[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-28 Terurut Topik Dan
Teman2

Perang Salib itu memang suatu fenomena jahiliyahnya Kristen Katolik
pada abad ke 12.  Padahal kerajaan Islam di Andalusia Spanyol sedang
jaya2nya dan bukan mereka yg diserang oleh raja Inggris/Perancis itu.

Malahan gerombolan penyerang dari Eropah itu benar2 barbar.  Mereka
merampok dan memperkosa di perjalanan sampai2 di Italia itu kalau
seorang ibu ingin menakut2i anaknya supaya nurut, bilangnya,
"Inglese", orang Inggris tuh. Kalau di kalangan Jawa, "Genderuwo tuh".

Perjalananan dari jaman kegelapan Barat sampai pencerahan memang
panjang dan spt yg diungkapkan Pangeran Charles, kontribusi peradaban
Islam sangat besar.

Saya kira seperti yg bung Ary bilang sudah waktunya kita membumikan
angan2 dan romantisme dengan menggulungkan lengan baju belajar dan
bekerja keras utk lebih produktif supaya umat Islam naik taraf
hidupnya.  Inilah misi yg harus kita hayati bersama.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asetijadi2004"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> mas Khaidar,
> 
> Kisah ttg orang-orang besar terdahulu memang selayaknya diketengahkan 
> secara apa-adanya. Karena Salahuddin juga manusia ;-)
> 
> Bagaimana ambisi beliau, perang saudara untuk menyatukan timur tengah 
> itu hal yang perlu kita lihat dalam perspektif yang wajar.
> Begitu juga ttg kehidupan malam beliau.
> Jadi jangan merasa terganggu. Karena itulah adanya.
> 
> Adalah suatu kebodohan jika kita menutup-nutupinya,
> hanya karena kita takut dianggap melakukan Blasphemy misalnya.
> 
> Tidak ada orang yang sempurna.
> Kesempurnaan itu hanya milik Allah swt.
> 
> IMHO, 
> kita harus mulai menyadari dan membumikan angan-angan dan romantisme 
> kita agar sejarah betul-betul bisa menjadi pelajaran dan bukan malah 
> menjadi kutukan.
> 
> Salam
> Ary
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "khaidarmak"  
> wrote:
> >
> > Betul, Pak. Salahuddin memang orang Kurdi. Presiden Irak skrg, Jalal
> > Talabani, juga dari orang kurdi.
> > 
> > Ttg Salahuddin ini, dulu waktu mau menyerang Jerusalem, Salahuddin
> > terpaksa melakukan perang saudara dulu utk menyatukan Kairo dengan
> > Damaskus. Kisah2 ttg salahuddin ini sudah dibuat novelnya juga. 
> Salah
> > satu yg udah aku baca, judulnya: Kitab Salahuddin karangan Tariq 
> Ali.
> > Walaupun ada cerita yg rada mengganggu karena ada cerita2 kehidupan
> > malamnya, namun lumayan bisa memberikan gambaran perjuangan melawan
> > invasi eropa waktu itu... 
> > 
> > Khaidar
> > http://leluconsinga.wordpress.com
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Achmad Chodjim" 
> > wrote:
> > >
> > > Mas Wikan,
> > > Apa Salahuddin itu orang Kurdi ya, sehingga punya sifat pemurah...
> > dan sekarang masih dilanjutkan oleh etnik Kurdi yang warganya 30 
> juta
> > jiwa tapi sampai hari ini tak punya negara sendiri, :)
> > > Mereka terbagi-bagi dalam negara Turki, Siria, Irak dan Iran.
> > > 
> > > Memang perlu ada pengecekan antara kaitan "etnik" 
> dan "karakter"nya,
> > agar tidak salah duga seperti Pak Ical yang menganggap orang Jakarta
> > yang kebanjiran itu happi-happi saja, dan masih ketawa-ketiwi, 
> hahaha
> > > 
> > > Salam,
> > > chodjim
> > > 
> > > 
> > >   - Original Message - 
> > >   From: Wikan Danar Sunindyo 
> > >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> > >   Sent: Monday, February 26, 2007 6:47 PM
> > >   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for
> > refusing to wear veil
> > > 
> > > 
> > >   Mau nambahin Mbak Mia ...
> > >   soal kepemimpinan dan tauladan sikap, saya ingat pada 
> Shalahudin Al
> > >   Ayubi, salah seorang pemimpin Islam yang arif dan bijaksana.
> > >   Kebayang betapa marahnya pejuang muslim saat itu manakala 
> mengetahui
> > >   penduduk muslim di Palestina telah dibantai habis oleh tentara 
> Salib,
> > >   tapi Shalahudin tidak membabi buta dan membalas dendam kepada 
> rakyat
> > >   non-muslim. Beliau bahkan mempersilakan kepada para tawanan non-
> muslim
> > >   untuk membebaskan diri dengan harta mereka, dan berjanji 
> menjamin
> > >   keselamatan mereka, meskipun musuh2-nya sering kali melanggar
> > >   perjanjian mereka sendiri.
> > > 
> > >   Shalahudin Al Ayubi juga seorang yang pemurah. Manakala 
> musuhnya, Raja
> > >   Richard sakit, dia sendiri yang datang untuk mengobati. Pada 
> saat yang
> > >   dengan mudah Shalahudin menghunuskan pedang dan membunuh Raja 
> Richard,
> > > 

[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-28 Terurut Topik asetijadi2004
mas Khaidar,

Kisah ttg orang-orang besar terdahulu memang selayaknya diketengahkan 
secara apa-adanya. Karena Salahuddin juga manusia ;-)

Bagaimana ambisi beliau, perang saudara untuk menyatukan timur tengah 
itu hal yang perlu kita lihat dalam perspektif yang wajar.
Begitu juga ttg kehidupan malam beliau.
Jadi jangan merasa terganggu. Karena itulah adanya.

Adalah suatu kebodohan jika kita menutup-nutupinya,
hanya karena kita takut dianggap melakukan Blasphemy misalnya.

Tidak ada orang yang sempurna.
Kesempurnaan itu hanya milik Allah swt.

IMHO, 
kita harus mulai menyadari dan membumikan angan-angan dan romantisme 
kita agar sejarah betul-betul bisa menjadi pelajaran dan bukan malah 
menjadi kutukan.

Salam
Ary


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "khaidarmak" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Betul, Pak. Salahuddin memang orang Kurdi. Presiden Irak skrg, Jalal
> Talabani, juga dari orang kurdi.
> 
> Ttg Salahuddin ini, dulu waktu mau menyerang Jerusalem, Salahuddin
> terpaksa melakukan perang saudara dulu utk menyatukan Kairo dengan
> Damaskus. Kisah2 ttg salahuddin ini sudah dibuat novelnya juga. 
Salah
> satu yg udah aku baca, judulnya: Kitab Salahuddin karangan Tariq 
Ali.
> Walaupun ada cerita yg rada mengganggu karena ada cerita2 kehidupan
> malamnya, namun lumayan bisa memberikan gambaran perjuangan melawan
> invasi eropa waktu itu... 
> 
> Khaidar
> http://leluconsinga.wordpress.com
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Achmad Chodjim" 
> wrote:
> >
> > Mas Wikan,
> > Apa Salahuddin itu orang Kurdi ya, sehingga punya sifat pemurah...
> dan sekarang masih dilanjutkan oleh etnik Kurdi yang warganya 30 
juta
> jiwa tapi sampai hari ini tak punya negara sendiri, :)
> > Mereka terbagi-bagi dalam negara Turki, Siria, Irak dan Iran.
> > 
> > Memang perlu ada pengecekan antara kaitan "etnik" 
dan "karakter"nya,
> agar tidak salah duga seperti Pak Ical yang menganggap orang Jakarta
> yang kebanjiran itu happi-happi saja, dan masih ketawa-ketiwi, 
hahaha
> > 
> > Salam,
> > chodjim
> > 
> > 
> >   - Original Message - 
> >   From: Wikan Danar Sunindyo 
> >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> >   Sent: Monday, February 26, 2007 6:47 PM
> >   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for
> refusing to wear veil
> > 
> > 
> >   Mau nambahin Mbak Mia ...
> >   soal kepemimpinan dan tauladan sikap, saya ingat pada 
Shalahudin Al
> >   Ayubi, salah seorang pemimpin Islam yang arif dan bijaksana.
> >   Kebayang betapa marahnya pejuang muslim saat itu manakala 
mengetahui
> >   penduduk muslim di Palestina telah dibantai habis oleh tentara 
Salib,
> >   tapi Shalahudin tidak membabi buta dan membalas dendam kepada 
rakyat
> >   non-muslim. Beliau bahkan mempersilakan kepada para tawanan non-
muslim
> >   untuk membebaskan diri dengan harta mereka, dan berjanji 
menjamin
> >   keselamatan mereka, meskipun musuh2-nya sering kali melanggar
> >   perjanjian mereka sendiri.
> > 
> >   Shalahudin Al Ayubi juga seorang yang pemurah. Manakala 
musuhnya, Raja
> >   Richard sakit, dia sendiri yang datang untuk mengobati. Pada 
saat yang
> >   dengan mudah Shalahudin menghunuskan pedang dan membunuh Raja 
Richard,
> >   beliau malah mengobatinya supaya Raja Richard segera sembuh dan 
mereka
> >   dapat meneruskan pertempuran dalam kondisi yang seimbang.
> > 
> >   Luar biasa penghormatan Sultan Shalahudin kepada agama Nasrani.
> >   Prajuritnya yang beragama Nasrani diberi kebebasan untuk 
menjalankan
> >   ibadah, bahkan penduduk Palestina yang beragama Nasrani lebih 
suka
> >   dalam perlindungan Shalahudin ketimbang dari pasukan salib yang 
gemar
> >   menjarah.
> > 
> >   Pertempuran yang dialami Sultan Shalahudin adalah pertempuran
> >   menegakkan kebenaran, bukan membabi buta menghancurkan agama 
lain.
> >   Sampai sekarang, walaupun ada yang memfitnah Sultan Shalahudin, 
namun
> >   keagungan namanya dan kebesaran jiwanya tetap saja menggetarkan 
para
> >   sejarawan perang salib dan mereka mengakuinya sebagai hal yang 
sulit
> >   untuk disangkal.
> > 
> >   Nah, tauladan2 semacam ini yang kita nanti2-kan dari pemimpin2, 
ulama2
> >   muslim sekarang. Bagaimana dengan kebesaran jiwa dan hati mampu
> >   menundukkan kebencian dan prasangka dari kaum non-muslim. Bukan 
malah
> >   menebar kebencian dan prasangka kepada non-muslim. Jika kita 
melakukan
> >   terorisme dengan alasan kaum lain melakukan teror terhadap kaum
> >   muslim, lalu apa bedanya mereka dengan kita?
> > 
> >   wassalam,
> >   --
> >   wikan

Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik Achmad Chodjim
Mas Wikan,
Apa Salahuddin itu orang Kurdi ya, sehingga punya sifat pemurah... dan sekarang 
masih dilanjutkan oleh etnik Kurdi yang warganya 30 juta jiwa tapi sampai hari 
ini tak punya negara sendiri, :)
Mereka terbagi-bagi dalam negara Turki, Siria, Irak dan Iran.

Memang perlu ada pengecekan antara kaitan "etnik" dan "karakter"nya, agar tidak 
salah duga seperti Pak Ical yang menganggap orang Jakarta yang kebanjiran itu 
happi-happi saja, dan masih ketawa-ketiwi, hahaha

Salam,
chodjim


  - Original Message - 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, February 26, 2007 6:47 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to 
wear veil


  Mau nambahin Mbak Mia ...
  soal kepemimpinan dan tauladan sikap, saya ingat pada Shalahudin Al
  Ayubi, salah seorang pemimpin Islam yang arif dan bijaksana.
  Kebayang betapa marahnya pejuang muslim saat itu manakala mengetahui
  penduduk muslim di Palestina telah dibantai habis oleh tentara Salib,
  tapi Shalahudin tidak membabi buta dan membalas dendam kepada rakyat
  non-muslim. Beliau bahkan mempersilakan kepada para tawanan non-muslim
  untuk membebaskan diri dengan harta mereka, dan berjanji menjamin
  keselamatan mereka, meskipun musuh2-nya sering kali melanggar
  perjanjian mereka sendiri.

  Shalahudin Al Ayubi juga seorang yang pemurah. Manakala musuhnya, Raja
  Richard sakit, dia sendiri yang datang untuk mengobati. Pada saat yang
  dengan mudah Shalahudin menghunuskan pedang dan membunuh Raja Richard,
  beliau malah mengobatinya supaya Raja Richard segera sembuh dan mereka
  dapat meneruskan pertempuran dalam kondisi yang seimbang.

  Luar biasa penghormatan Sultan Shalahudin kepada agama Nasrani.
  Prajuritnya yang beragama Nasrani diberi kebebasan untuk menjalankan
  ibadah, bahkan penduduk Palestina yang beragama Nasrani lebih suka
  dalam perlindungan Shalahudin ketimbang dari pasukan salib yang gemar
  menjarah.

  Pertempuran yang dialami Sultan Shalahudin adalah pertempuran
  menegakkan kebenaran, bukan membabi buta menghancurkan agama lain.
  Sampai sekarang, walaupun ada yang memfitnah Sultan Shalahudin, namun
  keagungan namanya dan kebesaran jiwanya tetap saja menggetarkan para
  sejarawan perang salib dan mereka mengakuinya sebagai hal yang sulit
  untuk disangkal.

  Nah, tauladan2 semacam ini yang kita nanti2-kan dari pemimpin2, ulama2
  muslim sekarang. Bagaimana dengan kebesaran jiwa dan hati mampu
  menundukkan kebencian dan prasangka dari kaum non-muslim. Bukan malah
  menebar kebencian dan prasangka kepada non-muslim. Jika kita melakukan
  terorisme dengan alasan kaum lain melakukan teror terhadap kaum
  muslim, lalu apa bedanya mereka dengan kita?

  wassalam,
  --
  wikan
  http://wikan.multiply.com

  On 2/26/07, Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > Pak Ary,
  > Kekerasan negara Amerika terhadap Palestine dan Iraq, dan sekalian
  > juga kekerasan yang berhubungan dengan itu dictatorship Saddam, 911,
  > terrorism, kekerasan terhadap lingkungan...semua itu nggak pernah
  > terjadi sebelumnya, maksutnya dalam skala dan konteks global yang
  > seperti itu. Ini saya sebut unnatural, evil, seperti begitulah.
  >
  > Seperti yang anda bilang sing waras sing ngalah. Kita orang
  > Indonesia nggak ngerasain begitu, makanya mungkin bisa bantu
  > memberikan solusi, paling nggak lesson learned untuk kita sendiri,
  > bahwa kekerasan melahirkan lingkaran kekerasan. Solusi kita
  > berangkat dari hidup yang mengakui keragaman dan egalitarian.
  >
  > Dalam skala global seperti ini, parameter 'empati' bukannya
  > psikologi 101, tapi mestinya lebih tersktruktur dan mencerminkan
  > realitas yang kompleks. Misalnya, metode partisipatoris, gaya
  > kepemimpinan transformasional, shared knowledge - itu adalah kiat2
  > yang lebih terstruktur dalam ber-empati lintas global, itu misalnya
  > saja, ini bisa jadi panjang diskusinya.


   

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik khaidarmak
Jepang bisa bangkit setelah konflik selesai. Irak pun nanti akan
begitu. Kalau sekarang masih susah karena masih dalam pendudukan amrik
dan inggris. Jadi banyak keputusan2 rakyat irak yg diintervensi ama
amrik cs, terutama masalah oil sharing.

Ttg insurgent, kebanyakan berasal dari rakyat irak sendiri. Mereka
lebih susah dilawan karena lebih tahu medan dan tentunya lebih tahu
kulturnya. Salah satunya yg kemarin saya bilang itu, yaitu dari mantan
anggota tentara irak yg dipecat besar2an sehabis invasi. sedangkan
foreign fighter, kebanyakan anggota al qaeda, hanya membentuk kurang
dari 10% dari aksi pemberontakan di irak, itupun kebanyakan bom2 bunuh
diri. 

Yg agak mengherankan, nampaknya anda under estimate kemauan rakyat
irak. Dari sejarahnya saja, peradaban mereka (mesopotamia) jauh
mendahului kita. Jadi mereka punya lebih banyak pengalaman. Contohnya,
sebelum saddam berkuasa atas dukungan amrik waktu itu, irak sudah
pernah melakukan pemilihan umum.

Sebenarnya pemberontakan2 di irak skrg mempunyai pola yg hampir sama
spt pemberontakan irak hampir seabad lalu, yaitu pemberontakan yg
berbasis monarki dan ada yg berbasis agama. Waktu itu, inggris yg
menjadi aktor kolonialnya. Pemberontakan2 itu berhasil membuat inggris
menelan kerugian biaya yg nggak sedikit. Dan hasil akhirnya,
pendudukan inggris waktu itupun gagal. 

Khaidar
http://leluconsinga.wordpress.com

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dunia menyalahkan AS dan Inggris tidak bisa dipungkiri, tetapi mengapa
> Jepang yg habis dibom atom bisa bangkit dan bisa mengatur diri?  Koq
> Irak enggak? Kan ada kesempatan utk memilih pemerintah dg baik,
> mendirikan kelembagaan dsb. Masalahnya pemerintah Saddam betul2 enggak
> ada struktur sehingga mereka enggak punya referensi.
> 
> Tentu saya prihatin dan simpati dg rakyat Irak yg bosan menjadi korban
> peperangan ideologi di tanah air mereka.  Tapi seperti yg kita tahu
> insurgents itu bukan orang Irak kebanyakan.  Jadi susah dong.
> 
> Rumsfeld itu memang war-monger.  Saya pernah wanti2 sama pak Wimar di
> milisnya awas lho ini orang suka bikin perang.  Ingat perang Timor
> juga dia yg mulai.  Tetapi beliau bilang oh sekarang udah lain.  Tapi
> ternyata enggak juga. 
> 
> Di sini saya ingin berimbang bilang bahwa AS dan Inggris salah besar,
> tetapi sesalah2nya mereka rakyat Irak juga harus dapat mengatur diri
> sendiri.  Karena nasib rakyat Irak tentu ada di tangannya sendiri. 
> Seperti kita kan dengan pemilu belajar demokrasi dan sekarang sudah
> lebih piawai dibandingkan th 1998.  Memang banyak juga peranan TNI yg
> waktu itu memang aristokrat bangsa kita yg juga berkemauan politik utk
> membawa kita ke demokrasi.  Kemauan politik ini tidak tampak dari
> masyarakat Irak, atau memang mereka tidak tahu caranya.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "khaidarmak" 
> wrote:
> >
> > Perang irak jelas merupakan pelanggaran internasional dan tidak
> > didukung PBB. Dulu, alasannya gara2 WMD ama kaitan antara
> > saddam-alqaeda. Tapi skrg sudah berubah (alasan demokrasi) karena WMD
> > dan saddam-alqaeda ketahuan bohong belaka. Alasan demokrasi jelas
> > mengada2 karena dalam sejarahnya, amrik itu malah menyabotase proses
> > demokrasi negara2 lain dgn cara mendukung kudeta, mendukung
> > pemberontakan, dan lain2nya. 
> > 
> > Yg nggak habis pikir, amrik termasuk dana, malah menyalahkan rakyat
> > irak yg sedang menderita. Udah menderita malah disalah-salahkan lagi.
> > Duh
> > 
> > Jelas sekali yg bikin kacau itu ya gara2 ada pendudukan amrik ama
> > inggris di irak itu. Waktu abis invasi, tentara irak dan polisi, yg
> > mestinya bisa menjaga situasi, malah dibubarkan ama rumsfeld sama
> > sekali. Ya karuan... orang2 yg dipecat ini jadi pemberontak
> > 
> > Khaidar
> > http://leluconsinga.wordpress.com
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  wrote:
> > >
> > > Ini adalah salah satu kesalahan besar dalam demokrasi di AS dan
> > > Inggris.  Diakui oleh hampir seluruh rakyat Inggris.  Oleh
karena itu
> > > Tony Blair sekarang sudah tidak dianggap lagi.  Dikecam sebagai
> > > pembohong dan waktunya sudah habis. Saya tidak tahu bagaimana dg
Bush
> > > di AS.
> > > 
> > > Suatu tragedi besar memang.  Yg tidak diduga oleh kebijakan ini
ialah
> > > bahwa perpecahan dalam Irak itu begitu besar artinya mereka sendiri
> > > tidak memiliki kemampuan mengatur diri sendiri.  Begitu tangan besi
> > > hilang langsung anarkis.  Anarki ini tidak perlu kalau memang rakyat
> > > Irak dan pemuka2nya dapat melakukan suatu kompromi diantara mereka
> > > sendiri.
> > > 
> > > Beda dg kita, jelek2 juga tangan besi hilang terus diganti oleh
hiruk
> > > pikuk yg membisingkan di Senayan tapi kita masih jauh teratur dari
> > > mereka karena memang kita masih dapat mengatur diri sendiri.  Kita
> > > bisa lihat sendiri walaupun ekonomi lebih berat tapi rakyat tidak
> > > tercekam oleh ketakutan lagi.  Yg kita tidak bisa mengatur diri
ialah
> > > porakporanda ekonomi y

Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
ari perencanaan strategis. Dalam hal
nakhoda itu, arah perencanaan taktis menyimpang 45 derajat dari arah
perencanaan strategis, berlayar ke p.Jampea. Adapun halnya dengan remaja
kita itu yang menuju ke selatan kota dalam melaksanakan rencana
strategisnya, arah perencanaan taktis menyimpang 90 derajat dari arah yang
stategis. Sedangkan yang terjadi pada diri saya perencaan taktis ke
Schiphol, menyimpang 180 derajat dari arah perencanaan strategis ke Brusel.

***

Dalam perundingan Hudaybiyah yang menghasilkan Perjanjian Hudaybiyah, dalam
proses penandatanganan perjanjian itu kita dapat melihat RasuluLlah SAW
sebagai diplomat dan strateg ulung. Bagaimana upaya taktis beliau dalam
rangka mencapai tujuan strategis, tidak dapat difahami oleh para sahabat,
bahkan Umar dan Ali radhiya Llahu 'anhuma menyatakan ketidak setujannyya
kepada RasuluLlah. "Ya RasululaLlah, apakah kita ini tidak benar?" "Kita
benar, ya Umar!" Tetapi RasuluLlah mengapa kita mesti mengalah demikian
banyak?" Adapun yang diprotes Umar dan Ali radhiya Llahu 'anhuma ada empat
butir. Yang pertama, BismiLla-hi rRahma-ni rRahiem disanggah oleh Suhail
yang utusan kaum kafir Quraisy. Suhail menghendaki bismika Allahumma, alasan
Suhail Allah mereka kenal, tetapi arRahma-n dan arRahiem tidak dikenalnya,
dan itu diiyakan RasuluLlah. Yang kedua, Suhail menghendaki Muhammad
RasuluLlah diganti dengan Muhammad ibn 'AbdulLah, alasan Suhail, justru
karena Muhammad memaklumkan dirinya nabi, maka terjadi perang di antara
kedua pihak. Lagi-lagi RasuluLlah mengiakan. Yang ketiga, apabila ada
penduduk Makkah ke Madinah maka pihak Madinah harus mengembalikannya, jika
diminta oleh pihak Makkah. Yang keempat, apabila ada penduduk Madinah ke
Makkah, pihak Madinah tidak berhak menuntutnya kembali ke Madinah. Setelah
Suhail pergi, maka RasuluLalah SAW mnjelaskan bahwa dengan Perrjanjain
Hudaybiyah itu Madinah telah diakui sebagai negara oleh pihak Makkah dan itu
sangat strategis. Perihal yang pertama, esensinya tidak berubah, bismika
Allahumma dan Bismi Llahi rRahman rRahiem keduanya mengandung makna atas
nama Allah. Yang kedua, Muhammad RasuluLlah dan Muhammad ibn AbduLlah
keduanya mengandung nama Allah dan Muhammad. Yang ketiga, ummat Islam
Madinah yang sudah mantap imannya dapat dikirim ke Makkah untuk berda'wah
tentu secara bijaksana, dan kalaupun ada penduduk Madinah yang lari ke
Makkah karena murtad, buat apa dia kembali ke Madinah lagi. Yang keempat,
penduduk Makkah yang sudah Islam dan terpaksa melarikan diri dari Makkah,
mereka tidak akan lari ke Madinah, melainkan akan membentuk kelompok ummat
Islam di luar Madinah, yang tidak diikat oleh Perjanjian Hudaybiyah.
Dikemudian hari kelompok tersebut mengganggu jalur kafilah dagang Abu
Sufyan, dan tentu saja pihak Makkah tidak dapat menuntut apa-apa ke pihak
Madinah. WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 26 September 1993
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
****************

- Original Message ----- 
From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, February 27, 2007 16:23
Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear
veil


> Tetapi mengapa supir taxi di Jakarta, pelayan restoran di Bali harus
> mati kena bom?  Apa urusan supir taxi dan pelayan restoran di
> Indonesia dengan perilaku AS di Palestina dan Timur Tengah?  Kenapa
> bomnya tidak diledakkan di Washington? Ini tidak dimengerti.  Dan
> tidak akan dapat dimengerti.
>
> Apakah Le Corsair Noir berhasil menggagalkan the British Empire dari
> the ruler of the waves?  Tidak!  The British Empire hancur di Perang
> Dunia  II bukan oleh Le Corsair Noir, tetapi karena rontok dari dalam,
> karena sistemnya tidak relevan dg perubahan jaman.  Bukan oleh
> gerombolan perompak laut.  Spt juga DI/TII tidak berhasil merubah
> haluan NKRI!

__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 


[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik Dan
Dunia menyalahkan AS dan Inggris tidak bisa dipungkiri, tetapi mengapa
Jepang yg habis dibom atom bisa bangkit dan bisa mengatur diri?  Koq
Irak enggak? Kan ada kesempatan utk memilih pemerintah dg baik,
mendirikan kelembagaan dsb. Masalahnya pemerintah Saddam betul2 enggak
ada struktur sehingga mereka enggak punya referensi.

Tentu saya prihatin dan simpati dg rakyat Irak yg bosan menjadi korban
peperangan ideologi di tanah air mereka.  Tapi seperti yg kita tahu
insurgents itu bukan orang Irak kebanyakan.  Jadi susah dong.

Rumsfeld itu memang war-monger.  Saya pernah wanti2 sama pak Wimar di
milisnya awas lho ini orang suka bikin perang.  Ingat perang Timor
juga dia yg mulai.  Tetapi beliau bilang oh sekarang udah lain.  Tapi
ternyata enggak juga. 

Di sini saya ingin berimbang bilang bahwa AS dan Inggris salah besar,
tetapi sesalah2nya mereka rakyat Irak juga harus dapat mengatur diri
sendiri.  Karena nasib rakyat Irak tentu ada di tangannya sendiri. 
Seperti kita kan dengan pemilu belajar demokrasi dan sekarang sudah
lebih piawai dibandingkan th 1998.  Memang banyak juga peranan TNI yg
waktu itu memang aristokrat bangsa kita yg juga berkemauan politik utk
membawa kita ke demokrasi.  Kemauan politik ini tidak tampak dari
masyarakat Irak, atau memang mereka tidak tahu caranya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "khaidarmak" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Perang irak jelas merupakan pelanggaran internasional dan tidak
> didukung PBB. Dulu, alasannya gara2 WMD ama kaitan antara
> saddam-alqaeda. Tapi skrg sudah berubah (alasan demokrasi) karena WMD
> dan saddam-alqaeda ketahuan bohong belaka. Alasan demokrasi jelas
> mengada2 karena dalam sejarahnya, amrik itu malah menyabotase proses
> demokrasi negara2 lain dgn cara mendukung kudeta, mendukung
> pemberontakan, dan lain2nya. 
> 
> Yg nggak habis pikir, amrik termasuk dana, malah menyalahkan rakyat
> irak yg sedang menderita. Udah menderita malah disalah-salahkan lagi.
> Duh
> 
> Jelas sekali yg bikin kacau itu ya gara2 ada pendudukan amrik ama
> inggris di irak itu. Waktu abis invasi, tentara irak dan polisi, yg
> mestinya bisa menjaga situasi, malah dibubarkan ama rumsfeld sama
> sekali. Ya karuan... orang2 yg dipecat ini jadi pemberontak
> 
> Khaidar
> http://leluconsinga.wordpress.com
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  wrote:
> >
> > Ini adalah salah satu kesalahan besar dalam demokrasi di AS dan
> > Inggris.  Diakui oleh hampir seluruh rakyat Inggris.  Oleh karena itu
> > Tony Blair sekarang sudah tidak dianggap lagi.  Dikecam sebagai
> > pembohong dan waktunya sudah habis. Saya tidak tahu bagaimana dg Bush
> > di AS.
> > 
> > Suatu tragedi besar memang.  Yg tidak diduga oleh kebijakan ini ialah
> > bahwa perpecahan dalam Irak itu begitu besar artinya mereka sendiri
> > tidak memiliki kemampuan mengatur diri sendiri.  Begitu tangan besi
> > hilang langsung anarkis.  Anarki ini tidak perlu kalau memang rakyat
> > Irak dan pemuka2nya dapat melakukan suatu kompromi diantara mereka
> > sendiri.
> > 
> > Beda dg kita, jelek2 juga tangan besi hilang terus diganti oleh hiruk
> > pikuk yg membisingkan di Senayan tapi kita masih jauh teratur dari
> > mereka karena memang kita masih dapat mengatur diri sendiri.  Kita
> > bisa lihat sendiri walaupun ekonomi lebih berat tapi rakyat tidak
> > tercekam oleh ketakutan lagi.  Yg kita tidak bisa mengatur diri ialah
> > porakporanda ekonomi yg baru 8 th kita bereskan. Tapi secara politik
> > kita lebih matang.  Sekarang kita bisa mulai mengatur diri sendiri dg
> > lebih transparan.
> > 
> > Sampai dimana rakyat bertanggung jawab thd tindakan pemerintahannya? 
> > Saya tidak tahu jawabannya tapi jika rakyat demokratis tetap
> > membiarkan bahwa pemerintahnya semena2 thd bangsa lain maka mereka
> > patut diembargo.  Tapi apakah memang benar bahwa tindakan semena2 itu
> > dilakukan oleh mereka di Irak? Kalau dilihat sebenarnya mereka masih
> > taat mengikuti hukum perang international.  Pelanggaran2 oleh tentara
> > mereka langsung diusut dan yg salah dihukum.  Perang inipun diumumkan
> > secara umum. It is a declared war. Bukan perang diam2 spt kelompoknya
> > Imam Samudra yg bagi saya sangat pengecut.
> > 
> > Kekacauan di Irak ialah karena bom bunuh diri yg meraja lela yg bukan
> > dilakukan oleh tentara Inggris atau AS.  Oleh siapa?  
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W. Soegardi"
> >  wrote:
> > >
> > > Amerika dan Inggris itu apa ngga kurang demokratisnya,
> > > tetep aja melakukan agresi militer dan invasi ilegal ke negara lain
> > > yang tidak mengancam keamanan kedua negara tersebut.
> > > 
> > > transparansi?
> > > Ini kata-kata Hillary Clinton: "If I knew what I know now, I
wouldn't
> > > have voted for the war." (*)
> > > Piye rek, senator/wakil rakyat/pejabat paling top kok ngga tau menau
> > > soal intelijen menjelang perang Irak.
> > > Apalagi rakyat biasa, gimana mau "ikut membuat dan memantau
> > > kebijakan pemerintahnya sendiri"?
> > > 
> > > Apa koment

Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik Muhammad Aly
sebagian org2 arab di timur tengah mengatakan bahwa
iraq ckp kuat militernya tapi bodoh dlm berpolitik
dengan amrik terlalu open (terlalu baik) membuka mudah
negaranya dimasuki oleh intelejent negara spt amrik
atas nama PBB.
akhirnya hancurlah iraq dan tertawalah amrik dengan
sekutunya dibawah PBB.

Syiria dan Iran, militernya tdk sekuat iraq tapi lebih
pintar berpolitik khususnya dengan amrik tdk mau
dimasuki seenake dewek walau atas nama PBB. jd tetap
kuat.

Emang byk org2 eropa sendiri juga org amriknya sendiri
sdh tdk respect dengan haji bus  eh.. bush he3..
lihatlah nanti jaman semakin global.. penjahat2 perang
akan diadili spt penjahat2 perang dunia 1 & 2.
buktinya mata uang euro akan mengalahkan mata uang AS,
di timur tengah mata uang dinar (kuwait) dan riyal jd
acuan utama... mata uang sgt dominan menggeser
kekuatan suatu bangsa.. bisa digantung juga si haji
bus .. P bush maksudnya he3... hukun karma pasti ada
sesuai sejarah perang dunia 1 & 2

indonesia masih dominan pk us dolar.. untungnya indo
ini spt kancil yg pandai berpantun.. jd tdk mudah
sikancil langsung diterkam oleh harimau dari amrik yg
buuush.. buash cink!

slm,
 

--- Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Ini adalah salah satu kesalahan besar dalam
> demokrasi di AS dan
> Inggris.  Diakui oleh hampir seluruh rakyat Inggris.
>  Oleh karena itu
> Tony Blair sekarang sudah tidak dianggap lagi. 
> Dikecam sebagai
> pembohong dan waktunya sudah habis. Saya tidak tahu
> bagaimana dg Bush
> di AS.
> 
> Suatu tragedi besar memang.  Yg tidak diduga oleh
> kebijakan ini ialah
> bahwa perpecahan dalam Irak itu begitu besar artinya
> mereka sendiri
> tidak memiliki kemampuan mengatur diri sendiri. 
> Begitu tangan besi
> hilang langsung anarkis.  Anarki ini tidak perlu
> kalau memang rakyat
> Irak dan pemuka2nya dapat melakukan suatu kompromi
> diantara mereka
> sendiri.
> 
> Beda dg kita, jelek2 juga tangan besi hilang terus
> diganti oleh hiruk
> pikuk yg membisingkan di Senayan tapi kita masih
> jauh teratur dari
> mereka karena memang kita masih dapat mengatur diri
> sendiri.  Kita
> bisa lihat sendiri walaupun ekonomi lebih berat tapi
> rakyat tidak
> tercekam oleh ketakutan lagi.  Yg kita tidak bisa
> mengatur diri ialah
> porakporanda ekonomi yg baru 8 th kita bereskan.
> Tapi secara politik
> kita lebih matang.  Sekarang kita bisa mulai
> mengatur diri sendiri dg
> lebih transparan.
> 
> Sampai dimana rakyat bertanggung jawab thd tindakan
> pemerintahannya? 
> Saya tidak tahu jawabannya tapi jika rakyat
> demokratis tetap
> membiarkan bahwa pemerintahnya semena2 thd bangsa
> lain maka mereka
> patut diembargo.  Tapi apakah memang benar bahwa
> tindakan semena2 itu
> dilakukan oleh mereka di Irak? Kalau dilihat
> sebenarnya mereka masih
> taat mengikuti hukum perang international. 
> Pelanggaran2 oleh tentara
> mereka langsung diusut dan yg salah dihukum.  Perang
> inipun diumumkan
> secara umum. It is a declared war. Bukan perang
> diam2 spt kelompoknya
> Imam Samudra yg bagi saya sangat pengecut.
> 
> Kekacauan di Irak ialah karena bom bunuh diri yg
> meraja lela yg bukan
> dilakukan oleh tentara Inggris atau AS.  Oleh siapa?
>  
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W.
> Soegardi"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Amerika dan Inggris itu apa ngga kurang
> demokratisnya,
> > tetep aja melakukan agresi militer dan invasi
> ilegal ke negara lain
> > yang tidak mengancam keamanan kedua negara
> tersebut.
> > 
> > transparansi?
> > Ini kata-kata Hillary Clinton: "If I knew what I
> know now, I wouldn't
> > have voted for the war." (*)
> > Piye rek, senator/wakil rakyat/pejabat paling top
> kok ngga tau menau
> > soal intelijen menjelang perang Irak.
> > Apalagi rakyat biasa, gimana mau "ikut membuat dan
> memantau
> > kebijakan pemerintahnya sendiri"?
> > 
> > Apa komentar Anda tentang RAKYAT Amerika dan
> Inggris?
> > Mereka korban (dibohongi oleh pemerintahnya) atau
> agresor (ikut
> > bertanggung jawab atas perbuatan ilegal
> pemerintahnya)?
> > 
> > DWS
> > = catatan (*) kalimat yang serupa diucapkan oleh
> American Taliban,
> John Lindh,
> > dan hasilnya dia dihukum 20 tahun penjara.
> > Berapa tahun yang pantas ditanggung oleh para
> pelaku agresi ilegal
> ke Irak?
> > 
> > On 2/27/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Oleh karena itu kita harus transparan dalam
> membuat kebijakan.  Karena
> > >  Irak itu bukan demokrasi maka rakyatnya menjadi
> korban karena tidak
> > >  ikut membuat dan memantau kebijakan
> pemerintahnya sendiri.
> > >
> > >  Kita beruntung sudah demokrasi sekarang
> sehingga akan lebih ketat
> > >  mengawasi kebijakan pemerintah.  Jadi lebih
> kecil kemungkinannya kita
> > >  tiba2 kaget harus mendukung biaya atau
> menyabung nyawa akibat
> > >  kebijakan pemerintah yg tidak transparan.
> > >
> > >  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri
> Budi Lestyaningsih
> > >
> > >  \(Ning\)"  wrote:
> > >  >
> > >  > Memang banyak yang tidak mudah dimengerti,
> prof. Sam

[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik khaidarmak
Perang irak jelas merupakan pelanggaran internasional dan tidak
didukung PBB. Dulu, alasannya gara2 WMD ama kaitan antara
saddam-alqaeda. Tapi skrg sudah berubah (alasan demokrasi) karena WMD
dan saddam-alqaeda ketahuan bohong belaka. Alasan demokrasi jelas
mengada2 karena dalam sejarahnya, amrik itu malah menyabotase proses
demokrasi negara2 lain dgn cara mendukung kudeta, mendukung
pemberontakan, dan lain2nya. 

Yg nggak habis pikir, amrik termasuk dana, malah menyalahkan rakyat
irak yg sedang menderita. Udah menderita malah disalah-salahkan lagi.
Duh

Jelas sekali yg bikin kacau itu ya gara2 ada pendudukan amrik ama
inggris di irak itu. Waktu abis invasi, tentara irak dan polisi, yg
mestinya bisa menjaga situasi, malah dibubarkan ama rumsfeld sama
sekali. Ya karuan... orang2 yg dipecat ini jadi pemberontak

Khaidar
http://leluconsinga.wordpress.com

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ini adalah salah satu kesalahan besar dalam demokrasi di AS dan
> Inggris.  Diakui oleh hampir seluruh rakyat Inggris.  Oleh karena itu
> Tony Blair sekarang sudah tidak dianggap lagi.  Dikecam sebagai
> pembohong dan waktunya sudah habis. Saya tidak tahu bagaimana dg Bush
> di AS.
> 
> Suatu tragedi besar memang.  Yg tidak diduga oleh kebijakan ini ialah
> bahwa perpecahan dalam Irak itu begitu besar artinya mereka sendiri
> tidak memiliki kemampuan mengatur diri sendiri.  Begitu tangan besi
> hilang langsung anarkis.  Anarki ini tidak perlu kalau memang rakyat
> Irak dan pemuka2nya dapat melakukan suatu kompromi diantara mereka
> sendiri.
> 
> Beda dg kita, jelek2 juga tangan besi hilang terus diganti oleh hiruk
> pikuk yg membisingkan di Senayan tapi kita masih jauh teratur dari
> mereka karena memang kita masih dapat mengatur diri sendiri.  Kita
> bisa lihat sendiri walaupun ekonomi lebih berat tapi rakyat tidak
> tercekam oleh ketakutan lagi.  Yg kita tidak bisa mengatur diri ialah
> porakporanda ekonomi yg baru 8 th kita bereskan. Tapi secara politik
> kita lebih matang.  Sekarang kita bisa mulai mengatur diri sendiri dg
> lebih transparan.
> 
> Sampai dimana rakyat bertanggung jawab thd tindakan pemerintahannya? 
> Saya tidak tahu jawabannya tapi jika rakyat demokratis tetap
> membiarkan bahwa pemerintahnya semena2 thd bangsa lain maka mereka
> patut diembargo.  Tapi apakah memang benar bahwa tindakan semena2 itu
> dilakukan oleh mereka di Irak? Kalau dilihat sebenarnya mereka masih
> taat mengikuti hukum perang international.  Pelanggaran2 oleh tentara
> mereka langsung diusut dan yg salah dihukum.  Perang inipun diumumkan
> secara umum. It is a declared war. Bukan perang diam2 spt kelompoknya
> Imam Samudra yg bagi saya sangat pengecut.
> 
> Kekacauan di Irak ialah karena bom bunuh diri yg meraja lela yg bukan
> dilakukan oleh tentara Inggris atau AS.  Oleh siapa?  
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W. Soegardi"
>  wrote:
> >
> > Amerika dan Inggris itu apa ngga kurang demokratisnya,
> > tetep aja melakukan agresi militer dan invasi ilegal ke negara lain
> > yang tidak mengancam keamanan kedua negara tersebut.
> > 
> > transparansi?
> > Ini kata-kata Hillary Clinton: "If I knew what I know now, I wouldn't
> > have voted for the war." (*)
> > Piye rek, senator/wakil rakyat/pejabat paling top kok ngga tau menau
> > soal intelijen menjelang perang Irak.
> > Apalagi rakyat biasa, gimana mau "ikut membuat dan memantau
> > kebijakan pemerintahnya sendiri"?
> > 
> > Apa komentar Anda tentang RAKYAT Amerika dan Inggris?
> > Mereka korban (dibohongi oleh pemerintahnya) atau agresor (ikut
> > bertanggung jawab atas perbuatan ilegal pemerintahnya)?
> > 
> > DWS
> > = catatan (*) kalimat yang serupa diucapkan oleh American Taliban,
> John Lindh,
> > dan hasilnya dia dihukum 20 tahun penjara.
> > Berapa tahun yang pantas ditanggung oleh para pelaku agresi ilegal
> ke Irak?
> > 
> > On 2/27/07, Dan  wrote:
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Oleh karena itu kita harus transparan dalam membuat kebijakan. 
Karena
> > >  Irak itu bukan demokrasi maka rakyatnya menjadi korban karena tidak
> > >  ikut membuat dan memantau kebijakan pemerintahnya sendiri.
> > >
> > >  Kita beruntung sudah demokrasi sekarang sehingga akan lebih ketat
> > >  mengawasi kebijakan pemerintah.  Jadi lebih kecil
kemungkinannya kita
> > >  tiba2 kaget harus mendukung biaya atau menyabung nyawa akibat
> > >  kebijakan pemerintah yg tidak transparan.
> > >
> > >  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih
> > >
> > >  \(Ning\)"  wrote:
> > >  >
> > >  > Memang banyak yang tidak mudah dimengerti, prof. Sama seperti
kasus
> > >  > runtuhnya menara kembar di NY. Kenapa rakyat Iraq yang harus
> menanggung
> > >  > akibatnya?
> > >  >
> > >  > Maaf, saya nyelak aja..
> > >  >
> >
>




[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik Dan
Ini adalah salah satu kesalahan besar dalam demokrasi di AS dan
Inggris.  Diakui oleh hampir seluruh rakyat Inggris.  Oleh karena itu
Tony Blair sekarang sudah tidak dianggap lagi.  Dikecam sebagai
pembohong dan waktunya sudah habis. Saya tidak tahu bagaimana dg Bush
di AS.

Suatu tragedi besar memang.  Yg tidak diduga oleh kebijakan ini ialah
bahwa perpecahan dalam Irak itu begitu besar artinya mereka sendiri
tidak memiliki kemampuan mengatur diri sendiri.  Begitu tangan besi
hilang langsung anarkis.  Anarki ini tidak perlu kalau memang rakyat
Irak dan pemuka2nya dapat melakukan suatu kompromi diantara mereka
sendiri.

Beda dg kita, jelek2 juga tangan besi hilang terus diganti oleh hiruk
pikuk yg membisingkan di Senayan tapi kita masih jauh teratur dari
mereka karena memang kita masih dapat mengatur diri sendiri.  Kita
bisa lihat sendiri walaupun ekonomi lebih berat tapi rakyat tidak
tercekam oleh ketakutan lagi.  Yg kita tidak bisa mengatur diri ialah
porakporanda ekonomi yg baru 8 th kita bereskan. Tapi secara politik
kita lebih matang.  Sekarang kita bisa mulai mengatur diri sendiri dg
lebih transparan.

Sampai dimana rakyat bertanggung jawab thd tindakan pemerintahannya? 
Saya tidak tahu jawabannya tapi jika rakyat demokratis tetap
membiarkan bahwa pemerintahnya semena2 thd bangsa lain maka mereka
patut diembargo.  Tapi apakah memang benar bahwa tindakan semena2 itu
dilakukan oleh mereka di Irak? Kalau dilihat sebenarnya mereka masih
taat mengikuti hukum perang international.  Pelanggaran2 oleh tentara
mereka langsung diusut dan yg salah dihukum.  Perang inipun diumumkan
secara umum. It is a declared war. Bukan perang diam2 spt kelompoknya
Imam Samudra yg bagi saya sangat pengecut.

Kekacauan di Irak ialah karena bom bunuh diri yg meraja lela yg bukan
dilakukan oleh tentara Inggris atau AS.  Oleh siapa?  

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W. Soegardi"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Amerika dan Inggris itu apa ngga kurang demokratisnya,
> tetep aja melakukan agresi militer dan invasi ilegal ke negara lain
> yang tidak mengancam keamanan kedua negara tersebut.
> 
> transparansi?
> Ini kata-kata Hillary Clinton: "If I knew what I know now, I wouldn't
> have voted for the war." (*)
> Piye rek, senator/wakil rakyat/pejabat paling top kok ngga tau menau
> soal intelijen menjelang perang Irak.
> Apalagi rakyat biasa, gimana mau "ikut membuat dan memantau
> kebijakan pemerintahnya sendiri"?
> 
> Apa komentar Anda tentang RAKYAT Amerika dan Inggris?
> Mereka korban (dibohongi oleh pemerintahnya) atau agresor (ikut
> bertanggung jawab atas perbuatan ilegal pemerintahnya)?
> 
> DWS
> = catatan (*) kalimat yang serupa diucapkan oleh American Taliban,
John Lindh,
> dan hasilnya dia dihukum 20 tahun penjara.
> Berapa tahun yang pantas ditanggung oleh para pelaku agresi ilegal
ke Irak?
> 
> On 2/27/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Oleh karena itu kita harus transparan dalam membuat kebijakan.  Karena
> >  Irak itu bukan demokrasi maka rakyatnya menjadi korban karena tidak
> >  ikut membuat dan memantau kebijakan pemerintahnya sendiri.
> >
> >  Kita beruntung sudah demokrasi sekarang sehingga akan lebih ketat
> >  mengawasi kebijakan pemerintah.  Jadi lebih kecil kemungkinannya kita
> >  tiba2 kaget harus mendukung biaya atau menyabung nyawa akibat
> >  kebijakan pemerintah yg tidak transparan.
> >
> >  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih
> >
> >  \(Ning\)"  wrote:
> >  >
> >  > Memang banyak yang tidak mudah dimengerti, prof. Sama seperti kasus
> >  > runtuhnya menara kembar di NY. Kenapa rakyat Iraq yang harus
menanggung
> >  > akibatnya?
> >  >
> >  > Maaf, saya nyelak aja..
> >  >
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Amerika dan Inggris itu apa ngga kurang demokratisnya,
tetep aja melakukan agresi militer dan invasi ilegal ke negara lain
yang tidak mengancam keamanan kedua negara tersebut.

transparansi?
Ini kata-kata Hillary Clinton: "If I knew what I know now, I wouldn't
have voted for the war." (*)
Piye rek, senator/wakil rakyat/pejabat paling top kok ngga tau menau
soal intelijen menjelang perang Irak.
Apalagi rakyat biasa, gimana mau "ikut membuat dan memantau
kebijakan pemerintahnya sendiri"?

Apa komentar Anda tentang RAKYAT Amerika dan Inggris?
Mereka korban (dibohongi oleh pemerintahnya) atau agresor (ikut
bertanggung jawab atas perbuatan ilegal pemerintahnya)?

DWS
= catatan (*) kalimat yang serupa diucapkan oleh American Taliban, John Lindh,
dan hasilnya dia dihukum 20 tahun penjara.
Berapa tahun yang pantas ditanggung oleh para pelaku agresi ilegal ke Irak?

On 2/27/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> Oleh karena itu kita harus transparan dalam membuat kebijakan.  Karena
>  Irak itu bukan demokrasi maka rakyatnya menjadi korban karena tidak
>  ikut membuat dan memantau kebijakan pemerintahnya sendiri.
>
>  Kita beruntung sudah demokrasi sekarang sehingga akan lebih ketat
>  mengawasi kebijakan pemerintah.  Jadi lebih kecil kemungkinannya kita
>  tiba2 kaget harus mendukung biaya atau menyabung nyawa akibat
>  kebijakan pemerintah yg tidak transparan.
>
>  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih
>
>  \(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>  >
>  > Memang banyak yang tidak mudah dimengerti, prof. Sama seperti kasus
>  > runtuhnya menara kembar di NY. Kenapa rakyat Iraq yang harus menanggung
>  > akibatnya?
>  >
>  > Maaf, saya nyelak aja..
>  >


Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik Ari Condrowahono
jelas lah dibela oleh bung haemena yang kita sayangi.. orang irak dan 
orang pakistan, juga afghan udah biasa bunuh bunuhan baik sasarannya 
orang asing maupun warga sendiri. [liat ajah berita bomboman binuh diri, 
dan lain lain serangan gila], dan yg pastinya, mereka ngebunuhnya di 
rumah sendiri.

mungkin dianggapnya, itu  bagus buat kesehatan.  :p




Dan wrote:
>
> Oleh karena itu sangat mengherankan koq kepengecutan dibela dan
> didewakan sebagai kepahlawanan. Dan pembelaan ini memakai label Islam!
>
> Sudah waktunya kita minta agar pembodohan dan penyanderaan thd agama
> kita dihentikan.
>
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> , "Wikan Danar Sunindyo"
>  wrote:
> >
> > jelas beda ...
> > kalau Imam Samudra, Amrozi ngeledakin bom sasarannya turis asing, tapi
> > penduduk lokal kena juga
> > sementara Amerika nyerbu Irak kan memang tujuannya buat merangin
> orang Irak ...
> > kalau berani, mestinya Imam Samudra, Amrozi itu rame2 dateng ke
> > Washington, ngebom di sana kek. Itu baru cocok. kalau ngebom di
> > Indonesia malah merugikan Indonesia sendiri.
> > Al Qaeda (kalau bener yang nabrak WTC Al Qaeda) masih mending
> > ketimbang Imam Samudra dkk, karena mereka memerangi musuh di kandang
> > musuh. Yah meskipun nggak bener juga secara Islam (karena korbannya
> > orang sipil, bukan tentara), tapi paling gak mereka sudah menuju
> > sasaran yang tepat.
> >
> > salam,
> > --
> > wikan
> > http://wikan. multiply. com 
>



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik Dan
Oleh karena itu sangat mengherankan koq kepengecutan dibela dan
didewakan sebagai kepahlawanan.  Dan pembelaan ini memakai label Islam!

Sudah waktunya kita minta agar pembodohan dan penyanderaan thd agama
kita dihentikan.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> jelas beda ...
> kalau Imam Samudra, Amrozi ngeledakin bom sasarannya turis asing, tapi
> penduduk lokal kena juga
> sementara Amerika nyerbu Irak kan memang tujuannya buat merangin
orang Irak ...
> kalau berani, mestinya Imam Samudra, Amrozi itu rame2 dateng ke
> Washington, ngebom di sana kek. Itu baru cocok. kalau ngebom di
> Indonesia malah merugikan Indonesia sendiri.
> Al Qaeda (kalau bener yang nabrak WTC Al Qaeda) masih mending
> ketimbang Imam Samudra dkk, karena mereka memerangi musuh di kandang
> musuh. Yah meskipun nggak bener juga secara Islam (karena korbannya
> orang sipil, bukan tentara), tapi paling gak mereka sudah menuju
> sasaran yang tepat.
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 2/27/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Memang banyak yang tidak mudah dimengerti, prof. Sama seperti kasus
> >  runtuhnya menara kembar di NY. Kenapa rakyat Iraq yang harus
menanggung
> >  akibatnya?
> >
> >  Maaf, saya nyelak aja..
> >
> >  
> >
> >  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> >  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dan
> >  Sent: Tuesday, February 27, 2007 4:24 PM
> >  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> >  Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to
> >  wear veil
> >
> >  Tetapi mengapa supir taxi di Jakarta, pelayan restoran di Bali harus
> >  mati kena bom? Apa urusan supir taxi dan pelayan restoran di
> >  Indonesia dengan perilaku AS di Palestina dan Timur Tengah? Kenapa
> >  bomnya tidak diledakkan di Washington? Ini tidak dimengerti. Dan
> >  tidak akan dapat dimengerti.
> >
> >  Apakah Le Corsair Noir berhasil menggagalkan the British Empire dari
> >  the ruler of the waves? Tidak! The British Empire hancur di Perang
> >  Dunia II bukan oleh Le Corsair Noir, tetapi karena rontok dari dalam,
> >  karena sistemnya tidak relevan dg perubahan jaman. Bukan oleh
> >  gerombolan perompak laut. Spt juga DI/TII tidak berhasil merubah
> >  haluan NKRI! Romantisme kosong ini siapa yg mau beli?
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
jelas beda ...
kalau Imam Samudra, Amrozi ngeledakin bom sasarannya turis asing, tapi
penduduk lokal kena juga
sementara Amerika nyerbu Irak kan memang tujuannya buat merangin orang Irak ...
kalau berani, mestinya Imam Samudra, Amrozi itu rame2 dateng ke
Washington, ngebom di sana kek. Itu baru cocok. kalau ngebom di
Indonesia malah merugikan Indonesia sendiri.
Al Qaeda (kalau bener yang nabrak WTC Al Qaeda) masih mending
ketimbang Imam Samudra dkk, karena mereka memerangi musuh di kandang
musuh. Yah meskipun nggak bener juga secara Islam (karena korbannya
orang sipil, bukan tentara), tapi paling gak mereka sudah menuju
sasaran yang tepat.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/27/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Memang banyak yang tidak mudah dimengerti, prof. Sama seperti kasus
>  runtuhnya menara kembar di NY. Kenapa rakyat Iraq yang harus menanggung
>  akibatnya?
>
>  Maaf, saya nyelak aja..
>
>  
>
>  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dan
>  Sent: Tuesday, February 27, 2007 4:24 PM
>  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>  Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to
>  wear veil
>
>  Tetapi mengapa supir taxi di Jakarta, pelayan restoran di Bali harus
>  mati kena bom? Apa urusan supir taxi dan pelayan restoran di
>  Indonesia dengan perilaku AS di Palestina dan Timur Tengah? Kenapa
>  bomnya tidak diledakkan di Washington? Ini tidak dimengerti. Dan
>  tidak akan dapat dimengerti.
>
>  Apakah Le Corsair Noir berhasil menggagalkan the British Empire dari
>  the ruler of the waves? Tidak! The British Empire hancur di Perang
>  Dunia II bukan oleh Le Corsair Noir, tetapi karena rontok dari dalam,
>  karena sistemnya tidak relevan dg perubahan jaman. Bukan oleh
>  gerombolan perompak laut. Spt juga DI/TII tidak berhasil merubah
>  haluan NKRI! Romantisme kosong ini siapa yg mau beli?


[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik Dan
Oleh karena itu kita harus transparan dalam membuat kebijakan.  Karena
Irak itu bukan demokrasi maka rakyatnya menjadi korban karena tidak
ikut membuat dan memantau kebijakan pemerintahnya sendiri.

Kita beruntung sudah demokrasi sekarang sehingga akan lebih ketat
mengawasi kebijakan pemerintah.  Jadi lebih kecil kemungkinannya kita
tiba2 kaget harus mendukung biaya atau menyabung nyawa akibat
kebijakan pemerintah yg tidak transparan.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Memang banyak yang tidak mudah dimengerti, prof. Sama seperti kasus
> runtuhnya menara kembar di NY. Kenapa rakyat Iraq yang harus menanggung
> akibatnya?
>  
> Maaf, saya nyelak aja..
> 
> 
> 
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dan
> Sent: Tuesday, February 27, 2007 4:24 PM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to
> wear veil
> 
> 
> 
> Tetapi mengapa supir taxi di Jakarta, pelayan restoran di Bali harus
> mati kena bom? Apa urusan supir taxi dan pelayan restoran di
> Indonesia dengan perilaku AS di Palestina dan Timur Tengah? Kenapa
> bomnya tidak diledakkan di Washington? Ini tidak dimengerti. Dan
> tidak akan dapat dimengerti.
> 
> Apakah Le Corsair Noir berhasil menggagalkan the British Empire dari
> the ruler of the waves? Tidak! The British Empire hancur di Perang
> Dunia II bukan oleh Le Corsair Noir, tetapi karena rontok dari dalam,
> karena sistemnya tidak relevan dg perubahan jaman. Bukan oleh
> gerombolan perompak laut. Spt juga DI/TII tidak berhasil merubah
> haluan NKRI! Romantisme kosong ini siapa yg mau beli? 
> 
> Coba tolong dong pak pakai ilmu sejarah dikit, level SMA cukup, kalau
> menganalisa sesuatu. 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "H. M. Nur Abdurrahman"
>  wrote:
> >
> > Bajak laut itu timbul karena Inggris yang menganggap dirinya "Penguasa
> > Laut", ruler of the waves, Itu dulu, yang ada analognya sekarang.
> Al-Qaidah
> > cs itu timbul karena USA yang menganggap dirinya super power polisi
> dunia.
> > Kalau USA berhenti jadi terrorist, berhenti jadi polisi dunia, maka
> > Al-Qaidah cs insya-Allah akan berhenti pula. That is the point.
> Understood ?
> > HMNA
> > 
> > 
> > 
> > - Original Message - 
> > From: "Dan" 
> > To:  <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
> > Sent: Monday, February 26, 2007 17:09
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing
> to wear
> > veil
> > 
> > 
> > > Indonesia mau dijadikan negara bajak laut?
> > 
> > __
> > Apakah Anda Yahoo!?
> > Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
> terhadap spam 
> > http://id.mail.yahoo.com <http://id.mail.yahoo.com> 
> >
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




RE: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\)
Memang banyak yang tidak mudah dimengerti, prof. Sama seperti kasus
runtuhnya menara kembar di NY. Kenapa rakyat Iraq yang harus menanggung
akibatnya?
 
Maaf, saya nyelak aja..



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dan
Sent: Tuesday, February 27, 2007 4:24 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to
wear veil



Tetapi mengapa supir taxi di Jakarta, pelayan restoran di Bali harus
mati kena bom? Apa urusan supir taxi dan pelayan restoran di
Indonesia dengan perilaku AS di Palestina dan Timur Tengah? Kenapa
bomnya tidak diledakkan di Washington? Ini tidak dimengerti. Dan
tidak akan dapat dimengerti.

Apakah Le Corsair Noir berhasil menggagalkan the British Empire dari
the ruler of the waves? Tidak! The British Empire hancur di Perang
Dunia II bukan oleh Le Corsair Noir, tetapi karena rontok dari dalam,
karena sistemnya tidak relevan dg perubahan jaman. Bukan oleh
gerombolan perompak laut. Spt juga DI/TII tidak berhasil merubah
haluan NKRI! Romantisme kosong ini siapa yg mau beli? 

Coba tolong dong pak pakai ilmu sejarah dikit, level SMA cukup, kalau
menganalisa sesuatu. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
<mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bajak laut itu timbul karena Inggris yang menganggap dirinya "Penguasa
> Laut", ruler of the waves, Itu dulu, yang ada analognya sekarang.
Al-Qaidah
> cs itu timbul karena USA yang menganggap dirinya super power polisi
dunia.
> Kalau USA berhenti jadi terrorist, berhenti jadi polisi dunia, maka
> Al-Qaidah cs insya-Allah akan berhenti pula. That is the point.
Understood ?
> HMNA
> 
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
> Sent: Monday, February 26, 2007 17:09
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing
to wear
> veil
> 
> 
> > Indonesia mau dijadikan negara bajak laut?
> 
> __
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
terhadap spam 
> http://id.mail.yahoo.com <http://id.mail.yahoo.com> 
>



 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik Dan
Ulama yg mana yg dikritik? Tentu ulama garis keras yg tidak sesuai
jaman dan hanya mementingkan diri dan kelompoknya sendiri.  Apakah
ulama garis keras mencerminkan Islam yg sesungguhnya? Belum tentu dan
kita akan tahu setelah ada debat terbuka spt di milis ini.

Karena dalam lingkungan pemuka agama itu tidak pernah ada mekanisme
masukan balik dari bawah maka mereka merasa bahwa kritik adalah
refleksi kebencian, padahal tidak lain umpan balik itu demi perbaikan.
Lawanlah suatu kritik dg suatu essay pembelaan.  Bukan dg labrakan dan
maki2an!

Ulama yg merasa tidak bisa dikritik itu mencerminkan ciri
totalitarianisme.  Siapa yg mau dipimpin oleh totalitarianisme?

Ulama kalau mau diakui kepemimpinannya harus ikut asas2 demokrasi yg
egalitarian dan dapat berkomunikasi dua arah. Dari kediktatoran
militer apakah kita mau dibawa ke kediktatoran agama?  Maaf ya kami
cinta kemerdekaan dan demokrasi.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Untung Muammar saya karantina selama tiga bulan, sebab kalau tidak saya
> karantina tentu dia sudah melabrak kekerasan yang dilakukan MAS ini,
yaitu
> kekerasan berupa "kebencian" kepada ulama yang dicapnya sebagai
"buas" Ini
> juga kekerasan. Kepada moderator saya protes aksi kekerasan ini.
Saya sudah
> karantina Muammar, jadi kalau moderator punya sense of justice,
tentu MAS
> patut pula dimoderasi, supaya tidak meraja lela berbuat kekerasan dengan
> memaki para ulama. .
> Wassalam
> HMNA
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "ma_suryawan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Sunday, February 25, 2007 08:23
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing
to wear
> veil
> 
> 
> > Assalamu'alaikum,
> >
> > Ya, karena itulah sering saya katakan, bahwa ajaran yang
> > dibuat/diciptakan oleh para kyai/ulama/mullah itulah yang absurd dan
> > terkadang biadab, yang mereka klaim sebagai Syari'at Islam dan ingin
> > diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
> > bernegara - padahal apa yg diajarkan oleh mereka tidak pernah
> > diperintahkan dalam al-Qur'an, dan mereka sendiri tidak pernah dapat
> > mandat dari One True God untuk menegakkan Syari'at Islam.
> >
> > Contoh aturan (Syari'at) buatan para kyai/mullah/ulama itu adalah:
> >
> > Hukum rajam (stoned to death) bagi kasus perzinahan - yg sebenarnya
> > mengikuti ajaran Bible.
> >
> > Hukum bunuh atau kurung badan bagi perempuan yang tidak memakai
> > jilbab.
> >
> > Hukum kurung badan atau denda bagi yg tidak berpuasa di bulan
> > Ramadhan.
> >
> > Hukum harus bisa baca al-Qur'an bagi yang ingin menikah.
> >
> > Dan lain-lain...
> >
> > Jadi, sistem hukum buatan para ulama/kyai/mullah itulah yang
> > sebenarnya sedang mencoreng wajah Islam yang cantik dan penuh
> > kedamaian, karena output dr sistem hukum made in para
> > kyai/mullah/ulama itulah yang menimbulkan ketidak-adilan, kebuasan,
> > teror, dan persekusi atas nama Islam.
> >
> > Salam,
> > M. . Suryawan
> 
> __
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
terhadap spam  
> http://id.mail.yahoo.com
>




[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-27 Terurut Topik Dan
Tetapi mengapa supir taxi di Jakarta, pelayan restoran di Bali harus
mati kena bom?  Apa urusan supir taxi dan pelayan restoran di
Indonesia dengan perilaku AS di Palestina dan Timur Tengah?  Kenapa
bomnya tidak diledakkan di Washington? Ini tidak dimengerti.  Dan
tidak akan dapat dimengerti.

Apakah Le Corsair Noir berhasil menggagalkan the British Empire dari
the ruler of the waves?  Tidak!  The British Empire hancur di Perang
Dunia  II bukan oleh Le Corsair Noir, tetapi karena rontok dari dalam,
karena sistemnya tidak relevan dg perubahan jaman.  Bukan oleh
gerombolan perompak laut.  Spt juga DI/TII tidak berhasil merubah
haluan NKRI! Romantisme kosong ini siapa yg mau beli? 

Coba tolong dong pak pakai ilmu sejarah dikit, level SMA cukup, kalau
menganalisa sesuatu. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bajak laut itu timbul karena Inggris yang menganggap dirinya "Penguasa
> Laut", ruler of the waves, Itu dulu, yang ada analognya sekarang.
Al-Qaidah
> cs itu timbul karena USA yang menganggap dirinya super power polisi
dunia.
> Kalau USA berhenti jadi terrorist, berhenti jadi polisi dunia, maka
> Al-Qaidah cs insya-Allah akan berhenti pula. That is the point.
Understood ?
> HMNA
> 
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Monday, February 26, 2007 17:09
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing
to wear
> veil
> 
> 
> > Indonesia mau dijadikan negara bajak laut?
> 
> __
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
terhadap spam  
> http://id.mail.yahoo.com
>




[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-26 Terurut Topik ma_suryawan
HMNA,

Silahkan bantah dan berikan argumen dan bukti secara intelek, 
terhormat dan Islami bahwa implementasi aturan di berbagai daerah 
yang kalian klaim sebagai "Syari'at Islam" memang diajarkan dalam al-
Qur'an.

Kalau Anda yang katanya sibuk menegakkan dan mengimplementasikan 
Syari'at di Sulsel itu tidak bisa membuktikan dari al-Qur'an, maka 
apa yang kalian klaim sebagai Syari'at Islam itu sebenarnya bukanlah 
ajaran Islam (Qur'an dan Rasulullah s.a.w.), tetapi ajaran hasil 
kreasi para kyai/mullah/ulama.

Jadi, tidak usah protes enggak karuan, kayak anak kecil 
saja...apalagi bawa-bawa nama MQ yang udah jelas tidak punya etika 
dalam berdiskusi karena ngajak orang saling bunuh-bunuhan (bertikam 
dalam sarung).

Salam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Untung Muammar saya karantina selama tiga bulan, sebab kalau tidak 
saya
> karantina tentu dia sudah melabrak kekerasan yang dilakukan MAS 
ini, yaitu
> kekerasan berupa "kebencian" kepada ulama yang dicapnya 
sebagai "buas" Ini
> juga kekerasan. Kepada moderator saya protes aksi kekerasan ini. 
Saya sudah
> karantina Muammar, jadi kalau moderator punya sense of justice, 
tentu MAS
> patut pula dimoderasi, supaya tidak meraja lela berbuat kekerasan 
dengan
> memaki para ulama. .
> Wassalam
> HMNA
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "ma_suryawan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Sunday, February 25, 2007 08:23
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing 
to wear
> veil
> 
> 
> > Assalamu'alaikum,
> >
> > Ya, karena itulah sering saya katakan, bahwa ajaran yang
> > dibuat/diciptakan oleh para kyai/ulama/mullah itulah yang absurd 
dan
> > terkadang biadab, yang mereka klaim sebagai Syari'at Islam dan 
ingin
> > diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
> > bernegara - padahal apa yg diajarkan oleh mereka tidak pernah
> > diperintahkan dalam al-Qur'an, dan mereka sendiri tidak pernah 
dapat
> > mandat dari One True God untuk menegakkan Syari'at Islam.
> >
> > Contoh aturan (Syari'at) buatan para kyai/mullah/ulama itu adalah:
> >
> > Hukum rajam (stoned to death) bagi kasus perzinahan - yg 
sebenarnya
> > mengikuti ajaran Bible.
> >
> > Hukum bunuh atau kurung badan bagi perempuan yang tidak memakai
> > jilbab.
> >
> > Hukum kurung badan atau denda bagi yg tidak berpuasa di bulan
> > Ramadhan.
> >
> > Hukum harus bisa baca al-Qur'an bagi yang ingin menikah.
> >
> > Dan lain-lain...
> >
> > Jadi, sistem hukum buatan para ulama/kyai/mullah itulah yang
> > sebenarnya sedang mencoreng wajah Islam yang cantik dan penuh
> > kedamaian, karena output dr sistem hukum made in para
> > kyai/mullah/ulama itulah yang menimbulkan ketidak-adilan, 
kebuasan,
> > teror, dan persekusi atas nama Islam.
> >
> > Salam,
> > M. . Suryawan
> 
> __
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik 
terhadap spam  
> http://id.mail.yahoo.com
>




[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-26 Terurut Topik ma_suryawan
Pemikiran HMNA ini adalah pemikiran ulama yang buas, seperti bajak 
laut.

Merampok dan membajak adalah perbuatan kriminal dan barbar. Menteror, 
mengebom, membunuhi rakyat sipil, merusak tempat-tempat umum adalah 
perbuatan kriminal, buas dan biadab.

Kanjeng Sayyidina Rasulullah s.a.w. melarang membunuhi rakyat sipil 
dan merusak tempat-tepat umum.

Namun, 'ulama' seperti HMNA ini malah berusaha bersilat lidah membela 
mencari pembenaran kegiatan bajak laut al-Qaeda.

Siapa yang mau anda bodohi?

Salam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bajak laut itu timbul karena Inggris yang menganggap 
dirinya "Penguasa
> Laut", ruler of the waves, Itu dulu, yang ada analognya sekarang. 
Al-Qaidah
> cs itu timbul karena USA yang menganggap dirinya super power polisi 
dunia.
> Kalau USA berhenti jadi terrorist, berhenti jadi polisi dunia, maka
> Al-Qaidah cs insya-Allah akan berhenti pula. That is the point. 
Understood ?
> HMNA
> 
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Monday, February 26, 2007 17:09
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing 
to wear
> veil
> 
> 
> > Indonesia mau dijadikan negara bajak laut?
> 
> __
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik 
terhadap spam  
> http://id.mail.yahoo.com
>




[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-26 Terurut Topik asetijadi2004
Duh Eyang HMNA ra ysh,

Kok memperlakukan cucu sendiri bagai anjing buas yang siap dilepas 
untuk mengejar maling. Apa Eyang tidak sayang sama cucu Eyang?

Mengapa tidak Eyang sendiri yang melabrak MAS jika memang MAS harus 
dilabrak? Apa Eyang merasa bukan levelnya dan lebih suka mengorbankan 
cucu Eyang sendiri?

Bukankah memang seharusnya dan sudah menjadi tugas Eyang untuk 
mengarahkan cucu Eyang kepada yang baik-baik. Dari pada cucu Eyang 
jadi pemarah dan bersikap seperti preman pasar, mungkin lebih baik 
tidak usah ikut-ikutan posting di sini saja. 

Salam
Ary


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Untung Muammar saya karantina selama tiga bulan, sebab kalau tidak 
saya
> karantina tentu dia sudah melabrak kekerasan yang dilakukan MAS 
ini, yaitu
> kekerasan berupa "kebencian" kepada ulama yang dicapnya 
sebagai "buas" Ini
> juga kekerasan. Kepada moderator saya protes aksi kekerasan ini. 
Saya sudah
> karantina Muammar, jadi kalau moderator punya sense of justice, 
tentu MAS
> patut pula dimoderasi, supaya tidak meraja lela berbuat kekerasan 
dengan
> memaki para ulama. .
> Wassalam
> HMNA
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "ma_suryawan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Sunday, February 25, 2007 08:23
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing 
to wear
> veil
> 
> 
> > Assalamu'alaikum,
> >
> > Ya, karena itulah sering saya katakan, bahwa ajaran yang
> > dibuat/diciptakan oleh para kyai/ulama/mullah itulah yang absurd 
dan
> > terkadang biadab, yang mereka klaim sebagai Syari'at Islam dan 
ingin
> > diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
> > bernegara - padahal apa yg diajarkan oleh mereka tidak pernah
> > diperintahkan dalam al-Qur'an, dan mereka sendiri tidak pernah 
dapat
> > mandat dari One True God untuk menegakkan Syari'at Islam.
> >
> > Contoh aturan (Syari'at) buatan para kyai/mullah/ulama itu adalah:
> >
> > Hukum rajam (stoned to death) bagi kasus perzinahan - yg 
sebenarnya
> > mengikuti ajaran Bible.
> >
> > Hukum bunuh atau kurung badan bagi perempuan yang tidak memakai
> > jilbab.
> >
> > Hukum kurung badan atau denda bagi yg tidak berpuasa di bulan
> > Ramadhan.
> >
> > Hukum harus bisa baca al-Qur'an bagi yang ingin menikah.
> >
> > Dan lain-lain...
> >
> > Jadi, sistem hukum buatan para ulama/kyai/mullah itulah yang
> > sebenarnya sedang mencoreng wajah Islam yang cantik dan penuh
> > kedamaian, karena output dr sistem hukum made in para
> > kyai/mullah/ulama itulah yang menimbulkan ketidak-adilan, 
kebuasan,
> > teror, dan persekusi atas nama Islam.
> >
> > Salam,
> > M. . Suryawan
> 
> __
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik 
terhadap spam  
> http://id.mail.yahoo.com
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-26 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Bajak laut itu timbul karena Inggris yang menganggap dirinya "Penguasa
Laut", ruler of the waves, Itu dulu, yang ada analognya sekarang. Al-Qaidah
cs itu timbul karena USA yang menganggap dirinya super power polisi dunia.
Kalau USA berhenti jadi terrorist, berhenti jadi polisi dunia, maka
Al-Qaidah cs insya-Allah akan berhenti pula. That is the point. Understood ?
HMNA



- Original Message - 
From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, February 26, 2007 17:09
Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear
veil


> Indonesia mau dijadikan negara bajak laut?

__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 


Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-26 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Untung Muammar saya karantina selama tiga bulan, sebab kalau tidak saya
karantina tentu dia sudah melabrak kekerasan yang dilakukan MAS ini, yaitu
kekerasan berupa "kebencian" kepada ulama yang dicapnya sebagai "buas" Ini
juga kekerasan. Kepada moderator saya protes aksi kekerasan ini. Saya sudah
karantina Muammar, jadi kalau moderator punya sense of justice, tentu MAS
patut pula dimoderasi, supaya tidak meraja lela berbuat kekerasan dengan
memaki para ulama. .
Wassalam
HMNA


- Original Message - 
From: "ma_suryawan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Sunday, February 25, 2007 08:23
Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear
veil


> Assalamu'alaikum,
>
> Ya, karena itulah sering saya katakan, bahwa ajaran yang
> dibuat/diciptakan oleh para kyai/ulama/mullah itulah yang absurd dan
> terkadang biadab, yang mereka klaim sebagai Syari'at Islam dan ingin
> diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
> bernegara - padahal apa yg diajarkan oleh mereka tidak pernah
> diperintahkan dalam al-Qur'an, dan mereka sendiri tidak pernah dapat
> mandat dari One True God untuk menegakkan Syari'at Islam.
>
> Contoh aturan (Syari'at) buatan para kyai/mullah/ulama itu adalah:
>
> Hukum rajam (stoned to death) bagi kasus perzinahan - yg sebenarnya
> mengikuti ajaran Bible.
>
> Hukum bunuh atau kurung badan bagi perempuan yang tidak memakai
> jilbab.
>
> Hukum kurung badan atau denda bagi yg tidak berpuasa di bulan
> Ramadhan.
>
> Hukum harus bisa baca al-Qur'an bagi yang ingin menikah.
>
> Dan lain-lain...
>
> Jadi, sistem hukum buatan para ulama/kyai/mullah itulah yang
> sebenarnya sedang mencoreng wajah Islam yang cantik dan penuh
> kedamaian, karena output dr sistem hukum made in para
> kyai/mullah/ulama itulah yang menimbulkan ketidak-adilan, kebuasan,
> teror, dan persekusi atas nama Islam.
>
> Salam,
> M. . Suryawan

__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 


[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-26 Terurut Topik Dan
Kalau kita pelajari evolusi perkembangan masyarakat, semua masyarakat
mulainya dari suku.  Dalam suatu suku biasanya gotong royong dan ini
egalitarian.  Tapi ketua suku dipilih berdasarkan yg paling kuat fisik
dan kemampuannya.

Terus masyarakat makin berkembang.  Setelah berkembang maka timbul
bentuk2 kerajaan.  Kerajaan tidak lain ialah keluarga ketua suku ingin
agar hak istimewanya tidak jatuh ke siapa2 maka ada konsep pewaris
tahta yaitu dari keluarga itu sendiri.  Nah terus ada hirarki dst dst


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asetijadi2004"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia"  wrote:
> >
> (deleted)
> > 
> > Contoh ringan sudah langsung kuberikan. Janoko yang selalu 
> > melancarkan agressi verbal.  Ada yang pernah didiskriminasi karena 
> > memakai jilbab, kok malah ikutan mendiskriminasi yang nggak memakai 
> > jilbab - dengan alasan teks agama. Orang seperti Pak Aly selalu 
> > melecehkan perempuan tuna susila. Pasti pernah mengalami suka-duka 
> > hidup (dukkha), tapi kok malah tipis empatinya? Why, karena ego 
> > nafsu buta yang dibesarkan, bukan berusaha merasakan sudut pandang 
> > orang lain.
> > 
> > salam
> > Mia  
> > 
> 
> 
> Saya jadi agak bingung mbak Mia, akarnya dimana ya?
> 
> Bukankah sikap yang egaliter itu sebetulnya sistem nilai yang sangat 
> tradisional? Bukankah kerendahan hati dan empati seharusnya merupakan 
> aset umat Islam terbesar, minimal di Indonesia?
> 
> Kapan hilangnya ya?
> Apa jangan2 global evil itu sudah merasuk ke kehidupan kita?
> 
> Kok sepertinya di segala sektor harus dirombak total.
> Mulai dari:
> - pendidikan(yang bagaimana???), 
> - kepemimpinan (ulama, umaro yang malah sibuk dg. urusan ego-nya 
> masing2) dll.
> 
> 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asetijadi2004" 
> >  wrote:
> > >
> > > mbak Mia,
> > > 
> > > empati itu kan muncul dari orang yang sehat pikirannya.
> > > 
> > > jika dia tidak mau dicubit, dia tidak akan mencubit
> > > 
> > > ketika israel melakukan diskriminasi,
> > > kita muslim (sebagai bagian yang tertindas) malah harus 
> > menampilkan 
> > > sosok yang tidak mau seperti israel, karena kita sudah mengalami,
> > > bukan malah menjadi biang kerok lainnya.
> > > 
> > > tapi masyarakat palestin juga tidak bisa disalahkan 100% ketika 
> > > selama puluhan tahun:
> > > - negara2 sekelilingnya tidak perduli
> > > - negara yang seharusnya bisa jadi penengah malah jadi penindas 
> > (AS)
> > > akibatnya muncul sikap apatis yang berujung pada kegagalan 
> > berempati 
> > > tadi.
> > > 
> > > problemnya, kita (muslim indonesia) yang tidak kena trauma spt. 
> > orang 
> > > palestin harusnya bisa berfikir lebih baik dan normal. Sehingga 
> > kita 
> > > bisa jadi bagian dari solusi bukan bagian dari masalah.
> > > 
> > > Hal lain, saya ingin mengangkat kata-kata eyang HMNA sendiri: 
> > > 
> > > "Hasil ijtihad yang satu tidak dapat menghakimi hasil ijtihad yang
> > > lain".
> > > 
> > > Kalimat ini adalah kalimat yang sepatutnya muncul dan menjadi 
> > > pegangan dari seorang ulama senior.
> > > Semoga ini jadi pegangan bagi yang biasa menghakimi ijtihad orang 
> > > lain sebagai "kafir", "sesat", dll.
> > > 
> > > Betul, bahwa kita tidak bisa menghakimi ijtihad Imam Samudra. 
> Sama 
> > > seperti tidak bisanya kita menghakimi ijtihad Cak Nur, Gus Dur 
> dll.
> > > 
> > > Yang bisa dilakukan adalah menilai kemaslahatannya dari aturan-
> > aturan 
> > > yang menjadi kesepakatan bersama, yaitu KUHP, UU dll..
> > > 
> > > Imam Samudra telah melakukan perbuatan yang membawa kerusakan di 
> > > negara republik indonesia, menurut hukum yang berlaku dia harus 
> > > dihukum berat, dan dia akan dihukum sesuai dengan perbuatannya.
> > > 
> > > Begitu memang seharusnya.
> > > 
> > > Salam
> > > Ary
> > > 
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia"  wrote:
> > > >
> > > > Kegagalan ber-empati maksutnya kalau dibandingkann per se 
> dengan 
> > > > kegagalan logika, yang seperti Pak Dana bilang. Kegagalan kan 
> > > banyak 
> > > > sebabnya, jadi nggak bisa di-single-out.
> > > > 
> > > > Betul, empati itu bakat kita yang bisa tumbuh tanpa 
> > > harus 'menderita 
> > > > dulu' (tapi konon katanya hidup ini adalah dukkha - 
> > penderitaan).  
> > > > Saya bilang, KALAU kita merasa teraniaya (lha kan banyak orang 
> > > Islam 
> > > > merasa termarjinalkan), mestinya itu malah jadi pengalaman 
> > langsung 
> > > > ber-empati, iya kan?  Lesson learned, gitu. Jadi mohon 
> > dimengerti, 
> > > > pengertian 'penderitaan/teraniaya' di sini adalah alamiah-
> > manusiawi 
> > > > dan suatu refleksi - seperti dalam ungkapan doa orang yang 
> > > teraniaya 
> > > > dijawab Tuhan, gitu loh. Penderitaan yang 'dukkha', bukan yang 
> > evil 
> > > > atau skematik seperti brainwashing.
> > > > 
> > > > Pak Wikan, negara Yahudi Israel itu kan hasil dari Yahudi 
> > > > fundamentalis, yang kebetulan dapet dukungan negara adidaya 
> > Amrik 
> > > > dan konsep nation-state.  Zionism itu awa

Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-26 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
Mau nambahin Mbak Mia ...
soal kepemimpinan dan tauladan sikap, saya ingat pada Shalahudin Al
Ayubi, salah seorang pemimpin Islam yang arif dan bijaksana.
Kebayang betapa marahnya pejuang muslim saat itu manakala mengetahui
penduduk muslim di Palestina telah dibantai habis oleh tentara Salib,
tapi Shalahudin tidak membabi buta dan membalas dendam kepada rakyat
non-muslim. Beliau bahkan mempersilakan kepada para tawanan non-muslim
untuk membebaskan diri dengan harta mereka, dan berjanji menjamin
keselamatan mereka, meskipun musuh2-nya sering kali melanggar
perjanjian mereka sendiri.

Shalahudin Al Ayubi juga seorang yang pemurah. Manakala musuhnya, Raja
Richard sakit, dia sendiri yang datang untuk mengobati. Pada saat yang
dengan mudah Shalahudin menghunuskan pedang dan membunuh Raja Richard,
beliau malah mengobatinya supaya Raja Richard segera sembuh dan mereka
dapat meneruskan pertempuran dalam kondisi yang seimbang.

Luar biasa penghormatan Sultan Shalahudin kepada agama Nasrani.
Prajuritnya yang beragama Nasrani diberi kebebasan untuk menjalankan
ibadah, bahkan penduduk Palestina yang beragama Nasrani lebih suka
dalam perlindungan Shalahudin ketimbang dari pasukan salib yang gemar
menjarah.

Pertempuran yang dialami Sultan Shalahudin adalah pertempuran
menegakkan kebenaran, bukan membabi buta menghancurkan agama lain.
Sampai sekarang, walaupun ada yang memfitnah Sultan Shalahudin, namun
keagungan namanya dan kebesaran jiwanya tetap saja menggetarkan para
sejarawan perang salib dan mereka mengakuinya sebagai hal yang sulit
untuk disangkal.

Nah, tauladan2 semacam ini yang kita nanti2-kan dari pemimpin2, ulama2
muslim sekarang. Bagaimana dengan kebesaran jiwa dan hati mampu
menundukkan kebencian dan prasangka dari kaum non-muslim. Bukan malah
menebar kebencian dan prasangka kepada non-muslim. Jika kita melakukan
terorisme dengan alasan kaum lain melakukan teror terhadap kaum
muslim, lalu apa bedanya mereka dengan kita?

wassalam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/26/07, Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak Ary,
>  Kekerasan negara Amerika terhadap Palestine dan Iraq, dan sekalian
>  juga kekerasan yang berhubungan dengan itu dictatorship Saddam, 911,
>  terrorism, kekerasan terhadap lingkungan...semua itu nggak pernah
>  terjadi sebelumnya, maksutnya dalam skala dan konteks global yang
>  seperti itu. Ini saya sebut unnatural, evil, seperti begitulah.
>
>  Seperti yang anda bilang sing waras sing ngalah.  Kita orang
>  Indonesia nggak ngerasain begitu, makanya mungkin bisa bantu
>  memberikan solusi, paling nggak lesson learned untuk kita sendiri,
>  bahwa kekerasan melahirkan lingkaran kekerasan. Solusi kita
>  berangkat dari hidup yang mengakui keragaman dan egalitarian.
>
>  Dalam skala global seperti ini, parameter 'empati' bukannya
>  psikologi 101, tapi mestinya lebih tersktruktur dan mencerminkan
>  realitas yang kompleks.  Misalnya, metode partisipatoris, gaya
>  kepemimpinan transformasional, shared knowledge - itu adalah kiat2
>  yang lebih terstruktur dalam ber-empati lintas global, itu misalnya
>  saja,  ini bisa jadi panjang diskusinya.


[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-26 Terurut Topik asetijadi2004
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
(deleted)
> 
> Contoh ringan sudah langsung kuberikan. Janoko yang selalu 
> melancarkan agressi verbal.  Ada yang pernah didiskriminasi karena 
> memakai jilbab, kok malah ikutan mendiskriminasi yang nggak memakai 
> jilbab - dengan alasan teks agama. Orang seperti Pak Aly selalu 
> melecehkan perempuan tuna susila. Pasti pernah mengalami suka-duka 
> hidup (dukkha), tapi kok malah tipis empatinya? Why, karena ego 
> nafsu buta yang dibesarkan, bukan berusaha merasakan sudut pandang 
> orang lain.
> 
> salam
> Mia  
> 


Saya jadi agak bingung mbak Mia, akarnya dimana ya?

Bukankah sikap yang egaliter itu sebetulnya sistem nilai yang sangat 
tradisional? Bukankah kerendahan hati dan empati seharusnya merupakan 
aset umat Islam terbesar, minimal di Indonesia?

Kapan hilangnya ya?
Apa jangan2 global evil itu sudah merasuk ke kehidupan kita?

Kok sepertinya di segala sektor harus dirombak total.
Mulai dari:
- pendidikan(yang bagaimana???), 
- kepemimpinan (ulama, umaro yang malah sibuk dg. urusan ego-nya 
masing2) dll.


> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asetijadi2004" 
>  wrote:
> >
> > mbak Mia,
> > 
> > empati itu kan muncul dari orang yang sehat pikirannya.
> > 
> > jika dia tidak mau dicubit, dia tidak akan mencubit
> > 
> > ketika israel melakukan diskriminasi,
> > kita muslim (sebagai bagian yang tertindas) malah harus 
> menampilkan 
> > sosok yang tidak mau seperti israel, karena kita sudah mengalami,
> > bukan malah menjadi biang kerok lainnya.
> > 
> > tapi masyarakat palestin juga tidak bisa disalahkan 100% ketika 
> > selama puluhan tahun:
> > - negara2 sekelilingnya tidak perduli
> > - negara yang seharusnya bisa jadi penengah malah jadi penindas 
> (AS)
> > akibatnya muncul sikap apatis yang berujung pada kegagalan 
> berempati 
> > tadi.
> > 
> > problemnya, kita (muslim indonesia) yang tidak kena trauma spt. 
> orang 
> > palestin harusnya bisa berfikir lebih baik dan normal. Sehingga 
> kita 
> > bisa jadi bagian dari solusi bukan bagian dari masalah.
> > 
> > Hal lain, saya ingin mengangkat kata-kata eyang HMNA sendiri: 
> > 
> > "Hasil ijtihad yang satu tidak dapat menghakimi hasil ijtihad yang
> > lain".
> > 
> > Kalimat ini adalah kalimat yang sepatutnya muncul dan menjadi 
> > pegangan dari seorang ulama senior.
> > Semoga ini jadi pegangan bagi yang biasa menghakimi ijtihad orang 
> > lain sebagai "kafir", "sesat", dll.
> > 
> > Betul, bahwa kita tidak bisa menghakimi ijtihad Imam Samudra. 
Sama 
> > seperti tidak bisanya kita menghakimi ijtihad Cak Nur, Gus Dur 
dll.
> > 
> > Yang bisa dilakukan adalah menilai kemaslahatannya dari aturan-
> aturan 
> > yang menjadi kesepakatan bersama, yaitu KUHP, UU dll..
> > 
> > Imam Samudra telah melakukan perbuatan yang membawa kerusakan di 
> > negara republik indonesia, menurut hukum yang berlaku dia harus 
> > dihukum berat, dan dia akan dihukum sesuai dengan perbuatannya.
> > 
> > Begitu memang seharusnya.
> > 
> > Salam
> > Ary
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia"  wrote:
> > >
> > > Kegagalan ber-empati maksutnya kalau dibandingkann per se 
dengan 
> > > kegagalan logika, yang seperti Pak Dana bilang. Kegagalan kan 
> > banyak 
> > > sebabnya, jadi nggak bisa di-single-out.
> > > 
> > > Betul, empati itu bakat kita yang bisa tumbuh tanpa 
> > harus 'menderita 
> > > dulu' (tapi konon katanya hidup ini adalah dukkha - 
> penderitaan).  
> > > Saya bilang, KALAU kita merasa teraniaya (lha kan banyak orang 
> > Islam 
> > > merasa termarjinalkan), mestinya itu malah jadi pengalaman 
> langsung 
> > > ber-empati, iya kan?  Lesson learned, gitu. Jadi mohon 
> dimengerti, 
> > > pengertian 'penderitaan/teraniaya' di sini adalah alamiah-
> manusiawi 
> > > dan suatu refleksi - seperti dalam ungkapan doa orang yang 
> > teraniaya 
> > > dijawab Tuhan, gitu loh. Penderitaan yang 'dukkha', bukan yang 
> evil 
> > > atau skematik seperti brainwashing.
> > > 
> > > Pak Wikan, negara Yahudi Israel itu kan hasil dari Yahudi 
> > > fundamentalis, yang kebetulan dapet dukungan negara adidaya 
> Amrik 
> > > dan konsep nation-state.  Zionism itu awal mulanya adalah cita2 
> > yang 
> > > rasional dan adiluhur, gimana beli tanah di negara Afrika 
> misalnya, 
> > > yang masih kosong, untuk menghindarkan aniaya orang2 Eropa. 
Tapi 
> > > setelah Zionism dibajak fundamentalis semangatnya jadi malah 
the 
> > > promised land.
> > > 
> > > Kalau anda merunut sejarah Yahudi di buku The Great 
> Transformation 
> > > by Karen Armstrong, setelah penderitaan berabad-abad itu Yahudi 
> > > menemukan bentuknya yang terbaik bukan di negara Israel, tapi 
> jauh 
> > > sebelum itu, yaitu dalam diaspora dan setelah migran ke 
> Babylonia, 
> > > oleh para Rabbi seperti Hilel, mungkin ini yang jadi cikal 
bakal 
> > > Kabbalis.
> > > 
> > > Salam
> > > Mia 
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" 
> > >  wrote:
> > > >
> > > > nimb

[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-26 Terurut Topik Dan
 Alfred P. Murrah) di
> jantung kota Oklahoma yang menewaskan 168 jiwa, dan telah dihukum mati
> dengan disuntik lethal pada tanggal 11 Juni 2001, yaitu tepat 3
bulan yang
> lalu sejak luluh-lantaknya WTC dan luluhnya pentagon? Dan sebelumnya
McVeigh
> terhendus, siapa yang dituduh di jadikan kambing hitam? Siapa lagi kalau
> bukan ummat Islam sang terroris.
>  Maka kesimpulan sementara yang paling punya kemampuan untuk menjalankan
> operasi peluluh-lantakan itu adalah orang-orang warga Amerika sediri
yang
> merasa anti kepada segala bentuk kebijaksanaan yang dibuat oleh
pemerintah
> federal Amerika, dan tentu saja mereka itu semua adalah bukan muslim.
> 
> ***
>  Saya masih teringat sayup-sayup sebuah film yang berjudul Le
Corsaire Noir
> (diucapkan: le kokhsaikhe noakh, seperti "r"-nya orang Langkat, atau
"r"-nya
> Rizal Ramli). Film itu pernah saya tonton sekitar 50 tahun lalu. Si
Bajak
> Laut hitam ini, demikian dalam cerita, sangat menyusahkan
negeri-negeri di
> Eropa, terutama Inggris yang menganggap dirinya "Penguasa Laut",
ruler of
> the waves. Karena sudah terkenal (berucht) di kalangan negeri-negeri
Eropa,
> maka asal ada pembajakan baik di laut, maupun pada
pemukiman-pemukiman di
> pesisir, serta-merta jemari selalu ditujukan kepada Le Corsaire Noir,
> walaupun yang membajak itu bajak laut yang lain.
>  Seperti cerita-cerita dalam sinetron kita, cerita ini diisi bumbu-bumbu
> "perselingkuhan". Si Bajak Laut hitam ini berselingkuh dengan
"Lady", isteri
> seorang bangsawan pemilik sebauh "castle". Ada dialog yang saya
masih ingat,
> yang ada persamaannya dengan "terrorist" dewasa ini. "Mengapa kau jadi
> perompak," tanya si Lady dalam suatu perjumpaan asmara di tempat
rahasia.
> "Oh," sahut Le Corsaire Noir, "kapal ini adalah kerajaanku. Orang
mengatakan
> pangkat saya kapten, tetapi sebenarnya menurut saya sendiri, saya adalah
> raja dalam kerajaanku itu", sambil ia menunjuk ke kapalnya yang sedang
> berlindung di sebuah teluk. "Saya menentukan kerajaan mana yang menjadi
> sahabat dan kerajaan mana yang menjadi musuhku," ujar Le Corsaire
Noir lebih
> lanjut. "Dan," tambahnya pula, "kerajaan yang menjadi saya punya musuh
> bebuyutan (aarst vijand) adalah Kerajaan Inggris. Celakanya, dalam
cerita
> itu Kerajaan Inggris tidak pernah berhasil melacak Le Corsaire Noir.
Film
> itu ditutup dengan menyerahkannya kepada penonton. Terjadi pembajakan di
> pelabuhan Inggris Portsmouth, suatu pelabuhan kapal-kapal perang
Inggris,
> yang sangat dibanggakan oleh Kerajaan Inggris pada waktu itu.
Mengapa saya
> katakan diserahkan kepada penonton? Karena film itu ditutup dengan
> mengundang pertanyaan: "Apakah Le Corsaire Noir yang melabrak
Portsmouth,
> ataukah bajak laut yang lain?
> " Cerita Le Corsaire Noir ini analog dengan Al-Qaidahnya Osama bin
Laden.
> Inggris yang menganggap dirinya "Penguasa Laut", ruler of the waves,
adalah
> analog dengan USA yang menganggap dirinya super power polisi dunia.
Inggris
> yang tidak pernah berhasil melacak Le Corsaire Noir, analog USA juga
tidak
> pernah berhasil melacak Osama bin Laden. Pembajakan di pelabuhan Inggris
> Portsmouth, suatu pelabuhan kapal-kapal perang Inggris, analog dengan
> penghancur-leburan dua gedung pencakar langit World Trade Center di
New York
> dan Gedung pertahanan Pentagon di Washington.
> 
> ***
>  Biarkanlah Amerika dan sekutunya berprasangka, Le Corsaire Noir itu
Osama
> bin Laden. Namun ummat Islam janganlah pula ikut-ikutan berprasangka
buruk
> terhadap Osama bin Laden. Firman Allah:
> -- WLA TQF LA LYS LK BH 'ALM AN ALSM'A WALBSHR WAFWaAD KL AWLaK KAN 'ANH
> MSaWLA (S. ASRY, 36), dibaca:
> -- wa la- taqfu ma- laysa laka bihi- 'ilman inna alsm'a walbshr
walfua-da
> kullu ula-ika ka-na 'anhu mas.u-la- (s. isra-), artinya: janganlah
engkau
> memperturutkan apa yang tidak ada pengetahuan engkau tentang halnya,
> sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hasil pemikiran,
masing-masinga
> akan dipertanggung-jawabkan (di Hari Pengadilan kelak).  WaLla-hu a'lamu
> bishshawa-b.
> 
> *** Makassar, 16 September 2001
>   [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Monday, February 26, 2007 04:13
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing
to wear
> veil
> 
> Nah ini dia contoh anarkinya lagi.
> 
> "Negara kecil" itu apa?  Apakah termasuk negara yg anggota PBB atau
> negara2an semau dewe?
> 
> __
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
terhadap spam  
> http://id.mail.yahoo.com
>




[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-25 Terurut Topik Mia
Pak Ary,
Kekerasan negara Amerika terhadap Palestine dan Iraq, dan sekalian 
juga kekerasan yang berhubungan dengan itu dictatorship Saddam, 911, 
terrorism, kekerasan terhadap lingkungan...semua itu nggak pernah 
terjadi sebelumnya, maksutnya dalam skala dan konteks global yang 
seperti itu. Ini saya sebut unnatural, evil, seperti begitulah.

Seperti yang anda bilang sing waras sing ngalah.  Kita orang 
Indonesia nggak ngerasain begitu, makanya mungkin bisa bantu 
memberikan solusi, paling nggak lesson learned untuk kita sendiri, 
bahwa kekerasan melahirkan lingkaran kekerasan. Solusi kita 
berangkat dari hidup yang mengakui keragaman dan egalitarian.

Dalam skala global seperti ini, parameter 'empati' bukannya 
psikologi 101, tapi mestinya lebih tersktruktur dan mencerminkan 
realitas yang kompleks.  Misalnya, metode partisipatoris, gaya 
kepemimpinan transformasional, shared knowledge - itu adalah kiat2 
yang lebih terstruktur dalam ber-empati lintas global, itu misalnya 
saja,  ini bisa jadi panjang diskusinya.

Kritik saya ditujukan bukan kepada korban2 lingkaran kekerasan 
global seperti di atas, tapi ke kita2 ini yang 'merasa Islam 
termarjinalkan'.  Bukannya ber-empati kepada yang menderita, tapi 
malah menyuburkan proyeksi musuh itu sehingga kelakuannya jadi sama 
saja dengan musuh itu sendiri.  Bahkan sudah banyak yang tergabung 
dalam organisasi parpol non parpol yang rapi dan di-gear up kesana.

Contoh ringan sudah langsung kuberikan. Janoko yang selalu 
melancarkan agressi verbal.  Ada yang pernah didiskriminasi karena 
memakai jilbab, kok malah ikutan mendiskriminasi yang nggak memakai 
jilbab - dengan alasan teks agama. Orang seperti Pak Aly selalu 
melecehkan perempuan tuna susila. Pasti pernah mengalami suka-duka 
hidup (dukkha), tapi kok malah tipis empatinya? Why, karena ego 
nafsu buta yang dibesarkan, bukan berusaha merasakan sudut pandang 
orang lain.

salam
Mia  

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asetijadi2004" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> mbak Mia,
> 
> empati itu kan muncul dari orang yang sehat pikirannya.
> 
> jika dia tidak mau dicubit, dia tidak akan mencubit
> 
> ketika israel melakukan diskriminasi,
> kita muslim (sebagai bagian yang tertindas) malah harus 
menampilkan 
> sosok yang tidak mau seperti israel, karena kita sudah mengalami,
> bukan malah menjadi biang kerok lainnya.
> 
> tapi masyarakat palestin juga tidak bisa disalahkan 100% ketika 
> selama puluhan tahun:
> - negara2 sekelilingnya tidak perduli
> - negara yang seharusnya bisa jadi penengah malah jadi penindas 
(AS)
> akibatnya muncul sikap apatis yang berujung pada kegagalan 
berempati 
> tadi.
> 
> problemnya, kita (muslim indonesia) yang tidak kena trauma spt. 
orang 
> palestin harusnya bisa berfikir lebih baik dan normal. Sehingga 
kita 
> bisa jadi bagian dari solusi bukan bagian dari masalah.
> 
> Hal lain, saya ingin mengangkat kata-kata eyang HMNA sendiri: 
> 
> "Hasil ijtihad yang satu tidak dapat menghakimi hasil ijtihad yang
> lain".
> 
> Kalimat ini adalah kalimat yang sepatutnya muncul dan menjadi 
> pegangan dari seorang ulama senior.
> Semoga ini jadi pegangan bagi yang biasa menghakimi ijtihad orang 
> lain sebagai "kafir", "sesat", dll.
> 
> Betul, bahwa kita tidak bisa menghakimi ijtihad Imam Samudra. Sama 
> seperti tidak bisanya kita menghakimi ijtihad Cak Nur, Gus Dur dll.
> 
> Yang bisa dilakukan adalah menilai kemaslahatannya dari aturan-
aturan 
> yang menjadi kesepakatan bersama, yaitu KUHP, UU dll..
> 
> Imam Samudra telah melakukan perbuatan yang membawa kerusakan di 
> negara republik indonesia, menurut hukum yang berlaku dia harus 
> dihukum berat, dan dia akan dihukum sesuai dengan perbuatannya.
> 
> Begitu memang seharusnya.
> 
> Salam
> Ary
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia"  wrote:
> >
> > Kegagalan ber-empati maksutnya kalau dibandingkann per se dengan 
> > kegagalan logika, yang seperti Pak Dana bilang. Kegagalan kan 
> banyak 
> > sebabnya, jadi nggak bisa di-single-out.
> > 
> > Betul, empati itu bakat kita yang bisa tumbuh tanpa 
> harus 'menderita 
> > dulu' (tapi konon katanya hidup ini adalah dukkha - 
penderitaan).  
> > Saya bilang, KALAU kita merasa teraniaya (lha kan banyak orang 
> Islam 
> > merasa termarjinalkan), mestinya itu malah jadi pengalaman 
langsung 
> > ber-empati, iya kan?  Lesson learned, gitu. Jadi mohon 
dimengerti, 
> > pengertian 'penderitaan/teraniaya' di sini adalah alamiah-
manusiawi 
> > dan suatu refleksi - seperti dalam ungkapan doa orang yang 
> teraniaya 
> > dijawab Tuhan, gitu loh. Penderitaan yang 'dukkha', bukan yang 
evil 
> > atau skematik seperti brainwashing.
> > 
> > Pak Wikan, negara Yahudi Israel itu kan hasil dari Yahudi 
> > fundamentalis, yang kebetulan dapet dukungan negara adidaya 
Amrik 
> > dan konsep nation-state.  Zionism itu awal mulanya adalah cita2 
> yang 
> > rasional dan adiluhur, gimana beli tanah di negara Afrika 
misalnya, 
> > yang masih kosong, untuk menghindarkan aniaya orang2 E

Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-25 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
ngkat saya kapten, tetapi sebenarnya menurut saya sendiri, saya adalah
raja dalam kerajaanku itu", sambil ia menunjuk ke kapalnya yang sedang
berlindung di sebuah teluk. "Saya menentukan kerajaan mana yang menjadi
sahabat dan kerajaan mana yang menjadi musuhku," ujar Le Corsaire Noir lebih
lanjut. "Dan," tambahnya pula, "kerajaan yang menjadi saya punya musuh
bebuyutan (aarst vijand) adalah Kerajaan Inggris. Celakanya, dalam cerita
itu Kerajaan Inggris tidak pernah berhasil melacak Le Corsaire Noir. Film
itu ditutup dengan menyerahkannya kepada penonton. Terjadi pembajakan di
pelabuhan Inggris Portsmouth, suatu pelabuhan kapal-kapal perang Inggris,
yang sangat dibanggakan oleh Kerajaan Inggris pada waktu itu. Mengapa saya
katakan diserahkan kepada penonton? Karena film itu ditutup dengan
mengundang pertanyaan: "Apakah Le Corsaire Noir yang melabrak Portsmouth,
ataukah bajak laut yang lain?
" Cerita Le Corsaire Noir ini analog dengan Al-Qaidahnya Osama bin Laden.
Inggris yang menganggap dirinya "Penguasa Laut", ruler of the waves, adalah
analog dengan USA yang menganggap dirinya super power polisi dunia. Inggris
yang tidak pernah berhasil melacak Le Corsaire Noir, analog USA juga tidak
pernah berhasil melacak Osama bin Laden. Pembajakan di pelabuhan Inggris
Portsmouth, suatu pelabuhan kapal-kapal perang Inggris, analog dengan
penghancur-leburan dua gedung pencakar langit World Trade Center di New York
dan Gedung pertahanan Pentagon di Washington.

***
 Biarkanlah Amerika dan sekutunya berprasangka, Le Corsaire Noir itu Osama
bin Laden. Namun ummat Islam janganlah pula ikut-ikutan berprasangka buruk
terhadap Osama bin Laden. Firman Allah:
-- WLA TQF LA LYS LK BH 'ALM AN ALSM'A WALBSHR WAFWaAD KL AWLaK KAN 'ANH
MSaWLA (S. ASRY, 36), dibaca:
-- wa la- taqfu ma- laysa laka bihi- 'ilman inna alsm'a walbshr walfua-da
kullu ula-ika ka-na 'anhu mas.u-la- (s. isra-), artinya: janganlah engkau
memperturutkan apa yang tidak ada pengetahuan engkau tentang halnya,
sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hasil pemikiran, masing-masinga
akan dipertanggung-jawabkan (di Hari Pengadilan kelak).  WaLla-hu a'lamu
bishshawa-b.

*** Makassar, 16 September 2001
  [H.Muh.Nur Abdurrahman]


- Original Message - 
From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, February 26, 2007 04:13
Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear
veil

Nah ini dia contoh anarkinya lagi.

"Negara kecil" itu apa?  Apakah termasuk negara yg anggota PBB atau
negara2an semau dewe?

__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 


[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-25 Terurut Topik ma_suryawan
Assalamu'alaikum,

Ya, karena itulah sering saya katakan, bahwa ajaran yang 
dibuat/diciptakan oleh para kyai/ulama/mullah itulah yang absurd dan 
terkadang biadab, yang mereka klaim sebagai Syari'at Islam dan ingin 
diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan 
bernegara - padahal apa yg diajarkan oleh mereka tidak pernah 
diperintahkan dalam al-Qur'an, dan mereka sendiri tidak pernah dapat 
mandat dari One True God untuk menegakkan Syari'at Islam.

Contoh aturan (Syari'at) buatan para kyai/mullah/ulama itu adalah:

Hukum rajam (stoned to death) bagi kasus perzinahan - yg sebenarnya 
mengikuti ajaran Bible.

Hukum bunuh atau kurung badan bagi perempuan yang tidak memakai 
jilbab.

Hukum kurung badan atau denda bagi yg tidak berpuasa di bulan 
Ramadhan.

Hukum harus bisa baca al-Qur'an bagi yang ingin menikah.

Dan lain-lain...

Jadi, sistem hukum buatan para ulama/kyai/mullah itulah yang 
sebenarnya sedang mencoreng wajah Islam yang cantik dan penuh 
kedamaian, karena output dr sistem hukum made in para 
kyai/mullah/ulama itulah yang menimbulkan ketidak-adilan, kebuasan, 
teror, dan persekusi atas nama Islam.

Salam,
M. . Suryawan


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Oleh karena itu harus jelas sistem hukum dalam suatu masyarakat. 
> Hukum harus jelas batasan2 dan aturan mainnya.  Hukum itu aturan 
main.
>  Bayangkan kalau suatu pertandingan sepak bola setiap pemain boleh
> menafsirkan suatu peraturan menurut pemahamannya masing2.  Ya bukan
> pertandingan sepak bola lagi melainkan tawuran.
> 
> Ciri khas masyarakat tawuran yg karena tidak ada sistem hukum yg 
tegas.
> 
> Itulah problematika sistem teokrasi.  Hukum Tuhan tergantung hanya
> pada pemahan ulama dan setiap ulama belum tentu sama metodologi,
> kemampuan dan kualitas pemahaman dan judgementnya.  Menurut satu 
ulama
> membunuh perempuan yg tidak berjilbab adalah halal sedangkan 
menurut
> yang lain haram. Nah kemudian tergantung penilaian masing2 
pengikutnya
> dalam menerapkan keyakinannya dan karena tidak ada forum arbitrase
> maka masing2 boleh angkat senjata membela pendapatnya.
> 
> Runyam kan?
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan"
>  wrote:
> >
> > Mbak Lestari,
> > 
> > Yang terpenting adalah, jika ada perempuan Muslim baik-baik yang 
> > tidak memakai jilbab (tidak memelihara auratnya), kemudian ia 
dihukum 
> > bunuh atau dihukum badan - maka hukuman seperti itu bukanlah 
ajaran 
> > Hz. Sayyidina Muhammad s.a.w., namun hukuman itu adalah buatan 
dan 
> > ajaran para kyai/mullah/ulama yg mengklaim ingin menegakkan 
Syari'at 
> > Islam.
> > 
> > Perempuan berjilbab atau tidak berjilbab tidak bisa dihukum oleh 
> > orang lain atau para "pemerhati/penyelenggara/komite penegakan 
> > Syari'at", sebab perintah Allah untuk memelihara aurat bagi 
perempuan 
> > adalah perintah bagi perempuan yg beriman, bukan utk perempuan 
> > Muslim. Para pemerhati/penyelenggara penegakan Syari'at tidak 
bisa 
> > memaksa orang untuk beriman atau menghukum orang yang beriman 
atau 
> > tidak beriman, sebab mereka bukan Tuhan, dan hanya Allah saja 
yang 
> > berhak menghakimi serta menghukum seseorang apakah ia beriman 
atau 
> > tidak beriman.
> > 
> > Itulah salah satu sebab mengapa banyak orang yang menentang 
penerapan 
> > Syari'at Islam made in para kyai/mullah/ulama di Indonesia 
mengenai 
> > masalah jilbab seperti yang sering disuarakan oleh beberapa 
orang di 
> > milis ini. 
> > 
> > Salam,
> > MAS
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "lestarin"  
> > wrote:
> > >
> > > Yth. Pak Dana,
> > > 
> > > Sebetulnya dimilis ini sudah makin kelihatan kok, siapa yang 
> > > sangat "mendewakan" soal jilbab dan siapa yang tidak:) jadi 
ketika 
> > > Pak Dana memfoward berita yang miris ini, maka masing-masing 
dalam 
> > > hati pasti sudah punya sikap sendiri. Yang barangkali akhirnya 
> > segan 
> > > lagi mendiskusikan, karena ujung-ujungnya ya begitu:(
> > > 
> > > Jangan heran kalau nanti di Aceh, barangkali 10 atau 20 tahun 
lagi, 
> > > hal seperti ini kejadian, perempuan di bunuh karena tidak 
> > berjilbab. 
> > > Toh sekarang kalau 3 kali tertangkap tanpa Jilbab hukumannya 
resmi 
> > > dicambuk. Jadi secara hukum/ Qanun di perbolehkan untuk 
> > > menyakiti/menghukum perempuan tanpa jilbab.
> > > 
> > > Saya merasa empati terhadap mba' Flora yang karena jilbabnya, 
maka 
> > > ketika melakukan perjalanan di negara-negara barat, di bandara 
> > lebih 
> > > lama diperiksa, di "curigai", dan otomatis mengalami tindak 
> > > diskriminasi. Saya pun mengutuk tindakan diskriminasi 
tersebut. 
> > > Tetapi saya tidak tahu, apakah ada empati dari teman-teman 
terhadap 
> > > kondisi sebaliknya, yakni ketika  ada perempuan lain yang 
tidak 
> > > memakai jilbab mengalami diskriminasi atas dasar pakaiannya 
itu??? 
> > > (Dicaci, dihujat, bahkan juga dihukum cambuk oleh sesama 
muslim). 
> > > Betapa sulit ternyata untuk bersatu menyuarakan tindakan 
> > > diskri

[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-25 Terurut Topik asetijadi2004
mbak Mia,

empati itu kan muncul dari orang yang sehat pikirannya.

jika dia tidak mau dicubit, dia tidak akan mencubit

ketika israel melakukan diskriminasi,
kita muslim (sebagai bagian yang tertindas) malah harus menampilkan 
sosok yang tidak mau seperti israel, karena kita sudah mengalami,
bukan malah menjadi biang kerok lainnya.

tapi masyarakat palestin juga tidak bisa disalahkan 100% ketika 
selama puluhan tahun:
- negara2 sekelilingnya tidak perduli
- negara yang seharusnya bisa jadi penengah malah jadi penindas (AS)
akibatnya muncul sikap apatis yang berujung pada kegagalan berempati 
tadi.

problemnya, kita (muslim indonesia) yang tidak kena trauma spt. orang 
palestin harusnya bisa berfikir lebih baik dan normal. Sehingga kita 
bisa jadi bagian dari solusi bukan bagian dari masalah.

Hal lain, saya ingin mengangkat kata-kata eyang HMNA sendiri: 

"Hasil ijtihad yang satu tidak dapat menghakimi hasil ijtihad yang
lain".

Kalimat ini adalah kalimat yang sepatutnya muncul dan menjadi 
pegangan dari seorang ulama senior.
Semoga ini jadi pegangan bagi yang biasa menghakimi ijtihad orang 
lain sebagai "kafir", "sesat", dll.

Betul, bahwa kita tidak bisa menghakimi ijtihad Imam Samudra. Sama 
seperti tidak bisanya kita menghakimi ijtihad Cak Nur, Gus Dur dll.

Yang bisa dilakukan adalah menilai kemaslahatannya dari aturan-aturan 
yang menjadi kesepakatan bersama, yaitu KUHP, UU dll..

Imam Samudra telah melakukan perbuatan yang membawa kerusakan di 
negara republik indonesia, menurut hukum yang berlaku dia harus 
dihukum berat, dan dia akan dihukum sesuai dengan perbuatannya.

Begitu memang seharusnya.

Salam
Ary


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kegagalan ber-empati maksutnya kalau dibandingkann per se dengan 
> kegagalan logika, yang seperti Pak Dana bilang. Kegagalan kan 
banyak 
> sebabnya, jadi nggak bisa di-single-out.
> 
> Betul, empati itu bakat kita yang bisa tumbuh tanpa 
harus 'menderita 
> dulu' (tapi konon katanya hidup ini adalah dukkha - penderitaan).  
> Saya bilang, KALAU kita merasa teraniaya (lha kan banyak orang 
Islam 
> merasa termarjinalkan), mestinya itu malah jadi pengalaman langsung 
> ber-empati, iya kan?  Lesson learned, gitu. Jadi mohon dimengerti, 
> pengertian 'penderitaan/teraniaya' di sini adalah alamiah-manusiawi 
> dan suatu refleksi - seperti dalam ungkapan doa orang yang 
teraniaya 
> dijawab Tuhan, gitu loh. Penderitaan yang 'dukkha', bukan yang evil 
> atau skematik seperti brainwashing.
> 
> Pak Wikan, negara Yahudi Israel itu kan hasil dari Yahudi 
> fundamentalis, yang kebetulan dapet dukungan negara adidaya Amrik 
> dan konsep nation-state.  Zionism itu awal mulanya adalah cita2 
yang 
> rasional dan adiluhur, gimana beli tanah di negara Afrika misalnya, 
> yang masih kosong, untuk menghindarkan aniaya orang2 Eropa. Tapi 
> setelah Zionism dibajak fundamentalis semangatnya jadi malah the 
> promised land.
> 
> Kalau anda merunut sejarah Yahudi di buku The Great Transformation 
> by Karen Armstrong, setelah penderitaan berabad-abad itu Yahudi 
> menemukan bentuknya yang terbaik bukan di negara Israel, tapi jauh 
> sebelum itu, yaitu dalam diaspora dan setelah migran ke Babylonia, 
> oleh para Rabbi seperti Hilel, mungkin ini yang jadi cikal bakal 
> Kabbalis.
> 
> Salam
> Mia 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" 
>  wrote:
> >
> > nimbrung ya ... soal kegagalan berempati ini kok saya belum bisa 
> menerima ya.
> > ada beberapa anti-thesis yang bisa saya kemukakan.
> > pertama soal doktrin penindasan ... ini dulu sering diomongin 
> sesama
> > rekan mahasiswa jaman dulu waktu penggodokan konsep ospek. ya kita
> > mikirnya, mahasiswa junior harus diperkenalkan dengan rakyat yang
> > tertindas. maka dilakukan sejumlah simulasi-simulasi yang 
> menunjukkan
> > betapa rakyat itu tertindas, supaya mereka bisa berempati dan
> > merasakan bagaimana jadi rakyat yang tertindas. Nilai2 tidak 
masuk,
> > malah yang tersisa adalah balas dendam. Senior "menindas" junior. 
> Maka
> > jika junior naik pangkat jadi senior, mereka gantian "menindas" 
> junior
> > berikutnya untuk "membalaskan dendam" atas penindasan yang 
> dilakukan
> > oleh senior2-nya. Begitu terus menerus, dan jadi tidak 
> berkesudahan,
> > sebelum akhirnya rektorat harus turun tangan memutus tradisi.
> > 
> > peristiwa kedua, soal yahudi israel. mereka telah dikejar2, 
diburu 
> dan
> > dibunuh beratus tahun lamanya oleh kalangan kristen. dipersekusi,
> > diperkosa, dijadikan bulan2-an, dituduh pembunuh tuhan. cara 
> matinya
> > pun tidak bisa dikatakan wajar dan terhormat, tapi disiksa, dan 
> lain
> > sebagainya yang belum pernah tercatat sebelumnya di buku sejarah. 
> Tapi
> > apa setelah mereka jadi bangsa merdeka. alih2 bisa berempati 
> terhadap
> > penderitaan bangsa lain, mereka melampiaskan penderitaan masa lalu
> > mereka kepada bangsa palestina.
> > 
> > saya tidak bisa melihat relevansi antara "pernah 
menderita/disiks

[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-25 Terurut Topik Dan
kah Le Corsaire Noir yang melabrak
Portsmouth,
> ataukah bajak laut yang lain?" Cerita Le Corsaire Noir ini analog dengan
> Al-Qaidahnya Osama bin Laden. Inggris yang menganggap dirinya "Penguasa
>  Laut", ruler of the waves, adalah analog dengan USA yang menganggap
dirinya
> super power polisi dunia. Inggris yang tidak pernah berhasil melacak Le
> Corsaire Noir, analog USA juga tidak pernah berhasil melacak Osama bin
> Laden. Pembajakan di pelabuhan Inggris Portsmouth, suatu pelabuhan
> kapal-kapal perang Inggris, analog dengan penghancur-leburan dua gedung
> pencakar langit World Trade Center di New York dan Gedung pertahanan
> Pentagon di Washington.
> 
> ***
>  Biarkanlah Amerika dan sekutunya berprasangka, Le Corsaire Noir itu
Osama
> bin Laden. Namun ummat Islam janganlah pula ikut-ikutan berprasangka
buruk
> terhadap Osama bin Laden. Firman Allah:
> -- WLA TQF LA LYS LK BH 'ALM AN ALSM'A
> WALBSHR WAFWaAD KL AWLaK KAN 'ANH MSaWLA (S. ASRY, 36), dibaca:
> -- wa la- taqfu ma- laysa laka bihi- 'ilman inna alsm'a walbshr
walfua-da
> kullu ula-ika ka-na 'anhu mas.u-la- (s. isra-), artinya:
> -- janganlah engkau memperturutkan apa yang tidak ada pengetahuan engkau
> tentang halnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hasil
pemikiran,
> masing-masinga akan dipertanggung-jawabkan (di Hari Pengadilan kelak).
> WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.
> 
> *** Makassar, 16 September 2001
>   [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> **
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Saturday, February 24, 2007 00:03
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing
to wear
> veil
> 
> 
> > Baiklah barangkali memang tidak mungkin memberikan suatu fatwa tanpa
> > pembeberan fakta dan alasan yg dipilih oleh sipelaku.
> >
> > Tapi ada beberapa hal yg bertentangan dengan HAM yaitu:
> >
> > 1.  Bahwa seorang individu partikelir dapat melakukan dengan tangannya
> > sendiri pelaksanaan suatu hukuman mati terhadap orang lain.  Dalam
> > suatu negara demokrasi hak menjatuhkan hukuman pada orang lain sudah
> > tidak ada dalam tangan seorang individu.  Hak tersebut ada pada
> > negara.  Negara hanya melaksanakannya setelah adanya vonis sah dari
> > proses pengadilan yg sesuai dengan prosedur yg berlaku.  Malahan
> > hukuman mati sudah ingin dihapuskan oleh gerakan HAM. Beberapa negara
> > Eropah sudah lama menghapus hukuman mati.
> >
> > 2.  Bahwa si terhukum tidak pernah diadili dan tidak pernah
> > berkesempatan membela diri.  Jika orang jalan2 kemudian dibunuh karena
> > dituduh telah melakukan kesalahan padahal tidak ada kesempatan membela
> > diri di pengadilan resmi, ini namanya anarki.  Proses pengadilan saja
> > dijalankan dengan praduga tidak bersalah.  Ini terjadi juga dengan
> > sutradara Belanda yg dibantai selagi jalan2, karena dituduh menghina
> > Islam.  Setahu saya dalam masyarakat Islam seperti jaman Ibnu Khaldun
> > itu lembaga pengadilan itu sudah demikian maju dan tidak mungkin hal
> > ini dibiarkan karean perselisihan harus diselesaikan melalui
> > pengadilan.  Main bantai itu termasuk bagian dari budaya jahilyahnya
> > Arab bedouin bukan masyarakat Islam madani.
> >
> > 3.  Hukum yg dianut oleh si individu partikelir itu adalah belum
> > merupakan hukum positif suatu negara, karena masih tafsiran pribadi
> > belaka. Hukum yang masih taraf tafsiran pribadi belum menjadi hukum
> > positif sebelum disahkan oleh parlemen, dan tidak dapat ditegakkan
> > oleh siapa siapa, termasuk negara dan individu.
> >
> > Kita pernah berdiskusi dalam masalah ini beberapa waktu yang lalu, dan
> > dari diskusi tsb spt pada jawaban Bapak kali ini dikutip di sini
> > "hanya dapat kita katakan tidak sepaham dalam hal "memilih" lapangan
> > jihad nahi mungkar itu."  Selain itu juga Bapak berkata bahwa
> > penilaian atas jihad seseorang itu ada pada Tuhan bukan pada sesama
> > manusia.
> >
> > Kalau orang ingin melakukan, dengan tangannya sendiri, jihad nahi
> > mungkar tentunya harus dengan syarat bahwa keadilan terhadap orang
> > lain tetap dipelihara.  Dalam hal ini hak membela diri, hak tidak ada
> > rasa takut thd ancaman yg tidak diketahui, hak untuk diadili secara
> > adil malalui proses pengadilan yang transparan, dsb.
> >
> > Nahi mungkar tanpa memperhatikan rasa keadilan manusia tidak lain
> > kezaliman karena tidak ada tanggung jawab terhadap sesama manusia
> > lain.  Istilahnya ANARKI.  Anarki tidak akan menciptakan

[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-25 Terurut Topik Dan
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Halo juga P Wikan, P Dana & P HMNA
> smg kita semua dianugerahkan rahmat Alloh SWT.
> 
> sy pernah belajar hadist begini : "Man aadza
> dzimmiyyan faqod aadhaanii" artinya Kata Nabi SAW
> barang siapa yg menyakiti seorang dzimmy yaitu non
> muslim yg tdk memusuhi islam maka ia telah menyakitiku
> - menyakiti nabi SAW.
> 
> hanya sy lupa perawinya... 

DP: Ini hadits yg baik sebab pada dasarnya kita tidak boleh menyakiti
orang.  Baik dzimmy keq, muslim keq, budak keq, selama mereka manusia
baik-baik tentu mereka berhak diperlakukan baik2.  Ini wajar dan logis.

> disinilah kita agar saling sayang-menyanyangi, tdk
> memusuhi, hubungan baik dengan muslim dan non-muslim
> di tempat kerja, dipasar, di mana saja.
> 
> kita tentu menangis bila ada teman2 kita yg tak
> berdosa terkena dampak amrozi/i. samudra...
> 
> Nabi SAW bersama sahabat2nya memerangi non muslim ada
> ETIKAnya. kirim surat dulu ...janjian dulu.. setelah
> jumpa satu lawan satu.. pedang dengan pedang ...siapa
> yg mati lalu diambil dulu.. begitulah seterusnya. 

DP: Dalam hukum perang Islam atau hukum perang lainnya biasanya memang
demikian, perang itu harus diumumkan dulu kemudian disambut oleh lawan
baru perang.  Enggak bisa diam2 seorang ulama di pesantren ujung
gunung menyatakan perang thd kafir dan menyuruh anak buahnya membomi
kafir di Bali atau Jakarta.  Yg dibom itu enggak tahu lagi diperangi
oleh segelintir manusia yg disuruh ulama yg enggak jelas itu.

Ini bertentangan dg hukum Islam pastinya karena tidak adil.

> --- Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
> > halo Pak Aly ...
> > kalau Pak Aly sendiri sikapnya kepada teroris2 yang
> > mengaku muslim bagaimana?
> > kan dibilang teroris nggak punya agama, tapi kok ya
> > Imam Samudra,
> > Amrozi itu ngaku Islam ya ... itu bagaimana? apakah
> > kita harus membela
> > sesama islam, ataukah kita harus berbuat adil
> > meskipun kepada orang
> > non-muslim seperti dicontohkan Nabi Muhammad dan
> > Imam Ali RA?
> > 
> > salam,
> > --
> > wikan
> > http://wikan.multiply.com
> > 
> > On 2/24/07, Muhammad Aly
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Yth P HMNA, P Dana dkk netter yg baik hati..
> > >  ayo musuhan lagi... apa sich untungnya..?
> > >  P Dana biasa ke LN khan.. kalau ketemu org
> > indonesia
> > >  .. pasti senang khan ... siapapun kalau ketemu
> > org
> > >  indonesia di luar negeri biasanya senang...
> > 



[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-25 Terurut Topik Mia
Kegagalan ber-empati maksutnya kalau dibandingkann per se dengan 
kegagalan logika, yang seperti Pak Dana bilang. Kegagalan kan banyak 
sebabnya, jadi nggak bisa di-single-out.

Betul, empati itu bakat kita yang bisa tumbuh tanpa harus 'menderita 
dulu' (tapi konon katanya hidup ini adalah dukkha - penderitaan).  
Saya bilang, KALAU kita merasa teraniaya (lha kan banyak orang Islam 
merasa termarjinalkan), mestinya itu malah jadi pengalaman langsung 
ber-empati, iya kan?  Lesson learned, gitu. Jadi mohon dimengerti, 
pengertian 'penderitaan/teraniaya' di sini adalah alamiah-manusiawi 
dan suatu refleksi - seperti dalam ungkapan doa orang yang teraniaya 
dijawab Tuhan, gitu loh. Penderitaan yang 'dukkha', bukan yang evil 
atau skematik seperti brainwashing.

Pak Wikan, negara Yahudi Israel itu kan hasil dari Yahudi 
fundamentalis, yang kebetulan dapet dukungan negara adidaya Amrik 
dan konsep nation-state.  Zionism itu awal mulanya adalah cita2 yang 
rasional dan adiluhur, gimana beli tanah di negara Afrika misalnya, 
yang masih kosong, untuk menghindarkan aniaya orang2 Eropa. Tapi 
setelah Zionism dibajak fundamentalis semangatnya jadi malah the 
promised land.

Kalau anda merunut sejarah Yahudi di buku The Great Transformation 
by Karen Armstrong, setelah penderitaan berabad-abad itu Yahudi 
menemukan bentuknya yang terbaik bukan di negara Israel, tapi jauh 
sebelum itu, yaitu dalam diaspora dan setelah migran ke Babylonia, 
oleh para Rabbi seperti Hilel, mungkin ini yang jadi cikal bakal 
Kabbalis.

Salam
Mia 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> nimbrung ya ... soal kegagalan berempati ini kok saya belum bisa 
menerima ya.
> ada beberapa anti-thesis yang bisa saya kemukakan.
> pertama soal doktrin penindasan ... ini dulu sering diomongin 
sesama
> rekan mahasiswa jaman dulu waktu penggodokan konsep ospek. ya kita
> mikirnya, mahasiswa junior harus diperkenalkan dengan rakyat yang
> tertindas. maka dilakukan sejumlah simulasi-simulasi yang 
menunjukkan
> betapa rakyat itu tertindas, supaya mereka bisa berempati dan
> merasakan bagaimana jadi rakyat yang tertindas. Nilai2 tidak masuk,
> malah yang tersisa adalah balas dendam. Senior "menindas" junior. 
Maka
> jika junior naik pangkat jadi senior, mereka gantian "menindas" 
junior
> berikutnya untuk "membalaskan dendam" atas penindasan yang 
dilakukan
> oleh senior2-nya. Begitu terus menerus, dan jadi tidak 
berkesudahan,
> sebelum akhirnya rektorat harus turun tangan memutus tradisi.
> 
> peristiwa kedua, soal yahudi israel. mereka telah dikejar2, diburu 
dan
> dibunuh beratus tahun lamanya oleh kalangan kristen. dipersekusi,
> diperkosa, dijadikan bulan2-an, dituduh pembunuh tuhan. cara 
matinya
> pun tidak bisa dikatakan wajar dan terhormat, tapi disiksa, dan 
lain
> sebagainya yang belum pernah tercatat sebelumnya di buku sejarah. 
Tapi
> apa setelah mereka jadi bangsa merdeka. alih2 bisa berempati 
terhadap
> penderitaan bangsa lain, mereka melampiaskan penderitaan masa lalu
> mereka kepada bangsa palestina.
> 
> saya tidak bisa melihat relevansi antara "pernah menderita/disiksa"
> dengan "empati yang tinggi". orang bisa tumbuh empatinya tanpa 
harus
> menderita lebih dahulu, demikian juga, orang yang pernah menderita
> bisa jadi malah tidak tumbuh empati melainkan dendam kepada orang2
> yang membuat dia menderita atau malah sebaliknya, melampiaskan 
kepada
> pihak lain yang sebenarnya tidak tahu menahu tapi dianggap 
bertanggung
> jawab atas penderitaannya di masa lalu.
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 2/24/07, Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Pola pikir seperti itu adalah contoh yang sudah saya sebutkan, 
ttg
> >  Janoko misalnya yang selalu melakukan kekerasan verbal thd 
temen2,
> >  dan sebagian temen lain menganggapnya sah saja. Karena 'islam
> >  dibela, karena merasa benar, karena suci'. period.
> >
> >  Ini bukan kegagalan logika, Pak Dana. Ini kegagalan ber-empati.
> >
> >  Apabila kita pernah teraniaya, termarjinalkan, terdiskriminasi, 
dll -
> >   maka the lesson learned adalah kita akan bisa ber-empati kepada
> >  orang2 yang mengalami ini, apapun agamanya atau warna 
keyakinannya.
> >
> >  Tapi kalau hati kita malah mengeras lalu menghalalkan segala 
cara,
> >  bagaimana keredhaan Allah yang kita selalu gaungkan akan kita
> >  dapatkan?
> >
> >  Sama saja dengan ulah Bush misalnya.  Alasannya adalah pre-
emptive
> >  strike (atas WMD yang nggak pernah ada).  Pre-emptive strike 
nggak
> >  pernah bisa dibenarkan dalam kebijakan lintas negara (etika
> >  bernegara, so to speak) - karena menyalahi nilai universal kita
> >  juga, yaitu prinsip khusnuzon, 2 x nilai pahala 1 x nilai dosa,
> >  sombong seolah pnnya kontrol, dsb.
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik Muhammad Aly
Halo juga P Wikan, P Dana & P HMNA
smg kita semua dianugerahkan rahmat Alloh SWT.

sy pernah belajar hadist begini : "Man aadza
dzimmiyyan faqod aadhaanii" artinya Kata Nabi SAW
barang siapa yg menyakiti seorang dzimmy yaitu non
muslim yg tdk memusuhi islam maka ia telah menyakitiku
- menyakiti nabi SAW.

hanya sy lupa perawinya... 

disinilah kita agar saling sayang-menyanyangi, tdk
memusuhi, hubungan baik dengan muslim dan non-muslim
di tempat kerja, dipasar, di mana saja.

kita tentu menangis bila ada teman2 kita yg tak
berdosa terkena dampak amrozi/i. samudra...

Nabi SAW bersama sahabat2nya memerangi non muslim ada
ETIKAnya. kirim surat dulu ...janjian dulu.. setelah
jumpa satu lawan satu.. pedang dengan pedang ...siapa
yg mati lalu diambil dulu.. begitulah seterusnya. 

slm,




--- Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> halo Pak Aly ...
> kalau Pak Aly sendiri sikapnya kepada teroris2 yang
> mengaku muslim bagaimana?
> kan dibilang teroris nggak punya agama, tapi kok ya
> Imam Samudra,
> Amrozi itu ngaku Islam ya ... itu bagaimana? apakah
> kita harus membela
> sesama islam, ataukah kita harus berbuat adil
> meskipun kepada orang
> non-muslim seperti dicontohkan Nabi Muhammad dan
> Imam Ali RA?
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 2/24/07, Muhammad Aly
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Yth P HMNA, P Dana dkk netter yg baik hati..
> >  ayo musuhan lagi... apa sich untungnya..?
> >  P Dana biasa ke LN khan.. kalau ketemu org
> indonesia
> >  .. pasti senang khan ... siapapun kalau ketemu
> org
> >  indonesia di luar negeri biasanya senang...
> 



 

TV dinner still cooling? 
Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV.
http://tv.yahoo.com/


Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
lm yang berjudul Le Corsaire Noir
(diucapkan: le kokhsaikhe noakh, seperti "r"-nya orang Langkat, atau "r"-nya
Rizal Ramli). Film itu pernah saya tonton sekitar 50 tahun lalu. Si Bajak
Laut hitam ini, demikian dalam cerita, sangat menyusahkan negeri-negeri di
Eropa, terutama Inggris yang menganggap dirinya "Penguasa Laut", ruler of
the waves. Karena sudah terkenal (berucht) di kalangan negeri-negeri Eropa,
maka asal ada pembajakan baik di laut, maupun pada pemukiman-pemukiman di
pesisir, serta-merta jemari selalu ditujukan kepada Le Corsaire Noir,
walaupun yang membajak itu bajak laut yang lain.
 Seperti cerita-cerita dalam sinetron kita, cerita ini diisi bumbu-bumbu
"perselingkuhan". Si Bajak Laut hitam ini berselingkuh dengan "Lady", isteri
seorang bangsawan pemilik sebauh "castle". Ada dialog yang saya masih ingat,
yang ada persamaannya dengan "terrorist" dewasa ini. "Mengapa kau jadi
perompak," tanya si Lady dalam suatu perjumpaan asmara di tempat rahasia.
"Oh," sahut Le Corsaire Noir, "kapal ini adalah kerajaanku. Orang mengatakan
pangkat saya kapten, tetapi sebenarnya menurut saya sendiri, saya adalah
raja dalam kerajaanku itu", sambil ia menunjuk ke kapalnya yang sedang
berlindung di sebuah teluk. "Saya menentukan kerajaan mana yang menjadi
sahabat dan kerajaan mana yang menjadi musuhku," ujar Le Corsaire Noir lebih
lanjut. "Dan," tambahnya pula, "kerajaan yang menjadi saya punya musuh
bebuyutan (aarst vijand) adalah Kerajaan Inggris. Celakanya, dalam cerita
itu Kerajaan Inggris tidak pernah berhasil melacak Le Corsaire Noir. Film
itu ditutup dengan menyerahkannya kepada penonton. Terjadi pembajakan di
pelabuhan Inggris Portsmouth, suatu pelabuhan kapal-kapal perang Inggris,
yang sangat dibanggakan oleh Kerajaan Inggris pada waktu itu. Mengapa saya
katakan diserahkan kepada penonton? Karena film itu ditutup dengan
mengundang pertanyaan: "Apakah Le Corsaire Noir yang melabrak Portsmouth,
ataukah bajak laut yang lain?" Cerita Le Corsaire Noir ini analog dengan
Al-Qaidahnya Osama bin Laden. Inggris yang menganggap dirinya "Penguasa
 Laut", ruler of the waves, adalah analog dengan USA yang menganggap dirinya
super power polisi dunia. Inggris yang tidak pernah berhasil melacak Le
Corsaire Noir, analog USA juga tidak pernah berhasil melacak Osama bin
Laden. Pembajakan di pelabuhan Inggris Portsmouth, suatu pelabuhan
kapal-kapal perang Inggris, analog dengan penghancur-leburan dua gedung
pencakar langit World Trade Center di New York dan Gedung pertahanan
Pentagon di Washington.

***
 Biarkanlah Amerika dan sekutunya berprasangka, Le Corsaire Noir itu Osama
bin Laden. Namun ummat Islam janganlah pula ikut-ikutan berprasangka buruk
terhadap Osama bin Laden. Firman Allah:
-- WLA TQF LA LYS LK BH 'ALM AN ALSM'A
WALBSHR WAFWaAD KL AWLaK KAN 'ANH MSaWLA (S. ASRY, 36), dibaca:
-- wa la- taqfu ma- laysa laka bihi- 'ilman inna alsm'a walbshr walfua-da
kullu ula-ika ka-na 'anhu mas.u-la- (s. isra-), artinya:
-- janganlah engkau memperturutkan apa yang tidak ada pengetahuan engkau
tentang halnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hasil pemikiran,
masing-masinga akan dipertanggung-jawabkan (di Hari Pengadilan kelak).
WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.

*** Makassar, 16 September 2001
  [H.Muh.Nur Abdurrahman]
**


- Original Message - 
From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Saturday, February 24, 2007 00:03
Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear
veil


> Baiklah barangkali memang tidak mungkin memberikan suatu fatwa tanpa
> pembeberan fakta dan alasan yg dipilih oleh sipelaku.
>
> Tapi ada beberapa hal yg bertentangan dengan HAM yaitu:
>
> 1.  Bahwa seorang individu partikelir dapat melakukan dengan tangannya
> sendiri pelaksanaan suatu hukuman mati terhadap orang lain.  Dalam
> suatu negara demokrasi hak menjatuhkan hukuman pada orang lain sudah
> tidak ada dalam tangan seorang individu.  Hak tersebut ada pada
> negara.  Negara hanya melaksanakannya setelah adanya vonis sah dari
> proses pengadilan yg sesuai dengan prosedur yg berlaku.  Malahan
> hukuman mati sudah ingin dihapuskan oleh gerakan HAM. Beberapa negara
> Eropah sudah lama menghapus hukuman mati.
>
> 2.  Bahwa si terhukum tidak pernah diadili dan tidak pernah
> berkesempatan membela diri.  Jika orang jalan2 kemudian dibunuh karena
> dituduh telah melakukan kesalahan padahal tidak ada kesempatan membela
> diri di pengadilan resmi, ini namanya anarki.  Proses pengadilan saja
> dijalankan dengan praduga tidak bersalah.  Ini terjadi juga dengan
> sutradara Belanda yg dibantai selagi jalan2, karena dituduh menghina
> Islam.  Setahu saya dalam masyarakat Islam seperti jaman Ibnu Khaldun
> itu 

[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik Dan
Bung Aly yth,

Sebagai sesama manusia sih saya tidak ada masalah pribadi dengan pak
HMNA dan rekan2 lainnya yg sepaham.

Dalam diskusi, posisi saya memang sering beroposisi secara diametral.
 Ingat posisi diskusi belum tentu ada pengaruhnya terhadap hubungan
pribadi, terutama diantara mereka yg dewasa kepala dingin dan rasional. 

Saya hanya ingin ketegasan dari pak HMNA mengapa koq Imam Samudra
dikutip lagi ucapan2nya padahal menurut kebanyakan kita semua dia dan
rekan2nya adalah kriminal.  Pengutipan kata2 Imam Samudra itu
dilakukan dalam konteks pembunuhan menteri perempuan Pakistan itu.

Bagi saya pendekatan pak HMNA itu menunjukkan sistem nilai ini tidak
lurus dan tidak jernih.  Ketidak lurusan itu saya coba analisa dan
salah satu kemungkinan penjelasannya ialah jika memang ada
diskriminasi struktural dalam pandangan Islam versi pak HMNA dkk itu.
 Diskriminasi struktural antara muslim vs non-muslim.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yth P HMNA, P Dana dkk netter yg baik hati..
> ayo musuhan lagi... apa sich untungnya..?
> P Dana biasa ke LN khan.. kalau ketemu org indonesia
> .. pasti senang khan ... siapapun kalau ketemu org
> indonesia di luar negeri biasanya senang... 
> 
> "Mas indonesia ya..? Mbak indonesia ya? jawab iya sy
> indonesia..." Bangga khan..
> 
> berjabatan tangan dan ceritalah walau hanya ketemu
> saat itu...dan tdk mempermaslahkan dia-sy sbg
> buruh/supir/karyawan excekutif pokoknya indonesia
> langsung akrab deh kalau ketemu di LN bener gak...?
> contoh mudah kalau org jawa spt jogja kumpul di
> jakarta satu pekerjaan wah langsung akrab khan
> apapun dibantu.
> 
> Demikian juga hal-ikhwal ber-email di WM.. 
> semoga lebih harmonis.. sesam satu bangsa satu bahasa
> indonesia dan satu muslim lagi.. why not tdk
> bersatu...?
> 
> Mengenai kejadian ditempat negara lain jangan lah kita
> kena efeknya cukup kita mengerti. bahwa membunuh itu
> adalah jelas merusak, iklan2 TV di timur tengahpun
> sepakat demikian bahwa terorisme itu tdk py agama
> "Al-IRHAAB Laa Diina Laah" (revisi). di TV itu di
> filmkan 2 menit bagaimana seorang teroris arab membawa
> bom di badannya lalu bom meledak menewaskan dirinya
> dan orang2 sekitarnya ; ada ibu2.. bpk2.., anak2 dan
> org berjualan buah2an meninggal seketika, mobil
> hancur..
> 
> Oh ya sy baru tanya langsung salah seorang pakistan
> mengenai hal tsb... teman sy masih belum jelas
> memberikan keterangan.. yg teman sy pakistan ketahui
> begini : Si penembak ini adalah org yg tdk suka dengan
> wanita muslimah karir, inginnya di rumah saja, dia sdh
> membunuh 4 perempuan karir yg tdk berjilbab termasuk
> menteri perempuan tsb. Ada yg penting "dia penembak
> wataknya kurang sehat spt org gila.
> 
> smg indonesia bersatu..  bhineka tunggal ika.. ayo
> jabat tangan kembali... ! sy dukung yg jabat tangan
> duluan! org indonesia itu terkenal ramah loh .. smg
> skrng juga bisa dipertahankan... saling memaafkan itu
> indah... 
> 
> slm,
> ali
> 
> 
> --- "H. M. Nur Abdurrahman"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Saya tidak pernah tulis demikian:
> > Paling tinggi: ulama
> > Nomor dua: laki2 muslim
> > Nomor tiga: perempuan muslimat
> > Nomor empat: kafir, budak dsb.
> > 
> > Dan memfitnah saya, fitnah itu lebih kejam/keras
> > dari pembunuhan (Al-Fitnatu
> > Asyaddu mina l-Qatli).
> > Fitnah itu lebih keras dari ucapan cucu saya
> > "bertikam dalam karung"
> > Kalau moderator orang adil, saya minta Dan ini
> > dimoderasi juga.
> > Sekali lagi saya protes keras.
> > 
> > Saya berjanji selama 3 bulan Muammar tidak akan
> > memposting, karena saya
> > berupaya menurunkan semangatnya, sehingga saya minta
> > supaya dihentikan
> > dimoderasi.
> > Wassalam,
> > HMNA
> > 
> > - Original Message - 
> > From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Saturday, February 24, 2007 20:55
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister
> > killed for refusing to wear
> > veil
> > 
> > Saya pernah bahas bahwa hirarki dalam Islam menurut
> > pak HMNA ialah
> > demikian:
> > 
> > Paling tinggi: ulama
> > Nomor dua: laki2 muslim
> > Nomor tiga: perempuan muslimat
> > Nomor empat: kafir, budak dsb.
> > 
> > Kalau ulama salah lawan laki2 muslim biasa pasti
> > ulama yg benar dan
> > menang.
> > 
> > Kalau laki2 muslim lawan perempuan muslimat pasti
> > laki2nya yg benar
> > dan menang.
> > 
> > Apapun kalau sudah muslim akan selalu benar dan
> > menang thd non-muslim.
>

[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik Dan
Betul memang pak HMNA tidak pernah menulis secara explisit hirarki
ini.  Ini kesimpulan saya sendiri bahwa pak HMNA beranggapan hirarki
status manusia dalam kaca mata Islam adalah demikian.

Maaf bukan fitnah cuma salah kutip.  Salah kutip tidak identik dengan
fitnah karena salah kutip akan dikoreksi secara sportif.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya tidak pernah tulis demikian:
> Paling tinggi: ulama
> Nomor dua: laki2 muslim
> Nomor tiga: perempuan muslimat
> Nomor empat: kafir, budak dsb.
> 
> Dan memfitnah saya, fitnah itu lebih kejam/keras dari pembunuhan
(Al-Fitnatu
> Asyaddu mina l-Qatli).
> Fitnah itu lebih keras dari ucapan cucu saya "bertikam dalam karung"
> Kalau moderator orang adil, saya minta Dan ini dimoderasi juga.
> Sekali lagi saya protes keras.
> 
> Saya berjanji selama 3 bulan Muammar tidak akan memposting, karena saya
> berupaya menurunkan semangatnya, sehingga saya minta supaya dihentikan
> dimoderasi.
> Wassalam,
> HMNA
> 
> - Original Message - 
> From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Saturday, February 24, 2007 20:55
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing
to wear
> veil
> 
> Saya pernah bahas bahwa hirarki dalam Islam menurut pak HMNA ialah
> demikian:
> 
> Paling tinggi: ulama
> Nomor dua: laki2 muslim
> Nomor tiga: perempuan muslimat
> Nomor empat: kafir, budak dsb.
> 
> Kalau ulama salah lawan laki2 muslim biasa pasti ulama yg benar dan
> menang.
> 
> Kalau laki2 muslim lawan perempuan muslimat pasti laki2nya yg benar
> dan menang.
> 
> Apapun kalau sudah muslim akan selalu benar dan menang thd non-muslim.
> 
> Logika dari hirarki ini sudah tidak klop di jaman sekarang.  Mungkin
> dulu iya karena keberhasilan imperialisme Islam.  Spt jaman penjajahan
> Belanda juga ada hirarki ini.
> 
> Paling tinggi : Belanda
> Nomor dua: bule lainnya
> Nomor tiga:  Asia lainnya
> Nomor empat: inlanders
> 
> Rumus menang kalahnya sama.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "masarcon"  wrote:
> >
> >
> > nampaknya pak hmna kembali pada pola,
> >
> > ijtihad para bomber bali seperti imam samudra tidak bisa disalahkan.
> > yah, sifat muslim mmeang sampai di batas itu, justru berhenti pada
> > titik simpati pada para pelaku tindak kejahatan[asal pakai label
> > agama].
> >
> >
> >
> >
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" 
> > wrote:
> > >
> > > Baiklah barangkali memang tidak mungkin memberikan suatu fatwa tanpa
> > > pembeberan fakta dan alasan yg dipilih oleh sipelaku.
> > >
> > > Tapi ada beberapa hal yg bertentangan dengan HAM yaitu:
> > >
> > > 1.  Bahwa seorang individu partikelir dapat melakukan dengan
> > tangannya
> > > sendiri pelaksanaan suatu hukuman mati terhadap orang lain.  Dalam
> > > suatu negara demokrasi hak menjatuhkan hukuman pada orang lain sudah
> > > tidak ada dalam tangan seorang individu.  Hak tersebut ada pada
> > > negara.  Negara hanya melaksanakannya setelah adanya vonis sah dari
> > > proses pengadilan yg sesuai dengan prosedur yg berlaku.  Malahan
> > > hukuman mati sudah ingin dihapuskan oleh gerakan HAM. Beberapa
> > negara
> > > Eropah sudah lama menghapus hukuman mati.
> > >
> > > 2.  Bahwa si terhukum tidak pernah diadili dan tidak pernah
> > > berkesempatan membela diri.  Jika orang jalan2 kemudian dibunuh
> > karena
> > > dituduh telah melakukan kesalahan padahal tidak ada kesempatan
> > membela
> > > diri di pengadilan resmi, ini namanya anarki.  Proses pengadilan
> > saja
> > > dijalankan dengan praduga tidak bersalah.  Ini terjadi juga dengan
> > > sutradara Belanda yg dibantai selagi jalan2, karena dituduh menghina
> > > Islam.  Setahu saya dalam masyarakat Islam seperti jaman Ibnu
> > Khaldun
> > > itu lembaga pengadilan itu sudah demikian maju dan tidak mungkin hal
> > > ini dibiarkan karean perselisihan harus diselesaikan melalui
> > > pengadilan.  Main bantai itu termasuk bagian dari budaya jahilyahnya
> > > Arab bedouin bukan masyarakat Islam madani.
> > >
> > > 3.  Hukum yg dianut oleh si individu partikelir itu adalah belum
> > > merupakan hukum positif suatu negara, karena masih tafsiran pribadi
> > > belaka. Hukum yang masih taraf tafsiran pribadi belum menjadi hukum
> > > positif sebelum disahkan oleh parlemen, dan tidak dapat ditegakkan
> > > oleh siapa siapa, termasuk negara dan ind

Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
halo Pak Aly ...
kalau Pak Aly sendiri sikapnya kepada teroris2 yang mengaku muslim bagaimana?
kan dibilang teroris nggak punya agama, tapi kok ya Imam Samudra,
Amrozi itu ngaku Islam ya ... itu bagaimana? apakah kita harus membela
sesama islam, ataukah kita harus berbuat adil meskipun kepada orang
non-muslim seperti dicontohkan Nabi Muhammad dan Imam Ali RA?

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/24/07, Muhammad Aly <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yth P HMNA, P Dana dkk netter yg baik hati..
>  ayo musuhan lagi... apa sich untungnya..?
>  P Dana biasa ke LN khan.. kalau ketemu org indonesia
>  .. pasti senang khan ... siapapun kalau ketemu org
>  indonesia di luar negeri biasanya senang...


Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
nimbrung ya ... soal kegagalan berempati ini kok saya belum bisa menerima ya.
ada beberapa anti-thesis yang bisa saya kemukakan.
pertama soal doktrin penindasan ... ini dulu sering diomongin sesama
rekan mahasiswa jaman dulu waktu penggodokan konsep ospek. ya kita
mikirnya, mahasiswa junior harus diperkenalkan dengan rakyat yang
tertindas. maka dilakukan sejumlah simulasi-simulasi yang menunjukkan
betapa rakyat itu tertindas, supaya mereka bisa berempati dan
merasakan bagaimana jadi rakyat yang tertindas. Nilai2 tidak masuk,
malah yang tersisa adalah balas dendam. Senior "menindas" junior. Maka
jika junior naik pangkat jadi senior, mereka gantian "menindas" junior
berikutnya untuk "membalaskan dendam" atas penindasan yang dilakukan
oleh senior2-nya. Begitu terus menerus, dan jadi tidak berkesudahan,
sebelum akhirnya rektorat harus turun tangan memutus tradisi.

peristiwa kedua, soal yahudi israel. mereka telah dikejar2, diburu dan
dibunuh beratus tahun lamanya oleh kalangan kristen. dipersekusi,
diperkosa, dijadikan bulan2-an, dituduh pembunuh tuhan. cara matinya
pun tidak bisa dikatakan wajar dan terhormat, tapi disiksa, dan lain
sebagainya yang belum pernah tercatat sebelumnya di buku sejarah. Tapi
apa setelah mereka jadi bangsa merdeka. alih2 bisa berempati terhadap
penderitaan bangsa lain, mereka melampiaskan penderitaan masa lalu
mereka kepada bangsa palestina.

saya tidak bisa melihat relevansi antara "pernah menderita/disiksa"
dengan "empati yang tinggi". orang bisa tumbuh empatinya tanpa harus
menderita lebih dahulu, demikian juga, orang yang pernah menderita
bisa jadi malah tidak tumbuh empati melainkan dendam kepada orang2
yang membuat dia menderita atau malah sebaliknya, melampiaskan kepada
pihak lain yang sebenarnya tidak tahu menahu tapi dianggap bertanggung
jawab atas penderitaannya di masa lalu.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/24/07, Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pola pikir seperti itu adalah contoh yang sudah saya sebutkan, ttg
>  Janoko misalnya yang selalu melakukan kekerasan verbal thd temen2,
>  dan sebagian temen lain menganggapnya sah saja. Karena 'islam
>  dibela, karena merasa benar, karena suci'. period.
>
>  Ini bukan kegagalan logika, Pak Dana. Ini kegagalan ber-empati.
>
>  Apabila kita pernah teraniaya, termarjinalkan, terdiskriminasi, dll -
>   maka the lesson learned adalah kita akan bisa ber-empati kepada
>  orang2 yang mengalami ini, apapun agamanya atau warna keyakinannya.
>
>  Tapi kalau hati kita malah mengeras lalu menghalalkan segala cara,
>  bagaimana keredhaan Allah yang kita selalu gaungkan akan kita
>  dapatkan?
>
>  Sama saja dengan ulah Bush misalnya.  Alasannya adalah pre-emptive
>  strike (atas WMD yang nggak pernah ada).  Pre-emptive strike nggak
>  pernah bisa dibenarkan dalam kebijakan lintas negara (etika
>  bernegara, so to speak) - karena menyalahi nilai universal kita
>  juga, yaitu prinsip khusnuzon, 2 x nilai pahala 1 x nilai dosa,
>  sombong seolah pnnya kontrol, dsb.


Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik Muhammad Aly
Yth P HMNA, P Dana dkk netter yg baik hati..
ayo musuhan lagi... apa sich untungnya..?
P Dana biasa ke LN khan.. kalau ketemu org indonesia
.. pasti senang khan ... siapapun kalau ketemu org
indonesia di luar negeri biasanya senang... 

"Mas indonesia ya..? Mbak indonesia ya? jawab iya sy
indonesia..." Bangga khan..

berjabatan tangan dan ceritalah walau hanya ketemu
saat itu...dan tdk mempermaslahkan dia-sy sbg
buruh/supir/karyawan excekutif pokoknya indonesia
langsung akrab deh kalau ketemu di LN bener gak...?
contoh mudah kalau org jawa spt jogja kumpul di
jakarta satu pekerjaan wah langsung akrab khan
apapun dibantu.

Demikian juga hal-ikhwal ber-email di WM.. 
semoga lebih harmonis.. sesam satu bangsa satu bahasa
indonesia dan satu muslim lagi.. why not tdk
bersatu...?

Mengenai kejadian ditempat negara lain jangan lah kita
kena efeknya cukup kita mengerti. bahwa membunuh itu
adalah jelas merusak, iklan2 TV di timur tengahpun
sepakat demikian bahwa terorisme itu tdk py agama
"Al-IRHAAB Laa Diina Laah" (revisi). di TV itu di
filmkan 2 menit bagaimana seorang teroris arab membawa
bom di badannya lalu bom meledak menewaskan dirinya
dan orang2 sekitarnya ; ada ibu2.. bpk2.., anak2 dan
org berjualan buah2an meninggal seketika, mobil
hancur..

Oh ya sy baru tanya langsung salah seorang pakistan
mengenai hal tsb... teman sy masih belum jelas
memberikan keterangan.. yg teman sy pakistan ketahui
begini : Si penembak ini adalah org yg tdk suka dengan
wanita muslimah karir, inginnya di rumah saja, dia sdh
membunuh 4 perempuan karir yg tdk berjilbab termasuk
menteri perempuan tsb. Ada yg penting "dia penembak
wataknya kurang sehat spt org gila.

smg indonesia bersatu..  bhineka tunggal ika.. ayo
jabat tangan kembali... ! sy dukung yg jabat tangan
duluan! org indonesia itu terkenal ramah loh .. smg
skrng juga bisa dipertahankan... saling memaafkan itu
indah... 

slm,
ali


--- "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya tidak pernah tulis demikian:
> Paling tinggi: ulama
> Nomor dua: laki2 muslim
> Nomor tiga: perempuan muslimat
> Nomor empat: kafir, budak dsb.
> 
> Dan memfitnah saya, fitnah itu lebih kejam/keras
> dari pembunuhan (Al-Fitnatu
> Asyaddu mina l-Qatli).
> Fitnah itu lebih keras dari ucapan cucu saya
> "bertikam dalam karung"
> Kalau moderator orang adil, saya minta Dan ini
> dimoderasi juga.
> Sekali lagi saya protes keras.
> 
> Saya berjanji selama 3 bulan Muammar tidak akan
> memposting, karena saya
> berupaya menurunkan semangatnya, sehingga saya minta
> supaya dihentikan
> dimoderasi.
> Wassalam,
> HMNA
> 
> ----- Original Message - 
> From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Saturday, February 24, 2007 20:55
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister
> killed for refusing to wear
> veil
> 
> Saya pernah bahas bahwa hirarki dalam Islam menurut
> pak HMNA ialah
> demikian:
> 
> Paling tinggi: ulama
> Nomor dua: laki2 muslim
> Nomor tiga: perempuan muslimat
> Nomor empat: kafir, budak dsb.
> 
> Kalau ulama salah lawan laki2 muslim biasa pasti
> ulama yg benar dan
> menang.
> 
> Kalau laki2 muslim lawan perempuan muslimat pasti
> laki2nya yg benar
> dan menang.
> 
> Apapun kalau sudah muslim akan selalu benar dan
> menang thd non-muslim.
> 
> Logika dari hirarki ini sudah tidak klop di jaman
> sekarang.  Mungkin
> dulu iya karena keberhasilan imperialisme Islam. 
> Spt jaman penjajahan
> Belanda juga ada hirarki ini.
> 
> Paling tinggi : Belanda
> Nomor dua: bule lainnya
> Nomor tiga:  Asia lainnya
> Nomor empat: inlanders
> 
> Rumus menang kalahnya sama.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "masarcon"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > nampaknya pak hmna kembali pada pola,
> >
> > ijtihad para bomber bali seperti imam samudra
> tidak bisa disalahkan.
> > yah, sifat muslim mmeang sampai di batas itu,
> justru berhenti pada
> > titik simpati pada para pelaku tindak
> kejahatan[asal pakai label
> > agama].
> >
> >
> >
> >
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"
> 
> > wrote:
> > >
> > > Baiklah barangkali memang tidak mungkin
> memberikan suatu fatwa tanpa
> > > pembeberan fakta dan alasan yg dipilih oleh
> sipelaku.
> > >
> > > Tapi ada beberapa hal yg bertentangan dengan HAM
> yaitu:
> > >
> > > 1.  Bahwa seorang individu partikelir dapat
> melakukan dengan
> > tangannya
> > > sendiri pelaksanaan suatu hukuman mati terhadap
> orang lain.  Dalam
> > > suatu negara demokrasi hak menjatuhkan hukuman
> pada orang lain sudah
> > > tidak ad

Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik Muhammad Aly
Yth P HMNA, P Dana dkk netter yg baik hati..
ayo musuhan lagi... apa sich untungnya..?
P Dana biasa ke LN khan.. kalau ketemu org indonesia
.. pasti senang khan ... siapapun kalau ketemu org
indonesia di luar negeri biasanya senang... 

"Mas indonesia ya..? Mbak indonesia ya? jawab iya sy
indonesia..."

berjabatan tangan dan ceritalah walau hanya ketemu
saat itu...dan tdk mempermaslahkan dia-sy sbg
buruh/supir/karyawan excekutif pokoknya indonesia
langsung akrab deh kalau ketemu di LN bener gak...?
contoh mudah kalau org jawa spt jogja kumpul di
jakarta satu pekerjaan wah langsung akrab khan
apapun dibantu.

Demikian juga hal-ikhwal ber-email di WM.. 
semoga lebih harmonis.. sesam satu bangsa satu bahasa
indonesia dan satu muslim lagi.. why not tdk
bersatu...?

Mengenai kejadian ditempat negara lain jangan lah kita
kena efeknya cukup kita mengerti. bahwa membunuh itu
adalah jelas merusak, iklan2 TV di timur tengahpun
sepakat demikian bahwa terorisme itu tdk py agama
"Al-iraham Laa Diina Laah"

Oh ya sy baru tanya langsung salah seorang pakistan
mengenai hal tsb... teman sy masih belum jelas
memberikan keterangan.. yg teman sy pakistan ketahui
begini : Si penembak ini adalah org yg tdk suka dengan
wanita muslimah karir, inginnya di rumah saja, dia sdh
membunuh 4 perempuan karir yg tdk berjilbab termasuk
menteri perempuan tsb. Ada yg penting "dia penembak
wataknya kurang sehat spt org gila.

smg indonesia bersatu..  bhineka tunggal ika.. ayo
jabat tangan kembali... ! sy dukung yg jabat tangan
duluan! org indonesia itu terkenal ramah loh .. smg
skrng juga bisa dipertahankan... saling memafkan itu
indah... 

slm,
ali


--- "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya tidak pernah tulis demikian:
> Paling tinggi: ulama
> Nomor dua: laki2 muslim
> Nomor tiga: perempuan muslimat
> Nomor empat: kafir, budak dsb.
> 
> Dan memfitnah saya, fitnah itu lebih kejam/keras
> dari pembunuhan (Al-Fitnatu
> Asyaddu mina l-Qatli).
> Fitnah itu lebih keras dari ucapan cucu saya
> "bertikam dalam karung"
> Kalau moderator orang adil, saya minta Dan ini
> dimoderasi juga.
> Sekali lagi saya protes keras.
> 
> Saya berjanji selama 3 bulan Muammar tidak akan
> memposting, karena saya
> berupaya menurunkan semangatnya, sehingga saya minta
> supaya dihentikan
> dimoderasi.
> Wassalam,
> HMNA
> 
> ----- Original Message - 
> From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Saturday, February 24, 2007 20:55
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister
> killed for refusing to wear
> veil
> 
> Saya pernah bahas bahwa hirarki dalam Islam menurut
> pak HMNA ialah
> demikian:
> 
> Paling tinggi: ulama
> Nomor dua: laki2 muslim
> Nomor tiga: perempuan muslimat
> Nomor empat: kafir, budak dsb.
> 
> Kalau ulama salah lawan laki2 muslim biasa pasti
> ulama yg benar dan
> menang.
> 
> Kalau laki2 muslim lawan perempuan muslimat pasti
> laki2nya yg benar
> dan menang.
> 
> Apapun kalau sudah muslim akan selalu benar dan
> menang thd non-muslim.
> 
> Logika dari hirarki ini sudah tidak klop di jaman
> sekarang.  Mungkin
> dulu iya karena keberhasilan imperialisme Islam. 
> Spt jaman penjajahan
> Belanda juga ada hirarki ini.
> 
> Paling tinggi : Belanda
> Nomor dua: bule lainnya
> Nomor tiga:  Asia lainnya
> Nomor empat: inlanders
> 
> Rumus menang kalahnya sama.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "masarcon"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > nampaknya pak hmna kembali pada pola,
> >
> > ijtihad para bomber bali seperti imam samudra
> tidak bisa disalahkan.
> > yah, sifat muslim mmeang sampai di batas itu,
> justru berhenti pada
> > titik simpati pada para pelaku tindak
> kejahatan[asal pakai label
> > agama].
> >
> >
> >
> >
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"
> 
> > wrote:
> > >
> > > Baiklah barangkali memang tidak mungkin
> memberikan suatu fatwa tanpa
> > > pembeberan fakta dan alasan yg dipilih oleh
> sipelaku.
> > >
> > > Tapi ada beberapa hal yg bertentangan dengan HAM
> yaitu:
> > >
> > > 1.  Bahwa seorang individu partikelir dapat
> melakukan dengan
> > tangannya
> > > sendiri pelaksanaan suatu hukuman mati terhadap
> orang lain.  Dalam
> > > suatu negara demokrasi hak menjatuhkan hukuman
> pada orang lain sudah
> > > tidak ada dalam tangan seorang individu.  Hak
> tersebut ada pada
> > > negara.  Negara hanya melaksanakannya setelah
> adanya vonis sah dari
> > > proses pengadilan yg sesuai dengan prosedur yg
> berlaku.  Malahan
> > > huku

[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik Mia
Pola pikir seperti itu adalah contoh yang sudah saya sebutkan, ttg 
Janoko misalnya yang selalu melakukan kekerasan verbal thd temen2, 
dan sebagian temen lain menganggapnya sah saja. Karena 'islam 
dibela, karena merasa benar, karena suci'. period.

Ini bukan kegagalan logika, Pak Dana. Ini kegagalan ber-empati.

Apabila kita pernah teraniaya, termarjinalkan, terdiskriminasi, dll -
 maka the lesson learned adalah kita akan bisa ber-empati kepada 
orang2 yang mengalami ini, apapun agamanya atau warna keyakinannya.

Tapi kalau hati kita malah mengeras lalu menghalalkan segala cara, 
bagaimana keredhaan Allah yang kita selalu gaungkan akan kita 
dapatkan?

Sama saja dengan ulah Bush misalnya.  Alasannya adalah pre-emptive 
strike (atas WMD yang nggak pernah ada).  Pre-emptive strike nggak 
pernah bisa dibenarkan dalam kebijakan lintas negara (etika 
bernegara, so to speak) - karena menyalahi nilai universal kita 
juga, yaitu prinsip khusnuzon, 2 x nilai pahala 1 x nilai dosa, 
sombong seolah pnnya kontrol, dsb.

Salam
Mia  

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Kegagalan logika di sini memang ciri utama hasil pendidikan Islam 
masa
> kini.  Oleh karena itu tidak ada cara lain daripada dengan 
memperbaiki
> sistem pendidikan sehingga bukan indoktrinasi yg diterima anak2
> pelajar melainkan edukasi yg sebenarnya.
> 
> Sekali kegagalan rezim lama yg memang merupakan kebijakan yg 
disengaja
> supaya rakyat bodoh.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
>  wrote:
> >
> > aku nggak abis pikir ... jika Imam Samudera merasa kasihan 
melihat
> > penderitaan orang2 yang dibunuh, anak2 yang dibunuh ... tentunya 
yang
> > timbul adalah sikap welas asih kepada sesama. Kalau misalnya lalu
> > timbul perasaan balas dendam, harusnya dibalaskan kepada orang2 
yang
> > melakukan pembunuhan itu. Kalau misalnya muslim yang dibunuh di
> > Palestina atau Afganishtan, mbalesnya ya ke pembunuh2 itu, misal 
ke
> > tentara Israel atau Palestina. Turis2 di Bali tahu apaan ...
> > 
> > Logikanya sama saja ... selama ini ada orang Islam yang nyalahin
> > Israel. Disuruh berkaca, kalian (bangsa Yahudi) sudah pernah 
dibunuh,
> > disiksa secara massal, kenapa kalian melakukan hal yang sama 
kepada
> > bangsa Palestina. Apa beda antara kalian dengan Nazi, kalau 
begitu ...
> > 
> > Jika Imam Samudera melakukan pengeboman perusakan atas nama 
agama, apa
> > bedanya dengan ulah George W Bush yang sering dikritik itu?
> > 
> > salam,
> > --
> > wikan
> > http://wikan.multiply.com
> > 
> > On 2/24/07, masarcon  wrote:
> > >
> > >  nampaknya pak hmna kembali pada pola,
> > >
> > >  ijtihad para bomber bali seperti imam samudra tidak bisa 
disalahkan.
> > >  yah, sifat muslim mmeang sampai di batas itu, justru berhenti 
pada
> > >  titik simpati pada para pelaku tindak kejahatan[asal pakai 
label
> > >  agama].
> >
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Saya tidak pernah tulis demikian:
Paling tinggi: ulama
Nomor dua: laki2 muslim
Nomor tiga: perempuan muslimat
Nomor empat: kafir, budak dsb.

Dan memfitnah saya, fitnah itu lebih kejam/keras dari pembunuhan (Al-Fitnatu
Asyaddu mina l-Qatli).
Fitnah itu lebih keras dari ucapan cucu saya "bertikam dalam karung"
Kalau moderator orang adil, saya minta Dan ini dimoderasi juga.
Sekali lagi saya protes keras.

Saya berjanji selama 3 bulan Muammar tidak akan memposting, karena saya
berupaya menurunkan semangatnya, sehingga saya minta supaya dihentikan
dimoderasi.
Wassalam,
HMNA

- Original Message - 
From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Saturday, February 24, 2007 20:55
Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear
veil

Saya pernah bahas bahwa hirarki dalam Islam menurut pak HMNA ialah
demikian:

Paling tinggi: ulama
Nomor dua: laki2 muslim
Nomor tiga: perempuan muslimat
Nomor empat: kafir, budak dsb.

Kalau ulama salah lawan laki2 muslim biasa pasti ulama yg benar dan
menang.

Kalau laki2 muslim lawan perempuan muslimat pasti laki2nya yg benar
dan menang.

Apapun kalau sudah muslim akan selalu benar dan menang thd non-muslim.

Logika dari hirarki ini sudah tidak klop di jaman sekarang.  Mungkin
dulu iya karena keberhasilan imperialisme Islam.  Spt jaman penjajahan
Belanda juga ada hirarki ini.

Paling tinggi : Belanda
Nomor dua: bule lainnya
Nomor tiga:  Asia lainnya
Nomor empat: inlanders

Rumus menang kalahnya sama.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "masarcon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> nampaknya pak hmna kembali pada pola,
>
> ijtihad para bomber bali seperti imam samudra tidak bisa disalahkan.
> yah, sifat muslim mmeang sampai di batas itu, justru berhenti pada
> titik simpati pada para pelaku tindak kejahatan[asal pakai label
> agama].
>
>
>
>
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" 
> wrote:
> >
> > Baiklah barangkali memang tidak mungkin memberikan suatu fatwa tanpa
> > pembeberan fakta dan alasan yg dipilih oleh sipelaku.
> >
> > Tapi ada beberapa hal yg bertentangan dengan HAM yaitu:
> >
> > 1.  Bahwa seorang individu partikelir dapat melakukan dengan
> tangannya
> > sendiri pelaksanaan suatu hukuman mati terhadap orang lain.  Dalam
> > suatu negara demokrasi hak menjatuhkan hukuman pada orang lain sudah
> > tidak ada dalam tangan seorang individu.  Hak tersebut ada pada
> > negara.  Negara hanya melaksanakannya setelah adanya vonis sah dari
> > proses pengadilan yg sesuai dengan prosedur yg berlaku.  Malahan
> > hukuman mati sudah ingin dihapuskan oleh gerakan HAM. Beberapa
> negara
> > Eropah sudah lama menghapus hukuman mati.
> >
> > 2.  Bahwa si terhukum tidak pernah diadili dan tidak pernah
> > berkesempatan membela diri.  Jika orang jalan2 kemudian dibunuh
> karena
> > dituduh telah melakukan kesalahan padahal tidak ada kesempatan
> membela
> > diri di pengadilan resmi, ini namanya anarki.  Proses pengadilan
> saja
> > dijalankan dengan praduga tidak bersalah.  Ini terjadi juga dengan
> > sutradara Belanda yg dibantai selagi jalan2, karena dituduh menghina
> > Islam.  Setahu saya dalam masyarakat Islam seperti jaman Ibnu
> Khaldun
> > itu lembaga pengadilan itu sudah demikian maju dan tidak mungkin hal
> > ini dibiarkan karean perselisihan harus diselesaikan melalui
> > pengadilan.  Main bantai itu termasuk bagian dari budaya jahilyahnya
> > Arab bedouin bukan masyarakat Islam madani.
> >
> > 3.  Hukum yg dianut oleh si individu partikelir itu adalah belum
> > merupakan hukum positif suatu negara, karena masih tafsiran pribadi
> > belaka. Hukum yang masih taraf tafsiran pribadi belum menjadi hukum
> > positif sebelum disahkan oleh parlemen, dan tidak dapat ditegakkan
> > oleh siapa siapa, termasuk negara dan individu.
> >
> > Kita pernah berdiskusi dalam masalah ini beberapa waktu yang lalu,
> dan
> > dari diskusi tsb spt pada jawaban Bapak kali ini dikutip di sini
> > "hanya dapat kita katakan tidak sepaham dalam hal "memilih" lapangan
> > jihad nahi mungkar itu."  Selain itu juga Bapak berkata bahwa
> > penilaian atas jihad seseorang itu ada pada Tuhan bukan pada sesama
> > manusia.
> >
> > Kalau orang ingin melakukan, dengan tangannya sendiri, jihad nahi
> > mungkar tentunya harus dengan syarat bahwa keadilan terhadap orang
> > lain tetap dipelihara.  Dalam hal ini hak membela diri, hak tidak
> ada
> > rasa takut thd ancaman yg tidak diketahui, hak untuk diadili secara
> > adil malalui proses pengadilan yang transparan, dsb.
> >
> > Nahi mungkar tanpa memperhatikan rasa keadilan manusia tidak lain
> > ke

[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik Dan
Kegagalan logika di sini memang ciri utama hasil pendidikan Islam masa
kini.  Oleh karena itu tidak ada cara lain daripada dengan memperbaiki
sistem pendidikan sehingga bukan indoktrinasi yg diterima anak2
pelajar melainkan edukasi yg sebenarnya.

Sekali kegagalan rezim lama yg memang merupakan kebijakan yg disengaja
supaya rakyat bodoh.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> aku nggak abis pikir ... jika Imam Samudera merasa kasihan melihat
> penderitaan orang2 yang dibunuh, anak2 yang dibunuh ... tentunya yang
> timbul adalah sikap welas asih kepada sesama. Kalau misalnya lalu
> timbul perasaan balas dendam, harusnya dibalaskan kepada orang2 yang
> melakukan pembunuhan itu. Kalau misalnya muslim yang dibunuh di
> Palestina atau Afganishtan, mbalesnya ya ke pembunuh2 itu, misal ke
> tentara Israel atau Palestina. Turis2 di Bali tahu apaan ...
> 
> Logikanya sama saja ... selama ini ada orang Islam yang nyalahin
> Israel. Disuruh berkaca, kalian (bangsa Yahudi) sudah pernah dibunuh,
> disiksa secara massal, kenapa kalian melakukan hal yang sama kepada
> bangsa Palestina. Apa beda antara kalian dengan Nazi, kalau begitu ...
> 
> Jika Imam Samudera melakukan pengeboman perusakan atas nama agama, apa
> bedanya dengan ulah George W Bush yang sering dikritik itu?
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 2/24/07, masarcon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >  nampaknya pak hmna kembali pada pola,
> >
> >  ijtihad para bomber bali seperti imam samudra tidak bisa disalahkan.
> >  yah, sifat muslim mmeang sampai di batas itu, justru berhenti pada
> >  titik simpati pada para pelaku tindak kejahatan[asal pakai label
> >  agama].
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
aku nggak abis pikir ... jika Imam Samudera merasa kasihan melihat
penderitaan orang2 yang dibunuh, anak2 yang dibunuh ... tentunya yang
timbul adalah sikap welas asih kepada sesama. Kalau misalnya lalu
timbul perasaan balas dendam, harusnya dibalaskan kepada orang2 yang
melakukan pembunuhan itu. Kalau misalnya muslim yang dibunuh di
Palestina atau Afganishtan, mbalesnya ya ke pembunuh2 itu, misal ke
tentara Israel atau Palestina. Turis2 di Bali tahu apaan ...

Logikanya sama saja ... selama ini ada orang Islam yang nyalahin
Israel. Disuruh berkaca, kalian (bangsa Yahudi) sudah pernah dibunuh,
disiksa secara massal, kenapa kalian melakukan hal yang sama kepada
bangsa Palestina. Apa beda antara kalian dengan Nazi, kalau begitu ...

Jika Imam Samudera melakukan pengeboman perusakan atas nama agama, apa
bedanya dengan ulah George W Bush yang sering dikritik itu?

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/24/07, masarcon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  nampaknya pak hmna kembali pada pola,
>
>  ijtihad para bomber bali seperti imam samudra tidak bisa disalahkan.
>  yah, sifat muslim mmeang sampai di batas itu, justru berhenti pada
>  titik simpati pada para pelaku tindak kejahatan[asal pakai label
>  agama].


[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik Dan
Saya pernah bahas bahwa hirarki dalam Islam menurut pak HMNA ialah
demikian:

Paling tinggi: ulama 
Nomor dua: laki2 muslim
Nomor tiga: perempuan muslimat
Nomor empat: kafir, budak dsb.

Kalau ulama salah lawan laki2 muslim biasa pasti ulama yg benar dan
menang.

Kalau laki2 muslim lawan perempuan muslimat pasti laki2nya yg benar
dan menang.

Apapun kalau sudah muslim akan selalu benar dan menang thd non-muslim.

Logika dari hirarki ini sudah tidak klop di jaman sekarang.  Mungkin
dulu iya karena keberhasilan imperialisme Islam.  Spt jaman penjajahan
Belanda juga ada hirarki ini.

Paling tinggi : Belanda
Nomor dua: bule lainnya
Nomor tiga:  Asia lainnya
Nomor empat: inlanders

Rumus menang kalahnya sama.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "masarcon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> nampaknya pak hmna kembali pada pola,
> 
> ijtihad para bomber bali seperti imam samudra tidak bisa disalahkan.  
> yah, sifat muslim mmeang sampai di batas itu, justru berhenti pada 
> titik simpati pada para pelaku tindak kejahatan[asal pakai label 
> agama].
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  
> wrote:
> >
> > Baiklah barangkali memang tidak mungkin memberikan suatu fatwa tanpa
> > pembeberan fakta dan alasan yg dipilih oleh sipelaku.
> > 
> > Tapi ada beberapa hal yg bertentangan dengan HAM yaitu:
> > 
> > 1.  Bahwa seorang individu partikelir dapat melakukan dengan 
> tangannya
> > sendiri pelaksanaan suatu hukuman mati terhadap orang lain.  Dalam
> > suatu negara demokrasi hak menjatuhkan hukuman pada orang lain sudah
> > tidak ada dalam tangan seorang individu.  Hak tersebut ada pada
> > negara.  Negara hanya melaksanakannya setelah adanya vonis sah dari
> > proses pengadilan yg sesuai dengan prosedur yg berlaku.  Malahan
> > hukuman mati sudah ingin dihapuskan oleh gerakan HAM. Beberapa 
> negara
> > Eropah sudah lama menghapus hukuman mati.
> > 
> > 2.  Bahwa si terhukum tidak pernah diadili dan tidak pernah
> > berkesempatan membela diri.  Jika orang jalan2 kemudian dibunuh 
> karena
> > dituduh telah melakukan kesalahan padahal tidak ada kesempatan 
> membela
> > diri di pengadilan resmi, ini namanya anarki.  Proses pengadilan 
> saja
> > dijalankan dengan praduga tidak bersalah.  Ini terjadi juga dengan
> > sutradara Belanda yg dibantai selagi jalan2, karena dituduh menghina
> > Islam.  Setahu saya dalam masyarakat Islam seperti jaman Ibnu 
> Khaldun
> > itu lembaga pengadilan itu sudah demikian maju dan tidak mungkin hal
> > ini dibiarkan karean perselisihan harus diselesaikan melalui
> > pengadilan.  Main bantai itu termasuk bagian dari budaya jahilyahnya
> > Arab bedouin bukan masyarakat Islam madani.
> > 
> > 3.  Hukum yg dianut oleh si individu partikelir itu adalah belum
> > merupakan hukum positif suatu negara, karena masih tafsiran pribadi
> > belaka. Hukum yang masih taraf tafsiran pribadi belum menjadi hukum
> > positif sebelum disahkan oleh parlemen, dan tidak dapat ditegakkan
> > oleh siapa siapa, termasuk negara dan individu.
> > 
> > Kita pernah berdiskusi dalam masalah ini beberapa waktu yang lalu, 
> dan
> > dari diskusi tsb spt pada jawaban Bapak kali ini dikutip di sini
> > "hanya dapat kita katakan tidak sepaham dalam hal "memilih" lapangan
> > jihad nahi mungkar itu."  Selain itu juga Bapak berkata bahwa
> > penilaian atas jihad seseorang itu ada pada Tuhan bukan pada sesama
> > manusia.  
> > 
> > Kalau orang ingin melakukan, dengan tangannya sendiri, jihad nahi
> > mungkar tentunya harus dengan syarat bahwa keadilan terhadap orang
> > lain tetap dipelihara.  Dalam hal ini hak membela diri, hak tidak 
> ada
> > rasa takut thd ancaman yg tidak diketahui, hak untuk diadili secara
> > adil malalui proses pengadilan yang transparan, dsb.
> > 
> > Nahi mungkar tanpa memperhatikan rasa keadilan manusia tidak lain
> > kezaliman karena tidak ada tanggung jawab terhadap sesama manusia
> > lain.  Istilahnya ANARKI.  Anarki tidak akan menciptakan ketertiban
> > dan keadilan karena semua penilaian itu arbitrer.
> > 
> > Saya tidak yakin bahwa nahi mungkar itu berarti orang boleh menurut
> > keputusan pribadinya (own discretion) menghukum mati orang lain. 
> > Tidak mungkin ini ajaran Islam yang sesungguhnya.  Ini pasti dari
> > hadits, karena tidak masuk akal dan tidak terasa ilham iLlahinya. 
> > Terasa sekali ini produk budaya jahiliyah.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
> >  wrote:
> > >
> > > Tidak segampang itu memberi fatwa terhadap suatu kejadian di
> > lapangan dalam
> > > hal hasil ijtihad berjihad mengaplikasikan yanhawna 'ani l-munkar
> > (mencegah
> > > kemungkaran). Kejadian itu di Pakistan seluk-beluknya secara 
> mendetail
> > > belumlah terangkum dalam berita sepotong itu. Kita belum 
> mendapatkan
> > > informasi dari pihak yang melakukan penembakan, Malulvi Ghulam 
> Sarwar
> > > Sedangkan yang terjadi di Indonesia saja seperti hasil ijtihad ttg
> > aplikasi
> > > jihad mencegah kemungkaran di lapangan dalam kasus Bo

[wanita-muslimah] Re: Female Minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik Dan
ta Jemaah Islamiyah?
> 
> Saya baru tahu setelah di sini (ditahan polisi di Jakarta). Dulu saya 
> nggak
> tahu. Dulu di Poso mereka hanya bilang, ayo perang sama-sama.
> 
> 
> Kapan Anda mulai merasa Anda dibohongi?
> 
> Setelah pada penyergapan tanggal 22 Januari, mereka kabur semua. 
> Dulu, mereka
> bilang, siap mati bersama, tapi belakangan malah kabur.
> 
> 
> Anda masih dendam pada kelompok Kristen?
> 
> Saya menyesal. Saya tidak dendam selama mereka tidak menyerang.
> 
> ===
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  
> wrote:
> >
> > Apapun yg terjadi di belakang layar faktanya ialah seorang perempuan
> > tidak berjilbab di Pakistan dibunuh oleh seseorang yg mengaku secara
> > resmi ingin menegakkan Islam melalui tangannya (nahi mungkar).
> > 
> > Pertanyaan saya ialah mengapa dalam pemahaman Islam koq ada peluang
> > orang boleh membunuh (sebagai suatu hukuman) atas kehendak dan
> > keputusannya sendiri atas sesuatu yg tidak sesuai dg keinginannya
> > tanpa melalui proses peradilan formal.  Anarki dari religious
> > tribalism semacam ini tidak ekslusif Islam dan pernah dialami di 
> benua
> > Eropah diabad abad lalu (s/d abad 16).  
> > 
> > Bedanya orang Eropah sudah sadar akan bahaya kesemrawutan masyarakat
> > akibat religious tribalism dan oleh karenya telah menegakkan suatu
> > aturan main yg tidak lagi memberi peluang thd tindakan2 spt ini. 
> > Gerakan pemikiran Enlightenment, Aufklarung, yg lahir di abad ke 17-
> 19
> >  dsb berusaha mengatasi dan menjawab persoalan ini.
> > 
> > FPI itu salah satu contoh gerombolan penganut religious tribalism.
> > 
> > Lucunya pak HMNA dan para ulama yg sependapat tidak melihat kejadian
> > ini sebagai sesuatu yg bertentangan dg Islam.  Artinya memang ini
> > adalah bagian dari Islam.  Apa benar?  Atau cuma sisa religious
> > tribalism dari budaya jahiliyah?
> > 
> > Ini pertanyaan saya.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany"  
> wrote:
> > >
> > > Nimbrung :
> > > Mungkin tidak berjilbab lantas dibunuh itu hanya suatu alasan ada
> > latar belakang yg mengiringinya.
> > > Mungkin masalah politik. 
> > > Saya pernah lihat di tv; banyak juga perempuan2 Pakistan hanya
> > berkerudung kelihatan rambutnya.
> > > 
> > > Sperti seorang selebritis AS yg bunuh bartender orang Flores.
> > > Di belokkan ke arah isu perseteruan antar non islam dan islam.
> > > Padahal kan dah jelas AS itu bunuh lantaran mabuk lha kok dibela
> > oleh FPI?
> > > 
> > > salam 
> > > l.meilany
> > > 
> > >   - Original Message - 
> > >   From: Dwi W. Soegardi 
> > >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> > >   Sent: Friday, February 23, 2007 6:53 PM
> > >   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Female Minister killed for
> > refusing to wear veil
> > > 
> > > 
> > >   Setuju sekali siapa pun yang dizalimi wajib kita bela.
> > > 
> > >   Masalahnya dalam kasus "jilbab di Aceh,"
> > >   siapa menzalimi siapa?
> > > 
> > >   - perempuan tak berjilbab menzalimi laki-laki yang ingin ghaddul
> > bashar?
> > >   - pemerintah islam yang menzalimi (mencambuki) perempuan tak
> > berjilbab?
> > > 
> > >   salam,
> > >   DWS
> > > 
> > >   On 2/23/07, Flora Pamungkas  wrote:
> > >   >
> > >   > Tindakan membunuh menteri wanita di Pakistan itu adalah 
> kriminal dan
> > >   > kriminal.
> > >   > Perbuatan kriminal harus dihukum.
> > >   > Soal bela-membela, kita wajib membela siapapun yang dizalimi.
> > >   > Bahkan Allah pun akan mengabulkan jika ada doa dari orang 
> kafir yang
> > >   > dizalimi.
> > >   > Tidak ada penghalang atas doa orang kafir ini.
> > >   > Ini karena sangat murkanya Allah terhadap kezaliman.
> > >   >
> > >   >
> > >   > Wassalam,
> > >   > Flora
> > >   >
> > >   > Re: Female minister killed for refusing to wear veil
> > >   > Posted by: "lestarin" lestarin@  
> lestarin
> > >   > Thu Feb 22, 2007 6:19 pm (PST)
> > >   > Yth. Pak Dana,
> > >   >
> > >   > Sebetulnya dimilis ini sudah makin kelihatan kok, siapa yang
> > >   > sangat "mendewakan" soal jilbab dan siapa yang tidak:) jadi 
> ketika
> > >   > Pak Dana memfoward berita yang miris ini, maka masing-masing 
> dalam
> > >   > hati pasti sudah punya sikap sendiri. Yang barangkali 
> akhirnya segan
> > >   > lagi mendiskusikan, karena ujung-ujungnya ya begitu:(
> > >   >
> > >   > Jangan heran kalau nanti di Aceh, barangkali 10 atau 20 tahun 
> lagi,
> > >   > hal seperti ini kejadian, perempuan di bunuh karena tidak 
> berjilbab.
> > >   > Toh sekarang kalau 3 kali tertangkap tanpa Jilbab hukumannya 
> resmi
> > >   > dicambuk. Jadi secara hukum/ Qanun di perbolehkan untuk
> > >   > menyakiti/menghukum perempuan tanpa jilbab.
> > >   >
> > >   > Saya merasa empati terhadap mba' Flora yang karena jilbabnya, 
> maka
> > >   > ketika melakukan perjalanan di negara-negara barat, di 
> bandara lebih
> > >   > lama diperiksa, di "curigai", dan otomatis mengalami tindak
> > >   > diskriminasi. Saya pun mengutuk tindakan diskriminasi 
> tersebut.
> > >   > Tetapi saya tidak tahu, apakah ada empati dari teman-teman 
> terhadap
> > >   > kondisi sebaliknya, yakni ketika ada perempuan lain yang tidak
> > >   > memakai jilbab mengalami diskriminasi atas dasar pakaiannya 
> itu???
> > >   > (Dicaci, dihujat, bahkan juga dihukum cambuk oleh sesama 
> muslim).
> > >   > Betapa sulit ternyata untuk bersatu menyuarakan tindakan
> > >   > diskriminasi terhadap apa yang dialami kaum perempuan.
> > >   >
> > >   > Wassalam
> > >   >
> > >   > Lestari
> > >   >
> > >   > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > ,
> > >   > "Dan" 
> > >   > wrote:
> > >   > ...
> > >   > Herankah jika kita menjadi bingung dalam status kita sebagai 
> muslim
> > >   > > koq yag katanya saudara2 sesama muslim tingkah lakunya 
> demikian
> > >   > tidak
> > >   > > Islami tetapi saudara2 ini wajib kita bela dengan nyawa 
> kita hanya
> > >   > > karena mereka juga mengaku muslim?
> > >   > >
> > >   > > Saya mengalami shock luar biasa atas insiden ini.
> > >   >
> > >   > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >   >
> > >   > 
> > >   >
> > > 
> > >   [Non-text portions of this message have been removed]
> > > 
> > > 
> > > 
> > >
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>




[wanita-muslimah] Re: Female Minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik masarcon

Saya tidak tahu, karena semua sudah ada bagiannya. Mereka bilang ini 
ja-ringan
terputus.


Anda juga memenggal kepala tiga siswi SMA pada 2005?

Ya, rencana itu atas perintah Ustad Sanusi. Hasanuddin menyetujui. 
Waktu itu
bulan puasa, saya hanya disuruh datang. Mereka bertanya, "Apa ya 
hadiah
Lebaran?" Saya bilang, okelah nanti saya cari target. Beberapa hari 
kemudian,
Iwan (salah seorang tersangka—Red.) dapat target. Koordinator 
lapangan:
ditunjuklah Haris dengan wakil Iwan. Mereka survei tiga hari. Saya, 
Agus, dan
Wiwin hanya eksekutor. Haris menyiapkan tujuh parang, plastik, juga 
dua motor.


Plastik? Untuk apa?

Untuk menempatkan kepala target.


Kemudian?

Kami kumpul di maktab (markas) saat subuh. Kami jalan menuju Poso, 
setelah itu
balik lagi. Haris dan Iwan terus memantau lokasi untuk mengetahui 
apakah aparat
sudah mengetahui gerakan kami. Dua hari kemudian, setelah salat 
tarawih, kami
dipanggil lagi. Kami lalu tidur di rumah Iwan. Habis salat subuh, 
kami ganti
pakaian. Parang dan plastik dibagikan, lalu kami meluncur. Kami 
tunggu mereka
sampai ada yang bilang "Sip!" Rupanya target sudah mulai lewat.


Apa yang dilakukan tiga siswa itu sebelum Anda bunuh?

Empat orang siswi berjalan sambil nyanyi-nyanyi dan membawa bunga. 
Saya bilang,
mati mereka, mati mereka. Saya terbayang keluarga saya, mbah saya yang
dicincang, digantung. Dendam saya (suara Basri mengeras). Mereka 
langsung saya
tebas satu-satu. Ada yang lari saya kejar. Satu orang yang kena di 
pipi saya
kira mati, ternyata tidak. Waktu saya selesai dengan yang lain, dia 
lari. Saya
bilang, kejar! Nggak dapat. Kepala tiga orang lainnya kami bawa ke 
maktab. Itu
"hadiah Lebaran".


Anda pernah dibaiat oleh kelompok Hasanudin?

Saya dibaiat pada 2002–2003 sama Pak Yahya. Jabat tangan, saya 
disuruh syahadat.
"Apa pun yang terjadi, jemaah harus istiqomah. Antum siap?" Kami 
jawab, "Siap!"
Setelah itu kami ikut majelis taklim.


Siapa yang mengajar perang?

Pak Toha pernah ngajar, juga Pak Rifki. Kami disuruh lari-lari. 
Mustofa
(tersangka anggota Jemaah Islamiyah—Red.) juga pernah memberi latihan.


Anda tahu orang-orang itu anggota Jemaah Islamiyah?

Saya baru tahu setelah di sini (ditahan polisi di Jakarta). Dulu saya 
nggak
tahu. Dulu di Poso mereka hanya bilang, ayo perang sama-sama.


Kapan Anda mulai merasa Anda dibohongi?

Setelah pada penyergapan tanggal 22 Januari, mereka kabur semua. 
Dulu, mereka
bilang, siap mati bersama, tapi belakangan malah kabur.


Anda masih dendam pada kelompok Kristen?

Saya menyesal. Saya tidak dendam selama mereka tidak menyerang.

===

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Apapun yg terjadi di belakang layar faktanya ialah seorang perempuan
> tidak berjilbab di Pakistan dibunuh oleh seseorang yg mengaku secara
> resmi ingin menegakkan Islam melalui tangannya (nahi mungkar).
> 
> Pertanyaan saya ialah mengapa dalam pemahaman Islam koq ada peluang
> orang boleh membunuh (sebagai suatu hukuman) atas kehendak dan
> keputusannya sendiri atas sesuatu yg tidak sesuai dg keinginannya
> tanpa melalui proses peradilan formal.  Anarki dari religious
> tribalism semacam ini tidak ekslusif Islam dan pernah dialami di 
benua
> Eropah diabad abad lalu (s/d abad 16).  
> 
> Bedanya orang Eropah sudah sadar akan bahaya kesemrawutan masyarakat
> akibat religious tribalism dan oleh karenya telah menegakkan suatu
> aturan main yg tidak lagi memberi peluang thd tindakan2 spt ini. 
> Gerakan pemikiran Enlightenment, Aufklarung, yg lahir di abad ke 17-
19
>  dsb berusaha mengatasi dan menjawab persoalan ini.
> 
> FPI itu salah satu contoh gerombolan penganut religious tribalism.
> 
> Lucunya pak HMNA dan para ulama yg sependapat tidak melihat kejadian
> ini sebagai sesuatu yg bertentangan dg Islam.  Artinya memang ini
> adalah bagian dari Islam.  Apa benar?  Atau cuma sisa religious
> tribalism dari budaya jahiliyah?
> 
> Ini pertanyaan saya.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany"  
wrote:
> >
> > Nimbrung :
> > Mungkin tidak berjilbab lantas dibunuh itu hanya suatu alasan ada
> latar belakang yg mengiringinya.
> > Mungkin masalah politik. 
> > Saya pernah lihat di tv; banyak juga perempuan2 Pakistan hanya
> berkerudung kelihatan rambutnya.
> > 
> > Sperti seorang selebritis AS yg bunuh bartender orang Flores.
> > Di belokkan ke arah isu perseteruan antar non islam dan islam.
> > Padahal kan dah jelas AS itu bunuh lantaran mabuk lha kok dibela
> oleh FPI?
> > 
> > salam 
> > l.meilany
> > 
> >   - Original Message - 
> >   From: Dwi W. Soegardi 
> >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> >   Sent: Friday, February 23, 2007 6:53 PM
> >   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Female M

[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik masarcon

nampaknya pak hmna kembali pada pola,

ijtihad para bomber bali seperti imam samudra tidak bisa disalahkan.  
yah, sifat muslim mmeang sampai di batas itu, justru berhenti pada 
titik simpati pada para pelaku tindak kejahatan[asal pakai label 
agama].





--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Baiklah barangkali memang tidak mungkin memberikan suatu fatwa tanpa
> pembeberan fakta dan alasan yg dipilih oleh sipelaku.
> 
> Tapi ada beberapa hal yg bertentangan dengan HAM yaitu:
> 
> 1.  Bahwa seorang individu partikelir dapat melakukan dengan 
tangannya
> sendiri pelaksanaan suatu hukuman mati terhadap orang lain.  Dalam
> suatu negara demokrasi hak menjatuhkan hukuman pada orang lain sudah
> tidak ada dalam tangan seorang individu.  Hak tersebut ada pada
> negara.  Negara hanya melaksanakannya setelah adanya vonis sah dari
> proses pengadilan yg sesuai dengan prosedur yg berlaku.  Malahan
> hukuman mati sudah ingin dihapuskan oleh gerakan HAM. Beberapa 
negara
> Eropah sudah lama menghapus hukuman mati.
> 
> 2.  Bahwa si terhukum tidak pernah diadili dan tidak pernah
> berkesempatan membela diri.  Jika orang jalan2 kemudian dibunuh 
karena
> dituduh telah melakukan kesalahan padahal tidak ada kesempatan 
membela
> diri di pengadilan resmi, ini namanya anarki.  Proses pengadilan 
saja
> dijalankan dengan praduga tidak bersalah.  Ini terjadi juga dengan
> sutradara Belanda yg dibantai selagi jalan2, karena dituduh menghina
> Islam.  Setahu saya dalam masyarakat Islam seperti jaman Ibnu 
Khaldun
> itu lembaga pengadilan itu sudah demikian maju dan tidak mungkin hal
> ini dibiarkan karean perselisihan harus diselesaikan melalui
> pengadilan.  Main bantai itu termasuk bagian dari budaya jahilyahnya
> Arab bedouin bukan masyarakat Islam madani.
> 
> 3.  Hukum yg dianut oleh si individu partikelir itu adalah belum
> merupakan hukum positif suatu negara, karena masih tafsiran pribadi
> belaka. Hukum yang masih taraf tafsiran pribadi belum menjadi hukum
> positif sebelum disahkan oleh parlemen, dan tidak dapat ditegakkan
> oleh siapa siapa, termasuk negara dan individu.
> 
> Kita pernah berdiskusi dalam masalah ini beberapa waktu yang lalu, 
dan
> dari diskusi tsb spt pada jawaban Bapak kali ini dikutip di sini
> "hanya dapat kita katakan tidak sepaham dalam hal "memilih" lapangan
> jihad nahi mungkar itu."  Selain itu juga Bapak berkata bahwa
> penilaian atas jihad seseorang itu ada pada Tuhan bukan pada sesama
> manusia.  
> 
> Kalau orang ingin melakukan, dengan tangannya sendiri, jihad nahi
> mungkar tentunya harus dengan syarat bahwa keadilan terhadap orang
> lain tetap dipelihara.  Dalam hal ini hak membela diri, hak tidak 
ada
> rasa takut thd ancaman yg tidak diketahui, hak untuk diadili secara
> adil malalui proses pengadilan yang transparan, dsb.
> 
> Nahi mungkar tanpa memperhatikan rasa keadilan manusia tidak lain
> kezaliman karena tidak ada tanggung jawab terhadap sesama manusia
> lain.  Istilahnya ANARKI.  Anarki tidak akan menciptakan ketertiban
> dan keadilan karena semua penilaian itu arbitrer.
> 
> Saya tidak yakin bahwa nahi mungkar itu berarti orang boleh menurut
> keputusan pribadinya (own discretion) menghukum mati orang lain. 
> Tidak mungkin ini ajaran Islam yang sesungguhnya.  Ini pasti dari
> hadits, karena tidak masuk akal dan tidak terasa ilham iLlahinya. 
> Terasa sekali ini produk budaya jahiliyah.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
>  wrote:
> >
> > Tidak segampang itu memberi fatwa terhadap suatu kejadian di
> lapangan dalam
> > hal hasil ijtihad berjihad mengaplikasikan yanhawna 'ani l-munkar
> (mencegah
> > kemungkaran). Kejadian itu di Pakistan seluk-beluknya secara 
mendetail
> > belumlah terangkum dalam berita sepotong itu. Kita belum 
mendapatkan
> > informasi dari pihak yang melakukan penembakan, Malulvi Ghulam 
Sarwar
> > Sedangkan yang terjadi di Indonesia saja seperti hasil ijtihad ttg
> aplikasi
> > jihad mencegah kemungkaran di lapangan dalam kasus Bom Bali I,
> apakah Imam
> > Samudera cs itu salah ijtihadnya ? Paling-paling dalam hal itu, 
setelah
> > mengikuti infomasi, baik dari segi tuntutan jaksa maupun pembelaan
> baik dari
> > kuasa hukum maupun dari pihak Imam Samudra sendiri di pengadilan, 
serta
> > siapa itu Imam Samudera seperti yang ditulisnya(*),  hanya dapat 
kita
> > katakan tidak sepaham dalam hal "memilih" lapangan jihad nahi
> mungkar itu.di
> > Bali itu. Hasil ijtihad yang satu tidak dapat menghakimi hasil
> ijtihad yang
> > lain.
> > Wassalam,
> > HMNA
> > ---
>




[wanita-muslimah] Re: Female Minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik Dan
Apapun yg terjadi di belakang layar faktanya ialah seorang perempuan
tidak berjilbab di Pakistan dibunuh oleh seseorang yg mengaku secara
resmi ingin menegakkan Islam melalui tangannya (nahi mungkar).

Pertanyaan saya ialah mengapa dalam pemahaman Islam koq ada peluang
orang boleh membunuh (sebagai suatu hukuman) atas kehendak dan
keputusannya sendiri atas sesuatu yg tidak sesuai dg keinginannya
tanpa melalui proses peradilan formal.  Anarki dari religious
tribalism semacam ini tidak ekslusif Islam dan pernah dialami di benua
Eropah diabad abad lalu (s/d abad 16).  

Bedanya orang Eropah sudah sadar akan bahaya kesemrawutan masyarakat
akibat religious tribalism dan oleh karenya telah menegakkan suatu
aturan main yg tidak lagi memberi peluang thd tindakan2 spt ini. 
Gerakan pemikiran Enlightenment, Aufklarung, yg lahir di abad ke 17-19
 dsb berusaha mengatasi dan menjawab persoalan ini.

FPI itu salah satu contoh gerombolan penganut religious tribalism.

Lucunya pak HMNA dan para ulama yg sependapat tidak melihat kejadian
ini sebagai sesuatu yg bertentangan dg Islam.  Artinya memang ini
adalah bagian dari Islam.  Apa benar?  Atau cuma sisa religious
tribalism dari budaya jahiliyah?

Ini pertanyaan saya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Nimbrung :
> Mungkin tidak berjilbab lantas dibunuh itu hanya suatu alasan ada
latar belakang yg mengiringinya.
> Mungkin masalah politik. 
> Saya pernah lihat di tv; banyak juga perempuan2 Pakistan hanya
berkerudung kelihatan rambutnya.
> 
> Sperti seorang selebritis AS yg bunuh bartender orang Flores.
> Di belokkan ke arah isu perseteruan antar non islam dan islam.
> Padahal kan dah jelas AS itu bunuh lantaran mabuk lha kok dibela
oleh FPI?
> 
> salam 
> l.meilany
> 
>   - Original Message - 
>   From: Dwi W. Soegardi 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Friday, February 23, 2007 6:53 PM
>   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Female Minister killed for
refusing to wear veil
> 
> 
>   Setuju sekali siapa pun yang dizalimi wajib kita bela.
> 
>   Masalahnya dalam kasus "jilbab di Aceh,"
>   siapa menzalimi siapa?
> 
>   - perempuan tak berjilbab menzalimi laki-laki yang ingin ghaddul
bashar?
>   - pemerintah islam yang menzalimi (mencambuki) perempuan tak
berjilbab?
> 
>   salam,
>   DWS
> 
>   On 2/23/07, Flora Pamungkas <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   >
>   > Tindakan membunuh menteri wanita di Pakistan itu adalah kriminal dan
>   > kriminal.
>   > Perbuatan kriminal harus dihukum.
>   > Soal bela-membela, kita wajib membela siapapun yang dizalimi.
>   > Bahkan Allah pun akan mengabulkan jika ada doa dari orang kafir yang
>   > dizalimi.
>   > Tidak ada penghalang atas doa orang kafir ini.
>   > Ini karena sangat murkanya Allah terhadap kezaliman.
>   >
>   >
>   > Wassalam,
>   > Flora
>   >
>   > Re: Female minister killed for refusing to wear veil
>   > Posted by: "lestarin" [EMAIL PROTECTED]  lestarin
>   > Thu Feb 22, 2007 6:19 pm (PST)
>   > Yth. Pak Dana,
>   >
>   > Sebetulnya dimilis ini sudah makin kelihatan kok, siapa yang
>   > sangat "mendewakan" soal jilbab dan siapa yang tidak:) jadi ketika
>   > Pak Dana memfoward berita yang miris ini, maka masing-masing dalam
>   > hati pasti sudah punya sikap sendiri. Yang barangkali akhirnya segan
>   > lagi mendiskusikan, karena ujung-ujungnya ya begitu:(
>   >
>   > Jangan heran kalau nanti di Aceh, barangkali 10 atau 20 tahun lagi,
>   > hal seperti ini kejadian, perempuan di bunuh karena tidak berjilbab.
>   > Toh sekarang kalau 3 kali tertangkap tanpa Jilbab hukumannya resmi
>   > dicambuk. Jadi secara hukum/ Qanun di perbolehkan untuk
>   > menyakiti/menghukum perempuan tanpa jilbab.
>   >
>   > Saya merasa empati terhadap mba' Flora yang karena jilbabnya, maka
>   > ketika melakukan perjalanan di negara-negara barat, di bandara lebih
>   > lama diperiksa, di "curigai", dan otomatis mengalami tindak
>   > diskriminasi. Saya pun mengutuk tindakan diskriminasi tersebut.
>   > Tetapi saya tidak tahu, apakah ada empati dari teman-teman terhadap
>   > kondisi sebaliknya, yakni ketika ada perempuan lain yang tidak
>   > memakai jilbab mengalami diskriminasi atas dasar pakaiannya itu???
>   > (Dicaci, dihujat, bahkan juga dihukum cambuk oleh sesama muslim).
>   > Betapa sulit ternyata untuk bersatu menyuarakan tindakan
>   > diskriminasi terhadap apa yang dialami kaum perempuan.
>   >
>   > Wassalam
>   >
>   > Lestari
>   >
>   > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
,
>   > "Dan

Re: [wanita-muslimah] Re: Female Minister killed for refusing to wear veil

2007-02-24 Terurut Topik L.Meilany
Nimbrung :
Mungkin tidak berjilbab lantas dibunuh itu hanya suatu alasan ada latar 
belakang yg mengiringinya.
Mungkin masalah politik. 
Saya pernah lihat di tv; banyak juga perempuan2 Pakistan hanya berkerudung 
kelihatan rambutnya.

Sperti seorang selebritis AS yg bunuh bartender orang Flores.
Di belokkan ke arah isu perseteruan antar non islam dan islam.
Padahal kan dah jelas AS itu bunuh lantaran mabuk lha kok dibela oleh FPI?

salam 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Dwi W. Soegardi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, February 23, 2007 6:53 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Female Minister killed for refusing to 
wear veil


  Setuju sekali siapa pun yang dizalimi wajib kita bela.

  Masalahnya dalam kasus "jilbab di Aceh,"
  siapa menzalimi siapa?

  - perempuan tak berjilbab menzalimi laki-laki yang ingin ghaddul bashar?
  - pemerintah islam yang menzalimi (mencambuki) perempuan tak berjilbab?

  salam,
  DWS

  On 2/23/07, Flora Pamungkas <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Tindakan membunuh menteri wanita di Pakistan itu adalah kriminal dan
  > kriminal.
  > Perbuatan kriminal harus dihukum.
  > Soal bela-membela, kita wajib membela siapapun yang dizalimi.
  > Bahkan Allah pun akan mengabulkan jika ada doa dari orang kafir yang
  > dizalimi.
  > Tidak ada penghalang atas doa orang kafir ini.
  > Ini karena sangat murkanya Allah terhadap kezaliman.
  >
  >
  > Wassalam,
  > Flora
  >
  > Re: Female minister killed for refusing to wear veil
  > Posted by: "lestarin" [EMAIL PROTECTED]  lestarin
  > Thu Feb 22, 2007 6:19 pm (PST)
  > Yth. Pak Dana,
  >
  > Sebetulnya dimilis ini sudah makin kelihatan kok, siapa yang
  > sangat "mendewakan" soal jilbab dan siapa yang tidak:) jadi ketika
  > Pak Dana memfoward berita yang miris ini, maka masing-masing dalam
  > hati pasti sudah punya sikap sendiri. Yang barangkali akhirnya segan
  > lagi mendiskusikan, karena ujung-ujungnya ya begitu:(
  >
  > Jangan heran kalau nanti di Aceh, barangkali 10 atau 20 tahun lagi,
  > hal seperti ini kejadian, perempuan di bunuh karena tidak berjilbab.
  > Toh sekarang kalau 3 kali tertangkap tanpa Jilbab hukumannya resmi
  > dicambuk. Jadi secara hukum/ Qanun di perbolehkan untuk
  > menyakiti/menghukum perempuan tanpa jilbab.
  >
  > Saya merasa empati terhadap mba' Flora yang karena jilbabnya, maka
  > ketika melakukan perjalanan di negara-negara barat, di bandara lebih
  > lama diperiksa, di "curigai", dan otomatis mengalami tindak
  > diskriminasi. Saya pun mengutuk tindakan diskriminasi tersebut.
  > Tetapi saya tidak tahu, apakah ada empati dari teman-teman terhadap
  > kondisi sebaliknya, yakni ketika ada perempuan lain yang tidak
  > memakai jilbab mengalami diskriminasi atas dasar pakaiannya itu???
  > (Dicaci, dihujat, bahkan juga dihukum cambuk oleh sesama muslim).
  > Betapa sulit ternyata untuk bersatu menyuarakan tindakan
  > diskriminasi terhadap apa yang dialami kaum perempuan.
  >
  > Wassalam
  >
  > Lestari
  >
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
  > "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
  > wrote:
  > ...
  > Herankah jika kita menjadi bingung dalam status kita sebagai muslim
  > > koq yag katanya saudara2 sesama muslim tingkah lakunya demikian
  > tidak
  > > Islami tetapi saudara2 ini wajib kita bela dengan nyawa kita hanya
  > > karena mereka juga mengaku muslim?
  > >
  > > Saya mengalami shock luar biasa atas insiden ini.
  >
  > [Non-text portions of this message have been removed]
  >
  > 
  >

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-23 Terurut Topik Dan
Oleh karena itu harus jelas sistem hukum dalam suatu masyarakat. 
Hukum harus jelas batasan2 dan aturan mainnya.  Hukum itu aturan main.
 Bayangkan kalau suatu pertandingan sepak bola setiap pemain boleh
menafsirkan suatu peraturan menurut pemahamannya masing2.  Ya bukan
pertandingan sepak bola lagi melainkan tawuran.

Ciri khas masyarakat tawuran yg karena tidak ada sistem hukum yg tegas.

Itulah problematika sistem teokrasi.  Hukum Tuhan tergantung hanya
pada pemahan ulama dan setiap ulama belum tentu sama metodologi,
kemampuan dan kualitas pemahaman dan judgementnya.  Menurut satu ulama
membunuh perempuan yg tidak berjilbab adalah halal sedangkan menurut
yang lain haram. Nah kemudian tergantung penilaian masing2 pengikutnya
dalam menerapkan keyakinannya dan karena tidak ada forum arbitrase
maka masing2 boleh angkat senjata membela pendapatnya.

Runyam kan?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mbak Lestari,
> 
> Yang terpenting adalah, jika ada perempuan Muslim baik-baik yang 
> tidak memakai jilbab (tidak memelihara auratnya), kemudian ia dihukum 
> bunuh atau dihukum badan - maka hukuman seperti itu bukanlah ajaran 
> Hz. Sayyidina Muhammad s.a.w., namun hukuman itu adalah buatan dan 
> ajaran para kyai/mullah/ulama yg mengklaim ingin menegakkan Syari'at 
> Islam.
> 
> Perempuan berjilbab atau tidak berjilbab tidak bisa dihukum oleh 
> orang lain atau para "pemerhati/penyelenggara/komite penegakan 
> Syari'at", sebab perintah Allah untuk memelihara aurat bagi perempuan 
> adalah perintah bagi perempuan yg beriman, bukan utk perempuan 
> Muslim. Para pemerhati/penyelenggara penegakan Syari'at tidak bisa 
> memaksa orang untuk beriman atau menghukum orang yang beriman atau 
> tidak beriman, sebab mereka bukan Tuhan, dan hanya Allah saja yang 
> berhak menghakimi serta menghukum seseorang apakah ia beriman atau 
> tidak beriman.
> 
> Itulah salah satu sebab mengapa banyak orang yang menentang penerapan 
> Syari'at Islam made in para kyai/mullah/ulama di Indonesia mengenai 
> masalah jilbab seperti yang sering disuarakan oleh beberapa orang di 
> milis ini. 
> 
> Salam,
> MAS
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "lestarin"  
> wrote:
> >
> > Yth. Pak Dana,
> > 
> > Sebetulnya dimilis ini sudah makin kelihatan kok, siapa yang 
> > sangat "mendewakan" soal jilbab dan siapa yang tidak:) jadi ketika 
> > Pak Dana memfoward berita yang miris ini, maka masing-masing dalam 
> > hati pasti sudah punya sikap sendiri. Yang barangkali akhirnya 
> segan 
> > lagi mendiskusikan, karena ujung-ujungnya ya begitu:(
> > 
> > Jangan heran kalau nanti di Aceh, barangkali 10 atau 20 tahun lagi, 
> > hal seperti ini kejadian, perempuan di bunuh karena tidak 
> berjilbab. 
> > Toh sekarang kalau 3 kali tertangkap tanpa Jilbab hukumannya resmi 
> > dicambuk. Jadi secara hukum/ Qanun di perbolehkan untuk 
> > menyakiti/menghukum perempuan tanpa jilbab.
> > 
> > Saya merasa empati terhadap mba' Flora yang karena jilbabnya, maka 
> > ketika melakukan perjalanan di negara-negara barat, di bandara 
> lebih 
> > lama diperiksa, di "curigai", dan otomatis mengalami tindak 
> > diskriminasi. Saya pun mengutuk tindakan diskriminasi tersebut. 
> > Tetapi saya tidak tahu, apakah ada empati dari teman-teman terhadap 
> > kondisi sebaliknya, yakni ketika  ada perempuan lain yang tidak 
> > memakai jilbab mengalami diskriminasi atas dasar pakaiannya itu??? 
> > (Dicaci, dihujat, bahkan juga dihukum cambuk oleh sesama muslim). 
> > Betapa sulit ternyata untuk bersatu menyuarakan tindakan 
> > diskriminasi terhadap apa yang dialami kaum perempuan.
> > 
> > 
> > 
> > Wassalam
> > 
> > 
> > 
> > Lestari
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  
> > wrote:
> > >
> > > Boleh saya ulangi lagi berita di bawah ini.
> > > 
> > > Coba barangkali pak HMNA bisa memberikan fatwa apa atas kejadian 
> > ini?
> > > 
> > > Barangkali pak Janoko, pak Chodjim, dsb dapat pula memberi 
> > penjelasan
> > > mengenai kejadian tsb diatas?
> > >  
> > > Apakah tidak mengerikan kalau tindakan main hakim sendiri ini 
> tidak
> > > ada yg mengutuk dari pihak para ulama?  Seolah2 memang demikianlah
> > > ajaran Islam, padahal Islam adalah ajaran pertama yg memberikan 
> hak
> > > kesetaraan terhadap perempuan dan katanya cinta damai.
> > >  
> > > Herankah jika kita menjadi bingung dalam status kita sebagai 
> muslim
> > > koq yag katanya saudara2 sesama muslim tingkah lakunya demikian 
> > tidak
> > > Islami tetapi saudara2 ini wajib kita bela dengan nyawa kita hanya
> > > karena mereka juga mengaku muslim?
> > >  
> > > Saya mengalami shock luar biasa atas insiden ini.
> > > 
> > > > http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/article1415551.ece
> > > 
> > > > From The Times
> > > > February 21, 2007
> > > > 
> > > > An Islamic fundamentalist shot and killed a female Pakistani 
> > > minister
> > > > yesterday because of her refusal to wear a Muslim veil.
> > > > 
> > > > Police said tha

[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-23 Terurut Topik Dan
Baiklah barangkali memang tidak mungkin memberikan suatu fatwa tanpa
pembeberan fakta dan alasan yg dipilih oleh sipelaku.

Tapi ada beberapa hal yg bertentangan dengan HAM yaitu:

1.  Bahwa seorang individu partikelir dapat melakukan dengan tangannya
sendiri pelaksanaan suatu hukuman mati terhadap orang lain.  Dalam
suatu negara demokrasi hak menjatuhkan hukuman pada orang lain sudah
tidak ada dalam tangan seorang individu.  Hak tersebut ada pada
negara.  Negara hanya melaksanakannya setelah adanya vonis sah dari
proses pengadilan yg sesuai dengan prosedur yg berlaku.  Malahan
hukuman mati sudah ingin dihapuskan oleh gerakan HAM. Beberapa negara
Eropah sudah lama menghapus hukuman mati.

2.  Bahwa si terhukum tidak pernah diadili dan tidak pernah
berkesempatan membela diri.  Jika orang jalan2 kemudian dibunuh karena
dituduh telah melakukan kesalahan padahal tidak ada kesempatan membela
diri di pengadilan resmi, ini namanya anarki.  Proses pengadilan saja
dijalankan dengan praduga tidak bersalah.  Ini terjadi juga dengan
sutradara Belanda yg dibantai selagi jalan2, karena dituduh menghina
Islam.  Setahu saya dalam masyarakat Islam seperti jaman Ibnu Khaldun
itu lembaga pengadilan itu sudah demikian maju dan tidak mungkin hal
ini dibiarkan karean perselisihan harus diselesaikan melalui
pengadilan.  Main bantai itu termasuk bagian dari budaya jahilyahnya
Arab bedouin bukan masyarakat Islam madani.

3.  Hukum yg dianut oleh si individu partikelir itu adalah belum
merupakan hukum positif suatu negara, karena masih tafsiran pribadi
belaka. Hukum yang masih taraf tafsiran pribadi belum menjadi hukum
positif sebelum disahkan oleh parlemen, dan tidak dapat ditegakkan
oleh siapa siapa, termasuk negara dan individu.

Kita pernah berdiskusi dalam masalah ini beberapa waktu yang lalu, dan
dari diskusi tsb spt pada jawaban Bapak kali ini dikutip di sini
"hanya dapat kita katakan tidak sepaham dalam hal "memilih" lapangan
jihad nahi mungkar itu."  Selain itu juga Bapak berkata bahwa
penilaian atas jihad seseorang itu ada pada Tuhan bukan pada sesama
manusia.  

Kalau orang ingin melakukan, dengan tangannya sendiri, jihad nahi
mungkar tentunya harus dengan syarat bahwa keadilan terhadap orang
lain tetap dipelihara.  Dalam hal ini hak membela diri, hak tidak ada
rasa takut thd ancaman yg tidak diketahui, hak untuk diadili secara
adil malalui proses pengadilan yang transparan, dsb.

Nahi mungkar tanpa memperhatikan rasa keadilan manusia tidak lain
kezaliman karena tidak ada tanggung jawab terhadap sesama manusia
lain.  Istilahnya ANARKI.  Anarki tidak akan menciptakan ketertiban
dan keadilan karena semua penilaian itu arbitrer.

Saya tidak yakin bahwa nahi mungkar itu berarti orang boleh menurut
keputusan pribadinya (own discretion) menghukum mati orang lain. 
Tidak mungkin ini ajaran Islam yang sesungguhnya.  Ini pasti dari
hadits, karena tidak masuk akal dan tidak terasa ilham iLlahinya. 
Terasa sekali ini produk budaya jahiliyah.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tidak segampang itu memberi fatwa terhadap suatu kejadian di
lapangan dalam
> hal hasil ijtihad berjihad mengaplikasikan yanhawna 'ani l-munkar
(mencegah
> kemungkaran). Kejadian itu di Pakistan seluk-beluknya secara mendetail
> belumlah terangkum dalam berita sepotong itu. Kita belum mendapatkan
> informasi dari pihak yang melakukan penembakan, Malulvi Ghulam Sarwar
> Sedangkan yang terjadi di Indonesia saja seperti hasil ijtihad ttg
aplikasi
> jihad mencegah kemungkaran di lapangan dalam kasus Bom Bali I,
apakah Imam
> Samudera cs itu salah ijtihadnya ? Paling-paling dalam hal itu, setelah
> mengikuti infomasi, baik dari segi tuntutan jaksa maupun pembelaan
baik dari
> kuasa hukum maupun dari pihak Imam Samudra sendiri di pengadilan, serta
> siapa itu Imam Samudera seperti yang ditulisnya(*),  hanya dapat kita
> katakan tidak sepaham dalam hal "memilih" lapangan jihad nahi
mungkar itu.di
> Bali itu. Hasil ijtihad yang satu tidak dapat menghakimi hasil
ijtihad yang
> lain.
> Wassalam,
> HMNA
> ---




[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-23 Terurut Topik ma_suryawan
Mbak Lestari,

Yang terpenting adalah, jika ada perempuan Muslim baik-baik yang 
tidak memakai jilbab (tidak memelihara auratnya), kemudian ia dihukum 
bunuh atau dihukum badan - maka hukuman seperti itu bukanlah ajaran 
Hz. Sayyidina Muhammad s.a.w., namun hukuman itu adalah buatan dan 
ajaran para kyai/mullah/ulama yg mengklaim ingin menegakkan Syari'at 
Islam.

Perempuan berjilbab atau tidak berjilbab tidak bisa dihukum oleh 
orang lain atau para "pemerhati/penyelenggara/komite penegakan 
Syari'at", sebab perintah Allah untuk memelihara aurat bagi perempuan 
adalah perintah bagi perempuan yg beriman, bukan utk perempuan 
Muslim. Para pemerhati/penyelenggara penegakan Syari'at tidak bisa 
memaksa orang untuk beriman atau menghukum orang yang beriman atau 
tidak beriman, sebab mereka bukan Tuhan, dan hanya Allah saja yang 
berhak menghakimi serta menghukum seseorang apakah ia beriman atau 
tidak beriman.

Itulah salah satu sebab mengapa banyak orang yang menentang penerapan 
Syari'at Islam made in para kyai/mullah/ulama di Indonesia mengenai 
masalah jilbab seperti yang sering disuarakan oleh beberapa orang di 
milis ini. 

Salam,
MAS


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "lestarin" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Yth. Pak Dana,
> 
> Sebetulnya dimilis ini sudah makin kelihatan kok, siapa yang 
> sangat "mendewakan" soal jilbab dan siapa yang tidak:) jadi ketika 
> Pak Dana memfoward berita yang miris ini, maka masing-masing dalam 
> hati pasti sudah punya sikap sendiri. Yang barangkali akhirnya 
segan 
> lagi mendiskusikan, karena ujung-ujungnya ya begitu:(
> 
> Jangan heran kalau nanti di Aceh, barangkali 10 atau 20 tahun lagi, 
> hal seperti ini kejadian, perempuan di bunuh karena tidak 
berjilbab. 
> Toh sekarang kalau 3 kali tertangkap tanpa Jilbab hukumannya resmi 
> dicambuk. Jadi secara hukum/ Qanun di perbolehkan untuk 
> menyakiti/menghukum perempuan tanpa jilbab.
> 
> Saya merasa empati terhadap mba' Flora yang karena jilbabnya, maka 
> ketika melakukan perjalanan di negara-negara barat, di bandara 
lebih 
> lama diperiksa, di "curigai", dan otomatis mengalami tindak 
> diskriminasi. Saya pun mengutuk tindakan diskriminasi tersebut. 
> Tetapi saya tidak tahu, apakah ada empati dari teman-teman terhadap 
> kondisi sebaliknya, yakni ketika  ada perempuan lain yang tidak 
> memakai jilbab mengalami diskriminasi atas dasar pakaiannya itu??? 
> (Dicaci, dihujat, bahkan juga dihukum cambuk oleh sesama muslim). 
> Betapa sulit ternyata untuk bersatu menyuarakan tindakan 
> diskriminasi terhadap apa yang dialami kaum perempuan.
> 
> 
> 
> Wassalam
> 
> 
> 
> Lestari
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  
> wrote:
> >
> > Boleh saya ulangi lagi berita di bawah ini.
> > 
> > Coba barangkali pak HMNA bisa memberikan fatwa apa atas kejadian 
> ini?
> > 
> > Barangkali pak Janoko, pak Chodjim, dsb dapat pula memberi 
> penjelasan
> > mengenai kejadian tsb diatas?
> >  
> > Apakah tidak mengerikan kalau tindakan main hakim sendiri ini 
tidak
> > ada yg mengutuk dari pihak para ulama?  Seolah2 memang demikianlah
> > ajaran Islam, padahal Islam adalah ajaran pertama yg memberikan 
hak
> > kesetaraan terhadap perempuan dan katanya cinta damai.
> >  
> > Herankah jika kita menjadi bingung dalam status kita sebagai 
muslim
> > koq yag katanya saudara2 sesama muslim tingkah lakunya demikian 
> tidak
> > Islami tetapi saudara2 ini wajib kita bela dengan nyawa kita hanya
> > karena mereka juga mengaku muslim?
> >  
> > Saya mengalami shock luar biasa atas insiden ini.
> > 
> > > http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/article1415551.ece
> > 
> > > From The Times
> > > February 21, 2007
> > > 
> > > An Islamic fundamentalist shot and killed a female Pakistani 
> > minister
> > > yesterday because of her refusal to wear a Muslim veil.
> > > 
> > > Police said that the bearded attacker had singled out the 
> prominent
> > > women's rights activist in the belief that women should not be 
in
> > > politics.
> > > 
> > > Zilla Huma Usman, the Punjab provincial minister for social 
> welfare
> > > and supporter of President Musharraf, was shot as she prepared 
to
> > > address a public gathering in the town of Gujranwala, 70km (43 
> > miles)
> > > north of the provincial capital, Lahore. As party members threw 
> rose
> > > petals at her, the gunman shot her in the head, police said. 
They
> > > identified the attacker as Malulvi Ghulam Sarwar and said that 
> he 
> > was
> > > opposed to the participation of women in politics and the 
> refusal of
> > > many professional women in Pakistan to wear the veil.
> > > 
> > > "He killed her because she was not observing the Islamic code of
> > > dress. She was also campaigning for emancipation of women," 
Nazir
> > > Ahmad, a police officer, said.
> > > 
> > > Mrs Usman, 35, was wearing the shalwar kameez adopted by many
> > > professional women in Pakistan, but did not cover her head. She 
> was
> > > airlifted to Lahore after the attack, and died 

[wanita-muslimah] Re: Female Minister killed for refusing to wear veil (Whose Right?)

2007-02-23 Terurut Topik d. candraningrum
Mas Dwi dan kawan-kawan WM yang baik,

Berikut sedikit pemikiran saya:

1. Interpretasi Perempuan Islam yang beragam
Perempuan Islam Indonesia, kalau saya perhatikan, telah menerjemahkan
makna "Jilbab" secara beraneka-ragam. Mereka memakai kerudung, tak
melulu karena interpretasi literer bahwa (a) "yang boleh terlihat di
publik adalah wajah dan telapak tangan". Ini juga menyangkut (b)
"politik identitas". Juga pula menyangkut (c) "social construct", yang
telah menjadi "public obligation" dan "public regime". Juga pula
menyangkut (d) "tirani negara atas hak perempuan". Yang terakhir ini,
saya sangat tidak setuju. Untuk yang (d), skala halusnya, ada dalam
ormas-ormas Islam di Indonesia.

Jika kita perhatikan, perempuan-perempuan Islam tersebar dalam
kantong-kantong epistemik itu. Kantong epistemik itu tidak terbatas
dari (a) sampai (d) saja. saya yakin masih ada kantong epistemik lain
yang digunakan perempuan sebagai alasan untuk berjilbab. semacam (e)
"social insecurity". karena bangunan patriarki yang sebegitu kuat,
demi keselamatan, perempuan memakai jilbab.

dan lain2. (f), (g), (h), (i), ... Ini menjadi hak setiap perempuan.
Menjadi latihan berpikir dan berkhidmat (sedemikian juga saya).

2. The Non-Monolithical Fikih
Sharia berjilbab telah pula diterjemahkan secara beragam oleh para
Mufassir. Aparatus itu adalah Ushul Fikih (the philosophy of
Interpretation) dan Asbabul Nuzul (the contextual history of a
particular verse). Kedua aparatus itu, menurut saya, semangatnya, sama
dengan, "hermeneutical cycle".

3. The right is in women's hands
Menurut saya, "hak dan kuasa" atas jilbab, seharusnya, diberikan
kepada perempuan, bukan kepada negara. Baik di negara Islam ataupun
non-Islam. Dengan demikian tidak ada diskriminasi lagi.


salam hangat dari Muenster,
dewi

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W. Soegardi"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Setuju sekali siapa pun yang dizalimi wajib kita bela.
> 
> Masalahnya dalam kasus "jilbab di Aceh,"
> siapa menzalimi siapa?
> 
> - perempuan tak berjilbab menzalimi laki-laki yang ingin ghaddul bashar?
> - pemerintah islam yang menzalimi (mencambuki) perempuan tak berjilbab?
> 
> salam,
> DWS
> 
> 
> On 2/23/07, Flora Pamungkas <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Tindakan membunuh menteri wanita di Pakistan itu adalah kriminal dan
> > kriminal.
> > Perbuatan kriminal harus dihukum.
> > Soal bela-membela, kita wajib membela siapapun yang dizalimi.
> > Bahkan Allah pun akan mengabulkan jika ada doa dari orang kafir yang
> > dizalimi.
> > Tidak ada penghalang atas doa orang kafir ini.
> > Ini karena sangat murkanya Allah terhadap kezaliman.
> >
> >
> > Wassalam,
> > Flora
> >
> > Re: Female minister killed for refusing to wear veil
> > Posted by: "lestarin" [EMAIL PROTECTED]  lestarin
> > Thu Feb 22, 2007 6:19 pm (PST)
> > Yth. Pak Dana,
> >
> > Sebetulnya dimilis ini sudah makin kelihatan kok, siapa yang
> > sangat "mendewakan" soal jilbab dan siapa yang tidak:) jadi ketika
> > Pak Dana memfoward berita yang miris ini, maka masing-masing dalam
> > hati pasti sudah punya sikap sendiri. Yang barangkali akhirnya segan
> > lagi mendiskusikan, karena ujung-ujungnya ya begitu:(
> >
> > Jangan heran kalau nanti di Aceh, barangkali 10 atau 20 tahun lagi,
> > hal seperti ini kejadian, perempuan di bunuh karena tidak berjilbab.
> > Toh sekarang kalau 3 kali tertangkap tanpa Jilbab hukumannya resmi
> > dicambuk. Jadi secara hukum/ Qanun di perbolehkan untuk
> > menyakiti/menghukum perempuan tanpa jilbab.
> >
> > Saya merasa empati terhadap mba' Flora yang karena jilbabnya, maka
> > ketika melakukan perjalanan di negara-negara barat, di bandara lebih
> > lama diperiksa, di "curigai", dan otomatis mengalami tindak
> > diskriminasi. Saya pun mengutuk tindakan diskriminasi tersebut.
> > Tetapi saya tidak tahu, apakah ada empati dari teman-teman terhadap
> > kondisi sebaliknya, yakni ketika ada perempuan lain yang tidak
> > memakai jilbab mengalami diskriminasi atas dasar pakaiannya itu???
> > (Dicaci, dihujat, bahkan juga dihukum cambuk oleh sesama muslim).
> > Betapa sulit ternyata untuk bersatu menyuarakan tindakan
> > diskriminasi terhadap apa yang dialami kaum perempuan.
> >
> > Wassalam
> >
> > Lestari
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
,
> > "Dan" 
> > wrote:
> > ...
> > Herankah jika kita menjadi bingung dalam status kita sebagai muslim
> > > koq yag katanya saudara2 sesama muslim tingkah lakunya demikian
> > tidak
> > > Islami tetapi saudara2 ini wajib kita bela dengan nyawa kita hanya
> > > karena mereka juga mengaku muslim?
> > >
> > > Saya mengalami shock luar biasa atas insiden ini.
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >  
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Female Minister killed for refusing to wear veil

2007-02-23 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Setuju sekali siapa pun yang dizalimi wajib kita bela.

Masalahnya dalam kasus "jilbab di Aceh,"
siapa menzalimi siapa?

- perempuan tak berjilbab menzalimi laki-laki yang ingin ghaddul bashar?
- pemerintah islam yang menzalimi (mencambuki) perempuan tak berjilbab?

salam,
DWS


On 2/23/07, Flora Pamungkas <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Tindakan membunuh menteri wanita di Pakistan itu adalah kriminal dan
> kriminal.
> Perbuatan kriminal harus dihukum.
> Soal bela-membela, kita wajib membela siapapun yang dizalimi.
> Bahkan Allah pun akan mengabulkan jika ada doa dari orang kafir yang
> dizalimi.
> Tidak ada penghalang atas doa orang kafir ini.
> Ini karena sangat murkanya Allah terhadap kezaliman.
>
>
> Wassalam,
> Flora
>
> Re: Female minister killed for refusing to wear veil
> Posted by: "lestarin" [EMAIL PROTECTED]  lestarin
> Thu Feb 22, 2007 6:19 pm (PST)
> Yth. Pak Dana,
>
> Sebetulnya dimilis ini sudah makin kelihatan kok, siapa yang
> sangat "mendewakan" soal jilbab dan siapa yang tidak:) jadi ketika
> Pak Dana memfoward berita yang miris ini, maka masing-masing dalam
> hati pasti sudah punya sikap sendiri. Yang barangkali akhirnya segan
> lagi mendiskusikan, karena ujung-ujungnya ya begitu:(
>
> Jangan heran kalau nanti di Aceh, barangkali 10 atau 20 tahun lagi,
> hal seperti ini kejadian, perempuan di bunuh karena tidak berjilbab.
> Toh sekarang kalau 3 kali tertangkap tanpa Jilbab hukumannya resmi
> dicambuk. Jadi secara hukum/ Qanun di perbolehkan untuk
> menyakiti/menghukum perempuan tanpa jilbab.
>
> Saya merasa empati terhadap mba' Flora yang karena jilbabnya, maka
> ketika melakukan perjalanan di negara-negara barat, di bandara lebih
> lama diperiksa, di "curigai", dan otomatis mengalami tindak
> diskriminasi. Saya pun mengutuk tindakan diskriminasi tersebut.
> Tetapi saya tidak tahu, apakah ada empati dari teman-teman terhadap
> kondisi sebaliknya, yakni ketika ada perempuan lain yang tidak
> memakai jilbab mengalami diskriminasi atas dasar pakaiannya itu???
> (Dicaci, dihujat, bahkan juga dihukum cambuk oleh sesama muslim).
> Betapa sulit ternyata untuk bersatu menyuarakan tindakan
> diskriminasi terhadap apa yang dialami kaum perempuan.
>
> Wassalam
>
> Lestari
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> ...
> Herankah jika kita menjadi bingung dalam status kita sebagai muslim
> > koq yag katanya saudara2 sesama muslim tingkah lakunya demikian
> tidak
> > Islami tetapi saudara2 ini wajib kita bela dengan nyawa kita hanya
> > karena mereka juga mengaku muslim?
> >
> > Saya mengalami shock luar biasa atas insiden ini.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Female Minister killed for refusing to wear veil

2007-02-23 Terurut Topik Flora Pamungkas
Tindakan membunuh menteri wanita di Pakistan itu adalah kriminal dan
kriminal.
Perbuatan kriminal harus dihukum.
Soal bela-membela, kita wajib membela siapapun yang dizalimi.
Bahkan Allah pun akan mengabulkan jika ada doa dari orang kafir yang
dizalimi.
Tidak ada penghalang atas doa orang kafir ini.
Ini karena sangat murkanya Allah terhadap kezaliman.
 
 
Wassalam,
Flora
 
Re: Female minister killed for refusing to wear veil 
Posted by: "lestarin" [EMAIL PROTECTED]   lestarin 
Thu Feb 22, 2007 6:19 pm (PST) 
Yth. Pak Dana,

Sebetulnya dimilis ini sudah makin kelihatan kok, siapa yang 
sangat "mendewakan" soal jilbab dan siapa yang tidak:) jadi ketika 
Pak Dana memfoward berita yang miris ini, maka masing-masing dalam 
hati pasti sudah punya sikap sendiri. Yang barangkali akhirnya segan 
lagi mendiskusikan, karena ujung-ujungnya ya begitu:(

Jangan heran kalau nanti di Aceh, barangkali 10 atau 20 tahun lagi, 
hal seperti ini kejadian, perempuan di bunuh karena tidak berjilbab. 
Toh sekarang kalau 3 kali tertangkap tanpa Jilbab hukumannya resmi 
dicambuk. Jadi secara hukum/ Qanun di perbolehkan untuk 
menyakiti/menghukum perempuan tanpa jilbab.

Saya merasa empati terhadap mba' Flora yang karena jilbabnya, maka 
ketika melakukan perjalanan di negara-negara barat, di bandara lebih 
lama diperiksa, di "curigai", dan otomatis mengalami tindak 
diskriminasi. Saya pun mengutuk tindakan diskriminasi tersebut. 
Tetapi saya tidak tahu, apakah ada empati dari teman-teman terhadap 
kondisi sebaliknya, yakni ketika ada perempuan lain yang tidak 
memakai jilbab mengalami diskriminasi atas dasar pakaiannya itu??? 
(Dicaci, dihujat, bahkan juga dihukum cambuk oleh sesama muslim). 
Betapa sulit ternyata untuk bersatu menyuarakan tindakan 
diskriminasi terhadap apa yang dialami kaum perempuan.

Wassalam

Lestari

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
...
Herankah jika kita menjadi bingung dalam status kita sebagai muslim
> koq yag katanya saudara2 sesama muslim tingkah lakunya demikian 
tidak
> Islami tetapi saudara2 ini wajib kita bela dengan nyawa kita hanya
> karena mereka juga mengaku muslim?
> 
> Saya mengalami shock luar biasa atas insiden ini.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-22 Terurut Topik lestarin
Yth. Pak Dana,

Sebetulnya dimilis ini sudah makin kelihatan kok, siapa yang 
sangat "mendewakan" soal jilbab dan siapa yang tidak:) jadi ketika 
Pak Dana memfoward berita yang miris ini, maka masing-masing dalam 
hati pasti sudah punya sikap sendiri. Yang barangkali akhirnya segan 
lagi mendiskusikan, karena ujung-ujungnya ya begitu:(

Jangan heran kalau nanti di Aceh, barangkali 10 atau 20 tahun lagi, 
hal seperti ini kejadian, perempuan di bunuh karena tidak berjilbab. 
Toh sekarang kalau 3 kali tertangkap tanpa Jilbab hukumannya resmi 
dicambuk. Jadi secara hukum/ Qanun di perbolehkan untuk 
menyakiti/menghukum perempuan tanpa jilbab.

Saya merasa empati terhadap mba' Flora yang karena jilbabnya, maka 
ketika melakukan perjalanan di negara-negara barat, di bandara lebih 
lama diperiksa, di "curigai", dan otomatis mengalami tindak 
diskriminasi. Saya pun mengutuk tindakan diskriminasi tersebut. 
Tetapi saya tidak tahu, apakah ada empati dari teman-teman terhadap 
kondisi sebaliknya, yakni ketika  ada perempuan lain yang tidak 
memakai jilbab mengalami diskriminasi atas dasar pakaiannya itu??? 
(Dicaci, dihujat, bahkan juga dihukum cambuk oleh sesama muslim). 
Betapa sulit ternyata untuk bersatu menyuarakan tindakan 
diskriminasi terhadap apa yang dialami kaum perempuan.



Wassalam



Lestari


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Boleh saya ulangi lagi berita di bawah ini.
> 
> Coba barangkali pak HMNA bisa memberikan fatwa apa atas kejadian 
ini?
> 
> Barangkali pak Janoko, pak Chodjim, dsb dapat pula memberi 
penjelasan
> mengenai kejadian tsb diatas?
>  
> Apakah tidak mengerikan kalau tindakan main hakim sendiri ini tidak
> ada yg mengutuk dari pihak para ulama?  Seolah2 memang demikianlah
> ajaran Islam, padahal Islam adalah ajaran pertama yg memberikan hak
> kesetaraan terhadap perempuan dan katanya cinta damai.
>  
> Herankah jika kita menjadi bingung dalam status kita sebagai muslim
> koq yag katanya saudara2 sesama muslim tingkah lakunya demikian 
tidak
> Islami tetapi saudara2 ini wajib kita bela dengan nyawa kita hanya
> karena mereka juga mengaku muslim?
>  
> Saya mengalami shock luar biasa atas insiden ini.
> 
> > http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/article1415551.ece
> 
> > From The Times
> > February 21, 2007
> > 
> > An Islamic fundamentalist shot and killed a female Pakistani 
> minister
> > yesterday because of her refusal to wear a Muslim veil.
> > 
> > Police said that the bearded attacker had singled out the 
prominent
> > women's rights activist in the belief that women should not be in
> > politics.
> > 
> > Zilla Huma Usman, the Punjab provincial minister for social 
welfare
> > and supporter of President Musharraf, was shot as she prepared to
> > address a public gathering in the town of Gujranwala, 70km (43 
> miles)
> > north of the provincial capital, Lahore. As party members threw 
rose
> > petals at her, the gunman shot her in the head, police said. They
> > identified the attacker as Malulvi Ghulam Sarwar and said that 
he 
> was
> > opposed to the participation of women in politics and the 
refusal of
> > many professional women in Pakistan to wear the veil.
> > 
> > "He killed her because she was not observing the Islamic code of
> > dress. She was also campaigning for emancipation of women," Nazir
> > Ahmad, a police officer, said.
> > 
> > Mrs Usman, 35, was wearing the shalwar kameez adopted by many
> > professional women in Pakistan, but did not cover her head. She 
was
> > airlifted to Lahore after the attack, and died in hospital.
> > 
> > Mr Sarwar, a stonemason in his mid40s, appeared calm when he 
told a
> > television channel that he had carried out God's order to kill 
women
> > who sinned. "I have no regrets. I just obeyed Allah's 
commandment," 
> he
> > said. Islam did not allow women to hold positions of leadership, 
he
> > claimed. "I will kill all those women who do not follow the right
> > path, if I am freed again," he said.
> > 
> > Mrs Usman was well known as a women's rights activist and had
> > organised a controversial mini-marathon involving female runners.
> > Riots erupted when police stopped armed fundamentalists from
> > disrupting the race, in April 2005. She had joined the local
> > government after her pro-Musharraf Pakistan Muslim League won
> > parliamentary elections in 2002.
> > 
> > General Musharraf has promised to empower women and has embraced 
a
> > policy of "enlightened moderation". There are three female 
cabinet
> > ministers in the federal government. But women still face 
violence 
> and
> > discrimination in the male-dominated society, particularly in 
rural
> > areas. 
> > _
> > 
> > >
>




[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-22 Terurut Topik Dan
Boleh saya ulangi lagi berita di bawah ini.

Coba barangkali pak HMNA bisa memberikan fatwa apa atas kejadian ini?

Barangkali pak Janoko, pak Chodjim, dsb dapat pula memberi penjelasan
mengenai kejadian tsb diatas?
 
Apakah tidak mengerikan kalau tindakan main hakim sendiri ini tidak
ada yg mengutuk dari pihak para ulama?  Seolah2 memang demikianlah
ajaran Islam, padahal Islam adalah ajaran pertama yg memberikan hak
kesetaraan terhadap perempuan dan katanya cinta damai.
 
Herankah jika kita menjadi bingung dalam status kita sebagai muslim
koq yag katanya saudara2 sesama muslim tingkah lakunya demikian tidak
Islami tetapi saudara2 ini wajib kita bela dengan nyawa kita hanya
karena mereka juga mengaku muslim?
 
Saya mengalami shock luar biasa atas insiden ini.

> http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/article1415551.ece

> From The Times
> February 21, 2007
> 
> An Islamic fundamentalist shot and killed a female Pakistani 
minister
> yesterday because of her refusal to wear a Muslim veil.
> 
> Police said that the bearded attacker had singled out the prominent
> women's rights activist in the belief that women should not be in
> politics.
> 
> Zilla Huma Usman, the Punjab provincial minister for social welfare
> and supporter of President Musharraf, was shot as she prepared to
> address a public gathering in the town of Gujranwala, 70km (43 
miles)
> north of the provincial capital, Lahore. As party members threw rose
> petals at her, the gunman shot her in the head, police said. They
> identified the attacker as Malulvi Ghulam Sarwar and said that he 
was
> opposed to the participation of women in politics and the refusal of
> many professional women in Pakistan to wear the veil.
> 
> "He killed her because she was not observing the Islamic code of
> dress. She was also campaigning for emancipation of women," Nazir
> Ahmad, a police officer, said.
> 
> Mrs Usman, 35, was wearing the shalwar kameez adopted by many
> professional women in Pakistan, but did not cover her head. She was
> airlifted to Lahore after the attack, and died in hospital.
> 
> Mr Sarwar, a stonemason in his mid40s, appeared calm when he told a
> television channel that he had carried out God's order to kill women
> who sinned. "I have no regrets. I just obeyed Allah's commandment," 
he
> said. Islam did not allow women to hold positions of leadership, he
> claimed. "I will kill all those women who do not follow the right
> path, if I am freed again," he said.
> 
> Mrs Usman was well known as a women's rights activist and had
> organised a controversial mini-marathon involving female runners.
> Riots erupted when police stopped armed fundamentalists from
> disrupting the race, in April 2005. She had joined the local
> government after her pro-Musharraf Pakistan Muslim League won
> parliamentary elections in 2002.
> 
> General Musharraf has promised to empower women and has embraced a
> policy of "enlightened moderation". There are three female cabinet
> ministers in the federal government. But women still face violence 
and
> discrimination in the male-dominated society, particularly in rural
> areas. 
> _
> 
> > 




[wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing to wear veil

2007-02-22 Terurut Topik Dan
Boleh saya ulangi lagi berita di bawah ini.

Coba barangkali pak HMNA bisa memberikan fatwa apa atas kejadian ini?

Barangkali pak Janoko, pak Chodjim, dsb dapat pula memberi penjelasan
mengenai kejadian tsb diatas?
 
Apakah tidak mengerikan kalau tindakan main hakim sendiri ini tidak
ada yg mengutuk dari pihak para ulama?  Seolah2 memang demikianlah
ajaran Islam, padahal Islam adalah ajaran pertama yg memberikan hak
kesetaraan terhadap perempuan dan katanya cinta damai.
 
Herankah jika kita menjadi bingung dalam status kita sebagai muslim
koq yag katanya saudara2 sesama muslim tingkah lakunya demikian tidak
Islami tetapi saudara2 ini wajib kita bela dengan nyawa kita hanya
karena mereka juga mengaku muslim?
 
Saya mengalami shock luar biasa atas insiden ini.

> http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/article1415551.ece

> From The Times
> February 21, 2007
> 
> An Islamic fundamentalist shot and killed a female Pakistani 
minister
> yesterday because of her refusal to wear a Muslim veil.
> 
> Police said that the bearded attacker had singled out the prominent
> women's rights activist in the belief that women should not be in
> politics.
> 
> Zilla Huma Usman, the Punjab provincial minister for social welfare
> and supporter of President Musharraf, was shot as she prepared to
> address a public gathering in the town of Gujranwala, 70km (43 
miles)
> north of the provincial capital, Lahore. As party members threw rose
> petals at her, the gunman shot her in the head, police said. They
> identified the attacker as Malulvi Ghulam Sarwar and said that he 
was
> opposed to the participation of women in politics and the refusal of
> many professional women in Pakistan to wear the veil.
> 
> "He killed her because she was not observing the Islamic code of
> dress. She was also campaigning for emancipation of women," Nazir
> Ahmad, a police officer, said.
> 
> Mrs Usman, 35, was wearing the shalwar kameez adopted by many
> professional women in Pakistan, but did not cover her head. She was
> airlifted to Lahore after the attack, and died in hospital.
> 
> Mr Sarwar, a stonemason in his mid40s, appeared calm when he told a
> television channel that he had carried out God's order to kill women
> who sinned. "I have no regrets. I just obeyed Allah's commandment," 
he
> said. Islam did not allow women to hold positions of leadership, he
> claimed. "I will kill all those women who do not follow the right
> path, if I am freed again," he said.
> 
> Mrs Usman was well known as a women's rights activist and had
> organised a controversial mini-marathon involving female runners.
> Riots erupted when police stopped armed fundamentalists from
> disrupting the race, in April 2005. She had joined the local
> government after her pro-Musharraf Pakistan Muslim League won
> parliamentary elections in 2002.
> 
> General Musharraf has promised to empower women and has embraced a
> policy of "enlightened moderation". There are three female cabinet
> ministers in the federal government. But women still face violence 
and
> discrimination in the male-dominated society, particularly in rural
> areas. 
> _
> 
> >