[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-21 Terurut Topik Dan
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  
> wrote:
> rsa: 
> Saya kira yang bapak maksud adalah membaca buku 'dia' bukan 'mereka' 
> kan? Saya menulis buku2 Prof Ramadhan, dan tidak ada nama lain yang 
> saya tulis. Gpp ... slip-of-the-finger-tips ... hehehe
> 
> eniwei, benar, saya kira sec umum gambaran dari pengamatan bapak 
> sejalan dengan apa yang ditulis oleh prof Ramadhan. Ada satu buku 
> beliau yang mungkin bisa bapak baca, To Be A European Muslim: A Study 
> of Islamic Resources in the European Context, terbitan The Islamic 
> Foundation, 1990/1420 H. Sangat membantu memahami fenomena Muslim di 
> Eropah dan Muslim Eropan, setidaknya dari sudut pandang prof Ramadhan.

DP: Sebenarnya tantangan muslim di Indonesia beda dg imigran di
Eropah, tetapi mungkin ada hikmahnya dipelajari supaya lebih
mengglobal wawasan kita.  Tantangan kita yg terutama ialah pendidikan
yg baik dan yg dapat bersaing di arena global.  Di Eropah imigran
muslim tinggal masuk sekolah demikian, di Indonesia sekolah spt itu
masih privilege orang kaya.

> > 
> rsa:
> Pendekatan Rasional? Maksud bapak? Apakah tidak ada pendekatan 
> Rasional selama ini yang bapak amati? Setidaknya upaya individu atau 
> kelompok yang sempat bapak amati di dunia pd umumnya, dan di 
> Indonesia sec khusus? Selama ini tidak Rasional?

DP:  Contohnya ketidakrasional umat Islam di Indonesia itu kan banyak
sekali.  Misalnya tidak memecahkan permasalahan dg terstruktur dan
logis, terlalu mengutamakan wahyu dari akal, lemahnya sistem
pendidikan, rapuhnya sistem hukum, terlalu banyak mengandalkan doa utk
memecahkan permasalahan, lekas naik darah atas ketersinggungan
sentimen agama, tidak investment-minded, dsb, dsb.

> > 
> rsa:
> lho kalo yang namanya peninggalan kan berarti sudah tidak ada. 
> Artinya, kalopun ada tapi tidak berwujud. Spt peninggalan majapahit. 
> Yang ada ya yang pernah berpengaruh, spt candi, tapi tidak lagi 
> berpengaruh. Sedangkan di Irlandia, atau seteru (religious tribalism, 
> kalo istilah bapak) di manapun antara Kat-Prot itu masih ada. Apakah 
> seteru antar agama masuk religious tribalism? Kalo ya tentu masih 
> banyak fenomena ini sekarang ini, sehingga praktis bukan hanya 
> sebatas islam/muslim saja.

DP: Peninggalan dalam arti kata prevailing, masih ada ...  Tribalism
itu kan kesukuan, suatu konsep kelompok yg sederhana.  Kesukuan
berdasarkan agama, kira2 begitulah religious tribalism.  Kalau kita
lihat masyarakat kesukuan spt di Papua kan sering perang suku tanpa
adanya alasan yg jelas, sering demi membela kebanggaan kesukuan dsb. 
Biasanya juga sistem hukumnya masih basic, belum terstruktur, belum
canggih.

Sering saya lihat ada kecenderungan demikian dari beberapa kelompok
umat Islam.  Sebenarnya budaya Arab jaman RasuluLah itu masih kesukuan
tetapi kemudian menjadi khilafah atau kerajaan.  Pada saat jadi
kerajaan ada sistem yg lebih teratur, contoh di Spanyol.

> Coba bapak jelaskan yang bapak maksud dengan 'religious tribalism' 
> agar saya tidak salah paham/mengerti ... ;-]
> > 
> > DP: Sekali lagi saya tidak menganut religious tribalism, bagi saya 
> yg
> > terpenting ialah warganegara Republik Indonesia dulu.  Baru yg 
> lain. 
> > Tanggung jawab saya yg pertama ialah kepada bangsa dan negara 
> sendiri
> > baru orang lain.
> > 
> > Perilaku aneh oleh muslim di Eropah itu enggak usah kita tiru. Kita
> > tidak perlu mengucilkan diri, sebab Cina dan India yg mulai membuka
> > diri mengalami kemajuan yg dahsyat.
> > 
> rsa:
> Masak sih ukhuwah bisa bapak samakan dengan religous tribalism 
> (sambil menunggu penjelasan bapak untuk istilah ini)? Kan hadis Rasul 
> itu tidak lain adalah ajakan untuk menjunjung ukhuwah, juga spt di QS 
> 48:29? Justru upaya musuh islam adalah memecah belah ummat ini 
> sehingga terkotak-kotak dalam batas negara dan makin mudah di devide-
> et-impera, menurut saya. Bukan berarti HARAM konsep negara, tapi 
> ketika masuk unsur ashabiyah, mementingkan kelompok/suku/keturunan, 
> tentu hanya mengulang peristiwa hampir seterunya kaum anshar dan 
> muhajirin. Sayang saja upaya rasul memberangus perbedaan yang 
> insignifikan ini sekarang seolah sia-sia. Lebih membela bendara dan 
> negara dari aqidah dan ukhuwah.

DP: Tantangan masa kini bukan hal ukhuwah saya rasa.  Itu tantangan
masa lampau.  Tantangan sekarang lebih kepada kesejahteraan,
pendidikan dan pemeliharaan lingkungan.

Ukhuwah itu adalah konsep kebersatuan sebelum ada konsep nation-state.
  Konsep yg longgar karena tidak ada ikatan definitif, lain spt
warganegara, ikatan hukumnya lebih definitif.

> Soal membuka diri, tidak semua hal asing itu perlu disikapi terbuka. 
> Kita tetap harus selektif kan? Nah yang bapak maksud "mengalami 
> kemajuan yg dahsyat" itu bagaimana? Dalam islam, maju itu tidak mesti 
> identik dengan 'teknologi' tapi 'kosong ruhani'. Maaf, tapi di benak 
> saya, India dan Cina itu tidak melulu maju karena terbuka, mengingat 
> me

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-21 Terurut Topik ma_suryawan
Assalamu'alaikum,

Mbak Flora,

Sementara kita tunda dulu soal tafsir 33:40 dan 13:38-39 yang 
berhubungan dengan masalah kenabian. Kalau ayat 33:40 jelas 
berhubungan dengan masalah status kenabian Rasulullah s.a.w., tetapi 
kalau boleh tahu, apa concern Anda mengenai ayat 13:38-39? Bagaimana 
hal itu bisa dihubungkan dengan masalah status kenabian terakhir 
Nabi s.a.w.?

Tapi saya punya catatan khusus mengenai redaksi Khutbah Perpisahan 
Nabi s.a.w. yang Anda kutip yaitu kalimat ini:

"O People! NO PROPHET OR APOSTLE WILL COME AFTER ME AND NO NEW FAITH 
WILL BE BORN"

Kalimat ini adalah kalimat sisipan/buatan, yang menurut saya sengaja 
disisipkan di dunia internet dan di beberapa buku riwayat hidup Nabi 
s.a.w. tertentu di abad modern ini ke dalam redaksi lengkap Khutbah 
Terakhir Rasulullah s.a.w. 

Silahkan anda cek di bukunya Haekal, kalimat itu tidak ada dalam 
redaksi khutbah terakhir Rasulullah s.a.w.

Salam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Suryawan, bolehkah saya minta tolong anda untuk menjelaskan 
bagaimana
> anda menafsirkan ayat2 di bawah ini, serta salah satu butir khutbah
> perpisahan Nabi Muhammad SAW?
> 
> Al Rad, chapter 13, verse 38-39: We DID send apostles before you 
and gave
> them wives and children: and yet no apostle had come to bring a 
Sign except
> by Allah's permission. For each age is a Book (revealed).  What He 
please,
> will Allah abrogate - or confirm: for with Him is the source of 
the Book.
> 
> Al Ahzab, chapter 33 verse 40: Muhammad is not the father of any 
man among
> you, but he is the Messenger of Allah and the SEAL of the 
Prophets; and
> Allah has full Knowledge of all things.  
> 
> Salah satu point dalam khutbah terakhir Rasulullah SAW:  "O 
People! NO
> PROPHET OR APOSTLE WILL COME AFTER ME AND NO NEW FAITH WILL BE 
BORN. Reason
> well, therefore O People! And understand words that I convey to 
you. I leave
> behind me two things, the QUR'AN AND THE SUNNAH and if you follow 
these, you
> will never go astray."
> Terima kasih
> Salam,
> Flora
> 
> ---
> 
> Re: Wajah Santri Kita... 
> Posted by: "ma_suryawan" [EMAIL PROTECTED]   ma_suryawan 
> Thu Jun 21, 2007 12:22 am (PST) 
> 
> - dihapus -
> > [2] santri "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> > dengan Alquran". 
> 
> Kata siapa yang menganggap ada nabi lagi bertentangan dengan al-
> Qur'an?
> 
> Al-Qur'an justru mengajarkan bahwa nabi/rasul/utusan Allah dapat 
> Terus datang dan diutus sesuai kehendak Allah. 
> 
> 
> > karena tidak mengimani Qur'an dan Hadis yang menyatakan bahwa 
> > Rasulullah Muhammad saw itu Rasul dan Nabi terakhir buat manusia.
> 
> Ngawur...
> 
> Orang Ahmadiyah mengimani al-Qur'an dan Hadits.
> 
> Nah, demi untuk membuktikan omongan Anda, coba tunjukkan di 
sebelah 
> Mana dalam al-Qur'an dan Hadits bahwa Muhammad s.a.w. Adalah nabi 
> Terakhir (aakhirul anbiya).
> 
> ---dst
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-21 Terurut Topik ma_suryawan
Assalamu'alaikum,

Mas Dana,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Ini yg saya enggak mengerti.
> 
> Kalau ada kelompok yg menciptakan varian dari suatu agama, dan 
varian
> itu hanya diberlakukan dan dianut dikelompoknya sendiri emang apa
> salahnya?  Yg masuk neraka kalau paham itu salah kan mereka 
sendiri? 

Benar mas..

Saya rasa mas Dana sudah punya jawabannya...

> Mereka akan bertanggung jawab sendiri kepada Allah.  Kecuali jika
> kelompok ini kemudian membom mesjid, menganiaya mereka yg tidak mau
> ikut paham mereka, merusak ketertiban umum baru ditindak.

Benar mas...

Sejak dulu apa yang diajarkan oleh para nabi, ya seperti itulah yang 
dipikirkan oleh mas Dana, dalam "ketidak-mengertian" mengapa 
mainstream yang kemudian melakukan kekerasan dan penganiayaan.

> Justru yg mainstream yg melakukan penganiayaan dan merusak 
ketertiban
> umum. Kalau si mainstream benar kan Allah sendiri yg akan memberi
> surga di akhirat.  Mengapa mereka harus menciptakan neraka di dunia
> utk orang lain demi upaya masuk surga di akhirat?

Benar mas...

Ketika para nabi diutus, maka mainstreamlah yang kemudian melakukan 
penganiayaan dan kekerasan...Hal yang demikian telah dicontohkan 
dengan indah dan tegas dalam al-Qur'an.

Salam,
MAS

> 
> Ini benar2 diluar kemampuan logika saya utk dicerna.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan"
>  wrote:
> >
> > Ketika membahas Ahmadiyah, makin terlihat jelas karakter dan 
sifat 
> > aslinya dari tipikal Islam mainstream.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> > >
> > > bung Suryawan,
> > > 
> > > Anda ini menyampaikan berita atau fitnah? Tunjukkan pada 
berita 
> > > harian itu kalo ada pernyataan yang sama dengan yang anda 
> > nisbatkan 
> > > ini "Berita dari harian Pikiran Rakyat adalah fakta, betapa 
> > kekerasan 
> > > atas nama agama memang diajarkan oleh para kyai/mullah/ulama. 
FPI, 
> > > FPUI, dll adalah contoh nyata hasil pendidikan para 
> > kyai/mullah/ulama 
> > > yang doyan melakukan kekerasan atas nama agama"...! Ngerti kan 
> > beda 
> > > fakta/data dan fitnah?
> > > 
> > > Lho kok kata siapa? Anda ini baca ga sih berita yang anda 
forward 
> > > ini??!! Lihat dong, di sana kan jelas siapa yang berkata. 
> > Nih "Dede 
> > > Saeful Anwar mendukung sikap santri untuk melarang Ahmadiyah. 
> > > Alasannya, secara tegas dalam Alquran, tidak ada nabi setelah 
> > > Muhammad. "Rasulullah Muhammad adalah nabi terakhir. Tidak ada 
> > lagi. 
> > > Jadi kalau Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu 
bertentangan 
> > > dengan Alquran," katanya" ... Jelas!?
> > > 
> > > Anda ini tahu Ahmadiyah atau tidak? Yang bilang mereka sesat 
itu 
> > > bukan saya. Malah tidak sedikit mereka yang insaf dan tobat 
dari 
> > > Ahmadiyah memberi kesaksian. Anda tahu dari mana mereka tidak 
> > sesat? 
> > > Ikut2an...?! Jangan asal tulis bung!! Allah berhak memang, 
tapi 
> > anda 
> > > mau nunggu sampe Allah turun ke depan anda dan Allah sendiri 
yang 
> > > unjukin di depan hidung anda mana yang sesat?! Itu mungkin 
Allah 
> > > versi anda, bukan Allah yand ada dalam Al-Qur'an. Lalu kalo 
Rasul 
> > > tidak menunjuk mana yang sesat, bagaimana kita tahu yang mana 
yang 
> > > sesat?? Ngawur aja ...!!
> > > 
> > > Kalo mereka mengimani Qur'an dan Hadis, ya mana mungkin 
menerima 
> > si 
> > > Mirza (maaf saya pernah di pakistan dan tahu istilah Hazrat 
itu 
> > untuk 
> > > orang yang pantas dimuliakan, dan itu bukan si laknatullah 
MGA!) 
> > itu 
> > > sebagai nabi setelah Rasul. Jangan biasa pelintir kata-kata 
bung! 
> > > Saya tulis "Rasulullah Muhammad saw itu Rasul dan Nabi 
terakhir" 
> > tapi 
> > > anda menyatakan "Kata siapa yang menganggap ada nabi lagi 
> > > bertentangan dengan al-Qur'an" menanggapi kalimat yang saya 
kutip 
> > > dari berita "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu 
bertentangan 
> > > dengan Alquran" seolah tidak ada hubungannya kata-kata "ada 
nabi 
> > > lagi" dengan kata-kata "nabi terakhir".
> > > 
> > > Anda tentu tahu bahwa dalam al-Qur'an, 'nabi terakhir' itu 
mengacu 
> > > pada 'wa khatamun nabiyyiin' yaitu di QS 33:40. Di kalangan 
> > > Ahmadiyah, sesuai logika si MGA, 'khatamun' bukan penutup, 
jadi 
> > tetap 
> > > akan ada nabi, tapi tidak membawa syariat baru. Dari mana anda 
> > iseng 
> > > nyomot bahwa 'nabi terakhir' itu sama dengan 'aakhirul 
anbiya'? Ga 
> > > tahu beda 'anbiya' dan 'nabiyin'?
> > > 
> > > Anda ini membela Ahmadiyah krn 'kasihan' atau memang anda 
> > Ahmadiyah? 
> > > Lahore apa Qadiani? Kalo yang Lahore masih beres, karena bagi 
> > mereka, 
> > > si MGA itu sekadar Mujadid, bukan NABI!!!
> > > 
> > > Btw, saya lupa tuh 'kitab suci' nya Ahmadiyah pengikut si MGA 
yang 
> > > lebih disimak daripada al-Qur'an. Pernah dong baca 
buku "Ahmadiyah 
> > di 
> > > telanjang bulat di panggung dunia" tulisan mantan Ahmadi?
> > > 
> > > Lain kali kalo nanggapi yang wajar ya. Maaf ni kalo ngikutin 
tempo 
> > > anda, biar ga kala

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-21 Terurut Topik Dan
Ini yg saya enggak mengerti.

Kalau ada kelompok yg menciptakan varian dari suatu agama, dan varian
itu hanya diberlakukan dan dianut dikelompoknya sendiri emang apa
salahnya?  Yg masuk neraka kalau paham itu salah kan mereka sendiri? 
Mereka akan bertanggung jawab sendiri kepada Allah.  Kecuali jika
kelompok ini kemudian membom mesjid, menganiaya mereka yg tidak mau
ikut paham mereka, merusak ketertiban umum baru ditindak.

Justru yg mainstream yg melakukan penganiayaan dan merusak ketertiban
umum. Kalau si mainstream benar kan Allah sendiri yg akan memberi
surga di akhirat.  Mengapa mereka harus menciptakan neraka di dunia
utk orang lain demi upaya masuk surga di akhirat?

Ini benar2 diluar kemampuan logika saya utk dicerna.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ketika membahas Ahmadiyah, makin terlihat jelas karakter dan sifat 
> aslinya dari tipikal Islam mainstream.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> >
> > bung Suryawan,
> > 
> > Anda ini menyampaikan berita atau fitnah? Tunjukkan pada berita 
> > harian itu kalo ada pernyataan yang sama dengan yang anda 
> nisbatkan 
> > ini "Berita dari harian Pikiran Rakyat adalah fakta, betapa 
> kekerasan 
> > atas nama agama memang diajarkan oleh para kyai/mullah/ulama. FPI, 
> > FPUI, dll adalah contoh nyata hasil pendidikan para 
> kyai/mullah/ulama 
> > yang doyan melakukan kekerasan atas nama agama"...! Ngerti kan 
> beda 
> > fakta/data dan fitnah?
> > 
> > Lho kok kata siapa? Anda ini baca ga sih berita yang anda forward 
> > ini??!! Lihat dong, di sana kan jelas siapa yang berkata. 
> Nih "Dede 
> > Saeful Anwar mendukung sikap santri untuk melarang Ahmadiyah. 
> > Alasannya, secara tegas dalam Alquran, tidak ada nabi setelah 
> > Muhammad. "Rasulullah Muhammad adalah nabi terakhir. Tidak ada 
> lagi. 
> > Jadi kalau Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> > dengan Alquran," katanya" ... Jelas!?
> > 
> > Anda ini tahu Ahmadiyah atau tidak? Yang bilang mereka sesat itu 
> > bukan saya. Malah tidak sedikit mereka yang insaf dan tobat dari 
> > Ahmadiyah memberi kesaksian. Anda tahu dari mana mereka tidak 
> sesat? 
> > Ikut2an...?! Jangan asal tulis bung!! Allah berhak memang, tapi 
> anda 
> > mau nunggu sampe Allah turun ke depan anda dan Allah sendiri yang 
> > unjukin di depan hidung anda mana yang sesat?! Itu mungkin Allah 
> > versi anda, bukan Allah yand ada dalam Al-Qur'an. Lalu kalo Rasul 
> > tidak menunjuk mana yang sesat, bagaimana kita tahu yang mana yang 
> > sesat?? Ngawur aja ...!!
> > 
> > Kalo mereka mengimani Qur'an dan Hadis, ya mana mungkin menerima 
> si 
> > Mirza (maaf saya pernah di pakistan dan tahu istilah Hazrat itu 
> untuk 
> > orang yang pantas dimuliakan, dan itu bukan si laknatullah MGA!) 
> itu 
> > sebagai nabi setelah Rasul. Jangan biasa pelintir kata-kata bung! 
> > Saya tulis "Rasulullah Muhammad saw itu Rasul dan Nabi terakhir" 
> tapi 
> > anda menyatakan "Kata siapa yang menganggap ada nabi lagi 
> > bertentangan dengan al-Qur'an" menanggapi kalimat yang saya kutip 
> > dari berita "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> > dengan Alquran" seolah tidak ada hubungannya kata-kata "ada nabi 
> > lagi" dengan kata-kata "nabi terakhir".
> > 
> > Anda tentu tahu bahwa dalam al-Qur'an, 'nabi terakhir' itu mengacu 
> > pada 'wa khatamun nabiyyiin' yaitu di QS 33:40. Di kalangan 
> > Ahmadiyah, sesuai logika si MGA, 'khatamun' bukan penutup, jadi 
> tetap 
> > akan ada nabi, tapi tidak membawa syariat baru. Dari mana anda 
> iseng 
> > nyomot bahwa 'nabi terakhir' itu sama dengan 'aakhirul anbiya'? Ga 
> > tahu beda 'anbiya' dan 'nabiyin'?
> > 
> > Anda ini membela Ahmadiyah krn 'kasihan' atau memang anda 
> Ahmadiyah? 
> > Lahore apa Qadiani? Kalo yang Lahore masih beres, karena bagi 
> mereka, 
> > si MGA itu sekadar Mujadid, bukan NABI!!!
> > 
> > Btw, saya lupa tuh 'kitab suci' nya Ahmadiyah pengikut si MGA yang 
> > lebih disimak daripada al-Qur'an. Pernah dong baca buku "Ahmadiyah 
> di 
> > telanjang bulat di panggung dunia" tulisan mantan Ahmadi?
> > 
> > Lain kali kalo nanggapi yang wajar ya. Maaf ni kalo ngikutin tempo 
> > anda, biar ga kalah set... hehehe.
> > 
> > Buat saya tidak perlu kamu tanggapi lagi, tapi kalo mau nanggapi 
> ya 
> > silakan. I rest my case. Cukup hujjah para ulama salaf dan shaleh 
> > yang saya ikuti, bukan politisasi para politisi avonturir dan 
> > oportunis! Semoga kita bukan termasuk dua terakhir itu. Amin.
> > 
> > salam,
> > rsa
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" 
> >  wrote:
> > >
> > > Bung Satriyo,
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> > > >
> > > > Inilah wajah santri kita (versi intri lebih lengkap):
> > > > 
> > > > [1] "santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. 
> Tasikmalaya, 
> > > > Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI 
> Kab. 
> > > > Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat 

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-21 Terurut Topik Flora Pamungkas
Pak Suryawan, bolehkah saya minta tolong anda untuk menjelaskan bagaimana
anda menafsirkan ayat2 di bawah ini, serta salah satu butir khutbah
perpisahan Nabi Muhammad SAW?

Al Rad, chapter 13, verse 38-39: We DID send apostles before you and gave
them wives and children: and yet no apostle had come to bring a Sign except
by Allah's permission. For each age is a Book (revealed).  What He please,
will Allah abrogate - or confirm: for with Him is the source of the Book.

Al Ahzab, chapter 33 verse 40: Muhammad is not the father of any man among
you, but he is the Messenger of Allah and the SEAL of the Prophets; and
Allah has full Knowledge of all things.  

Salah satu point dalam khutbah terakhir Rasulullah SAW:  “O People! NO
PROPHET OR APOSTLE WILL COME AFTER ME AND NO NEW FAITH WILL BE BORN. Reason
well, therefore O People! And understand words that I convey to you. I leave
behind me two things, the QUR'AN AND THE SUNNAH and if you follow these, you
will never go astray.”
Terima kasih
Salam,
Flora

---

Re: Wajah Santri Kita... 
Posted by: "ma_suryawan" [EMAIL PROTECTED]   ma_suryawan 
Thu Jun 21, 2007 12:22 am (PST) 

- dihapus -
> [2] santri "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> dengan Alquran". 

Kata siapa yang menganggap ada nabi lagi bertentangan dengan al-
Qur'an?

Al-Qur'an justru mengajarkan bahwa nabi/rasul/utusan Allah dapat 
Terus datang dan diutus sesuai kehendak Allah. 


> karena tidak mengimani Qur'an dan Hadis yang menyatakan bahwa 
> Rasulullah Muhammad saw itu Rasul dan Nabi terakhir buat manusia.

Ngawur...

Orang Ahmadiyah mengimani al-Qur'an dan Hadits.

Nah, demi untuk membuktikan omongan Anda, coba tunjukkan di sebelah 
Mana dalam al-Qur'an dan Hadits bahwa Muhammad s.a.w. Adalah nabi 
Terakhir (aakhirul anbiya).

---dst

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-21 Terurut Topik ma_suryawan
Ketika membahas Ahmadiyah, makin terlihat jelas karakter dan sifat 
aslinya dari tipikal Islam mainstream.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> bung Suryawan,
> 
> Anda ini menyampaikan berita atau fitnah? Tunjukkan pada berita 
> harian itu kalo ada pernyataan yang sama dengan yang anda 
nisbatkan 
> ini "Berita dari harian Pikiran Rakyat adalah fakta, betapa 
kekerasan 
> atas nama agama memang diajarkan oleh para kyai/mullah/ulama. FPI, 
> FPUI, dll adalah contoh nyata hasil pendidikan para 
kyai/mullah/ulama 
> yang doyan melakukan kekerasan atas nama agama"...! Ngerti kan 
beda 
> fakta/data dan fitnah?
> 
> Lho kok kata siapa? Anda ini baca ga sih berita yang anda forward 
> ini??!! Lihat dong, di sana kan jelas siapa yang berkata. 
Nih "Dede 
> Saeful Anwar mendukung sikap santri untuk melarang Ahmadiyah. 
> Alasannya, secara tegas dalam Alquran, tidak ada nabi setelah 
> Muhammad. "Rasulullah Muhammad adalah nabi terakhir. Tidak ada 
lagi. 
> Jadi kalau Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> dengan Alquran," katanya" ... Jelas!?
> 
> Anda ini tahu Ahmadiyah atau tidak? Yang bilang mereka sesat itu 
> bukan saya. Malah tidak sedikit mereka yang insaf dan tobat dari 
> Ahmadiyah memberi kesaksian. Anda tahu dari mana mereka tidak 
sesat? 
> Ikut2an...?! Jangan asal tulis bung!! Allah berhak memang, tapi 
anda 
> mau nunggu sampe Allah turun ke depan anda dan Allah sendiri yang 
> unjukin di depan hidung anda mana yang sesat?! Itu mungkin Allah 
> versi anda, bukan Allah yand ada dalam Al-Qur'an. Lalu kalo Rasul 
> tidak menunjuk mana yang sesat, bagaimana kita tahu yang mana yang 
> sesat?? Ngawur aja ...!!
> 
> Kalo mereka mengimani Qur'an dan Hadis, ya mana mungkin menerima 
si 
> Mirza (maaf saya pernah di pakistan dan tahu istilah Hazrat itu 
untuk 
> orang yang pantas dimuliakan, dan itu bukan si laknatullah MGA!) 
itu 
> sebagai nabi setelah Rasul. Jangan biasa pelintir kata-kata bung! 
> Saya tulis "Rasulullah Muhammad saw itu Rasul dan Nabi terakhir" 
tapi 
> anda menyatakan "Kata siapa yang menganggap ada nabi lagi 
> bertentangan dengan al-Qur'an" menanggapi kalimat yang saya kutip 
> dari berita "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> dengan Alquran" seolah tidak ada hubungannya kata-kata "ada nabi 
> lagi" dengan kata-kata "nabi terakhir".
> 
> Anda tentu tahu bahwa dalam al-Qur'an, 'nabi terakhir' itu mengacu 
> pada 'wa khatamun nabiyyiin' yaitu di QS 33:40. Di kalangan 
> Ahmadiyah, sesuai logika si MGA, 'khatamun' bukan penutup, jadi 
tetap 
> akan ada nabi, tapi tidak membawa syariat baru. Dari mana anda 
iseng 
> nyomot bahwa 'nabi terakhir' itu sama dengan 'aakhirul anbiya'? Ga 
> tahu beda 'anbiya' dan 'nabiyin'?
> 
> Anda ini membela Ahmadiyah krn 'kasihan' atau memang anda 
Ahmadiyah? 
> Lahore apa Qadiani? Kalo yang Lahore masih beres, karena bagi 
mereka, 
> si MGA itu sekadar Mujadid, bukan NABI!!!
> 
> Btw, saya lupa tuh 'kitab suci' nya Ahmadiyah pengikut si MGA yang 
> lebih disimak daripada al-Qur'an. Pernah dong baca buku "Ahmadiyah 
di 
> telanjang bulat di panggung dunia" tulisan mantan Ahmadi?
> 
> Lain kali kalo nanggapi yang wajar ya. Maaf ni kalo ngikutin tempo 
> anda, biar ga kalah set... hehehe.
> 
> Buat saya tidak perlu kamu tanggapi lagi, tapi kalo mau nanggapi 
ya 
> silakan. I rest my case. Cukup hujjah para ulama salaf dan shaleh 
> yang saya ikuti, bukan politisasi para politisi avonturir dan 
> oportunis! Semoga kita bukan termasuk dua terakhir itu. Amin.
> 
> salam,
> rsa
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" 
>  wrote:
> >
> > Bung Satriyo,
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> > >
> > > Inilah wajah santri kita (versi intri lebih lengkap):
> > > 
> > > [1] "santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. 
Tasikmalaya, 
> > > Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI 
Kab. 
> > > Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam 
(FPUI), 
> > > menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, 
Selasa 
> > > (19/6)"
> > 
> > Berita dari harian Pikiran Rakyat adalah fakta, betapa kekerasan 
> atas 
> > nama agama memang diajarkan oleh para kyai/mullah/ulama. FPI, 
FPUI, 
> > dll adalah contoh nyata hasil pendidikan para kyai/mullah/ulama 
> yang 
> > doyan melakukan kekerasan atas nama agama.
> > 
> > > [2] santri "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu 
bertentangan 
> > > dengan Alquran". 
> > 
> > Kata siapa yang menganggap ada nabi lagi bertentangan dengan al-
> > Qur'an?
> > 
> > Al-Qur'an justru mengajarkan bahwa nabi/rasul/utusan Allah dapat 
> > terus datang dan diutus sesuai kehendak Allah. 
> > 
> > > Jadi jelas mengapa santri ahmadiyah itu sesat, 
> > 
> > Menurut ajaran al-Qur'an, yang berhak menentukan sesat atau 
tidak 
> > sesatnya orang hanyalah Allah Ta'ala.
> > 
> > Hebat nian Anda ketika menunjuk hidung santri Ahmadiyah sebagai 
> > sesat...
> > 
> > Kanjeng Nabi s.a.w. saja tid

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-21 Terurut Topik rsa
WAh wah wah ... maaf yah ke-send dua kali. Mohon mas/mba mod hapus 
saja ya ... saya cuba tadi ternyata tak berjaya upayanya. maaf silap 
ketik. :-(

satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  
> wrote:
> >
> > 
> > DP: Saya belum membaca buku mereka, tetapi tantangan utama dari
> > beberapa gelintir muslim di Eropah menurut pengamatan pribadi saya
> > ialah ketidaksanggupan atau ketidakmauan mengadaptasikan diri dg
> > sistem hukum dan budaya yg berlaku di sana.  Ada superiority 
complex
> > yg merasa bahwa status mereka berada di atas hukum sekuler.
> > 
> > Akibatnya sering terjadi pelanggaran hukum tetapi mereka tidak 
sadar
> > atau tidak mau sadar itu pelanggaran hukum.  Menurut mereka mereka
> > tidak melanggar hukum Allah, walaupun mereka melanggar HAM.  Masa 
> sih
> > HAM tidak sesuai dg hukum Allah yang maha besar?
> > 
> rsa: 
> Saya kira yang bapak maksud adalah membaca buku 'dia' 
bukan 'mereka' 
> kan? Saya menulis buku2 Prof Ramadhan, dan tidak ada nama lain yang 
> saya tulis. Gpp ... slip-of-the-finger-tips ... hehehe
> 
> eniwei, benar, saya kira sec umum gambaran dari pengamatan bapak 
> sejalan dengan apa yang ditulis oleh prof Ramadhan. Ada satu buku 
> beliau yang mungkin bisa bapak baca, To Be A European Muslim: A 
Study 
> of Islamic Resources in the European Context, terbitan The Islamic 
> Foundation, 1990/1420 H. Sangat membantu memahami fenomena Muslim 
di 
> Eropah dan Muslim Eropan, setidaknya dari sudut pandang prof 
Ramadhan.
> > 
> > DP: Ya tetapi pemahaman yg ada di masyarakat Islam masih terasa 
> belum
> > tercerahkan.  Inti pencerahan ialah pendekatan rasional dan
> > menempatkan manusia tidak lagi sebagai obyek tumbal agama.
> > 
> > Ajaran Islam memang sering belum tercermin dalam perilaku muslim. 
> > Jelas beda antara Islam dan muslim. Sebenarnya yg saya kritik itu
> > beberapa perilaku dari segelintir atau sekelompok muslim. Bukan 
> suatu
> > tuduhan menyeluruh.  Saya tidak terbiasa menuduh secara 
menyeluruh,
> > atau categorical accusation.
> > 
> rsa:
> Pendekatan Rasional? Maksud bapak? Apakah tidak ada pendekatan 
> Rasional selama ini yang bapak amati? Setidaknya upaya individu 
atau 
> kelompok yang sempat bapak amati di dunia pd umumnya, dan di 
> Indonesia sec khusus? Selama ini tidak Rasional?
> > 
> > DP: Yg ada di Irlandia itu adalah peninggalan religious tribalism,
> > tapi ini kan diperangi secara formal oleh baik pemerintah Irlandia
> > maupun pemerintah Inggris karena melanggar hukum.  Mayoritas warga
> > Eropah sudah tidak lagi menganut tribalisme ini. Yg ada football
> > tribalism... he he ...  yg saya juga anut sbg penggemar Arsenal.
> > 
> > Bedanya religious tribalism dalam Islam itu dianggap sesuai dg 
hukum
> > Islam sedangkan di Eropa dianggap melanggar hukum negara.
> > 
> > Penyikapannya jelas berbeda.
> > 
> rsa:
> lho kalo yang namanya peninggalan kan berarti sudah tidak ada. 
> Artinya, kalopun ada tapi tidak berwujud. Spt peninggalan 
majapahit. 
> Yang ada ya yang pernah berpengaruh, spt candi, tapi tidak lagi 
> berpengaruh. Sedangkan di Irlandia, atau seteru (religious 
tribalism, 
> kalo istilah bapak) di manapun antara Kat-Prot itu masih ada. 
Apakah 
> seteru antar agama masuk religious tribalism? Kalo ya tentu masih 
> banyak fenomena ini sekarang ini, sehingga praktis bukan hanya 
> sebatas islam/muslim saja.
> 
> Coba bapak jelaskan yang bapak maksud dengan 'religious tribalism' 
> agar saya tidak salah paham/mengerti ... ;-]
> > 
> > DP: Sekali lagi saya tidak menganut religious tribalism, bagi 
saya 
> yg
> > terpenting ialah warganegara Republik Indonesia dulu.  Baru yg 
> lain. 
> > Tanggung jawab saya yg pertama ialah kepada bangsa dan negara 
> sendiri
> > baru orang lain.
> > 
> > Perilaku aneh oleh muslim di Eropah itu enggak usah kita tiru. 
Kita
> > tidak perlu mengucilkan diri, sebab Cina dan India yg mulai 
membuka
> > diri mengalami kemajuan yg dahsyat.
> > 
> rsa:
> Masak sih ukhuwah bisa bapak samakan dengan religous tribalism 
> (sambil menunggu penjelasan bapak untuk istilah ini)? Kan hadis 
Rasul 
> itu tidak lain adalah ajakan untuk menjunjung ukhuwah, juga spt di 
QS 
> 48:29? Justru upaya musuh islam adalah memecah belah ummat ini 
> sehingga terkotak-kotak dalam batas negara dan makin mudah di 
devide-
> et-impera, menurut saya. Bukan berarti HARAM konsep negara, tapi 
> ketika masuk unsur ashabiyah, mementingkan kelompok/suku/keturunan, 
> tentu hanya mengulang peristiwa hampir seterunya kaum anshar dan 
> muhajirin. Sayang saja upaya rasul memberangus perbedaan yang 
> insignifikan ini sekarang seolah sia-sia. Lebih membela bendara dan 
> negara dari aqidah dan ukhuwah.
> 
> Soal membuka diri, tidak semua hal asing itu perlu disikapi 
terbuka. 
> Kita tetap harus selektif kan? Nah yang bapak maksud "mengalami 
> kemajuan yg dahsyat" itu bagaimana? Dalam islam, maju itu tidak 
mesti 
> identik dengan 'teknologi' t

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-21 Terurut Topik rsa
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> DP: Saya belum membaca buku mereka, tetapi tantangan utama dari
> beberapa gelintir muslim di Eropah menurut pengamatan pribadi saya
> ialah ketidaksanggupan atau ketidakmauan mengadaptasikan diri dg
> sistem hukum dan budaya yg berlaku di sana.  Ada superiority complex
> yg merasa bahwa status mereka berada di atas hukum sekuler.
> 
> Akibatnya sering terjadi pelanggaran hukum tetapi mereka tidak sadar
> atau tidak mau sadar itu pelanggaran hukum.  Menurut mereka mereka
> tidak melanggar hukum Allah, walaupun mereka melanggar HAM.  Masa 
sih
> HAM tidak sesuai dg hukum Allah yang maha besar?
> 
rsa: 
Saya kira yang bapak maksud adalah membaca buku 'dia' bukan 'mereka' 
kan? Saya menulis buku2 Prof Ramadhan, dan tidak ada nama lain yang 
saya tulis. Gpp ... slip-of-the-finger-tips ... hehehe

eniwei, benar, saya kira sec umum gambaran dari pengamatan bapak 
sejalan dengan apa yang ditulis oleh prof Ramadhan. Ada satu buku 
beliau yang mungkin bisa bapak baca, To Be A European Muslim: A Study 
of Islamic Resources in the European Context, terbitan The Islamic 
Foundation, 1990/1420 H. Sangat membantu memahami fenomena Muslim di 
Eropah dan Muslim Eropan, setidaknya dari sudut pandang prof Ramadhan.
> 
> DP: Ya tetapi pemahaman yg ada di masyarakat Islam masih terasa 
belum
> tercerahkan.  Inti pencerahan ialah pendekatan rasional dan
> menempatkan manusia tidak lagi sebagai obyek tumbal agama.
> 
> Ajaran Islam memang sering belum tercermin dalam perilaku muslim. 
> Jelas beda antara Islam dan muslim. Sebenarnya yg saya kritik itu
> beberapa perilaku dari segelintir atau sekelompok muslim. Bukan 
suatu
> tuduhan menyeluruh.  Saya tidak terbiasa menuduh secara menyeluruh,
> atau categorical accusation.
> 
rsa:
Pendekatan Rasional? Maksud bapak? Apakah tidak ada pendekatan 
Rasional selama ini yang bapak amati? Setidaknya upaya individu atau 
kelompok yang sempat bapak amati di dunia pd umumnya, dan di 
Indonesia sec khusus? Selama ini tidak Rasional?
> 
> DP: Yg ada di Irlandia itu adalah peninggalan religious tribalism,
> tapi ini kan diperangi secara formal oleh baik pemerintah Irlandia
> maupun pemerintah Inggris karena melanggar hukum.  Mayoritas warga
> Eropah sudah tidak lagi menganut tribalisme ini. Yg ada football
> tribalism... he he ...  yg saya juga anut sbg penggemar Arsenal.
> 
> Bedanya religious tribalism dalam Islam itu dianggap sesuai dg hukum
> Islam sedangkan di Eropa dianggap melanggar hukum negara.
> 
> Penyikapannya jelas berbeda.
> 
rsa:
lho kalo yang namanya peninggalan kan berarti sudah tidak ada. 
Artinya, kalopun ada tapi tidak berwujud. Spt peninggalan majapahit. 
Yang ada ya yang pernah berpengaruh, spt candi, tapi tidak lagi 
berpengaruh. Sedangkan di Irlandia, atau seteru (religious tribalism, 
kalo istilah bapak) di manapun antara Kat-Prot itu masih ada. Apakah 
seteru antar agama masuk religious tribalism? Kalo ya tentu masih 
banyak fenomena ini sekarang ini, sehingga praktis bukan hanya 
sebatas islam/muslim saja.

Coba bapak jelaskan yang bapak maksud dengan 'religious tribalism' 
agar saya tidak salah paham/mengerti ... ;-]
> 
> DP: Sekali lagi saya tidak menganut religious tribalism, bagi saya 
yg
> terpenting ialah warganegara Republik Indonesia dulu.  Baru yg 
lain. 
> Tanggung jawab saya yg pertama ialah kepada bangsa dan negara 
sendiri
> baru orang lain.
> 
> Perilaku aneh oleh muslim di Eropah itu enggak usah kita tiru. Kita
> tidak perlu mengucilkan diri, sebab Cina dan India yg mulai membuka
> diri mengalami kemajuan yg dahsyat.
> 
rsa:
Masak sih ukhuwah bisa bapak samakan dengan religous tribalism 
(sambil menunggu penjelasan bapak untuk istilah ini)? Kan hadis Rasul 
itu tidak lain adalah ajakan untuk menjunjung ukhuwah, juga spt di QS 
48:29? Justru upaya musuh islam adalah memecah belah ummat ini 
sehingga terkotak-kotak dalam batas negara dan makin mudah di devide-
et-impera, menurut saya. Bukan berarti HARAM konsep negara, tapi 
ketika masuk unsur ashabiyah, mementingkan kelompok/suku/keturunan, 
tentu hanya mengulang peristiwa hampir seterunya kaum anshar dan 
muhajirin. Sayang saja upaya rasul memberangus perbedaan yang 
insignifikan ini sekarang seolah sia-sia. Lebih membela bendara dan 
negara dari aqidah dan ukhuwah.

Soal membuka diri, tidak semua hal asing itu perlu disikapi terbuka. 
Kita tetap harus selektif kan? Nah yang bapak maksud "mengalami 
kemajuan yg dahsyat" itu bagaimana? Dalam islam, maju itu tidak mesti 
identik dengan 'teknologi' tapi 'kosong ruhani'. Maaf, tapi di benak 
saya, India dan Cina itu tidak melulu maju karena terbuka, mengingat 
mereka adalah negeri2 yang mewarisi world's most ancient 
civilisation, bahkan warisan mereka itu masih ada hingga sekarang. 
Justru barat-lah yang karena 'terbuka' dan 'rakus' sekligus, maka 
sekarang bisa "mengalami kemajuan yg dahsyat" ...

> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  
> > wrote:
> > >
> > > Sa

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-21 Terurut Topik rsa
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> DP: Saya belum membaca buku mereka, tetapi tantangan utama dari
> beberapa gelintir muslim di Eropah menurut pengamatan pribadi saya
> ialah ketidaksanggupan atau ketidakmauan mengadaptasikan diri dg
> sistem hukum dan budaya yg berlaku di sana.  Ada superiority complex
> yg merasa bahwa status mereka berada di atas hukum sekuler.
> 
> Akibatnya sering terjadi pelanggaran hukum tetapi mereka tidak sadar
> atau tidak mau sadar itu pelanggaran hukum.  Menurut mereka mereka
> tidak melanggar hukum Allah, walaupun mereka melanggar HAM.  Masa 
sih
> HAM tidak sesuai dg hukum Allah yang maha besar?
> 
rsa: 
Saya kira yang bapak maksud adalah membaca buku 'dia' bukan 'mereka' 
kan? Saya menulis buku2 Prof Ramadhan, dan tidak ada nama lain yang 
saya tulis. Gpp ... slip-of-the-finger-tips ... hehehe

eniwei, benar, saya kira sec umum gambaran dari pengamatan bapak 
sejalan dengan apa yang ditulis oleh prof Ramadhan. Ada satu buku 
beliau yang mungkin bisa bapak baca, To Be A European Muslim: A Study 
of Islamic Resources in the European Context, terbitan The Islamic 
Foundation, 1990/1420 H. Sangat membantu memahami fenomena Muslim di 
Eropah dan Muslim Eropan, setidaknya dari sudut pandang prof Ramadhan.
> 
> DP: Ya tetapi pemahaman yg ada di masyarakat Islam masih terasa 
belum
> tercerahkan.  Inti pencerahan ialah pendekatan rasional dan
> menempatkan manusia tidak lagi sebagai obyek tumbal agama.
> 
> Ajaran Islam memang sering belum tercermin dalam perilaku muslim. 
> Jelas beda antara Islam dan muslim. Sebenarnya yg saya kritik itu
> beberapa perilaku dari segelintir atau sekelompok muslim. Bukan 
suatu
> tuduhan menyeluruh.  Saya tidak terbiasa menuduh secara menyeluruh,
> atau categorical accusation.
> 
rsa:
Pendekatan Rasional? Maksud bapak? Apakah tidak ada pendekatan 
Rasional selama ini yang bapak amati? Setidaknya upaya individu atau 
kelompok yang sempat bapak amati di dunia pd umumnya, dan di 
Indonesia sec khusus? Selama ini tidak Rasional?
> 
> DP: Yg ada di Irlandia itu adalah peninggalan religious tribalism,
> tapi ini kan diperangi secara formal oleh baik pemerintah Irlandia
> maupun pemerintah Inggris karena melanggar hukum.  Mayoritas warga
> Eropah sudah tidak lagi menganut tribalisme ini. Yg ada football
> tribalism... he he ...  yg saya juga anut sbg penggemar Arsenal.
> 
> Bedanya religious tribalism dalam Islam itu dianggap sesuai dg hukum
> Islam sedangkan di Eropa dianggap melanggar hukum negara.
> 
> Penyikapannya jelas berbeda.
> 
rsa:
lho kalo yang namanya peninggalan kan berarti sudah tidak ada. 
Artinya, kalopun ada tapi tidak berwujud. Spt peninggalan majapahit. 
Yang ada ya yang pernah berpengaruh, spt candi, tapi tidak lagi 
berpengaruh. Sedangkan di Irlandia, atau seteru (religious tribalism, 
kalo istilah bapak) di manapun antara Kat-Prot itu masih ada. Apakah 
seteru antar agama masuk religious tribalism? Kalo ya tentu masih 
banyak fenomena ini sekarang ini, sehingga praktis bukan hanya 
sebatas islam/muslim saja.

Coba bapak jelaskan yang bapak maksud dengan 'religious tribalism' 
agar saya tidak salah paham/mengerti ... ;-]
> 
> DP: Sekali lagi saya tidak menganut religious tribalism, bagi saya 
yg
> terpenting ialah warganegara Republik Indonesia dulu.  Baru yg 
lain. 
> Tanggung jawab saya yg pertama ialah kepada bangsa dan negara 
sendiri
> baru orang lain.
> 
> Perilaku aneh oleh muslim di Eropah itu enggak usah kita tiru. Kita
> tidak perlu mengucilkan diri, sebab Cina dan India yg mulai membuka
> diri mengalami kemajuan yg dahsyat.
> 
rsa:
Masak sih ukhuwah bisa bapak samakan dengan religous tribalism 
(sambil menunggu penjelasan bapak untuk istilah ini)? Kan hadis Rasul 
itu tidak lain adalah ajakan untuk menjunjung ukhuwah, juga spt di QS 
48:29? Justru upaya musuh islam adalah memecah belah ummat ini 
sehingga terkotak-kotak dalam batas negara dan makin mudah di devide-
et-impera, menurut saya. Bukan berarti HARAM konsep negara, tapi 
ketika masuk unsur ashabiyah, mementingkan kelompok/suku/keturunan, 
tentu hanya mengulang peristiwa hampir seterunya kaum anshar dan 
muhajirin. Sayang saja upaya rasul memberangus perbedaan yang 
insignifikan ini sekarang seolah sia-sia. Lebih membela bendara dan 
negara dari aqidah dan ukhuwah.

Soal membuka diri, tidak semua hal asing itu perlu disikapi terbuka. 
Kita tetap harus selektif kan? Nah yang bapak maksud "mengalami 
kemajuan yg dahsyat" itu bagaimana? Dalam islam, maju itu tidak mesti 
identik dengan 'teknologi' tapi 'kosong ruhani'. Maaf, tapi di benak 
saya, India dan Cina itu tidak melulu maju karena terbuka, mengingat 
mereka adalah negeri2 yang mewarisi world's most ancient 
civilisation, bahkan warisan mereka itu masih ada hingga sekarang. 
Justru barat-lah yang karena 'terbuka' dan 'rakus' sekligus, maka 
sekarang bisa "mengalami kemajuan yg dahsyat" ...

> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  
> > wrote:
> > >
> > > Sa

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-21 Terurut Topik rsa
bung Suryawan,

Anda ini menyampaikan berita atau fitnah? Tunjukkan pada berita 
harian itu kalo ada pernyataan yang sama dengan yang anda nisbatkan 
ini "Berita dari harian Pikiran Rakyat adalah fakta, betapa kekerasan 
atas nama agama memang diajarkan oleh para kyai/mullah/ulama. FPI, 
FPUI, dll adalah contoh nyata hasil pendidikan para kyai/mullah/ulama 
yang doyan melakukan kekerasan atas nama agama"...! Ngerti kan beda 
fakta/data dan fitnah?

Lho kok kata siapa? Anda ini baca ga sih berita yang anda forward 
ini??!! Lihat dong, di sana kan jelas siapa yang berkata. Nih "Dede 
Saeful Anwar mendukung sikap santri untuk melarang Ahmadiyah. 
Alasannya, secara tegas dalam Alquran, tidak ada nabi setelah 
Muhammad. "Rasulullah Muhammad adalah nabi terakhir. Tidak ada lagi. 
Jadi kalau Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
dengan Alquran," katanya" ... Jelas!?

Anda ini tahu Ahmadiyah atau tidak? Yang bilang mereka sesat itu 
bukan saya. Malah tidak sedikit mereka yang insaf dan tobat dari 
Ahmadiyah memberi kesaksian. Anda tahu dari mana mereka tidak sesat? 
Ikut2an...?! Jangan asal tulis bung!! Allah berhak memang, tapi anda 
mau nunggu sampe Allah turun ke depan anda dan Allah sendiri yang 
unjukin di depan hidung anda mana yang sesat?! Itu mungkin Allah 
versi anda, bukan Allah yand ada dalam Al-Qur'an. Lalu kalo Rasul 
tidak menunjuk mana yang sesat, bagaimana kita tahu yang mana yang 
sesat?? Ngawur aja ...!!

Kalo mereka mengimani Qur'an dan Hadis, ya mana mungkin menerima si 
Mirza (maaf saya pernah di pakistan dan tahu istilah Hazrat itu untuk 
orang yang pantas dimuliakan, dan itu bukan si laknatullah MGA!) itu 
sebagai nabi setelah Rasul. Jangan biasa pelintir kata-kata bung! 
Saya tulis "Rasulullah Muhammad saw itu Rasul dan Nabi terakhir" tapi 
anda menyatakan "Kata siapa yang menganggap ada nabi lagi 
bertentangan dengan al-Qur'an" menanggapi kalimat yang saya kutip 
dari berita "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
dengan Alquran" seolah tidak ada hubungannya kata-kata "ada nabi 
lagi" dengan kata-kata "nabi terakhir".

Anda tentu tahu bahwa dalam al-Qur'an, 'nabi terakhir' itu mengacu 
pada 'wa khatamun nabiyyiin' yaitu di QS 33:40. Di kalangan 
Ahmadiyah, sesuai logika si MGA, 'khatamun' bukan penutup, jadi tetap 
akan ada nabi, tapi tidak membawa syariat baru. Dari mana anda iseng 
nyomot bahwa 'nabi terakhir' itu sama dengan 'aakhirul anbiya'? Ga 
tahu beda 'anbiya' dan 'nabiyin'?

Anda ini membela Ahmadiyah krn 'kasihan' atau memang anda Ahmadiyah? 
Lahore apa Qadiani? Kalo yang Lahore masih beres, karena bagi mereka, 
si MGA itu sekadar Mujadid, bukan NABI!!!

Btw, saya lupa tuh 'kitab suci' nya Ahmadiyah pengikut si MGA yang 
lebih disimak daripada al-Qur'an. Pernah dong baca buku "Ahmadiyah di 
telanjang bulat di panggung dunia" tulisan mantan Ahmadi?

Lain kali kalo nanggapi yang wajar ya. Maaf ni kalo ngikutin tempo 
anda, biar ga kalah set... hehehe.

Buat saya tidak perlu kamu tanggapi lagi, tapi kalo mau nanggapi ya 
silakan. I rest my case. Cukup hujjah para ulama salaf dan shaleh 
yang saya ikuti, bukan politisasi para politisi avonturir dan 
oportunis! Semoga kita bukan termasuk dua terakhir itu. Amin.

salam,
rsa

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bung Satriyo,
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> >
> > Inilah wajah santri kita (versi intri lebih lengkap):
> > 
> > [1] "santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. Tasikmalaya, 
> > Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> > Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> > menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> > (19/6)"
> 
> Berita dari harian Pikiran Rakyat adalah fakta, betapa kekerasan 
atas 
> nama agama memang diajarkan oleh para kyai/mullah/ulama. FPI, FPUI, 
> dll adalah contoh nyata hasil pendidikan para kyai/mullah/ulama 
yang 
> doyan melakukan kekerasan atas nama agama.
> 
> > [2] santri "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> > dengan Alquran". 
> 
> Kata siapa yang menganggap ada nabi lagi bertentangan dengan al-
> Qur'an?
> 
> Al-Qur'an justru mengajarkan bahwa nabi/rasul/utusan Allah dapat 
> terus datang dan diutus sesuai kehendak Allah. 
> 
> > Jadi jelas mengapa santri ahmadiyah itu sesat, 
> 
> Menurut ajaran al-Qur'an, yang berhak menentukan sesat atau tidak 
> sesatnya orang hanyalah Allah Ta'ala.
> 
> Hebat nian Anda ketika menunjuk hidung santri Ahmadiyah sebagai 
> sesat...
> 
> Kanjeng Nabi s.a.w. saja tidak pernah menunjuk hidung orang/kaum 
> sebagai sesat...
> 
> > karena tidak mengimani Qur'an dan Hadis yang menyatakan bahwa 
> > Rasulullah Muhammad saw itu Rasul dan Nabi terakhir buat manusia.
> 
> Ngawur...
> 
> Orang Ahmadiyah mengimani al-Qur'an dan Hadits.
> 
> Nah, demi untuk membuktikan omongan Anda, coba tunjukkan di sebelah 
> mana dalam al-Qur'an dan Hadits bahwa Muhammad s.a.w. adalah n

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-21 Terurut Topik ma_suryawan
Bung Satriyo,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Inilah wajah santri kita (versi intri lebih lengkap):
> 
> [1] "santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. Tasikmalaya, 
> Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> (19/6)"

Berita dari harian Pikiran Rakyat adalah fakta, betapa kekerasan atas 
nama agama memang diajarkan oleh para kyai/mullah/ulama. FPI, FPUI, 
dll adalah contoh nyata hasil pendidikan para kyai/mullah/ulama yang 
doyan melakukan kekerasan atas nama agama.

> [2] santri "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> dengan Alquran". 

Kata siapa yang menganggap ada nabi lagi bertentangan dengan al-
Qur'an?

Al-Qur'an justru mengajarkan bahwa nabi/rasul/utusan Allah dapat 
terus datang dan diutus sesuai kehendak Allah. 

> Jadi jelas mengapa santri ahmadiyah itu sesat, 

Menurut ajaran al-Qur'an, yang berhak menentukan sesat atau tidak 
sesatnya orang hanyalah Allah Ta'ala.

Hebat nian Anda ketika menunjuk hidung santri Ahmadiyah sebagai 
sesat...

Kanjeng Nabi s.a.w. saja tidak pernah menunjuk hidung orang/kaum 
sebagai sesat...

> karena tidak mengimani Qur'an dan Hadis yang menyatakan bahwa 
> Rasulullah Muhammad saw itu Rasul dan Nabi terakhir buat manusia.

Ngawur...

Orang Ahmadiyah mengimani al-Qur'an dan Hadits.

Nah, demi untuk membuktikan omongan Anda, coba tunjukkan di sebelah 
mana dalam al-Qur'an dan Hadits bahwa Muhammad s.a.w. adalah nabi 
terakhir (aakhirul anbiya).

> [3] santri "Tempat hiburan" jelas sesat dan menyesatkan, sebab 
> tempat "itu sebelumnya sempat diprotes oleh warga sekitar karena 
> diduga menyalahi izin peruntukan. Semula izin rumah makan dan 
biliar, 
> tetapi menjadi pub. Tempat hiburan itu mengganggu masyarakat 
sekitar 
> karena setiap malam ada pentas musik dangdut dan kerap terjadi 
> keributan". Jadi santri dengan wajah ini jelas sesat dan 
menyesatkan.

Urusan tempat hiburan yang menyalahi izin adalah urusan pemda dan 
polisi, bukan urusan FPI dan ormas yang sejenisnya. Paham?

Salam,
MAS

> 
> Anda masuk yang mana?
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" 
>  wrote:
> >
> > Inilah wajah santri kita ...
> > 
> > =
> > 
> > Kantor Ahmadiyah Diserbu Santri
> > Tempat Hiburan Jadi Sasaran Pelemparan Batu 
> >  
> > http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/062007/20/0310.htm
> >  
> > TASIKMALAYA, (PR).-
> > Ratusan santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. 
Tasikmalaya, 
> > Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> > Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> > menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> > (19/6) 
> >  
> > RATUSAN santri dari berbagai daerah di Kab. Tasikmalaya dan 
Ciamis, 
> > Selasa (19/6) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor dan 
masjid 
> > Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya. Mereka meminta Ahmadiyah 
> > dibubarkan atau membubarkan diri, karena mengaku ada nabi lain 
> > setelah Nabi Muhammad saw.* UNDANG SUDRAJAT/"PR" 
> > 
> > Aksi massa itu sempat ditandai dengan pencopotan plang nama 
tempat 
> > ibadah Ahmadiyah dan dua lampu besar di gedung itu rusak dilempar 
> > batu. Massa juga berusaha masuk ke gedung Ahmadiyah, namun 
dihadang 
> > oleh puluhan anggota kepolisian. 
> > 
> > Satu orang santri sempat masuk ke daerah Ahmadiyah dengan 
memanjat 
> > pagar. Namun, ia oleh polisi diminta kembali keluar area bangunan 
> > Ahmadiyah di Jln. Raya Timur No. 26 Badak Paeh, Singaparna. Gagal 
> > masuk ke area tempat ibadah, dari jalan raya massa melempari 
> bangunan 
> > itu dengan batu dan botol minuman mineral. 
> > 
> > Suasana di daerah sekitar kantor Ahmadiyah terlihat tegang. Massa 
> > terus berusaha untuk menerobos barikade polisi. Para santri 
> > meneriakkan agar Ahmadiyah dibubarkan.
> > 
> > Koordinator aksi santri, Dudung Akasah mengatakan, keberadaan 
> > Ahmadiyah harus segera dibubarkan. Pemerintah dan polisi mesti 
> segera 
> > tegas menutup aktivitas Ahmadiyah. 
> > 
> > Sekitar pukul 14.00 WIB, Ketua Komisi IV DPRD Kab. Tasikmalaya, 
> Dede 
> > Saeful Anwar bersama beberapa anggota dewan menemui massa di 
depan 
> > kantor Ahmadiyah. 
> > 
> > Dede Saeful Anwar mendukung sikap santri untuk melarang 
Ahmadiyah. 
> > Alasannya, secara tegas dalam Alquran, tidak ada nabi setelah 
> > Muhammad. "Rasulullah Muhammad adalah nabi terakhir. Tidak ada 
> lagi. 
> > Jadi kalau Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> > dengan Alquran," katanya. 
> > 
> > Usai anggota dewan berbicara, massa kembali merengek untuk 
meminta 
> > masuk ke gedung Ahmadiyah. Alasannya, mereka mau menyita dokumen 
> > ajaran Ahmadiyah untuk dibakar. Namun, keinginan itu tidak bisa 
> > dipenuhi oleh polisi, yang dipimpin langsung Waka Polres Kab. 
> > Tasikmalaya, Kombes Aprianto. Setelah 

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik Dan
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya masih belum bisa lega menerima pernyataan spt bapak ini, yang 
> mengkritik Muslim, nota bene sesama saudara tapi seolah bapak 
> memposisikan diri 'di luar' arena, bukan a part of sehingga bisa 
> empati. 
> 
> Mungkin bapak bisa punya access ke buku2 tulisan cucu Tariq Ramadhan 
> yang oleh penerbit Mizan di Indonesia digembar-gemborkan sebagai 
> keturunan Hasan Al-Banna, yang bagi sebagian muslim adalah sosok 
> muslim radikal-fundamental-ekstrim. Buku2 Ramadhan banyak berbicara 
> dalam ranah muslim eropah dan berusaha address permasalah muslim 
> eropah dan eropah. Saya lihat Ramadhan menempatkan diri sebagai ap 
> art of dan bukan the other party sehingga terlihat empatinya, di 
> antaranya pemahaman beliau atas golongan2 atau kelompok2 (apapun 
> betuknya) yang mewakili muslim di eropah.
> 
> Saya bukannya meminta anda bisa spt prof Ramadhan yang masuk daftar 
> teroris oleh si Bush, along with Yusuf Islam (duh dua orang lemah 
> lembut gini sama si Bush protestan ko dianggap teroris ya?), tapi 
> sekadar memberikan gambaran bahwa beda memposisikan diri itu memberi 
> hasil/out-come yang beda dalam memandang.

DP: Saya belum membaca buku mereka, tetapi tantangan utama dari
beberapa gelintir muslim di Eropah menurut pengamatan pribadi saya
ialah ketidaksanggupan atau ketidakmauan mengadaptasikan diri dg
sistem hukum dan budaya yg berlaku di sana.  Ada superiority complex
yg merasa bahwa status mereka berada di atas hukum sekuler.

Akibatnya sering terjadi pelanggaran hukum tetapi mereka tidak sadar
atau tidak mau sadar itu pelanggaran hukum.  Menurut mereka mereka
tidak melanggar hukum Allah, walaupun mereka melanggar HAM.  Masa sih
HAM tidak sesuai dg hukum Allah yang maha besar?

> Misal, ketika pak Dana nyatakan "Terasa sekali bahwa ISLAM masa kini 
> belum tercerahkan (enlightened)" bagi saya seolah anda menyamakan 
> ISLAM dan MUSLIM sekaligus memposisikan diri anda tidak sebagai 
> bagian dari "ISLAM masa kini belum tercerahkan (enlightened)". 
> Bukankah anda juga ISLAM/MUSLIM?

DP: Ya tetapi pemahaman yg ada di masyarakat Islam masih terasa belum
tercerahkan.  Inti pencerahan ialah pendekatan rasional dan
menempatkan manusia tidak lagi sebagai obyek tumbal agama.

Ajaran Islam memang sering belum tercermin dalam perilaku muslim. 
Jelas beda antara Islam dan muslim. Sebenarnya yg saya kritik itu
beberapa perilaku dari segelintir atau sekelompok muslim. Bukan suatu
tuduhan menyeluruh.  Saya tidak terbiasa menuduh secara menyeluruh,
atau categorical accusation.

> Atau ketika pak Dana nyatakan "Religious tribalism spt ini pernah 
> dialami oleh agama Kristen, sehingga terjadi perang antara Katolik-
> Protestan. Kita berdiskusi ini supaya segera keluar dari tribalisme 
> yg tidak bermaslahat ini" seolah saat ini hanya Islam yang masih 
> menunjukkan 'religious tribalism' sedangkan Katolik-Protestan tidak. 
> Di Irlandia itu memang tidak ada? Maaf kalo saya misinformed.

DP: Yg ada di Irlandia itu adalah peninggalan religious tribalism,
tapi ini kan diperangi secara formal oleh baik pemerintah Irlandia
maupun pemerintah Inggris karena melanggar hukum.  Mayoritas warga
Eropah sudah tidak lagi menganut tribalisme ini. Yg ada football
tribalism... he he ...  yg saya juga anut sbg penggemar Arsenal.

Bedanya religious tribalism dalam Islam itu dianggap sesuai dg hukum
Islam sedangkan di Eropa dianggap melanggar hukum negara.

Penyikapannya jelas berbeda.

> Juga ketika anda nyatakan "Salah satu inti dari pencerahan ialah hak 
> praduga tak bersalah dan hak diadili dalam peradilan yg kompeten. 
> Tampaknya konsep ini benar2 absen dalam pemahaman Islam di Indonesia" 
> sehingga muncul kesan bhw fenomena ini hanya ada di Islam dan di 
> Indonesia. Ok, anda memang nyatakan di thread lain (cmiiw) anda 
> tidak 'ngurusin orang lain' tapi bukankah --maaf pake hadis lagi--
> Rasul yang mengingatkan kita untuk jg memikirkan nasib muslim 
> lainnya? Apakah Rasul lalu membedakan ini muslim negeri ini, beda 
> dari muslim negeri itu? Saya kira hadis/sunnah ini masih sejalan 
> dengan Quran, setidaknya alhujurat 11.

DP: Sekali lagi saya tidak menganut religious tribalism, bagi saya yg
terpenting ialah warganegara Republik Indonesia dulu.  Baru yg lain. 
Tanggung jawab saya yg pertama ialah kepada bangsa dan negara sendiri
baru orang lain.

Perilaku aneh oleh muslim di Eropah itu enggak usah kita tiru. Kita
tidak perlu mengucilkan diri, sebab Cina dan India yg mulai membuka
diri mengalami kemajuan yg dahsyat.

> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  
> wrote:
> >
> > Saya tinggal di Inggris.  Dan saya menyaksikan PERILAKU dan 
> PEMAHAMAN
> > saudara2 muslim sering menyedihkan di sana.
> > 
> > Yg saya kritik ialah mereka yg zalim, bathil dan jahil (ignorant) 
> > supaya kita jangan meniru mereka atau menjauhkan diri dari mereka.
> > 
> > Saya juga lugas thd sesama muslim yg mengatasnamakan agama bagi
> > kepentingan pribad

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita... sabar, sabar ...

2007-06-20 Terurut Topik asetijadi2004
mas satriyo,

Awalnya saya nggak ngeh, maksud "sabar" anda itu yang mana.
Jadi nggak saya komentari.

Saya memposting ulang, karena pada posting yang pertama,
terjadi kesalahan "teknis" (akibat mengerjakan dua hal dalam satu 
waktu, kadang-kadang jadi terjadi kesalahan ) sehingga terposting 
sebelum selesai. 

Tapi kok anda bicara soal "fokus ke isi"? Apa hubungannya 
dengan "sabar" di atas? ;-)

salam
Ary


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya ingat Ibu menyatakan saya tidak sabar (cmiww) atau tergesa-
gesa 
> krn menjawab--menurut ibu--postingan yang sama lebih dari sekali.
> 
> pak Ary melakukan hal yang sama tapi ketika saya pakai 'patokan' 
ibu 
> buat pak Ary, tanggapan ibu lain lagi.
> 
> Maaf kalo memang saya lemot dan bolot (tidak menuduh ibu menyatakan 
> ini lohh) memahami bahasa Ibu ... ;-]
> 
> salam,
> satriyo
> 
> PS: masih dianggap tergesa-gesa ga ni, reply buat post yang sama 
> lebih dari sekali? ;-]
> 
> ===
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia"  wrote:
> >
> > Saya pikir Pak Ary sudah cukup sabar, tepat guna dan proporsional 
> > dalam menjabarkan poin-poinnya, dan nggak merembet kemana-mana.
> > 
> > salam
> > Mia
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> > >
> > > Wah wah wah ... Pak Ary ... ;-]
> > > 
> > > Saya juga setuju dengan Ibu Mia nasihatnya: 'Sabar pak!'
> > > 
> > > Meminjam nasihat pak Chodjim: '...agar fokus pada diskusi saja 
> > agar 
> > > tidak merembet ke mana-mana yang malah bisa menimbulkan 
> pernyataan 
> > > baru yang tambah ruwet...'
> > > 
> > > satriyo
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asetijadi2004" 
> > >  wrote:
> > > >
> > > > Ini sih mencampuradukkan yang haq dan yang bathil,
> > > > 
> > > > 1. Mengingatkan temen-temen Ahmadiyah itu haq (saling 
> menasihati 
> > > > dalam kebaikan), TAPI menyerbu kantor Ahmadiyah itu perbuatan 
> > > bathil.
> > > > 
> > > > 2. Mengingatkan tempat-tempat hiburan agar tidak maksiat itu 
> > haq, 
> > > > TAPI melempari dengan batu itu bathil.
> > > > 
> > > > Bilang jelas sesat tanpa mampu menunjukkan kesesatannya 
adalah 
> > > > kesesatan yang nyata. Ahmadiyah sudah menunjukkan pendapat 
> > mereka.
> > > > Jika anda tidak setuju, silahkan tunjukkan yang sebaliknya.
> > > > Yakinkan mereka, bahwa pendapat anda lebih baik dengan cara-
> cara 
> > > yang 
> > > > baik. 
> > > > 
> > > > Bukan malah memperlihatkan bahwa anda bukan muslim yang baik 
> > dengan 
> > > > menyerbu dan menganiaya mereka. Jika ada yang mati mereka 
> syahid 
> > > > karena membela diri dari orang yang akan menghancurkan harta 
> > benda 
> > > > milik mereka.
> > > > 
> > > > salam
> > > > Ary
> > > >
> >
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik Akmal Sjafril

kalau SEMUA santri seperti itu, barulah SEMUA santri
boleh dimintai pertanggungjawabannya...  :))




--- Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Gimana nih bung JanoKo, apakah ini wajah Islam yg
> ingin dipersembahkan
> pada sesama muslim dan non-muslim?
> 
> Ramah, sejuk, berwibawa, pencetus rasa cinta thd
> sesama manusia,
> pembawa ilham perdamaian, terinspirasi dari sifat
> maha pengasih dan
> penyayang?
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> "ma_suryawan"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Inilah wajah santri kita ...
> > 
> > =
> > 
> > Kantor Ahmadiyah Diserbu Santri
> > Tempat Hiburan Jadi Sasaran Pelemparan Batu 
> >  
> >
>
http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/062007/20/0310.htm
> >  
> > TASIKMALAYA, (PR).-
> > Ratusan santri dari sejumlah pesantren di daerah
> Kab. Tasikmalaya, 
> > Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya),
> serta FPI Kab. 
> > Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat
> Islam (FPUI), 
> > menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab.
> Tasikmalaya, Selasa 
> > (19/6) 
> >  
> > RATUSAN santri dari berbagai daerah di Kab.
> Tasikmalaya dan Ciamis, 
> > Selasa (19/6) menggelar aksi unjuk rasa di depan
> kantor dan masjid 
> > Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya. Mereka
> meminta Ahmadiyah 
> > dibubarkan atau membubarkan diri, karena mengaku
> ada nabi lain 
> > setelah Nabi Muhammad saw.* UNDANG SUDRAJAT/"PR" 
> > 
> > Aksi massa itu sempat ditandai dengan pencopotan
> plang nama tempat 
> > ibadah Ahmadiyah dan dua lampu besar di gedung itu
> rusak dilempar 
> > batu. Massa juga berusaha masuk ke gedung
> Ahmadiyah, namun dihadang 
> > oleh puluhan anggota kepolisian. 
> > 
> > Satu orang santri sempat masuk ke daerah Ahmadiyah
> dengan memanjat 
> > pagar. Namun, ia oleh polisi diminta kembali
> keluar area bangunan 
> > Ahmadiyah di Jln. Raya Timur No. 26 Badak Paeh,
> Singaparna. Gagal 
> > masuk ke area tempat ibadah, dari jalan raya massa
> melempari bangunan 
> > itu dengan batu dan botol minuman mineral. 
> > 
> > Suasana di daerah sekitar kantor Ahmadiyah
> terlihat tegang. Massa 
> > terus berusaha untuk menerobos barikade polisi.
> Para santri 
> > meneriakkan agar Ahmadiyah dibubarkan.
> > 
> > Koordinator aksi santri, Dudung Akasah mengatakan,
> keberadaan 
> > Ahmadiyah harus segera dibubarkan. Pemerintah dan
> polisi mesti segera 
> > tegas menutup aktivitas Ahmadiyah. 
> > 
> > Sekitar pukul 14.00 WIB, Ketua Komisi IV DPRD Kab.
> Tasikmalaya, Dede 
> > Saeful Anwar bersama beberapa anggota dewan
> menemui massa di depan 
> > kantor Ahmadiyah. 
> > 
> > Dede Saeful Anwar mendukung sikap santri untuk
> melarang Ahmadiyah. 
> > Alasannya, secara tegas dalam Alquran, tidak ada
> nabi setelah 
> > Muhammad. "Rasulullah Muhammad adalah nabi
> terakhir. Tidak ada lagi. 
> > Jadi kalau Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu
> bertentangan 
> > dengan Alquran," katanya. 
> > 
> > Usai anggota dewan berbicara, massa kembali
> merengek untuk meminta 
> > masuk ke gedung Ahmadiyah. Alasannya, mereka mau
> menyita dokumen 
> > ajaran Ahmadiyah untuk dibakar. Namun, keinginan
> itu tidak bisa 
> > dipenuhi oleh polisi, yang dipimpin langsung Waka
> Polres Kab. 
> > Tasikmalaya, Kombes Aprianto. Setelah itu, massa
> membubarkan diri 
> > sambil menunggu sikap pemerintah dan MUI Kab.
> Tasikmalaya. 
> > 
> > Menyalahi izin
> > 
> > Sebagian massa yang pulang dari Singaparna ketika
> masuk ke Kota 
> > Tasikmalaya sempat melempari pub (tempat hiburan)
> Purnama di kompleks 
> > Pasar Pancasila, Kota Tasikmalaya. Di antara
> mereka ada yang 
> > melempari kaca jendela serta merusak bagian depan
> tempat itu hingga 
> > berantakan. 
> > 
> > Tempat hiburan itu sebelumnya sempat diprotes oleh
> warga sekitar 
> > karena diduga menyalahi izin peruntukan. Semula
> izin rumah makan dan 
> > biliar, tetapi menjadi pub. Tempat hiburan itu
> mengganggu masyarakat 
> > sekitar karena setiap malam ada pentas musik
> dangdut dan kerap 
> > terjadi keributan. 
> > 
> > Aksi perusakan itu berlangsung cepat. Massa
> membubarkan diri setelah 
> > bangunan yang menjadi sasaran pelemparan sudah
> rusak. (A-97)***
> >
> 
> 
> 



 

Food fight? Enjoy some healthy debate 
in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545367


[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita... sabar, sabar ...

2007-06-20 Terurut Topik rsa
Saya ingat Ibu menyatakan saya tidak sabar (cmiww) atau tergesa-gesa 
krn menjawab--menurut ibu--postingan yang sama lebih dari sekali.

pak Ary melakukan hal yang sama tapi ketika saya pakai 'patokan' ibu 
buat pak Ary, tanggapan ibu lain lagi.

Maaf kalo memang saya lemot dan bolot (tidak menuduh ibu menyatakan 
ini lohh) memahami bahasa Ibu ... ;-]

salam,
satriyo

PS: masih dianggap tergesa-gesa ga ni, reply buat post yang sama 
lebih dari sekali? ;-]

===

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya pikir Pak Ary sudah cukup sabar, tepat guna dan proporsional 
> dalam menjabarkan poin-poinnya, dan nggak merembet kemana-mana.
> 
> salam
> Mia
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> >
> > Wah wah wah ... Pak Ary ... ;-]
> > 
> > Saya juga setuju dengan Ibu Mia nasihatnya: 'Sabar pak!'
> > 
> > Meminjam nasihat pak Chodjim: '...agar fokus pada diskusi saja 
> agar 
> > tidak merembet ke mana-mana yang malah bisa menimbulkan 
pernyataan 
> > baru yang tambah ruwet...'
> > 
> > satriyo
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asetijadi2004" 
> >  wrote:
> > >
> > > Ini sih mencampuradukkan yang haq dan yang bathil,
> > > 
> > > 1. Mengingatkan temen-temen Ahmadiyah itu haq (saling 
menasihati 
> > > dalam kebaikan), TAPI menyerbu kantor Ahmadiyah itu perbuatan 
> > bathil.
> > > 
> > > 2. Mengingatkan tempat-tempat hiburan agar tidak maksiat itu 
> haq, 
> > > TAPI melempari dengan batu itu bathil.
> > > 
> > > Bilang jelas sesat tanpa mampu menunjukkan kesesatannya adalah 
> > > kesesatan yang nyata. Ahmadiyah sudah menunjukkan pendapat 
> mereka.
> > > Jika anda tidak setuju, silahkan tunjukkan yang sebaliknya.
> > > Yakinkan mereka, bahwa pendapat anda lebih baik dengan cara-
cara 
> > yang 
> > > baik. 
> > > 
> > > Bukan malah memperlihatkan bahwa anda bukan muslim yang baik 
> dengan 
> > > menyerbu dan menganiaya mereka. Jika ada yang mati mereka 
syahid 
> > > karena membela diri dari orang yang akan menghancurkan harta 
> benda 
> > > milik mereka.
> > > 
> > > salam
> > > Ary
> > >
>




[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik rsa
Makasi sarannya ...

salam,
satriyo

PS: salam juga buat anak ibu, sapa tahu masih ingat saya, temannya si 
paman/oom h ... ;)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ya itu nggak apa-apa pak, ukuran bapak sendiri atau mengutip baris 
> kata orang.
> 
> Saya sarankan agar juga menyertakan di komentar bapak tersebut, 
> pembahasan poin-poin pak Ary, supaya mendukung pendapat dan kutipan 
> bapak sendiri.
> 
> salam
> Mia
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> >
> > Sayang tidak dalam ukuran saya ... hehehe.
> > 
> > Saya tidak menyatakan menurut Ibu, tapi saya 'meminjam' ucapan 
> ibu. 
> > Beda itu ... ;-]
> > 
> > salam,
> > satriyo
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia"  wrote:
> > >
> > > Saya pikir Pak Ary sudah cukup sabar, tepat guna dan 
> proporsional 
> > > dalam menjabarkan poin-poinnya, dan nggak merembet kemana-mana.
> > > 
> > > salam
> > > Mia
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> > > >
> > > > Wah wah wah ... Pak Ary ... ;-]
> > > > 
> > > > Saya juga setuju dengan Ibu Mia nasihatnya: 'Sabar pak!'
> > > > 
> > > > Meminjam nasihat pak Chodjim: '...agar fokus pada diskusi 
saja 
> > > agar 
> > > > tidak merembet ke mana-mana yang malah bisa menimbulkan 
> > pernyataan 
> > > > baru yang tambah ruwet...'
> > > > 
> > > > satriyo
>




[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik Mia
Ya itu nggak apa-apa pak, ukuran bapak sendiri atau mengutip baris 
kata orang.

Saya sarankan agar juga menyertakan di komentar bapak tersebut, 
pembahasan poin-poin pak Ary, supaya mendukung pendapat dan kutipan 
bapak sendiri.

salam
Mia


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sayang tidak dalam ukuran saya ... hehehe.
> 
> Saya tidak menyatakan menurut Ibu, tapi saya 'meminjam' ucapan 
ibu. 
> Beda itu ... ;-]
> 
> salam,
> satriyo
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia"  wrote:
> >
> > Saya pikir Pak Ary sudah cukup sabar, tepat guna dan 
proporsional 
> > dalam menjabarkan poin-poinnya, dan nggak merembet kemana-mana.
> > 
> > salam
> > Mia
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> > >
> > > Wah wah wah ... Pak Ary ... ;-]
> > > 
> > > Saya juga setuju dengan Ibu Mia nasihatnya: 'Sabar pak!'
> > > 
> > > Meminjam nasihat pak Chodjim: '...agar fokus pada diskusi saja 
> > agar 
> > > tidak merembet ke mana-mana yang malah bisa menimbulkan 
> pernyataan 
> > > baru yang tambah ruwet...'
> > > 
> > > satriyo




[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik rsa
Sayang tidak dalam ukuran saya ... hehehe.

Saya tidak menyatakan menurut Ibu, tapi saya 'meminjam' ucapan ibu. 
Beda itu ... ;-]

salam,
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya pikir Pak Ary sudah cukup sabar, tepat guna dan proporsional 
> dalam menjabarkan poin-poinnya, dan nggak merembet kemana-mana.
> 
> salam
> Mia
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> >
> > Wah wah wah ... Pak Ary ... ;-]
> > 
> > Saya juga setuju dengan Ibu Mia nasihatnya: 'Sabar pak!'
> > 
> > Meminjam nasihat pak Chodjim: '...agar fokus pada diskusi saja 
> agar 
> > tidak merembet ke mana-mana yang malah bisa menimbulkan 
pernyataan 
> > baru yang tambah ruwet...'
> > 
> > satriyo
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asetijadi2004" 
> >  wrote:
> > >
> > > Ini sih mencampuradukkan yang haq dan yang bathil,
> > > 
> > > 1. Mengingatkan temen-temen Ahmadiyah itu haq (saling 
menasihati 
> > > dalam kebaikan), TAPI menyerbu kantor Ahmadiyah itu perbuatan 
> > bathil.
> > > 
> > > 2. Mengingatkan tempat-tempat hiburan agar tidak maksiat itu 
> haq, 
> > > TAPI melempari dengan batu itu bathil.
> > > 
> > > Bilang jelas sesat tanpa mampu menunjukkan kesesatannya adalah 
> > > kesesatan yang nyata. Ahmadiyah sudah menunjukkan pendapat 
> mereka.
> > > Jika anda tidak setuju, silahkan tunjukkan yang sebaliknya.
> > > Yakinkan mereka, bahwa pendapat anda lebih baik dengan cara-
cara 
> > yang 
> > > baik. 
> > > 
> > > Bukan malah memperlihatkan bahwa anda bukan muslim yang baik 
> dengan 
> > > menyerbu dan menganiaya mereka. Jika ada yang mati mereka 
syahid 
> > > karena membela diri dari orang yang akan menghancurkan harta 
> benda 
> > > milik mereka.
> > > 
> > > salam
> > > Ary
> > >
>




[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik rsa
Saya masih belum bisa lega menerima pernyataan spt bapak ini, yang 
mengkritik Muslim, nota bene sesama saudara tapi seolah bapak 
memposisikan diri 'di luar' arena, bukan a part of sehingga bisa 
empati. 

Mungkin bapak bisa punya access ke buku2 tulisan cucu Tariq Ramadhan 
yang oleh penerbit Mizan di Indonesia digembar-gemborkan sebagai 
keturunan Hasan Al-Banna, yang bagi sebagian muslim adalah sosok 
muslim radikal-fundamental-ekstrim. Buku2 Ramadhan banyak berbicara 
dalam ranah muslim eropah dan berusaha address permasalah muslim 
eropah dan eropah. Saya lihat Ramadhan menempatkan diri sebagai ap 
art of dan bukan the other party sehingga terlihat empatinya, di 
antaranya pemahaman beliau atas golongan2 atau kelompok2 (apapun 
betuknya) yang mewakili muslim di eropah.

Saya bukannya meminta anda bisa spt prof Ramadhan yang masuk daftar 
teroris oleh si Bush, along with Yusuf Islam (duh dua orang lemah 
lembut gini sama si Bush protestan ko dianggap teroris ya?), tapi 
sekadar memberikan gambaran bahwa beda memposisikan diri itu memberi 
hasil/out-come yang beda dalam memandang.

Misal, ketika pak Dana nyatakan "Terasa sekali bahwa ISLAM masa kini 
belum tercerahkan (enlightened)" bagi saya seolah anda menyamakan 
ISLAM dan MUSLIM sekaligus memposisikan diri anda tidak sebagai 
bagian dari "ISLAM masa kini belum tercerahkan (enlightened)". 
Bukankah anda juga ISLAM/MUSLIM?

Atau ketika pak Dana nyatakan "Religious tribalism spt ini pernah 
dialami oleh agama Kristen, sehingga terjadi perang antara Katolik-
Protestan. Kita berdiskusi ini supaya segera keluar dari tribalisme 
yg tidak bermaslahat ini" seolah saat ini hanya Islam yang masih 
menunjukkan 'religious tribalism' sedangkan Katolik-Protestan tidak. 
Di Irlandia itu memang tidak ada? Maaf kalo saya misinformed.

Juga ketika anda nyatakan "Salah satu inti dari pencerahan ialah hak 
praduga tak bersalah dan hak diadili dalam peradilan yg kompeten. 
Tampaknya konsep ini benar2 absen dalam pemahaman Islam di Indonesia" 
sehingga muncul kesan bhw fenomena ini hanya ada di Islam dan di 
Indonesia. Ok, anda memang nyatakan di thread lain (cmiiw) anda 
tidak 'ngurusin orang lain' tapi bukankah --maaf pake hadis lagi--
Rasul yang mengingatkan kita untuk jg memikirkan nasib muslim 
lainnya? Apakah Rasul lalu membedakan ini muslim negeri ini, beda 
dari muslim negeri itu? Saya kira hadis/sunnah ini masih sejalan 
dengan Quran, setidaknya alhujurat 11.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Saya tinggal di Inggris.  Dan saya menyaksikan PERILAKU dan 
PEMAHAMAN
> saudara2 muslim sering menyedihkan di sana.
> 
> Yg saya kritik ialah mereka yg zalim, bathil dan jahil (ignorant) 
> supaya kita jangan meniru mereka atau menjauhkan diri dari mereka.
> 
> Saya juga lugas thd sesama muslim yg mengatasnamakan agama bagi
> kepentingan pribadi diri dan kelompoknya.
> 
> Mengenai varian2 dari agama saya sih tidak mempersoalkan namanya 
juga
> manusia pasti mencari terus.  Mengapa perbedaan itu memberi hak 
orang
> utk menghakimi orang lain?
> 
> Terasa sekali bahwa ISLAM masa kini belum tercerahkan 
(enlightened). 
> Religious tribalism spt ini pernah dialami oleh agama Kristen,
> sehingga terjadi perang antara Katolik-Protestan.  Kita berdiskusi 
ini
> supaya segera keluar dari tribalisme yg tidak bermaslahat ini.
> 
> Salah satu inti dari pencerahan ialah hak praduga tak bersalah dan 
hak
> diadili dalam peradilan yg kompeten.  Tampaknya konsep ini benar2
> absen dalam pemahaman Islam di Indonesia. 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> >
> > Pak Dana,
> > 
> > Relevansi pak Janoko dan aksi ummat muslim di berita yang 
diforward 
> > oleh ma_suryawan itu apa ya? Apakah menurut anda pak Janoko itu 
> > termasuk kalangan santri yang [1] menyerang kelompok sesat yang 
nolak 
> > dibilang sesat puluhan tahun lalu? atau [2] Ahamdiyah yang 
menganggap 
> > ada nabi setelah Rasulullah? atau [3] Pub yang menyalahi izin dan 
> > membuat keributan sehingga mengganggu ketentraman masyarakat?
> > 
> > Mungkin mas Janoko sendiri bisa bantu jelaskan pak Dana, termasuk 
> > santri yang mana mas Janoko itu.
> > 
> > Pak Dana ini tinggal di mana ya? Islam jelas beda dengan 
> > Muslim. "Islam itu menjadi buram oleh Muslim" demikian salah satu 
> > hadis(?), atau hadis(?) lain, "Islam itu di satu bukit/lembah, 
muslim 
> > itu di bukti/lembah yang lain". Tapi apakah anda tidak menyadari 
ini? 
> > Sekiranya anda bisa mewakili wajah Muslim yang "Ramah, sejuk, 
> > berwibawa, pencetus rasa cinta thd sesama manusia, pembawa ilham 
> > perdamaian, terinspirasi dari sifat maha pengasih dan penyayang" 
ya 
> > monggo mawon tapi mbo tidak usah sambil menginjak dan menyela 
sesama 
> > saudara. Sec tidak langsung--maaf--anda melakukan kebalikan dari 
yang 
> > anda yakini di atas tentang wajah Muslim. Jika anda merasa sesama 
> > muslim ada yang masih 'primitif' atau 'irasional' 
> > atau 'fundamentalis/radikalis' sosoknya ya aj

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik Mia
Saya pikir Pak Ary sudah cukup sabar, tepat guna dan proporsional 
dalam menjabarkan poin-poinnya, dan nggak merembet kemana-mana.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Wah wah wah ... Pak Ary ... ;-]
> 
> Saya juga setuju dengan Ibu Mia nasihatnya: 'Sabar pak!'
> 
> Meminjam nasihat pak Chodjim: '...agar fokus pada diskusi saja 
agar 
> tidak merembet ke mana-mana yang malah bisa menimbulkan pernyataan 
> baru yang tambah ruwet...'
> 
> satriyo
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asetijadi2004" 
>  wrote:
> >
> > Ini sih mencampuradukkan yang haq dan yang bathil,
> > 
> > 1. Mengingatkan temen-temen Ahmadiyah itu haq (saling menasihati 
> > dalam kebaikan), TAPI menyerbu kantor Ahmadiyah itu perbuatan 
> bathil.
> > 
> > 2. Mengingatkan tempat-tempat hiburan agar tidak maksiat itu 
haq, 
> > TAPI melempari dengan batu itu bathil.
> > 
> > Bilang jelas sesat tanpa mampu menunjukkan kesesatannya adalah 
> > kesesatan yang nyata. Ahmadiyah sudah menunjukkan pendapat 
mereka.
> > Jika anda tidak setuju, silahkan tunjukkan yang sebaliknya.
> > Yakinkan mereka, bahwa pendapat anda lebih baik dengan cara-cara 
> yang 
> > baik. 
> > 
> > Bukan malah memperlihatkan bahwa anda bukan muslim yang baik 
dengan 
> > menyerbu dan menganiaya mereka. Jika ada yang mati mereka syahid 
> > karena membela diri dari orang yang akan menghancurkan harta 
benda 
> > milik mereka.
> > 
> > salam
> > Ary
> > 




[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik Dan
Saya tinggal di Inggris.  Dan saya menyaksikan PERILAKU dan PEMAHAMAN
saudara2 muslim sering menyedihkan di sana.

Yg saya kritik ialah mereka yg zalim, bathil dan jahil (ignorant) 
supaya kita jangan meniru mereka atau menjauhkan diri dari mereka.

Saya juga lugas thd sesama muslim yg mengatasnamakan agama bagi
kepentingan pribadi diri dan kelompoknya.

Mengenai varian2 dari agama saya sih tidak mempersoalkan namanya juga
manusia pasti mencari terus.  Mengapa perbedaan itu memberi hak orang
utk menghakimi orang lain?

Terasa sekali bahwa ISLAM masa kini belum tercerahkan (enlightened). 
Religious tribalism spt ini pernah dialami oleh agama Kristen,
sehingga terjadi perang antara Katolik-Protestan.  Kita berdiskusi ini
supaya segera keluar dari tribalisme yg tidak bermaslahat ini.

Salah satu inti dari pencerahan ialah hak praduga tak bersalah dan hak
diadili dalam peradilan yg kompeten.  Tampaknya konsep ini benar2
absen dalam pemahaman Islam di Indonesia. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Dana,
> 
> Relevansi pak Janoko dan aksi ummat muslim di berita yang diforward 
> oleh ma_suryawan itu apa ya? Apakah menurut anda pak Janoko itu 
> termasuk kalangan santri yang [1] menyerang kelompok sesat yang nolak 
> dibilang sesat puluhan tahun lalu? atau [2] Ahamdiyah yang menganggap 
> ada nabi setelah Rasulullah? atau [3] Pub yang menyalahi izin dan 
> membuat keributan sehingga mengganggu ketentraman masyarakat?
> 
> Mungkin mas Janoko sendiri bisa bantu jelaskan pak Dana, termasuk 
> santri yang mana mas Janoko itu.
> 
> Pak Dana ini tinggal di mana ya? Islam jelas beda dengan 
> Muslim. "Islam itu menjadi buram oleh Muslim" demikian salah satu 
> hadis(?), atau hadis(?) lain, "Islam itu di satu bukit/lembah, muslim 
> itu di bukti/lembah yang lain". Tapi apakah anda tidak menyadari ini? 
> Sekiranya anda bisa mewakili wajah Muslim yang "Ramah, sejuk, 
> berwibawa, pencetus rasa cinta thd sesama manusia, pembawa ilham 
> perdamaian, terinspirasi dari sifat maha pengasih dan penyayang" ya 
> monggo mawon tapi mbo tidak usah sambil menginjak dan menyela sesama 
> saudara. Sec tidak langsung--maaf--anda melakukan kebalikan dari yang 
> anda yakini di atas tentang wajah Muslim. Jika anda merasa sesama 
> muslim ada yang masih 'primitif' atau 'irasional' 
> atau 'fundamentalis/radikalis' sosoknya ya ajaklah dengan wajah yang 
> anda harapkan di atas itu. Ya kan?
> 
> Saya kira belum terlamba buat kita semua di milis mulia ini untuk 
> menunjung ukhuwah, bersikap 'ruhama-u' (kasih-sayang/lemah lembut) 
> thd sesama, dan 'asyidda-u' (tegas/lugas) thd non-muslim (QS 48:29), 
> dan tidak sebaliknya, kec yang mengaku muslim itu sudah munkar (spt 
> kasus abu bakar memerangi sekelompok muslim yg menolak membayar zakat 
> krn 'tafsiran' mereka bhw selepas wafatnya Rasul, zakat tida wajib 
> lagi).
> 
> salam,
> satriyo
> 
> ===
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  
> wrote:
> >
> > Gimana nih bung JanoKo, apakah ini wajah Islam yg ingin 
> dipersembahkan
> > pada sesama muslim dan non-muslim?
> > 
> > Ramah, sejuk, berwibawa, pencetus rasa cinta thd sesama manusia,
> > pembawa ilham perdamaian, terinspirasi dari sifat maha pengasih dan
> > penyayang?
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan"
> >  wrote:
> > >
> > > Inilah wajah santri kita ...
> > > 
> > > =
> > > 
> > > Kantor Ahmadiyah Diserbu Santri
> > > Tempat Hiburan Jadi Sasaran Pelemparan Batu 
> > >  
> > > http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/062007/20/0310.htm
> > >  
> > > TASIKMALAYA, (PR).-
> > > Ratusan santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. 
> Tasikmalaya, 
> > > Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> > > Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> > > menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> > > (19/6) 
> > >  
> > > RATUSAN santri dari berbagai daerah di Kab. Tasikmalaya dan 
> Ciamis, 
> > > Selasa (19/6) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor dan 
> masjid 
> > > Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya. Mereka meminta Ahmadiyah 
> > > dibubarkan atau membubarkan diri, karena mengaku ada nabi lain 
> > > setelah Nabi Muhammad saw.* UNDANG SUDRAJAT/"PR" 
> > > 
> > > Aksi massa itu sempat ditandai dengan pencopotan plang nama 
> tempat 
> > > ibadah Ahmadiyah dan dua lampu besar di gedung itu rusak dilempar 
> > > batu. Massa juga berusaha masuk ke gedung Ahmadiyah, namun 
> dihadang 
> > > oleh puluhan anggota kepolisian. 
> > > 
> > > Satu orang santri sempat masuk ke daerah Ahmadiyah dengan 
> memanjat 
> > > pagar. Namun, ia oleh polisi diminta kembali keluar area bangunan 
> > > Ahmadiyah di Jln. Raya Timur No. 26 Badak Paeh, Singaparna. Gagal 
> > > masuk ke area tempat ibadah, dari jalan raya massa melempari 
> bangunan 
> > > itu dengan batu dan botol minuman mineral. 
> > > 
> > > Suasana di daerah sekitar kantor Ahmadiyah terlihat tegang. Massa 
> > 

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik rsa
Pak Dana,

Relevansi pak Janoko dan aksi ummat muslim di berita yang diforward 
oleh ma_suryawan itu apa ya? Apakah menurut anda pak Janoko itu 
termasuk kalangan santri yang [1] menyerang kelompok sesat yang nolak 
dibilang sesat puluhan tahun lalu? atau [2] Ahamdiyah yang menganggap 
ada nabi setelah Rasulullah? atau [3] Pub yang menyalahi izin dan 
membuat keributan sehingga mengganggu ketentraman masyarakat?

Mungkin mas Janoko sendiri bisa bantu jelaskan pak Dana, termasuk 
santri yang mana mas Janoko itu.

Pak Dana ini tinggal di mana ya? Islam jelas beda dengan 
Muslim. "Islam itu menjadi buram oleh Muslim" demikian salah satu 
hadis(?), atau hadis(?) lain, "Islam itu di satu bukit/lembah, muslim 
itu di bukti/lembah yang lain". Tapi apakah anda tidak menyadari ini? 
Sekiranya anda bisa mewakili wajah Muslim yang "Ramah, sejuk, 
berwibawa, pencetus rasa cinta thd sesama manusia, pembawa ilham 
perdamaian, terinspirasi dari sifat maha pengasih dan penyayang" ya 
monggo mawon tapi mbo tidak usah sambil menginjak dan menyela sesama 
saudara. Sec tidak langsung--maaf--anda melakukan kebalikan dari yang 
anda yakini di atas tentang wajah Muslim. Jika anda merasa sesama 
muslim ada yang masih 'primitif' atau 'irasional' 
atau 'fundamentalis/radikalis' sosoknya ya ajaklah dengan wajah yang 
anda harapkan di atas itu. Ya kan?

Saya kira belum terlamba buat kita semua di milis mulia ini untuk 
menunjung ukhuwah, bersikap 'ruhama-u' (kasih-sayang/lemah lembut) 
thd sesama, dan 'asyidda-u' (tegas/lugas) thd non-muslim (QS 48:29), 
dan tidak sebaliknya, kec yang mengaku muslim itu sudah munkar (spt 
kasus abu bakar memerangi sekelompok muslim yg menolak membayar zakat 
krn 'tafsiran' mereka bhw selepas wafatnya Rasul, zakat tida wajib 
lagi).

salam,
satriyo

===

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Gimana nih bung JanoKo, apakah ini wajah Islam yg ingin 
dipersembahkan
> pada sesama muslim dan non-muslim?
> 
> Ramah, sejuk, berwibawa, pencetus rasa cinta thd sesama manusia,
> pembawa ilham perdamaian, terinspirasi dari sifat maha pengasih dan
> penyayang?
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan"
>  wrote:
> >
> > Inilah wajah santri kita ...
> > 
> > =
> > 
> > Kantor Ahmadiyah Diserbu Santri
> > Tempat Hiburan Jadi Sasaran Pelemparan Batu 
> >  
> > http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/062007/20/0310.htm
> >  
> > TASIKMALAYA, (PR).-
> > Ratusan santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. 
Tasikmalaya, 
> > Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> > Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> > menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> > (19/6) 
> >  
> > RATUSAN santri dari berbagai daerah di Kab. Tasikmalaya dan 
Ciamis, 
> > Selasa (19/6) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor dan 
masjid 
> > Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya. Mereka meminta Ahmadiyah 
> > dibubarkan atau membubarkan diri, karena mengaku ada nabi lain 
> > setelah Nabi Muhammad saw.* UNDANG SUDRAJAT/"PR" 
> > 
> > Aksi massa itu sempat ditandai dengan pencopotan plang nama 
tempat 
> > ibadah Ahmadiyah dan dua lampu besar di gedung itu rusak dilempar 
> > batu. Massa juga berusaha masuk ke gedung Ahmadiyah, namun 
dihadang 
> > oleh puluhan anggota kepolisian. 
> > 
> > Satu orang santri sempat masuk ke daerah Ahmadiyah dengan 
memanjat 
> > pagar. Namun, ia oleh polisi diminta kembali keluar area bangunan 
> > Ahmadiyah di Jln. Raya Timur No. 26 Badak Paeh, Singaparna. Gagal 
> > masuk ke area tempat ibadah, dari jalan raya massa melempari 
bangunan 
> > itu dengan batu dan botol minuman mineral. 
> > 
> > Suasana di daerah sekitar kantor Ahmadiyah terlihat tegang. Massa 
> > terus berusaha untuk menerobos barikade polisi. Para santri 
> > meneriakkan agar Ahmadiyah dibubarkan.
> > 
> > Koordinator aksi santri, Dudung Akasah mengatakan, keberadaan 
> > Ahmadiyah harus segera dibubarkan. Pemerintah dan polisi mesti 
segera 
> > tegas menutup aktivitas Ahmadiyah. 
> > 
> > Sekitar pukul 14.00 WIB, Ketua Komisi IV DPRD Kab. Tasikmalaya, 
Dede 
> > Saeful Anwar bersama beberapa anggota dewan menemui massa di 
depan 
> > kantor Ahmadiyah. 
> > 
> > Dede Saeful Anwar mendukung sikap santri untuk melarang 
Ahmadiyah. 
> > Alasannya, secara tegas dalam Alquran, tidak ada nabi setelah 
> > Muhammad. "Rasulullah Muhammad adalah nabi terakhir. Tidak ada 
lagi. 
> > Jadi kalau Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> > dengan Alquran," katanya. 
> > 
> > Usai anggota dewan berbicara, massa kembali merengek untuk 
meminta 
> > masuk ke gedung Ahmadiyah. Alasannya, mereka mau menyita dokumen 
> > ajaran Ahmadiyah untuk dibakar. Namun, keinginan itu tidak bisa 
> > dipenuhi oleh polisi, yang dipimpin langsung Waka Polres Kab. 
> > Tasikmalaya, Kombes Aprianto. Setelah itu, massa membubarkan diri 
> > sambil menunggu sikap pemerintah dan MUI Kab. Tasikmalaya. 
> > 
> > Me

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik rsa
Wah wah wah ... Pak Ary ... ;-]

Saya juga setuju dengan Ibu Mia nasihatnya: 'Sabar pak!'

Meminjam nasihat pak Chodjim: '...agar fokus pada diskusi saja agar 
tidak merembet ke mana-mana yang malah bisa menimbulkan pernyataan 
baru yang tambah ruwet...'

satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asetijadi2004" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ini sih mencampuradukkan yang haq dan yang bathil,
> 
> 1. Mengingatkan temen-temen Ahmadiyah itu haq (saling menasihati 
> dalam kebaikan), TAPI menyerbu kantor Ahmadiyah itu perbuatan 
bathil.
> 
> 2. Mengingatkan tempat-tempat hiburan agar tidak maksiat itu haq, 
> TAPI melempari dengan batu itu bathil.
> 
> Bilang jelas sesat tanpa mampu menunjukkan kesesatannya adalah 
> kesesatan yang nyata. Ahmadiyah sudah menunjukkan pendapat mereka.
> Jika anda tidak setuju, silahkan tunjukkan yang sebaliknya.
> Yakinkan mereka, bahwa pendapat anda lebih baik dengan cara-cara 
yang 
> baik. 
> 
> Bukan malah memperlihatkan bahwa anda bukan muslim yang baik dengan 
> menyerbu dan menganiaya mereka. Jika ada yang mati mereka syahid 
> karena membela diri dari orang yang akan menghancurkan harta benda 
> milik mereka.
> 
> salam
> Ary
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> >
> > Inilah wajah santri kita (versi intri lebih lengkap):
> > 
> > [1] "santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. Tasikmalaya, 
> > Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> > Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> > menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> > (19/6)"
> > 
> > [2] santri "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> > dengan Alquran". Jadi jelas mengapa santri ahmadiyah itu sesat, 
> > karena tidak mengimani Qur'an dan Hadis yang menyatakan bahwa 
> > Rasulullah Muhammad saw itu Rasul dan Nabi terakhir buat manusia.
> > 
> > [3] santri "Tempat hiburan" jelas sesat dan menyesatkan, sebab 
> > tempat "itu sebelumnya sempat diprotes oleh warga sekitar karena 
> > diduga menyalahi izin peruntukan. Semula izin rumah makan dan 
> biliar, 
> > tetapi menjadi pub. Tempat hiburan itu mengganggu masyarakat 
> sekitar 
> > karena setiap malam ada pentas musik dangdut dan kerap terjadi 
> > keributan". Jadi santri dengan wajah ini jelas sesat dan 
> menyesatkan.
> > 
> > Anda masuk yang mana?
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" 
> >  wrote:
> > >
> > > Inilah wajah santri kita ...
> > > 
> > > =
> > > 
> > > Kantor Ahmadiyah Diserbu Santri
> > > Tempat Hiburan Jadi Sasaran Pelemparan Batu 
> > >  
> > > http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/062007/20/0310.htm
> > >  
> > > TASIKMALAYA, (PR).-
> > > Ratusan santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. 
> Tasikmalaya, 
> > > Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI 
Kab. 
> > > Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam 
(FPUI), 
> > > menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> > > (19/6) 
> > >  
> > > RATUSAN santri dari berbagai daerah di Kab. Tasikmalaya dan 
> Ciamis, 
> > > Selasa (19/6) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor dan 
> masjid 
> > > Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya. Mereka meminta 
Ahmadiyah 
> > > dibubarkan atau membubarkan diri, karena mengaku ada nabi lain 
> > > setelah Nabi Muhammad saw.* UNDANG SUDRAJAT/"PR" 
> > > 
> > > Aksi massa itu sempat ditandai dengan pencopotan plang nama 
> tempat 
> > > ibadah Ahmadiyah dan dua lampu besar di gedung itu rusak 
dilempar 
> > > batu. Massa juga berusaha masuk ke gedung Ahmadiyah, namun 
> dihadang 
> > > oleh puluhan anggota kepolisian. 
> > > 
> > > Satu orang santri sempat masuk ke daerah Ahmadiyah dengan 
> memanjat 
> > > pagar. Namun, ia oleh polisi diminta kembali keluar area 
bangunan 
> > > Ahmadiyah di Jln. Raya Timur No. 26 Badak Paeh, Singaparna. 
Gagal 
> > > masuk ke area tempat ibadah, dari jalan raya massa melempari 
> > bangunan 
> > > itu dengan batu dan botol minuman mineral. 
> > > 
> > > Suasana di daerah sekitar kantor Ahmadiyah terlihat tegang. 
Massa 
> > > terus berusaha untuk menerobos barikade polisi. Para santri 
> > > meneriakkan agar Ahmadiyah dibubarkan.
> > > 
> > > Koordinator aksi santri, Dudung Akasah mengatakan, keberadaan 
> > > Ahmadiyah harus segera dibubarkan. Pemerintah dan polisi mesti 
> > segera 
> > > tegas menutup aktivitas Ahmadiyah. 
> > > 
> > > Sekitar pukul 14.00 WIB, Ketua Komisi IV DPRD Kab. Tasikmalaya, 
> > Dede 
> > > Saeful Anwar bersama beberapa anggota dewan menemui massa di 
> depan 
> > > kantor Ahmadiyah. 
> > > 
> > > Dede Saeful Anwar mendukung sikap santri untuk melarang 
> Ahmadiyah. 
> > > Alasannya, secara tegas dalam Alquran, tidak ada nabi setelah 
> > > Muhammad. "Rasulullah Muhammad adalah nabi terakhir. Tidak ada 
> > lagi. 
> > > Jadi kalau Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> > > dengan Alquran," katanya. 
> > > 
> > > Usai anggota dewan berbicara, massa

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik asetijadi2004
Ini sih mencampuradukkan yang haq dan yang bathil,

1. Mengingatkan temen-temen Ahmadiyah itu haq (saling menasihati 
dalam kebaikan), TAPI menyerbu kantor Ahmadiyah itu perbuatan bathil.

2. Mengingatkan tempat-tempat hiburan agar tidak maksiat itu haq, 
TAPI melempari dengan batu itu bathil.

Bilang jelas sesat tanpa mampu menunjukkan kesesatannya adalah 
kesesatan yang nyata. Ahmadiyah sudah menunjukkan pendapat mereka.
Jika anda tidak setuju, silahkan tunjukkan yang sebaliknya.
Yakinkan mereka, bahwa pendapat anda lebih baik dengan cara-cara yang 
baik. 

Bukan malah memperlihatkan bahwa anda bukan muslim yang baik dengan 
menyerbu dan menganiaya mereka. Jika ada yang mati mereka syahid 
karena membela diri dari orang yang akan menghancurkan harta benda 
milik mereka.

salam
Ary


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Inilah wajah santri kita (versi intri lebih lengkap):
> 
> [1] "santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. Tasikmalaya, 
> Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> (19/6)"
> 
> [2] santri "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> dengan Alquran". Jadi jelas mengapa santri ahmadiyah itu sesat, 
> karena tidak mengimani Qur'an dan Hadis yang menyatakan bahwa 
> Rasulullah Muhammad saw itu Rasul dan Nabi terakhir buat manusia.
> 
> [3] santri "Tempat hiburan" jelas sesat dan menyesatkan, sebab 
> tempat "itu sebelumnya sempat diprotes oleh warga sekitar karena 
> diduga menyalahi izin peruntukan. Semula izin rumah makan dan 
biliar, 
> tetapi menjadi pub. Tempat hiburan itu mengganggu masyarakat 
sekitar 
> karena setiap malam ada pentas musik dangdut dan kerap terjadi 
> keributan". Jadi santri dengan wajah ini jelas sesat dan 
menyesatkan.
> 
> Anda masuk yang mana?
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" 
>  wrote:
> >
> > Inilah wajah santri kita ...
> > 
> > =
> > 
> > Kantor Ahmadiyah Diserbu Santri
> > Tempat Hiburan Jadi Sasaran Pelemparan Batu 
> >  
> > http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/062007/20/0310.htm
> >  
> > TASIKMALAYA, (PR).-
> > Ratusan santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. 
Tasikmalaya, 
> > Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> > Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> > menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> > (19/6) 
> >  
> > RATUSAN santri dari berbagai daerah di Kab. Tasikmalaya dan 
Ciamis, 
> > Selasa (19/6) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor dan 
masjid 
> > Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya. Mereka meminta Ahmadiyah 
> > dibubarkan atau membubarkan diri, karena mengaku ada nabi lain 
> > setelah Nabi Muhammad saw.* UNDANG SUDRAJAT/"PR" 
> > 
> > Aksi massa itu sempat ditandai dengan pencopotan plang nama 
tempat 
> > ibadah Ahmadiyah dan dua lampu besar di gedung itu rusak dilempar 
> > batu. Massa juga berusaha masuk ke gedung Ahmadiyah, namun 
dihadang 
> > oleh puluhan anggota kepolisian. 
> > 
> > Satu orang santri sempat masuk ke daerah Ahmadiyah dengan 
memanjat 
> > pagar. Namun, ia oleh polisi diminta kembali keluar area bangunan 
> > Ahmadiyah di Jln. Raya Timur No. 26 Badak Paeh, Singaparna. Gagal 
> > masuk ke area tempat ibadah, dari jalan raya massa melempari 
> bangunan 
> > itu dengan batu dan botol minuman mineral. 
> > 
> > Suasana di daerah sekitar kantor Ahmadiyah terlihat tegang. Massa 
> > terus berusaha untuk menerobos barikade polisi. Para santri 
> > meneriakkan agar Ahmadiyah dibubarkan.
> > 
> > Koordinator aksi santri, Dudung Akasah mengatakan, keberadaan 
> > Ahmadiyah harus segera dibubarkan. Pemerintah dan polisi mesti 
> segera 
> > tegas menutup aktivitas Ahmadiyah. 
> > 
> > Sekitar pukul 14.00 WIB, Ketua Komisi IV DPRD Kab. Tasikmalaya, 
> Dede 
> > Saeful Anwar bersama beberapa anggota dewan menemui massa di 
depan 
> > kantor Ahmadiyah. 
> > 
> > Dede Saeful Anwar mendukung sikap santri untuk melarang 
Ahmadiyah. 
> > Alasannya, secara tegas dalam Alquran, tidak ada nabi setelah 
> > Muhammad. "Rasulullah Muhammad adalah nabi terakhir. Tidak ada 
> lagi. 
> > Jadi kalau Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> > dengan Alquran," katanya. 
> > 
> > Usai anggota dewan berbicara, massa kembali merengek untuk 
meminta 
> > masuk ke gedung Ahmadiyah. Alasannya, mereka mau menyita dokumen 
> > ajaran Ahmadiyah untuk dibakar. Namun, keinginan itu tidak bisa 
> > dipenuhi oleh polisi, yang dipimpin langsung Waka Polres Kab. 
> > Tasikmalaya, Kombes Aprianto. Setelah itu, massa membubarkan diri 
> > sambil menunggu sikap pemerintah dan MUI Kab. Tasikmalaya. 
> > 
> > Menyalahi izin
> > 
> > Sebagian massa yang pulang dari Singaparna ketika masuk ke Kota 
> > Tasikmalaya sempat melempari pub (tempat hiburan) Purnama di 
> kompleks 
> > Pasar Pancasila, Kot

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik asetijadi2004
Ini sih mencampuradukkan yang haq dengan yang bathil.

1. Mengingatkan temen-temen Muhammadiyah itu haq, menyerbu itu bathil.

2. Mengingatkan tempat bisnis hiburan untuk tidak melakukan maksiat 
itu haq, tapi melempar batu itu bathil.

Anda termasuk yang mana?


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Inilah wajah santri kita (versi intri lebih lengkap):
> 
> [1] "santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. Tasikmalaya, 
> Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> (19/6)"
> 
> [2] santri "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> dengan Alquran". Jadi jelas mengapa santri ahmadiyah itu sesat, 
> karena tidak mengimani Qur'an dan Hadis yang menyatakan bahwa 
> Rasulullah Muhammad saw itu Rasul dan Nabi terakhir buat manusia.
> 
> [3] santri "Tempat hiburan" jelas sesat dan menyesatkan, sebab 
> tempat "itu sebelumnya sempat diprotes oleh warga sekitar karena 
> diduga menyalahi izin peruntukan. Semula izin rumah makan dan 
biliar, 
> tetapi menjadi pub. Tempat hiburan itu mengganggu masyarakat 
sekitar 
> karena setiap malam ada pentas musik dangdut dan kerap terjadi 
> keributan". Jadi santri dengan wajah ini jelas sesat dan 
menyesatkan.
> 
> Anda masuk yang mana?
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" 
>  wrote:
> >
> > Inilah wajah santri kita ...
> > 
> > =
> > 
> > Kantor Ahmadiyah Diserbu Santri
> > Tempat Hiburan Jadi Sasaran Pelemparan Batu 
> >  
> > http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/062007/20/0310.htm
> >  
> > TASIKMALAYA, (PR).-
> > Ratusan santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. 
Tasikmalaya, 
> > Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> > Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> > menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> > (19/6) 
> >  
> > RATUSAN santri dari berbagai daerah di Kab. Tasikmalaya dan 
Ciamis, 
> > Selasa (19/6) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor dan 
masjid 
> > Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya. Mereka meminta Ahmadiyah 
> > dibubarkan atau membubarkan diri, karena mengaku ada nabi lain 
> > setelah Nabi Muhammad saw.* UNDANG SUDRAJAT/"PR" 
> > 
> > Aksi massa itu sempat ditandai dengan pencopotan plang nama 
tempat 
> > ibadah Ahmadiyah dan dua lampu besar di gedung itu rusak dilempar 
> > batu. Massa juga berusaha masuk ke gedung Ahmadiyah, namun 
dihadang 
> > oleh puluhan anggota kepolisian. 
> > 
> > Satu orang santri sempat masuk ke daerah Ahmadiyah dengan 
memanjat 
> > pagar. Namun, ia oleh polisi diminta kembali keluar area bangunan 
> > Ahmadiyah di Jln. Raya Timur No. 26 Badak Paeh, Singaparna. Gagal 
> > masuk ke area tempat ibadah, dari jalan raya massa melempari 
> bangunan 
> > itu dengan batu dan botol minuman mineral. 
> > 
> > Suasana di daerah sekitar kantor Ahmadiyah terlihat tegang. Massa 
> > terus berusaha untuk menerobos barikade polisi. Para santri 
> > meneriakkan agar Ahmadiyah dibubarkan.
> > 
> > Koordinator aksi santri, Dudung Akasah mengatakan, keberadaan 
> > Ahmadiyah harus segera dibubarkan. Pemerintah dan polisi mesti 
> segera 
> > tegas menutup aktivitas Ahmadiyah. 
> > 
> > Sekitar pukul 14.00 WIB, Ketua Komisi IV DPRD Kab. Tasikmalaya, 
> Dede 
> > Saeful Anwar bersama beberapa anggota dewan menemui massa di 
depan 
> > kantor Ahmadiyah. 
> > 
> > Dede Saeful Anwar mendukung sikap santri untuk melarang 
Ahmadiyah. 
> > Alasannya, secara tegas dalam Alquran, tidak ada nabi setelah 
> > Muhammad. "Rasulullah Muhammad adalah nabi terakhir. Tidak ada 
> lagi. 
> > Jadi kalau Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> > dengan Alquran," katanya. 
> > 
> > Usai anggota dewan berbicara, massa kembali merengek untuk 
meminta 
> > masuk ke gedung Ahmadiyah. Alasannya, mereka mau menyita dokumen 
> > ajaran Ahmadiyah untuk dibakar. Namun, keinginan itu tidak bisa 
> > dipenuhi oleh polisi, yang dipimpin langsung Waka Polres Kab. 
> > Tasikmalaya, Kombes Aprianto. Setelah itu, massa membubarkan diri 
> > sambil menunggu sikap pemerintah dan MUI Kab. Tasikmalaya. 
> > 
> > Menyalahi izin
> > 
> > Sebagian massa yang pulang dari Singaparna ketika masuk ke Kota 
> > Tasikmalaya sempat melempari pub (tempat hiburan) Purnama di 
> kompleks 
> > Pasar Pancasila, Kota Tasikmalaya. Di antara mereka ada yang 
> > melempari kaca jendela serta merusak bagian depan tempat itu 
hingga 
> > berantakan. 
> > 
> > Tempat hiburan itu sebelumnya sempat diprotes oleh warga sekitar 
> > karena diduga menyalahi izin peruntukan. Semula izin rumah makan 
> dan 
> > biliar, tetapi menjadi pub. Tempat hiburan itu mengganggu 
> masyarakat 
> > sekitar karena setiap malam ada pentas musik dangdut dan kerap 
> > terjadi keributan. 
> > 
> > Aksi perusakan itu berlangsung cepat. Massa membubarkan diri 
> setel

[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik rsa
Inilah wajah santri kita (versi intri lebih lengkap):

[1] "santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. Tasikmalaya, 
Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
(19/6)"

[2] santri "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
dengan Alquran". Jadi jelas mengapa santri ahmadiyah itu sesat, 
karena tidak mengimani Qur'an dan Hadis yang menyatakan bahwa 
Rasulullah Muhammad saw itu Rasul dan Nabi terakhir buat manusia.

[3] santri "Tempat hiburan" jelas sesat dan menyesatkan, sebab 
tempat "itu sebelumnya sempat diprotes oleh warga sekitar karena 
diduga menyalahi izin peruntukan. Semula izin rumah makan dan biliar, 
tetapi menjadi pub. Tempat hiburan itu mengganggu masyarakat sekitar 
karena setiap malam ada pentas musik dangdut dan kerap terjadi 
keributan". Jadi santri dengan wajah ini jelas sesat dan menyesatkan.

Anda masuk yang mana?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Inilah wajah santri kita ...
> 
> =
> 
> Kantor Ahmadiyah Diserbu Santri
> Tempat Hiburan Jadi Sasaran Pelemparan Batu 
>  
> http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/062007/20/0310.htm
>  
> TASIKMALAYA, (PR).-
> Ratusan santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. Tasikmalaya, 
> Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> (19/6) 
>  
> RATUSAN santri dari berbagai daerah di Kab. Tasikmalaya dan Ciamis, 
> Selasa (19/6) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor dan masjid 
> Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya. Mereka meminta Ahmadiyah 
> dibubarkan atau membubarkan diri, karena mengaku ada nabi lain 
> setelah Nabi Muhammad saw.* UNDANG SUDRAJAT/"PR" 
> 
> Aksi massa itu sempat ditandai dengan pencopotan plang nama tempat 
> ibadah Ahmadiyah dan dua lampu besar di gedung itu rusak dilempar 
> batu. Massa juga berusaha masuk ke gedung Ahmadiyah, namun dihadang 
> oleh puluhan anggota kepolisian. 
> 
> Satu orang santri sempat masuk ke daerah Ahmadiyah dengan memanjat 
> pagar. Namun, ia oleh polisi diminta kembali keluar area bangunan 
> Ahmadiyah di Jln. Raya Timur No. 26 Badak Paeh, Singaparna. Gagal 
> masuk ke area tempat ibadah, dari jalan raya massa melempari 
bangunan 
> itu dengan batu dan botol minuman mineral. 
> 
> Suasana di daerah sekitar kantor Ahmadiyah terlihat tegang. Massa 
> terus berusaha untuk menerobos barikade polisi. Para santri 
> meneriakkan agar Ahmadiyah dibubarkan.
> 
> Koordinator aksi santri, Dudung Akasah mengatakan, keberadaan 
> Ahmadiyah harus segera dibubarkan. Pemerintah dan polisi mesti 
segera 
> tegas menutup aktivitas Ahmadiyah. 
> 
> Sekitar pukul 14.00 WIB, Ketua Komisi IV DPRD Kab. Tasikmalaya, 
Dede 
> Saeful Anwar bersama beberapa anggota dewan menemui massa di depan 
> kantor Ahmadiyah. 
> 
> Dede Saeful Anwar mendukung sikap santri untuk melarang Ahmadiyah. 
> Alasannya, secara tegas dalam Alquran, tidak ada nabi setelah 
> Muhammad. "Rasulullah Muhammad adalah nabi terakhir. Tidak ada 
lagi. 
> Jadi kalau Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> dengan Alquran," katanya. 
> 
> Usai anggota dewan berbicara, massa kembali merengek untuk meminta 
> masuk ke gedung Ahmadiyah. Alasannya, mereka mau menyita dokumen 
> ajaran Ahmadiyah untuk dibakar. Namun, keinginan itu tidak bisa 
> dipenuhi oleh polisi, yang dipimpin langsung Waka Polres Kab. 
> Tasikmalaya, Kombes Aprianto. Setelah itu, massa membubarkan diri 
> sambil menunggu sikap pemerintah dan MUI Kab. Tasikmalaya. 
> 
> Menyalahi izin
> 
> Sebagian massa yang pulang dari Singaparna ketika masuk ke Kota 
> Tasikmalaya sempat melempari pub (tempat hiburan) Purnama di 
kompleks 
> Pasar Pancasila, Kota Tasikmalaya. Di antara mereka ada yang 
> melempari kaca jendela serta merusak bagian depan tempat itu hingga 
> berantakan. 
> 
> Tempat hiburan itu sebelumnya sempat diprotes oleh warga sekitar 
> karena diduga menyalahi izin peruntukan. Semula izin rumah makan 
dan 
> biliar, tetapi menjadi pub. Tempat hiburan itu mengganggu 
masyarakat 
> sekitar karena setiap malam ada pentas musik dangdut dan kerap 
> terjadi keributan. 
> 
> Aksi perusakan itu berlangsung cepat. Massa membubarkan diri 
setelah 
> bangunan yang menjadi sasaran pelemparan sudah rusak. (A-97)***
>




[wanita-muslimah] Re: Wajah Santri Kita...

2007-06-20 Terurut Topik Dan
Gimana nih bung JanoKo, apakah ini wajah Islam yg ingin dipersembahkan
pada sesama muslim dan non-muslim?

Ramah, sejuk, berwibawa, pencetus rasa cinta thd sesama manusia,
pembawa ilham perdamaian, terinspirasi dari sifat maha pengasih dan
penyayang?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Inilah wajah santri kita ...
> 
> =
> 
> Kantor Ahmadiyah Diserbu Santri
> Tempat Hiburan Jadi Sasaran Pelemparan Batu 
>  
> http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/062007/20/0310.htm
>  
> TASIKMALAYA, (PR).-
> Ratusan santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. Tasikmalaya, 
> Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> (19/6) 
>  
> RATUSAN santri dari berbagai daerah di Kab. Tasikmalaya dan Ciamis, 
> Selasa (19/6) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor dan masjid 
> Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya. Mereka meminta Ahmadiyah 
> dibubarkan atau membubarkan diri, karena mengaku ada nabi lain 
> setelah Nabi Muhammad saw.* UNDANG SUDRAJAT/"PR" 
> 
> Aksi massa itu sempat ditandai dengan pencopotan plang nama tempat 
> ibadah Ahmadiyah dan dua lampu besar di gedung itu rusak dilempar 
> batu. Massa juga berusaha masuk ke gedung Ahmadiyah, namun dihadang 
> oleh puluhan anggota kepolisian. 
> 
> Satu orang santri sempat masuk ke daerah Ahmadiyah dengan memanjat 
> pagar. Namun, ia oleh polisi diminta kembali keluar area bangunan 
> Ahmadiyah di Jln. Raya Timur No. 26 Badak Paeh, Singaparna. Gagal 
> masuk ke area tempat ibadah, dari jalan raya massa melempari bangunan 
> itu dengan batu dan botol minuman mineral. 
> 
> Suasana di daerah sekitar kantor Ahmadiyah terlihat tegang. Massa 
> terus berusaha untuk menerobos barikade polisi. Para santri 
> meneriakkan agar Ahmadiyah dibubarkan.
> 
> Koordinator aksi santri, Dudung Akasah mengatakan, keberadaan 
> Ahmadiyah harus segera dibubarkan. Pemerintah dan polisi mesti segera 
> tegas menutup aktivitas Ahmadiyah. 
> 
> Sekitar pukul 14.00 WIB, Ketua Komisi IV DPRD Kab. Tasikmalaya, Dede 
> Saeful Anwar bersama beberapa anggota dewan menemui massa di depan 
> kantor Ahmadiyah. 
> 
> Dede Saeful Anwar mendukung sikap santri untuk melarang Ahmadiyah. 
> Alasannya, secara tegas dalam Alquran, tidak ada nabi setelah 
> Muhammad. "Rasulullah Muhammad adalah nabi terakhir. Tidak ada lagi. 
> Jadi kalau Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> dengan Alquran," katanya. 
> 
> Usai anggota dewan berbicara, massa kembali merengek untuk meminta 
> masuk ke gedung Ahmadiyah. Alasannya, mereka mau menyita dokumen 
> ajaran Ahmadiyah untuk dibakar. Namun, keinginan itu tidak bisa 
> dipenuhi oleh polisi, yang dipimpin langsung Waka Polres Kab. 
> Tasikmalaya, Kombes Aprianto. Setelah itu, massa membubarkan diri 
> sambil menunggu sikap pemerintah dan MUI Kab. Tasikmalaya. 
> 
> Menyalahi izin
> 
> Sebagian massa yang pulang dari Singaparna ketika masuk ke Kota 
> Tasikmalaya sempat melempari pub (tempat hiburan) Purnama di kompleks 
> Pasar Pancasila, Kota Tasikmalaya. Di antara mereka ada yang 
> melempari kaca jendela serta merusak bagian depan tempat itu hingga 
> berantakan. 
> 
> Tempat hiburan itu sebelumnya sempat diprotes oleh warga sekitar 
> karena diduga menyalahi izin peruntukan. Semula izin rumah makan dan 
> biliar, tetapi menjadi pub. Tempat hiburan itu mengganggu masyarakat 
> sekitar karena setiap malam ada pentas musik dangdut dan kerap 
> terjadi keributan. 
> 
> Aksi perusakan itu berlangsung cepat. Massa membubarkan diri setelah 
> bangunan yang menjadi sasaran pelemparan sudah rusak. (A-97)***
>