontrasepsi baru yang
muncul. Malah dikhawatirkan, boleh jadi wanita dijadikan obyek produk-produk
baru itu, menambah tingginya resiko yang akan ditanggung oleh wanita.

Dalam hubungan itulah Ketua BKKBN, Dr. Soemarjati Arjoso, menganjurkan
adanya infored choice dan informed consent. Yang pertama, merupakan hak para
akseptor KB untuk memilih jenis KB yang sesuai bagi dirinya, itu pun
seharusnya berdasarkan kecocokan, baik dari efek sampingnya, maupun
kenyamanan bagi dirinya sendiri.

Persoalan KB ini pun sesungguhnya bukanhanya persoalan kaumibu atau wanita,
tapi juag pasangannya. Suami harus mengetahui jenis KB apa yang digunakan
isterinya sehingga ia pun turut terlibat dan bertanggung jawab. Itulah yang
dimaksud dengan informed consent dimana pasangan suami-isteri menyatakan
peretujuannya untuk pemasangan jenis KB tertentu. Informed consent ini
berlaku juga untuk jenis KB seperti IUD, Medis Operasi Pria (MOP) dan Medis
Operasi Wanita (MOW). Tujuannya adalah aga KB juga merupakan urusan pria.

Namun menurut Dr. Sartono Muhammad, kepentingan dan hak pasien dalam hal KB
kini tak diperhatikan lagi. Makanya ia menyarankan agar saran BKKBN
berkaitan dengan pernyataan persetujuan kedua belah pihak untuk ber-KB
(informed consent) ditiadakan. Hal ini disebabkan adanya kekhawatiran
informed consent itu disalahgunakan.

Justru dalam konteks itulah Dr. Soemarjati Arjoso menegaskan, masalah KB dan
kesehatan wanita memang merupakan tanggung jawab bersama pasangan
suami-isteri. Menurut dia, semua pihak pun harus mengatasi permasalahan ini.

Angka Kematian Ibu

Pada sisi lain, angka kematian ibu (AKI) bersalin masih tinggi. Hal ini
diungkapkan oleh Prof. Gulardi dari Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP).
"Karena itu perhatian perlu ditingkatkan pada persoalan ibu. Kaitannya
sangat erat dengan kependudukan dan kondisi social ekonomi atau kemiskinan
di masyarakat," katanya.

Berdasarkan data yang ada, AKI saat melahirkan di Indonesia masih terbilang
tinggi. Bahkan tertinggi di Asia Tenggara. AKI di Indonesia 8,5 kali lebih
besar ketimbang AKI di Thailand. Pada tahun 2002 misalnya, terdapat angka
AKI dalam proes persalinan 391 per 10.000 ini meningkat dari tahun
sebelumnya. (373 per 10.000).

Kaum wanita juga disinyalir banyak yang menderita anemia (kekurangan darah).
Ada sinyalemen yang menyatakan bahwa kemungkinan sekitar 60 persen wanita
usia wanita produktif di Indonesia mengidap penyakit anemia

[wanita-muslimah] 30- The Romans (Ar-Rüm)

2006-03-15 Terurut Topik Rudyanto Arief

In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
  1.. Alif. Lám. Mím. 

  2.. The Romans have been defeated- 

  3.. In a land close by; but they, (even) after (this) defeat of theirs, will 
soon be victorious- 

  4.. Within a few years. With Allah is the Command, in the past and in the 
Future: on that Day shall the Believers rejoice- 

  5.. With the help of Allah. He gives victory to whom He will, and He is 
Exalted in Might, Most Merciful. 

  6.. (It is) the promise of Allah. Never does Allah fail from His promise: but 
most men know not. 

  7.. They know but the outer (things) in the life of this world: but of the 
Hereafter they are heedless. 

  8.. Do they not reflect in their own minds? Not but in truth and for a term 
appointed, did Allah create the heavens and the earth, and all between them: 
yet are there truly many among men who deny the meeting with their Lord (at the 
Resurrection)! 

  9.. Do they not travel through the earth, and see what was the end of those 
before them? They were superior to them in strength: they tilled the soil and 
populated it in greater numbers than these have done: there came to them their 
messengers with Clear (Signs). (Which they rejected, to their own destruction): 
it was not Allah Who wronged them, but they wronged their own souls. 

  10.. In the long run evil will be the End of those who do evil; for that they 
rejected the Signs of Allah, and held them up to ridicule. 

  11.. It is Allah Who begins the creation; then repeats it; then shall ye be 
brought back to Him. 

  12.. On the Day when the Hour will come, the guilty will be struck dumb with 
despair. 

  13.. No intercessor will they have among their "Partners" and they will 
(themselves) reject their "Partners". 

  14.. On the Day when the Hour will come,- that Day shall (all men) be sorted 
out. 

  15.. Then those who have believed and worked righteous deeds, shall be made 
happy in a Mead of (Delight). 

  16.. And those who have rejected Faith and falsely denied Our Signs and the 
meeting of the Hereafter,- such shall be brought forth to Punishment. 

  17.. So glory be to Allah, when ye reach eventide and when ye rise in the 
morning; 

  18.. Yea, to Him be praise, in the heavens and on earth; and in the late 
afternoon and when the day begins to decline. 

  19.. It is He Who brings out the living from the dead, and brings out the 
dead from the living, and Who gives life to the earth after it is dead: and 
thus shall ye be brought out (from the dead). 

  20.. Among His Signs in this, that He created you from dust; and then,- 
behold, ye are men scattered (far and wide)! 

  21.. And among His Signs is this, that He created for you mates from among 
yourselves, that ye may dwell in tranquillity with them, and He has put love 
and mercy between your (hearts): verily in that are Signs for those who 
reflect. 

  22.. And among His Signs is the creation of the heavens and the earth, and 
the variations in your languages and your colors: verily in that are Signs for 
those who know. 

  23.. And among His Signs is the sleep that ye take by night and by day, and 
the quest that ye (make for livelihood) out of His Bounty: verily in that are 
Signs for those who hearken. 

  24.. And among His Signs, He shows you the lightning, by way both of fear and 
of hope, and He sends down rain from the sky and with it gives life to the 
earth after it is dead: verily in that are Signs for those who are wise. 

  25.. And among His Signs is this, that heaven and earth stand by His Command: 
then when He calls you, by a single call, from the earth, behold, ye 
(straightway) come forth. 

  26.. To Him belongs every being that is in the heavens and on earth: all are 
devoutly obedient to Him. 

  27.. It is He Who begins the creation; then repeats it; and for Him it is 
most easy. To Him belongs the loftiest similitude (we can think of) in the 
heavens and the earth: for He is Exalted in Might, full of wisdom. 

  28.. He does propound to you a similitude from yourselves: do ye have 
partners among those whom your right hands possess, to share as equals in the 
wealth We have bestowed on you? Do ye fear them as ye fear each other? Thus do 
we explain the Signs in detail to a people that understand. 

  29.. Nay, the wrong-doers (merely) follow their own desires, being devoid of 
knowledge. But who will guide those whom Allah leaves astray? To them there 
will be no helpers. 

  30.. So set thou thy face truly to the religion being upright; the nature in 
which Allah has made mankind: no change (there is) in the work (wrought) by 
Allah: that is the true Religion: but most among mankind know not. 

  31.. Turn ye back in repentance to Him, and fear Him: establish regular 
prayers, and be not ye among those who join gods with Allah,- 

  32.. Those who split up their Religion, and become (mere) Sects,- each party 
rejoicing in that which is with itself! 

  33.. When trouble touches men, they cry to t

[wanita-muslimah] 29- The Spider (Al-Ànkabüt)

2006-03-15 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Alif. Lám. Mím. 

  2.. Do men think that they will be left alone on saying, "We believe", and 
that they will not be tested? 

  3.. We did test those before them, and Allah will certainly know those who 
are true from those who are false. 

  4.. Do those who practice evil think that they will outstrip Us? Evil is 
their judgment! 

  5.. For those whose hopes are in the meeting with Allah, the Term (appointed) 
by Allah is surely coming: and He hears and knows (all things). 

  6.. And if any strive (with might and main), they do so for their own souls: 
for Allah is free of all needs from all creation. 

  7.. Those who believe and work righteous deeds,- from them shall We blot out 
all misdeed that they have committed, and We shall reward them according to the 
best of their deeds. 

  8.. We have enjoined on man kindness to parents: but if they (either of them) 
strive (to force) thee to join with Me (in worship) anything of which thou hast 
no knowledge, obey them not. Ye have (all) to return to Me, and I will tell you 
(the truth) of all that ye did. 

  9.. And those who believe and work righteous deeds,- them shall We admit to 
the company of the Righteous. 

  10.. Then there are among men such as say, "We believe in Allah"; but when 
they suffer affliction in (the Cause of) Allah, they treat men's oppression as 
if it were the Wrath of Allah. And if help comes (to thee) from thy Lord, they 
are sure to say, "We have (always) been with you!" Does not Allah know best all 
that is in the hearts of all creation? 

  11.. And Allah most certainly knows those who believe, and as certainly those 
who are Hypocrites. 

  12.. And the Unbelievers say to those who believe: "Follow our path, and we 
will bear (the consequences) of your faults." Never in the least will they bear 
their faults: in fact they are liars! 

  13.. They will bear their own burdens, and (other) burdens along with their 
own, and on the Day of Judgments they will be called to account for their 
falsehoods. 

  14.. We did send Noah to his people, and he tarried among them a thousand 
years less fifty: but the Deluge overwhelmed them while they (persisted in) 
sin. 

  15.. But We saved him and the companions of the Ark, and We made the (Ark) a 
Sign for all peoples! 

  16.. And (We also saved) Abraham: behold, he said to his people, "Serve Allah 
and fear Him: that will be best for you- If ye understand! 

  17.. "For ye do worship idols besides Allah, and ye invent falsehood. The 
things that ye worship besides Allah have no power to give you sustenance: then 
seek ye sustenance from Allah, serve Him, and be grateful to Him: to Him will 
be your return. 

  18.. "And if ye reject (the Message), so did generations before you: and the 
duty of the messenger is only to preach publicly (and clearly)." 

  19.. See they not how Allah originates creation, then repeats it: truly that 
is easy for Allah. 

  20.. Say: "Travel through the earth and see how Allah did originate creation; 
so will Allah produce a later creation: for Allah has power over all things. 

  21.. "He punishes whom He pleases, and He grants Mercy to whom He pleases, 
and towards Him are ye turned. 

  22.. "Not on earth nor in heaven will ye be able (fleeing) to frustrate (His 
Plan), nor have ye, besides Allah, any protector or helper." 

  23.. Those who reject the Signs of Allah and the Meeting with Him (in the 
Hereafter),- it is they who shall despair of My Mercy: it is they who will 
(suffer) a most grievous Chastisement. 

  24.. So naught was the answer of (Abraham's) people except that they said: 
"Slay him or burn him." But Allah did save him from the Fire. Verily in this 
are Signs for people who believe. 

  25.. And he said: "For you, ye have taken (for worship) idols besides Allah, 
out of mutual love and regard between yourselves in this life; but on the Day 
of Judgment ye shall disown each other and curse each other: and your abode 
will be the Fire, and ye shall have none to help." 

  26.. But Lüt believed him. He said: "I will leave home for the sake of my 
Lord: for He is Exalted in Might, and Wise." 

  27.. And We gave (Abraham) Isaac and Jacob, and ordained among his progeny 
Prophethood and Revelation, and We granted him his reward in this life; and he 
will be in the Hereafter of the Righteous. 

  28.. And (remember) Lüt: behold, he said to his people: "Ye do commit 
lewdness, such as no people in Creation (ever) committed before you. 

  29.. "Do ye indeed approach men, and cut off the highway?- and practice 
wickedness (even) in your councils?" But his people gave no answer but this: 
they said: "Bring us the Wrath of Allah if thou tellest the truth." 

  30.. He said: "O my Lord! Help Thou me against people who do mischief!" 

  31.. When Our Messengers came to Abraham with the good news, they said: "We 
are indeed going to destroy the people of this township: for truly they 

[wanita-muslimah] Tim Perumus Ajukan Dua Alternatif Nama RUU APP

2006-03-15 Terurut Topik Rudyanto Arief
Rabu, 15 Maret 2006

JAKARTA -- Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU)
Antipornografi dan Pornoaksi (APP), Chairunnisa, menjelaskan beberapa materi
draf awal sudah ada yang dirumuskan di draf baru. Rumusan baru yang disusun
Tim Perumus (Timus) RUU APP itu terkait judul UU, pasal pelarangan, dan
kriteria pornografi.

Kalau draf lama RUU berjudul Antipornografi dan Pornoaksi, kini muncul dua
alternatif judul. Pertama, judulnya adalah UU tentang Pornografi. Alternatif
kedua berjudul UU tentang Pornografi dan Pornoaksi dengan menghilangkan kata
'anti'.
''Alternatif pertama menghilangkan pornoaksi karena untuk mendefinisikannya
itu sulit, sehingga menuangkan dalam pasal-pasalnya pun akan sulit,'' kata
anggota FPG DPR ini.

Timus, jelasnya, juga menyepakati bab berisi pasal-pasal larangan di draf
awal yang diubah menjadi bab pengaturan. Bab ini lebih mengatur pornografi
itu bagaimana, batasan-batasannya, serta larangannya. Namun, larangan di bab
pengaturan itu tidak seperti di draf awal. Timus sendiri belum menyepakati
redaksional bab pengaturan ini.

Adapun kriteria pornografi, disepakati harus memenuhi tiga unsur, yaitu
unsur eksploitasi seksual, disengaja, dan di muka umum. Kriteria ini
termasuk grafis, baik di media cetak maupun elektronik. Namun, secara
redaksional kriteria ini belum dibahas.

Sementara bab tentang Badan Antipornografi dan Pornoaksi Nasional (BAPPN)
sepakat dihapus karena ada badan lain yang terkait, seperti Badan Sensor
Film. Timus menganggap perlu mengefektifkan badan-badan yang sudah ada,
termasuk peran serta masyarakat.
Sedangkan mengenai sanksi belum dibicarakan karena pembahasan Timus belum
sampai ke bab tersebut. Meskipun ia menegaskan bahwa pasal tentang sanksi
tidak mungkin dihapus. ''Rumusan ini masih akan disampaikan ke pleno Pansus
RUU APP untuk disepakati.''

Ketua Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menegaskan, ketentuan tentang
sanksi dan institusi yang berwenang harus jelas di RUU APP ini. Sebab, kalau
tidak jelas UU itu hanya akan menjadi 'pasal-pasal kertas' belaka. ''UU ini
harus berwibawa dalam implementasinya,'' kata Anas.

Karena menyangkut masa depan karakter bangsa, maka pembahasan dan
penuntasannya tidak boleh ada kompromi terhadap hal-hal yang prinsipil.
''Yang boleh dinegosiasikan adalah hal-hal teknis.''

Ketua Pansus RUU APP, Balkan Kaplale, menjelaskan di hadapan pimpinan umat
Islam se-Sulawesi Selatan, aturan tentang sanksi masih dikompromikan. Namun,
katanya, Menkumham, Hamid Awaluddin, pada 28 Oktober 2005 berjanji di
hadapan Pansus APP akan menyerahkan separuh revisi KUHP ke RUU APP.

Sebab, revisi KUHP yang terdiri atas 747 pasal membutuhkan waktu hingga lima
tahun. Balkan menambahkan, sembilan lembar hasil Timus berisi lima
kesepakatan telah dibagikan ke seluruh anggota Pansus untuk dipelajari.
(vie/hri )



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] AS Harapkan Peran Besar RI

2006-03-15 Terurut Topik Rudyanto Arief
Sejumlah tokoh meminta pemerintah bersikap tegas terhadap AS.

JAKARTA -- Menlu Amerika Serikat (AS), Condoleezza Rice, mengawali kunjungan
di Jakarta, kemarin (14/3). Ia berbicara dengan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono, bertemu Menlu Hassan Wirajuda, dan mengunjungi sebuah madrasah.

''Indonesia telah membuat perubahan besar dalam demokrasi selama beberapa
tahun terakhir,'' kata Rice di Deplu. Menurut dia, bukti nyata perubahan itu
terlihat dari pelaksanaan pemilihan umum langsung yang demokratis dan upaya
membangun hubungan baik dengan Timor Leste.

Masyarakat Indonesia, kata Rice, tampak hidup dalam harmonisasi yang baik
antaragama, ras, dan suku dengan mengedepankan toleransi. Dia berharap agar
kerja sama AS dengan Indonesia dalam berbagai bidang dapat ditingkatkan.
Menurut Rice, Indonesia memiliki peranan yang signifikan bagi negara-negara
di seluruh dunia. Dia mengharapkan peran Indonesia dalam membawa suara Islam
moderat bisa terus ditingkatkan, sehingga dapat memberi sumbangan yang
berharga bagi penyelesaian konflik-konflik di dunia.

Tentang hal itu, Presiden Yudhoyono menegaskan kembali posisi Indonesia
dalam masalah Palestina. Kepada tamunya, Yudhoyono mengatakan Indonesia
konsisten mendukung terbentuknya negara Palestina yang berdaulat, utuh, dan
berdampingan secara damai dengan Israel, sesuai peta jalan damai. Indonesia
juga menyambut hasil pemilu Palestina yang dimenangkan Hamas.

Dalam perbincangan di Kantor Presiden, Yudhoyono antara lain didampingi
Menko Polkumkam, Widodo AS; Menko Kesra, Aburizal Bakrie; Menlu, Hassan
Wirajuda; Menkeu, Sri Mulyani; Menteri Perdagangan, Mari E Pangestu; dan
Menkes, Siti Fadillah Supari.

Yudhoyono juga mengangkat masalah dialog Islam dan Barat. ''Presiden
menekankan bahwa perlu selalu dibangun jembatan antara Islam dan Barat,''
ujar Juru Bicara Presiden, Dino Patti Djalal, usai pertemuan tersebut.
Berkaitan dengan hal itu, Presiden menyambut baik pernyataan Pemerintah AS
yang kritis terhadap penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW. Sikap semacam itu
perlu, sehingga garis antara Islam dan Barat itu tidak menganga.

Pada pertemuan itu, Rice pun menyampaikan penghargaan atas kesepakatan damai
Aceh. Dia menilai kesepakatan itu sebagai hasil perdamaian besar di dunia.
Namun, menurut Dino, pembicaraan selama satu jam itu sama sekali tidak
menyentuh masalah Freeport, Hambali, dan pandemi flu burung.

Dalam konferensi pers bersama Hassan Wirajuda di Pejambon, Rice menyatakan
sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang militer dengan Indonesia.
''Termasuk IMET,'' katanya. IMET adalah program pelatihan dan pendidikan
militer internasional di AS.

Rice menilai lompatan besar Indonesia dalam demokrasi dan reformasi juga
menyentuh militer. AS, kata dia, percaya bahwa reformasi di tubuh TNI
merupakan hal yang baik, sehingga AS dapat memperoleh dampak positif dengan
menjalin kerja sama dengan TNI.

Sementara itu di Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur, beberapa tokoh
seperti Amien Rais, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Jenderal (pur) Wiranto,
serta KH Hasyim Muzadi, meminta Pemerintah Indonesia bersikap tegas terhadap
Amerika. ''Naluri Amerika untuk mengintervensi dunia terlalu besar kata
Wiranto.

Latar
*Kunjungan Rice tampaknya dilatarbelakangi keinginan AS untuk menunjukkan
perhatian mereka terhadap negara-negara berpenduduk Muslim.
*pengamanan Rice tergolong ekstra ketat, melibatkan 1.000 aparat polisi, 12
agen rahasia AS, dan enam marinir bersenjata. Ketatnya pengamanan sempat
memicu insiden dengan wartawan.
(osa/lan/aji )



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] 28- Narration (Al-Qasas)

2006-03-15 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Tá. Sín. Mím. 

  2.. These are Verses of the Book that makes (things) clear. 

  3.. We rehearse to thee some of the story of Moses and Pharaoh in Truth, for 
people who believe. 

  4.. Truly Pharaoh elated himself in the land and divided its people into 
sections, depressing a group among them: their sons he slew, but he kept alive 
their females: for he was indeed an evil- doer. 

  5.. And We wished to be Gracious to those who were being depressed in the 
land, to make them leaders (in faith) and make them heirs, 

  6.. To establish a firm place for them in the land, and to show Pharaoh, 
Hámán and their hosts, what they were dreading from them. 

  7.. So We sent this inspiration to the mother of Moses: "Suckle (thy child), 
but when thou hast fears about him, cast him into the river, but fear not nor 
grieve: for We shall restore him to thee, and We shall make him one of Our 
messengers." 

  8.. Then the people of Pharaoh picked him up (from the river): (It was 
intended) that (Moses) should be to them an adversary and a cause of sorrow: 
for Pharaoh and Hámán and (all) their hosts were men of sin. 

  9.. The wife of Pharaoh said: "(Here is) joy of the eye, for me and for thee: 
slay him not. It may be that he will be use to us, or we may adopt him as a 
son." And they perceived not (what they were doing)! 

  10.. And the heart of the mother of Moses became void: she was going almost 
to disclose his (case), had We not strengthened her heart (with faith), so that 
she might remain a (firm) believer. 

  11.. And she said to the sister of (Moses), "Trace him" So she (the sister) 
watched him from a distance and they perceived not. 

  12.. And We ordained that he refused suck at first, until (his sister came up 
and) said: "Shall I point out to you the people of a house that will nourish 
and bring him up for you and take care of him?" 

  13.. Thus did We restore him to his mother, that her eye might be comforted, 
that she might not grieve, and that she might know that the promise of Allah is 
true: but most of them do not know. 

  14.. When he reached full age, and was firmly established (in life), We 
bestowed on him wisdom and knowledge: for thus do We reward those who do good. 

  15.. And he entered the City at a time when its people were not watching: and 
he found there two men fighting,- one of his own people, and the other, of his 
foes. Now the man of his own people appealed to him against his foe, and Moses 
struck him with his fist and killed him. He said: "This is a work of Satan: for 
he is an enemy that manifestly misleads!" 

  16.. He prayed: "O my Lord! I have indeed wronged my soul! Do Thou then 
forgive me!" So (Allah) forgave him: for He is the Oft-Forgiving, Most 
Merciful. 

  17.. He said: "O my Lord! For that Thou hast bestowed Thy Grace on me, never 
shall I be a help to those who sin!" 

  18.. In the morning he was in the city, fearful and vigilant, when behold, 
the man who had, the day before, sought his help called aloud for his help 
(again). Moses said to him: "Thou art truly, one erring manifestly!" 

  19.. Then, when he was about to lay his hand on their enemy, the man said: "O 
Moses! Is it thy intention to slay me as thou slewest a man yesterday? Thou 
only desire to become a tyrant in the land, and not to be one who sets things 
right!" 

  20.. And there came a man, running, from the furthest end of the City. He 
said: "O Moses! the Chiefs are taking counsel together about thee, to slay 
thee: so get thee away, for I do give thee sincere advice." 

  21.. He therefore got away therefrom, looking about, in a state of fear. He 
prayed "O my Lord! save me from people given to wrong-doing." 

  22.. Then, when he turned his face towards (the land of) Madyan, he said: "I 
do hope that my Lord will show me the smooth and straight Path." 

  23.. And when he arrived at the watering (place) in Madyan, he found there a 
group of men watering (their flocks), and besides them he found two women who 
were keeping back (their flocks). He said: "What is the matter with you?" They 
said: "We cannot water (our flocks) until the shepherds take back (their 
flocks): and our father is a very old man." 

  24.. So he watered (their flocks) for them; then he turned back to the shade, 
and said: "O my Lord! truly am I in (desperate) need of any good that Thou dost 
send me!" 

  25.. Afterwards one of the (damsels) came (back) to him, walking bashfully. 
She said: "My father invites thee that he may reward thee for having watered 
(our flocks) for us." So when he came to him and narrated the story, he said: 
"Fear thou not: (well) hast thou escaped from unjust people." 

  26.. Said one of the (damsels): "O my (dear) father! engage him on wages: 
truly the best of men for thee to employ is the (man) who is strong and 
trusty" 

  27.. He said: "I intend to wed one of these my daughters to thee, on 
condition that

[wanita-muslimah] 24. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-15 Terurut Topik Rudyanto Arief
24. Politik

Kata politik pada mulanya terambil dari bahasa Yunani dan atau
Latin  politicos  atau  politõcus  yang  berarti  relating  to
citizen. Keduanya berasal dari kata polis yang berarti kota.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata politik  sebagai
"segala   urusan   dan   tindakan   (kebijakan,   siasat,  dan
sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap  negara
lain."  Juga  dalam  arti  "kebijakan,  cara  bertindak (dalam
menghadapi atau menangani satu masalah)."

Dalam kamus-kamus bahasa Arab modern,  kata  politik  biasanya
diterjemahkan dengan kata siyasah. Kata ini terambil dari akar
kata   sasa-yasusuyangbiasadiartikanmengemudi,
mengendalikan,  mengatur,  dan sebagainya. Dari akar kata yang
sama ditemukan kata sus yang berarti penuh kuman,  kutu,  atau
rusak.

Dalam  Al-Quran  tidak ditemukan kata yang terbentuk dari akar
kata sasa-yasusu, namun ini bukan berarti bahwa Al-Quran tidak
menguraikan soal politik.

Sekian  banyak ulama Al-Quran yang menyusun karya ilmiah dalam
bidang politik dengan menggunakan  Al-Quran  dan  sunnah  Nabi
sebagai  rujukan.  Bahkan  Ibnu  Taimiyah  (1263-1328) menamai
salah satu karya  ilmiahnya  dengan  As-siyasah  Asy-Syar'iyah
(Politik Keagamaan).

Uraian   Al-Quran   tentang   politik  secara  sepintas  dapat
ditemukan pada ayat-ayat yang berakar kata hukm. Kata ini pada
mulanya   berarti  "menghalangi  atau  melarang  dalam  rangka
perbaikan". Dari akar kata yang  sama  terbentuk  kata  hikmah
yang  pada  mulanya  berarti kendali. Makna ini sejalan dengan
asal  makna  kata  sasa-yasusu-sais  siyasat,   yang   berarti
mengemudi, mengendalikan, pengendali, dan cara pengendalian.

Hukm  dalam  bahasa Arab tidak selalu sama artinya dengan kata
"hukum" dalam bahasa  Indonesia  yang  oleh  kamus  dinyatakan
antara  lain  berarti  "putusan".  Dalam  bahasa Arab kata ini
berbentuk kata jadian, yang bisa  mengandung  berbagai  makna,
bukan  hanya  bisa  digunakan  dalam  arti "pelaku hukum" atau
diperlakukan atasnya  hukum,  tetapi  juga  ia  dapat  berarti
perbuatan  dan  sifat.  Sebagai  "perbuatan" kata hukm berarti
membuat atau  menjalankan  putusan,  dan  sebagai  sifat  yang
menunjuk  kepada  sesuatu  yang diputuskan. Kata tersebut jika
dipahami sebagai "membuat atau  menjalankan  keputusan",  maka
tentu   pembuatan   dan  upaya  menjalankan  itu,  baru  dapat
tergambar jika ada sekelompok yang terhadapnya  berlaku  hukum
tersebut. Ini menghasilkan upaya politik.

Kata  siyasat sebagaimana dikemukakan di atas diartikan dengan
politik dan juga sebagaimana terbaca, sama dengan kata hikmat.

Di sisi lain terdapat persamaan makna antara  pengertian  kata
hikmat dan politik. Sementara ulama mengartikan hikmat sebagai
kebijaksanaan, atau kemampuan menangani satu masalah  sehingga
mendatangkan  manfaat  atau  menghindarkan mudarat. Pengertian
ini sejalan dengan makna kedua yang  dikemukakan  Kamus  Besar
Bahasa  Indonesia tentang arti politik, sebagaimana dikutip di
atas.

Dalam  Al-Quran  ditemukan  dua  puluh   kali   kata   hikmah,
kesemuanya  dalam  konteks  pujian.  Salah  satu  di antaranya
adalah surat Al-Baqarah (2): 269:

 Siapa yang dianugerahi hikmah, maka dia telah
 dianugerahi kebajikan yang banyak.

WAWASAN POLITIK DALAM AL-QURAN

Dalam Al-Quran ditemukan sekian  banyak  ayat  yang  berbicara
tentang   hukm   (Arab).   Pengamatan   sepintas,  boleh  jadi
mengantarkan orang yang berkata, bahwa ada ayat Al-Quran  yang
secara  tegas mengkhususkannya hanya kepada dan bersumber dari
Allah yakni ayat yang menyatakan,

 Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah (QS Al-An'am
 [6]: 57)

Kelompok Khawarij yang tidak menyetujui kebiiaksanaan Khalifah
keempat  Ali  bin  Abi  Thalib  pernah  mengangkat slogan yang
bunyinya sama dengan redaksi penggalan ayat  tersebut,  tetapi
ditanggapi oleh Ali r.a. dengan berkata,

 Kalimat yang benar, tetapi yang dimaksudkan adalah
 batil.

Memang  ada  empat  ayat  Al-Quran  yang  menggunakan  redaksi
tersebut, tetapi ada dua hal yang  harus  digarisbawahi  dalam
hubungan ini.

Pertama,   keempat  ayat  yang  menggunakan  redaksi  tersebut
dikemukakan  dalam  konteks  tertentu.  Perhatikan   ayat-ayat
berikut:

 Katakanlah, "Sesungguhnya aku dilarang menyembah
 apa-apa yang kamu sembah selain Allah". Katakanlah,
 "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu. Sungguh
 tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah
 (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat
 petunjuk". Katakanlah, "Sesungguhnya aku berada di
 atas bukti yang nyata (Al-Quran). Bukanlah wewenangku
 untuk menurunkan azab yang kamu tuntut disegerakan
 kedatangannya. Menetapkan hukum hanyalah hak Allah.
 Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi
 Keputusan yang baik" (QS Al-An'am [6]: 56-57).

Ayat  ini seperti terbaca berbicara dalam konteks ibadah serta
keputusan  menjatuhkan  sanksi  hukum  yang  berkaitan  dengan
wewenang Allah.

Dalam  surat  Yusuf  (12):  40, 

[wanita-muslimah] Rice Puji Indonesia Contoh Demokrasi dan Toleransi Beragama

2006-03-15 Terurut Topik Rudyanto Arief
Rabu, 15 Maret 2006
Menteri Luar Negeri AS, Condoleeza Rice, sempat memuji-muji Indonesia.
Katanya, Indonesia adalah kawan seperjuangan. Indonesia juga contoh
demokrasi. Ada apa?


Hidayatullah.com--Dalam kunjungannya ke Indoensia, Menteri Luar Negeri
Amerika Serikat (AS), Condoleeza Rice, sempat memuji-muji, katanya,
mengatakan bahwa  Indonesia dipandang sebagai kawan dan rekan seperjuangan
Amerika.
Rice juga menyatakan bahwa Indonesia merupakan contoh kehidupan demokrasi
dan toleransi beragama. Menurut Rice, Amerika Serikat memandang semakin
menguatnya TNI sebagai bagian dari upaya untuk mengimbangi pengaruh Cina
yang semakin meluas.

AS juga  ingin menggunakan Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas
penduduk Muslim terbesar di dunia, sebagai saluran informasi bagi warga
Muslim di Timur Tengah.

Pernyataan Rice itu disampaikan dalam sebuah jumpa pers setelah pertemuan
dengan Menlu Hassan Wirayuda.
Rice mengatakan, masih banyak yang harus dikerjakan dalam upaya mencegah
perluasan penggunaan senjata, upaya melawan terorisme serta penegakkan
demokrasi dan toleransi.

Rice dijadwalkan akan menyampaikan pidato tentang kebijakan luar negeri
Amerika di Indonesia hari ini sebelum terbang menuju Australia.

"Saya pikir, Indonesia adalah negara yang memberikan inspirasi kepada dunia
yang sedang berjuang menyatukan perbedaan," kata Rice.

Menurut dia, kerukunan umat beragama, suku, dan ras mendukung proses
pendewasaan demokrasi itu.
"Kami mengagumi proses demokrasi di sini. Karena itu, kami ingin menjadi
partner masyarakat Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Amerika ingin menjadi partner Indonesia
dalam hubungan bilateral. Misalnya, hubungan antara militer, pemberantasan
teroris, dan peningkatan pendidikan serta kebudayaan.
"Kami ingin meningkatkan kerja sama pendidikan dan kebudayaan untuk pemuda
dan mahasiswa," katanya.

Disambut Demo
Hari kedua kedatangan wanita kelahiran Birmingham, Alabama, terus disambut
unjukrasa dari berbagai komponen masyarakat. Di Medan, Solo dan Yogyakarta,
Rice didemo kalangan mahasiswa dan  aktivis islam.
Beragam tuntutan tentang Rice, aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
misalnya, menilai kedatangan Menlu AS itu sebagai agenda tersembunyi.
Semantara kalangan mahasiswa menilai, kedatangannya itu justru dicurigai
akan melakukan 'pencaplokan' terhadap berbagai aset-aset strategis
Indonesia. Apalagi, beberapa hari lalu, sebuah perusahaan AS, ExxonMobile
menang tender.
Sebelumnya, Selasa kemarin, sekitar 600 lebih elemen umat Islam yang
tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) juga menyambut kedatangan Condoleeza
Rice dengan unjukrasa.

Forum Umat Islam (FUI) yang merupakan gabungan dari sekitar 30 lebih ormas
Islam itu melakukan demontrasi di depan gedung Kantor Kedubes AS, di Jalan
Medan Merdeka Selatan dan menyampaikan orasi menolak kehadiran Menlu AS
tersebut. (abcn/hid/cha)



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Serangan Israel ke Penjara Palestina Dikecam, AS dan Inggris Terlibat

2006-03-15 Terurut Topik Rudyanto Arief
15 Mar 2006 
Organisasi pemantau hak asasi manusia Amnesty
International, Sekjen PBB Kofi Annan dan Sekjen Liga
Arab Amr Moussa, mengecam serangan dan pengepungan
yang dilakukan oleh Israel ke penjara Areha yang
terletak di kota Jericho, Tepi Barat, Selasa (14/3).

Amnesty International dalam pernyataan yang dimuat di
situs resminya menyatakan, otoritas Israel bertanggung
jawab atas keselamatan para tahanan warga Palestina
dan staf penjara, setelah melakukan serangan dan
pengepungan itu. Amnesty International juga menyerukan
kembali desakannya agar Israel menghentikan politik
pembunuhannya dan penggunaan kekuataan senjata.

Desakan agar Israel menghentikan tindak kekerasannya
di Jalur Gaza juga disampaikan oleh Sekjen Kofi Annan.
Melalui juru bicaranya Stephane Dujarric, Annan
menyatakan "keprihatinannya yang mendalam" atas
tewasnya sejumlah aparat kepolisian Palestina dan
penculikan sejumlah aparat internasional.

Seperti diberitakan, pendudukan Israel pada Selasa
kemarin menyerang dan mengepung penjara Areha di
Jericho, Tepi Barat, untuk menangkap salah satu
pemimpin Front for the Liberation of Palestine (PFLP)
Ahmad Saadat, yang ditahan di penjara itu karena
dituduh menjadi otak pembunuhan menteri pariwisata
Israel, Rehavam Zeevi pada tahun 2001. Saadat ditahan
di bawah pengawasan AS dan Inggris sejak 2002.

Dalam serangannya kemarin, pasukan Israel mengepung
penjara Areha dengan tank-tank dan menembakkan
sejumlah misil agar Saadat menyerah. Saadat dan enam
orang rekan seperjuangannya akhirnya memang menyerah.
Sumber di kemiliteran Israel mengungkapkan, selain
Saadat yang menjadi target utama mereka, sekitar 150
tahanan Palestina juga menyerah. Pada kesempatan itu,
pasukan Israel ikut menciduk Fuad Shobaki, tahanan
Palestina yang dituduh menyelundukan senjata 'ilegal'
ke Palestian beberapa tahun yang lalu.

Menteri keamanan publik Israel, Gideon Ezra
membenarkan bahwa aksi serangan dan pengepungan ke
penjara Areha adalah sebuah misi khusus untuk
menangkap Ahmad Saadat dan empat pejuang Front for the
Liberation of Palestine (PFLP) lainnya, setelah
seminggu sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas
menyatakan akan membebaskan Saadat.

Dalam aksi kekerasan Israel kemarin, dua aparat
keamanan Palestina tewas dan 23 orang lainnya
mengalami luka-luka.

AS dan Inggris Terlibat

Amnesty International, Liga Arab dan Organisasi
Konferensi Islam menuding AS dan Inggris ikut berperan
dalam aksi serangan Israel ke penjara Areha kemarin.
"Jelas, ada semacam kordinasi. Penarikan anggota
pemantau dari AS dan Inggris menimbulkan tanda tanya,"
kata Sekjen Liga Arab Amr Musa pada stasiun televisi
Aljazeera.

Sebelum penyerangan, para pemantau dari AS dan Inggris
yang berada di penjara Areha tempat Saadat ditahan,
memang diminta keluar.

OKI mengingatkan AS dan Inggris, bahwa serangan
semacam ini hanya akan memperluas eskalasi 'kekerasan
dan ekstrimisme' di seluruh dunia.
"Pemerintah Inggris dan AS bertanggung jawab secara
langsung dan serius atas apa yang terjadi di penjara
itu dan akan disusul dengan kekerasan lainnya," kata
OKI dalam pernyataan resminya.

Sementara itu, Menlu Inggris Jack Straw berdalih, para
pemantau ditarik keluar dari penjara karena mereka
menghadapi 'ancaman yang makin meningkat atas
keselamatan mereka' dan pemerintah Palestina tidak
bisa memenuhi kewajibannya untuk melindungi mereka.

Alasan yang sama juga diungkapkan juru bicara
departemen luar negeri AS Sean McCormack dalam
kunjungannya di Jakarta mendampingi Menlu AS
Condoleezza Rice. "Para pemantau ditarik keluar karena
alasan keselamatan mereka. Pemerintah Palestina
berulangkali mendapatkan informasi tentang hal ini,"
kata McCormack. Meski demikian, ia menolak memberikan
penjelasan mengapa penarikan para pemantau dilakukan
hanya beberapa menit sebelum serangan Israel dilakukan
ke penjara itu.

"Tanya pihak Israel," kata McCormack pendek.
(ln/iol/aljz)



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] 27- The Ants (An-Naml)

2006-03-15 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. These are verses of the Qurán,-a book that makes (things) clear; 

  2.. A Guide: and Glad Tidings for the believers,- 

  3.. Those who establish regular prayers and give Zakat, and also have sure 
faith in the hereafter. 

  4.. As to those who believe not in the Hereafter, We have made their deeds 
pleasing in their eyes; and so they wander about blindly. 

  5.. Such are they for whom a grievous Chastisement is (waiting); and in the 
Hereafter theirs will be the greatest loss. 

  6.. As to thee, thou receivest the Qurán from One All-Wise, All-Knowing. 

  7.. Behold! Moses said to his family: "I perceive a fire; soon will I bring 
you from there some information, or I will bring you a burning brand (to light 
our fuel), that ye may warn yourselves. 

  8.. But when he came to the (fire), a voice was heard: "Blessed are those in 
the fire and those around: and Glory to Allah, the Lord of the Worlds. 

  9.. "O Moses! Verily, I am Allah, the Exalted in Might, the Wise! ... 

  10.. "Now do thou throw thy rod!" But when he saw it moving (of its own 
accord) as if it had been a snake, he turned back in retreat, and retraced not 
his steps: "O Moses!" (it was said), "Fear not: truly, in My presence, those 
called as messengers have no fear,- 

  11.. "But if any have done wrong and have thereafter substituted good to take 
the place of evil, truly, I am Oft-Forgiving, Most Merciful. 

  12.. "Now put thy hand into thy bosom, and it will come forth white without 
stain (or harm): (these are) among the nine Signs (thou wilt take) to Pharaoh 
and his people: for they are a people rebellious in transgression." 

  13.. But when Our Signs came to them, visibly, they said: "This is sorcery 
manifest!" 

  14.. And they denied them, though their souls acknowledge them wrongfully and 
out of pride: so see what was the end of those who acted corruptly! 

  15.. We gave knowledge to David and Solomon: And they both said: "Praise be 
to Allah, Who has favored us above many of His servants who believe!" 

  16.. And Solomon was David's heir. He said: "O ye people! We have been taught 
the speech of birds, and we have been given of every thing: this is indeed 
Grace manifest (from Allah.)" 

  17.. And before Solomon were marshaled his hosts,- of Jinns and men and 
birds, and they were all kept in order and ranks. 

  18.. At length, when they came to a valley of ants, one of the ants said: "O 
ye ants, get into your habitations, lest Solomon and his hosts crush you (under 
foot) without knowing it." 

  19.. So he smiled, amused at her speech; and he said: "O my Lord! So order me 
that I may be grateful for Thy favors, which Thou hast bestowed on me and on my 
parents, and that I may work the righteousness that will please Thee: and admit 
me, by Thy Grace, to the ranks of Thy Righteous Servants." 

  20.. And he took a muster of the Birds; and he said: "Why is it I see not the 
Hoopoe? Or is he among the absentees? 

  21.. "I will certainly punish him with a severe punishment, or execute him, 
unless he bring me a clear reason (for absence)." 

  22.. But the Hoopoe tarried not far: he (came up and) said: "I have compassed 
which thou hast not compassed, and I have come to thee from Sabá with tidings 
true. 

  23.. "I found (there) a woman ruling over them and provided with every 
requisite; and she has a magnificent throne. 

  24.. "I found her and her people worshipping the sun besides Allah. Satan has 
made their deeds seem pleasing in their eyes, and has kept them away from the 
Path,- so they receive no guidance,- 

  25.. "So that they worship not Allah, Who brings forth what is hidden in the 
heavens and the earth, and knows what ye hide and what ye reveal. 

  26.. "Allah!- there is no god but He!- Lord of the Throne Supreme!" 

  27.. (Solomon) said: "Soon shall we see whether thou hast told the truth or 
lied! 

  28.. "Go thou, with this letter of mine, and deliver it to them: then draw 
back from them, and (wait to) see what answer they return"... 

  29.. (The Queen) said: "Ye chiefs! here is delivered to me - a letter worthy 
of respect. 

  30.. "It is from Solomon, and is (as follows): 'In the name of Allah, Most 
Gracious, Most Merciful: 

  31.. " 'Be ye not arrogant against me, but come to me in submission (to the 
true Religion).' " 

  32.. She said: "Ye chiefs! advise me in (this) my affair: no affair have I 
decided except in your presence." 

  33.. They said: "We are endued with strength, and given to vehement war: but 
the command is with thee; so consider what thou wilt command." 

  34.. She said: "Kings, when they enter a country, despoil it, and make the 
noblest of its people its meanest thus do they behave. 

  35.. "But I am going to send him a present, and (wait) to see with what 
(answer) return (my) ambassadors." 

  36.. Now when (the embassy) came to Solomon, he said: "Will ye give me 
abundance in wealth? But that wh

[wanita-muslimah] Meramal Kehancuran Negeri-Negeri Muslim

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
Daftar negara yang akan hancur kini beredar. Negeri-negeri Muslim menjadi
sebagian besar. Termasuk Indonesia.

Media, di banyak waktu sering kali menjadi prediksi tentang apa yang mungkin
terjadi di masa nanti. Bahkan, bisa jadi, media berubah fungsi sebagai
petunjuk praktis pelaksanaan sebuah kebijakan pemerintahan tertentu. Dan
dunia, sudah membuktikan kesaktian sebuah media.

Beberapa tahun lalu, sebuah artikel tak terlalu panjang ditulis oleh Samuel
P. Huntington di Foreign Affairs. Artikel tersebut berjudul Clash of
Civilization and the Remaking of World Order. Ya, pada mulanya teori
Huntington hanya sebuah makalah di salah satu terbitan Foreign Affairs,
sebuah jurnal yang berbase camp di New York, berdiri sejak 1920 dan makin
berpengaruh hingga saat ini. Saking berpengaruhnya, tak kurang 11 Menteri
Luar Negeri Amerika pernah menulis artikel di Foreign Affairs. Ini
menunjukkan, betapa pentingnya jurnal yang satu ini dalam strategi dan
kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah Amerika.

Kini, hampir seluruh dunia merasakan hasil dari teori yang disusun oleh
Huntington dalam Clash of Civilization. Terlebih dunia Islam, yang
ditempatkan Samuel P. Huntington sebagai ancaman terbesar bagi kelangsungan
sistem demokrasi.

Jauh sebelum mengorbitkan Clash of Civilization sebagai teori yang
dipraktikkan oleh pemerintahan Amerika, Foreign Affairs telah memuat sebuah
artikel dari seorang penulis bernama George F. Keenan yang berjudul Long
Telegram. Dalam tulisan ini disusun sebuah doktrin yang kelak lebih dikenal
dengan doctrine of containment, sebuah teori yang melahirkan strategi Perang
Dingin yang dijalankan oleh Amerika Serikat saat berhadapan dengan Uni
Soviet.

Setelah Foreign Affairs dengan George F. Keenan dan Samuel P. Huntington,
media Amerika lainnya, Foreign Affairs membuat kejutan baru yang
menyesakkan. Foreign Affairs adalah sebuah media yang diset untuk melakukan
studi dengan tujuan mengamankan dan melindungi kepentingan nasional dan
keamanan nasional, untuk Amerika tentunya. Awal Agustus lalu Foreign Affairs
bekerjasama dengan sebuah lembaga studi bernama Fund for Peace, menerbitkan
sebuah hasil studi tentang prediksi negara-negara yang gagal. Tak hanya
gagal, hasil studi tersebut juga menyebutkan negara-negara yang terdaftar
bisa jadi runtuh dan bubar. Dan, sebagian besar dari daftar tersebut
bertengger nama-nama negeri Muslim.

Studi Foreign Affairs dan Fun for Peace tersebut menggunakan data dari Bank
Dunia dan juga CIA yang telah terlebih dulu menyusun daftar peringkat yang
sama. Bank Dunia telah menyusun daftar 40 negara dengan incom terkecil di
dunia. Sedangkan CIA menyusun daftar 20 negara yang di ambang pecah.
Sementara Departemen Pembangunan Internasional Inggris mempunyai 46
negara-negara yang kritis. Sedang dalam daftar ini, Foreign Affairs
memasukkan 60 nama negara dalam daftar negara-negara yang gagal. Bahkan
beberapa di antaranya di ujung tanduk. Padahal, jumlah negara yang tercatat
dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa berjumlah 194 negara. Itu berarti, hampir
sepertiga negara-negara di dunia diramalkan hancur berkeping tak tentu arah.
Foreign Affairs membaginya dalam tiga kategori berdasarkan warna. Kategori
pertama berwarna merah menunjukkan negara-negara yang berada dalam posisi
kritis. Negera pertama yang diramalkan hancur adalah Pantai Gading (Ivory
Coast). Negara yang terletak di Afrika Barat dan berbatasan dengan Liberia,
Guinea, Mali, Burkina Faso dan Ghana disebutkan hancur lebur di berbagai
aspek. Baik ekonomi, politik, kerusuhan massal yang berkepanjangan, dan 100%
membutuhkan intervensi negara asing untuk menyelesaikan masalahnya. Dan
tentu saja, yang merasa paling berhak adalah Amerika.

Di urutan kedua ada Republik Demokrasi Rakyat Congo. Dan di urutan ketiga
ada negeri Islam, Sudan, diprediksi runtuh. Sudan adalah negara terbesar di
benua Afrika. Berbatasan dengan Mesir di Utara, Eriteria dan Ethiopia di
Timur, Kenya dan Uganda di Tenggara, Congo dan Republik Afrika Tengah di
Barat Daya, serta Chad dan Libya di Barat Laut. Sudan sering juga disebut
bagian dari Timur Tengah karena negara yang beribukota Khourtum ini sebagian
besar penduduknya adalah Muslim. Negara yang merdeka dari Inggris tahun 1956
ini menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa resmi dan mata uang Dinar sebagai
alat tukar. Disebutkan, satu dari sekian penyebab runtuhnya Sudan adalah
konflik sipil di Darfur dan terus merosotnya tingkat kesejahteraan sosial.

Irak menduduki peringkat keempat sebagai negara yang terancam. Terlebih lagi
setelah penyerangan Amerika terjadi perang saudara yang masih terus
berlanjut hingga sekarang. Baik antara Syiah dan Sunni maupun antara
kelompok mujahidin dan pasukan yang pro pendudukan Amerika. Meski kaya
dengan potensi minyak, jika situasi politik dalam negeri Irak tak mampu
dikendalikan, negeri 1001 malam ini akan jatuh ke dasar jurang. Dan, perlu
digarisbawahi, pihak yang diuntungkan adalah negara-negara donor yang kelak
menguras habis potensi alam Irak. Dan Amerika, bisa 

[wanita-muslimah] 23. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
23. Ekonomi

Masalah-masalah pokok  ekonomi  menurut  para  pakar  mencakup
antara 1ain:

a. Jenis dan jasa yang diproduksi serta sistemnya.
b. Sistem distribusi (untuk siapa barang jasa itu).
c. Efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi.
d. Inflasi, resesi, dan depresi.
e. Dan lain-lain.

Melihat luasnya ruang lingkup ekonomi, maka  boleh  jadi  kita
dapat  menyederhanakan  kajian  tulisan  ini, dengan mengambil
alih pandangan sekian pakar yang mendefinisikan  ilmu  ekonomi
sebagai  "ilmu  mengenai  perilaku  manusia  yang  berhubungan
dengan kegiatan mendapatkan uang dan membelanjakannya".

Pendorong bagi kegiatan itu  adalah  kebutuhan  dan  keinginan
manusia  yang  tidak  mungkin  diperoleh secara mandiri. Untuk
memenuhinya manusia terpaksa melakukan kerja sama, dan  sering
kali  juga  terpaksa harus mengorbankan sebagian keinginannya,
atau  mengantarnya  menetapkan   prioritas   dalam   melakukan
pilihan.

Namun  ada juga manusia yang sukar mengendalikan keinginannya,
sehingga ia terdorong untuk menganiaya, baik  terhadap  sesama
manusia   maupun  makhluk  lain.  Dari  sini  amat  diperlukan
peraturan serta etika yang mengatur kegiatan ekonomi.

Peraturan dan etika itulah yang membedakan antara ekonomi yang
dianjurkan Al-Quran dengan ekonomi lainnya.

Harus  diakui  bahwa Al-Quran tidak menyajikan rincian, tetapi
hanya mengamanatkan  nilai-nilai  (prinsip-prinsip)-nya  saja.
Sunnah   Nabi   dan   analisis   para  ulama  dan  cendekiawan
mengemukakansebagiandaririnciandalamrangka
operasionalisasinya.

UANG DALAM PANDANGAN AL-QURAN

Terlebih  dahulu  perlu  dijelaskan pandangan Al-Quran tentang
harta (uang) dan pengembangannya dalam kegiatan ekonomi.

"Uang" antara lain diartikan  sebagai  "harta"  kekayaan,  dan
"nilai tukar bagi sesuatu".

Berbeda  dengan  dugaan sementara orang yang beranggapan bahwa
Islam kurang menyambut baik kehadiran  uang,  pada  hakikatnya
pandangan  Islam terhadap uang dan harta amat positif. Manusia
diperintahkan Allah untuk  mencari  rezeki  bukan  hanya  yang
mencukupi  kebutuhannya,  tetapi  Al-Quran memerintahkan untuk
mencari apa yang  diistilahkannya  fadhl  Allah,  yang  secara
harfiah  berarti  "kelebihan yang bersumber dari Allah". Salah
satu ayat yang menunjuk ini adalah:

 Apabila kamu telah selesai shalat (Jumat) maka
 bertebaranlah di bumi, dan carilah fadhl
 (kelebihan/rezeki) Allah (QS A1-Jumu'ah [62]: 10).

Kelebihan  tersebut  dimaksudkan   antara   lain   agar   yang
memperoleh   dapat  melakukan  ibadah  secara  sempurna  serta
mengulurkan tangan bantuan kepada pihak lain yang oleh  karena
satu dan lain sebab tidak berkecukupan.

Harta  atau  uang  dinilai  oleh Allah Swt. sebagai "qiyaman",
yaitu "sarana pokok kehidupan" (QS  Al-Nisa'  [4):  5).  Tidak
heran  jika  Islam  memerintahkan  untuk menggunakan uang pada
tempatnya dan secara baik, serta tidak memboroskannya.  Bahkan
memerintahkan  untuk  menjaga  dan memeliharanya sampai-sampai
Al-Quran melarang pemberian harta kepada pemiliknya sekalipun,
apabila sang pemilik dinilai boros, atau tidak pandai mengurus
hartanya secara baik. Dalam  konteks  ini,  A1-Quran  berpesan
kepada mereka yang diberi amanat memelihara harta seseorang:

 Janganlah kamu memberi orang-orang yang lemah kemampuan
 (dalam pengurusan harta) harta (mereka yang ada di
 tangan kamu dan yang dijadikan Allah untuk semua
 sebagai sarana pokok kehidupan) (QS Al-Nisa' [4]: 5).

Bukan  hanya  itu,  Al-Quran  memerintahkan  siapa  pun   yang
melakukan  transaksi  hutang  piutang,  agar  mencatat  jumlah
hutang piutang itu, jangan  sampai  oleh  satu  dan  lain  hal
tercecer hilang atau berkurang.

 Jangan bosan (enggan) menulisnya sedikit atau banyak
 sampai batas waktu pembayarannya (QS Al-Baqarah [2]:
 282).

Bahkan   kalau   perlu   meminta   bantuannotarisdalam
pencatatannya.

Kepada  notaris  serta  yang  melakukan  transaksi  itu, Allah
berpesan pada lanjutan ayat di atas:

 [tulisan Arab]

dalam arti, hendaknya  notaris  jangan  merugikan  orang  yang
melakukan   transaksi   terutama   dengan   mengurangi  haknya
masing-masing, dan bagi  yang  melakukan  transaksi  hendaknya
jangan  juga  merugikan  sang notaris dalam waktu, tenaga, dan
pikirannya tanpa memberi  imbalan  yang  wajar.  Diperintahkan
juga  agar memilih saksi-saksi dalam hal hutang-piutang, kalau
bukan dua orang lelaki, maka  seorang  lelaki  dan  dua  orang
perempuan:

 Agar kalau seseorang tersesat/lupa, maka yang satu
 lainnya akan mengingatkannya (QS Al-Baqarah [2]: 282).

Demikian antara lain  kandungan  pesan  ayat  yang  terpanjang
dalam Al-Quran.

Pandangan  Al-Quran  terhadap  uang  atau  harta  seperti yang
dikemukakan sekilas  ini,  bertitik  tolak  dari  pandangannya
terhadap   naluri   manusia.   Seperti   diketahui,   Al-Quran
memperkenalkan agama Islam antara lain  sebagai  agama  fitrah
dalam  arti  ajaran-ajarannya sejalan dengan jati diri manusia
serta naluri positifnya. D

[wanita-muslimah] Pesantren : Yang Berjasa Yang Tersudutkan

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
Badai fitnah, kencang menerjang pesantren. Namun pendidikan khas Indonesia ini 
tetap berdiri tegar. Itu membuktikan bahwa pesantren adalah lembaga yang tahan 
uji. 

Tak ada orang yang tidak kenal dengan Hidayat Nur Wahid. Selain politisi dan 
ustadz, ia juga dikenal sebagai seorang cendekiawan muda Muslim yang berakhlak 
dan berwibawa. Kewibawaan dan "kecantikan" akhlaknya tidak diragukan orang, 
baik kawan maupun lawan. 

Sebagai seorang politisi muda berbakat, pria kelahiran Klaten 8 April 1960 itu, 
telah teruji di mata masyarakat. Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera 
(PKS) ini terbukti mampu membawa PKS sebagai partai papan atas. Yang lebih 
membanggakan lagi, doktor lulusan Universitas Islam Madinah, Arab Saudi ini 
juga berhasil membawa partai yang ditopang anak-anak muda itu sebagai partai 
terbersih dalam Pemilu lalu. Sebuah prestasi spektakuler bagi sebuah partai 
baru. 

Pendidikan politik sebagai seorang negarawan juga ditunjukkan suami Kastrian 
Indriawati saat ia terpilih sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 
2004-2009. Dengan ikhlas, ia mengundurkan diri dari jabatan Presiden PKS, 11 
Oktober 2004. Sebuah keputusan politik yang tak lazim diambil oleh para 
politisi Indonesia. 

Bahkan, meski belum lama malang-melintang di jagad politik nasional, namun ia 
telah berhasil memberi keteladanan yang patut dicontoh, tak hanya oleh para 
politisi tapi juga oleh masyarakat. Meski sudah menjadi pejabat negara, namun 
perilaku dan gaya hidupnya tidak berubah, tetap seperti sebelum menjadi 
pejabat: sederhana. Sekali lagi, Doktor Dayat, demikian Hidayat Nur Wahid biasa 
disapa, dengan keterbatasan yang dimiliki telah memberikan keteladanan dan 
pendidikan politik yang berarti bagi bangsa dan negara ini.

Itulah sepintas sepak terjang Hidayat Nur Wahid. Dengan posisi yang 
dimilikinya, ia telah memberi kontribusi besar bagi negara ini. Sosok yang 
mampu memberi keteladanan itu tak lain adalah seorang jebolan pesantren. 
Sebelum menuntut ilmu di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, Doktor Dayat 
adalah lulusan Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. 

Alumni pesantren yang memberikan kontribusi kepada republik Indonesia ini tentu 
saja tak terhitung jumlahnya. Tanpa mengurangi rasa hormat pada sosok yang tak 
tersebut, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Hasyim Muzadi, Ketua 
Umum Muhammadiyah Din Syamsudin, mantan ketua MPR Amien Rais, Ketua Umum 
Persatuan Islam (Persis) Shiddiq Amin dan lainnya adalah tokoh-tokoh umat 
jebolan pesantren. Dalam posisinya masing-masing, mereka memberikan sumbangsih 
besar bagi perkembangan republik yang diproklamasikan 17 Agustus 1945 ini. 

Bahkan, jejak kontribusi pendidikan khas Indonesia ini pada bangsa dan negara 
telah ada sejak lama. Jejaknya, dimulai sejak negara yang bernama Indonesia ini 
belum berdiri. Karena kontribusi pesantren yang ada di mana-mana, maka tidaklah 
berlebihan jika disebut republik yang didirikan dari darah dan air mata para 
syuhada ini berutang budi pada pesantren. (Lihat: Utang Republik pada 
Pesantren).

Namun perlakuan terhadap lembaga pendidikan tertua di Indonesia itu sangat 
tidak wajar. Tanpa alasan yang cukup kuat, pesantren dituding sebagai sarang 
teroris. Bahkan, pesantren disebut-sebut sebagai tempat menyemai ideologi 
teror. Sebuah tudingan tak berdasar yang mencemaskan masyarakat. 
Kecemasan khalayak itu tentu saja dapat dimaklumi. Lebih-lebih setelah Wakil 
Presiden Jusuf Kalla melontarkan pandangannya tentang pesantren. Ketua Umum 
Partai Golkar itu menyebut, akan mengawasi pesantren. Meskipun pada akhirnya, 
ia membantah pernah menyebutkannya. "Hanya dua atau tiga yang perlu diteliti," 
ujarnya kepada wartawan dalam suatu kesempatan. 

Soal sidik jari santri yang sempat membuat gusar tokoh-tokoh pesantren, Kalla 
juga membantahnya. Ide sidik jari santri menurut Kalla bukan berasal dari 
dirinya, tapi respons terhadap usulan kalangan pesantren di Ciamis. Kalla boleh 
saja membantah pendapatnya tersebut, namun apakah kecemasan pesantren hilang? 
Kekhawatiran umat, tidak berhenti sampai pada bantahan Kalla. Bahkan omongan 
Kalla berseberangan dengan fakta di lapangan. Sejumlah pesantren malah sudah 
ada yang disatroni aparat. 

Salah satunya adalah Pesantren Muhammadiyah, Bandung. Pimpinan Pesantren 
Muhammadiyah Fauzi Gharib Ahmad menyatakan, sudah beberapa kali pesantrennya 
didatangi aparat yang berpakaian sipil. Terlebih-lebih pasca kejadian WTC 9 
September 2001 dan bom Bali I. 

Saat di pesantren, aparat berpakaian sipil itu menanyakan berbagai persoalan. 
Beberapa di antaranya menanyai soal kurikulum pesantren, materi jihad dan 
nama-nama guru yang mengajar di pesantren. Pertanyaannya banyak terkait soal 
terorisme. Terhadap pertanyaan aparat tersebut, Fauzi menjawab secara jujur, 
terutama apa yang ada dan diajarkan di pesantrennya tersebut. 

Penggeledahan pondok pesantren juga terjadi di daerah Sumatera. Pasca kasus 
nine eleven dan bom Bali, banyak surau (istila

[wanita-muslimah] 25- The Criterion (Al-Furqán)

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Blessed is He Who sent down the Criterion to His servant, that it may be 
an admonition to all creatures;- 

  2.. He to Whom belongs the dominion of the heavens and the earth: no son has 
He begotten, nor has He a partner in His dominion: it is He Who created all 
things, and ordered them in due proportions. 

  3.. Yet have they taken, besides him, gods that can create nothing but are 
themselves created; that have no control of hurt or good to themselves; nor can 
they control death nor life nor resurrection. 

  4.. But the Misbelievers say: "Naught is this but a lie which he has forged, 
and others have helped him at it." In truth it is they who have put forward an 
iniquity and a falsehood. 

  5.. And they say: "Tales of the ancients, which he has caused to be written: 
and they are dictated before him morning and evening." 

  6.. Say: "The (Qurán) was sent down by Him Who knows the secret (that is) in 
the heavens and the earth: verily He is Oft-Forgiving, Most Merciful." 

  7.. And they say: "What sort of a messenger is this, who eats food, and walks 
through the streets? Why has not an angel been sent down to him to give 
admonition with him? 

  8.. "Or (why) has not a treasure been bestowed on him, or why has he (not) a 
garden for enjoyment?" The wicked say: "Ye follow none other than a man 
bewitched." 

  9.. See what kinds of comparisons they make for thee! But they have gone 
astray, and never a way will they be able to find! 

  10.. Blessed is He Who, if that were His will, could give thee better 
(things) than those,- Gardens beneath which rivers flow; and He could give thee 
palaces (secure to dwell in). 

  11.. Nay they deny the Hour (of the judgment to come): but We have prepared a 
blazing fire for such as deny the Hour: 

  12.. When it sees them from a place far off, they will hear its fury and its 
ranging sigh. 

  13.. And when they are cast, bound together into a constricted place therein, 
they will plead for destruction there and then! 

  14.. "This day plead not for a single destruction: plead for destruction oft- 
repeated!" 

  15.. Say: "Is that best, or the eternal Garden, promised to the righteous? 
For them, that is a reward as well as a final abode. 

  16.. "For them there will be therein all that they wish for: they will dwell 
(there) for aye: a promise binding upon thy Lord." 

  17.. The day He will gather them together as well as those whom they worship 
besides Allah, He will ask: "Was it ye who led these My servants astray, or did 
they stray from the Path themselves?" 

  18.. They will say: "Glory to Thee! Not meet was it for us that we should 
take for protectors others besides Thee: but Thou didst bestow, on them and 
their fathers, good things (in life), until they forgot the Message: for they 
were a people destroyed." 

  19.. (Allah will say): "Now have they proved you liars in what ye say: so ye 
cannot avert (your penalty) nor (get) help." And whoever among you does wrong, 
him shall We cause to taste of a grievous Chastisement. 

  20.. And the messengers whom We sent before thee were all (men) who ate food 
and walked through the markets. We have made some of you as a trial for others: 
will ye have patience? For Allah is One Who sees (all things). 

  21.. Those who do not hope to meet Us (for Judgment) say: "Why are not the 
angels sent down to us, or (why) do we not see our Lord?" Indeed they have an 
arrogant conceit of themselves, and mighty is the insolence of their impiety! 

  22.. The Day they see the angels,- no joy will there be to the sinners that 
Day. The (angels) will say: "There is a barrier forbidden (to you) altogether!" 

  23.. And We shall turn to whatever deeds they did (in this life), and We 
shall make such deeds as floating dust scattered about. 

  24.. The Companions of the Garden will be well, that Day, in their abode, and 
have the fairest of places for repose. 

  25.. The Day the heaven shall be rent asunder with clouds, and angels shall 
be sent down, descending (in ranks),- 

  26.. That Day, the dominion right by, shall be (wholly) for the Most 
Gracious: it will be a Day of dire difficulty for the Misbelievers. 

  27.. The Day that the wrong-doer will bite at his hands, he will say, "Oh! 
Would that I had taken a (straight) path with the Messenger! 

  28.. "Ah! Woe is me! Would that I had never taken such a one for a friend! 

  29.. "He did lead me astray from the Message (of Allah) after it had come to 
me! Ah! The Satan is but a traitor to man!" 

  30.. Then the Messenger will say: "O my Lord! Truly my people treated this 
Qurán with neglect." 

  31.. Thus have We made for every prophet an enemy among the sinners: but 
enough is thy Lord to guide and to help. 

  32.. Those who reject Faith say: "Why is not the Qurán revealed to him all at 
once? Thus (is it revealed), that We may strengthen thy heart thereby, and We 
have rehearsed it to thee

[wanita-muslimah] 24- Light (An-Nür)

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. A Sürah which We have sent down and which We have ordained. In it have We 
sent down Clear Signs, in order that ye may receive admonition. 

  2.. The woman and the man guilty of fornication,- flog each of them with a 
hundred stripes. Let not compassion move you in their case, in a matter 
prescribed by Allah, if ye believe in Allah and the Last Day: and let a party 
of the Believers witness their punishment. 

  3.. The adulterer cannot have sexual relations with any but an adulteress, or 
idolatress. And the adulteress, none can have sexual relations with her but an 
adulterer or an idolater: to the Believers such a thing is forbidden. 

  4.. And those who launch a charge against chaste women, and produce not four 
witnesses (to support their allegations),- flog them with eighty stripes; and 
reject their evidence ever after: for such men are wicked transgressors;- 

  5.. Except those who repent thereafter and mend (their conduct); for Allah is 
Oft- Forgiving, Most Merciful. 

  6.. And for those who launch a charge against their wives, and have (in 
support) no evidence but their own,- let one of them testify four times by 
Allah that he is of those who speak the truth; 

  7.. And the fifth (oath) (should be) that he solemnly invoke the curse of 
Allah on himself if he tell a lie. 

  8.. But it would avert the punishment from the wife, if she bears witness 
four times (with an oath) By Allah, that (her husband) is telling a lie; 

  9.. And the fifth (oath) should be that she solemnly invokes the wrath of 
Allah on herself if (her accuser) is telling the truth. 

  10.. If it were not for Allah's grace and mercy on you, and that Allah is 
Oft- Returning, full of Wisdom,- (ye would be ruined indeed). 

  11.. Those who brought forward the lie are a body among yourselves: think it 
not to be an evil to you; on the contrary it is good for you: to every man 
among them (will come the punishment) of the sin that he earned, and to him who 
took on himself the lead among them, will be a chastisement grievous. 

  12.. Why did not the believers - men and women - when ye heard of the 
affair,- though well of their people and say, "This (charge) is an obvious lie" 
? 

  13.. Why did they not bring four witnesses to prove it? When they have not 
brought the witnesses, such men, in the sight of Allah, (stand forth) 
themselves as liars! 

  14.. Were it not for the grace and mercy of Allah on you, in this world and 
the Hereafter, a grievous chastisement would have seized you in that ye rushed 
glibly into this affair. 

  15.. Behold, ye received it on your tongues, and said out of your mouths 
things of which ye had no knowledge; and ye thought it to be a light matter, 
while it was most serious in the sight of Allah. 

  16.. And why did ye not, when ye heard it, say? - "It is not right of us to 
speak of this: Glory to Thee (our Lord), this is a most serious slander!" 

  17.. Allah doth admonish you, that ye may never repeat such (conduct), if ye 
are (true) Believers. 

  18.. And Allah makes the Signs plain to you: for Allah is full of knowledge 
and wisdom. 

  19.. Those who love (to see) scandal circulate among the Believers, will have 
a grievous chastisement in this life and in the Hereafter: Allah knows, and ye 
know not. 

  20.. Were it not for the grace and mercy of Allah on you, and that Allah is 
full of kindness and mercy, (ye would be ruined indeed). 

  21.. O ye who believe! Follow not Satan's footsteps: if any will follow the 
footsteps of Satan, he will (but) command what is indecent and wrong: and were 
it not for the grace and mercy of Allah on you, not one of you would ever have 
been pure: but Allah doth purify whom He pleases: and Allah is One Who hears 
and knows (all things). 

  22.. Let not those among you who are endued with grace and amplitude of means 
resolve by oath against helping their kinsmen, those in want, and those who 
have left their homes in Allah's cause: let them forgive and overlook, do you 
not wish that Allah should forgive you? For Allah is Oft- Forgiving, Most 
Merciful. 

  23.. Those who slander chaste, indiscreet, and believing women, are cursed in 
this life and in the Hereafter: for them is a grievous chastisement,- 

  24.. On the Day when their tongues, their hands, and their feet will bear 
witness against them as to their actions. 

  25.. On that Day Allah will pay them back (all) their just dues, and they 
will realize that Allah is the (very) Truth, that makes all things manifest. 

  26.. Women impure are for men impure, and men impure for women impure and 
women of purity are for men of purity, and men of purity are for women of 
purity: these are innocent of all what people say: for them there is 
forgiveness, and a provision honorable. 

  27.. O ye who believe! Enter not houses other than your own, until ye have 
asked permission and saluted those in them: that is best for you, i

[wanita-muslimah] Re: Dia itu Mbak Chae bukan Mbak Kilat

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
Hahaha... kenapa harus pada sembunyi2? Sebenarnya anda2lah yang telah
memberikan teladan untuk tidak bertanggungjawab pada diri sendiri. Berdialog
mengaku Chae, lalu kilat biru, besok entah apalagi.
Kutip ayat2 suci disetiap diskusi, tapi nggak bisa jujur pada diri
sendiri. Apa bedanya dengan orang munafik?

Kalau nggak salah nama lengkapnya katanya Chaerunisa Mahadewi.
Berarti si empunya nama telah berdusta. Untuk apa belajar dengan orang yang
memelihara dusta?
Percaya deh mbak, nggak ada pahalanya diskusinya mbakyu atau mas (?),  kalau
awalnya dimulai dengan niat yang nggak jujur. hanya orang yang tersesat yang
percaya cara berfikir mbak.

Boleh2 saja kita pada saling curiga, ada hidden agenda yang sedang
dijalankan anda2 yang bertemeng dibalik nama yang nggak jelas. Sebuah
kemunafikan yang dipelihara milis wanita muslimah. Hm...

From: "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: Dia itu Mbak Chae bukan Mbak Kilat


Chae pun bukan nama aslinya :-P

- Original Message -
From: "Rudyanto Arief" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, March 14, 2006 12:47 PM
Subject: Dia itu Mbak Chae bukan Mbak Kilat Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab
dan Kerudung


> Namanya bukan mbak Kilat, tapi mbak Chae.
> Nama yang bagus diubah menjadi kilat biru:-)


















 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Okto Rahmat Tobing : memergoki Istri sedang Shalat

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
Mar 2006 - 6:10 pm
Melalui diskusi bersama Mualaf Abraham David Mendey, mantan pendeta dan Dr.
Bambang Sukamto akhirnya mengantarkannya kedalam hidayah Islam, Subhannallah
!!
Nama saya Okto Rahmat Tobing, lahir di Tanjung Pinang, Riau, dari keluarga
Kristen Protestan. Ayah saya salah satu pengurus gereja di HKBP Tanjung
Pinang atau lebih dikenal dengan Situa HKBP Sebagai keluarga yang fanatik
terhadap agama, saya diharuskan aktif mengikuti kegiatan gereja.

Sebenamya, lingkungan tempat kami tinggal, mayoritas beragama Islam. Tetapi
sepengetahuan saya, agama Islam yang mereka anut sebagian besar hanya Islam
abangan. Mereka banyak juga yang ikut Natalan, tidak shalat, mabuk-mabukan,
bahkan berjudi.

Memang, toleransi beragamanya cukup tinggi. Saya sendiri suka mengikuti
kegiatan tarawih di bulan Ramadhan bersama teman-teman. Menginjak remaja,
saya mulai risih dengan semua itu. Apalagi bila mendengar suara azan yang
membisingkan telinga.

Hijrah Ke Jakarta
Tamat SMA, saya hijrah ke Jakarta, melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Saya memutuskan kuliah di Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan tinggal
bersama kakak yang juga seorang aktivis gereja. Saya suka sekali kuliah di
kampus tersebut, bahkan aktif mengikuti kegiatan kampus. Salah satu
kegiatannya adalah lomnba dayung yang diadakan Universitas Islam Indonesia
(UII) di Yogyakarta. Saya termasuk kontingen yang mewakili kampus UKI, di
kota gudeg itu, saya berkenalan dengan gadis beragama Islam dan selanjutnya
kami berpacaran.

Setelah kami sama-sama lulus kuliah, saya dan si dia memutuskan tinggal dan
mengadu nasib di Jakarta. Niat itu kesampaian, Saya mendapatkan pekerjaan di
sebuah perusahaan swasta.

Setelah mantap secara ekonomi, saya memberanikan diri datang ke rumah pacar
saya itu dan menjelaskan ke orang tuanya mengenai hubungan kami. Tetapi, apa
yang saya harapkan sirna setelah orang tuanya mengetahui saya beragama
Kristen. la menolak hubungan kami, kecuali bila saya bersedia masuk Islam.

Sejak itu, kami selalu sembunyi-sembunyi menjalin hubungan. Saya sebagai
seorang Kristen yang fanatik, ketika itu berniat mengkristenkan pacar saya
itu. Berbagai upaya saya lakukan untuk meyakinkan si dia. Ternyata tidak
sia-sia. Pacar saya itu pun akhirnya bersedia masuk Kristen.

Saya terus mengajaknya ke gereja untuk mempelajari agama Kristen (Bibel)
lebih jauh, dan selanjutnya ia dibaptis di HKBP Bekasi. Setelah itu, karni
melangsungkan pernikahan di Gereja HKBP Rawamangun dengan pesta adat tanpa
restu kedua orang tuanya.

Menemukan Istri Shalat
Setelah enam bulan menikah, tanpa sengaja saya menemukan istri saya sedang
melaksanakan shalat. Saya waktu itu sangat marah. Tetapi kemarahan itu saya
pendam saja. Saya ingin sekali mengadukan masalah ini kepada kakak saya.
Tetapi biarlah saya selesaikan sendiri. Entah dari mana asalnya, kakak saya
akhirnya mengetahui masalah ini. Saya dipanggil (disidang) untuk menjelaskan
perihal istri saya yang melakukan shalat dan status saya yang masih Kristen.

Sebagai seorang yang berpendidikan dan demokratis, saya mengizinkan istri
menjalankan shalat. Hingga suatu ketika, saya diajak istri untuk menemui
seseorang di kawasan Tebet. Ternyata orang tersebut adalah seorang mualaf,
bernama Dr. Bambang Sukamto ( baca Yohanes Paulus : Dahulu Aku Anti Islam ).

Di rumah itu juga, saya bertemu dengan K.H. Abdullah Wasian, seorang
kristolog dan Bapak Abraham David Mendey, mantan pendeta ( baca Ahmad
Dzulkiffi Mandey (d/h Abraham David Mandey) : Pendeta TNI AD yang mendapat
Hidayah Allah ). Saya sempat berargumentasi dengannya. Di antaranya mengenai
ayat-ayat Bibel (Alkitab) yang janggal. Juga mengenai Nabi Muhammad yang
sebenarnya ada di dalam Alkitab, yaitu yang tertera dalam Perjanjian Lama
18:18 yang berbunyi, "Secrang nabi akan dibangkitkan di antara saudara
saudara mereka seperti engkau ini, apakah engkau menaruh firmanku pada
mulutnya ia akan mengatakan kepada mereka segala yang kuperintahkan. "

Jadi, di Perjanjian Lama itu ada disebutkan tentang Nabi Muhammad. Tetapi
ayat tersebut tak pernah diakui oleh orang-orang Kristen. Lalu, saya juga
diberi kaset video tentang perjuangan Nabi Muhammad SAW. Walaupun dengan
bahasa Arab, tetapi saya menyukainya.

Saya mulai membandingkan penyebaran agama Kristen dengan Islam yang sangat
berbeda. Dalam film tersebut, sosok Nabi Muhammad tidak divisualkan
(digambarkan). Itu karena Nabi Muhammad adalah sosok yang suci dan agung. Di
film tersebut saya juga menyaksikan bagaimana perjuangan kaum muslimin serta
siksaan-siksaan yang mereka terima dalam mempertahankan agama Allah.

Sejak itu, saya semakin tertarik mempelajari Islam lebih jauh. Lalu, saya
menernui K.H. Abdullah Wasian Ia menjelaskan bahwa Yesus (Isa Almasih) itu
penyebar Islam, dan sampai sekarang beliau tidak mati serta tidak disalib.
Karena, menurutnya, rasul itu tidak ada yang mati sengsara. Saya mencoba
merenungi perkataannya.

Saya terus berdiskusi dengan kristolog ini hingga saya yakin betel bahwa
Islam adalah agama yang benar, d

[wanita-muslimah] 21. KONSPIRASI INTELIJEN & GERAKAN ISLAM

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
21. Kiai Syamsuri Dan Peledakan
16 Januari 2001 : 11.35
Forum Pembaca : Syaifudin Bidakara
bangsaku.com - Beberapa tahun lalu (1998-1999), muncul seseorang yang
mengaku-aku sebagai Kahar Muzakar. Lelaki itu ternyata bernama Syamsuri,
berusia antara 50-60 tahun. Selain mengaku-aku sebagai Kahar Muzakar,
Syamsuri juga berkeliling daerah di Indonesia untuk mengumumkan bahwa
dirinya adalah Kahar Muzakar.

Sebagian kalangan memang ada yang percaya, termasuk salah seorang anak (dan
menantu) Kahar sendiri. Namun bagi yang berfikiran waras, kemunculan
Syamsuri yang mengaku-aku sebagai Kahar Muzakar justru menjadi bahan
tertawaan.

Namun demikian, Syamsuri nampaknya punya kemampuan mempengaruhi orang yang
cukyup lumayan, sehingga ada saja sejumlah orang yang mau taat dan patuh
kepadanya, dan bahkan mempercayai bahwa Syamsuri adalah Kahar Muzakar.

Beberapa bulan setelah kemunculan Syamsuri, terjadi peristiwa peledakan
Plaza Hayamwuruk dan perampokan BCA Taman Sari, Jakarta Barat, pada tanggal
15 April 1999. Kemudian diikuti pula dengan peledakan Istiqlal (19 April
1999).

Setelah ditelanjangi oleh kalangan Islam sendiri, dan merasa kedoknya
terbuka, Syamsuri akhirnya hengkang ke Batam dan dilanjutkan menyeberang ke
Malaysia. Namanya pun bagai lenyap ditelan bumi.

Namun, tiba-tiba tokoh Syamsuri muncul kembali. Ia dimunculkan kembali
antara lain oleh majalah SABILI edisi 29 November 2000, melalui wawancara KH
Sulaeman Habib (teman dekat Kahar Muzakar yang sudah almarhum). Sulaeman
Habib melalui pernyataannya di SABILI berusaha meyakinkan kita bahwa
Syamsuri adalah Kahar Muzakar.

Tak berapa lama kemudian, terjadilah peledakan di malam Natal, 24 Desember
2000 di berbagai kota di Indonesia.
Dulu, kasus peledakan Plaza Hayamwuruk dan perampokan BCA Taman Sari serta
peledakan Istiqlal, melibatkan nama AMIN, yang konon bermarkas di Maseng
(Bogor, Jawa Barat). Hingga kini tak ketahuan jelas akhir dari penangkapan
itu, juga nasib persidangannya.

Sedangkan kasus peledakan malam Natal 24 Desember 2000, melibatkan beberapa
kalangan sejenis AMIN seperti alumni Afghan dan sebagainya. Diyakini,
Syamsuri merupakan salah seorang tokoh yang dimunculkan aparat (TNI dan
intelijen), untuk menyeret orang-orang tolol semacam Qahir dan sebagainya
terlibat di dalam aksi teror yang ujung-ujungnya menyulitkan posisi umat
Islam.

Siapa Syamsuri sebenarnya? Menurut penyelidikan, ia adalah Kolonel
purnawirawan dari Angkatan Laut. Siapa pula KH Sulaeman Habib yang
mati-matian meyakinkan umat Islam bahwa Syamsuri itu adalah Kahar Muzakar?
Sulaeman Habib adalah mantan tentara yang pernah bertugas di semi-pionir
(tukang rusak).

Di majalah Suara Hidayatullah edisi Januari 2001, sosok Syamsuri kembali
tampil, namun untuk menjelaskan bahwa dirinya bukanlah Kahar Muzakar.
Padahal dulu ia dan pengikutnya sangat intens melakukan upaya-upaya
meyakinkan umat Islam bahwa Syamsuri adalah Kahar Muzakar. Namun setelah
keluarga besar almarhum Kahar Muzakar menyatakan Syamsuri bukan Kahar, maka
Syamsuri pun berubah sikap. Ia mengatakan, sebenarnya orang lainlah yang
menobatkannya sebagai Kahar, bukan dirinya. Sikap plintat-plintut Syamsuri
ini semakin mempertegas bahwa ia cuma seorang aktor yang sedang menjalankan
peranan sebagai Kiai. Apalagi mengingat latar belakangnya yang pernah di
kesatuan (AL) dengan pangkat terakhir setingkat Kolonel. Terbukti, selama
mukim di Batam, Syamsuri selalu bertempat tinggal di wisma perwira AL.

Bila majalah Suara Hidayatullah dengan tegas bersikap dalam memberitakan
Syamsuri ini, yaitu memposisikan Syamsuri sebagai sosok yang negatif.
Sedangkan majalah SABILI nampaknya masih berusaha memberitakan sosok
Syamsuri dengan 'seimbang' sebagaimana bisa dilihat pada edisi 5 Januari
2001. Maklumlah majalah Sabili memang agak dekat dengan tentara.

Terhadap sosok Syamsuri ini, ada baiknya pihak kepolisian menjadikannya
saksi (kalau perlu langsung jadi tersangka) untuk kasus peledakan malam
Natal lalu, karena setiap ia tampil, tak berapa lama kemudian terjadi
peledakan yang melibatkan orang Islam pergerakan. Dulu AMIN kini alumni
Afghan. Entah besok siapa lagi yang dijadikan korban oleh Syamsuri.

Untuk mengetahui domisili Syamsuri tanyakanlah ke wartawan SABILI dan Suara
Hidayatullah yang berhasil mewawancarainya. Atau, coba hubungi Qahirudin
(tangan kanan Syamsuri) yang pernah melakukan pembelaan terhadap Syamsuri
melalui tulisannya di surat pembaca majalah MEDIA DAKWAH edisi Juni 1999,
dengan alamat: Pondok Maharta Blok A.19/20, Pondok Kacang Timur, Ciledug,
Tangerang 15226.

Melalui Syamsuri siapa tahu aparat kepolisian dapat mengungkap lebih jauh
lagi tentang berbagai kasus peledakan yang terjadi akhir-akhir ini, termasuk
peledakan malam Natal 24 Desember 2000 lalu.






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--

[wanita-muslimah] 22. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
22. Seni

Seni adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi  ruh  dan  budaya
manusia  yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir
dari sisi terdalam manusia didorong oleh kecenderungan seniman
kepada  yang  indah,  apa  pun  jenis  keindahan itu. Dorongan
tersebut  merupakan   naluri   manusia,   atau   fitrah   yang
dianugerahkan Allah kepada hamba-hamba-Nya.

Di sisi lain, Al-Quran memperkenalkan agama yang lurus sebagai
agama yang sesuai dengan fitrah manusia.

 Maka, tetapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
 (Allah); (tetaplah atas) fitrah Alah yang telah
 menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
 perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus,
 tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (QS Al-Rum
 [30]: 30)

Adalah merupakan satu  hal  yang  mustahil,  bila  Allah  yang
menganugerahkanmanusia   potensi   untuk   menikmati   dan
mengekspresikan keindahan, kemudian Dia melarangnya.  Bukankah
Islam  adalah  agama  fitrah?  Segala yang bertentangan dengan
fitrah ditolaknya, dan yang mendukung kesuciannya ditopangnya.

Kemampuan  berseni  merupakan  salah  satu  perbedaan  manusia
dengan  makhluk  lain.  Jika  demikian.  Islam yasti mendukung
kesenian selama penampilan lahirnya mendukung  fitrah  manusia
yang  suci  itu, dan karena itu pula Islam bertemu dengan seni
dalam jiwa  manusia,  sebagaimana  seni  ditemukan  oleh  jiwa
manusia di dalam Islam.

Tetapi  mengapa  selama  ini  ada kesan bahwa Islam menghambat
perkembangan  seni  dan  memusuhinya?  Jawabannya  boleh  jadi
tersirat dari informasi berikut.

Diriwayatkan  bahwa  Umar  Ibnul  Khaththab --khalifah kedua--
pernah berkata,  Umat  Islam  meninggalkan  dua  pertiga  dari
transaksi  ekonomi  karena  khawatir terjerumus ke dalam haram
(riba). Ucapan ini benar adanya, dan  agaknya  ia  juga  dapat
menjadi  benar  jika  kalimat transaksi ekonomi diganti dengan
kesenian.

Boleh jadi problem yang paling menonjol dalam hubungan  dengan
seni  budaya  dan  Islam,  sekaligus  kendala utama kemauannya
adalah kekhawatiran tersebut.

Bahasan berikut  akan  berusaha  memaparkan  wawasan  Al-Quran
tentang seni.

KEINDAHAN DALAM KONSEP AL-QURAN

Tidak  keliru  jika  dikatakan  bahwa  inti dari segala uraian
Al-Quran adalah memperkenalkan keesaan Allah Swt. Ini terlihat
sejak   wahyu   pertama   Al-Quran,   ketika   wahyu  tersebut
memerintahkan   untuk   membaca   dengan   nama   Tuhan   yang
diperkenalkannya  sebagai  Maha  Pencipta,  Maha Pemurah serta
Pengajar.

Dalam rangka memperkenalkan diri-Nya itulah Allah  menciptakan
alam  raya,  seperti  bunyi  satu  ungkapan  yang dinilai oleh
sementara ulama sebagai hadis qudsi,

 Aku tadinya sesuatu yang tidak dikenal. Aku ingin
 dikenal, maka Kuciptakan makhluk agar mereka
 mengenal-Ku.

Untuk tujuan memperkenalkan-Nya --disamping tujuan yang lain--
kitab  suci  Al-Quran  mengajak  manusia  memandang ke seluruh
jagat raya, antara lain dari sisi keserasian dan keindahanya.

 Tidakkah mereka melihat ke langit yang ada di atas
 mereka, bagaimana Kami meninggikan dan menghiasi, dan
 langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun?
 (QS Qaf [50]: 6)

Setelah  Al-Quran  berbicara  tentang  aneka   tumbuh-tumbuhan
dinyatakannya,

 Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah
 (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada
 yang demikian itu, terdapat tanda-tanda (kekuasaan
 Allah) bagi orang-orang yang beriman (QS Al-Anam [61:
 99)

Allah Swt. tidak  hanya  menciptakan  1angit,  melainkan  juga
memeliharanya.   Bukan  hanya  hifzhan,  tetapi  juga  zinatan
(hiasan yang  indah).  Begitu  pernyataan  Allam  dalam  surat
Ash-Shaffat  (37):  6-7  dan  Fushshilat  (41):  12.  Laut pun
diciptakan antara lain  agar  dapat  diperoleh  darinya  bukan
sekadar  daging  segar,  tetapi  juga  hiasan yang memperindah
penampilan seseorang.

 Dan Dialah (Allah) yang menundukkan lautan (untukmu)
 agar kamu dapat memakan darinya (laut itu) daging
 yang segar (ikan), dan kamu dapat mengeluarkan
 darinya (lautan itu) perhiasan yang kamu pakai, serta
 kamu dapat melihat bahtera yang berlayar padanya ...
 (QS Al-Nah1 [16]: 14) .

Gunung-gunung dengan ketegarannya,  bintang  ketika  terbenam,
matahari  saat naik sepenggalan, malam ketika hening dan masih
banyak yang lain,  semua  diungkapkan  oleh  A1-Quran.  Bahkan
pemandangan ternak dinyatakannya:

 Kamu memperoleh pandangan yang indah ketika kamu
 membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu
 melepaskannya ke tempat penggembalaan (QS Al-Nah1
 [16]: 6).

Ayat terakhir  ini  melepaskan  kendali  kepada  manusia  yang
memandangnya  untuk  menikmati  dan  melukiskan keindahan itu,
sesuai dengan subjektivitas perasaannya. Begitu  kurang  lebih
uraian para mufasir ketika menganalisis redaksi ayat itu.

Ini berarti bahwa seni dapat dicetuskan oleh perorangan sesuai
dengan kecenderungannya, atau, oleh kelompok masyarakat sesuai
dengan  budaya

[wanita-muslimah] 21. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
ASPEK - ASPEK KEGIATAN MANUSIA

21. Agama

Tidak mudah mendefinisikan agama, apalagi di  dunia  ini  kita
menemukan   kenyataan  bahwa  agama  amat  beragam.  Pandangan
seseorang  terhadap  agama,   ditentukan   oleh   pemahamannya
terhadap  ajaran  agama itu sendiri. Ketika pengaruh gereja di
Eropa  menindas  para  ilmuwan  akibat  penemuan  mereka  yang
dianggap  bertentangan  dengan  kitab  suci, para ilmuwan pada
akhirnya menjauh dari agama bahkan meninggalkannya.
 
Persoalan yang menjadi topik  pembicaraan  kita  mau  tak  mau
harus  muncul,  "Apakah  agama  masih relevan dengan kehidupan
masa kini  yang  cerminannya  seperti  digambarkan  di  atas?"
Sebelum   menjawab,  perlu  terlebih  dahulu  dijawab:  Apakah
manusia dapat  melepaskan  diri  dari  agama?"  Atau,  "Adakah
alternatif lain yang dapat menggantikannya?"
 
Dalam  pandangan  Islam,  keberagamaan adalah fithrah (sesuatu
yang   melekat   pada   diri   manusia   dan   terbawa   sejak
kelahirannya):
 
 Fitrah Allah yang menciptakan manusia atas fitrah itu
 (QS Ad-Rum [30]: 30)
 
Ini berarti manusia tidak dapat melepaskan  diri  dari  agama.
Tuhan  menciptakan  demikian, karena agama merupakan kebutuhan
hidupnya. Memang manusia  dapat  menangguhkannya  sekian  lama
--boleh  jadi sampai dengan menjelang kematiannya. Tetapi pada
akhirnya, sebelum ruh rmeninggalkan jasad, ia  akan  merasakan
kebutuhanitu.Memang,   desakan   pemenuhan   kebutuhan
bertingkat-tingkat.  Kebutuhan  manusia  terhadap  air   dapat
ditangguhkan  lebih  lama dibandingkan kebutuhan udara. Begitu
juga   kebutuhan   manusia   makanan,   jauh   lebih   singkat
dibandingkan dengan kebutuhan manusia untuk menyalurkan naluri
seksual. Demikian juga kebutuhan manusia terhadap agama  dapat
ditangguhkan, tetapi tidak untuk selamanya.
 
Ketika  terjadi  konfrontasi  antara  ilmuwan  di Eropa dengan
Gereja, ilmuwan meninggalkan agama, tetapi tidak lama kemudian
mereka  sadar  akan  kebutuhan kepada pegangan yang pasti, dan
ketika itu, mereka menjadikan "hati nurani" sebagai alternatif
pengganti  agama.  Namun  tidak lama kemudian mereka menyadari
bahwa  alternatif  ini,  sangat  labil,  karena  yang  dinamai
"nurani"   terbentuk   oleh   lingkungan  dan  latar  belakang
pendidikan, sehingga nurani Si A dapat berbeda  dengan  Si  B,
dan  dengan  demikian  tolok  ukur  yang  pasti menjadi sangat
rancu.
 
Setelah   itu   lahirfilsafateksistensialisme,yang
mempersilakan  manusia  melakukan  apa  saja  yang dianggapnya
baik, atau menyenangkan tanpa mempedulikan nilai-nilai.
 
Namun, itu semua tidak dapat menjadikan agama tergusur, karena
seperti  dikemukakan  di atas ia tetap ada dalam diri manusia,
walaupun keberadaannya kemudian tidak diakui  oleh  kebanyakan
manusia itu sendiri.
 
William James menegaskan bahwa, "Selama manusia masih memiliki
naluri cemas  dan  mengharap,  selama  itu  pula  ia  beragama
(berhubungan  dengan Tuhan)." Itulah sebabnya mengapa perasaan
takut  merupakan  salah  satu  dorongan  yang  terbesar  untuk
beragama.
 
 I1mu mempercepat Anda sampai ke tujuan, agama
 menentukan arah yang dituju.
 
 I1mu menyesuaikan manusia dengan lingkungannya, dan
 agama menyesuaikan dengan jati dirinya.
 
 I1mu hiasan 1ahir, dan agama hiasan batin.
 
 I1mu memberikan kekuatan dan menerangi jalan, dan agama
 memberi harapan dan dorongan bagi jiwa.
 
 I1mu menjawab pertanyaan yang dimulai dengan
 "bagaimana", dan agama menjawab yang dimulai dengan
 "mengapa."
 
 Ilmu tidak jarang mengeruhkan pikiran pemiliknya,
 sedang agama selalu menenangkan jiwa pemeluknya yang
 tulus.
 
Demikian Murtadha Muthahhari menjelaskan sebagian  fungsi  dan
peranan agama dalam kehidupan ini, yang tidak mampu diperankan
oleh ilmu dan teknologi. Bukankah kenyataan  hidup  masyarakat
Barat membuktikan hal tersebut?
 
Manusia  terdiri dari akal, jiwa, dan jasmani. Akal atau rasio
ada wilayahnya. Tidak semua persoalan bisa  diselesaikan  atau
bahkan  dihadapi  oleh  akal.  Karya  seni tidak dapat dinilai
semata-mata oleh akal, karena  yang  lebih  berperan  di  sini
adalah  kalbu.  Kalau demikian, keliru apabila seseorang hanya
mengandalkan akal semata-mata.
 
Akal bagaikan kemampuan berenang. Akal berguna  saat  berenang
di  sungai  atau  di  laut  yang tenang, tetapi bila ombak dan
gelombang telah membahana, maka yang pandai berenang dan  yang
tidak bisa berenang sama-sama membutuhkan pelampung.
 
Dalam  hubungannya  dengan  pengembangan  ilmu pengetahuan dan
teknologi, agama sesungguhnya sangat berperan,  terutama  jika
manusia  tetap  ingin  jadi  manusia.  Ambillah sebagai contoh
bidang bio-teknologi. Ilmu manusia sudah sampai  kepada  batas
yang menjadikannya dapat berhasil melakukan rekayasa genetika.
Apakah keberhasilan ini akan dilanjutkan sehingga menghasilkan
makhluk-makhluk hidup yang dapat menjadi tuan bagi penciptanya
sendiri? Apakah ini baik atau buruk?  Yang  dapat  menjawabnya
adalah nilai-nila

[wanita-muslimah] AS Ancam Fatah dan Faksi Lainnya di Palestina yang Ikut dalam Pemerintahan Hamas

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
14 Mar 2006 10:55 WIB
eramuslim - Pemerintahan Bush mungkin tidak enak kalau tidak mencampuri
urusan negara lain. Kali ini Bush mengancam gerakan Fatah dan
kelompok-kelompok lainnya di Palestina untuk tidak ikut dalam pemerintahan
baru Palestina pimpinan Hamas. Jika ancaman itu dilanggar, pemerintahan Bush
akan memberlakukan pembatasan hubungan dan bantuan yang ketat bagi kelompok
yang bersangkutan.

"Kalau Fatah ikut serta, maka Fatah akan bernasib sama dengan Hamas. Tentu
saja, kalau Hamas dan kelompok lainnya di pemerintahan menerima
prinsip-prinsip yang disodorkan kelompok kuartet, situasinya akan berubah,"
ungkap seorang sumber diplomat AS.

Hal tersebut diperkuat oleh sumber di kalangan pejabat Palestina. Mereka
mengungkapkan, para pejabat AS dalam pertemuan di Washington belum lama ini,
telah meminta Presiden Mahmud Abbas dan anggota senior Fatah lainnya untuk
tidak bergabung dengan pemerintahan Palestina yang baru.

Ancaman AS terhadap Fatah dan kelompok-kelompok lainnya di Palestina,
dilontarkan sehari setelah sebuah polling yang dilakukan oleh Universitas
An-Najar di Nablus menunjukkan bahwa 87,7 responden menginginkan
pemerintahan baru nanti melibatkan semua faksi di Palestina, termasuk Fatah.
Dan 75 persen responden menyatakan ketidaksetujuannya jika Hamas
memanfaatkan kekuatan mayoritasnya di parlemen untuk membentuk pemerintahan
sendiri.

Polling juga menunjukkan, 54,7 persen responden mendukung jika Hamas mau
mengakui Israel, tapi hanya jika Israel setuju untuk mundur dari semua
wilayah Palestina yang didudukinya sejak tahun 1967.

Hasil polling lainnya menunjukkan, hanya sepertiga reponden yang setuju
dengan pemikiran kemungkinan Hamas melebur dengan Organisasi Pembebasan
Palestina -PLO. Sementara itu 34,8 persen mengaku tidak yakin pemerintahan
pimpinan Hamas selayaknya diminta berkomitmen untuk mematuhi semua
kesepakatan internasional yang pernah dibuat bersama PLO.
Polling itu dilakukan pada 9-11 Maret dengan jumlah responden 1.361 orang
yang merupakan peserta pemilu di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dengan margin
kesalahan 3 persen.

Hamas Terus Lakukan Pendekatan
Di Palestina, para pejabat Hamas terus melakukan pendekatan dengan
faksi-faksi di Palestina untuk membentuk pemerintahan koalisi. Hari Senin
(13/3), mereka melakukan pertemuan di kediaman ketua parlemen dari Hamas,
Mahmud Az-Zahar. Mereka yang ikut serta dalam pertemuan itu antara lain
pejabat dari Fatah, Majid Abu Shammaleh dan sejumlah perwakilan dari
kelompok kiri Front Demokrasi untuk Pembebasan Palestina, Popular Front
Kemerdekaan Palestina dan Partai Rakyat Palestina. Dalam pertemuan itu,
Haniya sempat hadir meski cuma satu jam.

"Saya ingin datang ke pertemuan ini untuk meyakinkan niat baik saya dan
Hamas bagi terbentuknya kabinet nasional bersatu," kata Haniya.

Hamas mengatakan, pertemuan merupakan langkah awal untuk membahas
program-program Hamas secara detil dengan kelompok-kelompok yang potensial
untuk bergabung dengan pemeirntahan koalisi.

"Kami sudah mengirimkan draft program ke semua kelompok dan hari ini kita
akan membahasnya secara detil," kata juru bicara Hamas di parlemen, Salah
Al-Bardawi.

"Kami belum menerima adanya penolakan terhadap program kami. Kami mencoba
melalui dialog ini, untuk mencari point-point mana saja yang disetujui dan
tidak disetujui," sambungnya.

Sebelumnya, pada Sabtu (11/3) kemarin, ketua blok Fatah di parlemen, Azzam
Al-Ahmad menyatakan bahwa Fatah siap menjadi minoritas di pemerintahan atau
merekomendasikan pos perdana menteri dipegang oleh seorang teknorat yang
independen jika tidak tercapai kompromi dengan Hamas. Namun Bardawi
membantah desas-desu yang mengatakan bahwa Hamas kemungkinan tidak akan
mampu membentuk pemerintahan.
"Pada akhirnya, Hamas akan mendeklarasikan kabinetnya dan kami akan sukses,"
katanya optimis. (ln/iol)




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
Laporan: Ida Horidah

Perbandingan jumlah wanita yang lebih banyak dari pria membuka peluang bagi
para wanita untuk hidup melajang, baik itu sebuah pilihan atau keterpaksaan.

Tidak diragukan lagi bahwa pernikahan adalah sunnah Rasulullah SAW, meskipun
hukum pernikahan itu bisa berkembang menjadi hal yang wajib, makruh dan
haram tergantung dari konteks apa dan bagaimana pernikahan itu dihadapkan.

Pernikahan akan menjadi wajib bila seseorang telah menginginkannya dan ia
cukup mampu secara materi dan mental, sehingga apabila ditunda-tunda
dikhawatirkan ia akan terseret pada perbuatan zina. Pernikahan menjadi
makruh jika seseorang belum mampu secara mental maupun finansial sehingga
dikhawatirkan pernikahannya akan menyebabkan penderitaan. Dan pernikahan
diharamkan jika diiaksanakan dengan maksud akan menyakiti pasangannya.

Sabda Rasulullah SAW, "Demi Allah, akulah orang terbaik di antara kalian
dalam hal bertaqwa kepada Allah dan menghindari ketidaksenangan-Nya. Namun
demikian, aku berpuasa dan berbuka, aku shalat malam dan aku pun tidur pada
malam hari; aku juga menikah. Ini adalah sunnahku. Maka barang siapa memilih
cara-cara lain di luar sunahku, ia bukan termasuk golonganku." (HR. Bukhari
dan Muslim).

Hadis ini menjelaskan bahwa seorang kekasih pilihan Allah saja tetap dapat
menikmati hidup ini seperti halnya makan, tidur dan kebutuhan lainnya
termasuk menikah. Dengan tidak menikah berarti tidak mengikuti sunnahnya.
Dan dengan tidak mengikuti sunahnya berarti pula bukan termasuk golongannya.

Begitu tegas anjuran Rasulullah untuk sebuah pernikahan, karena banyaknya
manfaat dari pernikahan itu sendiri. Manusia sebagai makhluk Allah dengan
segala kebutuhan dan nafsu yang dimilikinya, merasa perlu untuk menyalurkan
segala kebutuhan hidup melalui sebuah pernikahan. Kebutuhan biologis,
kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan (self esteem) dan lainnya.
Jelas, pernikahan akan menjadikan hidup manusia lebih sempurna. Dalam agama
pun, orang yang telah menikah dianggap telah menjalankan separuh dari
agamanya.

Pernikahan Bagi Seorang Wanita

Pernikahan bagi setiap orang adalah hal yang sangat dinantikan. Tidak hanya
bagi wanita, pria pun demikian. Namun karena jumlah wanita lebih banyak dan
posisi wanita adalah pihakyang menunggu, maka pernikahan bagi wanita menjadi
lebih penting. Tidak diragukan lagi saat ini di masyarakat kita begitu
banyak wanita yang telah cukup umur dan bahkan telah mapan secara materi
namun belum mendapatkan pendamping hidup. Benar bahwa masyarakat sekarang
tidak sekolot dulu memandang wanita yang telah matang namun belum menikah,
namun beban bagi wanita yang bersangkutan tetaplah ada.

Ada banyak cara yang dilakukan oleh para wanita untuk menghibur
ketidakberdayaan semacam ini. Jika mereka adalah pekerja, mereka akan
menenggelamkan diri dalam kesibukan pekerjaannya dengan apa pun profesinya,
Namun jika wanita tersebut adalah bekerja dalam sektor rumah tangga, mereka
akan cenderung mengucilkan diri.

Apa faktor yang melatarbelakangi kondisi ini, selain perbandingan jumlah
wanita yang lebih banyak dari pria? Ternyata banyak faktor lain yang juga
berpengaruh dalam mendapatkan pendamping. Salah satu di antaranya, banyak
wanita yang masih memiliki pandangan ideal terhadap pasangannya.

Tidak dapat dinafikan bahwa setiap orang pasti menginginkan yang terbaik
untuk dirinya, tetapi sebaiknya juga diperhatikan sifat dan perilaku wanita
itu sendiri terhadap orang diluar dirinya. Memang sifat dan karakter ini
tidak menjadi jaminan seseorang akan mudah mendapatkan pendamping atau
tidak, tetapi kenyataan di masyarakat menunjukan bahwa wanita yang
menyenangkan dan penuh toleransi akan lebih mudah mendapatkan pendamping
dibandingkan dengan wanita yang kurang memiliki pengertian dan cenderung
egois.

Keegoisan yang muncul pada wanita khususnya wanita yang telah menyebut
dirinya sebagai wanita mandiri, justru akan menjadi jurang yang curam bagi
orang di sekelilingnya. Segala sesuatu yang dapat dilakukannya sendiri akan
menutup peluang orang lain berbagi dengannya. Kemandirian bisa juga
berdampak pada sikap egois, walaupun tidak selamanya, tetapi pada dasarnya
wanita lebih memerlukan orang lain untuk menjadi sempuma. Dialah pendamping
hidup dan belahan jiwa yang akan berbagi dengannya. Tentunya ini patut untuk
direnungkan.

Persoalan berikutnya adalah keterbukaan. Wanita dengan kepribadian terbuka
lebih mudah untuk mendapatkan teman hidup dibandingkan mereka yang cenderung
menutup diri dan enggan bersosialisasi dengan orang lain. Memang wanita
dilahirkan dengan karakteristik yang berbeda namun sejalan dengan
perkembangan diri sifat keterbukaan bisa dilatih dan pada akhirnya membuat
seseorang siap menerima siapa pun yang akan bersahabat dengannya. Selain
faktor yang telah disebutkan diatas, pada akhirnya melajang menjadi sebuah
pilihan atau bahkan keterpaksaan. Terpaksa, jika dilihat bahwa umur yang
terus bertambah tanpa terasa akan membuat dirinya untuk menikah sudah tidak
ideal lagi. Selanjutnya rasa

[wanita-muslimah] 20. KONSPIRASI INTELIJEN & GERAKAN ISLAM

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
20. Abdul Qadir Djaelani Ngaku Punya Data Bom
"SK Itu Dalang Bom"

Abdul Qadir Djaelani mengaku punya data-data akurat soal rangkaian
pengeboman termasuk pengeboman di malam natal lalu. Data-data apa yang
dimiliki anggota DPR dari Fraksi Bulan Bintang ini? Kepada Syahrial
Nasution, dia membeberkannya. Petikannya:
Kabarnya Anda kenal dengan Nur Hidayat, pelaku pemboman malam Natal yang
dikatakan agen Afghanistan?
Saya kenal dengan Nur Hidayat sudah lama waktu saya masih di penjara. Saya
bahkan sering ngobrol dan makan bareng dengan dia selama tujuh tahun.
Kebetulan kan waktu di penjara kita berada dalam satu blok. Pendeknya selain
Nur Hidayat saya juga banyak kenal dengan Tapol peristiwa Lampung.

Apa betul Nur Hidayat punya hubungan dekat dengan beberapa jenderal di TNI?
Saya mendapat informasi akurat dari orang-orang saya bahwa Nur Hidayat dekat
dengan SK (Mayjen) aktif. Bahkan dalam acara perpisahan mutasi SK, Nur
Hidayat dan anak buahnya ikut hadir dalam acara tersebut. Hubungan Nur
Hidayat dan SK tidak cuma soal seperti itu saja. Pada saat terjadi peledakan
malam Natal, pagi harinya Nur Hidayat menelepon seseorang bernama HMD (tokoh
masyarakat) dan mengatakan bahwa dialah (Nur Hidayat) dan anak buahnyalah
yang melakukan pemboman. Dan yang saya tahu juga Nur Hidayat telah membuat
paspor untuk ke luar negeri. Sedangkan anak buah Nur Hidayat mengetahui soal
rencana peledakan seminggu sebelumnya.

Apa hubungan antara peledakan di Jakarta dan Bandung?
Pada 24 Desember 2000 yang lalu, Haji Aceng pemilik bengkel di Jl. Jakarta,
Bandung persis menjelang Maghrib kedatangan Iqbal (keduanya sudah
ditangkap). Padahal Iqbal ini sudah dua tahun tidak pemah muncul dan ikut
pengajian dengan kelompok Islam fundamentalis. Dia datang bersama dua orang
temannya yang tidak dikenal Haji Aceng.
Nah, rumah Haji Aceng memang sering dilakukan sebagai tempat pengajian dan
banyak juga yang menginap di loteng rumah itu. Menjelang tengah malam,
tiba-tiba bom meledak dan Haji Aceng, Iqbal bersama dua orang temannya
melarikan diri. Ternyata bom itu sengaja diledakkan di tempat pengajian Haji
Aceng cs supaya terkesan pelaku bom malam Natal adalah kelompok Islam
fundanmentalis. Karena jenis bom yang meledak di kedua tempat sama dan
waktunya juga bersamaan.

Bagaimana ceritanya kok SK bisa dekat dengan kelompok Islam fundamentalis?
Menjelang Muktamar sebuah kelompok Islam di Yogyakarta bulan Juli 2000, SK
menemui I J (OC Muktamar tersebut, red). Ia menawarkan kerjasama. Hingga
akhirnya SK menyumbangkan Rp 200 juta untuk muktamar. Tetapi, setelah saya
tanya ke IJ, dana itu ditolak. Dia kemudian mendekati beberapa kelompok
fundamentalis. Tujuannya untuk membuat sebuah bukti bahwa kelompok Islam
fundamentalis adalah teroris yang memusuhi umat agama lain. Dan itu ingin
mereka buktikan saat malam Natal yang lalu.

Lalu tujuan politis lain yang Anda ketahui?
SK adalah kelompok TNI yang dekat dengan AW (TNI aktif), Mn (Ketua LSM), Jnd
(bekas intel), BG, MS dan AW yang terhimpun dalam Fordem. Mereka satu sama
lain merupakan pembisik skenario bom yang mereka buat sendiri. Jadi, kalau
AW menuduh atau memfitnah Jenderal (Pur) Hartono dan Letjen (Pur) Prabowo
sebagai otak peledakan bom malam Natal, begitu juga dengan Mn. Semuanya dari
skenario yang sama. Sayangnya memang kedua jenderal itu tidak mau menuntut
AW sehingga skenario keji berikutnya tidak bisa dideteksi.

Bagaimana dengan Elize yang dibayar 75 juta oleh Tommy untuk meledakkan tiga
tempat. Apa ada hubungannya?
Saya kira itu pun masih dalam skenario mereka. Mana masuk akal lokasi
Menteng yang telah diisolir polisi bisa kebobolan pada pukul 20.00. Apa
Tommy sebodoh itu? Saya yakin Tommy masih bisa membayar orang yang setia
kepadanya kalau cuma buat nyerahin bom. Selain itu saya juga melihat bahwa
AW memang sengaja membuat opini baru dengan menekankan seluruh persoalan
kepada keluarga Cendana.

Dan satu lagi, ada upaya lain yang mereka lakukan yaitu untuk
mendiskreditkan TNI dalam kasus teror bom ini. Mereka merekayasa supaya
seolah-olah yang mampu melakukan teror itu adalah TNI. Dengan demikian TNI
dan polisi akan saling berhadapan. Kalau sudah begitu maka skenario
selanjutnya adalah AW pada bulan Februari nanti akan melakukan reshuffle
dalam beberapa jabatan di TNI dan menarik SK dan AW ke posisi strategis
kembali.

Anda yakin dengan informasi yang Anda dapatkan?
Saya sangat yakin. Buat apa saya belain tentara, dulu kan yang nangkap saya
tentara. Cuma saya tidak bicara orang per orang. Biar bagaimanapun institusi
TNI harus tetap ada. Saya sangat yakin TNI saat ini memang sedang dipojokkan
dan akan dihadapkan dengan polisi. Dan skenario ini tanpa kita sadari memang
sudah dilakukan. Negara Indonesia ini tidak akan ada kalau tidak ada.TNI.

Saya pikir bodoh sekali kalau-ada intelijen yang percaya begitu saja sama
seorang dukun. Saya sudah pernah belajar operasi intelijen, jadi paling
tidak saya tahu apa yang harusnya dilakukan polisi sebelum begitu saja
mengeluarkan statemen bahwa Eliza itu 

[wanita-muslimah] 19. KONSPIRASI INTELIJEN & GERAKAN ISLAM

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
19. Umat Islam dan Tentara
02 April 2001 : 08.05
Kolom Opini : Agus Kusnaeni (1)
bangsaku.com - Sebelum ada TNI, sejak pra kemerdekaan hingga kemerdekaan,
komponen-komponen pejuang terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu Hisbullah,
Peta (Pembela Tanah Air) dan Laskar-laskar. Milisi Hisbullah merupakan
campuran berbagai ormas Islam seperti Muhammadiyah, Masyumi, Syarikat Islam,
dan NU.
Sedangkan milisi Peta (Pembela Tanah Air) mayoritasnya berasal dari
Muhammadiyah, dimana Jenderal Besar Sudirman merupakan salah satu tokohnya.

Yang dimaksud dengan laskar-laskar, terdiri dari berbagai laskar seperti
laskar minyak, laskar listrik, laskar pesindu, laskar pemuda sosialis dan
laskar Kristen.

Laskar pemuda sosialis dan laskar kristen adalah minoritas. Sedangkan laskar
minyak, listrik dan sejenisnya berasal dari komunitas sejenis bajing loncat
yang insyaf dan membentuk kekuatan rakyat.

Pada 1946 terbentuk TKR (Tentara Keselamatan Rakyat) yang berasal dari
ketiga komponen tersebut, dan Hisbullah merupakan unsur yang paling banyak
(mayoritas).

Pada 1947, TKR menjadi TRI (Tentara Rakyat Indonesia), di bawah pimpinan
Panglima Besar Sudirman yang berasal dari Peta. Sebagai wakilnya adalah Urip
Sumoharjo seorang mantan tentara KNIL (tentara Belanda) yang beragama
Kristen.

Sejak saat itulah terjadi ketidak-adilan, dimana minoritas menguasai
mayoritas di tubuh (embrio) TNI. Kelak, para pejuang sejati dari Hisbullah
dan peta (terutama Hisbullah) digusur oleh mantan tentara KNIL. Selain Urip
Sumohardjo (mantan KNIL beragama Kristen), mantan KNIL lainnya adalah Gatot
Soebroto (Budha), Soeharto (Kejawen), dan A.H. Nasution (nasionalis sekuler
yang keberislamannya tumbuh setelah digusur Soeharto).

Tentara KNIL adalah tentara Belanda yang memerangi tentara rakyat Indonesia
yang ketika itu sedang berusaha menggapai kemerdekaan. Tentara KNIL adalah
pengkhianat bangsa. Namun ketika Indonesia merdeka, merekalah yang merebut
banyak posisi di tubuh institusi tentara (TNI). Sedangkan pejuang sejati
terutama yang tergabung dalam Hisbullah disingkirkan begitu saja.

Terbukti kemudian, ketika para pengkhianat itu memimpin bangsa (seperti
Soeharto), kehidupan kita menjadi penuh musibah. Soekarno juga seorang
pengkhianat, ketika rakyat bersusah payah mengusir penjajah, ia justru
membuat perjanjian damai dengan Belanda. Sedangkan anak angkat Gatot
Soebroto yang bernama Bob Hasan, termasuk salah seorang tokoh pemegang HPH
yang menggunduli hutan kita.

Kahar Muzakar dan Kartosoewirjo
Pada tahun 1946 Kahar Muzakar (Panglima Hisbullah dari Sulawesi) dikirim ke
Yogya (Ibukota RI) untuk menghimpun kekuatan rakyat. Saat itu Panglima
Hisbullah Kalimantan adalah Hasan Basri, yang berpusat di Banjarmasin.

Sedangkan Panglima Nusatenggara adalah Ngurah Rai yang berpusat di Bali.
Sedangkan Kartosoewirjo adalah Panglima Hisbullah Jawa Barat. Ia terus
berjuang melawan penjajah Belanda.

Pada tahun 1948, ketika terjadi Perjanjian Renville (di atas kapal Renville)
daerah yang dikuasi rakyat Indonesai semakin kecil, karena daerah inclave
harus dikosongkan. Kartosoewirjo tidak mau mengosongkan Jawa Barat, maka
timbullah pemberontakan Kartosoewirjo tahun 1948 melawan Belanda.

Kala itu Kartosoewirjo selain harus menghadapi Belanda juga menghadapi
mantan tentara KNIL yang sudah bergabung ke TRI yang kala itu mereka baru
saja kembali dari Yogyakarta.

Kartosoewirjo yang berjuang melawan Belanda dalam rangka mempertahankan Jawa
Barat karena dia adalah Panglima Divisi Jawa Barat, justru dicap pemberontak
oleh Soekarno, sehingga dihukum mati pada 1962.

Menurut Dr. Bambang Sulistomo, putra pahlawan kemerdekaan Bung Tomo, tuduhan
pemberontak kepada Kartosoewirjo dinilai bertentangan dengan fakta sejarah.

"Menurut kesaksian almarhum ayah saya, yang ditulisnya dalam sebuah buku
kecil berjudul HIMBAUAN, dikatakan bahwa pasukan Hizbullah dan Sabilillah,
menolak perintah hijrah ke Yogyakarta sebagai pelaksanaan isi perjanjian
Renvile; dan memilih berjuang dengan gagah berani mengusir penjajah dari
wilayah Jawa Barat.
Keberadaan mereka di sana adalah atas persetujuan Jenderal Soedirman dan
Wakil Presiden Mohammad Hatta. Pada saat clash Belanda kedua, pasukan TNI
kembali ke Jawa Barat dan merasa lebih berhak menguasai wilayah yang telah
berhasil direbut dengan berkuah darah dari tangan penjajah oleh pasukan
Hizbullah dan Sabilillah di bawah komando SM Kartosoewirjo. Karena tidak
dicapai kesepakatan, maka terjadilah pertempuran antara pasukan Islam dan
tentara republik tersebut." (Lihat Buku "FAKTA Diskriminasi Rezim Soeharto
Terhadap Umat Islam", 1998, hal. xviii).

Sehubungan dengan hal tersebut, Prof. Dr. Deliar Noor berkomentar:
"Kesaksian almarhum ayah saudara itu, persis seperti kesaksian Haji
Agoes,Salim yang disampaikan di Cornell University Amerika Serikat, tahun
1953. Memang perlu penelitian ulang terhadap sejarah yang ditulis sekarang."

Pada buku berjudul "Menelusuri Perjalanan Jihad SM Kartosuwiryo" (Juli 1999,
hal. xv-xvi), KH Firdaus AN menuliskan seba

[wanita-muslimah] 23- The Believers (Al-Müminün)

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. Successful indeed are the Believers,- 

  2.. Those who humble themselves in their prayers; 

  3.. Who avoid vain talk; 

  4.. Who are active in given Zakat; 

  5.. Who guard their modesty, 

  6.. Except with those joined to them in the marriage bond, or (the captives) 
whom their right hands possess,- for (in their case) they are free from blame, 

  7.. But those whose desires exceed those limits are transgressors;- 

  8.. Those who faithfully observe their trusts and their covenants; 

  9.. And who (strictly) guard their prayers;- 

  10.. These will be the heirs, 

  11.. Who will inherit Paradise: they will dwell therein (for ever). 

  12.. Man We did create from a quintessence (of clay); 

  13.. Then We placed him as (a drop of) sperm in a place of rest, firmly 
fixed; 

  14.. Then We made the sperm into a clot of congealed blood; then of that clot 
We made a (fetus) lump; then we made out of that lump bones and clothed the 
bones with flesh; then We developed out of it another creature. So blessed be 
Allah, the best to create! 

  15.. After that, at length ye will die 

  16.. Again, on the Day of Judgment, will ye be raised up. 

  17.. And We have made, above you, seven tracts; and We are never unmindful of 
(Our) Creation. 

  18.. And We send down water from the sky according to (due) measure, and We 
cause it to soak in the soil; and We certainly are able to drain it off (with 
ease). 

  19.. With it We grow for you gardens of date-palms and vines: in them have ye 
abundant fruits: and of them ye eat (and have enjoyment),- 

  20.. Also a tree springing out of Mount Sinai, which produces oil, and relish 
for those who use it for food. 

  21.. And in cattle (too) ye have an instructive example: from within their 
bodies We produce (milk) for you to drink; there are, in them, (besides), 
numerous (other) benefits for you; and of their (meat) ye eat; 

  22.. An on them, as well as in ships, ye ride. 

  23.. And certainly We sent Noah to his people: He said, "O my people! Worship 
Allah. Ye have no other god but Him. Will ye not fear (Him)?" 

  24.. The chiefs of the Unbelievers among his people said: "He is no more than 
a man like yourselves: his wish is to assert his superiority over you: if Allah 
had wished (to send messengers), He could have sent down angels; never did we 
hear such a thing (as he says), among our ancestors of old." 

  25.. (And some said): "He is only a man possessed: wait (and have patience) 
with him for a time." 

  26.. (Noah) said: "O my Lord! help me: for that they accuse me of falsehood!" 

  27.. So We inspired him (with this message): "Construct the Ark within Our 
sight and under Our guidance: then when comes Our Command, and the over gushes 
forth, take thou on board pairs of every species, male and female, and thy 
family- except those of them against whom the Word has already gone forth: and 
address Me not in favor of the wrong-doers; for they shall be drowned (in the 
Flood). 

  28.. And when thou hast embarked on the Ark - thou and those with thee,- say: 
"Praise be to Allah, Who has saved us from the people who do wrong." 

  29.. And say: "O my Lord! Enable me to disembark with thy blessing: for Thou 
art the Best to enable (us) to disembark." 

  30.. Verily in this there are Signs (for men to understand); lo! We put men 
to test. 

  31.. Then We raised after them another generation. 

  32.. And We sent to them a messenger from among themselves, (saying), 
"Worship Allah. ye have no other god but Him. Will ye not fear (Him)?" 

  33.. And the chiefs of his people, who disbelieved and denied the Meeting in 
the Hereafter, and on whom We had bestowed the good things of this life, said: 
"He is no more than a man like yourselves: he eats of that of which ye eat, and 
drinks of what ye drink. 

  34.. "If ye obey a man like yourselves, behold, it is certain ye will be 
lost. 

  35.. "Does he promise that when ye die and become dust and bones, ye shall be 
brought forth (again)? 

  36.. "Far, very far is that which ye are promised! 

  37.. "There is nothing but our life in this world! We shall die and we live! 
But we shall never be raised up again! 

  38.. "He is only a man who invents a lie against Allah, but we are not the 
ones to believe in him!" 

  39.. (The prophet) said: "O my Lord! Help me: for that they accuse me of 
falsehood." 

  40.. (Allah) said: "In but a little while, they are sure to be sorry!" 

  41.. Then the Blast overtook them with justice, and We made them as rubbish 
of dead leaves. So away with the people who do wrong! 

  42.. Then We raised after them other generations. 

  43.. No people can hasten their term, nor can they delay (it). 

  44.. Then sent We Our messengers in succession: every time there came to a 
people their messenger, they accused him of falsehood: so We made them follow 
each other (in punishment): We made them as a tale (that is

[wanita-muslimah] 22- The Pilgrimage (Al-Hajj)

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
 In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
  1.. O mankind! fear your Lord! for the convulsion of the Hour (of Judgment) 
will be a thing terrible! 

  2.. The Day ye shall see it, every mother giving suck shall forget her 
suckling- babe, and every pregnant female shall drop her load (unformed): thou 
shalt see mankind as in a drunken riot, yet not drunk: but dreadful will be the 
Chastisement of Allah. 

  3.. And yet among men there are such as dispute about Allah, without 
knowledge, and follow every evil one obstinate in rebellion! 

  4.. About the (Satan) it is decreed that whoever turns to him for friendship, 
him will he lead astray, and he will guide him to the Chastisement of the Fire. 

  5.. O mankind! if ye have a doubt about the Resurrection, (consider) that We 
created you out of dust, then out of sperm, then out of a leech-like clot, then 
out of a morsel of flesh, partly formed and partly unformed, in order that We 
may manifest (Our power) to you; and We cause whom We will to rest in the wombs 
for an appointed term, then do We bring you out as babes, then (foster you) 
that ye may reach your age of full strength; and some of you are called to die, 
and some are sent back to the feeblest old age, so that they know nothing after 
having known (much), and (further), thou seest the earth barren and lifeless, 
but when We pour down rain on it, it is stirred (to life), it swells, and it 
puts forth every kind of beautiful growth (in pairs). 

  6.. This is so, because Allah is the Reality: it is He Who gives life to the 
dead, and it is He Who has power over all things. 

  7.. And verily the Hour will come: there can be no doubt about it, or about 
(the fact) that Allah will raise up all who are in the graves. 

  8.. Yet there is among men such a one as disputes about Allah, without 
knowledge, without guidance, and without a Book of Enlightenment,- 

  9.. (Disdainfully) bending his side, in order to lead (men) astray from the 
Path of Allah. for him there is disgrace in this life, and on the Day of 
Judgment We shall make him taste the Chastisement of burning (Fire). 

  10.. (It will be said): "This is because of the deeds which thy hands sent 
forth, for verily Allah is not unjust to His servants." 

  11.. There are among men some who serve Allah, as it were, on the verge: if 
good befalls them, they are, therewith, well content; but if a trial comes to 
them, they turn on their faces: they lose both this world and the Hereafter: 
that in indeed a manifest loss! 

  12.. They call on such deities, besides Allah, as can neither hurt nor profit 
them: that is straying far indeed (from the Way)! 

  13.. (Perhaps) they call on one whose hurt is nearer than his profit: evil, 
indeed, is the patron, and evil the companion (or help)! 

  14.. Verily Allah will admit those who believe and work righteous deeds, to 
Gardens, beneath which rivers flow: for Allah carries out all that He desires. 

  15.. If any think that Allah will not help him (His Messenger), in this world 
and the Hereafter, let him stretch out a rope to the ceiling and cut (himself) 
off: then let him see whether his plan will remove that which enrages (him)! 

  16.. Thus have We sent down Clear Sings; and verily Allah doth guide whom He 
will! 

  17.. Those who believe (in the Qurán), those who follow the Jewish 
(scriptures), and the Sabians, Christians, Magians, and Polytheists,- Allah 
will judge between them on the Day of Judgment: for Allah is witness of all 
things. 

  18.. Seest thou not that to Allah prostrate all things that are in the 
heavens and on earth,- the sun, the moon, the stars; the hills, the trees, the 
animals; and a great number among mankind? But a great number are (also) such 
as unto whom the Chastisement is justly due, and such as Allah shall disgrace,- 
None can raise to honor: for Allah carries out all that He wills. 

  19.. These two antagonists dispute with each other about their Lord: but 
those who deny (their Lord),- for them will be cut out a garment of Fire: over 
their heads will be poured out boiling water. 

  20.. With it will be melted what is within their bodies, as well as (their) 
skins. 

  21.. In addition there will be maces of iron (to punish) them. 

  22.. Every time they wish to get away therefrom, from anguish, they will be 
forced back therein, and (it will be said), "Taste ye the Chastisement of 
Burning!" 

  23.. Allah will admit those who believe and work righteous deeds, to Gardens 
beneath which rivers flow: they shall be adorned therein with bracelets of gold 
and pearls; and their garments there will be of silk. 

  24.. For they have been guided (in this life) to the purest of speeches; they 
have been guided to the Path of Him Who is Worthy of (all) Praise. 

  25.. As to those who have rejected (Allah), and would keep back (men) from 
the Way of Allah, and from the Sacred Mosque, which We have made (open) to 
(all) men - equal is the dweller ther

[wanita-muslimah] Nejat Menyerang Barat Meradang

2006-03-14 Terurut Topik Rudyanto Arief
Kontoversi akibat pernyataan Prsiden Iran Mahmud Ahmadinejad hanya memperjelas 
satu hal: Betapa dunia masih dan terus berada di bawah cengkeraman 
Zionis-Israel.

"Menyerang adalah pertahanan terbaik." Demikian salah satu ujaran Sun Tzu, 
pakar strategi perang kesohor asal Cina, dalam bukunya Art of War. Barangkali 
petuah lawas itulah yang kini dipraktikkan Presiden Iran Mahmud 
Ahmadinejad. Ketika AS dan Eropa habis-habisan menghalangi proyek nuklir damai 
Iran, tiba-tiba pada Oktober lalu, Nejad menyebut Israel sebagai "tumor" yang 
harus dihapuskan dari peta dunia. 

Kalimat di atas seakan belum lengkap dan sempurna bagi Nejad. Dalam muktamar 
negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) awal Desember lalu di Makkah 
al-Mukarramah, mantan walikota Teheran ini menyebut tragedi pembantaian Nazi 
terhadap Yahudi (Holocaust) sebagai pernyataan yang dipaksakan oleh sebagian 
pemimpin Eropa. Baginya tragedi itu hanyalah mitos. Dan ketika ada yang 
berpendapat lain, tambah Nejad, mereka pun mengecam dan memenjarakannya. 

Bagi doktor bidang transportasi dan manajemen lalu lintas dari Universitas 
Teheran ini, andai Eropa jujur dengan pembelaan mereka terhadap Yahudi, 
semestinya mereka memberikan sebagian wilayah mereka di Eropa seperti di Jerman 
dan Austria untuk menjadi tempat pendirian negara Israel. 

Sebenarnya, tak ada yang berlebihan dalam pernyataan Nejad, seandainya disikapi 
dengan kepala dingin. Jika dunia Barat selama ini mengagung-agungkan demokrasi, 
mengapa mereka gerah jika ada yang berpendapat lain tentang Holocaust. Mengapa 
pula mereka terlihat jengkel secara berlebihan, seolah negerinya sendiri yang 
tengah diserang. 

Yang jelas, berbagai pernyataan Nejad ini telah memberi nuansa baru dalam 
perseteruan diplomatik antara Iran dan Barat tentang hak pengayaan uranium 
untuk kepentingan damai. "Serangan" Nejad ini seperti menusuk ulu hati pangkal 
penyebab krisis nuklir Iran. Seolah-olah, Teheran ingin menyatakan Israel-lah 
yang menjadi dalang di balik semua ketegangan ini. Karena itu, dalam kesempatan 
lain, pemerintah Iran juga menuduh Israel memanas-manasi Eropa dan AS mengenai 
proyek nuklirnya dengan maksud mengalihkan perhatian masyarakat internasional 
dari kepemilikan senjata nuklirnya sendiri.

Berbagai pernyataan Nejad di atas mengundang kemarahan Amerika Serikat, PBB dan 
Eropa. PM Italia Silvio Berlusconi, Presiden Prancis Jacques Chirac, Kanselir 
Jerman Angela Merkel dan Sekjen PBB Kofi Anan mengecam keras pernyataan Nejad. 
PBB bahkan menetapkan 27 Januari sebagai hari untuk mengenang Tragedi 
Holocaust. Iran membalas dengan menyebut PBB telah "didikte oleh Israel".

Israel pun "menyerang", tak kalah kerasnya. Menteri Pertahanan Israel Shoul 
Movaz menyatakan, dunia hendaknya tak hanya cukup mengutuk penjelasan ini tapi 
juga meningkatkan upaya dalam mencegah Iran memiliki senjata nuklir. Dalam 
pandangannya, pemerintah Iran adalah sebuah rezim yang "rasis dan antisemit". 
"Teheran adalah ancaman bagi Israel dan Barat." Menurutnya, jalur diplomasi 
adalah jalur benar untuk mengatasi ambisi nuklir Iran. Namun, di saat yang 
sama, perlu juga mempersiapkan "jalan-jalan lain". Pernyataan ini merupakan 
isyarat kemungkinan opsi serangan militer Israel terhadap Iran. 

Rusia yang dekat secara diplomatik dengan Iran juga menyayangkan pernyataan 
Nejad. Bahkan, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad yang selama 
ini dikenal kritis terhadap Israel dan Barat meminta Nejad untuk sabar dan 
menahan diri. Bagi politisi senior ini, sebagaimana dikutip kantor berita 
Malaysia Bernama, sikap seperti itu hanya akan memberikan amunisi baru bagi 
musuh-musuh Iran. 

Tapi tidak demikian bagi Mahmud Alinejad, seorang pengamat politik dari 
Teheran. Menurutnya, langkah itu sengaja ditempuh sebagai bagian dari strategi 
politik Iran. "Pernyataan bernada menyerang adalah strategi terbaik bagi Iran," 
ujar Alinejad. Pernyataan ini diamini oleh Mustafa Alani, pakar kajian keamanan 
dan stabilitasi politik pada Gulf Research Center di Dubai, Uni Emirat Arab. 

Dalam penilaiannya, pernyataan Nejad merupakan strategi Iran untuk memelihara 
sentimen anti-Israel di Timur Tengah. "Presiden yakin dengan menyerang Israel 
secara verbal adalah cara terbaik selain dari kebijakan politik yang rasional 
dan sopan," tegas Alani.

Pernyataan Nejad jelas membangkitkan kemarahan orang-orang Yahudi. Tak hanya di 
Israel, tapi juga di Amerika Serikat. Sebuah lembaga Yahudi-AS memasang iklan 
satu halaman penuh di harian International Herald Tribune edisi Eropa yang 
terbit di Paris (23/12). Isinya menyerukan pada para pemimpin negara-negara 
Eropa untuk melarang Presiden Iran masuk ke wilayahnya dan mengucilkan Iran 
dari komunitas internasional karena pernyataannya yang menentang Israel. 
"Ahmadinejad adalah representasi umum bagi sebuah rezim yang mengancam kita 
semua," demikian salah satu bunyi iklan itu. 

Ketegangan ini dapat dipastikan memengaruhi proses perundingan nuklir Iran. 
Dalam sudut pand

[wanita-muslimah] 20. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-13 Terurut Topik Rudyanto Arief
20. Ahl Al-Kitab

Berbicara mengenai wawasan Al-Qur'an tentang  suatu  masalah
tidak   akan   sempurna,  bahkan  boleh  jadi  keliru,  jika
pandangan hanya tertuju kepada satu dua ayat yang  berbicara
menyangkut   hal   tersebut.   Karena   cara  demikian  akan
melahirkan  pandangan  parsial  yang  tidak  sejalan  dengan
tujuan   pemahaman   wawasan,   lebih-lebih   bila  analisis
dilakukan terlepas dari konteks (munasabah)  ayat,  sejarah,
asbab  al-nuzul  (latar  belakang turunnya ayat), penjelasan
Nabi  (As-Sunnah),  dan  sebagainya,  yang   dihimpun   oleh
pakar-pakar  Al-Qur'an  dengan  istilah pendekatan "tematis"
(maudhu'i).

Bahasan ini mencoba  menerapkan  metode  tersebut,  walaupun
dalam  bentuk  yang  terbatas  -  karena penerapannya secara
sempurna membutuhkan waktu yang tidak singkat, rujukan  yang
memadai,   serta   kemampuan   analisis  yang  dalam.  Namun
demikian,  keterbatasan  di  atas,  akan  diusahakan   untuk
ditutupi   dengan   menyajikan   pandangan   beberapa  pakar
berkompeten dalam bidang Al-Qur'an.

ISTILAH-ISTILAH AL-QUR'AN

Salah  satu   keistimewaan   Al-Qur'an   adalah   ketelitian
redaksinya.  Tidak  heran, karena redaksi tersebut bersumber
langsung dari Allah swt. Hal ini perlu digarisbawahi,  bukan
saja   karena   sekian   banyak   ulama  melakukan  analisis
kebahasaan  dalam  mengemukakan  dan   atau   menolak   satu
pendapat,  tetapi  juga  karena  Kitab  Suci ini menggunakan
beberapa istilah yang berbeda ketika menunjuk  kepada  orang
Yahudi  dan  Nasrani,  dua  kelompok masyarakat yang minimal
disepakati oleh seluruh ulama sebagai Ahl Al-Kitab.

Selain istilah  Ahl  Al-Kitab,  Al-Qur'an  juga  menggunakan
istilah  Utu  Al-Kitab,  Utu nashiban minal kitab, Al-Yahud,
Al-Ladzina  Hadu,  Bani  Israil,  An  Nashara,  dan  istilah
lainnya.

Kata  Ahl Al-Kitab terulang di dalam Al-Qur'an sebanyak tiga
puluh satu  kali,  Utu  Al-Kitab  delapan  belas  kali,  Utu
nashiban  minal  kitab  tiga  kali,  Al-Yahud  delapan kali,
Al-Ladzina Hadu sepuluh kali, An-Nashara empat  belas  kali,
dan Bani/Banu Isra'il empat puluh satu kali

Kesan  umum  diperoleh bahwa bila Al-Qur'an menggunakan kata
Al-Yahud maka isinya adalah kecaman  atau  gambaran  negatif
tentang   mereka.  Perhatikan  misalnya  firman-Nya  tentang
kebencian orang Yahudi terhadap kaum  Muslim  (QS  Al-Maidah
[5]:  82), atau ketidakrelaan orang-orang Yahudi dan Nasrani
terhadap kaum Muslim sebelum umat Islam mengikuti mereka (QS
Al-Baqarah  [2]:  120),  atau  pengakuan  mereka bahwa orang
Yahudi dan Nasrani adalah putra-putra dan kinasih Allah  (QS
Al-Ma-idah  [5]:  18),  atau  pernyataan  orang Yahudi bahwa
tangan Allah terbelenggu (kikir) (QS Al-Maidah [5]: 64), dan
sebagainya. Bila Al-Qur'an menggunakan Al-Ladzina Hadu, maka
kandungannya ada  yang  berupa  kecaman,  misalnya  terhadap
mereka  yang  mengubah  arti  kata-kata  atau  mengubah  dan
menguranginya (QS Al-Nisa,  [41]:  46),  atau  bahwa  mereka
tekun  mendengar  (berita kaum Muslim) untuk menyebarluaskan
kebohongan  (QS  Al-Maidah  [5]:  41),  dan  ada  juga  yang
bersifat  netral,  seperti  janji  bagi  mereka yang beriman
dengan benar untuk tidak  akan  mengalami  rasa  takut  atau
sedih (QS Al-Baqarah [2]: 62).

Kata  Nashara  sama  penggunaannya  dengan  Al-Ladzina Hadu,
terkadang  digunakan  dalam  konteks  positif  dan   pujian,
misalnya  surat  Al-Maidah  [5]: 82 yang menjelaskan tentang
mereka yang paling akrab persahabatannya dengan  orang-orang
Islam; dan di kali lain dalam konteks kecaman, seperti dalam
surat   Al-Baqarah   [2]:   120   yang   berbicara   tentang
ketidakrelaan mereka terhadap orang Islam sampai kaum Muslim
mengikuti  mereka.  Dalam   kesempatan   lain   kandungannya
bersifat  netral:  bukan  kecaman bukan pula pujian, seperti
dalam surat  Al-Hajj  [22];  17  yang  membicarakan  tentang
putusanTuhanyangadilterhadapmereka   dan
kelompok-kelompok  lain,  kelak  di  hari  kemudian.  Dengan
demikian,   kita   dapat  mengatakan  bahwa  bila  Al-Qur'an
menggunakan  Al-Yahud,  maka  pasti  ayat  tersebut   berupa
kecaman  atas sikap-sikap buruk mereka, dan jika menggunakan
kata Nashara, maka ia belum  tentu  bersikap  kecaman,  sama
halnya dengan Al-Ladzina Hadu.

Agaknya ini sebabnya sehingga surat Al-Baqarah [2]: 120 yang
berbunyi "Lan  tardha  'ankal-Yahud  wa  lan  Nashara  hatta
tattabi'a  millatahum  (orang  Yahudi dan Nasrani tidak akan
rela   kepadamu   (Muhammad)   sampaiengkaumengikuti
agama/tatacara  mereka,"  menggunakan  kata  "lan"  terhadap
orang Yahudi, dan kata "la" terhadap orang Nasrani.  Menurut
pakar-pakar  bahasa Al-Qur'an, antara lain Az-Zarkasyi dalam
bukunya Al-Burhan,  kata  "lan"  digunakan  untuk  menafikan
sesuatu  di  masa  datang,  dan penafian tersebut lebih kuat
dari "la" yang  digunakan  untuk  menafikan  sesuatu,  tanpa
mengisyaratkan  masa  penafian  itu,  sehingga boleh saja ia
terbatas untuk masa lampau, kini, atau masa datang.

Ayat di atas, secara tegas menyatakan bahwa

Re: [wanita-muslimah] Eugene Francis Netto : Tuhan Aku ingin Melihatmu

2006-03-13 Terurut Topik Rudyanto Arief
Majalah Amanah, liat paragraf terakhir :

> "Tentu saya berharap pada saudara-saudara saya yang Muslim akan menjadi
> Muslim yang sejati, jangan jadi Muslim yang setengah hati. Saya saja yang
> mualaf, selalu ingin belajar, belajar dan belajar, maka sangat aneh, bila
> umat Islam yang sudah tujuh turunan, ogah mempelajari dan mendalami
agamanya
> sendiri," pesan Gene mengakhiri perbincangan sambil tersenyum lebar.
(amanah online)


From: "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: Eugene Francis Netto : Tuhan Aku ingin Melihatmu

Assalaamu alaikum,

mas, boleh tahu referensi kisah ini dari mana? atau mas first hand
account nya?

thanks,

satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Rudyanto Arief" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>








 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Dia itu Mbak Chae bukan Mbak Kilat Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung

2006-03-13 Terurut Topik Rudyanto Arief
Namanya bukan mbak Kilat, tapi mbak Chae. 
Nama yang bagus diubah menjadi kilat biru:-)

   From: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Re: Jilbab dan Kerudung

Mbak Kilat, pertama-tama saya ingin bertanya, dari mana anda tahu bahwa 
hadits tentang Asma itu dhaif? Sedangkan para ulama Islam masih 
memakainya, bahkan Yusuf Qordlowi. Coba sampaikan ke saya referensi anda 
itu yang mengatakan bahwa hadits tentang Asma adalah dlaif. Itu dulu, 
nanti insya Allah akan saya sampaikan pendapat saya setelah anda 
memberikan referensi anda itu.

Salam,




"kila4tb1roe" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/13/2006 06:07 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung






Pak Wida, ketika saya memberikan alasan mengapa menurut saya jilbab
bukan suatu keharusan yang berkaitan dengan aurat perempuan maka saya
pun tidak hanya berdasarkan Al-Qur'an tapi juga merujuk pada hadis2.

Biasanya hadis yang populer untuk diajukan oleh orang-orang yang
memandang jilbab sebagai suatu keharusan adalah hadis tentang Asma,
ternyata hadis ini dhaif statusnya. Silahkan di re-check oleh Pak Wida:)

Maksud dari kata "pemberhalaan" ketika kita lebih memilih untuk
mengsakralkan bentuk-bentuk dari simbol-simbol tanpa melihat kepada
essensinya.

Seperti masalah jilbab ini, jika jilbab dizaman Rasul dapat
benar-benar menjadi satu media untuk melindungi perempuan karena
sifatnya yang dikenal sebagai identitas perempuan merdeka, apakah
jilbab sekarang masih tetap mempunyai fungsi yang sama??

Lalu apa fungsi jilbab menurut anda Pak Wida??


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Para ulama tidak mendasarkan fatwa / anjuran mereka hanya dari
al-Qur'an 
> saja mbak Kilat. Mereka juga menteliti hadits dan kitab-kitab para
ulama 
> sejak dahulu sampai sekarang. Bacalah postingan Rudyanto Arief tentang 
> Menutup Rambut Bagi Wanita.
> 
> Banyak alasan para muslimah untuk berkerudung, dan itu sesuai dengan 
> pemahaman mereka masing-masing. Kenapa syariat jilbab dipertahankan? 
> Apakah hanya semata sebagai symbol perlindungan bagi wanita? Apakah 
> berjilbab merupakan suatu bentuk pemberhalaan? Kenapa pula disebut 
> "pemberhalaan"? Saya sendiri tidak pernah berfikir demikian. Silahkan 
> rekan-rekan muslimah yang berjilbab untuk menjawabnya. Lebih bagus lagi 
> jika mereka menyampaikan alasan mereka berjilbab. 8-)
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> 
> "kila4tb1roe" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 03/13/2006 02:59 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Pak Wida, seringkali ketika kita mencari justifikasi keharusan
> berjilbab maka yang dirujuk adalah Qs.24:31 dan Qs.33:59. Kalau tidak
> salah untuk informasi saja Qs.33:59 lebih dulu turun daripada Qs.24:31.
> 
> Sebenarnya pada Qs.24:31 membahas masalah etika perempuan yang pada
> ayat sebelumnya Qs.24:30 membahas etika pada laki-laki.
> 
> Ketika Qs.24:31 pada saat itu perempuan arab yang sudah mengadaptasi
> cara berpakian bangsa-bangsa yang "lebih berbudaya" seperti persia,
> romawi menggunakan baju dengan belahan yang memperlihatkan payudara.
> Kemudian dikoreksi oleh Qur'an untuk menutup dada dgn menutup nya
> memakai kudung. Apa yang jelas tersurat/tertulis dalam Qs.24:31 adalah
> perintah menutup dada dan bukan menutup rambut sebagaimana pemahaman
> sebagian umat muslim dalam pembenaran akan keharusan memakai jilbab
> bagi perempuan.
> 
> Terlebih karena Qs.33:59 lebih dulu turun, dimana perintah yang
> ditunjukan kepada istri2 Nabi, anak2 perempuan Nabi dan istri
> orang-orang mu'min tentang berjilbab jika ini berkaitan dengan batasan
> aurat seharusnya sudah tidak ada koreksi lagi dengan turunya Qs.24:31.
> 
> Tapi ternyata pada perintah dalam Qs.33:59 tidak berkaitan dengan
> masalah batasan aurat perempuan dan jilbab hanya sebatas simbol
> identitas sehingga perintah mengulurkan jilbab tidak berlaku/tidak
> boleh untuk wanita budak muslimah.
> 
> Jilbab pada waktu itu hanya sebagai simbol identitas untuk melindungi
> perempuan terutama ketika berpergian diwaktu malam hari sehingga
> mereka dikenal dan tidak diganggu.
> 
> Sejujurnya Pak Wida, apakah menurut Bapa jilbab masih menjadi bentuk
> simbol perlindungan bagi perempuan??? jika tidak kenapa masih
> dipertahankan?? kenapa kita sering terjebak pada pemberhalaan??:)
> 
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
> >
> > Terimakasih mbak Kilat atas informasi PL dan PB nya. Kalau kit

[wanita-muslimah] Islamophobia LSM Perempuan terhadap Formalitas Syariat Islam

2006-03-13 Terurut Topik Rudyanto Arief
Laporan: Adhes SS

Menggembirakan sekaligus menyedihkan. Di satu sisi LSM perempuan kian
berkembang dan semakin kritis. Di sisi lain, mereka kebablasan dalam
mengekspresikan sikap demokrasinya. Ketika formalisasi Syariat Islam
diterapkan secara tidak arif, LSM perempuan langsung mencap "Islam" sebagai
sumber masalah. Ujung-ujungnya penolakan Syariat Islam.

sungguh mengejutkan, ketika empat pembicara - semuanya perempuan - yang
hadir dalam Seminar Nasional di Jakarta mengurai pelbagai persoalan
formalisasi Syariat Islam di daerahnya masing-masing. Busana muslimah dan
jilbab yang mereka pakai, memberi kesan religius yang mendalam bahwa mereka
menjalankan syariat agamanya dengan baik. Namun, tak dinyana di balik
kemasan religiusnya, mereka begitu antipati terhadap Islam.

Lihat saja, bentuk protes yang mereka lakukan seperti mengada-ngada. Entah,
mereka terlalu pintar atau sedang mengemban misi tertentu yang bisa jadi
pesanan pihak lain. Karenanya, bukan rahasia umum lagi, jika selama ini
banyak LSM yang bermunculan didanai oleh jaringan internasional. Sebut saja
seperti Asia Foundation, yakni lembaga nonprofit asal Amerika Serikat yang
selama ini dikenal sebagai penyuplai dana bagi penerbitan tertentu atau
LSM-LSM, termasuk LSM perempuan.

Melihat gerakan "penghancuran" ala Asia Foundation yang sedemikian halus,
hampir tak bisa dibedakan, antara membantu atau mengobok-obok harga diri
sebuah bangsa. Pelbagai cara dilakukan gerakan ini untuk melemahkan akidah
dan menjungkirbalikkan pemikiran (ghazwa al-fikr) kaum perempuan (muslimah),
bukan hanya di kota-kota besar, tapi juga di daerah-daerah yang miskin
dengan penerangan.

Sejumlah fenemona dan realitas yang terjadi di masyarakat pun diangkat.
Ketika yang muncul praktik "pelanggaran HAM" menurut kaca mata mereka,
lantas dibuatlah satu kesimpulan, bahwa ajaran agama ternyata hanya
mendiskreditkan kaum perempuan. Agama (Islam) difitnah dan dianggap sebagai
sumber masalah. Padahal yang seharusnya dikritisi bukan faktor Islamnya,
melainkan individu atau kelompok tertentu yang tak arif dan kaku dalam
menerapkan formalisasi Syariat Islam.

Pandangan Feminin Radikal

Apa yang diuraikan dalam Seminar Nasional "Perempuan dalam Arus Formalisasi
Syariat Islam (Belajar dan' Tasikmalaya, Garut, Cianjur, dan Banten)"
beberapa waktu lalu, tak lain adalah doktrin dan propaganda ngawur LSM
Perempuan terhadap masyarakat, dalam hal ini Rahima selaku penyelenggara.

Menurutnya, penerapan syariat Islam di Indonesia pada dasarnya adalah
persoalan klasik menyangkut hubungan agama dan politik yang tidak pernah
tuntas di negeri ini. "Sejarah mencatat bahwa di semua negara yang
menerapkan syariat Islam, hampir selalu diawali dengan kontrol terhadap
perempuan. Hal ini dikarenakan bahwa dalam masyarakat Muslim, isu
seksualitas kerapkali menjadi isu publik bahkan isu politik. Kebanyakan
wacana Islam yang berkembang selalu terobsesi oleh seksualitas perempuan,
terutama bagaimana mengatur dan mengontrolnya."

Ungkapnya lagi, "Sebenarnya yang menonjol di permukaan bukanlah "formalisasi
Syariat" melainkan 'formalisasi fikih'. Hal ini karena dalam
implementasinya, formalisasi syariat justru mengabaikan ajaran yang memuat
sejumlah nilai keadilan, kedamaian, keadaban dan kesetaraan."

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahima, ada dua persoalan besar yang
dihadapi oleh gerakan perempuan di tengah merebaknya upaya formalisasi
Syariat Islam di berbagai daerah. Pertama, upaya formalisasi telah
memunculkan agenda berupa penyusunan berbagai produk kebijakan lokal yang
kurang ramah pada perempuan dengan pemahaman-pemahaman yang bersifat
normatif dan tekstualis.

Kedua, pemahaman tekstualis dan penafsiran keagamaan yang bersifat
tekstualis itu tidak hanya berada pada wilayah formal (negara) tetapi juga
menjadi pegangan sebagian besar tokoh masyarakat di jalur kultural (ulama)
yang masili bercorak patriarki. "Oleh karena itu tugas untuk memperkenalkan
spirit nilai Islam seperti keadilan, kedamaian, keadaban, dan kesetaraan
jauh lebih penting. Syariat Islam perlu diperkenalkan tidak melulu dalam
konteks legal formalnya, akan tetapi justru pada nilai-nilai universal yang
dibawanya. Dengan pemahaman ini, tampilan wajah Islam yang sangar bisa
diubah dengan memperkenalkan esensi Islam sebagai rahmatan lil'alamin."

Syariat Islam, lanjutnya, bukanlah harus selalu berisi kisah-kisah
peminggiran hak-hak perempuan. Akan lebih baik kalau semua pihak turut
mendukung upaya memperkenalkan hak-hak perempuan dalam Islam. Kita berharap
tak ada lagi nantinya teks-teks yang dipakai untuk "merendahkan sesama
manusia" dengan baju agama.

Syariat Islam Digugat

Mengapa Tasikmalaya, Garut, Cianjur, dan Banten yang diangkat sebagai objek
yang digugat? Karena di keempat wilayah inilah formalisasi Syariat Islam,
tak lagi sekedar wacana, tapi direalisasikan.

Di Kabupaten Tasikmalaya umpamanya, LSM Perempuan mempersoalkan Surat Edaran
bupati no. 451/SE/04/SOS/2001 tentang upaya peningkatan kualitas keimanan
dan ketakwaan. Te

[wanita-muslimah] 21- The Prophets (Al-Anbiyáa)

2006-03-13 Terurut Topik Rudyanto Arief

In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
  1.. Closer and closer to mankind comes their Reckoning: yet they heed not and 
they turn away. 

  2.. Never comes (aught) to them of a renewed Message from their Lord, but 
they listen to it as in jest,- 

  3.. Their hearts toying as with trifles. The wrong-doers conceal their 
private counsels, (saying), "Is this (one) more than a man like yourselves? 
Will ye go to witchcraft with your eyes open?" 

  4.. Say: "My Lord knoweth (every) word (spoken) in the heavens and on earth: 
He is the One that heareth and knoweth (all things)." 

  5.. "Nay," they say, "(these are) medleys of dream! - Nay, he forged it! - 
Nay, he is (but) a poet! Let him then bring us a Sign like the ones that were 
sent to (Prophets) of old!" 

  6.. (As to those) before them, not one of the towns which We destroyed 
believed: will these believe? 

  7.. Before thee, also, the messengers We sent were but men, to whom We 
granted inspiration: If ye know this not, ask of those who possess the Message. 

  8.. Nor did We give them bodies that ate no food, nor were they immortals. 

  9.. In the end We fulfilled to them Our Promise, and We saved them and those 
whom We willed, but We destroyed those who transgressed beyond bounds. 

  10.. We have revealed for you (O men!) a book in which will give you 
eminence. Will ye not then understand? 

  11.. How many were the towns We utterly destroyed because of their 
iniquities, setting up in their places other peoples? 

  12.. Yet, when they felt Our Punishment (coming), behold, they (tried to) 
flee from it. 

  13.. Flee not, but return to the good things of this life which were given 
you, and to your homes in order that ye may be called to account. 

  14.. They said: "Ah! Woe to us! We were indeed wrong-doers!" 

  15.. And that cry of theirs ceased not, till We made them as a field that is 
mown, as ashes silent and quenched. 

  16.. Not for (idle) sport did We create the heavens and the earth and all 
that is between! 

  17.. If it had been Our wish to take (just) a pastime, We should surely have 
taken it from the things nearest to Us, if We would do (such a thing)! 

  18.. Nay, We hurl the Truth against falsehood, and it knocks out its brain, 
and behold, falsehood doth perish! Ah! Woe be to you for the (false) things ye 
ascribe (to Us). 

  19.. To Him belong all (creatures) in the heavens and on earth: even those 
who are with Him are not too proud to serve Him, nor are they (ever) weary (of 
His service): 

  20.. They celebrate His praises night and day, nor do they ever flag or 
intermit. 

  21.. Or have they taken (for worship) gods from the earth who can raise (the 
dead)? 

  22.. If there were, in the heavens and the earth, other gods besides Allah, 
there would have been ruin in both! but glory to Allah, the Lord of the Throne: 
(High is He) above what they attribute to Him! 

  23.. He cannot be questioned for His acts, but they will be questioned (for 
theirs). 

  24.. Or have they taken for worship (other) gods besides Him? Say, "Bring 
your convincing proof: this is the Message of those with me and the Message of 
those before me." But most of them know not the Truth, and so turn away. 

  25.. Not a messenger did We send before thee without this inspiration sent by 
Us to him: that there is no god but I; therefore worship and serve Me. 

  26.. And they say: "The Most Gracious has taken a son!" Glory to Him! They 
are (but) servants raised to honor. 

  27.. They speak not before He speaks, and they act (in all things) by His 
Command. 

  28.. He knows what is before them, and what is behind them, and they offer no 
intercession except for those with whom He is well pleased, and they stand in 
awe and reverence of His (Glory). 

  29.. If any of them should say, "I am a god besides Him", such a one We 
should reward with Hell: thus do We reward those who do wrong. 

  30.. Do not the Unbelievers see that the heavens and the earth were joined 
together (as one unit of creation), before we clove them asunder? We made from 
water every living thing. Will they not then believe? 

  31.. And We have set on the earth mountains standing firm, lest it should 
shake with them, and We have made therein broad highways (between mountains) 
for them to pass through: that they may find their way. 

  32.. And We have made the heavens as a canopy well guarded: yet do they turn 
away from the Signs which these things (point to)! 

  33.. It is He Who created the Night and the Day, and the sun and the moon: 
all (the celestial bodies) swim along, each in its rounded course. 

  34.. We granted not to any man before thee permanent life (here): if then 
thou shouldst die, would they live permanently? 

  35.. Every soul shall have a taste of death: and We test you by evil and by 
good by way of trial. To Us must ye return. 

  36.. When the Unbelievers see thee, they treat thee not except with ridicule. 
"Is this," (they 

[wanita-muslimah] 11. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM

2006-03-12 Terurut Topik Rudyanto Arief
WANITA SEBAGAI ISTRI

Sebagian agama dan sistem menganggap wanita sebagai barang yang najis atau
sesuatu yang menjijikkan dari perbuatan syetan yang harus dijauhi dan lebih
baik hidup menyendiri.

Sebagian yang lainnya menganggap bahwa kedudukan seorang istri sekedar
sebagai alat pemuas nafsu bagi suaminya atau yang meladeni makanannya dan
menjadi pelayan di dalam rumah tangganya.

Maka Islam datang untuk mengumumkan batalnya kerahiban dan melarang hidup
menyendiri (tak mau menikah selamanya). Sebaliknya, Islam mengajarkan kepada
kita bahwa pernikahan adalah salah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah
dalam kehidupan ini. Allah SWT berfirman:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasann-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhrya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir." (Ar-Rum: 21)

Ada sebagian sahabat Rasulullah SAW yang ingin memusatkan perhatiannya untuk
beribadah dengan cara berpuasa sepanjang siang dan shalat sepanjang malam
serta menjauh dari wanita. Maka Rasulullah SAW mengingkari hal itu dengan
mengatakan:

"Adapun saya, berpuasa dan makan, shalat dan tidur dan menikahi wanita, maka
barangsiapa yang tidak suka dengan sunnahku, maka tidak termasuk
golonganku." (HR. Bukhari)

Islam telah menjadikan istri yang shalihah merupakan kekayaan paling
berharga bagi suaminya setelah beriman kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya.
Islam menganggap istri yang shalihah itu sebagai salah satu sebab
kebahagiaan.

Rasulullah SAW bersabda, "Seorang mukmin tidak memperoleh kemanfaatan
setelah bertaqwa kepada Allah Azza wa jalla yang lebih baik selain istri
yang shalihah, jika suami menyuruhnya dia taat, jika dipandang dia
menyenangkan, jika ia bersumpah kepadanya dia mengiyakan, dan jika Suami
pergi (jauh dari pandangan) maka dia memelihara diri dan harta (suami)nya"
(HR. Ibnu Majah)

Rasulullah SAW bersabda, "Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan
dunia adalah wanita shalihah." (HR. Muslim)
Rasulullah SAW bersabda, "Di antara kebahagiaan anak Adam (adalah) istri
shalihah, tempat tinggal yang baik, dan kendaraan yang baik. (HR. Ahmad)

Islam mengangkat nilai wanita sebagai istri dan menjadikan pelaksanaan
hak-hak suami-istri itu sebagai jihad di jalan Allah.
Ada seorang wanita datang kepada Nabi SAW bertanya, "Wahai RasuIullah,
sesungguhnya aku adalah delegasi wanita yang diutus kepadamu dan tidak ada
satu wanita pun kecuali agar aku keluar untuk menemui engkau." Kemudian
wanita itu mengemukakan permasalahannya dengan mengatakan, "Allah adalah
Rabb-nya laki-laki dan wanita dan ilah mereka. Dan engkau adalah utusan
Allah untuk laki-laki dan wanita, Allah telah mewajibkan jihad kepada kaum
laki-laki sehingga apabila mereka memperoleh kemenangan akan mendapat
pahala, dan apabila mati syahid mereka akan tetap hidup di sisi Rabb-nya dan
diberi rizki. Amal perbuatan apakah yang bisa menyamai perbuatan mereka dari
ketaatan? Nabi SAW menjawab, "Taat kepada suami dan memenuhi hak-haknya
tetapi sedikit dari kaum yang bisa melaksanakannya." (HR. Tabrani)

Islam telah menetapkan untuk istri hak-hak yang wajib dipenuhi oleh
suaminya. Hak-hak itu tak sekedar tinta di atas kertas, akan tetapi Islam
menjadikan lebih dari itu yaitu yang mampu memelihara dan mengawasi.
Pertama, keimanan dan ketaqwaan seorang Muslim, kedua, hati nurani
masyarakat dan kesadarannya, dan ketiga keterikatan dengan hukum Islam.
Pertama kali hak yang wajib dipenuhi seorang suami terhadap istrinya adalah
mas kawin yang telah diwajibkan oleh Islam sebagai tanda kecintaan seorang
suami terhadap istrinya. Allah SWT berfirman,
"Berikanlah mas kawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai
pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika: mereka menyerahkan kepada
kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati; maka makanlah (ambillah)
pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya." (An-Nisa':
4)

Maka di manakah letak wanita dalam peradaban selain Islam yang memberikan
sebagian hartanya kepada kaum lelaki, padahal fithrah Allah telah menjadikan
wanita itu menuntut dan tidak dituntut (untuk memberi harta).

Hak yang kedua yang harus dipenuhi seorang suami terhadap istrinya adalah
nafkah. Seorang suami diwajibkan untuk mencukupi makanan, pakaian, tempat
tinggal dan pengobatan kepada istrinya.

Rasulullah SAW menjelaskan hak-hak wanita yang harus dipenuhi oleh seorang
suami dalam sabdanya, "Dan bagi wanita (yang diwajibkan) atas kamu (kaum
lelaki) rizki mereka dan pakaian mereka dengan ma'ruf (baik)." Yang dimaksud
dengan ma'ruf adalah sesuatu yang dianggap baik oleh ahli agama tanpa
berlebihan dan tanpa mengurangi. Allah berfirman:

"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannnya. Dan orang
yang disempitkan rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan
Allah kepadannya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan

[wanita-muslimah] 6. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM

2006-03-12 Terurut Topik Rudyanto Arief
KEPEMIMPINAN RUMAH TANGGA

Adapun masalah kepemimpinan rumah tangga, maka Allah menjelaskan di dalam Al
Qur'an karena dua alasan sebagai berikut:

1. Telah dilebihkan oleh Allah untuk kaum laki-laki berupa mengetahui
akibat-akibat dan melihat masalah dengan akal lebih banyak daripada wanita.
Sedang wanita dipersiapkan oleh Allah memiliki perasaan yang sensitif untuk
mendukung tugas keibuannya.

2. Sesungguhnya laki-laki telah dibebani untuk memberikan nafkah guna
membangun rumah tangganya. Maka kalau rumah tangga itu sampai roboh
(berantakan), akan berantakan pula dari dasarnya. Karena itu seorang lelaki
berfikir seribu kali sebelum bercerai.



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] 10.WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM

2006-03-12 Terurut Topik Rudyanto Arief
WANITA SEBAGAI ANAK
Bangsa Arab di masa jahiliyah pesimis dengan kelahiran anak-anak wanita dan
mereka merasa hina, sehingga ada salah seorang bapak yang berkata ketika
dikaruniai anak wanita, "Demi Allah, ia bukan sebaik-baik anak,
pertolongannya adalah hanya membuat tangis dan berbuat baiknya adalah
pencurian."

Ia bermaksud bahwa anak wanita tidak bisa menolong ayahnya dan keluarganya
kecuali dengan jeritan dan tangis belaka, tidak dengan peperangan dan
senjata, dan tidak bisa berbuat baik kepada keluarganya kecuali mengambil
harta suaminya untuk keluarganya.

Tradisi yang mereka wariskan memperbolehkan bagi seorang ayah untuk mengubur
hidup-hidup anak puterinya, karena takut miskin atau menganggapnya sebagai
aib besar di mata kaumnya. Sebagaimana dijelaskan oleh Al Qur'an yang
mengingkari perbuatan buruk itu:

"Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa
apakah dia dibunuh." (At-Takwir: 8-9)
Al Qur'an juga menggambarkan sikap para bapak ketika menyambut kelahiran
anak-anak wanitanya:

"Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak
perempuan, hitam (merah padamlah) mukannya, dan dia sangat marah. Ia
menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang
disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung
kehinaan ataukah akan menguburnya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah,
alanglah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (An-Nahl: 58-59)

Sebagian syari'at lama memberikan wewenang kepada seorang bapak untuk
menjual anak perempuannya apabila ia berkeinginan. Seperti aturan "Hamurabi"
yang memperbolehkan seorang ayah untuk menyerahkan anak perempuannya kepada
orang lain untuk membunuhnya atau memilikinya, maka seorang ayah itu telah
membunuh puteri orang lain.
Islam datang dengan menganggap anak wanita seperti anak laki-laki yaitu
merupakan pemberian dan karunia Allah yang diberikan kepada siapa saja yang
dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya, Allah berfirman:

"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia
kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa saja yang Dia
kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa saja yang Dia
kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan
(kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang
Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (Asy
Syura: 49-50)

Al Qur'an juga menjelaskan di dalam kisah-kisahnya bahwa sesungguhnya
sebagian anak-anak perempuan itu lebih besar pengaruhuya dan lebih kekal
kenangannya daripada kebanyakan anak laki-laki. Seperti dalam kisah Maryam
puteri Imran yang telah dipilih oleh Allah SWT dan disucikan melebihi para
wanita di seluruh alam semesta padahal ketika sang ibu mengandungnya, ia
menginginkan agar anaknya lahir laki-laki sehingga bisa berkhidmah di Baitil
Maqdis dan agar termasuk orang-orang shalih. Allah SWT berfirman:

"(Ingatlah), ketika isteri Imran berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
menadzarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang
shalih dan berkhidmad (di Baitil Maqdis). Karena itu terimalah (nadzar) itu
dariku. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Maka
tatkala isteri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata, "Ya Tuhanku,
sesungguhnnya aku melahirkan seorang anak perempuan; dan Allah lebih
mengetahui apa yang dilahirkannnya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti
anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon
perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannnya kepada (pemeliharaan)
Engkau dari syetan yang terkutuk .

Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nadzar) dengan penerimaan yang baik, dan
mendidiknya dengan pendidikan yang baik ..." (Ali 'Imran: 35-37)

Al Qur'an mengecam dengan keras terhadap orang-orang yang berkeras hati dan
membunuh anak-anak mereka, baik anak laki-laki atau perempuan, Allah SWT
berfirman:
"Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan
lagi tidak mengetahui" (Al An'am: 140)
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang
akan memberi rizki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh
mereka adalah suatu dosa yang besar." (Al Isra': 31)

Rasulullah SAW telah menjadikan surga sebagai balasan untuk setiap bapak
yang baik dalam memperlakukan anak wanitanya dan bersabar untuk mendidik
mereka dan baik dalam mendidiknya. Memelihara hak Allah atas mereka, hingga
mereka dewasa atau mati karena membela mereka. Nabi SAW juga menjadikan
kedudukan orang itu di sisinya SAW di surga yang penuh kenikmatan dan kekal
abadi.

Imam Muslim meriwayatkan dari Anas RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,
"Barangsiapa yang merawat dua anak gadis hingga aqil baligh maka ia datang
pada hari kiamat, sedangkan saya dan dia seperti ini." Kemudian Nabi
merapatkan telunjuknya (artinya, saling berdekatan)."

Ibnu Abbas RA meriwayatkan dari Nabi SAW beliau bersabda:
"Tidaklah seorang Mus

[wanita-muslimah] 9. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM

2006-03-12 Terurut Topik Rudyanto Arief
PARA IBU YANG DIABADIKAN

Di antara taujih Al Qur'an adalah bahwa Al Qur'an telah meletakkan di
hadapan orang-orang yang beriman (laki-laki atau wanita) berbagai contoh
teladan dari para ummahat shalihat, yang mempunyai pengaruh dan peran
penting di dalam sejarah keimanan.

Di antaranya adalah ibu dari Nabi Musa yang memenuhi seruan wahyu Allah dan
llham-Nya, lalu melemparkan buah hatinya ke dalam lautan dengan penuh
ketenangan dan percaya penuh terhadap janji Rabb-nya. Allah berfirman:

"Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa, "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir
terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu
khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan
mengembalikan kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para Rasul."
(Al Qashash: 7)

Dan ibunya Maryam yang bernadzar ingin mempunyai anak yang ikut membebaskan
"Baitul Maqdist" karena Allah, bersih dari segala bentuk kemusyrikan atau
'ubudiyah kepada selain-Nya. Ia berdoa agar Allah berkenan menerima
nadzarnya itu, Allah SWT berfirman:

"(Ingatlah), ketika isteri Imran berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
bernadzar kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang
shalih dan berkhidmat (di Baitul Maqdis), Karena itu terimalah (nadzar) itu
dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(Ali 'Imran: 35)

Maka ketika anak yang baru lahir itu ternyata perempuan di luar harapan yang
diinginkan, ia tetap dalam kesetiaan untuk memenuhi nadzarnya, sambil
memohon kepada Allah SWT agar Allah melindunginya dari segala keburukan,
Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan
untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari
syetan yang terkutuk." (Ali 'Imran: 36)

Maryam puteri Imran itu adalah Ibunya Al Masih yang telah dijadikan oleh Al
Qur'an sebagai lambang kesucian dan ketaatan kepada Allah serta meyakini
kalimat-kalimat-Nya. Allah SWT berfirman:

"Dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke
dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan
kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya; dan dia adalah termasuk
orang-orang yang taat." (At-Tahrim: 12)



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] 8. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM

2006-03-12 Terurut Topik Rudyanto Arief
WANITA SEBAGAI IBU

Sejarah tidak pernah mengenal adanya agama atau sistem yang menghargai
keberadaan wanita sebagai ibu yang lebih mulia daripada Islam.

Sungguh Islam telah menegaskan wasiat (pesan penting) terhadap wanita dan
meletakkan wasiat itu setelah wasiat untuk bertauhid kepada Allah dan
beribadah kepada-Nya. Islam juga menjadikan berbuat baik kepada wanita itu
termasuk sendi-sendi kemuliaan, sebagaimana telah menjadikan hak seorang ibu
itu lebih kuat daripada hak seorang ayah, karena beban yang amat berat ia
rasakan ketika hamil, menyusui, melahirkan dan mendidik. Inilah yang
ditegaskan oleh Al Qur'an dengan diulang-ulang lebih dari satu surat agar
benar-benar difahami oleh kita anak manusia. Sebagaimana firman Allah SWT:
"Dan Kami wasiatkan (perintahkan) kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnnya dalam keadaan lemah yang
betambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hannya kepada-Kulah kembalimu." (Luqman: 14)

"Kmi wasiatkan (perintahkan) kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua
orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah (pula).
Mengandungnnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan" (Al Ahqaf:
15)

Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW lalu bertanya,
"Siapakah yang paling berhak saya pergauli dengan baik?" Nabi bersabda,
"Ibumu," orang itu bertanya, "kemudian siapa lagi?" Nabi bersabda, "Ibumu,"
orang itu bertanya, "Kemudian siapa lagi?" Nabi bersabda, "Ibumu, - orang
itu bertanya, "Kemudian siapa lagi?" Nabi bersabda, "Ayahmu. (HR. Bukhan
Muslim)

Al Bazzar meriwayatkan, ada seorang lelaki sedang thawaf dengan menggendong
ibunya, maka lelaki itu bertanya kepada Nabi SAW "Apakah (dengan ini) saya
telah melaksanakan kewajiban saya kepadanya?" Nabi menjawab, "Tidak, tidak
sebanding dengan satu kali melahirkan."

Berbuat baik kepada ibu berarti baik dalam mempergauli dan menghormatinya,
merasa rendah di hadapannya, mentaatinya selain dalam kemaksiatan dan
mencari ridhanya dalam segala sesuatu. Sehingga dalam masalah jihad
sekalipun, apabila itu fardhu kifayah, maka tidak boleh kecuali dengan
izinnya, karena berbuat baik kepadanya termasuk fardhu 'ain.

Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW, lalu ia berkata, "Wahai
Rasulullah, saya ingin ikut berperang, saya datang untuk bermusyawarah
dengan engkau." Maka Nabi SAW bertanya, "Apakah kamu masih mempunyai ibu?"
Orang itu menjawab, "Ya." Nabi bersabda, "Tetaplah kamu tinggal bersamanya,
sesungguhnya surga itu berada di bawah kedua telapak kakinya." (HR.Nasa'i)

Ada sebagian sistem yang menghilangkan kekerabatan seorang ibu dan tidak
menganggapnya penting, maka datanglah Islam memberikan wasiat kepada saudara
ibu laki-laki dan perempuan dan saudara ayah laki-laki dan perempuan.

Ada seorang lelaki datang kepada Nabi SAW lalu berkata, "Sesungguhnya saya
telah berbuat dosa, apakah saya masih bisa bertaubat?" Maka Nabi SAW
bersabda, 'apakah kamu mempunyai ibu?" la berkata, "Tidak." Nabi bertanya,
"Apakah kamu mempunyai bibi?" la menjawab, "Ya" Nabi bersabda, "Berbuat
baiklah kepadanya." (HR. Tirmidzi)

Di antara keajaiban Syari'at Islam itu adalah bahwa Islam itu memerintahkan
kita untuk berbuat baik kepada ibu, meskipun ia musyrik. Sebagaimana yang
ditanyakan oleh Asma' binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang hubungannya
dengan ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Ya, tetaplah kamu
menyambung silaturrahmi dengan ibumu." (HR. Muttafaqun 'Alaih)
Di antara perhatian Islam terhadap seorang ibu dan haknya serta perasaannya
bahwa Islam telah menjadikan ibu yang dicerai itu lebih berhak untuk merawat
anaknya dan lebih baik daripada seorang ayah.

Ada seorang wanita bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya anakku ini
dahulu saya yang mengandungnya, dan susuku menjadi minumannya dan pangkuanku
menjadi tempat ia berlindung. Tetapi ayahnya telah menceraiku dan ingin
mengambilnya dariku, maka Nabi SAW bersabda kepadanya' "Engkau lebih berhak
(untuk merawatnya) selama engkau belum menikah." (HR. Ahmad)

Umar dengan isterinya yang dicerai pernah mengadu kepada Abu Bakar tentang
putranya yang bernama 'Ashim, maka Abu Bakar memutuskan untuk memberikan
anak itu kepada ibunya. Kemudian Abu Bakar berkata kepada Umar, "Baunya,
ciumannya dan kata-katanya lebih baik untuk anak itu daripada darimu." (HR.
Sa'id)
Kekerabatan ibu itu lebih mulia daripada kekerabatan ayah di dalam masalah
perawatan.

Keberadaan ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan sepenuh perhatian
ini dan yang telah diberikan untuknya hak-hak, maka dia juga mempunyai
kewajiban, yakni mendidik anak-anaknya, dengan menanamkan kemuliaan kepada
mereka dan menjauhkan mereka dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat
kepada Allah dan mendorong mereka untuk mendukung kebenaran dan tidak
menghalang-halangi mereka untuk turut berjihad karena mengikuti perasaan
keibuan dalam hatinya. Sebaliknya ia harus berusaha memenangkan seruan
kebena

[wanita-muslimah] 7. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM

2006-03-12 Terurut Topik Rudyanto Arief
TUGAS-TUGAS HUKUM DAN POLITIK

Masalah jabatan peradilan (hukum) dan politik, Abu Hanifah memperbolehkan
bagi kaum wanita untuk menempati jabatan hukum sepanjang diperbolehkan
memberikan kesaksian di situ, maksudnya selain masalah-masalah kriminalitas.
Sedang Imam Ath-Thabari dan Ibnu Hazm juga memperbolehkan wanita menempati
jabatan dalam masalah harta dan lembaga yang menangani masalah kriminalitas
dan lainnya.

Diperbolehkannya hal itu bukan berarti wajib dan harus, tetapi dilihatdari
sisi kemaslahatan bagi wanita itu seridin dan kemaslahatan bagi usrah
(keluarga), kemaslahatan masyarakat, serta kemaslahatan Islam. Karena boleh
jadi hal itu dapat berakibat dipilihnya sebagian wanita tertentu pada usia
tertentu, untuk memutuskan masalah-masalah tertentu dan pada kondisi-kondisi
tertentu.

Adapun dilarangnya wanita untuk menjadi presiden atau sejenisnya, karena
potensi wanita biasanya tidak tahan untuk menghadapi konfrontasi yang
mengandung resiko besar. Kita katakan tertentu, karena terkadang ada seorang
wanita yang lebih mampu daripada laki-laki, seperti Ratu Saba' yang telah
diceritakan olah Al Qur'an kepada kita. Tetapi hukum tidak bisa berdasarkan
asas yang langka, melainkan harus berdasarkan apa yang banyak berlaku.
Karena itu ulama mengatakan, "Sesuatu yang langka itu tidak bisa menjadi
landasan hukum."

Adapun wanita sebagai direktur, dekan, ketua yayasan, anggota majlis
perwakilan rakyat atau yang lainnya, maka tidak mengapa selama memang
diperlukan. Masalah ini telah saya bahas secara rinci berikut dalil-dalilnya
di dalam kitab saya "Fataawa Mu'aashirah" juz dua.



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] 5. WANITA DALAM MASYARAKAT ISLAM

2006-03-12 Terurut Topik Rudyanto Arief
DlYAT

Adapun diyat atau denda, maka tidak ada hadits yang disepakati shahihnya,
tidak pula ada ijma' yang meyakinkan. Bahkan Ibnu 'Aliyah dan Al Asham (dari
fuqaha' salaf) berpendapat disamakan antara laki-laki dan perempuan di dalam
masalah denda. Pendapat inilah yang sesuai dengan umumnya nash-nash Al
Qur'an dan hadits-hadits Nabi yang shahih. Sehingga kalau sekarang ada yang
berpendapat seperti ini maka tidak berdosa baginya, karena fatwa itu dapat
berubah dengan perubahan zaman dan tempat. Apalagi kalau itu sejalan dengan
nash-nash juz'iyah dan tujuan secara umum.



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




  1   2   3   4   5   >