Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-05 Terurut Topik priambudi
hmmm gini aja 
gimana kalo masing2 koki buktiken aja cara masaknya...
biar nanti sy bantu ngicipin... bantu nentuin mana yg enak... mana yg uenak 
buangeedh... 
sy seneng kok bisa bantu beres-beres...
:-)

mprie


- Original Message 
From: h.s nurbayanti [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 3, 2008 5:08:52 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


Katanya mau demo masak, mbak? Kok jadi nyanyi?
Apa demo masak sambil nyanyi? :-)

Coba aja diwujudkan idenya demo masak bareng perempuan2 dari berbagai
elemen/kelompok.
Kalau kata bos saya sih, barangsiapa yang mengusulkan dialah yang
menjalankan :-)
Disini banyak juga yg hobi masak kok, perempuan atau laki-laki.
Member laki2 yg jago masak yg saya tau, pak sabri... yg kata istrinya
rendangnya yahd.
Kalau mas dwi sih, paling bisa bantu matiin kompor di dapur kalau tercium
bau gosong hehehe...

Tapi siapa bilang demo masak gak bisa bikin rusuh. Tiap perempuan biasanya
punya cara dan teknik yg berbeda dalam memasak.
Bikin sayur asem, satu bilang kacangnya ditumbuk bareng bumbu, yg lain
bilang dimasukan bulet-bulet, yang lain bilang gak pake kacang, tapi pake
bawang putih. Yg satu bilang, cabenya ikutan diulek, yg lain bilang cabenya
dimasukan bulet-bulet, yang lain bilang asal jangan pake terasi. Karena
perbedaan ini, kalau bantu tante atau uwa masak, biasanya sih nanya dulu
kebiasaan, atau cara dan teknik masak mereka seperti apa. Karena, salah
sedikit dalam teknik memotong wortel aja bisa jadi masalah :-)

Herni

2008/6/3 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] com:

   Mbak, kita nyanyi aja mendingan...

 Satu-satu, aku sayang anak
 Dua-dua aku sayang pere
 Tiga-tiga sayang keduanya
 Satu dua tiga, Jangan exploitir mereka.

 wassalam,


[Non-text portions of this message have been removed]




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-03 Terurut Topik ritajkt
Satu, perempuan dan anak-anak yang berdemo itu adalah korban 
kekerasan negara atas mereka. Sebagaimana anak-anak desa Porong, 
mereka ikut ibu-ibu mereka yang demo ke jakarta utk minta 
tanggungjawab bosnya Lapindo Brantas, sebagaimana anak-anak pegawai 
IPTN yang dibawa demo orangtuanya ke Jakarta pakai motor waktu mata 
pencaharian orangtuanya dibungkam. Nothing's so unusual about that. 
Ya, memang tak baik membawa anak-anak untuk demo, tapi itu bukan 
alasan untuk menyalahkan korban dan membenarkan FPI.

Dua, perempuan adalah warga negara Indonesia yang SETARA dengan 
lelaki warga negara Indonesia. Perempuan Indonesia BERHAK 
mengungkapkan sikap politiknya. Ingat, ini INDONESIA bukan negara 
taliban dimana perempuan hanya jadi mesin reproduksi yang ditutupi 
burka semata-mata untuk memuaskan ego pemiliknya yang disebut suami.

Tiga, selamat makan siang, semoga sehat dan sejahtera, pada Anda dan 
Pak Irwan, semoga juga bisa tidur pulas pula nanti malam, 
sebagaimana tidurnya Munarwan, Riziq, dan para pengangguran yang 
diberi topi timur tengah dan tongkat bambu untuk mencabik-cabik 
sesamanya itu. 
 
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ncang Irwan,
 Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga 
 dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn 
 nurunin pere dan anak disituasi kayak begini.
 
 Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari 
 nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket 
kantor 
 ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo 
 ikhlas di rampok...ha..ha..
 
 wassalam,
 Ncing Lina. 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK irwank2k6@ wrote:
 
  [Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK]
  
  Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan 
 perimbangan
  berita..
  yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI..
  
  Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-)
  CMIIW..
  
  Wassalam,
  
  Irwan.K
  
  
02/06/2008 15:02 WIB
Pengamat: AKK-BB Bermain Api!
Maryadi - detikcom
  
 Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam 
 (FPI) dinilai
  
tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan 
untuk
  Kebebasan
Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api.
  
Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa 
 situasi tengah
panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing 
masalah 
 namanya,
  
kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia 
(UI) 
 saat
dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008).
  
Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa 
 melihat
  situasi
yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak 
membaca 
 situasi,
  
ujar Rudi.
  
Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum 
 siapa yang
bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum 
dilakukan. 
 Itu
standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya 
bagaimana, 
 kata Rudi
  .
  
Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam 
hal 
 ini AKK-BB
  
juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga 
menimbulkan 
 keonaran.
Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( 
 mar / nrl )
  
  2008/6/1 Kartono Mohamad kmjp47@:
  
 Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang 
 mengatakan:
   1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini 
 melanggar
   undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan 
penyelenggara 
 demo
   melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. 
(CMIIW).
   2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. 
 Menunjukkan bahwa
   FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB.
   Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI 
dan 
 HTI, maka
   berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan 
dan 
 tindakan
   FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan 
 FPI/HTI sebelum
   sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum
   memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika 
 polisi tidak
   mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI 
ketika 
 melihat
   kedatangan FPI.
   Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat 
dukungan 
 Polri.
   Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan 
 melayani dan
   melindungi.
  
   KM
  
   ---Original Message---
  
   From: Eko Bambang Subiantoro
   Date: 01/06/2008 21:49:58
   To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas%
 40yahoogroups.com
   Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia%
 40yahoogroups.com
   Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi 
Perempuan 
 Indonesia
   Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
   Pernyataan Sikap
   Koalisi Perempuan Indonesia
   Untuk Keadilan dan Demokrasi
  
   Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
  
   Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
Indonesia. 
 

Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-03 Terurut Topik IrwanK
Maksud Mbak Rita apa ya? Saya jadi gak ngerti nih..

Wassalam,

Irwan.K

2008/6/3 ritajkt [EMAIL PROTECTED]:

   Satu, perempuan dan anak-anak yang berdemo itu adalah korban
 kekerasan negara atas mereka. Sebagaimana anak-anak desa Porong,
 mereka ikut ibu-ibu mereka yang demo ke jakarta utk minta
 tanggungjawab bosnya Lapindo Brantas, sebagaimana anak-anak pegawai
 IPTN yang dibawa demo orangtuanya ke Jakarta pakai motor waktu mata
 pencaharian orangtuanya dibungkam. Nothing's so unusual about that.
 Ya, memang tak baik membawa anak-anak untuk demo, tapi itu bukan
 alasan untuk menyalahkan korban dan membenarkan FPI.

 Dua, perempuan adalah warga negara Indonesia yang SETARA dengan
 lelaki warga negara Indonesia. Perempuan Indonesia BERHAK
 mengungkapkan sikap politiknya. Ingat, ini INDONESIA bukan negara
 taliban dimana perempuan hanya jadi mesin reproduksi yang ditutupi
 burka semata-mata untuk memuaskan ego pemiliknya yang disebut suami.

 Tiga, selamat makan siang, semoga sehat dan sejahtera, pada Anda dan
 Pak Irwan, semoga juga bisa tidur pulas pula nanti malam,
 sebagaimana tidurnya Munarwan, Riziq, dan para pengangguran yang
 diberi topi timur tengah dan tongkat bambu untuk mencabik-cabik
 sesamanya itu.

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Lina Dahlan
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Ncang Irwan,
  Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga
  dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn
  nurunin pere dan anak disituasi kayak begini.
 
  Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari
  nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket
 kantor
  ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo
  ikhlas di rampok...ha..ha..
 
  wassalam,
  Ncing Lina.



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-03 Terurut Topik Lina Dahlan
Mbak, kita nyanyi aja mendingan...

Satu-satu, aku sayang anak
Dua-dua aku sayang pere
Tiga-tiga sayang keduanya
Satu dua tiga, Jangan exploitir mereka.

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Satu, perempuan dan anak-anak yang berdemo itu adalah korban 
 kekerasan negara atas mereka. Sebagaimana anak-anak desa Porong, 
 mereka ikut ibu-ibu mereka yang demo ke jakarta utk minta 
 tanggungjawab bosnya Lapindo Brantas, sebagaimana anak-anak 
pegawai 
 IPTN yang dibawa demo orangtuanya ke Jakarta pakai motor waktu 
mata 
 pencaharian orangtuanya dibungkam. Nothing's so unusual about 
that. 
 Ya, memang tak baik membawa anak-anak untuk demo, tapi itu bukan 
 alasan untuk menyalahkan korban dan membenarkan FPI.
 
 Dua, perempuan adalah warga negara Indonesia yang SETARA dengan 
 lelaki warga negara Indonesia. Perempuan Indonesia BERHAK 
 mengungkapkan sikap politiknya. Ingat, ini INDONESIA bukan negara 
 taliban dimana perempuan hanya jadi mesin reproduksi yang ditutupi 
 burka semata-mata untuk memuaskan ego pemiliknya yang disebut 
suami.
 
 Tiga, selamat makan siang, semoga sehat dan sejahtera, pada Anda 
dan 
 Pak Irwan, semoga juga bisa tidur pulas pula nanti malam, 
 sebagaimana tidurnya Munarwan, Riziq, dan para pengangguran yang 
 diberi topi timur tengah dan tongkat bambu untuk mencabik-cabik 
 sesamanya itu. 
  
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
 linadahlan@ wrote:
 
  Ncang Irwan,
  Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, 
juga 
  dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' 
krn 
  nurunin pere dan anak disituasi kayak begini.
  
  Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini 
hari 
  nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket 
 kantor 
  ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali 
kalo 
  ikhlas di rampok...ha..ha..
  
  wassalam,
  Ncing Lina. 
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK irwank2k6@ 
wrote:
  
   [Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK]
   
   Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan 
  perimbangan
   berita..
   yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI..
   
   Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-)
   CMIIW..
   
   Wassalam,
   
   Irwan.K
   
   
 02/06/2008 15:02 WIB
 Pengamat: AKK-BB Bermain Api!
 Maryadi - detikcom
   
  Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam 
  (FPI) dinilai
   
 tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan 
 untuk
   Kebebasan
 Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api.
   
 Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa 
  situasi tengah
 panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing 
 masalah 
  namanya,
   
 kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia 
 (UI) 
  saat
 dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008).
   
 Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa 
  melihat
   situasi
 yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak 
 membaca 
  situasi,
   
 ujar Rudi.
   
 Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum 
  siapa yang
 bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum 
 dilakukan. 
  Itu
 standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya 
 bagaimana, 
  kata Rudi
   .
   
 Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam 
 hal 
  ini AKK-BB
   
 juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga 
 menimbulkan 
  keonaran.
 Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( 
  mar / nrl )
   
   2008/6/1 Kartono Mohamad kmjp47@:
   
  Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang 
  mengatakan:
1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. 
Ini 
  melanggar
undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan 
 penyelenggara 
  demo
melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. 
 (CMIIW).
2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. 
  Menunjukkan bahwa
FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB.
Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI 
 dan 
  HTI, maka
berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan 
 dan 
  tindakan
FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan 
  FPI/HTI sebelum
sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka 
belum
memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika 
  polisi tidak
mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI 
 ketika 
  melihat
kedatangan FPI.
Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat 
 dukungan 
  Polri.
Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan 
  melayani dan
melindungi.
   
KM
   
---Original Message---
   
From: Eko Bambang Subiantoro
Date: 01/06/2008 21:49:58
To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-
Kompas%
  40yahoogroups.com
Cc: 

Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-03 Terurut Topik h.s nurbayanti
Katanya mau demo masak, mbak? Kok jadi nyanyi?
Apa demo masak sambil nyanyi? :-)

Coba aja diwujudkan idenya demo masak bareng perempuan2 dari berbagai
elemen/kelompok.
Kalau kata bos saya sih, barangsiapa yang mengusulkan dialah yang
menjalankan :-)
Disini banyak juga yg hobi masak kok, perempuan atau laki-laki.
Member laki2 yg jago masak yg saya tau, pak sabri... yg kata istrinya
rendangnya yahd.
Kalau mas dwi sih, paling bisa bantu matiin kompor di dapur kalau tercium
bau gosong hehehe...

Tapi siapa bilang demo masak gak bisa bikin rusuh. Tiap perempuan biasanya
punya cara dan teknik yg berbeda dalam memasak.
Bikin sayur asem, satu bilang kacangnya ditumbuk bareng bumbu, yg lain
bilang dimasukan bulet-bulet, yang lain bilang gak pake kacang, tapi pake
bawang putih. Yg satu bilang, cabenya ikutan diulek, yg lain bilang cabenya
dimasukan bulet-bulet, yang lain bilang asal jangan pake terasi. Karena
perbedaan ini, kalau bantu tante atau uwa masak, biasanya sih nanya dulu
kebiasaan, atau cara dan teknik masak mereka seperti apa. Karena, salah
sedikit dalam teknik memotong wortel aja bisa jadi masalah :-)

Herni


2008/6/3 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]:

   Mbak, kita nyanyi aja mendingan...

 Satu-satu, aku sayang anak
 Dua-dua aku sayang pere
 Tiga-tiga sayang keduanya
 Satu dua tiga, Jangan exploitir mereka.

 wassalam,



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-03 Terurut Topik IrwanK
Mbak Rita, mana penjelasannya di thread ini? Atau sudah dibuka lewat
thread baru? Soal tidur, semalam saya memang kurang nyenyak tidur..
(kebetulan) lagi batuk-pilek.. tapi saya bukan presiden yang mikir soal
keputusan menaikkan/tidak harga BBM lho ya, batuk-pilek-nya.. :-)

Wassalam,

Irwan.K

2008/6/3 IrwanK [EMAIL PROTECTED]:

 Maksud Mbak Rita apa ya? Saya jadi gak ngerti nih..

 Wassalam,

 Irwan.K

 2008/6/3 ritajkt [EMAIL PROTECTED]:

   Satu, perempuan dan anak-anak yang berdemo itu adalah korban
 kekerasan negara atas mereka. Sebagaimana anak-anak desa Porong,
 mereka ikut ibu-ibu mereka yang demo ke jakarta utk minta
 tanggungjawab bosnya Lapindo Brantas, sebagaimana anak-anak pegawai
 IPTN yang dibawa demo orangtuanya ke Jakarta pakai motor waktu mata
 pencaharian orangtuanya dibungkam. Nothing's so unusual about that.
 Ya, memang tak baik membawa anak-anak untuk demo, tapi itu bukan
 alasan untuk menyalahkan korban dan membenarkan FPI.

 Dua, perempuan adalah warga negara Indonesia yang SETARA dengan
 lelaki warga negara Indonesia. Perempuan Indonesia BERHAK
 mengungkapkan sikap politiknya. Ingat, ini INDONESIA bukan negara
 taliban dimana perempuan hanya jadi mesin reproduksi yang ditutupi
 burka semata-mata untuk memuaskan ego pemiliknya yang disebut suami.

 Tiga, selamat makan siang, semoga sehat dan sejahtera, pada Anda dan
 Pak Irwan, semoga juga bisa tidur pulas pula nanti malam,
 sebagaimana tidurnya Munarwan, Riziq, dan para pengangguran yang
 diberi topi timur tengah dan tongkat bambu untuk mencabik-cabik
 sesamanya itu.

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Lina Dahlan
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Ncang Irwan,
  Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga
  dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn
  nurunin pere dan anak disituasi kayak begini.
 
  Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari
  nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket
 kantor
  ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo
  ikhlas di rampok...ha..ha..
 
  wassalam,
  Ncing Lina.




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-03 Terurut Topik ritajkt
Baik Pak, saya akan jelaskan, bahwa dalam posting itu saya mendoakan 
Anda dan Bu Lina yang memposting tulisan tentang makan siang dengan 
riang gembira di thread tentang kekerasan milisi bersenjata di Monas 
itu, saya ucapkan selamat makan siang, saya doakan semoga Anda sehat 
dan sejahtera, dan saya juga doakan agar Anda bisa tetap tidur 
dengan nyenyak, sebagaimana juga orang-orang itu, Munarwan cs, saya 
doakan juga tidurnya nyenyak dan sejahtera.

Cukup jelas?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mbak Rita, mana penjelasannya di thread ini? Atau sudah dibuka 
lewat
 thread baru? Soal tidur, semalam saya memang kurang nyenyak tidur..
 (kebetulan) lagi batuk-pilek.. tapi saya bukan presiden yang mikir 
soal
 keputusan menaikkan/tidak harga BBM lho ya, batuk-pilek-nya.. :-)
 
 Wassalam,
 
 Irwan.K
 
 2008/6/3 IrwanK [EMAIL PROTECTED]:
 
  Maksud Mbak Rita apa ya? Saya jadi gak ngerti nih..
 
  Wassalam,
 
  Irwan.K
 
  2008/6/3 ritajkt [EMAIL PROTECTED]:
 
Satu, perempuan dan anak-anak yang berdemo itu adalah korban
  kekerasan negara atas mereka. Sebagaimana anak-anak desa Porong,
  mereka ikut ibu-ibu mereka yang demo ke jakarta utk minta
  tanggungjawab bosnya Lapindo Brantas, sebagaimana anak-anak 
pegawai
  IPTN yang dibawa demo orangtuanya ke Jakarta pakai motor waktu 
mata
  pencaharian orangtuanya dibungkam. Nothing's so unusual about 
that.
  Ya, memang tak baik membawa anak-anak untuk demo, tapi itu bukan
  alasan untuk menyalahkan korban dan membenarkan FPI.
 
  Dua, perempuan adalah warga negara Indonesia yang SETARA dengan
  lelaki warga negara Indonesia. Perempuan Indonesia BERHAK
  mengungkapkan sikap politiknya. Ingat, ini INDONESIA bukan 
negara
  taliban dimana perempuan hanya jadi mesin reproduksi yang 
ditutupi
  burka semata-mata untuk memuaskan ego pemiliknya yang disebut 
suami.
 
  Tiga, selamat makan siang, semoga sehat dan sejahtera, pada 
Anda dan
  Pak Irwan, semoga juga bisa tidur pulas pula nanti malam,
  sebagaimana tidurnya Munarwan, Riziq, dan para pengangguran yang
  diberi topi timur tengah dan tongkat bambu untuk mencabik-cabik
  sesamanya itu.
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%
40yahoogroups.com,
  Lina Dahlan
  linadahlan@ wrote:
  
   Ncang Irwan,
   Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, 
juga
   dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' 
krn
   nurunin pere dan anak disituasi kayak begini.
  
   Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini 
hari
   nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket
  kantor
   ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali 
kalo
   ikhlas di rampok...ha..ha..
  
   wassalam,
   Ncing Lina.
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-03 Terurut Topik IrwanK
Saya tidak tahu tidurnya Munarman/Munarwan cs nyenyak atau tidak..
atau mereka tidak tidur terkait rencana kedatangan polisi ke markas FPI..
:-)
Saya sendiri sudah memberitahukan saya semalam kurang nyenyak tidur..
karena batuk-pilek..

Mengenai do'a sehat dan sejahteranya, terima kasih banyak.. :D
Semoga kebaikan dan kebenaran senantiasa menyertai kita semua..
Amien..

Wassalam,

Irwan.K

2008/6/4 ritajkt [EMAIL PROTECTED]:

   Baik Pak, saya akan jelaskan, bahwa dalam posting itu saya mendoakan
 Anda dan Bu Lina yang memposting tulisan tentang makan siang dengan
 riang gembira di thread tentang kekerasan milisi bersenjata di Monas
 itu, saya ucapkan selamat makan siang, saya doakan semoga Anda sehat
 dan sejahtera, dan saya juga doakan agar Anda bisa tetap tidur
 dengan nyenyak, sebagaimana juga orang-orang itu, Munarwan cs, saya
 doakan juga tidurnya nyenyak dan sejahtera.

 Cukup jelas?


 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 IrwanK [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Mbak Rita, mana penjelasannya di thread ini? Atau sudah dibuka
 lewat
  thread baru? Soal tidur, semalam saya memang kurang nyenyak tidur..
  (kebetulan) lagi batuk-pilek.. tapi saya bukan presiden yang mikir
 soal
  keputusan menaikkan/tidak harga BBM lho ya, batuk-pilek-nya.. :-)
 
  Wassalam,
 
  Irwan.K
 
  2008/6/3 IrwanK [EMAIL PROTECTED]:
 
   Maksud Mbak Rita apa ya? Saya jadi gak ngerti nih..
  
   Wassalam,
  
   Irwan.K
  
   2008/6/3 ritajkt [EMAIL PROTECTED]:

  
   Satu, perempuan dan anak-anak yang berdemo itu adalah korban
   kekerasan negara atas mereka. Sebagaimana anak-anak desa Porong,
   mereka ikut ibu-ibu mereka yang demo ke jakarta utk minta
   tanggungjawab bosnya Lapindo Brantas, sebagaimana anak-anak
 pegawai
   IPTN yang dibawa demo orangtuanya ke Jakarta pakai motor waktu
 mata
   pencaharian orangtuanya dibungkam. Nothing's so unusual about
 that.
   Ya, memang tak baik membawa anak-anak untuk demo, tapi itu bukan
   alasan untuk menyalahkan korban dan membenarkan FPI.
  
   Dua, perempuan adalah warga negara Indonesia yang SETARA dengan
   lelaki warga negara Indonesia. Perempuan Indonesia BERHAK
   mengungkapkan sikap politiknya. Ingat, ini INDONESIA bukan
 negara
   taliban dimana perempuan hanya jadi mesin reproduksi yang
 ditutupi
   burka semata-mata untuk memuaskan ego pemiliknya yang disebut
 suami.
  
   Tiga, selamat makan siang, semoga sehat dan sejahtera, pada
 Anda dan
   Pak Irwan, semoga juga bisa tidur pulas pula nanti malam,
   sebagaimana tidurnya Munarwan, Riziq, dan para pengangguran yang
   diberi topi timur tengah dan tongkat bambu untuk mencabik-cabik
   sesamanya itu.
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 wanita-muslimah%
 40yahoogroups.com,
   Lina Dahlan
   linadahlan@ wrote:
   
Ncang Irwan,
Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio,
 juga
dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati'
 krn
nurunin pere dan anak disituasi kayak begini.
   
Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini
 hari
nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket
   kantor
ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali
 kalo
ikhlas di rampok...ha..ha..
   
wassalam,
Ncing Lina.



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh.

Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat.

1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. 
Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs 
AKKBB

2) Ttg peran sampeyan di milis ini (role playing) yang cuma 
mengangkat sisi negatif dari setiap postingan dari orang yang 
sampeyan anggap lawan. Sampeyan membawa aura negatif. Aura negatif 
ini dapat menular loh! Yang bilang/menilai sampeyan memainkan 'role 
playing' kan bukan saya.

Sampeyann cuma mo menyinggung yang No. 2?

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Komentar yang aneh :)
 Silakan saja sih, cuman sepertinya inti postingan lina ada di 
kalimat terakhir, jadi saya mau ngomong apapun pastinya dianggap 
salah sama lina huhahaha...
 
 Yo wis 
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Mon, 02 Jun 2008 06:28:20 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
 Wah Arcon ini gimana seh? Buat dong demo masak yang melibatkan 
semua 
 wanita dan anak ahmadiyah, Muhammadiyah, NU, FPI, HTI, PKS...trus 
 and terus. Ato buat demo karnaval. Lebih cengli.
 
 Jadi para pimpro di AKKBB kek, FPI kek, HTI kek, PKS kek..jangan 
 melibatkan pere and anak deh. 
 
 Liat masalahnya dunk. Masalah publik yg gimana dunk! Jangan pukul 
 rata dunk. Emangnya ini dimana bung! Emangnya ini negara sudah 
 menjadi negara maju? Ini negara masih penuh provokator (ato 
playing 
 roler?? ato rolling player??) dan mudah di provokasi. Jadi, belon 
 pantes nurunin anak and pere. Sadar dirilah dikit. Kecuali lagi 
kalo 
 rata2 perenya udah kaya Xena, the princess warior. Gitu loh! 
 
 Eh sorry ya. Itu salah satu profesi or jabatan sampeyan di milis 
ini 
 ya? Pantes. Nyari salah orang mulu.
 
 wassalam,
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
 wrote:
 
  
  1. Keterlibatan wanita dalam masalah publik. Demo masak? Lina 
ini 
 gimana sih ;)
  
  2. Jurnal perempuan bikin acara berjudul sekitar selamatkan 
wanita 
 dan anak anak ahmadiyah dari aksi kekerasan.  Mungkin masih senada 
 dgn aktivitas ini.
  
  Lagian demo fpi, hti, pks juga sering ada ceweknya juga.  Kalau 
 anak anak sih jangan dilibatkan deh.
  
  
  
  Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
  
  -Original Message-
  From: Lina Dahlan linadahlan@
  
  Date: Mon, 02 Jun 2008 05:03:33 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
 Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
  
  Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi 
 hal2 
  begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB 
 itu 
  kebanyakan pere dan anak.
  
  Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
  menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus 
yg 
  jadi korban ada gak pere dan anak?
  
  Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
suruh 
  ikut demo masak aja. 
  
  wassalam, 
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
  kinyur@ wrote:
  
   Pernyataan Sikap
   Koalisi Perempuan Indonesia
   Untuk Keadilan dan Demokrasi
   
   Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
   
   Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
Indonesia. 
  Pasalnya,
   sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
  Kebangsaan untuk
   Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
  mempersiapkan acara
   Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
kelahiran 
  Pancasila,
   tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
dilakukan 
  sekelompok
   massa dari FPI (Front Pembela Islam).
   
   Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa 
 AKKBB—
  yang saat
   itu lebih banyak perempuan dan anak—dengan cara-cara kekerasan 
  sambil
   meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
  disakralkan.
   Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng 
 aling-
  aling.
   
   Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat 
 belas) 
  orang
   terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
  massa
   perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
  terluka adalah
   pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
  Majalengka karena
   berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa 
FPI 
  yang
   membawa bambu runcing dan botol minuman.
   
   Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
  mengawal
   kedamaian, anti kekerasan  dan menegakkan supremasi hukum, 
maka 
  Koalisi
   Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan 
dengan 
 ini
   menyatakan sikap dan menuntut:
   1.  Mengutuk

Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Ari Condro

1. Kalau akkbb memang organisasi yg mengusung banyak juga yg organisasi 
perempuan.

Kalau hti dan pks memang sengaja membuat image.


2. Untuk diskusi ekonomi syariah, hadits cicak dan fpi ini saya nggak role 
playing. Murni akademik.

Dulu memang terpancing oleh rye woo, satriyo dan rizal untuk berbalas pantun.  
Karena mereka mengumpat ngumpat saya.  Ya di bales dong.  Saya sih tidak suka 
mengumpat. Makanya saya terdorong untuk menelisik sisi paling kelam dari hal 
hal yg dianggap person di atas paling sempurna.

Kalau orang seperti rye woo mulai mengumpat lagi, jgn salahkan saya kalau 
terdorong ikut ikutan.  Jadi baiknya sama sama jaga diri dan perasaan orang 
lain.




Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 02 Jun 2008 06:45:44 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh.

Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat.

1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. 
Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs 
AKKBB

2) Ttg peran sampeyan di milis ini (role playing) yang cuma 
mengangkat sisi negatif dari setiap postingan dari orang yang 
sampeyan anggap lawan. Sampeyan membawa aura negatif. Aura negatif 
ini dapat menular loh! Yang bilang/menilai sampeyan memainkan 'role 
playing' kan bukan saya.

Sampeyann cuma mo menyinggung yang No. 2?

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Komentar yang aneh :)
 Silakan saja sih, cuman sepertinya inti postingan lina ada di 
kalimat terakhir, jadi saya mau ngomong apapun pastinya dianggap 
salah sama lina huhahaha...
 
 Yo wis 
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Mon, 02 Jun 2008 06:28:20 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
 Wah Arcon ini gimana seh? Buat dong demo masak yang melibatkan 
semua 
 wanita dan anak ahmadiyah, Muhammadiyah, NU, FPI, HTI, PKS...trus 
 and terus. Ato buat demo karnaval. Lebih cengli.
 
 Jadi para pimpro di AKKBB kek, FPI kek, HTI kek, PKS kek..jangan 
 melibatkan pere and anak deh. 
 
 Liat masalahnya dunk. Masalah publik yg gimana dunk! Jangan pukul 
 rata dunk. Emangnya ini dimana bung! Emangnya ini negara sudah 
 menjadi negara maju? Ini negara masih penuh provokator (ato 
playing 
 roler?? ato rolling player??) dan mudah di provokasi. Jadi, belon 
 pantes nurunin anak and pere. Sadar dirilah dikit. Kecuali lagi 
kalo 
 rata2 perenya udah kaya Xena, the princess warior. Gitu loh! 
 
 Eh sorry ya. Itu salah satu profesi or jabatan sampeyan di milis 
ini 
 ya? Pantes. Nyari salah orang mulu.
 
 wassalam,
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
 wrote:
 
  
  1. Keterlibatan wanita dalam masalah publik. Demo masak? Lina 
ini 
 gimana sih ;)
  
  2. Jurnal perempuan bikin acara berjudul sekitar selamatkan 
wanita 
 dan anak anak ahmadiyah dari aksi kekerasan.  Mungkin masih senada 
 dgn aktivitas ini.
  
  Lagian demo fpi, hti, pks juga sering ada ceweknya juga.  Kalau 
 anak anak sih jangan dilibatkan deh.
  
  
  
  Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network
  
  -Original Message-
  From: Lina Dahlan linadahlan@
  
  Date: Mon, 02 Jun 2008 05:03:33 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
 Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
  
  Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi 
 hal2 
  begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB 
 itu 
  kebanyakan pere dan anak.
  
  Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
  menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus 
yg 
  jadi korban ada gak pere dan anak?
  
  Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
suruh 
  ikut demo masak aja. 
  
  wassalam, 
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
  kinyur@ wrote:
  
   Pernyataan Sikap
   Koalisi Perempuan Indonesia
   Untuk Keadilan dan Demokrasi
   
   Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
   
   Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
Indonesia. 
  Pasalnya,
   sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
  Kebangsaan untuk
   Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
  mempersiapkan acara
   Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
kelahiran 
  Pancasila,
   tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
dilakukan 
  sekelompok
   massa dari FPI (Front Pembela Islam).
   
   Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI

Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik sriwening herpribadi
Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada pepatah  
tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko begitu aja lalu lapor 
sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang aja..dan kalau berani ya balas 
serang...gitu aja koq repot!
   
  

Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?

- Original Message - 
From: Lina Dahlan 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 
begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu 
kebanyakan pere dan anak.

Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg 
jadi korban ada gak pere dan anak?

Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh 
ikut demo masak aja. 

wassalam, 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pernyataan Sikap
 Koalisi Perempuan Indonesia
 Untuk Keadilan dan Demokrasi
 
 Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
 
 Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. 
Pasalnya,
 sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
Kebangsaan untuk
 Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
mempersiapkan acara
 Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran 
Pancasila,
 tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan 
sekelompok
 massa dari FPI (Front Pembela Islam).
 
 Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB-
yang saat
 itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan 
sambil
 meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
disakralkan.
 Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-
aling.
 
 Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) 
orang
 terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
massa
 perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
terluka adalah
 pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
Majalengka karena
 berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI 
yang
 membawa bambu runcing dan botol minuman.
 
 Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
mengawal
 kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka 
Koalisi
 Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini
 menyatakan sikap dan menuntut:
 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili 
para pelaku
 kekerasan sampai tuntas.
 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
menghentikan
 kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam 
menyelesaikan
 perselisihan.
 
 
 Jakarta, 1 Juni 2008
 
 
 
 
 Masruchah
 Sekretaris Jenderal
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]


--

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 01/06/2008 
17:28

[Non-text portions of this message have been removed]



   

   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik h.s nurbayanti
Menanggapi dua posting anda di milis ini.

Pertama, perdebatan apakah Islam sejalan atau tidak dengan HAM dan demokrasi
kan perdebatan klasik. Dan kalau mau membaca buku-buku, perdebatan ini
sudah usai.

Kedua, sedih rasanya bila kekerasan dianggap sesuatu yg wajar di negara
ini, apalagi oleh orang muslim yg konon katanya agamanya membawa perdamaian
di muka bumi. Terus terang saya kehabisan kata-kata kalau ada yang sudah
menganggap kekerasan sebagai sesuatu yang wajar. Menganggap sudah sewajarnya
sesuai resiko bila orang digebuk bambu runcing dan berdarah-darah tanpa ia
melakukan penyerangan terlebih dahulu. Saya rasa, keberpihakan anda pada
kekerasan sudah cukup untuk menunjukan siapa diri anda. Itu saja.


Salam,
Herni


2008/6/2 sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED]:

   Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja
 beda 180 drajat...satu pakai qur'an  hadist satu lagi pakai
 HAM/Democrazy/dan sejenisnya...



 Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wikan.danar%40gmail.com
 wrote:
 lha ini sebenarnya konteksnya sudah kebablasen
 di negara demokrasi, mestinya semua orang boleh menyampaikan
 pendapatnya dengan berbagai cara, bisa melalui demonstrasi atau
 tulisan di media massa
 tapi kalau sudah anarkis, menyerang pihak lain secara fisik yang sampe
 menyebabkan kerugian material apalagi sampe nyawa, ini masuk ke
 kategori kriminalitas yang harus dihukumi dengan hukum yang ada
 (pidana atau perdata)
 apa FPI nggak bisa berdialog dengan santun sama AKKBB sampe harus
 menyerbu dengan senjata tajam dan bambu runcing?

 salam,
 --
 wikan

 On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED]herpribadi%40yahoo.com
 wrote:
 
  Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada pepatah
  tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko begitu aja lalu
 lapor sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang aja..dan kalau berani ya
 balas serang...gitu aja koq repot!

 [



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?



  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


  Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 
  begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu 
  kebanyakan pere dan anak.

  Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
  menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg 
  jadi korban ada gak pere dan anak?

  Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh 
  ikut demo masak aja. 

  wassalam, 

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Pernyataan Sikap
   Koalisi Perempuan Indonesia
   Untuk Keadilan dan Demokrasi
   
   Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
   
   Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. 
  Pasalnya,
   sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
  Kebangsaan untuk
   Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
  mempersiapkan acara
   Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran 
  Pancasila,
   tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan 
  sekelompok
   massa dari FPI (Front Pembela Islam).
   
   Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB-
  yang saat
   itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan 
  sambil
   meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
  disakralkan.
   Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-
  aling.
   
   Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) 
  orang
   terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
  massa
   perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
  terluka adalah
   pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
  Majalengka karena
   berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI 
  yang
   membawa bambu runcing dan botol minuman.
   
   Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
  mengawal
   kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka 
  Koalisi
   Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini
   menyatakan sikap dan menuntut:
   1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
   2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili 
  para pelaku
   kekerasan sampai tuntas.
   3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
  menghentikan
   kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam 
  menyelesaikan
   perselisihan.
   
   
   Jakarta, 1 Juni 2008
   
   
   
   
   Masruchah
   Sekretaris Jenderal
   
   
   [Non-text portions of this message have been removed]
  



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 01/06/2008 
17:28


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
kok keburu menyerah duluan sih
dari jaman dulu juga begitu kok
para pendakwah agama islam kan bawanya Al Quran
musti berhadapan dengan masyarakat lain yang akidahnya berbeda,
kitabnya berbeda, pola pikirnya berbeda
apa mereka lalu menyerbu orang2 yang punya landasan akidah yang berbeda itu?
Nabi Muhammad saja tidak menyerah berdialog, berdiskusi, mengajak
orang2 kafir untuk menuju ke agama Allah, mosok FPI yang katanya
Pembela Islam tidak bisa berdialog seperti cara yang dituntunkan oleh
Nabi?

salam,
--
wikan

On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja beda 180 
 drajat...satu pakai qur'an  hadist satu lagi pakai HAM/Democrazy/dan 
 sejenisnya...


Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik sriwening herpribadi
Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja beda 180 
drajat...satu pakai qur'an  hadist satu lagi pakai HAM/Democrazy/dan 
sejenisnya...
  

Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  lha ini sebenarnya konteksnya sudah kebablasen
di negara demokrasi, mestinya semua orang boleh menyampaikan
pendapatnya dengan berbagai cara, bisa melalui demonstrasi atau
tulisan di media massa
tapi kalau sudah anarkis, menyerang pihak lain secara fisik yang sampe
menyebabkan kerugian material apalagi sampe nyawa, ini masuk ke
kategori kriminalitas yang harus dihukumi dengan hukum yang ada
(pidana atau perdata)
apa FPI nggak bisa berdialog dengan santun sama AKKBB sampe harus
menyerbu dengan senjata tajam dan bambu runcing?

salam,
--
wikan

On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada pepatah  
 tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko begitu aja lalu 
 lapor sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang aja..dan kalau berani ya 
 balas serang...gitu aja koq repot!


   

   

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. 
Apa pantes menurut etika perang yang baik?? 

Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong 
etikanya pagimane, gituuu.

Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. 
Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan 
anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa?

Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, 
mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya 
sapa.  

Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb 
bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok???

Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 
semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere 
+ anak itu sama aja ya?

Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih 
dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun 
pere dan anak.


wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Lina Dahlan 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
   Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi 
hal2 
   begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB 
itu 
   kebanyakan pere dan anak.
 
   Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
   menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus 
yg 
   jadi korban ada gak pere dan anak?
 
   Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
suruh 
   ikut demo masak aja. 
 
   wassalam, 
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
   kinyur@ wrote:
   
Pernyataan Sikap
Koalisi Perempuan Indonesia
Untuk Keadilan dan Demokrasi

Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan

Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
Indonesia. 
   Pasalnya,
sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
   Kebangsaan untuk
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
   mempersiapkan acara
Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
kelahiran 
   Pancasila,
tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
dilakukan 
   sekelompok
massa dari FPI (Front Pembela Islam).

Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa 
AKKBB-
   yang saat
itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan 
   sambil
meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
   disakralkan.
Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng 
aling-
   aling.

Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat 
belas) 
   orang
terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
   massa
perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
   terluka adalah
pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
   Majalengka karena
berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa 
FPI 
   yang
membawa bambu runcing dan botol minuman.

Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
   mengawal
kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka 
   Koalisi
Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan 
dengan ini
menyatakan sikap dan menuntut:
1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili 
   para pelaku
kekerasan sampai tuntas.
3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
   menghentikan
kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam 
   menyelesaikan
perselisihan.


Jakarta, 1 Juni 2008




Masruchah
Sekretaris Jenderal


[Non-text portions of this message have been removed]
   
 
 
 

 
 
 ---
---
 
 
   No virus found in this incoming message.
   Checked by AVG. 
   Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 
01/06/2008 17:28
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Ari Condro

Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya.

Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb






Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. 
Apa pantes menurut etika perang yang baik?? 

Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong 
etikanya pagimane, gituuu.

Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. 
Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan 
anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa?

Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, 
mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya 
sapa.  

Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb 
bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok???

Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 
semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere 
+ anak itu sama aja ya?

Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih 
dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun 
pere dan anak.


wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Lina Dahlan 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
   Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi 
hal2 
   begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB 
itu 
   kebanyakan pere dan anak.
 
   Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
   menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus 
yg 
   jadi korban ada gak pere dan anak?
 
   Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
suruh 
   ikut demo masak aja. 
 
   wassalam, 
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
   kinyur@ wrote:
   
Pernyataan Sikap
Koalisi Perempuan Indonesia
Untuk Keadilan dan Demokrasi

Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan

Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
Indonesia. 
   Pasalnya,
sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
   Kebangsaan untuk
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
   mempersiapkan acara
Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
kelahiran 
   Pancasila,
tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
dilakukan 
   sekelompok
massa dari FPI (Front Pembela Islam).

Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa 
AKKBB-
   yang saat
itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan 
   sambil
meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
   disakralkan.
Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng 
aling-
   aling.

Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat 
belas) 
   orang
terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
   massa
perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
   terluka adalah
pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
   Majalengka karena
berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa 
FPI 
   yang
membawa bambu runcing dan botol minuman.

Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
   mengawal
kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka 
   Koalisi
Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan 
dengan ini
menyatakan sikap dan menuntut:
1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili 
   para pelaku
kekerasan sampai tuntas.
3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
   menghentikan
kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam 
   menyelesaikan
perselisihan.


Jakarta, 1 Juni 2008




Masruchah
Sekretaris Jenderal


[Non-text portions of this message have been removed]
   
 
 
 

 
 
 ---
---
 
 
   No virus found in this incoming message.
   Checked by AVG. 
   Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 
01/06/2008 17:28
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]






[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Sama tapi tidak sebangun.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 mungkin mbak lina mikirnya unjuk rasa itu sama dengan perang
 jadi musti siap granat, bom molotov, tameng, baju baja besi, bambu
 runcing sama senjata tajam ...
 perlu juga bawa samurai sama bandul berduri
 
 salam,
 --
 wikan
 
 On 6/3/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak 
nyambung bacanya.
 
   Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb





[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Lah itu kan emang ada FPInya?

Makanya baca pake mata...:-)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung 
bacanya.
 
 Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb
 
 
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
 Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan 
anak2. 
 Apa pantes menurut etika perang yang baik?? 
 
 Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong 
 etikanya pagimane, gituuu.
 
 Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. 
 Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere 
dan 
 anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa?
 
 Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas 
begini, 
 mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal 
korbannya 
 sapa.  
 
 Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb 
 bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok???
 
 Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 
 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan 
pere 
 + anak itu sama aja ya?
 
 Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut 
bersedih 
 dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki 
maupun 
 pere dan anak.
 
 
 wassalam,
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
 ary.setijadi@ wrote:
 
  Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?
  
  
  
- Original Message - 
From: Lina Dahlan 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
 Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
  
Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi 
 hal2 
begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa 
AKKBB 
 itu 
kebanyakan pere dan anak.
  
Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus 
 yg 
jadi korban ada gak pere dan anak?
  
Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
 suruh 
ikut demo masak aja. 
  
wassalam, 
  
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang 
Subiantoro 
kinyur@ wrote:

 Pernyataan Sikap
 Koalisi Perempuan Indonesia
 Untuk Keadilan dan Demokrasi
 
 Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
 
 Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
 Indonesia. 
Pasalnya,
 sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
Kebangsaan untuk
 Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
mempersiapkan acara
 Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
 kelahiran 
Pancasila,
 tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
 dilakukan 
sekelompok
 massa dari FPI (Front Pembela Islam).
 
 Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa 
 AKKBB-
yang saat
 itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara 
kekerasan 
sambil
 meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam 
sangat 
disakralkan.
 Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng 
 aling-
aling.
 
 Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat 
 belas) 
orang
 terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. 
Selain 
massa
 perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan 
dan 
terluka adalah
 pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
Majalengka karena
 berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa 
 FPI 
yang
 membawa bambu runcing dan botol minuman.
 
 Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten 
dalam 
mengawal
 kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, 
maka 
Koalisi
 Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan 
 dengan ini
 menyatakan sikap dan menuntut:
 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili 
para pelaku
 kekerasan sampai tuntas.
 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
menghentikan
 kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat 
dalam 
menyelesaikan
 perselisihan.
 
 
 Jakarta, 1 Juni 2008
 
 
 
 
 Masruchah
 Sekretaris Jenderal
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed

Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Ari Condro

Itu kan fpi yang cari gara gara. Kalau nggak ada fpi, aman aman aja tuh.

Sama aja kayak di arab. Perempuan gak boleh nyetir.  
Katanya haram.


Coba kita bikin ilustrasi. ada kecelakaan. Salah satu sopir dari kendaraan yg 
terlibat kecelakaan adalah cewek.  Lantas cewek di seluruh dunia dilarang 
nyopir lagi.




Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 03 Jun 2008 02:10:04 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


Lah itu kan emang ada FPInya?

Makanya baca pake mata...:-)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung 
bacanya.
 
 Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb
 
 
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
 Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan 
anak2. 
 Apa pantes menurut etika perang yang baik?? 
 
 Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong 
 etikanya pagimane, gituuu.
 
 Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. 
 Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere 
dan 
 anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa?
 
 Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas 
begini, 
 mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal 
korbannya 
 sapa.  
 
 Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb 
 bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok???
 
 Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 
 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan 
pere 
 + anak itu sama aja ya?
 
 Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut 
bersedih 
 dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki 
maupun 
 pere dan anak.
 
 
 wassalam,
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
 ary.setijadi@ wrote:
 
  Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?
  
  
  
- Original Message - 
From: Lina Dahlan 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
 Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
  
Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi 
 hal2 
begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa 
AKKBB 
 itu 
kebanyakan pere dan anak.
  
Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus 
 yg 
jadi korban ada gak pere dan anak?
  
Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
 suruh 
ikut demo masak aja. 
  
wassalam, 
  
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang 
Subiantoro 
kinyur@ wrote:

 Pernyataan Sikap
 Koalisi Perempuan Indonesia
 Untuk Keadilan dan Demokrasi
 
 Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
 
 Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
 Indonesia. 
Pasalnya,
 sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
Kebangsaan untuk
 Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
mempersiapkan acara
 Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
 kelahiran 
Pancasila,
 tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
 dilakukan 
sekelompok
 massa dari FPI (Front Pembela Islam).
 
 Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa 
 AKKBB-
yang saat
 itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara 
kekerasan 
sambil
 meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam 
sangat 
disakralkan.
 Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng 
 aling-
aling.
 
 Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat 
 belas) 
orang
 terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. 
Selain 
massa
 perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan 
dan 
terluka adalah
 pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
Majalengka karena
 berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa 
 FPI 
yang
 membawa bambu runcing dan botol minuman.
 
 Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten 
dalam 
mengawal
 kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, 
maka 
Koalisi
 Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan 
 dengan ini
 menyatakan sikap dan

Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Ari Condro

Sebangun apanya, mbok ayu ?  Istilahnya perlu diperjelas :)

Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 03 Jun 2008 02:07:38 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


Sama tapi tidak sebangun.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 mungkin mbak lina mikirnya unjuk rasa itu sama dengan perang
 jadi musti siap granat, bom molotov, tameng, baju baja besi, bambu
 runcing sama senjata tajam ...
 perlu juga bawa samurai sama bandul berduri
 
 salam,
 --
 wikan
 
 On 6/3/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak 
nyambung bacanya.
 
   Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb






[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu 
kan mikir dunk? Emangnya ini dimana? 

Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex.
Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg 
ngegelinding sendiri. Jadi unlevel.

Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar 
jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin 
pere dan anak. Titik tanpa koma.

Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono!

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Itu kan fpi yang cari gara gara. Kalau nggak ada fpi, aman aman 
aja tuh.
 
 Sama aja kayak di arab. Perempuan gak boleh nyetir.  
 Katanya haram.
 
 
 Coba kita bikin ilustrasi. ada kecelakaan. Salah satu sopir dari 
kendaraan yg terlibat kecelakaan adalah cewek.  Lantas cewek di 
seluruh dunia dilarang nyopir lagi.
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Tue, 03 Jun 2008 02:10:04 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
 Lah itu kan emang ada FPInya?
 
 Makanya baca pake mata...:-)
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
 wrote:
 
  
  Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak 
nyambung 
 bacanya.
  
  Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb
  
  
  
  
  
  
  Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
  
  -Original Message-
  From: Lina Dahlan linadahlan@
  
  Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
 Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
  
  Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan 
 anak2. 
  Apa pantes menurut etika perang yang baik?? 
  
  Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong 
  etikanya pagimane, gituuu.
  
  Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. 
  Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere 
 dan 
  anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa?
  
  Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas 
 begini, 
  mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal 
 korbannya 
  sapa.  
  
  Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb 
  bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok???
  
  Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 
  semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan 
 pere 
  + anak itu sama aja ya?
  
  Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut 
 bersedih 
  dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki 
 maupun 
  pere dan anak.
  
  
  wassalam,
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi 
Prihatmanto 
  ary.setijadi@ wrote:
  
   Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?
   
   
   
 - Original Message - 
 From: Lina Dahlan 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi 
Perempuan 
  Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
   
   
 Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok 
ngurusi 
  hal2 
 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa 
 AKKBB 
  itu 
 kebanyakan pere dan anak.
   
 Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
 menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? 
TRus 
  yg 
 jadi korban ada gak pere dan anak?
   
 Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
  suruh 
 ikut demo masak aja. 
   
 wassalam, 
   
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang 
 Subiantoro 
 kinyur@ wrote:
 
  Pernyataan Sikap
  Koalisi Perempuan Indonesia
  Untuk Keadilan dan Demokrasi
  
  Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
  
  Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
  Indonesia. 
 Pasalnya,
  sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
 Kebangsaan untuk
  Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
 mempersiapkan acara
  Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
  kelahiran 
 Pancasila,
  tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
  dilakukan 
 sekelompok
  massa dari FPI (Front Pembela Islam).
  
  Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang 
massa 
  AKKBB-
 yang saat
  itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara 
 kekerasan 
 sambil
  meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam 
 sangat 
 disakralkan.
  Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa 
tedeng 
  aling-
 aling

Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik wawan wawan
02/06/2008 16:44 WIB
Sudah Ingatkan AKK-BB, Polisi Bantah Kecolongan
Indra Subagja - detikcom

Jakarta - Polisi mengaku sudah memperingatkan kelompok AKK-BB untuk tidak
memasuki wilayah Monas. Mengingat di kawasan itu ada aksi dari kelompok
lain.

Jangan melakukan kegiatan di hari Minggu, dan kita menyarankan aksi
dilakukan hari Sabtu atau Senin, kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol
Abubakar Nataprawira di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Senin
(2/6/2008).

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/02/time/164414/idnews/949080/idkanal/10

btw, gak ada yg komentar ttg ini ?

01/06/2008 22:34 WIB
Ekses Monas, Markas FPI di Cirebon Diserbu Santri NU

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/01/time/223412/idnews/948558/idkanal/10

dan

FPI Yogya Diserang
1 Orang Terluka  5 Lainnya Ditangkap Polisi
Bagus Kurniawan - detikcom


Jakarta - Aksi penyerangan yang dialakukan massa tak dikenal terhadap markas
Front Pembela Islam (FPI) daerah Yogyakarta mereda. 1 Orang dikabarkan
terluka dan 5 orang lainnya ditangkap polisi.

http://www.detik.com/indexberita/indexfr.php
On 6/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu
 kan mikir dunk? Emangnya ini dimana?

 Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex.
 Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg
 ngegelinding sendiri. Jadi unlevel.

 Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar
 jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin
 pere dan anak. Titik tanpa koma.

 Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono!

 wassalam,

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
 
  Itu kan fpi yang cari gara gara. Kalau nggak ada fpi, aman aman
 aja tuh.
 
  Sama aja kayak di arab. Perempuan gak boleh nyetir.
  Katanya haram.
 
 
  Coba kita bikin ilustrasi. ada kecelakaan. Salah satu sopir dari
 kendaraan yg terlibat kecelakaan adalah cewek.  Lantas cewek di
 seluruh dunia dilarang nyopir lagi.
 
 




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
kenapa gak dibalik ya?
emang FPI pikir dia ada di mana?
emang di Israel, sampe mukul-mukulin orang segala
kalau mo perang sono noh ke Israel yang banyak Yahudinya
cari lawan yang sepadan dong
mosok orang tangan kosong, anak2  ibu2 diserang juga

lagian ceritanya demonya kan lain2
FPI minta BBM turun
AKKBB lagi memperingati hari lahir pancasila
kan gak bertentangan tuh
beda misalnya kalau FPI demo BBM turun, AKKBB demo BBM naik, wajar
kalau perang :)

salam,
--
wikan

On 6/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu
  kan mikir dunk? Emangnya ini dimana?

  Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex.
  Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg
  ngegelinding sendiri. Jadi unlevel.

  Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar
  jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin
  pere dan anak. Titik tanpa koma.

  Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono!


[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik IrwanK
[Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK]

Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan perimbangan
berita..
yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI..

Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-)
CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K


  02/06/2008 15:02 WIB
  Pengamat: AKK-BB Bermain Api!
  Maryadi - detikcom

   Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dinilai

  tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk
Kebebasan
  Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api.

  Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa situasi tengah
  panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah namanya,

  kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) saat
  dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008).

  Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa melihat
situasi
  yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca situasi,

  ujar Rudi.

  Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum siapa yang
  bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. Itu
  standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, kata Rudi
.

  Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal ini AKK-BB

  juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan keonaran.
  Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( mar / nrl )

2008/6/1 Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]:

   Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang mengatakan:
 1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini melanggar
 undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara demo
 melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW).
 2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. Menunjukkan bahwa
 FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB.
 Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan HTI, maka
 berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan tindakan
 FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan FPI/HTI sebelum
 sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum
 memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika polisi tidak
 mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika melihat
 kedatangan FPI.
 Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan Polri.
 Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan melayani dan
 melindungi.

 KM

 ---Original Message---

 From: Eko Bambang Subiantoro
 Date: 01/06/2008 21:49:58
 To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
 Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia%40yahoogroups.com
 Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia
 Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

 Pernyataan Sikap
 Koalisi Perempuan Indonesia
 Untuk Keadilan dan Demokrasi

 Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan

 Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya,
 sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk
 Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara
 Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila,
 tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok
 massa dari FPI (Front Pembela Islam).

 Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB�yang
 saat
 itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan sambil
 meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan.
 Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-aling.



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
FPI itu tau die ada dimane. Die tau die ada di negara preman. Die 
tau die berada di negara yang hukumnya kagak jalan.

Balik lagi ke pertanyaan. Kalo Mas Wikan dibayar jadi EO, mau 
nurunin anak dan pere dalam situasi spt ini? Mau? Mau 3 selularmu ?

Cerita demo boleh lain. Tapi kalo intinya kemana kan EO pasti tau 
dunk!

Gak usah dibalik-balik. Ntar otaknya bener2 terbalik. Itu jg gak 
adil buat otak...he..he. Yang melakukan tindakan kekerasan tetep 
salah. Yang mengorganisir demonstrasi harus pintar dan punya hati. 
Gitcuuu. 

Nah sekarang yang perlu kita cermati adalah apa tindakan polisi dan 
aparatur hukum di negara preman ini atas kasus ini. Harus ada yang 
ditangkap dan dihukum. Siapa ya? Bagaimana sikap pemerintah? Apa 
masih ragu ? Pasti ragu lah. Wong ini permainan politik kok. 
Ujung2nya nego politik. Udah mulai kampanye.

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 kenapa gak dibalik ya?
 emang FPI pikir dia ada di mana?
 emang di Israel, sampe mukul-mukulin orang segala
 kalau mo perang sono noh ke Israel yang banyak Yahudinya
 cari lawan yang sepadan dong
 mosok orang tangan kosong, anak2  ibu2 diserang juga
 
 lagian ceritanya demonya kan lain2
 FPI minta BBM turun
 AKKBB lagi memperingati hari lahir pancasila
 kan gak bertentangan tuh
 beda misalnya kalau FPI demo BBM turun, AKKBB demo BBM naik, wajar
 kalau perang :)
 
 salam,
 --
 wikan
 
 On 6/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO 
itu
   kan mikir dunk? Emangnya ini dimana?
 
   Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex.
   Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya 
yg
   ngegelinding sendiri. Jadi unlevel.
 
   Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan 
dibayar
   jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo 
nurunin
   pere dan anak. Titik tanpa koma.
 
   Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono!





[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Ncang Irwan,
Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga 
dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn 
nurunin pere dan anak disituasi kayak begini.

Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari 
nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket kantor 
ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo 
ikhlas di rampok...ha..ha..

wassalam,
Ncing Lina. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK [EMAIL PROTECTED] wrote:

 [Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK]
 
 Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan 
perimbangan
 berita..
 yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI..
 
 Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-)
 CMIIW..
 
 Wassalam,
 
 Irwan.K
 
 
   02/06/2008 15:02 WIB
   Pengamat: AKK-BB Bermain Api!
   Maryadi - detikcom
 
Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam 
(FPI) dinilai
 
   tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk
 Kebebasan
   Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api.
 
   Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa 
situasi tengah
   panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah 
namanya,
 
   kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) 
saat
   dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008).
 
   Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa 
melihat
 situasi
   yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca 
situasi,
 
   ujar Rudi.
 
   Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum 
siapa yang
   bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. 
Itu
   standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, 
kata Rudi
 .
 
   Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal 
ini AKK-BB
 
   juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan 
keonaran.
   Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( 
mar / nrl )
 
 2008/6/1 Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]:
 
Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang 
mengatakan:
  1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini 
melanggar
  undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara 
demo
  melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW).
  2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. 
Menunjukkan bahwa
  FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB.
  Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan 
HTI, maka
  berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan 
tindakan
  FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan 
FPI/HTI sebelum
  sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum
  memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika 
polisi tidak
  mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika 
melihat
  kedatangan FPI.
  Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan 
Polri.
  Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan 
melayani dan
  melindungi.
 
  KM
 
  ---Original Message---
 
  From: Eko Bambang Subiantoro
  Date: 01/06/2008 21:49:58
  To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas%
40yahoogroups.com
  Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia%
40yahoogroups.com
  Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia
  Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
  Pernyataan Sikap
  Koalisi Perempuan Indonesia
  Untuk Keadilan dan Demokrasi
 
  Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
 
  Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. 
Pasalnya,
  sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
Kebangsaan untuk
  Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
mempersiapkan acara
  Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran 
Pancasila,
  tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan 
sekelompok
  massa dari FPI (Front Pembela Islam).
 
  Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa 
AKKBB�yang
  saat
  itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan 
sambil
  meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
disakralkan.
  Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng 
aling-aling.
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Sunny
Apa kebaikan FPI?

  - Original Message - 
  From: IrwanK 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, June 03, 2008 6:38 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


  [Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK]

  Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan perimbangan
  berita..
  yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI..

  Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-)
  CMIIW..

  Wassalam,

  Irwan.K

  
  02/06/2008 15:02 WIB
  Pengamat: AKK-BB Bermain Api!
  Maryadi - detikcom

  Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dinilai

  tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk
  Kebebasan
  Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api.

  Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa situasi tengah
  panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah namanya,

  kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) saat
  dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008).

  Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa melihat
  situasi
  yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca situasi,

  ujar Rudi.

  Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum siapa yang
  bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. Itu
  standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, kata Rudi
  .

  Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal ini AKK-BB

  juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan keonaran.
  Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( mar / nrl )

  2008/6/1 Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]:

   Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang mengatakan:
   1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini melanggar
   undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara demo
   melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW).
   2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. Menunjukkan bahwa
   FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB.
   Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan HTI, maka
   berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan tindakan
   FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan FPI/HTI sebelum
   sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum
   memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika polisi tidak
   mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika melihat
   kedatangan FPI.
   Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan Polri.
   Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan melayani dan
   melindungi.
  
   KM
  
   ---Original Message---
  
   From: Eko Bambang Subiantoro
   Date: 01/06/2008 21:49:58
   To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
   Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia%40yahoogroups.com
   Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia
   Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
   Pernyataan Sikap
   Koalisi Perempuan Indonesia
   Untuk Keadilan dan Demokrasi
  
   Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
  
   Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya,
   sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk
   Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara
   Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila,
   tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok
   massa dari FPI (Front Pembela Islam).
  
   Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB�yang
   saat
   itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan sambil
   meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan.
   Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-aling.
  

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 6/1/2008 
5:28 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-01 Terurut Topik Lina Dahlan
Saya berharap pak KM, sbg anggota AKKBB, juga ikut aktif mengajukan 
ke pengadilan. Saya juga berharap polisi bisa bertindak tegas kepada 
FPI (atau yang mengatasnamakan FPI). Mari, kita sama-sama melihat 
bagaimana hukum di negeri ini bertindak atas pelaku kekerasan ini. 
Kalau tidak mampu, kapolrinya gante aja kali ya?

Katanya FPI (Habib Riziq)akan memberikan pernyataan ttg hal ini di 
markasnya jam 12:30 hr ini.

Duh, pemerintah..susah ya bersikap tegas. Jadi ingat kisah Nasrudin 
Hoja:

***
Nasrudin sedang menjadi hakim di pengadilan kota. Mula-mula ia 
mendengarkan dakwaan yang berapi-api dengan fakta yang tak 
tersangkalkan dari jaksa. Setelah jaksa selesai dengan dakwaannya, 
Nasrudin berkomentar:

Aku rasa engkau benar.

Petugas majelis membujuk Nasrudin, mengingatkan bahwa terdakwa belum 
membela diri. Terdakwa diwakili oleh pengacara yang pandai mengolah 
logika, sehingga Nasrudin kembali terpikat. Setelah pengacara 
selesai, Nasrudin kembali berkomentar:

Aku rasa engkau benar.

Petugas mengingatkan Nasrudin bahwa tidak mungkin jaksa betul dan 
sekaligus pengacara juga betul. Harus ada salah satu yang salah ! 
Nasrudin menatapnya lesu, dan kemudian berkomentar:

Aku rasa engkau benar.

***
wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kartono Mohamad 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas, kalau hanya sebatas mengutuk pasti tidak banyak efeknya. 
Mengapa tidak
 diajukan ke pengadilan saja?
 KM 
  
 ---Original Message---
  
 From: Eko Bambang Subiantoro
 Date: 06/01/08 17:50:53
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Cc: [EMAIL PROTECTED];  [EMAIL PROTECTED]; 
 [EMAIL PROTECTED];  [EMAIL PROTECTED]; 
 [EMAIL PROTECTED];  wanita-muslimah@yahoogroups.com; 
 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [wanita-muslimah] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia
 Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
 Pernyataan Sikap
 Koalisi Perempuan Indonesia
 Untuk Keadilan dan Demokrasi
  
 Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
  
 Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. 
Pasalnya,
 sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
Kebangsaan untuk
 Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
mempersiapkan acara
 Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran 
Pancasila,
 tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan 
sekelompok
 massa dari FPI (Front Pembela Islam).
  
 Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB—
yang saat
 itu lebih banyak perempuan dan anak—dengan cara-cara kekerasan 
sambil
 meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
disakralkan.
 Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-
aling.
  
 Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) 
orang
 terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
massa
 perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
terluka adalah
 pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
Majalengka karena
 berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI 
yang
 membawa bambu runcing dan botol minuman.
  
 Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
mengawal
 kedamaian, anti kekerasan  dan menegakkan supremasi hukum, maka 
Koalisi
 Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini
 menyatakan sikap dan menuntut:
 1.  Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
 2.  Mendesak pihak Kepolisian  untuk menangkap dan mengadili 
para pelaku
 kekerasan sampai tuntas.
 3.  Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
menghentikan
 kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam 
menyelesaikan
 perselisihan.
  
  
 Jakarta, 1 Juni 2008
  
  
  
  
 Masruchah
 Sekretaris Jenderal
  
  
 [Non-text portions of this message have been removed]
  
  
 
  
 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]
  
 This mailing list has a special spell casted to reject any 
attachment ...
 Yahoo! Groups Links
  
  
  
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-01 Terurut Topik Lina Dahlan
Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 
begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu 
kebanyakan pere dan anak.

Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg 
jadi korban ada gak pere dan anak?

Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh 
ikut demo masak aja. 

wassalam, 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pernyataan Sikap
 Koalisi Perempuan Indonesia
 Untuk Keadilan dan Demokrasi
 
 Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
 
 Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. 
Pasalnya,
 sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
Kebangsaan untuk
 Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
mempersiapkan acara
 Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran 
Pancasila,
 tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan 
sekelompok
 massa dari FPI (Front Pembela Islam).
 
 Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB—
yang saat
 itu lebih banyak perempuan dan anak—dengan cara-cara kekerasan 
sambil
 meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
disakralkan.
 Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-
aling.
 
 Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) 
orang
 terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
massa
 perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
terluka adalah
 pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
Majalengka karena
 berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI 
yang
 membawa bambu runcing dan botol minuman.
 
 Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
mengawal
 kedamaian, anti kekerasan  dan menegakkan supremasi hukum, maka 
Koalisi
 Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini
 menyatakan sikap dan menuntut:
 1.  Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
 2.  Mendesak pihak Kepolisian  untuk menangkap dan mengadili 
para pelaku
 kekerasan sampai tuntas.
 3.  Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
menghentikan
 kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam 
menyelesaikan
 perselisihan.
 
 
 Jakarta, 1 Juni 2008
 
 
 
 
 Masruchah
 Sekretaris Jenderal
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-01 Terurut Topik Ari Condro

1. Keterlibatan wanita dalam masalah publik. Demo masak? Lina ini gimana sih ;)

2. Jurnal perempuan bikin acara berjudul sekitar selamatkan wanita dan anak 
anak ahmadiyah dari aksi kekerasan.  Mungkin masih senada dgn aktivitas ini.

Lagian demo fpi, hti, pks juga sering ada ceweknya juga.  Kalau anak anak sih 
jangan dilibatkan deh.



Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 02 Jun 2008 05:03:33 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 
begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu 
kebanyakan pere dan anak.

Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg 
jadi korban ada gak pere dan anak?

Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh 
ikut demo masak aja. 

wassalam, 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pernyataan Sikap
 Koalisi Perempuan Indonesia
 Untuk Keadilan dan Demokrasi
 
 Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
 
 Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. 
Pasalnya,
 sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
Kebangsaan untuk
 Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
mempersiapkan acara
 Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran 
Pancasila,
 tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan 
sekelompok
 massa dari FPI (Front Pembela Islam).
 
 Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB�
yang saat
 itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan 
sambil
 meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
disakralkan.
 Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-
aling.
 
 Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) 
orang
 terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
massa
 perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
terluka adalah
 pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
Majalengka karena
 berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI 
yang
 membawa bambu runcing dan botol minuman.
 
 Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
mengawal
 kedamaian, anti kekerasan  dan menegakkan supremasi hukum, maka 
Koalisi
 Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini
 menyatakan sikap dan menuntut:
 1.  Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
 2.  Mendesak pihak Kepolisian  untuk menangkap dan mengadili 
para pelaku
 kekerasan sampai tuntas.
 3.  Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
menghentikan
 kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam 
menyelesaikan
 perselisihan.
 
 
 Jakarta, 1 Juni 2008
 
 
 
 
 Masruchah
 Sekretaris Jenderal
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]






[Non-text portions of this message have been removed]