Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
hmmm gini aja gimana kalo masing2 koki buktiken aja cara masaknya... biar nanti sy bantu ngicipin... bantu nentuin mana yg enak... mana yg uenak buangeedh... sy seneng kok bisa bantu beres-beres... :-) mprie - Original Message From: h.s nurbayanti [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 3, 2008 5:08:52 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Katanya mau demo masak, mbak? Kok jadi nyanyi? Apa demo masak sambil nyanyi? :-) Coba aja diwujudkan idenya demo masak bareng perempuan2 dari berbagai elemen/kelompok. Kalau kata bos saya sih, barangsiapa yang mengusulkan dialah yang menjalankan :-) Disini banyak juga yg hobi masak kok, perempuan atau laki-laki. Member laki2 yg jago masak yg saya tau, pak sabri... yg kata istrinya rendangnya yahd. Kalau mas dwi sih, paling bisa bantu matiin kompor di dapur kalau tercium bau gosong hehehe... Tapi siapa bilang demo masak gak bisa bikin rusuh. Tiap perempuan biasanya punya cara dan teknik yg berbeda dalam memasak. Bikin sayur asem, satu bilang kacangnya ditumbuk bareng bumbu, yg lain bilang dimasukan bulet-bulet, yang lain bilang gak pake kacang, tapi pake bawang putih. Yg satu bilang, cabenya ikutan diulek, yg lain bilang cabenya dimasukan bulet-bulet, yang lain bilang asal jangan pake terasi. Karena perbedaan ini, kalau bantu tante atau uwa masak, biasanya sih nanya dulu kebiasaan, atau cara dan teknik masak mereka seperti apa. Karena, salah sedikit dalam teknik memotong wortel aja bisa jadi masalah :-) Herni 2008/6/3 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] com: Mbak, kita nyanyi aja mendingan... Satu-satu, aku sayang anak Dua-dua aku sayang pere Tiga-tiga sayang keduanya Satu dua tiga, Jangan exploitir mereka. wassalam, [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Satu, perempuan dan anak-anak yang berdemo itu adalah korban kekerasan negara atas mereka. Sebagaimana anak-anak desa Porong, mereka ikut ibu-ibu mereka yang demo ke jakarta utk minta tanggungjawab bosnya Lapindo Brantas, sebagaimana anak-anak pegawai IPTN yang dibawa demo orangtuanya ke Jakarta pakai motor waktu mata pencaharian orangtuanya dibungkam. Nothing's so unusual about that. Ya, memang tak baik membawa anak-anak untuk demo, tapi itu bukan alasan untuk menyalahkan korban dan membenarkan FPI. Dua, perempuan adalah warga negara Indonesia yang SETARA dengan lelaki warga negara Indonesia. Perempuan Indonesia BERHAK mengungkapkan sikap politiknya. Ingat, ini INDONESIA bukan negara taliban dimana perempuan hanya jadi mesin reproduksi yang ditutupi burka semata-mata untuk memuaskan ego pemiliknya yang disebut suami. Tiga, selamat makan siang, semoga sehat dan sejahtera, pada Anda dan Pak Irwan, semoga juga bisa tidur pulas pula nanti malam, sebagaimana tidurnya Munarwan, Riziq, dan para pengangguran yang diberi topi timur tengah dan tongkat bambu untuk mencabik-cabik sesamanya itu. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Ncang Irwan, Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn nurunin pere dan anak disituasi kayak begini. Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket kantor ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo ikhlas di rampok...ha..ha.. wassalam, Ncing Lina. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK irwank2k6@ wrote: [Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK] Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan perimbangan berita.. yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI.. Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K 02/06/2008 15:02 WIB Pengamat: AKK-BB Bermain Api! Maryadi - detikcom Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dinilai tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api. Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa situasi tengah panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah namanya, kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) saat dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008). Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa melihat situasi yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca situasi, ujar Rudi. Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum siapa yang bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. Itu standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, kata Rudi . Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal ini AKK-BB juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan keonaran. Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( mar / nrl ) 2008/6/1 Kartono Mohamad kmjp47@: Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang mengatakan: 1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini melanggar undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara demo melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW). 2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. Menunjukkan bahwa FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB. Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan HTI, maka berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan tindakan FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan FPI/HTI sebelum sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika polisi tidak mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika melihat kedatangan FPI. Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan Polri. Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan melayani dan melindungi. KM ---Original Message--- From: Eko Bambang Subiantoro Date: 01/06/2008 21:49:58 To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas% 40yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia% 40yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia.
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Maksud Mbak Rita apa ya? Saya jadi gak ngerti nih.. Wassalam, Irwan.K 2008/6/3 ritajkt [EMAIL PROTECTED]: Satu, perempuan dan anak-anak yang berdemo itu adalah korban kekerasan negara atas mereka. Sebagaimana anak-anak desa Porong, mereka ikut ibu-ibu mereka yang demo ke jakarta utk minta tanggungjawab bosnya Lapindo Brantas, sebagaimana anak-anak pegawai IPTN yang dibawa demo orangtuanya ke Jakarta pakai motor waktu mata pencaharian orangtuanya dibungkam. Nothing's so unusual about that. Ya, memang tak baik membawa anak-anak untuk demo, tapi itu bukan alasan untuk menyalahkan korban dan membenarkan FPI. Dua, perempuan adalah warga negara Indonesia yang SETARA dengan lelaki warga negara Indonesia. Perempuan Indonesia BERHAK mengungkapkan sikap politiknya. Ingat, ini INDONESIA bukan negara taliban dimana perempuan hanya jadi mesin reproduksi yang ditutupi burka semata-mata untuk memuaskan ego pemiliknya yang disebut suami. Tiga, selamat makan siang, semoga sehat dan sejahtera, pada Anda dan Pak Irwan, semoga juga bisa tidur pulas pula nanti malam, sebagaimana tidurnya Munarwan, Riziq, dan para pengangguran yang diberi topi timur tengah dan tongkat bambu untuk mencabik-cabik sesamanya itu. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Ncang Irwan, Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn nurunin pere dan anak disituasi kayak begini. Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket kantor ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo ikhlas di rampok...ha..ha.. wassalam, Ncing Lina. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Mbak, kita nyanyi aja mendingan... Satu-satu, aku sayang anak Dua-dua aku sayang pere Tiga-tiga sayang keduanya Satu dua tiga, Jangan exploitir mereka. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: Satu, perempuan dan anak-anak yang berdemo itu adalah korban kekerasan negara atas mereka. Sebagaimana anak-anak desa Porong, mereka ikut ibu-ibu mereka yang demo ke jakarta utk minta tanggungjawab bosnya Lapindo Brantas, sebagaimana anak-anak pegawai IPTN yang dibawa demo orangtuanya ke Jakarta pakai motor waktu mata pencaharian orangtuanya dibungkam. Nothing's so unusual about that. Ya, memang tak baik membawa anak-anak untuk demo, tapi itu bukan alasan untuk menyalahkan korban dan membenarkan FPI. Dua, perempuan adalah warga negara Indonesia yang SETARA dengan lelaki warga negara Indonesia. Perempuan Indonesia BERHAK mengungkapkan sikap politiknya. Ingat, ini INDONESIA bukan negara taliban dimana perempuan hanya jadi mesin reproduksi yang ditutupi burka semata-mata untuk memuaskan ego pemiliknya yang disebut suami. Tiga, selamat makan siang, semoga sehat dan sejahtera, pada Anda dan Pak Irwan, semoga juga bisa tidur pulas pula nanti malam, sebagaimana tidurnya Munarwan, Riziq, dan para pengangguran yang diberi topi timur tengah dan tongkat bambu untuk mencabik-cabik sesamanya itu. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Ncang Irwan, Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn nurunin pere dan anak disituasi kayak begini. Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket kantor ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo ikhlas di rampok...ha..ha.. wassalam, Ncing Lina. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK irwank2k6@ wrote: [Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK] Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan perimbangan berita.. yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI.. Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K 02/06/2008 15:02 WIB Pengamat: AKK-BB Bermain Api! Maryadi - detikcom Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dinilai tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api. Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa situasi tengah panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah namanya, kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) saat dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008). Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa melihat situasi yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca situasi, ujar Rudi. Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum siapa yang bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. Itu standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, kata Rudi . Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal ini AKK-BB juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan keonaran. Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( mar / nrl ) 2008/6/1 Kartono Mohamad kmjp47@: Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang mengatakan: 1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini melanggar undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara demo melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW). 2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. Menunjukkan bahwa FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB. Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan HTI, maka berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan tindakan FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan FPI/HTI sebelum sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika polisi tidak mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika melihat kedatangan FPI. Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan Polri. Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan melayani dan melindungi. KM ---Original Message--- From: Eko Bambang Subiantoro Date: 01/06/2008 21:49:58 To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca- Kompas% 40yahoogroups.com Cc:
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Katanya mau demo masak, mbak? Kok jadi nyanyi? Apa demo masak sambil nyanyi? :-) Coba aja diwujudkan idenya demo masak bareng perempuan2 dari berbagai elemen/kelompok. Kalau kata bos saya sih, barangsiapa yang mengusulkan dialah yang menjalankan :-) Disini banyak juga yg hobi masak kok, perempuan atau laki-laki. Member laki2 yg jago masak yg saya tau, pak sabri... yg kata istrinya rendangnya yahd. Kalau mas dwi sih, paling bisa bantu matiin kompor di dapur kalau tercium bau gosong hehehe... Tapi siapa bilang demo masak gak bisa bikin rusuh. Tiap perempuan biasanya punya cara dan teknik yg berbeda dalam memasak. Bikin sayur asem, satu bilang kacangnya ditumbuk bareng bumbu, yg lain bilang dimasukan bulet-bulet, yang lain bilang gak pake kacang, tapi pake bawang putih. Yg satu bilang, cabenya ikutan diulek, yg lain bilang cabenya dimasukan bulet-bulet, yang lain bilang asal jangan pake terasi. Karena perbedaan ini, kalau bantu tante atau uwa masak, biasanya sih nanya dulu kebiasaan, atau cara dan teknik masak mereka seperti apa. Karena, salah sedikit dalam teknik memotong wortel aja bisa jadi masalah :-) Herni 2008/6/3 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]: Mbak, kita nyanyi aja mendingan... Satu-satu, aku sayang anak Dua-dua aku sayang pere Tiga-tiga sayang keduanya Satu dua tiga, Jangan exploitir mereka. wassalam, [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Mbak Rita, mana penjelasannya di thread ini? Atau sudah dibuka lewat thread baru? Soal tidur, semalam saya memang kurang nyenyak tidur.. (kebetulan) lagi batuk-pilek.. tapi saya bukan presiden yang mikir soal keputusan menaikkan/tidak harga BBM lho ya, batuk-pilek-nya.. :-) Wassalam, Irwan.K 2008/6/3 IrwanK [EMAIL PROTECTED]: Maksud Mbak Rita apa ya? Saya jadi gak ngerti nih.. Wassalam, Irwan.K 2008/6/3 ritajkt [EMAIL PROTECTED]: Satu, perempuan dan anak-anak yang berdemo itu adalah korban kekerasan negara atas mereka. Sebagaimana anak-anak desa Porong, mereka ikut ibu-ibu mereka yang demo ke jakarta utk minta tanggungjawab bosnya Lapindo Brantas, sebagaimana anak-anak pegawai IPTN yang dibawa demo orangtuanya ke Jakarta pakai motor waktu mata pencaharian orangtuanya dibungkam. Nothing's so unusual about that. Ya, memang tak baik membawa anak-anak untuk demo, tapi itu bukan alasan untuk menyalahkan korban dan membenarkan FPI. Dua, perempuan adalah warga negara Indonesia yang SETARA dengan lelaki warga negara Indonesia. Perempuan Indonesia BERHAK mengungkapkan sikap politiknya. Ingat, ini INDONESIA bukan negara taliban dimana perempuan hanya jadi mesin reproduksi yang ditutupi burka semata-mata untuk memuaskan ego pemiliknya yang disebut suami. Tiga, selamat makan siang, semoga sehat dan sejahtera, pada Anda dan Pak Irwan, semoga juga bisa tidur pulas pula nanti malam, sebagaimana tidurnya Munarwan, Riziq, dan para pengangguran yang diberi topi timur tengah dan tongkat bambu untuk mencabik-cabik sesamanya itu. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Ncang Irwan, Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn nurunin pere dan anak disituasi kayak begini. Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket kantor ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo ikhlas di rampok...ha..ha.. wassalam, Ncing Lina. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Baik Pak, saya akan jelaskan, bahwa dalam posting itu saya mendoakan Anda dan Bu Lina yang memposting tulisan tentang makan siang dengan riang gembira di thread tentang kekerasan milisi bersenjata di Monas itu, saya ucapkan selamat makan siang, saya doakan semoga Anda sehat dan sejahtera, dan saya juga doakan agar Anda bisa tetap tidur dengan nyenyak, sebagaimana juga orang-orang itu, Munarwan cs, saya doakan juga tidurnya nyenyak dan sejahtera. Cukup jelas? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Rita, mana penjelasannya di thread ini? Atau sudah dibuka lewat thread baru? Soal tidur, semalam saya memang kurang nyenyak tidur.. (kebetulan) lagi batuk-pilek.. tapi saya bukan presiden yang mikir soal keputusan menaikkan/tidak harga BBM lho ya, batuk-pilek-nya.. :-) Wassalam, Irwan.K 2008/6/3 IrwanK [EMAIL PROTECTED]: Maksud Mbak Rita apa ya? Saya jadi gak ngerti nih.. Wassalam, Irwan.K 2008/6/3 ritajkt [EMAIL PROTECTED]: Satu, perempuan dan anak-anak yang berdemo itu adalah korban kekerasan negara atas mereka. Sebagaimana anak-anak desa Porong, mereka ikut ibu-ibu mereka yang demo ke jakarta utk minta tanggungjawab bosnya Lapindo Brantas, sebagaimana anak-anak pegawai IPTN yang dibawa demo orangtuanya ke Jakarta pakai motor waktu mata pencaharian orangtuanya dibungkam. Nothing's so unusual about that. Ya, memang tak baik membawa anak-anak untuk demo, tapi itu bukan alasan untuk menyalahkan korban dan membenarkan FPI. Dua, perempuan adalah warga negara Indonesia yang SETARA dengan lelaki warga negara Indonesia. Perempuan Indonesia BERHAK mengungkapkan sikap politiknya. Ingat, ini INDONESIA bukan negara taliban dimana perempuan hanya jadi mesin reproduksi yang ditutupi burka semata-mata untuk memuaskan ego pemiliknya yang disebut suami. Tiga, selamat makan siang, semoga sehat dan sejahtera, pada Anda dan Pak Irwan, semoga juga bisa tidur pulas pula nanti malam, sebagaimana tidurnya Munarwan, Riziq, dan para pengangguran yang diberi topi timur tengah dan tongkat bambu untuk mencabik-cabik sesamanya itu. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah% 40yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Ncang Irwan, Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn nurunin pere dan anak disituasi kayak begini. Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket kantor ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo ikhlas di rampok...ha..ha.. wassalam, Ncing Lina. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Saya tidak tahu tidurnya Munarman/Munarwan cs nyenyak atau tidak.. atau mereka tidak tidur terkait rencana kedatangan polisi ke markas FPI.. :-) Saya sendiri sudah memberitahukan saya semalam kurang nyenyak tidur.. karena batuk-pilek.. Mengenai do'a sehat dan sejahteranya, terima kasih banyak.. :D Semoga kebaikan dan kebenaran senantiasa menyertai kita semua.. Amien.. Wassalam, Irwan.K 2008/6/4 ritajkt [EMAIL PROTECTED]: Baik Pak, saya akan jelaskan, bahwa dalam posting itu saya mendoakan Anda dan Bu Lina yang memposting tulisan tentang makan siang dengan riang gembira di thread tentang kekerasan milisi bersenjata di Monas itu, saya ucapkan selamat makan siang, saya doakan semoga Anda sehat dan sejahtera, dan saya juga doakan agar Anda bisa tetap tidur dengan nyenyak, sebagaimana juga orang-orang itu, Munarwan cs, saya doakan juga tidurnya nyenyak dan sejahtera. Cukup jelas? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, IrwanK [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Rita, mana penjelasannya di thread ini? Atau sudah dibuka lewat thread baru? Soal tidur, semalam saya memang kurang nyenyak tidur.. (kebetulan) lagi batuk-pilek.. tapi saya bukan presiden yang mikir soal keputusan menaikkan/tidak harga BBM lho ya, batuk-pilek-nya.. :-) Wassalam, Irwan.K 2008/6/3 IrwanK [EMAIL PROTECTED]: Maksud Mbak Rita apa ya? Saya jadi gak ngerti nih.. Wassalam, Irwan.K 2008/6/3 ritajkt [EMAIL PROTECTED]: Satu, perempuan dan anak-anak yang berdemo itu adalah korban kekerasan negara atas mereka. Sebagaimana anak-anak desa Porong, mereka ikut ibu-ibu mereka yang demo ke jakarta utk minta tanggungjawab bosnya Lapindo Brantas, sebagaimana anak-anak pegawai IPTN yang dibawa demo orangtuanya ke Jakarta pakai motor waktu mata pencaharian orangtuanya dibungkam. Nothing's so unusual about that. Ya, memang tak baik membawa anak-anak untuk demo, tapi itu bukan alasan untuk menyalahkan korban dan membenarkan FPI. Dua, perempuan adalah warga negara Indonesia yang SETARA dengan lelaki warga negara Indonesia. Perempuan Indonesia BERHAK mengungkapkan sikap politiknya. Ingat, ini INDONESIA bukan negara taliban dimana perempuan hanya jadi mesin reproduksi yang ditutupi burka semata-mata untuk memuaskan ego pemiliknya yang disebut suami. Tiga, selamat makan siang, semoga sehat dan sejahtera, pada Anda dan Pak Irwan, semoga juga bisa tidur pulas pula nanti malam, sebagaimana tidurnya Munarwan, Riziq, dan para pengangguran yang diberi topi timur tengah dan tongkat bambu untuk mencabik-cabik sesamanya itu. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com wanita-muslimah% 40yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Ncang Irwan, Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn nurunin pere dan anak disituasi kayak begini. Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket kantor ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo ikhlas di rampok...ha..ha.. wassalam, Ncing Lina. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh. Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat. 1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs AKKBB 2) Ttg peran sampeyan di milis ini (role playing) yang cuma mengangkat sisi negatif dari setiap postingan dari orang yang sampeyan anggap lawan. Sampeyan membawa aura negatif. Aura negatif ini dapat menular loh! Yang bilang/menilai sampeyan memainkan 'role playing' kan bukan saya. Sampeyann cuma mo menyinggung yang No. 2? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Komentar yang aneh :) Silakan saja sih, cuman sepertinya inti postingan lina ada di kalimat terakhir, jadi saya mau ngomong apapun pastinya dianggap salah sama lina huhahaha... Yo wis Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 02 Jun 2008 06:28:20 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Wah Arcon ini gimana seh? Buat dong demo masak yang melibatkan semua wanita dan anak ahmadiyah, Muhammadiyah, NU, FPI, HTI, PKS...trus and terus. Ato buat demo karnaval. Lebih cengli. Jadi para pimpro di AKKBB kek, FPI kek, HTI kek, PKS kek..jangan melibatkan pere and anak deh. Liat masalahnya dunk. Masalah publik yg gimana dunk! Jangan pukul rata dunk. Emangnya ini dimana bung! Emangnya ini negara sudah menjadi negara maju? Ini negara masih penuh provokator (ato playing roler?? ato rolling player??) dan mudah di provokasi. Jadi, belon pantes nurunin anak and pere. Sadar dirilah dikit. Kecuali lagi kalo rata2 perenya udah kaya Xena, the princess warior. Gitu loh! Eh sorry ya. Itu salah satu profesi or jabatan sampeyan di milis ini ya? Pantes. Nyari salah orang mulu. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ wrote: 1. Keterlibatan wanita dalam masalah publik. Demo masak? Lina ini gimana sih ;) 2. Jurnal perempuan bikin acara berjudul sekitar selamatkan wanita dan anak anak ahmadiyah dari aksi kekerasan. Mungkin masih senada dgn aktivitas ini. Lagian demo fpi, hti, pks juga sering ada ceweknya juga. Kalau anak anak sih jangan dilibatkan deh. Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan linadahlan@ Date: Mon, 02 Jun 2008 05:03:33 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB yang saat itu lebih banyak perempuan dan anakdengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
1. Kalau akkbb memang organisasi yg mengusung banyak juga yg organisasi perempuan. Kalau hti dan pks memang sengaja membuat image. 2. Untuk diskusi ekonomi syariah, hadits cicak dan fpi ini saya nggak role playing. Murni akademik. Dulu memang terpancing oleh rye woo, satriyo dan rizal untuk berbalas pantun. Karena mereka mengumpat ngumpat saya. Ya di bales dong. Saya sih tidak suka mengumpat. Makanya saya terdorong untuk menelisik sisi paling kelam dari hal hal yg dianggap person di atas paling sempurna. Kalau orang seperti rye woo mulai mengumpat lagi, jgn salahkan saya kalau terdorong ikut ikutan. Jadi baiknya sama sama jaga diri dan perasaan orang lain. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 02 Jun 2008 06:45:44 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh. Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat. 1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs AKKBB 2) Ttg peran sampeyan di milis ini (role playing) yang cuma mengangkat sisi negatif dari setiap postingan dari orang yang sampeyan anggap lawan. Sampeyan membawa aura negatif. Aura negatif ini dapat menular loh! Yang bilang/menilai sampeyan memainkan 'role playing' kan bukan saya. Sampeyann cuma mo menyinggung yang No. 2? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Komentar yang aneh :) Silakan saja sih, cuman sepertinya inti postingan lina ada di kalimat terakhir, jadi saya mau ngomong apapun pastinya dianggap salah sama lina huhahaha... Yo wis Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 02 Jun 2008 06:28:20 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Wah Arcon ini gimana seh? Buat dong demo masak yang melibatkan semua wanita dan anak ahmadiyah, Muhammadiyah, NU, FPI, HTI, PKS...trus and terus. Ato buat demo karnaval. Lebih cengli. Jadi para pimpro di AKKBB kek, FPI kek, HTI kek, PKS kek..jangan melibatkan pere and anak deh. Liat masalahnya dunk. Masalah publik yg gimana dunk! Jangan pukul rata dunk. Emangnya ini dimana bung! Emangnya ini negara sudah menjadi negara maju? Ini negara masih penuh provokator (ato playing roler?? ato rolling player??) dan mudah di provokasi. Jadi, belon pantes nurunin anak and pere. Sadar dirilah dikit. Kecuali lagi kalo rata2 perenya udah kaya Xena, the princess warior. Gitu loh! Eh sorry ya. Itu salah satu profesi or jabatan sampeyan di milis ini ya? Pantes. Nyari salah orang mulu. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ wrote: 1. Keterlibatan wanita dalam masalah publik. Demo masak? Lina ini gimana sih ;) 2. Jurnal perempuan bikin acara berjudul sekitar selamatkan wanita dan anak anak ahmadiyah dari aksi kekerasan. Mungkin masih senada dgn aktivitas ini. Lagian demo fpi, hti, pks juga sering ada ceweknya juga. Kalau anak anak sih jangan dilibatkan deh. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan linadahlan@ Date: Mon, 02 Jun 2008 05:03:33 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada pepatah tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko begitu aja lalu lapor sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang aja..dan kalau berani ya balas serang...gitu aja koq repot! Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro [EMAIL PROTECTED] wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan sampai tuntas. 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam menyelesaikan perselisihan. Jakarta, 1 Juni 2008 Masruchah Sekretaris Jenderal [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 01/06/2008 17:28 [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Menanggapi dua posting anda di milis ini. Pertama, perdebatan apakah Islam sejalan atau tidak dengan HAM dan demokrasi kan perdebatan klasik. Dan kalau mau membaca buku-buku, perdebatan ini sudah usai. Kedua, sedih rasanya bila kekerasan dianggap sesuatu yg wajar di negara ini, apalagi oleh orang muslim yg konon katanya agamanya membawa perdamaian di muka bumi. Terus terang saya kehabisan kata-kata kalau ada yang sudah menganggap kekerasan sebagai sesuatu yang wajar. Menganggap sudah sewajarnya sesuai resiko bila orang digebuk bambu runcing dan berdarah-darah tanpa ia melakukan penyerangan terlebih dahulu. Saya rasa, keberpihakan anda pada kekerasan sudah cukup untuk menunjukan siapa diri anda. Itu saja. Salam, Herni 2008/6/2 sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED]: Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja beda 180 drajat...satu pakai qur'an hadist satu lagi pakai HAM/Democrazy/dan sejenisnya... Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wikan.danar%40gmail.com wrote: lha ini sebenarnya konteksnya sudah kebablasen di negara demokrasi, mestinya semua orang boleh menyampaikan pendapatnya dengan berbagai cara, bisa melalui demonstrasi atau tulisan di media massa tapi kalau sudah anarkis, menyerang pihak lain secara fisik yang sampe menyebabkan kerugian material apalagi sampe nyawa, ini masuk ke kategori kriminalitas yang harus dihukumi dengan hukum yang ada (pidana atau perdata) apa FPI nggak bisa berdialog dengan santun sama AKKBB sampe harus menyerbu dengan senjata tajam dan bambu runcing? salam, -- wikan On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED]herpribadi%40yahoo.com wrote: Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada pepatah tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko begitu aja lalu lapor sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang aja..dan kalau berani ya balas serang...gitu aja koq repot! [ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro [EMAIL PROTECTED] wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan sampai tuntas. 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam menyelesaikan perselisihan. Jakarta, 1 Juni 2008 Masruchah Sekretaris Jenderal [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 01/06/2008 17:28 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
kok keburu menyerah duluan sih dari jaman dulu juga begitu kok para pendakwah agama islam kan bawanya Al Quran musti berhadapan dengan masyarakat lain yang akidahnya berbeda, kitabnya berbeda, pola pikirnya berbeda apa mereka lalu menyerbu orang2 yang punya landasan akidah yang berbeda itu? Nabi Muhammad saja tidak menyerah berdialog, berdiskusi, mengajak orang2 kafir untuk menuju ke agama Allah, mosok FPI yang katanya Pembela Islam tidak bisa berdialog seperti cara yang dituntunkan oleh Nabi? salam, -- wikan On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja beda 180 drajat...satu pakai qur'an hadist satu lagi pakai HAM/Democrazy/dan sejenisnya...
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja beda 180 drajat...satu pakai qur'an hadist satu lagi pakai HAM/Democrazy/dan sejenisnya... Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: lha ini sebenarnya konteksnya sudah kebablasen di negara demokrasi, mestinya semua orang boleh menyampaikan pendapatnya dengan berbagai cara, bisa melalui demonstrasi atau tulisan di media massa tapi kalau sudah anarkis, menyerang pihak lain secara fisik yang sampe menyebabkan kerugian material apalagi sampe nyawa, ini masuk ke kategori kriminalitas yang harus dihukumi dengan hukum yang ada (pidana atau perdata) apa FPI nggak bisa berdialog dengan santun sama AKKBB sampe harus menyerbu dengan senjata tajam dan bambu runcing? salam, -- wikan On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada pepatah tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko begitu aja lalu lapor sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang aja..dan kalau berani ya balas serang...gitu aja koq repot! [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. Apa pantes menurut etika perang yang baik?? Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong etikanya pagimane, gituuu. Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa? Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya sapa. Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok??? Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere + anak itu sama aja ya? Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun pere dan anak. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan sampai tuntas. 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam menyelesaikan perselisihan. Jakarta, 1 Juni 2008 Masruchah Sekretaris Jenderal [Non-text portions of this message have been removed] --- --- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 01/06/2008 17:28 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya. Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. Apa pantes menurut etika perang yang baik?? Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong etikanya pagimane, gituuu. Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa? Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya sapa. Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok??? Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere + anak itu sama aja ya? Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun pere dan anak. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan sampai tuntas. 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam menyelesaikan perselisihan. Jakarta, 1 Juni 2008 Masruchah Sekretaris Jenderal [Non-text portions of this message have been removed] --- --- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 01/06/2008 17:28 [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Sama tapi tidak sebangun. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin mbak lina mikirnya unjuk rasa itu sama dengan perang jadi musti siap granat, bom molotov, tameng, baju baja besi, bambu runcing sama senjata tajam ... perlu juga bawa samurai sama bandul berduri salam, -- wikan On 6/3/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya. Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Lah itu kan emang ada FPInya? Makanya baca pake mata...:-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya. Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. Apa pantes menurut etika perang yang baik?? Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong etikanya pagimane, gituuu. Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa? Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya sapa. Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok??? Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere + anak itu sama aja ya? Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun pere dan anak. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ wrote: Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan sampai tuntas. 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam menyelesaikan perselisihan. Jakarta, 1 Juni 2008 Masruchah Sekretaris Jenderal [Non-text portions of this message have been removed
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Itu kan fpi yang cari gara gara. Kalau nggak ada fpi, aman aman aja tuh. Sama aja kayak di arab. Perempuan gak boleh nyetir. Katanya haram. Coba kita bikin ilustrasi. ada kecelakaan. Salah satu sopir dari kendaraan yg terlibat kecelakaan adalah cewek. Lantas cewek di seluruh dunia dilarang nyopir lagi. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 02:10:04 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Lah itu kan emang ada FPInya? Makanya baca pake mata...:-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya. Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. Apa pantes menurut etika perang yang baik?? Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong etikanya pagimane, gituuu. Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa? Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya sapa. Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok??? Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere + anak itu sama aja ya? Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun pere dan anak. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ wrote: Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Sebangun apanya, mbok ayu ? Istilahnya perlu diperjelas :) Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 02:07:38 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Sama tapi tidak sebangun. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin mbak lina mikirnya unjuk rasa itu sama dengan perang jadi musti siap granat, bom molotov, tameng, baju baja besi, bambu runcing sama senjata tajam ... perlu juga bawa samurai sama bandul berduri salam, -- wikan On 6/3/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya. Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu kan mikir dunk? Emangnya ini dimana? Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex. Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg ngegelinding sendiri. Jadi unlevel. Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin pere dan anak. Titik tanpa koma. Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono! wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Itu kan fpi yang cari gara gara. Kalau nggak ada fpi, aman aman aja tuh. Sama aja kayak di arab. Perempuan gak boleh nyetir. Katanya haram. Coba kita bikin ilustrasi. ada kecelakaan. Salah satu sopir dari kendaraan yg terlibat kecelakaan adalah cewek. Lantas cewek di seluruh dunia dilarang nyopir lagi. Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 02:10:04 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Lah itu kan emang ada FPInya? Makanya baca pake mata...:-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ wrote: Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya. Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan linadahlan@ Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. Apa pantes menurut etika perang yang baik?? Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong etikanya pagimane, gituuu. Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa? Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya sapa. Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok??? Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere + anak itu sama aja ya? Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun pere dan anak. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ wrote: Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
02/06/2008 16:44 WIB Sudah Ingatkan AKK-BB, Polisi Bantah Kecolongan Indra Subagja - detikcom Jakarta - Polisi mengaku sudah memperingatkan kelompok AKK-BB untuk tidak memasuki wilayah Monas. Mengingat di kawasan itu ada aksi dari kelompok lain. Jangan melakukan kegiatan di hari Minggu, dan kita menyarankan aksi dilakukan hari Sabtu atau Senin, kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Senin (2/6/2008). http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/02/time/164414/idnews/949080/idkanal/10 btw, gak ada yg komentar ttg ini ? 01/06/2008 22:34 WIB Ekses Monas, Markas FPI di Cirebon Diserbu Santri NU http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/01/time/223412/idnews/948558/idkanal/10 dan FPI Yogya Diserang 1 Orang Terluka 5 Lainnya Ditangkap Polisi Bagus Kurniawan - detikcom Jakarta - Aksi penyerangan yang dialakukan massa tak dikenal terhadap markas Front Pembela Islam (FPI) daerah Yogyakarta mereda. 1 Orang dikabarkan terluka dan 5 orang lainnya ditangkap polisi. http://www.detik.com/indexberita/indexfr.php On 6/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu kan mikir dunk? Emangnya ini dimana? Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex. Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg ngegelinding sendiri. Jadi unlevel. Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin pere dan anak. Titik tanpa koma. Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono! wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Itu kan fpi yang cari gara gara. Kalau nggak ada fpi, aman aman aja tuh. Sama aja kayak di arab. Perempuan gak boleh nyetir. Katanya haram. Coba kita bikin ilustrasi. ada kecelakaan. Salah satu sopir dari kendaraan yg terlibat kecelakaan adalah cewek. Lantas cewek di seluruh dunia dilarang nyopir lagi. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
kenapa gak dibalik ya? emang FPI pikir dia ada di mana? emang di Israel, sampe mukul-mukulin orang segala kalau mo perang sono noh ke Israel yang banyak Yahudinya cari lawan yang sepadan dong mosok orang tangan kosong, anak2 ibu2 diserang juga lagian ceritanya demonya kan lain2 FPI minta BBM turun AKKBB lagi memperingati hari lahir pancasila kan gak bertentangan tuh beda misalnya kalau FPI demo BBM turun, AKKBB demo BBM naik, wajar kalau perang :) salam, -- wikan On 6/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu kan mikir dunk? Emangnya ini dimana? Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex. Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg ngegelinding sendiri. Jadi unlevel. Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin pere dan anak. Titik tanpa koma. Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono!
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
[Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK] Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan perimbangan berita.. yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI.. Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K 02/06/2008 15:02 WIB Pengamat: AKK-BB Bermain Api! Maryadi - detikcom Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dinilai tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api. Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa situasi tengah panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah namanya, kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) saat dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008). Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa melihat situasi yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca situasi, ujar Rudi. Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum siapa yang bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. Itu standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, kata Rudi . Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal ini AKK-BB juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan keonaran. Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( mar / nrl ) 2008/6/1 Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]: Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang mengatakan: 1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini melanggar undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara demo melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW). 2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. Menunjukkan bahwa FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB. Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan HTI, maka berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan tindakan FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan FPI/HTI sebelum sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika polisi tidak mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika melihat kedatangan FPI. Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan Polri. Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan melayani dan melindungi. KM ---Original Message--- From: Eko Bambang Subiantoro Date: 01/06/2008 21:49:58 To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia%40yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB�yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-aling. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
FPI itu tau die ada dimane. Die tau die ada di negara preman. Die tau die berada di negara yang hukumnya kagak jalan. Balik lagi ke pertanyaan. Kalo Mas Wikan dibayar jadi EO, mau nurunin anak dan pere dalam situasi spt ini? Mau? Mau 3 selularmu ? Cerita demo boleh lain. Tapi kalo intinya kemana kan EO pasti tau dunk! Gak usah dibalik-balik. Ntar otaknya bener2 terbalik. Itu jg gak adil buat otak...he..he. Yang melakukan tindakan kekerasan tetep salah. Yang mengorganisir demonstrasi harus pintar dan punya hati. Gitcuuu. Nah sekarang yang perlu kita cermati adalah apa tindakan polisi dan aparatur hukum di negara preman ini atas kasus ini. Harus ada yang ditangkap dan dihukum. Siapa ya? Bagaimana sikap pemerintah? Apa masih ragu ? Pasti ragu lah. Wong ini permainan politik kok. Ujung2nya nego politik. Udah mulai kampanye. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: kenapa gak dibalik ya? emang FPI pikir dia ada di mana? emang di Israel, sampe mukul-mukulin orang segala kalau mo perang sono noh ke Israel yang banyak Yahudinya cari lawan yang sepadan dong mosok orang tangan kosong, anak2 ibu2 diserang juga lagian ceritanya demonya kan lain2 FPI minta BBM turun AKKBB lagi memperingati hari lahir pancasila kan gak bertentangan tuh beda misalnya kalau FPI demo BBM turun, AKKBB demo BBM naik, wajar kalau perang :) salam, -- wikan On 6/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu kan mikir dunk? Emangnya ini dimana? Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex. Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg ngegelinding sendiri. Jadi unlevel. Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin pere dan anak. Titik tanpa koma. Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono!
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Ncang Irwan, Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn nurunin pere dan anak disituasi kayak begini. Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket kantor ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo ikhlas di rampok...ha..ha.. wassalam, Ncing Lina. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK [EMAIL PROTECTED] wrote: [Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK] Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan perimbangan berita.. yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI.. Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K 02/06/2008 15:02 WIB Pengamat: AKK-BB Bermain Api! Maryadi - detikcom Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dinilai tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api. Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa situasi tengah panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah namanya, kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) saat dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008). Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa melihat situasi yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca situasi, ujar Rudi. Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum siapa yang bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. Itu standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, kata Rudi . Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal ini AKK-BB juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan keonaran. Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( mar / nrl ) 2008/6/1 Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]: Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang mengatakan: 1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini melanggar undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara demo melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW). 2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. Menunjukkan bahwa FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB. Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan HTI, maka berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan tindakan FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan FPI/HTI sebelum sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika polisi tidak mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika melihat kedatangan FPI. Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan Polri. Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan melayani dan melindungi. KM ---Original Message--- From: Eko Bambang Subiantoro Date: 01/06/2008 21:49:58 To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas% 40yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia% 40yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB�yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-aling. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Apa kebaikan FPI? - Original Message - From: IrwanK To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 03, 2008 6:38 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam [Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK] Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan perimbangan berita.. yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI.. Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K 02/06/2008 15:02 WIB Pengamat: AKK-BB Bermain Api! Maryadi - detikcom Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dinilai tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api. Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa situasi tengah panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah namanya, kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) saat dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008). Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa melihat situasi yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca situasi, ujar Rudi. Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum siapa yang bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. Itu standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, kata Rudi . Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal ini AKK-BB juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan keonaran. Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( mar / nrl ) 2008/6/1 Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]: Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang mengatakan: 1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini melanggar undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara demo melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW). 2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. Menunjukkan bahwa FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB. Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan HTI, maka berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan tindakan FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan FPI/HTI sebelum sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika polisi tidak mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika melihat kedatangan FPI. Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan Polri. Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan melayani dan melindungi. KM ---Original Message--- From: Eko Bambang Subiantoro Date: 01/06/2008 21:49:58 To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia%40yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB�yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-aling. [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 6/1/2008 5:28 PM [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Saya berharap pak KM, sbg anggota AKKBB, juga ikut aktif mengajukan ke pengadilan. Saya juga berharap polisi bisa bertindak tegas kepada FPI (atau yang mengatasnamakan FPI). Mari, kita sama-sama melihat bagaimana hukum di negeri ini bertindak atas pelaku kekerasan ini. Kalau tidak mampu, kapolrinya gante aja kali ya? Katanya FPI (Habib Riziq)akan memberikan pernyataan ttg hal ini di markasnya jam 12:30 hr ini. Duh, pemerintah..susah ya bersikap tegas. Jadi ingat kisah Nasrudin Hoja: *** Nasrudin sedang menjadi hakim di pengadilan kota. Mula-mula ia mendengarkan dakwaan yang berapi-api dengan fakta yang tak tersangkalkan dari jaksa. Setelah jaksa selesai dengan dakwaannya, Nasrudin berkomentar: Aku rasa engkau benar. Petugas majelis membujuk Nasrudin, mengingatkan bahwa terdakwa belum membela diri. Terdakwa diwakili oleh pengacara yang pandai mengolah logika, sehingga Nasrudin kembali terpikat. Setelah pengacara selesai, Nasrudin kembali berkomentar: Aku rasa engkau benar. Petugas mengingatkan Nasrudin bahwa tidak mungkin jaksa betul dan sekaligus pengacara juga betul. Harus ada salah satu yang salah ! Nasrudin menatapnya lesu, dan kemudian berkomentar: Aku rasa engkau benar. *** wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas, kalau hanya sebatas mengutuk pasti tidak banyak efeknya. Mengapa tidak diajukan ke pengadilan saja? KM ---Original Message--- From: Eko Bambang Subiantoro Date: 06/01/08 17:50:53 To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; wanita-muslimah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] Subject: [wanita-muslimah] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB yang saat itu lebih banyak perempuan dan anakdengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan sampai tuntas. 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam menyelesaikan perselisihan. Jakarta, 1 Juni 2008 Masruchah Sekretaris Jenderal [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita- muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ... Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro [EMAIL PROTECTED] wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB yang saat itu lebih banyak perempuan dan anakdengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan sampai tuntas. 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam menyelesaikan perselisihan. Jakarta, 1 Juni 2008 Masruchah Sekretaris Jenderal [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
1. Keterlibatan wanita dalam masalah publik. Demo masak? Lina ini gimana sih ;) 2. Jurnal perempuan bikin acara berjudul sekitar selamatkan wanita dan anak anak ahmadiyah dari aksi kekerasan. Mungkin masih senada dgn aktivitas ini. Lagian demo fpi, hti, pks juga sering ada ceweknya juga. Kalau anak anak sih jangan dilibatkan deh. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 02 Jun 2008 05:03:33 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro [EMAIL PROTECTED] wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB� yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan sampai tuntas. 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam menyelesaikan perselisihan. Jakarta, 1 Juni 2008 Masruchah Sekretaris Jenderal [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]